259

Page 1

MENTAWAINEWS

KERIPIK MENTAWAI JAJAL PASAR PADANG

SIDANG KASUS TARMINTA, 13 KEPSEK BERIKAN KESAKSIAN MENTAWAINEWS

4

6

EKOKER

Tabloid Alternatif Dwimingguan

22

Puailiggoubat Untuk Kebangkitan Masyarakat Mentawai

1

No -1 T .2 5 4 ah M un 9 ar X et I 20

13

HARGA ECERAN RP 3000

TANAH HUNTARA TUAI KONFLIK


Puailiggoubat NO. 259, 1 - 14 Maret 2013

Uggla Bupati Mentawai Yudas Sabaggalet rarerek ia sai Ditreskrim Khusus Polda Sumbar. Plt Kabid Humas Polda Sumbar Mainar Sugiarto tak pei iobak masukua apalulunia rasogai bupati nenda—3

Sarat siobat bagatda lek sai Pemerintah Mentawai ratut akek tak siobat bagadda siberikabaga kek taitcok bai ia siagai pasongan polak iate sibakkat laggai - 4 Obak nia imaruei ilepak ukuman, Tarminta samba siropakeknia ka persidangan tak pei raparoti kateteret sidang siboiki pagalaiat DAK Mentawai 2009 - 6 Kenanen tak pei ralului guru sai pemerintah tapoi PAUD ka Seay Lama riu-riu ipuenung - 18 Murimanua katalagat karonietbaga raenungi sia siorak gempa samba tsunami ka Mentawai 2010 kalulut lalep sikuadda sai pemerintah tak pei aragalai teret kineneiget, enungan bakkat purimanuaijat leu et tak pei anai - 21 COVER DEPAN: 1 FOTO: DOK 1 DESAIN: SYAFRIL TABLOID ALTERNATIF DWIMINGGUAN

Puailiggoubat Terbit setiap tanggal 1 dan 15

ISSN: 1412-9140 PENERBIT: Yayasan Citra Mandiri PEMIMPIN UMUM/USAHA: Roberta Sarogdok PEMIMPIN REDAKSI: Yuafriza DEWAN REDAKSI: Roberta Sarogdog Rus Akbar Saleleubaja REDAKTUR: Rus Akbar Syafril Gerson Merari Saleleubaja WARTAWAN DAERAH: Bambang Sagurung (Sikabaluan) Rapot Pardomuan (Sipora) Irman Jhon (Sikakap) Rinto Robertus (Saibi) Ferdinan Salamanang (Sikakap) Horas Marohatta Tasilipet (Sikakap) Patrisius Sanene’ (Padang) Daud Siribere (Siberut Barat) Legend Satoinong (Siberut Selatan) Dominikus Sabulat (Siberut Barat Daya) DISTRIBUTOR DAERAH: Arsenius Samaloisa (Sioban) Vincensius Ndraha (Siberut Selatan) Bambang (Siberut Utara) Juanda (Siberut Barat) ALAMAT REDAKSI DAN USAHA: Jl. Kampung Nias 1 No. 21, Padang. Telp (0751) 7877373 - Fax. (0751) 35528 REKENING: Bank Nagari Cabang Pembantu Niaga, Padang No.2105.0210.0207-1 PENCETAK: PT Riau Graindo, Pekanbaru (Isi di luar Tanggung Jawab Percetakan). Wartawan Puailiggoubat selalu dilengkapi Kartu Pers dan (sesuai Kode Etik Jurnalistik) tidak dibenarkan menerima suap (‘amplop’) dari narasumber.

www.puailiggoubat.com

Dari Redaksi Dari Pemeriksaan Bupati Hingga Sidang Tarminta Berita yang menjadi headline di Puailiggoubat edisi ini, juga di sebuah harian lokal Sumatra Barat adalah soal pemanggilan Bupati Mentawai Yudas Sabaggalet oleh Direktorat Reskrim Khusus Kepolisian Daerah Sumbar. Pemeriksaan Yudas terkait sebagai saksi suatu kasus. Meski pihak kepolisian belum merilis secara resmi, ditengarai pemeriksaan itu terkait dugaan penyalahgunaan dana bencana.

Pertanyakan Subsisdi BBM Subsidi BBM yang masuk ke Mentawai sebenarnya untuk Siapa? untuk agen, pengecer, atau masyarakat? 081270240692, Andri (Sioban)

Sidak BBM Saya mohon dinas Perindakop Mentawai melakukan sidak BBM,

karena ada dugaan agen menjual bensin Rp7.000 per liter. 081275899770 (Endri, Sioban)

Pertanyakan KM.Simatalu Apakah benar KM.Simatalu belum bisa beroperasi karena ABK_nya belum ada? Jika ABK belum ada, biar kami ajukan lamaran. 081364144062

Hal lain adalah, dimulainya persidangan kasus Dana Alokasi Khusus di Dinas Pendidikan Mentawai tahun 2009 dengan terdakwa Tarminta. Hal ini tentu akan menyedot perhatian masyarakat khususnya di Mentawai. Selamat membaca. redaksi

2


3

Puailiggoubat NO. 259, 1 - 14 Maret 2013

FOTO:RUS/PUAILIGGOUBAT

POLDA PERIKSA BUPATI MENTAWAI Bupati Mentawai Yudas Sabaggalet dimintai keterangan oleh Ditreskrim Khusus Polda Sumbar. Plt Kabid Humas Polda Sumbar Mainar Sugianto belum bersedia memberi keterangan terkait materi pemanggilan yang dilakukan Ditreskrimsus Tipikor ini.

Patrisius Sanene’ Rus Akbar Irman John

irektorat Reserse dan Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Kepolisian Daerah Sumatra Barat meminta keterangan Bupati Mentawai, Yudas Sabaggalet, di ruang Subdit III Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Mapolda Sumbar, Selasa, 26 Februari lalu.

D

Yudas dan sejumlah orang dekatnya datang ke Mapolda menggunakan Toyota Fortuner hitam BA 1303 BS. Menggunakan setelan jas, Yudas masuk ke ruang penyidik sekitar pukul 10.00 WIB. Sempat keluar istirahat pukul 12.00 WIB, pemeriksaan Yudas dilanjutkan secara tertutup hingga pukul 16.10 WIB. Tidak didapatkan informasi dari penyidik alasan pemeriksaan Yudas. Namun penyidik yang enggan disebutkan namanya menyebut Yudas diperiksa dalam kapasitas saksi suatu kasus. Yudas sendiri tidak mau menjawab pertanyaan sejumlah wartawan. Usai pemeriksaan, ia langsung bergegas masuk ke mobil dan pergi. Namun dari informasi yang beredar di Mapolda, pemeriksaan itu terkait penggunaan dana rehabilitasi dan rekonstruksi bencana gempa dan tsunami Mentawai yang telah dicairkan dalam APBN 2012 melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Dana rehab rekon yang berjumlah Rp206 miliar itu telah dicairkan tahap pertama sebesar Rp1,3 miliar. Ditengarai, ada penggunaan dana yang tidak jelas sebab pembangunan huntap yang direncanakan tahun lalu,

hingga kini belum dilakukan. Pelaksana Tugas Kabid Humas Polda Sumbar, AKBP Mainar Sugianto kepada Puailiggoubat mengatakan, belum mendapat laporan dari Tim Reskrim Khusus yang menyelidiki kasus itu. “Kemarin teman-teman wartawan juga menanyakan hal yang sama, tapi saya belum mendapat laporan, jadi saya belum bisa memberi keterangan,” kata Mainar, 27 Februari. Sementara itu, dalam Puailiggoubat edisi 244, diberitakan pemerintah menyetujui kucuran dana rehab rekon gempa dan tsunami Mentawai sebesar Rp1,1 triliun dengan dana awal yang dikucurkan Rp486 miliar. Dalam Puailiggoubat 242 terbitan 15-30 Juni 2012 dirincikan, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Derah (BPBD) Kabupaten Mentawai, Tarminta, menjelaskan anggaran rehab rekon yang ada sekarang ini sekitar Rp486 Miliar yang terbagi dalam dua rekening. Rekening pertama berada di BPBD Provinsi Sumbar sekitar Rp280 miliar, gunanya untuk pembangunan huntap berjumlah 2.072 kepala keluarga. Rekening kedua berada di BPBD Mentawai sekitar Rp206 miliar, gunanya untuk pembangunan infrastruktur

seperti jembatan, rumah ibadah, gedung sekolah dan di sektor ekonomi seperti pertanian, perkebunan dan perikanan. Sementara dalam Puailiggoubat edisi 245, sesuai ekspos BPBD Sumbar, dana Rp206 miliar tersebut untuk mendorong pemulihan ekonomi atau mata pencarian masyarakat (livelihood), diantaranya untuk sektor perkebunan, pertanian, perikanan, perindustrian, perdagangan, sosial, pendidikan, kesehatan, lingkungan hidup dan pengurangan resiko bencana. Namun Tarminta sendiri kini tidak lagi menjabat Kepala BPBD Mentawai setelah dirinya ditetapkan menjadi tersangka Kejaksaan Negeri Mentawai dan kini ditahan di LP Muaro, Padang dalam kasus dugaan penyelewengan Dana Alokasi Khusus Dinas Pendidikan Mentawai, tahun 2009. Posisinya kini diganti oleh Elisa Siriparang. Sementara Kepala BPBD Sumbar Yazid Fadli membenarkan adanya pengucuran dana rehab rekon ke Pemerintah Mentawai. “Dana sudah dikucurkan dari BNPB lalu ke BPBD Sumbar selanjutnya ke Pemkab Mentawai, namun berapa nominalnya tanyakan saja ke Pemkab Mentawai,” kata Yazid. Kepala BPBD Mentawai, Elisa

Siriparang yang coba dikonfirmasi Puailiggoubat di kantornya di Tuapeijat ternyata sedang rapat, 27 Februari lalu. Puailiggoubat yang menunggui hingga sore di kantornya tidak berhasil menjumpai Elisa untuk menanyakan terkait dana rehab rekon di BPBD Mentawai. Sementara itu berdasarkan data yang diperoleh Puailiggoubat, Rencana Kerja Anggaran Rehab Rekon Gempa dan Tsunami Mentawai yang disusun BPBD Mentawai, Mei 2012, menganggarkan dana Rp51,044 miliar pada 2012 dan Rp154,96 miliar pada 2013. Dana yang dianggarkan tersebut penggunaannya terbagi empat yakni belanja jasa konsultasi atau perencanaan teknis, belanja jasa konstruksi dan non konstruksi, administrasi umum (biaya penunjang), dan dana yang belum dialokasikan. Dana-dana yang dialokasikan tersebut diantaranya akan digunakan untuk membangun infrastruktur di pemukiman baru (huntap) seperti puskesmas, rumah ibadah, sekolah, pasar, rumah dinas, kantor desa, bantuan bibit ternak dan pertanian, pengembangan INA Tews, penyusunan jalur evakuasi, pengadaan kapal dan lainlain. (o)


Puailiggoubat NO. 259, 1 - 14 Maret 2013

Pemerintah Mentawai hanya menuruti kemauannya bukan kemauan masyarakat padahal yang mengetahui batas wilayah antar dusun adalah masyarakat.

Tanah Huntara Tuai Konflik FOTO:IRMAN JOHN/PUAILIGGOUBAT

Horas Marohatta Tasilipet

L

okasi hunian tetap bagi korban gempa dan tsunami di Mentawai yang sudah dite-

tapkan pemerintah mulai menuai konflik. Pasalnya, sebagian besar lahan merupakan milik suku atau tanah adat. Munculnya konflik terungkap dalam diskusi antara sejumlah tokoh masyarakat, Camat Pagai Selatan, Dinas Kehutanan Kabupaten Kepulauan Mentawai, BPBD Mentawai dan BPBD Sumbar di KM 37, 16 Februari lalu. Pertemuan tersebut membahas gangguan terhadap pemilik kebun yang notabene korban gempa dan tsunami yang tinggal di hunian sementara (huntara). Warga huntara yang tinggal jauh dari ladangnya, terpaksa berkebun di sekitar huntara yang juga akan menjadi lokasi huntap namun pemilik tanah protes. Kepala Dusun Purourougat, Emilius Saogo, mengatakan tidak ada penyelesaian dari pemerintah terhadap konflik yang muncul antara warga huntara dengan pemilik tanah. Ia mencontohkan soal Dusun Purourougat, berdasarkan SK Bupati Mentawai Yudas Sabaggalet, lokasi pemukiman warga Purourougat berada di belakang fasilitas umum (FASUM) atau mengarah ke lokasi perkebunan masyarakat Purourougat itu sendiri, namun sekarang diarahkan di sepanjang kiri kanan jalan Kilometer 37. “Sementara bagian selatan dan timur itu adalah milik Dusun Talokpulei, akhirnya kami juga mengalami banyak

4

HUNTARA - Huntara yang terbengkalai di Sipora Selatan masalah, sementara Pemerintah Mentawai hanya menuruti kemauannya bukan kemauan masyarakat padahal yang mengetahui batas wilayah antar dusun adalah masyarakat,” katanya. Hal senada disampaikan Kepala Dusun Laggigi, Leptor Samaloisa. Sebelah timur dusunnya juga bermasalah untuk lokasi huntap sebab daerah tersebut sudah milik Dusun Parakbatu. “Akhirnya terjadilah insiden terhadap kepala Dusun Bake, Sarmen pada minggu lalu, padahal kalau sebelah barat kami aman,” katanya, Plt Camat Pagai Selatan, Sarman P , meminta masyarakat jangan saling menyalahkan hingga terjadi pemukulan. “Soal terjadinya insiden di Bake oleh warga Parakbatu itu jangan disalahkan

Gereja Peringati Valentine Day SIKAKAP - Hari Valentine yang jatuh tiap 14 Februari juga dirayakan jemaat gereja Pantekosta di Dusun Seay Baru, Desa Sikakap. Rut Netris, pengurus gereja mengatakan Valentine adalah hari kasih sayang. Ada satu pribadi yang biasa kita contoh adalah Yesus. “Ia menunjukkan kasihnya kepada kita dengan menyerahkan dirinya disalib untuk menebus dosa kita dan menghadapi firmanya,” katanya, 14 Februari lalu. Ia juga mengatakan seandainya mereka memiliki dana berencana mengunjungi daerah pengungsian. “Disana kita bisa berbagi canda dan tawa serta menabur kasih sayang kepada mereka. Tapi kita tidak punya,” ujarnya. Selain itu kalau kita bisa berkunjung ke daerah bencana, untuk memberitahu kepada saudara-saudara terkena bencana bahwa mereka tidak sendirian. “Namun kita hanya mengadakan acara di gereja yang kita mampu lakukan,” katanya. Acara kebaktian ini yang dimulai pada pukul 19.00-22.00 WIB di gereja GPDI dengan tema mengasihi lebih baik dari pada dikasihi. (cri/r)

dulu tapi harus dipertanyakan kenapa sampai ada pemukulan, makanya saya bersikeras jika pemerintah provinsi memaksakan saya untuk menyelesaikan konflik masyarakat dalam 6 hari, jika tidak, pembangunan ini akan dialihkan ke daerah lain, saya jangan diadu-adu dengan masyarakat saya,” katanya. Ia menyatakan tidak bisa menyelesaikan konflik dalam waktu singkat. Sekretaris BPBD Mentawai, Jusmil, meminta masyarakat bersama-sama pemerintah menyelesaikan konflik bersama. Sementara warga korban gempa dan

tsunami di Pagai Utara, Selatan dan Sikakap, menagih janji uang Rp1 juta untuk uang natal, penagihan ini dilakukan karena Kepala Bidang Rehab Rekon Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mentawai, Fery, sempat melontarkan akan memberikan bantuan tersebut pada saat pelatihan tukang yang dihadiri kelompok masyarakat dari tiga kecamatan di pulau Pagai pada 16-19 Desember 2012, di Gedung Serba guna PNPM Sikakap. Namun setelah ditunggu-tunggu dana tersebut tak kunjung cair, padahal masyarakat sangat berharap dana itu bisa

membantu mereka merayakan natal lalu. Pardinan Taileleu, warga Eru Paraboat, menyampaikan keluhan seluruh warganya kepada staf BPBD Mentawai saat berkunjung ke hunian sementara. “Kami sangat berharap uang itu, sebab saat ini kondisi ekonomi kami sangat terpuruk akibat menunggu janji akan datang membayar uang natal pada tanggal 23-29 Desember lalu. Kami semua terpaksa menunggu dan tidak bepergian ke ladang yang jauh, tapi apa yang kami dapat tak ada, ini malah kami sangat dimiskinkan, kami sekeluarga hidup apa adanya pada saat natal dan tahun baru,” katanya, 16 Februari lalu. Hal senada dikatakan Kepala Dusun Purourougat, Emilius Saogo. “Warga saya sudah berharap-harap akan menerima bantuan itu, tapi sejak 23-29 Desember lalu, ternyata BPBD tak kunjung datang,” katanya. Anas Sagugurat, staf Bagian Keuangan BPBD Mentawai, menjelaskan, pihaknya memang sudah mendiskusikan rencana memberikan uang natal kepada masyarakat tapi bukan dijanjikan namun diupayakan dalam bentuk kegiatan masyarakat, misalnya untuk biaya rehab huntara atau kegiatan padat karya, karena pada waktu itu ada dana bersisa sebanyak Rp4 miliar. “Dana itu belum ada alokasinya, setelah Ferry koordinasikan ke Dirjen Pusat, kata mereka BPBD harus buatkan kegiatan lain dan menyuruh membuat Rencana Anggaran Belanja (RAB). Jadi karena proses yang dilalui cukup panjang sehingga pemberiannya juga sudah kurang etis bulannya sudah lewat untuk natal dan tahun baru maka upaya itu dihentikan,” katanya. (hrs/r)

Menteri Batal Berkunjung ke Lokasi Pengungsian SIKAKAP– Rencana kedatangan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menkokesra) Agung Laksono ke KM 37, Kecamatan Pagai Selatan, 16 Februari lalu, gagal karena cuaca buruk. Padahal Asisten II Kabupaten Kepulauan Mentawai, Binsar Saleleubaja, camat dan rombongan pemerintah kabupaten telah menunggu sejak pagi. “Kita konfirmasi ternyata ada empat menteri yang hadir hari ini yaitu menkokesra, menteri sosial, menteri kehutanan, menteri pekerjaan umum dan kepala BNPB, informasi batalnya datang ke sini karena cuaca kurang baik,” kata Binsar. Para menteri itu, lanjut Binsar, sudah sampai di Padang, namun helikopter yang akan membawa ke Mentawai tidak

bisa berangkat karena cuaca buruk. “Kita tidak tahu kapan mereka datang lagi, rencananya kedatangan pejabat itu meninjau huntara bukan meresmikan huntap,” kata Binsar di KM 37, 23 Februari lalu. Sementara Camat Sikakap, Happy Nurdiana,mengatakan, pemerintah kecamatan telah berkontribusi untuk kebutuhan BBM rombongan pulang pergi dari Sikakap ke lokasi huntap dan akomodasi rombongan.” Itu semua kita yang menanggung karena itu sudah merupakan tanggung jawab kita,” jawabnya. Penyambutan kedatangan menteri ini sudah dipersiapkan warga dengan mendatangi lokasi pertemuan itu dengan berjalan kaki dua kilometer mulai dari Dusun Eruk Paraboat, Muntei Sibeu,

Sabiret, ada juga yang naik motor menuju KM 3. Alfon, warga Dusun Eruk Paraboat mengaku sudah bosan dengan janji pemerintah karena apa yang mereka sebutkan tidak ada yang terealisasi. Ia mengatakan dari dulu pemerintah hanya berjanji namun hingga tiga tahun tinggal di pengungsian belum ada bantuan rumah seperti yang disebutkan. “Kalau pemerintah tidak mau membantu kami, tidak perlu berikan janji,” katanya. Sementara Kepala BPBD Sumbar, Yazid Fadly, mengatakan, batalnya kunjungan para menteri ke Mentawai akibat cuaca buruk. “Namun para menteri pasti akan datang ke sana meski kini kami belum dapat jadwalnya,” katanya kepada Puailiggoubat, 27 Februari. (hrs/fs/cri/trs/r)


5

Puailiggoubat

MENTAWAINEWS

NO. 259, 1 - 14 Maret 2013

Investor sawit saat ini sedang gencar melakukan pendekatan kepada warga Desa Matobe, Kecamatan Sikakap, untuk memperoleh lahan

Suku Salamanang di Matobe Tolak Sawit FOTO:IRMAN JOHN/PUAILIGGOUBAT

Ferdinand Salamanang

ecemasan berbagai pihak akan terjadinya konflik internal antar masyarakat dan suku dengan rencana masuknya perusahaan perkebunan kelapa sawit, saat ini sudah merambah di Mentawai khususnya di wilayah Pagai Utara Selatan. Sebelumnya konflik sudah terjadi di Dusun Abanbaga, Desa Sinaka, Kecamatan Pagai Selatan dan Desa Betumonga, Kecamatan Pagai Utara, sampai ada penyanderaan kendaraan milik perusahan dan beberapa orang juga ikut ditahan. Kali ini konflik kembali mencuat di internal suku di Dusun Bubuakat, Desa Matobe, Kecamatan Sikakap, dimana kaum Robertus Salamanang yang melakukan perlawanan terhadap investor sawit yang saat ini sedang gencar melakukan pendekatan kepada warga Desa Matobe. Kaum Robertus ini mengaku marah dengan pendekatan yang dilakukan Viktor Saleleubaja kepada pihak perusahaan dalam bernegoisiasi untuk menyerahkan lahan suku mereka. Hal tersebut disampaikannya kepada Puailiggoubat , saat berkunjung ke Bubuakat pada Jumat, 15 Februari lalu. Kata Robertus, pihak perusahaan sawit telah melakukan kesepakatan dengan pihak suku Salamanang yang berada di Dusun Bubuakat, yang diketuai oleh Valentinus Salamanang. Segala persyaratan surat menyurat sudah mereka urus, dan terakhir membentuk koperasi yang nantinya akan bekerja sama dengan perusahaan dalam proses pelaksanaan operasional

K

BANJIR - Banjir akibat curah hujan tinggi di daerah Dusun Guluguluk, Desa Saumanganya, Pagai Utara, 7 Februari lalu perkebunan. “Nah berangkat dari situ, karena saya yang dituakan di dalam keluarga, nama saya dicatat di dalam surat pembentukan koperasi yang diketuai oleh Valentinus sebagai perwakilan kaum. Rupinus utusan yang disuruh mendatangi saya untuk meminta tanda tangan sebagai persetujuan dari kaum kami, saya sampaikan bahwa yang berhak terhadap penguasaan lahan kami adalah saya, bukan si Viktor atau orang lain,” ujarnya. Sikap Viktor itu membuat Robertus tersinggung, seharusnya dia yang mempunyai wewenang penuh soal lahan itu. Menurut Robertus, jangankan lahan yang mau diserahkan, ladang yang sudah ditanami oleh Viktor saja bisa

mereka rebut sebab itu lahan mereka. “Lagi pula, kalau saja kami setuju, untuk apa saya menjadi penumpang di koperasi orang? Kami sanggup kok untuk membuat koperasi sendiri,” ujarnya. Menurutnya, pembuatan koperasi ini merupakan modus investor sawit untuk memuluskan mereka mendapat lahan dari masyarakat. Seperti yang dilakukan di Taikako dan Pagai Selatan, nyatanya koperasi yang dibuat di Taikako itu menurunyat tidak terdaftar di Dinas Perindustrian dan Koperasi Mentawai. “Jadi kami simpulkan, ini salah satu pembodohan yang dilakukan perusahaan kepada masyarakat Mentawai untuk memuluskan rencana mereka. Makanya kami tidak mau berkompromi

Terpilih Menjadi Anggota BPD, Ketua UPK Sikakap Mundur SIKAKAP-Jos Kamatir, Ketua Unit Pengelola Kecamatan (UPK) Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) mengundurkan diri dari jabatannya sebagai UPK setelah terpilih menjadi anggota Badan Permusyawatan Desa (BPD) Sikakap, periode 2013-2019. Dalam surat yang ditulisnya sendiri tersebut, pengunduran dirinya bukan ditujukan kepada lembaga PNPM tapi justru dialamatkan kepada Panitia Pemilihan BPD Sikakap. Dalam surat yang tertanggal 22 Januari 2013 itu dikatakan apabila dia terpilih menjadi

anggota BPD, Jos Kamatir akan mengundurkan diri dari PNPM untuk program 2013 ini. “Kami akan coba pelajari kembali isi surat itu, soalnya belum saya cermati. Seharusnya suratnya itu bukan ditujukan kepada panitia, tetapi kepada PNPM tempat dimana dia bekerja selama ini. Barulah tembusannya diberikan kepada kami,” ujar Paulus Kamijo, sekretaris panitia pemilihan, Selasa , 5 Februari lalu. Sementara Jos Kamatir membenarkan soal pengunduran diri sebagai ketua UPK dan sudah mengirim surat

kepada panitia pemilihan, namun surat untuk UPK belum sempat ia kirim, rencananya akan mengirim surat tersebut. “Pengunduran diri kita ini untuk program 2013, karena masih ada program yang belum selesai pada tahun 2012, jadi belum saya sampaikan surat itu,” ujarnya. Program yang dilaksanakan PNPM ini adalah program rehab rekon korban bencana dengan nilai Rp5,5 milyar, namun ia tidak menjelaskan detail program yang belum selesai tersebut. “Kita masih di jalan, datanya ada di rumah,” katanya. (fs/r)

dengan mereka,” tambah Robert menegaskan. Sementara Yossi Salamanang, adik dari Robertus, mengatakan mereka terbuka kepada Viktor untuk berdiskusi terkait lahan kaum mereka. Namun, sikap Viktor yang tidak mau menghubungi mereka, membuat mereka marah. “Harusnya dia tahu diri, garis keturunannya itu berasal dari pulau Sipora. Jadi dia tidak punya hak untuk menjadi pengatur dalam penguasaan atas lahan kami. Terhadap pihak perusahaan, kami ingatkan agar tidak serta merta meyakini apa yang disampaikan Viktor karena resikonya akan fatal. Kami siap mati demi mempertahankan apa yang menjadi hak kami,” ancamnya.

