S U A R A
PUBLIKASI INTERNAL PT NEWMONT NUSA TENGGARA, SUMBAWA BARAT, NTB - EDISI 32/2013
DAFTAR ISI
EDISI 32 2013 LAPUT
RAGAM
PIPA TAILING Diganti Sebelum Capai Ketebalan Minimum
Buin Batu MTB Community Ikuti Lombok Audax
Pipa tailing H6 yang menjalar sekitar 3,5 km di dasar laut Senunu, Maret lalu diganti. Menurut Aldian Reva Kurniado, Project Development Department PTNNT, pipa diganti karena dinding-nya sudah mendekati ketebalan minimum yakni sekitar 37mm. Syarat dari ijin pengoperasian tailing PTNNT adalah 33 mm.
Lombok Audax adalah kegiatan lokal bertaraf internasional yang digagas oleh Axell Moeller. Warga negara Jerman yang berdomisili dan sangat mencintai Pulau Lombok ini membuktikan kecintaannya dengan menggelar kegiatan tahunan yang terbilang cukup sukses menarik minat wisatawan dan investor lokal maupun mancanegara.
CSR GOR Termegah di NTB Mulai Dibangun
Anugerah Karya Jurnalistik 2013: Tingkatkan Profesionalisme Insan Pers
LINGKUNGAN Newmont itu Bagus Reklamasinya
PELATIHAN "Enam Detik" Yang Menentukan
EKSPLORASI GSG Kecamatan Lenangguar Diserahterimakan
K3 Tim FES dilatih Motor Vehicle Extrication Untuk meningkatkan profesionalisme dan pemahaman insan pers terhadap industri pertambangan, PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) setiap tahun menggelar lomba karya Jurnalistik bagi wartawan media masa cetak dan elektronik di NTB. Tahun ini kali ketiga diadakan dengan tema 'Pertambangan dan Tantangan Ekonomi'.
SUARA
Batu Hijau
PROFIL Muhammad Sukri
LENSA SBH SENGGANG
r : Pi p a t ve u C o tian r La n sa a g Da ng Pe ling i Ta
Majalah Suara Batu Hijau diterbitkan oleh PT Newmont Nusa Tenggara untuk distribusi internal dalam lingkup perusahaan dan untuk grup Newmont lainnya PELINDUNG T: Seluruh Manajer Senior, Manajer dan PELINDUNG:: Martiono Hadianto PENASIHA PENASIHAT MPIN RED AKSI AKSI Superintenden P EMI EMIMPIN REDAKSI AKSI: Rubi Waprasa Purnomo TIM RED REDAKSI AKSI:: Andika Wijaya, Ruslan Ahmad, Komang Ardana, Muhammad Nazri, Lalu Yuslis, Lalu Budi Karyadi DES A IN & PRODUKSI DESA PRODUKSI: Agus Apriyanto D ISTRIBUSI Tim dan Sekretaris Departemen.
ALAMA T RED AKSI T SURA T PO Box 1022 ALAMAT REDAKSI AKSI:: Gedung Admin I Benete, Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat, Indonesia ALAMA ALAMAT SURAT Mataram 83126 TELEPON (62-372) 635318 ext 46260 Fax:(62-372) 635319 ext: 46243 E -MAIL PTNNT.suara.batu.hijau@nnt.co.id W E B S I T E www.ptnnt.co.id Suara Batu Hijau menerima sumbangan cerita, tulisan, foto dan kartun dari karyawan. Redaksi berhak ber hak me ny unting sumbang an tulis a n .
S U A R A
Batu Hijau
LAPORAN UTAMA
PIPA TAILING
Diganti Sebelum Capai Ketebalan Minimum
P
ipa tailing laut yang menjalar sekitar 3,5 km di dasar laut Senunu, Maret lalu diganti. Menurut Aldian Reva Kurniado, Project Development Department PTNNT, pipa diganti karena dindingnya sudah mendekati ketebalan minimum yakni sekitar 37mm. Syarat dari ijin pengoperasian tailing PTNNT adalah 33 mm. "Kita mengganti pipa sebelum mencapai ketebalan minimum untuk menjaga kepatuhan PTNNT terhadap ijin pengoperasian pipa tailing dari pemerintah dan juga komitmen PTNNT yang tinggi terhadap lingkungan," tegasnya. Penggantian dilakukan oleh sekitar 100 karyawan dibantu kapal penarik dan selesai dalam waktu 12 hari. "Ini waktu tercepat yang pernah kita lakukan. Tahun
lalu kita habiskan waktu 17 hari," lanjutnya. Dijelaskan Aldian, spesifikasi pipa yang baru ini sama dengan pipa lama yakni jenis HDPE (High Density Poly Ethylene) berukuran 1000 mm dengan ketebalan rata-rata 92 mm. Pipa sepanjang 3.500 meter ini dibeli langsung dari Thailand setelah melalui proses tender yang ketat. Beberapa perusahaan pembuat pipa HDPE Indonesia belum mampu memenuhi standard permintaan. "Pipa HDPE dengan spesifikasi yang diminta PTNNT ini sangat jarang di produksi di dunia. Di samping diameter pipa yang besar juga dinding pipa yang tebal, sehingga hanya beberapa perusahaan di dunia saja yang mampu untuk
Suara Batu Hijau Edisi 32/2013
S U A R A
LAPORAN UTAMA
Batu Hijau memproduksinya," kata Aldian. Pipa ini dibeli dengan potonganpotongan sepanjang 15 m per pipanya. Di SWIS Sejorong, pipa-pipa ini disambung menjadi satu string sepanjang 240 m untuk kemudian disimpan di pipe rack. Pipa HDPE baru ini kemudian disambung dengan pipa lama di ujung pipa bagian darat. Setelah itu mulailah dilakukan penarikan pipa lama yang telah tersambung dengan pipa baru tersbut. Penarikan dilakukan oleh kapal Anchor Handler Vessel (AHV) dari pipa bagian ujung laut, sehingga pipa baru masuk ke laut menggantikan pipa lama. Pipa lama yang ditarik keluar, dipotong setiap 240 m dan dibawa ke Benete melalui laut. Di Benete, pipa lama dipotong-potong untuk disimpan di Laydown 10. Bersamaan dengan proses penarikan pipa di Benete, tim di SWIS melakukan
pengelasan 240 m string baru ke ujung pipa yang akan ditarik masuk ke laut. Proses ini terus berulang hingga semua pipa lama tergantikan dengan pipa baru sepanjang 3.450 m. "Metode konstruksi yang dilakukan untuk penggantian pipa tailing ini disebut bottom tow out method. Ini merupakan metode terbaik dan paling aman untuk dilakukan pada proses penggantian pipa seperti ini," tandas Aldian. Setelah semua pipa baru terpasang, dilakukan hydrostatic test/Leak Test untuk mengecek kondisi pipa yang baru. Tes ini disaksikan pihak ketiga guna menjamin independensi hasil tes. Jika tidak ada masalah dalam tes tersebut, pipa dinyatakan siap untuk digunakan. Keseluruhan dana yang dikeluarkan untuk penggantian pipa ini mencapai sekitar $15Juta.
“Ini merupakan metode terbaik dan paling aman untuk dilakukan pada proses penggantian pipa seperti ini�
Pipa tailing yang baru tiba di Pelabuhan Benete
Suara Batu Hijau Edisi 32/2013
S U A R A
LAPORAN UTAMA
Batu Hijau
Bupati Akui Keberhasilan Program CSR PTNNT
B
upati Sumbawa Barat, KH Zulkifli Muhadli mengakui keberhasilan program CSR PTNNT dalam mengembangkan dan meningkatkan penghasilan para petani di KSB khususnya Desa Aik Kangkung, Kecamatan Sekongkang. Pengakuan ini disampaikan bupati saat membuka acara panen raya dan peresmian fasilitas penggilingan padi depo ORIVA di Aik Kangkung (12/4). "Kita wajib bersyukur, karena PTNNT melalui program-program pengembangan masyarakatnya telah berhasil dengan baik. Apa yang kita lakukan hari ini adalah usaha kita bersama untuk mengatasi permasalahan petani mulai dari masalah modal, bibit, penggilingan hingga penjualan," ungkap Zulkifli. Manager Social Responsibility Planning & Development PTNNT, H Wagimin Sastra Hadi menjelaskan, pembangunan fasilitas penggilingan padi ini adalah salah satu keberhasilan program pendampingan yang dilakukan PTNNT melalui Yayasan Pemba-ngunan Ekonomi Sumbawa Barat (YPESB). Program dikelola dengan melibatkan semua pihak terkait budidaya padi dan industri pendukungnya, mulai dari sektor hulu sampai hilir guna meningkatkan keuntungan para petani. "Sampai saat ini tidak kurang 218 petani sudah jadi anggota binaan YPESB, dengan luas lahan lebih 130 hektar termasuk 31 hektar padi beras merah untuk Desa Aik Kangkung. Selain membina petani, Depo ini dimanfaatkan untuk menerapkan pola tanam padi berbasis sistim jajar legowo (SRI) dan tentu saja, untuk memberi bantuan saprodi, pupuk organik dan pinjaman bibit," ungkap Wagimin. Selain fasilitas penggilingan padi berkapasitas 1 - 1,5 ton per jam, depo juga menyediakan gudang penyimpanan gabah berdaya tampung 100 ton serta membuka outlet yang menjual semua kebutuhan saprodi petani dengan harga terjangkau. Petani peserta program bisa memperoleh saprodi dengan pinjaman tanpa bunga dan dapat dilunasi saat panen melalui mekanisme yang telah disepakati. Melalui YPESB ini, PTNNT bekerjasama dengan pembeli gabah lokal melakukan pembelian gabah kering panen ditingkat petani sesuai ketentuan harga pemerintah. Sekitar 70 persen hasil panen dapat diserap sedang sisanya menjadi cadangan pangan masyarakat. Suara Batu Hijau Edisi 32/2013
S U A R A
LAPORAN UTAMA
Batu Hijau
U
Anugerah Karya Jurnalistik 2013
Tingkatkan Profesionalisme Insan Pers NTB
ntuk meningkatkan profesionalisme dan pemahaman insan pers terhadap industri pertambangan, PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) setiap tahun menggelar lomba karya Jurnalistik bagi wartawan media masa cetak dan elektronik di NTB. Tahun ini kali ketiga diadakan dengan tema 'Pertambangan dan Tantangan Ekonomi'. Naskah lomba dibagi tiga kategori yakni "straight news (Berita)", "Feature" (artikel) dan karya jurnalistik televisi. Khusus untuk kategori "straight news" dan "feature" terbagi menjadi tiga tema yakni lingkungan, ekonomi dan pertambangan. Sedangkan karya jurnalistik televisi dibagi dua kategori yakni "straight news" dan "feature". Dewan juri yang beranggotakan DR Kadri MSi - dosen komunikasi penyiaran IAIN Mataram, Dani Laksono - wartawan senior Jakarta, dan Ignatius Haryanto - Direktur Eksekutif LSPP Jakarta, menyeleksi 73 naskah yang masuk. Setelah mempertimbangkan berbagai segi, 13 naskah dinyatakan masuk nominasi, delapan diantaranya ditetapkan sebagai pemenang. Kategori "straight news" dengan tema Pertambangan, dimenangkan Anwar Maga (LKBN Antara/Antaramataram.com), untuk tema Lingkungan dimenangkan Muhammad Kaniti (Pulausumbawa.com), dan tema ekonomi dimenangkan Zulkarnaen (Radar Sumbawa). Sedangkan kategori "feature" tema Pertambangan dimenangkan Rasinah Abdul Sigit (Radar Lombok), tema Lingkungan Khaerul Anwar (Kompas.com), dan tema Ekonomi Abdul Faruk (Radar Sumbawa).
