Edisi 240

Page 1

MENTAWAI NEWS

4

BENCANA MENGINTAI, SEKOLAH HARUS SIAGA

MAIN SENAPAN, BOCAH LIMA TAHUN TERTEMBAK MENTAWAI NEWS

8

MENTAWAI NEWS

Tabloid Alternatif Dwimingguan

Puailiggoubat Untuk Kebangkitan Masyarakat Mentawai

19 15

No .2 -3 Ta 40 1 hu M n ei X 20 1

2

HARGA ECERAN RP 3000

MOBIL FORTUNER DARI DANA PSDH DIPAKAI MANTAN BUPATI


Puailiggoubat NO. 240, 15 - 31 Mei 2012

Uggla Pemerintah Sumatra Barat masikau ake’ status darurat siaga bencana ka pitu (7) laggai, barania ka tanggal 20 April teret 30 Juni 2012. – 3 Bulagat PSDH Mentawai ara pakei pasi saki mobil Fortuner samba rarubei ake kasirimanua bagei iatte Aztarmizi samba Halomoan Pardede. – 4

Dari Re daksi

Perombakan Redaksi dan Isi

P

embaca setia Puailiggobat, pada edisi 240 ini, terjadi perubahan pada tabloid tercinta ini. Selain perubahan di jajaran redaksi juga ada perubahan dalam tampilan isi. Seperti yang dijanjikan di edisi sebelumnya, pada edisi ini kami menghidupkan kembali rubrik-rubrik lama seperti rubrik pendidikan dan ekonomi kerakyatan. Sementara rubrik temu tokoh diganti dengan rubrik sosok. Rubrik pendidikan menjadi penting karena sesuai visi tabloid ini untuk mencerdaskan masyarakat Mentawai, sedang rubrik ekonomi kerakyatan berupaya menyajikan tulisan terkait usaha ekonomi kreatif yang inspiratif dan menjadi alternatif bagi

Toga sigoiso peile lima (5) rurania sibara ka Desa Cimpungan Siberut Tengah aioraknia senapan ka aleinia uktuknia tak amateinia. – 8 Siswa SMAN 1 Siberut Tengah marerei tak pasigelai kalulut tak anai guru samba sikolah nenda tak majelas. – 18 Muris sekolah dasar samba TK ka Desa Sikabaluan aragelai simulasi gempa. – 19 Menhut ai obak ake’ alih fungsi hutan produksi masirelokasi irimanua takpoi anai lahan silinia. – 20 Kalulut tak maigi BBM masyarakat masisaki bensin eceran sakinia Rp11 Ribu per liter. - 22 COVER DEPAN: 1 FOTO:BAMBANG/PUAILIGGOUBAT 1 DESAIN: SYAFRIL TABLOID ALTERNATIF DWIMINGGUAN

Puailiggoubat Terbit setiap tanggal 1 dan 15

ISSN: 1412-9140 PENERBIT: Yayasan Citra Mandiri PEMIMPIN UMUM/USAHA: Roberta Sarogdog PEMIMPIN REDAKSI: Yuafriza DEWAN REDAKSI: Roberta Sarogdog Rus Akbar Saleleubaja REDAKTUR: Rus Akbar Joni Aswira Putra Syafril WARTAWAN DAERAH: Gerson Merari Saleleubaja (Muara Siberut) Bambang Sagurung (Sikabaluan) Rapot Pardomuan (Sipora) Irman Jhon (Sikakap) Rinto Robertus (Saibi) Ferdinan Salamanang (Sikakap) Patrisius Sanene’ (Padang) Daud Siribere (Siberut Barat) Legend Satoinong (Siberut Selatan) DISTRIBUTOR DAERAH: Arsenius Samaloisa (Sioban) Gerson (Siberut Selatan) Bambang (Siberut Utara) Juanda (Siberut Barat)

Belum Nikmati Program PNPM Dana program PNPM Mandiri yang sudah ada dikucurkan oleh pemerintah pusat dan daerah tapi mengatapa di kecamatan Siberut Tengah, Desa Saibi masih ada dua dusun yang yang belum menikmati program PNPM Mandiri yaitu Dusun Totoet dan Dusun Sua. 081270256907

Jalan Berlumpur Bupati Yang Terhormat, saya sangat mengeluhkan jalan yang licin dan berlumpur sepanjang 80 meter di KM 7 Kecamatan Pagai Utara, mohon Pak Bupati mengarahkan pembangunan jalan di lokasi tersebut karena jalan ini satusatunya menuju ladang dan ke Sikakap bagi warga yang tinggal di Desa Silabu, Betumonga dan Taikako. Terimakasih. Elman Firdaus 085376528647

Perhatikan Pembangunan Jalan Kepada ibu Camat Sikakap yang baru dilantik, tolong diperhatikan pembangunan jalan kita

khususnya dari dusun Masabuk sampai Taikako, termasuk jembatan-jembatannya kalau ada yang rusak secepatnya diperbaiki. 081374783441

Perhatikan Pembangunan Jalan Kepada ibu Camat Sikakap yang baru dilantik, mohon diperhatikan jalan sekitar sikakap. segera lakukan perbaikan jalan dan jembatan, jangan seperti mantan camat sebelumnya. 085364121981

Jelaskan Pembuatan Akta Kelahiran Yang terhormat Kepala Dinas kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Kepulauan Mentawai. Tolong tunjukkan kepada masyarakat Mentawai tentang proses pembuatan akta kelahiran dengan mengikuti sidang di Pengadilan Negeri. Kami jadi menyesal lahir karena saat siodang di PN diperlakukan seperti seorang koruptor atau orang yang baru saja melakukan tindakan yang melanggar hukum. 081267501567

Tarif Iklan Puailiggoubat

ALAMAT REDAKSI DAN USAHA: Jl. Kampung Nias 1 No. 21, Padang. Telp (0751) 7877373 - Fax. (0751) 35528 REKENING: Bank Nagari Cabang Pembantu Niaga, Padang No.2105.0210.0207-1 PENCETAK: PT Riau Graindo, Pekanbaru (Isi di luar Tanggung Jawab Percetakan). Wartawan Puailiggoubat selalu dilengkapi Kartu Pers dan (sesuai Kode Etik Jurnalistik) tidak dibenarkan menerima suap (‘amplop’) dari narasumber.

www.puailiggoubat.com

CATATAN: Biaya Iklan sudah termasuk PPn 10 persen sesuai UndangUndang Nomor 42 Tahun 2009 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa.

masyarakat. Untuk rubrik temu tokoh, meskipun isinya sama judul rubriknya kami ganti menjadi sosok. Yang tak kalah penting rubrik masoppit kami tujukan bagi adik-adik remaja yang menjadi pembaca setia Puailiggoubat, untuk ikut menulis puisi, cerpen ataupun opini. Silahkan mengirimkan karya Anda kepada redaksi Puailiggoubat. Kami berharap, perubahan ini semakin memuaskan Anda pembaca setia kami.

Salam

2


3

Puailiggoubat

Puailiggoubat

NO. 240, 15 - 31 Mei 2012

NO. 229, 15 - 31 Desember 2011

7

WASPADAI POTENSI GEMPA MENTAWAI, MASYARAKAT DIMINTA SIAGA Status darurat siaga bencana mulai berlaku sejak 20 April hingga 30 Juni 2012

Tim Redaksi

ubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno mengeluarkan surat pernyataan penetapan status siaga darurat bencana gempa dan tsunami untuk tujuh kabupaten dan kota yang rawan, salah satunya Kabupaten Kepulauan Mentawai, gugus kepulauan yang terpisah dari daratan Sumatera dan berhadapan langsung dengan Samudera Hindia. Dalam surat tertanggal 23 April 2012 tersebut, Irwan meminta daerah bersiaga karena dikhawatirkan gempa 8,5 SR di Pulau Simelue, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam berdampak pada zona subduksi Mentawai dan memunculkan gempa yang sudah lama diprediksi para ahli gempa. Status darurat siaga bencana itu mulai berlaku sejak 20 April hingga 30 Juni 2012. Kondisi ini memunculkan kegelisahan dan ketakutan masyarakat setelah surat edaran tersebut dimuat di berbagai media lokal Padang. Kecemasan tersebut dengan cepat menjalar ke Mentawai. Di Desa Sikabaluan Kecamatan Siberut Utara, masyarakat panik karena informasi yang

G

beredar hanya dari mulut ke mulut. “Katanya akan terjadi gempa antara Mei hingga Juni,” kata Roberta, salah seorang warga Sikabaluan kepada Puailiggoubat, 11 Mei lalu. Di Kecamatan Sikakap bahkan warga setempat telah diminta siaga oleh camat setempat melalui kepala desa. “Warga diminta bersiaga dengan mengumpulkan surat penting dan benda berharga lainnya sehingga jika suatu waktu terjadi gempa, warga tinggal menyelamatkan diri,” kata Pinda Simanjuntak, staf Yayasan Citra Mandiri Mentawai yang berasal dari Kecamatan Sikakap. Manajer Pusat Pengendali Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sumatra Barat Ade Edwar mengatakan, instruksi gubernur tersebut harus dimaknai sebagai sikap antisipasi kalau bencana itu benar-benar terjadi. “Jadi jika terjadi tidak ada lagi korban, kemudian pemerintah kabupaten dan kota yang dituju itu segera dan terus menerus melakukan sosialisasi penanggulangan bencana,” ujarnya kepada Puailiggoubat 5 Mei lalu. Selain itu, pemerintah daerah haruslah menyiapkan petugas yang

FOTO:BAMBANG/PUAILIGGOUBAT

PELATIHAN SIAGA BENCANA Pelatihan siaga bencana bagi komite dan guru di Sirilogui dan Cimpungan

bekerja 24 jam untuk siaga bencana dan memantau perkembangan kondisi alam, menyiapkan peralatan dan fasilitas penanggulangan bencana, bisa berbentuk logistik, tempat evakuasi dan shelter-shelter lainnya. “Sehingga jika benar-benar terjadi hal yang buruk kita sudah siap, intruksi itu bukan berarti akan datang gempa, tidak betul itu, karena memang tidak ada yang bisa mengukur dan mengetahui kapan terjadi gempa, yang penting kita siaga itu saja,” katanya. Baru Jalan Evakuasi Wakil Bupati Kabupaten Kepu-

Mengapa Mentawai Rawan Gempa FOTO:LIPI/INT

M

entawai terletak di jalur tumbukan dua lempeng bumi, di mana lempeng (Samudra) Hindia bergerak menunjam ke bawah lempeng (benua) Sumatra. Sumatra dan busur kepulauan di bagian baratnya adalah bagian dari lempeng Eurasia dengan kecepatan 60 cm/ tahun. Zona megathrust (patahan) Mentawai adalah bagian dangkal (di atas 60 km) dari batas antara lempeng yang menunjam dan lempeng di atasnya. Megathrust ini berpotensi mengeluarkan gempa dengan kekuatan di atas M8. Hasil studi terakhir menunjukkan bahwa peristiwa gempa besar di wilayah zona subduksi Mentawai terjadi pada tahun 1300an, 1600-an, dan 1797 dan 1833 (tercatat dalam sejarah); dengan lain kata mempunyai

perioda ulang atau masa akumulasi gempa sekitar 200 tahunan. Evaluasi gempa besar yang terjadi pada bulan September 2007 dari hasil pengukuran terumbu karang yang terangkat mengindikasikan bahwa gempa yang terjadi baru melepaskan sebagian saja dari seluruh akumulasi energi yang

tersimpan. Dari analisis potensi gempa setelah gempa 2009 di Pariaman Sumatra Barat, menunjukkan akumulasi tekanan bumi pada megathrust Mentawai mencapai kekuatan Mw8.8 (8.8 SR). Apabila gempa megathrust itu terjadi maka dapat menyebabkan gelombang tsunami sampai ketinggian sekitar 5 meter di Padang. Peristiwa gempa besar 2009 menunjukan bahwa gempa ini bukan gempa megathrust tapi dari patahan pada lempeng yang menunjam. Jadi potensi gempa megathrust di bawah Mentawai, khususnya Siberut masih tetap ada, bahkan harus lebih diwaspadai mengingat hampir sekeliling ‘kuncian’ megathrust Mentawai ini tekanannya meninggi akibat gempa-gempa besar yang terjadi di sekitarnya, termasuk gempa 2009. www.geotek.lipi.go.id

lauan Mentawai Rijel Samaloisa mengatakan, sejak Mentawai ditetapkan sebagai daerah yang rawan gempa dan tsunami, pemerintah telah menyiapkan beberapa jalan evakuasi yang didanai APBD Mentawai melalui proyek Pembangunan Prasarana Desa (P2D) Mandiri dan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan (PNPM MP) di tiap dusun. “Memang P2D tidak hanya membangun jalan antar kampung tapi juga membangun jalan evakuasi dan jembatan,” kata Rijel 13 Mei lalu. Diakuinya, petugas di BPBD Mentawai masih minim sehingga petugas yang memantau kondisi kekinian belum berjalan maksimal. Ia berjanji akan mendorong pembenahan kinerja BPBD lebih baik sehingga siap saat bencana terjadi. “Yang penting saat ini meningkatkan kesiagaan di level masyarakat, kalau datang gempa langsung mengungsi, ini juga perlu ada kerja sama yang baik dan sosialisasi pemerintah kecamatan, desa, dusun dan lembaga non pemerintah untuk memberikan pelatihanpelatihan soal bencana alam ini,” kata Rijel. Pemerintah Mentawai juga telah menyiagakan transportasi terutama perahu mesin dan kapal untuk menghadapi bencana. Sementara itu, penetapan status siaga darurat bencana ternyata belum diketahui sejumlah camat di Mentawai. Sandra Oktavia, Camat Siberut Utara mengaku belum menerima tembusan surat edaran tersebut. Namun terkait kesiapan menghadapi gempa, di daerahnya telah dibangun satu jalan evakuasi ke Tamairang sejauh 3,5 kilometer. “Untuk

penambahan jalur evakuasi ke Tamairang belum ada tahun ini, karena keterbatasan anggaran,” katanya. Sementara terkait dengan rencana relokasi kantor kecamatan menunggu Dinas Pekerjaan Umum. “Kecamatan memang punya lahan di sekitar Tamairang untuk pembangunan kantor, namun kita masih menunggu Dinas PU untuk tindak lanjut tersebut,” jelasnya. Untuk di kecamatan Siberut Utara, desa atau dusun yang ada di pesisir pantai di antaranya Desa Sikabaluan meliputi Dusun Nangnang, Muara, Pokai, Bose, Puran. Juga Desa Sirilogui yang terdiri dari Dusun Muara, Tugu, Sitangaik. Untuk Desa Sikabaluan berdasarkan data dari kecamatan ada 617 KK atau 1595 jiwa. Untuk Desa Sirilogui 279 KK atau 750 jiwa. Sedangkan untuk simulasi gempa baru dilaksanakan pada tingkat sekolah dasar yang dilakukan oleh Surfaid dan ASB, sementara untuk tingkat masyarakat simulasi rutin tidak ada. Hal yang sama dialami Kecamatan Siberut Tengah. Camat Siberut Tengah Jarson Sauddeinuk mengatakan sampai saat ini belum menerima informasi soal status siaga itu. Sementara itu di Desa Taikako Kecamatan Sikakap, kesiapsiagaan direspon dengan mendirikan Posko Informasi Kebencanaan oleh Lembaga Pemberdayaan Masyarakat. Menurut salah seorang pengurus posko Horas Tasilipet, posko didirikan untuk memberikan informasi soal bencana kepada masyarakat. “Jika terjadi gempa atau bencana lainnya, petugas yang sudah ditunjuk posko yang akan member informasi ke masyarakat,” kata Horas. (bs/rr/rus/oca)


Puailiggoubat NO. 240, 15 - 31 Mei 2012

Siberut Tengah Dapat 111 Paket P2D Mandiri SAIBI - Tiga Desa di Kecamatan Siberut Tengah mendapat 111 paket P2D Mandiri senilai Rp5,5 Miliar tahun ini. Tiga desa itu Saibisamukop, Cimpungan dan Saliguma. Pejabat Pelaksana Teknis (PPTK) P2D Mandiri Siberut Tengah Jamaludin mengatakan, Desa Saibisamukop mendapat 57 paket untuk membangun jalan 10 kilometer, Cimpungan 17 paket untuk jalan sepanjang 2 kilometer dan Desa Saliguma 37 paket untuk membangun jalan sepanjang 10 km. “Semua jalan sudah kita survei, untuk Saibi jalan yang akan dibeton menuju lokasi evakuasi, di Dusun Simoilalak dan Dusun Sirisurak jalan yang dibangun untuk menghubungkan Sirisurak-Saliguma,” ungkapnya. Sementara di Desa Cimpungan, jalan yang akan dibangun mulai dari Simaombuk menuju Subelen. Nanti dari Subelen rencananya akan dihubungkan sampai di Sirisurak. Menurut Jamaludin, jalan P2D dari Saliguma akan tersambung dengan jalan PNPM Gotap-Limu menuju Desa Maileppet, Kecamatan Siberut Selatan. “Dana dari 111 dibagi tiga untuk Saibi Samukop Rp2,5 miliar, DesaCimpungan Rp1 miliar dan Desa Saliguma senilai Rp1 miliar dan semuanya masih dalam tahap proses,” ungkap Jamaludin. (rr/r)

Camat Akan Mengawal Ketat Pembangunan Jalan P2D Mandiri SAIB I - -Tak menerima kualitas jalan buruk seperti jalan Saibi-Simoilalak, membuat Camat Siberut Tengah Jarson Saudeinuk akan melakukan pengawasan ketat terhadap proses pengerjaan jalan yang dilakukan Organisasi Masyarakat Setempat (OMS) pada tahun ini. “Kalau jalan sudah mulai di kerjakan, kita akan terus mengawasi, agar mendapatkan hasil yang berkualitas, kalau kedapatan ada OMS yang kurang bagus kita berikan peringatan,” katanya 3 Mei lalu. Pengalaman hasil yang kurang berkualitas itu pada jalan Saibi-Simoilalak yang cepat rusak padahal usianya belum mencapai 10 tahun, tapi sudah rusak parah, akibat kurangnya pengawasan. “Untuk jalan menuju Simoilalak itu akan kita rawat lagi karena ada dana pemeliharaan, tapi belum sekarang,” katanya. (rr/r)

4

Mobil Fortuner dari Dana PSDH Dipakai Mantan Bupati Dana PSDH ikut dinikmati Aztarmizi dan Halomoan Pardede, tapi sudah dikembalikan. Patrisius Sanene’

A

liran dana dugaan korupsi Provisi Sumber Daya Hutan (PSDH) Dinas Kehu-

tanan Mentawai tahun 2005 mulai terkuak. Salah satunya untuk pembelian 1 unit mobil Toyota Fortuner seharga Rp362 Juta yang kini dipakai mantan Bupati Mentawai Edison Saleleubaja. Hal tersebut disampaikan mantan Kepala Seksi Reboisasi dan Rehabilitasi Lahan Dinas Kehutanan Kabupaten Mentawai Novriadi saat bersaksi pada sidang lanjutan dugaan korupsi dana PSDH Mentawai di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Sumatra Barat di Padang, Senin 7 Mei lalu. “Memang benar ada 1 unit Toyota Fortuner dan setahu saya pajaknya itu dibayar oleh Dinas Kehutanan Mentawai, dan mobil tersebut dipakai oleh Bupati (maksudnya mantan bupati Edison Saleleubaja-red),” jelas Novriadi di depan majelis hakim. Namun setelah majelis hakim meminta tanggapan kepada terdakwa Edison Saleleubaja yang duduk di dekat penasihat hukumnya, ia tak mengakui jika mobil tersebut digunakan. “Tidak ada tanggapan yang mulia,” kata Edison kepada ketua majelis hakim setelah diberi hak

FOTO:PATRIS/PUAILIGGOUBAT

oleh Aztarmizi tersebut diberikan langsung oleh Samuel. “Saya tidak pernah memberikan uang langsung kepada Aztarmizi, yang memberikan uang itu adalah bagian keuangan Dinas Kehutanan,” bantahnya. Upah pungut yang seharusnya pada Surat Menteri Kehutanan nomor S.396/Menhut-II/ SAKSI - Mantan Kepala Seksi Reboisasi dan Rehabilitasi Lahan Dinas Kehutanan Kabupaten 2005 pada tanggal 8 Mentawai Novriadi saat bersaksi pada sidang lanjutan dugaan korupsi dana PSDH Mentawai Juli 2005 digunakan untuk pembangunan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Sumatra Barat bidang kehutanan seperti rehabilitasi jawab. Samuel Panggabean, terdakwa hutan dan lahan, penataan kawasan, lainnya juga membantah keterangan dan pemberdayaan masyarakat yang Saksi Saling Berbantahan Ifdil. “Memang benar Pak Ifdil hadir hidup di sekitar maupun dalam kawaJika sidang sebelumnya Sekretaris dalam rapat tersebut meskipun san hutan tidak diketahui oleh AztarDaerah Kabupaten Kepulauan Men- mengatakan ia mengakuinya,” kata mizi. “Surat imbauan dari Menteri itu. tawai Ifdil Gusti membantah tidak Samuel. Saya baru tahu di persidangan ini hadir dalam rapat pembahasan upah Sementara mantan Wakil Bupati setelah ditunjukkan jaksa,” katanya. pungut pada 16 November 2005 di Kabupaten Kepulauan Mentawai Terkait pembelian Toyota FortuDinas Kehutanan, Mentawai, Novri- Aztarmizi mengakui ikut menerima ner, Aztarmizi mengakui pernah adi justru menguatkan kehadiran Ifdil. dana upah pungut PSDH senilai melihatnya namun tidak tahu kebera“Saya waktu itu sebagai notulensi Rp63 Juta, namun dana itu telah daannya kini. “Jika memang kenyadalam rapat, Ifdil benar menghadiri dikembalikan ke kas daerah lantaran taannya mobil diperuntukkan Dinas rapat itu,” katanya di depan sidang. takut ada persoalan di belakang hari. Kehutanan tapi yang lebih sering saya Jaksa Basril mengatakan kete“Waktu itu saya memang mene- lihat memakai Fortuner itu adalah rangan yang telah diberikan mengenai rima uang dari Samuel Panggabean bupati (mantan bupati-red),” jelasnya. tidak hadirnya Ifdil tersebut mengun- yang datang langsung kepada saya, Sementara mantan Kepala Dinas dang keraguan baginya. “Keterangan uang itu saya terima sekitar Rp63 Perindustrian Perdagangan Koperasi yang anda berikan akan kami catat juta,” kata Aztarmizi saat member dan Pertambangan Kanupaten Kepukarena ini terkait pengakuan Ifdil pada keterangan di depan majelis hakim lauan Mentawai S. Halomoan Pardede persidangan sebelumnya, katanya tak yang diketuai Jon Effreddi pada mengakui ikut menerima dana PSDH menghadiri rapat, ternyata sekarang sidang 3 Mei lalu. sebesar Rp13 Juta. Namun Rp5 Juta anda menyatakan ia menghadiri Namun Samuel Pangggabean telah dikembalikan dan sisanya rapat,” kata Basril. membantah jika uang yang diterima terpakai. (rus)

Nama Tidak Masuk SK, Hononer Ancam Rusak Pustu SAIBI - Operator Puskesmas Saibisamukop Kecamatan Siberut Tengah Kabupaten Kepulauan Mentawai mengancam akan merusak puskesmas setelah mengetahui namanya tidak tercantum dalam Surat Keputusan (SK) honorer yang dikeluarkan Bupati Kabupaten Kepulauan Mentawai. SK tersebut dibawa Kepala Puskemas Saibisamukop Marinus Bakkat Kunen dari Tuapeijat 2 Mei lalu. Dalam SK tercantum nama honorer untuk operator, cleaning service dan satpam atas nama Derwin Siritoitet, Eni Sakatsilak, Isasar

