Edisi 241

Page 1

SAJIAN UTAMA

LIPUT RAZIA KAFE, JURNALIS DIPUKULI

LIMA RUMAH WARGA MADOBAG TERBAKAR

4

MENTAWAI NEWS

5

MENTAWAI NEWS

Tabloid Alternatif Dwimingguan

Puailiggoubat Untuk Kebangkitan Masyarakat Mentawai

15

No

1- T . 2 14 a 4 Ju hun 1 ni X 20 12

HARGA ECERAN RP 3000

PENGECER JANGAN LAGI MAINKAN HARGA


Puailiggoubat NO. 241, 1 - 14 Juni 2012

Uggla Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai Masitiddou ratambah iginia BBM ka BPH Migas barania ka Februari 2012 silelepak, tapoi panindougat nenda tak pei araalegi. - 4

Lima lalep ka Madobag ilabok, telu sirimanua sipasimamatei akek alutet iorak - 5

Dari Re daksi Pembaca Pualiggoubat yang setia. Bulan Juni ini merupakan bulan yang ditunggu-tunggu para siswa SMA dan SMP yang mengikuti ujian akhir nasional. Cemas apakah lulus atau tidak ujian, khawatir apakah nilainya bagus atau cuma pas- pasan saja. Kekhawatiran bertambah bagi lulusan SMA, apakah akan lanjut ke perguruan tinggi, jikav lanjut, adakah biayanya, jika tidak, apa yang akan dikerjakan? Bagi anak-anak muda Mentawai yang akan melanjutkan ke perguruan tinggi, ikutilah passionmu dalam memilih jurusan bangku kuliah. Sesuaikan dengan minat dan bakat, ikuti kata

2

Menanti Hasil UN hati. Sebab kelak jika bekerja, maka bekerja sesuai dengan hobi akan membuat kita tidak terasa bekerja. Bagi yang tidak menyambung ke bangku kuliah, jangan berkecil hati, masih banyak kesempatan mengembangkan diri tanpa harus kuliah. Begitu banyak peluang di Mentawai, misal menjadi guide turis. Untuk itu tentu perlu bekal berbahasa Inggris. Atau menjadi penulis wisata, budaya dengan menulis di blog misalnya. Atau peluang lain berwira usaha. Yang terpenting, jangan menyerah! Redaksi

Kejuaraan Selancar International nene’ rakaroni ibailiu masibaraake pubulaganan ka Pagai siorak tsunami ka rura 2010 silelepak. - 6 Enungan siaili akek ka Dusun Berkat makatai, katainia enungan kalulut eenunginia kendaraan sipasiuukkan loinak - 8 Raliput razia Café, jurnalir rabobok samba galajetda tai jurnalibarania ka kamera samba kaset ra raurau samba rapakatai - 15 Hasil UN SMA dan SMP ka Mentawai tugorosot kek rabanding akek nia ka rura silelepak - 18 Disperindagkop matonem bagatda program KUR tak rapakatai - 22 COVER DEPAN: 1 FOTO:BAMBANG/PUAILIGGOUBAT 1 DESAIN: SYAFRIL TABLOID ALTERNATIF DWIMINGGUAN

Puailiggoubat

Bantu Dusun Matoninit Yth Camat Sikakap, Mengapa kami warga di Trans Dusun Matoninit Jaya, desa Taikako selalu dianaktirikan oleh kepala desa kami dalam program pembangunan P2D Mandiri? Mohon Dusun Matoninit dibantu Bu Camat, agar kami juga merasakan pembangunan. 081267286759

Bumen Dijadikan Mata Pelajaran Yth Kepala Dinas Pendidikan Mentawai

Sebagai generasi muda mentawai, saya berharap Budaya Mentawai dapat dijadikan sebagai mata pelajaran di sekolah SD, SMP dan SMA. Tujuannya agar kami sebagai generasi muda Mentawai mengetahui seperti seperti apa budaya kami sehingga kami tidak kehilangan jati diri. Mohon juga ada kami diajarkan turu’ Mentawai, lagu khas mentawai, membuat kerajinan tangan,dll. Harapan saya, UMA di Sikakap bisa dibangun sehingga budaya Mentawai khususnya di wilayah sikakap tidak punah. Sura Sabeu! 082169646036

Terbit setiap tanggal 1 dan 15

ISSN: 1412-9140 PENERBIT: Yayasan Citra Mandiri PEMIMPIN UMUM/USAHA: Roberta Sarogdog PEMIMPIN REDAKSI: Yuafriza DEWAN REDAKSI: Roberta Sarogdog Rus Akbar Saleleubaja REDAKTUR: Rus Akbar Joni Aswira Putra Syafril WARTAWAN DAERAH: Gerson Merari Saleleubaja (Muara Siberut) Bambang Sagurung (Sikabaluan) Rapot Pardomuan (Sipora) Irman Jhon (Sikakap) Rinto Robertus (Saibi) Ferdinan Salamanang (Sikakap) Patrisius Sanene’ (Padang) Daud Siribere (Siberut Barat) Legend Satoinong (Siberut Selatan) DISTRIBUTOR DAERAH: Arsenius Samaloisa (Sioban) Gerson (Siberut Selatan) Bambang (Siberut Utara) Juanda (Siberut Barat)

Tarif Iklan Puailiggoubat

ALAMAT REDAKSI DAN USAHA: Jl. Kampung Nias 1 No. 21, Padang. Telp (0751) 7877373 - Fax. (0751) 35528 REKENING: Bank Nagari Cabang Pembantu Niaga, Padang No.2105.0210.0207-1 PENCETAK: PT Riau Graindo, Pekanbaru (Isi di luar Tanggung Jawab Percetakan). Wartawan Puailiggoubat selalu dilengkapi Kartu Pers dan (sesuai Kode Etik Jurnalistik) tidak dibenarkan menerima suap (‘amplop’) dari narasumber.

www.puailiggoubat.com

CATATAN: Biaya Iklan sudah termasuk PPn 10 persen sesuai UndangUndang Nomor 42 Tahun 2009 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa.


3

Puailiggoubat

Puailiggoubat

NO. 241, 1 - 14 Juni 2012

NO. 229, 15 - 31 Desember 2011

7

DERITA MASYARAKAT MENTAWAI

HARGA MAHAL SUDAH BIASA… Saya menduga, tangki motor saya telah disedot orang untuk mengambil bensin,” kata Rapot mengisahkan

Tim Redaksi

uatu pagi di penghujung 2011, Rapot Pardomuan, jurnalis Pualiggoubat di Tuapeijat kaget mendapati tangki sepeda motornya hampir kosong. Padahal malam hari saat motornya diparkir di teras rumah, tangki bensin (premium) dalam keadaan penuh. “Saya menduga, tangki motor saya telah disedot orang untuk mengambil bensin,” kata Rapot mengisahkan kejadian lima bulan lalu. Pengalaman sama menimpa Alisman, Kepala Dusun Pasapuat, Pagai Utara, April 2012 lalu. Alisman mengunjungi rumah temannya di Mabulaubuggei, Desa Saumanganya untuk bertakziah. Ia memarkir motor agak jauh dari rumah duka. Tak lama berselang, Alisman pulang. Namun saat berangkat pulang, ia menemui tangki bensinnya hampir kering. Begitulah sekilas gambaran kehidupan masyarakat Mentawai mulai dari Pulau Siberut, Sipora hingga Pagai, kondisinya nyaris seragam. Tingginya pertumbuhan sepeda motor membuat kebutuhan bensin meningkat namun keberadaannya langka di pasaran. Jadi membeli bensin dengan harga diatas Rp10 Ribu adalah hal biasa bagi masyarakat di sana.

S

Jadi meskipun bahan bakar minyak (BBM) yang dijual termasuk subsidi, harga yang dibeli masyarakat termasuk non subsidi. “Kalau benar bersubsidi harus turunkan harga jangan seenaknya, setidaknya harga paling mahal itu Rp8.000 per liter sudah lumayan itu, bukan Rp10 Ribu itu sangat mahal,” kata Reynol Siritoitet, warga Dusun Masoggunei, Desa Saibisamukop, Kecamatan Siberut Tengah pada Puailiggoubat, 18 Mei lalu. Hal senada diutarakan Hakim Sageileppak, warga Muara.Ia heran BBM bersubsidi harganya Rp10 Ribu. “Kita mengerti juga harga yang diterapkan itu karena biaya angkutnya, setidaknya Rp8.000 itu sudah membantu kita,” katanya. Camat Siberut Tengah Jarson Sauddeinuk yang juga penjual BBM bersubsidi tersebut mengakui bahwa BBM yang dijual adalah bersubsidi untuk jatah Siberut Tengah. “Minyak yang dijual itu bersubsidi sebanyak satu ton untuk jatah kita, dan harganya yang Rp10 Ribu per liter diberikan karena upah ongkosnya untuk membawanya dari Siberut Selatan,” katanya. Sementara di Dusun Puro, Desa Muarasiberut, Kecamatan Siberut Selatan kebutuhan minyak bensin dibatasi pembelian, satu kepala keluarga

FOTO:BAMBANG/PUAILIGGOUBAT

ANTRE - Antrian BBM di pangkalan Pokai hanya boleh 10 liter, lewat dari itu tidak diperbolehkan. Pendistribusian bensin dilakukan secara serentak dan langsung oleh masyarakat yang dipimpin kepala dusun dan tokoh masyarakat. Untuh jatah warga Puro, bensin mereka jemput di pangkalan milik Rasyidin Syaiful yang telah disepakati sebelumnya. Jakobus Sakaliou, koordinator pendistribusian bensin di Puro pada Puailiggoubat, 19 Mei lalu, menyebutkan pembatasan penjualan bensin ke masyarakat disebabkan pasokan bensin yang masuk ke Siberut Selatan terbatas. “Bukan tak mau jual sebanyak-banyaknya, namun pasokan yang tidak memaFOTO:BAMBANG/PUAILIGGOUBAT

ANTRE Antrian BBM di pangkalan pokai

dai,” katanya. Alasan pendistribusian dilakukan langsung ke dusun karena banyaknya keluhan dari masyarakat karena disinyalir ada permainan oknum pangkalan yang mengurangi jatah bensin. “Kalau dulu masyarakat yang beli langsung ke pangkalan yang telah ditentukan, namun belakangan ketahuan oknum pangkalan tak menjual semua bensin,” katanya. Kalau dulu jatah di Puro hanya 1 ton, kali ini mereka dapat 2 ton. Jakobus mengaku jatah per keluarga sebanyak 10 liter tak mencukupi karena beberapa masyarakat yang memakai speedboat (perahu mesin) membutuhkan paling sedikit 30 liter. Untuk 1 liter bensin mereka jual Rp7 Ribu, harga itu dinaikkan Rp1.000 dari Rp6 Ribu per liter untuk menutupi biaya transportasi. Laban Siriparang, tokoh masyarakat Puro yang mengawasi distribusi bensin menyebutkan distribusi melalui dusun lebih efektif karena masyarakat butuh bensin bisa dapat semua dan terlayani dengan cepat. “Ditambah lagi masyarakat tak dicurangi oleh pangkalan,” katanya. Camat Siberut Selatan Tambunan Lumban Raja, mengatakan sebenarnya penjualan bensin tak dibatasi berapa pun jumlahnya, hanya saja pengaturan diserahkan ke masyarakat di tingkat dusun untuk menyesuaikan kebutuhan seluruh warga. “Semua pengaturan ada di masyarakat, kalau ada pembatasan jumlah tentu hal itu sudah pertimbangan masyarakat agar semua kebagian,” katanya 21 Mei lalu. Pendistribusian bensin melalui

dusun masing-masing dirasa lebih efektif ketimbang langsung ke pangkalan, karena warga tak perlu berdesakan dan antre lama. “Kalau dulu warga harus antre 2 sampai 4 jam hanya untuk dapat bensin 5 liter, itu pun jerikennya hilang, repotkan,” katanya. Ia mengaku jumlah kuota bensin bersubsidi untuk Kecamatan Siberut Selatan memang jauh dari cukup. Untuk saat ini kuota yang masuk hanya 20 ton dalam 1 trip selang dua kali dalam seminggu yang dibagi rata ke empat pangkalan yang ada. “Kalau dihitung totalnya dalam sebulan hanya 40 ton,” ujarnya. Angka ideal untuk kecamatan Siberut Selatan khusus bensin dalam sebulan minimal 80 ton. “Kalau jumlah itu tersedia maka tak akan ada kelangkaan bensin lagi,” katanya. Untuk mengatasi permainan dalam distribusi bensin subsidi, pihaknya selalu melakukan pemeriksaan ke tiap pangkalan saat BBM dikirim oleh Agen Premium Minyak Tanah dan Solar (APMS) masuk ke Siberut Selatan. Selain itu ia menegaskan bahwa di Kecamatan Siberut Selatan yang dijual para pengecer nakal dengan harga Rp10 Ribu hingga Rp15 Ribu per liter dengan alasan bensin nonsubsidi adalah bohong. “Itu bukan bensin nonsubsidi tapi bensin ilegal,” tegasnya. Lanjutnya, pihaknya telah mengusulkan penambahan kuota BBM melalui Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Kepulauan Mentawai. “Itu butuh proses kita tunggu saja,” katanya. (rr/gsn/rus/oca)


4

Puailiggoubat

SAJIANUTAMA

NO. 241, 1 - 14 Juni 2012

Semakin meningkatnya kebutuhan BBM di Mentawai terutama tingginya pertumbuhan pengguna sepeda motor dan untuk memenuhi kebutuhan pemilik perahu mesin (speedboat), Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai telah mengajukan penambahan kuota BBM kepada Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas sejak Februari 2012 lalu, namun usulan itu belum direspon.

PENGECER JANGAN LAGI MAINKAN HARGA

USULKAN KUOTA BBM DITAMBAH FOTO:BAMBANG/PUAILIGGOUBAT

ANTRE Antrian BBM di pangkalan Pokai

Tim Redaksi

K

epala Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kabupaten Ke-

pulauan Mentawai Elisa Siriparang, mengatakan dari hasil pendataan yang dilakukan untuk kebutuhan premium (bensin) di Mentawai 1.236.249 Kiloliter per bulan, dan solar sebanyak 305.438 Kiloliter per bulan. Namun untuk sampai bulan Mei 2012, belum ada tanggapan dari BPH Mingas. “Sampai saat ini belum ada tanggapan dari pusat, kita akan terus perjuangkan soal ini, sebab masyarakat sudah sangat menderita masalah BBM ini,” katanya pada Puailiggoubat, 31 Mei lalu. Dari data Disperindakop dan UMKM, tiap bulan Agen Premium Minyak Solar (APMS) menyalurkan bensin sebanyak 274 Kiloliter per bulan, sementara solar sebanyak 134 Kiloliter

per bulan. BBM disalurkan ke Tuapeijat, Sikabaluan, Siberut, Sioban dan Sikakap. “Kondisi saat ini tidak lagi mencukupi kebutuhan masyarakat dan pemerintah, kalau usulan dipenuhi maka kelangkaan BBM di Mentawai tidak terjadi dan pengecer tidak lagi memainkan harganya,” katanya. Sementara menunggu disetujuinya usulan penambahan kuota BBM, Pemkab Mentawai membentuk tim pengawas di setiap kecamatan yang terdiri dari unsur camat, polisi dan TNI. Tim ini sudah mendapat SK dari Bupati Mentawai Yudas Sabaggalet, hanya saja kerjanya belum maksimal. “Tim ini belum bekerja maksimal untuk menjaga harga di level masyarakat, kita meminta ini harus dilakukan pemantauan, kalau ada yang nakal ya

ditindak,” kata Elisa. Tim ini sesungguhnya harus mengawasi harga BBM di daerah masingmasing sesuai SK Bupati Mentawai Yudas Sabaggalet nomor 188.45-2 tahun 2012 tertanggal 21 Desember 2011 dan berlaku 13 Januari 2012, mengatur Harga Eceran Tertinggi (HET) BBM khususnya premium senilai Rp6 Ribu per liter. Jadi menurut Elisa, seharusnya harga BBM di Mentawai harus sesuai SK Bupati sebab tidak ada BBM non subsidi yang masuk ke Mentawai. Jika ada yang menjual seharga BBM non subsidi, berarti BBM tersebut illegal karena pengecer membelinya di pangkalan. Ditambahkannya, apabila mereka membeli di pangkalan seharga Rp6.000 per liter, maka untuk level pengecer hanya diperbolehkan menjual Rp6.500 FOTO:GERSON/PUAILIGGOUBAT

per liter bukan Rp10 Ribu per liter. “Ini sudah keterlaluan,” katanya. Sejauh ini, daerah yang sudah cukup bereaksi terhadap tingginya harga BBM adalah Siberut Utara. Tim pengawas meminta setiap kapal pengangkut BBM melapor dulu. “Kita meminta setiap kapal masuk dan pendistribusian BBM bersubsidi masuk dan dilakukan di pangkalan dilaporkan agar kita bersama muspika melakukan pemantauan langsung ke lokasi,” kata Sandra Oktavia, Camat Siberut Utara pada Puailiggoubat, Selasa, 22 Mei lalu. Laporan yang harus diberikan kepada tim pengawas berupa kuota yang masuk dan daftar pendistribusiannya. “Kita berharap dengan surat kita ini ada tanggapan dengan diberikannya laporan setiap BBM masuk,” katanya. Berdasarkan pantuan Puailiggoubat di Sikabaluan, penjualan BBM di pangkalan harganya memang tidak melebihi dari HET (Harga Eceran Tertinggi) sesuai dengan SK bupati

Mentawai, Yudas Sabaggalet. Premium dijual Rp6 Ribu per liter, solar Rp6 Ribu per liter dan minyak tanah Rp4.500 per liter. Namun di tingkat pengecer yang jaraknya dari pangkalan 1 hingga 8 Kilometer sudah menjual Rp10 Ribu hingga Rp12 Ribu per liter. Terlebih pengecer yang ada di luar Desa Sikabaluan. Sikap pengecer yang menjual BBM diluar batas kewajaran belum mendapat sanksi tegas baik dari pihak penegak hukum maupun dari pihak pangkalan sendiri. Namun Burian, pemilik pangkalan BBM di Dusun Pokai, Desa Sikabaluan meminta masyarakat melapor jika ada pengecer yang menjual melebihi Rp8 Ribu per liter. Pendistribusian BBM khususnya jenis bensin dan minyak tanah oleh pihak pangkalan masih diwarnai dengan antrean panjang masyarakat yang masing-masing diberikan jatah 10 liter dengan mengambil kupon yang telah disediakan pemilik pangkalan. “Lebih baik antrean dengan harga yang Rp6 ribu per liter dari pada beli sama pengecer yang menjual dengan harga Rp10 Ribu hingga Rp12 Ribu per liter,” kata Yudas, salah seorang warga. Sementara untuk jatah atau pasokan BBM bersubsidi di pangkalan Pokai diakui Burian tidak menentu. “Tergantung dari daya beli masyarakat. Percuma kita memasok banyak tapi kalau tidak terjual habis dan tidak tepat sasaran kita yang rugi,” katanya. Rata-rata dalam sebulan untuk premium, solar, minyak tanah, masingmasing 10-15 ton yang akan dibagikan di enam desa yang ada di Kecamatan Siberut Utara yaitu Desa Sikabaluan, Malancan, Sirilogui, Monganpoula, Sotboyak, Bojakan. Juga di desa lainnya diluar kecamatan Siberut Utara yaitu Desa Sigapokna dan Simalegi, Simatalu Kecamatan Siberut Barat. (bs/rus/oca)

Pertamina: Kuota BBM Mentawai 274 Kiloliter premium dan 134 Kiloliter Solar BBM Buruh angkut kapal di pelabuhan Muara Siberut menggulingkan drum BBM menuju pangkalan

PADANG - Sales Representatif Retail (SLR) Pertamina Wilayah VIII Sumatra Barat, Ziko Wahyudi mengatakan, Kuota bahan bakar minyak bersubsidi di Mentawai berdasarkan surat pengajuan bupati adalah 274 Kiloliter premium dan 134 Kiloliter solar. Sejauh ini belum ada perubahan pengajuan baru. Untuk harga BBM di Mentawai, Pertamina hanya mengawal atau memantau harga dari Agen Pengecer Minyak dan Solar (APMS) ke pangkalan, tidak boleh lebih dari harga resmi Rp4.500 per liter. Untuk harga di pangkalan ke pengecer, harga sudah ditetapkan berdasarkan SK Bupati Mentawai Yudas Sabaggalet Rp6.000 per liter. Jika harga tinggi terjadi dari pangkalan ke warga atau pengecer, bukan tanggung jawab Pertamina. Namun jika pihak APMS sengaja menaikkan harga ke pangkalan, baru Pertamina tanggung jawab menindak. (Joni)


5

Puailiggoubat NO. 241, 1 - 14 Juni 2012

615 Ton Raskin Tiba di Sikakap SIKAKAP--Jatah beras miskin (raskin) sebanyak 615 ton untuk Kecamatan Sikakap, Pagai Utara, Pagai Selatan, Sipora Selatan dan Sipora Utara sampai di dermaga Sikakap, 25 Mei lalu. Beras murah untuk rakyat itu diangkut menggunakan KM Sumber Makmur dan KM. Karya Makmur yang merapat di dermaga Sikakap dengan waktu bersamaan. “Jumlah muatan kapal sebanyak 615 ton, termasuk jatah Kecamatan Sipora Utara dan Kecamatan Sipora Selatan, untuk tiga kecamatan di pulau Pagai ini, berjumlah 416.175 kilogram,” kata Buyung. Staf Dinas Sosial kabupaten Kepulauan Mentawai Horma Bilsan yang ikut mengawal pengangkutan raskin dari Padang, mengatakan beras tersebut untuk memenuhi jatah masyarakat miskin Kabupaten Kepulauan Mentawai periode Januari hingga Mei 2012.

“Kami akui, kedatangan raskin untuk triwulan pertama sangat terlambat karena biasanya pasokan beras bulog diimpor dari Thailand atau Vietnam. Stok beras di negara tersebut tidak mampu untuk mencukupi permintaan bulog,” katanya. Raskin kali ini berasal berbagai kabupaten di Provinsi Sumatera Barat. Dua kapal tersebut bertolak dari dermaga di Painan, bukan pelabuhan Bungus atau Muara Padang. “Untuk beras kali ini, satu kemasannya beratnya 15 Kilogram, masing-masing keluarga mendapat 5 karung sesuai jatah untuk 5 bulan,” terangnya. Lebih lanjut, dijelaskan Bilsan, dari 416.175 Kg raskin yang masuk, Kecamatan Sikakap mendapat jatah 151.425 Kg, Kecamatan Pagai Utara sebanyak 91.950 Kg dan Pagai Selatan mendapat jatah terbanyak yaitu 172.800 Kg karena akan dibagi untuk empat desa. “Mudah-mudahan berasnya bagus karena dibeli dari beras orang kampung,” katanya. Sementara untuk harga jual raskin kepada masyarakat, tetap tidak ada perubahan. Sekilo harganya Rp 1.600. “Kalau ada yang memungut lebih, itu sudah menyalahi aturan dan tolong laporkan ke petugas,” kata Bilsan. (fs)

Lima Rumah Warga Madobag Terbakar Tiga warga yang ikut memadamkan api menderita luka bakar.