Sementara "straight news" karya televisi pemenangnya adalah Herman Zuhdi (TVOne) dan untuk "feature" diraih Sahdan (LombokTV). Penyerahan hadiah berupa tropi, piagam dan uang pembinaan dilakukan Manajer Departemen Korporat Komunikasi PTNNT Rubi Purnomo dan Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) NTB, H Achmad Sukisman Azmy pada malam PTNNT Award 2013 di Hotel Lombok Raya, Mataram (1/5). "Kami mengucapkan selamat kepada para pemenang lomba, semoga anugerah ini bisa menjadi penyemangat untuk terus berkarya guna memajukan jurnalistik di NTB dan berkontribusi bagi pembangunan NTB," ujar Rubi Purnomo. Atas nama manajemen PTNNT, Rubi mengapresiasi para jurnalis di wilayah NTB yang antusias mengikuti lomba dengan mengirim karya-karya jurnalistik terbaiknya. "Untuk peserta yang belum menang, jangan patah semangat, teruslah berkarya," himbaunya. Selain itu, Rubi mengucapkan terima kasih kepada dewan juri yang telah bekerja maksimal, memberikan penilaian secara independen. "Sungguh tidaklah mudah memilih yang terbaik dari puluhan karya jurnalistik yang sangat bermutu dan berkualitas," tandas Rubi. Achmad Sukisman menyampaikan terima kasih kepada PTNNT yang dinilai konsisten meningkatkan profesionalisme insan pers di NTB. "Kami berharap perusahaan atau instansi lain dapat mengikuti apa yang telah dilakukan PTNNT," ujarnya. Suara Batu Hijau Edisi 32/2013
S U A R A
K3
Batu Hijau
Tim FES dilatih Motor Vehicle Extrication
K
Tim FES berlatih memotong bagian pintu kendaraan untuk mengeluarkan korban yang terjebak.
ecelakaan yang melibatkan kendaraan bermotor dan mengakibat kan keadaan terperangkap disebutsebut sebagai epidemi/bencana terbesar di era modern ini. Dengan mekanisasi industri, terutama dalam industri pertambangan, tim respons keadaan darurat (Fire Emergency Service) dituntut harus mampu mengeluarkan/membebaskan secara terkendali korban yang terperangkap. Keadaan terperangkap, terutama jika berkepanjangan, memerlukan teknikteknik khusus untuk mengeluarkan korban. Pengaturan melepaskan korban secara terkendali tersebut memerlukan Fire Emergency Service (FES) Extrication Team bekerjasama tim paramedis untuk membongkar kendaraan dan menyelamatkan korban secara sistematis . Karena itu SHLP Department menyelenggarakan Motor Vehicle Extrication Training bagi 60 orang tim FES PTNNT. Pelatihan dibagi dalam empat gelombang, di tiga lokasi berbeda; Townsite, Portsite dan Concentrator pada 2-20 Maret 2013. "Training ini adalah bagian dari upaya pengembangan keterampilan 23 anggota
tim FES baru dan penyegaran bagi tim FES senior agar tetap mampu mempertahankan keterampilannya di bidang tanggap darurat," kata Syafwanudin, Gensupv Fire Officer. Dijelaskan, tujuan utama pelatihan adalah meningkatkan kemampuan teknik penyelamatan kendaraan tingkat lanjut dengan mengeluarkan dan mengantarkan korban ke fasilitas perawatan kritis, dalam kondisi yang sama atau lebih stabil dibanding ketika operasi penyelamatan dimulai. Termasuk mencegah kondisi tempat kecelakaan menjadi lebih memburuk. Michael Towler, emergency coordinator Newmont Jundee Australia, yang memiliki pengalaman menangani secara langsung kejadian-kejadian penyelamatan Motor Vehicle Accident di beberapa tempat di Australia, menyampaikan teori penggunaan alat serta teknik pengamanan area saat regu penolong mendekati tempat kecelakaan. Diajari pula teknik penanganan kaca kendaraan, teknik membuka pintu yang terkunci dan tidak bisa di buka karena kecelakaan serta teknik mengeluarkan korban dari dalam kendaraan. Selain itu tim juga dibekali pengetahuan dasar tentang mekanisme kendaraan sehingga paham bagian-bagian yang harus di waspadai saat melakukan pemotongan kendaraan untuk menghindari bahaya yang bisa menimpa para regu penolong. Untuk mengeluarkan korban, digunakan alat potong hydrolic Holmatro sehingga regu penolong dan paramedis bisa melakukan penyelamatan dengan lebih leluasa. Pada sesi pelatihan terakhir semua tim diuji berupa simulasi kecelakaan dengan korban terperangkap di dalam kendaraan.
Suara Batu Hijau Edisi 32/2013
S U A R A
Batu Hijau
CSR
GOR Termegah di NTB Mulai Dibangun
H
General Manager Social Responsiblity & Govrels, Rachmat Makkasau melakukan peletakan batu pertama pembangun GOR Lalu Magaparang di Taliwang (1/3).
asrat warga KSB untuk memiliki fasilitas olah raga yang lengkap dan memadai bakal segera terwujud. Pemerintah daerah setempat dan PTNNT telah melakukan peletakan batu pertama pada Senin (1/3) sebagai tanda dimulainya pembangunan Gelanggang Olah Raga (GOR) yang berlokasi di jalur menuju pantai Balat, Taliwang. Wakil Bupati KSB, Drs Mala Rahman meyakini GOR yang diberi nama “Lalu Magaparang� itu akan menjadi GOR terbaik dan terlengkap di NTB. "Fasilitas ini akan menjadi kebanggaan kita. Ini wujud perjuangan kita semua, masyarakat KSB yang cinta olahraga," katanya saat acara peletakan batu pertama. Wabup juga menyampaikan rencana pemerintah daerah untuk memperluas pembangunan fasilitas olahraga lainnya agar masyarakat luas dapat menikmati GOR, tidak hanya para pecinta sepak bola. Pada saat yang sama, General Manager Social Responsibility & Govrels, Rachmat Makkasau menegaskan bahwa PTNNT tetap berkomitmen mendukung pemerintah dan masyarakat Sumbawa Barat untuk terus berprestasi di bidang olahraga. Keinginan pemerintah dan masyarakat KSB untuk segera memiliki GOR yang megah dan hebat menurut Rachmat sangatlah wajar dan pantas didukung karena prestasi atlet asal Sumbawa Barat, khususnya sepak bola sudah menasional. "Selain mendukung seluruh prestasi olahraga kebanggaan masyarakat daerah ini, kami juga berkomitmen mewujudkan hubungan yang harmonis dengan semua pihak dan mengutamakan keseimbangan lingkungan," lanjutnya. Manager Social Responsiblity, Planning & Development, H Wagimin Sastra Hadi menjelaskan, GOR yang dibangun di atas lahan 11 hektar ini mampu menampung sedikitnya 11.000 penonton."Bila semua berjalan sesuai rencana, PT Waskita Karya, akan menyelesaikan proyek ini Agustus mendatang," ujarnya. GOR Lalu Magaparang nantinya akan dijadikan kandang PS Sumbawa Barat (PSSB). Sejumlah pertandingan tingkat nasional kemungkinan bakal dihelat dalam rangkaian lanjutan kompetisi divisi utama Liga Indonesia.
Suara Batu Hijau Edisi 32/2013
S U A R A
CSR
Batu Hijau
Pendidikan
Newmont Kucurkan Rp13,5 M untuk Gugus SD
D H Faozan Maulad, Gensupv Social Responsibility Planning and Develement PTNNT (kanan) menjabat tangan Kadis Dikpora NTB, HL. Syafi'i usai menyerahkan bantuan.
