11 minute read
TRAVEL AND TOURISM
SIANG DAN MALAM SABANG
Kali kedua saya jalan ke Sabang, yang pertama kali tahun 2013 sebelum lulus kuliah. Kali ini saya hanya 5hari perjalanan dari Jakarta – Aceh – Jakarta. Perencanaan ke Sabang saya mulai dari mencari tiket transportasi, akomodasi, dan destinasidestinasi yang sebelumnya belum sempat saya kunjungi dan tentu saja perhitungan segala biaya untuk kebutuhan selama perjalanan saya.
Advertisement
Hari pertama saya berangkat dari Jakarta pagi hari sekitar pukul 08.30 menggunakan bus menuju bandara Soekarno Hatta, terbang dari Jakarta pukul 12.45 WIB dan tiba di bandara Sultan Iskandar Muda pukul 16.10 dan sempat mendarat dahulu di bandara Kualanamu medan untuk menurunkan sebagian para penumpang, dan mengangkut penumpang yang akan menuju ke Aceh dari Medan. Nampak begitu indah lautan berwarna hijau toska berpadu dengan biru laut, tak pernah bosan mata untuk melihatnya dari dalam pesawat.
Setelah mendarat dan keluar dari bandara, saya langsung bertemu dengan penyewa motor yang didapat dari internet. Keluar dari bandara langsung saya menuju tempat makan dekat area Masjid Raya Banda Aceh. Sambil menunggu malam, saya masuk ke area pekarangan masjid keliling untuk mengabadikan moment di sekitar masjid. Nampak terlihat lebih megah dari pada sebelumnya karena sudah ada pembangunan atap yang dapat tertutup dan terbuka seperti di Mekah dan untuk saya bermalam di Banda Aceh tepatnya di sekretariat mapala Gainpala kampus UIN Syah Ar-raniry.
Pagi hari saya akan menuju Sabang dari pelabuhan Ule lheue sekitar 30 menit perjalanan dan membeli sarapan dengan berbagai jenis kue basah serta makanan beratpun di jual dengan khas rasa masakan Aceh. tidak mahal juga untuk makanan yang saya beli walau terlihat banyak yang saya beli. Setiba di pelabuhan, diperkirakan pukul 07.30 pagi kapal akan menyeberang ke pelabuhan Balohan Sabang, setelah saya tanya dengan petugas pelabuhan ternyata pukul 10.30 kapal berangkat dari Ule lheue menuju Balohan setelah menurunkan para penumpang yang naik dari Balohan menuju Ule lheue. Informasi wisata tentang sabang sangat jelas dan mudah di dapat disini. Sekitar 1,5 jam kapal berjalan dan tiba di pelabuhan Balohan Sabang.
Dari pelabuhan saya langsung menuju penginapan (Freddies) yang berada di daerah sumur tiga. Sekitar 30 menit perjalanan dari pelabuhan menggunakan motor. Santai sejenak saya duduk di kantinnya sambil memandang laut yang begitu bersih. Setelah reservasi hotel. Saya langsung menyimpan barang di kamar dan lanjut keliling kota sabang sambil mencoba kuliner yang ada di sekitarnya. Setelah makan saya lanjut perjalanan menuju destinasi pertama itu benteng jepang. Karena dulu saya belum sempat menuju lokasi benteng Jepang.
Dari Benteng Jepang, yang terletak di Ujong Kareung, Sukajaya, Kota Sabang, tidak lama saya lanjut menuju air terjun Pria Laot yang berada di, Batee Shoek, Sukakarya, di perjalanan tentunya mata akan selalu dimanjakan oleh pemandangan laut yang biru. Sempat saya berhenti sebentar untuk foto Nampak pulau Klah dari samping warung rujak di pinggir jalan.
Dari jalan raya untuk menuju air terjun memang tidak terlalu jauh. Sebelum jembatan belok kiri menyusuri jalan dipinggir sungai sampai ujung jalan dan parkir di rumah warga Sekitar, lanjut berjalan kaki dari tempat parkir motor sekitar 5 menit, jalan pun sangat jelas Cuma memang ada sebagian jalur yang rusak tetapi sangat jelas jalur menuju air terjun. Suasana yang sangat tenang dan jernih air sungai, sangat menggoda untuk berenang di aliran sungainya. Tidak sampai setengah jam saya disana untuk berfoto lanjut saya berjalan kembali menuju penginapan untuk bersantai santai di penginapan dan siap wisata kuliner malam di kota Sabang. perut terasa kenyang setelah menyantap Sate gurita dengan bumbu sate padangnya serta Mie Aceh dan segelas teh tarik. Segera saya kembali ke penginapan untuk beristirahat malam.