FOTO:GERSON/PUAILIGGOUBAT

Gerson Merari Saleleubaja

iga unit rumah dinas guru SDN 07 Madobag dan dua unit rumah warga Desa Madobag Kecamatan Sibe-rut Selatan ludes terbakar Minggu, 20 Mei lalu. Kepala Desa Madobag Fransiskus Samapopoupou, mengatakan asal mula api dari rumah dinas Kepala SDN 07 Arosoki Mendrofa, kemudian menjalar ke rumah dinas guru dan rumah warga yang letaknya tak jauh dari sumber kebakaran. “Api cepat membesar karena diduga ada bensin di gudang sumber api milik pak kepala sekolah,” kata Fransiskus kepada Puailiggoubat, 21 Mei 2012. Ratusan warga yang berusaha memadamkan api dan hanya memakai peralatan seperti ember tak bisa memadamkannya. “Semakin disiram, api makin besar saja,” kata Fransiskus. Dugaan sementara api berawal dari genset yang meledak kemudian menyambar stok bensin yang ada di gudang sehingga api tak bisa dikendalikan. Kelima rumah tersebut rata dengan tanah karena semua barangbarang hangus dilalap api. Hanya sebagian kecil saja barang yang terselamatkan karena penghuni yang rata-rata guru sedang di Muarasiberut untuk mengurus berkas dinas mereka.

BERSIHKAN PUING

T

Warga membersihkan puing-puing rumah yang terbakar di Desa Madobag beberapa waktu lalu

Akibat kebakaran itu, tiga warga mengalami luka bakar, yakni seorang guru yang terbakar di bagian tangan dan kaki kanannya dan dua siswa yang mengalami luka bakar ringan di sekitar kakinya. Ketiganya telah mendapat pertolongan dari petugas medis di sana. Winda, salah seorang penghuni rumah yang saat kejadian sedang berada di Muarasiberut tidak mengetahui adanya kebakaran itu. Ia dan suaminya hanya bisa menyesalkan kejadian itu karena semua dokumen penting miliknya kemungkinan besar sudah terbakar. “Ijazah dan SK-SK ada di sana, mungkin sudah ludes,” katanya. Untuk sementara, korban kebakaran menginap di gedung SDN 07 Madobag karena tak rumah yang bisa ditempati lagi.

Sebelumnya satu unit rumah milik Radin, warga Desa Muarasiberut Kecamatan Siberut Selatan terbakar, 15 Mei lalu, sekitar pukul 09.00 WIB. Adi, menantu Radin yang menempati rumah tersebut menyebutkan saat kejadian sebagian besar penghuni rumah tak berada di sana, hanya 1 orang anak bungsu keluarga itu. “Semuanya lagi beraktivitas di luar, adik saya yang di rumah, saat kebakaran mulai terjadi ia tengah mandi,” ujarnya. Sumber api berasal dari kamar tengah milik Adi. Adiknya yang usai mandi baru menyadari terjadi kebakaran setelah melihat asap hitam mengepul. Si adik langsung berteriak minta tolong. Mendengar orang teriak minta

tolong serta asap hitam yang membubung, warga segera berlarian membantu memadamkan api dengan peralatan seadanya. “Untung saat itu ada mobil lewat yang kebetulan membawa air dalam tangki milik Faisal yang diminta warga untuk menyemprot api sehingga api tak menjalar,” kata Reni, istri Adi. Pertolongan yang cepat membuat api mereda dan hanya menghabiskan satu kamar dan ruang tengah rumah. Dugaan sementara kebakaran disebabkan korsleting listrik yang menimbulkan percikan api kemudian membakar kasur sehingga api membesar menghanguskan loteng dan seng. Adi mengatakan kerugian sementara akibat kebakaran itu sekitar Rp20 Juta, barang yang banyak terbakar berupa alat elektronik seperti laptop, telepon satelit, kasur dan peralatan lain. (r)

Jalan Evakuasi di Dusun Mangaungau Terbengkalai SIKAKAP - Jalan evakuasi sepanjang 1 Kilometer di Dusun Mangaungau Desa Matobe, Kecamatan Sikakap melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) tahun 2011 ternyata belum selesai. Berdasarkan informasi dari kepala dusun dan tokoh masyarakat yang mendatangi pengurus Unit Pengelola Kecamatan (UPK) di Sikakap, hingga akhir Mei ini jalan tersebut baru selesai 630 Meter, dan masih menyisakan 370 Meter lagi yang harus diselesaikan. Sekretaris Tim Pelaksana Kegi-

atan (TPK) Desa Matobe, Vincentius, mengatakan jalan yang di bangun warga Dusun Mangaungau banyak yang menyalahi bestek. “Pasir yang diangkut becak motor dari Dusun Matobe Sarere, sebagian dipakai untuk timbunan jalan antara Dusun Bubuakat menuju Dusun Mangaungau,” katanya. Padahal ada 200 meter kubik pasir yang sudah diangkut, namun sampai di lokasi tidak lagi sebanyak itu. Selain itu, penumpukan material pasir yang tidak sampai di lokasi, membuat masyarakat tidak mau bekerja.

“Kalaupun dipaksakan, warga Mangaungau minta upah langsir Rp 250 ribu agar pasir ini bisa sampai di lokasi. Artinya partisipasi warga untuk berswadaya, tidak ada lagi. Semuanya minta di bayar, siapa yang sanggup,” jelas Vincen. Sementara Ranno, salah satu perwakilan warga mengatakan, peran kepala desa untuk mengawasi program tersebut masih kurang. “Kepala desa tidak mau tahu, contohnya dalam forum ini, padahal kami datang bersama-sama, tapi dia entah menghilang kemana,” katanya.

Sementara Jos Kamatir, Ketua Unit Pengelola Kecamatan (UPK), menegaskan program yang sudah ditetapkan harus diselesaikan oleh TPK. Apapun alasannya, semua program yang sudah dikerjakan harus selesai. “Ini tanggung jawab TPK dan itu akan ditagih di dalam Musyawarah Desa Pertanggung jawaban dan Serah Terima (MDST) di depan masyarakat Desa Matobe, jadi kalau tidak mampu di pertanggung jawabkan, TPK akan diproses sesuai dengan aturan yang sudah ditetapkan di PNPM,” katanya. (fs)


MENTAWAINEWS E-KTP Disosialisasikan di Siberut Utara SIKABALUAN - Perangkat Kecamatan Siberut Utara melakukan sosialisasi pelaksanaan program Kartu Tanda Penduduk Elektronik kepada sejumlah masyarakat setempat, di Aula Kantor Camat, 25 Mei lalu. Sosialisasi pertama diikuti perangkat desa, dusun, guru, tokoh agama dan tokoh masyarakat. “Kita berharap dengan adanya sosialisasi ini masyarakat mau meluangkan dirinya untuk memenuhi panggilan atau undangan pengurusan KTP elektronik ini,” kata staf camat Zainal. Menurutnya, proses pengurusan eKTP diawali penyerahan data penduduk oleh Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Kepulauan Mentawai kepada Camat. Selanjutnya camat menandatangani surat pemanggilan berdsarkan daftar penduduk wajib KTP. “Selanjutnya baru warga melakukan perekaman sidik jari, retina mata dan foto, baru terakhir penerbitan e-KTP,” kata Zainal. Ia menambahkan, proses penerbitan e-KTP membutuhkan waktu karena dicetak di Jakarta. Karena itu warga masih tetap menggunakan KTP lama. Sejauh ini, yang akan menjadi kendala dalam pelaksanaan e-KTP di Sikabaluan adalah terbatasnya akses listrik terutama siang hari, karena saat itu listrik mati. “Kita sedang menunggu mesin generator dari kabupaten. Untuk di wilayah Mentawai, Kecamatan Siberut Utara merupakan kecamatan yang pertama berhasil mengirimkan data perekaman pada waktu ujicoba di kecamatan,” katanya. Di wilayah Siberut Utara, dari enam desa yang ada seperti Muarasikabaluan, Monganpoula, Sotboyak, Bojakan, Malancan dan Sirilogui diperkirakan ada 4.000 jiwa wajib KTP dari 5.137 penduduk. “Kita berharap nantinya kalau generator kita sudah ada kita bisa melakukan perekaman KTP 10-30 orang perharinya,” katanya. (bs) FOTO:BAMBANG/PUAILIGGOUBAT

Puailiggoubat

NO. 241, 1 - 14 Juni 2012

6

Mentawai Gelar Kejuaraan Selancar Level Asia FOTO:RUS/PUAILIGGOUBAT

Kejuaraan selancar internasional ini diharapkan bisa membangkitkan ekonomi Pulau Pagai yang sempat hancur terkena tsunami tahun 2010.

Rus Akbar

ee Wilson, peselancar Australia keluar sebagai pemenang kejuaraan Rip Curl Pro Mentawai 2012, 27 Mei lalu. Sedang posisi dua diraih peselancar asal Indonesia Garut Widiarta. Kejuaraan selancar level Asia yang digelar ketiga kalinya di Mentawai ini diikuti 68 peselancar luar dan dalam negeri. Penyelenggaraan lomba dipusatkan di Macaronis Resort di Desa Silabu, Kecamatan Pagai Utara, Kabupaten Mentawai, 23-30 Mei 2012. Menurut Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Kepulauan Mentawai Desti Seminora, kejuaraan ini diikuti peserta dari Selandia Baru, Australia, Perancis, Malaysia, Thailand, Amerika dan peselancar Indonesia yang mencakup Padang dan Mentawai.

L L

KEJUARAAN SELANCAR - Bupati Kepulauan Mentawai Yudas Sabaggalet (dua dari kiri) bersama Ketua DPRD Mentawai Hendri Dori Satoko (dua dari kanan) menghadiri kejuaraan selancar Rip Curl Pro Mentawai 2012 “Pemilihan Macaronis karena memiliki spot ombak kiri yang terbaik di dunia. Peselancar biasa mengatakan ombak ‘funnest’. Selain itu ombaknya konsisten dan sempurna di Mentawai dan itu baik para pesurfing semua tingkat,” katanya saat jumpa pers di KMP Ambu-Ambu, Bungus Teluk Kabung Padang, 22 Mei lalu. Kompetisi ini memperebutkan uang tunai sebanyak Rp65 juta dengan penilaian gaya manuver di atas gelombang dan di cela-cela gelombang.

Sementara Bupati Kabupaten Kepulauan Mentawai Yudas Sabaggalet dalam kesempatan yang sama mengatakan, Mentawai memiliki potensi wisata yang lengkap, budaya, alam laut dan ini menjadi agenda pemerintah untuk terus meningkatkan usaha wisata. “Ini baru pertama kali Rip Curl melakukan kejuaraan di luar Bali yaitu Mentawai, ombaknya sangat bagus, diharapkan kompetisi yang baik pula,” kata Jeff, perwakilan Rip

Curl. Kendati Silabu pada tahun 2010 lalu diterjang gelombang tsunami hingga menghancurkan kawasan Maca-ronis Resort, namun itu tak menyu-rutkan para peselancar mengikuti kejuaraan. “Ini alam kita, manusia tidak bisa menentukannya, ombak Mentawai sangat bagus di dunia, tak ada tandingannya. Ini merupakan menjadi impian saya untuk berselancar ke Mentawai,” ujar Marlon Gerber, warga negara Swiss yang tinggal di Bali. (rus)

Malancan Usulkan Pemekaran Dusun MALANCAN - Masyarakat Desa Malancan Kecamatan Siberut Utara mulai merancang pemekaran dusun yang akan diusulkan bersamaan dengan pemekaran desa. Saat ini Desa Malancan memiliki enam dusun yaitu Malancanbarat, Malancantimur, Sirilanggaibarat, Sirilanggaitimur, Terekanhulu dan Gorotai.

Dari enam dusun tersebut akan dimekarkan menjadi delapan dusun. “Rencana pemekaran ini sudah dalam tahap pembahasan tokohtokoh masyarakat setempat, Namun belum sampai di tingkat desa,” kata Kepala Urusan Pemerintahan Desa Malancan Loers Saumanuk kepada Puailiggoubat, 25 Mei lalu. Menurut Loers, Malancanbarat

dan Malancantimur akan dimekarkan menjadi tiga dusun. Sementara Sirilanggaibarat dan Sirilanggaitimur juga dijadikan tiga dusun. “Saat ini Malancantimur dihuni 150 KK, Malancanbarat 80 KK, Sirilanggaibarat 91 KK, Sirilanggaitimur 107 KK,” kata Loers. Kepala Dusun Sirilanggaibarat

Abel Saponduruk, mengatakan rencana pemekaran dusun ini sudah dibahas oleh masyarakat bersama beberapa tokoh masyarakat yang ada. “Nantinya berita acara rapat tersebut kita sampaikan kepada pihak kecamatan melalui desa untuk ditindaklanjuti,” katanya. (bs)

Desa Sotboyak Rencanakan Bangun Irigasi

PERALATAN e-KTP - Petugas Kecamatan mempraktikkan penggunaan peralatan pembuatan kartu tanda penduduk elektronik

SOTBOYAK—-Masyarakat Desa Sotboyak Kecamatan Siberut Utara yang dua tahun terakhir sedang giat-giatnya bertanam padi sawah memprogramkan pembangunan irigasi tetes guna mengairi sawahsawah yang mereka garap agar pengolahannya lebih mudah dan

menghasilkan hasil panen memuaskan. Pembangunan irigasi diprogramkan dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan (PNPM MP) tahun anggaran 2012 sebesar Rp332,5 Juta, ditambah biaya operasional Tim

Pengelola Kegiatan Rp10,5 Juta, dan biaya operasional Unit Pengelola Kegiatan Rp 7 Juta yang bersumber dari APBD Mentawai 2012. “Tahun lalu memang ada diprogramkan pembangunan irigasi tetes di Desa Sotboyak, namun peker-

jaannya belum selesai karena diputus kontrak oleh pemerintah. Kita tidak mau ganggu itu, yang jelas dengan adanya program PNPM-MP ini kita mau manfaatkan,” kata Jotam, salah seorang pengurus Tim Pengelola Kegiatan Desa Sotboyak pada Puailiggoubat, 21 Mei lalu. (bs)


7

Puailiggoubat

MENTAWAINEWS

NO. 241, 1 - 14 Juni 2012

Curi Periuk dan Piring, 4 Remaja Matotonan Ditahan MUARA SIBERUT - Empat remaja dari Desa Matotonan Kecamatan Siberut Selatan ditahan Kepolisian Sektor Muara Siberut gara-gara mencuri periuk di pondok pengungsian warga yang terletak di atas bukit. Keempatnya ditahan sejak 20 Mei lalu. Polisi menangkap JS (16), Sy (15) saat sedang bermain di halaman SMA di Muarasiberut sedang Ar (16), dan DZ (16) ditangkap di Balai Penginapan Matotonan di Muarasiberut. Menurut JS, mereka membongkar pondok dan mencuri periuk untuk menanak nasi. Selain periuk, mereka juga mencuri piring dan beras. “Kami tak punya periuk makanya bongkar pondok, ambil beras agar dapat makan, itu saja,” kata JS kepada Puailiggoubat, 24 Mei lalu. Keempatnya datang ke Muarasiberut untuk mencari kerja. Mereka menumpang tinggal di rumah kerabatnya. Kerja tak kunjung dapat, empat remaja yang tidak sekolah lagi ini nekad mencuri. Kepala Unit Reserse dan Kriminal Polsek Muarasiberut Brigadir R Siregar, mengatakan keempat remaja itu masih berstatus tahanan titipan. Mereka ditahan di sel demi keamanan dan menghindari hal tak diinginkan. Jika memang terbukti dan terlibat kasus lain, mereka bisa dijerat pasal 363 dan 362 KUHP. (gsn)

Air Macet, Pelanggan PDAM Mengeluh MAILEPPET - Pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) di Kecamatan Siberut Selatan mengeluh karena pasokan air dari PDAM berhenti total kurang lebih dua bulan. Akibat tak ada distribusi lagi, warga menampung air hujan. Arnil, salah seorang pelanggan PDAM, mengatakan sudah sudah dua bulan air tak mengalir di Muara Siberut. Untuk mendapatkan air bersih, warga mengandalkan air hujan. Dan jika kemarau warga terpaksa mengambil air dengan jeriken ke kali. Ada juga yang terpaksa membeli satu tangki air seharga Rp80 Ribu. Ia tak tahu entah apa sebabnya air tak mengalir, namun kuat dugaan ketidakteraturan pemakaian air di saluran terdekat seperti di Maileppet yang membuat air tak mengalir. “Banyak kebocoran saluran di mana-mana,” katanya. Camat Siberut Selatan Tambunan Lumban Raja, mengatakan penyebab macetnya distribusi PDAM karena mesin pendorong air milik PDAM tidak berfungsi disebabkan ketiadaan bahan bakar. “Minyak tak ada karena dana operasional belum ada, sehingga pendorong air tak jalan,” katanya. Selama ini, menurut Tambunan, pengaturan air belum ditetapkan, untuk sementara PDAM diatur di Pos PU, rencana ke depan akan dibuat BUMD yang mengatur air tersebut. Selain itu, air tidak mengalir disebabkan banyak pemasangan saluran air ilegal yang dilakukan masyarakat sehingga debit air ke Muarasiberut berkurang dan bahkan tidak mengalir sama sekali. (gsn)

Kasus Korupsi Dana PSDH 2005

Mereka Merasa Berhak Patrisius Sanene

ejumlah saksi dalam sidang dugaan korupsi dana upah pungut Provisi Sumber Daya Hutan (PSDH) Kabupaten Mentawai tahun 2005 merasa berhak menerima dana tersebut. Salah satunya Parholongan Sitompul yang memberikan kesaksian di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Padang, 24 Mei lalu. “Saya berhak menerimanya karena saya bekerja dengan melakukan monitoring seperti mengecek alat berat,” kata Parholongan yang pada tahun 2005 berstatus staf Tata Usaha Dinas Kehutanan Kabupaten Mentawai. Saksi lainnya, Solomo yang menjadi staf keuangan Sekretariat Daerah Pemkab Mentawai pada tahun 2005 mnerima dana karena terdaftar dalam amprah (daftar). “Saya berhak menerimanya karena nama saya terlampir dalam amprah,” katanya. Lasro Patar yang juga menjadi staf Tata Usaha Dinas Kehutanan

FOTO:PATRIS/PUAILIGGOUBAT

S

SAKSI - Mantan Kabag Hukum Sekda MentawaiLindung Sihombing memberikan kesaksian dalam persidangan Kasus Korupsi Dana PSDH 2005 dengan tersangka Mantan Bupati Mentyawai Edison Saleleubaja dan Mantan Kepala DInas Kehutanan Mentawai, Samuel Penggabean Mentawai tahun 2005, mengatakan pembagian dana insentif tersebut atas permintaan semua staf Dinas Kehutanan, Kantor Pendapatan Daerah dan Bagian Keuangan Sekretariat Daerah. “Pembagian upah pungut tersebut karena inisiatif dari semua staf untuk cepat dibagikan,” kata Lasro Patar,

masih di sidang yang sama. Jaksa Edmon Rizal yang menangani kasus ini, mengatakan pernyataan para saksi wajar saja. “Kalau saya melihat sepanjang pengakuan para saksi seperti yang mengatakan berhak menerima karena terdaftar dalam amprah, berhak

mene-rima karena bekerja, itu hal yang wajar terjadi karena siapa pun jika ada na-manya dalam amprah dan bekerja pasti akan berhak menerima, nah untuk pe-langgaran hukumnya kita juga belum berani memberikan pasal mana yang di-langgar, meskipun demikian kita masih tetap kaji,” kata Edmon Rizal. (r)

Sebanyak 21 Saksi Lagi Menunggu Dipanggil FOTO:PATRIS/PUAILIGGOUBAT

SAKSI - Mantan Asisten Administrasi dan Keuangan Tarminta memberikan kesaksian dalam persidangan Kasus Korupsi Dana PSDH 2005 dengan tersangka Mantan Bupati Mentyawai Edison Saleleubaja dan Mantan Kepala Dinas Kehutanan Mentawai, Samuel Penggabean PADANG - Hingga 24 Mei 2012, Jaksa Penuntut Umum (JPU) kasus dugaan korupsi upah pungut PSDH Mentawai tahun 2005 telah memanggil 71 saksi dari 92 saksi yang terdaftar akan diminta keterangannya. Dari 71 orang saksi yang sudah dihadirkan, diantaranya berasal dari Tim Pengendali Pengelolaan Pemungutan PSDH, Tim Operasional Pengelolaan

Pemungutan Dana PSDH yang berasal dari Kantor Dinas Kehutanan Mentawai, Kantor Pendapatan Daerah Mentawai dan Bagian Keuangan Setda Mentawai. Saksi yang dihadirkan juga sekaligus penerima dana upah pungut PSDH tahun 2005. Dana yang dibagikan kepada pegawai di berbagai instansi tersebut dinilai telah menyimpang dari Surat Menteri Kehutanan

Nomor : S. 396/Menhut-II/2005 tertanggal 8 Juli 2005 yang menyatakan Dana PSDH digunakan untuk pembangunan bi-dang kehutanan seperti rehabili-tasi hutan dan lahan, penataan kawasan dan pemberdayaan masyarakat yang hidup di sekitar maupun di kawasan hutan. Akibatnya, pemerintah dirugikan Rp1,38 Miliar dan menjadikan mantan Bupati Mentawai Edison

Saleleubaja dan mantan Kepala Dinas Kehutanan Mentawai Samuel Panggabean sebagai terdakwa. Terkait pasal hukum yang dilanggar oleh saksi maupun terdak-wa, Edmon Rizal yang menjadi jak-sa kasus ini belum berani memberi-kan komentar apa pun. “Karena ini masih akan kita proses, kami belum bisa memberikan keterangan jeratan hukum yang diberikan kepada saksi maupun terdakwa, kita tunggu saja semua sampai selesai,” kata Edmon. Sedang waktu yang dibutuhkan untuk menuntaskan kasus tersebut, Edmon belum bisa memprediksi. “Kita belum tahu kapan selesainya karena setelah pemeriksaan saksi semuanya, kita masih akan hadirkan saksi ahli lagi, kemudian saksi yang meringankan terdakwa yang akan dihadirkan oleh terdakwa sendiri, selanjutnya pemeriksaan kepada terdakwa hingga pengambilan putusan oleh hakim,” katanya. (trs)


MENTAWAINEWS Tim Monitoring Duga KSU Paamian Fiktif MALANCAN - Keberadaan Koperasi Paamian di Desa Malancan Kecamatan Siberut Utara diduga fiktif. Hal itu terungkap dari hasil monitoring lapangan yang dilakukan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Mentawai, 24 Mei lalu. Tim menemukan kejanggalan antara laporan pengurus koperasi dengan fakta di lapangan diantaranya soal kantor, rapat kelompok yang diduga hanya rekayasa. Dari hasil temuan itu, tim monitoring meminta kepala desa Malancan tidak mengeluarkan rekomendasi dalam bentuk apapun untuk koperasi tersebut. “Berdasarkan keterangan dari pihak dinas, KSU Paamian bermasalah dan pihak desa tidak boleh mengeluarkan rekomendasi dalam bentuk apapun terkait dengan hal tersebut,” kata Ligi Loers Kaur Pemerintahan Desa Malancan kepada Puailiggoubat,27 Mei lalu. Sehari sebelumnya, keluarga ketua koperasi telah memasukkan surat rekomendasi untuk melakukan pengurusan pembangunan perumahan sosial di Desa malancan Kecamatan Siberut Utara, dengan ketentuan tidak menyimpang dari ketentuan dan peraturan yang berlaku, mematuhi segala peraturan yang berlaku. “Surat ini nantinya akan diserahkan pada kepala desa, dan ini tergantung kepala desa apakah mau ditandatangani rekomendasinya atau tidak,” tambahnya. (bs)

Teteu Guncang Sikakap Saat Kebaktian Minggu SIKAKAP--Gempa (teteu) berkekuatan 5,2 SR mengguncang Sikakap saat sebagian besar sedang melaksanakan kebaktian Minggu pagi, 27 Mei lalu. Gempa yang berpusat di 24 km Barat Daya Sikakap – Pagai dengan kedalaman 24 Kilometer, pada pukul 10.50 WIB sempat membuat warga terutama jemaat Gereja Kristen Protestan Mentawai panik. “Seringnya gempa melanda Mentawai membuat saya trauma. Jadi sedikit guncangan saja, saya sudah takut,” kata Neria, 61 tahun, seorang jemaat GKPM. Di GKPM Pasibbuat, sebagian jemaat bahkan sempat lari keluar gereja ketika mereka dikejutkan guncangan gempa. “Kami bahkan sampai berhamburan keluar untuk menyelamatkan diri,” kata Selly, 51 tahun, yang saat gempa terjadi sedang memimpin paduan suara ibu-ibu Jemaat GKPM Pasibbuat. Gempa kembali terjadi sore harinya sekitar pukul 17.00 WIB dan disusul pada pukul 19.12 WIB, namun skalanya lebih kecil. Seringnya gempa membuat warga memilih tidur di pengungsian. (fs)

Puailiggoubat

NO. 241, 1 - 14 Juni 2012

8

Jalan Tembus ke Dusun Berkat Hancur Jalan rabat beton yang dulu dibangun menggunakan Proyek Pengembangan Prasarana Desa tahun 2010 kini hancur gara-gara dilewati kendaraan pengangkut kayu.