Selain memberikan peringatan kepada perusahaan, mereka juga telah menemui Kepala Desa Matobe Justianus Sababalat untuk mengingatkan kepala desa untuk tidak menandatangani setiap bentuk surat yang berkaitan dengan sawit. “Saya tidak akan menandatangani surat dari Viktor yang menyangkut sawit,” janji Justianus Sababalat saat dikonfirmasi di Dusun Matobe Sarere. Puailiggoubat yang melakukan konfirmasi kepada pihak perusahaan, mengaku belum ada kesepakatan final antara mereka dengan Viktor Saleleubaja. “Kami memang sering didatangi oleh Viktor untuk menyatakan keberadaan lahannya di Dusun Bubuakat. Namun kami belum berani untuk mengakomodir pernyataannya, karena kami tahu bahwa kepemilikan lahan di Mentawai terdiri dari beberapa orang yang tergabung dalam satu kaum atau suku. Kami juga tidak akan memaksakan kalau di internal suku tertentu belum ada kesepakatan bersama,” jawab Bram, Humas Lapangan PT. Swastisiddi Amagra (PT. SSA), di kantornya di Dusun Havea Sikakap, Selasa 19 Februari lalu. Sementara dari pantauan Puailiggoubat di lapangan, pihak PT. SSA sedang gencar melakukan pendekatan kepada masyarakat Desa Matobe, khususnya Dusun Mangaungau dan Polaga untuk memperoleh lahan yang telah di SK-kan mantan Bupati Edison Saleleubaja. Apalagi, sesuai dokumen AMDAL, izin pengusahaan lahan yang mereka kantongi akan berakhir pada tanggal 30 Juli 2013 ini. Walaupun masih ada peluang untuk perpanjangan izin, berulang kali Bupati Yudas Sabaggalet menyatakan bahwa tidak akan ada lagi perpanjangan izin kepada perusahaan perkebunan sawit. (r)

Uskup Resmikan Aula Santa Maria Assumpta SIKAKAP - Uskup Padang Mgr. Martinus Dogma Situmorang meresmikan aula Santa Maria Assumpta di Paroki Sikakap, 17 Februari lalu. Saat peresmian, Uskup Mgr. Martinus didampingi Pastor paroki Sikakap, Romo Frans Xaverius W. Hurint dan Pastor Frely Pasaribu bersama dengan umat Katolik dari Mangkaulu, Talopulei, Matobe dan Beleraksok. Romo Pey Hurint mengatakan, berdirinya gedung aula Santa Maria sangat didukung umat Paroki Sikakap. Tujuan pertama gedung ini untuk kegiatan pembinaan umat gerejawi. “Kalaupun ada orang yang datang untuk memakai gedung ini semisal rapat bupati dan jajarannya pasti kita bicarakan dulu. Fasilitas sedang kita lengkapi sebagus mungkin,” ujarnya. Saat ini sudah ada panggung, dapur, kamar mandi sementara kursi sudah dipesan. Biaya untuk merehab gedung ini telah menyerap sekitar Rp350 juta lebih. “Pekerjaan ini dilakukan sejak 9 Oktober 2012 dan diresmikan hari ini,” katanya. Gedung berukuran 9 x 24 meter itu pembangunannya didanai dari Keuskupan Padang. (cri/r)


MENTAWAINEWS Ingin kasusnya cepat selesai, Tarminta dan penasehat hukum tak mengajukan eksepsi (bantahan) dalam sidang perdana dugaan penggelapan DAK Dinas Pendidikan Mentawai 2009.

Puailiggoubat

Patrisius Sanene

T

TUNGGU SIDANG - Terdakwa kasus dugaan korupsi Dana Alokasi Khusus (DAK) Dinas Pendidikan Mentawai 2009, Tarminta Sakarebau menunggu persidangan di ruang tahanan Pengadilan Negeri Padang kedua yakni Fransiskus Sakeletuk, Kepala SDN 10 Saumanganya, Esmi Herta, Kepala SDN 05 Silabu, Reliati Afrida, Kepala SDN 11 Saumanganyak, Ursianus, Kepala SDN 19 Saumanganyak, dan R. Situmeang. Para kepala sekolah tersebut dimintai keterangan terkait petunjuk teknis dan mekanisme pengelolaan Dana Alokasi Khusus yang telah diterima

pihak sekolah untuk pembangunan fisik dan pengadaan mebeler pada 2009. Erita Simamora sebagai saksi pertama yang ditanyai oleh Jaksa Elan mengatakan, dia bersama rekan kepala sekolah lainnya telah mengikuti pertemuan antara Dinas Pendidikan, 10 September 2009 di SDN 15 Sikakap. Saat itu Tarminta hadir selaku Kadinas Pendidikan dan Suwardi

Jembatan Pokai-Sikabaluan Rusak, Monganpoula Terbengkalai SIKABALUAN-Jembatan Gogoinan yang menghubungkan Desa Sikabaluan- Dusun Pokai, Kecamatan Siberut Utara kondisinya makin rusak, papan lantai jembatan mulai lapuk, bahkan sudah ada yang hilang. Masyarakat khususnya pengendara sepeda motor dan mobil melalui jalan tersebut mesti harus hati-hati. Selain lantai jembatan yang sudah lapuk, kontruksi jembatan yang terbuat dari besi juga mulai keropos dan rusak dimakan usia. Jembatan ini dibuat saat Mentawai masih bergabung dengan Kabupaten Padangpariaman. “Kondisi jembatan juga sudah mulai rusak. Kita berharap ada pembangunannya tahun ini sehingga membuat pengguna jembatan merasa aman,” kata Sandra Oktavia, Camat Siberut Utara pada Puailiggoubat, Kamis, 21 Februari lalu. Kepala Dinas Pekerjaan Umum,

6

Sidang Kasus Tarminta, 13 Kepsek Berikan Kesaksian FOTO:PATRIS/PUAILIGGOUBAT

iga belas saksi dihadirkan dalam persidangan kasus dugaan korupsi Dana Alokasi Khusus (DAK) di Dinas Pendidikan Mentawai tahun 2009, Kamis, 28 Februari lalu. Para saksi itu merupakan kepala sekolah 13 SD di Pagai Utara Selatan ketika itu. Kini sebagian tidak lagi menjabat sebagai kepsek. Kasus tersebut mendudukkan mantan Kadinas Pendidikan Mentawai Tarminta sebagai terdakwa. Sebelumnya dalam persidangan berbeda, Suwardi, anak buah Tarminta sudah dipidana dalam kasus sama. Nama-nama saksi yang dihadirkan dalam sidang oleh jaksa merupakan kepala sekolah yang menjabat pada 2009 sekaligus yang sekolahnya menerima dana DAK tersebut, diantaranya Erita Simamora, Kepala SDN 01 Sikakap, Agus Lamar, Kepala SDN 04 Sikakap, Richard Sababalat, Kepala SDN Filial 03 Taikako, Fatmawati, Kepala SDN 06 Taikako, Rosiana Manik, Kepala SDN 07 Matobek, Ria Tumanggor, Kepala SDN 17 Taikako, Pir Paulus, Kepala SDN 02 Matobe. Ketujuh saksi tersebut merupakan saksi yang pertama dihadirkan oleh jaksa. Sementara saksi pada gelombang

NO. 259, 1 - 14 Maret 2013

Sumadi, yang dikonfirmasi sebelumnya mengatakan untuk tahun 2013 ini ada pembangunan jembatan dan jalan. Baik pembangunan jembatan yang baru, rehab, pembangunan jalan baru dan juga melanjutkan pembangunan jalan yang belum rampung tahun 2012. Lain halnya dengan jembatan yang menghubungkan Desa Monganpoula menuju Desa Sotboyak yang dianggarkan dalam kegiatan PNPM-MP 2012 belum juga rampung hingga Februari 2013. Pantauan Puailiggoubat di lapangan, hasil kerja yang baru dilakukan yaitu pembuatan pondasi jembatan dari arah Monganpoula dan Sotboyak. Di lokasi juga terlihat puluhan zak semen yang sudah mengeras, beberapa besi baja untuk tulang-tulang jembatan. Dari Surat Penetapan Camat Tahun anggaran 2012 dengan Nomor 900/249/SPC-CSU/IV-2012 tertanggal 24 April 2012, anggaran

fisik pembangunan jembatan sepanjang 24 meter dan lebar 2 meter tersebut Rp238.450.000. Fasilitator teknik PNPM-MP Kecamatan Siberut Utara, Herman Dodi yang dihubungi Puailiggoubat, Selasa 26 Februari lalu, mengatakan, keterlambatan pembangunan jembatan disebabkan karena keterlambatan pencairan dana dari APBD Mentawai. “Pencairan anggaran dari APBD terlambat jadi anggarannya baru kita kasih pada TPK kemaren ini,” katanya. Selain keterlambatan pencairan kata Dodi, tenaga teknik lapangan untuk pembuatan jembatan tersebut didatangkan dari Solok. “Masyarakat lokal tidak ada yang bisa, sehingga kita datangkan dari Solok, daripada program gagal nantinya dalam pelaksanaan. Demikian juga material yang didatangkan dari Padang,” jelasnya. (bs/r)

sebagai Kepala Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) dan beberapa staf. Dalam pertemuan pertama tersebut, disampaikan informasi kepada kepala sekolah terkait penerimaan DAK dan melakukan pembentukan panitia di sekolah masing-masing untuk membuka rekening penerimaan DAK. Pertemuan kedua dilakukan 16 September 2009 di Tuapeijat terkait sosialisasi juknis pengelolaan DAK. Dalam pertemuan tersebut dihadiri oleh Tarminta Sakerebau sebagai kepala dinas pendidikan, Suwardi Kepala PPTK, Naslindo Sirait, Syaiful Jannah sebagai sekretaris Diknas dan Sermalina Maria sebagai bendahara. Sejumlah kepala Sekolah memberikan keterangan, pembangunan fisik dilakukan oleh pihak sekolah sedangkan pengadaan mebeler diambil alih oleh Suwardi atas nama dinas pendidikan. ”Waktu rapat pertama pengadaan fisik dan mebeler dilakukan oleh sekolah namun ketika rapat kedua yang dilaksanakan di Tuapejat melalui Suwardi sebagai kepala PPTK waktu itu diambil alih oleh Suwardi atas nama dinas,” kata Ursianus, Kepala SDN 19 Saumanganya. Para kepala sekolah ketika itu tak memprotes pengambilalihanitu karena keadaan dan waktu yang sudah mepet. ”Jika berdasarkan petunjuk teknis memang harus dilaksanakan pihak sekolah namun kerena waktu sudah mepet dan kayu waktu itu sulit didapat, kita terima saja apa kata Pak Suwardi dankarena mau mengejar rampung

sebelum 31 Desember 2009,” tambah Erita Simamora. Kemudian para kepsek menyerahkan uang kembali kepada Suwardi untuk pengadaan mebeler, masing-masing sekolah menyetor Rp70 juta untuk 2 unit mebeler dimana satu unitnya terdiri dari meja, kursi, papan tulis dan tong sampah. Dan penyerahan uang tersebut dilakukan di Penginapan Christine dan di SDN 13 Tuapejat. Sementara menyoal Surat Pertanggung jawaban (Spj) mebeler tersebut dibuat oleh Suwardi, “Kami waktu itu hanya paraf saja karena Spj-nya sudah dibuat oleh Suwardi, jadi tinggal paraf saja yang kami lakukan,” jelas Erita. Usai mendengarkan keterangan saksi, Tarminta dimintai tanggapannya.”Saya mau meluruskan dan tegaskan bahwa pengadaan mebeler itu tidak atas nama dinas,” ujar Tarminta. Hakim Zaleka juga sempat berang kepada saksi karena dianggap memberikan keterangan berbelit-belit. “Saya imbau ya kalau memberikan keterangan harus yang benar-benar karena jika anda bohong maka anda sendiri yang akan jadi terdakwa,” katanya tegas di depan para saksi yang sambil tertunduk. Usai tanggapan dari terdakwa, persidangan dilanjutkan 8 Maret dengan agenda mendengarkan keterangan lima orang saksi. Sementara dalam sidang perdana, 21 Februari lalu, agendanya adalah pembacaan dakwaan oleh jaksa penuntut umum Limra Mesdi dan Fadli Alfarizi. Sidang dipimpin Ketua Majelis Hakim Jhon Efferedi didampingi Zalekha dan Perry Desmarera sedangkan Penasehat hukum terdakwa yakni Heriwati Samponi. Dalam dakwaan yang dibacakan jaksa, ada perbedaan hasil audit yang ditanggapi Tarminta. Hasil audit pada Januari-Februari 2009 kerugian negara sekitar Rp567 juta dibandingkan hasil audit pada Desember 2009, kerugian negara sekitar Rp858,5 juta. Usai pembacaan dakwaan, pihak penasihat hukum terdakwa tak mengajukan eksepsi dan sidang pun dilanjutkan sepekan ke depan dengan agenda menghadirkan saksi-saksi. “Kita tidak mengajukan eksepsi, karena justru mengulur waktu sidang jadi kita berniat mempercepat saja waktu proses hukumnya,” kata Heriwati, Penasehat Hukum Tarminta usai persidangan. Saat dikonfirmasi keterlibatannya dalam kasus dugaan korupsi DAK tersebut, Tarminta hanya berkomentar. “Biarlah itu berproses sesuai dengan hukum,” katanya singkat. (r)


7

Puailiggoubat

MENTAWAINEWS

NO. 259, 1 - 14 Maret 2013

Permainan calo tiket sedikit terbuka pada waktu keberangkatan KM. Pulau Simasin Bambang Sagurung

Camat Surati Bupati Terkait Calo Tiket Simasin harus berangkat karena tugas, namun tiket belum ada karena katanya sudah habis,” katanya. Anehnya, pada sore hari ada calo-calo yang menawarkan tiket KM. Pulau Simasin dengan harga Rp100-150 ribu per tiket. “Ini semakin memperjelas kalau calo itu bermain. Kalau kita tidak masalah, tapi bagaimana dengan masyarakat dan mahasiswa yang terpakKM SIMASIN - KM.Pulau Simasin saat ditarik dengan kapal antar pulau KLM.Nade menuju sa harus membayar pelabuhan Maileppet Rp100-150 ribu kepada calo,” katanya. Permainan calo tiket sedikit terbuka hingga tujuh orang yang masuk untuk penjualan tiket langsung mengatakan membeli tiket, namun tiba-tiba petugas kalau tiket sudah habis. “Sementara kita pada waktu keberangkatan KM. Pulau FOTO:BAMBANG/PUAILIGGOUBAT

amat Siberut Utara, Sandra Oktavia dibuat kesal dengan banyaknya pengaduan masyarakat Siberut Utara terkait percaloan tiket KM. Pulau Simasin khususnya di Muara Padang. Munculnya calo tiket KM. Pulau Simasin ini sejak dilakukannya penggratisan tiket kapal milik Pemkab Mentawai. “Calo tiket jelas bermain karena baru beberapa orang yang mengantri ambil tiket di loket PT.Asimi Padang, tiket sudah langsung habis. Ini tidak masuk akal,” katanya pada Puailiggoubat, Kamis, 21 Februari lalu Lanjutnya, permainan calo ini juga pernah dialaminya saat dari Padang menuju Sikabaluan. Waktu itu, pagi saat akan mengambil tiket, antrean calon penumpang sudah banyak berkerumun di depan pintu loket PT. Asimi. Saat pintu dibuka, diperkirakan masih enam

C

Simasin, Senin, 4 Februari lalu. Menjelang keberangkatan kapal pukul 23.00 WIB, salah seorang aparat berpakaian lengkap dan memakai rompi naik ke bagian lantai atas untuk bertemu wakil kapten kapal, Padil dan meminta jatah tiket. Dikatakan Padil, sejak gratisnya ongkos kapal banyak petugas yang bermain untuk minta jatah. “Kita sudah tidak dapat apa-apa dan cari uang rokok, mereka malah minta lagi. Pusing kita dibuatnya,” keluhnya. Kapasitas penumpang KM. Pulau Simasin sebanyak 110 orang. Bila tiket yang dijual agen 93 lembar berarti tiket yang dipermainkan untuk dijual melalui calo tiket dengan harga Rp100-150 ribu berjumlah 17 lembar tiket. Dari penjualan inilah yang dijadikan uang rokok pihak kapal, keamanan, calo dan juga pihak penjual tiket. (bs/r)

Dua Kali Pembangunan Jalan Sikabaluan-Pokai Selalu Tak Selesai SIKABALUAN-Pembangunan jalan dari Sikabaluan-Pokai Desa Sikabaluan, Kecamatan Siberut Utara, untuk kedua kalinya tidak selesai oleh pihak kontraktor. Sementara jalan tersebut merupakan jalan utama Kecamatan Siberut Utara yang menghubungkan pusat kecamatan dengan pelabuhan Pokai. Pembangunan jalan SikabaluanPokai sepanjang 7 kilometer dimulai pada tahun 2011 lalu, pelaksanaan pembangunannya dipegang PT. Macaroni Laggei Simeru, dengan nilai kontrak Rp5.849.090.000. Pada tahun

2012 lalu, kembali dilanjutkan pembangunan yang pelaksanaan kegiatan dipegang PT. Nabil Surya Persana dengan kontrak No.600.20/SP-03/ PPK-15.09/DPU-KKM/VI-2012, dengan nilai kontrak Rp4.949.947.000. Namun pembangunan lanjutan kontraktor kedua ini tidak juga membuat lega masyarakat karena pelaksanaannya tidak selesai di tengah jalan. “Rupanya bukan jembatan saja sekarang yang tidak selesai, jalan juga ikut menggantung,” kata Sandra Oktavia Camat Siberut Utara pada Puailiggou-

bat, diruang kerjannya. Kamis, 21 Februari lalu. Kata Sandra, untuk tahun ini pelaksanaan pembangunannya kembali dilaksanakan dengan kontraktor yang lebih bertanggungjawab untuk menyelesaikan pembangunan dengan waktu yang diberikan. “Jangan tiap tahunlah kita selalu surati bupati untuk menyelesaikan pembangunan satu jalan. Kita berharap tahun ini bisa selesai,” harapnya. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Mentawai, Sumadi, mengatakan, kalau pembangunan jalan Sikabaluan-Pokai

Air bersih PNPM-MP Monganpoula Tak Mengalir MONGANPOULA - Program air bersih Desa Monganpoula, Kecamatan Siberut Utara yang dianggarkan dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) 2011 dengan anggaran fisik Rp332.500.000 tidak mengalir hingga pertengahan Februari 2013. Dari pantauan Puailiggoubat di lokasi pemasangan jalur pipa air, terlihat beberapa pipa air yang tidak tersambung antara satu dengan lainnya dan juga beberapa pipa sudah ada berlobang. Selain itu, kran air yang dipasang di titik-titik perkampungan masyarakat juga tidak mengalir. Bahkan kran air rata-rata sudah terlepas dari pipa. “Ini program yang gagal. Masya-

rakat sangat dirugikan dalam hal ini,” kata Jorim Siriombuk pada Puailiggoubat, 23 Februari lalu. Program air bersih tersebut pada waktu pelaksanaannya 2011 menurut Fasilitator Teknis PNPM-MP Kecamatan Siberut Utara, Herman Dodi pemasangannya tidak mengikuti petunjuk teknis yang ada sebelumnya, akibatnya air tidak mengalir. Dan pada waktu itu dilakukan perbaikan ulang di beberapa titik agar air dapat mengalir. Namun setelah perbaikan itu, air bersih yang diprogramkan tahun 2011 tersebut tidak juga memuaskan warga karena tidak dapat mengalir ke titiktitik kran air yang dibuat di perkampungan warga. Ketika hal ini dikonfirmasikan

ulang ke Herman Dodi, Selasa, 26 Februari lalu, mengatakan air bersih Monganpoula untuk sementara tidak dikerjakan dulu menunggu datangnya pipa besi yang dipesan kembali untuk menggantikan pipa lama. “Pada Februari atau Maret kita akan ajak kembali masyarakat untuk melakukan gotong-royong perbaikan dan pemasangan pipa baru agar air dapat mengalir. Kita sudah sampaikan hal ini pada masyarakat dan masyarakat bersedia,” katanya. Total anggaran pembangunan jaringan air bersih ini Rp350 juta yang mana untuk anggaran fisik Rp332.500.000, biaya operasional TPK Rp10.500.000 dan biaya operasional UPK Rp7 juta. (bs/r)

kembali dilanjutkan tahun 2013. “Kita berharap pembangunannya selesai tahun ini. Kita akan usahakan proses

tender yang cepat dan seleksi kontraktor yang akan melaksanakan pembangunannya,” katanya. (bs/r)

Jalan Sikabaluan-Monganpoula Hancur SIKABALUAN - Jalan antara Desa Sikabaluan-Monganpoula, Kecamatan Siberut Utara, Kabupaten Kepulauan Mentawai hancur dan becek, akibat selokan yang ada di kiri-kanan badan jalan tidak mengalir, sehingga saat hujan lebat hujan air merendam jalan tersebut. Mariani, warga Desa Monganpoula yang menjual sayur, keladi, pisang ke Sikabaluan mengeluhkan kondisi jalan hal tersebut, sebab barang jualan-nya sering jatuh. “Kadang jualan kita jatuh karena gerobaknya masuk lubang. Kita tidak tahu kalau ada lobang karena jalan sudah tergenang air dan be-cek,” katanya. Roimen, salah seorang pelajar SMAN 1 Siberut Utara yang setiap hari melalui jalan itu ke sekolah juga merasakan hal sama.”Kalau lagi kering masih mending bisa lihat mana bagian yang bagus. Tapi kalau hujan semua sudah tergenang tidak lihat lagi mana jalan yang bagus dan mana yang tidak,” katanya. Camat Siberut Utara, Sandra Oktavia, kepada Puailiggoubat, Kamis, 21 Februari lalu mengatakan belum ada kepastian terkait dengan perencanaan pembangunan jalan Sikabaluan-Monganpoula tahun ini. “Kita belum bisa pastikan apakah ada pembangunan jalan Sikabaluan-Monganpoula atau tidak. Dan berapa besarnya anggaran P2D Mandiri tahun 2013 di Kecamatan Siberut Utara,” katanya. Lebih lanjut dikatakan Sandra, terkait dengan anggaran P2D Mandiri Kecamatan Siberut Utara belum berani disampaikan dan dimana lokasi pelaksanaan kegiatannya hingga Daftar Isian Pelaksana Anggaran (DIPA) diterima kecamatan dari kabupaten. “Kita berpengalaman dari tahun sebelumnya dimana anggaran P2D Mandiri yang dijanjikan ketua dewan ternyata tidak masuk dalam anggaran ketika dicek di bagian keuangan, sementara kita terlanjur membentuk OMS dan lokasi pelaksanaan. Makanya kita pastikan dulu DIPAnya baru kita akan sampaikan pada masyarakat,” katanya. (bs/r)


MENTAWAINEWS Baru 10 menit sandar, awak KMP Ambu-ambu membunyikan sirene keberangkatan di Pelabuhan Pokai. Penumpang yang akan turun dan mau berangkat terpaksa terburu-buru.

