9 minute read

7 Fact 46 | Property Record 48 | KAWASAN 50 | Liputan Khusus AREBI

The Biggest Real Estate Summit 2021 PENTINGNYA EDUKASI PROPERTI BAGI MASYARAKAT UMUM

DPP Asosiasi Real Estate Broker Indonesia (AREBI) kembali akan menggelar event tahunan bertajuk “The Biggest Real Estate Summit 2021”. Kegiatan rutin setiap bulan November ini juga merupakan perayaan HUT AREBI yang jatuh pada tanggal 17 November 2021, dimana tahun ini AREBI berusia 29 tahun.

Advertisement

Lukas Bong, Ketua Umum DPP AREBI mengatakan, AREBI Summit bukanlah sekedar perayaan HUT AREBI saja. AREBI, lanjutnya, telah menjadi bagian dari perkembangan bisnis properti di Tanah Air, dimana peran AREBI sebagai mitra strategis dari pengembang menjadi salah satu kunci keberhasilan dalam memasarkan proyek propertinya. Selain itu, AREBI juga memiliki komitmen untuk terus mengedukasi anggota broker properti dan membantu memajukan industri properti di Tanah Air.

“Sebagai salah satu cara memperkokoh sinergi broker properti yang baik dengan seluruh stake holder AREBI, yaitu pemerintah, developer, bank, notaris, dan tentunya kepada khalayak umum, maka diadakanlah The Biggest Real Estate Summit 2021,” terang Lukas. Adapun tema AREBI Summit pada tahun ini, yakni “Keep On Rolling! Antisipasi Industri Properti di Masa dan Pasca Pandemi”. Tujuannya, sebut Lukas, adalah sebagai ajang menggali pengetahuan agar tetap terjaga keprofesionalan para anggota AREBI, menjaga hubungan kerja harmonis dan saling menguntungkan antara broker properti, pemerintah, dan stake holder properti.

“Dan kegiatan The Biggest Real Estate Summit 2021 ini lebih fokus memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai industri properti dan peluangnya,” tegasnya.

Berbeda dengan Tahun Lalu

AREBI Summit 2021 diadakan secara virtual yang akan dimulai pukul 09.00 – 17.00 WIB. AREBI mengundang seluruh stake holder, serta masyarakat umum untuk turut berpartisipasi memeriahkan perayaan Ulang Tahun AREBI tersebut. Acara ini dibalut dengan webinar atau workshop yang dibagi dalam beberapa sesi.

Sesi pertama menghadirkan pembicara, antaralain Menteri

Perdagangan Muhammad Lutfi; Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Bahlil Lahadalia; Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional, Sofyan Djalil; Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa; serta didampingi Paulus Totok Lusida, Ketua Umum DPP Realestat Indonesia dan Lukas Bong, Ketua Umum DPP AREBI.

“Kegiatan di sesi pertama ini lebih menekankan pada peran pemerintah dalam mendorong industri properti di Indonesia di masa pandemi dan pasca pandemi,” terang Nurul Yaqin, Ketua Panitia AREBI Summit 2021.

Sesi berikutnya, akan membedah berbagai isu seputar properti yang terkait dengan aspek hukum. Pemateri pada sesi ini, antaralain Erwin Kallo sebagai pengacara properti, kemudian narasumber dari Bareskrim Polri. Sementara sesi terakhir menghadirkan pembicara dari beberapa developer terkemuka untuk membahas soal kondisi properti saat ini atau pasca pandemi.

Para narasumber tersebut, yakni Hendro Gondokusumo dari Intiland, Harun Hajadi dan Cipta Ciputra Harun dari Ciputra Group, kemudian Suteja Sidarta Darmono dari Jababeka Group. “Jadi ada dua pembicara senior dan dua junior,” imbuhnya.

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, ungkap Nurul, kegiatan tahun ini dilakukan secara bertahap yang disebut pra-summit dan kemudian summit. Untuk Pra-Summit AREBI pertama, sudah dilakukan 13 Agustus lalu berupa Doa Lintas Agama Untuk Bangsa bertajuk “#PRAYFORINDONESIA”. Kegiatan secara virtual yang berkolaborasi dengan Indonesian Conference on Religion and Peace (ICRP) tersebut menghadirkan semua tokoh agama di Indonesia.

Kemudian Pra-Summit AREBI kedua digelar pada 17 September juga secara virtual dengan tema “Melatih Kebugaran Mental Melalui Mindfulness”. Selain para broker, kegiatan ini juga melibatkan masyarakat umum. Selanjutnya Pra-Summit AREBI ketiga dilakukan pada 15 Oktober dengan tema “Pasar Properti Secondary di Masa Masa Pandemi”. Beberapa narasumber yang dihadirkan dalam kegiatan virtual tersebut, yakni Marine Novita, Country Manager rumah.com; Erwin Karya, Director Project & Commercial Ray White Indonesia; serta Paulus Kusumo, Ketua Badiklat DPP AREBI.