FOTO:IRMAN JOHN/PUAILIGGOUBAT

Rapot Pardomuan

eskipun dekat dengan pusat kabupaten, infrastruktur jalan di Dusun Berkat Desa Tuapeijat, Kabupaten Kepulauan Mentawai sangat buruk. Jalan rabat beton yang baru ada sebagian, kini sudah hancur. Dusun Berkat tergolong dusun baru setelah warga Dusun Berimanua pindah akibat gempa 2007 lalu. Karena Dusun Berimanua terletak di bawah bukit yang pada gempa 2007 telah retak, warga memutuskan pindah ke lokasi baru di Berkat yang mengarah ke Mapaddegat. Terdapat 35 KK disana, dan sebagian lagi ke dusun disebelahnya yakni Pukaraijat yang berjumlah 90 KK. Kepala Dusun Berkat Osmar Saogo, mengatakan jalan penghubung Dusun Berkat yang tembus ke kantor Camat Sipora Utara sangatlah

M

RUSAK - Jalan Rusak di Sikakap diperlukan terutama akses ke pusat kabupaten untuk menjual hasil pertanian, perikanan dan keperluan lainnya termasuk sebagai jalan yang akan dilalui anak-anak sekolah di SMP Negeri 2 Sipora. Tahun 2009, jalan ini mulai dirintis dengan mengalokasikan proyek 15 paket P2D dari Dusun Berkat menuju kantor Camat. Kemudian pada tahun berikutnya ada 14 paket P2D yang membangun jalan dari kantor camat menuju Berkat. “Direncanakan akan dilanjutkan pada tahun 2011 melalui program PNPM untuk menyambung jalan yang belum dirabat,” katanya. Menurut Osmar, ia telah

menemui camat Sipora Utara pada 13 Juni 2011 yang saat itu masih dijabat oleh Martauli. Ia memperoleh jawaban akan disambung dengan program PNPM pada bulan Oktober 2011, namun tidak terealisasi. Karena tidak terealisasi, ia pun mengusulkannya pada Musyawarah Rencana Pembangunan Desa, 22 Februari lalu untuk dilakukan pembangunan dari nol. Pembangunan harus dimulai dari nol karena jalan yang dirabat pada tahun 2010 dari kantor camat ke jembatan telah hancur lebur karena digunakan oleh beberapa oknum aparat untuk mengangkut kayu. Jalan yang dirabat itu tidak bertahan

lama. “Hanya sekitar 2 bulan jalan itu bagus, setelah itu rusak oleh karena truk pengangkut kayu oleh oknum aparat,” katanya. Pada forum Musyawarah Rencana Pembangunan Kecamatan Sipora Utara usulan dari Dusun Berkat yang telah dikompilasi di desa dan kecamatan juga dibicarakan. “Usulan itu telah disampaikan Camat Marta dalam forum itu,” kata Osmar. Untuk itu Osmar mengharapkan agar pembangunan jalan ke Berkat itu dapat direalisasi karena sangat bermanfaat bagi peningkatan ekonomi masayarakat di dua dusun pantai barat Sipora itu. (rpt)

Kontraktor Minta Penawaran Elektronik Ditunda TUAPEIJAT—-Kontraktor yang tergabung dalam Gapensi, Gapeksindo dan Gapeknas Mentawai meminta Pemerintah Kabupaten Mentawai menunda pemberlakuan penawaran secara elektronik tahun ini. Permintaan penundaan itu disepakati para kontraktor saat menggelar pertemuan bersama di Uma Yayasan Citra Mandiri (YCM) Mentawai di Mapaddegat, Tuapeijat, Kabupaten Kepulauan Mentawai, 5 Mei lalu. Pertemuan dipimpin Jakob Saguruk, Pagari serta dua orang lainnya. Ada tiga hal yang dibicarakan dalam pertemuan itu yaitu Standar Anggaran Biaya (SAB), Pemberlakuan Penawaran Secara Elektronik (LPSE) serta

proyek yang akan ditender tahun ini. Terkait SAB, kontraktor menilai harga yang ditetapkan Pemda Mentawai tidak sesuai lagi dengan kondisi harga saat ini. “Harga semen di Simatalu mencapai Rp 150 ribu per sak, namun dalam SAB hanya Rp 65 ribu,” katanya. Demikian juga dengan upah kepala tukang sebesar Rp 75 ribu per hari yang tidak layak lagi diberikan. “Tidak ada lagi kepala tukang dengan upah Rp 75 ribu per hari,” katanya. Terkait LPSE, mereka meminta Pemda Mentawai menunda penawwaran elektronik hingga tahun depan menunggu dilakukan sosialisasi dulu kepada kontraktor.

“Tahun ini kami minta penawaran boleh dilakukan manual,” kata Jacob Selain itu mereka juga membicarakan birokrasi yang mereka tuding memperlambat proses kerja-kerja mereka. Surat Perintah Melaksanakan Kerja (SPMK) sering terlambat dikeluarkan sementara jagka waktu sesuai kontrak tetap berjalan. Mereka meminta agar pelaksanaan tender dilakukan secepatnya sehingga waktu pelaksanaan pekerjaan menjadi panjang dalam tahun yang bersangkutan. Mereka juga akan mengusulkan bagi proyek fisik agar diberikan waktu pelaksanaan minimal 5 bulan dan jangan lagi 3 bulan atau bahkan 60 hari.

Dalam pertemuan kali ini, juga terungkap bahwa beberapa konsultan perencana tidak turun ke lapangan dalam penyusunan perencanaan proyek, akan tetapi hanya dilakukan lewat telepon. Disamping itu mereka juga mengakui bahwa ada diantara mereka yang arogan menawar proyek banyak akan tetapi tidak mampu melaksanakan sehingga mencoreng nama sendiri dan di black list. Dari seluruh pembicaraan, mereka menyepakati akan bertemu dengan bupati untuk menyampaikan beberapa hal terkait SAB, jadwal pelaksaaan pekerjaan dan reformasi birokrasi pengadaan barang jasa serta permohonan dispensasi terkait pelelangan secara elektronik. rpt)


9

Puailiggoubat

MENTAWAINEWS

NO. 241, 1 - 14 Juni 2012

Warga Tumalei Memilih Bertahan di Pemukiman Baru TUMALEI--Warga Dusun Tumalei Desa Silabu Kecamatan Pagai Utara sepakat tidak mau pindah ke lokasi yang ditentukan pemerintah, sebab menurut mereka lokasi yang ditempatinya saat ini sudah aman dari ancaman bencana alam. Kepala Dusun Tumalei Karbinus, mengatakan lokasi yang mereka tempati saat ini berjarak 2,5 Kilometer dari bibir pantai, menurutnya sudah berada dititik aman dari tsunami. Selain itu, penolakan yang dilakukan disebabkan terlalu jauh dari sumber ekonomi dan perladangan mereka. “Tidak ada alasan untuk pindah ke KM 17 (lokasi huntara) yang ditentukan pemerintah, kalau kami pindah kesana pasti berbagai konflik yang kami hadapi,” katanya. Robertinus Saogo, ketua pemuda dusun setempat menanyakan jaminan dari pemerintah apabila mereka dipindahkan ke sana dan sanggupkah memberikan biaya hidup per bulan Rp1 Miliar untuk setiap keluarga? “Kalau memang sanggup kami akan meninggalkan areal Tumalei sebagai gantinya,” kata Robertinus. Tumalei merupakan daerah yang ikut diterjang tsunami tahun 2010. Kini mereka pindah sekitar 2,5 Kilometer dari pemukiman lama, berkat swadaya masyarakat setempat dibantu Yayasan Citra Mandiri (YCM) Mentawai dan Lumbung Derma (koalisi NGO di Padang). Kini mereka sudah menghuni 47 unit hunian tetap yang bahannya rumahnya dari hutan sekitar yang berkualitas. Ada 47 kepala keluarga tinggal di Tumalei dengan jumlah penduduk sekitar 200 jiwa.(imj/r)

Gara-Gara Lokasi Gereja, Warga Sibuddaoinan Pecah Kongsi Sebagian warga termasuk kepala dusun pindah ke lokasi relokasi di Kaleak. Sebagian lainnya bertahan di Sibuddaoinan.

FOTO:IRMAN JOHN/PUAILIGGOUBAT

HUNIAN KORBAN TSUNAMI Rinto Robertius Sanene’

G

Warga membangun hunian bagi korban tsunami

ara-gara salah paham soal tanah lokasi pembangunan gereja,warga Dusun Sibud-

daoinan Desa Saibisamukop Kecamatan Siberut Tengah terpecah dua, sebagian pindah dan membuka pemukiman baru di Kaleak atau 1 kilometer arah utara. Sebagian lainnya masih menetap di Sibuddaoinan. Berdasarkan informasi yang dirangkum Puailiggoubat dari berbagai sumber, konflik itu muncul terkait soal tanah. Pada tahun 2011 warga Sibuddaoinan berencana membangun gereja baru. Kepala Dusun Sibuddaoinan Justinus Sageileppak meminta kepada suku Sanenek sebidang tanah untuk lokasi gereja tersebut secara lisan. Suku Sanenek meminta Justinus mengadakan pertemuan seluruh warga untuk membahas penetapan lokasi gereja. “Saat itu kami minta Pak Kadus (Justinus) mengadakan pertemuan, tetapi malah Kadus menuduh kami melarang mendirikan gereja di tanah kami padahal tidak,” kata Naulek Senenek kepada Puailiggoubat akhir April lalu. Atas inisiatif bersama dan mengantisipasi agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan maka digelar pertemuan yang dipimpin Justinus. Sayangnya pertemuan berlangsung alot. “Dalam pertemuan itu Kadus dan pihaknya tetap tidak mau menerima pernyataan kami, dimana kami tidak melarang tanah untuk lokasi gereja, malah Kadus mengambil keputusan akan membuka pemukiman baru di Kaleak apapun resikonya,” tambah Naulek. Akhirnya pertemuan tersebut tidak menemukan solusi, sementara pembukaan pemukiman di Kaleak tersebut dilanjutkan Justinus bersama sejumlah warga. Awal tahun 2012 pemukiman baru di Kaleak ditempati warga sehingga Sibuddaoinan ditinggali mayoritas suku Sanenek. Pemindahan pemukiman ini juga

diikuti pemindahan sekolah dimana mobiler dan fasilitas sekolah diangkut ke Kaleak. Kejadian ini juga berdampak kepada Proyek Pengembangan Prasarana Desa (P2D) yang seharusnya untuk Sibuddaoinan dialihkan ke Kaleak. “Tahun ini Sibuddaoinan dapat 3 paket P2D, tapi semuanya ditarik ke Kaleak,” kata Linus Senenek, 16 Mei lalu. Buntut kejadian ini, warga Sibuddaoinan lalu memilih kepala dusun baru yakni Linus Sanenek. Mereka lalu membuat surat pernyataan yang ditujukankepada Justinus yang ditandatangani 38 warga. Surat pernyataan tertanggal 25 April 2012 itu, menyatakan mulai 16 Oktober 2011 Justi-

nus Sageileppak bukan lagi Kepala Dusun Sibuddaoinan. Ketua Badan Perwakilan Desa (BPD) Saibi Samukop Gustaf Sageileppak, mengatakan perseteruan warga Sibuddaoinan dan Kaleak akan secepatnya diselesaikan dengan cara damai. Terkait tembusan surat pernyataan pemberhentian Justinus sudah ada ditangan BPD. “Kita sudah terima surat pernyataan warga, BPD dan kepala desa belum bergerak untuk menanggapi persoalan ini dan kalau sudah turun kita akan coba mendamaikan kedua belah pihak ini,” katanya. Namun kata Gustaf, upaya perdamaian akan sulit karena kedua belah pihak ini sudah mengeluarkan kata-kata yang menyakitkan. “Kita

hanya mendamaikan saja bukan untuk mempersatukan, sebab itu akan susah,” katanya. Jika perdamaian terjadi, maka warga harus memilih kepala dusun yang akan dipilih termasuk penarikan mobiler dan fasilitas sekolah serta P2D Mandiri ke Kaleak. “Penarikan itu wajar apalagi P2D, itulah warga Sibuddaoinan tidak ada kekompakkan makanya tidak dapat P2D, Kaleak itu kan tempat relokasi dan dusun definitif itu adalah Sibuddaoinan,” katanya. Namun Puailiggoubat belum bisa melakukan konfirmasi kepada Kepala Dusun Justinus Sageileppak karena sulit untuk ditemui di tempatnya yang baru di Kaleak dan Kepala Desa Saibisamukop Masimo Satoko. (r)

Empat Paket PNPM di Betumonga Tak Selesai BETUMONGA - Empat paket pekerjaan Program Nasional Pemberdayaan MasyarakatMandiri Pedesaan (PNPM-MP) tahun 2011 di Dusun Betumonga Desa Betumonga Kecamatan Pagai Utara tidak selesai. Ini menyebabkan Betumonga terancam tidak dapat program tahun ini. Empat paket itu yaitu jalan dari Simpang Minas ke Dusun Betumongaselatan sepanjang 800 meter dengan dana Rp301, 57 Juta. Jalan dari Dusun Betumongaselatan ke arah jalan Minas sepanjang 900 Meter senilai Rp304,50 Juta. Pembangunan jembatan Mategeiluk sepanjang 17 Meter dan lebar 3 Meter dengan anggaran Rp250 Juta dan pem-

bangunan jalan di Dusun Sabeuguggung sepanjang 850 Meter senilai Rp303,68 Juta. Ketua Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) Almerianus Sakerebau, mengatakan keterlambatan penyelesaian pembangunan tersebut disebabkan susahnya pengumpulan material lokal di lokasi seperti pasir dan batu. “Berbagai kendala yang kita hadapi di lapangan, keterlambatan ini juga dikarenakan tidak adanya kerja sama yang baik antar TPK, di samping itu masyarakat juga tidak mendukung,” kata Almerius kepada Puailiggoubat 25 Mei lalu. Selain itu katanya, keterlambatan penyelesaian ini karena ia pernah membuat surat pengunduran diri sebagai ketua TPK

yang diajukan ke UPK pada Oktober 2011. Namun UPK dan pemerintah menyarankannya untuk melanjutkat pekerjaan sebagai ketua TPK. “Tidak ada tekanan dari pihak manapun yang membuat saya mengundurkan diri, ini kondisi saya yang sudah berusia 56 tahun yang sudah tidak sanggup bekerja, tapi berbagai saran membuat saya melanjutkan kegiatan ini,” katanya. Sementara Fasilitator Kecamatan PNPM-MP Pagai Utara Darmawan, mengatakan bila empat paket kegiatan di Betumonga tidak selesai paling lambat 31 Juli 2012, maka desa itu tidak mendapat pekerjaan pada anggaran tahun 2012 ini. (imj)


Puailiggoubat NO. 241, 1 - 14 Juni 2011 2

10

LUCIANUS SALEILEI:

Banyak Orang Mentawai yang Malu Terlahir sebagai putra asli Mentawai, Lucianus Saleilei prihatin dengan semakin sedikitnya anak muda di daerahnya yang mengenal budaya Mentawai. Dia mencontohkan, saat sukunya mengadakan pesta adat terpaksa menyewa penabuh Gajeumak (gendang khas Mentawai) dari suku lain. Berangkat dari keprihatinan dan kekhawatiran semakin tergerusnya budaya Mentawai, Lucianus yang kini menjabat Kepala Cabang Dinas Pendidikan Siberut Selatan bersikukuh akan menerapkan mata pelajaran Muatan Lokal Budaya Mentawai (Mulok Bumen) menggantikan Budaya Muatan Lokal Minangkabau pada tahun ajaran 2012/2013 ini. Gagasan pelajaran Mulok Bumen ini telah digagas sejak 10 tahun lalu oleh para guru, tokoh adat, serta pihak lainnya namun penerapannya masih jauh panggang dari api. Sebenarnya apa yang membuat Lucianus ingin menerapkan Bumen tersebut, berikut wawancara dengan Puailiggoubat, 15 Mei 2012, di kantor Cabang Dinas Pendidikan Siberut Selatan.

Mengapa anda ingin menerapkan pelajaran budaya Mentawai di sekolah-sekolah? Budaya Mentawai sangat bagus untuk diterapkan, seperti di SD Santa Maria setiap perpisahaan ada acara budaya Mentawai. Kalau kita lihat saat ini budaya Mentawai itu sudah mulai kabur dan tidak mereka ketahui lagi, misalnya pengalaman saya sendiri di suku Saleilei, itu penabuh gajeumak itu disewa dari suku lain, dibayar karena di kelompok kami itu sudah tidak ada, saya lihat nilai budaya-budaya itu sudah luntur. Seberapa penting penerapan Bumen ini? Mengapa budaya harus ada di sekolah menurut saya sebagai salah satu upaya mempertahankan budaya itu, jangan sampai luntur oleh kemajuan zaman. Memang saat ini harus disesuaikan kondisi Mentawai terkini, namun tanpa meninggalkan nilai tradisi nenek moyang orang Mentawai. Kita perlu mengingatkan bahwa budaya Mentawai itu adalah bagian dari budaya Indonesia, jadi keberadaan budaya Mentawai setara atau sama dengan kebudayaan suku lain, maka itu perlu dipertahankan. Kemajuan zaman saat ini bisa membuat budaya makin lama makin terkikis, kita harus mencontoh Jepang yang jadi Negara maju tanpa meninggalkan tradisi budayanya Begitu juga dengan

“Kita berharap waktu itu Dinas Pendidikan langsung menginstruksikan menerapkan budaya Mentawai ini, tapi tidak terlaksana. Terus terang mereka tidak mendukung hal ini.�

ciri khas seperti orang batak pakai ulos dalam upacara adat mereka, bagaimana dengan orang Mentawai, nah di sinilah kita mencari jati diri kita, jangan menjadi orang Mentawai kemudian dia tidak punya jati diri, kita mau kembali bahwa orang Mentawai, tanpa rasa malu harus mengakui diri orang Mentawai, karena tidak beda kita dengan orang lain, tapi kenyataannya sekarang banyak orang Mentawai merasa malu mengungkapkan diri sebagai orang Mentawai.