Sageileppak, Oktavianus Sanenek, Agusman Sageileppak dan Julita Salakkau. Dari SK tersebut, yang sudah bekerja di puskesmas sejak Maret 2012 adalah Derwin Siritoitet dan Julita Salakau, sedang empat lainnya orang baru. Sementara tiga orang lainnya yang sebelumnya sudah bekerja di puskesmas tidak tercantum namanya. Mereka adalah Kosmas Sakailoat, Pius Sangaimang, Agustinus Jhon Satokonyo. Mengetahui akan adanya penggantian pegawai honorer puskesmas

sesuai SK, tenaga honorer yang namanya tidak tercantum dalam SK tidak terima dan mengancam akan merusak puskesmas. Padahal menurut Marinus, nama yang keluar di SK Bupati adalah orang yang telah mengirimkan surat lamaran sedang tiga lainnya yang tidak pernah mengirimkan surat lamaran namun mendapat rekomendasi dari Ketua DPRD Mentawai Hendri Dori Satoko. Dihubungi Puailiggoubat melalui telepon, Hendri Dori mengatakan rekomendasi diberikan kepada tiga orang tersebut mengingat mereka

adalah orang setempat yang dulunya punya lahan disana. “Mengapa kita tidak berdayakan orang setempat asalkan dia memenuhi syarat, memiliki kapasitas, jangan pula yang mendapat kesempatan bekerja hanya orang yang memiliki akses ke kecamatan, kita harus beri kesempatan ke warga lokal,” kata Hendri. Ia meminta masyarakat tidak meributkan hal itu dan menghentikan polemik karena persoalan itu telah selesai. “Persoalan toh sudah selesai, semuanya sembilan orang dipekerjakan di puskesmas,” katanya. (rr/r)


5

Puailiggoubat

MENTAWAINEWS

NO. 240, 15 - 31 Mei 2012

Dinkes Mentawai Gelar Operasi Katarak Gratis MUARASIBERUT - Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Mentawai bekerja sama dengan dokter spesialis mata dari Balai Kesehatan Masyarakat (BKM) menyelenggarakan operasi katarak dan pterigium gratis kepada warga di Kecamatan Siberut Selatan, Jumat 11 Mei lalu. Staf Dinas Kesehatan Mentawai Antoni Yandri saat kegiatan mengatakan, kegiatan tersebut untuk membantu masyarakat miskin mendapatkan layanan kesehatan yang tak terjangkau karena mahal. Tim yang diturunkan dalam operasi ini 7 orang, 2 diantaranya dokter spesialis mata. Sementara pasien yang akan dioperasi 18 orang, sisanya hanya diberi obat tetes mata karena penyakitnya belum parah. Kepala Puskesmas Muarasiberut Tony Ruslim mengatakan, setelah menjalani operasi pasien selanjutnya akan menjalani rawat jalan yang ditangani oleh Puskesmas. Selama rawat jalan pasien diberikan ongkos transportasi untuk meringankan beban mereka. Selang dua minggu setelah operasi, dokter akan kembali untuk diagnosa pasien. Kegiatan ini sudah rutin dilakukan oleh Dinkes sejak 2008, namun 2009 tak berjalan kemudian dilanjutkan pada 2010 hingga 2012. (gsn)

UPK PNPM MP Kecamatan Siberut Utara Latih TPK SIKABALUAN - Unit Pengelola Kegiatan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan (UPK PNPM-MP) Kecamatan Siberut Utara melatih Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) yang ada di wilayah Kecamatan Siberut Utara, di Aula kantor Camat, 5 Mei lalu. Pelatihan itu berisikan cara membuat laporan pelaksanaan kegiatan di lapangan, pencairan dana dan penggunaannya serta menyelesaikan persoalan yang ditemui. “Nanti tidak ada alasan TPK untuk tidak paham. Hanya soal administrasi menjadi kendala, maka itu yang kita latih,” kata Junaidi, Ketua UPK Siberut Utara. Menurutnya, selama ini TPK banyak melakukan rekayasa administrasi. Kadang ada juga kebijakan yang diambil begitu saja tanpa ada berita acara dan mengkoordinasikannya kepada pihak fasilitator dan UPK. “Saat ada masalah baru melapor pada fasilitator atau UPK. Kita berharap dengan adanya pelatihan ini tidak ada kesalahan lagi dilapangan,” katanya. Pelatihan tersebut diikuti 30 orang dari TPK yang berasal dari Desa Sikabaluan, Malancan, Sirilogui, Monganpoula, Sotboyak. (bs/r)

Tak Lolos Seleksi, OMS di Saibi Protes Selain tidak transparan, seleksi OMS dicurigai sarat intervensi salah seorang pejabat DPRD Mentawai.

FOTO:IRMAN JOHN/PUAILIGGOUBAT

Rinto Robertius Sanene’

s

eleksi Organisasi Masyarakat Setempat (OMS) untuk Program Pembangunan Prasarana Desa (P2D) Mandiri 2012 di Desa Saibi Samukop Kecamatan Siberut Tengah menuai protes bagi yang tidak lolos.Kuat dugaan seleksi dilakukan tidak transparan. Seleksi yang dilakukan di Kantor Desa Saibisamukop, akhir April lalu hanya meloloskan 57 OMS dari 151 OMS yang mengajukan permohonan. Ketua OMS Buruh Lian Setiar Sagaragara menuding hasil seleksi OMS tidak transparan lantaran proses seleksi tidak dihadiri kepala desa dan camat. “Seleksi hanya dilakukan sekretaris desa,” kata Lian kepada Puailiggoubat 24 April lalu. Menurut Lian, harusnya camat dan kepala desa yang menentukan lolos atau tidaknya OMS, jika dilakukan sekretaris desa, harus ada mandat dari pihak yang berwenang. Ditemui di kantornya, Sekretaris Desa Saibisamukop Tastian Salabi tidak mau berkomentar. “Tidak usah diurus ini, tulis saja apa yang sudah ada, kalau kita bicara untuk melindungi diri nanti disalah-

JEMBATAN - Seorang pengendara sepeda motor melewati jembatan swadaya masyarakat Sirilanggai kan pula,” katanya. Menanggapi kekisruhan itu, Camat Siberut Tengah Jarson Sauddeinuk mengatakan, pihaknya mengintruksikan seleksi dilakukan kepala desa. “Jika kemudian kepala desa memberikan mandat kepada sekretarisnya, si sekretaris hanya menyeleksi saja, bukan mempublikasikan hasil seleksinya,” kata Jarson. Jarson telah berkoordinasi dengan Kepala Desa Masimo Satokonyo dan Sekretaris Desa Tastian Salabi, ternyata penyeleksian OMS tersebut tidak ada masalah. “Penyeleksian yang dilakukan sekretaris atas mandat Kades, sudah memenuhi persyaratan, kemudian yang telah lolos tidak akan dirubah lagi karena sudah masuk dalam persyaratan. Maklumlah yang tak lolos tidak menerima kekalahan itu,” katanya. FOTO:IRMAN JOHN/PUAILIGGOUBAT

Seleksi Organisasi Masyarakat Setempat (OMS) yang lolos Program Pembangunan Prasarana Desa (P2D) Mandiri di Desa Saibisamukop Kecamatan Siberut Tengah juga dicurigai sarat intervensi dari salah seorang pejabat DPRD Kabupaten Kepulauan Mentawai. Ketua OMS Buruh Lian Setiar Sagaragara, OMS yang telah lolos banyak pendukung dan kerabat pejabat DPRD. Adanya dugaan intervensi yang dilakukan salah seorang pejabat itu dibenarkan Hermanto Sanenek, Ketua OMS Pemuda Simabolak, OMS yang lolos adalah OMS suku Satoko. Pejabat Pelaksana Teknik (PPTK) Kecamatan Siberut Tengah Jamaludin mengakui penyeleksian yang dilakukan sekretaris desa sudah mengabaikan beberapa persyaratan yang diberikan.

OMS yang Lolos Seleksi P2D Mandiri Desa Saibi Samukop Dusun Saibimuara

Simabolak

Pangasaat

Masoggunei

JALAN - Jalan ke relokasi Pinang Pasapuat

Meski begitu, OMS yang telah lolos tidak bisa diganti karena PPTK tidak bisa masuk ke dalam sistem penyeleksian. Sementara Camat Siberut Tengah Jarson Sauddeinuk yang ditemui di tempat terpisah mengatakan tidak mengetahui adanya intervensi pejabat dalam seleksi itu. Namun ia mengakui ada OMS titipan. “Terus terang saja ada OMS titipan tapi tidak banyak mungkin hanya 3 atau 5 OMS itu saja,” katanya. Sementara Ketua DPRD Kabupaten Kepulauan Mentawai Hendri Dori Satoko menegaskan tidak ada intervensi untuk meloloskan OMS. “Kita tidak ada kaitannya dengan P2D atau PNPM karena itu di tingkat desa dan dusun, tidak mungkin kami mengintervensi hingga jauh ke bawah,” katanya kepada Puailiggoubat melalui sambungan telepon, 14 Mei lalu. (oca)

Pokmas 1. 2. 3. 4. 5. 1. 2. 3. 4. 5. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 1. 2. 3. 4. 5.

Saina Simalainge Mandiri Pertanian Silaigat Leleu Ombaga Tani Sipukpuk Panarengan Simoile-moile Pusaraat Saina Simabolak Jaya Siobak Mamaju Tani Ombaga PKK Pangasaat Pertukangan Tani Sileppui PKK Desa Nelayan Pangasaat Mesjid Al-is,tiqomah PKK Dusun Sipotcouna Pemuda Masoggunei Masoggunei Membangun Pemuda Remaja Simaruruk

Sumber: Desa Saibisamukop

Ketua 1. 2. 3. 4. 5. 1. 2. 3. 4. 5. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 1. 2. 3. 4. 5.

Nursia Sageileppak Adrianus lase Jubir Satoko Ishak Salakkau JapeSanenek Nursia Sageileppak Jaser Siritoitet Lenggata Lukman Sakatsilak Jamsia Salakkau Bister Sagaragara Rosma Julti Satoko Zainul Salakkau Yusmayeni Elimar Siritoitet M. Jamin Anjelina Afri junus Sageileppak Davit Satoko Parulian Saguruk


MENTAWAINEWS Wabup dan Ketua DPRD Mentawai Jenguk Bocah Korban Alat Suling Nilam SIKAKAP - Wakil Bupati Mentawai Rijel Samaloisa prihatin dan menitikkan air mata saat menjenguk Agel, bocah yang terluka parah akibat jatuh ke alat penyulingan nilam panas di Puskesmas Sikakap Kecamatan Sikakap kabupaten Kepulauan Mentawai, 11 Mei lalu. Kondisi Agel, 3 tahun, sungguh mengenaskan. Kulit badan sebelah kiri Agel dari bahu hingga ke kaki terkelupas. Kesal dengan minimnya fasilitas perawatan untuk Agel, Rijel mengumpulkan seluruh staf puskesmas dan meminta pasien dikirim ke rumah sakit yang lebih lengkap fasilitasnya. “Pokoknya besok paling lambat pasien sudah dikirim ke Padang, untuk biaya sementara saya sudah berikan Rp1 juta ke pasien,” kata Rijel. Rijel mengingatkan staf puskesmas agar memberikan pelayanan terbaik bagi pasien. “Kalau pelayanan tidak maksimal maka semua jajaran pemerintah juga akan kena, jika tidak sanggup melayani, silahkan beritahu, kami siap menggan-ti,” kata Rijel. Hal senada juga dikatakan Ketua DPRD Kabupaten Kepulauan Mentawai Henri Dori Satoko. “Kondisi pasien seperti ini tidak bisa dibawa santai, karena ini menyangkut keselamatan nyawa manusia apalagi pasien ini berusia dini,” kata Henri yang juga ikut bersama rombongan wakil bupati. Rijel meminta Camat Sikakap Happy Kurniana bersama jajaran puskesmas mengurus keberangkatan pasien ke Padang untuk mendapatkan perawatan. (imj)

Jalan Simatutu Dipasangi Portal SIKABALUAN - Jalan Simatumu Dusun Muara Desa Sikabaluan Kecamatan Siberut Utara menjadi arena ugal-ugalan pengendara motor. Akibatnya warga memasang portal berupa kayu atau pelepah pisang untuk menahan laju kendaraan yang kencang. Berdasarkan pantauan Puailiggoubat di lapangan, karena pengendara yang suka ngebut dan ugal-ugalan membuat masyarakat di jalur tersebut tidak nyaman. Selain suara sepeda motor yang bising lokasi juga rawan kecelakaan karena terdapat TK.Theresia milik pastoran Sikabaluan dan MTSN Sikabaluan. Koordinator Yayasan Citra Mandiri (YCM) Siberut Utara Mentawai Andom Sabebegen membenarkan masalah itu. “Dari pantauan kita warga sudah memasang sekitar 6 tanggul dan beberapa daun kelapa, warga khawatir akan terjadi kecelakaan sebab kawasan itu banyak anak-anak sekolah,” katanya. (bs/r)

Puailiggoubat

NO. 240, 15 - 31 Mei 2012

6

Proyek Air Bersih Monganpoula Gagal Meski proyek selesai namun air tidak bisa mengalir ke rumah warga, diduga penyebabnya kesalahan konstruksi karena mengabaikan petunjuk teknis yang ada.

FOTO:IRMAN JOHN/PUAILIGGOUBAT

Bambang Sagurung

royek air bersih Desa Monganpoula Kecamatan Siberut Utara gagal mengalir setelah menghabiskan dana Rp332,5 Juta dari Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan (PNPM-MP) tahun 2011. Air bersih yang sedianya akan mengaliri rumah warga Dusun Monganpoula Barat, Dusun Monganpoula Selatan dan Dusun Monganpoula Timur gagal mengalir, diduga penyebabnya kesalahan teknis. Ketua Unit Pengelola Kegiatan PNPM-MP Kecamatan Siberut Utara Junaidi Sakerebau mengatakan, kegagalan proyek tersebut karena pengerjaannya mengindahkan petunjuk teknis di lapangan. Menurut Junaidi, pada survei awal, pemasangan pipa akan dilakukan di atas bukit. Mengingat dorongan air tidak kuat, maka pada survei

P

PUSTU - Peskesmas pembantu ({ustu) kesehatan di Sirilanggai Desa malancan yang tidak layak pakai lagi kedua jalur pipa diarahkan ke bawah bukit. “Namun pelaksanaan teknis di lapangan TPK (Tim Pelaksana Teknis) tetap melaksanakan pemasangan pipa sesuai dengan survei pertama, sehingga air tidak mengalir,” ungkapnya. Hal senada disampaikan Jes Jatra yang bertugas mendampingi PNPMMP Kecamatan Siberut Utara. Ia menilai banyak pemasangan yang dilakukan Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) di lapangan tidak sesuai dengan Juknis yang ada dari fasilitator. “Untuk pipa yang lewat di atas bukit saja tanahnya sudah mereka datarkan sedikit membuat air tidak mengalir,” jelasnya. Jorim Siriombuk, warga Desa

Monganpoula menyayangkan hal itu, sebab yang dirugikan masyarakat sendiri. “Ini tanggung jawab pihak TPK, UPK dan pelaku PNPM,” ujarnya. Meski pekerjaan tidak terlaksana dengan baik namun pihak TPK tetap melaksanakan Musyawarah Desa Serah Terima (MDST) di tengah masyarakat. “Apa yang mau diserahkan pada masyarakat kalau kegiatan itu tidak bermanfaat. Ini anggarannya tidak sedikit,” kata Jorim. Sementara kepala Desa Monganpoula Sugeng mengatakan, tidak mengalirnya air bersih tersebut tidak lepas dari kurangnya kontrol dari fasilitator teknis di lapangan. “Seharusnya pekerjaan fisik di lapangan,

fasilitator teknis tidak lepas tangan, tiap minggunya harus ada cek kel apangan. Bukan setelah selesai baru dilakukan pengecekan,” katanya. Ia juga mengatakan, pihak pemerintah desa akan melakukan rapat desa terkait masalah itu. Rencananya akan memanggil TPK dan masyarakat untuk membicarakannya. “Kita akan hadirkan fasilitator teknis. Kita minta pertanggungjawaban TPK karena ini masih tanggung jawab mereka kepada masyarakat,” katanya. Bila program air bersih ini juga tidak mengalir di tengah masyarakat maka nasibnya sama dengan program air bersih tahun 2008 dengan program kegiatan yang sama yaitu PNPM-MP. (oca)

Jhon Gea Kembali Bantah Tuduhan Warga SAIBI - Pengecer Bahan Bakar Minyak (BBM) di Desa Saibusamukop Jhon Gea kembali membantah tuduhan warga mengenai pen-

campuran bensin dengan minyak tanah yang membuat motor warga mogok. “Warga yang menuduh saya FOTO:PATRIS/PUAILIGGOUBAT

ANTRE - Suasana antrian BBM di Muara Siberut

telah menjual minyak bensin campur minyak tanah itu tidak benar, sebab tidak ada bukti nyata, karena memang itu benar-benar tidak saya lakukan,” katanya kepada Puailiggoubat, 29 April lalu. Kata Jhon, dia sudah bertahuntahun menjual BBM di Saibi dan sudah menjadi mata pencaharian keluarganya sehingga tidak mungkin baginya menjual minyak campuran. “Untuk apa saya melakukan itu, menjual minyak adalah periuk saya demi menghidupi keluarga saya, saya kok dituduh seperti ini, sekali lagi saya katakan ini tidak benar,” tegasnya. Akibat tuduhan tersebut, salah satu pemasok minyak di Siberut Selatan milik Zebua, memberikan peringatan kepada Jhon Gea. “Karena berita ini, saya jadi terancam tidak bisa beli minyak lagi sama

Pak Zebua, karena Pak Zebua bilang, kalau kamu mencampur minyak kamu tidak diberi minyak lagi,” katanya. Di Puailiggoubat sebelumnya, Jhon telah membantah telah mencampur bensin yang dijualnya. Ia mengatakan tidak mungkin mencampur bensin dengan minyak tanah seperti yang dicurigai warga. Anak buahnya Sebastian Sakailoat pun membantah bawah dia telah mencampurkan minyak bensin dengan minyak tanah. Namun ia tidak tahu kalau saat pembelian di Siberut telah tercampur. Ia pun memastikan benar dan tidaknya hal itu, dengan cara mencium aroma minyak tersebut, namun hasilnya yang tercium hanya bau bensin murni, bukan minyak tanah bercampur dengan bensin. (rr/r)


7

Puailiggoubat

MENTAWAINEWS

NO. 240, 15 - 31 Mei 2012

Ayam Berkaki Tiga Gemparkan Warga Pututukat PUTUTUKAT - Ayam berkaki tiga dan memiliki dua anus milik Harianto Laube menggemparkan warga Dusun Pututukat Desa Saumanganya Kecamatan Pagai Utara. Ayam itupun menjadi tontonan warga setempat. Harianto awalnya tidak menyadari adanya kejanggalan pada organ tubuh ayamnya tersebut. Ia baru menyadari kejanggalan itu saat ayam tersebut baru berjalan berjalan. Ia kaget melihat kaki ayam ada tiga dan lubang anus terbagi dua. Meski aneh, Harianto tetap memelihara ayam tersebut hingga besar. “Ini suatu keberuntungan bagi saya dan selama hampir setahun umur ayam ini saya pelihara, rejeki seperti mudah datangnya,” katanya kepada Puailiggoubat 8 Mei lalu. Meski pernah ada yang menawari Rp1 Juta untuk melepas ayamnya itu. Harianto menolaknya. “Jangankan Rp1 Juta, diberi Rp5 Juta saya tidak menjualnya,” kata Harianto. (imj)

Dua Camat Baru Dilantik SIKAKAP - Bupati Kabupaten Kepulauan Mentawai Yudas Sabaggalet melantik Duddy Sinaga sebagai Camat Pagai Utara dan Happy Kurniana sebagai Camat Sikakap di Gedung GKPM Sikakap, 11 Mei lalu. Dalam sambutannya Yudas meminta kedua camat yang baru dilantik memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. “Jangankan kesalahan kebenaran yang kita perbuat juga kadang disoroti, itulah resiko jadi pimpinan. harapan saya camat dapat bekerja berdasarkan dari hati nuraninya yang bersih,” kata Yudas. Yudas juga mengingatkan resiko tugas camat yang terkadang harus meninggalkan keluarganya demi mengurus dan memfasilitasi kepentingan masyarakatnya. (imj)

Kontraktor Berutang, Warga Bongkar Atap Rumah Dinas Dokter SAUMANGANYA - Atap rumah dinas dokter di Dusun Saumanganya Desa Saumanganya, Kecamatan Pagai Utara yang dibangun tahun 2011dibongkar karena kontraktor tidak membayar utang kepada penjual kayu untuk konstruksi atap dan rumah. Penjual kayu Santo, 32 tahun, mengatakan kontraktor bangunan rumah dinas itu berutang Rp3 juta saat membeli kayu miliknya. Meski sudah ditagih, kontraktor yang tinggal di Muarataikako tidak memenuhi janjinya membayar utang. Kehabisan cara, pada bulan Februari lalu Santo membongkar atap seng bagian belakang sebanyak 20 lembar sebagai ganti beli kayunya, menurut Santo tindakannya belum sebanding dengan nilai uangnya yang belum dibayarkan oleh pemborong. Sementara Kepala Puskesmas Saumanganya Jhonni yang ditemuiPuailiggoubat 7 Mei lalu merasa kesal pada perlakuan kontraktor yang tak mau menyelesaikan pekerjaannya. “Saya kesal dengan si pemborong yang tidak menyelesaikan segala kewajibannya,” ujarnya. (imj/r)

e-KTP Dimulai, Data Penduduk Masih Amburadul Camat Siberut Selatan menjanjikan antar jemput gratis bagi warga sekitar kecamatan yang akan mengurus e-KTP. Gerson Merari Saleleubaja

embuatan Kartu Tanda Penduduk elektronik (eKTP) di Kecamatan Siberut Selatan dimulai dengan sosialisasi kepada masyarakat, Selasa 8 Mei lalu di Kantor Camat Siberut Selatan. Namun pembuatan e-KTP yang ditargetkan selesai Oktober 2012 ini harus menghadapi kendala karena data kependudukan yang dikeluarkan Kantor Catatan Sipil masih banyak yang salah. Camat Siberut Selatan Tambunan Lumban Raja mengatakan, identitas dirinya serta keluarganya semuanya salah. “Identitas saya sekeluarga salah semua, sehingga belum bisa mengurus e-KTP,” katanya 8 Mei lalu. Salah seorang warga Desa Maileppet Triawan mengatakan, ada 20 orang termasuk dirinya di Dusun Teitei Sinabak malah tak terdaftar. “Padahal saya sudah berikan data yang lengkap dan benar, namun setelah dikeluarkan oleh kantor Capil ternyata nama saya tak muncul,” jelasnya.