Puailiggoubat

FOTO:PATRIS/PUAILIGGOUBAT

K

KAPAL BERSANDAR - KMP Gambolo dan KMP Ambu-ambu bersandar di pelabuhan Bungus Padang dulu, pak. Saya masih mencari tas saya apakah sudah turun atau belum. Kenapa tergesa-gesa sekali. Ini bukan membantu masyarakat tapi membuat masyarakat panik,” kata Ira Budi dengan suara keras pada ABK KMP. Ambu-ambu setelah membanting helm. Lebih tragisnya lagi dialami Maidah Wahyuni guru di SMPN 1 Siberut Utara, yang datang dari Padang dengan membawa air mineral isi ulang 30 galon dan air mineral 50 kardus. Posisinya masih berada di bagian belakang kapal, dan belum separuhnya diturunkan di der-

maga, sementara pihak kapal mulai menutup pintu masuk dan buruh yang sedang mengangkat barang berusaha untuk keluar. “Astaghfirullah,” teriak Maida histeris sambil terduduk di lantai kapal. Semua yang melihat hal tersebut terdiam, termasuk pihak ABK KMP. Ambu-ambu. Setelah terduduk, Maida kembali berdiri dan memohon agar pihak kapal bersabar menunggu hingga barang-barang bawaannya dapat diturunkan semua. “Tolong pak, biarkan barang saya diturunkan semua,” katanya memelas.

BPD Pecat Kades Simatalu SIMATALU-Tak seperti Badan Permusyawaratan Desa (BPD) lainnya di Kabupaten Mentawai, BPD Simatalu, Kecamatan Siberut Barat memberhentikan kepala Desa Simatalu terpilih, Renatus Sirisoku secara tidak hormat. Hal ini terjadi karena kepala desa tidak mengindahkan surat panggilan BPD untuk mempertanggungjawabkan dana desa periode 2012 lalu. “Kita terpaksa mengambil langkah bersama untuk memberhentikan kepala desa karena tidak menyanggupi panggilan lembaga kita guna mempertanggungjawabkan dana desa,” kata Stefanus, ketua BPD Simatalu. Surat pemberhentian kepala desa tersebut dibuat Senin, 11 Februari 2013 yang ditandatangi oleh BPD Desa Simatalu sehabis mengadakan rapat bersama antara lembaga-lembaga yang ada di desa dan kepala dusun, tokoh masyarakat se-Desa Simatalu. “Semua undangan kita sudah berkumpul dalam rapat tersebut, namun kepala desa tidak hadir,’ katanya.

8

Tergesa Berangkat, Penumpang KMP Ambu-ambu Panik

Bambang Sagurung

MP. Ambu-ambu milik ASDP baru membuka pintu gerbang utamanya di dermaga Pokai, Desa Sikabaluan, Kecamatan Siberut Utara, pada pukul 07.00 WIB, 22 Februari lalu. Selang 10 menit menurunkan penumpang, sirene keberangkatan dibunyikan sekaligus pengumuman dari pengeras suara agar calon penumpang yang akan berangkat ke Padang segera naik kapal dan buruh, serta pengantar penumpang turun ke pelabuhan Pokai, sebab kapal akan berangkat menuju pelabuhan Maileppet, Kecamatan Siberut Selatan. Dengan adanya pengumuman dan bunyi sirene tersebut membuat calon penumpang yang akan ke Padang dengan menyisir melalui pelabuhan Maileppet sontak panik dan berebut naik ke atas kapal. Sementara penumpang dari Padang yang membawa barang juga panik untuk mengemasi dan menurunkan barang. Demikian juga halnya buruh pelabuhan Pokai. Karena kepanikan ini membuat beberapa penumpang dari Padang tidak dapat mengontrol barang bawaannya \ diturunkan di pelabuhan. “Sabar untuk

NO. 259, 1 - 14 Maret 2013

Ketika hal ini dikonfirmasikan pada Renatus Sirisokut, ia mengatakan surat pemberhentiannya sebagai kepala desa sangat tidak masuk akal dan tidak beralasan, karena surat panggilan yang dilayangkan kepadanya oleh BPD tidak memiliki kop surat dan stempel BPD sebagai lembaga di desa. “Kita juga kebetulan punya kesibukan,” katanya pada Puailiggoubat, Senin, 25 Februari lalu. Dengan kondisi ini, Renatus, malah menyerang BPD Simatalu dengan menuduh BPD yang baru dan kepengurusan di lembaga tersebut harus dipilih oleh anggota. “Ini sesuai aturan yang ada. Namun kepengurusannya tidak dipilih oleh anggota BPD yang terpilih. Inikan aneh,” katanya. Dikatakan Renatus, dalam keterangan yang didapatnya ketua BPD yang baru terpilih bukan berdasarkan rapat anggota. “Masak suara ketua BPD dalam pemilihan bisa mencapai 36 suara, sementara anggota BPD Simatalu itu hanya 11 orang. Ini ada

unsur kecemburuan sosial saja,” katanya. Salah seorang anggota BPD Simatalu, Yohanes yang dikonfirmasi apakah pernah mengikuti rapat pemilihan kepengurusan BPD yang baru, dirinya mengaku tidak tahu. “Saya tidak tahu karena tidak pernah diundang. Dan sebenarnya belum waktunya kepala desa mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran,” katanya. Ketika ditanya kapan tepatnya, Yohanes juga tidak tahu. “Kita tidak tahu pasti karena tidak punya pengalaman karena pada 2012 kita hanya sebagai wakil dan tidak pernah diundang kepala desa untuk mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran,” jelasnya. Selain alasan tidak dapat mempertanggungjawabkan penggunaan anggaran 2012, BPD juga menilai selama satu tahun memimpin kepala desa tidak pernah berkantor di Simatalu dan lebih banyak berada di Tuapeijat dan kampungnya di Simatalu Limau. (bs)

Buruh pelabuhan Pokai naik dan membongkar barang yang dibawa Maida. Kesempatan ini juga dimanfaatkan pihak calon penumpang yang akan berangkat ke Padang. Setelah selesai, pihak KMP. Ambu-ambu mulai menutup pintu kapal untuk berangkat menuju pelabuhan Maileppet, sekitar

pukul 07.30 WIB. Saat akan berangkat, ketika pihak ABK KMP. Ambu-ambu minta tolong pada buruh untuk melepaskan tali pengikat kapal dari ikatan di pelabuhan, pihak buruh menolak. “Jangan salahkan kami kalau tidak membantu. Kalian sendiri yang harus melepaskan tali, karena pihak kapal sendiri tidak mau toleransi pada masyarakat,” kata salah seorang buruh pada ABK. Karena melihat kapal tidak dapat bergerak masih terikat di dermaga, salah seorang pemuda Pokai membantu untuk melepaskan tali sehingga kapal berangkat menuju pelabuhan Maileppet. Maida Wahyuni pada Puailiggoubat mengatakan kalau dirinya memutuskan naik KMP Ambu-ambu karena pengumuman di pelabuhan Bungus Telukkabung disampaikan kapal akan sandar di pelabuhan Pokai sekitar satu hingga dua jam sebelum menuju pelabuhan Maileppet. “Tapi entah kenapa tiba-tiba jadi seperti ini. Untuk bayar aprah kapal saja belum sempat. Kita tahu informasinya karena kita tinggal di dekat pelabuhan,” jelasnya. (bs/r)

Tenaga Medis Puskemas Saibi Samukop Ditambah PADANG - Kekurangan tenaga medis di setiap pustu maupun polindes yang ada di wilayah Puskesmas Saibi Samukop, Kecamatan Siberut Tengah, rencananya akan ditambah tahun ini oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Mentawai. Hal itu disampaikan Kepala Puskesmas Saibi Samukop, Marinus kepada Puailiggoubat, 22 Februari lalu. “Setiap pustu-pustu yang tidak ada tenaga medisnya, sudah kita minta ke dinas dan tahun ini akan dipenuhi, disamping juga ada mutasi dan harapan kita bulan enam sudah ada tenaga medis yang sudah ditempatkan di tempat tugasnya,” ujarnya. Menurutnya, paling minimal masing-masing pustu itu ada dua orang, itu sudah memenuhi pelayanan kesehatan kepada warga setempat. Petugas dua orang itu bisa bergantian bila ditugaskan ke luar daerah. “Artinya pustu tidak pernah kosong, ketika masyarakat membutuhkan tenaga kesehatan mereka sudah ada,” katanya. Selain pustu yang dibutuhkan saat ini tenaga medis untuk puskemas, empat perawat dan enam bidan, dan ini juga sudah disampaikan ke Dinkes Mentawai dan sudah disetujui. “Serta dua orang tenaga medis kita yang ditugaskan di Sikabaluan, nanti akan kita tarik kembali. Harapan kita semua ini dapat terealisasi nantinya,” katanya. Dari pengalaman sebelumnya, akibat kurangnya tenaga medis di setiap pustu-pustu yang ada di dusun sangat dirasakan warga. Mei Jasman (30), warga Dusun Sua mengatakan Pustu di tempatnya sudah di bangun tahun 2011 namun sampai kini tak ada tenaga medisnya. ’’Akibat tak ada tenaga medisnya, pustu tak terawat. Kalau berobat kita harus ke Saibi dengan mengeluarkan biaya banyak,yang jadi pertanyaan bagaimana jika terjadi penyakit mewabah seperti muntaber? Tentunya pertolongan pertama di Pustu ini dan kita berharap adanya tenaga medis di Sua ini,’’ harapnya. (rr/r)


9

Puailiggoubat NO. 259, 1 - 14 Maret 2013

Penambahan jumlah dapil karena meningkatnya jumlah penduduk dan alokasi kursi dibanding Pemilu Legislatif 2009.

KPU Sumbar Usulkan 9 Dapil untuk Pileg 2014 FOTO: KPU SUMBAR

omisi Pemilihan Umum Sumatera Barat mengusulkan pembagian 9 daerah pemilihan untuk Provinsi Sumatra Barat dalam Pemilu Legislatif 2014 mendatang dengan jumlah kursi 65. Jumlah dapil ini berkembang dari Pileg 2009 yang hanya terbagi dalam 5 dapil dengan jumlah kursi 55. Pengusulan perubahan dapil tersebut berdasarkan kesepakatan peserta Rapat Koordinasi dan Konsultasi Publik Penataan Daerah Pemilihan dan Alokasi Kursi DPRD Sumbar, di Aula Kantor KPU Sumbar di Padang, 26 Februari lalu. Rakor tersebut dihadiri 10 partai politik peserta Pemilu, Bawaslu Provinsi Sumatera Barat, DPRD Provinsi Sumatera Barat, Kesbangpol Sumatera Barat, LKAAM Sumbar, Kapolda Sumatera Barat, dan beberapa unsur masyarakat Sumatera Barat lainnya. Rakor ini bertujuan untuk menyampaikan dan menerima masukan dari semua peserta tentang rancangan daerah pemilihan dan alokasi kursi DPRD Provinsi Sumatera Barat, meskipun keputusan akhir tetap berada di KPU RI. KPU Provinsi Sumatera Barat hanya sebatas memberikan usulan dan mempertanggungjawabkannya. Dengan jumlah penduduk Provinsi Sumatera Barat yang berjumlah 5.617.977 jiwa, maka sesuai UU No. 8

K

PENYERAHAN DP 4 - Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno (kiri) menyerahkan Daftar Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4) kepada Ketua KPU Sumbar Marzul Veri di kantor Gubernur Sumbar 7 Februari 2013 Tahun 2012 jumlah kursi DPRD Provinsi Sumatera Barat adalah sebanyak 65 kursi dengan BPPd 86.430. Hal tersebut jauh berbeda dalam Pemilu 2009 lalu dimana jumlah penduduk 3.155.148 jiwa sehingga alokasi kursi hanya 55 orang dengan dapil 5. Sebelumnya KPU Sumbar telah merancang tiga alternatif daerah pemilihan yakni; terbagi dalam 8 dapil, 9 dapil dan 7 dapil (lihat boks).

Alternatif I (8 Dapil) Dapil I Dapil II Dapil III Dapil IV

Kota Padang Kab. Pesisir Selatan, Kab. Kep. Mentawai Kab. Solok, Kab. Solok Selatan, Kota Solok Kab. Dharmasraya, Kab. Sijunjung, Kota Sawahlunto, Kab. Tanah Datar, Kota Padang Panjang Dapil V Kab. Padang Pariaman, Kota Pariaman Dapil VI Kota Bukittinggi, Kab. Agam Dapil VII Kab. Lima Puluh Kota, Kota Payakumbuh Dapil VIII Kab. Pasaman, Kab. Pasaman Barat

10 Kursi 7 Kursi 7 Kursi 11 Kursi 7 Kursi 8 Kursi 6 Kursi 9 Kursi

Alternatif II (9 Dapil) Dapil I Dapil II Dapil III Dapil IV Dapil V Dapil VI Dapil VII Dapil VIII Dapil IX

Kota Padang Kab. Pesisir Selatan, Kab. Kep. Mentawai Kab. Solok, Kab. Solok Selatan, Kota Solok Kab. Dharmasraya, Kab. Sijunjung, Kota Sawahlunto, Kab. Tanah Datar, Kota Padang Panjang Kab. Padang Pariaman, Kota Pariaman Kota Bukittinggi, Kab. Agam Kab. Lima Puluh Kota, Kota Payakumbuh Kab. Pasaman, Kab. Pasaman Barat

Dapil I Dapil II Dapil III Dapil IV

Kota Padang Kab. Pesisir Selatan, Kab. Kep. Mentawai Kab. Solok, Kab. Solok Selatan, Kota Solok Kab. Dharmasraya, Kab. Sijunjung, Kota Sawahlunto, Kab. Tanah Datar, Kota Padang Panjang Kab. Padang Pariaman, Kota Pariaman Kota Bukittinggi, Kab. Agam, Kab. Pasaman Barat Kab. Lima Puluh Kota, Kota Payakumbuh, Kab. Pasaman

10 Kursi 7 Kursi 7 Kursi 6 Kursi 5 Kursi 7 Kursi 8 Kursi 6 Kursi 9 Kursi

Alternatif III (7 Dapil)

Dapil V Dapil VI Dapil VII

10 Kursi 7 Kursi 7 Kursi 11 Kursi 7 Kursi 13 Kursi 10 Kursi

Dari ketiga alternatif rancangan daerah pemilihan tersebut, peserta rakor sepakat memilih alternatif kedua dengan alasan bahwa Dapil III yang pada Pemilu 2009 yakni Kabupaten Dharmasraya, Kabupaten Sijunjung, Kota Sawahlunto, Kabupaten Tanah Datar dan Kota Padang Panjang dipecah menjadi dua daerah pemilihan menjadi satu dapil untuk Kabupaten Dharmasraya, Kabupaten Sijunjung, dan Kota Sawahlunto. Satu dapil lagi untuk Kabupaten Tanah Datar dan Kota Padang Panjang. Hal ini dikarenakan Kabupaten Tanah Datar dan Kota Padang Panjang tidak serumpun baik dari segi budaya dan demografinya dengan masyarakat Kabupaten Dharmasraya, Kabupaten Sijunjung, dan Kota Sawahlunto serta luas wilayah yang terlalu luas untuk dikatakan sebagai sebuah daerah pemilihan. Menurut Sayuti Dt. Rajo Panghulu, Ketua LKAAM Sumatera Barat, mengatakan ada 4 alasan kenapa Kabupaten Dharmasraya, Kabupaten Sijunjung, dan Kota Sawahlunto menjadi daerah pemilihan tersendiri. Yakni karena faktor geografis dan historisnya dimana Kabupaten Dharmasraya dan Kota Sawahlunto merupakan pemekaran dari Kabupaten Sijunjung. Kemudian faktor kultur budaya masyarakatnya yang satu keselarasan Bodi Chaniago-Koto Piliang dan apabila ada sengketa adat harus diselesaikan di Talawi dan Tanjung Ampalu serta prinsip keterwakilan

dimana semakin banyak yang mewakili suatu daerah maka semakin efektif pula Pemilu yang diselenggarakan. Kemudian Hidayat dari Gerindra juga menambahkan tiga alasan lagi yakni

alasan empirik bahwa Kabupaten Sijunjung selama 64 tahun ini masih termasuk kategori daerah tertinggal sehingga perlu adanya keterwakilan di DPRD Provinsi Sumatera Barat di masa datang yang memperhatikan aspirasi dan pembangunan daerah Kabupaten Sijunjung. Kemudian alasan politis dimana pemberdayaan dan pendidikan politik di Kabupaten Sijunjung sangat sulit sekali karena akses yang tidak terbuka secara luas serta alasan cost politik yang akan sangat mahal sekali apabila keenam kabupaten/kota tersebut masih saja digabung. Hampir seluruh peserta akor menyampaikan pandangannya dan bersepakat untuk menyetujui alternatif rancangan kedua untuk ditetapkan oleh KPU RI. Demi meningkatnya partisipasi pemilih pada Kabupaten Dharmasraya, Kabupaten Sijunjung, dan Kota Sawahlunto dan juga adanya keterwakilan masyarakat tersebut di DPRD Provinsi Sumatera Barat. Meskipun Pemilu menjadi sangat variatif sekali. Hasil dari Rakor ini akan disampaikan ke KPU RI di Jakarta pada tanggal 1-2 Maret 2013. (kpu) FOTO: KPU SUMBAR

KANTOR KPU - Kantor KPU Sumbar di Jalan Pramuka Kota Padang


Puailiggoubat Puailiggoubat, NO. 259, 1 - 14 Maret 2013

10 12

NO. 252, 15 - 30 November 2012

Tumbuhkan Toleransi Anak melalui Kurikulum 2013

P

erubahan kurikulum pada 2013 mendatang bertujuan untuk membentuk generasi yang tidak sekadar cerdas tapi juga memiliki perilaku sosial yang baik. Untuk itu, pola pengajaran dalam struktur kurikulum baru mendatang mencoba mendorong siswa agar lebih kreatif dan inovatif. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh, mengatakan bahwa siswa dituntut untuk mampu mengembangkan pemikiran yang logis dan kritis. Sementara itu, para guru juga diminta untuk lebih terbuka terhadap jawaban anak dan menghargai proses si anak dalam mencari jawaban. "Logika berpikir ini punya pengaruh terhadap perilaku sosial. Untuk itu, kita dorong anak-anak ini untuk mengembangkan logika berpikirnya,"

kata Nuh di seperti dikutip dari Kompas.com Jumat (21/12/2012). Jika selama ini anak-anak hanya dihadapkan dengan jawaban tunggal dari sebuah soal, maka tidak akan demikian dalam kurikulum baru ini. Anak-anak mendapat kebebasan untuk berekspresi dalam menjawab sebuah soal dan guru harus mampu mengakomodir hal tersebut. "Misalkan ada persegi panjang dengan lebar empat dan panjang enam, kelilingnya pasti 20. Nanti soalnya dibuat lebih variatif lagi dan anak-anak dapat menjawab sesuai dengan pemahaman mereka," jelas Nuh. Ia juga menambahkan bahwa berdasarkan hasil studi TIMSS 2007 dan 2011, kemampuan siswa Indo-nesia umumnya berada pada soal level menengah yang hanya mem-butuhkan pengetahuan untuk diapli-kasikan. Sementara kemampuan un-tuk menalar dan mencari tahu tidak pernah diasah karena anak hanya di-jejali dengan jawaban tunggal untuk menentukan benar atau salah. "Dengan kurikulum baru tidak akan lagi seperti itu, untuk satu soal bisa saja punya banyak alternatif jawaban. Karena orang yang biasa berhadapan dengan banyak jawaban maka toleransinya tinggi," tandasnya. (int)

S

aat kita mencoba mempelajari suatu bahasa asing, banyak yang mengeluh tidak bisa mengingat kata-katanya dengan baik. Mengingat kata-kata bisa menjadi suatu hal yang sangat sulit, apalagi bagi orang dewasa yang pikirannya sudah penuh dengan urusan pekerjaan, keluarga dan tanggung jawab lainnya. Untuk bisa “nyambung” dalam pembelajaran suatu bahasa dibutuhkan perbendaharaan paling tidak 120 kata. Namun, itu bukan hal yang sulit jika Anda mengikuti 8 tips dari pengajar EFL di Korea Selatan, Anne Merritt, berikut ini. 1. Buat target yang realistis Lupakan daftar perbendaharaan kata yang panjang atau membaca kamus. Para ahli mengatakan bahwa orang biasanya belajar 10-20 kata per waktu belajar. Jika Anda menyediakan waktu khusus untuk belajar bahasa asing selama 15 menit per hari, maka cobalah untuk menetapkan target menguasai 20-25 kata atau frase setiap minggunya. Hanya butuh enam minggu untuk bisa menguasai 120 kata atau frase yang perlu diingat. 2. Lakukan klasifikasi Belajar sejumlah kata atau

D

i era global saat ini, kemampuan berbahasa asing menjadi sesuatu yang perlu dimiliki oleh para profesional muda. Banyak orang akhirnya menghabiskan uang mereka dengan membeli software dan buku teks untuk belajar bahasa asing dan mereka memang mencapai hasil yang menggembirakan. Namun sebenarnya, tak perlu mahal lho untuk bisa memiliki kemampuan bahasa asing yang baik. Dengan budget yang minim, Anda bisa memperoleh alat pembelajaran bahasa asing dengan hasil maksimal pula. Seperti ditayangkan oleh Telegraph, Anne Merritt, pengajar EFL di Korea Selatan, menyebut ada beberapa cara untuk membantu meningkatkan kemampuan berbahasa asing Anda. Jika tak benar-benar gratis,

gambar atau adegan. Contohnya, dalam perjalanan ke Moskow, saya mengingat kata sapaan baru dalam bahasa Rusia, yaitu “Zdravstvujtye” dengan visualisasi seekor burung pemakan bangkai. Visualisasi ini tampaknya abstrak, konyol dan sedikit memalukan, namun itu bekerja. Saya lebih mudah mengingat kata itu.

