Edisi 258

Page 1

MENTAWAINEWS

PARPOL MULAI SELEKSI CALEG

MENUNGGU “NYANYIAN “ TARMINTA SAAT SIDANG MENTAWAINEWS

5

7

PEMILU

Tabloid Alternatif Dwimingguan

9

Puailiggoubat Untuk Kebangkitan Masyarakat Mentawai

15

-2

No .2 58 8 Tah Fe u n br X ua I ri 2

01

3

HARGA ECERAN RP 3000

LAGI, KM PULAU SIMASIN MATI DI TENGAH LAUT


Puailiggoubat NO. 258, 15 - 28 Februari 2013

Uggla Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) rakua raakek sangambua kapak operasi masijago koat ka Sumbar - 3

Tak makolou eijanan nia bulagat desa bailiu rangandu akek kepala desa Simalegi ka DPRD Mentawai - 4 Lepak nia peilek arapaeruknia ka rura 2012, kapak nene’ amakatai isak ka talagat koat. Bulat amaigiat bulagat abela masipasikeli kapak nenek iate Rp400 juta senen rua - 5 Kalulut tai mabuaknia nilai rapor samba tai memet nia pusoppinan ujudda mu sikolah bailiu maigi sia tak mei - 18 Kopra bakkat purimanuaijat, kelek aitugorosot saki nia ibailiu sibakkat toitet masaggo tubu - 21 Mobilda sai Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai tat momoi minca rapakei BBM bersubsidi, barania ka 1 Februari - 22 COVER DEPAN: 1 ILUSTRASI: ISTIMEWA 1 DESAIN: SYAFRIL TABLOID ALTERNATIF DWIMINGGUAN

Puailiggoubat Terbit setiap tanggal 1 dan 15

ISSN: 1412-9140 PENERBIT: Yayasan Citra Mandiri PEMIMPIN UMUM/USAHA: Roberta Sarogdok PEMIMPIN REDAKSI: Yuafriza DEWAN REDAKSI: Roberta Sarogdog Rus Akbar Saleleubaja REDAKTUR: Rus Akbar Syafril Gerson Merari Saleleubaja WARTAWAN DAERAH: Bambang Sagurung (Sikabaluan) Rapot Pardomuan (Sipora) Irman Jhon (Sikakap) Rinto Robertus (Saibi) Ferdinan Salamanang (Sikakap) Horas Marohatta Tasilipet (Sikakap) Patrisius Sanene’ (Padang) Daud Siribere (Siberut Barat) Legend Satoinong (Siberut Selatan) Dominikus Sabulat (Siberut Barat Daya) DISTRIBUTOR DAERAH: Arsenius Samaloisa (Sioban) Vincensius Ndraha (Siberut Selatan) Bambang (Siberut Utara) Juanda (Siberut Barat) ALAMAT REDAKSI DAN USAHA: Jl. Kampung Nias 1 No. 21, Padang. Telp (0751) 7877373 - Fax. (0751) 35528 REKENING: Bank Nagari Cabang Pembantu Niaga, Padang No.2105.0210.0207-1 PENCETAK: PT Riau Graindo, Pekanbaru (Isi di luar Tanggung Jawab Percetakan). Wartawan Puailiggoubat selalu dilengkapi Kartu Pers dan (sesuai Kode Etik Jurnalistik) tidak dibenarkan menerima suap (‘amplop’) dari narasumber.

www.puailiggoubat.com

Dari Redaksi Pembaca yang budiman. Mulai edisi ini, Puailiggoubat menghadirkan halaman Pemilu yang isinya khusus memberitakan hal-hal terkait Pemilu 2014. Meski pemilu baru akan berlangsung April 2014, namun genderangnya sudah mulai ditabuh sejak KPU menetapkan 10 partai politik peserta pemilu. Hari-hari ini parpol tengah disibukkan menyusun daftar bakal calon yang akan diajukan

Halaman Pemilu menjadi anggota legislatif kepada KPU, April mendatang. Kami berharap, halaman Pemilu ini bisa menambah informasi kepada pembaca. Sudah saatnya kita cerdas memilih. Selamat membaca. Redaksi

2


3

Puailiggoubat NO. 258, 15 - 28 Februari 2013

MENYELAMATKAN LAUT MENTAWAI Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berjanji akan memberikan bantuan satu unit kapal operasi mengawasi perairan di Sumbar.

FOTO:IST

Rus Akbar

eredarnya dua video di situs Youtube.com menyadarkan sejumlah kalangan bahwa perairan Mentawai kini terancam aktivitas penangkapan ikan ilegal menggunakan bom. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) langsung mengirim satu unit kapal cepat ke Sumatera Barat. “Kita minggu lalu bertemu dengan Direktorat Pengawasan Sumber Daya Kelautan, mereka akan memberikan bantuan satu unit kapal operasi mengawasi perairan di Sumatera Barat,” jelas Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Mentawai, Edi Sukarni kepada Puailiggoubat, Selasa, 5 Februari lalu. Edi mengakui, pemerintah pusat merasa kecolongan sebab perhatian Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) selama ini hanya di wilayah Indonesia bagian timur, terutama pencuri ikan dari Filipina dan China. “Ternyata ada juga pengebom ikan di wilayah barat, KKP benar-benar merasa kecolongan,” ujarnya kepada Puailiggoubat melalui telepon, beberapa waktu lalu. Ia menduga pelaku yang membom ikan di perairan bagian selatan Pulau Siberut ini, berasal dari Sibolga. “Jika dilihat dari desain kapal yang digunakan, kapal itu tidak berasal dari Sumbar tapi diduga dari Sibolga,” ujarnya. Edi juga mengakui, telah mencek di lokasi pembongkaran ikan, baik di Pelabuhan Bungus Padang, di Pesisir Selatan termasuk Pasaman ternyata tidak ada kapal seperti yang diunggah di situs Youtube.com tersebut. “Jadi kuat kita menduga pengebom ikan ini dari daerah tetangga,” ungkapnya. Selain dari kapal patroli itu menurutnya akan disiapkan petugas serta kapal patroli tambahan lainnya, kini sedang digodok di DKP untuk tindak lanjutnya. Sementara itu Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Mentawai juga bereaksi terhadap aksi yang bisa merugikan wisata laut Mentawai. Kepala Dinas Disbudparpora Mentawai Desti Seminora berencana akan membuat pos penjagaan wisata di lokasi surfing, terutama di daerah Karamajat, Desa Katurei, Kecamatan Siberut Barat daya pada tahun ini.

B

BOM IKAN - Aktivitas pengeboman ikan di kawasan Karamajat “Di dekat Kandui Resort itu ada kantor Coremap, saat ini kantor ini tidak berfungsi, rencananya kita bersama Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Mentawai akan bekerjasama untuk menjaga wisata bahari dan surfing,” ujar Desti melalui telepon, Selasa 5 Februari lalu. Menurut Desti, lokasi kejadian bom ikan ini merupakan lokasi surfing, wisata bahari, dan diving. Hasil koordinasi lintas SKPD, lanjut Desti, memutuskan DKP mengawasi keamanan laut, sementara Disbudparpora memberikan pelayanan. “Kita akan buatkan baywatch (penjaga pantai) di lokasi tersebut bisa berupa pos terpadu, sebab ini sungguh tidak bagus,” katanya. Pengawasan dan penjagaan ini akan dibantu aparat kepolisian, lanjut Desti. “Kenapa masyarakat tidak berani menangkap pelaku ini karena mereka

memilki senjata dan bom, kalau dikejar nanti masyarakat sendiri yang kena bom ikan itu. Jadi nanti kita minta bantuan kepada polisi dan TNI AL,” ujarnya. Ia juga mengakui manajer Kandui Resort Yordan Heuer sudah mendatangi bupati melaporkan kejadian ini. “Para turis asing ini tidak berani surfing sebab takut nanti kena bom. Mereka tidak bisa berbuat apa-apa, selain melapor kejadian tersebut,” ujarnya. Edi Sukarni membenarkan rencana pembuatan pos terpadu di lokasi wisata surfing. “Tahun ini akan disiapkan pos jaga dan dilengkapi dengan radio. Jadi kalau ada aktivitas bom di sana bisa segera melapor ke DKP dan kepolisian,” katanya. Penangkapan ikan menggunakan bom ini tidak hanya meresahkan pelaku wisata dan pemerintah tapi juga

masyarakat. Dani (40) warga Muara Siberut, Kecamatan Siberut Selatan, mengakui melihat kejadian pemboman ikan di daerah Karamajat, Siberut Barat Daya pada tanggal 27-28 Januari lalu. Pada Puailiggoubat dia menuturkan kejadian itu, pada 27 Januari lalu Dani dan sejumlah kerabatnya berangkat ke ladang cengkeh mereka yang ada di Karamajat. “Kita dikejutkan suara ledakan yang dasyat dari arah laut, setelah turun dari bukit di pulau tersebut kita menyaksikan aktivitas itu,” ungkapnya. Dani melihat dua kapal nelayan di Pulau Gosong Pananggalat Kecil di depan Karamajat dan mendengar tiga kali dentuman keras dari salah satu kapal. Tak lama air menyembur tinggi. “Melihat kejadian itu kita langsung melapor ke pihak Kandui Resort. Pihak Kandui ternyata sudah menelepon, kata orang

Mengenal Bom Ikan Bahan dasar bom ikan: potassium nitrate, batu kerikil, dan minyak tanah. Wadah: berbagai botol mulai botol minuman suplemen, botol bir, dan botol minuman keras. Berat wadah: setiap botol kurang lebih setengah hingga dua kilogram. Setiap botol bom ini memiliki spesifikasi berbedabeda. Botol bom yang terbuat dari minuman suplemen umumnya digunakan mengebom ikan dalam jumlah yang kecil mulai 1–5 kuintal ikan. Sedangkan botol bom yang terbuat dari botol bir dipakai untuk mengebom ikan dalam jumlah yang besar hingga berton-ton. Daya ledak: satu bom seukuran botol minuman suplemen mampu mematikan ikan hingga radius 15 meter dari titik pengeboman. Sedangkan untuk ukuran botol bir radiusnya 50 meter dari titik pengeboman. Daya rusak: terumbu karang yang sehat dapat menghasilkan hasil perikanan rata-rata 20 ton per tahun. Hasil suatu terumbu karang yang rusak akibat destructive fishing hanya 5 ton per tahun. Meskipun hanya sebagian yang rusak, terumbu karang tidak dapat pulih ke tingkat produktivitas tinggi. Terumbu karang yang telah dibom hanya memberikan keuntungan kecil sementara bagi pengebom ikan, namun memberikan kerugian besar yang berjangka panjang bagi masyarakat Indonesia. (int)

Kandui pihak yang ditelepon tersebut lagi sibuk, nantilah,” kata Dani. Ia mengaku miris melihat ulah nelayan yang menggunakan bom itu sebab ada ribuan ikan yang mati. “Yang diambil itu hanya ikan besar-besar saja, sementara ikan kecil yang mati dibiarkan terapung, wah jumlahnya ribuan pak dan itu akhirnya membusuk dan terapung-apung di laut, mirip sampah,” jelasnya. Aktivitas pemboman yang dilakukan menurut pengakuan Dani selama dua hari. “Saat itu saya hanya dua hari di pulau itu, kemudian kita balik ke kampung,” katanya. Aktivitas penangkapan ikan menggunakan bom di perairan Mentawai tidak hanya merusak terumbu karang dan biota laut lainnya, namun juga mengganggu patahan Mentawai yang dilalui dua lempeng benua, demikian dikatakan Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Sumatra Barat, Ade Edwar kepada Puailiggoubat. “Kalau getaran bom ini sempat menyentuh patahan di Siberut ini bisa memicu gempa, apalagi jika lokasi bom ikan dekat patahan Sipora dan Siberut,” katanya. Selain itu, goncangan akibat bom ikan bisa mempengaruhi alat pendeteksi gempa dan tsunami yang dipasang di laut dan merusak terumbu karang yang selama ini menjadi acuan para ahli mempelajari sejarah gempa di lokasi ini. “Ini sungguh tidak bagus dan perlu ada tindakan tegas dari aparat yang berwenang,” kata Ade.. Anggota DPRD Mentawai Anom Suheri yang juga merupakan pengusaha wisata surfing di daerah Siberut Barat Daya meminta pemerintah lebih proaktif dalam menyelesaikan masalah sebab masyarakat di daerah ini juga sudah emosi melihat ulah para nelayan dari luar. “Dengan kejadian ini pemerintah harus lebih intens menyelesaikan masalah ini dan mengajak seluruh elemen masyarakat,” katanya mengimbau. Anom mengkhawatirkan, bom ikan yang merusak karang akan mengubah alur ombak yang menjadi ajang surfing bagi wisatawan asing dan lokal. “Ekosistem laut juga akan dirusak ulah oknum ini, yang berdampak pendapatan masyarakat berkurang dan bahkan sama sekali tidak ada lagi, selain itu pengusaha wisata juga dirugikan dengan ulah tersebut,” katanya. Menurutnya yang harus dilakukan adalah melibatkan masyarakat menjaga kelestarian laut seperti membentuk komunitas. “Sehingga mereka juga terlibat dalam menjaga dan melakukan pemeliharaan terumbu karang,” katanya. (o)


Puailiggoubat NO. 258, 15 - 28 Februari 2013

Tak jelasnya penggunaan dana desa membuat masyarakat melaporkan kepala desa Simalegi kepada DPRD Mentawai

Masyarakat Simalegi Laporkan Kepala Desa ke DPRD

Bambang Sagurung

M

Rp32 juta, Gunawan mengatakan hal itu belum bisa dijawab karena sedang menunggu sekretaris desa. “Itu belum bisa saya jawab karena saya menunggu sekretaris desa hari ini datang ke Betaet. Nanti saya berikan penjelasannya juga,” katanya. Sementara honor BPD, kaurkaur desa, kepala dusun, kader desa masih ada yang belum dibayarkan dari tahun 2011 yang membuat kaur, kepala dusun dan kader mandek melaksanakan tugas. “Dana lembaga-lembaga yang ada didesa dalam laporan kepala desa setiap tahunnya ada, namun realisasinya di lapangan tidak. Contohnya saja BPD dari tahun 2009 hingga 2012 tidak mendapat dana lembaga,” jelas Epi. Berdasarkan data yang didapat Puailiggoubat masih ada kepala dusun dan mantan kepala dusun yang belum menerima honor di tahun 2011 lalu, diantaranya kepala dusun Betaet Selatan Rp2,8 juta, kepala dusun Simalegi Muara Rp6,3 juta, honor kepala dusun Betaet Utara Rp2,55 juta. Sementara honor anggota BPD yang belum dibayar tahun 2011 di antaranya Salmen Kopek Rp1,2 juta, Darius Rp2,4 juta, Marlon Rp2,1 juta, Kaminar Rp900 ribu, Parulian Talambuk Rp1,2 juta, Turik Rp1.750.000, Aminta Rp1.550.000, Bonari Rp800 ribu, Abiut Rp1,4 juta, Resa Rp1,2 juta. Sementara Togar Satria selaku ketua BPD honornya sudah dilunasi. Selain itu, dana sejumlah lembaga tahun 2011 juga belum diberikan yaitu kelembagaan BPD Rp5 juta, fisik untuk dusun-dusun, LPM, pemuda, kader PKK yang totalnya Rp30 juta. Sementara dalam laporan pengambilan uang pada bendahara pada 26 Juli 2011 oleh ke-pala desa, dana tersebut telah terealisasi. Honor kader posyandu yang ada di dusun-dusun yang diangkat kepala desa berdasarkan SK pada 12 Mei 2011, informasi dari Abel Taporuk dan Margaretta Tapokapkap belum juga dibayar. Kader Desa Simalegi yang keseluruhannya berjumlah 24 orang, terdiri dari Dusun Betaet 8 orang, Site’uleu 4 orang, Sakaladhat 4 orang, FOTO:BAMBANG/PUAILIGGOUBAT

asyarakat Desa Simalegi Kecamatan Siberut Barat melaporkan Gunawan, sang

kepala desa kepada Ketua DPRD Mentawai, Hendri Dori Satoko melalui surat pernyataan sikap yang mereka tanda tangani pada 22 Desember 2012. Surat pernyataan sikap tersebut diantarkan langsung perwakilan masyarakat Desa Simalegi, Evivarianto Siripapari. “Kita antarkan langsung surat pernyataan kita kepada ketua dewan dan juga surat tembusannya, karena sikap kepala desa sejak terangkat dari tahun 2009 hingga sekarang tidak lagi dapat ditolerir masyarakat,” kata Epi Varianto pada Puailiggoubat, Sabtu, 12 Januari lalu. Terdapat 11 poin yang dikeluhkan masyarakat, diantaranya dari tahun 2011 hingga tahun 2012 kepala desa Simalegi yang seharusnya lebih banyak berada ditempat tugas malah lebih lama tinggal di Tuapeijat, Kecamatan Sipora Utara. Laporan pertanggungjawaban penggunaan anggaran desa yang setiap tahun mesti dilaporkan dan disampaikan pada Badan Permusyawaratan Desa (BPD),

4

BERMAIN - Anak-anak dusun Muara Simalegi sedang bermain sejak tahun 2009 hingga 2012 tidak terlaksana. “Pembangunan kantor desa dari tahun 2009 hingga tahun 2012 tidak kunjung selesai, sementara dana habis terpakai tanpa laporan penggunaan anggaran yang jelas,” kata Satria Togar ketua BPD Simalegi. BPD sudah dua kali menyurati kepala desa secara resmi, diantaranya pada 26 Januari 2012 dan 12 Oktober

Telkomsel Berdering di Desa Simalegi SIKABALUAN-Masyarakat Desa Simalegi Kecamatan Siberut Barat menikmati layanan komunikasi telepon seluler dengan dibangunnya tower telkomsel tahun 2012 lalu. “Masyarakat merasa senang dan merasa baru lahir dengan adanya layanan telkomsel ini,” kata Kepala Desa Simalegi, Gunawan pada Puailiggoubat melalui telepon langsung dari Betaet sebagai pusat kecamatan Siberut Barat, Senin, 4 Februari lalu. Dengan adanya sinyal telepon tersebut masyarakat yang punya telepon genggam dapat menghubungi saudara, anak dan orang lain yang ada di luar Desa Simalegi. “Biasanya orang hanya sibuk mendengarkan musik lewat HP, sekarang orang sibuk untuk berkomunikasi,” katanya. Sinyal HP di Desa Simalegi mulai hidup sejak Sabtu, 2 Februari lalu. “Untuk jangkauan sinyal sampai di Site’uleu, Sakaladhat. Tapi pada bagian titik-titik tertentu. Untuk bagian Simatalu mungkin sampai di Saikoat dan Limu tapi bagian pantainya,” katanya. Dikatakan Gunawan, dengan adanya tower Telkomsel ini warga dapat menerima dan memberikan informasi ke luar Simalegi, sehingga apa yang sudah ada tersebut dapat dijaga dengan baik. “Kita sudah berjuang mati-matian untuk dapat mendirikan tower ini, untuk itu kita berharap masyarakat dapat menjaganya dengan baik,” harapnya. Adanya sinyal HP ini juga dinikmati Evi Siripapari salah seorang warga Betaet. “Dengan adanya jaringan komunikasi ini kita dapat memberikan informasi keluar, termasuk pada Puailiggoubat sebagai media,” katanya. Hal senada disampaikan Sujiman salah seorang mahasiswa asal Desa Simalegi. “Ini sangat membantu kita, terutama kita yang ada di rantau kalau rindu keluarga atau kalau ada memberikan informasi misalnya perlu uang kuliah atau uang kos tinggal telpon,” katanya. (bs)

2012. Dalam surat tersebut BPD meminta agar kepala desa melibatkan BPD sesuai dengan kapasitasnya dalam perencanaan maupun pelaksanaan program desa, menyediakan dana kelembagaan sesuai dengan yang ditetapkan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa dan desa diminta merampungkan pembangunan kantor desa di tahun 2012. Untuk tahun 2012 saja dikatakan Togar anggaran bantuan desa sebanyak Rp126 juta dan dana tahap pertama sebanyak 70 persen atau sekitar Rp80 juta tidak jelas kemana. “Yang nampak tahun ini hanya triplek, kunci-kunci pintu dan jendela. Selebihnya tidak jelas,” katanya. Tahun 2011 saja berdasarkan data yang didapat Puailiggoubat pada penerimaan dana bantuan desa tahap pertama sebanyak Rp82.850.000 pada 26 Juli 2011. Pada hari itu juga dilakukan pengeluaran yaitu mengganti uang pribadi kepala desa yang terpakai untuk material kantor Rp13.600.000. Dan pada hari itu juga ada pembayaran bahan material bangunan kantor yang didatangkan dari Padang Rp13.570.000. Pada tanggal yang sama dikeluarkan anggaran untuk fisik dusun-dusun, LPM, PKK, Pemuda, Kader Posyandu sebanyak Rp30 juta. Juga ada pengeluaran uang lelah Rp3 juta. Kepala desa juga pada 14 Oktober 2011 mengambil uang pada bendahara desa sebanyak Rp33.431.000 untuk dititipkan pada camat, saat itu camat Siberut Barat Aban Barnabas Sikaraja. Namun Aban tidak menerima karena bukan wewenangnya, lalu dana itu tidak dikembalikan kades ke bendahara. Saat dikonfirmasi pertanggungjawaban dana tahun 2011 yang sisanya

Simalegi Muara 4 orang dan Simalegi Tengah 4 orang. Surat pernyataan sikap masyarakat ini ditandatangani 64 perwakilan masyarakat yang terdiri dari perwakilan masyarakat dari Dusun Simalegi Betaet, Simalegi Muara, Site’uleu, Sakaladhat, Simalegi Tengah. “Ada yang BPD, LPM, ketua pemuda, tokoh masyarakat. Tandatangan masyarakat ini juga kita lampirkan dalam surat pernyataan sikap,” jelas Evi. Sedangkan tembusan surat pernyataan itu disampaikan kepada Bupati Mentawai Yudas Sabaggalet dan kepala bagian pemerintahan sekretariat daerah. “Surat tembusan ini saya antarkan langsung, dan kita berharap proses pemberhentian kepala desa sesuai dengan penegasan dalam surat pernyataan sikap masyarakat ditindaklanjuti oleh pihak terkait sesegera mungkin,” katanya. Kepala Desa Simalegi, Gunawan mengatakan surat pernyataan sikap masyarakat tersebut tidak beralasan karena tidak sesuai dengan kenyataan yang ada di lapangan. “BPD yang menandatangani surat itu seakan mencoret muka sendiri karena mereka tidak pernah masuk kantor. Mereka hanya datang ke kantor tiga bulan sekali,” katanya, Senin, 4 Februari lalu Sementara masyarakat lainnya dikatakan Gunawan hanya dibohongi oleh Evivarianto Siripapari sebagai koordinator pembuat surat pernyataan sikap yang ditandatangani. “Kalau orang yang dekat dengan kepala desa alasan yang dipakai Evi adalah tandatangan itu untuk mempercepat proses pencairan anggaran desa makanya kepala desa lama di Tuapeijat, tapi kalau orang yang kontra memang untuk melengserkan saya,” jelasnya membela diri. Sedangkan staf desa yang ikut menandatangani surat tersebut dikatakan kepala desa sangat disayangkan. “Kaur desa itu saya yang SK-kan, seharusnya mereka tidak seperti itu,” katanya. Lebih lanjut katanya, saat pengambilan tandatangan, surat pernyataan sikap tersebut tanpa kata pengantar. Hal ini diketahui saat dia mena-nyakan pada beberapa orang masyarakat yang menandatangani surat pernyataan tersebut, misalnya Kepala Dusun Sakaladhat Jorim, Tarman dari Betaet Selatan dan BPD dari Simalegi Tengah. “Mereka meminta agar kepala desa jangan mempersalahkan mereka karena mereka tidak tahu isi surat tersebut,” jelas Gunawan. (bs)


5

Puailiggoubat

MENTAWAINEWS

NO. 258, 15 - 28 Februari 2013

Setelah diperbaiki tahun 2012, kapal ini kembali rusak di tengah lautan. Padahal pemerintah menggelontorkan uang perawatan Rp400 juta setiap tahun

