287 ok

Page 1

MENTAWAINEWS

5

7

MENTAWAINEWS

Tabloid Alternatif Dwimingguan

Puailiggoubat Untuk Kebangkitan Masyarakat Mentawai

8 1

No .2 - 1 Ta 87 4 hu M n ei XII 20 14

HARGA ECERAN RP 3000

SAJIANUTAMA

EMPAT WARGA METAWAI DIDUGA JADI KORBAN TRAFFICKING

BBM LANGKA, HARGA SELITER BENSIN RP 30 RIBU

PARTISIPASI PEMILIH MENTAWAI MENURUN


Puailiggoubat NO. 287, 1 - 14 Mei 2014

Uggla Aiaili sitengah igidda sibau tubu sipugagalai ka DPRD Mentawai ka rura 2014-2019 ka teteret pasikkongan ka 9 April silelepak - 3

Maigi saksi partai masibabakakek kateteret pasiaddeat igit suara ka KPU Mentawai kalulut anai sitaipasese sisuratakenenda sai PPK - 4

Dari Redaksi

B

anyak orang mengidamidamkan jabatan ketua atau pemimpin. Tentulah, menjadi orang pertama atau nomor satu (pimpinan), siapa yang mau menolak ? Menjadi ketua RT, RW, ketua pemuda sampai ketua kelompok tani, ketua lembaga ini-itu, ketua yayasan dan ketua lain-lain adalah jabatan yang prestisius, bahkan di komunitas masyarakat ter-

kecil sekalipun. Membanggakan dan menjadikan orang lain hormat, setidaknya itu pandangan sebagian orang. Tak heran agar bisa menjadi ketua, banyak intrik dilakukan, saling telikung dan lobi sana-sini, bahkan untuk pemilihan sekelas ketua RT sekalipun. Kursi ketua Dewan juga menjadi rebutan. Jabatan sebuah lembaga yang terhormat tentu sangatlah strategis. Siapa yang kuasa menolak jika memiliki

Pemerintah Mentawai masikontrak dokter, ralului sia siripot besiknia pagalaiyat pulaggajat sikuidduji ra - 6 Partai Golkar amoi arakudduakek calegda ka sangamberi pulaggajat ka teteret pasikakkanngan ka Sumbar - 14 Aigalaiat SD filial Pinatetek sekolah negeri, nomor nia iate 38, ka rura nenek ragalai telu kelas sai pemerintah ka sikolah nenda - 18 Kalulut besi nia suat alito kau bensin, ibailiu bulagat sakit sangke maiggi einia ka pasialakat bensin ka Siberut Selatan - 21. COVER DEPAN: 1 FOTO: ILUSTRASI/LINKAN 1 DESAIN: SYAFRIL TABLOID ALTERNATIF DWIMINGGUAN

Puailiggoubat Terbit setiap tanggal 1 dan 15

ISSN: 1412-9140 PENERBIT: Yayasan Citra Mandiri PEMIMPIN UMUM: Roberta Sarogdok PEMIMPIN USAHA: Pinda Tangkas Simanjuntak PEMIMPIN REDAKSI: Yuafriza DEWAN REDAKSI: Roberta Sarogdog Rus Akbar Saleleubaja Yuafriza REDAKTUR: Rus Akbar Syafril Adriansyah Gerson Merari Saleleubaja WARTAWAN DAERAH: Bambang Sagurung (Sikabaluan) Rapot Pardomuan (Sipora) Rinto Robertus (Saibi) Leo Marsen (Sikakap) Supri Lindra (Sikakap) Patrisius Sanene’ (Padang) Legend Satoinong (Siberut Selatan) Siprianus Sababalat (Siberut Selatan) DISTRIBUTOR DAERAH: Arsenius Samaloisa (Sioban) Vincensius Ndraha (Siberut Selatan) Bambang (Siberut Utara) Juanda (Siberut Barat) ALAMAT REDAKSI DAN USAHA: Jl. Kampung Nias 1 No. 21, Padang. Telp (0751) 7877373 - Fax. (0751) 35528 REKENING: Bank Nagari Cabang Pembantu Niaga, Padang No.2105.0210.0207-1 PENCETAK: Padang Graindo, Padang (Isi di luar Tanggung Jawab Percetakan) Wartawan Puailiggoubat selalu dilengkapi Kartu Pers dan (sesuai Kode Etik Jurnalistik) tidak dibenarkan menerima suap (‘amplop’) dari narasumber.

www.puailiggoubat.com

Bangun Lapangan Sepak Bola Kepada Yth, Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai, kami berharap di daerah kita ini dibangun lapangan sepak bola dan fasilitas olah raga lainnya. Kami melihat sejak Mentawai resmi jadi kabupaten hingga sekarang belum ada fasilitas seperti itu. Terimakasih. Iwa +6282392294944

Bangun Jalan Sikakap Puailiggoubat terhormat dan kepada Bapak Bupati yang tercinta, kami berharap jalan PU di Sikakap segera dibangun. Jangan hanya diukur saja.Whenseslaus Sakeru Matobe Bubuakat. +6282387459648

Tindak Kapal Penangkap Ikan Hias Yth.Pak Dusun, Pak Desa dan semua aparat pemerintah Desa saliguma, tolong pantau laut teluk Sarabua karena kapal penangkap ikan hias sudah meraja lela di sana sehingga mengganggu nelayan tradisional yang memancing. Jangan perbolehkan mereka mencari di sana, ini harapan kami sebagai nelayan. Antonius Sarereake, Dusun Gotab, Desa Saliguma. +6285374600733

Perbaiki Jembatan Dusun Batjoja Kepada Yth. Bapak Bupati Mentawai dan Camat Siberut Selatan, apakah bisa jembatan yang berada di Dusun Batjoja diperbaiki? Saya melihat papanpapannya sudah tanggal. Apakah harus menunggu sampai semua

papannya lepas dulu? Apakah harus menunggu sampai ada warga/masyarakat yang jatuh ke bandar atau celaka baru jembatan itu diperbaiki? Terima kasih. Nama: Paul Septinus Alamat: Jl. Raya Maileppet, Dusun Teitei Sinabak, Desa Maileppet, Kec. Siberut Selatan, Mentawai +6285274620094

2

Ketua peluang untuk menduduki kursi tersebut. Saking prestisiusnya jabatan ketua, banyak yang lupa bahwa menjadi pimpinan itu sesungguhnya tidak mudah sebab pemimpin adalah orang yang digugu dan ditiru, tokoh panutan yang citranya tidak boleh cedera. Tapi coba saja lihat, berapa banyak pimpinan-pimpinan itu justru tersandera jabatannya

lalu jatuh. Tidak sedikit yang akhirnya mencederai kepercayaan rakyat. Pada akhirnya, mereka-mereka ini mendapatkan hukuman, misalnya menjadi penghuni sel berjeruji besi. Bagi Dewan terhormat, hukumannya ditambah tidak dipilih lagi. Begitulah, jadi pimpinan tidaklah mudah karena jabatan adalah amanah.


3

Puailiggoubat NO. 287, 1 - 14 Mei 2014

Setengah dari anggota DPRD Mentawai periode 2014-2019 diprediksi wajah-wajah baru

DAPIL I (4 KURSI) PARTAI NASDEM PDI‐P GOLKAR DEMOKRAT

Siberut Utara

Dapil I Rus Akbar

DI Perjuangan memastikan jadi pemenang Pemilu Legislatif Mentawai 2014 dengan raihan 7.652 suara. Kemenangan ini membuat PDIP mempertahankan kursi pimpinan DPRD Mentawai periode 2014-2019. Kasak-kusuk unsur pimpinan dewan sudah santer terdengar usai rekapitulasi suara KPU Mentawai, di Tuapeijat, 20-24 April lalu. Wakil Sekretaris DPC PDIP Mentawai Yosep Sarogdok mengatakan, kursi ketua DPRD akan tetap dipegang PDIP sebagai partai pemenang Pemilu di Mentawai. Namun dia belum memastikan siapa yang akan menjadi ketua nanti. “Posisi ketua ditentukan melalui mekanisme partai dimana keputusannya ditentukan DPP PDIP, tentu saja nanti ada masukan dari DPC PDI-P Mentawai,” kata Yosep kepada Puailiggoubat, 28 April. Selain PDIP, komposisi pimpinan diprediksi diisi wakil dari Golkar yang mendapat posisi kedua suara terbanyak di Mentawai yakni 4.843 disusul Nasional Demokrat (Nasdem) 4.189 suara. PDIP dan Golkar mendapat empat kursi, masing-masing satu di empat daerah pemilihan, sedang Nasdem mendapat tiga kursi, masing-masing satu di Dapil 1 (Siberut Utara dan Siberut Barat), Dapil II (Siberut Tengah, Siberut Selatan dan Siberut Barat Daya) dan Dapil IV (Sikakap, Pagai Utara dan Selatan). Sementara di Dapil III (Sipora Utara dan Selatan), Nasdem gagal mendapat kursi. Munculnya Golkar sebagai pemenang kedua cukup mengejutkan karena dua kali pemilu di Mentawai, perolehan suaranya tidak terlalu signifikan. Ketua DPD II Golkar Mentawai, Kortanius Sabeleake’ mengatakan, hasil tersebut didapat karena konsolidasi partai yang intensif dilakukan terutama menjelang pemilu serta ketokohan para caleg yang diusung. Kemunculan Nasdem yang meraih tiga kursi juga mengejutkan karena partai besutan Surya Paloh ini merupakan partai baru. Kemungkinan penyebab lolosnya tiga caleg Nasdem ini karena mereka anggota DPRD Mentawai saat ini dan cukup dikenal masyarakat. Dua diantaranya yakni Nikanor dan Isar, merupakan anggota DPRD Mentawai dari PDS. Sementara Bruno Guimek berasal dari Partai RepublikaN. Namun PDS dan RepublikaN tidak lolos menjadi peserta Pemilu 2014, sehingga mereka pindah ke Nasdem.

P

DAPIL II (5 KURSI)

CALEG BRUNO GUIMEK EDI KUSWOKO JAKOP SEMSERI

SUARA 1,647 1,110 956 815

PARTAI PDI‐P PAN GOLKAR NASDEM PBB

CALEG YOSEP SAROGDOK SALIMI.AMD KRISTINUS BASIR NIKANOR RASYIDIN SYAIFUL

SUARA 2,209 1,217 1,214 1,212 1,181

Siberut Tengah Siberut Barat Siberut Selatan

Dapil II

Menang Pemilu

Siberut Barat Daya

Sipora Utara

Dapil II

DAPIL III (5 KURSI) PARTAI PDI‐P DEMOKRAT HANURA GOLKAR GERINDRA

CALEG IBRANI SABABALAT JUNI ARMAN PARULIAN SAMALINGGAI MARALUS SAGARI GERSON

SUARA 2,220 1,219 1,125 1,110 1,044

Sipora Selatan

CALEG NELSEN ALEX PDT. PARLINDUNGAN KORTA HENDRI NASRANI ISAR

Selanjutnya, empat partai mendapat masing-masing dua kursi yakni Gerindra, Hanura, Demokrat dan PAN. Sementara PBB hanya berhasil mendapat 1 kursi. Munculnya Wajah Baru Sementara itu, separo anggota

Pagai Utara

Dapil IV

DAPIL IV (6 KURSI) PARTAI PDI‐P GERINDRA HANURA GOLKAR PAN NASDEM

PDI Perjuangan Pertahankan Kursi Ketua DPRD

SUARA 2,113 1,982 1,926 1,563 1,452 1,330

DPRD Mentawai periode mendatang diprediksi wajah-wajah baru. Meski penetapan anggota DPRD terpilih baru dilakukan KPU, 11-13 Mei, namun orang-orang yang duduk sudah bisa diperkirakan berdasarkan hasil rekapitulasi yang dilakukan KPU Mentawai (selengkapnya dapat dilihat

Sikakap

Pagai Selatan

di grafis). Dari 20 anggota DPRD Mentawai periode 2009-2014, hanya sembilan yang berhasil lolos yakni Rasyidin Syaiful, Hendri Nasrani, Semseri, Isar Taileleu, Bruno Guimek, Salimi, Juni Arman, Nikanor, dan Kristinus Basir. Sementara sembilan lainnya yang

Bupati Harapkan Kerjasama yang Baik

B

upati Mentawai Yudas Sabaggalet mengapresiasi pelaksanaan Pemilu Legislatif di daerahnya yang relatif berjalan lancar. Dengan komposisi DPRD Mentawai yang sebagian akan dihuni wajah-wajah baru, Yudas mengharapkan dapat bekerjasama dengan baik seperti sebelumnya. “Kita berharap dengan adanya wajah-wajah baru kita di DPRD Mentawai kerjasama kita antara legislatif dan eksekutif tetap terjalin demi terciptanya pembangunan yang lebih baik, baik pembangunan sarana dan prasarana maupun pembangunan manusianya,” kata Yudas, Selasa 22 April lalu.

Yudas Sabaggalet Lebih lanjut dikatakan Yudas, dari kerjasama yang ada dengan DPRD Mentawai yang lama ditambah dengan orang-orang baru di DPRD periode mendatang akan lebih meningkatkan perekonomian masyarakat dari program-program

atau kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan. “Kita berharap dukungan dari DPRD Mentawai yang baru dalam mewujudkan visi-misi kita bersama dalam mewujudkan kabupaten Mentawai yang lebih baik,” katanya. Dukungan terhadap pembangunan trans Mentawai, cetak dan rehabilitasi sawah, program pendidikan, kesehatan serta kegiatan lainnya butuh dukungan DPRD dalam pembahasan dan penetapannya di APBD Mentawai. “Tentunya ini butuh dukungan DPRD dalam mewujudkan apa yang menjadi cita-cita kita bersama,” katanya.(bs)

mencaleg kembali gagal. Salah satu wajah baru yang diperkirakan duduk adalah Yosep Sarogdok yang maju dari dapil II. Dua kali ikut pemilu, pada 2009 lalu putra Madobag ini kalah bersaing dari Hendri Dori Satoko (ketua DPRD Mentawai periode sekarang). Pemilu kali ini, suara Yosep unggul 254 suara dari Hendri. Ia berhasil mengumpulkan 1.087 sementara Hendri 833. Selain Yosep, tiga kursi lainnya yang diperoleh PDIP juga orang-orang baru yakni Edi Kuswoko dari Dapil I, Nelsen Sakerebau dari Dapil IV dan Ibrani Sababalat dari Dapil III. Ibrani sendiri pernah menjadi anggota DPRD Mentawai periode 1999-2004. Sementara dari empat kursi perolehan Golkar, hanya Kristinus Basir yang merupakan caleg petahana (incumbent), sementara tiga lainnya orang baru yakni Jakop, Maralus Sagari dan Kortanius Sabeleake’ yang meru-pakan mantan ketua DPRD Mentawai periode 2004-2009. Dari Hanura, dua caleg yang diprediksi duduk adalah Pdt. Parlindungan dan Parulian Samalinggai. Sedang Gerindra adalah Alex dan Gerson. Keempatnya juga merupakan sosok baru. (o)


SAJIANUTAMA Sidang pleno rekapitulasi suara oleh KPU Mentawai diwarnai protes saksi parpol karena terjadi sejumlah kejanggalan dari hasil rekap tingkat PPK

Puailiggoubat

4

Partisipasi Pemilih Mentawai Menurun FOTO:RUS/PUAILIGGOUBAT

Rus Akbar

artisipasi pemilih Pemilu Legislatif Mentawai 9 April lalu menurun dibanding lima tahun sebelumnya yakni hanya 76,80 persen dengan jumlah pemilih 44.191 jiwa, dari 57.541 pemilih. Bandingkan dengan Pemilu 2009, partisipasi pemilih 81,22 persen bahkan Pemilu 2004 mencapai 83,96 persen. Dua kali pemilu sebelumnya, Mentawai selalu urutan pertama dalam partisipasi pemilih di DPT. Hasil rekapitulasi Komisi Pemilihan Umum Sumatra Barat, 26 April lalu, Mentawai kalah unggul dari Dharmasraya (80,95 persen) dan Pasaman Barat (77,34 persen). Selain menurunnya partisipasi pemilih, sidang pleno rekapitulasi suara oleh KPU Mentawai di Hotel Turonia, 20- 24 April juga diwarnai protes sejumlah saksi partai politik (parpol). Pada hari pertama rekapitulasi, persoalan muncul saat penghitungan suara di Daerah Pemilihan (Dapil) II khususnya di Siberut Tengah. Saat proses rekap, Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan Siberut Tengah Murtias tidak hadir. Akibatnya rekap daerah itu ditunda. Kemudian rekap dilanjutkan untuk wilayah Siberut Barat Daya, dalam rekapnya ternyata terjadi kesalahan hitung jumlah pemilih, membuat KPU Mentawai melangkah ke penghitungan berikutnya. Ketika KPU kembali melakukan rekap esok harinya untuk Siberut Tengah, lagi-lagi terjadi masalah, Ketua

NO. 287, 1 - 14 Mei 2014

P

REKAPITULASI - Ketua KPU Mentawai, Andres (dua dari kanan) membacakan kertas C1 hasil perolehan suara di Pagai Selatan dalam sidang pleno rekapitulasi penghitungan suara Pemilu PPK Martias masih tidak hadir. “Kita belum bisa melakukan rekap suara untuk Siberut Tengah , karena Ketua PPK-nya Murtias Sageileppak tidak hadir dalam rekap,” ujar Ketua KPU Mentawai Andres di sela-sela rekap suara di hotel Turonia, KM 6, Tuapeijat, Senin 21 April lalu. Menurut Andres, rekap terpaksa ditunda karena kunci kotak suara dibawa Murtias. “Informasi yang kita dapat orang tua Martias sakit sehingga dia tidak bisa datang. Rencananya kalau tidak datang hari ini maka akan dilakukan rapat komisioner untuk menentukan solusi,” ujarnya. Akhirnya, atas kesepakatan semua FOTO:RUS/PUAILIGGOUBAT

GERGAJI GEMBOK - Anggota KPU Mentawai Mandrofen (kanan) menggergaji gembok kotak suara hasil perolehan suara di Siberut Tengah yang disaksikan ketua KPU Mentawai Andres (kiri)

komisioner KPU Mentawai dan saksi parpol, KPU menggergaji gembok kotak suara tersebut, Senin sore (21/4). Saat KPU membuka kotak rekap, ternyata amplop berisi rekap dan surat suara yang disegel sudah rusak. “Ini buktinya kondisi amplop segelnya sudah robek,” kata Mandrofen, komisioner KPU Mentawai sambil memperlihatkannya kepada hadirin. Selain itu, jumlah pemilih yang masuk ke DPT tidak sama, malah jumlah pemilih lebih banyak dari DPT. Karena kondisi tersebut, akhirnya Ketua KPU Mentawai menghentikan sidang pleno dari pukul 17.00 WIB sampai 18.00 WIB. Penghitungan suara kembali dilanjutkan, namun setelah dicek kembali formulir C1 juga tidak menemukan titik terangnya. Disana ditemukan jumlah pemilih tambahan membengkak tidak sesuai dengan DPT yang ditetapkan KPU. Akhirnya sidang diskor lagi sampai pukul 23.00 WIB. KPU Mentawai bersama saksi partai serta Panwaslu akhirnya sepakat menghitung ulang suara lewat kertas C1 plano, atau hasil penghitungan TPS-TPS di Siberut Tengah. Penghitungan itu baru selesai keesokan harinya. Menanggapi ketidakhadirannya dalam pleno rekapitulasi suara KPU Mentawai, Murtias mengaku tidak diundang. “Kami tidak ikut pleno karena tidak menerima undangan bahwa kami ikut membacakan rekapitulasi suara yang seharusnya dibacakan PPK,” katanya saat dikonfirmasi Puailiggobat di Dusun Saibi, Siberut Tengah, Senin, 21 April

lalu. Ia menambahkan, Komisioner KPU Mentawai, Martina hanya menyampaikan secara lisan bahwa petugas PPK harus hadir dalam rapat pleno, namun tidak diberikan kewenangan untuk membacakan hasil rekap tingkat kecamatan. “Karena tak ada kewenangan itu, lebih baik kita pulang saja,” tambahnya Selain itu, alasan Murtias pulang setelah mengantar kotak suara karena mendapat kabar salah seorang anggota keluarganya sakit. Sementara Ketua Panwaslu Mentawai, Syamsir Ali menjelaskan sebenarnya PPK Siberut Tengah harus hadir sebab rekap suara ini adalah tanggung-

jawab dia. “Pasti ada yang salah, ada yang kurang tentu ini diketahui ketua PPK, kalau ada salah-salah jumlah boleh dia memperbaiki, ditandatangi paraf yang dibetulin,” ujar Syamsir. Ia juga sudah mengingatkan KPU Mentawai, kalau belum final di PPK tunda dulu rekap kabupaten, biarkan diselesaikan PPK. “Karena ini sudah sampai di KPU ya tanggungjawab KPU, jika ada keberatan dari partai sampaikanlah formulir yang diserahkan KPU,” katanya. Masalah rekapitulasi juga terjadi di Pagai Selatan khususnya Desa Makalok dan Sinakak karena tidak memiliki data yang lengkap. Kertas rekap suara pemilu dicoret-coret menggunakan tip-eks serta formulir rekap provinsi tidak ada. “Akhirnya rekapnya tidak ada,” kata Ketua PPK Pagai Selatan, Manahan. Selain itu ada keanehan jumlah suara yang diperoleh Azhar Latif begitu besar dibanding caleg DPR RI lainnya, di Kecamatan Pagai Selatan. Caleg Partai Hanura nomor urut lima ini mendapat suara 4.721, sementara di kecamatan lain hanya ratusan dan puluhan suara. Kejanggalan ini membuat saksi parpol meminta KPU menghitung ulang dari C1 plano, akhirnya polisi mengambil kotak suara dan melakukan penghitungan ulang. Namun setelah kotak suara dibuka ternyata kertas plano yang tersimpan dalam kotak rekap tersebut basah. KPU Mentawai akhirnya melanjutkan penghitungan ulang secara manual. Penghitungan untuk Pagai Selatan itu berlangsung hingga 23 April. Secara keseluruhan, sidang pleno rekapitulasi suara tersebut baru berakhir Kamis (24/ 4) dini hari. (o) FOTO:RUS/PUAILIGGOUBAT

