266 ok

Page 1

MENTAWAINEWS

EKOKER

4

PENGUMUMAN DAFTAR CALON SEMENTARA ANGGOTA DPRD MENTAWAI 2014

KELANGKAAN BBM HAMBAT AKTIVITAS EKONOMI WARGA 6

Tabloid Alternatif Dwimingguan

HALAMAN

12-13

Puailiggoubat Untuk Kebangkitan Masyarakat Mentawai

15

No . - 3 Tah 26 0 un 6 Ju X ni I 20 1

3

HARGA ECERAN RP 3000

PENDUDUK BERKURANG, DUSUN GOROTAI TERANCAM DILEBUR


Puailiggoubat NO. 266, 15 - 30 Juni 2013

Uggla Pasigalaiat lalep muari kalulut Rp382 ngamiliar legei bulagat kaunenda masipasiperuk simakakatai kalulut teteu samba tsunami ka Mentawai ka rura 2012 aratoiliakeat minca sai Kementrian Keuangan. 10 traktro kaunenda masipalinak kudduat aratoiliakeat, Rp72,1 ngamiliar bulagat situguguruk ka rekening pokmas barania ka Februari silelepak tak moi raalak ia - 3

Dari Redaksi

P

2

Mahasiswa dan Media

erkawanan media dengan mahasiswa di negeri ini mudah ditelusuri jejaknya. Mahasiswa hampir selalu jadi aktor penting dalam berbagai momentum sejarah, mulai sejak tumbangnya rezim Orde Lama hingga reformasi, memiliki hubungan dinamis dengan media. Ibaratnya, mahasiswa selaku aktor dengan media sebagai katalisatornya, meski terkadang terjadi disharmoni antar keduanya. Dalam perjuangannya menyuarakan pendapat rakyat, mahasiswa senantiasa didukung media. Seperti halnya peran media, berlaku sebagai kontrol bagi para tiran dan penyambung lidah yang tertindas. Seperti itulah keduanya bertindak. Aksi demontrasi mahasiswa Mentawai di Kota Padang, 10 Juni 2013 yang lalu memunculkan gesekan dengan awak media peliput. Tudingan mahasiswa yang menyatakan media telah disuap,

berkolaborasi menutupi kasus-kasus korupsi di Mentawai membuat jurnalis berang. Tudingan sumir dan tendensius tanpa bukti, data media dan nama penerima dan pemberi suap tidak jelas. Dalam konteks ini, tentulah kita mempertanyakan sikap mahasiswa dalam menyuarakan aspirasinya secara elegan dan bermartabat. Meski di negara ini, kebebasan berpendapat sebagai hak dasar manusia dilindungi Undang-Undang Dasar 1945, namun bukanlah kebebasan yang tanpa batas, yang menabrak privasi, tanpa bukti dan data yang konkrit. Melakukan kritik kepada media harus selalu dilakukan agar media tidak menjadi tiran baru dan alat kepentingan seseorang ataupun sekelompok orang. Namun kritik selayaknya dilakukan dengan konstruktif dan elegan. z

Ka rura ka mata, DPRD Mentawai rausul bulagat kaunen masigalai sosoroat kapak ASDP ka Siberut Utara - 6 410 satoga sikolah simagebak sibara ka 13 SD ka Siberut Utara masisilok bulagat BSM-SD sibara ka APBN - 18 Iginia bulagat BOS kaunen ka SD Rp580 ngaribu sara sirimanua kabagat sangarura kek ka SMP iginia Rp710 ngaribu sara tubu sangarura - 19 Mareirei isappru BBM ka Mentawai kalulut tak makerek iginia sipasipapakei - 21 COVER DEPAN: 1 FOTO: IRMAN JHON 1 DESAIN: SYAFRIL TABLOID ALTERNATIF DWIMINGGUAN

Puailiggoubat Terbit setiap tanggal 1 dan 15

ISSN: 1412-9140 PENERBIT: Yayasan Citra Mandiri PEMIMPIN UMUM: Roberta Sarogdok PEMIMPIN USAHA: Pinda Tangkas Simanjuntak PEMIMPIN REDAKSI: Yuafriza DEWAN REDAKSI: Roberta Sarogdog Rus Akbar Saleleubaja REDAKTUR: Rus Akbar Syafril Adriansyah Gerson Merari Saleleubaja WARTAWAN DAERAH: Bambang Sagurung (Sikabaluan) Rapot Pardomuan (Sipora) Irman Jhon (Tuapeijat) Rinto Robertus (Saibi) Ferdinan Salamanang (Sikakap) Horas Marohatta Tasilipet (Sikakap) Patrisius Sanene’ (Padang) Daud Siribere (Siberut Barat) Legend Satoinong (Siberut Selatan) Dominikus Sabulat (Siberut Barat Daya) DISTRIBUTOR DAERAH: Arsenius Samaloisa (Sioban) Vincensius Ndraha (Siberut Selatan) Bambang (Siberut Utara) Juanda (Siberut Barat) ALAMAT REDAKSI DAN USAHA: Jl. Kampung Nias 1 No. 21, Padang. Telp (0751) 7877373 - Fax. (0751) 35528 REKENING: Bank Nagari Cabang Pembantu Niaga, Padang No.2105.0210.0207-1 PENCETAK: Padang Graindo, Padang (Isi di luar Tanggung Jawab Percetakan) Wartawan Puailiggoubat selalu dilengkapi Kartu Pers dan (sesuai Kode Etik Jurnalistik) tidak dibenarkan menerima suap (‘amplop’) dari narasumber.

www.puailiggoubat.com

PEMBERITAHUAN

H

oras M Tasilippet untuk sementara non aktif sebagai wartawan Puailiggoubat karena menjadi calon legislatif untuk Pemilu 2014. Pembebasan tugas ini berlangsung sejak pengumuman Daftar Calon Sementara (Mei 2013) hingga pengumuman hasil Pemilu (pertengahan 2014). Pilihan Horas untuk berkarir di jalur politik kami hormati. Meski demikian, sebagai media yang independen dan menjaga profesionalisme, kami tentu berdiri di antara semua golongan dan partai. Redaksi


3

Puailiggoubat NO. 266, 15 - 30 Juni 2013

Pembangunan hunian tetap (huntap) berhenti karena Rp382 miliar sisa dana Rehabilitasi dan Rekonstruksi (RR) Bencana Mentawai tahun 2012 ditarik Kementerian Keuangan. 10 alat berat untuk land clearing ditarik, Rp72,1 miliar dana yang sudah mangkrak di rekening pokmas sejak Februari lalu belum bisa diambil.

FOTO:IRMAN JOHN/PUAILIGGOUBAT

Patrisius Sanene

enarikan sisa dana Rehabilitasi dan Rekonstruksi (RR) Bencana Mentawai oleh Kementerian Keuangan, 22 April lalu menjadi kabar buruk bagi 2.072 korban gempa dan tsunami, yang sebagian besar masih tinggal di hunian sementara (huntara) lebih dari dua tahun. Meski pemerintah melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumatra Barat sudah mencairkan sekitar Rp72,1 miliar dana untuk pembangunan 2.072 rumah (hunian tetap), namun dana itu masih mangkrak di rekening Pokmas (Kelompok Masyarakat yang terdiri dari para korban yang mendapat bantuan) sejak Februari lalu. Dana itu tidak bisa diambil. Kini proses pembangunan huntap terhenti. Pembersihan lahan (land clearing) huntap yang akan dilakukan Primer Koperasi Angkatan Darat (Primkopad) Korem 032 Wirabraja urung dikerjakan. Padahal land clearing merupakan proses awal pembangunan huntap. Kini, 10 alat berat yang sedianya akan digunakan sudah dinaikkan ke atas kapal tongkang dan akan dibawa kembali ke Padang. Kepala Bidang RR BPBD Sumbar Oktavianus mengatakan, penyebab penarikan dana RR itu karena MoU (nota kesepahaman) penggunaan dana huntap tersebut telah habis sejak 31 Desember 2012. “Otomatis kegiatan kita di lapangan terhenti baik land clearing maupun pengiriman alat berat,” katanya kepada Puailiggoubat di ruang kerjanya, 11 Juni lalu. Oktavianus membantah rumor yang beredar soal penarikan dana karena adanya temuan BPK soal penyalahgunaan dana bencana tersebut. “Tidak ada temuan penyalahgunaan, cuma masa penggunaan anggaran tersebut telah habis pada 31 Desember 2012,” katanya. Dana yang ditarik Kementerian Keuangan itu Rp382 miliar. Dana itu

P

RANGKA HUNTAP - Rangka kayu untuk pembangunan hunian tetap di Mapinang, Desa Saumanganya, Kecamatan Pagai Utara

PEMBANGUNAN HUNTAP TERHENTI sebelumnya berada di BPBD Sumbar dan BPBD Mentawai. “Dana yang ditarik itu terdiri dari BPBD Sumbar Rp184 miliar dari Rp280 miliar yang sudah dicairkan sedangkan dari BPBD Mentawai ada Rp198 miliar dari Rp206 miliar yang dicairkan,” jelas Oktavianus. Untuk kelanjutan pembangunan huntap tersebut, BNPB masih menunggu pengesahan APBN Perubahan. “Namun jika masih lama kita mengusahakan untuk menggunakan dana talangan di BNPB untuk mempercepat pembangunan huntap sekitar Rp 5 miliar dan kita berharap dana APBNP di BNPB cepat cair sehingga kita bisa lanjutkan lagi pembangunan huntap,” katanya. Menurut Oktavianus, sedianya saat surat dari Kemenkeu keluar, dana yang sudah disalurkan ke 163 pokmas akan ditarik, namun dibatalkan. “Susah nanti untuk pengurusannya ke bank, yang jelas dana itu kan tidak bisa diambil,” katanya. Jalan Panjang Huntap Proses rehabilitasi dan rekonstruksi korban bencana di Mentawai menempuh jalan panjang. Sejak terjadi gempa 25 Oktober 2010, proses pembangunan huntap baru dimulai 25 Juli 2012, yang

Oktavianus (Kepala Bidang RR BPBD Sumbar)

“Jika pengesahan APBN Perubahan 2013 masih lama, kita mengusahakan menggunakan dana talangan di BNPB untuk mempercepat pembangunan huntap sekitar Rp5 miliar”

ditandai dengan pembentukan 171 fasilitator. Mereka ditugasi mendampingi pokmas membangun huntap. Para fasilitator ini sudah sempat diterjunkan ke lokasi dampingan. Namun proses pembebasan lahan dari

Kementerian Kehutanan yang lama membuat pembangunan huntap juga tertunda. Fasilitator dipulangkan kembali dari lapangan. Lamanya proses itu disebabkan kerumitan pengurusan lokasi huntap. Memang, 2.072 warga yang jadi korban tidak lagi diperkenankan membangun rumah di lokasi yang sama. Namun mereka harus pindah ke lokasi yang menurut pemerintah aman yakni paling sedikit berjarak lebih 2 kilometer dari garis pantai dan 25 meter di atas permukaan laut. Problemnya, 80 persen lokasi itu termasuk dalam kawasan hutan produksi bekas perusahaan pemegang Hak Pengusahaan Hutan (HPH). Setelah izin HPH habis, lahan itu menjadi milik pemerintah. Dari Pengkajian Lapangan Tim Terpadu RR Mentawai, 2012, luas hutan produksi yang dimohonkan ke Menteri Kehutanan seluas 9.867 hektar, dengan rincian Sipora 1.675 hektar, Pagai Utara 2.602 hektar dan Pagai Selatan 5.590 hektar. Agar hutan produksi bisa digunakan maka harus dialihfungsikan menjadi Areal Penggunaan Lainnya (APL), sementara itu harus dicarikan areal pengganti. Untuk itu, Tim Terpadu sudah menyiapkan areal 10.345 hektar sebagai pengganti. Pada 24 Oktober,

Menteri Kehutanan mengeluarkan izin dispensasi. Namun persoalan masih belum tuntas. Untuk keperluan land clearing, harus ada Izin Pemanfaatan Kayu (IPK) yang dikeluarkan Dinas Kehutanan Sumbar. Izin itupun sudah keluar awal 2013. Maka Rp34,8 juta dari Rp68 juta dana huntap untuk satu KK dikucurkan ke rekening 163 pokmas yang sudah dibentuk. Tidak mau menunggu lama karena huntap direncanakan diresmikan Agustus 2013, 10 unit alat berat mulai dibawa ke Sikakap, sedang 40 sisanya masih di Pelabuhan Bungus, Kota Padang. Namun belum sempat digunakan, alat berat itu kini dinaikan ke atas kapal tongkang. Ketiadaan dana operasional akibat penarikan sisa dana Kemenkeu itu jadi penyebab. “Alat berat sudah ada sebagian di lapangan sekitar 10 unit dari sekitar 50 unit itu namun karena dana ditarik tentu otomatis aktivitas terhenti semua, dan alat berat rencana ditarik ke Padang sementara untuk menjaga keamanannya,” kata Oktavianus. Penghentian proses huntap ini semakin membuat para korban resah sebab banyak diantara mereka yang sudah mulai mengumpulkan material dengan alasan, saat dana di rekening pokmas sudah bisa diambil, maka pembangunan rumah bisa segera dilakukan. Untuk mengumpulkan material itu seperti kayu untuk rangka rumah, banyak diantaranya yang berutang. Seperti berita Puailiggoubat edisi 265 lalu, sebanyak 59 keluarga korban gempa dan tsunami 2010 di Dusun Mapinang, Desa Saumanganya, Keca-matan Pagai Utara telah menyiapkan material kayu untuk membangun ru-mah, pasir dan batu. Meskipun anggaran RR yang dibayarkan melalui Kelompok Masyarakat (Pokmas) belum bisa diambil tapi warga sudah memasang kerangka rumah. Hingga awal Mei, sudah 10 keluarga membangun rangka rumah berukuran 6 x 6 meter persegi. Namun pembangunan lanjutan belum bisa dilakukan karena tidak ada semen untuk membangun pondasi. Menurut Kepala Dusun Mapinang, Pasimuneng Tasir, warga sudah mengumpulkan material lokal sejak akhir 2012 lalu bahkan warga sudah memasangkan rangka bangunannya. “Saat ini sudah siap 10 unit kerangka rumah yang terpasang namun semen untuk pondasi belum ada, kalau sudah ada, mungkin 59 huntap di Mapinang ini sudah berdiri,” ujarnya, Rabu 29 Mei. Ia menambahkan, untuk mengumpulkan material itu warga sudah berutang kepada pemilik warung di daerah Beubukku dan Bulaubuggei Utang itu berupa pembelian beras, gula dan BBM untuk gergaji mesin. (o)


Puailiggoubat NO. 266, 15 - 30 Juni 2013

Pelayanan PLN di Siberut Utara Belum Maksimal SIKABALUAN-Hingga saat ini, belum seluruh desa di Mentawai dialiri listrik. Di Kecamatan Siberut Utara saja, baru dua dusun yang mendapat pelayanan PLN yakni Dusun Nangnang dan Muara, Desa Sikabaluan. Namun pelayanan itupun belum maksimal. Di Sikabaluan, PLN mulai hidup pada pukul 17.00 WIB hingga pukul 07.00 WIB. Masyarakat yang ingin melakukan aktivitas tenaga listrik pada siang hari terpaksa menggunakan mesin diesel dan mesin genset pribadi. Selain masyarakat, kantor-kantor pemerintah pada siang hari hanya menggunakan mesin genset dan diesel untuk menghidupkan sarana pendukung kerja seperti komputer, laptop dan lainnya. Seperti di kantor camat, kantor cabang Dinas Pendidikan Kecamatan Siberut Utara, SMPN 1 Siberut Utara, SMAN 1 Siberut Utara dan instansi lainnya. Camat Siberut Utara, Sandra Oktavia mengakui minimnya penerangan listrik di wilayah Siberut Utara. “Belum ada informasi resmi akan adanya layanan listrik siang hari. Hanya informasi untuk relokasi sentral PLN yang ada karena posisinya sekarang ini sedang terancam abrasi,” jelasnya pada Puailiggoubat, Senin, 11 Juni lalu. Lanjut Sandra, untuk kegiatan pemerintah yang memerlukan layanan listrik pada siang hari, pihaknya masih mencoba untuk berkoordinasi. “Seperti kegiatan jambore PKK se-Kabupaten Mentawai di Kecamatan Siberut Utara kita minta dihidupkan listrik siang hari selama kegiatan, namun kita belum tahu apakah itu terealisasi atau tidak,” katanya. Saat ini desa wilayah Siberut Utara yang tidak terlayani PLN adalah Desa Sikabaluan yaitu Dusun Pokai, Bose, Puran. Di Desa Monganpoula, Dusun Monganpoulabarat, Monganpoulatimur, Monganpoulaselatan. Di Desa Sotboyak, Dusun Sotboyak, Simanene dan Maseai. Di Desa Bojakan yaitu Dusun Bojakan, Lubaga dan Bai’. Di Desa Malancan yaitu Dusun Sirilanggai, Sibeuoncun, Terekanhulu, Gorotai, Malancanbarat, Malancantimur. Di Desa Sirilogui yaitu Muara, Tugu dan Sitangaik. Untuk dusun dan desa yang tidak mendapat layanan PLN ini, sejak tahun 2010 melalui PNPM-MP Kecamatan Siberut Utara, mengusulkan kegiatan penerangan. Dari tahun 2010 hingga 2012 lalu, dusun dan desa yang mendapat layanan penerangan dari PNPM-MP ini diantaranya di Desa Sikabaluan yaitu Dusun Puran, Bose dan Pokai. Selain itu, desa lainnya yang mendapat penerangan dari program PNPM yaitu Desa Monganpoula, Sirilogui dan Desa Sotboyak yang ratarata satu dusun satu unit mesin diesel. Sementara desa lainnya seperti Bojakan, Malancan belum terlayani. (bs/r)

4

Penduduk Berkurang

Dusun Gorotai Terancam Dilebur Kepala Dusun Gorotai menolak digabungkan dengan dusun lainnya Bambang Sagurung

usun Gorotai, Desa Malancan, Kecamatan Siberut Utara, Kabupaten Mentawai yang terbentuk sebelum Mentawai jadi kabupaten, kini terancam akan dilebur dengan dusun tetangganya. Penyebabnya, warga dusun yang dulunya mencapai 60 kepala keluarga (KK) kini tinggal 11 KK. Kepala Desa Malancan Barnabas Saerejen pada Puailiggoubat, Rabu, 5 Juni, mengatakan kalau dilihat dari pembangunan fisik seperti jalan, dusun tersebut sudah punya dibandingkan dengan Dusun Terekanhulu. “Namun yang menjadi masalahnya sekarang masyarakatnya tinggal sedikit,” jelas. Berkurangnya jumlah penduduk, kata Barnabas, karena banyak di antaranya yang pindah ke Terekan-

D

ada di Dusun Gorotai tidak dapat digabungkan dengan dusun lain. “Kami ini dusun yang lama dibentuk dibandingkan dengan dusun Terekanhulu,” katanya. Menurut rencana, warga dusun Gorotai ini akan ditarik ke Dusun Terekanhulu atau ke JALAN P2D - Jalan lingkar Dusun Sirilanggai, Desa Malancan yang dibangun P2D Mandiri Sirilanggai detahun 2012 ngan mengisi lohulu, Sirilanggai dan Malancan. “SD Siberut Barat pada Mei lalu. Dalam kasi kosong yang ada di kiri-kanan yang dikelola Fransiskus saja sudah pertemuan yang juga dihadiri camat jalan dari Sirilanggai menuju Tereditutup karena tidak banyaknya Siberut Utara, Sandra Oktavia. Yudas kanhulu. murid. Tidak sampai 10 orang,” menyarankan penyelesaian masalah “Kalau masyarakat mau kita coba katanya. tersebut diserahkan pada tingkat desa isi mereka di jalan dari Sirilanggai ke Persoalan ini telah disampaikan dan masyarakat setempat. Terekan. Kita sudah koordinasi dengan Sementara rapat di tingkat desa PU dan Dinsos terkait dengan perukepada Bupati Mentawai, Yudas Sabaggalet saat kunjungannya pada yang dihadiri dusun dan BPD, Kepala mahan rakyat. Tapi itu tergantung dari pelantikan BPD se-Kecamatan Dusun Gorotai, Tarianus tetap masyarakat lagi,” kata Barnabas. Siberut Utara dan se-Kecamatan berkeras kalau masyarakatnya yang (r) FOTO:BAMBANG/PUAILIGGOUBAT

Ayah Cabuli Putri Kandung Hingga Hamil SIMALEGI - Seorang ayah di Desa Simalegi, Kecamatan Siberut Barat, Kabupaten Mentawai menghamili anak kandungnya yang berusia 13 tahun hingga hamil. Terungkapnya tindakan yang dilakukan seorang ayah itu saat warga curiga melihat kehamilan sang putri, namun ayahnya sedikitpun tidak khawatir atau menyoalkannya. ”Biasanya kalau anak kita

hamil, kita marah besar. Ini bapaknya tenang saja, rupanya dia yang menjadi pelakunya,” kata Ma’ ani warga Simalegi, Kamis 6 Juni 2013. Melihat tidak ada tindakan dari pihak orangtua korban, masyarakat melaporkan hal ini kepada Kepala Desa Simalegi Gunawan. Mendapat informasi dari masyarakat, kepala desa bersama aparat desa meminta keterangan pada korban

dan juga pihak keluarga. Dari keterangan itu, korban mengatakan kalau yang menghamili dirinya yaitu ayah kandungnya sendiri. “Korban tidak berani membuka persoalan ini karena takut akan dibunuh oleh ayahnya. Mendapat keterangan dari korban, pihak desa ingin membawa pelaku kepolisi, namun pelaku keburu kabur dan masih dalam pen-

carian. Menurut pengakuan pelaku pada beberapa masyarakat yang sempat ditemuinya, pelaku tidak akan segan-segan untuk membunuh orang yang mau menangkapnya. Kasus pencabulan anak kandung tersebut sudah dilaporkan kepala desa pada Polsek Sikabaluan. Langkah yang diambil polisi menyelamatkan korban asusila dari ancaman ayah kandungnya. (bs/r)

100 Unit Rumah untuk Korban Abrasi Pantai SIKABALUAN - Masyarakat yang ada di pesisir pantai Sikabaluan, Kecamatan Siberut Utara, kabupaten Mentawai yang sedang terancam abrasi akan direlokasi pemerintah melalui program perumahan rakyat. “Masyarakat yang ada di pesisir pantai akan kita relokasi ke arah Tamairang melalui program perumahan rakyat. Namun ini tergantung dari masyarakat apakah mereka mau atau tidak,” kata Camat Siberut

Utara Sandra Oktavia, kepada Puailiggoubat, 10 Juni. Dikatakannya, masyarakat yang ada dipesisir pantai Sikabaluan, khususnya nelayan terus terancam abrasi pantai. Puluhan rumah warga terpaksa dibongkar dan dipindahkan karena diterjang gelombang ketika pasang naik. Fasilitas yang dibangun seperti jalan rabat beton, MCK hancur dan tertimbun pasir pantai yang dibawa oleh gelombang.

Dikatakan Sandra, saat ini ada tiga dinas yang memiliki program pembangunan perumahan rakyat yang dicoba dikoordinasi oleh pihak kecamatan, diantaranya Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Sosial dan Tenaga Kerja, dan Badan Perberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Berencana (BPMPKB). “Dinas mana yang cepat dalam pelaksanaan programnya, karena kita maunya masyarakat cepat direlokasi,” katanya.

Menurut rencana, jumlah rumah yang akan dibangun untuk masyarakat yang ada di pesisir pantai Sikabaluan sebanyak 100 unit. “Kita sedang menunggu realisasi programnya dari dinas terkait. Mudahmudahan ini terlaksana dengan baik dan lancar,” katanya. Dalam APBD Mentawai 2013, Dinas Pekerjaan Umum Mentawai memiliki program stimulan perumahan swadaya dengan total anggaran Rp1.201.980.000. (bs/r)


5 Puailiggoubat

MENTAWAINEWS

NO. 266, 15 - 30 Juni 2013

FOTO:PATRIS/PUAILIGGOUBAT

Kepala Puskemas Saibi Samukop Diganti SAIBI - Kepala Puskesmas Saibisamukop, Kecamatan Siberut Tengah berganti kepemimpinan dari Marinus Bakkat Kunen kepada Mariani Fransiska Samongilailai yang sebelumnya sebagai staf di Puskesmas tersebut. Pergantian pimpinan tersebut cukup mengagetkan berbagai pihak sebab pimpinan lama baru menjabat 1,5 tahun di Saibi. Saat serah terima jabatan, 5 Juni 2013, Marinus Bakkat Kunen mengatakan bergantinya kepala puskesmas baru ini diharapkan dapat melanjutkan program-program dan akan lebih baik untuk pelayanan kesehatan masyarakat. Selama 1,5 tahun memimpin Puskesmas Saibisamukop, Marinus mengaku belum sempat berbuat banyak. “Ini karena saya diperlukan di tempat lain, bagaimana lagi, sebab kita sebagai PNS harus siap ditempatkan di mana pun dan kapan pun itu. Saya berharap kepemimpinan baru pelayanan kesehatan lebih baik lagi,” katanya. Sementara Mariani Fransiska Samongilailai meminta dukungannya dan kerja sama dari berbagai pihak. ‘’Saya minta dukungannya dari teman-teman dan berbagai pihak,” ujarnya. Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Mentawai Asril mengatakan pergantian kepala Puskesmas Saibisamukop memang terkesan mendadak “Kita hanya diperintahkan untuk melakukan pergantian ini dan yang lebih tahu (alasannya) tentu kepala dinas dan bupati dan berharap dokter untuk Puskesmas Saibi bisa terealisasi tahun 2014,” katanya. Kades Saibisamukop Masimo Satoko juga berharap pergantian Kapus baru ini yang terpenting pelayanan kesehatan kepada masyarakat meningkat dan maksimal. Selain itu Puskesmas Saibi ini masih banyak kekurangan dari tenaga medis dan pembangunannya. (rr/r)

Pohon Cemara Pantai Terus Ditebang SIKABALUAN-Pohon cemara pantai yang ada di kawasan pesisir pantai Sikabaluan, mulai dari pesisir pantai Dusun Muara hingga Pokai yang ditanam tahun 2006 dan 2007 lalu melalui program Dinas Kehutanan Mentawai yang terus ditebang warga mendapat perhatian dari pihak Muspika (Musyawarah Pimpinan Kecamatan) Kecamatan Siberut Utara. ”Kita koordinasi hal ini dengan desa dan juga pihak Muspika. Hanya saja belum ada yang kedapatan pihak keamanan saat dilakukan penebangan,” kata Sandra Oktavia, Camat Siberut Utara pada Puailiggoubat, Selasa, 11 Juni 2013 Penebangan pohon cemara ini dilakukan oleh masyarakat untuk membuka perladangan ubi kayu dan ubi jalar dikawasan pantai Sikabaluan. Pohon cemara yang ditebang ini nantinya dibawa mayarakat untuk dijadikan kayu bakar. (bs)

PERMINTAAN MAAF - Vikti Eris (tengah) menyampaikan permohonanan maaf kepada wartawan di halaman kantor gubernur Sumbar

Puluhan jurnalis Sumbar memprotes pernyataan mahasiswa Mentawai yang dianggap melecehkan profesi mereka, pendemo mengatakan wartawan menerima suap. Patrisius Sanene

A

ksi demo yang dilakukan puluhan mahasiswa Mentawai dari Forum Mahasis-

wa Mentawai (Formma) di Kota Padang, Sumatera Barat, berbuntut aksi boikot dari puluhan jurnalis yang meliput, 10 Juni lalu. Mahasiswa tersebut berunjuk rasa mulai pukul 10.00 WIB, lokasi pertama Kantor Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Sumbar, selanjutnya berjalan kaki ke kantor Kejaksaan Tinggi Sumbar, kemudian ke Kantor Gubernur Sumbar, dan terakhir di Polda Sumbar. Koordintor Lapangan (Korlap)

Singgung Profesi Jurnalis

Demo Mahasiswa Mentawai Diboikot Forum Mahasiswa Mentawai, Vikti Eris Silaen saat berorasi di Kantor Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan Sumbar mengeluarkan kata-kata yang dinilai melecehkan profesi jurnalis. Saat itu, Vikti mengungkapkan kekecewaannya kepada media yang tidak memberitakan aksi demonstrasi mereka di Tuapeijat, 6 Mei lalu padahal saat itu ada sejumlah jurnalis yang meliput. Hanya satu media saja yang disebut mahasiswa yang menuliskan berita. Mereka lalu menuding jurnalis tersebut sudah disuap. Di kantor Kejaksaan Tinggi Sumatera Barat, Vikti Eris Silaen juga melontarkan kata bahwa jurnalis telah mendapat suap. “Wartawan yang ada

disini silahkan liput acara ini, kalau tidak diberitakan kalian telah disuap,” katanya Mendengar pernyataan itu wartawan yang sedang melakukan peliputan marah. Mereka lalu menyingkir dan tidak meliput aksi. Suasana semakin panas di kantor Gubernur Sumbar saat puluhan jurnalis langsung mencegat para pendemo sebelum melakukan aksi. Novrianto, Ketua Forum Wartawan Parlemen langsung mencegat Vikti Eris Silaen dan meminta menunjukan bukti pernyataannya soal wartawan telah disuap, namun Vikti dan beberapa mahasiswa tidak bisa mempertanggungjawabkan pernyataannya kepada wartawan.

“Kamu bisa buktikan siapa wartawan yang menerima suap,” tanya Nofrianto kepada Vikti yang langsung dijawab “iya ada buktinya,” katanya. Ketika Nofrianto kembali menanyakan buktinya berbentuk apa, Vikti mengatakan hanya berasumsi saja. “Karena waktu liputan kemarin di Tuapeijat tidak ada media yang memberitakan aksi demo kami,” kata Vikti. Saling adu urat ini akhirnya berujung permintaan maaf Ketua Formma Hanpraderico Saogo dan Vikti setelah dilakukan mediasi melalui Sekretaris Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Padang Rus Akbar dan Ketua Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia Rino Zulyadi. (r)

Warga Saibi Kesulitan Air Bersih SAIBI-Keringat bercucuran di dahi Teresia, perempuan berusia 49 tahun yang mendorong gerobak berisi dua jeriken 20 liter dan dua jeriken 10 liter air bersih. Teresia warga Desa Saibisamukop, Kecamatan Siberut Tengah harus berjuang untuk mendapatkan air bersih, jika telat ia tidak akan mendapatkan air bersih

tersebut. Sejak musim kemarau melanda Saibisamukop pertengahan bulan Mei sampai Juni, semua air bersih yang dialirkan melalui kran ke rumah warga sudah kering, warga tiap hari mencari air bersih ke pegunungan berjarak satu kilometer dari permukiman.

‘’Kita sulit dapat air bersih sekarang ini, untuk mendapatkan air bersih saja harus mencarinya jauh sekali,” kata Teresia, 6 Juni 2013. Jangankan air untuk makan dan minum, untuk mandi saja sudah susah karena sumur juga sudah kering, ada satu sumur di belakang

Gereja Khatolik yang belum kering. “Tapi kalau mau mandi kita terpaksa antrian, sangat susahlah kita kemarau ini,” ujarnya. Dari pantauan Puailigoubat, pencarian air bersih dilakukan pada pagi dan sore. Sementara air bersih yang ada sudah mengering. (rr/r)


MENTAWAINEWS

Puailiggoubat

NO. 266, 15 - 30 Juni 2013

FOTO:RUS/PUAILIGGOUBAT

Banjir Rusak 40 Hektar Kebun Kakao MAILEPPET-Akibat banjir besar yang melanda Siberut 4 April lalu, 40 hektar kebun kakao di sepanjang daerah Puro, Muntei dan Maileppet, Kecamatan Siberut Selatan berbuah busuk. Narto Ginting, petani kakao mengatakan dengan datangnya banjir membuat buah kakaonya membusuk . “Biasanya dalam satu bulan kita mendapatkan hasil kebun kakao Rp5 juta bahkan lebih, tapi karena buahnya banyak yang busuk pendapatan kita berkurang,” ucapnya, 28 Mei 2013. Sariko Samangilai juga mengalami hal yang sama, akibat bencana ini membuat biaya anaknya yang kuliah di Padang terancam. “Kondisi ini saya tidak bisa mengirim uang untuk anak saya yang kuliah di Padang,” ujarnya. (bbr/r)

Tak Ada SPj, Anggaran Alokasi Dana Desa Diblokir TUAPEIJAT-Jika aparat pemerintah desa tidak membuat Surat Pertanggungjawaban (SPj) pemakaian Alokasi Dana Desa (ADD) maka bupati bisa memblokir rekening desa. Hal itu dikatakan R. Joko Harianto dari Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berecana Mentawai saat pelatihan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) se-Kabupaten Kepulauan Mentawai, 7 - 9 Juni lalu di Wisma Bintang Tuapeijat. “Bupati memiliki kewenangan untuk memblokir rekening desa yang tidak melengkapi SPjnya,” katanya. Sementara dalam pencairan anggaran tersebut akan dibagi kedalam dua tahap, tahap pertama 50 persen dan tahap kedua 50 persen. Penyaluran dana ADD tersebut disalurkan ke rekening bendahara. Untuk tahun ini ada 43 desa dari 10 kecamatan yang ada di Mentawai mendapat dana ADD, dalam APBD 2013 total dana tersebut mencapai Rp30 miliar. (ls/r)

Harga BBM ‘Mencekik’ di Saliguma SALIGUMA - Warga Desa Saliguma, Kecamatan Siberut Tengah, Kabupaten Mentawai mengeluhkan mahalnya harga bahan bakar minyak, subsidi yang sering didengungkan pemerintah jarang mereka rasakan ini. Anggota Badan Permusyawaratan Desa Saliguma, Rupinus Sarereake mengatakan, di desanya harga BBM jenis bensin bersubsidi sampai hari ini belum mereka nikmati. “Di desa kami harga bensin satu liter itu Rp14 ribu padahal pemerintah sendiri sudah menetapkan untuk harga di Mentawai,” ujarnya, 9 Juni 2013. Ia berharap pemerintah untuk membantu warganya menyalurkan BBM bersubsidi tersebut. “Ini sangat memberatkan masyarakat kita,” ujarnya. (ls/r)

6

KAPAL GAMBOLO - Kapal Gambolo yang melayani rute Padang - Mentawai bersandar di pelabuhan Bungus, Teluk Kabung, Padang

Komisi B Minta ASDP Tambah Jadwal Kapal ke Sikabaluan Tahun depan, DPRD Mentawai mengusulkan alokasi anggaran pembangunan pelabuhan kapal ASDP di Siberut Utara. Patrisius Sanene’

omisi B DPRD Kabupaten Kepulauan Mentawai meminta Direktorat Jenderal Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan, Kementerian Perhubungan untuk menambah jadwal pelayanan kapal ke Siberut Utara menjadi dua

K

kali seminggu. Kristinus, Sekretaris Komisi B DPRD Mentawai menjelaskan usulan tersebut diterima pihak ASDP saat pertemuan di Jakarta. “Yang kita usulkan adanya penambahan jadwal kapal ADSP ke Sikabaluan menjadi dua kali seminggu, mereka setuju, tapi harus ada pembangunan pelabuhan, untuk pembangunan pelabuhan kapal ASDP tersebut kita akan usulkan di APBD 2014,” katanya kepada Puailiggoubat, Kamis, 13 Juni lalu. Selain itu, DPRD juga meminta lego jangkar kapal ASDP di Sikabaluan tidak hanya satu jam saja, bisa jadi dua jam atau lebih. “Kita juga meminta kapal ASDP yang berlabuh

di Pokai untuk menambah waktunya menjadi dua jam dan usulan tersebut diterima pihak ASDP, sambil menunggu pelabuhan baru,” katanya. Komisi B yang melakukan konsultasi ke Dirjen ASDP tersebut, Kristinus Basir, Semseri dan Johnson F Napitupulu. Hingga saat ini, layanan kapal ke Sikabaluan masih dikeluhkan, bahkan sempat layanan kapal ke Sikabaluan hanya satu kali dalam dua minggu dengan kapal KM. Sumber Rezeki Baru, setelah itu diteruskan KMP Simasin sekali seminggu namun kapal milik Pemkab Mentawai sering rusak akhirnya terhenti. Saat ini kapal Pemkab Mentawai yang melayani rute Sikabaluan hanya

KMP. Nade, itupun kapal antar pulau yang berlayar pada hari Rabu dengan rute Tuapeijat-Sikabaluan. Sedang kapal yang berlayar rute Padang-Sikabaluan hanya KMP. Gambolo dengan jadwal sekali seminggu, namun kapal itu hanya sandar satu jam saja di pelabuhan Pokai, kemudian berangkat lagi ke Pelabuhan Maileppet, di Siberut Selatan. Sementara KMP. Ambu-Ambu melayani Padang-Tuapeijat tiap Kamis dan Minggu, sedangkan untuk Padang-Sikakap setiap hari Selasa. Sedangkan KM. Sumber Rezeki baru milik swasta pada Senin berlayar Padang-Siberut dan Padang-Tuapeijat pada hari Rabu melalui Sioban. (r)

Puluhan Ibu-ibu Jadi Pekerja Proyek Jalan MAILEPPET - Saat kebutuhan hidup tidak terpenuhi, ibu-ibu terpaksa ikut membantu suami bekerja sebagai buruh angkut pasir di Desa Mai-

leppet Siberut Selatan, kendati nilai angkutnya hanya dibayar 30 ribu untuk satu kubik tanah. Sejak dilanjutkannya

Paulus Salakopak, Membudidayakan Ikan Nila di Muntei MUNTE I -Anggota Badan Permusyarawatan Desa (BPD) Muntei Paulus Salakopak membudidayakan ikan jenis nila, ikan itu bukanlah bantuan dari pemerintah melainkan ikan yang hanyut terseret banjir pada bulan April lalu. “Kita mendapatkan ikan ini bukan bantuan dari pemerintah tapi ikan yang dihanyutkan banjir dari hulu sungai,” katanya, Jumat, 7 Juni 2013. Ia juga mengatakan jika ada masyarakat yang ingin mengembangkan budidaya ikan ini, ia akan membantu masyarakat memberikan benih ikan secara gratis. (ls/r)

pembangunan jalan raya Maileppet oleh Dinas Kimpraswil Mentawai, puluhan ibu-ibu ikut bekerja sebagai pengangkut tanah untuk menimbun jalan yang dilebarkan. “Kami lakukan ini karena kebutuhan ekonomi, harga untuk beli makanan saja mahal, kemudian kami tidak memiliki keahlian lain,” ujar Yohana yang ikut jadi buruh kasar, 30 Mei lalu. Meski hanya dibayar Rp30 ribu per kubik, para ibu-ibu itu tetap saja mengangkat tanah. “Setidaknya kami bisa mencari uang untuk kebutuhan keluarga, meski gajinya hanya segini,” ucapnya. Ditambah lagi sang suami seringkali tidak memberi nafkah. “Suami saya tidak pernah memberi

uang selama ini, saya lebih banyak berperan dalam mencari uang,” katanya. Para buruh angkut tanah ini terbagi dua , 11 orang dari Dusun Pasakiat, 10 orang Dusun Simaonai Baga. Untuk di Dusun Pasakiat tanahnya diambil dari Pasakiat sementara di Simaonai Baga mereka mengangkat tanah dari SMA Siberut Selatan yang berada di Maileppet. Dalam sehari mereka bisa mengangkat tanah dari lokasi ke mobil dan kemudian dari mobil ke lokasi mencapai 8 sampai 10 meter kubik. Itupun berkelompok, tiap kelompok terdiri tiga sampai lima orang. Mereka menerima gaji sekali seminggu, rata-rata dari Rp60 ribu sampai Rp100 ribu. (bbr/r)


7 Puailiggoubat

LIPUTAN KHUSUS

NO. 266, 15 - 30 Juni 2013

Tour De Singkarak 2013

Promosi Wisata Melalui Balap Sepeda FOTO:RUS/PUAILIGGOUBAT

Laporan Rus Akbar

Iran baju Polkadot Jersey dipegang Amir Kolahdozhag dengan poin 30 serta mendapat bonus 1.500 dollar US, dibuntuti urutan kedua Johan Coenen, CCN Luxemburgh dan urutan ketiga diraih Ghader Mizbani Iranaghi. Di level pembalap Indonesia peraih Red and White Jersey dipegang Aiman Chayadi dari Indonesian National Team (INA) dengan waktu 26 jam, 22 menit, 27 detik, di posisi kedua Robin Manulang masih dari INA, dia beda waktu dengan Aiman 38 detik, dan urutan ketiga Hari Fitrianto dari CCN Cycling Team Brunai Darussalam beda waktu 52 detik.

T

ahun ini, acara balap sepeda Tour de Singkarak di Sumatra Barat memasuki tahun kelima penyelenggaraan. Setiap tahun, rute yang dilalui senantiasa bertambah panjang, jumlah penontonpun berlipat ganda. Tour de Singkarak saat ini siap melangkah lebih tinggi dalam kancah event olahraga balap sepeda internasional. Saat ini, level Tour de Singkarak tiga tingkat di bawah Tour de France sebagai lomba balap sepeda jalan raya terbaik di dunia. Penyelenggaraan Tour de Singkarak menjadi contoh bagaimana sebuah lomba olahraga dikemas sebagai promosi wisata daerah. Jean-Etienne Amaury, President Amaury Sport Organization (ASO), sebuah raksasa penyelenggara event yang diakui secara internasional seperti Tour De France dan Paris-Dakar Rally, menyampaikan rasa terkejut dan senangnya atas penyelenggaraan Tour de Singkarak 2013. “Ini adalah kunjungan pertama saya di Sumatera Barat. Namun saya begitu terkejut melihat Tour de Singkarak. Semangat dan kehebohan yang diperlihatkan oleh masyarakatnya, keindahan alam yang begitu memesonakan, dan yang tidak kalah penting, faktor keamanan yang ada memastikan kelancaran event ini berlangsung secara lancar,” kata Amaury saat penutupan acara Tour De Singkarak 2013 di depan Kantor Gubernur Sumatera Barat, 9 Juni lalu. Graham Jones, Konsultan ASO yang bertanggung jawab dalam hal racing development, berbagi pandangan tentang Tour De Singkarak 2013, menurutnya, Tour de Singkarak adalah event internasional yang patut dibanggakan. Sebagai tuan rumah event ini, Indonesia telah berhasil memperlihatkan kemampuannya ke kalangan mancanegara dalam menghelat event Tour de Singkarak yang begitu bergengsi ini. “Memang tour ini tidak sebesar Tour de France. Tentu saja karena Tour de France sudah dilaksanakan lebih dari 100 tahun. Sementara Tour de Singkarak baru berlangsung untuk kelima kalinya, tapi lihatlah tour ini berhasil mengundang ratusan pebalap dunia untuk ikut bergabung,” katanya. Ditambah atusias masyarakat yang menyaksikan sepanjang jalan. Tour de Singkarak berhasil meraih kemajuan

TdS - Pebalap Tour de Singkarak 2013 melintasi Danau Singkarak, Kabupaten Solok yang signifikan. ”Yang perlu dilakukan adalah kualitas penyelenggaraan event ini harus terus dipertahankan untuk dapat meraih tujuan yang lebih baik di tahun depan,” kata Jones. Sementara itu, Michael Robb, Commissaire 2 dari Union Cycliste Internationale (UCI) mengatakan senang bisa menyaksikan langsung Tour De Singkarak 2013 sebagai sebuah event istimewa. “Saya bisa bilang event ini begitu istimewa karena Sumatera Barat memang satu daerah yang unik yang pantas untuk dikunjungi. Mulai dari seni budaya yang memesonakan, kelezatan cita rasa kulinernya, dan panorama indah alamnya yang tak tertandingi, membuat Tour de Singkarak tidak hanya menjadi tempat yang bagus untuk penyelenggaraan event balap sepada, namun sekaligus sebagai tujuan wisata yang mengagumkan,” katanya. Ia berharap semakin banyak pebalap internasional, khususnya yang berasal dari negara-negara Eropa bisa bergabung tahun depan. ”Semakin banyak partisipasi kalangan mancanegara di event ini mendongkrak potensi pariwisata Sumatera Barat. Bersama dengan keberhasilan Tour De Singkarak sebagai event balap sepeda kelas dunia, maka ini waktunya membuat Sumatera Barat menjadi tujuan wisata dunia,” ujarnya. Natividad Hervas, wartawan Eurosport yang berasal dari Perancis setuju terhadap fakta bahwa panitia pelaksana Tour de Singkarak mampu belajar dengan cepat dalam menghadirkan dan melaksanakan event balap sepeda internasional

yang terpandang dalam kurun waktu hanya beberapa tahun. ”Saya juga begitu terpesona dengan masyarakat yang begitu ceria dan semangat menyaksikan jalannya tour di sepanjang 7 etape yang berlangsung,” katanya. Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sapta Nirwandar mengatakan, sebanyak 220 pebalap dari 18 negara berlomba dalam tujuh etape dengan jarak 1.058,5 kilometer. Tim-tim tersebut memperebutkan total hadiah Rp 1,2 miliar. Mereka berlomba di 17 Kabupaten/kota di Sumaatera Barat. Adapun 18 negara itu adalah Australia, Brunei Darussalam, Kanada, Taiwan, Indonesia, Iran, Irlandia, Jepang, Kazakhstan, Malaysia, , Belanda, Filipina, Singapura, Spanyol, Amerika, dan Uzbekistan. Sapta mengatakan, sejak 2011, pihaknya telah bekerjasama dengan pelaksana Tour de France, yang sudah menyelenggarakan perhelatan balap sepeda internasional sejak 1903. “Kami berguru pada mereka,” kata Sapta. Tahun ini, kata Sapta, balapan dimulai di Bukittinggi dan berakhir di Padang Circuit. Adapun etape yang dilombakan adalah Bukittinggi-Bonjol (122 kilometer), Padang Panjang-Istano Basa, Tanah Datar (215 kilometer), Payakumbuh-Danau Singkarak (212 kilometer), Sijunjung-Pulau Punjung, Dharmasraya (205 kilometer), Sawahlunto-Muara Labuh, Solok Selatan (138 kilometer), Pariaman-Painan (140 kilometer), Padang Pariaman-Padang Circuit (141 kilometer). Menurutnya, penyelenggaraan

balapan yang menggabungkan olahraga dengan wisata ini, merujuk pelaksanaan Tour de France. “Orang-orang penyelenggara Tour de France dan UCI mengawal balapan kita ini. Jadi kita tak sembarangan dalam menyelenggarakannya,” ujarnya. Setelah melaksanakan balap sepeda Tour de Singkarak sepanjang 1.058,5 kilometer yang terbagi 7 etape yang meliputi 17 kabupaten/kota, tim Tabriz Petrochemical Team Cycling Team (TPT) Iran keluar sebagai juara umum. Yellow Jersey didapatkan Ghader Mizbani Iranaghi (37 tahun) sejak etape lima dengan waktu 26 jam, 7 menit, 55 detik dengan bonus 7.000 Dolar AS. Urutan kedua diraih Johan Coenen, warga Belgia bergabung di CCD Cycling Team Luxembourgh dengan waktu 26:13:35, mendapat hadiah 4.600 dollar US, di urutan ketiga kembali tim Iran Amir Kolahdozhag dari TPT Iran dengan waktu 26:14:27 dan mendapat bonus 3.500 Dolar AS. Ghader pernah menjadi juara Tour de Singkarak tahun 2009 dan 2010 dan tahun ini merupakan yang ketiga kalinya meraih baju bergensi tersebut. Untuk penghargaan Green Jersey diraih Mohd Zamri Sale dari Terengganu Cycling Team (TSG) Malaysia dengan poin 16 dan bonus 1.500 dollar US, dibawah Zamri diduduki Jerry Aquino dari T7E Filipina dengan bonus 1.500 dollar US, dan urutan ketiga kelas ini diraih Hossein Nategh dari TPT Iran dan bonus 1.150 dollar US. Sementara raja tanjakan (King of Mountain) kembali disabet dari TPT

Balap Sepeda dan Promosi Wisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menyatakan, penyelenggaraan Tour de Singkarak mampu mendongkrak kunjungan wisatawan ke Sumatra Barat. Dari data Kemenparekraf, jumlah tamu yang menginap di Sumatera Barat selama 2012 mengalami peningkatan dari 988.420 orang pada tahun 2011 menjadi 1.111.176 orang atau naik 12,4 persen. Dampak positif Tour de Singkarak juga meningkatkan pertumbuhan hotel di Sumatra Barat, misalnya di Bukittinggi saat ini memiliki 65 hotel berbintang dengan total 1420 kamar. Tour de Singkarak setiap tahun selalu memperpanjang rutenya. Saat pertama kali dihelat 2009, pebalap mengayuh sepeda sepanjang 459 kilometer dengan melewati tiga kota dan dua kabupaten. Tahun 2010, rute bertambah menjadi 552 kilometer dengan destinasi kota yang disinggahi juga bertambah yakni lima kota (Padang, Pariaman, Bukittinggi, Sawahlunto dan Batusangkar) dan tiga kabupaten (Agam, Solok, Tanah Datar). Tahun 2011, para pebalap melalui jarak 743,5 kilometer dengan melewati Kota Padang, Pariaman, Bukittinggi, Payakumbuh, Sawahlunto, Tanah Datar, Padangpanjang, Kabupaten Solok. Tahun 2012, rutenya menjadi 854 kilometer dengan rute Sawahlunto, Payakumbuh, Tanah Datar, Agam, Bukittinggi, Padangpanjang, Solok, Pariaman, Pesisir Selatan dan Padang. Tahun ini, jarak yang dilalui 1.173 kilometer dengan etape BukittinggiBonjol, Padangpanjang- Istano Basa Pagaruyung, Payakumbuh- Danau Singkarak, Sijunjung - Pulau Punjung, Sawahlunto - Muara Labuh, Pariaman Painan dan Padangpariaman-Padang. z


8

Puailiggoubat NO. 266, 15 - 30 Juni 2013 FOTO:RUS/PUAILIGGOUBAT

Lelang Logistik KPU Dimulai Tahun Ini JAKARTA - Komisi Pemilihan Umum (KPU) menargetkan proses lelang logistik kebutuhan Pemilihan Umum (Pemilu) 2014 dapat dituntaskan tahun ini. Sehingga proses produksinya dapat dimulai awal tahun 2014. “Jika bulan Januari, produksi semua kebutuhan logistik sudah selesai, maka proses distribusinya bisa lebih cepat. Februari kita targetkan semua logistik kebutuhan Pemilu sudah sampai di kabupaten/Kota,” terang Ketua KPU Husni Kamil Manik saat rapat harmonisasi peraturan KPU tentang Tahapan Penyelenggaraan Pemilu 2014 di Royal Kuningan Hotel, Selasa 4 Juni lalu. Produksi kebutuhan logistik yang lebih cepat, kata Husni, akan memudahkan KPU untuk mengantisipasi berbagai potensi masalah yang mungkin terjadi. “Misalnya jika ternyata jumlah produksinya kurang atau barang yang diproduksi tidak sesuai kebutuhan, bulan Maret kita dapat mengevaluasinya dan segera memproduksi lagi sesuai kebutuhan,” ujarnya. Husni mengatakan KPU berupaya menghindari pemakaian alat transportasi darurat untuk mempercepat proses distribusi karena biayanya mahal. Karenanya, proses produksi harus dipercepat agar proses distribusinya tepat waktu dan efesien. “Kalau sudah mendekati hari pemungutan suara, bagaimanapun kondisinya, logistik harus sampai di Tempat Pemungutan Suara (TPS). Kalau situasinya darurat otomatis kita akan membutuhkan biaya yang lebih besar untuk pendistribusiannya,” ujarnya. Husni mengakui produksi logistik yang lebih cepat membutuhkan pengamanan yang lebih lama dan ketat. “Tapi itu lebih baik daripada mengundur proses produksi dan distribusi. Sebab distribusi itu berkaitan dengan banyak hal, termasuk kondisi cuaca yang tidak dapat diprediksi,” ujarnya. Husni juga menekankan pentingnya merespons isu-isu lingkungan dalam hal tata kelola logistik, terutama logistik yang habis pakai seperti tinta. “Jangan sampai karena salah memilih bahan yang digunakan, setelah selesai pemilu malah menjadi masalah bagi lingkungan. Karenanya, kita akan mengundang aktivis lingkungan untuk membicarakan bahan dasar kebutuhan logistik yang ramah lingkungan,” ujarnya. Begitu juga penyandang disabilitas harus diajak bicara untuk mendiskusikan kebutuhan logistik yang dapat mengakomodir dan memberi kemudahan bagi mereka dalam menggunakan hak suaranya. (o)

MASA PENDAFTARAN - Suasana di kantor KPU Sumbar saat masa pendaftaran bakal calon DPD, DPR RI, dan DPRD Provinsi belum lama ini

Masyarakat diminta memberi tanggapan atas pengumuman Daftar Calon Sementara Anggota DPRD Mentawai hingga 1 Agustus mendatang. Yuafriza

K

omisi Pemilihan Umum Mentawai mengumumkan Daftar Calon Sementara

Anggota DPRD Mentawai, 13 Juni. Dari 12 partai politik peserta Pemilu 2014, ada 194 caleg yang lolos daftar sementara dan akan memperebutkan 20 kursi DPRD. Dari data yang diperoleh Puailiggoubat dari KPU Mentawai, berikut jumlah caleg sementara berdasar nomor urut parpol, Partai Nasdem

197 Caleg Berebut 20 Kursi DPRD (20), Partai Kebangkitan Bangsa (16), PKS (5), PDIP (19), Golkar (20), Gerindra (20), Demokrat (14), PAN (19), PPP (14), Hanura (19), PBB (11) dan PKPI (20). Dari DCS itu, parpol yang paling sedikit jumlah calegnya PKS, hanya 5 orang sedang parpol paling banyak mengajukan calon, Nasdem, Golkar, Gerindra dan PKPI, masing-masing 20 orang. Sementara itu, 16 dari 20 anggota DPRD saat ini kembali mencalonkan diri. Sementara tiga diantaranya tidak lagi ikut yakni Richard (Partai

Buruh), Melki Tatubeket (PAN) dan Er Sapalakai (PDS). Sedang seorang lainnya, Suniarto Saogo, maju menjadi calon anggota DPRD Sumbar dari Gerindra. Ketua KPU Mentawai Bastian Sirirui mengatakan, masyarakat Mentawai dapat memberikan tanggapan Daftar Calon Sementara Anggota DPRD itu, hingga 1 Agustus mendatang. “Kita membuka kesempatan kepada masyarakat untuk memberikan laporan jika ada temuan kejanggalan dokumen atau administrasi dan tersangkut masalah hukum,”

katanya kepada Puailiggoubat, 14 Juni. “Jika terkait administrasi, masyarakat dapat melaporkan ke Panwaslu, sedangkan yang berkaitan dengan masalah hukum dapat melaporkan kepada pihak kepolisian, dan jika ada temuan kejanggalan tentu kita akan coret,” jelas Bastian. Sementara untuk pengumuman Daftar Calon Tetap (DCT) dilakukan Agustus mendatang, “Setelah selesai menindak jika ada laporan dari masyararakat, baru kita akan umumkan DCT-nya, kepastiannya Agustus,” kata Bastian. (o)

KPU Sumbar Coret Tiga Caleg Perempuan PADANG - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatera Barat menemukan tiga bakal calon legislatif untuk DPRD Sumbar karena tak penuhi persyaratan. Ketiga bakal Caleg tersebut adalah Yessi (Gerindra), Yetti Saputri (Gerindra), dan Ezizwita (PDI Perjuangan). Ketua KPU Sumbar Amnasmen, mengatakan, Yessi tidak lolos karena belum berumur 21 tahun saat mendaftar. Yetti Saputri, tersandung masalah surat pengunduran diri dari sebagai anggota KPU Kabupaten

Pasaman. “Sesuai aturan, komisioner KPU yang mendaftar menjadi anggota legislatif harus mengundurkan diri sebelum 9 April 2013. Surat pengunduran diri yang bersangkutan tertanggal 21 Mei 2013,” katanya. Sementara, Ezizwita tidak melampirkan surat keterangan kesehatan jasmani dari rumah sakit dalam berkas pendaftarannya. “Surat keterangan tersebut merupakan persyaratan wajib bagi seorang bakal caleg dan dinilai

sangat penting,” tambahnya. Meski ketiga bakal caleg yang gagal itu perempuan, tambahnya, tidak berpengaruh terhadap persyaratan keterwakilan perempuan masing-masing parpol. Partai Gerindra dan PDI Perjuangan tetap bisa ikut pemilu 2014. Pada 13-27 Juni, KPU Sumbar telah mengumumkan mengumumkan 755 caleg dari 12 partai politik untuk DPRD Sumbar. Dari jumlah itu, 476 orang berjenis kelamin lakilaki dan 279 laiinya perempuan. Masyarakat diharapkan dapat

memberikan tanggapan terhadap DCS pada 14-27 Juni 2013 kepada KPU Sumbar dengan menyertakan alamat dan identitas yang jelas di Jl. Pramuka No. 9 Padang atau melalui telepon 0751-446654 dan email daftarcalonsumbar@gmail.com serta ke Bawaslu Sumatera Barat Jl. Pramuka Padang. “Begitu juga bila ada bakal caleg meninggal dunia atau mengundurkan diri, parpol bisa mengganti atau menyisipkan dengan bakala caleg lainnya,” ujar Anasmen. (prl)


Sosok

Puailiggoubat NO. 266, 15 - 30 Juni 2013

9

LANY VERAYANTI

Membangun Komunitas yang Sadar Bencana

K

omunitas sebagai pihak yang berhadapan langsung dengan bencana harus memiliki kesadaran dalam upaya-upaya pengurangan risiko bencana. Aktif membangun kesadaran komunitas inilah yang dilakukan Lany Verayanti, Ahli Pengurangan Risiko Bencana (Disaster Risk Reduction Specialist) Field Bumi Ceria Sumatra Barat, saat mendampingi pemulihan bencana pascagempa dan tsunami di Aceh dan Padangpariaman, Sumatra Barat. Karena itu menurut Lany, rencana kerja komunitas harus dilekatkan pada pembangunan daerah karena itu sejalan atau sama-sama mendukung pada pengurangan resiko bencana. Berikut wawancara Puailiggoubat dengan Lany Verayanti, 11 Juni lalu. Bencana sudah menjadi isu besar saat ini dan hampir semua daerah di Sumbar sudah memiliki atau sedang menyusun pedoman pengurangan risiko bencana, menurut anda,

penanggulangan bencana seperti peta risiko, analisa risiko, rencana penanggulangan bencana, rencana anggaran daerah PRB semua ini datanya itu masih gampang didapat dari statistik dan setelah kita cek data ini ke lapangan tidak ketemu. Dan pengalaman kita di Pariaman ketika kita menyusun pedoman PRB berbasis komunitas itu prosesnya lama kemudian belum lagi seperti pengalaman kita di Pariaman belum semua nagari memiliki RPJMD, padahal data itu harusnya dari RPJMD dan itu yang menyulitkan ketika kita melakukan pedoman PRB berbasis komunitas. Tapi untuk ke depan rencana kita menyusun itu dengan cara memperluas workshop, sosialisasi yang melibatkan komponen masyarakat. Kalau yang dilakukan pemerintah saat ini kenapa masih berbasis komunitas karena yang mengerjakan itu adalah konsultan.

Sudahkah komunitas menjadi basis dalam penyusun PRB ? Saat ini kita belum ada pedoman Pengurangan Risiko Bencana (PRB) berbasis komunitas. Pengalaman kita di Pariaman ketika berpedoman PRB berbasis komunitas, dokumen tentang

Mengapa komunitas menjadi penting dalam Pedoman PRB suatu daerah ? Karena yang berhadapan langsung dengan bencana itu adalah komunitas, karena kita yang langsung berhadapan dengan ancaman, karena itu upaya

komunitas harus dibekali kesiapsiagaan informasi dan kelengkapan terkait kebijakan dimana wilayah dia tinggal, makanya penting rencana kerja komunitas itu memang harus dilekatkan pada pembangunan daerah karena itu sejalan atau samasama mendukung pada pengurangan resiko bencana. Salah satu bagian komunitas yang penting dalam PRB adalah perempuan. Dalam setiap kali kejadian bencana, perempuan memiliki peran sentral untuk menjadikan keluarga tangguh dalam menghadapi bencana, namun mengapa perempuan belum dilibatkan aktif dalam setiap kegiatan PRB ? Itu tergantung kita melihatnya aktifnya apa, perempuan tingkat keaktifannya dalam bentuk kegiatan itu lebih dari 95 pesen dalam kegiatan kelompok siaga bencana, tapi kalau jadi pimpinan itu baru dia tidak terlibat, peran perempuan masih tataran praktis dibanding pengambilan keputusan atau kebijakan. Bagaimana pengalaman anda mendampingi komunitas siaga bencana di Aceh dan Padangpariaman? Kalau di Aceh ketika melakukan

pendampingan itu agak susah apalagi ketika mengajak perempuan keluar rumah, peran aktif mereka lebih banyak di rumah, tapi kalau pengalaman di Pariaman itu cukup mudah dan semua terlibat.

melekat sebagai pelindung keluarga, tapi kalau konteks sosial formal itu mereka aktif seperti kader posyandu, kemudian telibat dalam kegiatan PNPM, terlibat juga yang melakukan sosialisasi kesehatan rumah ke rumah.

Apakah ada perbedaan dalam membangun Komunitas Siaga Bencana di Aceh dengan Padangpariaman ? Kalau perbedaannya itu cuma satu peran perempuan di Aceh itu agak sulit keluar rumah dan di Aceh itu lebih banyak berperan aktif itu lakilaki sementara di Pariaman berbeda, peran perempuan di Aceh itu lebih banyak secara teknik dan operasional

Terakhir, apa rekomendasi terpenting dari Konferensi Nasional Pengurangan Resiko Bencana Berbasis Komunitas kemarin ? Sejumlah rekomendasi yang dilahirkan adalah para pemangku kepentingan yang terlibat dalam program pengurangan risiko bencana dalam mengimplementasikan kegiatannya dengan harus memastikan perempuan, anak, penyandang disabilitas, dan lanjut usia lebih mandiri dan terlibat aktif dalam setiap upaya pengurangan risiko bencana. Lalu penyebarluasan dan penggunaan kearifan lokal yang memandirikan dan memberdayakan masyarakat. Selain itu praktik PRBBK yang dilakukan sudah meretas akar risiko, terutama yang berkaitan risiko terhadap perempuan, anak, penyandang disabilitas dan lanjut usia. Adanya keterpaduan upaya adaptasi perubahan iklim dan pengurangan risiko bencana bagi seluruh masyarakat yang tinggal di wilayah rawan bencana. Termasuk juga berkurangnya risiko bencana ekologis, bencana industri dan konflik. (trs)

Apakah sulit memberi pemahaman soal risiko bencana kepada masyarakat ? Saya rasa tidak sulit ya tergantung metode, bagaimana kita melakukan metode, melakukan analisa secara bersama-sama terhadap ancaman apa yang ada di wilayahnya,kemudian menganalisa tingkat kerentanan , dan saya rasa tidak akan sulit untuk dilakukan, karena melibatkan komunitas itu membuat mereka merasa memang inilah realita yang dihadapi dan ini yang harus kita lakukan. Lalu sulitkah membangun komunitas siaga bencana itu? Membangun komunitas siaga bencana itu tidak sulit, tergantung metode kita, pendekatan kita kepada masyakat apalagi ini merupakan suatu hal pentingnya komunitas masyarakat yang siap siaga.

NAMA LENGKAP Lany Verayanti KELAHIRAN: 2 Februari 1975

Dalam budaya Minangkabau yang matrilineal, menurut anda apakah perempuan di Minang sudah terlibat penuh dalam PRB ? mengapa demikian ? Peran perempuan dalam adat Minangkabau secara adat itu sangat

PENDIDIKAN TERAKHIR: (S2) Sosiologi Universitas Andalas JABATAN: Disaster Risk Reduction Specialist di Field Bumi Ceria


Puailiggoubat, NO. 266, 15 - 30 Juni 2013

U

Anak Indonesia Bisa Hebat Jika Gurunya Hebat JAKARTA - Jika ingin pendidikan di Indonesia bagus, banyak faktor yang menjadi pendukungnya. Mulai dari kampusnya, sistem metode pembelajarannya, guru-guru, sampai dosennya pun juga harus bagus. Dengan pendidikan yang bagus, maka akan mengacu kepada para murid-muridnya yang dapat berkontribusi di dunia dengan prestasiprestasinya. Pendiri Surya Institute dan Surya University Prof. Yohanes Surya, Ph.D mengatakan, jika Indonesia ingin menjadi negara yang hebat maka stakeholder pendidikan pun juga harus hebat. "Harus ada guru yang hebat, sebenarnya anak-anak di Indonesia pasti hebat-hebat, tidak ada yang bodoh, asal dapat guru yang bagus dan metode yang baik. Seperti anak Papua yang kehidupan sehari-harinya di atas pohon, tapi dengan tekad dan niat, dia jadi juara olimpiade dan kebanyakan yang menang itu dari Papua," ungkap Yohanes di Jakarta, Rabu (12/6/ 2013). Dia pun mengkritisi, kurikulum mengenai ilmu Sains seperti Fisika dan Matematika materi pembelajarannya masih kurang. "Mengenai kurikulum yang sebenarnya meningkatkan dan menambah ilmu Sains di tingkat SD sampai SMA, tapi Fisika ini materinya kurang, berbeda dengan materi soal yang dari 1988-1994. Kurikulum untuk mata pelajaran IPA atau Sains itu jauh lebih baik dari China dan Amerika Serikat, pada kurikulum ini gurunya harus dilatih dengan cara pelatihan khususnya di ilmu Sains, jadi harus ditambah materi-materinya," paparnya. Yohanes menyimpulkan, metode yang sudah dikembangkan untuk belajar Matematika tingkat SMA pada dasarnya tidak perlu sampai tiga tahun. Bahkan, satu tahun saja juga cukup. (ozc/p)

jian tertulis Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) bakal segera digelar, yakni pada 18-19 Juni 2013. Kemudian ujian keterampilan akan dilaksanakan pada 20-21 Juni 2013. Kalian sudah siap? Disarankan, para calon peserta yang telah menyelesaikan pendaftaran online SBMPTN, dapat melihat alamat lokasi ujian pada Kartu Tanda Bukti Pendaftaran (Kartu Peserta) SBMPTN 2013. Agar terhindar dari kejadiankejadian yang tidak diinginkan pada hari pelaksanaan ujian SBMPTN, calon peserta harus memastikan beberapa hal terkait kepastian lokasi ujian mulai dari memeriksa rute kendaraan umum, jalur terdekat menuju lokasi ujian, sampai mengetahui jalur-jalur alternatif menuju lokasi ujian, agar tidak nyasar sampai tujuan. Dengan demikian, para calon peserta dapat mengetahui kepastian ruangan dan lokasi tempat duduk satu hari menjelang ujian tertulis dilaksanakan. Setiap calon peserta agar memeriksa ruangan dan lokasi tempat duduknya pada sore hari

sebelum hari pelaksanaan ujian untuk mengetahui dengan benar ruang dan lokasi tempat duduknya. Jika kalian masih bingung, lihat saja persyaratan dan perlengkapan yang wajib dibawa pada saat akan mengikuti ujian di kartu peserta SBMPTN 2013 yang berada di bagian pojok kiri bawah pada kartu pesertanya masing-masing. Mengikuti SBMPTN yang pertama harus niat dari hati kita sendiri bukan karena dorongan atau sekedar ikutikutan orang lain dan jangan setengah-setengah. Siapkan semua

perlengkapan seperti dalam perang menyiapkan "senjata" dan "perlengkapan perang". Mantapkan tujuan ke mana kita ambil jurusan yang kita minati. Sebaiknya pertimbangkan keadaan ekonomi orang tua, cita-cita, harapan, serta peluang untuk kerja kedepannya nanti. Sebelum ujian beli atau pinjan soalsoal tahun-tahun lalu dari kakak atau saudara yang pernah ikut SNMPTN. Pelajari semua yang ada dalam buku soal-soal itu dan pahami materimaterinya. Jangan meremehkan mata

12 10

ujian hari pertama. Saat ujian, hati-hati dengan masalah teknis pengisian formulir. Ini sangatlah amat penting. Kamu harus hati-hati dan benar dalam mengisi identitas dan jurusan yang dipilih. Lembar jawaban jangan sampai kotor bahkan basah karena susah untuk dibaca komputer nantinya. Jangan lupa untuk selalu berdo'a. Selamat menempuh ujian. (prl)

Ayo Pantau Pelaksanaan Kurikulum 2013 Secara Online JAKARTA - Kurikulum 2013 yang masih menjadi pro dan kontra kini pelaksanaannya bisa dipantau secara online oleh masyarakat. Penerapan implementasi Kurikulum 2013 pun dimulai Tahun Pelajaran 2013/2014 pada 15 Juli mendatang. Nah, bagi kalian yang masih ragu dengan pelaksanaan kurikulum ini, bisa langsung memantau implementasi pelaksanaan kurikulumnya dengan mengakses secara online melalui laman kurikulum.kemdikbud.go.id. "Informasi mengenai perkembangan kurikulum bisa dilihat di Sistem Elektronik Pemantauan Implementasi Kurikulum (SEPIK) 2013," kata Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Wamendikbud) Bidang Pendidikan Musliar Kasim, dilansir dari situs resmi Setkab, Kamis (6/6/2013). Musliar juga menyampaikan,

"Diutamakan sekolah akreditasi A, tetapi untuk menjangkau dan proporsional diambil akreditasi B," kata Wamendikbud. Menurut Musliar, pelatihan guru yang akan mengajarkan Kurikulum Baru ini dilakukan secara bertingkat mulai dari melatih instruktur nasional, guru inti, dan guru sasaran. Situs kurikulum kemdikbud.go.id. (Foto: dok Kemendikbud)

pengadaan tender buku Kurikulum 2013 saat ini telah selesai dilaksanakan dan pemenangnya sudah diumumkan. "Insya Allah kalau Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) sudah disetujui atau keluar dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu) akan segera dilakukan kontrak dengan pemenang tender," katanya. Adapun sasaran implementasi Kurikulum 2013 sebanyak 6.325 sekolah untuk jenjang SD/MI, SMP/

MTs, SMA/MA, dan SMK di 295 kabupaten/kota di 33 provinsi. Sementara anggaran implementasi Kurikulum 2013 sebanyak Rp829 miliar. Sementara kriteria sekolah sasaran yang akan melaksanakan Kurikulum 2013 ini harus memenuhi kesiapan sekolah, yang ditandai dengan akreditasinya dan sekolah eks Rintisan Sekolah Berstandar Internasional (RSBI).

Pelatihan untuk guru sasaran, akan dilakukan saat liburan sekolah supaya tidak mengganggu aktivitas sekolah. "Untuk instruktur nasional dilakukan 24 Juni," ujar Wamendikbud. PTK sasaran yang dilatih total sebanyak 74.289 orang meliputi instruktur nasional sebanyak 572, guru inti 4.740, pengawas inti 565, dan guru sasaran 55.762. Kemudian untuk pengawas sasaran 6.325 dan kepala sekolah sasaran 6.325. (ozc/p)


Puailiggoubat, NO. 266, 15 - 30 Juni 2013

11

Tips Agar Anak Suka Makan Sayuran

S

aat ini, banyak anak-anak kurang suka dengan buah dan sayuran. Sebagai orang tua, tentunya hal ini membuat kita sebagai orangtua menjadi khawatir, Karena si kecil kurang mendapat asupan gizi yang baik. Agar anak menyukai sayuran, banyak cara untuk memulainya. Berikut adalah tips untuk menyiasati anak agar suka makan buah dan sayur. - Sajikan sayuran dengan tampilan yang lucu dan unik, misalnya dengan mengubah bentuk wortel seperti bintang atau bunga matahari, mengubah ujung seledri menjadi bentuk jari dan pastikan untuk memotong sayurannya sekecil mungkin agar mudah untuk dimakan. - Anda bisa menyembunyikan sayurannya dalam menu makanan yang akan disajikan. Misalnya masukkan beberapa potong selada ke dalam burger buatan Anda, membuat kue dengan bahan dasar wortel (carrot cake), membuat martabak mie dengan isi sayuran, seperti parutan wortel, bawang bombay dan irisan labu kecil-kecil kedalam spaghetti saus. - Variasikan cara memasak sayurannya, Cobalah untuk megubah cara masak sayuran dengan digoreng. Berbagai macam sayuran yang dapat digoreng misalnya jagung goreng, ubi goreng dan terong goreng. - Buatlah variasi sup sayuran dengan berbagai rasa. Misalnya dengan membuat sup yang isinya sayuran berbentuk alfabet, sup jagung dipadukan dengan whip cream khusus untuk makan pagi mereka. Anda dapat membuat whip cream sup dengan bentuk ’smiley face’ sehingga meningkatkan motivasi mereka untuk memakan makanan yang sehat. - Libatkan mereka dalam acara memasak. Berikan saja pekerjaan yang sangat mudah, misalnya merobek daun selada, mengupas kulit jagung, atau sekedar menyuci sayuran. Sementara anak yang usianya lebih besar bisa diminta untuk memotong-motong sayuran untuk salad dan menghidangkannya di piring. (dtc/p)

G

ejala awal demam berdarah adalah demam dan timbulnya bintik merah pada

kulit. Namun siapa sangka gejala ini mirip dengan gejala kanker darah atau leukemia. Leukemia adalah salah satu kanker yang sampai saat ini adalah kanker nomer satu yang membunuh anakanak. Oleh sebab itu, kenalilah gejalanya dengan tepat. "Secara umum

J

ika orang dewasa bisa terkena diabetes karena gaya hidup dan obesitas, maka diabetes pada anak dipicu oleh hal lain. Menurut sebuah studi, diabetes pada anak disebabkan oleh infeksi tertentu yang disebarkan oleh hewan liar seperti tikus. Hal ini dikemukakan tim peneliti setelah mengamati 468 anak berusia di bawah 14 tahun yang mengidap diabetes tipe 1 (diabetes anak) di timur laut London selama enam tahun. Dari hal itu, peneliti menduga bahwa sama halnya dengan flu atau campak, diabetes pada anak tampaknya juga ditularkan, tapi melalui hewan liar yang dapat memicu reaksi autoimun pada individu-individu yang rentan. "Ada semakin banyak bukti yang mendukung gagasan bahwa anak-anak yang rentan terserang diabetes tipe 1 bukan hanya karena faktor genetik, tapi bisa jadi

juga dipicu oleh infeksi," terang ketua tim peneliti, Dr. Richard McNally dari University of Newcastle, Australia. "Kami menemukan bahwa pola infeksinya tidaklah acak. Kami menduga kondisi ini tidak terjadi secara kebetulan, ada beberapa faktor lingkungan yang memicu kondisi ini. Setelah membandingkan polanya dengan penyakit infeksi lainnya, kami menemukan bahwa pola penyebarannya pun serupa. Artinya, diabetes tipe 1 juga berpotensi menular," tambahnya. Dengan kata lain, peneliti menunjukkan bahwa penyakit ini bisa ditularkan oleh hewan pengerat seperti tikus, yang selama ini memang dikenal sebagai hewan pembawa atau penyebar infeksi. "Kami sebenarnya tak ingin membuat para orang tua khawatir. Faktanya, kondisi ini tidaklah ditularkan dari orang ke orang, tapi jika anak melakukan kontak dengan hewan liar atau bermain di

kanker pada anak itu dibagi dua kelompok besar, yaitu cair dan padat. Leukemia adalah kanker bentuk cair yang terdapat di dalam darah," ujar dr Edi Setiawan Tehuteru, Sp.A(K), MHA, IBCLC. Hal ini ia sampaikan dalam acara Aksi Seribu: Mari Waspadai & Kenali Kanker Pada Anak Sejak Dini. Acara yang dilaksanakan pada Jumat, (14/6/2013) ini bertempat di Rumah Anyo milik Yayasan Anyo Indonesia (YAI), Jl Anggrek Nelli Murni Blok A No. 110, Slipi, Jakarta Barat. Menurut dr Edi, tempat kejadian leukemia ini berada pada sumsum tulang. Sumsum tulang sendiri merupakan 'pabrik' dari sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (leukosit), dan keping darah (trombosit). "Jika mengalami hal ini, anak akan terlihat pucat. Selain itu, gejala lainnya adalah sering mengalami demam tanpa sebab akibat kadar leukosit rendah dan

perdarahan kulit, gusi, atau mimisan," jelas dr Edi. Selanjutnya, dr Edi mengatakan bila anak memiliki ketiga gejala ini atau minimal dua di antaranya, seorang anak dapat dicurigai terkena Leukemia. Selain gejalatersebut, gejala lainnya adalah kejang, pembengkakan gusi, nyeri tulang, perut membesar, testis membesar dan keras. "Lebih baik konfirmasi ke dokter. Jika bukan Leukemia ya syukur, kalau Leukemia ya syukur juga karena jika diketahui sejak awal pasti anak dapat segera ditolong," tutur dr Edi. dr Edi berpesan agar jangan takut jika anak terkena kanker sebab semakin dini dan cepat anak yang terkena kanker ditangani. semakin besar kemungkinan anak sembuh. "Jangan takut, Leukemia bisa diobati," ucap dr Edi. (dtc/p)

lingkungan yang sama, maka mereka bisa jadi tertular (diabetes tipe 1)," kata Dr. McNally seperti dilansir Daily Mail, Jumat (14/6/2013). Menurut Dr. McNally, alasannya tak lain adalah banyak anak yang sistem kekebalannya sangat lemah. "Di tahun-tahun pertama kehidupannya, sejumlah anak cenderung lebih terisolasi secara sosial sehingga mereka tidak memiliki sistem kekebalan tubuh sekuat generasi sebelumnya. Akibatnya, ketika beranjak menjadi anak-anak dan terpapar infeksi, mereka yang rentan akan memberikan reaksi negatif dan mudah terkena diabetes tipe 1," imbuhnya. Namun meski seorang anak terinfeksi, peneliti menemukan bahwa belum

tentu mereka langsung memperlihatkan reaksi autoimun yang membuatnya tertular atau mengidap diabetes tipe 1, karena kondisi ini terbilang langka. Dari studi lain yang sebelumnya dilakukan oleh tim peneliti yang sama, mereka menemukan bahwa jumlah anak penderita diabetes tipe 1 ternyata hanya memuncak setiap enam tahun sekali. Kondisi yang sama juga ditemukan pada studi baru ini, yaitu pada sejumlah pasien diabetes tipe 1 di timur laut London. (dtc/p)


Puailiggoubat NO. 266, 15 - 30 Juni 2013

KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI

PENGUMUMAN DAFTAR CALON SEMENTARA ANGGOTA DPRD KABUPATEN KEPULAUAN MENTAWAI TAHUN 2014 Nomor 1 Partai NasDem

, DUSUN MAPOUPOU, DESA MAKALO, KEC. PAGAI SELATAN 50% KETERWAKILAN PEREMPUAN DAN MEMENUHI PENEMPATANNYA DP KEPULAUAN MENTAWAI 4 1 BIN GEAS SYHAN, S.Sos L DESA SIKAKAP, KECAMATAN SIKAKAP 2 WIRA MEGARIA P DESA SIKAKAP KECAMATAN SIKAKAP 3 HORAS L DESA TAIKAKO, KECAMATAN SIKAKAP 4 ERNIWATI P DESA SIKAKAP KECAMATAN SIKAKAP 5 MARTINUS L DESA MATOBE KECAMATAN SIKAKAP 6 ALI NOFRIMEN L DESA SAUMANGANYA KEC. PAGAI UTARA 33,33 % KETERWAKILAN PEREMPUAN DAN MEMENUHI PENEMPATANNYA 4

DARNITA SABABALAT

P

RITA SRI HARTINI SALAMANANG

4 5

P DESA SIKAKAP, KECAMATAN SIKAKAP ERNIDAR L DUSUN MAKALO, KEC. PAGAI SELATAN NELSEN SAKEREBAU, S.Th 40 % KETERWAKILAN PEREMPUAN DAN MEMENUHI PENEMPATANNYA

Jumlah bakal calon untuk seluruh daerah pemilihan sebanyak = 19 (Sembilan belas) orang

Jumlah bakal calon untuk seluruh daerah pemilihan sebanyak 15 (lima belas) orang NO

1 2 3

4

DP KEPULAUAN MENTAWAI 1 DUSUN KARONIET, TUAPEJAT, KEC. SIPORA L UTARA, MENTAWAI DUSUN BAI’, DESA BOJAKAN, KEC. SIBERUT L BONIFASIUS GONJAI SIRISORO, SS UTARA, MENTAWAI DUSUN KARONIET, DESA TUAPEJAT, KEC. P JUNITA SAKELETUNG SIPORA UTARA, MENTAWAI DUSUN NANGNANG, DESA MUARA SIKABALUAN, KEC. SIBERUT UTARA, MENTAWAI 50 % KETERWAKILAN PEREMPUAN DAN MEMENUHI PENEMPATANNYA

1

NIKANOR SAGURUK, S.Th, M.Si

2

ELIASAR SABATILAT

3

IRAH SUKARSIH

4

LIJAU, S.Sos

5

Nomor 3 Partai Keadilan Sejahtera (PKS)

BRUNO GUIMEK SAGALAK, S.Pd

YASINTA SIRISORO

MARLINA SADODOLU, S.Sos

P

DP KEPULAUAN MENTAWAI 2 DUSUN TURONIA, DESA TUAPEJAT, KEC. L SIPORA UTARA, MENTAWAI DUSUN PURO I, DESA MA. SIBERUT, KEC. L SIBERUT SELATAN, MENTAWAI DUSUN MUARA,DESA SAIBI SAMUKOP, KEC. P SIBERUT TENGAH, MENTAWAI DUSUN MUARA, DESA SAIBI SAMUKOP, KEC. L SIBERUT TENGAH, MENTAWAI DUSUN GULU-GULUK, DESA SALIGUMA, KEC. P SIBERUT TENGAH

NO

No

1 2 3

40 % KETERWAKILAN PEREMPUAN DAN MEMENUHI PENEMPATANNYA DP KEPULAUAN MENTAWAI 3 1 2 3 4 5

DUSUN SIOBAN, DESA SIOBAN, KEC. SIPORA SELATAN JL. KOLAM INDAH VI RT/004, RW/003, KEL. P ENDRIANI, SE MATA AIR, KEC. PADANG SELATAN, KOTA PADANG DUSUN KARANG ANYAR, DESA SIPORA JAYA, L SUDARMONO KEC. SIPORA UTARA DUSUN USUTNGAIK, DESA MATOBE, KEC. L SONJAYA, S.Pd.K SIPORA SELATAN DUSUN KARANG ANYAR, DESA SIPORA JAYA, P ARNITA KEC. SIPORA UTARA 40 % KETERWAKILAN PEREMPUAN DAN MEMENUHI PENEMPATANNYA YUSRAN YUNUS, SH

L

1 2

-

JENIS KAB/KOTA/KECAMATAN*) (TEMPAT KELAMIN TINGGAL BAKAL CALON) DP KEPULAUAN MENTAWAI 1 DUSUN MALANCAN TIMUR, DESA MALANCAN L R. TRIANTO SIRITOITEN KEC. SIBERUT UTARA, DUSUN NANG-NANG, DESA SIKABALUAN,KEC. L SANTO SIRIJOROUJOU SIBERUT UTARA, DUSUN POKAI, DESA SIKABALUAN, KEC. P RATIH SIBERUT UTARA 33, 33% KETERWAKILAN PEREMPUAN DAN MEMENUHI PENEMPATANNYA DP KEPULAUAN MENTAWAI 2 DP KEPULAUAN MENTAWAI 3 DUSUN KARYA BAKTI, DESA SIPORA JAYA, P TUTY ULYATI, SH KEC. SIPORA UTARA, SILAOINAN II, DESA SAUREINU, KEC. SIPORA L ARIFIN SELATAN 50 % KETERWAKILAN PEREMPUAN DAN MEMENUHI PENEMPATANNYA DP KEPULAUAN MENTAWAI 4 NAMA CALON

Jumlah bakal calon untuk seluruh daerah pemilihan sebanyak = 5 (Lima) orang

2 3 4 5 6

DUSUN GOISO’OINAN DESA GOISO’OINAN, KEC. SIPORA UTARA DUSUN MABULAU BUGEI, DESA L BRUNO SIMAMORA SAUMANGANYA, KEC. PAGAI UTARA DUSUN SIKAKAP, DESA SIKAKAP, KECAMATAN P ELNAWATI SIKAKAP, DUSUN SIKAKAP TIMUR, DESA SIKAKAP, HERRY GOENAMALTHA L KECAMATAN SIKAKAP MENTAWAI TASIRILELEU DUSUN SIKAKAP TIMUR, DESA SIKAKAP, L BUJANG KECAMATAN SIKAKAP DUSUN MALAKOPA, DESA MALAKOPA, P MAYA WIDA HASTUTI KEC. PAGAI SELATAN, 33,33 % KETERWAKILAN PEREMPUAN DAN MEMENUHI PENEMPATANNYA ISAR TAILELEU, S.PAK

L

Jumlah bakal calon untuk seluruh daerah pemilihan sebanyak 20 (dua puluh) orang

Nomor 2 Partai Kebangkitan Bangsa (PKB)

Nomor 4 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP)

NO

1 2

4

1 2 3

1

1 2 3 4 5

1 2 3

JENIS KAB/KOTA/KECAMATAN*) (TEMPAT KELAMIN TINGGAL BAKAL CALON) DP KEPULAUAN MENTAWAI 1 DUSUN POKAI, DESA MA SIKABALUAN, KEC. FIET P SIBERUT UTARA 100 % KETERWAKILAN PEREMPUAN DAN MEMENUHI PENEMPATANNYA DP KEPULAUAN MENTAWAI 2 KEL. KUBUH DALAM PARAK KARAKAH, KEC. AL IMAN L PADANG TIMUR, KOTA PADANG DUSUN MASOGGUNEI, DESA SAIBI SAMUKOP, FIROMIDO NYO SATOKO L KEC. SIBERUT TENGAH KAB. KEP. MENTAWAI DUSUN MABOLAK, DESA SAIBI SAMUKOP, RUSLIANTI SIRITOITET P KEC. SIBERUT TENGA, KAB. KEP. MENTAWAI JL. SAWAHAN II NO. 4, RT.02/RW.01 SAWAHAN SUARMAN L TIMUR, KOTA PADANG DUSUN MASOGGUNEI, DESA SAIBI SAMUKOP, YUSMAYENI P KEC. SIBERUT TENGAH KAB. KEP. MENTAWAI 40 % KETERWAKILAN PEREMPUAN DAN MEMENUHI PENEMPATANNYA DP KEPULAUAN MENTAWAI 3 JOEL L DESA TUAPEJAT, KEC. SIPORA UTARA ETI SUMARTINI P DESA SIOBAN, KEC. SIPORA SELATAN MARTUA S L DESA SIOBAN, KEC. SIPORA SELATAN NAMA CALON

JENIS KAB/KOTA/KECAMATAN*) (TEMPAT KELAMIN TINGGAL BAKAL CALON) DP KEPULAUAN MENTAWAI 1 L KEC. SIBERUT TENGAH , KAB. KEP. MENTAWAI JAKOP SAGURUK, SE P KEC. SIBERUT UTARA, KAB. KEP. MENTAWAI YESI DESIANA L KEC. PANCUR BATU, KAB. DELI SERDANG TANGOI, A.Md P KEC. SIBERUT UTARA, KAB. KEP. MENTAWAI BERJALINA 50 % KETERWAKILAN PEREMPUAN DAN MEMENUHI PENEMPATANNYA DP KEPULAUAN MENTAWAI 2 NAMA CALON

1

PARMENARSON S, SH

L

KEC. SIBERUT SELATAN, KAB. KEP. MENTAWAI

2 3

CAHYONO, S.SosI

KECAMATAN KURANJI, KOTA PADANG KEC. SIBERUT SELATAN, KAB. KEP. MENTAWAI

DINI SUGIARTI

L P

4

KRISTINUS, S.Pd

L

KEC. SIBERUT SELATAN, KAB. KEP. MENTAWAI

5

ZARIN

P

KEC. SIBERUT SELATAN, KAB. KEP. MENTAWAI

1 2 3 4 5

1 3 4 5 6

40 % KETERWAKILAN PEREMPUAN DAN MEMENUHI PENEMPATANNYA DP KEPULAUAN MENTAWAI 3 L KEC. SIPORA UTARA, KAB. KEP. MENTAWAI TAGAI MARULI TUHOWOLOO TELAUMBANUA L KEC. SIPORA UTARA, KAB. KEP. MENTAWAI (DELAU) P KEC. SIPORA UTARA, KAB. KEP. MENTAWAI IRA OCDA FITRIANI WULANDARI AF L KEC. SIPORA SELATAN, KAB. KEP. MENTAWAI MARALUS SAGARI P KEC. PADANG BARAT, KOTA PADANG WENTI EXLESSIA 40 % KETERWAKILAN PEREMPUAN DAN MEMENUHI PENEMPATANNYA DP KEPULAUAN MENTAWAI 4 L KEC. SIPORA UTARA, KAB. KEP. MENTAWAI KORTANIUS SABELEAKE, S.Pt T. FORTENMART YOHANNES L KEC. SIPORA UTARA,KAB. KEP. MENTAWAI A P KEC. PAGAI SELATAN KAB. KEP. MENTAWAI TUTI MARDANELLA SALELEUBAJA L KECAMATAN SIKAKAP, KAB. KEP. MENTAWAI THEODORUS SIRIROEI L KEC. PAGAI SELATAN, KAB. KEP. MENTAWAI MARSONO, S.Sos P KECAMATAN SIKAKAP, KAB. KEP. MENTAWAI SUSI ARTHA SALAMANANG 33,33 % KETERWAKILAN PEREMPUAN DAN MEMENUHI PENEMPATANNYA

Jumlah bakal calon untuk seluruh daerah pemilihan sebanyak = 20 (dua puluh) orang

Nomor 6 Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra)

3

NO

1 2 3 4

2

DP KEPULAUAN MENTAWAI 4 1

Nomor 5 Partai Golongan Karya (Golkar)

JENIS KAB/KOTA/KECAMATAN* (TEMPAT TINGGAL KELAMIN BAKAL CALON)

NAMA CALON

P

DUSUN BUBUAKAT, DESA MATOBE, KECAMATAN SIKAKAP

3

4 5

1 2 3 4 5

1 2

JENIS KAB/KOTA/KECAMATAN*) (TEMPAT KELAMIN TINGGAL BAKAL CALON) DP KEPULAUAN MENTAWAI 1 DUSUN SIRILANGGAI TIMUR, DESA MALANCAN, L JAMAL ERIB KEC. SIBERUT UTARA DUSUN BETAET, DESA SIMALEGI, KEC. SIBERUT L EDI KUSWOKO PAULUS BARAT DESA SIGAPOKNA, KEC. SIBERUT BARAT, KAB. P ANANIA HIA KEP. MENTAWAI DUSUN SATBOYAK, DESA SATBOYAK, KEC. P RENI SIBERUT UTARA, 50 % KETERWAKILAN PEREMPUAN DAN MEMENUHI PENEMPATANNYA DP KEPULAUAN MENTAWAI 2 DUSUN MUARA, DESA SAIBI, KEC. SIBERUT L HENDRI DORI SATOKO, SE TENGAH DUSUN ROGDOK, DESA MADOBAG, KEC. L YOSEP, A.Md SIBERUT SELATAN DUSUN MUARA SIBERUT, DESA MUARA P MARIANI, S.Kom SIBERUT, KEC. SIBERUT SELATAN DESA PASAKIAT TAILELEU, KEC. SIBERUT L MARKUS SALELEUBAJA BARAT DAYA DUSUN SALAPAK, DESA MUNTEI,, KEC. TARIDA HERNAWATY ELISABETH, S. P SIBERUT SELATAN S.Sos 40 % KETERWAKILAN PEREMPUAN DAN MEMENUHI PENEMPATANNYA DP KEPULAUAN MENTAWAI 3 JL. RAYA TUAPEJAT KM.0, DESA TUAPEJAT, L JIMER MUNTHE, SE KEC. SIPORA UTARA, JL. PEPAYA RAYA NO. 45, PERUMNAS L ARISMAN BELIMBING, KEC. KURANJI, PADANG JL. RAYA TUAPEJAT KM.2, DESA TUAPEJAT, P HERLINA KEC. SIPORA UTARA DUSUN MONGA, DESA MARA, KEC. SIPORA L IBRANI SABABALAT SELATAN DUSUN CAMP, DESA TUAPEJAT, KEC. SIPORA P MERLIANA UTARA 40 % KETERWAKILAN PEREMPUAN DAN MEMENUHI PENEMPATANNYA DP KEPULAUAN MENTAWAI 4 DUSUN SIBAIBAI, DESA SIKAKAP, KECAMATAN L JAN WINNEN SIPAYUNG, SP SIKAKAP DUSUN SIBAIBAI, DESA SIKAKAP, KECAMATAN L A. PIJER SALELEUBAJA, S.Pd SIKAKAP NAMA CALON

NO

1 2 3 4

1 2 3 4 5

1 2 3 4 5

1 2

JENIS KAB/KOTA/KECAMATAN*) (TEMPAT KELAMIN TINGGAL BAKAL CALON) DP KEPULAUAN MENTAWAI 1 DESA MUARA SIKABALUAN, KEC. SIBERUT L JUNAIDI UTARA L DESA MALANCAN, KEC. SIBERUT UTARA MARU SAEREJEN, S.H DESA MUARA SIKABALUAN, KEC. SIBERUT P ANDI MARIAENNE, S.E UTARA P DESA MONGAN POULA, KEC. SIBERUT UTARA KRISTA JUBILATE 50 % KETERWAKILAN PEREMPUAN DAN MEMENUHI PENEMPATANNYA DP KEPULAUAN MENTAWAI 2 L DESA MA. SIBERUT, KECC. SIBERUT SELATAN ANOM SUHERI L DESA SALIGUMA, KEC. SIBERUT TENGAH MUSLIM, S.Ag P DESA SALAPPAK, KEC. SIBERUT TENGAH MARLINA ERNASARI SAKTIVA, S.Pd L DESA SAIBI HULU, KEC. SIBERUT SELATAN JAPE SAUDEINUK P DESA MA. SIBERUT, KEC. SIBERUT SELATAN DEBI DEBORA 40 % KETERWAKILAN PEREMPUAN DAN MEMENUHI PENEMPATANNYA DP KEPULAUAN MENTAWAI 3 L DESA MATOBE, KEC. SIPORA SELATAN RESA SAMANGILAILAI L DESA SIOBAN, KEC. SIPORA SELATAN GERSON DESA TUAPEJAT, KEC. SIPORA UTARA, KAB. P MARSIANA, A.Ma KEP. MENTAWAI DESA SIOBAN, KECAMATAN SIPORA SELATAN, L WANDI SURJANA PUTRA KAB. KEP. MENTAWAI DESA SAUREINU, KECAMATAN SIPORA P HERMAWATI SELATAN 40 % KETERWAKILAN PEREMPUAN DAN MEMENUHI PENEMPATANNYA DP KEPULAUAN MENTAWAI 4 L DESA SINAKAK, KEC. PAGAI SELATAN MUSLIM, SE L DESA MAKALOK, KEC. PAGAI SELATAN, SUNDARSIN, S.Th NAMA CALON


Puailiggoubat NO. 266, 15 - 30 Juni 2013

, 3 4 5 6

DESA SIKAKAP, KECAMATAN SIKAKAP, DESA SAUMANGANYA, KEC. PAGAI UTARA DESA SIKAKAP, KECAMATAN SIKAKAP, DESA SAUMANGANYAK, KECAMATAN PAGAI P SELESTI SESE UTARA, 33,33 % KETERWAKILAN PEREMPUAN DAN MEMENUHI PENEMPATANNYA

AMRIYATI PARSAORAN SIMANJUNTAK, S.Th ALISANDRE ZALUKHU

P L L

Jumlah bakal calon untuk seluruh daerah pemilihan sebanyak = 20 (dua puluh) orang

Nomor 7 Partai Demokrat

DP KEPULAUAN MENTAWAI 2 JL. GN SEMERU NO 3B, KEC. PADANG UTARA, L

1

ZAMZAMI

2

NELMAWATI

P

JL. WIRASAKTI II NO. 10 SITEBA KOTA PADANG

3

KHAILIZAR

L

DESA MUARA SIBERUT, KEC. SIBERUT

4

IRAHNI AKTA

5

WASRI

1 2 3 4 5

P

DUSUN MUARA, DESA MUARA SIBERUT, KEC. SIBERUT SELATAN, KAB. KEP. MENTAWAI KEC. TANJUNG GADANG, KABUPATEN

L 40 % KETERWAKILAN PEREMPUAN DAN MEMENUHI PENEMPATANNYA DP KEPULAUAN MENTAWAI 3 JL. AURDURI NO. 54 KEC. PADANG TIMUR, KOTA L TONY MARTIN, S.H PADANG JL. AURDURI NO. 54 KEC. PADANG TIMUR, KOTA P ROSLINDA DESA TUAPEJAT, KEC. SIPORA UTARA, KAB. L BERDANI KEP. MENTAWAI DUSUN KAMPUNG DESA TUAPEJAT, KEC. P FERAWATI DUSUN KAMPUNG, DESA TUAPEJAT, KEC. L DEDE UMBRA

1 2 3 4 5

1 2 3

40 % KETERWAKILAN PEREMPUAN DAN MEMENUHI PENEMPATANNYA DP KEPULAUAN MENTAWAI 4

JENIS KAB/KOTA/KECAMATAN*) (TEMPAT NO NAMA CALON KELAMIN TINGGAL BAKAL CALON) DP KEPULAUAN MENTAWAI 1 1 SEMSERI L KEC. SIBERUT BARAT, KAB. KEP. MENTAWAI 2 ADRIANA P KEC. SIBERUT BARAT, KAB. KEP. MENTAWAI 3 MANSYUR SIRIPEIBU L KEC. SIBERUT UTARA, KAB. KEP. MENTAWAI 33,33 % KETERWAKILAN PEREMPUAN DAN MEMENUHI PENEMPATANNYA -

-

1 2 3 4

JUNI ARMAN, S.IP BUJANG JUWARTI MUHAMMAD RIZAL

5

MARNIDA

1

SYAMSURIZAL

L

KEC. LUBUK ALUNG, KAB. PADANG PARIAMAN

2

MUHAMMAD NASIR

L

KECAMATAN SIKAKAP, KAB. KEP. MENTAWAI

3

KEMERIA SAKEREBAU

P

KECAMATAN SIKAKAP, KAB. KEP. MENTAWAI

4

LINA YATI

P

KECAMATAN SIKAKAP, KAB. KEP. MENTAWAI

Jumlah bakal calon untuk seluruh daerah pemilihan sebanyak = 14 (empat belas) orang

DP KEPULAUAN MENTAWAI 2 DP KEPULAUAN MENTAWAI 3 L KEC. SIPORA UTARA, KAB. KEP. MENTAWAI L KEC. SIPORA UTARA, KAB. KEP. MENTAWAI P KEC. SIPORA UTARA, KAB. KEP. MENTAWAI L KEC. SIPORA UTARA, KAB. KEP. MENTAWAI P

-

DP KEPULAUAN MENTAWAI 2 JL. GUNUNG SAGO NO. 17 RT. 02/02, KEC. L PADANG UTARA, KOTA PADANG DESA MA. SIBERUT, KEC. SIBERUT SELATAN, L RASYIDIN SYAIFUL, SH, MH KAB. KEP. MENTAWAI DESA TAILELEU, KEC. SIBERUT BARAT DAYA, P MERLINA SAGUGUBBAIK KAB. KEP. MENTAWAI DESA TAILELEU, KEC. SIBERUT BARAT DAYA, L KRISTINUS SALIMU KAB. KEP. MENTAWAI DESA TAILELEU, KEC. SIBERUT BARAT DAYA, P ROSMAIDA SABATILAT KAB. KEP. MENTAWAI 40 % KETERWAKILAN PEREMPUAN DAN MEMENUHI PENEMPATANNYA DP KEPULAUAN MENTAWAI 3 DESA TUAPEJAT, KEC. SIPORA UTARA, KAB. L SOPENDI KEP. MENTAWAI DESA TUAPEJAT, KEC. SIPORA UTARA, KAB. L SYAFRIDIN KEP. MENTAWAI DESA BUKIT PAMEWA, KEC. SIPORA UTARA, P DWI SUMARNI KAB. KEP. MENTAWAI 33,33 % KETERWAKILAN PEREMPUAN DAN MEMENUHI PENEMPATANNYA DP KEPULAUAN MENTAWAI 4 DAM SURI

Jumlah bakal calon untuk seluruh daerah pemilihan sebanyak = 11 (sebelas) orang

Nomor 15 Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI)

Nomor 10 Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura)

KEC. SIPORA SELATAN, KAB. KEP. MENTAWAI

40 % KETERWAKILAN PEREMPUAN DAN MEMENUHI PENEMPATANNYA DP KEPULAUAN MENTAWAI 4 L KEC. PADANG TIMUR, KOTA PADANG L KEC. PAGAI SELATAN, KAB. KEP. MENTAWAI P KECAMATAN SIKAKAP, KAB. KEP. MENTAWAI SISKA RYANNE NURIKA OKTAVIA

1 2 3

JOHNSON F. NAPITUPULU ERDIMAN

4 5 6

L KEC. SIPORA UTARA, KAB. KEP. MENTAWAI TOMBANG SP HUTAGALUNG L KEC. PAGAI SELATAN, KAB. KEP. MENTAWAI JANIS ASAHEL SAMALOISA P KEC. KOTO TANGAH, KOTA PADANG VERA IRA ELVIANA. S 33,33% KETERWAKILAN PEREMPUAN DAN MEMENUHI PENEMPATANNYA

NO

1 2

Jumlah bakal calon untuk seluruh daerah pemilihan sebanyak = 14 (empat belas) orang

3 4

Nomor 8 Partai Amanat Nasional (PAN)

1 2 3 4

1 2 NO

1 2 3 4

1 2 3 4 5

1 2 3 4

1 2 3 4 5 6

JENIS KAB/KOTA/KECAMATAN*) (TEMPAT KELAMIN TINGGAL BAKAL CALON) DP KEPULAUAN MENTAWAI 1 L KEC. SIBERUT UTARA, KAB. KEP. MENTAWAI JALIMIN SALELEU L KEC. NANGGALO, KOTA PADANG ARIF HIDAYAT P KEC. SIBERUT UTARA, KAB. KEP. MENTAWAI SAULINA SINARMATA P KEC. SIBERUT UTARA, KAB. KEP. MENTAWAI NINIK SAMUKTI 50 % KETERWAKILAN PEREMPUAN DAN MEMENUHI PENEMPATANNYA NAMA CALON

DP KEPULAUAN MENTAWAI 2 L KEC. SIPORA UTARA, KAB. KEP. MENTAWAI SALIMI, A.Md L KEC. X KOTO SINGKARAK, KABUPATEN SOLOK SYAMSURIZAL P KEC. SIBERUT UTARA, KAB. KEP. MENTAWAI SRIRAMDAYA NURHAYATI L KEC. LUBUK BEGALUNG, KOTA PADANG HENDRO SETIAWAN P KEC. SIBERUT UTARA,KAB. KEP. MENTAWAI SARTI ANIZAK 40 % KETERWAKILAN PEREMPUAN DAN MEMENUHI PENEMPATANNYA DP KEPULAUAN MENTAWAI 3 L KEC. SIPORA UTARA, KAB. KEP. MENTAWAI KARLO P KEC. SIPORA UTARA, KAB. KEP. MENTAWAI YENI ASTUTI L KEC. SIPORA UTARA, KAB. KEP. MENTAWAI FAOGO ARO HAREFA P KEC. SIPORA UTARA, KAB. KEP. MENTAWAI IDAYANTI PRAMAIS SHELA 50 % KETERWAKILAN PEREMPUAN DAN MEMENUHI PENEMPATANNYA DP KEPULAUAN MENTAWAI 4 L KEC. SIKAKAP, KAB. KEP. MENTAWAI HENDRI NASRANI, S.Sos L KEC. PAGAI UTARA, KAB. KEP. MENTAWAI DERLI RISPEN P KEC. SIPORA UTARA, KAB. KEP. MENTAWAI HILDERIA L KEC. SIKAKAP, KAB. KEP. MENTAWAI SAN ANDI IKLAS, SS. MM L KEC. SIKAKAP, KAB. KEP. MENTAWAI SELSIUS SAMALOISA P KEC. SIKAKAP, KAB. KEP. MENTAWAI WILDA DANENGSIH SAOGO 33,33 % KETERWAKILAN PEREMPUAN DAN MEMENUHI PENEMPATANNYA

NAMA CALON

JENIS KELAMIN

KAB/KOTA/KECAMATAN*) (TEMPAT TINGGAL BAKAL CALON)

DP KEPULAUAN MENTAWAI 1

3 4 5

1 2 3 4 5 6

DUSUN SIGAPOKNA, DESA SIGAPOKNA, KEC. SIBERUT BARAT, KAB. KEP. MENTAWAI DESA SIMALEGI, KEC. SIBERUT BARAT, KAB. P ELVINA TAPORUK KEP. MENTAWAI DUSUN POKAI, DESA MA. SIKABALUAN, KEC. L MARDIANIS SIBERUT UTARA, KAB. KEP. MENTAWAI DUSUN MASEAI, DESA SATBOYAK, KEC. P LERNIATI SAOGO SIBERUT UTARA, KAB. KEP. MENTAWAI 50 % KETERWAKILAN PEREMPUAN DAN MEMENUHI PENEMPATANNYA DP KEPULAUAN MENTAWAI 2 DUSUN GULU-GULUK, DESA SALIGUMA, KEC. L CORNELIUS, SH SIBERUT TENGAH, KAB. KEP. MENTAWAI DUSUN MUARA, DESA SAIBI SAMUKOP, KEC. L AGUSMAN SANENEK, SH SIBERUT TENGAH, KAB. KEP. MENTAWAI DUSUN PEIGU, DESA SAGULUBBEK, KEC. P DAMERITA SAKALEAK SIBERUT BARAT DAYA, KAB. KEP. MENTAWAI DESA KATUREI, KEC. SIBERUT BARAT, KAB. P RESANNA KEP. MENTAWAI 50 % KETERWAKILAN PEREMPUAN DAN MEMENUHI PENEMPATANNYA DP KEPULAUAN MENTAWAI 3 DUSUN TEITEI PABOKBOKAT, DESA SIOBAN, L ANTONIUS, SH KEC. SIPORA SELATAN, KAB. KEP. MENTAWAI DUSUN JATI, DESA TUAPEJAT, KEC. SIPORA P RENI SANDRA UTARA, KAB. KEP. MENTAWAI DUSUN SIOBAN DALAM, DESA SIOBAN, KEC. L PARULIAN SAMALINGGAI SIPORA SELATAN, KAB. KEP. MENTAWAI DUSUN POGARI, DESA GOISOK OINAN KEC. P SEMINAR SIPORA UTARA, KAB. KEP. MENTAWAI DUSUN TURONIA, DESA TUAPEJAT, KEC. L MAYSARLI SIPORA UTARA, KAB. KEP. MENTAWAI 40 % KETERWAKILAN PEREMPUAN DAN MEMENUHI PENEMPATANNYA DP KEPULAUAN MENTAWAI 4 DUSUN MAPADEGAT, DESA TUAPEJAT, KEC. L A.K. ROBERTHYL SAOGO, SH SIPORA UTARA, KAB. KEP. MENTAWAI DUSUN NEMNEM LELEU, DESA SIKAKAP, L Pdt. PARLINDUNGAN, S.Th KECAMATAN SIKAKAP, KAB. KEP. MENTAWAI DUSUN SIKAKAP TENGAH, DESA SIKAKAP, P TIOLINA SAOGO KECAMATAN SIKAKAP, KAB. KEP. MENTAWAI DUSUN ABAN BAGA, DESA SINAKA, KEC. PAGAI L MUHAMMAD SUHERI, A.Md SELATAN, ,KAB. KEP. MENTAWAI DUSUN BEUBUKKU, DESA SAUMANGANYA, L HENRA MISU EDI, SH KEC. PAGAI UTARA, KAB. KEP. MENTAWAI DUSUN MAPADEGAT, DESA TUAPEJAT, KEC. P RIANA KUMAWATI, S.PdK SIPORA UTARA, KAB. KEP. MENTAWAI 33,33 % KETERWAKILAN PEREMPUAN DAN MEMENUHI PENEMPATANNYA MELKI SAPOLENGGU

NO

L

1 2 3 4

1 2 3 4 5

1 2 3 4 5

1 2 3 4 5 6

JENIS KAB/KOTA/KECAMATAN*) (TEMPAT KELAMIN TINGGAL BAKAL CALON) DP KEPULAUAN MENTAWAI 1 DESA MALANCAN, KEC. SIBERUT UTARA, KAB. L YULIUS SIRITOITEN KEP. MENTAWAI DESA SIRILOGUI, KEC. SIBERUT UTARA, KAB. P ROSA SIRIPARANG KEP. MENTAWAI DUSUN BETAET, DESA SIMALEGI, KEC. SIBERUT L JULIUS BARAT, KAB. KEP. MENTAWAI DESA SIGAPOKNA, KEC. SIBERUT BARAT, KAB. P EMILIA KEP. MENTAWAI 50 % KETERWAKILAN PEREMPUAN DAN MEMENUHI PENEMPATANNYA DP KEPULAUAN MENTAWAI 2 JL. KENANGA NO. 49 AIR DINGIN RT.002, RW.011 L FERNANDO SABAJOU, S.Pd KEL. BALAI GADANG, KEC. KOTO TANGAH PADANG DUSUN TOLOULAGGO, DESA KATUREI, KEC. L MARCELINUS JUMIRANTO, SH SIB. BARAT DAYA KAB. KEP. MENTAWAI DESA MAILEPPET, KEC. SIBERUT SELATAN, P SILVIA KAB. KEP. MENTAWAI DESA TAIKAKO, KECAMATAN SIKAKAP, KAB. L MATHEUS SAMAIRAPKOAT KEP. MENTAWAI DUSUN TIOP, DESA KATUREI, KEC. SIB. BARAT P LINA KRISTIANI DAYA, KAB. KEP. MENTAWAI 40 % KETERWAKILAN PEREMPUAN DAN MEMENUHI PENEMPATANNYA DP KEPULAUAN MENTAWAI 3 DESA BERIULOU, KEC. SIPORA SELATAN, KAB. L MARIUS TATUBEKET KEP. MENTAWAI DESA SAUREINU, KEC. SIPORA SELATAN, KAB. L JANUAR SABABALAT KEP. MENTAWAI DUSUN MANGILI, DESA SAUREINU, KEC. P YENI EPRIDA SIPORA SELATAN KAB. KEP. MENTAWAI DESA SAUREINU, KEC. SIPORA SELATAN, KAB. L IJONTI KEP. MENTAWAI DESA MARA, KEC. SIPORA SELATAN, KAB. KEP. P JAINIDAR MENTAWAI 40 % KETERWAKILAN PEREMPUAN DAN MEMENUHI PENEMPATANNYA DP KEPULAUAN MENTAWAI 4 DESA SIKAKAP, KECAMATAN SIKAKAP, KAB. L REIN ECKER SAMALOISA KEP. MENTAWAI DESA BULASAT, KEC. PAGAI SELATAN, KAB. L MARVIN SATOKO, S.Th KEP. MENTAWAI DESA BULASAT, KEC. PAGAI SELATAN, KAB. P YARIANTI SAOGO KEP. MENTAWAI DESA TAIKAKO, KECAMATAN SIKAKAP, KAB. L RANTO PANGOMOAN TAMPUBOLON KEP. MENTAWAI DESA SIKAKAP, KECAMATAN SIKAKAP, KAB. RIDELHAN HAOLONGAN L KEP. MENTAWAI SALELEUBAJA DESA MAKALO, KEC. PAGAI SELATAN, KAB. P ANNA SAMALOISA KEP. MENTAWAI 33,33 % KETERWAKILAN PEREMPUAN DAN MEMENUHI PENEMPATANNYA NAMA CALON

Jumlah bakal calon untuk seluruh daerah pemilihan sebanyak = 19 Jumlah bakal calon untuk seluruh daerah pemilihan sebanyak = 20 (dua puluh) orang (Sembilan belas) orang

Nomor 14 Partai Bulan Bintang (PBB)

Jumlah bakal calon untuk seluruh daerah pemilihan sebanyak = 19 (Sembilan belas) orang

Nomor 9 Partai Persatuan Pembangunan (PPP)

NO

JENIS KAB/KOTA/KECAMATAN*) (TEMPAT KELAMIN TINGGAL BAKAL CALON) DP KEPULAUAN MENTAWAI 1

NO NAMA CALON

-

-

-

NAMA CALON

1

GAIJAT

2

YOSIA SIKARAJA

3

DINI KATRIN MULYANI

JENIS KAB/KOTA/KECAMATAN* (TEMPAT TINGGAL KELAMIN BAKAL CALON) DP KEPULAUAN MENTAWAI 1 DESA SIRILOGUI, KEC. SIBERUT UTARA, KAB. L KEP. MENTAWAI DESA MA. SIKABALUAN, KEC. SIBERUT UTARA, L KAB. KEP. MENTAWAI DESA A. SIKABALUAN, KAEC. SIBERUT UTARA, P KAB. KEP. MENTAWAI

-

33,33 % KETERWAKILAN PEREMPUAN DAN MEMENUHI PENEMPATANNYA

Tuapejat, 29 Mei 2013 Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Kepulauan Mentawai Ketua,

BASTIAN


Puailiggoubat NO. 266, 15 - 30 Juni 2013

14

FOTO:SYAFRIZALDI/PUAILIGGOUBAT

penang-gulangan bencana selayaknya menjadi tanggung jawab bersama Syafrizaldi

P

enyebarluasan dan penggunaan kearifan lokal yang memandirikan dan member-

dayakan masyarakat menjadi salah satu poin penting diantara sejumlah poin rekomendasi yang disepakati dalam Konferensi Nasional Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Komunitas IX di Nagari Batu Kalang Kecamatan Padang Sago, Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat pada 1 – 5 Juni 2013 . Ketua Panitia KNPRBBK IX, Nurcahyo Budi Waskito menegaskan para peserta konferensi sudah membuat rekomendasi bersama atas pelaksanaan konferensi. “Pemantauan bencana menjadi penting untuk mengawasi dan memastikan kegiatan pengurangan risiko bencana berlangsung secara transparan dan akuntabel,” ucapnya. Peserta, menurut Cahyo, merekomendasikan untuk memastikan perempuan, anak, penyandang disabilitas, dan lanjut usia lebih mandiri dan terlibat aktif dalam setiap upaya pengurangan risiko bencana. Dengan demikian, pengurangan risiko bencana harusnya sudah menyentuh akar risiko Disamping itu, dituntut pula penyebarluasan dan penggunaan kearifan lokal yang memandirikan dan memberdayakan masyarakat. Penting juga keterpaduan upaya adaptasi perubahan iklim dan pengurangan risiko bencana bagi seluruh masyarakat yang tinggal di wilayah rawan bencana. “Pemerintah harus secara aktif dan terlibat sepenuhnya secara aktif dalam setiap KN PRBBK dari awal sampai akhir kegiatan. Perlu pula meningkatkan koordinasi antar instansi pemerintah dalam pengintegrasian kegiatan adaptasi perubahan iklim dan bencana serta merevisi pedoman penilaian risiko bencana yang sudah ada,” paparnya.

PEMBUKAAN KNPRBBK IX Penyerahan siriah dalam carano kepada undangan yang menghadiri Konferensi Nasional Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Komunitas IX

Komunitas, Garda Terdepan Pengelolaan Bencana Dalam menyongsong konferensi sedunia pengurangan risiko bencana pada 2014, para peserta juga mengingatkan keterlibatan aktif semua pihak agar konferensi berjalan sukses dan memberi dampak nyata untuk pengurangan risiko bencana. Usaha Kecil Menengah, kata Cahyo, juga menjadi sektor penting yang harus diperhatikan. “Dalam pengurangan risiko bencana, UKM harus berperspektif gender,” katanya. Sementara Gubernur Sumatra Barat, Irwan Prayitno, dalam pembukaan konferensi, 2 Juni, mengatakan, penanggulangan bencana selayaknya menjadi tanggung jawab bersama. Tanggung jawab ini mestinya dilakukan dalam koridor yang sejalan dengan kebijakan pemerintah mengenai penanggulangan

bencana. Menurut Irwan, para pihak mestinya konsisten mengkampanyekan dan membagi pembelajaran penanggulangan bencana. “Mulai dari tingkatan pemerintah di level nasional hingga korongkorong, termasuk juga LSM dan lembaga kemanusiaan lainnya, lembaga riset, perguruan tinggi, masyarakat, media dan lainnya mesti bahu membahu dalam pengurangan risiko bencana,” katanya. Di lapangan, lanjutnya, peran masyarakat justru sangat sentral mengingat risiko yang ditimbulkan langsung bersentuhan dengan peri kehidupannya. Oleh karenanya, masyarakat juga dituntut mampu menjadi aktor utama dalam pengurangan risiko bencana. “Sesuai dengan tema KNPRBBK IX tahun ini, kelompok berkebutuhan

khusus, perempuan, anak-anak dan lansia mestinya terlibat seirama dalam penanggulangan risiko bencana. Mereka korban atau pelaku utama, inilah yang akan sama-sama didiskusikan dalam konferensi,” jelas Irwan. Irwan juga mengajak semua pihak untuk saling berbagi pengalaman dan pembelajaran dalam konferensi ini. “Pemerintah akan menjadi fasilitator dalam gelombang pembelajaran itu,” cetusnya. Penyelenggaraan KN PRBBK tahun ini lebih menarik karena langsung dilaksanakan ditengah-tengah komunitas masyarakat. “Persiapan dilakukan oleh berbagai pihak dari kalangan pemerintah, organisasi internasional, LSM, akademisi, sektor usaha, praktisi kebencanaan dan berbagai individu di level nasional

35.441 Peserta SBMNPTN di Sumbar PADANG - Sebanyak 35.441 orang tercatat serbagai calon peserta ujian tulis Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2013 hingga batas akhir pendaftaran Sabtu, 8 Juni lalu. Humas Panitia Lokal SBMPTN Amril Ami Senin. 11 Juni lalu mengungkapkan, angka ini mengalami penurunan disbanding peserta pada 2012 mencapai yang mencapai 38 ribu siswa. Tahun ini,

pendaftar bidang sains teknologi sebanyak 11.196 orang, sosial humaniora 15.224 dan campuran 9.021 pendaftar. Ujian tulis akan dilaksanakan pada 18-19 Juni dengan materi tes potensi akademik, tes kemampuan dasar umum meliputi matematika dasar, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Selain itu, tes kemampuan dasar sains dan teknologi meliputi Matematika, Biologi, Fisika dan Kimia serta tes kemampuan

dasar sosial dan humaniora meliputi Sosiologi, Ekonomi, Sejarah dan Geografi. Berbeda dengan ujian tahun sebelumnya, pada tahun ini setiap pendaftar dapat memilih tiga program studi dengan syarat satu program studi yang dipilih harus merupakan perguruan tinggi negeri pada wilayah yang bersangkutan ujian. Jika pada tahun lalu ada kategori IPA, IPS dan IPC tahun ini diganti menjadi saintek, sosial humaniora dan

campuran. Ketua Panitia Lokal SBMPTN 2013 Agus Irianto mengatakan Universitas Andalas (Unand) dan Universitas Negeri Padang (UNP) akan menerima 3.714 mahasiswa melalui SBNMPTN pada tahun ini. “Universitas Andalas akan menerima 2.190 orang dan Universitas Negeri Padang sebanyak 1.524 mahasiswa,” ujarnya. (prl)

hingga Korong. Sejak awal, persiapan konferensi ini sudah melibatkan masyarakat,” kata Cahyo. Nurcahyo menambahkan, konferensi ini menganut prinsip penanggulangan bencana adalah milik bersama serta berbasis masyarakat. “Ini sudah menjadi ikon sejak konferensi ini digagas pada tahun 2004,” imbuhnya. Dalam pelaksanaannya, KNPRBBK IX terbagi atas sesi konferensi dan lokakarya serta kunjungan lapangan di Padang Pariaman. “Tercatat 114 peserta menghadiri konferensi terdiri dari 34 perempuan, 79 laki-laki, dengan 15 pembicara. Peserta berasal dari beberapa instansi, termasuk Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), pejabat pemerintah nasional dan daerah, pekerja LSM, akademisi, media, bisnis swasta, manajer CSR dan juga dari masyarakat setempat,” papar Nurcahyo yang juga menjadi Ketua Masyarakat Penanggulangan Bencana Indonesia ini. Nurcahyo berharap Konferensi Nasional PRBBK IX dapat menjadi ajang pembelajaran bersama tentang praktik-praktik pengembangan desa tangguh bencana. Pembelajaran ini akan dijadikan sebagai landasan kerangka kerja bersama dalam pengurangan risiko bencana berbasis komunitas di Indonesia. “Maklum, kita akan selesai dengan Kerangka Aksi Hyogo di tahun 2015,” katanya. (o)


15

Puailiggoubat

SEPUTARSUMBAR

NO. 266, 15 - 30 Juni 2013

Dua Gempa Guncang Sumbar PADANG - Dua hari berturut-turut, sejumlah wilayah di Sumatera Barat diguncang gempa. Meski tidak menimbulkan kerusakan, gempa cukup mengagetkan warga. Gempa berkekuatan 5,3 Skala Richter (SR) terjadi Selasa (11/6) pukul 09:30:37 WIB. Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat dengan kedalaman 10 Kilometer itu terjadi di di 1.73 Lintang Selatan- 100.24 Bujur Timur, 62 Kilometer Barat Daya, Painan, Kabupaten Pesisir Selatan. Selang sehari, gempa berkekuatan 5,0 Skala Richter (SR) kembali mengguncang Kabupaten Pesisir Selatan, Rabu (12/6) pukul 21:25:06 WIB. BMKG mencatat pusat gempa berada di koordinat 1,58 derajat Lintang Selatan (LS), 100,52 derajat Bujur Timur (BT) dengan kedalaman 28 kilometer. Gempa juga terasa hingga ke Kota Padang, Padangpanjang, Kota Pariaman, serta Bukittinggi namun tidak menimbulkan tsunami. prl

Badai Tumbangkan Empat Pohon di Padang PADANG – Hujan lebat disertai angin kencang melanda kota Padang pada enin (10/6) hingga Selasa (11/6). Akibatnya, empat pohon besar di empat titik berbeda tumbang. Kepala Bidang Penanggulangan Bencana Dinas Pemadam Kebakaran dan BPBD kota Padang, Edi Asri Selasa, 11 Juni lalu mengungkapkan tidak ada korban jiwa dalam perstiwa tersebut, namun sempat memacetkan arus lalu lintas. Empat pohon tumbang tersebut terjadi di Jalan Damar, Kawasan Gunung Sariak, Kecamatan Kuranji, Jalan Hiligoo, dan kawasan Koto Kaciak, Kecamatan Padang Selatan. “Berdasarkan laporan, tidak korban jiwa dalam kejadian ini, hanya saja arus lalu lintas menjadi macet dan ditangani kepolisian dengan cara pengalihan arus,” katanya. Ia mengimbau warga untuk tetap waspada, karena potensi badai di sejumlah wilayah di Sumatera Barat cukup tinggi. Nelayan diminta untuk tidak melaut karena badai dan gelombang besar diperkiran mencapai empat meter. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Maritim Teluk Bayur Padang, Sumatera Barat mengatyakan hujan dan angin kencang berpotensi terjadi hingga 16 Juni. Kepala Kelompok Teknis BMKG Maritim Teluk Bayur Padang Charles Siregar mengatakan, terjadinya cuaca buruk yang melanda daerah Sumbar akibat adanya pertumbuhan siklus tropis di Filipina sehingga berimbas pada intensitas curah hujan tinggi disertai angin kencang. “Karena posisinya di bagian barat, kemungkinan hujan deras turun juga terjadi di bagian barat pesisir pantai Sumbar, seperti Kota Padang, Kota Solok, Kabupaten Pesisir Selatan, dan Kota Padangpanjang,” katanya. (prl)

Pekerja menolak aturan yang bisa melahirkan peraturan daerah PLN menjadi BUMD. Mereka khawatir rakyat tidak akan dapat subdisi listrik lagi.

Listrik Sumbar Terancam Padam

Pekerja PLN Demo Tolak Ranperda Kelistrikan FOTO:SYAFRIL/PUAILIGGOUBAT

Syafril Adriansyah

atusan karyawan yang tergabung dalam serikat pekerja PLN Sumatera Barat, mengancam akan melakukan mogok massal jika pemerintah daerah setempat tidak membatakan Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Kelistrikan yang saat ini sedang dibahas di DPRD Sumbar. Para pekerja meminta Gubernur Sumbar Irwan Prayitno menolak diterbitkannya Ranperda Kelistrikan dan penghapusan sistem pekerja outsourcing. Jika tuntutan tidak dikabulkan, mereka akan mogok massal bersama para pekerja di Kelaten, Kediri, Mojokerto, Pasuruan, Aceh, Palembang, Yogyakarta, dan Surabaya “Ini serius. Kalau kami mogok tidak akan ada pekerja operasional sehingga listrik akan akan padam. Gubernur harus tanggung jawab kepada masyarakat,” ungkap Ketua Dewan Pimpinan Daerah Serikat Pekerja PLN Sumbar Aji Adri dalam aksi demonstrasi yang digelar di halaman kantor Gubernur Sumbar, Rabu, 12 Juni lalu. Menurut Adri, Ranperda ini lahir setelah adanya UU No. 30 Tahun 2009 Tentang Kelistrikan yang berpotensi mengakibatkan privatisasi PLN. Di Negara-negara yang sudah melakjukan privatisasi, seperti Filpina, India, Bangladesh, dan Negara-negara Asia Tenggara, kewenangan PLN justru akan dipecah.

R

MENEROBOS - Para pekerja PLN menerobos masuk ke ruang kerja Gubernur Sumbar Irwan Prayitno Sumbar di kantor gubernur jalan Jenderal Sudirman, Padang “Jika ini jadi Perda, maka PLN akan dipegang oleh BUMD dan kita tidak akan mendapat subdisi listrik lagi sehingga harga listrik di Sumbar menjadi mahal,” katanya. Saat ini, lanjut dia, harga listrik setelah disubsidi rata-rata Rp 900 per Kilowatt. Jika listrik dikelola BUMD, harga listrik bisa mencapai Rp 5.000- 9.000 per Kilowatt. Saat aksi dilakukan, Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno sedang menghadiri acara penandatangan nota kesepahaman kepala daerah se-Sumbar dengan DPRD se-

Sumbar, Kajari, dan kemenag terkait persoalan gender. Pada Senin 11 Juni, para karyawan juga melayangkan tuntuntan mereka ke kepada gubernur dan tidak ada seorang pun pejabat yang menanggapi aspirasi mereka. Selanjutnya, para pekerja longmarch menuju kantor DPRD Sumbar dan sempat mengakibatkan kemacetan lalu lintas di kawasan jalan Rasuna Said dan Khatib Sulaiman, Padang. Ketua Komisi III DPRD Sumbar, Yulman Hadi mengatakan, saat ini Ranperda tersebut masih dalam

proses pembahasan dan justru akan menguntungkan masyarakat. “Jika ada Ranperda ini menjadi Perda, akan membuka jalan bagi daerah yang belum teraliri listrik karena akan ada pihak yang bersedia membuka aliran listrik baru di luar ranah PLN,” katanya. Ia juga meminta para serikat pekerja untuk bersama-sama dalam melakukan pembahasan sehingga bisa diketahui titik lemah dari Ranperda tersebut. “Jika memang akan menyengsarakan masyakat, tentu akan kita hapuskan,” katanya. (p/o)

Asyik Mancing, Sugiyono Tewas Terseret Arus Sungai PADANG - Sugiyono (33) ditemukan tewas di perairan laut

kota Padang pada Rabu, 12 Juni, setelah terpeleset saat memancing FOTO:SYAFRIL/PUAILIGGOUBAT

KORBAN HANYUT - Tim sar mengevakuasi jenazah Sugiyono (33) di kawasan Banda Bakali, GOR H Agus Salim Padang

di kawasan Banda Bakali sekitar Universitas Taman Siswa, Padang dua hari sebelumnya. Korban ditemukan mengapung di antara pulau Toran dan Bindalang, sekitar 26,5 kilometer dari lokasi jatuhnya korban oleh nelayan asal Kecamatan Bayan, Kabupaten Pesisir Selatan yang tengah memancing. Staf Operasional Basarnas Padang, Bambang Hermanto mengatakan, saat ditemukan, jasad korban masih utuh, namun kulitnya sedikit terkelupas karena terendam air terlalu lama. “Korban mengenakan jaket warna hitam merah dan celana jeans abu-abu,” katanya.

Korban langsung dilarikan ke rumah sakit Dr. M. Djamil Padang untuk diotopsi dan selanjutnya dibawa ke rumah duka di RT 3/ RW 8, Kelurahan Andalas, Kecamatan Padang Timur, Kota Padang untuk dimakamkan. Pencarian korban dilakukan Tim SAR gabungan mulai Selasa (11/6) setelah mendapatkan informasi dari warga ada korban yang terseret arus sungai sejak Senin (10/6) pukul 22.00 WIB. Saat itu, korban sedang menagguk ikan di sungai ketika hujan lebat mengguyur kota Padang. Diduga, korban terpeleset serta jatuh ke sungai dan terbawa arus yang deras. (prl)


Puailiggoubat NO. 266, 15 - 30 Juni 2013

8

Suara Puailiggoubat Masyarakat yang Dilupakan

P

enyelesaian pembangunan hunian tetap bagi 2.072 keluarga korban gempa dan tsunami Mentawai tahun 2010 harus kembali tertunda. Penarikan sisa dana Rehabilitasi dan Rekonstruksi Bencana Mentawai tahun 2012 sebesar Rp382 miliar jadi penyebab. Akibat tidak ada dana, pembersihan lahan untuk lokasi huntap yang akan dikerjakan Primer Koperasi Angkatan Darat (Primkopad) Korem 032 Wirabraja ditangguhkan. Dengan demikian, target penyelesaian pembangunan rumah hingga Desember 2013 kembali gagal dan sebagian besar korban terpaksa bersabar menunggu tinggal di hunian sementara yang jauh dari layak. Penarikan sisa dana itu oleh Kementrian Keuangan disebabkan lambannya penyelesaian huntap, padahal dalam nota kesepahaman yang disepakati, penggunaan dana huntap sudah harus terealisasi hingga akhir Desember 2013. Dari total dana RR tahap pertama Rp486 miliar yang dicairkan dari APBN, yang mampu terserap hanya Rp104 miliar. Dana itu sudah digunakan sebagian untuk pembangunan huntap berupa dana kepada Kelompok Masyarakat (Pokmas), dan proses perencanaan RR. Lambannya proses huntap hingga hampir tiga tahun tak terlepas dari kebijakan pemerintah yang mengharuskan korban direlokasi ke lokasi aman. Penentuan lokasi relokasi harus melalui studi panjang dan berbagai perdebatan karena masyarakat harus dipindahkan jauh dari ladang dan tempat tinggal lama. Untuk relokasi itu, lahan yang digunakan merupakan hutan produksi. Proses perizinan dari Kementerian Kehutanan ini yang membutuhkan waktu. Belum lagi proses IPK untuk penebangan kayu di hutan produksi. Rumitnya proses pengurusan lokasi ini sudah diprediksi banyak pihak, karena itu banyak yang menentang kebijakan tersebut termasuk korban sendiri. Mereka keberatan harus tinggal jauh dari ladang yang menjadi sumber ekonomi. Memulai hidup di tempat baru tentu membutuhkan waktu untuk memulihkan hidup. Namun apa yang hendak dikata, pemerintah sudah bulat dengan keputusannya untuk memindahkan masyarakat lebih jauh ke tengah pulau, ke lokasi baru. Apa yang terjadi hari ini di Mentawai patut menjadi pelajaran. Rekomendasi Konferensi Nasional Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Komunitas di Padangpariaman, awal Juni lalu, soal pentingnya menghargai dan mendahulukan kearifan lokal dalam setiap tindakan pengurangan risiko bencana dan penanggulangan bencana menjadi poin penting. Kepentingan dan aspirasi komunitas harus menjadi landasan dalam setiap tindakan penanggulangan bencana. z

16

Hegemoni Kapital(Is) Media Massa

D

i tengah peradaban yang sudah bertransformasi menjadi The Age of Media Society, tak seorang pun meragukan kedigdayaan media massa. Media massa bukan saja menjadi ikon zaman, tapi juga penanda dari setiap perikehidupan yang berlangsung dalam abad ini. Tak sedetik pun momen terlewatkan, bahkan secuil informasi pun kerap tak terabaikan. Lebih-lebih lagi, bila kita bicara tentang berita, yang sampai detik ini, permasalahan negara selalu mengalir tiada tara. Dan, kita tidak tahu apa tujuannya? Dalam negara demokrasi, media massa diibaratkan seperti anjing penjaga (watch dog). Ia berfungsi untuk mengawasi jalannya pemerintahan dan wajib “gonggong” bila mengetahui penjahat hendak merusak kehidupan masyarakat sebagai majikan. Ia harus berupaya untuk meluruskan yang bengkok dan menjaga yang lurus agar tetap lurus, dan dituntut untuk loyal terhadap majikannya (masyarakat), tampa meminta orientasi apa-apa, kecuali sesuap nasi untuk kehidupannya. Namun, di balik fungsi idealnya tersebut, media massa cenderung merupakan alat yang paling efektif untuk mempengaruhi ideologi, sehingga sering menjadi wadah politik para penguasa. Seperti dalam perspektif Marxian, bahwa media massa berpotensi besar menyebarkan ideologi dominan agar dapat berkuasa. Melalui media, ia (penguasa media) cenderung menyuarakan kepenti-ngannya dan berusaha agar kelas lain turut serta berpartisipasi dengan sukarela, tanpa mereka sadari. Dan itulah yang disebut sebagai hegemoni. Melalui pemberitaan media, masya-rakat cendrung kerap terpengaruhi tanpa kesadaran. Semua hanya dapat dilakukan oleh siapa oknum sebagai penguasa medianya? Transisi Kekuasaan Kapital(is) Jamak diketahui, dalam sejarah pra kemerdekaan, media memang menjadi alat perjuangan dalam menggelorakan perlawanan terhadap penjajah. Para penulis, wartawan, dan pemodal berkolaborasi mendirikan penerbitan untuk membangkitkan kesadaran berbangsa dan bernegara demi mengusir kolonial. Dan akhirnya, kolonial takluk “diusir” massa. Para praktisi media pun kemudian menjadi tokoh nasional seperti; Soekarno, Adam Malik, HOS Tjokroaminoto, dan Ki Hajar Dewantara, setelah kemerdekaan. Di Orde Baru, juga melakukan upaya yang sama. Media massa

oleh: Tasriyal Peneliti Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pers Padang dimanfaatkan sebagai kekuatan untuk mendukung legitimasi dan hegemoni penguasa. Saat itu, penguasa negara (pemerintah) berkuasa penuh untuk mengendalikan pemberitaan media massa. Bahkan penguasa dapat membredel media-media tertentu, bila beritanya merugikan kepentingan penguasaan negara. Sehingga, Soeharto sebagai penguasa negara saat itu, dapat bertahan lama karena didominasi oleh berita-berita cantiknya. Sejalan dari itu, reformasi akhirnya membubarkan kekuasaan Orde Baru sehingga menciptakan peralihan kekuasaan. Begitu juga dengan kekuasaan media. Penguasa media massa, diambil alih oleh rakyat melalui UU No 40 Tahun 2007 tentang Pers. Peralihan dilakukan dengan alasan demokrasi. Media dianggap sebagai “lidah” massa dan harus mendapat kebebasan dalam menjalankan tugasnya. Namun, tak lama berjalannya

line. Namun, dibalik ribuan korporasi tersebut, terdapat 13 korporasi group yang mengakomodirnya. Mereka adalah MNC Group, Kompas Gramedia Group, Jawa Pos Group, MRA Media, Femina Group, Tempo Inti Media, serta Media Bali Post Group Elang Mahkota Teknologi, Mahaka Media, CT Group, Berita Satu Media Holdings (Lippo Group), Media Group, dan Visi Media Asia. Tingginya minat pemodal untuk mendirikan korporasi media di negeri ini, tak lain dialasankan dengan mudahnya meraup keuntungan. Bahkan tanpa dipungkiri, korporasi media pun juga dapat memberikan bonus posisi kekuasaan secara tidak langsung. Ini jamak diketahui, seperti; Aburizal Bakrie (pemilik Visi Media Asia sekaligus Ketua Umum Partai Golkar), Surya Paloh (pemilik Media Group dan juga Ketua Umum Partai Nasional Demokrat), Harry Tanoe-

pasca reformasi, peralihan kekuasaan media kembali terjadi tanpa disadari. Kali ini, kekuasaan pers yang pada awalnya berada di tangan massa malah beralih kepada korporasi tanpa disengaja. Bahkan ini sering disebut upaya kebablasan dalam berdemokrasi. Hal ini terjadi, karena regulasi pers (UU 40/1999) memberikan kekuasaan penuh kepada korporasi sebagai pengelola media massa. Sehingga, eksistensi uang dan modal pun mulai berperan besar dalam menentukan arah kebebasan media massa, hingga saat ini.

soedibjo (pemilik MNC Group dan sekaligus politisi Partai Hanura), dan juga Dahlan Iskan ( bos Jawa Pos Group sekaligus menteri BUMN). Mereka semua adalah pengusaha media besar yang hendak ikut dalam kompetisi pemilihan kepala negara. Sebagai penguasa korporasi media, tentunya “mereka” jarang dipersoalkan di media massa, kecuali persoalan atas tindakan kebaikannya. Padahal, di balik semua itu mereka ada yang tersandung persoalan negara yang seharusnya layak diberitakan. Namun, media massa yang idealnya adalah milik massa, tak dapat berkutik untuk memberitakannya. Akibatnya, keberadaan mereka akan selalu terlihat “indah” di layar kaca dan cendrung dipandang layak sebagai pemimpin massa untuk kedepannya. Hal itu, tentu akan jelas berbanding terbalik dengan nasib

Kekuatan Modal Dari data Pers Nasional akhir Tahun 2012, tercatat ada 1.895 korporasi media yang ada di tanah air kita. Semuanya terdiri dari media cetak (1081), stasiun radio (611) dan stasiun televisi (173). Ini belum termasuk media lainnya seperti on

calon pemimpin bangsa lainnya, yang tidak memiliki modal di media massa. Dia yang saat ini tersandung dengan persoalan negara, pasti akan sering diberitakan. Apalagi yang tersandung persoalan negara itu adalah “lawan politik” dari “penguasa media”. Bahkan sorotan pemberitaan cendrung akan sampai ke ranah privasinya, seolah-olah mereka adalah penjahat negara yang tiada duanya. Dari beberapa premis di atas, tentu dapat digambarkan, bahwa eksistesi uang dan modal dapat mengintervensi pemberitaan di media massa. Walaupun dalam prinsip kebebasan pers menyerukan; ruang redaksi media sebagai pabrik berita harus independen dan bebas dari pengaruh luar termasuk dari pemilik korporasi media. Bila kita mengkaji kedudukan redaksi sebagai pembuat berita dalam sebuah korporasi media. Tanpa dipungkiri, pimpinan redaksi tak ubahnya sebagai buruh dari pemilik korporasi, yang pastinya, para redaksi wajib patuh pada majikan dalam melahirkan berita. Kekuasaan korporasi ini tentu akan menjadi pintu masuk bagi “kaum kapitalis” untuk penguasai negara melalui media. Sehingga ramalan mazhab Frankfurt School yang menekankan tentang musibah besar atas misi bisnis dan politik dibalik industri media massa, Jelas akan berpeluang besar terjadi di negeri ini. Dimana para konglomerat media menggunakan pers untuk meraih kekuasaannya. Akibatnya, wartawan tidak profesional lagi karena harus mengikuti kepentingan pemilik media. ] Kekuatan Uang Jamak diketahui, kekuasaan korporasi sebagai penguasa media juga bisa dibeli. Sebab, tujuan korporasi adalah mencari keuntungan besar. Sehingga, tak jarang dijumpai terjadi jual beli kolom berita. Apalagi di saatsaat tahun-tahun pemilu ini. Lihat saja, acap kali kita dijumpai kabar para politikus tampil cantik di media massa setiap hari. Sebuah kolom berita diisi dengan foto dan info baik tentang sikap dirinya. Dan itu dapat dilakukan setiap hari. Yang penting ada uang (modal) untuk membeli. Padahal, banyak kabar yang lebih penting dari itu. Selain itu, beberapa kabar pun juga dapat diupayakan hilang di tampilan surat kabar. Ini bertujuan agar masyarakat tidak mengetahui persoalan buruk yang terjadi. Ketidakkonsistenan media massa seperti ini, jelas menggambarkan adanya indikasi jual beli. Keberadaan uang dapat ditukar dengan kabar. z


17

Puailiggoubat

PODIUM

NO. 266, 15 - 30 Juni 2013

Dana Rehab Rekon Pasca Gempa Dan Tsunami Mentawai Ditarik

Pembangunan Huntap Gagal Lagi K

ejadian bencana gempa bumi berkekuatan 7,2 SR (atau 7,5 SR menurut USGS) yang terjadi di Kepulauan Mentawai, 25 Oktober 2010, telah memicu terjadinya gelombang tsunami dan mengakibatkan korban jiwa 509, dan 11.425 orang mengungsi serta kerugian di berbagai sektor pembangunan yang melanda 4 kecamatan di Kabupaten Kepulauan Mentawai, Kecamatan Sipora Selatan, Kecamatan Pagai Selatan, Kecamatan Pagai Utara dan Kecamatan Sikakap. Banyaknya korban meninggal dan pengungsi serta fasilitas umum dan infrastruktur yang rusak, menjadikan Mentawai pusat perhatian pemerintah pusat melalui kedatangan Presiden RI Soesilo Bambang Yudhoyono untuk meninjau situasi masyarakat saat tanggap darurat. Berdasarkan tinjauan Presiden serta rekomendasi sektoral perlu dilakukan relokasi permukiman masyarakat yang berada di wilayah pesisir pantai ke lokasi yang lebih aman serta proses penilaian kebutuhan pemulihan wilayah pascabencana di Kabupaten Kepulauan Mentawai yang telah dilakukan oleh BNPB, Bappenas bersama-sama dengan Pemda Provinsi Sumatera Barat, Pemda Kabupaten Kepulauan Mentawai dengan melibatkan kementerian/lembaga terkait diperhitungkan aspek kebutuhan relokasi perumahan masyarakat serta sarana dan prasarana pendukungnya. Arahan ini sesungguhnya punya niat baik buat warga Mentawai untuk tidak bermukim di pesisir pantai. Dan secara prinsip, penetapan relokasi korban bencana ke lokasi yang lebih aman dari ancaman tsunami kita semua pasti sepakat. Namun partisipasi masyarakat korban bencana cenderung diabaikan dalam keputusan tersebut. Dimana masyakarat “belum tentu setuju dipindahkan/relokasiâ€? ke tempat yang telah ditetapkan pemerintah, karena beberapa titik pengungsian oleh inisatif warga sudah masuk dalam kriteria aman dari ancaman tsunami Âą 20 s/d 25 dpl (di atas permukaan laut). Lebih dari itu, pendekatan terhadap aspek budaya Mentawai yang tidak nyaman mengolah tanah yang bukan hak miliknya harus dijadikan sebagai prinsip dasar dalam pengambilan keputusan untuk relokasi. Memang pemulihan Mentawai pasca gempa bumi dan tsunami, BNPB bersama Bappenas telah menyusun dan menetapkan Peraturan Kepala (Perka) BNPB Nomor. 3 Tahun 2011 tentang Rencana Aksi (Renaksi) Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pasca bencana serta Percepatan Pembangunan di Wilayah Kepulauan Mentawai Propinsi

Sumatera Barat 2011 oleh: Pinda T Simanjuntak - 2013. Kurangnya kaStaf Infokom YCMM pasitas dan Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam 2. Berperan serta dalam perencapenanganan bencana Mentawai mem- naan, pengoperasian, dan pemeliharaan buat Pemda Mentawai seolah-olah program penyediaan bantuan pelayanan memberikan tanggungjawab pemulihan kesehatan termasuk dukungan psikodan renaksi diserahkan kepada pemerin- sosial; tah provinsi dan pusat yang diawali dari 3. Berpartisipasi dalam pengamsurat permohonan Bupati Kepulauan bilan keputusan terhadap kegiatan Mentawai kepada Gubernur Sumatera penanggulangan Barat dengan nomor 261/276/BKM/XI2010 tanggal 29 November 2010 tentang permohonan pelepasan kawasan hutan seluas 9.867 Ha untuk HUNTARA korban gempa dan tsunami

Mentawai. Kemudian lokasi ini juga telah dijadikan sebagai titik lokasi pembangunan HUNTAP . melalui Surat Keputusan Bupati Mentawai (Edison Saleleubaja) No. 188.45320 Tahun 2010 tentang lokasi relokasi yang digunakan sebagai acuan untuk melakukan Rehabilitasi dan Rekonstruksi bagi 2.072 KK. Hemat penulis inilah sesungguhnya sumber persoalan dari gagalnya pembangunan Huntap hingga Tahun 2013 ini. Karena Lokasi Huntara yang berada di Kawasan Hutan Produksi menjadi salah satu indikator keterlambatan pembangunan Huntap karena harus melalui proses perizinan panjang dari Menteri Kuhutanan dan DPR-RI dan pihakpihak terkait. Perlu digarisbawahi proses penetapan lokasi relokasi oleh Pemkab Mentawai ini terkesan buru-buru dan kurang memperhatikan prinsip dasar dari UU No 24 Tahun 2007 Tentang Penanggulangan Bencana khususnya pada bab V Hak dan Kewajiban Masyarakat pasal 1 poin. 1. Mendapatkan informasi secara tertulis dan/atau lisan tentang kebijakan penanggulangan bencana.

bencana, khususnya yang berkaitan dengan diri dan komunitasnya; dan 4. Melakukan pengawasan sesuai dengan mekanisme yang diatur atas pelaksanaan penanggulangan bencana. Pemda Mentawai memang punya niat baik merelokasi warganya dari ancaman bencana tsunami, namun mata pencaharian warga pasca bencana merupakan bagian yang tidak bisa

dipisahkan dari sebuah keputusan relokasi, karena ruang lingkup pemulihan rehabilitasi dan rekonstruksi serta relokasi tersebut, meliputi: sektor perumahan, sektor infrastruktur, sektor ekonomi produktif, sektor sosial dan lintas sektor. Lebih dari itu, akses atas sumber-sumber kehidupan para korban bencana seharusnya menjadi dasar pertimbangan bagi Pemda Mentawai dan Pemprov sumbar dalam proses menetapkan lokasi relokasi bagi korban untuk pembangunan Hunian Tetap (Huntap). Untuk mendapatkan pemulihan awal bagi para korban gempa dan tsunami, usulan-usulan Pemda tersebut dibungkus dengan Perka No. 3 tahun 2011. Dengan bantuan yang dicairkan oleh BNPB untuk rehabilitasi dan rekonstruksi serta relokasi mencapai Rp. 486,40 milyar, dimana lebih dari 50 persen merupakan kebutuhan untuk relokasi perumahan dan pembangunan prasarana lingkungan permukiman, yakni sebesar Rp. 250,54 milyar. (sumber Perka No.3 Tahun 2011). Melalui Perka tersebut, Mentawai mendapat dukungan pemulihan awal melalui dana dari BNPB sebesar Rp 13,9 miliar dengan sasaran pembangunan Hunian Sementara (Huntara) sebanyak 2.072 unit; penyediaan tenaga medis dan pos pelayanan kesehatan, sekolah sementara dan bantuan pemulihan ekonomi masyarakat korban melalui pemberian bantuan bibit ternak, ikan, benih tanaman. Jika masyarakat yang terdampak gempa dan tsunami Mentawai dilibatkan langsung oleh pemerintah dalam pengambilan keputusan penetapan Lokasi Relokasi Huntara dan Huntap, sesungguhnya persoalan-persoalan teknis pembangunan Huntap bisa diminimalisir, tentunya dengan menetapkan lokasi relokasi di sekitar perkampungan lama para korban tsunumi atau atas dasar usulan masyarakat, tanpa harus melakukan alih fungsi kawasan Hutan Produksi Tetap menjadi Area Penggunaan Lain untuk dijadikan lokasi Huntap Mentawai. Artinya penetapan lokasi relokasi untuk Huntap tidak harus di Kawasan Hutan Produksi. Karena beberapa lokasi yang tidak jauh dari pemukiman lama warga korban tsunami sudah bisa dikategorikan aman dari ancaman tsunami dengan ketinggian 20-25 diatas

permukaan laut (dpl). Hingga tahun 2013 ini, pembangunan Hunian Tetap 2.072 unit masih terkendala, beberapa kendala teknis perizinan seperti Perda RTRW Mentawai masih dalam bentuk drafting yang harus direvisi, Proses tukar guling kawasan Hutan Produksi (HP) Menjadi Area Penggunaan Lain (APL), kemudian Izin Pemamfaatan Kayu (IPK), dan kendala teknis lainnya menjadi sumber keterlambatan pembangunan Huntap. Seyogianya upaya mencegah konflik kepentingan berbagai pihak baik swasta dan pemerintah terhadap proses pembangunan Huntap ini dapat diminimalisir melalui strategi rencana tata ruang wilayah (RTRW) Mentawai. Karena penatagunaan tanah salah satunya bertujuan untuk mengatur penguasaan, penggunaan dan pemanfaatan tanah bagi berbagai kebutuhan kegiatan pembangunan yang sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan mewujudkan penguasaan, penggunaan dan pemanfaatan tanah agar sesuai dengan arahan fungsi kawasan dalam RTRW. Apa boleh buat, upaya ini tak mampu dibendung karena PERKA No. 3 Tahun 2011 telah dikeluarkan sementara perda RTRW Mentawai masih dalam drafting perbaikan, maka dokumen Revisi RTRW Kabupaten Kepulauan Mentawai tahun 2005 dan Rancangan Peraturan Daerah tentang RTRW 20072017 perlu dilakukan penyesuaian, antara lain terhadap masa berlaku RTRW Kabupaten dari 10 tahun menjadi 20 tahun, penetapan kawasan-kawasan strategis sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 26 tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN). Untuk itu harus di lakukan penyusunan RTRW Kabupaten Kepulauan Mentawai 2010-2030. Kini para korban Tsunami menuai ketidakjelasan penyelesaian Huntap karena Menteri Keuangan menarik kembali seluruh sisa dana rehab rekon Rp 480 miliar Tahun 2012 yang tersebar di Pemprov Rp 184, 615 miliar dan Pemkab Mentawai Rp 198 miliar harus disetorkan ke pusat karena Sisa Lebih Penggunaan Anggaran menjadi temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Kini Masyarakat akan terluntalunta dengan segala hutang-hutang korban yang menumpuk untuk mendahulukan pengadaan material bangunan baik papan, pasir, paku karena mereka berpikir bahwa dana Rehab Rekon untuk pembangunan Huntap yang dananya sudah dicairkan Rp 34 juta (50 persen) dari Rp 68 juta/ KK melalui rekening Pokmas dapat dicairkan tahun 2013 ini. z


Puailiggoubat NO. 266, 15 - 30 Juni 2013

Sebanyak 410 siswa miskin dari 13 SD di Siberut Utara mendapat bantuan BSM-SD yang bersumber dari APBN.

Anak Miskin Harus Sekolah FOTO:BAMBANG/PUAILIGGOUBAT

Bambang Sagurung Gerson Merari Saleleubaja

ejumlah SD di wilayah Siberut Utara, baik negeri maupun swasta, filial maupun induk mendapat Bantuan Siswa Miskin Sekolah Dasar (BSM-SD) dari pusat yang bersumber dari APBN. Jumlah beasiswa masing-masing SD bervariasi tergantung jumlah siswa dan tingkatan kelas di sekolah tersebut. Di wilayah kerja Dinas Cabang Pendidikan Siberut Utara, jumlah BSMSD yang diberikan kepada siswa miskin masing-masing sekolah bervariasi, ada yang menerima Rp180 ribu dan ada juga yang mendapat Rp360 ribu. Kepala Cabang Dinas Pendidikan Siberut Utara, Jop Sirirui mengatakan, pencairan bantuan langsung dilakukan di kantor Pos terdekat oleh masingmasing kepala sekolah. “Kalau dulu bantuan ini diberikan dalam bentuk barang dan uang tunai yang diberikan kepada anak-anak di sekolah dan merata ke seluruh siswa sekarang beda,” katanya kepada Puailiggoubat, Rabu, 12 Juni. Dari monitoring tahun sebelumnya, kata Jop, BSM-SD ini terealisasi dengan baik, bantuan tidak hanya diberikan pada jumlah anak yang terdaftar dalam penerima bantuan namun rata kepada seluruh siswa. Jop sedikit menyayangkan bantuan

18

M

UJIAN SD - Suasana Ujian Nasional SD di Kecamatan Siberut Utara itu hanya diterima satu SD yang ada di Siberut Barat yakni SDN 05 Simatalu, padahal menurutnya siswa miskin yang tersebar di beberapa SD di daerah itu cukup banyak. “Kita tidak tahu pasti apa kriterianya, karena semua penyalurannya langsung dilakukan pusat ke sekolah,” ujarnya.

Sispala Simatoro Aksi Lingkungan MAILEPPET - Siswa pecinta alam (Sispala) Simatoro melakukan aksi lingkungan dengan memunguti sampah di lingkungan SMAN I Siberut Selatan yang berlokasi di desa Maileppet selama dua hari yakni 3-4 Juni. Pembina Sispala Simatoro, Kristin mengatakan, kegiatan yang bertemakan “kampus peduli lingkungan” tersebut bertujuan mendorong siswa SMAN I Siberut Selatan agar mencintai lingkungannya. “Kita berharap mereka tidak membuang sampah dan mulai menerapkan pada diri masing-masing untuk membuang sampah pada tempatnya,” katanya, Selasa, 4 Juni. Jika dipersentasekan, lanjut Kristin, jumlah siswa yang peduli terhadap kebersihan lingkungan baru 85 persen. “Selebihnya, dengan kegiatan ini muncul kesadaran mereka,” ujarnya. Ketua Sispala Simatoro, Marno menyebutkan, agar kegiatan ini berjalan lancar, sebanyak 26 orang anggotanya mengawasi aksi tersebut, tiap kelas diawasi dua anggota Sispala. “Meski sebagian teman-teman melakukan hal ini dengan berat hati namun kegiatan ini berjalan lancar,” katanya. Menurut Marno, kegiatan ini didorong sebagai bentuk kepedulian Sispala yang melihat banyaknya sampah bungkus jajanan di setiap lokal. (bbr/g)

Dari data Dinas Cabang Pendidikan Siberut Utara, di SD Fransiskus Sikabaluan, jumlah siswa penerima bantuan Rp360 ribu sebanyak 44 orang, 35 dari filial dan sembilan siswa dari sekolah induk. Sementara penerima bantuan Rp180 ribu sebanyak 26 orang. Di SDN 01 Malancan, siswa penerima BSM-SD Rp360 ribu dan Rp180 ribu masing-masing sebanyak 33 siswa dan tujuh siswa. SDN 03 Sotboyak yang mendapat Rp360 ribu sebanyak 28 orang, sementara Rp180 ribu diterima tujuh siswa. Di SDN 05 Simatalu, jumlah penerima 54 siswa semuanya mendapat Rp360 ribu. Di SDN 06 Malancan penerima bantuan sebanyak 30 siswa, 24 siswa mendapat Rp360 ribu selebihnya mendapat Rp180 ribu. Penerima bantuan di SDN 07 Sirilogui sebanyak 25 siswa, 20 siswa mendapat Rp360 ribu, lima lagi mendapat Rp180 ribu. Di SDN 08 Muarasikabaluan yang mendapat Rp360 ribu sebanyak 15 orang dan lima siswa mendapat Rp180 ribu. Di SDN 21 Muarasikabaluan, penerima bantuan sebanyak 10 orang masing-masing Rp360 ribu. Siswa penerima bantuan di SDN 09 Muarasikabaluan sebanyak 20 orang yang mendapat Rp360 ribu dan lima siswa mendapat Rp180 ribu. Siswa SDN 10 Cimpungan yang mendapat

Rp360 ribu sebanyak 20 orang dan lima siswa mendapat Rp180 ribu. Sementara di SDN 13 Cimpungan, penerima Rp360 ribu sebanyak 20 siswa dan 180 ribu diterima lima orang. Di SDN 12 Monganpoula penerima bantuan Rp360 ribu sebanyak 20 orang dan lima siswa mendapat Rp180 ribu. Di SDN 15 Bojakan yang mendapat Rp360 ribu sebanyak 24 orang sementara yang mendapat Rp180 ribu sebanyak dua siswa. Sementara SD yang masuk dalam wilayah kerja Cabang Dinas Pendidikan Siberut Selatan yang meliputi kecamatan Siberut Selatan, Siberut Barat Daya dan Siberut Tengah tidak mendapatkan dana tersebut. Kepala Cabang Dinas Pendidikan Siberut Selatan, Hijon Tasirilotik mengatakan, surat edaran dinas yang memberitahu bahwa dana BSM-SD tersebut telah cair melalui rekening kepala sekolah masing-masing telah dikeluarkan pada April lalu. “Namun ketika dicek di kantor Pos, dananya tidak ada,” katanya yang dihubungi Puailiggoubat lewat telepon, Kamis, 13 Juni. Kemudian pada Juni, kata Hijon dilakukan pengecekan lagi, namun rekening tetap kosong. Ia mengaku tidak tahu apa alasan dana itu tidak masuk. Sementara Kepala Bidang SLTP dan SLTA Dinas Pendidikan Kabupaten

Kepulauan Mentawai, Motisokhi Hura di hari yang sama menyebutkan penerima BSM-SD tidak semua SD yang dapat karena sifatnya bantuan yang ditujukan khusus untuk siswa miskin. “Pengirimannya bersifat by name by adress, langsung ke rekening kepala sekolah,” katanya. Namun ia belum bisa memberi rincian jumlah dana dan jumlah SD penerima bantuan tersebut karena mesti dikalkulasi. Menurut Direktur Jenderal Pendidikan Dasar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Dirjen Dikmen Kemdikbud) Hamid Muhammad seperti yang dilansir situs Kemendikbud, 17 Juni, BSM merupakan jenis bantuan yang diberikan pemerintah kepada para siswa yang tidak mampu secara ekonomi. Harapannya, BSM dapat memenuhi kebutuhan bersekolah dari siswa miskin yang tidak ditanggung oleh Biaya Operasional Sekolah. BSM merupakan program nasional yang bertujuan menghilangkan halangan siswa miskin berpartisipasi untuk bersekolah dengan membantu siswa miskin memperoleh akses pelayanan pendidikan yang layak, mencegah putus sekolah, menarik siswa miskin untuk kembali bersekolah, membantu siswa memenuhi kebutuhan dalam kegiatan pembelajaran, mendukung program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun serta serta membantu kelancaran program sekolah. Harapannya, melalui program ini anak usia sekolah dari keluarga miskin dapat terus bersekolah, tidak putus sekolah dan di masa depan diharapkan mereka dapat memutus rantai kemiskinan yang saat ini dialami orangtuanya. Program BSM juga mendukung komitmen pemerintah untuk meningkatkan angka partisipasi pendidikan di Kabupaten/Kota miskin dan terpencil serta pada kelompok marjinal. Program bersifat bantuan langsung kepada siswa dan bukan beasiswa, karena berdasarkan kondisi ekonomi siswa dan bukan berdasarkan prestasi (beasiswa) mempertimbangkan kondisi siswa, sedangkan beasiswa diberikan dengan mempertimbangkan prestasi siswa. Meski siswa tersebut miskin, penerima bantuan tersebut harus memenuhi dua kriteria yakni tingkat kehadiran di sekolah sebesar 75 persen dan memiliki kepribadian terpuji, (rajin dan disiplin, taat aturan santun , tidak merokok atau narkoba) Tahun ini jumlah penerima BSM mulai dari SD hingga SMA di Indonesia sebanyak 14 juta siswa. (g)


19

Puailiggoubat

PENDIDIKAN

NO. 266, 15 - 30 Juni 2013

Besar dana BOS tingkat SD sebesar Rp580 ribu per siswa per tahun sementara untuk SMP sebesar Rp710 ribu per siswa per tahun.

Dana BOS SD dan SMP Mentawai Triwulan II Cair

Gerson Merari Saleleubaja

encairan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) tingkat SMP di Mentawai dari APBN telah memasuki pencairan triwulan II yakni periode April-Juni. Kepala SMPN I Siberut Barat Daya, Muhammad Iksan mengatakan, pencairan dana BOS triwulan II di sekolahnya sebanyak Rp20.792.500 pada 16 April. “Dana tersebut masuk ke rekening pada 2 April,” katanya saat dihubungi Puailiggoubat lewat telepon, Kamis, 13 Juni. Sementara pencairan triwulan I, kata Iksan, dilakukan pada 5 Februari dengan jumlah yang sama. Uang tersebut telah masuk rekening sekolah pada 14 Januari. “Untuk rincian berapa besar jumlah BOS per siswa, saya tidak ingat persis karena sebagaian tengah dihitung,” katanya. Untuk dana BOS SD, kata Kepala Cabang Dinas Pendidikan Siberut Selatan, Hijon Tasirilotik, pencairannya juga sudah memasuki triwulan II dan telah dilakukan pada April lalu. “Sebelum UN SD, dana telah dicairkan kepala sekolah masing-masing,” katanya. Sementara dana Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDA) yang bersumber dari APBD Mentawai tahun 2013 yang berjumlah Rp 4.561.270.500, hingga saat ini belum dicairkan. “Informasi dari dinas dana dalam tahap pencairan ke rekening sekolah,” ujarnya. Menambah kata Hijon, Mohammad Iksan menyebutkan, dana BOSDA saat ini baru memasuki tahap penyaluran ke rekening bendahara Dinas Pendidikan Mentawai. “Kapan cairnya belum dipastikan, kemungkinannya Juli,” ujarnya. Menurut Permenkeu nomor 246/ PMK.07/2012 yang ditetapkan dan diundangkan pada 28 Desember 2012 tentang pedoman dan alokasi BOS tahun anggaran 2013, besar dana BOS tingkat SD sebesar Rp580 ribu per siswa per tahun sementara untuk SMP sebesar Rp710 ribu per siswa per tahun. Permendikbud RI nomor 76 tahun 2012 tentang petunjuk teknis penggunaan dan pertanggungjawaban keuangan dana BOS 2013 menyebutkan tujuan pemberian dana BOS yakni pertama, membebaskan pungutan bagi seluruh siswa SD/SDLB negeri dan SMP/ SMPLB/SMPT (terbuka) negeri terhadap biaya operasi sekolah, kecuali pada rintisan sekolah bertaraf internasional

FOTO:BAMBANG/PUAILIGGOUBAT

P

MEMPRIHATINKAN Bangunan SDN 02 Sigapokna Dusun Pulicoman, Desa Sigapokna, Siberut Barat yang kondisi sangat memprihatinkan

(RSBI) dan sekolah bertaraf internasional (SBI). Kedua, membebaskan pungutan seluruh siswa miskin dari seluruh pungutan dalam bentuk apapun, baik di sekolah negeri maupun swasta. Ke tiga, meringankan beban biaya operasi sekolah bagi siswa di sekolah swasta. Menurut Permendikbud, penggunaan dana BOS di sekolah harus didasarkan pada kesepakatan dan keputusan bersama antara Tim Manajemen BOS, Dewan Guru dan Komite Sekolah. Hasil kesepakatan diatas harus dituangkan secara tertulis dalam bentuk berita acara rapat dan ditandatangani oleh peserta rapat. Dana BOS digunakan untuk membiayai 13 kegiatan yakni pertama, pengembangan perpustakaan berupa mengganti buku teks yang rusak atau menambah kekurangan untuk memenuhi rasio satu siswa satu buku, langganan publikasi berkala, akses informasi online, pemeliharaan buku, peningkatan kompetensi tenaga pustakawan, pengembangan database dan pemeliharaan perabot. Besar dana yang bisa digunakan minimal 5 persen dari BOS. Kedua, dana BOS digunakan dalam rangka penerimaan siswa baru meliputi biaya pendaftaran, penggandaan formulir, administrasi pendaftaran, pendaftaran ulang, biaya pendataan data pokok pendidikan dan pembuatan spanduk sekolah bebas pungutan. Termasuk untuk konsumsi panitia dan uang lembur dalam rangka penerimaan siswa menga-

cu kepada batas kewajaran yang telah ditetapkan pemda. Ketiga, BOS untuk membiayai kegiatan pembelajaran dan ekstra kurikuler siswa meliputi PAKEM (SD), pembelajaran kontekstual (SMP), pengembangan pendidikan karakter, pembelajaran remedial, pembelajaran pengayaan, pemantapan persiapan ujian, Olahraga, kesenian, karya ilmiah remaja, pramuka dan palang merah remaja dan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Termasuk honor jam mengajar tambahan di luar jam pelajaran dan biaya transportasinya. Keempat, dana BOS juga digunakan untuk kegiatan ulangan dan ujian. Kelima, untuk pembelian bahan-bahan habis pakai seperti alat tulis. Keenam untuk membayar langganan listrik, telepon, air, internet dan modem. Ketujuh, untuk perawatan sekolah berupa pengecatan, perbaikan atap bocor, perbaikan pintu dan jendela serta perbaikan mebeler dan sanitasi sekolah juga bisa memakai dana BOS. Delapan, BOS untuk membayar honorarium bulanan guru honorer (hanya untuk memenuhi SPM) dalam pengangkatan guru/tenaga guru honorer dan tenaga kependidikan honorer. Sembilan, BOS untuk pengembangan profesi guru KKG/MGMP KKKS/ MKKS menghadiri seminar yang terkait langsung dengan peningkatan mutu pendidik dan ditugaskan oleh sekolah khusus untuk sekolah yang memperoleh

hibah/block grant pengembangan KKG/ MGMP atau sejenisnya pada tahun anggaran yang sama hanya diperbolehkan menggunakan dana BOS untuk biaya transport kegiatan apabila tidak disediakan dana hibah tersebut. Sepuluh, BOS untuk membantu siswa miskin berupa pemberian tambahan bantuan biaya transportasi bagi siswa miskin yang menghadapi masalah biaya transport dari dan ke sekolah. Sebelas, untuk pembiayaan pengelolaan BOS seperti alat tulis kantor (ATK termasuk tinta printer, CD dan flash disk). Duabelas, digunakan membeli perangkat komputer desktop/work station printer atau printer plus scanner, masing-masing maksimum 1 unit dalam satu tahun anggaran (peralatan tersebut harus ada di sekolah). Tigabelas, BOS dapat digunakan untuk membiayai hal lain jika seluruh komponen 1-12 telah dipenuhi berupa pembelian alat peraga untuk media pembelajaran, mesin ketik dan peralatan UKS. Batas maksimum dalam satu tahun penggunaan dana BOS untuk belanja pegawai (honor guru/tenaga kependi-dikan honorer dan honor-honor kegiat-an) di sekolah negeri sebesar 20 persen dari total dana BOS. Dana BOS dilarang disimpan dengan tujuan dibungakan, dipinjamkan kepada pihak lain, membeli lembar kerja siswa (LKS), membiayai kegiatan yang tidak prioritas di sekolah yang mengeluarkan

biaya besar (studi banding dan tur studi), membayar iuran kegiatan yang diselenggarakan oleh UPTD Kecamatan/ Kabupaten/Kota/Provinsi/Pusat, atau pihak lainnya, kecuali untuk menanggung biaya siswa atau guru yang ikut serta dalam kegiatan tersebut. BOS juga dilarang untuk membayar bonus dan transportasi rutin untuk guru, membeli pakaian/seragam/sepatu bagi guru/siswa untuk kepentingan pribadi (bukan inventaris sekolah), kecuali untuk siswa penerima BSM. Selain itu, BOS tidak diperbolehkan untuk rehabilitasi sedang dan berat, membangun gedung atau ruangan baru, membeli bahan atau peralatan yang tidak mendukung proses pembelajaran, menanamkan saham, membiayai kegiatan yang telah dibiayai dari sumber dana pemerintah pusat atau pemerintah daerah secara penuh. Kegiatan penunjang yang tidak ada kaitannya dengan operasi sekolah, misalnya membiayai iuran dalam rangka perayaan hari besar nasional dan upacara keagamaan tidak boleh memakai dana BOS. Pemakaian dana BOS untuk membiayai kegiatan dalam rangka mengikuti pelatihan/sosialisasi/ pendampingan terkait program BOS atau perpajakan program BOS yang diselenggarakan lembaga di luar SKPD Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan juga tidak diperbolehkan. (g)


PENDIDIKAN

Puailiggoubat

NO. 266, 15 - 30 Juni 2013

FOTO:BAMBANG/PUAILIGGOUBAT

Subsidi BBM Dikurangi, Siswa Miskin Dibantu BANDUNG - Pengalihan anggaran yang selama ini digunakan untuk mensubsidi bahan bakar minyak (BBM), menurut pemerintah akan digunakan untuk rakyat miskin melalui bantuan tunai langsung dan pembangunan infrastruktur. “Salah satunya adalah untuk bantuan siswa miskin (BSM),” kata Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan bidang Pendidikan (Wamendik), Musliar Kasim, di Bandung, Jawa Barat, Kamis, 6 Juni. Musliar menyebutkan, pada 2012 sasaran BSM sebanyak 3,9 juta siswa. Tahun ini, dengan dialihkannya subsidi BBM, ditargetkan 13,5 juta siswa tidak mampu di bidang ekonomi akan memperoleh BSM. Musliar mengatakan, tingkat kemiskinan di Indonesia 11,6 persen, jika 13,5 juta anak diberi BSM maka 25 persen masyarakat dengan ekonomi terbawah akan terbantu. “Siswa yang kurang miskin pun akan dapat bantuan, pengalihan subsidi ini digunakan untuk kepentingan pendidikan,”ujarnya. Agar bantuan ini tepat sasaran, kata Musliar, monitoring penyaluran dilakukan oleh seluruh kementerian. Pemerintah, lanjut Musliar, akan menyediakan SMA gateway bagi masyarakat untuk melaporkan jika ada penyalahgunaan atau jika ada siswa miskin yang belum mendapat BSM Di tempat terpisah, Mendikbud Mohammad Nuh mengatakan, bukan harga BBM yang dinaikkan namun subsidinya yang dikurangi. “Subsidi yang dikurangi dari BBM salah satunya dialihkan ke dalam bentuk bantuan siswa miskin (BSM) akan dinaikkan besar dana dan jumlah penerimanya yang terhitung pada tahun ajaran 2013/2014,” katanya saat acara Halaqoh Nasional Pendidikan Diniyah Takmiliyah di Pondok Pesantren Alfalah Songgom, Brebes, Kamis, 6 Juni. Menurut Nuh, sebelum rencana kenaikan harga BBM bersubsidi, pihaknya telah merencanakan kenaikan anggaran bantuan dan beasiswa untuk siswa miskin. Pada jenjang pendidikan tinggi, beasiswa Bidikmisi dan terbitnya Permendikbud yang mengatur biaya kuliah tunggal. “Permendikbud tersebut memastikan perguruan tinggi negeri tidak seenaknya mematok uang kuliah, jadi sudah kita tetapkan pembayaran tertingginya,” ujarnya. Nuh mencontohkan kuliah di Fakultas Kedokteran, yang sebelumnya tidak pernah terjangkau bagi mahasiswa miskin, dengan aturan yang baru ini dimungkinkan. “Di Fakultas Kedokteran akan ada 10 persen mahasiswa yang membayar Rp1 juta per semester, akan ada 10 persen lagi yang membayar Rp2 juta per semester,” katanya. Menurut hitungan Nuh, jika ditambah 10 persen penerima Bidikmisi di Fakultas Kedokteran, berarti terbuka peluang 30 persen dokter berasal dari keluarga miskin. (g)

20

PULANG SEKOLAH - Sejumlah pelajar SMPN 1 Siberut Utara Sikabaluan pulang sekolah. Tahun ini, seluruh pelajar di sekolah tersebut lulus UN

Meski tidak seratus persen lulus namun hasil ujian nasional SMP di Mentawai meningkat dibanding tahun lalu Bambang Sagurung Chris Natalyus Tarihoran

ingginya kesulitan bobot soal ujian nasional (UN) tingkat SMP membuat beberapa kepala SMP di Mentawai dapat memaklumi siswanya tak bisa lulus 100 persen pada UN yang telah dilaksanakan pada 22-28 April. Kepala SMP GKPM Nemnem Leleu, F.P.Ilau mengatakan, dirinya

T

Angka Kelulusan UN Sejumlah SMP Mentawai Meningkat puas dengan hasil ujian anak didiknya yang lulus 88,89 persen. Dari 36 siswanya yang terdaftar hanya 27 siswa yang ikut, sementara yang lulus sebanyak 24 siswa dan yang tidak lulus tiga orang. “Saya puas karena sebelumnya saya memprediksi siswa yang tidak lulus sebanyak tujuh orang,” katanya kepada Puailiggoubat, Selasa, 4 Juni. Prediksi itu dibuat Ilau karena ketujuh siswa tersebut kerap cabut pada jam pelajaran dan bermasalah di sekolah. Tahun lalu, lanjut Ilau,

siswanya yang terdaftar sebanyak 42 orang sementara yang ikut ujian sebanyak 39 orang sementara yang lulus hanya 18 siswa, 21 orang tidak lulus. “Tahun lalu kelulusan hanya 49,99 persen, tahun ini berubah dan hasilnya meningkat,” ujarnya. Sementara di SMPN I PUS, dari 185 peserta yang terdaftar hanya 181 orang yang ikut ujian dan semuanya lulus semua. Di SMPN 3 Pagai Selatan dan SMP Swasta Tri Bhakti peserta ujian masing-masing

berjumlah enam dan lima orang, semuanya lulus. Di SMPN 1 Siberut Utara, peserta UN berjumlah 150 siswa dan semuanya lulus. Jumpang Sinurat, Kepala SMP itu mengatakan, sangat bangga prestasi yang diraih siswanya. “Kita sangat bersyukur hasil ini, ini tidak lepas dari kerjasama antara kepala sekolah, guru dan siswa. Saya berharap, siswa yang baru lulus itu melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi,” katanya kepada Puailiggoubat, Senin, 3 Juni.( g)

Gedung Baru SMAN I Siberut Selatan Siap Dipakai MAILEPPET - Gedung SMAN I Siberut Selatan yang dibangun di

Maileppet tahun ajaran baru 2013/ 2014, Juli mendatang siap FOTO:BARBARINA/PUAILIGGOUBAT

BANGUNAN SEKOLAH - Gedung SMAN 1 Siberut Selatan saat dibangun di Maileppet

digunakan karena bangunan sudah siap 85 persen yang dihitung pada akhir Mei tahun ini. Kepala SMAN I Siberut Selatan, Yubob Salim mengatakan, tinggal beberapa bagian bangunan yang belum siap namun ia tak merinci bagian mana yang belum. “Yang jelas lokal sudah bisa digunakan,” katanya, Kamis, 31 Mei. Jika bangunan cepat diselesaikan kontraktor, kata Yubob, semua siswa mulai kelas I hingga III bisa sekolah pagi. “Tidak ada lagi yang masuk siang seperti sekarang ini,” ujarnya. Menurut Yubob, jika semua siswa bisa belajar pagi, akan ada penambahan waktu belajar di sekolah. Biasanya pulang sekolah pukul 13.00 WIB, kedepan akan

diatur siswa pulang pukul 15.00 WIB. “Jadi tidak ada yang main, langkah ini sebagai antisipasi kegagalan seperti yang terjadi pada UN April lalu.” ujarnya. Terkait banyaknya siswa SMAN I Siberut Selatan yang tidak lulus yakni 40 siswa (36 dari IPS dan 4 siswa dari IPA) dari 126 peserta, Yubob menyebutkan telah mendaftarkan mereka semua untuk ikut ujian paket C yang diselenggarakan pada 1 Juli. “Jika mereka tidak mau ikut paket C, maka mesti mengulang di kelas III,” katanya. Strategi ke depan, lanjut Yubob, khusus siswa kelas III, Senin-Jumat mereka belajar seperti biasa, sementara pada Sabtu mereka digenjot membahas soal-soal. (bbr/g)


Puailiggoubat NO. 266, 15 - 30 Juni 2013

Kelangkaan BBM di Mentawai karena kuota dengan kebutuhan riil masyarakat tidak berimbang. Barbarina Sapataddekat

Kelangkaan BBM Hambat Aktivitas Ekonomi Warga FOTO:IRMAN JOHN/PUAILIGGOUBAT

enjelang kenaikan harga BBM oleh pemerintah, kelangkaan mulai terjadi di Mentawai. Pangkalan penyalur BBM di Kecamatan Siberut Selatan disesaki warga, Jumat pagi, 7 Juni sekitar pukul 08.00 WIB. Ada ratusan warga berjejer mengantri. Masing-masing menenteng sebuah jeriken, ada yang berukuran 5 liter ada juga yang 10 liter. Itulah potret antrean BBM yang terjadi di kecamatan Siberut Selatan. Minimnya pasokan BBM di Siberut Selatan mulai terjadi sejak 1 Juni., akibatnya aktivitas warga terutama yang tergantung pada BBM seperti nelayan, tukang ojek dan lain sebagainya terhambat. Mereka terpaksa ‘bergerilya’ ke beberapa kios pengecer demi mendapatkan BBM. Kondisi ini menyebabkan harga melambung tinggi karena tidak berimbangnya pasokan dengan permintaan. Premium yang biasanya dijual sekitar Rp7 ribu per liter melambung hingga Rp15 ribu per liter. Sementara harga minyak tanah di Siberut Selatan sebelum naik berkisar Rp5 ribu per liter, namun melonjak hingga Rp6 ribu sampai Rp6.500 khusus di pusat kecamatan. Sementara di pedalaman Siberut seperti Madobak, Matotonan dan Salappak, harga minyak tanah sebotol dengan volume 620 mili-

M

BBM ILEGAL - Kapolres Mentawai AKBP Cucuk Trihono mamantau BBM Ilegal yang dimuat di kapal Bintang Karunia beberapa waktu lalu liter atau 0,62 liter mencapai Rp10 ribu. Melesatnya harga BBM tentu mengabaikan SK Bupati Mentawai Yudas Sabaggalet nomor 188.45-2 tahun 2012 yang ditetapkan 21 Desember 2011 dan mulai berlaku 13 Januari 2012 yang bertujuan untuk mengatur Harga Eceran Tertinggi (HET) BBM, yakni per liter Rp6 ribu. Aturan itu tak mempan meredam melonjaknya harga BBM di pasaran. Alasan yang kerap dilontarkan penjual BBM untuk menaikkan harga adalah bensin yang mereka jual bukan subsidi namun industri. Padahal alasan itu selalu dibantah oleh pemerintah di

Senada dengan Martinus, Paulinus, salah seorang warga yang kesehariaannya menyelam di laut untuk mencari lobster mengaku tak bisa beraktivitas karena keterbatasan BBM. Paulinus menyebutkan untuk mencari lobster mesti mengarungi laut dengan jarak yang jauh dari pantai yang membutuhkan BBM sekitar 5-10 liter. “Pekerjaan itu menjadi sumber ekonomi keluarga sehari-hari, sekarang kegiatan ini dibatasi BBM, jadinya ekonomi keluarga ikut tersendat,” ujarnya.