P

FOTO:IRMAN JOHN/PUAILIGGOUBAT

diperbaiki agar semua data cocok ka-rena terkait dengan pencantuman Nomor Induk Kependudukan (NIK). “Sebenarnya bisa saja dilakukan di kecamatan saat ini juga, namun komputer yang ada tak bisa mengolah data Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK), jadi data akan dibawa ke Tuapeijat dan harus sabar menunggu,” katanya. Pengurusan eKTP gratis sampai Oktober, lewat jadwal PELATIHAN OPERATOR - Pelatian operator e-KTP bagi petugas kecamatan yang itu warga terpaksa diselengagrakan di Padang beberapa waktu lalu. bayar administrasi. Untuk memperlancar Agar persoalan ini segera selesai, warga Siberut Selatan mengatakan, sekaligus mem-percepat pembuatan eTambunan meminta petugas pendata- pembuatan e-KTP tidak bisa diwa- KTP, Tambu-nan Lum-ban Raja, an dan pengelola data bekerja yang kilkan karena data diri perlu direkam Camat Siberut Selatan menjanjikan benar agar data tidak amburadul. Selain langsung dengan sistem komputer transportasi antar jemput gratis bagi dirinya, banyak warga juga menge- seperti sidik jari, tanda tangan, foto warga sekitar kecamatan. luhkan hal yang sama sehingga pada dan scan mata. Dari data Dinas Kependudukan saat pembuatan e-KTP mereka tak “Maka diharapkan partisipasi dan Catatan Sipil Kabupaten Kepubisa mengurus karena data harus masyarakat untuk menyukseskan lauan Mentawai, jumlah penduduk di diperbaiki terlebih dahulu di Tuapeijat. program ini agar berjalan lancar dan Kecamatan Siberut Selatan, 5.467 jiwa Sementara Kepala Kantor Ke- tepat waktu,” katanya. yang terbagi lima desa, Desa Muapendudukan dan Catatan Sipil Untuk data-data warga yang rasiberut 1.690 orang, Maileppet 811 Kabupaten Kepulauan Mentawai masih salah atau tidak cocok, menu- orang, Muntei 957 orang, Matotonan Dulsumarno saat sosialisasi kepada rut Dulsumarno harus segera 485 orang dan Madobak 1.527 orang.(oca)

Alasan Akses dan Dana, UN SD Terpaksa Dipusatkan MUARASIBERUT—Sulitnya menjangkau pelosok desa masih menjadi penyebab pelaksanaan Ujian Nasional (UN) di beberapa Sekolah Dasar (SD) dipusatkan di satu tempat. Sebanyak 18 SD Negeri di Kecamatan Siberut Selatan tahun ini kembali dipusatkan di tiga SD yang terletak di Muara Siberut, yakni SDN 13, SDN, 09, dan SD Santa Maria Muara siberut. Sementara 18 SDN yang terpaksa menumpang UN itu tersebar di 7 desa, yakni Desa Sagulubbek, Tailelelu, Katurei, Madobak, Matotonan, Muntei, dan Maileppet. Akibat pemusatan ini sejumlah sekolah terpaksa mengeluarkan biaya tambahan. Ketua Panitia UN SD Ali Masyar menyebutkan, dana transportasi dan akomodasi siswa ditanggung oleh masing-masing

sekolah. Sedangkan biaya makan peserta UN ditanggung oleh orangtua siswa karena anaknya harus menginap selama UN. Ironisnya, Ali Masyar menegaskan, pemusatan UN serta meminta sumbangan dari orangtua siswa ini merupakan satu-satu cara untuk menutup keterbatasan anggaran UN. “Kami terbatas dana. Karena dari Dinas Pendidikan tak ada bantuan maka dana diambil dari sumbangan tiap sekolah” katanya. Dia melanjutkan, alasan lain dilakukan pemusatan untuk menjaga keamanan dan kerahasiaan soal ujian. Sebab, pendistribusian soal ujian dari markas Polisi Sektor (Polsek) Siberut Selatan ke tujuh pelosok desa tersebut tidak bisa dilakukan sehari sebelum ujian. Pendistribusian katanya, akan terkendala dengan geografis alam yang

menyulitkan jangkauan sehingga memakan waktu. Pemusatan ini lanjutnya, juga akan mempermudah melakukan pengawasan silang bagi 429 siswa peserta UN di Siberut Selatan. “Kita akui akan sulit jika tidak dipusatkan karena tempatnya berjauhan dengan mobilitas yang terbatas” katanya. Meski begitu, ia menegaskan pelaksanaan UN selama tiga hari awal bulan lalu tetap berjalan lancar. “Untuk tahun ini, nilai rata-rata syarat kelulusan siswa 5,5. Nilai itu diambil dari pembagian persentase antara nilai Ujian Akhir Sekolah (UAS) sebanyak 40 persen dan nilai UN sebanyak 60 persen,” ujarnya. Terkait masalah pemusatan UN, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Siberut Selatan Lucianus Saleilei malah kecewa tidak adanya bantuan dana dari Dinas Pendidikan Kepu-

lauan Mentawai. Ia menyebutkan, selama 2 tahun pelaksanaan UN tidak pernah mendapat alokasi dana tambahan untuk transportasi. Tidak di Siberut Selatan saja, 79 siswa dari Desa Saumanganya juga dipusatkan pelaksanaan ujiannya. Para siswa dipusatkan di SDN 18 di kecamatan pagai Utara. Sebanyak 79 siswa itu berasal dari 10 siswa SDN 10, 9 siswa SDN 11, 17 siswa SDN 20, dan 43 siswa dari dua sekolah, yakni SDN 19 dan 18. “Ini ujian perdana di kecamatan Pagai Utara yang kita ikuti,” kata Mauronsius, Kepala SDN 10, 7 Mei lalu. Meski terpaksa ujian di sekolah lain, namun Mauronsius mengaku hal itu tidak mempengaruhi kesiapan mental para siswanya. Yang ditemui katanya, hanya kesalahan mengisi identitas di kertas abo. (grs/imj/jap)


MENTAWAINEWS Caritas Bantu 51 Hunian Tetap PINAIRUK--Caritas membangun 51 unit hunian tetap (huntap) di Desa Saumanganya Kecamatan Pagai Utara. Bantuan tersebar di Dusun Pinairuk sebanyak 41 unit, Dusun Beubukku 3 unit dan Dusun Mabulaubuggei 7 unit. Staf Caritas di Sikakap Petrus Sihombing mengatakan, bantuan Caritas ini tidak bersifat keagamaan dan diperuntukkan bagi semua masyarakat yang menjadi korban bencana. “Dananya memang dari keuskupan tapi yang dibantunya tidak memandang keagamaan, kata Petrus. Pembangunan hunian tetap ini sudah dimulai sejak Februari 2012 dan target aselesai September 2012. “Sekarang pembangunan sudah mencapai 60-70 persen,” kata Petrus. (Imj)

TLD Tak Digaji 2 Tahun MUARASIBERUT - Sudah bekerja selama 2 tahun, Tenaga Lapangan Pendidikan (TLD) yang ada di Kecamatan Siberut Selatan tidak digaji Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Mentawai. Penilik Pendidikan Masyarakat (Dikemas) Manuel mengatakan, ada 4 orang tenaga lapangan di lingkungan kerja Cabang Dinas Pendidikan Siberut Selatan yakni Lusia Anpitaria, Yasaro Ziliwu, Dame Sababalat dan Yuliana Sakeletuk. Keempatnya telah bekerja selama 2 tahun tapi tidak pernah mendapatkan gaji atau honorarium. Meski sudah menanyakan hal tersebut ke Dinas Pendidikan di Tuapeijat, Manuel tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan. Selain gaji yang tidak dibayar, SK TLD juga tidak jelas dan tidak ada konfirmasi mereka masih dipakai atau tidak. “Kalau memang tenaga mereka tak dibutuhkan lagi harus jelas, tak boleh menggantung status orang, kasihan kan,” ujarnya. (gsn)

Puailiggoubat

NO. 240, 15 - 31 Mei 2012

8

Main Senapan, Bocah 5 Tahun Tertembak FOTO:PATRIS/PUAILIGGOUBAT

Meski selamat, korban terpaksa menjalani operasi di RSUP M. Djamil di Padang Rus Akbar

Z

isui, bocah 5 tahun warga Desa Cimpungan Kecamatan Siberut Tengah Ka-

bupaten Kepulauan Mentawai tertembak senapan angin oleh temannya berinisial Ok, 12 tahun, 3 Mei lalu. Akibatnya kepala sebelah kiri korban terkena peluru dan terpaksa dioperasi di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) M. Djamil Padang. Meski begitu nyawa korban selamat karena peluru hanya mengenai kulit kepala. Menurut orangtua Ok, Lai Tonggok, 37 tahun, kejadian berawal saat Ok dan kakaknya Murfi, 17 tahun baru pulang dari ladang mereka di Burungai. Sampai di kampong, Ok memainkan senapan angin di depan teman-temannya. “Entah apa yang terjadi, Ok memain-mainkan senapan angin tersebut sambil mengancam kawankawannya. Tak sengaja dia memompa angin tersebut kemudian ditembakkan, ternyata senapan itu berisi peluru,” jelas Lai Tonggok

TERTEMBAK - Sizui bocah 5 tahun dari Dusun Cempungan desa Cimpungan yang tertembak senapan angin kepada Puailiggoubat di RSUP M Djamil, Jalan Perintis Kemerdekaan, Padang, 8 Mei lalu. Peluru senapan ternyata mengenai kepala sebelah kiri korban. Warga langsung melarikan korban ke rumah warga terdekat. “Warga lainnya memanggil orangtua Zisui yang sedang berada di sawah,” kata Lai. Korban awalnya akan dibawa ke pos kesehatan desa (Poskedes), namun saat itu tidak ada petugas. Korban kemudian dibawa ke Puskemas Muara Siberut, Kecamatan Siberut Selatan, memakai boat.

Namun korban terpaksa dirujuk ke RSUP M. Djamil Padang karena terbatasnya peralatan di Muara Siberut. Dari hasil rontgen, peluru senapan angin tersebut memang tidak menembus batok kepala Zisui, tapi menempel di tulang kepala. Setelah menunggu enam hari, peluru di kepala korban berhasil dikeluarkan melalui operasi, 9 Mei lalu. Menurut Humas RSUP M. Djamil Padang Gustavianof, operasi dimulai pukul 09.00 WIB dan selesai pukul 11.00 WIB dipimpin dokter bedah, Drs. Syaiful Sanin. “Peluru

hanya di kulit kepala, tidak sampai ke tengkorak,” kata Gustavianof. Sementara itu Kepala Puskemas Muara Siberut, Kecamatan Siberut Selatan Tony Ruslim, memastikan seluruh biaya pengobatan warga Dusun Cimpungan, Desa Cimpungan, Kecamatan Siberut Tengah, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, itu ditanggung Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai. “Tadi kita kontak Ketua DPRD Mentawai, dan hal itu disetujui seluruh biaya pengobatan akan di tanggung pemerintah,” kata Tony. (o)

Agian, warga mengatakan jika saat penjualan bensin telah dibuka oleh pangkalan, warga harus datang cepat. “Kalau tak cepat bisa-bisa tak kebagian bensin yang murah karena besoknya harga langsung naik drastis menjadi Rp10 ribu per liter atau lebih di kalangan pengecer dengan alasan nonsubsidi,” katanya. Di Maileppet, distribusi bensin subsidi tiap dusun justru menimbulkan masalah, sesama pengurus ribut karena kuota tak berimbang dan harga jual yang naik. Harga jual di Maileppet pada pagi hari saat distribusi ke warga masih Rp6 ribu namun seiring dengan meningginya hari, harga ikut meninggi menjadi Rp7 ribu per liter pada siang hari. Emilius salah seorang warga Maileppet menyebutkan, ia beli bensin Rp6 ribu per liter pada pagi harinya. “Saya masih sempat beli

Rp6 ribu per liter, tapi saat saya mau beli siangnya sudah naik menjadi Rp7 ribu per liter, jadinya batal,” ujarnya. Hendrikus warga lain mengalami hal yang serupa, saat ia mau ambil jatah bensin harga diberikan Rp6 ribu tapi karena banyaknya warga ia terpaksa mengantre sambil minum di warung. Ketika tiba gilirannya ambil bensin harga sudah naik jadi Rp7 ribu per liter. “Aneh, maka saya cepat-cepat ambil bensin itu dan pergi ketimbang naik lagi,” katanya. Saat dikonfirmasi kepada salah seorang petugas ditribusi, Murni, menyebutkan alasan dinaikkannya harga jadi Rp7 ribu untuk menutupi ongkos transportasi bensin dari pangkalan ke masingmasing dusun. “Untuk menutupi ongkos transportasi,” katanya. (gsn)

Antre Demi Bensin Subsidi MUARA SIBERUT - Bukan sebuah pemandangan unik lagi di Desa Muara-Siberut Kecamatan Siberut Selatan jika saat ada penjualan bensin subsidi, ratusan warga lalu lalang memadati pangkalan penyalur BBM guna mendapatkan bensin murah yakni Rp6 ribu per liter. Kondisi tersebut terlihat saat pengkalan BBM menjual bensin subsidi, 9 Mei lalu. Sebagian warga di Muara Siberut malah sudah menunggu sejak pagi sekitar pukul 07.00 WIB agar kebagian bensin murah sambil menenteng jerigen berbagai volume, tapi sayang saat itu pangkalan belum buka. Sebagian lagi ke Kantor Desa MuaraSiberut untuk mengambil kupon pembagian BBM. Jakobus Sakaliou, salah seorang anggota Forum Komunikasi Masyarakat Siberut

Selatan menyebutkan, penjualan BBM terutama bensin subsidi sistemnya diubah. Kalau dulu pangkalan bebas jual kemana saja, tapi dengan adanya kelangkaan dan desakan masyarakat yang selalu dirugikan dengan tingginya harga eceran di tingkat kios-kios, distribusi BBM dijatah tiap desa. “Tiap kepala keluarga diberi jatah membeli 5 liter bensin, kalau sudah terpenuhi semuanya baru kuota ditambahkan lagi,” katanya. Namun sistem yang digunakan itu ternyata masih saja belum cukup, karena masih ada saja pangkalan nakal yang hanya memberi 2 liter bensin untuk dibeli warga. “Kasus ini terjadi pada warga Sarereiket pada salah satu pangkalan di Muara Siberut,” ujarnya. Lanjutnya, bensin subsidi untuk rakyat kerap kali menguap, sekarang dijual besok sudah habis.


9

Puailiggoubat

MENTAWAINEWS

NO. 240, 15 - 31 Mei 2012

Pembangunan jalan evakuasi Tamairang dan pengadaan air bersih tahun 2011 belum juga rampung.

Sikabaluan dan Monganpoula Terancam Tak Dapat Jatah PNPM-MP FOTO:IRMAN JOHN/PUAILIGGOUBAT

Bambang Sagurung

A

kibat hasil pembangunan jalan evakuasi Tamairang Desa Sikabaluan dan pembangunan

sarana air bersih di Desa Monganpoula tidak tuntas, Unit Pengelola Kegiatan (UPK) PNPM-MP Siberut Utara mengancam akan memberikan sanksi tidak lagi menjatahkan dana PNPM-MP 2012 bagi dua daerah tersebut, jika program tahun 2011 yang lalu belum juga dirampungkan sesuai dengan tenggat waktu yang diberikan, 3 Mei lalu. “Bila batas yang diberikan program 2011 belum juga rampung maka kegiatan tahun 2012 ini belum bisa diajukan kegiatannya karena program tahun 2011 masih dianggap bermasalah,” kata ketua UPK, Junaidi Sakerebau pada Puailiggoubat, Jumat 27 April lalu. Kata Junaidi, UPK bisa juga mengajukan program tahun 2012, tapi bila anggarannya turun maka akan ditahan terlebih dahulu khususnya desa yang bermasalah hingga kegiatan diselesaikan. “Kita bisa melakukan pengajuan program, namun bila anggarannya cair

JEMBATAN - Pembangunan jembatan di Sikakap dengan menggunakan dana PNPM maka kita tahan di rekening UPK dulu,” katanya. Menurut Junaidi, jalan evakuasi tsunami sepanjang 1 kilometer di Tamairang Desa Sikabaluan Kecamatan Siberut Utara masih belum selesai padahal sudah diadendum pihak Kecamatan dan Unit Pengelola Kegiatan (UPK) PNPM-MP.

Meski batas waktu yang diadendum telah habis, penyelesaian jalan yang tinggal 180 meter lagi belum juga rampung. Junaidi menambahkan, bila nantinya batas adendum tersebut tidak rampung juga maka program PNPM MP untuk tahun 2012 tidak dapat diajukan. “Bila batas tersebut tidak juga rampung maka

Muarasiberut Tuan Rumah Jambore II Mentawai MUARA SIBERUT - Jambore II Kabupaten Kepulauan Mentawai diselanggarakan di Desa Muara Siberut Kecamatan Siberut Selatan, jambore kali ini mengambil tema dalam rangka temu kader PKK, KB dan Posyandu berprestasi kita ciptakan keluarga yang berkualitas dan keluarga yang mandiri. Ketua Panitia Penyelenggara Tomar Sabolak menyebutkan, jambore akan dilangsungkan selama 3 hari, dimulai Senin 14 Mei 2012. Jambore diikuti 120 peserta dari 10 tim kecamatan dengan masing-masing personil 10 orang ditambah 2 orang pendamping tiap kecamatan. Menurut Tomar, jambore akan diisi

dengan berbagai kegiatan yakni simulasi penghapusan kekerasan dalam rumah tangga dan penyuluhan pengelolaan administrasi rumah tangga, pelatihan pengolahan makanan kaya gizi dan bermanfaat. “Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan peran serta perempuan dalam PKK dan menambah wawasan ibu-ibu” ujarnya. Dari hasil penilaian juri, akan terpilih kader untuk menjadi duta PKK Mentawai untuk kegiatan di tingkat provinsi. Rosmaida Yudas Sabaggalet, Ketua Umum PKK Kabupaten Kepulauan Mentawai menambahkan, kegiatan ini untuk FOTO:IRMAN JOHN/PUAILIGGOUBAT

MENARIK GEROBAK - warga Sirilanggai yang menarik gerobak

melatih kader semakin berpengalaman agar berperan digaris terdepan dalam proses pembangunan. “Kegiatan ini untuk menampik image negatif yang diberikan segelintir orang yang menyebutkan bahwa perempuan yang terlibat dalam kegiatan PKK kurang kerjaan, mari kita buktikan nilai lebih yang kita miliki,” katanya. Bupati Kabupaten Kepulauan Mentawai Yudas Sabaggalet meminta semua warga menyukseskan penyelenggaraan jamboree tersebut. Ia menyebutkan kegiatan jambore berisi nilai pendidikan terutama para kader dalam peran sertanya dalam pembangunan. “Dalam jambore akan banyak kegiatan penyuluhan yang bermanfaat menambah ilmu kepada ibu-ibu PKK untuk meningkatkan peran sertanya dalam keluarga dan pembangunan daerah, manfaatkanlah kegiatan ini sebaik-baiknya,” ujarnya. Kegiatan pembukaan jambore juga dimeriahkan dengan pertunjukan marching band dan Turuk Laggai dari SMAN I Siberut Selatan. Beberapa peserta yang ditanya Puailiggoubat tentang keikutsertaannya dalam jambore mengaku sangat senang. Marina, salah satu peserta dari Kecamatan Siberut Utara mengaku sangat senang karena bisa bersilahturami

program kegiatan tahun 2012 tidak bisa diajukan. Ini yang menjadi sanksinya,” ujarnya. Sanksi itu diberikan kepada Dusun NangNang dan Muara, berupa program kegiatan fisik tidak diberikan. “Sebagai sanksinya untuk tahun 2012 ini di Desa Sikabaluan seperti Dusun Muara dan Dusun NangNang tidak diberi-

kan program,” ka-tanya. Berdasarkan Surat Penetapan Camat (SPC) tahun 2012 Kecamatan Siberut Utara Sandra Oktavia tanggal 24 April 2012 untuk di Desa Sikabaluan, ditetapkan program penerangan di Dusun Pokai 2 unit mesin ditambah sarana penunjang penerangan lainnya dengan anggaran Rp172, 7 juta, ditambah

biaya operasional TPK Rp5,45 juta, dan OP UPK Rp3,63 juta. Dusun Bose dan Puran masing-masing 1 unit dengan anggaran kedua dusun tersebut yaitu Rp172,72 juta, ditambah biaya OP TPK Rp5.45 juta dan biaya OP UPK Rp3,63 juta. Sementara di Desa Monganpula, program yang dilakukan pembangunan jalan pertanian di bagian Monganpoula Barat sepanjang 1 kilometer dengan anggaran Rp332,5 juta, ditambah biaya operasional TPK Rp10,50 juta dan biaya operasional UPK Rp7 juta. Selain itu program pembangunan jembatan di Monganpoula Barat dengan panjang 24 meter dan lebar 2 meter total anggaran Rp238,4 juta, ditambah biaya operasional TPK Rp7,53 juta, dan biaya operasional UPK Rp5,02 juta. selain program fisik juga ada program Simpan Pinjam Perempuan (SPP) dengan nama kelompok Gaba Eruk di Dusun Monganpoula Timur dengan pinjaman sebesar Rp30 juta, biaya operasional TPK Rp947 ribu, dan biaya operasional UPK Rp631 ribu. Program tersebut akan ditahan bila belum selesai program 2011. (o)

Bupati Mentawai Lantik 4 Camat di Siberut MUARASIBERUT—Bupati Kabupaten Kepulauan Mentawai Yudas Sabaggalet melantik 4 camat di wilayah SIberut di Gedung Serba Guna Desa Muarsiberut Kecamatan Siberut Selatan, 14 Mei lalu. Keempat camat yang dilantik yakni Tambunan Lumban Raja, Camat Siberut Selatan, Pir Paulus, Camat Siberut Barat Daya. Jarson, Camat Siberut Tengah dan Sandra Oktavia, Camat Siberut Utara. Dalam sambutannya Yudas Sabaggalet menegaskan kepada para camat bahwa jabatan camat merupakan jabatan kepercayaan dan amanat. “Ketika tidak lagi dipercaya maka bisa anda artikan sendiri, untuk itu tingkatkan kinerja dalam pelayanan masyarakat, harus ada standar pelayan minimal ke masyarakat,” katanya. Ia mengimbau agar semua camat bisa menjalin kerjasama antara kecamatan, bukannya bersengketa. Selain itu, Yudas mengimbau kepada semua masyarakat untuk bersatu membangun Mentawai untuk maju. “Kita tak boleh lagi terkotak-kotak, mari sama-sama bekerja dengan segala kemampuan mengisi pembangunan di daerah kita,” katanya. (grs) dengan rekan-rekannya dari kader PKK kecamatan lain. “Dari hasil berbagi pengalaman dengan teman-teman, kami banyak mendapat masukan dan ilmu baru tentang hal yang belum bisa kami lakukan,” katanya. “Tetap semangat karena kegiatannya sangat bagus, ada lomba dan pelatihan administrasi rumah tangga,” tambah Rahel peserta lainnya. Walau rata-rata menyebutkan kegiatan ini sangat bermanfaat dan merasa senang, namun tak begitu secerianya dengan ibu-ibu PKK dari Kecamatan Sikakap. Happy Nurdiana, Camat Sikakap

yang ditanya Puailiggoubat mengatakan agak kewalahan dalam kegiatan ini karena dana pelaksanaan sangat minim. “Kami kekurangan dana terpaksa harus ngutang buat transportasi ke sini,” ujarnya. Memang dana di kecamatan sudah ada namun tak mencukupi untuk membeli peralatan buat mendirikan ternak dan perlengkapan lainnya. Namun ketika ditanya berapa besar dana yang tersedia, ia menolak menjawab. “Idealnya dana harus Rp100 juta untuk tiap kecamatan agar semuanya lancar,” katanya. (grs)


Puailiggoubat NO. 240, 15 - 31 Mei 2011 2

10

Tarida Hernawati

(Koordinator Divisi Pendidikan & Kebudayaan YCM Mentawai)

Dari Muatan Lokal Mentawai Hingga Sekolah Hutan

S

ejak kapan Yayasan Citra Mandiri menggagas program pelajaran muatan lokal Mentawai ini? Program kurikulum muatan lokal budaya Mentawai (Mulok Bumen) itu digagas sejak tahun 2001 oleh YCM Mentawai, pada saat itu masih tahap melakukan beberapa persiapan-persiapan, khususnya materi-materi pelajaran yang dicoba dimasukkan ke dalam kurikulum itu. Dan sejak 2001 mencoba melakukan diskusi dengan berbagai pihak termasuk gereja katolik melalui Yayasan Prayoga yang telah dulu menerapkan kurikulum pelajaran budaya Mentawai di sekolah-sekolah Katholik. Tahun 2002 YCM Mentawai melakukan riset dan penelitian soal budaya Mentawai dengan mengumpulkan sebanyak mungkin unsur budaya yang dimulai dari Siberut, Sipora sampai Sikakap, itu awal yang dilakukan

Apa yang menjadi inti pelajaran Mulok Bumen tersebut? Mulok Bumen ini sesuatu yang harus digagas secara khusus karena ada roh muatan, ada substansi khusus kurikulum ini ketika dari hasil riset yang dilakukan dan juga berdasarkan referensi dari tokoh-tokoh yang ada serta buku-buku penelitian yang pernah ada, ditemukan ada fakta bahwa ketika bicara budaya Mentawai itu erat kaitannya dengan lingkungan dan alam Mentawai sendiri, dua hal yang tidak bisa dipisahkan budaya dan alam, kalau kita lihat referensi sebelumnya ada beberapa mata pelajaran muatan lokal sebelumnya yang berupa konsep-konsep materi. YCM Mentawai tertarik menggagas draf kurikulum Mulok ini ketika anak didik, generasi muda Mentawai bicara soal budaya Mentawai dengan sendirinya bicara soal alam dan lingkungan hidup mereka. Mengapa YCM terus berjuang

untuk memasukkan Budaya Mentawai dalam pelajaran Mulok ke sekolah? Karena kita melihat sejak otonomi daerah Mentawai, sejak Mentawai menjadi kabupaten sendiri, mata pelajaran mulok mereka adalah mata pelajaran budaya alam Minangkabau, bukan Mentawai, artinya bukan kita menolak belajar dengan budaya luar di Mentawai paling tidak itu menjadi bersifat ekstra atau tambahan sebagai ilmu pengetahuan, tapi dasar pengetahuan oleh generasi muda Mentawai sudah sewajarnya budaya mereka sendiri, itu yang menjadi motivasi YCM Mentawai untuk mencoba menggagas dan terus memperjuangkan sambil mengajak berbagai pihak untuk samasama berjuang untuk mendapatkan kurikulum Bumen ini. Kondisi sekarang budaya Mentawai sudah terjadi pergeseran dan bahkan seola-olah budaya Mentawai sendiri lambat laun mulai

FOTO:RUS/PUAILIGGOUBAT

Berlatar belakang sarjana antropologi, Tarida Hernawati bergabung ke Yayasan Citra Mandiri Mentawai sejak tahun 2002. Sebagai antropolog, Ida-begitu ia akrab disapa, mendalami budaya Mentawai. Ditangannya telah lahir lima buku tentang kebudayaan khas Mentawai. Prihatin melihat kondisi anak-anak Mentawai yang susah mendapat pendidikan karena jauh dari akses sekolah, Ida bersama timnya di YCMM menggagas sekolah hutan. Bermula tahun 2004 dan hanya bertahun selama setahun, kini dua sekolah hutan berdiri di Sangong Silaoinan Tengah dan Pinambu Silaoinan Hulu. Keduanya di Siberut Selatan. Ia ingin semua anak-anak Mentawai mendapatkan pendidikan dan kesempatan bersekolah yang sama dengan anak-anak lainnya di penjuru dunia lainnya. Kini Ida dan YCMM tengah bergiat memperjuangkan muatan lokal berbasis budaya Mentawai masuk kedalam kurikulum sekolah. Perjuangan yang telah dimulai sejak tahun 2001. Berikut wawancara Puailiggoubat dengan Ida sesaat sebelum perjalanannya ke Siberut, 14 Mei lalu.

hilang, menurut anda bagaimana dengan generasi muda saat ini? Itu juga faktor yang menjadi motivasi cukup memprihatinkan kalau bicara sejarah otonomi dan kabupaten sendiri menunjukkan fakta tanda disadari budaya Mentawai sudah tersingkir dari orang Mentawai sendiri, itu menjadi keprihatinan dimana pertama-tama saya masuk saja awal tahun 2000 di Mentawai sendiri dengan melakukan riset-riset menemukan fakta bahwa banyak orang Mentawai sendiri tidak percaya diri dengan ke Mentawaiannya karena banyak hal yang sudah menjadi imej negatif terhadap budaya mereka, nah ini menjadi salah faktor dimana generasi muda Mentawai sebagai etnis Mentawai sebagai suku bangsa yang memiliki budaya sendiri. Itulah yang menjadi keprihatinan kita dan mendorong untuk mencoba merevitalisasi kepercayaan orang Mentawai untuk kembali kepada nilai budaya mereka dengan cara banyak

melakukan event-even budaya yang termasuk yang paling penting mulai menerapkan kembali makna-makna nilai-nilai budaya mereka dengan memasukkan pelajaran dalam budaya Mentawai. Setelah bertahun-tahun memperjuangkan ini sejauh mana respon pemerintah Mentawai? Ini satu hal yang cukup memprihatinkan juga, sudah lebih dasawarsa kabupaten ini juga sampai sekarang pelajaran gagasan penerapan Mulok Bumen masih jalan di tempat. Jadi kita melihat bahwa ini masih satu pihak saja dari lembaga non pemerintah yang seakan-akan berusaha mendorong, seakan-akan yang paling punya kepentingan agar Mulok Bumen ini diterapkan sementara pemerintah belum merasa menganggap persoalan ini di Mentawai, intinya ada

ke halaman 11


11

Puailiggoubat

SOSOK

NO. 240, 15 - 31 Mei 2012

pelajaran. . Itu yang kita coba melakukan persuasif kepada eksekutif, bupati dan Dinas Pendidikan dan kita akan bertemu dengan kepala cabang Dinas Pendidikan, dia salah satu tokoh perintis yang cukup gigih memperjuang muatan lokal ini, agar tahun ajaran 2012 dan 2013 agar muatan lokal budaya Mentawai sudah bisa diterapkan paling tidak di Siberut.

disitu, kita melihat bahwa Mulok Bumen itu bukan persoalan urgen di Mentawai, tapi memang beberapa tahun dibelakang sebelumnya pernah ada respon, tapi kita melihat ini sesuatu hal yang belum diseriusi oleh pemerintah, pernah ada upaya dari Dinas Pendidikan Mentawai tahun 2007 untuk mencoba mengajak beberapa stake holder baik YCM Mentawai maupun akademisi untuk menyusun draf tapi ada beberapa teknis yang terkendala dan itu dibiarkan sampai sekarang. Mungkin kemauan ada tapi keseriusan yang belum. Apa yang menjadi kendala sehingga susah diterima? Kalau kita mendengar beberapa argumentasi, kalau dari legislatif bisa menganggarkan ketika eksekutif mengusulkan mengajukan, nah dari pihak eksekutif sendiri, bupati sebelumnya menurut kepala dinas itu masih ada persoalan ketika bicara soal multi kulturnya Mentawai, bahwa banyak sub-sub budaya sesuatu yang dipandang sangat rumit dan sangat hati-

hati untuk meramunya menjadi sebuah pelajaran Mulok. Tapi itu masih pada wacana belum ada sikap dan tindakan dan bagaimana multikultur Mentawai dianggap sesuatu yang berbeda tapi itu dijadikan satu sebagai kekuatan serta keindahan dan keunikan, seperti Siberut berbeda, Sipora berbeda dan Sikakap juga. Sementara kurikulum itu harus satu untuk disebarkan tapi saya melihat pemerintah hanya khawatir tapi tidak ada tindakan apapun. Apa ada strategi YCM Mentawai untuk bisa dijadikan pelajaran di sekolah? Sejak 2003 kita sudah melakukan banyak kegiatan seminar dengan mengumpulkan beberapa para guru dari seluruh Mentawai mencoba menyatukan wacana pemikiran, menyatukan barisan, memcoba menyusun draf seadanya, YCM Mentawai hanya menfasilitasi tetapi draf materi yang pernah ada itu adalah hasil pemikiran para guru-guru dan akademisi di Sumbar. Lalu pernah juga kita mendorong,

menginisiatifkan, motivasi kepala ranting di Siberut Utara yang respon malah diuji cobakan selama satu tahun seluruh SD yang ada di Siberut Utara. Waktu itu kepala ranting masih Pak Sermon Sakerebau. Memang benar karena ini soal kurikulum harus banyak dievaluasi, banyak yang harus direvisi, dikembangkan tapi ketika tidak dimulai kita tidak tahu apa yang harus kita evaluasikan. Saat itu ada inisiatif lokal bahwa kecamatan ini mau menerapkan mencoba mendorong pemerintah untuk segera mulai walaupun banyak persoalan itulah. Tapi setahun kemudian mendapat kendala dari Dinas Pendidikan belum ada kebijakan lalu mentok lagi sampai 2007. Sekarang sudah ada bupati baru dan pemerintahan yang baru kita berharap bahwa wacana ini sudah menjadi salah satu prioritasnya kabupaten. Mentawai menunjukkan pada luar dan provinsi lain bahwa budaya Mentawai itu bangga dan pantas diwariskan kepada generasi muda menjadi

Apa nilai-nilai budaya Mentawai sendiri? Sangat banyak nilai budaya Mentawai, ini menjadi salah tugas kita semua, tidak hanya YCM Mentawai tapi seluruh elemen, ini yang sudah terlanjur disampaikan kepada orangorang luar bahwa ketika kita bicara budaya Mentawai itu keeksostikannya, Mentawai itu sangat eksotis, tato dengan sikerei dengan kepercayaankepercayaan multi, ini yang kita luruskan bahwa dalam setiap unsurunsur budaya, elemen-elemen budaya ada nilai-nilai dan makna-makna yang memang sangat pantas untuk diwariskan kepada generasi muda. Misalnya sistem kekerabatan orang Mentawai, dimana rasa segan, sungkan, masalah panggilan itu saja beda, dari panggilan saja orang bisa menjelaskan struktur Mentawai, tata krama kadang-kadang era modernisasi mulai terkikis, nah ini mejadi keprihatinan kita. Soal kepercayaan harus dibedakan dengan pengetahuan, ketika bicara soal arat sabulungan bukan berarti kita menganut arat sabulangan melainkan kita menjadikan sebagai ilmu pengetahuan. Bagaimana pengetahuan orang Mentawai nenek moyangnya apa yang mereka percayai adalah hasil belajar dari turun temurun tentang obat-obatan, itu yang kita eksplorasi dan dijadikan ilmu pengetahuan itu yang kita gali. Sejauh ini dukungan yang ada untuk Mulok Bumen ini dari mana saja?

Dukungan itu datang dari pihakpihak guru dan kepala sekolah sendiri dan itu terbukti salah satu indikatornya ketika YCM Mentawai menggagas dan mengundang sekolah, pihak sekolah itu responnya sangat positif , mereka sangat antusias datang dan menyumbangkan pikiran, saran banyak ide-ide mereka terhadap draf materi, itu yang harus pemerintah pahamai bahwa draf kurikulum Mulok Bumen itu adalah hasil-hasil pemikiran para guru-guru dari Mentawai sendiri, YCM Mentawai hanya menfasilitasi mereka karena lembaga YCM Mentawai bukan lembaga pendidikan, kita hanya mengadvokasi bahwa kurikulum itu dari pemikiran sekolah, dukungan moril itulah YCM Mentawai masih terus memperjuangkan mereka. Kesiap siagaan bencana terakomodir dalam materi Mulok Bumen yang disusun YCM mengingat Mentawai termasuk beresiko tinggi gempa dan tsunami? Memang soal tanggap bencana ini belum masuk dalam pelajaran ini, namun perlu digarisbawahi bahwa dalam pelajaran Bumen ini sudah memasukkan kearifan lokal mengenai alam mereka. (rus/oca)

Tarida Hernawati Tempat/Tgl Lahir Medan/ 12 Maret 1974 Pendidikan: S1/ Antropologi-Fisip, Universitas Sumatera Utara (USU) Suami: Suwendy Salaisek Anak: Abelisa Elinda Salaisek


Masopp!t F O R U M P E L A J A R M E N TAWA I Tips

Tips Setelah Lulus

B

anyak orang yang bingung setelah lulus sekolah akan melanjutkan kemana lagi karirnya. Banyak pilihan, namun kalian harus cermat dalam memilih. Setelah sukses melewati Ujian Nasional, pastinya kalian tengah bersiap melanjutkan sekolah. Bisa juga mengambil kursus singkat keahlian agar dapat langsung bekerja, atau

12 Puailiggoubat, NO. 240, 15 - 31 Mei 2012

Mau ke Mana Setelah Lulus SMA? Ingin ke mana kamu setelah lulus sma? Menganggur, nikah, kerja atau kuliah? tentukan masa depan kamu dari sekarang

B

mungkin kalian ingin mencoba peruntungan di dunia pekerjaan. Ada baiknya ketika memilih salah satu di antara itu dipikirkan terlebih dahulu. Berikut tips memilih dengan cermat: 1. Ketahui secara jelas minat kalian sebenarnya. Apakah ingin melanjutkan sekolah dan melaksanakan kuliah? Atau ingin mengambil kursus dan langsung bekerja? 2. Jika ingin melanjutkan untuk mengambil kuliah, kalian harus yakin dengan jurusan yang benarbenar disukai dan kalian minati. Jangan terpengaruh dengan banyaknya teman yang mengambil jurusan tertentu dan ikut terbawa arus yang nanti akan menjadi sebuah penyesalan. 3. Diskusikan segala sesuatunya denga orang tua, karena orang tua yang berperan sebagai penanggung jawab untuk membiayai kegiatan kalian apalagi ini berkaitan dengan pendidikan. 4. Jika kalian ingin mengikuti ujian masuk universitas negeri, cari tahu dengan cepat untuk mengambil formulis sebelum melakukan ujian masuk. 5. Setiap langkah yang kalian ambil tidak akan lepas dari restu orang tua. Oleh karena itu kalian harus meminta restu dari kedua orang tua dalam setiap langkah. 6. Selamat mencoba dan semoga berhasil dalam meniti kesuksesan. www.yangmuda.com

anyak yang menganggap lulus dari SMA adalah segalanya, ada yang mencorat-coret bajunya, ada yang pawai keliling kota, dan banyak cara yang lain untuk memberitahukan kepada masyarakat bahwa dirinya sudah lulus dari SMA. Justru sebaliknya lulus dari SMA adalah sebuah langkah awal masuk ke persaingan yang sebenarnya. Sebagai seorang yang pernah merasakan bagaimana rasanya duduk di bangku sekolah, kuliah, dan bekerja, saya merasakan bahwa kondisi ternyaman adalah ketika duduk dibangku sekolah khususnya ketika duduk di bangku SMA. Ketika masih di SMA banyak yang membayangkan saya pengen segera kuliah, dan yang sudah pengen kuliah saya pengen segera bekerja, dan bagi yang sudah bekerja pengen kembali ke masa SMA lagi.Sebenarnya, mau ke mana setelah lulus SMA? Menganggur: Pilihan untuk menganggur sebenarnya diambil karena terpaksa. Ada sejumlah tamatan SMA terpaksa harus menganggur, alasannya karena tidak mendapat kuliah yang sesuai keinginan, ada juga karena ma-

salah biaya, dan banyak faktor lain. Disarankan untuk mendaftar kuliah jangan hanya di satu tempat saja. Buat kamu yang merasa tidak mampu dalam hal biaya, tingkatkan prestasimu dan rajin belajar, daftar saja kuliah di universitas Negeri, biaya kuliahnya tidak sengeri yang dibayangkan kok, apalagi kalau kamu bisa menunjukkan prestasimu banyak kok yang beasiswa yang diberikan di perguruan tinggi, kalau mau cari sekolah ikatan dinas. Nikah: Ada tamatan SMA yang mengambil pilihan langsung menikah setelah lulus. Biasanya yang menjadi alasan biasanya mereka yang langsung menikah karena memang sudah punya calon/ pacar yang sudah cukup umurnya buat nikah, hayo siapa yang begitu juga? Siap2 dinikahin ya? Pilihan ini juga bukan salah satu pilihan favorit, pikirkan matang2 apabila kamu mau mengambil pili-han ini, menikah setelah lulus SMA berarti harus siap

mengorbankan masa muda bersama teman2 untuk keluarga, kalau yang cowok pikirkan kamu harus menafkai keluargamu, buat yang cewek siap-siap harus mengurus anak dan suami. Kerja: Langsung bekerja setelah kuliah juga menjadi pilihan para lulusan SMA/ SMK, untuk teman-teman yang berasal dari SMK biasanya sudah siap menghadapi hal ini. Lulusan SMK memang sudah dipersiapkan untuk hal ini. Tetapi untuk teman-teman yang SMA harus mempersiapkan diri untuk mengambil pilihan ini. Tipsnya, belajarlah keahlian ketika masih di SMA. Manfaatkan waktu kalian sebaik-baiknya, ingat persaingan di luar sangatlah keras jika kalian tidak punya keahlian tidak akan terpakai. Berapa contoh keahlian yang bisa kalian pelajari dahulu seperti menjadi EO acara2 sekolah, Belajar softwere2 komputer(seperti corel atau photoshop), belajar tentang mesin, dan banyak lagi yang bisa kalian pelajari terlebih dahulu. Mulai dari sekarang selain belajar pelajaran sekolah pelajarilah keahlian. Kuliah : Harapan para lulusan SMA adalah bisa lanjut ke tempat kuliah yang dia impikan, baik itu di dalam maupun luar negeri. UI, UGM, ITB, ITS adalah beberapa PTN favorit di Negeri ini, untuk bisa masuk di dalamnya perlu bersaing dengan ribuan pendaftar.

Nah kebanyakan yang dialami para mahasiswa adalah merasa dirinya salah jurusan, sehingga untuk kuliah mereka jadi malas dan tidak bersemangat. Ada tips agar kalian tidak merasa salah jurusan. Hal ini penting karena study yang kalian ambil menentukan masa depan kalian, kalian ke depannya akan bekerja di profesi apa. Ini bukan hanya untuk setahun sampai lima tahun saja, tapi akan jadi pegangan seumur hidup kalian jadi saran kakak pikir matangmatang ketika akan mengambil jurusan di universitas nanti. Disarankan pilih sesuai seleramu, kamu suka dalam hal apa, misal kamu suka dalam hal matematika ambil saja kuliah itu, kalau kamu suka sejarah tapi ambil jurusan matematika, ya pasti akan merasa tidak nyaman. Cara menentukan seleramu di mana, cari tahu hal2 yang kamu senang lakukan dan sering kamu lakukan. Renungkan setelah ini mau kemana? Lulus SMA salah satu langkah kecil dalam kehidupan kalian, Perjalanan masih panjang, milikilah harapan dan citacita yang tinggi, dan selalu berupaya mewujudkan setiap impian kita. Optimalkan diri kalian setiap hari, berbuat baiklah setiap hari, yakinlah semua impian itu akan menjadi kenyataan entah kapan tapi pasti. Semoga bisa menjadi salah satu kakak terbaikmu.


Masopp!t F O R U M P E L A J A R M E N TAWA I

13 Puailiggoubat, NO. 240, 15 - 31 Mei 2012

Ayo Berkarya!

P

ilihan akan melanjutkan studi pendidikan tinggi biasanya kerap membuat bingung. Kebingungannya, bisa dalam memilih program studi, mau pun di universitas mana yang terbaik Anda menempuhnya. Tak bisa dielakkan, pilihan program studi dan universitas menjadi dua keputusan penting yang harus ditetapkan dengan matang. Pilihlah program studi yang menurut Anda sangat menarik dan cocok untuk dipelajari. Program studi yang dipilih juga harus sesuai dengan minat dan bakat Anda. Keputusan ini tidak boleh dianggap enteng karena akan memengaruhi masa depan Anda. Nah, bagaimana dengan memilih sebuah universitas? Anda perlu memperhatikan secara detail dan spesifik. Hal yang perlu diketahui, apakah universitas tersebut menyajikan konten program studi sesuai dengan yang Anda harapkan? Ini menjadi penting karena ada beberapa universitas yang memiliki nama program studi

mirip, tapi dengan muatan yang berbeda. Perhatikan proses belajarnya. Mengetahui proses belajar penting karena Anda mungkin akan menemukan suatu program yang memberikan lebih banyak tugas kelompok daripada ujian. Dengan mempertimbangkan gaya mengajar, Anda akan yakin jika universitas yang Anda pilih memang yang terbaik untuk Anda. Terutama, jika Anda menyadari dari pengalaman sebelumnya bahwa Anda lebih suka atau lebih baik dengan suatu gaya pengajaran tertentu. Kedua faktor di atas akan membuat Anda yakin telah tepat memilih universitas, baik dari segi konten, maupun gaya mengajarnya. Menentukan suatu unversitas juga harus mempertimbangkan banyak hal. Salah satunya, fasilitas pendukung saat Anda kuliah. Anda harus mempertimbangkan hal-hal seperti, apakah Anda siap untuk belajar jauh dari rumah dan juga seberapa jauh jarak yang Anda tempuh menuju universitas? Apakah Anda memerlukan

FOTO:INT

Ilustrasi

kendaraan khusus? Seberapa besar jumlah mahasiswa di universitas itu? Sampai kepada pilihan Anda untuk memilih universitas yang terletak di kota besar atau di daerah? Masing-masing orang memiliki kebutuhan yang berbeda. Akan tetapi, Anda tetap perlu memerhatikan posisi universitas yang akan Anda pilih. Gali informasi mengenai seberapa baik universitas tersebut, khususnya dalam menjalin kerjasama dengan perusahaan di dunia kerja. Selain itu, aspek sosial dalam universitas juga perlu diperhatikan. Termasuk unsur-unsur seperti lokasi, biaya hidup, dan fasilitas yang akan mendukung kegiatan Anda selama berada di universitas itu. Sama halnya ketika Anda memilih teman, itu akan sangat membantu khususnya awal masa perkuliahan Anda. Meskipun

Redaksi menerima tulisan berupa artikel untuk dimuat di kolom Masoppit. Kirimkan karya kamu ke redaksi Puailiggoubat Jalan Kampung Nias I No. 21 Padang Anda berada di Uiversitas untuk belajar, para siswa yang paling efektif tahu bagaimana untuk menyeimbangkan kehidupan sosial mereka dengan baik, untuk memastikan bahwa mereka menikmati waktu mereka. Tidak ada karakteristik khusus yang dapat Anda gunakan untuk mengidentifikasi apakah universitas yang Anda pilih tepat untuk Anda. Hal ini karena setiap orang mencari sesuatu yang berbeda.

atau melalui email rus.akbar08@gmail.com atau syafriladriansyah@gmail.com. Sertakan identitas lengkap beserta foto terbaru. Setiap karya yang dimuat akan diberikan royaliti.


Puailiggoubat NO. 240, 15 - 31 Mei 2012

Jurnalis Harus Digaji Layak PADANG - Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Padang mengingatkan perusahaan media untuk meningkatkan kesejahteraan jurnalis dan pekerja medianya seiring sudah diberlakukannya standar kompetensi wartawan (SKW). Ketua AJI Padang Hendra Makmur melalui siaran persnya, yang dirilis saat peringatan Hari Buruh Internasional, 1 Mei lalu mengatakan, sejumlah perusahaan media di Indonesia termasuk di Sumatera Barat sudah mulai gencar melaksanakan program uji kompetensi bagi jurnalisnya. “AJI Padang mengapresiasi langkah perusahaan pers yang memiliki komitmen dalam meningkatkan kapasitas

jurnalis tersebut. Namun, langkah ini tidak akan berarti bila ditindaklanjuti dengan komitmen perusahaan media memperbaiki kesejahteraan jurnalisnya,” katanya. AJI Padang memandang, disahkannya dan mulai dilaksanakannya SKW yang menjadi acuan jenjang profesi dan profesionalisme jurnalis tersebut semestinya mendorong perusahaan pers meningkatkan kesejahteraan jurnalis. Logikanya, peningkatan profesionalisme jurnalis harus berbanding lurus dengan peningkatan kesejahteraan jurnalis. Jurnalis yang berkompetensi mesti digaji dengan layak. Bila tidak ditindaklanjuti dengan peningkatan kesejahteraan wartawan, maka SKW tidak akan menyelesaikan masalah profesionalisme dalam dunia pers yang terjadi akhir-akhir ini. Pada 2010, AJI Padang mendeklarasikan upah minimum jurnalis di Sumbar yang telah bekerja selama 1-3 tahun sebesar Rp2.912.066. Angka tersebut diperoleh berdasarkan survei terhadap 30 jurnalis berstatus lajang karena kebutuhan mereka yang paling minim. Meski Demikian, AJI menyadari belum banyak perusahaan media yang mampu memenuhi standar upah layak . Akan tetapi, ada juga yang sudah mampu namun belum bersedia memenuhi kewajiban tersebut. Pada peringatan “May Day” tahun ini, AJI Padang juga menyerukan agar jurnalis di masing-masing media perlu membentuk serikat pekerja media yang bisa memperjuangkan hak-haknya terhadap perusahaan media masing-masing.(*)

14

Ratusan Petani Terlibat Hari Temu Lapangan Ratusan petani hadiri serial hari temu lapangan yang digelar FIELD-Bumi Ceria, bekerjasama dengan masyarakat di 10 nagari di Kabupaten Padang Pariaman, April – Mei 2012 . PADANGPARIAMAN - Hari temu lapangan dimulai dengan pementasan drama yang dimainkan sendiri oleh petani, presentasi hasil sekolah lapangan yang telah mereka lakukan sepanjang 2011 – 2012, lalu dialog dengan para undangan. Madonna, Area Manager FIELD-Bumi Ceria menjelaskan, hari temu lapangan dimulai di Nagari Katapiang Kecamatan Batang Anai, berlanjut di Nagari Kudu Gantiang di Kecamatan V Koto Timur, kemudian di Nagari Lurah Ampalu Kecamatan VII Koto Sungai Sariek, lalu di Nagari Guguk Kecamatan 2x11 Kayu Tanam dan di Nagari Batu Kalang Kecamatan Padang Sago, kemudian di Nagari Pakandangan, Kecamatan 2x11 Enam Lingkung. “Peserta dan undangan diajak untuk turut serta menanam pohon hasil pembibitan di sekolah lapangan petani diakhir hari temu lapangan” kata Madonna 10 Mei lalu. “Bibit yang ditanam adalah

FOTO:AAL/FIELD

PANEN PERDANA Camat V Koto Timur Kabupaten Padangpariaman, Nini Arifin panen perdana padi organik di Nagari Kudu Gantiang, 5 Mei lalu

ketapang, waru, bambu, trembesi, akar wangi, madang, bayur, sengon, akar wangi, pinang, durian, kakao, alpukat, sirsak, rambutan, terung, rimbang, ubi jalar, papaya, jeruk, mahkota dewa dan malua. Tanaman yang ditanami merupakan bagian dari upaya masyarakat untuk mengantisipasi dampak perubahan iklim dan mengurangi resiko bencana,” kata Madonna. Selain menanam pohon, di beberapa tempat peserta juga diajak untuk melakukan panen perdana padi organik. Lahan padi oraganik yang panen merupakan lahan belajar sekolah lapangan system rice intensification (SRI) yang juga dikenal dengan padi tanam sabatang.

