300 ok

Page 1

Puailiggoubat Untuk Kebangkitan Masyarakat Mentawai

N

30 o. -3 0 Ta No hu 0 ve n X m II be r2 01 4 HARGA ECERAN RP 3000

Tabloid Alternatif Dwimingguan

15


Puailiggoubat NO. 300, 15 - 30 November 2014

Uggla Tak pei arasakai akek sai pemerintah sakit suat alito, bensin sabbat solar, sipasisisaki ake sangamberi galajet ka Mentawai arasakai akeaat sakit galajet barania ka raro, bawang, gulei teret berak - 3 Ujunia sangajam aipalang puskesmas sipasigagalai kalulut bulagat siripot siloketda tak pei rakau sai pemerintah, ibailiu sipulalaggek ka puskesmas kateteret nenda tak makalou rapulaggek - 4 Siorak tsunami ka Bulag Monga samba Rua Monga magoluk sia kalulut seng sisakitda ka sipasisaki akek tak siripot sititdoura - 6 Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno itiddou sipasisasaki akek galajet bui rapasakai sakit raro samba bawang - 14 Buko Kurikulum 2013 sibara ka pemerintah tak mariu-riu rapakei ia satoga sikolah kalulut aisaliuat lek gogoi pasigelaijet nia - 19 Rasilok berak simageba igidda 10.303 ngalalep ka Mentawai iginia berak nenda 1.854,54 ton - 22 COVER DEPAN: 1 FOTO: BAMBANG 1 DESAIN: SYAFRIL TABLOID ALTERNATIF DWIMINGGUAN

Puailiggoubat Terbit setiap tanggal 1 dan 15

ISSN: 1412-9140 PENERBIT: Yayasan Citra Mandiri PEMIMPIN UMUM: Roberta Sarogdok PEMIMPIN USAHA: PEMIMPIN REDAKSI: Yuafriza DEWAN REDAKSI: Roberta Sarogdog Rus Akbar Saleleubaja Yuafriza REDAKTUR: Rus Akbar Syafril Adriansyah Gerson Merari Saleleubaja WARTAWAN DAERAH: Bambang Sagurung (Sikabaluan) Rapot Pardomuan (Sipora) Rinto Robertus (Saibi) Leo Marsen (Sikakap) Supri Lindra (Sikakap) Patrisius Sanene’ (Padang) Legend Satoinong (Siberut Selatan) Siprianus Sababalat (Siberut Selatan) DISTRIBUTOR DAERAH: Arsenius Samaloisa (Sioban) Vincensius Ndraha (Siberut Selatan) Bambang (Siberut Utara) Juanda (Siberut Barat) ALAMAT REDAKSI DAN USAHA: Jl. Kampung Nias 1 No. 21, Padang. Telp (0751) 7877373 - Fax. (0751) 35528 REKENING: Bank Nagari Cabang Pembantu Niaga, Padang No.2105.0210.0207-1 PENCETAK: Padang Graindo, Padang (Isi di luar Tanggung Jawab Percetakan) Wartawan Puailiggoubat selalu dilengkapi Kartu Pers dan (sesuai Kode Etik Jurnalistik) tidak dibenarkan menerima suap (‘amplop’) dari narasumber.

www.puailiggoubat.com

Pernyataan Ketua BPD Saibi Samukop Tidak Tepat Pernyataan Ketua BPD Saibi Samukop pada Puailiggoubat edisi 1-14 November yang menyatakan bahwa pembangunan jalan dari anggaran P2D di Dusun Sirisurak untuk akses ekonomi, sementara di Simoilalak dinilainya hanya menguntungkan segelintir orang saja, yang kami bangun jalan ke sawah, jelas akses ekonomi, hati-hati dalam menentukan nilai, lakukan kajian dengan survei lapangan, pernyataan Ketua BPD itu tidak ilmiah, atau mungkin BPD tidak bisa bedakan mana yang baik mana yang buruk, atau penulisnya salah? sekian dari saya. Binsar Saririkka (Kadus Simoilalak) +6281266070625 Jawaban Redaksi: Berita yang dimuat Puailiggoubat sudah sesuai dengan hasil wawancara

PLN Padam Lagi Pak, ada apa sebenarnya PLN di Tuapejat ini, mati lagi, hidup lagi, siapa, orang mana kepala PLN itu, seperti harta bapaknya saja dia buat PLN itu, suka hatinya aja, dia mau diapain PLN itu, tolong pak, alasan apa kepala PLN itu buat seperti itu. Ari Friadinata +6282285821244

2


3

Puailiggoubat NO. 300, 15 - 30 November 2014 FOTO:SUPRI/PUAILIGGOUBAT

Kenaikan disebabkan sentimen pasar akibat rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM)

Tim Redaksi

encana pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) memicu kenaikan harga kebutuhan pokok di sejumlah daerah di Mentawai pada November. Kenaikan tersebut dipicu meningkatnya biaya transportasi penyaluran barang dari Padang ke Mentawai atau antardaerah di pulau tersebut. Di pasar tradisional Kecamatan Sikakap, Siberut Tengah dan Siberut Utara, kenaikan harga bahan pokok seperti cabai, ikan, beras dan lainnya mencapai dua kali lipat. (lengkapnya lihat grafis) Hendara Tamar, salah seorang pedagang sembilan bahan pokok (sembako) di Desa Sikakap mengatakan, kenaikan harga disebabkan isu naiknya BBM dan banyaknya petani yang gagal panen akibat hujan dan banjir. Kenaikan harga, menurut Hendara turut mengurangi daya beli masyarakat,”BBM belum naik harga duluan naik, ini sangat berpengaruh sekali dengan hasil jual, biasanya dalam sehari penjualan mencapai Rp2 juta, tapi sejak isu kenaikan harga penghasilan berkurang menjadi Rp1 juta,” katanya kepada Puailiggoubat, Kamis, 6 November. Marni (54), salah seorang ibu rumah tangga menyebutkan, hampir satu bulan sembako mengalami kenaikan, akibat kenaikan tersebut belanja kebutuhan pokok dikurangi. Biasanya dengan uang Rp50 ribu mampu membeli cabai sekilo dan bawang merah seperempat kilogram namun sejak kenaikan uang sebanyak itu tidak dapat membeli sekilogram cabai. “Baru rencana menaikkan harga BBM, imbas kenaikan kebutuhan pokok sudah kami rasakan, uang Rp100 ribu hampir tak bernilai, apalagi kalau harga BBM naik,” ujarnya. Novi (30), warga lain mengatakan, setiap tahun harga sembako terus naik sehingga barang yang dapat dibeli di pasar Sikakap berkurang terutama sayuran. Sementara di Kecamatan Siberut Tengah, kenaikan harga kebutuhan pokok disebabkan mahalnya biaya transportasi penjemputan ke Kecamatan Siberut Selatan yang dipengaruhi mahalnya harga BBM untuk speed boat yang sudah dimulai 2 tahun lalu. “Harga barang tergantung biaya

R

PENDAPATAN BERKURANG - Salah seoarang pedagang sembako di Desa Sikakap yang penghasilannya berkurang akibat kenaikan harga.

HARGA KEBUTUHAN POKOK NAIK transportasi pengangkutan barang ke Muara Siberut,” kata Sudirman, salah seorang pedagang di Desa Saibi Kecamatan Siberut Tengah, Jumat, 7 November. Sudirman menyebutkan, sebagian besar kebutuhan dagangan tergantung di Muara Siberut, dalam sekali pulang pergi ia mesti mengeluarkan biaya Rp1 juta dengan boat pribadi. “Kalau saja kita punya dermaga dan kapal langsung berlabuh tidak akan terbebani biaya transportasi, kita langsung beli barang ke Padang dan harga kebutuhan pokok pun mudah dijangkau,” ujarnya. Ia sangat mendukung jika Pemda menstabilkan harga kebutuhan pokok di Mentawai termasuk biaya transportasi akibat lonjakan harga BBM. Jhon Gea, pedagang lain menyebutkan, sekali memborong barang di Muara Siberut untuk kebutuhan warga di Saibi, ia membawa uang sekira Rp40 juta. “Kalau hanya Rp5 juta itu takkan cukup karena biaya BBM saja mencapai Rp1,4 juta, ini sangat berpengaruh dengan harga jual kebutuhan pokok

kepada konsumen,” katanya. Jhon mengatakan, beban BBM yang mesti ditanggung pedagang membuat keuntungan yang didapat sedikit, sekitar Rp100-Rp1.000 per barang atau kilogram. Parulian Saguruk (42), warga Saibi mengatakan, harga kebutuhan pokok di daerahnya sangat tinggi yang tidak sesuai pendapatan, sementara harga hasil bumi petani tidak stabil. “Meski harga mahal, ketergantungan kebutuhan pokok untuk keluarga tidaklah bisa dihindari, namun yang kita sesalkan jika BBM turun harga barang tetap tinggi dan BBM tinggi harga barang malah makin tinggi, maunya harga barang ini distabilkan,” ujarnya. Akibat kenaikan harga cabai, pedagang di Sikabaluan Kecamatan Siberut mengurangi pesanannya di Padang hingga 50 persen dari biasanya. “Biasanya saya pesan 40-50 kilogram cabai tapi sejak harga naik saya kurangi menjadi 20-30 kilogram, kita tidka berani ambil banyak takut tidak ada yang beli,” kata Upit kepada Puailiggoubat, Sabtu, 8 November. (spr/ rr/bs/g)

Jenis Kebutuhan Pokok Cabai merah Cabai giling Tomat Bawang merah Minyak manis Jahe Telur ayam Bawang prei Bawang Seledri Bawang putih Kentang Kacang tanah Beras kampung Beras Panda Gula pasir Kol Ikan tongkol

Peningkatan Harga (Rp) SATUAN 1 Kg 1 Kg 1 Kg 1 Kg 1 Kg 1 Kg 1 Kg 1 Kg 1 Kg 1 Kg 1 Kg 1 Kg 30 Kg 20 Kg 1 Kg 1 Kg 1 Ikat

Sebelum Naik

Sesudah Naik

40,000 18,000 10,000 18,000 12,500 15,000 32,000 18,000 20,000 18,000 8,000 18,000 350,000 200,000 12,000 10,000 20,000

80,000 ‐ 95,000 50,000 14,000 24,000 13,000 25,000 35,000 21,000 30,000 20,000 13,000 20,000 385,000 207,000 ‐ 215,000 14,000 12,000 25,000 ‐ 30,000


Puailiggoubat NO. 300, 15 - 30 November 2014

4

FOTO:SUPRI/PUAILIGGOUBAT

Camat Pagai Selatan Berharap DPRD Tetap Anggarkan P2D SIKAKAP–Camat Pagai Selatan, Sarman Parningotan meminta DPRD Mentawai periode 2014 – 2019 tetap menganggarkan program Pengembangan Prasarana Pedesaan (P2D) setiap tahun, hal itu disampaikannya, Kamis, 23 Oktober lalu. Lanjut Sarman, P2D itu langsung menyentuh masyarakat baik dalam bentuk pekerjaan maupun dalam pengelolaan dana karena P2D dikerjakan langsung masyarakat melalui organisasi masyarakat setempat. “Dengan adanya proyek P2D, sekarang banyak jalan antar dusun, desa, dan kecamatan terbuka, seperti jembatan, jalan usaha tani, jalan penghubung dusun, desa, kecamatan, drainase, tambatan perahu, jalan evakuasi, dan air bersih, dananya per paket itu hanya Rp 50 juta,” katanya. Ia menilai hasil kerja P2D dibandingkan proyek APBD yang dikerjakan kontraktor dengan dana besar tidak jauh berbeda, yang terpenting saat ini melakukan pengawasan. “Dengan program P2D masyarakat diajarkan untuk mandiri dalam pengelolaan, sebab mulai dari penyusunan proposal, anggaran dan gambar, itu dibuat pengurus OMS,” katanya. (spr/r)

Pelaksana Tugas P2TP2A Kecamatan Sikakap Terbentuk SIKAKAP – Masyarakat Sikakap membentuk Kelompok Kerja Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A). Pembentukan pokja ini dilakukan di kantor camat Sikakap, 7 November lalu. Menurut Dorhis Arnalia, staf Camat Sikakap, tujuan terbentuknya Pokja P2TP2A untuk melayani dan mendampingi ibu dan anak bila mendapatkan kekerasan dalam rumah tangga. “Harapan kita P2TP2A ini berjalan sesuai dengan harapan yang diharapkan, jalani tugas sesuai dengan tugas pokok masing-masing pengurus,” katanya Sementara Antoni Zalukhu, Kepala SDN 15 Sikakap, menjelaskan setiap pengurus itu harus lebih proaktif mencari informasi. Tugas utama itu bagaimana memikirkan pencegahan sebelum terjadi masalah, bukan hanya pendampingan yang diberikan setelah terjadi kekerasan baik terhadap perempuan maupun terhadap anak, kekerasan rumah tangga bukan hanya dialami oleh kaum perempuan dan anak saja. “Tapi zaman sekarang kaum laki-laki juga sering mengalaminya, hal ini perlu juga menjadi bahan bagi kita untuk mengambil tindak lanjut,” katanya. (spr/r)

Selama satu jam, kontraktor memalang ruang UGD Puskesmas Sikakap karena dana rehab yang tak kunjung dicairkan DIPALANG Ruang UGD Puskesmas Sikakap dipalang kontraktor

Supri Lindra

elayanan kesehatan pasien di Puskesmas Sikakap Kecamatan Sikakap Kabupaten Mentawai terganggu selama satu jam gara-gara kontraktor memalang pintu ruang Unit Gawat Darurat (UGD) puskesmas tersebut, Kamis, 13 November. Kontraktor yang melakukan rehab bangunan Unit Gawat Darurat (UGD) dan Rumah Dinas Puskesmas Sikakap memalang pintu UGD pada pukul 08.00 WIB dan dibuka kembali pukul 09.00 WIB. Akibatnya pasien yang mau berobat tidak bisa dilayani petugas kesehatan, pasien terpaksa harus menunggu di ruangan kantor Puskesmas Sikakap, sampai palang papan dibuka. Emrahim (53), warga yang mau berobat, mengatakan ia datang ke Puskesmas Sikakap untuk berobat gigi yang sakit, tapi sampai di puskesmas tidak bisa langsung dilayani berobat karena dipalang oleh kontraktor. “Padahal saya datang dari Dusun Pasapuat Desa Saumanganya, Kecamatan Pagai Utara,” katanya. Yuri Antoni, Staf Tata Usaha (TU) Puskesmas Sikakap, mengatakan, pihaknya tidak tahu menahu

P

Ruang UGD Puskesmas Sikakap Dipalang Kontraktor soal dana rehab itu sebab urusan dana ditangani langsung Dinas Kesehatan. “Apa masalahnya kenapa UGD dipalang oleh kontraktor saya tidak tahu, sesuai dengan informasi dari kawan-kawan bahwa dana rehap belum dibayarkan Dinas Kesehatan dan KB Mentawai,” ujarnya. Akibat pemalangan tersebut aktivitas pengobatan terganggu, masyarakat yang datang ke puskesmas untuk berobat terpaksa tidak bisa dilayani, karena yang dipalang kontraktor ruang UGD, pengobatan, dan perawatan pasien.

“Harapan kita agar Dinas Kesehatan Mentawai cepat menyelesaikan masalah ini, agar pelayanan kesehatan di Puskesmas Sikakap kembali berjalan lancar,” harapnya. Jona, pihak pengawas dari kontraktor mengatakan, dana rehab UGD dan rumah dinas Puskesmas Sikakap belum juga dicairkan Dinas Kesehatan dan KB Kabupaten Kepulauan Mentawai, sementara pekerjaan sudah bisa dibilang selesai. “Berapa besar dananya, saya tidak tahu begitu juga nama CV yang mengerjakannya,” katanya.

Ia menambahkan, memang ada pekerjaan kecil belum selesai, tapi akan tetap dikerjakan, sekarang pihak kontraktor sudah dua minggu di Tuapejat untuk pengurusan dana tersebut, tapi sampai sekarang belum juga cair, berdasarkan perintahnya (pimpinan kontraktor) maka terpaksa UGD Puskesmas Sikakap dipalang, sampai pencairan dana rehap oleh Dinkes Mentawai. Setelah satu jam, palang kembali dibuka Jona dan aktivitas pengobatan kembali berjalan seperti semula. (r)

Bolos 12 Hari Pegawai dan Guru Kontrak Akan Dicopot SIKAKAP – Wakil Bupati Kabupaten Kepulauan Mentawai Rijel Samaloisa meminta warga Mentawai mengawasi kinerja pegawai kontrak yang gajinya diambil dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Kepulauan Mentawai. “Tahun ini ada sekitar 415 guru kontrak yang direkrut Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai, dengan honor Rp1,1 juta untuk tamatan SMA dan Rp1,8 juta untuk sarjana Strata 1 (S1). Sesuai Surat Keputusan (SK), dalam 12 hari pegawai kontrak dan guru kontrak tidak masuk kerja, akan diputuskan (kontrak). Satu hari saja pegawai kontrak tidak masuk kerja maka honornya akan dipotong Rp 50 ribu. Itu berlaku untuk seluruh pegawai kontrak yang gajinya diambil dari APBD Mentawai,” ujarnya, Sabtu, 8 November

FOTO:SIPRI/PUAILIGGOUBAT lalu. Rijel meminta masyarakat melaporkan atau menginformasikan melalui telepon atau pesan singkat jika menemukan pegawai kontrak yang tidak melaksanakan tugas. Laporan bisa langsung kepadanya atau melalui kepala dinas terkait. “Kalau dia guru, sampaikan kepada kepala Unit Pelaksana Teknis GURU KONTRAK - Guru-guru kontrak di Kabupaten Kepulauan Mentawai yang lulus Dinas (UPTD) seleksi tahap II Pendidikan di setiap kecamatan,” ujarnya. Setiap informasi yang hal ini semua demi masyarakat kontrak tersebut terutama guru diberikan akan ditanggapi Mentawai. “Kita butuh orang yang sesuai dengan pilihan masingsecepatnya asalkan lengkap dengan betul-betul ingin bekerja, masalah masing,” kata Rijel. nama, instansi tempat dia bekerja, tempat penempatan pegawai (spr/r)


MENTAWAINEWS Perekaman eKTP Siberut Selatan Masih 90 Persen MAILEPPET - Sampai akhir tahun ini pereka-man e-KTP di wilayah Kecamatan Siberut Selatan baru terealisasi 90 persen. “Perekaman dari 5 desa yang ada di Kecamatan Siberut Selatan sudah 90 persen yang selesai, yang belum merekam itu kebanyakan yang sudah tua, terutama di daerah yang jauh seperti Desa Matotonan, Salappak, dan Madobag, selain jangkauan juga masalah biaya untuk ke Muara Siberut itu makanya mereka tidak datang,” ungkap Camat Siberut Selatan, T. Lum ban Raja.nya, Senin 10 November lalu. Camat berencana akan melakukan pelayanan ke daerah yang jauh untuk melakukan perekaman langsung masyarakat. “Jadi kami akan membawa alat-alat perekamnya ke sana,” ucapnya. Sebab, kalau ditunggu mereka datang, pasti mereka tidak datang, maka camat mengambil inisiatif untuk menjumpai mereka di tempatnya. “Ini cara kita membantu mereka, target kami dalam tahun ini sudah selesai perekaman semuanya, kalau untuk proses percetakan itu kami tidak bisa pastikan waktunya karena tergantung dari pusat,” katanya. Sistem pencetakan e-KTP ini pertama direkam di kecamatan masing-masing, setelah itu dikirimkan melalui server ke Kementerian Dalam Negeri, di sana dilakukan pencetakan. Setelah selesai dicetak akan dikirimkan melalui kantor Pos. “Namun sampai saat ini masih belum semuanya yang dikirimkan, sistem pegirimannya secara bertahap, yang sudah selesai dikirimkan dan kami langsung distribusikan ke setiap desa,” katanya. (ss/r)

APBD Mentawai Selalu Anggarkan Dana Hibah untuk Korban Bencana SIKAKAP– Setiap tahun Kabupaten Kepulauan Mentawai menganggarkan dana hibah untuk korban bencana alam, dana diambil dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Mentawai yang dikelola Dinas Sosial, Tenaga Kerja, dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans), hal itu dikatakan anggota DPRD Mentawai Nelsen Sakerebau dalam acara Sosialisasi Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2014 tentang Retribusi Perizinan, Kamis 23 Oktober lalu. Dalam pertemuan itu, Ketua BPD Desa Silabu, Kecamatan Pagai Utara, Zulpen Aswandi menanyakan prosedur bantuan dana untuk rumah warga atau sarana ibadah yang terbakar. “Bagaimana cara pengurusannya, apakah diganti sepenuhnya oleh pemerintah,” katanya. Menjawab pertanyaan itu, Nelsen Sakerebau mengatakan, dalam APBD Mentawai setiap tahun ada dana hibah untuk masyarakat terkena bencana alam. “Dana tersebut dikelola Dinsosnakertrans, berapa besarnya setiap tahun itu berbeda-beda,” katanya. Bagi masyarakat yang terkena musibah seperti rumah terbakar, korban tinggal membuat proposal berapa kerugian yang dialami lengkap dengan kronologis disertai surat keterangan kepala desa. Tentu jumlah yang akan dibayarkan tidak akan sesuai dengan kerugian yang dialami korban. (spr/r)