Terbangun pagi, matahari langsung tembus masuk ke dalam kamar saya, karena gorden jendela kamar saya sengaja tidak ditutup. Segera bangun dari tempat tidur, dan duduk di teras yang langsung menghadap ke laut. Waktu menunjukkan pukul 07.00. Segera mandi dan menuju resto untuk sarapan. Selesai sarapan saya segera menuju parkiran motor untuk lanjut keliling menuju daerah Iboih dan sekitarnya. Karena hari Jumat tentunya masyarakat Aceh mempunya hari pantangan melaut, jadi dari malam Jumat sampai setelah sholat Jumat tidak ada masyarakt yang beraktifitas melaut dan suasana di Iboih pun terlihat sepi. Hanya aktifitas didarat saja. Tidak banyak juga pengunjung yang beraktifitas di pinggir pantainya. Sayapun hanya keliling berjalan kaki di sekitaran pantai dan beberapa penginapan di sekitar bagian atas saya datangi untuk mengambil momen foto saja.
Dari Iboih lanjut saya berjalan menuju tebing Goa sarang sekitar 7,5Km atau sekitar 15 menit saya mengendarai motor. Beigtu tenang ombak laut, biru yang mempesona memanjakan mata. Dengan biaya tiket masuk lima ribu rupiah saja kita bias menikmati suasana disini. Dari pinggir jalan parkiran motor saya berjalan kaki menuruni lebih kurang 180 anak tangga. Tiba di pinggir pantai ke arah barat pantai menyusuri bebatuan pantai menuju tebing Goa sarang.
Setelah dari goa Sarang, hari semakin siang saya lanjut menuju tugu Nol Kilometer. Tentunya para wisatawan lokal maupun mancanegara ingin ke Pulau Sabang ingin melihat langsung tugu Nol Kilometer. Tidak hanya turis lokal saya juga melihat ada beberapa turis luar negeri yang berdatangan ke lokasi ini. Karena masih dalam tahap pembanguan tugu yang lebih besar dari sebelumnya tentunya belum terlihat rapi dan ramai oleh para pekerja bangunan tetapi tidak mengurangi minat pengunjung untuk mengabadikan momen berfoto baik sendiri atau bersama rombongannya.
Dari semua destinasi wisata di pulau sabang hanya air terjun Pria Laot dan Goa sarang saja baru pertama kali saya datangi, selebihnya pernah saya kunjungi di tahun 2013.
Setelah puas untuk berkeliling selama di Sabang. Sabtu pagi saya langsung menuju pelabuhan Balohan mengejar penyebrangan pagi hari menuju pelabuhan Ule lheue karena saya akan lanjut menuju PLTD Apung, Punge Blang Cut, Jaya Baru, Kota Banda Aceh sekitar 4Km waktu tempuh 15 menit dari pelabuhan dan lanjut menuju daerah lhoknga yaitu Pucok Krueng Raba (Mon Ikeun) Kec. Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar dengan jarak 13km waktu tempuh sekitar 45menit. Dengan petunjuk arah yang belum jelas, hanya dengan petunjuk GPS dari handphone dan bertanya dengan warga sekitar akhirnya saya tiba sampai tujuan. Lokasi ini sangat potensi menjadi destinasi wisata di wilayah Lhoknga selain wisata pantainya yang sudah banyak terkenal. Lokasi ini juga belum terlalu komersil dan hanya dikelola warga setempat yang memang tinggalnya di situ. Dinding kapur (lime stone) dan aliran sungai bawah tanah yang belum tersemar memuat warna airnya hijau kebiru-biruan dan pastinya akan menggoda para pengunjung untuk berenang.