“Sekolah lapangan merubah hidup kami. Kalau ada gempa, kami tidak lagi harus menunggu bantuan mi instan dari pihak lain karena sudah punya cadangan makanan di pekarangan sendiri” cetus Kartini Usman, peserta sekolah lapangan di Nagari Batu Kalang, 30 April lalu. Kartini menjelaskan, masyarakat ingin mengurangi kerentanan ini sehingga ketangguhan mereka dalam menghadapi bencana dan perubahan iklim semakin meningkat. Oleh karena itu disusun rencana tindak lanjut dengan melakukan koordinasi dengan wali korong untuk membentuk bidan dan petugas medis siaga, membentuk tim siaga bencana di tingkat nagari dan korong,

Gedung UBH Didesain Aman Gempa PADANG - Gedung baru Universitas Bung Hatta di Jalan By Pass Aia Pacah, Kota Padang, didesain aman gempa. Gedung yang sedang dibangun ini menggunakan pondasi tiang untuk meminimalisasi penurunan bangunan akibat gempa. Koordinator pembangunan, Khadafi menjelaskan, konstruksi pondasi itu dipilih karena lahan bangunan kampus II UBH merupakan tanah lunak dengan ‘leveling’ muka air tinggi atau sama dengan muka tanah asli. “Atas pertimbangan kampus ramah akan bencana, maka pembangunan kampus baru UBH pun memperhatikan kondisi tanah lahan. Perencanaan bangunannya cende-

rung menggunakan pondasi dalam (deep foundation) atau dikenal sebagai pondasi tiang,” ujar Khadafi, beberapa waktu lalu. Dia memaparkan, saat ini, pembangunan gedung tiga lantai itu sudah mencapai 10 persen lebih atau lebih cepat dari target semula yakni enam persen. Pihaknya berharap, gedung bisa dipakai akhir tahun ini. “Gedung ini nantinya akan digunakan sebagai dekanat, laboratorium, dan sarana prasarana pendukung perkuliahan mahasiswa.” katanya. Sementara itu, Rektor UBH, Hafrijal Syandri menjelaskan, pembangunan gedung kelima ter-

sebut merupakan lanjutan pembangunan tahap pertama blok I yang meliputi dekanat dan bangunan laboratorium dengan anggaran Rp8 miliar lebih. Secara keseluruhan, kata Hafrijal, pembangunan kampus Padang By Pass ditargetkan selesai pada 2020. Bangunan itu diharapkan dapat menampung mahasiswa dan kegiatan akademis yang diproyeksikan meningkat dalam sepuluh tahun ke depan. “Diproyeksikan pada tahun 2020 mahasiswa UBH mencapai 11.470 orang, meningkat dari 8.584 orang yang terdaftar saat ini,” pungkasnya. (rus)

melakukan latihan pertolongan pertama dan pengurangan resiko bencana, mengumpulkan data kelompok rentan di korong-korong, melakukan simulasi siaga bencana di sekolah-sekolah, menanam pohon pelindung di sepan-jang daerah aliran sungai dan bukit serta membuat tanggul di tepi sungai dari karung pasir. Dalam presentasinya warga belajar juga menyampaikan cara memanfaatkan buah-buahan busuk dan jerami sebagai bahan pembuatan pupuk cair dan kompos. Pemanfaatan kotoran sapi sebagai bahan baku energi alternatif menjadi sorotan tersendiri dalam presentasi ini. Dengan memanfaatkan kotoran sapi kita bisa menjaga kebersihan kandang, mendapatkan bahan bakar gas untuk memasak, dan sumber pupuk. Salah seorang warga belajar, Bainar Sri Devi, sudah memasang instalasi biogas di rumahnya dan sekarang sedang berdebar-debar menunggu gas ini siap dipakai untuk memasak. Hal ini didukung oleh Dedy Edwar, anggota DPRD Propinsi Sumatera Barat. “Gerakan membangun lumbung pangan hidup di 10 nagari merupakan hal yang sangat bagus dan penting bagi masyarakat. Harapannya dapat dijadikan model untuk dikembangkan di nagarinagari lainnya. Saya akan membantu mendorong agar pemerintah kabupaten proaktif untuk mendukung dan membiayainya” katanya pada hari temu lapangan petani di Nagari Pakandangan, Kecamatan 2x11 Enam Lingkung, Kabupaten Padang Pariaman. (o)


15

Puailiggoubat

SEPUTARSUMBAR

NO. 240, 15 - 31 Mei 2012

Pembangunan Jalan Tol Sumbar Tunggu Kajian Investasi PADANG - Jika berjalan mulus, kajian investasi jalan tol sepanjang 201 kilometer yang menghubungkan Padang menuju Riau akan dilakukan tahun 2013, menunggu rampungnya kajian administrasi akhir tahun ini. Kepala Dinas Prasarana Jalan dan Tarkim Sumatra Barat Suprapto mengatakan, realisasi pembangunan jalan tol ini akan dilakukan bertahap. Tahap pertama dari Padang menuju Bukittinggi sepanjang 54 kilometer, jika menguntungkan tahap Bukittinggi-Pekanbaru akan dikerjakan di tahap berikutnya. “Bila secara investasi dinilai menguntungkan, dalam dua hingga tiga tahun ke depan pembangunan jalan bebas hambatan ini akan dimulai. Hitung-hitungan investasinya, mega proyek ini akan menelan biaya hingga triliunan rupiah. Tahap pertama Padang-Bukittinggi diprediksi akan menelan biaya Rp1,6 triliun,” kata Suprapto, beberapa waktu lalu. Menurutnya, biaya pembangunan tol per kilometer mencapai Rp30 miliar. Namun biaya itu bisa membengkak melihat kontur wilayah Sumbar yang berbukit-bukit. Angka tersebut, belum termasuk nilai pembebasan lahan pembangunan jalur tersebut yang angkanya masih dalam perdebatan. Jika kajian administrasi dan kajian investasinya berjalan mulus, PT Jasa Marga akan mengoperasikan jalur ini bekerjasama dengan pemerintah daerah di Sumbar. Ia mengakui, realisasi pembangunan jalan alternatif ini masih memerlukan banyak pembanding agar BUMN tersebut tidak merugi dalam berinvestasi. Mitos jalan tol akan menangguk untung jika dihubungkan dengan Jakarta menjadi salah satu catatan untuk merealisasikan proyek ini. Menurut catatan Dinas Prasjal Tarkim Sumbar, diprediksi sekitar 2.000 kendaraan melintasi jalur Padang menuju Pekanbaru melewati Bukittinggi. Angka ini di luar jumlah pergerakan orang dan barang yang melintasi jalur tersebut pada setiap tahunnya. Rencana pembangunan jalan bebas hambatan dari Padang menuju Pekanbaru sudah disodorkan sejak 2008 lalu lewat gagasan gubernur di Sumatera. Pihak pusat menanggapi rencana tersebut tahun ini. Sejauh ini, sejumlah alternatif jalur sedang dikaji untuk digunakan sebagai jalur bebas hambatan tersebut. “Bisa jadi membangun jalan baru atau menggunakan jalur yang telah ada, ini perlu pengkajian lebih dalam,” kata Suprapto. (o)

Bus Terbakar, 13 Penumpang Tewas Bus PO Yanti bernopol BA 3653 I dari Riau menuju Solok terbakar di Ulu Aia, Kelok Sembilan, Kabupaten Limapuluh Kota Sumatera Barat, 1 Mei lalu. Sebanyak 13 penumpang tewas terbakar karena tidak sempat menyelamatkan diri.

PADANG - Menurut Kapolres Limapuluh Kota, Partomo Iriananto, dugaan penyebab kebakaran adalah korsleting arus pendek.Api muncul di bagian depan bus dan langsung membesar. Penumpang bagian belakang terjebak tidak bisa keluar karena pintu terkunci dan banyak tumpukan barang. “Kondisi korban tewas sudah menjadi hitam, ciri-ciri luar sudah diidentifikasi terutama bagian luar korban,” ujar Partomo. Semua korban dibawa ke RSUD Adnan WD untuk diidentifikasi. Setelah proses identifikasi selesai, jasad korban langsung dikembalikan ke keluarganya. Sementara 16 penumpang selamat dalam insiden tersebut dengan cara memecahkan kaca samping bus. “Saat dievakuasi, kami menemukan korban tewas berada di pintu bagian

FOTO:IST

EVAKUASI MAYAT Petugas pemadam kebakaran Kabupaen Limapuluh Kota mengevakuasi mayat penumpang POYanti yang terbakar 1 Mei lalu.

belakang dalam posisi bertumpuk,” kata Kepala Badan Penannggulangan Bencana Daerah setempat, Azril Tamin. “Di pintu belakang juga banyak barang sehingga penumpang kesulitan menyelamatkan diri,” imbuh Azril. Kondisi semakin parah karena saat kejadian, banyak penumpang yang sedang tertidur pulas. Sopir bus yang di awal kejadian mengetahui adanya percikan api dari bagian depan bus, mencoba memadamkan api. Tapi usaha ini gagal. Api justru membesar dan membakar semua badan bus. Tak lama setelah kejadian, polisi

Kios Bensin Meledak, Satu Tewas dan 56 Luka TANAHDATAR - Kios bensin eceran di Jorong Padang Datar Nagari Pagaruyung Kabupaten Tanah Datar Sumatera Barat, meledak 7 Mei lalu. Saat upaya pemadaman api berlangsung satu unit mobil pemadam kebakaran milik Kabupaten Tanah Datar ikut meledak dan menewaskan satu orang di lokasi kejadian dan 59 lainnya menderita luka bakar. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tanah Datar, Altri Suandi mengatakan, ledakan kios tersebut milik Gusmeri, 41 tahun, berawal saat mengisi minyak kendaraan. Saat bersamaan anaknya bermain lilin di sekitar lokasi penjualan bensin. “Api lilin itu langsung menyambar minyak yang sedang

diisi,” katanya kepada Puailiggoubat 7 Mei lalu. Kios ini justru meledak setelah mobil pemadam kebakaran menyiram air untuk memadamkan api yang membakar kios tersebut. Akibatnya, puluhan warga yang menyaksikan kejadian itu ikut tersambar api. Jumlah korban luka-luka dari data 56 orang, tiga diantaranya petugas pemadam kebakaran. Satu orang meninggal dunia bernama Iswandi, 37 tahun, korban mengalami luka bakar parah. Puluhan korban yang menderita luka dirawat intensif di ruang bedah RSUD Ali Hanafiah Batusangkar, sementara enam orang sudah di rujuk ke RS Ahmad Muchtar Bukittinggi, Sumatera Barat. (rus)

menetapkan sopir bus Yendri, 28 tahun, warga Padang Tarok, Kecamatan Baso, Kabupaten Agam, Sumatera Barat sebagai tersangka. Dia dianggap bertanggungjawab dalam insiden tersebut. Kepala Bidang Humas Polda Sumbar AKBP Mainar Sugianto mengatakan Yendri sudah ditetapkan sebagai tersangka atas kecelakaan yang menewaskan 13 orang penumpang angkutan kota antar provinsi itu. Sementara kondektur bus Asbi

masih berstatus sebagai saksi “Saat ini keduanya masih diamankan di Mapolres Limapuluh Kota,” kata Mainar. Sementara itu, Jasa Raharja member santunan bagi keluarga korban. Sebanyak 13 perwakilan keluarga menerima santunan langsung dari Direktur Utama PT Jasa Raharja, Diding Anwar, masing-masing Rp25 juta. Jasa Raharja juga memberi santunan sebesar Rp10 juta per keluarga korban luka. (o)

Tour de Singkarak Lintasi 14 Kota PADANG - Lomba balap sepeda bertaraf internasional Tour de Singkarak (TdS) kembali digelar di Sumatera Barat 4-10 Juni mendatang. Tahun ini ada penambahan dua rute baru yakni Kabupaten Pesisir Selatan dan Sijunjung. Berbeda dengan tahun sebelumnya, kali ini TdS 2012 melibatkan 14 kabupaten kota. “Pada perhelatannya yang pertama, TdS hanya diikuti oleh 4 kabupaten kota. Namun, sekarang ada 14 kabupaten kota yang berpartisipasi dalam ajang ini,” jelas Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sapta Nirwandar pada Lauching TdS 2012 di Gedung Sapta Pesona, 14 Mei seperti dikutip dari situs Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Tahun ini ada 7 etape yang akan ditempuh dengan rute minimal di atas 100 km per etape. Total rute yang akan ditempuh pembalap adalah 800 kilometer, melewati 14 kota dan kabupaten. TdS 2012 akan diikuti oleh 250 pebalap sepeda yang berasal dari 17 negara, yakni Jepang, Iran, Singapura, Uzbekistan, Ukraina, Kirgistan, Rusia, Taiwan, Amerika Serikat, Jerman, Belanda, Brunei, Selandia Baru, Perancis, Vietnam, Malaysia, dan Indonesia. Total hadiah yang dilombakan Rp 1 miliar. Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno mengatakan bahwa pada penyelenggaran TdS tahun ini, Sumatera Barat sudah lebih siap dari segi akomodasi, infrastruktur, dan lainnya. Penyelenggaraan TdS tak hanya bertujuan untuk memperkenalkan daerah wisata di Sumatera Barat tapi juga menghidupkan semangat bersepeda warga Sumatera Barat secara umum. Tahun lalu, kunjungan wisatawan pada saat TdS berlangsung sekitar 430 ribu orang. “Target jumlah kunjungan wisatwan tahun ini 400 ribu,” tambah Irwan. (*)


Puailiggoubat NO. 240, 15 - 31 Mei 201 2

8

Reformasi Birokrasi dalam Suatu Pemerintahan

Suara Puailiggoubat Siaga Bencana

T

erletak diantara dua lempeng yang saling bertumbukan, Kepulauan Mentawai telah lama diprediksi para ahli gempa dan tsunami menyimpan potensi gempa besar. Zona Megathrust (bagian dangkal kurang dari 60 km) di dua lempeng yang saling bertumbukan diperkirakan dapat mengeluarkan energi gempa hingga diatas 8 SR. Jejak sejarah gempa Mentawai tahun 1300-an, 1600-an, dan 1797 dan 1833 tidak bisa dinafikan karena mempunyai perioda ulang atau masa akumulasi gempa sekitar 200 tahunan. Gempa yang terjadi di Pagai tahun 2007 dan Pariaman 2009 baru melepaskan sebagian energi yang sudah terakumulasi. Karena itu potensi gempa di megathrust khususnya di bawah Siberut masih sangat besar. Dengan besarnya potensi ancaman ini, kesiapsiagaan seperti yang sudah dibangun oleh Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai? Sejauh ini, Pemerintah Kabupaten Mentawai baru menyiapkan jalan-jalan evakuasi bagi masyarakat yang tinggal di daerah pesisir. Jalan evakuasi menuju perbukitan dibangun melalui dana Program Pembangunan Prasana Desa (P2D) Mandiri dan PNPM MP. Akses jalan dan jembatan antar dusun juga dibangun untuk mempermudah masyarakat menuju jalur evakuasi yang sudah ditentukan. Namun apakah pembuatan jalur-jalur evakuasi sekaligus pondok pengungsian di lokasi-lokasi perbukitan sudah memadai untuk mengantisipasi bencana gempa dan tsunami? Belajar dari tsunami di Pulau Pagai, Mentawai Oktober 2010, tidak adanya peringatan dini dan minimnya informasi kepada masyarakat menyebabkan hampir 500 jiwa meninggal. Gempa berkekuatan 7,7 SR dirasakan masyarakat tidak berupa goncangan yang keras. Tidak adanya peringatan dini, informasi lokasi dan pusat gempa serta perintah evakuasi, masyarakat terlambat menyadari bahwa gempa yang disarakan seperti berayun itu ternyata menimbulkan tsunami. Pilihan hidup didaerah yang rawan bencana hanyalah berusaha beradaptasi dengan alam. Kesiapsiagaan harus dibangun dengan inisiatif yang sporadif untuk mengurangi dampak resiko bencana. Kesiapsiagaan harus dibangun mulai dari tingkat pemerintah atas hingga bawah, di komunitas sekolah dan di tingkat rumah tangga dan individu. Sesungguhnya tindakan pencegahan terbukti berdampak positif dalam upaya mitigasi terhadap konsekuensi yang mungkin terjadi. Hingga saat ini, manajemen bencana seringkali hanya sebatas respon-respon reaktif jangka pendek dan kurang berorientasi pada tindakan proaktif kesiapsiagaan serta upaya mitigasi jangka panjang.***

16

S

eiring dengan berjalannya roda reformasi di Kabupaten Kepulauan Mentawai, paska pemerintahan Edison Saleleubaja (2 periode), keinginan Pemerintah Daerah untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih dan baik serta tertib administrasi hingga saat ini belum belum pasti dan belum nyata secara jelas. Kendati sudah ada perubahan, seperti pembangunan jalan (belum terwujud) itupun masih dalam lingkup pusat kabupaten saja. Salah satu faktor utama dalam perwujudan pemerintahan yang bersih (clean government) dan kepemerintahan yang baik (good governance) adalah birokrasi. Dalam posisi dan perannya yang demikian penting dalam pengelolaan kebijakan dan pelayanan publik, birokrasi sangat menentukan efesiensi dan kualitas pelayanan kepada masyarakat, serta efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan. Perlu diketahui yang mana birokrasi yang dimaksud, wujud birokrasi yg sangat menentukan efesiensi dan kualitas pelayanan kepada masyarakat sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan khususnya di Kabupaten Kepulauan Mentawai terlaksana secara efisiensi dan efektivitas. 1. Birokrasi yang Sehat Berbagai peraturan atau mpun undang-undang produk suatu lembaga legislatif yg disyahkan oleh pemerintah, dan berbagai kebijakan publik yang dituangkan dalam berbagai bentuk aturan perundang-undangan, akan dapat dilaksanakan secara efektif oleh pemerintah apabila terdapat birokrasi yang sehat, yaitu “birokrasi yang profesional, netral, terbuka, demokratis, mandiri, serta memiliki integritas dan kompetensi dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya selaku abdi masyarakat dan abdi negara, dalam mengemban misi perjuangan bangsa mewujudkan cita-cita dan tujuan bernegara� . Birokrasi berkedudukannya dalam sistem administrasi pemerintahan, dan sesuai pula dengan sifat dan lingkup pekerjaannya, akan menguasai pengetahuan dan informasi serta dukungan sumber daya

oleh: Yoel Berisigep, S.Th

Pemerhati Politik yang tidak dimiliki pihak lain. Dengan posisi dan kemampuan sangat besar yang dimilikinya tersebut, birokrasi bukan saja mempunyai akses yang kuat untuk membuat kebijakan yang tepat secara teknis, tapi juga yang mendapat dukungan yang kuat dari masyarakat maupun organisasi dalam masyarakat dan dunia usaha yg telah ada dalam masyarakat itu. Akan tetapi birokrasi yang terlalu panjang dan berbelit-belit cenderung berpotensi menyulitkan masyarakat dalam mengaksesnya. Apalagi birokrasi diintervensi oleh kepentingan

Apalagi pemerintah kita sekarang mencanangkan untuk membenahi dan tertib birokrasi dalam kepemimpinannya. Bagaimanapun, birokrasi terdiri atas orang-orang, aturan dan sistem, yang tergantung kepada arahan (direction) dan keteladanan kepemimpinan. Untuk itu, diperlukan model kepemimpinan yang bisa efektif menjalankan agenda reformasi birokrasi. Kepemimpinan sangat menentukan kesuksesan dalam mencapai tujuan suatu organisasi. Kepemimpin akan sangat mewarnai, mempengaruhi bahkan menentukan bagaimana perjalanan suatu organisasi dalam mencapai tujuan-tujuannya. A.B. Susanto, ahli sosiolog mengatakan bahwa tugas seorang pemimpin adalah

kelompok tertentu, baik kepentingan politik maupun kepentingan khusus lainnya, cenderung menjadi bercorak kolutif dan terlalu berpihak alias “sarat sia siangan lee� (Hanya mereja saja). Birokrasi yang terlalu kuat dengan kemampuan profesional yang tinggi tapi tanpa etika dan integritas pengabdian, akan cenderung menjadi tidak konsisten, bahkan arogan, sulit dikontrol, sehingga masyarakat pun menjadi serba tergantung pada birokrasi. Dalam perkembangan birokrasi seperti ini, juga akan memberikan dampak negatif bagi pengembangan inisiatif masyarakat, dan tidak efisien serta sangat memberatkan masyarakat. Untuk melakukan reformasi birokrasi sangat tergantung dengan kondisi dan sistem kepemimpinan.

membuat program visioning yang mampu mengutarakan visi dan misinya. Pemimpin yang efektif dalam pandangan Peter F. Drucker adalah mereka tidak bertanya apa yang saya kehendaki, melainkan apa yang perlu dilakukan, mereka bertanya apa yang dapat dan harus saya lakukan untuk membuat perbedaan, mereka selalu bertanya apa misi dan tujuan organisasi, mereka mempunyai toleransi yang kuat terhadap perbedaan (kebinekaan) orang, tidak takut kepada kekuatan yang dimiliki rekan-rekannya, mereka memiliki keyakinan diri bahwa diri mereka adalah tipe orang yang dihormati dan dipercaya. Dengan demikian mereka memperkuat diri untuk tidak

melakukan hal-hal yang populer saja di depan publik tetapi melakukan halhal benar dan dapat dipercaya. Dalam era yang sangat cepat berubah, dimana birokrasi menjadi begitu sangat besar pengaruhnya, diperlukan kepemimpinan yang mampu melihat jauh ke depan, mampu mengantisipasi segala perubahan dan perkembangan zaman. Kepemimpinan visioner (visionary leadership) merupakan syarat mutlak bagi birokrasi yang ingin berkembang dan senantiasa relevan dengan kebutuhan zaman. 2. Perangkat Pada sisi yang lain, perlu juga diperhatikan bahwa mengawal reformasi birokrasi memerlukan kesabaran dan kemakluman akan berbagai hambatan materil ataupun non materil. Seringkali didapatkan berbagai kesalahan dan hambatan psikologis di awal-awal perubahan. Pada masamasa transisi, pemimpin harus bersabar, mendampingi seluruh staf dengan bijaksana, mudah memberi bantuan dan arahan. Menurut Prof. Dr. Mustopadidjaja AR, ada empat perangkat mendasar dalam upaya reformasi birokrasi, yaitu : Pertama, Transformasi Nilai Tata nilai dalam suatu sistem berperan melandasi, memberikan acuan, menjadi pedoman perilaku, dan menghikmati eksistensi dan dinamika unsur-unsur lainnya dalam sistem administrasi negara termasuk birokrasi. Reformasi birokrasi yang hendak dilakukan pertama-tama harus menjaga konsistensinya dengan berbagai dimensi nilai yang terkandung dalam konstitusi pemerintahan yang menjadi dasar eksistensi dan acuan perilaku sistem dan proses administrasi Pemerintahan. Reformasi birokrasi harus merefleksikan transformasi nilai. Dalam pembukaan UUD 1945 terkandung dimensi-dimensi nilai, yang secara keseluruhan terdiri dari nilai spiritual, berupa pengakuan terhadap eksistensi, kemahakuasaan, dan curahan rahmat Allah Yang Maha Kuasa dalam perjuangan bangsa; nilai ideal cita-cita dan tujuan bernegara, serta nilai-nilai yang terkandung dalam bentuk negara dan sistem penyelenggaraan pemerintahan.

ke halaman 17


17

Puailiggoubat

PODIUM

NO. 240, 15 - 31 Mei 2012

Dimensi-dimensi nilai itulah yang harus kita aktualisasikan dalam reformasi birokrasi di berbagai aspeknya, dengan penyusunan visi, misi, dan strategi yang tepat dan efektif dalam pencapaian kinerja yang terarah pada pencapaian visi dan misi pemerintah.

aparatur, serta antara aparatur dengan masyarakat dan dunia usaha berorientasi pada kriteria dan mekanisme yang impersonal terarah pada penerapan pelayanan prima, yakni peningkatan kesejahteraan sosial dalam arti luas; serta peningkatan kreativitas.

