10 minute read
Material Building 64 | International 66 | Global Property
E-COMMERCE ASIA
Indonesia is the largest e-commerce market in Southeast Asia. In 2018, total e-commerce transactions (Gross Merchandise Value) in Southeast Asia reached USD 23.3 billion and is estimated to be USD 45.07 billion in 2021. Of that amount, 44.8 percent of transactions came from Indonesia. The increasing middle income and large population have made the e-commerce market even bigger in Indonesia. •
Advertisement
* Estimates are based on the analysis of survey and traffic data from other research firms, historical consumer adoption trends, company releases and demographic adoption trends.
Sumber: eMarketer
MENYONGSONG TAHUN YANG BARU DENGAN TRANSFORMASI DIGITAL
Sejak dicanangkannya Revolusi Industri 4.0 pada tahun 2011, Transformasi Digital (TD) merupakan trend yang banyak dilakukan oleh perusahaan besar di dunia. Perubahan lingkungan bisnis yang dinamis serta perkembangan generasi milenial membuat perusahaan harus melakukan TD guna menghadapi perubahan tersebut. TD dianggap merupakan solusi dalam menghadapi perubahan lingkungan VUCA tersebut. Manfaat menjalankan TD diperlihatkan dalam grafik di bawah ini. Walaupun perusahaan menyadari manfaat TD, namun demikian tingkat adopsi TD masih rendah dan belum dianggap sebagai agenda utama oleh para pemimpin perusahaan. Di Indonesia sendiri, adopsi TD hanya mencapai kurang dari 20 %. Namun, sejak merebaknya pandemi Covid-19, telah membuat TD menjadi agenda penting yang harus dijalankan perusahaan. Perusahaan yang menerapkan TD akan lebih mampu menghadapi akibat pandemi. Hal ini dibuktikan dari hasil survey BCG tahun 2021, dimana sebanyak 80 % eksekutif menyatakan bahwa TD membantu mereka menghadapi kondisi bisnis dan ekonomi yang melemah akibat pandemi.
Keuntungan menjalankan Transformasi Digital (Laporan PTS, 2018)
TRANSFORMASI DIGITAL YANG KOMPLEKS
Saat ini TD telah menjadi agenda penting oleh perusahaan, namun menjalankannya memiliki tantangan yang cukup tinggi. Hal ini disebabkan karena TD mencakup dimensi yang luas dalam hal pengertian, jenis teknologi yang digunakan maupun prosesnya. Terminologi TD telah digunakan secara luas, walaupun demikian, pengertian TD yang luas menyulitkan perusahaan dalam menjabarkannya ke dalam strategi TD.
Dr. Joni Pangestu MM.
Akademisi PPM School of Management CEO Grow Consulting
Selain itu, perkembangan teknologi yang cepat dan jenisnya yang banyak membuat perusahaan kesulitan dalam menentukan teknologi yang tepat, karena memerlukan kemampuan dan biaya yang tinggi untuk menguasai teknologi tersebut. Menurut survei McKinsey (2018), teknologi yang dikenal dan banyak digunakan oleh perusahaan yang sukses dalam menjalankan TD, antara lain teknologi website tradisional (85%), cloud (81%), mobile internet (68 %), big data (56 %), IOT (45 %), design thinking (44 %), AI (31 %), robotics, AI/ VR dan 3D printing.
Penerapan teknologi dalam prakteknya sangat bervariasi tergantung dari jenis industri dan konsumen yang dilayani. Karena itu, pengertian TD akan berbeda dilihat dari jenis perusahaan yang menjalankannya. Dalam prakteknya, bentuk-bentuk TD bisa berupa konversi dari toko ke ecommerce, migrasi dari pusat data dari server ke cloud, penggunaan big data dalam mengefisienkan dan optimalisasi proses bisnis, AI dan mesin pembelajar untuk mencari wawasan bisnis baru, membangun aplikasi HP untuk interaksi dengan konsumen, mengintegrasikan IOT ke dalam semua produk, mengaplikasikan teknologi work remotely, dan lain-lain.
Kompleksitas dalam TD di atas, membuat perusahaan kesulitan dalam implementasinya dan menghadapi resiko kegagalan yang tinggi. Mengadopsi proses yang tepat akan mengurangi resiko kegagalan. Untuk itu, perusahaan dapat menggunakan ‘panduan’ proses menjalankan TD di perusahaan seperti yang ditunjukan dalam grafik di bawah ini.
‘Panduan’ menjalankan Transformasi Digital (McKinsey, 2018) KUNCI SUKSES TRANSFORMASI DIGITAL
Walaupun TD dirasakan semakin penting, dan jumlah perusahaan yang menjalankan juga meningkat pesat, tetapi perusahaan yang sukses dalam menjalankan TD mencapai kurang dari 30% perusahaan yang menjalankannya. Bahkan hal ini juga terjadi dalam perusahaan yang berbasis teknologi sekalipun.