Dari Pucok Krueng Raba, di tengah perjalanan saya makan siang di warung makan pinggir jalan, selesai makan siang kembali menuju Banda Aceh santai santai berkumpul dengan teman teman sambil menikmati kopi khas Aceh. ● [Mada Karipura]
TJS Group Ambil Alih Izzara Apartment
Sejak 2018 lalu, TJS Group resmi ambil alih pengembangan proyek Izzara di koridor TB Simatupang, Jakarta Selatan. Sebelumnya, proyek yang diluncurkan pertama tahun 2014 dan mulai dibangun 2015 tersebut, merupakan proyek kolaborasi antara Alila Group dan Grage Group. Direktur Utama TJS Group, Dipa Simatupang menjelaskan, sejak take over proyek tersebut, pihaknya langsung merampungkan pembangunannya hingga selesai. “Sejak kami masuk di sini 2018 lalu, proyek ini langsung kami lanjutkan. Kami berkomitmen untuk menyelesaikan bangunan ini dengan segala hal yang sudah dijanjikan. Penyelesaian terus kami lakukan. Secara umum, fasilitas sudah selesai, hanya sebagian unit yang sedang diselesaikan,” ujar Dipa kepada media di sela re-launching dan re-branding proyek Izzara di Jakarta Selatan, Senin (3/5/2021).
Kota Jababeka Jalin Kerjasama dengan Starvo
Dalam upaya mewujudkan smart township, pengembang Kota Jababeka Cikarang akan melengkapi kawasan tersebut dengan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) atau EVCS (Electric Vehicle Charging Station) untuk mobil listrik. PT Grahabuana Cikarang telah menyepakati kerja sama dengan PT Starvo Global Energi, perusahaan penyedia stasiun pengisian kendaraan listrik nasional terbesar.
Kesepakatan tersebut mencakup pengadaan, penjualan dan pemasangan SPKLU yang difokuskan di kawasan Kota Jababeka, meliputi gedung-gedung komersial, smart manufactures, smart homes serta pembangunan stasiun mandiri SPKLU di area umum dan terbuka. “Kerja sama dengan Starvo adalah dalam upaya mewujudkan komitmen dan dukungan Jababeka terhadap Program Percepatan Mobil Listrik yang dicanangkan oleh Pemerintah,” ujar President Director PT Grahabuana
Cikarang, Sutedja S Darmono.
Kinerja REAL Solid di Tengah Pandemi
Emiten properti, PT Repower Asia Indonesia Tbk (REAL) berhasil menjaga dan mempertahankan kinerja usahanya sepanjang tahun 2020, di tengah tekanan dan penurunan pasar akibat pandemi Covid-19. Berdasarkan laporan keuangan pada tahun 2020, REAL berhasil meningkatkan penjualan hingga lebih dari 25% dibandingkan tahun sebelumnya.
“Hal ini tercermin dari penjualan REAL yang berhasil meningkat 25,25% dengan mencatatkan penjualan sebesar Rp12,68 miliar di akhir tahun 2020, dibanding penjualan tahun 2019 yang sebesar Rp10,13 miliar,” ujar Direktur Utama PT Repower Asia Indonesia Tbk, Aulia Firdaus, melalui keterangan resminya, Sabtu (22/5/2021). Kondisi keuangan REAL yang solid tercermin dari laba bersih yang dikantongi masih positif sebesar Rp1,01 miliar di akhir tahun 2020 lalu. Jumlah itu, sedikit terkoreksi dibandingkan laba bersih tahun 2019 sebesar Rp1,39 miliar. Obligasi Adhi Commuter Properti Terserap 100% Penawaran Umum Obligasi I 2021 PT Adhi Commuter Properti (ADCP) yang telah dilaksanakan pada 11-17 Mei 2021 terserap habis sesuai target keseluruhan sebesar Rp500 miliar. Seluruh dana hasil penerbitan obligasi tersebut akan digunakan untuk membiayai belanja modal dalam upaya menambah portofolio dan melakukan ekspansi usaha. Dalam keterangan tertulis, Jumat (21/5/2021), Direktur Utama ADCP Rizkan Firman mengungkapkan pencapaian tersebut menjadi langkah awal ADCP selanjutnya untuk pencatatan saham perdana (IPO) di tahun ini. Obligasi perdana yang diterbitkan ADCP ini memperoleh hasil pemeringkatan Triple B dari Pefindo. Sampai saat ini, ADCP telah mengembangkan 12 kawasan properti berbasis transportasi massal di Jabodetabek, dengan landbank mencapai 140 Ha.