Kedua, Penataan Organisasi dan Tata Kerja Penataan organisasi pemerintah daerah didasarkan pada visi, misi, sasaran, strategi, agenda kerja, kebijakan, program kerja, dan kinerja kegiatan yang terencana; dan diarahkan pada terbangunnya sosok birokrasi dengan tugas dan tanggung jawab yang jelas, ramping, efisien, efektif, berpertanggung jawaban, terbuka, dan aksesif; serta terjalin dengan jelas satu sama lain sebagai satu kesatuan birokrasi nasional. Seiring dengan itu, penyederhanaan tata kerja dalam hubungan intra dan antar

Ketiga, Pemantapan Sistem Manajemen Konstitusi negara kita menegaskan bahwa Republik Indonesia adalah negara hukum yang demokratis, berbentuk negara kesatuan dengan sistem dan proses kebijakan yang mengakomodasikan peran masyarakat yang luas. Pengambilan keputusan politik yang strategis dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan, itu dilakukan bersama secara musyawarah dan mufakat melalui lembaga-lembaga perwakilan sebagai representasi rakyat di seluruh wilayah

daerah. Dalam hal ini di seluruh wilayah Kebupaten Kepulauan Mentawai, tanpa terkecuali. Peran birokrasi lebih difokuskan sebagai agen pembaharuan, sebagai motivator dan fasilitator bagi tumbuh dan berkembangnya swakarsa dan swadaya serta meningkatnya kompetensi dan produktivitas masyarakat dan dunia usaha di seluruh wilayah. Dengan demikian, dunia usaha dan masyarakat dapat menjadi bagian dari masyarakat yang terus belajar mengacu pada terwujudnya masyarakat maju, mandiri, sejahtera, dan berdaya saing tinggi. Keempat, Peningkatan Kompetensi SDM Aparatur Sosok birokrat –ataupun SDM aparatur (pegawai negeri) pada umumnya- haruslah profesional sekaligus taat hukum, netral, rasional, demokratik, inovatif, mandiri, memiliki integritas

yang tinggi serta menjunjung tinggi etika administrasi publik dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Peningkatan profesionalisme aparatur harus ditunjang dengan integritas yang tinggi, dengan mengupayakan terlembagakannya karakteristik sebagai berikut: (a) mempunyai komitmen yang tinggi terhadap perjuangan mencapai cita-cita dan tujuan bernegara, (b) memiliki kompetensi yang dipersyaratkan dalam mengemban tugas pengelolaan pelayanan dan kebijakan public, (c) berkemampuan melaksanakan tugas dengan terampil, kreatif dan inovatif, (d) taat asas, dan disiplin dalam bekerja berdasarkan sifat dan etika professional, (e) memiliiki daya tanggap dan sikap bertanggung gugat secara akuntabilitas, (f) memiliki jati diri sebagai abdi

negara dan abdi masyarakat, serta bangga terhadap profesinya sebagai pegawai negeri, (g) memiliki derajat otonomi yang penuh rasa tanggung jawab dalam membuat dan melaksanakan berbagai keputusan sesuai kewenangan, dan (h) memaksimalkan efisiensi, kualitas, dan produktivitas. Bukan menunjukkan kewenangan dalam jabatannya, bukan memfasilitasi diri, bukan mewujudkan cita-cita pribadi dalam jalur otoritas kepentingan sepihak, bukan berfoya-foya ke sana kemari. bukan menghabiskan waktu untuk melewatkan pekerjaan, bukan mengabaikan segala aspirasi baik yg muncul dalam organisasi masyarakat maupun public secara umum, melainkan menunjukkan kebijaksanaan, kerakyatan, persatuan, kemanusiaan, keadilan terhadap semua lapisan masyarakat. ***

Tata Kelola Bencana yang Baik, Kenapa Perlu?

G

empa 30 September 2009 memperlihatkan masih adanya kekurangan dalam sistem Penanggulangan Bencana di Kota Padang, Kabupaten Padang Pariaman dan kabupaten dan kota sekitarnya. Lebih dari seribu jiwa meninggal dan ribuan bangunan rubuh. Oleh karena itu, sangat perlu perbaikan-perbaikan terhadap Sistem Penanggulangan Bencana di kota dan kabupaten, tentulah sekalian dalam kooordinasi propinsi ini, yang nyata-nyata dikenal sebagai daerah bencana, yang seharusnya dan alangkah eloknya melibatkan semua unsur masyarakat dan pihak terkait lainnya. Paradigma baru penanggulangan bencana mengisyaratkan adanya proaktif terencana, desentralisasi, pengurangan resiko bencana, urusan bersama dengan masyarakat. Namun apa yang terjadi saat bencana? Pertama Banyak korban karena: Pertolongan terlambat, masyarakat tidak siaga ( coba bandingkan, keadaan daerah Simeuleu vs Banda Aceh/Meulaboh, Mentawai), buruknya tata ruang dan tata guna lahan (terlihat pada Wasior, Banda Aceh), buruknya standar keselamatan (pengalaman pahit Padang, Sukabumi Selatan) dan hilangnya pelindung alam (tanaman bakau dan bukit pasir penghalang tsunami). Kedua, kerugian ekonomi yang sangat besar jumlah dan nilainya. Tata Kelola Bencana yang baik, tentulah akan menjamin keselamatan warga terhadap skala dan jenis bencana tertentu. Juga dipastikan mengurangi

oleh: Fadli Rustam (Penggiat dan pendorong Tata Kelola yang baik di Sumatera Barat) ekonomi dan kerusakan prasarana dan sarana. Dalam Ilustrasi sederhana siklus bencana sekilas dapat kita memahami : Potensi Bahaya (Hazard) yang ada, akan berinteraksi langsung dengan Kerentanan (Vulnarability) untuk bangunan dan orang. Suatu saat Potensi Bahaya (hazard) akan berubah menjadi Bencana (disaster) untuk bangunan dan

orang. Antisipasi yang bisa dilakukan ketika sebe-lum bencana adalah dengan Pencegahan (Prevention) seperti suatu contoh : membuat tanggul/dam di tempat-tempat yang mungkin longsor

atau tindakan Mitigasi (mitiga-tion) dengan membuat tanggul/dam pengaman untuk melindungi bangunan dan orang. Kesiap-siagaan (preparedness) yang bisa dilakukan, seperti contoh kalau hujan deras turun terus menerus dalam waktu yang cukup lama, adalah lebih baik menyingkir dari bangunan yang berada di jangkauan daerah longsor.

Kemudian Rehabilitasi atau Rekonstruksi bangunan yang terkena bencana longsor adalah dengan peren-

canaan membangun kembali di jarak aman dari jangkauan potensi longsor yang ada. Semua itu tentu dalam sebuah skenario bersama para pihak Persekutuan Bahaya (Hazard) dengan Kerawanan (Vulnerability) di bagi dengan Kapasitas menghadapi bencana (Capacity) didapatlah Besarnya Resiko. Tentulah dengan memperbesar Kapasitas menghadapi bencana

(Capacity) akan didapat Resiko terkecil, bahkan bisa diabaikan. Dalam pemerintahan yang sentralistik yang pernah dipraktik-kan di Indonesia, kenyataan-kenyatan berikut telah menjadi kese-harian kita: Pemberian pelayanan tidak memberikan

ruang partisipasi masya-rakat; dalam menjalankan fungsi-fungsinya pemerintah tidak transparan, tidak akuntabel dan tidak professional; penegakan hukum tidak dapat berjalan dan pelayanan yang disediakan tidak responsif terhadap kebutuhan masyarakat, sehingga tidak efektif. Hal-hal tersebut diatas menyebabkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah berada pada titik yang rendah. Proses penerapan Tata Kelola yang Baik; sebagai titik awal setiap perubahan adalah pengakuan bahwa “perubahan itu dibutuhkan�. Langkah selanjutnya diperlukan sebuah manajemen yang memadai untuk mendukung proses perubahan tersebut. Kita berharap bahwa perubahan itu atas kehendak kita sendiri berdasarkan atas kebutuhan akan perubahan. Tata Kelola yang baik, tidak hanya terbatas pada bagaimana pelayanan diberikan, dijalankan dan dikelola, tapi juga bagaimana keputusan tentang pelayanan-pelayanan itu diambil. Memperkenalkan Tata Kelola yang baik disatu sisi bertujuan meningkatkan kinerja pemberian pelayanan (kuantitas, kualitas dan aksebilitas pada pelayanan), disisi lain juga meningkatkan peran serta berbagai pihak-pihak yang berkepentingan dalam proses pengambilan keputusan tentang pelayanan-pelayanan itu sendiri. Tantangan memperkenalkan Tata Kelola yang baik adalah bagaimana mendorong agar berbagai proses perubahan yang sedang berjalan sesuai dengan prinsip-prinsip tata kelola yang baik.***


Puailiggoubat NO. 240, 1 - 31 Mei 2012

Desa Malacan Programkan Beasiswa PNPM Mandiri MALANCAN - Masyarakat Desa Malacan Kecamatan Siberut Utara, Kabupaten Kepulauan Mentawai mengusulkan beasiswa untuk Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan (PNPMMP) tahun 2012. Ketua Tim Pengelola Kegiatan (TPK) Jecky menyebutkan, usulan program itu telah diajukan ke pemerintah Kepulauan Mentawai pada Kamis (3/5). Rencananya, beasiswa PNPM-MP 2012 akan diprioritaskan bagi 453 orang yang terdaftar sebagai siswa tidak mampu di Desa Malacan. Jumlah pelajar tersebut terdiri dari 250 orang laki-laki dan 203 orang pelajar perempuan. “Masyarakat menginginkan salah satu prioritas kegiatan untuk PNPM-MP 2012 adalah beasiswa, mulai dari kelas 2 TK hingga ditingkat SMP,” ujarnya Sabtu 5 Mei lalu. Dia melanjutkan, untuk 453 beasiswa ini, Desa Malacan mengusulkan anggaran sebesar Rp303.596.000, ditambah biaya operasional TPK Rp9.589.000 dan biaya operasional Unit Pengelola Kegiatan (UPK) Rp6.392.000. “Ada kemungkinan bantuan beasiswa itu nanti diberikan dalam bentuk barang dan tentu harus ditender,” ujarnya Kepala Desa Malancan Barnabas Saerejen ikut mendukung beasiswa diusulkan dalam kegiatan PNPM-MP 2012. Menurutnya, beasiswa merupakan program yang tepat sebagai solusi untuk mencegah angka putus sekolah bagi para siswa yang kurang mampu sekaligus memotivasi semangat belajar. “Selama ini para orangtua banyak mengeluh soal biaya kebutuhan sekolah anaknya dan kita berharap beasiswa ini dapat membantu serta mendorong semangat orangtua dan anak,” katanya. Barnabas pun berharap usulan anggaran beasiswa tersebut disetujui oleh pemkab. Dalam pandangannya, program beasiswa ikut menjadi bagian dalam rangka meningkatkan mutu. Selain itu, dia juga menegaskan proses penyalurannya nanti mesti tepat sasaran dan tepat guna. “Harus dilihat dari segi kebutuhan pelajar itu sendiri. Bisa diberikan dalam bentuk peralatan tulis, buku paket, seragam, sepatu dan sebagainya,” ujarnya. Namun, khusus bagi siswa SMP, Barnabas lebih menyarankan kegunaannya untuk membeli sepeda. Kebutuhan ini dianggapnya penting agar siswa yang sekolah ke Sikabaluan tidak terlantar oleh jarak. “Tapi kalau pun ingin diberi dalam bentuk uang tunai, lebih baik langsung pada orangtua karena kita khawatir disalahgunakan nanti untuk berfoya-foya membeli sesuatu yang tidak penting, misalnya untuk beli HP,” jelasnya. (bs/jap)

18

Status Sekolah Tak Jelas, Siswa SMAN 1 Siberut Tengah Terlantar Gedung sekolah menumpang di SD dan staf pengajar dipinjam dari guru SMPN 1 Siberut Tengah, sedang guru honorer gajinya belum dibayar 6 bulan. Rinto Robertius Sanene’

agi 45 orang siswa dari Desa Saibi Samukop Dusun Sua dan Desa Subelen Dusun Cimpungan Kecamatan Siberut Tengah, kehadiran SMA 1 di kampung mereka sebagai fillial dari SMA 1 Siberut Selatan adalah suatu kegembiraan. Betapa tidak, dengan kehadiran sekolah ini pendidikan mereka tidak lagi terkendala jarak. Hampir setahun sejak Juni tahun lalu, SMA N 1 Siberut Tengah dibuka. Sebanyak 45 siswa dari kelas 1 dan 2 SMA 1 Siberut Selatan dipindahkan belajarnya ke Siberut Tengah agar jarak tempuh menuju sekolah tidak menghambat proses belajar. Dari Desa Saibi saja menuju Siberut Selatan bisa memakan waktu satu jam setengah dengan speed boat. Namun apadaya, kegembiraan 45 siswa itu terancam sirna lantaran karena kehadiran SMA 1 di kampung mereka tak sesuai harapan. Baru satu semester Proses Belajar Mengajar (PBM) di SMA Siberut Tengah berjalan sudah terseok-seok karena tenaga pengajar hilang satu per satu. ‘Beginilah nasib kami bersekolah bang. Datang ke sekolah hanya sebentar lalu pulang lagi karena ternyata guru tidak masuk,” ujar Ari Rukalek Sabettliakek, seorang siswa kepada Puailiggoubat, Rabu 25 April lalu. Ari tak sendirian mengeluhkan kondisi sekolah mereka. Siswa lainnya, Simon Sageileppak dengan wajah melasnya menyesalkan para guru yang tega membiarkan pelajaran mereka terbangkalai. “Kadang ada guru kadang tidak, Pada hal guru-guru ada disini tapi tidak tahu kenapa mereka tidak masuk, bagaimana bisa pintar? Sekolah saja sudah begini,” ujar Simon sambil melangkah pulang bersama 20 orang temannya. Salah seorang guru honor Sani Sirirui yang dikonfirmasi Puailig-

B

dari penyebab PBM di SMA Siberut Tengah akhir-akhir ini macet. Macetnya PBM di SMA ini rupanya juga karena tidak adanya gedung sekolah permanen. Hingga saat ini, SMA Siberut Tengah masih menumpang di SD N 01 Desa Saibi Samukop sehingga mau tidak mau jadwal pemakaian gedung dibagi dua shift. Siswa SMA baru dapat belajar setelah jadwal siswa SD dari pagi sampai pukul 13.00 WIB. GEDUNG BARU - Gedung baru SMAN I Siberut Selatan yang telah dipakai walau Kemudian yang pengerjaannya belum selesai lebih menjadi alasan lagi, goubat mengakui bahwa PBM SMA pihak sekolah bersama tenaga penga- selama ini tenaga pengajar di SMA 1 Siberut Tengah memang tidak jar telah sepakat bahwa honor atau Siberut Tangah adalah guru PNS dan berjalan maksimal. Ia juga mene- gaji akan dibayar setelah status CPNS di SMPN 1 Siberut Tengah gaskan, seringnya guru tidak mengajar kedudukan sekolah itu jelas. termasuk tenaga honorernya. Artinya, tidak dapat sepenuhnya menjadi “Padahal kesepakatannya se- sebanyak 45 siswa di SMA itu tidak kesalahan guru semata. Sani justru perti itu dulu,” ujar Safrial saat memiliki guru yang sesuai dan memiliki menuturkan, keengganan para guru dikonfirmasi Puailiggoubat, 6 Mei kapasitas sebagai guru Sekolah Lanjumengajar, khususnya CPNS dan lalu yang ketika itu sedang berada di tan Tingkat Atas (SLTA). tenaga honorer disebabkan karena Tuapeijat. “Belum stabilnya PBM itu mehonor mereka tidak dibayarkan. Safrial juga mengaku telah mang kita akui. Tapi bagaimana dengan “Sudah masuk satu semester dan membicarakan hal tersebut ke Kepa- gedung sekolah dan tenaga pengajarnya sekarang mau dua semester lagi,bisa la Sekolah SMA 1 Siberut Selatan juga dari SMP,” ujar Herman Yohanes dikatakan sudah 6 bulan kami tidak Yabob Salim. Dari pembicaraan itu Satako, guru CPNS dari SMPN 1. nenerima gaji sedikit pun. Bagaimana katanya, Yabob Salim yang juga Sebanyak 10 orang tenaga pengajar kami bisa mengajar sedangkan kami kepala sekolah sementara SMA di SMPN 1 Siberut Tengah dipakai tidak punya gaji,”ujarnya. Siberut Tengah itu menegaskan untuk mengajar di SMA 1 Fillial Sani pun miris dengan nasibnya bahwa honor bagi tenaga pengajar Siberut Tengah. Kesepuluh tenaga bersama teman-teman tenaga honor non PNS bisa dibayar setelah dana pengajar itu terdiri dari 5 guru honor, lainnya. “Sebagai orang Mentawai Bantuan Operasional Sekolah Dae- 2 guru SPNS, dan 3 guru PNS. Pantas menangis kami melihat kondisi di rah (BOSDA) cair dan akan dirapel saja kata Safrial, PBM SMA ini tidak SMA itu, sementara siswa dan (diakumulasikan-red). berjalan efektif. orangtua sering menyalahkan kami “Semua honor itu pasti akan “Sudahlah tanpa gedung, kemusaja. Jangankan yang honor dan dibayar kalau sudah keluar dana dian ditempatkan guru SMP yang CPNS, yang sudah PNS saja tidak BOSDA. Hingga kini kan belum mengajar. Tentu tidak tepat karena masuk mengajar,” ujarnya lagi. keluar,” kata Safrial menirukan sudah jelas jenjang pendidikan yang Tenaga pengajar lainnya, Herman penjelasan Kepala Sekolah. diajarkan berbeda, kurikulumnya juga Yohanes Satoko juga mengungkapkan Untuk pembayarannya nanti berbeda. Mengajar SMA bukan kapasihal serupa. Herman bahkan menye- katanya, setiap guru non PNS akan tasnya guru SMP,” katanya. butkan, ada guru honor yang sudah dibayar sesuai dengan beban mengaBerdasarkan catatan Puailiglebih satu tahun mengajar sebelum jarnya. Sedangkan bagi pengajar PNS/ goubat, Dinas Pendidikan Kebupaten SMA 1 Fillial Siberut Tengah berdiri CPNS untuk sementara tidak dibayar Kepulauan Mentawai pernah merentidak digaji. karena beban mengajarnya terbagi canakan pembangunan gedung perma“Sangat kasihan kita. Sementara dua, antara SMP dan SMA. nen SMA Siberut Tengah pada April para siswa menunjukkan sikap belajar “Nah untuk kasus tanaga pena- 2012. “Lokasinya di Desa Saibi yang tidak serius di tengah kondisi gajar yang PNS dan CPNS ini Samukop, rencana awal akan dibangun seperti ini,” ujarnya berbeda. Mereka mengajar di dua 4 lokal termasuk kantor pada April Koordinator Sementara SMA sekolah, yaitu SMA dan SMP. mendatang,” ujar Syaiful Jannah, Siberut Tengah Safrial Nurdin, Sebagai PNS yang mengajar di dua Kepala Dinas Pendidikan kepada mengakui masalah honor adalah salah sekolah kita harus mempersiapkan Puailiggoubat suatu ketika. satu faktor penyebab PBM tidak metode dan perangkat yang berbeda. Kini di balik ketiadaan gedung dan berjalan maksimal. Soal honor, Safrial Ini yang bikin ribet,” ujarnya. guru, Ari Rukalek Sabettliakek, Simon malah mengungkit kembali kesepaSageileppak maupun siswa lainnya sekatan bersama di awal-awal pendirian Tanpa Gedung dan Guru makin khawatir harapan bisa belajar deSMA Siberut Tengah. Ia mengatakan, Ketidakhadiran guru bukan satu ngan gembira betul-betul akan sirna.(jap) FOTO:GERSON/PUAILIGGOUBAT


19

Puailiggoubat

PENDIDIKAN

NO. 240, 15 - 31 Mei 2012

Disidak Wakil Bupati, Guru SMPN 1 PUS Kaget SIKAKAP--Wakil Bupati Kabupaten Kepulauan Mentawai Rijel Samaloisa melakukan inspeksi mendadak ke sejumlah sekolah di Kecamatan Sikakap, pertengahan April lalu. Salah satunya SMPN 1 Pagain Utara Selatan di Kecamatan Sikakap Kabupaten Kepulauan Mentawai. Kunjungan mendadak wakil bupati membuat kaget para guru apalagi saat bersamaan kepala sekolah tidak ada di tempat. “Beliau (kepala sekolah-red) sedang mengantar nilai semester siswa ke Padang,” kata sejumlah guru. Camat Sikakap Happy Nurdiana mengatakan, beberapa hal yang menjadi catatan wakil bupati dalam kunjungannya adalah soal kedisiplinan siswa karena banyak yang keluyuran di luar kelas, ada kelas yang tidak ada gurunya dan tidak terjalinnya koordinasi antara majelis guru dengan kepala sekolah. “Itu beberapa hal yang kami temui dan jelas saat itu beliau sangat marah karena misinya adalah membangun sumber daya manusia yang cerdas dan sehat,” kata Heppy. (fs/o)

Jelang UN, Siswa SD Doa Bersama di Gereja MABULAUBUGGEI—Guru dan murid SDN 10 Desa Saumanganya Kecamatan Pagai Utara, menggelar doa bersama menjelang Ujian Akhir Nasional SD. Doa diadakan di Gereja Kristen Protestan Mentawai, 6 Mei lalu. Kepala SD 10 Saumanganya Mauronsius Tasilipet mengatakan, ada 10 murid sekolah tersebut yang ikut UAN tahun ini. “Doa ini kita adakan untuk memohon keberhasilan ujian anak-anak,” kata Mauronsius. Ia berharap, semua muridnya lulus dengan nilai baik dan sebagai tanda terima kasih, pihaknya akan memberi sumbangan kepada pengurus gereja tersebut. (imj)

Bencana Mengintai, Sekolah Harus Siaga FOTO:BAMBANG/PUAILIGGOUBAT

Murid sekolah dasar dan TK di Desa Sibakabaluan mendapat simulasi gempa.