“Jadi berbeda dengan tahun lalu, dimana waktu itu lebih ditekankan pada internal anggota AREBI. Tahun ini, kami lebih fokuskan untuk mengedukasi pasar, memberikan pemahaman dan knowledge terkait properti. Sehingga sasaran utama peserta dalam kegiatan summit ini adalah masyarakat umum, dimana kami targetkan sebanyak 20 ribu peserta,” terang Nurul.

Lukas berharap, kegiatan ini berjalan lancar dan menuai hasil sukses, dan terutama memberikan manfaat bagi peserta. “Semoga dapat memberikan pengetahuan dan wawasan akan industri properti kepada khalayak umum dan meningkat sinergitas antara AREBI dan stake holder AREBI,” tutupnya. ● [Pius Klobor]

LUKAS BONG, KETUA UMUM DPP AREBI

AREBI HARUS SELALU UP TO DATE

DPP AREBI terus berbenah mengikuti perkembangan zaman. Termasuk beradaptasi di masa new normal dengan sejumlah inovasi baru yang telah dilakukan. Hasilnya, grafik pertumbuhan sudah terlihat kembali positif, tentunya juga didukung oleh kebijakan pemerintah.

Meskipun saat ini hampir semua kegiatan dilakukan secara online, AREBI terus berkomitmen untuk memberikan edukasi dengan mengadakan pelatihan-pelatihan, terutama dalam menciptakan para broker yang profesional dan piawai. Antusias peserta juga semakin meningkat karena bisa menjangkau dari Sabang sampai Merauke.

Bahkan, dalam beberapa tahun terakhir ini, AREBI juga telah melakukan banyak hal baru. Diantaranya mendirikan Yayasan Broker Properti Indonesia, dimana yayasan tersebut yang memiliki Lembaga Pelatihan Broker Properti dan ke depannya akan terus mengembangkan edukasi untuk broker Properti.

AREBI juga melakukan sinergi dengan pemerintah, dimana AREBI dan Kementerian Perdagangan melakukan Pertemuan Teknis Bidang Jasa perdagangan. Selain itu, AREBI juga banyak melakukan Focus Group Discussion dengan Bank Indonesia dan Kementerian lainnya. AREBI juga bersinergi dengan developer untuk menyukseskan proyek properti mereka selama pandemi ini.

Pada intinya, AREBI harus selalu up to date dengan perkembangan bisnis properti yang ada, baik di masa pandemi yang belum tahu berakhir kapan. AREBI harus selalu siap menghadapi perkembangan dan perubahan untuk tetap bertahan memajukan industri broker properti. ● [Pius Klobor]

MOWILEX JAMIN CAT KAYU DAN BESI BEBAS TIMBAL

Sejak enam tahun lalu, BaliFokus, lembaga swadaya masyarakat yang bergerak di bidang kesehatan lingkungan telah merilis hasil penelitian terkait sebagian besar cat yang beredar di pasar mengandung timbal beracun. Konsentrasi timbal paling berbahaya ditemukan pada cat berwarna terang seperti kuning, oranye, merah dan hijau.

“Anak-anak lebih mudah terpapar timbal ketimbang orang dewasa. Berdasarkan data Organisasi kesehatan Dunia (WHO), untuk timbal yang ada di dalam debu, misalnya, terserap 50 persen pada anakanak dan 10 persen pada orang dewasa,” ujar Sonia Buftheim, Toxics Program Assistant BaliFokus di Jakarta, akhir Agustus lalu.

Ia menjelaskan, angka 90 ppm adalah angka aman yang dapat dicapai oleh industri. Di Indonesia, dalam Standar Nasional Indonesia (SNI) 8011:2014 tentang cat dekoratif enamel disebutkan, standar batasan kadar timbal dalam cat 600 ppm. Namun pelaksanaannya bersifat sukarela, produsen cat tidak terikat untuk mengikuti standar tersebut. “Kalaupun standar itu diwajibkan, tetap saja ada produk cat bertimbal tinggi beredar di pasaran. Lihat saja mainan anak-anak. Kan tidak semua ada logo SNI-nya,” lugas Sonia.

WHO sendiri menyatakan, keracunan akibat timbal diperkirakan sekitar 0,6 persen dari beban penyakit global. Penurunan kecerdasan disebabkan oleh paparan timbal pada masa kanak-kanak. WHO memasukkan daftar keterbelakangan mental akibat timbal sebagai jenis penyakit yang diakui. “Anak-anak usia 0-6, memiliki perilaku normal memasukkan tangan ke mulut mereka. Perilaku ini merupakan kebiasaan paling berisiko menyebabkan kerusakan kecerdasan dan perkembangan mental dari paparan timbal dalam debu dan tanah,” paparnya.

