Edisi 263

Page 1

MENTAWAINEWS

BANJIR RUSAK LAHAN PERTANIAN DI SIBERUT

PEMBERSIHAN LAHAN HUNTAP TUNGGU ALAT BERAT

5

MENTAWAINEWS

7

EKOKER

Tabloid Alternatif Dwimingguan

21

Puailiggoubat Untuk Kebangkitan Masyarakat Mentawai

1

No .2 - 1 Ta 63 4 hu M n ei XI 20 1

3

HARGA ECERAN RP 3000

JAKSA TUNTUT TARMINTA TUJUH TAHUN PENJARA


Puailiggoubat NO. 263, 1 - 14 Mei 2013

Uggla Reu-reu baga kalulut kaooinia teteu samba onu simarot ka Mentawai ibailiu pemerintah mapalik rapatarek samberinia sara sigalaiakenenda iate latihan pasamba sai internasional - 3 Jaksa raalak pukaiyoat Tarminta silit sipakatainia bulagat negara iginia Rp858,5 juta. Ra tolou leuet ia iginia Rp200 juta. Kek tak moi iluluia, hukuman nia ratambah ibaliu 10 ngarura 9 ngalaggok - 5 10 peilek traktro sisesegek ka Sikakap, legeinia 40 ngambua anai peilek raeegek sibara ka pelabuhan Tanjung Priok - 7 Dinas Sosial kineneiget anai peilek rapagagabaiji data bulek pasikauat bantuan sosial ka mahasiswa simagebak tak masele - 8 Kek masele barcode, kenanen sineseat ujian pasese tak pei ibailiu ramalulus - 18 Siureman samba tarimeu bakkat purimanuaijat iaggruake jutjut - 21 COVER DEPAN: 1 FOTO: LIPI 1 DESAIN: SYAFRIL TABLOID ALTERNATIF DWIMINGGUAN

Puailiggoubat Terbit setiap tanggal 1 dan 15

ISSN: 1412-9140 PENERBIT: Yayasan Citra Mandiri PEMIMPIN UMUM: Roberta Sarogdok PEMIMPIN USAHA: Pinda Tangkas Simanjuntak PEMIMPIN REDAKSI: Yuafriza DEWAN REDAKSI: Roberta Sarogdog Rus Akbar Saleleubaja REDAKTUR: Rus Akbar Syafril Adriansyah Gerson Merari Saleleubaja WARTAWAN DAERAH: Bambang Sagurung (Sikabaluan) Rapot Pardomuan (Sipora) Irman Jhon (Tuapeijat) Rinto Robertus (Saibi) Ferdinan Salamanang (Sikakap) Horas Marohatta Tasilipet (Sikakap) Patrisius Sanene’ (Padang) Daud Siribere (Siberut Barat) Legend Satoinong (Siberut Selatan) Dominikus Sabulat (Siberut Barat Daya) DISTRIBUTOR DAERAH: Arsenius Samaloisa (Sioban) Vincensius Ndraha (Siberut Selatan) Bambang (Siberut Utara) Juanda (Siberut Barat) ALAMAT REDAKSI DAN USAHA: Jl. Kampung Nias 1 No. 21, Padang. Telp (0751) 7877373 - Fax. (0751) 35528 REKENING: Bank Nagari Cabang Pembantu Niaga, Padang No.2105.0210.0207-1 PENCETAK: Padang Graindo, Padang (Isi di luar Tanggung Jawab Percetakan) Wartawan Puailiggoubat selalu dilengkapi Kartu Pers dan (sesuai Kode Etik Jurnalistik) tidak dibenarkan menerima suap (‘amplop’) dari narasumber.

www.puailiggoubat.com

Dari Redaksi

Anti Kritik di Tengah Globalisasi Informasi

B

ad news is the good news, ungkapan itu seringkali dilontarkan kepada media terkhusus atas kritik yang sering dilakukan. Hal-hal yang buruk, negative senantiasa menjadi berita bagi sebuah media, demikianlah kira-kira maksud istilah tersebut. Ungkapan itu sebenarnya tidak lagi relevan dengan kondisi perkembangan media massa saat ini dimana informasi sudah bergerak semakin cepat, global dan melimpah. Media massa yang dikatakan sebagai pilar keempat demokrasi memiliki fungsi sebagai kontrol kebijakan, memberi edukasi, memediasi dan hiburan bagi masyarakat. Media masa kini tidak lagi semata-mata sekedar memberi informasi semata, baik atau buruk, namun juga harus mencerahkan masyarakat melalui berita-beritanya. Sejatinya sebuah demokrasi baru ada ketika masyarakat bebas mengekspresikan dirinya dan bebas mendapatkan segala

Perlu SPBU Kepada Bupati Mentawai Sudah seharusnya kita membangun SPBU di Mentawai karena masyarakat juga menginginkan SPBU segera dibangun. Arya (082392294944)

Tanggapan Terhadap BPBD Mentawai Menanggapi wawancara BPBD Mentawai dengan Puailiggoubat edisi No.262, 15-30 April 2013, saya mau katakan, mengapa soal komunikasi cadangan jenis radio dan falisilitas RPU (refeater) baru hari ini bicarakan oleh PB-BPBD Mentawai, belum lagi fasilitas lain menyangkut kedaruratan. Pada kolom SMS pembaca Puailiggoubat saya pernah mengirim attensi tentang pentingnya komunikasi cadangan saat darurat bencana. Harusnya BPBD Mentawai saat ini sudah langsung malakukan aksi bukan rencana lagi. Agus Jumari/Sikabaluan (08123125495)

informasi. Kebebasan masyarakat bisa didapat ketika medianya juga bebas. Media yang bebas yaitu media yang bisa memperoleh informasi dari semua pintu. Namun bagaimana mungkin kebebasan informasi diperoleh jika pemerintah sebagai penentu kebijakan menutup pintunya?. Bagaimana mungkin masyarakat memperoleh informasi yang menjadi haknya jika pemerintah menyembunyikannya?. Pemerintah yang anti kritik tidak akan mendapat tempat di tengah masyarakat yang sudah makin terbuka di masa-masa berkembangnya media sosial dan jurnalisme warga. Masyarakat yang senantiasa haus dengan informasi akan mencarinya di mana saja. Melalui media massa, media sosial ataupun blog. Jika pemerintah masih menutup informasi, jangan salahkan masyarakat yang mendapatkannya hanya dari satu sisi. Redaksi

2


3

Puailiggoubat NO. 263, 1 - 14 Mei 2013

Yuafriza Patrisius Sanene

i suatu waktu pada Maret 2014, sekitar pukul 10.00 WIB, gempa berkekuatan 8,9 SR mengguncang pesisir barat Sumatra Barat. Gempa berpusat 15 kilometer dari Pulau Siberut dengan kedalaman 12 kilometer. Dalam waktu 7 hingga 10 menit setelah gempa, tsunami setinggi 13,7 meter menghantam Kepulauan Mentawai. 35 menit berikutnya, gelombang setinggi 6,4 meter tiba di Kota Padang. Beberapa pesisir pantai di Aceh, Sumatra Utara dan Bengkulu juga terdampak tsunami. Demikianlah skenario yang dibuat Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan dipublikasikan dalam International Table Top Exercise (TTX) Mentawai Megathrust Disaster Exercise (DIREx) di Hotel Pangeran Beach, Padang, 22-25 April 2013. TTX tersebut merupakan rencana tindak lanjut dari latihan bersama penanggulangan bencana Indonesia dengan mitra internasional terkait ancaman megathrust di Mentawai. Ancaman gempa megathrust berdasarkan publikasi peneliti berada di Kepulauan Mentawai tepatnya Pulau Siberut dengan potensi energi yang tersimpan bisa memuntahkan kekuatan 8,9 SR. Kegiatan tersebut melibatkan sekitar 251 orang dari 13 negara. Antara lain, negara-negara di ASEAN, Australia, Amerika, beberapa negara Asia Timur, dan beberapa negara dari Eropa. Kepala BNPB Syamsul Maarif menyatakan, TTX merupakan pelatihan peningkatan kapasitas dan kesiapan penanggulangan bencana terkait potensi megathrust 8,9 SR di Mentawai. TTX tersebut, lanjut Syamsul, meliputi pelatihan sistem peringatan dini tsunami, manajemen kedaruratan, mekanisme kerjasama internasional saat bencana termasuk menyangkut mekanisme penggunaan aset-aset militer dalam masa tanggap darurat, peran masyarakat internasional, serta sesi berbagi pengalaman menangani gempa dan tsunami dengan pemerintah Jepang. “Dari acara ini kita mengharapkan lahir standard operating procedure (SOP), untuk kemudian dipraktekkan dalam gladi posko dan gladi lapangan tahun 2014 mendatang,” katanya. Dari pembelajaran tsunami di Aceh dan potensi ancaman serupa di daerah lain, Syamsul mengungkapkan Indonesia telah memiliki master plan penanganan bencana. Ada empat komponen dalam master plan yakni, penguatan sistem peringatan dini, pembangunan dan peningkatan tempat pengungsian sementara, penguatan kapasitas kesiapan dan pengurangan resiko bencana,

D

Megathrust Mentawai

SUDAH SIAPKAH KITA? FOTO:DOK/PUAILIGGOUBAT

TTX MEGATHRUST - Perwakilan 13 negara dan lembaga internasional kebencanaan hadir dalam Table Top Exercise Megathrusth Mentawai, di Padang 22-24 April lalu serta pengembangan kemandirian menghadapi bencana. Isu Megathrust, Sudah Siapkah Kita? Isu gempa megathrust Mentawai mengemuka pascagempa Aceh 2004. Bermula dari hasil penelitian geolog Institut Teknologi California, Kerry Sieh tahun 1994 dan geolog LIPI Danny Hilman Natawijaya, segmen Mentawai yang berlokasi di sisi barat sebelah luar pulau Siberut menyimpan potensi gempa 8,9 SR. Besarnya kekuatan gempa tersebut akan mengancam 76.173 jiwa penduduk Mentawai yang tersebar di 43 desa di 10 kecamatan. Ancaman akan makin serius bagi penduduk yang bermukim di pesisir pantai. Dalam scenario yang disusun BNPB, Potensi korban yang meninggal di seluruh wilayah terdampak Sumbar 39.321 jiwa, hilang 52.367 jiwa dan 103.225 jiwa mengungsi. Dalam pertemuan TTX tersebut, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mentawai Elisa Siriparang menyatakan, Mentawai sudah menyiapkan sejumlah upaya mengantisipasi datangnya ancaman itu. Upaya-upaya yang telah disiapkan terkait edukasi ke masyarakat bahwa jika terjadi gempa berapapun skalanya, sudah harus mengevakuasi diri. Selain memberikan edukasi kepada

masyarakat, sejauh ini upaya yang sudah dilakukan baru sebatas membuat jalan-jalan evakuasi di desa-desa yang rawan dan posko pengungsiannya. Namun secara koordinatif dan partisipatif, program mitigasi fisik dan non fisik belum terlihat. Hal tersebut terbaca dalam Peraturan Daerah Penanggulangan Bencana, Rencana Kontingensi dan SOP Penanggulangan Bencana yang masih dalam bentuk draf. Belum satupun menjadi produk aturan yang baku, apalagi peta zonasi daerah rawan bencana dan rencana aksi. Apalagi prosedur komunikasi dan informasi saat bencana terjadi karena Mentawai termasuk wilayah dengan akses komunikasi yang minim baik dari sarana komunikasi telepon maupun ketersediaan listrik. Pemerintah Mentawai belum menyiapkan prosedur peringatan dini yang cocok untuk memperingatkan masyarakat saat gempa terjadi dan datangnya ancaman tsunami. “Karena begitu gempa terjadi, sinyal Telkomsel rusak, radio kita tidak punya untuk menyampaikan informasi, kalaupun ada masih terbatas jangkauannya,” katanya pada pertemuan, 23 April. Padahal di dalam Rencana Penanggulangan Bencana (RPB) Mentawai yang disusun BPBD Mentawai, sejumlah SKPD dan beberapa LSM yang bergerak di bidang kebencanaan, dise-

butkan kerentanan Mentawai dalam penanggulangan bencana dikategorikan secara fisik, ekonomi dan sosial budaya. Secara fisik, prosedur-prosedur belum tersedia untuk menilai dampakdampak risiko bencana atas proyekproyek pembangunan besar terutama infrastruktur. Metode riset dan alat untuk penilaian multirisiko dan analisis manfaat dan biaya belum dikembangkan. Kebijakan-kebijakan dan rencanarencana pembangunan sosial belum efektif dilaksanakan untuk mengurangi kerentanan penduduk yang paling berisiko. Sistem peringatan dini belum tersedia untuk semua bahaya utama dengan jangkauan ke masyarakatmasyarakat. Sarana penyediaan air bersih belum memadai di beberapa daerah. Sebagian besar masyarakat tinggal di sepanjang pantai. Jalur evakuasi belum memadai. Fasilitas dan tenaga kesehatan belum memadai. Secara ekonomi, rencana dan kebijakan sektoral di bidang ekonomi dan produksi belum optimal dilaksanakan untuk mengurangi kerawanan kegiatankegiatan ekonomi. Cadangan finansial dan mekanisme antisipasi belum memadai untuk mendukung sambutan efektif dan pemulihan bila diperlukan. Sedangkan secara sosial budaya, kurikulum sekolah, materi pendidikan dan pelatihan yang relevan mencakup konsep dan praktik mengenai pengurangan risiko bencana dan pemulihan

belum tersedia. Penilaian risiko lokal dan nasional berdasarkan data bahaya dan informasi kerentanan meliputi penilaian risiko untuk sektor-sektor utama belum tersedia dan belum optimalnya sistemsistem untuk memantau, mengarsipkan, dan menyebarluaskan data tentang bahaya-bahaya dan kerentanan-kerentanan utama. Terkait soal kurikulum, Kepala Dinas Pendidikan Mentawai, Syaiful Jannah, mengatakan, sejauh ini soal kebencanaan belum dimasukkan ke dalam kurikulum. “Tentu kita koordinasi dulu dengan bupati. Seandainya ini perlu, kita akan melakukan pelatihan terkait dengan dengan menghadapi bencana,” kata Syaiful kepada Puailiggoubat, Senin, 29 April. Mitigasi Bencana dan Masyarakat Lokal Penanganan bencana haruslah berbasiskan komunitas masyarakat lokal. Hal tersebut tertulis dalam kebijakan draf rencana kontingensi yang sudah disusun Pemda Mentawai. Penanganan bencana yang tidak berbasiskan nilai-nilai lokal akan mencerabut tatanan nilai masyarakat. Staf Yayasan Citra mandiri Mentawai, Pinda Tangkas Simanjuntak, yang ikut hadir dalam TTX mengatakan, konsep yang dibangun dalam SOP belum melibatkan masyarakat Mentawai. “Kalau SOP itu belum digunakan Pemda sebagai acuan emergency respon, maka jika gempa megathrust terjadi sebelum SOP disosialisasikan akan lebih banyak korban karena masyarakat belum tahu prosedur penanganan bencana,” kata Pinda, 29 April. Penanganan bencana yang tidak berbasis komunitas masyarakat lokal akan memunculkan masalah baru. Pinda mencontohkan, saat penanganan bencana 2010, masyarakat Mentawai dipaksa untuk pindah pemukiman tanpa mempertimbangkan akses terhadap ekonomi mereka. Koordinator Program Kebencanaan YCMM saat tsunami 2010 ini menambahkan, konsep pembangunan hunian tetap yang ala perkotaan, mengakibatkan korban yang direlokasi kehilangan relasi antar mereka. “Masyarakat Mentawai biasa hidup berkelompok utama sesama Uma, kini terpaksa terpisah. Misal warga Dusun Purorougat, Desa Betumonga, umumnya saling berkerabat, tapi akibat relokasi itu mereka terpisah, ada di KM 37, ada di Km 38, Km 40,” kata Pinda. (o)


SAJIANUTAMA

Puailiggoubat

NO. 263, 1 - 14 Mei 2013

FOTO:IRMAN JOHN/PUAILIGGOUBAT

4

FOTO:IRMAN JOHN/PUAILIGGOUBAT

Kepulauan Mentawai

PENDETEKSI GEMPA - Dua Alat pendeteksi gempa bumi dan tsunami di perbukitan desa Bosua, Kecamatan Sipora Selatan

Mengapa Gempa Megathrust Bisa Terjadi? Yuafriza

ncaman gempa megathrust di segmen Mentawai tak terlepas dari sejarah panjang kegempaan yang terekam di Mentawai sejak tahun 1700 hingga 2011. Menurut data LIPI, gempa pernah terjadi di Siberut pada 1797 dengan kekuatan 8,4 SR. Lalu pada 1833 gempa di Pagai dengan kekuatan 9 SR. Pada 1935, gempa antara Siberut dan Nias dengan kekuatan 7,7 SR. Selanjutnya 2007, gempa di antara perairan Sipora dan Painan dengan kekuatan 7,7 SR, dan 2010, gempa diikuti tsunami di Pagai berkekuatan 7,2 SR. Ahli geologi gempa dari Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI, Danny Hilman Natawidjaja, mengatakan, gempa-gempa besar di segmen Mentawai pada abad 17 dan 18 akan berulang tiap 200 tahun hingga 300 tahun. Dengan demikian, gempa besar akan berpotensi kembali terjadi di Siberut dan Pagai. Potensi gempa di pesisir barat Sumatra mengemuka setelah publikasi hasil penelitian doktoral Danny Hilman dan Prof. Kerry Sieh sebagai pembimbingnya di California Institute of Technology. Karyanya yang muncul di Journal of Geophisical Research tentang NeoTectonics of Sumatra Fault tahun 2000 dan Paleo Geodesy of The Sumatra Subduction Zone pada 2004 menjadi rujukan banyak ahli gempa tentang kegempaan di Sumatra. Istilah megathrust lalu populer sebagai istilah kegempaan dari bagian dangkal atau patahan yang landai (di atas 60 km) dari batas antara lempeng yang menunjam (lempeng samudera di Hindia) dan lempeng di atasnya (lempeng

A

benua). Patahan ini jika bertum-bukan bisa mengeluarkan energi 8,9 SR dan berpotensi tsunami. Para ahli menyimpulkan, megathrust tersebut berada di sebelah luar bagian barat Pulau Siberut. Hasil penelitian Danny Hilman Natawidjaja dengan Earth Observatory of Singapore (EOS) yakni Prof Kerry Siech, Jamie Mc Caughey dan Dr. Azhar Lubis menyatakan, kemungkinan terjadi gempa megathrust dalam kurun waktu yang tidak ditentukan sangat tinggi, meski wilayah tersebut sudah diterjang beberapa gempa sebelumnya. Mentawai megathrust termasuk dalam Sunda megathrust yang merupakan patahan melintas di perairan barat Sumatra yang memanjang di sepanjang Pulau Jawa, Sumatera hingga Andaman, tepatnya di sebelah luar gugus kepulauan Mentawai (tumbukan antara lempeng indo australian dengan lempeng eurasia/ sunda) dengan kecepatan rata-rata 5,7 sentimeter per tahun. Lempeng-lempeng di kedua sisi ini menjadi melengkung seperti cabang pohon sehingga energi tersimpan di dalamnya. Setelah beberapa ratus tahun, karena energi yang tersimpan sudah cukup, maka kedua lempeng ini akan bergerak beberapa meter sekaligus sepanjang patahan sehingga menghasilkan gempa besar. Sementara Mentawai backthrust merupakan patahan yang terletak antara gugus kepulauan Mentawai dengan daratan Sumatra. Berdasar data LIPI, rangkaian gempa besar abad ini telah dimulai dengan gempa Bengkulu pada September 2007. Hal ini melepaskan sebagian energi yang tersimpan di bagian selatan Sunda megathrust di Sumbar sedang di bagian utara, masih ada energi yang tersimpan yang berpotensi

menyebabkan tsunami beberapa puluh tahun ke depan. Sementara menurut analisis tim peneliti tersebut, gempa Sumatra pada tahun 2004, 2005, dan 2007 saling memicu satu sama lain dan kemungkinan memicu gempa pada tanggal 11 April 2012 di Aceh. Gempa Aceh tersebut mungkin meningkatkan potensi gempa dan tsunami di Sumatra selama beberapa puluh tahun ke depan. Pola-pola gempa di pantai barat Sumatra dipetakan melalui penelitian panjang Danny Hilman bersama Prof. Kerry Sieh sejak 1995. Mereka meneliti pergerakan lempeng dengan memasang antena GPS (Global Positioning System) di pulau-pulau di Mentawai dan pantai Sumatra. Sejarah kegempaan diketahui melalui penelitian terumbu karang yang tersebar di wilayah pesisir Sumbar. Dari bentuk-bentuk karang mikroatol yang menyerupai topi koboi, diketahui pesisir barat Sumatra pernah mengalami proses naik dan turun dalam periode ratusan tahun lalu. Naiknya permukaan dasar pesisir itu karena desakan lempeng Indo Australia dan penurunan akibat gempa tektonik. Dengan meneliti bentuk dan struktur lapisan karang dapat diketahui Kepulauan Mentawai pernah dilanda gempa besar tahun 1360 dan 1610. Bagaimana Tsunami Dideteksi? Gempa bawah laut dapat membantu mengidentifikasi dan memprediksi besarnya tsunami. Di Indonesia, peringatan dini gempa dan tsunami dikeluarkan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Dalam buku Evaluasi Terhadap InaTEWS terbitan Tim Kajian Cepat Bersama LIPI, dijelaskan untuk dapat

menyediakan informasi peringatan dini, BMKG membangun berbagai perangkat observasi. Untuk melakukan observasi terhadap gempa bumi, perangkatnya seismograf dan GPS. Sementara tsunami dideteksi oleh buoy dan tide gauge. Data-data hasil observasi dari perangkat-perangkat itu dikirim ke Pusat Peringatan Dini Tsunami BMKG melalui jaringan komunikasi dan diproses untuk mendapatkan skenario ancaman tsunami. Ketika gempa terjadi, di suatu wilayah di Indonesia, BMKG akan menerbitkan informasi tentang gempa dan peringatan dini tsunami dalam waktu 5 menit setelah kejadian gempa. Hal ini disebut Peringatan Dini 1. PD 1 ini akan diikuti Peringatan Dini 2 (PD 2) yang berisi pemutakhiran informasi tentang gempa dan ancaman tsunami beberapa menit kemudian. Ketika perangkat observasi tsunami (buoy dan tide gauge) berhasil memantau terjadinya perubahan muka air laut sebagai tanda terjadinya tsunami, atau ketika ada saksi mata yang melaporkan telah terjadi tsunami di suatu tempat maka BMKG mengeluarkan Peringatan Dini 3. Jika gelombang-gelombang tsunami di wilayah terlanda dilaporkan telah surut, maka BMKG mengeluarkan Peringatan Dini 4. Pesan peringatan dini ini disampaikan BMKG dalam versi singkat dan versi panjang. Versi singkat disampaikan melalui Warning Receiver System dalam format Digital Video Broadcast dan SMS. Versi lengkap disampaikan melalui faksimili, surat elektronik dan situs jejaring BMKG. Meskipun Indonesia sudah membuat Sistem Peringatan Dini Tsunami Indonesia (Indonesia Tsunami Early