Puailiggoubat

NO. 300, 15 - 30 November 2014

5

45 Suku Mentawai Ada di Pagai Utara Selatan FOTO:SUPRI/PUAILIGGOUBAT

Hasil pembuatan sejarah suku itu akan dibukukan untuk bahan pelajaran di sekolah

Supri Lindra

arga Mentawai yang tersebar di pulau Pagai Utara dan Pagai Selatan terdiri dari 45 suku atau klan. Hal itu terungkap dalam Lokakarya Ranji Suku Mentawai yang diadakan Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olah Raga Kabupaten Kepulauan Mentawai, 301 Oktober lalu. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Ranji Suku Mentawai Aban Barnabas, mengatakan melalui ranji suku Mentawai, bisa diketahui identitas dan penyebaran suku di Mentawai. “Dengan kegiatan ini kita mengetahui dari mana asal-usul suku kita, dan bagaimana cara penyebarannya di Mentawai,” katanya di Gedung Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan ( PNPM MPd ) Desa Sikakap, Jumat 31 Oktober lalu. Menurut Aban, masyarakat pasti lebih mengetahui penyebaran suku sedang Disbudparpora hanya memfasilitasi kegiatan. Hasil lokakarya tingkat kecamatan akan dilokakaryakan tingkat kabupaten. “Peserta lokakarya tingkat kabupaten Kepulauan Menta-

W

DISKUSI - Aban Barnabas (tengah) berdiskusi dengan peserta lokakarya ranji suku Mentawai wai, nantinya ada dua orang utusan dari setiap desa, dari hasil lokakarya tersebut nanti akan dibukukan, akan dipakai sebagai bahan ajar di sekolah-sekolah,” katanya. Ke-45 suku tersebut terdiri dari Sababalat, Samongilailai, Saleleubaja, Sabelau, Samaloisa, Sapalakkai, Taileleu, Sarejen, Sakela Asak, Sakoan, Siritoitet, Sirirui, Berisegep, Sapataddekat, Saogo, Tasilipet, Sakeru, Saulakan, Sakiatdat, Salamanang, Sakarebau, Sakoikoi, Sagaragara, Saririkkak, Sageileppak, Sanene, Saroro, Tasirileleu, Samalinggai, Siam, Sabeleakek, Saumangerat, Sagugurat, Sakoipia, Salunlun, Sagari, Tatubeket, Saguntung, Sagurung, Satoko, Sakeletuk,

Berisamukop, Sakalio, Siripatei, dan Sakebengan Leleggu. Kepala Bidang Kebudayaan Disbudparpora, Novriyenti mengatakan, dasar utama kegiatan ini adalah mengetahui sejarah tentang perkembangan suku yang akurat, kendala yang dihadapi sekarang masih ada masyarakat yang tidak terbuka saat menceritakan asal-usul sukunya. “Mereka takut keterbukaan akan menjadi masalah di kemudian hari, setiap data yang didapatkan dari hasil wawancara dengan orang tua, dan masyarakat yang tahu dengan sejarah sukunya setiap desa dan kecamatan akan dibukukan menjadi dokumen, agar sejarah suku di Mentawai tidak hilang dimakan

usia,” jelasnya. Sementara Zulpikar, Sekretaris Disbudparpora Kabupaten Kepulauan Mentawai, menambahkan, penyusunan ranji suku Mentawai sudah dimulai sejak 2012, tapi hasilnya belum maksimal. “Harapan Disbudparpora agar hasil penyusunan ranji suku Mentawai tahun ini maksimal dibandingkan dengan hasil 2012,” ucapnya. Camat Sikakap Happy Nurdiana yang ikut dalam

pertemuan tersebut menjelaskan selama ini generasi penerus belum tahu sejarah tentang ranji suku yang ada di Mentawai. ”Adanya kegiatan ini paling tidak dapat menambah pengetahuan kita tentang ranji suku Mentawai dan bagaimana perkembangannya, agar setiap kita saling mengenal satu sama lainnya,” katanya. San Andi Iklas, tokoh masyarakat Desa Sikakap, berharap penyusunan ranji tersebut berhasil. “Suku di Mentawai pada umumnya berasal dari Simatalu Siberut Selatan, dari situlah berkembang suku-suku,” katanya. (r)

10 Desa di Pagai Tak Punya Perdes Retribusi SIKAKAP - Ternyata selama ini desa-desa yang ada di wilayah Pagai Utara, Sikakap, Pagai Selatan belum memiliki Peraturan Desa untuk memungut retribusi menjadi Pendapatan Asli Desa (PADes), hal itu disampaikan Sekretaris Camat Sikakap Nijar Sfran dalam Sosialisasi Perda Nomor 02 tahun 2014 tentang Retribusi di PNPM MPd Desa Sikakap, Kecamatan Sikakap, Kamis, 23Oktober lalu. “Kalau Perdes belum ada, kepala desa tidak bisa memungut distribusi setiap kegiatan yang ada di desanya. Akibatnya tidak ada Pendapatan Asli Desa (PADes), desa sekarang masih mengharapkan

dana Angaran Dana Desa (ADD),” Nijar. Dalam menyusun Perdes, kepala desa, BPD, tokoh masyarakat harus duduk bersama membahasnya. Perdes juga harus disesuaikan dengan budaya lokal masyarakat setempat. selanjutnya diusulkan kepada bupati, dan bupati melanjutkannya ke DPRD Mentawai untuk dibahas. “Kalau DPRD sudah mengesahkannya barulah Perdes tersebut ditandatangani bupati. Barulah berlaku dan dijalankan desa. Adanya perdes tersebut, sudah bisa memungut retribusi untuk menambah PADes katanya,” katanya.

Kepala Desa Betu Monga, Kecamatan Pagai Utara, Joni Siritoitet, mengatakan, sebenarnya Perdes Desa Betu Monga sudah ada tapi belum diserahkan kepada Bupati. “Sekarang kita menunggu Perda Retribusi untuk dijadikan acuan pembuatan Perdes,” katanya. Sedangkan Kepala Desa Sikakap, Suharman, menambahkan, rancangan Perdes Sikakap sudah selesai dibuat, sekarang tinggal dirapatkan dengan anggota BPD Sikakap. “Setelah selesai baru nanti diusulkan ke bupati untuk ditandatangani,” katanya. Saat ini desa yang belum memi-

liki perdes, di wilayah Kecamatan Sikakap terdiri dari tiga desa, Sika-kap, Taikako dan Matobe. Kecamatan Pagai Utara terdiri dari tiga desa (Betu Monga, Silabu, dan Saumanganya). Kecamatan Pagai Selatan terdiri dari empat desa (Malakopa, Makalo, Bulasat, dan Sinakak). Kegiatan itu dihadiri anggota DPRD Mentawai,Parlindungan Saleleubaja, Aleksander Zalukhu, Nelsen Sakerebau, Camat Pagai Selatan Sarman Parningotan, Sekretaris Camat Sikakap Nijar Fran, Kepala Desa, dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) se-Pagai Utara Selatan. (spr/r)


6 Puailiggoubat

MENTAWAINEWS

NO. 300, 15 - 30 November 2014

Demi Rp 4,5 Juta, Warga Bangun Huntap Sendiri BULAGMONGA – Demi mendapatkan uang upah tukang pembangunan hunian tetap tahap kedua sebesar Rp4,5 juta, penerima huntap di Bulag Monga, Desa Taikako, Kecamatan Sikakap memilih membangun sendiri rumahnya. Lubian Sakarebau (42), anggota Pokmas Galai Pulelek, Dusun Bulag Monga, Desa Taikako, mengatakan kalau pekerjaan rumah huntap diberikan ke orang lain, tentu uang Rp4,5 juta itu untuk tukang. “Dari pada uangnya lepas ke orang lain lebih baik huntap kita kerjakan sendiri, uang upah dapat untuk kita,” katanya Senin, 3 November lalu. Lambatnya penyelesaian huntap karena bahan pabrikan seperti seng, semen, paku dan kayu disediakan suplier terlambat datang. “Sekarang ini bahan semua sudah lengkap tinggal lagi mengerjakan huntap, supaya dapat upah lebih baik pekerjaan rumah huntap sendiri, ” katanya. Sementara Liberti Samongilailai (52), warga Dusun Bulag Monga mengatakan, dana tahap kedua sebesar Rp20,4 juta, gunanya untuk membeli kayu sebanyak 5,5 meter kubik, seng 3,5 kodi, paku, semen, dan upah tukang. Keterlambatan penyelesaian pembangunan rumah lantaran kayunya yang telat masuk, kalaupun ada kayu tentu harus dikeringkan dulu selama satu minggu, setelah itu baru diketam. ”Kalau kayu basah dipasang, nanti kalau sudah kering dinding akan jarang akibat penyusutan kayu,” ujarnya. Harga kayu per kubik Rp1,4 juta, uang langsir dari sawmil ke lokasi menggunakan mobil Rp100 ribu per kubik, sementara uang angkat dari sawmil ke atas mobil per kubik Rp 150 ribu. “Apa yang bisa kami kerjakan sendiri kami kerjakan, agar upah tersebut bisa untuk kami,biar lambat asalkan pekerjaan selesai,” katanya. (spr/r)

Buruh Angkat Ribut di Saibi Samukop SAIBI SAMUKOP-Gara-gara pembagian uang hasil upah angkat di dermaga darurat Desa Saibi Samukop, Kecamatan Siberut Tengah tidak rata membuat para buruh ribut. Ketua Karang Taruna Saibi Samukop, Hengky Telaumbanua membenarkan kejadian itu, seringnya para buruh ribut di sini karena ada oknum-oknum yang ambil untung dari keringat pemuda. “Warga yang jadi buruh, oknum cari untung,” katanya di rumahnya di Dusun Simabolak, Minggu, 9 November lalu. Kata Hengky, dulu sudah ada solusinya di mana setiap proyek masuk, karang taruna membagi buruh per dusun tapi nyatanya ribut juga. “Namun setelah dibagi ternyata tidak bisa juga, karena kadang pembagian per dusun itu nilai barang dan uangnya tidak sama sehingga tak terima yang lainnya,” ujarnya. Setiap kali buruh ribut, karang taruna selalu dihadapkan untuk menyelesaikannya, seperti kemarin ribut penghitungan kubik batu dan harga per kubik tidak sesuai karena ada oknum yang mengambil untung dan buruh tidak terima. (rr/r)

Korban Tsunami Bulag Monga dan Rua Monga Kecewa Pesanan warga kepada suplier tidak sesuai dengan kesepakatan, suplier mengaku sudah konsultasi dengan PJOK

FOTO:SUPRI/PUAILIGGOUBAT

Supri Lindra

arga Bulag Monga, Desa Taikako, Kecamatan Sikakap yang menerima jatah hunian tetap (huntap) kecewa dengan seng yang didatangkan suplier, sebab seng tidak sesuai Rencana Anggaran Belanja (RAB). Leberti Samongilailai (52), salah seorang warga yang mendapatkan jatah huntap mengatakan, sesuai kesepakatan awal, seng yang harus didatangkan suplier, seng zincalume type 030. “Tapi karena ada perubahan maka disepakati bersama Penanggung Jawab Operasional Kegiatan (PJOK) Pagai Utara Zulisman, seng jenis zincalume type 030 diganti dengan zincalume 025 dengan harga Rp1.180.000 per kodi, untuk penerima huntap di dusun Bulag Monga dan Rua Monga sebanyak 76 unit,” katanya, Senin, 3 November lalu. Setelah seng sampai ke lokasi huntap, warga kecewa sebab seng yang dipesan tidak sesuai. Seng yang didatangkan warna biru dengan cat yang mudah luntur. “Sebenarnya kami tidak setuju dengan seng dari suplier, mengingat kerangka huntap dari kayu sudah berdiri terpaksa seng tersebut digunakan, kalau seng biasa warna putih di pedagang bahan bangunan di Desa

W

HUNTAP - Kondisi huntap warga Dusun Bulag Monga, Desa Taikako, Kecamatan Sikakap Sikakap hanya Rp 800 ribu per kodi, perbedaannya sekarang itu hanya warna catnya saja.” katanya. Lubian Sakarebau ( 42 ), anggota Pokmas Galai Ipulelek, Dusun Bulag Monga, Desa Taikako, menambahkan, waktu pertemuan dengan Yulisman, PJOK Pagai Utara, seng yang didatangkan oleh suplier zingcalum type 030 tidak berwarna, tapi seng yang datang sekarang itu seng merek koala type 025 berwarna biru. “Masalah seng yang didatangkan suplier sudah disampaikan ke PJOK Pagai Utara tapi tidak ada tanggapan, karena itu kami kecewa. Meski seperti itu mau tak mau seng tersebut terpaksa juga saya terima,” katanya. Menanggapi hal itu, PJOK

Huntap Pagai Utara, Yulisman mengatakan, sesuai kesepakatan awal dengan kelompok masyarakat (pokmas) penerima huntap, atap yang akan dipesan adalah jenis atap gelombang zincalume 030, namun karena persediaannya di pasaran susah didapat maka pihaknya mengadakan musyawarah dengan pokmas untuk menggantinya dengan jenis zincalume 025. “Jadi zincalume itu jenis atapnya sementara merk pabrikannya adalah koala,” kata Yulisman kepada Puailiggoubat, 14 November. Sedang soal harga, Yulisman mengaku tidak ikut campur menentukan, semuanya ditentukan antara pokmas dengan supplier.

“Kita pilih koala itu karena anti karat, cocok dengan Mentawai yang dekat pantai,” kata Yulisman. Sementara Nofrianda Surya, suplier pengadaan bahan huntap dusun Bulag Monga dan Rua Monga, Desa Taikako mengatakan seng yang didatangkan itu adalah seng zincalume dan sudah sesuai dengan pesanan penerima huntap. “Awalnya seng yang dipesan merk zincalume type 030, tapi PJOK merevisinya menjadi seng zincalume type 025 dengan harga Rp1.190.000 per kodi, belanja sudah disesuaikan dengan RAB, suplier hanya mendatangkan barang sesuai dengan harga yang telah ditulis dalam RAB,” ujarnya. (spr/r)

Desa Bertanggungjawab Pelihara Jalan P2D SIBERUT SELATAN –Pemerintah desa wajib memelihara jalan yang dibangun melalui anggaran pengembangan prasarana pedesaan (P2D) selama tiga bulan. Hal itu dikatakan Camat Siberut Selatan, T.Lumban Raja kepada Puailiggoubat, Senin 10 November lalu. “Peraturan ini berlaku sejak 2012 sampai sekarang, kalau dulu itu urusan kecamatan. Apabila ada kerusakan selama masih aktif masa pemeliharaan itu tanggung jawab desa memperbaikinya, dan

anggaran untuk pemeliharaan itu dari Anggaran Dana Desa (ADD),” ujarnya. Tahun ini, Siberut Selatan mendapat 71 paket P2D, tahap pertama 51 paket dan dalam APBD Perubahan dapat 20 paket, masingmasing desa mendapat 4 paket. Untuk paket tambahan itu, di Muara Siberut digunakan untuk rehab jalan yang sudah rusak lima tahun. Desa Maileppet untuk pembangunan jalan baru dan rehab jalan. Desa Muntei semuanya

untuk pembangunan jalan baru, dan Desa Madobag dan Matotonan, untuk perbaikan jalan lama yang sudah rusak. “51 paket ini sudah selesai dikerjakan, kalau kualitas yang sekarang sudah cukup baik dibanding tahun sebelumnya, itu karena memang lokasi yang sekarang tanahnya keras, kalau yang dulu lokasinya di rawa-rawa. Sedangkan 20 paket pada bulan ini dananya dicairkan,” katanya. Pelaksanaan program ini

menurut camat yang akrab dipanggil Nainggolan , dikawal ketat Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan kepala desa setempat. Untuk pencairan tahap akhir, kepala desa akan mengeluarkan surat rekomendasi, barulah pihak kecamatan mencairkan dananya. “Kalau tidak ada surat rekomendasi yang menyatakan bahwa P2D tersebut sudah selesai dibangun serta kualitas baik, kita tidak akan mencairkan,” ucapnya. (ss/r)


MENTAWAINEWS Kapal bantuan dari Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal terbakar setelah mengisi bahan bakar Rus Akbar Patrisius Sanene

K

apal milik Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, KM.

Taileleu ludes terbakar di pelabuhan Bungus, Kecamatan Bungus Teluk Kabung, Padang pada pukul 20.30 WIB, Kamis, 6 November lalu. Satu orang ABK bernama Hendra (30) menjadi korban luka bakar. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Pemadam Kebakaran Kota Padang, Dedi Henidal mengatakan kejadian nahas ini terjadi usai pengisian BBM. “Informasi yang kita himpun di lapangan, saat menghidupkan mesin kapal ada bunyi percikan api kemudian disusul ledakan,” katanya, Kamis . Kemudian kapal tersebut langsung terbakar, satu ABK ikut menjadi korban terbakar sekujur tubuhnya. “Korban mengalami luka serius di seluruh tubuhnya, sekarang sudah dilarikan ke rumah sakit,” katanya. Untuk memadamkan api tersebut, tim Damkar mengerahkan 20 personil

Puailiggoubat

NO. 300, 15 - 30 November 2014

7

Kapal Pemkab Mentawai Dilalap Api, Satu ABK Terbakar dan dua armada pengangkut air. “Kerugian ditaksir mencapai Rp2 miliar,” ujarnya. Sementara Dansatkamla Lantamal II, Mayor Laut Retno Wahyudi menjelaskan, saat kejadian dalam kapal ada tiga awak. “Kapten Kapal Pardianto saat ini sudah diamankan di Pol Air Polda Sumbar, dan satu orang awaknya lagi Jafril masih dicari, Hendra merupakan korban sudah dibawa ke rumah sakit RSUP M. Djamil Padang, “ ucapnya. Usaha pertama dilakukan adalah menyemprotkan racun api, namun api lebih cepat membesar. Akhirnya tim berusaha memindahkan kapal tersebut ke tengah laut agar tidak menjalar ke kapal lain. “Belum kita ketahui penyebab kebakaran, ” ucapnya. Sementara Kepala Dinas Perhubungan Informasi dan Komunikasi Mentawai, Yusirio mengatakan, KM. Taileleu merupakan kapal dari Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal yang diberikan pada 2013, dan kapal tersebut dikelola Bagian Umum Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai. “Bukan di Dishub Mentawai,” katanya, Jumat, 7 November lalu. (r)

Tim Pendamping Kritisi Lembaga Pemakai ADD SAIBI SAMUKOP - Tim pendamping Alokasi Dana Desa Kecamatan Siberut Tengah Kabupaten Kepulauan Mentawai mengkritisi kinerja Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM), PKK dan karang taruna yang dianggap tidak ada kegiatan meski telah diberi dana dari ADD. Ketua Tim Pendamping ADD, Jasti Onarelius Sagurung, mengatakan tiap tahun lembaga-lembaga ini selalu ada bantuan keuangan dari dana desa, namun tidak ada kegiatan dan hanya diam. “Seharusnya lembaga ini buat proposal, Rancangan Anggaran Biaya (RAB) dan SPJ sendiri, ini tidak, kepala desa juga yang mengurusi. Sekarang ini pengelolaan ADD tidak ada toleransi lagi, apalagi Badan Pemeriksa Keuangan sudah mulai turun di setiap kecamatan, jika salah, kita akan berhadapan dengan penegak hukum,” katanya dalam pembahasan ADD Desa Saibi Samukop, Selasa, 28 Oktober lalu. Sekretaris Desa Saibi Samukop, Tastian Salabi, mengatakan lembaga-lembaga di desa harusnya lebih berperan tapi yang terjadi, sudah diberikan dana namun tidak ada kegiatan. “Jadi kalaupun tidak dianggarkan atau tidak diberikan dananya, kami tidak akan diteror soal ini,” ujarnya. Sementara PjS Kades Saibi Samukop, Pincensius Satoko mengatakan, program bantuan keuangan kepada lembaga tidak bisa dihilangkan dan tetap dianggarkan di ADD. Ketua Karang Taruna Hengki Telaumbanua menanggapi hal itu. Ia mengatakan ADD tahun ini karang taruna dapat jatah Rp5 juta. Uang itu digunakan membayar hutang pembersihan lapangan dan pembersihan selanjutnya. “Proposalnya ada kami ajukan di desa,” ujarnya. Rencananya, jika bantuan keuangan tahun ini dicairkan, akan digunakan untuk membeli dua mesin rumput dan kebutuhan olah raga seperti bola kaki dan volley. “Memang kami butuh semacam kantor karang taruna, tapi tidak ada respon pemerintah desa,” ujarnya. (rr/r)

FOTO:BAMBANG/PUAILIGGOUBAT

PERLUASAN DERMAGA - Perluasan dermaga Pokai, Desa Sikabaluan Kecamatan Siberut Utara

Program ADD Tidak Merata di Saibi SAIBI SAMUKOP- Pembagian program Alokasi Dana Desa Saibi Samukop Kecamatan Siberut Tengah tidak merata di masing-masing dusun, hal ini terlihat hasil pembahasan ADD di Balai Desa, Selasa, 28 Oktober lalu. Pembahasan ADD diselenggarakan pemerintah Desa Saibi Samukop bersama Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) dan 15 kepala dusun serta pendamping ADD Kecamatan Siberut Tengah. Pembahasan itu menghasilkan program pembangunan 6 unit goronggorong atau plat deker yang dibagi 2 unit untuk Dusun Masoggunei, 1 unit Saibi Muara dan 3 unit di Pangasaat. Selain itu jalan rabat beton 100 meter untuk Totoet, 100 meter di Sibuddaoi-

nan dan 200 meter di Toroiji. Semua program pembangunan ini masuk dalam belanja modal bangunan jalan dan jembatan senilai Rp227 juta. Sementara belanja pegawai Rp52, 95 juta, belanja pegawai penghasilan tetap Rp394,8 juta, belanja barang jasa Rp187,1 juta, belanja modal Rp354,9 juta, bantuan keuangan Rp22,5 juta, insentif kades Rp12 juta. Total ADD Desa Saibi Samukop tahun ini Rp1 miliar lebih. Pjs Kades Saibi Samukop Pincensius Satoko mengatakan, pembahasan penjabaran program yang sudah dilakukan ini merupakan tahapan pencairan ADD, walaupun belum sempurna tapi sudah dianggap selesai. Dari hasil pembahasan ADD, program tahun ini mengarah ke pembaFOTO:RINTO/PUAILIGGOUBAT

ANGKUT TANAH Ibu-ibu yang mengangkut tanah pada pembangunan asrama pelajar

ngunan fisik jalan namun tidak merata tiap dusun. “Beberapa dusun memang belum dapat, karena waktunya sangat mendesak. Kalau kita tidak lambat 15 dusun pasti merata dapat programnya walaupun tidak sama banyaknya” ujarnya. Sekretaris Pendamping ADD Kecamatan Siberut Tengah, Ananias Sakukut berharap pekerjaan bisa tuntas meski waktu mendesak. “Kita berharap semua bisa cair, jika tidak dana akan kembali ke negara,” ujarnya. Wakil Ketua BPD Israel Sakatsilak mengatakan, masih banyak yang menjadi prioritas pembangunan di Saibi Samukop namun belum bisa dialokasikan seperti talud penahan banjir di Simabolak dan jembatan, gorong-gorong, pelebaran jalan Saibi Muara, jembatanMauku Sirisurak, perbaikan jembatan rusak di Masoggunei, tambatan perahu yang sudah rusak. “Tahun 2015 nanti akan kita usahakan masuk dalam program,” katanya. Meski sudah ada program ADD ini namun ada juga yang belum bisa menerima hasil tersebut, seperti Elieser Sanakkat, Kadus Simabolak kecewa karena program talud penahan banjir yang diusulkan di ADD tak terealisasi. “Talud ini tahun lalu tak masuk dan tahun ini juga, jadi besok-besok malas kita lagi, biar desa saja semua yang mengurus,” katanya. (rr/r)


MENTAWAINEWS Pembangunan Jalan Menuju Air Terjun Rampung SIRILANGGAI - Pembangunan jalan dari Dusun Sirilanggai menuju air terjun Sinungunung, Desa Malancan, Kecamatan Siberut Utara melalui program P2D Mandiri rampung dikerjakan masyarakat melalui Organisasi Masyarakat Setempat (OMS) awal November lalu, meski baru sekitar 700 meter atau 7 paket P2D. “Anggaran yang diterima ini masih tahap pertama, namun karena masyarakat memiliki kemauan untuk membangun maka upah kerja diutangkan dulu oleh ketua OMS kepada masyarakat. Yang penting jalan selesai dulu,” ujar Ligi Saumanuk, Kepala Urusan Pemerintah Desa Malancan pada Puailiggoubat, Sabtu, 8 November lalu. Pembangunan jalan menuju air terjun merupakan anggaran P2D Mandiri dari APBD Mentawai 2014 perubahan, sebanyak 7 paket atau 700 meter, sementara dari Sirilanggai ke air terjun tersebut panjangnya 5 kilometer. “Tinggal jembatan kayu yang nantinya swadaya OMS,” ujar Ligi. Kepala Desa Malancan, Barnabas Saerejen mengatakan rampungnya pembangunan jalan dari Sirilanggai menuju air terjun sebanyak 7 paket pada pencairan anggaran tahap pertama membuktikan bahwa masyarakat mendukung dan membutuhkan pembangunan. “Kita memberikan pemahaman bagi masyarakat bahwa pembangunan yang masuk merupakan perhatian pemerintah bagi masyarakat, maka jangan disia-siakan. Kita rampungkan jalan agar jalan menuju air terjun dapat terbuka secara per tahap,” ujarnya. Selain untuk membuka akses ke air terjun, masyarakat juga mulai memanfaatkan lahan di kiri-kanan jalan untuk perladangan. “Masyarakat mulai mudah ke ladang, apalagi masyarakat yang membawa hasil ladang,” katanya. Barnabas berharap agar pembangunan jalan menuju air terjun tahun 2015 kembali dianggarkan sehingga air terjun dapat menjadi tempat wisata bagi masyarakat di Siberut Utara. “Kalau jalan sudah ada, biaya tidak begitu besar lagi dikeluarkan untuk menikmati wisata yang ada,” ujarnya. (bs/r)

Desa Sikabaluan Harapkan Pembangunan Air Bersih SIKABALUAN-Warga Desa Sikabaluan, Kecamatan Siberut Utara mengharapkan adanya pembangunan air bersih untuk masyarakat, khususnya untuk keperluan air minum. PjS Kepala Desa Sikabaluan, Yansen Sagurung mengatakan, warga Sikabaluan umumnya mengambil air minum dari bak penampungan air hujan yang dibangun pemerintah di beberapa titik desa dan dusun. Namun bila saat musim kering, maka persediaan air hujan di bak penampungan jadi habis dan masyarakat akan kesulitan. ”Sikabaluan sangat kesulitan air bersih. Untuk air minum saja orang harus datangkan dari Padang Karena air minum didatangkan dari Padang, harga jualnya menjadi mahal. Rata-rata untuk air galon isi ulang Rp22-25 ribu per galon. “Kalau musim panas kadang persediaan putus,” ujarnya. Puailiggoubat, Rabu (12/11). Dia mengharapkan adanya pembangunan air bersih model di Dusun Jati Desa Tuapeijat, Kecamatan Sipora Utara. Pengolahan air laut menjadi air tawar yang siap minum. “Kita sudah sampaikan usulan ini melalui dewan dan DKP. Lokasinya sudah ada,” ujarnya. (bs/r)

Puailiggoubat

NO. 300, 15 - 30 November 2014

8

Masyarakat Malancan Dapat Tiga Unit Mesin Diesel Tiga unit mesin diesel itu untuk menerangi rumah 460 KK

FOTO:BAMBANG/PUAILIGGOUBAT

Bambang Sagurung

M

asyarakat Dusun Malancan, Desa Malancan, Kecamatan Siberut Utara

sudah menikmati penerangan melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) 2014. Ketua Unit Pengelola Kegiatan (UPK) PNPM-MP Kecamatan Siberut Utara, Kandidus Sikaraja pada Puailiggoubat mengatakan, program penerangan ini akan dinikmati 460 kepala keluarga, termasuk untuk sarana umum seperti sekolah dan rumah ibadah. “Kita berharap dengan adanya

AYAM POTONG - Penjual ayam potong dari Padang di Sikabaluan (Berita terkait: bawah) penerangan, ekonomi masyarakat dapat meningkat, termasuk soal pendidikan,” ujarnya, Senin, 10 November lalu di kantor UPK. Ia juga menjelaskan, setelah

serah-terima dari PNPM kepada masyarakat, mesin penerangan ini dirawat masyarakat agar dapat bertahan. Karena sesuai pengalaman, setelah diserahkan kepada

masyarakat, mesin tidak terawat dan bahkan tidak dapat dipergunakan lagi. Program penerangan ini menghabiskan anggaran Rp350 juta, berupa tiga unit mesin diesel lengkap dengan bola lampu dan instalasi listrik, termasuk biaya pembuatan gudang dan pemasangannya di rumah masyarakat. “Anggarannya tidak lagi ada pengurangan, karena pengurangan anggaran PNPM oleh pemerintah pusat sudah ditanggulangi oleh kabupaten, sehingga anggaran

program tidak terganggu. Semuanya sesuai dengan Surat Penetapan Camat awal,” ujarnya. (r)

ADD Tahap Pertama Sikabaluan Prioritaskan Jembatan SIKABALUAN - Alokasi Dana Desa (ADD) Sikabaluan Kecamatan Siberut Utara tahap pertama digunakan untuk pembangunan jembatan, baik jembatan beton maupun jembatan kayu. Hal ini dilakukan agar jalan yang dibangun melalui P2D Mandiri dan PNPM-MP dapat dilalui dan dimanfaatkan masyarakat. “Kita melihat mana jalan yang jembatannya sudah rusak, atau belum ada jembatan. Kita

mencoba mengkolaborasikan program pembangunan yang ada di kecamatan dan desa,” ujar Pjs. Kepala Desa Sikabaluan, Yansen Sagurung pada Puailiggoubat, Rabu, 12 November lalu. Dikatakan Yansen, jembatan yang dibangun tahap pertama di Sikabaluan diantaranya di Dusun Muara, dua unit berupa jembatan beton, di Dusun Nangnang sebanyak tiga unit dalam bentuk beton, Dusun Puran tiga unit

dalam ben-tuk jembatan beton dan Dusun Pokai dua unit jembatan kayu. “Nantinya pada tahap kedua ada dua unit jembatan beton lagi di Dusun Pokai,” ujarnya. Pada anggaran tahap pertama, selain pembangunan jembatan juga ada pembangunan balai dusun Bose yang berukuran 7x12 meter dan pembangunannya sudah rampung. “Kita berharap balai dusun ini nantinya dapat bermanfaat untuk

kemajuan dusun Bose,” ujarnya. Pada tahap kedua, kegiatan yang akan dilaksanakan di antaranya pembangunan WC umum sebanyak 30 unit yang tersebar di Dusun Muara 5 unit dan di Dusun Nangnang 25 unit. “Ada juga pembangunan talut kantor desa dan pengadaan mesin diesel desa,” ujarnya. ADD Sikabaluan tahun 2014 baik belanja rutin, honor dan anggaran fisik Desa Sikabaluan Rp700-an juta. (bs/r)

Larisnya Ayam Potong Saat Badai SIKABALUAN-- Saat musim badai tiba, nelayan tidak dapat melakukan aktifitas melaut untuk menangkap ikan. Saat itu biasanya nelayan memilih istirahat. Namun halnya bagi penjual ayam potong, musim badai merupakan rezeki tersendiri bagi mereka. Salah seorang penjual ayam potong di Sikabaluan, Kecamatan Siberut Utara mengatakan, saat musim badai, ayam potong yang dibawanya dari Padang laris terjual dalam beberapa hari. “Kalau kita bawa 100 ekor biasanya habis dalam tiga hingga empat hari,” ujar pria yang enggan menyebutkan namanya kepada Puailiggoubat, Rabu, 12

November lalu. Dikatakan pedagang ayam itu, setiap trip kapal Gambolo masuk Sikabaluan, ia membawa ayam potong dalam kedaan hidup dalam keranjang. Pemotongan dilakukan saat ada yang akan membeli. “Biasanya yang membeli langsung minta dipotong agar mereka tinggal membersihkan saat mau masak,” ujarnya. Di musim badai, harga penjualan ayam potong sedikit naik, karena nelayan tidak berani melaut dan masyarakat kesulitan mendapatkan ikan. “Kalau musim badai harga per ekornya Rp60 ribu, tapi kalau hari biasa kita jual Rp55 ribu per ekor,” ujarnya. Penjual ayam dari Padang ini

baru melakukan aktifitas berdagangnya di Sikabaluan dalam dua bulan ini, namun dalam dua bulan tersebut kegiatan berjualannya tidak penuh, karena setelah habis menjual ayam potong yang dibawanya dalam satu minggu, maka minggu berikutnya ia kembali ke Padang untuk menjemput stok baru. Pedagang ayam ini akan kembali masuk pada minggu berikutnya. “Seminggu berjualan, seminggu lagi waktu untuk menjemput ayam potong,” ujarnya. Di Sikabaluan, ada beberapa masyarakat yang berjualan ayam potong yang harganya Rp55 ribu hingga Rp60 ribu per ekor. Namun pasokan ayam potong mereka ini sering putus karena pemesanan

bibit ayam potong di Padang harus disesuaikan dengan jadwal kapal. “Kalau kita mau beli bibit harus dipesan dulu, baru beberapa hari kemudian kita jemput sementara kita harus menyesuaikan jadwal kapal,” ujar Andom, salah seorang pedagang ayam potong di Sikabaluan. Bila pedagang dari Padang langsung memotong ayam yang dijualnya untuk pembeli, namun bagi Andom bila pelanggan mau membeli diberikan dalam keadaan hidup. “Mereka yang potong sendiri dirumah. Kadang-kadang untuk mereka pelihara dulu beberapa hari atau untuk persiapan pesta mereka,” ujar Andom.(bs/r)


9

Puailiggoubat NO. 300, 15 - 30 November 2013

Mempesona. Hutan bakau yang rimbun dipadu perumahan tradisional Mentawai sangat memikat hati

H

amparan puluhan hektar hutan bakau hijau dan rimbun akan menyambut Anda saat memasuki Dusun Tiop, Desa Katurei, Kecamatan Siberut Barat Daya, Mentawai. Sepanjang jalan darat itu akan tersaji pemandangan teluk yang tenang diselingi bangunan rumah tradisional Mentawai. Senyum keramahan warga menambah kenyamanan untuk betah tinggal di daerah tersebut, air laut yang jernih seperti menggoda untuk menceburkan diri ke teluk tersebut. Apalagi saat duduk di salah satu rumah warga sambil membasahi tenggorokan dengan meminum kelapa muda. Daerah yang tenang jauh ada kebisingan mesin-mesin seperti di kota serta menghirup udara segar tanpa ada polusi dari pabrik-pabrik dan kendaraan bermotor. Panas, garang, namun sejuk. Ada dua jalur menuju daerah tersebut, bisa lewat jalur air melalui kanal terusan Monaci dan jalur darat yang dibangun lewat program P2D tahun 2013. Terusan Monaci itu dibuat seorang pastor Katolik di Muara Siberut. Menurut tokoh masyarakat Tiop, Jon Lukas (59), pembangunan terusan Monaci dilakukan pada tahun 1980 sampai 1991. Pekerjanya 30 anak-anak sekolah yang tinggal di asrama Katolik. “Tanpa memakai alat berat, semua serba manual, ada parang, cangkul, dan lain-lain sehingga panjang kanal ini ada 1,5 kilometer,” tuturnya. Kanal tersebut merupakan jalan

pintas untuk menembus ke Siberut Barat Daya. Kalau tak ada terusan itu bisa tiga jam naik perahu menuju daerah Taileleu. “Lebarnya hanya lima meter, dalamnya dua meter, jadi kalau saat pasang turun perahu ukuran besar akan tersangkut,” tambahnya. Kalau lewal terusan itu, Anda akan menemukan akar-akar bakau. Liukan akar bakau akan Anda lihat selama perjalanan. “Ada sekitar 30 menit lamanya jalan di terusan dengan perahu, barulah masuk ke teluk yang luas membentang,” ujarnya. Namun, jika menempuh jalan darat, bisa melewati samping terusan Monaci. Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai telah membangun jalan untuk akses ke Dusun Tiop dan Sarausau serta perladangan masyarakat. Puailiggoubat memilih jalan darat dengan menunggangi sepeda motor, dan bisa sampai ke teluk selama 15 menit. Jalan yang berukuran 1 meter itu

melintas lewat lereng bukit dan rawa. Menjelang masuk kampung, terlebih dahulu disuguhi air terjun mini, air yang jernih bermuara di teluk tersebut. Air terjun itu juga memiliki tingkat, tingginya hanya lima meter, cukup untuk cuci muka. Setelah cuci muka untuk istirahat sejenak di jembatan kayu yang diberi atap, atau kalau tidak ada tempat berteduh saat hujan, Anda bisa duduk di jembatan, di sekelilingnya hutan bakau dan kayu rimbun. Setelah melanjutkan perjalanan, Anda akan disapa rumah tradisional Mentawai, berupa rumah panggung. Semua bahan bangunan tersebut dari kayu dan atap dari daun sagu. Terus masuk ke pemukiman warga, Anda akan melihat bentangan teluk yang luas. Pemukiman warga letaknya di pinggir teluk. Bagi penggemar foto, Anda bisa mendokumentasikan antara perumahan tradisional dengan Teluk Katurei. Hotspot yang menarik di pelabuhan kayu adalah pada sore hari

sebab bisa menjepret perkampungan beserta teluknya, termasuk anak-anak yang sedang mandi juga langit akan merah bersama tenggelamnya matahari. “Teluk ini ada dua bagian, kalau kita masuk ke bagian selatannya, akan ada teluk dengan ukuran yang sama, jadi ada teluk dalam teluk, ini hanya bagian depan saja,” ujar Fransiskus Sababalat, Ketua Badan Permusyaratan Desa (BPD) Katurei, saat Puailiggoubat menyambangi rumahnya. Luasnya sekira 20 kilometer, bagian luar saja, belum lagi masuk ke teluk kedua yang mirip sebuah danau yang tenang. Selain itu, teluk ini juga membantu ekonomi masyarakat, seperti kepiting rawa yang berwarna hitam. Setiap pekannya kepiting berukuran telapan tangan dewasa ini selalu dijual ke luar. “Tergantung ukuran kalau ukuran S, M, dan L, hanya mulai Rp20 ribu sampai Rp120 ribu, rata-rata 125 kepala keluarga di dusun tersebut, 25 persen pekerja sebagai pemburu kepiting di

SAMBUNGAN HAL. 23

Upacara... ramalan itu untuk menentukan waktu berburu yang lebih baik. Ramalan itu dilihat pada jantung seekor babi atau usus ayam. Babi, ayam yang sudah dipotong dan masak dibagi setiap orang yang hadir (otcai). Setelah mendapatkan otcai acara dilakukan dengan makan bersama secara berkelompok. Setiap kepala keluarga berkumpul dan makan bersama istri dan anak-anaknya. Berburu (liat lajuk)

rawa-rawa bakau,” kata Fransiskus. Selain kepiting, ibu-ibu juga kerap mencari lokan yang hidup di lumpur dengan menggunakan sampan. Lokan berkulit putih itu bisa dimakan mentah, dibakar, ataupun disup tergantung selera. Tak kalah menarik, biasanya bakau saat pasang, akan sering masuk ikan kerapu untuk bertelur, termasuk burung-burung akan ramai ketika sore hari. Apalagi jika menginap di daerah itu, akan lebih bagus sebab bisa menangkap momen, termasuk seperti ritual adat yang berpadu dengan alam. “Sayang, ada perusahaan sagu di teluk Katurei, sekitar 400 meter persegi bakau rusak, lokan yang ada di daerah tersebut tidak dimakan, sudah terkontaminasi air limbah perusahaan. Bupati juga kabarnya daerah ini akan dijadikan desa wisata tradisional,” katanya. Bagi pencinta jet ski bisa uji ketanggasan di teluk tersebut, dengan suguhan terumbu karang yang bagus. (rus)

Ramalan terhadap jantung seekor babi akan memberikan petunjuk untuk melakukan berburu binatang seperti monyet, babi hutan, dan rusa. Keesokan harinya para anggota yang hadir dalam upacara ini melanjutkan perburuan binatang yang tempatnya sudah ditentukan oleh sikebbukat uma/sikerei. Perburuan dilakukan oleh kaum laki-laki yang mayoritas bapak-bapak dan anak muda yang masih kuat. Dalam perbu-

ruan semua orang hadir dalam upacara ini harus berpantang, supaya tidak terjadi hal-hal yang buruk. Setelah mendapat hasil buruan, akan dibagikan dan dimakan bersama-sama sebagai tanda berakhirnya acara panuggru. Upacara Kematian Tidak Wajar Ada perbedaan upacara panunggru untuk orang yang meninggal tidak wajar, seperti bunuh diri, atau tenggelam. Di

lokasi kejadian harus diadakan pasibitbit, agar kejadian serupa tidak terulang kembali. Kalimat-kalimat ritual sikerei dan daun-daun yang digunakan dalam upacara juga berbeda dari biasanya. Biasanya kematian secara tidak wajar dipimpin oleh sikerei-sikerei yang membutuhkan imajinasi atau keterampilan yang tinggi (pintar), sehingga kejadian yang terjadi tidak terulang kembali pada orang lain atau keluarga

yang ditinggalkan. Namun bila yang meninggal sikebbukat uma, pada upacara panunggru sekaligus diadakan penyerahan bakat katsaila kepada salah seorang dalam keluarga yang dianggap sanggup menggantikannya. Daun-daun yang digunakan selama upacara tidak boleh dibuang. Daun-daun sikatai diselipkan di atap rumah sebelah kiri. Sedangkan daun-daun simaeru diletakkan di sebelah kanan. z


Puailiggoubat NO. 300, 15 - 30 November 2014

S

emua orang pasti memiliki hobi, entah itu memasak, menulis atau lainnya. Tapi, tahukah kamu bahwa hobi tersebut bisa dijadikan sebagai mesin pencetak uang? Bahkan hobi yang identik dengan menghamburkan uang seperti berbelanja dan bermain game dapat menjadi mata pencaharian yang mampu menghasilkan pendapatan dalam jumlah besar. Bagi yang memiliki kesenangan dan keahlian khusus, tak ada salahnya mencoba mengembangkan hobi menjadi sebuah profesi. Yusk simak Hobi yang dapat menghasilkan uang

1. Menulis Untuk hobi yang satu ini sudah tidak diragukan lagi. Peluang untuk menjadi penulis terbuka lebar dengan semakin banyaknya wadah yang dapat menampung kreatifitas kita dalam menulis. Salah satunya berkreasi lewat blog. Blog terbukti telah berhasil mencetak penulis muda berbakat, seperti Raditya Dika. Jadi jika ingin mengasah kemampuan menulis, mungkin blog bisa dijadikan media latihan menulis sekaligus mesin pencetak uang. Selain blog, kita juga bisa mengirimkan karya kita ke penerbit untuk diterbitkan, baik itu novel, kumpulan cerpen atau bahkan artikel. Karena kini semakin banyaknya penulis-penulis remaja berbakat yang telah sukses menjadi penulis.