Lagi, KM. Pulau Simasin Mati di Tengah Laut FOTO:BAMBANG/PUAILIGGOUBAT

Bambang Sagurung

apal Motor (KM) Pulau Simasin milik Pemerintah Mentawai yang melayani rute Padang-Sikabaluan lalu kembali mengalami kerusakan mesin di tengah laut, Senin 4 Februari. Kejadian itu membuat penumpang panik lantaran trauma pada kerusakan mesin yang terjadi tahun lalu. “Piston salah satu mesin kapal rusak,” kata Padil, ABK bagian mesin KM. Pulau Simasin saat beberapa penumpang kapal menanyakan kerusakan. KM. Pulau Simasin bertolak dari pelabuhan Muara Padang pada pukul 24.00 WIB menuju Sikabaluan, Kecamatan Siberut Utara. Menjelang Sikabaluan tiba-tiba mesin kapal mati. Setelah diperiksa salah satu piston mesin kapal rusak. Berdasarkan pantauan Puailiggoubat di bagian kemudi kapal, pulau sudah nampak namun jangkauan sinyal belum sampai. Pihak kapal terpaksa menyampaikan informasi pada bebera-

K

ANTRE - Antrean penumpang di KM Simasin saat ongkos kapal digratiskan pa pihak di Sikabaluan melalui radio. “Kita menerima pesan kerusakan mesin lewat radio. Bantuan speedboat tidak jadi dikerahkan karena pihak kapal mengaku kalau kapal bisa berjalan kendati kecepatannya sangat lambat,” kata Andom Sabebegen, salah seorang Tim Penanggulangan Bencana Keca-

matan Siberut Utara kepada Puailiggoubat, Selasa 5 Februari lalu. Setelah diperbaiki beberapa menit, kapal akhirnya dapat berjalan namun dengan kecepatan yang sangat rendah. Kapal sampai di pelabuhan pada pukul 12.30 WIB yang seharusnya sampai pukul 08.00-10.00 WIB. ”Saya semakin

trauma naik Simasin. Namun apa boleh buat karena ini satusatunya kapal yang melayani Padang-Sikabaluan,” kata Elias, warga Sikabaluan yang juga menumpang kapal ini saat rusak pertama kali di laut 17 Juli 2012. Kapal terpaksa terapung selama 8 jam menunggu bantuan. Di pelabuhan Pokai, KM. Pulau Simasin terpaksa lego jangkar sejak Selasa hingga Kamis, 7 Februari lalu. Pada 8 Februari, KM. Pulau Simasin

ditarik menggunakan kapal antar pulau, KM. Nade dan tiba di pelabuhan Maileppet, Kecamatan Siberut Selatan pada pukul 15.30 WIB. Keterlambatan ini menyebabkan KM. Pulau Simasin tidak berani melanjutkan perjalanan dari Maileppet menuju pelabuhan Tuapeijat Kecamatan Sipora

Utara. Perjalanan kembali dilanjutkan pada esok pagi, Sabtu sekitar pukul 04.00 WIB dan tiba di pelabuhan Tuapeijat pada pukul 09.00 WIB. Penumpang dari Sikabaluan, Sirilogui, Cimpungan dan Saibi yang menuju Tuapeijat terpaksa tidur di atas kapal dan ada juga yang tidur di rumah dan penginapan sekitar pelabuhan. Saat pertama kali mengalai kerusakan di tengah laut, penumpang KM Pulau Simasin dievakuasi KM Sikerei dan KM Aloy. Saat itu Ketua DPRD Mentawai Henri Dori Satoko mengatakan, kejadian yang menimpa KM Pulau Simasin tersebut membuktikan pengelolaan kapal milik Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai belum maksimal. Ia tak menyangka kejadian itu bisa terjadi karena tiap tahun APBD selalu menganggarkan dana perawatan satu unit kapal Rp400 juta. Dana itu belum termasuk untuk operasional dan penggantian suku cadang yang jika ditotal mencapai Rp2 miliar per tahun untuk satu kapal pemerintah. Kini kapal itu kembali rusak dan lego jangkar di Tuapeijat. (bs/r)

Upah Tukang Tak Dibayar, Kantor Desa Terancam Disegel SIKABALUAN - Upah tukang pembangunan kantor Desa Simalegi, Kecamatan Siberut Barat, Kabupaten Kepulauan Mentawai yang jumlahnya Rp4,4 juta belum dibayar Kepala Desa Gunawan. Hal ini dikatakan Meon Tabeleksirik, tukang yang mengerjakan pembangunan kantor desa bagian pemasangan dinding, jendela dan pintu. “Yang saya terima baru Rp50 ribu. Itu pun karena saya paksa saja kepala desa karena saya perlu untuk belanja keluarga di acara 17 Agustus. Saya pernah meminta kepala desa untuk memberikan belanja anak saya di asrama Sikabaluan. Katanya sama saya sudah dia berikan Rp300 ribu. Setelah anak saya pulang kampung saya tanya ternyata tidak satu sen pun diterimanya dari kepala desa,” kata Meon. Tak hanya itu, Gunawan pernah menjanjikan satu unit sepeda motor bekas kepada Meon sebagai ganti upahnya. “Kepala desa menjanjikan akan memberikan sepeda motor yang menganggur di rumahnya di Tuapeijat. Namun hingga sekarang belum juga ada kabarnya,” katanya. Karena merasa ditipu, Meon mengancam akan menduduki kantor desa dengan meminta kunci kantor kepada kepala urusan desa. “Kalau tidak diberikan, pintunya saya dobrak saja.

Saya akan tinggal di sana sampai uang saya dibayar,” tegasnya. Besar upah kerja Meon Rp4,4 juta, dan kejelasan pembayaran upahnya masih ditunggu-tunggu, sementara janjijanji yang pernah disampaikan Gunawan juga tak kunjung terealisasi. Gunawan, Kepala Desa Simalegi yang dikonfirmasi Puailiggoubat mengatakan kalau upah kerja Meon hanya Rp2

juta. Gunawan mengisahkan awal mula Meon bekerja membuat kantor desa. “Saat ini dia datang meminta pekerjaan, saya bilang ada kerja di kantor desa yaitu memasang loteng, mamasang kaca jendela,” jelasnya kepada Puailiggoubat melalui telepon, Senin 4 Februari lalu. Menurut Gunawan, kesepakatan upah pada waktu itu setelah dihitung, hanya Rp2 juta. Namun karena Meon

mengaku butuh sepeda motor ketimbang uang. “Upah kerja hanya Rp2 juta dan itu pun ada bon di kedai yang hampir Rp1 juta. Untuk menutupi kekurangan kita minta Meon mengerjakan kerja tukang di rumah kita,” katanya. Pengakuan Gunawan, sepeda motor yang dijanjikannya sudah ada yaitu trail mini bekas seharga Rp6 juta. “Kekurangan dari uang Meon ini yang kita cari

agar mencukupi biaya beli sepeda motornya,” katanya. Lebih lanjut dikatakan Gunawan, dalam pembangunan kantor desa tidak ada upah tukang dalam anggaran desa. “Tidak mungkinlah saya pakai uang pribadi, makanya kadang saya pakai dana lembaga-lembaga di desa yang tidak digunakan,” katanya. (bs)

Samaloisa kepada de-sa-desa yang ada di Mentawai. “Sesuai dengan surat edaran karena penyeragaman pengangkatan BPD baru maka kita juga sebagai desa yang ada di Mentawai melaksanakan instruksi tersebut kendati anggota BPD masih ada yang dua tahun, tiga tahun dan empat tahun,” kata Gunawan, kepada Puailiggoubat, Senin, 4 Februari lalu. Ia berharap, dengan terbentuknya BPD baru ini dapat memberikan hal terbaik bagi pembangunan Desa Simalegi ke depan. “Kita inginnya BPD itu sebagai mitra kerja kepala desa dalam melaksanakan tugas. Kita tidak mau seperti tahun-tahun

sebelumnya,” katanya. BPD Desa Simalegi yang terbentuk dengan Ketua Yosuar Taelagat, Wakil Elias Sikaraja, Sekretaris Murdani Taporuk. Sedangkan anggotanya Adventus, Tuirik, Marjon, Alfeus, Ragam, Aminta, Walter. Sementara terbentuknya BPD baru Desa Simalegi dipertanyakan warga karena pemilihannya tidak dilaksanakan di Betaet sebagai pusat desa, namun di Dusun Site’uleu tempat berdomisilinya Gunawan. “BPD yang baru sebenarnya tidak sah karena tidak dilaksanakan di Betaet. Kita tidak tahu maksud kepala desa ini apa,” tanya Evivarionto salah seorang warga Simalegi. (bs)

Kades Simalegi Bentuk LPM dan LAD PADANG-Kepala Desa Simalegi Kecamatan Siberut Barat, Gunawan membentuk Lembaga Perwakilan Masyarakat (LPM) pada Rabu, 23 Januari lalu. “Ini kita lakukan agar tugas kepala desa dalam memimpin masyarakat dapat terbantu. Karena kita sebagai kepala desa tidak mungkin kerja sendiri tanpa bantuan lembaga atau orang lain,” katanya pada Puailiggoubat, Senin, 4 Februari lalu. Dikatakan Gunawan, orangorang yang dipilih dalam lembaga LPM ini orang-orang bekas kepala dusun, tokoh masyarakat, mantan Badan Perwakilan Desa (BPD). “Kita rangkul semuanya agar dapat membantu kita dalam melayani masyarakat,” tambahnya.

Dalam kelembagaan LPM tersebut ditunjuk Ma’Ani sebagai ketua, Cosmas Benar sebagai wakil, Korsani sebagai bendahara, dan Elidaus sebagai sekretaris. Sedangkan anggota diantaranya Petrus Pili, Mahyudin, Aleksander, Jonas, Yustinus, Ranses. Selain membentuk LPM, kepala desa juga membentuk LAD (Lembaga Adat Desa). Kostan sebagai ketua, Rojuk sebagai wakil, Mula sebagai bendahara, dan Aliamran sebagai sekretaris. Para anggota di antaranya Ardi doang, Jusar, Kardi, Pardisen, Saul, Ismael. Selain itu Gunawan juga melantik pengurus Badan Permusyawaratan Desa (BPD) baru sesuai instruksi Wakil Bupati Mentawai, Rijel


MENTAWAINEWS Megathrust Mentawai merupakan suatu lokasi di wilayah Sumatera yang diprediksi akan menjadi sumber gempa besar 8,9 Skala Richter, sejumlah negara tetangga ikut dalam latihan penanganan bencana baik evakuasi maupun pernyaluran bantuan.

Puailiggoubat

6

SIAGA GEMPA MENTAWAI:

18 Negara Ikut Pelatihan Penanganan Bencana FOTO:RUS/PUAILIGGOUBAT

Rus Akbar

adan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) beserta perwakilan dari 18 negara dan enam organisasi internasional mengadakan pelatihan persiapan menghadapi bencana megathrust Mentawai di Kota Padang. Sumatera Barat, 7-8 Februari lalu. Megathrust Mentawai merupakan satu lokasi di wilayah Sumatera yang diprediksi akan menjadi sumber gempa besar 8,9 Skala Rithcer. Posisinya berada di batas lempeng (zona subduksi) di Mentawai, yakni Siberut-Sipora-Pagai. Kegiatan yang digagas Concept Development Cenference dan Initial Planing for International Table Top Exercise 2013 itu diselenggarakan di Hotel Mercure, Kota Padang, dan dihadiri perwakilan dari 18 negara, di antaranya Australia, China, India, Jepang, Myanmar, Singapura, Amerika Serikat, dan Malaysia, Kamis, 7 Februari lalu. Kepala BNPB Syamsul Maarif, mengatakan, acara tersebut membahas ancaman megathrust Mentawai yang tidak bisa diprediksi kapan akan terjadi. Namun, megathrust atau potensi gempa besar di laut Mentawai masih tersimpan dan sangat berbahaya. Menurutnya, kalau terjadi gempa ini akan berdampak pada daerah Aceh hingga selatan perairan di Indonesia, seperti Sulawesi Tengah dan Papua dengan dampak gempa yang ditaksir berkekuatan 8,9 Skala Richter itu. Sementara untuk di Sumbar sendiri yang paling dasyat terkena Kota Padang, Kabupaten Pesisir Selatan, Kabupaten Padangpariaman, Kabupaten Pasaman Barat, dan Kabupaten Kepulauan Mentawai. Diperkirakan, tsunami akan menghantam Mentawai 7-10 menit setelah gempa bumi terjadi. Untuk di Kota Padang, gelombang tsunami akan tiba sekitar 23-25 menit setelah gempa bumi terjadi dan diperkirakan ketinggian gelombang yang menerpa Padang 10 meter dengan jarak 2-5 kilometer dari bibir pantai. “Skenario terburuk 39.231 jiwa sampai 52.637 jiwa yang meninggal dan 103.255 luka-luka. Itu skenario terburuk kalau dari sekarang tidak ada persiapan. Sementara untuk infrastruktur yang

NO. 258, 15 - 28 Februari 2013

B

MUSEUM GEMPA - Pengunjung melihat foto bencana gempa dan tsunami pada 30 September 2012 di Museum Gempa Kota Padang terkena dampak, pelabuhan Teluk Bayur, Bandara Internasional Minangkabau dan jaringan telekomunikasi akan rusak,” ucapnya. Untuk menghadapi bencana ini, BNPB telah menyiapkan dana sebanyak Rp1,3 triliun dan khusus untuk Kota Padang akan dicairkan Rp400 miliar untuk membangun shelter-shelter untuk evakuasi ketika datang tsunami. Menurutnya acara merupakan

persiapan awal untuk latihan mitigasi bencana bersama atau table top exercise yang akan digelar April nanti. Puncaknya akan ada bakti sosial atau humanitarian civic action Maret 2014 mendatang. Bentuknya latihan penanggulangan bersama. Sesuai instruksi Presiden, bagaimana membangun sinergi sipil dan militer dengan memberdayakan semua aset militer dalam penanganan bencana.

Personel militer dan peralatan dari 18 negara itu akan hadir di Sumbar yang dipusatkan di Mentawai untuk latihan bersama, baik untuk penyaluran bantuan, penyelamatan warga dan lainnya. “Persoalannya bagaimana masyarakat dapat terlayani mulai dari getaran gempa, peringatan dini hingga evakuasi sementara dan penanganan di lokasi evakuasi akhir,” katanya. Untuk semua itu, dalam waktu dekat

akan dibangun sekitar 10 tempat evakuasi sementara (shelter) di daerah sepanjang pesisir pantai Sumbar. “Kita berharap Maret atau April shelter itu sudah dibangun. Salah satu shelter akan dibangun di Lanud Tabing, kita sudah berkoordinasi dengan Panglima TNI. Shelter di Lanud direncanakan akan menampung sekitar tiga ribu warga, jika bencana itu benar-benar terjadi,” tambahnya. Shelter itu akan dilengkapi pos kesehatan, MCK, dan sarana lainnya. Sementara kekokohan bangunannya dijamin untuk menghadapi gempa besar. Selain itu, program pembangunan jalur evakasi, penyempurnaan sistem peringatan dini, sosialisasi evakuasi ke masyarakat, termasuk pemberdayaan bangunan yang ada untuk evakuasi terus akan dilakukan. Sementara itu Gubernur Sumbar Irwan Praytino meyakini, derasnya isu gempa besar di Sumbar tidak mengganggu kegiatan perekonomian daerah ini. “Bencana itu kehendak Yang Satu. Masyarakat kita sudah terbiasa dengan guncangan gempa yang tiap sebentar terjadi. Yang penting bagaimana kesiapan menghadapinya. Faktanya, pascagempa 2009 pertumbuhan ekonomi Sumbar naik di atas enam persen,” katanya. (rus)

Huntap di Pagai Utara Menuai Konflik Pemilik Lahan TAIKAKO - Rencana pembangunan hunian tetap (huntap) untuk korban gempa dan tsunami Mentawai di KM 8-10, Kecamatan Pagai Utara, menuai konflik serius antara pemilik tanah dan pihak yang akan melakukan relokasi. Menurut mantan Kepala Desa Taikako Marlusther Sapalakkai, lokasi huntap tersebut berada di KM 8-10 yang bukan hutan produksi tapi itu tanah ulayat masyarakat Taikako. “Sedangkan masyarakat Taikako yang terkena gempa dan tsunami sekarang belum diperhatikan pemerintah namun tanah masyarakat Taikako telah dijadikan pemukiman masyarakat yang berada diluar kawasan Desa Taikako dan kawasan kecamatan Sikakap,” katanya pada Puailiggoubat, Senin, 30 Januari lalu. Saripuddin, warga Taikako yang terkena bencana gempa 2007, mengatakan, dia memiliki kebun coklat, durian dan banyak jenis tanaman lainnya yang sudah ditanam sejak

tahun 2004, itupun sudah dikapling untuk perumahan masyarakat korban gempa tsunami di Kilometer 8. “Sementara saya juga korban gempa dan tsunami dipindahkan ke Transmigrasi Taikako, tidak dihiraukan oleh pemerintah,” katanya. Bahkan menurutnya, sumber kehidupannya yang sudah menghasilkan digusur oleh pemerintah untuk dijadikan pemukiman masyarakat. Sementara Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BNPB), Syamsul Maarif, mengatakan, pembangunan huntap di Mentawai ditargetkan selesai pada akhir 2013. Kementerian Kehutanan telah mengeluarkan Izin Pengelolaan Kayu (IPK) seluas 3.980 hektar dalam pengolahan kayu untuk pembangunan huntap bagi korban gempa dan tsunami Mentawai. Di atas lahan tersebut dilakukan land clearing dan pemanfaatan kayu serta pembangunan huntap. Pengerjaan proyek ini akan dilaksanakan

oleh Primer Koperasi Angkatan Darat (Primkopad) Korem 032 Wirabraja Sumbar. “Sudah mendapatkan izin pengelolaan kayu dari Kementerian Kehutanan. Sekarang kita menunggu tim dari Primkopad untuk melakukan tapal batas dan crosing, penghitungan jumlah kayu dipakai dalam pembangunan huntap,” katanya, Jumat, 8 Februari lalu. Saat ini lanjut Syamsul Maarif, sedang dilakukan berbagai persiapan alat-alat dalam pembangunan huntap di Mentawai bagi korban gempa dan tsunami. “Korem Sumbar melakukan tapal batas selesai dikerjakan, sehingga pembangunan huntap segera dilakukan,” ujar dia. Sementara itu Dandrem Sumbar, Kolonel Inf. Amrin menyatakan beberapa orang prajurit TNI Korem Sumbar telah berada di Mentawai dalam melakukan tapal batas penghitungan jumlah kayu yang dipakai. “Mereka telah diberangkatkan dari Kota Padang pada

31 Januari menuju Mentawai, dalam melakukan tapal batas,” kata dia. Prajurit TNI berada di Mentawai selama 25 hari untuk melakukan tapal batas dalam penghitungan jumlah kayu dipakai untuk membangun hunian tetap (huntap) bagi korban tsunami. “Korem Sumbar akan segera melakukan penebangan pohon jika proses land clearing dan tapal batas selama 25 hari selesai dikerjakan,” kata dia. BNPB telah mengucurkan dana untuk rehabilitasi dan rekonstruksi Mentawai sebesar Rp486 miliar. Rinciannya, Rp287 miliar untuk huntap lingkungan hidup dan sanitasi, Rp200 miliar lagi untuk sektor ekonomi, sosial budaya dan lainnya. Huntap untuk korban gempa dan tsunami Mentawai, Oktober 2010, akan dibangun di tiga pulau besar, yakni Pagai Utara, Pagai Selatan, dan Sipora. Jumlah hunian yang dibangun berdasarkan SK Bupati Mentawai sebanyak 2.072 unit. (hrs/rus)


7

Puailiggoubat

MENTAWAINEWS

NO. 258, 15 - 28 Februari 2013

Sidang kasus DAK 2009 ini akan memanggil sejumlah saksi Patrisius Sanene

engadilan Tindak Pidana Korupsi Padang akan menggelar sidang perdana dugaan penggelapan Dana Alokasi Khusus (DAK) 2009 sektor pendidikan dengan tersangka mantan Kepala BPBD Mentawai, Tarminta Sakerebau, 21 Februari mendatang. “Tarminta akan disidangkan pada 21 Februari mendatang, jadi di dalam persidangan akan terungkap semuanya,” kata Kepala Seksi Intelijen, Kejaksaan Negeri Tuapeijat, Edmon Rizal kepada Puailiggoubat, Rabu, 13 Februari lalu. Edmon mengatakan akan memanggil sejumlah saksi dalam persidangan tersebut namun dia menolak menyebutkan apakah akan ada saksi baru atau saksi yang sama dengan saksi sebelumnya. Dia juga enggan mengungkap apakah akan ada tersangka. “Semua akan terjawab dalam persidangan nanti,” katanya singkat di ujung telepon. Dugaan keterlibatan Tarminta pertama kali diungkapkan Suwardi, terpidana dalam kasus yang sama. Suwardi ketika itu menjabat Kepala Seksi Sarana dan Prasarana TK SD sedang Tarminta menjabat kepala dinas. Suwardi mengungkapkan keterlibatan Tarminta yang memerintahkan Suwardi melakukan pemungutan kepada 41 kepala SD dalam pengadaan mebeler tahun 2009. Berdasarkan audit Badan Pemeriksaan Keuangan Sumbar pada

Menunggu “Nyanyian” Tarminta saat Sidang

P

FOTO:PATRIS/PUAILIGGOUBAT

TERSANGKA KORUPSI - Mantan Kepala BPBD Mentawai Tarminta Sakarebau saat melantik pengurus Formma periode 2012-2014. Tarminta ditetapkan sebagai tersangka Dana Alokasi Khusus (DAK) dan akan disidangkan di PN Tipikor Padang 21 Februari 2013. Januari-Februari, Negara dirugikan Rp567 juta. Saat itu Suwardi meminta kepala sekolah untuk menyetorkan uang kepadanya masing-masing Rp2,6 juta. Dana itu lalu diberikan Suwardi ke 10 rekanannya untuk membuat mebeler

Warga Taikako Protes Kinerja Panitia BPD TAIKAKO - Sudah dua kali Panitia Penjaringan pemilihan BPD Taikako menggelar kegiatannya hingga awal Februari ini. Sebab prosedur penjaringan tidak memenuhi persyaratan sesuai dengan Perda No 4 Tahun 2010 yakni syarat umur dan ijazah. Penetapan ketua BPD Taikako Abisai Sapalakkai pada periode 2013/2019 mendapat protes dari beberapa kalangan masyarakat yang disampaikan melalui surat pernyataan sikap 6 Februari lalu yang dialamatkan kepada Sukirman, Kabag Pemerintah Desa Mentawai, dan ditembuskan kepada bupati kepulauan Mentawai, ketua DPRD, camat Sikakap dan BPD Taikako. Mereka menyampaikan penjaringan anggota BPD tidak sesuai Perda No 4 tahun 2010. Mereka melaporkan beberapa kecurangan panitia seperti usia Abisai Sapalakkai sebagai ketua sudah mencapai 70 tahun. Sementara dalam Perda berusia sekurang-kurangnya 25 tahun dan maksimal 60 tahun. Sementara, Lastumiu dan Murniati anggota BPD lainnya tidak memiliki ijazah SD atau sederajat, namun itu diterima panitia. Akan tetapi, beberapa bakal calon yang memenuhi persyaratan seperti Necer Renaldi Pelmer, Melsa dan Mincen ditolak oleh Panitia BPD. Di surat pernyataan itu, mereka memohon kepada Kabag Pemdes Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sukirman supaya nama-nama yang tidak memenuhi persyaratan tersebut tidak ditetapkan sebagai anggota BPD Taikako apalagi mengeluarkan SK mereka. Apabila ditetapkan juga maka masyarakat akan menuntut secara hukum. Dengan tegas mereka juga menyatakan bahwa Panitia pemilihan anggota BPD Taikako telah melakukan pelangaran terhadap Perda No 4 Tahun 2010 dan harus ditindak secara hukum. Dalam surat pernyataan itu ditandatangani warga dari tiga dusun di desa Taikako, yakni Dusun Pasibbuat, Kautek, dan Silaoinan Muara Taikako. (hrs/r)

sekitar Rp2 miliar. Hal itu menyebabkan adanya selisih uang yang diterima Suwardi dengan uang yang diberti kepada 10 rekanannya Rp567 juta. Tarminta ditetapkan menjadi tersangka September 2012 dan ditahan Kejaksaan Negeri Tuapeijat, 30 Januari lalu di LP Muaro Padang sebagai tahanan titipan. “Tarminta ini dikenakan ancaman