Dari uraian di atas, permasalahan dalam TD tidak semata-mata hanya terkait masalah teknologi. Dalam hal ini, terdapat paradoks TD, dimana perusahaan yang menerapkan banyak teknologi, akan menghadapi kompleksitas dalam implementasi TD dan kemungkinan gagal akan semakin tinggi, namun tingkat kesuksesan juga diperlihatkan oleh perusahaan yang menjalankan lebih banyak teknologi.
Karena itu, menurut McKinsey, agar perusahaan dapat menjalankan TD dengan baik, ada 5 kunci sukses TD yang harus diperhatikan, meliputi:
• Kepemimpinan dengan digital savvy yang tepat • Mengembangkan kapabilitas digital untuk pekerja di masa depan • Mendorong karyawan untuk bekerja dengan cara yang baru • Meng-upgrade perangkat kerja sehari-hari secara digital • Sering melakukan komunikasi melalui metode digital maupun tradisional
Untuk mengenal urban style, anda tidak perlu bingung untuk melihat contohnya – karena STREET STYLE sebenarnya style ini banyak ditemukan. Style yang muncul pada masyarakat perkotaan jadi khas bagi goandangan tertentu. Karena bersifat kasual fashion dengan tampilan out of the box ini bikin siapapun yang pake jadi terlihat stylish.
Untuk warnanya sendiri, urban style lebih banyak menggunakan warna soft dan tidak menggunakan banyak warna yang terlalu terang. Warna soft yang dipakai pada style ini di antaranya – putih, hitam, coklat dan silver. Warna-warna inilah yang bisa dimanfaatkan untuk digunakan pada saat santai dan juga pada semiformal.
MENJADI DIRI SENDIRI
Untuk motif sendiri, tidak ada patokan motif yang biasa digunakan. Tapi biasanya motif yang digunakan untuk style ini fandaral dan stripes. Tapi biasanya pada urban style banyak memanfaatkan ilusi optik yang menarik. Apakah udah familiar dengan konsep style ini, bro?
Yang membuat urban style menarik adalah – style dengan jenis ini akan berubah dan berkembang tidak sesuai dengan zaman aja, tapi tergantung pada pemakainya.
Personality yang dimiliki oleh setiap pemakainya akan mempengaruhi bagaimana style ini akan terlihat. Hal ini berpengaruh karena urban style bisa menjadi identitas yang dimiliki oleh setiap pemakainya. Cara ini ditunjukkan dari pemilihan pakaiannya – tidak cuma bikin nyaman, tapi juga stylish.
Pada urban style, anda tidak semata-mata memilih baju yang matching atau sesuai dengan kegemaran anda aja, tapi juga jadi pakaian yang klasik dan unik. Kaanda pake urban style, anda bisa dengan bebas memadukan pakaian yang anda punya – seperti menyatukan formal dan kasual.
Kaanda anda adalah orang yang tidak terlalu suka dengan outfit berwarna terang atau outfit-outfit edgy, anda bisa menggunakan urban style ini, bro!
OF SEMARANG
Semarang adalah kota terbesar sekaligus ibu kota Provinsi Jawa Tengah, dan kota yang ramah kepada Wisatawan. Kota yang terletak di pesisir Utara ini menawarkan sejumlah destinasi wisata menarik dan mengagumkan. Mungkin waktu tak pernah berjalan di kota ini. Saat menjelajahi kota Semarang, kita akan melihat banyak bangunan-bangunan bersejarah masih tegak berdiri. Walau sebagian bangunan telah mengalami perubahan mengikuti peruntukan dan selera zaman, namun ada juga beberapa bangunan yang masih terjaga keasliannya, bagai tak terjamah waktu.
Sejarah Semarang berawal kurang lebih pada abad ke-6 M dan merupakan bagian dari kerajaan Mataram Kuno. Pada tahun 1906 dengan Stanblat Nomor 120 tahun 1906 dibentuklah Pemerintah Kota Besar yang dikepalai oleh seorang Burgemeester (Wali kota). Dengan demikian, sangat wajar kota ini memiliki peninggalan icon landscape yang banyak.
KAWASAN KOTA LAMA
Semarang merupakan citra visual yang menyajikan kemegahan arsitektur Eropa di masa lalu. Banyak berdiri bangunan-bangunan kuno nan eksotis dan megah peninggalan Kolonial Belanda, seakan menyimpan segudang cerita yang tak kan pernah habis dikisahkan. Di sekitar Kota Lama dibangun kanal-kanal air yang keberadaannya masih bisa disaksikan hingga kini, meski tidak terawat. Hal inilah yang menyebabkan Kota Lama mendapat julukan sebagai Little Netherland. Lokasinya yang terpisah dengan lanskap mirip kota di Eropa serta kanal yang mengelilinginya menjadikan Kota Lama seperti miniatur Belanda di Semarang.
Satu bangunan yang paling populer dan wajib dikunjungi saat mengunjungi Kota Lama Semarang yaitu Gereja Blenduk yang sudah berusia lebih dari dua setengah abad. Gereja yang memiliki nama asli Nederlandsch Indische Kerk dan masih digunakan sebagai
tempat ibadah hingga kini menjadi Landmark Kota Semarang. Karena masyarakat pribumi yang kesulitan mengucapkan nama dalam bahasa Belanda pun akhirnya menyebutnya blenduk karena memiliki atap berbentuk kubah berwarna merah bata yang terbuat dari perunggu serta dua menara kembar di depannya.