Warning System-InaTEWS), sistem ini belum berjalan sempurna memberi peringatan kepada masyarakat. Dalam kisah kegagalan dalam buku Evaluasi Terhadap InaTEWS, dinyatakan gempa pada 11 April 2012 di Samudera Hindia tepatnya di Aceh dengan kekuatan 8,8 SR di dua titik berbeda berdekatan, alat pemantau perubahan muka laut (buoy) tidak ada yang berfungsi. Ini menyebabkan PD 3 tidak bisa disampaikan BMKG sebelum gelombang tsunami mencapai pantai. PD 3 dikeluarkan berdasarkan konfirmasi terjadinya tsunami dari alat tide gauge, padahal alat tersebut tidak dapat memantau posisi muka laut sesuai waktu sebenarnya (real time). Untung saja tsunami yang terjadi hanya di wilayah Sabang dan Meulaboh dengan intensitas kecil. Gangguan lain juga terjadi pada WRS sebagai alat utama pengiriman informasi peringatan dini. Di beberapa daerah peralatan pendukung aktifasi sirene mengalami gangguan seperti jaringan sibuk, listrik PLN padam, baterai cadangan pendukung listrik tidak ada sehingga sirene tidak dapat diaktifasi dari Pusat oleh BMKG. Menurut Tim Kajian Cepat Bersama, kisah gempa 11 April 2012 di Aceh menggambarkan kegagalan pemerintah daerah dalam kewajibannya memberi arahan evakuasi kepada masyarakat yang terancam tsunami. Tim Kajian Cepat juga merekomendasikan penggunaan radio sebagai moda utama dalam penyampaian informasi peringatan dini dan arahan evakuasi karena komunikasi radio berupa HT, UHF cukup efektif menyampaikan informasi ke daerah dan pulau terpencil. (o)


Puailiggoubat NO. 263, 1 - 14 Mei 2013

5

FOTO:PATRIS/PUAILIGGOUBAT

Pencuri Alat-alat Sekolah Dibekuk Warga PAGAISELATAN-Dua remaja dibekuk warga di KM 37, Desa Malakkopa, Pagai Selatan Kabupaten Mentawai 15 April lalu. mereka dituduh telah sering melakukan pencurian di rumah-rumah warga dan aksi terakhir dilakukan di SMP 2 Pagai Selatan. Dua pelaku itu ditangkap di rumah masing-masing. MR, 12 tahun dan temannya LS. “Mereka ini melakukan aksi tengah malam,” kata Kepala SMP 2 Pagai Selatan, Arnis pada Puailiggoubat. Aksi yang mereka lakukan ini awalnya mencuri alat-alat olahraga, obat-obatan P3K. “Terakhir mereka mencuri ATK, arsip sekolah, mereka masuk dengan cara merusak gembok sekolah dan kantor, pintu dan jendela dicongkel,” katanya. Karena sudah meresahkan warganya, akhirnya kepala sekolah bersama warga setempat menangkap kedua pelaku dirumah mereka di lokasi hunian sementara KM 37. “Menurut pengakuan warga kedua pelaku ini sering keluar malam,” kata Arnis. Bukan hanya di sekolah itu mereka melakukan pencurian, aksi pencurian duduga juga dilakukan di kedai-kedai.. Akibat ulah pelaku yang tidak mau dididik dengan baik, akhirnya kepala sekolah mengembalikan MR kepada orang tuanya. “Dulu orang tuanya mengantar baikbaik ke sekolah ini. Maka kita kembalikan lagi kepada orang tuanya secara baik-baik juga. saya tidak pukul dia saya dan guru-guru lainnya datang kerumahnya dan kami pulangkan dia dengan baik-baik,” katanya. (cr/r)

Logistik di Gudang Sikakap Dijarah Warga PADANG-Sekitar delapan warga Sikakap tertangkap setelah melakukan pencurian barang bantuan di gudang logistik Sikakap pada 12 April lalu. Gudang itu berisikan sejumlah barang untuk tanggap darurat bencana “Mereka mengambil barang peralatan rumah tangga seperti ember, terpal, peralatan dapur. Pelaku ini telah diamankan ke koramil Sikakap dan diberi pembinaan, dan mereka sudah dilepaskan,” kata Suryadi, Kasi RR BPBD Sumbar pada Selasa 23 April 2013. Tak hanya orang dewasa,a pencurian gudang logistik juga dilakukan oleh anak sekolah, dengan cara memanjat gudang. “Gudang itu sudah ada yang jaga oleh pihak Koramil Sikakap, tapi sedkit saja lengah pencuri langsung melakukan aksi,’ tambah Suryadi. Saat melakukan aksi pada 12 April itu sudah ada transportasi mengangkut barang curian itu, ada enam unit motor dan enam unit speed boat untuk mengangkut barang pulang. “Kita berharap ini tidak terjadi lagi dan harus sama-sama menjaga,” harap Suryadi. (trs)

JADI SAKSI Tiga kepala sekolah memberikan kesaksian dalam sidang dugaan korupsi DAK Pendidikan Mentawai di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Padang beberapa waktu lalu

Jaksa akan menyita seluruh harta benda Tarminta sebagai pengganti kerugian negara senilai Rp858,5 juta.Selain itu ia juga didenda Rp200 juta. Jika tidak bisa membayar kerugian Negara dan denda, maka hukumannya bertambah menjadi 10 tahun 9 bulan. Patrisius Sanene

erdakwa kasus dugaan korupsi Dana Alokasi Khusus Pendidikan di Kabupaten Mentawai, 2009, Tarminta Sakerebau, dituntut jaksa 7 tahun penjara dan mengganti kerugian negara sebesar Rp858,5 juta. Tarminta juga dikenai denda Rp200 juta.

T

Jaksa Tuntut Tarminta 7 Tahun Penjara Tuntutan disampaikan jaksa pada Sidang Tindak Pidana Korupsi di Pengadilan Tipikor Padang, Kamis, 25 April. Amar tuntutan yang dibacakan jaksa Atmariadi secara bergantian dengan Fadli Alfarizi, menyatakan Tarminta terbukti bersalah melakukan tindak pidana korupsi secara bersama-sama sebagaimana diatur dan diancam pidana pasal 2 ayat (1) jo pasal 18 ayat (1) huruf a, huruf b, ayat (2) dan ayat (3) UU RI Nomor 31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi yang telah dirubah dengan UU RI Nomor 20 tahun 2001 tentang perubahan atas UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi jo pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHAP dalam surat dakwaan primair.

“Selain tuntutan pidana 7 tahun dikurangi masa tahanan, terdakwa juga dijatuhkan denda uang Rp200 juta, subsidair 3 bulan kurungan serta membayar uang pengganti Rp858,5 juta,” kata Atmariadi Kalau terdakwa tidak dapat membayar uang pengganti Rp858,5 juta dalam kurun waktu 1 bulan setelah putusan pengadilan tetap, maka harta benda terdakwa akan disita oleh jaksa dan dilelang untuk mengganti uang pengganti. “Namun kalau harta benda tidak mencukupi biaya pengganti, terdakwa dipidana penjara selama tiga tahun enam bulan,” ujar Alfarizi. Kasus tersebut bermula ketika terdakwa yang ketika itu menjadi Kepala Dinas Pendidikan Mentawai, mengambil alih pengadaan mebeler Dinas Pendidikan 2009 dari 41

sekolah dasar di Sikakap bersama mantan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Suwardi yang telah lebih dulu divonis penjara. Tindakan terdakwa dengan rekannya Suwardi telah melanggar Permendiknas Nomor 3 Tahun 2009 dan Keppres Nomor 80 Tahun 2003 yang seharusnya pengelolaan mebeler tersebut dilakukan swakelola oleh pihak sekolah yang mendapatkan DAK. Usai sidang pembacaan tuntutan oleh jaksa penuntut umum, hakim ketua yang dipimpin oleh Jon Effreddy dengan hakim anggota Zhaleka dan Perry Desmarera memberikan kesempatan kepada Tarminta menanggapi tuntutan jaksa tersebut. Tarminta melalui penasehat hukumnya akan melakukan pembelaan secara tertulis pada Kamis 2 Mei. (r)

Pencabul Anak Dipenjara 9 Tahun PADANG - Terdakwa DS (41) warga Desa Saumanganyak, Pagai Utara, Kabupaten Mentawai, divonis penjara 9 tahun karena terbukti telah mencabuli anak kandungnya sendiri. Vonis tersebut lebih ringan 2 tahun dari tuntutan jaksa, pada sidang tertutup untuk umum di Pengadilan Negeri Padang, 11 April lalu.

Fadly Alfarisi, jaksa yang menangani kasus tersebut mengatakan, selain divonis 9 tahun, pelaku juga dikenai denda Rp60 juta, subsidair 6 bulan kurungan. “Pelaku terbukti bersalah dan dijerat pasal 81 ayat (1) UU No. 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak, pelaku yang dituntut pada Kamis 11 April, langsung divonis

hakim selama 9 tahun penjara,” ucap Fadli, Selasa, 23 April. Kasus tersebut terungkap dari laporan korban atas perlakuan DS yang merupakan ayah kandungnya dengan modus berpura-pura menjadi dukun yang dapat mengusir roh jahat dalam tubuh korban. Namun korban merasa aneh, ketika ritual pengusiran roh jahat

itu dilakukan pada malam hari dan saat ritual korban dilecehkan DS. Kejadian tersebut menurut pengakuan korban ke Polsek Sikakap, 7 Januari, sudah sering dilakukan DS, yakni sejak korban duduk kelas II SD. Kini pelaku tersebut mendekam di sel tahanan Muaro Padang. (trs/r)


MENTAWAINEWS Suku pemilik lahan masih meminta tawaran kompensasi pada pihak pemerintah. Bambang Sagurung

Puailiggoubat

M

GOTONG ROYONG - Sejumlah warga di Desa Monganpoula bergotongroyong memperbaiki rumah warga yang rusak tergenang banjir Namun yang menjadi kendala yaitu lokasi tempat masyarakat direlokasi karena lokasi yang ada di sekitar Desa Monganpoula yang aman dari banjir milik suku Sirirui, Sikaraja dan Sabe-

begen. “Apakah pemilik tanah ulayat memberikan izin lokasi tempat relokasi warga atau tidak. Ini yang menjadi persoalan. Kalau masyarakat jelas

Wabup Kunjungi Simoilalak dan Sirisurak SAIBI-Wakil Bupati Mentawai Rijel Samaloisa mengunjungi korban banjir di Simoilalak dan Sirisurak, di Desa Saibisamukop, Kecamatan Siberut Tengah, 8 April lalu. Di Saibisamukop, Rijel mengunjungi Simoilalak dan Sirisurak

6

Relokasi Monganpoula Terkendala Lahan FOTO:BAMBANG/PUAILIGGOUBAT

asyarakat Desa Monganpoula Kecamatan Siberut Utara, Kabupaten Mentawai meminta pemerintah daerah segera merelokasi pemukiman mereka karena rawan banjir. “Masyarakat mngharapkan agar pemerintah melakukan relokasi secepatnya, karena tiap tahun banjir selalu mengancam masyarakat dua hingga tiga kali. Kami tidak mau ada korban jiwa,” kata Pardinan, Sekretaris Desa Monganpoula, 16 April lalu. MEski banjir yang terjadi selama ini belum menimbulkan korban jiwa, namun korban materi yang harus ditanggung masyarakat sangat besar.”Kalau dibiarkan nantinya akan makan korban jiwa. Ini yang kami takutkan,” tambahnya. Dikatakannya, dalam setiap kejadian banjir yang terjadi beberapa tahun terakhir, hampir selalu terjadi pada malam hari saat masyarakat sedang tidur. “Karena sudah sering kena banjir saja makanya masyarakat siap. Ketika hujan lebat turun masyarakat sudah waspada,” katanya.

NO. 263, 1 - 14 Mei 2013

untuk melihat kondisi para korban dan pemukiman yang dilanda banjir serta berdialog dengan masyarakat setempat. “Atas nama pemerintah turut prihatin atas bencana ini, “ katanya. Rijel mengatakan salah satu alternatif terhindar dan mengurangi

Caritas Keuskupan Padang Bantu Korban Banjir SIKABALUAN-Dermawan yang tergerak hatinya untuk membantu korban bencana banjir di Kecamatan Siberut Utara dan Siberut Barat yang terjadi 6- 8 April lalu terus mengalir. Salah satu dari Caritas Keuskupan Padang bekerjasama Dewan Pastoran Paroki (DPP) Sikabaluan. Bantuan berupa beras, air mineral, mie, roti, makanan bayi didistribusikan langsung kepada korban banjir oleh DPP Sikabaluan dan juga tim bencana keuskupan yang ada di masing-masing Paroki. Di lokasi-lokasi yang terkena bencana banjir, bantuan diberikan secara merata kepada masyarakat, diantaranya di Desa Monganpoula, bantuan diberikan langsung 24 April lalu yakni Monganpoulatimur sebanyak 75 KK, Monganpoulabarat 83 KK, Monganpoulaselatan 62 KK. Di Desa Sotboyak, bantuan juga didistribusikan pada hari yang sama diantaranya di Dusun Sotboyak 67 KK, Dusun Simanene 75 KK dan Dusun Maseai 43 KK. Di Desa Malancan, bantuan didistribusikan 26 April yaitu di Dusun Sirilanggai Barat 87 KK, Sirilanggai Timur 112 KK. Selain di Desa Malancan, Monganpoula dan Sotboyak, bantuan juga nantinya didistribusikan di Desa Bojakan dan di Policoman Desa Sigapokna, Kecamatan Siberut Barat. (bs)

resiko dampak banjir adalah relokasi. “Kami dari pemerintah meminta pada warga untuk mencari pemukiman baru di tempat yang sedikit tinggi, soal perumahan kita akan coba perjuangkan dari Dinas Sosial tapi kami tidak berjanji, kita akan usahakan,” katanya. Kepala Dusun Sirisurak, Saverius Sabeilai mengatakan opsi relokasi cukup sulit dilakukan karena harus membuat rumah baru untuk warga. “Boleh saja kami direlokasi ke pemukiman baru, tapi dimana kami dapat biaya untuk buat rumah, kami juga meminta kepada pemerintah untuk melakukan penelitian daerah mana yang layak kami tinggali,” katanya. Menanggapi pernyataan Saverius, Rijel mengatakan relokasi atau tidak tergantung keinginan warga. Keinginan warga untuk mendatangkan tim demi meneliti banjir akan segera dipenuhi untuk diturunkan. “Tim ini akan sesegera mungkin kita turunkan, untuk mencari tahu bagaimana cara menangani dan mengurangi resiko banjir ini,” katanya. Selain relokasi baru, warga juga mengusulkan beberapa pembangunan kepada pemerintah untuk segera direalisasi seperti pembangunan air bersih, tower karena sinyal tower di Saibi tidak sampai di Sirisurak, tenaga

mau,” kata Zamzami, warga Monganpoula. Wakil Bupati Mentawai, Rijel Samaloisa dalam kunjungannya ke Monganpoula, Selasa, 16 April, meng-

harapkan agar persoalan lahan untuk relokasi warga dapat terselesaikan sehingga masyarakat tidak terancam akan banjir yang terjadi dua hingga tiga kali dalam setahun. “Lokasi sekarang tidak dapat lagi dipertahankan untuk ditempati. Harus direlokasi segera mungkin,” katanya. Untuk langkah awal terkait dengan rencana lokasi relokasi warga Desa Monganpoula, Rijel melakukan pertemuan dengan perwakilan suku Sikaraja dan Sabebegen di ruang kerja camat Siberut Utara. Dalam pertemuan itu juga hadir Camat Siberut Utara, Sandra Oktavia, ketua BPBD Mentawai Elisa Siriparang, pihak Polsek Siberut Utara, Danramil serta undangan lainnya. Namun pertemuan itu belum menemui hasil terkait dengan lokasi relokasi warga Desa Monganpoula karena pihak perwakilan suku masih memberikan tawaran atau kompensasi yang akan mereka minta pada pemerintah bila nantinya lokasi yang dipilih adalah tanah ulayat suku mereka serta perwakilan suku masih membicarakannya di dalam suku. (bs)

Camat Minta Tumpukan Material di Sepanjang Jalan Tuapeijat Dibersihkan TUAPEIJAT-Tumpukan material pasir dan batu di sepanjang badan jalan raya Tuapeijat menjadi ancaman keselamatan para pengendara.Camat Sipora Utara bersama Satpol PP Mentawai dan perangkat desa turun ke jalan raya Tuapejat memerintahkan pemilik material membersihkannya dari badan jalan. Camat Sipora Utara, Ren Yani mengatakan aksi ini untuk merespon keluhan warga, khususnya pengguna jalan yang terganggu keselamatannya karena tumpukan material bangunan di sepanjang jalan raya Tuapejat. “Aksi turun lapangan ini berdasarkan permintaan masyarakat, oleh karena itu kita kembalikan ke masyarakat agar yang punya material di badan jalan segera memindahkannya,” tegasnya, Senin, 15 April lalu. Sementara pondok-pondok di sekitar pelabuhan juga akan ditertibkan. Pedagang boleh berjualan dengan catatan, setelah selesai berjualan tonggak-tonggak pondok harus dipindahkan atau di susun di sekitar samping gudang syabandar. Menurut Ren, setelah dilakukan pemeriksaan, pihaknya akan melakukan pengecekan 10 hari ke depan. “Kita akan turun lagi setelah sepuluh hari terhitung dari sekarang, kalau memang belum dipindahkan kita coba untuk mengingatkannya lagi,” katanya. Aksi yang dilakukan itu memang tidak punya dasar hukum sehingga enggan mempertegas penertiban tersebut. “Kita tidak bisa mempertegas penertiban ini karena belum ada payung hukum yang memperkuat kita menindak hal ini, tapi ini atas keluhan masyarakat,” katanya. (imj/r)

medis kesehatan di Pustu dan perbaikan kembali jembatan yang rusak akibat banjir. Sebelum berkunjung ke Saibi, Rijel beserta rombongan ini terlebih dahulu

mengunjungi Desa Sotboyak dan Monganpoula. Rombongan tersebut terdiri dari staf Dinas Sosial, Dinas Pertanian, Dinas Pendidikan dan Kodim Mentawai. (rr/r)


7

Puailiggoubat

MENTAWAINEWS

NO. 263, 1 - 14 Mei 2013

Baru 10 alat berat yang tiba di Sikakap, sementara 40 unit lainnya menunggu dikirim dari Pelabuhan Tanjung Priok.

Pembersihan Lahan Huntap Tunggu Alat Berat FOTO:IRMAN JOHN/PUAILIGGOUBAT

Patrisius Sanene

roses pembersihan lahan (land clearing) lokasi hunian tetap bagi korban gempa dan tsunami Mentawai di Pagai dan Sipora Selatan baru bisa dilakukan bila alat berat tiba di lokasi yang sudah ditentukan. Kepala Seksi Rehabilitasi dan Rekonstruksi Huntap Mentawai, BPBD Sumbar, Suryadi Eviontri, mengatakan ada 10 alat berat yang sudah tiba di Sikakap. Sementara alat berat lain masih menunggu tiba dari Tanjung Priok sekitar 40 alat berat lagi. “Untuk semua izin baik IPK dan tukar menukar kawasan sudah selesai, kita mulai land clearing kalau alat berat semuanya sudah tiba di lokasi, kita rencanakan di Pagai Selatan itu mendarat di Bake, Lakkau sekitar 19 alat berat, Pagai Utara ada 16 alat berat yang diletakkan di Taikako, sedangkan Sipora Selatan 15 alat diletakkan di Sao dan Sagitci,” kata Suryadi, Selasa 23 April di ruang kerjanya di kantor BPBD Sumbar di Padang. Saat ini, 60 personil TNI yang di sebar di empat titik sudah mulai berjaga. “Total personil TNI yang diturunkan itu 250 orang, setelah alat tiba, baru seluruh TNI turun ke lapangan,” tambah Suryadi.

P

ALAT BERAT - Alat berat diletakkan di dermaga Sikakap dan akan digunakan untuk pembersihan lahan hunian tetap Ia juga mengatakan, anggaran operasional land clearing yang akan dikerjakan Primer Koperasi Angkatan Darat (Primkopad) berkisar Rp17-21 miliar. Namun kepastian waktu untuk serentak dimulainya land clearing belum bisa dipastikan namun perhitungannya keseluruhan alat berat akan tiba sekitar Mei. Sementara itu, fasilitator Huntap yang sudah ditunjuk akan mulai bekerja

di lapangan Juni mendatang untuk untuk melakukan pendampingan kepada Pokmas terkait pendampingan pengelolaan administrasi keuangan pokmas. Sementara material kayu yang digunakan untuk pembangunan hunian tetap (huntap), BPBD Sumbar 2.072 kepala keluarga (KK) korban gempa dan tsunami membeli kayu dari Primer Koperasi Angkatan Darat (Primkopad) masing-masing 2 kubik.