Southgate Siap Operasikan Apartemen dan AEON Mall
Proyek superblock Southgate yang dikembangkan oleh Sinar Mas Land di Jakarta Selatan, siap mengoperasikan Apartemen tower pertama dan AEON Mall pada tahun ini. “Progres pembangunan sudah mencapai 95% untuk Elegance Tower, sementara Altuera Tower mencapai 60%, serta AEON Mall sudah 100%. AEON Mall akan beroperasi pada Q4 2021 dan Elegance Tower akan siap huni pada Q3 2021,” kata Hongky J Nantung, CEO Commercial National Sinar Mas Land melalui keterangan tertulis, Senin (24/5/2021).
Southgate merupakan proyek mixed-use yang terdiri dari 3 tower apartemen dan 1 menara perkantoran. Selain supermarket dan department store, AEON Mall Southgate juga dilengkapi dengan sentra gaya hidup lainnya dan fasilitas food & beverage yang juga dapat dinikmati sebagai meeting spots. Gaya hidup sehat para penghuni juga tetap terjaga dengan kawasan hijau seluas 2,2 hektar sebagai paru-paru kawasan penghasil udara segar.
Lippo Luncurkan “Designer Homes Collection” di Manando PT Lippo Karawaci Tbk (Lippo) memperkenalkan klaster baru “Designer Homes Collection” di Holland Village Manado, Sulawesi Utara. Klaster anyar tersebut menyasar kalangan milenial Manado dengan dengan konsep modern dan harga terjangkau. Designer Homes Collection yang merupakan rumah tapak dua lantai dengan tata letak yang simpel dan konsep rumah sehat. Perumahan ini dibangun hanya sekitar 100 unit lebih dan dipasarkan dengan harga mulai dari Rp561 juta. Klaster terbaru ini rencananya akan diluncurkan melalui acara Grand Launching di Juni 2021. “Jangan sampai ketinggalan untuk segera memiliki Nomor Urut Pembelian (NUP) agar peluang tinggal di Holland Village Manado dapat terwujud,” tegas Vonny Manoi, Head of Sales Holland Village Manado.
Program Sejuta Rumah Tembus 280.490
UnitPemerintah terus mendorong pelaksanaan pembangunan rumah layak huni melalui Program Sejuta Rumah. Berdasarkan data, pertengahan Mei 2021 jumlahnya telah menembus angka 280.490 unit. Program Sejuta Rumah pada dasarnya adalah upaya pemerintah untuk menggerakkan berbagai pemangku kepentingan bidang perumahan untuk membangun rumah layak huni untuk masyarakat sebanyak-banyaknya. Bentuk pembangunannya tidak hanya rumah tapak saja, tapi juga bisa berupa hunian vertikal dan targetnya sebanyak 70 persen untuk rumah masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan 30 persen untuk rumah non MBR. “Dari pencapaian tersebut, sebanyak 91 persen merupakan rumah MBR dan sebanyak 9 persen rumah non MBR,” ujar Khalawi Abdul Hamid, Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, di Jakarta, Selasa (18/5/2021).
Tierra SOHO Surabaya Terjual 90 Persen
PT Intiland Development Tbk (Intiland) sukses memasarkan hampir semua unit-unit SOHO pada proyek pengembangan terbaru Tierra di Surabaya. Adapun Tierra SOHO Surabaya diluncurkan pada April 2021. Tierra SOHO merupakan pengembangan fasilitas komersial seluas satu hektar yang menjadi pengembangan tahap pertama dari megaproyek Tierra, sebuah kawasan mixed use & high rise terpadu di Surabaya Barat.
Pengembangan Tierra menempati area seluas 7,5 hektar yang lokasinya sangat strategis di kawasan Segi Delapan, Surabaya Barat. Mengusung konsep mixed-use & high rise terpadu, proyek ini merangkum apartemen, perkantoran, hotel, pusat komersial, serta fasilitas hiburan dan gaya hidup modern. “Sejak diluncurkan April lalu, saat ini telah terjual 69 unit atau 90 persen dari total unit yang tersedia,” kata Harto Laksono, Direktur Pemasaran Intiland.