Seperti apa nilai-nilai budaya yang akan diterapkan pada pelajaran Mulok Bumen nantinya? Nilai-nilai budaya Mentawai seperti ini, bagaimana dengan orang Mentawai itu hidup dengan cara Mentawai tanpa meniru budaya lain, memang kita tidak bisa melarang pengaruh budaya lain masuk ke budaya kita. Seperti misalnya saat ini orang Mentawai memiliki ragam agama tapi hendaknya jangan sampai meninggalkan budaya Mentawai itu, padahal dalam tradisi yang diwariskan nenek moyangnya, kalau kita bertemu orang Mentawai mereka akan bertanya sukumu apa? Maka kita akan membahas asal usul kita. Disitulah akan ketemu keterikatan dengan orang dengan silsilahnya. Oh ternyata itu talubanya (saudara), itu kiranya saudaranya maka mereka tidak ke halaman 11

budaya Mentawai yang memiliki nilainilai, kearifan lokal, bagaimana mereka bisa hidup bertahan dengan alam. Menurut anda apa itu budaya Mentawai? Budaya adalah jati diri, budaya Mentawai merupakan jati diri orang Mentawai sama dengan suku lain. Kita juga memiliki ciri-


11

Puailiggoubat

SOSOK

NO. 241, 1 - 14 Juni 2012

akan menikah, begitu juga ada kaitannya dengan keturunan, ternyata keturunan kita sama, dan kita berpisah di sini maka tanah ini milik kita itu, jadi hubungan kekerabatan orang Mentawai itu kaitan-nya selalu mereka mulai menceritakan asal-usul nenek moyang mereka, jadi kalau ada pertalian keluarga itu terung-kap semuanya, itulah nilainilai sebuah budaya. Kalau anak-anak muda Mentawai saat ini, bagaimana menurut anda? Sebenarnya itu salah kita sendiri semacam pembiaran, artinya dengan adanya pengaruh media berupa audiovisual, televisi, masyarakat melihat bahwa seolah-olah yang bagus itu yang mereka lihat melalui televisi, sementara mereka tidak lagi menjaganya, mereka tidak lagi mengetahui cara kekerabatan orang Mentawai bagaimana, seperti mukeikei (berpantang), kalau jaman dulu keikei, misalnya berjalan saja lakilaki dengan perempuan kalau jaman dulu itu tabu. Pegangan tangan itu tabu, tapi sekarang ini karena pengaruh jaman seperti ini sudah biasa, kita sedih juga namun di Siberut umumnya, untuk mencegah itu masih ada hukum adat seperti tulou (denda) untuk mencegah

itu dan masih dipertahankan, kemudian beberapa upacara-upacara adat, di Uma ada eneget tatoga (proses peralihan anak-anak ke remaja), pangurei (upacara pernikahan), nah di situ mereka cerita apa keraet (larangan) yang tidak boleh dilakukan anak-anak muda, dan sekarang ini orang tua seperti kalah, bahwa anak-anak kita sekarang luar biasanya banyaknya pelajar-pelajar ini, jadi mereka seolah-olah lebih berpengaruh di uma dibanding orang tua, tapi sebagian orang tua sampai sekarang ini masih ada yang mempertahankan adat itu, artinya seperti pergaulan bebas saat ini terbuka sekali itu sudah mulai resah, salah satu yang mengubah kebiasaan itu adalah pendidikan nilai melalui budaya Mentawai, ini yang ingin kita terapkan. Apakah dulu ada penerapan Mulok Bumen di tingkat SD? uji cobanya dulu begini, kalau di Siberut Selatan waktu itu secara langsung tidak ada, mereka hanya mencoba sendiri-sendiri semenjak Yayasan Citra Mandiri (YCM) Mentawai menggagas ini, beberapa kita dari sekolah negeri ikut, kita berharap waktu itu Dinas Pendidikan langsung menginstruksikan

menerapkan budaya Mentawai ini, tapi tidak terlaksana. Terus terang mereka tidak mendukung hal ini. Jadi kita dari cabang mulai saat ini setelah kita nilai bahwa gagasan itu baik, sebab saya mengikuti dari awal. Saya pikir sekarang apa yang terjadi di tengah m a s y a r a k a t budayanya sudah terkikis, sungguh sangat menyedihkan untuk membangkitkan perlu perjuangan yang panjang dan sulit. Yang diperlukan itu adalah keberanian dari cabang, lalu ada pendekatan pada petinggipetinggi pemerintah kita seperti bupati, ketua DPRD, saya rasa mereka pasti mendukung. Jika Mulok Bumen belum diterapkan, apakah ada pelajaran budaya lain di sekolah? Memang dulu pernah dipaksakan Budaya Alam Minangkabau (BAM), guru tidak tahu dan tidak mengerti mengajarkan budaya itu, memang ada yang dipakai seperti menyulam itu dipakai, tapi kalau sudah masuk kepada sistem kekerabatannya, itu akan beda dengan budaya Mentawai ditambah lagi para guru tidak tahu itu masalahnya. Jika Kepala Dinas Pendidikan Mentawai tidak memberikan respons soal budaya Mentawai bagaimana anda menghadapinya? Kita tetap jalan terus, rencananya tahun ajaran baru ini 2012/2013 kita lakukan, namun ini perlu kita pelajari lagi, kemudian sambil menerapkan Mulok Bumen tersebut kita akan melakukan evaluasi bersama. (rus akbar)

Biodata: Nama Lucianus Saleilei, A. Ma Kelahiran Muarasiberut, 11 Juni 1957 Jabatan Kepala Cabang Dinas Pendidikan Siberut Selatan sejak tahun ini


Masopp!t F O R U M P E L A J A R M E N TAWA I

Rinto Caya Saogo Mahasiswa STKIP PGRI Padang

Mentawaiku Dari kejauhan ku Kucoba tuk selalu mengenangmu Walau aku tahu Aku hanya ada dalam bayanganmu Namun aku tak peduli dengan bayangan itu Karena aku tahu engkau membutuhkan ku Kini kucoba tuk bertahan Walau hanya dengan sesuap nasi Aku bangga, aku tak mau putus asa Karena aku yakin Engkau selalu menantiku Meski dalam jangka waktu yang lama Aku... Aku tetap bertahan dalam kejahuan ku Walau ditemani air mata Aku berharap padamu Kelak aku akan kembali untukmu Untuk menjadi bagianmu Kau... Mentawai ku

Ibu Ibu.... Sejak kecil hingga aku tumbuh dewasa Engkau selalu menemaniku Engkau tak pernah merasa lemah Akan apa yang aku berikan pada masa kecilku Ibu.... Engkau sosok wanita yang sabar dalam hidupku Aku bangga padamu Perjuanganmu yang penuh liku Tak pernah menjadi hambatan bagimu Engkau tetap berdiri dalam pengorbananmu Kau memberikanku hidup Kau memberikanku kasih sayang Yang tulus dan tak pernah usai Dalam hidupmu Ibu.... Kasih sayang mu yang tak pernah terbalas Tak kan pernah terganti oleh sang waktu Dalam hidupku aku hanya tahu Surga ada ditelapak kaki ibu

A

khir-akhir ini sering kita lihat dan dengar banyak sekali anak muda yang berhasil menjadi pengusaha. Pernahkah kamu berpikir untuk menjadi seorang pengusaha? Yap, it’s okay usia kamu baru belasan tahun tapi menentukan langkah sejak dini itu sangat baik. Nggak perlu takut untuk gagal, yang penting berani dulu. Kalau nggak dicoba, nggak akan pernah tahu bagaimana caranya. Kalau banyak orang bilang menjadi pengusaha adalah bakat itu nggak benar sepenuhnya, sebab menjadi pengusaha juga harus dilatih, diasah sehingga punya kepekaan akan potensi sekitar. Ok, kita nggak akan berputar jauh ke mana-mana. Coba mulai dulu keinginan kamu menjadi pengusaha dengan langkah-langkah berikut ini :

1. Modal Penting tapi Bukan Utama Kalau sampai saat ini kamu masih berpikir untuk memulai usaha harus dengan modal besar, hapus dulu pikiran tersebut. Kamu bisa memulai dengan menjual jasa. Sesuai dengan kemampuanmu tentunya. Kalaupun kamu ingin menjual barang, kamu bisa gunakan sistem pre order (pemesanan) dengan bekerjasama dengan penjual grosir. Jadi kamu menawarkan barang dengan

12 Puailiggoubat, NO. 241, 1 - 14 Juni 2012

menggunakan katalog. Nggak perlu belanja dulu kan?

2. Kenali Hobi Jangan sepelekan hobi kamu, karena dari hobi bisa jadi penghasilan lho. Misalnya sekarang kamu sedang hobi banget menggambar, kamu bisa kembangkan menjadi penghasilan dengan cara, menawarkan teman-teman yang bingung mau memberi kado apa untuk kakaknya. Buatkan dia karikatur profil kakaknya kemudian diwarna yang bagus dan dibingkai. Selain teman kamu mendapatkan kado yang unik, kamu mendapat tambahan uang saku atas jasa pembuatan karikatur tersebut.

3. Kembangkan Dari awalnya cuma ke teman-teman sendiri, mulailah menyisihkan penghasilanmu untuk promosi. Buatlah kartu nama dan disebarkan ke sekolah lain. Atau bisa juga titip kartu nama kamu ke tempat nongkrong yang sedang tenar di kalangan anak muda sasaranmu. Jangan hanya sekali saja bikin kartu nama. Usahakan setiap bulan kamu punya program promosi untuk usaha kamu tersebut, supaya orang nggak lupa dengan produkmu.

4. Maksimalkan Social

Network Maksimalkan kekuatan layanan gratis di dunia maya. Aktiflah di social network. Gunakan Facebook, twitter, blog untuk mengembangkan usaha kamu. Untuk yang jualan jasa menggambar, fotografi, dan lain sebagainya, kamu bisa masukkan portfolio kamu di facebook. Buat yang menjual barang dengan sistem kalatog, facebook berguna banget. Tinggal masukkan saja foto-foto dari catalog ke album. Karena jaman sudah bergeser ke twitter, maksimalkan di sana juga. Post apa saja yang berhubungan de-ngan jenis usahamu terse-but. Misalnya tips-tips foto-grafi, tips merawat baju, dan lain sebagainya.

5. Motivasi Tinggi dan Mental Nah, yang ini justru yang paling utama. Nggak mau kan kamu punya usaha yang bertahan sebulan, dua bulan atau dalam hitungan hari, Untuk itu, sebelum kamu melangkah pastikan kamu sudah siap mental untuk menjadi pengusaha. Artinya kamu harus siap capek, berpikir terus, berkreasi, berinovasi, supaya usaha kamu bertahan dan berdiri kokoh. Kalaupun cuma untuk fun it’s okay. Tapi kita nggak akan pernah tahu nantinya kalau kita seriusin justru menjadi sesuatu yang besar. Kebanggan itulah yang pada akhirnya nggak ternilai dengan apapun. (int)

Usaha Rumahan dengan Modal Kecil

S

emua orang pastinya mengutamakan untung besar saat memilih jenis usaha rumahan. Macam-macam usaha rumahan yang berpotensi untung besar inilah yang akan membuat kita akan awet berbisnis dari rumah. Berikut beberapa contoh Bisnis Rumahan yang Mengutungkan Usaha gorengan Makanan ringan yang biasanya disajikan dengn cabai ini banyak menjadi pilihan camilan hampir semua kalangan. Berbagai macam ragam jenis gorengan yang telah popular dimasyarakat diantaranya tempe goreng, tahu isi, bakwan, ubi goreng, pisang

goreng, cireng (aci goreng), tape goreng, dll. Maka dapat diambil kesimpulan bahwa prospek usaha gorengan mampu menjadi jaminan masa depan, jika mampu untuk mengembangkan resep yang lebih inovatif. Warung makan Apakah anda mempunyai keahlian memesak? Dengan memiliki keterampilan memasak Anda bisa membuka bisnis warung makan. Gunakan resep-resep favorit keluarga atau resep yang sudah Anda kuasai pembuatannya. Jangan tergiur untuk membuat banyak resep, mulailah dengan 3-4 jenis dahulu. Tambahkan jenisnya jika penjualan

mulai stabil. Menjual pulsa elektrik Isi ulang pulsa elektrik dapat ditemukan di manapun karena usaha ini sangat mudah dan sederhana untuk dilakukan. Anda yang ingin menjalankan

bisnis ini tidak memerlukan banyak tenaga, hanya dengan bermodalkan telepon genggam dan uang minimal Rp 100.000,. Anda sudah dapat memulainya. Konsumen perdana Anda dapat dimulai dari kalangan keluarga, teman, ataupun tetangga.


Masopp!t F O R U M P E L A J A R M E N TAWA I

A

da begitu banyak rumor yang beredar mengenai seorang mahasiswa yang bahkan belum lulus kuliah namun sudah membuat kekayaannya sendiri sejak di bangku kuliah, namun rumor seperti itu kini bukan mustahil bagi kita untuk memilikinya. Bagi seorang mahasiswa, sekarang kuliah bukan hanya bagaimana kita mendengarkan dosen dan mengerjakan tugas, namun seiring berjalannya waktu, seorang mahasiswa bisa tetap menimba ilmu sambil menanam pundi-pundi kekayaan. Bukan sebuah omong kosong sekarang jika mahasiswa memiliki usaha yang sukses, ada begitu banyaknya hal yang bisa di lakukan oleh seorang mahasiswa untuk mendapatkan kesuksesannya, dalam hal ini adalah menjadi seorang enterpreneur. Dan berikut beberapa tips-tips yang bisa anda ikuti :

Jual keunikan Jika anda tergolong mahasiswa kreatif dan inovatif, pasti banyak ide atau hal baru yang dapat Anda jadikan peluang usaha. Tidak sedikit usaha baru dimulai dari penemuan jenis produk, teknologi, sistem, dan program baru. Jika berhasil menciptakan sebuah keunikan, segera anda ambil hak paten dan menjualnya. Penemuan baru biasanya sangat berpeluang untuk menembus pasar, apalagi khas, unik, dan dibutuhkan orang banyak. Contoh nyata, teman-teman saya membuat kaos-kaos unik dengan katakata yang penuh motivasi. Kaos tersebut memang biasa saja kalau dilihat sepintas, tapi karena ada keunikannya dengan kata-kata yang penuh inovasinya, bisa menambah nilai jual. Tentunya keuntungan bisa jauh lebih besar dengan keunikan yang mereka jual.

Duplikasi Usaha Lain Bagi Anda yang merasa kurang kreatif dan inovatif, jangan putus asa. Percayalah, ide usaha tersebar di mana-mana, bahkan di depan mata. Anda harus selalu perlu membaca peluang, mengukur potensi, dan berani mengambil resiko. Misalnya, di sekitar Anda ada rumah makan bakmi yang cukup laris. Apa salahnya Anda bersaing secara sehat di tenpat yang sama dengan produk yang sama. Anda cukup menduplkikasi usaha tersebut, tapi harus memberikan nilai tambah kepada konsumen, seperti pelayanan, harga, kecepatan, keramahan. Contoh pelayanan yang lebih memuaskan kepada konsumen adalah memberikan

13 Puailiggoubat, NO. 241, 1 - 14 Juni 2012

air teh gratis kepada konsumen atau memberikan porsi daging yang lebih banyak di banding pesaing anda.

modeling/foto model, agen iklan, dan lainlain.

Usaha Fasilitas tambahan

Masih sedikit orang yang peka dengan usaha ini. Barang second, terutama dengan nilai historis yang sangat tinggi, biasanya punya harga yang sangat tinggi pula. Namun, menjual barang bekas (second) ini harus di lakukan dengan teratur dan terencana. Anda bisa membeli suatu barang disuatu tempat dengan harga murah dan menjualnya ditempat lain dengan harga yang lebih tinggi. Anda juga bisa menjual barang bekas khusus komputer dengan cara membeli komputer rusak dengan harga murah. Kemudian dengan menggunakan orang yang mengerti perbaikan komputer, Anda bisa menjual komputer yang sudah di perbaiki itu dengan harga yang lebih tinggi. Demikian pula dengan barang bekas, seperti kamera, motor, dan lain-lain.

Selain menduplikasi, Anda juga bisa membuka usaha dengan memberikan usaha fasilitas tambahan, tapi ini harus dengan sedikit sentuhan kreatifitas. Misalnya, tetangga membuka warnet, maka anda masih bisa menyainginya dengan tambahan fasilitas atau memperluas penawaran yang ada. Anda bisa mendirikan warnet di lokasi sama. Hampir setiap waktu ada saja jenis usaha yang trend, seperti sekarang ini zamannya penyewaan komputer untuk bermain game(game zone). Dengan sedikit fasilitas tambahan, anda pun bisa memiliki usaha dan siap untuk berhasil. Misalnya, Anda bisa menyewa tempat di sekitar tempat penyewaan game zone tersebut dengan menjual minuman yang lagi trend sekarang ini, Bubble Tea. Itu sangat cocok dengan pangsa pasar Bubble Tea dan game zone untuk pangsa pasar anak sekolah.

Jual Keterampilan Anda sendiri pun dapat menjual keterampilan yang dimiliki. Jika bisa menggunting rambut, Anda bisa membuka salon. Dengan sedikit sentuhan yang berbeda dengan salon-salon lainnya, pasti salon Anda akan ramai di kunjungi konsumen. Bagi Anda yang mahir mengetik 10 jari, tidak ada salahnya membuka usaha jasa pengetikan, seperti skripsi, naskah, makalah, dan lain-lain yang kemudian bisa Anda kembangkan dengan menerima jasa penerjemahan (translate). Ada banyak usaha yang bisa anda buka berdasarkan keterampilan anda, yakinlah anda punya potensi, punya keterampilan dan punya harapan besar untuk sukses menjadi seorang entrepreneur, meskipun sebagai entrepreneur pemula..mulailah belajar menghasilkan income melalui keterampilan sendiri semisal memberikan privat bahasa inggris, komputer, matematika, musik, menyanyi atau jasa pengetikan seperti yang disampaikan diatas.

Menjadi Agen Anda bisa membuka kantor keagenan, baik suatu produk maupun jasa. Banyak sekali produk dan jasa yang sangat memerlukan agen. Selain menjadi agen suatu produk, Anda juga bisa menjadi agen yang menyediakan jasa, seperti agen isi ulang air, isi ulang pulsa, penyalur pembantu rumah tangga, agen

Jual Barang Bekas

Buka Kantor Bagi anda yang memiliki keterampilan/keahlian segera buka kantor sendiri. Jangan takut masalah modal dan SDM. Anda bisa mengajak kolega atau teman seprofesi untuk patungan modal dan membuka kantor tersebut. Juallah skill dan pengalaman anda. Jika reputasi bagus dan relasi banyak (network), jangan kuatir kekurangan klien. Anda bisa memulai mendirikan kantor dari rumah atau lebih dikenal dengan sebutan home office. Cukup dengan menyediakan satu komputer, satu telepon, faxs, meja, dan kursi tamu.

Beli Usaha Pola Waralaba Bagi anda yang memiliki modal besar, tapi tidak mau repot untuk memikirikan sesuatu usaha yang baru, alternatif waralaba (franchise) dapat dipilih. Waralaba adala jenis usaha yang relatif terstandartisasi dengan baik. Memang butuh kejelian yang tinggi untuk menilai waralaba mana yang bagus dan cocok untuk Anda. Saran saya, carilah usaha waralaba yang memiliki track record yang baik dan sudah teruji di lapangan. Kini semakin banyak bermunculan waralaba, dari yang membutuhkan modal besar hingga yang membutuhkan modal kecil.

Usaha Bersama Kadang usaha akan lebih bagus jika didirikan dan di kelola bersama-sama. Misalnya Anda pintar pemrograman komputer, tapi anda memiliki sedikit teman, sementara teman anda memiliki

banyak teman dan punya relasi yang luas dan membutuhkan jasa pemrograman, anda bisa saja membuka usaha jasa pemrograman (software house). Anda yang mengerjakan pekerjaannya, sedangkan teman anda yang mencari order. Dari kelebihan masing-masing inilah bisa memperkuat suatu usaha baru sekaligus membesarkannya.

Jalankan Direct Selling/ Multi Level Marketing Usaha ini menurut saya cukup prospektif. Modalnya murah meriah. Selain itu didukung pula oleh produk yang bagus, sistem pemasaran, pelatihan, dan jenjang karir. Memang kita tidak menutup mata banyak sekali orang yang alergi atau anti terhadap Multi Level Marketing (MLM). Biasanya trauma oleh kegagalan, seperti uangnya habis di MLM. Itu biasanya di sebabkan bisnis MLM dengan skema piramid atau money game yang berkedok MLM. Waspadalah dan hindari bisnis dengan skema piramid atau money game yang mengaku-aku MLM. Menurut saya, MLM (sering juga di sebut dengan people franchise) yang murni sangat menarik. Bahkan sebagai perusahaan MLM memberikan kesempatan kepada kita untuk mendirikan perusahaan sendiri (authorized distributor atau stockist). Kita tidak perlu terlalu alergi dengan informasi mengenai MLM, kadang-kadang informasi yang di berikan oleh MLM sangatlah menarik. Bukankah untuk menjadi seorang wirausaha yang sukses harus selalu belajar, belajar dan belajar serta memiliki banyak teman.

Menjalankan Bisnis Online Usaha dalam bidang ini sedang sangat populer di zaman ini karena terkenal mudah, efektif dan efisien. Apalagi di dukung dengan sarana-sarana

GRATIS seperti website, blog, twitter maupun facebook, usaha dalam bidang ini sangat pantas untuk seorang mahasiswa. Belajar Bisnis Online tidak sesulit yang dibayangkan, cukup anda googling, maka anda sudah bisa menjalankan usaha yang ingin anda jalankan. Dalam bukunya, Robert T. Kiyosaki menjawab pertanyaan berikut, ”Kenapa Anda tetap menganjurkan orang untuk menjadi usahawan, padahal catatan statistik yang berhasil hanya sekitar 10% ?” Lalu ia menjawab, ”Saya percaya dengan statistik di bawah 10%, maka untuk sukses usaha, Anda harus siap untuk setidaknya berpeluang 9 kali gagal sebelum mungkin mendapatkan 1 keberhasilan”. Itu bukan ’gagal’, melainkan ’belum berhasil’ dan menurut Abraham Lincoln ”Itu Cuma terpeleset dan aku bukan jatuh”. Jangan pernah menyerah dalam menggapai impian, sejak masih muda ini tanamkan rasa percaya diri dan ketekunan untuk mendapatkan kesuksesan di masa yang akan datang. Selamat Mencoba.

Redaksi menerima tulisan berupa artikel untuk dimuat di kolom Masoppit. Kirimkan karya kamu ke redaksi Puailiggoubat Jalan Kampung Nias I No. 21 Padang atau melalui email rus.akbar08@gmail.com atau syafriladriansyah@gmail.com. Sertakan identitas lengkap beserta foto terbaru. Setiap karya yang dimuat akan diberikan royaliti.