frase yang tidak berhubungan dalam satu hari mungkin agak sulit. Cobalah fokus pada tematema tertenty setiap minggunya. Pikiran kita akan mengelompokkan kata atau frase yang berhubungan secara alamiah dan melakukan klasifikasi informasi dengan baik. 3. Hindari lawan kata Sangat logis jika belajar kata yang berlawanan secara bersamaan. Namun, lebih baik tidak demikian. Pasalnya, Anda akan tergoda untuk menggunakan lawan katanya pada waktu Anda ingin menggunakan suatu kata. Sebaliknya, pelajari dulu katakata yang sifatnya lebih umum. Setelah itu bisa diingat dengan baik berikut padanan artinya, mulailah pelajari lawan katanya. 4. Membedah kata-kata yang baru didengar Ketika menemukan kata baru, lihatlah struktur katanya. Banyak kata terdiri dari prefiks dan sufiks, dan pemahaman yang tepat terhadap struktur kata tersebut sangatlah menguntungkan. Contohnya kata désagréable di bahasa Perancis. Kata ini mengandung prefiks désdan sufiks kata sifat -able. Mempelajari afiks dapat membantu Anda untuk

maka paling tidak sangat murah. Apa saja? 1. Koran online Koran online berbahasa asing merupakan aset yang tak ternilai bagi siapa saja yang mau belajar. Koran selalu ter-update, berkaitan erat dengan budaya, dan dapat membantu orang-orang yang belajar dari level kemampuan mana pun. Iklan pendek dan teks foto merupakan tantangan awal bagi para pemula, termasuk pula keterangan-keterangan gambar. Mereka yang kemampuannya sudah tergolong intermediate dapat memanfaatkan artikel-artikel berita. Sementara itu, para pembelajar kelas advance bisa membaca kolom dan editorial yang banyak berisi idiom, bahasa gaul, dan tulisan dengan gaya tertentu.

memahami konjugasi dan struktur dan mudah mempelajar kata-kata lain yang baru ditemukan. 5. Baca, baca, baca Membaca akan membantu Anda mengingat kembali perbendaharaan kata Anda dan melihat penggunaan kata-kata tersebut dalam kalimat dan konteks baru. Salah satu sumber pembelajaran yang sangat baik dalam menguasai bahasa asing adalah melalui bahan bacaan sesuai tingkatan orang yang belajar. Sumber lainnya yang baik adalah iklan atau menu di restoran. 6. Visualisasikan Salah satu trik yang tepat untuk menguasai kata baru adalah dengan Keyword Method. Gambarkanlah kata yang baru Anda ketahui itu dalam bahasa tersebut, visualisasikan dalam bentuk

2. Situs web komunitas belajar Situs seperti www.busuu. com dan www.livemocha.com merupakan sumber yang baik untuk belajar bahasa asing secara komprehensif. Cara pembelajaran mendengar dan mengulang mungkin tidak selalu cocok dengan setiap orang yang mau belajar. Namun, satu sumber yang paling baik di situs-situs semacam ini adalah forum komunitasnya. Anda bisa terhubung dengan native speakers dari bahasa asing yang memang ingin dipelajari. 3. Lirik lagu Musik adalah kendaraan yang baik untuk mengingat bahasa asing. Banyak lagu dalam bahasa asing yang ingin kita pelajari

7. Fokus pada frase Ahli bahasa Michael Lewis mendorong belajar bahasa melalui konteksnya di seuatu kalimat daripada mengingat arti kata per kata. Komunikasi sehari-hari, misalnya dalam bahasa Inggris, biasanya menggunakan frase-frase sederhana, seperti “turn left”, “just a minute”, dan “nice to meet you”. Ketika baru mempelajari suatu bahasa, ingatlah frase-frase sederhana yang ada dan Anda sudah akan memiliki segudang kata untuk berdialog tanpa tertekan karena mencoba menyambung kata demi kata yang diingat. 8. Review lebih sering Dalam kelas belajar perbedaharaan kata, kata-kata yang sudah diingat kemarin lebih penting daripada kata-kata yang dipejari hari ini. Tujuannya adalah mentransfer memori jangka pendek Anda tentang kata-kata baru ke memori jangka panjang. Review atau mengingat ulang sangat esensial, terutama dalam beberapa hari atau minggu pertama Anda belajar katakata yang baru. Buku teks bahasa dan program online yang baik biasanya menggunakan metode ini.

memiliki nilai-nilai pembelajaran. Namun, lagu terbaik yang perlu dicari adalah lagu-lagu klasik, yang kira-kira satu zaman dengan “Fly Me to the Moon” atau “Yesterday”. 4. Kelompok diskusi bahasa Kelompokini dapat menjadi aset yang baik untuk mempraktikkan kemampuan berbicara Anda dan bertukar sumber pembelajaran dengan rekan lainnya. Kemampuan berbicara adalah salah satu kemampuan berbahasa yang sering diabaikan ketika belajar sendiri. Namun, ini adalah kemampuan yang sangat penting. Pada saat Anda mempraktikkannya pada native speakers, dia bisa memberikan tips-tips penting mengenai pelafalan dan berbicara seharihari. (int)


Puailiggoubat, NO.Puiliggoubat 259, 1 - 14 Maret 2013

11 12

NO. 252, 15 - 30 November 2012

50 Kampus Terpopuler

S

alah satu situs pemeringkatan perguruan tinggi dunia, Webometrics merilis ranking perguruan-perguruan tinggi di dunia pada akhir Februari 2013. Ada 360 perguruan ting-gi di Indonesia yang masuk ke pemeringkatan Webome-trics pada awal tahun 2013 ini. Universitas Gadjah Mada (UGM) masih dinilai sebagai perguruan tinggi dengan performa dan popularitas situs yang terbaik di Indonesia. Namun, di ranking dunia,

UGM tergeser dari peringkat 390 (survei Webometrics Juli 2012) ke peringkat 440. Sementara itu, Institut Teknologi Bandung (ITB) berhasil menggeser posisi Universitas Indonesia (UI) yang sebelumnya bercokol di peringkat kedua di dalam negeri. Universitas Gunadarma adalah satusatunya perguruan tinggi swasta yang berada di peringkat sepuluh besar dalam negeri, bahkan naik dari peringkat enam ke peringkat empat. Dalam edisi awal tahun ini,

Webometrics mengklaim melakukan pemeringkatan terhadap lebih dari 21.000 perguruan tinggi di dunia. Pemeringkatan dilakukan berdasarkan empat indikator, yaitu impact, presence, openness, dan excellence terhadap situs web masing-masing perguruan tinggi. Indikator tidak terkait langsung dengan kualitas akademik dari setiap perguruan

1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

tinggi. Berikut ini adalah 50 kampus di Indonesia dengan performa dan popularitas situs web yang terbaik menurut survei Webometrics. (int)

9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22.

menjadi pakar analisa untuk perusahaan besar,” ujar Ina.

S

eleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Nasional (SNMPTN) 2013 sudah memasuki masa pendaftaran. Para siswa sekolah menengah atas (SMA) yang kini sedang bingung dengan jurusan apa yang tepat bagi mereka sehingga mampu menjamin masa depannya. Ina Liem, penulis buku bertajuk Tujuh Jurusan Bergaji Besar, mengatakan bahwa ada tujuh jurusan yang dapat dijadikan pilihan oleh anak-anak yang hendak melanjutkan pendidikan tinggi. Tujuh jurusan ini diyakini mampu menunjang masa depan yang cerah karena bisa menuai penghasilan besar bagi lulusannya. “Semua pekerjaan memang bisa mendapat gaji besar jika dirintis dengan benar. Tapi, untuk fresh graduate yang ingin mendapat gaji besar, tujuh jurusan ini bisa mewujudkannya,” kata Ina saat World Education Expo Indonesia (WEEI) 2013 di Balai Kartini, Jakarta, Jumat (15/2/2013). Lantas, apakah tujuh jurusan itu?

1. Matematika Wanita yang juga menjabat sebagai In-Country Manager La Trobe University ini memaparkan bahwa jurusan pertama yang mampu menghasilkan gaji besar adalah jurusan Matematika. Jangan salah, masuk ke jurusan Matematika justru membuka peluang untuk dapat bergabung dengan perusahaan besar kelas internasional. “Biasanya kan lulusan Matematika disebutnya hanya bisa jadi guru. Enggak seperti itu juga. Justru lulusan Matematika ini berpotensi

2. Teknik Informatika Jurusan kedua yang mampu menghasilkan uang banyak saat ini adalah jurusan Teknik Informatika atau lebih akrab disebut Information Technology (IT). Hal ini masuk akal melihat teknologi yang kian maju dan kebutuhan perusahaan akan ahli teknologi untuk memajukan bisnis yang dikelolanya. 3. Teknik Kimia Jurusan ketiga yang mendongkrak masa depan seseorang adalah jurusan Teknik Kimia. Tentu tidak ada yang menyangka bahwa jurusan Teknik Kimia termasuk yang berpotensi bergaji besar. Pasalnya, jurusan ini justru tidak populer jika dibandingkan dengan jurusan Psikologi, Hukum, dan Kedokteran. “Memang terlihatnya tidak populer. Tapi sekali lagi jangan salah, Teknik Kimia ini juga banyak dilirik. Contoh pasta gigi, sabun, atau cat tembok yang digunakan itu semua ada campur tangan lulusan Teknik Kimia,” jelas Ina. 4. Manajemen 5. Geologi 6. Teknik Pertambangan

23. 24. 25. 26. 27.

7. Teknik Perminyakan Secara berturut-turut empat jurusan ini memang selalu disebut-sebut mampu menghasilkan uang berlimpah bagi para lulusannya. Apalagi, tiga jurusan terakhir. “Geologi, pertambangan, dan perminyakan ini tidak usah ditanya. Biasanya, begitu masuk langsung bisa dapat gaji double digit,” ungkap Ina. “Namun, semua itu tidak cukup jika tidak memiliki soft skills yang baik. Jadi, jangan lupa kembangkan soft skills,” tandasnya. Menurut Oxford Dictionaries, soft skills adalah karakter pribadi yang memudahkan seseorang untuk berinteraksi dengan efektif dan harmonis dengan orang lain di sekitarnya.

28. 29.

30. 31. 32. 33. 34 35.

36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50.

Universitas Gadjah Mada Institut Teknologi Bandung Universitas Indonesia Universitas Gunadarma Universitas Brawijaya Universitas Diponegoro Institut Pertanian Bogor Institut Teknologi Sepuluh Nopember Universitas Padjadjaran Universitas Airlangga Universitas Kristen Petra Universitas Negeri Malang Universitas Sriwijaya Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Universitas Pendidikan Indonesia Universitas Islam Indonesia Universitas Sebelas Maret Universitas Mercu Buana Universitas Muhammadiyah Malang Universitas Hasanuddin Universitas Komputer Indonesia Universitas Negeri Semarang Universitas Muhammadiyah Surakarta Universitas Esa Unggul Universitas Bina Nusantara Universitas Udayana Universitas Negeri Yogyakarta Universitas Sumatera Utara Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Jakarta Universitas Lampung STMIK Amikom Universitas Andalas Universitas Pendidikan Ganesha Universitas Jenderal Soedirman Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang Universitas Ahmad Dahlan STISI Telkom Universitas Narotama Universitas Surabaya Universitas Katolik Atma Jaya Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Universitas Riau Universitas Pembangunan Nasional Veteran Yogyakarta Institut Teknologi Nasional Universitas Pembangunan Nasional Jawa Timur Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Universitas Negeri Surabaya Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel Sekolah Tinggi Informatika dan Komputer Indonesia Universitas Syiah Kual


Sosok

Puailiggoubat 12 NO. 259, 1 - 14 Maret 2013

SYAFRIZALDI

Menjadi Sahabat Petani U

ntuk membangun perekonomian masyarakat korban benana, tidak harus memaksakan apa kehendak orang luar atau pemerintah, tapi mendengarkan, memahami dan merasakan apa yang masyarakat butuhkan, sehingga apsirasi itu bisa dilaksanakan untuk memajukan ekonomi masyarakat lokal, itulah yang diterapkan Syafrizaldi, Project Manager FIELD-Bumi Ceria di Padangpariaman saat mendampingi para petani korban gempa 2009 dan membuat masyarakat petani menjadi percaya diri untuk mengolah hasil pertaniannya sendiri. Berikut bincang-bincang Puailiggoubat dengan Aal Japang, panggilan akrab Syafrizaldi. Field Bumi Ceria dalam programnya di Padangpariaman adalah membangun petani tangguh setelah dilanda gempa 2009. Apa tantangan terbesar Field menghapus trauma dan mengembalikan semangat petani untuk mulai menggerakkan ekonomi keluarga ? Ini tantangannya cukup berat, pertama diinternalnya sendiri soal kemampuan kita datang ke masyarakat yang pernah d landa bencana, yang pernah mengalami trauma, yang dimanjakan dengan bantuan yang kemudian dimanjakan dengan proyek-proyek yang ada. Di internal kita yang menjadi tantangan itu ialah bagaimana kita menyusun metodologi untuk menghapus trauma itu. Jadi akhirnya pilihan kita adalah kita datang ke petani sebagai sahabat mereka, sebagai teman, sebagai orang yang bukan hanya bersimpati, kalau simpati itu turut berduka tapi kemudian kita berempati. Itu lebih dalam dari simpati. Kita turut merasakan apa yang mereka rasakan. Ini caranya sangat tidak mudah. Ya saya tahu bapak capek bertani, itu simpati, tapi bagaimana merasakan capeknya bagaimana bertani, kita harus terlibat. Jadi menyusun

metodologi itu yang menjadi tantangan kita. Yang kedua, bagaimana kemudian kita diinternal itu tidak hanya bekerja sendiri, jadi tidak kita bilang ini kegiatan kita, mestinya yang kita lakukan, itu kegiatan bapak atau kegiatan para petani tapi kita mendukung itu dan itu dilakukan kawan-kawan di Field Bumi Ceria. Akhirnya kita melakukan beberapa hal, mulai dari orientasi lapangan, kita ngobrol, tinggal di lapangan, ngopi-ngopi sore, jadi kita tidak bicara melakukan ini itu. Tapi kemudian bertanya kepada mereka apa yang mereka lakukan, apa yang mereka rasakan dan tinggal bersama mereka sembari melihat potensi orang-orang berkemungkinan akan menjadi pemandu-pemandu tingkat lokal. Enam bulan pertama kita masih meraba-raba, walaupun ada pemandu yang kita latih turun ke lapangan uji coba, mungkin muncul penerimaan masyarakat setelah hampir 10 bulan atau 1 tahun. Sementara itu di tingkat eksternal, tantangannya adalah bahwa kita ke lapangan bukan bawa uang, sementara proyek-proyek ini datang ke lapangan bawa uang, ngumpulin petani, jadi orang dikumpulkan dikasih uang transport besar, sementara kita tidak punya itu, lalu bagaimana caranya, itu tantangan luar biasa, bagaimana kemudian program di luar ke petani kita imbau jangan mereka berikan ketergantungan. Tantangan kemudian ialah, bagaimana berkomunikasi dengan pemerintah. Ada juga yang bilang kita tidak perlu trainingtraining, latihan-latihan yang kita perlu fisiknya

apa, proyeknya berapa. Ini secara di luar kita juga tantangan cukup tinggi. Apa saja yang dilakukan untuk menghadapi tantangan-tantangan itu ? Dari awal kalau kita bertemu dengan masyarakat, saya ingin sampaikan tidak ada rahasia diantara kita, bahwa teman-teman saya ke lapangan dengan uang sekian, kita bilang sama petani uang itu gunanya untuk ini untuk itu, sementara kalau untuk ini tidak ada uangnya, ada nggak kebutuhan lainnya. Misalnya kalau ada yang bilang kita butuh transport, ya kita bilang ada transport tapi itu sangat kecil. Ada keterbukaan, sehingga dengan keterbukaan itulah modal dasar. Bagaimana hingga akhirnya semangat para petani pulih dan akhirnya justru berkarya melalui pertanian

organik ? Yang pertama itu kita membangun empati dan kepercayaan. Bahwa kita berempati dengan posisinya petani, kejujuran dan keterbukaan dan itu membuat petani menerima kita dengan baik, petani percaya pada kita dengan baik, kawan-kawan tinggal di lapangan dan hidup dengan petani, itu yang membuat petani percaya. Nah kalau kita sudah menjadi teman, sudah menjadi sahabat bahkan sudah menjadi keluarga, apapun programnya akan relatif lebih gampang, misalnya kita membuat program padi rendah emisi metan, kita bisa bikin latihan biogas, tanaman multi guna, tentang segala macam itu akan sangat memudahkan. Apa program yang dilakukan Field Bumi Ceria di Padangpariaman? Kalau yang kita lakukan adalah orientasi lapangan tinggal sama mereka, memahami karakter mereka. Kemudian kita juga melatih orang-orang melakukan pemetaan sendiri, yang kita latih itu orang-orang petani setempat, jadi kita latih lalu turunkan lagi mereka ke lapangan dengan pendampingan dari kita, kemudian dia melakukan pemetaan, kemudian kita bilang pemetaan kerentanan dan kapasitas cara partisipastif, itu mulai transek di mana daerah rawan, longsor, banjir kemudian mereka memetakan kapasitas-kapasitas yang mereka punya, sumber daya manusia, modal fisik, modal sumber daya alam, modal sosial, baru terakhir kita buat modal finansial, kemudian bersama mereka kita memetakan kira-kira di nagari itu mimpinya ke depan apa. Nah untuk mencapai itu apa

yang kita lakukan, mereka jawab untuk mencapai ini, kita akan melakukan ini itu, oke bagaimana caranya, ya kita bantu, jadi disini kita hanya mengumpulkan aspirasi dan menjadi fasilitator, untuk esksekusinya masyarakat sendiri tentu melalui pendampingan kita. Bagaimana upaya field membangun sekolah lapangan untuk para petani belajar ? Pada pemetaan pertama, ada banyak rencana mereka dalam memperoleh ketangguhan, untuk itu kita bantu sekolah lapangan, pertama untuk menurunkan gas metan supaya tidak terjadi pemanasan global, kita mulai dari kotoran sapi. Jadi kita bicara soal perubahan iklim, bagaimana cuaca terjadi kemudian hubungan agroeskosistem sampai kita bicara bagaimana cara memanfaatkan limbah kotoran sapi, dari situ muncul ide, kemudian melakukan sekolah lapangan iklim dan biogas, jadi sapi mulai dikandangkan, kotorannya mulai dimanfaatkan, kemudian ide merendahkan emisi gas dengan padi tanam sebatang, mulailah seleksi benih, bagaimana cara mengolah tanah, menyemai, menanam, merawat sampai panen, itulah sekolah lapangan padi rendah metan. Lalu untuk daerah rawan longsor, jadi pertanyaan karena daerah lonsor apa yang harus dilakukan, kalau jawaban mereka kita harus tanam, jadi darimana bibitnya, dari mana bijinya, jadi kita jadikan sekolah lapangan tanaman multi guna, selain membendung tanah mencegah longsor, harapannya tanaman itu menghasilkan buah, misalnya selain buah, kayunya bisa dimanfaatkan. Selain itu muncul kerentanan, mereka tidak punya makanan kalau terjadi bencana. Pertanyaannya makanannya apa? Kan tidak mungkin tunggu panen beras, jadi mereka buatlah lumbung pangan hidup, ada di pekarangan-pekarangan, ada tanah-tanah kosong yang mereka olah kemudian mereka tanamilah beberapa tanaman, ada ubi, ada talas, ubi dengan berbagai jagung termasuk tanaman obat ada disitu, jadi semua sekolah lapangan yang kita lakukan itu untuk menjawab

ke halaman 13


Sosok

kerentanan mereka, pada pemetaan awal tadi. Kerentanan kita berikutnya adalah ketika terjadi bencana, mereka tidak punya orang-orang memiliki kapasitas untuk penangangan korban, kita buat sekolah masyarakat tangguh bencana kemudian untuk pengorganisasian. Ketika terjadi bencana maka dijawablah sekolah lapangan itu. Kemudian ada sekolah lapangan pengololaan sampah, itu menjawab kerentanan mereka bahwa di nagari mereka ada tumpukan sampah yang busuk menyumbang gas emisi rumah kaca ketika itu dibakar, kenapa tidak dikelola sampahnya. Sampah plastik itu bisa dibuatkan tas dan segala macamnya. Ada juga sekolah anak rentan kena bencana, ketika mereka sekolah, terjadi bencana mereka tidak tahu harus berbuat apa, maka itu dijawab sekolah lapangan pengurangan bencana berbasis sekolah, jadi semua sekolah yang dibuat dari kebutuhan mereka. Selain ada kegiatan lain seperti pertemuan stakeholder, penguatan pemandu, semua dalam rangka agar masyarakat punya teman, punya kawan ketika terjadi bencana. Bagaimana mensinergikan program yang diberikan ke masyarakat dengan pemerintah? Awalnya pemerintah tidak terlibat banyak, walaupun dari awal-awalnya kita libatkan, biasalah pemerintah hanya melihat dari jauh tapi kemudian kita cek ke pemerintah mereka memiliki sumber daya apa? Punya kemampuan apa di pemerintah sehingga

Puailiggoubat 13 NO. 259, 1 - 14 Maret 2013

kemampuan-kemampuan yang ada di pemerintah bisa disalurkan ke petanipetani, caranya membuat mereka berteman. Selama ini masyarakat petani tidak terlalu berteman dengan pemerintah, berteman hanya kalau ada bantuan saja. Lalu kita buat iven dengan stakeholder dan petani ini. Itu yang membuat mereka berteman satu sama lain.

mungkin kita minta bantuan kepada saudara kita yang jauh, tentu bantuan yang pertama datang itu pasti dari tetangga, itulah yang kita kuatkan. Kalau jaringan yang resmi programnya ada 20, tapi itu ada juga jaringan luar kelompok siaga yang ada di luar Padangpariaman, Padang, Solok dan lain-lainnya.

Ada juga komunitas siaga bencana, bagamana agar komunitas itu efektif dalam menghadapi bencana? Melalui pelatihan yang diberikan kepada komunitas mereka sudah bisa melakukan koordinasi dan komunikasi saat terjadi bencana. Kalau dulu mereka tidak tahu koordinasi sama siapa, berkomunikasi dengan siapa, minta bantuan kepada siapa mereka. MElalui komunitas, mereka memahami pentingnya posko, terlatih membuat posko sendiri dan tahu tugas masing-masing. Anggota komunitas sudah tahu apa yang dilakukan ketika membuat posko, seperti posko utama, dapur umum, logistik dan segala macam. Mereka juga paham dalam menghadapi korban, bagaimana pertolongan pertama sebelum dibawa ke rumah sakit. Ada juga kemampuankemampuan menggalang sumberdaya dari tempat lain. Karena mereka kenal dengan jaringan lain, mereka bisa meminta bantuan dan memberita tahu bahwa mereka terkena bencana. Tapi yang terpenting adalah mereka memiliki jaringan dari nagari lain yang ada di Pariaman, mereka bisa meminta bantuan sesama mereka sebelum mereka meminta bantuan dari provinsi. Sama seperti kita, kita tinggal di sini tidak

Dalam konteks Mentawai, dua tahun lebih korban gempa dan tsunami masih terkatung nasibnya. Tinggal di huntara, jauh dari ladang yang menjadi sumber ekonominya. Saat ini proses rehab rekon akan dimulai, tantangan apa yang anda lihat untuk pemulihan ekonomi masyarakat Mentawai yang jadi korban ? Yang pertama bagaimana orangorang, pemerintah, pihak-pihak dari luar yang merasa pintar ini mau bertanya dan mendengarkan masyarakat. Seperti yang saya lakukan di Padangpariaman ini, kita mendengar, bertanya dan memahami apa yang dibutuhkan masyarakat. Jangan mentang-mentang kita pintar, buat saja huntap (hunian tetap) di sembarang tempat, padahal yang saya tahu di Mentawai, saya tinggal di tanah saya, tapi saya susah tinggal di tanah suku lain. Sementara huntap dibuat di tanah suku lain, ya nggak mau saya pindah ke sana, mending tinggal di lokasi evakuasi atau di tanah saya sendiri. Seharusnya orang-orang yang datang dari luar ini termasuk Pemda Mentawai itu tanya ke masyarakatnya,

mendengarkan, menggalang aspirasi dari sana. Tantangannya adalah kebanyakan orang-orang pintar tidak mau mendengar, tidak mau menyimak karena merasa sudah menjadi orang pintar. Pertanyaannya sekarang Pemda Mentawai mau nggak mendengarkan dari masyarakatnya, suara-suara dari arus bawah. Seperti mereka membuat rencana rehap rekon, itu hanya kemudian direncanakan oleh beberapa pihak tanpa mendengarkan suara-suara dari bawha. Itu yang paling sulit. Mengenai pemulihan ekonomi masyarakat Mentawai ini, masyarakat di kepulauan yang berbasiskan sumber daya lokal, laut, ada hutan dan dua hal itu bisa merecovery masyarakat Mentawai, kalau kedua SDA ini tidak dikuasai pemerintah dan pemilik modal. Ini lautnya luar biasa, bukan hasilnya saja, wisata contohnya, yang ada disitukan orang-orang dari luar saja. Hutan yang ada di Mentawai bukan orang-orang lokal yang menikmatinya justru orang luar. Apakah pemerintahnya punya frame mensejahterakan masyarakat Mentawai dengan dua potensi itu, kalau iya, maka pemerintah membangun struktur tata ruang yang berbasis ekonomi masyarakat di tingkat lokal, bukan membangun struktur yang tidak ramah kepada ekonomi masyarakat lokal, tidak berbasiskan kerentanannya. Misalnya pembelian peralatanperalatan yang ada di Mentawai justru yang banyak pembelian mobil, padahal kebutuhan itu kapal motor (boat), kenapa mobil yang kelilingnya di

Padang saja, sehingga yang tidak ada pandangan yang dicurahkan pengembangan ekonomi masyarakat justru terbalik, masyarakatnya berlombalomba menguasai SDA yang menimbulkan sifat individual. Apa pesan yang bisa anda sampaikan terkait program pemulihan ekonomi masyarakat di Mentawai ? Satu, mari duduk bersama, mari dengarkan apa yang dirasakan masyarakat, buatlah perencanaan pembangunan berbasiskan kebutuhan di tingkat masyarakat, mungkin masyarakat tidak butuh lauk pauk harian, tidak harus memakan beras, orang bisa memakan pisang, talas, sagu kenapa harus makan beras, aturlah struktur tata ruang yang baik, buat kebijakan yang pro kepada masyarakat miskin bukan pro kepada penanam modal. (Rus Akbar)

SYAFRIZALDI KELAHIRAN: SUNGAI PENUH, JAMBI, 15 OKTOBER 1975 PEKERJAAN: PROJECT MANAGER FIELD-BUMI CERIA PENDIDIKAN TERAKHIR: FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ANDALAS


Puailiggoubat NO. 259, 1 - 14 Maret 2013

Banjir yang meluap di Batang Asih juga membawa serta material kayu gelondongan. Rus Akbar

14

Banjir di Pasaman, Nagari Kotonopan Terisolir FOTO:RUS/PUAILIGGOUBAT

anagarian Kotonopan, Kecamatan Rao Utara, Kabupaten Pasaman, Sumatra Barat sempat terisolir delapan hari akibat meluapnya Batang Asih, Kamis 14 Februari lalu. Banjir menyebabkan satu-satunya akses jalan ke Kotonopan yang dihuni 745 kepala keluarga amblas dan tidak bisa dilalui kendaraan. Masyarakat harus menjemput bahan bakar minyak (BBM) menggunakan motor sejauh 8 kilometer dan berjalan kaki di beberapa titik karena jalan amblas. Rustam Efendi, Sekretaris Serikat Petani Indonesia (SPI) Sumatera Barat, mengatakan, banjir juga menyebabkan tiga rumah di Kecamatan Rao Selatan hanyut yakni di Jorong Limo, Nagari Lubuk Layang. “Selain itu kita juga mendapatkan data dari kader di lapangan ada 41 hektar kebun sayur-sayuran warga rusak dan tak bisa dipanen, sawah 7 hektar yang gagal panen, sementara 199 rumah tergenangi lumpur,” katanya kepada Puailiggoubat, Rabu, 20 Februari lalu. Sehari setelah banjir, Pemerintah Kabupaten Pasaman menetapkan status tanggap darurat selama 14 hari. Namun bantuan baru datang ke lokasi bencana 21 Februari. “Tadi ada tim dari BPBD Pasaman yang datang mengantarkan mobil box untuk dapur umum ke kantor camat, saya tanya kepada mereka kenapa ini lamban sekali menyalurkan bantuan kepada masyarakat yang terisolir,

dan saat ini tinggal satu lagi jalan yang putus harus diperbaiki,” katanya, 23 Februari.

K

BANJIR BANDANG - Sejumlah warga melintasi kawasan yang diterjang banjir bandang di Kabupaten Pasaman padahal ini sudah hari ketujuh,” kata Rifai, warga Kotonopan, 21 Februari. Jawaban petugas, kata Rifai, karena SK bupati untuk tim tanggap darurat belum turun sehingga tidak jelas penanggung jawab tim. “Di situlah terjadi lambannya penanganan pada masyarakat yang terisolasi ini, ini buktinya juga belum jelasnya bantuan yang akan disalurkan, jangankan beras, mie saja dari pemerintah belum ada sebungkuspun,” katanya.

Hingga hari ketujuh, pemerintah baru menyalurkan 5.000 liter minyak tanah yang penyalurannya harus dijemput sendiri oleh warga ke kantor camat. Tiap keluarga mendapat jatah 5 liter minyak tanah. Kepala Bagian Humas Pemkab Pasaman, Budhi Hermawan, mengatakan, pemerintah saat ini berkonsentrasi memulihkan jalur transportasi secepatnya. Pemerintah setempat juga telah mengalokasikan dana tanggap darurat

UBH Mulai Terima Mahasiswa Baru Secara Online PADANG-Universitas Bung Hatta (UBH) mulai menerima mahasiswa baru lewat jalur undangan dan mandiri secara online, sejak 11 Februari sampai 18 Mei mendatang. Target yang diterima universitas ini sebanyak 2.500 mahasiswa baru, penerimaan ini naik setelah rencana pembangunan Blok B di Kampus II Aia-Pacah selesai. Menurut Rektor UBH, Fachri Ahmad, tahun ini ada dua jalur masuk Universitas Bung Hatta yakni jalur undangan untuk calon mahasiswa yang telah menyelesaikan pendidikan SMA sederajat pada tahun 2013 dan mempunyai prestasi akademik serta mendapatkan rekomendasi dari pihak sekolah. “Melalui jalur undangan tersebut dibebaskan dari biaya pendaftaran,” katanya, Jumat, 15 Februari lalu. Sedangkan untuk jalur mandiri, dilakukan dengan pola seleksi

penjaringan prestasi akademik. Selain itu, persyaratan sekolah mencakup beberapa hal, seperti telah mengisi Pangkalan Data Siswa dan Sekolah (PDSS), nilai rapor dan lulus Ujian Nasional “Untuk tahun ini kita tidak hanya melihat nilai rapor, namun juga prestasi dari siswa bersangkutan. Jika persyaratan telah disiapkan, silahkan daftarkan diri secara online di website Universitas Bung Hatta,” ujar Fachri Tahun ini, pihak Yayasan Pendidikan Bung Hatta akan membangun Blok B di kampus II Aia Pacah senilai Rp17 miliar lebih, Blok A telah selesai dibangun dan sudah digunakan oleh Fakultas Ekonomi dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan serta mahasiswa angkatan 2011-2012. “Pihak yayasasan dan kami akan terus mengembangkan kam-

pus UBH di Aia Pacah tersebut, sedangkan kampus I tetap dipertahankan untuk pengembangan pendidikan profesional dan keahlian, misalnya di bidang perikanan, teknik dan lainnya,” kata Fachri. Bagi siswa yang berasal dari keluarga kurang mampu, katanya, bisa ikut dalam program Bidik Misi dan khusus bagi anak nelayan dan petani ikan atau yang orang tuanya bergerak di sektor perikanan, bisa mengikuti pendidikan yang dibiayai oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan. Tahun kemarin UBH memberikan peluang untuk Bidik Misi sebanyak 102 orang dan melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan sebanyak 33 orang serta 40-an mahasiswa asal Mentawai yang dibiayai oleh Pemda Kabupaten Kepulauan Mentawai. (rus)

Rp800 juta yang akan digunakan untuk melakukan perbaikan jembatan dan akses jalan yang rusak di Kecamatan Rao Utara. “Dana ini dipakai untuk pemulihan akses sehingga dalam menyalurkan bantuan tidak terkendala, sebab ada 450 meter jalan yang rusak yang terdiri empat jalan terban, satu jembatan putus

“Saat ini sudah ada dua alat berat yang disiapkan, hanya saja yang titik satu ini ada masalah dengan pemilik lahan, dan malam ini dibicarakan tokoh masyarakat dengan pemilik lahan, sebab jalan yang lama telah amblas ke sungai dan sudah menjadi aliran sungai. Solusi lain adalah mengubah jalur tapi ini kan tanah masyarakat, jadi kalau ada persetujuan dari masyarakat pemilik lahan sudah siap untuk membuka akses,” ujarnya. Banjir juga menyebabkan aliran listrik ke Kotonopan terputus. Zulkifli, petugas PLN Rao menuturkan, empat tonggak listrik patah, empat lainnya rebah, dan empat lagi hanyut beserta kabel dan kini masih memperbaikinya,” katanya, 20 Februari. Akibat matinya listrik tersebut, warga di Nagari Kotonopan sangat bergantung dari bantuan minyak tanah yang disalurkan pemerintah. “Kita sangat membutuhkan minyak tanah, sebab di daerah kami tidak ada minyak tanah untuk menghidupkan lampu. Kalau beras kami masih punya sebab baru kemarin kami panen,” ujar Asmadi (28), warga Jorong VI Janji Saorah, Nagari Kotonopan. (o)

Rute Tour de Singkarak Bertambah PADANG - Ajang balap sepeda Tour de Singkarak menambah rute baru, dari sebelumnya 14 rute menjadi 17 rute. Penambahan rute karena dimasukkannya tiga kabupaten yakni Pasaman, Dharmasraya dan Solok Selatan. “Tiga rute yang kita tambah ini adalah Kabupaten Pasaman, Dharmasraya dan Solok Selatan yang sebelumnya belum terlibat dalam ajang bergengsi ini,” kata Wakil Gubernur Sumatra Barat, Muslim Kasim, di Gubernuran Sumbar, Minggu, 24 Februari lalu. Pada TdS sebelumnya, kota yang dilalui adalah Sawahlunto, Sijunjung, Payakumbuh, Limapuluh Kota, Agam, Tanah Datar, kabupaten Solok, kota Solok, Padang Panjang, Bukittinggi, Padangpariaman, Pariaman, Pesisir Selatan, dan Padang. “Selain ajang balap, kita juga mempromosikan wisata kita dan membantu meningkatkan pendapatan warga, dan tiga kabupaten sudah siap menyambut alek gadang (pesta besar) ini,” ujarnya. Dalam waktu dekat, kata Muslim, tim akan diturunkan untuk mengukur serta memeriksa kondisi daerah lintasan pebalap sepeda tersebut. “Kita sudah melakukan koordinasi dengan PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia) Sumbar, Dinas Perhubungan, Dinas Pariwisata, kepolisian dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif beberapa waktu lalu,” katanya. Tahun ini, TdS menargetkan akan melibatkan 25 negara, 200 peserta, 300 official dan manager dan 100 media cetak maupun elektronik termasuk satu diantaranya media sport terbesar yaitu Euro Sport. “Dana untuk TdS ini akan menyerap sebanyak Rp11 miliar, yang terbagi kedalam dua bagian, Rp7 miliar dari pusat dan Rp4 miliar dari provinsi,” katanya. (rus)


15

Puailiggoubat

SEPUTARSUMBAR

NO. 259, 1 - 14 Maret 2013

Dugaan pelaku adalah oknum anggota polisi tidak terbukti setelah Jon Kenedi ditangkap tim khusus Polresta Padang. Rus Akbar

on Kenedi, seorang nelayan ditangkap tim khusus Kepolisian Resort Kota Padang, 23 Februari, gara-gara menodongkan pistol mainan ke sejumlah wartawan dan petugas Satuan Polisi Pamong Praja Kota Padang, saat melakukan razia di sejumlah kafe di bawah Jembatan Siti Nurbaya, Kota Padang, 14 Februari lalu. “Setelah kita melakukan penyelidikan dan keterangan dari saksi akhirnya kita berhasil menangkap pelaku penodong pistol kepada wartawan, pelaku itu bernama Jon Kenedi, (43) warga Kelurahan Rimbo Kaluang, Kecamatan Padang Barat,” jelas Kapolreta Padang, Kombes Pol M. Seno Putro di Mapolresta Padang, Jalan M. Yamin, Sabtu, 23 Februari lalu. Menurut Seno, dugaan selama ini pelaku penodongan adalah oknum anggota polisi, ternyata bukan karena pelaku bekerja sebagai nelayan. “Pelaku ditangkap di depan kampus Univesitas Bung Hatta di Ulakkarang,” katanya.

J

Todong Pistol Mainan ke Wartawan, Nelayan Ditangkap Polisi FOTO:RUS/PUAILIGGOUBAT

mainan berwarna silver, senjata ini, kata Seno, diamankan di rumah pelaku. Selain senjata, polisi juga menyita satu unit kendaraan roda dua bermerek Honda Revo warna merah. Menurut keterangan pelaku, kata Seno, ia bersama seorang perempuan mengejar mobil Satpol PP yang membawa seorang gadis yang diciduk saat razia. Kebetulan dalam mobil patroli itu juga ditumpangi sejumlah wartawan. Jon lalu menodongkan pistol mainan ke hadapan PELAKU PENODONGAN - Kapolresta Padang Kombes M. Seno Putro menunjuk tersangka wartawan yang duduk di penodong wartawan di Mapolres Padang belakang dan me-minta Saat itu, pelaku baru pulang dari Sibolga untuk menyelamatkan dirinya. Dia ditangkap anggota tim khusus pada pukul 08.00 WIB tadi pagi. “Untuk mengelabui petugas, pelaku memotong

rambutnya dan alis matanya, namun petugas kita sudah mengintai pelaku ini,” kata Seno. Sementara senjata yang diduga revolver milik polisi ini ternyata senjata

gadis yang ditangkap dilepas. “Karena tidak ada reaksi dari Sat Pol PP akhirnya dia pulang saja dan menganggap masalah ini sudah selesai. Namun pada hari Senin berita itu

semakin panas, akhirnya Jon melarikan diri ke Sibolga ke rumah saudaranya, pada hari ini pelaku baru balik dan kita langsung menangkapnya. Sampai hari ini ia belum bertemu sama anak dan istrinya,” jelas Seno. Atas perbuatannya, Jon dijerat pasal 335 KUHP terkait perbuatan tidak menyenangkan dengan ancaman serta pasal penahanan tanpa pengecualian. Jika benar tersangka terbukti mencoba menghalangi wartawan dalam peliputan, maka UU No 40 Tahun 1999 tentang Pers bisa digunakan. “Terbukti menghalangi liputan wartawan, Undang-Undang Pers akan berlaku untuk tersangka,” ujar Seno. Sementara Andri Syahputra, wartawan Padang TV yang ditodong menuturkan, penodongan terjadi saat Satpol PP Padang menjaring seorang gadis yang diduga sebagai PSK. Kemudian ada dua orang yang mengaku orang tua si gadis ingin membawanya. Saat diangkut dengan mobil petugas, dua orang itu menodongkan senjata api ke badan Andri. Belakangan diketahui, senjata api itu adalah korek api. (r)

Aniaya Wartawan, Tiga Marinir Dituntut Satu Tahun PADANG - Tiga anggota Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan (Yonmarharlan) II Teluk Bayur yang didakwa melakukan kekerasan terhadap wartawan di kawasan Bukit Lampu, Kecamatan Bungus, Kota Padang dituntut hukuman satu tahun penjara. Ketiga terdakwa yaitu Serda Ade Carsim, Serda Sadam Husein, Pratu Dwi Eka Prasetya secara sah dan meyakinkan melanggar pasal 170 KUHP ayat (1), Pasal 351 ayat 1 jo Pasal 55 ayat 1 KUHP, serta serta pasal 18 ayat 1 UU Nomor 40 tahun 1999 tentang Pers.

Hal itu disampaikan Oditur Kapten CHK Yusdiharto saat membacakan tutuntan di hadapan majelis hakim yang ketuai Letkol Chk Roza Maimun dalam sidang di Pengadilan Militer I-103 Padang Rabu, 20 Februari lalu. Dalam persidangan selama sekitar 90 menit tersebut, terungkap bahwa ketiga terdakwa dengan sengaja bersama-sama melakukan penganiayaan terhadap empat wartawan yang meliput penertiban sejumlah kafe yang dilakukan Sat Pol PP Padang, Muspika Kecamatan Lubuk Begalung, FOTO:APRIL/PUAILIGGOUBAT

SIDANG MARINIR - Tiga anggota Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan II Teluk Bayur Padang berbaris usai mengikuti persidangan di Pengadilan Militer I-103 Padang

dibantu oleh warga pada 29 Mei 2012. Kafe-kafe dari kawasan wisata Pantai Nirwana hingga Bukit lampu Kelurahan Sungai Baremas Kecamatan Lubuk Begalung itu disinyalir didigunakan sebagai tempat asusila dan meresahkan masyarakat sekitarnya. Saat peristiwa itu, ketiga terdakwa menganiaya warga bernama Wahyudi Fernando yang hendak membongkar kafe “Harris” yang merupakan kafe milik keluarga Serda Ade Carsim salah seorang anggota marinir. Korban ditinju pada kepala serta ditendang pada bagian perut dan paha. Aksi brutal mereka direkam oleh Apriyandi (Kontributor Metro TV), Budi Sunandar (Sindo TV), Julian (sumbarterkini.com), dan Jamaldi (Favorit TV). Akan tetapi, karena khawatir akan dipublikasikan, ketiga terdakwa langsung merampas dan menghancurkan kamera wartawan tersebut. Keempat wartawan bahkan dihardik serta dianiaya dengan cara dipukul dan ditendang. Budi Sunandar dipukuli pada bagian punggung, pinggul, bahu, kepala, dan telinganya sobek karena ditarik dengan kuku. Afriyandi mengalami luka memar karena pukulan pada bagian kepala, serta Julian dipukul dengan monopod pada bagian pipi.

Hal itu dipaparkan oditur berdasarkan hasil visum yang dikeluarkan pihak RSUP M Djamil Padang, serta pemeriksaan 16 orang saksi pada siding sebelumnya. “Motif yang dilakukan para terdakwa adalah karena takut aksi kekerasan yang dilakukan dipublikasikan kepada media, serta tidak bisa mengendalikan emosi,” kata Yusdiharto.

Sementara, hal yang meringankan, lanjutnya, para terdakwa mengakui perbuatannya dan telah mengganti segala kerugian yang dialami dari peristiwa tersebut. Sidang akan dilanjutkan pada pertengahan Maret 2013 dengan anggenda pembacaan pledoi atau pembelaan dari para terdakwa. (prl/r)

Pendaftaran Calon KPU Sumbar Dibuka PADANG - Komisioner Komisi Pemilihan Umum Daerah Sumatra Barat akan berakhir masa tugasnya 24 Mei mendatang. Tim Seleksi Calon Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sumatra Barat telah dibentuk dan akan bertugas menyeleksi calon selama tiga bulan ke depan. Tim seleksi diketuai Profesor Yuliandri dengan anggota Rusdi Lubis (mantan birokrat), Nora Susilawati (dosen UNP), Neviarni (dosen UNP) dan Hary Efendi Iskandar (Dosen Unand). Penerimaan pendaftaran calon dibuka 25 Februari hingga 6 Maret 2013. Selama tiga hari yakni 7-9 Maret, tim seleksi akan melakukan penelitian administratif dan pengumuman hasil dilakukan pada 11-13 Maret, melalui media massa, website KPU dan telepon. Tim seleksi menjadwalkan ujian tertulis dilakukan 14 Maret 2013 dan pemeriksaan kesehatan serta penerimaan hasil akan dijadwalkan 15-19 Maret 2013. Selanjutnya dilakukan tes psikologi 20-29 Maret, kemudian hasil tes tertulis, tes kesehatan dan psikologi akan diumumkan ke masyarakat untuk mendapat tanggapan, 2-6 April. Seleksi wawancara dan klarifikasi tanggapan masyarakat akan dilakukan 7-9 April, pengumuman hasil pada 12 April, penyampaian nama calon ke KPU, 13 April. (o)


Puailiggoubat NO. 259, 1 - 14 Maret 2013

8

Suara Puailiggoubat Dana “Siluman� PKS, Merosotnya Kewibawaan DPRD

T

erungkapnya dana siluman dalam APBD Sumatra Barat tahun 2013 senilai Rp1,9 miliar untuk safari dakwah PKS menghebohkan publik seminggu belakangan. Dana tersebut tiba-tiba tercantum dalam APBD tanpa melalui pembahasan Badan Anggaran DPRD Sumbar. Pemprov Sumbar mengklarifikasi lolosnya mata anggaran itu dikarenakan kealpaan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) yang tidak melihat perincian anggaran Satuan Kegiatan Perangkat Daerah (SKPD). Hal ini dikarenakan proposal pengusulan anggaran itu masuk di saat waktu penetapan APBD yang mendesak. Proses pengalokasian dana untuk PKS itu tidak sesuai prosedur karena tidak melalui pengajuan permohonan bantuan kepada gubernur yang kemudian diteruskan ke Biro Umum dan selanjutnya diproses di Biro Bina Sosial. Permintaan maaf Pemprov Sumbar melalui Sekda Prov Ali Asmar tentu tidak menyelesaikan persoalan ini, termasuk mencopot Kabiro Binsos Jefrinal Arifin. Persoalan ini tidak bisa dianggap sematamata kesalahan administrasi belaka dan bisa selesai setelah mata anggaran tersebut digeser dan kabiro dicopot. Sesungguhnya persoalan ini sudah bisa diseret ke ranah hukum karena APBD yang telah diperdakan itu bisa dinilai cacat hukum, karena ada salah satu mata anggaran yang pembahasannya tidak melalui mekanisme. Kepolisian Daerah Sumatra Barat tentu kita tunggu gebrakannya sebab 26 Februari lalu, Masful, mantan wakil ketua DPRD Sumbar, telah melaporkan Sekprov Sumbar Ali Asmar sebagai Ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah, karena kelalaiannya itu. Temuan itu tentu mengejutkan karena ternyata ada anggaran yang bisa “naik di jalan� tanpa melalui pembahasan di DPRD. Temuan itu juga memunculkan kecurigaan, apakah kejadian serupa juga terjadi dalam APBD di daerah lain. Kejadian itu tentu akan mencoreng kewibawaan DPRD sebagai institusi terhormat. Seyogyanya kepala daerah mencontoh Joko Widodo, Gubernur DKI Jakarta yang akan mempublikasikan semua dana APBD DKI Jakarta. Hal serupa telah dilakukan Joko Widodo saat menjadi Walikota Solo. Transparansi anggaran, itulah kiranya yang perlu dilakukan pemerintah daerah ditengah makin merosotnya kepercayaan publik terhadap birokraksi dan pemerintah. Namun kecenderungan selama ini, banyak pemerintah daerah termasuk Mentawai tertutup soal anggaran. Publik dipersulit mengakses dokumen APBD yang sesungguhnya harus terbuka. z