Mentawai yang menyatakan semua BBM yang dijual di Mentawai disubsidi pemerintah. Jika dirunut ke belakang, kelangkaan dan kenaikan harga BBM bukan kali ini terjadi di Siberut Selatan namun sudah dimulai sekitar 2008. Martinus Kopra, salah seorang nelayan di desa Maileppet mengatakan ia tak bisa mencari ikan karena mesin pompong yang biasanya dipakai melaut tak memiliki bensin. “Padahal saat ini musim ikan banyak, namun kondisi ini membuat kami tak berdaya,” katanya kepada Puailiggoubat, Kamis, 6 Juni.

Keresahan warga akibat langka dan tingginya BBM sedikit terobati ketika kapal penyalur BBM bersubsidi dari Agen Premium, Minyak Tanah dan Solar (APMS) masuk ke pelabuhan Maileppet, Jumat, 7 Juni. Warga yang sudah lama menantikan BBM rela mengantri sejak pukul 08.00 WIB hingga 18.00 WIB di pangkalanpangkalan penyalur, meski jatah yang diberikan hanya 5 liter per kepala. Pendistribusian dilakukan dengan cara mengumpulkan jeriken warga yang berjumlah sekitar seratusan. Hal itu dilakukan menurut Rupi, salah seorang pengantri di pangkalan agar penyaluran

kilogram, tak ada kelas super jenis AB atau BC 1,” katanya. Erbin menyebutkan, ada lima klasifikasi (sortimen) gaharu berdasarkan kualitasnya yakni AB, BC 1, BC 3, kacang dan teri (madang). “Gaharu kualitas AB dan BC 1, harga satu kilo mencapai puluhan juta rupiah, gaharu BC 3,kacang danbteri itu harganya ratusan ribu perkilo, untuk kualitas AB dan BC 1 sangat jarang ditemukan saat ini, “ ujarnya. Sementara Eri (36), pengepul lain menyebutkan, tak dapat isi gaharu, akar dan batang gaharu pun dibelinya. “Hal ini saya lakukan untuk membantu perekonomian warga selain itu ada yang mau beli di Padang, andai saja daunnya laku pasti sudah saya tampung juga,” katanya. Lanjut Eri, sistem pembelian batang dan akar gaharu tidak memakai

ukuran kilo namun batang. Satu kayu biasanya ia beli dengan kisaran harga Rp900 ribu, yang dibelinya berupa kayu gaharu bekas olahan yang sudah ditumbang sebelumnya. Saat ini batang, tunggul dan akar gaharu yang tertampung sekitar 2 ton. Gaharu sejenis kayu dengan berbagai bentuk dan warna yang khas, serta memiliki kandungan kadar damar wangi yang berasal dari pohon atau bagian pohon penghasil gaharu yang tumbuh secara alami dan telah mati sebagai akibat dari suatu proses infeksi yang terjadi baik secara alami atau buatan pada suatu jenis pohon, pada umumnya terjadi pada pohon Aquilaria sp.

Gaharu, Mahal Tapi Langka SAIBI - Mahalnya harga gaharu di pasaran mendorong warga Desa Saibisamukop Kecamatan Siberut Tengah Kabupaten Mentawai melakukan perburuan komoditi ini hingga ke hutan Simatalu, Kecamatan Siberut Barat. Namun gaharu alam yang ditemukan tumbuh liar di hutan tak semuanya yang berisi, baik itu damar, gubal maupun abu gaharu. Jaser (55), salah seorang warga mengatakan, mencari gaharu saat ini sangat sulit, tidak sama seperti dulu. “Harganya yang mahal membuat kita tergiur dan terus ingin mencarinya, kalau dulu masih bisa kita temukan dan yang namanya kelas teri dan madang saat dulu tidak laku tapi sekarang laku,” katanya, Sabtu, 8 Juni . Di sekitar Desa Saibi, kata

21

Jaser, ada warga yang menemukan batang gaharu namun tidak ada isinya, “Paling hanya cukup untuk beli rokok,” ujarnya. Senada dengan Jaser, Hermanto (31), warga lain menyebutkan, sulitnya mendapatkan gaharu memaksanya menyisiri hutan Simatalu bermingguminggu namun hasilnya nihil. “Batang yang besar banyak yang kami temukan namun isinya sangat sedikit, hanya terinya yang dijual dengan harga Rp450 ribu, saya jadi berpikir bagaimana bertanam gaharu, namun bingung mendapatkan bibitnya,” ujarnya. Sementara Erbin (31), salah seorang pengepul gaharu di Saibi mengatakan, dalam seminggu gaharu yang dijual warga hanya 1 kilogram. “Itu pun kelas rendah hanya teri dan madang, sebulan paling banyak 5

(rr/g)

teratur dan pembagian BBM bisa diterima dengan rata. “Masyarakat tidak perlu berdesakan karena hal itu hanya membuat ribut,” katanya kepada Puailiggoubat, Jumat, 7 Juni. Helena, warga lain menyebutkan ia sudah mengantri berjam-jam sejak pagi namun saat itu belum kebagian BBM. Ia mengaku jengkel namun tak bisa berbuat banyak, “Ya sabar saja, mudahmudahan dapat,” ujarnya. Warga lain termasuk Helena bukan tanpa alasan nekad mengantri berjamjam karena kebiasaan selama ini, sehari setelah kapal pengangkut menyalurkan BBM, besoknya atau dua hari ke depan BBM sudah habis. Kelangkaan BBM kerap terjadi di Mentawai yang disebabkan kuota BBM yang diberikan BPH Migas belum memenuhi kuota kebutuhan ril warga. Dari data Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah Mentawai, kuota BBM subsidi Mentawai sejak 25 Mei 2012 hanya 301 ton bensin per bulan atau 3.612 ton per tahun tapi yang terealisasi dari Agen Penyalur Minyak dan Solar (APMS) hanya 274 atau 3.288 ton per tahun, 27 ton lagi tidak direalisasikan. Kemudian minyak tanah sebanyak 4.330 ton per tahun dan solar sebanyak 1.831 ton per tahun. Sementara kebutuhan riil masyarakat per bulan untuk premium sebesar 1.520 kiloliter atau 18.240 per tahun, solar 368 kiloliter per bulan atau 4.571 kiloliter per tahun. Dari data tersebut, ada selisih 1.299 kiloliter per bulan atau 14.628 kiloliter per tahun untuk jenis premium dan selisih solar sebesar 215 kiloliter per bulan atau 2.740 kiloliter per tahun. Jika dihitung semua, untuk kebutuhan BBM 25 Satuan Kerja Perangkat Dinas (SKPD) yang ada di Tuapeijat per bulan, jenis premium sebanyak 294 ton lebih dan solar 163.058 liter. Dari data tersebut, jatah untuk masyarakat nyaris tidak ada, maka tak jarang harga eceran tertinggi bensin yang mestinya Rp6 ribu per liter melambung. Untuk mengatasi kelangkaan BBM tersebut tak heran ada yang nekad melakukan penyelundupan BBM ke Mentawai. Terakhir pada Rabu 15 Mei lalu, Polres Mentawai menyita 368 drum BBM yang diangkut Kapal Motor Bintang Karunia di Dermaga Maileppet Kecamatan Muara Siberut yang diduga ilegal. (g)


EKOKER Meski beresiko tertangkap aparat namun perburuan dan perdagangan burung murai batu dan beo tetap dilakukan warga.

Puailiggoubat

22

Bisnis ‘Gelap’ Beo dan Murai Batu di Sikabaluan

Bambang Sagurung

icauan burung di alam bebas atau di sangkar tidaklah aneh bagi kebanyakan orang. Namun kicauan burung di dalam kardus kecil tersembunyi yang hanya dilubangi beberapa titik cukup mengundang curiga. Empat kardus tempat burung murai batu tersebut terbungkus rapi plastik warna hijau dengan beberapa lubang angin kecil terletak di meja belakang dekat lemari jaket pelampung di ruang kafe KM.Gambolo yang bertolak dari Pelabuhan Pokai Desa Sikabaluan, Siberut Utara, menuju Pelabuhan Maileppet, Siberut Selatan, Kabupaten Mentawai yang kemudian berlanjut menuju Bungus, Kota Padang, Kamis, 6 Juni. Tak ada yang mengetahui siapa pemilik burung tersebut, Puailiggoubat yang menumpang kapal tersebut menuju Padang mencoba mencari tahu pemilik kardus itu. Namun penumpang yang duduk di cafe saat itu tak ada yang mengaku menjadi pemilik burung tersebut. Hingga kapal sandar di Bungus sekitar setengah jam, tak ada orang yang muncul mengambil kardus burung tersebut. Dari pengamatan Puailiggoubat di Kecamatan Siberut Utara, perburuan dan perdagangan dua spesies burung yakni murai batu (Copsychus malabaricus)

NO. 266, 15 - 30 Juni 2013

FOTO:BAMBANG/PUAILIGGOUBAT

K

BEO Burung Beo yang menjadi peliharaan warga di Desa Sikabaluan, Siberut Utara

dan beo (Gracula religiosa batuensis) marak dilakukan warga. Perburuan dan penangkapan tersebut didorong karena harga jual burung tersebut cukup mahal di pasar lokal di tempat itu. Penampung di Sikabaluan membeli murai batu dari warga seharga Rp50 ribu-Rp250 ribu per ekor. Sementara beo dibeli dengan harga berkisar Rp150 ribu-Rp500 ribu per ekor. Perburuan burung meliputi wilayah

Harga Cabai Sepedas Rasanya MUARA SIBERUT - Harga cabai melonjak di pasar Muarasiberut, Kecamatan Siberut Selatan, Kabupaten Mentawai sejak awal Juni. Harga yang biasanya berkisar Rp50 ribu per kilogram naik menjadi Rp70 ribu per kilogram. Heni, salah seorang pedagang di Muara Siberut mengatakan, tak tahu alasan harga cabai mahal. “Kenaikan ini membuat daya beli masyarakat berkurang sehingga cabai yang kami angkut dari Padang jumlahnya dikurangi, takut tidak terjual dan membusuk,” katanya kepada Puailigoubat, Jumat, 7 Juni. Sementara Tika, pedagang lain memperkirakan kenaikan harga cabai dipengaruhi karena permintaan meningkat dan stok sedikit menjelang bulan puasa, ditambah lagi rencana kenaikan BBM yang akan dilakukan oleh pemerintah. “Itu hanya kemungkinan yang jelas harga cabai di Padang pun mahal,” ujarnya. Akibat mahalnya harga, Ranti, salah seorang pembeli menyebutkan, cabe yang dibeli tak sampai satu kilo. “Ya, paling banyak seperempat kilo,” ujarnya. Menurut Ranti, jika harga terus naik, kemungkinan dirinya memilih tidak makan cabai karena beban keuangan makin banyak. Ia berharap, harga cabai segera stabil agar daya beli masyarakat kembali normal. Di luar cabai, harga kebutuhan rumah tangga lainnya seperti bawang dan telur masih stabil yakni Rp50 ribu per kilo dan Rp32 ribu untuk 38 butir telur. (bbr/g)

Dusun Terekanhulu dan Srilanggai desa Malancan, Monganpoula, Sirilogui dan dusun Nangnang desa Sikabaluan. Di Nangnang, perburuan burung menyisiri perbukitan TamairangMonganpoula-Sirilanggai. Sementara di Monganpoula, warga berburu beo dan murai batu ke arah Sotboyak dan Bojakan. Warga Dusun Terekanhulu dan Sirilanggai memburu murai batu dan beo mulai dari perladangan tembus ke areal Taman Nasional Siberut (TNS). Warga Sirilogui biasanya menangkap murai batu dan beo di daerah Subelen hingga Saibi kecaman Siberut Tengah, ada juga yang nekat ke Betaet, Desa Simalegi, Kecamatan Siberut Barat. Beberapa pemburu yang tak mau dituliskan namanya mengaku, kedua jenis burung tersebut banyak ditangkap di areal TNS karena populasinya banyak disana yang didukung habitatnya berupa hutan yang masih alami. Mereka mengatakan, sekali berburu memakan waktu sekitar satu minggu dengan modal minimal Rp200 ribu untuk membeli kebutuhan logistik seperti beras, rokok, senter dan perlengkapan lainnya. Alat yang biasa mereka gunakan saat menangkap burung berupa tape kecil yang berfungsi memanggil burung tersebut dengan memutar rekaman burung berkicau secara berulang, kadang juga memakai handphone dengan volume besar. Untuk menangkap burung mereka mengoleskan getah kayu ke dahan pohon tempat burung beo dan murai batu bermain.

Hasil tangkapan lalu dimasukkan di kardus kecil yang telah dilubangi kemudian dimasukkan ke dalam tas punggung (ransel). “Lama menangkap burung paling cepat dua atau tiga hari, paling lama satu minggu di hutan,” kata seorang pemburu dari Terekanhulu pada Puailiggoubat, Rabu, 5 Juni yang menolak namanya ditulis. Menurut dia, risiko menangkap burung tersebut cukup besar yakni kadang tersesat, terjatuh dari pohon dan digigit ular. “Dari semua risiko itu, yang paling tidak enak jika tertangkap sama aparat ketika menjual hasil tangkapan ke penampung di Sikabaluan,” ujarnya. “Dalam seminggu saya bisa menangkap 10-30 ekor burung murai batu, pekerjaan ini lebih menguntungkan dibanding mencari manau di hutan karena berat membawanya. Jadi tak heran kalau laki-laki dewasa di Terekan ini jarang kelihatan di kampung, kecuali hari Minggu,” ujarnya. Untuk menghindari resiko tertangkap aparat, proses transaksi mereka lakukan dengan diam-diam. Kadang penampung di Sikabaluan yang datang menjemput burung tersebut, kadang mereka yang antar langsung namun semuanya dikemas rapi dalam karton yang dimasukkan ke ransel agar tidak kelihatan. Sementara penampung di Sikabaluan akan mengangkut burung tersebut ke Padang dengan kapal dagang atau kadang kapal penumpang reguler seperti KM. Gambolo. Untuk mengelabui aparat, burung tersebut dimasukkan

dalam keranjang sayur yang ditutup dengan karung. Terkait maraknya perburuan dan perdagangan murai batu dan beo di Mentawai yang diangkut ke Padang, Kepala Balai Taman Nasional Siberut (BTNS), Jusman mengatakan, pihaknya dalam setiap kegiatan dengan masyarakat memberikan penyadaran agar kedua jenis burung tersebut beserta binatang endemik lainnya yang ada di Mentawai khususnya di areal TNS untuk dijaga dan dilestarikan. “Penyuluhan dan penyadaran bagi masyarakat rutin kami lakukan, namun semua itu tidak segampang dan semudah yang kita lihat karena di dalam kawasan TNS itu masyarakat lebih duluan ada,” katanya saat dihubungi Puailiggoubat, Selasa, 11 Juni. Jusman menyebutkan, murai batu dan beo Mentawai belum termasuk binatang yang dilindungi, sehingga pihaknya tidak dapat melakukan penangkapan bagi pemburu dan yang memperdagangkan kedua jenis burung tersebut. “Hanya pelanggaran administrasif saja,” ujarnya. Meski begitu, lanjut Jusman, bila pemburu tertangkap tangan melakukan perburuan dan perdagangan di dalam kawasan TNS, maka aturan yang diberlakukan yaitu Undang-Undang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati. “Kita selalu berkoordinasi dengan BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam) Sumbar, karena mereka yang mengeluarkan izin dan aturan kuota pengangkutannya,” katanya. (g)


23

Puailiggoubat NO. 266, 15 - 30 Juni 2013 FOTO:BAMBANG/PUAILIGGOUBAT

Suara Daun Gerson Merari Saleleubaja

Tak Becus Menangani Bencana

A

S

ungai memberikan konribusi yang cukup besar bagi kehidupan masyarakat termasuk di Mentawai. Selain sebagai sumber air bersih, tempat mandi dan mencuci, sungai juga merupakan tempat mencari ikan, udang, belut dan lokan. Banyak cara yang dipakai mencari ikan di sungai. Ada yang menggunakan leggei atau bubu, ada juga dengan musolok yaitu mencari ikan pada malam hari dengan menggunakan senter atau lampu petromaks. Pekerjaan ini biasanya dilakukan laki-laki. Di Mentawai, kaum perempuan biasanya ke sungai mencari lokan dan udang menggunakan subba’, kegiatan ini di daerah Pagai Utara disebut dengan manairi. Dari sekian banyak cara mencari ikan di sungai, ada satu cara yang khas yakni manino’. Kegiatan manino’ biasa dilakukan ibu-ibu dan remaja putri sore hari saat air laut sedang surut. Manino’ bisa diartikan menampung ikan yang keluar dari sungai menuju laut. Manino’ biasa dilakukan menggunakan panu. Muara sungai di Saumanganya, Pagai Utara misalnya,

memang cukup dangkal ketika air laut surut sehingga sampan tidak bisa masuk ke sungai. Di sekitar muara atau pinggir pantai kita bisa melihat hamparan pasir yang berkilauan diterpa matahari. Pada saat itulah kaum perempuan pergi beramai-ramai ke muara sungai sambil membawa panu dan keranjang/ore di punggungnya. Kegiatan ibuibu ini biasanya dilakukan beramai-ramai. Setiap orang yang ikut manino’ harus selalu bersiapsiap dengan mengarahkan panu-nya ke dasar muara sungai, sebab gerombolan ikan keluar secara berkala dengan waktu yang tidak bisa diduga.. Semakin senja biasanya ikan akan lebih banyak keluar. Ikan-ikan itu akan memantulkan warna putih dari sisiknya sehingga walau tanpa lampu, orang yang manino’ tetap bisa menangkap ikan. Saat air mulai pasang, barulah mereka pulang. Diperlukan keahlian khusus untuk menggerakkan panu dan menampung gerombolan ikan yang bergerak cepat. Setelah ikan masuk, panu diangkat ke atas dan ikan dimasukan ke dalam keranjang yang su-

dah dilapisi karung plastic atau daun pisang. Namun kini, kegiatan manino’ itu sudah semakin jarang dilakukan. Selain kondisi air sungai yang mulai keruh sehingga ikan tidak lagi sebanyak dulu, banjir yang senantiasa terjadi juga menyebabkan ibuibu tidak bisa melakukan kegiatan manino’ sesering dulu. Selain sungai, hamparan hutan bakau dengan rawanya juga menyimpan banyak sumber lauk-pauk bagi masyarakat Mentawai. Di hutan bakau, biasanya mereka mencari lokan atau kerang yang dinamakan kopek yang hidup di dalam genangan lumpur atau rawarawa di sekitar hutan bakau. Cara yang umum dilakukan untuk menangkap kopek adalah dengan tangan. Di musim tertentu, masyarakat mencari kepiting yang dinamakan anggau. Musim anggau identik dengan musim badai. Menurut pengetahuan masyarakat, anggau bereproduksi di dalam lubang tertutup di sekitar semak-semak yang tidak terlalu jauh dari pantai. Anggau mengumpulkan daun-daun dan menyimpannya sebagai persiadaan makanan di tempat itu. Selama berbulan-

bulan anggau itu berdiam di sana. Setelah itu anggauanggau itu keluar pada malam hari untuk membersihkan tubuhnya ke pinggir pantai. Saat inilah yang ditunggutunggu.Di Saumanganya, lokasi yang paling sering dikunjungi mencari anggau adalah Mapinang. Mencari anggau biasanya dilakukan berkelompok selama tiga hari sampai satu minggu penuh. Pada siang hari, mencari anggau dilakukan dengan membakar lubang anggau, setelah anggau keluar ditangkap menggunakan lalaplap. Pada malam hari mereka mencari anggau di sepanjang pantai dengan menggunakan senter atau obor. Anggau yang ditangkap biasanya dibagi-bagikan ke kerabat dekat yang tidak ikut mencari. Anggau ini bisa bertahan hidup lebih dari seminggu dengan diberi makan berupa daun-daunan.

(Disarikan dari buku: Saumanganya, Hendak Kemana? Tarida Hernawati. 2004. YCMM)

ir mata ribuan korban bencana gempa dan tsunami Mentawai 2010 mungkin bercucuran lagi karena rencana pembangunan hunian tetap (huntap) yang digembar-gemborkan pemerintah terhenti di tengah jalan. Uang pembangunan telah ditarik pemerintah pusat karena target pembangunan yang mestinya dilakukan pada 2012 belum menunjukkan hasil yang signifikan. Ada apa? Pertanyaan itu pasti sering muncul manakala pembangunan yang sering disebut “akan” dilakukan namun tak pernah terwujud. Lalu pemikiran akan merunut ke belakang dan mulai menghubunghubungkan dengan aroma ketidakberesan penggunaan dana bencana tersebut jika dihubungkan dengan pemeriksaan terkait dana bencana yang dilakukan Reskrimsus Polda. Sementara land clearing yang telah berjalan selangkah justru menuai masalah karena penebangan menurut warga setempat tidak dilakukan di daerah yang akan dibangun huntap. Jika dibilang tidak becus maka rentetan birokrasi mulai dari tukar menukar kawasan hingga land clearing tidak dilakukan dengan pertimbangan rasa kemanusiaan, tapi kepada rasa di mana celah untung. Siapa yang mesti dituntut ? Pemerintah daerahkah, Pemerintah Provinsi atau Jakarta? Kalau berpikir sederhana, jelas kegagalan ini merupakan kegagalan BNPB Sumbar kalau terkait masalah rumah karena merekalah yang bertanggungjawab membuat huntap. Sementara fasilitas pendukung ekonomi jatah kerja BNPB Mentawai. Namun di luar semua itu, pemerintah mesti bertanggungjawab. Mestinya ada toleransi yang berdasarkan nilai kemanusiaan yang adil dan beradab. z


Ragam

J

ika ikan goreng, gulai atau sup tentu sudah biasa dicicipi tapi bagaimana ikan yang dimasak dalam bambu (okbuk). Inilah masakan khas Mentawai, selain awet tanpa zat kimia, aromanya juga bikin membangkitkan selera ingin merasakan nikmatnya. Tradisi masyarakat Mentawai memasak dengan bambu sudah diwariskan dari generasi ke generasi. Cara mengolah ikan ini hanya membutuhkan waktu 30 menit, biasanya ibu-ibu Mentawai memasaknya pakai kayu bakar. Memasak okbuk cukup gampang, ikan laut segar ukuran sedang dibersihkan dan dipotong-potong. Ikan yang sudah dibersihkan itu dimasukkan ke dalam bambu sepanjang 50 centimeter dengan diameter 25 cm, lalu air yang telah dicampur garam

Puailiggoubat 24 NO. 266, 15 - 30 Juni 2013

dimasukkan dalam bambu secukupnya. Kemudian kepala bambu ditutup dengan daun, biasanya daun sagu muda. Ini agar isinya tidak tumpah atau air yang dimasukkan dalam bambu tidak keluar saat mendidih. Setelah itu, bambu berisi ikan diletakkan di perapian dengan berdiri, caranya mirip memasak lemang. Agar merata pembakarannya, bambu itu dibolak-balik sampai mendidih dan batang bambu yang sebelumnya berwarna hijau menjadi hitam dari pembakaran, tapi yang perlu dijaga bambu jangan sampai hangus sampai ke dalam. Waktu yang dibutuhkan untuk memasak okbuk sekitar 30 menit. Jika sudah masak, maka yang disiapkan adalah piring. Sebelum membelah bambu terlebih dahulu airnya dituangkan pada piring yang telah disediakan. Lalu bambu dibelah. Aroma mengundang selera

sudah keluar ketika saat air dalam bambu tersebut mendidih dan semakin menyeruakkan aroma ketika bambunya sudah dibelah. Tinggal ambil sendok, ikan yang ada diangkat dan dimasukkan dalam piring dan siap disajikan. Agar serasi rasanya bisa dimakan dengan sagu kapurut, okbuk (dimasukkan dalam bambu), bisa juga dengan keladi yang disubbet. Okbuk bisa dipanaskan jika masih bersisa dengan cara

memasukkan ikan kembali ke dalam bambu yang baru, lalu diisi air lagi. Ikan itu bisa awet selama tiga dan empat hari lamanya. Okbuk atau ikan masak dalam bambu ini bisa dijadikan gulai, tinggal ditambah santan dan bumbu ataupun digoreng. Rasanya tetap lezat. (trs/r)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.