“Warga diwajibkan membeli kayu dua kubik dari Primkopad untuk bahan membangun huntap, jadi tidak semuanya harus mereka beli, sementara selebihnya sekitar enam kubik dipersilahkan membelinya di tempat lain,” kata Suryadi. Untuk harga satu kubik kayu, disesuaikan dengan harga penjualan di Mentawai. Dana untuk membeli kayu itu ada dalam dana Rp68 juta yang

diberikan oleh pemerintah melalui pokmas, termasuk material lainnya. Huntap yang akan dibangun itu berbentuk semi permanen dengan ukuran 6 x 6 meter dengan luas tanah 30 x 36 meter dan 4 ruang kamar. Saat ini dana yang disetorkan BPBD Sumbar ke rekening pokmas sekitar Rp33.875.000 setiap kepala keluarga, digunakan untuk membeli material kayu, pasir hingga tegak payung. Sedangkan syarat pencairan dana tahap kedua setelah tegak payung, namun kalau belum selesai sampai 31 Desember nanti, termin kedua pemilik huntap tidak berhak mendapat tambahan dana kedua. “Artinya dianggap penuh telah menerima Rp68 juta,” kata Suryadi. Menurut Suryadi, kalau tidak ada rintangan, huntap bisa selesai 17 Agustus nanti. Rencananya presiden yang meresmikan huntap tersebut, meskipun batas waktu per 31 Desember 2013, dan itu target kita,” katanya. Di rekening BPBD Mentawai, saat ini juga ada anggaran sekitar Rp206 miliar untuk pembangunan fasilitas umum, namun kata Suryadi, baru bisa cair setelah land clearing dan pembangunan huntap selesai. “Dana itu tidak boleh diganggu gugat oleh siapa pun sekali pun bupati, sebelum huntap selesai,” katanya. (trs/r)

Mentawai Belum Punya Lembaga Perlindungan Anak dan Perempuan TUAPEIJAT-Sampai saat ini Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai belum memiliki lembaga pengaduan kekerasan terhadap

perempuan dan anak, hal itu dikatakan Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan, Provinsi Sumatera Barat, Hafizur Rahman usai acara sosialiasi

PNS Tuapeijat Diajarkan SOP TUAPEJAT-Sekitar 60 orang PNS di Tuapeijat dan kecamatan mendapatkan pelatihan Standar Operasional Prosedur (SOP) di Wisma Bintang, Tuapeijat, Senin, 15 April lalu. “ Pelatihan penyusunan SOP dipandang perlu dilaksanakan. Karena SOP merupakan acuan dan pedoman guna melaksanakan tugas sesuai dengan fungsi,” kata Delvino, Kabag Organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten Kepulauan Mentawai. Selain itu, SOP juga merupakan alat penilai kinerja berdasarkan berbagai indikator teknis, administrasi dan prosedural sesuai dengan tata kerja dan sistem kerja pada unit kerja masing-masing instansi. Dasar dari penyusunan SOP tersebut adalah Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Permenpan-RB) No 35 Tahun 2012 tentang pedoman penyusunan SOP administrasi pemerintah. “Tujuannya agar dapat menyusun SOP untuk membangun hubungan dan tata kerja instansi pemerintah serta pelayanan publik secara professional efektif dan efisien,” kata Delvi, narasumber pelatihan SOP dari Pemerintah Kabupaten Kebupaten Kepulauan Mentawai. (imj/r)

kekerasan terhadap perempuan dan anak di aula Bappeda Mentawai, Tuapeijat, Senin 22 April 2013. “Dari 19 kabupaten dan kota yang ada di Sumatera Barat, hanya Mentawai yang belum ada membentuk kelembagaan pengaduan kekerasan terhadap perempuan dan anak,” katanya pada Puailiggoubat. Menurutnya, Mentawai juga termasuk salah satu jumlah terbanyak terjadinya kekerasan kepada perempuan dan anak. Hal ini disebabkan faktor kurangnya pemahaman hukum terhadap pelaku baik perlindungan terhadap kaum perempuan ataupun perlindungan terhadap anak. Dengan tidak adanya pemahaman hukum tersebut membuat pelaku tidak berfikir atau tidak was-was sebelum melakukan tindakan yang memang melanggar hukum. “Berbagai faktor penyebab terjadinya pelanggaran hukum perlindungan ini. Ada juga yang memang buta dengan hukum perlindungan kaum perempuan dan anak, selain itu adanya unsur

kesengajaan,” ujarnya. Untuk menindak hal itu mesti dibentuk kelembagaan anti kekerasan

dan melakukan sosialisasi terkait pemahaman kepada pihak-pihak tertentu. (imj/r) FOTO:IRMAN JOHN/PUAILIGGOUBAT

INSPEKSI - Sejumlah petugas Satpol PP dan Camat Sipora Utara Ren Yeni melakukan inspeksi ke jalan raya


MENTAWAINEWS Dinas Sosial kini sedang melakukan verifikasi data agar penyaluran dana bantuan sosial bagi mahasiswa tak mampu ini tidak salah sasaran.

Puailiggoubat

Patrisius Sanene

S

TEMU MAHASISWA - BUPATI - Temu mahasiswa Mentawai dengan Bupati Mentawai Yudas Sabaggalet di Sekretariat FORMMA Sumbar Dari 66 orang yang kuliah di wilayah Sumbar, ada 7 orang yang tidak aktif setelah diverifikasi sehingga sisa 59, ditambah lima orang anak sekretaris desa

menjadi berjumlah 64. “Dari 64 orang tersebut 5 orang masuk kategori anak PNS golongan rendah diantaranya ada anak sekretaris

Kapal Kayu Kurang Diminati PADANG-Sejak dua armada kapal jenis roro dioperasikan PT. ASDP Indonesia (Persero) yakni KMP. Ambu-ambu dan Gambolo di Mentawai, kini para penumpang tujuan Padang-Mentawai lebih memilih kedua kapal besi itu dibanding kapal kayu milik swasta. Situasi terlihat pada 22 April lalu, saat KMP. Gambolo dan KM. Sumber Rezeki Baru dan KM. Pulau

8

Dinsos Verifikasi 64 Mahasiswa Mentawai Penerima Bansos FOTO:PATRIS/PUAILIGGOUBAT

ebanyak 136 proposal mahasiswa Mentawai yang masuk dalam kategori tidak mampu telah diterima oleh Dinas Sosial Kabupaten Kepulauan Mentawai. Kepala Dinas Sosial Mentawai Paulinus Sabelepangulu mengatakan, dari 136 proposal yang diterima Dinas Sosial, ada sekitar 64 orang dalam proses verifikasi penerima bantuan sosial (bansos) dari APBD 2013. “Dari 136 proposal yang diterima Dinsos, 71 orang yang baru kita dapatkan mahasiswa kategori yang orang tuanya tidak mampu, kemudian dari 71 orang tersebut 66 orang kuliah di wilayah Sumbar sedangkan 5 orang lagi kuliah di luar Sumbar namun tetap berdomisili di Mentawai,” katanya kepada Puailiggoubat, 29 April.

NO. 263, 1 - 14 Mei 2013

Simasin bersamaan berangkat menuju Siberut, para penumpang kapal tersebut terlihat sepi akibat penumpang lebih memilih KMP. Gambolo. “Karena kalau dengan kapal besar lebih amanlah, setidaknya tidak sesak saat di atas kapal, jadi saya lebih memilih kapal Gambolo,” ujar Devi, penumpang kapal Gambolo ke Sikabaluan. Lalu 26 April, kapal kayu KM.

Ren Yeni: Ronda Malam Cegah Prostitusi TUAPEIJAT - Untuk mengantisipasi terjadinya prostitusi di ibu Kabupaten Kepulauan Mentawai, Camat Sipora Utara, Ren Yeni meminta aparat desa menghidupkan ronda malam secara bergiliran di setiap dusun-dusun melalui poskamling atau linmas. “Dalam rapat beberapa hari yang lewat kita juga menyampaikan dan mempersilakan pemerintahan desa menghidupkan poskamling ataupun linmas di masing-masing dusun,” katanya pada Puailiggoubat, 15 April, di Kilometer 1 Tuapeijat. Lebih jauh dikatakan Yeni, kalaupun ada tangkapan ronda terkait kasus tersebut, ia meminta untuk diserahkan ke pihak berwajib. Sementara untuk pembinaan kepada pelaku asusila belum bisa dilakukan. “Ini dilakukan untuk penertiban saja dulu, biar tidak marak perbuatan asusila ini,” katanya. Ini untuk menjaga adat istiadat lokal Mentawai, ia mengimbau masyarakat saling menjaga situasi lingkungan sekondusif mungkin. “Apabila hal yang tidak diinginkan terjadi, akan mencoreng nama baiknya Mentawai dan menghilangkan kearifan lokal Mentawai,” ujarnya. Seperti berita Puailiggoubat edisi 260, 15-30 Maret 2013, petugas Satuan Polisi Pamong Praja Pemkab Mentawai di Tuapeijat menangkap sejumlah pelaku asusila di ibu kebupaten Mentawai itu sejak tiga bulan terakhir. Dampak penangkapan ini, Satpol PP mengendus ada praktek prostitusi yang mulai merebak di Tuapeijat. (r)

Sumber Rezeki Baru tiba di Tuapeijat dengan jumlah penumpang hanya puluhan orang saja, “Penumpangnya hanya 33 orang saja, karena kemaren (25 April) sudah banyak yang berangkat, jadi tidak banyak lagi yang berangkat,” kata salah satu ABK Sumber yang enggan disebut namanya. Ospar Silaban, Manajer Umum PT. ASDP Indonesia Cabang Padang, mengatakan jadwal kapal KMP. Gambolo tujuan Siberut bersamaan berangkatnya dengan kapal kayu lainnya. Ini sudah keputusan dari ASDP Pusat di Jakarta. “Itu sudah keputusan dari Pusat, dan sebenarnya kita sudah merencanakan jadwal dari awal namun jadwalnya berubah lagi dari Pusat kita tidak bisa berbuat apa-apa lagi, namun satu hal bahwa kita tidak bermaksud tidak memberi ruang pada kapal kayu, namun kita bersama-sama mewujudkan transportasi Mentawai lancar,” kata Ospar, 26 April lalu. Pelayanan KMP Gambolo secara perdana berlabuh di Pelabuhan Pokai, Desa Sikabaluan Kecamatan Siberut Utara, 18 April lalu. Kedatangan kapal baru itu disambut sukacita warga setempat dan mereka berebut naik dan melihat-lihat bagian-bagian kapal. Kapal Gambolo hanya bersandar sekitar 30 menit hingga satu jam di Pelabuhan Pokai, dan nantinya akan kembali ke Padang dengan menyisir Pelabuhan Maileppet, Siberut Selatan. (trs/bs/r)

desa, kalau tidak kita masukan nanti kita dituntut tapi, itu tergantung dari kebijakan Bupati saja,” katanya. Sementara, untuk data yang belum

lengkap sebagai penerima bansos akan kirimkan ke organisasi mahasiswa Mentawai Formma untuk dilengkapi. Dijelaskan Paulinus, untuk 5 orang mahasiswa tidak mampu yang sedang studi di luar Sumbar akan dicek ulang lagi melalui Formma, “Jika Formma dapat memastikan 5 orang berada di luar Sumbar dapat memastikan aktif kuliah kita akan bagikan pada tahap kedua,” jelas Paulinus. Setelah proses verifikasi dengan menyesuaikan Permendagri Nomor 32 tahun 2011 kemudian diubah dalam Permendagri Nomor 39 tahun 2012 terkait mekanisme penyaluran dana bansos, selanjutnya kata Paulinus tinggal menunggu keluarnya Surat Keputusan (SK) dari Bupati Mentawai. Rencananya dari Daftar Perincian Anggaran (DPA) untuk masing-masing mahasiswa yang menerima dana bansos tersebut Rp1.250.000. (r)

Salappa Akan Dijadikan Desa MAGOSI-Bupati Mentawai Mentawai Yudas Saggalet smenyatakan akan memekarkan Dusun Salappa menjadi desa. Hal itu dikatakannya saat mengunjungi korban banjir di Magosi, Dusun Salappa, Desa Muntei, Siberut Selatan, pada 11 April lalu. “Melihat daerah Muntei yang luas ini, kita berencana akan memekarkan menjadi dua desa, satu desa induk Muntei dan satu lagi desa Salappa, artinya Salappa ini akan kita jadikan desa baru,” katanya saat bincang-bincang dengan masyarakat Magosi. Menurut Yudas, pemekaran rencananya baru dilakukan usai Pemilu Presiden, 2014 nanti, sebab saat ini belum diperbolehkan memekarkan wilayah. “Kalau sudah pemilihan presiden selesai baru kita mekarkan,” katanya. Yang menjadi persoalan ini saat ini menurut Yudas adalah daerah Tinambu, secara geografis daerah ini masuk wilayah Kecamatan Siberut Tengah, Desa Saliguma. “Kita mau mengajak warga Tinambu untuk bergabung masuk wilayah Siberut Selatan. Sebab kalau kita lihat lebih dekat akses ke Siberut Selatan dibanding dengan akses ke Siberut Tengah,” ujar Yudas. “Namun itu tergantung warga Tinambu sendiri, apakah mereka setuju atau tidak, tentu mendengar tanggapan mereka. Jika itu sudah kelar tentu pembangunan akan ditujukan di Salappa lagi, seperti membuat jalan antar dusun dan antar desa, selain itu juga memudahkan masyarakat untuk melakukan pengurusan di desa. Jadi masyarakat di daerah Silakoinan ini tidak jauh-jauh datang ke Muntei,” kata Yudas. Sementara Camat Siberut Selatan, Tambunan Lumban Raja menjelaskan, desa yang dimekarkan itu adalah Desa Salappa, dusunnya melingkupi Bekkeiluk, Salappa, Magosi dan Tinambu. Sementara desa induk Muntei akan digabung dengan Puro. “Dusun Puro 1 itu akan kita pisahkan dengan Desa Muara Siberut,” kata Lumban. Jika dipisahkan maka Desa Muntei memiliki beberapa dusun, seperti Muntei, Pariok, Puineng Buttet, Toktuk, Puro II dan Puro III. “Persyaratan untuk sebuah desa selain luas daerah juga didukung oleh jumlah kepala keluarga, untuk jumlah kepala keluarga paling minimal 200 kk,” katanya. (rus)


9

Puailiggoubat NO. 263, 1 - 14 Mei 2013

Beberapa nama yang popular mendaftar sebagai calon DPD Sumatra Barat yaitu Ketua DPD Irman Gusman dan mantan politisi Partai Demokrat M. Rahmad.

KPU Sumbar Terima 31 Calon DPD FOTO:PATRIS/PUAILIGGOUBAT

Rus Akbar

omisi Pemilihan Umum Sumatera Barat menerima 31 calon Dewan Perwakilan Daerah. Calon yang mendaftar ini berasal dari partai politik, tokoh masyarakat bahkan dari luar Sumatera Barat. Ketua KPU Sumbar Marzul Very menyatakan, di hari terakhir ini semua partai sudah mendaftarkan calonnya untuk calon legislatif DPRD Sumbar. “12 partai politik sudah mendaftarkan calon legislatif untuk DPRD Sumbar dan 31 calon DPD,” katanya Very menyebutkan, kalau pendaftaran hari tidak ada masalah. “Semua partai sudah melengkapi syaratnya. Hanya saja demokrat ada sedikit masalah, tapi itu bisa diperbaiki sampai sore nanti,” ujar Very. Dalam pendaftaran DPD, ada dua calon yang tidak mencukupi syarat dukungan suara. “Kurang dari tiga ribu ada dua orang. Tapi kita tidak membolehkan mendaftar,” tambah Very. Dalam

K

DAFTAR DPD - Ketua DPD Irman Gusman memberikan berkas pencalonannya untuk DPD Sumbar kepada Ketua KPU Sumbar Marzul Veri aturannya, untuk mendaftar DPD, calon harus mendapatkan dukungan lebih dari 3.000 orang, dibuktikan dengan KTP. Untuk mendaftar DPRD ataupun DPD, hanya bisa dilakukan satu kali. Pada hari terakhir ini, kalau ada pendaftar baik partai politik ataupun independen bermasalah dengan administrasi,

bisa memperbaikinya sampai sore. Untuk verifikasi administrasi, KPU butuh hingga 2 Mei. Pada 3-9 Mei, hasilnya diumumkan dan diberi waktu kepada pendaftar untuk memperbaiki dari 9-22 Mei. Sementara Ketua DPD RI Irman Gusman kembali mendaftarkan diri ke

KPU Umumkan Bakal Caleg DPR RI dan DPD JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU), meluncurkan nama-nama bakal calon anggota DPR RI yang didaftarkan partai politik peserta pemilu 2014, 24 April. Publik dapat mengakses informasi bacaleg DPR RI di website KPU dengan alamat www.kpu.go.id. Kegiatan peluncuran ini dilaksanakan di lantai 2, Kantor KPU, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat.

Ketua KPU Husni Kamil Manik menekan tombol komputer yang tersambung ke layar besar yang terpasang di samping ruang utama. Praktis muncul nomor urut dan nama partai politik peserta pemilu. Husni kemudian mengklik item nama partai dan muncul daftar bacaleg dari setiap daerah pemilihan (dapil) dari Aceh sampai Papua Barat. Kepada para wartawan yang hadir FOTO:IRMAN JOHN/PUAILIGGOUBAT

PENDAFTARAN BACALEG - Staf KPU Mentawai sedang menerima berkas pendaftaran Bacaleg DPRD Mentawai, 22 April lalu.

dalam kegiatan itu, Husni Kamil Manik mengatakan, pengumuman nama-nama bacaleg DPR tersebut sebagai upaya penyebarluasan informasi kepada publik, parpol dan bakal calon. “Ini sebagai bentuk komitmen kami terhadap transparansi dan akuntabilitas,” ujar Husni. Husni menyampaikan saat ini berkas kelangkapan daftar calon dan bakal calon yang diajukan partai sedang diteliti oleh petugas verifikasi. Penelitian tentang kelengkapan, kebenaran dan keabsahan dokumen akan berlangsung selama 14 hari yakni tanggal 23 April sampai 6 Mei 2013. Partai politik kata Husni, masih dapat melengkapi dokumen daftar caleg dan bacaleg yang masih kurang. Partai juga dapat mengganti bacaleg yang sudah diajukan dengan bacaleg baru. “Jadi nama-nama bacaleg yang baru saja dilaunching KPU dapat saja berubah sebelum penetapan daftar calon sementara (DCS). Perubahan itu tergantung partai politik masingmasing,” katanya. Husni mengatakan, saat tahapan sudah sampai pada penetapan daftar calon sementara (DCS) dan daftar

kantor KPU Sumbar untuk maju menjadi calon DPD. “Pendaftaran ini saya lakukan karena saya ingin membawa Sumatera Barat sejajar dengan provinsi yang ada di Indonesia,” katanya usai mendafatkan diri di KPU Sumbar. Selain itu, untuk melanjutkan kerjanya yang selama ini sebagai anggota

DPD RI yang belum selesai karena masih banyak lagi yang harus dikerjakan. Dia menambahkan, tugas DPD-RI membantu dan membangun kerjasama dengan Pemprov Sumbar demi kesejahteraan masyarakat. “Saat ini tantang terberat kita adalah Asean Economic Community dimana akan ada pasar terbuka pada 2015, untuk itu kita harus mempersiapkan masyarakat, jika tidak siap ekonominya maka kita sendiri akan menjadi penonton,” katanya. Saat ini Irman Gusman telah mendapatkan dukungan dengan mengumpulkan 11.111 KTP. Selain itu majunya menjadi caleg DPD karena dengan jalur ini lebih independen. “Kita juga maju atas dorongan masyarakat,” katanya. Sementara M. Rahmad, bekas kader partai Demokrat ikut mencalonkan diri sebagai caleg DPD untuk wilayah Sumatera Barat. Pencalonan ini dilakukan melihat kondisi pendidikan dan pengangguran di Sumatera Barat. “Saat ini dana pendidikan pada pemerintah pusat itu ada sebanyak Rp240 triliun namun yang mengalir ke Sumatera Barat hanya 1 persen,” katanya. Katanya kalau masyarakat memberikan kepercayaan kepadanya ia akan memperjuangkan dana pendidikan untuk memajukan pendidikan di Sumatera Barat mulai dari SD sampai ke perguruan tinggi. (rus)

10 Menteri Daftar Jadi Caleg JAKARTA – Sebanyak 10 menteri dalam Kabinet Indonesia Bersatu II diajukan menjadi Bakal Calon Legislatif oleh partai politiknya. Dari daftar calon legislatif yang dirilis Komisi Pemilihan Umum, 24 April lalu, caleg terbanyak diajukan Partai Demokrat yaitu Menteri Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Syarifudin Hasan dari Dapil Jawa Barat III. Kemudian Menteri Perhubungan EE Mangindaan dari Dapil Sulawesi Utara. Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsuddin maju dari Dapil Sulawesi Tenggara. Menteri ESDM Jero Wacik maju dari Dapil Bali dan Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo dari Dapil Daerah Istimewa Yogyakarta. Kemudian dari PKS ada Menteri Pertanian Suswono yang maju dari Dapil Jawa Tengah dan Menteri Komunikasi dan Informasi Tifatul Sembiring dari Sumatera Utara I. Sementara PAN ada Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan dari Dapil Lampung I. Terakhir adalah PKB yang mencalonkan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar sebagai caleg dari Jawa Timur VIII dan Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal Helmy Faishal Zaini dari Dapil Nusa Tenggara Barat. (www.kpu.go.id) calon tetap (DCT), publik juga akan diberi akses informasi. Sebab namanama caleg dalam DCS dan DCT akan diumumkan melalui media massa. “Pengumuman DCS dan persentase keterwakilan perempuan setiap partai politik akan diumumkan di media massa selama lima hari,” kata Husni. Masyarakat, kata Husni, juga diberi kesempatan untuk memberikan masukan dan tanggapan selama 14 hari. Selanjutnya, KPU akan

melakukan klarifikasi terhadap partai politik yang mengajukan caleg tersebut. “Jika hasil klarifikasi menyatakan bahwa calon yang tercantum dalam DCS tidak memenuhi syarat, partai diberi kesempatan mengajukan pengganti,” jelasnya. Publik akan kembali diberi informasi saat DCT sudah ditetapkan. Pengumumannya disampaikan melalui media cetak dan elektronik selama tiga hari. (www.kpu.go.id)


10

Puailiggoubat

MENTAWAINEWS

NO. 263, 1 - 14 Mei 2013

Kompetesi surfing internasional ini akan dijadikan ajang tahunan namun masih terkendala minimnya infrastruktur jalan, transportasi dan akomodasi.