HITUNG SUARA - -Anggota KPU Mentawai, Arif (dua dari kanan) menghitung surat suara di Pagai Selatan


Puailiggoubat NO. 287, 1 - 14 Mei 2014

Bupati Lantik Kepala Desa Perempuan Pertama di Mentawai SIKABALUAN - Bupati Mentawai Yudas Sabaggalet melantik kepala desa perempuan pertama di Mentawai yakni Salmiati, yang diangkat menjadi Pjs. Kepala Desa Sigapokna, Sibetut Barat, 22 April lalu. “Ini kepala Desa perempuan yang pertama di Mentawai kendati itu hanya sebagai pejabat sementara. Kita tidak tahu apakah ini kebetulan atau tidak yang jelas ini di hari Kartini ini ada kepala desa yang terpilih dari kaum perempuan,” kata Yudas. Lebih lanjut dikatakan Yudas, di Mentawai sebelumnya juga sudah ada pemimpin perempuan seperti halnya camat. “Camat di Mentawai yang perempuan yaitu Camat Siberut Barat, Camat Siberut Utara, Camat Sipora Utara dan Camat Sikakap,” katanya. Kepala desa perempuan yang pertama tersebut bernama Salmiati, kelahiran 26 Juni 1976. Ia dilantik menggantikan kepala desa sebelumnya yaitu Agustinus Sapolenggu. “Kita berusaha memberikan yang terbaik dalam kepemimpinan kita selama satu tahun ini, mudah-mudahan yang terbaik kita berikan ini memberikan motivasi bagi perempuan dan masyarakat untuk menjadi pemimpin di Mentawai,” katanya kepada Puailiggoubat, Selasa 22 April lalu usai pelantikan. (bs)

Pengurus UPK PNPM-MP Siberut Utara Dilantik SIKABALUAN - Setelah menjabat sebagai ketua Unit Pengelola Kegiatan (UPK) PNPM-MP Kecamatan Siberut Utara dari 2007 hingga 2013, Junaidi Sakerebau mengundurkan diri dari jabatan karena menjadi calon legislatif pada Pemilu 9 April lalu. Untuk mengisi kekosongan tersebut agar program 2014 tetap berjalan dengan baik sesuai dengan jadwal maka Forum Musyawarah Antar Desa (FMAD) Siberut Utara membuka lowongan kepada masyarakat khususnya jabatan ketua, sekretaris dan bendahara. Dari delapan surat lamaran yang masuk, setelah diseleksi akhirnya terpilih empat orang sebagai pengurus. Diantaranya Kandidus Sikaraja sebagai ketua, Lucianus Sabebegen sebagai sekretaris, Veronika Siribere sebagai bendahara dan Deni sebagai staf umum. “Jabatan pengurus UPK ini satu tahun dan nantinya akan kita evaluasi apakah masih bisa melanjutkan jabatannya atau tidak. Ini akan kita bawa ke forum setiap akhir masa jabatan,” kata Samuel Sabebegen, Ketua FMAD Siberut Utara, Rabu, 23 April lalu di kantor camat Siberut Utara. (bs)

5

Mantan Ketua dan Bendahara UPK PNPM Siberut Utara Diminta Kembalikan Dana Ratusan Juta Mantan ketua UPK PNPM Siberut Utara siap mempertanggungjawabkan temuan tim audit itu

FOTO:BAMBANG/PUAILIGGOUBAT

Bambang Sagurung

F

PELANTIKAN UPK PNPM-MP

orum Musyawarah Antar Desa (FMAD) Kecamatan Siberut Utara meminta

mantan ketua UPK PNPM Siberut Utara Junaidi Sakerebau bersama bendahara Elok Yuliana mengembalikan dana PNPM-MP Kecamatan Siberut Utara tahun 2007 hingga April 2014 yang tidak dapat dipertanggungjawabkan sebesar Rp479. 346.700. Dana tersebut akan dikembalikan selama sepuluh bulan terhitung mulai bulan Mei sesuai dengan surat perjanjian, setiap bulannya dicicl Rp47.934.700. “Ini sesuai dengan surat pernyataan yang mereka buat,” kata Samuel Sabebegen, Ketua FMAD. Dana yang tidak dapat dipertanggungungjawabkan itu merupakan temuan audit dan validasi fasilitator keuangan PNPM-MP Kabupaten Mentawai bersama UPK PNPM-MP Siberut Utara dan ketua BKAD PNPM-MP Siberut Utara selama lima bulan. “Setelah kita lakukan validasi di lapangan selama lima bulan kita dapat angka final selisih dana yang harus dipertanggungjawabkan Rp432.530.700,” kata Atmawati, fasilitator keuangan PNPM-MP Kabupaten Mentawai kepada Puailiggoubat, Rabu, 23 April lalu.

Musyawarah pelantikan UPK PNPM-MP Kecamatan Siberut Utara

Lebih lanjut dijelaskan Atmawati, sejak masuknya program PNPM di Kecamatan Siberut Utara pada 2007 hingga awal 2014, modal awal SPP (Simpan Pinjam Perempuan) yang bersumber dari BLM (Bantuan Langsung Masyarakat) PNPM MP sesuai SPC Rp1.491.580.000. Jasa SPP yang berasal dari kelompok dari tahun 2007 hingga awal April Rp448.480.400 sehingga bila ditotal dari modal awal ditambah jasa SPP menjadi Rp1.940.060.400. Setelah dilakukan perhitungan terhadap modal yang ada baik yang ada dari saldo pinjaman di masyarakat atau laporan perkembangan pinjaman Rp953.067.000, ditambah saldo bank Rp419.015.700, ditambah saldo yang ada di bendahara Rp16.659.000 terjadi perselisihan angka sebesar Rp551.318.700, bila saldo modal SPP Siberut Utara

dikurangi dengan saldo pinjaman, saldo bank dan saldo kas bendahara. “Semua bukti sudah kita ambil, namun yang meragukan tidak kita masukkan. Misalnya ada pengembalian cicilan dari kelompok peminjam yang tidak mempunyai bukti itu tidak kita masukkan, namun hal itu akan terus kita jajaki,” kata Atmawati yang menjadi fasilitator keuangan PNPM MP Mentawai sejak 2012 lalu. Dijelaskan Atmawati, dari Rp551.318.700 dikurangi dengan Rp118.788.000 yang dipergunakan sebagai operasional UPK diantaranya pembayaran honor, biaya kunjungan lapangan, pembuatan kantor UPK, pembelian inventaris maka didapat hasil final Rp432.530.700. “Bila hasil final Rp432.530.700 ditambah dana DOK atau dana pemberdayaan masyarakat yang tidak terserap Rp46.816.000 maka total dana yang

harus dipertanggungjawabkan Rp 479.346.700,” katanya. Junaidi Sakerebau, mantan ketua UPK yang dikonfirmasi Puailiggoubat mengaku siap bertanggungjawab terhadap dana yang tidak dapat dipertanggungjawabkan, namun dirinya harus duduk bersama dulu dengan bendahara guna mencocokkan transaksi cicilan kelompok dan penyetoran-penyetoran kelompok kepada bendahara dan ketua maupun dari ketua kepada bendahara. “Dari data dan bukti penyerahan kita kepada bendahara ada yang tidak disetor bendahara ke bank, atau ada yang tidak dicatat oleh bendahara. Ini yang mau kita cocokkan karena mengembalikan dana setiap bulan Rp47.934.700 selama sepuluh bulan itu yang harus deal dengan bendahara. Semua transaksi harus duduk dulu antara saya dan bendahara,” katanya. (o)

Isu Gempa, Tamairang Dibersihkan SIKABALUAN - Lokasi pengungsian tsunami di Tamairang, Kecamatan Siberut Utara, Mentawai mulai dibenahi setelah merebaknya isu tsunami di daerah itu, Maret lalu. “Ada sisi posistifnya juga dengan mengungsinya masyarakat saat isu tsunami lalu karena lokasi pengungsian ini kembali bersih, pondok-pondok masyarakat yang mulai rusak kembali diperbaiki,” kata Pjs. Kepala Desa Sikabaluan, Jansen Sagurung saat ditemui Puailiggoubat, Jumat 4 April lalu. Pengungsian Tamairang ini merupakan satu-satunya pengungsian

bagi masyarakat Sikabaluan khususnya bagi warga Dusun Nangnang dan Muara. Lokasi ini berjarak sekitar 3,5 kilometer dari Sikabaluan menuju Monganpoula. Lokasi ini pertama kali dijadikan sebagai tempat pengungsian saat terjadinya gempa 2005, saat itu warga mulai trauma melihat berita tentang kejadian gempa yang disusul tsunami 2004 di Aceh. Sejak saat itu Tamairang menjadi lokasi pengungsian dengan dibangunnya jalan rabat beton melalui program PNPM-MP dan juga pondok-pondok sederhana oleh masyarakat serta menanam tana-

man muda dan tanaman tua disekeliling pondok yang mereka miliki. “Kita berusaha dan berharap kepada masyarakat bagaimana pondok dan bahan makanan yang ditanam di sekeliling lokasi pengungsian ini tetap dibersihkan dan dipelihara karena ketika terjadi gempa masyarakat tinggal mengungsi ke sini dan menempati pondok-pondok mereka yang telah tersedia,” jelas Yansen. Pondok masyarakat yang ada di pengungsian Tamairang berjumlah sekitar 300 unit yang ukurannya berbeda-beda. Ada yang berukuran 4x4 meter dan ada juga yang

berukuran 4x5 meter atau 4x6 meter. Umumnya pondok masyarakat ini terbuat dari kayu yang diolah dan beratapkan daun sagu. Iskandar, salah seorang warga yang memiliki pondok di Tamairang mengatakan, ketersediaan pondok di Tamirang sangat membantu baik saat mengungsi maupun untuk tempat beristirahat disaat membersihkan lahan. “Persediaan keperluan dapur selalu kita siapkan. Kita kesini bukan hanya saat mengungsi saja tapi juga ketika datang membersihkan tanaman-tanaman yang ada di sekitar pondok,” katanya.(bs)


MENTAWAINEWS Dokter kontrak diberi honor dan insentif yang disesuaikan dengan kondisi daerah geografis daerah tugas Patrisius Sanene

Puailiggoubat

M

PELANTIKAN Bupati Kepulauan Mentawai, Yudas Sabaggalet (kiri) melantik PJS Desa Sikabaluan, Desa Sigapokna dan Desa Simalegi

yang ada di Puskesmas, mereka pegawai tetap non PNS, untuk dokter gigi juga kita perlu karena keterbatasan anggaran,

sekaligus ini juga merespon proses BPJS, untuk 10 puskesmas sudah terisi dokter umum,” kata dr. Warta.

Dua Anak Mentawai Ikuti FAN di Jakarta TUAPEIJAT - Dua anak Forum Anak Nasional (FAN) Mentawai dampingan Badan Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Keluarga Berencana (BPMPKB) akan mengikuti kegiatan Forum Anak Nasional yang diadakan di Jakarta dan Kongres Anak Nasional di Banten. “Ada dua anak terpilih dari Mentawai, satu mengikuti kegiatan forum anak tingkat nasional di Jakarta bersama perwakilan kabupaten/kota lain mewakili Sumatera Barat yakni Va-

6

Mentawai Masih Kekurangan Dokter Gigi FOTO:BAMBANG/PUAILIGGOUBAT

entawai saat ini masih kekurangan dokter umum dan dokter gigi untuk memberikan pelayanan di puskesmas yang tersebar di kecamatan. Mengatasi kekurangan itu, Dinas Kesehatan Mentawai melakukan penerimaan dokter kontrak tahun ini. Penerimaan dokter umum tersebut telah melalui proses seleksi tim Dinas Kesehatan Mentawai, “Tahun ini kita terima 6 orang dokter umum untuk mengisi kekosongan di Puskesmas kita yang ada di Mentawai,” kata dr. Warta Siritoitet Kepala Dinas Kesehatan Mentawai pada Selasa, 8 April lalu. Perekrutan 6 dokter umum tersebut akan ditempatkan di Puskesmas yakni di Puskesmas Betaet Siberut Barat, Puskesmas Pei-pei Siberut Barat Daya, Puskesmas Muara Siberut Siberut Selatan, Puskesmas Saumanganya, Puskesmas Sikakap, dan Puskesmas Malakopa Pagai Selatan. “Ini mengisi kekosongan dokter

NO. 287, 1 - 14 Mei 2014

nessha Septia Diwanti, siswi SMAN 2 Sipora, kemudian satu lagi Cahya Charisma Cristi, siswi kelas V SDN 13 Tuapeijat mengikuti kongres di Banten bersama perwakilan dari kabupaten/kota lain,” kata Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Perempuan BPMPKB Puji Rahayu Selasa, 8 April di kantornya. FAN digelar 1-4 Mei 2014 sedangkan kongres anak nasional akan dilaksanakan Juni 2014 mendatang. Jenis kegiatan yang akan diikuti di FOTO:BAMBANG/PUAILIGGOUBAT

MENGUNGSI - Masyarakat Sikabaluan yang mengungsi di Tamairang akibat isu tsunami

antaranya menampilkan bakat seperti bernyanyi, berpidato dalam bahasa Inggris, “Di situ nantinya akan berbaur dengan forum anak kabupaten lain, anak-anak akan menyampaikan bakatnya atau menunjukkan kreatifitas,” kata Puji Rahayu. Sebelumnya pada 4-6 April lalu sebanyak 5 orang anak dari Forum Anak Nasional dari Kabupaten Kepulauan Mentawai mengikuti kegiatan di tingkat provinsi Sumatera Barat di mana anak yang diutus yakni Vanessha Septia Diwanti, Ananda Charisma Samuel Saogo, Roroi Ibara Tasirileleu, Andika Ndraha dan Cahya Charisma Cristi. Puji menjelaskan, kegiatan yang diadakan di Hotel Pangeran City pada April lalu seperti pembangunan karakter (character building), teori komunikasi, bermain peran, materi lain seperti partisipasi anak dalam pengambilan keputusan dalam pembangunan. “Selain itu anak-anak menampilkan bakat seperti menyanyikan lagu Mentawai, menampilkan pidato berbahasa Inggris, memperkenalkan Mentawai yakni Vanessha Septia Diwanti, kemudian berdiskusi menyampaikan bakat,” kata Puji. Forum Anak Nasional baru dibentuk di Mentawai 17 Maret lalu, forum ini menurut Puji dapat memberi-

Kebutuhan dokter di Mentawai saat ini dikatakan dr. Warta masih kurang, “Kalau melihat kebutuhan

masih kurang apalagi puskesmas rawat inap itu minimal ada dua dokter umum ditambah dokter gigi, idealnya 3 karena perlu juga memberikan pelayanan dinas atau jaga malam, sementara kemampuan keuangan daerah masih bisa mendanai jumlah seperti itu, meski kurang tapi tidak mengalami kekosongan,” katanya. Saat ini jumlah dokter yang ada sekitar 17 orang, “Enam orang tambahan, sebelumnya sudah ada 10 orang, jumlah keseluruhan dokter PTT, dokter yang PNS serta dokter kontrak ada 17 orang,” kata Warta. Anggaran perekruitan enam dokter umum tersebut dikatakan Warta berasal dari APBD Mentawai 2014 dengan gaji per bulan tiap dokter umum Rp10 juta ditambah dengan insentif. “Kita berikan tambahan insentif per bulan berdasarkan kriteria letak geografis sesuai dengan SK Bupati, daerah yang sulit seperti Betaet kriteria zona 1 itu Rp1,5 juta, tapi tidak jauh beda dengan daerah lain yang ada di Mentawai,” katanya. (o)

Bupati lantik Pjs. Kepala Desa Sikabaluan, Sigapokna dan Simalegi SIKABALUAN - Bupati Mentawai Yudas Sabaggalet melantik Pejabat Sementara Kepala Desa dari dua Kecamatan, diantaranya Desa Muarasikabaluan Kecamatan Siberut Utara dan Desa Sigapokna serta Desa Simalegi Kecamatan Siberut Barat, di kantor camat Siberut Utara, 22 April lalu. Pjs Desa Sikabaluan yaitu Yansen Sagurung menggantikan Samuel Sabebegen, Pjs Desa Sigapokna, Salmiati menggantikan Agustinus Sapolenggu, Pjs Desa Simalegi, Fransiskus Elon menggantikan Gunawan. Kepada Pjs kepala desa usai dilantik Yudas berpesan agar mereka dapat menyelesaikan persoalan-persoalan yang ada di desa masing-masing. “Kita berharap dengan dilantiknya kepala desa ini dapat menyelesaikan persoalan-persoalan yang ada di desa,” katanya. Yudas juga mengharapkan agar komunikasi antara mantan kepala desa dan Pjs kepala desa terpilih tetap terjalin dalam menjalankan roda pembangunan di tingkat desa. “Harus ada komunikasi yang baik antara mantan kepala desa dengan kepala desa sekarang karena bagaimanapun mantan kepala desa itu sudah punya pengalaman kepemimpinan,” katanya. Selain itu, Yudas juga mengharapkan kepala desa Simalegi dan Sigapokna menyelesaikan persoalan terkait dengan ADD yang selama ini mengganggu proses pembangunan di tingkat desa. “Perlu kerja keras kepala desa sekarang, karena kedua desa yang ada di Siberut Barat persoalan ADD-nya cukup berat,” katanya. (bs) kan ruang dalam penyampaikan bakat, “Karena biasanya anak hanya menerima apa yang kita sampaikan tapi dalam hal ini kita memberikan wadah menyampaikan aspirasi mereka, kegiatan bagaimana berkreatif lagi untuk menyampaikan bakatnya,” kata Puji. Sementara ini Forum Anak Nasio-

nal baru dibentuk di Sipora Utara, “Tahun depan kita akan bentuk Forum Anak di kecamatan lain dan di Sipora Utara kita buat sebagai pusatnya,” katanya. Selain itu bekal yang diberikan kepada anak dalam forum tersebut diantaranya seperti pembekalan buku terkait hak-hak anak dari BPMPKB Provinsi. (trs)


7 Puailiggoubat

MENTAWAINEWS

NO. 287, 1 - 14 Mei 2014

Berbagai Lomba Digelar Pada Jambore PKK Mentawai SIKAKAP - Bupati Mentawai Yudas Sabaggalet membuka Jambore PKK Kabupaten Kepulauan Mentawai di Sikakap, 28 April lalu. Kegiatan itu dimeriahkan berbagai lomba yang diikuti 10 tim kecamatan. Jambore digelar selama satu minggu, 26 April2 Mei. Kegiatan itu dihadiri Ketua TP-PKK Kabupaten Kepulauan Mentawai Rosmaida Yudas dan salah seorang juri lomba Ruth Meliani Rijel yang mengunjungi stan tempat berbagai produk makanan lokal dipamerkan. Lomba yang digelar dalam jambore tersebut berupa pameran produk unggulan, penyuluhan pembinaan kesadaran bela negara dan pola asuh anak/ pencegahan kekerasan dalam rumah tangga, lomba penyuluhan bina keluarga balita usia 3 sampai 5 tahun, kreasi daur ulang, tari tradisional Mentawai, memasak serba hasil laut dan sungai, lomba praktek 5 langkah posyandu dan lomba penilaian tapak kemah. Namun di tengah pelaksanaan jambore, beberapa peserta mengeluhkan susah mendapatkan fasilitas MCK. “Letak MCK sangat jauh dari lokasi tempat perkemahan sekitar 500 meter, kadang kami buang air ke penginapan Lestari dan wisma Kita,” kata Ridawati (45), salah seorang peserta dari Kecamatan Siberut Utara. Meski begitu ia berharap pelaksanaan jambore berjalan baik dan ke depan siapapun yang menjadi tuan rumah memperhatikan kelengkapan fasilitas. (leo/spr/g)

Antisipasi Penyakit Malaria, Warga Sikakap Timur Bersihkan Lingkungan SIKAKAP - Untuk mengantisipasi wabah penyakit malaria, warga Dusun Sikakap Timur Desa Sikakap Kecamatan Sikakap Kabupaten Kepulauan Mentawai membersihkan lingkungan pemukiman dan selokan, Minggu, 20 April. Kepala Dusun Sikakap Timur, Ismen Saputra mengatakan, kegiatan ini sebagai antisipasi penjangkitan penyakit malaria ketika musim hujan saat ini. “Kalau selokan bersih jentikjentik tidak akan berkembang di sana, dan lingkungan yang bersih menghindarkan warga dari berbagai penyakit,” katanya. Sementara Kepala Desa Sikakap Suharman menyebutkan, sebagai ibu kecamatan sewajarnya Sikakap ini bersih sebagai contoh terhadap desadesa lain. “Lingkungan bersih menghindarkan kita dari penyakit, lebih baik melakukan pencegahan dari pada pengobatan karena butuh biaya besar,” ujarnya. (spr/g)