Bambang Sagurung

S

uasana kelas di Taman Kanak-Kanak (TK) YBTI Setboyak, Kecamatan Si-

berut Utara tiba-tiba tanpa kehebohan. Biasanya, setiap hari selalu riuh dengan suasana belajar bersama sang guru. Namun kali ini para murid terlihat agak serius bercampur bingung ketika Arbeitter Samariter Bund (ASB) yang berkunjung ke TK itu memberi pelajaran lain. Akhir pekan lalu, puluhan bocah berseragam biru-putih ini mendapat kejutan simulasi dari lembaga yang konsen terhadap bencana ini. Staf ASB Tom Jone menuturkan, awalnya simulasi ini bagi siswa SD Negeri 03 Setboyak saja. Namun para guru TK dan masyarakat juga meminta murid-murid TK diikutkan dalam kegiatan serupa. Kebetulan, SDN 03 ini bersebelahan langsung dengan TK YBTI. “Nah dari monitoring kita di lapangan cukup berhasil, bahkan simulasi kita ajarkan juga di TK YBTI karena diminta oleh guru dan masyarakat dan ternyata hasilnya sangat bagus, “ ujar Tom Jones dari ASB pada Puailiggoubat, akhir bulan lalu. FOTO:BAMBANG/PUAILIGGOUBAT

SIMULASI GEMPA - Pelatihan simulasi gempa bagi pelajar di SDN 03 Sotboyak dan TK YBTI Sotboyak

SIMULASI GEMPA - Pelatihan simulasi gempa bagi pelajar di SDN 03 Sotboyak dan TK YBTI Sotboyak

Tom menyebutkan, kegiatan simulasi ini dibarengi dengan materi pengetahuan tentang gempa dan tsunami bagi siswa. Pengetahuan tentang bencana diajarkan dengan metode cerita bergambar. Selain itu, katanya, juga diperkenalkan tentang peralatan P3K dan peralatan SAR termasuk cara menggunakannya. “Karena kita berharap setelah pembekalan pengetahuan mitigasi, sekolah-sekolah terus melakukan kegiatan simulasi sekurang-kurangnya satu bulan sekali agar anak lebih terlatih dan lebih memahami lagi,” kata Tom 2 Mei lalu. Staf ASB lainnya Sholih Muhdlor mengatakan, kegiatan simulasi di SDN 03 dan TK YBTI Sotboyak akhir bulan lalu merupakan bagian dari program Pengurangan Risiko Bencana (PRB) ASB. Program tersebut direncanakan akan menyasar siswa-siswa SD se-kabupaten Kepulauan Mentawai. Untuk itu pihak ASB telah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Kepulauan Mentawai. “Intinya membangun kesiapsiagaan. Tidak dapat dipungkiri siswasiswa sekolah juga rentan menjadi korban jika bencana gempa dan tsunami terjadi saat proses belajar mengajar berlangsung, karena itu perlu menanamkan pemahaman kebencanaan dan mitigasi sedini mungkin pada mereka,” ujar Sholih. Kekhawatiran serupa juga diungkapkan Jop Sirirui, Kepala Cabang Dinas Pendidikan di Kecamatan Siberut Utara. Jop Sirirui mengung-

kapkan, tingkat kerentanan dampak bencana bagi siswa-siswa sekolah tergolong tinggi, mulai dari TK hingga SMA, terutama yang berada di bagian pesisir pantai. “Jika terjadi gempa dan tsunami, maka pelajar mulai dari TK hingga SMA juga berpotensi akan terkena dampak,” ujarnya di sela-sela pembukaan acara sosialisasi Pengurangan Risiko Bencana (PRB) berbasis masyarakat yang diselenggarakan Surfaid Internasional, pada (24/4) di aula kantor camat. Untuk Kecamatan Siberut Utara saja kata Jop, setidaknya terdapat 13 unit sekolah yang lokasinya berada dekat dari bibir pantai, baik itu TK, SD, SLTP, maupun SMAN. Ketigabelas unit sekolah itu tersebar di lima dusun. “Untuk Desa Sikabaluan saja diperkirakan jumlah pelajarnya mencapai 1500 jiwa, belum lagi di dusun atau desa lainnya. Ini yang harus diperhatikan, bagaimana mendorong siswa memahami bencana dan mitigasi termasuk mereka diberi pelatihan simulasi secara terus menerus,” ujarnya. Terkait hal itu, kegiatan mitigasi dan simulasi ASB akan difokuskan pada siswa-siswa SD saja. ASB pun akan berupaya Sekolah Siaga Bencana (SSB) dapat terwujud. “Kita telah data ada 116 unit SD termasuk filial yang masuk dalam rencana aksi kita ke depan. Berdasarkan temuan kita di lapangan ternyata ada sekolah fillial yang belum terdaftar, namun tetap kita berikan pelatihan,” kata Sholih.

Agar dapat berjalan efektif dan berkesinambungan, maka para guru terlebih dahulu dibekali dengan materi kebencanaan dan simulasi melalui pelatihan. Dua orang guru masingmasing SD akan dilatih termasuk dua orang anggota komite di sekolah itu. “Dua orang guru inilah yang kemudian akan melatih guru-guru yang lain. Dengan begitu semua guru di setiap SD dapat mengajarkan siswa secara teori dan praktek,” ujar Sholih. Jalur Evakuasi Dipertanyakan Seperti halnya pelajar SMPN 1 Siberut Utara yang jarak sekolahnya dengan pantai hanya 100 meter. Bila terjadi gempa yang disusul tsunami maka pelajar harus berlari menuju pengungsian Tamairang yang jaraknya dari sekolah sekitar 4 KM. demikian juga halnya dengan pelajar SMAN 1 Siberut Utara yang jarak sekolahnya dengan pantai hanya 20-50 meter. Bila terjadi gempa dan tsunami pelajar harus berlari menuju pengungsian sekitar 4,5 KM. itupun mereka harus menyisir pantai dulu sepanjang 500 meter untuk mencapai jalur menuju pengungsian Tamairang. Pada tahun 2011 lalu, pihak Kecamatan Siberut Utara berencana membangun jalur evakusai dari depan SMAN 1 Siberut Utara tembus Tamairang melalui program P2D Mandiri. Namun karena anggaran yang terbatas sementara medan kerja yang harus diolah masih berbentuk hutan dan rawa membuat OMS-OMS tidak mampu dan pihak kecamatan mengambil kebijakan untuk mengalihkan pembangunan jalur evakuasi tersebut. (jap)


MENTAWAINEWS UN SLTP Mentawai Diikuti 1.118 Siswa SIKAKAP - Sebanyak 1.118 siswa dari 18 SMP negeri dan swasta di Mentawai mengikuti Ujian Akhir Nasional tingkat SLTP, 23 April lalu. Dari 18 sekolah yang ada, 15 di antaranya ditunjuk sebagai penyelenggara UN dan tiga sekolah lagi bergabung dengan sekolah terdekat. Tiga sekolah yang bergabung dengan sekolah penyelenggara adalah SMP GKPM Nemnemleleu Sikakap dan SMP Sw. Tri Bakti Sikakap, bergabung dengan SMPN I Pagai Utara Selatan. Sementara satu sekolah lagi yaitu MTs Terpadu Al-Muhtadin Muara Sikabaluan, bergabung dengan MTs Negeri Sioban. Di SMPN 1 Pagai Utara Selatan, peserta ujian 224 siswa yang berasal dari tiga sekolah yaitu SMPN I PUS 171 orang, SMP Swasta GKPM Nemnemleleu 46 orang dan SMP Tri Bakti yang 7 orang. Dari pantauan Puailiggoubat di SMPN I PUS, proses ujian berlangsung aman dan tertib. Ujian diawasi guru-guru pengawas yang berasal dari SMAN I Sikakap dan majelis guru dari sekolah peserta UN, juga terlihat hadir pengawas dari Dinas Pendidikan Sumbar Ridwan Sukma dan Dinas Pendidikan Mentawai Sutopo. Wakil Kepala SMPN 1 PUS Erdison mengatakan, dari 224 siswa yang terdaftar ikut UN, enam diantaranya tidak ikut. “Kami sudah coba konfirmasikan kepada keluarga anak murid kami, tapi tidak ada jawaban yang pasti. Kami anggap saja mereka gugur,” jelasnya. Sementara Sutopo mengatakan, ujian susulan hanya diperuntukkan bagi peserta yang sakit, sementara peserta yang tidak hadir tanpa kejelasan tidak bisa ujian susulan. Sementara Ujian Nasional tingkat SLTA di SMAN 1 Sikakap Kecamatan Sikakap Kabupaten Kepulauan Mentawai diikuti 187 siswa. Pelaksanaan ujian berlangsung selama tiga hari, dimulai 16 April lalu. Dari 187 siswa, 100 orang diantaranya peserta ujian jurusan IPS dan 87 orang jurusan IPA. Seharusnya jumlah siswa yang mengikuti UN 191 orang namun 4 orang diantaranya tidak datang. Tidak diperoleh keterangan penyebab absennya 4 siswa itu. (fs)

Puailiggoubat

NO. 240, 15 - 31 Mei 2012

20

Hutan Produksi Bisa Jadi Pemukiman Asalkan Ada Lahan Pengganti Menhut menyetujui alih fungsi hutan produksi untuk relokasi warga asalkan ada penggantinya.

FOTO:IRMAN JOHN/PUAILIGGOUBAT

Ferdinan Salamanang

H

ampir dua tahun korban tsunami Mentawai tinggal di hunian sementara (hun-

tara), masih belum ada kepastian lokasi tempat tinggal permanen bagi korban yang telah direlokasi. Problem ketidak jelasan relokasi ini terkait belum adanya keputusan yang jelas soal status lahan yang akan ditempati warga karena prasyarat lahan harus bebas secara hukum dan tidak akan ada tuntutan dari pemilik lahan sebelumnya. Sejauh ini lahan yang sudah disediakan pemerintah adalah hutan produksi yang pemamfaatannya hanya untuk komersial bukan untuk pemukiman. Jadi untuk bisa dijadikan sebagai lokasi pemukiman, harus ada pelepasan kawasan dari Menteri Kehutanan. Hal tersebut disampaikan langsung Plt. Kepala Dinas Kehutanan Mentawai Novriadi saat acara Diseminasi Program Pemulihan Ekonomi Masyarakat Pascatsunami Mentawai 2010 di Aula Kantor Desa

HUNTAP - Hinan tetap (huntap) yang dibangun caritas di dusun pinairuk desa saumanganya Kecamatan Pagai Utara Sikakap, 30 April lalu. Acara yang diselenggarakan UNDP dan P3SD ini mengundang perwa-kilan masyarakat KM 27, KM 37 Pagai Selatan dan KM 10 Pagai Utara dan sebagian unsur pemerintahan dusun dan desa setempat. “Menteri Kehutanan berdasarkan surat permohonan dari Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai telah mengirim tim terpadu Maret lalu untuk melakukan kajian, dan sinyal yang kami dapatkan dari Jakarta bahwa area yang diizinkan harus ada pengganti lahannya. Bisa jadi bekas pemukiman warga yang status awalnya area penggunaan lain (APL) akan dialih fungsikan menjadi kawasan FOTO:IRMAN JOHN/PUAILIGGOUBAT

KAYU - Warga membawa potongan kayu dengan di Pasapuat

hutan,” jelas Novriadi di depan peserta. Penjelasan Novriadi membuat warga kecewa karena membayangkan ancaman kemiskinan di masa depan mereka. “Kelapa, cengkeh dan tanaman produktif lainnya berada di kampung lama kami. Jadi kalau semua itu dijadikan pengganti tempat kami sekarang, lebih baik kami kembali saja disana,” kata Mangantar, warga Purourougat yang menghuni huntara KM 37. Persyaratan Menteri Kehutanan dianggap Elisa, warga lainnya telah membunuh generasi muda Mentawai. Sebab untuk menunggui cengkeh dan kelapa hingga panen butuh waktu 5

tahun. Selain itu, tanah yang cocok untuk kedua tanaman tersebut adalah dekat dengan laut, karena hawa laut sangat cocok untuk pertumbuhan cengkeh dan kelapa. Jadi kami harap, kebijakan relokasi mesti mempertimbangkan banyak hal,” kata Elisa. Menjawab kekecewaan warga, Novriadi mengatakan hanya menyampaikan keputusan pemerintah pusat. “Kami hanya melanjutkan program yang sebelumnya sudah di putuskan oleh mantan bupati (Edison-red). Sesuai dengan SK-nya, warga korban diungsikan di lokasi konsesi hutan. Dan ironisnya, lokasi hunian tetap pun di lokasi yang sama, padahal prosesnya sangat rumit,” kata Novriadi. (o)

Pengungsi Dihibur Tim Hidung Merah SIKAKAP - Lima orang badut dari Red Noise (Hidung Merah) Jakarta menghibur anak-anak pengungsi di Pagai Selatan, Sikakap dan pagai Utara, akhir April lalu. Para badut itu menghibur de-ngan melakukan atraksi permainan yoyo, juggling dan bermain musik. Mereka berkeliling kampung selama beberapa hari diantaranya seluruh titik pengungsian Pagai Selatan bahkan hingga Bunga Rayo, Sika-kap dan pengungsian Pagai Utara KM 6, KM 8 dan KM 10. Warga Sikakap berkesempatan melihat aksi mereka di Dermaga Kargo Sikakap, 30 April lalu. Me-rekapun menyempatkan diri ber-aksi di SMPN 1 Sikakap dua hari setelahnya. “Kegiatan yang kami lakukan lebih kepada pemulihan psikologi kepada anak-anak korban akibat tsunami 2010 lalu. Kami yakin bahwa akibat bencana yang meratakan hampir seluruh pantai barat pulau Pagai, kondisi anak-anak pengungsi belum sepenuhnya sta-bil,” kata Adit, salah seorang ang-gota tim. Sementara warga Sikakap yang menyaksikan aksi mereka mengaku terhibur dan senang.”Aksi badut dan sirkus seperti ini kan hanya kita lihat di televisi dan dinikmati orang kota. Jadi dengan kedatangan me-reka, kami cukup terhibur. Seolah-olah kami sudah di Anco,l” ujar Fitri, seorang ibu di Sikakap sambil menggendong anaknya.(fs)


21

Puailiggoubat

EKOKER

NO. 240, 15 - 31 Mei 2012

Penuhi Konsumsi Masyarakat, Pertamina Impor BBM JAKARTA - Dalam upaya memenuhi kebutuhan BBM nasional yang terus meningkat, Pertamina telah mengutamakan menyerap minyak mentah domestik untuk memenuhi kebutuhan kilang. Selain itu, untuk meningkatkan ketahanan pasokan energi nasional dan mendukung optimalisasi kinerja Petral, PT Pertamina (Persero) memprioritaskan impor BBM dan minyak mentah dari berbagai sumber, khususnya National Oil Company (NOC). “Sistem pengadaan minyak mentah dan BBM yang dilakukan selama ini telah berjalan dengan baik dan dengan prinsipprinsip Good Corporate Governance (GCG),” kata Direktur Utama Pertamina Karen Agustiawan seperti dikutip dari siaran pers Pertamina. Pertamina terus bertekad untuk melakukan perbaikan secara berkesinambungan pada proses pemenuhan kebutuhan BBM nasional. Perusahaan berupaya untuk bisa melakukan impor langsung dari NOC, produsen minyak, dan pemilik kilang. “Untuk itu, mulai kuartal ketiga 2012 kami akan melakukan langkahlangkah untuk merealisasikan rencana tersebut. Hak ini harus dilakukan secara hati-hati untuk memastikan langkah tersebut tidak menimbulkan risiko, seperti kegagalan pasokan impor yang akan berakibat pada terjadinya krisis energi di dalam negeri. Kami menyambut baik rencana pemerintah untuk menjembatani upaya kami tersebut karena kontrak langsung biasanya perlu didahului dengan pembicaraan secara government to government (G to G),” kata Karen Pertamina memiliki pandangan yang sama untuk secara bertahap dapat mengurangi ketergantungan terhadap impor BBM dan minyak mentah. Oleh karena itu, Pertamina bertekad untuk merealisasikan proyek dua kilang terintegrasi dan ekspansi wilayah kerja eksplorasi dan produksi untuk meningkatkan cadangan minyak nasional. (*)

Berharap Untung dari Budidaya Ikan Air Tawar FOTO:IRMAN JOHN/PUAILIGGOUBAT

Meski kekurangan bibit, nelayan yang membudidayakan ikan air tawar tetap meneruskan usahanya. Irman Jhon Bambang Sagurung

J

isman Siritoitet, warga Desa Saumanganya Dusun Mabulaubuggei, Kecama-

tan Pagai Utara agaknya sudah kapok mengajukan proposal ke pemerintah untuk mendapat bibit ikan gratis dan fasilitas kolam. Sebab ujung-ujungnya proposal itu hanya menambah tumpukan sampah di kantor Pemkab Mentawai. “Hingga kini tidak ada realisasi. Tanggapan proposal kami saja tidak ada dari pemerintah kabupaten,” ujar Jisman menceritakan pengalaman pahitnya kepada Puailiggoubat, 3 Mei lalu. Pengalaman pahit itu ia alami tahun lalu bersama rekan-rekannya. Ceritanya, tahun lalu Jisman bersama rekan-rekannya membentuk kelompok budidaya perikanan. Dirinya pun ditunjuk menjadi sekretaris kelompok. Terang saja, sebagai sekretaris dirinya disibukkan dengan kegiatan bersifat administratif, termasuk membuat proposal kelompok yang hendak di ajukan ke Pemerintah Kepulauan Mentawai. “Demi mendapat bantuan bibit

Rebutan Proyek P2D, Pemerintah Diminta Tingkatkan Ekonomi Masyarakat SAIBI - Menjadi pelaksana Program Pengembangan Prasarana Desa (P2D) Mandiri sering kali jadi ajang rebutan bagi masyarakat di Desa Saibi Samukop, Kecamatan Siberut Tengah, Kabupaten Kepulauan Mentawai. Terkadang perebutan itu kerap menyisakan persoalan, karena itu Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai diminta serius mendorong perekonomian masyarakat. Hal itu ditegaskan oleh Kepala Desa Saibi Masimo Satoko di kantornya, Jumat 4 Mei lalu. Ia mengatakan, untuk menghindari terjadinya perselisihan, maka pemerintah mesti lebih sensitif melihat kondisi perekonomian masyarakat. Ia melanjutkan, berebutnya warga ingin menjadi pelaksana program P2D boleh jadi disebabkan oleh rendah-nya taraf ekonomi masyarakat. “kita sebagai perwakilan masya-rakat mengharapkan sekali semacam bantuan-bantuan dari pemerintah untuk peningkatan perekonomian manyarakat,” ujarnya Masimo berharap pemerintah membantu dengan lapangan peker-jaan bagi masyarakat. “Jika ada bantuan seperti itu yang pastinya mayarakat tidak akan ada yang ri-but-ribut OMS ini,” katanya. (rr/jap)

BUDIDAYA IKAN - Warga Mabulaubuggei budidaya ikan nila dan mujair di lokasi relokasi. dan fasilitas kolam, kami buat proposal ke pemkab supaya dibantu,” ujarnya. Jisman melanjutkan, untuk pembuatan proposal, 20 anggota kelompok sepakat dikenai biaya sebesar Rp80 ribu hingga Rp100 Ribu per orang. Biaya itu katanya juga termasuk untuk pengeluaran pengambilan foto yang menjadi persyaratan sebagaimana diintruksikan oleh dinas terkait. “Setiap kelompok difoto bersama rumahnya termasuk kolam juga. Ya, rugi saja sudah banyak pengeluaran tahunya proposal tetap tidak ada kejelasan sampai sekarang. Bisa dikatakan sia-sia,” ujarnya. Tak ingin larut dalam penantian yang tak pasti, Jisman Siritoitet bersama rekannya, Herman Tasilepet, Ponatim Sakerebau, dan Jorna Tasiliepet akhirnya tetap ingin merintis budidaya ikan ini. Mereka pun berpikir bagaimana cara agar kolam yang terlanjur dibikin itu tidak kosong selamanya. Kesulitan membeli bibit rupanya diakali dengan cara menukarkan satu ekor ayam dengan 50 ekor bibit ikan di dusun tetangga. Terkadang jika harus membeli katanya, ia dan rekanrekannya harus menyiapkan uang Rp100 Ribu untuk 70-80 ekor ikan jenis Nila dan Mujair. “Kalau tidak begini caranya kapan lagi kita mau mulai, sementara kolam sudah dibikin,” ujarnya Kini seiring berjalannya waktu Jisman sudah memiliki 5 petak kolam. Begitu pula rekannya, Herman Tasilipet juga memiliki 5 petak, sedangkan Ponatim Sakerebau dan

Jorna Tasilipet masih dengan 1 petak kolam berukuran 4 X 4 Meter. “Bahkan kegiatan budidaya ini mulai banyak dilakukan warga di desa. Karena lumayan, paling tidak untuk santapan sehari-hari,” katanya. Menurut Jisman, budidaya ikan Nila dan Mujair merupakan salah satu usaha yang tepat bagi warga yang tinggal jauh dari pantai seperti Saumanganya ini. Meskipun belum bisa dijadikan penopang ekonomi keluarga, namun paling tidak bagi Jisman budidaya ikan ini dapat memenuhi menu makanan keluarga sehari-hari. Malahan katanya, sebagian warganya yang tinggal di relokasi kini juga telah melirik budidaya ikan sebagai usaha. Warga yang direlokasi karena bencana tsunami 2010 lalu mulai menggali beberapa petak kolam untuk diisi ikan Mujair dan Nila. “Warga sudah tampak serius ingin berkolam terutama yang berumur lansia. Mereka mulai menggali beberapa petak kolam dangan ukuran yang berbeda, ada yang berukuran 2 x 3 meter paling kecil hingga berukuran 4 x 4 meter,” ujarnya. Aktivitas yang sama juga mulai marak dilakukan di Desa Malancan Dusun Sirilanggai, Kecamatan Siberut Utara. Bila masyarakat Saumanganya memilih Nila dan Mujair, maka di Sirilanggai mayarakatnya memilih budidaya Nilai dan lele. Ligi Loers Saumanuk, warga Sirilanggai mengatakan, ikan termasuk kosumsi rata-rata masyarakat setiap hari. Mahalnya harga ikan laut yang dijual masyarakat dari luar

kampung, membuat sebagian masyarakat kesulitan. Karena itu masyarakat Sirilanggai menjadikan budidaya nila dan lele sebagai solusi. Bahkan kata Ligi, masyarakat juga ingin menjadikannya sebagai penambah pendapatan atau ekonomi keluarga. “Kalau kita pantau harga ikan laut yang dibawa penjual ikan dari Pokai atau Sikabaluan, harganya mencapai Rp20 ribu untuk sekali makan. Karenanya kita berharap usaha ikan nila dan lele dapat menghemat biaya pengeluaran keluarga,” katanya. Dikatakan Ligi, saat ini sebagian keluarga mulai ramai membuat kolam di samping atau di belakang rumah masing-masing. Satu keluarga bisa memiliki 3-5 kolam dengan ukuran 2x3 Meter. Sayangnya, masyarakat masih mengeluh lantaran sulitnya mendapatkan bibit. “Sebenarnya beberapa masyarakat sudah ada yang mencoba membeli bibit di Padang, namun mati sebelum sampai dilokasi karena masyarakat belum begitu paham akan hal ini,” katanya. Karena itu, warga berharap Pemkab Mentawai memberi bantuan bibit. Kepala Desa Malancan Barnabas Saerejen membenarkan bahwa ketersediaan bibit menjadi keluhan warganya. Meski demikian, dirinya mengapresiasi tumbuhnya kesadaran warganya yang ingin mandiri. “Saya sendiri ikut mendukung semangat masyarakat ini dengan membuat kolam di pekarangan rumahnya. Artinya masyarakat ada kemauan dan kesadaran, cuma yang menjadi kendala bagi masyarakat sekarang ini hanya bibitnya saja,” katanya. (jap)


EKOKER Pertamina Perbaiki Mekanisme Pengadaan Minyak PADANG - PT. Pertamina (Persero) mengimpor minyak mentah dan BBM secara lang-sung ke produsen mulai kuartal ketiga 2012 untuk memenuhi kebutuhan BBM nasional. “Kami mesti memastikan langkah tersebut tidak menimbulkan risiko, seperti kegagalan pasokan impor yang akan berakibat pada terjadinya krisis energi di dalam negeri,” kata Dirut Pertamina Karen Agustiawan, dalam rilisnya kepada pers, Kamis, 15 Mei lalu. Pertamina, lanjutnya, juga akan mengurangi secara bertahap ketergantungan terhadap impor BBM dan minyak mentah melalui pembangunan dua kilang terintegrasi di Balongan, Jabar dan Tuban, Jatim. Petamina juga akan memperluas wilayah kerja eksplorasi dan produksi untuk meningkatkan cadangan minyak nasional. Sementara itu pengamat energi dari ReforMiner Institute, Komaidi Notonegoro mengatakan, PT Pertamina perlu mengombinasikan mekanisme pengadaan impor antara pembelian secara langsung dan melalui pedagang (trader). “Masingmasing punya kelebihan dan kekurangannya. Jadi, pengadaan mesti didasarkan pada situasi dan kebutuhannya,” katanya di Jakarta, kemarin. Komaidi juga mengatakan, jika membeli melalui produsen, namun hanya dalam volume kecil, maka bisa dipatok dengan harga yang lebih mahal dari “trader”. Pembelian langsung juga membutuhkan persyaratan volume dan jangka waktu minimal, sehingga akan terkendala keterbatasan pendanaan. Apalagi, lanjutnya, jika terjadi kebijakan pembatasan premium, maka pembelian langsung akan mempersulit. Ditambah lagi, kalau ada kebutuhan mendadak seperti kilang rusak, maka memerlukan pembelian melalui trader. (*)

Puailiggoubat

NO. 240, 15 - 31 Mei 2012

22

Susah Didapat, Harga BBM Tinggi Tak Masalah Langkanya BBM membuat masyarakat terpaksa membeli bensin eceran dengan harga Rp11 Ribu per liter.