Pewarna Organik

PT Mowilex Indonesia baru-baru ini melakukan inisiatif untuk menghentikan produksi cat yang mengandung timbal di atas 90 ppm pada produk cat kayu dan besi, serta menggantinya dengan pewarna organik. “Konsumen dapat menukarkan cat kayu dan besi dari Mowilex keluaran sebelum tahun 2019 karena mengandung timbal di atas ambang batas aman. Penukaran dilakukan di toko dan agen bahan bangunan di seluruh wilayah Indonesia, berlaku mulai 1 September hingga 31 Desember 2021,” urai Presiden Direktur Mowilex Indonesia Niko Safavi dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Selasa (31/8).

Sebelumnya Aliansi Global yang diorganisir WHO dan Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melaporkan bahwa 79 negara telah menetapkan batasan yang mengikat secara hukum untuk produksi, impor, dan penjualan cat bertimbal per Desember 2020. Batasan itu bervariasi di setiap negara. Di Amerika Serikat 90 ppm, 100 ppm di Swiss, 1.000 ppm di Selandia Baru. Sementara di Indonesia kendati belum mengatur secara resmi namun masih memiliki batas fakultatif 600 ppm.

“Kami sudah menghentikan produksi cat kandungan timbal itu sejak 2019, sehingga kami mencapai target lebih awal dari yang ditetapkan WHO. Tujuannya adalah untuk memberikan yang terbaik kepada konsumen setia kami. Memberi rasa aman. Kami komitmen menjadi perusahaan yang beretika, ini juga bukan aksi berkelanjutan kami yang pertama karena sejak 2019 perusahaan kami sudah mengantungi sertifikat karbon netral,” pungkas Niko. Adapun beberapa produk cat kayu dan besi Mowilex bebas timbal yang dipasarkan di Indonesia antara lain cat dasar Mowilex Staun Blocking Wood, Cat akhir Mowilex Woodstain, Acrylic Woodstain dan Mowilex Mebel Finish, Mowilex Red Onxide Primer dan Mowilex Waterbone Aceylic Primer. ● [Andrian

Saputri]

FACE SHIELD ANTI KABUT, BISA DIPAKAI SETAHUN

Pabrikan produk elektronik rumah tangga (home appliances) Sharp Indonesia merancang perangkat yang paling dibutuhkan orang untuk menghindari penularan virus di masa pandemi Covid-19 saat ini, yaitu pelindung wajah (face shield). Kelebihan produk ini menggunakan Moth-eye Technology yang dikembangkan berdasarkan riset dengan mengadopsi struktur dan cara kerja mata ngengat (binatang kecil yang suka makan kertas). Bahan utama yang digunakan juga biasa digunakan untuk membuat produk CD-DVD dan lampu LCD, yaitu resin asam akrilik yang khusus dikembangkan agar memiliki transparansi tinggi, refleksi rendah, dan bisa membuat uap mengering dengan cepat sehingga permukaannya anti-kabut.

“Produk ini kami hadirkan dalam empat varian untuk pelindung wajah dengan kualitas material dan desain yang berbeda. Seluruh produk face shield yang kami kembangkan memiliki tingkat transparansi 99 persen sehingga membuat pandangan pengguna lebih jelas,” ujar Ardy, Head of AUVI Product Strategy Department PT Sharp Electronics Indonesia dalam siaran pers yang diterbitkan, Kamis (26/8).

Pelindung wajah Sharp ini memiliki permukaan yang halus namun tidak rata layaknya mata ngengat. Permukaannya bisa memecah refleksi cahaya sehingga dapat mereduksi pantulan cahaya dengan tingkat refleksi permukaan sama dengan 0,3 persen per permukaan yang membuat wajah pengguna tetap terlihat jelas kendati terpapar sinar yang terang. Struktur ini juga memberikan manfaat lain seperti mencegahnya berembun.

Pelindung wajah ini dirancang oleh Mr. Oura, seorang desainer kacamata asal Jepang yang banyak menerima penghargaan Good Design Award, produk face shield Sharp ini memberikan fungsi perlindungan namun tetap nyaman digunakan selain membuat penggunanya terlihat stylish. Materialnya menggunakan titanium alloy yang ringan dengan bingkai diproduksi langsung di Sabae, Fukui, yang merupakan lokasi industri pembuatan kacamata terbaik di Jepang sejak 100 tahun lalu. Lapisan film yang digunakan produk ini dibuat oleh anak perusahaan Sharp di Yonago, Totori.

Produk face shield ini juga memiliki lapisan film anti gores dan tetap baik setelah diseka dengan alkohol hingga seribu kali atau bisa digunakan hingga setahun dengan rata-rata pengelapan tiga kali per hari. Bobotnya hanya 25 gram dan produk ini telah tersedia di laman eksklusif Sharp E-Store dengan harga Rp299 ribu,” jelas Ardy. ● [Andrian Saputri]

This article is from: