288 ok

Page 1

MENTAWAINEWS

4

9

PENDIDIKAN

Tabloid Alternatif Dwimingguan

19

Puailiggoubat Untuk Kebangkitan Masyarakat Mentawai

15

No .2 - 3 Tah 88 1 un M X ei II 20 1

4

HARGA ECERAN RP 3000

SAJIANKHUSUS

DANA BOS DUA SMP DI PAGAI UTARA SELATAN TIDAK CAIR

MENUNGGU MARSITI PULANG

MENTAWAI KRISIS BBM


Puailiggoubat NO. 288, 15 - 31 Mei 2014

Uggla Bawaslu Sumatra Barat sasese simasele sigalaiakenenda sai KPU samba Panwaslu Mentawai. Kalulut sitaipasese nenda, partai politik ka Mentawai rasegekakek ka Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) samba Mahkama Konstitusi-3

Dari Redaksi

S

iapa yang sudi kalah dalam gelanggang pertempuran, pasti tidak ada yang mau jadi pecundang. Namun disukai atau tidak, pada setiap laga pasti akan ada pihak yang

2

Kalah

kalah. Cuma kita masih bisa memilih, kalah terhormat atau kalah sebagai pecundang. Kalah terhormat bila menyelesaikan pertempuran dengan gagah. Kalah pecundang jika tak mau mengakui kekalahan, lalu bertindak tidak

sportif. Kalah dalam pertempuran politik adalah hal biasa. Ada caleg yang menang dan berhasil duduk, ada yang gagal. Menerima kekalahan lalu intropeksi tentu menunjukkan

sikap lebih terhormat. Lebih baik melakukan kerja-kerja nyata untuk mempersiapkan diri ikut Pemilu lima tahun berikutnya ketimbang marah lalu stress hingga terganggu jiwanya.

Rp20.000 untuk kenang-kenangan dari siswa, jadi jumlahnya tidak sampai ratusan ribu, acara perpisahan ini tidak mempunyai dana untuk pelaksanaanya dan jumlah dana itu sudah berlaku selama 3 (tiga) bulan belakangan ini.

dan sudah kami sosialisasikan dan diingatkan berkali-kali untuk mendaftarkan diri mereka masing-masing ke jalur SNMPTN. Untuk pendaftaran SNMPTN dilakukan secara mandiri oleh mereka, dengan tujuan supaya kalau ada yang kesulitan mendaftar ke SNMPTN bisa menghubungi saya baik lewat sms dan telepon langsung, tapi di akhir masa pendaftaran SNMPTN yang mendaftarkan diri hanya 59 orang, jadi tidak benar program SNMPTN tersebut hanya untuk golongan atau suku tertentu, menyangkut Bidikmisi, salah satu syaratnya adalah siswa/i yang memiliki prestasi dan mendapatkan juara 10 besar setiap semester mulai semester 4 dan 5, jadi bagi siswa yang tidak memiliki prestasi dan bukan 10 besar tidak kami rekomendasikan, karena menyalahi aturan.

sekolah kami, apalagi sampai memukul atau mengajak berkelahi. Jadi informasi tersebut merupakan informasi palsu dan menyesatkan.

Kalulut besiknia sakit suat alito, bensin ka Mentawai ibailiu sakit galajet bagei kek gulei samba bagei-bagei mabuak - 4 Igit bulagat PNPMMP ka Siberut Selatan Rp1,5 miliar kaunenda masigalai enungan, teitejat samba pagelaiekek sipumomone - 8 Igitda sipuuujian SMP ka Mentawai rura nene’ 1.258 tapoi tak samberidda amei kalulut abelaat sia ka sikolah - 18 Tak pusanangan aisilok si Marsiti sibara ka Madobak Kecamatan Siberut Selatan mugalai ka Brunei Darussalam tapoi pangoringan lek. Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai ragalai tim bulek moi ratoili akek ia ka pulaggajat - 9 Sakit patikkoilok ka Sikakap tusakai ibaliu sipupomone rabesik akek tubudda pangurep, tapoi saki nia nene’ tak matop - 22 COVER DEPAN: 1 FOTO: ILUSTRASI/INT 1 DESAIN: SYAFRIL TABLOID ALTERNATIF DWIMINGGUAN

Puailiggoubat Terbit setiap tanggal 1 dan 15

ISSN: 1412-9140 PENERBIT: Yayasan Citra Mandiri PEMIMPIN UMUM: Roberta Sarogdok PEMIMPIN USAHA: Pinda Tangkas Simanjuntak PEMIMPIN REDAKSI: Yuafriza DEWAN REDAKSI: Roberta Sarogdog Rus Akbar Saleleubaja Yuafriza REDAKTUR: Rus Akbar Syafril Adriansyah Gerson Merari Saleleubaja WARTAWAN DAERAH: Bambang Sagurung (Sikabaluan) Rapot Pardomuan (Sipora) Rinto Robertus (Saibi) Leo Marsen (Sikakap) Supri Lindra (Sikakap) Patrisius Sanene’ (Padang) Legend Satoinong (Siberut Selatan) Siprianus Sababalat (Siberut Selatan) DISTRIBUTOR DAERAH: Arsenius Samaloisa (Sioban) Vincensius Ndraha (Siberut Selatan) Bambang (Siberut Utara) Juanda (Siberut Barat) ALAMAT REDAKSI DAN USAHA: Jl. Kampung Nias 1 No. 21, Padang. Telp (0751) 7877373 - Fax. (0751) 35528 REKENING: Bank Nagari Cabang Pembantu Niaga, Padang No.2105.0210.0207-1 PENCETAK: Padang Graindo, Padang (Isi di luar Tanggung Jawab Percetakan) Wartawan Puailiggoubat selalu dilengkapi Kartu Pers dan (sesuai Kode Etik Jurnalistik) tidak dibenarkan menerima suap (‘amplop’) dari narasumber.

www.puailiggoubat.com

Surat Pembaca

Klarifikasi SMS Mengklarifikasi SMS pembaca TABLOID PUAILIGGOUBAT No. 286 Tahun XII 16-30 April 2014 atas nama Ayu Rahmi kelas XII Nomor HP +6285272504086, bahwa untuk diketahui SMAN 1 Siberut Selatan tidak memiliki guru, pegawai, dan siswa bernama Ayu Rahmi. Untuk menanggapi dan mengklarifikasi beberapa hal yang dipersoalkan orang bersangkutan, maka kami klarifikasi beberapa hal: 1. Pungutan pembangunan WC, berdasarkan rapat komite bersama orang tua/wali siswa SMAN 1 Siberut Selatan tanggal 21 Desember 2013 atas permintaan dan keprihatinan orang tua/wali siswa/i setelah mereka melihat kondisi dan jumlah WC yang ada, karena menurut mereka WC tidak memadai dan mereka khawatir bisa terjadi pencemaran lingkungan karena siswa/I buang air sembarangan, karena lokasi sekolah berada di hulu sungai yang menjadi sumber air masyarakat sekitar, WC saat ini hanya ada 2 unit dan tidak cukup untuk siswa/I yang jumlahnya sebanyak 627, maka atas inisiatif komite bersama-sama orang tua maka diputuskanlah untuk pembangunan WC, dan pengelolaannya diserahkan kepada komite, untuk diketahui bersama bahwa jumlah yang kami rekomendasikan hanya Rp50.000, per anak tidak sampai ratusan ribu seperti sms itu. 2. Untuk uang perpisahan, jumlahnya Rp50.000 dengan rician Rp30.000 untuk konsumsi orang tua/wali murid/ beserta siswa dan

3. Terkait penerimaan siswa/I di jalur SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Negeri) dan Bidikmisi (Bantuan Pendidikan Mahasiswa Miskin) hanya untuk golongan dan suku tertentu saja. Tentu ini sangat tidak benar dan sangat menyesatkan; bahwa pihak sekolah sudah memfasilitasi mereka dengan mendaftarkan nama mereka dan nilai mereka di PDSS (Pangkalan Data Sekolah dan Siswa) yang didaftarkan sebanyak 160 orang siswa/i, memang ada beberapa siswa yang tidak kami daftarkan, karena siswa/i bersangkutan tidak memiliki NISN (Nomor Induk Siswa Nasional), sebagai salah satu syarat untuk mendaftarkan mereka di PDSS, dan password sudah kami berikan kepada masing-masing siswa/I

4. Bahwa sepengetahuan kami, Kepala Sekolah tidak pernah berkelahi dengan siswa di

Demikianlah klarifikasi ini kami sampaikan, Ttd WAKA HUMAS SMAN 1 Siberut Selatan Martinus Sakubou, S.Pd


3

Puailiggoubat NO. 288, 15 - 31 Mei 2014

FOTO:RUS/PUAILIGGOUBAT

KPU dan Panwaslu Mentawai dilaporkan ke DKPP dan MK. Bambang Sagurung Syafril Adriansyah

pisode partai politik kontra penyelenggara pemilu dan pengawas pemilu di Mentawai terus berlanjut. Setelah melaporkan KPUD dan Panwaslu Mentawai ke Badan Pengawas Pemilu Sumatra Barat, lintas parpol Mentawai melanjutkan pengaduan ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) dan Mahkamah Konstitusi. Ketua Aliansi Lintas Parpol Mentawai Ivan Maru Saerejen mengatakan, pihaknya sudah mengadukan dugaan pelanggaran etik itu kepada DKPP dan MK saat pendaftaran pengaduan akan ditutup, 12 Mei malam. “Kita sudah sampaikan kepada DKPP dan MK,” kata Maru yang saat dikontak Puailiggoubat masih berada di Jakarta, 13 Mei lalu. Menurut Maru, pengaduan Lintas Parpol Mentawai itu akan disidangkan minggu depan oleh DKPP, sedangkan pengaduan pelanggaran pemilu di tingkat MK sedang dalam tahap verifikasi perolehan suara. “Kita sepakat kalau perolehan suara itu hampir bermasalah di setiap TPS yang ada di Mentawai karena banyak KPPS tidak menyerahkan C1 kepada saksi partai. Sementara Panwas Mentawai tidak menindaklanjuti pengaduan dan pelanggaran yang dilaporkan masyarakat,” jelas Maru. Soal rekomendasi yang mungkin dikeluarkan DKPP ataupun MK jika pelanggaran etik terbukti menurut Maru bisa jadi sanksi administrasi atau bahkan pemecatan komisioner KPU. “Awalnya kita menuntut akan dilaksanakan pemilu ulang namun melihat kemungkinan besar hal itu tidak akan terwujud maka yang akan mungkin itu jika pelanggaran etik terbukti adalah sanksi administrasi hingga pemecatan penyelenggara pemilu, karena itu kita kawal sidang etik di DKPP dan verifikasi perolehan suara MK,” kata Maru. Sementara Ketua DPC Partai Gerindra Mentawai, Suniarto Saogo, mengatakan banyak sekali terjadi pelanggaran dalam pelaksanaan Pemilu Legislatif Mentawai. “Yang signifikan kita persoalkan yaitu penyelenggaraan Pemilu di Mentawai diantaranya kotak suara yang dibuka sebelum pemilihan, tidak diberikannya formulir C1 oleh KPPS kepada saksi partai, tertukarnya surat suara” katanya. Pengaduan yang dilakukan tidak terkait perolehan suara caleg atau parpol sebab menurut Suniarto, bukti kuat akan adanya permainan terhadap

E

PROTES - Saksi partai memprotes hasil rekap suara dari Kecamatan Pagai Selatan saat rekapitulasi suara di KPU Mentawai

PARPOL VS KPU

Babak Baru Sengketa Pemilu Mentawai perolehan suara berdasar formulir C1 tidak diperoleh beberapa saksi mereka di TPS yang tersebar di Mentawai. “Kita tidak dapat mempersoalkan perolehan hasil suara atau hilangnya hasil suara dari partai satu ke partai lain, atau dari caleg satu ke caleg lain karena dasar kita untuk mempersoalkan itu tidak ada. Dasar semuanya itu pada formulir C1,” jelasnya. Semua pelanggaran itu terakhir sudah sampai di DKPP dan akan dibawa ke MK. “Semua pengaduan kita ini sudah disampaikan dan terakhir di DKPP. Pelanggaran utamanya yaitu soal etik. Penyelenggara bisa sampai pada pemecatan. Tapi paling banyak itu sanksi administrasi,” katanya. Agus Jumari salah seorang saksi Partai Gerindra di Desa Simalegi Kecamatan Siberut Barat mengatakan, saat rekap suara usai, dirinya tidak mau menandatangani rekap surat suara, karena petugas TPS tidak mau menyerahkan formulir C1 kepada saksi-saksi partai yang ada. Pengaduan yang disampaikan lintas parpol itu diperkuat temuan Bawaslu Sumbar sebelumnya. Ketua Bawaslu Sumbar Elly Yanti, di Padang, Senin (5/

5/2014) mengatakan, kedua lembaga tersebut (KPU dan Panwaslu Mentawai) bekerja dengan tidak berpedoman pada azas penyelenggara pemilu, terutama azas-azas kepastian hukum dan profesionalisme. Setelah melakukan klarifikasi tentang laporan pelanggaran pemilu oleh lintas partai di Mentawai 24 April 2014, Bawaslu Sumbar menyimpulkan Panwaslu Mentawai telah melakukan pelanggaran kode etik karena tidak menindaklanjuti laporan tentang kecurangan pemilu yang dilaporkan oleh beberapa partai saat proses pemilu berlangsung. Selain itu, sebelum rapat pleno rekapitulasi suara, KPU ternyata tidak mengirim undangan kepada KPPS yang termasuk sebagai peserta dalam proses penghitungan suara. Hal ini sudah diketahui KPU, tapi tidak melakukan tindakan apa-apa melihat kejadian ini. Nasib serupa juga akan dihadapi KPU dan Panwaslu Kabupaten Solok Selatan . Penyelenggara pemilu tersebut harus siap-siap menghadapi sidang di DKPP karena tidak diselenggarakannya pemungutan suara ulang. “Laporan yang diterima pada 20

April 2014 dari temuan Panwascam, setelah diklarifikasi, penyelenggara pemilu dinilai tidak profesional dalam menyikapi adanya surat suara yang tertukar. Kesimpulan Bawaslu ini sudah dikirim ke DKPP pada 26 April 2014,” ujarnya. Ketika tertukarnya surat suara, lanjut Elly, KPU bisa melaksanakan PSU yang berpijak kepada surat edaran KPU RI. Bahkan tanpa rekomendasi Panwaslu pun, PSU bisa dilaksanakan. “Tapi sayangnya, hal ini tidak dilakukan. Sementara Panwaslu yang sebelumnya merekomendasikan PSU, namun tiba-tiba menarik rekomendasinya dan membatalkan PSU,” katanya. Sementara itu Maru Saerejen menyayangkan dugaan politik uang yang dilaporkan ke Bawaslu Sumbar tidak ditindaklanjuti kerena tidak terpenuhi syarat materil. “Padahal lintas parpol di Mentawai telah melaporkan ke Bawaslu Sumbar ada bukti-bukti dugaan politik uang dilakukan salah satu caleg parpol,” katanya. Ia menjelaskan, lintas parpol berencana akan melaporkan ke Polda

Sumbar terkait dugaan politik uang dilakukan salah satu caleg. “Secepatnya melapor ke Polda Sumbar dugaan politik uang yang dilakukan oknum caleg parpol di Mentawai,” ujarnya. Di tempat terpisah, Ketua KPU Sumbar Amnasmen menyatakan, KPU Sumbar belum menerima laporan dua KPU di tingkat daerah bakal dilaporkan ke DKPP oleh Bawaslu Sumbar. “Jika benar dilaporkan, tentunya mereka harus akan mempersiapkan semua data-data yang dimiliki,” katanya. Menanggapi pelaporan dugaan pelanggaran etik itu, Laurensius Sarogdok, anggota KPUD Mentawai bidang hukum menyatakan pihaknya siap menghadapi laporan itu. “Terkait dengan diadukannya KPU Mentawai ke DKPP oleh lintas parpol hingga ke MK, kita siap untuk menghadapi itu. Kita tinggal menunggu rekomendasi atau panggilan dari DKPP atau MK karena keinginan partai politik kan sampai di DKPP dan MK,” katanya kepada Puailiggoubat 13 Mei. (o)


Puailiggoubat NO. 288, 15 - 31 Mei 2014

Harga kebutuhan pokok dan sayuran ikut terkerek naik Tim Redaksi

K

Mentawai Krisis BBM FOTO:BAMBANG/PUAILIGGOUBAT

elangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) terutama bensin (premium) kembali terjadi di

Mentawai. Sektor transportasi seperti ojek sepeda motor dan pompong (sampan mesin) terpukul, nelayan tidak bisa melaut dan harga bahan pokok ikut terkerek naik. Salim Tasirilotik, warga Sikabaluan, Kecamatan Siberut Utara terpaksa mencari bensin hingga Dusun Pokai, bahkan saat di perjalanan motornya sempat mogok karena tangki bensin sudah kosong. “Kita terpaksa mendorong motor hingga Pokai berharap ada yang jual bensin,” katanya pada Puailiggoubat, Kamis 8 Mei lalu. Namun di Pokai perjuangan Salim tidak membuahkan hasil karena tidak ada yang menjual BBM. Beruntung ada warga di Pokai berbaik hati memberikan satu liter bensin untuknya. ”Bensin tidak ada lagi baik tingkat pengecer maupun di agen. Untung Pak Marno mau kasih satu liter, kebetulan ada stoknya beberapa liter,” katanya. .Hal yang sama dialami Gunawan, warga Dusun Puran. Dusun yang berjarak 7 kilometer dari Sikabaluan dan hanya bisa ditempuh lewat laut dengan pompong membutuhkan 5 liter bensin. “Kalau harga tidak begitu soal, hanya bensinnya itu yang tidak ada lagi. Sementara kita butuh untuk keperluan kita untuk pulang pergi SikabaluanPuran,” katanya. Harga penjualan bensin di pangkalan BBM Pokai Rp8.500 per liter, di tingkat pengecer antara Rp1012 ribu per liter. Bila bensin sedang langka di Sikabaluan maka harga penjualan di tingkat pengecer bisa mencapai Rp15 ribu per liter. Kelangkaan BBM juga terjadi di Siberut Selatan, hal ini berdampak pada aktifitas warga di daerah tersebut. Martinus (27), tukang becak motor (betor) di Siberut Selatan mengatakan, akibat kelangkaan BBM tersebut, ia tidak bisa bekerja mengangkut barang. “Saya tidak bisa pergi menambang karena bensin tidak ada yang menjual, adapun yang menjual harganya bukan main. Jadi tidak sebanding lagi dengan penghasilan yang saya dapatkan setiap harinya,” katanya, Sabtu, 10 Mei lalu. Sehari dia hanya menghasilkan Rp50 ribu, sementara minyak yang habis dalam satu hari sebanyak 3 liter dengan harga 20 ribu per liter. ”Jadi hasil yang saya dapatkan tidak sebanding yang saya keluarkan untuk beli bensin,”

4

ANTRE - Antrean pembelian BBM di pangkalan BBM Pokai, Desa Sikabaluan Kecamatan Siberut Utara ujarnya. Salatiel (40), nelayan setempat juga berhenti melaut dua minggu ini. “Kita tidak bisa pergi ke laut, soalnya minyak pompong kita tidak ada, sudah bolakbalik mencari minyak di Siberut tidak pernah ketemu, kemarin pas datang minyak subsidi hanya dapat 5 liter,” katanya. Jumlah yang tanggung membuat Salatiel menggunakan bensin tersebut untuk BBM motor, sebab jika pergi memancing dia harus menyiapkan bensin 15 liter untuk keperluan satu minggu. “Lokasi memancing cukup jauh, jadi tidak bisa bolak-balik, harus tinggal di pulau paling lama satu minggu, hasi tangkapan di kerambakan dulu kalau ada yang mati lansung diberi es atau digarami supaya tidak membusuk,” katanya. Harga bensin yang dijual pengecer di Siberut Selatan mencapai Rp18 ribu hingga Rp20 ribu per liter, sedangkan minyak tanah Rp7.500 per liter. Kondisi sama juga dirasakan warga Sikakap. Ratusan warga terpaksa mengantre kupon jatah BBM di Pangkalan Agen Premium, Minyak Tanah dan Solar (APMS), Sabtu, 3 Mei.. Anto (27), warga Sikakap mengatakan, setiap kapal BBM masuk ke pangkalan, ia harus rela antre bersama warga lain sekitar satu jam untuk

mendapatkan bensin 10 liter. “Saya butuh bensin 70 liter untuk BBM mobil agar bisa nambang di kapal Ambu-ambu, tapi tidak dapat, saya masih bersyukur paling tidak mendapat 10 liter,” katanya. Menurut Novi (26), warga Dusun Panatarat Desa Matobe, premium paling susah didapat, kalau minyak tanah masih bisa didapat dari penjual ketengan. “Kalau beli premium di agen kan lebih murah, tapi kalau sudah diluar mencapai Rp10 ribu per liter,” ujarnya. “Pemerintah Mentawai harus membuka mata dari penderitaan masyarakat saat ini, harus ada solusi agar kejadian ini segera teratasi,” harap Anton (30), warga lain. Sementara pimpinan APMS di Sikakap, Soritua Hutagalung mengatakan, saat ini jatah BBM bersubsidi untuk Mentawai jenis premium dan solar masing-masing 274 ton dan 134 ton per bulan yang disalurkan melalui CV. Kasih Sejahtera. Sementara minyak tanah 130 ton per bulan yang dikelola PT. Mentawai Sejahtera. “Perhitungan pembagian minyak tanah dari Pertamina ke agen menurut hari kerja, setiap hari jatah minyak tanah untuk Mentawai 5 ton, jatah tersebut tidak berlaku pada hari Minggu atau hari libur nasional,” jelasnya saat ditemui Puailiggoubat, Sabtu, 3 Mei.

BBM sebanyak itu, kata Sori, tidak hanya disalurkan di Sikakap namun juga Pulau Siberut dan Sipora yang masingmasing mendapat jatah pendistribusian 3 trip per bulan Menurut Sori, pascagempa 2010 pihaknya mengusulkan penambahan kuota ke Pertamina tiap jenis BBM digenapkan menjadi 500 ton per bulan dari jumlah sebelumnya, namun tidak ada respon. “Hanya sebulan yakni Desember 2013 jatah premium ditambah dari 274 menjadi 420 ton, lepas bulan itu jatah seperti jumlah semula, kalau minyak tanah tidak ditambah, kedua jenis BBM ini paling susah membaginya, sementara solar tidak ada masalah karena warga pemakai jenis ini tidak banyak,” ujarnya. Sori menyebutkan, akibat warga khawatir tidak kebagian premium dan minyak tanah, setiap kapal penyalur BBM masuk ke Sikakap, pangkalannya disesaki warga dari 3 kecamatan. Agar semua warga mendapat, pihaknya menjatah tiap kepala keluarga 5 liter premium dan minyak tanah dengan asumsi dipakai 10 hari, jika BBM berlebih baru ditambah lagi. Harga minyak tanah di agen Rp5 ribu per liter sementara bensin Rp7 ribu, “Terkadang aneh dalam satu hari BBM sebanyak 23,4 ton dalam satu trip

langsung habis dibeli warga,” katanya. Untuk mengatasi kelangkaan BBM subsidi ini, Soritua menganjurkan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Kepulauan Mentawai menggunakan BBM nonsubsidi untuk kendaraan dinasnya. Dengan begitu porsi untuk masyarakat lebih banyak. Sori pesimis, kalaupun jatah BBM ditambah namun kendaraan dinas pemerintah masih menggunakan BBM subsidi tidak akan menyelesaikan persoalan kelangkaan. “BBM subsidi biarlah untuk masyarakat menengah ke bawah, pemerintah bisa menggunakan pertamax atau nonsubsidi termasuk mesin sinso (chain shaw atau gergaji mesin) yang mengolah bahan kayu untuk huntap,” ujarnya. Sebagai langkah terobosan, Sori mengatakan, mulai Juni nanti melalui CV.Kasih Sejahtera akan memasok pertamax ke Pagai Utara Selatan, sementara di Siberut dan Sipora sudah dimulai. “Mudah-mudahan ini menjadi solusi mengatasi kelangkaan BBM di Mentawai,” katanya. Harga Bahan Pokok Mulai Naik Tak hanya pekerja buruh dan nelayan yang merasakan dampak kelangkaan BBM tersebut, di Muara Siberut harga bahan pokok juga terkerek naik. Harga cabe naik menjadi Rp50-55 ribu per kilogram, padahal sebelumnya hanya Rp35-40 ribu per kilogram. Harga bawang naik menjadi Rp40 ribu per kilogram yang sebelumnya hanya kisaran Rp30 ribu per kilogram. Ikan tamban yang dulunya Rp10 ribu per kantong kresek ukuran kecil naik menjadi Rp15 ribu. Beras dari Rp10 ribu per kilogram naik menjadi Rp12 ribu per kilogram. Fernanda Sakeletuk (37), ibu rumah tangga mengatakan, harga sekarang ini sangat tinggi, seperti ikan yang dulunya setiap hari beli dua kantong sekarang hanya mampu beli 1 kantong karena harganya naik. “Jadi kami berharap supaya harga kebutuhan di dapur bisa stabil kembali, karena kalau begini terus bisa-bisa kami tidak makan, kerena tidak sanggup membeli,” ujarnya pada Puailiggoubat, Jumat 9 Mei lalu. Lain halnya yang dilakukan Juliana Saleilei (33), kenaikan harga sayuran dan bumbu dapur membuatnya kreatif dengan menanam sayur dan cabe di samping rumah. “Kalau tidak begini bagaimana kita bisa makan, untuk beli cabe saja sudah habis uang 50 ribu, belum yang lainnya seperti ikan, beras serta kebutuhan dapur lainnya,” ucapnya. (bs/ss/spr/g/r)


Puailiggoubat NO. 288, 15 - 31 Mei 2014

5

FOTO:BAMBANG/PUAILIGGOUBAT

Tamairang merupakan lokasi pengungsian satusatunya untuk warga Sikabaluan, Siberut Utara. Warga sudah menjadikannya lokasi pengungsian sejak 2005 saat gempa Nias Bambang Sagurung

ebelum terjadi bencana gempa bumi dan tsunami Aceh 2004, Tamairang tak begitu dikenal masyarakat, termasuk masyarakat Sikabaluan Kecamatan Siberut Utara Kabupaten Kepulauan Mentawai. Namun sejak kejadian tsunami Aceh, Tamairang yang sebelumnya hanya lokasi perladangan masyarakat tiba-tiba menjadi ramai karena dijadikan sebagai tempat pengungsian masyarakat saat terjadi guncangan gempa. “Dulu yang kesini itu hanya yang berladang atau yang mengambil obatobatan. Tapi karena dijadikan pengungsian makanya jadi ramai,” kata Yansen Sagurung, Pjs Kelapa Desa Sikabaluan pada Puailiggoubat, Rabu 30 April lalu. Tamairang dipilih sebagai tempat pengungsian, selain jaraknya dari pantai 3,5 km juga berkontur bukit. “Tempat lain tidak ada bagi masyarakat untuk berlindung kalau terjadi gempa yang disusul tsunami. Pilihannya hanya Tamairang,” kata Yansen. Pada kejadian gempa 2004, isu tsunami belum diketahui masyarakat. Namun setelah diberitakan dan diketahui masyarakat bagaimana dasyatnya gelombang tsunami, masyarakat menjadi takut dan cemas. Pada gempa 2005

S

MENGUNGSI - Masyarakat Sikabaluan yang mengungsi di Tamairang akibat isu tsunami

Kisah Tamairang

Dari Perladangan Hingga Pengungsian masyarakat mulai mengungsi ke Tamairang. Saat itu kondisinya masih hutan. Masyarakat menggunakan jalan setapak menuju bukit. ”Kondisinya ngeri, karena masyarakat berlari ke bukit tanpa jalur jalan yang jelas. Pikiran yang ada itu bagaimana bisa sampai di bukit saja,” katanya. Sejak 2005, tenda-tenda pengungsian masyarakat sudah mulai berdiri.

Bukit yang sebelumnya berbentuk hutan mulai dirambah dan dibersihkan. Jalan menuju bukit dibuat masyarakat bergotong-royong. Melihat kondisi dan situasi tersebut, pemerintah Mentawai merintis perbukitan Tamairang dijadikan sebagai pemukiman warga saat terjadi gempa. Bupati saat itu Edison Saleleubaja mengajak masyarakat melalui Dinas

Sosial, camat dan kepala desa bekerjasama melakukan pengukuran lahan yang diperlukan untuk membuat pemukiman. Targetnya pada waktu itu 100 hektar. Pemerintah Mentawai mencoba berkoordinasi dengan pemilik tanah ulayat di Tamairang, yaitu suku Sikaraja dan Sagurung untuk membuat tata batas lahan 100 hektar yang diperlukan.

Ternyata di perbukitan telah banyak tanaman tua milik masyarakat di luar suku Sikaraja dan Sagurung. Pemilik tanaman tidak mau tanaman mereka ditebang begitu saja untuk dijadikan pemukiman. Karena proses yang berkepanjangan, sementara masyarakat trauma akan bencana gempa yang disusul tsunami yang terus menghantui, masyarakat mulai melakukan transaksi jual beli lahan yang ada di perbukitan Tamairang. Sedikit-demi sedikit lahan yang mau dikapling pemerintah mulai habis dan tidak mencukupi 100 hektar. Melihat hal ini rencana pemerintah untuk menjadikan Tamairang sebagai milik pemerintah dibatalkan. Pada gempa 2007, masyarakat kembali mengungsi dan membuat pondok-pondok sederhana yang bahannya dari kayu olahan. Pada 2007 sekitar 300an pondok masyarakat sudah terbangun di Tamairang. Rata-rata ukuran pondok 4x6 meter. Disamping pondok yang mereka miliki masyarakat menanam tanaman muda seperti ubi, pisang, keladi. Pada 2009, program PNPMMP Kecamatan Siberut Utara mulai diarahkan ke Tamairang, yang diawali dengan pembangunan jalan rabat beton menuju Tamirang. Hingga 2013 lalu hampir semua pondok masyarakat yang ada di Tamirang telah dibuat jalan rabat beton, sehingga saat terjadi gempa masyarakat dapat menggunakan sepeda motor, membawa gerobak menuju Tamairang, dipondok-pondok yang mereka miliki. Selain saat terjadi gempa, di hari libur atau hari biasa masyarakat juga ramai di Tamairang. Selain membersihkan pondok dan halaman, mereka juga membersihkan perladangan di yang mereka miliki juga Tamairang.( r)

Layanan PLN Tuapeijat Masih Mengecewakan PADANG -Layanan PLN Tuapeijat di Kecamatan Sipora Utara, Mentawai masih mengecewakan masyarakat. Pemadaman sering dilakukan mendadak dan tegangan arus listrik sering tidak stabil sehingga menyebabkan lampu redup dan alat elektronik rusak. Kondisi merugikan ini dialami Radio Sura FM yang terletak di KM.7 Tuapeijat-Sipora Utara. “Alat-alat radio kita terancam rusak selain program yang amburadul karena tidak disiarkan,” kata Sandang Paruhum Simanjuntak, Direktur Radio Sura Mentawai pada Puailiggoubat, Senin 12 Mei lalu. Menurut Sandang, program kerjasama dengan beberapa instansi atau lembaga untuk promosi program yang mereka laksanakan terganggu karena tidak dapat disiarkan. “Kadang kita mendengar suara mesin meraung-ra-

ung, tiba-tiba mati,” kata Sandang yang tinggal dekat sentral PLN Tuapeijat KM.4. Hal yang sama dikatakan Reynal Suryadinata, salah seorang penyiar radio, dimana tegangan listrik tidak stabil dan sering naik-turun yang membuat barang elektronik rusak. “Lampu dibuat mirip lampu diskotik. Kejadian ini sudah hampir dua minggu terjadi,” katanya. Sudarmadi, Manager PLN Tuapeijat yang dihubungi Puailiggoubat, Senin 12 Mei lalu mengatakan kerusakan mesin di Tuapeijat sudah terjadi menjelang pemilihan legislatif lalu. Dan kebetulan di Tuapeijat ada penambahan satu unit mesin dari Kambang yang berkekuatan 500 KW, akan dipadukan dengan mesin lainnya yang ada di Tuapeijat. “Kita berharap dengan adanya mesin tambahan ini

dapat mengcover layanan listrik dari Tuapeijat-Sioban,” katanya. Namun dikatakan Sudarmadi, yang menjadi kendala di lapangan kondisi jalan Tuapeijat Kecamatan Sipora Utara menuju Sioban Kecamatan Sipora Selatan yang tidak baik. Karena saat terjadi gangguan di tengah jalan, pihak PLN akan kesulitan menuju lokasi. ”Kalau kabel sudah terpasang, hanya kondisi jalan ini yang menjadi kendala kita,” katanya. Menurut rencana, listrik di Tuapeijat akan kembali normal Senin (12/ 5) siang setelah alat mesin yang rusak tiba di Tuapeijat dan pemasangan alatnya selesai dilakukan. “Kita ambil pemasangan alat yang rusak itu pada jam istirahat kerja agar tidak mengganggu. Setelah pemasangan alat tersebut kita berharap listrik di Tuapeijat kembali normal,” kata Sudarmadi. (bs)

PEMADAMAN - Radio Sura' FM yang sering mengalami kerusakan peralatan akibat sering matinya listrik di Tuapeijat


MENTAWAINEWS Jambore TP PKK tahun depan akan diselenggarakan di Sipora Selatan Supri Lindra

ecamatan Siberut Selatan berhasil menjadi juara umum Jambore Tim Penggerak PKK tingkat Kabupaten Kepulauan Mentawai yang diadakan di Kecamatan Sikakap 28 April hingga 2 Mei lalu. Ketua Panitia Jambore Tim Penggerak PKK Kabupaten Kepulauan Mentawai, Joko Harianto mengatakan, juara tersebut akan diuji kembali sebelum mewakili Mentawai pada Jambore tingkat Provinsi Sumatra Barat. “Sebelum dibawa Tim Penggerak PKK akan diuji kembali kesiapannya baik mental maupun ketangkasannya dalam membina kelompoknya,” katanya. Jambore itu melombakan parade dan yel-yel, lomba penyuluhan Pembinaan Kesadaran Bela Negara (PKBN) dan Pencegahan Kekerasan Dalam Rumah Tangga(PKDRT), lomba penyuluhan bina keluarga balita umur 3-5 tahun, lomba kreasi daur ulang sampah rumah tangga, lomba fashion show. Kemudian lomba pidato untuk ketua tim penggerak PKK kecamatan dan desa, lomba tari tradisional Mentawai, lomba masak serba hasil laut dan sungai, dan lain-lain. Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Kepulauan Mentawai, Rosmaida Sagurung, mengatakan kelompok yang

Puailiggoubat

6

Siberut Selatan Juara Umum Jambore TP PKK Mentawai FOTO:SUPRI/PUAILIGGOUBAT

K

BAGI HADIAH - Ketua TP PKK Kabupaten Mentawai Rosmaida Sagurung (kanan) menyerahkan hadiah ke TP PKK Kecamatan Siberut Selatan berprestasi akan mewakili Kabupaten Kepulauan Mentawai di Jambore TP PKK Sumbar yang diadakan Juni nanti di Kabupaten Pasaman Barat. “Semua kekurangan sebagai evaluasi kita di Jambore TP PKK Mentawai

tahun mendatang,” jelasnya. Ketua Tim Penggerak PKK Kecamatan Siberut Selatan Netty Siringoringo mengatakan, keberhasilan timnya men-jadi pemenang tak lepas dari peran pemerintah Kecamatan

Desa Matobe Dapat 10 Paket P2D Mandiri MATOBE – Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai menetapkan 10 paket P2D untuk Desa Matobe Kecamatan Sikakap. Tiap desa dapat Rp50 juta, total 10 paket tersebut senilai

NO. 288, 15 - 31 Mei 2014

Rp500 juta yang dikerjakan langsung masyarakat melalui Organisasi Masyarakat Setempat (OMS). Kepala Desa Matobe, Justianus, mengatakan pembangunan yang boleh FOTO:BAMBANG/PUAILIGGOUBAT

LEGO JANGKAR - Kapal pengangkut kayu PT.Salaki Summa Sejahtera saat lego jangkar di Teluk Pokai karena badai 1 Mei lalu

dilakukan diantaranya jalan rabat beton antar dusun, jalan evakuasi, jalan tani, jalan produksi, drainase, jembatan ukuran kecil, gorong-gorong, dan tambatan perahu. “Selama ini P2D digunakan untuk jalan penghubung antara Desa Matobe dengan Desa Saumangaya Kecamatan Pagai Utara,” ucapnya pada Puailiggoubat, Jumat, 2 Mei lalu. Dengan pembangunan jalan itu, diharap jalan darat menuju kedua desa tersebut terbuka, padahal sebelum ada pembangunan, untuk menghubungi kedua desa hanya bisa ditempuh jalur laut. “Untuk 10 paket masih kurang, mudah-mudahan APBD Perubahan mendapatkan paket tambahan, selain menambah pembangunan, OMS yang belum dapat bisa membantu ekonomi mereka,” ujarnya. Namun Kades Matobe mengingatkan, selama pelaksaan P2D jangan sampai bobotnya berkurang, kerjakan sesuai dengan proposal yang dibuat. “Ini agar pembangunan yang dibangun bisa bertahan lama dan kuat,” katanya. (spr)

Siberut Selatan dalam mendukung tim penggerak PKK, mulai dari persiapan sampai berangkat ke Kecamatan Sikakap, untuk mengikuti jambore. “Latihan diadakan di rumah saya sendiri, Jambore ini merupakan pertandingan yang sangat berguna untuk diikuti, sebab akan berguna buat keluarga dan masyarakat di sekitar kita,” katanya. Selain Siberut Selatan sebagai juara

pertama, juara kedua diraih Kecamatan Pagai Utara, dan juara ketiga Kecamatan Sipora Utara. Di akhir kegiatan, TP PKK Mentawai memutuskan jambore tahun depan digelar di Sipora Selatan. “Awalnya dua kecamatan yang dipilih, setelah dibicarakan ternyata Kecamatan Pagai Selatan belum siap, akhirnya ke Sipora Selatan yang sudah siap menjadi tuan rumah jambore 2015 nanti,” katanya, Kamis, 1 Mei lalu. Pada saat penutupan jambore, Ketua Tim TP PKK Mentawai Rosmaida Sagurung mengatakan, meskipun jambore selesai, tugas kader PKK belum berakhir, baik kader PKK tingkat dusun, desa, kecamatan dan kabupaten, tugas baru menanti. “Seperti tugas dalam rumah tangga bagai mana menata rumah tangga yang sehat, harmonis, rukun dan sejahtera ilmu yang didapatkan waktu jambore,” ujarnya. Sementara Camat Sikakap Happy Nurdiana mengatakan, meskipun kegiatan jamboree dilakukan saat cuaca kurang bagus, namun dukungan dan kebersamaan semua pihak mulai dari masyarakat, Kepolisian Sektor Sikakap dan Koramil untuk menjaga keamanan maka kegiatan berjalan dengan aman dan tertib. “Memang kami akui masih banyak terdapat kekurangan di sana sini, tapi jadikanlah itu sebagai bukti keseriusan kami dalam mengangkat kegiatan ini, lokasi jambore yang dulunya semak belukar yang kami sulap menjadi perkampungan baru,” katanya. (r)

Harga Coklat Naik di Siberut MUARASIBERUT - Sepanjang Mei ini harga coklat kering di Muara Siberut, Kecamatan Siberut Selatan Kabupaten Kepulauan Mentawai mencapai Rp28 ribu per kilogram dari harga sebelumnya hanya berkisar Rp18 ribu sampai Rp20 ribu per kilogram. Jevonio Tatebburuk (25), warga Dusun Puro mengatakan, saat ini harga coklat naik, namun sayang pohon coklatnya tidak berbuah. “Harga sudah naik tapi buah coklatnya yang tidak ada, karena bulan kemarin sudah dipanen dan dijual dengan harga Rp20 ribu per kilogram,” katanya, Sabtu 10 Mei lalu. Saat ini Jevonio hanya memiliki biji coklat sisa panen, itupun hanya dapat 7 kilogram dengan nilai uangnya Rp196 ribu. “Kalau panen bulan lalu saya dapat 25 kilogram, saat itu harganya Rp20 ribu per kilogram, total uangnya Rp500 ribu, seandainya saja waktu itu harganya Rp28 ribu tentunya hasilnya lebih banyak,” tambahnya. Jakobus Samemek (42), warga lain juga mengatakan hal yang sama. Harga sudah tinggi tapi buah coklatnya tidak ada. “Kami sudah panen bulan lalu, makanya buahnya tidak ada, selain itu juga sekarang kan cokalat boleh dikatakan tidak terurus lagi,” katanya. Semenjak ada penyakit ditambah lagi banjir tahun lalu yang menggenangi coklat, makanya ada sebagian coklat yang mati. “Jadi kami yang punya coklat putus asa untuk merawatnya, saya sekarang hanya dapat 10 kilogram coklat kering yang saya kumpulkan dalam satu minggu, itulah yang saya jual dengan harga Rp28 ribu per kilogram,” katanya. (ss/r)


7 Puailiggoubat

MENTAWAINEWS

NO. 288, 15 - 31 Mei 2014

Dusun Pasakiat Bangun Posko Pengungsian PASAKIAT – Kepala Dusun Pasakiat, Desa Maileppet, Kecamatan Siberut Selatan, Rudi Beama menggerakkan masyarakat untuk membangun posko pengungsian dengan ukuran 6 x 10 meter, di Bukit Pasakiat, April lalu. Rudi mengatakan, anggaran untuk pembuatan posko sebanyak Rp22 juta didapat dari bantuan SurfAid, karena dana terbatas pengerjaan bangunan dilakukan swadaya. “Meski dilakukan secara swadaya tetap beli makan juga, makanan ringan, dan adapun untuk keperluan kepala tukang tetap kita kasih,” katanya, Senin 12 Mei lalu. Besarnya ukuran posko yang dibuat atas inisiatif Rudi. “Tentunya sangat tidak memungkinkan kalau saya pekerjakan hanya tukang, apalagi beli kayu sekarang sudah mahal, belum material lainnya,” katanya. Saat dikunjungi Puailiggoubat, pertengahan Mei lalu, posko itu sudah diberi penutup lantai dan atap namun papan dindingnya sedang diolah. Posko itu memiliki kamar ukuran 4 x 4. Jika anggaran memungkinkan, Rudi berencana akan membuat dapur umum di lokasi posko itu. “Saya sangat ingin dapur umum itu dibuat, tapi kita menengok anggarannya dulu, kalau terjadi bencana tentunya selain tempat tinggal juga dapurnya untuk memasak,” ujarnya. Saat ini, jalur evakuasi yang sudah ada lima jalur, dua yang sudah di cor beton selebihnya masih jalan tanah. Rudi berharap jalan itu bisa dibeton menggunakan dana P2D Mandiri. Selain itu ia berharap dibangun dua posko lagi di tempat berbeda oleh pemerintah. (ss/r)

Warga Malakopa Bangun Jembatan Secara Swadaya PAGAI SELATAN - Warga 17 dusun di Desa Malakopa, Kecamatan Pagai Selatan bergotong royong membangun jembatan di KM 30 Dusun Sabbiret. Jembatan yang dibuat panjangnya 16 meter dan lebar 6 meter. Menurut Kepala Dusun Sabbiret, Pares Saleleubaja, pembangunan jembatan dilakukan atas kesepakatan masyarakat di 17 dusun sebab jika menunggu dibangun pemerintah bisa menghambat pengiriman material untuk pembangunan hunian tetap bagi korgan tsunami. “Apa lagi percepatan penyelesaian huntap harus diselesaikan Oktober ini,” katanya pada Puailiggoubat, Senin 5 Mei lalu. Pekerjaan pembangunan jalan ini sudah berlanjut 10 hari sejak terhitung sejak 5 Mei lalu. “Kendala saat ini masih membutuhkan bensin 30 liter untuk menggergaji kayu, lalu paku sebanyak 15 kilogram sudah ada yang menyumbang,” kata Pares. Jembatan ini sebagai jalur transportasi utama menuju Dusun Surat Aban, Dusun Eruparaboat, Asahan, Kinumbuk. Warga dusun ini sedang membangun hunian tetap. (leo/r)

Warga Puro Bentuk Kelompok Tani Sawah Warga Puro ingin mengulang kembali keberhasilan mereka dan tidak ingin bergantung dengan beras luar

FOTO:SIPRIANUS/PUAILIGGOUBAT

Siprianus Sababalat

arga Puro Desa Muara Siberut, Kecamatan Siberut Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai membentuk kelompok tani sawah Bat Toitet dengan anggota kelompok sebanyak 46 kepala keluarga. Pembina anggota kelompok, Paulus Samalinggai mengatakan, tujuan pembentukan kelompok agar masyarakat yang sebelumnya gagal bersawah tidak meninggalkan lahannya. Selain itu juga menciptakan lapangan pekerjaan. “Selama ini Pemda kita hanya memberikan bantuan atau membuka wacana begitu saja, hanya memberikan program tapi tanpa pendampingan dan pembinaan kepada masyarakat, makanya masyarakat banyak yang mengalami gagal panen karena kurangnya pengetahuan dan pembinaan,” ujarnya, Jumat, 9 Mei lalu. Karena itu menurut Paulus, ia

W

PANEN - Warga memanen padi di Dusun Puro, Desa Muara Siberut, Kecamatan Siberut Selatan akan memberikan pemahaman kepada masyarakat bagaimana pengelolaan sawah ini berlanjut dan berkembang sehingga hasilnya dapat berkelanjutan. “Dalam artian kita tidak lagi membeli beras dari luar, kita bisa membuatnya sendiri, jadi kita ajak masyarakat bisa mandiri dari segi pengadaan pangan itu sendiri,” ujarnya. Paulus ingin mengulang keber-

hasilan panen pada Oktober 2013, saat itu hasil panennya sangat banyak dan warga tidak perlu lagi membeli beras dari luar. “Jadi untuk itu kita ajak masyarakat supaya lebih serius lagi dalam bertani, supaya ekonomi masyarakat bisa terpenuhi,” katanya. Kelompok tani itu mendapatkan bantuan bibit padi, tanki semprot, obat-obatan dan lain-lain dari Alokasi Dana Desa (ADD) Muara

Siberut. “Kita sudah konfirmasikan hal ini kepada kepala Desa Muara Siberut, Robertus Seppungan dan ia menyetujuinya, tinggal menunggu ADD ada,” ucapnya. Agus Krillus, Ketua Kelompok Tani Sawah Bat Toitet, mengatakan dengan bantuan berupa ajakan dan bimbingan, petani sudah menikmati hasilnya.”Walaupun ada sebagian yang mengalami kegagalan,” katanya. (ss/r)

Dinas PU Lanjutkan Trans Mentawai Tahun Ini SIBERUTSELATAN – Dinas Pekerjaan Umum (PU) Mentawai tahun ini akan membangun jalan penghubung antar kecamatan yakni Kecamatan Siberut Selatan, Siberut Barat Daya, Siberut Tengah dan Siberut Utara. Kepala UPTD Dinas PU Siberut Selatan, Ferdinando mengatakan, untuk mempercepat terwujudnya trans Mentawai, Dinas PU akan membuat jalan dan jembatan di seluruh jalur trans. “Kita akan menyambung jalan baik yang sudah ada maupun yang belum ada,” katanya, Senin 12 Mei lalu. Menurut Ferdinando, proyek pertama pembuatan jalan di Kecamatan Siberut Selatan karena titik temunya di Siberut Selatan. Karena itu jembatan yang belum rampung seperti di Puroakan dilanjutkan pembuatannyaya sampai selesai.

“Kalau soal pelaksanaanya untuk sekarang kita belum bisa pastikan, karena sekarang sedang melaksanakan tender di Tuapeijat, kalau sudah selesai tender baru dilaksanakan pekerjaannya,” katanya.

Dinas PU menargetkan pekerjaan itu dapat tuntas dalam satu tahun ini, kalau tidak selesai dalam tahun ini maka akan diperpanjang lagi kontraknya sampai semua pekerjaan selesai. Selain jalan dan jembatan juga akan dibangun kantor FOTO:SIPRI/PUAILIGGOUBAT

PEMBANGUNAN JEMBATAN - Pembangunan jembatan di Puro yang gagal dibangun pada tahun 2013 tahun ini akan dilanjutkan

PU di Dusun Puro II, bersamaan dengan pembangunan jalan dan jembatan. “Untuk tenaga kerja yang sudah kami terima sebanyak 170 orang dari seluruh Mentawai, dari berbagai bidang kealihan, tetapi ini sifatnya kontrak, kontraknya selama 1 tahun, kalau sudah habis kontraknya akan diperpanjang tergantung kinerjanya juga,” katanya. Untuk melaksanakan proyek jalan trans Mentawai ini, Dinas PU akan melakukan negosiasi terlebih dulu dengan pemilik tanah. “Misalnya kalau buat badan jalan kalau ada tanaman di dalamnya tentunya harus konfirmasi dulu sama yang punya tanaman, kita akan bayar berapa tanamannya yang kena, untuk lebar badan jalan ada 10 meter dan yang di cor 8 meter,” ujarnya. (ss/r)


MENTAWAINEWS Musim Cengkeh, Bibit Terjual Habis SIKABALUAN - Panen raya cengkeh di Sirilogui dan Bose membuat masyarakat sejumlah desa di Siberut Utara ramai-ramai bertanam cengkeh. Alhasil bibit cengkeh yang dibawa dari Padang laku terjual sesaat baru datang dibawa KMP Gambolo. “Kita hanya membawa 50-an batang karena tidak menyangka ini dibeli masyarakat,” kata Syarial yang menjual bibit cengkeh pada Puailiggoubat, Kamis, 1 Mei lalu. Harga satu bibit cengkeh Rp17 ribu. Selain bibit cengkeh, bibit mangga juga laris dijual dengan harga Rp35 ribu per batang.”Siapa tahu bibit yang dibawa ini bagus dibandingkan dengan bibit lainnya yang kita ambil di Mentawai,” kata Rahmat salah seorang warga yang ikut membeli bibit cengkeh. Demikian halnya dengan Hendra. Ia membeli sebanyak lima batang bibit cengkeh yang ukuran tingginya sekitar 45 cm. “Kalau bibit ini unggul dibandingkan dengan bibit lainnya yang ada di Mentawai, lumayan. Tapi kalau tidak, ngak apa-apa juga,” katanya. (bs/r)

Malancan Rebut Piala SMAN 1 CUP SIKABALUAN-Tim voli dari Malancan Desa Malancan Kecamatan Siberut Utara baik putra maupun putri berhasil menjadi pemenang piala SMA Cup dalam rangka memperingati hari Pendidikan Nasional di SMAN 1 Siberut Utara. Tim voli Malancan berhasil menyisihkan tim voli SMAN 1 Siberut Utara, SMPN 1 Siberut Utara, Monganpoula, dan Pokai. “Kegiatan ini akan kita adakan setiap tahunnya sehingga piala SMAN 1 Cup ini terus bergilir,” kata Paulus Sikaraja, Kepala SMAN 1 Siberut Utara pada Puailiggoubat, Jumat, 2 Mei. Selain lomba bola voli, digelar juga lomba tarik tambang, memasukkan pensil dalam botol, cerdas cermat, puisi, pidato.”Kita berharap tahun depan perlombaan atau pertandingan yang kita laksanakan lebih banyak dan peserta yang ikut lebih banyak lagi, sehingga kompetisinya lebih sengit lagi,” katanya. (bs/r)

SMA dan SMP Siberut Utara Adakan Upacara Hardiknas SIKABALUAN - Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang jatuh 2 Mei 2014, hari yang bersejarah dan penting bagi dunia pendidikan, termasuk di Mentawai. Di SMAN 1 Siberut Utara, peringatan Hardiknas dilaksanakan melalui upacara bendera yang dipimpin Kapolsek Sikabaluan, Iptu. Tuwon. Upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional diikuti pelajar SMA, kepala desa, kepala dusun, perwakilan kantor camat, perwakilan kantor cabang, kepala puskesmas dan undangan lainnya. “Dengan hari pendidikan ini kita berharap dunia pendidikan kita, khususnya di Siberut Utara lebih baik lagi dari tahun-tahun sebelumnya,” kata Iptu. Tuwon dalam sambutannya. Sementara di SMPN 1 Siberut Utara, pembina upacaranya dipimpin langsung kepala UPTD Dinas Pendidikan Kecamatan Siberut Utara, Jop Sirirui, sementara petugas upacara yang biasanya dilakukan oleh pelajar kali ini diambil alih majelis guru.(bs/r)

Puailiggoubat

NO. 288, 15 - 31 Mei 2014

8

PNPM Mandiri Kucurkan Rp1,5 Miliar untuk Siberut Selatan Dana PNPM dipakai untuk pembangunan jalan, jembatan dan pelatihan untuk petani sawah di Siberut Selatan

FOTO:BAMBANG/PUAILIGGOUBAT

Siprianus Sababalat

NPM Mandiri Perdesaan mengucurkan dana Rp1,5 miliar untuk pembangunan empat desa di Siberut Selatan yakni Desa Muara Siberut, Madobak, Matotonan dan Muntei. Ketua Tim Pelaksana Kegiatan PNPM MP Siberut Selatan, Gerson Saleleu, mengatakan program PNPM tahun ini diprioritaskan untuk peningkatan kapasitas masyarakat (pelatihan sawah) di Dusun Puro, Desa Muara Siberut. Di Desa Madobak, dana digunakan untuk pembangunan jembatan, sedang di Dusun Buttui, Desa Matotonan akan dibangun jembatan gantung. “Kalau Matotonan yang dibangun itu jembatan gantung sementara untuk Desa Muntei yang dibangun jalan rabat beton sepanjang lebih kurang 1 kilometer,” katanya, Selasa 13 Mei lalu. Pembangunan jalan di Muntei menurut Gerson tidak menggunakan bahan pasir, tapi menggunakan

P

PANEN CENGKEH - Warga panen cengkeh di Sirilogoui, Kecamatan Siberut Utara bahan khusus namanya matos. Bahan itu semacam cairan yang digunakan untuk campuran semen. “Jadi cara kerjanya semen diaduk dengan tanah setelah itu baru di campurkan dengan matos,” katanya. Menurut Gerson, matos digunakan karena dinilai lebih hemat sebab kalau menggunakan pasir dari Padang anggaranya tidak cukup, paling yang bisa dibuat hanya 500 meter, sementara jalan di Muntei 1 km. “Intinya sebenarnya menghemat anggaran

karena anggarannya tidak cukup kalau menggunakan pasir dari Padang,” ujarnya. Selain pembangunan fisik, Rp132 juta dari dana itu akan digunakan untuk pelatihan pembudidayaan sawah bagi warga. Pelatihan diadakan secara bertahap selama dua bulan, satu bulan pelatihannya selama 15 hari dengan jumlah peserta 40 orang petani sawah. Selain itu akan ada praktek di lapangan seperti teknik untuk memupuk, cara penanaman, terma-

suk pemberian bantuan seperti tangki semprot, obat-obatan, pupuk dan bibit padi. “Makanya kita buat semacam kelompok, instruktur itu dari Padang atau Dinas Pertanian,” katanya. Untuk Dusun Puro diberikan bantuan mesin penggiling padi karena sawah wraganya sebagian sudah ada yang panen, jadi dalam peningkatan kebutuhan ekonomi masyarakat dibutuhkan heler rencananya akan diadakan pada Juli tahun ini. (ss/r)

Tiga Pelajar SMA Sikabaluan Ditangkap Saat Berjudi PADANG-Tiga pelajar SMAN 1 Siberut Utara ditangkap Kepolisian Sektor Sikabaluan Kecamatan Siberut Utara saat bermain kartu remi, Sabtu, 10 Mei malam di asrama pelajar Bojakan. Laporan adanya pelajar yang main judi ini diterima Polsek Sikabaluan dari

Paulus, salah seorang masyarakat. “Ketika mendapat laporan dari masyarakat, kita langsung menuju TKP (Tempat Kejadian Perkara), dan melakukan penggerebekan, ternyata memang ada pelajar yang sedang main judi.

Menurut laporan yang kita terima kejadian ini sudah sering terjadi,” kata Kanit Reskirim Polsek Sikabaluan Brigadir Joni Perwira, Senin 12 Mei lalu. Lebih lanjut dikatakan Joni, setelah dilakukan penggerebekan, pelajar tersebut dibawa ke kantor

polisi untuk dimintai keterangan bersama barang bukti uang Rp27 ribu. ”Kita minta juga dari pihak sekolah dan orangtua untuk membicarakan tindak lanjut dari kejadian ini, karena mengingat mereka masih pelajar, kita melepaskan mereka,” jelasnya. (bs/r)

Kecamatan Siberut Selatan Dapat Jatah 51 Paket P2D SIBERUTSELATAN-Kecamatan Siberut Selatan mendapat jatah program Pembangunan Prasarana Desa (P2D) 51 paket tahun ini. Paket itu dibagi untuk lima desa yang tersebar di kecamatan. Camat Siberut Selatan T. Lumban Raja mengatakan, jatah masingmasing desa sudah ditentukan tapi petunjuk teknis (juknis) belum selesai. “ Rencana dalam minggu ini kami adakan rapat untuk menentukan juknisnya, dan kami sudah menyurati setiap kepala de-

sa,” katanya, Rabu, 14 Mei lalu. Dari data Kecamatan Siberut Selatan, Desa Muara Siberut mendapat 12 paket yang akan digunakan untuk pembangunan jalur evakuasi. Desa Muntei dan Maileppet masing-masing 10 paket yang akan dipakai untuk membangun jalur evakuasi. Desa Madobak dapat 10 paket untuk pembuatan jalan lingkar dan Desa Matoton 9 paket, juga untuk pem-buatan jalan lingkar desa. (ss/r)

FOTO:SIPRIANUS/PUAILIGGOUBAT

JEMBATAN Warga melintasi jembatan di Dusun Buttui


9 Puailiggoubat

MENTAWAINEWS

NO. 288, 15 - 31 Mei 2014

Pemda Mentawai berencana membentuk tim untuk menindaklanjuti kasus ini

Menunggu Marsiti Pulang FOTO:SYAFRIL/PUAILIGGOUBAT

Bambang Sagurung Rus Akbar

elenggu kemiskinan keluarga membuat Marsiti Sapojai, warga Desa Madobak, Kecamatan Siberut Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai nekad mencari pekerjaan. Kisah hidup membawanya bekerja menjadi pembantu rumah tangga di negeri tetangga, Brunei Darussalam. Namun bukan uang yang didapat, Marsiti terpaksa lari dari rumah majikan karena diperlakukan tidak manusiawi. Pahitnya kisah Marsiti diceritakan Jenervan Sakaliau (bukan Janerson), putra sulungnya kepada Puailiggoubat, Rabu 14 Mei lalu. Menurut Jenervan, kisah Marsiti dimulai sejak sang ayah yang menjadi tulang punggung keluarga jatuh dari pohon dan tidak bisa berjalan. Marsiti terpaksa mengambil alih tugas suaminya. Demi bisa membiayai sekolah tiga anaknya, Marsiti berangkat dari kampung ke Padang mencari kerja agar mendapatkan biaya. “Ibu cari kerja di luar demi menghidupi keluarga dan juga kami anaknya yang sedang sekolah,” kata Jenervan. Saat mencari kerja itu, lanjut Janervan, ibunya bertemu pria bernama Datuk yang menawarkan Marsiti pekerjaan bagus dan gaji besar. “Dikatakan Datuk, tempat pekerjaannya ini penghasilannya tinggi. Kalau balik dari sana bisa membangun rumah dan bawa uang banyak,” kata Jenervan. Marsiti lalu minta izin agar pulang ke Madobag meminta izin keluarganya. “Ibu pulang ditemani Datuk, kepada kami dia hanya bilang akan bekerja tapi tidak dikatakan dimana,” kata Jenervan. Marsiti pergi meninggalkan kampung dan berada di Jakarta pada November 2013 lalu. Ia sempat berkomunikasi terakhir pada Februari lalu.

B

PASPOR - Direktur Yayasan Citra Mandiri Mentawai (YCMM), Roberta Sarogdok menunjukkan fotokopi paspor Marsiti dan Lidya yang digunakan untuk bekerja ke luar Negeri “Saat itu saya tanya kabar ibu, dia bilang baik-baik saja. Tapi setelah saya tanya dimana dia bekerja sekarang ibu diam dan HP-nya mati karena kehabisan pulsa,” jelasnya. Tiga bulan setelah kepergian ibunya, Jenervan mencoba menghubungi Datuk untuk meminta biaya keperluan sekolah, namun Datuk tidak menanggapi. “Alasannya bahwa ia sudah lepas tanggungjawab. Janjinya pada kami sebelumnya bahwa biaya hidup dan sekolah siap ditanggungnya. Namun hasilnya seperti ini,” katanya. Sejak komunikasi Februari itulah Jenervan terakhir kali dapat berkomunikasi dengan ibu.

Selain ibunya Marsiti, saudara sepupu Jenervan yang bernama Setjei (20) juga bekerja di Malaysia. Berdasarkan komunikasinya terakhir yang tidak diingatnya lagi bahwa saudaranya itu pergi sendiri ke Malaysia dan kondisinya dalam keadaan sehat-sehat selalu. Jenervan berharap pemerintah khususnya Pemerintah Mentawai mengambil langkah cepat untuk menjemput ibunya di mana pun berada. “Saya tidak tahu kalau informasinya ibu sudah ada di Keduataan Besar RI di Brunei Darussalam. Hanya harapan saya ibu kembali dengan selamat,” harapnya.

Soal Ujian Sekolah SD Tiba di Mentawai TUAPEIJAT - Soal Ujian SD di Kabupaten Kepulauan Mentawai telah sampai di Dinas Pendidikan (Disdik) daerah tersebut yang diantarkan oleh Tim Dinas Pendidikan Sumatra Barat dari Padang ke Tuapeijat pada Senin, 12 Mei. Jasril Zabar, Ketua Tim dari Dinas Pendidikan Provinsi Sumbar mengatakan, soal ujian tersebut telah diserahkan kepada disdik Mentawai yang terdiri dari soal bahasa Indonesia, matematika dan IPA. Paket tersebut dimasukkan

dalam peti khusus dan untuk menjamin keamanannya pendistribusian menyertakan 1 anggota Polda Sumbar. Sementara Kepala Bidang Pendidikan Dasar Disdik Kabupaten Kepulauan Mentawai, Dominikus menyebutkan, soal diterima dalam keadaan baik. “Kebetulan hari ini ada kapal antar pulau langsung dikirimkan ke Sioban dan Sikakap lewat pengamanan personil Polres Mentawai,” ujarnya. Menurut Domi, soal baru bisa diambil di Polsek masing-masing pada

hari pelaksanaan ujian yang dimulai 19-21 Mei. “Namun bagi sekolah yang jauh diperbolehkan menjemput soal 2 atau 3 hari sebelum hari pelaksanaan untuk mengantisipasi keterlambatan jadwal,” jelasnya. Menurut data Disdik Kabupaten Kepulauan Mentawai peserta US sebanyak 1.805 siswa yang berasal dari 101 SD Negeri dan 7 SD swasta, jumlah tahun lalu tak berbeda jauh yakni 1.799 siswa. (leo/g)

Mateus Lanjo, kerabat Marsiti yang ikut membantu menyampaikan persoalan hilangnya saudara mereka di DPRD Sumatra Barat awal Mei lalu mengatakan bahwa keberangkatan empat orang warga Madobak Kecamatan Siberut Selatan ke Brunei Darussalam tidak diketahuinya. “Saya tidak tahu kalau mereka pergi ke luar negeri, dan tidak tahu mereka berangkatnya kemaren itu. Kita tahunya ketika sudah ada masalah,” kata Mateus Lanjo. Ia berharap, Pemerintah Mentawai bekerjasama dengan Kemenakertrans, Kementrian Luar Negeri untuk menjemput masyarakat Mentawai

yang ada di luar negeri. “Walaupun kita sudah tahu posisi mereka dimana, namun proses dan biaya itu kita tidak mampu. Ini yang kita harapkan pada pemerintah,” katanya. Sebelumnya di Puailiggoubat edisi 287 diberitakan, empat warga Desa Madobak, Kecamatan Siberut Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai diduga menjadi menjadi korban perdagangan manusia di Brunei Darussalam. Keempatnya menghilang sejak Januari lalu. Keempat warga tersebut, Marsiti Sapojai (39), Lidya Samaranggure (37), Susakkerei, dan seorang lagi masih belum diketahui identitasnya. Berdasarkan informasi yang diperoleh Puailiggoubat dari sumber yang dekat dengan Kemenlu, saat ini Marsiti sudah ada di Kedutaan Besar RI di Brunei. Sementara Lidya masih bekerja dengan majikannya. Sementara identitas dua orang lainnya yang disebut juga berada di Brunei masih dalam penelusuran Kemenlu dan Direktorat Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNPTKI) Kemenakertrans. Sementara Humas Pemda Mentawai Joni Anwar kepada Puailiggoubat mengatakan, Bupati Mentawai Yudas Sabaggalet segera membentuk tim untuk menyelesaikan kasus ini. Sedang Kapolres Mentawai AKBP Denny Siahaan mengatakan, saat ini pihaknya baru sebatas koordinasi dengan Kesbanglinmas Mentawai yang masih mendalami pendataan soal perdagangan manusia itu. “Polisi juga masih sebatas mendata, kalau sudah ada kesepakatan tentang pembentukan tim yang melibatkan polisi, tim itu akan disampaikan ke Gubernur, bahkan sampai menteri. Kalau masalah ini sudah jelas akan dilanjutkan ke tingkat Interpol,” kata AKBP Denny kepada Puailiggoubat, 14 Mei lalu. (o)


Puailiggoubat, NO. 288, 15 - 31 Mei 2014

T

anggal 11 Juli adalah Hari Populasi Dunia, dan tahun ini fokusnya ada pada kehamilan remaja. Di-perkirakan 16 remaja putri melahirkan setiap tahun, banyak diantaranya di Afrika atau negara-negara berkembang lainnya. Perserikatan BangsaBangsa menyatakan bahwa

banyak remaja putri mengalami komplikasi saat melahirkan yang menyebabkan kecacatan, sterilitas atau bahkan kematian. Tidak ada data mengenai be-rapa banyak yang mengakhiri kehamilannya melalui aborsi yang tidak aman. "Isu kehamilan remaja merupakan masalah besar di Afrika. Afrika memiliki populasi yang muda. Sekitar 60 persen penduduk di Afrika berusia di bawah 24 tahun, yang berarti bahwa ketika kita membicarakan kehamilan, hal ini merupakan isu dalam kelompok usia tersebut," ujar Akinyele Dairo, penasihat program dan teknis senior untuk kesehatan reproduksi perempuan pada Dana Kependudukan PBB untuk wilayah Afrika. Ia mengatakan ada beberapa alasan mengapa tingkat kehamilan sangat tinggi di Afrika, salah satunya adalah kurangnya pendidikan seks

yang komprehensif di sekolah akibat ketidaksiapan guru atau karena bukan bagian dari kurikulum. "Kedua, para orangtua tidak mampu dan siap untuk membahas isu pendidikan seks dengan remaja. Ketiga, mereka yang memahami isu seks tidak memiliki akses kepada layananlayanan yang akan melindungi mereka dari kehamilan remaja. Dan bahkan jika layanan itu tersedia di fasilitas kesehatan, penyedia layanan kesehatan tidak cukup ramah atau membantu untuk mendorong para remaja datang ke fasilitasfasilitas tersebut," ujarnya. Alasan lain untuk kehamilan remaja ini adalah pernikahan dini. “Di banyak negara di Afrika, sekitar 20 sampai 40 persen dari perempuan usia 18 sudah menikah. Rendahnya tingkat pendidikan dan melek huruf membuat mereka cenderung menikah lebih awal,"

ujarnya. Banyak remaja putri yang dipaksa berhenti sekolah oleh orangtua mereka untuk menikah muda. Ketika mereka hamil, tubuh mereka mungkin tidak siap untuk menghadapi banyak perubahan. Akibatnya, mereka lebih rentan pada infeksi atau luka pada saat kehamilan yang menyebabkan mereka sakit dan dijauhi karena bau akibat penyakit tersebut. Dairo mengatakan tidak ada data mengenai remaja putri yang ingin mengakhiri kehamilan mereka, namun pilihan mereka terbatas. "Di Afrika, hanya ada dua negara yang melegalkan aborsi, yaitu Tunisia dan Afrika Selatan. Di kedua negara itu remaja dapat pergi ke fasilitas kesehatan untuk mengakhiri kehamilan mereka," ujarnya. Beberapa negara Afrika mengizinkan aborsi ketika

10

nyawa ibu terancam atau dalam kasus pemerkosaan atau inses. Yang terjadi, menurut PBB, para remaja ini melakukan aborsi gelap yang tidak aman dan dapat mengarah pada kematian atau infeksi serius yang dapat mencegah mereka hamil lagi. Dairo mengatakan para remaja perlu lebih berpengetahuan mengenai kesehatan seksual melalui pusat-pusat kesehatan yang menyambut mereka dengan tangan terbuka. (voa/prl)

Ketahui Bahayanya Remaja yang Suka Coba-coba Seks dan Berujung Kehamilan

B

ila sudah menikah, setiap wanita memang disarankan untuk tidak menunda-nunda kehamilan. Namun sebaliknya, kehamilan terlalu dini seperti pada usia remaja juga tentu harus dihindari. "Meskipun payudara dan organ seksual remaja sudah terbentuk, tapi ini tidak sinkron dengan perkembangan emosinya. Perkembangan emosinya lebih belakangan ketimbang perkembangan fisiknya. Inilah yang menyebabkan remaja itu suka melakukan tindakan berisiko seperti seks bebas," terang dr Mei Neni Sitaresmi, Ph.D SpA(K) dalam Seminar All

About Kehamilan Remaja di Fakultas Kedokteran UGM

baru-baru ini. "Impulsif, mencoba sesuatu yang baru, yang sensasional tapi kurang bisa mengontrol emosinya. Gimana ya kalau nyoba (berhubungan) sekali itu ya gapapa ya. Eh ladalah kejadian. Cuma sekali kok ya jadi lho. Ini juga berlaku untuk merokok, alkohol," imbuhnya. dr Mei kemudian memaparkan fakta dari laporan WHO di tahun 2012, setiap

tahunnya tercatat 16 juta remaja melahirkan di negara berkembang, termasuk di Indonesia. Dan staf pengajar Fakultas Kedokteran UGM itu mengamini bila di Indonesia bisa jadi masih banyak kasus kehamilan remaja yang tidak terlaporkan. Padahal risiko yang harus ditanggung bayi maupun ibu yang mengalami kehamilan remaja cukup besar. Mengapa begitu? "Karena sebagian besar kehamilan remaja itu tidak direncanakan, hasil coba-coba, tidak diinginkan, dan yang jelas mereka belum siap fisik, mental dan emosi. Oleh karena itu ada usaha abortus yang tidak aman; kalau gagal

(abortus), mereka tidak memeriksakan kehamilan; dan banyak (korban kehamilan remaja) yang melahirkan tidak di tenaga kesehatan," papar dr Mei. Staf pengajar di Fakultas Kedokteran UGM tersebut juga menyadari bahwa di beberapa kultur tertentu di Indonesia memang masih ada tradisi untuk menikahkan anak gadis di usia yang sebenarnya masih belum siap untuk berumah tangga. Akan tetapi terlepas dari itu, setiap pihak harus mengetahui dampak negatif dari kehamilan remaja, baik bagi sang ibu maupun jabang bayinya. (dtk/prl)


Puailiggoubat, NO. 288, 15 - 31 Mei 2014

Masa remaja adalah masa yang galau, labil ataupun alay. Ada begitu banyak istilah-istilah aneh yang disematkan untuk para remaja yang sedang dalam masa pencarian jati diri. Di dalam otak dan kepalanya, para remaja ini mengalami beberapa perubahan yang perlu diperhatikan. Perubahan-perubahan ini dapat menjelaskan perilaku remaja yang acapkali penuh drama, tak rasional dan agresif tanpa alasan yang jelas. Di sisi lain, para remaja ini juga memiliki kebutuhan yang besar akan kebebasan dan kasih sayang. Memang setelah bayi, pertumbuhan otak yang paling drastis terjadi pada masa remaja. Seperti dilansir LiveScience, berikut adalah 10 perubahan yang terjadi pada otak para remaja:

1

Otak Sedang dalam Tahap Perkembangan

Usia remaja kebanyakan ditentukan pada rentang usia antara 11 - 19 tahun. Masa-masa ini dianggap sebagai masa kritis pembangunan. Ketika melalui masa pertumbuhan ini, ketrampilan kognitif dan kemampuan baru akan muncul. “Otak terus berubah sepanjang waktu, tetapi ada lompatan besar dalam perkembangannya ketika memasuki masa remaja. orangtua harus memahami bahwa meskipun anaknya tumbuh besar, pada tahap ini remaja masih berada dalam masa perkembangan yang akan mempengaruhi kehidupannya selanjutnya,� kata Sara Johnson, asisten profesor di Sekolah Johns Hopkins Bloomberg of Public Health.

2

Otak Mulai Mekar

Pada bayi, otak mengalami pertumbuhan koneksi yang amat besar. Namun ketika memasuki usia 3 tahun, beberapa sambungan tersebut kemudian dipangkas agar lebih lebih efisien. Tetapi temuan yang diterbitkan jurnal Nature Neuroscience menegaskan bahwa ledakan pertumbuhan saraf terjadi untuk kedua kalinya tepat menjelang pubertas. Puncaknya adalah saat usia sekitar 11 tahun untuk anak perempuan dan 12 tahun untuk anak laki-laki. Perkembangan ini diperkirakan terus berlanjut hingga usia 25 tahun. Beberapa perubahan kecil juga tetap berlangsung seumur hidup.

3

Memiliki Kemampuan Berpikir yang Baru

Karena meningkatnya sambungan saraf, otak remaja jadi lebih efektif dalam mengolah informasi. Remaja mulai

5

8

Rewel Kepada Orangtua

Remaja berada di tengah kesenangan memperoleh keterampilan baru yang luar biasa, terutama yang berkaitan dengan perilaku sosial dan pemikiran abstrak. Tapi karena belum pandai menggunakan, remaja harus melakukan percobaan. Terkadang orangtuanya sendiri dijadikan sebagai kelinci percobaan. Banyak remaja melihat konflik sebagai sarana untuk mengekspresikan diri dan mengalami kesulitan untuk berfokus pada hal-hal abstrak atau memahami sudut pandang orang lain. Pada dasarnya remaja masih membutuhkan orangtuanya dengan kematangan emosional agar membantunya tetap tenang. Gejolak Emosi yang Intens

Masa pubertas merupakan awal dari perubahan besar dalam sistem limbik, yaitu bagian otak yang tidak hanya membantu mengatur detak jantung dan kadar gula darah, tetapi juga penting untuk membentuk memori dan emosi. Selama masa remaja, sistem limbik lebih

7

Tak Pandai Mengukur Risiko

Kewaspadaan remaja bisa dibilang lambat bergarak karena dominasi sistem limbik yang mengedepankan emosi. Akibatnya remaja memiliki toleransi risiko yang lebih tinggi dibanding orang dewasa. Secara keseluruhan, perubahan ini dapat membuat remaja rentan terlibat perilaku berisiko seperti mencoba narkoba, terlibat perkelahian atau perilaku lain yang tidak aman.

memiliki kemampuan komputasi dan belajar mengambil keputusan layaknya orang dewasa. Sayangnya, remaja masih terlalu dipengaru-hi oleh emosi karena otaknya lebih mengandalkan sistem limbik yang mengedepankan emosi ketimbang korteks prefrontal yang mengolah informasi secara rasional.

4

mendengarkan pendapat temannya. Namun di sisi lain, teman juga membantu para remaja mempelajari keterampilan baru seperti negosiasi, kompromi dan perencanaan kelompok.

banyak mendominasi dibandingkan korteks prefrontal yang berhubungan dengan kemampuan perencanaan, pengendalian dorongan dan daya nalar yang lebih tinggi. Bersamaan dengan perubahan hormonal, dampak dominasi sistem limbik ini membuat emosi yang dialami terasa lebih intens, misalnya kemarahan, ketakutan, agresi, kegembiraan dan daya tarik seksual.

6

Sangat Memperhatikan Kata Teman

Karena remaja mulai mampu berpikir abstrak, kecemasan sosialnya pun meningkat. Demikian menurut penelitian yang dimuat jurnal Annals of New York Academy of Sciences. Penalaran yang abstrak memungkinkan remaja memperhatikan bagaimanakah dirinya dilihat oleh orang lain. Remaja dapat menggunakan keterampilan baru untuk memikirkan apa yang orang lain pikirkan tentang dirinya. Itulah mengapa remaja sangat

Membutuhkan Figur Orangtua

Sebuah survei terhadap remaja mengungkapkan bahwa 84 persen remaja memikirkan ibunya dan 89 persen memikirkan ayahnya. Lebih dari tiga perempat remaja suka menghabiskan waktu bersama orangtuanya. Sebanyak 79 persen senang bercengkrama dengan ibu dan 76 persen dengan ayah. Remaja masih membutuhkan orangtuanya untuk mempelajari bagaimanakah hidup mandiri dan menyiapkan diri untuk membentuk rumah tangganya sendiri.

9

11

Butuh Tidur Lebih Banyak

Mitosnya adalah remaja lebih banyak membutuhklan waktu tidur ketimbang saat masih kanak-kanak. Namun sebenarnya kebanyakan masalah tidur yang dialami remaja adalah pergeseran ritme sirkadian selama masa remaja. Remaja cenderung bangun siang namun terjaga sampai larut malam. Ditambah banyaknya kegiatan, banyak remaja akhirnya sampai kurang tidur. Akibatnya dapat memperburuk pengambilan keputusan. Tidur yang cukup dapat membantu otak remaja bekerja lebih optimal.

10

Narsis

Perubahan hormon saat pubertas berdampak besar bagi otak, salah satunya adalah memacu reseptor oksitosin diproduksi lebih banyak. Oksitosin meningkatkan kepekaan sistem limbik dan berkaitan dengan perasaan kesadaran diri, sehingga membuat remaja merasa seolah-olah ada orang yang mengawasi Hal ini mungkin membuat remaja jadi tampak egois. Di sisi lain, perubahan hormon dalam otak remaja ini juga dapat membuat remaja menjadi lebih idealis. (int/prl)


Sosok

Puailiggoubat NO. 288, 15 - 31 Mei 2014

AMATI TELAUMBANUA

BIODATA

Berjuang di Tengah Keterbatasan B

erasal dari Pulau Nias membuat Amati Telaumbanua tidak asing dengan Mentawai. Sama-sama daerah kepulauan, Amati memahami sulitnya kondisi geografis Mentawai yang menyebabkan daerah ini serba terbatas. Bertahun-tahun menjadi guru di SMPN 1 Siberut Selatan, pada 2010 Amati diangkat menjadi Kepala SMPN 1 Siberut Barat Daya. Hanya dua tahun berselang, dia pindah menjadi Kepala SMPN 1 Siberut Selatan. Di masa kepemimpinannya, Amati berhasil mengantarkan sekolah itu menjadi juara umum Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) 2013 tingkat Mentawai. Tahun ini, SMPN 1 Siberut Selatan kembali mempertahankan gelarnya. Dari 13 SMP yang mengikuti O2SN tingkat Kabupaten Kepulauan Mentawai, SMPN I Siberut Selatan berhasil menyisihkan 12 sekolah dengan memperoleh 8 medali emas, 6 perak, dan 3 perunggu. Kegigihan Amati dan guru-guru patut diacungi jempol karena tidak mudah menyiapkan para atlet ditengah minimnya infrastruktur untuk olahraga. Untuk latihan renang misalnya, mereka berenang di laut. Menurut Amati, keberhasilan ini tak lepas dari kerjasama pemerintah Kecamatan Siberut Selatan, majelis guru, pembimbing, orang tua dan atlet. Walaupun sudah menjadi kepala sekolah di SMP N 1 Siberut Selatan, SMP Yos Sudarso 2 Muara Siberut tak pernah dilupakan Amati Telaumbanua, sebelum diangkat menjadi PNS, Amati Telaumbanua mengajar selama 2 tahun di SMP Yos Sudarso 2 Muara Siberut. Berikut bincang – bincangnya dengan Supri Lindra, wartawan Puailiggoubat di Desa Sikakap, Kecamatan Sikakap, Kabupaten Kepulauan Mentawai Sekolah juara Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) tingkat SMP untuk Kabupaten Mentawai tahun ini. Bagaimana persiapannya? Persiapan sebelum mengikuti

O2SN, langkah pertama diadakan pihak sekolah adalah mengumumkan kepada siswa yang kelahiran 2000 agar dapat mengikuti seleksi, pengumuman seleksi ini juga disampaikan ke SMP Yos Sudarso 2 Muara Siberut dan SMP Lentera Harapan Muara Siberut. Setelah pengumuman disampaikan pihak sekolah melakukan penyeleksian dan memilih para atlet yang mewakili Kecamatan Siberut Selatan dalam O2SN tingkat SMP, setelah terpilih maka para siswa dilatih oleh guru pembimbing di setiap cabang olah raga yang dipertandingkan selama 2 bulan. Kendala apa saja yang dihadapi saat mempersiapkan atlet menjelang perlombaan? Kendala utama adalah sekolah tidak memiliki guru olahraga spesial yang menekuni satu cabang olahraga, untuk menutupi kekurangan tersebut pihak sekolah meminta guru yang memiliki pengalaman di setiap cabang olah raga yang dipertandingkan dalam O2SN. Selain itu pihak sekolah juga tidak memiliki dana taktis untuk memberangkat para atlet, berkat dukungan dari komite sekolah dan orang tua murid maka dibuatlah proposal yang ditujukan untuk pemerintah kecamatan, dan pengusaha yang ada di Kecamatan Siberut Selatan. Termasuk kurangnya fasilitas penunjang olahraga seperti tidak adanya kolam renang, atlet renang kita terpaksa harus latihan di laut, termasuk tidak ada matras karate, dan pencak silat, mereka terpaksa harus latihan di lapangan sekolah. Berapa tim yang dibawa untuk mengikuti O2SN di Sikakap Atlet yang dibawa sebanyak 32 orang, offisial (pendamping) ditambah pelatih berjumlah 3 orang, atlet tersebut turun di setiap cabang olahraga yang dilombakan seperti cabang bola voli putra dan putri,

cabang bulutangkis putra dan putri, cabang atletik ( lempar lembing, tolak peluru, lompat jauh, lari sprint 60 meter ), cabang catur putra dan putri, dan renang putra dan putri. Apa target sebelum lomba ini ? Target utama adalah mempertahankan juara umum O2SN yang telah diraih tahun 2013 lalu, tapi yang terpenting adalah bagaimana pertandingan dapat dilakukan dengan baik dan benar serta menjunjung tinggi sportifitas dalam pertandingan, kalau unsur ini sudah dilakukan maka prestasi akan muncul sendiri. Seperti apa persiapan untuk O2SN tingkat Sumatra Barat ? Untuk memberikan yang terbaik buat Kabupaten Kepulauan Mentawai setelah kembali dari Kecamatan Sikakap, para atlet akan digenjot

Nama: Amati Telumbanua S.pd Kelahiran: Ombolata Sawo, 7 November 1971 Pendidikan terakhir : S1 IKIP Gunung Sitoli Nias Jurusan Pendidikan Matematika Jabatan: Kepala SMPN 1 Siberut Selatan (sejak 1 Oktober 2012) Alamat: Jalan Mailepet, Desa Mailepet, Kecamatan Siberut Selatan, Istri: Maria Herlina Ina, S.pd Anak: 3 orang

12

lebih ekstra lagi, baik fisik, mental, maupun psikologi anak dalam menghadapi pertandingan, kalah atau menang itu hal biasa yang penting atlit kita dapat menghadapi pertandingan dengan tenang dan sportipitas Dukungan apa yang diperlukan untuk memuluskan langkah mereka ke O2SN tingkat Provinsi Sumatera Barat? Dukungan utama adalah perhatian dari Bupati Kepulauan Mentawai Yudas Sabaggalet, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah ( DPRD ) Mentawai, Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Mentawai, tokoh masyarakat, dan orangtua atlet. Apa harapan kepada para atlet dari sekolah anda ? Harapan agar para atlet SMPN I Siberut Selatan bertanding dengan penuh semangat dan mengutamakan sportifitas dan berusaha semaksimal mungkin agar menjadi yang terbaik disetiap cabang olah raga. Mereka merupakan atlet terbaik yang mewakili Kabupaten Kepulauan Mentawai dalam ajang O2SN Sumatera Barat, tahun 2013 lalu siswa kita di cabang bola voli putra dan putri menjuarai O2SN tingkat Sumbar, dan mewakili provinsi di tingkat nasional, waktu itu diadakan di Kalimantan Barat, paling tidak kita dapat mempertahankannya. (supri lindra)


Sosok

Puailiggoubat NO. 288, 15 - 31 Mei 2014

ROSMAIDA SAGURUNG

Perempuan Mentawai Harus Membuka Diri S ebagai Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Kepulauan Mentawai, Rosmaida mendorong perempuan-perempuan Mentawai aktif agar berdaya secara ekonomi. Berbagai upaya dilakukan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan perempuan terutama dalam mengembangkan ekonomi berbasis sumber daya lokal. Meski masih terkendala soal pemasaran, Rosmaida dan TP PKK Mentawai percaya upaya yang dilakukan tersebut ke depan bisa memetik hasil. Untuk membuka stigma perempuan Mentawai yang tertutup, Tim Penggerak PKK membuka tempat pengaduan dan curhat bagi kaum wanita yang mendapatkan kekerasan baik dari suami atau dari orang disekitarnya yang kita beri nama Pusat Pelayanan Terpadu Pemerdayaan Perempuan dan anak ( P2TP2A ). Lembaga tersebut diharapkan Rosmaida bisa menjadi

trauma healing dan mengembalikan kepercayaan diri perempuan Mentawai. Istri Bupati Mentawai Yudas Sabaggalet ini berharap ke depan perempuan Mentawai bisa “berbicara� lebih, berkarya hingga keluar Mentawai. Ia juga mengharapkan adanya keterwakilan perempuan dalam parlemen Mentawai di masa depan. Kader tim penggerak PKK di tingkat dusun, desa dan kecamatan banyak memiliki potensi dan kreatifitas, apakah sudah berdampak bagi peningkatan ekonomi para kader? Masalah potensi yang ada di kader Tim Penggerak PKK baik tingkat dusun, desa, dan kecamatan merupakan salah satu program pokok dalam kegiatan Tim Penggerak PKK, masalah pengaruh terhadap ekonomi anggota tentu, tapi tidak secara otomatis, semuanya berangkat terhadap keinginan kader untuk membuka diri

dan belajar, dalam kegiatan Tim Penggerak PKK semuanya sudah diatur dalam 10 pokok program PKK, baik itu masalah kesehatan diri dan lingkungan, dan keterampilan, penyuluhan dan pelatihan, semuanya bermuara kepada peningkatan ekonomi masyarakat dan kader, sekarang tinggal lagi bagaimana kader Tim Penggerak PKK melihat dan melaksanakan pelatihan yang telah kita berikan.

sekitar kita, seperti menciptakan suatu karya mendaur ulang sampah menjadi barang jadi yang memiliki harga jual yang tinggi hal ini kita bekerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Kepulauan Mentawai, pelatihan lainnya seperti bagaimana cara mengelola pisang, keladi, dan sukun bisa menjadi barang jadi dengan harga lebih mahal, kalau dijual dalam keadaan mentah, untuk meningkatkan ekonomi kader kita juga telah mendirikan kelompok usaha peningkatan pendapatan keluarga (UP2K), sekarang itu kembali tergantung kepada orangnya lagi, kalau kita hanya bisa memberikan pelatihan dan

Selama ini produk – produk apa saja yang telah dikembangkan oleh Tim Pengerak PKK untuk membantu peningkatan ekonomi ? Produksi tetap berpaku terhadap sumber alam yang ada di

IKLAN

penyuluhan saja. Bagaimana peran Tim Penggerak PKK dalam hal membantu pemasaran setiap produk yang telah diciptakan kader ? Kalau masalah pemasaran kita bekerjasama dengan Dinas Perindagkop, memang kita akui dalam hal pemasaran belum maksimal yang kita lakukan, ke depan semua hasil usaha peningkatan pendapatan keluarga ( UP2K ) akan ditampung di kantor Tim Penggerak PKK di Tuapeijat Kabupaten Kepulauan Mentawai, dan langsung membantu masalah pemasarannya. Tahun 2010 Kabupaten Kepulauan Mentawai terkena bencana gempa bumi dan tsunami, khususnya daerah Kecamatan Pagai Utara, Kecamatan Pagai Selatan, Kecamatan Sikakap, dan Kecamatan Sipora Selatan, bencana tersebut banyak menelan korban jiwa, bagaimana peran Tim Pengerak PKK Kabupaten Kepulauan Mentawai dalam membantu ekonomi para korban umumnya yang perempuan? Masalah ibu-ibu korban gempa bumi dan tsunami Mentawai tahun 2010 lalu, saat terjadinya bencana Tim Penggerak PKK Kabupaten Kepulauan Mentawai langsung terjun ke lapangan untuk memberikan bantuan, dan membuka posko dapur umum, langsung bertemu dengan para ibu dan anak – anak untuk memberikan motivasi agar mereka tetap tabah dalam menerima cobaan, masalah program khusus buat mereka memang belum ada, Tim Penggerak PKK bekerjasama dengan Badan Pemberdayaan Masyarakat Perempuan dan Keluarga Berencana ( BPMPKB ) mengirim 6 orang para janda korban gempa bumi dan tsunami Mentawai untuk dilatih di Padang selama 3 hari di Hotel Basko, pelatihan langsung diberikan oleh BPMPKB Propinsi Sumatera Barat bagaimana cara memasak bermacam jenis masakan, dan puding.

13

Sebagai perempuan bagaimana pandangan ibu terhadap para perempuan yang ada di Mentawai ? Perempuan di Mentawai masih banyak yang menutup diri, misalnya seandainya mereka mendapatkan perlakuan yang kasar dari sang suami mereka takut melaporkan kejadian tersebut kepada polisi atau menceritakan penderitaannya kepada orang lain, sehingga banyak perempuan di Mentawai mendapatkan perlakuan kasar dari orang terdekatnya, di program Tim Penggerak PKK kita telah membuka tempat pengaduan dan curhat bagi kaum wanita yang mendapatkan kekerasan baik dari suami atau dari orang disekitarnya yang kita beri nama Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak ( P2TP2A ). Selain itu, kita juga belum mendengar kiprah perempuan Mentawai dalam politik, misalnya di DPRD, hingga saat ini belum satupun perempuan Mentawai yang lolos menjadi wakil rakyat, adakah upaya TP PKK mendorong perempuan Mentawai berpolitik ? Setiap anggota kader Tim Penggerak PKK baik di tingkat dusun, desa, dan kecamatan yang ikut mencalonkan diri menjadi calon legislatif tetap kita dukung dan memberikan semangat supaya dia fokus terhadap pencalonan dirinya, memang diakui sejak Mentawai menjadi kabupaten sampai sekarang belum ada perwakilan perempuan yang duduk sebagai anggota DPRD Kabupaten Kepulauan Mentawai, hal ini disebabkan pecahnya suara, mungkin belum ada perempuan yang ditakdirkan tuhan menjadi wakil di DPRD Mentawai, saya yakin suatu saat pasti ada perempuan yang duduk di DPRD Kabupaten Kepulauan Mentawai, sekali lagi kita dari Tim Penggerak PKK Kabupaten Kepulauan akan mendukung setiap kegiatan baik yang dilakukan oleh para kader Tim Penggerak PKK baik di tingkat dusun, desa dan kecamatan. (supri)

Biodata Nama: Rosmaida Sagurung SE Kelahiran: Sikabaluan 22 juli 1979 Jabatan: Ketua TP PKK Kabupaten Kepulauan Mentawai Pendidikan Terakhir : Sarjana Ekonomi Suami: Yudas Sabaggalet


Puailiggoubat NO. 288, 15 - 31 Mei 2014

Enam orang kini tengah dirawat di RSUP M. Djamil Padang, empat diantaranya dinyatakan negatif suspect Mers-CoV Syafril Adriansyah

aru-baru ini, satu lagi jenis penyakit muncul dan tengah menjadi sorotan hampir di seluruh tanah air, termasuk di Sumatera Barat. Adalah penyakit yang disebabkan Midle East Respiratory Syndrome Corona Virus (MERS CoV) yang berasal dari Timur tengah. Hingga Selasa, 13 Mei 2014, tercatat sudah enam orang orang harus menjalani perawatan intensif RSUP M. Djamil Padang karena diduga terserang virus yang belum ada vaksinnya tersebut. Kepala Dinas Kesehatan Sumatera Barat Rosnini Savitri mengatakan gejalagejala yang dialami para pasien demam tinggi, batuk, flu, dan sakit kepala. Umumnya, virus ini rentan menyerang manusia berusia di atas 60 tahun dan dibawah 12 tahun. “Kalau ada gejala seperti itu, sebaiknya diperiksakan ke petugas kesehatan,” katanya. Para pasien yang diduga terserang MERS-CoV di Sumbar rata-rata sudah berusia lanjut. Mereka diduga terinveksi setelah pulang melakukan ibadah umroh di Arab Saudi, negara asal munculnya penyakit ini. “Berdasarkan uji sampel air liur yang dilakukan di Jakarta, empat orang dinyatakan negatif. Keempat pasien tersebut hanya dinyatakan demam biasa dan radang paru-paru,” tambah Rosnini. Enam pasien yang dirawat itu yakni Z (86), N (78) dari Padangpariaman, N (66) asal Bukittinggi dan N (62) warga Kabupaten Agam, S (63), SY (61) asal Padang. Ia mengimbau warga Sumatera Barat

14

Waspada, MERS-CoV Masuk Sumbar FOTO:GERSON/PUAILIGGOUBAT

B

TERDUGA TERJANGKIT MERS-CoV Salah seorang pasien diduga terjangkit MERSCoV menjalani perawatan intensif di ruang isolaasi khusus Rumah Sakit Umum Pusat Dr. M. Djamil kota Padang.

terutama yang baru pulang dari Umroh segera memeriksakan petugas kesehatan jika mengalami gejala-gejala penyakit tersebut sehingga bisa diantispasi sejak dini. “Mirip dengan flu burung, penularan virus ini bisa melalui udara atau dari peralatan yang dipakai,” katanya. Wakil Ketua Tim Penanganan Suspect Mers, RSUP M Djamil Padang, Dr Irvan Madison, Sp.P menyatakan

BIM Belum Tetapkan Prosedur Tangani MERS PADANG - Pihak Bandara Internasional Minangkabau di Kabupaten Padangpariaman, Sumatera Barat, belum memasang alat pendeteksi Midle East Respiratory Syndrome Corona Virus (MERSCoV) untuk memindai seluruh penumpang yang masuk atau keluar dari bandara. “Kita belum menetapkan prosedur pengecekan penumpang untuk mendeteksi MERS, apalagi penerbangan luar negeri hanya ke Malaysia,” kata General Manager PT Angkasa Pura II Bandara Internasional Minangkabau, Rian Hadihito, di Padang, Senin, 12 Mei lalu. Menurut Rian, pihaknya tetap melakukan koordinasi dengan Kementerian Kesehatan termasuk Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat guna mengantisipasi penyebaran virus tersebut. “Kita masih terus berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan, namun untuk sekarang belum ada penanganan khusus terhadap penumpang untuk mendeteksi MERS,” ujarnya. (prl)

gejala yang dialami para pasien memang mirip dengan ciri-ciri akibat virus MERS. Saat ini, tim dokter hanya bisa memastikan mereka positif mengalami radang paru-paru atau pneumonia dan demam biasa. “Mereka memang demam, batuk, sesak nafas dan ada riwayat perjalanan ke Arab Saudi. Tapi hasil positif atau tidaknya MERS harus menunggu hasil laboratorium,” katanya. Menurutnya, manusia bisa terinfeksi virus tersebut hanya dalam rentang waktu 14 hari setelah mengalami kontak fisik dengan hewan atau manusia yang positif mengidap MERS. “Kalau sudah lewat dua minggu, kecil kemungkinan positifnya,” ujarnya. MERS-CoV adalah penyakit sindrom pernapasan yang disebabkan oleh virus Corona yang menyerang saluran pernapasan mulai ringan sampai yang berat. Gejalanya adalah demam, batuk dan sesak nafas hingga yang bersifat akut. Virus ini merupakan jenis baru dari kelompok Coronavirus (Novel Corona Virus). Virus ini pertama kali dilaporkan pada bulan September 2012 di Arab Saudi. Ada sekitar 24 kasus yang dilaporkan, dari orang yang pergi ke Arab Saudi kemudian pulang ke negaranya dan

menularkannya pada beberapa penduduk setempat. Dari sejumlah kasus itu, 16 orang dilaporkan meninggal dunia. Tunda Umroh Warga berusia di atas 60 tahun serta memiliki kondisi fisik kurang sehat menunda pelaksanaan ibadah umroh guna mengantisipasi menularnya penyakit sindrom pernafasan timur tengah. Sebab, warga yang memiliki kondisi kurang fit saat pelaksanaan ibadah umroh cukup rentan terserang penyakit MERS kerena penularannya cukup mudah melalui udara atau melalui pemakaian peralatan yang sudah terinfeksi virus. “Kalau kondisi fisik tidak memungkinkan, lebih baik (umroh) diundur dulu terutama yang berusia di atas 60 tahun atau di bawah 12 tahun,” kata Rosnini. Meski demikian, ia tidak melarang setiap umat Muslim yang hendak melakukan ibadah ke tanah suci, apalagi yang sudah dipersiapkan jauh-jauh hari sebelumnya. Warga yang hendak umroh ditekankan untuk menjaga kondisi fisik dan menghindari kontak fisik dengan peternakan unta dan orang lain yang tidak dikenal. Ia juga menegaskan, Sumatera Barat

merupakan salah satu daerah yang harus mewaspadai penyebaran virus MERSCov mengingat tingginya minat warga setempat untuk melaksanakan umroh. Namun, kendala yang dihadapi adalah rata-rata warga yang hendak umroh berangkat melalui Jakarta. Kementrian Agama Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) mencatat lebih dari seribu warga Sumbar yang berangkat ke tanah suci untuk menunaikan ibadah umroh melalui dua biro perjalanan resmi sepanjang Januari - Mei 2014. Kapala Bidang (Kabid) Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag Sumbar, Syamsuir mengungkapkan sampai sekarang, minat warga Sumbar untuk umroh masih cukup tinggi, meski merebaknya virus MERS. “Kalau mereka menunggu musim haji harus antre selama 14 tahun,” katanya. Untuk mengantisipasi terserang MERS, ia tetap mengimbau calon jamaah umroh untuk tetap menjaga kesehatan selama beribadah. Sebagai antisipasi awal, setiap calon jamaah umroh tetap diberikan vaksin meningitis. Jamaah juga diimbau selalu menggunakan masker. “Kalau vaksin khusus MERS, memang belum ada, “ katanya. (prl)


15

Puailiggoubat

SEPUTARSUMBAR

NO. 288, 15 - 31 Mei 2014

Banyak kunci jawaban palsu beredar di tengah siswa saat pelaksanaan UN

FOTO:GERSON/PUAILIGGOUBAT

Syafril Adriansyah

P

elaksanaan Ujian Nasional (UN) tingkat SMP/ MTs sederajat di kota Padang,

Sumatera Barat (Sumbar) yang berlangsung pada hari pertama Senin, 5 Mei lalu masih menemukan kendala bagi peserta karena adanya pertanyaan yang hilang dalam soal Bahasa Indonesia. “Ada soal (Bahasa Indoensia) yang hilang. Nomor 45. Saya jadi terganggu dan tidak tenang selama ujian,” kata Annisa Triana, salah seorang peserta UN di SMP 10 kota Padang. Tidak adanya pertanyaan nomor 45 dalam naskah ujian Bahasa Indoensia tersebut diketahui sebelum ujian berlangsung. Pengawas yang berada di ruangan meminta Annisa menunggu instruksi dari kepala sekolah sebelum menjawab pertanyaan lainnya. “Jadi memakai soal itu saja, tapi jawaban nomor 45 dikosongkan,” katanya. Yuniar, salah seorang pengawas UN di sekolah tersebut mengungkapkan, tidak adanya pertanyaan nomor 45 dalam soal Bahasa Indonesia hampir terjadi di setiap kelas. Rata-rata, dua naskah tidak mempunyai pertanyaan pada nomor tersebut. “Karena ada satu soal cadangan, jadi bisa diberikan kepada anak yang yang satu, sedangkan anak yang satunya lagi melewatkan soal nomor 45, dan dibuat dalam berita acaranya,” katanya. Kendala lainnya dalam naskah UN Bahasa Indonesia pada UN tahun ini adalah terpisahnya lembaran soal nomor 1 hingga 7 dan nomor 45 hingga 50 sehingga membingungkan para murid. Hal itu terjadi karena masih tercantumnya nama salah seorang politisi dalam soal yang lama. “Soal (yang lama) itu ditarik kembali, dan diganti dengan yang baru sehingga lembaran soalnya tidak satu rangkai lagi,” jelasnya. Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Zulfadli ketika meninjau pelaksanaan UN di Padang menyebutkan adanya keteledoran dalam penulisan soal UN harus segera dievaluasi Kementerian Pendidikan. Sebab adanya lembaran soal yang terpisah-pisah atau adanya pertanyaan yang hilang dalam naskah, harus sudah diganti jauh-jauh hari sebelum soal dicetak. “Kalau mau diganti seharusnya sebelum dicetak. Kalau sekarang, yang ada malah dua versi jenis. Soal yang dipakai dan ada soal yang tidak dipakai. Siswa jadi bingung apalagi hari pertama yang seharusnya mereka bisa lebih konsentrasi,” katanya.

KAMPANYE ANTI KEKERASAN SEKSUAL - Sejumlah pelajar mengikuti kampanye anti kekerasan seksual yang diselenggarakan Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan di SMA Pertiwi Kota Padang, 10 Mei lalu.

UN SMP DI PADANG

Ada Pertanyaan Hilang dalam Soal Bahasa Indonesia Pelaksanaan ujian nasional tingkat SMP sederajat di Sumatera Barat diikuti 84.458 pelajar yang pada berlangsung 5 - 8 Mei. Untuk UN susulan SMP dilaksanakan 12-14 dan 16 Mei , sedangkan UN SMP-LB dilaksanakan pada 5 - 7 Mei 2014. Sementara Ombudsman Sumatra Barat menemukan lembaran yang diduga kunci jawaban Ujian Nasional (UN) soal Matematika pada hari kedua pelaksanaan UN tingkat SMP/ MTs sederajat di kota Padang. Kepala Ombudsman Sumbar, Yunafri di Padang, Selasa 5 Mei mengatakan, peredaran dugaan kunci jawaban itu ditemukan asistennya saat berada di SMP Negeri 16 Padang, seusai pelaksanaan ujian. “Asisten saya mendapat kunci jawaban dari siswa yang sedang berkumpul setelah keluar ujian,” katanya. Dugaan kunci jawaban soal UN Matematika tersebut beredar dalam bentuk lembaran kertas yang berisi petunjuk pada soal nomor 1 sebagai pembeda tanda nomor paket ujian.

Yunafri “Ketika asisten saya menanyakan kepada siswa diperoleh dari mana, mereka (siswa) tidak mau menjawabnya,” ujar Yunafri. Pada hari pertama UN, Ombudsman Sumbar juga menerima laporan tentang peredaran dugaan kunci UN Bahasa Indonesia dari salah satu orang tua murid di MTs N Durian Taruang. “Dari pengakuan anaknya, itu (kunci jawaban) diperoleh di sekolahnya. Oleh orang tuanya dibawa ke sini dan dilaporkan kepada kita,” katanya.

Atas laporan tersebut, Ombudsman Sumatera Barat akan berpijak kepada prosuderal dari Badan Standar Nasional Pendidikan untuk mengetahui kebenaran kunci jawaban UN yang beredar itu. Dalam hal ini harus ada koordinasi antara perguruan tinggi pembuat soal dengan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) serta pengawas. “Akan dicocokkan kebenarannya. Jika kunci dan soal benar-benar cocok berarti ini valid dan ada pihak yang membocorkannya. Jika tidak bisa jadi dimanfaatkan untuk mencari keuntungan dengan menjual soal UN atau malah mengacaukan UN,” katanya. Kepala Dinas Pendidikan Kota Padang Indang Dewata mengatakan peredaran kunci jawaban UN merupakan hal mustahil. “Distribusi soal dari Jakarta sangat ketat dan langsung masuk ke Polsek. Mustahil bisa bocor,” katanya. Ia menilai, kunci jawaban yang beredar di sekolah adalah palsu sebab soal yang diperoleh setiap peserta berbeda dalam satu ruangan.

“Itu palsu. Jadi siswa jangan langsung percaya,” katanya. Sementara Kepala Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Sumatera Barat (Sumbar), Jamaris Jamna menyatakan kunci jawaban ujian nasional (UN) bidang studi Matematika yang beredar pada pelaksanaan UN hari kedua di kota Padang ternyata palsu. “Setelah (kunci jawaban) dicocokkan dengan lembaran naskah ujian, ternyata jawabannya tidak pas,” katanya di Padang Rabu, 6 Mei lalu Pencocokan kunci jawaban tersebut dilakukan LPMP Sumbar setelah beredarnya lembaran kertas yang diduga berisi kunci jawaban UN yang ditemukan Ombudsman Sumbar di SMP Negeri 16 kota Padang usai pelaksanaan ujian pada Selasa (6/5). Ia menyatakan dari 40 soal yang diuji, hanya jawaban 17 soal yang benarbenar mirip dengan yang tertera di lembaran kunci jawaban. Pengujian dilakukan oleh seorang guru berprestasi bidang studi Matematika di kota Padang. (o)


SEPUTARSUMBAR Kayu tanpa dokumen itu akan diolah di sawmil milik Rudi, Ketua DPRD Dharmasraya. Rus Akbar

epolisian Resor Dharmasraya, Sumatera Barat menetapkan Ketua DPRD Kabupaten Dharmasraya Rudy Hartono sebagai tersangka kasus ilegal logging, pada 1Mei 2014. Rudy ditetapkan sebagai tersangka setelah kepolisian menemukan bukti keterlibatannya dalam kepemilikan kayu tanpa dokumen yang ditangkap polisi, Jumat, 25 April lalu sekitar pukul 22.30 WIB di Jalan Pasar Ampalu, Dharmasraya. Menurut Kapolres Dharmasraya Bondan Witjaksono, penangkapan berawal saat Kasat Reskrim Polres Dharmasraya beserta anggota Buser melakukan patroli wilayah, anggota polisi menemukan truk melaju di Pasar Ampalu. Karena curiga truk tersebut dihentikan dan diperiksa, ternyata isi muatannya kayu. “Sopir dan truknya langsung diamankan oleh anggota Satuan Reskrim, namun dalam perjalanan truk tersebut terus diiringi oleh mobil Fortuner BA 1022 BS,” kata Bondan, 2 Mei lalu. Sesampai di depan Polsek Koto Baru, orang-orang yang ada di dalam mobil Fortuner tersebut ikut diamankan. Dari pengakuan lisan sopir truk, kutip

K

Puailiggoubat

Ketua DPRD Dharmasraya Jadi Tersangka Bondan, mobil Fortuner tersebut adalah mobil pengawal dari kayu yang ditangkap. “Setelah diamankan diketahui bahwa yang mengawal kayu tersebut adalah saudara Rudi Hartono, Ketua DPRD Kabupaten Dharmasraya dan dua orangnya lainnya,” ujarnya. Truk yang ditangkap itu, menurut Bondan bermuatan kayu campuran tanpa dilengkapi dokumen yang sah sebanyak 20 meter kubik. “Awalnya kita menetapkan tersangka pembawa kayu bernama Adrimon (43), warga Nagari Payung Sekaki, Solok,” ujarnya. Dari keterangan yang dihimpun polisi, kayu tersebut berasal dari Tanjung Simalidu Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi. Rencananya akan dibawa ke sawmil milik Rudi di Dharmasraya, sesampai di tempatnya, Rudi baru akan mengurus surat-surat izinnya. “Kalau sudah mendapat izin, kayu yang disita itu akan dibawa ke Jakarta,” katanya. Rudy yang awalnya hanya sebagai saksi akhirnya ditetapkan menjadi tersangka, 2 Mei lalu. “Hasil pemeriksaan kita, ternyata pemilik kayu itu adalah Rudi. Tersangka dikenakan Pasal 12 huruf e jo pasal 83 huruf b UU No 18

FOTO:RUS/PUAILIGGOUBAT

KEBAKARAN - Petugas memadamkan kebakaran yang menghanguskan dua bangunan yang terbakar saat warga tengah menunaikan ibadah shalat Jumat Tahun 2013 tentang pencegahan dan pemberantasan kerusakan hutan, jo pasal 55, 56 KUHP ancaman hukuman 5 tahun penjara,” katanya. (o)

termasuk masyarakat. Di antaranya Ketua DPD RI Irman Gusman, Kapolda Sumbar Brigjen Pol Bambang Sri Herwanto, pejabat di lingkungan Pemerintahan Provinsi Sumbar dan Kota Padang, dan juga unsur pimpinan DPRD Sumbar hingga pemuka masyarakat Minangkabau.

Dalam sambutannya Irwan mengharapkan pasangan Mahyeldi dan Emzalmi membuat terobosan-terobosan baru dalam membangun kota Padang. Ia terutama berpesan agar beberapa pembangunan yang belum tuntas di masa wali kota sebelumnya bisa diselesaikan misalnya pembangunan Pasar Raya. (o)

Toko Busana Terbakar di Padang PADANG - Dua petak toko “Ivo Busana” yang menjual pakaian di Jalan Permindo Nomor 45a dan 45b, Kecamatan Padang Barat, Kota Padang, Sumatera Barat habis dilalap si jago merah akibat peristiwa kebakaran yang terjadi Sabtu (10/5/ 2014) sekitar pukul 18.30 WIB. Kepala Bidang Pemadam Kebakaran, Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran kota Padang, Edi Asri mengatakan api diduga bersumber dari hubungan singkat arus listrik yang

16

KASUS ILEGAL LOGGING

Pemimpin Baru Kota Padang Dilantik PADANG - Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno melantik pasangan Mahyeldi dan Emzalmi menjadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Padang periode 2014-2019, di gedung DPRD Padang, Selasa 13 Mei lalu. Pelantikan pemimpin baru Kota Padang itu dihadiri ribuan undangan

NO. 288, 15 - 31 Mei 2014

terjadi di lantai dua bangunan. “Tidak ada korban jiwa, namun seluruh isi di lantai dua habis terbakar dan kerugian ditaksir Rp 600 juta,” katanya. Peristiwa kebakaran tersebut sempat membuat panik pemilik toko dan pedagang kaki lima di sekitarnya sebab terdapat toko busana lain, pedagang sendal, aksesoris, dan boneka yang berada di dekatnya. Beruntung, api berhasil dipadamkan sebelum sempat menjalar ke toko lain. Untuk memadamkan api, petugas

mengerahkan enam unit armada berikut 30 orang personel. “Tidak ada kendala dalam proses pemadaman,” ujar Edi. Daniel, salah seorang pedagang kaki lima di sekitar toko menyebutkan, api pertama sekali terlihat di bagian atas bangunan Ivo Busana. Api dengan cepat membesarsehingga membuat para pedagang lainnya panik. “Pedagang lain lain langsung menyelamatkan barang-barang mereka,” ujarnya. (prl)

Dua Bangunan Terbakar Saat Shalat Jumat PADANG - Dua unit bangunan berupa gudang pertanian dan satu unit rumah milik Annan (50) di Jalan Palinggam RT 3 RW 3 Kelurahan Pasa Gadang, Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) terbakar saat warga menunaikan ibadah shalat Jumat, 9 Mei lalu. Umi Ati (28) salah seorang saksi mata mengatakan api pertama sekali terlihat pada bagian belakang gudang. Si jago merah langsung membesar dan merembet ke rumah yang berada di sebelahnya. “Saya melihat kepulan asap, waktu dilihat ternyata api di belakang gudang sudah membesar dan langsung memberitahu kepada warga di sini,” katanya. Ia menyebutkan warga yang berada di lokasi kejadian berupaya memadamkan api dengan menggunakan ember namun usaha tersebut sia-sia karena api sudah membesar. Sementara itu, Kepala Bidang Pemadam Kebakaran, Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBDPK), Edi Asri mengungkapkan api dipicu karena terjadinya hubungan pendek arus listrik di di bagian gudang dan merembet ke rumah yang berada di sebelahnya “Tidak ada korban namun kerugian ditaksir sekitar Rp700 juta,” katanya. Ia menjelaskan peristiwa kebakaran itu pertama sekali terjadi pada bagian belakang gudang sekitar pukul 12.40 WIB. Kondisi bangunan yang terbuat dari papan dan sudah dimakan usia memicu api cukup mudah menjalar ke rumah. Hanya dalam waktu setengah jam, si jago merah menghanguskan seluruh bangunan yang sebelumnya dipakai untuk menyimpan hasil pertanian itu. Api juga menghanguskan rumah beserta isinya yang berada di sebelahnya. Untuk memadamkan api, petugas mengerahkan empat armada pemadam berikut 20 orang petugas. Api baru berhasil dipadamkan sekitar pukul 14.00 WIB. “Kami mendapat informasinya saat melaksanakan shalat Jumat sehingga agak terlambat,” katanya. (prl)


Puailiggoubat NO. 288, 15 - 31 Mei 2014

8

Suara Puailiggoubat

Ekosistem Laut Kita dalam Ancaman

Menunggu Ketegasan Pemerintah

B

erita tentang empat tenaga kerja asal Mentawai yang bekerja ilegal di Brunei mengejutkan kita semua. Bahkan satu orang diantaranya melarikan diri dari rumah majikan karena mendapat perlakuan tidak manusiawi (Puailiggoubat edisi 287). Informasi ini membuat kita bertanya-tanya, apakah masih ada orang Mentawai lainnya yang bekerja ilegal di luar negeri? Ada berapa banyak ? Bagaimana mereka bisa sampai ke luar negeri ? Siapa yang merekrutnya ? Apa tindakan pemerintah terutama Pemda Mentawai ? Indonesia sejak lama dikenal sebagai negera pengekspor TKI ke luar negeri. Dari yang resmi hingga tidak resmi. Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) mencatat setidaknya ada 6,5 juta jumlah TKI yang bekerja di 142 negara pada 2013. Sementara jumlah TKI ilegal belum ditemukan datanyanya. Namun BNP2TKI memperkirakan jumlahnya berkali lipat TKI resmi. Para TKI ini terutama yang bekerja di sektor domestik seperti pengasuh atau pembantu rumah tangga sangat rentan mendapat perlakuan semena-mena dari majikannya. Apalagi TKI yang datang secara ilegal. Banyak sekali kita mendengar TKI disiksa, dipukuli, tidak diberi gaji dan ditelantarkan. Banyak juga kemudian kasus TKI yang membunuh majikannya karena tidak tahan disiksa. Namun tidak sedikit juga TKI yang pulang dengan peti mati. Kembali ke soal TKI dari Mentawai. Temuan empat TKI di Brunei ini sesungguhnya hanya fenomena gunung es. Banyak pihak menduga, jumlah orang Mentawai yang bekerja di luar daerah dan luar negeri terutama bekerja di sektor domestik sesungguhnya banyak, namun memang selama ini datanya tidak terungkap. Yang kita tunggu sesungguhnya adalah tindakan kongkret Pemerintah Mentawai. Langkah paling awal tentu saja memastikan keempatnya aman dan dipulangkan secepatnya ke Mentawai. Berikutnya, pemerintah harus mulai mendata warganya yang bekerja di luar negeri, terutama yang pergi melalui penyalur tidak resmi, sebab merekamereka ini yang rentan mendapat kekerasan. Pemerintah juga harus menelusuri praktik penyaluran tenaga kerja tak resmi terutama para calo atau agennya yang berkeliaran di daerah. Pemerintah harus bertindak tegas terhadap mereka. z

17

D

ilihat dari luar angkasa, benua-benua kita terlihat kecil di antara samudera maha luas. Itulah planet bumi kita dimana sebagian besar ditutupi oleh lautan biru. Kekayaan keanekaragaman hayati di daratan tidak dapat dibandingkan dengan apa yang ada di dalam lautan. Sekitar 80 persen dari seluruh kehidupan di Planet Bumi ditemukan tersembunyi di bawah denyut samudra luas di sekitar dunia kita ini. Lautan mendorong kekuatan alam yang memelihara kehidupan di planet kita termasuk menyediakan

oleh: Longgena Ginting Kepala Greenpeace Indonesia setengah hutan mangrove, dari 4,2 juta menyusut menjadi 2 juta hektar. Pada saat produksi perikanan Indonesia meningkat, Indonesia juga mengalami ancaman penurunan perikanan akibat krisis ganda degradasi ekosistem kelautan serta penangkapan ikan berlebih (over fishing). Dibanding dengan 27 negara produsen ikan lain, perikanan Indonesia paling rentan hancur

minyak), karena lokasi penangkapan ikan (fishing ground) yang semakin menjauh. Kelangkaan ini juga terlihat dari makin mengecilnya ukuran ikan, turunnya jumlah tangkapan, dan hilangnya beberapa spesies yang dulunya merupakan tangkapan utama. Lebih parah lagi, perikanan Indonesia juga mengalami ancaman masalah klasik penangkapan ikan ilegal, peralatan ilegal, dan pencurian ikan oleh kapal-

Laut krisis, mengapa? Meski ada banyak inisiatif konservasi, namun sayangnya sebagian besar ekosistem laut Indonesia yang luas ini berada dalam ancaman. Data terbaru dari Pusat Penelitian Oseanografi LIPI mengungkap bahwa hanya 5,3 persen terumbu karang Indonesia yang tergolong sangat baik, sementara 30,45 persen berada dalam kondisi buruk. Indonesia juga telah kehilangan sebagian besar mangrovenya. Dari tahun 1982 hingga 2000, Indonesia telah kehilangan lebih dari

Waktunya beraksi! Laut Indonesia adalah pusat penting keanekaragaman hayati laut di dunia sekaligus tempat penangkapan ikan sangat berharga yang menyediakan makanan dan mata pencaharian untuk jutaan orang. Kita perlu memastikan ekosistem ini untuk dapat terjaga untuk generasi mendatang dengan memulihkan kondisi dan melindungi ekosistem laut, serta pada saat yang sama juga membatasi overfishing. Greenpeace percaya bahwa Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar dapat berperan besar dalam menyu-arakan dan memberikan solusi untuk memperkuat inisiatif regional dan global demi pengelolaan sumberdaya laut dunia yang bertanggung jawab dan berkelanjutan, serta perlindungan keanekaragaman ha-yati kelautan. Secara politis dan geografis Indonesia memiliki posisi tawar strategis untuk meningkatkan pengelolaan sumber-

oksigen bagi atmosfir kita sehingga ia berfungsi baik. Lautan Indonesia tidak diragukan merupakan salah satu kawasan laut terkaya di dunia. Terumbu karang Indonesia adalah salah satu yang terkaya keanekaragaman hayatinya di dunia. Terumbu di Kepulauan Raja Ampat secara khusus diakui oleh para ilmuwan sebagai “pusat� keanekaragaman hayati terumbu karang dunia. Indonesia juga mempunyai sebaran ekosistem mangrove yang luas, bahkan ter-besar di Asia Tenggara, dan meru-pakan 20 persen dari total tutupan mangrove yang ada di dunia.

pesat dalam 10 tahun terakhir ini.

produktivitasnya berdasarkan indikator manajemen terumbu karang, situasi perikanan dan ketahanan pangan. Beberapa wilayah tangkap perikanan di Indonesia sudah menghadapi gejala eksploitasi overfishing untuk beberapa kelompok komoditas penting, seperti pelagis besar, pelagis kecil, udang, dan ikan demersal. Dengan kata lain, Indonesia kini berada di ambang kelangkaan perikanan. Ironisnya, nelayan kecillah yang merasakan dampak dari ancaman kelangkaan perikanan tersebut. Betapa tidak, mereka harus mengeluarkan biaya lebih besar untuk komponen BBM (bahan bakar

kapal asing yang menggunakan kapal penangkap ikan lebih besar. Penyebab kerusakan ekosistem lautan diantaranya adalah pembangungan di kawasan pesisir, pembuangan limbah dari berbagai aktivitas di darat maupun di laut, sedimentasi akibat rusaknya wilayah hulu dan daerah aliran sungai, praktek penangkapan ikan merusak yang menggunakan sianida dan alat tangkap terlarang, pemutihan karang akibat perubahan iklim, serta penambangan terumbu karang. Pertambangan dan sedimentasi juga membawa dampak buruk yang signifikan terhadap ekosistem laut di Indonesia. Ekstraksi sumberdaya seperti industri minyak serta pertambangan yang meningkat

daya perikanan untuk mendorong perubah-an dan membangun inisiatif regional dan global dalam menanggulangi over fishing di kawasan Asia. Kampanye Kelautan Greenpeace Indonesia bertujuan untuk menggerakkan dan mendukung terwujudnya keadilan dan keberlanjutan pengelolaan perikanan serta pengelolaan jaringan kawasan konservasi laut yang efektif. Greenpeace membangun jaringan pembela laut untuk mendorong berak-hirnya praktek penangkapan ikan yang merusak dan berlebihan yang mengancam keberlangsungan mata pencarian masyarakat lokal, kelestarian ekosis-tem dan keanekaragaman hayati laut.


Puailiggoubat NO. 288, 15 - 31 Mei 2014

Tidak semua siswa yang terdaftar mengikuti Ujian Nasional (UN) Tim Redaksi

elaksanaan Ujian Nasional tingkat SMP/MTs di Kabupaten Kepulauan Mentawai yang diselenggarakan 5-8 Mei lalu berjalan lancar. UN tahun ini diikuti 1.258 siswa Kepala Bidang SLTP dan SLTA Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Mentawai, Motisokhi Hura mengatakan, UN dilaksanakan 21 sekolah yakni 14 SMP negeri, 4 SMP swasta, 2 MTs negeri dan 1 MTs swasta. Moti menyebutkan, pendistribusian soal UN dari Jakarta telah sampai di Mentawai sejak 2 Mei 2014 yang disimpan di kantor Polsek. “Dari kantor Polsek soal didistribusikan ke sekolah yang tersebar pada 10 kecamatan dengan pengawalan aparat polisi untuk menjamin kerahasiaan dan keamanan soal,” katanya kepada Puailiggoubat, Minggu, 4 Mei. Lanjut Moti, pengawasan UN dengan sistim setengah silang yakni pengawas diambil dari guru SMA dengan jumlah keseluruhan 42 orang. Ia berharap pelaksanaan ujian tanpa kecurangan karena soal terdiri dari 20 varian. “Setiap peserta akan mendapat soal yang berbeda, jadi kemungkinan menyontek akan sulit, saya berharap semua peserta lulus,” jelasnya. Menurutnya, pada 2013, tingkat kelulusan UN SMP di Mentawai mencapai 99 persen. Dari 1.137 peserta, hanya tiga orang yang dinyatakan tak lulus, sementara pada 2012 tingkat kelulusan menurun menjadi 85,85 persen dari 99, 08 persen pada 2011. Di Kecamatan Siberut Selatan, pelaksanaan UN di SMPN 1 Siberut Selatan dan SMP Lentera digabung dengan masing-masing peserta sebanyak 128 siswa dan 19 siswa yang digelar di SMPN 1 Siberut Selatan. Kepala SMPN 1 Siberut Selatan, Amati Telaumbanua mengatakan dari jumlah peserta yang terdaftar di sekolahnya hanya 125 siswa yang ikut, tiga peserta mengundurkan diri sebelum ujian digelar. Terkait pelaksanaan ujian pada hari pertama, Amati menyebutkan, belum mendapat kendala baik dari segi kelengkapan soal maupun lembar jawaban. “Soal disimpan di kantor Polsek Muara Siberut dan hanya bisa diambil saat ujian sebanyak 1 kali dalam sehari menurut bidang studi yang diujikan,” katanya kepada Puailiggoubat , Senin, 5 Mei. Pengawas ujian, kata Amati, dua guru SMP Yos Sudarso 2 Muara Siberut

18

UN SMP Mentawai Diikuti 1.258 Murid FOTO:RUS/PUAILIGGOUBAT

P

BERJALAN KAKI - Siswa SMPN 1 Siberut Selatan berjalan kaki menuju sekolah yang berjarak 7 Kilometer ditambah pengawas dari kabupaten dan provinsi masing-masing satu orang, tiap lokal diawasi 3 pengawas. Menurut Amati, siswa yang dinyatakan lulus harus mendapat nilai akhir 5,5. Nilai tersebut didapat dari perhitungan nilai sekolah yang didapat dari nilai rapor semester 1-5 ditambah nilai Ujian Akhir Sekolah (UAS) yang diberi bobot 40 persen kemudian ditambah dengan nilai UN bobot 60 persen. Bidang studi yang diujikan pada hari pertama bahasa Indonesia kemudian hari berikutnya matematika, bahasa Inggris dan IPA. “Kita berharap peserta yang ikut ujian lulus 100 persen karena persiapan secara maksimal telah kita mulai sejak 2013, kini tergantung keseriusan siswa,” ujarnya. Sementara Kepala Sekolah SMP Yos Sudarso 2 Muara Siberut Joko Hartoto mengatakan, peserta UN di sekolahnya sebanyak 69 dan semuanya ikut ujian. “Tidak ada yang mengundurkan diri,” katanya. Joko menyebutkan, pelaksanaan ujian pada hari pertama di sekolahnya lancar, belum ada temuan masalah terkait soal. Ia berharap semua peserta ujian lulus semua seperti tahun-tahun sebelumnya. “Tahun kemarin dan sebelumnya siswa di sekolah ini selalu lulus, jadi kalau tidak ada yang lulus itu menjadi hal baru di sekolah ini,” katanya. Di SMPN 1 Siberut Tengah peserta UN terdaftar sebanyak 57, namun satu orang tidak ikut. Menurut Syaiful

Sagara-gara, kepala sekolah di tempat itu, siswa yang tidak ikut merasa malu mengikuti ujian karena sebelumnya sempat tertangkap warga saat berpacaran. “Namun ketika kita bujuk untuk ikut ia menolak dengan alasan malu, sejauh ini pelaksanaan ujian berjalan lancar,” katanya. Selain di Kecamatan Siberut Selatan dan Tengah, pelaksanaan UN SMP juga berjalan lancar di Kecamatan Sikakap. Menurut Ketua Panitia UN dan Kepala SMPN 1 Pagai Utara Selatan Zaherman, soal ujian sudah masuk sejak 30 April ke Sikakap dan diamankan di Mapolsek Sikakap. Ujian tahun ini diikuti sebanyak 374 siswa dari dua sekolah penyelenggara yakni SMP N 1 Pagai Utara Selatan sebanyak 304 siswa dan MTsN Sikakap sebanyak 69 siswa. Zaherman menyebutkan, pelaksanaan ujian pada tiga sekolah yakni SMPN 1 Pagai Utara Selatan, SMP Tribakti Sikakap dan SMPN 3 Pagai Selatan digabung di SMPN 1 Pagai Utara Selatan sementara SMP GKPM Nemnem Leleu ujian sendiri. Jumlah peserta masing masing sekolah yakni SMPN 1 PUS (155), SMPN 3 Pagai Selatan (11), SMP Tribakti (9) dan SMP GKPM (12). Zaherman mengatakan, di Pagai Utara Selatan hanya dua SMP yang menjadi penyelenggara UN yakni MTsN Sikakap dan sekolahnya, selebihnya hanya menjadi pelaksana. “Kecuali MTsN, urusan penandatanganan administrasi beberapa SMP

di sini saya yang tandatangan,” ujarnya. Khusus SMPN 3 Pagai Selatan yang berlokasi di Kosai Bagat Sagai Desa Sinakak Kecamatan Pagai Selatan tepatnya di ujung pulau Pagai Selatan, penggabungan lokasi ujian dilakukan, kata Zaherman, berdasarkan pertimbangan faktor keamanan bahan ujian. “Lokasinya terlalu jauh sehingga soal ujian tak bisa dibawa ke sana sehingga disatukan dengan dua sekolah yang lain,” katanya. Zaherman mengaku, pelaksanaan UN berjalan lancar lancar dan diawasi 21 guru ditambah pengawas dari kabupaten dan provinsi masing-masing satu orang. Kepala SMPN 3 Pagai Selatan Marson Samaloisa mengatakan, untuk mempersiapkan siswanya menghadapi UN, mereka sudah tiba di Sikakap 3 hari sebelum ujian dimulai. “Siswa kita menginap di penginapan, karena kalau sehari jadwal mau ujian baru datang dikhawatirkan cuaca badai dapat menghambat perjalanan ke lokasi apalagi jarak tempuh dengan mesin boat 15 pk menghabiskan waktu sekitar 4 jam di laut,” katanya. Sementara di SMP GKPM Nemnem Leleu, Rudi Darwawi Sagurung, pengawas UN di sana, dari 20 peserta yang terdaftar hanya 17 orang yang ikut saat UN. Ketiga siswa yang dikonfirmasi oleh sekolah menyatakan berhenti sekolah. Di SMPN 2 Sipora, menurut keterangan Henok, Penanggungjawab UN di sekolah itu, jumlah peserta yang

terdaftar sebanyak 127 siswa namun yang hadir hanya 125 peserta. “Satu peserta sudah tidak masuk sekolah sejak tiga minggu sebelum pelaksanaan ujian sementara yang satunya pulang ke Sikakap,” katanya saat ditanya Puailiggoubat, Jumat, 9 Mei. Henok menyebutkan soal dan lembaran jawaban ujian telah diangkut ke Padang pada 8 Mei 2014 dengan kapal Sumber Rezeki Baru. Sebagai salah seorang pengajar di sekolah itu, ia berharap semua siswa lulus. “Minimal 95 persen karena kita sudah mempersiapkan mereka jauh-jauh hari dengan belajar sore dan menyediakan buku-buku yang berisi kisi-kisi UN,” katanya. Sementara UN di MTsN Sikakap diikuti 69 peserta yang memakai sebanyak 4 ruangan dan diawasi 9 panitia dari SMPN 1 PUS. Kepala MTsN Sikakap Alrinaldi menyebutkan, selain pengawas dari guru, ujian juga turut diawasi Dinas Pendidikan Provinsi Sumbar dan Kementrian Agama masing-masing berjumlah 2 orang. Terkait soal UN di Pagai Utara Selatan, Wemrizal, pengawas dari Dinas Pendidikan Provinsi Sumatra Barat mengatakan, soal ujian didistribusikan ke Sikakap 5 hari sebelum pelaksanaan ujian dikawal ketat polisi. “Semua soal terbungkus rapi masing masing berjumlah 21 amplop besar, 15 amplop menengah dan dan 10 amplop kecil yang dititip di Mapolsek Sikakap,” ujarnya. Wemrizal menyebutkan, sekolah terdekat hanya boleh mengambil soal ke kantor polisi pada pagi sebelum ujian digelar sementara yang jauh seperti SMPN 1 Pagai Selatan di Malakkopa telah dijemput pada 3 Mei 2014 dan SMPN 1 Pagai Utara di Saumanganyak dan SMPN 2 Pagai Selatan di KM 37 menjemput soal pada 4 Mei 2014. “Ketiga sekolah tersebut mendapat pengecualian karena lokasi sekolah mereka jauh dari kantor polisi,” katanya. Sementara Kapolsek Sikakap Iptu. Edison Hulu menyebutkan pengawalan demi keamanan soal UN telah mereka lakukan sejak masuk ke Sikakap. “Pengawalan dilanjutkan sampai pendistribusian soal UN ke titik-titik dimana UN dilaksanakan, tanggung jawab ini langsung diberikan oleh Kapolri tujuannya agar pelaksanaan UN berjalan dengan lancar dan aman,” katanya. (ss/bbr/leo/ spr /rr/prl/ g)


19

Puailiggoubat

PENDIDIKAN

NO. 288, 15 - 31 Mei 2014

Asrama dan Lokal SMP Siberut Tengah Segera Dibangun SAIBISAMUKOP - Tahun ini 1 unit asrama dan dua lokal baru siswa SMPN 1 Siberut Tengah dibangun, alokasi anggaran pembangunan dari APBD Kabupaten Kepulauan Mentawai dan Provinsi Sumatra Barat, demikian disampaikan Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pendidikan Kecamatan Siberut Tengah, Jendam Purba. “‘Lokasi pembangunan telah kita survei bersama Dinas Kabupaten dan Provinsi kemarin (5/5) dan tahun ini pelaksanaan pekerjaannya,” katanya saat ditanya Puailiggoubat, Selasa, 6 Mei. Purba menyebutkan, lokasi pembangunan asrama tidak jauh dari lokasi SMP dan SMAN 1 Siberut Tengah. Terkait dokumen penyerahan tanah, menurut Purba sudah diserahkan kepada pemerintah dan saat ini tinggal menunggu konsultan pelaksana pembangunan. “Pastinya akan dibangun tahun ini, namun berapa alokasi biaya dan tepatnya dimulai saya kurang tahu,” ujarnya. Selain di Saibi Samukop, lanjut Purba, pembangunan Unit Sekolah Baru (USB) untuk SMP di Desa Saliguma telah disetujui Disdik dan mereka telah melakukan survey lokasi. “Terkait tanah pembangunan sudah ada dokumen hibah dari pemilik tanah, kita tinggal menunggu realisasinya tahun ini,” ungkapnya. Menurut Purba, pembangunan sekolah bertujuan memotivasi masyarakat menyekolahkan anaknya, selain itu bagi anak yang putus sekolah karena jauhnya jarak sekolah, ia berharap mereka masuk lagi. “Pendidikan adalah hak seluruh masyarakat, sudah menjadi kewajiban kita memberi pelayanan semaksimal mungkin,” katanya. Kepala SMPN 1 Siberut Tengah Syaiful Sagara-gara yang dikonfirmasi menyebutkan, pihaknya sudah mengetahui rencana pembangunan itu saat dinas survei lokasi. “Kita berharap rencana itu terealisasi karena lokal yang kami miliki masih kurang,” katanya. (rr/g)

SMPN 2 Sipora Minim Prestasi Olahraga TUAPEIJAT - Minimnya prestasi yang diraih siswa SMPN 2 Sipora pada even olahraga siswa tingkat Kabupaten Kepulauan Mentawai disebabkan sarana pengembangan bakat di bidang itu masih kurang. Kepala SMPN 2 Sipora, Henok mengatakan, pada Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) tingkat Kabupaten Kepulauan Mentawai yang digelar April lalu di Sikakap, mereka hanya meraih juara III Badminton putra dan putri, maraton serta renang. “Sementara pada cabang olahraga lain kita tidak dapat,” katanya saat ditemui Puailiggoubat, Jumat, 9 Mei. Menurut Henok, penyebab minimnya prestasi di bidang olahraga karena fasilitas olahraga di sekolahnya belum lengkap seperti lempar cakram, lembing,tolak peluru, lompat tinggi dan matras termasuk gurunya belum ada. “Sekolah hanya memiliki fasilitas bola takraw, basket dan bola kaki, ini akan kita benahi dan cari solusi pendanaannya agar siswa pada O2SN tahun 2015 meraih prestasi yang gemilang,” ujarnya. (leo/g)

Dana BOS Dua SMP di Pagai Utara Selatan Tidak Cair Kepala sekolah berhutang untuk memenuhi kebutuhan operasional

FOTO:RUS/PUAILIGGOUBAT

Supri Lindra

D

ua SMP di pulau Pagai Utara Selatan (PUS), Mentawai yakni SMPN

3 Pagai Selatan Kecamatan Pagai Selatan dan SMP GKPM Nemnem Leleu Kecamatan Sikakap belum menerima Bantuan Operasional Sekolah (BOS) tahun ini, akibatnya dua sekolah tersebut terpaksa berhutang untuk memenuhi kebutuhan operasional. Kepala SMP GKPM Nemnem Leleu Sikakap, Ilau Saleleubaja mengatakan, biasanya pencairan dana BOS pusat dilakukan per triwulan namun sudah memasuki triwulan kedua dana tersebut belum juga cair. Ilau mengaku tidak tahu penyebab tersendatnya pencairan dana, namun ketika hal tersebut dikonfirmasikan kepada Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Mentawai, ia mendapat jawaban kemungkinan ada kekurangan dalam pelaporan Data Pokok Pendidikan (Dapodik) ke Dirjen Pendidikan Dasar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. “Saya heran, pada tahun lalu pencairan dana lancar-lancar saja namun sekarang kok tersendat,”

MENGAJAR - Salah seorang guru di SMAN 1 Siberut Selatan mengajar siswa katanya kepada Puailiggoubat, Senin, 5 Mei. Menunggu pencairan dana, kata Ilau, pihaknya terpaksa berhutang ke beberapa toko untuk fotokopi soal ujian dan alat tulis sekolah. “Saya berharap Dirjen Kemendikbud segera mencairkan dana agar hutang sekolah tidak menumpuk, untuk sementara kebutuhan sekolah yang tidak bisa hutang ditalangi dengan dana pribadi,” jelasnya. Kepala SMPN 3 Pagai Selatan, Marson Samaloisa juga mengaku bingung keterlambatan pencairan dana BOS. Ia hanya menduga

keterlambatan pencairan disebabkan dapodik bermasalah. “Kemungkinan karena dapodik bermasalah namun persisnya saya tidak tahu, saya berharap dana itu segera dicairkan karena pada semester genap ini banyak kegiatan yang butuh pembiayaan seperti mengantar anak-anak Ujian Nasional (UN) di Sikakap juga ujian kenaikan kelas,” katanya. Sementara Kepala SMPN 1 Pagai Utara Selatan Zaherman menyebutkan, dana BOS triwulan I untuk sekolahnya sudah cair pada Maret 2014 lalu. Menurut Zaherman, keterlamba-tan pencairan

dana BOS pada beberapa sekolah ada hubungannya dengan kekurangan dapodik yang dikirimkan. “Yang kerap menghambat pencairan dana biasanya dapodik tidak lengkap, data ini biasanya diakses melalui internet setiap bulan, kalau itu sudah oke maka pusat akan mencairkan dananya,” jelasnya SMPN 1 PUS tahun ini, kata Zaherman, mendapat dana BOS sebesar Rp417.480.000 dengan perincian jumlah siswa sebanyak 588 dikalikan Rp710 ribu per siswa per tahun. Dana sebanyak itu dicairkan tiga bulan sekali.(g)

Gaji Guru Honor SMP GKPM Nem-nem Leleu Rp 6 ribu per Jam SIKAKAP - Keterbatasan dana ditambah banyaknya guru honor yang mesti digaji membuat SMP GKPM Nem-nem Leleu Kecamatan Sikakap Kabupaten Kepulauan Mentawai hanya sanggup membayar upah mengajar Rp6 ribu per jam. Menurut Kepala SMP GKPM Nem-nem Leleu, Ilau Saleleubaja, sekolahnya memiliki 11 guru yakni 4 guru dari Yayasan Gereja Kristen Protestan Mentawai (GKPM) dan 7 guru honor. Guru yang menjadi pegawai Yayasan GKPM, kata Ilau, dibayar yayasan sementara guru honor digaji dari dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). “Banyaknya guru honor membuat kita keteteran dan

Ilau Saleleubaja hanya mampu mampu membayar Rp6 ribu per jam pelajaran,” katanya kepada Puailiggoubat, Senin, 5 Mei. Ilau menyebutkan, dana BOS yang diterima sekolahnya hanya dari pusat sementara dari daerah

(BOSDA) tidak ada. Sementara dana BOS tahun ini jika dicairkan sebesar Rp54.670.000 yang diberikan kepada 77 siswa di sekolah itu dengan perhitungan Rp710 ribu per tahun per siswa. “Namun dana BOS kita belum cair sampai sekarang, kalau itu dicairkan per triwulan kita mendapat Rp13.667.500, dana tersebut diunakan untuk menggaji guru, pengadaan buku paket, foto kopi, alat tulis dan rehab sekolah,” jelasnya. Pada 2012, lanjut Ilau, mereka hanya sanggup membayar Rp5.500 per jam, kemudian naik menjadi Rp6 ribu per jam awal 2013. “Rata-rata dalam seminggu guru honor mengajar maksimal 24 jam, kadang 18 ada juga yang 12

jam tergantung jadwal mata pelajarannya, itulah yang kita bayar,” ujarnya. Ilau berharap, Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Mentawai memberikan perhatian kepada sekolah swasta dan sekolah di bawah naungan Departemen Agama. “Kami berharap dana BOSDA Kabupaten Kepulauan Mentawai juga diberikan ke sekolah karena jika memperhatikan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) di Departemen Pendidikan, pendapatan rutin sekolah yang disebutkan pada poin 3 berasal dari BOS pusat, provinsi dan kabupaten,” katanya. (spr/g)


PENDIDIKAN Ruang praktik komputerpun diubah menjadi ruang kelas Supri Lindra Leo Marsen

ejak beroperasi pada Juni 2011, SMPN 3 Pagai Selatan yang berlokasi di Kosai Bagat Sagai Desa Sinakak Kecamatan Pagai Selatan Kabupaten Kepulauan Mentawai baru memiliki dua ruangan yang dijadikan kelas belajar sekaligus kantor guru. Kepala SMPN 3 Pagai Selatan Marson Samaloisa mengatakan, untuk memenuhi kebutuhan lokal setiap kelas, 2 ruangan berukuran 8 x 9 meter yang ada disekat dengan triplek sehingga menjadi 4 ruangan. “Tiga ruangan kami pakai buat belajar, sisanya kantor majelis guru dan kepala sekolah,” katanya saat ditemui Puailiggoubat di selah-selah UN SMP di Sikakap, Senin, 5 Mei. Saat ini, lanjut Marson, jumlah siswa 30 orang yakni kelas VII (10), kelas VII (9) dan kelas IX (11). Marson berharap, pemerintah mau membangun lokal tambahan agar suasana belajar lebih kondusif , begitu juga dengan fasilitas pendukung lainnya termasuk tenaga guru PNS. “Tanah untuk pembangunan ruangan tambahan sudah siap sejak 2013, Kepala Dusun Kosai Bagat Sagai, Pak

Puailiggoubat

20

SMP Mentawai Kekurangan Ruang Belajar dan Guru FOTO:SUPRI/PUAILIGGOUBAT

S

BANGUN ASRAMA - Pembangunan asrama siswa SMPN 3 Pagai Selatan dengan nilai proyek Rp1.063.000.000 Parlai Saogo telah menghibahkan tanah seluas 2 hektar secara tertulis kepada Dinas Pendidikan Mentawai, sehingga hanya tunggu realisasi pembangunan,” ujarnya.

Selain kekurangan ruang belajar, sekolah ini juga kekurangan guru, yang ada saat ini hanya 5 guru yakni seorang kepala sekolah berstatus PNS, 1 guru TIK yang masih CPNS, 1 guru kontrak

Murid TPA/TPSA Sikakap Wakili Mentawai Lomba Didikan Subuh Provinsi SIKAKAP - Murid Taman Pendidikan Alquran/ Taman Pendidikan Seni Alquran (TPA/TPSA) Musholla Nurul Ihsan Sikakap menjadi wakil Kebupaten Kepulauan Mentawai dalam lomba Didikan Subuh tingkat Provinsi Sumatra Barat yang digelar Minggu, 4 Mei. Penilaian peserta dilakukan 14 juri diantaranya Muclis Bahar, Hasan Basri Hosen, Yusran Lubis, Muhammad Rifki Abrar Ananda dan H. Ju-

NO. 288, 15 - 31 Mei 2014

naidi. Hal yang dinilai berupa urutan kegiatan didikan subuh, administrasi TPA/TPSA, jumlah tenaga pengajar, fasilitas penunjang kegiatan kerjasama antara guru TPA / TPSA dengan pengurus musholla dan tanggapan masyarakat tentang kegiatan didikan subuh yang diadakan tiap hari minggu di TPA/TPSA Musholla Nurul Ihsan Sikakap. Ketua Tim Juri Hasan Didikan Subuh Provinsi Sumatra Barat, Hasan FOTO:SUPRI/PUAILIGGOUBAT

PENILAIAN - Anggota TPA-TPSA Sikakap sedang dinilai juri dari Provinsi Sumatra Barat

Basri Hosen mengatakan, perlombaan ini merupakan program yang ditetapkan Gubernur Sumatera Barat yang ber-tujuan memotivasi guru dan siswa agar melakukan didikan subuh tiap hari Minggu. Kepala Kantor Urusan Agama Wilayah Pagai Utara Selatan, Aldi Arma mengaku bangga TPA/TPSA Musholla Nurul Ihsan Sikakap terpilih menjadi wakil Mentawai. “Kita berharap TPA/TPSA Musholla Nurul Ihsan Sikakap menjadi yang terbaik dari TPA / TPSA yang ada di Sumatera Barat,” ujarnya. Sementara Kepala Desa Sikakap, Suharman berharap, perlombaan ini memacu siswa dan guru mengikuti didikan subuh tiap hari Minggu karena banyak pendidikan yang didapat pada kegiatan ini. Dewita Amelia Nur, peserta didikan subuh menyebutkan, kegiatan ini merupakan wujud pelaksanaan anjuran Tuhan untuk menuntut ilmu. “Dengan ilmu semuanya bisa diperoleh, orang yang memiliki ilmu akan diangkat derajatnya di sisi Allah Tuhan semesta alam,” katanya. (spr/g)

dan 2 guru sukarela. Guru sukarela, kata Marson digaji dari sebagian dana BOS yang diterima sekolah ini. Sementara besar dana BOS yang akan diterima sekolah pada 2014 sebesar Rp21.450.000. “Selain digunakan untuk gaji, dana tersebut kami gunakan untuk membeli buku pelajaran, biaya operasional administrasi dan beberapa item lain. Saya harap sekolah kami diberi guru PNS agar jatah BOS tidak tersedot untuk gaji sehingga bisa digunakan untuk mendukung fasilitas penunjang belajar,”

katanya. Selain SMPN 3 Pagai Selatan, SMPN 2 Sipora yang berada di jantung ibu kota Kabupaten Kepulauan Mentawai di Tuapeijat juga masih kekurangan ruang belajar. Kepala SMPN 2 Sipora Henok mengatakan, pertambahan jumlah murid yang tidak sebanding dengan kapasitas ruang belajar membuat mereka kewalahan. Untuk mengantisipasinya, beberapa ruangan seperti ruang komputer dan aula sekolah dialihfungsikan menjadi ruang belajar dengan menyekat ruangan tersebut. Henok menyebutkan, saat ini jumlah siswa sebanyak 437 orang, kebutuhan lokal kelas VII sebanyak 6, kelas VII sebanyak 5 lokal dan 4 lokal kelas IX. Kelas VII sebanyak 175 siswa sementara ruangan yang tersedia hanya tiga lokal, agar siswa muat, ruang perpustakaan disekat menjadi dua bagian ditambah 1 ruangan aula sekolah. Sementara siswa kelas VIII dan IX masing-masing berjumlah 140 dan 127 siswa. “Sejak Juni 2013 ruangan praktek komputer kami jadikan ruangan belajar karena komputer yang ada sudah rusak sejak tahun 2011 sehingga siswa hanya mendapat teori,” katanya, Jumat, 9 Mei. Selain kurangnya ruang belajar, guru di SMPN 2 Sipora juga masih kurang, dari 27 guru yang ada 12 diantaranya merupakan guru honor. “Kita berharap pemerintah memberi perhatian kepada sekolah, bila perlu melihat langsung kondisi riilnya,” ujarnya.(g)

SMPN 1 Siberut Tengah Ajukan Usulan Akreditasi SAIBI SAMUKOP - Tahun ini SMPN 1 Siberut Tengah Kabupaten Kepulauan Mentawai mengajukan usulan akreditasi sekolah untuk mendapat legalitas pengakuan. Menurut Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Pendidikan Kecamatan Siberut Tengah, Jendam Purba, permohonan akreditasi dari SMPN 1 Siberut Tengah telah diajukan ke Dinas Pendidikan untuk diteruskan ke Badan Akreditasi Nasional-Sekolah/ Madrasah (BAN-SM). Agar proses akreditasi lancar, Purba meminta pengelola sekolah segera membenahi fasilitas belajar yang kurang serta sarana lain. “Saat ini lokal SMP baru 7 sementara kebutuhan riil mestinya 9 ruangan, ini mesti dibenahi supaya tidak ada hambatan, selain lokal ketersediaan tenaga guru juga perlu dilengkapi,” katanya Selasa, 6 Mei. Selain SMPN 1 Siberut Tengah, direncanakan SMAN 1 Siberut Tengah juga akan mengajukan akreditasi namun baru dapat dilakukan tahun depan. “Salah satu syaratnya buat SMA yakni sekolah melakukan UN sendiri, sementara UN kemarin SMA kita hanya pelaksana bukan penyelenggara karena yang menjadi administratornya masih SMAN 1 Siberut Selatan, namun kita tetap optimis target tersebut tercapai,” jelasnya. (rr/g)


Puailiggoubat NO. 288, 15 - 31 Mei 2014

Negara Segitiga Karang Dunia Dorong Peran Perempuan Dalam Konservasi Kelautan Enam negara di Segitiga Karang Dunia yakni Indonesia, Malaysia, Filipina, Papua Nugini, Kepulauan Solomon dan Timor-Leste sepakat mendorong peran serta perempuan untuk melindungi dan memelihara pusat keanekaragaman hayati laut dunia. Hal tersebut diwujudkan dengan meluncurkan program upaya inovatif melalui Forum Perempuan Pemimpin CTI-CFF (CTI-CFF Women Leaders Forum) di Grand Kawanua Convention Center (GKICC) di Manado, Selasa, 13 Mei. Sekretaris Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan Sjarief Widjaja yang juga Ketua Interim Regional Secretariat/Sekretariat Regional Interim (IRS) mengatakan, peran perempuan dalam konservasi kelautan perlu keberpihakan karena tingginya kontribusi kaum perempuan dalam upaya konservasi kelautan. Menurut Sjarief, Forum ini bercitacita mewujudkan jaringan pembelajaran sejawat perempuan yang berperan dalam kepemimpinan serta memimpin program maupun proyek yang memajukan pengelolaan dan pelestarian sumberdaya alam laut dan pesisir. “Landasannya untuk membangun kapasitas perempuan di wilayah Segitiga Karang Dunia sehingga para perempuan pemimpin ini berperan aktif melestarikan dan memelihara sumber daya laut dan pesisir di wilayah ini”, ujarnya. Forum ini nantinya, lanjut Syarif, memiliki sederet kegiatan selama satu tahun ke depan, termasuk kunjungan pembelajaran, forum kepemimpinan, dan kegiatan untuk menjangkau para perempuan pembuat kebijakan di kalangan pemerintahan. “Tujuannya adalah agar dapat menelurkan kebijakan yang dapat memajukan program dan upaya perlindungan, pelestarian, dan pemanfaatan berkelanjutan sumberdaya laut dan pesisir di wilayah mereka,” pungkas Sjarief. Direktur Eksekutif Coral Triangle Center, Rili Djohani, salah satu pencetus program ini menyebutkan, pentingnya pencapaian hasil positif dari para perempuan pemimpin dalam mengelola sumberdaya laut dan pesisir di seantero Segitiga Terumbu Karang Dunia. “Perempuan pemimpin telah berperan sangat aktif namun upaya mereka jarang mendapatkan rekognisi dan penghargaan. Dengan kegiatan ini, kami berharap menginspirasi kaum perempuan untuk lebih banyak lagi mengambil peran kepemimpinan dalam pengelolaan, perlindungan dan pemanfaatan berkelanjutan sumberdaya yang kita miliki, dan pada saat bersamaan dapat saling belajar dari pengalaman masing-masing,” tuturnya.(g)

Tiap minggu pengumpul di Sikakap membeli 600 batang manau hasil panen warga

21

Warga PUS Ramairamai Budidaya Manau FOTO:LEO/PUAILIGGOUBAT

Leo Marsen

ahulu manau merupakan komoditi pasar yang mesti dicari warga jauh di tengah hutan yang berjarak 7-10 km dari perkampungan, namun sejak Maret lalu sebagian besar warga di pulau Pagai Utara Selatan yakni di Desa Makalo Kecamatan Pagai Selatan dan Taikako, Sikakap memiliki kebun manau. Menurut Niko Samaloisa, salah seorang pengumpul manau di Dusun Parabatu Desa Makalo,hasil budidaya manau warga sudah dipanen, tiap minggu mereka menjual hingga 600 batang dengan panjang 3 meter. “Tiap minggu saya mengangkut 2 trip manau yang berhasil dikumpulkan dari warga dan dijual kepada pengumpul di Kecamatan Sikakap, jika cuaca bagus satu trip saya mampu mengangkut 300 batang manau dengan speedboat mesin 15 PK” katanya kepada Puailiggoubat, Senin, 5 Mei. Niko menyebutkan, bibit manau yang ditanam warga diperoleh dari hutan ketika mencari batang manau

D

MANAU - Seorang warga mengangkut manau ke penampungan di Desa Taikako Kecamatan Sikakap yang dapat langsung dijual. “Lambat laun mereka memiliki kebun manau pribadi, di Parabatu jumlah pemilik kebun mencapai 140 kepala keluarga,” ujarnya. Sementara Rio, pengumpul di Sikakap mengatakan, untuk mendukung bisnis manau ia turut memberikan bantuan bibit kepada warga.

“Manau yang mereka tanam nanti akan terus dilaporkan perkembangannya kepada Dinas Kehutanan Mentawai agar tidak terkendala pada saat menjual jika sudah panen,” katanya. Ia menjelaskan, harga manau yang dibeli dari warga dibedakan dalam tiga kelas yakni kelas M dengan diameter 27-31 milimeter dibeli Rp3

ribu per batang, kelas L berdiameter 31-36 milimeter dibeli Rp5 ribu per batang dan terakhir ukuran double AF berdiameter minimal 36 milimeter ke atas di beli Rp8 ribu per batang. “Manau yang dibeli harus berukuran panjang minimal 3 meter, kurang dari itu tidak disortir,” ujarnya. (g)

Warga Saibi Samukop Perluas Areal Sawah Jadi 38 Hektar SAIBISAMUKOP - Setelah menikmati hasil panen padi yang menggembirakan, warga Desa Saibi Samukop Kecamatan Siberut Tengah Kabupaten Kepulauan Mentawai memperluas sawah garapannya. Ketua Kelompok Tani Sawah Desa Saibi Samukop, Ishak Salakkau mengatakan, hasil panen padi

tahun lalu sebanyak 5 ton dengan luas sawah 30 hektar. “Nah karena hasilnya lumayan maka kami menambah areal sawah seluas 8 hektar Mei ini,” katanya kepada Puailiggoubat, Kamis, 8 Mei. Keberhasilan kelompoknya turut menarik minat warga lain untuk bergabung, menurut Ishak,

anggota baru yang bertambah sebanyak 60 kepala keluarga yang sebelumnya berjumlah 80 kk. Kegiatan bersawah merupakan program lanjutan dari rehabilitasi persawahan yang dicanangkan Dinas Pertanian, Peternakan dan Perkebunanan Kabupaten Kepulauan Mentawai tahun lalu di Desa Saibi yang awalnya seluas 30

hektar. Ishak menyebutkan, bibit padi masih dibantu dinas begitu juga dengan mesin penggiling, “Mesinnya sudah ada dan kami tengah mempersiapkan gudang tempat penggilingan dengan iuran Rp36 ribu per orang,” ujarnya. (rr/g)

Kemenperin Dorong Peningkatan Produk Tenun Tanah Air JAKARTA - Tenun merupakan salah satu produk Industri Kecil dan Menengah (IKM) dan karya budaya yang diproduksi di berbagai wilayah di seluruh Indonesia yang memiliki nilai sejarah, makna dan teknik yang tinggi dari segi warna motif serta benang yang berbeda setiap daerah. Untuk mempromosikan produk ini, Direktorat Jenderal IKM bersama Dekranas dan Cita Tenun Indonesia menyelenggarakan Gelar Produk Kerajinan Dekranas yang bertema “Peningkatan Citra Tenun Indonesia sebagai Warisan Budaya

Indonesia” di Plasa Pameran Industri, Kementerian Perindustrian selama 4 hari , 6-9 Mei 2014. Kegiatan yang diikuti 45 peserta IKM tersebut dibuka Ketua Umum Dekranas Herawati Boediono yang didampingi Menteri Perindustrian Mohamad S Hidayat yang dihadiri sejumlah pejabat. Mohamad S Hidayat mengatakan, tenun merupakan warisan budaya kebanggaan yang mencerminkan jati diri bangsa. Untuk itu, kata dia, hasil tenun mesti ditingkatkan dari segi teknik produksi, desain dan produk.

“Keberagaman motif dengan perbedaan latar belakang budaya dan lingkungan menciptakan keunikan hasil tenun pada setiap daerah. Peningkatan teknik pembuatan yang menggunakan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) membuat kualitas dari kain tenun Indonesia tetap terjaga baik, sebagian besar menggunakan alat gedokan,” katanya, Selasa, 6 Mei. Menperin yakin, dengan kualitas yang bagus, ke depan respon pasar untuk tenun Indonesia akan bersaing dengan batik. “Melalui Gelar Produk Keraji-

nan Dekranas, produk kerajinan hasil kreasi para pengrajin semakin dikenal masyarakat luas, dengan tampilan yang semakin baik dari segi kualitas, desain, kemasan, serta harganya yang kompetitif dan berdaya saing,” ujarnya. Menurut data Kemenperin pada 2013, industri kreatif memberikan kontribusi cukup besar bagi perekonomian nasional. Pertumbuhan IKM mencapai 3,5 juta unit yang menyerap tenaga kerja 10,3 juta orang dan menyumbang nilai ekspor sebesar USD 19.579 juta. (int/g)


22

Puailiggoubat

EKOKER

NO. 288, 15 - 31 Mei 2014

HNSI Mentawai Usulkan Bangun 10 Keramba Ikan SIKAKAP- Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia ( HNSI ) di Kabupaten Kepulauan Mentawai mengusulkan pemerintah menganggarkan pembuatan 10 unit keramba ikan di daerah itu. Usulan tersebut merupakan salah satu dari 3 program kerja pengurus HNSI Mentawai yang akan dijalankan pada 2014. Sementara dua lainnya lebih kepada pembenahan organisasi yakni penetapan sekretariat di Kecamatan Sikakap dan pembentukan 10 cabang HNSI di setiap kecamatan yang ada di Mentawai. Ketua HNSI Mentawai Junaidi mengatakan, pengajuan usulan pembuatan 10 keramba ikan bertujuan mendorong peningkatan kesejahteraan kehidupan nelayan. Junaidi berharap, usulan mereka ditanggapi oleh pemerintah sebelum APBD Perubahan Mentawai tahun ini ditetapkan. Sementara Ismen Saputra, Humas HNSI menuturkan, keberadaan organisasi ini diharapkan mendorong pertumbuhan sektor perikanan di Mentawai sehingga membuka lapangan kerja dan peningkatan jumlah serta kualitas tangkapan ikan nelayan. Selain itu, lanjut Ismen, organisasi ini juga berperan meningkatkan keterampilan nelayan dalam hal pengolahan hasil laut. “Ikan hasil tangkapan nelayan cukup banyak namun tidak tahu kemana akan dipasarkan. Kemudian ikan busuk dibuang begitu saja padahal bisa diolah menjadi pakan ikan,” ujarnya.(spr/g)

32 Warga Ikuti Pelatihan Keterampilan TUAPEIJAT - Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kabupaten Kepulauan Mentawai mengirim 32 warga mengikuti pelatihan ketrampilan di Balai Latihan Kerja Industri (BLKI) Padang pada Jumat, 9 Mei. Pioner, salah satu staf bidang tenaga kerja di Dinsosnakertrans Mentawai menyebutkan, peserta yang dikirim diseleksi dari 10 kecamatan pada April lalu. Pemberitahuan jadwal keberangkatan ke Padang diberitahukan kepada peserta melalui radio kecamatan dan telepon seluler bersangkutan. Menurut Pioner, peserta yang dikirim betul-betul orang yang serius dan mampu mengembangkan ilmu yang diterimanya setelah pelatihan. “Semua biaya dan perlengkapan selama pelatihan ditanggung pemerintah, termasuk uang sakunya,” katanya. Rani Sasmita, staf yang lain menyebutkan, peserta tersebut akan dibagi dua, sebagian mengikuti mengikuti jurusan kelistrikan sementara yang lain masuk jurusan industri selama satu bulan. Paberlius( 21), salah satu peserta dari Kecamatan Siberut Selatan mengaku, pelatihan ini merupakan kesempatan baginya untuk menambah ketrampilan karena sudah setahun menganggur sejak tamat SMA pada 2013. “Saya akan berusaha mendapatkan ilmu tersebut dan mudah-mudahan berguna di tengah masyarkat,” tuturnya.(leo/g)

Harga Naik, Warga Sikakap Kembali Bertanam Nilam Perubahan harga kapan saja bisa terjadi

FOTO:RUS/PUAILIGGOUBAT

Supri Lindra

H

arga minyak nilam yang terus naik di Kecamatan Sikakap Kabupaten Ke-

pulauan Mentawai menyemangati warga di daerah itu memperluas kebun nilamnya. April lalu harga nilam di tingkat penampung di Desa Sikakap naik menjadi Rp550 ribu per kilogram, harga itu kemudian bertambah menjadi Rp600 ribu pada Mei ini. Firman Saogo (53), warga Dusun Bubuakat Desa Matobe Kecamatan Sikakap mengatakan, kebun nilam menjadi andalan sumber ekonomi 70 kepala keluarga di kampungnya setelah mengungsi dari perkampungan lama ke perbukitan pasca gempa 2007. “Dulunya kami tinggal di tepi pantai, namun karena takut isu tsunami dan terjadi gempa pada 2007 kami memutuskan pindah ke bukit yang berjarak 2 kilometer dari pantai. Di perkampungan baru ini kami memulai kehidupannya dengan bertani nilam sejak 2008 lalu,” katanya kepada Puailiggoubat,

JEMUR NILAM - Warga Matobe, Kecamatan Sikakap menjemur nilam di halaman rumah Senin,12 Mei. Menurut Firman, memelihara nilam tidak sulit, dalam satu tahun petani bisa panen sebanyak dua sampai tiga kali. “Hasil panen dipengaruhi cuaca, jika hujan hasil panen lebih banyak karena daun nilam subur dan banyak, namun jika kemarau hasilnya berkurang,” tuturnya. Bibit nilam yang mereka tanam didapat dari bantuan lembaga Caritas yang juga membangun hunian tetap bagi korban tsunami.

Fransisko (29), petani lain menyebutkan, sekali suling ia mendapat 600 gram minyak nilam, dari penyulingan sebanyak dua karung daun nilam kering yang dimampatkan dalam karung bervolume 50 kilogram. Penyulingan sendiri memakan waktu sekitar 14 jam dengan kondisi api yang menyala agar keluarnya minyak lancar. “Karena belum memiliki sulingan sendiri, maka sekali suling pemilik mengutip sewa Rp100 ribu, dengan harga Rp600 ribu per

kilogram di Sikakap kami bisa menutupi ongkos tersebut,” katanya. Dari hasil penjualan nilam, tambah Firman, mereka bisa menutupi kebutuhan harian rumah dan biaya pendidikan anak. Sementara Herman, salah seorang penampung di Sikakap mengatakan, harga nilam Rp600 ribu per kilogram yang berlaku saat ini tidak bisa dipastikan bertahan berapa lama. “Perubahan harga bisa terjadi kapan saja,” ujarnya.(g)

Menyulap Sampah Jadi Barang Berharga SIKAKAP-Sampah menjadi permasalahan serius di semua daerah termasuk di Kabupaten Kepulauan Mentawai. Namun jika pengelolahannya tepat, sampah yang tadinya merupakan barang buangan dan mencemari lingkungan dapat menjadi barang bermanfaat dan bernilai ekonomi tinggi. Untuk memancing semangat warga mendaur ulang sampah, Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Kepulauan Mentawai menggelar perlombaan bertajuk kreasi dan fashion show daur ulang sampah rumah tangga yang diikuti ibu-ibu PKK dari 10 kecamatan di kabupaten tersebut bertempat di gedung serba guna Perikanan Sikakap, Selasa, 29 april. Kepala Kantor Lingkungan Hidup Sri Haryanto mengatakan, sampah nonorganik seperti plastik jika diubah dalam bentuk lain dengan kreasi yang bagus akan

lebih bermanfaat. “Barang dari hasi kreasi daur ulang sampah tersebut bisa saja dijual dan menjadi sumber ekonomi masyarakat,” katanya. Sri menyebutkan, kegiatan yang sama sudah dua kali mereka

lakukan di Mentawai dan di Sikakap merupakan yang ketiga kalinya. “Dengan kegiatan ini, setiap ibu-ibu rumah tangga pasti akan memikirkan bentuk karyanya yang terbaik untuk dibawa dalam FOTO:SUPRI/PUAILIGGOUBAT

BAJU DAUR ULANG - Ibu-ibu PKK Mentawai memperlihatkan plastik yang didaur ulang menjadi baju dan tas

perlombaan. Nah, hasil keterampilan mendaur ulang sampah yang dilakukan ibu-ibu bisa dijual seperti tas, dompet dan lain sebagainya sehingga ekonomi keluarga bisa lebih baik,” tuturnya. Barang dari kreasi daur ulang sampah yang dinilai dalam lomba itu sendiri yakni pemanfaatan pemilihan bahan dasar, keindahan hasil karya dan ketahanan hasil karya. Juara I dalam lomba tersebut diraih Kecamatan Sipora Utara yang membuat baju yang berbahan dasar macam-macam plastik bekas. Kemudian juara II diraih Kecamatan Siberut Utara yang membuat tas, tempat sepatu dan sandal dari sampah plastik. Juara II diraih Kecamatan Siberut Selatan yang membuat tas dan dompet dari sampah plastik. Mutmainah, salah satu tim dari Kecamatan Sipora Utara mengatakan, persiapan mengikuti lomba dilakukan selama dua bulan.(spr/g)


23

Puailiggoubat NO. 288, 15 - 31 Mei 2014 FOTO:BAMBANG/PUAILIGGOUBAT

Suara Daun

P

uliaijat dalam tradisi dan budaya Mentawai berarti perayaan religius yang besar dari kelompok uma. Alasan puliaijat biasanya salah satu peristiwa yang laur biasa, seperti munculnya pertanda buruk, pembelian gong, kematian seorang kerabat, dan sebagainya. Karena persiapan-persiapan untuk perayaan itu memerlukan waktu yang cukup lama, maka seringkali sejumlah peristiwa semacam itu digabungkan menjadi satu. Perayaan puliaijat yang benar-benar lengkap berlangsung selama beberapa minggu. Tokoh sentral pada puliaijat adalah rimata, yaitu pemimpin upacara dari kelompok uma yang menyelenggarakan perayaan itu. Rimata biasanya pria yang sudah berumur dan paling hafal kata-kata mantera , ia yang melakukan tindakantindakan ritual tertentu, mewakili segenap hadirin. Puliaijat selalu dilangsungkan dalam lingkungan yang tertutup secara mutlak. Apabila perayaan sudah dimulai, orang luar tidak boleh lagi menginjakkan kaki ke dalam uma. Hanya selama tahap pertama saja diundang para dukun dari kelompok jiran (tetangga), untuk ikut membantu di dalam upacara-upacara. Sebagai tanda terimakasih atas jerih payah mereka, pada saat pulang para dukun itu dibekali daging babi. Ini mencerminkan tema sosial yang utama dari puliaijat, yang menandaskan kesatuan uma; manusia hanya mungkin hidup dalam kesatuannya saja, dan uma merupakan benteng pembendung dunia luar yang secara potensial selalu menjadi ancaman. Namun sekaligus dinyatakan pula bahwa perlu dijalin hubungan bersahabat dengan kelompok lain sesama penghuni lembah. Selama puliaijat dilangsungkan, diciptakan pula ketertutupan seruta terhadap alam lingkungan. Selama waktu itu orang-orang pantang melakukan segala pekerjaan seharihari yang dapat mengusik keselarasan yang terdapat di lingkungan. Soalnya perbuatan yang bercorak mengusik seperti itulah yang merupakan penyebab utama datangnya penyakit dan kemalangan. Ini menunjuk pada tema pokok kedua dari puliaijat, yaitu penjaminan kesejahteraan setiap individu. Baru menjelang akhir perayaan, secara perlahan-lahan dimulai lagi kegiatan sehari-hari. Pada benda-benda yang digunakan dalam kegiatan kerja itu diajukan permintaan melalui, agar saat itu maupun kemudian tidak tersinggung karena dipakai. Selain itu pada roh nenek moyang diberikan sajian dari hasil panen, dan dengan begitu si pemberi menempatkan diri di bawah perlindungan

Gerson Merari Saleleubaja

Pesan Untuk Wakil Rakyat

S

Puliaijat dalam Tradisi Mentawai mereka. Roh nenek moyang juga ikut membantu di dalam segala upacara yang dilakukan selama puliaijat sedang berlangsung. Melalui upacara itu, segala kekuatan yang berpengaruh merusak dienyahkan dengan tumbuh-tumbuhan perantara agar pergi dari uma. Sementara kelompok dan segala milik mereka dijadikan lebih tangguh. Setelah segala upacara itu selesai, segenap anggota kelompok pergi berburu. Segala hasil yang didapat memiliki makna simbolik. Satwa hasil buruan dianggap sebagai milik makhlukmakhluk halus dan roh nenek moyang. Selama upacara-upacara masih berlangsung, manusia menyajikan sebagian dari daging ternak mereka yang dipotong pada makhluk-makhluk halus. Apabila makhluk-makhluk halus merasa puas dengan sajian tersebut dan merestui puliaijat, maka hal itu ditunjukkan dengan memberikan sejumlah ternak peliharaan mereka—yaitu satwa buruan manusia—kepada uma sebagai hadiah balasan. Kenyataan bahwa merupakan pantangan untuk menghadiahkan daging satwa hasil buruan pada kelompok-kelompok jiran, berkaitan dengan makna satwa tersebut sebagai lambang keberhasilan perayaan bersama yang diadakan kelompok uma bersangkutan. Puncak perayaan adalah pembujukan roh-roh dari manusia. Untuk menjamin kesejahteraan individu melalui puliaijat, para anggota uma juga perlu menampilkan bentuk kehidupan yang lebih bermutu; tujuannya adalah untuk menyenangkan roh masing-masing, yang dengan begitu akan merasa

tertarik lagi untuk tetap berada di lingkungan kehidupan yang sekarang. Roh nenek moyang sekali lagi membantu manusia dalam upacara pengimbauan roh para anggota kelompok seuma. Di serambi depan uma dihamparkan bunga-bunga dan perhiasan untuk mereka; sebuah pohon-pohonan dibuat dan dihiasi dengan bunga-bunga sebagai sesajian (kinumbu), berbagai benda hasil karya ukiran digantungkan, dan daging dari sejumlah besar babi yang disembelih untuk dijadikan sajian diperagakan. Para dukun menghidangkan sesajian untuk para nenek moyang, membunyikan genta-genta dengan diselingi penyebutan satu per satu nama para anggota uma, dengan maksud mengimbau roh mereka muncul. Akhirnya roh-roh itu datang ke uma, setelah selama berjam-jam para dukun menyanyi dan membunyikan genta; kini harus dilakukan upaya untuk menahan roh-roh tersebut di situ. Dengan piring berisi hidangan makanan dan bunga-bunga di tangan yang satu serta genta di tangan yang lain, para dukun berusaha memikat roh-roh itu agar mau masuk ke dalam piring. Pengejaran roh-roh itu berlangsung secara dramatis dan memakan waktu lama karena roh yang hendak ditangkap berulangkali lepas. Tapi akhirnya para dukun berhasil juga mengumpulkan segenap roh, dan kini mereka diajak menari. Gendanggendang mulai ditabuh, seorang dukun mengambil piring yang berisi roh lalu memutarkannya berkeliling dengan gerakan-gerakan liar. Kemudian menyusul penyerahan roh. Ini biasanya terjadi pada waktu malam sudah sangat larut. Sambil

membawa piring dan genta, dukun mendatangi satu demi satu anggota uma; piring yang berisi roh didekatkan ke kepala masingmasing anggota, sambil menyanyikan suatu mantera yang mengandung permintaan pada roh agar meloncat ke tempatnya di dalam ubun-ubun. Tentu saja roh tidak tahan berlama-lama di tempat itu dan segera pergi lagi. Sementara itu upacara masih terus berlangsung. Tidak ada yang boleh tidur. Tarian dilanjutkan sepanjang malam. Para dukun bahkan menari di atas bara yang menyala di perapian; mereka dilindungi roh nenek moyang, sehingga tidak mungkin mengalami cedera. Pada hari-hari berikutnya para anggota uma memakan daging babi yang dipotong untuk disajikan, lalu pergi berburu. Sedikit demi sedikit dimasuki lagi kehidupan sehari-hari; para anggota uma pergi mendatangi para jiran yang bersahabat, untuk menyampaikan hidangan perayaan yang merupakan bagian mereka. Tapi sampai lama sesudah itu benda-benda hasil karya ukiran yang dibuat khusus untuk puliaijat dan ditaruh di jalan masuk ke uma untuk menyenangkan roh-roh, masih selalu mengingatkan orang pada perayaan yang berlangsung dengan memuaskan itu. Seperti halnya semua kesenian religius di Mentawai, benda-benda ukiran itu merupakan hasil karya bersama.

(Ditulis ulang dari buku karya Reimar Schefold; Mainan Bagi Roh Kebudayaan Mentawai; Balai Pustaka;1991)

ekitar dua bulan lagi masa tugas DPRD Mentawai usai, estafet tanggungjawab kemudian dipegang anggota DPRD baru yang terpilih pada 9 April lalu. Meski masih banyak kelemahan dalam menyuarakan aspirasi rakyat dan pengawasan pelaksanaan pembangunan di kabupaten ini, kita tetap mengapresiasi pengabdian dan usaha anggota DPRD selama ini. Masa jabatan yang usai berarti semua perangkat yang melekat dan dimiliki selama ini berakhir mulai gaji, tunjangan dan kewenangan. Juga tak kalah penting adalah inventaris negara yang selama ini digunakan untuk keperluan kerja, utamanya kendaraan dinas mesti dikembalikan. Terkait kendaraan dinas baik itu mobil maupun sepeda motor, ini menjadi serius karena dari pengalaman sebelumnya, beberapa diantaranya tidak dikembalikan setelah masa jabatan usai. Hal ini sudah menjadi temuan BPK yang laporannya dilansir pada 13 Juni 2012.Menurut laporan tersebut, sebanyak 19 unit motor di tangan anggota DPRD periode 2001-2004 berupa Honda Supra masing-masing senilai Rp3 juta. Sementara di tangan anggota DPRD periode 2004-2009 ada 10 unit motor Honda Karisma dengan nilai masingmasing Rp8 juta. Dengan mengembalikan kendaraan tersebut, selain menjadi mantan wakil rakyat yang bijaksana juga sebagai cara mendidik kabupaten ini untuk berhemat dan tidak menghamburkan uang rakyat hanya untuk membeli mobil atau sepeda motor baru selagi yang lama masih dapat dioperasionalkan. Di pengujung masa tugas, warga di kabupaten ini tetap berharap wakilnya yang tidak terpilih tetap menjalankan tugas atau amanat rakyat sebaik-baiknya karena masih banyak PR yang mesti diselesaikan sejenis peraturan daerah maupun hal lain. Meski dalam hati kami masih sadar, studi banding anggota DPRD yang dilakukan selama ini di luar daerah tidak membawa pengaruh yang besar. Dan yang tak kalah penting adalah kamiberharap pemegang estafet yang baru mengemban tugas lebih baik. Mengutip sedikit lirik lagu Iwan Fals yang berjudul wakil rakyat “Saudara dipilih bukan dilotre meski kami tak kenal siapa saudara, bicaralah yang lantang jangan hanya diam dan jangan hanya juara ha..ha..jadi tolong dengar yang kami sampaikan,� Masih banyak yang perlu dibenahi di kabupaten ini dan sebagai penyambung suara, kami berpesan buatlah kebijakan yang pro rakyat agar daerah ini makin menggeliat dan berwajah cerah, sehingga kita tak perlu lagi mendengar berita orang Mentawai teraniaya seperti di Brunei Darussalam. z


Lingkungan

Puailiggoubat NO. 288, 15 - 31 Mei 2014 FOTO:SYAFRIL/PUAILIGGOUBAT

P

erubahan iklim dan pemanasan global kini menjadi momok bagi 7 miliar penduduk dunia. Kondisi tersebut menimbulkan dampak merugikan misalnya cuaca ekstrem, kekeringan, banjir, kekurangan pangan dan sebagainya. Upaya melawan perubahan iklim banyak dilakukan, salah satunya dengan kampanye penyelamatan hutan. Hutan tropis menyimpan karbon di tanah dan pepohonan. Seperti spons/busa, hutan tropis menyerap karbondioksida yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar ossil sebagai sumber energi. Meski kampanye penyelamatan hutan dilakukan secara massif, namun meningkatnya kebutuhan pangan manusia salah satunya melalui industri kelapa sawit menyebabkan laju kehancuran hutan sulit dibendung, termasuk di Indonesia. Target produksi minyak kelapa sawit Indonesia yang dipatok di angka 40 juta ton pada 2020, membuat laju ekspansi perkebunan kepala sawit bisa mencapai 450 ribu per tahun. Kondisi ini jelas mengkhawatirkankarena akan semakin mempersempit luasan hutan tropis Indonesia yang sudah porakporanda oleh praktik pembalakan liar dan pembukaan kebun sawit. Pemerintah Indonesia bukannya tidak tahu hal ini. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sudah mengeluarkan moratorium konsensi hutan pada 2011 melalui skema REDD (reduced emissions from deforestation and forest degradation). Indonesia mendapatkan dana dari Norwegia sampai US$ 1 miliar selama kurun 7-8 tahun sejak perjanjian diteken. Dana ini adalah bentuk dukungan Norwegia atas tekad Indonesia mengurangi emisi atau buangan zat asam arang (CO) sampai 26 persen pada 2020. Presiden Yudhoyono saat menjadi keynote speaker dalam Forests Asia Summit 2014, di Jakarta, Senin 5 Mei lalu mengimbau agar pemerintah yang baru melanjutkan kebijakan moratorium pembukaan hutan alam dan lahan gambut ini. “Moratorium kehutanan yang ditandatangani pada 2011 bertujuan melindungi 63 juta hektar hutan primer dan lahan gambut di Indonesia. Jelas, areal ini lebih luas dibandingkan Malaysia dan Filipina. Pada tahun lalu,moratorium ini diperpanjang sampai 2015. Saya harapkan penerus saya dapat memperpanjang moratorium,� jelasnya. Moratorium dinilai berhasil menekan laju kerusakan hutan (deforestasi) dari seluas 1,2 juta hektare antara jangka waktu 20032006, menjadi sekitar 450 ribu-600 ribu hektare sepanjang waktu moratorium berlaku dari 2011 hingga

PERUBAHAN IKLIM

Presiden Baru dan Moratorium Konsensi Hutan 2013. Indonesia berhasil mengurangi 211 juta ton CO2 per tahun berdasarkan proyeksi bisnis biasa. “Dalam empat tahun ini, kami berhasil menanam 4 miliar pohon, bagi yang meragukan, silahkan menghitung akurasi data tersebut�. Menurut SBY, komitmen pemerintah memerangi deforestasi dan degradasi lahan gambut adalah kontribusi yang signifikan untuk upaya global dalam mengurangi perubahan iklim. Guna memperkuat upaya moratorium konsensi hutan itu, Presiden SBY telah menerbitkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 6 Tahun 2013 yang sifatnya sebagai penguatan dan koreksi atas moratorium sebelumnya, misalnya penyelesaian tumpang tindih perizinan. Inpres Nomor 6 Tahun 2013 tentang Penundaan Pemberian Izin Baru dan Penyempurnaan Tata Kelola Hutan Alam Primer dan Lahan Gambut merupakan perpanjangan Instruksi Presiden Nomor 10 Tahun 2011 atau

yang lebih dikenal dengan Inpres Moratorium Hutan yang seharusnya berakhir pada 20 Mei 2013. Apa Itu REDD Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation atau REDD (Pengurangan emisi dari deforestasi dan degradasi hutan) adalah sebuah mekanisme untuk mengurangi emisi GRK dengan memberi berkompensasi kepada pihak-pihak yang melakukan pencegahan deforestasi dan degradasi hutan. REDD diperhitungkan sebagai kredit. Jumlah kredit karbon yang diperoleh dalam waktu tertentu dapat dijual di pasar karbon. Sebagai alternatif, kredit yang diperoleh dapat diserahkan ke lembaga pendanaan yang dibentuk untuk menyediakan kompensasi finansial bagi negara negara peserta yang melakukan konservasi hutannya. Skema REDD memperbolehkan

konservasi hutan untuk berkompetisi secara ekonomis dengan berbagai kegiatan ekonomi lainnya yang memicu deforestasi. Pemicu tersebut saat ini menyebabkan terjadinya pembalakan yang merusak dan konversi hutan untuk penggunaan lainnya, seperti padang penggembalaan ternak, lahan pertanian, dan perkebunan. Penduduk asli dan masyarakat tradisional memainkan peran penting dalam proses ini. Diperlukan upaya yang lebih banyak lagi untuk menjamin bahwa lahan dan hak mereka terhadap sumberdaya diakui. Pejabat pemerintah, perusahaan swasta atau elite lokal dapat tergoda untuk mengambil alih pembayaran jasa karbon melalui system penilaian hutan yang baru ini dari masyarakat lokal apabila hak kepemilikan lahan masyarakat asli tidak dijamin. Perancang REDD harus sepenuhnya memperhatikan hak masyarakat di dalam dan di sekitar hutan yang sah sebelum mengambil tindakan untuk

24

mengurangi emisi karbon berbasis hutan. Imbal balik antara pengurangan emisi karbon dan pengentasan kemiskinan mungkin diperlukan. Hak masyarakat lokal untuk memanfaatkan hutan harus diseimbangkan dengan tujuan masyarakat internasional dalam mengatasi perubahan iklim. Beberapa strategi yang ditambahkan untuk mengurangi emisi melalui peranan konservasi, pengelolaan hutan secara lestari, dan peningkatan cadangan karbon hutan. Ketika REDD pertama kali dicanangkan di COP 13 pada tahun 2007, ide tersebut sangat diminati oleh negara-negara dengan laju deforestasi yang tinggi. Negaranegara tersebut memiliki potensi terbesar untuk secara signifikan mengurangi emisi dari hilangnya hutan dan untuk memperoleh keuntungan terbesar jika mereka dapat melakukannya. Di bawah skema REDD + yang lebih luas, negara-negara yang secara efektif sudah melindungi hutannya juga dapat memperoleh keuntungan. Praktek yang diterapkan secara berkelanjutan yang dapat membantu masyarakat miskin. Contohnya perusahaan kayu yang memberikan akses kepada masyarakat lokal untuk dapat memanfaatkan hutan, juga akan diakui dan diberi penghargaan. Inisiatif penghijauan di kawasan hutan yang gundul dan terdegradasi juga akan dipertimbangkan. Jika REDD + dibawa ke meja perundingan, akan lebih banyak negara yang mendukung atau meratifikasi kesepakatan di masa yang akan datang. Bagaimanapun juga, REDD + memerlukan kerangka kerja yang lebih rumit untuk mengakomodasikan seluruh kategori dan dapat menyebabkan terjadinya biaya transaksi dan implementasi yang lebih besar. Menurut Stern Review on the Economics of Climate Change, dana yang dibutuhkan untuk memotong hingga setengah emisi dari sektor hutan sampai dengan tahun 2030 dapat berkisar antara $17 milyar dan $33 milyar per tahun. Uang dapat secara langsung berasal dari skema pendanaan internasional atau program pemerintah nasional. Sebagian dana sudah tersedia bagi proyek percontohan REDD melalui pasar karbon secara sukarela, namun sebagian besar uang yang akan disalurkan melalui pasar atau dana baru sebagai hasil negosiasi UNFCCC belum akan tersedia dalam beberapa tahun mendatang. (greenpeace.org)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.