20 tahun penjara pasal 2 subisider, pasal 3 UU nomor 31 tahun 1999 jo UU nomor 20 tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi,” kata Kepala Kejaksaan Negeri Tuapeijat, Sagar Lumban Gaol. Selain itu jaksa juga sudah memeriksa 70 saksi dalam kasus ini, salah satu saksi yang diperiksa adalah Naslindo Sirait. Ia menjadi saksi karena saat itu

menjadi Tim Teknis Penentu Sekolah yang menerima Dana Alokasi Khusus. Dalam perjalanan karir Tarminta, pada tahun 2001 pernah menjabat sebagai Camat Siberut Utara, setelah itu ia ditarik menjadi menjadi Kepala Bagian Kepegawaian di Tuapeijat. Saat menjabat itu Tarminta dipercayai merangkap jabatannya. Jabatan yang dirangkap itu sebagai Kepala Kantor Pendapatan Darah (Kapenda) dan Asisten 3 saat masa pemerintahan Edison Saleleubaja. Pada tahun 2009, Tarminta menjadi Plt. Kepala Dinas Pendidikan menggantikan posisi Alm. Laurensius Polin Saleleubaja. Kemudian pada 2010 Tarminta menjadi Kepala Bappeda (Badan Perencana Pembangunan Daerah), jabatan saat dimasukkan ke bui Kepala BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Mentawai yang dijabat sejak tahun 2011. Setelah Tarminta dititipkan di sel LP Muaro Padang, Bupati Mentawai Yudas Sabaggalet langsung melantik Elisa Siriparang menjadi Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Sementara Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Maarif mengatakan penahanan kepala BPBD Mentawai itu tidak ada kaitannya dengan kasus kebencanaan. “Dia ditahan karena kasus dugaan korupsi di Dinas Pendidikan tapi bukan saat menjabat sebaga kepala BPBD,” katanya. (trs/rus)

344 Warga Desa Sioban Belum Menerima Bantuan Gempa PADANG - Sejak gempa tahun 2007 korban yang mengalami kerusakan di Desa Sioban, Kecamatan Sipora Selatan ternyata belum menerima bantuan bencana padahal rumah warga mengalami kerusakan akibat bencana itu jumlah mencapai 344 kepala keluarga. Kini gempa 2010 menambah kerusakan setelah tahun 2007. “Total seluruhnya yang mengalami kerusakan rumah tersebut mencapai 432 kepala keluarga dan baru yang menerima bantuan itu sebanyak 88 KK, selebihnya belum ,” kata Aimen Saogo, Pengurus Aliansi Masyarakat Adat Peduli Mentawai (AMA-PM) Kecamatan Sipora Selatan. Kini Aimen dimandatkan untuk mengurus itu ke tingkat provinsi oleh Panitia Siaga Bencana Alam Desa Sioban. Katanya, 15 Februari 2010 pernah mengadakan rapat mengenai

pencairan dana dana bantuan gempa saat itu dihadiri oleh Kepala BPBD saat itu dijabat oleh Nurdin dan pejabat terkait. “Dari hasil pertemuan itu, bantuan untuk rumah korban bencana ini akan dicairkan setelah adanya perubahan APBD 2010,” katanya. Pada Juli 2012, ia bertemu dengan Bupati Yudas Sabaggalet menanyakan masalah tersebut, bupati saat itu memberikan respon dan membicarakan data-data itu. ”Pak bupati saat itu sepakat dengan keluhan masyarakat ini dan memberikan rekomendasi,” ungkapnya. Setelah ditunggu-tunggu tak kunjung datang akhirnya masyarakat melakukan aksi demo ke kantor DPRD Mentawai, namun hasilnya sampai tahun ini juga tidak jelas. Pada 6 Februari 2012 Aimen bertemu dengan Asisten I Provinsi Sumatera Barat, dia juga sudah

menyerahkan laporan ini kepada ”Saya sudah bertemu dengan asisten I Febri Erizon di kantor Gubernur katanya terkait persoalan ini kita akan koordinasi terlebih dahulu dengan BPBD Provinsi dan Bupati Mentawai,” katanya. Selain itu Aimen juga menyerahkan laporan itu kepada Setda Provinsi Sumbar Ali Asmar. Saya juga sudah berikan surat kami kepada Ketua DPRD Mentawai pada Desember 2012 tapi katanya. “Itu kan sudah lama,” kata Aimen menirukan ucapan ketua DPRD Hendri Dori Satoko Aimen menegaskan jika pengaduan tersebut tak digubris oleh pemerintah provinsi maka akan dilanjutkan ke Kementrian Sosial di Jakarta. ”Kalau ini tidak digubris sebelum Maret, kita akan ke Kementrian Sosial,” ujar Aimen. (rus/trs)


MENTAWAINEWS Mendrofa menuding aksi demo dari AMPP didalangi orang-orang Pemerintah Mentawai.

Gerson Merari Saleleubaja

Puailiggoubat

8

AM Mendrofa: Saya Bukan Mafia Tanah FOTO:RAPOT/PUAILIGGOUBAT

mizuduhu Mendrofa, penggugat tanah RSUD Tuapeijat, Kabupaten Kepulauan Mentawai, menolak dirinya disebut mafia tanah seperti yang diberitakan beberapa media. ”Saya mau meluruskan bahwa tanah yang ditempati RSUD itu sudah menjadi milik saya karena telah saya beli kepada Pajiem dan Tukirin, sebagai pemilik tanah, dan pembayarannya telah lunas,” ujarnya di Redaksi Puailiggoubat Padang, Minggu 3 Februari lalu. Menurutnya, semua bukti terkait perpindahan kepemilikan tanah seluas dua hektar kepadanya telah disampaikan di persidangan saat menggugat Peme[\rintah Kabupaten Kepulauan Mentawai di Pengadilan Negeri pada Agustus 2012. “Apa yang dituduhkan Aliansi Masyarakat Pembela Pembangunan (AMPP) yang melakukan unjuk rasa di Tuapeijat tidak benar, aksi itu didalangi oknum pemerintah daerah, “ katanya. Ia mengaku sudah mengetahui dalang dari unjuk rasa itu. “Dari informasi intelijen dengan saya, orang yang terlibat berinisial ST, saya akan melaporkan orang ini sebagai provokator,” ujarnya. Menurutnya, oknum itu telah membodohi dan menghasut masyarakat, ia mengklaim tanah sengketa itu telah \ menjadi hak milik karena sudah disertifikatkan. “Pemerintah tidak boleh

NO. 258, 15 - 28 Februari 2013

FOTO:RUS/PUAILIGGOUBAT

A

Amizuduhu Mendrofa

PENJELASAN HAKIM - Hakim memberikan jawaban kepada massa yang mendemo penggugat tanah RSUD Tuapeijat, 18 Januari lalu. mengambil tanah itu,” ujarnya. Saat aksi demo dilakukan pada18 Januari, Mendrofa yang ditemani lima hakim pengadilan, dua orang petugas dan satu orang juru sita tengah melakukan sidang lapangan untuk menentukan benar tidaknya gugatan tersebut. Sidang tersebut memverifikasi bukti-bukti seperti tapal batas sepadan tanah.

“Demo tidak menghalangi putusan pengadilan, dengan adanya rumah sakit, kalau menang di pengadilan harus ada ganti rugi,” katanya. Ganti rugi yang dituntut Mendrofa sebesar Rp7 miliar dengan perhitungan 1 meter tanah seharga Rp350 ribu. Menurutnya, kasus ini tidak mesti diselesaikan ke pengadilan namun

Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai yang disurati beberapa kali untuk menyelesaikan sengketa ini secara kekeluargaan tidak merespon. Dari fakta pengadilan yang dibeberkan Mendrofa, saksi yang diajukan Pemkab Mentawai sebanyak dua orang menyatakan surat penyerahan dari pemilik tanah kepada pemerintah pada

Menkokesra akan Resmikan Huntap di Mentawai SIKAKAP- Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menkokesra) Agung Laksono dijadwalkan akan mengunjungi lokasi hunian tetap (huntap) di Mentawai dan sekaligus peresmian pembangunan huntap.

“Menkokesra akan berkunjung didampingi Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) Syamsul Maarif dan sejumlah pejabat terkait, Sabtu 16 Februari,” kata Camat Sikakap, Heppy

Nurdiana, Kamis, 14 Februari lalu. Rencananya menkokesra akan mendarat dengan helikopter di Kilometer 37, Kecamatan Pagai Selatan untuk melihat langsung kondisi yang ada di sana.

FOTO:HORAS/PUAILIGGOUBAT

BERBURU LUMBALUMBA Lumba-lumba dibawa nelayan ke tepi laut usai ditombak di Pasibbuat, Desa Taikako awal Februari lalu. Lumba-lumba merupakan salah satu hewan yang dilindungi berdasarkan UU Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya diikuti PP Nomor 7 tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa.

Pada kesempatan itu, Menkokesra akan berdialog langsung dengan masyarakat setempat untuk melihat langsung kondisi masyarakat setempat. “Selain membahas kondisi hunian tetap di Mentawai, juga akan dibahas persoalan ekonomi, pertanian dan lainnya,” ujarnya. Pertemuan akan dihadiri Bupati Mentawai, Yudas Sabaggalet, Camat Pagai Utara, Pagai Selatan dan Sikakap serta DPRD Mentawai dan jajaran Pemkab Mentawai. “Kita juga meminta masyarakat dari Kilometer 10 sampai ke Magairuk untuk ikut acara tersebut sambil mendengar keterangan dari Menkokesra,” jelas Heppy. Sementara Kepala Pusdalop Penanggulangan Bencana, Sumbar, Ade Edwar, keberangkatan Menkokesra ini akan bertolak dari Bandara Internasional Minangkabau (BIM) termasuk Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, Sabtu pagi. (hrs/rus)

tahun 2002 palsu. “Nama pemilik benar yakni Pajiem dan Tukirin namun tandatangannya beda,” katanya. Sebelumnya, Kasubag Perundangundangan Bagian Hukum Sekretariat Daerah Kabupaten Kepulauan Mentawai, Seri Eli kepada Puailiggoubat mengatakan, saat sengketa ini bergulir di pengadilan, pihaknya mengutus tim yang dikoordinir asisten III pada Mei 2012 untuk mengklarifikasi ke Pajiem dan Tukirin. Hasilnya, keduanya mengaku tidak pernah melakukan jual beli tanah dengan Amizuduhu Mendrofa. Menurut kedua orang itu, mereka tidak pernah menerima uang Rp20 juta yang diklaim Mendrofa telah diberikannya pada tanggal 20 Februari 2012 sebagai pelunasan pembayaran tanah. Mereka mengaku masing-masing hanya menerima uang Rp7,5 juta dan itu bukan hasil jual beli. Yang memberi uang itu bukan mendrofa tapi Farida, salah satu notaris di Surakarta. “Kuintansi yang disodorkan kepada mereka saat itu kosong, dan mereka mengaku tidak tahu guna kuitansi tersebut,” jelasnya. Karena tidak pernah menjual tanah ke Mendrofa, mereka balik membuat pernyataan kepada notaris Sumarto di Surakarta yang menyebutkan tanah yang mereka tinggalkan ke anak mereka Sugito dan Lajimin telah dibangun RSUD. Ketika keterangan Serli Eli ini dikonfirmasi kepada AM Mendrofa lewat telepon, ia menjawab pendek. “Biarkan proses pengadilan yang menjelaskannya,” ujarnya, Senin, 4 Februari. Demikian juga pernyataan Pajiem dan Tukirin yang mengatakan tidak pernah jual beli tanah dengan Mendrofa. “Mereka boleh saja membela diri, pengadilan akan memutuskannya nanti,” jawab Mendrofa. (gsn)


9

Puailiggoubat NO. 258, 15 - 28 Februari 2013

Ada partai yang akan melakukan tes narkoba bagi bakal calon legislatif yang akan diajukan.

Patrisius Sanene

ejumlah partai politik di Mentawai mulai menyusun bakal calon legislatif yang akan diajukan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Mentawai, April mendatang. Ketua DPC Partai Gerindra Kabupaten Kepulauan Mentawai Suniarto Saogo mengatakan, proses penjaringan bakal calon di partainya tengah berlangsung. “Untuk proses penjaringan yang kita lakukan masih persyaratan umum dan untuk persyaratan khusus tentunya punya visi serius untuk pembangunan Mentawai ke depan,” katanya kepada Puailigooubat, 12 Februari. Ia mengatakan, partainya akan mengedepankan bakal caleg yang sesuai dengan visi dan misi partai yakni membangkitkan perekonomian dari potensi SDA Mentawai yang saat ini belum dikelola maksimal seperti sektor parawisata, pertanian, kelautan. Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Kepulauan Mentawai, Semseri juga menyatakan kini partainya juga tengah menggodok daftar bakal caleg. “Untuk penjaringan calon legislatif dari Partai Demokrat kita memberikan surat pernyataan untuk bersedia loyal terhadap partai dan syarat lain pendidikan minimal SLTA, selain itu tentunya bebas dari narkoba,” ujarnya pada kesempatan berbeda. Sedang Ketua DPC Partai Nasdem Kabupaten Kepulauan Mentawai,

S

Parpol Mulai Seleksi Caleg FOTO:BAMBANG/PUAILIGGOUBAT

1. Telah berumur 21 (dua puluh satu) tahun atau lebih; 2. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; 3. Bertempat tinggal di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia; 4. Cakap berbicara, membaca, dan menulis dalam bahasa Indonesia; 5. Berpendidikan paling rendah tamat sekolah menengah atas, madrasah aliyah, sekolah menengah kejuruan, madrasah aliyah kejuruan, atau pendi-dikan lain yang sederajat; 6. Setia kepada Pancasila sebagai dasar negara, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, dan ciPILKADA - Petugas mengosongkan kotak suara di TPS 4 Nang-Nang Desa Sikabaluan saat Pilkada ta-cita Proklamasi 17 Agustus 1945; 2011 7. Tidak pernah Antonius Saleleubaja, mengatakan, sinya dari hasil rapatnya,” jelasnya. dijatuhi pidana penjara berdasarkan partainya masih membahas persyaraDi dalam Undang-Undang RI putusan pengadilan yang telah memtakan untuk bakal caleg yang akan Nomor 8 Tahun 2012 Tentang Pemilihan punyai kekuatan hukum tetap karena diajukan. “Untuk persyaratan kita Umum DPR, DPD dan DPRD, terdapat melakukan tindak pidana yang diancam masih membahasnya di tingkat DPC 16 persyaratan umum menjadi bakal dengan pidana penjara 5 (lima) tahun dengan DPD secara internal dan dalam calon legislative yakni; atau lebih; waktu dekat kita akan berikan informa-

Selesaikan Sengketa PKPI, KPU dan Bawaslu Duduk Bersama JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Bawaslu duduk bersama untuk menemukan solusi yang tepat terkait sengkarut yang menerpa Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), di Gedung Bawaslu, Rabu 13 Februari. Beberapa hari sebelumnya, Bawaslu menerbitkan keputusan untuk menyertakan PKPI sebagai peserta Pemilu 2014, namun KPU memutuskan untuk tidak melaksanakan putusan Bawaslu tersebut. Dengan pertemuan itu, kedua pihak sepakat untuk tetap memelihara relasi sebagai penyelenggara pemilu dan agar komitmen untuk meningkatkan kualitas demokrasi tetap terjaga. Sementara sehari sebelumnya, tiga partai politik calon peserta Pemilu 2014 (Partai SRI, Partai Nasional Republlik dan PKBIB) yang permohonan gugatannya tidak dikabulkan oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), melanjutkan gugatannya ke Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (PTTUN) Jakarta, dengan sidang tuntutan terhadap proses verifikasi dan penetapan partai politik peserta pemilu 2014. Bertempat di Ruang Sidang Lantai 1, PTTUN, sidang pertama yakni gugatan Partai Serikat Rakyat Independen (SRI) duduk sebagai penggugat, dan dua komisioner KPU Arief Budiman dan Ida Budhiati sebagai wakil dari KPU. (kpu)

8. Sehat jasmani dan rohani; 9. Terdaftar sebagai pemilih; 10. Bersedia bekerja penuh waktu; 11. Mengundurkan diri sebagai kepala daerah, wakil kepala daerah, pegawai negeri sipil, anggota Tentara Nasional Indonesia, anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia, direksi, komisaris, dewan pengawas dan karyawan pada badan usaha milik negara dan/atau badan usaha milik daerah atau badan lain yang anggarannya bersumber dari keuangan negara, yang dinyatakan dengan surat pengunduran diri yang tidak dapat ditarik kembali; 12. Bersedia untuk tidak berpraktik sebagai akuntan publik, advokat/pengacara, notaris, pejabat pembuat akta tanah (PPAT), atau tidak melakukan pekerjaan penyedia barang dan jasa yang berhubungan dengan keuangan negara serta pekerjaan lain yang dapat menimbulkan konflik kepentingan dengan tugas, wewenang, dan hak sebagai anggota DPR, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; 13. Bersedia untuk tidak merangkap jabatan sebagai pejabat negara lainnya, direksi, komisaris, dewan pengawas dan karyawan pada badan usaha milik negara dan/atau badan usaha milik daerah serta badan lain yang anggarannya bersumber dari keuangan negara; 14. Menjadi anggota Partai Politik Peserta Pemilu; 15. Dicalonkan hanya di 1 (satu) lembaga perwakilan; 16. Dicalonkan hanya di 1 (satu) daerah pemilihan. (o)

KPU Ingin Minimalisir Sengketa Pemilu JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) sangat mengharapkan agar sengketa pemilu, baik pemilu legislatif (pileg), pemilu presiden (pilpres), maupun pemilu kepala daerah (pemilukada), jumlahnya dapat menurun dibandingkan dengan pemilu-pemilu sebelumnya. “Saat ini, KPU sudah memasuki tahapan pemilu 2014, sembari kita melaksanakan 152 pemilukada. Kalau semuanya masuk ke MK, kan akan membuat kelabakan. Walaupun demikian, kami sangat punya kepentingan agar sesedikit mungkin yang masuk ke MK. Kalau kemarin angkanya 11 persen di pileg, kami menargetkan pada Pemilu 2014 bisa menurun, sehingga kita bisa menyatakan, kerja KPU itu sudah sesuai dengan aturan perundang-undangan yang berlaku,” tutur Ketua KPU, Husni Kamil Ma-

nik, dalam jumpa pers sesaat setelah pertemuan dengan Ketua MK, Mahfud MD, dan para hakim MK, di Gedung MK, Jakarta, Rabu 13 Februari. Selain itu, kata Husni, dalam pertemuan tersebut, KPU juga mendapat masukan agar lebih mempersipkan diri dalam menghadapi sidang sengketa pemilu di MK. “KPU juga menerima masukan agar lebih siap dalam persidangan-persidangan di MK. Karena kalau administrasinya tidak tertib, itu menyulitkan hakim di MK, dan pada gilirannya bisa mengakibatkan putusannya menjadi bias dan merugikan pihak-pihak yang mencari keadilan di sini,” Husni membeberkan. Sementara itu, juru bicara MK, Akil Mochtar, mengatakan, digelarnya pertemuan antara KPU dengan MK dimaksudkan untuk membahas

kesiapan masing-masing lembaga untuk mengantisipasi hal-hal yang berkaitan dengan pemilu, baik itu pileg, pemilukada, maupun pilpres. Sehingga, akan didapatkan kesamaan persepsi dari kedua lembaga tersebut terkait proses pemilu dan hasilnya nanti. “Pertemuan ini untuk penyamaan beberapa hal terkait proses pemilu dan hasil pemilu nanti. Sebagaimana kita tahu, penyelesaian sengketa hasil pemilu akan dilakukan di MK. Karena itu, sebelum sampai ke sana, beberapa hal penting harus dibicarakan antara KPU dan MK. Tidak berkaitan dengan soal-soal yang dipersengketekan, tetapi lebih kepada kesiapan masingmasing lembaga untuk mengantisipasi hal-hal yang berkaitan dengan pemilu. Apakah itu pileg, pilkada, maupun pilpres,” urai Akil. (kpu)


Puailiggoubat Puailiggoubat, NO. 258, 15 - 28 Februari 2013

10 12

NO. 252, 15 - 30 November 2012

Kurikulum 2013 Mulai Diterapkan di Lebih 100.000 Sekolah DEPOK - Sebanyak 102.053 sekolah di seluruh Indonesia dari semua jenjang pendidikan menjadi sasaran dari penerapan kurikulum 2013. Namun untuk jenjang Sekolah Dasar (SD) hanya 30 persen sekolah dari seluruh SD di Indonesia yang dijadikan tempat pemberlakuan kurikulum 2013 tahap pertama. Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Musliar Kasim, mengatakan bahwa kriteria penetapan sekolah dilihat berdasarkan dari wilayah provinsi dan kabupaten/kota, jenis sekolah

negeri dan swasta, ketersediaan guru dan sarana prasarana, serta status akreditasi. “Jadi memang tidak ada piloting. Semua kabupaten/kota harus melaksanakan kurikulum 2013,” kata Musliar saat Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan 2013 di Pusat Pengembangkan Tenaga Pendidikan, Depok, Selasa (12/2/ 2013). Berdasarkan data yang diperoleh dari Kemdikbud, jumlah SD yang menerapkan kurikulum 2013 sebanyak 44.609 sekolah. Kemudian pada jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) sebanyak 36.434 sekolah dengan jumlah siswa kelas VII sebanyak 3.250.717. Adapun pada jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) sebanyak 11.535 sekolah dengan jumlah siswa kelas X sebanyak 1.420.933. Sedangkan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebanyak 9.875 sekolah dengan jumlah siswa kelas X sebanyak 1.131.549. “Untuk negeri atau swasta sudah ada jumlahya proporsional. Tapi boleh saja diganti, tetapi jangan sampai menimbulkan kecemburuan kepada sekolah swasta andaikata mereka tidak mendapatkan,” tandasnya. Seperti diketahui, penerapan kurikulum 2013 tahap pertama ini menyasar pada kelas I dan kelas IV jenjang SD. Kemudian untuk jenjang SMP hanya untuk kelas VII dan untuk jenjang SMA/SMK hanya kelas X saja. Selanjutnya akan diteruskan pada 2014 dan 2015. (int)

K

emampuan berbahasa asing bagi mahasiswa adalah suatu keharusan. Bukan hanya bagi mereka yang studi ilmu kebahasaan (linguistik), melainkan juga mereka yang mempelajari ilmu lainnya. Menguasai bahasa asing sangat bermanfaat antara lain untuk memahami diktat, buku, dan materi pelajaran yang tidak semuanya ditulis dalam bahasa Indonesia. Mahasiswa kini beruntung dapat mempelajari bahasa asing tidak hanya melalui kursus. Media televisi, internet hingga berinteraksi langsung dengan orang asing sudah semakin mudah dilakukan. Namun, dengan semua kemudahan itu, apakah dapat langsung meningkatkan kemampuan berbahasa asing mahasiswa? Mereka yang pernah bersekolah di sekolah internasional tentu tidak terlalu susah berbahasa asing karena bahasa Inggris adalah bahasa pengantar seharihari. Mereka juga mempelajari beberapa bahasa asing lainnya, seperti Mandarin dan Perancis. Al Mukhtarom Aqza (19), mahasiswa semester I Jurusan Terjemahan Arab Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, mengatakan, di jurusan ini mahasiswa mempelajari bahasa Arab dan Turki. Namun, sebagai mahasiswa semester awal, dia baru mempelajari berbagai bunyi huruf dalam bahasa Arab karena dalam bahasa tersebut beda bunyi beda makna. “Kegunaan utama ilmu ini untuk menerjemahkan buku-buku dan film berbahasa Arab. Di luar itu, masih

B

anyak yang mengeluh karena di usia yang tak lagi muda, kemampuan bahasa Inggris yang minim menghambat pengembangan akademis dan karier. Sementara, kebutuhan akan penguasaan bahasa asing, terutama bahasa Inggris, bahkan untuk keperluan akademik. Marketing Director English First (EF), Ignatius Untung, mengatakan bahwa bagi orang yang belum menguasai bahasa Inggris dengan baik tak pelu ragu untuk mulai belajar dari awal lagi. Hal ini berlaku untuk siapa saja termasuk bagi orang-orang yang usianya sudah

banyak manfaat bisa berbahasa ini. Agar lebih cepat menguasai bahasa tersebut, banyak mahasiswa mengambil kursus bahasa Turki atau Arab,” kata Aqza, Senin (4/2). Dia

mengakui, bahasa asing lain yang dia kuasai secara pasif adalah bahasa Inggris. Sebelum hijrah ke Jakarta, Aqza pernah kursus bahasa Inggris. “Namun, saya tidak terlalu lancar berbahasa Inggris meski tata bahasa saya lumayan,” ujarnya. Mahasiswa lainnya berpendapat, kemampuan berbahasa asing mutlak diperlukan. Kepandaian berbahasa asing memudahkan belajar dan meningkatkan kepercayaan diri. Kemampuan ini juga memperbesar peluang masuk ke dalam dunia kerja. Mereka yang bekerja di perhotelan dan pariwisata wajib bisa berbahasa asing. Bahkan, mereka yang berminat di hukum dan bisnis internasional tidak boleh alpa berbahasa asing. Begitu pula di berbagai dunia kerja lainnya, seperti penerbangan, entertainment, periklanan, media, pertanian,

lebih dari 20 tahun. “Tidak ada kata terlambat untuk belajar bahasa. Contohnya saja saya baru mulai memperdalam bahasa Inggris saat umur saya 29 tahun,” kata Untung di Jakarta beberapa waktu lalu. Ia menceritakan bahwa awalnya dirinya merasa bahwa bahasa Inggris tidak akan menjadi suatu kebutuhan utama di masa depan sehingga tiap mengikuti kursus bahasa Inggris tidak pernah bertahan lama. Namun saat masuk dunia kerja, karirnya sempat tak berkembang karena kemampuan bahasa Inggris

kedokteran, dan pendidikan. Bahkan, kemampuan bahasa asing yang mumpuni diwajibkan jika ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, baik di dalam maupun luar negeri. Selain mengambil kursus bahasa atau belajar otodidak, di sejumlah kampus juga ada sejumlah klub bahasa asing.