Kompetisi Surfing International:

Agenda Pariwisata Tahunan yang Terbentur Sarana dan Prasaran FOTO:APRIL/PUAILIGGOUBAT

Syafril Adriansyah

S

ebanyak 24 peselancar dunia mengikuti kejuaraan selancar internasional 2013 di Pantai

Katiet Sipora, Kabupaten Kepulauan Mentawai, 22-29 April 2013. Kompetisi bertajuk Mentawai International Pro Surf Competition 2013 tersebut diselenggarakan Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Kepulauan Mentawai dengan alokasi anggaran sebesar Rp 1,2 milar dari APBD yang bekerja sama dengan Asian Surf Champion (ASC). Bupati Kepulauan Mentawai Yudas Sabaggalet berambisi, kompetisi bergengsi tersebut harus dijadikan agenda tahunan untuk mendongkrak perkembangan kepariwisataan. Akan tetapi rencana tersebut masih terbentur dengan masih minimnya sarana dan prasarana pendukung, seperti jalan, transportasi, serta akomodasi. Rencana pembangunan jalur trans Mentawai merupakan salah satu alat agar kompetisi surfing internasional tersebut dapat dijadikan agenda tahunan pariwisata mengikuti jejak Tour de Singkarak yang telah lima kali digelar di tingkat provinsi. “Kalau infrastruktur mendukung,

KETERANGAN PERS - Bupati Kepulauan Mentawai, Yudas Sabaggalet (dua dari kiri), Kapolres Mentawai, AKBP Cucuk Trihono (kiri) dan Dandim Mentawai Kodam I/BB Letkol Arh Dedik Ermanto saat menyampaikan keterangan pers di Hotel HW Padang, 21 April lalu saya optimistis agenda ini bisa dikabulkan Kementerian Pariwisata menjadi agenda pariwisata tahunan,” katanya di Padang, 21 Mei lalu. Menurut Bupati, akses antar pulau Pagai Selatan, Pagai Utara, Sipora, dan Siberut hanya dapat dilakukan melalui

Jatuh ke Laut, Seorang Penumpang KM. Simasin Belum Ditemukan PADANG - Seorang penumpang Kapal Motor Simasin, Eko Candra (30) jatuh ke laut dalam perjalanan dari Sikakap ke Tuapeijat, Selasa malam, 30 April. Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mentawai, Gabriel Sakeru yang memimpin tim pencarian menyebutkan, kejadian tersebut terjadi ketika kapal sudah mendekat daerah Sipora di sekitar perairan Desa Sagitcik tepatnya di depan bukit Subbulat. Gabriel menyebutkan, sesaat setelah Eko jatuh, nahkoda KM Simasin segera melakukan pencairan. “Ada sekitar sejam kapal berputar mencari penumpang tersebut, namun tidak bertemu sehingga mereka memutuskan melanjutkan perjalanan ke Sioban, dari sana mereka melaporkan kejadian tersebut ke Tuapeijat,” katanya saat dikonfirmasi Puailiggoubat, 1 Mei. Mendapat laporan tersebut, lanjut Gabriel, BPBD Mentawai menurunkan tim sebanyak 26 orang untuk melakukan pencarian sekitar pukul 22.00 WIB. “Kami melakukan pencarian mulai dari titik jatuh kemudian menyisir di sekitar pesisir pulau Sipora, hingga pukul 03.00 WIB penumpang tersebut tak ditemukan,” ujarnya. Gabriel menyebutkan, pencarian dihentikan sementara saat Rabu dini hari karena cuaca buruk dan gelombang tinggi yang mempersulit pencarian. Namun hari ini, Rabu, 1 Mei tim kembali melanjutkan pencarian yang dipimpin langsung Kepala BPBD Mentawai, Elisa Siriparang. Kapal Simasin sendiri baru tiba di Tuapeijat pada sekitar pukul 03.00 WIB karena tertahan di Sioban dan turut melakukan pencarian. (gsn)

jalur laut. Sementara, alat transportasi yang ada saat ini juga masih terbilang sangat minim untuk memenuhi kebutuhan masyarakat termasuk wisatawan. Saat ini, Pemerintah Mentawai memiliki KM Nade dan KM Simatalu untuk melayani masyarakat. Sayangnya, operasional kapal tersebut sering tersendat dengan alasan perawatan kapal dan tidak tersedianya BBM. “Kalau surfing internasional ini bisa menjadi agenda tahunan, dukungan dari pemerintah pusat ke Mentawai dapat maksimal sehingga percepatan pembangunan infrastruktur dapat dengan mudah dilakukan. Dengan demikian, tingkat perekonomian masyarakat juga dapat meningkat,” katanya. Kepala Disparbudpora Mentawai Desti Seminora mengakui pihaknya masih kekurangan sarana transportasi sebagai penunjang dalam pelaksanaan kompetisi yang telah dua kali digelar sejak 2012. “Dari Padang ada KM Gambolo dan KM Ambu-ambu, sedangkan antar pulau ada KM Simatalu. Yang sulit saat ini transportasi antarpulau dan ada turis yang datang naik boat mereka sendiri,” katanya. Menurut Desti, salah satu tujuan kompetisi surfing ini digelar untuk mendongkrak kunjungan turis asing. Pada 2011, jumlah kunjungan wisatawan mancanegara sebanyak 4.010 orang dengan pengeluaran sekitar Rp 50 miliar. Kemudian pada 2012 naik menjadi

4.560 orang dengan membelanjakan Rp57 miliar. Satu orang wisatawan berkunjung ke Mentawai antara 10-15 hari. Sebagian besar, mereka akan melakukan kunjungan berulang 2-3 kali selama delapan bulan musim surfing dalam setahun. “Tahun ini ditargetkan meningkat 30 persen lagi,” tambahnya. Meski Mentawai memiliki 71 titik selancar, 33 area menyelam, dan 38

lokasi pemancingan sebagai tujuan wisata bahari, namun potensi tersebut juga belum didukung ketersediaan akomodasi yang cukup. Di Mentawai, terdapat 14 resort berstandar internasional yang dibangun dari penanaman modal asing dan penanaman modal dalam negeri dengan total daya tampung sekitar 100 orang. “Dengan ada kompetisi surfing ini, diharapkan ada dukungan dari pemerintah pusat serta investor yang berminat untuk mengembangkan penginapan bagi para wisatawan,” katanya Kompetisi surfing tahun ini juga diikuti 16 peselancar tingkat atas Asia, empat peselancar dari Tim Raider Ripcurl, serta 20 peselancar lokal terdiri atas komunitas peselancar Mentawai. Dilibatkannya satu pesurfing dari komunitas Mentawai juga merupakan salah satu langkah penyelenggara dan pihak ASC untuk memantau perkembangan atlet daerah yang nantinya bisa dibina menjadi peselancar profesional. Sementara untuk izin, Kapolres Mentawai Kapolres Mentawai, AKBP Cucuk Trihono mengatakan tidak ada permasalahan termasuk keamanan para peselancar asing. “Kami menurunkan tim bersama TNI untuk melakukan pengamanan. Kami memastikan Mentawai aman dikunjungi,” ujarnya didampingi Dandim Mentawai Kodam I/BB Letkol Arh Dedik Ermanto. (a)

Jalan Sioban-Silakoinan Amblas TUAPEIJAT - Jalan beton yang dibangun Dinas Pekerjaan Umum (PU) Mentawai tahun 2011 di Kecamatan Sipora Selatan amblas awal April lalu. Akibatnya jalan tersebut susah dilewati kendaraan roda dua. Jalan amblas tersebut terletak di pertengahan Dusun Sioban dan Dusun Silakoinan. Menurut warga Silakoinan, Jestin Tailelei, penyebab amblasnya jalan tersebut karena tidak memiliki pengairan atau bandar yang bagus baik di sisi kiri maupun kanan. “Pada saat hujan, air mengikis tanah timbunan, sedikit demi sedikit pada akhirnya jalan itu amblas,” katanya pada Puailiggoubat, Minggu, 14 April. Sementara itu, warga dari Desa Matobe dan Saureinu yang ingin menjual hasil pertaniannya ke Sioban tiap Sabtu terpaksa berjalan kaki. “Tiap hari sabtu, kami dari dua desa ini mendatangai Sioban dengan menumpangi kendaraan roda empat membawa komoditi yang akan dijual. Saat tiba di jalan itu, kami turun dan melewatkan mobil penuh dengan hati-hati. Jalan itu sangat mengancam nyawa kami,” katanya. Menanggapi hal itu, Asmen, Kepala Bidang Prasarana Jalan PU Mentawai, mengatakan pembangunan jalan tersebut memang tidak dianggarkan pembuatan pingir jalannya. “Jalan yang longsor itu akan dikerjakan oleh perusahaan yang memenangi tender,” katanya, 17 April. (imj/r)


Puailiggoubat,Puailiggoubat NO. 263, 1 - 14 Mei 2013 NO. 252, 15 - 30 November 2012

Mendikbud: Hasil UN SMA Sederajat Tak Bisa Dibatalkan JAKARTA - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh mengatakan, hasil ujian nasional (UN) SMA/SMK sederajat tahun 2013 tetap sah. Penundaan waktu pelaksanaan UN di 11 provinsi, menurut Nuh, tidak bisa membatalkan hasil UN. "Bisa dibayangkan, 22 provinsi sudah bekerja dan berjuang lalu tibatiba dibatalkan. Di 11 provinsi juga demikian. Oleh karena itu, kita hargai

itu semua sehingga tidak serta-merta karena pergeseran lalu dibatalkan," kata Nuh di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, seperti dilansir kompas.com Senin (29/4/2013). Seperti diberitakan, keabsahan UN SMA/SMK sederajat tahun ini diragukan banyak pihak. Pasalnya, banyak prosedur standar yang dilanggar, mulai dari pelaksanaan yang tidak serempak, naskah soal dan lembar jawaban yang difotokopi, hingga lembar jawaban fotokopi yang tanpa barcode. Nuh mengatakan, investigasi terkait keterlambatan UN di 11 provinsi sudah dalam tahap akhir dan diperkirakan akan rampung pekan ini. Ia berjanji akan menyampaikan hasil investigasi dari sisi pengadaan, pelaksanaan, hingga percetakan kepada publik. Sebelumnya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta hasil investigasi pihak Kemdikbud sebagai bahan evaluasi. Jika ditemukan ada pelanggaran, kata Presiden, itu harus diberikan sanksi. Ketika disinggung UN SD sederajat yang akan digelar pekan depan, menurut Nuh, tidak ada masalah dari segi persiapan. Hasil pengecekan terakhir, kata dia, bahan ujian yang dicetak oleh masing-masing provinsi sudah mulai didistribusikan ke kabupaten/kota. "Pengadaannya ada di provinsi masing-masing. Mereka buat tender sendiri. Semoga lancar," pungkas Nuh. (int/a)

P

enelitian terbaru mengungkapkan, anak-anak yang memiliki orangtua terlalu mengekang lebih mungkin menjadi korban intimidasi fisik dan psikis atau bullying dari temantemannya. Sebuah tinjauan dari 70 penelitian yang mengamati 200,000 anak mengungkapkan, orangtua yang terlalu "melindungi" anakanaknya dari pengalaman yang tidak menyenangkan akan membuat mereka lebih rentan dari praktek bullying. Namun, hasil penelitian itu menunjukkan pula, anak-anak yang memiliki orangtua yang keras merupakan anak-anak paling mungkin mengalami perlakuan bullying. Professor Dieter Wolke mengatakan, semua orang menganggap perilaku bullying acap terjadi di sekolah, tetapi hasil penelitian terbaru menunjukkan bahwa intimidasi benar-benar dimulai dari rumah. Profesor psikologi di Universitas Warwick ini mengatakan, anak-anak yang dibesarkan oleh orangtua yang bersikap keras paling mungkin menjadi mangsa para pelaku intimidasi.

FOTO:INTERNET

Ilustrasi

Namun, dia mengaku agak terkejut ketika menemukan bahwa anak-anak dengan orangtua yang terlalu mengekang juga meningkatkan risiko terkena intimidasi teman-temannya. Kompromi dengan konflik Lebih lanjut, Dieter Wolke mengatakan, "Meskipun keterlibatan orangtua, dukungan, dan pengawasan yang tinggi akan mengurangi kemungkinan anakanak terlibat dalam bullying, jika itu dilakukan secara berlebihan (overprotection), akan membuat anak-anak itu meningkat risikonya

M

araknya berita kejahatan yang mengancam anakanak membuat kita sebagai orangtua berusaha memberikan perlindungan maksimal untuk buah hati. Tetapi pola asuh overprotektif, yang membayangi anak ke mana saja, bisa berdampak buruk. Selain anak menjadi tidak mandiri, pola asuh seperti itu juga membuat anak rentan jadi korban perundungan (bullying). Namun bukan berarti gaya pengasuhan tak peduli, atau gaya pengasuhan yang keras juga akan menghindarkan anak terlibat perundungan. Gaya pengasuhan tersebut harus ditinggalkan karena penelitian menunjukkan pengasuhan seperti itu tetap meningkatkan kecenderungan anak menjadi target perundungan. Efek dari pola asuh tak peduli dan sikap keras tersebut lebih kuat mempengaruhi anak untuk menjadi pelaku ataupun target perundungan dibandingkan dengan hanya menjadi target bully saja. Jadi pola asuh apa yang paling

11 12

untuk menjadi korban." "Anak-anak membutuhkan dukungan, tetapi beberapa orangtua mencoba untuk melindunginya dari semua pengalaman yang tidak menyenangkan. Dalam prosesnya, mereka mencegah anak-anaknya untuk belajar berurusan dengan para pelaku sehingga membuat mereka menjadi lebih rentan." Dia menambahkan, "Seandainya anak-anak mampu menghadapi persoalan yang sulit, mereka menjadi tahu bagaimana menangani konflik. Jika orangtua

FOTO:INTERNET

Ilustrasi

tepat? Para ahli menyarankan pengasuhan yang hangat namun tegas. Kesimpulan tersebut didapat dari tinjauan yang menganalisa 70 studi dan melibatkan 200.000 anak. Tinjauan dilakukan oleh para peneliti dari University of Warwickb di Inggris dan dimuat dalam jurnal Child Abuse & Neglect. "Meskipun dibutuhkan keterlibatan, dukungan dan pengawasan yang baik dari orang tua untuk

mengurangi kemungkinan anak terlibat dalam bully, namun proteksi yang berlebihan dari orang tua malah meningkatkan risiko ini," kata Dieter Wolke, salah satu penulis tinjauan. Wolke memaparkan, anak membutuhkan dukungan, namun sebagian orangtua malah terlalu protektif sehingga anak menjadi terpacu untuk belajar hal negatif seperti bully dan semakin rentan.

selalu mengambil alih konflik yang dialami anak-anaknya, anak-anak itu tidak memiliki strategi mengatasinya dan lebih mungkin dia menjadi target bullying." Dieter Wolke kemudian mengatakan, "Pengasuhan orangtua dengan aturan yang jelas tentang sikap berperilaku serta pemberian dukungan dan hubungan yang hangat merupakan pendekatan paling mungkin untuk mencegah jatuhnya korban." Seperti dikutip dari jurnal Child Abuse and Neglect, Wolke melanjutkan, "Para orangtua sebaiknya membiasakan agar anakanaknya belajar untuk mampu menyelesaikan sendiri konfliknya dengan teman-temannya ketimbang ikut campur tangan secara mendalam." (int/a)

"Anak dengan orangtua yang terlalu protektif tidak mampu menjadi pribadi yang tegas sehingga mudah dijadikan target bully. Tapi mungkin juga anak tersebut justru menjadi pelaku bully," tuturnya. Para peneliti mengatakan, anak dengan orangtua yang menerapkan aturan jelas tentang perilaku namun juga memberikan dukungan dan hangat lebih terhindar dari perilaku kekerasan terhadap temannya. "Orangtua dengan pola seperti ini biasanya membiarkan anak mereka berkonflik dengan rekannya dan belajar untuk memecahkannya sendiri. Daripada selalu ikut campur hingga dalam setiap pertengkaran kecil," jelas Wolke. Perundungan bukan hanya permasalahan di sekolah. Kecenderungan anak bertindak bully dimulai dari keluarga. Maka orangtua harus memulai mengoreksi sikapnya, dan mulai memberikan pola didik yang positif seperti kehangatan, kasih sayang, komunikasi, dan dukungan. (int/a)


Sosok

S

istem peringatan dini tsunami Indonesia (Indonesia Tsunami Early Warning SystemInaTEWS) di Indonesia mulai dibangun pascagempa dan tsunami Aceh, 2004. Hingga saat ini, evaluasi InaTEWS terus dilakukan. Gempagempa yang terjadi sejak 2007, 2009 dan 2011 di Sumatra menjadi ujicoba dan evaluasi InaTEWS. Dalam membangun sistem peringatan dini di Indonesia khususnya menghadapi ancaman gempa megathrust Mentawai, Weniza, staf Bidang Mitigasi Gempa Bumi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, komponen culture atau kearifan lokal dan komponen modern, harus disinergikan dalam merumuskan sistem peringatan dini di daerah. Berikut wawancara Puailiggoubat dengan Weniza

Puailiggoubat 12 NO. 263, 1 - 14 Mei 2013

di sela-sela kegiatan International Table Top Exercise (TTX) Mentawai Megathrust Disaster Exercise (DIREx) di Hotel Pangeran Beach, Padang, 22-25 April 2013. Bagaimana anda melihat sistem peringatan dini di Indonesia? Jaringan thermometer kita saat ini sudah baik, analisis dari data-datanya juga sudah baik, kita juga sudah menginstal 162 thermometer di masingmasing daerah artinya ini sudah cukup. Tapi kalau kita nilai cukup atau tidak pasti kita tidak akan merasa cukup . Tapi pertanyaan bagaimana kita maintenance itu ternyata bukan pekerjaan mudah, jadi kalau kita mengambil kesimpulan dirasakan cukup bik. Tapi tidak menutup kemungkinan menginstal akselometer dan getaran, untuk terus dikembangkan.

Untuk Mentawai, sistem peringatan dini seperti apa yang cocok? Kalau diminta pendapat saya pribadi boleh usul, komponen culture atau kearifan lokal dan komponen modern, kalau kita melemahkan salah satu maka tidak terbayangkan apa yang terjadi nantinya. Bagaimana anda melihat sistem peringatan dini Sumbar? Untuk BPBD Mentawai sudah kita pasangkan digital video broadcast (DVB), program untuk mengetahui lokasi gempa, tapi permasalahannya SDM-nya belum support atau belum siap, begitu juga kalau terjadi gempa sudah tahu nngak prosedurnya apa yang dilakukan, itu perlu pembenahan. Sementara kita sudah siap membuat desiminasi (penyebaran informasi) secara otomatis kepada komponenkompen yang berkepentingan, itu terjadi secara otomatis, bisa

melalui SMS atau pesan singkat kepada pejabat yang berkepentingan seperti BPBD dan bupati. Bagaimana cara mendeteksi gempa di Mentawai? Begitu juga gempa terjadi di Mentawai itu akan dikirim dari satelit dan akan dikelola selama lima menit oleh BMKG kemudian disebar lagi melalu desiminasi tadi. Tidak lagi manual tapi otomatis, namun operator telah siap dimasingmasing meja mereka. Setelah lima menit informasi gempa itu sudah tersebar keseluruh jaringan. Kita juga tahu kalau SMS itu terkirim atau tidak, kita juga mengetahui DVB menyala atau tidak, sebab dari pusat itu ada alat pendeteksinya, nanti kalau tidak menyala kita akan telepon petugasnya untuk menyalakan. Peralatan-peralatan tersebut kita mendapatkan dari support negara donatur seperti Jepang, Jerman, Cina dan

Negara lainnya. Siapa sebenarnya yang berhak menginstruksikan mengungsi atau tidak mengungsi warganya? Bahwa BMKG tidak melakukan perintah evakuasi, perintah evakuasi akan keluar dari corongnya pemerintah atau BPBD setempat, karena pemerintah sendiri yang lebih paham suasananya. BMKG akan mengeluarkan gempa berpotensi tsunami atau tidak selama lima menit setelah gempa. Tidak menutup kemungkinan gempa yang jauh dan berpotensi tsunami, gempa lokal sendiri dengan kedatangan tsunami 10 sampai 20 menit. BMKG mengeluarkan referensi waspdaa seperti apa, siaga seperti apa dan awas seperti apa, kemudian pemerintahlah daerah yang mengeluarkan intruksi tersebut. (rus)


Sisi Lain

Puailiggoubat 13 NO. 263, 1 - 14 Mei 2013

M

emotret kehidupan masyarakat dengan ragam budaya menjadi kegemaran fotografer dan petualang Don Hasman. Meski sudah berusia 73 tahun, semangat bertualang dan mengabadikan keindahan lanskap dan keragaman budaya Indonesia masih menggebu-gebu. “Dari seluruh pengalaman saya memotret komunitas masyarakat di dalam dan

luar negeri, memotret suku Baduy Dalam pengalaman paling menantang baginya. “Coba bayangkan, untuk bisa diterima masyarakat Baduy Dalam saja butuh waktu delapan tahun, meski kita sudah mereka kenal tapi tetap saja kita tidak diperbolehkan memotret. Setelah itu barulah kita bisa mendokumenkan seluruh aspek kehidupan masyarakat tersebut,” katanya di hadapan sejumlah pegiat fotografi Padang di Nuno’s Kafe, 25 April. .Don yang lahir di Jakarta, 7 Oktober 1940, merasakan makna dari tantangan setiap memotret komunitas adat. “Mimik wajah dan terus terang dan terbuka itu kunci anda ingin memfoto orang yang susah dipotret seperti Baduy Dalam,” katanya. Dia telah mengunjungi hampir semua daerah di Indonesia, menghampiri alamnya, menemui beragam suku dan budaya.