BBM Langka, Harga Seliter Bensin Rp30 Ribu Warga Saibi kelimpungan mencari BBM, di Siberut Selatan jatah berkurang

FOTO:SIPRIANUS/PUAILIGGOUBAT

Tim Redaksi

L

angkanya bahan bakar minyak (BBM) jenis premium atau bensin, mem-

buat aktivitas warga Desa Saibi Samukop, Kecamatan Siberut Tengah jadi terganggu. Kepala Dusun Kaleak Justinus Sageileppak mengatakan kelangkaan BBM tersebut sudah dua minggu lamanya dan sangat mengganggu sekali. “Saya saja mau dinas ke Saibi terpaksa bolak-balik jalan kaki akibat tidak adanya minyak ini'' katanya pada Puailiggoubat di kantor desa, 28 April lalu. Selain itu, aktivitas memancing yang biasanya warga lakukan dengan mesin pong-pong juga lumpuh akibat langkanya minyak bensin tersebut. “Akibat tidak adanya bensin, pergi ke laut memancing juga sulit, kadang kita harus mendayung saja. Saya saja sudah beberapa hari ini tidak memancing gara-gara tidak ada bensin,” ujar Heron Sageileppak (25), seorang nelayan. Selain warga Dusun Kaleak,warga Dusun Sibuddaoinan yang sedang berada di pusat kecamatan tertahan beberapa hari akibat langkanya BBM ini. “Sulit mau balik karena tidak adanya bensin, dan kita masih tetap menunggu keberadaannya mana tahu besok dan besok bensin sudah ada,''

BBM - Camat Siberut Selatan dan Kapolsek melihat dokumen BBM KM Sumber Jaya 02 di di pelabuhan Maileppet kata Damariel Sanene (35). Sementara di pusat kecamatan, warga juga kelimpungan akibat langkanya minyak bensin tersebut untuk kendaraan roda duanya. “Susah dapat bensin, di kedai juga tidak ada, saya saja dapat satu liter dari orang sini yang pergi cari bensin di Sikabaluan, harganya mahal 30 ribu per liter dan terpaksa dibeli satu liter untuk motor, itulah akibat langkanya bensin ini,” kata Jasman Satoko (37) .Pantauan Puailiggoubat di Saibi Samukop, biasanya kendaraan roda dua riuh di jalan raya, tapi akibat langkanya minyak bensin tersebut kendaraan jadi sepi, hanya satu-satu yang terlihat. Di Siberut Selatan, Camat Tambunan Lumban Raja dan Kapolsek

Muara Siberut Iptu Ikhlas Razuki beserta anggota kepolisian lainnya yang dibantu anggota koramil memeriksa kapal pengangkut BBM KM. Sumber Jaya 02 yang tengah bersandar di Pelabuhan Maileppet, Selasa 29 April lalu. Tambunan Lumban Raja mengatakan, pemeriksaaan tersebut dilakukan terkait kelangkaan BBM di Siberut Selatan sehingga muncul kecurigaan pengurangan jumlah BBM yang dibawa. “Biasanya di Siberut Selatan setiap bulan mendapat jatah BBM sebanyak 45 ton BBM namun jatah tersebut berkurang menjadi 36 ton, sehingga kita pertanyakan,” katanya. Namun setelah ditanyai ke

nahko-da kapal, lanjut Tambunan, jumlah muatan memang 36 ton per bulan, pada awal bulan telah diangkut 19 ton dan sisanya pada minggu ini seba-nyak 17 ton.“Dokumen muatan juga sudah kita periksa untuk memastikan keterangan kapten kapal,” ujarnya. Sementara Kapten KM Sumber Jaya 02, Zalini menyebutkan, jumlah BBM yang diangkut sesuai dengan kuota yang diberikan pada daerah ini. “Soal berkurang, saya tidak tahu karena itu kewenangan Pertamina,” jelasnya. Sesuai dokumen muatan kapal, BBM yang diangkut berupa 17 ton bensin, solar 4 ton, minyak tanah 20 ton dan pertamaks sebanyak 7 ton. (rr/ss/bbr/g/r)

Kepala BPBD Mentawai Minta Fasilitator Aktif

Desa Sikakap Dapat 10 Paket P2D

SIKAKAP - Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Mentawai Elisa Siriparang mengimbau fasilitator hunian tetap (huntap) tidak meninggalkan daerah yang didampinginya, hal tersebut disampaikan dalam acara sosialisasi percepatan huntap di Kecamatan Sikakap, Kamis, 3 April. Acara tersebut dihadiri Kepala Bagian Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Sumatera Barat Zulfiatno, Koordinator Land Clearing ( LC ) Dandim 0319 Mentawai Kapten inf. Haerdi Anton, Penanggung Jawab IPK Primkop Koperasi Kartika Wirabraja Kapten inf. Anasrul, Kasat Bimas Polres Mentawai AKP. Setria Witama, Kepala BRI unit Sikakap Agus Setiawan dan fasilitator huntap. Kepada fasilitator Elisa memerintahkan agar membuat laporan bulanan perkembangan huntap. “Bekerjalah sebaiknya dengan pokmas yang ada agar pembangunan huntap yang ditargetkan selesai pada Oktober 2014 bisa tercapai,” katanya. Elisa menyebutkan, fasilitator mesti memberi pemdampingan kepada pokmas pelaksana pembangunan huntap terkait penggunaan dana agar tepat sasaran. “Keterbukaan kunci menjalin kerjasama sehingga tidak muncul masalah dalam pekerjaan,” ujarnya. (spr/g)

SIKAKAP - Desa Sikakap Kecamatan Sikakap Kabupaten Kepulauan Mentawai mendapat 10 paket P2D dengan nilai proyek sebanyak Rp500 juta tahun ini. Kepala Desa Sikakap Suharman mengatakan, proyek pembangunan desa ini dikerjakan langsung warga melalui Organisasi Masyarakat Setempat (OMS). Ia menyebutkan, pekerjaan yang boleh dilakukan berupa jalan rabat beton antar dusun, jalur evakuasi, jalan tani, jalan produksi, jembatan ukuran kecil, gorong-gorong, dan tambatan perahu. Menurut Suharman, jumlah paket yang diterima desanya belum mengakomodir semua dusun yang berjumlah 13. “Jika dibagi satusatu tidak semua yang dapat, namun kita berharap ada penambahan pada APBD Perubahan,” katanya kepada Puailiggoubat, Kamis, 24 April. Ia berharap OMS yang mendapat proyek tersebut bekerja sesuai dengan kontrak dan tidak mengurangi kualitas bangunan agar bertahan lama.(spr/g)


MENTAWAINEWS Tiga Hari Menghilang, Jorim Ditemukan Tak Bernyawa SIKAKAP-Jorim (40), nelayan dari Dusun Sikautek Desa Taikako Kecamatan Sikakap Kabupaten Kepulauan Mentawai ditemukan tak bernyawa di perairan sekitar pulau Siruso, Rabu, 30 April. Menurut keterangan Aregi (40), saudara istri korban, Jorim berangkat mencari ikan di pulau Siruso sekitar pukul 05.30 WIB pada Senin 28 April dengan menggunakan perahu. Namun setelah ditunggu hingga sore Jorim tak kembali. “Karena curiga pihak keluarga menyusul di daerah pemancingannya namun yang ditemukan hanya sampan dan beberapa ikan yang masih terkait, mulailah mereka melakukan pencairan namun hingga Selasa 29 April, Jorim tak kunjung ditemukan,” katanya kepada Puailiggoubat, Selasa, 29 April. Setelah dicari selama tiga hari oleh warga kampung, tubuh Jorim baru ditemukan Rabu, 30 April di perairan dekat pulau Siruso. Jenazah langsung dibawa ke rumah istrinya di Dusun Sikautek Desa Taikako Menurut Kanit Reserse Polsek Sikakap. Aiptu Rosa Harisman, dari pemeriksaan jenazah tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan seperti dipukul atau dilukai dengan benda tajam. “Kemungkinannya karena penyakit ayan (epilepsi),” katanya. (spr/g)

Peringatan Hari Buruh Sedunia

AJI:Pemilik Media Tidak Boleh Intervensi Redaksi PADANG - Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia menyerukan pemilik media tidak boleh melakukan intervensi politik terhadap ruang redaksi. Seruan itu disampaikan Ketua Umum AJI Indonesia Eko Maryadi dan Koordinator Divisi Serikat Pekerja Agustinus Rahardjo, melalui rilis untuk memperingati Hari Buruh Sedunia, 1 Mei 2014. Menurut Eko, intimidasi berupa PHK kepada jurnalis yang menolak intervensi merupakan perbuatan ilegal yang mesti dilawan. Eko juga meminta pemilik media agar memperhatikan nasib kontributor dan koresponden di daerah. Setiap kontributor atau koresponden daerah wajib diberikan surat kontrak plus jaminan kesejahteraan yang layak. Jika koresponden belum menjadi karyawan tetap maka perusahaan wajib memberikan honor basis, asuransi kesehatan, klaim transportasi dan komunikasi selain honor laporan jurnalistik yang manusiawi. “Perusahaan media harus membangun iklim industrial yang sehat, serta menghormati hak-hak pekerja sekaligus tidak menjadikan media sebagai alat kampanye politik,” kata Eko. Menurut dia, jurnalis telah lama menghadapi masalah dengan pemilik media seperti larangan mendirikan Serikat Pekerja, pemenuhan standar upah jurnalis yang rendah, tiadanya jaminan perlindungan kesehatan dan keselamatan kerja, terjadinya diskriminasi jurnalis pusat dan daerah, juga antar jurnalis laki-laki dan perempuan, dan praktek outsourcing yang menurunkan kredibilitas produk jurnalistik. (g)

Puailiggoubat

NO. 287, 1 - 14 Mei 2014

8

Empat Warga Mentawai Diduga Jadi Korban Perdagangan Manusia FOTO:PATRIS/PUAILIGGOUBAT

Keempatnya diduga dipekerjakan ke Brunei Darussalam

Patrisius Sanene’

E

mpat warga Desa Madobak, Kecamatan Siberut Selatan, Kabupaten Ke-

pulauan Mentawai diduga menjadi menjadi korban perdagangan manusia di Brunei Darussalam. Keempatnya menghilang sejak Januari lalu. Keempat warga tersebut, Marsiti Sapojai (39), Lidya Samaranggure (37), Susakkerei, dan seorang lagi masih belum diketahui identitasnya. “Mereka ada empat orang, dan kabar terakhir yang saya peroleh mereka sekarang berada di Brunei Darussalam,” kata Paulus Tomy Sakailoat, kakak Marsiti saat melaporkan hilangnya keluarganya tersebut ke DPRD Sumbar, di kota Padang, Kamis, 1 Maret lalu. Ia menjelaskan, saudara perempuan dari istrinya tersebut sudah pergi meninggalkan kampung sejak awal Januari 2014. Sebelumnya, seorang pria pernama Datuk meminta dirinya untuk mencari perempuan yang bersedia menjadi pembantu rumah tangga di luar negeri. “Saya menawarkan itu kepada Marsiti, dan ia bersedia. Kemudian kami bertemu Datuk untuk mengurus paspor. Tetapi si Datuk mengatakan agar dia saja yang mengurusnya, sedangkan kami tinggal terima beres, tanpa harus membayar. “ jelas Paulus.

ANAK KORBAN TRAFFICKING - Nurtina (kiri) anak perempuan Marsiti Sapojai saat melaporkan dugaan kasus perdagangan manusia (trafficking) ke DPRD Sumbar, Kamis (1/5). Akhir Januari, Datuk kembali lagi menemui mereka dan langsung membawa Marsiti, setelah membawa foto kopi paspor yang telah diurus. Namun Paulus tidak sempat bertemu dengan Marsiti maupun Datuk. Saat Maristi dihubungi melalui telepon genggamnya, dapat kabar kalau ia sudah berada di Jakarta. “Setelah itu, kami tidak bisa lagi komunikasi. Sesekali komunikasi memang bisa tersambung ketika anaknya meneleponnya,” katanya. Anak pertama korban, Janerson Sakaliou (21) menjelaskan, saat ibunya hendak pergi untuk bekerja ke luar negeri, dirinya tidak ada merasa curiga karena untuk memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga. Namun saat berangkat Marsiti tidak pamit kepada anak-anaknya.

Mereka malah hanya mendapatkan kabar dari telepon genggam kalau ibunya sudah berada di Bandara Minangkabau Padang. “Dua hari setelah itu, ibu katanya sudah sampai Jakarta dan setelah itu tidak ada kabar lagi. Sesekali kami hubungi bisa masuk ke telepon ibu namun tidak diangkat,” katanya. Janerson baru bisa berkomunikasi dengan ibunya 29 April lalu, saat itu Marsiti mengaku berada di persembunyian dan tidak bisa keluar, kalau keluar kemungkinan nyawa taruhannya karena sedang dicari oleh majikan. “Setelah itu ibu tidak bisa dikontak lagi,” ujarnya. Menurut pengakuan Marsiti kepada Janerson, ia tidak bekerja lagi di tempat majikannya karena mendapatkan perlakuan tidak manusiawi.

“Ibu tidak diberi makan, upah dan dikurung di dapur,” katanya. Pihak keluarga bersama Halomoan Pardede, Kepala Kesbangpol Linmas Kabupaten Kepulauan Mentawai melaporkan keberadaan warga Mentawai di Brunei Darussalam tersebut kepada Direktur Perlindungan WNI/ Badan Hukum Indonesia, Ditjen Protokol Konsuler di Jakarta, 30 April. Sementara itu upaya yang sedang dilakukan oleh Pemda Mentawai dalam hal ini Dinsosnakertrans akan menurunkan anggotanya mencari informasi untuk ditanggulangi, “Kita akan turunkan anggota ke sana untuk menelusuri itu,” kata Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Mentawai, Paulinus Sabelepangulu. (r)

Workshop Isu Perubahan Iklim

Kurangi Dampak dengan Perubahan Perilaku dan Budaya BENGKULU-Perubahan iklim kini menjadi isu penting di dunia. Dampak perubahan iklim yang menyebabkan anomali cuaca, naiknya permukaan air laut, banjir, dan kekeringan telah merugikan manusia. Isu-isu soal perubahan iklim itu serta dampaknya menjadi bahasan utama dalam Workshop Jurnalis tentang Perubahan Iklim dan Kesejahteraan Masyarakat yang digelar Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia dan AJI Padang, di Hotel Santika Bengkulu, 25-26 April lalu.

Workshop tersebut diikuti 25 jurnalis, termasuk 5 orang dari Padang, salah satunya jurnalis Puailiggoubat. Salah seorang pembicara, Kabid Mitigasi, Kedeputian Bidang Koordinasi Lingkungan Hidup dan Kerawanan sosial Kemenkokesra, Asril, perubahan iklim akan dirasakan dampaknya terutama oleh masyarakat yang tinggal di pulau-pulau kecil. “Penurunan hasil panen, penurunan ketersediaan air, meningkatnya bencana seperti banjir atau kekeringan merupakan

salah satu dampak dari perubahan iklim yang salah satu penyebabnya adalah emisi gas rumah kaca,” kata Asril. Karena itu menurut Asril, perubahan iklim harus disikapi dengan perubahan cara pikir, tingkah laku dan budaya. “Misal perilaku hemat air, hemat energi, menciptakan ketahanan dan kemandirian pangan di komunitas masyarakat,” katanya. Selain Asril, terdapat sejumlah pembicara lain diantaranya Dr. Eko Kusratmoko dari Pusat Penelitian Geografi Terapan (PPGT) FMIPA

UI, Walhi Bengkulu, jurnalis senior Riza Primadi dan Sekjen AJI Indonesia Suwarjono. Suwarjono dalam sambutannya mengatakan, workhshop itu diharapkan dapat meningkatkan skill dan kemampuan jurnalis terutama dalam meliput isu-isu perubahan iklim dan lingkungan. Acara tersebut diselenggarakan selama dua hari, hasil kerjasama AJI Indonesia dengan Friedrich Ebert Stiftung (FES) dan Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat. Bertindak sebagai penyelenggara kegiatan lokal adalah AJI Padang. (trs/o)


9

Puailiggoubat NO. 287, 1 - 14 Mei 2014

Panwaslu mengatakan laporan tersebut kadaluwarsa. Pelapor diminta mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi

Video Kecurangan Pemilu Mentawai Beredar, 10 Parpol Minta Diusut

Syafril Adriansyah Patrisius Sanene

anitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kabupaten Kepulauan Mentawai bersama pihak kepolisian setempat masih menyelidiki kebenaran video berjudul “Pemilu Gila di Kabupaten kepulauan Mentawai Provinsi Sumatera Barat” yang beredar di jejaring sosial Youtube. “Kami sudah menerima laporan video itu. Panwaslu bersama polisi sedang menyelidiki kebenarannya,” kata Ketua Panwaslu Mentawai Syamsir Ali ketika dihubungi Senin, 28 April 2014. Video dugaan kecurangan pemilu yang diunggah pemilik akun Charly Rahmat Leaders Setia pada 26 April 2014 tersebut menyita perhatian publik, bahkan hingga Senin pukul 17.30 WIB sudah ditonton 2.873 pengguna internet. Video berdurasi 1 menit 13 detik tersebut memperlihatkan dua warga yang mengenakan kaos bercorak warna hijau tua, hijau muda, dan kuning serta memakai topi hitam memasukkan lebih dari satu surat suara ke kotak suara. Pria yang mengenakan kaus biru dan celana hijau melakukan hal serupa. Sementara seseorang yang mengenakan baju batik merah dilengkapi tanda pengenal memberikan instruksi. Menurut Syamsir, Panwaslu menerima laporan tersebut dari seseorang remaja yang diperkirakan berusia 15

P

VIDEO GILA - Potongan video berjudul Pemilu Gila di Kabupaten Kepulauan Mentawai di situs Yotube dan sudah diakses lebih dari 11 ribu pengguna internet. tahun berupa dua keping CD pada 23 April 2014. “Si pelapor menitipkan CD-nya ke anak itu, kemudian anak tersebut memberikan kepada kita. Dengan kata lain laporannya tidak dilakukan berdasarkan prosedur yang berlaku,” katanya. Ia menambahkan, saat pihak Panwaslu menanyai anak tersebut, dan dia mengaku tidak mengenal pemberi CD tersebut. “Yang diketahuinya hanya seorang laki-laki,” katanya.

Selain itu, pelaporan dugaan kecurangan Pemilu juga dilakukan di luar batas waktu. Berdasarkan aturan, lanjut Syamsir, batas akhir pelaporan dugaan kecurangan pemilu harus sudah dilakukan 10 hari setelah masa pemungutan suara. “Ini sudah bukan wewenang kita lagi. Akan lebih baik dilaporkan ke Mahkamah Konstitusi. Namun kita bersama polisi tetap menyelidikinya,” katanya.

Usai menerima kepingan CD itu, lanjut dia, pihak Panwaslu langsung berkoordinasi dengan kepolisian untuk mengetahui petugas yang mengawas di lokasi. Atas keterangan pihak polisi yang bertugas di lokasi, akhirnya video tersebut diketahui direkam di salah satu TPS di Dusun Matotonan, Desa Sinakak, Kecamatan Pagai Selatan. “Dari anggota polisi itu juga didapat informasi bahwa tidak ada permasalahan. Yang terjadi hanyalah perbaikan tanda tangan formulir rekapitulasi sehingga kotak suara kembali dibuka. Itu pun dilakukan secara bersama para saksi,” jelasnya. Sementara 10 partai politik di Mentawai meminta Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sumbar melakukan pemilihan ulang di daerah Pagai Selatan terkait peredaran video tersebut. Mereka membuat laporan ke Bawaslu Sumbar, 28 April. “Kita tidak menerima terkait adanya temuan pelanggaran dalam video yang beredar, dan kita sudah melaporkannya kepada Bawaslu Sumbar dan dalam laporan kita meminta agar Bawaslu Sumbar merekomendasikan untuk melakukan pemilihan ulang di Pagai Selatan dan tempat lain yang terjadi pelanggaran,” kata Antonius Saleleubaja, Ketua DPC Nasdem Kabupaten Kepulauan Mentawai Rabu, 30 April. Menurut Antonius, pelanggaran tersebut karena lemahnya pengawasan KPU dan Panwaslu Mentawai. “Ini menunjukkan bahwa Panwaslu Mentawai dan KPU Mentawai tidak bekerja

secara maksimal menyelenggarakan pemilu sehat,” kata Anton. Antonius mengaku pelaporan tersebut atas kesepakatan 10 dari 12 Parpol di Mentawai, “Kecuali PBB dan PKS,” katanya. Sementara itu Suniarto Saogo, Ketua DPC Gerindra Kabupaten Kepulauan Mentawai menyatakan dugaan kecurangan seperti yang ditampilkan dalam video tersebut perlu didalami. “Dalam video itu kita tidak melihat secara utuh yang terjadi karena yang terlihat ada orang yang memasukkan suara ke dalam kotak suara dan ini tidak bisa kita katakan pelanggaran yang utuh, mereka mencoblos siapa, saya tidak melihat video itu secara utuh,” katanya. Lanjut Suni, kejadian itu bisa saja inisiatif KPPS yang melakukan penjemputan suara kepada masyarakat yang tidak sempat memilih dan menjemput ke rumah masing-masing, sebab warga Mentawai banyak yang berladang di lokasi yang jauh dan tidak berkesempatan datang ke TPS. Menurutnya, jika akan diputuskan pemilihan ulang mesti dilakukan sesuai aturan. “Harus ada dasar yang jelas untuk melakukan pemilihan ulang, ini kan belum mendapatkan bukti yang utuh, dan pelanggaran itu harus bukti yang utuh,” jelasnya. Sementara dikonfirmasi terkait tindak lanjut kepada Ellyu Yanti, Ketua Bawaslu Sumbar pada Rabu, 30 April mengatakan, pihaknya belum melihat laporan pelanggaran tersebut karena masih berada di Jakarta (o)

Mentawai Loloskan Satu Wakilnya di DPRD Sumbar PADANG - Hampir dipastikan satu putra Mentawai lolos menjadi anggota DPRD Sumatra Barat periode 20142019. Sejarah baru akan terukir di “Rumah Bagonjong” karena selama ini belum satupun putra Mentawai menjadi wakil di tingkat provinsi. Sudarmi Saogo, caleg Gerindra asal Mentawai berpeluang besar lolos setelah mengantongi 7.701 suara dari Daerah Pemilihan VIII (Pesisir Selatan, Mentawai). Dari Mentawai, Sudarmi mendapat 6.596 suara dan di Pessel, 1.105 suara. Total suara Gerindra di dapil VIII 35.400. Suara Sudarmi berada di urutan pertama dari semua caleg Gerindra di dapil tersebut. Menanggapi hasil rekapitulasi suara KPU Sumbar tersebut, Sudarmi

mengaku senang dan optimis berhasil lolos. Keinginannya menjadi wakil Mentawai di DPRD Sumbar segera menjadi kenyataan “Karena awalnya saya dicalonkan di tingkat kabupaten tapi saya tolak dan saya ingin bertarung di tingkat provinsi, karena selama ini untuk provinsi itu belum ada, jadi dengan optimisme saya berjuang di provinsi, dan bersyukur berkat perjuangan masyarakat dan kepercayaan masyarakat dapat memperoleh suara banyak untuk tingkat provinsi,” kata caleg yang masih berusia 31 tahun ini, Selasa, 29 April. Sudarmi mengaku perolehan suara yang dimilikinya merupakan bukti kepercayaan dan doa masyarakat Mentawai yang mampu

Sudarmi Saogo

mendudukkan putra daerahnya di DPRD Sumbar, “Bila perlu tidak hanya di provinsi untuk periode ke depan ada putra Mentawai yang duduk di DPR RI,” kata Sudarmi. Ia pun mengapresiasi kerja keras tim sukses dan para pendukungnya. “Secara finansial tidak dapat dukungan dari siapa pun artinya ini murni perjuangan bersama tim atau masyarakat Mentawai, kita tidak ada yang mendukung secara finansial atau yang menawarkan diri untuk dibantu itu tidak ada, ini bukan kemenangan pribadi saya atau partai politik tapi juga ini adalah perjuangan keras masyarakat Mentawai,” katanya. Untuk itu Sudarmi mengucapkan terimakasih kepada seluruh masyarakat Mentawai atas

kepercayaannya sehingga dapat diperjuangkan di tingkat provinsi. “Kehadiran kita di DPRD Sumbar terutama untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat, artinya menjadi jembatan buat masyarakat Mentawai,” katanya. Sudarmi terutama menyoroti soal pembangunan Mentawai yang minim sekali bersumber dari APBD Sumbar. Ia berjanji akan memperjuangkan hal itu nanti. “Prioritas yang paling penting diperjuangkan adalah hampir seluruh sektor, pembangunan infrastruktur, komunikasi, pendidikan, transportasi, ini yang perlu dibenahi dan diperjuangkan, kita berjuang agar Mentawai dapat berubah dari segi pembangunan,” katanya. (trs)


Puailiggoubat, NO. 287, 1 - 14 Mei 2014

Berprestasi di Tengah Minimnya Prasarana Sekolah Minimnya fasilitas sekolah bukanlah menjadi penghambat untuk meraih prestasi. Itulah yang dirasakan tiga siswa SMA 1 Siberut Utara yang mewakili Kabupaten Kepulauan Mentawai untuk mengikuti Olimpiade Sains Nasional tingkat Sumatra Barat yang digelar di kota Padang awal Mei mendatang. Mereka menilai kunci untuk meraih prestasi adalah belajar dengan tekun dan meningkatkan kedisiplinan dalam mengikuti proses belajar mengajar di sekolah. Apa saja kata mereka? (bs/p)

10

Xaveria Dermin Sagoukgouk Di Bidang ilmu sosial, SMA 1 Siberut Utara mengantarkan satu pelajar kelas 2 IPS. Adalah Xaveria Dermin Sagoukgouk yang memperoleh Juara I Bidang Ekonomi OSN tingkat Kabupaten Kepulauan Mentawai. Pemuda kelahiran Padang, 14 Juni 1997 ini merasa bangga menjadi yang terbaik di tingkat kabupaten dalam OSN Bidang Ekonomi sehingga menjadi perwakilan kabupaten Mentawai ketingkat Provinsi yang tentunya membawa nama baik sendiri, guru, sekolah. “Ekonomi dalam proses belajar mengajar disekolah selalu diajarkan, agar lebih mendalaminya kita diperlukan untuk membahas soal-soal yang ada, mengerjakan tugas-tugas dan latihan-latihan. Perlu banyak buku panduan dan juga buku latihan soal-soal yang menguji kemampuan” katanya.

Minarti Siriparang

Marcelinus Salamao

Siswi kelas 2 IPA SMA 1 Siberut Utara ini tak menyangka bisa membawa nama sekolah ke tingkat Provinsi sebagai wakil kabupaten Mentawai dalam sains Biologi. Apalagi terdapat kekurangan sarana dan prasarana di sekolah dibanding sekolah lainnya. Gadis kelahiran Sirilogui, 3 September 1997 ini sebelumnya meraih Juara I Bidang Biologi OSN tingkat Kabupaten Kepulauan Mentawai. Meski sarana di sekolah cukup terbatas, pembekalan guru-guru bidang studi Biologi yang memberikan pendampingan penuh menjelang kegiatan membuat mereka siap. Apalagi pembekalan-pembekalan yang diberikan guru tersebut ternyata mirip dengan soal yang diujikan. “Kita berharap ini menjadi motivasi siswa, sekolah dan kabupaten ke depan,” ujarnya.

Adalah pelajar kelas II IPA SMA 1 Siberut Utara yang sebelumnya meraih Juara I Bidang Kimia OSN tingkat Kabupaten Kepulauan Mentawai. Remaja kelahiran Taileleu, 10 Februari 1996 ini mengaku keterbatasan sarana dan prasaran yang dimiliki sekolah dijadikan sebagai kekuatan untuk maju. “Kita tahu di sekolah kita sarana dan prasarana di labor IPA sangat minim dan bahkan bisa dibilang tidak ada sama sekali, Namun berkat pembekalan yang diberikan guru-guru pendamping menjelang perlombaan ditambah dengan proses belajar mengajar selama ini disekolah membuat kita untuk maju,” katanya Ke depan, ia berharap sarana dan prasarana pendukung pendidikan pada setiap sekolah di Mentawai terus dilengkapi dan dibenahi sehingga sekolah di Mentawai tidak kalah saing dengan sekolah-sekolah lain. (bs)

Jurnalisme Warga SMAN 1 Siberut Utara Laksanakan Perpisahan Organisasi Pelajar Simatalu Dibentuk di Sikabaluan SIKABALUAN - Pelajar kelas XII SMAN 1 Siberut Utara mengadakan perpisahan sekolah Selasa 22 April lalu. Dalam acara yang digelar di tersebut, berbagai kreasi seni ditampilkan seperti tari Mentawai, tari piring, vokal grup, dan pembacaan puisi. Kepala SMAN 1 Siberut Utara, Paulus Sikaraja berharap para siswa yang akan lulus nantinya dapat membawa nama baik sekolah di mana

pun ia berada. “Kita berharap semua siswa dapat melanjutkan pendidikannya di tingkat selanjutnya, kalau pun tidak, kita harap selalu menjaga nama baik sekolah,” katanya. Acara perpisahan ini juga dihadiri kepala UPTD Dinas Pendidikan Kecamatan Siberut Utara, Jop Sirirui, kepala SMPN 1 Siberut Utara, Jumpang Sinurat, perwakilan kecamatan, polsek, majelis guru dan siswa. (albertus)

SIKABALUAN - Banyaknya pelajar dari Desa Simatalu, Kecamatan Siberut Barat yang mengecap pendidikan di Sikabaluan baik SMP maupun SMA membuat pelajar dari Siberut Utara membentuk wadah organisasi di asrama PNPM-MP Bojakan, Senin, 7 April lalu Organisasi yang beranggotan sekitar 100 orang tersebut memilih Agustinus

Jacky Sakeletuk sebagai ketua, Wandi Panulis Sabambam sebagai wakil, Nilawati sebagai bendahara. “Tujuan dari organisasi ini nantinya untuk mengontrol dan menyatukan pelajar dari desa Simatalu dalam mencari solusi kesulitan yang dihadapi selama belajar di Sikabaluan,” kata Jacky ketua organisasi. (Albertus)


Puailiggoubat, NO. 287, 1 - 14 Mei 2014

11

Giat Berlatih, Raih Prestasi Yus Nelly

Edo Rikus Trio Rahmat

SMP N 1 Siberut Utara

Olimpiade Olahraga Siswa nasional Mentawai, 29 Maret lalu. “Target yang ingin tercapai di O2SN ini menjadi yang terbaik dari atlit lain,” kata pelajar kelahiran Sotboyak, 18 Mei 2000 ini.

SMP N I Siberut Selatan

SMP N I Siberut Utara

Juara I Lari 60 Meter putri tingkat SMP Latihan rutin bersama temanteman mengantarkan Yus Nelly meraih medali emas dalam lomba lari 60 meter putri tingkat SMP

Ribka Esrani

Juara 1 bola voli putri tingkat SMP

Juara I komite karate putra, tingkat SMP Sudah menargetkan diri menjadi juara dalam O2SN Mentawai, Edo Rikus Trio Rahmat mempersiapkan diri dan mental agar tidak gugup waktu pertandingan. Dengan latihan rutin, pelajar SMPN 1 Siberut Utara kelahiran 14 Januari 2000 ini berhasil membawa pulang medali emas komite karate putra tingkat SMP.

Melalui seleksi yang ketat dari sekolah, Ribka Esrani terpilih menjadi salah satu tim bola voli putrid SMPN 1 Siberut Selatan dalam O2SN Mentawai, 29 Maret lalu. Dengan latihan rutin selama dua bulan, tim tersebut semakin solid dan kuat. Mereka akhirnya mampu mempersembahkan medali emas untuk bola voli putri tingkat SMP.

Asep Iriawan

Natalius Jaya T

SMP N I Pagai Utara Selatan

SMP N I Pagai Utara Selatan

Juara 1 tolak peluru dan lempar lembing putra, tingkat SMP

Juara 1 lompat jauh tingkat SMP

Kepercayaan diri dan memompa semangat menjadi modal Asep Iriawan, pelajar SMPN 1 Pagai Utara Selatan mengikuti Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) tingkat Mentawai di Sikakap, 29 Maret hingga 2 April lalu. Dengan latihan intensif, remaja kelahiran 24 September 2000 ini berhasil meraih juara I tolak peluru dan lempar lembing putra tingkat SMP. “Saya latihan dengan penuh semangat, dan kepercayaan diri dengan berprinsip dengan yakin semua akan tercapai, target sebelum pertandingan adalah juara satu dan mendapatkan mendali emas,” ujarnya.

Agnes Nowel Groria SMP N I Pagai Utara Selatan Juara 1 bulu tangkis putra tingkat SMP Latihan yang rutin membuat Agnes berhasil menjuarai bulutangkis putra tingkat SMP dalam Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) Mentawai, 29 Maret lalu. “Keberhasilan yang sekarang saya capai, berusaha dan berjuang adalah target untuk menjadi yang terbaik dan mendapatkan medali emas, harapan utama adalah untuk membanggakan sekolah, orang tua, dan akan berjuang lebih keras lagi agar SMP N I PUS dapat dikenal olah sekolah lain,” katanya.

Sebelum mengikuti Olimpiade Olahraga Siswa nasional (O2SN) Mentawai di Sikakap, Natalius Jaya melakukan latihan rutin setiap hari selama 2,5 jam. Tak heran, atlet lompat jauh SMPN 1 Pagai Utara Selatan ini mampu meraih medali emas. “Target utama memang menjadi juara, dan menjadi yang terbaik, berkat kerja keras tersebut saya berhasil mendapatkan dua medali emas,” katanya. Ia berharap fasilitas olahraga di Mentawai dilengkapi, agar latihan lebih baik lagi, dan hasil yang diharapkan lebih maksimal.

Ike Tania Perdede

Devina Susilawati

SMP N I Pagai Utara Selatan

SMP N I Siberut Utara

Juara 1 lempar lembing, tolak peluru putri, tingkat SMP

Juara 1 lompat jauh putri tingkat SMP

Sebelum mengikuti O2SN, persiapan yang dilakukan siswa SMPN 1 Pagai Utara Selatan adalah latihan yang keras. “Disiplin dan tekun adalah kunci dari keberhasilan saya,” katanya

Mempersiapkan mental sebelum bertanding merupakan salah satu cara Devina menghilangkan grogi saat bertanding dalam O2SN Mentawai di Sikakap, 29 Maret lalu. Latihan rutin juga dilakukan pelajar kelahiran Pokai, 13 Maret 2001 ini. Persiapan yang matang membuat siswa SMPN 1 Siberut Utara ini berhasil memenangkan medali emas lompat jauh putri tingkat SMP.


Sosok

Puailiggoubat NO. 287, 1 - 14 Mei 2014

12

Kepala Bidang Rehabilitasi Hutan dan Lahan Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Barat, Yonefis

Selama ini Masyarakat Hanya Jadi Penonton

B

eberapa tahun belakangan, pemerintah gencar membangun skema pengelolaan hutan berbasis kemasyarakatan. Skema ini diharapkan dapat memberikan dampak peningkatan ekonomi masyarakat yang ada di dalam dan sekitar hutan. Bagaimana prinsip pengelolaan hutan berbasis kemasyarakatan itu, berikut wawancara singkat Puailiggoubat dengan Kepala Bidang Rehabilitasi Hutan dan Lahan Provinsi Sumatera Barat, Yonefis di Aula Bappeda Mentawai. Apa itu skema hutan kemasyarakatan, mengapa pemerintah gencar melakukan ini ? Hal ini menjadi sebuah kesempatan yang baik bagi masyarakat dalam pengelolaan hutan karena selama ini mereka hanya dijadikan sebagai penonton, sementara masyarakat mengklaim bahwa hutan yang ada adalah hutan miliki suku atau ulayat yang dikelola secara turun-temurun. Sekarang masyarakat harus dijadikan sebagai orang pertama dalam pengelolaan hutan yang mereka miliki. Kita di pihak pemerintah harus mengakui itu dengan memfasilitasi hal-hal yang

dibutuhkan masyarakat dalam mewujudkan pengelolaan hutan berbasis masyarakat. Bila nantinya masyarakat memilih skema hutan desa maka kita akan melihat tahapannya itu apa dan di mana lokasi dimungkinkan untuk pelaksanaan itu, apalagi ini masih tahap

pertama di masyarakat. Hal lainnya yang kita lihat di Atau bila pilihannya skema Mentawai masalah kepemilikan lahan yang lain seperti hutan atau klaim tanah ulayat dimana kemasyaraka-tan atau masyarakat tidak tinggal didalam hutan tanaman rakyat. tanah ulayat yang mereka miliki, Bagaimanapun se-karang mereka berada di tanah ulayat suku ini saatnya masya-rakat itu lain. kita kedepankan dalam Langkah pengeloselanjutnya yang laan hutan “Sekarang masyarakat akan dilakukan? agar maharus dijadikan Tentunya kita syarakat sebagai orang pertama berharap sosialisasi yang ada dalam pengelolaan di tengah masyaradi dalam hutan yang mereka kat terkait dengan dan kawamiliki� skema pengelolaan san hutan hutan yang menjadi dapat pilihan harus dila-kukan dan sesering sejahtera sesuai dengan mungkin serta mengena di tengah kearifan lokal masyarakat masyarakat, terutama bagi masyayang ada. rakat yang dalam pelaksanaan skema hutan yang dipilih masuk di dalam Apa tantangan penekawasan tersebut. Semakin sering rapan pengelolaan hutan sosialisasi dilaksanakan maka berbasis masyarakat di Mentawai? masyarakat akan semakin paham Tantangannya pasti jelas akan ada karena pengelolaan hutan berbasis seperti apa pengelolaan hutan berbasis masyarakat itu. masyarakat dengan skema-skema yang ada itu baru bagi masyarakat Terakhir menurut pantauan Mentawai, dengan sendiri akan ada Dinas Kehutanan, Bagaimana hambatan atau hal-hal lainnya yang kondisi hutan Mentawai saat ini menghalangi proses penerapannya.

dibanding dengan daerah lainnya di Sumatera Barat? Berdasarkan pantauan kita hutan Mentawai masih digolongkan baik dibandingkan dengan hutan lainnya yang ada di daratan Sumatera Barat. Memang terlihat dari citra satelit beberapa kawasan terbuka dan itu karena pemukiman masyarakat dan perladangan masyarakat yang berpindah-pindah, melihat kritisnya kawasan hutan secara kasat mata sangat sulit di Mentawai, karena hutan Mentawai masih digolongkan bagus (bs)

BIODATA Nama: Yonefis, SH. MM Kelahiran: Batu Sangkar , 2 Nopember 1963 Jabatan: Kepala Bidang Rehabilitasi Hutan dan Lahan Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Barat dan ketua POKJA PHBM (Pengelolaan Hutan Berbasis Masyarakat) IKLAN


Iklan

Puailiggoubat NO. 287, 1 - 14 Mei 2014

13


Puailiggoubat NO. 287, 1 - 14 Mei 2014

Golkar berhasil menempatkan calegnya pada seluruh daerah pemilihan di Sumbar

14

Rekapitulasi Suara Pemilu

Golkar Kuasai Suara DPRD Sumbar FOTO:BAMBANG/PUAILIGGOUBAT

Syafril Adriansyah

omisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatera Barat merampungkan rekapituasi hasil perolehan suara Pemilihan Umum Legialatif 2014. Rekapitulasi berlangsung pada Selasa (22/4) hingga Kamis (24/4). Berdasarkan hasil rekapitulasi perolehan suara partai politik dari seluruh kabupaten dan kota, partai Golkar berhasil memperoleh 9 kursi dari 8 atau seluruh daerah pemilihan. Partai berlambang pohon beringin ini meraup 376.329 suara dari 2.412.718 suara sah. Posisi kedua ditempati Partai Demokrat dengan 284.664 suara dan

B

dan menduduki 8 kursi. Partai Gerindra di posisi ketiga dengan 267.983 suara dan memperoleh 8 kursi. Berdasarkan rekapitulasi itu, sudah bisa digambarkan caleg yang bakal duduk menjadi anggota DPRD Provinsi Sumatra Barat periode 2014-2019 Ketua KPU Sumbar, Amnasmen menyebutkan, pihaknya baru akan mengumumkan caleg yang bakal menduduki kursi dewan pada Mei mendatang. “Kita harus menunggu rekapitulasi KPU tingkat nasional. Berdasarkan jadwal, caleg resmi baru kita umumkan pada Mei,� katanya. Perolehan kursi masing-masing partai serta perolehan suara partai politik di setiap dapil dan gambaran caleg yang bakal duduk di DPRD Provinsi dapat dilihat di grafis. (o)

REKAP SUARA Petugas KomisiPemilihan Umum (KPU) Sumatera Barat mancatat hasil rekapitulasi suara dalam rapat pleno yang penghitungan perolehan suara Pemilu 9 April 2014

Perolehan Kursi Partai Politik di DPRD Sumbar per Dapil Dapil I (Padang) Jumlah Kursi: 10 1. PKS (47.304): Trinda Farhan S 2. PKS - Rahmat Saleh 3. Golkar (43.067): Afrizal 4. Demokrat (39.655): Suwirpen Suib 5. PAN (38.102): Indra Dt Rajo Lelo 6. Gerindra (37.356): Hidayat 7. PPP (26.743): Yuliarman 8. Hanura (25.234): Taufik Hidayat 9. Nasdem (21.062): Apris 10. PDIP (20.808): Albert Hendra Lukman

3. PKS (33.135): Rafdinal 4. Gerindra (29.547): Ismunandi Sofyan 5. PPP (27.567): Martias Tanjung 6. PAN (25.465): Guspardi Gaus 7. Hanura (16.277): Asmiati 8. Nasdem (14.265): Mardani

5. Demokrat (33.083): Sabar 6. Hanura (26.676): Zusmawati 7. PKB (25.554): Suharto 8. PKS (24.183): Muslim M Yatim 9. PPP (29.604): Amora Lubis

Dapil IV (Pasaman, Pasaman Barat)

Jumlah Kursi: 6 1. Demokrat (42.102): Darman Syahladi 2. Gerindra (31.582): Supardi 3. Golkar (29.180): Yulfitni Djasiran 4. PKS (23.737): Irsyad Safar 5. PPP (23.320): Novi Yuliasni

Jumlah Kursi: 9 1. Golkar (50.248): Zulkenedi Said 2. PAN (31.762): Muzli M Nur 3. Gerindra (36.601): Syahiran 4. PDI P (35.381): Riva Mela

Sumbar VI (Sijunjung, Tanahtatar, Dharmasraya, KSawahlunto, Kota Padangpanjang) Jumlah Kursi: 11 1. Golkar (73.984): Hendra Irwan Rahim 2. Golkar: Marlina Suswanti 3. Demokrat (65.099): Arkadius 4. Demokrat: Liswandi 5. PDIP (42.250): Rizanto Algamar 6. PPP (44.126): Irradatillah 7. PKS (43.794): Sultani

Perolehan Kursi Partai Politik di DPRD Sumbar

Dapil II (Padangpariaman Pariaman) Jumlah Kursi : 7 1. Golkar (42.471): Sitti Izzati 2. Demokrat (23.757): Eri Zulfian 3. Gerindra (22.013): Jasma Juni Dt Gadang 4. Nasdem (20.574): Endarmy 5. PAN (18.651): Darmon 6. PBB (19.657): Komi Chaniago 7. PPP (18.410): Zalman Zaunit

Dapil V (Limapuluh Kota, Payakumbuh)

6. PAN (20.178): Erman Mawardi

Sumbar VII (Kota Solok, Kabupaten Solok, Solok Selatan) Jumlah Kursi: 7 1. Golkar (62.906): Zigo Rolanda 2. Gerindra (31.981): Sabrana 3. PPP (30.154): Yulfadri Nurdin 4. Nasdem (29.581): Irwan Afriadi 5. PKS (28.336): Mockhlasin 6. PAN (26.478): Ahmad Rius 7. Demokrat (25.218): Asrul

Sumbar VIII (Pesisir Selatan, Mentawai) Jumlah Kursi: 7 kursi

6 kursi

1 kursi

7 kursi

4 kursi

9 kursi

8 kursi

Dapil III (AgamBukittinggi) Jumlah Kursi: 8 kursi 1. Golkar (46.077): Aristo Munandar 2. Demokrat (33.204): Nofrizon

8. Gerindra (43.509): Darmawi 9. PAN (41.901): Bukhari Dt Rajo Tuo 10. Nasdem (30.865): Evel Murfi Saifoel 11. Hanura (29.946): Marlis

8 kursi

8 kursi

8 kursi

5 kursi

1. Gerindra (35.400): Sudarmi Saogo 2. Hanura (28.745): Syaiful Ardi 3. Golkar (28.396): Saidal Masfiyuddin 4. PAN (27.894): Iswandi Latief 5. Nasdem (26.440): Risnaldi (8.775) 6. PPP (23.354): Syafril Ilyas 7. PDI Perjuangan (22.727): Achiar Sumber: Dirangkum dari hasil rekapitulasi KPU Sumbar

1 kursi

--


15

Puailiggoubat

SEPUTARSUMBAR

NO. 287, 1 - 14 Mei 2014

Partisipasi pemilih di Kota Padang terendah dari 19 kabupaten dan kota di Sumatera Barat. Di Mentawai, partisipasi pemilih juga jauh menurun dari Pemilu 2009 dan 2004

1,1 Juta Pemilih di Sumbar Golput FOTO:BAMBANG/PUAILIGGOUBAT

Tingkat Partisipasi Pemilih di Sumbar

Syafril Adriansyah

S

ebanyak 1.182.767 atau 31, 51 persen pemilih tidak memberikan hak pilihnya (golput)

dalam Pemilu Legislatif 9 April 2014. Dari jumlah pemilih sebanyak 3.747.037 dalam daftar pemilih tetap (DPT), DPT tambahan, daftar pemilih khusus (DPK), DPK tambahan, hanya 2.564.270 atau 68,49 persen yang memberikan suara. Berdasarkan hasil rekapitulasi suara KPU Sumbar, tingkat golput terjadi di Kota Padang. Dari 656.389 pemilih terdaftar, sebanyak 304.215 dinyatakan golput. Partisipasi pemilih hanya sebesar 53,65 atau 352.174 orang. Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatera Barat Amnasmen menyatakan, rendahnya partisipasi pemilih di Padang sangat mempengaruhi rata-rata partisipasi di tingkat provinsi.

PEMUNGUTAN SUARA - Warga memasukkan surat suara ke kotak suara saat pada Pemilu Legislatif 9 April 2014 di Sikabaluan, Kecamatan Siberut Utara “ Ada daerah yang tingkat partisipasinya mencapai 80 persen, pengaruh Padang cukup besar karena jumlah pemilihnya cukup banyak,”

katanya Sabtu 16 Maret lalu. Kota Bukittinggi menjadi daerah kedua dengan tingkat partisipasi yang terendah. Dari 81.384 pemilih, hanya

NO

Kabupaten/ Kota

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

Agam Bukittinggi Dharmasraya Kepulauan Mentawai Limapuluh Kota Padang Padang Pariaman Pariaman Padangpanjang Pasaman Pasaman Barat Payakumbuh Pesisir Selatan Solok Kota Solok Solok Selatan Sawahlunto Sijunjung Tanahdatar JUMLAH

49.484 yang mencolos atau 60,81 persen, sedangkan 39,19 persen lainnya tidak ikut memilih. Tingkat golput tertinggi ketiga

Jumlah Partisipasi Persentase Pemilih Pemilih 338.386 227.517 67,24 81.384 49.484 60,81 145.671 117.921 80,95 57.541 44.191 76,80 269.914 192.583 71,24 656.389 352.174 53,65 312.351 203.76 65,23 64.952 46.511 71,61 35.944 26.734 74,38 197.771 145.267 73,45 265.863 205.614 77,34 89.046 62.282 69,94 323.149 238.193 73,71 273.365 191.352 70,00 47.647 35.573 74,66 113.149 89.417 79,03 45.059 35.51 78,81 149.698 114.276 76,34 279.758 185.911 66,45 3.747.037 2.564.270

Sumber: Rekapitulasi KPU SUmbar terjadi di di Kabupaten Padangpariaman di mana dari 312. 351 total pemilih hanya 65, 23 persen yan memberikan hak pilihnya. (prl)

Pabrik Kasur dan Tujuh Toko Terbakar, Kerugian 7 Miliar PADANG - Dalam sehari, dua kasus kebakaran terjadi di Kota Padang Minggu, 27 April lalu. Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (x) Kota Padang memperkirakan total kerugian mencapai Rp 7 Miliar. Peristiwa kebakaran melanda pabrik kasur pegas (spring bed) milik PT Sinar Andalas Cemerlang di Kampung Batipuh Panjang, Kelurahan Lubuk Buaya, Kecamatan Koto Tangah, sekitar pukul 14.00 WIB. Sebagian besar pabrik seluas 8.000 meter persegi tersebut ludes dilalap si jago merah. Menurut Kepala BPBD PK, Budhi Erwanto, kebakaran dipicu akibat terjadinya hubungan pendek arus listrik di ruangan produksi. Meski tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, namun kerugian ditaksir sebesar Rp 4 miliar. “Dugaan sementara, asal api dari mesin di bagian produksi kemudian merambat ke ruangan lain dan hampir seluruh bangunan habis terbakar,” katanya. Untuk mamadamkan si jago merah, BPBDPK mengerahkan delapan unit pemadam kebakaran, berkut 30 petugas. Dalam upaya pemadaman, petugas mengalami kesulitan disebabkan tidak adanya sumbar air (hydrant) dan racun api di lokasi kejadian. Petu-

gas juga disulitkan memadamkan api akibat ramainya warga yang menonton. “Seharusnya pabrik, gudang atau perusahaan harus menyediakan minimal 10 racun api guna antisipasi pertama saat terjadi kebakaran,” katanya. Pada malam hari, api kembali berkecamuk. Tujuh unit toko di kawasan jalan Pasar Raya, Kelurahan Kampung Jawa, Kecamatan Padang Barat, sekitar pukul 21.00 WIB. Kabid Pemadam Kebakaran, BPBDPK Kota Padang Edi Asri mengatakan api bersumber dari percikan api yang dipicu hubungan pendek arus

listrik pada tiang listrik depan salah satu toko yang menjual sepatu dan sandal. “Api langsung membakar toko Bata dan menjalar ke bangunan lain yang berada di sekitarnya,’ katanya Dalam upaya pemadaman, tujuh unit armada kebakaran milik BPBDPK dan PT Semen Padang dikerahkan ke lokasi kejadian dan api berhasil dijinakkan setengah jam kemudian. Menurutnya, tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu, karena toko dalam keadaan kosong. Akan tetapi kerugian ditaksir mencapai Rp 3 miliar. (prl)

KEBAKARAN - Asap hitam mengepul saat terjadinya kebakaran di pabrik kasur pegas (spring bed) milik PT Sinar Andalas

Sekeluarga Tewas Tertimbun Longsor di Pasaman PADANG - Hujan lebat yang mengguyur Kabupaten Pasaman pada Rabu, 23 April lalu mengakibatkan longsor di kawasan Bukit Panjuik Kampung Landai, Jorong Ladangpanjang, Kecamatan Tigo Nagari. Akibatnya tiga warga yang merupakan satu keluarga tewas tertimbun. Korban adalah M. Sel Abadi (23), Alni (23) dan Silva (3). Jasad korban Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten

Pasaman Elfiwardi mengatakan, Silva (3) ditemukan sekitar pukul 11.00 WIB dan kedua orang tuanya ditemukan satu jam kemudian. “Ketiganya ditemukan berdekatan tertimbun longsoran setinggi sekitar setengah meter,” katanya. Menurutnya, dalam pencarian tim SAR gabungan terdiri atas BPBD Pasaman, TNI, Polri dibantu masyarakat sekitar hanya menggunakan peralatan berupa cangkul untuk menyingkirkan longsoran berupa lumpur dan patahan

kayu. “Tidak memungkinkan untuk mengerahkan alat berat ke lokasi kejadian karena lokasinya cukup jauh dan sulit dijangkau. Menghabiskan waktu tiga jam jika berjalan kaki,” ujarnya menambahkan. Ketiga jenazah selanjutnya dibawa menuju Puskesmas Tigo Nagari dan kemudian disemayamkan di rumah keluarga korban. “Rencananya hari ini langsung dimakamkan,” kata Elfiwardi. Kepala Bagian Humas Pemkab

Pasaman Budi Hermawan menyebutkan, terjadinya longsor tersebut dipicu hujan lebat yang mengguyur daerah itu sejak Rabu (23/ 4) siang hingga malam. Selain di Ladangpanjang, longsor juga menutup kawasan jalan di antara Jorong Malampah dan Ladang Panjang. “Jalan tertutup longsor tersebut baru bisa dibuka pada Kamis (24/4) sore. Sedangkan pencarian dilakukan pada Jumat (25/4) karena medan yang cukup sulit,” katanya. (prl)


Puailiggoubat NO. 287, 1 - 14 Mei 2014

8

Suara Puailiggoubat Menunggu Kiprah DPRD Mentawai

K

omisi Pemilihan Umum Daerah Mentawai dan Provinsi Sumatra Barat telah menyelesaikan rekapitulasi hasil suara Pemilu Legislatif. Hasilnya cukup mengejutkan karena dari 18 anggota DPRD Mentawai yang kembali mencalon, 9 diantaranya gagal mempertahankan kursi. Alhasil, diprediksi sebagian anggota DPRD Mentawai periode 2014-2019 akan dihuni wajah-wajah baru. Apa yang menyebabkan para caleg petahana itu gagal mempertahankan kursinya di Mentawai ? Banyak yang menuding, sistem proporsional terbuka dalam pemilu legislatif kita menjadi penyebab munculnya peluang politik uang yang semakin massif. Peran antar caleg tidak lagi terjadi antar partai namun juga dalam internal partai. Namun benarkah hal itu menjadi satusatunya penyebab ? Tentu saja tidak. Kekecewaan masyarakat terhadap kinerja DPRD Mentawai selama lima tahun ini bisa saja telah mengikis kepercayaan mereka. Wakil rakyat yang dinilai tidak amanah enggan dipilih lagi. Wakil rakyat yang tidak memberikan perhatian terhadap basis massanya juga akan ditinggalkan. Masyarakat mungkin merasa cukup memberi waktu lima atau 10 tahun bagi mereka untuk membuktikan janji-janjinya. Saat tidak ada perubahan, mereka berpaling dan memilih orang-orang baru. Ini menjadi pesan bagi anggota DPRD Mentawai periode mendatang, bahwa masyarakat tidak akan diam saja saat perubahan yang dijanjikan tidak ada. Jika wakil rakyat tidak bekerja sungguhsungguh maka masyarakat akan menghukum mereka dengan tidak memilih lagi. Masyarakat tentu sangat berharap, para wakilnya betul-betul memperjuangkan program dan kegiatan yang pro kerakyatan. Banyak hal yang harus dituntaskan, soal pemerataan dan peningkatan kualitas pendidikan, perbaikan dan pembenahan infrastruktur, menumbuhkan dan menggerakkan ekonomi kerakyatan, dan termasuk mendorong dan mengawasi penyelesaian rehabilitasi dan rekonstruksi korban tsunami Mentawai Kerja DPRD menjalankan fungsinya dalam hal pengawasan, legislasi dan penganggaran akan diuji lima tahun ke depan.z

16

Pemekaran (Masalah) Daerah I

ndonesia mulai menerapkan satu bentuk penyelenggaraan pemerintahan baru yang memberikan peran yang lebih besar kepada pemerintahan daerah melalui pemberlakuan UU No. 22 Tahun 1999, yang kemudian direvisi dengan UU No. 32 Tahun 2004. Oleh karena itu, penataan Daerah Otonom Baru (DOB) menjadi salah satu isu penting yang sampai sekarang masih menjadi fokus Pemerintah. Penataan DOB sampai saat ini masih sangat identik dengan pemekaran wilayah, belum ada yang mengarah pada penghapusan dan penggabungan wilayah seperti diatur dalam PP 129 tahun 2000 tentang Persyaratan Pembentukan dan Kriteria Pemekaran, Penghapusan, dan Penggabungan Daerah yang kemudian diganti dengan PP 78 tahun 2007 tentang Tata Cara Pembentukan, Penghapusan, dan Penggabungan Daerah. Pembentukan DOB sejak tahun 1999 menunjukkan perkembangan yang cukup signifikan, karena jumlah Provinsi di Indonesia meningkat

sebesar 21%, jumlah Kabupaten meningkat sebesar 41%, dan jumlah Kota meningkat sebesar 37%. Dalam peraturan pemerintah tersebut prasyarat pembentukan wilayah provinsi harus meliputi minimal lima kabupaten/ kota, sedangkan untuk kabupaten terdiri dari lima kecamatan dan kota cukup dengan empat kecamatan. Di sisi lain pembentukan kecamatan, kelurahan dan desa hanya ditetapkan melalui peraturan daerah. Sehingga tidak mampu terpantau oleh pemerintah, mengingat belum adanya suatu sistem pelaporan atau pencatatan peraturan

oleh: Hadi Prayitno (Forum Indonesia untuk Transparansi/FITRA) daerah yang kontinyu di tingkat pusat. Berdasarkan pencatatan Departemen Dalam Negeri pada tahun 2008 diketahui bahwa ratarata setiap bulan terbentuk 18 kecamatan, 30 kelurahan dan 60 desa. Mengingat tujuan otonomi daerah adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mendekatkan pelayanan umum, dan memperkuat daya saing daerah, maka membanjirnya tingkat pemekaran wilayah tersebut mengancam turunnya kualitas penyelenggaraan pemerintahan daerah. Hasil evaluasi kinerja DOB yang dilakukan Kementerian Dalam Negeri menyebutkan hanya 58,71% berkinerja tinggi. Sisanya 34,19% berkinerja sedang, dan 4,16% berkinerja

rendah. Bahkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sendiri melansir 80% DOB gagal meningkatkan kesejahteraan. Fakta lain dari hasil evaluasi Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal menunjukkan ada 34 daerah yang menjadi tertinggal atau miskin setelah dimekarkan. Salah Sistem DAU Komponen terbesar perimbangan keuangan yang diberikan kepada pemerintah daerah adalah Dana Alokasi Umum (DAU). Menurut kajian FITRA disebutkan bahwa formula DAU telah memberikan

motivasi bagi daerah untuk melakukan pembengkakan belanja pegawai dan terjadinya pemekaran daerah. Masuknya belanja pegawai sebagai alokasi dasar tidak mencerminkan kebutuhan dan kesenjangan antar daeah. Formula ini tidak memberikan insentif bagi daerah yang mengurangi belanja pegawainya dan disinsentif bagi terjadinya pemekaran. Artinya tujuan DAU untuk mengurangi kesenjangan fiscal tidak akan tercapai jika alokasinya habis untuk membiayai belanja pegawai. Hal ini juga yang memotivasi terjadinya pemekaran daerah karena beban belanja pegawainya sudah pasti akan dibiayai oleh DAU. Dalam kurun waktu 1999-2009, telah ada 205 DOB terdiri dari 7 Provinsi, 164 Kabupaten dan 34 Kota. Akibatnya pada 2003, pemerintah harus menyediakan DAU Rp1,33

triliun bagi 22 daerah otonom baru hasil pemekaran yang dilakukan pada 2002. Jumlah tersebut melonjak dua kali lipat pada tahun 2004, di mana pemerintah harus mentransfer Rp2,6 triliun alokasi DAU bagi 40 DOB. Pada tahun 2010, pemerintah mengucurkan dana Rp47,9 triliun sebagai DAU untuk DOB. Mengingat motivasi lahirnya daerah baru lebih banyak bersifat politis dan didasari semangat mengambil anggaran lebih besar, maka satusatunya cara untuk mengendalikan laju pemekaran daerah tersebut adalah dengan merevisi aturan terkait DAU. Melalui momentum revisi undangundang perimbangan keuangan harus

ditegaskan pengaturan secara mengikat bahwa daerah otonomi baru tidak secara otomatis bisa mendapatkan DAU. Usulan Masalah Baru Bulan ini DPR RI secara aklamasi mengesahkan inisiatif 19 RUU daerah otonom baru. Prinsipnya pembentukan daerah baru berpotensi meningkatkan pelayanan terhadap rakyat. Perhatian terhadap kawasan yang terabaikan karena terlalu jauh dari ibu kota kabupaten atau provinsi dapat ditingkatkan. Alasan lainnya adalah bahwa kawasan tersebut diharapkan dapat lebih produktif dan lebih berkembang. Pemekaran daerah bertujuan utama agar ada ruang partisipasi bagi politik daerah serta masuknya uang dari pusat ke daerah. Namun, untuk melakukan pemekaran pada suatu daerah harus ada penjelasan terlebih dahulu kepada masyarakat yang menginginkan pemekaran tentang masalah yang harus dihadapi setelah pemekaran. Sebab, pemekaran daerah tidaklah mudah dan murah. Pemekaran wilayah seharusnya menjadi solusi atas suatu permasalahan yang dihadapi, bukannya justru menambah ma-salah atau menciptakan masalah baru. Tujuan dari pemekaran daerah tersebut tidak akan tercapai jika tidak disiapkan secara serius. Walhasil, masyarakat justru akan memperoleh pelayanan yang semakin buruk, birokrasi daerah tidak mampu memenuhi semua jenis layanan, dan infrastruktur dasar tidak tersedia dengan baik. Jika infrastruktur belum tersedia, maka kepala daerah baru hanya akan disibukkan untuk membenahi urusan ini dan melupakan persoalan sehari-hari masyarakat. Usulan pemekaran 19 daerah baru sebagaimana yang disetujui DPR ini bila tidak didasari oleh desain besar penataan daerah, serta tidak diikuti persiapan yang maksimal dan tidak berdasarkan kajian komprehensif yang disepakati oleh semua pihak, maka justru keluar dari tujuan utamanya. Seyogyanya pemerintah dan DPR tidak saling menyalahkan dan harus berfikir serius terhadap isu ini agar pemekaran daerah tidak berubah fungsi menjadi pemekaran masalah bagi masyarakat luas. z


17

Puailiggoubat

PODIUM

NO. 287, 1 - 14 Mei 2014

Memaknai Frase “Pengguna” pada Sengketa Informasi Publik

P

asal 1 angka 5 Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (UU KIP) mendefinisikan Sengketa Informasi Publik adalah sengketa yang terjadi antara Badan Publik dan Pengguna Informasi Publik berkaitan dengan hak memperoleh dan menggunakan informasi menurut ketentuan yang diatur dalam UU KIP. Sedangkan Pasal 1 angka 10 UU KIP mengatakan bahwa Pengguna Informasi Publik adalah orang perseorangan, kelompok orang, badan hukum, atau Badan Publik yang menggunakan Informasi Publik. Selanjutnya yang dimaksud dengan Pemohon Informasi Publik adalah warga negara Indonesia dan/atau badan hukum Indonesia yang mengajukan permintaan Informasi Publik kepada Badan Publik menurut peraturan perundang-undangan. Peraturan Komisi Informasi Nomor 2 Tahun 2010 tentang Prosedur Penyelesaian Sengketa Informasi Publik (Perki 2/2010 PPSIP) memberikan definisi yang agak berbeda yaitu Sengketa Informasi Publik adalah sengketa yang terjadi antara Badan Publik dan Pemohon Informasi Publik berdasarkan alasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35 ayat 1 UU KIP. Memperhatikan ketentuan Pasal 1 angka 5 UU KIP maka dapat ditafsirkan bahwa dalam mengatur mekanisme penyelesaian sengketa dalam dua jenis

skema atau model yang berbeda. Pertama adalah Sengketa Informasi Publik dalam hal menyangkut hak untuk memperoleh informasi (selanjutnya disebut tipe I) dan yang kedua sengketa informasi dalam hal menyangkut hak untuk menggunakan informasi (selanjutnya disebut tipe II). Untuk skema pertama sengketa yang terjadi adalah sebagai akibat adanya permintaan informasi yang dilakukan oleh Pe-mohon informasi. Hal ini diperkuat dengan Pasal 22 UU K I P dan dilanjutkan dengan mekanisme keberatan pada Pasal 35 UU KIP. Sedangkan untuk skema kedua yaitu hak menggunakan informasi, tanpa adanya permintaan atau permohonan informasi maka bisa terjadi sengketa informasi

oleh: John Fresly Wakil Ketua Komisi Informasi Pusat

dimana pengguna informasi langsung mengajukan keberatan terhadap Badan Publik terkait dengan hak menggunakan informasi yang sudah disediakan oleh badan publik yang bersangkutan. Hal ini diatur dalam Pasal 35 ayat 1 huruf b UU KIP dan dipertegas pada Pasal 8 ayat 2 Perki 2/2010 PPSIP. Sejak diberlakukannya UU KIP, praktek penyelesaian sengketa informasi yang dilakukan oleh Komisi

Informasi (KI) Pusat tidak merujuk pada definisi Sengketa Informasi Publik sebagaimana dimaksud Pasal 1 angka 5 UU KIP. KI menggunakan tafsir Perki 1/2010 dimana sengketa informasi selalu dikaitkan dengan rezim permohonan informasi. Pemahaman mengenai adanya dua skema ini tidak pernah diterapkan dalam kasus-kasus sengketa informasi. Akibatnya tafsir yang dianut dalam praktek penyelesaian sengketa informasi di KI saat ini adalah bahwa sengketa informasi harus ada pemohon atau tipe I. Doktrin ini berkembang menjadi doktrin “no requester no cases”. Tafsir seperti ini mengakibatkan dalam hal terjadi permohonan penyele-saian sengketa di mana pemohon penyelesaian sengketa tapa adanya permintaan/permohonan informasi maka penyelesaian sengketa informasi seperti itu tidak dikategorikan sebagai tipe II. Selanjutnya dengan diberlakukannya Peraturan Komisi Informasi Nomor 1 Tahun 2013 tentang Prosedur Penyelesaian Sengketa Informasi Publik (Perki 1/2013 PPSIP) maka terjadi

beberapa perubahan yang menyangkut permohonan informasi. Namun mazhab yang dianut dalam Perki 1/2013 tersebut masih sama yaitu menganut tipe I tanpa memberi ruang untuk tipe II. Bahkan Perki baru ini mempunyai potensi untuk mengurangi hak konstitusional pemohon informasi dengan adanya aturan tentang pemohon yang beritikad tidak baik (vexatious request). Unsur kepentingan merupakan unsur essensial yang merupakan salah satu syarat formal mengajukan permohonan Informasi Publik atas dokumen-dokumen yang diminta oleh Pemohon dan hal tersebut adalah sesuai prinsip hukum yang menyatakan no interest no action. Dilihat dari unsur kepentingannya antara tipe I dan II, maka tipe II lebih dapat dirasakan manfaat atas pemberian akses informasi terhadap hak konstitusionalnya daripada tipe I yang setelah memperoleh informasi tindak lanjut atas informasi yang didapat kurang maksimal dan tidak tepat sasaran. Oleh karenanya perlu ada mekanisme yang mengatur agar ruang bagi tipe II dapat lebih dieksplorasi. Pengaturan mekanisme penyelesaian sengketa Informasi Publik untuk tipe II diharapkan dapat mendorong Badan Publik untuk lebih aktif menyediakan informasi-informasi yang berada di bawah pengawasannya walaupun tidak ada permohonan terlebih dahulu atasnya. z


Puailiggoubat NO. 287, 1 - 14 Mei 2014

Kepala Disdik Mentawai: Lingkungan Sekolah di Sikakap Gersang SIKAKAP - Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Mentawai Sermon Sakerebau mengatakan, sekolah di Kecamatan Sikakap tidak asri karena banyak lingkungan yang gersang. Hal itu dikatakannya usai melakukan kunjungan ke beberapa SD di Kecamatan Sikakap, Selasa, 1 April lalu. Menurut Sermon, kenyamanan belajar di sekolah tidak hanya dipengaruhi fasilitas belajar namun dengan lingkungan yang bersih, sejuk dan asri bisa membuat anak didik dan majelis guru betah. Sermon juga meminta guru dan kepala sekolah menjalin hubungan yang baik dengan orang tua murid agar proses memajukan sekolah baik kuantitas maupun kualitas tidak timpang. “Peran masyarakat menjadi penunjang keberhasilan dalam pendidikan sangat penting, kalau mereka terlibat maka pendidikan akan berjalan sesuai dengan yang diinginkan, begitu sebaliknya jika masyarakat tak dilibatkan dan pendidikan anak diserahkan sepenuhnya kepada sekolah maka kemungkinan gagal lebih besar,” ujarnya. Lanjut Sermon, sebagai bentuk pelibatan orang tua murid, maka setiap sekolah harus ada komite sekolah yang bertugas melakukan pengawasan dan mitra membangun sekolah yang berkualitas. Menjawab imbauan tersebut, Kepala SD Negeri 07 Matobe, Perpetua Jamet mengatakan, pihaknya akan segera melakukan penentuan titik mana yang akan ditanami pohon pelindung. (spr/g)

Pendidikan Kunci Berantas Kemiskinan di Mentawai SIKAKAP - Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai terus menggenjot peningkatan kualitas sumber daya manusia di daerahnya melalui peningkatan pendidikan. Salah satu programnya dengan menguliahkan anak-anak Mentawai ke berbagai universitas ternama di Indonesia. “Dari tahun 2012 hingga 2013, 400 anak-anak Mentawai kita kuliahkan yang anggarannya diambil dari APBD,” kata Bupati Kepulauan Mentawai Yudas Sabaggalet usai meresmikan SDN 38 Pinatetek Desa Makalok Kecamatan Sikakap, Jumat, 28 Maret. Menurut Yudas, kekayaan alam yang besar di Mentawai tidak akan memberi dampak apapun kepada kesejateraan jika tidak dikelola dengan baik sehingga perlu pendidikan untuk meraih hasil maksimal. “Uang banyak akan habis jika terus digunakan jika tidak tahu mengelolanya, penyebab orang miskin itu ada beberapa diantaranya, miskin iman, miskin motivasi sehingga mudah menyerah di setiap melakukan usaha, miskin relasi atau kurang bergaul, orang seperti ini tertutup untuk menerima kelebihan orang lain, dan terakhir miskin harta,” jelasnya. (spr/g)

18 FOTO:SUPRI/PUAILIGGOUBAT

Tahun ini tiga ruang belajar dibangun Supri Lindra

S

D Filial Finatetek yang berada di Dusun Pinatetek Desa Makalok Ke-

camatan Sikakap resmi menjadi sekolah negeri dengan nama SDN 38 Pinatetek, peresmian tersebut dilakukan Bupati Kepulauan Mentawai Yudas Sabaggalet, Jumat, 28 Maret. Sebelumnya SD tersebut merupakan filial SDN 21 Makalok sejak 2008. Yudas mengatakan, peresmian SD tersebut merupakan langkah pemerintah untuk meningkatkan pembangunan dan mutu pendidikan di Mentawai. Selain itu, faktor jarak juga menjadi pertimbangan pemerintah untuk melakukan pemekaran sekolah. “Jarak dengan SD induk yang terletak di Dusun Berkat Baru sangat jauh yakni 5 kilometer yang membuat koordinasi terhambat. Untuk mencegah putus sekolah, pemerintah memutuskan menegerikan SD filial tersebut agar proses peningkatan mutu pendidikan sesuai dengan yang kita harapkan,” katanya. Kepala SDN 38 Pinatetek, Duma Erni menyebutkan, pada 2008, jumlah siswa sekolah itu 38 orang. Sementara bangunan yang mereka miliki dibangun dari dana Program Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPMMP) sebanyak 4 ruangan yang kemudian dibagi lagi satu ruangan majelis guru dan selebihnya ruang belajar murid. “Tahun ini jumlah murid meningkat menjadi 91 dengan guru sebanyak 10 yakni 3 guru PNS ditambah seorang kepala sekolah, 5

DIALOG - Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Mentawai Sermon Sakerebau berdialog dengan guru dan murid SDN 07 Matobe Kecamatan Sikakap, 1 April 2014

SD Filial Pinatetek Resmi Jadi Sekolah Negeri guru sukarela dan 1 guru kontrak, terima kasih kepada Bupati dan kita berharap sekolah ini makin maju,” ujarnya. Sementara Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Sikakap Fransiskus Sakeletek mengatakan, nomor 38 merupakan nomor spesial yang diberikan kepada SD ini. “Dengan penomoran dan kenaikan status sekolah kita berharap proses belajar semakin meningkat sehingga generasi muda Mentawai menjadi terpelajar,” katanya.

Terkait kekurangan lokal, dalam kesempatan lain Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Mentawai Sermon Sakerebau mengatakan, tahun ini pihaknya akan menambah tiga ruang belajar buat SD di Sikakap yakni SDN 35 Matobe dan SDN 38 Pinatetek dari Dana Alokasi Khusus Pendidikan. “Dua sekolah tersebut baru memiliki 4 ruang kelas, di SDN 38 Pinatetek satu ruangan digunakan untuk kantor dan perpustakaan, tiga lokal ruang belajar mengajar untuk

siswa kelas 1 sampai V1, sementara di SDN 35 Matobe satu ruang kelas disekat sehingga dipakai untuk dua kelas, ini sangat tidak layak buat tempat belajar,” katanya usai melakukan kunjungan ke sekolah-sekolah di Kecamatan Sikakap, 1 April lalu. Yudas menambahkan, jika tidak ada persoalan lahan maka penambahan ruangan kelas segera dilaksanakan. “Sekolah harus menyiapkan lahan agar pembangunan cepat dilakukan,” katanya. (g)

TK dan PAUD Margaretha Taileleu Minim Fasilitas dan Guru MAONAI - Minimnya dana yang dimiliki TK dan PAUD Margaretha yang berada di Dusun Maonai Desa Pasakiat Taileleu, Kecamatan Siberut Barat Daya membuat sekolah ini tak mampu menyelesaikan pembangunan ruang belajar. Selain ruangan, sekolah ini juga tak mampu membayar guru dan menyediakan perlengkapan belajar. Bangunan sekolah dari kayu yang dibangun 20 Mei 2009 oleh swadaya masyarakat ini memiliki tiga ruang belajar, dua ruangan digunakan untuk belajar sisanya dijadikan kantor guru. “Sebagian dinding sekolah belum ada, yang sudah terpasang

mulai rusak dimakan usia , jendela dan lemari sekolah kami tidak ada,” kata Kepala TK dan PAUD Margaretha Maonai, Redina Sababalat saat ditemui Puailiggoubat, Jumat, 25 April. Redina mengatakan, pada awalnya sekolah yang memiliki murid TK sebanyak 10 orang dan PAUD berjumlah 20 memiliki dua orang guru namun karena tidak tahan dengan gaji yang minim membuat satu guru mengundurkan diri. “Tinggal saya sendiri sebagai kepalanya sekaligus yang mengajar anak-anak mulai TK dan PAUD,” ujarnya. Ia menyebutkan, gaji dan operasional sekolah didapat dari

iuran anak-anak TK sebesar Rp15 ribu per bulan, jika dikali dengan 10 anak maka sebulan hanya dapat Rp150 ribu. Sementara untuk murid PAUD, kata Redina, tidak dipungut biaya. “Karena guru yang terbatas maka murid PAUD hanya belajar satu kali dalam seminggu itu pun terbatas pada nyanyian,” katanya. Redina mengatakan, setelah sekolah dibuat masyarakat, pengelolaannya diserahkan kepada Paroki Muara Siberut. Namun minimnya dana yang dimiliki paroki membuat sekolah ini tidak mampu menyediakan permainan dan buku pelajaran. “Kapur tulis terpaksa saya

minta pada kepala SD di sini karena tidak sanggup beli, untung saja mereka tidak keberatan,” tuturnya. Meski semua terbatas, Redina mengaku semangatnya memberikan pelayanan pendidikan kepada anak dengan kemampuan yang ia miliki tidak surut. Sementara Sekretaris Yayasan Margaretha Sujono mengatakan, biaya operasional TK dan PAUD tidak ada. Pihaknya menerima sekolah tersebut atas permintaan masyarakat, “Bangunan sekolah masih milik masyarakat bukan yayasan, kita hanya memberi pendampingan,” ujarnya sat dikonfirmasi Puailiggoubat, Minggu, 27 April. (ss/g)


19

Puailiggoubat

PENDIDIKAN

NO. 287, 1 - 14 Mei 2014

Try Out SD di PUS Diikuti 49 SD SIKAKAP - Pelaksanan try out SD menjelang Ujian Sekolah (US) di Pulau Pagai Utara Selatan diikuti 49 sekolah. SD tersebut tersebar di tiga kecamatan yakni Sikakap 14 sekolah, Pagai Utara 9 sekolah dan Pagai Selatan 26 sekolah. “Try out kami langsungkan selama tiga hari yang dimulai Senin 21 April sampai tanggal 23,” kata Rijal Berisigep, anggota Tim Monitoring Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Mentawai kepada Puailiggoubat, Rabu, 23 April. Rijal mengatakan, pelajaran yang di uji berupa bahasa Indonesia, matematika, IPS dan IPA sementara untuk pelaksanaan US sendiri pada 19-21 Mei mendatang. “Lembaran jawaban TO akan dikumpulkan dari tiga kecamatan dan dinilai di Tuapeijat, hasilnya akan diberikan 7 hari usai ujian melalui UPTD masing-masing,” ujarnya. Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Sikakap Fransiskus Sakeleteuk menyebutkan, peserta US pada tahun ini di Pulau Pagai Utara Selatan sebanyak 547. Peserta dari Kecamatan Sikakap sebanyak 238 murid, Pagai Selatan sebanyak 183 dan Pagai Utara diikuti 126.(leo/g)

SMAN 1 Siberut Utara Gelar Lomba Peringati Hardiknas SIKABALUAN - SMAN 1 Siberut Utara menggelar berbagai perlombaan olahraga dan sains memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) pada tanggal 2 Mei, lomba digelar selama tujuh hari yang dimulai pada 26 April sampai 2 Mei. Kepala SMAN 1 Siberut Utara Paulus Sikaraja mengatakan, meski penyelenggaranya dari SMA namun warga sekitar Sikabaluan juga dilibatkan. “Ini sebagai langkah memperkenalkan sekolah kepada masyarakat sekaligus menjalin silahturami,” katanya, Sabtu, 26 April. Selain itu, lanjut Paulus, perlombaan ini menjadi ajang penjaringan bibit olahragawan di SMAN 1 Siberut Utara. Lomba yang terdiri dari bola voli, futsal, pidato, puisi, dan perlombaan sains didanai dari Bantuan Operasional Manajemen Mutu Daerah (BOMMDA) tahun 2014. Sementara kontingen dari warga yang hadir berasal dari Malancan, Sirilanggai, Monganpoula, Sikabaluan, Pokai dan Organisasi Muda-mudi Katolik. Acara dibuka secara resmi Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Siberut Utara Jop Sirirui.(bs/g)

Persoalan Lahan Hambat Pembangunan Sekolah di Mentawai SIKAKAP - Persoalan tanah menjadi salah satu faktor penghambat pembangunan sekolah di Mentawai, demikian disampaikan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Mentawai Sermon Sakerebau usai mengunjungi SDN 35 Matobe, Selasa, 1 April. Sermon menyebutkan, pada tahun lalu SDN 35 Matobe Kecamatan Sikakap mestinya sudah memiliki ruangan kelas baru namun karena lokasi pembangunan bermasalah rencana tersebut ditunda. “Masalah tanah menjadi kendala kami memperluas pembangunan sekolah di Mentawai, maka diharapkan kepada masyarakat yang telah mengibahkan tanah untuk pembangunan sekolah demi pendidikan anak cucu jangan meminta uang ganti rugi karena dinas tidak pernah menganggarkan alokasi buat itu,” katanya.(spr/g)

Ujian Nasional Paket C Mentawai Diundur FOTO:BAMBANG/PUAILIGGOUBAT

Lulusan enggan mengambil ijazah Supri Lindra Siprianus Sababalat

elaksanaan Ujian Nasional (UN) Paket C di Kabupaten Kepulauan Mentawai yang harusnya bersamaan dengan jadwal UN SMA 1416 April lalu batal dilakukan dan diundur menjadi 19-22 Agustus nanti. Ketua Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Musara Kecamatan Sikakap, Ekinaldi mengatakan, pengunduran disebabkan data Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan (UNPK) program belajar paket A,B dan C tidak masuk ke pusat komputer data Dinas Pendidikan Provinsi Sumatra Barat. “Tidak tahu persoalannya, yang jelas dari data kita pada tahun ini peserta belajar Paket A sebanyak 80 orang, B sebanyak 153 dan C diikuti 200 peserta,” katanya kepada Puailiggoubat, Senin, 21 April. Ekinaldi menyebutkan, peserta belajar paket C yang akan ujian pada Agustus mendatang akan dipungut biaya administrasi sebesar Rp350 ribu per orang. Hal tersebut tidak berlaku untuk Paket A dan B yang digratiskan. “Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat mensubsidi

P

PERPISAHAN - Kepala UPTD Pendidikan Siberut Utara Jop Sirirui menerima sagu dari siswa dalam acara perpisahan sekolah, siswa SMAN 1 Siberut Utara yang tidak lulus tahun ini boleh mengikuti ujian paket C Agustus mendatang peserta Paket A dan B masingmasing Rp100 ribu yang digunakan untuk cetak dan distribusi soal ujian ke Mentawai,” ujarnya. Umur peserta Paket C dari peserta umum, kata Ekinaldi tidak kurang dari 25 tahun dan mereka boleh mengikuti program tersebut jika sudah dua tahun lulus dari Paket B. Jika berasal dari siswa SMA yang tidak lulus mereka harus melampirkan nilai mulai semester I sampai V. “Mereka harus menyerahkan ijazah SMP atau Paket B yang dilegalisir kepala sekolah atau dinas pendidikan, pasfoto hitam

putih 3x4 sebanyak 5 lembar dan mengikuti kegiatan tutor belajar yang diadakan PKBM,” jelasnya. Sementara di Kecamatan Siberut Selatan, menurut Ketua Pelaksana Program Belajar Paket C Manuel Samalinggai, pengunduran dilakukan agar bisa mengakomodir siswa SMA yang tidak lulus UN. “Pengalaman kita tahun lalu sebanyak 40 siswa SMA tidak lulus dan langsung mendaftar pada ujian Paket C ditambah 53 orang peserta dari masyarakat umum, satu orang tidak lulus karena nilai,” katanya, Rabu, 23

April. Peserta belajar, kata Manuel, harus mengikuti tutorial selama satu bulan itu rutin setiap hari. Meski program ini sudah lama bergulir namun masyarakat yang mengikuti kegiatan belajar ini enggan menjemput ijazahnya. Menurut Ekinaldi, masih banyak peserta belajar Paket A,B dan C yang telah lulus pada tahun 2007 dan 2008 di Kecamatan Sikakap belum mengambil jazahnya. “Ijazah mereka menumpuk di rumah, masih banyak peserta yang belum ambil padahal tinggal ambil saja,” ujarnya.(g)

Tahun Ini Kabupaten Mentawai Rekrut 100 Guru Kontrak SIKAKAP - Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai akan merekrut 100 guru kontrak untuk memenuhi kekurangan guru yang terjadi di daerah ini. Perekrutan guru kontrak tersebut menurut Bupati Kepulauan Mentawai Yudas Sabaggalet bertujuan meningkatkan kualitas pendidikan di Mentawai. “Mereka akan disebar di SD, SMP dan SMA yang masih kekurangan guru, gaji mereka berasal dari APBD,” katanya usai meresmikan SDN 38 Pinatetek Desa Makalok Kecamatan Sikakap, 28 Maret lalu. Menunggu proses tersebut, Bupati meminta guru PNS yang ada untuk berkonsentrasi meng-

ajarkan anak-anak Mentawai agar bisa bersaing dengan daerah lain. “Tidak semua orang bisa menjadi pendidik, pekerjaan menjadi guru adalah pekerjaan mulia, kalau ada guru-guru yang tidak melaksanakan tugas tolong laporkan ke saya atau dinas bersangkutan agar dapat secepatnya dibina,” ujarnya. Sementara Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Mentawai Sermon Sakerebau menyebutkan, kekurangan guru di Mentawai saat ini 350 orang. Ia berharap keberadaan guru kontrak nanti bisa menutupi sebagian kekurangan guru.(spr/g)

FOTO:SUPRI/PUAILIGGOUBAT

BUKA OLIMPIADE - Bupati Kepulauan Mentawai Yudas Sabaggalet bertepuk tangan usai membuka Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) tingkat kabupaten di Sikakap, 29 Maret. Ia mengatakan tahun ini merekrut 100 guru kontrak


PENDIDIKAN Siswa SMAN 1 Pagai Utara Selatan Ikuti Psikotes SIKAKAP - Sebanyak 121 siswa SMAN 1 Pagai Utara Selatan (PUS) mengikuti psikotes yang dilakukan tim Universitas Pelita Harapan (UPH) Surabaya, Rabu, 16 April. Ketua tim penguji UPH Maria Helena yang juga dosen psikologi di universitas itu mengatakan, materi ujian diberikan dalam bentuk alat peraga gambar dan siswa diminta membaca dan menganalisa gambar itu ditambah dengan menjawab beberapa soal. “Tes ini dilakukan untuk melihat sejauh mana kompetensi dan bakat yang dimiliki siswa untuk mencocokkan jurusan apa yang tepat saat di perguruan tinggi, selain itu mereka diwajibkan mengisi data pribadinya,” katanya. Bobby Nayoan, fasilitator dari Lembaga Mayhum menyebutkan, kegiatan ini merupakan kerjasama Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Mentawai dengan UPH. “Tim semuanya berjumlah 10 orang termasuk dari UPH sebanyak 5 orang, tim tersebut tersebar di sekolah lain di Mentawai dengan kegiatan yang sama, tim A menguji pada 16 April di SMAN 1 PUS, SMAN 2 Sipora Utara (17 April) dan SMAN 1 Sipora Selatan (19 April, sementara tim B ke Siberut, “ jelasnya. Hasil tes, kata Bobby, dikeluarkan pada bulan Mei melalui sekolah, bagi yang lulus program tes bakat dan minat ini akan mendapat beasiswa dari Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Mentawai dan dikuliahkan di universitas swasta di pulau Jawa. “Mereka yang dikuliahkan nanti akan mendapat keringanan biaya,” ujarnya. Kepala SMAN 1 PUS Rita Wati menyebutkan, peserta tes semestinya 203 siswa namun sebanyak 82 siswa tidak hadir. “Tidak tahu apa sebabnya padahal ini kesempatan bagi mereka,” katanya. (leo/g)

O2SN Mentawai 2015 Siberut Utara Jadi Tuan Rumah SIKABALUAN - Kecamatan Siberut Utara ditetapkan menjadi tuan rumah pelaksanaan Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) 2015 tingkat Mentawai. “Keputusan itu diambil setelah rapat dengan kepala dinas pendidikan dan kepala sekolah terkait dengan pelaksanaan O2SN tingkat kabupaten, ini menjadi kebanggaan bagi kita,” kata Kepala UPTD Kecamatan Siberut Utara Jop Sirirui kepada Puailiggoubat, Selasa, 22 April. Jop menyebutkan, Kecamatan Siberut Utara jarang ditunjuk menjadi tuan rumah even kabupaten, sehingga kesempatan yang mereka dapat kali ini akan dimanfaatkan sebaik mungkin dengan persiapan yang maksimal jelang lomba. “Kami harus buktikan bahwa Siberut Utara siap dan mampu menjadi penyelenggara, dan mulai saat ini persiapan itu sudah kita lakukan,” ujarnya. Sikap optimis itu juga disampaikan Kepala SMAN 1 Siberut Utara Paulus Sikaraja, menurut dia sebagai tuan rumah mesti menjadi yang terbaik dari peserta. “Sarana dan bimbangan olahraga yang belum ada akan dicari, termasuk guru pembimbing olahraga agar prestasi ke depan semakin baik,” katanya. (bs/g)

Puailiggoubat

NO. 287, 1 - 14 Mei 2014

20

FLS2N Sumbar

Sekolah Siberut Utara Wakili Mentawai Peserta yang mewakili Mentawai berhasil menyisihkan sekolah lain pada seleksi kabupaten

FOTO:BAMBANG/PUAILIGGOUBAT

Bambang Sagurung

ontingen SMPN 1 Siberut Utara mewakili Mentawai pada Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) SMP tingkat Provinsi Sumatra Barat kategori cipta lagu dan tari kreasi, sementara SMAN 1 Siberut Utara ikut dalam lomba Olimpiade Sains Nasional (OSN) SMA tingkat provinsi untuk pelajaran biologi, kimia dan ekonomi. Kepala SMPN 1 Siberut Utara Jumpang Sinurat mengatakan, pada FLS2N SMP tingkat Kabupaten Kepulauan Mentawai yang digelar pada 11-14 April lalu di Sioban, Tuapeijat, siswanya meraih juara I cipta lagu. Selain itu mereka juara menyabet juara II lomba musik tradisional, MTQ putri dan membatik yang mengangkat tema tato Mentawai dan juara III solo song. “Pada lomba vokal grup kelemahan kita terletak pada tempo dan harmonisasi musik, namun kita tak berkecil hati dan ini menjadi pengalaman yang berharga,” katanya, Minggu, 20 April. Sementara pada lomba membuat batik motif tato Mentawai yang mereka unggulkan, SMP ini hanya meraih juara II. Menurut Yustinus, peserta yang ikut lomba saat itu, kekalahan mereka terletak

K

KALUNGKAN MEDALI - Kepala UPTD Kecamatan Siberut Utara Jop Sirirui mengalungkan medali kepada siswa SMAN 1 Siberut Utara pemenang OSN tingkat kabupaten dari deskripsi motif yang diusung. “Kami tidak tahu bahwa motif yang kami bawa mesti dipaparkan maknanya di hadapan juri, kita tidak persiapkan itu, kita kalah dari SMPN 1 Siberut Selatan yang mengusung motif jaraik,” ujarnya. Sementara SMAN 1 Siberut Utara menjadi satu-satunya wakil Kabupaten Kepulauan Mentawai yang akan mengikuti OSN tingkat Provinsi Sumatra Barat karena berhasil menyisihkan SMA lain di Mentawai dalam bidang kimia, biologi dan ekonomi dan mendapat prestasi juara I. “Kita patut bangga dari

keterbatasan sarana dan prasarana yang ada tiga siswa kita menjadi wakil Mentawai di provinsi. Dan kita berharap siswa dan guru terus termotifasi akan prestasi-prestasi yang kita miliki,” kata Kepala SMAN 1 Siberut Utara Paulus Sikaraja disela-sela acara perpisahan siswa kelas XII, Selasa, 22 April. Ketiga siswa SMAN 1 Siberut Utara yang mendapat juara I pada OSN kabupaten yakni Marcelinus Salamao (kimia), Minarti Siriparang (biologi) dan Xaveria Dermin (ekonomi). Selain juara I, sekolah ini juga menyabet juara II kimia

(Felicitas), juara III bidang ekonomi dan matematika masing-masing diraih Wahyu Andika dan Yosefh Christo. Kepala UPTD Kecamatan Siberut Utara Jop Sirirui mengaku bangga dengan prestasi yang diraih siswa di daerahnya. “Pendidikan Siberut Utara harus kita bangkitkan dan itu sudah mulai kita buktikan dari tahun ke tahun setiap kegiatan yang dilakukan di tingkat kabupaten. Kita berharap dari kekurangan yang ada di sekolah tidak menjadi batu sandungan mengukir prestasi,” katanya. (g)

UN Perdana SMAN 1 Siberut Tengah Diikuti 39 Siswa SAIBISAMUKOP-Ujian Nasional SMA tahun ini merupakan UN perdana bagi SMAN 1 Siberut Tengah yang diikuti 39 siswa. Kepala SMAN 1 Siberut Tengah, Rafael Nyo Satoko mengatakan, peserta UN yang terdaftar sebanyak 42 siswa namun dua siswa sudah mengundurkan diri jauh sebelum ujian digelar. “Sementara satu siswa yang bernama Yasinta yang berasal dari Dusun Gotap Desa Saliguma tidak bisa ikut karena sakit, kami sudah membahas hal dengan orang tuanya dan merencanakan meng0

antar soal ujiannya tapi orang tuanya pasrah dan bilang kalau anaknya tidak bisa ujian, artinya orang tuanya sudah pasrah karna penyakitnya itu,” katanya saat ditemui Puailiggoubat, Selasa, 15 April. Karena tiga siswanya tidak ikut, Rafael berharap jumlah kelulusan siswanya bagus, “ Kita berpikir realistis saja sebab tak mungkin mencapai 100 persen karena ada peserta yang mengundurkan diri, lebih dari 50 persen saja itu sudah luar biasa,” ujarnya. Menurut Rafael, kegiatan

belajar saat ini belum maksimal karena kurangnya tenaga pengajar. “Kita belum memiliki guru bidang studi matematika, kimia dan biologi padahal pelajaran itu merupakan materi UN, selama ini guru yang mengajar berasal dari bidang studi lain yang serumpun,” jelasnya. Sementara pelaksanaan UN di SMAN 1 Pagai Utara Selatan di Sikakap pada hari kedua (15 April) diwarnai insiden pingsannya tiga orang siswa saat ujian yakni Lis Sugiarto Purba dan Anggun Janu Simanjuntak dari

jurusan IPA serta Julmenisa Lase, peserta jurusan IPS karena demam. Namun keduanya melanjutkan ujian kembali setelah mendapat perawatan medis. Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Sermon Sakerebau berharap, siswa yang ikut UN lulus semua. “Keinginan kita semua anak-anak lulus, namun bagaimana persentase kelulusannya akan diketahui jika hasilnya sudah keluar,” katanya usai meninjau pelaksanaan UN di SMAN 1 Siberut Tengah.(rr/leo/g)


Puailiggoubat NO. 287, 1 - 14 Mei 2014

Dibanding dengan jenis lain, pisang medan merupakan pisang termahal yang dibeli pengumpul di Sikakap yakni Rp60-70 ribu per tandan.

Trend Pisang Medan, Tandan Besar Harga Mahal

Leo Marsen

isang merupakan salah satu komoditi pertanian Mentawai yang paling banyak dijual ke luar pulau. Salah satu yang terkenal pisang medan, ukurannya lebih besar dibanding pisang lokal. Mastauli Marbun (48), salah seorang pengumpul pisang di Desa Sikakap Kecamatan Sikakap mengatakan, pisang super medan memiliki ukuran tandan lebih panjang mencapai 1 meter dibanding jenis lain yang membuat harganya mahal. “Pisang jenis lain seperti janang dan sarai dibeli Rp15-20 ribu per tandan sementara pisang ambon per tandannya Rp20-30 ribu,” katanya kepada Puailiggoubat, Selasa, 29 April Menurut Mastauli, warga Desa Matobe menjual pisang antara 500-800 tandan kepadanya. Pengum-pulan pisang disesuaikan dengan jadwal kapal Ambu-ambu dari Padang ke Sikakap. Ini dilakukan agar pisang tidak membu-

P

PISANG Tumpukan pisang di Desa Maileppet Kecamatan Siberut Selatan yang akan diangkut ke kapal

suk jika kapal pengangkut tidak masuk. “Pengumpulan biasanya hari Rabu sesuai jadwal masuk kapal ke Sikakap, dua hari sebelum kapal masuk warga sudah diberitahukan untuk menjual

pisangnya, jika kapal tidak masuk juga saya kabari agar warga tidak menebang pisang, takutnya busuk percuma,” ujarnya. Sementara Agel Sakerebau (18),

Perajin Lampu Kelapa Puyuh Kekurangan Modal SIKAKAP - Nuryani Salamanang, perajin aksesoris lampu dari kelapa puyuh atau kelapa bagi (C.nucifera var.pumila) dari Desa Sioban Keca-

21

matan Sipora Selatan mengeluhkan minimnya modal sehingga tidak bisa mengembangkan usahanya. Nuryani mengatakan, modal mem-

Dua Bocah Sikakap Jajakan Sayur Demi Bantu Ibu SIKAKAP - Himpitan ekonomi memaksa dua bocah murid kelas 1 dan 2 SDN 21 Makalo, Rendi dan Putra, kakak adik dari Dusun Makalok Desa Sikakap Kecamatan Sikakap menjajakan sayur demi membantu ibunya. “Sayur yang kami jajakan berupa daun pakis, singkong dan kangkung yang kami pikul dengan keranjang di punggung,” kata Rendi saat ditanya Puailiggoubat, Selasa, 29 April. Rendi mengatakan, sekali jualan mereka mengangkut 20 ikat sayur yang ditawarkan dengan berkeliling kepada warga, harga yang mereka tawarkan Rp2 ribu per ikat. “Kadang sayur yang kami jual tidak habis dan kami bawa ke rumah,” ujarnya. Pekerjaan ini, kata Putra, telah mereka tekuni selama setahun sepeninggal ayah mereka, “Uang hasil jualan kami setor sama ibu penambah belanja di rumah,” katanya. Putra menyebutkan, saat ini mereka sudah pindah tinggal di Dusun Seay lama sehingga gampang menjajakan sayur di Sikakap. “Kalau mau menjajakan sayur dari Seay lama ke Sikakap, kami mesti menyeberang selat dengan boat, untunglah tiap kali kami menyeberang supirnya tak mau menagih ongkos saya dan Rendi,” katanya polos. Menurut kedua bocah tersebut, pekerjaan ini mereka lakukan selain membantu ibu juga untuk membeli perlengkapan sekolah. “Kami ingin sekolah terus meski pun hanya sanggup tamat SD,” kata Putra. (leo/g)

buat satu aksesoris kelapa puyuh sedikitnya Rp 100 ribu per unit. Modal tersebut digunakan untuk membeli buah kelapa puyuh dan peralatan lainnya. “Jika telah selesai dibuat maka satu unit aksesoris lampu tersebut dijual Rp200 ribu per unit,” katanya kepada Puailiggoubat saat mengikuti jambore PKK di Kecamatan Sikakap, Senin, 28 April. Nuryani menyebutkan, modal pembuatan aksesoris lampu tersebut didapat dari sumbangan kelompok ibu PKK Kecamatan Sipora Selatan. Dari hasil sumbangan itu ia berhasil membuat 12 unit aksesoris lampu yang akan dipamerkan pada jambore PKK tingkat Kabupaten Kepulauan Mentawai. Pembuatan aksesoris, kata Nuryani membutuhkan ketelitian dan kesabaran. Sebelum dijadikan tempat lampu, buah kelapa mesti dibuang isi dan kulitnya. Batoknya kemudian diamplas halus, dicuci lalu dikeringkan lagi. Setelah itu batok kelapa dilubangi tempat memasukkan bola lampu kemudian dilem. “Setelah dikasih lampu, batok kelapa diberi sabut kelapa kering yang disisir dengan menggunakan kawat besi kemudian beberapa pernak-

pengangkut pisang dari Matobe ke dermaga Sikakap menyebutkan, sehari sebelum kapal dari Padang ke Sikakap yakni Selasa, pisang yang dia angkut mencapai 130-150 tandan per trip.

Dalam sehari, dia bisa jalan 5-8 trip dengan jarak tempuh 15 kilometer. “Kebanyakan yang saya angkut pisang super medan karena itulah yang tengah dibudidayakan di daerah kami,” ujarnya. Berbeda dengan Sikakap, Olvi Koyong (40), salah seorang warga Desa Taileleu Kecamatan Siberut Barat Daya mengatakan, pisang super medan belum ditanam warga di kampungnya. “Pisang banyak namun bukan jenis itu dan warga tidak jual karena tidak ada pengumpul di kampung kami,” katanya ketika ditanya Puailiggoubat di sela-sela acara Jambore PKK tingkat Kabupaten Kepulauan Mentawai di Sikakap. Menurutnya, pengumpul kesulitan menjangkau Taileleu karena jaraknya jauh yang menghabiskan waktu sampai dua jam perjalanan dengan speed boat bermesin 80 PK. “Bisa jadi modal yang dikeluarkan untuk mengangkut pisang dari Taileleu ke dermaga Maileppet terlalu banyak , sementara di Muara Siberut harga pisang hanya Rp10 ribu per tandan,” katanya. (g)

Hanya 20 Koperasi yang Aktif di Mentawai SIKAKAP - Dari 124 koperasi yang terdaftar di Kabupaten Kepulauan Mentawai, hanya 20 koperasi yang aktif , demikian disampaikan Sekretaris Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (Disperindagkop UMKM) Kabupaten Kepulauan Mentawai, Jufri Nelson Siregar saat memberikan bimbingan teknis perkoperasian bagi kelompok di Kantor Desa Sikakap Kecamatan Sikakap, Senin, 28 April. “Sisanya kita tidak tahu entah apa kegiatannya karena tidak ada laporan tahunan masuk ke dinas,” katanya saat menyampaikan sosialisasi UU nomor 17 tahun 2012 tentang koperasi yang diikuti 30 peserta. Jufri menyebutkan, koperasi yang mati suri akan diberikan pembinaan kembali untuk beraktifitas sesuai dengan jenis usaha yang mereka buat. Sementara Syamsul Akbar, narasumber dari Dinas Koperasi dan MKM Provinsi Sumatra Barat mengatakan, syarat pendirian koperasi minimal memiliki 20 anggota. Pada UU koperasi yang baru simpanan pokok diganti dengan setoran pokok. Sementara usaha yang bisa dilakukan koperasi diantaranya produksi, jasa dan simpan pinjam. “Untuk usaha simpan pinjam, koperasi harus memiliki bank penjamin hal ini sesuai dengan UU nomor 17 tahun 2012,” ujarnya. Masri, salah satu panitia penyelenggara mengatakan, kegiatan ini bertujuan memberi pengetahuan kepada masyarakat cara membuat badan hukum koperasi begitu juga bagaimana membukukan setiap transaksi baik uang masuk dan keluar. (spr/g)

pernik lain, baru siap dijual,” jelasnya. Camat Sipora Seratan Hiram mengatakan, pemerintah kecamatan mendukung usaha ini dan berusaha mencari ‘bapak angkat’ agar perajin bisa berproduksi lebih banyak dan

menggunakan peralatan canggih. “Jika telah memiliki modal mereka bisa membeli mesin sehingga barang yang diproduksi lebih banyak, kita berusaha mencarikan modal bagi ibuibu tersebut,” ujarnya. (spr/g)


22

Puailiggoubat

EKOKER

NO. 287, 1 - 14 Mei 2014

Uang hasil penjualan lebih banyak terserap untuk BBM Siprianus Sababalat Leo Marsen

BBM Sulit, Panen Cengkeh Warga Puro Tertunda FOTO:SIPRIANUS/PUAILIGGOUBAT

K

einginan melakukan panen cengkeh secepatnya karena harga sedang tinggi bagi seba-

gian warga Dusun Puro Desa Muara Siberut Kecamatan Siberut Selatan Kabupaten Kepulauan Mentawai tertunda karena persediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di daerah itu habis sehingga mesin perahu yang mereka miliki tak bisa dipakai. Jorim Sarubei (40), salah satu petani cengkeh di Puro mengatakan, hasil panen musim ini tidak banyak, hanya 100 kilogram karena tidak semua batang cengkeh miliknya berbuah. Meski sedikit, ia cukup tergiur dengan harga tinggi pada awal April berkisar Rp145150 ribu per kilogram yang sebelumnya Rp120-125 per kilogram. “Kalau tahun lalu panen mencapai 2,8 ton karena cengkeh yang berbuah sebanyak 350 batang, namun harga tahun lalu lebih rendah dibanding tahun ini yakni Rp90-100 ribu per kilogram,” katanya, Jumat, 25 April. Kebanyakan hasil penjualan cengkeh, kata Jorim, habis buat membeli BBM speedboat yang harganya selangit yakni Rp20 ribu per liter karena kebutuhan BBM pulang pergi menuju ladang cengkeh yang terletak di pulaupulau kecil mencapai 30-50 liter. “Itupun masih syukur jika stok di Muara Siberut masih ada karena terkadang BBM menghilang sama sekali,”

JEMUR CENGKEH Warga Dusun Puro Desa Muara Siberut menjemur cengkeh di tepi jalan raya

ujarnya. Bruno Tatebburuk (60), warga lain menyebutkan, hasil panennya pada musim ini sebanyak 80 kilogram karena hanya lima batang yang berbuah dari 35 batang cengkeh yang ia miliki. “Kalau berbuah semuanya bisa mencapai 200 kilogram,” ujarnya. Lanjut Bruno, belum semua cengkeh yang berbuah dipanen karena mereka tidak bisa ke ladang yang disebabkan

Badai, Pendapatan Nelayan Berkurang SIKAKAP - Angin kencang disertai gelombang setinggi 3-4 meter di perairan Kepulauan Mentawai sejak awal April membuat nelayan tidak bisa melaut, akibatnya pendapatan mereka berkurang. Beberapa kapal nelayan pukat cincin dari Sibolga Sumatra Utara yang juga mencari ikan tuna dan ambu-ambu di perairan Mentawai terpaksa memarkir kapalnya di pelabuhan perikanan Kecamatan Sikakap untuk menghindari badai. Uwak Siregar (51), salah satu awak kapal mengatakan, badai menyebabkan hasil tangkapan mereka berkurang hingga 50 persen. “Biasanya dalam 15 hari melaut kami mendapat 60 ton ikan untuk dijual di Sibolga namun bulan ini selama 20 hari baru mendapat 2 ton ikan,” katanya kepada Puailiggoubat, Selasa, 22 April. Karena ransum yang menipis, kata Uwak, ikan yang mereka tangkap dijual ke pengumpul di Desa Sikakap seharga Rp10 ribu per kilogram. Uang hasil penjualan mereka belikan beras, minyak goreng, cabai dan sayur-sayuran. “Saat badai kami tidak bisa memasang jaring, saat bersandar di pelabuhan kerja kami hanya makan, masa melaut terpaksa kami tambah hingga 15 hari ke depan yang jika dihitung jadi satu bulan,” ujarnya. Sementara Jimak ( 32 ), nelayan lain menyebutkan, selama 20 hari melaut mereka baru mendapat 1 ton ikan. “Ikan itupun terpaksa kami jual untuk membeli solar yang sudah menipis di kapal karena dalam 15 hari menghabiskan 15 ton solar,” ujarnya. Jimak mengatakan, sekali melaut mereka mengeluarkan modal sebanyak Rp100 juta yang digunakan membeli solar Rp35 juta dan selebihnya bahan makanan untuk 40 kru kapal. (spr/g)

bahan bakar pompong menuju ke sana tidak ada. “Kelangkaan BBM di sini makin parah, 1 liter saja tidak dapat sehingga panen ditunda sambil menunggu kapal

pengangkut BBM masuk ke Siberut, “ ujarnya. Menurut dia kebutuhan BBM pulang pergi dengan mesin 15 PK sebanyak 25 liter yang menempuh

perjalanan sekitar 2 jam. Di Kecamatan Sikakap, menurut K.Siritoitet, salah seorang warga dari Dusun Mabulau Buggei Desa Saumanganyak Kecamatan Pagai Utara, panen cengkeh musim ini yang dimulai pada bulan Februari tidak banyak karena tidak semua batang yang berbuah. “Dari 30 batang hanya 10 batang yang berbuah dan hasilnya 10-15 kilogram, panennya pun lama karena mesti diseleksi mana yang sudah besar, kalau kecil dibiarkan dulu,” katanya, Jumat, 25 April. Ia menyebutkan, jika batang cengkeh berbuah banyak maka hasil panen bisa mencapai 10-25 kilogram per batang. “Namun harga saat ini cukup bagus yakni Rp140 ribu per kilogram yang kami jual kepada Jhon Havea, pengumpul di Sikakap,” ujarnya. Sementara Jhon Havea, pengumpul cengkeh mengatakan, harga yang ia patok kepada warga untuk cengkeh kering Rp140 ribu per kilogram, coklat Rp27 ribu per kilogram, biji pala kering Rp50 ribu per kilogram dan bunga pala Rp110 ribu per kilogram. (g)

Pinang Andalan Ibu-Ibu Rogdok Topang Ekonomi Keluarga ROGDOK - Harga pinang yang makin bagus di pasaran dijadikan momen penopang ekonomi keluarga oleh ibuibu di Dusun Rogdok Desa Madobak Kecamatan Siberut Selatan. Di Muara Siberut harga penjualan pinang kering berkisar Rp5-6 ribu per kilogram sementara di tingkat pengumpul di Rogdok harga berkisar Rp3-4 ribu per kilogram. Tahun lalu, harga pinang hanya berkisar Rp1.000-Rp2 ribu per kilogram sehingga warga kurang mengacuhkan tanaman satu ini. Kala itu, warga lebih berkonsentrasi mengolah coklat atau tanaman lain. Emilia Saboklo (32), salah seorang ibu di Rogdok mengatakan, pinang menjadi komoditi yang dijual ibu-ibu di kampungnya untuk membantu suami memenuhi kebutuhan rumah tangga. Menurutnya, pengolahan pinang tidak susah sehingga tidak butuh bantuan suami, juga tidak menghabiskan waktu lama. “Harga Rp4 ribu per kilogram sudah kami syukuri, dan dalam seminggu dapat menjual 25 kilogram, uang yang kami dapat Rp100 ribu,” katanya kepada Puailiggoubat, Kamis, 24

April. Ia berharap harga tersebut tidak turun agar ekonomi masyarakat kecil seperti mereka terus bergerak, “Kami ingin harga naik lagi karena uang hasil penjualan pinang dapat membeli ikan, beras, dan kebutuhan pokok lainnya,” ujarnya. Roselina Sapojai (39), ibu lain menyebutkan, seminggu ia mendapat

penghasilan Rp70 ribu dari penjualan pinang. “Dari hasil penjualan pinang kami gunakan untuk membeli buku anak-anak dan perlengkapan di dapur,” katanya. Jika kebetulan ke Muara Siberut, kata Roselina, dirinya memilih menjual di sana karena harga lebih tinggi. (ss/g)

FOTO:SIPRIANUS/PUAILIGGOUBAT

BELAH PINANG - Warga Rogdok membelah pinang


23

Puailiggoubat NO. 287, 1 - 14 Mei 2014 FOTO:RUS/PUAILIGGOUBAT

Suara Daun

B

agi masyarakat Mentawai khususnya di Siberut, hutan merupakan salah satu sumber kehidupannya baik untuk tiap individu atau kelompok sosial masyarakat tersebut. Karena itu dalam pengelolaan hutan hampir selalu diatur atas dasar kesepakatan bersama yang akhirnya dapat diformulasikan menjadi salah satu tatanan kehidupan dalam kelompoknya. Adat istiadat masyarakat Siberut juga berhubungan erat dengan sumberdaya alam yang tersedia, dalam hal ini tergambar pada tatanan dalam kehidupan sehari-harimisalnya bertani, berburu, menyiapkan pemukiman, atau meramu obatobatan. Masyarakat Siberut mempunyai konsepsi yang sangat kuat dalam mewujudkan suatu tatanan dengan jalan membagi suatu kawasan yang tegas, yaitu kawasan yang dilindungi dan kawasan untuk berbagai kegiatan, seperti kawasan pertanian, peternakan, perburuan, dan pemukiman. Konsepsi dan tatanan ini ternyata tidak hanya sekedar membagi ruang dalam lingkungan mereka tinggal tapi diikuti pula dengan berbagai macam aturan terhadap waktu untuk mengadakan perburuhan maupun aturan dalam sistem pertanian. Hutan juga memiliki makna yang religius bagi masyarakat Siberut dimana untuk mengembalikan keseimbangan dengan Sang Pencipta, masyarakat perlu mengikutsertakan berbagai upacara keagamaan dalam setiap kegiatan mereka . Selama upacara-upacara berlangsung, masyarakat berdoa dan memberi persembahan kepada roh-roh yang berada di luar jangkauan, mereka membuat hiasan dan ukiran-ukiran yang indah untuk menyenangkan jiwa dan roh-roh tersebut. Dengan demikian pada tatanan kehidupan masyarakat berlaku suatu aturan dan pembatasan dalam memanfaatkan sumberdaya yang ada di dalamnya serta untuk menentukan status lingkungan hutan tersebut. Pemanfaatan kekayaan flora dan fauna di Siberut dapat disederhanakan sebagai berikut: Sumber bahan pangan Berbagai jenis tumbuhan dan hewan dikenal masyarakat Siberut sebagai bahan pangan baik yang masih liar ataupun yang sudah dibudidayakan. Jenis-jenis penghasil karbohidrat yang merupakan makanan utama mereka, adalah sagu, pisang, talas, ubi kayu, dan jagung. Selain jenis-jenis penghasil karbohidrat, masyarakat Siberut juga menyukai buah-buahan sebagai sumber vitamin dan mineral, bahkan buah-buahan ini ada yang menjadi sumber makanan utama yaitu; totuk,

Roberta Sarogdok

Politik Uang dalam Pemilu

M

Hutan Sumber Kehidupan duriat dan peigu. Sumber sayuran misalnya umbut dari aririwu, rebung bamboo, tojin dan paku-pakuan. Berburu satwa merupakan kegiatan utama masyarakat tradisional Siberut (khusus pria), dan kegiatan berburu ini erat sekali hubungannya dengan kegiatan adat istiadat. Kecuali ular, hampir semua satwa liar diburu dan dimakan sebagai sumber protein hewani, antara lain keempat jenis primate endemik, babi hutan, rusa, tupai, burung-burung, ulat sagu, ulat kruing, ulat bakau, lokan, atau udang. Sumber bahan papan Papan atau rumah tinggal bagi masyarakat tradisionalSiberut dibedakan menjadi dua yaitu rumah tinggal uma dan rumah ladang merangkap kandang ternak babi, pumonean. Uma merupakan rumah besar yang dapat dihuni seluruh anggota keluarga dari suatu suku dalam jangka waktu yang tidak begitu lama setiap tahunnya, karena mereka segera kembali ke pumonean untuk berladang. Uma merupakan bentuk rumah permanen yang terletak di dalam teritori suku dan biasanya terletak di sekitar hulu sungai. Sedangkan pumonean merupakan rumah kerja dan terletak di dekat ladang yang sedang diusahakan. Bahan bangunan baik untuk uma ataupun pumonean hampir sama, yaitu kayu-kayu dari hutan misalnya

kayu kruing dan aririwiru. Sedangkan atap terbuat dari rumbia (daun sagu) dan rotan tali. Dalam pembuatan rumah ini mereka tidak mengenal paku dan sebagai penggantinya adalah pasak dari kayu atau tali dari rotan. Sumber obat dan kosmetika Meskipun dunia pengobatan dan kosmetika makin berkembang dengan pesatnya, bukan berarti pengobatan secara tradisional dan penggunaan kosmetika dengan memanfaatkan tetumbuhan sebagai bahan ramuan telah menghilang. Masyarakat Siberut hingga kini masih mempraktikkan pengobatan tradisional melalui sikerei (tabib/dukun) dengan menggunakan ramuan dari tumbuh-tumbuhan di hutan. Sumber Bahan Sandang Secara umum masyarakat tradisional Siberut menggunakan bahan dan cara berpakaian seperti masyarakat umum yaitu menggunakan kain. Namun dalam acara-acara khusus mereka berpakaian adat. Kadangkadang masih ada yang memakai pakaian adat ini sehari-hari. Bentuk pakaian pria berupa cawat (kabit) dari kulit kayu baiko/kabit, sedangkan kaum wanita menggunakan kain penutup. Tato sebagai ornamen penghias tubuh warga Siberut zaman dulu (sekarang sudah hampir punah), tintanya dibuat dari bahan-bahan

alami. Sumber bahan alat dan kegiatan sosial Masyarakat Siberut percaya bahwa manusia sejak lahir sampai mati tidak lepas dari fungsi sosialnya. Mereka menyertakan tembakau dalam berbagai kegiatan sosial yang pada dasarnya merupakan awal dari serangkaian kegiatan masyarakat. Simbol kekerabatan dan kekeluargaan dapat dilihat dalam tata cara pembagian hasil buruannya. Schefold menggambarkan, masyarakat tradisional Siberut pantang memakan hasil buruannya sendiri. Semua upacara di Siberut seperti membangun rumah, membuat ladang, berburu, upacara kematian, kelahiran dan perkawinan. Ternyata setiap upacara menggunakan bahanbahan dari alam baik hewan maupun tumbuhan. Masyarakat tradisional Siberut dalam pemahaman terhadap sumber daya alam dan lingkungannya, serta memanfaatkan sumberdaya alam tersebut untuk kesejahteraannya, berkesinambungan dan lestari. (sumber: Eko B Walujo dan Supardio, dipublikasi dalam buku Pulau Siberut, Potensi, Kendala, dan tantangan Pembangunan, LIPI, 1997)

engamati soal pelaksanaan Pemilu Legislatif (Pileg) di Mentawai, ternyata politik uang menjadi salah satu kasus yang masih dibungkus indah dalam mewarnai kesuksesan Pemilu, caranya ada yang langsung membagikan uang ke-pada oknum tertentu dengan tujuan agar pemilih bisa memberikan dukungan kepada si pemberi uang. Padahal modus seperti itu sangat berisiko, modus yang sering digunakan orang juga adalah dengan meningkat-kan pemberian bantuan yang sifatnya dana sosial kepada masyarakat khusus-nya satu hari menjelang pencoblosan, agar popularitas si calon semakin melekat di hati para pemilih. Cara membagikan uang itu dipelihara beberapa politisi dan partai, dan dianggap sebagai bentuk komunikasi politik kepada konstituen yang dihadapinya dan secara berulang-ulang dilakukannya di setiap dia mencalonkan diri sebagai legislatif. Namun dalam konteks pembuktian secara hukum, siapapun pasti malas mengurusnya, karena berkaitan pasal dan undang-undang sangat merepotkan apa lagi menghafal pasal-pasalnya, politisi saja yang pintar memahami aturan itu tidak mau tahu bagaimana dengan masyarakat? Lalu, bagaimana cara pandang dari partai politik jika politik uang itu terus ada? Jika ingin menjaga kredibilitas partainya, maka seharusnya mengambil sikap tegas atas praktik politik uang yang dilakukan si calon legislatif yang diusung tersebut, karena itu jelas sudah mencederai semangat pemilu yang langsung umum bebas dan rahasia (Luber) dan jujur dan adil (Jurdil). Jika politik uang itu terus dipelihara dan dilakukan di masa datang, sudah menggambarkan akhlak dan cara si calon menilai masyarakat seperti barang yang mudah ditawar untuk dibeli dan bisa saja dijual kembali dengan nilai yang sangat tinggi kapanpun si calon mau apa lagi sudah duduk menjadi anggota DPRD. Jika praktek seperti ini terus dan masih banyak terjadi, maka muncul cara pandang yang tidak baik dari masyarakat yang menggambarkan pendidikan politik tidak sehat. Penyuluhan, pemahaman dan pendidikan politik bagi masyarakat sangat dibutuhkan dan harus dilakukan secara langsung. Pendidikan politik yang dimaksud tidak cukup dengan mengandalkan media cetak dan elektronik. Jika politik uang itu terus ada dan masyarakat menyetujuinya artinya setuju menyediakan bibit korupsi di masyarakat. z


Lingkungan Petani korban gempa 2009 di Padangpariaman kini menanami pekarangan rumahnya dengan berbagai tanaman pangan. Selain membangun kemandirian pangan, upaya ini juga mendukung gerakan mengurangi emisi karbon

Puailiggoubat NO. 287, 1 - 14 Mei 2014

Mandiri Pangan dengan Berkebun di Pekarangan

Rus Akbar

G

empa bumi 2009 yang meluluhlantakkan Kabupaten Padangpariaman membuat sebagian besar petani di sana terpuruk. Di Nagari Kudu Gantiang misalnya, sebanyak 55 hektar sawah masyarakat hancur dan 20 hektar kebun kakao rusak berat. Di Nagari Batu Kalang, 55 hektar sawah tertimbun longsor. Kondisi yang sama terjadi di Nagari Sikucur, sekitar 200-an hektare sawah rusak berat. Di Nagari Ulakan Tapakis, sekitar 60 hektar sawah tidak bisa lagi diusahakan karena rusaknya irigasi. Masyarakat juga kesulitan memenuhi kebutuhan Keterpurukan itu membuat masyarakat mulai berpikir untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Mereka membangun lumbung pangan. “Kita membentuk kelompok tani yang bernama Batu Tapo. Awalnya beranggotakan 30 orang, sekarang sudah bertambah menjadi 32 orang,” ujar Hendryanto, Pemandu Sekolah Lapangan Yayasan Field Bumi Ceria. Dibantu program sekolah lapangan dari Yayasan Field Bumi Ceria, ke-30 anggota ini menanam di depan rumahnya. Beragam tanaman yang ditanam diantaranya sayuran, bumbu dapur, umbi-umbian, jagung dan buah-buahan. “Dulu menjadi bahan cemooh bagi warga lainnya. Tapi setelah itu malah ditiru hampir seluruh masyarakat di korong ini,” kata Wali Korong Koto Tinggi Baharudin.

24

TANAM TOMAT - Salah seorang warga pariaman menanam tomat di pekarangan rumahnya untuk memenuhi kebuthan sehari-hari Menurut Baharudin, bercocok tanam di pekarangan sudah menjadi trend di tengah masyarakat. Masyarakat yang dulunya hanya menonton, sekarang tidak canggung lagi untuk meniru. “Tentunya ini sangat bagus. Kita dari pemerintahan korong sangat mendu-kung. Karena bisa menjadikan warga lebih mandiri.” Menariknya, hal ini banyak dilakukan oleh kaum perempuan. Kaum ibu ini juga membuat kelompok wanita tani Batu Tapo. Kelompok wanita di sini sudah bisa membuat stik ubi ungu atau ketela rambat. Stik tersebut sudah dijual di warung-warung di kampung tersebut. Selain itu, mereka juga telah berhasil mengolah ubi ungu menjadi kue untuk sajian dalam acara-acara

MANFAATKAN PEKARANGAN - Warga Pariaman memanfaatkan pekarangan rumahnya untuk menanam sayur-sayuran

pertemuan kelompok dan kegiatan lainnya. Mereka menyebutnya kue mangkuak (mangkok) ubi ungu. Masyarakat Tangguh Upaya menciptakan masyarakat tangguh yang dikampanyekan Yayasan FIELD Bumi Ceria di Kabupaten Padanpariaman tampaknya sudah membuahkan hasil. Di Nagari Batu Kalang misalnya, masyarakat setempat tidak hanya berusaha mandiri setelah saluran irigasi jebol akibat gempa yang menyebabkan sawah-sawah tak bisa diairi. Rendra Kusuma Wijaya, Spesialis Trainer FIELD Bumi Ceria mengatakan apa yang dilakukan masyarakat adalah bagian dari menciptakan masyarakat tangguh yang tidak memiliki ketergantungan besar terhadap dunia luar. “Untuk jangka panjang, apabila terjadi bencana dan akses logistik terputus, masyarakat tidak terlalu kesulitan untuk mendapatkan bahan makanan. Sebab, sudah tersedia di rumah-rumah mereka,” katanya. Konsep lumbung pangan hidup, di mana warga memanfaatkan lingkungan dan pekarangan untuk mengurangi pengeluaran harian mulai berkembang dan menjadi karakter masyarakat setempat. Tidak hanya untuk kebutuhan harian, beberapa warga bahkan sudah menjual hasil tanaman pekarangannya di pasaran. “Yang kita kehendaki adalah kemandirian itu. Semuanya dari masyarakat dan kembalinya juga

kepada masyarakat. Kami hanya mendampingi dan menfasilitasi kebutuhan masyarakat untuk mencapai tujuan itu. Misalnya, masyarakat butuh orang untuk teknik pembibitan, kami membantu lewat situ. Setelahnya masyarakat sendiri yang mengembangkan,” ujarnya. Proyek Manager FIELD Bumi Ceria Triyanto PA, optimis dengan

perkembangan kemandirian masyarakat di Kabupaten Padang Paria-man. Perkembangan masyarakat setempat katanya, bisa menjadi contoh bagi daerah lain. Tidak hanya mandiri soal pangan dan kebutuhan sehari-hari, apa yang dilakukan ma-syarakat juga berperan menjaga ling-kungan. “Apa yang dikembangkan FIELD Bumi Ceria di Padang Pariaman sejalan dan memperkuat kearifan lokal masyarakat. Masyarakat diberdayakan untuk mandiri, dan memanfaatkan lingkungan tanpa merusaknya,” katanya. Menurut Triyanto, selain memiliki ide-ide cemerlang untuk meningkatkan produksi tanaman, petani juga kreatif menciptakan kompos (pupuk organik) yang ramah lingkungan. Di sekolah lapangan, petani dibekali pemahaman dan teknik-teknik bertani yang sehat dan ramah lingkungan, untuk kemudian diadopsi sesuai kreatifitas dan kebudayaan setempat. Maka tak heran, kemudian banyak petani sekolah lapangan yang diminta membantu pemerintah menjadi trainer di daerah lainnya. “Tantangan masyarakat ke depan, adalah keberhasilan mereka membuat mereka sibuk dengan diri sendiri dan lepas dari komunitasnya. Itu harus dicarikan solusinya dari sekarang,” sebutnya. (HF/Ar/An)

Mandiri Pangan dan Emisi Karbon

G

erakan yang dilakukan masyarakat di Padangpariaman dengan berkebun di pekarangan rumah saat ini tengah menjadi trend di daerah perkotaan. Melalui komunitas Indonesia Berkebun, gerakan komunitas yang bergerak melalui media jejaring sosial (baik itu twitter, facebook, youtube, dll) ini telah menular ke 30 kota dan 8 kampus di Indonesia. Gerakan ini bertujuan untuk menyebarkan semangat positif untuk lebih peduli kepada lingkungan dan perkotaan dengan program urban farming, yaitu memanfaatkan lahan tidur di kawasan perkotaan yang diubah menjadi lahan pertanian/ perkebunan produktif yang dilakukan oleh peran masyarakat sekitar. Berkebun dengan memanfaatkan lahan sekitar, selain mandiri pangan juga termasuk salah satu upaya mengurangi emisi karbon. Bisa dibayangkan berapa emisi karbon yang dilepaskan di sepanjang jalur yang dilintasi moda transportasi sayuran dan buahbuahan di pasar. Apalagi kini pasar amat bergantung pada sayuran dan buah impor. Masyarakat Mentawai sesungguhnya telah melakukan ini sejak lama. Mereka bertanam keladi, pisang dan sagu di sekitar rumah. Tanaman pangan ini menjadi andalan saat Mentawai beberapa kali mendapat bencana, gempa atau banjir misalnya. Masyarakat setempat tidak lagi bergantung pada kiriman bantuan dari luar. Kemandirian pangan masyarakat di daerah bencana inilah yang harusnya terus dibangun. (o)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.