inas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kabupaten Lombok Timur, Sumbawa, Sumbawa Barat dan Kota Mataram menerima bantuan senilai Rp13,5 miliar untuk membiayai semua program gugus Sekolah Dasar (SD) di wilayah masing-masing. "Bantuan ini bukan untuk membiayai kebutuhan fisik melainkan untuk pemberdayaan anak didik," ungkap H Faozan Maulad, Gensupv Social Responsibility Planning and Development PTNNT usai menyerahkan bantuan di kantor Dikpora NTB, Mataram (4/4). Dijelaskan, masing-masing dikpora kabupaten menunjuk satu sekolah mewakili gugus. Masing-masing gugus beranggotakan delapan SD dan memiliki program yang berbeda. Setiap program jangka waktunya tiga tahun. "Mulai Mei mereka sudah action," katanya. Untuk menjaga transparansi, sekolah yang mendapatkan bantuan diharuskan memasang papan pengumuman berisi rincian dana di depan sekolah agar masyarakat bisa mengawasi. Di tempat yang sama kadis Dikpora NTB,
H L Syafi'i mengatakan, sekolah yang ditunjuk kabupaten/kota ini harus bisa menjalankan program yang telah dibuat. "Sekarang bagaimana kesiapan Dikpora kabupaten/kota untuk melanjutkan program yang telah dicantumkan," ujarnya. Dikpora Lotim akan menerapkan program belajar yang menyenangkan pada tahap pertama. Pada tahap kedua, siswa menampilkan 50 persen perilaku tipikal yang mencerminkan berpikir kritis. Dikpora Kota Mataram, gugus yang akan mendapatkan bantuan ditargetkan akan menjadi sekolah model percontohan di kota Mataram. Gugus tersebut akan menerapkan minimal 60 persen murid meraih KKM dari 10 mata pelajaran. Tahap kedua, 80 persen wali murid menyatakan puas terhadap perkembangan anak dalam bidang prestasi dan karakter. "Semua kabupaten/kota yang menerima bantuan ini harus bisa menjalankan program masing-masing. Lebih-lebih harus bisa menunjukan prestasi murid," tandas Syafi'i. Suara Batu Hijau Edisi 32/2013
S U A R A
EKSPLORASI
Batu Hijau
KSM Moyo Hulu
Dari Ikan Keramba Sampai Ikan Kering
W
ajah anggota Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Ai Treng, Desa Lito, Kecamatan Moyo Hulu, Kabupaten Sumbawa tampak sumringah setelah memperoleh pinjaman perahu bermesin dari PTNNT. Selain itu, KSM yang membudidayakan ikan air tawar di bendungan Batu Bulan itu juga mendapat bantuan pelampung keselamatan. Sebelumnya, anggota KSM harus berenang menuju keramba terapung yang berjarak sekitar 50 meter di tengah bendungan. Kondisi itu menyulitkan anggota KSM dalam memberikan pakan dan memantau ikan di keramba. "Alhamdulillah, setelah ada sampan, kami tidak lagi berenang membawa pakan ikan," tutur Iskandar, Ketua KSM Ai Tereng. KSM Ai Treng terbentuk pada Agustus 2012 melalui pendampingan program pemberdayaan masyarakat PTNNT. Memanfaatkan potensi air bendungan, kelompok ini memilih melakukan usaha budidaya ikan. "Ada empat ribu bibit ikan nila yang kami sebar November lalu. Insyaallah Maret nanti kami panen untuk pertama kali," sambung Iskandar. Keramba jaring apung ini berukuran 8 x 8 meter dan dibagi 4 petak. Masing-masing petak mampu menampung seribu bibit ikan.
Mancawari, Field Officer Community Development PTNNT, yang mendampingi KSM Ai Treng menyatakan usaha budidaya ikan dengan sistem keramba jaring apung sangat diminati masyarakat. "Usaha ini diharapkan bisa meningkatkan pendapatan kelompok dan menjadi contoh bagi masyarakat lainnya," katanya. Ikan Kering Di Desa Marga yang tidak jauh dari bendungan Batu Bulan, ada KSM Tana Lenya. Anggota KSM ini semuanya ibu rumah tangga. Mereka memiliki usaha pengeringan ikan yang bahan bakunya berasal dari tangkapan para suami mereka dari bendungan Batu Bulan. Ketua KSM Tana Lenya, Nurhasanah mengaku membentuk kelompok setelah lahan pertanian mereka terkena proyek bendungan pada 2002. Mengenai peran PTNNT, Nurhasanah mengatakan kalau pembinaan dan pendampingan lebih ditekankan pada masalah kemasan dan higienisitas produk yang dibuktikan dengan hasil laboratorium sebagai syarat menjangkau pemasaran yang lebih luas. "Sekarang kami menunggu hasil uji laboratorium agar produksi kami bisa menjangkau pasar-pasar modern," ujarnya. Suara Batu Hijau Edisi 32/2013
S U A R A
EKSPLORASI
Batu Hijau
Ratusan Warga Rimbunkan Taman Kota Kerato
H
ari masih pagi namun cuaca di Taman Kota Kerato, Sumbawa Besar sudah terasa panas. Hal itu tidak menyurutkan semangat sekitar 500 warga tiga desa sekitar, anggota pramuka, pelajar SMPN I Untir Iwis, pelajar SMKN 3 Sumbawa, pegawai pemerintah dan karyawan PTNNT untuk menanam pohon. Ikut bergabung pada kegiatan tersebut Kepala BPM-LH, Ir Dirmawan, Camat Untir Iwis, Sulaiman, SSos dan Manager Social Responsibility PTNNT Sumbawa, Kasan Mulyono. Dalam sambutannya, Kasan menyatakan, sesuai visi perusahaan untuk menjadi yang terdepan di bidang perlindungan lingkungan, dengan senang hati pihaknya mendukung program pemerintah menghijaukan Taman Hutan Kota. "Dunia tengah mengalami perubahan iklim dan pemanasan global, maka program pemerintah untuk menanam pohon merupakan program yang harus kita dukung bersama," katanya. Sementara Kepala Badan Penanaman Modal dan Lingkungan Hidup (BPM-LH) Kabupaten Sumbawa, Ir Dirmawan memberi apresiasi terhadap PTNNT yang menginisiasi penanaman pohon di Hutan Kota karena akan menambah kecukupan vegetasi menuju Program Indonesia Hijau. "Kita harapkan pihak swasta lainnya ikut terjun dalam program ini," pintanya. Untuk mengatasi pengaruh pemanasan global, Pemkab Sumbawa telah mencanangkan program pengembangan Ruang Terbuka Hijau (RTH). Kini telah disusun rencana induk RTH yang meliputi Taman Pahlawan, Hutan Kota Kerato dan kawasan lainnya. Sementara Ketua Panitia Tanam Pohon PTNNT, Opet Bujik mengaku sangat senang melihat peserta yang antusias menanam 1.000 tanaman nimba, mahoni, bungur, ketimus dan asam. "Kami juga membagikan bibit tanaman buah-buahan kepada peserta agar ditanam di lahan masing-masing," ujarnya.
Suara Batu Hijau Edisi 32/2013
S U A R A
EKSPLORASI
Batu Hijau
GSG Kecamatan Lenangguar
Diserahterimakan
S
H.Kasan Mulyono dan Camat Lenangguar, Tujuddin saat Serahterima dan Peresmian GSG, Kamis (2/3).
etelah rampung dikerjakan, Gedung Serba Guna (GSG) Kecamatan Lenangguar diserahkan pemanfaatannya kepada masyarakat. Penyerahan kunci gedung dilakukan Manager Social Responsibility PTNNT Sumbawa, H Kasan Mulyono kepada Camat Lenangguar, Tujuddin berlangsung Kamis (2/3) dihadapan tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda setempat. Tujuddin menyampaikan terima kasih kepada PTNNT yang telah membantu membangun gedung yang oleh masyarakat disepakati diberi nama GSG Emas Buleang. "Gedung ini sangat bermanfaat bagi seluruh masyarakat di wilayah Kecamatan Lenangguar. Baik untuk mengembangkan bakat di bidang olah raga, hingga pemanfaatan untuk kegiatan
sosial, adat, budaya dan keagamaan," tegasnya. Di bagian lain, mantan Kabag Humas DPRD Sumbawa itu berharap agar perusahan tetap memberikan kontribusinya kepada masyarakat kecamatan Lenangguar. "Semoga ini bukan bantuan yang terakhir," ujarnya. H Kasan Mulyono dalam sambutannya minta agar gedung yang dilengkapi dua lapangan bulu tangkis dan panggung itu dimanfaatkan sebaik mungkin untuk kegitan pemuda dan masyrakat setempat. "Kami berterimakasih atas dukungan, kritik dan saran dari masyarakat termasuk masyarakat Kecamatan Lenangguar. Karena itu kami bisa melaksanakan kegiatan kami dengan baik sesuai Kontrak Karya," katanya. Suara Batu Hijau Edisi 32/2013
S U A R A
LINGKUNGAN
Batu Hijau
Zulkifli
Puji Reklamasi Newmont “Newmont itu bagus reklamasinya, saya pernah melihat langsung ke sana," kata Zulkifli Hasan, Menteri Kehutanan RI saat mengunjungi stand PTNNT usai membuka pameran IndoGreen Forestry ke-5 di Jakarta Convention Center (4/4). PTNNT pada kesempatan itu menampilkan beberapa materi publikasi terkait kesuksesan reklamasi yang telah dilaksanakan.
I
Zulkifli Hasan, Menteri Kehutanan RI membuka pameran Indo Green Forestry ke-5 di Jakarta Convention Center (4/4)
ndoGreen Forestry Expo adalah pameran kehutanan terbesar di Indonesia yang diselenggarakan sejak 2009. Pameran yang diikuti dinas dan kementerian kehu tanan dan perkebunan, BUMN, LSM, perguruan tinggi, pengusaha, perusahaan industri serta perusahaan tambang mineral dan minyak itu menampilkan potensi yang sangat besar di sektor kehutanan, pengelolaan, pemanfaatan dan pelestarian hutan, hasil hutan, baik kayu maupun non kayu, produk olahannya dan peralatan pemanfaatan hutan. Tujuannya untuk mensosialisasikan program dan tindakan nyata pemerintah serta pihak swasta dalam melaksanakan pembangunan hutan berkelanjutan dan merata termasuk reklamasi hutan dan lahan bekas tambang. Selain itu, kegiatan ini juga untuk mendukung program pemerintah "Sustainable Growth with Equity in Forestry Sector Toward 2020" dan mendukung upaya merealisasikan Konsep Gaya Hidup yang Hijau Menuju Indonesia Hijau (Green Living Concept Towards Green Indonesia). Pameran yang berlangsung selama empat hari (4-7/4) ini menyedot pengunjung puluhan ribu orang dari masyarakat umum, pelajar dan mahasiswa serta instansi dan pengusaha.
Suara Batu Hijau Edisi 32/2013
S U A R A
LENSA
Batu Hijau
Dharmawanita Ikatan Adyaksa Darmakarini Kejaksaan Tinggi Sumbawa di Admin 1, Benete (16/4).
Pegawai Pengadilan Negeri Sumbawa ketika berkunjung ke areal tambang (pit) PTNNT (4/5).
Sosialisasi Rencana Kerja Anggaran dan Biaya (RKAB) PTNNT 2013 di Sumbawa Besar, Kabupaten Sumbawa (2/4).
Farah Quinn didampingi karyawan PTNNT, Yuni Anita melakukan shooting program acara memasak Trans TV di perumahan karyawan, Townsite (23/4).
Dosen Fakultas Hukum UGM diterima manajemen di Visitor Center, Admin1, Benete (1/5).
Memperingati hari jadi, Ikanura gelar Hijab Class di Community Hall, Townsite (7/4).
Lomba ngamen memperingati Hultah Koperasi Karyawan Katala di Townsite (24.4).
Kegiatan “Art & Picnic� bagi penghuni perumahan Batu Hijau di Green House Townsite (24/4).
Suara Batu Hijau Edisi 32/2013
S U A R A
CSR
Bupati KSB, DR KH Zulkifli Muhadli MM (kiri) bersama utusan dari Kemenpera dan PTNNT usai menandatangani Perjanjian Kerjasama pembangunan rumah baru dan peningkatan kualitas rumah tidak layak huni di KSB.
Batu Hijau
Perbaiki Rumah Tidak Layak Huni di KSB
Newmont Siapkan Rp24,7 Milyar
U
ntuk membangun rumah baru dan meningkatkan kualitas rumah tidak layak huni di Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), PT Newmont Nusa Tenggara (PTNNT) memperbaharui perjanjian kerjasama dengan Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera) dan Pemerintah KSB. Dalam naskah perjanjian yang ditandatangani di Jakarta (18/4), PTNNT akan menyiapkan dana Rp24,7 miliar. “Perjanjian ini merupakan bentuk realisasi kerjasama antara Kemenpera dengan Pemda KSB dan PTNNT yang bertujuan untuk mendukung program pemerintah membebaskan KSB dari rumah tidak layak huni," jelas Presiden Direktur PTNNT, Martiono Hadianto. Dijelaskan, pembangunan rumah baru dan peningkatan kualitas rumah tidak layak huni akan difokuskan pada 3.883 rumah penerima Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) yang menerima Rp6 juta dari Kemenpera di delapan kecamatan. Selanjutnya, PTNNT menambah dana masing-masing Rp5 juta untuk 3.000 rumah dan Rp11 juta bagi 883 rumah. "Sebagai bagian dari masyarakat KSB, kami berharap program ini dapat terlaksana tepat sasaran, tepat penggunaan, dan tepat waktu sehingga seluruh
masyarakat KSB dapat memiliki rumah layak huni. Program ini merupakan salah satu program tanggung jawab sosial perusahaan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di sekitar tambang Batu Hijau," kata Martiono. Deputi Menteri Perumahan Rakyat Bidang Perumahan Swadaya, Jamil Ansari saat memberikan sambutan pada penandatanganan perjanjian ini menyatakan akan terus mengajak perusahaanperusahaan besar maupun kecil di Indonesia untuk menyalurkan dana CSR yang dimiliki demi terciptanya rumah yang layak huni. "Kami berharap KSB tuntas dalam penanganan rumah tidak layak huni dan perusahaan-perusahaan lain di Indonesia bisa turut berpartisipasi seperti PTNNT dalam membantu percepatan peningkatan kualitas rumah tak layak huni di seluruh penjuru Indonesia," ujarnya. Bupati KSB, DR KH Zulkifli Muhadli, SH MM berharap agar masyarakat KSB dapat memanfaatkan dana bantuan dari Kemenpera dan PTNNT ini. Ia juga berharap agar keberadaan operasi tambang PTNNT di KSB dapat lebih meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui berbagai program tanggung jawab sosial. Suara Batu Hijau Edisi 32/2013
S U A R A
RAGAM
Batu Hijau
Buin Batu MTB Community
Ikuti Lombok Audax
Berawal dari sebuah mimpi untuk berbagi keindahan Pulau Lombok ke teman-teman dengan bersepeda bersama mengelilingi Lombok, Axell Moeller, warga negara Jerman yang tinggal di Lombok menggelar kegiatan tahunan, Lombok Audax. Audax berasal dari Italia dengan pusat organisasi di Perancis. Setiap negara yang ingin mengadakan kegiatan Audax harus mengikuti peraturan UAF (Union Audax Franchise). Audax sendiri memiliki arti berani dengan slogan Start Together, Ride Together, Finish Together. Rute hari pertama
Rute hari kedua
A
nggota Buin Batu MTB Community, Nicolas Iriawan, H Agus Panca, Heriyadi Sutanto, Kusnadi, H Basuki, Dede Junior (Audax Capt Road) dan H Mara Maswahenu ikut ambil bagian dalam Lombok Audax yang digelar 27-28 April lalu. “Sudah tiga kali berturut-turut kami selalu ambil bagian pada kegiatan yang juga diikuti penghobi sepeda dari mancanegara ini. Kali ini kami menempuh jarak 400 km, bertambah 100 km dari Lombok Audax yang digelar Januari lalu. Tahun depan rencananya akan menempuh jarak 1.000 km," kata H Basuki. Pada hari pertama Tim Buin Batu MTB community-Telur Bebek Cycling Team melakukan start bersama grup normal dengan kecepatan rata-rata 22,5 km/jam pada pukul 06:00 dari Hotel Sentosa Senggigi. Pos stop pertama di Selengan setelah menempuh 58 km, kemudian tim berpindah ke grup cepat dengan kecepatan rata-rata 28,5 km/jam hingga finish di hotel Lombok Garden pada jam 20:00. Rute hari pertama dimulai dari Hotel Sentosa Senggigi - Selengan - Obel-Obel - Desa Pudak Reur - Sambelia (Gili Lampu) - Labuhan Haji - Praya dan Mataram. Rute sejauh 237 km ini ditempuh dalam waktu 12,5 jam dengan waktu istirahat total 2,5 jam, sehingga total 15 jam. Pada hari kedua, 28 April, Tim Buin Batu MTB Community, start bersama jam 07:00 di Mataram lalu nenuju Praya-Mawun Beach- Gerung-Pusuk Pass dan finish di Malimbu. Jarak rute 175 km ditempuh dalam 8,5 jam dengan total istirahat 3 jam.
Suara Batu Hijau Edisi 32/2013
S U A R A
MSJ
Batu Hijau
Public Commitment Bukan Akhir tetapi Awal
S
eluruh karyawan Operation Support Departement telah menandatangani Public Commitment yang terdiri dari perilaku utama karyawan dan perilaku utama atasan di Community Hall, Townsite (21/3). Para karyawan berkomitmen untuk tidak akan melakukan pekerjaan yang melebihi kemampuannya (secara teknis maupun fisik) walaupun ada tekanan dari atasan. Pada saat merasa lelah, akan selalu memberitahukan kepada atasan agar diberikan waktu jeda sampai merasa fit kembali untuk melanjutkan pekerjaan dengan aman. Karyawan juga berkomitmen akan selalu mengkomunikasikan setiap potensi bahaya kepada atasan dan rekan kerja dan tidak akan melakukan pekerjaan jika tidak dilengkapi dengan peralatan kerja yang sesuai standar keselamatan serta penjelasan dan penanganan potensi bahaya sebelum melakukan setiap pekerjaan Adapun para atasan berkomitmen untuk selalu mengkomunikasikan setiap
masalah terkait dengan keselamatan kerja kepada bawahan dan menindaklanjuti setiap masukan bawahan terkait dengan keselamatan kerja serta menyampaikan progresnya secara berkala. Atasan juga berkomitmen akan menerapkan semua prosedur kerja yang ada serta memastikan pelaksanaan pekerjaan di lapangan dilakukan dengan baik dan aman. Selalu menganalisa resiko bahaya yang mungkin terjadi sebelum pekerjaan dimulai dan menerapkan semua kontrol resiko yang dibutuhkan. Manager Port Operations, Juvensius Goan menegaskan, komitmen yang dibuat akan dijadikan komitmen untuk dibawa pulang, untuk diterapkan setiap harinya. "Perjalanan safety ini tidak hanya berakhir sampai di sini, tapi merupakan babak demi babak yang harus kita lewati. Ini bukan akhir dari segalanya, tetapi merupakan babak baru untuk membuat diri kita menerapkan praktikpraktik terbaik sesuai komitmen di sekitar area kerja," katanya.
Suara Batu Hijau Edisi 32/2013
S U A R A
K3
Batu Hijau
Safety Riding
Pahami Aturan Keselamatan
H
ari masih pagi. Suasana kantor polisi sektor Maluk masih terlihat lengang. Di halaman yang cukup luas itu, telah berdiri dua buah tenda berukuran 6 x 8 meter dan ratusan kursi yang telah ditata rapi. Hanya satu-dua orang terlihat sibuk merapikan spanduk dan beberapa perlengkapan lainnya. Sementara, yang satunya lagi sibuk dengan perlengkapan pengeras suara. Namun, setengah jam kemudian, konvoi sepeda motor yang jumlahnya ratusan tiba-tiba muncul. Serentak mereka memasuki Polsek Maluk. Berjubel dan memarkir kendaraan mereka tak beraturan. Sontak suasana yang tadinya sepi berubah jadi hingar bingar oleh suara mesin kendaraan yang meraung-raung. Ada pula yang membunyikan klakson panjang disertai riuh rendah canda mereka. "Begitulah kalau para tukang ojeg sudah berkumpul. Selalu ada canda dan obrolan yang memancing tawa," kata Junaidi, Senior Supervisor Community Relations. Sekilas kalau dalam jumlah besar memang nampak seperti 'geng motor'. Namun, sesungguhnya tidak. Kehadiran mereka hari itu (15/4) adalah untuk memenuhi undangan Kapolsek Maluk untuk mengikuti pelatihan safety riding (keamanan mengendara). "Kegiatan ini adalah untuk yang kedua kalinya diselenggarakan. Sebelumnya pernah diadakan pada tahun yang lalu," ujar Junaidi. Pelatihan ini adalah penyegaran tentang aturan dan tata cara berken-
dara yang aman di jalan raya. Hal itu sebagai upaya untuk menekan angka kecelakaan di jalan raya. "Bekerjasama dengan PTNNT, Polsek Maluk dan Jereweh rutin memberikan pelatihan di wilayah masing-masing. Kerjasama ini menjadi wujud kepedulian PTNNT dalam hal keselamatan. Untuk itu kami dari kepolisian sangat berterima kasih atas dukungan yang diberikan," kata Dhimas, anggota Polsek Maluk. Setelah 30 menit mendapat pengarahan, panitia membagi peserta menjadi beberapa kelompok. Masing-masing terdiri dari 15 orang. Sementara panitia yang lain menyiapkan arena dengan meletakkan balok rintangan yang terbuat dari plastik tebal untuk menguji keterampilan berkendara dan kepatuhan berlalu lintas. "Ah..kalau cuma segitu rintangannya‌ itu sih gampang!" ujar salah seorang peserta. Meremehkan? Ya, hampir sebagian besar peserta menganggap remeh balok rintangan. "Tidak sulit sepertinya," bisik salah seorang peserta ke telinga teman di sampingnya. Beberapa saat kemudian, satu per satu peserta mendapat giliran melewati rintangan. Sementara, tiga orang petugas Polsek Maluk bertindak sebagai juri. Selain keterampilan mengendara dan kepatuhan berlalu lintas, memahami aturan keselamatan sebelum menjalankan kendaraan menjadi penilaian utama dalam pelatihan ini. Suara Batu Hijau Edisi 32/2013
S U A R A
WARTA TOWNSITE
Batu Hijau
Peringati Hari Kartini dan Hari Jadi
Ikanura Gelar Aneka Lomba dan Undang Puteri Indonesia
M
emperingati hari jadinya ke-15, Ikatan Istri Karyawan Newmont Nusa Tenggara (Ikanura), menggelar berbagai kegiatan seperti lomba memasak, menjahit, busana, cerdas cermat rohani Islam dan membuat buku resep dapur Ikanura. Acara puncak dirangkai dengan peringatan Hari Kartini dipusatkan di Community Hall, Townsite (28/4) dihadiri ibu-ibu PKK Kabupaten Sumbawa Barat, Kecamatan Maluk dan Sekongkang serta Runner Up Puteri Indonesia Lingkungan 2013, Marisa Sartika Maladewi. Ketua panitia, Wati Haverland dalam sambutannya menegaskan, Raden Ajeng Kartini adalah sosok wanita yang perlu dicontoh tidak hanya dalam bidang pendidikan tetapi juga bidang-bidang lainnya. "Semoga dengan peringatan Hari
Kartini ini, akan lahir Kartini-kartini modern di Townsite maupun di luar Townsite," harapnya. Diakhir acara panitia menyerahkan hadiah kepada para pemenang berbagai lomba.
Suara Batu Hijau Edisi 32/2013
S U A R A
PROFIL
Batu Hijau M SUKRI
Peduli Keselamatan Keselamatan adalah tanggungjawab semua orang, tidak peduli pangkat atau jabatan. Karena itu setiap kita mestinya dapat mencegah terjadinya kecelakaan baik yang menimpa diri sendiri atau pun orang lain.
M
Sukri, telah mencontohkan hal itu. Pada 13 Februari lalu, saat Tripper Conveyor Shutdown mingguan, putra Jereweh yang bekerja sebagai Process Operator ini, menemukan kontraktor yang akan membongkar perancah (scaffolding) tidak menerapkan standar keamanan yang telah ditetapkan perusahaan. Dari delapan orang yang bekerja hanya dua orang yang mempunyai gembok pribadi. Sebagai operator area tripper, Sukri melarang orang yang tidak memiliki gembok bekerja, walaupun mereka hanya bekerja di walk way sebagai helper. Alumni SMA Alas (1991) ini juga melaporkan hal itu ke atasannya. "Tindakan beliau telah meminimalkan potensi accident dan melindungi kontraktor tersebut dari kemungkinan pelanggaran. Karena temuan ini, Contractor User mengoreksi pengelokan kontraktor dengan memberikan keenam orang dimaksud PADLOK dan MELOK, kemudian melanjutkan pekerjaan," kata Superintendent Process Operations, Burhan Manurung. Senior Manager Processing, Ilyas Yamin juga angkat bicara. "Pada program My Safety Journey (MSJ) ada komitmen untuk look out each other, atasan ke bawahan, bawahan ke atasan atau antar sesama rekan kerja. Tindakan yang diambil Sukri sesuai dengan program tersebut," timpalnya. Atas tindakannya itu, bapak tiga anak kelahiran 1973 ini mendapat penghargaan dari perusahaan berupa barang elektronik atau paket wisata. "Saya belum menentukan pilihan mau ambil apa, yang jelas penawaran sudah saya terima," aku penghobi mancing ini. Bagi Sukri penghargaan bukanlah menjadi tujuan. Dapat bekerja di Newmont sudah merupakan anugerah luar biasa yang tidak ternilai harganya. "Newmont sudah memberi banyak buat saya," akunya. Memang sejak bekerja di PTNNT (1999), Sukri mengaku merasa kehidupannya lebih baik. "Untung ada Newmont, kalau tidak mungkin saya masih jadi TKI," ujarnya. Seperti para lelaki di kampungnya, Sukri pernah mencoba peruntungan nasib ke Malaysia pada 1995-1996. Di negeri jiran itu dia bekerja sebagai tukang bangunan.
Suara Batu Hijau Edisi 32/2013
S U A R A
WARTA TOWNSITE
Batu Hijau KIDS GREEN FAIR
U
ntuk mengisi hari libur nasional pada 9 Mei lalu, Facilities and Service Department menyelenggarakan kegiatan KIDS Green Fair, di Green House, Townsite (8-9/5). Kegiatan yang diselenggarakan selama dua hari ini disambut antusias oleh anak-anak yang berada di lingkungan perumahan Buin Batu. Berbagai macam atraksi digelar. Permainan anak, kompetisi seni dan pakaian dari bahan daur ulang, lukis wajah, tanam pohon serta pertunjukan musik. Seperti biasa, tidak ketinggalan bazaar makanan dan pameran barang-barang dari ibu-ibu Ikanura serta pameran gerabah khas Lombok. "Senang sekali om kalau ada kegiatan seperti ini. Di setiap permainan ini ada hadiahnya!," komentar salah seorang anak yang baru saja menyelesaikan
permainan memasukkan gelang kecil ke dalam paku. Sementara seorang ibu terlihat sangat antusias memperhatikan bibit cabe yang dipamerkan di salah satu booth. "Ini bibit cabe saya beli ya..jangan dijual lagi ke orang lain," kata ibu Emi. “Saya mau tanam di halaman depan rumah,� tambahnya. Bibit cabe yang dipamerkan ini adalah satu bibit tanaman yang dikembangkan Community Development dengan sistem organik. "Kalau tidak organik, saya malas beli," lanjut Emi sambil tersenyum. Balanced Life Center pun tidak mau ketinggalan dengan menyelenggarakan kegiatan Aerobik Massal dan Trekking. Demikian pula Doctor Children Fund (DCF) yang mengisi satu booth dengan pemutaran slide foto kegiatan operasi bibir belah.
Suara Batu Hijau Edisi 32/2013
S U A R A
BALANCED LIFE
Batu Hijau
“Jangan Percaya Ilmu Teman� Orang berkunjung ke pusat kebugaran dengan pelbagai alasan dan latar belakang, dan hal ini tampaknya membuat segalanya menjadi rumit bagi instruktur dan pelatih. Ronald Lees, instruktur pusat kebugaran Balanced Life yang sudah bekerja di pusat kebugaran selama lebih dari 20 tahun menuturkan pengalamannya untuk pembaca SBH.
S
aya menyaksikan beragam cara berlatih yang aneh dan sangat bagus. Masalah yang sering terjadi pada banyak orang adalah mereka memiliki teman yang rutin mengunjungi pusat kebugaran dan temannya tersebut mengajak mereka ke pusat kebugaran serta menunjukkan beberapa jenis latihan. Sayangnya 85 persen dari latihan tersebut salah, saya menyebutnya sebagai 'ilmu teman'. Saya ingat, ada seseorang yang memberikan sesi latihan pribadi kepada seorang temannya, padahal ia sendiri bukanlah seorang pelatih. Saat saya dekati, Ia sepertinya hendak membela diri dan tetap bersemangat menunjukkan 'ilmu teman' kepada temannya tersebut. Ia berkata: Hai, nama saya Mike dan saya hanya membantu teman saya ini, saya juga memberi sedikit pengetahuan mengenai cara menggunakan alat dengan benar. Saya bertanya kepadanya: Apakah Anda
memenuhi syarat untuk melakukan itu? Ia menjawab: Ya tentu saja, saya ini seperti buku terbuka. "Kalau begitu dapatkah Anda jelaskan mengenai pentingnya prinsip beban berlebih dan fase periodisasi pada latihan teman Anda tersebut? 'Buku' itu pun langsung tamat dan ditutup. Saya memandang latihan pribadi seperti memandang orang yang mencari pengacara. Jika Anda perlu pengacara yang baik dan pengacara tersebut tidak memiliki kualifikasi atau pengakuan, apakah Anda mau mengikuti nasihatnya? Mungkin tidak! Jadi, mengapa orang-orang tetap saja mendengarkan nasihat dari orangorang yang juga sama-sama berlatih? Saya tidak tahu! Penurunan berat badan Jika tujuan Anda adalah menurunkan berat badan maka terlebih dahulu kita harus memperhatikan diet Anda dan rentang waktu yang Anda inginkan untuk
Suara Batu Hijau Edisi 32/2013
S U A R A
BALANCED LIFE
Anda tidak dapat mengalahkan diet yang buruk
Batu Hijau mencapai tujuan Anda, jangan mencari ramuan instan atau pil ajaib untuk menyulap diri Anda. Kami tidak memilikinya. Anda harus berusaha keras, terkadang sampai membenci pelatih Anda dan di lain waktu Anda akan menyukainya. Inilah kekuatan dari latihan. Ingatlah akan kata-kata bijak ini 'Anda tidak dapat mengalahkan diet yang buruk', artinya, jika diet Anda buruk maka biasanya Anda akan terlihat dan merasa buruk. Penurunan berat badan yang wajar adalah 2lb (1kg) per minggu. Pembentukan otot Jika Anda ingin membentuk otot maka bersiaplah untuk melakukan latihan yang singkat dan intensif. Orang yang menghabiskan waktu 1 jam berlatih untuk membentuk otot seringkali dilatih oleh temannya menggunakan 'ilmu teman'. Jika sesi latihan Anda melebihi 1 jam, maka energi yang Anda gunakan berasal dari otot itu sendiri dan tentunya, akan merusak otot dan cadangan lemak Anda menjadi tidak aktif. Jadi secara logika, Anda harus berlatih dan memulihkannya. Lakukan sesi 4 x 45 menit per minggu dan selalu berikan rentang waktu 48 jam antara latihan kelompok otot.
Bahan bakar untuk pembentukan otot Yang saya lihat dari cara pandang orang terhadap diet mereka adalah mereka tidak akan pernah mengatakan dengan sebenarnya apa yang mereka makan, tetapi saat Anda meminta mereka untuk mengkonsumsi makanan tertentu pada waktu tertentu untuk mencapai tujuan mereka, mereka akan memandang Anda tanpa ekspresi. Jika Anda ingin membentuk otot dan mempertuankan otot Anda, maka asupan protein sangat penting. Cara melakukannya adalah dengan mengukur diri Anda, katakanlah berat Anda 80kg (kalikan dengan 1,5 g) menjadi 120g. Angka ini sama dengan jumlah protein yang diperlukan tubuh Anda selama hari-hari Anda tidak melakukan latihan pembentukan otot. Ingat, dada ayam beratnya 21g. Sekarang Anda tahu dari mana asal kalimat 'Anda tidak dapat mengalahkan diet yang buruk'. Pada hari latihan asupan Anda harus ditambah 20 persen dengan susu protein sebelum dan sesudah berolah raga, yang saya sarankan Anda minum pada hari-hari latihan Anda. Penurunan pembentukan otot yang wajar: 0,5lb sampai 1lb per minggu.
Suara Batu Hijau Edisi 32/2013
S U A R A
SENGGANG
Batu Hijau
QUIZ SBH No. 55 2
1
3
4
5
6
Pojok Pengetahuan Obvitnas Dalam Keppres No. 63/2004 disebutkan bahwa obvitnas merupakan kawasan/ lokasi/ bangunan/instalasi dan/atau usaha yang menyangkut hajat hidup orang banyak, kepentingan negara dan/atau sumber pendapatan negara yang bersifat strategis yang membutuhkan sistem pengamanan yang lebih kuat dan didasarkan atas standard sistem pengamanan yang ketat, sehingga mampu memperkecil risiko dan dampak keamanan yang ditimbulkan akibat adanya ancaman dan gangguan keamanan.
7 8
9
13
11
14
15
16
12
17
18
Hum r: 19
20
22
Tiga orang pria sedang duduk di ruangan sauna. Seorang Amerika, Jepang dan saudara kita orang Indonesia. Keheningan di dalam ruangan sauna dipecahkan oleh bunyi beep, beep, beep.. Segera orang Amerika membuka telapak tangan kirinya dan membaca tulisan yang tertulis ditelapak tangannya. Dua rekan se "sauna" nya kagum melihat tulisan yang muncul di telapak tangan orang Amerika tersebut. "Oh, telapak tangan saya sudah ditanamkan chips. Jadi saya bisa langsung terima SMS tanpa alat. Sudah tertulis di telapak tangan saya," kata si Amerika bangga.
23 24
26
Teknologi Indonesia
21
25
28
27
29
30
31
31 32
33
34
35
36
37
38
Mendatar: 1. Unik, peninggalan masa lalu 4. Kacau, gelisah 7. Merek celana (fashion). 8. Pasangan istri 11. Ukur 13. Satuan kertas 15. Miliknya laki-laki (ing). 17. Kumpulan kontraktor di lingkar tambang PTNNT 19. Terima kasih (Jepang). 22. Maskapai Penerbangan Jepang (sing) 23. Cukup, sesuai takaran 24. Institusi 26. Lembaga Keuangan Internasional 28. Hebat, merek kopi 30. Rusak, longgar (untuk skrup, ulir dsb.) 32. Rasanya asin 34. Usil 37. Akhir (ing) 38. Bawa (ing) 39. Jatah
39
Menurun: 1. Lawan dari bawah 2. Atur 3. Proses belajar mengajar di Perguruan Tinggi 4. Tidak bayar 5. Hantu, mahluk jadi-jadian (Bali), bocor (ing). 6. Usia 9. Ibu 12. Kejelekan 13. Gunung di Lombok 14. Orang yang baru masuk Islam 16. Akhiran yang berarti sedang (ing) 17. Tank buatan jerman 18. Singkatan nama 20. Merk komputer 21. Harapan 25. Jenis Burung 27. Mine Maintenance Area 28. Perisai 29. Rumah 31. Nenek 32. Tak terjangkau panca indera 33. Gugusan Bintang 35. Hadiah 36. Tidak ingat
Kirim jawaban Anda dengan nama, nomor badge dan departemen, kepada Redaksi Suara Batu Hijau, Corporate Communcations Dept., Admin 1, Benete, atau melalui email ke ptnnt.suara.batu.hijau@nnt.co.id sebelum 30 Juni 2013. Jawaban yang benar dengan data pengirim yang lengkap akan diundi untuk menentukan pemenang yang beruntung. Pemenang Quiz SBH No. 54 dan Quiz Safety no 22:
Hartinah-NB5933, Haryadi-NB2396, Rita Zaza-SMK1419, Hadirman-NB2809, Sulastri-NB6433, Abdullah-NB0763. Selamat kepada yang namanya tertera di atas, hadiah dapat diambil di kantor redaksi SBH, admin I Benete.
Sesaat kemudian terdengar dering telepon, buru-buru si orang Jepang mengangkat tangan kanannya. Jempol didekatkan ke telinga sedangkan jari kelingking ke bibirnya. "Oh maaf, saya terima telepon dulu. Tangan saya sudah berisi chips, jadi saya bisa terima dan bicara melalui dua jari saya tanpa pakai HP," kata si Jepang. Melihat semua itu, sahabat kita dari Indonesia mulai gugup. Apa yang bisa saya tunjukkan untuk mengalahkan orang-orang ini, pikirnya. Karena stres, keinginannya untuk buang air besar tidak tertahankan lagi. Usai buang air, dia kembali lagi ke ruang sauna, tetapi karena tidak biasa membasuh bokongnya dengan kertas toilet, seuntai kertas toilet masih berjuntai di belahan bokongnya. Dengan keheranan dan jijik orang Jepang dan Amerika menunjuk ke untaian kertas "sisa" tsb dan berkata: "Kertas apa itu yang tergantung di bokong anda?" "Oh maaf, saya baru terima Fax, terima kasih..!
Cerita Sumbawa
Meke Serep Lahirnya Sang Putera (13) sumber sumbawanews.com
Lala Baka tinggal sebatangkara di hutan lebat di dalam gua Liang Bedis. Dunia terus berputar mengikuti takdirnya, waktu berjalan bagaikan air mengalir, berbagai peristiwa terjadi di atas dunia ini. Berbagai peristiwa terjadi di atas dunia ini. Namun Lala Baka tidak banyak tahu tentang peristiwa itu karena dirinya terasing dalm suatu dunia yang hampir – hampir tak terjamah manusia. Lala Baka menjalani hidup dan kehidupannya dengan susah payah. Kondisi kehamilannya yang kian bertambah besar cukup menylitkannya. Segala pekerjaan dikerjakan sendiri. Tetapi lama kelamaan Lala Baka menjadi terbiasa. Dia mencoba menikmati segala duka derita yang dialaminya. Temannya hanyalah kesendirian. Kesunyian hutan kini sangat akrab dengan dirinya. Suara air mengalir, desir angin yang bertiup dicelah pepohonan, kicau burung di puncak pepohonan, dan suara lenguh binatang penghuni hutan telah menjadi nyanyian alam yang akrab dengannya dan menghibur hatinya. Tidak terasa telah enam bulan lamanya Lala Baka tinggal sendirian di Liang Bedis. Usia kandungannya telah memasuki bulan kesembilan. Berarti tak lama lagi ia akan melahirkan anak yang sekarang dikandungnya itu. Satu- satunya yang bisa diminta bantuannya adalah Jin Raksasa yang bersemayam di dalam Cincin Permata Biru yang menghiasi jari maninya itu. Segala keparluannya dilayani oleh Jin Raksasa yang setia kepada segala perintahnya. Akhirnya tibalah saat melahirkan. Atas Berkat Rahmat Tuhan Yang Maha Kuasa Lala Baka melahirkan seorang putera dengan selamat. Putera yang dilahirkannya itu sungguh sangat tampan. Wajahnya yang manis manja dan ceria memberikan kesejukan kepada Lala Baka sebagai ibunya. Ditatapnya puteranya itu lalu diciumnya sambil mengucapkan kata- kata sayang. Tak terasa Lala Baka tenggelam dalam keharuan. Setitik air mata jatuh dipipinya, seolah- olah ia ingin membagi duka dengan puteranya yang masih bayi itu. (bersambung) .
Suara Batu Hijau Edisi 32/2013
S U A R A
PELATIHAN
Batu Hijau
"Enam Detik" Yang Menentukan
S
ebuah isu negatif sekecil apapun berpotensi menimbulkan opini publik. Bila lambat direspon, terutama berita negatif, akan berpengaruh pada image perusahaan. Karena itu, sebelum krisis opini terjadi, perusahaan dituntut lebih peka dan mampu berkomunikasi secara percaya diri dan menyampaikan pesan perusahaan secara persuasif. Kemampuan berkomunikasi merupakan keahlian penting bagi setiap karyawan baik secara metodologis maupun praktikal. "Momen enam detik dalam sebuah pernyataan bisa jadi sangat menentukan, apakah akan berdampak positif atau sebaliknya menciptakan opini publik yang negatif," papar Christovito Wiloto, pendiri sekaligus pemilik Power PR Institute Jakarta saat pelatihan Media Handling di Community Hall, Townsite (1/5). Saat ini, media ada di mana-mana dengan beragam bentuknya. Walau beragam, sering kali topik yang diangkat memiliki sudut pandang yang sama. "Diliput oleh media yang berbeda, dengan jurnalis yang berbeda, namun
ujung-ujungnya ketika dimuat, sebagian besar media tersebut memberitakan topik yang sama," tuturnya. Kenapa? Karena ketika memberi pernyataan, nara sumber sering tidak fokus dan kurang memberi titik tekan terhadap pernyataan-pernyataan yang sebenarnya ingin disampaikan. Selain itu, nara sumber kurang mengefektifkan body language (bahasa tubuh). Karena itu, selayaknya semua karyawan, khususnya karyawan yang memiliki kapasitas untuk memberi pernyataan mampu merepresentasikan dirinya sebagai wakil dan duta perusahaan ketika menghadapi media, khususnya ketika perusahaan berada pada posisi yang tidak menguntungkan secara pencitraan publik. Rubi Purnomo, Manajer Departemen Korporat Komunikasi menegaskan, sesungguhnya berhubungan dengan media itu menyenangkan. "Hanya saja perlu ada bekal ketika harus berhubungan dengan media atau pemangku kepentingan lain. Pelatihan ini untuk membantu karyawan untuk berhubungan dan menjadi pembicara yang lebih baik," pungkasnya.
Suara Batu Hijau Edisi 32/2013
S U A R A
LINGKUNGAN
Batu Hijau
Patuhi Aturan, PTNNT Cairkan 85 Persen Jaminan Reklamasi
K
arena dinilai telah melaksanakan kegiatan reklamasi sesuai peraturan pemerintah, PTNNT diberi hak mencairkan 85 persen Jaminan Reklamasi (Jamrek) tahun 2012 yang telah disetorkan ke pemerintah. Hak ini diperoleh setelah tim Direktorat Energi dan Sumber Daya Mineral melakukan penilaian, April lalu. "Penetapan nilai jaminan reklamasi dipegang Dirjen Mineral dan Batubara atas usulan yang disampaikan perusahaan dalam Rencana Biaya Reklamasi Lima Tahunan," kata Senior Spesialis Reklamasi, Fitrahjaya Kurniawan. Dijelaskan, jaminan reklamasi disediakan perusahaan sebagai jaminan untuk melakukan reklamasi. Hal itu dimaksudkan untuk meningkatkan ketaatan dalam melaksanakan reklamasi lahan bekas tambang sesuai rencana yang telah disetujui pejabat yang berwenang. “Dalam hal perusahaan tidak memenuhi kriteria keberhasilan pelaksanaan reklamasi berdasarkan evaluasi laporan
dan/atau penilaian lapangan, menteri, gubernur atau bupati/walikota sesuai kewenangannya dapat menunjuk pihak ketiga untuk melaksanakan kegiatan reklamasi menggunakan dana jaminan reklamasi,” tegas Fitrah. Pada 2010 PTNNT melepas Jamrek 100 persen (US$ 722.364), 2011 94 persen (US$ 570.670 dari nilai US$ 951.011), dan 2012 sebesar 85 persen (US$ 5.124.766 dari nilai US$ 6.029.137). “Sedangkan tahun 2014 mendatang PTNNT menetapkan nilai Jaminan Reklamasinya sebesar US$ 7.260.862,” ungkapnya.
Fitrah Jaya
Suara Batu Hijau Edisi 32/2013
S U A R A
BOOTCAMP
Batu Hijau
Sustainable Mining Bootcamp (Batch III):
Membalik Prasangka
S
aya adalah orang yang cukup skeptis, bahkan sinis jika menden gar kata tambang. Dalam pemahaman saya, kata tambang berarti adalah industri kapitalis yang hanya mengeruk Sumber Daya Alam demi kepentingan segelintir orang, lalu meninggalkannya saat lingkungan sudah benar-benar rusak dan hancur. Namun pandangan saya ini hanya didasarkan subjektifitas semata, dimana saya hanya menyerap info-info tersebut dari media massa dan internet. Konstruksi subjektif yang dibangun tanpa melihat kondisi riil di kawasan pertambangan. Sampai akhirnya saya mendapatkan kesempatan untuk membuktikan bahwa pandangan subjektif saya itu tidak sesuai dengan kondisi riil di lapangan pertambangan. Demikian Farchan Noor, satu dari 14 penulis (blogger) yang menjadi peserta Bootcamp Batch III Batu Hijau, dalam blog pribadinya. Hal senada juga diungkapkan peserta lainnya seperti Regy Kurniawan, Harris Maulana, Eko Budi dan Muthia A. Regy Kurniawan dalam blognya menegaskan, yang namanya tambang pasti merusak lingkungan. Dampak negatif terhadap lingkungan akan selalu mengiringi setiap kegiatan pertambangan di muka bumi ini. "Tetapi teknologi mampu meminimalisir dampak lingkungan yang akan terjadi, dan itu yang kami lihat selama trip ini sehingga kami bisa berkomentar dengan bertanggung jawab, bukan hanya mengkritik dengan modal data Wikipedia, hasil
Googling, atau cerita orang," tandasnya. Selama delapan hari (12-20/5) mengikuti Bootcamp. Farchan, Regy dan yang lain melihat langsung aktifitas operasional perusahaan khususnya yang terkait dengan penambangan, reklamasi, safety dan tanggungjawab sosial (CSR). Selain berdialog dengan manajemen, peserta juga berinteraksi langsung dengan masyarakat, diving di teluk Benete, mengunjungi proyek Comdev, ke daerah pariwisata seperti pantai yang ada di KSB, mengajar di Sekolah, Puskesmas dan mengunjungi Desa Mantar yang menjadi lokasi pembuatan Film Serdadu kumbang. "Ternyata Newmont sangat bertanggung jawab terhadap kondisi lingkungan yang masuk batas wilayah ekologisnya," simpul Regy dalam blognya. Bootcamp merupakan wujud komitmen NNT untuk selalu transparan kepada publik dan program edukasi terhadap masyarakat luas untuk lebih mengetahui dan merasakan langsung kehidupan di dunia pertambangan, khususnya operasional pertambangan dari sejak batuan ditambang, proses, hingga persiapan mine closure; dan kehidupan masyarakat yang berada di sekitar area tambang Batu Hijau, termasuk juga mengangkat daerahdaerah wisata yang potensial. Sama seperti batch I dan II, peserta bootcamp batch III ini berasal dari beragam profesi: mahasiswa, traveller, fotografer dan penulis lepas, wiraswasta, aktivis lingkungan, penggiat CSR, karyawan perusahaan tambang.
Suara Batu Hijau Edisi 32/2013
S U A R A
RAGAM
Batu Hijau
BHFC Juarai Djarum Futsal Chalenge
T
im Futsal Newmont Nusa Tenggara, Batu Hijau Futsal Club (BHFC) keluar sebagai Juara I pada DJARUM FUTSAL CHALENGE PART II antar Instansi Pemerintah dan Swasta se Pulau Sumbawa (4 - 26/5) di GOR Mampis Rungan, Brang Biji, Sumbawa Besar. BHF menjadi juara setelah diperempat Final mengalahkan tim Bank Mega dengan skor 10 - 5, semi final mengalahkan tim Primkopad dengan skor 7 - 5 (Adu Penalti) dan saat final mengalahkan tim Bensol dari SPBU Pertamina dengan skor 12 - 10. "Disamping itu kami mendapat juga penghargaan untuk pemain terbaik. Penghargaan ini diberikan ke salah satu pemain kami yaitu saudara Fadli," kata M Z Ervan, ketua tim yang juga menjadi pemain.
IAGI Sosialisasi G E O L O G I
S
ejumlah pakar geologi yang tergabung dalam Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) berkunjung ke SMAN 5 Mataram (16/3). Kunjungan tersebut dimaksudkan untuk mensosialisasikan Ilmu Geologi kepada para siswa. "Dengan bendera IAGI Nusa Tenggara, PTNNT mencoba turut serta memberikan pendidikan kepada para siswa SMA untuk lebih mengenal ilmu bumi beserta segala aspek di dalamnya secara langsung dengan ahli geologi Indonesia yang ada di Nusa Tenggara," kata pakar geologi PTNNT, Dudy Setyandhaka. Program sosialisasi Geologi ini merupakan salah satu agenda IAGI NTB untuk lebih memasyarakatkan ilmu kebumian ini. Bulan depan sosialisasi akan diadakan di SMAN-1 Praya Lombok Tengah dan juga di SMA-SMA di KSB dan Sumbawa Besar. “Secara tidak langsung program ini berdampak positif bagi PTNNT karena materi sosialiasi banyak mengambil contoh dari aktivitas penambangan di Batu Hijau. Selain itu, sebagian besar pengurus IAGI NTB adalah karyawan PTNNT juga," lanjutnya. Sebelumnya kegiatan yang sama dilaksanakan di SMAN-1 Mataram dan SMK-7 Mataram.
YMBH Juara
10.000 Langkah
R
egu dari Yayasan Muslim Batu Hijau (YMBH) berhasil menjuarai lomba "10,000 Steps Chalenge" yang digelar Balance Life Center di Townsite (27/4). Juara II diraih regu Maintenance sedang juara III regu dari PT PBU. Kompetisi yang memotivasi peserta menjadi lebih aktif secara fisik itu diikuti puluhan regu dari unsur karyawan dan kontraktor masing-masing bersama keluarga atau teman dari segala usia. Setiap regu beranggotakan lima orang. Setiap orang berjalan mengitari lapangan bola satu putaran, kemudian menuju Basai Ate dan kembali lagi mengitari lapangan bola satu putaran. Jumlah langkah terekam oleh pedometer yang dikenakan peserta secara bergantian. Tantangannya adalah berlomba antar regu untuk langkah terbanyak dengan waktu yang paling sedikit.
Suara Batu Hijau Edisi 32/2013
S U A R A
RAGAM
Batu Hijau
Emas Hijau
P
L E SB O M ME H BA N AW M A AR E N N D U G 20 L I I 13 S
Oleh: Budianto*
Reklamasi lahan bekas tambang
"Mengapa Newmont mau menghabiskan begitu banyak uang untuk melakukan kegiatan reklamasi dan pengelolaan lingkungan yang melebihi standar regulasi? Apa yang diharapkan dari menginvestasikan jutaan dollar yang tidak memberikan keuntungan ekonomi secara langsung?"