16

Harga BBM di Mentawai Tak Sebanding dengan Keberadaannya

P

emandangan yang sering kita jumpai beberapa waktu lalu di Kabupaten Kepulauan Mentawai, adalah, panjanganya antrian dan jauhnya pembelian Bahan Bakar Minyak ( BBM ) sebagai suatu pemenuhan kebutahan masyarakat, kelangkaan bahan bakar minyak sering melanda Kabupaten Kepulauan Mentawai. Penyebab utamanya adalah tersendatnya arus distribusi dari produsen ke distributor. Sebagai sumber energi yang sangat dibutuhkan warga, Bahan Bakar Minyak atau BBM merupakan sebuah kebutuhan dasar yang harus dipenuhi oleh masyarakat. Minyak sebagai sumber energi untuk melakukan kegiatan rutin merupakan kebutuhan primer. Tanpa adanya minyak, kegiatan akan terganggu dan ekonomi akan lumpuh, imbasnya kepada seluruh lapisan masyarakat menengah kebawah, Minyak digunakan sebagai bahan bakar untuk memulai aktivitasnya. Petani menggunakan minyak untuk kegiatan seharihari yaitu mengeluarkan hasil taninya untuk sampai kepasar dengan menggunakan kendaraan, yang pastinya membutuhkan BBM, serta untuk kegiatan masak-memasak sebagai pemenuhan kebutuhan seharihari, sementara nelayan menggunakannya untuk menghidupkan mesin perahu dan kapal agar bisa melaut. Karena jika tidak melaut maka akan terhambat pemenuhan kebutuhan dan dampak yang ditimbulkan meningkatnya angka pengangguran serta tidak terpenuhi pasokan ikan di pasar Mentawai. Kelangkaan BBM adalah fenomena yang cukup membuat masyarakat menjadi khawatir dan resah. Imbasnya yang luar biasa pada berbagai sektor aktifitas yang akan dijalankan oleh para lapisan masyarakat. Masyarakat sebagai konsumen akhir juga sangat menderita dengan

oleh: Rohmadi Mahasiswa Universitas Bung Hatta Padang ketiadaan minyak. Kelangkaan BBM yang terjadi membuat mereka tak bisa menggunakan kendaraan mereka untuk menjalankan aktivitas keseharian. Kendaraan yang menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM) tentu saja tak akan sanggup untuk beroperasi tanpa adanya minyak sebagai sumber energi jika kelangkaan BBM terus menerus terjadi. Hal inilah yang selalu terjadi di masyarakat Mentawai, seperti di Sikakap, Siberut dan Sipora. Pulau Sipora sebagai pusat Kota atau Kabupaten yang mulai banyak dipenuhi oleh kendraan Pribadi m a u p u n Pemerintah, b a h k a n s e t i a p minggunya mengalami

minyak yang ada di Mentawai harga bisa mencapai Rp. 10.000 hingga Rp. 15.000 / liter di pedagang eceran, itu pun sangat sulit untuk mendapatkannya. Bukan hanya di Sipora saja, tetapi di Siberut juga mengalami hal yang sama, seperti di Siberut Utara dan Siberut Selatan sangat sulit untuk mendapatkan BBM, meskipun ada tetapi harganya mencapai Rp. 15.000/liter, bahkan ada di daerah Siberut untuk mendapatkan minyak warga harus menyebrangi pulau, karena tanpa menyebrangi pulau BBM yang di butuh sangat sulit untuk didapatkan. Tentu saja hal ini sangat memberikan dampak yang buruk bagi kelangsungan Aktifitas masyarakat yang ada di Kabupaten Kepulauan Mentawai, serta mempengaruhi harga-harga sembako yang melonjak tinggi dan dampaknya terhadap masyarakat menengah ke bawah. Kelangkaan ini dirasakan oleh

penambahan jumlah Kendaraan. Alangkah menyedihkan apabila pasokan BBM ke kabupaten, selalu mengalami kurangan. Padahal BBM merupakan suatu kebutuhan yang pokok bagi masyarakat untuk menjalankan seluruh aktifitasnya, baik swasta maupun negeri. Hal tersebut seringkali dimanfaatkan oleh para pedagang yang mengambil keuntungan di kala BBM langka. Pedagang menaikkan harga setinggi mungkin untuk mendapatkan keuntungan yang berlipat, dengan alasan biaya transportasi yang tinggi. Harga rata-rata BBM untuk bensin biasanya Rp. 5.000 hingga Rp. 6.000 / liter di pangkalan, namun disaat terjadi kelangkaan di pangkalan

para pengguna kendaraan di antaranya, pedagang, siswa dan pemilik kendaraan pribadi maupun umum yang menggunakan kendaraan sebagai sarana utama untuk melakukan aktifitasnya. Kelangkaan BBM ini seakan-akan menjadi background yang selalu bergulir, meskipun saat ini kelangkaan dan antrian sudah hilang, namun tetap saja harga masih tinggi, dan mempengaruhi biaya Oprasional yang dibutuhkan juga masih tinggi, Salah satu prinsip ekonomi dalam keadaan barang yang sedikit sementara permintaan meningkat maka adalah hal yang lumrah jika harga menjadi naik. Kenaikan harga ini akan berdampak teramat luas.

Harga barang-barang kebutuhan pokok lainnya juga akan ikut naik guna mengimbangi biayap produksi dan juga pengeluaran lainnya. Inilah pentingnya untuk menjaga agar pasokan BBM benar-benar lancar dan tanpa ada kendala apapun. Coba kita bayangkan, seminggu saja pasokan BBM terkendala, maka sektor ekonomi, pariwisata, perdagangan, agrobisnis dan hampir seluruhnya akan ikut menanggung beban. Akibat dari betapa pentingnya BBM tersebut. Sejauh ini memang sudah ada antisipasi yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kebupaten Kepulauan Mentawai. Yaitu dengan mengeluarkan PERBUP tentang Harga Eceran Tertinggi (HET) namun Perbup tersebut tidak berjalan optimal, karena masih adanya pedang eceran yang tidak menindak lanjuti. Untuk itu di harapkan kepada Badan Pengawas yang sudah di SK kan oleh Bupati untuk benar-benar mengawasi jalannya HET tesebut, agar peraturan tersebut tidak hanya menjadi Wacana yang pelaksanaannya entah kemana? Seharusnya Pemerintah Mentawai mengupayakan didirikannya SPBU untuk mengentaskan masalah tersebut. Seyogyanya untuk sebuah kabupaten harus memiliki SPBU sendiri sehingga kebutuhan masyarakat akan BBM bisa terpenuhi, dan Perbup yang telah dikeluarkan harus di jalankan dengan sungguh-sungguh agar tidak ada pedagang eceran yang melakukan Penimbunan B B M dan menjual dengan harga yang tidak sesuai sehingga dapat merugikan masyarakat. Jadi apabila Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai serius untuk mengentaskan masalah seringnya kekurangan pasokan BBM ke Kabupaten Kepulauan Mentawai dengan melakukan Kontroling terhadap Suplai pasokan minyak yang masuk, serta berupaya untuk mendirikan SPBU di Kabupaten Kepulauan Mentawai agar tidak ada lagi fenomena kekurangan BBM. Dan apabila ini bisa di wujutkan oleh pemerintah. Maka, sektor perekonomian mentawai akan membaik dan mempermudah Transportasi yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Semoga! z


17

Puailiggoubat

PODIUM

NO. 259, 1 - 14 Maret 2013

Orang Kaya dan Lazarus yang Miskin K

isah antara orang kaya dengan Lazarus yang miskin dan penuh borok merupakan sebuah kisah yang sangat menarik untuk diulas, kenapa ? Karena memang kisah ini selalu relevan dari zaman ke zaman, dari generasi ke generasi yang pada prinsipnya kisah ini terutama menitikberatkan pada prilaku manusia yang selalu cenderung berlaku egois dan seringkali untuk tidak peduli akan sesamanya. Secara spesifik, kisah ini merupakan sebuah perumpamaan yang digambarkan Tuhan Yesus pada murid-muridnya kala itu, agar mereka (murid-murid) tidak memiliki hati yang congkak, kikir dan tidak peduli akan sesama seperti halnya orang kaya tersebut di atas. Kisah kitab Lukas 16:19-31 tersebut, diawali dari seorang yang sangat miskin dan pasti secara fisik sangat menderita, karena penyakit borok yang menimpa dirinya, hendak menghilangkan rasa laparnya dengan apa yang jatuh di atas meja orang kaya itu, namun belum sempat menghilangkan rasa laparnya, beberapa ekor anjing telah datang lalu menjilati boroknya. Saya percaya anjing-anjing itu adalah anjinganjing yang galak dan sangat terlatih dan anjing-anjing itu adalah milik orang kaya yang sengaja dipeliharanya untuk menjaga harta benda yang dimilikinya. Setelah peristiwa itu, akhirnya meninggallah Lazarus si miskin itu. Meninggal dalam kemiskinan dan penderitaan yang amat sangat, apalagi sebuah tragedi kematian yang tidak lazim dialami oleh kebanyakan orang, pastilah memiliki kesan tersendiri di dalamnya. Namun siapakah yang mampu menduga dan menyelaminya, jika Allah berkendak, maka tidak ada seorangpun manusia yang memiliki kuasa untuk menghalaunya, sekalipun harta benda melimpah-limpah, bukanlah jaminan untuk menggagalkan apa yang telah Allah rencanakan, karena itu siapakah yang dapat menyangka, jika hari dan waktu yang bersamaan orang kaya itupun meninggal dalam kekayaan dan kemewahannya, dan jika orang kaya tersebut terkenal dan terpandang secara dunia, pastilah ada banyak orang yang merasa terkejut dan seakan-akan merasa tidak yakin serta sangat menyayangkan peristiwa itu, tapi itulah kehendak Allah yang tak seorangpun berkuasa membendungnya. Dalam kitab Yesaya pasal 55:8, jelas dikatakan “ Sebab rancanganKu bukanlah rancanganmu dan jalanmu bukanlah jalanKu”. Singkat cerita, setelah hari kebangkitan tiba, Lazarus yang miskin dan orang kaya itu sama-sama dibangkitkan dari kematian. Setelah penghakiman terakhir, tidak mengherankan jika keduanya menempati tempat yang

berbeda untuk selamalamanya. Lazarus yang semasa hidupnya di dunia ini sangat miskin dan menderita, tapi sekarang ia dihiburkan dan sangat bersukacita, karena ia ada bersama-sama dengan Bapa Abraham dalam kehidupan kekal. Sementara orang kaya yang sangat bergelimang harta semasa hidupnya dalam dunia, namun tidak mau berbagi dengan sesama, maka sekarang harus menderita dalam kesakitan dan kertakan gigi yang tiada hentinya dalam kematian kekal untuk selama-lamanya. Dengan penderitaan, tangis dan kertakan gigi yang tiada henti-hentinya, dengan sangat menyesal, orang kaya tersebut memohon belas kasihan kepada Bapa Abraham, agar sudilah kiranya Lazarus mau mencelupkan ujung jarinya ke dalam air, lalu menetesinya ke dalam mulutnya (orang kaya) untuk menghilangkan dahaganya akibat perapian yang menyala-nyala sebagai siksaan karena ketidaktaatan semasa hidupnya semasa hidupnya di dunia. Tak hanya itu, ia

sendirilah yang menuntut kita untuk menjadi kaya. Itulah sebabnya dalam kitab 2 korintus 8:9, Rasul Paulus dengan jelas menegaskan kepada kita “Bahwa Ia yang sebenarnya adalah kaya, rela menjadi miskin karena kita, agar kita yang miskin ini menjadi kaya olehNya”. Jadi sangat kongkret, bahwa Allah sendiri menginginkan kita menjadi kaya. Namun dibalik semua itu, kita harus mengetahui, bahwa kekayaan yang dimaksudkan Allah kepada kita, bukanlah kekayaan yang menjadi “hak milik” sepenuhnya oleh kita, tapi kekayaan yang “memberkati”. Artinya, bahwa dengan kesadaran penuh, kekayaan yang kita miliki merupakan sesuatu yang dipercayakan oleh Allah kepada kita dan dengan kekayaan itu pula, kita harus memberkati banyak orang yang ada di sekitar kita, di lingkungan dimana kita berada.

lebih mendominasi pikiran-pikiran kita. Kita berpikir, bahwa wajar saja kita menjadi kaya, karena kita sudah beru-saha sekuat tenaga untuk menggumpulkan kakayaan tersebut. Kita sudah bekerja keras membanting tulang dengan berbagai kealihan, kamahiran serta ketangkasan yang kita punya. Secara manusia, itu sangat wajar dan tidaklah salah, namun jangan pernah salah, bahwa KASIH KARUNIA Allahlah yang mengawali semuanya itu. Banyak cara Allah memberkati kita, dan berkat Allah tidaklah hanya sebatas pada kekayaan, tapi juga berkat kesehatan, berkat kekuatan, berkat pertemanan (relationship), berkat pekerjaan/karier yang semakin baik hingga pada berkat popularitas; jabatan atau kedudukan yang kita pangku semakin meningkat, seperti halnya dengan Daniel, Allah memberkatinya dengan segala kelimpahan melalui Raja Nebukadnezar kala itu (Daniel 2:48). Kedua; Kita harus menyadari,

juga memohonkan kesaksian itu disampaikan kepada saudara-saudarnya yang masih hidup di dalam dunia, agar mereka bertobat, kembali kepada jalan kebenaran Allah, agar kelak nanti, mereka tidak mengalami penderitaan, penyiksaan yang serupa seperti yang tengah dialaminya sendiri. Dari rangkaian kisah tersebut di atas, ada tiga hal penting yang sangat prinsip yang dapat kita petik sebagai pembelajaran yang dapat memberikan pemahaman serta pengertian kepada kita akan sebuah esensi kehidupan yang dikehendaki oleh Allah untuk kita perbuat semasa kita ada dalam dunia ini. Pertama; Kita harus menyadari, bahwa semua kekayaan ataupun harta benda lainnya yang kita miliki saat ini adalah hanya semata pemberian Allah kepada kita, karena memang Allah

Kematian orang kaya dalam kisah di atas, tidaklah berarti bahwa Allah tidak menghendaki dirinya untuk menjadi kaya, tetapi yang membuat Allah murka, ketika orang kaya tersebut tidak mau berbagi, tidak mau menjadi berkat bagi orang yang ada di sekitarnya, apalagi yang seorang yang sangat miskin, lemah dan sangat menderita , ia tidak mau mengulurkan tangannya. Pendek kata, orang kaya tersebut tidak sedikitpun menyadari, bahwa kakayaan yang ia miliki hanya Anugrah Allah semata dalam hidupnya, sehingga ia menyombongkan diri dan bermegah dalam kekayaannya. Kesombongan diri dan bermegah dalam kekayaan yang kita punya, seringkali membuat kita ibarat kacang lupa dengan kulitnya. Hal ini dapat disebabkan ketika ‘manusianya kita”

bahwa kita tidak punya kuasa untuk mengetahui apa yang akan terjadi ke depan. Dengan tidak memiliki kuasa untuk mengetahui hal-hal apa yang akan terjadi pada beberapa detik, beberapa menit, jam serta beberapa hari ke depan, itu mengindikasikan, bahwa kita adalah manusia lemah dan terbatas, hanya Allah-lah yang tidak terbatas. Ketika Lazarus meninggal dalam tragedi tersebut, barangkali hal itu sangatlah wajar, karena ia berada dalam kondisi yang sangat lemah, sangat lapar dan sangat menderita karena borok, sehingga ketika anjing-anjing menjilat boroknya, maka iapun tak berdaya, lalu akhirnya meninggal. Tapi siapakah yang dapat menduga, bahwa pada hari yang bersamaan orang kaya itu juga meninggal dalam kekayaan dan kemewahannya, padahal saat-saat sebelumnya, ia telah

oleh: Swandi Sakarengan Guru di Mentawai

merombak lumbung-lumbungnya membuatnya lebih besar untuk dapat menyimpan harta benda yang dimilikinya dalam waktu bertahun-tahun lamanya, seraya ia berkata “Jiwaku ada padamu banyak barang tertimbun bertahuntahun lamanya, beristirahatlah, makanlah, minumlah dan bersenang-senanglah” (Lukas 12:16-20), tapi siapakah yang dapat menyangka, bahwa malam itu juga jiwanya harus diambil dari padanya??. Begitu juga halnya dengan Haman, karena sebuah kearogansian akan gila hormat, ketika Mordekhai tidak memberi hormat kepadnya, ia menjadi geram, lalu ia menyuruh orang-orangnya untuk membuat tiang sulaan untuk menghukum Mordekhai, namun siapakah juga yang dapat menduga, justru dirinya yang disulakan oleh Raja Ahasyweros waktu itu (Ester 5:9-14 + Ester 7:10). Demikian juga halnya dengan Lot yang akan hendak berpisah dengan Abraham. Dengan kocongkakkan hati yang dimilikinya, lalu ia melayangkan pandangnya kemudian memilih seluruh daerah lembah Yordan yang banyak airnya untuk menjadi bagiannya, lagi-lagi siapakah yang dapat menyangka, bahwa hal tersebut justru tidak dimilikinya, bahkan semua harta benda juga istri yang dikasihinya harus menjadi korban ketika Allah menunggang balikan Sodom dan Gomora (Kejadian 19:1-29). Ketiga; Kita harus menyadari, bahwa setelah kematian pasti ada kebangkitan, penghakiman terakhir serta penempatan (Surga atau Neraka). Ketika kita sungguh-sungguh menyadari akan hal di atas, maka selayaknyalah kita menata ulang kembali hidup kita, agar apa yang telah kita perbuat semasa hidup dalam dunia ini dapat berkanan di hadapan Allah, karena itu, sebelum nasi menjadi bubur, sebelum hujan lebat itu mengguyur tubuh kita, maka aturlah perapian, aturlah takaran air awasilah proses pemasakkan itu sampai nasi betul-betul menjadi matang dan siap untuk disajikan, serta sediakanlah payung agar hujan lebat itu tidak membasahi tubuh kita. Artinya, jangan sampai kata penyesalan menjadi barisan depan kita, apalagi penyesalan dalam dunia akhirat tidak ada lagi kesempatan untuk bertobat, seperti halnya orang kaya dalam kisah tersebut di atas. Demikianlah ketiga hal ini untuk menjadi bahan perenungan kita, dan biarlah kita semakin menyadari, bahwa hidup kita hendaknya menjadi berkat bagi banyak orang. Semakin menyadari, bahwa kita adalah manusia yang penuh dengan keterbatasan dan Allah saja yang tidak terbatas dan berdaulat dalam hidup kita yang membuat kita untuk selalu memperifer hidup kita untuk menjadi lebih baik yang berkenan kepada Allah dan sesama. z


Puailiggoubat NO. 259, 1 - 14 Maret 2013

Meski guru belum dapat gaji dari pemerintah namun PAUD di Seay Lama tetap jalan. Gerson Merari Saleleubaja Chris Natalyus Tarihoran

PAUD Bintang Mulia Rindu Fasilitas Sekolah FOTO:BAMBANG/PUAILIGGOUBAT

awa ceria 30 bocah menyeruak di pagi yang cerah di Gereja Protestan Dusun Seay Lama, Sikakap. Sesekali mereka menyanyi sambil melompat mengikuti petunjuk seorang perempuan dengan semangat mengacung-acungkan tangan di udara. “ Melompat…,” sahut Nelpi Tari, perempuan muda yang menjadi tenaga pengajar di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Bintang Mulia, sejak sekolah itu beroperasi Juni 2012 saat disambangi Puailiggoubat, pertengahan Februari. Saat berbincang dengan Puailiggoubat, Nelfi mengatakan awalnya di Seay Lama tidak ada PAUD, ini menjadi kegelisahan orang tua karena kebanyakan anak-anak mereka tidak bisa menikmati PAUD seperti di tempat lain. Saat mereka bekerja, kebanyakan anak-anak ditinggal sendiri di rumah, bermain sendiri tanpa pengawasan padahal menurut mereka, jika PAUD ada anak-anak bisa belajar mengasah psikomotorik sekaligus bermain. Nelfi menyebutkan, PAUD hanya ada di ibu kota kecamatan di Sikakap, dari segi jarak memang dekat, kurang lebih 3 kilometer, namun persoalannya mereka mesti menyeberangi Selat Sikakap. “Risikonya tinggi apalagi untuk ukuran

18

T

TAMAN KANAKKANAK TK Sigapokna yang melakukan aktivitas belajar mengajar di Gedung serbaguna

seorang bocah 3 tahun,” katanya. Dari sana muncul ide dari masyarakat untuk membangun PAUD di tempat mereka, Liston Sitinjak, salah seorang warga memprakarsai rembuk warga yang hasilnya mereka memakai gereja untuk sekolah sambil berharap pemerintah mau membantu sekolah yang permanen. Nelfi mengaku sejak pertama mengajar sampai Februari 2013, ia dengan seorang rekannya belum mendapat gaji dari pemerintah baik dari kabupaten

Paku Pagar Sekolah SMAN 1 Siberut Utara Diutang SIKABALUAN - Agar terlihat asri, SMAN 1 Siberut Utara membuat pagar sekolah, namun pembelian paku pagar masih utang di warung karena dana sekolah belum ada. Rencana pembuatan pagar ini sebenarnya sudah lama direncanakan oleh mantan Kepala SMAN I Siberut Utara, Ramido Hutajulu namun tak terwujud hingga masa jabatannya usai. Dan baru dilanjutkan semenjak Paulus Sikaraja menjadi kepala sekolah yang baru. Karolina, wali kelas X-3 mengatakan pagar terbuat dari bambu yang disediakan oleh siswa di sekolah itu, yang dikoordinir masingmasing wali kelas. “Kayu pancang juga diambil oleh siswa-siswi pada saat jam sekolah usai,” katanya kepada Puailiggoubat, Senin 18 Februari. Sementara untuk paku, lanjut Karolina, diutang dulu di warung, kalau dana BOMMDA cair baru dilunasi. Jumlah kebutuhan paku untuk saat ini, katanya, belum bisa dihitung karena pekerjaan masih berlangsung. “Membuat pagarnya juga langsung dari kami karena sudah ada pembagian tempat masing-masing, hanya paku yang disediakan oleh sekolah,” ujar Septiana, salah seorang siswi. Septiana mengatakan, masing-masing lokal mendapat jatah kerja membuat pagar sepanjang 10 meter. Pembagian kelompok sebanyak 15 sesuai dengan jumlah lokal yang ada, yakni kelas I sebanyak enam lokal, Kelas II sebanyak empat lokal, dan kelas III sebanyak lima local. (bs)

maupun provinsi. “Selama ini kami mengajar secara sukarela,” ujarnya sembari tersenyum. Meski belum digaji, Nelfi mengaku tetap semangat dan senang mengajar anak-anak di tempat itu. Katanya, hal itu sudah menjadi visi misi seorang guru yakni mendidik, “Siapa tahu ke depan mereka jadi bupati karena merekalah

generasi penerus Mentawai,” ujarnya yang dianggukkan tanda setuju oleh Masriani Manurung, rekan sesama pengajar. Masriani Manurung menyebutkan, mesti jarak PAUD mereka dekat dengan Kecamatan Sikakap tapi tak serta merta mereka mendapat perhatian. Ia mengatakan bantuan yang mereka dapat

dari Dinas Pendidikan Kabupaten Mentawai hanya mainan. “Kami dan masyarakat berharap pemerintah mau membantu lebih terutama fasilitas belajar agar mereka tambah semangat,” katanya. Menurut Rince, salah seorang warga, mereka sangat terbantu dengan adanya PAUD. Anak-anak yang biasanya berkeliaran , sekarang setiap hari ke sekolah. “Anak-anak kami jadi pintar ber-nyanyi dan berhitung tapi sayang sekali belum ada bangunan sekolahnya dari pemerintah,” katanya. Ia berharap bupati memperhatikan nasib mereka Menanggapi hal itu, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Sikakap, Fransiskus Sakeletuk, mengatakan operasional PAUD di Mentawai ditanggung provinsi. Meski begitu, tak semua PAUD bisa dibiayai. “Sejauh yang saya lihat pemberian terbatas, hanya beberapa paket saja untuk beberapa PAUD yang mengajukan proposal ke povinsi,” katanya. Sejauh ini menurut Fransiskus, dirinya belum mengetahui adanya dana intensif buat guru atau bantuan lain dari Dinas Pendidikan Mentawai. (g)

Laporan R-BOS 2012 SMA I PUS Belum Tuntas SIKAKAP - Tahun ini SMAN I Pagai Utara Selatan terancam tak mendapat dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) karena laporan pertanggungjawaban dana Rintisan BOS (R-BOS) 2012, hingga Februari tahun ini belum diselesaikan mantan kepala sekolah, Dewi Sinta Juita. Saat berdiskusi dengan kepala sekolah yang baru, Rita Warsi dan majelis guru di SMAN I PUS, Kepala Bidang SMP dan SMA Dinas Pendidikan Mentawai, Motisokhi Hura, mengatakan SPj R-BOS tersebut mesti dibuat oleh pengelolah dana agar bantuan BOS tahun ini bisa dicarikan. “Kami berharap, saat serah terima jabatan dari Bu Dewi kepada Bu Rita, pertanggungjawaban dana Rintisan BOS dan dokumen lainnya yang menyangkut sekolah ini akan menjadi lampiran yang juga harus diserahkan,” katanya, Jumat, 15 Februari. Kalau tidak, lanjut Moti, anakanak akan jadi korban hanya karena arogansi dan sentiment pribadi. Turut hadir dalam diskusi tersebut Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Mentawai, Syaiful Jannah, Kepala Cabang Dinas Pendidikan

Kecamatan Sikakap, Fransiskus Sakeletuk, Kepala Cabang Pagai

Utara, Agus Lamar dan Pagai Selatan Firman. (fs)

OSIS SMPN 1 Siberut Utara Berkemah SIKABALUAN - Tiga puluh Pengurus Osis SMPN 1 Siberut Utara berkemah sehari dalam rangka pelantikan kepengurusan baru di halaman sekolah, Sabtu, 23 Februari. Selain acara pelantikan, Pembina Osis SMPN I Siberut Utara, FOTO:BAMBANG/PUAILIGGOUBAT

Santo Salamao mengatakan acara juga diisi dengan pembekalan kepada pengurus baru tentang peran organisasi di sekolah. “Sekolah sangat membutuhBERKEMAH - Osis SMPN 1 Siberut Utara saat kan peran Osis melakukan perkemahan sehingga diharapkan mereka aktif, mendukung kegiatan di sekolah,” katanya. Selain pengurus baru, kegiatan berkemah itu juga dihadiri oleh pengurus Osis yang lama. Dari hasil pemilihan, Lubisman terpilih menjadi ketua menggantikan Arisman Saririkkak. (bs)


19

Puailiggoubat

PENDIDIKAN

NO. 259, 1 - 14 Maret 2013

Proses sertijab kepala sekolah tidak bisa dilakukan karena kepsek lama tidak datang. Akibatnya kegiatan administrasi terganggu karena sejumlah dokumen penting belum diserahterimakan. Bahkan terjadi perang dingin antara sesama guru.