LAWANG SEWU
mengandung aura mistis ini. Sejarah mencatat, bahwa pada era pemerintah Hindia Belanda membutuhkan sarana kantor yang strategis dan mampu menampung semua kegiatan lintas kereta api yang sangat komplek, karena kantor stasiun yang ada ternyata tidak lagi mencukupi untuk digunakan sebagai pusat stasiun dan kantor kereta api dan jika diperhatikan lorong-lorong di bangunan ini dibuat menyerupai gerbong kereta api.
Kampung Eropa atau Little Netherland merupakan sebutan untuk wilayah yang dihuni oleh orang-orang Belanda di Kota Semarang. Banyak bangunan Belanda terdapat di Kota Semarang yang masih terawat hingga kini salah satunya yakni Lawang Sewu (Seribu Pintu). Bangunan yang terletak di samping Tugu Muda Semarang ini merupakan bangunan yang termasuk cagar budaya di Kota Semarang, Jawa Tengah. Berada di pusat kota Semarang dikelilingi bangunan dengan konsep yang lebih modern. Namun, bangunan ini tetap berdiri kokoh dan masih sempurna artistik dan keunikannya. Dahulunya, Lawang Sewu merupakan bangunan yang berfungsi sebagai kantor perkeretaapian jaman Hindia Belanda atau biasa disebut dengan Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij atau NIS.
Nama Lawang Sewu di cetuskan bukan karena jumlah pintu yang terdapat pada bangunan ini berjumlah seribu pintu melainkan mereka menghitung banyaknya daun pintu pada bangunan yang
KLENTENG SAM POO KONG
Keberadaan Klenteng Sam Poo Kong Semarang tak lepas dari sosok Laksamana Tiongkok bernama Zheng He. Menurut sejarah Laksamana Zheng He sedang mengadakan pelayaran menelusuri pantai Laut Jawa untuk tujuan politik dan dagang. Karena ada awak kapal yang sakit ia memutuskan untuk bersandar terlebih dahulu di sebuah desa, yang bernama Simongan. Merasa nyaman di tempat itu, ia memutuskan untuk beberapa waktu menetap ditempat tersebut.
Namun karena harus melanjutkan perjalanan ia pun meninggalkan tempat tersebut, tapi banyak awak kapalnya yang menikah dengan warga setempat dan menetap di daerah Simongan. Tak heran sampai sekarang daerah Simongan banyak dihuni oleh penduduk keturunan Tiongkok. Untuk mengenang jasa-jasa dari Laksamana Zheng He/Cheng Ho, penduduk setempat mendirikan sebuah
Klenteng di sekitar gua tempat dimana ia sering menghabiskan waktu untuk bersemedi yang akhirnya disebut dengan Klenteng Sam Poo Kong atau Sam Poo Thay DJien. Keberadaan Klenteng Sam Poo Kong Semarang ini memberikan inspirasi bagi berkembangnya berbagai legenda mengenai Kota Semarang. Tiap tahun bertepatan tanggal 29 Lak Gwee penanggalan Tionghoa, diadakan upacara ritual memperingati hari ulang tahun Sam Poo Tay Djien.
MASJID AGUNG SEMARANG
Masjid Agung Jawa Tengah merupakan Masjid yang termegah dan juga terbesar di Jawa Tengah. Tepatnya Jl. Gajah Raya, Kelurahan Sambirejo, Semarang, sekitar 3,9 km dari Kantor Gubernur Jawa Tengah atau 3,2 km dari Simpang Lima, Semarang.
Bangunan yang memiliki arsitektur perpaduan Jawa, Arab dan Romawi ini dibuat oleh Ir. H. Ahmad Fanani pimpinan PT. Atelier Enam yang memenangi sayembara desain masjid.Bangunan utama masjid berbentuk Limas yang khas Jawa dengan puncak sebuah kubah berdiameter 20 meter dan di setiap sudut terdapat 4 buat menara setinggi 62 meter yang merupakan ciri khas masjid-masjid di tanah Arab.
Masjid yang megah ini merupakan salah satu lokasi wisata di Semarang yang cukup populer. Memiliki beberapa fasilitas yang lengkap seperti convention hall, kios souvenir, kios makanan, gedung perkantoran, perpustakaan, hotel, hingga sebuah menara yang dinamakan dengan Menara Asmaul Husna, yang mana ketinggiannya mencapai 99 meter serta memiliki 19 lantai yang terdiri dari 4 bagian utama. Lantai 1 untuk studio Radio Dais MAJT, lantai 2 untuk ruangan museum, yang berisi tentang perkembangan Islam di Jawa dan juga museum tentang pembangunan Masjid Agung Jawa Tengah, lantai 18 merupakan cafetaria, dan lantai 19 adalah gardu pandang. Dari keempat bagian dari menara MAJT bagian yang paling diminati oleh pengunjung adalah gardu pandang.
Secara umum Kota Semarang dapat dibilang sangat eksotis dan menjanjikan untuk objek wisata dan kaya akan Landmark Kota.