286

Page 1

5

BELUM BERGAJI, PETUGAS PEMILU TAHAN KOTAK SUARA

DATA PEMILIH AMBURADUL DI MENTAWAI PEMILU

7

PEMILU

Tabloid Alternatif Dwimingguan

8

Puailiggoubat Untuk Kebangkitan Masyarakat Mentawai

16

No . - 3 Tah 28 6 0 un A pr XII il 20 1

4

HARGA ECERAN RP 3000

MENTAWAINEWS

BPBD MENTAWAI DATA WARGA YANG BELUM DAPAT HUNTAP


Puailiggoubat NO. 286, 15 - 30 April 2014

Uggla Telu partai politik rakua maigi sipili sia kateteret pasipiliat sai DPR, DPRD tingkat I samba II. Katalagat sipilidda nenda anai sibau tuguruk-3 Anai sia 380 ngalalep sigurukakenenda sibau siorak tsunami ka rura 2010 ka Mentawai, sia nenda sitak pei sisilok lalep sipulalaggai ka Sipora Selatan, Pagai Utara, SIkakap samba Pagai Selatan - 4

Dari Redaksi

B

anyak orang mengatakan, menunggu adalah pekerjaan yang membosankan, apalagi jika yang ditunggu tidak pasti kapan datangnya. Namun menunggu juga bisa menimbulkan rasa deg-degan, jantung berdebar dan gelisah jika yang ditunggu adalah harapan. Minggu-minggu ini adalah saat-saat menunggu bagi para caleg yang sudah dipilih

Menunggu

rakyat, 9 April lalu. Apakah mereka berhasil melenggang duduk ke kursi parlemen baik tingkat daerah maupun pusat atau gagal? Meski sebagian besar mereka sudah mendapat gambaran, siapa yang berkemungkinan besar mendapat kursi, dari hasil perhitungan suara di tingkat PPK di masing-masing daerah pemilihan, terutama untuk kursi DPRD kabupaten dan kota. Namun semuanya tentu menunggu

hasil resmi dari penetapan Komisi Pemilihan Umum. Bagi kita pemilih, ini juga saat-saat menunggu, apakah orang-orang pilihan kita berhasil duduk di parlemen atau gagal. Apakah parlemen daerah kita akan berganti orang-orang baru atau masih didominasi wajahwajah lama ? Akan seperti apa parlemen kita lima tahun ke depan ? Apapun hasilnya, pilihan

Maigi peilek sia situguguruk oni rua ngamincak ka teteret pasipiliat, ka Totoet Siberut Tengah anai sia sipasipipili rua ngaminca - 7 Satogat PAUD Keret Baga Rebana Desa Matobe Kecamatan Sikakap mukuddu sia ka lapek kateteret pasigelaiyat kalulut tai bara nia bangku, guru PAUD TK Narwarsu Desa Muntei Kecamatan Siberut Selatan tak pei ralului sia - 18 Pasigabaat purimanuaijat ka koat sigalaiakenenda sipuiiba ka Kabupaten Kepulauan Mentawai tak pei mamaju ibailiu tak maigi buah sisilokra kabagat purimanuaiyat - 22 COVER DEPAN: 1 FOTO: ILUSTRASI 1 DESAIN: SYAFRIL TABLOID ALTERNATIF DWIMINGGUAN

Puailiggoubat Terbit setiap tanggal 1 dan 15

ISSN: 1412-9140 PENERBIT: Yayasan Citra Mandiri PEMIMPIN UMUM: Roberta Sarogdok PEMIMPIN USAHA: Pinda Tangkas Simanjuntak PEMIMPIN REDAKSI: Yuafriza DEWAN REDAKSI: Roberta Sarogdog Rus Akbar Saleleubaja Yuafriza REDAKTUR: Rus Akbar Syafril Adriansyah Gerson Merari Saleleubaja WARTAWAN DAERAH: Bambang Sagurung (Sikabaluan) Rapot Pardomuan (Sipora) Rinto Robertus (Saibi) Supri Lindra (Sikakap) Ferdinand Salamanang (Sikakap) Patrisius Sanene’ (Padang) Legend Satoinong (Siberut Selatan) DISTRIBUTOR DAERAH: Arsenius Samaloisa (Sioban) Vincensius Ndraha (Siberut Selatan) Bambang (Siberut Utara) Juanda (Siberut Barat) ALAMAT REDAKSI DAN USAHA: Jl. Kampung Nias 1 No. 21, Padang. Telp (0751) 7877373 - Fax. (0751) 35528 REKENING: Bank Nagari Cabang Pembantu Niaga, Padang No.2105.0210.0207-1 PENCETAK: Padang Graindo, Padang (Isi di luar Tanggung Jawab Percetakan) Wartawan Puailiggoubat selalu dilengkapi Kartu Pers dan (sesuai Kode Etik Jurnalistik) tidak dibenarkan menerima suap (‘amplop’) dari narasumber.

www.puailiggoubat.com

Pungutan Pembangunan WC Kepada Yth. Kepala Dinas Pendidikan Mentawai Saya murid di SMA 1 Siberut Selatan. Saya mau bertanya kepada Bapak. Kenapa kami masih dipungut bayaran untuk membuat WC sekolah dan uang perpisahan yang jumlahnya besar sampai ratusan ribu? Padahal katanya sekolah sudah digratiskan Pemda. Apa beasiswa Bidik Misi dan SNMPTN hanya untuk golongan dan suku tertentu saja? Apa boleh kepala sekolah berkelahi dengan muridnya? Trims pak. Ayu Rahmi kls XII +6285272504086

Ada Aksi Bom Ikan di Limosua Ada pengeboman ikan di depan Dusun Limosua, Desa Bulasat, Kecamatan Pagai Utara. Bom ikan itu dilakukan olek kapal tundo. Pukat cincin mereka mengebom siang pada pukul 12.00 WIB dan malam pukul 20.00 WIB. Ada tiga kali ledakan setiap mereka mengebom ikan. Pengeboman ikan berlangsung di tempat warga sering memancing dan menjaring sehingga masyarakat takut untuk melaut. Mohon Bapak bupati segera mengambil sikap. Nelson. +6282381784637

Minyak Lebih Murah di Sikakap daripada Sikabaluan Yth, Pemda Mentawai. Saya baca Puailiggoubat No 285 thn 2014. Kok bisa jauh lebih murah di Sikakap minyak dari pada di Sikabaluan. Di Sikakap bensin Rp7 ribu/Liter sedangkan di Sikabaluan Rp 8.500 per liter. Terimakasih. +6285374479820

Lagu Mentawai Sekarang Kurang Bernilai Puailiggoubat terhormat, saya selaku masyarakat biasa saya mau mengajukan keluhan saya mengenai lagu-lagu Mentawai. Kalau saya hayati dan menilai sangat tidak bernilai lagulagu Mentawai. Kenapa? Karena lagu Mentawai zaman sekarang asal jadi. Mentawai asli dipenuhi dengan

2

sindiran. Saya mohon maaf kalau saya menyinggung. Terimakasih. Whenseslaus Sakeru. +6282387459648

Mohon Dirikan Siskamling Pak Dusun dan Pak Desa Saumanganyak. Mohon dirikan poskamling di daerah kami, kami masyarakat resah banyak masyarakat keluar masuk di daerah kami yang tidak diketahui identitasnya. Rudi +6282283387217

Lokasi Pembuangan Sampah Yth. Bapak Bupati. Nama saya Jefri Samuel. Alamat Kilometer 1 Tuapeijat. Pak tolong dipikirkan tempat pembuangan sampah yang benar. Menurut saya tempat pembuangan sampah di jalan tembus SP 2 ke SP 3 sangat tidak pas. Kalau kurang percaya silahkan bapak tinjau pasti bapak setuju dengan saya. terimakasih +6281388287192

sudah diambil. Suka tidak suka, susunan wakil rakyat di parlemen adalah representasi suara rakyat, entah itu didapat dari hasil demokratis atau politik uang atau jualan suara. Kini sebagai rakyat kita tinggal menunggu siapa wakil kita sembari bersiap untuk terus mengawasi kinerja mereka untuk lima tahun mendatang.


3

Puailiggoubat NO. 286, 15 - 30 April2014

FOTO:BAMBANG/PUAILIGGOUBAT

Sejumlah partai politik di Mentawai mengklaim dapat suara signifikan dalam Pemilu Legislatif lalu. Beberapa wajah baru diprediksi akan duduk di DPRD Mentawai Tim Redaksi

mpat partai politik di Mentawai memprediksi perolehan suaranya meningkat signifikan. Tiga partai politik pemenang Pemilu Legislatif versi hitung cepat (quick count) secara nasional yakni PDIP, Golkar dan Gerindra ikut mendulang suara di kabupaten kepulauan itu. Sementara partai baru besutan Surya Paloh, Nasional Demokrat (Nasdem) yang juga mengejutkan secara nasional karena mendapat suara 6,68 persen versi hitung cepat Kompas juga meraih suara signifikan. Prediksi perolehan kursi itu didapat setelah sejumlah parpol menghitung, merekap dan membandingkan hasil penghitungan suara dari TPS-TPS yang dilaporkan para saksi mereka. Sekretaris DPC PDI Perjuangan Mentawai, Yosep Sarogdok, kepada Puailiggoubat, 14 April mengatakan, sementara ini partainya memprediksi bisa meraih 4 kursi di DPRD Mentawai. “Untuk perolehan kursi PDIP di DPRD Mentawai, ada kemungkinan empat kursi. Kita berhasil mendapatkan satu kursi di masing-masing dapil, baik Dapil I, Dapil II, Dapil III dan Dapil IV,” kata Yosep. Menurut Yosep, pihaknya kini masih menunggu hasil penghitungan suara di KPU Mentawai. “Untuk kepastian kursi, tentu kita tunggu hasil rekapitulasi KPU,” kata Yosep. Jika data ini sama dengan penetapan KPU Mentawai nanti, maka perolehan kursi PDIP bertambah dari Pemilu 2009 satu kursi. Naiknya suara PDIP di Mentawai menurut Yosep karena figur caleg yang diusung memiliki ketokohan yang baik serta konsolidasi partai yang solid. Menurut caleg PDIP di Dapil II ini, empat caleg yang diperkirakan duduk itu merupakan wajah baru. Hal serupa dikatakan Sekretaris DPD II Partai Golkar Mentawai, Parmenarson Sabolak kepada Puailiggoubat, 14 April lalu. “Kursi Golkar di masing-masing daerah pemilihan dapat satu, dengan demikian untuk periode 2014-2019 Golkar Mentawai mendapat empat kursi,” katanya. Menurut Parmen, raihan suara Golkar ini cukup signifikan sebab pada Pemilu 2009, Golkar hanya mampu mendapat satu kursi di di Dapil I

E

BERIKAN SUARA - Pemilih memasukkan surat suara saat pelaksanaan Pemilu di Sikabaluan Kecamatan Siberut Utara .............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

TIGA PARPOL KLAIM UNGGUL DI SEMUA DAPIL Siberut. Sementara Pemilu 2004, Golkar meraih dua kursi dari Dapil Pagai Utara Selatan dan Siberut. Sementara Ketua DPD II Partai Golkar Mentawai, Kortanius Sabeleake’ di kesempatan terpisah mengatakan naiknya suara Golkar karena konsolidasi partai terus ditingkatkan terutama menjelang pemilu. Selain itu faktor caleg yang diusung juga mempengaruhi. “Caleg yang diusung masing-masing dapil diseleksi dari orang-orang yang memiliki ketokohan di masyarakat,” kata Korta. Untuk mengawal hasil suara yang rawan diselewengkan, Golkar menurut Korta mempunyai tim khusus mengawal surat suara di masing-masing kecamatan dengan berpatokan atas rekap saksi Golkar di TPS. Parpol yang mendapatkan hasil suara mengejutkan adalah Gerindra. Parpol besutan Prabowo yang juga meningkat suaranya secara nasional ini diprediksi mendapat minimal tiga kursi di Mentawai. Pada Pemilu 2009, Gerindra memperoleh dua kursi masingmasing di Dapil I dan Dapil III. Ketua DPC Gerindra Mentawai,

Suniarto kepada Puailiggoubat mengatakan, perolehan kursi Gerindra yang sudah dapat dipastikan informasinya di Dapil II, Dapil III dan Dapil IV. “Masing-masing dapil ini kita dapat satu kursi, sementara di Dapil I (Siberut Utara dan Siberut Barat) belum dapat kita pastikan,” kata Suniarto, 14 April. Ia juga mengkhawatirkan adanya kecurangan atau permainan suara terutama di Dapil I (Siberut Utara dan Siberut Barat) karena ada beberapa KPPS tidak memberikan formulir C1 kepada saksi yang ada. Ini berpotensi terjadinya permainan suara. Sementara caleg Nasdem dari Dapil II, Nikanor Saguruk memperkirakan partainya juga bisa mendapat empat kursi di Mentawai. “Prediksi partai kita untuk sementara kita dapat empat kursi, masing-masing dapil kita mendapat satu kursi. Finalnya nanti setelah rekap PPK (Panitia Pemilihan Kecamatan),” kata Nikanor kepada Puailiggoubat, 15 April. Hingga berita diturunkan, Selasa (15/04/2014), beberapa Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) masih

melakukan penghitungan atau rekapitulasi suara dari TPS. Berdasarkan rekapitulasi PPK Siberut Utara, 15 April, untuk perolehan suara DPRD Mentawai, Gerindra unggul dengan 692 suara disusul PDIP (614), Golkar (595), PKS (408), Demokrat (352), Hanura (347), PBB (312), Nasdem (242), PKPI (202), PAN (120), PKB (38) dan PPP (0). Sementara rekapitulasi PPK Siberut Selatan untuk DPRD Mentawai pada hari yang sama, PDIP (1.322), Golkar (899), PBB (648), PKB (599), Gerindra (486), PKPI (367), Nasdem (271), Demokrat (160), Hanura (118), PAN (48), PPP (29) dan PKS (1). Dari Sikakap, hasil rekapitulasi suara oleh PPK pada hari yang sama adalah; PAN (834), Golkar (714), Gerindra (646), PDIP (622), Hanura (609), PKS (602), Nasdem (364), Demokrat (343), PKPI (187), PKB (175), PPP (174) dan PBB (1). Sementara di Pagai Utara, hasil perhitungan Puailiggoubat di 19 TPS suara Golkar 619 suara. Lalu hasil perhitungan di 14 TPS, suara Nasdem 323 suara. Demokrat (70), PBB (2),

PKPI (49), PDIP (170), PKB (68), PKS (157), PAN (107), Gerindra (240), Hanura (459) dan PPP (23). Sementara hasil rekapitulasi PPK belum didapat hingga berita diturunkan. Sementara itu, berdasarkan jadwal yang dikeluarkan KPU RI, rekapitulasi hasil penghitungan suara di PPK 13-17 April, penyampaian berita acara dan rekapitulasi hasil penghitungan suara tingkat kecamatan kepada KPU kabupaten, 15-19 April. Rekapitulasi dan penetapan di KPU kabupaten 1921 April, pengumuman rekapitulasi oleh kabupaten 20-22 April, penyampaian hasil rekapitulasi kabupaten ke KPU provinsi 20-22 April, rekapitulasi dan penetapan hasil penghitungan suara tingkat provinsi 23-25 April. Ketua KPU Mentawai Andres mengatakan, hingga saat ini pihaknya masih berupaya menyelesaikan proses rekapitulasi hasil penghitungan suara sesuai yang telah dijadwalkan KPU. “Kita optimis bisa menyelesaikan rekapitulasi di PPK hingga kabupaten sesuai jadwal,” katanya kepada Puailiggoubat Jumat, 11 April. (bs/ss/spr/leo/trs)


Puailiggoubat NO. 286, 15 - 30 April 2014

Ada sekitar 380 kepala keluarga yang masuk dalam data baru, mereka adalah korban tsunami yang tidak mendapatkan dana hunian tetap di Sipora Selatan, Pagai Utara, Sikakap dan Pagai Selatan Leo Marsen Rus Akbar

adan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mentawai akan mendata para korban gempa dan tsunami yang belum masuk dalam data yang telah ditetapkan melalui Surat Keputusan Bupati Mentawai 2010 sebanyak 2.072 Kepala Keluarga (KK). Hal itu dikatakan Kepala BPBD Mentawai Elisa Siriparang pada Puailiggoubat , di Wisma Lestari, Sikakap, Jumat, 4 April lalu. ”BPBD akan turun ke lapangan untuk mendata ulang masyarakat yang belum terdata sejak 2010. Ini agar akurat dan tidak berubah-ubah lagi, kalau

B

4

BPBD Mentawai Data Warga yang Belum Dapat Huntap sudah akurat, kita cari jalan keluarnya apa lewat APBN, APBD, NGO atau dari Kementerian Sosial ,dan lembaga lainnya, tapi waktunya belum bisa pastikan, pendataan dulu,” katanya. Febrinaldi, Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Mentawai menambahkan, bagi warga yang masuk data tersebut adalah warga yang telah meninggalkan rumah lama, rusak akibat tsunami dan mengungsi ke tempat lain dan tidak masuk data 2.070 KK. “Mungkin rumah yang akan dibangun itu rumah layak huni, bukan rumah huntap seperti yang dibangun sekarang, dananya juga ditaksir sekitar Rp20 juta masing-masing rumah,” ujarnya. Sementara Elisa menjelaskan sesuai dengan intruksi presiden RI, masyarakat Mentawai yang berada di pesisir pantai atau (zona merah) segera direlokasi di ketinggian atau titik aman. “Dari hasil

pendataan di lapangan, masyarakat yang tercecer dari 2.072 KK ini ada 380 kepala keluarga yang ditambah, data ini kita usulkan kepada Bupati Mentawai tahun ini,” ujarnya. Dari data yang dirangkum Puailiggoubat di beberapa dusun, seperti di Pasapuat, Desa Saumanganya dari 186 KK warga, yang dapat huntap hanya 22 KK. Di Mapinang Utara ada 6 KK yang belum mendapatkan, sementara yang sudah mendapat huntap 59 KK. Sedangkan di Mabulaubuggei hanya 8 KK yang dapat sementara 74 KK tidak dapat. Elisa juga mengatakan, Ardiansyah Sakerebau pengrajin di Silabu Barat, Desa Silabu Kecamatan Pagai Utara sudah masuk dalam data yang baru tersebut. “Ini bukan kesengajaan tapi memang tercecer dari aparat setempat yang mendata para korban,” ujarnya. (leo/r)

FOTO:SUPRI/PUAILIGGOUBAT

TINJAU HUNTAP - BPBD Provinsi dan Kabupaten meninjau pembangunan Huntap di KM 14 Dusun Sabeugunggung, PagaI Utara

.......................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

BPBD: Pengurus Pokmas Tidak Boleh Menahan Dana Huntap SIKAKAP – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Barat mengadakan sosialisasi percepatan pembangunan hunian tetap kepada Kelompok Masyarakat (Pokmas ) di Gedung Nasional, Kamis, 3 April lalu. Kepala Bagian Rehabilitasi dan Rekontruksi BPBD Sumbar, Zulfiatno, mengatakan sosialisasi ini bertujuan agar pembangunan huntap diper-

cepat pembuatannya tapi dengan asas gotong royong dan berbasis kepada masyarakat. “Kepala dusun merupakan Tim Pendamping Masyarakat (TPM), kalau ada masalah selesaikanlah secara kekeluargaan, kalau huntap selesai tinggal nanti bagaimana mempercepat perekonomian masyarakat korban gempa bumi dan tsunami Mentawai,” katanya. Lanjut Zulfiatno, masalah dana

huntap diserahkan sepenuhnya kepada warga yang mendapatkannya, termasuk masalah pembelian barang baik yang pabrikan maupun barang lokal seperti pasir, batu, dan krikir. “Kalau ada kesepakatan bersama, itu harus dituangkan ke dalam surat kesepakatan bersama ditandatangani oleh anggota Pokmas,” ujarnya. Lalu, pengurus Pokmas tidak boleh mengambil kebijakan sendiri,

Nelayan Taikako Tewas Saat Memancing SIKAKAP - Murta (49), nelayan dari Dusun Muara Taikako Desa Taikako, Kecamatan Sikakap ditemukan tewas mengapung oleh rekannya Daulat Tasirileleu (49) di laut Pitojat Desa Malakopa Kecamatan Pagai Selatan, Kabupaten Mentawai, pukul 12.00 WIB, Jumat, 28 Maret. Menurut keterangan Daulat, sebelum berangkat melaut, Murta sempat mengeluhkan sakit pada dadanya lalu meminta air kepada Daulat. Setelah merasa baikan, Murta dan Daulat berpisah untuk mencari lokasi memancing masingmasing di perairan Pitojat. Sekitar pukul 11.45 WIB, Daulat berencana pulang ke rumahnya di Desa Taikako namun mesin pompong miliknya

tak mau menyala. Karena tak juga menyala, Daulat berencana meminta tolong Murta untuk mengecek mesin, kemudian ia mendayung sampannya ke arah Murta yang berjarak sekitar 100 meter. Namun aneh ketika jarak sampan mereka sudah dekat, Daulat melihat sampan Murta sedang berputar-putar dengan mesin menyala. “Saya panggil dia namun tak ada jawaban, kemudian saya berdiri di perahu namun tak juga melihat Murta,” katanya. Kemudian Daulat berinisiatif mencari Murta di sekitar perahunya, tak berselang lama ia menemukan tubuh Murta mengapung, setelah diperiksa nelayan tersebut sudah tak bernyawa. Karena sampan Daulat kecil dan tak muat mengangkut

mayat Murta, ia memutuskan memegangi mayat tersebut menunggu speedboat yang lewat untuk dimintai tolong. Tak lama berselang sebuah boat dari Malakopa melewati lokasi mereka kemudian mengangkut mayat tersebut ke rumahnya di Dusun Muara Taikako, Desa Taikako. Tiba di rumah, pihak keluarga langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Sikakap. Kanit Reserse Polsek Sikakap Aiptu Rosa Harisma beserta anggotanya yang memeriksa tubuh korban menyebutkan, tidak ada tanda kekerasan di tubuh korban. “Tidak ada tanda-tanda pembunuhan, meninggalnya diperkirakan karena darah tinggi, murni sakit,” katanya. (spr/g)

baik itu masalah penunjukan pemasok maupun mengelola dana Pokmas. Dana huntap untuk Pokmas harus diserahkan sepenuhnya kepada masyarakat yang mendapatkan bantuan. Pengurus Pokmas tidak boleh menahan dana tersebut, kalau masyarakat ingin mengelola dananya pengurus Pokmas tidak boleh melarangnya. “Kecuali ada kesepakatan anggota Pokmas dengan pengurus Pokmas, itupun harus ada kesepakatan di atas kertas yang ditandatangani oleh seluruh anggota Pokmas,” katanya. Kemudian, barang pabrikan yang dibeli harus lengkap dengan kuitansinya, sebagai bukti saat waktu membuat surat pertanggungjawaban (SPj) . “Dana tahap kedua tidak akan cair kalau tidak ada SPj tentang penggunaan dana tahap pertama Rp 27,2 juta,” katanya. Sementara Kepala BPBD Kabupaten Kepulauan Mentawai, Elisa Siriparang, mengatakan diperlukan kerjasama dan keterbukaan antara anggota dan pengurus Pokmas dalam pengelolaan dana. Untuk itu diharapkan unsur penyelenggara mulai dari tingkat dusun, desa, kecamatan, fasilitator, pengurus Pokmas, dan anggota Pokmas yang mendapatkan bantuan huntap, agar dapat bekerjasama. “Kalau ada masalah selesaikanlah di tingkat Pokmas dan jangan langsung melapor ke pihak polisi,” katanya. Sementara Kasat Bimas Polres Mentawai. AKP Setria Witama, me-

ngatakan penyalahgunaan wewenang, memperkaya diri sendiri, menyuap aktif maupun pasif, perbuatan curang, penggelapan uang atau surat berharga, pemalsuan buku-buku, penggelapan, menghancurkan barang bukti, surat atau daftar yang digunakan untuk menyakinkan dimuka pejabat yang berwenang, gratifikasi pelanggaran undangundang lainnya, secara tegas dinyatakan sebagai tindak pidana korupsi. “Subjeknya tindak pidana korupsi pegawai negeri, penyelenggara negara dan pelaku usaha, haparan kami dari pihak kepolisian jangan ada nanti pengurus Pokmas, fasilitator dan pemasok yang tersangkut dengan kasus hukum, kalau sudah tersangkut dengan hukum siapa nanti yang mencari nafkah buat anak dan keluarga, di mata hukum semuanya sama,” jelasnya Acara sosialisasi itu dihadiri Kepala BPBD Kabupaten Kepulauan Mentawai Elisa Siriparang, Kepala Bagian Rehabilitasi dan Rekontruksi BPBD Sumatera Barat Zulfiatno, Koordinator Land Clearing (LC) Dandim 0319 Mentawai Kapten Inf. Haerdi Anton, Penanggungjawab IPK Primkop Koperasi Kartika Wirabraja Kapten Inf. Anasrul, Kasat Bimas Polres Mentawai AKP. Setria Witama, dan Kepala BRI unit Sikakap Agus Setiawan. (spr/r)


5 Puailiggoubat

MENTAWAINEWS

NO. 286, 15 - 30 April 2014

FOTO:SUPRI/PUAILIGGOUBAT

Polda Prioritaskan 30 Putra - Putri Mentawai Masuk Polisi SIKAKAP - Kepolisian Daerah Sumatera Barat memprioritaskan 30 putra putri Mentawai diterima dalam seleksi Sekolah Calon Bintara Polisi tahun ini. Hal itu sesuai penandatanganan kerjasama antara Kapolda Sumbar dengan Bupati Mentawai Yudas Sabaggalet, beberapa waktu lalu. Kasat Bimas Polres Mentawai AKP. Setria Witama, mengatakan syaratnya, untuk laki-laki tinggi badan 165 centimeter, dan putri 155 centimeter, umur maksimal 21 tahun. “Sebanyak 30 orang yang diterima itu dibagi kedalam dua bagian, 20 orang polisi laki-laki (Polki), dan 10 polisi wanita (Polwan), bagi yang diterima harus bersedia mengabdi di Mentawai selama 15 tahun,” jelasnya, Kamis, 3 April lalu. Selama ini kendala utama waktu tes akademik tidak lulus. Rencananya sebelum tes akademik yang lulus tes kesehatan akan dibina terlebih dahulu. “Setelah itu barulah tes akademik, batas pendaftaran akan berakhir 16 April, untuk tes akademik dilakukan di Mapolda Sumbar,” katanya. (spr/r)

Pustu di Dusun Sarausau Tanpa Petugas SARAUSAU - Petugas medis Puskesmas Pembantu (Pustu) di Dusun Sarausau, Desa Katurei, Kecamatan Siberut Barat Daya hingga kini tidak ada. Petugas yang ditunjuk pulang kampung hendak melahirkan namun tidak kembali lagi sejak 2013. Kepala Dusun Sarausau, Muktar Sarereiket mengatakan, awalnya memang ada petugas yang bertugas di daerahnya. “Tapi sejak bulan Maret 2013, dia ke kampungnya untuk melahirkan dan sampai sekarang tidak ada balik ke sini,” katanya, Minggu, 30 Maret lalu. Wakil Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Katurei, Stevanus Fabiantor Tasiriabbangan, mengatakan akibat tidak adanya petugas kesehatan di dusun mereka, terpaksa harus berobat ke Dusun Tiop. “Kami sangat kesulitan untuk berobat , sementara ada pustu di dusun kami, tapi tidak ada tenaga medisnya. Padahal ini sudah sering saya sampaikan saat Musrenbang, tetapi tidak ditanggapi,” ujarnya. Sementara Leny, petugas kesehatan di Tiop mengatakan persediaan obat-obatan disini tidak sebanding dengan masyarakatnya, sebab dia melayani dua dusun yaitu Dusun Tiop dan Sarausau. “Obat-obatan dari puskesmas itu terbatas dan itu pun diajukan sekali sebulan, kalau obat yang dari puskesmas habis terpaksa saya harus membeli obat di apotik untuk menutupi kekurangan obat, tentunya masyarakat harus membayarnya,” katanya. (ss/r)

TINJAU PENGOLAHAN KAYU BPBD Provinsi dan Kabupaten meninjau pengolahan kayu yang dilakukan Primkopad di KM 7 Pagai Utara

Warga Korban Tsunami Pertanyakan Kayu Huntap Sesuai aturan, korban tsunami penerima bantuan dana hunian tetap harus membeli kayu olahan IPK Leo Marsen Supri Lindra

urangnya sosialisasi mengenai pemakaian kayu untuk pembangunan hunian tetap terutama adanya keharusan membeli kayu olahan milik IPK Primko Kartika Wirabraja Korem 032/Wirabraja, membuat masyarakat penerima bantuan mempertanyakan hal itu kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mentawai saat sosialisasi percepatan pembangunan Huntap di gedung nasional Sikakap, 3 April lalu. Kepala Desa Taikako, Kecamatan Sikakap, Marluster menanyakan kayu yang telah diolah masyarakat sejak tahun lalu, sebab mereka mengolah kayu itu atas perintah Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). “Setelah masyarakat menyediakan kayu tapi tidak bisa digunakan untuk membuat huntap bagaimana solusinya,” kata Marlustes bertanya. Hal senada dikatakan, Tim Pendamping Masyarakat (TPM) Purourougat, Desa Malakopa, Kecamatan Pagai Selatan, Emilius Sababalat, mengatakan masyarakat sudah menyi-

K

apkan kayu untuk membuat huntap sejak 2012. “Setelah kayu disiapkan masyarakat ternyata tidak boleh digunakan, sementara sosialisasi tentang kayu tidak ada sama sekali, sekarang siapa yang bertanggung jawab tentang hal ini, padahal masyarakat sudah mengeluarkan uang untuk mengolah kayu huntapnya,” kata Marluster. Fasilitator Huntap Pagai Utara, Handarhan, mengatakan pihaknya sudah melakukan sosialisasi kepada masyarakat terutama soal larangan pemakaian kayu yang disediakan masyarakat, namun di lapangan ternyata masih ada yang menggergaji kayunya. “Bahkan sebagian masyarakat berhutang,” ujarnya. Menanggapi hal itu, staf Dinas Kehutanan Kabupaten Kepulauan Mentawai, Amsar menjawab, kayu yang telah disiapkan masyarakat jauhjauh hari itu boleh digunakan, tapi hanya untuk penambahan bangunan huntap. “Dana huntap Rp68 juta itu diantaranya untuk membeli kayu huntap, jika sudah ada kayu, warga tetap membeli kayu dari IPK, sebab kayu yang diolah masyarakat itu tidak ada ijin penebangannya,” katanya. Sementara Kepala BPBD Mentawai, Elisa Siriparang, mengatakan fasilitator sudah diminta menyosialisasikan soal kayu itu kepada masyarakat, bahwa kayu yang telah disiapkan masyarakat tidak boleh digunakan untuk huntap. “Kayu masyarakat boleh digu-

nakan hanya untuk penambahan huntapnya saja seperti dapur, sebab sesuai dengan petunjuk teknis kayu harus dibeli ke IPK yang memiliki ijin untuk meyediakan kayu huntap,” katanya. Ketua Primko Kartika Wirabraja Korem 032/Wirabraja, Kapten Inf. Anasrul menuturkan kendala menyiapkan kayu buat huntap adalah masalah medan yang sulit dan cuaca yang setiap saat berubah-ubah dan lokasi pembuatan huntap yang berpisah. Sementara kayu jenis meranti sudah susah didapat, walaupun kayu kruing termasuk segolongan meranti tapi tidak boleh digunakan untuk kayu huntap. “Harga kayu dijual ke masyarakat Rp1,4 juta per meter kubik,” ujarnya. Primko juga menargetkan Juni sampai Juli sebanyak 523 KK di Kecamatan Pagai Utara sudah mendapatkan kayu tersebut atau sudah didistribusikan sama masyarakat, begitu juga dengan 613 KK di Sipora Selatan. Sementara di Kecamatan Pagai Selatan sebanyak 936 KK baru akan dimulai penebangannya pada April sampai Mei 2014. Bupati Minta Huntap Selesai Oktober 2014 Bupati Mentawai Yudas Sabaggalet berpesan kepada Kepala BPBD Mentawai, Elisa Siriparang untuk menyelesaikan pembangunan hunian tetap (huntap) sebanyak 2.072 sudah selesai pada Oktober 2014.

“Beliau berpesan kepada Pokmas agar tidak ada lagi masalah soal pendanaan, semua diselesaikan dengan pembicaraan,” ujarnya. Lanjut Elisa, rumah yang telah siap dibangun nantinya tidak ada lagi yang pindah-pindah, jadikanlah rumah bantuan pemerintah ini sebagai tempat persinggahan dan tempat berteduh buat anak dan istri. “Pengurus dan Pokmas diminta terbuka dalam penggunaan dana, dana tahap kedua 30 persen gunanya untuk membeli seng dan kayu sebanyak enam meter kubik per rumah,” lanjutnya. Sementara hasil dari pantauan di lapangan tidak ada lagi masalah termasuk masalah dana. Dana untuk 2.072 KK semuanya sudah ada di rekening Pokmas. “Tinggal lagi pencairannya, dana tersebut tidak akan cair kalau tidak ada pelaporan pengunaan dana tahap pertama senilai Rp27,2 juta,” katanya. Sedangkan kayu sudah ada sekitar 500 meter kubik untuk 100 unit huntap, tinggal sekarang pencairan dana tahap kedua. Begitu juga tapak rumah yang sudah selesai Pokmas segera membuat laporannya. Di Dusun Pasapuat, Desa Saumanganyak, Kecamatan Pagai Utara mulai dicairkan dana huntap tahap kedua pada 8 April lalu di BRI Sikakap. “Dana ini jumlahnya Rp20,4 juta untuk 22 KK, setelah kita menyerahkan laporan dan administrasi lainnya,” kata Lazuardi, Sekretaris Pokmas di Dusun Pasapuat. (r)


MENTAWAINEWS Ratusan warga Desa Sikabaluan mengungsi ke Tamairang karena khawatir terkena dampak tsunami kiriman dari Chili, padahal BPBD Mentawai sudah mengimbau masyarakat tidak perlu mengungsi.

Puailiggoubat

6

Isu Tsunami dari Chili, Warga Sikabaluan Panik FOTO:BAMBANG/PUAILIGGOUBAT

Bambang Sagurung

su tsunami akibat gempa yang terjadi di Chili, negara yang terletak di Amerika Selatan, Selasa malam 1 April lalu dengan kekuatan 8,5 SR ikut membuat panik warga Sikabaluan Kecamatan Siberut Utara Kabupaten Mentawai. Peringatan Badan Nasional Penanggulangan Bencana yang menyatakan akan ada gelombang tsunami yang sampai ke wilayah Indonesia membuat warga memutuskan mengungsi ke Tamairang yang berjarak 3,5 kilometer dari Sikabaluan. Awal kepanikan warga ini terjadi ketika pelajar Sikabaluan mulai dari SD, SMP dan SMA dipulangkan, sebab informasi gempa yang terjadi di Chili berpotensi tsunami dan hempasan gelombangnya akan sampai di Mentawai dengan ketinggian 0,5 meter. “Kami diliburkan hari ini karena akan ada hempasan tsunami menjelang pukul 11 siang nanti,” kata salah seorang pelajar SMPN 1 Siberut Utara sambil berlari ke Tamairang saat diwawancarai Puailiggoubat, 3 April lalu.

NO. 286, 15 - 30 April 2014

I

MENGUNGSI - Warga Sikabaluan yang mengungsi di Tamairang akibat isu tsunami ..................................................................................................................................................

Pelajar yang pulang ke rumah masing-masing bersama guru-guru ikut membuat panik warga ketika mendapat informasi demikian. Dengan bergegas orangtua mulai mengemasi barang-barang dan memasukkannya di dalam gerobak untuk dibawa ke tempat pengungsian. Ada yang membawa gerobak sambil berjalan kaki, ada juga yang menarik gerobak dengan sepeda motor. Beberapa masyarakat juga ada naik motor bersama keluarga menuju tempat pengungsian dan ada juga yang berjalan kaki. Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pendidikan, Siberut Utara, Jop Sirirui mengatakan, untuk mencegah hal-

hal yang tidak diinginkan terutama kekhawatiran para orangtua siswa, pihaknya meliburkan lima sekolah yang ada di Kecamatan Siberut Utara, khususnya yang berada di dekat bibir pantai. “Hari ini kita meliburkan siswa, mulai dari SDN 08 Muara Sikabaluan, SDN 09 Sikabaluan, SD Katolik Fransiskus, SMPN 1 Muara Sikabaluan, SMAN 1 Siberut Utara. Ini karena informasi yang kita dapat, tsunami ada yang datang pagi ada yang siang, lebih baik kita liburkan saja,” ujar Jop Sirirui, Kamis 3 April lalu. Soal libur ini, kata Jop, sudah

dilaporkan dan disetujui Bupati Mentawai Yudas Sabaggalet dan Kepala Dinas Pendidikan Sermon Sakerebau. “Pak Bupati minta supaya waspada. Sebab daerah kita ini rendah, umumnya posisi di rawa-rawa. Tidak sama dengan daerah lain di Mentawai. Dari pada kita kena ancam sama orangtua siswa, mendingan kita liburkan, satu hari ini saja,” katanya. Sementara Pjs. Kepala Desa Sikabaluan, Yansen Sagurung mengatakan isu akan terjadinya tsunami tak

jelas sumbernya, namun demi keselamatan masyarakat dan juga pelajar ada baiknya informasi tersebut diterima. “Kita jangan mengabaikan informasi yang ada. Kita biarkan masyarakat mengungsi, yang penting keamanan mereka terjamin,” katanya pada Puailiggoubat, Jumat 4 April di pengungsian Tamairang. Di pengungsian, masyarakat bertahan beberapa hari hingga seminggu, namun biasanya pada siang hari mereka turun ke perkampungan dan kembali naik pada malam hari. Sementara sekolah libur hanya pada Jumat saja, terkecuali SD Fransiskus

libur dua hari yaitu pada Jumat dan Sabtu. Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mentawai Gabriel Sakeru telah melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk tidak panik soal informasi tsunami tersebut dan tidak perlu mengungsi. “Jangan panik dan tidak perlu mengungsi, tapi tetap waspada dan tunggu instuksi dari BPBD Mentawai. Memang betul di daerah Siberut Utara telah terjadi ketakutan dan kepanikan, sekolah juga sudah diliburkan, dan kita terus pantau infomasi dari BNPB,” katanya. Sementara dari rilis yang dikeluarkan BNPB, ada 19 provinsi dengan 115 titik lokasi yang akan dihampiri tsunami, namun ketinggiannya diprediksi hanya 0,5 meter. Daerah terdampak menurut BNPB adalah sejumlah kabupaten/kota di Provinsi Papua Barat, Maluku Utara, Maluku, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Bali. Selanjutnya, tsunami juga akan melanda sejumlah daerah pesisir Sulawesi, Kalimantan Timur, Jawa Timur, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Jawa Barat. Terakhir, gelombang tsunami itu akan menerpa wilayah pesisir Provinsi Banten dan Lampung. (r)

Kisah Dua Tenaga Medis

Tiga tahun Melayani Pengungsi Tsunami Mentawai

J

alan berlumpur di KM 4 hingga KM 7 yang menghubungkan titik pengungsian warga korban tsunami Mentawai di KM 8 Kecamatan Pagai Utara tidak menyurutkan semangat dua tenaga kesehatan dari Puskesmas Saumanganya memberi layanan kesehatan kepada warga. Tiap hari Novita Handayani, seorang perawat dan Desnawati bidan puskesmas pembantu (pustu) di KM 8 naik sepeda motor selama 1,5 jam menuju pemukiman masyarakat dari rumah mereka di Dusun Sikakap Timur, Desa Sikakap Kecamatan Sikakap. Di pustu KM 8 yang dioperasikan tiga bulan lalu itu, kedua tenaga medis ini melayani dan memberi pengobatan kepada warga. Satu bulan sekali, mereka melakukan pengobatan keliling untuk menjangkau beberapa dusun yang jauh seperti Baru-baru

di KM 10 yang berpenduduk 36 kepala keluarga, Sabeuguggung di KM 14 yang dihuni 53 kepala keluarga dan Muntei di KM 8 yang dihuni 65 keluarga. Sebelum ada pustu, Novi dan Desna membuka tempat pengobatan di salah satu hunian sementara (huntara) di KM 10 yang berukuran 3X6 meter. Novi mengatakan, terkadang mereka kekurangan stok obat yang dibutuhkan pasien dari Dinas Kesehatan Mentawai karena suplai obat melalui Puskesmas Saumanganyak sekali terima untuk kebutuhan selama tiga bulan. Untuk menangani hal itu, mereka menyisihkan gajinya untuk membeli obat di apotik sekaligus makanan tambahan bagi balita seperti roti dan telur setiap kali mengadakan posyandu. “Untuk meningkatkan kesehatan para pasien, tiap bulan kami rutin melakukan pengobatan keliling selain pelayanan tiap hari di pustu

yang dilakukan di gereja, rumah warga dan pemberian imunisasi kepada balita,” katanya saat ditemui Puailiggoubat di pustu KM 8, Sabtu, 5 April . Meski harus menempuh perjalanan yang jauh, Novi dan Desna mengaku tidak keberatan menjalaninya karena pustu belum memiliki fasilitas tempat tinggal. Sementara fasilitas yang ada di pustu baru ada meja untuk meletakkan obat-obatan dan kursi panjang pasien. “Jika pasien banyak kami bentangkan tikar untuk duduk, rumah dinas juga belum ada sehingga belum dapat menetap di sana,” ujar Desna. Lanjut Desnawati, terkadang keinginan menetap di pustu muncul karena medan yang mereka lalui pada saat air hujan bertambah berat akibat lumpur lebih dalam dan jalanan licin. “Terkadang kami tidak masuk

kerja karena medan tak bisa ditembus, roda sepeda motor sering tergelincir karena jalan licin dan dibekap lumpur, risiko keselamatan sangat tinggi,” kata Novi me-nimpali. Desnawati mengatakan, selama tiga tahun memberikan layanan

kesehatan, penyakit yang sering diderita pasien berupa ISPA, sakit perut dan demam. Awal Maret lalu, pustu di KM 8 mendapat satu tambahan perawat sehingga tenaga medis di tempat itu menjadi tiga.(g) FOTO:SYAFRIL/PUAILIGGOUBAT

JALAN BERLUMPUR - Pengendara melintasi jalan berlumpur di Kilometer 6 Pagai Utara yang kerap dilalui tenaga medis untuk melayani pengungsi tsunami


7

Puailiggoubat NO. 286, 15 - 30 April 2014

Masih banyak pemilih ganda dan orang meninggal masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT), di Totoet Siberut Tengah ada pemilih mencoblos dua kali

Data Pemilih Amburadul di Mentawai FOTO:SIPRI/PUAILIGGOUBAT

Tim Redaksi

S

etiap pemilu digelar data pemilih selalu bermasalah termasuk di beberapa daerah

Kabupaten Kepulauan Mentawai, seperti yang terjadi di Dusun Manganjo, Desa Saumanganya Kecamatan Pagai Utara. Berdasarkan data Puailiggoubat yang diperoleh dari Kepala Desa Saumanganya Tasmin Saogo, warga Dusun Manganjo yang memiliki hak pilih sebanyak 365 orang, tapi Daftar Pemilihan Tetap (DPT ) yang dikeluarkan KPU Mentawai hanya 193. Akibatnya 172 orang warga tersebut tak bisa memberikan hak pilihnya dalam Pemilu, Rabu 9 April lalu. Tak terima hal itu, ratusan warga menyambangi Tempat Pemungutan Suara (TPS) 4 Dusun Manganjo untuk menanyakan hak pilihnya, baik yang terdaftar maupun tidak terdaftar sepakat menunda pencoblosan sampai KPU Mentawai memperbaiki DPT. Pencoblasan yang direncanakan mulai pukul 07.00 WIB terpaksa ditunda sampai pukul 10.00 WIB. Setelah Kepala Desa Saumangaya, Tasmin Saogo datang ke lokasi TPS 04 dan memberikan arahan kepada masyarakat agar masyarakat yang terdaftar tetap memberikan hak pilihnya, maka pencoblosan baru dilangsungkan. Jalni Saogo ( 46 ) warga Manganjo mengatakan kedatangannya ke TPS dan rela antre demi memberikan hak pilih, tapi sesampai di TPS namanya tidak terdaftar, hal ini sangat mengecewakan baginya. “Di rumah ada lima orang yang wajib memilih tapi tak seorangpun yang masuk dalam DPT, saya sebagai warga negara sangat kecewa sekali dengan KPU Mentawai, data yang dikeluarkannya tidak akurat,” katanya. Kepala Desa Saumangaya, Tasmin Saogo menuturkan, bagi masyarakat yang tidak terdaftar di DPT boleh menggunakan hak suaranya dengan menunjukkan KTP dan tanda pengenal lainnya, “Masalah DPT ini sudah disampaikan malam tadi ke KPU Mentawai, setelah ditunggu sampai pukul 02.00 WIB dini hari tidak ada solusi yang diberikan KPU kepada kami, hal ini juga membuat kami pemerintah desa dan kecamatan Pagai Utara merasa kecewa sekali, sebab malam tadi saya dan Pak

HITUG SUARA - Anggota KPPS menghitung perolehan suara di TPS 2 Madobag Camat Pagai Utara Germinus menunggu solusi dari KPU masalah ini,” kata Tasmin. Ia menilai KPU Mentawai tidak profesional dalam bekerja, terbukti DPT yang dikeluarkan banyak masya-rakat tidak terdaftar. Padahal data wajib memilih per dusun itu sudah diberikan ke KPU Mentawai. Germinus, Camat Pagai Utara menambahkan, masalah DPT ini sudah disampaikan ke KPU Mentawai, tapi setelah menunggu sampai dini hari, tidak ada solusi yang diberikan KPU Mentawai tentang masalah ini. “Syukur masyarakat mau mendengar-kan arahan yang kita berikan, sehingga pencoblosan tetap dilakukan walaupun terlambat,” jelasnya Lain halnya di Siberut Tengah, orang mati juga ikut memilih, tak hanya itu banyak pemilih yang namanya ganda. Ketua PPS Saibi Samukop Arli Sabettliakek mengatakan, tidak akuratnya DPT ini seperti nama yang sama dan ada pemilih yang meninggal namanya masuk dalam DPT. “Padahal waktu kita plenokan datanya akurat dan setelah DPT keluar jadinya begini,” katanya sambil membuka DPT dan menunjukkan nama pemilih yang sama dan yang meninggal ketika ditemui di Kantor Desa Senin, 7 April lalu.

Arli tidak menyalahkan pihak lain atas ketidakakuratan DPT tersebut, solusi yang diambil pemilih yang terdaftar nama yang sama atau dobel tetap memilih satu suara. “Kita tidak punya data tentang jumlah pemilih yang meninggal yang masih terdaftar,” katanya. Sementara Ketua PPK Kecamatan Siberut Tengah Murtias Sageileppak mengakui tidak akuratnya DPT tersebut padahal sebelumnya sudah mendapatkan data pemilih yang akurat, PPK menunjuk para kepala dusun sebagai pantarlih yang mendata pemilih di wilayah masing-masing, sesudah itu data pemilih tersebut diserahkan ke PPS,PPS serahkan ke PPK dan PPK serahkan ke KPU. “Sebelum diserahkan ke KPU, data pemilih kita cek dan datanya akurat tak ada nama pemilih orang yang sama ataupun nama yang meninggal, tapi setelah data pemilih diserahkan ke KPU dan KPU keluarkan DPT muncul pemilih dobel dan ada nama yang meninggal dan yang membuat kita heran jadinya,” katanya. Tidak akuratnya DPT tersebut terungkap di TPS 4 Sua, Ketua KPPS Nahason Sakailoat menyebutkan, DPT Sua sebanyak 176 pemilih yang menggunakan hak pilihnya, 99 pemilih di

tambah 1 pemilih tambahan semua 100 pemilih. “Sisanya itu yang terdaftar di DPT yang tidak memilih itu tidak ada sama sekali, sebanyak 76 orang itulah daftar pemilih ganda dan mati,” ujarnya.” katanya di kantor desa 10 April saat merekap hasil suara. Berbeda di TPS 5 Totoet,Ketua KPPS Linmey Sakeru mengatakan DPT Totoet ada 118 pemilih dan yang sudah memilih 60 pemilih, 58 tidak memilih karena tak berada di tempat. “Yang sudah memilih itu ada namanya ganda kami beri memilih lagi, dan kita ikuti nama di DPT, sebab kita tidak bisa disalahkan karena itulah nama yang ada di DPT,” ujarnya. Beda halnya di Siberut Utara. Di Desa Sikabaluan, banyak pelajar yang tak bisa memberikan hal pilihnhya, dikarenakan pelajar yang berasal dari desa atau kecamatan lain yang tinggal di Sikabaluan tidak memiliki surat pengantar pindah memilih. ”Kita tidak bisa memberikan mereka hak untuk memilih karena surat pengantar mereka terdaftar sebagai pemilih di daerahnya tidak ada, terkecuali mereka memiliki KTP atau KK,” kata Aleksander Sapotuk, Ketua KPPS di TPS 6 pada Puailiggoubat, Rabu, 9 April lalu. Karena banyak pelajar yang tidak

dapat memberikan hak pilih, kepala SMAN 1 Siberut Utara mencoba berkoordinasi dengan pihak Polsek Sikabaluan dan PPK Siberut Utara agar ada solusi lain bagi pelajar yang telah cukup umur untuk memilih dan hanya terdaftar di daerah asal. Hasil koordinasi tersebut dimana pelajar dapat memberikan hak pilih mereka dalam pesta demokrasi dengan menunjukkan KTP atau Kartu Keluarga pada TPS dimana mereka mau memilih. “Mereka akan dimasukkan sebagai tambahan untuk memberikan hak pilih,” kata Paulus Sikaraja. Namun, dari pantauan Puailiggoubat pada pelaksanaan Pemilu 9 April di dua TPS tempat pelajar dari desa atau kecamatan lain tempat mereka tinggal terlihat sepi. Beberapa diantara mereka mengaku tidak memiliki KTP atau Kartu Keluarga. “KTP tidak bawa, ada di kampung,” kata salah seorang pelajar SMA dari Desa Simatalu yang tidak mau disebutkan nama. Ada juga beberapa pelajar yang kebetulan membawa KTP dan memberikan hak pilih. “Awalnya kita sudah tidak semangat karena nama kita hanya terdaftar di kampung, tapi setelah dibilang bisa pakai KTP kita memberikan hak pilih,” kata Alber, salah seorang pelajar lainnya. Kondisi sama juga ditemukan di Tuapeijat seperti pemilih yang masuk DPT tersebut sudah ada yang meninggal. Misalnya di TPS 2 Dusun Camp, Desa Tuapeijat masih ditemukan data pemilih yang meninggal misalnya Dirun (70) masih terdaftar di TPS 2 Dusun Kampung. Tak hanya itu terjadi di TPS 5 yang berada di dekat dermaga Tuapeijat masih dalam DPT sekitar 414 orang tersebut ada puluhan warga Dusun Pukaraiat yang masih terdaftar. Meski masih dalam satu desa dengan Tuapeijat, jarak antara Dusun Pukaraiat menuju TPS tersebut menempuh waktu sekitar 30 menit itu dengan speed boat dan jika ditempuh dengan jalan kaki menghabiskan waktu sekitar 1 jam. Dikonfirmasi kepada Ketua KPU Mentawai, Andres pada Jumat, 11 April, persoalan adanya orang meninggal masuk DPT, kemungkinan karena sesudah pendataan ada pemilih yang meninggal. Sementara ia mengaku belum mengetahui soal DPT ganda. Namun Andres yakin penetapan DPT Mentawai sudah valid. (spr/rr/bs/trs/r)


PEMILU Sejumlah anggota KPPS di Malakopa menahan kotak suara yang akan di bawa ke PPK di kecamatan karena honornya belum dibayar. Di Siberut Utara, Ketua PPK dan anggota terpaksa jadi buruh.

Puailiggoubat

FOTO:SIPRI/PUAILIGGOUBAT

elaksanaan Pemilihan Umum Legislatif (Pileg) di Mentawai, Rabu, 9 April lalu berlangsung

lancar meski terjadi beberapa persoalan di lapangan seperti petugas TPS yang menahan kotak suara karena honornya belum dibayar. Penahanan kotak suara sempat terjadi di 7 TPS Desa Malakopa, Kecamatan Pagai Selatan. Panitia Pemungutan Suara (PPS) di Kecamatan Pagai Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat. Petugas menahan kotak suara ketika akan diangkut ke kantor Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) untuk diadakan rekap. “Laporan dari anggota kita, penyebab ditahannya kotak suara di 7 TPS tersebut akibat belum dibayarkan gaji KPPS oleh KPU Mentawai, tentu sebagai pengamanan anggota kita tetap berjaga di TPS tempat kotak suara itu berada,” kata Kapolsek Sikakap Iptu Edison Hulu, Kamis 10 April lalu. Menanggapi penahanan itu, Ketua PPK Pagai Selatan Manahan menjelaskan, masalah itu sudah selesai dan ia sudah memberikan keterangan kepada KPPS. “Berdasarkan kesepakatan KPU, merekalah yang menjemput, sebab uang operasional tidak ada, jadi hari ini KPU Mentawai datang menjemput kotak suara tersebut,” katanya. Diakui Manahan, dana atau biaya

8

Honor PPK dan KPPS Belum Cair, Kotak Suara Sempat Ditahan

Tim Redaksi

P

NO. 286, 15 - 30 April 2014

REKAPITULASI SUARA - PPK Siberut Selatan merekap surat suara di sekretariat operasional PPK belum ada sehingga petugas PPK terpaksa memakai uang sendiri dan bahkan ada yang dipinjam sama warga lain. “Gimana lagi, memang terlambat, tapi tadi dapat informasi KPU Mentawai akan datang hari ini ke Sikakap,” ujarnya. Sementara soal biaya logisitik itu ada perjanjian kerjasama antara Camat dan KPU Mentawai. “Kalau itu kita kurang tahu yang jelas ada kesepakatan bersama kecamatan dan KPU Mentawai,” katanya. Hal yang sama dikatakan Ketua PPK Sikakap Ferdinan Salamanang. Gaji PPK dari Januari sampai April 2014 belum dibayar. “Untuk opersional kita

Penghitungan Suara Pakai Senter SIBERUT SELATAN - Meski bergelap-gelap, namun penghitungan hasil suara Pemilu, Rabu, 9 April 2014 di Muara Siberut tetap dilakukan, KPPS menghitung suara dengan menggunakan lampu senter. Ketua KPPS Desa Muara Siberut Melsat mengatakan, meski listrik padam tapi mereka tetap melanjutkan penghitungan suara walaupun hanya menggunakan senter. “Kami menggunakan SDN 09 Puro sebagai tempat pemilihan, kebetulan disini lampunya tidak ada,” katanya Kamis, 10 April lalu. Hal yang sama terjadi dengan TPS 3 Dusun Ugai, Desa Madobag dengan jumlah Daftar Pemilu Tetap (DPT) 380 orang mengakibatkan penghitungan suara dilakukan sampai malam hari, mulai pukul 14.00 sampai 22.30 WIB. Elvis Samarurok, Panwaslu Kecamatan yang bertugas di TPS 3 Ugai mengatakan, penghitungan suara tetap dilakukan walaupun hanya menggunakan senter dan lampu minyak. “Memang ada genset tetapi minyak tidak ada,” ujarnya. Setelah ada minyak barulah mesin genset dihidupkan pada pukul 20.30 WIB. (ss/r)

pakai uang kita sendiri, sementara logisitik itu diantar langsung oleh KPU Mentawai,” katanya. Lanjut Ferdinan, gaji Ketua PPK satu bulan Rp1,25 juta belum potong pajak, anggota PPK tujuh orang di luar ketua, gaji mereka Rp950 ribu per bulan. Sementara gaji KPPS Rp500 ribu dan PPS Rp450 ribu. PPK dan KPPS Kecamatan Pagai Utara juga mengeluhkan gaji mereka yang tak dibayar. Ada 10 TPS yang ada di Desa Saumanganya kondisinya sama. Kondisi ini juga dialami juga di Kecamatan Siberut Utara. Belum cairnya anggaran operasional Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Siberut Utara mem-

buat mereka turun langsung membongkar logistik pemilu yang masuk di pelabuhan Pokai Desa Sikabaluan Kecamatan Siberut Utara, Jumat 4 April lalu. Logistik yang terdiri dari 100 kotak suara, 25 ikat bilik suara serta logistik pelaksanaan pemilu lainnya yang diangkut menggunakan KM.CuboCubo. Sebelum melakukan pembongkaran logistik yang masuk pelabuhan sekitar pukul 08.30 WIB, Andom Sabebegen, Ketua PPK Kecamatan Siberut Utara menemui pihak buruh bongkar muat pelabuhan Pokai yang kebetulan sedang berada di pelabuhan menjelang kapal sandar.

Dijelaskan Andom, karena anggaran belum cair maka pihak buruh diminta berlapang dada agar tidak terlibat dalam pembongkaran. “Kita tidak mau kalau buruh nantinya tidak punya upah setelah selesai membongkar. Kita jelaskan kondisi yang ada saat itu,” katanya. Lanjut Andom, untuk membawa logistik pemilu ke kantor Camat Siberut Utara pihaknya bernegosiasi dengan salah seorang pemilik mobil di Sikabaluan. “Kita berutang dulu untuk biaya angkutnya, yang jelas logistik masuk,” katanya. Selain anggaran untuk PPK yang belum cair, anggaran KPPS yang bekerja pada hari pelaksanaan pesta demokrasi juga tanpa anggaran. “Setiap pelaksanaan pemilu dan pilkada saya ikut menjadi KPPS, tapi baru kali ini tanpa anggaran. Biasanya pada pelaksanaan ada biaya makan, minum dan juga honor langsung dibayarkan,” kata Leo Letiber, anggota KPPS di TPS 7 Nangnang Desa Sikabaluan. Lain halnya dengan Nilus Kale’asak ketua KPPS di TPS 7 Nangnang Desa Sikabaluan. Agar tim yang dinaunginya berjalan dengan baik dan lancar hingga rekap di tingkat TPS, pihaknya terpaksa memfasilitasi makan, minum dengan mengutang di kedai. “Kita maunya tanggungjawab kita selesai dulu karena ini kegiatan negara,” katanya. Terkait keterlambatan pencairan anggaran untuk petugas KPPS, PPS hingga PPK, Ketua KPU Mentawai Andres mengatakan, pencairan anggaran harus melalui proses dulu. “Kita ambil anggarannya dulu melalui Padang, dan anggaran itu sudah ada dan tinggal pencairan hari ini (Jumat, 11 April),” kata Andres. (spr/leo/bs/trs/r)

Kapal Pengangkut Logistik Tersangkut Karang di Tanjung Sikabei PADANG-Kapal Dagang Selamat Jaya yang membawa logistik Pemilu ke Siberut Selatan kandas di tanjung Sikabei, di depan Muara Siberut, Kecamatan Siberut Selatan, pada Jumat malam sekitar pukul 07.00 WIB. Menurut Ketua Panitia Pemilu Kecamatan (PPK) Siberut Selatan, Yosep Sagari, penyebab kandasnya kapal tersebut karena saat itu lampu mercusuar (penanda arah) mati dan pada saat itu juga sedang pasang surut. “Akibatnya kapal tersebut kehilangan arah dan menabrak karang dan langsung tersangkut oleh karang,” katanya, Sabtu, 5 April lalu. .

Kapal tersebut berangkat dari Tuapeijat pada Jumat pagi pukul 08.00 WIB dikawal anggota Polres Mentawai dan dua anggota KPU Mentawai. “Kapal tersebut mengangkut kotak suara sebanyak 216 unit, untuk 54 TPS yang ada di tiga kecamatan, Siberut Selatan sebanyak 84 kotak suara dengan 21 TPS, Siberut Tengah 68 kotak suara dengan 17 TPS dan Siberut Barat Daya 64 kotak suara dengan 16 TPS. Sementara Divisi Logistik KPU Mentawai Martina Seppungan menjelaskan, logistik dan awak kapal selamat, untuk melangsir logistik tersebut menggunakan speed boat 40

PK . “Tim baru selesai melangsir logistik sampai jam 03.00 WIB,” katanya. Setelah selesai melangsir paginya jam 11.00 WIB, logistik untuk Siberut Barat Daya langsung diantar menggunakan speed boat dua unit dan dikawal 16 anggota kepolisian begitu juga untuk Siberut Tengah dikawal oleh 15 anggota kepolisian. Untuk pemilu tahun ini, KPU Mentawai telah menyewakan tiga unit kapal dagang milik warga dan menyiagakan tiga unit perahu mesin tempel, untuk mengantar logisitik ke 10 kecamatan yang ada di wilayah Kabupaten Kepulauan Mentawai. (ss/r)


9 Puailiggoubat

PEMILU

NO. 286, 15 - 30 April 2014

Pemilih Bingung Menentukan Pilihan SIKABALUAN-Meski para caleg sudah berkampanye dan KPU sudah mengadakan sosialisasi kepada masyarakat, ternyata tidak semua masyarakat memahami tata cara pencoblosan. Umumnya mereka bingung setelah setelah disodorkan empat kertas surat suara yang akan dicoblos oleh ketua KPPS, yaitu surat suara untuk DPRD kabupaten, DPRD provinsi, DPD dan DPR RI. “Kita tidak tahu kalau kita memilih untuk provinsi dan pusat, karena yang kita tahu hanya kabupaten saja,” kata Anjela Sikaraja, salah seorang pemilih di TPS 7 Nangnang Desa Sikabaluan Kecamatan Siberut Utara pada Puailiggoubat, 9 April lalu. Menurutnya kegiatan-kegiatan kampanye yang dilakukan sesuai jadwal yang ada hanya caleg kabupaten. “Apalagi tidak ada penyampaian atau sosialisasi dari KPU,” tambahnya. Masyarakat yang bingung pada saat pemilihan meminta petugas KPPS untuk menjelaskan cara mencoblos yang benar agar suara yang mereka berikan benar dan tidak hangus. Namun di beberapa TPS ketika masyarakat meminta sosialisasi cara mencoblos sebelum pemilu dilaksanakan, ada yang tidak mau menjelaskan. “Itu bukan tanggungjawab KPPS. Kami hanya bertugas bagaimana pencoblosan dan rekap berlangsung dan berjalan dengan baik. Yang bertugas memberikan sosialisasi itu adalah KPU dan PPK,” kata salah seorang anggota KPPS di TPS 7 kepada calon pemilih. Lain halnya di TPS 6 Nangnang Desa Sikabaluan, lokasinya di samping Gereja Katolik Paroki Sikabaluan. Aleksander Sapotuk, Ketua KPPS memberikan sosialisasi cara mencoblos yang benar terlebih dahulu kepada masyarakat yang sudah kumpul pagi untuk memberikan hak pilih. Selain cara mencoblos, Aleksander juga menyampaikan hak-hak yang dapat diperoleh pemilih lansia, misalnya bagi lansia yang tidak dapat datang ke TPS maka petugas KPPS bersama saksi masing-masing partai dan pengaman pemilu serta panwas mendatangi rumah mereka, bagi calon pemilih lansia yang tidak bisa tulis baca dapat meminta tolong kepada KPPS yang disaksikan saksi partai untuk membantu mencoblos nama caleg sesuai dengan pilihan calon pemilih. “Suksesnya pelaksanaan pemilu juga menjadi tanggungjawab kita, kita harus bisa memastikan bahwa cara calon pemilih memberikan hak pilihnya sudah benar,” kata Alek. (bs/r)

Dinkes Siap Layani Caleg Gagal TUAPEIJAT - Rumah Sakit Umum Daerah Tuapejat siap memberi pelayanan kepada para calon legislatif Mentawai yang gagal duduk di Dewan. Terutama caleg yang stress. Kepala Dinas Kesehatan Mentawai, Warta Siritoitet mengatakan, pihak RSUD Tuapeijat sudah siap memberikan pelayanan kepada caleg gagal. “Mudah-mudahan tidak ada caleg yang stres, tapi jika ada kita tetap memberikan pelayanan,” katanya Selasa, 8 April lalu. Warta mengakui, rumah sakit hanya bisa memberikan pelayanan untuk sekedar istirahat. “Kita tidak ada dokter spesialis jiwa, kalau untuk sekedar istirahat kita siap berikan pelayanan,” katanya. (trs/r)

Bupati Mencoblos di Puro dan Wakil Bupati di Tuapeijat FOTO:BARBARINA/PUAILIGGOUBAT

Bupati Mentawai Yudas Sabaggalet meminta warga untuk tidak golput sebab masa depan Mentawai ada di tangan pemilih MENCOBLOS Bupati Kepulauan Mentawai, Yudas Sabaggalet (kiri) memasukkan surat surat suara usai mencoblos diTPS 1 Dusun Puro, Dusun Muara Siberut, Siberut Selatan 9 April lalu

Tim Redaksi

upati Mentawai Yudas Sabaggalet dan Wakil Bupati Rijel Samaloisa mencoblos di dua tempat yang berbeda pada Pemilu, Rabu 9 April lalu. Informasi yang dirangkum Puailiggoubat di lapangan, sebenarnya Yudas terdaftar sebagai pemilih di Desa Madobak, namun dia pindah ke TPS Puro di Desa Muara Siberut. Pada 8 April lalu, Pjs Kepala Desa Muara Siberut, Robertus Seppungan bersama ajudan bupati Simon mengurus surat pindah memilih bupati. Pada hari pemilihan, Yudas dan istrinya Rosmaida Sagurung dengan membawa anaknya mendatangi TPS 1 Puro 1, Desa Muara Siberut, Kecamatan Siberut Selatan. Yudas pada saat itu mendapat nomor urut 35, sementara istrinya mendapat

B

nomor urut 36. Setelah selesai memilih dan mencelupkan tangannya di tinta, Yudas sempat mengobrol dengan warga. “Masyarakat semuanya jangan ada yang golput,” katanya berpesan. Usai memilih, pada pukul 11.00 WIB Yudas dan rombongan melakukan peninjauan pelaksanaan pemilu di Siberut Tengah didampingi Kapolsek Siberut Selatan Iptu Iklas Razuki, Kamla Siberut Selatan Serma Susanto, Camat Siberut Tengah, Jarson Sauddeinuk, Ketua PPK Murtias Sageileppak

dan Ketua Panwaslu Surkino Sanene. Yudas mengatakan, Pileg tahun ini diharapkan berjalan aman tanpa masalah. “Masyarakatlah yang menentukan pilihannya, soal pilihan semua tergantung masyarakat,” katanya saat melakukan pertemuan dengan instansi dan warga setempat. Usai melakukan pertemuan, Yudas langsung mengunjungi tiga TPS yang ada di Saibi Samukop mulai dari TPS 1 Masoggunei, TPS 8 Saibi Muara dan TPS 7 Panga-

saat. Sementara Wakil Bupati Rijel Samaloisa bersama istrinya Ruth Meliani Tatubeket memilih di TPS 6 Dusun Tuapeijat, KM 0, Desa Tuapeijat Kecamatan Sipora Utara. Rijel datang mengenakan kemeja putih yang dipadukan dengan celana jeans warna hitam. Rijel datang ke TPS pukul 10.30 WIB di TPS, sempat duduk di bangku antrean selama lima menit bersama istrinya, Rijel langsung memanggil namanya untuk melakukan pencoblosan. (ss/bbr/rr/trs/r)

Surat Suara Dapil II Siberut Tertukar Ke Dapil III Sipora TUAPEIJAT-Sekitar 25 surat suara caleg dari Daerah Pemilihan II (Siberut Barat Daya, Siberut Selatan dan Siberut Tengah) tertukar ke TPS 1, Desa Bukit Pamewa, Kecamatan Sipora Utara atau

Dapil 3 (Sipora Utara dan Sipora Selatan). Tertukarnya surat suara tersebut akibat dari kesalahan pendistribusian oleh KPU Mentawai. Namun surat suara yang tertukar FOTO:SUPRI/PUAILIGGOUBAT

KAWAL LOGISTIK - Polisi mengawal pendistribusian logistik di Sikakap

di TPS tersebut langsung ditukar KPU Mentawai. “Memang ada surat suara yang tercampur, dan KPPS sudah membuat berita acara kemudian melaporkannya ke PPK, dan surat surat suara itu langsung ditukar oleh KPU,” kata Ketua KPU Mentawai, Andres, Jumat, 11 April lalu. Sementara itu surat suara yang tertukar tersebut langsung diamankan oleh pihak KPU agar tidak disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. “Sesuai aturan KPU surat suara langsung kita tarik dan amankan dan dikawal juga oleh pihak keamanan,” kata Andres. Sementara sebelum pemilihan dilakukan, Rabu pukul 07.00 WIB, pendistribusian logistik di beberapa TPS di Desa Tuapeijat terlambat masuk di lokasi TPS, warga yang mencoblos pun ter-paksa

menunggu petugas di lokasi. Beberapa TPS yang terlam-bat pendistribusian logistik yakni TPS 8, TPS 9 yang berada di lokasi Mapaddegat, kemudian di TPS 5 di Terminal Dermaga Tua-peijat, bahkan di TPS 4 tersebut pencoblosan baru mulai dilakukan pada pukul 10.00 WIB. Sementara di TPS lain sekitar pukul 08.00 warga sudah meng-antre untuk melakukan penco-blosan. Ketua KPU Andres, pada 9 April yang berada di lokasi TPS 4 Terminal Pelabuhan Tuapeijat saat dikonfirmasi enggan berkomentar kepada wartawan. Namun pada Jumat, 11 April, Andres mengungkap-kan alasan keterlambatan di beberapa TPS yang masih berada satu keca-matan dengan gudang logistiknya. “Ini karena kondisi kita juga dimana akses kita yang sulit, apa pun pasti ada kendala,” katanya. Perhitungan suara di KPPS atau setiap TPS di Tuapeijat berlangsung hingga sampai pukul 23.00 WIB. (trs/r)


MENTAWAINEWS

Puailiggoubat

TP PKK Siberut Utara Persiapkan Tim Menjelang Jambore SIKABALUAN - Tim Penggerak PKK Kecamatan Siberut Utara mempersiapkan tim yang akan berangkat untuk mengikuti Jambore PKK tingkat kabupaten Mentawai di Sikakap akhir April mendatang guna mempertahankan prestasi sebagai juara umum pada jambore tahun 2013 lalu di Kecamatan Siberut Utara. “Tim yang kita persiapkan mulai dari peserta yang akan berlomba dan juga yang akan berada ditenda TP PKK kita. Semuanya memiliki bagian masing-masing dan itu diperlombakan,” kata Ridawati, salah seorang tim PKK Kecamatan Siberut Utara pada Puailiggoubat, Sabtu, 5 April lalu. Dikatakan Ridawati, dalam satu minggu latihan untuk semua kegiatan yang akan diperlombakan dilakukan tiga kali yaitu Rabu, Jumat dan Sabtu. “Gunanya untuk melihat perkembangan peserta kita yang akan ikut berlomba serta persiapan tim lainnya,” katanya. Perlombaan yang akan digelar dalam jambore PKK diantaranya pidato tentang peran PKK dalam perekonomian keluarga, KDRT, kesehatan, kebersihan, lomba memasak, tari tradisional, busana dan perlombaan lainnya. (bs/r)

10

FOTO:PATRIS/PUAILIGGOUBAT

285 Kader Posyandu di Sikakap Siap Layani Balita dan Bumil Secara Gratis SIKAKAP-Minimnya kesadaran kesehatan ibu hamil (bumil) dan imunisasi pada balita membuat Kepala Puskemas Sikakap Sulastri menetapkan tanggal imunisasi setiap bulan. Begitu juga dengan 44 posyandu di wilayah Kecamatan Sikakap diaktifkan. “Ada sebanyak 286 kader Posyandu yang tersebar di Desa Taikako, Sikakap dan Matobe,” katanya Jumat, 4 April lalu. Dari jumlah tersebut, sebanyak 65 kader posyandu tersebut diberi SK dan digaji oleh Puskemas Sikakap, dan 220 orang kader Posyandu itu diberi SK oleh Kecamatan Sikakap. “Honor mereka Rp100 ribu per bulan,” katanya Sementara pelaksanaan penimbangan anak, memeriksa ibu hamil, dan mendapat imunisasi dilakukan setiap tanggal 1 sampai 10 setiap bulan. “Nanti pada saat posyandu ada tim medis yang mendampinginya dan pemeriksaan semuanya gratis,” katanya. (leo/r)

NO. 286, 15 - 30 April 2014

PERIKSA BARANG Penghuni kos memeriksa barang yang terbakar usai pemadaman

Tiga Kamar Kos di Tuapeijat Terbakar Saat kejadian pemilik rumah sedang dinas luar kota di Siberut, sementara penghuni kost juga tak berada di tempat Patrisius Sanene

T

iga kamar kost di Dusun Turonia, Mapaddegat, Desa Tuapeijat, Kecamatan

Sipora Utara, Kabupaten Kepulauan Mentawai hangus dilalap api. Tak ada korban jiwa namun kerugian materi ditaksir lebih Rp100 juta. “Penyebab kebakaran sementara diduga arus pendek ,” kata Gabriel Sakeru, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)

Mentawai di lokasi kejadian, Selasa malam, 8 April lalu. Informasi dari beberapa sumber yang didapat Puailiggoubat, kebakaran terjadi sekitar pukul 20.00 WIB, api berhasil dipadamkan dua jam kemudian, setelah dikerahkan satu unit mobil Pemadam Kebakaran (Damkar) dibantu puluhan personil pemadam kebakaran ke lokasi oleh tim gabungan BPBD Mentawai. Petugas Damkar sedikit kesulitan melakukan pemadaman api karena lokasi kebakaran berjarak 40 meter dari jalan raya, namun dengan upaya kerja sama melewati lorong halaman rumah yang cukup sempit akhirnya api berhasil dipadamkan. Saat kejadian, pemilik kost Juber Sirirui, salah satu staf Dinas Pendidikan Mentawai tidak berada di rumahnya karena sedang dinas ke Siberut.

Namun Mira (28), istri Juber Sirirui yang ada di lokasi kejadian menjelaskan, kebakaran terjadi pada saat dirinya sedang berada di rumah yang terpisah dengan kost, berjarak sekitar 10 meter dari lokasi kebakaran. “Pas kejadian saya ada di rumah yang tidak jauh dari lokasi dan tahunya pas mendengar teriakan beberapa anak kost kalau ada api, dan api pun langsung menjalar ke atas dengan cepat,” katanya pada Selasa, 8 April lalu. Lanjut Mira, api berasal dari dalam rumah kemudian langsung naik ke lantai dua rumah kost bagian belakang. “Pada saat itu api langsung cepat naik ke atas,” kata Mira. Saat kejadian, penyewa kost milik Juber Sirirui tidak semua berada di rumah. Pantauan Puailiggoubat setelah pemadaman, beberapa barangbarang yang terbakar di lokasi di antaranya, televisi, kulkas, kipas angin,

pakaian-pakaian milik penghuni kost dan dispenser yang sudah hangus. Selain itu di bagian ruangan kost terlihat plafon dan kayu penopang loteng yang terbuat dari kayu hangus terbakar dan tangga yang dibuat dari kayu menuju lantai atas habis terbakar hingga tak berbentuk lagi. Dalam upaya pemadaman, seorang warga yang membantu mengalami luka di bagian tangan akibat tersayat benda tajam, namun pada saat itu juga langsung dibawa ke rumah sakit dan mendapat perawatan medis. Pihak Kepolisian setempat pada saat itu langsung memasang garis polisi guna melakukan penyelidikan dari peristiwa kebakaran tersebut akibat kebakaran tersebut. Peristiwa itu sempat membuat jalan macet menuju Mapaddegat beberapa jam karena banyaknya warga yang menyaksikan peristiwa tersebut. (r)

Mesin PLN Rusak, Listrik Padam di Tuapeijat FOTO:PATRIS/PUAILIGGOUBAT

TUAPEIJAT - Pemadaman listrik yang terjadi di pusat ibu Kabupaten Kepulauan Mentawai, Tuapeijat, Sipora Utara selama tiga hari, yakni 6-8 April lalu. Pemadaman terjadi akibat kerusakan 2 unit mesin penyimpan daya. Akibat pemadaman listrik tersebut berdampak pada aktivitas perkantoran, usaha-usaha kecil seperti fotocopi yang ada di Tuapeijat terganggu karena pemadaman dilakukan hampir di seluruh wilayah Desa Tuapeijat. Zul (28) warga Desa Tuapeijat, Kecamatan Sipora Utara yang memiliki usaha fotocopi yang ada di

Kilometer 4, mengatakan sejak pemadaman listrik usahanya jadi terganggu. “Kalau mesin fotocopi ini tentu tergantung dengan listrik, jadi kalau listrik mati ya tidak bisa fotokopi,” katanya pada Senin, 7 April lalu. Sementara Sudarmadi, Manajer PT. PLN Rayon Tuapeijat mengatakan pemadaman listrik terjadi sejak Minggu, 6 April lalu karena adanya kerusakan pada dua unit mesin dengan kapasitas sekitar 6.000 kilowatt (kw). “Ada kerusakaan mesin 2 unit, dan sejak tadi malam kita lakukan perbaikan, kita berharap cepat bagus

KANTOR - Kantor PLN unit Tuapeijat yang ada di Kilometer 2, Tuapeijat lagi,” katanya saat ditemui Puailiggoubat di PLTD di Kilometer 4. Sementara setelah 3 hari tepatnya

pada Selasa, 8 April listrik baru dapat dinyalakan meskipun masih terjadi pemadaman beberapa jam. (trs/r)


Puailiggoubat, NO. 286, 15 - 30 April 2014

11

Zhya Super Bingung Cerpen Johana Fransiska Salakkopak Pelajar Kelas XI IA SMA N 1 Siberut Selatan

Guruku Wahai guruku, Engkau adalah pelita hati kami Engkau mengajar dan mendidik kami Penuh dengan kesabaran Walaupun kami sering membuatmu Jengkel dan marah Dengan tingkah laku kami yang buruk Guruku, Engkau selalu melakukan Yang terbaik untuk kami Engkau tak pernah merasa lelah Engkau tak pernah minta imbalan Jasamu tak bisa digantikan Oleh apapun Guruku Terimakasih kuucapkan kepadamu Atas didikan dan ajaranmu Jasamu kan selalu kami kenang Sampai akhir hayat kami Kami bangga punya guru sepertimu Karya :Johana Fransiska salakkopak Siswa SMA N 1 Siberut Selatan Kelas XI IA

Hidup Kita Dalam lembaran penuh kehidupan Ada suka dan ada duka Ingin serta hayalan kan ada Cita-cita yang tinggi kan mampu tuk digapai Hanya dengan usaha serta kesungguhan Tuk mampu menggapai segalanya Akan kubuktikan bahwa aku mampu Mencintai diri sendiri dengan cara berjuang untuk hidupku Tuhan memberikan kita Dua buah kaki untuk berjalan Dua tangan untuk memegang Dua telinga untukmendengar dan Dua mata untuk melihat Semuanya punya peran masing-masing Tuhan hanya menginginkan kita menggunakan Semua itu dalam hal yang positif Tuhan telah memberikan kita cinta Dan kasih yang tulus Kita harus mengerti bagaimana barterima kasih atas karunia tersebut Namun cinta dapat mengubah Pahit Menjadi manis, sakit menjadi sembuh derita menjadi nikmat dan kemarahan menjadi hangat Karya : Bibianna sarokdog SMP N 1 Siberut Selatan Kelas VII

T

ak terasa tahun telah berganti. Tahun lalu adalah tahun yang membosankan dan menyakitkan bagi Zhya, karena pada tahun lalu Zhya dikecewakan oleh orang yang sangat dicintai dan disayanginya. Namanya Rangga. Zhya dan Rangga samasama satu sekolah dan sama-sama kelas XI. Zhya mencintai dan menyayangi Rangga dengan tulus dan menerima dia apa adanya. Namun Rangga telah menyia-nyiakan kasih sayang Zhya pada dirinya.Rangga mencintai gadis lain yang masih sama-sama satu sekolah dengan mereka, nama gadis itu Tiar,mungkin menurut Rangga Tiar adalah yang terbaik dan lebih pengertian daripada Zhya. Awalnya sich Zhya tidak percaya atas apa yang diomongin teman-temannya di sekolah tentang Rangga dan Tiar. Tapi setelah Zhya melihat langsung bahwa Rangga dan Tiar duduk berduaan dengan mesra, barulah Zhya percaya bahwa apa yang yang diceritakan teman-temannya itu benar. Ditambah lagi Rangga sudah tidak pernah bertemu dan datang ke lokalnya Zhya semenjak Rangga kenal dengan Tiar. Biasanya kalau jam istirahat tiba, pasti Rangga tidak pernah absen untuk datang ke lokalnya Zhya. Namun sekarang keadaan sudah berubah seperti tidak saling mengenal tidak seperti dulu lagi. Hati Zhya sakit ,sakit dan sakit tak tertahankan. Semakin Zhya dihibur sama teman-temannya Zhya makin bertambah galau. Apa lagi kalau Zhya mendengar lagu yang sangat menyentuh hatinya. Sejak saat itu, Zhya nggak seceria dulu dan bahkan Zhya menutup pintu hatinya untuk orang lain terutama cowok. Bagi Zhya cowok adalah penyakit dan sakit. Setiap kali Zhya datang ke sekolah pasti dia selalu murung, mogok belajar, bermain,

memaksa Zhya untuk memiliki hatinya.Tapi syukur Ryski mengerti dengan keadaan Zhya. Adegan Ryski dan Zhya ternyata dilihat dan didengar sama Rangga. Rangga ingin sekali menghabisi Ryski karena telah berani mengungkapkan perasaannya pada Zhya, ya wajarlah Ryski demen sama Zhya karena yang dia tahu Rangga telah menyakiti hati Zhya. Jadi tidak ada hak untuk Rangga menghabisi Ryski dan juga kembali pada Zhya . Belum terasa lamanya Zhya bebas dari Rangga terdengar omongan temannya Zhya, bahwa Rangga menyesal sudah meninggalkan Zhya. Tiar ternyat egois dan tidak pengertian sama sekali.kelakuan Rangga semakin tidak membuat hati Zhya lulu kembali dia benar-benar benci melihat Rangga. Zhya bingung lagi dengan sikap Rangga selama ini, tapi tetap saja hati dan cintanya Zhya tidak akan diberikan lagi untuk Rangga. Zhya Cuma mampu menerima Rangga hanya sebagai teman saja. “Dil kita temanan ajanya ya.� z

bercanda, kecuali makan dan minum. Meskipun kejadian itu menyakitkan tapi Zhya selalu sabar dan relah. Zhya benar-benar sudah merelakan Rangga untuk

untuk menemui Zhya yang lagi duduk di lokal dengan teman-temannya, Zhya heran ada apa Ryski datang ke kelas untuk menemuinya. Kemudian Ryki bicara empat mata dengan Zhya

Tiar. Bahkan Zhya berdoa pada Tuhan semoga hubungan Rangga dan Tiar berjalan dengan lancar tanpa masalah sedikitpun,dan semoga mereka selalu bahagia meskipun di antara kebahagiaan mereka itu ada orang yang tersakiti yaitu Zhya. Setahun lamanya, Rangga dalam hidup Zhya sudah benar-benar hilang tanpa jejak, Zhya telah mampu melewati masamasa menyakitkan hati ,Zhya sudah bisa memulai kembali hari-harinya dengan ceria ternyata tanpa Rangga Zhya masih bisa hidup sama seperti temantemannya. Dibalik semua itu ternyata Ryski teman sekolah Zhya diam-diam menaruh simpati pada Zhya,Ryski tidak ingin dibilang bencong sama temannya kalau dia tidak jujur sama Zhya soal perasaannya selama ini. Ryski memberanikan diri

dan mengatakan apa yang ada dalam hati, tapi spontan Zhya lansung pucat dan lemah jantungnya setelah mendengar apa yang di ungkapin Ryski. Belum siap rasanya hati Zhya untuk menerima sosok cowok dalam hidupnya. Zhya masih ingin menyembuhkan total luka dalam hati sucinya itu, Redaksi Puailiggoubat menerima Ryski takut melihat karya tulis berupa artikel, cerpen, wajah Zhya yang super atau puisi untuk dimuat di kolom pucat dia kwatir Zhya Masoppit. Karya harus asli, kenapa-napa. Zhya bukan saduran atau terjemahan. tidak menolak dan Karya dapat dikirim langsung ke tidak menerima Ryski . kantor Redaksi Puailiggoubat, Zhya semakin bingungJalan Kampung Nias I Nomor 21 bingung dan bingung, A, Kota Padang. bingung mau kasih Bisa melalui email respon apa sama syafriladriansyah@gmail.com Ryski. Di sisi lain ada Penulis juga dapat menitipkan rasa kasihan tapi karya kepada setiap wartawan Puailoggoubat. Sertakan nama mengingat semua lengkap, alamat, sekolah dan masa lalu. Zhya nomor telepon yang dapat mengambil keputusan dihubungi. dan tidak memberikan Setiap karya yang dimuat di harapan penuh pada kolom Masoppit akan Ryski, Dengan suara mendapatkan honor. agak parau Zhya Selamat Berkarya meminta pengertian Ryski untuk tidak

Ayo Berkarya


Sosok

T

idak mudah menggelar kegiatan yang melibatkan banyak orang di Mentawai. Geografi Mentawai yang berupa kepulauan dengan transportasi terbatas membuat mobilisasi sulit. Namun hal itu tidak menyurutkan Pemerintah Mentawai menggelar Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN). Bekerjasama dengan Dinas Perhubungan untuk menyediakan kapal penumpang, kegiatan bisa berlangsung lancar. Meski baru digelar dua kali, O2SN ini telah mampu menyaring bibit atlet baru di Mentawai. Terbukti, atlet bola voli putri Mentawai berhasil mewakili Sumatra Barat dalam O2SN nasional di Kalimantan, tahun lalu. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Mentawai, Sermon, mengatakan O2SN ini salah satu cara untuk membangkitkan jiwa kompetisi pada generasi muda Mentawai sehingga memiliki kepercayaan diri dan bangga menjadi putra putri Mentawai. Berikut bincang – bincang Puailiggoubat dengan Kepala Dinas Pendidikan Mentawai, Sermon, beberapa waktu lalu. Persiapan apa yang dilakukan Dinas Pendidikan Mentawai untuk menyukseskan Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) ini ? Persiapan yang paling utama dilakukan Dinas Pendidikan Kebupaten Kepulauan Mentawai menentukan tempat dimana akan digelar O2SN kedua ini, O2SN Kabupaten Kepulauan Mentawai diadakan pertama sekali di Kecamatan Siberut Selatan tahun 2013, setelah tahu siapa tuan rumah maka Dinas Pendidikan membuat anggaran, beserta rencana penggunaan anggaran, setelah keduanya rampung maka diasistensikan dalam rapat pertemuan dengan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah ( DPRD ) Kabupaten Kepulauan Mentawai, Setelah disetujui baru diadakan persiapan teknis, seperti membentuk panitia, baik itu panitia kabupaten maupun panitia kecamatan,

Puailiggoubat NO. 286, 15 - 30 April 2014

12

“Kita tidak ada memasang target, karena kita buta dengan kekuatan atlet dari daerah-daerah lain yang ada di Provinsi Sumatera Barat” Sermon lalu membuat Daftar Perincian Anggaran ( DPA ) setelah selesai maka kegiatan O2SN diinformasikan ke sekolah tingkat SMP dan SMA yang ada di Mentawai supaya menyiapkan atletnya. Apa tujuan O2SN ini digelar ? Tujuan utama diadakan O2SN tingkat Kabupaten Kepulauan Mentawai adalah untuk mencari atlet yang akan dibawa nanti ke pertandingan O2SN tingkat Sumatra Barat yang direncanakan April atau Mei nanti. Apakah ada kendala waktu pelaksanaan ? Kendala tentu ada, karena ini melibatkan orang banyak, kendala utama masalah transportasi antar pulau, untuk mengatasi masalah ini Dinas Pendidikan menyurati Dinas Perhubungan agar dapat menyediakan satu unit kapal untuk membawa atlet, dan offisial. Berdasarkan permohonan tersebut Dinas Perhubungan Mentawai menyediakan satu unit kapal yaitu KM Beriloga yang bersiap di pelabuhan Syahbandar Sikakap selama kegiatan O2SN diadakan. Kendala kedua adalah susahnya komunikasi panitia kabupaten dengan panitia kecamatan, solusinya panitia kabupaten harus sering datang ke Desa Sikakap, Kecamatan Sikakap dimana tempat akan diadakan O2SN diadakan. Masalah kendala yang menyolok tidak ada karena kegiatan O2SN langsung saya kawal dari awal pembukaan sampai penutupan, hal ini sesuai dengan instruksi Bupati Kepulauan Mentawai Yudas Sabaggalet, hal ini menunjukkan keseriusan Pemerintah Mentawai dan Dinas Pendidikan dalam menyelenggarakan dan menyukseskan kegiatan O2SN ini.

Seperti apa persiapan untuk menghadapi O2SN tingkat Sumbar ? Semua atlet yang mendapatkan juara satu baik tingkat SMP maupun SMA akan didaftarkan dan diikutkan ke O2SN tingkat Provinsi Sumatra Barat, setelah itu kita menunggu informasi selanjutnya dari panitia O2SN Sumatra Barat. Atlet yang akan dibawa mulai dari cabang atletik terdiri dari lempar lembing, tolak peluru, lempar cakram, lompat jauh, lompat tinggi dan lari, cabang renang, cabang bulu tangkis, cabang catur, cabang pencak silat, cabang karate, cabang bola voli, dan tenis meja. Untuk tingkat SMP, batas usia kelahiran tahun 2000, sementara itu untuk tingkat SMA batas usia kelahiran 1996 dibawah itu tidak dibolehkan ikut. Sejauh ini prestasi apa yang telah diraih Mentawai dalam O2SN tingkat Provinsi Sumatra Barat? O2SN tingkat Kabupaten Kepulauan Mentawai baru dua kali kita adakan, tapi atlet bola voli putra dan putri dari SMPN 1 Siberut Selatan, Mentawai, juara satu dan langsung mewakili Provinsi Sumatera Barat di O2SN tingkat nasional di Kalimantan, tahun 2013. Untuk O2SN tingkat Provinsi Sumatra Barat tahun ini, apa target Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Mentawai ? Kita tidak ada memasang target, karena kita buta dengan kekuatan atlet dari daerah – daerah lain yang ada di Provinsi Sumatera Barat. Satu lagi atlet tahun lalu tidak bisa kita turunkan lagi, tapi Dinas Pendidikan Mentawai dan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai hanya bisa berpesan agar atlet terbaik yang telah kita saring

melalui kejuaraan O2SN Mentawai agar semaksimal mungkin mengikuti demi memberikan yang terbaik buat Mentawai. Berapa besar dana yang disediakan Dinas Pendidikan Kabupeten Kepulauan Mentawai untuk O2SN tingkat Kabupaten Kepulauan Mentawai ini, dan berapa dana O2SN tingkat Provinsi Sumatra Barat ? Untuk tiga kegiatan O2SN mulai dari tingkat kabupaten, tingkat provinsi, dan nasional, Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Mentawai menganggarkan dana sebesar Rp 1,4 milyar. Dana tersebut diperuntukkan untuk membeli peralatan olahraga, alat tulis kantor, konsumsi, penginapan, honor wasit, offisial, panitia, dan atlet termasuk didalamnya tranporasi termasuk juga membeli hadiah untuk juara. Dana O2SN kabupaten tidak boleh digunakan untuk kegiatan O2SN tingkat provinsi, begitu sebaliknya. Begitu juga dengan dana yang sudah dianggarkan untuk O2SN nasional, seandainya ada nanti atlet kita yang menjadi juara 1 di O2SN provinsi, secara langsung akan mewakili Sumatra Barat untuk tingkat nasional. Yang menjadi persoalan seanadainya nanti atlet kita tidak ada yang juara di O2SN provinsi, baik tingkat SMP maupun SMA maka dana yang telah kita anggarkan untuk O2SN tingkat nasional akan dikembalikan ke kas Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), sebab dana tersebut tidak bisa digunakan untuk keperluan lainnya. Berapa sekolah dan berapa atlet

yang berpartisipasi pada O2SN Mentawai tahun ini? Diikuti 352 atlet yang turun di delapan cabang olahraga yang dipertandingkan, diikuti 13 sekolah SMP, dan 8 sekolah SMA. Apa arti diselenggarakannya O2SN ini bagi siswa Mentawai ? Melalui olahraga dan kegiatan lainnya yang langsung menyentuh kepada anak didik maka kepercayaan diri si anak akan muncul, karena akan timbul rasa percaya diri serta kebanggaan tersendiri buat si anak, sehingga timbul rasa percaya diri sebagai putra – putri Mentawai. (Supri Lindra)

Biodata Nama : Sermon Sakerebau, S,sos Kelahiran: Sirilogui, 3Mei 1963 Alamat: Tuapejat SP 2 Sipora Utara Jabatan: Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Mentawai Pendidikan Terakhir: S1 STIA Padang Istri: Sandoi Saguntung Anak : 4 orang


Sisi Lain

Puailiggoubat NO. 286, 15 - 30 April 2014

GIAT BERLATIH

13

i s a t s e r P Raih

Tivani Agustin

Rudi Hamzah

Eventina

Juara 1 pencak silat komite perorangan putri tingkat SMA

Juara 1 pencak silat komite perorangan putra tingkat SMA

Juara 1 renang putri gaya bebas dada, tingkat SMP

Tivani Agustin berlatih intensif guna mempersiapkan diri mengikuti Olimpiade Olahraga Siswa Nasional ( O2SN ) tingkat Kabupaten Kepulauan Mentawai yang diadakan di Desa Sikakap. Kecamatan Sikakap, 29 Maret-2 April lalu. “Saya melakukan latihan secara teratur 5 kali dalam seminggu,” kata siswa SMAN 1 Siberut Selatan ini. Dengan latihan intensif, pesilat putrid ini memiliki target menjadi juara dan mewakili Mentawai pada Olimpiade Olahraga Siswa Nasional tingkat Provinsi Sumatra Barat dan ingin sekali mewakili Propinsi Sumatera Barat di tingkat nasional. Dengan prestasi yang diraihnya, Tivani berharap bisa membanggakan orang tua, guru, pelatih, sekolah, dan Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai

Rudi Hamzah merupakan siswa SMAN 1 Siberut Selatan. Remaja kelahiran 12 Agustus 1996 ini berhasil meraih jurara I pencak silat komite perorangan tingkat SMA pada Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) Mentawai yang digelar 29 Maret-2 April lalu. “Persiapan yang dilakukan sebelum mengikuti O2SN di Desa Sikakap adalah latihan secara rutin setiap hari selama satu bulan, menjaga makanan, makan – makanan yang sehat dan bergizi, menjaga stamina,” kata Rudi. Usahanya tidak sia-sia, ia berhasil mencapai target juara pertama dan menjadi wakil Mentawai di O2SN Sumatra Barat. Ia berharap nanti juga mampu menang di tingkat provinsi sehingga bisa menjadi wakil untuk berlaga di tingkat nasional. “Saya ingin mengharumkan nama Mentawai, sekolah, orangtua dan guru-guru, saya berharap agar terpacu untuk menjadi yang terbaik,” katanya.

Remaja kelahiran 23 Januari 2000 ini bersekolah di SMPN 1 Siberut Selatan. Di usianya yang baru 14 tahun, Eventina berhasil meraih gelar juara I renang putri gaya bebas dada untuk tingkat SMP dalam Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) Mentawai yang digelar 29 Maret hingga 2 April lalu. Menurut Eventina, ia melakukan latihan rutin selama dua minggu setiap hari dengan bimbingan guru sebagai pelatih. “Tujuan mengikuti O2SN ini adalah untuk membuat orang tua bangga, sekolah, kecamatan, guru, dan guru pembimbing, harapan ke depan ingin mewakili Mentawai ke tingkat provinsi, saya berharap Dinas Pendidikan terus memberikan bimbingan,” katanya.

IKLAN

Fransiskus Juara I Kata kareta putra tingkat SMP Fransiskus, siswa SMP Yos Sudarso Siberut Selatan ini berhasil meraih juara I karateka putra tingkat SMP pada Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) Mentawai yang diselenggarakan 29 Maret-2 April lalu. Remaja kelahiran 4 Agustus 2000 ini melakukan latihan intensif dua kali seminggu, dibimbing guru sebagai pelatih. “Saya berlatih keras agar dapat mengharumkan nama Siberut Selatan, sekolah, orang tua, guru, harapan ke depan agar dapat menambah pengalaman dan dapat tampil di O2SN tingkat Sumatra Barat, dan menjadi juara.

Vindi Handayani Gea Juara 1 kata karate putri tingkat SMP Disiplin, itulah kunci kesuksesan Vindi Handayani Gea, siswi SMPN 1 Pagai Utara Selatan yang berhasil menjadi juara I kata karate putrid tingkat SMP pada Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) Mentawai, 29 Maret-2 April lalu. “Sebelum bertanding terlebih dahulu yang saya lakukan adalah mempersiapkan diri dengan latihan yang rutin setiap hari dan disiplin,” kata remaja kelahiran Sibaibai, 22 Juli 200 ini. Ia menargetkan juara agar bisa mewakili Mentawai pada O2SN tingkat Sumbar dan menjadi yang terbaik.


Puailiggoubat

14

NO. 286, 15 - 30 April 2014

AGENDA TDS 2014

Tour De Singkarak 2014 Resmi Diluncurkan

Stage 1, Sabtu, 7 Juni (Grand Star) Padang Pariaman-Pariaman Stage 2, Minggu, 8 Juni, Pasaman-Pasaman Barat Stage 3, Senin , 9 Juni, Limapuluh Kota-Tanah Datar Stage 4, Selasa, 10 Juni, Bukittinggi-Agam Stage 5, Rabu, 11 Juni, Payakubuh-Kab. Solok Stage 6, Kamis, 12 Juni, Padang Panjang-Kota Solok Stage 7, Jumat, 13 Juni, Sijunjung-Dharmasraya Stage 8, Sabtu, 14 Juni, Sawahlunto-Solok Selatan Stage 9, Minggu, 15 Juni (Grand Final), Pesisir Selatan-Padang (penutupan)

FOTO:RUS/PUAILIGGOUBAT

Tahun keenam digelar, Tour de Singkarak telah masuk dalam lima besar kejuaraan balap sepeda dunia dan semakin menarik minat pebalap luar negeri berpartisipasi

Pembukaan, Jumat 6 Juni 2014 di Pantai Tiram, Padang Pariaman

Rus Akbar

ementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bersama Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dan 18 kabupaten dan kota hari ini resmi meluncurkan lomba balap sepeda Tour de Singkarak 2014, Minggu, 30 Maret lalu. Tahun ini, balap sepeda Tour de Singkarak akan menempuh rute 1.250 kilometer, melintasi 18 kabupaten/kota. Balapan ini akan diikuti 20 tim luar negeri terdiri dari dua tim pro kontinental, 14 tim kontinental serta 4 tim nasional yang rencananya akan digelar 7-15 Juni mendatang . Wakil Menparekraf, Sapta Nirwandar mengatakan, TdS selain perlombaan, juga untuk mempromosikan wisata andalan di daerah masing-masing, baik keindahan

K

PELUNCURAN TDS - Wakil Menparekraf, Sapta Nirwandar (tengah) memaparkan rencana lomba balap sepeda Tour de Singkarak 2014 dalam konfrensi Pers di Grand Mall Basko, Padang, 30 Maret lalu. ......................................................................................................................................

alam maupun kuliner. “Kita meminta masing-masing kabupaten menunjukkan ikon daerahnya, seperti Padang Pariaman bisa buat ikon, minum coklat Pariaman itu misalnya, sehingga daerah kita terkenal di seluruh dunia,” katanya saat pembukaan Tour de Singkarak di Grand Mall Basko, Padang, Sumatera Barat. Lanjut Sapta, TdS telah masuk ajang bergengsi dunia, saat ini posisi TdS nomor urut lima, tentu yang paling atasnya adalah Tour de France. Berada di

level lima menurut Sapta tidak mudah didapat. “Yang menilai itu Amaury Sport Organization (ASO), Balap Sepeda Internasional (UCI) dan tim penilai lainnya, jika jalan dan fasilitas tidak memadai bisa jadi level ini bisa turun,” katanya. Dengan peningkatan level TdS, tiap tahun peserta yang berminat ikut semakin banyak sehingga perlu seleksi ketat, bahkan menurut Sapta, pembalap Eropa juga mulai tertarik. “Yang penting

ditingkatkan saat ini adalah hotel tempat penginapan para pebalap serta perbaikan jalan, dampak dari TdS ini masyarakat senang jalannya sudah bagus, wisatawan juga semakin bertambah,” katanya. Biaya TdS untuk tahun ini dari Kemenparekraf berkisar Rp6 miliar, biaya ini termasuk hadiah Rp1,3 miliar dan biaya mendatangkan tim serta official dari luar negeri. “Bagi kita ini merupakan investasi untuk mendatangkan wisatawan-wisatawan dari luar negeri ,” ujarnya. Sementara Wakil Gubernur Sumatera Barat, Muslim Kasim mengatakan saat ini Polda Sumbar sudah meninjau lokasi yang akan dilewati para pebalap di 18 kabupaten/kota di Sumatera Barat, panitia juga akan mensurvei. “Kita telah menganggarkan biaya perbaikan jalan serta kebutuhan lainnya dari APBD Provinsi Sumbar ini sebanyak Rp3 miliar,” katanya. TdS tahun ini, etape pertama akan dimulai dari Padang Pariaman. “Kita telah menyisihkan dana Rp1 miliar, dalam pembukaan nanti kita akan buat festival budaya serta atraksi budaya lain, kemudian kita juga akan mendatangan band Nidji dan Ungu,” katanya. Sapta meminta setiap daerah yang dilewati harus menampakkan wisata andalan masing-masing daerah. (r) FOTO:RUS/PUAILIGGOUBAT

Berebut Gula di Kampung Keling

Y

usmaidar (35) memakai baju kaus warna hitam dihiasi bunga gambar bunga warna putih bersama dua orang anaknya, satu dalam gendongan berusia tiga tahun dan satu dipegangnya yang berusia sekitar lima tahun. Mereka berdiri di emperan toko yang menjual rempah-rempah milik keturunan India di Pasar Batipuh, Padang Selatan, Kota Padang. Sambil mengobrol dengan lima orang ibu-ibu yang juga berdiri dengannya. Dari obral mereka terdengar keluh kesahnya soal kebutuhan rumah tangga yang tidak cukup. ”Iyo sambia manungu laki pulang karajo di gudang rempahrempah awak tibo kasiko, manunggu pembagian gulo dari sanak-sanak awak urang India ko, kan bisa tuh salamo babarapo hari indak bali gulo awak lai. (Iya sambil menunggu suami saya tukang angkat di gudang rempahrempah saya datang kesini, menunggu pembagian dari saudara-saudara keturuan India, kalau ada gula kan bisa tidak membeli gula beberapa hari ke depan,” katanya dengan bahasa Minang saat ngobrol dengan ibu-ibu lainnya seperti mengamini apa yang

diucapkan Yusmaidar. Sejenak langit di kawasan Kota Padang mendung, gerimis turun saatsaat melakukan ritual “Serak Gulo”, dari alat pengerar suara terdengar Haris Max Anwar sebagai panitia menyampaikan pengumuman rangkaian tradisi ini dan juga sebagai pertanda ritual ini akan dimulai. Anak-anak, ibu-ibu dan bapakbapak sudah berdiri di depan mesjid Muhammadan tepatnya di jalan raya, jumlahnya mencapai ratusan. Bahkan menjelang acara ini puluhan orang terus berdatangan di mesjid tersebut. Lokasi mesjid Muhammadan yang berusia ratusan tahun ini, tempat melakukan tradisi tersebut khusunya diselenggarakan warga Indonesia keturunan India yang berlokasi di Pasar Batipuh,. Mereka berdesakan memperebutkan gula dalam bungkusan kain warna-warni sebesar kepal tangan orang dewasa. Meski hujan gerimis, pukul 18.00 WIB, dari atap mesjid ada 15 orang laki-laki mengenakan pakai batik, melemparkan bungkusan kain yang berisi gula. Tak peduli tua, dewasa, anak-anak, perempuan, mereka saling berebut bungkusan gula yang

dilemparkan dari atap mesjid Muhammadan yang berusia sekira 100 tahun lebih, di jalan Pasar Batipuh, Padang. Sejam lamanya gula itu dilemparkan pada ratusan warga. Itulah tradisi serak gulo , (tebar bula) tiap tahun diselenggarakan oleh umat muslim keturunan India. “Ini tradisi kita lakukan tiap tahun, Jumadil Akhir hitungan tanggal Arab, bertanda maulud guru besar Sahul Hamid, beliau ini bukan nabi, tapi dia sebagai penyebar agama Islam di India,” ujar Haris Max Anwar sebagai Ketua Panitia Pelaksana acara Serak Gulo di lokasi, Selasa (31/3/2014) Lanjut Haris, gula yang dibagikan ini sekitar 1,5 ton, didapat dari pedagang keturunan India yang berjualan rempah-rempah di Padang, Jambi maupun di Riau. “Tapi ada juga yang diberikan masyarakat kita keturunan Tionghoa, maupun yang beragama Kristen di daerah ini. Kita disini multi etnis, sebelah selatan itu klenteng, sebelah utara itu gereja, mereka memberikan sumbangan ini karena dibagi-bagi dengan masyarakat miskin,” katanya. Sambung Haris, kegiatan ini dilakukan untuk bernazar atau berniat

Sejumlah warga menyaksikan tradisi Serak Gulo yang dilakukan muslim keturunan India dalam melakukan suatu pekerjaan atau membantu orang lain. “Sebelum melakukan acara ini kita sudah kasih tahu kepada saudara-saudara kita yang ingin menyumbangkan gula, pemberitahuan itu satu bulan sebelum acara ini dilakukan,” ujarnya. Setelah itu, gula yang terkumpul dibungkus kecil-kecil dalam buntalan kain ada yang putih, biru, merah, kuning, coklat dan hijau. Gula yang telah dibungkus kecil tadi diletakkan di atas atap mesjid Muhammadan. Sebelum gula itu dilemparkan ke bawah, pengurus mesjid membacakan doa salawat sebagai tanda bersyukur. Tradisi ini, kata Haris, awalnya dilakukan di sebuah perkampungan kecil tempat kediaman Sahul Hamid di Nagor, Naga Patinam, di daerah Tamil

Nadi, India Selatan. Kemudian tradisi ini terus berkembang. Di Singapura ada juga tradisi seperti ini. “Kalau di Indonesia mungkin hanya di Padang saja,” ucapnya. Usai acara tersebut, akan dilanjutkan berdoa atau maulud bersama selama 10 hari dan penutupnya “Arak Cendana” dengan membawa cendana di jalan. Anak-anak yang ikut berebut gula tampak gembira. Bungkusan itu ada yang pecah ada yang terinjak, ada juga yang terhimpit, ada yang kena kepala dan badan, semuanya saling tertawa memperebutkan gula. “Saya hanya dapat lima bungkus pada, nanti gula ini akan saya bawa ke rumah,” kata Fadil (10) warga Alang Lawas Padang. (r)


15

Puailiggoubat

SEPUTARSUMBAR

NO. 286, 15 - 30 April 2014

Caleg tersebut mencaleg di Pesisir Selatan dan Jambi dari partai sama, PPP

KPU Coret Caleg Ganda di Sumbar FOTO:RUS/PUAILIGGOUBAT

FOTO:RUS/PUAILIGGOUBAT

Rus Akbar

omisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatera Barat (Sumbar) telah mendapat laporan dari KPU Kabupaten Pesisir Selatan tentang adanya pencalegan ganda di dua daerah. Ketua KPU Sumbar Amnasmen, menjelaskan caleg tersebut bernama Maladi Peri, warga Kabupaten Pesisir Selatan dari caleg Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Dia mencalonkan diri di dua daerah pemilihan (dapil), calon DPRD Kabupaten Pesisir Selatan, Sumbar dan DPRD Provinsi Jambi. “Maladi ini terdaftar Caleg DPRD Pesisir Selatan nomor urut 1 di Dapil IV, kemudian dia juga terdaftar sebagai Caleg DPRD Provinsi Jambi nomor urut 2 Dapil Sungai Penuh dan Kerinci. Dengan menggunakan partai yang sama,” katanya pada Puailiggoubat, Jumat (4/ 42014). Lanjut Amnasmen, KPU Pesisir Selatan sudah melakukan verifikasi ke KPU Jambi, hasilnya memang terbukti

K

Gubernur Sumbar Memilih di TPS 7

PEMILU DI LP - Suasana Pemilu di Lembaga Pemusyawaratan Kelas II A Muara Padang Maladi tersebut terdaftar di dua daerah sebagai caleg. “Dari hasil tersebut caleg bersangkutan telah melanggar UU. Nomor 8 Tahun 2012 tentang Pemilu Anggota

DPR, DPD dan DPRD. Dia akan dicoret dari DCT dan diumumkan di setiap TPS, caleg ini juga dicoret di KPU Jambi,” ujarnya. (r)

1.100 Pasien dan Petugas Medis RSUP M. Djamil Padang Tak Bisa Memilih PADANG - Pasien, keluarga penunggu pasien, dokter, perawat, satpam dan tukang kebersihan di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr. M. Djamil Padang tidak bisa menyalurkan suara

mereka untuk memilih wakil di parlemen. “Perkiraan kita ada sekitar 1.100 orang di seluruh rumah sakit ini tidak bisa memilih, karena KPU tidak

879 Narapidana dan Tahanan Memilih di Penjara PADANG - Para narapidana (napi) dan tahanan yang berada di Lembaga Pemasyarakatan Klass II A Muaro Padang sebanyak 879 orang ikut mencoblos di TPS yang disediakan di lokasi itu. Selain warga binaan, ikut memilih di sana petugas penjara dan pegawai LP sebanyak 63 orang. “Ada dua TPS di sini, TPS 10 dan 11, pemilihan sudah dilakukan sejak pukul 08.00 WIB tadi,” ujar Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas II A Muaro Padang, Destri Syam, Rabu (9//2014) Awalnya data pemilih yang diberikan KPU ke Lapas 865 orang, kemudian data itu berubah lagi, menjadi 613 orang tahanan dan napi. “Ini berkurang karena sudah ada yang pindah tahanan dan ada yang bebas,” tambahnya. Pada 27 Meret lalu, petugas Lapas kembali melakukan klarifikasi ke KPUD Padang, data yang diberikan kurang akurat, akhirnya pada tanggal tersebut KPU memberikan data pemilih tetap sebanyak 879 orang Napi dan tahanan. “Selain itu ditambah sebanyak 63 orang petugas LP, pegawai dan panitia pemilihan di TPS 10 dan 11, jadi total seluruhnya yang memilih di LP ini 942,” katanya. Sebelum melakukan pemilihan di Lapas, KPU Padang juga telah melakukan sosialisasi pada 26 Maret lalu. Dari pantauan Puailiggoubat, pemilihan dilakukan dalam ruang tengah LP sebelah lapangan bola basket. Wartawan hanya dibatasi di luar ruangan pemilihan itu. Para tahanan ini duduk di kursi dan menunggu panitia memanggil namanya. (r)

memberikan fasilitas tersebut ke rumah sakit ini,” kata Gustavianof, Pejabat Pemberi Informasi dan Dokumentasi (PPID) RSUP Dr. M Djamil, Rabu (9/4/2014). Lanjutnya, saat ini ada sekitar 300 pasien yang sedang dirawat inap di rumah sakit tersebut, sekitar 300 orang penunggu pasien. “Bisa jadi jumlah penunggu itu lebih dari 300 orang kalau lebih satu orang, ada 200 dokter dan perawat dan 300 petugas satpam, kebersihan dan parkir,” ujarnya. Pernah surat KPU masuk ke rumah sakit, itupun masuknya telat, surat masuk ke rumah sakit tanggal 2 April lalu. “Tapi dalam isi surat tersebut data pemilih harus dikumpulkan pada 27 Maret lalu, artinya surat ini telat, kita sudah mengirim surat lagi ke KPU tapi tidak ada jawabannya, saat itu KPU hanya menyampaikan, bagi dokter dan perawat bisa memilih di TPS terdekat,” katanya. Namun pihak rumah sakit keberatan mengenai hal itu, sebab petugas medis tidak bisa meninggalkan pasiennya, apalagi saat kritis. “Kalau tahun 2009 lalu itu kita bantu kok KPU melaksanakan pemilu, itu kotak suara kan dibawa-bawa ke bangsal pasien, kalau tahun ini ada untuk rumah sakit pasti kita mau bantu, tapi sekarang kan tidak,” katanya. (r)

PADANG - Gubernur Sumatera Irwan Prayitno dan istrinya Nevi Zuairina mencoblos di TPS 7 Kelurahan Jati Baru, Kecamatan Padang Timur, Kota Padang, Sumatera Barat, Rabu, 9 April lalu. Irwan datang ke TPS pada pukul 08.00 WIB dengan memakai baju kaus krah warna abu-abu yang dipadukan celana panjang abuabu. Sementara istrinya memakai baju kurung hijau bermotif bunga dan jilbab warna hijau. Di TPS itu, Irwan mendapat giliran nomor urut lima dengan nomor Daftar Pemilih Tetap (DPT) 189, sementara istrinya nomor urut enam dengan nomor DPT 190. Lokasi TPS ini sendiri berada dalam ruangan kantor Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat. Awalnya Irwan mengisi daftar peserta pemilih, lalu mengambil kertas suara untuk dipilih beserta istri, kemudian memasukkan dalam kota suara sesuai dengan prosedurnya. Terakhir Irwan dan istrinya mencelupkan jari kelingkingnya ke dalam tinta bertanda sudah mencoblos. “Saya beserta istri datang dan memilih disini, sementara anak-anak memilih di Jakarta,” katanya usai mencoblos. Usai memilih, Irwan melakukan pemantauan pelaksanaan Pemilu di Sumbar. Ia telah mendapatkan laporan dari KPU, Panwaslu serta Linmas semua berjalan dengan baik. “Tidak ada masalah terutama logistik, keamanan semua berjalan dengan baik, begitu juga tidak ada penemuan pelanggaran sampai hari ini, termasuk di daerah yang jauh seperti Mentawai,” katanya. Hanya saja Irwan mengkhawatirkan partisipasi masyarakat berkurang , ia berharap jumlah golput (yang tidak memilih) semakin berkurang. “Golput ini menjadi kekhawatiran kita, mudah-mudahan berkurang,” ucapnya. Sementara Irwan juga berpesan kepada DPR dan DPD RI yang terpilih untuk memberikan perhatiannya ke Sumatera Barat dan sering turun ke masyarakat menjemput aspirasi rakyat demi kemajuan daerah. “Kita juga meminta kepada masyarakat agar tak memilih mereka yang tidak pernah datang ke Sumbar, pilih wakil rakyat yang benar-benar memperjuangkan rakyat Sumbar,” katanya. ......................................................................................................................................

Jalan Sarausau Rusak Berat SARAUSAU–Jalan P2D yang dibangun tahun 2004 sepanjang 300 meter di Dusun Sarausau, Desa Katurei, Kecamatan Siberut Barat Daya Kabupaten Kepulauan Mentawai rusak berat. Akibatnya warga kesulitan pergi ke Muara Siberut untuk membeli kebutuhan pokok dan mengantar makanan anak-anak mereka yang bersekolah di sana. Kepala Dusun Sarausau, Muktar Sarereiket mengatakan, penyebab rusaknya jalan tersebut karena kualiatas jalannya yang tidak bagus. “Jadi jalan ini belum satu tahun sudah rusak, jalan sepanjang 1 kilometer ini yang rusak berat itu 300 meter, saya juga sudah sering mengusulkan soal ini setiap ada Musrenbang, sekarang kami menunggu P2D tahun ini untuk perbaikan, itupun kalau lolos,” ujarnya, Minggu, 30 Maret lalu. Muhammad Yusuf (48) warga Sarausau mengatakan, jalan rusak itu menyulitkannya saat berkendara menuju Muara Siberut, untuk mengantar bekal makanan kepada anaknya yang bersekolah di sana. “Kami biasanya mengantarkan dengan motor, sebab biayanya lebih irit dibanding dengan speed boat, yang diantar itu hanya pisang dan sagu,” katanya. (ss/r)


Puailiggoubat NO. 286, 15 - 30 April 2014

8

Jangan Menggantang Asap

Suara Puailiggoubat DPT Bermasalah dan Kualitas Pemilu

M

asalah Daftar Pemilih Tetap (DPT) masih menjadi persoalan klasik yang mewarnai pemilihan umum di Indonesia tak terkecuali di Mentawai. Pemilih ganda, pemilih yang sudah meninggal masih ditemukan terjadi saat pemilihan. Beda halnya, warga yang justru tidak terdaftar juga jamak terjadi. Di Mentawai, jumlah DPT yang ditetapkan Komisi Pemilihan Umum untuk Pemilu 2014 adalah 56.186 pemilih (data di website KPU.go.id). Mereka tersebar di 10 kecamatan dengan empat daerah pemilihan yakni Siberut Utara (6.268) dan Siberut Barat (4.954) yang berada di Dapil I. Siberut Selatan (5.990), Siberut Tengah (4.478) dan Siberut Barat Daya (3.970) yang berada di Dapil II. Sipora Utara (7.035) dan Sipora Selatan (7.049) berada di dapil III dan Pagai Utara (3.456), Pagai Selatan (6.362) dan Sikakap (6.625) berada di Dapil IV. Namun dari hasil pantauan Puailiggoubat di lapangan, di beberapa TPS masih ada pemilih yang tidak bisa memilih hanya karena tidak terdaftar dalam DPT meskipun sebelumnya sudah di data petugas pemilihan (pantarlih), seperti salah satu TPS di Saumanganya. Hal itu tentu mengecewakan warga yang sudah antusias datang ke TPS. Jangan lupa, pemilih Mentawai termasuk tingkat partisipasinya tertinggi di Sumatra Barat pada Pemilu 2004 dan Pemilu 2009. Lalu, pemilih yang ganda masih terjadi, bahkan di satu TPS. Belum lagi adanya pemilih yang masuk DPT, ternyata sudah meninggal dunia. Kekisruhan DPT ini juga menjadi masalah secara nasional. Dua minggu menjelang Pileg, KPU masih menemukan Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang tidak valid dalam DPT sebanyak 100 ribu lebih. Upaya pemerintah memperbaiki kekisruhan DPT ini sebenarnya sudah diatasi dengan sistem KTP elektronik (eKTP). Namun sistem ini ternyata belum ampuh mengatasi kekisruhan itu, sebab meski sudah elektronik, ternyata keterbatasan sarana dan prasarana serta kapasitas petugas membuat e-KTP tersebut belum berlaku maksimal, misal database antar lembaga belum terintegrasi secara online sehingga memungkinkan perbedaan data. Karena itu, pengawasan terhadap penyelenggaran pemilu, terutama dalam soal DPT ini merupakan kewajiban seluruh pihak termasuk partai politik. Selama KPU tetap bersikap terbuka terhadap parpol maka parpol dapat mengawasi mekanisme persiapan pemilu secara transparan. Masyarakat juga diharapkan berpartisipasi dalam pengawasan dan tahu dengan hak politiknya, diantaranya ikut proaktif mengecek namanya dalam daftar pemilih yang dikeluarkan. Dengan sikap demikian, maka kecurigaan terhadap penyalahgunaan DPT untuk kepentingan partai tertentu atau golongan tertentu bisa terhapus. Pelaksanaan Pemilu jadi berkualitas. z

16

B

encana asap kebakaran hutan yang terus terjadi setiap tahun seakan sudah jadi rutinitas festival tahunan. Instrumen politik dan hukum seakan tidak berdaya untuk mengurangi pola tahunan yang terus terjadi ini. Sementara itu, dampak kerugian yang ditimbulkan sudah sangat dirasakan oleh masyarakat lokal. Beberapa argumen sering disampaikan mengapa pembersihan lahan dengan pembakaran terus terjadi. Pertama, teknik serupa dilakukan turun-temurun. Kedua, merupakan teknik pembersihan lahan paling murah. Ketiga, menyuburkan lahan setelah dibakar. Mari kita uji kebenaran berbagai argumen tersebut. Dengan tingkat kepadatan dan kebutuhan lahan yang kian tinggi dalam tingkat populasi saat ini, argumen pembersihan lahan sudah dilakukan sejak turun-temurun tak dapat lagi diterima. Pada generasi terdahulu mungkin jumlah kebakaran tidak banyak karena aktivitas pembersihan lahan tidak sebanyak saat ini. Pencemaran asap yang terjadi pada generasi sebelum kini tidak berdampak seperti saat ini sehingga pola pembenaran demikian sudah tidak dapat diterima. Proses pembersihan lahan dengan pembakaran adalah teknik sangat mahal. Secara individu pelaku bisa saja ini hal paling murah, tetapi secara kolektif-kommunal dengan menyertakan berbagai dampak yang mengikutinya, seperti kerugian ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan transportasi yang terjadi, maka dapat dikatakan tidak ada proses pembersihan lahan dengan pembakaran dapat dikatakan murah. Anak-anak sekolah akan diliburkan, sementara pekerja tidak dapat bepergian keluar rumah, airport dan penerbangan terganggu, dan penderita ISPA meningkat merupakan beberapa contoh kerugian yang nyata. Belum lagi bila menghitung biaya tambahan dalam penanggulangan asap, seperti pengerahan pasukan bomba, bom air melalui udara dan hujan buatan. Hanya ada satu solusi murah atas bencana asap, yaitu hujan alami.

oleh: DR. Edvin Aldrian, B.Eng, M.Sc, APU Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan BMKG Namun, hal ini tidak dapat dipastikan kapan terjadi karena biasanya festival pembakaran lahan dilakukan saat terjadi kondisi tanpa hujan yang sudah melewati satu minggu. Biaya mahal lainnya, yang juga ditimbulkan, adalah ketegangan politik dengan negara tetangga yang menerima dampak pencemaran tersebut. Argumen ketiga bahwa pembakaran lahan akan menyuburkan juga perlu dipertanyakan. Pembakaran hanya akan meninggalkan zat inorganik yang berguna secara terbatas. Kemanfaatan penyuburan tanah tak hanya bergantung pada zat inorganik, tetapi juga kepada jasad organik dan rantai makanan yang mengikutinya. Pada proses pembakaran lahan, seluruh zat organik yang ada dibumihanguskan. Pembakaran akan menghilangkan biodiversitas lahan dan juga akan menghilangkan rumah bagi satwa lain

yang berada di wilayah kebakaran dan penyebaran lahan. Pada beberapa kasus kebakaran hutan di Kalimantan, satwa yang besar juga terancam dan beberapa ditemukan tewas setelah menghirup asap yang sangat pekat. Tak sulit dilacak Deteksi dan penentuan pelaku pembakaran bukan hal yang sulit. Pemantauan satelit inderaja dapat menunjukkan lokasi kebakaran dengan tingkat keakuratan sangat tinggi. Keberadaan asap dapat dilacak sumbernya melalui back track trajectory. Dari hasil tersebut dapat dengan mudah ditentukan kepemilikan dengan memakai peta konsesi lahan. Meski demikian, penegakan hukum dalam pemberantasan pelaku pembakaran lahan masih dirasakan tumpul sehingga festival pembakaran terus terjadi.

Secara politik pemerintah bertanggung jawab terhadap kesejahteraan warga negaranya. Gangguan ekonomi, kesehatan, dan transportasi sering kali dianggap hanya isu lokal. Permasalahan asap lintas batas merupakan isu regional. Selain itu, pemerintah juga sudah mencanangkan rencana pengurangan emisi gas rumah kaca sebesar 26 persen hingga 2020, di mana komponen terbesar emisi Indonesia berasal dari proses pembakaran lahan. Efektivitas kontrol politik dan hukum atas permasalahan ini akan menjadi ujian kesuksesan pemerintah dalam upaya penurunan emisi. Ujian berat sesungguhnya akan terjadi pada tahun kemarau kering ekstrem, khususnya pada tahun El Nino kuat, di mana biasanya terjadi peningkatan jumlah titik api secara drastis. Pada beberapa kasus, terutama bila ada tekanan politik seperti saat kunjungan kenegaraan ke negara tetangga, jumlah titik api dapat berkurang drastis. Di lain pihak, saat terjadi kekosongan politik di provinsi rawan kebakaran, jumlah titik api dapat meningkat tajam. Jelas memang ada pengaruh politik dalam upaya penurunan jumlah titik api. Pada akhirnya diharapkan agar festival pembakaran tahunan dan upaya penanggulangannya tidak jadi upaya menggantangkan asap, yakni suatu upaya yang sia-sia. Sudah jelas, pembersihan lahan dengan membakar sangat merugikan. Terlebih bila mengingat emisi gas rumah kaca yang dihasilkannya akan membawa dampak hingga beberapa generasi mendatang. (www.bmkg.go.id)


17

Puailiggoubat

PODIUM

NO. 286, 15 - 30 April 2014

Pendidikan Politik Televisi

K

ualitas demokrasi diukur dari derajat partisipasi rakyat dalam perhelatan peralihan kepemimpinan. Tahun ini, pemilihan umum (pemilu) membuka perguliran demokrasi lima tahunan, akan diuji kualitasnya melalui partisipasi pemilih. Rendahnya partisipasi berdampak pada rendahnya legitimasi politik. Masalahnya, dari waktu ke waktu golongan putih (golput) kian meningkat. Secara kalkulatif sejak 15 tahun terakhir, persentase golput tak beranjak turun. Data KPU menyebut, pada Pemilu 1999 angka golput sebesar 10,21 persen, Pemi lu 2004 menjadi 23,34 persen, dan terus meningkat menjadi 39,1 persen pada Pemilu 2009. Kondisi serupa juga terjadi pada setiap perhelatan pemilihan kepala daerah (pilkada) di berbagai daerah semenjak digelar secara langsung. Aksi golput dapat dipahami sebagai kulminasi kekecewaan atas tata kelola pemerintahan, sistem politik, dan sistem hukum yang tak kunjung mampu mengimplementasi cita-cita kesejahteraan bersama. Elite parpol harus berbenah, penyelenggara pemilu selayaknya bergegas, semua elemen bangsa ini mestinya membangun optimisme, dan rakyat niscaya diyakinkan bahwa perbaikan nasib anak bangsa akan berbanding lurus dengan partisipasi politik. Pilar demokrasi Sebagai pilar demokrasi, televisi berandil memberikan pendidikan politik. Lembaga penyiaran ini mengemban

kewajiban menceroleh: Danang Sangga Buwana daskan bangsa. TeKomisioner KPI PUsat levisi “peminjam� frekuensi publik wajib mematuhi amanat Pasal 36 UU Penyiaran No 32/ mendedahkan praktik demo2002. Bahwa isi siaran wajib mengan- krasi yang perlu dikoreksi. dung informasi, pendidikan, dan man Sebaliknya, keberhasilan faat membentuk intelektualitas, watak, televisi memerankan moral, kemajuan, kekuatan bangsa, diri menekan angka menjaga persatuan dan kesatuan, serta golput berarti pula kemengamalkan nilai-nilai agama dan b e r h a budaya Indonesia. Mandatori tersebut diwu-judkan melalui “pendidikan politik� melalui peningkatan kualitas program tayangan. Pendidikan politik dapat dilakukan melalui beragam acara yang mampu meningkatkan kesadaran partisipatif pemirsa terhadap pemilu. Ia juga dapat diwujudkan melalui beragam iklan layanan masyarakat (ILM), misalnya, tentang cara mencoblos yang benar dan segala bentuk teknis menekan angka golput. Pendidikan politik juga dapat diimplementasikan melalui tayangan stimulatif atas apresiasi kritis publik terhadap pemilu. Tak hanya melalui iklan, upaya suksesi pemilu agar berjalan lancar, televisi memberikan pendidikan politik aman, dan jurdil (jujur-adil). Ketidakdapat dilakukan melalui siaran jurnalis- berhasilan media menekan angka golput tik (talk show, feature, investigasi, dan akan menjadi catatan buruk sejarah berita) yang menyuguhkan pentingnya demokrasi. Tak hanya itu, golput

silan pilar demo-krasi dalam meme-rankan dua fungsi penting. Pertama, fungsi antisipatif terhadap delegitimasi politik. Pemilu akan terdelegitimasi oleh banyak-nya aksi abstain ter hadap pilihan calon pemimpin. Maknanya, jika golput meningkat, mayoritas rakyat belum menginginkan calon pemimpin-nya. Rakyat memang sudah jenuh dengan janji dan retorika politik. Na mun, tak semua calon wakil rakyat berperilaku korup. Masih banyak calon pemimpin berin-tegritas. Dan, televisi layak menyuguhkan program tayangan yang mampu menstimulasi optimisme publik terhadap tatanan politik. Televisi patut memberikan angin segar bahwa bangsa ini sedang membutuhkan konso-lidasi, bukan euforia demokrasi. Kedua, secara afirmatif pendidikan politik televisi dapat dimaknai sebagai upaya mengeliminasi pembangkangan sipil secara halus (soft civil disobedient). Fakta bahwa golput bu-kan sekadar simbol penolakan politik, melainkan dapat terkategori pembangkangan halus dari aspek ketidaktaatan masif dan apatisme terhadap transisi demokrasi pascareformasi yang tak kunjung terkonsolidasi secara baik. Melalui program inspiratif

dan mengajak kebersamaan membangun bangsa melalui partisipasi publik, televisi berperan meningkatkan partisipasi pemilih. Tak hanya melalui iklan pemilu dan berita, tayangan inspiratif berbasis kebangsaan dapat diselipkan melalui program hiburan. Masyarakat tentunya berharap pemilu menjadi rahim bagi lahirnya para pemimpin transformasional dalam kekuasaan eksekutif dan legislatif yang setia pada hukum, jujur, dan terbuka. Rakyat rindu pemimpin yang benarbenar tulus berpihak pada kepentingan rakyat melalui visi percepatan kesejahteraan. Bukan kesejahteraan sebagai pemanis bibir belaka. Karena, selama ini ia diwiridkan demi sebuah citra dan ekspektasi politik semata. Sementara korupsi, kolusi, dan nepotisme bukan hilang, melainkan kian merajalela. Memulihkan kepercayaan rakyat kepada elite dan lembaga politik adalah pekerjaan rumah yang berat. Kita berharap bangsa ini akan mendapatkan calon pemimpin amanah, tulus, transformasional, dan berani menghadapi segala risiko demi menyejahterakan rakyat. Last but not least, televisi sebagai pilar demokrasi juga tak selayaknya hanya menayangkan program siaran yang justru mengikis spirit nasionalisme, mengumbar kejelekan, dan mengolokolok bangsa sendiri. Sudah saatnya televisi mengajarkan kepada pemirsa bagaimana menjadi warga negara beradab, santun, optimistis, dan percaya kepada para calon pemimpin bangsa. (kpi.go.id) IKLAN


Puailiggoubat NO. 286, 15 - 30 April 2014

Murid PAUD Keret Baga Rebana Desa Matobe Kecamatan Sikakap belajar beralaskan tikar sementara Guru PAUDTK Narwarsu Desa Muntei Kecamatan Siberut Selatan belum digaji Tim Redaksi

S

ekilas pandang bangunan panggung yang terbuat dari kayu yang memiliki panjang 6

meter dan lebar 3 meter yang dicat hijau dan merah jambu tersebut tak ubahnya dengan pondok ladang. Kayu di dinding tidak terpasang rapat hingga pandangan bisa tembus ke dalam bangunan. Papan tulis dan beberapa peraga belajar di dalam ruangan itu menjadi penanda bangunan tersebut merupakan sekolah. Bangunan sederhana yang didirikan pada 2008 tersebut merupakan tempat belajar murid PAUD Keret Baga Rebana milik Yayasan Rebana Indonesia di Dusun Makukuret Desa Matobe Kecamatan Sikakap Kabupaten Kepulauan Mentawai. Minimnya dana memaksa mereka bertahan belajar di tempat itu, belum lagi tak punya kursi dan meja sehingga kegiatan belajar hanya beralaskan tikar. Bagi murid PAUD, belajar di lantai sudah biasa dan telah dilakoni beberapa generasi sejak PAUD tersebut didirikan pada 2008 hingga April 2014. Nurtini Sababalat, salah satu guru PAUD Keret Baga Rebana mengatakan, biaya operasional belajar ditanggung yayasan. Sementara bangunan kayu yang berukuran lebar 3 meter dan panjang 6 meter yang digunakan untuk

18

Sekolah PAUD Masih Kurang Diperhatikan FOTO:SUPRI/PUAILIGGOUBAT

“Mudah-mudahan bisa membantu, selama ini bantuan dari Dinas Pendidikan baru dana operasional karena pengelolaan PAUD masih di tangan masyarakat dan sebagian yayasan,” katanya. Meski begitu, lanjut Sermon, PAUD merupakan sekolah sehingga Dinas Pendidikan tak menutup mata untuk meningkatkan mutu pendiBERCENGKERAMA - Kepala Dinas Pendidikan Mentawai, Sermon Sakerebau berbincang dikan. “Untuk meningdengan murid PAUD Keret Baga Rebana di Desa Matobe Kecamatan Sikakap katkan mutu setiap tempat belajar didirikan dari sumbangan Fransiskus Sakeletuk dan Agus Lamar guru PAUD akan kita berikan pelatihan orang tua murid. yang berkunjung di PAUD itu, Selasa, 1 bagaimana sistem belajar yang cocok “Saat ini jumlah murid sebanyak 35 April buat anak usia dini, juga membantu buku orang yang diajar oleh tiga orang guru, Sementara Enidar, guru lain menye- dan insentif buat para guru-guru yang semua pembiayaan berasal dari yaya- butkan modal yang mereka andalkan memenuhi persyaratan yakni terdaftar san, keterbatasan dana membuat kami untuk mengajar hanya semangat dan di Dinas Pendidikan,” ujarnya. tidak bisa melengkapi mebeler murid kesabaran karena insentif yang mereka Sementara Asni Kardina Sanene sehingga kami berharap Dinas Pendi- terima minim dan kadang tidak ada tiap menyebutkan, PAUD menjadi program dikan Kabupaten Kepulauan Mentawai bulan. prioritas di Dinas Pendidikan dan membantu kami agar murid bisa belajar “Saya mengajar sejak 2009, insentif beberapa program sedang dirancang nyaman dengan memakai bangku dan kami tidak ada namun pelajaran tetap memajukan pendidikan tingkat ini. meja,” katanya saat berdialog dengan kami jalankan,” ujarnya. Sementara di Desa Muntei Kecarombongan Kepala Dinas Pendidikan Menanggapi keluhan dari guru-guru matan Siberut Selatan, guru Yayasan Kabupaten Kepulauan Mentawai Ser- PAUD Keret Baga Rebana, Sermon PAUD-TK Narwarsu yang didirikan mon Sakerebau yang didampingi Kepala mengatakan, tahun ini Dinas Pendidikan dari dana Program Nasional PemberSeksi PAUD Dinas Pendidikan Menta- menganggarkan insentif sebesar Rp300 dayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan wai Asni Kardina Sanene, Kepala ribu per bulan yang diberikan untuk 250 (PNPMMP) Muntei pada 2012 mengaBidang Pendidikan Dasar Dominikus, guru PAUD di Kabupaten Kepulauan ku sejak Juli 2013 hingga April 2014, Kepala UPTD Sikakap dan Pagai Utara Mentawai. mereka belum menerima gaji.

“Kami sudah mengajar di sini sejak lama dan meninggalkan kegiatan lain demi mengajar anak-anak, namun jika tidak digaji selama ini mungkin kami memilih berhenti,” kata Lina Sagari, salah seorang guru PAUD-TK Narwarsu, Kamis, 27 Maret Senada dengan Lina, Hendrikus Kokong Samemek menyebutkan, jika April belum juga terima honor maka kemungkinan besar sekolah ditutup. Saat dikonfirmasi dengan pengurus Unit Pengelola PNPMMP Kecamatan Siberut Selatan, Eliasar, pendamping lapangan program tersebut mengatakan, program hanya mendanai honor guru selama setahun sejak dioperasikan, jika lewat dari itu maka menjadi tanggungjawab pengelola TK atau PAUD tersebut. “Yang jelas besaran honor per bulan satu orang guru saat itu Rp400 ribu dan itu menjadi tanggungjawab Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) Desa Muntei. Jika sekolah ditutup itu terserah mereka karena kami hanya bertugas membangun, pengelolaannya diserahkan kepada masyarakat,” jelasnya. Sementara Ketua Yayasan Barnabas menyebutkan, pihaknya tengah mencari dana dari luar untuk operasional sekolah dan gaji. “Dari pemerintahan desa tidak ada bantuan,” katanya, Rabu, 2 April. Kepala Desa Muntei Tulut Ogok mengatakan, pihaknya tengah mengusahakan dana tersebut dari UPK karena dari Anggaran Dana Desa (ADD) tidak ada alokasi untuk itu. (spr/leo/bbr/g)

OSN Tingkat Sumbar

FLS2N Mentawai

Dua Siswa SMPN 1 Siberut Utara Wakili Mentawai

SMPN 1 Siberut Utara Usung Motif Batik Tato Mentawai

SIKABALUAN - Dua siswi SMPN 1 Siberut Utara mewakili Kabupaten Kepulauan Mentawai pada Olimpiade Sains Nasional (OSN)n tingkat Provinsi Sumatera Barat yang akan dilaksanakan di Padang. Kepala SMPN 1 Siberut Utara, Jumpang Sinurat mengatakan, kedua siswi tersebut merupakan pemenang lomba OSN tingkat Kabupaten Kepulauan Mentawai yang digelar di Tuapeijat pada 1-2 April lalu. Siswa itu yakni Nona Tety Taporuk, ikut perlombaan bidang studi fisika dan Rekha Putri untuk materi biologi. “Siswa kita akan berangkat ke Padang pada 17 April mendatang,” katanya, Rabu,9 April Jumpang berharap, keikutsertaan beberapa siswa dalam even bergengsi yang mewakili kabupaten memotivasi siswa lain belajar serius sehingga ke depan mewakili sekolah dan daerah. “Kita berharap ini menjadi contoh untuk siswa lain, dari sini kita melihat sekolah mampu menciptakan siswa yang bersaing di luar sekolah. Ini juga tidak lepas dari peran guru bidang studi yang ada di sekolah kita,” katanya. (bs/g)

SIKABALUAN - Kontingen SMPN 1 Siberut Utara mengusung motif batik tato Mentawai dalam Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) tingkat Kabupaten Kepulauan Mentawai yang digelar di Sioban Kecamatan Sipora Selatan, 11-15 April. “Mentawai belum ada batik, motif saat ini masih tahap rancangan sehingga kami mengangkat tema berupa tato (ti’ti’) yang ada di daerah kita karena kebetulan ada lomba desain motif batik dalam F2SN,” kata Yustinus Sabebegen, guru pendamping SMPN 1 Siberut Utara kepada Puailiggoubat, Selasa, 8 April. Yustinus menyebutkan, motif tato

Mentawai yang diangkat berupa lambang kebanggaan seseorang dalam adat Mentawai, soal kefeminiman wanita, keperkasaan laki-laki, binatang dan tato pada bagian dada hingga bahu. “Desain tato yang diangkat yaitu tato dari daerah Simatalu berdasarkan penelitian Ady Rosa,” ujarnya. Siswa yang akan ikut dalam lomba ini sebanyak dua orang yakni Gabriel Sang Pengabar dan Usen Melia yang berasal dari Desa Malancan Kecamatan Siberut Utara. Muliarni, pendamping lain menyebutkan, mereka sengaja menitikberatkan soal motif tato karena selain sesuai dengan tema juga untuk

mengangkat kreatifitas siswa menggali budaya Mentawai yang mereka miliki. “Selain unik juga menarik untuk diangkat ke dunia luar,” katanya. Dalam FLS2N kali ini, SMPN 1 Siberut Utara mengirim 23 siswa karena selain mengikuti lomba desain batik, ada juga beberapa perlombaan yakni vokal group, festival kreatifitas seni tari, festival musik tradisional, seni baca Al-quran, kreatifitas cerita berbahasa Inggris, nyanyi, lomba seni lukis, lomba cipta lagu dan puisi. “Peserta yang menang nanti akan mewakili Mentawai untuk tingkat provinsi dan terakhir pada tingkat nasional akan dilaksanakan di Semarang,” ujarnya. (bs/g)


19

Puailiggoubat

Ruang belajar yang dimiliki SD ini hanya tiga kemudian disekat agar cukup dipakai semua siswa mulai dari kelas I sampai VI

Supri Lindra Leo Marsen

asilitas yang minim memaksa SDN 35 Matobe Desa Matobe Kecamatan Sikakap Kabupaten Kepulauan Mentawai membagi empat ruangan yang tersedia untuk dipakai tempat belajar murid kelas I sampai VI. Tiga ruangan dibagi dua dengan pembatas tripleks bekas papan tulis yang sudah rusak dan satu ruangan lagi dijadikan kantor majelis guru sekaligus perpustakaan. SD ini berganti status menjadi negeri sejak enam tahun lalu tepatnya 2008, dua tahun sebelumnya sekolah ini filial SDN 07 Matobe. Meski statusnya berubah, hingga April 2014 fasilitas yang tersedia di sekolah yang memiliki 76 murid ini masih minim. “Selain ruang kelas yang belum lengkap, buku pegangan murid juga belum ada, “ kata Kepala SDN 35 Matobe Pelmen Sialagan saat berdialog dengan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Mentawai Sermon Sakerebau yang didampingi Kepala Seksi PAUD Dinas Pendidikan Mentawai Asni Kardina Sanene, Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dominikus, Kepala UPTD Sikakap dan Pagai Utara

F

PENDIDIKAN

NO. 286, 15 - 30 April 2014

Kondisi SDN 35 Matobe Memprihatinkan

Ruang Kelas Dibatasi Triplek Bekas FOTO:SUPRI/PUAILIGGOUBAT

siswa bisa belajar nyaman,” katanya. Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Mentawai, Dominikus mengatakan, kebutuhan fasilitas sekolah untuk SDN 35 Matobe sudah diusulkan dan disetujui kepala dinas. “Kepala dinas telah merespon dan segera kita lengkapi,” katanya. Kepada kepala dan guru SDN 35 Matobe, Sermon mengatakan, kunjungan ini merupakan bentuk perhatian FOTO BERSAMA - Guru SDN 38 Matobe Kecamatan Sikakap foto bersama dengan Kepala pemerintah untuk memDinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Mentawai Sermon Sakerebau usai berdialog benahi sekolah dengan melihat kondisi riil. Fransiskus Sakeletuk dan Agus Lamar belajar dalam satu ruangan untuk dua “Untuk menutupi kekurangan yang berkunjung ke sekolah itu, Selasa, kelas membuat suasan belajar tidak fasilitas sekolah, tahun ini kita memiliki 1 April. kondusif. DAK yang digunakan untuk memSelain kekurangan ruang kelas, lanjut “Kami sebagai guru dan murid bangun tiga lokal di sekolah ini lengkap Pelmen, mereka juga belum memiliki kadang tidak konsentrasi karena kelas dengan mebelernya,” katanya. ruang perpustakaan dan toilet baik guru sebelah juga belajar, apalagi kalau lagi Ia berharap kepala sekolah segera maupun murid. Sementara biaya opera- ribut konsentrasi buyar. Harapan kita, menyiapkan tanah untuk lokasi pembasional mengandalkan dana BOS sebesar agar Dinas Pendidikan secepatnya ngunan lokal tersebut. Rp12 juta per triwulan dan BOSDA memberikan tambahan lokal baru supaya Menanggapi hal itu, Pelmen sebesar Rp12 juta per semester. “Kalau masalah guru tidak ada, bahkan guru SD N 35 Matobe berjumlah 10 orang, 8 orang PNS dan 2 orang sukarela,” ujarnya. Ahmad, wali kelas IV menyebutkan,

menjawab, tanah lokasi pembangunan sudah ada, dulu memang ada masalah namun masyarakat yang menghibahkan tanahnya sudah menyelesaikan hal itu. Setelah mengunjungi SDN 35 Matobe, rombongan menuju SDN 07 Matobe, di sana Sermon mendapat laporan dari Ferpetua Jamet, kepala sekolah di tempat itu mereka kekurangan bahan ajar untuk murid. Sementara jumlah murid sebanyak 107 yang diajar lima guru PNS dan tiga guru sukarela. Menurut Sermon, bahan ajar dan alat peraga merupakan hal sangat penting karena dengan adanya itu maka murid akan lebih mudah memahami apa yang diajarkan kepada mereka. “Lakukanlah perubahan agar sekolah ini lebih bagus,” ujarnya. Menjawab keluhan sekolah, Fransiskus mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi dengan dinas agar mendapat bantuan untuk bahan ajar. “Ini akan kita ajukan dan bincangkan dengan dinas agar murid tak kekurangan bahan ajar lagi,” katanya. Setelah berkunjung di tiga sekolah, rombongan bertolak ke Dusun Mangaungau Desa Matobe Kecamatan Sikakap, pada pukul 12.30 WIB. (g)

SIKAKAP - Besarnya jumlah masyarakat usia 17 tahun yang tidak bisa baca tulis di Kabupaten Kepulauan Mentawai membuat Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Mentawai dan Dinas Pendidikan Provinsi Sumatra Barat melakukan program pemberantasan buta aksara. Jumlah masyarakat buta aksara yang disasar 1.500 orang. Sebanyak 1.000 orang diprogramkan di Dinas Pendidikan Kabupaten Mentawai, sementara 500 orang diprogramkan di Dinas Pendidikan Sumbar. “Dana pelaksanaan diambil dari APBD, hal ini sesuai dengan amanat undang-undang pendidikan, hak pendi-dikan dan peraturan pemerintah tentang penuntasan wajib belajar, ini bagian rentetan dari penggratisan biaya pendidikan mulai SD, SMP sampai SMA di Mentawai,” kata Kepala Dinas Pendidikan Mentawai, Sermon Sakerebau, Senin, 31 Maret. Menurut Sermon, banyaknya angka buta aksara karena banyak warga putus sekolah yang disebabkan masalah ekonomi dan faktor geografis Mentawai yang susah ditempuh jalur darat. “Sebagai bentuk keseriusan kita menuntaskan kegiatan ini, semua buku

kap Musara Kecamatan Sikakap Kabupaten Kepulauan Mentawai. Menurut Ketua PKBM Sikakap Musara, Ekinaldi, kegiatan ini didanai dari APBD provinsi yang pelaksanaannya dilakukan tahun ini. “Tutor, buku-buku dan alat tulis siswa semuanya akan disiapkan oleh PKBM, masyarakat tinggal mengikuti proses belajar mengajar saja,” katanya. (spr/g)

Jadwal Mepet, Siswi SMAN 1 Siberut Utara Batal Masuk Polisi SIKABALUAN - Jadwal pendaftaran yang berdekatan dengan UN SMA di seluruh Indonesia, memupus niat Meri Handayani Sirileleu, siswi SMAN 1 Siberut Utara mengikuti seleksi penerimaan anggota Polri setelah lulus SMA nanti. Meri, siswi yang berasal dari Desa Sotboyak ini mengatakan, jadwal penerimaan dimulai 26 Maret hingga 15 April 2014 melalui biro SDM Polda atau Polres setempat. Semua berkas mesti diantar sendiri oleh si pendaftar, namun jarak antara Sikabaluan dengan Polres Mentawai di Tuapeijat sangat jauh. “Setelah sosialisasi yang dilakukan di sekolah oleh Kapolsek kita masukkan berkas pendaftaran, namun pendaftarannya ternyata dilakukan langsung di Polres Mentawai. Jika ke Tuapeijat butuh waktu minimal seminggu karena mesti mengikuti jadwal normal kapal antar pulau sementara saya mesti mengikuti rentetan persiapan menghadapi UN pada 14 April, sayangnya penyerahan berkas tak bisa diwakilkan,” katanya kepada Puailiggoubat, Jumat. 4 April Sementara Kapolsek Sikabaluan, Kecamatan Siberut Utara, Iptu.Tuwon menyebutkan, pada penerimaan tahun ini, Kabupaten Kepulauan Mentawai diberi jatah sebanyak 30 polisi yang akan diterima. “Pemberian kesempatan ini berkat perjuangan Kapolres Mentawai untuk memberikan kesempatan bagi putra-putri Mentawai. Makanya kita memberikan sosialisasi penerimaan ini di SMA yang ada diwilayah kita,” katanya. Pada tahun 2014, Kepolisian RI akan menerima polisi wanita sebanyak 7 ribu dan laki-laki sebanyak 10.750 orang untuk tingkat brigadir (bs/g)

Disdik Targetkan 1.500 Warga Mentawai Melek Aksara dan peralatan belajar nanti akan difasilitasi, termasuk honor tutor, masyarakat yang ingin belajar tinggal mengikuti proses belajar mengajar, jadi saya harap jangan disiasiakan,” ujarnya. Sementara dari Dinas Pendidikan Provinsi Sumbar tahun ini menargetkan pelaksanaan program tersebut melibatkan 500 warga Mentawai yang dilaksanakan oleh Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat ( PKBM ) Sika-

FOTO:BAMBANG/PUAILIGGOUBAT

MOTIF BATIK - Gabriel, siswa SMPN 1 Siberut Utara membuat lukisan motif batik tato Mentawai


PENDIDIKAN Beberapa kepala sekolah berharap siswa lulus semua, kalaupun tidak tercapai minimal tingkat kelulusan 85 persen

Puailiggoubat

20

Pelaksanaan UN Delapan SMA di Mentawai Lancar FOTO:SIPRIANUS/PUAILIGGOUBAT

Tim Redaksi

ebanyak 803 siswa dari delapan SMA di Kabupaten Kepulauan Mentawai yakni enam SMA negeri, 1 SMA plus dan 1 SMA swasta melaksanakan UN serentak pada Senin, 14 April. Ujian tersebut akan dilaksanakan selama tiga hari. Kepala Bidang SLTP/SLTA Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Mentawai, Motisokhi Hura mengatakan, pihaknya sudah berusaha keras melalui sekolah memacu prestasi siswa agar sukses dalam UN ini. “Harapan kita lulus 100 persen namun nanti kita lihat bagaimana hasilnya,” katanya Senin, 14 April. Menurut data yang diberikan Moti, peserta UN di SMAN 1 Siberut Selatan yang digabung dengan SMAN 1 Siberut Tengah sebanyak 209, SMAN 1 PUS (205), SMAN 1 Sipora (111), SMAN 1 Siberut Utara (107), SMAN 2 Sipora (120), SMA Swasta Plus Sipora Utara (30) dan SMA Mardatila Tuapeijat (21) Sementara Kepala SMAN 1 Siberut Selatan Anjelo mengatakan, peserta ujian sebanyak 167 siswa yang terdiri 70 siswa jurusan IPA dan IPS sebanyak 88, namun satu siswa tidak hadir saat ujian hari pertama. Untuk keamanan pelaksanaan ujian, soal di titip di kantor Polsek Muara Siberut dan baru dijemput sebelum ujian dilaksanakan yang dikawal satu orang dari polisi. “Saat ini tidak ada soal yang kurang dan semua soal dijaga ketat oleh kepolisian,” kata, Senin, 14 April. Anjelo mengatakan, syarat kelulusan tahun ini yakni nilai rata-rata 5,5 dan nilai setiap pelajaran paling rendah 4,5. Kelulusan siswa ditentukan nilai UAS dan UN, bobot untuk UAS sebesar 40 persen dan UN berbobot 60 persen. Menjaga independesi pelaksanaan ujian, kata Anjelo, semua pengawas diambil dari luar yakni guru SMP sebanyak 10 orang, ditambah dari Dinas Pendidikan Sumbar satu orang, seorang pengawas dari Unand dan dua orang dari kabupaten. “Tiap ruangan ujian diawasi dua orang guru, sementara ruangan yang dipakai sebanyak sembeilan, lima untuk IPS selebihnya dipakai jurusan IPA,” ujarnya. Ia berharap kelulusan siswanya bisa mencapai 100 persen, “ Minimal 95 persen,” katanya. Sementara Kristin Filiana, salah satu guru SMAN 1 Siberut Selatan berharap kegagalan tahun lalu tidak boleh terjadi

NO. 286, 15 - 30 April 2014

S

UJIAN NASIONAL - Siswa SMAN 1 Siberut Selatan mengikuti Ujian Nasional pada hari pertama, Senin 14 April pada tahun ini. “Jika terjadi, itu di luar prediksi tapi kami sudah berusaha dan itu tergantung dari keseriusan siswa lagi.” katanya. Oktri Karmila, salah satu murid jurusan IPA menyebutkan, soal sebenarnya tidak begitu sulit hanya butuh keseriusan belajar agar bisa menjawab dengan benar. “Kami berharap bisa mengerjakannya dan lulus semua,” katanya. Sementara soal UN SMAN 1 Pagai Utara Selatan yang dibawa tim pemantau Provinsi Sumatra Barat ke Kecamatan Sikakap yang tiba pada 11 April kurang. Soal yang kurang berupa bahasa Indonesia, ekonomi dan sosiologi. Ridwan, salah seorang Tim Pemantau UN SMA dari provinsi yang bertugas mengantar soal untuk pelaksanaan UN SMA yang diselenggarakan tiga hari yakni pada 14-16 April mengatakan, kekurangan soal tersebut karena kesalahan jumlah paket yang diberikan oleh percetakan. “Namun kekurangan soal tersebut segera dilengkapi dan diangkut pada Minggu (13 April) dengan kapal Ambuambu yan dikawal polisi dan tim dari provinsi,” katanya kepada Puailiggoubat tanpa merinci soal yang kurang, Jumat, 11 April. Erpomen, pengawas satuan pendidikan dari Unand menyebutkan, sesuai

dengan standar operasional keamanan, soal dititip di kantor Polsek Sikakap. “Soal baru bisa diambil jika ujian telah dilaksanakan sesuai dengan bidang studi yang diujikan sebanyak dua kali sehari, selama tiga hari pelaksanaan,” ujarnya saat ditanya Puailiggoubat di SMAN 1 PUS, Sabtu, 12 April. Jika di daratan Sumbar, kata Erpomen, setiap soal yang dijemput harus melalui pemindaian di Unand begitu juga setelah ujian usai. “Namun di Mentawai hal itu tak bisa dilakukakan karena letaknya jauh, sehingga kita memberi perlakukan khusus begitu juga dengan pengiriman soal, seminggu sebelum ujian sudah mesti diantar,” jelasnya. Panitia UN SMAN 1 PUS, H.W. Muda Taruna mengatakan jumlah peserta ujian yang terdaftar sebanyak 205 yang akan menggunakan satu ruangan. “Namun dari jumlah yang terdaftar sebanyak dua siswa tidak dapat mengikuti ujian karena telah dikeluarkan sekolah jauh sebelum hari pelaksanaan sehingga peserta yang tersisa sebanyak 203 yakni jurusan IPS sebanyak 79 siswa dan IPA sebanyak 124 siswa,” katanya. Wakil Kepala SMAN 1 PUS bidang kurikulum menyebutkan, hari pertama pelaksanaan ujian pada jurusan IPA yakni bahasa Indonesia dan biologi

sementara jurusan IPS berupa bahasa Indonesia dan geografi. Ujian dimulai pada pukul 07.30 WIB dan berakhir pada pukul 12.30 WIB. Sementara Kepala SMAN 1 PUS Rita wati menargetkan jumlah kelulusan siswanya sebesar 80-90 persen. “Kita sudah persiapkan mereka dengan penyediaan buku-buku panduan, les sore, membuat kelompok belajar, kini tergantung kemampuan siswa, sekolah sudah berbuat maksimal,” katanya, 14 April. Syarat bisa lulus, kata Rita, nilai rata-rata siswa tidak boleh kurang dari 5,5 yang nantinya akan dihitung antara nilai UN dan UAS. Terkait kekurangan soal, Erpomen yang dikonfirmasi pada hari pertama pelaksanaan ujian menyebutkan, kertas ujian sudah dikirim pada Minggu, 13 April dengan kapal ASDP dalam kondisi terbungkus baik dan lengkap. “Semua soal yang mau dipakai dibungkus rapi masing-masing berisi 20 eksemplar ditambah satu soal cadangan untuk antisipasi apabila ada soal yang salah cetak atau kurang, tidak ada masalah lagi,” jelasnya. Dari pantauan Puailiggoubat di SMAN 1 PUS, pelaksanaan ujian yang dimulai pukul 07.30 WIB hingga pukul 10.00 WIB berjalan tenang dengan panitia sebanyak 22 guru dan dikawal

dua orang anggota Polsek Sikakap. Sementara di SMAN 1 Siberut Utara, peserta UN sebanyak 107 yang terdaftar namun yang ikut hanya 104 siswa karena 3 orang telah mengundurkan diri sejak try out karena kasus asusila. “Hari pertama pelaksanaan berjalan lancar, surat lembar ujian cukup, kita berharap semua siswa lulus,” kata Kepala SMAN 1 Siberut Utara, Paulus Sikaraja. Meski beberapa siswa mengundurkan diri sebelum pelaksanaan namun jumlah peserta UN SMA di Kabupaten Kepulauan Mentawai tahun ini mengalami peningkatan sebanyak 51 peserta. Pada tahun lalu jumlah peserta 752 siswa sedang tahun ini 803. Pada UN tahun 2013 peringkat kelulusan siswa di Mentawai dibandingkan dengan 18 kota/kabupaten di Sumbar masih rendah yakni menempati urutan ke dua posisi buncit. Jumlah peserta tidak lulus sebanyak 43, hanya satu tingkat lebih tinggi dari Pesisir Selatan yang memiliki jumlah tak lulus sebanyak 55 siswa. Peserta ujian yang banyak tidak lulus didominasi dari SMAN 1 Siberut Selatan yakni 40 siswa, selebihnya dari SMAN 2 Sipora Utara. (ss/bbr/spr/leo/bs/g)


21

Puailiggoubat

PENDIDIKAN

NO. 286, 15 - 30 April 2014

Atlet yang mengikuti O2SN tingkat provinsi diseleksi dari 351 siswa yang berasal dari 13 SMP dan 8 SMA di Kabupaten Kepulauan Mentawai

49 Atlet Mentawai Ikuti O2SN Provinsi Sumbar FOTO:SUPRI/PUAILIGGOUBAT

Supri Lindra Bambang Sagurung

K

ontingen Mentawai berhasil meraih prestasi dalam Olimpiade Olahraga Siswa

Nasional (O2SN) tingkat Sumatra Barat, di Padang, 11-14 April ini. Perlombaan yang menuai prestasi diantaranya juara II bola voli putra dan juara III bola voli serta juara III tolak peluru. Dalam O2SN tahun ini, kontingen Mentawai diwakili 49 atlet peraih medali Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) tingkat kabupaten. Mereka terdiri dari 25 atlet SMP dan 24 atlet SMA. Sebelumnya, saat membuka acara O2SN di Sikakap, Bupati Kepulauan Mentawai Yudas Sabaggalet mengingatkan seluruh peserta mengutamakan sportifitas saat bertanding. “O2SN mengandung unsur pendidikan, jangan bangga menang dengan cara curang tapi raihlah prestasi sesuai dengan kemampuan yang dimiliki, kalau orang bisa mengapa kita tidak?” katanya, Sabtu, 29 Maret. Bupati menyebutkan, O2SN

KUMITE - Dua atlet karate berlaga pada O2SN tingkat Kabupaten Kepulauan Mentawai yang digelar di Kecamatan Sikakap 29 Maret-2 April 2014 merupakan ajang mencari bibit atlet yang berbakat yang mewakili Kabupaten Kepulauan Mentawai pada O2SN tingkat Provinsi Sumatra Barat. “Tahun lalu atlet bola voli Mentawai baik putra maupun putri menjadi juara

Siswa SMAN 1 PUS Berharap Lulus Seleksi Bidikmisi SIKAKAP - Dag dig dug, itulah gambaran perasaan beberapa siswa SMAN 1 Pagai Utara saat menghadapi UN tahun 2014 yang digelar serentak selama tiga hari yakni 14-16 April. Perasaan tersebut bercampur karena selain berharap bisa lulus UN mereka juga berharap lulus dalam seleksi beasiswa Bidikmisi dari Kementrian Kebudayaan dan Pendidikan agar melanjut ke perguruan tinggi. Saat istirahat, Putri Aferina, salah seorang peserta ujian IPA, mengatakan ujian bahasa Indonesia semua bisa diisi. “Mudahmudahan lulus, saya juga masuk program bidikmisi pada jurusan IPA, rencana mau melanjut ke perguruan tinggi jurusan psikologi,” katanya. Sementara Josmar Samongilailai, peserta lain mengatakan, dirinya berusaha lulus dengan nilai tertinggi agar bisa mendapat beasiswa bidikmisi dari pusat sehingga dapat melanjut ke perguruan tinggi yang rencananya mengambil jurusan peternakan dan pertanian. “Jika lulus namun tidak dibantu oleh beasiswa rasanya sangat susah karena kondisi ekonomi orang tua yang tidak memungkinkan, saya sangat berharap sekali sehingga berjuang habis-habisan saat UN ini,” ujarnya. Terkait bidikmisi, Ifran Kristian, salah satu tim monitoring dari Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Mentawai mengatakan, bidikmisi merupakan beasiswa yang diberikan kepada siswa yang memiliki nilai tinggi namun orang tuanya tidak memiliki kemampuan ekonomi. “Siswa yang berminat mendaftar langsung ke kemendikbud melalui sekolah, jika lulus nanti baru diundang,” katanya, Senin, 14 April. Pada tahun 2013, kata Ifran, dua siswa Mentawai lulus seleksi ini dan berhak mendapat beasiswa untuk jurusan kedokteran Unand dan Universitas Patimura di Ambon.(leo/g)

1 tingkat provinsi dan langsung mewakili Sumbar pada O2SN di Kalimantan. Kita juga berharap seperti itu, bahkan lebih baik lagi,” ujarnya. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Mentawai mengatakan, semua atlet yang mendapatkan juara satu pada O2SN kabupaten baik tingkat SMP maupun SMA didaftarkan dan diikutkan ke olimpiade olahraga siswa nasional tingkat Provinsi Sumatera Barat. “Atlet yang diikutkan untuk tingkat SMP minimal kelahiran tahun 2000 sementara SMA kelahiran 1996,

dibawah itu tidak boleh,” katanya. Lanjut Sermon, selain menjaring atlet yang berbakat, O2SN sebagai wadah pemersatu siswa. “Jangan jadikan olahraga sebagai pemisah namun kita jalin persaudaraan dan tingkatkan prestasi,” katanya. Sementara di Kecamatan Siberut Utara, dari tujuh atlet peraih medali emas hanya lima atlet yang diikutkan yakni tiga siswa SMAN 1 Siberut Utara dan dua orang siswa SMPN 1 Siberut Utara ikut dalam O2SN provinsi. Jumlah tersebut berkurang karena dua atlet

SMPN 1 Siberut Utara tidak diikutkan. Santo Salamao, pendamping atlet SMPN 1Siberut Utara di Padang yang dikonfirmasi terkait dua siswa yang tidak diikutkan enggan menjawab. “Baiknya tanya saja kepada kepala sekolah,” katanya. Sementara Kepala SMPN 1 Siberut Utara, Jumpang Sinurat mengatakan, rencana awal atlet dari sekolahnya tujuh, namun setelah mendapatkan info dari Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sermon Sakerebau, atlet yang diikutkan hanya dua orang dengan alasan cabang atletik tidak ada. “Saya agak kecewa dan hampir membatalkan keberangkatan anak-anak, namun setelah dipertimbangkan kami memutuskan memberangkatkan mereka yakni satu atlet karate dan satu atlet memperkuat tim voli,” katanya saat dihubungi Puailiggoubat, Minggu, 13 April. Sementara atlet yang diikutkan dari SMAN 1 Siberut Utara akan turun pada beberapa cabang olahraga yakni Meisin pada cabang karate putri kelas kata, Amsal Yunias untuk lompat tinggi putra dan Yuli Darni pada lompat tinggi putri Roby Hermanto, pendamping atlet SMAN 1 Siberut Utara mengatakan, berdasarkan evaluasi saat pelaksanaan O2SN di Sikakap kelemahan yang dihadapi peserta dalam setiap kegiatan yakni kesiapan mental. “Perlu pembinaan mental dan motifasi anak kedepan karena disitulah letak kelemahannya,” katanya, Senin, 7 April. (g)

Mentawai Kekurangan 350 Guru SD SIKAKAP - Kabupaten Kepulauan Mentawai masih kekurangan 350 guru SD hingga tahun 2014, hal itu dikatakan Kepala Dinas Pen-didikan Mentawai Sermon Sakerebau saat mengunjungi kegiatan belajar 34 mahasiswa Universitas Terbuka (UT) di Madrasah Istydayyah Negeri (MIN) Sikakap, Senin, 31 Maret. Sermon yang saat itu didampingi Kepala Bidang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Mentawai Mateus Lajo mengatakan, UT kelompok kerja (Pokja) Sikakap merupakan salah satu jawaban menyiapkan guruguru untuk mengisi kekurangan tenaga pengajar di Mentawai. “Kita berharap mahasiswa baik yang mendapatkan beasiswa atau tidak belajar serius agar cepat tamat, peluang untuk menjadi pegawai negeri

sipil di Kabupaten Kepulauan Mentawai itu sangat besar,” ujarnya. Bagi mahasiswa yang mengajar terutama sekali tenaga honor, Sermon mengingatkan, agar Surat Keputusan ( SK ) mengajarnya jangan putus atau hilang, SK itu penting sebagai persyaratan utama kalau ingin menjadi PNS di Kabupaten Kepulauan Mentawai. “Pesan saya kepada 33 mahasiswa walau umur sudah lanjut jangan jadikan kendala untuk menuntaskan belajar, lima tahun ke depan kalau tidak ada masalah ke 33 mahasiswa UT pokja Sikakap sudah mendapatkan titel serjana pendidikan sekolah dasar ( Spd.SD ), jangan sia – siakan kesempatan ini kalau bukan kita siapa lagi yang akan menutupi kekurangan guru tersebut, selama ini kekurangan guru ditutupi dengan mengambil guru sukarela yang kebanyakan tamat

SMA,” katanya. Sementara Pengelola UT Pokja Sikakap, Ekinaldi mengatakan, semua mahasiswa yang kuliah di UT ini mendapat beasiswa dari pusat yang didanai APBN. Tiap semester mahasiswa mendapat Rp1,5 juta selama lima tahun. “ Pemberian beasiswa ke-34 mahasiswa tersebut langsung di SK-kan oleh rektor UT Jakarta, dari 34 mahasiswa yang mendapatkan beasiswa, satu orang mengundurkan diri, dana untuk satu orang tersebut tidak dapat dialihkan kepada mahasiswa lainnya,” ujarnya. Ekinaldi menyebutkan, pemberian beasiswa ini merupakan kerja keras dari Pokja Sikakap dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Mentawai. ( spr/g)


Puailiggoubat NO. 286, 15 - 30 April 2014

22

FOTO:SUPRI/PUAILIGGOUBAT

Jalan Rusak Hambat Mobilitas Ekonomi Warga PAGAI SELATAN - Warga Kecamatan Pagai Selatan mengeluhkan jalan rusak sepanjang KM 2 dan KM 3. Badan jalan yang merupakan urat nadi pendistribusian hasil bumi yang mau dijual ke Sikakap membentuk kubangan di sana sini, mulai yang berukuran 30 centimeter hingga 60 centimeter, akibatnya jalan yang dulunya selebar 8 meter kini tinggal sekitar 3 meter. Jalur KM 2 dan KM 3 merupakan penghubung beberapa dusun dan desa seperti Desa Makalo, Desa Malakopa, Desa Sinakak, Kecamatan Pagai Selatan bila pergi belanja ke Dusun Seay Baru Desa Sikakap, Kecamatan Sikakap. Kerusakan jalan yang dibangun pada tahun 2000 menurut warga setempat selain karena dimakan usia dan tak ada perbaikan, selain itu tidak memiliki saluran drainase yang membuat badan jalan kerap tergenang air ketika hari hujan. Beberapa tukang ojek dari Dusun Seay Baru Desa Sikakap Kecamatan Sikakap yang kerap melewati jalan tersebut mengeluh karena tiap bulan mereka mesti menukar laher roda sepeda motornya. P. Pasaribu (51), salah seorang pengojek di Dusun Polaga Desa Sikakap Kecamatan Sikakap mengatakan, kerusakan jalan mengakibatkan penurunan pendapatan yang ia terima. Biasanya dalam sehari ia mendapat Rp70 ribu hingga Rp100 ribu namun saat ini mendapatkan Rp50 ribu sudah susah. “Jika sedang hujan saya malas mengantarkan penumpang ke KM 12 atau 37 sebab jalan licin dan digenangi air, kalau dipaksakan biaya operasional lebih besar daripada uang yang kita dapatkan, contohnya kemarin saya mendapatkan proyek mengantarkan semen ke Dusun Pinatetek Desa Sikakap dengan upah Rp 10 ribu per sak berat 50 kilogram, baru beberapa angkut saja laher roda sudah rusak dan terpaksa diganti yang mengeluarkan biaya Rp40 ribu,” katanya kepada Puailiggoubat, Jumat, 28 Maret. Anton (38), salah satu warga menyebutkan, jika melewati jalan rusak tersebut perut jadi kembang kempis serasa mau jatuh. (spr/g)

Pengelolaan hasil laut seperti ikan yang dilakukan nelayan di Kabupaten Kepulauan Mentawai masih tradisional Leo Marsen

upati Kepulauan Mentawai Yudas Sabaggalet mengatakan kekayaan laut Mentawai sangat banyak namun belum tergarap dengan baik sehingga belum mampu mengangkat kesejahteraan nelayan di daerah itu. “Jika dikelola dengan baik, potensinya bisa mencapai Rp25 miliar per tahun,” katanya usai acara pelantikan Dewan Pengurus Cabang Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Kepulauan Mentawai periode 2013-2018 yang dilakukan Wakil Sekretaris DPD HNSI Sumbar Zainal Usman di Aula Perikanan Sikakap, Sabtu, 29 Maret. Menurut Bupati, kekayaan laut di Mentawai ibarat emas yang belum ditambang maka diperlukan wadah bagi nelayan untuk mengelola itu secara profesional agar mendapatkan hasil yang maksimal. “Selama ini nelayan bergerak sendiri dan kebanyakan tradisional, sehingga melalui wadah HNSI ini ditambah pembinaan dari Dinas Kelautan dan Perikanan, diharapkan kekayaan yang tersimpan bisa terkelola dengan baik dan mengangkat ekonomi nelayan,” ujarnya. Kepada nelayan, Yudas mengatakan agar mereka tidak takut melaut dan menjadi nelayan mandiri karena kekayaan laut

DITERJANG BADAI

B

Kapal nelayan bersandar di pelabuahan perikanan Kecamatan Sikakap karena badai

Potensi Kekayaan Laut Mentawai Rp25 Miliar Mentawai berlimpah. Sementara Kepala UPTD Perikanan Sikakap Fajar Filiang menyebutkan, selama ini pembinaan nelayan bersifat pribadi dan belum menyentuh seluruh nelayan di Sipora dan Siberut. Untuk itu, ia berharap keberadaan HNSI menjadi jembatan antara pemerintah dan nelayan untuk memajukan kehidupan nelayan.

Sementara DPC HNSI Kabupaten Kepulauan Mentawai periode 20132018 yang dilantik yakni Yunaidi (ketua), Ibrani (wakil ketua), Hermansyah (sekretaris), Deded Sumardin (wakil sekretaris) dan Yulizar Ali (bendahara). Pelantikan tersebut juga dihadiri Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Mentawai Edi Sukarni, dan unsur pimpinan Muspika

Sikakap. Usai pelantikan, Yunaidi, Ketua HNSI Kabupaten Kepulauan Mentawai mengatakan, mereka akan melakukan pendataan masyarakat nelayan di seluruh kabupaten agar dapat merencanakan program untuk memajukan ekonomi mereka, salah satu berupa pengajuan proposal pengadaan 40 unit keramba jaring apung. (g)

.............................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

Dinsosnakertrans Mentawai Latih Warga Berwirausaha SIKAKAP - Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Kepulauan Mentawai akan melatih 32 warga keterampilan untuk wirausaha. Pelatihan dilaksanakan di Balai Latihan Kerja Industri (BLKI) Bandar Buat Padang. Rani Sasmita, staf Dinsosnakertrans Kabupaten Kepulauan Mentawai mengatakan saat ini pihaknya tengah menyeleksi warga yang akan dilatih. “Kami telah mendatangi 10 kecamatan yang ada untuk menyeleksi orang yang diusulkan masing-masing kecamatan untuk dilatih,” katanya saat ditemui Pauiliggoubat di Kantor Kecamatan Sikakap, Jumat, 4 April. Rani menyebutkan syarat peserta yang diterima yakni tamatan SMA atau sederajat yang berumur antara 18 sampai 40 tahun. “Calon peserta yang diajukan kecamatan akan kami interview untuk menanyakan keseriusannya mengikuti program pelatihan ini, karena pengalaman pada tahun 2013 ada peserta yang tidak serius mengikuti kegiatan ini meski nama terdaftar,” jelasnya. Lanjut Rani, pada kecama-tan induk

seperti Siberut Selatan, Siberut Utara, Sipora Utara dan Sikakap peserta yang direkrut masing-masing empat orang. Sementara pada kecamatan pemekaran yakni Pagai Utara, Pagai Selatan, Siberut Barat Daya, Siberut Tengah, Siberut Barat dan Sipora Selatan hanya dua orang. Sebanyak 16 peserta pelatihan akan mengikuti jurusan listrik industri selebihnya masuk jurusan mesin industri. Biaya Transportasi, makan,

asrama selama pelatihan peserta, kata Rani, seluruhnya ditanggung Pemda Mentawai. Sementara Sekretaris Camat Sikakap, Frans Nijar mengatakan, mereka mengu-sulkan lima calon peserta. “Hasilnya kami belum tahun karena itu kewenangan dari dinas, kita tunggu saja hasilnya,” katanya. Subagio, salah satu calon peserta usai diwa-wancarai menyebutkan, pertanyaan seputar validasi pendidikan dan alasan kenapa tidak melanjut.

“Jawabannya, saya tamat SMA tahun 2007 namun karena tidak ada biaya saya tidak dapat melanjut ke perguruan tinggi, saya sudah lama menganggur dan berharap dengan pelatihan ini kehidupan lebih baik dan diterima bekerja dibeberapa industri,” ujarnya. Menurut Subagio, pembe-ritahuan diterima sebagai pe-serta akan disampaikan pada akhir April atau Mei mendatang. (leo/g)

...................................................................................................................................................................................................................................................................................................

Badai Paksa Kapal Nelayan Sibolga Berlabuh di Sikakap SIKAKAP - Angin kencang disertai gelombang setinggi 2 hingga 3 meter di perairan Kepulauan Mentawai memak-sa tujuh kapal pukat cincin asal Sibolga Sumatra Utara bersandar di pelabuhan Desa Sikakap Kecamatan Sikakap, Kamis, 3 April. Selama ini, kapal-kapal tersebut melakukan penang-kapan ikan berupa tuna dan ambu-ambu di perairan Men-tawai yang hasilnya diangkut ke Sibolga Sumatra Utara.

Hermansyah (20), salah seorang anak buah kapal me-ngatakan, badai yang terjadi di Mentawai membuat mereka tidakbisa melaut selama 12 hari. Biasanya jika hari cerah mereka mampu menangkap ikan selama 15 hari berope-rasi sebanyak 20 hingga 40 ton namun karen badai hasil tangkapan berkurang hanya 10 sampai 15 ton. “Sudah 12 hari melaut hasilnya baru 4 ton, untuk menyambung hidup

selama di pelabuhan Sikakap, kami menjual ikan hasil tangkap-an pribadi kepada warga dengan harga berkisar Rp10 hingga Rp12 ribu per kilo,” katanya kepada Puailiggoubat. Sitorus, anak buah kapal lain menyebutkan, ia dan kru lain sudah melaut selama 10 hari namun hasil tangkapan baru 5 ton. “Kalau hari bagus biasanya dapat 15 ton dalam 15 hari, saya berharap cuaca segera baik,” ujarnya. (spr/g)


23

Puailiggoubat NO. 286, 15 - 30 April 2014 FOTO:RUS/PUAILIGGOUBAT

Suara Daun

J

ika pada orang Mentawai ditanyakan dari mana ia berasal, maka disebutkannya nama lembah pada “kerikil� mana ia bertempat tinggal (pulaggajat, dari kata laggai yang berarti batu); maksudnya daerah aliran sungai atau bagian sungai di pinggir mana terdapat uma tempat asalnya. Di Siberut terdapat sebelas kawasan lembah semacam itu. Tanda pengenal pokok yang membeda-bedakan lembah-lembah itu adalah dialek masing-masing. Setiap lembah memiliki dialeknya sendiri. Selain itu seringkali masih ada pula berbagai kekhasan dalam upacara, kebiasaan makan yang berbeda, atau kekhasan corak busana dan pola rajah. Kelompok-kelompok penghuni suatu lembah tidak pernah menampilkan diri sebagai kesatuan yang utuh. Di sini pun sama sekali tidak terdapat pranata politis yang mencakup dan menyatukan segenap uma. Belanda dulu memang mencoba menciptakan pranata semacam itu, serta mengangkat kepala-kepala desa yang bertugas mengawasi pelaksanaan langkah-langkah administratif, misalnya saja pembuatan dan perawatan jalan. Tapi sampai sekarang pengemban peranan itu hanya dapat menerapkannya dengan dukungan dari pihak luar; begitu pengawasan oleh pihak pemerintah mengendur, jalan-jalan yang sudah dibangun menciut kembali menjadi jalan setapak, yang sejak sediakala merupakan kelaziman di Mentawai. Dengan begitu terserah pada masing-masing uma yang mengurus sendiri hubungannya dengan kelompok-kelompok jiran. Hubungan seperti itu tidak dapat dijadikan andalan; inilah salah satu alasan pokok dari arti penting kelompok setempat sebagai satusatunya tumpuan yang dapat dipercaya. Gambaran ideal bagi orang Mentawai adalah kehidupan berdampingan dengan damai, tanpa saling menganggu. Namun gambaran ideal ini bertolak belakang langsung dengan satu kenyataan lain; setiap kelompok merasa bangga pada diri sendiri dan ingin meraih keharuman nama melebihi yang lain-lainnya. Dengan begitu selalu saja terjadi perselisihan dan persaingan. Cukup banyak hal yang dapat menimbulkan ketegangan. Penyebab yang sering terjadi adalah pelanggaran atas milik orang lain. Pencurian barang keperluan seharihari jarang terjadi karena sesama penghuni lembah terlalu kenalmengenal, sehingga jika seseorang secara tiba-tiba jika seseorang memiliki barang baru, hal itu

Gerson Merari Saleleubaja

Melanjutkah setelah lulus?

U

Hubungan Antar Uma di Mentawai langsung menarik perhatian. Sebagai akibat adanya hubungan dagang dengan orangorang dari Sumatra, dalam tahuntahun belakangan muncul unsur baru dalam kasus-kasus pelanggaran hak milik, yaitu pencurian kelapa. Ini boleh dibilang satu-satunya komoditi hasil produksi orang Mentawai yang dapat ditawarkan pada para pedagang. Semakin banyak saja pohon kelapa milik orang lain yang dipetik habis buahnya, lalu buah hasil pencurian itu langsung dijadikan modal pertukaran. Karena kebun-kebun kelapa milik seseorang tersebar letaknya di berbagai tempat, maka sangat sulit mengawasinya itu. Suatu alasan sangat serius bagi timbulnya konflik adalah jika ada tetangga dicurigai mengguna-gunai salah seorang kerabat se-uma, sehingga menyebabkan kerabat itu jatuh sakit atau meninggal dunia. Bagi orang Mentawai, praktek guna-guna bukan saja dirasakan sebagai perbuatan yang harus dihukum, tapi juga menunjukkan pelakunya bermoral bejat. Seseorang yang ketahuan sedang melakukan perbuatan gaib (guna-guna) akan langsung dibunuh; kerabatnya tidak berhak melakukan

tindakan balas dendam. Dewasa ini, karena takut pada pemerintah, orang sudah cukup puas jika si pelaku dikenai denda cukup tinggi. Tapi seringkali letak masalahnya tidak jelas. Para kerabat pihak yang dituduh menyatakan sikap solider padanya, dan karena itu lantas ikut dituduh. Hal itu meracuni suasana, dan sebagai akibatnya sewaktuwaktu dapat menimbulkan permusuhan terbuka. Tindak pelanggaran seksual pun sering menjadi penyebab ketegangan. Hubungan kelamin sebelum menikah dianggap biasa saja dan sering dipraktekkan; sanksi-sanksi mengenainya hanya berlaku dalam keadaan tertentu yang bertalian dengan pantangan melakukan hubungan kelamin dengan orang sedarah. Tapi perbuatan zinah dengan wanita yang sudah bersuami dinilai sebagai pelanggaran berat terhadap hak-hak pribadi. Dulu hal tersebut kadangkadang terjadi bahwa pasangan yang tertangkap basah dibunuh oleh suami yang dihina karena perbuata itu. Apabila perbuatan itu baru terbongkar beberapa waktu kemudian, maka pada umumnya orang sudah puas jika si pelaku dijatuhi hukuman denda. Tentang besarnya pembayaran

yang harus dilakukan sebagai pampasan untuk suatu pelanggaran, terdapat patokanpatokan tertentu yang tradisional dan diketahui oleh setiap segenap penghuni daerah lembah bersangkutan, berdasarkan pengalaman. Apabila pihak-pihak yang terlibat tidak berhasil menemukan kata sepakat dalam perembukan mengenainya, maka diminta bantuan pihak ketiga untuk berperan selaku perantara. Mediator seperti itu mempertaruhkan seluruh martabatnya demi tercapainya kesepakatan. Karena apabila perembukan sampai gagal, maka risikonya adalah permusuhan terang-terangan. Seluruh lembah berkepentingan bahwa situasi demikian harus dihindari, karena kebanyakan uma mempunyai hubungan dengan pihak-pihak yang bertikai, baik karena adanya pertalian kerabat atau karena jalinan persahabatan. Oleh sebab itu semua merasa khawatir akan bisa ikut terlibat dalam konflik.

(Ditulis ulang dari buku Mainan Bagi Roh; Kebudayaan Mentawai; Reimar Schefold; Balai Pustaka; Jakarta 1991)

N SMA telah digelar serentak selama tiga hari yakni 14-16 April termasuk di delapan SMA di Kabupaten Kepulauan Mentawai. Pertarungan telah usai, mumet karena rumus yang membebani di kepala sudah lenyap, kini tinggal menunggu hasil dengan perasaan dag dig dug. Meski tak menafikan hasil UN, masih ada satu hal yang mengganjal di benak siswa tersebut yaitu kelanjutannya bagaimana? Di kota-kota besar yang lebih maju dari segi ekonomi, anak-anak SMA telah mengidentifikasi universitas mana yang baik untuk dituju dengan berbagai pilihan jurusan. Namun jauh di kepulauan seperti Mentawai, kegalauan hati bukan karena bingung memilih universitas namun biaya apa yang dipakai untuk melanjut. Kondisi ekonomi rata-rata warga di kampung saya yang kategori rumah tangga miskin begitu Badan Statistik menyebutnya membuat kemampuan akademik terbelenggu. Menjawab hal itu, orang tua yang memiliki tanah terpaksa menjual tanah untuk mendapatkan uang kuliah. Cara ini paling cepat dan kerap dilakukan meski sebagian orang mencibir. Bukan rahasia lagi jika sebagian melakukan cara ekstrem yakni pindah keyakinan untuk mendapatkan orang tua angkat untuk dikuliahkan. Yang tak punya apa-apa hanya pasrah dan mengubur cita-cita itu dalam hati. Ini selalu terulang dari tahun ke tahun, ibarat benang kusuti sangat sulit diurai. Faktor orang tua yang tidak merencanakan pendidikan anak dengan tepat membuat semua angan-angan anak menjadi seorang intelektual Mentawai kandas. Ketimpangan ekonomi menjadi akar masalah ini, Pemerintah di Mentawai harus lebih proaktif membenahi ekonomi masyarakat yang menjadi salah satu penyebab tersendatnya pendidikan di kepulauan ini. Sangat gampang memang menyebut slogan pendidikan kunci kemajuan namun jika tidak disertai usaha memenuhi kebutuhan pendukung pendidikan itu, rasanya mustahil. Beasiswa pemerintah yang diberikan pada tahun 2012 kepada beberapa mahasiswa patut diapresiasi sebagai cara mengangkat angka partisipasi anak Mentawai ke jenjang perguruan tinggi. Mestinya itu dilanjutkan dan seleksi mesti terbuka sehingga semua warga di kabupaten ini tahu pemerintah itu ada untuk mereka bukan hanya karena jalan dan jembatan*.


Lingkungan

S

etiap 22 April diperingati sebagai Hari Bumi atau Earth Day. Pertama kali diselenggarakan 43 tahun lalu di Amerika Serikat. Adalah seorang senator dari negara bagian Wisconsin, Gaylord Nelson yang menjadi penggagas. Pengajar tentang lingkungan hidup ini mengajak jutaan orang turun ke jalan untuk mengecam para perusak lingkungan. Momen tersebut kemudian menjadi tonggak sejarah diperingatinya sebagai Hari Bumi hingga sekarang. Hari Bumi sesungguhnya adalah gerakan untuk mengajak orang peduli terhadap bumi atau lingkungan hidup. Hari bumi juga merupakan perayaan dan penghormatan terhadap planet bumi, rumah satu-satunya tempat tinggal manusia. Dimulai dari jalanan di New York, Hari Bumi telah menjadi sebuah gerakan global yang mendunia hingga kini. Pelaksanaannya di seluruh dunia dikoordinasi oleh Earth Day Network’s, sebuah organisasi nirlaba beranggotakan berbagai ornop di seluruh dunia. Beberapa tahun ini, isu yang sering dikemukakan saat peringatan Hari Bumi adalah soal perubahan iklim. Menurut Kepala Greenpeace Indonesia Longgena Ginting dalam tulisannya di laman Greenpeace Indonesia, gejolak yang disebabkan oleh perubahan iklim telah mendekati skala gejojak yang disebabkan oleh perang. Sebuah laporan terakhir dari Perserikatan Bangsa-Bangsa menunjukkan bahwa dibandingkan konflik bersenjata, semakin banyak orang kehilangan tempat tinggal di dunia saat ini sebagai akibat dari perubahan iklim. Greenpeace dalam websitenya mengemukakan, perubahan iklim global merupakan malapetaka yang akan datang. Kita telah mengetahui sebabnya - yaitu manusia yang terus menerus menggunakan bahan bakar yang berasal dari fosil seperti batu bara, minyak bumi dan gas bumi. Kita sudah mengetahui sebagian dari akibat pemanasan global ini yaitu mencairnya tudung es di kutub, meningkatnya suhu lautan, kekeringan yang berkepanjangan, penyebaran wabah penyakit berbahaya, banjir besar-besaran, coral bleaching dan gelombang badai besar. Kita juga telah mengetahui siapa yang akan terkena dampak paling besar - negara pesisir pantai, negara kepulauan, dan daerah negara yang kurang berkembang seperti Asia Tenggara. Selama bertahun-tahun manusia terus menerus melepaskan karbondioksida ke atmosfir dengan menggunakan bahan bakar yang berasal dari fosil seperti batubara, gas bumi dan minyak bumi. Hal ini telah menyebabkan meningkatnya selimut alami dunia, yang menuju ke arah

meningkatnya suhu iklim dunia, dan perubahan iklim yang tidak dapat diprediksi sekaligus mematikan. Kondisi ini juga sering disebut pemanasan global. Kenaikan suhu ini menyebabkan berubahnya pola cuaca yang dapat menimbulkan peningkatan curah hujan yang tidak biasa, semakin ganasnya angin dan badai bahkan terjadinya bencana alam yang memakan banyak korban. Peningkatan suhu iklim dunia disebabkan terjadinya efek rumah kaca. Ketika sinar matahari memasuki atmosfir bumi, sinar tersebut harus melalui lapisan gas-gas rumah kaca (atmosfir). Setelah mencapai seluruh

Puailiggoubat NO. 286, 15 - 30 April 2014

permukaan bumi, tanah, air, dan ekosistem lainnya menyerap energi dari sinar tersebut. Setelah terserap, energi ini akan dipancarkan kembali ke atmosfir. Sebagian energi dikembalikan ke angkasa, tetapi sebagian besar ditangkap oleh gasgas rumah kaca di atmosfir dan dikembalikan ke bumi sehingga menyebabkan bumi menjadi lebih panas. Selain pembakaran bahan bakar fosil dan deforestasi, penyebab efek rumah kaca lainnya adalah bahan bakar kendaraan karena pembuangan gas pada mobil juga mengandung banyak polusi gas

kimia lainnya. Lalu pembakaran tempat pembuangan sampah. Saat kita membuang makanan dan sampah taman ke dalam tempat sampah, maka sampah-sampah tersebut akan dibawa dan terkubur di tempattempat pembuangan sampah. Saat sampah yang berada paling bawah mengalami pembusukan, terbentuklah gas methan. Penggunaan lemari es dan aerosol yang menggunakan chloro-fluorocarbo ( CFC ) juga menyumbang perusakan bumi. CFCdigunakan sebagai pendingin di lemari es dan bahan pembakar pada aerosol. Hanya ada dalam jumlah kecil di

24

atmosfer (kurang dari 0,000001%), namun mereka memiliki sekitar 10.000 kali ‘efek rumah kaca’ dari CO2, CFC juga menghancurkan ozon - bagian penting yang berada di lapisan atas atmosfer. Penggunaan pupuk pada pertanian juga memberi dampak. Saat petani menambah pupuk penyubur nitrogen ke dalam tanah, beberapa dari nitrogen tersebut berubah menjadi Nitro Oksida (N2O) - gas rumah kaca yang sangat kuat. Sapi menciptakan gas methan saat rumput mengalami peragian di perut mereka. Ada sekitar 1,2 miliar ternak sapi didunia, semuanya menambah kadar gas rumah kaca seluruh dunia. Mengurangi gas-gas yang merusak lapisan ozon amatlah penting untuk mencegah semakin parahnya kerusakan lapisan ozon. Tetapi bukan berarti hanya dengan mengurangi emisi gas-gas tersebut akan menyelesaikan masalah pemanasan global. Sedangkan di sisi lain, usaha untuk mengurangi semua jenis emisi gas-gas rumah kaca untuk mengurangi pemanasan global juga merupakan usaha untuk memperbaiki lapisan ozon. Menurut Greenpeace, langkah pengurangan emisi gas rumah kaca yang sistematis dan radikal dapat mencegah perubahan iklim yang dapat mengakibatkan kerusakan yang lebih parah kepada ekosistem dunia dan penduduk yang tinggal didalamnya. Greenpeace memusatkan perhatian kepada mempengaruhi kedua pihak yaitu masyarakat dan para pemegang keputusan atas bahaya dibalik penambangan dan penggunaan bahan bakar yang berasal dari fosil. Sebagai organisasi regional, Greenpeace Asia Tenggara memusatkan perhatian sebagai saksi langsung atas akibat dari perubahan iklim global, dan meningkatkan kesadaran publik tentang masalah yang sedang berlangsung. Greenpeace SEA juga berusaha mengupayakan perubahan kebijakan penggunaan energi di Asia Tenggara di masa depan - yaitu beranjak dari ketergantungan penggunaan bahan bakar fosil kearah sumber-sumber energi yang terbarukan, bersih dan berkelanjutan. Menurut organisasi nirlaba internasional ini, penting mendorong solusi atas ketergantungan penggunaan bahan bakar yang berasal dari fosil. Sebagai contoh, GreenpeaceSEA mempromosikan kebijakan dan proyek yang dapat menghasilkan energi murah berasal dari angin dan energi matahari, dan advokasi terhadap efisiensi energi alternatif. (greenpeace)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.