14

Puailiggoubat

MENTAWAINEWS

NO. 241, 1 - 14 Juni 2012

P2D Mandiri di Sejumlah Daerah Dimulai SIKABALUAN - Tahun ini Program Pengembangan Prasarana Desa (P2D) Mandiri Siberut Utara tersebar 10desa. Desa Sikabaluan mendapat 5 paket. Desa Malancan 30 paket, Desa Sirilogui 20 paket dan Desa Sotboyak 20 paket. Desa Bojakan 10 paket, Desa Mongapoula 10 paket. Namun sementara itu pelaksanaan P2D mandiri di Siberut Utara belum bisa dilaksanakan karena menunggu petunjuk teknis dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Mentawai. “Yang menjadi kendala sekarang ini petunjuk teknisnya di lapangan dari Bappeda. Beberapa desa yang masuk program P2D mandiri sudah siap dan badan jalan sudah mereka persiapkan,” kata Camat Siberut Utara Sandra Oktavia di kantornya, 21 Mei lalu. Hal senada disampaikan Panitia Pelaksana Teknis Kegiatan P2D Mandiri Siberut Utara Viktor,. Pekerjaan di lapangan baru bisa dilakukan setelah juknis dari Bappeda keluar. Sementara itu, Desa Tuapeijat Kecamatan Sipora Utara mendapat 13 paket P2D Mandiri. Sepuluh paket diantaranya diarahkan untuk membangun jalan di Kilometer 5 ke kompleks susteran. Dua paket lain untuk jalur evakuasi di Mapaddegat dan satu paket untuk jalan menuju sekolah MAN di KM 6. Dusun Tumalei Desa Silabu Kecamatan Pagai Utara hanya mendapat dua paket dari 14 paket yang diusulkan. Hal itu membuat masyarakat dusun kecewa. Kepala Dusun Tumalei Karbinus, mengatakan mereka telah mengajukan 14 proposal P2D tahun ini, jumlah tersebut rencananya untuk membangun jalan tembus ke Dusun Maguiruk sepanjang 5 Kilometer. Karbinus memperkirakan, jika dusunnya mendapat 6 paket P2D Mandiri ditambah 1 paket Program Nasional Pemberdayaan MasyarakatMandiri Pedesaan (PNPM-MP) maka diperkirakan volume jalan yang siap 3 Kilometer, sementara dari Dusun Maguiruk juga membangun jalan untuk menyambung jalan tersebut. “Namun apa boleh dikata mereka hanya mendapatkan 2 paket P2D Mandiri,” katanya 24 Mei lalu. Karbinus tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya karena tahun lalu sudah ada kesepakatan membangun jalan tembus ke arah Dusun Maguiruk. “Kalaupun tidak 14 paket yang pemerintah berikan setidaknya setengahlah,” ujarnya. Padahal dengan adanya jalan tembus, akan menolong warga untuk menuju ke Silabu, apalagi saat ini, untuk ke pusat desa saja mereka mengeluarkan uang sebanyak Rp400 Ribu sampai Rp500 Ribu. “Dengan adanya jalan tembus tersebut akan membantu warga, tapi apa boleh buat semuanya hanya anganangan,” katanya. (bs/rpt/imj)

Proyek Gagal, Fasilitator Teknik Ditegur Proyek pengadaan air bersih di Monganpoula tidak sesuai standar sehingga air tidak mengalir. Bambang Sagurung

D

iduga memberikan laporan fiktif pelaksanaan proyek pembangunan sarana air

bersih di Desa Monganpoula Kecamatan Siberut Utara, fasilitator teknik Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan (PNPM MP) ditegur. Dalam laporannya April 2012 lalu, fasilitator teknik Herman Dodi menyatakan program pengadaan air bersih telah selesai 100 persen. Namun saat dilakukan pemantauan oleh fasilitator tingkat kabupaten Akmal SY, diketahui air bersih tidak mengalir karena pemasangan pipa yang tidak standar. Beberapa hal yang menjadi catatan penting Akmal, diantaranya fasilitator kecamatan tidak melakukan pengukuran beda tinggi untuk mendapatkan elevasi jaringan pemipaan mulai dari sumber air hingga sumber pemanfa-

meninggikan muka air setinggi 1 meter, membuat bak pe-ngontrol air agar sampah dan endapan lumpur tidak ma-suk dalam pipa induk dan juga dibuatkan pengontrol air banjir. Tiang penyangga harus dibuat permanen, bak penampung dan bak pengo-lah dipasang sistem pelim-pah, sistim penguras dan sistem pengontrol air ke pipa kolektor, pada kran umum dipasang kran penutup dan pembuka. Menindaklajuti memoPENDETEKSI GEMPA - Mentawai kini sudah memiliki alat pendeteksi gempa randum tersebut, Ketua yang ditempatkan di Pusat Pengendalian Operasi Badan Penanggulangan Bencana Unit Pengelola Kegiatan Daerah Kabupaten Kepulauan Mentawai. PNPM MP Kecamatan atan, padahal hal ini sudah diinstruk- tor, tidak ada perhitungan tekanan Siberut Utara Junaidi Sakerebau sikan pada saat pembuatan desain. air pada pipa pendakian yang menyurati fasilitator teknik danTim Juga terdapat beberapa kesalahan berakibat tidak mengalirnya air. Pengelola Kegiatan Monganpoula teknis dilapangan terkait dengan Akmal meminta fasilitator keca- untuk melakukan perbaikan dan kedalaman pemasangan pipa PVC di matan membuat laporan khusus pelaporan sesuai dengan memolapangan tidak dalam dan bahkan ada kepada fasilitator kabupaten tentang randum dan instruksi fasilitator yang muncul kepermukaan sehingga koreksi kesalahan dan membuat kabupaten. mudah pecah, tiang penyangga pipa laporan sesuai kondisi di lapangan. “Tenggat waktunya satu bulan dari besi hanya dibuat dari kayu darurat, Ia meminta dilakukan perbaikan tanggal dilayangkannya surat memokonstruksi bak penangkap air tidak beberapa konstruksi diantaranya randum tersebut,” kata Junaidi Sakerekuat untuk menampung air dan juga memperbaiki kedalaman timbunan bau pada Puailiggoubat, 22 Mei lalu. tidak ada sistim pengontrol air masuk pipa PVC rata-rata 60 CM, mengJunaidi mengatakan, jika dalam ke pipa induk, pada bak penampung hindari adanya pendakian pipa agar sebulan tidak ada perbaikan, pelaksana tidak ada sistim pelimpas, penguras tekanan air tetap ada, memperbaiki proyek senilai Rp332,5 Juta ini akan dan pengontrol menuju pipa kolek- konstruk-si bending dengan ditindak tegas. (r) FOTO:RUS/PUAILIGGOUBAT

Indeks Pembangunan Manusia Mentawai Terendah di Sumbar TUAPEIJAT - Kabupaten Kepulauan Mentawai menempati urutan terakhir Indeks Pembangunan Manusia dari 19 kabupaten dan kota di Sumatra Barat yaitu 68,75. Dari sisi kesehatan, tingkat harapan hidup masyarakat Mentawai masih rendah. Di sektor pendidikan, Angka Partisipasi Murni (APM) masih relatif rendah terlebih pada jenjang SMA yang hanya mencapai 45,49 persen dari jumlah penduduk yang berusia 16-18 tahun yang sedang sekolah di SMA. Kondisi ini mencerminkan tiga masalah struktural yang melilit Mentawai yang menyebabkan perekonomian tidak optimal dalam memakmurkan penduduk yaitu minimnya sumber daya manusia yang berkualitas, keterbatasan infrastruktur, baik fisik maupun non fisik serta kelemahan kerangka kelembagaan. Hal disampaikan Wakil Bupati Mentawai Rijel Samaloisa saat memberi sambutan pembukaan Musya-

warah Perencanaan Pembangunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kepulauan Mentawai 20122016 di Tuapeijat, 28 Mei lalu. Dari data ini Rijel menyimpulkan bahwa terdapat puluhan ribu anakanak yang tidak bersekolah atau tidak melanjutkan sekolah ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Tingkat buta huruf tahun 2009 masih tergolong tinggi yakni 14,88 persen. Untuk itu menurut Rijel, pembangunan infrastruktur menjadi bagian integral dari pembangunan dan menjadi aspek penting dalam peningkatan produktifitas sektor produksi termasuk infrastruktur transportasi. Pemerintah juga harus mendorong petani untuk mengubah budaya pertanian sub sistem menjadi pertanian yang berorientasi pasar dan mengembangkan diri pada kegiatan-kegiatan perdagangan. Sentra-sentra pertanian akan dibangun untuk menciptakan pusat

pertumbu-han ekonomi di masingmasing pulau seperti sentra pertanian coklat dan rotan di Siberut, nilam dan pala di Sipora, padi, jagung dan karet di Pagai Utara dan Selatan. RPJM adalah dasar bagi SKPD membuat Rencana strategis (Renstra) SKPD beserta Rencana Kerja (Renja). RPJMD yang disusun diprioritaskan untuk pencapaian visi dan misi bupati yakni terwujudnya masyarakat Mentawai yang maju, sejahtera. Dibidang pariwisata, RPJM disusun agar terdapat sinergi dan saling mendukung antara program sektor pariwisata dengan sektor lainnya yang menunjang kepada pariwisata yang lebih baik dan memiliki nilai tinggi. Ia mencontohkan dengan sektor kehutanan di beberapa daerah di Indonesia dimana pelestarian primata menjadi objek wisata di da-

erah itu, demikian juga pelestarian terumbu karang di sektor kelautan dan perikanan. Dalam upaya penggenjotan Pendapatan Asli Daerah (PAD), RPJMD yang disusun juga telah memuat perihal perizinan wisata, pembatasan izin kapal pesiar, pengadaan mooring buoy dan upaya penarikan retribusi dari peselancar dan iven budaya. Dari proses penyusunan RPJMD ini, Prita menyebutkan pada tahap persiapan telah dibangun Memorandum of Understanding (MoU) dengan pihak tim ahli dari Universitas Andalas, dilanjutkan dengan Focus Group Discusion (FGD) untuk menghasilkan rancangan RPJMD serta pelaksanaan Musrenbang RPJMD yang dimaksudkan untuk menampung masukan untuk penyempurnaan dokumen RPJMD sebelum diberikan kepada DPRD. (rpt)


Puailiggoubat NO. 241, 1 - 14 Juni 2012

Pemprov Sumbar Ajukan 930 Formasi CPNS 2012 PADANG - Pemerintah Sumatera Barat mengajukan sebanyak 930 formasi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) ke Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan) untuk penerimaan pegawai di lingkungan provinsi Sumbar tahun 2012. Kepala Dinas Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sumbar Jayadisman mengatakan, jumlah formasi itu masingmasing untuk tenaga teknis sebanyak 544, tenaga medis 368, dan 18 formasi untuk tenaga pendidik dari kualifikasi Diploma 3, Srata 1, dan Pasca Sarjana (S2). Meski pemerintah menetapkan moratorium (penundaan -red) penerimaan CPNS, daerah yang biaya pegawainya masih dibawah 50 persen dari APBD masih berpeluang mengajukan formasi. “Sumbar masih berpeluang, tidak dikenai moratorium karena beban anggaran untuk PNS kita masih dibawah 50 persen, namun kita masih menunggu persetujuan pusat, “ kata Jayadisman kepada Pualiggoubat, 21 Mei lalu. Meski begitu, Jayadisman tidak bisa memperkirakan kapan jadwal pelaksanaan pada tahun ini karena pengajuan usulan tidak secepat tahun lalu. “Tahun lalu kita ajukan Februari dan bulan Juni sudah keluar hasil verifikasi serta berapa jumlah formasi yang disetujui Kemenpan, tapi tahun ini kita belum tahu,” ujarnya. Kepala Bidang Formasi dan Pengadaan BKD Sumbar, Yusrizal, mengatakan sejumlah daerah lainnya juga berpeluang menerima CPNS tahun ini karena belanja pegawainya di bawah 50 persen, diantaranya Mentawai (22 persen), Kota Solok (45 persen), Padang Panjang (42 persen), Solsel (36 persen), Sawahlunto (41 persen), Dharmasraya (42 persen). (jap)

15

Liput Razia Kafe, Jurnalis Dipukuli FOTO:RUS/PUAILIGGOUBAT

Peralatan jurnalis berupa kamera dan kaset juga dirampas dan ada yang dihancurkan. Joni Aswira Putra

T

ujuh jurnalis dianiaya dan diintimidasi oleh sejumlah orang yang diduga oknum

Batalyon Marinir Pertahanan Lantamal II Padang. Salah seorang jurnalis, Budi Sunandar dari Sindo TV mengalami luka robek di telinga kanan akibat pukulan. Enam wartawan lain yang menjadi korban pemukulan dan intimidasi adalah Apriyandi (Metro TV), Roni (Indosiar), Indra Khew (SCTV), Ridwan (Pewarta Foto Padang Express), Julian (Trans 7), dan Jamaldi (Favorit TV). Peristiwa ini terjadi saat para jurnalis merekam kerusuhan razia penertiban sejumlah kafe sebentuk pondok-pondok kedai yang digelar Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) bersama warga, di kawasan Bukit Lampu Batu Cadas Gaung, Kelurahan Gates Nan XX, Kecamatan Lubuk Begalung, Padang, Selasa, 29 Mei lalu. Penganiayaan ini bermula sekitar pukul 17.00 WIB ketika puluhan oknum Batalyon Marinir menghadang warga dan Satpol PP membongkar beberapa pondok kedai yang diduga sebagai tempat praktik mesum. Upaya penghadangan itu berbuntut kerusuhan. Tak ingin disorot kamera, sejumlah oknum ini pun lantas memburu para wartawan dan merampas kamera beserta kasetnya. “Seketika saya langsung diburu dan dipukuli. Mereka berusaha terus merampas kamera saya dan di sekitar saya perhatikan ternyata kawan yang lain juga diburu secara membabi buta. Budi saya lihat dipukuli telinganya hingga robek,” kata Apriyandi. Melihat temannya dikeroyok, rekan jurnalis lainnya ikut menolong sambil merekam kejadian, namun para oknum aparat tersebut menghalangi dan mengancam bahkan mengejar rombongan jurnalis yang ikut bersama Satpol PP itu. “Serangan itu bertubi-tubi. kamera dan kaset wartawan ada yang berhasil dirampasnya,” ujarnya. Apriyandi sendiri mengalami luka memar pada bagian wajah akibat

LONG MARCH - Sejumlah jurnalis yang tergabung dalam Koalisi Wartawan Anti Kekerasan (KWAK) melakukan aksi longmarch menuju kantor DPRD Sumbar menolak tindak kekerasan yang dilakukan TNI AL pukulan. Sementara Budi yang telah bercucuran darah di telinganya dilarikan ke RSUP M. Djamil Padang dan mendapat perawatan tujuh jahitan. Kamera Budi ikut dirampas dalam insiden itu. Jurnalis lain yang menjadi korban penganiayaan dan perampasan adalah Jamaldi dan Ridwan. Kamera Jamaldi dirampas lalu dihancurkan, sedangkan Ridwan, memory card kamera DSLR nya ikut disita. Sementara tiga wartawan lainnya, Rony, Indra KEW, dan Julian juga diburu oknum sambil diancam meminta rekaman video diserahkan. “Kita dikejar sambil diancamancam minta kamera diserahkan, beruntung dapat lolos. Tapi seingat saya kalau tidak salah Julian yang disita kasetnya,” ujar Roni, juru kamera Indosiar. Usai kejadian, pukul 19.30 WIB para jurnalis yang tergabung dalam Koalisi Wartawan Anti Kekerasan mendatangi markas Polisi Militer Angkatan Laut (POMAL) Teluk Bayur. Wakil Komandan Lantamal II Padang Kolonel Laut (P) I Nyoman Mandra kepada puluhan wartawan mengatakan, dirinya tidak dapat berkomentar banyak soal kejadian karena baru mendapat informasi. Sementara itu katanya, komandan sedang tidak berada di tempat. Akan tetapi Nyoman menegaskan bahwa upaya menghalangi razia Satpol PP hingga pemukulan yang dilakukan oknum anggota TNI AL terhadap warga dan wartawan, merupakan pelanggaran berat dan itu bukan kerjaannya TNI. “Tugasnya di sini adalah mengamankan laut, bukan mengamankan

kafe atau kedai sebentuk pondokpondok itu. Kalau benar ada oknum TNI AL yang melakukan kerjaan itu dan termasuk terhadap pemukulan wartawan, maka kita akan tindak tegas. Kami akan usut,” katanya. Jurnalis Gelar Demo Sehari setelah peristiwa pemukulan, para jurnalis yang tergabung dalam Koalisi Wartawan Anti Kekerasan melakukan aksi demo ke DPRD Sumatra Barat. Koalisi ini terdiri dari sejumlah organisasi jurnalis seperti Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Padang, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), dan Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI). Dalam pernyataan sikapnya, koalisi mengutuk aksi kekerasan yang dilakukan oknum TNI AL terhadap wartawan yang menjalankan tugas jurnalistik, meminta Polisi Militer Angkatan Laut Lantamal II Padang mengusut tuntas secara transparan proses hukum tindak pidana penganiayaan yang dilakukan terhadap wartawan. Koalisi juga meminta Komandan Datasemen Polisi Militer (Denpom) untuk memastikan proses hukum berjalan secara adil. Para jurnalis juga mendesak Panglima TNI Republik Indonesia memberhentikan Komandan Lantamal II Padang. Mereka juga mendesak Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumatera Barat ikut mendukung pemberhentian Komandan Lantamal II Padang dari jabatannya. Karena adanya pengrusakan kamera jurnalis, mereka mendesak Komandan Lantamal II Padang

mengganti kamera yang dirusak serta mengembalikan secara utuh dua kaset video dan satu kartu memori milik wartawan yang dirampas paksa oleh oknum TNI AL . Komandan Lantamal II Minta Maaf, 11 Marinir Ditahan Sementara itu, Komandan Lantamal II Teluk Bayur, Sumatra Barat, Brigjen TNI (Marinir) Gatot Subroto meminta maaf terkait pemukulan anggotanya terhadap wartawan usai razia warung remang-remang. “Saya Dantamal II Teluk Bayur TNI AL menyesalkan ulah para oknum anggota Marinir. Kami mohon maaf sedalam-dalamnya atas kekerasan tersebut,” kata Gatot di hadapan ratusan wartawan saat aksi demo di gedung DPRS Sumbar, 30 Mei lalu. Gatoto mengakui para anggotanya sudah melanggar peraturan dan disiplin. “Saya tidak akan menolerir. Anggota yang terlibat akan diberikan sanksi sesuai aturan yang berlaku. Kami juga sudah melaporkan persoalan ini ke Panglima TNI dan beliau meminta kita mengusut tuntas kasus ini,” katanya. Terkait kamera dan Id card wartawan yang dirampas, Dantamal berjanji akan mengembalikan kamera tersebut. Sejauh ini, Polisi Militer Angkatan Laut Teluk Bayur telah menahan 11 anggota Marinir yang diduga Serda Saddam Husein, Koptu Bainuddin, Praka Alexander, Praka Kusnendi, Pratu Zulfahmi, Prata Dian Mailendra H, Pratu Komitugyan, Pratu Dwi Eka Prasetya, Pratu Utomo Saputra, Pratu Erwanto dan Serka Zaenal Mashur. (r)


16

Puailiggoubat

SEPUTARSUMBAR

NO. 241, 1 - 14 Juni 2012

R

ancangan Peraturan Daerah kawasan bebas rokok segera dibahas Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumatra Barat. Rencananya, kantor pemerintah akan dijadikan pilot project kawasan bebas bebas rokok. Wakil Ketua DPRD Sumbar Lepnardy Harmainy, mengatakan di kawasan bebas rokok ini nantinya para pelanggar akan dikenai sanksi jika kedapatan merokok. Sanksi diberikan sebagai efek jera karena mengacuhkan perokok pasif yang ikut terkena dampak asap rokok beracun. “Besaran dendanya nanti akan kita bahas. Denda ini bagus untuk memberi efek jera,” katanya usai paripurna nota pengantar empat Ranperda oleh Pemprov Sumbar, Kamis 24 Mei lalu. Ia melanjutkan, materi yang akan dibahas dalam Ranperda Kawasan Tanpa Rokok diharapkan bisa memberi penyadaran kepada masyarakat terutama bahaya ditimbulkan. Raperda Kawasan Bebas Rokok adalah satu dari empat Raperda yang disampaikan oleh pemerintah provinsi untuk dibahas oleh DPRD. Tiga Raperda lainnya, antara lain Raperda Perubahan Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) Satpol PP Sumbar, Perubahan kedua Perda No 3 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi Tata Kerja Inspektorat, Dan Reperda Bappeda dan Lembaga Teknis Daerah. Sekda Provinsi Sumbar Ali Asmar

Perda Kawasan Bebas Rokok Segera Dirancang FOTO:REPUBLIKA

Pemerintah Sumatera Barat sedang merancang Peraturan Daerah Kawasan Bebas Rokok dan kantor pemerintah akan dijadikan pilot project kawasan bebas bebas rokok/ilustrasi

dalam nota penyampaiannya mengatakan, di Sumbar lebih dari 1,2 juta penduduk adalah perokok. Sekitar 25,7 persen merupakan yang terkategori perokok tiap hari sekitar, kadang-kadang (4,5 persen) dan yang sudah berhenti

merokok (2,3 persen). Menurutnya, data juga mengungkapkan usia warga Sumbar yang merokok terbilang mencengangkan. Sekitar 40,1 persen mulai merokok sejak usia 15-19 tahun, 13,8 persen pada usia 20-

24 tahun, 13,7 persen pada usia 10-14 tahun, bahkan 1,5 persen sudah mulai merokok sejak usia 5-9 tahun. “Dari data pemerintah, perokok terbanyak ada di Sijunjung (93,12 persen), Tanahdatar (29,4 persen) dan

Kabupataen Solok (18,1 persen). Sedangkan yang terendah Kota Payakumbuh (18,1 persen),” katanya. Pentingnya Perda Kawasan Bebas Rokok ini untuk meminimalisir dampak merokok. Menurut Ali Asmar, mengonsumsi rokok telah mengakibatkan kematian paling sedikit 400 ribu orang per tahun di Indonesia. Merokok juga mengakibakan bahaya kesehatan bagi si perokok sekaligus orang di sekitarnya (perokok pasif). Selain itu, data 2004 mengungkapkan, sebagian besar perokok pasif adalah perempuan, yang jumlahnya mencapai 64 juta jiwa (66persen dari total perokok pasif). Indonesia merupakan negara terbesar ke-7 di dunia yang memproduksi rokok, dari sisi konsumsi rokok, Indonesia berada di urutan ke-3. Tingkat Sumbar, jumlah perokok juga sudah berada pada level mengkhawatirkan. Riset kesehatan dasar 2007, Provinsi Sumbar merupakan peringkat ke-6 dengan jumlah perokok terbesar dari 33 provinsi di Indonesia. (jap) FOTO:FIELD

Siasat di Tanah Subur PADANGPARIAMAN - Bencana dan perubahan iklim tidak menunggu kita siap siaga, namun keduanya mesti disiasati. Ada siasat yang dibangun oleh masyarakat di Hulu DAS Batang Naras, Kabupaten Padangparia-man, Sumatra Barat. Nurlis, 60, warga di Korong Kampuang Pili Kanagarian Kudu Gantiang Kecamatan V Koto Timur Kabupaten Padangpariaman, Sumatera Barat, memanfaatkan pekaran rumahnya bertanam terung bawang, cabe rawit, tebu, ubi dan tanaman-tanaman sayuran. Rumah Nurlis merupakan rumah semi permanen, salah satu rumah yang selamat dari gempa besar di tahun 2009. Sementara ia memiliki halaman yang cukup luas, Sekitar 500 meter persegi. Ia menanam berbagai tanaman di tanah yang cukup lapang itu. “Dulu, sebelum gempa 2009, halaman ini terlantar dan dibiarkan saja. Kekurangan bahan makanan setelah gempa membuat kami harus menunggu bantuan mi instan dari para relawan yang datang,” jelasnya. Kini, dari halaman itu Nurlis merasakan manfaat yang cukup bagi kepentingan rumah

tangganya. “Sekarang saya sudah bisa ikut arisan yang totalnya 400 ribu rupiah setiap bulan. Dulu, sebelum halaman ini diolah, mana mungkin saya ikut arisan bulanan,” paparnya sambil tersenyum. Nurlis mulai memanfaatkan halamannya dengan menanami tanaman pangan sejak terlibat dalam sekolah lapangan lumbung pangan hidup yang digagas FIELDBumi Ceria. Selama lebih dari setahun terakhir, Nurlis terlibat aktif dalam sekolah lapangan FIELD-Bumi Ceria. Bersama peserta sekolah lapangan, pemandu lokal dan staff FIELD-Bumi Ceria, Nurlis mempelajari berbagai aspek terkait dengan kebencanaan, kerentanan, kapasitas masyarakat, agro-ekosistim, kesuburan tanah, perubahan iklim serta materi-materi lainnya. Di tempat lain, di Korong Toboh Marunggai, Nagari Sikucur, Kecamatan V Koto Timur Kampung Dalam, Kabupaten Padangpariaman, Sumatera Barat, Norma, 43, juga tengah sibuk membenahi pembibitan tanaman multiguna yang telah disemai oleh kelompoknya 3 bulan yang lalu. Pembibitan itu hanya menggunakan lahan seluas 900 meter

BERTAMAN SAYUR - Nurlis, warga di Korong Kampuang Pili Kanagarian Kudu Gantiang Kecamatan V Koto Timur Kabupaten Padangpariaman, Sumatera Barat, memanfaatkan pekaran rumahnya bertanam sayuran. persegi. Di atas pembibitan, Norma dan kelompoknya memasang waring untuk meneduhkan tanaman yang dibibitkan. “Pembibitan ini dibangun atas swadaya kelompok. Kami bergotong royong mingguan untuk merawatnya,” kata Norma. Menurutnya, pembibitan yang dikembangkan oleh kelompok ini nantinya akan menjadi semacam bank bibit nagari. “Dari pembibitan ini, tanaman akan ditanam di wilayah rawan longsor,” lanjut Norma. Nagari Sikuur merupakan salah satu nagari yang rentan terhadap

longsor. Wilayah hulu Batang Naras ini memang bertopografi berbukit dan bergelombang. Curah hujan di wilayah ini tergolong tinggi, mencapai 2.700 – 4.100 milimeter per tahun (Data: BPP Pilubang). Pada kesempatan terpisah, Wali Nagari Sikucur, Masril menjelaskan, nagarinya merupakan salah satu nagari yang terkena dampak gempa 2009. “Gempa juga menyebabkan wilayah Bukit Bio-bio dan Gunung Tigo mengalami longsor parah. Longsor banyak yang memutuskan jalan dan mengisolasi beberapa korong yang terdapat di

wilayah tersebut,” katanya. Di Nagari Sikucur, Norma dan kelompoknya tidak sendiri. Heriyanto, Area Manager FIELDBumi Ceria menjelaskan, ada 3 kelompok utama yang telah belajar dalam sekolah lapangan. “Setidaknya hampir 200 orang telah terlibat sekolah lapangan sejak tahun 2011 di Sikucur dan Kudu Gantiang,” ungkapnya. Heriyanto menjelaskan, kader-kader yang telah terlibat sekolah lapangan ini menjadi motor penggerak di nagarinya masing-masing. (*)


Puailiggoubat NO. 241, 1 - 14 Juni 201 2

8

Suara Puailiggoubat BBM yang Menyulut Konflik

P

embatasan kuota bahan bakar min minyak (BBM) bersubsidi di sejumlah daerah di Indonesia seperti di Kalimantan pada akhirnya bisa memicu konflik antara pemerintah pusat dan daerah. Gejalanya sudah muncul dengan adanya pemblokadean tongkang batubara oleh masyarakat memprotes kelangkaan BBM di Sungai Barito, Kalimantan Selatan. Pembatasan kuota BBM bahkan pengurangan di beberapa provinsi merupakan bagian dari kebijakan pemerintah setelah gagal menaikkan harga BBM 1 April lalu. Ancaman dari beberapa daerah akhirnya membuat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memerintahkan kebutuhan BBM daerah dipenuhi agar tidak terjadi konflik. Terbatasnya kuota BBM yang menyulut kelangkaan minyak sudah lama dirasakan masyarakat Mentawai. Pertumbuhan sepeda motor yang cukup tinggi menjadi penyebab. Jika dahulu penghubung antar desa dilakukan dengan berjalan kaki atau menggunakan perahu mesin (speedboat), kini dapat dilakukan dengan sepeda motor. Apalagi sejak pembangunan jalan lingkar antar dusun dan desa giat dilakukan melalui program Pengembangan Prasarana Desa (P2D) dan Program Nasional Pembangunan Masyarakat Mandiri Pedesaan (PNPM MP). Ketiadaan transportasi umum membuat sepeda motor popular, meskipun perahu mesin tetap jadi pilihan jika lokasi tujuan tidak memiliki akses jalan darat. Namun perahu mesin juga membutuhkan BBM yang tidak sedikit. Beberapa tahun belakangan, konsumsi BBM di Mentawai melonjak tinggi. Jika masyarakat di perkotaan protes saat pemerintah mengumumkan akan menaikkan BBM menjadi Rp6 Ribu per liter, masyarakat Mentawai bahkan sudah membelinya seharga Rp10 Ribu hingga RpRp15 Ribu per liter, sama dengan harga BBM non subsidi. Jika saja BBM naik, bisa dibayangkan berapa harga BBM sampai di tingkat pengecer di Mentawai. Untuk mengatasi kelangkaan BBM di Mentawai, pemerintah setempat telah mengajukan usul penambahan kuota sebesar 1.236.249 Kiloliter premium (bensin) dan 305.438 Kiloliter solar kepada BPH Migas. Namun agaknya persetujuan usulan itu akan menemui jalan panjang mengingat cadangan BBM untuk konsumsi di Indonesia yang kian menipis. Pembentukan tim pengawas di masingmasing kecamatan untuk menghindari spekulan dan pengecer nakal yang menjual BBM diatas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang sudah ditentukan bupati juga belum efektif. Toh, sampai saat ini harga BBM tetap mencekik dirasakan rakyat. Derita rakyat yang hidup jauh dari akses kekuasaan dari dulu memang selalu diabaikan. Ketergantungan terhadap bahan bakar fosil ini kedepan bisa semakin memicu konflik, sedangkan janji pemerintah untuk melakukan konversi ke bahan bakar biodiesel baru sekadar janji, sangat jauh panggang dari api.

17

Stop Kekerasan Terhadap Jurnalis

K

asus kekerasan terhadap jurnalis kembali terjadi pada Selasa 29 Mei 2012. Puluhan prajurit TNI AL di Padang Sumatra Barat, memukuli dan merampas paksa kamera, kaset video, dan memori kamera jurnalis di kawasan Bukitlampu Kelurahan Sungai Baremas Kecamatan Lubuk Begalung, Padang. Aksi kekerasan itu melukai tujuh jurnalis, yaitu Budi Sunandar (jurnali-s Global TV), Sy Ridwan (fotografer Padang Ekspres), Jamaldi (jurnalis Favorit Televisi), Indra Khew (jurnalis SCTV), Julian (jurnalis Trans 7), Afriandi (jurnalis Metro TV), dan Deden (jurnalis Trans TV). Para pelaku juga merusak dan merampas peralatan kerja para jurnalis dimaksud yang sedang melakukan tugas liputan berkaitan penertiban lokasi yang ditengarai tempat mesum di sana. Di hari yang sama, juga terjadi kekerasan terhadap jurnalis di Kabupaten Morowali, Sulawesi

Tengah. Jurnalis Harian Kompas, Reny Sri Ayu, dan jurnalis Harian Mercusuar, Moechtar Mahyuddin, saat itu tengah meliput antrean warga di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Bungku. Keduanya dikeroyok sejumlah orang yang diduga ikut antre untuk membeli bahan bakar minyak dengan jeriken. Sebelumnya, pada Senin (28/5), terjadi perampasan kamera jurnalis Batam TV, Bagong Sastra Negara yang meliput kelangkaan bahan bakar minyak di Kota Batam. Perampasan kamera oleh seseorang berpakaian berseragam mirip tentara itu, terjadi di SPBU Simpang Tobing, Kota Batam. Pada Rabu (23/5) lalu, jurnalis Harian Bongkar di Lampung, Darwis Yusuf (52), diduga telah dibacok oleh

Rus Akbar Sekretaris Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Padang, Redaktur Puailiggoubat, Kontributor Okezone Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Lampung Utara, Kadarsyah. Pembacokan itu diduga terkait pemberitaan Harian Bongkar mengenai dugaan penipuan proyek dan penyalahgunaan anggaran pembuatan kolam senilai Rp 3,4 miliar yang terletak di lahan warga di Kecamatan Abung Surakarta, Kabupaten Lampung Utara. Bahu Darwis mengalami luka dan mendapatkan 23 jahitan. Kini, Kadarsyah telah menyerahkan diri ke Polres Lampung Utara, namun tidak ditahan. Kekerasan Terus Terjadi Kasus-kasus diatas menandakan kekerasan terhadap jurnalis di negeri ini masih ada,

pembunuhan Fuad Muhammad Syarifuddin alias Udin (jurnalis Harian Bernas di Yogyakarta, 16 Agustus 1996), Naimullah (jurnalis Harian Sinar Pagi di Kalimantan Barat, ditemukan tewas pada 25 Juli 1997), Agus Mulyawan (jurnalis Asia Press di Timor Timur, 25 September 1999), dan Muhammad Jamaluddin (jurnalis kamera TVRI di Aceh, ditemukan tewas pada 17 Juni 2003). Kemudian, Ersa Siregar, jurnalis RCTI di Nanggroe Aceh Darussalam, 29 Desember 2 0 0 3 ) ,

bahkan cenderung meningkat. Aliansi Jurnalis Independen Indonesia mencatat, dari Januari hingga Mei 2012 ini, telah terjadi 20 aksi kekerasan terhadap jurnalis. Kasus kekerasan terhadap jurnalis selalu berulang, karena negara melalui aparat penegak hukumnya terus melakukan praktik impunitas yang membuat para pelaku tidak tersentuh hukum. Akibatnya, tidak ada efek jera. Semakin lama, orang menjadi semakin abai bahwa jurnalis adalah profesi yang dilindungi. Praktik impunitas terhadap para pelaku kekerasan terhadap jurnalis yang kini terjadi, menurut AJI, merupakan kelanjutan praktik impunitas dalam delapan kasus pembunuhan jurnalis yang terjadi sejak 1996. Delapan kasus pembunuhan jurnalis itu yang kasusnya tak terselesaikan itu, adalah kasus

Herliyanto (jurnalis lepas tabloid Delta Pos Sidoarjo di Jawa Timur, ditemukan tewas pada 29 April 2006), Adriansyah Matra多is Wibisono (jurnalis TV lokal di Merauke, Papua, ditemukan pada 29 Juli 2010), dan Alfred Mirulewan (jurnalis tabloid Pelangi, Maluku, ditemukan tewas pada 18 Desember 2010). Jika kasus pembunuhan jurnalis saja diabaikan, apalagi kasus kekerasan terhadap jurnalis lainnya. Jurnalis yang bekerja di bawah ancaman kekerasan akan takut memberikan informasi yang utuh kepada masyarakat. Itu berarti mengancam hak konstitusional warga negara untuk memperoleh informasi. Kekerasan terhadap jurnalis tidak hanya merugikan jurnalis, tetapi merugikan publik dan setiap warga negara. Fakta-fakta kekerasan di atas adalah bukti bahwa masih banyak

pihak-pihak yang menentang dan tidak setuju dengan salah satu amanah reformasi tersebut. Masih banyak pihak-pihak yang menginginkan agar pers menyembunyikan kebejatan mereka, aparat pemerintah yang menjadi beking tempat mesum, perjudian, dan lain sebagainya. Baygaimana Mentawai? Kendati saat ini belum ada kasus kekerasan fisik terhadap wartawan di Mentawai khususnya Puailiggoubat, namun beberapa ancaman dan menghalang-halangi kerja wartawan acap terjadi di sana. Semuanya berasal dari kewenangan seorang pejabat yang telah menyalahi prosedur padahal tugasnya tidak seharusnya seperti yang dimandatkan, selain itu penyelewengan uang negara untuk kepentingan pribadi atau kelompok, mereka terusik ketika menjadi sorotan media di Mentawai, ada yang enggan untuk memberikan informasi ada juga y a n g sampai memberikan pengancaman, padahal dalam UU Pers mengecam perlakuan tersebut. Saat ini dibutuhkan kesadaran bersama bahwa setiap tindakan memiliki aturan yang berlaku, seperti wartawan setiap kerjanya harus sesuai dengan UU Pers dan Kode Etik Jurnalis (KEJ). Tidak bisa dipungkiri, saat ini masih ada wartawan abal-abal yang medianya tidak jelas, beberapa oknum wartawan di Mentawai diduga melakukan pemerasan dan meminta uang kepada narasumber, padahal dalam KEJ jelas melarang melakukan tindakan tersebut. Padahal dalam aturannya sudah jelas, jika ada wartawan yang melakukan pemerasan terhadap salah satu nara sumber, tinggal melaporkan kepada polisi. Sementara jika ada yang merasa dirugikan oleh pemberitaan media, tinggal melaporkan ke Dewan Pers, bukan melakukan pengancaman atau tindak kekerasan.z


Puailiggoubat NO. 241, 1 - 14 Juni 2012

Sembilan Siswa SMAN 1 PUS Raih Beasiswa Bidik Misi PADANG - Walau diterpa kekecewaan dengan hasil kelulusan Ujian Nasional (UN), angin sejuk masih berhembus di SMAN 1 Pagai Utara Selatan. Sebanyak sembilan siswa di sekolah itu berhasil meraih beasiswa bidik misi yang tersebar di tujuh Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Kepala Dinas Pendidikan Mentawai Syaiful Jannah mengatakan, tiga dari siswa berhasil menembus jurusan dan PTN favorit di Indonesia. Yang paling menggembirakan, katanya, satu orang diterima di jurusan kedokteran Universitas Sumatera Utara dan dua orang di Institut Teknologi Bandung (ITB). “Kita sangat bangga. Ini luar biasa di tengah prestasi UN di SMAN 1 PUS merosot, ternyata masih ada putra-putri kita berhasil menembus jurusan dan PTN favorit melalui beasiswa bidik misi,” ujarnya saat dihubungi Puailiggoubat, 3 Juni lalu. Data yang diterima Puailiggoubat, kesembilan siswa yang lulus beasiswa bidik misi antara lain, Afredo Rinaldi (Jurusan Kehutanan Universitas Tanjungpura, Pontianak), Santi Mei (Kedokteran USU Medan), Ratna Susanti (Tekonologi Industri Pertanian Universitas Brawijaya, Malang), Eta Hotmaria (Penjaskes Universitas Palangkaraya), Eric Prayogo (Ekonomi Perbankan Universitas Riau). Kemudian Donopan Simanungkalit dan Savni Retalia Sababalat (Teknologi dan Manajemen Perikanan Budidaya Institut Teknologi Bandung), dan dua siswa lulus di Universitas Negeri Padang, yaitu Widiawati (Pendidikan Biologi) dan Ela Karcin Wahuru (Pendidikan Kepelatihan Olahraga). (jap)

18

Hasil UN SMA Tahun Ini Merosot Kelulusan UN SMP hasilnya juga merosot dibanding tahun lalu. Sebanyak 161 tidak lulus dari 1.137 peserta.

FOTO:FERDINAN/PUAILIGGOUBAT

HARU - Suasana haru sesaat setelah penyerahan hasil UN kepada siswa SMAN I Sikakap, ada tawa dan ada tangis

Ferdinan Salamanang

S

uasana haru dan bahagia meluap seketika tatkala puluhan siswa SMAN 1

Pagai Utara Selatan menerima hasil Ujian Nasional (UN) yang baru saja diumumkan di sekolah itu pada Sabtu, 26 Mei lalu. Wajah mereka tampak berseri-seri begitu mengetahui perjuangan selama tiga hari UN berbuah kelulusan. Namun siapa sangka, pada hari yang sama luapan tangis pun tak terelakkan dari wajah-wajah yang belum beruntung alias tidak lulus. Kekecewaan di balik tangisan ikut menyelimuti suasana hari itu. “Gagal bang. Saya sangat kecewa dengan hasil ini,” ujar Iwan Samoloisa kepada Puailiggoubat, Sabtu akhir bulan lalu. Meski gagal, namun Iwan masih menaruh harapan pada ujian susulan. Sebab, dirinya sudah bertekad selepas SMA akan melanjutkan ke perguruan tinggi. “Kalau ada peluang untuk ikut ujian Paket C, saya akan ikut karena saya ingin kuliah. Tapi kalau tidak, terpaksa saya akan mengulang di SMA bang,” katanya. Iwan bukanlah satu-satunya siswa yang menelan pil pahit hasil UN itu. Lasma, siswa lainnya juga mengalami nasib yang sama. Bahkan, lantaran tak kuasa menerimanya, Lasma sempat pingsan dan terpaksa dievakuasi ke ruangan majelis guru. Siswa yang tidak lulus tahun ini memang meningkat. Kepala Dinas Pendidikan Mentawai Syaiful Jannah mengatakan, dari 695 siswa yang ikut UN, sebanyak 46 siswa tidak lulus atau sekitar 6,62 persen, yakni program studi IPA sebanyak 4 orang dan IPS sebanyak 42 siswa.Yang mengejutkan, dari angka ketidaklulusan itu, sebanyak 37 siswa berasal dari SMAN 1 Pagai Utara Selatan (Sikakap). “Yang banyak tidak lulus program studi IPA semuanya dari

SMA Sikakap yaitu sebanyak 4 siswa dan program IPS 37 orang, sementara 5 org lagi tersebar di SMA lain,” ujarnya saat dihubungi Puailiggoubat, akhir bulan lalu. Pihak sekolah sendiri saat dikonfirmasi enggan membeberkan data kelulusan siswa SMA N 1 Pagai Utara Selatan. Rita Sakerebau, salah seorang guru ketika di tanyai hanya berani menyebutkan jumlah siswa yang ikut. “Ada 187 siswa yang mengikuti UN untuk tahun ajaran 2011/2012 ini. Data siswa yang berhasil lulus dan yang tidak lulus tidak bisa kami sebutkan ,” ujarnya Wakil Kepala Sekolah Laurensius Saruruk yang ditemui juga enggan menyebutkan data kelulusan. Pada hari itu, dirinya mengawal proses pembagian hasil kelulusan sementara kepala sekolah sedang ada urusan ke luar daerah. “Terlalu prinsip untuk kami publikasikan kepada pihak lain, pak. Jadi mohon tunggu saja kepala sekolah datang, beliau yang boleh memberikannya kepada orang lain. Itu pesan yang kami terima dari Ibu Kepala Sekolah, mohon dimaklumi,” kata Laurensius. Wakil Bupati Kepulauan Mentawai Rijel Samaloisa mengaku kecewa mendengar kabar menurunnya angka kelulusan tahun ini. Rijel mengatakan, terkait hasil itu pemkab akan melakukan evaluasi dan pembenahan. “Kita tentunya miris dan kecewa

mendengar hasil UN tahun ini. Akan ada evaluasi-evaluasi nanti,” ujarnya saat dihubungi Puailiggoubat, akhir bulan lalu. Rijel melanjutkan, banyaknya siswa SMA N 1 Pagai Utara Selatan yang tidak lulus juga menjadi perhatian serius. Khusus untuk sekolah ini, katanya, pemerintah dalam waktu dekat akan memanggil pihak dinas pendidikan dan pihak sekolah untuk menggali informasi secara komprehensif apa yang menyebabkan siswa banyak tidak lulus. “Kita ingin mendalami masalah apa yang terjadi di sekolah itu. Kita juga harus tahu apa yang menjadi kendala, apakah fasilitas, para guru, atau ada masalah lain. Inilah nanti yang akan kita sempurnakan.” katanya. Kelulusan SLTP Terjun Bebas Hasil UN untuk tingkat SLTP lebih mengejutkan lagi. Tahun ini persentase kelulusan UN SLTP menukik tajam ke 85,84 persen. Angka kelulusan tahun ini merosot hingga 13, 24 persen dibanding tahun lalu sebesar 99,08 persen. Kepala Bidang SLTP dan SLTA Dinas Pendidikan Mentawai Motisokhi Hura menyebutkan, dari 1.137 siswa SLTP sederajat yang ikut UN tahun ini, tercatat sebanyak 161 orang siswa tidak lulus. “Kebetulan hasil UN tingkat SLTP baru kita terima hari ini dan untuk rata-rata nilai belum kita

verifikasikan,” ujarnya saat dihubungi Puailiggoubat, Senin, 4 Juni lalu. Ia mengatakan, 161 siswa yang tidak lulus tersebar di 8 sekolah. SMP N 1 Pagai Utara Selatan merupakan sekolah yang paling banyak siswanya gagal, yaitu 98 orang. Kemudian disusul SMPN 1 Pagai Selatan 28 siswa, SMP GKPM Sikakap 21 siswa, SMPN 2 Pagai Selatan 7 siswa, SMP Tribakti Sikakap 2 siswa, SMPN 1 Siberut Barat 2 siswa, SMPN 1 Pagai Utara 2 siswa, dan SMPN 2 Sipora Selatan 1 siswa. Kepala Dinas Pendidikan Syaiful Jannah yang sempat dikonfirmasi sebelumnya mengaku prihatin merosotnya kelulusan tingkat SLTP. Ia bahkan tak menyangka hasilnya akan seburuk ini. Pada hal, katanya, sebelum pelaksanaan kesiapan seluruh SLTP selalu dipantau terus menerus. Ia mengatakan, bagi para siswa juga telah diprogramkan belajar tambahan. “Termasuk kepada seluruh guru kita terus tekankan untuk mempersiapkan secara matang. Tapi hasinya begini. Nanti kita akan teliti lagi penyebab ketidaklulusan ini,” ujarnya. Tak jauh beda dengan hasil UN SLTA, tahun ini penyumbang angka terbesar ketidaklulusan SLTP juga berasal dari Pagai Utara Selatan (Sikakap). Dengan begitu, besar kemungkinan evaluasi yang direncanakan wakil bupati juga akan menyasar SLTP di Pagai Utara Selatan. (jap)


19

Puailiggoubat

PENDIDIKAN

NO. 241, 1 - 14 Juni 2012

Dinas Pendidikan Mentawai Pilih Guru Berprestasi TUAPEIJAT - Untuk memberikan dorongan dan motivasi kepada guru, Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Mentawai mengadakan pemilihan guru berprestasi jenjang SD, SMP dan SMA yang diselenggarakan di Aula SMP Negeri 2 Sipora, 28 Mei - 1 Juni 2012. PPTK kegiatan Mukhtar yang ditemui di ruang kerjanya 29 Mei lalu, mengatakan dalam rangka peningkatan mutu pendidikan, perlu dilakukan berbagai kegiatan yang sifatnya memotivasi guru agar didapat guru yang profesional. Untuk itu kegiatan yang menurutnya baru pertama kali dilakukan di Mentawai adalah salah satu bagian dari beberapa bentuk pemberian motivasi kepada tenaga pendidik. Peserta adalah guru hasil seleksi dari empat dinas cabang di Mentawai yakni Cabang Siberut Utara, Siberut Selatan, Sipora dan Pagai Utara Selatan. Masing-masing kantor cabang mengirimkan 10 orang peserta yang terdiri dari empat orang guru SD, tiga orang guru SMP serta tiga orang guru SMA. Sebelum sampai kepada pemilihan guru berprestasi, seluruh peserta iberikan beberapa materi yang sifatnya untuk meningkatkan kualitas kompetensi guru serta profesionalisme yang disajikan oleh praktisi dan pakar pendidikan dari kabupaten Agam, Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) serta guru yang telah pernah mendapat penghargaan sebagai guru teladan. (rpt)

Beasiswa, Kompetisi Kedua Setelah UN Pemkab Mentawai menyiapkan jatah 115 beasiswa dalam negeri pada 2012

FOTO:BAMBANG/PUAILIGGOUBAT

Bambang Sagurung

D

PENGUMUMAN UN

ari raut wajahnya kelihatan betul Emi Jusnawati tak dapat menyembunyikan

rasa bahagia dan haru. Wajar saja, sebab Sabtu, 26 Mei lalu, remaja dari Desa Sinaka Kecamatan Pagai Selatan ini mengetahui dirinya lulus Ujian Nasional (UN) setelah hasilnya resmi diumumkan di sekolahnya. Itu berarti Emi resmi menyandang status alumnus dari SMAN 1 Sikakap Kecamatan Pagai Utara Selatan. Rencana ingin melanjutkan ke perguruan tinggi pun terlontar dari seorang Emi. Ia menegaskan bahwa perjuangan selanjutnya yang harus dilalui adalah masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) melalui program beasiswa. "Kemarin sudah ikut seleksi yang diadakan pemerintah dan mudahmudahan lulus," katanya saat ditemui Puailiggoubat, Sabtu, 26 Mei lalu di sekolah. Bagi Emi, lulus beasiswa adalah harapan berikut yang harus digapai karena menyadari kedua orangtuanya tidak sanggup membiayai kuliah dengan biaya pribadi. "Karena kalau mengharapkan dari orang tua, bisa-bisa mereka tidak lagi makan demi biaya kuliahku,” katanya. Tekad Emi sedikit berbeda dengan Dedy yang juga baru kegirangan dengan kelulusannya. Remaja asal Desa Silabu ini mengaku masuk kuliah tidak bisa ditawar-tawar lagi. Dedy justru tidak begitu bergantung FOTO:RAPOT/PUAILIGGOUBAT

PEMILIHAN - Suasana pemilihan guru berprestasi di aula SMP 2 Sipora 29 Mei 2012

Suasana pengumuman kelulusan di SMAN 1 Siberut Utara

dari seleksi beasis-wa saja. Apapun hasil seleksi itu, katanya, dia tetap ingin melanjutkan ke pendidikan tinggi. “Saya ingin kuliah bang, mudahmudahan seleksi yang kami ikuti di pemda berpihak kepadaku. Kalau pun tidak, aku sudah bilang sama bapak bahwa aku tetap akan kuliah,” katanya dengan penuh semangat. Hampir semua siswa yang ingin melanjutkan studinya ke perguruan tinggi mengharapkan program beasiswa dari pemkab Mentawai. Sementara pada 2012 ini, pemkab Mentawai baru bisa menyiapkan jatah 115 beasiswa dalam negeri. Wakil Bupati Kepulauan Mentawai Rijel Samaloisa dalam perbincangannya bersama Puailiggoubat dua pekan lalu mengatakan, pemerintah Mentawai telah melakukan Memorandum of Understanding (MoU) dengan sejumlah perguruan tinggi di Sumatera Barat dan luar Sumbar terkait program beasiswa ini. Rijel mengatakan, dari MoU tersebut dua PTN dan satu sekolah tinggi kesehatan di Sumbar sepakat menyediakan alokasi bangku kuliah lewat jalur khusus bagi putri-putri Mentawai, yaitu Universitas Andalas, Universitas Negeri Padang, dan Akademi Kebidanan dan Keperawatan Ranah Minang. Selebihnya, jatah beasiswa lainnya di tempatkan di tiga PTN di Jawa, antara lain Institut Pertanian Bogor (IPB) Bandung, Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta, dan Uni-versitas Negeri Yogyakarta (UNY). “Sementara itu kita juga sedang melakukan penjajakan dengan PTN

lain seperti Institut Teknologi Bandung (ITB), Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN) Bandung, Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang, dan Politeknik Ilmu Pelayaran yang bernaung di bawah Dinas Perhububungan,” katanya. Rijel menjelaskan, pemerintah Mentawai akan mengalokasikan anggaran sebesar Rp 4,5 Miliar per tahun dari APBD Mentawai. Itu berarti putra-putri Mentawai yang kuliah melalui program beasiswa akan dibiayai hingga lulus. Program beasiswa ini selain bertujuan meringankan beban orang tua calon mahasiswa, juga untuk mencapai target peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) di Mentawai. Para penerima beasiswa ini setelah menyelesaikan studinya diharapkan mampu memberi kontribusi dan berperan mengaplikasikan ilmmu di Mentawai. Rijel mengatakan, peran itu bisa saja berupa pengabdian di dalam pemerintahan. “Bisa saja pengabdiannya nanti mereka setelah lulus direkrut bekerja di pemerintahan Mentawai,” ujarnya. Kepala Dinas Pendidikan Kepulauan Mentawai Syaiful Jannah mengatakan, jatah beasiswa terbanyak tahun ini untuk jurusan keguruan dan kesehatan. Rinciannya, lanjut Syaiful, UNP sebanyak 25 beasiswa, Stikes Ranah Minang (40), dan Unand (8). Sementara untuk jurusan non pendidikan dan kesehatan, antara lain di IPB sebanyak 10 beasiswa, UGM (2) dan UNY 25 beasiswa. “Dan sisanya sekitar lima jatah sedang kita jajaki beberapa kampus

yang lain, seperti Universitas Kristen Indonesia, Undip, dan ITB,” katanya saat dihubungi Puailig-goubat akhir bulan lalu. Menurutnya, banyaknya alokasi penyediaan untuk jurusan kependidikan dan kesehatan bertujuan untuk menambah tenaga guru dan para ahli medis di Mentawai, terutama di daerah pantai barat Mentawai. “Makanya pemerintah mengharapkan dari program beasiswa ini akan terus bertambah SDM di Mentawai melalui pengabdian mereka yang menerima beasiswa dan rencananya ini akan terus bergulir setiap tahun,” ujarnya. Meski dibiayai sampai tamat, Syaiful tetap mengingatkan nilai Indeks Prestasi (IP) para penerima beasiswa tetap menjadi perhatian. Ia berharap IP penerima mahasiswa tidak cenderung merosot. “Tentu saja IPK nanti menjadi perhatian kita berharap jangan sampai rendah-rendah amatlah,” katanya. Terkait nama-nama yang mendapat jatah beasiswa tersebut, pihak Disdik Mentawai belum bisa memaparkannya. Sebab, proses seleksi terus berlangsung dan selain itu para calon mahasiswa juga tengah mengikuti seleksi masuk perguruan tinggi di sejumlah PTN. “Sekarang siswa yang 115 ini belum jelas, karena mereka sedang mengikuti seleksi di PTN masingmasing yang dipilihnya.” katanya. Dengan begitu, baik Emi Jusnawati dan Dedy, setelah berjuang menggapai kelulusan UN kini mereka harus berkompetisi lagi bersama putra-putri Mentawai lainnya memperebutkan jatah beasiswa yang dicanangkan pemerintah. (jap)


PENDIDIKAN Tak Ada Internet, Kuliah Lewat Jalur PMDK Batal SIKABALUAN - Pupus sudah kesempatan bagi calon mahasiswa dari SMAN 1 Siberut Utara yang ingin kuliah di Perguruan Tingi Negeri (PTN) melalui jalur Penelusuran Minat dan Kemampuan (PMDK). Kepala Sekolah SMN 1 Siberut Utara Ramido Hutajulu mengatakan, batalnya pengiriman nama serta datadata calon mahasiswa PMDK disebabkan karena tidak ada akses layanan internet di sekolah itu. Menurutnya, akses internet terus saja menjadi kendala klasik dalam pengiriman data ke sejumlah PTN. Setiap tahun keterlambatan pengiriman data selalu terjadi dan celakanya tahun ini sama sekali tidak dapat diatasi. “Tidak diterima lagi PTN karena sudah terlambat. Kesempatan bagi calon mahasiswa dari sekolah kami agar lolos PMDK terpaksa hilang,” ujarnya padaPuailiggoubat di selasela pengumuman hasil UN, Sabtu, 26 Mei lalu. Ramido juga mengaku telah berupaya melakukan pengiriman data menggunakan via modem GSM/ CDMA. Namun, lagi-lagi menemui kebuntuan. Burukunya sinyal di Siberut Utara kerap membuat pengiriman data terkendala. “Kita juga sudah coba kirim menggunakan modem, namun tetap saja gagal karena jaringan kerap rusak. Apa boleh buat tahun ini siswa-siswi kita tidak ada yang masuk,” katanya. (bs/jap)

Puailiggoubat

NO. 241, 1 - 14 Juni 2012

20

Mewujudkan Asrama Pelajar di Sikabaluan Asrama yang akan dibangun untuk kapasitas 60 siswa, dibiayai melalui PNPM MP 2012.

FOTO:RUS/PUAILIGGOUBAT

Bambang Sagurung

T

inggal selangkah lagi rencana pembangunan asrama bagi para pelajar Desa

Sirilogui di Desa Sikabaluan Kecamatan Siberut Utara, Kepulauan Mentawai bakal terwujud jika kendala izin lokasi diselesaikan dengan cepat. “Rencana lokasi pembangunan asrama ini akan berdampingan dengan gereja GKPM Sikabaluan. Namun pembicaraan mengenai lokasi tersebut belum rampung dan kita berharap kendala ini cepat diselesaikan,” kata Junaidi Sakerebau, Ketua Unit Pengelola Kegiatan PNPM-MP Kecamatan Siberut Utara pada Puailiggoubat, Sabtu 19 Mei lalu. Junaidi mengatakan, masyarakat Desa Sirilogui telah menyepakati untuk Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan (PNPM-MP) 2012 ini, akan direalisasikan ke pembangunan asrama bagi putra-putri Sirilogui yang bersekolah di Desa Sikabaluan. Usulan pembangunan ini bukan tanpa alasan. Masyarakat, kata FOTO:FERDINAN/PUAILIGGOUBAT

MEBELER - Warga menaikkan mebeler sekolah ke kapal Junaidi, menilai kehadiran sebuah asrama bagi anak-anak Sirilogui, sangatlah penting. Sebab, jarak yang harus ditempuh para pelajar Sirilogui menuju Sikabaluan terbilang jauh. “Selama ini pelajar tersebut terpaksa tinggal di pemondokan sederhana yang dibuatkan oleh orangtua mereka. Beberapa diantara juga ada yang memilih tinggal di asrama GKPM dan di rumah kerabat di Sikabaluan ,” ujarnya Rencananya, asrama yang berukuran 24 x 30 Meter ini, nanti akan ditempati oleh 60 siswa dari SMPN 1 dan SMAN 1 Siberut Utara. Berdasarkan data dari Tim Pengelola Kegiatan (TPK) PNPM-MP Desa Sirilogiu, pelajar dari Desa Sirilogui

di Sikabaluan sebanyak 35 siswa lakilaki 25 orang perempuan. Usulan masyarakat Sirilogui agar dana PNPM-MP 2012 dikucurkan untuk pembangunan asrama juga telah disepakati oleh pihak kecamatan melalui Surat Penetapan Camat (SPC) dengan nomor : 900/044/SPCCSU/II-2012 tertanggal 25 Februari 2012. “Usulan itu sudah disetujui. Kecamatan juga sudah keluarkan surat penetapan,” ujar Junaidi. Sementara anggaran pembangunan yang diusulkan sebesar Rp332.500.000, ditambah biaya operasional TPK (Tim Pelaksana Kegiatan) Rp10.500.000 dan biaya operasional UPK Rp7 juta melalui

sumber anggaran APBN 2012. “Anggaran pembangunan asra-ma tersebut sudah masuk rekening UPK pada Selasa (8/5) lalu dan kita nantinya akan cairkan anggaran itu ke TPK untuk proses pengerjaan bangu-nan,” kata Junaidi. Junaidi melanjutkan, jika kegiatan pembangunan terlaksana dengan baik, maka di Desa Sikabaluan sudah ada dua unit asrama yang direalisasi melalui program PNPM-MP. Pada 2009 lalu Desa Bojakan juga memprogramkan pembangunan asrama para pelajarnya dengan anggaran lebih kurang Rp 344,4 Juta . Asrama itu kini telah dinikmati oleh pelajar dari Dusun Bojakan, Lubaga, dan Bai’. (jap)

Sekolah Kembalikan Pungutan

TERBALIK - Bot penyeberangan yang membawa anakSMAN I Sikakap, kembali terbalik di selat Sikakap

SIKABALUAN - SMA Negeri 1 Sikabaluan mengembalikan pungutan uang belajar tambahan dan cetak pas foto siswa kelas III sebesar Rp150 Ribu. Pengembalian uang pungutan dilakukan saat penerimaan ijazah siswa. Kepala SMAN 1 Siberut Utara, Ramido Hutajulu disela-sela pengumuman kelulusan siswa, 29 Mei lalu, mengatakan, selain pengembalian uang pungutan, pengambilan ijazah juga gratis alias

tidak ada pungutan. Pembagian dana beasiswa miskin dari Pemerintah Provinsi Sumatra Barat, awal Februari lalu, dimana masing-masing siswa mendapat Rp700 Ribu. Menurut ramido, jatah beasiswa yang seharusnya hanya untuk 328 orang siswa akhirnya dibagikan kepada 340 siswa dengan konsekuensi masing-maing hanya mendapat Rp450 Ribu. “Sebanyak 88 diantaranya adalah siswa kelas III

yang uangnya langsung dipotong Rp150 Ribu,” kata Ramido. Ramido Hutajulu baru menjanjikan mengembalikan uang belajar tambahan dan uang pas photo. Sementara sisa anggaran yang saat dikonfirmasi sebelumnya oleh Puailiggoubat dipinjam pihak sekolah untuk operasional menjelang keluarnya dana Biaya Operasional Peningkatan Manajemen Mutu belum disinggung. (bs)


21 21

Puailiggoubat

EKOKER

NO. 241, 1 - 14 Juni 2012NO. 240, 15 - 31 Mei 2012 Puailiggoubat

Bupati Kecewa Produk Lokal Diabaikan PADANG - Bupati Mentawai Yudas Sabaggalet menilai kesadaran masyarakat Mentawai untukmenjual produk lokal masih rendah. Akibatnya penganan khas Mentawai atau kerajinan lokalkurang berkembang. Yudas mencontohkan saat Jambore PKK se-Kabupaten Mentawai beberapa waktu lalu, kurangditangkap sebagai peluang untuk pengembangan produk lokal, padahal sejumlah kerajinan khaslokal dipamerkan tapi tidak dijual. “Saya melihat sepasang sandal dari kulit tobek, tertarik membeli, tapi kata penjaga stan tidaktahu harganya karena tidak dijual, ini membuang peluang namanya,” kata Yudas pertengahanMei lalu. Peluang lain menurut Yudas saat adanya kejuaraan internasional seperti surfing di Silabu, Pagai Selatan. Saat itu bisa dijual aneka kerajinan lokal Mentawai yang khas. “Misal membuat kaosbersablon Mentawai, atau pernak-pernik,” katanya. Untuk menumbuhkan usaha kecil menengah (UKM) di Mentawai, Yudas sudah bersepakatdengan para camat saat rapat koordinasi lalu, untuk lebih menstimulasi usaha-usaha kerakyatan tersebut. “Misalnya mengembangkan pengananpenganan khas Mentawai seperti subbek (ubi atau pisang yang ditumbuk), atau makanan khas laut,” katanya. (rus)

Menabung dari Manau Penjualan manau meningkat menjelang hari raya atau tahun ajaran baru sekolah.

FOTO:IRMAN JOHN/PUAILIGGOUBAT

Bambang Sagurung

ertanam manau ibarat menabung bagi warga Desa Malancan, Kecamatan Siberut Utara. Jika saatnya panen setelah bertahun-tahun ditanam, menjadi saat-saat yang paling ditunggu. Manau yang termasuk tanaman tua siap dipanen setelah 5 hingga10 tahun ditanam. Biasanya, masyarakat menjual manau menjelang hari raya atau tahun ajaran baru. Salah seorang penampung manau di Dusun Sirilanggaibarat Abel Saponduruk, mengatakan bisa menampung manau 100 hingga 200 potong dalam satu hari. “Jumlah bertambah banyak menjelang hari raya atau tahun ajaran baru sekolah, dalam sehari bisa sampai mengumpulkan 500 potong,” kata Abel yang juga menjadi Kepala Dusun Sirilanggaibarat, 24 Mei lalu. Menurut Abel, usaha manau memang popular di tengah masyarakat. Meski ada usaha lain seperti coklat, pisang atau kacang, namun hasilnya belum menjanjikan seperti manau. Ia membeli manau masyarakat

B

MANAU - Seorang warga mengangkat manau (rotan) di Sikakap dengan harga Rp1.500 untuk ukuran terkecil dan Rp9 Ribu per batang. “Tapi rata-rata manau yang dijual masyarakat itu yang harganya mulai Rp5 ribu hingga Rp9 ribu,” katanya. Hasil tampungan Abel dibawa ke Desa Muarasikabaluan untuk dijual di penampungan milik AKR. “Kita hanya melihat penjualan masyarakat. Kalau dalam sehari itu sudah mencapai 100 batang maka langsung kita antar ke Sikabaluan karena kita juga butuh modal untuk menampung manau masyarakat,” katanya. Kepala Desa Malancan Barnabas Saerejen, mengatakan menanam manau diibaratkan masyarakat menabung untuk keluarga. Manau dianggap tabungan karena

di setiap batang yang ditanam bisa menghasilkan 5-10 potong. Bila harga rata-rata setiap potongnya Rp5 ribu, maka dalam satu batang itu sudah menghasilkan Rp50 ribu. “Kalau satu keluarga itu menanam paling sedikitnya 1.000 batang maka penghasilannya Rp5 Juta. Coba kalau dalam satu batang itu lebih dari 10 potong,” kata Barnabas. Nilai jual manau menurut Barnabas juga bervariasi. Semakin besar ukurannya maka harga jual semakin tinggi. Namun dikatakan Barnabas, bertanam manau ini hanyalah tanaman tahunan atau tanaman tua. Untuk itu menunggu ukuran atau usia manau siap panen masyarakat harus bertanam tanaman muda untuk

kebutuhan sehari-hari, seperti keladi, pisang, padi, coklat dan bertanam sayur, cabe lainnya. “Kalau hanya mengharap dari satu jenis tanaman saja memang tidak akan menghasilkan karena untuk menunggu itu masyarakat mau makan apa,” tambahnya. Berdasarkan data dari Desa Malancan, dari 6 dusun yang ada diantaranya Sirilanggaibarat, Sirilanggaitimur, Terekanhulu, Gorotai, Malancanbarat, Malancantimur, sebanyak 450 keluarga memiliki kebun manau rata-rata 1.000 batang dari 524 keluarga yang ada. Dan manau ini telah mulai ditanam oleh masyarakat sejak puluhan tahun yang lalu dan hingga saat ini terus dilakukan penanaman. (o)

Anggaran Tak Cukup, Pelatihan Menyulam Bordir Tak Selesai SOTBOYAK - Meski sudah diberi pelatihan menjahit dan memasak, belum memuaskan ibu-ibu Desa Sotboyak Kecamatan Siberut Utara karena masih minus pelatihan menyulam bordir. Padahal dalam kegiatan yang dibiayai Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat mandiri Pedesaan (PNPM MP), bordir termasuk keterampilan yang akan diajarkan. Tim Pengelola Kegiatan Desa Sotboyak Jotam Sirirui, mengatakan ibu-ibu yang menjadi peserta kegiatan mengeluh karena pelatihan masih sebatas menjahit dasar, dan belum mengajarkan menyulam bordir. Dikatakan Jotam, dari dua jenis kegiatan yang anggarannya digabung menjadi satu kegiatan yaitu pelatihan

memasak dan menjahit sulam bordir tersebut, ibu-ibu Desa Sotboyak mengaku untuk pelatihan memasak sudah cukup karena beberapa jenis makanan yang mereka latih sudah ada hasil dan bahkan beberapa di antaranya sudah sempat dijual untuk dipromosikan keluar dari Desa Sotboyak. “Yang belum itu tinggal menyulam bordirnya. Karena kalau untuk menjahit dasar rata-rata ibu-ibu bisa, namun yang menjadi kendala dan diharapkan itu pelatihan membordirnya,” jelasnya. Hal ini disampaikan salah seorang pengurus TPK Desa Sotboyak pada Puailiggoubat terkait dengan keluhan ibu-ibu Desa Sotboyak tersebut. “Pelatihannya masih sebatas menja-

hit dasar, belum sampai pada menyulam bordirnya,” kata Jotam Sirirui. Lebih lanjut dikatakan Jotam, dari dua jenis kegiatan yang anggarannya digabung menjadi satu kegiatan yaitu pelatihan memasak dan menjahit sulam bordir tersebut, ibuibu Desa Sotboyak mengaku untuk pelatihan memasak sudah cukup karena beberapa jenis makanan yang mereka latih sudah ada hasil dan bahkan beberapa diantaranya sudah sempat dijual untuk dipromosikan keluar dari Desa Sotboyak. “Yang belum itu tinggal menyulam bordirnya. Karena kalau untuk menjahit dasar rata-rata ibu-ibu bisa, namun yang menjadi kendala dan diharapkan itu pelatihan membordirnya,” jelasnya.

Program pelatihan menjahit dan menyulam bordir PNPM MP tahun anggaran 2011 lalu nilainya Rp193.224.000. ditambah biaya operasional TPK (Tim Pengelola Kegiatan) Rp6.415.000 dan biaya operasional UPK (Unit Pengelola Kegiatan) Rp4.267.000. Ketua Unit Pengelola Kegiatan PNPM MP Kecamatan Siberut Utara Junaidi, mengatakan anggaran kegiatan kurang setelah berjalan tiga bulan pelatihan. “Anggarannya kurang setelah tiga bulan pelatihan untuk kedua jenis kegiatan. Ibu-ibu di Desa Sotboyak masih ingin didampingi. Kita sedang mencoba nantinya mencari solusi agar pelatihan membordir ini terlaksana,” katanya pada Puailiggoubat, 23 Mei lalu. (bs)


EKOKER

Puailiggoubat

Penyatuan Zona Waktu Segera Direalisasikan JAKARTA - Pemerintah memastikan akan melakukan penyeragaman zona waktu. Zona waktu yang selama ini terbagi tiga yakni Waktu Indonesia Barat (WIB), Waktu Indonesia Tengah (WITA) dan Waktu Indonesia Timur (WIT) akan disatukan menjadi WITA. Terkait hal itu, Pemerintah akan melakukan sosialisasi dalam waktu dekat. "Positifnya jauh lebih banyak daripada sisi negatifnya," kata Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa seperti dikutip dari Kompas.com, 28 Mei lalu. Perencanaan detail terkait penyeragaman zona waktu akan dibahas dalam rapat kabinet paripurna. Sebelumnya, Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Prasarana Wilayah Kementerian Koordinator Perekonomian Luky Eko Wuryanto mengatakan, penyatuan zona waktu yang setara dengan GMT+8 atau delapan jam lebih cepat dari standar waktu internasional di Greenwich ini memiliki dampak ekonomi. "Langkah ini akan mempercepat pertumbuhan ekonomi di Indonesia karena aktivitas ekonomi bisa dilakukan lebih dini setiap harinya," kata Luky. "Salah satu manfaat yang jelas antara lain perdagangan di Bursa Efek Indonesia dan Bursa Komoditi Berjangka Indonesia akan lebih cepat dibuka dibandingkan dengan Singapura dan Malaysia. Ini diharapkan akan menambah transaksi perdagangan Rp 500 miliar sehari atau Rp 20 triliun dalam setahun," ujar Kepala Divisi Hubungan Masyarakat dan Promosi Komite Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia Edib Muslim. Pemerintah berencana menyatukan zona waktu dari yang saat ini terbagi tiga. Waktu Indonesia tengah atau GMT+8 menjadi patokannya. Dengan demikian, waktu di Indonesia akan sama dengan waktu di Singapura dan Hongkong. Tujuannya, antara lain, mendorong pertumbuhan ekonomi karena aktivitas ekonomi bisa dilakukan lebih dini setiap hari. (o)

NO. 241, 1 - 14 Juni 2012

22

Disperindagkop Optimis Program KUR Tidak Dicurangi Verifikasi KUR dilakukan tim bidang UKM Disperindagkop Mentawai tanpa melalui birokrasi pedesaan atau dusun .

FOTO:IRMAN JOHN/PUAILIGGOUBAT

Joni Aswira Putra

epala Dinas Perindustrian, Perdagangan Koperasi dan UMKM (Disperindagkop) Kabupaten Kepulauan Mentawai Elisa Siriparang optimis pelaksanaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) di Mentawai bisa berjalan baik tanpa dicurangi masyarakat dengan membuat usaha fiktif pada saat pengajuan. “Kita belajar dari pengalaman seperti Simpan Pinjam Perempuan (SPP) dan program-program pengkreditan rakyat lainnya,” kata Elisa saat dihubungi Puailiggoubat, akhir Mei lalu. Dia melanjutkan, program KUR di Mentawai baru mulai dilaksanakan 2012 ini. Elisa mengaku Disperindagkop gencar melakukan sosialisasi ke seluruh masyarakat. Disperindagkop juga melakukan pelayanan yang baik bagi masyarakat yang mengajukan pinjaman usaha. Menurutnya, ada perbedaan mekanisme dalam pengucuran bantuan KUR ini. Elisa mengatakan, data pengajuan pinjaman masyarakat langsung diverifikasi oleh tim bidang

K

PAMERAN - Stand Pameran Jambore Tim Peggerak PKK Kecamatan Sipora Selatan UKM Disperindagkop Mentawai tanpa melalui birokrasi pedesaan atau dusun. Tim UKM, katanya, memastikan usaha masyarakat itu betul-betul ada dan butuh pinjaman modal. Selain itu, tim juga akan melihat kesanggupan masyarakat pengusul dalam membayar cicilannya nanti. Setelah itu baru diusulkan data-data tersebut ke pihak perbankan. “Sampai di pihak bank diverifikasi lagi karena mereka yang akan mengucurkan bantuan pinjaman, sehingga tertutup peluang mereka melakukan kecurangan atau berkongkalingkong dengan aparat desa seperti yang pernah terjadi pada program-

program pengkreditan tahun sebelumnya,” ujarnya. Elisa menyebutkan, sejak program ini diluncurkan sudah banyak masyarakat yang mengajukan. Sayangnya, ia tak bisa memberikan secara detail jumlah angka pengaju KUR yang tercatat hingga saat ini termasuk dana yang sudah dikucurkan. Meski begitu, Elisa memastikan untuk kecamatan Sipora Utara pencairan dana bantuannya sudah seratus persen. Jenis usaha dan angka pinjamannya pun bervariasi, mulai dari Rp 2 Juta hingga Rp 7 Juta untuk jenis usaha lontong, sayur-sayuran, hingga warung-warung kebutuhan

sehari-hari warga. Sementara untuk usaha di pertokoan bisa mencapai Rp 50 Juta hingga Rp 100 Juta. “Nah bunganya pun tergantung jumlah pinjaman dan masa jangka kredit. Yang pasti tidak mencekik, untuk pinjaman usaha pertokoan saja bunganya tidak sampai 10 persen,” ujarnya. Hingga saat ini kata Elisa, belum ada laporan kredit yang macet. Sebab, mekanisme KUR agak lebih ketat dibanding program pengkreditan sebelumnya. “Konsekuensinya kalau macet tentu orang bank yang akan menagih,” katanya. (jap)

FOTO:RAPOT/PUAILIGGOUBAT

Aparatur Desa Dilatih Manajemen Keuangan

PELATIHAN - Suasana pelatihan aparatur desa

TUAPEIJAT - Sebanyak 92 perangkat desa dari 23 desa di Pagai Utara, Pagai Selatan, Sikakap, Sipora Utara dan Sipora Selatan dilatih pengelolaan keuangan desa di Tuapeijat Kecamatan Sipora Utara, Kabupaten Kepulauan Mentawai, 27-30 Mei lalu. Kepala Bagian Administrasi Pemerintahan Desa Sekretariat Daerah Mentawai Sukirman, mengatakan pelatihan ini adalah persiapan untuk pemberlakuan Alokasi Dana Desa (ADD) untuk desa sesuai amanat Peraturan Daerah (Perda) Nomor 10 tahun

2010 tentang Sumber Pendapatan Desa. Dalam Perda itu disebutkan 3 tahun sejak ditetapkan, secara bertahap ADD direalisasi seiring dengan peningkatan kemampuan kapasitas penyelenggaraan pemerintahan desa. Dalam memberikan materi, bagian Administrasi Pemerintah Desa Pemkab Mentawai mengundang narasumber dari Kementerian Dalam Negeri terutama yang berkaitan dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APB Desa).

Materi yang disampaikan kepada peserta,sSumber keuangan desa, kekayaan desa, mekanisme penyusunan APB desa, formasi, prinsip dan struktur APB Desa, Aspek-aspek bantuan keuangan desa serta pertangung jawaban bantuan keuangan desa serta pembinaan dan pengawasan. Dengan materi ini, harapannya adalah aparatur desa mampu menyusun APB Desa. “Diharapkan aparatur desa mampu menyusun APB Desa walau belum mencapai 100 persen,” katanya. (rpt)


23 Puailiggoubat

BUDAYA

NO. 241, 1 - 14 Juni 2012

S

uatu hari di masa lalu, seorang bapak bernama Urai Manai mencari ramuan obat untuk diminum anaknya. Pagi-pagi sekali dia sudah meninggalkan kampung. Ia berjalan menuju gunung. Dari satu hutan ke hutan lain. Di sebuah hutan dia menemukan sebatang katuka yang dililit oleh teteket. Teteket itu sejenis tumbuhan. Dia hidup menempel pada sebatang pohon. Teteket tumbuh menjalar, memanjat pohon yang ditempelinya. Seringkali tertutup oleh lilitan teteket yang hidup menempel di batangnya. Urai Manai kasihan melihat pohon katuka itu sudah ditutupi belitan teteket. Dibersihkannya pohon itu dengan parang, sehingga tidak ada lagi teteket yang menempel di batang katuka itu. Kemudian Urai Manai istirahat sejenak. Tidak lama berselang terdengar suara yang menyapanya. Urai Manai menoleh ke arah suara itu, tetapi dia tidak menemukan satu orang pun. Suara itu berasal dari arah pohon katuka. Dia terus mencari sumber suara sambil mengelilingi pohon katuka. “Saudara, siapa yang engkau cari?” terdengar suara itu makin jelas. “Hei, siapa kamu. Aku tidak melihatmu,” jawab Urai Manai yang tampak kebingungan mencari asal suara itu. “Aku disini, saudara. Di dekatmu. Aku adalah pohon katuka yang baru saja engkau bersihkan dari belitan teteket,” jawab suara yang ternyata berasal dari pohon Katuka. “Selama ini tak satu pun manusia yang menolong membebaskanku dari belitan teteket. hanya engkau yang menolongku. Sebagai rasa terimakasihku, aku ingin menghadiahi sesuatu padamu,” lanjut pohon Katuka. “Terimakasih, yang aku lakukan hanyalah kewajiban makhluk hidup terhadap makhluk hidup lainnya,” ujar Urai Manai.

Asal Usul Sampan Keduanya berbincang-bincang setelah saling berkenalan. Urai Manai juga menceritakan bahwa dia sedang mencari ramuan obat untuk diminum anaknya sebelum dia menemukan Si katuka. “Urai Manai saudaraku, kalau engkau sudah selesai mencari ramuan obat untuk anakmu, kembalilah kesini. Tebanglah aku dan buatlah menjadi sebuah sampan untukmu,” kata pohon katuka menjelaskan hadiah yang dijanjikannya. “Tapi, aku tidak mengerti bagaimana lia (upacara adat mentawai) untuk membuat sampan,” sahut Urai Manai. “Aku yang akan mengajarimu bagaimana lia membuat sampan.

Yang penting sekarang engkau berkenan menerima rasa terimakasihku,” ujar pohon katuka meyakinkan Urai Manai. “Baiklah kalau begitu. Aku pergi dulu mencari ramuan obat dan akan kembali lagi setelah urusanku di kampung selesai,” sahut Urai Manai sambil mengucapkan selamat tinggal kepada pohon katuka. Urai Manai melanjutkan perjalanannya mencari ramuan obat untuk diminum anaknya. Setelah daun-daun untuk obat terkumpul, Urai Manai kembali ke kampung. Setelah anaknya mulai sembuh, Urai Manai mempersiapkan alat dan perbekalan untuk menebang pohon. Dia bersiap kembali ke hutan tempat pohon katuka

menunggunya. Setelah berjalan beberapa jam, sampailah Urai Manai di tempat pohon katuka. “Katuka, sekarang aku akan menebangmu untuk dijadikan sampan. Sebelumnya jelaskanlah bagaimana cara mengadakan lia untuk sampan baru,” ujar Urai Manai pada pohon katuka sebelum mulai menebang. “Mulailah bekerja. Aku akan mengajarkan cara melaksanakan lia itu sambil engkau menebangku. Engkau harus mengingatnya. Kalau engkau belum paham atau ragu, tanyakan padaku. Kalau aku sudah tumbang, aku tidak bisa berkatakata lagi,” jelas pohon katuka. Urai Manai mulai mengayunkan kampaknya. Pohon katuka pun mulai mengajarkan Urai Manai segala hal yang berhubungan dengan lia sampan baru (lia balit). Pohon katuka terus berbicara dan Urai Manai pun terus menebangnya. Akhirnya Urai Manai sampai pada tebasan terakhirnya. Krr...krrr...kraaak.... Bummm...... Pohon katuka pun tumbang. Urai Manai kemudian menebas semua cabang dan yang ada di batang katuka. Batang katuka yang sudah tergeletak di tanah dipotongnya sepanjang ukuran sampan yang hendak dibuatnya. Urai Manai mulai membentuk sampan dari batang pohon itu. Berhari-hari dia mengerjakannya. Beberapa kerabatnya juga ikut membantu. Sampai suatu hari sampan itu selesai. Urai Manai kembali memanggil kaum kerabatnya (pasinuruk) untuk menarik sampan itu ke kampung (pasigirit abak). Di kampung lah nanti sampan itu akan diperhalus dan diadakan lia balit. Urai Manai mempedomani semua yang ditunjukkan oleh pohon katuka. (sumber: Kumpulan Cerita Rakyat Mentawai)

Batthau, Budaya yang Mulai Hilang FOTO:APRIL/PUAILIGGOUBAT

SAIBI - Batthau atau menjaring penyu menggunakan alat jaring khas Mentawai mulai hilang. Nelayan yang turun-temurun menggunakan batthau kini mulai beralih menggunakan alat tangkap yang lebih modern. Winner Satoko, mahasiswa Fakultas Perikanan Universitas Bung Hatta Sumatra Barat yang melakukan penelitian terhadap alat tangkap penyu tersebut untuk bahan skripsi dengan judul penelitian Study Konstruksi Alat Tangkap Jaring Penyu(Batthau), membuktikan jaring penyu tersebut mulai hilang di tengah Masyarakat Saibi.

Ilustrasi

“Saya meneliti selama dua minggu, awalnya yang saya teliti itu batthau yang terbuat dari bake (kulit kayu dari pohon melinjo) namun jaring penyu seperti itu sudah tidak ditemukan, padahal

jaring penyu bake salah satu budaya juga dulunya sangat eksis sekali,” katanya 30 April lalu. Batthau bake merupakan alat tangkap penyu yang terbuat dari kulit kayu melinjo yang sudah dikeringkan dan berfungsi seperti nilon. Untuk menjaring penyu menggunakan batthau dari bake, menggunakan teknik tertentu agar tetap kokoh. Untuk mendapatkan bake yang bagus, biasanya masyarakat melakukan ritual adat

tertentu dan beberapa pantangan. Setelah tidak ditemukannya jaring penyu yang terbuat dari bake, terpaksa yang diteliti jaring penyu dari nilon namun jaring penyu dari nilon pun sudah jarang juga,bahkan aktivitas menjaring penyu juga begitu jarang lagi,” katanya. Hilangnya batthau menurut Winner dipengaruhi perkembangan zaman dan sikap trauma karena beberapa tahun lalu sejumlah warga Saibi meninggal setelah mengkonsumsi penyu. (rr)

Suara Daun Roberta Sarogdog

Pelayanan Publik Setengah Hati

B

erbagai pengurusan yang ada di negara ini tidak ada yang lurus. Pembuatan akta kelahiran yang sebenarnya dulu mudah, pengurusannya saat ini malah membuat kita kesal dan menyesal telah dilahirkan. Pasal 32 Ayat 2 UU No. 23/2006 tentang administrasi kependudukkan, mengatur bahwa pengurusan akta kelahiran anak satu tahun ke atas dikenakan biaya dan prosesnya melalui persidangan di Pengadilan Negeri. Untuk masyarakat Mentawai, pemberlakuan aturan baru ini tentu saja memberatkan karena harus menjalani sidang di Pengadilan Negeri Padang Sumatra Barat. Sementara mereka selama ini belum pernah diberitahu atau disosialisasikan soal aturan ini. Alhasil, masyarakat yang akan mengurus akte untuk anak yang berumur diatas satu tahun sudah terlanjur datang ke Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Mentawai di Tuapeijat. Namun di sana, mereka baru diberi tahu harus mengurus ke PN Padang. Tidak hanya akte lahir, pengurusan akte perkawinanpun begitu, jika sudah melebihi waktu yang ditentukan, maka pengurusan harus melalui sidang di Padang. Padahal Kabupaten Mentawai adalah daerah yang kecamatannya terpisah pulau dan berjarak tempuh satu hari sampai dua hari sampai ke kabupaten. Masyarakat yang tinggal di daerah yang jauh seperti Sagulubbek, Simatalu, sudah harus menyiapkan uang banyak untuk mendapatkan akte kelahiran dan perkawinan. Mestinya Disdukcapil Mentawai menyosialisasikan aturan baru tersebut kepada masyarakat melalui kecamatan atau aparat desa sehingga masyarakat tahu tahapan dan proses pengurusan. Masyarakat Mentawai tidak sama dengan masyarakat yang tinggal di perkotaan karena di Mentawai tidak mudah memperoleh informasi, untuk menggunakan telepon selular saja, terkadang harus mencari sinyal di atas bukit yang kadang tidak bisa didapat. Keluhan Pak Jeremi Siday Sapapakpak membuktikan bahwa sudah hampir sepuluh hari menghabiskan waktu untuk mendapatkan surat-surat penting untuk kebutuhan pengurusan surat istrinya. Karena tidak tahu peraturan yang tercantum dalam undang-undang langsung saja datang ke Tuapeijat. Harapan kedepan Pemerintah Kabupaten Mentawai sudah harus memikirkan jalan keluar untuk membantu masyarakat mempermudah pengurusan dokumen kependudukan. Atau pemerintah mesti menyediakan beberapa waktu untuk mengundang pihak pengadilan ke daerah untuk mengurus akta kelahiran secara kolektif. Buat para orangtua yang akan punya anak, segera saja persiapkan dokumen sehingga saat lahir bisa didaftarkan di Disdukcapil, begitu juga bagi para kaum muda Mentawai yang hendak menikah, jangan menunda pengurusan akta perkawinan. Semoga pelayanan publik kedepan lebih mudah dan tidak lagi setengah hati.


Puailiggoubat 24

Lingkungan

Empat ekor primata endemik Mentawai jenis Bokkoi (Macaca pagensis), rencananya akan dilepas ke habitatnya di Taman Nasional Siberut (TNS) pada 11 Juni mendatang.

E

mpat ekor Bokkoi tersebut hingga kini masih menjalani masa rehabilitasi bersama puluhan ekor siamang (Symphalangus syndactylus) dan Ungko (Hylobates agilis) di Pulau Marak, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat. “Kita sudah koordinasikan dengan pihak balai TNS rencana pelepasan ini. Dari hasil pantauan rutin dan penanganan kita terkait kondisi fisik dan kesehatannya selama direhabilitasi, keempat Bokkoi ini sudah bisa dilepasliarkan ke habitatnya,” ujar Asferi Ardianto, General Manager Kalaweit kepada Puailiggoubat di kantornya , Kamis 24 Mei lalu. Asferi mengatakan, empat ekor Bokkoi tersebut merupakan serahan dari Badan Koservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumbar dan pihak balai TNS. Tujuh bulan sejak dititipkan

pada November 2011, keempat Bokkoi ini menjalani perawatan intensif di Pulau Marak. Ketika diterima, kondisi keempat Bokkoi sangat memprihatinkan. Semuanya mengalami stres, masalah gizi, sakit kulit, dan di beberapa bagian tubuhnya terdapat luka. Kaleweit yang sejak 2003 melakukan konservasi Siamang dan Ungko di Pulau Marak, juga menemukan banyak perubahan prilaku pada bokkoi. Menurutnya, hampir semua bokkoi kehilangan kebiasaan dan karakter alamiahnya. “Selain dirawat bokkoi ini juga kita latih kembali kebiasaan alamiahnya. Kita satukan kembali mereka dalam kelompok, karena sebenarnya ciri-ciri dari Bokkoi ini memang hidup secara berkelompok, berbeda dengan Siamang yang hidup berbasis keluarga,” katanya. Kepala Balai Taman Nasional Siberut (TNS) Jusman, ketika dihubungi Puailiggoubat mengatakan, empat bokkoi tersebut adalah serahan dari masyarakat Desa Saibisamukop Kecamatan Siberut Tengah, Kepulauan Mentawai yang sudah lama memeliharanya. Pihak TNS katanya, dengan komunikasi persuasif berhasil memintanya dari warga. “Kita sosialisasikan dan kita yakinkan masyarakat bahwa primata Bokkoi ini termasuk satwa yang dilindungi. Ya dengan penuh pengertian mereka mau menyerahkannya,” katanya melalui telepon, 28 Mei lalu. Menurut Jusman, dari hasil pengamatan, dapat diperkirakan bokkoi tersebut merupakan hasil tangkapan yang sudah

No. 241, 1 - 14 Juni 2012

re-latif lama. Perubahan prilaku boleh jadi disebabkan karena sudah lama hidup bersama warga. “Ada kemungkinan dipelihara warga sejak bokkoi ini berusia kecil sehingga tumbuh besar dalam status peliharaan,” ujarnya. Namun, Jusman menegaskan, meski mengalami kondisi yang memprihatinkan, bokkoi ini belum bisa dipastikan merupakan hasil perburuan yang sengaja dilakukan masyarakat untuk diperjual belikan. ‘Kalau pun ada perburuan mungkin itu untuk kepentingan budaya. Tentu saja perburuan itu mengandung unsur kearifan lokal, tidak sampai menekan populasi,” kata Jusman. Terkait rencana pelepasan bersama Kalaweit, pihak TNS sudah mempersiapkan titik area di kawasan TNS. Seluruh elemen masyarakat, pemerintah, dan aparat rencananya akan diundang pada pelepasan Juni mendatang. Terlebih lagi, momen pelepasan itu diharapkan bisa menjadi media pembelajaran dan penyadaran bagi sekitar, terutama warga yang menangkap dan memelihara Bokkoi itu sebelumnya. “Kita akan buktikan bahwa Bokkoi yang kita ambil dari mereka betul-betul akan dilepaskan kembali. Kita yakinkan mereka bahwa serahan itu bukan kepentingan TNS, tapi adalah tanggung jawab bersama melindungi satwa ini,” katanya. Populasi Terancam Dosen Biologi Universitas Andalas, Rizaldi mengatakan, dari eksplorasi terakhir hingga hari ini, terdapat 16 spesies primata di Sumatera. Dari 16 spesies tersebut, empat spesies berada di Mentawai dengan kategori endemik (langka). Empat species primata endemik Mentawai itu antara lain, Bokkoi (Macaca siberu), Simakobu (Simias concolor), Joja (Presbytis potenziani), dan Bilou (Hylobates klosii). Rizaldi mengatakan, empat spesies primata ini merupakan endemik asli Mentawai yang tidak bisa dijumpai di belahan dunia mana pun. Statusnya pun, menurut Rizal, saat ini terancam punah karena persoalan pembukaan lahan. “Terancam punah meskipun faktor keterancamannya berbeda-beda. Tapi secara umum faktor penyebabnya karena pembukaan lahan,” ujarnya saat ditemui Puailiggoubat di ruang kerjanya di Fakultas Biologi Unand, 25 Mei lalu. Ia menegaskan, pembukaan lahan hingga deforestasi (perusakan hutan) dapat memicu ancaman paling serius kepunahan primata Mentawai. Jenis

primata Bokkoi misalnya, lanjut Rizaldi, memiliki ciri hidup berkelompok yang apabila habitatnya terdesak, kecil kemungkinan proses perkembangbiakannya bisa berlanjut. “Keterdesakan itu juga bisa memicu konflik dengan manusia apabila secara berkelompok atau sendiri-sendiri mereka menyebar ke perkebunan-perkebunan masyarakat,” ujarnya Karenanya, ia menyarankan pihak Kalaweit dan TNS memastikan primata jenis Bokkoi ini dilepas ke habitatnya semula. Menurutnya, sangat bahaya jika dilepas di tempat yang bukan habitat tempat ia berasal walaupun itu di kawasan TNS. “Karena bisa memicu konflik baru dan serangan predator lain. Selain itu, sumber jenis makanan atau tumbuhan yang cocok bagi Bokkoi dan primata lainnya juga harus diperhatikan,” katanya. Sementara dalam Ringkasan Laporan Survey Primata Endemik Mentawai di Kawasan TNS tahun 2011 disebutkan, populasi primata di dalam kawasan taman nasional berada dalam kondisi yang relatif masih terjaga. Data yang tercatat, populasi jenis primata endemik di dalam kawasan Taman Nasional Siberut antara lain, Simakobu sekitar 8.739 ekor, Bokkoi sebanyak 11.365 ekor, Joja berjumlah 14.094 ekor dan Bilou sebanyak 7.991 ekor. Jusman menjelaskan, data itu diperoleh berdasarkan tingkat perjumpaan dengan menggunakan metode transek jalur tertutup (closed circuit line transek). Pemilihan petak con-

toh dengan jarak 9,35 KM diletakkan secara acak sistematis (sistematic random sampling) dalam bentuk grid per segi berukuran 925 x 925. “Grid persegi itu kemudian dioverlay secara merata di atas peta tutupan hutan TNS dengan jarak yang sama dan teratur antar petak contoh,” kata Jusman berdasarkan isi laporan. Untuk memenuhi aspek keterwakilan seluruh area taman nasional, maka upaya pelaksanaan survey (sampling effort) dilakukan sebanyak 18 buah transek sirkuir tertutup (grid sel) yang harus diamati secara keseluruhan dengan pengulangan sebanyak 3 kali per masing-masing petak contoh. “Dari pelaksanaan survey tersebut diperoleh hasil yang cukup memuaskan. Tingkat perjumpaan tim dengan satwa primata endemik mentawai pada saat pengamatan di habitat aslinya cukup tinggi,” tulis laporan tersebut. Meski dalam laporan TN. Siberut 2011 menyebutkan populasi primata berada dalam kondisi yang relatif masih terjaga, namun Jusman sepakat pembukaan lahan merupakan ancaman serius. “Karena itu momen pelepasan nanti kita mengundang pemerintah, para pihak, aparat penegak hukum, dan masyarakat. Momen ini sekaligus memberi pemahaman dan mendorong semua pihak untuk saling menjaga satwa yang dilindungi ini,” kata Jurman. (Joni Aswira)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.