Di kampusnya, ada mata kuliah Bahasa Arab selama satu

semester. “Waduh, susah. Menurut saya, itu bahasa paling susah karena tata bahasanya beda. Jadi, saya hanya tahu bahasa Arab paling dasar saja,” katanya. Senada dengan Saliha, Kiki Rizky Rahmadini (21), mahasiswa semester VI Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, juga kesulitan mempelajari bahasa Arab. Kiki justru senang mempelajari bahasa Korea karena lebih mudah ketimbang bahasa Arab. “Belajar sendiri karena senang dengan film dan lagu Korea. Saya ikut demam K-Pop, he-he-he,” kata Kiki, yang juga dapat berbahasa Inggris. Dia belajar bahasa Korea melalui lagu dan internet. “Tinggal buka blog karena di internet banyak blog tentang bahasa Korea,” kata Kiki, yang ingin bekerja sebagai humas. Dosen Sastra Jepang Universitas Nasional Jakarta, Ucu Fadhilah, mengatakan, mahasiswa yang menonjol dan mampu berbahasa asing lebih dari satu umumnya aktif di kelas dan organisasi. Mereka juga tak segan berdiskusi dengan dosen di luar kelas. Selain itu, mereka biasanya rajin membaca sehingga kosakata mereka terus bertambah. “Kemampuan berbahasa asing mahasiswa di jurusan kami mayoritas sedang-sedang saja. Namun, ada beberapa yang menonjol. Mereka ini memiliki motivasi tinggi dan pantang menyerah. Jika mengikuti lomba debat dan kalah, mereka tetap semangat untuk mengikuti lomba berikutnya. Mereka tidak mudah menyerah,” kata Ucu. (int)

yang rendah. “Dari situ saya mulai terpacu untuk belajar lagi. Sama sekali tidak terlambat karena kita sendiri tidak tahu akan sampai kapan di dunia. Jadi belajar selagi bisa. Efeknya berguna untuk masa depan,” jelas Untung. Untuk itu, ia menyayangkan adanya wacana yang sempat bergulir mengenai penghapusan mata pelajaran bahasa Inggris di Sekolah Dasar (SD) Negeri dengan alasan akan merusak nasionalisme dan membuat kemampuan bahasa Indonesia anak menurun. Pasalnya, belajar

bahasa Inggris sejak dini ini efeknya baik untuk masa depan. “Bahasa tidak ada hubungannya dengan nasionalisme. Misalnya, orang India saat ini fasih berbahasa Inggris tapi rasa nasionalismenya tetap tinggi,” jelas Untung. “Kalau dibilang karena bahasa Inggris lalu anak-anak tidak menguasai bahasa Indonesia. Jangan salahkan bahasa Inggrisnya. Tapi dilihat dulu akar permasalahannya. Semestinya untuk bisa bahasa Inggris anak memang harus mempunyai bahasa Indonesia yang baik dan benar,” katanya. (Int)

Walaupun diselenggarakan fakultas bahasa atau sastra, banyak mahasiswa dari fakultas lain peminat bahasa asing bergabung di situ. Dua bahasa Ratna Saliha (21), yang tengah menyelesaikan skripsi di Jurusan Sastra Inggris Universitas Al Azhar Indonesia, Jakarta, mengaku, sejak kecil ia senang dengan bahasa Inggris. Dia selalu menonton film berbahasa tersebut. “Tidak pernah kursus, tetapi saya lancar berbahasa Inggris untuk percakapan sehari-hari. Hanya ketika presentasi makalah, kadang ada sedikit kesalahan karena saya gugup,” kata Saliha.


Puailiggoubat 11 12 11 NO. 256, 15 - 31 Januari 2013

Puailiggoubat Puailiggoubat, NO. 258, 15 - 28 Februari 2013 NO. 252, 15 - 30 November 2012

J

angan berhenti belajar bahasa asing. Mempelajari hal-hal baru, seperti yang pernah dilakukan ketika belajar bahasa Inggris, tentu tidak mudah. Butuh kerja keras dan ketekunan untuk bisa menguasainya. Namun, Anne Merritt, pengajar EFL di Korea Selatan, mencatat, ada 10 bahasa asing yang dikategorikan paling mudah untuk dipelajari dan dikuasai jika Anda sudah cukup menguasai bahasa Inggris. Bahasa apa saja? 1. Bahasa Afrika Seperti bahasa Inggris, bahasa Afrika atau Afrikaans termasuk rumpun bahasa West Germanic. Namun, strukturnya tidak akan membuat kepala Anda pusing. Keunikan dari bahasa Afrika, terutama bagi Anda yang fobia pada tata bahasa, adalah strukturnya yang logis dan tak berubah-ubah. Tidak ada perubahan kata kerja (konjugasi) seperti dalam bahasa Inggris atau kata berjenis kelamin seperti dalam bahasa Perancis. Keunikan lain dari bahasa Afrika adalah perbendaharaan katanya yang tidak jauh berbeda dengan kata-kata dalam bahasa Inggris. Penggunaan kata dalam kalimat juga dinilai sederhana. 2. Bahasa Perancis Para ahli bahasa memperkirakan bahwa bahasa Perancis dipengaruhi oleh bahasa Inggris modern, bahkan sejak dari abad ke-11. Untuk para pembelajar bahasa, bahasa Inggris lebih mirip dengan bahasa Perancis secara leksikal daripada dengan rumpun bahasa Latin. Ini berarti bahwa perbendaharaan kata dalam bahasa Perancis terdengar lebih akrab, lebih mirip dan lebih mudah untuk dipahami. Hanya, walau dinilai lebih mudah untuk mempraktikkannya dalam percakapan sehari-hari, butuh usaha lebih besar untuk mengingat kata-kata berjenis kelamin dan 17 bentuk kata kerja. 3. Bahasa Spanyol Untuk mereka yang belajar bahasa, keunikan utama dari bahasa Spanyol adalah bunyi bahasanya. Bunyi sebuah kata sama dengan bagaimana dia tertulis. Ini berarti bahwa membaca dan menulis dalam bahasa Spanyol itu sederhana.

Pelafalan bahasa ini juga lebih mudah bagi orang-orang yang menguasai bahasa Inggris karena hanya terdiri dari sepuluh bunyi vokal dan diftong dan tak ada fonem yang sulit kecuali huruf “ñ” yang biasa muncul dalam bahasa percakapan. Secara tata bahasa dalam percakapan, bahasa Spanyol hanya memiliki beberapa kata kerja tidak teratur daripada rumpun bahasa Latin. Selain itu, bahasa Spanyol termasuk bahasa yang menarik karena statusnya di dunia internasional. Bahasa Spanyol adalah bahasa resmi di tiga benua dan juga terkait perkembangan ekonomi di daratan latin dan Amerika Selatan. Ini termasuk keahlian profesional yang sangat penting. 4. Bahasa Belanda Bahasa Belanda dinilai cukup dekat dengan bahasa Inggris, baik secara struktural maupun secara sintaksis. Namun, dalam hal pelafalan dan perbendaharaan kata, sama dengan bahasa Inggris. Bahasa Belanda mengadopsi cukup banyak kata dari bahasa Perancis. Namun, pelafalan bahasa Belanda mengikuti penekanan suku kata dalam bahasa Inggris. Karena sistem tata bahasa yang tidak ribet, banyak ahli bahasa berpendapat bahasa Belanda adalah bahasa yang paling mudah dipelajari oleh mereka yang sudah menguasai bahasa Inggris. 5. Bahasa Norwegia Bahasa di bagian utara dinilai memiliki pelafalan yang konsisten. Bahasa Norwegia dan bahasa Inggris memiliki banyak susunan kalimat dan penggunaan kata yang sama. Kata kerja khususnya memiliki bentuk yang sederhana tanpa perubahan kata kerja berdasarkan jumlah atau orang. Anda hanya perlu menambahkan akhiran -e untuk kalimat masa lampau dan akhiran -s untuk kata kerja pasif. Bahasa Norwegia memiliki dialek dan intonasi untuk menekankan suku kata pertama atau kedua dalam kata yang hanya dibedakan satu huruf, misalnya dalam bahasa Inggris antara desert dan dessert. Salah satu kekurangannya hanyalah sulit menemukan kesempatan untuk menggunakannya. 6. Bahasa Portugis Secara tata bahasa, bahasa

Portugis memiliki kesamaan dengan r u m p u n bahasa Latin. Bentuk sederhana yang cukup menarik dari bahasa ini adalah kalimat tanya yang menonjolkan intonasinya. Hanya dengan menaikkan intonasi di kata terakhir, sebuah kalimat yang diucapkan dengan intonasi bahasa Portugis bisa didengar sebagai kalimat tanya. Oleh karena itu, bahasa ini memiliki satu frase yang patut disertakan di kalimat tanya, yaitu ‘não é?’. Meski bunyi vokal yang sengau dalam bahasa Portugis bisa terasa sulit utnuk diucapkan pada awalnya, iramanya sangat enak didengar. 7. Bahasa Swedia Banyak kata dalam bahasa Swedia yang memiliki asal kata yang sama dengan kata-kata dalam bahasa Inggris, misalnya konferens (conference), midnatt (midnight), dan telefon (telephone). Pola pembentukan kalimat sederhananya mirip dengan yang dilakukan di dalam bahasa Inggris, yaitu subyek-predikat-obyek, dan perubahan kata kerjanya mengikuti pola dan aturan yang sama dalam tata bahasa Inggris. Namun, kata kerjanya tak perlu diubahubah mengikuti tenses. Dalam pelafalan, bahasa Swedia terkenal mendayu-dayu. Jika seseorang sudah bisa mengucapkan empat vokal ekstra, seperti ö atau å dan istilah Skandinavia ‘sje’, pengucapan bahasa Swedia akan terdengar merdu. 8. Bahasa Italia Bahasa ini terkenal sebagai salah satu bahasa yang romantis di rumpun bahasa Latin. Italia memiliki kata-kata yang berakar dari bahasa Latin seperti sejumlah kata dalam bahasa Inggris yang memiliki akar kata yang sama, Seperti bahasa Spanyol, ejaan dalam bahasa Italia sama seperti yang

tertulis, apalagi bahasa Italia hanya mengenal 21 huruf. Uniknya, fonem dalam bahasa Italia seperti -ace atau ghi digunakan dengan teratur. Struktur kalimat bahasa Italia juga berirama dengan banyak kata berakhir dengan huruf vokal. Ini membuat bahasa percakapannya terdengar seperti musik dan mudah dipahami. 9. Bahasa Esperanto Jangan tanya dari negara mana bahasa Esperanto berasal. Bahasa ini adalah bahasa artifisial yang kini digunakan sebagai bahasa internasional tanpa batas geografis. Bisa dibilang ini adalah bahasa gaul internasional. Bahasa ini diklaim bisa dipelajari hanya dalam empat jam. Banyak ahli bahasa mengklasifikasikannya sebagai bahasa yang paling mudah dipelajari, khususnya oleh pengguna bahasa IndoEropa. Meski tidak menjadi bahasa resmi untuk negara mana pun, Esperanto telah diakui oleh Akademi Ilmu Pengetahuan Perancis dan UNESCO dan sekarang diperkirakan ada 2 juta orang di seluruh dunia yang menggunakannya. Bahasa yang dibentuk pada akhir abad ke-19 ini

dinilai sebagai bahasa yang netral untuk digunakan lintas negara dan politik. Apa yang membuat bahasa ini mudah dipelajari? Sistem pelafalannya teratur dan bunyinya sama seperti yang tertulis serta aturan tata bahasanya sederhana dan tidak ada perubahan kata kerja. Kata-kata dibangun dengan format awalan, kata dasar dan akhiran, misalnya birdokanto (birdsong), akvobirdo (waterfowl), akvomelono (watermelon). 10. Bahasa Frisian Bahasa ini adalah bahasa seharihari di Friesland, sebuah pulau di Belanda. Diperkirakan hanya digunakan oleh kurang dari setengah juta orang. Namun, bahasa ini mudah dipelajari oleh mereka yang sudah menguasai bahasa Inggris. Dalam sejarahnya, Inggris Kuno dan Frisian Kuno pernah bersatu, tetapi memisahkan diri sekitar abad 8. Oleh karena itulah, banyak kesamaan antara bahasa Frisian dan bahasa Inggris, terutama dalam hal kosakata, struktur, dan fonetik. Seorang ahli bahasa pernah mengatakan, kedua bahasa ini bagai “mentega dan keju yang enak”. (int)


Sosok

Puailiggoubat 12 NO. 258, 15 - 28 Februari 2013

PASTOR ANTONIUS WAHYUDIANTO, SX:

Orang Mentawai Ulet Bekerja, Namun … S

elama tiga tahun berpastoral di Paroki St. Maria Diangkat ke Surga, Muara Siberut, Mentawai, Pastor Antonius Wahyudianto, SX menemukan keunikan dalam kehidupan beragama masyarakat Mentawai khususnya warga Katolik di mana dalam keseharian masih bersentuhan dengan kepercayaan nenek moyang arat sabulungan. Dia melihat, kehidupan adat sangat mengakar dalam kehidupan masyarakat. Budaya tersebut menurut pastor Anton , begitu dia biasa disapa, tidak harus hilang namun harus divisualisasikan agar terus terpelihara. Dia melihat, orang Mentawai sangat musikal dan hal itu bisa didramatisasikan untuk penyampaian pengajaran yang baik. Atau budaya tato yang dituangkan dalam media kain menjadi batik. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai budayanya. Begitu hal yang diyakini Pastor Anton. Karena itu menurutnya generasi yang bangga akan budayanya sendiri akan memiliki kepercayaan diri dan mampu mengembangkan kemampuan sendiri. Dua hal yang menjadi modal untuk memajukan Mentawai. Berikut petikan wawancaranya dengan kontributor Puailiggoubat Hardigowonto. Apa sajakah keunikan/ kekhasan umat Katolik di Mentawai? Pertama, walau umat mengaku beriman Katolik namun dalam pengertian tertentu masih ‘bersentuhan’ dengan kepercayaan arat sabulungan. Terlihat dapat berdampingan dan tidak berbenturan. Agak sinkretis. Dari administrasi, mereka tercatat umat Katolik, namun dalam hidup sehari-hari masih memercayai sikerei ataupun tradisi nenek moyang. Unik, mereka masih memercayai halhal berbau roh, jiwa yang mempunyai kehidupan. Mungkin, itu karena kehidupan adat mereka begitu mengakar (masih kental arat sabulungan) dan iman kekatolikannya belum mendalam meski Gereja Katolik hampir 60 tahun hadir di Kepulauan Mentawai. Mereka hidup dalam dua dunia (kekristenan dan kebudayaan asli).

Hal demikian juga masih ‘dianut’ generasi mudanya? Saya melihat, generasi kelahiran mulai tahun 90-an ke atas tidak mengikuti ‘model’ dua dunia ini. Tradisi tato contohnya, sebagai identitas kedewasaan seorang pemuda Mentawai sekaligus ‘busana’ orang Mentawai. Dewasa ini, saya melihat masyarakat di pedalaman Siberut (pusat kebudayaan Mentawai) semisal di pedalaman Sakudei dan Rereiket tidak mempraktikkan lagi tato yang pernah mentradisi di waktu masa lampau.

Apa keunikan lainnya? Dalam situasi globalisasi, mereka tampak cepat menerima teknologi komunikasi dengan mencontohi orangorang yang pernah berkunjung ke Siberut dari Padang dan sekitarnya, atau dari para turis asing, atau dengan melihat, membeli dan menggunakannya di Mentawai. Berbagai peralatan teknologi komunikasi, mulai dari telepon genggam, gadget, flash modem, laptop, televisi berparabola sudah biasa bagi kalangan muda. Di pedalaman, memang masih terkendala karena akses komunikasi masih minim. Ternyata berdampak terhadap kebersamaan yang tertanam selama ini. Kerap terjadi, mereka lebih suka menyaksikan tayangan pertandingan sepak bola atau gelar tinju daripada menghadiri pertemuan di gereja. Padahal, kebersamaan menjadi ciri khas orang Mentawai. Dari segi berpastoral, misalnya penyelenggaraan sermon (untuk pendalaman Kitab Suci mingguan atau

katekese umat) merupakan wujud kebersamaan. Kini di beberapa stasi, sermon- sebagai kesempatan pendalaman Kitab Suci-semakin jarang dilakukan, karena daya tarik aneka ragam materi acara televisi atau banyaknya tawaran hiburan yang lain. Tambahan lagi, kebiasaan mengadakan katekese umat-sebelum acara ibadat sabda-sudah mulai ditinggalkan. Saya memandang ini sebagai keunikan, bukan kelemahan, sebab pada satu sisi mereka haus informasi, tetapi di sisi lain mereka harus memilih mana yang merupakan kebutuhan untuk iman dan berkumpul di gereja. Berkumpul untuk pendalaman iman atau pasif menonton acara televisi?! Harus mengikuti arus informasi atau mempertahankan nilai-nilai komunikasi dalam jemaat/komunitas basis?! Bagaimana teknologi komunikasi berkaitan dengan semangat kebersamaan? Hakikatnya, media komunikasi netral dan bernilai positif. Bahkan, dalam Gereja Katolik, media komunikasi mendapat tempat penting dan menjadi sarana pewartaan. Bapa Paus pun memanfaatkan kemajuan teknologi komunikasi informasi untuk menyampaikan Kabar Gembira; memanfaatkan teknologi twitter. Maka, pemanfaatan teknologi komunikasi adalah soal saringan (filter), memilah pesan yang diterima. Teknologi komunikasi bisa ‘bermasalah’ bila orang tidak mampu lagi mengontrolnya. Misalnya, adanya file konten porno dalam telepon genggam

kalangan muda (atau dewasa) dapat menimbulkan kecanduan dan mereka mengalami kesulitan konsentrasi belajar. Di lain sisi, dengan teknologi komunikasi, dapat menjadi sarana belajar serta mampu menggugah semangat kerja keras. Dengan media komunikasi, didapat pula perbandingan Mentawai dengan daerah lain; misalnya dalam urusan bercocok tanam, berkebun, berladang dengan daerah lain. Idealnya, alat komunikasi semakin memperlancar komunikasi dan kesepahaman antarmanusia.

Apa keunikan ketiga? Pada aspek ekonomi. Dari pengamatan dan pengalaman di Siberut, saya simpulkan sebenarnya Mentawai sangat kaya sumber daya alamnya, baik hasil laut maupun hasil hutan, mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Sayangnya, terlihat dari aktivitas ekonomi ini, kurang bersaingnya masyarakat Mentawai dengan etnis pendatang lain. Misalnya, etnis Mi-

nang, Batak, Nias yang sangat aktif dalam aktivitas perekonomian. Seharusnya orang Mentawai (asli) mempunyai semangat entrepreneurship (kewirausahaan), contohnya mereka bisa mengolah kakao, rotan, manau, gaharu/simoitek (sekarang tinggal kenangan!). Seandainya mereka rutin menanam rotan dan manau atau gaharu dua puluh tahun silam, mungkin kini setiap tahun bisa memanennya. Belum banyak orang Mentawai mendalami semangat kewirausahaan ini. Hal ini sangat penting, agar di masa depan, orang Mentawai dapat menjadi pemilik modal atau pelaku ekonomi. Saya melihat, orang Mentawai lebih banyak menjadi penikmat dan berperilaku konsumtif. Sementara itu, para pendatang Minang, Batak, Nias justru lebih berhasil dalam perekonomian, bahkan mampu membeli tanah orang Mentawai asli. Seharusnya, orang Mentawai kuat di bidang ekonomi. Tapi, mungkin, karena mereka ‘dimanja’ alam lain jadinya. Dalam jangka panjang, hal semacam ini tidak bisa dipertahankan. Mereka harus berusaha giat, sebab siapa yang menanam, dialah yang menuai! Orang Mentawai harus bekerja keras untuk meningkatkan taraf perekonomiannya.

Terkait etos kerja orang Mentawai? Bukan soal etos kerja. Setahu saya, orang Mentawai sebenarnya rajin dan cukup ulet dengan mengandalkan kekuatan fisik, misalnya berburu, menangkap ikan, menyagu. Hanya saja, memang harus mampu mengolah dan mengorganisasi perekonomiannya.

ke halaman 13

FOTO:HARDIGOWONTO/PUAILIGGOUBAT


Sosok

Puailiggoubat 13 NO. 258, 15 - 28 Februari 2013

FOTO:HARDIGOWONTO/PUAILIGGOUBAT

Biodata Nama Lengkap: Pastor Antonius Wahyudianto, SX

Kelahiran: Lubuk Pakam, Kab. Deli Serdang (Sumatera Utara), 11 September 1966

Tahbisan imamat Paroki St. Mateus Penginjil, Bintaro (Jakarta), 6 Juli 1996 (oleh Kardinal Julius Darmaatmaja, SJ)

Pendidikan Khusus Belajar bahasa Inggris di Komunitas Xaverian London (Agustus 1996 – Juli 1997) Belajar bahasa Italia selama tiga bulan di novisiat, Ancona, Italia (Juni – Agustus 2008) Pengaturan ekono-mi rumah tangga dan upaya menabung sebagai investasi masa depan contoh-nya. Saya melihat, semakin banyak orang Mentawai menyadari penting-nya pengelolaan uang, mampu mengolah tanah dan menabung. Apa upaya pastoral agar nilainilai kekatolikan mengakar? Itu bermula dari katekese, pengajaran agama. Tentunya tidak hanya mengetahui ajaran agama, atau dihafal (karena ada katekismus). Yang penting adalah penghayatan dan pengamalan agama, dari pemahaman bergerak pada praktik kehidupan sehari-hari dengan mencontoh kehidupan Yesus Kristus. Dari iman tumbuhlah perbuatan. Syaratnya, mau melakukan. Idealnya, katekese berlangsung di tiap unit wilayah (dinamakan stasi) oleh guru agama Katolik atau katekis. Di gereja stasi berlangsung praktik katekese 5 – 10 menit sebelum ibadat Sabda. Diharapkan, mereka menjadi 100 persen umat Katolik sekaligus 100 persen orang Mentawai (Katolik Sipulelek, Mentawai Sipulelek), sebagaimana penekanan saat perayaan Yubileum 50 Tahun Gereja Katolik Mentawai di Paroki Muara Siberut, tahun 2004 lalu. Tentu bukan sekedar harapan, tapi dapat dilaksanakan, apalagi sudah banyak orang Mentawai mapan dan dapat membantu orang lain. Banyak yang menjadi guru, berkuliah dan kembali ke Mentawai. Makanya, dalam waktu enam tahun terakhir, diberikan beasiswa untuk menyekolahkan anakanak Mentawai sebagai guru agama (katekis) di Sekolah Tinggi Pastoral (STP) St. Bonaventura Delitua, Medan, maupun di Malang. Empat orang di antaranya telah tamat, 8-9 calon katekis sedang belajar. Mereka diharapkan secara akademis profesional menjadi kerabat kerja para pastor di paroki. Inilah upaya regenerasi

pengajaran agama oleh tenaga setempat. Apa tantangan terbesar berpastoral di Mentawai? Sangat kompleks. Sebagaimana tantangan globalisasi yang begitu cepat dan harus ‘disaring’; maka iman yang diidamkan adalah iman yang hidup dan menyelamatkan. Butuh pengorbanan. Kalau orang tidak berkorban, akan tergeruslah iman dan kehidupannya, ikut arus zaman yang sarat hedonisme dan materialisme. Kekuatan perjuangan seseorang bersandarkan dan mengandalkan Yesus Kristus. Kalau sungguhsungguh mengenal Kristus, tentu tidak memercayai lagi hal-hal di luar Kristus. Yang diandalkan adalah Kristus, perjuangan dan pengorbanan bersamaNya juga untuk kebaikan dalam bidang ekonomi, dan sosial-kemasyarakatan. Pengorbanan berbuah kesuksesan. Memperjuangkan iman menghadapi beragam tantangan. Anda menaruh perhatian pada dunia seni? Benar, saya sadari, katekese perlu ditampakkan, divisualisasikan dan menyentuh kepribadian orang Mentawai. Visualisasi kebudayaan orang Mentawai berkaitan dengan inkulturasi. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai budayanya. Nilai-nilai yang ada dalam budaya tidak tergerus dengan perkembangan zaman. Ada nilai yang baik dalam budaya Mentawai, misalnya kebersamaan patut divisualkan dan dipelihara. Budaya tato Mentawai misalnya, dapat dikreasikan ke atas media kanvas, kain (menjadi batik), membuat boneka yang dapat menjadi sarana katekese (seperti di Jawa, ada seni wayang). Saya melihat, orang Mentawai sangat musikal, begitupun dengan seni gerak dalam bentuk tarian. Maka, isi Injil pun dapat ditarikan, didramatisasikan. Iman yang mendalam akan Kristus sungguh mempesona atau menyentuh bila divisualisasikan misalnya

dalam bentuk bibliodrama, karena sarat dengan semangat kreatif, imajinatif, dan inisiatif yang mengacu pada kisah Tuhan Yesus dalam Injil. Gereja Katolik memberi ruang upaya kreatif, imajinatif, inovatif dalam gerak inkulturatif. Itulah yang menghidupkan budaya setempat; misalnya dalam bentuk koor inkulturatif, tampilan turu’ laggai dalam ibadat, dan sebagainya. Harusnya tertanam kebanggaan dalam sanubari tiap orang Mentawai Katolik dengan budayanya yang khas. Anda juga penggagas Kelompok Mahasiswa Katolik Paroki Siberut (KMKPS). Benar, apalagi banyak kejadian seolah mahasiswa Katolik asal Mentawai, khususnya Paroki Siberut, anonim alias tidak beridentitas tatkala berada di luar Mentawai. Juga, sebagai sarana pemersatu dari kelompok kedaerahan yang ada yang dirangkul dalam suatu kelompok dengan lingkup lebih luas. Tenaga pastoral paroki berulang-

Kursus Spiritualitas Xaverian di Tavernerio, Como, Italia (September – November 2008)

Penugasan Pelayanan pastoral di Bangladesh: Melayani kelompok etnis Katolik Garo dan dialog karya dengan Hindu Koch/ Bormon, kelompok Muslim di Stasi Noluakuri, wilayah Paroki Katedral, Keuskupan Mymensigh (Juli 1998 – Juni 2003) Full-timer promoter panggilan dan animasi missioner di rumah pendidikan Serikat Misionaris Xaverian di kota Dhaka (Juli 2003 – Mei 2008) Pelayanan pastoral di Paroki St. Maria Diangkat ke Surga, Muara Siberut, Mentawai (17 Februari 2009 – akhir Mei 2012) Propinsial/Pimpinan Serikat Misionaris Xaverian Indonesia (3 Mei 2012 – kini)

ulang menyampaikan pentingnya kesadaran sebagai anggota Gereja Katolik universal. Saat berada di Padang misalnya, seharusnya mereka menjadi warga paroki setempat, bukannya anonim, menutup diri, tidak bersosialisasi. Apa harapan Anda pada generasi

muda Mentawai? Sesuai ajaran Gereja Katolik, tentulah diharapkan orang muda Katolik (OMK) sadar dan bangga menjadi anggota gereja, serta mencintai gerejanya. OMK mewujudnyatakan kesadaran dan kebanggaannya dengan menjadi ‘garam dan terang dunia’. Jangan sekedar slogan! (hrd) FOTO:HARDIGOWONTO/PUAILIGGOUBAT


Puailiggoubat NO. 258, 15 - 28 Februari 2013

Jalan By Pass akan dibuat dua jalur sepanjang 27 kilometer, namun proses pengerjaan terhalang masalah ganti rugi yang belum selesai.

Ganti Rugi Belum Jelas, Warga Blokir Jalan By Pass

Rus Akbar

arga yang tinggal di Jalan By Pass Ketaping, Kelurahan Pasar Ambacang, Kecamatan Kuranji, Kota Padang, Sumatra Barat, memblokade jalan, senin 11 Februari lalu. Blokade itu dilakukan warga sebagai aksi protes pembongkaran bangunan semi permanen yang dilakukan Pemerintah Kota Padang untuk pengembangan jalan menjadi jalur dua. Aksi pemblokadean itu membuat jalan macet beberapa jam karena truk dari arah Ketaping menuju pelabuhan Teluk Bayur tidak bisa lewat. Blokade yang dilakukan warga dengan menyebarkan kayu bekas bangunan yang dibongkar aparat Satuan Polisi Pamong Praja di Simpang Pasar Ambacang hingga 50 meter kea rah Simpang Pisang. Heppy Marianti (37) warga di jalan By Pass, Kelurahan Pasar Ambacang, Kecamatan Kuranji Padang, Sumatera Barat, mengatakan, petugas membongkar warungnya yang biasa menjual minuman, kue dan peralatan rumah tangga. “Kedai saya dianggap bangunan liar,” katanya. Menurut Heppy, pembongkaran ini dilakukan 6 Februari lalu. Semua tempat usahanya habis dibongkar dengan alat berat. Termasuk rumah tempat tinggalnya juga ikut dibongkar.

FOTO:RUS/PUAILIGGOUBAT

W

BLOKIR JALAN - Warga memblokir Jalan By Pass Kota Padang meminta uang ganti rugi tanah yang dipakai untuk pembangunan jalan raya “Saat membongkar, saudara perempuan saya sempat melawan, tapi apa daya perempuan melawan mereka, kini beginilah akhirnya,” katanya. Padahal, tanah tempat kedai sekaligus tempat tinggal itu menurut Heppy merupakan tanah keluarga.. “Ini tanah kami dan belum diganti pemerintah Kota Padang, kami tidak menolak pembangunan tapi tanah kami yang menjadi tumpuhan hidup kami tolong diganti,” katanya. Suherman (50), salah seorang warga

yang bangunannya ikut dibongkar mengatakan, aksi blockade dilakukan mulai pukul 09.00 WIB, sebab sampai saat ini konsolidasi pemilik bangunan dan tanah bersama pemerintah kota Padang belum menemukan titik temu. Menurutnya, aksi yang dilakukan warga karena tindakan pemerintah arogan membongkar paksa bangunan, padahal kesepakatan awal mengganti tanah mereka dengan tanah juga belum tuntas penyelesaiannya. “Dulu kesepakatan kita sebelum wali kota Padang

Kawanan Perampok Bersenpi Kuras Toko Emas PADANG - Kawanan perampok memakai senjata api laras panjang kembali beraksi di Sumatera Barat, aksi terakhir dilakukan di Pasar Ampalu, Kecamatan Koto Salak, Kabupaten Dharmasraya dua toko emas digasak empat orang perampok, 2 Februari lalu. Kapolres Dharmasraya, AKBP Chairul Aziz kepada Puailiggoubat, mengatakan, kejadian itu terjadi pukul 12.38 WIB, para perampok menggasak dua toko emas, toko emas H. Zaidir dengan korban Febian Fauzi (28) dan toko emas Asia milik Mulyadi (40). “Perampok masuk dengan memecahkan etalase emas, kemudian merampas emas, masing-masing toko ada 5 ons emas yang mereka curi, dan kerugian akibat aksi perampokan ini mencapai Rp500 juta,” ujarnya, Minggu, 3 Februari.

14

Aksi perampokan itu sempat terekam kamera CCTV Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang ada di lokasi tersebut, empat kawanan perampok ini datang pada pukul 12.38 WIB dengan mengendarai dua unit sepeda motor berboncengan satu berwarna merah dan satu hitam. “Motor Vixion warna merah ditumpangi dua orang di belakangnya memegang tas pancing yang berisi senjata laras panjang, sementara motor Vixion warna hitam juga ditumpangi dua orang. Setelah turun dari motor keempat pelaku langsung mendatangi toko emas tersebut,” katanya. Kemudian kata Chairul, mereka memecahkan kaca etalase dan mengumpulkan emas serta memasukan ke dalam tas. Saat pelaku mengumpulkan emas, salah seorang warga menabrak Vixion warna hitam dengan mobil APV warna putih. Sehingga motor tersebut

tidak bisa mereka pakai. “Pukul 12.40 WIB pelaku kabur dengan berboncengan empat orang dengan motor warna merah, warga mencoba mengejar pelaku dengan mobil APV tadi namun mereka ditembaki dari arah depan,” katanya. Saat perampokan keempat pelaku mengenakan helm tutup, sehingga pelaku tidak diketahui identitasnya. “Namun kita berhasil mengamankan 1 unit sepeda motor vixion hitam, magazin air softgun, selongsong peluru, pecahan kaca etalase, tas pancing pembalut senjata panjang yang berisi 11 butir peluru SS1 dan empat butir peluru madsen. Anggota kita sedang melakukan pengejaran pelakui, dengan ditemukan alat bukti tersebut menjadi membantu siapa pelaku tersebut, “ katanya. (rus)

saat ini berjanji akan mengganti tanah dengan tanah, kini penyelesainnya itu tidak jelas, “ katanya. Di Simpang Pasar Ambacang itu, terdapat 15 bangunan yang sudah dihancurkan alat berat. Kalau dilihat

ganti rugi menurut Suherman jumlahnya Rp500 juta. Wali Kota Padang, Fauzi Bahar, mengatakan, semua penggantian dan konsolidasi lahan sudah tuntas, masalah ini muncul karena hanya masalah iternal. “Kepemilikan tanah ini adalah kaum, jadi ada yang mendapat ada yang tidak, sehingga muncul masalah baru, begitulah seterusnya. Yang kita bongkar ini masalah yang sudah selesai,” katanya. Pembongkaran ini dilakukan sebab ada rencana rencana pembangunan jalur dua By Pass sepanjang 27 kilometer dari fly over (jembatan layang) Duku Kabupaten Padang Pariaman hingga Teluk Bayur, yang akan dimulai April mendatang. Saat ini proyek yang dibangun dengan pinjaman peme-rintah Korea Selatan senilai Rp500 miliar itu tengah proses tender. Aksi blokade berakhir sore harinya setelah adanya kesepakatan antara warga yang diwakili ninik mamak dengan pemerintah untuk menyelesaikan masalah tersebut. Namun warga mengancam, jika penyelesaian tidak segera dilakukan maka mereka akan melakukan blokade lagi. (o)

Tahun Baru China, Kelenteng Dibanjiri Pengunjung PADANG - Kelenteng See Hin Kiong di Jalan Kelenteng, Kecamatan Padang Seltan, Kota Padang, Sumatra Barat diramaikan pengunjung saat malam jelang pergantian tahun baru China atau Imlek, 9 Februari. Pengunjung yang umumnya warga lokal maupun turis asing tampak antusias melihat kemeriahan kelenteng tersebut Mereka datang berombongan ataupun keluarga. Bahkan beberapa pengungjung tidak segan-segan menyelonong masuk ke ruangan ibadah, petugas yang ada di kelenteng tersebut langsung sigap menyuruh pengungjung itu keluar. “Ini rumah ibadah, tolong saudara-saudara hargai jangan berfoto-foto disini, cukup di luar saja berfoto, kita tidak melarang datang ke sini tapi jangan sampai masuk nanti saudara kita yang lain terganggu melakukan ibadahnya,” kata petugas di Kelenteng See Hin Kiong yang tidak mau menyebutkan namanya. Elyanora Mulyukova, (21), turis dari Jerman yang mengunjungi kelenteng itu sangat terpesona melihat ornamen dari China ini. Ia mengakui baru pertama kali melihat kelenteng dan perayaan tahun baru China di Indonesia. “ Sangat menarik, di negara saya tidak ada seperti ini, memang ada orang China tapi mereka tidak pernah merayakan seperti ini,” ujarnya. Ia juga kagum dengan negara Indonesia yang menjaga toleransi antar umat beragama. “Ini tidak masalah, masyarakat disini sangat menghargai agama lain, dan mereka tidak mempermasalahkannya,” kata perempuan dari HAWK University Hildesheim yang sedang magang di Universitas Bung Hatta Padang. Puncak perayaan penyambutan tahun baru Imlek ini dimulai pukul 00.00 WIB dan keesokan harinya merayakan tahun baru. Sementara di kelenteng hingga pukul 23.00 WIB, umat yang beribadah ini sedikit kalau dibanding tahun lalu yang mencapai ribuan orang. (rus)


15

Puailiggoubat

Saat ini 19 pemerintah kota dan kabupaten di Sumbar sedang melengkapi persyaratan yang ditetapkan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Syafril Adriansyah

emerintah Provinsi Sumatera Barat mengusulkan akan merekrut 930 calon pegawai negeri sipil daerah (CPNSD) untuk formasi teknisi, tenaga medis serta guru untuk SMK unggul pada tahun ini. Sejak dua tahun terakhir Pemprov Sumbar menerapkan moratorium (penghentian sementara) penerimaan CPNSD karena ada ketentuan dari pemerintah. Namun tahun ini sudah bisa dilakukan, diperkirakan pada September-Oktober 2013. Sekretaris Daerah Pemprov Sumbar Ali Asmar mengatakan, penerimaan CPNSD tahun ini akan dilakukan dengan tiga pola yakni pelamar umum, tenaga honorer kategori I, dan honorer kategori II. Pelamar CPNSD dari kategori umum yang sudah diusulkan sebanyak 930 orang untuk formasi teknisi dan tenaga medis serta guru untuk SMK unggul Provinsi Sumbar. “Sedangkan untuk kategori honorer I bagi pegawai honorer yang sudah mengabdi di lingkungan Pemprov Sumbar sebelum 2005, sehingga dapat diangkat langsung menjadi PNS,” katanya Jumat 8 Februari lalu. Ia menambahkan, tenaga honorer

P

SEPUTARSUMBAR

NO. 258, 15 - 28 Februari 2013

Pemprov Sumbar Usulkan Rekrut 930 CPNSD masuk kotegori I hanya diproses kelengkapan administrasi dan sekarang sudah sampai ke Kementerian PAN dan RB sebanyak 63 orang. Diperkirakan dalam waktu dekat akan keluar Nomor Induk Pegawai (NIP) mereka. Untuk tenaga honorer kategori II, yakni mereka yang sudah mengabdi atau bekerja baik di BUMD atau instansi di lingkungan sebelum 2005. Namun mereka yang masuk kategori II harus melalui proses tes dan tak tertutup kemungkinan ada di antaranya yang gugur. Menyinggung penerimaan CPNSD untuk kabupaten dan kota di Sumbar, Ali mengatakan saat ini 19 pemerintah kota dan kabupaten di Sumbar sedang melengkapi persyaratan yang ditetapkan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. “Jadi, setiap daerah yang ingin melakukan rekrutmen CPNSD harus memenuhi sedikitnya 12 indikator, tetapi belum diperoleh berapa kabupaten/ kota yang sudah memenuhi,” ujarnya. Menurut dia, masih ada batas waktu yang diberikan pemerintah pusat sehingga pemerintah kabupaten dan kota perlu melengkapi persyaratan tersebut. “Kita berharap pada 2013 semua kabupaten dan kota dapat memenuhi persyaratan yang ditetapkan tersebut. Soal berapa kuota yang ditentukan pusat sampai sekarang belum dapat dipastikan,” ujarnya. (o)

Gempa 5,5 SR Guncang Padang PADANG - Gempa berkekuatan 5,5 Skala Ritcher mengguncang kota Padang, Rabu , 13 Februari 2013 pukul 18.00 WIB. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa berpusat di 3.08 LS - 101.17 BT, 82 Kilometer Barat Daya Mukomuko Bengkulu, dengan kedalaman 22 Kilometer. Peristiwa itu mengejutkan sejumlah warga kota Bingkuang. “Kami sedang duduk-duduk di teras rumah, dan kaget karena tempat duduk kami bergoyang,” ujar Eti (45) yang merasakan gempa tersebut. Warga Jalan Peristis Kemerdekaan, Keluarahan Jati Timur, Kecamatan Padang Timur itu awalnya tidak curiga terjadi gempa, namun setelah melilihat pohon-pohon juga bergoyang, akhirnya ia memutuskan untuk keluar teras. Sejak 7 Februari 2013, sudah tiga kali terjadi gempa yang berlokasi di laut bagian Barat Sumatera. Pada hari itu dua kali gempa mengguncang pantai barat Sumatera. Pertama, gempa terjadi pada pukul 05.12 WIB di Barat Daya, Kabupaten Pesisir Selatan dengan kekautan 5,6 SR kedalam 10 Kilometer. Gempa kedua terjadi pada pukul 07.41 WIB berpusat di 29 Kilometer Tenggara Sibolga, Sumatera Utara, dengan kekuatan 5,3 SR. Kepala Pusdalops PB Sumbar, Ade Edwar meminta warga untuk tetap siaga, sebab menurutnya bencana gempa tidak bias didugaduga waktu terjadinya. “Yang jelas kita harus siaga,” ungkapnya. (prl)

FOTO:APRIL/PUAILIGGOUBAT

PENCARI KERJA - Sejumlah pencari kerja mengamati lowongan pekerjaan di Kantor Pos Padang beberapa waktu lalu. Tahun ini, Pemerintah Sumatera Barat mengusulkan akan merekrut 930 calon pegawai negeri sipil daerah (PNSD) untuk formasi teknisi, tenaga medis serta guru untuk SMK unggul .

Peroleh 34.862 Dukungan, Bisa Jadi Cawako PADANG - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Padang akan membuka pendaftaran bagi calon wali kota dan calon wakil wali kota perseorangan untuk pemilihan kepala daerah Padang 2013 pada 25 30 Mei. Bakal calon hanya butuh 34.862 dukungan atau empat persen dari jumlah penduduk 871.534 jiwa untuk dapat maju menjadi calon kepala daerah periode 2013 - 2018. Koordinator Divisi Teknis KPU Padang, M. Sjahbana Sjam, mengatakan, dukungan tersebut harus dibuktikan dengan penyerahan foto copy KTP warga yang ikut mendukung. “Dukungan harus tersebar minimal 50 persen lebih dari 11 kecamatan di Padang, atau minimal enam kecamatan,” ujarnya, Selasa, 12 Februari lalu Persyaratan lainnya adalah surat pernyataan menjadi kepala daerah, ijazah, laporan kekayaan dan hasil pemeriksaan kesehatan. Menurutnya, pendaftaran bagi calon perseorangan ini sengaja didahulukan karena harus didahului dengan proses verifikasi dukungan terhadap calon independen yang mendaftarkan diri. Berdasarkan informasi yang

berkembang, diperkirakan akan ada sejumlah calon independen yang akan mendaftarkan diri untuk ikut Pilkada Padang 2013 yang dijadwalakan berlangsung pada Oktober. “Besar kemungkinan calon

perseorangan akan banyak muncul dalam Pilkada Padang. Berkaca pada Pemilukada sebelumnya, ada kecenderungan warga memilih karena ketokohan calon, bukan partai yang mengusung,” katanya. (prl)

KPU Padang Butuh Rp21,7 Miliar untuk Pilkada PADANG - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Padang membutuhkan anggaran Rp21,7 miliar untuk penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Padang 2013. Koordinator Divisi Keuangan KPUD Padang, Frista, mengatakan, jumlah itu meningkat dibanding Pilkada 2008 yang hanya Rp12 miliar. Meningkatnya kebutuhan dana tersebut, disebabkan jumlah tahapan penyelenggaran bertambah seiring dengan kemungkinan meningkatnya tempat pemungutan suara (TPS) dan anggaran sekretariat Panitia Pemilihan Setempat (PPS) yang pada Pemilu dan Pilgub sebelumnya lalu belum ada. Selain itu, ada kemungkinan meningkatnya jumlah peserta yang akan mengikuti Pilkada dan hal ini terkait dengan formulir serta pemeriksaan kesehatan para calon kepala daerah. “Total kebutuhan anggaran Pilkada 2013 juga setelah dihitung batas toleransi paling minimal yang berada pada kisaran Rp21,70 miliar,” katanya Selasa, 12 Februari lalu Kebutuhan dana itu, menurutnya, akan dipakai untuk honorarium sebesar Rp7,47 miliar, pembelian dan pengadaan barang dan jasa Rp14,23 miliar. Untuk pencoblosan pada Pilkada Padang 2013 dibutuhkan TPS yang diperkirakan sebanyak 1.518. ”Satu TPS untuk 600 orang pemilih,” katanya. (prl)


Puailiggoubat NO. 258, 15 - 28 Februari 2013

8

Suara Puailiggoubat

16

Pemerintah Juga Bertanggung Jawab Tanggapan Atas Tulisan Rinto Samaloisa; “Waspadai Kontraktor Nakal’

Mencari Wakil Rakyat yang Mumpuni

S

aat ini, 10 partai politik yang akan ikut Pemilu 2014 tengah sibuksibuknya menggodok daftar bakal calon yang akan diajukan menjadi calon legislatif ke Komisi Pemilihan Umum, April mendatang. Tak terkecuali partai politik di Mentawai. Menjadi calon legislatif seperti yang disyaratkan dalam Undang-Undang No. 8 Tahun 2012 Tentang Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD dan DPRD tidaklah sulit. Ada 16 butir syarat umum yang dimuat dalam UU. Ditambah persyaratan lainnya dari masing-masing partai politik. Nyatanya mencari wakil rakyat yang mumpuni bak mencari jarum di tumpukan jerami, banyak yang menjadikan jabatan wakil rakyat untuk mengumpulkan pundipundi uang, untuk partai atau kantong sendiri dan tidak sedikit yang abai dengan tugasnya menjalankan tiga fungsinya di parlemen yakni fungsi pengawasan, fungsi anggaran dan fungsi legislasi. Hari-hari ini berseliweran kabar di media, anggota dewan ‘anu’ ditangkap karena korupsi, anggota dewan ‘itu’ ditahan karena narkoba, atau anggota dewan ‘ini’ digelandang polisi ke tahanan karena melakukan kekerasan dalam rumah tangga. Kabar yang memerahkan kuping dan nyatanya menohok kita sebagai rakyat. Bukankah kita sendiri yang memilih mereka? Menempatkan mereka di kursi-kursi jabatan untuk kemudian mereka “selingkuhi”? Di Mentawai pun demikian. Coba ukur kinerja DPRD selama 2012, hanya mampu membuat lima peraturan daerah. Itu kalau diukur dari fungsinya sebagai lembaga legislasi. Lalu untuk pengawasan dan anggaran, selama ini jarang terdengar kalau tidak mau dikatakan tidak ada. Padahal banyak proyek pembangunan di Mentawai yang tersendat, terbengkalai atau bahkan gagal. Dimanakah fungsi pengawasan DPRD? Kalau boleh dikatakan, DPRD di Mentawai menikmati banyak fasilitas. Betapa kita dikejutkan dengan pengadaan 10 unit mobil baru untuk DPRD, padahal sebelumnya sudah ada 8 unit mobil untuk operasional wakil rakyat itu. Lalu apakah penambahan mobil dinas itu bisa mendongkrak kinerja DPRD, tentu akan diuji sepanjang tahun ini. Masyarakat Mentawai seyogyanya memasang mata dan menajamkan kuping, siapa-siapa saja caleg yang akan diajukan parpol. Bagaimana rekam jejaknya selama ini, harus ditelusuri jauh. Ditakar dan ditimbang prestasinya, Jangan sampai membeli kucing dalam karung. Memang Pemilu masih jauh, baru akan dilakukan April 2014, tapi ingat, kampanye sudah dimulai setahun sebelumnya, maka akan banyak caleg yang tebar pesona, menjanjikan angin surga. Waktu satu tahun ini sesungguhnya waktu yang panjang bagi kita menakar, mengukur dan menimbang, siapa yang akan dipilih. z

M

enyikapi tulisan dan komentar rekan profesi saya Rinto W. Samaloisa, S.H., salah satu advokat dan konsultan hukum yang sedang naik daun di ibu kota Republik Indonesia, pada rubrik Puailiggoubat No.256, periode 15-31 Januari 2013 yang berjudul: “Waspadai Kontraktor Nakal”, sangat menarik memang. Kalau boleh saya izin mengutip beberapa penggal kalimat: “Bupati Mentawai Yudas Sabaggalet mengeluhkan hasil kerja kontraktor pembangunan jalan PokaiSikabaluan yang menjadi jalan utama Kecamatan Siberut Utara karena saat kunjungannya ke Siberut Utara pada Selasa, 16 Oktober lalu terlihat pekerjaan utama jalan kecamatan masih sekitar 15-20 persen. Kontrak mereka sudah mulai pada Juni lalu, tapi mereka bekerja baru mulai 2 minggu lalu. Ini sangat mengecewakan, katanya. (Puailiggoubat No. 251, 1-14 November 2012). Perlu saya komentari hal-hal sebagai berikut: 1. Pemberantasan kongkalingkong dan tindak pidana khususnya tindak pidana korupsi seyogianya dilakukan sejak dini dengan upaya pencegahan bukan penindakan yang menurut data, ternyata penindakan tersebut tidak memberikan efek jera secara signifikan bahkan kerap terjadi untuk menjadi profesi untuk mendapatkan keuntungan dan memperkaya diri dan kelompok yang dikarenakan lemahnya sistem hukum dan penegakan hukum di Indonesia khususnya di Kepulauan Mentawai. Dalam arti kata keuntungan yang diperoleh lebih besar dari pada hukuman yang didapat saat ketahuan. Apalagi dalam Perpres No. 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang dan Jasa yang kini telah diubah menjadi Perpres No.70 Tahun 2012 Tentang Pengadaan Barang dan Jasa, pada dasarnya dalam perpres tersebut mengisyaratkan bahwa kegagalan perusahaan konstruksi dalam mengerjakan pekerjaan proyek bahkan tidak dikerjakan sama sekali pun walaupun sudah menerima uang muka 30 persen bagi anggaran di bawah Rp2,5 miliar dan atau 20 persen bagi anggaran di atas Rp2,5 miliar adalah merupakan tanggungan pihak ketiga sebagai penjamin (bank pemerintah dan swasta kecuali BPR, dan atau perusahaan asuransi yang punya surety bond). Namun bila

oleh: Maru Saerejan Direktur LBH Marsa Justisia Padang dijabarkan pemahaman tindak pidana korupsi, bukan saja (telah) kerugian negara yang menjadi unsur terpenting sehingga baru bisa dikategorikan tindak pidana korupsi. Menyadari hal itu, maka idealnya pihak pemkab sebaiknya hati-hati dan waspada memberikan ruang lingkup bagi rekanan. 2. Terkait keluhan dan kekecewaan bupati yang dipublikasikan ke publik melalui

tabloid ini, mestinya Pemkab Kepulauan Mentawai termasuk seorang kepala daerah tidak pantas merasa mengeluh apalagi sampai mengungkapkan di hadapan publik seolah cuci tangan. Ada beberapa hal yang menjadi catatan terhadap bupati dan elemen Pemkab Kepulauan Mentawai, diantaranya: bahwa sebelumnya, tepatnya setelah pemasukan dan pembukaan dokumen lelang paket jalan Pokai – Sirilanggai dan sejumlah paket lainnya yang bersamaan dengan itu, LBH Marsa Justitia telah pernah mengirimkan Surat SOMASI

kepada Pengguna Anggara (PA) dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) yang tembusannya dikirimkan kepada bupati, dengan Nomor Surat: 007/ S/LBHA-MJ/Pdg/VI/2012 tertanggal 20 Juni 2012, yang intinya memberitahukan pengaturan pemenangan proyek sebelum dilakukannya tender / pelelangan paket

yang akan dimenangkan adalah orang yang sama yang gagal mengerjakan pekerjaan tersebut pada tahun 2011 dengan membawa bendera (PT) lain dan meminta Pemkab melalui PA/PPK dan atau bupati meninjau ulang dan membatalkan pemenangan perusahaan tersebut sesuai kewenangannya berdasarkan Pasal 83, 117 dan Pasal 118 Perpres Nomor 54 Tahun 2010. 3. Bilamana Pemkab dan bupati tidak ada janji atau apa-apanya dalam pelelangan tersebut, mestinya dapat menyikapi masukan-masukan dan atau laporan-laporan masyarakat apalagi didukung dengan bukti dan fakta yang dapat dipertanggung

jawabkan oleh pelapor, dan kenyataannya apa yang disomasi tersebut benar-benar terjadi. Dan oleh karena itu, pemkab melalui PA/PPK dan bahkan bupati dapat menggunakan kewenangannya berdasarkan Pasal 83, Pasal 117 dan Pasal 118 Perpres Nomor 54 Tahun 2010 yang telah berubah menjadi Perpres Nomor 70 Tahun 2012 Tentang Pengadaan barang dan jasa. Jadi tidak perlu mengeluh apalagi diekspos dengan media seolah-oleh kecolongan tidak tahu apa-apa. Diharapkan kepada pemkab jangan terlalu cerca kontraktor setelah mereka dimenangkan dan gagal melakukan pekerjaan karena bagaimanapun yang memenangkan adalah pemkab apalagi bila ada apa-apanya, kontraktor itu berusaha mencari kehidupan yang lebih baik dan mengikuti aturan yang ditetapkan pemerintah, birokrasi di pemkab juga perlu dikoreksi yang seringkali membuat semua berantakan. Jadi menurut hemat saya, rekanan pemborong jalan Pokai – Sikabaluan sudah berusaha dengan baik, mereka kita sudah tahu seperti apa sejak tahun 2011 lalu masih dimenangkan kembali oleh Pemkab. Namun janganlah rekanan itu semata-mata dipojokkan karena sebelumnya sudah tahu melalui SOMASI LBH Marsa Justitia bahwa yang akan dimenangkan kembali adalah orang yang sama pada tahun yang lalu dengan paket yang sama hanya menukar bendera. 4. Selain itu, peran serta konsultan pengawas juga sangat mendukung tercapainya prestasi kerja kontraktor. Tidak untuk paket Pokai-Sikabaluan saja, namun secara umum penunjukkan perusahaan konsultan pengawas sering terlambat atau datangnya di akir kontrak pekerjaan kontraktor dan itupun supervisor engineeringnya atau pengawas lapangan kebanyakan fiktif atau tidak sesuai dengan data yang ada di atas kertas. Tahun anggaran sudah berlalu, 2 tahun anggaran pekerjaan tersebut 2011-2012 tidak menjadikan masyarakat Sikabaluan dan Pokai secara khusus dan pada umumnya masyarakat Siberut dapat menikmati mulusnya jalan itu yang diharapkan akan dapat meningkatkan perekonomian masyarakat. Lalu siapakah yang salah? Apakah sesungguhnya mutlak kesala-han kontraktor? z


17

Puailiggoubat

PODIUM

NO. 258, 15 - 28 Februari 2013

Sukses, Harus Dimulai Hari Ini! S

ekali waktu, dalam sebuah kelas, sebelum saya menyampaikan materi pembelajaran, saya menyuruh anak didik saya untuk menuliskan cita-cita mereka dalam selembar kertas. Tak lama berselang, kertas tersebut saya suruh untuk dikumpul, kemudian saya mulai baca satu per satu. Setelah saya membaca semuanya, maka hal yang dapat saya simpulkan adalah bahwa ternyata anak seusia SMA seperti mereka, yang semestinya sudah memiliki cita-cita, angan-angan, impian ke depan ataupun semacamnya, namun kenyataannya tidaklah demikian, masih banyak diantara mereka hingga saat itu belum memiliki cita-cita, angan-angan ataupun impian yang jelas dengan berbagai macam banyak alasan yang telah mereka tuliskan kala itu. Ada banyak generasi muda, terutama usia sekolah yang salah konsep dalam mewujudkan sukses dalam hidup mereka, seringkali mereka beranggapan, bahwa hal itu adalah urusan belakangan ketika sudah masuk pada perguruan tinggi, karena menurut mereka, masuk kuliah merupakan parameter akan kemampuan seseorang dalam hal pengetahuan yang dimilikinya

maupun kematangan financial yang diperlukan selama masa kuliah, dengan kata lain, konsep pemikiran seperti itu dapat diterjemahkan, bahwa IQ (tingkat kecerdasan) dan uang (kemampuan finansial) menjadi modal utama bagi mereka meraih sukses. Saya tidak mengatakan, bahwa tingginya IQ dan banyaknya uang yang dimiliki adalah hal yang salah, sekali lagi, tidak!. IQ dan uang adalah juga bagian penting dalam meraih sukses, tetapi yang saya maksudkan ialah, bahwa IQ dan uang bukanlah hal yang utama dalam meraih sukses, namun kapan kita mengawalinya? Kapan kita memulainya? Itulah yang sebenarnya hal yang paling pertama dan utama dalam meraih sukses, bukan “Nanti saja”, “Tunggu dulu”, “Kapan-kapan”, “Satu tahun lagi”, “Dua tahun lagi”, “Waktu masuk kuliah saja” atau barangkali “Tidak usah, waktunya/masanya telah berakhir”. Sekali lagi saya katakan : “HARUS HARI INI !”. Karena sesungguhnya hari inilah yang dapat

menentukan apa jadinya kita ke depan. Jadi, keberadaan kita hari ini merupakan hasil kesiapan, hasil perencanaan kita pada masa lampau, maka mau jadi apa kita disuatu hari nanti, sangat tergantung dari kesiapan dan kematangan akan perencanaan kita hari ini. Pada suatu kesempatan, ketika saya dipercayakan untuk menjadi pembina upacara bendera kala itu, ada beberapa hal penting sebagai amanat yang telah saya sampaikan kepada semua siswa, yang menurut saya, hal tersebut harus mereka miliki jika mereka mau sukses dalam meraih cita-cita, impian-impian, angan-angan serta obsesi-obsesi yang mereka punya, yaitu : Pertama; Mereka harus memiliki VISI. Apa itu visi? Secara sederhana visi dapat didefinisikan, suatu gambaran yang sudah jelas ke depan kita mau jadi apa. Jadi, apa yang selama ini yang menjadi cita-cita, angan-angan, impianimpian bahkan segala obsesiobsesi yang pernah ada, sudah sangat jelas tergambar dalam benak, dalam jiwa, dalam

pikiran, dalam mainsetnya kita. Visilah yang membuat seseorang memiliki keteguhan hati dalam berpendirian, tidak seperti kapal yang tak bernakhoda yang selalu diombangambingkan tanpa arah yang jelas. Visilah yang membuat seseorang memiliki jiwa yang penuh semangat dan pantang menyerah. Visilah memberikan pengertian kepada seseeorang, bahwa himpitan ekonomi, tidaklah menjadi penghalang dalam meraih cita-cita. Kedua; Mereka harus belajar untuk selalu setia pada perkara/hal-hal yang kecil/sederhana. Memang sangat disadari, bahwa setia pada hal-hal kecil memang tidaklah gampang, tidak semu-

oleh: Swandi Sakarengan Guru di Mentawai dah membalik telapak tangan, apalagi kecenderungan manusia yang maunya selalu yang instan, tentu akan berdampak buruk jika manusia itu tidak mampu mengontrol dirinya. Setia pada perkara/ hal-hal sederhana merupakan hal yang tidak kala penting untuk mereka harus miliki jika mereka mau sukses, karena akan terasa mustahil untuk dapat menanggung-jawapi perkara/hal-hal yang besar, jika mereka tidak setia pada hal-hal yang kecil/sederhana. Pertanyaannya sekarang, apakah perkara/hal-hal sederhana itu? Jawabannya sangat simpel, yakni harus dimulai dengan yang namanya DISIPLIN. Ada banyak hal tentang kedisiplinan, yaitu: disiplin waktu, sebagai anak sekolah tentunya, tidak terlambat datang ke sekolah. Disiplin berpakaian, yakni berpakaian bersih dan rapi. Disiplin berbahasa, yakni bertutur kata yang sopan. Disiplin berprilaku, yakni selalu hormat kepada guru, orang tua, teman-teman maupun lingkungan

sekitarnya serta harus disiplin belajar, yakni belajar dengan sungguh-sungguh dan lain sebagainya. Setia pada perkara sederhanalah yang dapat melahirkan jiwa yang penuh tanggung jawab. Berarti kalau orang yang tidak bertanggung jawab, menyalahgunakan wewenang, mengganggap jabatan/kedudukan sebagai kekuasan bukan sebagai amanah yang seharusnya ditanggung-jawapi dengan benar, maka hal itu telah dapat memberikan indikasi kepada kita, bahwa orang tersebut jelas adalah orang yang tidak setia pada perkara/hal-hal yang sederhana. Setia pada perkara seder-

hanalah yang membuat orang memiliki kharisma ketika menjadi seorang pemimpin. Pemimpin yang berkharisma adalah pemimpin yang bisa menempatkan diri dimana ia berada. Pemimpin yang berkharisma adalah pemimpin yang menjadi pelayan, bukan yang dilayani. Pemimpin yang berkharisma adalah pemimpin yang mengerti dan mengutamakan hati pengikutnya, bawahannya, rakyatnya, masyarakatnya. Ketiga; Mereka harus rela melepaskan diri dari zona kenyamanan. Berbicara tentang kenyamanan, barangkali akan ada banyak orang yang tidak setuju, dengan alasan karena itu adalah privasi yang orang lain tidak punya hak untuk campur tangan. Ada benarnya jika bicara tentang privasi, tapi seringkali kenyamanan tersebut membuat kita terlena, terlarut, dan terbuai didalamnya, akhirnya prioritas kita sebagai orang yang sedang menempuh pendidikan yakni cita-cita, angan-angan, impianimpian dan segala obesesi yang pernah ada, pupuslah sudah, raib tanpa berbekas. Pertanyaan singkatnya; kenyamanan yang bagaimana ya? Kenyamanan yang

saya maksudkan di sini adalah kenyamanan dalam konteks ‘keberpunyaan’, artinya, apa yang kita butuhkan, selalu saja ada, apa yang kita perlukan, selalu saja tersedia, pendek kata, segala sesuatu yang kita inginkan tidak pernah tidak ada, tidak pernah tidak tercukupi, tetapi selalu difasilitasi. Sebenarnya tidaklah menjadi persoalan, jika kita matang untuk memanajemennya, namun yang terjadi, tidaklah demikian, justru acap kali, hal itu membuat kita menjadi generasi manja yang tidak punya pendirian dan tidak punya keteguhan hati.

Ketiga pesan di atas, saya sangat berharap mereka (para siswa) dapat memahaminya, meskipun harapan itu tidak hanya sekedar pemahaman belaka, tapi lebih kepada implementasinya. Orang bijak berkata “Pengalaman adalah guru terbaik”, dan pengalaman, tidak harus kita yang mengalaminya, baru dikatakan sebagai pengalaman, tapi juga apa yang dialami oleh orang lain, juga dapat kita jadikan sebagai pengalaman yang berharga dalam hidup kita. Karena itu apa yang saya pesankan tersebut selalu beranjak dari pengalaman-pengalaman yang pernah ada. Penghujung dari amanat dalam upacara berdera tersebut, sebagai seorang pendidik yang memiliki kerinduan besar akan kesuksesan anak didiknya. Tak lupa saya memberikan pesan terakhir sebagai ungkapan kerinduan yang saya punya, yakni bahwa sekali waktu; 5 tahun, 10 tahun, mereka semua sudah harus menjadi sarjana, berarti tidak ada lagi yang tidak masuk pada perguruan tinggi (kuliah) setelah tamat SMA, hanya karena alasan tidak ada biaya, belum ada kesiapan mental, sehingga tidak berani melangkah, putus di tengah jalan, hanya karena sudah duluan hamil dan menghamili, atau bahkan sudah masuk pada perguruan tinggi, tapi di tengah jalan harus pindah kampus hanya karena alasan inilah…, itulah…. persoalan aka-demiklah…., dosen mata

kuliah, dosen pembimbing yang beginilah…., yang begitulah…, dan dengan alasan seperti itu, akhirnya pindah kampus, lebih parahnya lagi jika harus mengulang dari semester awal. Bahkan ada lagi yang lebih ekstrimnya, yakni tidak pernah tamat-tamat kuliah lalu mendapat gelar MA alias mahasiswa abadi, hingga akhirnya di drop out (DO) oleh pihak kampus. Sekali lagi, saya sangat berharap untuk mereka (anak didik saya) tidak mengalami hal yang demikian, sebagaimana yang pernah dialami oleh generasigenerasi pendahulunya, yang kesemuanya itu, menurut saya diakibatkan karena mereka jelas tidak punya visi, tidak setia pada perkara sederhana dan terlalu terlena pada zona kenyamanan yang mereka punya. z


Puailiggoubat NO. 258, 15 - 28 Februari 2013

Syarat nilai rapor yang tinggi dan prestasi akademis lainnya menjadi sandungan. Gerson Merari Saleleubaja

eputusan pemerintah untuk membebaskan biaya seleksi masuk perguruan tinggi negeri (SNMPTN) tahun ini belum membuat seluruh siswa SMA di Mentawai bersemangat ikut seleksi. Nilai rata-rata rapor yang rendah menjadi kendala. Kepala Bidang SLTP dan SLTA Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Mentawai, Motisokhi Hura menyebutkan, siswa yang menjadi peserta Ujian Nasional 739 orang. Namun hingga 11 Februari, tercatat 606 siswa yang bersedia mendaftar melalui Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) yang didaftar secara online. Jumlah itu diprediksi Moti bisa menyusut. Ia mengatakan proses pendaftaran kali ini berbeda dengan tahun lalu yang hanya diikuti siswa berperingkat 1-10, tahun ini seluruh siswa di sekolah diperbolehkan ikut. “Di Mentawai semua sekolah sudah melakukan proses pendaftaran di PDSS,” katanya ketika dihubungi Puailiggoubat lewat telpon seluler milik Kepala Dinas Pendidikan Mentawai, Syaiful Jannah, Senin 11 Februari. Dengan kondisi Mentawai yang jaringan internetnya belum memadai, Moti mengatakan sekolah cukup kerepotan untuk memasukkan data siswa secara on line. Untuk itu, pihaknya telah memberi izin kepada pengurus data apakah itu kepala sekolah atau guru yang ditugaskan mengisi data agar proses tersebut dilakukan di Padang agar tidak terjadi keterlambatan. “Sejauh ini proses berjalan lancar,” katanya. Wakil Kepala SMAN 1 Siberut Selatan, Tuty Susanti mengatakan, dari 169 siswa yang akan ikut UN di sekolah itu, hanya 33 siswa yang bersedia didaftarkan masuk SNMPTN. Sementara 136 lainnya mundur. Tuty menyebutkan, sebelumnya pada 1 Februari, pihaknya telah mendaftarkan semua siswa yang berjumlah 169 orang di Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) saat diberi tahu oleh dinas pendidikan melalui telepon namun setelah dikonfirmasi ulang disertai dengan penjelasan bagaimana syarat ikut seleksi, hanya 33 siswa yang menyatakan sanggup. “Kalau sekolah sendiri mendorong siswa ikut semua namun setelah mereka (siswa) mungkin berhitung dengan nilai semester yang didapat selama ini, mereka merasa tak bisa memenuhi syarat seperti itu,” katanya kepada Puailiggoubat melalui sambungan telepon, 11

18

Meski Gratis, Banyak Siswa Ogah Ikut SNMPTN FOTO:RAPOT/PUAILIGGOUBAT

K

ENGGAN MENDAFTAR - Siswa bermain di halaman SMAN 2 Sipora, Kecamatan Sipora Utara. Meski sudah digratiskan, banyak di antara siswa yang enggan mendaftar SNMPTN Februari lalu. Di sisi lain Tuty mengakui proses pengisian data siswa yang bersedia ikut secara on line sangat merepotkan karena jaringan internet di Mentawai belum memadai. “Jaringan internet sekolah kadang hidup kadang tidak, jika memakai modem telkomsel juga tidak mencukupi karena data yang dimasukkan cukup besar dan banyak, maka satu-satunya cara mesti dikerjakan di Padang karena fasilitasnya lebih lengkap,” katanya. Saat ini ia mengatakan dirinya bersama dengan kepala sekolah tengah di Padang untuk proses entry data sebanyak 33 siswa. Hingga Senin pagi, data yang telah masuk sudah 15 peserta, sisanya 18 orang dilanjutkan siang di hari yang sama. “Terkadang ketika ada data yang kurang kami mesti mengontak ke Mentawai karena beberapa dokumen tak lengkap, namun sejauh ini prosesnya masih lancar,” ujarnya. Senasib dengan SMAN I Siberut Selatan, pengiriman data di SMAN I Siberut Utara juga mesti dilakukan di Padang karena minimnya fasilitas internet. Kepala SMAN I Siberut Utara Paulus Sikaraja ketika ditelepon Puailiggoubat mengatakan wakil kepala sekolah telah ia tugaskan untuk memasukkan data murid secara on line. “Setelah berkas kami siapkan, baru pengirimannya dilakukan melalui internet di Padang,” katanya, Selasa 12 Februari. Paulus mengatakan, jumlah siswa

yang dimasukkan di PDSS sebanyak 38 orang, “terakhir tanggal 8 Februari,” ujarnya. Namun setelah memasuki proses pemilihan jurusan, dua orang siswa menyatakan mundur dengan alasan seorang mengaku tidak ada jurusan pada PTN yang dituju karena ia ingin masuk Sekolah Pendidikan Agama Kristen (SPAK), satunya lagi tidak memberi alasan. “Yang ikut tinggal 36 siswa,” katanya. Paulus mengaku ragu semua murid yang telah dikirimkan datanya bisa diterima di PTN karena dari informasi bocoran yang ia terima dari sumber dinas, murid yang diterima hanya yang memiliki nilai tinggi. “Kalau saya tidak salah hanya siswa dengan peringkat 1-5 di sekolah yang mereka terima meski data murid yang diminta semuanya dimasukkan,” ujarnya. Untuk biaya transportasi, kebutuhan konsumsi dan akomodasi selama pengiriman data di Padang, kata Paulus semuanya dari dana pribadi karena dana Bantuan Operasional Manajemen Mutu Daerah (BOMMDA) Kabupaten Kepulauan Mentawai yang diharapkan membiayai hal itu belum dicairkan pemerintah. Sementara itu di SMAN I Pagai Utara nasibnya sedikit beruntung karena mereka tidak mesti memasukkan data murid secara on line di Padang karena internet sekolah masih berfungsi. “Meski kadang macet, tapi masih bisa dipaksakan dan masih beroperasi

hingga saat ini,” kata Rita Warsi, Kepala SMAN I PUS. Ia menyebutkan, proses pengisian data sebanyak 185 siswa dirampungkan pada 8 Februari, dan saat ini pihaknya tengah mengisi data pemilihan jurusan yang dipilih siswa dengan batas terakhir pada 8 Maret. Sejauh ini kata Rita, belum ada siswa yang menyatakan mundur dari keikutsertaannya pada SNMPTN, pihaknya sendiri berharap semua siswa mau dan berharap bisa lulus seluruhnya. “Itu harapan kita, tergantung hasil seleksinya nanti,” ujarnya. Pola seleksi SNMPTN tahun ini memang berbeda. Panitia SNMPTN tidak lagi menggelar ujian tertulis bagi calon mahasiswa namun menjaring dan menyeleksi melalui nilai rapor dan prestasi akademis lainnya. Bagi siswa tidak mampu yang lolos seleksi SNMPTN, bisa mengikuti program bidik misi yang merupakan program bantuan biaya pendidikan melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Proporsi calon mahasiswa yang akan diterima masing-masing PTN melalui SNMPTN 60 persen. Sedang 40 persen sisanya akan mengikuti ujian seleksi melalui jalur mandiri. Menurut Moti, untuk pengusulan jumlah siswa yang ikut bidik misi berdasarkan nilai akreditasi sekolah. Jika sekolah berakreditasi A, jumlah yang boleh diajukan 50 persen, akreditasi B siswa yang diajukan 30 persen dan C

sebanyak 5 persen. “Persentase itu dihitung dari siswa yang sudah lulus SNMPTN,” ujarnya. Bantuan yang diberikan dalam program ini terdiri atas bantuan biaya hidup yang diserahkan kepada mahasiswa sekurang-kurangnya Rp600 ribu per bulan yang ditentukan berdasarkan Indeks Harga Kemahalan daerah lokasi perguruan tinggi negeri dan bantuan biaya penyelenggaraan pendidikan yang dikelola PTN paling banyak Rp2.400.000 per semester per mahasiswa. Tahun lalu, sebanyak sembilan siswa SMAN I Pagai Utara Selatan berhasil lulus seleksi bea siswa bidik misi yang tersebar di tujuh Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Kesembilan siswa yang lulus beasiswa bidik misi antara lain, Afredo Rinaldi (Jurusan Kehutanan Universitas Tanjungpura, Pontianak), Santi Mei (Kedokteran USU Medan), Ratna Susanti (Tekonologi Industri Pertanian Universitas Brawijaya, Malang), Eta Hotmaria (Penjaskes Universitas Palangkaraya), Eric Prayogo (Ekonomi Perbankan Universitas Riau). Kemudian Donopan Simanungkalit dan Savni Retalia Sababalat (Teknologi dan Manajemen Perikanan Budidaya Institut Teknologi Bandung), dan dua siswa lulus di Universitas Negeri Padang, yaitu Widiawati (Pendidikan Biologi) dan Ela Karcin Wahuru (Pendidikan Kepelatihan Olahraga) “Nah saat ini kita menunggu hasil seleksi dulu,” katanya. (g)


19

Puailiggoubat

PENDIDIKAN

NO. 258, 15 - 28 Februari 2013

Sejumlah sekolah mulai mempersiapkan siswa menghadapi Ujian Nasional tahun ini, dengan cara menambah jam belajar dan menggiatkan diskusi mandiri antar siswa.