FOTO:IRMAN JOHN/PUAILIGGOUBAT

Irman Jhon

ika nelayan atau warga daerah lain kesulitan mendapatkan bahan bakar (BBM) untuk perahu mesinnya (lazim disebut boat di Mentawai-red), tidak demikian di Dusun Pasapuat Desa Saumanganya Kecamatan Pagai Utara. Mereka dengan mudah mendapat BBM karena adanya pasokan yang datang dibawa kapal dari Padang. Rata-rata kapal tersebut membawa 3 ton premium dan 1 ton minyak tanah. Sudah hampir satu tahun ini kapal tersebut memasok BBM untuk warga setempat. Rino, penjual BBM yang bekerjasama dengan pemilik kapal mengatakan, mereka bisa beroperasi dua hingga tiga trip setiap bulan. “Kami bekerja sama dengan pemilik kapal untuk membawa minyak dari Padang, BBM ini kami beli di SPBU Padang,” kata Rino 3 Mei lalu. Premium atau bensin dibeli Rino seharga Rp6 ribu hingga Rp7 ribu tiap liter sedang sewa kapal tiap trip Rp4 juta dan konsumsi Rp1,5 juta sehingga

J

Pemerintah Segera Berlakukan Ketentuan DP Kendaraan JAKARTA - Pemerintah tetap akan memberlakukan ketentuan besaran minimal down payment (DP/uang muka) untuk pembelian kendaraan bermotor. “Bapepam-LK tidak akan mengubah ketentuan yang sudah ada dan ditetapkan,” kata Kepala Biro Pembiayaan dan Penjaminan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) Mulabasa Hutabara, seperti dikutip dari situs kementerian keuangan, 15 Mei lalu. Ia memaparkan, ketentuan tersebut telah melalui berbagai proses, seperti survei tentang ketentuan DP ke berbagai wilayah dengan tarif yang beragam. “Sebelum kita membuat ketentuan ini, kita melakukan survei dengan menggunakan ketentuan DP mulai dari 10 persen hingga di atas 20 persen,” kata Mulabasa. Pengkajian ketentuan tersebut juga merupakan upaya untuk mewujudkan industri pembiayaan kendaraan bermotor yang sehat seiring dengan pertumbuhan industri yang terus meningkat. Terkait rencana pemberlakuan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 43/PMK.010/2012 yang pada Juni 2012, pada tiga bulan pertama Bapepam-LK akan memantau efektivitas ketentuan tersebut. Bahkan jelang diberlakukannya PMK tersebut, terdapat 43 permohonan pembukaan cabang lembaga pembiayaan (perusahaan multifinance). (*)

KIOS BBM - Kios BBM di Pasapuat harga jual BBM per liter di Pasapuat menjadi Rp11 ribu. “Tingginya harga karena harga beli kami di Padang juga tinggi termasuk biaya operasional tiap trip, dalam satu liter modalnya Rp9 ribu dan kami hanya mengambil untung Rp2 ribu per liter,” kata Rino. Meski harganya cukup tinggi disbanding harga eceran yang ditetapkan pemerintah, Rino mengatakan BBM yang dijualnya bisa melayani

kebutuhan 50-an perahu atau boat warga. “Sebab susah bagi warga membeli BBM di Sikakap,” katanya. Meski hingga kini tidak memiliki surat izin usaha, Rino akan tetap melanjutkan usaha penjualan BBM ini. Ia berpendapat, pengurusan izin di Tuapijat bisa menghabiskan uang Rp4 juta hingga Rp6 juta. “Lebih baik dijadikan modal,” katanya. Menurutnya, jika bisa mendapatkan BBM dari Sikakap dan

bukan dari Padang, ia bisa menjualnya ke masyarakat Rp8 ribu per liter. Sementara salah seorang nelayan Pasapuat Addit mengatakan nelayan di daerahnya terbantu karena tidak perlu lagi takut kehabisan BBM. “Sekalipun harganya tinggi kami masih dapat bersyukur tidak kehabisan stok BBM buat mesin boat, kalau tidak dengan cara seperti ini maka kami khususnya nelayan tidak dapat melaut lagi,” katanya. (o)

Rakit Menjadi Sumber Pendapatan SIKAKAP - Minimnya fasilitas jembatan yang menghubungkan antar dusun di Mentawai membuat moda transportasi rakit menjadi salah satu alternatif warga untuk menyeberang. Namun mahalnya ongkos rakit menjadi keluhan tersendiri bagi masyarakat. Di Dusun Muarataikako Desa Taikako Kecamatan Sikakap, rakit menjadi moda penyeberangan karena jembatan yang biasanya digunakan warga dibangun baru. Namun pembangunan jembatan yang dimulai 2011 lalu terhenti sebelum bisa digunakan lagi. Awalnya pihak kontraktor menyediakan rakit gratis dan dua operator bagi warga menyeberang, namun seiring waktu warga dipungut bayaran oleh operator rakit. Ongkos yang diminta Rp10 ribu tiap kali jalan. “Sebelumnya jasa rakit tidak

dipungut biaya karena tukang rakit digaji kontraktor yang membuat jembatan, tapi kini warga dipungut ongkos karena tukang rakit tidak lagi digaji,” kata Perdamis, warga setempat, 10 Mei lalu. Daus Sakerebau, warga setempat, mengeluhkan sikap pemerintah yang lamban menyelesaikan persoalan pembangunan jembatan yang terbengkalai. “Mestinya pemerintah dusun, desa dan camat melirik hal ini, apa salahnya membuat jembatan darurat agar masyarakat terbebas dari pemerasan seperti ini,” katanya. Moda transportasi rakit juga menjadi alternatif penyeberangan di Dusun Cempungan Desa Matobe. Jasa rakit popular setelah jembatan penghubung dua dusun ambruk banjir, 21 April lalu. Namun biaya yang dipungut untuk menyeberang lumayan besar

khususnya untuk kendaraan roda dua, sekali angkut ditagih bayaran Rp10 ribu hingga Rp20 ribu. Pemilik rakit yang menolak menyebutkan namanya kepada Puailiggoubat mengatakan besar-nya biaya penyeberangan khusus untuk motor karena besarnya resiko yang ditanggung. “Sebab kalau kendaraannya rusak atau jatuh menjadi tanggung jawab kami,” kata pemilik rakit. Ia mengatakan, dalam sehari bisa menyeberangkan puluhan motor bahkan khusus setiap Rabu bisa mencapai 200 motor karena hari itu jadwal warga belanja ke Sikakap. Bisa dibayangkan penghasilannya jika satu motor ditarik bayaran Rp10 ribu hingga Rp20 ribu. Namun sejak 7 Mei lalu, rakit tidak lagi jadi pilihan karena jembatan yang dibangun melalui dana PNPM MP sudah hamper rampung dan sudah bisa digunakan. (imj)


23 Puailiggoubat

BUDAYA

NO. 240, 15 - 31 Mei 2012

A

man Taoi adalah seorang bapak yang mempunyai tiga orang anak. Dia tinggal di sebuah kampung di Simatalu pada zaman dulu. Anak pertamanya laki-laki bernama Lanjaumanai, anak keduanya perempuan bernama Aluo, dan anak ketiganya laki-laki bernama Pagetasabbau. Si bungsu Pagetasabbau dikenal memiliki kesaktian. Dari Aluo, yang telah ditinggal mati suaminya, Aman Taoi mempunyai tiga orang cucu. Dua orang laki-laki dan seorang perempuan. Anak bungsu Aluo adalah seorang laki-laki bernama Si Bokbong. Dia sering diajak pamannya Si Pagetasabbau pergi ke ladang. Si Bokbong tahu tentang kesaktian pamannya. Dia sendiri pernah merasakan kesaktian Sang Paman. Dahulu hampir seluruh tubuh Si Bokbong penuh dengan kudis. Pagetasabbau telah menyembuhkan Si Bokbong dengan kesaktiannya. Sehingga kemudian kudis Si Bokbong sembuh dan dia menjadi pemuda yang tampan. Pada suatu hari, Pagetasabbau dan Si Bokbong pergi ke ladang. Ladang yang dituju itu melewati laut, sehingga mereka memakai sampan. Kletika mereka sampai dekat sebuah tanjung, Si Bokbong ingin menguji kesaktian pamannya sekali lagi. Tanjung itu adalah tanah suku bapaknya Si Bokbong. Ladang yang diwariskan bapaknya juga ada di situ. “Maman, kalau maman memang punya kesaktian, coba pisahkan tanjung itu”, kata Si Bokbong sambil menunjuk ke arah tanjung. “Jangan, nanti Bajak-bajakmu marah. Ladang suku kalian ada di situ. Disana banyak sagu dan makanan untuk anak cucu kalian,” tolak Pagetasabbau. “Tidak apa-apa, Maman. Lakukan saja. Bajak-bajakku tidak akan marah, sebab aku yang meminta

Legenda Pulau Beriloga tanjung itu dipisahkan dari pulau. Aku kan anggota suku mereka dan punya hak juga atas tanjung itu,” rayu Si Bokbong tidak mau menyerah. Pagetasabbau kehilangan akal untuk menolak permintaan keponakannya. Dengan terpaksa dia mengabulkan permintaan Si Bokbong. Pagetasabbau mengeluarkan jejeneng (lonceng kecil yang biasa dipakai sikerei). Dibunyikannya jejeneng itu sambil menyanyikan mantra. ekeu ukkui matta allo bakkat gege’

Tes Mata

sekadar becanda "Tes mata" Seorang pasien sedang di tes matanya oleh dokter,untuk mengetahui jenis penyakitnya. Dokter:gambar apa ini..?.(uang Dollar). Pasien:Uang Dollar. Dokter:gambar uang apa ini...?.(Uang Rupiah). Pasien:Uang Rupiah. Dokter:gambar uang apa ini...?.(Yen Jepang). Pasien:Yen Jepang. Dokter:ya cukup,anda punya penyakit mata akut. Pasien:penyakit mata apa

abak ake’ ipanibo togan sikauma isogai kilibetnu baga nusan beriloga bule’ nupaocania totoinuake’ mongan mataluo, mongan pulaggaijat togan sikauma, togan mumuntogat Saat Pagetasabbau sedang menyanyikan mantranya, tanjung itu mulai retak. Suaranya bergemuruh. Retakan tanjung itu semakin melebar dan akhirnya terpisah sama sekali dari Pulau Siberut. Tanjung yang sudah terpisah itu terus men-

jauh dari Pulau Siberut. Tanjung itu sekarang sudah menjadi pulau sendiri. Pagetasabbau kaget melihat pulau yang berasal dari tanjung itu tidak berhenti bergerak, menjauhi tempat asalnya. “Seedangan tera ekeu! Seedangan tera ekeu!” teriak Pagetasabbau kepada pulau itu sambil membaca mantra. Tetapi pulau itu tidak berhenti. Melihat itu semua, Si Bokbong menangis ketakutan. Dia takut bajak-bajak dan anggota sukunya yang lain marah mengetahui ladang mereka telah berada di tengah lautan. “Tak perlu kau menangisi semuanya. Bukankah itu yang kamu inginkan. Tadi aku telah mengingatkan, nanti Bajak-bajakmu marah. Tetapi kamu malah membohongiku,” kata Pagetasabbau. Mendengar ucapan pamannya yang demikian, bertambah keraslah tangisan Si Bokbong. Tapi Pagetasabbau tak menghiraukannya. Si Bokbong terus menangis, sehingga Pagetasabbau merasa iba dengan keponakannya itu. “Aku tahu betapa sedih hatimu. Sekarang kamu berteriaklah pada pulau itu, hai ladang pergilah jauh ke tengah lautan sana! jelas Pagetasabbau. Si Bokbong melaksanakan apa yang diperintahkan pamannya. Ajaib, setelah ia berteriak demikian, tiba-tiba pulau itu berhenti. Namun pulau itu telah berada jauh dari Pulau Siberut. Pulau itu telah sampai di sebelah selatan Kepulauan Pagai. Konon tumbuhan di pulau itu sama dengan tumbuhan yang ada di ladang orang Siberut. Di Pulau itu juga banyak tupai (loga). Makanya pulau itu dinamakan Pulau Beriloga. Sumber: Kumpulan Cerita Rakyat Yayasan Citra Mandiri Mentawai

Dok...?. Dokter:mata duitan....

Televisi dan Tindak Kekerasan Nanda memberitahukan temannya, Nindi, bahwa televisi memang dapat menimbulkan kekerasan. Nanda: "Televisi memang menimbulkan kekerasan." Nindi: "Kenapa kamu berkata seperti itu?" Nanda: "Karena setiap kali aku ganti channel untuk memindahkan acara berita ke

acara hiburan, maka ayahku akan langsung memukulku." Nindi: "Oooo...."

Basah Suami: "Mah, tolong siramin bunga di halaman dong!" Istri: "Di luar kan lagi hujan pah!" Suami: "Mamah ini gimana sih? Pakai payung dong biar tidak basah!!"

Soto (Tanpa) Ayam Di sebuah warung, ada seorang pembeli yang berantem

dengan pedagang soto karena merasa ditipu: Pembeli: “Bang, pokoknya saya tidak mau bayar!!” Penjual: “Loh, kamu makan disini ya harus bayar!!” Pembeli: “Ngapain saya harus bayar, abang udah nipu saya!” Penjual: “Nipu bagaimana??” Pembeli: “Lha ini, katanya soto ayam tapi kagak ada ayamnya sama sekali..” Penjual: “Emangnya kalau kamu beli jambu monyet, ada monyetnya?!”

Suara Daun Yuafriza

Kurang Sigap

B

ahwa Mentawai diramal akan mengalami gempa besar yang kemungkinan diikuti tsunami, kita semua sudah tahu. Sejak lama para ahli telah memperingatkan adanya potensi ancaman itu, bahkan jauh sebelum tsunami menerjang Pulau Pagai, 25 Oktober 2010 yang menyebabkan hampir 500 jiwa meninggal. Apakah pelajaran yang bisa kita ambil dari kejadian yang tragis itu ? Hampir dua tahun setelah tsunami yang sesungguhkan mengejutkan masyarakat itu, praktis belum terlihat kesiapsiagaan yang dibangun Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai. Selain hanya memprogramkan pembuatan jalanjalan evakuasi melalui dana PNPM MP dan P2D Mandiri. Sudah sejauh mana pemerintah membangun sistem peringatan dini bagi masyarakat ? Sudahkah ada SOP untuk emergency respon? Sejauh mana perangkat pemerintah terendah tingkat dusun mempersiapkan emergency respon? Semuanya belum terjawab selain keluhan soal minimnya sumberdaya yang dimiliki di Badan Penanggulangan Bencana daerah Mentawai. Sistem peringatan dini sangat penting dibangun meskipun berbeda dari sistem yang dibangun di Padang misalnya. Penggunaan sirene mungkin tidak efektif di Mentawai mengingat daerahnya terpisah-pisah oleh lautan. Membangun sistem peringatan dini berbasis kearifan lokal tentu bisa lebih digali misalnya penggunaan lonceng gereja saat gempa terjadi. Sistem informasi terpadu harus dibangun untuk memberikan informasi terkini dan terfaktual kepada masyarakat sesaat setelah gempa dan kemungkinan akan adanya ancaman tsunami. Selain peringatan dini, emergency respon harus dipersiapkan. Misalnya regu-regu SAR terlatih hingga tingkat dusun, sarana kesehatan memadai, gudang logistik dan ransum serta sarana transporatsi yang lengkap mengingat Mentawai daerah kepulauan yang beberapa daerahnya tidak bisa ditempuh melalui jalur darat. Untuk membangun semua itu dibutuhkan kemauan yang keras dan dukungan anggaran yang besar baik dari jajaran Pemerintah Kabupaten Mentawai dan DPRD Mentawai. Meski saya yakin masyarakat Mentawai jauh lebih siap, lebih mandiri dalam menghadapi bencana, tapi tugas pemerintahlah membangun kesiapsiagaan untuk mengurangi dampak resiko sebagai upaya melindungi masyarakatnya sendiri.**


Puailiggoubat 24

Lingkungan

Banjir selama tiga hari menyebabkan ratusan rumah di Sikabaluan dan Muarasiberut tergenang air. Pelaksanaan ujian akhir tingkat SD juga berlangsung ditengah banjir.

B

anjir yang disebabkan pasangnya air laut (rob) merendam 365 rumah, dan infrastruktur lainnya di tiga dusun, Desa Sikabaluan Kecamatan Siberut Utara, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Minggu 6 Mei lalu. Camat Siberut Utara Sandra Oktavia mengatakan, banjir setinggi satu meter tersebut merendam 200 unit rumah di Dusun Muara, 150 unit rumah di Dusun Nang-Nang, dan 15 rumah di Dusun Pokai. Banjir juga menggenangi satu Kantor Kecamatan Siberut Utara, Puskesmas Sikabaluan, SDN 09 Siberut Utara, SMP Negeri 1 Siberut Utara, TK Kecamatan, TK Bunda, Kantor Cabang Dinas Pendidikan, Kantor Koramil, satu unit masjid dan satu unit gereja. “Tidak ada laporan korban dalam peristiwa ini,” katanya. Berdasarkan pantauan Puailiggoubat, banjir terjadi pukul 06.30 WIB dan membuat aktivitas masyarakat jadi terganggu. Warga juga terlihat menyelamatkan barang-barang mereka dengan memindahkannya ke tempat yang lebih tinggi. Air menggenangi rumah hingga sekitar 40 sentimeter. Sementara, anak-anak

memanfaatkan banjir untuk bermain sambil mandi-mandi. Air baru surut sekitar pukul 10.00 WIB dan warga mulai membersihkan bekas banjir di dalam rumah mereka. Peristiwa ini terjadi selama tiga hari, sejak Minggu hingga Rabu mulai pukul 06.30 WIB saat warga hendak memulai aktivitas mereka. Banjir itu juga terjadi bertepatan dengan pelaksanaan Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional (UASBN) bagi siswa SD di Sikabaluan. Meski menjawab soal ujian di tengah banjir, para siswa tetap berambisi mengikuti ujian. Ujian yang berlangsung pukul 08.00 10.00 WIB dan dipusatkan di dua lokasi yakni SDN 09 Sikabaluan dan SMPN 1 Siberut Utara berlangsung tertib dan lancar. Petrus Kurung Ogok, Ketua Penyelenggara II UASBN Kecamatan Siberut Utara mengatakan, ujian itu diikuti 124 peserta dari 128 siswa yang terdaftar. Para siswa itu merupakan siswa dari sekolah dasar yang ada di Siberut Utara seperti dari Malancan, Sigapokna, Sotboyak, Muarasikabaluan, Malancan, Sirilogui, Cimpungan dan Monganpoula. “Dari hari pertama hingga hari kedua penyelenggaraan ujian, air pasangnya masih tetap sama sehingga guru sebagai panitia, pengawas dan siswa tidak bisa menggunakan sepatu saat pelaksanaan ujian karena ruangan ujian dan ruangan panitia terendam banjir, sementara 4 orang siswa tidak hadir,” kata Petrus. Peristiwa banjir rob terparah pernah melanda Dusun Dusun Muara pada tahun 2006 lalu. Saat itu, sebanyak 15 kepala keluarga yang tinggal di pesisir pantai terpaksa direlokasi. Namun karena tidak adanya lahan kosong yang jauh dari lokasi banjir,

No. 240, 15 - 31 Mei 2012

mereka direlokasi pemerintah setempat hanya berjarak sekitar 200 meter dari bibir pantai. Sementara, kawasan perelokasian warga itu saat ini juga masih tergenang air saat air laut pasang. Selain di Sikabaluan, banjir juga melanda ratusan rumah di Desa Muarasiberut Kecamatan Siberut Selatan sehari sebelumnya. Menurut Asril, salah seorang warga setempat, air masuk ke rumah warga hingga sekitar 40 sentimeter. Menurut Asril, banjir rob memang terjadi tiap tahun dan biasanya akan lebih besar saat memasuki musim kepiting di pertengahan tahun. Wardin, warga lain menambahkan, rumahnya biasanya tidak digenangi air saat pasang laut. Namun saat air meluap pada Selasa 8 Mei lalu, air masuk ke dalam rumahnya hingga setinggi sekitar 10 sentimeter. Pertahankan Resapan Air Direktur Eksekutif Walhi Sumatra Barat Khalid Saifullah menilai, cara yang dapat dilakukan untuk mengantisipasi

Khalid Saifullah luapan banjir rob bukan hanya harus merelokasi warga yang tinggal di pesisir. Masyarakat pesisir justru tidak bisa dipindahkan dari laut karena mereka tergantung dari hasil laut itu sendiri untuk memenuhi kebutuhan ekonomi. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah membangun masyarakat pesisir yang mampu beradaptasi dengan lingkungan karena perubahan iklim tidak bisa dicegah. “Jika masyarakat hendak memba-

ngun rumah, sebaiknya ditinggikan agar saat terjadi banjir, air tidak masuk ke rumah, karena mereka sudah mengetahui karakteristik daerah mereka,” katanya. Untuk mendukung penyelamatan warga pesisir dari banjir rob, Syaiful berharap pemerintah bisa melanjutkan konservasi yakni dengan cara mempertahankan lahan yang telah ada sebagai tempat resapan air. “Jangan sampai lahan seperti rawa beralih fungsi sehingga tidak ada lagi tempat untuk menampung luapan air,” katanya. Cara lain yang dapat dilakukan adalah dengan cara membangun danau buatan untuk menampung air laut yang sampai daratan. Selain itu, pencegahan banjir rob ini juga dapat dilakukan dengan cara membangun tanggul di kawasan pantai. “Jika memang harus relokasi, itu sudah merupakan pilihan akhir,” katanya. (bs/gsn/apr)

UJIAN NASIONAL - Pelajar SD mengikuti Unjian Akhir Sekolah Berstandar Nasioanl (UASBN) ditengah banjir


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.