Serah Terima Jabatan Kepala SMAN I PUS Tertunda FOTO:BAMBANG/PUAILIGGOUBAT

Ferdinan Salamanang

S

ecara administrasi, pergantian Kepala SMAN I PUS yang lama yakni Dewi Sinta Juita kepada Rita Wati telah dilakukan sejak Oktober tahun lalu, namun serah terima jabatan antara keduanya masih tertunda hingga Februari tahun ini. Kondisi itu diakui Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Mentawai, Syaiful Jannah, membuat pelaksanaan tugas kepala sekolah yang baru tidak maksimal karena beberapa dokumen penting sekolah masih di tangan kepala sekolah yang lama. “Hal ini mengganggu proses belajar mengajar dan termasuk juga urusan sekolah kepada dinas terkait,” katanya saat menghadiri proses serah terima jabatan kepala SMAN I PUS yang batal dilakukan karena Dewi Sinta Juita tak berada di Mentawai, Jumat, 15 Februari. Menurut keterangan Fransiskus Sakeletuk, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Kecamatan Sikakap, mantan kepala SMAN I PUS tersebut sedang berada di Padang. “Tadi saat di telepon Pak Syaiful, beliau sedang di Padang” ujarnya

PULANG SEKOLAH - Siswa SMAN 1 Siberut Utara dan SMPN 1 Siberut Utara saat pulang sekolah Untuk kelanjutan serah terima itu, Syaiful memberi kewenangan kepada tiga kepala dinas cabang di tiga wilayah yakni Pagai Utara, Sikakap dan Pagai Selatan. “Atas nama kepala dinas, saya berharap dalam seminggu ini proses sertijab sudah harus dilaksanakan agar Ibu Rita Wati sebagai pejabat baru dapat leluasa untuk melaksanakan tugasnya” ujar Motisokhi Hura, Kepala Bidang SMP dan SMA Dinas Pendidikan Mentawai. Fransiskus Sakeletuk yang dimandatkan mengatakan, dirinya akan berusaha berkomunikasi kembali dengan Dewi Sinta Juita agar semua berjalan

cepat, begitu juga dengan dua kepala cabang lainnya yakni Firman, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Kecamatan Pagai Selatan dan Agus Lamar, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Kecamatan Pagai Utara. Sementara itu, Rita Wati yang dikonfirmasi terpisah menyebutkan, dirinya berharap serah terima berjalan lancar. “Semoga ada niat baik bersama demi kemajuan sekolah ini, agar segala urusan sekolah tidak terkendala apalagi sampai membuat anak-anak dikorbankan akibat belum maksimalnya pengurusan di sekolah karena sebagian administrasi dan bahkan rekening

sekolah ini belum alih nama. Dana rekening sekolah yang ada tidak dapat kami gunakan karena nama yang tertera di situ masih kepala sekolah lama,” katanya. Di sisi lain, pergantian kepala sekolah SMAN I PUS menciptakan perang dingin antara kepala sekolah yang baru dengan beberapa guru. Perang dingin itu berupa saling curiga dan saling menyalakan. Ratna Yeni, staf Tata Usaha SMAN I PUS kepada Motisokhi Hura dalam sesi tanya jawab menyebutkan sekolah mereka tak kondusif. “Sejak 1996, saya sudah mengabdi di sekolah ini, pada

Maksimalkan Hasil UN, SD Saibi Belajar Sore SAIBI - Untuk memaksimalkan hasil UN yang diselenggarakan 6-8 Mei, SD di Desa Saibi Kecamatan Siberut Tengah mulai sibuk mempersiapkan murid-muridnya, salah satu cara dengan menambah jadwal belajar pada sore ha-ri khusus mata pelajaran yang diujiankan.. Kepsek SDN 20 Simoilalak, Saltiman Salakkau, mengatakan, peserta UN di sekolahnya sebanyak 15 orang. Sejak Januari, kata Saltiman, seminggu muridnya diberikan tambahan belajar sore sebanyak 4 kali pertemuan, dengan durasi 2 jam. “ Belajar sore diisi dengan mata pelajaran matematika, bahasa Indonesia dan IPA,” katanya saat ditemui Puailiggoubat di kantornya, Selasa,19 Februari. Selain itu, lanjut Saltiman, tenaga

pengajar juga dioptimalkan dalam proses belajar baik siang maupun sore. Pihak sekolah sendiri, katanya, aktif mencari kisi-kisi soal di internet dan dilatihkan kepada murid. “Kita ingin hasilnya maksimal, kita berharap kelulusan mencapai 100 persen, itu target kita seiring dengan program bupati untuk meningkatkan SDM melalui pendidikan,” katanya. Tak jauh beda dengan SDN 20 Simoilalak, SDN 01 Saibi Samukop dan SDN 03 Sirisurak juga melakukan persiapan yang sama. Kepala SDN 01 Saibi Samukop Parmenas Sakeru menyebutkan setiap sore, peserta UN yang berjumlah 46 siswa diberi tambahan belajar dengan durasi empat jam.”Harapan terbesar kami, target lulus 100 persen,” ujarnya.

Untuk mendongkrak perolehan hasil UN, Kepala SDN 03 Sirisurak Hermanus Jige mengatakan siswanya yang berjumlah 16 orang diwajibkan mengikuti pelajaran tambahan pada sore hari sebanyak tiga kali dalam seminggu dengan lama belajar dua jam. “Sekolah sore kita mulai sejak Januari hingga try out dan kemudian UN mendatang, guru-guru juga kita didisiplinkan’’ katanya di kantornya, Kamis, 21 Februari. Menurutnya, sejauh ini persiapan sekolah sudah maksimal. “Kini tergantung murid nanti hasilnya bagaimana, kita berharap lulus semua seperti tahun lalu,” ujarnya. Berbeda dengan SD, SMPN I Siberut Tengah justru kelihatan santai menghadapi UN, menurut Kepala

Sekolah Tantri Ariesta Satoko, pihaknya tidak melakukan persiapan khusus menghadapi ujian. “Kami hanya melakukan proses belajar seperti hari biasa,” ujarnya saat ditemui Puailiggoubat di kantornya, Senin, 25 Februari. Tantri menyebutkan peserta UN di sekolahnya sebanyak 46 siswa, siswa tersebut hanya akan dibekali cara mengisi data dalam lembar jawaban jika jadwal penyelenggaraan ujian sudah dekat. “Saat ujian nanti semuanya diserahkan terhadap kemampuan siswa, yang jelas sekolah sudah siap untuk melaksanakan UN,” katanya. Meski tak ada persiapan yang istimewa, Tantri menargetkan siswanya bisa lulus 100 persen. (rr)

awalnya tidak pernah ada masalah dengan rekan-rekan guru apalagi dengan kepala sekolah. Namun sejak Ibu Rita diangkat menjadi pimpinan baru di sekolah ini, semua berubah. Saya merasa dikucilkan akibat tidak adanya komunikasi yang baik. Bahkan saya tidak tahu apa sebenarnya yang menjadi masalah antara saya dengan kepala sekolah yang baru,” ujarnya. Menanggapi Ratna, Moti menjawab enteng dan menyarankan seharusnya hal tersebut tidak perlu diungkap di publik. “Tadi ibu sampaikan bahwa salah seorang pegawai paling senior di sekolah ini. Nah sebagai orang yang sudah paham betul dengan dunia pendidikan, ibu seharusnya yang memberikan solusi, bukan malah sebaliknya yang justru membuka masalah ini di permukaan. Malu kita bu, coba saya balik tanya kepada Ibu Ratna, sudah berapa kali usaha ibu untuk berkomunikasi dengan Ibu Rita kalau memang menurut Ibu, ada masalah dalam pelaksanaan tugas selama ini?” tanyanya Sebagai seorang yang bekerja dalam lingkup pendidikan, lanjut Moti, kalau ada masalah tidak harus dipendam seperti itu karena murid-murid akan memandang negatif kepada guru yang selama ini jadi panutannya ternyata punya mental kekanak-kanakan. “ Kuncinya hanya rendah hati kok,” ujarnya. Beberapa guru yang coba dikonfirmasi terkait masalah itu mengaku pusing dengan sepak terjang beberapa rekannya sejak kepala sekolah berganti. “Orangorang yang selama ini dekat dengan mantan kepala sekolah (Dewi Sinta-red), seolah ingin memasang jebakan kepada Ibu Rita. Cara mereka telah di mulai dengan mogok mengajar, hilangnya barang-barang di ruang Tata Usaha dan tidak mau berkoordinasi dengan Ibu Rita. Gak tau lah, pokoknya kami yang tidak tau apa-apa ikut geram juga dengan tingkah mereka. Semoga saja ada solusi dari dinas untuk menyelesaikan persoalan di sekolah kami ini,” kata seorang guru yang namanya minta dirahasiakan. Sementara Rita Wati yang dikonfirmasi seputar pernyataan Ratna Yeni, menanggapinya dengan santai. “Coba aja tanya guru yang lain. Tidak enak kalau saya yang menjawab. Yang pasti persoalan di sekolah ini ada, khususnya terkait serah terima jabatan dan inventaris sekolah yang belum terlaksana. Kalau yang diungkap Ibu Ratna itu seharusnya bukan konsumsi publik karena menyangkut urusan rumah tangga sekolah ini, “ katanya. (g)


PENDIDIKAN Pelaksanan ujian mesti dilakukan dengan penuh tanggung jawab, bagi yang melanggar aturan akan diberi sanksi.

Puailiggoubat

Gerson Merari Saleleubaja

B

UN - Suasana UN SD di Siberut Selatan tahun lalu titas diri sesuai dengan kartu identitas. Untuk pelanggaran sedang berupa tidak mengelem amplop lembar jawaban UN (LJUN) di ruang ujian, serta memeriksa dan menyusun LJUN tidak di ruang ujian. Sementara yang dikategorikan pelanggaran berat berupa memberi contekan, membantu peserta ujian dalam menjawab soal, menyebarkan atau membacakan kunci jawaban kepada peserta ujian, mengganti dan mengisi LJUN. Jika ditemukan pelanggaran berdasarkan laporan pengaduan maka hal yang dilakukan pertama kali berupa ada investigasi baik sendiri-sendiri atau bersama oleh Inspektorat Jenderal Kemendikbud, Badan Standar Nasional Pendidikan, Pusat Penilaian Pendidikan Kemendikbud dan Perguruan Tinggi

Negeri Koordinator Pengawas UN. Model investigasi berupa peninjauan ke tempat kejadian perkara dan analisis pola jawaban per daerah kabupaten. Hasil investigasi kemudian dibahas dalam rapat penyelenggara UN Tingkat pusat untuk ditindaklanjuti. Untuk kategori pelanggaran berat, tindak lanjut yang dilakukan dengan memberi surat rekomendasi kepada Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk menetapkan sanksi yang diberikan. Sementara sanksi atas pelanggaran yang dilakukan peserta ujian akan diberikan oleh pengawas ruang dan pengawas satuan pendidikan. Untuk pelanggaran ringan, sanksinya berupa peringatan tertulis, dan pelanggaran sedang dilakukan pembatalan ujian pada

Try Out SD untuk Maksimalkan Hasil UN PADANG - Pelaksanaan Try Out (TO ) tingkat SD yang diselenggarakan 4-6 Maret di Mentawai diharapkan membantu murid jika sudah menghadapi Ujian Nasional yang akan diselenggarakan serentak pada Mei mendatang, demikian dikatakan Kepala Cabang Dinas Pendidikan Siberut Selatan, Lucianus Saleilei, ketika dihubungi Puailiggoubat lewat telepon genggamnya, Selasa, 26 Februari. Lucianus mengatakan, persiapan menghadapi TO ini tak kalah pentingnya dengan UN baik dari segi murid dan guru begitu juga sarana pendukung ujian salah satunya soal ujian. Maka seminggu sebelum pelaksanaan, tepatnya Selasa 26 Februari, soal sudah sampai di kantornya.

20

Jangan Curang saat Ujian FOTO:GERSON/PUAILIGGOUBAT

adan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) mengeluarkan peraturan Nomor: 0020/P/ BSNP/I/2013 tentang Prosedur Operasi Standar penyelenggaraan ujian nasional SMP dan SMA sederajat serta sekolah luar biasa. Peraturan tersebut diantaranya memuat langkah-langkah dan prosedur penanganan dugaan pelanggaran dalam pelaksanaan UN tahun pelajaran 2012/ 2013. Dalam aturan itu disebutkan model pelaporan pelanggaran UN disampaikan dalam bentuk laporan tertulis dan atau lisan yang berisi data lengkap si pelapor, bentuk pelanggaran, tempat, waktu, pelaku dan bukti-bukti pelanggaran. Kategori yang ditetapkan sebagai bentuk pelanggaran baik yang dilakukan peserta maupun pengawas UN dibagi ke dalam tiga bentuk, yakni pelanggaran ringan, sedang dan berat. Pelanggaran ringan berupa meminjam alat tulis dari peserta lain dan tidak membawa kartu ujian. Untuk pelanggaran sedang berupa membuat kegaduhan dalam ruangan, membawa HP di meja kerja. Sementara yang masuk kategori pelanggaran berat yakni membawa contekan ke ruang ujian, kerja sama dengan peserta ujian dan menyontek atau menggunakan kunci jawaban. Sementara kategori pelanggaran yang dapat dikenakan sanksi bagi pengawas untuk kriteria pelanggaran ringan berupa lalai, tertidur, merokok, dan berbicara yang dapat mengganggu konsentrasi peserta ujian serta lalai membantu peserta ujian mengisi iden-

NO. 259, 1 - 14 Maret 2013

“Dari sini nantinya, kita akan distribusikan ke setiap sekolah,” katanya. Untuk wilayah Siberut Selatan sendiri, lanjut Lucianus, TO akan diikuti sebanyak 21 SD Negeri dan dua SD Swasta. Pelaksanaan TO tersebut tersebar di tiga lokasi yakni sebanyak tujuh SD akan melaksanakan ujian di SDN 01 Saibi Samukop, sembilan SD ujian di SDN 13 Muara Siberut, dan tujuh SD lagi di SDN 14 Pasakiat Taileleu “Kita berharap TO ini berjalan lancar dan hasilnya maksimal, begitu juga UN nanti,” ujarnya. Sementara di wilayah kerja Siberut Utara, Kepala Cabang Dinas Pendidikan, Jop Sirirui mengatakan jumlah SD peserta ujian sebanyak 12 sekolah.

Pelaksanaan TO diselenggarakan masing-masing sekolah. “Soal sudah kita terima pada 26 Februari, nanti kita distribusikan karena ujian TO dilaksanakan di sekolah masing-masing dan kita berharap hasilnya nanti lebih maksimal dari tahun sebelumnya,” ujarnya. Tak jauh beda dengan wilayah Siberut Selatan dan Utara, di Sikakap persiapan pelaksanaan TO sudah dilakukan. Kepala Cabang Dinas Pendidikan Sikakap, Fransiskus Sakeletuk, mengatakan pelaksanaan ujian dilakukan di beberapa sekolah namun ia tak merinci SD mana saja tempat pelaksanaannya. Sementara jumlah peserta TO sebanyak 12 SD. “Harapan kita hasilnya baik,” ujarnya. (trs)

mata pelajaran bersangkutan. Sementara untuk pelanggaran berat, peserta ujian langsung dikeluarkan dari ruang ujian dan dinyatakan tidak lulus. Pelanggaran yang dilakukan pengawas ruang akan ditentukan oleh pengawas satuan pendidikan yakni pemberian peringatan. Jika peringatan tak diindahkan maka pengawas dibebastugaskan sebagai pengawas ruang ujian jika melakukan pelanggaran ringan. Untuk pelanggaran sedang dan berat, sanksi

sesuai dengan ketentuan perundanganundangan. Kepala Bidang SMP dan SMA Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Mentawai, Motisokhi Hura, yang dikonfirmasi Puailiggoubat lewat telepon menyebutkan, selama ini pelaksanaan UN di seluruh sekolah di Mentawai tidak ada kendala. Menurut dia, pelanggaran baik yang dilakukan peserta maupun pengawas UN tidak pernah ada. “Belum kami temukan dan belum ada laporan baik itu pe-ngawas pendidikan maupun dari masyarakat, “ katanya, Rabu 27 Februari. Meski begitu pihaknya tetap berusaha mengantisipasi agar hal itu tidak dilakukan peserta mau pun pengawas dengan cara sosialisasi peraturan UN dan himbauan baik kepada sekolah maupun murid itu sendiri. “Kalau terjadi pelanggaran akan kita tindak keras sesuai aturan yang berlaku,” katanya. Untuk memperlancar pelaksanaan UN agar serentak dengan wilayah bagian Indonesia yang lain, Moti mengatakan Mentawai diberi dispensansi soal waktu dengan mempercepat jadwal pengiriman soal ujian ke sekolah atau pihak yang ditunjuk untuk mengamankan soal tersebut. Kalau aturan sendiri, kata Moti, soal baru diberikan pada saat hari ujian akan dimulai, “Kalau tidak begitu, ujian kita akan terlambat mengingat kondisi geografi kita yang jauh, biasanya disesuaikan dengan jadwal kapal masuk,” ujarnya. (g)

Rumah Dinas Guru SDN 20 Simoilalak Terbengkalai SAIBI SAMUKOP - Rumah dinas guru di SDN 20 Simoilalak Desa Saibi, Kecamatan Siberut Tengah yang dibangun tahun lalu hingga Februari tahun ini pengerjaannya belum rampung. Dari pantauan Puailiggoubat, Selasa,19 Februari, bangunan yang terdiri dari empat pintu dengan masing-masing dua kamar, ditambah satu kamar mandi dan WC kondisinya berantakan. Banyak potongan kayu dan sisa semen berserakan, lotengnya yang terbuat dari triplek mulai terbuka dan belum dicat. Parahnya lagi, 4 ruang WC yang belum selesai dikerjakan terlihat kotor, hanya ada papan untuk pintu darurat tapi sudah terbuka lebar, tempat penampungan air juga berlobang. Kepala SDN 20 Simoilalak, Saltiman Salakkau, mengatakan, mesti bangunan itu diperuntukkan bagi mereka, namun hingga saat ini dirinya belum mendapat laporan apapun dari kontraktor karena belum ada serah terima. “Mereka bilang sedang tahap pemeliharaan dan sampai saat ini kita tidak tahu bagaimana kondisinya dan bagaimana lagi kelanjutannya’’katanya. Saltiman menyebutkan, mestinya ada laporan keberadaan bangunan itu kepada mereka, sehingga mereka bisa mempertanggungjawabkan bangunan mesti belum selesai dibangun. “Ini tidak ada sama sekali,” ujarnya. Menurutnya, pembangunan rumah dinas tersebut dimulai pada 2012, tapi dirinya tidak pernah mengetahui berapa anggarannya dan siapa kontraktornya karena tak memiliki plang proyek. “Kalau orang yang terlibat saya kenal orangnya, hanya perusahaannya saya tidak tahu,” katanya. (rr)


Puailiggoubat NO. 259, 1 - 14 Maret 2013

Hidup dalam bayangan janji mesti dijalani pengungsi korban gempa dan tsunami Mentawai 2010 karena hunian tetap yang dijanjikan pemerintah belum terealisasi hingga saat ini, begitu juga rehabilitasi sektor ekonomi.

