256

Page 1

MENTAWAI NEWS

6

BELAJAR KAKAO KE PAYAKUMBUH HABISKAN RP 350 JUTA

MENTAWAI MASIH BERGANTUNG DANA PERIMBANGAN MENTAWAI NEWS

7

EKOKER

Tabloid Alternatif Dwimingguan

Puailiggoubat Untuk Kebangkitan Masyarakat Mentawai

22 15

No -3 T . 2 5 1 ah Ja un 6 nu X ar I i2

01

3

HARGA ECERAN RP 3000

DPRD HANYA TETAPKAN LIMA PERDA SEPANJANG 2012


Puailiggoubat NO. 256, 15 - 31 Januari 2013

Uggla Patiboijet samba ralepak akek ragalai APBD Mentawai rura 2013 ujunia epat ngagogoi tapoi bulat mabesik lek arapababak. Kopet besiknia Patiboijet nenda ka Badan Anggaran bailiu ibela Wakil Ketua DPRD Nikanor Saguruk tapoi maigi peilek parerekat bagei sibara ka fraksi - 3

Ka RPJMD nene’ maigi sisuratda simasesele, Fraksi Partai Damai Sejahtera tak rasilok pagalaiat siripot pasibabangun, bagei geti senan lek meng - 5 Perda raoo akek kalulut APBD lek, tapoi perda bagei geti bulat mabesik rapasikeli nia sai DPRD kalulut maigi bagania sipaoorak ka Perda Pariwisata - 6 Pasitambokat pondasi sikolah ragalai akek tatoga sikolah bulek tak maigi bulagat sikolah bela - 21 Bulagat iginia Rp350 juta rakau bagei masisaki galajet mumone kakao iginia Rp57.640.000 sara tubu tapoi galajet nenda tak rasaki - 22 COVER DEPAN: 1 FOTO: PUAILIGGOUBAT 1 DESAIN: SYAFRIL TABLOID ALTERNATIF DWIMINGGUAN

Puailiggoubat Terbit setiap tanggal 1 dan 15

ISSN: 1412-9140 PENERBIT: Yayasan Citra Mandiri PEMIMPIN UMUM/USAHA: Roberta Sarogdog PEMIMPIN REDAKSI: Yuafriza DEWAN REDAKSI: Roberta Sarogdog Rus Akbar Saleleubaja REDAKTUR: Rus Akbar Syafril Gerson Merari Saleleubaja WARTAWAN DAERAH: Bambang Sagurung (Sikabaluan) Rapot Pardomuan (Sipora) Irman Jhon (Sikakap) Rinto Robertus (Saibi) Ferdinan Salamanang (Sikakap) Horas Marohatta Tasilipet (Sikakap) Patrisius Sanene’ (Padang) Daud Siribere (Siberut Barat) Legend Satoinong (Siberut Selatan) Dominikus Sabulat (Siberut Barat Daya) DISTRIBUTOR DAERAH: Arsenius Samaloisa (Sioban) Vincensius Ndraha (Siberut Selatan) Bambang (Siberut Utara) Juanda (Siberut Barat) ALAMAT REDAKSI DAN USAHA: Jl. Kampung Nias 1 No. 21, Padang. Telp (0751) 7877373 - Fax. (0751) 35528 REKENING: Bank Nagari Cabang Pembantu Niaga, Padang No.2105.0210.0207-1 PENCETAK: PT Riau Graindo, Pekanbaru (Isi di luar Tanggung Jawab Percetakan). Wartawan Puailiggoubat selalu dilengkapi Kartu Pers dan (sesuai Kode Etik Jurnalistik) tidak dibenarkan menerima suap (‘amplop’) dari narasumber.

www.puailiggoubat.com

Dari Redaksi

2

Awal Tahun, Beban Berat SKPD Mentawai

Mengawali tahun ini, sederet pekerjaan sudah menunggu jajaran SKPD di Kabupaten Kepulauan Mentawai untuk menunaikan program-program yang telah disusun sepanjang tahun, seperti yang tertuang dalam APBD 2013. Jangan sampai rencana-rencana yang sudah dibuat lebih banyak gagalnya

dibanding cerita sukses. Sejumlah pekerjaan rumah menanti, pembenahan infrastruktur, perbaikan sarana pendidikan dan kesehatan, penataan birokrasi dan yang paling penting, kejelasan nasib korban gempa Mentawai di Pagai Utara dan Selatan yang kini masih tinggal di hunian sementara.

Pertanyakan PLN Kapan PLN Di Siberut Selatan Bisa Menyala Setiap Hari? 082172123058

Pengadaan Mobnas Putusan Tidak Bijak Kebijakan Pemerintah Tentang Pengadaan Mobil Dinas Bukanlah

Putusan Yang Bijak kerena kemajuan Mentawai tidak ditentukan oleh banyaknya jumlah mobil dinas dan fasilitas pejabat pemerintah, melainkan dari indikator kesejahteraan masyarakat Mentawai itu sendiri. 085780537163

Klarifikasi Berita

P

uailiggoubat No. 254, 15 31 Desember 2012 halaman 20 yang berjudul ‘Gara-Gara Wisuda, Kepsek – Ketua Pokja Sikakap Saling Tuding’

Saya Pusrialdi ingin mengklarifikasi, pertama yang saya permasalahkan dalam hal ini bukan lembaga, tetapi pengurus Universitas Terbuka Sikakap Ekinaldi. Kedua uang Rp300

juta yang saya maksud adalah perkiraan kerugian yang akan kami (beberapa guru peserta sertifikasi) alami sekiranya pelaksanaan wisuda tidak sesuai dengan jadwal yang

ditentukan. Demikian Klarifikasi ini saya buat untuk meluruskan beberapa poin yang kurang sesuai dengan apa yang saya maksudkan dalam berita tersebut.


3

Puailiggoubat NO. 256, 15 - 31 Januari 2013 FOTO:RAPOT/PUAILIGGOUBAT

Pembahasan dan penetapan APBD Mentawai tahun 2013 hanya empat hari namun proses pembahasannya alot dan panas . Pembahasan di Badan Anggaran bahkan diwarnai aksi walk out Wakil Ketua DPRD Nikanor Saguruk dan dihujani sorotan dan kritikan fraksi.

Rapot Pardomuan Simanjuntak

embahasan dan Penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Kepulauan Mentawai dilakukan secara marathon. Selama 8 hari, DPRD dan eksekutif membahas dan menetapkan tiga agenda yakni RPJMD, KUA PPA dan APBD 2013. Pembahasan Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2011-2016 dilakukan selama 2 hari, tanggal 17-18 Desember 2012, dilanjutkan dengan pembahasan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) menjadi KUA PPA yang menjadi pedoman penyusunan APBD selama 2 hari yakni tanggal 19-20 Desember 2012 serta Rancangan Peraturan Daerah tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Kabupaten Kepulauan Mentawai tahun anggaran 2013 selama 4 hari dari tanggal 21-24 Desember 2012. Pembahasan yang berlangsung cepat dan terkesan tergesa-gesa itu mendapat kritikan dari Wakil Ketua DPRD Mentawai Nikanor Saguruk. Pembahasan yang dilakukan tidak maksimal sehingga beberapa kegiatan dan anggaran Satuan Kerja Perangkat Daerah tidak dibahas dan dipercepat untuk diserahkan ke Gubernur untuk dilakukan evaluasi. “Beberapa SKPD tidak dibahas dan menunggu koreksi dari Gubernur,” ungkap Nikanor, di ruang kerjanya, 4 Januari 2013. Nikanor bahkan keluar (walk out) saat rapat gabungan Tim Anggaran Pemerintah Daerah(TAPD) dengan Badan Anggaran (Banggar) DPRD yang dilakukan tertutup di ruang sidang DPRD. “Kita datang di sini bukan untuk mainmain,” katanya mengulang kata yang ia ucapkan sambil berlalu dari ruang sidang. Beberapa alasan yang membuat Nikanor keluar dari ruang sidang diantaranya ia tidak setuju kalau pembahasan anggaran SKPD dilakukan secara acak saja dan tidak menyeluruh. “Saya mau pembahasan APBD dilakukan berdasarkan urutan SKPD,” katanya.

P

SIDANG PARIPURNA - Suasana sidang paripurna mendengarkan nota penjelasan KUA PPAS di ruang sidang DPRD Mentawai di Tuapeijat akhir Desember 2012

APBD MENTAWAI 2013 DEFISIT RP214 MILIAR Disamping itu menurut Nikanor, untuk menolkan defisit anggaran sebesar Rp 78.780.000.000 dilakukan dengan sembarang potong saja. “Silakan dikurangi tapi jangan kurangi belanja publik,” katanya lagi. Menurut Nikanor dalam perdebatan di ruang sidang itu, anggaran yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat seperti layanan pendidikan dan kesehatan banyak yang dipotong. Padahal menurutnya anggaran pendidikan dan kesehatan ini yang justru harus diperbesar karena akan langsung dirasakan oleh masyarakat. Ia mencontohkan anggaran yang dipotong sembarang seperti pembangunan rumah dinas guru, perbaikan sekolah, pembangunan kantor cabang dinas pendidikan di Sikakap dan Sikabaluan. Karena tidak sepakat soal pemotongan anggaran ini, Nikanor pun memilih keluar dari ruang sidang, sehingga rapatpun akhirnya bubar. “Ada perbedaan prinsip dan argumen terhadap anggaran untuk masyarakat. Mestinya anggaran untuk masyarakat jangan dihapus dan harus dilaksanakan,” katanya lagi. Dalam pembahasan APBD, menurut Nikanor perlu di cross check apakah anggaran dan Rencana Strategis (Renstra) SKPD sudah mengacu kepada

Nikanor Saguruk

di tengah jalan seperti yang disampaikan oleh fraksi dalam pendapat akhirnya. Menurut Nikanor, anggaran pengadaan mobil dinas di DPRD dan di sekretariat daerah APBD perubahan tahun 2012 muncul saat finalisasi perbaikan setelah evaluasi gubernur. “Saat pembahasan di Tuapeijat, anggaran pengadaan mobil dinas tidak ada,” ungkap Nikanor. Anggaran mobil dinas muncul saat pembahasan di Hotel Rocky Padang dan dirinya tidak ada dalam rapat itu.

RPJMD yang telah disepakati. Oleh karenanya seluruh SKPD harus dibahas secara berurutan, namun yang terjadi tidaklah demikian. “KUA PPA saja tidak sinkron dengan RAPBD, apalagi SKPD, angka yang disepakati dalam KUA dan PPA tidak sama dengan angka yang ada dalam RAPBD,” ungkap Nikanor. Dijelaskannya, angka yang ada dalam PPA tidak sama dengan RAPBD yang diajukan oleh bupati ke DPRD untuk dibahas. Angka ini menurutnya sangatlah signifikan perbedaannya. Ada penambahan dan ada juga pengurangan jumlah anggaran setelah di RAPBD. Perubahan dan tidak sinkronnya dokumen anggaran yang disepakati berakibat pada beberapa kegiatan naik

APBD 2013 Defisit Dalam penyampaian nota keuangan RAPBD Mentawai 2013 di ruang sidang DPRD Mentawai, Bupati Yudas Sabag-galet menyatakan pendapatan APBD tahun anggaran 2013 mengalami kenaikan sebesar 21,61 persen dari anggaran tahun 2012 yakni Rp 647.471.202.091dengan komposisi Pendapatan Asli Daerah yang mengalami penurunan target pada tahun 2012 yakni 0,4 persen atau sebesar Rp 130.086.057. Pada tahun 2013 ditargetkan Rp 32.580.109.942. Dana Perimbangan sebagai variabel penyumbang penerimaan terbesar dari total pendapatan daerah juga naik sebesar 24,39 persen dari tahun sebelumnya yakni dari Rp428.502.926.707

menjadi Rp 566.700.258.417. Sedangkan untuk Lain-lain Pendapatan Daerah, ditargetkan Rp 18.190.833.732. Sisi anggaran belanja daerah tahun 2013 berjumlah Rp831.896.402.119,62 yang mengalami kenaikan sebesar 19,47 persen atau Rp 161.949.421.268,15 dari target APBD tahun 2012. Namun sebelumnya pada nota pengantar KUA PPAS yang dibacakan Wakil Bupati Mentawai Rijel Samaloisa, rencana belanja daerah berjumlah Rp 927.267.000.000. Komponen belanja daerah dialokasikan ke belanja tidak langsung yaitu sebesar Rp 230.749.680.897,62. Jika dibanding dengan APBD 2012, ada kenaikan sebesar 34,35 persen atau Rp 79.269.380.500,62. Komponen belanja tidak langsung ini terserap pada belanja pegawai sebesar Rp 193.014.106.867,62 atau 83,65 persen dari total belanja tidak langsung. Sementara untuk belanja langsung dialokasikan sebesar Rp 601.146.712.22 persen atau 72,30 persen dari total belanja daerah dan jika dibanding dengan APBD 2012 ada kenaikan sebesar Rp 122.118.066.903. Namun Alokasi anggaran untuk belanja modal dari total belanja langsung sesuai nota hanya sebesar Rp 283.409.786.211. Lainnya akan terserap pada belanja pegawai dan belanja barang dan jasa yang salah satu komponennya adalah perjalanan dinas. APBD Mentawai tahun anggaran 2013 mengalami defisit pendapatan sebesar Rp214.425.200.028,62 dan ditutup dengan Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA) tahun 2012 sebesar Rp 140 Miliar. (o)


SAJIANUTAMA

Puailiggoubat

NO. 256, 15 - 31 Januari 2013

4

SOROTAN LIMA FRAKSI DPRD FOTO:DOK/DPRD MENTAWAI

Pemkab dinilai tidak serius karena banyak program pembangunan utama yang terhenti, banyak proyek yang naik di tengah jalan dan malah kegiatan yang tidak dibahas justru menjadi kegiatan utama SKPD. Rapot Pardomuan Simanjuntak

Fraksi Demokrat Partai : Partai Demokrat, Partai Buruh, PBB dan PDP Ketua Fraksi: Juniarman Untuk meningkatkan kinerja pemerintah daerah perlu menerapkan reward and punishmen. Perlu segera membuat regulasi-regulasi agar kegiatan SKPD dapat dilaksanakan lebih cepat. Pembahasan APBD agar tepat waktu sehingga tidak menyulitkan sinkronisasi program pemerintah daerah dengan kebutuhan daerah serta aspirasi masyarakat. Juniarman Bupati juga diminta untuk menertibkan asset daerah yang bergerak MENINJAU - DPRD Mentawai tinjau pembangunan jalan raya trans Mentawai Tuapeijat – Sioban dan tidak bergerak agar ada optimalisasi, efektifitas dan efisiensi pengelolaan asset daerah. Anggaran pembebasan tanah untuk pembangunan segera dituntaskan agar tidak berpengaruh kepada jumlah SILPA.

Fraksi PDIP Fraksi Gerakan Karya Rakyat (GKR) Partai: Gerindra, Hanura, Golkar Ketua Fraksi: Kristinus Basir Banyak persoalan penting yang belum berhasil dilaksanakan pemerintah diantaranya permasalahan pendidikan yaitu kurangnya sarana prasana, kualitas, mutu serta akses pendidikan, persoalan kesehatan yaitu minimnya saran prasarana dan tenaga kesehatan, tingginya tingkat pengangguran, belum terpenuhinya kebutuhan dasar, kurangnya keterampilan dan ketidak mampuan masyarakat melakukan Kristinus Basir pinjaman modal serta rendahnya pengembangan pariwisata dan budaya lokal. Untuk permasalahan ini, GKR menawarkan pokok-pokok pikiran diantaranya agar dalam pengadaan barang dan jasa, bupati betul-betul mengikuti Perpres 54 tahun 2012 yang telah diubah dengan Perpres nomor 70 tahun 2012 tentang Pedoman Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah. GKR melihat masih ada indikasi pelaksanaan tender belum berpedoman pada Perpres sehingga sering terjadi putus kontrak atau gagal tender. “Perlu keberanian dari saudara bupati untuk menindak tegas panitia tender yang melakukan diskriminasi dan korupsi, kita tidak menginginkan adanya penjahat yang berdasi di Kabupaten Kepulauan Mentawai,” kata Ketua Fraksi GKR, Kristinus dalam pandangan fraksinya. Dalam menurunkan angka kemis-kinan dari 6,74 persen di tahun 2012 dan target 2013 diasumsikan 6,23 persen, GKR berpendapat perlu keseriusan melakukan pembinaan kelompok tani dan nelayan dengan memberikan fasilitas pertanian yang memadai dan memfasilitasi hasil kerajinan masyarakat.

Fraksi Partai Damai Sejahtera Ketua Fraksi: Nikanor Saguruk Penanganan infrastruktur jalan pada tahun 2012 belum memenuhi dari target yang diharapkan masyarakat. Untuk itu perlu ditetapkan target kinerja pada setiap SKPD agar SKPD berusaha semaksimal mungkin untuk mencapai target yang telah ditetapkan itu. SKPD diminta responsif dalam membuat laporan untuk menjadi bahan pengawasan bagi DPRD agar tepat sasaran dan benar-benar dinikmati oleh masyarakat, tidak mengalami penyimpangan dan kebocoran di lapangan. Nikanor Saguruk Penempatan pegawai yang tidak sesuai latar belakang pendidikan dan kemampuan. “Pemerintah dan bangsa ini membutuhkan the righ man and the righ place dengan mengutamakan kompetensi untuk menduduki suatu jabatan,” kata fraksi PDS dalam pandangan fraksinya.

Ketua Fraksi: Jimer Menyoroti keterlambatan eksekutif dalam mengajukan semua dokumen perencanaan keuangan yang mengakibatkan DPRD terkesan tergesa-gesa dan terkesan terlambat melakukan pembahasan RAPBD. Kurangnya kualitas dari dokumen APBD yang diajukan karena belum melihat adanya upaya dari pemerintah daerah untuk merumuskan kebijakan dengan prioritas menambah pendapatan daerah. APBD masih berorientasi kepada belanja daerah yang artinya Jimer menurut mereka masih memikirkan berapa anggaran yang akan dihabiskan dan tidak berpikir berapa pendapatan yang bisa diterima di tahun berkenan. Kualitas APBD perlu ditingkatkan supaya tidak ada alasan kegagalan pelaksanaan kegiatan adalah karena kesalahan dokumen APBD. Pemakaian harga BBM non subsidi perlu dikaji dan dievaluasi di tingkat pemerintah supaya tidak menjadi persoalan di kemudian hari.

Fraksi Panduan Anak Bangsa (F-PAB) Partai: PAN, PKB, RepublikaN Ketua: Hendri Nasrani Adanya ketidak konsistenan bupati dan dinas-dinas dalam melaksanakan program kerja yang tertuang dalam APBD setiap tahunnya. Bupati dan dinas-dinas tidak memiliki keinginan yang serius dalam melaksanakan program-program yang telah dituangkan dalam APBD yang telah disepakati. Hal ini terbukti dengan banyaknya program pembangunan yang Hendri Nasrani terhenti di tengah jalan atau bahkan tak sempat dilaksanakan. Molornya pembahasan APBD dikarenakan keterlambatan pihak eksekutif menyerahkan KUA PPAS untuk dibahas DPRD, padahal pada tahun sebelumnya F-PAB telah menegaskan dalam pandangan fraksi agar dilakukan perbaikan kinerja yang riil sehingga bisa dinikmati manfaatnya oleh masyarakat. Banyaknya program yang tidak bisa berjalan karena pemahaman yang sempit dalam menerjemahkan aturan-aturan dan undang-undang yang berlaku sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan. Fraksi PAB merekomendasikan agar bupati, TAPD dan SKPD tepat waktu dalam menyerahkan KUA PPAS untuk dibahas bersama. Penyusunan RAPBD agar mempedomani KUA PPAS sehingga kegiatan-kegiatan yang muncul dalam RAPBD adalah kegiatan yang benar-benar telah disepakati dalam KUA PPAS dan tidak ada kegiatan yang naik di tengah jalan dan malah kegiatan yang tidak dibahas justru menjadi kegiatan utama SKPD.


Puailiggoubat NO. 256, 15 - 31 Januari 2013

Dalam RPJMD ini banyak kesalahan penulisan, bahkan Fraksi Partai Damai Sejahtera mengkritisi rencana pembangunan, namun fraksi selebihnya hanya diam.

Penetapan RPJMD Mentawai Ngebut FOTO:RUS/PUAILIGGOUBAT

Rapot Pardomuan Simanjuntak

encana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Kepulauan Mentawai sesuai aturan yang berlaku mestinya telah ditetapkan paling lama 6 bulan setelah kepala daerah terpilih dilantik. Namun RPJMD Mentawai baru ditetapkan setelah satu tahun lebih. Kepala daerah terpilih dilantik pada 5 Desember 2011, seharusnya paling lama pada 5 Mei 2012 telah ditetapkan, namun baru pada 18 Desember 2012 RPJMD ini ditetapkan. Akibatnya APBD Mentawai 2012 serta perubahannya ditetapkan tidak mengacu kepada RPJMD. Tidak hanya soal lamanya pengajuan RPJMD, Panitia Khusus (Pansus) RPJMD yang dibentuk DPRD pada 1 Agustus 2012 juga dibuat gerah dalam melakukan pembahasan. Dari dokumen hasil pembahasan yang dibacakan di depan sidang paripurna DPRD tanggal 17 Desember 2012, kesimpulan pansus terlihat ada banyak kesalahan dalam penyusunan RPJMD ini. Di awal Pansus menyebut bahwa RPJMD yang dibahas adalah RPJMD 2012-2016. Karena tahun 2012 sudah akan berakhir, Pansus mengatakan lebih tepat jika disebut RPJMD 2013-2017. Berbeda dengan Surat Gubernur Sumatera Barat kepada bupati Mentawai nomor 568/XI/SPP/Bappeda-2012 perihal Saran Penyempurnaan Rancangan RPJMD Kabupaten Kepulauan Mentawai tahun 2011 – 2016 tanggal 24 November 2012 pada angka 1 menyarankan agar RPJMD Mentawai periodenya diubah dari 2012-2016 menjadi tahun 2011-2016 karena bupati dilantik pada 5 Desember 2011. Dibagian lainnya tertulis RPJMD Mentawai 2011-2015. Beberapa kesalahan penulisan nampaknya menjadi fokus perhatian Pansus diantaranya ditemukan adanya penulisan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2002-2022 dan ada penulisan RPJPD 2005-2025 di bagian kata pengantar. Untuk itu Pansus mempertanyakan mana yang benarnya. Pada bagian dasar hukum yakni UU Nomor 10 tahun 2004 yang menurut Pansus sudah diganti dengan UU nomor 12 tahun 2011. Dalam dokumen RPJMD disebutkan juga dasar hukum UU Nomor 12 tahun

R

5

kesehatan, pekerjaan umum, perhubungan, lingkungan hidup, perumahan rakyat, penataan ruang dan perencanaan pembangunan. Pada sidang selanjutnya dalam penyampaian pendapat akhir fraksi terhadap RPJMD, Fraksi PDS mengatakan bahwa pembahasan Ranperda RPJMD terkesan hanya sekedar mengejar persyaratan pemBANGUN JALAN - OMS dari Puro masih membangun jalan Puro-Rokdog dari APBD Perubahan bahasan APBD 2013. 2012, pengerjaanya ini dilakukan usai Natal 25 Desember 2012, sayang sebagian jalan Fraksi PDS juga meini justru rusak maparkan beberapa 2008 tentang Pemerintah daerah padahal diajukan untuk dibahas ibukota keca- aturan terkait RPJMD di antaranya UU UU itu adalah perubahan kedua atas UU matan Siberut Selatan dituliskan Mai- No 25 tahun 2004 tentang Sistem nomor 32 tahun 2004 tentang Peme- leppet dan bukan Muara Siberut, Pulau Perencanaan Pembangunan Nasional rintahan daerah. Pada bagian hubungan Siruamata ditulis berlokasi di dusun (SPPN), Permendagri nomor 54 tahun antar dokumen dituliskan bahwa Berimanua Kecamatan Sipora Utara 2010, Peraturan Pemerintah nomor 8 RPJMD ini juga diselaraskan dengan padahal lokasinya adalah di Desa tahun 2008 yang pasalnya berkaitan dengan batasan waktu pe-nyampaian RTRW Mentawai 2011-2031. Beriulou, Kecamatan Sipora Selatan. Di halaman lainnya disebutkan Potensi objek wisata di Madobak dan penetapan RPJMD yang dihubungRTRW telah menetapkan pengelom- juga ditulis wisata bahari padahal kan dengan waktu pelantikan kepala pokan kawasan lindung dan kawasan Madobak terletak di pinggir sungai daerah, Fraksi PDS berpendapat bahwa budi daya, dan implementasi peman- bukan di pinggir laut. Halaman lainnya bupati telah lalai dalam menjalankan faatan ruang perlu secara rigid mem- disebutkan juga bahwa SMA hanya baru ketentuan peraturan perundang-undapedomani RTRW yang telah disepakati, ada di pulau Sipora di Kecamatan Sipora ngan dan bupati tidak punya target padahal menurut pansus bahwa Utara, demikian juga tenaga medis dan dalam menjalankan roda peme-rintahan. Karena bupati tidak mempunyai RTRW Mentawai belum ada. fasilitas kesehatan cenderung hanya di Mentawai juga dituliskan resmi ibu kabupaten sedangkan di kecamatan target dalam mengelola pemerintahan menjadi 10 kecamatan pada tahun 2008, dituliskan relatif sedikit bahkan tidak maka fraksi PDS menganggap apa yang dijalankan bupati selama ini tidak sesuai menurut Pansus Mentawai resmi ada. menjadi 10 kecamatan sejak perdanya Beberapa program juga sesuai dan tidak konsisten dengan visi misi ditetapkan (tahun 2003) dan di halaman temuan Pansus tidak sinkron dengan yang telah dijanjikan kepada masyarakat lain disebutkan tahun 2010. Hal lainnya SKPD yang bersangkutan. Pansus dan DPRD Mentawai. Fraksi PDS menyangkut lokasi, Pansus menemukan menyebutkan beberapa program tidak berpendapat bahwa RPJMD hanya bahwa dalam dokumen RPJMD yang sinkron dengan program pendidikan, bersifat administratif oleh karenanya

mereka meragukan konsistensi bupati dalam rangka implementasi RPJMD secara fsik. Selain itu mereka juga tidak menemukan pasal yang menyatakan RPJMD 2011-2016 ini dapat disesuaikan kembali dengan RPJPD dan RTRW apabila kedua peraturan daerah yang menjadi acuan penyusunan RPJMD ini telah ditetapkan. Terkait isi RPJMD misalnya penamaan daerah, panjang jalan, kewilayahan, Fraksi PDS berkesimpulan bahwa data yang disampaikan SKPD teknis tidak dapat dipertanggung jawabkan secara tegas. Fraksi PDS menyarankan SKPD perencana pembangunan harus mengenal dan mengetahui secara real wilayah Kabupaten Kepulauan Mentawai sehingga dalam penulisan penamaan dan pembagian wilayah tidak terjadi kekeliruan. SKPD pelaksana pembanguan infrastruktur wajib mengetahui progress pembangunan yang sedang berjalan maupun asset yang sudah dibangun. Menurut fraksi ini, SKPD membantu mewujudkan visi dan misi bupati sebaiknya turut membantu kepala daerah, bukannya menjerumuskan bupati dengan melalaikan tugas dan tanggung jawab yang dipercayakan kepada seluruh SKPD. Namun pada akhir pendapat seluruh fraksi walau sebagian kritis dan sebagian lagi normatif semuanya menyatakan pendapat akhirnya menerima Ranperda RPJMD menjadi Perda. Penetapan ranperda RPJMD ini menjadi Perda juga di iringi isak tangis Prita Wardhani kepala Bappeda Mentawai yang sempat menarik perhatian para peserta sidang. (o)

PNPM 2013

Siberut Utara Hanya Dapat Rp900 Juta PADANG - Untuk tahun 2013, Kecamatan Siberut Utara hanya dapat anggaran Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) sebanyak Rp900 juta. Anggaran ini jauh lebih kecil dibanding tahuntahun sebelumnya yang rata-rata setiap tahunnya sebanyak Rp3 miliar. Hal ini disampaikan Junaidi Sakerebau, Ketua Unit Pengelola Ke-giatan (UPK) PNPM-MP Kecamatan Siberut Utara pada

Puailiggoubat. “Untuk tahun ini kita hanya mendapat Rp900 juta, dan berdasarkan rapat koordinasi pada awal Januari sudah bisa diajukan pencairan anggaran untuk kegiatan sebanyak 40 persen,” jelasnya Jumat, 11 Januari lalu. Hal yang sama disampaikan Herman Dodi, fasilitator teknis Kecamatan Siberut Utara. Dari anggaran yang diperuntukan untuk program tahun 2013 hanya mampu mendanai tiga program dari enam desa yang ada. “Paling banyak ha-

nya tiga kegiatan saja dan ini nantinya akan dimusyawarahkan,” katanya. Menurut rencana tiga program tersebut diantaranya TK PNPM-MP di Desa Sotboyak, program beasiswa bagi pelajar di Desa Bojakan dan irigasi atau talud di Desa Sirilogui. “Kalau dibagi rata untuk semua desa tidak bisa juga. Tapi kita musyawarahkan dulu,” katanya. Turunnya anggaran PNPM-MP ini dikatakan Herman Dodi terjadi di 10 kecamatan di Mentawai. “Semua kecamatan anggarannya

turun. Ini berdasarkan DIPA dari pusat,” katanya. Sementara untuk program tahun 2012 di Kecamatan Siberut Utara, sudah rampung rata-rata diatas 90 persen. Diantaranya jalan gantung Desa Bojakan sudah rampung, asrama pelajar Desa Sirilogui, jalan rabat beton dan beasiswa di Malancan, penerangan untuk Dusun Bose, Puran dan Pokai, jalan rabat beton di Monganpoula, dan irigasi sawah di Sotboyak.(bs)


MENTAWAINEWS Sebagian perda yang ditetapkan hanya untuk kebutuhan APBD, sementara perda lainnya DPRD harus hati-hati sebab banyak elemen yang terkait seperti Perda Pariwisata.

Puailiggoubat

6

DPRD Hanya Tetapkan Lima Perda Sepanjang 2012 FOTO:RUS/PUAILIGGOUBAT

Rapot Pardomuan Simanjuntak

elama setahun, DPRD Kabupaten Kepulauan Mentawai hanya menetapkan 5 peraturan daerah (Perda) dari 17 rancangan perda sesuai Program Legislasi Daerah (Prolegda) . Perda itu sebagian diantaranya adalah untuk kebutuhan selama setahun seperti Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Padahal, rapat paripurna DPRD pada Juni 2012 tentang Prolegda telah menetapkan 17 ranperda yang akan dibahas bersama sejak 1 Januari 2012 hingga 31 Desember 2012. Prolegda itu dituangkan dalam nota kesepakatan antara DPRD Mentawai dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepulauan Mentawai dengan nomor 170/73/NKDPRD/VI-2012, Nomor 180/15/Huk2012 tentang Prolegda Kabupaten Kepulauan Mentawai tahun anggaran 2012 tanggal 25 Juni 2012. 17 Ranperda yang disepakati menjadi Prolegda tahun 2012 itu, 15 di antaranya merupakan prakarsa pemerintah daerah yaitu Ranperda tentang Pokok-Pokok Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah, Ranperda tentang Pajak Daerah, Ranperda tentang RTRW, Ranperda tentang RPJMD, Ranperda tentang Izin Mendirikan Bangunan (IMB), Ranperda tentang Izin Gangguan, Ranperda tentang Kepariwisataan, Ranperda tentang Retribusi Penyeberangan di Air dan Pelayanan Kepelabuhan, Ranperda tentang Retribusi Pelayanan Kesehatan, Ranperda tentang Pelayanan Administrasi Kependudukan, Ranperda tentang

NO. 256, 15 - 31 Januari 2013

S

DESA MAD0BAK - Seorang bocah bermain di Desa Madobak yang direncanakan akan dijadikan desa pariwisata Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah, Ranperda tentang Pelayanan Pasar, Ranperda tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD tahun anggaran 2011, Ranperda tentang Perubahan APBD 2012, Ranperda tentang APBD 2013, dan dua ranperda diprakarsai DPRD yaitu Ranperda tentang Pengelolaan Hibah dan Bantuan Sosial, dan Ranperda tentang Hari Jadi Kabupaten Kepulauan Mentawai. Kepala Sub Bagian (Kasubag) Perundang-undangan Bagian Hukum Sekretariat Daerah, Seri Eli yang ditemui di ruang kerjanya Kamis, 10 Januari lalu mengatakan, hanya 6 perda yang ditetapkan tahun 2012. “Hanya 6 perda yang ditetapkan, dan itulah kinerja kiFOTO:PATRIS/PUAILIGGOUBAT

TAK BERFUNGSI - Polindes Gotap yang tidak difungsikan sejak 2008

ta,” ujarnya sambil melihat buku register. Satu diantara 6 perda itu tidak masuk dalam prolegda 2012 yaitu Perda Nomor 1 tahun 2012 tentang APBD tahun anggaran 2012 diundangkan tanggal 14 Februari 2012. Lima perda lainnya adalah Perda nomor 2 tahun 2012 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah diundangkan tanggal 8 Agustus 2012, Perda nomor 3 tahun 2012 tentang Pelayanan Administrasi Kependudukan diundangkan tanggal 5 Oktober 2012, Perda Nomor 5 tahun 2012 tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD tahun anggaran 2011 diundangkan tanggal 22 Oktober 2012, Perda nomor 6 tahun 2012 tentang Perubahan APBD 2012 diundangkan tanggal 25 Oktober 2012 dan Perda nomor 7 tentang RPJMD diundangkan tanggal 21 Desem-ber 2012. Sedangkan Perda nomor 4 yang disiapkan untuk penomoran perda pajak daerah masih belum selesai dan menunggu evaluasi dari gubernur dan juga perda tentang APBD 2013 juga masih dievaluasi gubernur. Dikatakan Seri Eli, Perda Nomor 2 tahun 2012 tentang Pokok-Pokok Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah sejak tahun 2009 diajukan ke DPRD dan baru ditetapkan pada Agustus 2012. Demikian juga Ranperda Penyeberangan di Air dan Retribusi Pelayanan Kepelabuhan, bupati sudah menyampaikan nota pengantar di depan sidang DPRD namun hingga akhir tahun 2012 belum juga selesai dibahas dan ditetapkan

menjadi perda. Menurut Nikolaus Sorot Ogok, Kasubag Persidangan di DPRD Mentawai yang dihubungi lewat telepon, Kamis 10 Januari lalu, pada umumnya ranperda sudah masuk ke DPRD seperti Ranperda IMB, RTRW, izin gangguan,

kepariwisataan, retribusi penjualan produksi usaha daerah, namun ranperda itu belum ditetapkan DPRD dan bahkan sebagian belum dibahas. Sementara 2 ranperda prakarsa DPRD menurut Niko masih sedang dirancang. “Masih sedang dirancang,” katanya singkat. Ketua DPRD Mentawai Hendri Dori Satoko yang dihubungi melalui telepon mengatakan, tidak ada kendala membuat ranperda, hanya lima yang ditetapkan sesuai prolegda ditambah tiga ranperda yang masih dalam tahap evaluasi gubernur. “Tidak ada kendala, hanya saja kita harus ikuti aturan yang lebih tinggi supaya tidak bertentangan ketika ditetapkan. Beberapa ranperda harus dievaluasi propinsi dan berpotensi untuk dibatalkan,” katanya. Untuk itu pihaknya memilih ranperda yang sangat prioritas. Dikatakannya banyak rangkaian aturan yang harus di ikuti dalam proses pembahasan dan penetapan ranperda menjadi Perda. “Kita mesti hati-hati dan jangan sampai keliru” katanya. Ia mencontohkan ranperda kepariwisataan yang menurutnya banyak kepentingan yang harus dilihat, demikian juga ranperda pelayanan kesehatan dan penyeberangan diatas air dan pelayanan kepelabuhanan. (o)

Warga Dusun Gotap Dilanda Penyakit GOTAP - Ratusan warga Dusun Gotab, Saliguma, Siberut Tengah, terserang penyakit secara massal. Tim kesehatan yang diturunkan ke daerah tersebut tidak memberikan dampak yang signifikan terhadap kesembuhan warga. Pantauan Puailiggoubat, kondisi sekira 300 warga dusun Gotap itu begitu lesuh. Tak ada suasana meriah menjelang Natal dan tahun baru. Ge-reja Katolik di daerah tersebut belum dihiasi bunga-bunga. “Ya beginilah kondisi dusun kami, setengah lebih warga saya terserang penyakit mendadak, termasuk saya,” kata Kepala Dusun Gotab, Jakobus Sabtu, 22 Desember lalu. Penyakit yang menyerang mereka secara mendadak itu menyerang kepa-la. “Badan panas dingin, flu, batuk, kemudian sakit pinggang, tulang-tulang ngilu. Ini penyakit aneh sebab secara massal menyerang warga, biasanya hanya satu-satu saja,” jelasnya. Pada hari Kamis, 20 Desember lalu sudah turun delapan orang tim medis ke Gotap dan sudah memberikan pengobatan pada warga, dari data tim tersebut ada sekitar 180 orang berobat, namun setelah mereka pergi penyakit ini tidak sembuh. “Bahkan terus bertambah, mungkin sampai saat ini sudah mencapai 200 orang termasuk saya yang ikut berobat juga tidak sembuh juga,” ungkapnya. Poliklinik desa yang ada di dusun tersebut hanya bangunannya yang ada tapi petugasnya tidak ada. Menurut Jakobus, seharusnya pemerintah menugaskan tim kesehatan di daerah itu sehingga masyarakat yang hendak berobat tidak perlu jauh-jauh ke Muara Siberut yang harus memakan ba-nyak biaya. Selain di Dusun Gotap penyakit tersebut sudah mulai menjalar ke se-jumlah warga Siberut Tengah seperti Dusun Sibudda Oinan, Kaleak dan Desa Saibi Samukop, Kecamatan Siberut Tengah. “Di kampung saya sudah mulai kena sebagian warga dan kasusnya sama dengan di Dusun Gotap,” kata Jegus, warga Kaleak. (trs/ls/r)


7

Puailiggoubat

MENTAWAINEWS

NO. 256, 15 - 31 Januari 2013

Peranan pemerintah pusat dalam pembentukan dana perimbangan pada APBD Kabupaten Kepulauan Mentawai masih sangat dominan yang menunjukkan bahwa ketergantungan Kabupaten Kepulauan Mentawai masih sangat tinggi terhadap pemerintah pusat.

KUA PPAS DIBAHAS

Mentawai Masih Bergantung Dana Perimbangan FOTO:RAPOT/PUAILIGGOUBAT

Rapot Pardomuan Simanjuntak

emerintah Kabupaten Mentawai memperkirakan belanja daerah tahun 2013 sebesar Rp 927,267 miliar yang terdiri dari belanja tidak langsung sebesar Rp239,73 miliar dan belanja langsung sebesar Rp687,53 miliar. Selisih antara pendapatan dan belanja yang sangat besar ini diharapkan akan ditutupi dari penerimaan pembiayaan yang diperkirakan Rp140 miliar yang berasal dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SILPA). Hal itu disampaikan Wakil Bupati Mentawai Rijel Samaloisa dalam nota penjelasan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) di ruang sidang DPRD Mentawai, Rabu, 19 Desember lalu. Hadir dalam rapat itu 11 orang anggota DPRD yaitu Hendri Dori Satoko, Nikanor Saguruk, Jimer Munthe, Pdt Melki Tatubeket, Pdt Er Sapalakkai, Juniarman, Melki Sapolenggu, Rasyidin Syaiful, Bin Geas Syhan, Kristinus Baasyir dan Salimi. Sementara dari pihak eksekutif hadir Rijel Samaloisa, Sekda Ifdil Gusti, Assiten II Binsar Saleleubaja, assiten III Pudjo Rahardjo serta beberapa kepala dinas. Walau penetapan RPJMD baru dilakukan beberapa hari sebelum penyampaian Nota KUA PPAS, Rijel menyebutkan pelaksanaan pembangunan tahun 2013 merupakan tahun kedua pelaksanan RPJMD Kabupaten Kepu-

P

RAPAT - Wakil Bupati Mentawai Rijel Samaloisa membacakan Nota KUA PPAS APBD 2013 di ruang sidang DPRD Mentawai, Rabu, 19 Desember lalu. lauan Mentawai tahun 2011-2016. Di depan sidang DPRD, Rijel juga mengatakan ada 6 Prioritas Pembangunan Kabupaten Kepulauan Mentawai sebagaimana yang telah disusun dalam Rencana Pembangunan Jangka menengah Daerah (RPJMD) yaitu penguatan perekonomian dalam rangka menanggulangi kemiskinan melalui revitalisasi pertanian, perikanan, kehutanan dan pembangunan perdesaan. Peningkatan daya dukung infrastruktur, peningkatan akses dan pemerataan kualitas pendidikan dan pelayanan kesehatan, pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan serta penanganan bencana, pengembangan pariwisata dan kebudayaan daerah sertap,

Dua Gereja di Saibi Membludak Saat Perayaan Natal SAIBI - Perayaan Natal di Desa Saibi Samukop, Siberut Tengah yang berlangsung 24-25 Desember lalu baik di Gereja Kristen Protestan Mentawai (GKPM) Saibi Samukop dan Katolik membludak pengungjungnya, membuat dua gereja itu tak mampun menampung jemaat yang akan merayakan kelahiran Yesus Kristus. Pari pantauan Puailiggoubat di GKPM Saibi Samukop, 24 Desember lalu, pada pukul 19.30 sampai 00.00 WIB warga sudah memadati gereja, terpaksa sebagian warga merayakan di luar gereja. Sementara di Gereja Khatolik Fatima Stasi Saibi Samukop yang berlangsung 25 Desember yang di mulai sekitar pukul 20.00 WIB juga dipadati umat yang melakukan kebaktian. Perayaan Natal di gereja Katolik ini ada pertunjukan nyanyian anakanak dan drama kelahiran Yesus Kristus yang di mainkan wanita khatolik dan natal berlangsung penuh suka cita sampai pukul 01.30 WIB. (rr/rus)

pemantapan tata kelola pemerintahan sebagai wujud pelaksanaan reformasi birokrasi. Untuk Kabupaten Kepulauan Mentawai sesuai nota yang dibacakan Rijel, laju pertumbuhan ekonomi akan tumbuh positif sebesar 5,08 persen dengan tingkat laju inflasi sebesar 6,37

persen, menurunnya angka pengangguran terbuka sebesar 6,23 persen, estimasi pendapatan per kapita sebesar Rp7,84 juta, mengurangi angka kemiskinan menjadi 18,23 persen dan menaikkan investasi pemerintah sebagai stimulus perekonomian sebesar Rp 156 Miliar.

Dikatakannya, berdasarkan hasil perhitungan dan proyeksi penerimaan daerah tahun 2013 diproyeksikan meningkat sebesar Rp111 miliar atau 21,93 persen yakni Rp617.471.000.000 PAD meningkat 2,89 persen dan dana perimbangan meningkat 29,31 persen. Sementara lain-lain pendapatan daerah yang sah mengalami penurunan 47,52 persen. Dalam pemaparannya di depan sidang DPRD Rijel juga menyebutkan bahwa peranan pemerintah pusat dalam pembentukan dana perimbangan pada APBD Kabupaten Kepulauan Mentawai masih sangat dominan yang menunjukkan bahwa ketergantungan Kabupaten Kepulauan Mentawai masih sangat tinggi terhadap pemerintah pusat. Ke depan menurut Rijel harus diupayakan agar kemandirian keuangan kabupaten Kepulauan Mentawai dalam menciptakan PAD yang baru dan mengoptimalkan sumber-sumber PAD yang telah ada. Kemudian pemerintah daerah bersama-sama dengan badan anggaran legislatif akan memfinalisasi berbagai program dan kegiatan yang benar-benar prioritas untuk mewujudkan targettarget pertumbuhan yang sudah dicanangkan, sehingga selisih defisit dapat ditekan dalam RAPBD 2013. (rpt)

Polindes Dusun Gotap Tak Difungsikan GOTAP - Hampir 5 tahun Polindes yang berada di Dusun Gotap Desa Saliguma, Kecamatan Siberut Tengah yang dibangun sejak 2008 hingga saat ini belum difungsikan bahkan tenaga medis tak sama sekali ada. Dari keterangan warga Gotap sejak 2008, bangunan dari anggaran dana PNPM tersebut belum juga dapat merasakan layanan kesehatan “Petugas Polindes di sini tidak ada sejak selesai dibangun, padahal Polindes tersebut sekaligus sudah ada tempat untuk dapat dihuni oleh petugas,” kata Kepala Dusun Gotab, pada Puailiggoubat di kediamannya pada Sabtu, 22 Desember lalu. Katanya, akibatnya mereka harus menghubungi pihak rumah sakit Siberut Selatan untuk dapat memberikan layanan kesehatan lewat telepon beberapa waktu yang lalu. “Itu pun kami harus jauh mencari sinyal telpon seluler,” ungkapnya. Sementara Kepala Dinas Kesehatan Mentawai, Warta Siritoitet yang

dihubungi Kamis, 27 Desember lalu menjelaskan tenaga medis yang bertugas di Dusun Gotap telah diinstruksikan kepada kepala Puskesmas Siberut Tengah. “Sebelumnya terimakasih untuk informasinya dan sebenarnya kita sudah instruksikan kepada Kapus

Siberut Tengah untuk diisi tenaga medis di Dusun Gotap itu, namun kalau pun demikian kita akan upayakan untuk ada tenaga medis di Gotap dengan menginstruksikan kembali kepada Puskesmas di Siberut Tengah,” tutupnya. (trs)

Fasilitas Puskemas Saibi Mulai Dibenahi SAIBI - Fasilitas Puskesmas Saibi Samukop Kecamatan Siberut Tengah Januari tahun ini mulai berangsur-angsur dibenahi Dinas Kesehatan Mentawai, hal itu disampaikan Marinus Bakkat Kunen pada Puailiggoubat, 10 Januari lalu. Katanya, fasilitas yang mulai ada saat ini mebeler, mesin diesel, genset dan alat-alat kesehatan lainnya. “Tapi semua fasilitas yang tersedia seperti kursi yang dibuat tidak sesuai kualitasnya yang kita inginkan, jika tidak kita beri untuk mengerjakannya kita di permasalahkan, sudah diberi itulah kondisinya, padahal mereka ini orang kita juga, sangat bedalah fasilitas dari tuapejat yang sesuai keinginan kita,” katanya. Namun meskipun begitu, masih banyak lagi fasilitas yang kurang seperti timbangan bayi, komputer, bangku, alat menyimpan vaksin dan kasur, semua ini sangat mendesak. (rr)


MENTAWAINEWS Membuka akses ke Siberut Barat, Pemkab Mentawai segera mengoperasikan KM Simatalu yang telah dibuat pada tahun lalu Rapot Pardomuan Simanjuntak

ertempat di depan kantor Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informasi (Dishubkominfo) Kabupaten Kepulauan Mentawai yang berada di depan dermaga Tuapeijat, Kamis, 20 Desember lalu, Bupati Mentawai Yudas Sabaggalet meresmikan pemakaian Kapal Motor Simatalu. Kepala Dishubkominfo Mentawai Tarcisius Sakeru mengatakan, kapal kayu ini akan dimanfaatkan sebagai transportasi antar pulau dari Pokai ke daerah Siberut Barat dalam rangka membuka isolasi daerah di pantai barat Pulau Siberut. Kapal kayu ini dibuat di Tegal dengan bobot 55 GT dan kapasitas penumpang 55 orang. Ia juga menyinggung tentang ketiadaan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang membuat kapal Pemkab tidak dapat berlayar sesuai jadwal. Senada dengan itu Ketua DPRD Mentawai Hendri Dori Satoko mengatakan, hingga saat peresmian kapal masalah BBM belum ada jawaban yang pasti. Rencana membuka rute dari

B

Puailiggoubat

NO. 256, 15 - 31 Januari 2013

8

Bupati Resmikan Kapal Simatalu FOTO:RAPOT/PUAILIGGOUBAT

Ekspres masih bisa dioperasionalkan, sehingga bisa dianggarkan perbaikan dan operasionalnya. Terlihat dalam APBD Perubahan tahun 2012 telah dianggarkannya kegiatan Penilaian kelaikan Kapal Mentawai Ekspres senilai Rp128,405 juta. Terkait dengan Kapal Simatalu, ia mengatakan adanya kapal ini masyarakat di pantai barat Siberut akan bisa ke RESMIKAN KAPAL - Bupati memecahkan kendi di atas KM Simatalu sebagai simbol peresmian Sikabaluan tanpa harus kapal yang akan beroperasi untuk transportasi dari Pokai ke Siberut Barat menunggu boat dan bereSikabaluan ke Padang juga dikatakannya terkendala BBM. Hal lain yang disampaikan Tarcisius adalah mesin KM Lette dan KM Subbulat telah diangkat mesinnya setelah lama terikat saja di dermaga Tuapeijat. Ia juga meminta agar pemakaian kapal KM Simatalu diawasi, agar pemakaiannya maksimal dan sesuai tujuan pengadaannya. Ia juga berharap kepada pemerintah agar peresmian kapal ini menjadi awal untuk meresmikan berbagai bangunan yang telah dibangun oleh pemerintah. Sementara Yudas dalam sambu-

tannya mengatakan, persoalan transportasi membuat para pegawai yang sedang melaksanakan perjalanan dinas menjadi lama berada di luar Mentawai. “SKPD lama di Padang saat dinas karena tunggu giliran kapal,” katanya. Untuk itu menurutnya perlu ada satu kapal lagi yang mobile dari Padang ke Mentawai dan sebaliknya. “Perlu ada satu kapal lagi untuk bisa mobile dari Mentawai ke Padang” katanya. Ia juga menyinggung Kapal Mentawai Ekspres yang sudah lama tidak digunakan. Menurutnya harus ada staf ahli yang mengatakan bahwa Mentawai

butan. Ia juga menyadari bahwa ada kelemahan disana sini terkait pengadaan kapal dan mohon maaf kepada masyarakat kalau belum puas dengan keberadaan kapal ini. “Mohon maaf kepada masyarakat kalau belum puas dengan apa yang ada ini,” katanya. Usai menyampaikan sambutan, bupati juga menyiram bagian depan kapal dengan menggunakan kendi berisi air serta memecahkan kendi diatas kapal. Kapal baru ini juga didarahi sekelilingnya dengan darah ayam yang dipotong di atas kapal oleh ustad Mustakim.

Sesuai buku APBD tahun anggaran 2012, pengadaan kapal kayu ini bernilai cukup besar. Dalam anggaran sebelum perubahan pagu dana kegiatan untuk pembangunan / pengadaan kapal kayu ini sebesar Rp1.532.525.000 dan anggarannya naik Rp 76.900.000 setelah APBD Perubahan sehingga pagunya menjadi Rp 1.609.425.000 dengan belanja modal tetap yakni Rp 1,4 Miliar. Kenaikan anggaran teralokasi ke belanja barang dan jasa dari Rp128.825.000 menjadi Rp 205.725.000 akan tetapi tidak diketahui kemana saja anggaran ini dilakosikan karena buku penjabaran APBD Perubahan 2012 tidak didapatkan. Namun walau begitu jika dibandingkan dengan beberapa tahun lalu pengadaan kapal kayu KM Pulau Simasin yang bisa mengangkut penumpang hingga 110 orang, anggaran sesuai buku LPKJ Pelaksanaan APBD tahun anggaran 2004 buku III LKPJ Kinerja Lampiran IV halaman 16 dalam program pembangunan fasilitas perhubungan laut, kegiatan nomor 2 Pengadaan Kapal Konstruksi Kayu dengan output tersedianya kapal laut konstruksi kayu (KM Pulau Simasin)dalam kolom rencana tingkat capaian (target) dananya Rp 638.127.600 dan realisasi Rp 635.394.100. (o)

SOAL RPJMD

Perang Urat Syaraf Bupati dan Wakil Ketua DPRD Berlanjut TUAPEIJAT– Ibarat kata pepatah gayung pun bersambut, demikian kira-kira Nikanor dan Bupati saling sanggah pernyataan. Sebelumnya pada Puailiggoubat Edisi 252,15-30 November 2012 halaman 7, Nikanor mengatakan bahwa eksekutif tidak serius membuat RPJMD, karena RPJMD belum juga selesai dibuat meski anggaran yang terserap sudah mencapai Rp1 miliar. RPJMD merupakan dokumen acuan bagi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) untuk membuat Rencana Strategis (Renstra) dan juga Rencana Kerja (renja). RPJMD juga merupakan dokumen yang menjadi dasar penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Namun sudah hampir setahun RPJMD belum juga selesai dibahas, bahkan menurut Nikanor SK Tim penyusun RPJMD saja tidak diterbitkan. Bupati Yudas Sabaggalet menyanggah saat bertemu dengan mahasiswa di sekretariat Forum Mahasiswa Mentawai (Formma) Sumbar. Seperti yang diberitakan Puailiggoubat edisi 254, 15-31 Desember 2012 halaman 8. Yudas mengatakan di depan

maha-siswa bahwa persoalan RPJMD yang dikatakan Nikanor hanya pernyataan yang bersifat politis. Menanggapi pernyataan Yudas ini, Nikanor pun sepertinya tak mau diam. Ia yang ditemui di ruang kerjanya hari Jumat, 4 Januari lalu mengatakan bupati tidak gentleman, “Bupati tidak gentleman, bacalah aturan,” katanya. Ia mengatakan bahwa dirinya juga ditelepon beberapa mahasiswa setelah pertemuan di Sekretariat Formma itu. Nikanor sangat menyesalkan pernyataan bupati di depan mahasiswa. “Statemen bupati yang disampaikan di depan mahasiswa tidak tepat dan tidak etis, harusnya bupati harus bijak menyikapi pernyataan saya soal RPJMD. Saya memang politisi, tetapi pernyataan saya tidak politis soal RPJMD,” katanya. Menurut Nikanor sebagai anggota DPRD, ia melakukan tugas pokok dan fungsi DPRD yang salah satunya adalah pengawasan. Ia bermaksud agar eksekutif terdorong untuk segera menyelesaikan RPJMD, agar pemerintahan dan pembangunan tidak terkendala. Nikanor sambil membuka buku

Nikanor Saguruk catatannya membacakan beberapa aturan tentang RPJMD diantaranya Undang-undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional pasal 19 ayat (3) RPJMD ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah paling lambat tiga bulan setelah kepala daerah dilantik. Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah pasal 15 ayat (2) Peraturan daerah tentang RPJMD ditetapkan paling lama 6 (enam) bulan setelah kepala daerah dilantik. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 tahun 2010

tentang Pelaksanaan PP Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah pasal 6 ayat (4) pembahasan rancangan akhir RPJMD, paling lambat dilakukan pada akhir bulan ke-4 setelah kepala daerah terpilih dilantik. Selanjutnya pada pasal 75 ayat (1) bupati/walikota menyampaikan Ranperda RPJMD kepada DPRD kabupaten/Kota untuk memperoleh persetujuan bersama paling lama 5 bulan setelah dilantik, (2)Penyampaian Ranperda RPJMD tersebut dengan melampirkan rancangan akhir RPJMD yang telah dikonsultasikan dengan Gubernur. “Ketiga aturan ini yang mendasari kita DPRD melakukan pengawasan. Niat saya adalah mendorong agar RPJMD ini cepat diselesaikan eksekutif,” katanya lagi. Sesuai aturan itu lima bulan setelah dilantik RPJMD sudah harus selesai, namun hingga bulan yang kesebelas pada bulan November belum juga selesai. RPJMD baru diselesaikan pada 18 Desember 2012, selama 2 hari dari tanggal 17 Desember DPRD dan eksekutif melakukan rapat paripurna di ruang

sidang DPRD yang diawali dengan penyampaian kesimpulan Panitia Khusus (Pansus) RPJMD DPRD yang diketuai oleh Rasyidin Syaiful anggota DPRD. Dalam kesimpulannya banyak ditemukan beberapa program yang tidak sinkron dengan SKPD dinas pendidikan, dinas kesehatan, pekerjaan umum, lingkungan hidup, perumahan rakyat, perencanaan pembangunan serta lainnya, walau penyusunan RPJMD dikerjasamakan antara Bappeda Mentawai dengan bagian kerjasama Universitas Andalas. Selain itu juga penamaan wilayah yang tidak tepat serta data yang tidak akurat seperti data yang mengatakan bahwa hanya ada satu SMA di Mentawai yakni di Sipora Utara. Pansus juga menemukan bahwa penyusunan RPJMD dikatakan mengacu kepada RTRW serta RPJPD padahal kedua dokumen itu belum ada. Meski terkesan dipaksakan seluruh fraksi di DPRD menyetujui Ranperda RPJMD menjadi Perda RPJMD pada pendapat akhir fraksinya. (rpt)


9

Puailiggoubat

MENTAWAINEWS

NO. 256, 15 - 31 Januari 2013

Perseteruan Kepala Desa Simalegi dan Suku Siripapari mengenai lokasi pemasangan tower masih berlanjut, Kades mengacu pada keputusan Dishubkominfo Mentawai, sementara suku Siripapari mengacu kesepakatan dengan Telkomsel.

DILAPORKAN MENGHAMBAT PEMBANGUNAN

Suku Siripapari Minta Pertanggungjawaban Kades FOTO:RUS/PUAILIGGOUBAT

Bambang Sagurung

ihak keluarga suku Siripapari yang ada di Dusun Betaet Desa Simalegi Kecamatan Siberut Barat meminta kepala Desa Simalegi, Gunawan untuk meminta maaf dan memperbaiki nama baik suku Siripapari terkait dengan pernyataannya di Puailiggoubat yang mana suku Tasiripapari dituduh menghambat pembangunan tower Telkomsel karena pembangunannya tidak jadi di tanah suku Siripapari. “Kami tidak terima keterangan kepala desa Simalegi yang menyampaikan pada media bahwa kami suku Siripapari menghambat pembangunan dan mempermasalahkan pembangunan tower telkomsel,” katanya Epi Varianto Siripapari, perwakilan suku pada Puailiggoubat, Sabtu, 12 Januari lalu. Dijelaskan Epi, sesuai dengan kronologis awal masuknya tim survei lokasi pembangunan tower dan masuknya alat bangunan dan hal yang sama juga disampaikan langsung dalam pertemuannya dengan ketua DPRD dan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Mentawai di Tuapeijat, dimana tim survei datang di Betaet melakukan pengecekan titik sinyal diantaranya ditanah suku Siripapari yang terletak berseberangan dengan gedung TK dan dekat SMPN 1 Siberut Barat, serta di tanah suku Tabakkat di bagian seberang sungai Betaet. “Dalam survei titik itu, di tanah suku

P

SIBERUT BARAT - Perkampungan di wilayah Kecamatan Siberut Barat difoto dari udara Siripapari tepatnya di dekat SMPN 1 Siberut Barat terdapat 6 titik merah dan di seberang TK hanya 3 titik merah. Maka oleh pihak survei mengatakan kalau lokasinya di dekat SMP. Langsung dikasih batas lokasinya dengan pemasangan tali plastik pada waktu itu,” jelasnya. Pada saat itu Maru Siripapari bersama keluarga menandatangi surat administrasi sebanyak 12 lembar terkait dengan lokasi dan rencana pelaksanaan pembangunan tower Telkomsel. Tim survei juga menyampaikan agar material nantinya yang masuk untuk pembangunan tower disimpan dan dijaga oleh pihak Maru sekeluarga. Material pembangunan tower pertama kalinya masuk pada September berupa tiang-tiang dan besi-besi tower. Juga disusul material berikutnya pada

Speedboat Rombongan PPIP Sumbar Karam di Betaet PADANG - Speedboat rombongan Program Pembangunan Infrastruktur Pedesaan (PPIP) Provinsi Sumatra Barat yang akan memantau pelaksanaan kegiatan pembangunan jalan di Simalibbeg, Desa Simatalu, Kecamatan Siberut Barat karam di laut Betaet saat akan sandar pada Minggu 23 Desember lalu sekira pukul 17.00 WIB. Saat itu gelombang laut sedang tinggi. Speedboat bernama Shadow Mentawai yang dikemudikan Oyon Jambang karam akibat lubang pembuangan air terbuka sehingga air masuk yang membuat speedboat karam. “Masyarakat yang ada di tepi pantai saat itu langsung memberikan pertolongan dengan mengevakuasi penumpang yang berjumlah tiga orang serta barang-barang dan perahu,” kata Epi Varianto pada Puailiggoubat, Sabtu,12 Januari lalu. Masyarakat berdatangan dan berenang ke laut untuk memberikan pertolongan. Insiden tersebut tidak menimbulkan korban jiwa. (bs)

tahap kedua. Pada tahap ketiga, material kembali masuk bersamaan dengan pihak telkomsel, diantaranya Didik (ahli GPS) dan Alber (Teknisi Telkomsel). Tim ini datang Oktober lalu. “Tim ini datang dan menanyakan dimana lokasi yang disurvei sebelumnya oleh tim pertama. Oleh tim ini kembali menuju ke lokasi dan mencoba sinyal dan yang kuat itu di dekat SMP,” kata Epi. Tim ini meminta keluarga Maru untuk membersihkan lokasi pembangunan tower dan juga menggali pondasi dalam kurun waktu dua hari. Pada waktu itu tawar menawar terjadi dan disepakati Rp1,8 juta. “Uang itu belum dibayarkan kepada kami,” katanya. Selang beberapa hari, Kepala Desa Simalegi, Gunawan datang bersama surat dari Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Mentawai terkait dengan lokasi tower dan penarikan barang-barang dan material yang sebelumnya dijaga Maru Siripapari berdasarkan mandat dari tim survei Telkomsel. “Pada saat itu kita mempertanyakan kepada kepala desa terkait dengan berubahnya lokasi pembangunan tower dan penarikan barang. Kenapa keputusan pihak tim Telkomsel dengan surat yang dibawa kepala desa berbeda lokasinya. Saat itu kepala desa tidak menjawab dan langsung ke Tuapeijat,” jelasnya. Sementara dalam konfirmasi Puailiggoubat sebelumnya terkait dengan pembangunan tower ini, Gunawan mengatakan kalau lokasi pembangunannya terletak di tanah suku Sabakkat

yang terletak di dekat lapangan bola kaki. Dan pada saat itu juga kepala desa Simalegi mengatakan bahwa suku Sabakkat sudah dari dulu mempersiapkan dan mau me-nyerahkan lahan itu untuk pembangunan tower tanpa meminta ganti rugi, sementara di tanah suku Siri-papari diminta ganti rugi. Dikatakan ke-pala desa juga waktu itu bahwa persoa-lannya telah dise-lesaikan dan pelak-sanaan pembangu-nannya ditanah suku Sabakkat. Keterangan kepala desa ini sangat bertolak belakang dengan kenyataan yang ada di lapangan sesuai dengan yang disampaikan Epi Varianto dan dalam pemaparannya di kantor Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Mentawai.

”Di dekat lapangan sepak bola tidak ada. Itu hanya bohong kepala desa saja, dan kami dari suku Siripapari tidak ada menghambat pembangunan malah kami mendukung pembangunan yang ada. Kita lihat saja selama ini sejumlah bangunan pemerintah ada di tanah suku Siripapari,” tegas Epi. Sebagai bukti dukungan terhadap pelaksanaan pembangunan di tanah suku Siripapari, juga pelaksanaan pembangunan tower Telkomsel, pihak suku Siripapari menandatangi surat pernyataan sikap dukungan pada 29 November 2012 yang diketahui camat Siberut Barat Syarpika. Surat tersebut ditandatangi Maru sebagai ketua suku, Ignatius Isai sebagai tetua suku, Ampo, Martinus, Adrianus, Tarsisius, Epi, Kanisius, Adi, E’en sebagai anggota suku. Kepala Desa Simalegi, Gunawan yang dicoba dikonfirmasi Puailiggoubat melalui telepon genggamnya tidak menjawab. Namun melalui pesan singkat telepon genggamnya pada 27 Desember lalu, Gunawan meminta informasi tersebut tidak dimuat dulu karena dirinya diancam. ”Kita hanya menjalankan sesuai yang direkomendasikan oleh Kominfo atas perintah bupati dan ketua dewan,” tulisnya melalui sms. Epi Varianto Siripapari membantah pihaknya telah mengancam kepala desa Simalegi. “Tidak benar itu. Kita hanya minta melalui surat pernyataan kita agar nama baik suku Siripapari diperbaiki kembali atas pernyataannya menyampaikan kalau suku Siripapari menghambat pembangunan,” tegasnya. (o)

Perseteruan Warga Sibudda Oinan dan Kaleak Usai SAIBI - Perseteruan warga dusun Sibuddaoinan, Siberut Tengah tahun 2011 hingga 2012 soal tanah lokasi gereja yang mengakibatkan warga pecah kongsi, kini sudah berdamai. Perseteruan warga Desa Saibi ini berakibat warga terpecah menjadi dua kubu, dimana sebagian warga Sibudda Oinan pindah ke daerah Kaleak. Kepala Dusu Sibuddaoinan-Kaleak, Justinus Sageileppak mengatakan, perseteruan ini telah diselesaikan pemerintah kecamatan dan desa dengan jalur perdamaian pada 19 Desember lalu. “Sibuddaoinan dan Kaleak itu sudah saling bekerja sama, seperti pemilihan anggota BPD kemarin kami pilih dua, tapi karena diterima satu kami pilih satu, itu sudah kesepakatan kami bersamasama dan kalau ada rapat kami selalu bekerja sama,” katanya. Sebelumnya, konflik kedua kubu ini nyaris adu fisik karena warga Kaleak dan kepala dusunnya menarik P2D Mandiri dari Sibudda Oinan ke lokasi baru di Kaleak. Bahkan sempat perang mulut yang menyakitkan. Akhirnya masalah ini bisa diselesaikan secara damai. (rr/rus)


Puailiggoubat, NO.Puailiggoubat 256, 15 - 31 Januari 2013 NO. 252, 15 - 30 November 2012

1120

Hari Natal Hari berganti bulan dan mau berganti tahun Waktu terus berjalan hingga saat ini Sampailah aku di bulan yang penuh arti Dari tiap-tiap rumah terdengar suara nyanyian Di setiap pintu terpajang pohon natal yang indah Setiap umat Kristiani sibuk menghias gereja Suatu tanda HARI NATAL telah dekat Hari NATAL hari kelahiran juru selamat YESIS KRISTUS NAMANYA Yang lahir di kandang domba Bau… dan hina… Dia menunjukkan arti kerendahan hati Dia tahu dialah raja di atas segala raja Dunia ini miliknya tapi menunjukkan kasih Dia menegur kita dengan kelahirannya Tak ada yang patut dibanggakan di dunia ini Iman dan perbuatan kitalah kunci kerajaan SORGA Ada di setiap orang yang berjalan di jalanNya Hari NATAL bukan berarti pakaian baru Hari NATAL bukan berarti gedung GEREJA BARU Hari NATAL adalah hati kita yang baru Iman dan perbuatan kita... Lekaslah berjalan menuju terang Terangi hati yang penuh luka, benci dan dengki Pancarkanlah cahayamu hingga ke ujung dunia Dan jadilah... GARAM DUNIA DAN TERANG DUNIA

Suara Hati Anakmu Teng-teng-teng... suara lonceng berbunyi Malam yang akan berganti dengan pagi Malam yang akan memasuki tahun yang baru Malam yang akan meninggalkan kenangan 2012

JAKARTA - Ketua Satuan Tugas Imunisasi Dewasa Perhimpunan Ahli Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI)Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Prof. Dr.Samsuridjal Djauzi SpPD-KAI menyatakan, imunisasi untuk orang dewasa tidak dapat diabaikan dan tidak kalah penting dengan imunisasi pada anak. “Bahkan, imunisasi pada orang dewasa dapat mencegah risiko kematian seratus kali lipat lebih tinggi ketimbang imunisasi pada anak. Setiap tahun, puluhan ribu orang dewasa dan ratusan ribu lainnya harus dirawat di rumah sakit karena penyakit yang sebenarnya bisa dicegah dengan imunisasi,” kata Samsuridjal di Jakarta, Minggu (13/1/2013). Tidak hanya bayi dan balita, orang dewasa juga memerlukan imunisasi karena dengan semakin meningkatnya usia seseorang, maka semakin rentan juga ia akan terkena penyakit. “Imunisasi untuk orang dewasa, khususnya kelompok usia lanjut, dapat mencegah kematian secara signifikan,” katanya.

Samsuridjal menambahkan, tujuan imunisasi pada orang dewasa dan anak berbeda. Pada anak, imunisasi dimaksudkan untuk menyiapkan anak agar memiliki kekebalan tubuh yang kuat, sedangkan pada orang dewasa terutama pada orang berusia lebih lanjut, imunisasi bertujuan untuk mencegah kematian oleh penyakit-penyakit yang bisa dicegah. Salah satu penyakit berbahaya yang dapat dicegah dengan imunisasi orang dewasa adalah penyakit pneumokokus yaitu kumpulan dari beberapa penyakit seperti meningitis, pneumonia, infeksi telinga tengah, infeksi darah dan sinusitis yang dapat diderita segala usia, terutama anak-anak dan dewasa juga pada individu yang memiliki kondisi medis kronis. Penyakit pneumokokus dapat ditularkan melalui kontak interpersonal seperti melalui media udara, yaitu melalui bersin atau batuk. Sedangkan untuk gejala penyakitnya berbeda-beda, tergantung pada lokasi infeksi dan tingkat keparahannya, misalnya gejala pneumonia antara lain demam,

menggigil, batuk, dan nafas yang pendek dan untuk meningitis pneumokokus (radang selaput otak oleh kuman pneumokokus) dapat memiliki gejala demam, sakit kepala dan kaku leher. Orang yang memiliki penyakit kronis tertentu seperti diabetes, asma, dan penyakit jantung juga disebut Samsuridjal lebih rentan terhadap komplikasi dalam flu dan penyakitpenyakit pneumokokus. “Bahkan, 52 persen perawatan usia lanjut di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo adalah karena pneumonia. Ini membuktikan bahwa penyakit pneumokokus adalah ancaman nyata bagi kesehatan masyarakat

Indonesia,” katanya. Pneumonia yang disebabkan oleh Streptococcus pneumonia menjadi salah satu penyebab utama dari penyakit yang serius di antara orang dewasa termasuk bakteremia, meningitis, dan pneumonia dimana penularannya melalui kontak interpersonal, melalui kuman yang tersebar melalui udara seperti lewat bersin atau batuk. Samsuridjal menambahkan, orang dewasa berusia 50 tahun ke atas memiliki resiko lebih tinggi untuk terkena penyakit pneumokokus, karena itu penting bagi mereka untuk melakukan konsultasi kesehatan kepada dokter dan melakukan vaksinasi. (int)

Tetesan air mata membasahi pipiku Seiring lonceng berbunyi... Teringat masa lalu Saat aku melawan mama papa Kini aku jauh dari mereka mama dan papa Demi menggapai cita-citaku di kampung orang Susah dan senang dalam sekolah Kusimpan di dalam lubuk hatiku Mama... dan papaku Maafkan aku Yah anakmu Semua kesalahanku di tahun 2012 Aku janji akan jadi anak yang baik Sepintas terbayang wajah Mama... dan papaku Teringat di saat Natal dan tahun baru Bersama mama papaku Di kampung kelahiranku TUHAN... aku pinta kepadamu Berkati mama dan papaku Lindungi dan sertai mereka... Hingga ku tamat nanti... Ku mau membahagiakan mereka Mama... oh... papa... SELAMAT NATAL 2012 DAN TAHUN BARU 2013 TUHAN YESUS MEMBERKATI KITA SEMUA

Chris Natalyus Tarihoran

T

erdapat beberapa jenis vaksin yang dibutuhkan oleh orang dewasa. Berikut jenisjenisnya, Vaksin cacar air Cacar air yang mengenai orang dewasa akan jauh lebih berbahaya ketimbang anak-anak. Wanita hamil dan mereka yang mengalami gangguan sistem kekebalan tubuh, tidak seharusnya mendapatkan vaksin ini. Vaksin influenza Virus-virus penyebab flu selalu berubah, maka vaksin influenza juga selalu diperbaharui. Vaksin ini sebaiknya diberikan pada penderita asma, diabet, penderita gangguan paru, gangguan sistem kekebalan tubuh, wanita hamil dan pengasuh anak-anak dibawah usia

lima tahun (anak-anak seumuran ini sangat rentan terkena flu). Vaksin hepatitis A Diberikan bagi mereka yang terkena gangguan pada liver, mereka yang akan melakukan perjalanan dan yang akan mengadopsi anak dari daerah yang rawan hepatitis A. Vaksin hepatitis B Terutama bagi mereka yang sewaktu kecil, belum pernah mendapatkan vaksin ini. Sangat dianjurkan bagi setiap dewasa untuk mengecek kadar/titer antibodi terhadap hepatitis B ini. Jika titer sudah rendah, maka perlu untuk melakukan booster atau vaksinasi ulangan. Vaksin Kanker Serviks Vaksini ini ditujukan untuk mencegah kanker serviks Vaksin ini

boleh diberikan pada setiap wanita mulai usia 10-55 tahun. Vaksin pneumokokus polisakarida Untuk menghindari komplikasi pneumonia. Vaksin ini diberikan kepada penderita asma, perokok dan penderita penyakit kronis lainnya Vaksin typhoid Indonesia adalah negara endemis untuk terjadinya infeksi typhus. Typhus adalah infeksi saluran pencernaan yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. Perlu bagi orang dewasa untuk melakukan pencegahan terhadap infeksi typhus. Vaccine tetanus and diphteria (Td) or Tetanus, diphteria and

pertussis (Tdap) Selain jenis vaksin diatas, berikut jenis vaksin lain yang berfungsi sebagai tambahan, yakni Vaksin meningokokus. Vaksin itu bermanfaat untuk mencegah meningitis yang disebabkan oleh bakteri dan infeksi pada darah. Biasa diberikan pada calon jemaah haji. (int)


Puailiggoubat NO. 256, 15 - 31 Januari 2013

11

BUPATI MENTAWAI YUDAS SABAGGALET:

Pendidikan Masih Jadi Prioritas Utama

T

erjajah di negeri sendiri, hal itulah yang tidak diinginkan Bupati Mentawai Yudas Sabaggalet. Karena itu putra Madobak ini memprioritas peningkatan pendidikan sehingga di masa depan daerah kepulauan ini dibangun putra-putrinya sendiri. Berbagai program beasiswa diluncurkan untuk meningkatkan sumber daya manusia Mentawai. Selain memprioritaskan pendidikan, tahun ini Yudas juga berencana menambah pekerjaan P2D Mandiri. Selain itu ia bercita-cita akan membangun lumbung beras dari Mentawai, sehingga masyarakat Mentawai tidak lagi bergantung pada beras dari Padang. Bagaimana program kerja prioritas Bupati Mentawai Yudas sabaggalet tahun 2013, berikut wawancara Puailiggoubat dengan Yudas di rumahnya di Desa Madobak, 28 Desember 2012

Apa program prioritas anda tahun 2013 ini? Saya masih prioritaskan kepada tiga hal; pertama sumber daya manusia, yaitu pendidikan dengan menyekolahkan orang Mentawai, kedua memperbaiki sistem pendidikan kita, termasuk berapa sekolah yang harus kita bangun. Soal meningkatkan mutu pendidikan, rencananya tahun ini guru akan kita sekolahkan. Ada sepuluh orang guruguru mengambil S2, sambil kita memperbaiki gedung, seperti di sini (Madobak) ada rumah guru yang terbakar. Kita juga akan membangun gedung SMA di Betaet, kemudian di Taileleu, lalu di Sikakap Taikako, untuk di Taikako gedung sudah ada tinggal memperbaiki, rencananya tahun ini akan kita aktifkan. Bagaimana dengan mahasiswa Mentawai yang sedang kuliah? Rencana tahun ini kita akan berikan bantuan pendidikan tetapi itu tidak lama, jadi skema kita ada tiga, yang

pertama beasiswa yang sifatnya umum dan itu siapapun boleh masuk, pokoknya orang Mentawai, tapi itu ada persyaratan, contoh Indeks Prestasinya (IP) harus tiga. Kedua kita berikan beasis-wa untuk mahasiswa khu-sus dari daerah Simatalu, yang kita utamakan adalah guru-guru. Ini dilakukan sebab sesama orang Mentawai saja tidak mampu bekerja di dae-rah itu. Jadi harus orang setempat yang membangun pendidikan. Ketiga adalah beasiswa untuk orang miskin, ada orang tua yang tidak memiliki pekerjaan tetap atau tidak pengawai negeri, tapi anaknya pintar kita akan berikan beasiswa. Keempat, ini yang pelan-pelan akan dihilangkan, selama ini kita tutup mata kemudian kita berikan bantuan pendidikan kepada mahasiswa, kalau IP (indeks prestasi) nol koma dibantu juga, nanti saya tidak mau lagi hal ini, kalau kita mau bantu mereka maka IP itu harus rata-ratalah sebab tujuan memberikan bantuan itu karena mereka kader kita yang akan membangun Mentawai di berbagai bidang, kalau tidak ada semangatnya untuk kuliah percuma, yang rugi kita juga. Jadi beasiswa untuk mahasiswa non prestasi ini akan berlangsung berapa lama? Ini akan dilakukan perlahan-lahan, dasar hukumnya akan kita buat dulu, keterlambatan penyaluran bantuan pendidikan kepada mahasiswa Mentawai itu terkait adalah Permendagri Nomor 32, yang kita berikan bantuan orang-orang yang memenuhi persyaratan orang miskin tapi berprestasi, sedangkan proposal yang masuk itu, maaf kata, ada orang pegawai negeri disitu, nah saya mencari skemanya ini sehingga semuanya masuk, maka mulailah kita membuat kriteria pemisah, misalnya IP 3 tapi dia tidak mampu, masuknya di sosial, IP 3 tapi kategori mampu masuklah dia di pendidikan, itu dilakukan supaya tidak menyalah Permendagri tersebut. Saya sudah janji pada mereka bulan Maret 2013 itu akan dibagi. Untuk mahasiswa yang kini disekolahkan Pemkab Mentawai ke berbagai perguruan tinggi, bagaimana perkembangannya sekarang? Dalam perkembangannya seperti di Yogyakarta (Universitas Negeri Yogyakarta) saya dapat informasi ratarata mereka cukup baik, di Universitas Bung Hatta juga cukup baik, hanya

sedikit masalah dimana mahasiswa ada yang minta pindah jurusan lagi, saya tidak bolehkan itu, kita butuh guru, mau dia di teknik. Guru yang sekarang kita butuhkan itu ada 300 lebih. Kita akan bangun SMA, kita akan mau bangun SMP, di Saibi saja guru SMA hanya empat orang PNS selebihnya pegawai honor. PNS yang ada saat ini ada 2.600 orang dan separuhnya adalah guru. Saya ingin mengetuk hati mereka para guru, setelah dua tahun dan tiga tahun mereka mengabdi kemudian mereka pindah ke kampung halaman, ini menjadi masalah bagi saya. Karena itu saya sekolahkan orang-orang Mentawai biar setelah tamat bisa pulang kampung, membangun negerinya. Sekarang sedih saya sebagai orang Mentawai, tidak ada jalan lain membangun Mentawai, kalau tidak orang yang lama menjadi PNS di Mentawai. Meski jumlah guru yang mengabdi di Mentawai ada 1.000 lebih tapi mungkin hatinya untuk mengabdi di Mentawai tidak sebanyak itu. Nah kita bikin aturan, kamu tidak boleh pulang ya, kamu tidak boleh pindah ya, tapi badannya entah dimana-mana dan tidak bekerja pula, lebih baik pindah saja, ini pilihan sekarang, justru yang kita butuhkan itu banyak yang pindah seperti guru dan tenaga kesehatan. Bagaimana dengan mahasiswa yang disekolahkan di bidang kesehatan? Ada sekitar 130 orang yang kita kuliahkan di bagian kesehatan, total seluruh yang kita kuliahkan guru dan tenaga kesehatan total semuanya 340 orang. Untuk bagian kesehatan ini sudah termasuk yang sedang dikuliahkan di kedokteran sebanyak sembilan orang. Kedua bagian ini, pendidikan dan kesehatan sangat kita butuhkan di Mentawai. Sementara untuk kesehatan ini dimana langsung menyentuh masyarakat adalah pembangunan sanitasi air bersih sehingga tidak terjadi lagi wabah muntaber. Caranya untuk membangun ini kita berikan melalui P2D Mandiri. Saya ubah Peraturan Bupati, kalau dulu Perbub hanya jalan dan jembatan, sekarang kita tambah sanitasi, air bersih seperti sumur biar masyarakat sendiri yang membuat itu. Bagaimana pula untuk program ekonomi? Apa yang akan Anda lakukan tahun ini? Bicara soal ekonomi tidak lepas kepada sarana transportasi, jalan darat. Tahun ini akan kita perkuat UPTD PU