Semua diabadikan dalam jepretan lensa kamera. Beberapa spot alam yang begitu populer di dunia, seperti Gunung Everest, Gunung Kilimanjaro, dan lainnya ikut didokumentasikan. Tak hanya spot alam saja yang menjadi obyeknya, budaya etnografi juga dibidiknya termasuk kulinernya. Dalam diskusi dengan tersebut ia memberikan beberapa tips memotret yang baik., Untuk pemandangan alam pilihlah sudut atau angle yang berbeda foto yang telah ada. “Pilih waktu memotret sejak cakrawala nampak sampai jam 09.00 WIB, setelah itu tidak bagus lagi sebab ultravioletnya kalau dipaksanakn memotretnya harus memakai filter, kita baru bisa memotret pada pukul 15.00 WIB sampai malam, itu waktu yang bagus,” katanya. Kemudian untuk memotret suasana camp atau tenda, jangan hanya dipotret dari luar, tapi juga dari dalam, dengan menjadikan pintu masuk tenda sebagai bingkai. Memotret alam, usahakan ada objek hidup, tangkap yang sedang berekspresi atau di dorong untuk berekspresi. “Jika tidak ada yang dibutuhkan adalah gambar bukit dan kayu untuk mengetahui jauh dekatnya

obyek kita,” katanya. Kalau gambar terlihat hidup di alam seperti pendakian gunung, tangkap momen ketika orang-orang yang sedang bercengkrama atau juga sedang memotret alam, atau yang sedang mendaki. “Kalau memotret orang yang sedang memanjat tebing, ambil gambarnya secara diagonal, dari atas ke bawah, atau high level,” ungkapnya. Sebenarnya untuk gambar yang bagus kata Don, mengambil gambar secara diagonal dan simetris seperti memotret kuliner, kebun dan bunga ditambah background yang gelap serta air yang membasahinya. “Kalau memotret anak-anak, suruh mereka bermain, sebab memang itulah kehidupan anak-anak bermain,” katanya. Don juga mengingatkan, jika memasuki suatu daerah, jangan lupa ciri khas suatu daerah dijadikan sebuah latar, seperti kalau di Sumbar, rumah bagonjong. Begitu juga jika memotret alam dan ada perahu atau mobil, pilha gambar yang bergerak, sebab gambarnya akan lebih hidup dibanding diam. (rus)

Ragam

B

atra merupakan lauk atau sumber protein yang cukup popular di Mentawai. Banyak yang menggemarinya. Batra merupakan lauk yang berasal dari sejenis ulat yang berasal dari proses pembusukan batang sagu. Batang sagu ada yang khusus ditebang untuk menghasilkan batra. Tetapi ada juga yang berasal dari batang sagu yang sebagian isinya sudah diambil untuk dijadikan tepung sagu atau makanan ternak. Batang sagu itu dibiarkan membusuk selama

1 sampai 2 bulan. Batang sagu yang dianggap dapat menghasilkan batra yang cukup besar dan dalam jumlah yang banyak adalah sebelum pohon sagu itu berbunga atau berbuah. Ukuran batra yang baik bisa mencapai sebesar ibu jari tangan orang dewasa dan berwarna kecoklatan. Batang sagu yang sudah ditebang harus berada di tempat yang tidak terlalu basah. Apabila sering terendam air maka batra yang dihasilkan hanya sedikit dan ukurannya tidak besar. Batra yang telah dikeluarkan dari batang sagu

masih dapat bertahan hidup sampai satu minggu apabila disimpan dalam wadah yang sudah diisi dengan sabut kelapa. Sehingga batra bisa disimpan sebagai persediaan lauk-pauk. Kini, batra juga mulai diperjual belikan di pasar-pasar tradisional di Mentawai. (Sumber: Buku Salappa’ Antara Alam, Kehidupan dan Jiwa, Tarida Hernawati, YCMM, 2004)


Puailiggoubat NO. 263, 1 - 14 Mei 2013

Dua pengusaha tersebut merupakan rekanan PT. Semen Padang. Yuafriza

antor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Sumatera Barat dan Jambi beserta Korwas PPNS, Ditrekrimus Polda Sumbar dan Kejaksaan Tinggi Sumbar berhasil mengungkap pengemplang pajak yang merugikan negara senilai Rp 1.030.997.336. “Saat ini sudah ditetapkan satu tersangka berinisial RS dari PT. AKP supplier PT. Semen Padang, kasusnya sudah P21 akan diserahkan ke kejaksaan tinggi Sumbar,” kata Muhammad Ismiransyah M Zain, Kakanwil DJP Sumatera Barat dan Jambi saat konfrensi pers di hotel Pangeran Beach, Senin, 22 April. Ia juga mengatakan penggelapan pajak itu bermula dari kecurigaan pegawai pajak terhadap perusahaan supplier semen yang tidak mendaftarkan dan melaporkan usahanya. Tim Kanwil DJP lalu menelusurinya hingga ditemukan beberapa indikasi pelanggaran. Setelah itu, PPNS Kanwil DJP Sumbar dan Jambi berkoordinasi dengan kejaksaan. “Setelah kita telusuri ternyata tersangka tidak menyetorkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sejak 2007

14

Dua Pengusaha Gelapkan Pajak, Negara Rugi Rp1,03 M

K

FOTO:RUS/PUAILIGGOUBAT

KETERANGAN PERS - Kakanwil DJP Sumatera Barat dan Jambi, M. Ismiransyah M Zain (kiri) dan Sementara Asisten Pidana Umum (Aspidum) Kejaksaan Tinggi Sumbar, Witono memberikan keterangan pers tindak pidana perpajakan di hotel Pangeran Beach, Padang. sampai 2010, dan tersangka sengaja tidak mendaftarkan diri dan tidak melaporkan kegiatan usahanya untuk dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak (PKP) namun pelaku menerbitkan faktur pajak, tapi tidak menyetor ke kas negara,” tambahnya. Dalam penyidikan itu telah me-

minta keterangan saksi sebanyak 19 orang baik dari pajak, bank dan pihak rekanan sendiri. “Itu sudah kita mulai sejak Februari lalu, sebenarnya ada dua orang tersangka yang baru lengkap itu RS sementara AR masih tahap pelengkapan, namun mereka masih dalam satu perusahaan. RS merupaka direktur

utamanya,” kata Muhammad Ismiransyah M Zain. Ia juga menyebutkan, tersangka RS mengaku dalaman kasus ini ia sendiri melakukannya tidak ada suruhan. Sementara ia juga membantah tidak ada dari kantor pajak yang ikut terlibat dalam kasus ini. “Kita sudah melakukan

penyelidikan bahwa tidak ada staf yang terlibat dalam kasus ini, tapi kalau ada nanti kita akan bisa jadikan tersangka. Sedangka tersangka saat ini belum ditahan, itu tinggal kejaksaan lagi memutuskan,” tegasnya. Sementara Asisten Pidana Umum (Aspidum) Witono menyebutkan dalam kasus ini ada dua orang terlibat dan satu orang yang baru lengkap dan satu lagi masih melengkapi. “tersangka RS sudah kita siapkan dakwaanya,” ungkapnya. Tersangka dijerat Pasal 39 Ayat (1) huruf a jo Pasal 43 Ayat (1) UU No 6/ 1983 sebagaimana diubah menjadi UU No 16/2000 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, untuk ancaman penggelapan pajak tahun 2007. Sedangkan ancaman penggelapan pajak tahun 2008-2010 diatur dalam Pasal 39a huruf b jo Pasal 43 Ayat (1) UU No. 6/1983 sebagaimana diubah menjadi UU No. 16/2000 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan. “Ancaman hukuman maksimal enam tahun penjara,” pungkas Witono. (rus)

Kepala BNPB Beri Kuliah Penanggulangan Bencana di Kampus Bung Hatta PADANG - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Maarif, memberikan kuliah umum di hadapan 300-an undangan dan mahasiswa Universita Bung Hatta di Aula Balairung Caraka Kampus I Universitas Bung Hatta, Ulakkarang,Padang, Senin, 22 April. Kuliah umum tersebut diselenggarakan sekaligus pembukaan Konsentrasi Manajemen Pengurangan Resiko Bencana pada Program Pascasarjana Teknik Sipil dan Perencanaan Universitas Bung Hatta. Rektor Universitas Bung Hatta Niki Lukviarman, menyebutkan tujuan dibukanya Konsentrasi Manajemen Pengurangan Resiko Bencana itu adalah untuk menyediakan sumberdaya manusia yang dapat bekerja dalam mengelola bencana baik untuk jajaran pemerintahan, relawan atau profesional dan pada semua pihak yang tertarik terhadap semua aspek bencana dengan latar belakang multidisipliner. “Kami sangat berterima kasih kepada kepala BNPB beserta jajarannya yang telah bekerjasama dan membantu UBH dalam membuka Konsentrasi Manajemen Pengurangan

Resiko Bencana, disamping itu juga telah mempercayai UBH dalam melakukan kajian sosial tentang Evakuasi Sementara Tsunami di Sumatera Barat” imbuh Niki. Kuliah umum yang disampaikan oleh Syamsul Maarif mengambil tema “Penanggulangan Bencana Dalam Perspektif Sosiologis” dimoderatori oleh Direktur Pascasarjana UBH Nasfrizal Carlo. Syamsul Maarif mengatakan, wilayah Indonesia sangat rentan terjadi

beragam bencana, seperti gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, dan sebagainya. Sementara itu, ada masyarakat yang tidak paham dengan resiko bencana yang ada di sekitarnya. “Melalui geografi dan pendekatan kultur, diharapkan kita mampu memberikan pemahaman kepada masyarakat sehingga mereka mampu beradaptasi dengan lingkungan apabila terjadi bencana,” ujar Syamsul Maarif. Di akhir kuliah umum Syamsul Maarif menyimpulkan, pengelolaan

bencana menunjukkan percampuran konsep, simpulan dan analisis dari sosiologi, administrasi publik dari berbagai disiplin ilmu. Dalam semua kejadian bencana yang paling penting bagaimana memahami pola pengetahuan individu dan masyarakat dalam menghadapi ancaman bencana tersebut. Perspektif sosiologis bukan hanya sekedar wacana, namun seharusnya menjadi panduan dalam menyusun kegiatan, prioritas dan strategi implementasi pengelolaan bencana

yang berkelanjutan “Jika strategi pengelolaan bencana menjadi acuan dalam tanggapan perilaku manusia atau kelompok dalm menghadapi bencana secara efektif, harusnya dikembangkan dan diterapkan menjadi bagian kehidupan seharihari dan ada tiga filosofi dalam menghadapi bencana. Filosofi tersebut antara lain, jauhkan masyarakat dari bencana, jauhkan bencana dari masyarakat, dan hidup harmoni dengan resiko dan bencana,” ujar Syamsul Maarif. (rus)

Murid SD Tewas Tenggelam di Pantai Padang PADANG - Tyo Mahyendra, siswa kelas VI SD 13 Seberang Padang tewas tenggelam di Pantai Padang, Minggu, 28 April. Tyo terseret ombak saat bermain dengan teman-temannya di pantai itu. Kepala Pelaksana BPBD dan Pemadam Kebakaran Kota Padang, Budhi Erwanto, mengatakan, Tyo terseret gelombang saat main-main di tepi pantai yang saat itu kondisi gelombang sedang besar.

“Pada pukul 08.00 WIB korban bersama temannya bermain-main, ketika gelombang besar datang kawankawannya itu berlarian, namun Tio sandalnya melengket, saat korban mengambil sandalnya iitulah gelombang besar itu datang,” katanya. Anak pasangan Zainal (51) dan Jusmanidar (48) yang tinggal di jalan Sutan Syahrir nomor 320 RT 02 RW 007, Kelurahan Seberang Padang, Kecamatan Padang Selatan ini terbawa

arus. “Ada warga yang memberikan pertolongan kepada korban, namun saat itu pegangan tangannya terlepas kemudian hilang dibawa arus gelombang,” katanya. Pencarianpun dilakukan oleh warga setempat dan sekaligus pengunjung lokasi pantai Padang, bersama tim SAR yang terdiri dari Badan Penaggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBD dan PK) Kota Padang, Basarnas dan tim

lainnya. “ Kita melakukan pencarian menggunakan dua unit perahu karet dan satu kapal patroli Pol Air Polda Sumbar,” ujarnya. Tiga jam pencarian dilakukan, Tio baru ditemukan berjarak 100 meter dari lokasi kejadian. Sementara lokasi kejadian itu berada di depan restoran Nelayan. “Saat ini korban dibawa ke RSUP M. Djamil Padang untuk diotopsi,” kata Budhi. (rus)


15

Puailiggoubat

SEPUTARSUMBAR

NO. 263, 1 - 14 Mei 2013

Subsidi BBM untuk Raskin dan Pendidikan Rumah Tangga Miskin FOTO:RUS/PUAILIGGOUBAT

Pengalihan subsidi untuk rakyat miskin itu guna menekan laju inflasi.

Rus Akbar

P

emerintah menyiapkan sejumlah strategi untuk mengatasi kemelut saat harga Bahan

Bakar Minyak (BBM) naik. Salah satunya mengalihkan subsidi BBM untuk beras miskin dan bantuan pendidikan rumah tangga miskin. Menteri Sosial, Salim Segaf Al Jufri mengatakan, kalau BBM naik ada tiga hal yang didapatkan masyarakat, pertama periode penerimaan raskin akan bertambah dalam satu tahun hingga tiga

sampai empat bulan. “Kalau dulunya mendapatkan 15 kilogram setiap kepala keluarga, bisa dinaikkan menjadi 30 kilogram,” kata Salim, Minggu, 28 April, usai membuka Rapat Koordinasi Pembangunan (Rakorbang) Sumber Daya Manusia di Pangeran Beach Hotel. Kedua, bantuan untuk siswa miskin, Menurut Salim, program Kemensos adalah keluarga harapan. Dari 2,4 juta Rumah Tangga Miskin (RTM),terdapat 4,8 juta anak sekolah yang butuh bantuan pendidikan. “Kemudian yang ketiga program keluarga harapan adalah sekarang yang menerima dalam setahun kurang lebih Rp1,4 juta mungkin dinaikkan menjadi Rp 1,8 juta per tahun,” katanya. Jadi semua dana yang dipakai untuk subsidi BBM, akan dialihkan untuk program tersebut. “Rencananya akan kita canangkan awal bulan Mei,” katanya. (r)

BUKA RAKORBANG - Menteri Sosial Salim Segaf Al Jufri membuka Rakorbang di hotel Pangeran Beach 28 April lalu

Polda Sumbar Sita 41 Alat Berat Penambang Emas PADANG - Terkait keseriusan mengungkap kasus penambangan emas ilegal di kabupaten Solok Selatan, Kepolisian Daerah Sumatra Barat sudah menangkap 10 pelaku penambangan Ikut pula disita 41 alat berat berupa eskavator. “Ada 10 orang tersangka yang kita ajukan ke penuntut umum dan 41 alat berat jenis eskavator disita yang tidak memiliki izin beroperasi di Solok Selatan. Namun alat berat tersebut belum diketahui pemiliknya,” kata Kapolda Sumbar, Brigjend Pol Noer

Ali di Mapolda Sumbar, jalan Jendral Sudirman Padang, Jumat, 24 April. Meski sudah menyita 41 alat berat tersebut, menurut Noer masih ada titik-titik operasi tambang emas yang belum terjangkau oleh kepolisian. “Kita masih ada titik di daerah sepanjang Batang (sungai) Hari yang belum terjangkau oleh anggota kita,” katanya. Kapolda Sumbar juga membantah keterlibatan polisi dalam penambangan illegal tersebut. “Sampai saat ini belum ada anggota kita yang terbukti

ikut terlibat dalam illegal minning, tapi jika ada kita tidak akan pilih semuanya akan kita tumpas,” tegasnya. Sementara Bupati Solol Selatan Muzni Zakaria yang hadir dalam acara konfrensi pers di Polda Sumbar juga mengatakan saat ini tim terpadu yang dibentuk Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno terus bekerja. “Kita saling koordinasi dalam kasus ini,” katanya. Seperti pernyataannya saat dalam Rapat Koordinasi Sumatera Barat di Padang, Kamis 18 April 2013 lalu.

Ada sekitar 500 bahkan sampai 1000 eskavator menambang emas secara liar di Batang Hari. Katanya, satu eskavator bisa mendapatkan emas 2 ons. ”Kalau ada seribu eksvator, dalam setahun, anggap saja setahun dia kerja 10 bulan, berarti uangnya bisa mencapai Rp30 triliun, itu perkiraan kita,” katanya. Tak hanya itu, mesin dompeng juga ikut beroperasi padahal tidak ada izinnya. “Sehingga tambang liar itu tidak ada sepersenpun yang masuk kedalam pendapatan daerah, kita kaya emas tapi minim pendapatan,”

ujarnya. Ia juga mengatakan hasil pengamatan pemerintah, pelaku penambang liar ini ada yang berasal dari daratan China. “Dan lebih aneh lagi, eskavator bebas masuk, dan itu dikawal oleh aparat berseragam,” katanya. Kendati Gubernur Sumbar telah membentuk tim terpadu dari SKPD, Dinas terkait serta TNI dan Polda Sumbar serta pemerintah Kabupaten Solok Selatan namun sampai saat ini penambangan emas illegal terus terjadi. (rus)

Turki Terpikat Kembangkan Energi Geothermal di Sumbar PADANG-Kunjungan Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno ke Turki 12-16 April 2013. bersama rombongan meneken nota kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) dengan investor panas bumi (geothermal) Emin Hytai Investment. “Emin Hytai sudah mendapatkan dua surat penugasan survei pendahuluan potensi panas bumi dengan nilai investasi awal sekitar 907.775 dollar Amerika Serikat,” kata Gubernur Irwan Prayitno saat membuka Rapat Koordinasi Kepala Daerah se-Sumbar di Pangeran Beach Hotel, Kamis, 18 April. Irwan optomis pelaksanaan ini akan berhasil, sebab investor asal Turki sudah melakukan kunjungan

dan mengantongi surat permohonan eksplorasi awal ke Kementerian ESDM. “Surat permohonan izin itu dari Kementerian ESDM itu, untuk potensi panas bumi yang akan dikembangkan di Kabupaten Agam (Gunung Tandikek) dan Pasaman Barat (Gunung Talamau),” katanya. Tak hanya di kawasan Tandikek dan Talamau , mereka juga akan menjajaki kawasan Padang Pariaman, Padang Panjang, Gunung Singgalang. ”Investor ini sudah mendapatkan data awal, tapi belum melakukan penelitian lebih jauh terhadap potensi yang sudah dipetakan lokasinya tersebut. Makanya mereka menunggu izin eksplorasi awal dari Dirjen Energi Baru dan Terbarukan Kementerian

ESDM,” ujarnya. Menurut dia, banyak investor yang melirik pengembangan potensi panas bumi Sumbar, karena merupakan yang terbesar di wilayah Indonesia. Sumbar sebagai wilayah yang berada pada jalur vulkanik aktif, menyimpan potensi panas bumi cukup besar dengan total sekitar 1.656 MW, yang tersebar di 17 titik. Lokasi titik potensi panas bumi itu, terdapat pada tujuh kabupaten yaitu Kabupaten Pasaman, Kabupaten Pasaman Barat, Lima Puluh Kota, Tanah Datar, Agam, Solok, dan Kabupaten Solok Selatan. Irwan Prayitno juga mengatakan, hingga kini yang sudah mulai digarap di Solok Selatan dikembangkan PT. Supreme Energy dengan potensi capai

480 MW, tapi baru rencana pengembangan 2x120 MW dan di Bonjol Pasaman dengan perkiraan potensi 100 MW. Sebelumnya disampaikan, Pemprov Sumbar telah mengeluarkan Peraturan Gubernur Tentang unit Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) untuk memberikan pelayanan perizinan. Ke depan BKPMP sebagai pengelola PTSP memberikan semua bentuk perizinan, mulai dari tambang, kehutanan dan bidang lainnya.Jadi, pihak yang ingin menanamkan modalnya di Sumbar, tak mesti datang kepada instansi terkait lainnya di provinsi, tapi langsung ke PTSP. Melalui PTSP proses pelayanan bisa lebih cepat dan bahkan kewenangan untuk penandatangan izin oleh gubernur diserahkan kepada kepala BKPMP yang sekaligus

sebagai kepala PTSP. “Investor cukup datang ke BKPMP dan bisa segera dikembalikan permohonan secara cepat, karena sudah 100 persen didelegasikan termasuk kewenangan gubernur sebagaimana diatur undangundang,” terangnya. Kunjungan Kerja Gubernur Irwan Prayitno ke Turki ini selain penandatangan MoU Geothermal, juga menjajaki investasi industri pengolahan Kakao, menawarkan potensi ekonomi Sumatera Barat lainnya serta menjajaki kerja sama di bidang sosial budaya yang difokuskan pada sektor pendidikan karena pihak dari Turki sudah berkunjung ke Sumbar, maka perwakilan Sumbar sudah mengunjungi sekolah-sekolah yang bekerjasama dengan Turki. (rus)


Puailiggoubat NO. 263, 1 - 14 Mei 2013

8

Membidik Peluang di Bidang Politik Kenegaraan

Suara Puailiggoubat Ancaman Gempa Megathrust dan Mitigasi yang Belum Serius

I

su gempa megathrust Mentawai dengan ancaman kekuatan 8,9 SR mulai mengemuka pascatsunami Mentawai 25 Oktober 2010. Namun jauh sebelumnya, potensi gempa besar di Mentawai khususnya segmen Siberut-Sipora sudah diteliti sejumlah peneliti kegempaan, salah satunya peneliti dari Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI DR. Danny Hilman Natawidjaja dan Profesor Kerry Sieh dari California Institute of Technology. Tingginya ancaman gempa yang berpotensi tsunami itu membuat pemerintah melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menggelar rangkaian latihan bersama penanggulangan bencana Indonesia khususnya terkait isu megathrust Mentawai dengan mitra internasional. Terbaru, digelar International Table Top Exercise (TTX) Mentawai Megathrust Disaster Exercise (DIREx) di Hotel Pangeran Beach, Padang, 22-25 April 2013. Keseriusan pemerintah pusat dan dunia internasional akan ancaman gempa megathrust itu belum terlihat di tingkat daerah. Rencana aksi yang akan dilakukan belum jelas, minimal belum pernah dipublikasikan. Dalam TTX Mentawai Megathrust itu Kepala BPBD Mentawai Elisa Siriparang menjelaskan, Pemerintah Mentawai sudah membangun jalan-jalan evakuasi bagi masyarakat terutama desadesa yang terletak di pesisir pantai. Pemerintah juga berupaya mengedukasi masyarakat agar segera menyelamatkan diri saat gempa terjadi. Namun rencana kontijensi sebagai suatu proses identifikasi dan penyusunan rencana yang didasarkan pada keadaan kontinjensi atau yang belum tentu terjadi, masih berupa draf. Standar Operational Procedur (SOP) juga masih draf termasuk peraturan hukum soal penanggulangan bencana masih berbentuk ranperda. Kejadian tsunami 2010 mestinya menjadi pembelajaran penting bagi pemerintah terutama terkait membangun sistem peringatan dini. Tsunami tersebut terlambat dideteksi. Bahkan kejadian yang menyebabkan 500 jiwa lebih meninggal itu, pertama kali diketahui justru dari media CNN yang mendapatkan laporan dari turis asing yang tengah berselancar di Pagai. Tidak cukup sekedar mengedukasi masyarakat untuk segera lari saat gempa terjadi, namun lebih jauh Pemerintah Mentawai harus mempersiapkan sistem peringatan dini dan rencana aksi. Mitigasi sebagai upaya pengurangan resiko kebencanaan memang harus benar-benar dirancang dan dilaksanakan serius. Dengan segala keterbatasan kondisi geografis dan infrastrukturnya. Pemerintah Mentawai harus benar-benar bersiap menghadapi ancaman megathrust itu. z