Mendongkrak Hasil UN 2013 FOTO:RINTO/PUAILIGGOUBAT

Gerson Merari Saleleubaja

erkaca pada perolehan kelulusan Ujian Nasional (UN) khususnya tingkat SMP dan SMA di Mentawai yang merosot pada tahun lalu, tahun ini sekolah dipaksa berbenah agar tidak mengulang masa lalu yang bisa dibilang cukup suram terutama untuk sekolah-sekolah di Pulau Pagai Utara Selatan. Standar kelulusan tahun ini tidak berbeda dengan tahun lalu yaitu 5,5, hanya saja hasil UN dan nilai akhir pada tahun ini dijadikan salah satu syarat bagi para peserta didik untuk dapat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Tak heran jika beberapa kepala sekolah di Mentawai dibuat dag dig dug menghadapi UN yang akan diselenggarakan April mendatang yaitu 22-28 April untuk tingkat SMP dan SMA pada 1518 April, kemudian dilanjutkan dengan UN SD pada 6-8 Mei. Untuk mendongkrak perolehan hasil UN pada tahun ini, Kepala Bidang SLTP dan SLTA Dinas Pendidikan Mentawai, Motisokhi Hura mengatakan pihaknya telah memerintahkan setiap kepala sekolah untuk memberikan pelajaran tambahan pada sore hari kepada siswa. “Kepala sekolah harus aktif mencari kisi-kisi soal di internet dan dilatihkan kepada siswa, dengan demikian siswa tidak terkejut lagi saat UN berlangsung,” katanya ketika dihubungi Puauliggoubat

B

JELANG UN - Siswa SMAN I Siberut Tengah berangkat menuju sekolah. Sejumlah sekolah mulai mempersiapkan siswa menghadapi UN dengan menambah jam belajar dan menggiatkan diskusi antar siswa lewat telepon, Senin 11 Februari. Selain itu, Moti menyebutkan pihaknya telah mempersiapkan penyelenggaran try out kabupaten yang akan dilaksanakan pada Maret. Try out ini menurut Moti merupakan salah satu langkah mempersiapkan siswa menghadapi UN. “Kita tidak mau hasil buruk yang diperoleh tahun lalu terjadi lagi, maka kita berusaha sebaik mungkin menggenjot peningkatan nilai,” ujarnya. Walau cukup optimis bisa mendongkrak hasil UN, Moti mengaku sedikit kecewa dengan hasil perolehan nilai pada try out provinsi yang diselenggarakan bulan lalu. “Hasilnya masih

buruk,” katanya tanpa merinci angka. Moti mengatakan, untuk pelaksanaan UN, dana yang digunakan berupa dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk SMP senilai Rp30 ribu per siswa per bulan. Sementara untuk SMA, dana diambil dari Rintisan BOS dari pusat ditambah Bantuan Operasional Manajemen Mutu Daerah (BOMMDA) dengan alokasi Rp85 ribu per siswa per bulan. “Tinggal saat ini masing-masing kepala sekolah mengajukan keperluan pencairan dana ke dinas,” ujarnya. Dari data Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Mentawai yang diperoleh Puailiggoubat pada Selasa 12

PAUD & TK Mendidik Perilaku Anak Sejak Dini FOTO:FERDINAN/PUAILIGGOUBAT

TAIKAKO - Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Taman Kanak-kanak merupakan sarana melatih moral dan kemampuan anak pada usia dini, demikian disampaikan Suhendra, staf Dinas Cabang Pendidikan Sikakap saat berkunjung di PAUD dan TK Harapan Pemulihan milik Yayasan Pulihkan Indonesia (YPI) di Dusun Taikako, Sikakap beberapa waktu lalu. “Pendidikan bertujuan menjadikan anak-anak sebagai aset desa, gereja dan negara dengan cara memperbaiki moral mereka sejak dini,” katanya di hadapan guru dan pengurus yayasan. Kepada guru dan pengurusan YPI, Suherman berharap pelaksanaan pendidikan dilakukan secara serius dengan materi yang tepat. Karena menurut dia, pendidikan anak usia dini dengan anak yang sudah duduk dibangku SD atau SMP jauh berbeda karena lebih spesifik. Koordinator YPI Aster Sirait menyebutkan, untuk mendukung pelaksanaan pendidikan anak usia dini pihaknya telah membangun 15 PAUD yang tersebar

Aktivitas PAUD GKPM Nemnemleleu di Sikakap

di wilayah Sikakap dan Pagai Utara. “PAUD sebagai dasar memotifasi generasi muda makin berkualitas dan taat kepada Tuhan,” katanya.(hrs)

Februari jumlah peserta UN tingkat SD sebanyak 1.862 siswa, SMP sebanyak 1.074 siswa dan peserta SMA sebanyak 739 siswa. SMAN I Siberut Selatan, melalui wakil kepala sekolahnya Tuty Susanti menyebutkan persiapan siswa menghadapi UN telah dilakukan saat memasuki semester 2. “Pelajaran tambahan telah diberikan dalam bentuk mengulang pelajaran yang kurang dikuasai siswa dan latihan soalsoal,” ujarnya saat ditanya Puailiggoubat melalui telepon, Senin 11 Februari. Mengomentari hasil try out provinsi bulan lalu, Tuty mengaku hasil yang didapat memang tidak bagus karena nilai rata-rata yang diperoleh siswa masih di bawah standar angka kelulusan dengan nilai minimal per mata pelajaran 4,0. Meski begitu, Tuty tetap optimis siswanya yang berjumlah 169 orang bisa mendapat nilai lebih saat UN nanti, baginya try out tersebut tidak bisa sepenuhnya jadi tolak ukur karena semua pelajaran belum dipelajari siswa khususnya mata pelajaran pada kelas XII. Selain itu, tingkat kelulusan juga tidak hanya ditentukan nilai UN tetapi masih ada nilai sekolah dari mata pelajaran yang diujikan secara nasional dengan bobot 40 persen baru kemudian nilai UN dengan bobot 60 persen. Namun ia tetap berharap kepada anak didiknya untuk belajar serius, mengerjakan soal pada saat ujian dengan cermat dan tidak tergantung pada teman alias mencontek karena antara satu siswa dengan siswa lain soalnya beda. Pada UN nanti, kata Tuty, ada 20 paket soal yang berbeda antara satu siswa dengan yang lainnya.

“Meskipun satu ruangan, soalnya tidak sama” katanya. Sementara itu Kepala SMAN I Pagai Utara Selatan Rita Warsi mengaku UN tahun ini merupakan tugas berat baginya yang baru menjabat tiga bulan yang lalu. Kekhawatiran Rita bukan tanpa alasan mengingat pada UN tahun lalu banyak siswanya yang tidak lulus, dari 46 jumlah siswa yang tidak lulus di seluruh SMA di Mentawai, 37 di antaranya berasal dari SMAN I PUS. “Ini menjadi pelajaran sekaligus pekerjaan rumah tersendiri bagi saya untuk mendongkrak angka kelulusan,” katanya. Rita mengatakan, untuk mencapai angka dan nilai kelulusan maksimal, peserta UN yang berjumlah 185 orang tahun ini diberikan jadwal belajar tambahan sore. Caranya sama dengan SMA lain yakni latihan soal sesuai dengan anjuran dari dinas. Di samping itu, Rita juga menggiatkan kelompok diskusi anak secara mandiri untuk membahas pelajaran yang dinilai kurang dipahami, kemudian baru dikonsultasikan kepada guru. “Waktu kita sudah sempit namun kami tetap berusaha sekuat mungkin,” ujarnya. Meski tak secara gamblang menargetkan kelulusan siswa di sekolahnya mesti 100 persen, Rita berharap tahun ini tak ada siswa yang gagal. Kepala SMAN I Siberut Utara Paulus Sikaraja justru tidak berani memasang target muluk untuk 38 siswanya pada UN tahun ini. “Kalau bisa 60 persen ke ataslah,” ujarnya. Pihaknya saat ini hanya bisa berusaha semaksimal mungkin agar siswa bisa menjawab soal UN dengan benar. “Karena yang menentukan nanti pribadi siswa itu,” katanya. Dari data Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Mentawai pada tahun 2012, tingkat kelulusan SMP menukik tajam ke 85,84 persen. Angka kelulusan tahun itu merosot hingga 13, 24 persen dibanding tahun 2011 sebesar 99,08 persen. Dari 1.137 siswa SLTP sederajat yang ikut UN tahun itu, tercatat sebanyak 161 orang siswa tidak lulus. Ke-161 siswa yang tidak lulus tersebar di 8 sekolah, SMP N 1 Pagai Utara Selatan merupakan sekolah yang paling banyak siswanya gagal, yaitu 98 orang. Kemudian disusul SMPN 1 Pagai Selatan 28 siswa, SMP GKPM Sikakap 21 siswa, SMPN 2 Pagai Selatan 7 siswa, SMP Tribakti Sikakap 2 siswa, SMPN 1 Siberut Barat 2 siswa, SMPN 1 Pagai Utara 2 siswa, dan SMPN 2 Sipora Selatan 1 siswa. Sementara untuk tingkat kelulusan SMA pada tahun lalu, dari 695 siswa yang ikut UN, sebanyak 46 siswa tidak lulus atau sekitar 6,62 persen, yakni program studi IPA sebanyak 4 orang dan IPS sebanyak 42 siswa. (g)


PENDIDIKAN LPJ BOMMDA SMAN I Siberut Utara tak beres, akibatnya biaya operasional minim dan pihak sekolah terpaksa berutang

Puailiggoubat

20

SMAN 1 Siberut Utara Terlilit Hutang Warisan

Bambang Sagurung

ika diibaratkan penyakit pernapasan, SMAN I Siberut Utara saat ini menderita asma akut karena terlilit hutang di beberapa tempat. Hutang tersebut diwariskan mantan kepala sekolah Ramido Hutajulu kepada kepala sekolah yang baru Paulus Sikaraja. Terakhir, Paulus Sikaraja diuber kreditor yang menagih pelunasan. Menurut Paulus Sikaraja, masalah ini muncul karena dana Bantuan Operasional Manajemen Mutu Daerah (BOMMDA) Kabupaten Kepulauan Mentawai periode Juli-Desember 2012 tidak cair. Dana yang menjadi sumber keuangan sekolah yang menyokong aktifitas belajar tidak dicairkan Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Mentawai karena mantan kepala SMAN 1 Siberut Utara, Ramido Hutajulu belum memberikan laporan pertanggungjawaban penggunaan dana periode Januari-Juni 2012 sebanyak Rp180 juta. “Akibat kelalaian tersebut, semua SMA yang ada di Mentawai terkena dampaknya,” katanya saat ditemui Puailiggoubat di kediamannya, Rabu 13 Februari. Karena dana tidak ada, kata Paulus, saat ini sekolah terpaksa berhutang ke kedai untuk memenuhi kebutuhan sekolah. Selain itu, guru honor yang mengajar di sekolah juga belum digaji, “Ambil dari mana uangnya?” ujarnya. Satu-satunya harapan Paulus untuk menyelesaikan persoalan itu, dinas bersedia mempercepat pencairan dana periode Januari-Juni 2013. “Harapan kita sebelum ujian besok, dinas mau mencairkan dananya, hal itu telah saya sampaikan kepada pak Syaiful Jannah, namun beliau menjawab bagaimana lagi,” katanya.

NO. 258, 15 - 28 Februari 2013

FOTO:BAMBANG/PUAILIGGOUBAT

J

GEMBIRA Siswa bergembira saat lomba lari karung memperingati HUT Sumpah Pemuda di SMAN 1 Siberut Utara

Selain BOMMDA, Ramido Hutajulu juga tidak mampu mempertanggungjawabkan dana Rintisan Bantuan Operasional Sekolah (R-BOS) sebanyak Rp42 juta dan subsidi dana UN tahun lalu sebesar Rp2 juta yang diberikan provinsi. Menurut Paulus, jika hal itu belum diselesaikan, tahun ini mereka tidak akan dapat lagi, ia sendiri mengaku tidak berani mempertanggungjawabkan hal itu. “Terakhir saya dengar ia telah mencoba membuat LPJ namun tak selesai kemudian sudah terlambat,” tambahnya. Paulus Sikaraja mengaku, sejak menjabat kepala sekolah, ia sering diburu kreditor yang menagih pelunasan hutang mantan kepala sekolah terdahulu. “Saya katakan hutang itu bukan tanggungjawab saya,” ujarnya. Menurut Paulus, hutang Ramido

SD Saibi Terapkan Bumen Tahun ini SAIBI - Proses penyusunan Rencana Program Pembelajaran (RPP) muatan lokal Budaya Mentawai (bumen) telah dirampungkan SD di Desa Saibisamukop Kecamatan Siberut Tengah akhir Januari 2013. Kepala SDN 01 Saibisamukop, Parmenas Sakeru, mengatakan, pembahasan bahan melibatkan tiga SD yakni SDN 01 Saibi Samukop, SDN 02 Simoilalak dan SDN 03 Sirisurak. “Model pembelajaran telah ada, tenaga yang akan mengajar juga mulai dibekali,” katanya kepada Puailiggoubat, Kamis 7 Februari. Ia menyebutkan, seluruh pihak yang terlibat akan melakukan pertemuan sekali lagi untuk finalisasi. “Bahan sudah ada tinggal menunggu jadwal presentasi yang akan dilakukan kelompok,” ujarnya. Dalam waktu dekat ini, pihaknya belum dapat melakukan pertemuan karena sibuk mempersiapkan diri menghadapi UN. “Yang jelas tahun ini bumen diajarkan, itu yang pasti dan kami sudah sepakat,” katanya.(rr)

tersebar di kedai-kedai di Sikabaluan hingga di Padang, di Hotel Pelita, Padang, hutang atas nama SMAN I Siberut Utara Rp15 juta, belum lagi di percetakan,” katanya Untuk saat ini pihaknya tengah mengumpulkan bukti-bukti hutang yang terkait sekolah. “Bendahara sudah saya tugaskan,” ujarnya. Puailiggoubat yang mencoba mengkonfirmasi Harmido melalui telepon terkait dana BOMMDA, hingga14 Februari tidak ditang-gapi. Pesan singkat (SMS) yang dikirim juga tak dibalas. Terakhir, ia hanya memberikan keterangan terkait peminjaman dana siswa miskin pada Maret 2012. Saat itu, Ramido menyebutkan dana

yang tak terselesaikan yakni dana beasiswa miskin yang pernah dipinjam sekolah dengan alasan akan diganti jika BOMMDA telah dicairkan. Menurut Ramido, dana yang dipinjam sekitar Rp20 jutaan. “Peminjaman itu dilakukan karena APBD Mentawai saat itu lambat ditetapkan,” katanya. Bantuan siswa miskin itu diperuntukkan kepada 328 siswa yang masing-masing direncanakan mendapat Rp700 ribu. Tapi yang dibagikan saat itu hanya Rp450 ribu per siswa. “Jumlahnya berkurang karena dana itu kita bagi rata dengan siswa yang tidak masuk daftar penerima,” katanya. Sementara jika dihitung jumlah penerima 328 siswa dikali Rp700 ribu

maka jumlah total dana Rp229.600.000. Jika dibagi rata dengan jumlah seluruh siswa baik yang terdaftar dengan tidak yakni 340 siswa dikali dengan Rp450 ribu per siswa maka totalnya Rp153 juta, terdapat selisih dana sebesar Rp76 juta. Saat dikonfirmasi lagi, jawaban berbeda ia sampaikan bahwa dana yang dipinjam Rp50 juta, bertambah dari sebelumnya yang hanya Rp20 juta. “Kalau dana BOMMDA cair kita akan kembalikan ke siswa,” katanya. Rinto, mantan siswa SMAN 1 Siberut Utara yang dikonfirmasi Puailiggoubat mengatakan sisa dana tersebut belum mereka terima. (g)

Pelaksanaan UN SD Mentawai Tersebar di 10 Wilayah PADANG - Pelaksanaan UN SD di Kabupaten Kepulauan Mentawai tersebar di 10 wilayah kecamatan. Sementara jadwal yang ditetapkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, penyelenggaraan ujian pada 6-8 Mei. Kepala Bidang SLTP dan SLTA Dinas Pendidikan Mentawai, Motisokhi Hura, menyebutkan, pelaksanaan UN tidak bisa dilakukan di tiap sekolah karena letak geografis sekolah yang saling berjauhan ditambah medan yang berat. “Jumlah kami terbatas, sehingga akan mengalami kesulitan dalam pengawasan, kondisi itu juga membatasi kami monitoring menyeluruh karena kondisi daerah kepulauan,” katanya, Senin 11 Februari. Selain itu, lanjut Moti, keamanan

dan keselamatan soal ujian juga sangat rawan. “Kalau penyelenggaraan pada tiap SD, berarti mesti naik boat, kita khawatir soal bisa basah kalau cuaca buruk, kalau soal dan LKJ rusak murid bisa gagal karena pemeriksaan menggunakan komputerisasi,” ujarnya. Moti mengatakan, jumlah peserta UN SD tahun ini sebanyak 1.862 dari 108 SD yang ada di Kabupaten Kepulauan Mentawai. Sementara untuk biaya pelaksanaan UN, kata Moti akan diambil dari dana BOS masing-masing sekolah. “Sekolah tinggal mengajukan berapa kebutuhannya,” katanya. Di Kecamatan Siberut Tengah, SDN 01 Saibisamukop menjadi tuan rumah pelaksanaan UN. Sekolah yang

masuk dalam rayon Saibi sebanyak tujuh SD dengan jumlah peserta 168 murid. Menurut Kepala SDN 01 Saibisamukop, Parmenas Sakeru, penunjukan sekolahnya jadi tuan rumah dilakukan Dinas Cabang Pendidikan Siberut Tengah. “Kita bangga dipercaya jadi tempat pelaksanaan,” katanya. Untuk itu, pihaknya mulai mempersiapkan semua fasilitas pendukung agar pelaksanaan ujian lancar. “Diperkirakan lokal yang dibutuhkan sebanyak sembilan ruang, sekolah masih menampung, kalaupun kurang kami sudah bekerja sama dengan SMPN I Siberut Tengah terkait ruangan,” ujarnya, Kamis 7 Februari. (g/rr)


Puailiggoubat NO. 258, 15 - 28 Februari 2013

Sebagai komoditi andalan, turunnya harga kopra menjadi pukulan telak bagi petani Rinto Robertus Sanenek

ejak Januari hingga memasuki Februari 2013 bukanlah hari yang menyenangkan bagi sebagian besar petani kopra di Desa Saibisamukop, Kecamatan Siberut Tengah, Kabupaten Mentawai karena kopra yang jadi komoditi andalan ekonomi di daerah itu belakangan ini harganya anjlok di pasaran hingga mencapai Rp1.800 per kilogramnya. Sebelumnya pada November 2012 harga jual kopra berkisar Rp4 ribu per kilogram, harga itu masih sempat bertahan pada awal Desember namun perlahan mulai turun ke harga Rp2.500 per kilogram dan di pengujung tahun menjadi Rp2 ribu per kilogram Asirman (46), petani sekaligus pengepul di Saibi mengatakan, anjloknya harga kopra disertai turunnya semangat petani mengolah kopra. “Buah kelapa yang sudah kering dan siap panen di kebun saya biarkan saja, rata-rata masyarakat lain juga begitu karena jika dihitung-hitung modal yang dikeluarkan dengan hasil yang diterima tidak

21

Harga Anjlok, Petani Enggan Kelola Kopra FOTO:BAMBANG/PUAILIGGOUBAT

S

ANGKUT KOPRA - Warga Betaet mengangkut kopra untuk dijual kepada pedagang. Saat ini harga kopra anjlok dari Rp 4.000 menjadi Rp 1.800 per Kilogram. seimbang, kebanyakan ruginya,” katanya kepada Puailiggoubat, Senin 28 Januari Menurut Asirman, jika pada masa

pasaran yang kurang baik saat ini dipaksakan panen, hasilnya hanya bisa menutupi ransum selama mengelola kelapa jadi kopra. Menurut perhitu-

ngannya, untuk 1 ton kopra waktu mengolahnya sampai 10 hari jika dikali dengan harga Rp1.800 per kilo maka uang didapat sebanyak Rp1,8 juta

kemudian dikurangi dengan belanja modal seperti makanan dan lain sebagainya saat bekerja sebanyak Rp1 juta lebih maka hasilnya nol. “Tidak bisa membeli kebutuhan lain seperti sekolah anak, hasil panen hanya untuk untuk perut ketika kerja di kebun kelapa,” katanya. Meski harga anjlok, sebagian kecil petani kopra di Saibi masih setia dengan komoditi ini, alasannya sederhana karena desakan kebutuhan, seperti yang dialami oleh Hermanto (30). Ia mengaku terpaksa mengolah kopra karena tak ada sumber lain yang menghasilkan uang buat memenuhi kebutuhan keluarga. Di samping itu, ia merasa rugi jika buah kelapa yang sudah kering dibiarkan berserakan di kebun miliknya. “Mau tak mau mesti diolah karena lebih rugi lagi jika tidak dimanfaatkan,” katanya. Asirman dan Hermanto hanya berharap harga jual kopra cepat membaik agar perekonomian kembali pulih. “Kalau seperti ini terus, biaya kuliah anak bisa tak terbayar,” ujar Asirman. (g)

Rakit Rusak, Jalur Ekonomi Taikako-Sikakap Terganggu TAIKAKO – Sejak rakit penyeberangan rusak pada Desember tahun lalu, jalur penghubung dari Desa Taikako ke Sikakap nyaris lumpuh. Aktivitas pelintasan komoditi yang ingin dijual di pusat kecamatan macet, kegiatan lain seperti jasa transportasi ojek ikut lumpuh. Rencananya pada tahun lalu jembatan akan dibangun oleh kontraktor dari PT. Rama Utama Mandiri namun karena tak mematuhi tenggat waktu yang ditentukan, kontrak kerjanya langsung diputus pemerintah. Rakit sebagai alat utama penyeberangan mengalami kerusakan mulai dari badan, tali pengait, drum pelampung serta tambatan perahu sudah acakacakan. Beberapa warga yang nekat menyeberang dengan rakit yang rusak dengan tujuan menjual hasil bumi yakni sayur, kelapa, keladi dan lain sebagainya ke Sikakap sudah banyak yang tercebur ke sungai bersama dengan sepeda motornya. Karena rawan kecelakaan, beberapa warga terpaksa naik sampan untuk mengangkut jualannya dari Taikako ke Sikakap atau sebaliknya yang menghabiskan waktu kurang lebih setengah jam menyusuri Selat Sikakap ditambah dengan penat karena mesti mendayung. Di sisi lain, kegiatan belajar me-

ngajar siswa jadi terganggu karena guru yang akan mengajar di Desa Sikakap kerap balik karena tidak berani menyeberang saat sungai banjir karena arusnya deras. Menurut Pejabat Kepala Desa Taikako Marlusther Sapalakkai, pihaknya sudah pusing mengatasi persoalan tersebut karena sudah banyak bantuan yang diberikan untuk memperbaiki sarana itu namun tak kunjung diselesaikan. “Saya sudah kewalahan karena

kepala dusun setempat memelihara fasilitas tersebut,” ujarnya. Menanggapi persoalan tersebut, Camat Sikakap Happy Nurdiana mengatakan, kepala desa dan dusun tidak boleh lepas tangan dengan persoalan itu. “Permasalahannya mesti diselesaikan bersama dan melibatkan tokoh masyarakat agar menemukan solusi yang baru,” katanya, saat ditemui Puailiggoubat di ruang kerjanya beberapa waktu lalu.