2. Memotret / Fotografi Zaman sekarang hampir semua orang senang berfoto. Bagi kamu yang memiliki kesenangan di bidang fotografi, tak ada salahnya menjadikannya sebagai mesin pencetak uang. Di luar sana, ada banyak perusahaan yang membutuhkan keahlian kamu. Foto-foto Anda nantinya akan digunakan sebagai salah satu konten di situs perusahaan tertentu. Anda pastinya akan dibayar untuk setiap foto yang telah dikirimkan dan berhasil dimuat. Untuk menjadi seorang fotografer handal, kamu harus lebih menekuni bidang fotografi dan tak sungkan untuk terus belajar.

10

masakan kamu. Bukan hanya itu, dengan mempromosikan resep dan video memasak sejumlah menu, kamu pun bisa menghasilkan banyak uang.

4. Menjahit Jangan salah. Hobi menjahit dapat dijadikan mesin pencetak uang. Misalnya dengan membuat baju, bros, taplak meja, souvenir pernikahan bahkan aksesoris berbahan flanel. Kamu bisa gunakan sosial media untuk mempromosikan produk-produk yang

7. Memelihara Binatang

3. Memasak Dengan hobi memasak yang Anda miliki, tak ada salahnya menjual masakan kamu. Manfaatkan media sosial seperti facebook, twitter, instagram, BBM bahkan blog sebagai media pemasaran

5. Belanja Berbelanja yang identik dengan menghamburhamburkan uang ternyata justru dapat menjadi mata pencaharian ibu-ibu rumah tangga. Kau yang senang berbelanja dapat mengirimkan kajian suatu produk untuk kemudian dipublikasikan melalui media atau situs online. Dengan begitu, kamu bisa menghasilkan uang dalam jumlah besar mengingat kini peminat fashion terus meningkat.

6. Bermain game Game, sebagian besar dari

kita mungkin menganggap bahwa bermain game hanya akan berdampak negatif. Namun ternyata itu salah. Bahkan permainan online di komputer tersebut bisa menjadi sumber pendapatan tersendiri bagi kamu. Berbagi tips bermain di YouTube ternyata sudah banyak terbukti dapat menghasilkan uang yang tak sedikit. Semakin banyak orang yang melihat, maka semakin besar pula uang yang dihasilkan. Selain itu, kamu juga bisa menulis review atas game yang kamu mainkan sehingga bermain game bisa menjadi alat pencetak uang.

Apakah kamu tipe pecinta binatang? Tahukah kamu bahwa dengan hobi memelihara binatang menghasilkan uang? Misalnya kamu suka terhadap kucing dan memiliki banyak kucing persia. Kamu dapat merawat dan menternakannya. Lalu hasil anakannya dapat dijual. Apapun jenis binatang yang kamu sukai, seperti kucing, burung, ikan dan lain sebagainya akan menjadi bisnis yang menggiurkan, mengingat keuntungan yang akan kamu hasilkan. Pada dasarnya hampir semua hobi dapat menghasilkan uang, namun semuanya tergantung pada Anda. Ingin sebatas hobi, atau menjadikan hobi menjadi lebih bernilai. Apa pun hobi kamu, fokus. Kembangkan segala kemampuan, peka terhadap peluang dan manfaatkan peluang tersebut sebaik mungkin. Karena, Pekerjaan yang paling menyenangkan adalah "Hobi Yang Dibayar". (int/p)


Puailiggoubat NO. 300, 15 - 30 November 2014

11

D

i era globalisasi, kita sering dituntut industri dapat menguasai bahasa Inggris sebagai bahasa Internasional. Tak luput juga bahasa lainnya yang sesuai dengan latar belakang perusahaan. Menurut penelitian, orang yang berbicara dua bahasa (bilingual) tidak perlu bekerja keras untuk mengerjakan tugas dibandingkan orang yang hanya berbicara satu bahasa (monolingual). Penelitian ini telah terbit di jurnal Brain and Language. Peneliti menggunakan teknologi Functional Magnetic Imaging (fMRI) di Universitas Northwestern dan Universitas Houston. Mereka meneliti aktivitas otak pada 18 orang yang hanya berbicara bahasa Inggris dan 17 orang yang dapat berbicara bahasa Inggris dan bahasa Spanyol. Para ilmuan menemukan fakta bahwa orang yang dapat berbicara dua bahasa memiliki ingatan yang kuat dan dapat berbicara menggunakan kedua bahasa tersebut dengan fasih. Selama penelitian, mereka ditugaskan dalam serangkaian tugas yang melibatkan pemahaman

J

alan kaki, aktivitas fisik ini menjadi hal yang paling sering untuk Anda lakukan setiap harinya. Walaupun terbilang sederhana, namun siapa yang menyangka bahwa jalan kaki bisa memberikan manfaat besar untuk kesehatan otak bahkan mencegah penyakit pikun yang biasanya datang di masa tua? Penelitian yang dilansir dari healthmeup.com, ini menemukan bahwa jalan kaki bisa meningkatkan kesehatan tubuh sebab mampu mencegah penyakit kronis yang disebabkan oleh

bahasa. Partisipan diminta mengindentifikasi sebuah objek setelah mendengarkan suara dari headphone. Sebagai contoh, terdapat dua gambar yang menunjukan dua objek yang menunjukan gambar 'cloud' (awan) dan 'clown' (badut). Pelafalan kedua objek tersebut sama-sama terdengar mirip, sedangkan tugas mereka harus mampu mengidentifikasi dengan benar gambar apakah yang dimaksud. Hasilnya, baik monolingual maupun bilingual, keduanya mampu menebak objek tersebut dengan benar di waktu yang sama. "Tetapi monolingual tampak harus bekerja lebih keras," ucap Viorica Marian, profesor komunikasi science and disorder di Universitsa Northwestern kepada FoxNews.com, dikutip dari Fox News pada Sabtu (15/11/2014). "Pada dasarnya cara kerja fMRI memungkinkan kami mendapat gambaran sekilas apa yang terjadi di dalam otak,

fMRI mengukur tekanan darah dan oksigen di mana kami melihat otak bekerja keras di area ini pada orang monolingual," ucap Sarah Chabal, PhD salah satu penulis science and disorders di Universitas Northwestern. Tim Viorica Marian mengambil kesimpulan bahwa eksplorasi bahasa berdampak pada aktivitas neurologis, orang yang berbicara dua bahasa mampu menontrol bahasa yang akan dipakai dengan memilih salah satu bahasa yang digunakan untuk menyebut suatu objek dalam penelitian ini. Penelitian sebelumnya juga menunjukan bahwa orang yang berbicara dua bahasa memiliki fokus yang lebih baik di dalam kebisingan kelas jika dibandingkan dengan orang yang hanya berbicara satu bahasa. "Kami senang menguji kefokusan mereka di ruang olahraga menggunakan alat pengangkat berat, orang yang

berbicara dua bahasa (bilingual) dapat mengangkat beban yang lebih berat daripada orang yang hanya berbicara satu bahasa (monolingual) ketika mendengarkan pidato," ucap Sarah Chabal. Ia menambahkan, me-reka

bertambahnya berat badan dan tekanan darah. Selain itu, jalan kaki juga mampu meningkatkan kemampuan kognitif mereka yang berusia senja. "Penelitian ini melibatkan sekitar 25 orang berusia senja yang menderita penyakit Alzheimer dengan level menengah. Mereka pun melakukan rutinitas ringan dengan berjalan kaki setiap harinya entah itu untuk mengunjungi tetangga atau pergi ke taman. Hasilnya, efek buruk dari penyakit ini pun berkurang," kata Amber Watts, asisten profesor psikologi klinis di University of Kansas di Amerika Serikat.

Selain temuan tersebut, dia juga menemukan manfaat lain dari jalan kaki seperti di bawah ini. Jalan kaki menurunkan tekanan darah, tekanan sendi, serta mengurangi risiko stroke. Berjalan merupakan cara yang efektif untuk mengurangi stres. Berjalan kaki dapat meningkatkan produksi norepinefrin dalam otak. Zat ini mampu mengontrol tingkat stres Anda. Berjalan melepaskan hormon endorfin, hormon yang dapat membuat Anda bahagia. Jalan kaki dapat meningkatkan suhu inti tubuh Anda sehingga dapat membuat

Anda merasa santai dan cepat mengantuk. Jalan kaki bisa Anda manfaat sebagai meditasi. Sebab saat berjalan, Anda hanya akan fokus pada tubuh dan pikiran Anda. Itulah keajaiban jalan kaki bagi kesehatan tubuh. Jadi, sudahkah Anda berjalan kaki hari ini? Jangan lupa pula untuk selalu memperhatikan keselamatan Anda saat berjalan kaki. (merdeka.com)

telah melakukan hal ini selama masa hidupnya, jadi mereka memiliki kekuatan untuk mengontrol dua bahasa yang akan digunakan. Hal ini membuat otak mereka lebih efisien. (detik.com)


Sosok

L

ebih 15 tahun Zaherman mengabdikan hidupnya mengajar anak-anak Mentawai. Lebih 13 tahun mengajar di SMAN 1 Pagai Utara Selatan, Zaherman akhirnya diangkat menjadi Kepala SMP N 1 PUS pada 2012 lalu. Sejak itu hampir setiap hari ia harus menyeberangi selat Sikakap menuju Dusun Hvea dari kampungnya di Dusun Berkat Baru, Desa Sikakap, Kecamatan Sikakap, Kabupaten Mentawai. Berbagai perubahan dan pembenahan dilakukan nya demi meningkatkan mutu sekolah. Salah satunya adalah merubah mindset guru tentang pembelajaran yang diselenggarakannya. Menurutnya, proses belajar harus didukung teknologi misalnya menggunakan laptop. Menurut dia, kemampuan IT guru sangat diperlukan dalam pengembangan mutu dan kualitas pembelajaran. Secara perlahan namun pasti kita sudah berusaha untuk mengubahnya. Sekarang sudah lebih 90 persen guru telah memiliki laptop dan beberapa kali pelatihan juga telah kita berikan pada seluruh guru dan pegawai sekolah. Tinggal lagi soal pembiasaan dan kemauan apakah seorang guru mau dan ingin menggunakan IT dalam proses pembelajaran dan penilaian yang dilakukannya, atau sebaliknya tetap bertahan seperti dahulu kala lagi. Kini, sekolah tersebut sudah mendapat akreditasi B dari Badan Akreditasi Nasional. Berikut petikan wawancaranya dengan jurnalis Puailiggoubat Supri Lindra. Dimana Anda bertugas sebelumnya ? Sebelum diangkat menjadi Kepala SMPN 1 Pagai Utara Selatan, saya bertugas di SMAN 1 Pagai Utara Selatan. Di sana berapa lama dan menjabat

Puailiggoubat NO. 300, 15 - 30 November 2014

sebagai apa ? SMAN 1 Pagai Utara Selatan merupakan sekolah pertama tempat saya bertugas sejak diangkat menjadi seorang guru Pegawai Negeri Sipil. Saya diangkat di sekolah ini sebagai PNS melalui jalur ikatan dinas dengan pemerintah. Sebagai seorang penerima Tunjangan Ikatan Dinas (TID) sejak menempuh pendidikan di IKIP Padang, saya wajib bekerja dengan pemerintah setelah selesai pendidikan. Saya diangkat di SMAN 1 Pagai Utara Selatan terhitung sejak 1 Maret 1999, saat saya bertugas di sana, Mentawai masih salah satu bagian daerah Kabupaten Padang Pariaman, otonomi daerah belum diberlakukan. Disamping tugas utama seorang guru, selama saya bertugas di SMAN 1 Pagai Utara Selatan saya juga pernah dipercaya untuk memegang jabatan tugas tambahan sebagai bendaharawan rutin sekolah dan sebagai wakil kepala bidang humas. Disinilah karir PNS saya dimulai dengan banyak kesempatan dan tantangan dalam mengembangkan potensi diri sebagai seorang pendidik. Sudah berapa lama anda menjadi kepala SMPN 1 Pagai Utara Selatan dan prestasi apa saja yang telah diraih? Setelah lebih kurang tiga belas tahun bertugas di SMAN 1 Pagai Utara Selatan, barulah

BIODATA Nama : Zaherman, S.Pd Kelahiran: Kampung Durian Lubuk Alung, 10 Juni 1970 Pendidikan: S1 - IKIP Padang Jurusan Pendidikan Kimia Jabatan: Kepala SMP N 1 PUS Alamat: Kompleks SMA N 1 PUS

di akhir 2012 tepatnya pada 29 Oktober 2012 saya dipercaya menjabat Kepala SMPN 1 Pagai Utara Selatan. Jika dihitung berarti sudah genap dua tahun mendapat tugas tambahan sebagai kepala sekolah. Dalam kurun waktu dua tahun saya bersama rekan-rekan guru, pegawai dan komite sekolah telah berhasil mengantarkan kelulusan Ujian Nasional 100 persen pada 2013 dan 92,9 persen pada 2014. Kemudian secara bersama-sama pula pada 2013 telah berhasil membawa SMP N 1 Pagai Utara Selatan meraih predikat baik (B) dengan jumlah nilai 83 pada penilaian akreditasi sekolah yang pertama kalinya untuk dinilai. Predikat akreditasi sekolah ini

tentu menjadi kebanggaan tersendiri bagi seluruh warga sekolah karena nilai tersebut yang tertinggi untuk jenjang SMP/MTs yang dinilai saat itu. Ini juga merupakan sebuah kesan dan isyarat bahwa di SMPN 1 Pagai Utara Selatan telah banyak perubahan. Perubahan ini saya anggap sebagai salah satu bentuk prestasi. Sebenarnya juga cukup banyak prestasi lain yang telah dicapai dan diraih SMPN 1 Pagai Utara Selatan dalam berbagai kegiatan atau event, baik kegiatan akademik maupun nonakademik. Beberapa kali siswa kita pernah mewakili kabupaten pada kegiatan OSN dan O2SN tingkat Sumatra Barat. Tidak hanya siswa yang berprestasi, guru juga dapat mengukir prestasi. Terakhir, sebagai guru saya juga pernah meraih juara tiga pada lomba Pengembangan Media Pembelajaran berbasis TIK tingkat SMP seSumbar. Apa obsesi Anda sejak diangkat menjadi Kepala SMPN 1 Pagai Utara Selatan dan

12

apa saja yang perlu dibenahi? Kali pertama saya bergabung di sekolah ini saya terobsesi untuk melakukan berbagai perubahan dan pembenahan yang menurut saya mesti dilakukan agar sekolah ini dapat maju dan berkembang seperti yang diharapkan di dalam upaya peningkatan mutu pendidikan yang diselenggarakannya. Salah satunya adalah merubah mindset guru tentang pembelajaran yang diselenggarakannya. Dari dulu sampai sekarang pola dan gaya seorang guru dalam mengajar dan menilai sama saja atau tidak mengalami perubahan. Saya melihat guru “nyaman�

ke halaman 13


Sosok dan “betah� dengan proses pembelajaran yang diselenggarakannya tanpa ada kemauan untuk berinovasi dalam mengemas dan memproses pembelajaran yang dilakukannya. Pembelajaran yang konvensional tanpa didukung oleh kemampuannya dalam menggunakan IT pada proses pembelajaran dan penilaian yang dilakukannya. Sedikit guru yang mau dan mampu menggunakan IT dalam mendukung pekerjaannya sebagai seorang guru. Hal ini mesti diubah karena kemampuan IT guru sangat diperlukan dalam pengembangan mutu dan kualitas pembelajaran yang dimiliki guru. Secara perlahan namun pasti kita sudah berusaha untuk mengubahnya. Sekarang sudah lebih 90 persen guru telah memiliki laptop dan beberapa kali pelatihan juga telah kita berikan pada seluruh guru dan pegawai sekolah. Tinggal lagi soal pembiasaan dan kemauan apakah seorang guru mau dan ingin menggunakan IT dalam proses pembelajaran dan penilaian yang dilakukannya, atau sebaliknya tetap bertahan seperti dahulu kala lagi. Di samping mindset dan pola pikir seorang guru di atas, yang perlu dibenahi lagi adalah bagaimana menciptakan suatu kondisi aman, nyaman dan indah lagi bersih di lingkungan sekolah. Kita pantas bersyukur dan berterimakasih, baru tahun ini sekolah mendapat rehab ruang kelas sebanyak 6 lokal. Karena gedung sekolah ini sudah ada berusia 32 tahun tapi belum pernah direhab dan baru tahun ini dapat dilakukan. Pemenuhan sarana dan

Puailiggoubat NO. 300, 15 - 30 November 2014

prasarana di sekolah ini mutlak dilakukan, sekolah ini masih menyelenggarakan pendidikan dengan dua shift (pagisiang). Seyogyanya tidak ada lagi sekolah yang menyelenggarakan PBM dengan dua shift ini, hal ini terjadi karena sekolah masih kekurangan tiga ruang kelas belajar sehingga terpaksa dilaksanakan dua shift. Bagaimana persiapan SMPN 1 Pagai Utara Selatan menghadapi Kurikulum 2013? Kita telah melakukan berbagai upaya diantaranya adalah kita telah mengirimkan sembilan guru kita untuk mengikuti Kegiatan Workshop Implementasi Kurikulum 2013 dan dua guru untuk mengikuti Bimtek Pendampingan Kurikulum 2013 yang diselenggarakan Dinas Pendidikan Sumatera Barat. Bahkan SMPN 1 Pagai Utara Selatan telah dipercaya sebagai sekolah induk klaster pendampingan Pelaksanaan Kurikulum 2013 untuk tahun ini. Sekolah ini memberikan pendampingan pelaksanaan Kurikulum 2013 terhadap empat sekolah lain yang menjadi anggota klaster, terdiri dari SMPN 1 Pagai Utara, SMPN 2 Sikakap, SMP Swasta GKPM dan SMP Swasta Tribakti. Kita telah melaksanakan kegiatan In Service Learning dan on the job learning untuk sekolah yang telah bergabung di klaster ini. Sebagai sekolah induk klaster, jelas SMPN 1 Pagai Utara Selatan harus paling siap

dalam menghadapi Kurikulum 2013. Apakah peralatan dan buku penunjang Kurikulum 2013 sudah lengkap? Mengenai Buku Guru dan Buku Siswa Kurikulum 2013, memang sampai saat kita belum menerimanya atau belum sampai. Padahal dananya sudah masuk dalam rekening sekolah sebesar 23 juta dan kita siap mentransfernya bila buku tersebut telah sampai di sekolah. Sedangkan mengenai peralatan atau media yang mendukung Kurikulum 2013 masih belum lengkap dan sekolah secara bertahap berupaya untuk mengadakan atau melengkapi media dan peralatan yang dibutuhkan tersebut. Dari mana dana untuk membeli buku Kurikulum 2013. Berapa besarnya. Kalau buku pegangan guru dan siswa belum ada bagaimana cara mengatasi masalah tersebut? Dana untuk pengadaan buku kurikulum tersebut berasal dari bansos buku yang ditransfer langsung ke rekening BOS sekolah sebesar Rp23 juta dan dana BOS sekolah lebih kurang Rp17 juta. Oleh karena sampai

saat ini buku Guru dan Buku Siswa Kurikulum 2013 belum juga sampai maka pihak sekolah berinisiatif untuk mencetak sendiri buku tersebut melalui soft copy yang dibagikan Dinas Pendidikan. Biaya pencetakan atau penggandaan ini kita bebankan pada dana BOS sekolah. Apa perbedaan Kurikulum 2013 dengan KTSP idalam proses pembelajarannya? Kurikulum 2013 mengembangkan sikap spiritual, sikap sosial, pengetahuan dan keterampilan pada peserta didik. Pada Kurikulum 2013 terdapat penekanan peserta didik difasilitasi untuk mencari tahu; peserta didik belajar dari berbagai sumber belajar; proses pembelajaran menggunakan pendekatan ilmiah; pembelajaran berbasis kompetensi; pembelajaran terpadu; pembelajaran yang menekankan pada jawaban divergen yang memiliki kebenaran multi dimensi; pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik sebagai pembelajar sepanjang hayat; pembelajaran yang menerapkan nilainilai dengan memberi keteladanan (ing ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (tut wuri handayani); pembelajaran yang berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat; pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran; pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya peserta didik; dan suasana belajar menyenangkan dan menantang. Menurut anda apakah Kurikulum 2013 sudah bisa diterapkan di Mentawai dengan keterbatasan– keterbatasan yang ada? Sebenarnya tidak ada pembatalan penerapan Kurikulum 2013

13

dengan alasan keterbatasanketerbatasan yang ada, sekalipun itu di Mentawai. Karena banyak juga daerah selain Mentawai memiliki banyak keterbatasan tetapi tetap melaksanakan Kurikulum 2013. Apa yang harus diperbaiki? Seharusnya kita semua berpikir apakah yang mesti kita siapkan dan lakukan agar Kurikulum 2013 bisa dijalankan di Mentawai ini? Inilah yang mesti kita jawab bersama. Kendala apa saja yang dialami SMPN 1 Pagai Utara Selatan dalam menerapkan Kurikulum 2013? Kendala utama yang kita rasakan dan alami guru dan siswa belum memiliki buku yang lengkap dan utuh, masih dalam keadaan tercerai-berai karena mencetaknya masih per bab bukan secara keseluruhan isi buku yang ada. Disamping itu daya dukung sarana dan prasarana yang memadai untuk terlaksananya konten Kurikulum 2013 itu masih sangat terbatas. Kendala juga adalah kreativitas dan innovasi pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru juga masih kurang serta sikap peserta didik didalam pembelajaran yang pasif saja dan tidak “mencari tahu� dalam proses pembelajarannya. Apa saran anda terhadap Dinas Pendidikan, agar Kurikulum 2013 berjalan sesuai dengan yang diharapkan? Saya yakin Dinas Pendidikan sudah punya sederetan program dalam upaya penerapan dan implementasi Kurikulum 2013 di setiap jenjang pendidikan di Kabupaten Kepulauan Mentawai. (spr)


Puailiggoubat NO. 300, 15 - 30 November 2014

Harga cabai dan bawang merah naik karena keterbatasan stok di pasar Syafril Adriansyah Rus Akbar

14

Gubernur Minta Pedagang Jangan Permainkan Harga FOTO:RUS/PUAILIGGOUBAT

G

ubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno meminta pedagang tidak seenaknya me-

naikkan harga kebutuhan pokok seiring adanya wacana kenaikan harga bahan bakar minyak. “Di tingkat petani harga masih wajar, tetapi di pasaran harga sudah melambung,” ujar Gubernur menanggapi melonjaknya harga cabai di pasaran, Selasa, 4 November lalu. Ia menilai, kenaikan harga ini hanya akan dinikmati para pedagang, sedangkan petani justru mengeluh, karena masih memperoleh harga standar. “Jika sekarang harga cabai sangat tinggi, warga disarankan untuk mengurangi konsumsi cabai hingga harganya kembali stabil,” ujarnya. Sejak awal November, harga cabai merah dan hijau merangkak naik di pasaran. Untuk cabai merah dibanderol bervariasi mulai dari Rp60 ribu, Rp65 ribu bahkan mencapai Rp80 ribu per kilogram. Padahal sebelumnya harga

kilogram. “Termasuk bawang merah naik, dari Rp 15 ribu, naik menjadi Rp18 ribu per kilogram,” katanya Kamis, 6 November lalu. Menurut Edi, naiknya harga cabai ini karena pasokan dari Jawa yang kurang, ditambah waktu panen tiga bulan lalu, harga cabai ini menurun drastis mencapai Rp25 ribu per kilogram membuat para petani maHARGA MELAMBUNG - Cabai dijual di Pasar Raya Padang yang harganya mencapai Rp 80 las mengolah lahanribu per kilogram. nya. “Akibatnya panormalnya hanya Rp40 ribu-Rp45 ribu. terjadi sejak awal November. Harga cabai sokan cabai ini berkurang untuk di Edi (40) penjual cabai di Pasar merah naik Rp60 ribu sampai Rp65 ribu. Padang. Sedangkan bawan merah naik Inpres I, Pasar Raya Padang, Kota Sedangkan cabai hijau dari harga Rp28 akibat kelangkaan, saat ini musim hujan, Padang, mengatakan harga ini naik sudah ribu naik menjadi Rp40 ribu per kita memasok bawan merah ini dari

Jurnalis Sumbar Protes Pemukulan Wartawan di Makassar PADANG - Puluhan jurnalis dari berbagai media di Sumatera Barat yang tergabung dalam Koalisi Wartawan Anti Kekerasan (KWAK) menggelar aksi solidaritas di halaman Mapolda Sumbar Sumbar, Jumat (14/11). Aksi tersebut merupakan bentuk keprihatinan terhadap pemukulan jurnalis oleh aparat kepolisian saat meliput aksi demonstrasi mahasiswa yang menolak kenaikan BBM di Kampus Universitas Negeri Makassar, Sulawesi Selatan pada 13 November 2014. Dalam isiden tersebut, tujuh jurnalis menjadi korban. Mereka adalah Iqbal Lubis (Wartawan Tempo), Waldy (Wartawan MetroTV), Ikrar Assegaf (Celebes TV), Asep (Rakyat Sulsel), Zulkarnain “Aco” (TV One), Rifki (Celebes Online), serta Fadly (media online kampus). Dalam orasinya, Koordinator Aksi, Yose Hendra mengungkapkan, tindakan penganiayaan atau menghalangi-halangi wartawan dalam melakukan tugas jurnalistik jelas telah mengancam kebebasan pers dan proses demokrasi. Apa yang dilakukan oknum kepolisian di Makassar memperlihatkan bahwa polisi tidak memahami Undang-Undang Pers.

“Kami mendesak agar Kapolda Sulawesi Selatan mengadili aparat pelaku tindak kekerasan terhadap jurnalis di Makassar,” ujarnya. Dalam aksi tersebut, para jurnalis juga melayangkan tuntutan agar kepolisian Sulsel melakukan penegakan hukum terhadap pelaku kekerasan terhadap jurnalis secara terbuka dan tidak berpihak. Selain itu, mendesak agar memberikan pendidikan hukum terutama hukum pers terhadap aparat kepolisian yang akan ditugaskan di lapangan sehingga dapat memahami tugas-tugas jurnalistik sebagai salah satu demokrasi. “Kapolri harus mencopot Kapolda dan Kapoltabes Makassar karena secara struktur telah gagal melindungi masyarakat sipil dari aksi kekerasan aparat,” tambah Yose. Direktur LBH Pers Padang, Roni Saputra menegaskan, kasus kekerasan oknum aparat kepolisian terhadap jurnalis di Makassar harus diusut secara tuntas apalagi telah ada nota kesepahaman antara Dewan Pers dan Polri. “Adanya kekerasan terhadap jurnalis di Makassar menunjukkan masih lemahnya perlindungan terhadap pers, dan kami meminta oknum aparat kepolisian yang

melakukan kekerasan itu diadili,” katanya. Hal senada juga disampaikan Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Padang Yuafriza. Ia mengatakan, dalam melakukan tugas jurnalistik, jurnalis dilindungi Undang-Undang No 40 Tahun 1999 tentang Pers. Tindakan aparat kepolisian di Makasar dengan melakukan penganiayaan atau menghalangihalangi jurnalis dalam melakukan peliputan jelas telah melanggar pasal 18 ayat (1) UU Pers. “Kapolda Sulsel harus menangkap pelaku penganiayaan jurnalis di Makassar dan mengadilinya menggunakan UU Pers, dan kita menolak segala bentuk perdamaian terkait kasus ini,” ujarnya. Kepala Bidang Humas Polda Sumatera Barat, AKBP Syamsi berjanji akan menyampaikan aspirasi KWAK hingga ke Mabes Polri. Ia menegaskan, siapa pun itu termasuk polisi tidak dibenarkan melakukan kekerasan terhadap wartawan yang sedang bertugas. “Kita ingin yang terjadi di Makassar tidak terjadi di Sumbar, Kalau memang ada anggota yang terlibat, pasti akan kita adili, karena polisi juga tidak kebal hukum,” ujarnya. (prl)

Alahan Panjang Kabupaten Solok,” ujarnya. Edi juga membantah naiknya harga cabai ini bukan karena ada rencana menaikkan harga bahan bakar minyak, tapi ini memang murni dari pasokan petani yang kurang. Beda di tingkat pengecer di warungwarung yang ada sekitar Kota Padang ini, jika sudah masuk warung harganya lebih naik lagi. “Kalau disini kita jual cabai merah seharga Rp80 ribu per kilogram, naiknya harga cabai ini karena pasokan dari petani juga kurang,” kata Nal (42) seorang pedagang di Kampung Nias Padang. Fransiska, ibu rumah tangga mengeluhkan naiknya harga tersebut. Biasanya Fransiska membeli satu kilogram untuk beberapa hari, namun karena harganya naik, terpaksa beli per ons saja. “Jika naik terus harga cabai ini bisabisa makanan di rumah bisa hambar alias tidak pakai cabai,” katanya. (o)

Penjualan 2015

Semen Padang Targetkan Enam Persen PADANG - Perlambatan ekonomi yang terjadi tahun ini ikut memengaruhi sejumlah industri di Indonesia diantaranya PT. Semen Padang. Direktur Utama PT Semen Padang Benny Wendry mengatakan pihaknya harus menaikkan harga sebesar 5 persen akibat tekanan biaya dari kenaikan tarif dasar listrik. Meski demikian, Benny yang baru saja ditetapkan menjadi Dirut melalui RUPSLB sirkuler Senin (10/11) lalu optimis tahun depan pertumbuhan penjualan bisa mencapai 6 persen, lebih tinggi dibanding tahun ini yang hanya 4-5 persen. Untuk itu PT Semen Padang menargetkan pertumbuhan kapasitas produksi perusahaan hingga 40 persen dalam dua tahun ke depan, untuk memenuhi kebutuhan semen dalam negeri, yang diperkirakan meningkat dalam Benny Wendry beberapa tahun ke depan. “Meski 2015 tekanan masih terjadi, tapi pertumbuhan penjualan diperkirakan 6 persen. Tahun-tahun berikutnya potensinya bisa lebih baik karena prioritas pemerintah melakukan pembangunan di bidang infrastruktur,” katanya di Padang, Kamis (13/11). Kebijakan pemerintah itu diyakini akan meningkatkan permintaan konsumsi semen, sehingga perseroan melakukan antisipasi dengan meningkatkan kapasitas produksi melalui pabrik Indarung VI yang ditargetkan mulai beroperasi pada 2016 dengan kapasitas 3 juta ton. Sedangkan per Desember tahun ini, pabrik di Dumai, Riau sudah mulai dioperasikan dengan kapasitas produksi 900.000 ton. Tambahan dua pabrik baru itu membuat total kapasitas produksi Semen Padang mencapai 10,5 juta ton pada 2016. Saat ini, total produksi semen tertua di Indonesia itu hanya sebesar 6,8 juta ton. “Sekarang ini, kebutuhan penjualan juga dipenuhi dari pabrik lain di bawah Semen Indonesia. Juga impor sekitar 100.000 ton dari Vietnam,” ujarnya. (oca)


15

Puailiggoubat

Tahapan pemilihan gubernur dalam Pilkada serentak yang dijadwalkan September 2015 akan dimulai Desember 2014. Syafril Adriansyah

A

SEPUTARSUMBAR

NO. 300, 15 - 30 November 2014

da yang bakal berbeda dengan Pemilihan Kepala Daerah secara serentak di Sumbar.

Pada Pilkada sebelumnya, setiap calon yang diusung berpasangan, terdiri atas gubernur dan wakil gubernur, wali kota dan wakilnya atau bupati beserta pasangannya. Pada Pilkada mendatang, pemilihan hanya akan dilakukan terhadap gubernur, wali kota, atau bupati. Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumbar, Amnasmen mengatakan, mekanisme itu berlandaskan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) No.1 Tahun 2014 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota. “Menurut aturan itu, calon kepala daerah tidak lagi diajukan secara berpasangan, tetapi secara perorangan dan jika terpilih maka dia akan menunjuk wakil kepala daerah untuk mendampingi hingga akhir masa jabatan,” jelas Amnasmen, Menurutnya, sistem seperti itu dinilai dapat menjadi solusi bagi persoalan tidak harmonisnya hubungan

KPU: Pilkada Tidak Memilih Wakil pasangan kepala daerah setelah terpilih. Dijadwalkan, sejumlah daerah di Sumbar akan menggelar pemilihan kepala daerah pada 2015. Selain pemilihan gubernur, daerah yang akan menyelenggarakan Pilkada di Sumbar antara lain Kota Bukittinggi, Kota Solok, Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Limapuluh Kota, Kabupaten Padang Pariaman, Kabupaten Solok, Kabupaten Solok Selatan, Kabupaten Pesisir Selatan, Kabupaten Pasaman Barat, Kabupaten Pasaman, Kabupaten Agam, Kabupaten Sijunjung dan Kabupaten Dharmasraya. Menurut Amnasmen, tahapan pemilihan gubernur dalam Pilkada serentak yang dijadwalkan berlangsung pada September 2015 akan dimulai Desember 2014. Ia meminta baik pemerintah provinsi maupun DPRD tidak menundanunda pelaksanaan tahapan Pilkada serentak tersebut pasca keluarnya Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu). Selain itu, tambah Amnasmen, KPU juga mengharapkan adanya dukungan Pemprov dan DPRD Sumbar dalam hal penyediaan anggaran. Hingga saat ini, belum diketahui besar anggaran yang bakal dipersiapkan Pemprov untuk pesta demokrasi lima tahunan tersebut. “Untuk pemilihan gubernur, KPU

FOTO:RUS/PUAILIGGOUBAT

PROTES TINDAK KEKERASAN - Puluhan jurnalis dari berbagai media di Sumatera Barat melakukan demo di halaman Mapolda Sumbar, memprotes tindakan aparat kepolisian yang melakukan pemukulan wartawan di Makassar, Sulawesi Selatan.

mengusulkan anggaran sebesar Rp 194 miliar, jika Pilkada dilangsungkan secara serentak maka biayanya akan hemat,” katanya. Biaya pelaksanaan Pilgub langsung ditanggung dari APBD sesuai Perppu No.1 Tahun 2014.

AJI Gelar Kongres IX di Bukittinggi PADANG - Aliansi Jurnalis Independen (AJI) segera menggelar kongres kesembilan di Bukittinggi, Sumatera Barat, pada 27-29 November 2014. Lebih 200 jurnalis delegasi AJI Kota seluruh Indonesia diperkirakan akan menghadiri kongres yang antara lain akan memilih Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal AJI Indonesia periode 2014-2017 itu. Sekretaris Jenderal AJI Indonesia Suwarjono mengatakan, sejak berdiri pada 1994, ini adalah pertama kalinya kongres AJI dilaksanakan di Pulau Sumatera. “Selain indah, Bukittinggi adalah kota yang kaya sejarah. Terpilihnya Bukittinggi dan AJI Padang sebagai tuan rumah setelah melalui proses seleksi oleh pengurus AJI Indonesia,” ujarnya Rabu (5/11/ 2014). Selain memilih Ketua dan Sekjen baru, Kongres AJI antara lain juga akan membahas perubahan AD/ART AJI, memilih Badan Pertimbangan Organisasi, Badan Pemeriksa Keuangan dan Majelis Etik serta merumuskan pokok-pokok program kerja tiga tahun ke depan. Ketua AJI Padang Yuafriza mengatakan, Bukittinggi siap menjadi

tuan rumah agenda tiga tahunan AJI tersebut. “Persiapan sudah semakin matang. Kita ingin Bukittinggi bukan hanya sukses menggelar kongres, tetapi meninggalkan kesan yang baik bagi seluruh delegasi,” katanya. Menurutnya, rangkaian kongres AJI akan didahului sajian selamat datang pada Rabu (26/11) malam, kemudian Seminar Nasional ‘Peluang Kewirausahaan Bidang Media Bagi Jurnalis’ pada Kamis (27/11) dan dilanjutkan Kongres hingga Sabtu (29/ 11). Seminar Nasional yang digelar sebelum kongres selain untuk peserta kongres, juga terbuka untuk para

jurnalis lintas media dan organisasi, pimpinan media massa, humas, akademisi, mahasiswa dan berbagai komponen yang konsen pada pers. Ketua Panitia Lokal Kongres IX AJI, Hendra Makmur menambahkan, kongres AJI dipusatkan di tiga lokasi di seputar jam gadang. “Mulai dari Istana Bung Hatta, Balai Sidang Bung Hatta, Hotel The Hills dan berakhir di Hotel Grand Rocky,” katanya. Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno dan Wali Kota Bukittinggi Ismet Amzis, menurutnya, dijadwalkan menghadiri ‘malam selamat datang’ di Istana Bung Hatta pada Rabu (26/11) malam. Selain makan malam, acara akan diisi pertunjukan seni tradisi dan pemutaran film sejarah pers di Ranah Minang. “Gubernur yang kita temui pada Selasa (21/10) lalu dan Wali Kota pada Selasa (4/11) menyatakan kesediaan hadir mengucapkan selamat datang kepada kawan-kawan dari seluruh Indonesia. Menurut gubernur, selain menjadi tamu AJI Padang, ratusan wartawan yang menghadiri iven nasional di daerah ini adalah tamu bagi Sumatera Barat,” katanya. (prl/*)

“Kalau Pilkada serentak pada 2017 atau 2018 baru ditanggung APBN,”

ujarnya. (prl)

Musim Hujan, Waspada Puting Beliung PADANG - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Ketaping, kota Padang memperidiksi, wilayah Sumatera Barat berpotensi hujan hingga Desember 2014. Kepala Seksi Observasi BMKG Ketaping Padang, Budi Samiaji menagtakan, hujan di Sumbar berpeluang terjadi dengan intensitas sedang hingga hujan lebat terutama pada sore hingga malam hari. “Potensi hujan hampir merata di wilayah pesisir pantai, Padangpanjang, Bukittinggi, Solok, Batusangkar, Sawahlunto, dan Payakumbuh, Kepulauan Mentawai, Pasaman Barat, Pasaman, dan Agam,” jelasnya Kamis, 6 November lalu. Ia menambahkan, wilayah yang berpotensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang/ puting beliung yakni di Sumbar bagian Selatan. Kecepatan angin dari Tenggara menuju Barat Laut hingga Utara diperkirakan mencapai maksimum 40 kilometer/ jam. Sementara, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengimbau warga agar waspada seiring meningkatnya ancaman bencana di Insonesia saat musim penghujan. Selain, banjir dan longsor, ancaman puting beliung juga perlu diwaspadai. Berdasarkan catatan BNPB, selama periode 2003- 2013 kejadian puting beliung meningkat 1.577 persen. Selam kurun waktu terssebut 303 orang dinyatakan meninggal, 252.877 orang luka, 29.108 rumah rusak berat, 13.184 rumah rusak sedang, 89.576 rumah rusak ringan, dan ratusan fasilitas umum rusak rusak. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho menyatakan Puncak puting beliung berpotensi terjadi pada November hingga Januari 2015 sesuai pola hujannya. Pola hujan di Indonesia ada 3 tipe yakni monsunal, ekuatorial, dan lokal. Sebagian wilayah Riau, Sumsel, Jambi, Lampung, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalsel dan Kalteng memiliki tipe hujan monsunal, dimana puncak hujan pada Januari. Di Aceh, Sumut, Sumbar, Bengkulu, Kalbar, Kaltim, Sulawesi, Malut dan Papua memiliki tipe hujan ekuatorial, puncaknya November. Sedangkan di Maluku dan Sorong, Papua Barat tipe lokal di mana puncaknya terjadi pada Juni-Juli. prl


SEPUTARSUMBAR Satu orang meninggal dunia di Pasaman karena terseret banjir

Puailiggoubat

NO. 300, 15 - 30 November 2014

Rus Akbar

Banjir Bandang Terjang Pasaman, 16 Rumah Roboh

ujan yang mengguyur sebagian Sumatera Barat, Kamis (13/ 11) mengakibatkan banjir di Kabupaten Pasaman Barat dan sebagian Kota Padang. Akibat bencana tersebut, puluhan rumah rusak dan satu orang meninggal dunia. Di Kabupaten Pasaman, sebanyak 16 rumah rusak akibat terkena arus banjir dan 60 rumah terendam. “Hujan sejak pukul 13.00 WIB membuat beberapa sungai meluap di daerah Nagari Alahan Mati, Limo Koto, Nagari Koto Kaciak, Kecamatan Bonjol,” kata Kasi Kedaruratan BPBD Pasaman Arifnur, Kamis (13/11) Dalam bencana ini menurut Arifnur, satu korban jiwa meninggal dunia akibat terseret arus kencang dan sudah ditemukan. “Banjir ada yang menggenani rumah warga sedalam 50 sentimeter. Untuk sementara, warga diungsikan di mesjid setempat,” ujarnya. Tim BPBD Pasaman, bersama Dinas Kesehatan, Tagana, Polres dan

Koramil yang berada di lokasi dan mengevakuasi warga di tempat yang aman disulitkan karena padamnya listrik Sementara, di Kota Padang banjir menerjang perumahan di RT 3 RW 1, Komplek Griya Kubu Tama, Tabiang Banda Gadang, Kecamatan Nanggalo, Kota Padang. Kepala BPBD-PK Kota Padang Dedi Henidal mengatakan, kedalaman banjir mencapai 1,5 meter. Anggota BPBD-PK,SAR dan relawan lainnya masih berjaga-jaga di lokasi, mengingat kondisi cuaca yang masih belum stabil dan masih turun hujan. “Tenda ada kita sediakan, tapi warga lebih memilih menginap di rumah familinya,” katanya. Banjir yang melanda daerah tersebut terjadi pada pukul 18.00 WIB, akibat sungai aliran Kuranji meluap. “Kondisi saat ini sudah airnya sudah mulai surut, tapi kita tetap berjaga-jaga, sebab hujan masih turun,” kata Henidal. Perumahan Griya tersebut terdiri 41 rumah dan semuanya terendam banjir

H

FOTO:FIELD BUMI CERIA

sedalam 1,5 meter. Akibatnya 41 kepala keluarga terpaksa diungsikan ke be-

berapa rumah warga sekitar. Sementara, BPBD-PK sendiri sudah mendirikan

satu tenda di sekitar lokasi.

Jambore Nasional Petani: Membangun Ketangguhan Petani PADANG - Para petani yang tergabung dalam Persatuan Petani Pemandu dan Masyarakat Tangguh Bencana dan Perubahan Iklim (P3MTBPI) akan menggelar Jambore Nasional Petani Tangguh Bencana dan Perubahan Iklim di INS Kayu Tanam, Kabupaten Pa-dang Pariaman pada 16-19 November 2014. Kegiatan ini akan menampilkan rangkaian pengalaman dan kegiatan upaya pengurangan risiko bencana dan adaptasi perubahan iklim oleh masyarakat petani yang hidup di wilayahwilayah rawan bencana. Berbagai organisasi petani, perwakilan petani, dan pihak-pihak terkait lain dari berbagai wilayah akan hadir pada acara ini untuk bertukar pengalaman. Ketua Panitia Jambore Petani, Zahari Tuangku Imam Marajo, melalui siaran pers yang dirilis 7 November lalu, mengungkapkan tema yang diangkat dalam acara ini adalah, melalui Jambore Petani, Kita bangun dan Kuatkan Ketangguhan Masyarakat Terhadap Bencana dan Perubahan Iklim. “Saat Jambore nanti, dijadwalkan akan hadir Duta Besar Amerika Serikat untuk menyampaikan komitmen dan strateginya dalam membangun ketangguhan masyarakat petani terhadap bencana dan perubahan iklim,” katanya. Masyarakat petani di wilayah Kabupaten Padangpariaman, Sumatera Barat rentan terhadap bencana dan

berisiko tinggi terhadap permasalahan sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat, serta sumber-sumber penghidupan masyarakat. Petani-petani yang tergabung dalam P3MTBPI memiliki pendekatan dan teknik yang khas dalam upaya pengurangan resiko bencana dan adaptasi perubahan iklim. Sejak didirikan pada tanggal 18 Juni 2012, kapasitas P3MTBPI untuk membangun masyarakat tangguh terhadap bencana dan perubahan iklim melalui metode Sekolah Lapangan (SL) dan Riset Aksi semakin meningkat. Saat ini, sebanyak 26 nagari dari 60 nagari di Kabupaten Padang Pariaman sudah memiliki banyak kader petani yang memiliki pengetahuan dan ketrampilan dalam upaya pengurangan risiko bencana dan adaptasi perubahan iklim. Pengetahuan dan ketrampilan tersebut berupa kemampuan melakukan penilaian terhadap kerentanan dan kapasitas nagari, pengetahuan dan keterampilan adaptasi dan mitigasi melalui pengembangan lumbung pangan hidup, pembibitan tanaman multiguna, padi ramah lingkungan (eco-rice), biogas, pengelolaan sampah organik dan non organik, mempunyai keahlian dalam membantu masyarakat saat terjadi bencana, membangun kelompok siaga bencana, pendidikan pengurangan risiko bencana di sekolah, dan lain-lain.

16

P3MTBPI, sebagai sebuah organisasi petani yang tumbuh dan berkembang atas inisiatif sendiri, terus mencoba mengembangkan jaringan dalam rangka mewujudkan visi dan misi terkait upaya pengurangan risiko bencana dan adaptasi perubahan iklim melalui berbagai kerjasama dengan pihak pemerintah daerah dan SKPD terkait, pihak swasta, dan lembaga-lembaga swadaya masyarakat di wilayah lokal maupun nasional, bahkan internasional. Organisasi petani P3MTBPI dan masyarakat petani yang akan hadir dalam Jambore Petani ini juga mengharapkan Presiden Republik Indonesia Bapak Ir. H. Joko Widodo dapat hadir pada puncak acara Jambore Petani dan berdialog langsung dengan para petani. Perhatian pemerintah dibutuhkan agar masyarakat petani serta masyarakat lain umumnya di wilayah rawan bencana mampu hidup hormonis dengan alam secara keberkualitas. Komitmen Presiden Republik Indonesia dalam visi dan misinya saat menjadi kandidat presiden untuk memperhatikan kualitas hidup petani dianggap sangat penting untuk diwujudkan. “Harapannya dalam dialog tersebut akan terumuskan langkahlangkah strategis yang mampu menjadi solusi bagi masyarakat petani secara khusus dan masyarakat umum secara luas,” katanya. (p/*)

Hari Pahlawan, Mahasiswa UBH Lepas Tukik Bernama Soeharto dan Gusdur PADANG - Puluhan mahasiswa Universitas Bung Hatta melepas puluhan tukik (anak penyu) hasil rumah penangkaran penyu Air Manis, Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Padang di pantai kampus Universitas Bung Hatta Ulak Karang, Padang Sumatera Barat. Kegiatan itu untuk memperingati hari Pahlawan, 10 November 2014. Uniknya tukik-tukik penyu itu diberi nama pahlawan-pahlawan nasional, diantaranya terdapat nama mantan presiden Soeharto dan Gusdur. Acara tersebut digelar Unit Kegiatan Mahasiswa Diving Proklamator bersama dengan puluhan mahasiswa lainnya sebagai bentuk pelestarian penyu yang habitatnya mulai terancam akibat ulah manusia. Menurut Febrian dari Diving Proklamator, pelepasan tukik yang diberi nama-nama pahlawan tersebut sebagai simbol dari perjuangan para pahlawan untuk kemerdekaan bangsa Indonesia. Selain itu kata dia, pelepasan tukik juga simbol perjuangan generasi muda penerus perjuangan di era kemerdekaan yang harus bersemangat membangun bangsa dan daerah Sementara itu, Riska, Kabid P3K Dinas Perikanan dan Kelautan Kota Padang menyebutkan, melalui momen-momen tersebut pihaknya terus mendorong kepedulian masyarakat untuk melestarikan habita penyu dengan tidak memperjualbelikan telurtelur penyu. “Karena itu, pihak dinas kelautan berusaha memutus rantai perdagangan telur penyu dengan membeli telur-telur penyu tersebut dari nelayan, untuk selanjutnya di tangkarkan di ruamh penangkaran penyu Pantai Air Manis” ujar Riska. Ditambahkan Riska, telur-telur penyu hasil penangkaran tersebut, diharapkan bisa hidup selamat sampai dewasa, kelak akan kembali ke pantai untuk bertelur. (rus)

(rus)


Puailiggoubat NO. 300, 15 - 30 November 2014

8

Suara Puailiggoubat Kenaikan Harga Memukul Masyarakat

R

encana pemerintah menaikkan bahan bakar minyak mengerek naik harga kebutuhan pokok. Di Mentawai, harga-harga kebutuhan pokok naik mulai 30 persen hingga 50 persen dari harga semula. Komoditi yang harganya paling meroket cabai dan bawang merah yang kenaikannya dua kali lipat. Tingginya harga kebutuhan pokok di Mentawai selain disebabkan pasokan berkurang, karena biaya angkut dengan kapal naik. Kenaikan harga tersebut menurunkan daya beli masyarakat dan memukul pedagang karena keuntungan yang diperoleh menipis. Ketergantungan masyarakat Mentawai terhadap pasokan kebutuhan pokok dari Padang sangat tinggi. Di saat pasokan terbatas dan biaya angkut naik atau tersendat, mau tidak mau harga akan langsung naik. Itulah persoalan klasik yang dialami masyarakat kepulauan sejak dulu. Pengembangan sektor pertanian dan peternakan belum terlihat. Yang jadi perhatian besar Pemerintah baru swasembada beras dengan mencetak sawah-sawah baru. Program ini pun tak berjalan lancar. Petani di beberapa daerah akan meninggalkan sawahnya jika proyek pembangunan masuk ke kampungnya. Mereka lebih memilih menjadi buruh proyek dan langsung mendapat upah ketimbang menggarap sawah. Konsistensi dalam bertanam belum menjadi perhatian. Di sektor peternakan misalnya, masyarakat baru membuat usaha skala kecil misal beternak ayam kecil-kecilan atau beternak babi. Ayam potong pun terpaksa dikirim dari Padang, tentu dijual dengan harga mahal setiba di Mentawai. Demikian juga telur, juga dibawa dari Padang. Belum ada upaya-upaya intensif pengembangan peternakan di Mentawai untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Sudah saatnya para petani dan peternak di Mentawai diperhatikan, dibina, dan diberdayakan demi kedaulatan pangan Mentawai. Komoditi yang dikembangkan tidak harus meniru daerah lain, namun lebih menggali potensi pangan lokal, misal sagu, keladi dan pisang. Para nelayan juga harus dibina dan diberdayakan secara serius agar mereka mampu bersaing dengan nelayan-nelayan dari daerah lain yang memiliki alat tangkap lebih modern. Program-program pemerintah seyogyanya haruslah program yang bersentuhan langsung dengan masyarakat sehingga mereka berdaulat di atas kakinya sendiri. z

17

Industrialisasi Media: Tantangan Profesionalitas Jurnalis di Masa Depan

D

i era kebebasan pers saat ini, tantangan media massa justru semakin berat. Siapa saja kini bisa menerbitkan koran, tabloid ataupun membuat media dalam jaringan (daring). Namun pers bebas kini banyak diklaim orang pers yang kebablasan. Padahal, untuk menjadikan media seperti saat ini, yang memiliki freedom from dan freedom for melewati perjalanan panjang dalam tahuntahun penuh represif di zaman Soekarno dan Soeharto. Pers disebut bebas jika memiliki kebebasan untuk (freedom for) merealisasikan diri, melakukan control serta kebebasan dari (freedom from) tekanan, hambatan, paksaan dan kekangan dari luar. “Kebablasan� kebebasan pers yang banyak dikritik orang saat ini tak terlepas dari makin beragamnya tantangan yang dihadapi pers saat ini baik tantangan eksternal berupa kekerasan, ancaman bukan hanya secara vertikal tapi kini sifatnya horizontal maupun tantangan internal. Tantangan internal yang kini dihadapi pekerja media salah satunya kapitalisasi media. Pers bebas mendorong perusahaan media menjadi industri. Hal ini menjadikan kepemilikan media di Indonesia hanya dikuasai segelintir orang. Segelintir orang yang menguasai media tersebut, kinipun terjun ke dunia politik, bahkan menjadi ketua partai politik. Viva Group misalnya, dimiliki oleh Aburizal Bakrie yang kini menjadi Ketua Umum Partai Golkar. Padahal Viva Group ini memiliki dua televisi nasional yang salah satunya TV berita, ANTV dan TV ONE. Lalu Media Group yang juga memiliki TV berita MetroTV, juga memiliki harian Media Indonesia dan sejumlah media lainnya, pemiliknya Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh. Selanjutnya, bos MNC Group, Harry Tanoesoedibjo, kini juga menjadi Ketua Dewan Pertimbangan Partai Hanura. Siapa yang bisa menjamin, para pemilik media tersebut tidak akan mencampuri independensi ruang redaksi (newsroom) medianya sendiri? Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD, dalam diskusi panel pada Kongres Ikatan

oleh: Yuafriza Ketua AJI Padang/ Pemimpin Redaksi Puailiggoubat Jurnalis Televisi Indonesia, 2 Desember 2012, menilai saat ini sejumlah pemilik media sudah mulai mengancam kebebasan pers. Dia menunjuk praktek yang lazim terjadi di sejumlah media, yakni pemilik modal bisa mencampuri kebijakan editorial di ruang redaksi, sebagai bukti nyata ancaman itu. (Tempo.co). Karena itu mantan anggota Dewan Pers Agus Soedibyo dalam wawancaranya dengan Deutsche Welle yang dipublikasikan 2 Mei 2013 lalu, menyatakan pendulum kebebasan pers kini bukan lagi pada negara, karena negara tak berani lagi

publik, khususnya frekuensi televisi, untuk kepentingan politik praktis. Langkah awal dari kampanye melawan penyalahgunaan jurnalisme menjelang 2014 ini ditemukan KIDP dalam acara pembekalan calon legislatif Partai Hanura yang akan menyalahgunakan MNC Group untuk kepentingan kampanye. KIDP mengunggah acara pembekalan itu di situs Youtube. Tantangan-tantangan tersebut harus dijawab pekerja media dengan bekerja professional, memiliki integritas, kredibel dan beretika. Sejarah menunjukkan, pers yang dibangun di atas pilar profesionalisme, cepat atau

melakukan represi, tidak juga di publik karena masyarakat semakin dewasa. Kini yang paling berbahaya adalah pemilik media. Ini bahaya laten, karena banyak pemilik media yang bermain politik, baik di tingkat nasional mapun lokal. Ini patut diwaspadai, terutama menjelang pemilu 2014. Kekhawatiran Agus ini mulai muncul. Koalisi Independen untuk Demokratisasi Penyiaran (KIDP) kini tengah mengumpulkan buktibukti penyalahgunaan domain

lambat selalu mendapat tempat di hati masyarakat, dipercayai serta melahirkan kebanggaan dan kehormatan bagi pelaku yang terlibat di dalamnya. Bill Kovach dalam kunjungannya ke Surabaya, Indonesia saat menjawab pertanyaan soal elemen yang menjadi prioritas untuk jurnalis saat suasana perubahan macam Indonesia, mengatakan yang paling penting adalah independensi. “Ketika kau memiliki kekuasaan, kau menggunakan informasi untuk

membuat orang mengikuti kau punya kepemimpinan. Namun kalau kau seorang wartawan, kau menggunakan informasi untuk membantu orang mengambil sikap mereka masingmasing,� kata Kovach mengutip pendapat Presiden Jimmy Carter. (Epilog oleh Andreas Harsono dalam buku Sembilan Elemen Jurnalisme, terbitan Yayasan Pantau, 2006). Upah Rendah dan Ancaman Profesionalisme Di tengah berkembangnya konglomerasi media saat ini belum berbanding lurus dengan upah yang diterima jurnalis saat ini. Masih banyak media yang memiliki modal kuat, namun belum memberikan upah yang layak bagi jurnalisnya terutama jurnalis yang ada di daerah. Banyak diantara mereka berstatus stringer, koresponden dengan gaji tidak tetap dan tidak memiliki asuransi jiwa dan kesehatan. Kondisi lebih buruk diperlihatkan media lokal, dimana gaji para jurnalisnya banyak di bawah Upah Minimum Provinsi (UMP). Para jurnalisnya dipaksa ikut mencari iklan demi menambah pemasukan bagi perusahaan. Profesionalisme dan kepentingan usaha serta keberlanjutan hidup perusahaan menjadi campur aduk. Padahal kegiatan di ruang redaksi tidak bisa dicampur dengan kegiatan usaha atau marketing media pers. Harus ada garis tegas pemisah meski kegiatan penerbitan media dalam perusahaan pers merupakan satu kesatuan utuh. Kurangnya kesejahteraan telah melemahkan independensi dan profesionalitas jurnalis. Agus Soedibyo, mantan anggota Dewan Pers Agus Soedibyo dalam wawancaranya dengan Deutsche Welle yang dipublikasikan 2 Mei 2013 lalu, mengatakan, dalam catatan Dewan Pers tiga tahun terakhir, kekerasan terhadap wartawan dipicu tindakan tidak profesional dari wartawan. Melalui Standar Kompetensi Wartawan Dewan Pers, kita tentu berharap jurnalis akan professional dan pers semakin berkualitas. Ke depan tentu perlu didorong Dewan Pers untuk melahirkan kebijakan yang bisa mendorong peningkatan kesejahteraan jurnalis.


Puailiggoubat NO. 300, 15 - 30 November 2014

Empat UPTD Pendidikan Dapat Dana Pasang Jaringan Internet TUAPEIJAT - Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Mentawai akan memasang jaringan internet pada empat Kantor Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pendidikan atau Kantor Cabang Dinas Pendidikan Kecamatan tahun ini. Keempat UPTD Pendidikan yang mendapat dana yakni Siberut Utara, Sipora Selatan, Siberut Selatan dan Sikakap. Anggaran pemasangan jaringan internet masing-masing UPTD senilai Rp70 juta. Sementara kegiatan pengadaan jaringan internet dalam APBD Mentawai 2014 senilai Rp349,9 juta. Kepala Subbagian Program Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Mentawai, Samuel Haratua mengatakan, kegiatan pengadaan internet tahun ini khusus kantor cabang dinas (UPTD Pendidikan-red). “Untuk pemasangan jaringan di sekolah belum ada, namun tahun depan diupayakan mengajukan kegiatan tersebut, sekarang untuk kantor cabang,” katanya kepada Puailiggoubat, Senin, 3 November.(trs/g)

Disdik Mentawai Bentuk Sekolah Unggul TUAPEIJAT - Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Mentawai akan membentuk sekolah unggul karena hanya kabupaten ini yang belum memiliki sekolah tersebut. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sermon Sakerebau mengatakan, sekolah unggul mencetak siswa yang mampu bersaing dengan sekolah lain di luar Mentawai. “Sekolah unggul itu adalah unggul muridnya, guru dan fasilitasnya, kita berharap anak-anak kita diterima di perguruan tinggi ternama,” katanya kepada Puailiggoubat, Senin, 3 November. Saat ini, lanjut Sermon, Mentawai hanya memiliki satu kelas yang memenuhi persyaratan unggul yakni di SMAN 2 Sipora. Untuk masuk kelas unggul, lanjutnya, siswa melalui beberapa ujian baik lisan mau pun tulisan. “Jika murid tidak mampu mengikuti kriteria di kelas unggul akan dikembalikan ke kelas biasa, mereka biasanya diikutkan dalam beberapa olimpiade,” ujarnya. Sermon menyebutkan, sebanyak 19 siswa SMAN 2 Sipora mampu bersaing dengan sekolah lain di Sumatera Barat seperti Bukittinggi dan Padang Panjang. (trs/g)

18

Transportasi Pelajar

Pemerintah Kecamatan Sikakap Hibahkan Tiga Becak Motor FOTO:SUPRI/PUAILIGGOUBAT

Pemberian bantuan bertujuan menekan angka putus sekolah akibat persoalan jarak dari rumah ke sekolah

Supri Lindra

emerintah Kecamatan Sikakap memberikan bantuan tiga unit becak motor merek viar untuk transportasi pelajar di tiga dusun di wilayah tersebut, Rabu, 29 Oktober. Dusun yang mendapat bantuan, Bosua Girau, Rak-rak Joja dan Bukku Monga Desa Taikako, Sikakap. Biaya pembelian bentor tersebut diambil dari dana pengadaan Kecamatan Sikakap 2014. Camat Sikakap Happy Nurdiana mengatakan, dasar penganggaran pembelian becak itu karena pelajar dari Desa Taikako harus pulang pergi ke sekolah berjalan kaki sejauh 3-4 kilometer. “Hal ini menjadi salah satu penyebab tingginya angka putus sekolah, dari 20 siswa yang melanjut hanya 5 orang. Kita sangat prihatin

P

BECAK MOTOR - Sekretaris Camat Sikakap, Nijar Sfran menguji coba becak motor bantuan pemerintah kecamatan Sikakap kepada pelajar melihat kondisi ini sehingga memutuskan menghibahkan bentor,” katanya. Selain alat transportasi pelajar, kata Happy, becak itu bisa dimanfaatkan masyarakat yang sakit dan perlu dirujuk ke puskesmas segera. Pengelolaan bentor tersebut diserahkan kepada kepala dusun. “Biaya bahan bakar dan pera-

watannya sepenuhnya kita serahkan kepada kepala dusun,” ujarnya. Jika becak tersebut disalahgunakan untuk kepentingan pribadi kadus, lanjut Camat, masyarakat dipersilahkan melaporkan hal itu. Jika terbukti, kecamatan akan menarik becak itu dan pengelolaannya diserahkan kepada warga lain.