Kerja Serabutan Demi Bertahan Hidup di Pengungsian FOTO:IRMAN JOHN/PUAILIGGOUBAT

Chris Natalyus Tarihoran

OLAH PINANG ejak tsunami melululantakkan Mentawai 25 Oktober 2010, kampung Kemeria Samaloisa (40), warga Dusun Eruk Paraboat, Malakkopa, Pagai Selatan ditinggalkan penghuninya. Kemeria dan suaminya bersama dengan 11.425 warga lainnya mengungsi ke lokasi yang tersebar di beberapa titik di Pulau Sipora dan Pagai Utara Selatan. Ia dan suami serta dua orang anaknya tinggal di hunian sementara (huntara) berukuran 6X4 meter berdinding triplek yang dibangun pemerintah di pengungsian. Kemeria sendiri tinggal di KM 37 yang berjarak sekitar 17 kilometer dari kampung lama. Di lokasi baru ini mereka mesti kerja keras agar tetap hidup sebab sumber hidup mereka sebagian besar sudah musnah. Belum lagi lokasi perladangan yang masih tersisa dengan pengungsian terbilang jauh. Kondisi ini secara tidak langsung mengisolasi mereka dengan sumber ekonomi yang dulu jadi sandaran hidup. Untuk bertahan hidup, beberapa

21

Seorang ibu di Mentawai memisahkan isi buah pinang dari cangkangnya

S

warga kerja serabutan, ada yang jadi kuli dan bertani. “Hasil pertanian belum dapat diandalkan sepenuhnya karena sebagian besar baru ditanam, uang cepat didapat dari kuli,” ujar Kemeria Samaloisa, saat berbincang dengan Puailiggoubat, Minggu,17 Februari. Sambil mengangkat nilam kering ke dapur daruratnya, perempuan paruh baya ini bercerita, dirinya telah tinggal di huntara kurang lebih tiga tahun. Sehari-hari ia dan suaminya menanam nilam, pisang dan keladi. Sementara ladang lama mereka di kampung lama sudah tidak dikunjungi. “Bulan ini nilam baru bisa dipanen

namun jumlahnya belum banyak karena areal pertanian yang terbatas dan yang siap panen juga belum banyak,” katanya. Untuk menyuling nilam kering, mereka mesti antri karena sulingan dipakai warga lain sebab sulingan yang mereka miliki tidak banyak. “Jadi belum ada yang dijual,” ujarnya. Kemeria menyebutkan, untuk mendapat sumber uang cepat buat membeli kebutuhan keluarga sebagian warga menjadi kuli. Perjuangan hidup itu bukan hanya dilakukan kaum lakilaki namun beberapa ibu-ibu rela menjadi kuli pengumpul pasir dan batu sungai untuk pembangunan TK milik warga

pengungsi tetangga di Dusun Muntei yang diupah Rp110.000 per kubik. Pasir yang dikumpulkan oleh ibu-ibu tersebut diangkut dengan sepeda motor oleh suaminya melalui jalan perusahaan kayu yang berjarak sekitar 2 kilometer. “Selain untuk kebutuhan di rumah, hasilnya juga kami sisihkan buat kebutuhan anak yang belajar di SMAN I PUS,” katanya. Ia mengaku makin bingung untuk mendapatkan biaya kelanjutan pendidikan anak yang sebentar lagi akan lulus dari bangku SMA untuk melanjut di perguruan tinggi. Sebelum bencana, kenang Kemeria,

mereka mempunyai rumah yang cukup luas, begitu juga dengan ladang. Katanya, meski tak melimpah kebutuhan hidup sehari-hari dulunya tidak sulit mereka penuhi. “Meski begitu kami tetap berusaha, walau pemerintah tak bersama kami, jujur saja, kami telah bosan dengan janji hunian tetap (huntap) yang mereka sampaikan dan bantuan lain karena belum terwujud sampai saat ini,” ujarnya. Alfon Saogo, warga lain menyebutkan, untuk mendapatkan biaya hidup, sehari-hari ia menjual pisang ke pengepul yang datang ke lokasi pengungsian. Satu tandan dibeli dengan harga berkisar Rp8 ribu hingga Rp10 ribu, tergantung ukurannya. “Saat ini, itulah yang menjadi sumber ekonomi kami, karena tidak mungkin ke ladang lama di kampung karena jauh,” katanya yang ditemui Puailiggoubat di lokasi pengungsian KM 37 Dusun Purourougat, Malakkopak, Pagai Selatan. Ia mengaku kecewa kepada pemerintah, mereka seakan diabaikan setelah direlokasi di tempat itu. Beberapa bantuan yang mereka terima untuk bertahan hidup berasal dari pihak swasta, termasuk pembeli pisang. “Terakhir janji menteri yang mau berkunjung di daerah kami juga batal, lengkaplah sudah,” katanya, karena hari itu ia dan ratusan pengungsi yang telah bersiap menyambut menteri mesti menelan kekecewaan.(g)

Petani Seay Lama Kecewa Bibit Padi Tidak Tumbuh SIKAKAP--Berharap untung tapi buntung yang diterima, itulah nasib yang dialami warga Dusun Seay Lama, Sikakap yang sejak September 2012 menggalakkan penanaman padi di tempatnya. Mereka kecewa karena bibit padi varietas IR 66 yang mereka terima pada 20 Januari 2013 dari Dinas Pertanian, Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Kepulauan Mentawai tak satu pun yang tumbuh. Ketua Kelompok Padi Kirekat, Ponatim Saleleubaja mengatakan, pada saat penyerahan bibit sebanyak 500 kilogram, mereka sangat senang karena dibenaknya langsung terlintas hasil panen yang melimpah nanti, maklum jenis itu kata dinas, merupakan varietas unggul. “Saat penyerahan bibit pada minggu malam sekitar pukul 19.00 WIB, wajah kami sangat ceria bercampur bangga

karena proposal yang kami ajukan sebelumnya mendapat respon,” katanya ketika ditemui Puailiggoubat, Jumat, 22 Februari Untuk kelompoknya yang beranggotakan 17 orang, masing-masing mendapat 21 pak bibit. “Karena adanya bantuan itu, masyarakat yang belum bersawah makin tergiur,” ujarnya. Pada 26 Januari, lanjut Ponatim, ia mengajak anggotanya merendam bibit satu malam dan sorenya mereka semaikan. Seminggu usai penyemaian, satu persatu anggota kelompok datang melapor kepadanya yang menyatakan bibit yang mereka semai tidak ada yang tumbuh. “Sorenya saya dengan anggota memeriksa ke lapangan, ternyata benar, bibit padi sebanyak 95 kilogram tidak ada yang tumbuh,” katanya seraya geleng-geleng kepala.

“Semangat kami nyaris sirna,” ujar Jasman Tatubeket, Koordinator Kelompok Petani padi di Seay Lama. Meski begitu, mereka mengaku tetap akan menanam padi dengan bibit seadanya yang diambil dari hasil panen Desember tahun lalu yang telah disisihkan khusus bibit. Meski kecewa, Yulianus Gulo, petani lain tetap berharap kepada pemerintah terus membantu mereka. Ia berharap pemerintah memberikan pelatihan teknik bertanam padi yang tepat agar hasil panen mereka maksimal. Menurutnya, padi sudah menjadi andalan ekonomi utama di kampungnya, hasilnya bisa dikonsumsi, selebihnya dapat dijual buat membeli kebutuhan rumah tangga terutama biaya sekolah anak. “Selain itu, kami berharap sarana pendukung terutama mesin penggiling

UJI MESIN - -Warga Desa Sotboyak tengah menguji coba mesin perontok gabah padi bisa dibantu pemerintah,” ujarnya. Terkait bibit yang tidak tumbuh, Kepala Dinas Pertanian, Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Kepulauan Mentawai, Nofriadi yang dikonfirmasi

Puailiggoubat mengatakan pihaknya belum mendapat informasi tersebut. “Saya belum dapat laporannya, nanti saya konfirmasi lagi,” ujarnya melalui telepon, Selasa 26 Februari. (cri/trs/g)


EKOKER Duka warga di Pagai Selatan ketika bencana tsunami dan gempa 2010 mungkin tak akan terlupakan, namun mereka tidak mau meratapi nasib dan berusaha bangkit.

Puailiggoubat

22

Keripik Simananam Made in Mentawai Jajal Pasar Padang FOTO:HORAS/PUAILIGGOUBAT

Horas Marohatta Tasilipet

idup bukanlah tentang meratapi dan menunggu hujan badai berlalu, tapi tentang bagaimana kita menikmati dan belajar menari dalam hujan’, petikan kata mutiara dari seorang Mario Teguh itu yang tercermin dari kegiatan ibu-ibu pengungsi di KM 37, penuh semangat , mereka mencoba bangkit memulai usaha pembuatan keripik yang diberi merek keladi asli Mentawai simananam. Usaha keripik keladi ini masih tergolong mudah yakni baru dimulai pada Sabtu, 16 Februari tahun ini. Menurut Yusnidar, salah satu anggota kelompok yang ditanyai Puailiggoubat saat menjajakan keripik kepada warga, usaha ini dimulai atas motivasi yang terus menerus diberikan oleh beberapa LSM dan International Labour Organisation (ILO), Organisasi Buruh Internasional Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang bertugas mendorong terciptanya peluang bagi

NO. 259, 1 - 14 Maret 2013

H

KERIPIK - Keripik talas Mentawai yang sudah menjajal pasar Padang perempuan dan laki-laki untuk memperoleh pekerjaan yang layak dan produktif secara bebas, adil, aman dan bermartabat. Yusnidar menyebutkan, jumlah anggota kelompok mereka semuanya ada delapan orang, sudah termasuk ketuanya. Mereka sebenarnya tidak berasal dari kampung sama, antara lain

dari Purourougat, Tak Paraboat dan Asahan namun memiliki pandangan yang sama yakni mensejahterakan keluarga. “Setelah kita diskusi, maka kami memutuskan membuat kelompok usaha, dengan harapan kehidupan ekonomi ke depan lebih baik,” katanya kepada Pualiggoubat, Sabtu, 16 Februari.

Untuk modal awal, lanjut Yusnidar, dikumpul dengan cara patungan sebesar Rp50 ribu per orang, baik berupa uang dan bahan baku. Beberapa bahan baku juga dibeli kepada warga sesama pengungsi. “Secara tidak langsung kami turut membantu warga lain karena komoditi pertaniannya yang baru tumbuh ada yang membeli di tengah krisis ekonomi yang tengah melanda kami,’ ujarnya. Untuk satu tandan pisang, mereka beli seharga Rp8 ribu hingga Rp10 ribu, tergantung besar tandannya, sementara keladi dibeli Rp15 ribu per karung ukuran 20 kilogram. Kemudian bahan itu diolah secara tradisional karena belum ada alat modern di rumah salah satu anggota. “Tempat usaha kami

belum ada,” ujarnya. Setelah menjadi keripik, kemudian mereka masukkan dalam bungkus plastik yang telah diberi label bantuan dari ILO. Untuk keripik berat 1 ons dijual kepada warga seharga Rp5 ribu per bungkus, sementara yang berat 2 ons seharga Rp10 ribu. Ada juga yang ukuran kecil dan harganya lebih murah. Selain dijual di sekitar daerah itu, keripik simananam juga dijual ke Padang yang dibantu penyalurannya oleh ILO. Dari hasil kesepakatan mereka, kata Yusnidar, tiap hari Rabu, keripik dibawa ke Padang sebanyak 200 bungkus dengan berat yang bervariasi. Untuk omzet, Yusnidar mengaku belum bisa menghitung karena usaha mereka masih baru, namun baginya, usaha itu cukup membantu mengangkat kehidupan ekonomi yang sempat terpuruk pasca bencana. “Perlahan kami bangkit, mudahmudahan usaha ini berkembang,” katanya. Ia berharap Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai mau membantu mereka dari segi modal dan peralatan agar usahanya makin maju. (g)

Silakoinan Banjir Padi, KSU-BI Minta Pemerintah Tambah Huller

Desa Malancan Usulkan Buka 50 Hektar Sawah

SILAKOINAN- Kelompok Serba Usaha Bujai Imaeru (KSU-BI) di Dusun Silaoinan, Desa Taikako, Kecamatan Sikakap, Kabupaten Kepulauan Mentawai, mengajukan permohonan penambahan mesin penggiling padi (huller) ke Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi di Tuapeijat, Senin, 25 Februari. Ketua KSU Bujai Imaeru yang bergerak di bidang warung serba ada, pertanian, perikanan dan peternakan, Zebulon Saleleubaja menyebutkan, setiap panen mesing penggiling milik Imsu salah seorang warga di HVA tak mampu menggiling seluruh padi karena mayoritas warga bersawah. “Mereka hanya memiliki 1 unit mesin penggiling padi (huller),” katanya. Selain mesin terbatas, kata Zebulon, jarak antara lokasi sawah warga dengan mesin penggilingan cukup jauh sekitar 7 kilometer yang membuat warga cukup kewalahan apalagi padi yang mau digiling sangat banyak. Usaha ini sendiri lanjut Zebulon, berdiri pada 6 Januari 2013 yang bertujuan mempermudah masyarakat mendapatkan pelayanan, meningkatkan pendapatan petani melalui kelompok yang diharapkan nantinya dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan mengurangi tingkat kemiskinan katanya. Zebulon, mengatakan, modal usaha didapat dari patungan anggota kelompok yang berjumlah 30 orang, tiap orang menyumbang Rp100 ribu. Dari dana itu mereka mulai membangun tempat usaha berukuran 4X6 meter di Silaoinan. Dengan adanya waserda ini, kata Zebulon, anggota tidak perlu beli beras atau keperluan lain kepada tengkulak. Dengan trik ini menurut Zebulon, anggota dan masyarakat sekitar mendapat keuntungan yakni harga lebih kompetitif, hasil usaha itu juga nantinya akan dinikmati anggota melalui sisa hasil usaha. “Harga jual beras per kilo di tempat kami Rp9 ribu sementara di tempat lain Rp10 ribu, lebih murah seribu, “ ujarnya. (hrs/g)

MALANCAN - Warga Desa Malancan, Kecamatan Siberut Utara, Kabupaten Kepulauan Mentawai, mengusulkan Dinas Pertanian, Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Kepulauan Mentawai membuka persawahan seluas 50 hektar di daerahnya pada tahun ini. Usulan itu menurut Kepala Desa Malancan, Barnabas Saerejen, telah diputuskan dalam musyawarah desa untuk menentukan prioritas program pembangunan dalam bidang pertanian dan perkebunan. “Rencana lokasinya di bagian kanan jalan dari Dusun Sirilanggai menuju Dusun Malancan,” katanya kepada Puailiggoubat, Rabu 20 Februari. Barnabas mengatakan, di Dusun Sirilanggai, Malancan, sebelumnya pernah memiliki persawahan seluas 80 hektar, namun karena kurangnya dukungan pemerintah baik dari sisi pengadaan bibit, irigasi, penggilingan dan fasilitas lainnya, produksi tidak maksimal. “Akibatnya, warga meninggalkan kegiatan bersawah, sawah saat ini telah diubah menjadi kebun coklat, jagung dan tanaman lainnya,” ujarnya. Lanjut Barnabas, warga juga

mengusulkan kepada pemerintah untuk membangun saluran irigasi dan pipa sederhana agar pengairan sawah nantinya tidak tergantung dengan air hujan. “Selama ini sawah hanya mengandalkan hujan, saat kemarau tanaman mati atau tumbuhnya tidak baik,” ujarnya. Menurut Barnabas, semangat itu muncul seiring dengan adanya program pemerintah yang menggembar gemborkan penanaman sawah pada tahun ini. Selain itu, mereka ingin Mentawai mempunyai produksi beras

sendiri. “Kita mengambil peluang ini agar Malancan secara khusus tidak tergantung pengadaan berasnya dari pedagang yang didatangkan dari Padang karena harganya mahal,” katanya. Barnabas menyebutkan, masyarakat juga berharap pemerintah membangun jalan produksi sepanjang 2 Kilometer sepakat dengan sawah untuk mempermudah akses transportasi. Soal lokasi, ia mengatakan pemerintah tak perlu ragu karena telah mereka sediakan. (bs/g) FOTO:BAMBANG/PUAILIGGOUBAT

JEMUR PADI - Seorang ibu di Desa Sotboyak, Kecamatan Siberut Utara menjemur padi yang baru dipanen


23

Puailiggoubat NO. 259, 1 - 14 Maret 2013

Suara Daun Roberta Sarogdok

“Berebut� Jadi Tersangka?

P

Sistem Pewarisan Harta di Mentawai

H

arta dalam sebuah suku maupun Uma di Mentawai memiliki arti penting, selain berfungsi ekonomis juga menjadi lambang kebanggaan dan kehormatan sebuah Uma. Harta yang dimaksud adalah harta produktif dan harta pusaka yang dimiliki Uma. Harta bagi masyarakat tradisional Mentawai khususnya yang tinggal di Siberut terbagi dua; pertama, harta yang dikumpulkan atau didapat dari lingkungan sekitar mereka dengan bekerja. Kedua, harta yang didapatkan dari luar atau dibeli. Harta yang dikumpulkan dan didapat dari lingkungan sekitar dengan bekerja adalah; Mone, memiliki pengertian yang luas sebagai harta di suatu Uma. Mone bisa diartikan hutan yang belum diolah atau dibuka atau hutan yang sudah ditanami beberapa jenis tanaman. Mone juga berarti sejumlah tanaman yang bernilai tinggi dalam kehidupan sosial budaya masyarakat tradisional Mentawai seperti durian, lansat/duku dan kelapa. Beberapa tanaman diatas juga menjadi pembayar mas kawin (alat toga) dan denda adat (tulou). Pohon durian bahkan memiliki nilai sakral ketika digunakan sebagai kirekat atau tanda kenangan bagi kaum kerabat yang sudah meninggal. Pohon durian yang dijadikan kirekat tidak boleh lagi dijadikan alat toga atau pembayar tulou. Kini

sejumlah komoditi baru juga telah menjadi tanaman produktif masyarakat seperti pohon coklat (kakao) dan cengkeh. Saina’, memiliki pengertian binatang peliharaan yang terpenting bagi masyarakat tradisional Mentawai seperti babi. Saina’ juga dijadikan alat toga dan diperlukan dalam upacara adat serta upacara pengobatan tradisional. Karena itu masing-masing anggota suku atau sipauma (khususnya kaum lelaki dewasa) merasa berkewajiban beternak babi, bahkan dalam jumlah banyak. Dahulu seorang sipauma bisa memiliki puluhan bahkan ratusan ekor ternak babi. Sementara harta yang didapatkan dari luar atau dengan cara membeli dan memiliki nilai yang penting dalam Uma adalah: Ngong atau gong, merupakan benda sakral di dalam Uma dan hanya dipakai atau dibunyikan pada saat lia atau upacara adat di Uma. Ngong atau gong ini merupakan harta pusaka atau harta yang memiliki sejarah yang diwarisi turun temurun dari nenek moyang suatu Uma. Kali atau kuali, merupakan salah satu harta di Uma. Kuali yang bisa disebut harta di Uma adalah kuali besi dengan ukuran besar, biasanya nomor 20 dan nomor 30. Kuali ini benda yang sangat berguna saat ada perayaan adat sebagai wadah untuk memasak

makanan pesta. Pembagian Harta Warisan Harta yang diwariskan dari leluhur atau nenek moyang disebut mone teteu, yang umumnya berupa mone yaitu pohon durian dan sagu serta polak (hutan). Mone teteu merupakan lambang kebanggaan dan kekayaan suatu Uma karena itu mone teteu tidak boleh dibagi-bagi menjadi milik pribadi. Mone punuteteu merupakan harta yang dikumpulkan orangtua semasa hidupnya untuk diwariskan kepada anak-anaknya untuk dikelola langsung. Dalam aturan adat hanya sipauma laki-laki yang berasal dari satu garis keturunan patrilineal yang sama yang berhak menjadi ahli waris. Sipauma perempuan memang tidak berhak menjadi ahli waris namun dalam aturan adat, saudara laki-laki yang menjadi ahli waris berkewajiban melibatkan saudara perempuan mereka ketika menikmati hasil dari harta warisan misalnya saat panen durian. Sinappit, siurau (anak angkat), sinupsup (orang yang dianggap anak) tidak berhak menjadi ahli waris. Dalam sistem pembagian harta warisan berdasarkan adat, harta warisan diwariskan dari satu keturunan ke keturunan berikutnya. Seorang ayah akan mewariskan hartanya kepada anak laki-lakinya, kemudian kelak si anak tersebut

akan mewariskan lagi harta tersebut kepada anak laki-lakinya dan demikian seterusnya. Saudara laki-laki kandung dari si ayah (bajak) juga merupakan orangtua dari ahli waris. Hal ini berkaitan dengan sistem kekerabatan yang menempatkan posisi ayah dan saudara laki-lakinya sekandung adalah sama atau setara. Sehingga meskipun orangtua kandung si ahli waris sudah meninggal, selama masih ada saudara laki-laki ayah (bajak si anak) yang masih hidup maka untuk sementara bajak si anak itulah yang berhak atas harta peninggalan orangtua mereka. Namun hak si bajak hanyalah merawat, mengelola dan memanfaatkan sementara harta warisan itu. Ketika semua bajak sudah meninggal dunia, baru kemudian harta warisan itu akan dibagi secara adil dan merata kepada saudara laki-laki sekandung yang berhak menjadi ahli waris. Jika harta yang akan dibagi berjumlah ganjil atau tidak dapat dibagi merata, maka dapat dilakukan penyelesaian dengan beberapa cara misalnya sisa harta itu dibeli salah seorang ahli waris atau harta itu tidak dibagi melainkan menjadi milik bersama. Sumber: Buku Uma Fenomena Keterkaitan Manusia dengan Alam, Tarida Hernawati, YCM, 2007.

olitik oh politik. Ternyata dunia politik berada di dua sisi, sisi baik dan sisi buruk. Bermimpi dan berkhayal untuk menjadi orang yang berkuasa di dunia ini bisa dilakukan dengan berbagai cara. Menjadi anggota parlemen atau orang nomor satu di daerah. Meski dunia politik dekat dengan kekuasaan tapi sesungguhnya juga dekat dengan penjara. Tidak sedikit politikus, pejabat yang masuk penjara karena bermain-main dengan kekuasaan. Meski kekuasaan membuat orang mudah tergelincir dan terjerat hukuman, tidak sedikit orang berebut meraihnya. Bermimpi mengejarnya. Banyak orang yang tidak takut lagi menjadi tersangka. Bahkan menjadi tersangka di negeri ini sudah jadi hal biasa, menjadi tersangka korupsi membuat seseorang popular, bahkan ada tersangka korupsi di negeri ini justru mendapat dukungan, dikunjungi banyak orang. Status tersangka, dengan manipulasi konspirasi dan jebakan dibelokkan dengan isu penzaliman. Akibatnya jika dulu menjadi tersangka adalah hal memalukan, kini menyandang status tersangka seolah korban dari konspirasi politik. Sifat pragmatis dan bekerja tanpa hati nurani telah membuat banyak orang lupa, bahwa jabatannya adalah amanah. Bekerja bukan lagi untuk mensejahterakan rakyatnya tapi bekerja mensejahterakan kantong sendiri, keluarga dan kroninya. Semestinya, dengan banyaknya para pejabat dan politikus terjerat kasus hukum, menjadi terpidana, menjadi pelajaran dan contoh bagi para pejabat yang kini memegang kekuasaan. Jangan menjadi pengikut jejak penguasa yang berakhir di penjara. Dari kejadian keluar masuk penjara yang sebenarnya banyak hal yang harus dipetik. Memajukan daerah dengan caracara yang bersih, membangun citra dan nama baik dengan bekerja sesuai amanah dan hati nurani, itulah mestinya yang dilakukan pemimpin.z


Puailiggoubat NO. 259, 1 - 14 Maret 2013

24

Kapal laut satu-satunya transportasi yang menghubungkan Kepulauan Mentawai dengan Kota Padang. Jumlah kapal yang terbatas membuat jadwal keberangkatan juga terbatas. Berdesakan, kadang tidur saling berimpitan di sela-sela tumpukan barang, tubuh bau solar, tidak lagi dipedulikan. Meski badai, yang penting kapal mampu mengantar ke tujuan. Tiket mahal akibat praktik percaloan juga terpaksa dibayar. Nasib miris orang kepulauan yang selalu terabaikan. FOTO:IRMAN JOHN/PUAILIGGOUBAT

FOTO:HORAS/PUAILIGGOUBAT

Transportasi menuju kapal antar Pulau di Pasapuat saat kapal lego jangkar di tengah laut. Boat ini sering terbalik karena kelebihan kapasitas

Boat penyeberangan di sungai Taikako

FOTO:HORAS/PUAILIGGOUBAT

Calon penumpang memadati dermaga Sioban

FOTO:PATRIS/PUAILIGGOUBAT

Penumpang akan mudik jelang natal di Pelabuhan Muaro Padang Antrean penumpang di KM.Simasin saat ongkos kapal digratiskan


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.