16

P

rofesi alternatif di tahun politik jelang Pemilu 2014 adalah menjadi anggota legislatif, baik sebagai Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) maupun Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD). Menggeluti bidang politik kenegaraan menjadi incaran baru bagi para pencari peluang. Semua kalangan, baik tua, muda, selebritis, pengusaha, pelawak, dan lain sebagainya, semua melirik alternatif baru menjadi anggota dewan atau legislatif. Pertanyaannya adalah apakah mereka itu sudah terbiasa berorganisasi, menyukai dunia politik, berwawasan luas, jujur, dan berpihak pada rakyat? Apabila mereka itu belum memiliki karakter dan sifat itu, maka pertanyaan selanjutnya adalah apakah mereka hanya tertarik dengan gaji, tunjangan, dan lain-lain yang memang menggiurkan? Jika memang jawaban kedua ini yang manjadi pembenaran maka akan melahirkan stigma buruk bagi para politikus karbitan ini. Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebagai penyelenggara pemilu yang secara teknis melaksanakan kegiatan penyelenggaraan pemilu, bertugas atas kewenangan yang diberikan melalui konstitusi, membuat aturanaturan untuk melakukan filter yang baik terhadap para calon anggota legislatif, yang mempunyai kapasitas,

Kadar Setyawan Kasubbag Pemberitaan dan Penerbitan Informasi Pemilu, Biro Teknis & Hupmas KPU RI yakni yang terbiasa berorganisasi, menyukai dunia politik, berwawasan luas, jujur, dan berpihak pada rakyat. Walaupun pekerjaan yang dilakukan KPU tidaklah berdiri sendiri, karena yang paling berperan atau paling

legislatif yang belum memiliki kapasitas itu. Meskipun KPU hanya memiliki kapasitas menyaring syarat administrasi saja, setidaknya sudah dapat mengurangi lolosnya calon yang tidak dikehendaki masyarakat.

menentukan siapa-siapa calon legislatif yang layak ditawarkan ke masyarakat adalah partai politik peserta pemilu. Terlepas dari kesulitan itu, KPU mau tidak mau sebagai benteng terakhir saat penyaringan calon anggota legislatif, harus dapat meminimalisir lolosnya calon-calon anggota

Padahal yang amat dibutuhkan adalah mental, sikap, perilaku, jiwa para calon, tetapi dengan cara apa mengujinya? Nampaknya ke depan instrumen pengujian ini perlu dipertimbangkan untuk diatur dan ditetapkan sehingga dapat menguji mental, sikap, perilaku, jiwa para calon. Karena jika ini tidak dilakukan

iklan patris

maka masyarakat hanya akan dijadikan komoditas politik sesaat saja. Dalam hal peraturan sebagai pedoman dalam penyaringan caloncalon anggota legislatif, KPU menetapkan Peraturan KPU Nomor 07 Tahun 2013 tentang Pencalonan Anggota DPR, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota, yang diubah ke dalam Peraturan KPU Nomor 13 Tahun 2013 dan Peraturan KPU Nomor 08 Tahun 2013 tentang Pencalonan Perseorangan Peserta Pemilu Anggota DPD. Ketiga peraturan itu menjadi pedoman bagi KPU di setiap tingkatan, juga bagi partai politik peserta pemilu dan perseorangan yang ingin mendaftar menjadi calon legislatif. Harapannya adalah bahwa dengan ditetapkannya ketiga peraturan KPU ini calon-calon anggota legislatif yang nantinya akan ditawarkan kepada para memilih, merupakan calon-calon yang benar-benar dapat melayani kepentingan masyarakat luas, sehingga saat terpilih pun mereka sudah siap dengan segala resiko dan konseku-ensinya, yakni untuk mewakili dan melayani rakyat. KPU setidaknya dapat menyuguhkan beberapa pilihan caloncalon legislatif yang memiliki kesungguhan, memahami konsekuensi, dan fokus kepada pencapaian visi dan misi. Tulisan ini dipublikasikan di website KPU RI, 19 April 2013


17

Puailiggoubat

PODIUM

NO. 263, 1 - 14 Mei 2013

Pembelajaran Teks dalam Kurikulum 2013 D ari sudut pandang teori semiotika sosial, teks merupakan suatu proses sosial yang berorientasi pada suatu tujuan sosial. Tujuan sosial yang hendak dicapai memiliki ranah-ranah pemunculan yang disebut konteks situasi. Sementara itu, proses sosial akan berlangsung jika terdapat sarana komunikasi yang disebut bahasa. Dengan kata lain, proses sosial akan merefleksikan diri menjadi bahasa dalam konteks situasi tertentu sesuai tujuan proses sosial yang hendak dicapai. Bahasa yang muncul berdasarkan konteks situasi inilah yang menghasilkan register atau bahasa sebagai teks. Oleh karena konteks situasi pemakaian bahasa itu sangat beragam, maka akan beragam pula jenis teks. Selanjutnya, proses sosial yang berlangsung selalu memiliki muatan nilai-nilai atau norma-norma kultural. Nilai-nilai atau norma-norma kultural yang direalisasikan dalam suatu proses sosial itulah yang disebut genre. Satu genre dapat muncul dalam berbagai jenis teks. Misalnya genre cerita, di antaranya, dapat muncul dalam bentuk teks: cerita ulang, anekdot, eksemplum, dan naratif, dengan struktur teks (struktur berpikir) yang berbeda; tidak berstruktur tunggal seperti dipahami dalam kurikulum bahasa Indonesia pada KTSP, yang semua jenis teks berstruktur: pembuka, isi, dan penutup (periksa KD BI, kelas XI, semester 2, butir: 12.2). Pada jenis teks cerita ulang (recount) unsur utamanya berupa peristiwa yang di dalamnya menyangkut siapa, mengalami apa, pada waktu lampau, dengan struktur: orientasi (pengenalan pelaku, tempat, dan waktu) diikuti rekaman kejadian; pada teks anekdot, peristiwa yang terdapat pada teks cerita ulang harus menimbulkan krisis. Partisipan yang terlibat bereaksi pada peristiwa itu, sehingga teksnya berstruktur: orientasi, krisis, lalu diikuti reaksi. Berbeda dengan eksemplum, pada jenis teks ini peristiwa yang terdapat pada teks cerita ulang maupun anekdot memunculkan insiden, dan dari insiden itu muncul interpretasi (perenungan). Dengan demikian, teks jenis ini berstruktur: orientasi, insiden, lalu diikuti interpretasi. Adapun jenis teks naratif, peristiwa yang diceritakan harus memunculkan konflik antartokoh atau konflik pelaku dengan dirinya sendiri atau dengan lingkungannya. Oleh karena itu, teks naratif berstruktur: orientasi, komplikasi, dan resolusi. Setiap struktur teks dalam masingmasing jenis teks memiliki perangkatperangkat kebahasaan yang digunakan untuk mengekspresikan pikiran yang dikehendaki dan secara terpadu diorientasikan pada pencapaian tujuan

sosial teks secara yang menjadi dasar oleh: Mahsun menyeluruh. Untuk terbentuknya register itu, pembicaraan ih(bahasa sebagai teks); Kepala Badan Pegembangan dan Pembinaan Bahasa Kemdikbud wal satuan leksikal, kompetensi inti yang gramatikal (tata bamenyangkut pengehasa) dalam pembelajaran berbasis teks Itu sebabnya, dalam pembelajaran tahuan (KI: C) dan keterampilan (KI: harus berupa pembicaraan tentang bahasa berbasis teks tidak boleh dilihat D) terkait langsung de-ngan konsep satuan kebahasaan yang berhubungan bahasa secara parsial, melainkan secara kebahasaan yang berhu-bungan dengan dengan struktur berpikir yang menjadi utuh. Pembelajaran bahasa berbasis teks proses sosial (genre) dan register (bahasa tujuan sosial teks, bukan dalam bentuk bukanlah belajar keping-keping atau sebagai teks). serpihan-serpihan. serpih-serpih tentang bahasa yang Selain itu, antarkompetensi dasar Dalam teori genre, terdapat dua cenderung bertujuan menghafal. (KD) yang dikelompokkan berdasarkan konteks yang melatarbelakangi kehaPilihan pada pembelajaran bahasa KI tersebut memiliki hubungan pendiran suatu teks, yaitu konteks budaya berbasis teks membawa implikasi dasaran satu sama lain. Ketercapaian (yang di dalamnya ada nilai dan norma metodologis pada pembelajaran yang KD dalam kelompok KI: A dan B kultural yang akan mewejawantahkan bertahap. Mulai dari kegiatan guru ditentukan oleh ketercapaian KD dalam diri melalui proses sosial) dan konteks membangun konteks, dilanjutkan dengan kelompok KI: C dan D. KD dalam situasi yang di dalamnya terdapat: pesan kegiatan pemodelan, membangun teks kelompok KI: A dan B bukan untuk

yang hendak dikomunikasikan (medan/ field), pelaku yang dituju (pelibat/ tenor), dan format bahasa yang digunakan untuk menyampaikan pesan itu (sarana/mode). Hadirnya konteks budaya dalam teks dapat ditunjukkan, misalnya pada teks laporan dan teks deskripsi. Kedua teks ini sama-sama dikelompokkan ke dalam genre faktual, tetapi memiliki struktur teks dan nilai/norma yang melatarbelakangi berbeda. Teks laporan berstruktur: klasifikasi umum lalu diikuti deskripsi bagian, sedangkan teks deskripsi bersruktur: deskripsi umum diikuti deskripsi bagian-bagian. Satuan leksikogramatikal yang terdapat pada teks laporan harus mendukung nilai-nilai objektif, faktual bukan opini serta bersifat generik, sedangkan pada teks deskripsi satuan leksikogramatika yang merupakan opini ataupun tanggapan yang bersifat subjektif masih dapat dimunculkan dan lebih bersifat spesifik.

secara bersama-sama, sampai pada membangun teks secara mandiri. Hal ini dilakukan karena teks merupakan satuan bahasa yang mengandung pikiran dengan struktur yang lengkap. Guru harus benar-benar meyakini bahwa pada akhirnya siswa mampu menyajikan teks secara mandiri. Kehadiran konteks budaya, selain konteks situasi yang melatarbelakangi lahirnya suatu teks menunjukkan adanya kesejajaran antara pembelajaran berbasis teks (konsep bahasa) dengan filosofi pengembangan Kurikulum 2013, khususnya yang terkait dengan rumusan kebutuhan kompetensi peserta didik dalam bentuk kompetensi inti (KI) atas domain sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Kompetensi inti yang menyangkut sikap, baik sikap spiritual (KI: A) maupun sikap sosial (KI: B) terkait dengan konsep kebahasaan tentang nilai, norma kultural, serta konteks sosial

diajarkan melainkan implikasi dari ketercapaian KD dalam kelompok KI: C dan D. Oleh karena itu pula, mengkritisi keberadaan KD-KD dalam Kurikulum 2013, termasuk tentang Kurikulum Bahasa Indonesia secara lepas, berdiri sendiri mengakibatkan munculnya tanggapan yang menyesatkan. Jika rumusan KD tentang sikap dihubungkan dengan KD tentang pengetahuan dan keterampilan, tentu pernyataannya tentang tidak logisnya rumusan KD, dalam Kurikulum 2013, seperti dinyatakan Acep (Kompas, 18 Maret 2013), tidak akan muncul. Begitu pula jika, KD tentang pengetahuan yang dikritisi itu dihubungkan dengan KD tentang keterampilan, maka pernyataan bahwa Kurikulum 2013 hanya akan menghasilkan siswa penghafal, seperti dinyatakan Bambang (Kompas, 20 Maret 2013) tidak akan lahir. Selanjutnya, jika dibandingkan antara

KD yang dirumuskan dalam Kurikulum 2013 dengan KD dalam KTSP, maka terdapat beberapa persamaan dan perbedaan yang mendasar. Persamaannya, kedua kurikulum itu menampilkan teks sebagai butir-butir KD. Sebagai contoh, dalam KTSP (2006) untuk kelas I, dan kelas IV semester 1, ditemukan KD 2.3: “Mendeskripsikan benda-benda di sekitar dan fungsi anggota tubuh dengan kalimat sederhana” dan KD 4.2: “Menulis petunjuk untuk melakukan sesuatu atau penjelasan tentang cara membuat sesuatu”. Bandingkan rumusan KD itu dengan KD dalam Kurikulum 2013 kelas 1 SD pada aspek pengetahuan: (a) KD3.1: ”Mengenal Teks deskriptif tentang anggota tubuh dan panca indera …”; (b) KD 3.2: “Mengenal teks petunjuk/arahan tentang perawatan tubuh serta pemeliharaan kesehatan dan …”. Baik pada KTSP maupun pada Kurikulum 2013 teks disajikan sebagai butir-butir yang dicantumkan sebagai KD, tidak seperti yang dinyatakan Bambang. Hanya saja, pada Kurikulum 2013 dibedakan antara KD yang berhubungan dengan aspek pengetahuan, kerampilan, dan sikap. Adapun perbedaannya, KD pada KTSP masih banyak yang disusun berdasarkan pandangan linguistik struktural, misalnya: rumusan KD kelas I semester 1 berikut. KD 3.1: “Membaca nyaring suku kata, kata dengan lafal yang tepat” dan KD 3.2: “Membaca nyaring kalimat sederhana dengan lafal dan intonasi yang tepat”. Kedua rumusan KD ini mencerminkan pembelajaran kompetensi berbahasa yang bersifat struktural, dari kemampuan melafalkan unsur bahasa yang terkecil: suku kata, meningkat ke pelafalan kata, dan diteruskan ke pelafalan kalimat, bahkan sampai ke teks (cermati KD kelas II, semester 2, butir 7.1: “Membaca nyaring teks (1520 kalimat) dengan memperhatikan lafal dan intonasi yang tepat”. Dengan mencermati KD-KD-nya, maka penyusunan kurikulum bahasa Indonesia pada KTSP dapat dikatakan dilakukan dengan setengah berlandaskan pendekatan struktural dan setengahnya lagi berlandaskan pada pendekatan teks. Bahkan masih terdapat pencampuradukan antara konsep teks dengan paragrap. Cermati KD Kelas X, semester 1: 4.2: “Menulis hasil observasi dalam bentuk paragrap deskriptif”. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa kurikulum bahasa Indonesia sejak Kurikulum 1994 sampai KTSP yang didengung-dengungkan berbasis kontekstual adalah tidak sepenuhnya benar. Berbeda jauh dengan Kurikulum 2013 yang sepenuhnya berbasisi teks. Dipublikasikan di website Kementerian Pendidikan Nasional, 23 April 2013


Puailiggoubat NO. 263, 1 - 14 Mei 2013

Jika barcode tak sesuai, menjawab benar belum tentu lulus. Irman Jhon Bambang Sagurung

eski pelaksanaan Ujian Nasional (UN) SMA di Mentawai bisa dilakukan serentak pada 15-17 April namun masalah bahan ujian yang kurang seperti soal membuat kepala sekolah dan murid jadi pesimis bisa lulus. Koordinator UN dari Perguruan Tinggi Universitas Andalas Padang, Tesri Meideliza mengatakan, soal UN untuk SMAN 2 Sipora kurang sekitar 80-an soal untuk peserta sebanyak 4 lokal. Kekurangan soal itu baru diketahui sehari sebelum pelaksanaan UN dimulai. “Saat dijemput di Bogor, soal UN tidak diperbolehkan dicek jumlah kesesuaian antara didokumen dengan isi perkotaknya. Namun Setelah soal UN sampai di titik penyimpanan akhir sehari sebelum pelaksanaan ujian, barulah diketahui adanya kekurangan setelah dilakukan pengecekan oleh masing-masing kordinator beserta dengan pihak sekolah dan pengawal dari kepolisian,” katanya kepada Puailliggoubat, Senin, 15 April. Untuk mengatasi hal itu, Tesri berkordinasi dengan Kepala Dinas Pendidikan Mentawai, Syaiful Jannah dan kordinator pelaksanaan UN Sumatera Barat. Solusinya, mereka mesti memfotocopi soal agar semua murid bisa ujian tepat waktu. Menurut Tesri, langkah itu sudah sesuai dengan surat yang dikeluarkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) tertanggal 10 april 2013 bernomor 0016/SDAR/BSNP/IV/2013 perihal Strategi mengatasi permasalahan

Soal UN SMA Difotokopi Siswa Khawatir Tidak Lulus FOTO:BAMBANG/PUAILIGGOUBAT

M

UJIAN NASIONAL - Siswa SMAN 1 Siberut Utara serius mengikuti ujian nasional yang muncul selama pelaksanaan UN 2013, poin (4) berbunyi, soal dapat difotokopi sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan. Meski solusinya sudah ada dengan menggandakan soal, Kepala SMAN 2 Sipora, Bisronel Siritoitet tetap saja cemas karena hal itu menyangkut lulus tidaknya anak didiknya yang berjumlah 124 siswa. Menurut Bisronel, akibat kekurangan soal tersebut ketenangan siswa saat menghadapi UN terganggu. “Setiap naskah soal ada barcode dengan lembaran jawaban ujian nasional (LJUN), kalau sempat murid tidak mendapat soal sesuai dengan barcode maka ada potensi ujian tidak lulus karena bukan salah menjawab pertanyaan

namun soal yang dijawab dengan LJUN yang tak cocok,” katanya. Selain kepala sekolah, salah seorang peserta UN SMAN 2 Sipora yang tak mau menyebutkan identitasnya juga mengaku sangat cemas. “Kami marasa khawatir dalam proses fotokopi lembaran naskah soal dan LJUN tercecer dan tidak jadi pasangannya lagi. Yang lebih menakutkankan kami adalah, naskah soal berbeda barcodenya dangan lembaran LJUN yang kami peroleh. Ini dapat mengakibatkan kami tidak lulus dalam UN. Kami tidak rela dengan persoalan itu berakibat dengan kelulusan kami dan mengulang setahun lagi,” ujarnya. Kepala Dinas Pendidikan Menta-

wai Syaiful Jannah membenarkan semua soal ada barcode dan LJUN yang berbeda karena ia berpasangan, namun proses fotocopi soal menurutnya telah dilakukan dengan hati-hati. “Barcode sangat hati-hati kita, pasangannya tidak boleh tercecer,” katanya. Sementara materi UN yang diujikan selama tiga hari, kata Syaiful yakni Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris dan pelajaran jurusan. Dari data Dinas Pendidikan Kabupaten kepulauan Mentawai yang terbaru, saat pelaksanaan UN hari pertama Senin, 15 April, peserta UN SMA sebanyak 752 siswa. Pelaksanaan ujian tersebar di enam lokasi yakni dua lokasi

O2SN Mentawai

SMA dan SMP Siberut Utara Raih Prestasi SIKABALUAN - Minimnya informasi yang diterima SMPN I Siberut Utara membuat persiapan mengikuti Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) tingkat Kabupaten yang dibuka secara resmi Bupati Mentawai Yudas Sabaggalet juga tak memadai, meski begitu sekolah ini mampu meraih beberapa prestasi digelar pada 8 April lalu. Kepala SMPN 1 Siberut Utara, Jumpang Sinurat mengakui persiapan yang mereka lakukan kurang matang. Menurutnya infromasi yang mereka terima terlambat, “Kami hanya mengirim delapan orang putra saja yang rencananya hanya untuk tim voli putra,” katanya kepada Puailiggoubat, Senin

18

22 April Dari delapan orang yang dikirim, kata Jumpang, dipecah lagi untuk mengikuti beberapa cabang olahraga yang diperlombakan. “Untungnya siswa kita yang ikut itu ada yang bisa mengikuti lomba lainnya kendati tidak ada persiapan khusus untuk itu. Hanya berbekal pada kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti selama ini di sekolah,” ujarnya. Meski begitu, lanjut Jumpang, SMPN 1 Siberut Utara berhasil meraih juara I Karate atas nama Sumardianto. Juara II voli putra, juara III catur putra atas nama Jhon Hendri, dan juara II lompat jauh atas nama Jefrianto. “Persiapan ke depan kami usahakan

akan lebih baik lagi karena prestasi anak cukup baik,” katanya. Sama dengan SMPN I Siberut Utara, SMAN 1 Siberut Utara juga berhasil meraih prestasi yang memuaskan di tengah keterbatasan persiapan karena informasi yang lambat. Pada O2SN ini, SMAN 1 Siberut Utara menyabet juara I lompat jauh putri yang diraih Jarni Afriani, juara II lompat jauh putra didapat Jecki, juara I lompat tinggi putra atas nama Harisma Rongan, juara I lompat tinggi putri disabet nama Elkana. Pada lomba karate, Meri Handayani dan Anastasia masing masing meraih juara II dan III. Juara II lomba tenis meja putra diraih Ade