Kepala Dusun Bosua Girau, Amiel Sapalakkai menyebutkan, terkait biaya bahan bakar dan perawatan, ia akan bermusyawarah dengan warga dan pihak sekolah. “Dengan begitu kita akan mendapat solusi yang baik, becak itu juga direncanakan mengangkut hasil pertanian warga yang membutuhkan,” ujarnya.(g)

Anggaran Cetak Buku Mulok Bumen Tak Cair TUAPEIJAT-Anggaran pencetakan buku muatan lokal (mulok) budaya Mentawai (bumen) senilai Rp795,8 juta tidak dicairkan tahun ini karena Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) tidak mencantumkan tim penyusun buku. Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Mentawai, Dominikus

Saleleubaja mengatakan, tim penyusun buku belum ada meski dalam APBD telah dianggarkan dana pengadaan buku. “Tahun depan kegiatan akan kita matangkan, tidak sekedar menggandakan buku tetapi ada pengakuan tim pembuat buku, DPA kemarin belum ada tim, yang paling penting di situ ada tim

penyusun buku dan hasilnya tidak bertentangan dengan aturan-aturan yang berlaku,” katanya kepada Puailiggoubat, Senin, 3 November. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sermon Sakerebau menyayangkan pembatalan kegiatan tersebut. “Harusnya tahun ini sudah dapat cair namun saya tetap

optimis ini terus kita dorong sehingga muatan lokal dapat dilaksanakan di seluruh Mentawai,” ujarnya. Sermon khawatir jika pelajaran budaya Mentawai tidak dipelajari di sekolah maka terjadi pengikisan nilai tradisi Mentawai kepada generasi muda. Namun ia optimis pelajaran bumen tetap diajarkan di tingkat SD. (trs/g)

SD di Siberut Tengah Ikuti Pelatihan Kurikulum 2013 SAIBISAMUKOP-Seluruh SD di wilayah kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pendidikan Kecamatan Siberut Tengah yang berjumlah tujuh telah mengikuti pelatihan Kurikulum 2013 (K13) dari Dinas Pendidikan Mentawai. Ketujuh SD itu yakni SDN 10 Saibi Samukop, SDN 20 Saibi Samukop, SDN 03 Saibi

Samukop, SDN 13 Cimpungan, SDN 10 Cimpungan, SDN 16 Saliguma dan SDN 10 Saliguma Kepala UPTD Pendidikan Siberut Tengah, Jendam Purba mengatakan, pelatihan sudah merata dilakukan di seluruh SD yang diadakan pada 12-13 November. “Kita yang mendampingi

mereka dan berharap ada peningkatan pengetahuan melalui transisi ilmu,” katanya, Rabu, 12 November. Kepala SDN 16 Saliguma, Laurensius Saroro menyebutkan, penerapan K13 di sekolahnya telah berjalan baik setelah guruguru mendapat pelatihan, baik lokal maupun yang difasilitasi

dinas. Senada dengan Laurensius, Kepala SDN 03 Saibi Samukop, Barto mengatakan penerapan di sekolahnya sudah maksimal karena buku pegangan murid telah ada. “Guru juga telah mendapat pelatihan sehingga semua proses berjalan lancar,” ujarnya. (rr/g)


19 Puailiggoubat

PENDIDIKAN

NO. 300, 15 - 30 November 2014

Jadwal pemberian materi tema pelajaran sudah lewat

Siprianus Sababalat Bambang Sagurung

uku Kurikulum 2013 (K13) yang masuk di sekolah-sekolah di Kecamatan Siberut Selatan tidak terpakai karena tema yang dipelajari sudah lewat, sementara di Siberut Utara buku pelajaran masih di Kantor Pos setempat. “Buku K13 sebagian sekolah sudah masuk pada minggu yang lalu namun hanya 1 tema untuk pelajaran tema I, sistem belajar pada kurikulum baru ini kan per tema, dalam 1 semester ada 6 tema, buku yang baru masuk ini tidak bisa dipakai karena sudah lewat,” kata Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendidikan (UPTD) Siberut Selatan, Hijon Tasirilotik kepada Puailiggoubat, Kamis, 6 November. Sekolah yang telah mendapat buku tema pertama yakni SDN 02 Matototonan, SDN 07 Madobag, SDN 09 Puro, SDN 13 Muara Siberut, SDN 15 Simaileppet. Sementara sekolah yang belum mendapat buku yaitu SDN 12 Muntei, SDN 06 Madobag dan seluruh SMP di Siberut Selatan. Hijon mengatakan, November ini pelajaran sudah memasuki tema keempat sehingga kehadiran buku dinilai percuma karena waktunya sudah lewat. “Tema 1 itu dipelajari pada Juli-Agustus

Buku Kurikulum 2013 Tak Jadi Digunakan FOTO:BAMBANG/PUAILIGGOUBAT

B

BUKU KURIKULUM 2013 Siswa SDN 01 Malancan, Urlik Saerejen memperlihatkan buku paket Pendidikan Kewarganegaraan Kurikulum 2013

sementara bukunya baru masuk Oktober, kalau buku agama sudah lengkap,” ujarnya. Ia berharap pendistribusian buku tepat waktu melalui Kantor Pos sesuai dengan pesanan sekolah dan harus ada pengawas dari provinsi penyaluran buku ini. “Kalau seperti ini, terpaksa kita pakai Kurikulum Tingkat Satuan Pendi-

dikan (KTSP) dalam ujian nanti, sistem penilaian dalam kurikulum baru belum bisa kita gunakan karena siswa belum mempelajari hal itu, bagaimana mereka menjawab ujiannya?” katanya. Kepala Sekolah SD N 13 Muara Siberut, Ali Masyar mengatakan, buku Kurikulum 2013 tema I di sekolahnya masuk akhir Agustus sedangkan tema II masuk pada Selasa, 11 November.”Buku

ini belum lengkap dan sudah terlambat, seharusnya saat ini telah masuk tema IV namun buku yang masuk baru tema I dan II, meski terlambat buku tetap kami bagikan kepada siswa,” katanya, Rabu, 12 November.Ali Mansyar menyebutkan, selama ini mereka menerapkan KTSP, dan direncanakan bahan ujian bulan depan sebagian diambil dari KTSP, sisanya dari Kurikulum 2013.Sementara

di Kecamatan Siberut Utara, Kepala UPTD Pendidikan, Jop Sirirui mengatakan, buku K13 yang telah sampai hanya 2 tema untuk SD. Buku itu belum diambil sekolah dan masih berada di kantor Pos Sikabaluan. “Yang tema dua ini masih di Pos. Kita sudah surati sekolah untuk mengambil langsung,” katanya, Selasa, 11 November.Menurut Jop, keterlambatan kedatangan buku menyebabkan proses belajar mengajar di sekolah tersendat, terlebih sekolah yang berada jauh dari pusat kecamatan. “Kita sayangkan keterlambatan pengiriman buku oleh pemenang tender pengadaan buku, karena uang buku paket sudah disetor masing-masing sekolah pada Agustus lalu,” ujarnya.Seharusnya, lanjut Jop, tiap semester minimal ada 4 tema buku yang dipelajari siswa, tapi kenyataannya hingga November buku yang masuk baru 2 tema. Sementara materi K13 yang dikirim kementerian pendidikan sebelumnya dalam bentuk disk untuk di cetak komputer sekolah tidak terpakai.”Sekolah tidak memiliki biaya untuk menggandakan bahan, ini sangat kita sayangkan,” katanya.Sementara SMPN 1 Siberut Utara dan SMAN 1 Siberut Utara belum mendapat buku yang dipesan, kegiatan belajar selama ini memakai buku yang didapat guru dari pelatihan sebelumnya. (g)

BAP Sumbar Minta Sekolah di Pagai Pelajari Penanganan Sampah SIKAKAP- Badan Akreditasi Provinsi (BAP) Sekolah Sumatera Barat meminta seluruh sekolah dan Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pendidikan di Kecamatan Pagai Utara, Sikakap dan Pagai Selatan memasukkan penanganan sampah dalam materi pendidikan. Permintaan tersebut disampaikan karena prihatin banyaknya warga di Desa Sikakap membuang sampah sembarangan ke laut. Fikri, salah seorang anggota BAP Sekolah Sumbar mengatakan, selama

satu minggu berada di Desa Sikakap, ia melihat selalu ada warga yang membuat sampah ke laut baik pagi maupun malam hari. “Kalau hal ini terus dibiarkan permukaan laut menjadi dangkal oleh tumpukan sampah dan banjir yang disebabkan karena penyumbatan drainase, selain itu akan menimbulkan bermacam penyakit seperti penyakit malaria,” katanya kepada pada acara pembekalan guru dan kepala sekolah dalam persiapan menghadapi

akreditasi sekolah di aula serbaguna SDN I Sikakap, Rabu, 22 Oktober. Dalam acara yang dihadiri kepala sekolah, guru dan tiga Kepala UPTD Pendidikan itu, Fikri berharap pihak sekolah memberi pendidikan cara mengelola sampah menjadi bermacam bentuk mulai dari menjadikan sampah menjadi pupuk dari sisa sayuran dan keterampilan lainnya yang berasal dari kaleng dan kertas. “Tinggal sekarang bagaimana kita memasukkan hal ini ke materi pendi-

dikan, kalau hal ini berjalan tentu anak didik kita tidak akan mau membuang sampah ke laut, bahkan mereka akan menyampaikan ke orang lain di sekitarnya lingkungan yang bersih terbebas dari berbagai bencana,” ujarnya. Kepala UPTD Pendidikan Sikakap, Fransiskus Sakeletuk menyebutkan, penanggulangan sampah di dalam kurikulum pelajaran lingkungan hidup sudah ada. Bahkan Kantor Lingkungan Hidup Kabupaten Kepulauan Mentawai telah membagikan 2 tong sampah

tiap sekolah, satu tong sampah organik dan satu tong sampah nonorganik. Namun kantor lingkungan hidup belum pernah menyosialisasikan ke sekolah cara pengolahan sampah organik dan nonorganik. “Kita berharap kantor tersebut turun ke sekolah menjelaskan cara penanggulangan sampah yang baik itu, agar ilmu itu diketahui siswa dan masyarakat sehingga tidak ada lagi yang membuang sampah ke laut,” katanya.(spr/g)

Peralatan Laboratorium SMPN 1 PUS Banyak yang Rusak SIKAKAP - Peralatan laboratorium SMPN 1 Pagai Utara Selatan banyak yang rusak karena usianya sudah mencapai sekitar 30 tahun namun belum diganti. Peralatan yang rusak tersebut diantaranya neraca berkarat, mikroskop yang lensanya banyak hilang, gelas praktek ada tapi bahan kimia tidak ada, serta ampere meter dan volt

meter yang tidak akurat lagi. Kepala Laboratorium SMPN I PUS, Jaheruddin membenarkan kerusakan alat laboratorium disebabkan usia barang yang mencapai 30 tahun. “Perlu ada penyegaran alat dengan yang baru,” katanya Rabu (15/10) Parmenas Samaloisa, guru bidang studi IPA SMPN I PUS menyebutkan, kerusakan tersebut

praktek pelajaran siswa menerapkan sistem manual dengan peralatan seadanya. “Seperti alat uji air bersih tidak ada, kami hanya menerangkan saja modelnya sementara prakteknya tak bisa dilakukan,” katanya. Kepala SMPN I PUS Zaherman mengatakan, sebagian peralatan sudah diganti dengan yang baru namun masih banyak yang kurang karena biaya pe-

ngadaan barang-barang tersebut belum cukup. “Sekarang sudah ada peralatan laboratorium yang sudah dibeli, media peraga sudah ada seperti gambar kerangka manusia, peta dan lainnya, sementara alat masih banyak yang kurang,” ujarnya. Ia berharap guru bidang studi menyusun kebutuhan alat peraga dan

peralatan laboratorium agar mudah mengindentifikasi peralatan yang kondisi rusak dan bagus. “Sampai sekarang kita belum tahu apa-apa saja peralatan yang diperlukan, yang rusak maupun yang belum ada, setelah semua tahu apa peralatan yang dibutuhkan baru diusulkan ke Dinas Pendidikan Kabupatan Kepulauan Mentawai,” katanya. (spr)


20

Puailiggoubat

PENDIDIKAN

NO. 300, 15 - 30 November 2014

YBTI Ingin Wujudkan Sekolah Mandiri dan Berkualitas 2017 SIKABALUAN-Yayasan Bhineka Tunggal Ika (YBTI) berniat mengembangkan sekolah yang mandiri dan berkualitas pada 2017. Untuk mewujudkannya, yayasan yang bergerak di bidang pendidikan TK tersebut mengadakan workshop tentang mengembangkan pendidikan sekolah mandiri dan berkualitas yang dihadiri kepala desa, komite sekolah dan beberapa perwakilan masyarakat di Sikabaluan pada Selasa-Rabu, 2830 Oktober. Koordinator YBTI Wilayah Mentawai, Restu mengatakan, untuk mewujudkan hal itu semua unsur di masyarakat terlibat aktif mendukung kegiatan pendidikan sesuai perannya masing-masing. “Kualitas dan kemandirian yang dimaksud yakni sekolah mampu mendanai dan mengelola dirinya sendiri,” katanya, Senin, 10 November. Saat ini TK YBTI di Mentawai tersebar di Siberut Utara antara lain di Desa Sotboyak, Monganpoula, Sirilogui, Pokai. Di Kecamatan Siberut Barat yaitu di Lobajau dan Simalegi Tengah. Di Kecamatan Siberut Tengah di Desa Cimpungan dan Sarausau, Kecamatan Siberut Barat Daya.(bs/ g)

Fransiskus Sakeletuk: Perhatikan Pendidikan Anak SIKAKAP - Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pendidikan Kecamatan Sikakap Fransiskus Sakeletuk mengimbau orang tua dan wali murid mengawasi pendidikan anak-anaknya. “Sekolah merupakan wadah menuntut ilmu, tanpa dukungan orang tua, pendidikan tidak akan maksimal,” katanya pada acara sosialisasi akreditasi sekolah di SDN 01 Sikakap, Rabu, 22 Oktober. Frans menyebutkan, dalam sehari anak berada di sekolah selama 6 jam, sisanya dihabiskan di lingkungan masyarakat. “Jika pengawasan orang tua dan wali murid tidak berjalan, misalnya anak dibiarkan bebas melakukan apa saja saat di luar jam sekolah hal menyebabkan karakter anak tidak stabil,” ujarnya. Di luar itu, lanjutnya, sekolah juga harus berbenah untuk menyesuaikan pendidikan sesuai tuntutan zaman. Penerapan Kurikulum 2013 menuntut siswa dan guru aktif dalam proses belajar mengajar. (spr/g)

Sejumlah Fasilitas Belajar Dibangun di Siberut Perpustakaan, rumah dinas guru dan ruang kelas menjadi prioritas pembangunan

FOTO:SUPRI/PUAILIGGOUBAT

Rinto Robertus Sanene’ Siprianus Sababalat

emerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai melakukan pembenahan sejumlah infrastruktur belajar di beberapa daerah untuk meningkatkan pelayanan pendidikan kepada warga. Di Kecamatan Siberut Tengah, sebanyak lima perpustakaan dan dua rumah dinas guru dibangun tahun ini yang dibiayai dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Mentawai 2014. Sekolah yang mendapat DAK yakni SMPN 1 Siberut Tengah senilai Rp220 juta, SDN 20 Simoilalak, SDN 03 Sirisurak dan SDN 10 Saliguma masing-masing mendapat dana Rp160 juta. Masing-masing sekolah tersebut membangun 1 unit perpustakaan. Sementara SDN 10 Cimpungan yang mendapat dana Rp500 juta membangun rumah dinas guru. SDN 13 Cimpungan mendapat Rp660 juta selain membangun rumah dinas juga perpustakaan. Di Kecamatan Siberut Selatan, sebanyak 5 SD dan 2 SMP mulai direhab dan beberapa fasilitas pendukung yang kurang mulai dibangun. Ketujuh SD tersebut yakni SDN

P

REHAB GEDUNG - Gedung SMPN I PUS direhab menggunakan Dana alokasi Khusus (DAK) senilai Rp 270 juta untuk 6 lokal 02 Matotonan membangun rumah dinas guru, rehab kelas dan pembangunan perpustakaan. SDN 21 Madobak membangun perpustakaan, SD 06 Madobag melanjutkan pembangunan 3 ruang kelas dan perpustakaan, SDN 13 Muara Siberut merehab 3 lokal dan SDN 12 Muntei membangun perpustakaan. Sementara dua SMP yang mendapat dana pembangunan yakni SMPN 2 Siberut Selatan membangun perpustakaan, 3 lokal dan pembangunan laboratorium. Sementara SMPN 1 Siberut Selatan membangun laboratorium dan rehab kelas.

Pengawas TK dan SD Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pendidikan Siberut Tengah, Parmenas Sakeru mengatakan, pekerjaan telah dimulai serentak pada Oktober. “Saat ini pekerjaan pada tahap pemasangan kayu untuk atap, sedikit terlambat karena pengurusan kontrak kerja di Tuapeijat,” katanya saat ditemui Puailiggoubat di ruang kerjanya, Kamis, 6 November. Parmenas menyebutkan, material bangunan perpustakaan didatangkan dari Padang sedangkan rumah dinas guru berasal dari bahan lokal. Sesuai kontrak, kata Parmenas, pekerjaan

telah siap pada Desember. “Setahu saya jika pekerjaan diputus kontrak karena tidak selesai tepat waktu maka dilanjutkan dengan anggaran tahun depan,” ujarnya. Sementara Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pendidikan Kecamatan Siberut Selatan, Hijon Tasirilotik mengatakan, pembangunan telah berjalan selama 2 bulan. Sebagian pekerjaan dilakukan swakelola, sisanya melalui proses tender. “Kita berharap pembangunan ini berjalan lancar,” ujarnya, Kamis, 6 November. (g)

Semua Sekolah di Siberut Utara Terakreditasi pada 2016 SIKABALUAN- Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pendidikan Kecamatan Siberut Utara menargetkan pada 2016 seluruh sekolah yang berada di wilayah kerjanya telah terakreditasi. Akreditasi ini penting agar sekolah cepat maju. Kepala UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Siberut Utara, Jop Sirirui mengatakan, akreditasi ini penting untuk mempercepat kemajuan sekolah. “Dengan akreditasi sekolah memacu dirinya berkembang baik dari segi mutu maupun manajemen,” katanya kepada Puailiggoubat, Selasa, 11 November. Tahun ini, sebanyak 4 SD dan 1 SMA diusulkan diakreditasi yakni SDN 01 Malancan, SDN 06 Malancan, SDN 08 Muarasikabalaun dan SDN 12 Monganpoula serta SMAN 1 Siberut Utara. “Sedang

proses penilaian dan menunggu hasil akreditasinya,” ujarnya. Menurutnya, tinggal 3 SD yang belum diakreditasi yakni SDN 04

Muara Sikabaluan, SDN 20 Muara Sikabaluan dan SDN 21 Malancan. Ketiga SD tersebut ditargetkan diakreditasi tahun depan sehingga FOTO:BAMBANG/PUAILIGGOUBAT

GORO - Siswa dan guru SMPN 1 Siberut Utara gotong royong membersihkan bandar jalan di dekat lokasi sekolah yang baru dibangun

pada 2016 seluruh SD terakreditasi. “SMPN 1 Siberut Utara belum kita usulkan karena masih proses relokasi, jika sudah siap baru diajukan,” ujarnya. Jop berharap kegiatan penilaian dilakukan langsung di sekolah, tidak sekedar menerima laporan tertulis kemudian dinilai. “Turunnya tim akreditasi ke lapangan lebih memberi manfaat kepada sekolah karena banyak menerima masukan,” katanya. Sementara pada 2012, Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BAN-S/M) telah mengakreditasi 2 SD yakni SDN 07 Sirilogui dan SDN 09 Muarasikabaluan yang mendapat nilai B. Kemudian dilanjutkan pada 2013 juga sebanyak 3 SD yaitu SDN 03 Sotboyak dan SDN 15 Bojakan mendapat nilai C sementara SD Swasta Fransiskus mendapat nilai B. (bs/g)


21 Puailiggoubat

PENDIDIKAN

NO. 300, 15 - 30 November 2014

Tiga Sekolah di Siberut Utara Dirintis Jadi Sekolah Adiwiyata SIKABALUAN-Tiga sekolah di Kecamatan Siberut Utara menjadi percontohan sekolah bersih lingkungan yang dirintis Kantor Lingkungan Hidup (KLH). Ketiga sekolah itu yakni SMAN 1 Siberut Utara, MTSS Sikabaluan dan SDN 09 Muara Sikabaluan. Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pendidikan Kecamatan Siberut Utara, Jop Sirirui mengatakan, ketiga SD tersebut akan dijadikan sekolah hijau atau bersih lingkungan sesuai dengan anjuran KLH. Kegiatan tersebut didukung KLH dengan merancang pembuatan taman sekolah, “Petak tanam, pasir dan tanamannya didanai oleh KLH,” kata Jop, Rabu, 12 November. Dari monitoring yang dilakukan UPTD, ditemukan perbedaan pembangunan petak taman oleh pihak ketiga atau kontraktor. Di SDN 09 Sikabaluan dan MTSs taman yang dibuat di lingkungan sekolah cukup besar, namun di SMAN 1 Siberut taman yang dibuat kecil. “Kita berharap ini dilihat dulu oleh pihak KLH ke lapangan karena ada perbedaan volume kerja antara satu sekolah dengan yang sekolah lain,” ujarnya. Selain itu, material berupa pasir timbunan taman didatangkan dari Padang namun yang terjadi di SMAN 1 Siberut Utara timbunan diambil dari pasir pantai. “ Ini jelas menyalahi aturan,” ujarnya. Anggaran pengembangan sekolah adiwiyata di dalam APBD Mentawai 2014 di Kantor Lingkungan Hidup senilai Rp165 juta.(bs/g)