(Unit Pelaksana Teknis Daerah Pekerjaan Umum), satu di Sikakap membawahi Pagai Utara, Pagai Selatan dan Sikakap, UPTD Siberut Selatan membawahi Siberut Selatan, Siberut Tengah, Siberut Barat Daya, dan satu lagi berpusat di Sikabaluan, membawahi Siberut Utara dan Siberut Barat. Ini tujuannya supaya kita gampang membangun jalan dan memperbaikinya, nah seperti ini di Madobak walaupun belum maksimal. Sekarang di Desa Saliguma dan Saibi jalannya sudah terhubung, yang tinggal jembatan. Saya menilai warga di sana sangat luar biasa. Saat ini kendala kita membuat jalan di kawasan yang dilalui kawasan hutan produksi, maka solusinya sementara ini melalui jalur P2D Mandiri, sambil mengurus izin ke Kementerian Kehutanan untuk meminjam hutan produksi tersebut, ini akan berjalan waktu lama. Program berikutnya apa lagi? Dalam agenda tahun ini kita akan mencoba cetak sawah baru sampai tahun 2016 dengan luas 1.000 hektar yang dibagi ke beberapa daerah. Di Siberut Selatan kita agendakan 200 hektar, lokasinya dari Puro ke Rokdog namun kendalanya lagi itu juga masuk hutan produksi, tapi itu akan saya usahakan untuk memperoleh izin, di Saibi juga sudah ada pencadangannya tahun ini 50 hektar, daerah Tuapeijat juga dicadangkan sekitar 100 sampai 200 hektar untuk tahun ini. Tahun berikutnya kita akan tambah lagi, kalaupun itu tidak mencapai 1.000 hektar tapi paling minimal ada 800 hektar sehingga kita tidak lagi tergantung kepada raskin (beras miskin) dan itu tidak lagi menjadi masalah. Sebab tahun lalu data penerima raskin juga bermasalah, masa kita hanya mendapat jatah raskin hanya 3.300 KK, padahal jumlahnya lebih. Kabarnya Anda mengirim surat kepada Gubernur? Saya mengirim surat kepada pak Gubernur, saya minta jangan dibagikan dulu karena ini masalah, saya pikir dari pada raskin lebih baik kita tanam saja padi di sini. Kenapa padi yang diprogramkan, kenapa tidak sagu atau keladi yang sudah menjadi makanan pokok masyarakat Mentawai? Itu pertanyaan menarik, pertanyaan ini juga banyak dilontarkan kawankawan LSM, saat rapat koordinasi

beberapa waktu lalu. Ini tidak ada maksud membeda-bedakan sagu dengan beras, tapi kalau sagu sudah pasti sudah menjadi makanan pokok kita. Saya saja kalau disodorkan ini sagu, ini subbet, ini nasi tentu kita memilih sagu, saya saja sudah dua hari di Siberut makan sagu, begitulah kira-kira penjelasannya. Nah kalau beras analisa ekonominya begini. Itu raskin dikirim dari Padang ke sini kita berikan dana pendampingnya Rp2,5 miliar. Artinya yang mengonsumsi beras di Mentawai di perkirakan 25 persen, ada pasarnya di Mentawai, ada yang berminat di Mentawai, ada yang makan beras di Mentawai. Secara kenyataannya juga kan penduduk kita sudah bercampurcampur, ada orang Minang, Batak, Jawa dan lain-lain. Yang kedua kalau itu berlebih beras, kita yang mengirim beras itu keluar dan itu menjadi penghasilan petani. Kalau sagu kita tetap makan sagu untuk memproduksi sagu, tapi transaksi hanya internal kita saja, kalau kita kirim keluar itu prosesnya harus pabrik, seperti pabrik sagu yang ada sekarang ini, itukan bisnis, malah sekarang terbalik kita yang malah membeli sagu kepada perusahaan itu dalam pengertian pendatang memproduksi sagu kita yang membeli. Saya tidak begitu setuju itu. Bagusnya rakyat yang mengusahakan, merekalah yang menjual keluar, skema itu padi sangat cocok dengan hal tersebut. Contoh di Siberut ada pencadangan sebanyak 200 hektar, siapapun masyarakat kita bebaskan lahan itu, setelah itu kita bangun penggilingannya, kita bangun kantor pertaniannya, kita bangun apa yang dibutuhkan petani, jadi terfokus dia disitu. Adakah rencana membuat gudang beras? Betul itu rencana saya, gudang seperti lumbung padi sehingga rakyat jangan takut kalau berasnya tidak terjual, kita yang membeli untuk dijadikan sebagai penyeimbang dan kita bisa jual ke Padang dan itu sangat rill penghasilan untuk rakyat. Tanah kita sangat luas, terus terang saya katakan, maaf kata, dari pada sawit yang datang lebih baik kita garap tanah ini, kita kasih pada rakyat biar mereka kerjakan, kita fasilitasi, hasilnya kalau tidak bisa mereka pasarkan sendiri, kita yang kelola maka akan ada beras ciri khas Mentawai. (rus)


Puailiggoubat NO. 256, 15 - 31 Januari 2013

12


Puailiggoubat NO. 256, 15 - 31 Januari 2013

13


Puailiggoubat NO. 256, 15 - 31 Januari 2013

Jumlah penduduk miskin di Sumbar berkurang 1,7 persen dibanding periode sama tahun lalu.

Syafril Adriansyah

397.855 Jiwa Penduduk Sumbar Berstatus Miskin FOTO:RUS/PUAILIGGOUBAT

ebanyak 397.855 jiwa atau sebesar 8 persen dari jumlah penduduk di Sumatera Barat sekitar 4,9 juta jiwa, hingga September 2012 masih berstatus miskin. Kepala Badan Pusat Statistik Sumbar Muchsin Ayub, mengatakan, dari jumlah itu, sebanyak 124.252 jiwa di antaranya merupakan masyarakat perkotaan dan 273.603 lainnya merupakan warga pedesaan. “Jumlah tersebut mengalami penurunan 1,7 persen dibanding Maret tahun lalu yang mencapai 404. 736 jiwa, di mana sebanyak 127.806 merupakan penduduk perkotaan dan 276.930 jiwa lagi penduduk pedesaan,” katanya, Senin, 7 Januari lalu. Persentase ini pun jauh di bawah nasional yang mencapai 11,66 persen dari total penduduk. Ia mengatakan, garis kemiskinan di Ranah Minang mengalami peningkatan dari Rp 277.784 per kapita per bulan

14

S

RUMAH KAYU - Sejumlah bocah berada di sebuah rumah kayu di Desa Madobak, Kecamatan Siberut Selatan pada Maret 2012 menjadi Rp 292.052 per kapita per bulan pada September 2012.

Garis kemiskinan merupakan ratarata pengeluaran per kapita per bulan yang digunakan untuk mengklasifi-

kasikan penduduk ke dalam golongan miskin atau tidak miskin. “Komponen terbesar pembentuk

garis kemiskinan adalah garis kemiskinan makanan dengan kontribusi 76,94 persen, sedangkan garis kemiskinan non makanan memberikan kontribusi sebesar 23,06 persen,” katanya. Ia menambahkan, garis kemiskinan makanan terhadap garis kemiskinan di perdesaan sebesar 80,39 persen atau lebih besar dibandingkan daerah perkotaan yang hanya 72,29 persen. Selama periode Maret 2012 September 2012, inflasi yang relatif rendah (di bawah 2 persen) menjadi faktor yang menjadi pengurangan penduduk miskin serta pertumbuhan ekonomi selama Triwulan III 2012 mengalami kenaikan sebesar 6,07 persen. “Jika pada tahun ini inflasi yang terjadi tetap rendah, serta kian meningkatnya pertumbuhan ekonomi, diharapkan penduduk miskin pada tahun ini akan kembali berkurang,” ujarnya. (o)

Sekolah Lapangan Bantu Petani Tingkatkan Ekonomi

Kereta Api Wisata Tabrak Angkot di Padang

PADANG - Sekolah lapangan bagi para petani dinilai dapat membantu mereka dalam mengambangkan perekonomian keluarga. Project Manager FIELD-Bumi Ceria, Syafrizaldi mengungkapkan, sekolah lapangan merupakan sebuah arena belajar dimana pesertanya dapat belajar di tempat aktivitasnya sendiri. “Bila sekolah lapangan diperuntukkan bagi komunitas petani, maka sekolah lapangan akan dilaksanakan di lahan pertanian. Selain sebagai tempat bercocok tanam, lahan dan lingkungan pertanian digunakan sebagai perpustakaan, buku, laboratorium dan tempat percobaan,” ujarnya Rabu, 9 Januari lalu.

PADANG - Kereta api wisata Sibinuang menabrak angkutan kota jurusan Lubuk Buaya - Pasar Raya Padang di kawasan Linggar Jati, Kecamatan Koto Tangah, Selasa, 8 Januari lalu. Seorang saksi mata, Ujang menuturkan, insiden itu terjadi ketika mesin angkot bernomor polisi BA 1052 BU itu mati di perlintasan KA dan tidak dipindahkan oleh sopirnya. Tiba-tiba, datang kereta api dari arah stasiun Simpang Haru menuju Pariaman dan tabrakan pun tidak bisa dihindari. KA mengahantam angkot tanpa penumpang itu pada bagian belakang hingga terseret sekitar 20 Meter. “Waktu ditabrak, sopirnya sempat menghindar,” katanya. Kanit Lakalantas Polresta Padang, AKP Eliswantri membenarkan, saat kejadian, mesin angkot tersebut memang dalam keadaan mati dan adanya kerusakan pada bagian ban. “Kami akan memintai keterangan sopir untuk keterangan lebih lanjut,” katanya. Manager Humas PT Kereta Api Indonesia Divre II Sumbar Romeo menyayangkan masih adanya kecerobohan pengendara yang membiarkan kendaraan berhenti di tengah perlintasan. “Seharusnya sopirnya memindahkan terlebih dahulu angkot tersebut ke tempat yang lebih aman,” katanya. Dalam UU perkeretaapian, lanjutnya, juga disebutkan, palang pintu kereta di tengah jalan raya dibuat bukan untuk mengamankan kendaraan, namun untuk mengamankan kereta api yang melintas. “Jika palang pintu sudah ditutup, pengendara wajib berhenti , karena tentu akan berbahaya jika menerobos,” ujarnya. (prl)

Sekolah lapangan merupakan pendidikan pembebasan yang sudah menjadi tren di berbagai Negara di Asia dan Afrika. Siklus belajarnya dimulai dengan mengungkapkan pengalaman, menganalisa temuan-temuan, menganalisa kemungkinan-kemungkinan hingga menguji coba hal-hal baru yang terkadang tidak masuk akal. Landasan berpikir yang utama dari sekolah lapangan adalah bahwa setiap orang memiliki pengalamannya sendiri. “Setiap orang memiliki ilmu yang terpendam dan terdapat sumber pengetahuan yang belum tergali. Oleh karenanya, pengalaman setiap orang bersifat unik dan pengalaman itulah yang membentuknya menjadi karakter FOTO:DOK/BUMI CERIA

atau pribadi yang unik pula,” paparnya. Salah satu Sekolah yang sudah didirikan adalah Sekolah Lapangan Lumbung Pangan Hidup di Kabupaten Padangpariaman. Di sekolah tersebut terdapat 25 anggota dan sudah menggarap lahan pertanian sejak September 2012. Selain itu, para anggotanya juga membuat kompos sebagai alat untuk mengambangkan tanaman sayursayuran, kacang-kacangan, jagung hingga umbi-umbian. Ketua Kelompok Belajar Sekolah Lapangan Lumbung Pangan Hidup, Netrawati mengatakan, awalnya mereka tidak yakin kalau sampah dapur serta sampah organik lainnya dapat menyuburkan tanaman. “Setelah kami mencoba pada periode pertama, ternyata hasilnya sangat menggembirakan, sehingga terus dikembangkan, sampai sekarang,” katanya. Kompos tersebut diolah dari kotoran sapi, bekas rendaman buah-buahan, air kelapa dan sampah dapur dan dimanfaatkan untuk lahan pertanian. Selain dimanfaatkan sebagai cadangan makanan ketika kejadian bencana, lahan tersebut juga sangat bermanfaat kalaupun tidak ada bencana. “Hal ini juga sangat terkait erat dengan peningkatan ekonomi keluarga. Pemahaman yang dikembangkan

dalam sekolah lapangan ini adalah bahwa peningkatan ekonomi tidak saja bertambahnya pendapatan keluarga, tapi juga menurunnya tingkat pengeluaran,” katanya. Selain di lahan belajar, setiap anggota kelompok juga terlibat mengembangkan lumbung pangan di rumah-

nya masing-masing. “Sekolah lapangan membuka pikiran bahwa hidup tidaklah sesempit yang kami bayangkan. Sejak awal bersekolah lapangan hingga saat ini kami bisa berjalan sendiri, walau tanpa dukungan pemerintah nagari,” katanya. (prl)


15

Puailiggoubat

SEPUTARSUMBAR

NO. 256, 15 - 31 Januari 2013

Anggaran untuk urusan PU pada Disprasjal Tarkim Sumbar dialokasikan untuk membiayai 101 kegiatan antara lain 23 kegiatan pembangunan jalan dan jembatan dengan alokasi dana Rp236,04 miliar.

Rp636,48 Miliar untuk Sektor PU di Sumbar FOTO:APRIL/PUAILIGGOUBAT

Syafril Adriansyah

emerintah Provinsi Sumatera Barat mengalokasikan anggaran Rp636,48 Miliar dalam APBD untuk membiayai program dan kegiatan sektor pekerjaan umum (PU) pada 2013. Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno mengatakan, anggaran itu dialokasikan melalui tiga satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di lingkungan Pemprov Sumbar. SKPD itu masing-masing, Dinas Prasarana Jalan, Tata Ruang dan Pemukiman (Disprasjal tarkim) sebesar Rp405,73 miliar, Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) sebanyak Rp229,42 miliar, dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sumbar senilai Rp325 juta. “Anggaran untuk urusan PU pada

P

JEMBATAN EVAKUASI TSUNAMI - Sejumlah pekerja menyelesaikan pembangunan jembatan jalur evakuasi tsunami di Jalan Raya Ampang, Kecamatan Kuranji, Kota Padang. Disprasjal Tarkim Sumbar dialokasikan untuk membiayai 101 kegiatan antara

lain 23 kegiatan pembangunan jalan dan jembatan dengan alokasi dana Rp236,04

miliar,” katanya. Selain itu, 16 kegiatan rehabilitasi

dan pemeliharaan jalan dan jembatan dengan anggaran sebesar Rp52,42 miliar serta 8 kegiatan penataan bangunan dengan dana pembiayaan Rp69,67 miliar. Kegiatan lain adalah 11 pengembangan sistem pengolahan air minum dan air bersih dengan biaya Rp18,47 miliar dan 8 kegiatan peningkatan kinerja pengolahan persampahan dengan anggaran Rp14,06 miliar. Pada Dinas PSDA Sumbar, terdapat 87 kegiatan, antara lain 6 kegiatan pengembangan irigasi dan pengembangan jaringan irigasi dan rawa yang dialokasikan anggaran sebesar Rp114,7 miliar. Kemudian, kegiatan pengendalian banjir dan pengamanan pantai disediakan dana Rp89,79 miliar dan 5 kegiatan terkait pengembangan konservasi sungai, danau dan sumebr air lainnya dengan dana pelaksanaannya Rp16,62 miliar. “Pada Bapepeda Sumbar dilaksanakan dua kegiatan ke-PU-an yakni perencanaan pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya dengan total anggaran sebesar Rp325 juta, kata Irwan. (o)

88 Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan Terjadi di Sumbar Sepanjang 2012 PADANG - Organisasi pendampingan korban kekerasan terhadap perempuan “Nurani Perempuan Women’s Crisis Center (NP-WCC)” mencatat sebanyak 88 kasus kekerasan terhadap perempuan terjadi di Provinsi Sumatera Barat sepanjang tahun 2012. Koordinator Pendampingan Korban NP-WCC, Meri Rahmi Yenti menyebutkan, kasus kekerasan dalam rumah tangga serta perkosaan dan pencabulan masih mendominasi kekerasan yang terjadi. “Tercatat 43 kasus kekerasan dalam

rumah tangga dan 21 kasus perkosaan dan pencabulan yang mayoritas korbannya adalah gadis berstatus pelajar,” katanya di Padang, Jumat 4 Januari lalu. Hingga kini, dari 43 kasus kekerasan dalam rumah tangga, hanya 7 kasus saja yang sampai dilaporkan ke kepolisian dan pengadilan agama. “Dari kasus yang sudah disidang pengadilan, baru satu kasus yang divonis, itu pun diganjar hanya 5 bulan penjara, dan dikenai pasal KUHP, padahal sudah ada Undang-Undang

Nomor 23 Tahun 2004 Tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga,” tambah Direktur WCC Nurani Perempuan, Yefri Heriani. Dalam penyelesaian kasus kekerasan dalam rumah tangga, korban malah dihadapkan dengan berbagai tantangan di tingkat aparat penegak hukum. Tantangan itu antara lain, masih terbatasnya pemahaman aparat penegak hukum terhadap UU-PKDRT, lemahnya perspektif gender aparat penegak hukum dalam penangan kasus

KDRT, terbatasnya jumlah petugas perempuan baik di kepolisian, kejaksaan dan pengadilan, serta terbatasnya pelatihan yang didapatkan oleh aparat penegak hukum. Untuk kasus kekerasan seksual, tantangan terbesar yang dihadapi korban dan keluarga adalah minimnya kelengkapan saksi dan bukti. Bahkan polisi justru menolak untuk memprosesnya karena hanya ada korban sebagai saksi. “Ada juga korban enggan melapor karena keterbatasan ekonomi walaupun FOTO:DOK/PUAILIGGOUBAT

Angkot vs Mobil Travel di Padangpariaman, Tujuh Tewas PADANGPARIAMAN - Kecelakaan maut terjadi di kawasan Batang Anai, Pasar Usang, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat. Angkot bertabrakan dengan dengan mobil travel mengakibatkan tujuh orang tewas dan 18 lainnya luka parah, Selasa (15/1/2013). Angkot jurusan Kota Padang-Lubuk Alung bertabrakan dari arah berlawanan dengan mobil travel jurusan Padangsidempuan-Kota Padang, sekira pukul 07.00 WIB . Korban tewas merupakan penumpang angkot dan sopirnya. Sementara, 18 penumpang travel luka parah dan dilarikan ke RSUP M Djamil, Padang. Hingga Selasa siang, lima korban tewas masih diidentifikasi. Empat di antaranya merupakan siswa SMAN 1 Batang Anai. Satu korban merupakan sopir angkot dan seorang lainnya diketahui bernama Jalimar, guru SMAN 1 Batang Anai, warga Kayu Kalek, Kota Padang. (rus)

BERBINCANG - BINCANG - Ibu-ibu di Dusun Puran Desa Sikabaluan tengah berbincang-bincang

mereka berpendidikan tinggi,” kata Yefri. Kasus lainnya adalah kekerasan dalam berpacaran sebanyak 7 kasus, pelecehan seksual 6 kasus, perkawinan siri yang dipaksa 2 kasus, perdagangan manusia 4 kasus, kekerasan oleh aparat 3 kasus dan kasus kekerasan lain sebanyak 2 kasus.”Kasus-kasus ini umumnya terjadi di kota Padang, Payakumbuh, dan Pariaman,” ujarnya. Di awal 2013 ini, NP-WCC mengajak keluarga dan kerabat mengembangkan nilai-nilai anti KDRT, mendorong masyarakat dan tokoh masyarakat memberikan dukungan dan rasa keadilan kepada perempuan korban kekerasan serta meminta aparat hukum memberikan rasa aman, menghormati dan menghargai korban yang melaporkan. Selain itu, pemerintah daerah dan legislatif di Sumatera Barat memberikan perhatian terhadap informasi kekerasan terhadap perempuan dan mengembangkan berbagai kebijakan yang sensitif kepada korban. Dinas pendidikan juga diminta menindak tegas pihak sekolah yang memberhentikan siswa korban kerasan seksual karena tindakan itu merupakan pelanggaran HAM. “Selama ini, jika ada korban perko-saan yang masih berstatus pelajar, korban justru dikeluarkan dari sekolah dengan alasan korban yang memin-tanya,” kata Yefri. (prl)


Puailiggoubat NO. 256, 15 - 31 Januari 2013

8

Suara Puailiggoubat Revitalisasi Pertanian, Jangan Hanya Sekedar Program

D

PRD Mentawai akhirnya menetapkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Mentawai, 18 Desember 2012. Ada enam prioritas pembangunan yang sudah ditentukan dalam lima tahun ke depan yaitu penguatan perekonomian dalam rangka menanggulangi kemiskinan melalui revitalisasi pertanian, perikanan, kehutanan dan pembangunan perdesaan. Peningkatan daya dukung infrastruktur, peningkatan akses dan pemerataan kualitas pendidikan dan pelayanan kesehatan, pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan serta penanganan bencana, pengembangan pariwisata dan kebudayaan daerah serta pemantapan tata kelola pemerintahan sebagai wujud pelaksanaan reformasi birokrasi. Dalam RPJMD itu jelas tercermin bahwa revitalisasi pertanian menjadi hal penting untuk penguatan ekonomi bersama sektor perikanan, kehutanan dan pembangunan pedesaan. Itu berarti pengembangan sektor pertanian menjadi hal vital bagi pembangunan lima tahun ke depan dan bukanlah pembangunan dari sektor perkebunan skala besar seperti perkebunan sawit. Jika Pemkab Mentawai serius melakukan revitalisasi pertanian, itu berarti pemerintah akan menjadikan sektor pertanian dan perikanan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Ini bukan perkara mudah namun jika dilakukan sungguh-sungguh akan terwujud, sebab masyarakat Mentawai selama ini hidup dari bertani. Serius maksudnya adalah Pemkab Mentawai sudah harus punya perencanaan pembangunan pertanian, memetakan lokasi dan potensi serta meningkatkan kemampuan petani dan nelayan. Disinilah kerja beratnya sebab selama ini pembangunan pertanian di Mentawai seolah kurang diperhatikan. Dibuat sawah baru tapi tanpa didukung infrastruktur memadai seperti irigasi, benih dan lainlain. Masyarakat dengan mudahnya berganti varietas tanaman akibat serangan hama dan penyakit atau harga panen tanaman anjlok di lapangan. Kebun-kebun cengkeh yang dulu menjadi primadona Mentawai kini banyak tak terurus akibat tidak diremajakan. Revitalisasi pertanian yang dicanangkan Pemkab Mentawai semoga bukan hanya rencana di atas kertas, kita tunggu realisasinya.

16

Waspadai Kontraktor Nakal B

upati Mentawai Yudas Sabaggalet mengeluhkan hasil kerja kontraktor pembangunan jalan Pokai-Sikabaluan yang menjadi jalan utama Kecamatan Siberut Utara karena saat kunjungannya ke Siberut Utara pada Selasa, 16 Oktober lalu terlihat pekerjaan jalan utama kecamatan masih sekitar 15-20 persen. “kontrak mereka sudah mulai pada Juni lalu, tapi mereka bekerja baru dua minggu yang lalu. Ini sangat mengecewakan,�katanya, (Puailiggoubat No.251,1-14 November 2012,hal.9). Saya rasa, masalah pembangunan jalan Pokai-Sikabaluan hanya salah satu kasus dari puluhan kasus dan ketidakbecusan kerja kontraktor di Mentawai. Hal ini membuat kita geram dengan perilaku kontraktor seperti itu. Semestinya rekam jejak(track record) kontraktor yang tidak becus dan merugikan Mentawai harus menjadi catatan penting bagi pengambil keputusan terkait kontrak-kontrak yang dilaksanakan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Kepu-lauan Mentawai berikutnya supaya proposal mereka ditolak dan tidak lagi diberikan kesempatan. Alas an klasik memenuhi ruang publik bahwa lambatnya proses pengerjaan disebabkan oleh keadaan alam dan kondisi Mentawai yang terisolir. Rendahnya kualitas hasil kerja kontraktor dapat diukur dari kualitas dan ketahanan hasil kerja mereka. Berapa lama hasil pekerjaan mereka itu bertahan dan mendukung pela-yanan publik di Mentawai. Seperti contoh, jalan yang dibangun dengan kualitas “kerupuk� sudah dapat dipastikan hanya dapat bertahan beberapa bulan, syukursyukur bisa bertahan beberapa tahun setelah itu sudah berlobang, pecahpecah dan retak-retak. Begitu juga dengan bangunan-bangunan fasilitasfasilitas publik seperti sekolah dan yang lainnya hanya bertahan beberapa bulan. Kontraktornya sudah mengantongi duit, perihal hasil kerjanya bukan hal penting lagi. Padahal korban dari ketidakbecusan pekerjaan mereka adalah masyarakat. Walaupun tidak semua kontraktor bermental seperti itu. Rendahnya kualitas bangunan

oleh:Rinto W Samaloisa Advokat dan Konsultan Hukum yang dihasilkan oleh kontraktor menunjukkan ada sesuatu yang tidak beres. Ketidakberesan itu dapat dilihat dari perjanjian kontrak kerja yang dilakukan oleh pemerintah daerah dengan kontraktor-kontraktor. Lazimnya, perjanjian kerja itu berisi tentang gambaran strategi penyelesaian pekerjaan dan yang lebih utama adalah bagaimana kualitas pekerjaan yang akan dikerjakan. Setelah itu baru diatur mengenai anggaran yang sesuai dengan kualitas yang diminta. Pelanggaran terhadap keten-

bukan hal yang utama. Hal ini seringkali terjadi. Pekerjaan dapat diselesaikan akan tetapi masalah kualitas dinomorduakan. Hal ini terjadi karena secara fisik para konsumen terakhir dalam hal ini masyarakat pengguna tidak mengetahui atau awam dalam menilai apakah bangunan ini berkua-litas atau tidak. Secara konvensional, kualitas suatu bangunan hanya dapat diuji dari perjalanan waktu,

tuan kontrak seringkali terjadi pada saat pemenuhan suatu kualitas pekerjaan yang telah disepakati. Ada beberapa ciri kontraktor jika dilihat dari cara mereka menyelesaikan pekerjaannya, yaitu: Pertama, kontraktor yang taat pada kesepakatan yang tertuang dalam perjanjian kontrak. Kontraktor ini biasanya menyelesaikan peker-jaannya sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak sebagaimana yang tertuang dalam perjanjian kontrak. Mereka berusaha untuk memenuhi segala persyaratan dan kualitas bangunan sesuai dengan kesepakatan. Perihal bagaimana menyiasati harga material(raw material cost)mereka memiliki strategi untuk menyia-satinya yang penting hasil pekerjaan sesuai dengan yang disepakati. Kedua, Kontraktor yang pekerjaannya sele-sai, sementara kualitas bangunan yang dihasilkan

berapa lama bangunan tersebut bertahan. Peranan Dari Dinas Terkait Terkait pengawasan, dinas terkait dapat melakukannya pada masa pra kontrak yaitu tahap pemeriksaan administrasi para peserta lelang. Perlu diperhatikan juga bahwa ada banyak kontraktor yang berkeliaran tetapi mereka tidak memiliki sertifikat kualifikasi sebagaimana yang diperintahkan oleh undang-undang. Pasal 8 UU No.18 Tahun 1999 Tentang Jasa Konstruksi menyebutkan bahwa: �Perencana konstruksi, pelaksana konstruksi dan pengawas konstruksi yang berbentuk badan usaha harus: (a). memenuhi ketentuan tentang perijinan usaha dibidang konstruksi; (b).memiliki sertifikat, klasifikasi, dan kualifikasi perusahaan jasa konstruksi.

Apabila para kontraktor ini tidak memiliki sertifikat keahlian dibidang jasa konstruksi, maka dapat dipastikan juga akan berakibat pada hasil pekerjaan yang mereka kerjakan sangat tidak berkualitas. Kontraktor abal-abal ini hanya memikirkan keuntungan tapi mengabaikan kualitas. Disamping itu juga, pihak pertama dalam hal ini pemerintah sebagai pemberi perintah kerja harus benarbenar teliti dalam membaca dan mereview kontrak dan akibat-akibat yang akan ditimbulkan oleh klausulaklausula yang tertuang dalam kontrak. Lemahnya kedudukan para pihak ditentukan oleh isi kontrak. Bagaimana kedua belah pihak merumuskan suatu kontrak tergantung pemahaman yang dimiliki oleh keduabelah pihak. Semakin para pihak tidak mengerti isi kontrak maka posisi mereka juga akan lemah karena kontrak konstruksi itu merupakan pekerjaan yang berpotensi konflik sehingga para pihak harus mengantisipasi ter-hadap kemungkinan terjadinya ci-dera janji (wanprestasi) yang dilakukan oleh salah satu pihak. Hal inilah yang me-nuntut dinas ter-kait(dalam hal ini dinas pekerjaan Umum)tidak hanya melakukan pengawasan secara fisik selama proses pengerjaan bangunan atau konstruksi tetapi juga melakukan pengawasan dalam masa pra kontraktual, pelak-sanaan kontrak dan pasca kontraktual. Ketentuan Pidana Kegagalan bangunan yang sering terjadi di Mentawai perlu mendapat perhatian serius dari para penegak hukum. Hal ini disebabkan kurangnya tindakan tegas dijatuhkan kepada para kontraktor nakal yang hasil pekerjaannya memakan korban. Perlu terobosan baru dengan didukung oleh sikap tegas para pengambil kebijakan ditingkat eksekutif maupun aparat penegak hukum untuk menjerat para kontraktor nakal ke ranah pidana. Pemidanaan bukan tidak mungkin ditempuh apalagi jika bangunan hasil pekerjaan kontraktor yang tidak dilakukan sesuai dengan kesepakatan mengakibatkan tidak dapat diper-gunakannya bangunan tersebut atau bahkan lebih ekstrim mengakibatkan jatuhnya korban jiwa. Salam Pembangunan!


17

Puailiggoubat

PODIUM

NO. 256, 15 - 31 Januari 2013

Awas, Penyu Beracun P

enyu adalah kura-kura laut. Termasuk ke dalam kelompok reptilia yang mempunyai daerah jelajah sangat luas, mendiami laut tropis dan subtropis di seluruh dunia. Di Indonesia, khususnya daerah Mentawai, penyu laut termasuk penyu yang dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan yaitu dengan mengonsumsi daging penyu oleh para penduduk. Pada bulanbulan tertentu, bulan dimana terdapat banyak penyu, penduduk mentawai memanfaatkan bulan tersebut untuk berburu penyu dan telurnya, untuk dikonsumsi dagingnya oleh penduduk itu sendiri maupun dengan menjual telurnya. Karena telur penyu memiliki harga yang fantastis di pasaran. Kebiasaan masyarakat Mentawai berburu penyu merupakan bentuk tradisi yang lahir sejak lama, bahkan sudah melekat dalam kehidupan masyarakat Mentawai, salah satunya apabila ada satu orang penduduk mendapatkan hasil buruannya ( penyu ) maka hasil buruan tersebut harus dibagi-bagikan baik kepada keluarga maupun tetangga, yang bertujuan agar seluruh masyarakat yang ada di daerah sekitarnya bisa samasama menikmati hasil buruan itu. Namun, baru-baru ini masyarakat Mentawai dikejutkan dengan kejadian meninggalnya empat warga Desa Sagitci Kecamatan Sipora Selatan Kabupaten Mentawai, akibat usai mengkonsumsi daging penyu. Pada hari Rabu, 3 Oktober 2012 lalu, bahkan hampir satu desa yang ikut mengkonsumsi daging penyu itu mengalami keracunan, menurut laporan sebanyak 27 orang

dirawat intensif di cukup untuk menRSUD Tuapeijat. Kejadikan masyarakat oleh: Rohmadi jadian tersebut mentawai mengetahui Peneliti Pro PPKn FKIP Universitas Bung Hatta Padang bukanlah yang perlebih dalam mengenai tama kali, kasus sepenyu beracaun. rupa juga pernah terjadi di Desa Untuk itu dibutuhkan pengetahuan Meskipun masyarakat Mentawai Cimpungan dan Saibi Kecamatan Sibe- sudah di bekali pengetahuan tentang dari seluruh masyarakat Mentawai rut Tengah pada pertengahan tahun penyu yang tidak dapat dikonsumsi mengenai ciri-ciri penyu yang beracun 2012. (beracun) dengan sosialisasi melalui agar tidak terulang kembali kasus yang Dari data Puailiggoubat sejak tahun poster yang di sebarkan oleh Dinas sama. 2005 hinggga Kepada dinas tahun 2012 di terkait yang Mentawai data memberikan pekorban meningngetahuan kepada gal akibat kemasyarakat meracunan penyu ngenai penyu besekitar 23 orang. racun ini diharapBerdasarkan untuk melakan data di atas kukan sosialisasi menggambarkan kepada masyarabahwa pengekat, tidak cukup tahuan masyahanya dengan rakat Mentawai menggunakan mengenai penyu media sosialisasi yang dapat diposter saja, akan konsumsi atau tetapi perlu terjun tidak beracun langsung di tengahdengan penyu tengah masyarakat yang tidak dapat dikonsumsi dalam hal Terkait, tetapi hal itu belum cukup untuk menyam-paikan kepada maini penyu yang beracun masih sangat untuk membuat masyarakat Mentawai syarakat, mengenai ciri-ciri penyu yang kurang, terbukti masih terjadinya kasus memiliki pengetahuan mengenai penyu beracun. yang sama yaitu keracunan daging beracun tersebut, karena kita semua tahu Atau dengan menggunakan media penyu yang selalu terjadi setiap dalam suatu masyarakat tingkat pembelajaran kepada para penduduk tahunnya, dengan jumlah korban me- pengetahuanya berbeda-beda. Dalam hal melalui peran perangkat Desa, sebagai ninggal yang bervariasi. Penyu beracun ini, untuk penduduk yang di Daerah lembaga masyarakat yang bisa mengonada dua jenis dari delapan jenis penyu Mentawai masih banyak yang tidak trol dan mengawasi masyarakatnya. yang ada di dunia, dagingnya beracun dapat membaca, sehingga masyarakat Desa merupakan sarana yang efektif yakni Penyu Belimbing (Dermochelys banyak yang tidak mengetahui ciri-ciri untuk memberikan pemahaman coriacea) dan Penyu Sisik (Eretmoche- dari penyu yang beracun itu, jika hanya mengenai penyu beracun kepada lys imbricata). melihat dari poster, tentu saja belum masyarakat, Apabila ada warganya yang

mendapat penyu dari hasil berburu harus di laporkan terlebih dahulu kepada desa untuk diselidiki apakah penyu tersebut layak untu di konsunsi atau tidak, tentunya desa tadi telah memiliki pengetahuan tentang ciri-ciri penyu yang tidak dapat dikonsunsi. Tetapi, akan lebih jitu lagi apabila masyarakat Mentawai menghindari untuk tidak mengkonsumsi daging penyu, mengingat populasi penyu semakin terancam punah, akibat dari perburuan yang terus menerus dilakukan oleh masyarakat sebagai pemenuhan kebutuhan yang tentunya melahirkan sifat eksploitasi terhadap populasi penyu. Apabila, masyarakat Mentawai telah memiliki pengetahuan yang sangat cukup tentang penyu yang tidak dapat dikonsumsi, maka tidak akan ada korban yang meninggal akibat dari keracunan mengonsumsi daging penyu. Serta apabila dinas terkait sungguhsungguh untuk melakukan sosialisasi, tidak hanya sosialisasi melalui poster saja, melainkan dengan terjun lansung di tengah-tengah masyarakat dengan menggunakan media diskusi akan memberikan pengetahuan yang cukup berarti bagi masyarakat. Dan apabila masyarakat Mentawai bisa berhenti total dalam melakukan pemburuan penyu, maka akan menimbulkan dampak yang sangat positif bagi kelangsungan populasi penyu yang sedang terancam punah dan dapat menyeimbangkan kembali kehidupan penyu sebagai penyeimbang populasi laut.


MENTAWAINEWS Kadang ada kontraktor yang tidak memiliki alat berat, sehingga alat berat tersebut disiagakan di masing-masing kecamatan. Bambang Sagurung

ahun ini Dinas Pekerjaan Umum Mentawai akan menyiagakan alat berat di beberapa titik kecamatan agar dapat membantu pelaksanaan pembangunan di Mentawai. Hal ini dikatakan Kepala Dinas PU, Sumadi pada Puailiggoubat, Minggu, 13 Januari lalu di pelabuhan Bungus. “Untuk tahun ini ada pengadaan alat berat di dinas kita. Rencananya kita akan tempatkan di Siberut Utara, Siberut Selatan dan Sikakap,” katanya. Dikatakan Sumadi, alasan pengadaan alat berat ini agar membantu kontraktor dalam melaksanakan pembangunan. “Kadang ada kontraktor ini yang tidak memiliki alat berat, sehingga kita yang menyediakannya dari dinas,” jelasnya.

T

Puailiggoubat

18

Alat berat Akan Disiagakan di Tiap Kecamatan FOTO:BAMBANG/PUAILIGGOUBAT

Selain penempatan alat berat di beberapa titik kecamatan, juga tahun ini akan di dirikan kantor Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) di beberapa kecamatan sebagai perwakilan dinas. “Nantinya kita tinggal kordinasi dan pembinaan dengan UPTD tersebut yang ada di kecamatan,” katanya. Menurut rencana tahun ini akan didirikan UPTD di Kecamatan Siberut Barat Daya, Siberut Utara, Siberut Selatan, Sikakap. “Dengan adanya UPTD ini nantinya kita tinggal berkordinasi lagi dengan mereka terkait dengan program yang dilaksanakan,” katanya. (o)

ALAT BERAT Alat berat di Tuaepijat digunakan untuk membangun jembatan

Jalan Menuju Gotap Menantang Maut GOTAP - Jalan tanjakan yang dibangun lewat Program Pengembangan Prasarana Desa (P2D) Mandiri sangat curam dari Dusun Limu menuju Gotap, Desa Saliguma, Siberut Tengah, Kabupaten Kepulauan Mentawai sangat berbahaya, padahal jalan tersebut untuk melancarkan akses masyarakat antara dusun dan desa. Dari pantuan Puailiggoubat ketika hendak ke Gotap, kemiringan badan jalan tersebut sangat tajam mencapai 45 derajat. Dibandingkan dengan badan jalan yang pernah dibangun lewat PNPM Mandiri disamping jalan tersebut. Lebih parah lagi kondisi jalannya tidak banyak semen bahkan lebih banyak pasir sehingga kendaraan roda dua yang melintasi jalan itu akan

NO. 256, 15 - 31 Januari 2013

terpeleset. Jolai (35) warga Maileppet, yang pernah melintasi jalan tersebut pernah jatuh karena tidak bisa mengendalikan motornya akibat tajamnya penurunan saat itu. “Tanjakan itu sangat berbahaya, saya saja pernah jatuh saat melintasi jalan itu, jika badan jalan lama yang dipakai untuk membangun jalan baru itu tidak terlalu curam, jangankan bawa motor saat akan menaiki jalan dengan berjalan kaki pun masih kesulitan karena begitu curamnya,” katanya, Sabtu, 22 Desember lalu. Kepala Dusun Gotap, Jakobus Sarereake saat Puailiggobat berkunjung ke Dusun Gotap tersebut mengatakan hal senada jika jalan

tanjakan dan penurunan menuju Gotap tersebut sangat berbahaya jika akan dilintasi oleh pengendara yang menuju Gotap atau pun yang menuju Muara Siberut. “Memang jalan itu kita harus hati hati karena sudah banyak yang jatuh apalagi pada saat hujan tentu akan basah,” kata Jakobus. Tiga wartawan Puailiggoubat sempat melintasi daerah itu ternyata kondisinya sangat berbahaya bahkan jalan tersebut sudahlah tanjakan tajam sampai di dasarnya langsung membelok. Kalau tidak hati-hati kendaraan akan langsung ke rumpun sagu yang berawa-rawa. Akhirnya ketika naik sepeda motor terpaksa di dorong. (trs/rus) FOTO:PATRIS/PUAILIGGOUBAT

BERBAHAYA Jalan darat antara Muara Siberut menuju Dusun Gotap, Desa Saliguma, kecamatan Siberut Tengah

Umat Islam di Gotap Dapat Bantuan Bangunan Mesjid GOTAB - Umat muslim yang berada di Dusun Gotap, Desa Saliguma, Kecamatan Siberut Tengah menerima bantuan dana untuk pembangunan rumah ibadah senilai Rp50 juta dari Dinas Sosial, Kabupaten Kepulauan Mentawai dalam anggaran tahun 2012. Ketua Muamalaf Dusun Gotap, Yosef Saabangan, mengatakan perencanaan pembangunan rumah ibadah tersebut dari anggaran 2012, untuk pembangunannya fisik akan dilakukan pada Januari 2013 oleh 8 kepala keluarga. “Jumlah yang banyak bukan ukuran menyelesaikan pekerjaan atau program tetapi semangat yang yang terpupuk dan tertanam dalam kepribadian kita,” katanya. Selama 10 tahun umat muslim tinggal di Dusun Gotap tak memiliki rumah ibadah. Warga muslim sangat senang karena sudah bisa beribadah. (Mateus Sabojiat)

Ibu-Ibu Kuli Pasir dari Maileppet Maileppet - Ditengah teriknya cahaya matahari tak menyurutkan para gerombolan ibu-ibu yang mengangkut material mencari tambahan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya Selain para suami mereka yang juga bekerja keras menafkahi keluarga sebagai nelayan dan buruh angkut di pelabuhan. Para ibu pekerja keras berjumlah 5 orang tersebut menjadi buruh angkut material pasir dan kerikil untuk pembangunan gedung SMAN 1 Siberut Selatan yang baru. Mereka harus membanting tulang karena himpitan dan kebutuhan hidup mereka. “Mau bagaimana lagi, kalau berdiam di rumah itu tidak mungkin sementara kita butuh uang kalau kami tidak cari uang tentu kebutuhan dapur kosong,” ujar Sapri (48), salah satu ibu yang menjadi buruh angkut material. Pendapatan suami kadang ada kadang tidak ada, kalau pun ada jarang diberikan kepada istri. “Kami berharap walau pun gaji kami tidak cukup untuk kebutuhan keluarga tetapi setidaknya mengurangi beban suami dan tidak hanya berdiam diri saja dirumah,” tambahnya. Apalagi kalau menjelang Natal dan Tahun Baru telah berlalu tentu kita tidak punya uang lagi, keadaan inilah yang membuat para kaum perempuan ambil bagian dalam mencari nafkah. “Meskipun tidak layak bekerja sebagai pekerja kasar,” tambah Adriana (47). (bbr)


19

Puailiggoubat

MENTAWAINEWS

NO. 256, 15 - 31 Januari 2013

Hampir tiap bulan terjadi kecelakaan di Tuapeijat dan Siberut, bahkan mengakibatkan korban jiwa. Rinto Robertius Sanene’

Lagak Jadi Pebalap, Pitung Pingsan Tertimpa Motor FOTO:PATRIS/PUAILIGGOUBAT

kibat meniru gaya pebalap, Pitung (17) warga Dusun Simoilalak, Saibi, Siberut Tengah mengerang kesakitan dan pingsan akibat membalap motornya di Pantai Saibi. Kecepatan tinggi membuatnya tak mampu mengendalikan ‘kuda besi’ ini, ia terpental jatuh dan ditimpa motornya sendiri pada 29 Desember lalu. Peristiwa ini berawal saat ayahnya Mose (48) menyuruh Pitung pergi ke Saibi untuk membeli ikan bersama temannya Dariono (16). Keduanya membawa motor masing-masing. Pitung dan Dariono pun berangkat dari Simoilalak, sampai di Saibi tak ada yang menjual ikan, kemudian Pitung dan Dariono mencoba menuju pantai untuk melihat nelayan yang melaut untuk memastikan nelayan pulang melaut. Namun saat sampai di pantai, air tengah surut, Pitung tergiur untuk memacu motornya dengan kecepatan tinggi. Sementara temannya Dariono tidak ikutan, mendadak motor Pitung tak bisa di kendalikan lagi, ia terpental dan kendaraan yang ditunggangi ikut menimpa Pitung. “Saya melihat motornya berhenti dan Pitung terlempar beberapa meter dan dari belakang motornya menimpa Pitung dan pingsan,” kata Dariono. Melihat korban pingsan, Dariono menolongnya dan menyingkirkan motor yang menimpa korban dan menyadarkannya, karena khawatir Dariono pergi

A

MELINTAS Seorang pengendara motor melintas di jalan darat menuju Gotap, Desa Saliguma, Kecamatan Siberut Tengah

mencari air minum dan meninggalkan Pitung sendirian di pantai, setelah dapat airnya pitung diberi minum dan sadar langsung dibawa ke Simoilalak. Pada Puailiggoubat, Pitung menuturkan, kejadian ini akibat kecepatan tinggi sehingga ia tidak bisa mengendalikan kendaraanya, kemudian dari belakangnya merasakan kendarannya menimpanya. “Saya tidak tahu lagi apa yang terjadi, pinggang dan punggung saya ini yang sakit ditimpa motor, “ ujarnya sambil memegang pinggang dan punggung yang sudah membengkak.

Ayah Pitung yang sedang berada di Saibi tidak mengetahui anaknya kecelakaan, ia baru tahu dari Dariono sesudah mengantar Pitung ke Simoilalak. Mose sangat menyesalkan kejadian ini yang menimpa anaknya. “Pagi saya suruh dia cari ikan, dan saya ke Saibi mau ambil uang P2D dan informasi kejadian ini dari temannya. Padahal sebelumnya sudah saya bilang, hati-hati jangan ngebut, inilah akibatnya, lihat motor itu sudah tidak bagus lagi,” kesalnya. Kondisi motor rusak parah, padahal motor tersebut baru dibeli hasil dari

Pembangunan Jalan Pokai-Sirilanggai Dilanjutkan Tahun Ini PADANG-Pembangunan jalan Pokai ke Sirilanggai akan dilanjutkan tahun dengan anggaran Rp105 miliar dari Dinas Pekerjaan Umum Mentawai. Hal itu dikatakan Kepala Dinas PU, Sumadi pada Puailiggoubat, Minggu, 13 Januari lalu. “PT.Revanza Graha Prakarsa dengan nomor kontrak 600.20/SP-07/ PPK-15.10/DP4-KKM/VII-2012 kita putus kontrak mereka kemarin itu karena pelaksanaan mereka dilapangan main-main. Dan untuk tahun ini PT mereka tidak kita izinkan mengambil tender itu lagi,” ungkapnya. Nilai kontrak pembangunan jalan Pokai-Sirilanggai Rp2.952.380.900. dengan konsultan PT.Prima Seni Alambina. “Kita membayar hasil kerja mereka kemaren itu sesuai dengan hasil kerja dilapangan. Walaupun

material mereka banyak menumpuk, itu tidak kita bayar,” tegasnya. Demikian juga halnya pembangunan jalan Pokai-Sikabaluan dengan kontraktor PT.Nabil Surya Persada dengan nomor kontrak 600.20/SP-03/PPK. 15.09/DPU-KKM/VI-2012. Nilai kontrak pembangunan jalan tersebut sebanyak Rp4.949.947.000. “Itu juga gagal selesai tahun kemaren,” katanya. Akibat tidak beresnya jalan tersebut membuat masyarakat kecewa, seharusnya tahun ini bisa dinikmati masyarakat.”Kontraktor yang tidak sanggup mengambil tender itu lebih baik tidak usah ikut tender, karena kalau pekerjaan mereka tidak selesai membuat masyarakat kecewa. Belum lagi dilapangan mereka banyak mainmain,” kata Untarias warga Dusun Pokai.

Permainan di lapangan yang dimaksudkan Untarias seperti halnya yang dilakukan kontraktor pembangunan jalan Pokai-Sirilanggai yang dilakukan PT.Revanza Graha Prakarsa mengambil pasir pantai ratusan kubik untuk timbunan dasar badan jalan. “Waktu kita lihat pertama kita tegur mereka. Oleh pihak kontraktor menawarkan uang dan pekerjaan, namun kita tidak mau. Yang lain saat ditawarkan uang menerima dan malah jadi pengawas penambangan pasir pantai,” jelasnya. Tak menerima aktifitas penambangan pasir pantai terus dilakukan, Untarias melaporkan hal ini kepada pihak dusun, desa dan kecamatan. Akhirnya tim kecamatan dan desa turun ke lokasi dan langsung melakukan pelarangan. (bs/r)

P2D Mandiri. Ban depan sudah remuk. Ditambah lagi remaja Dusun Simoilalak tersebut ini baru belajar mengendarai sepeda motor, sebelum kecelakaan di pantai. Pitung juga sering terjatuh jika pergi ke Saibi akibat karena kondisi jalan yang menghubungkan Saibi Simoilalak yang di bangun jalan P2D Mandiri tahun 2010 yang kondisinya saat ini rusak parah. Sementara Bupati Mentawai mengimbau seluruh warga Mentawai

yang mengendarai kendaraan roda dua untuk berhati-hati di jalan, jangan mentang-mentang jalan sudah bagus jadi sesuka hati ngebut-ngebut. Kita berharap jalan sudah baik di Siberut, Tuapeijat, tapi hampir setiap bulan ada kecelakaan tolong ini jangan ngebut-ngebut, patuhi lalu lintas, kalau mau pakai helm, pakai helm yang benar sudah banyak korban di Tuapeijat, setiap bulan hampir dua orang meninggal di jalan,” ujarnya. (r)

Sepanjang 472 Meter Jalan PNPM yang Terbengkalai Dilanjutkan SAIBI -Sepanjang 472 meter yang sebelumnya terbengkalai kembali dilanjutkan lewat PNPM 2012 di Saibi Samukop, Siberut Tengah pada tahun 2013. Awalnya jalan tersebut berencana dibangun sepanjang 1.200 meter lebar 3 meter namun selesai hanya 728, padahal anggarannya sudah disiapkan Rp300 juta. Ketua Tim Pengelola Kegiatan (TPK) Saibi Samukop Sirman Sageileppak pada Puailiggoubat mengatakan untuk tahun 2012 Desa Saibi Samukop ada dua program PNPM, yakni pelatian bertani kakao yang sudah berlangsung di Payakumbuh dan pembangunan jalan PNPM sepanjang 1.200 meter dengan dana Rp300 juta. “Kalau jalan itu terbagi dua jalan 400 meter dananya Rp180 juta dan jembatan di Dusun Masoggunei sepanjang tujuh meter dan lebar tiga meter dananya Rp40 juta, bulan Januari ini masih dalam pengumpulan material,” katanya, Selasa, 8 Januari lalu. Sistem kerjanya berupa borongan, kalau semua bahan material dan bahan lainya terkumpul, maka masyarakat yang mau bekerja silahkan bekerja. “Kalau perkelompok masayarakat tidak mau mengerjakan. Saat ini pekerjanya sudah ada yang mendaftar, mengenai upah borongan itu nanti kita rapatkan kembali,” ungkapnya. Dari pantauan Puailiggoubat di lapangan, bahan material pasir dan kerikil sudah ada tertumpuk kanan kiri di sepanjang jalan yang akan di kerjakan, sementara untuk pekerjaan jembatan di Dusun Masoggunei masih sedang penimbunan tanah agar menyamai jembatan yang akan di kerjakan. (rr/r)


Puailiggoubat NO. 256, 15 - 31 Januari 2013

Ruang belajar hanya tersedia tiga untuk 160 siswa, sementara para guru tinggal menumpang di rumah warga.

20

Guru dan Fasilitas Belajar SMPN I Siberut Barat Daya Minim

Gerson Merari Saleleubaja

ejak beroperasi tiga tahun lalu tepatnya pada 2009, SMPN I Siberut Barat Daya di Desa Taileleu masih kekurangan tenaga guru begitu juga fasilitas pendukung belajar. Kepala SMPN I Siberut Barat Muhammad Iksan yang dihubungi Puailiggoubat lewat telepon, Selasa 15 Januari menyebutkan, guru yang ada saat ini sebanyak 10 orang yakni tiga orang guru PNS ditambah seorang kepala sekolah, lima orang guru honor ditambah satu orang pegawai tata usaha. Namun Iksan mengatakan tiga guru PNS yang ada statusnya belum definitif karena hanya diperbantukan, sementara tempat tugas mereka sebenarnya di SMPN 2 Siberut Selatan. “Jadi situasi belajar belum stabil karena saya khawatir kalau guru yang ada saat ini ditarik,” katanya.

B

Ia mengaku rencana awal dinas pendidikan untuk pemerataan guru akan dilakukan pada bulan ini, namun hingga saat ini belum ada info selanjutnya. “Kita hanya menunggu saja,” ujarnya. Sementara dari fasilitas belajar, lokal yang ada saat ini sebanyak tiga ruangan yang ditempati murid sebanyak 160 orang. Pada awalnya lokal yang dipakai empat kelas namun karena satu ruangan digunakan untuk kantor, murid belajar dimampatkan jadi tiga lokal. Selain ruangan yang masih kurang, Iksan mengatakan mebeler murid juga masih kurang termasuk kantor guru. Ruangan pustaka dan laboratorium juga belum dimiliki sekolah ini. “Rumah dinas juga belum ada, sehingga beberapa guru menumpang tinggal di rumah warga, kita berharap fasilitas itu dilengkapi,” katanya. (g)

FOTO:GERSON/PUAILIGGOUBAT

BELUM DIREHAB - Salah satu ruang lokal SMPN I Siberut Selatan yang belum direhabilitasi

Taruli: Pascalibur, Tidak ada Guru Bolos ada di Kecamatan Siberut Selatan pada awal masuk sekolah 7 Januari lalu, guru yang tidak hadir hanya satu orang, itu pun karena sakit. “Tak jauh berbeda dengan guru dan murid pada SMP dan SMA, menurut saya proporsi kehadiran mereka bagus,” katanya. Ia mengatakan, untuk SMA memang proses belajar tidak penuh dilakukan karena mereka melakukan pembenahan sekolah. “Saat itu masih FOTO:RUS/PUAILIGGOUBAT

MUDIK - Pemudik keluar dari KMP Ambu-Ambu saat mudik natal dan Tahun Baru 2013 di pelabuhan Maileppet

suasana silahturami antara guru dan murid,” ujarnya. Sementara itu Kepala SMAN I Siberut Selatan Yubob Salim yang dikonfirmasi di hari yang sama mengatakan, secara umum kehadiran guru dan siswa baik. Ia mengaku memang dari 49 orang guru keseluruhan, guru yang tidak hadir pada hari pertama sekolah sebanyak 13 orang. Namun menurutnya semua guru yang tidak hadir sudah mendapat izin dari sekolah dengan alasan ada yang sakit, cuti melahirkan dan karena perjalanan dinas. “Ketidakhadiran guru-guru sudah diketahui oleh pihak sekolah, bukan faktor kesengajaan,” jelasnya. Ia tidak menampik seminggu setelah mulai sekolah suasana belajar kurang teratur karena baru pukul 09.00 WIB murid-murid sudah pulang. “Saya tidak tahu apa alasannya mengapa semua murid pulang padahal kita di kantor ada, dan siap memberikan pelajaran,” ujarnya. Tapi minggu ini, menurut Bob, suasana belajar sudah normal sesuai dengan jadwal yang ditentukan. Terkait kepulangan siswa yang cepat, beberapa murid yang dikonfirmasi Puailiggoubat mengatakan alasannya karena guru bidang studi pelajaran mereka tidak ada. (bbr/g)

JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) tahun 2013 tetap melanjutkan program rehabilitasi sekolah. Total dana yang dianggarkan mencapai Rp 1,17 triliun atau 1,6 persen dari total anggaran Kementerian sebesar Rp 73,09 triliun. Demikian disampaikan Mendikbud Mohammad Nuh dalam acara jumpa pers akhir tahun 2012, di Jakarta, Jumat 28 Desember. “Kami tetap akan melanjutkan program rehabilitasi sekolah tahun FOTO:BARBARINA/PUAILIGGOUBAT

MAILEPPET - Usai libur Natal 2012 dan Tahun Baru 2013 proporsi kehadiran guru dan murid pada sekolah di Kecamatan Siberut Selatan baik SD, SMP dan SLTP dinilai cukup bagus, demikian diungkapkan Taruli Tambunan, Pengawas Sekolah Kantor Cabang Dinas Pendidikan Siberu Selatan saat dihubungi Puailiggoubat, Selasa 15 Januari. Menurut Taruli, dari hasil monitoring yang dilakukan pada 20 SD yang

Tahun 2013 Kemdikbud Lanjutkan Program Rehabilitasi Sekolah

2013. Biayanya tentu lebih kecil dari tahun sebelumnya, karena sekolah yang rusak berat sudah diselesaikan pada tahun anggaran 2011 dan 2012,” katanya. Sejak tahun anggaran 2011 lalu, Kemdikbud telah menganggarkan rehabilitasi sekolah cukup besar. Tahun 2012 misalnya, anggaran yang disediakan mencapai Rp 7,6 triliun. “Pengurangan jumlah anggaran ini karena memang sekolah yang rusak berat sudah selesai direhab pada anggaran sebelumnya. Tapi bukan berarti tahun ini tidak ada yang rusak, mengingat yang sebelumnya rusak sedang tahun ini bisa jadi rusak berat. Itu sebabnya program rehabilitasi sekolah terus berlanjut,” jelasnya. Nuh juga menjelaskan tentang kesiapan kementriannya melaksanakan pendidikan menengah universal (PMU) yang antara lain disiapkan pemberian BOS SM sebesar Rp 4,91 triliun. Selain itu disiapkan pembangunan unit sekolah baru di jenjang pendidikan menengah (SMA/SMK). (g)


PENDIDIKAN Penimbunan dilakukan untuk mengurangi pengeluaran dana sekolah. Barbarina Sapataddekat

ebijakan penghematan anggaran yang dikeluarkan Kepala SMAN I Siberut Selatan membuat siswa sekolah tersebut disuruh mengangkat tanah timbunan untuk pondasi sekolah. Anjelo, salah seorang guru SMAN menyebutkan, perintah melibatkan siswa untuk menimbun sekolah merupakan kebijakan untuk mengurangi pengeluaran dana sekolah. “Lagi pula sekolah ini milik mereka juga,” katanya, Kamis 10 Januari. Sementara itu, Kepala SMAN I Siberut Selatan Yubob Salim menyebutkan, penimbunan pondasi sekolah yang dilakukan siswa untuk dua lokal pada kelas X merupakan salah cara untuk mengefektifkan kegiatan siswa di sekolah yang pada awal masuk setelah libur Natal dan Tahun baru karena suasana belajar belum maksimal.

K

Puailiggoubat

NO. 256, 15 - 31 Januari 2013

21

Penghematan, Siswa Disuruh Timbun Pondasi Sekolah FOTO:BARBARINA/PUAILIGGOUBAT

“Beberapa guru belum masuk hingga hari ini, sehingga kegiatan belajar yang kosong diisi satu hari untuk goro,” katanya yang ditemui Puailiggoubat, Senin 14 Januari Kebijakan itu juga mengakibatkan masyarakat yang biasa menjadi kuli penimbun pondasi menganggur. Mardin, salah satu kuli harian yang biasa bekerja di proyek pembangunan sekolah di SMAN I Siberut Selatan mengatakan, kebijakan ini membuat mereka kehilangan pekerjaan. Mardin menyebutkan, dirinya dan delapan kawannya baru bekerja selama tiga hari, namun tiba-tiba diberhentikan. “Ya mau bagaimana lagi, kami hanya pekerja biasa,” ujarnya. Ia dan rekannya hanya bisa berharap ada proyek tambahan sehingga jasa mereka kembali dipakai. (g)

TIMBUN PONDASI Siswa dan guru SMAN I Siberut Selatan gotong royong menimbun pondasi sekolah

Tahun Baru, Permmai Bersihkan lingkungan dan Bantu Manula MAILEPPET - Menyambut Tahun Baru 2013, Perkumpulan Mahasiswa Maileppet (Permmai) Kecamatan Siberut Selatan yang berjumlah 29 anggota melakukan kegiatan pembersihan lingkungan dan aksi sosial di tengah masyarakat. Aksi bersih lingkungan yang dilakukan dalam bentuk memunguti sampah plastik di sepanjang jalan Desa Maileppet, sementara untuk aksi sosial, kegiatan diisi dengan pemberian pakai bekas layak pakai dan beberapa kebutuhan pokok seperti beras, gula dan roti kepada orang tua lanjut usia yang tidak mampu. Meilina Seppungan, Humas Perm-

mai yang ditanya Puailiggoubat, 12 Januari lalu menyebutkan, kegiatan ini sebagai bentuk kepedulian mahasiswa Maileppet terhadap lingkungan. “Kegiatan ini merupakan bentuk tanggung jawab kami terhadap situasi kampung halaman,” katanya. Meilina mengatakan, dengan adanya kegiatan ini diharapkan lingkungan jadi bersih dan muncul motivasi dari masyarakat untuk terlibat menjaga kenyamanan lingkungan desa. Untuk aksi sosial, pembagian baju layak pakai dan beberapa kebutuhan pokok, barangnya didapat sebagian dari mahasiswa dan sumbangan dari masyarakat.

Ketua Permmai Dionisius mengatakan, aksi ini merupakan bentuk kepedulian mereka terhadap masyarakat yang kurang mampu di kampungnya. “Aksi ini untuk membiasakan diri untuk mau berbagi dengan sesama yang kurang mampu, sehingga suasana persaudaraan dan kedamaian bisa tercipta,” ujarnya. Selain kegiatan lingkungan, Permmai juga melakukan temu ramah kepada siswa SMA kelas X-XII pada Kamis 3 Januari. Temu ramah itu dihadiri oleh 18 orang siswa SMA dan sembilan anggota Permmai yang membahas pentingnya sebuah pendidikan di masa depan. FOTO:GERSON/PUAILIGGOUBAT

FOTO:BARBARINA/PUAILIGGOUBAT

AKSI BERSIH LINGKUNGAN Siswa SMAN 1 Siberut Selatan melakukan aksi bersih lingkungan di Sekitar Muara Siberut

Menurut Dionisius, temu ramah ini dilakukan sebagai ajang memberi motivasi kepada adik-adik mereka yang masih SMA untuk semangat belajar. “Selain giat belajar mereka juga mesti semangat untuk melanjut hingga jenjang kuliah, agar Maileppet setara dengan daerah lain yang duluan maju,” katanya. Selama ini, lanjut Dionisius, banyak anak Maileppet yang tamat SMA tidak melanjutkan karena banyaknya ham-

batan, salah satu yang paling sering yakni permasalahan biaya kuliah. Kebanyakan di antara mereka menjadi pengangguran dan sebagian lagi hanya menjadi kuli kasar. “Diharapkan dengan kegiatan ini masyarakat makin termotivasi terutama orang tua untuk mempersiapkan lebih matang terkait keberlanjutan pendidikan anak, sehingga tak ada lagi cerita anak putus sekolah,” katanya. (bbr)

Beasiswa untuk Siswa dan Mahasiswa Miskin Terus Ditingkatkan JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) terus memperluas akses pendidikan bagi siswa dan mahasiswa miskin, dalam bentuk pemberian beasiswa. Pada tahun 2012, total anggaran yang disediakan untuk beasiswa sebesar Rp. 3,99 triliun, sedangkan pada 2013 akan ditingkatkan menjadi Rp4,59 triliun. Hal tersebut diungkapkan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh dalam Konferensi Pers Akhir Tahun 2012, di Kantor Kemdikbud Jakarta, Jumat 28 Desember. “Dengan penambahan anggaran, tentu saja jumlah penerimanya akan meningkat,” ujar Nuh. Jumlah penerima Beasiswa Bidikmisi yaitu beasiswa kuliah S1 bagi mahasiswa miskin, akan ditingkatkan. Jika tahun 2012 ini penerima Bidikmisi berjumlah 92 ribu mahasiswa, tahun 2013 akan dialokasikan untuk 150 ribu mahasiswa. Selain itu, tata kelola penyaluran beasiswa untuk siswa miskin juga akan diperbaiki. Nuh mengatakan penyaluran Bantuan Siswa Miskin langsung dari Kementerian ke rekening siswa penerima. Nuh mengungkapkan kegembiraannya karena indeks prestasi mahasiswa penerima Bidikmisi cukup memuaskan. “Sebanyak 81 persen dari total penerima Bidikmisi, indeks prestasi kumulatif (IPK)-nya lebih dari 2,75, beberapa mahasiswa Bidikmisi yang sampai semester ke-3, memiliki IPK 4, Ini membuktikan bahwa anak-anak miskin jika diberi kesempatan, mampu berprestasi,” ujarnya.(g)


Puailiggoubat NO. 256, 15 - 31 Januari 2013

Dana Rp350 juta yang sebagiannya akan digunakan untuk pembelian alat pertanian budi daya kakao Rp57.640.000 tiap anggota kelompok tani ternyata tak dibelikan.

Belajar Kakao ke Payakumbuh Habiskan Dana Rp350 Juta FOTO:BARBARINA/PUAILIGGOUBAT

Barbarina Sapataddekat

elatihan kelompok tani kakao Siobak Mubuah dari Desa Saliguma Kecamatan Siberut Tengah ke Payakumbuh menghabiskan dana Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri (PNPMMP) 2012 sebesar Rp350 juta. Pelatihan berlangsung selama enam bulan yang dimulai sejak September 2012 dan akan berakhir Februari 2013 dengan peserta sebanyak 40 orang anggota. Namun beberapa peserta yang turut dalam pelatihan itu menilai kegiatan itu hanya akal-akalan pengurus PNPMMP di kampungnya untuk menghamburkan anggaran. Menurut keterangan beberapa peserta, dana Rp350 juta yang sudah jelas penggunaannya yang sebagian digunakan untuk pembelian alat perta-

P

PETANI COKLAT Petani di Maileppet memilih biji kakao yang bagus

nian tiap anggota ternyata tak dibelikan. Doni, salah satu peserta kepada

Puailiggoubat mengatakan, anggaran biaya khusus alat budi daya kakao untuk

Meraup Untung di Penyeberangan Puro-Rokdok PURO - Belum adanya jembatan penyeberangan yang menghubungkan Dusun Puro Desa Muara Siberut dengan Rokdok Desa Madobak Kecamatan Siberut Selatan yang dipisahkan sungai selebar 10 meter dimanfaatkan warga setempat untuk menawarkan jasa penyebrangan dadakan dengan perahu. Paulus Samemek (30), salah seorang warga Desa Muntei yang menawarkan jasa penyebrangan mengatakan, warga yang memakai jasa penyebrangan dari Rokdok-Puro atau sebaliknya cukup banyak. “Rata dalam sehari sebanyak 50 orang,” katanya, Minggu 23 Desember lalu. Untuk tarif, Paulus mematok Rp

22

1.000 per orang untuk sekali menyeberang, kalau pulang pergi Rp2 ribu. Sementara tarif menyeberangkan sepeda motor sedikit mahal yakni Rp20 ribu. Paulus mengatakan, untuk melayani penyeberangan itu, ia telah menyediakan enam unit sampan. “Untuk membawa motor saya gunakan perahu yang cukup besar seperti ponton,” katanya. Sebelum dikelola secara perseorangan, tarif penyeberangan yang sebelumnya dikelola oleh Kelompok Paabanan sebesar Rp40 ribu untuk sepeda motor dan Rp20 ribu untuk orang. Namun karena banyak penumpang yang keberatan dengan mahalnya tarif tersebut maka pada 10 Januari kelomFOTO:RUS/PUAILIGGOUBAT

MENYEBERANG - Warga menyeberang sungai yang memisahkan Puro-Rokdok dengan menggunakan perahu

pok Paabanan mulai menurunkan harga menjadi Rp20 ribu buat motor dan Rp2 ribu untuk orang dewasa dan Rp1.000 untuk tarif anak-anak sekali berangkat. Namun berapa pun tarif yang disepakati oleh orang dewasa, bagi dua orang bocah kelas VI SD yakni Silve dan Rian tak mau ambil pusing. Keduanya bocah yang biasa menyeberangkan penumpang punya tarif sendiri. “Ongkos satu orang mau besar atau kecil tetap Rp1.000,” kata Silve Senin 24 Desember yang turut diiyakan Rian. Kedua bocah itu biasa beroperasi sepulang sekolah, dengan bermodal sebuah perahu dan pendayung, rupiah demi rupiah mereka kumpulkan. Sambil bermain dengan teman-temannya, penumpang yang minta disebrangkan dilayani. “Asyik sambil main dapat uang,” ujar Rian. Menurut mereka penumpang akan banyak pada saat jadwal kapal masuk ke Siberut Selatan yakni Selasa dan Jumat. Sebelum mereka berangkat sekolah pagi hari, mereka menyempatkan diri narik dulu. Jika penumpang ramai dalam sehari mereka dapat Rp30 ribu. “Dapat lima penumpang saja pada pagi hari sudah syukur, karena belanja di sekolah dapat,” kata Silve. (trs/bbr/g)

40 peserta pelatihan dari total dana Rp350 juta sebesar Rp57.640.000, yang digunakan untuk membeli gunting, pisau, plastik wrap, tali rafia dan keperluan lainnya. “Namun barang tersebut tidak pernah kami terima satu pun,” katanya,

Sabtu 5 Januari Jeremias, peserta lain yang juga kecewa dengan penggunaan anggaran menyebutkan, pelatihan ini hanya dimanfaatkan untuk mendapatkan uang bagi pengurus. “Coba kalau jalan PNPMMP yang dibangun, masyarakat sudah bisa menikmati saat ini,” ujarnya. Mereka berharap ada penjelasan dari penanggung jawab tingkat kecamatan dan tim pengelola kegiatan ke mana sebagian dana itu. Sementara dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB) pelatihan tersebut, tercantum alat tulis dalam pelatihan sebesar Rp9.028.000, alat budi daya kakao Rp57.640.000, honorarium koordinator dan narasumber Rp25,1 juta, transportasi sebanyak Rp17,8 juta, penginapan Rp22 juta, konsumsi Rp26.736.000 dan sewa ruangan pelatihan Rp5,4 juta. Selebihnya digunakan untuk honor pelatih dan operasional TPK dan UPK. Puailiggoubat yang berusaha konfirmasi dengan pengurus Tim Penggerak Kegiatan (TPK) PNPMMP Saliguma tak mendapat jawaban karena sedang tidak berada di tempat. (o)

Harga Naik, Ibu-Ibu di Maileppet Beralih ke Pinang MAILEPPET - Sejak terjadi kenaikan harga jual pinang awal tahun ini, banyak ibu-ibu di Desa Maileppet Kecamatan Siberut Selatan beralih kerja mengolah Pinang. Untuk saat ini harga jual pinang di pasaran Muara Siberut berkisar Rp3.500 per kilogram dari harga sebelumnya yang hanya Rp2 ribu per kilogram. Rolina Sabalok, salah seorang ibu rumah tangga, mengelola pinang lebih gampang, selain harganya yang mulai naik, pinang tidak cepat busuk. “Kalau cuaca lagi hujan pinang bisa disimpan lama tanpa khawatir rusak, tidak sama dengan coklat kalau tak dijemur cepat busuk,” ujarnya kepada Puailiggoubat, Senin 14 Januari Sejak beralih ke pinang pada awal hingga 14 Januari, jumlah pinang yang sudah dijualnya sebanyak 69 kilogram. Dari hasil penjualan itu, Rolina mengaku kebutuhan keluarga sehari-hari seperti beli beras, ikan sudah bisa tertutupi. “Kebutuhan dapur tidak perlu tergantung pada suami lagi untuk saat ini,” katanya. Yohana, pengelola pinang lain membandingkan harga jual coklat dan pinang memang jauh, untuk harga coklat sekilo saat ini berkisar Rp20 ribu namun jika mengelola pinang ditekuni dengan baik pendapatannya tak jauh beda. “Coklat itu modal usahanya besar, mulai dari beli pupuk yang mahal dan pembersihannya belum lagi penyakitnya yang banyak, sementara pinang sangat sederhana,” katanya. Yohana mengaku, meski harga pinang jatuh hingga Rp1.000 per kilogram, namun ia tetap setia mengelola pinang lima tahun belakangan ini. Biasanya ia menjual pinang ke pedagang yang datang dari Padang saat kapal masuk karena harganya jauh lebih bagus.(bbr)


23

Puailiggoubat NO. 256, 15 - 31 Januari 2013

Suara Daun Roberta Sarogdog

Pemimpin yang Pemimpi

J

U

ma sebagai hunian tradisional di Mentawai kini kian terpinggirkan. Tidak banyak lagi masyarakat Mentawai yang tinggal di Uma terutama di Pulau Sipora dan Pagai Utara atau pun Selatan. Uma masih bisa ditemukan di Pulau Siberut terutama di sepanjang aliran sungai Silaoinan. Uma yang merupakan pola permukiman atau perkampungan bagi tiap suku yang ada di Mentawai. Di aliran sungai Silaoinan, terdapat sejumlah uma dari beberapa suku diantaranya Uma Tetebburuk, Sabeileppa’ dan Sagulu. Secara fisik, Uma berbentuk rumah panggung dengan ukuran relative besar dan memanjang ke belakang. Uma harus dibuat berukuran besar sebab Uma tidak hanya berfungsi sebagai tempat tinggal namun juga menjadi ntempat berkumpul dan bermusyawarah bagi seluruh anggota suku. Di Uma juga biasa digelar pesta adat (punen). Di sekitar Uma, biasanya juga berdiri rumah-rumah lain yang lebih kecil dan sederhana yang disebut sapou atau lalep. Setiap sapou atau lalep dihuni satu keluarga inti yang merupakan anggota Uma. Dalam proses mendirikan Uma, orang Mentawai tidak menggunakan paku. Kekuatan konstruksi didapat dari sistem sambungan silang bertakik dan sambungan berpasak yang piawai. Langkah awal sebelum

mendirikan Uma, dilakukan panaki yakni ritual meminta izin pada rohroh di sekitar hutan di lokasi Uma yang akan didirikan. Setelah ritual panaki dilakukan, maka dilanjutkan dengan mengumpulkan bahanbahan. Pekerjaan ini biasanya dilakukan pria dewasa, bahan yang dikumpulkan antara lain kayu pohon yang dianggap bagus dan kuat untuk dijadikan tonggak dan papan. Sementara kulit pohon dapat dijadikan dinding Uma. Penebangan pohon dilakukan selektif dan dipilih jenis, besar dan kekuatannya. Alat yang digunakan untuk menirikan Uma diantaranya oggut (beliung atau kampak untuk menebang pohon), tegge (parang) untuk memotong bahan-bahan dari bamboo atau pohon, tainuktuk (sejenis pahat untuk melubangi kayu atau tonggak), balugui (pisau kecil untuk meraut rotan), panusru (ketam kayu berbentuk seperti oggut). Pendirian Uma dilakukan tiga tahap; pertama pendirian pondasi dan kerangka. Yang pertama dikerjakan adalah mendirikan tonggak sebagai pondasi Uma. Ada dua ukuran tonggak yaitu tonggak besar danpanjang (uggla) dan tonggak pendek (tumandei). Kedua tonggak dibuat dari batang pohon yang kuat dan tahan air. Setelah pemancangan uggla, dilanjutkan dengan memasang pagetaet, lalu

tumandei dan diteruskan memasang po’po’. Selanjutnya memasang kerangka bagian atas Uma yaitu baibai, kemanen, siaukenen dan bubuk. Tahap kedua, pemasangan atap (tobat), lantai (batlelengan) dan dinding (bagian samping dan belakang). Tobat biasanya dibuat dari daun sagu, bamboo dan rotan. Sementara bahan untuk lantai berasal dari pohon ariribuk. Pemasangan dinding dilakukan searah jarum jam yaitu dimulai dari sisi sebelah kanan, lalu bagian belakang dan diteruskan sisi sebelah kiri. Tahap ketiga, pemasangan dinding bagian depan dan lantai Uma. Bagian terakhir membuat gare, sau-sau (pintu Uma), sabbau dan sailau. Setelah pembuatan Uma selesai diadakan punen sebagai ungkapan rasa syukur dan kegembiraan karena semua proses pembanguna Uma telah selesai. Selain itu punen ditujukan untuk keselamatan dan kesejahteraan seluruh anggota Uma. Punen Uma diadakan dengan berbagai ritual yang dipimpin Sikebbukat Uma. Ritual pertama adalah pasibitbit atau pengusiran roh-roh jahat. Setelah pasibitbit, dilakukan panaki yakni ritual meminta izin pada rohroh untuk mengadakan pesta agar roh-roh tersebut tidak menganggu pesta mereka. Pada saat itu juga dipasang kinumbuk yang fungsinya untuk

melakukan upacara panaki selanjutnya. Setelah itu diadakan upacara Katugurut Uma yaitu upacara menempati Uma baru. Pesta diadakan beberapa hari dimana hari terakhir diadakan liatlajuk dimana sikebbukat uma memberkati daun-daun yang biasa ditanam sebagai mata pencarian seperti daun nilam, daun sagu. Pada malam harinya, kaum perempuan pergi pangisau atau mencari ikan di sungai sementara para laki-laki berburu monyet atau rusa ke hutan. Hasil buruan lalu diperiksa, jika bagian jantungnya dinilai member pertanda baik, maka hewan buruan dibawa pulang, jika tidak maka perburuan dilanjutkan. Daging binatang hasil buruan disimpan untuk dimakan bersama anggota Uma sementara daging binatang yang membawa pertanda baik diberikan kepada anak lelaki yang belum menjalani eneget (pengenalan kegiatan berburu bagi anak laki-laki). Seluruh tengkorak buruan yang didapat lalu dipajang di abak manang yang akan menjadi symbol suku dalam berburu.

(Disadur dari Buku Uma: Fenomena Keterkaitan Manusia dengan Alam, karya Tarida Hernawati, diterbitkan Yayasan Citra Mandiri Mentawai, 2007)

anuari adalah awal akan dimulainya pekerjaan baru. Dimana ada yang sibuk membahas APBD 2013, ada yang sibuk memperbaiki semua pekerjaan yang masih berkaitan dengan tahun yang lalu, ada juga yang sibuk memperbaiki laporan tahun lalu dan juga persiapan untuk dikerjakan pada tahun yang berjalan saat ini. Dan tak kalah hebatnya ada juga yang sibuk-sibuknya membagi hasil usaha baik pekerjaan proyek maupun hasil-hasil usaha yang lain yang tentunya yang menguntungkan. Namun dari cerita masa lalu bukan berarti dilupakan dan dilangkahi dari semua kesibukkan yang melelahkan itu yang sedang dilakukan saat ini. Seperti ditingkat penentu hidup di negara yang kita ketahui sudah hampir seminggu masih sangat sibuk membahas anggaran. Dan kita masyarakat biasa tidak tahu pasti anggaran apa saja yang sedang diperjuangkan untuk diloloskan dan anggaran untuk kepentingan siapa juga kita tidak tahu. Namun menyadari semua ada di tangan para pemimpin kita yang bukan pemimpi belaka melainkan pemimpin yang mengetahui masyarakatnya dan tidak akan mudah melupakan masyarakatnya. Semoga saja apa yang sedang dibahas dan sedang diperjuangkan adalah lebih banyak untuk kepentingan masyarakat, terutama masyarakat kita yang saat ini masih sedang menunggu pembangunan hunian tetap dan segera meninggalkan situasi huntara. Kita masih sangat berharap pembahasan APBD kali ini tidak melupakan lima masalah yang saat ini ada yang dihadapi bumi sikerei, dimana kelima masalah itu telah diketahui oleh umum sebagai berikut; indeks pembangunan kesehatan masyarakat rendah, akses pendidikan dasar, kualitas pendidikan menengah dan relevansi pendidikan rendah, sektor-sektor perekonomian belum terkelola dengan baik yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, infrastruktur belum memadai dan merata, pemerintahan belum responsive. Kita juga berharap kelima masalah yang dihadapi Mentawai saat ini bisa diatasi tahun ini dengan perlahan. Dan berharap juga pembahasan kali ini bukan lagi bermimpi memperbanyak pesawat terbang untuk transportasi antar pulau, dan bukan memperbanyak perjalanan dinas dan atau hanya bermimpi untuk menjadikan dunia ini penuh dengan kendaraan ataupun jalanjalan keliling kota. Terakhir, kita berharap semoga pembahasan APBD awal tahun ini tidak dilakukan dengan mengedipkan mata sebelah dan langsung disahkan. Semoga sukses.


Puailiggoubat NO. 256, 15 - 31 Januari 2013

24


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.