Putra dan juara III bulu tangkis disabet Sandi Satria. Pada olimpiade sains, siswa SMAN I Siberut Utara juga mendapat Juara II Bidang studi Kimia atas nama Ayu, juara II Bidang studi Astronomi atas nama Rosio Dermin. Penyerahan hadiah dan medali serta ucapan selamat secara resmi dari sekolah kepada siswa dilaksanakan di sela-sela acara perpisahan kelas III oleh perwakilan dari Dinas Pendidikan kabupaten Mentawai dan perwakilan dari Dinas Pendidikan Provinsi, camat Siberut Utara, perwakilan kepala cabang Dinas Pendidikan Kecamatan Siberut Utara dan kepala SMAN 1 Siberut Utara, Paulus Sikaraja. (bs/g).

di pulau Siberut yakni SMAN I Siberut Selatan dengan jumlah peserta 169 orang dan Utara dengan peserta 115. Tiga titik di pulau Sipora yakni di SMAN I Sipora dengan peserta 102 siswa, SMAN 2 Sipora dengan peserta sebanyak 124 siswa, dan SMA Swasta Mardhatillah dan SMA Flus Setia Tuapeijat masing-masing 14 siswa dan 43 orang. Dan satu titik di SMAN I Pagai Selatan dengan jumlah peserta sebanyak 185 siswa. Dari 752 siswa peserta UN SMA di Mentawai, dua siswa yang berinisial TSS dan W mesti mengikuti UN di LP Muaro Padang karena ditahan sejak 28 Februari. “Kami telah mengupayakan agar mereka tetap ikut ujian, bahkan siswa yang tengah hamil pun menurut peraturan saat ini tetap mempunyai hak mengikuti ujian,” kata Syaiful Jannah. Hal itu menurut Syaiful sesuai sesuai dengan ketentuan BSNP, nomor 0016/SDAR/BSNP/IV/2013 perihal strategi mengatasi permasalahan yang muncul selama pelaksanaan UN 2013 pada poin satu menyebutkan, peserta UN yang hamil atau sedang tersangkut masalah hukum berhak mengikuti ujian nasional. Syaiful berharap hasil UN siswa tahun ini meningkat dan baik karena berbagai upaya telah dilakukan, baik pihak sekolah maupun dinas sendiri. Salah satunya kata Syaiful, dengan melakukan pelajaran tambahan setiap sore pada mata pelajaran yang diuji, melakukan uji coba atau try out, sosialisasi kepada orang tua serta tidak lupa memberikan pengarahan mental agar siswa percaya diri dalam mengerjakan soal ujian UN. “Sebelum UN Dinas Pendidikan Mentawai melakukan try out sebagai ajang ujicoba sebanyak dua kali. Kesiapan mental para siswa juga dibekali dengan berbagai cara termasuk berdoa bersama di mesjid dan gereja. Maksudnya agar siswa mempunyai rasa percaya diri dan tidak menjadi beban mental dalam mengerjakan soal. UN ini merupakan beban yang berat dan penentu nasib siswa,” katanya. Namun hal yang berbeda terjadi di SMAN I Siberut Utara, dari 115 yang terdaftar sebagai peserta UN, dua orang diantaranya tidak mengikuti ujian. Menurut Kepala SMAN I Siberut utara, Paulus Sikaraja, ketidakikutsertaaan dua orang siswa tersebut karena mereka sudah dikeluarkan dari sekolah sebelum ujian. “Mereka terpaksa dikeluarkan karena pelanggaran asusila,” katanya. (g)


19

Puailiggoubat

Tak ada keterlambatan dan kekurangan bahan Tim Redaksi

P

PENDIDIKAN

NO. 263, 1 - 14 Mei 2013

elaksanaan Ujian Nasional (UN) tingkat SMP di Kabupaten Kepulauan Mentawai

yang digelar selama empat hari 22-25 April berjalan lancar. Kepala SMPN 2 Pagai Selatan, Arnis mengatakan soal ujian yang terdiri dari bahasa Indonesia, bahasa Inggris, matematika dan IPA telah tiba sehari sebelum ujian dimulai yang diangkut langsung oleh petugas kepolisian ke desa Malakkopak kecamatan Pagai Selatan yakni Minggu, 21 April. “Peserta ujian yang terdiri 23 orang, 12 laki-laki dan 11 perempuan hadir semua dalam ujian,” katanya kepada Puailiggoubat Senin, 22 April. Arnis menyebutkan, pada hari pertama ujian, pengawas dari Dinas Pendidikan Provinsi Sumbar dan Kabupaten Kepulauan Mentawai belum ada karena masih dalam perjalanan. “Saat ujian dimulai pengawas hanya dari guru-guru dan seorang polisi,” katanya Meski begitu, lanjut Arnis, pelaksanaan ujian tetap mematuhi peraturan seperti yang ditetapkan oleh menteri pendidikan. “Ujian tetap disiplin dan jujur,” ujarnya. Sementara dana pelaksanaan UN, kata Arnis, diambil dari dana BOS, menurutnya dana pendukung memang disediakan dari kabupaten namun belum sempat ia jemput karena jarak yang jauh dari sekolahnya sekitar 37 kilometer. Menanggapi perihal keterlambatan pengawas ujian dari dinas, Kepala

Pelaksanaan UN SMP di Mentawai Lancar FOTO:BAMBANG/PUAILIGGOUBAT

PENYERAHAN MEDALI - Penyerahan medali oleh camat, kepala sekolah, perwakilan Dinas Pendidikan kabupaten dan provinsi kepada siswa SMAN 1 Siberut Utara yang berprestasi dalam Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) Cabang Dinas Pendidikan Pagai Selatan, Tasman Firman mengatakan, disebabkan perubahan jadwal kapal. “Awalnya kapal ke Sikakap namun kemudian berubah ke Siberut, terpaksa kami berangkat Senin pagi dan baru tiba di Sikakap sorenya, Selasa pagi baru bisa ke lokasi ujian” katanya saat ditemui Puailiggoubat, Jumat, 26 April. Tak berbeda dengan Pagai Selatan,

pelaksanaan UN tingkat SMP di kecamatan Siberut Utara juga berjalan lancar. Berdasarkan pantauan Puailiggoubat di SMPN 1 Siberut Utara, hari pertama ujian berjalan baik, semua soal lengkap begitu juga dengan lembar jawabannya. “Pengawasan dari pihak Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat dan juga pihak Dinas Pendidikan Mentawai,

Cegah Tindakan Asusila

SD Siberut Tengah Siap Hadapi UN

Sekolah dan Polres Mentawai akan Razia Pornografi SIKABALUAN - Tiap tahun angka putus sekolah di kalangan siswa SMP dan SMA karena hamil di luar nikah di kecamatan Siberut Utara selalu ada, untuk mencegah hal itu, Polres

Tidak ada persoalan terkait dengan ujian,” kata Jumpang Sinurat kepala SMPN 1 Siberut Utara pada Puailiggoubat, Senin 22 April. Dari 152 peserta yang terdaftar kata Jumpang, dua orang peserta tidak ikut, “satu orang pindah sekolah dan satunya lagi berhenti,” ujarnya. Hal serupa juga terjadi di MTsS Sikabaluan, dari 25 orang yang terdaftar,

dua orang tidak ikut ujian. “Satu orang siswa yang tahun lalu yang kita masukkan datanya dan satu orang lagi sudah lama tidak masuk sekolah,” kata Ridwan Said, Kepala MTsS Sikabaluan. Sementara di SMPN 1 Siberut Tengah, UN diikuti sebanyak 46 siswa yang terdiri 11 orang laki-laki dan 35 siswa perempuan. Kepala SMPN 1 Siberut Tengah, Tantri Ariesta Satoko mengatakan, semua peserta yang terdaftar mengikuti ujian, proses pelaksanaannya pun berjalan lancar. “Pengawas UN dari dinas pendidikan Kabupaten Mentawai, cabang dinas pendidikan Siberut Tengah serta guru-guru SMP,” katanya saat ditemui Puailiggoubat di ruang kerjanya, Rabu, 24 April. Menurut Tantri, syarat lulus paling utama adalah siswa mesti menguasai semua bidang studi yang diujikan dan menjawab dengan benar. “Yang penting kita berharap semua murid bisa lulus,” ujarnya. Untuk biaya pelaksanaan ujian, lanjut Tantri, diambil dari dana BOS namun ia belum bisa merinci berapa dana yang terpakai karena belum dilakukan kalkulasi anggaran. Kepala Cabang Dinas Pendidikan Siberut Tengah, Jendam Purba mengatakan syarat siswa bisa lulus jika mendapat nilai rata-rata bidang studi minimal 5,5. “Kita berharap angka tersebut bisa tercapai agar semua siswa bisa lulus,” katanya. (cri/bs/rr/g)

Mentawai berencana merazia media pornografi yang belakangan ini merebak di kalangan siswa yang dianggap salah satu penyebab hal itu terjadi. FOTO:BAMBANG/PUAILIGGOUBAT

TINJAU PERPUSTAKAAN - Bupati Mentawai Yudas Sabaggalet meninjau perpustakaan dan alat peraga yang rusak akibat banjir di SDN 03 Sotboyak

“Kecanggihan teknologi membuat gambar seperti itu gampang diakses namun tak adanya filter dari diri siswa membuat mereka terjerumus, lingkungan tempat tinggal mereka juga kurang kontrol sehingga dalam setiap tahunnya angka putus sekolah karena dikeluarkan akibat melanggar aturan yang ada disekolah terus terjadi,” kata Kepala Urusan Satuan Bimbingan Masyarakat, Polres Mentawai, Aiptu Gustriwan disela-sela sosialisasi narkoba beberapa waktu lalu di SMAN 1 Siberut Utara. Menurut Gustriwan, salah satu media teknologi yang sedang populer seperti telepon selular yang memiliki layanan internet dan video. “Siswa leluasa membuka situs-situs porno yang secara tidak langsung menjerat mereka bagi yang tidak siap,” ujarnya. Penyataan Gustriwan cukup beralasan karena di SMAN I Siberut Utara saja dari 115 orang peserta yang

SAIBI - Sebanyak tujuh SD di Kecamatan Siberut Tengah telah siap menghadapi UN yang akan digelar pada 6 Mei yang berlokasi di SDN 01 Saibi Samukop. Kepala Cabang Dinas Pendidikan Siberut Tengah, Jendam Purba menegaskan, pihaknya telah siap memfasilitasi pelaksanaan UN yang akan diikuti 169 peserta. Sebagai bentuk kesiapan, mereka telah membentuk panitia dan melengkapi fasilitas pendukung UN di gedung SDN 01 Saibi Samukop, salah satunya berupa bangku dan meja. “Tinggal menunggu hari pelaksanaannya,” katanya kepada Puailiggoubat, Kamis, 25 April. Selain fasilitas di sekolah, Jendam menyebutkan, tempat menginap guru dan siswa yang datang dari jauh juga telah mereka persiapkan. “Nanti pada 3 Mei kami akan melakukan penyusunan tempat duduk dan kelengkapan lainnya,” ujarnya. (rr/g)

terdaftar dalam Ujian Nasional, 15 April lalu, dua orang tidak bisa ikut karena dikeluarkan sebelum pelaksanaan ujian karena hamil di luar nikah. Kepala SMAN 1 Siberut Utara, Paulus Sikaraja menyebutkan, menjelang UN sudah ada 10 orang siswa yang dikeluarkan oleh pihak sekolah dan juga mengundurkan diri

karena terlibat berbagai kasus, salah satunya asusila. Untuk mengatasi hal itu, Polres Mentawai telah mengagendakan razia pornografi di sekolah-sekolah. “Nantinya kita akan melakukan razia di sekolah-sekolah dengan bekerjasama pihak polsek dan pihak sekolah,” kata Paulus. (bs/g).


PENDIDIKAN Semangat belajar sanggup menghilangkan penat. Dua jam perjalanan ditempuh setiap hari. Chris Nataliyus Tarihoran

Puailiggoubat

20

Demi Bersekolah, Jalan Kaki Lima Kilometer Dilakoni FOTO:IRMAN JOHN/PUAILIGGOUBAT

Chris Natalyus Tarihoran

iap hari mereka mesti menempuh perjalanan sekitar 5 kilometer pulang balik dengan berjalan kaki, itulah rutinitas yang dilakukan oleh siswa-siswa SMPN 2 Pagai Selatan jika mau ke sekolah. “Meski begitu, semangat belajar mampu mengikis penat selama perjalanan,” kata Darlius Berisigep, siswa kelas VII yang berasal dari Dusun Abanbaga Desa Sinakak, Kecamatan Pagai Selatan kepada Puailiggoubat, Jumat, 26 April. Darlius menyebutkan, tiap hari ia berangkat dari rumah ke sekolah bersama dengan empat orang temannya yakni Risma Saogo, Cindi Saogo, Tapian Nauli Saogo dan Mega Satria Samaloisa. Mereka biasanya berangkat dari rumah, dari Aban Baga mulai pukul 10.00 WIB dan baru sampai ke sekolah di Malakopa, sekitar pukul 12.00 WIB. “Lumayan perjalanan menghabiskan waktu sekitar dua jam, kadang kami terlambat jika cuaca tidak bagus seperti hujan,” ujarnya.

NO. 263, 1 - 14 Mei 2013

T

JALAN KAKI Anak-anak SD berjalan kaki sepulang sekolah di Desa Saumanganya, Pagai Selatan

Kadang, lanjut Darlius, mereka tak sempat makan siang takut jam pelajaran yang dimulai pukul 13.00 WIB tak terkejar. Namun ia tak pernah kecewa dengan hal itu, ia cukup paham kondisi ekonomi keluarganya yang pas-pasan. “Saya tak bisa beli kendaraan karena dari keluarga miskin, bapak hanya petani biasa, namun saya bersyu-

kur masih mengenyam sekolah sampai saat ini, kendaraannya hanya semangat, itu saja,” ujarnya. “Kadang kalau lagi hujan, orang tua melarang ke sekolah karena takut kenapa-napa di jalan tapi kami tetap pergi, kami datang kesekolah untuk belajar, mendapat pengetahuan agar kelak nanti jadi guru,” sambung Sandi

Saputra Saogo, siswa yang berasal dari kampung Tinumbuk, Desa Bulasat. Apri Dayat Saleleubaja, murid lain berharap kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Mentawai untuk membangun asrama laki laki dan perempuan supaya mereka tidak terlambat dan keletihan tiba di sekolah. Kepala SMPN 2 Pagai Selatan,

Arnis mengakui, sebagian besar siswanya berasal dari kampung yang jauh seperti Abanbaga, Bungarayo, Mapoupou, Talopulei, Belekraksok, Parakbatu, Tinumbuk, Bulasat, Bake, Maurau dan Laggigi. Di Malakkopak yang menjadi lokasi sekolah tepatnya di KM 37, jarak sekolah dengan pusat desa sekitar 3 kilometer. “Terkadang kami sebagai guru merasa kasihan karena mereka kadang terlambat apalagi kalau hujan, namun mereka tetap hadir, itu yang membuat saya bangga,” katanya. Sebagai kepala sekolah, Arnis berharap pemerintah mau membangun asrama untuk siswa agar proses belajar mereka lancar. “Pengawasnya nanti bisa dari guru-guru, sambil mengawas, malamnya bisa belajar tambahan, saya juga berharap rumah dinas guru juga dibangun agar mereka juga tidak ikutan terlambat,” ujarnya. “Kadang kalau hujan kita sering berpikir mereka tidak masuk sekolah karena jauhnya jarak dan medan yang sulit, namun mereka tetap masuk meski berpayung daun pisang, baju yang telah basah dan badan yang kedinginan mereka paksakan tetap belajar” lanjut Martinus Sakerebau, salah seorang guru di sekolah itu. (g)

Kepala SMPN I Siberut Utara Minta Relokasi Dipercepat SIKABALUAN - Setidaknya ada 1.000 siswa yang belajar di Sikabaluan Kecamatan Siberut Utara baik SD, SMP dan SMA dengan gedung sekolah yang berjejer di pesisir pantai yang hanya berjarak 50-200 meter dari laut. Sekolah-sekolah tersebut yakni SMAN 1 Siberut Utara, SMPN 1 Siberut Utara, MTsS Sikabaluan, SDN 09 Muarasikabaluan, SD Fransiskus Sikabaluan serta TK. Kondisi tersebut membuat khawa-

tir pihak sekolah karena ancaman gempa yang disusul tsunami yang sewaktu-waktu bisa saja terjadi. Setidaknya, bencana yang sering mereka alami berupa banjir sungai dan rob. Untuk itu mereka berharap kepada pemerintah agar segera merelokasi sekolah. Kepala SMPN 1 Siberut Utara, Jumpang Sinurat mengatakan, relokasi sudah harus dilakukan karena tsunami yang diprediksi para ahli tidak bisa dipastikan kapan akan dating. Kondisi FOTO:BAMBANG/PUAILIGGOUBAT

PERPISAHAN - Sejumlah siswa SMAN 1 Siberut Utara menari dalam acara perpisahan kelas tiga di SMAN 1 Siberut Utara

ini menurut dia, sering membuat waswas dan mengganggu konsentrasi saat belajar. Jumpang menyebutkan, ketika pasang air laut tinggi, sekolahnya sering terendam karena jaraknya dengan pantai sangat dekat. “Kadang ketika hempasan gelombang tinggi dan kuat bisa mencapai sekolah, ini belum tsunami saja kita sudah kena dan terendam,” katanya kepada Puailiggoubat di ruang kerjanya, Senin 22 April. Menurutnya persiapan relokasi telah mereka lakukan, pihaknya telah menemukan lokasi yang stategis dan aman dari ancaman tsunami yang berada antara Desa Monganpoula dan Sikabaluan. “Lahan sudah kami usulkan ke kabupaten untuk ditindaklanjuti,” katanya. Terkait dengan bencana banjir yang baru dialami kecamatan ini pada awal April lalu, sekolah di Siberut Utara turut melakukan penggalangan dana untuk korban banjir terparah yang berada di daerah Monganpoula, Siberut Utara dan Pulitcoman, Siberut Barat. Di SMAN I Siberut Utara penggalangan dana dilakukan dengan

melelang dua buah kue dan satu buah singgang ayam saat acara perpisahan sekolah pada Sabtu, 20 April. Singgang ayam berhasil dilelang dengan harga Rp700 ribu dengan penawar dari tim pengawas pelaksanaan ujian nasional tingkat SMP di SMPN 1 Siberut Utara. Kue pertama terjual seharga Rp200 ribu

yang diambil kepala SMAN 1 Siberut Utara, Paulus Sikaraja yang kemudian disumbangkan lagi untuk dilelang. Kue yang disumbangkan kembali tersebut terjual seharga Rp500 ribu oleh SMPN 1 Siberut Utara. Sementara kue kedua diambil Camat Siberut Utara, Sandra Oktavia dengan harga Rp400 ribu. (bs/g)

SDN 13 Subelen Bangun 2 Kelas Baru SUBELEN - Tahun ini SDN 13 Subelen, Desa Cimpungan, Kecamatan Siberut Tengah akan membangun dua ruang kelas baru (RKB), demikian dikatakan Kepala Cabang Dinas Pendidikan Siberut Tengah, Jendam Purba saat ditemui Puailiggoubat di ruang kerjanya, Kamis 25 April. Penambahan kelas tersebut menurut Jendam, merupakan cara untuk meningkatkan proses belajar mengajar. Selama ini, kata dia, kekurangan RKB yang telah terjadi bertahun-tahun memaksa siswa mempergunakan balai dusun untuk tempat belajar yang kondisi bangunannya sangat memprihatinkan. Namun Jendam tak merinci berapa anggaran untuk pembangunan tersebut, “Biasanya kalau sudah memasuki proses tender baru kita dapat angkanya,” katanya. Selain pembangunan dua RKB di SDN 13 Subelen, juga akan melanjutkan pembangunan gedung sekolah SMPN 1 Siberut Tengah yang belum siap dikerjakan tahun lalu. “Rencananya tahun ini dirampungkan,” ujarnya. (rr/g)


Puailiggoubat NO. 263, 1 - 14 Mei 2013

Tanaman dan ternak sebagai sumber pendapatan ikut hanyut karena banjir. Bambang Sagurung Legen Satoinong

Banjir Rusak Lahan Pertanian di Siberut FOTO:BAMBANG/PUAILIGGOUBAT

anjir yang melanda wilayah Siberut selama empat hari sejak 5 April menimbulkan kerugian besar dari sektor ekonomi warga di wilayah itu. Di kecamatan Siberut Utara, wilayah yang parah terkena dampak banjir di Desa Monganpoula meliputi wilayah barat, timur dan selatan. Di Desa Malancan yakni Dusun Sibeuotcun, Sirilanggai dan Ukra. Di Desa Sotboyak yaitu Dusun Sotboyak, Simanene dan Maseai. Sementara di Desa Sikabaluan dan Bojakan meliputi masing-masing meliputi dusun Nang-nang dan Bojakan. Berdasarkan data satuan tugas penanggulangan bencana (Satgas PB) kecamatan Siberut Utara, umumnya masyarakat yang kena dampak banjir mengalami kerugian berupa kerusakan lahan pertanian dan peternakan di luar barang-barang rumah tangga. Panukanan Saguntung, salah satu Satgas PB Siberut Utara menyebutkan di Dusun Monganpoulabarat, Desa Monganpoula, kerugian yang dialami warga berupa kematian ternak babi 27 ekor, ayam 586 ekor, itik 10 ekor, sapi 14 ekor dan kolam ikan 34 petak. Sedangkan lahan pertanian yang rusak berupa kelapa 2.630 batang, coklat 5.850 batang, cengkeh 700 batang, manau 32.555 batang, pala 700 batang

B

“Korban jiwa memang tidak ada, namun kerugian akan tanaman, ternak dan barang rumah tang-ga banyak sekali,” kata Cornelius Mairang, salah seorang warga Monganpoula. Berdasarkan data tersebut, di Desa Bojakan, kerugian yang dialami oleh 88 kk atau 213 jiwa laki-laki dan 202 jiwa perempuan diantaranya rusaknya tanaman coklat sebanyak 3.313 batang dan kelapa 657 batang. RUSAK - Pohon cokelat dan pisang milik warga Monganpoula yang rusak akibat banjir, awal Sementara ternak yang April lalu mati yakni babi 250 ekor, ayam 823 ekor dan karet 4.360 batang. Jumlah kepala keluarga yang terkena banjir 75 KK atau dan kolam ikan tawar 183 petak. keluarga yang kena banjir yaitu 111 KK 325 jiwa. Sementara di Desa Malancan atau 429 jiwa. Di dusun Monganpoulaselatan, khususnya di Dusun Sibeu-otcun yang Di Dusun Monganpoulatimur, kata jumlah kepala keluarga yang terkena terdiri dari 335 jiwa menga-lami kerugian Panukanan, kerugian yang dialami banjir yaitu 83 KK atau 340 jiwa dengan berupa ayam 617 ekor dan ikan kolam masyarakat berupa kematian babi 23 kerugian ternak yang dialami yaitu babi tawar 96 petak hanyut dan mati. Di ekor, ayam 260 ekor, sapi lima ekor dan 16 ekor, ayam 189 ekor dan kolam ikan Sirilanggai, sebanyak 53 ekor ayam dan kolam ikan tawar 12 petak. Sementara tawar 11 petak. Sementara kerugian akan 66 petak kolam ikan tawar juga hanyut kerugian pada lahan pertanian yaitu bidang pertanian yaitu kelapa 801 milik warga yang berjumlah 57 kk. Di kelapa 822 batang, coklat 890 batang, batang, coklat 8.310 batang, cengkeh Dusun Ukra yang terdiri dari 61 kk cengkeh 60 batang, manau 1.160 batang 530 batang, manau 6.550 batang dan mengalami kerugian berupa ayam 53 dan karet 100 batang. Jumlah kepala pisang 1 hektar. ekor dan kolam ikan tawar 68 petak.