Menurut Happy, kerusakan rakit tersebut mestinya sudah bisa ditangani karena dana perawatan itu ada yang berasal dari pungutan ke warga sebagai bayar jasa penyeberangan. “Dikemanakan dana itu selama ini, karena saya persis tahu ongkos menyeberangkan satu unit motor saja diminta bayaran Rp20 ribu-Rp50 ribu,” katanya. Ia meminta pemerintah setempat secepatnya mengatasi persoalan itu karena karena rakit penyeberangan itu

merupakan sarana vital penghubung tiga desa yakni Silabu, Betumonga dan Taikako termasuk Kecamatan. Menyikapi perintah camat, Ketua Badan Permusyawaratan Desa Taikako, Bilmar Sapalakkai berencana menghubungi ketiga desa tersebut untuk membicarakan alternatif rakit. Direncanakan, warga beserta Muspika akan bergotong royong memperbaiki rakit pada 18 Februari mendatang. (hrs)

Nilam Komoditi Alternatif Memberantas Kemiskinan SIKAKAP - Siapa bilang Mentawai miskin? Daerah ini memiliki tanah yang luas serta subur,mestinya tak ada alasan warga jadi miskin. Demikian pernyataan Nandi, Ketua Tim Program Pemberdayaan Petani Nilam Mentawai saat berdiskusi membahas daya saing klaster industri nilam di Wisma Bagindo, Sikakap Timur beberapa waktu lalu. Diskusi tersebut dihadiri kelompok petani nilam dari Kilo Meter 37 dan Kilo Meter 27, Pagai Selatan, KM 10 Pagai Utara, NGO, pedagang dan perbengkelan di HVA Sikakap yang dirancang khusus untuk membuat sulingan.

Menurut Nandi, kemiskinan warga di Mentawai terutama petani nilam disebabkan lebih kepada kurangnya pengetahuan cara mengelola nilam secara benar. ”Setelah mengamati cara kerja masyarakat mengolah nilam, dari penanaman, panen hingga penyulingan ternyata sangatlah jauh dibanding sistem pengolahan yang sesungguhnya,” katanya. Ia mencontohkan, di Mentawai sistim pembibitan tidak pernah dilakukan, menurut mereka (warga) hal itu tidak perlu karena tanah subur dan langsung tumbuh setelah ditanam. Tapi kenyataannya, pertumbuhan nilam tidak sama. “Beberapa malah ada yang mati,” katanya.

Mestinya, lanjut Nandi, nilam yang mau ditanam dibibitkan dulu, kemudian bibit yang bagus dipilih untuk ditanam. Caranya juga menurut Nandi tidak susah susah dan mahal karena tidak mesti memakai polibeg dari plastik, cukup dengan pelepah pisang. “Ketika penanaman pelepah pi-sang tak perlu dilepas karena akan membusuk sendiri,” ujarnya. Sejauh pengamatan Nandi, kebiasaan mengeringkan nilam yang telah dipanen dengan menjemur di terik matahari tidak tepat karena dapat mengurangi minyak nilam, hanya membuang waktu dan tenaga serta merusak kualitas minyak yang akan diperoleh. Yang benar menurut dia,

nilam dikeringkan dengan menganginkan, batang dan daun nilam harus sama kering. “Kalau cara ini dilakukan, hasilnya pasti bagus, enam bulan ke depan masyarakat Mentawai sama dengan mengeringkan uang di rumahnya,” katanya. Seusai diskusi, warga menyepakati membentuk sebuah wadah petani nilam yang dinamakan Geng Patiggoilok yang diketuai Kurnia dan Roland jadi sekretaris. Agar kegiatan berjalan lancar disepakati dua bulan sekali mereka mengadakan pertemuan untuk membahas langkah-langkah yang akan diambil. (hrs/o)


EKOKER Kendaraan dinas Pemerintah Kabupaten Mentawai dilarang menggunakan BBM bersubsidi, sejak 1 Februari.

Puailiggoubat

22

Pemkab Mentawai Gunakan BBM Non Subsidi FOTO:HORAS/PUAILIGGOUBAT

Gerson Merari Saleleubaja Patrisius Sanene’

erhitung 1 Februari, kendaraan dinas milik Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai menggunakan bensin non subsidi, demikian ditegaskan Ketua DPRD Mentawai, Hendri Dori Satoko kepada Puailiggoubat lewat telepon, Senin 11 Februari. Penggunaan BBM non subsidi di kalangan pemerintah merupakan tindak lanjut pelaksanaan Peraturan Menteri ESDM No. 1 Tahun 2013 tentang pengendalian penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) tertanggal 2 Januari 2013. Permen bertujuan menjaga kestabilan harga bahan baku dan komoditas guna menunjang pembangunan nasional sebagai upaya terus menerus dalam menjaga besaran volume BBM. Selain itu Surat Edaran Gubernur Sumbar Irwan Prayitno juga meminta kendaraan dinas pemerintah kabupaten dan kota harus menggunakan BBM non subsidi atau pertamax, mulai 1 Februari 2013. “Dari pengamatan selama ini, pemerintah menjadi pemakai BBM subsidi terbanyak, nah dengan adanya kebijakan ini kita berharap beban ekonomi masyarakat berkurang karena jatah BBM subsidi yang harganya jauh lebih murah bertambah,” katanya.

NO. 258, 15 - 28 Februari 2013

T

BOAT PENYEBERANGAN Masyarakat menggunakan boat untuk menyeberang di sungai Taikako, Kecamatan Sikakap

Untuk menjamin pasokan BBM subsidi sampai di tangan yang tepat, pihaknya akan melakukan pengawasan ketat. Sementara beban biaya pembelian BBM non subsidi untuk kendaraan operasional pemerintah, kata Hendri, telah dianggarkan dalam APBD Mentawai 2013. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Mentawai Edi Sukarni kepada Puailiggoubat mengatakan kendaraan di dinasnya telah mulai memakai pertamax yang dijual kios eceran karena di Tuapeijat belum ada agen penyalur. “Sebagian memang masih pakai bensin subsidi yang berasal dari stok lama,

kalau itu sudah habis maka semuanya memakai non subsidi,” ujarnya, Selasa 12 Februari. Selama ini Mentawai sering mengalami krisis BBM yang disebabkan ku-ota BBM yang diberikan BPH Migas belum memenuhi kuota kebutuhan ril warga. Dari data Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Mentawai, kuota BBM subsidi Mentawai sejak 25 Mei 2012 hanya 301 ton bensin per bulan atau 3.612 ton per tahun tapi yang terealisasi dari Agen Penyalur Minyak dan Solar (APMS) hanya 274 atau

3.288 ton per tahun, 27 ton lagi tidak direalisasikan. Kemudian minyak tanah sebanyak 4.330 ton per tahun dan solar sebanyak 1.831 ton per tahun. Sementara kebutuhan ril masyarakat per bulan untuk premium sebesar 1.520 kiloliter atau 18.240 per tahun, solar 368 kiloliter per bulan atau 4.571 kiloliter per tahun. Dari data tersebut, ada selisih 1.299 kiloliter per bulan atau 14.628 kiloliter per tahun untuk jenis premium dan selisih solar sebesar 215 kiloliter per bulan atau 2.740 kiloliter per tahun. Untuk kebutuhan BBM 25 SKPD yang ada di Tuapeijat per bulan, jenis

premium sebanyak 294 ton lebih dan solar 163.058 liter. Dari data tersebut, jatah untuk masyarakat nyaris tidak ada, tak jarang harga eceran tertinggi bensin yang mestinya Rp6 ribu per liter melambung menjadi Rp10 ribu-Rp15 ribu per liter. Menurut Permen ESDM No 01 Tahun 2013, mulai 1 Februari 2013 kendaraan dinas pemerintah wilayah Sumatra dan Kalimantan tidak boleh memakai premium (RON 88), 1 Juli untuk wilayah Sulawesi. Sementara untuk pembatasan pemakaian solar di wilayah Jabodetabek dimulai 1 Februari dan Bali 1 Maret 2013. Mobil barang dengan jumlah roda lebih dari empat untuk pengangkutan hasil kegiatan perkebunan, kehutanan dan pertambangan dilarang menggunakan minyak solar subsidi terhitung 1 Maret 2013. Transportasi laut berupa kapal barang non perintis dan non pelayaran rakyat terhitung 1 Februari 2013 dilarang menggunakan solar subsidi Pengecualian larangan pemakaian BBM subsidi berlaku untuk kendaraan dinas berupa ambulan, mobil jenazah, pemadam kebakaran dan pengangkut sampah. Pengecualian juga berlaku untuk mobil barang yang digunakan untuk pengangkutan hasil kegiatan usaha perkebunan rakyat dengan skala usaha kurang dari 25 hektar, pertambangan rakyat dan komoditas batuan dan hutan kemasyarakatan serta hutan rakyat. (g)

KKP, Konsep Ekonomi Biru Beri Manfaat Ekonomi Optimal dan Berkelanjutan JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menata pola pembangunan kelautan dan perikanan dengan mengadopsi konsep pembangunan berkelanjutan yang menekankan pada konsep ekonomi biru (blue ekonomi). Dalam siaran persnya No. B.12/ PDSI/HM.310/II/2013, Kamis 13 Februari, Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo, mengatakan, konsep blue economy bertumpu pada pengembangan ekonomi rakyat secara komprehensif guna mencapai pembangunan nasional secara keseluruhan. Menurut Sharif, konsep pembangunan berkelanjutan seperti blue economy saat ini telah menjadi arus utama dalam kebijakan pembangunan ekonomi di berbagai negara, termasuk Indonesia. “Pada dasarnya semua pihak sangat berkepentingan dengan pembangunan yang tidak mengorbankan masa depan. Apa yang kita lakukan sekarang tidak hanya untuk hari

ini saja, tetapi juga harus menjadi warisan yang lebih baik bagi generasi mendatang,” katanya. Menurutnya, pengembangan industrialisasi perikanan tangkap perlu disinergikan dengan penerapan blue economy. Pola ini diharapkan mentransformasikan peningkatan daya saing, produktivitas, dan nilai tambah dari sub sektor perikanan tangkap secara berkelanjutan. Jika melihat peningkatan produksi perikanan tangkap yang mencapai angka 5,5 juta ton per tahun, mestinya kesejahteraan rakyat juga meningkat melalui penciptaan lapangan kerja. Untuk mendukung program tersebut KKP telah mengundangkan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.12/MEN/2012 tentang Usaha Perikanan Tangkap di laut lepas dan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor PER.30/MEN/ 2012 tentang Usaha Perikanan Tangkap di WPP-NRI.

Menurut Sharif, Permen Nomor PER.30/MEN/2012 ini, memiliki keunggulan dibanding peraturan sebelumnya yaitu mempercepat industrialisasi perikanan tangkap, membolehkan pengadaan kapal perikanan baru dan bukan baru dari dalam negeri dan luar negeri dengan ukuran yang memadai atau lebih besar. Kedua, mengoptimalkan pemanfaatan dan produksi hasil penangkapan ikan di ZEEI di luar 100 mil. Permen ini juga mengatur kewajiban usaha perikanan tangkap terpadu dan pemilik kapal kumulatif di atas 200 GT untuk mengolah ikan hasil tangkapan pada unit pengolahan ikan di dalam negeri. Bagi para pelaku usaha, Permen ini memberi persyaratan perizinan lebih sederhana dan pemeriksaan fisik kapal dilakukan pada saat permohonan awal dan apabila terjadi perubahan. Selain itu, masa waktu pembayaran pungutan pengusahaan perikanan (PPP)

dan pungutan hasil perikanan (PHP) lebih diperpanjang yang semula lima hari menjadi 10 hari. Kemudahan lain,

pengusaha yang telah memiliki SIUP di Laut Lepas dapat digunakan juga di WPP-NRI, begitupun sebaliknya. (g) FOTO:HORAS/PUAILIGGOUBAT

TERBENGKALAI - Pembangunan jembatan Muara Taikako terbengkalai karena putus kontrak


23

Puailiggoubat NO. 258, 15 - 28 Februari 2013

Suara Daun Gerson Merari Saleleubaja

Terjawabkah Krisis BBM di Mentawai?

T

S

ebagai sebuah bangunan yang berukuran cukup besar Uma memiliki beberapa ruang atau bagian dengan fungsi masingmasing. Meski demikian, ruang dalam kebanyakan tidak memiliki sekat atau pembatas yang jelas dan tetap, tujuannya agar Uma tetap menjadi sebuah tempat yang besar dan luas bagi setiap anggota suku saat berkumpul sesuai fungsinya yakni sebagai tempat berkumpul, bermusyawarah dan mealksanakan upacara adat atau punen. Di Silaoinan, Siberut Utara, ruangan dalam Uma terdiri dari: Gare, adalah bagian depan Uma yang bentuknya seperti anjungan. Tiap Uma biasanya memiliki dua anjungan, masing-masing di bagian depan dan belakang. Anjungan depan berfungsi tempat mempersiapkan keperluan punen. Anjungan depan ini biasanya memiliki atap. Sementara anjungan belakang tidak memiliki atap, biasanya berfungsi sebagai tempat mencuci peralatan dapur dan piring. Patitikat, adalah ruangan depan yang terbuka seperti teras (tanpa

dinding). Di ruangan ini biasanya terdapat tempat duduk dari kayu untuk bersantai atau tempat berdiskusi, membuat tato, tempat sikerei belajar nyanyi dan tempat makan ketika punen bila ruangan dalam Uma penuh. Di pojok kanan ruangan ini ada perapian atau tungku untuk memasak daging babi atau ayam untuk punen. Sau-sau, adalah pintu yang memisahkan ruangan luar (gare dan patitikat) dengan ruangan dalam. Selain berfungsi sebagai pintu, sausau juga bisa menjadi dinding karena panjang dan lebarnya sama dengan ukuran depan Uma. Untuk membukanya, sau-sau diangkat dan dikaitkan ke langit-langit Uma dengan sejenis rotan. Jairabba’, adalah ruangan bagian dalam yang berfungsi sebagai ruang tidur bagi anggota Uma ketika ada punen atau lia. Ruangan ini juga berfungsi sebagai tempat berkumpul anggota Uma menonton sikerei maturuk atau menari, tempat berbagi otcai dan sisi kanan ruangan merupakan tempat duduk pengantin saat upacara

perkawinan. Abut Kerei, adalah perapian di tengah ruangan dalam yang fungsinya sebagai penerangan pada malam hari, memanaskan gajeuma’ saat sikerei maturuk dan tempat memasak hasil buruan . Tempat ini juga menjadi lokasi ritual usai luppa atau menginjak bara api dalam upacara pelantikan sikerei baru. Batpuiligat, adalah ruangan yang terletak di belakang abut kerei yang juga masih di sekitar jairabba’. Fungsinya tempat sikerei maturuk, selain juga tempat membagi iba, tempat mengadakan musyawarah, tempat paruak atau tempat pertemuan sikerei baru dengan sikerei lama dan tempat membagi bujai atau iba yang tidak langsung dimakan oleh sikerei di tempat upacara. Abakmanang, adalah tempat untuk memajang tengkorak binatang hasil buruan. Tubbuk, adalah pembatas ruangan antara jairabba’ dan batsiulik yang dipasang di lantai. Bat Siulik, adalah ruangan yang bisa digunakan sebagai tempat tidur bagi tamu atau anggota Uma

Matat Lalep, ruangan khusus bagi pemilik Uma atau anggota Uma yang ikut menanggung biaya pembuatan Uma. Ruangan tersebut digunakan sebagai kamar tidur keluarga kecuali pemuda. Abut Lalep, adalah ruangan di sebelah matat lalep yang digunakan sebagai dapur keluarga. Masing-masing matat lalep memiliki abut lalep. Abut Uma, adalah dapur umum yang biasa dipakai saat punen. Dapur ini digunakan kaum perempuan memasak sagu dan keladi. Kayu bakar di abut Uma disediakan para sinuruk. Hanya satu dinding permanen yang memisahkan di sekitar jairabba’ (yang umumnya berfungsi sebagai tempat melakukan berbagai aktifitas punen atau lia) dengan ruangan di sekitar batsiulik (yang umumnya berfungsi sebagai ruang tidur). Sumber: Uma Fenomena Keterkaitan Manusia dengan Alam, penulis Tarida Hernawati, diterbitkan YCMM, 2007.

erhitung 1 Februari kendaraan milik Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai tidak boleh memakai BBM subsidi hal itu merujuk pada Peraturan Menteri ESDM No. 1 Tahun 2013 tentang pengendalian penggunaan Bahan BBM tanggal 2 Januari 2013. Jika diamati selama ini, pemakai BBM subsidi tertinggi di Mentawai memang didominasi kendaraan pemerintah. Logika sederhananya dengan berkurangnya konsumen BBM subsidi dipastikan stok lebih banyak. Nah, dengan kebijakan itu rasanya wajar jika kita berpikir kuota BBM subsidi nantinya akan lebih banyak untuk masyarakat yang selama ini tercekik kekurangan BBM. Kita berharap tak ada lagi bensin yang harganya sampai Rp15 ribu per liter. Tapi jika diamati lagi angkaangka di Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, rasanya harapan yang muncul kembali meredup. Karena kuota yang ada dengan kebutuhan ril di lapangan tidak berbanding sama, belum lagi ulah nakal pangkalan dan beberapa oknum aparat yang membuat BBM sering lenyap dalam sekejap padahal kapal penyalur baru sehari sandar di pelabuhan Mentawai. Bukan pesimis, namun melihat kenyataan selama ini, kemungkinan besar permainan harga BBM subsidi tak akan jauh beda dengan sebelumnya. Dalih kios pengedar BBM mengibuli harga selalu sama, “inikan bukan bbm subsidi, yang kami jual adalah BBM industri,” padahal berkali-kali Pemerintah Kabupaten Mentawai menegaskan yang dijual di kepulauan ini adalah BBM SUBSIDI. Coba bayangkan, surat keputusan bupati tentang penetapan HET tidak mujarab mengendalikan ulah pengecer jalanan yang seenaknya mematok harga. Untuk itu rasanya perlu ada aksi lebih ketat lagi dari pemerintah untuk menertibkan harga tersebut, agar rakyat yang tertekan karena harga itu tidak berpikir wibawa pemerintah sebagai pengayom rakyat telah sirna, sirna diinjak-injak segelitir orang di Mentawai. z


Lingkungan

Puailiggoubat 24 NO. 258, 15 - 28 Februari 2013

FOTO:APRIL/PUAILIGGOUBAT

PADANG - Pemerintah Provinsi Sumatra Barat menargetkan penangkaran sekitar 15.000 ekor penyu selama 2013. Penangkaran akan dilakukan di sejumlah pulau di Pantai Barat Sumbar. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumatera Barat Yos Meri mengatakan lokasi penangkaran berada di Pulau Karabak Ketek, Pulau Penyu di Kabupaten Pesisir Selatan, Pulau Piyeh dan Desa Apar di Kabupaten Padangpariaman, Pulau Bindalang, Pulau Pisang, dan pulaupulau di sekitar Sikuai. “Tahun lalu, sekitar 6.000 anak penyu telah dilepas di kawasan pantai Padangpariaman, dan 2.000 di Pesisir Selatan,” katanya Senin, 29 Januari lalu. Penangkaran penyu tersebut dilakukan sebagai salah satu cara melestarikan populasi hewan dilindungi tersebut. Apalagi telurtelur penyu tersebut diperdagangkan secara bebas. Di kota Padang, satu butir telur dijual seharga Rp8000 hingga Rp 10.000. Dalam setahun di masing-

kukan pendekatan dan membeli seluruh telur dari warga yang tinggal di pulau tersebut seharga Rp2.000 per butir. “Kalau dijual kepada orang lain, pasti akan dijual kembali, namun jika dijual kepada pemerintah, telur Penyu hijau menggali lubang untuk bertelur di itu dapat ditetaskan untuk Pulau Karabak Ketek, Kabupaten Pesisir Selatan menjaga populasinya,” katanya. masing pulau hanya terdapat 2-5 ekor Selain itu, pemerintah juga penyu yang bertelur dengan jumlah berupaya untuk memberikan keterbanyak 120 butir. giatan lain berupa usaha kepada warga Menurunnya jumlah penyu dan yang biasa menjual telur penyu, setelurnya itu disebabkan maraknya hingga tidak lagi menjual telur tersebut. penangkapan dan perdagangan telur“Di kawasan Pantai Air nya oleh warga yang berdomisili di Manis hal itu sudah dilakukan terhapulau-pulau tersebut. dap penjual terumbu karang yang Untuk mengurangi eksploitasi dijadikan hiasan. Mereka sekarang telur penyu, lanjut dia, upaya yang sudah berhenti, kalau ini dilakukan dilakukan pemerintah adalah melaterhadap penjual penyu, diharapkan

FOTO:APRIL/PUAILIGGOUBAT bisa berhasil,” katanya. Ancaman terhadap populasi penyu tidak hanya berasal dari masyarakat local untuk penjualan telur dan daging namun muncul permintaan plastron utk pasar internasional, jelas Wawan Ridwan, Direktur Progam Kelautan dan Perikanan WWF-Indonesia dalam siaran pers WWF Indonesia. “Ancaman dari predator masih ada, juga konflik kepemilikan lahan dan dari perubahan iklim, misalnya banyaknya telur yang tidak menetas karena infertilitas dan abrasi,” jelas Wawan. Dengan beragamnya ancaman ini, menurut Wawan, kegiatan konservasi tidak cukup dilakukan seadanya, diperlukan adaptasi strategi. Ancaman dari luar kawasan, seperti perdagangan plastron internasional, tidak bisa ditangani Proses pengambilan telur penyu hanya kegiatan penegakan hukum setempat, tetapi harus lewat berbagai ini- untuk ditetaskan kembali di Pulau siatif regional atau internasional. (prl/o) Karabak Ketek, Pesisir Selatan

Pulau Karabak Ketek

FOTO :EOS/LIPI

namun pusat gempa yang terletak 15 Kilometer barat Daya Kota Banda Aceh itu tetap memengaruhi lempeng Sunda Megathrust. Untuk diketahui, berdasarkan penelitian Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan Earth Observatory of Singapore (EOS), pergerakan lempeng bumi di kawasan itu dapat memicu gempa besar

yang diprediksi mencapai 8,8 SR diikuti gelombang tsunami setinggi 5-11 meter. “Masyarakat Sumbar diharapkan waspada sebab gempa sulit diprediksi waktu terjadinya,” katanya. Menurutnya wilayah Sumbar berpotensi terjadi gempa karena jalur gempa di Pidie juga mempengaruhi pergerakan Lempeng Sumatera di sejumlah wilayah di Sumbar. Gempa yang terjadi di Pidie merupakan gempa darat. Di Sumbar, jalur gempa tersebut terhubung dengan wilayah Bukittinggi ke arah utara yakni Palupuh, Bonjol, Lubuk Sikaping, Rao dan Panti. “Selanjutnya di wilayah Muara Labuh, Alahan Panjang, Surian, hingga ke Kerinci,” ujarnya. Sehubungan dengan itu, pemerintah daerah juga diminta untuk segera menyiapkan petugas yang siap siaga, serta melakukan sosialisasi,

FOTO :BMKG

PADANG - Gempa berkekuatan 6 Skala Richter yang mengguncang Kabupaten Pidie, Aceh pada Selasa 22 Januari lalu mempengaruhi Sunda Megathrust yakni patahan Sunda di barat Kepulauan Mentawai. Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Sumbar, Ade Edward, mengatakan, meski berada di beda jalur,

pendidikan kebencanaan gempa kepada masyarakat, serta bangunan yang kokoh terhadap gempa. “Gempa itu tidak bisa diketahui kapan terjadinya karena datangnya tiba-tiba, namun jika bisa diantisipasi sebelumnya, tentu risikonya dapat diperkecil,” ujarnya. Selain itu, Gempa Pidie juga dapat mempengaruhi aktivitas gunung aktif di Sumbar seperti Gunung Talang dan Marapi.

Akan tetapi, aktivitas gunung tersebut hingga kini masih normal. “Meski demikian, warga harus tetap waspada karena aktivitas Gunung Marapi sejak enam bulan terakhir selalu mengeluarkan asap,” kata Ade. (pril)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.