B
Budianto, Sr. Spec Engineer Mine Compliance
eberapa pertanyaan di atas muncul dari awak media pada suatu kesempatan mengunjungi daerah reklamasi di East Dump, Batu Hijau yang menurut mereka jauh melebihi ekspektasi mereka tentang reklamasi sebuah tambang. Sebelumnya, penjelasan singkat mengenai proses penambangan sudah diterima oleh awak media tersebut sambil mengagumi pemandangan lubang tambang Batu Hijau yang cukup membuat takjub karena baru pertama kali mereka lihat. Juga penjelasan mengenai reklamasi dan pengelolaan lingkungan yang membuat mereka berdecak ketika mendengar angka-angka dalam rupiah maupun dollar yang dihabiskan untuk reklamasi dan pengelolaan lingkungan. Sebuah pertanyaan sederhana yang mengejutkan. Cukup sulit sepertinya mencari jawaban logis yang bisa memuaskan sang penanya. Memang rasanya cukup "aneh" apa yang dilakukan Batu Hijau terkait reklamasi dan pengelolaan lingkungan. Apalagi di tengah kondisi di mana sebagian besar tambang di Indonesia, atau bahkan mungkin dunia, lebih menempatkan nilai keuntungan dalam porsi paling besar dengan menomorduakan dampak lingkungan. Bahkan, kalau boleh memakai kalimat bernada sarkastis, banyak perusahaan yang hanya memikirkan bagaimana mengeruk keuntungan sebesar-besarnya dengan modal sekecil-kecilnya, termasuk salah satunya dengan mengurangi biaya yang seharusnya dipakai untuk reklamasi dan pengelolaan lingkungan. Keuntungan yang diraih dengan meninggalkan kerusakan dan kebinasaan. Miris rasanya ketika melihat gambar lubang-lubang menganga terisi air berwarna keruh yang diakibatkan penambangan liar dan tidak bertanggung jawab di Pulau Bangka. Belum lagi bekas-bekas tambang batu bara di Kalimantan yang ditinggalkan begitu saja dengan reklamasi ala kadarnya tanpa ada proses perbaikan lanjut yang diupayakan untuk mengembalikan fungsi lingkungan sesuai peruntukannya. Meskipun, secara prinsip ekonomi yang diajarkan dalam pendidikan formal, tidak ada yang salah: mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya dengan modal sekecil-kecilnya. Hanya saja, ada satu hal yang terlupakan: moral. Kembali pada pertanyaan di atas. Pertama mengenai reklamasi dan pengelolaan lingkungan. Reklamasi tambang menurut Peraturan Menteri ESDM no. 18 tahun 2008 adalah kegiatan yang bertujuan memperbaiki atau menata kegunaan lahan yang terganggu sebagai akibat kegiatan usaha pertambangan agar dapat berfungsi dan berdaya guna sesuai peruntukannya. Reklamasi tambang merupakan kewajiban perusahaan setelah atau selama melakukan eksploitasi bahan tambang yang mengakiSuara Batu Hijau Edisi 32/2013
S U A R A
RAGAM
Batu Hijau batkan terganggunya fungsi lingkungan. Bisa dikatakan, reklamasi merupakan bagian tak terpisahkan dalam suatu siklus pertambangan yang baik. Peraturan Menteri tersebut juga menjelaskan mengenai upaya pengelolaan lingkungan dan upaya pemantauan lingkungan yang diterangkan sebagai upaya yang dilakukan dalam pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup oleh penanggung jawab usaha. Lalu, mengapa harus melebihi dari yang diatur dalam regulasi pemerintah? Tentu hal ini tak lepas dari visi dan misi Newmont yang ingin menjadi perusahaan tambang yang paling dihargai dan dihormati melalui pencapaian kinerja terdepan dalam industri tambang, termasuk di dalamnya aspek pengelolaan lingkungan tentu saja. Untuk menjadi "yang paling", pastinya tidak bisa dicapai dengan melakukan sesuatu yang biasa saja. Karena melakukan sesuatu yang biasa hanya akan menghasilkan sesuatu yang biasa juga. Sesuatu yang biasa dilakukan hanya untuk memenuhi kewajiban dan menghindarkan perusahaan dari hukuman dan denda. Sedangkan untuk menjadi "yang paling", maka apa yang dilakukan pun harus tidak biasa. Dengan kata lain, untuk menjadi "yang paling" harus mau melakukan hal-hal yang luar biasa. Hal itu berlaku juga dalam hal reklamasi dan pengelolaan lingkungan. Sebagai contoh, perusahaan menghabiskan sekitar Rp1,3 milyar untuk menyiapkan 1 hektar lahan reklamasi yang meliputi biaya untuk pembentukan lereng akhir timbunan, penyebaran lapisan tanah penutup dan pemadatannya di luar biaya penanaman tumbuhan di lahan reklamasi. Lereng akhir timbunan dibentuk dengan kemiringan 2H:1V yang artinya kemiringan lereng dengan perbandingan 2 jarak horizontal dan 1 jarak vertikal untuk menjamin stabilitas timbunan sesuai kajian geoteknik. Kemudian setelah lereng akhir timbunan terbentuk, lapisan tanah penutup dengan ketebalan 2,75 m ditebarkan dengan pemadatan setiap ketebalan 0,5 m. Semua itu dilakukan untuk mengurangi potensi kegagalan dan memastikan keberhasilan reklamasi di daerah timbunan, baik di tahun-tahun awal reklamasi maupun tahun-tahun mendatang pascatambang, meskipun hal tersebut tidak diatur secara spesifik dalam regulasi pemerintah. Dengan luas reklamasi lebih dari 20 hektar per tahun, bisa dihitung jumlah dana yang harus dikeluarkan untuk melakukan persiapan lahan reklamasi setiap tahunnya. Contoh lain adalah pada proses penanaman pohon di atas lahan reklamasi. Dalam Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia no. 60 tahun 2009 disebutkan bahwa kriteria keberhasilan reklamasi adalah 625 pohon per hektar. Sementara Batu Hijau menanam 1600 pohon per hektar untuk menjamin tingkat keberhasilan reklamasi, meskipun akibatnya ada biaya tambahan yang harus dikeluarkan untuk penanaman maupun perawatannya. Sehingga muncul pertanyaan ke dua: apa yang diharapkan dari menginvestasikan jutaan dollar yang tidak memberikan keuntungan ekonomi secara langsung? Jawaban yang mungkin bisa mewakili adalah: reputasi. Memang uang yang dikeluarkan untuk reklamasi dan pengelolaan lingkungan tidak akan memberikan keuntungan material maupun finansial secara langsung. Akan tetapi, dengan melakukan reklamasi dan pengelolaan lingkungan yang baik, berarti perusahaan telah membangun dan menjaga nama baik yang berarti juga membangun dan menjaga kepercayaan pihakpihak lain yang berhubungan dengan industri tambang, salah satunya adalah konsumen. Saat ini, konsumen dan pihak-pihak yang berkepentingan dengan produk tambang tidak hanya melihat produk tambang hanya sebatas komoditas saja, tetapi mereka sudah mulai melihat bagaimana produk tambang itu dihasilkan. Apakah proses produksi tambang dilakukan dengan memperhatikan keselamatan kerja, tanggung jawab sosial maupun pengelolaan lingkungan? Apakah proses produksi tambang dilakukan dengan mengorbankan masyarakat dan lingkungan sekitar? Atau dengan kalimat lain: apakah produk tambang dihasilkan dari proses penambangan yang baik? Suatu produk tambang ternyata bisa banyak bercerita. Tentu kita tidak ingin memiliki sesuatu yang dihasilkan dari proses yang tidak benar dan tidak masuiawi. Proses yang dilakukan dengan mengorbankan hal-hal yang seharusnya dijaga. Bagi yang pernah menyaksikan, kisah dalam film "Blood Diamond" mungkin cukup menjadi analogi. Bagaimana sebutir berlian dihasilkan dengan mengorbankan bukan hanya lingkungan hidup tetapi nyawa manusia. Bagaimana sebutir berlian yang diambil meninggalkan penderitaan berkepanjangan bagi orang-orang di sekitarnya. Bagaimana berlian yang seharusnya dikagumi karena keindahannya justru menjadi pengingat memori berdarah di bumi Afrika. Berlian yang indah menjadi berlian
Suara Batu Hijau Edisi 32/2013
S U A R A
RAGAM
Batu Hijau berdarah. Beberapa waktu terakhir, mulai dikenal istilah "produk hijau". Hijau di sini tentu tidak merujuk pada warna hijau secara harfiah. Tetapi kata hijau di sini lebih untuk menggambarkan suatu produk yang berwawasan lingkungan, baik material produk itu sendiri maupun proses produksinya. Untuk Batu Hijau, tak ada salahnya untuk memakai istilah "emas hijau" untuk mewakili produk yang dihasilkannya, mengingat emas adalah suatu bahan yang dikenal luas dari masa ke masa dan memiliki nilai estetika, meskipun sebenarnya hasil utamanya bukan emas tetapi tembaga. Emas hijau bisa diartikan sebagai emas yang dihasilkan dengan proses yang memperhatikan kelangsungan lingkungan hidup, bukan hanya sekedar memenuhi kewajiban perusahaan terhadap negara tetapi melampaui standar sehingga bisa menjadi bench marking bagi perusahaan tambang dalam hal pengelolaan lingkungan dan memenuhi tanggung jawab terhadap generasi yang akan datang. Maka, dengan terjaganya nama baik perusahaan melalui usaha-usaha yang melebihi standar minimal yang ditetapkan, keuntungan jangka panjang akan diraih. Eksistensi perusahaan sebagai perusahaan yang menerapkan proses produksi ramah lingkungan akan lebih diakui sehingga pihak-pihak yang berkepentingan dengan perusahaan akan lebih mudah menerima keberadaan perusahaan. Selain keuntungan bagi perusahaan, tentu ada kebanggaan bagi karyawan yang bekerja di dalamnya. Akan menjadi beban moral tersendiri ketika seseorang bekerja di sebuah perusahaan tambang yang hanya mementingkan keuntungan finansial dengan mengorbankan pengelolaan lingkungan. Berbeda halnya dengan seseorang yang bekerja di perusahaan yang menempatkan aspek pengelolaan lingkungan sebagai sesuatu yang ada dalam fokus mereka. Ketika banyak pihak di luar tambang yang menyudutkan posisi perusahaan tambang sebagai golongan yang merusak lingkungan, dengan kepala tegak mereka bisa berkata dengan percaya diri: "Tidak. Kami berproduksi dengan bertanggung jawab." Tentu bukan hal mudah bersaing dalam pasar yang sama dengan mereka yang berproduksi dengan biaya reklamasi dan pengelolaan lingkungan yang diberi ruang untuk ditekan. Dengan harga jual dan biaya produksi yang tidak memberi margin lebih bagi perusahaan berwawasan lingkungan, tentu ada harga tersendiri yang harus dibayarkan. Apalagi berbicara mengenai keuntungan langsung, bukan di sini tempatnya. Hanya komitmen perusahaan, baik manajemen maupun karyawan, yang mampu terus menjaga praktek penambangan yang baik dengan memperhatikan aspek pengelolaan lingkungan. Dengan komitmen yang terus terjaga, maka visi dan misi untuk menjadi perusahaan tambang yang paling dihargai dan dihormati melalui pencapaian kinerja terdepan dalam industri tambang dapat tercapai.
Jika akhirnya sepotong emas bertranformasi menjadi perhiasan, maka semakin hijau warna emas, semakin indah dipakai dan semakin indah untuk dikenang. Karena sebuah produk tidak hanya fungsional, tapi ia bisa bercerita.
Suara Batu Hijau Edisi 32/2013
S U A R A
RAGAM
Batu Hijau
Suara Batu Hijau Edisi 32/2013