Wabup Sarankan Warga Tanam Cengkeh SAIBI SAMUKOP - Wakil Bupati Kabupaten Kepulauan Mentawai, Rijel Samaloisa menyarankan warga Desa Saibi, Kecamatan Siberut Tengah untuk menanam cengkeh saat mengunjungi korban banjir di Sirisurak, Rabu, 17 April. Hal itu disampaikan Rijel menanggapi permintaan warga yang berharap ada sumber ekonomi alternatif dari pemerintah karena coklat yang selama ini diandalkan sebagian besar sudah rusak dilanda banjir khususnya di Dusun Simoilalak dan Sirisurak. “Cengkeh merupakan komoditi unggulan di Saibi ini, tanamlah cengkeh sebanyak-banyaknya karena merupakan salah satu sumber yang dapat meningkatkan taraf ekonomi,” katanya. Berdasarkan pengalaman saat berkunjung di salah satu pabrik pengolahan cengkeh, lanjut Rijel, cengkeh di Mentawai berkualitas

21

bagus, ‘’Cengkeh kita di Mentawai sangat baik karena tanpa pupuk,’’ ujarnya. Untuk bibitnya, kata Rijel, masyarakat bisa meminta ke Dinas Pertanian Mentawai namun permintaan harus dilakukan melalui kelompok tani bukan perseorangan. “Buat kelompok, ajukan proposal ke desa dan camat serta ke dinas pertanian, kita akan perjuangkan itu, selain bibit cengkeh, program Dinas Pertanian 2014 ada sebanyak 1 juta bibit pala untuk warga dan juga manau serta karet,” ujarnya. Di tempat yang sama, Kepala Desa Saibi, Masimo Satoko meminta warga jangan berputus asa mesti banyak coklat yang rusak karena banjir. “Itu bukan berarti untuk ditinggalkan, cobalah memperbaiki atau menanaminya kembali,’’ katanya. Terkait dengan kelompok, Masimo berharap pembentukannya

FOTO:BAMBANG/PUAILIGGOUBAT

DAGANG - Tiga ibu berjualan di Pasar Sikabaluan mesti jelas, baik wujud maupun tujuan dari kelompok tersebut. “Misalnya di pertanian dan nelayan, terkadang di pertanian ada namanya di nelayan juga ada, kalau seperti ini mana yang harus

diurus atau dikerjakan, jadi bentuklah kelompok pada satu program saja,b uat proposal tujukan ke desa dan ke kecamatan dan baru ke dinas terkait,’’ ujarnya. (rr/g)

Di Dusun Simanene, Desa Sotboyak yang terdiri dari 56 kk mengalami kerugian babi satu ekor, ayam 61 ekor, itik lima ekor dan kolam ikan 20.010 ekor. Di sektor pertanian berupa tanaman pisang 50 batang dan karet 10 batang. Di Dusun Maseai yang terdiri dari 43 kk mengalami kerugian berupa kelapa 457 batang, coklat 261 batang, pisang 272 batang, karet setengah hektar, manau 3.800 batang, babi 20 ekor, ayam 40 ekor dan itik 7 ekor. Di Dusun Sotboyak yang terdiri dari 59 kk mengalami kerugian ternak babi 30 ekor, ayam 34 ekor, kambing 2 ekor, tanaman coklat 476 batang, kelapa 356 batang, pisang 2 hektare, dan manau 9.300 batang. Sedangkan di Dusun Nangnang, Desa Sikabaluan masyarakat yang terkena dampak banjir sebanyak 41 kk dengan kerugian berupa ikan kolam 12 petak atas nama Maruli dan Mateus dua petak. Sementara kerugian lainnya akibat banjir yaitu satu unit sepeda motor milik Yansen dan 1 unit motor milik Yuris. “Selain kerugian sektor pertanian dan peternakan, kerugian lainnya berupa kehilangan alat rumah tangga, mesin pompong, sinso, genset, mesin ketam dan masih banyak yang lain” kata Panukanan, Senin 15 April. Tak jauh beda dengan di Siberut Utara, di kecamatan Siberut Selatan, khususnya di dusun Salappak, Desa Muntei, kerugian sektor ekonomi yang selama ini diandalkan warga juga banyak. Joel Salaisek, salah seorang warga Salappak menyebutkan, batang coklat dan pisang yang dimilikinya kini banyak yang membusuk selebihnya telah layu. “Tak bisa dipanen karena mati dan membusuk sebelum matang,” katanya Senin, 15 April. Kepala Dusun Salappak, Rengge Satoinong menyebutkan sapinya yang baru dipelihara juga mati akibat banjir begitu juga lahan pertanian. Ia mengatakan saat ini warga merencanakan melakukan relokasi lahan pertanian ke daerah yang aman banjir. “Kalau terus bertahan di daerah yang sama, bisa-bisa kami tidak punya sumber ekonomi,” katanya. Terkait kerugian akibat bencana tersebut, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mentawai, Elisa Siriparang mengatakan, data kerugian yang dialami masyarakat mesti sesuai dengan fakta di lapangan. “Kita tidak mau data yang fiktif, jangan sanpai menjadi masalah di kemudian hari,” ujarnya. (g)


EKOKER Dana akan digulirkan untuk lima tahun ke depan. Dominikus Sabulat

epuluh kelompok ternak babi binaan Dinas Sosial Sumatra Barat di Dusun Pei-pei, Desa Taileleu Kecamatan Siberut Barat Daya akan mendapat bantuan dana masingmasing Rp20 juta dari anggaran penanggulangan kemiskinan 2013. Kepala Dusun Pei-pei, Rafael Sakelak menyebutkan tahap pertama kelompok mendapat Rp5 juta, dana tersebut digunakan untuk membeli bibit babi hingga umur delapan bulan. “Hingga lima tahun ke depan kami akan dibantu dengan dana sebanyak Rp300 juta,” katanya saat rapat dengan warga di rumahnya, Kamis, 25 April. Namun jika satu kelompok tidak berjalan, kata Rafael, dana keseluruhan kelompok juga tidak akan dicairkan,

S

Puailiggoubat

NO. 263, 1 - 14 Mei 2013

22

Kelompok Ternak Pei-pei Akan Dapat Bantuan Rp20 Juta “Itulah konsekuensi yang mesti diterima kelompok jika tidak serius menjalankan kegiatan,” ujarnya. Bonifasius Sakarourona, salah seorang warga mengatakan untuk mengatasi agar kegiatan kelompok tidak terkendala, ia mengusulkan pengurus harus bijaksana, mesti orang yang mempunyai kemampuan administrasi dan pengorganisasian. “Mesti fasih baca tulis, jangan sembarang tunjuk, kelompok juga hanya melibatkan satu keluarga, hal ini kurang sehat karena kalau gagal satu maka kelompok lain juga akan kena dampaknya,” sambung Robertus Sailau, warga lain. Terakhir Rafael menyebutkan, bagi warga yang menjual rumah sosialnya tidak akan mendapat dana tersebut. (g)

FOTO:BAMBANG/PUAILIGGOUBAT

KOMODITI ANDALAN Tiga warga Sikabaluan memuat pisang ke atas mobil pick up untuk dijual. Pisang menjadi salah satu komoditi andalan masyarakat setempat.

Presiden: Harga BBM Bersubsidi Naik Setelah Dana Kompensasi Siap JAKARTA- Pemerintah berencana menaikkan harga BBM bersubsidi dalam waktu dekat ini, namun hal itu bisa dilakukan jika dana kompensasi atas dampak kenaikan harga BBM kepada rakyat miskin telah siap dan tersedia, demikian pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudoyono saat membuka Musyawarah Rencana Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) 2013 di Jakarta, Selasa, 30 April. “Artinya ketika dana bantuan dan perlindungan sosial sudah siap harga BBM dinaikkan, dana kompensasi kepada rakyat miskin langsung kita alirkan,” katanya. SBY mengatakan, konpensasi tersebut berupa Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM), beasiswa bagi siswa miskin dan Program Keluarga Harapan (PKH). “Ini tanggung jawab pemerintah dalam memberikan perlindungan sosial kepada rakyat

FOTO:RUS/PUAILIGGOUBAT

ANTRE BBM - Antrean Panjang di SPBU Pertamina di Khatib Sulaiman Padang miskin, jika harga BBM bersubsidi dinaikkan,” ujarnya. Presiden menyebutkan, pemerintah telah mempersiapkan teknis pe-

rencanaan dana kompensasi tersebut, yang akan disampaikan kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dalam bentuk Rancangan Anggaran Pen-

dapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2013. Sementara di hari yang sama, Plt, Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF), Bambang P.S.Brodjonegoro mengatakan penerapan satu harga bagi bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi akan mendorong penghematan anggaran belanja hingga Rp30 triliun Menurut Bambang, penghematan tersebut lebih besar dibanding potensi penghematan yang dihasilkan dari kebijakan dua harga BBM bersubsidi yang sedang diwacanakan pemerintah, yakni bagi angkutan umum dan kendaraan pribadi roda empat. “Itu karena semua kena, dan lebih penting lagi kalau dua harga itu ada kemungkinan bocor. potensi penghematan bisa berkurang kalau penerapan di lapangan tidak mulus,” katanya. Bambang menilai, kenaikan harga BBM yang ideal terjadi dilakukan

Kemenperin Lindungi HKI Industri Kecil Menengah JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berkomitmen melindungi Hak Kekayaan Intelektual (HKI) untuk Industri Kecil dan Menengah (IKM). Sejak 1998, Kemenperin telah mengelola Klinik Konsultasi IKM HKI-IKM untuk memberikan layanan pendaftaran dan konsultasi subjek-subjek HKI kepada pelaku industri kecil dan menengah. Direktur Jenderal IKM, Euis Saedah saat membuka diskusi Kekayaan Intelektual Sebagai Aset Masa Depan Bangsa mengatakan sejak 1999 sampai 2012, klinik konsultasi HKI-IKM

telah memberikan layanan pendaftaran dan konsultasi sebanyak 1.963 merek, 1.224 hak cipta, 16 hak paten, dan 68 desain industri kepada IKM di selu-ruh Indonesia. “Upaya perlindungan untuk IKM ini dengan cara memfasilitasi bantuan pendaftaran 200 merek, enam paten, 16 hak cipta dan 8 desain industri pada tahun 2013. Kami berharap pelaku IKM dapat memanfaatkan fasilitas ini dengan baik,” katanya di ruang Garuda, Kementerian Perindustrian, Kamis, 25 April. Menurut Euis, isu mengenai HKI

merupakan hal yang penting bagi industri pada perdagangan bebas. Pelaku usaha, terutama yang berorientasi ekspor tidak hanya dituntut untuk memenuhi syarat perizinan, mutu produk, dan pelestarian lingkungan. “Namun juga penerapan peraturan perlindungan terhadap HKI seperti paten, merek, rahasia dagang, desain industri, serta tata letak sirkuit terpadu dan cipta,” ujarnya. Pentingnya melindungi hasil kreativitas atau kekayaan intelektual, kata Euis karena merupakan aset bangsa yang memberikan penghasilan bagi ne-

gara yang belum dikelola secara optimal. Menurut dia, kekayaan bangsa Indonesia ada yang dimanfaatkan oleh bangsa lain untuk bisnis mereka seperti seni pahat asal suku-suku di Papua dipakai untuk desain interior hotel-hotel di luar negeri. Mengatasi tantangan itu, lanjut Euis, pemerintah telah melakukan berbagai sosialisasi, seminar, serta pelatihan bagi masyarakat, pelaku usaha, dan instansi terkait untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya melindungi kekayaan intelektual bangsa. (g)

pada Mei, karena kalau cepat maka penghematan konsumsi premium dan solar bersubsidi dapat dilakukan lebih cepat. “Kalau lambat, penghematan juga akan lambat,” ujarnya. Jika pemerintah menerapkan satu harga BBM bersubsidi, lanjut Bambang, dampak inflasi diperkirakan hanya berlangsung selama tiga bulan, dan tambahan alokasi belanja sosial siap diberlakukan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P). “Dampak inflasi tidak permanen, hanya ementara di tiga bulan pertama, habis itu selesai, dan anggaran kita bisa lebih sehat,” ujarnya. Sehari sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt.) Menteri Keuangan Hatta Rajasa meminta masyarakat jangan berspekulasi terhadap kebijakan apa yang akan dibuat pemerintah terkait upaya mengurangi subsidi energi khususnya BBM. “BBM sedang kita bahas, tunggu saja, jangan dispekulasikan, cari keputusan terbaik bagi fiskal kita, kesehatannya dan kesinambungannya dan tidak memberikan dampak yang besar kepada masyarakat,” katanya di gedung Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Jakarta, Senin, 29 April. Hatta Rajasa menyebutkan, segala aspek baik ekonomi, sosial maupun politik menjadi bahan pertimbangan pemerintah saat ini. Hal ini untuk memastikan kebijakan yang diambil tepat sasaran. “Ini menyangkut daya beli, kemiskinan dan inflasi, semua mesti dihitung dengan baik, sosio-politikmasalah BBM juga dihitung,” ujarnya. (int/g)


23

Puailiggoubat NO. 263, 1 - 14 Mei 2013 FOTO:DOK/YCM

Suara Daun Roberta Sarogdog

Tim Sukses?

S

U

ntuk mengakhiri masa berkabung, masyaraakat Mentawai melakukan upacara (punen) panunggru. Panunggru juga sebagai tanda perpisahan selama-lamanya antara roh orang yang meninggal dengan keluarganya. Panunggru juga menjadi kesempatan berkumpul bagi semua anggota keluarga atau suku yang tidak sempat hadir pada upacara penguburan. Pelaksanaan panunggru tergantung kesiapan dari keluarga. Biasanya antara 1 sampai 3 bulan setelah penguburan. Seluruh kerabat dipanggil mempersiapkan keperluan upacara, babi, ayam, sagu, keladi, kelapa, bambu, kayu bakar, dan sebagainya. Persiapan ini bisa memakan waktu seminggu. Menyediakan babi, ayam, dan kayu bakar merupakan tugas laki-laki. Keladi, sagu, dan bambu menjadi tugas perempuan. Apabila semua sudah tersedia maka panunggru sudah bisa dilangsungkan. Sikerei diundang untuk memimipin upacara ini. Biasanya sikerei akan membawa serta istri dan anak-anaknya yang belum berkeluarga. Panunggru diawali malam hari dengan pasibari, yaitu pemanggilan ketcat oleh sikerei.

Sikerei meminta pada ketcat agar bersedia meninggalkan rumah. Kemudian dilanjutkan dengan paneka’ kagerat di halaman ru-mah untuk meminta pada roh-roh jahat di sekeliling mereka agar tidak mengganggu jalan-nya upacara, sekaligus memin-ta roh-roh baik memberikan kekuatan bagi sikerei dalam melaksanakan upacara panunggru. Upacara kemudian dilanjutkan dengan Pasituitui sipuailigou yaitu pengusiran roh yang terbagi dalam beberapa tahapan : Pasibitbit, untuk mengusir roh-roh jahat dan roh orang yang baru meninggal dari dalam rumah dengan daun-daunan sikatai’ diiringi nyanyian sikerei. Jika roh membandel, dilakukan pasibetu’sipittok untuk mengusir roh jahat dan roh orang yang baru meninggal secara paksa dengan menggunakan ngangaingai. Pasibitbit sikatai’ dan simaeru’, untuk mengusir roh-roh jahat dari dalam rumah dengan daun-daunan simaeru’ dan sikatai’ agar suasana rumah kembali nyaman dan sejuk bagi jiwa para penghuninya. Pasisingin sikatai’ dan simaeru’, agar tidak terjadi lagi peristiwa buruk di rumah itu. Pasikiniu uma/tubu,

agar roh jahat tidak mengganggu dan mendatangkan penyakit bagi mereka. Ketika roh-roh telah pergi ada kemungkinan jiwa atau simagere orang yang hadir dalam upacara tersebut juga diajak. Oleh sebab itu sikerei juga mengadakan ritual pasisoga simagere di pinggir sungai untuk memastikan tidak ada simagere yang ikut bersama roh-roh itu. Setiap orang menerima dan memakanpotongan hati babi yang dilambangkan sebagai simagere. Mereka juga menerima sehelai daun mumunen yang berarti pujian bagi simagere mereka. Sikerei menari berkeliling dengan gerakan yang cepat untuk mengumpulkan semua simagere agar tidak ada yang ikut bersama roh-roh yang sudah diusir. Turuk sikerei ini juga untuk menghibur simagere agar tidak pergi meninggalkan tubuhnya.. Turuk sikerei terus dilakukan sampai menjelang pagi, menandakan masa berkabung sudah berakhir Keesokan harinya diadakan lia panunggru, sebagai puncak upacara. Gong dibunyikan, semua yang hadir memakai katsaila (pucuk enau hutan) di lehernya dan perhiasan manikmanik sebagai lambang ke-

gembiraan. Acara dilanjutkan dengan makan bersama dan pembagian otcai. Setiap lia, acara makan bersama dilakukan dengan berkelompok. Setiap kepala keluarga berkumpul dan makan bersama istri dan anak-anaknya. Ada perbedaan upacara panunggru untuk orang yang meninggal tidak wajar, seperti bunuh diri atau tenggelam. Di lokasi kejadian harus diadakan pasibitbit, agar kejadian serupa tidak terulang kembali. Kalimat-kalimat ritual sikerei dan daun-daun upacara yang digunakan juga berbeda dari biasanya. Apabila yang meninggal sikebukat uma, pada upacara panunggru sekaligus diadakan penyerahan bakat katsaila kepada salah seorang dalam keluarga yang dianggap sanggup menggantikannya. Daun-daun yang digunakan selama upacara tidak boleh dibuang. Daun-daun sikatai’ diselipkan di atap rumah sebelah kiri. Sedangkan daundaun simaeru’ diletakkan di sebelah kanan. (Sumber: Buku Salappa’ Antara Alam, Kehidupan dan Jiwa, Tarida Hernawati, YCMM, 2004).

ejak proses pemilihan kepala negara dan kepala daerah dilakukan secara langsung, istilah “tim sukses” menjadi familiar dalam setiap prosesi pemilihan kepala pemerintahan baik pusat maupun daerah. Bahkan belakangan dua kata tersebut tenar pada agenda pemilihan anggota legislatif, terutama sejak diputuskan penetapan anggota legislatif dilakukan berdasarkan suara terbanyak. Sejak saat itu calon legislatif tidak lagi melulu mengandalkan mesin partai, tetapi juga membentuk tim sukses sendiri untuk lebih sukses dari calon lain dari partainya sendiri. Karena itu istilah tersebut menjadi sangat tidak asing lagi pada setiap musim pemilihan pemimpin baru mulai dari baik tingkat dusun, tingkat desa, kabupaten dan nasional. Termasuk juag tim sukses untuk merebut jabatan ketua pada organisasi-organisasi massa dan profesi. Setiap kandidat akan berusaha menemukan dan membangun tim sukses yang mumpuni. Karena itu keberhasilan memenangkan pemilihan sering disebut karena kehebatan tim sukses menemukan strategi kerja yang jitu. Karena itu terpilihnya seseorang sebagai pemenang, akan diikuti dengan naiknya popularitas tim sukses yang bersangkutan. Ketenaran sang pemenang bisa tenggelam oleh popularitas kehebatan tim sukses. Pemimpin yang memenangkan pemilihan menikmati kemenangannya. Tetapi kenikmatan ini bisa saja sangat sementara ia rasakan. Sang pemimpin terpilih merasa takjub pada kerja tim suksesnya. Merasa dia tidak akan jadi apa-apa tanpa tim sukses. Muncul perasaan mesti membalas budi. Kemenangannya juga harus memberi manfaat pada tim sukses. Disinilah malapetaka tim sukses mulai muncul. Dia yang semula muncul menjadi pelayan bagi pemenangan, kemudian menjelma menjadi tuan yang kepentingannya mesti diakomodasi. Tim sukses kemudian bisa menjadi beban dan belenggu bagi pemerintahan yang dipimpinnya. Tidak jarang mantan tim sukses merasa berhak untuk mendikte setiap kebijakan dan program yang hendak diputuskan dan dijalankan. Tim sukses selalu berusaha untuk punya peran besar dalam seluruh hal yang mau dilakukan oleh pemimpinnya. Tidak jarang pertimbangan yang dipakai adalah kepentingan sepihak. Akhirnya publik bertanya. Ini pemerintahan siapa?


Puailiggoubat NO. 263, 1 - 14 Mei 2013

S

etiap bencana selalu menggugah rasa kebersamaan dan kepedulian umat manusia, tak peduli suku, ras atau pun agamanya. Rasa kepedulian antar sesama, menjadi oase di tengah kehidupan yang semakin materialistis ini. Uluran bantuan bagi korban banjir di Siberut, Kabupaten Mentawai tentu sangat dibutuhkan di tengah terpuruknya kehidupan mereka karena ladang dan kebun sebagai sumber ekonomi rusak. Teks: Yuafriza, Foto: Bambang Sagurung

24


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.