UPTD Pendidikan Siberut Utara Usulkan Rehab dan Bangun RKB SIKABALUAN - Kantor Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pendidikan Kecamatan Siberut Utara mengusulkan perbaikan dan pembangunan ruang kelas baru (RKB) di sejumlah sekolah di wilayahnya. Kepala UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Siberut Utara, Jop Sirirui mengatakan, beberapa sekolah ruangannya rusak berat sementara yang lain dalam proses relokasi dan akan direlokasi. Menurut Jop, sekolah yang membutuhkan RKB diantaranya SDN 01 Malancan di Dusun Sirilanggai sebanyak 2 lokal, SDN 02 Sigapokna 3 lokal, SDN 20 Malancan di Dusun Terekanhulu 2 lokal dan SDN 06 Malancan 2 lokal. Sedangkan SDN 12 Monganpoula dan SMPN 1 Siberut Utara masing-masing membutuhkan 6 lokal karena sekolah ini akan direlokasi. “Lahannya sudah ada dan tinggal pemindahan karena lokasi sekolah saat ini rawan banjir, sementara SMP memerlukan penambahan 6 lokal baru untuk kantor guru, perpustakaan, labor dan MCK,” ujarnya Puailiggoubat, Rabu, 12 November. Sementara SMAN 1 Siberut Utara, membutuhkan 15 lokal untuk relokasi. “Lokasinya sudah ada dan berdekatan dengan lokasi SMPN 1 Siberut Utara relokasi. Kita berharap tahun depan terealisasi, hal ini sudah kita sampaikan ke Dinas Pendidikan,” ujarnya. (bs/g)

UPTD Pendidikan Siberut Utara Instruksikan Ujian Gunakan KTSP Penerapan Kurikulum 2013 belum maksimal karena materi ajar yang minim

FOTO:BAMBANG/PUAILIGGOUBAT

Bambang Sagurung

U

nit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pendidikan Kecamatan Siberut Utara

memerintahkan seluruh sekolah di wilayah kerjanya menggunakan bahan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) saat ujian semester I pada awal Desember karena penerapan Kurikulum 2013 (K13) tidak maksimal yang disebabkan materi ajar yang minim. “Kita sudah sebarkan edarannya karena melihat pelaksanaannya terlalu dipaksakan sementara buku dan materi ajar lainnya masih sangat minim,” kata Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Siberut Utara, Jop Sirirui kepada Puailiggoubat, Rabu, 12 November. Menurut Jop, meski telah diberikan edaran tidak tertutup kemungkinan sekolah yang telah maksimal menerapkan K13 untuk menyusun bahan ujian sesuai sistem

PEMBANGUNAN SEKOLAH - Pembangunan SMPN 1 Siberut Utara di lokasi baru dalam tahap penyelesaian baru tersebut. “Tergantung dari sekolah masing-masing, kalau mereka mau mencoba dan merasa mampu kita tidak larang, namun jangan memaksakan,” ujarnya. Jop berencana akan melakukan pertemuan antara kepala sekolah, guru, orang tua murid dan komite sekolah untuk mematangkan pene-

rapan K13 demi peningkatan kualitas pendidikan di daerah tersebut. Berdasarkan agenda, pertemuan tersebut dilakukan pada Februari, April, Juni, Agustus, Oktober, dan Desember tahun depan. Pertemuan kelompok guru dilakukan Januari, Februari, April, Agustus, September dan November. Pertemuan orang tua siswa pada Juni dan Desember,

sementara komite sekolah dilaksanakan pada Januari, April, Juli dan Oktober. “Kegiatan ini kita mulai pada tahun 2015 dalam bentuk pertemuan atau dalam bentuk kegiatan-kegiatan yang dapat meningkatkan mutu pendidikan dan penerapan kurikulum 2013,” ujarnya.(g)

10 Tahun Sekolah Siberut Utara Tak Dapat Mebeler SIKABALUAN - Selama 10 tahun sekolah di wilayah Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pendidikan Kecamatan Siberut Utara tak mendapat alokasi dana pengadaan mebeler sekolah dari Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Mentawai. Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Siberut Utara, Jop Sirirui mengatakan, kursi bangku dan meja yang dimiliki saat ini belum mengalami peremajaan sejak kepala cabang sebelumnya hingga beralih di tangannya pada 2012. “Sebagian besar kondisi mebeler yang ada sangat memprihatinkan,” katanya kepada Puailiggoubat, Rabu, 12 November. Menurut Jop, dana pembelian mebeler baru di sekolah berasal dari Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Dengan penggunaan dana tersebut otomatis sekolah makin kekurangan dana karena selain membeli mebeler mereka juga harus membayar honor dan

peralatan lain. “Laporan kondisi kerusakan mebeler sudah kita sampaikan ke

Dinas Pendidikan agar 2015 dapat terealisasi di APBD Mentawai,” ujarnya. FOTO:BAMBANG/PUAILIGGOUBAT

BUAT KURSI - Seorang guru SMAN 1 Siberut Utara membuat kursi darurat karena mebeler kurang

Berdasarkan data UPTD Pendidikan Siberut Utara, sebanyak 11 SD mengalami kerusakan mebeler, mulai rusak berat hingga ringan. Sekolah tersebut yakni SDN 01 Malancan di Dusun Sirilanggai yang memiliki 143 siswa, SDN 02 Sigapokna (148 siswa), SDN 03 Sotboyak (113 siswa), SDN 06 Malancan (180 siswa), SDN 07 Sirilogui (206 siswa), SDN 09 Muarasikabaluan (120 siswa), SDN 12 Monganpoula (181 siswa), SDN 15 Bojakan (85 siswa), SDN 20 Malancan di Terekan Hulu (78 siswa), SDN 21 Muara Sikabaluan di Dusun Puran( 30 siswa) dan SDN 23 Bojakan yang di Dusun Lubaga (81 siswa). “Kerusakan mebeler juga dialami SMAN 1 Siberut Utara dan SMPN 1 Siberut Utara, apalagi SMP yang baru direlokasi, kita berharap ada pengadaan mebeler,” ujarnya. (bs/g)


22

Puailiggoubat

EKOKER

NO. 300, 15 - 30 November 2014

Beras tersebut untuk jatah pangan selama setahun Tim Redaksi

adan Urusan Logistik (Bulog) Sumatra Barat menyalurkan beras miskin (raskin) sebanyak 1.854, 54 ton kepada 10. 303 Rumah Tangga Sasaran (RTS) di Kabupaten Kepulauan Mentawai pada November ini. Di daerah Pagai Utara Selatan, pendistribusian raskin dari Padang menggunakan Kapal Motor (KM) Cahaya Baru 03. Raskin yang berjumlah 837,9 ton akan disalurkan ke tiga kecamatan yakni Pagai Utara, Pagai Selatan dan Sikakap. Horma Bilsan Saleleubaja, staf Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Mentawai mengatakan, dana penyaluran raskin dari Padang ke gudang kecamatan ditanggung Bulog. Sementara dana pendistribusian beras dari kecamatan ke desa sampai dusun diserahkan kepada kecamatan. “Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai tidak menyediakan dana pendamping penyaluran raskin,” katanya kepada Puailiggoubat. Menurut Horma, harga jual raskin yang ditetapkan Rp1.600 per kilogram, harga itu tidak boleh ditambah, sementara biaya transportasi boleh dipungut jika disepakati warga. Raskin ditargetkan mencukupi kebutuhan pangan warga setahun. Penanggungjawab pendistribusian raskin Kecamatan Sikakap, Frans Karel membenarkan pembiayaan penyaluran ke desa-desa diserahkan kepada keca-

10.303 Warga Mentawai Dapat Raskin

B

FOTO:SUPRI/PUAILIGGOUBAT

KECAMATAN

RASKIN - Pendistribusian Raskin di Pagai Utara Selatan matan. Selanjutnya pihak Pemerintah Kecamatan membicarakan dengan kepala desa dan dusun untuk biaya transportasinya. “Biaya distribusi diambil atas keputusan desa dan dusun beserta warganya,” katanya. Sementara Kepala Desa Sikakap, Suharman menyebutkan, sebelum raskin disalurkan, kepala dusun mendata RTS yang berhak menerima beras tersebut. Jika datanya sudah ada baru harga disepakati. Sementara di Kecamatan Siberut Utara dan Selatan, jatah raskin yang

akan diberikan Bulog ditujukan kepada 1.394 RTS. Namun Sekretaris Camat Siberut Tengah, Jasti Onarelius mengatakan, sampai saat ini raskin untuk Siberut Tengah belum masuk, masih menunggu distribusi dari Bulog. Meski beras belum diterima, Jasti mengatakan biaya distribusi yang diberikan Bulog hanya sampai di gudang kecamatan. Ia memprediksi jika saat ini beras sekilo Rp1.600 di gudang kecamatan akan naik menjadi Rp2.500 per kilogram jika didistribusikan hingga ke desa karena biaya transportasi yang

Nelayan Sikabaluan Panen Ikan SIKABALUAN-Usai badai yang melanda perairan Mentawai pada 1-9 November, nelayan Desa Sikabaluan

Kecamatan Siberut Utara panen ikan ambu-ambu. “Saat badai minggu itu tetap kita

PANEN - Nelayan Sikabaluan panen ikan ambu-ambu

paksakan melaut, tapi tak dapat hasil,” kata Alek, salah seorang nelayan Sikabaluan kepada Puailiggoubat, Senin, 10 November. Usai badai, nelayan kemudian melaut pada sore hari dan berhasil menangkap ikan ambu-ambu yang cukup banyak. “Sekali melaut rata-rata mendapat 40 hingga 60 ekor ikan ukuran tiga jari orang dewasa. Kadang dapat yang ukuran besar juga,” ujar Hendri, nelayan lain. Pada panen pertama, nelayan menjual ikan dengan harga Rp20 ribu per ikat berisi 4 ekor. Tapi karena banjir isi ikatan ditambah menjadi 8-9 ekor. “Saking banyaknya, ikan tidak terjual habis, sisanya kita salai (keringkan) dan berharap habis musim ikan ini bisa dijual karena mampu bertahan,” kata Alek. (bs/g)

Pagai Utara Pagai Selatan Sikakap Sipora Selatan Sipora Utara Siberut Barat Daya Siberut Tengah Siberut Selatan Siberut Barat Siberut Utara mahal. “Bila raskin masuk kita belum tahu berapa biaya transportasi pengangkutannya dari pelabuhan ke Saibi, kita masih menunggu,” katanya kepada Puailiggoubat, Jumat, 14 November. Jasti menyebutkan, pendistribusian raskin tidak sekaligus, pada

RTS

JUMLAH (Kg)

973 1.75 1.932 1.473 454 855 503 891 1.155 317

175.14 315 347.76 265.14 81.72 153.9 90.54 160,380 207.9 57.06

distribusi pertama sebanyak 75.450 kilogram dan sisanya menyusul dua bulan kemudian sebanyak 15.090 Kilogram . Menurutnya, jatah raskin yang diberikan belum cukup sehingga pihaknya harus selektif memberikan beras itu kepada keluarga miskin (spr/ss/rr/g)

Moratorium Perizinan Kapal Dilaksanakan JAKARTA-Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menetapkan moratorium perizinan kapal perikanan tangkap yang resmi berlaku 3 November 2014 hingga 30 April 2015. Moratorium tersebut bertujuan mencegah pencurian ikan di perairan Indonesia yang merugikan negara hingga Rp30 triliun per tahun. Menteri KKP Susi Pudjiastuti mengatakan, moratorium ini untuk kapal eks asing berbobot di atas 30 Gross Ton (GT), yakni kapal yang pembangunannya dilakukan di luar negeri. Selama moratorium, perizinan baru meliputi Surat Izin Usaha Perikanan (SIUP), Surat Izin Penangkapan Ikan (SIPI) dan Surat Izin Kapal Pengangkut Ikan (SIKPI) akan ditangguhkan dan ditertibkan. Selanjutnya akan dianalisis dan evaluasi bagi SIPI dan SIKPI yang masih berlaku. “Bagi yang melakukan pelanggaran, akan dikenakan sanksi administrasi,” kata Susi di Jakarta, Selasa, 12 November. Menurut Susi, moratorium menjadi salah satu instrumen dalam pengelolaan perikanan yang bertanggung jawab dan biasa dilakukan di dunia internasional. Langkah ini sebagai cara memulihkan sumber daya ikan yang terkuras, perbaikan lingkungan yang rusak dan memantau pelaku usaha penangkapan ikan. “Untuk itu dipersilakan menertibkan diri supaya sesuai aturan, memindahkan ijinnya ke negara lain, menyerahkan kepada pemerintah untuk dijadikan rumpon atau menunggu diberikan ijin dengan peraturan baru,” ujarnya. Lanjut Susi, selama moratorium, KKP akan menyempurnakan Permen terkait ijin usaha perikanan tangkap yang berorientasi tersedianya sumber daya ikan secara berkelanjutan, lingkungan yang lestari, keseimbangan pendapatan antara pengusaha, nelayan dan pemerintah. “Konsekuensinya semua ijin daerah harus dalam kontrol pemerintah pusat dengan model kuota,” katanya. (kkp/g)


23

Puailiggoubat NO. 300, 15 - 30 November 2014

Suara Daun

K

ematian merupakan sesuatu yang tidak bisa dipungkiri manusia, pada hakekatnya semuanya kehendak tuhan, dan kapan tiba saatnya manusia akan mengalami itu. Di Mentawai kematian merupakan duka semua masyarakat dalam sebuah kampung. Dalam kepercayaan Mentawai kematian dapat digolongkan menjadi dua yaitu kematian simaeru, yaitu kematian disebabkan penyakit yang tidak bisa disembuhkan dan kematian sikatai, yaitu kematian yang disebabkan oleh penyakit yang tidak terduga dan buruk seperti tenggelam di laut, tertimpa kayu, dan dibunuh. Ketika ada orang yang meninggal maka dibunyikan tuddukat dengan irama loiba. Bunyi tuddukat terdengar sampai ke seluruh wilayah. Loiba merupakan alat komunikasi dan pemberian kabar duka kepada orang lain dan setiap bunyi irama loiba menandakan usia dan jenis kelamin orang yang meninggal. Untuk mengartikan irama tuddukat dibutuhkan keahlian khusus yang didapatkan secara turun temurun. Meskipun sudah mendengar loiba, tapi tidak semua orang bisa melayat. Ibu hamil dan yang memiliki bayi tidak boleh pergi melayat, demikian juga suaminya. Sebab roh orang meninggal (ketcat) bisa mengganggu janin atau bayi. Orang yang memasang jerat binatang, membangun rumah, mengadakan lia, memiliki babi baru di kandang dan pengobatan juga berpantang. Semua orang yang melayat akan memberikan sumbangan berupa tenaga dan waktu untuk mempersiapkan upacara penguburan orang yang meninggal. Semua orang bergotong royong dan tanpa pamrih sampai proses penguburan semua orang ikut berpartisipasi akan megikuti pemberishan sebelum pulang ke rumah masing-masing (Tarida: 2004 :72, Salappak antara alam, kehidupan dan jiwa) Selama meratapi si mati, kepala orang orang yang berkabung dibungkus dengan kain berwarna-warni. Segenap perhiasan yang biasa dipakai, dilepas semuanya. Bentuk kedua tangan dan kaki orang yang mati dipolakan pada sebuah landasan, sebagai tanda kenang-kenangan padanya (kirekat). Para pria menyiapkan peti jenazah yang terbuat dari perahu, mengantar jenazah ke tempat pemakaman. Satu tempat pemakaman biasanya dipakai bersama beberapa uma. Letaknya selalu agak masuk ke darat, di suatu tempat terpencil. Pada waktu pemakaman, roh si mati diberi sesajian yang hanya satu kali saja, beserta sedikit harta selama masih hidupnya di dunia seperti parang, piring, kain-kain dan manik-manik. Ada perbedaan cara penguburan pada masyarakat Mentawai masa dulu,

Gerson Merari Saleleubaja

Pelajaran Budaya Mentawai Tenggelam

H

Upacara Perdamaian oleh: Siti Komariah Pemenang II Lomba Penulisan Budaya Yayasan Citra Mandiri Mentawai seperti peti mati tidak dikuburkan ke dalam tanah melainkan diikatkan di atas semacam panggung dan dinaungi atap rumbia.( Shefold, 1991:110. Mainan Bagi Roh). Sehari setelah penguburan akan diadakan ritual pasijakjak mone, yaitu pembuatan kirekat dan gambar simbolis berupa bentuk kaki (dere) akan digambar di pohon durian yang sangat baik milik orang yang meninggal atau orangtuanya. Kirekat ini berfungsi untuk mengenang kerabat yang telah meninggal itu. Di sekeliling pohon durian yang menjadi kirekat dipagari serta ditanami tumbuhan seperti surak, boblo, mumunem, pangasele, dan simakkainau. Tanaman di dalam pagar itu tidak boleh dirusak atau dicabut oleh orang lain. Bila ada yang sengaja merusak atau mencabutnya akan terkena tulou. Selain itu ada beberapa yang dilakukan sebagai tanda berkabung seperti pemotongan rambut, pemotongan sampan sebagai simbolis. Proses Upacara Untuk mengakhiri masa berkabung dilakukan upacara panunggru. Panunggru sebagai tanda perpisahan selama-lamanya antara roh orang yang meninggal dengan keluarganya. Panunggru juga menjadi kesempatan berkumpul bagi semua anggota keluarga atau suku yang tidak sempat hadir pada upacara penguburan. Pelaksanaan panunggru tergantung kesiapan dari keluarga. Biasanya antara 1 hingga 3 bulan setelah penguburan. Seluruh kerabat dipanggil menyiapkan keperluan upacara. Babi, ayam, sagu, keladi,

bambu, kelapa, kayu bakar dan sebagainya. Persiapan ini memakan waktu seminggu. Panunggru diawali pada malam hari dengan pasibari, yaitu pemanggilan ketcat oleh sikerei. Sikerei meminta pada ketcat agar bersedia meninggalkan rumah. Kemudian dilanjutkan dengan paneka kagerat di halaman rumah untuk meminta pada roh-roh jahat di sekeliling mereka agar tidak menunggu jalannya upacara, sekaligus meminta roh-roh baik memberikan kekuatan bagi sikerei dalam melaksanakan upacra panunggru. Tahap Paeruk (pasibitbit, pasisingin, pasikiniu dan lajo simagere) Pasibitbit merupakan kegiatan yang dilakukan sikerei yang bertujuan untuk mengusir roh-roh jahat dan roh orang yang baru meninggal dari dalam rumah dengan daun-daun sikatai diiringi dengan nyanyian sikerei. Kadang kala roh yang diusir membandel dan tidak mau keluar, sehingga sikerei melakukan pasibetu sipittok untuk mengusir secara paksa menggunakan nga-ngaingai. Pasibitbit sikatai dan simaeru bertujuan untuk menetralkan suasana rumah menjadi nyaman, dan sejuk bagi jiwa para penghuni, sehingga tidak ada gangguan dan tidak terjadi lagi peristiwa buruk dirumah itu. Pasikeiniu uma/tubu juga dilakukan dalam upacara ini yang bertujuan agar roh jahat tidak mengganggu mendatangkan penyakit bagi mereka. Ketika roh-roh telah pergi ada kemungkinan jiwa atau simagere, orang yang hadir dalam upacara

tersebut diajak. Oleh sebab itu sikerei juga mengadakan ritual pasisoga simagere di pinggir sungai untuk memastikan tidak ada simagere yang ikut bersama roh-roh itu. Setiap orang menerima dan memakan potongan hati babi yang dilambangkan sebagai simagere. Mereka juga menerima sehelai daun mumunen yang berarti pujian bagi simagere mereka. Sikerei menari berkeliling dengan gerakan yang cepat untuk mengumpulkan semua simagere agar tidak ada yang ikut bersama rohroh yang sudah diusir. Lajo simagre ini juga untuk menghibur simagre agar tidak pergi meningggalkan tubuhnya. Turuk sikerei terus dilakukan sampai menjelang pagi, menandakan masa berkabung sudah berakhir. Liat Panunggru Ketika lajo simagre selesai, keesokan harinya diadakan lia panuggru, sebagai puncak upacara yang ditandai dengan dibunyikannya gong. Semua yang hadir memakai katsaila (pucuk enau) di leher dan perhiasan manik-manik sebagai lambang kegembiraan. Acara ini disertai pemotongan babi, ayam yang telah disiapkan untuk makanan bersama orang yang hadir dalam pesta tersebut. Setiap penyembelihan babi dan ayam sikerei melakukan doa-doa permohonan panjang. Binatang-binatang yang disembelih, seekor dipilih yang terbaik untuk dijadikan ramalan masa depan yang terjadi, biasanya ke halaman 9

arapan penerapan pelajaran muatan lokal (mulok) budaya Mentawai (bumen) dan didukung dengan materi ajar memadai yang mulai bersinar pada tahun ini kembali meredup. Pasalnya uang penggandaan buku pelajaran tersebut yang sempat dianggarkan pada APBD Mentawai 2014 senilai Rp795, 8 juta tidak bisa dicairkan. Alasan Dinas Pendidikan Mentawai, tim penyusun buku tidak jelas sehingga uang tak bisa dicairkan. Imbasnya muncul kegamangan melaksanakan pelajaran ini di beberapa sekolah yang pernah menerapkannya. Sebut saja SMA di Siberut Utara yang awalnya menerapkan kurikulum ini dari kelas I-III, kini mulai dibatasi hanya kelas III. Menurut mereka, penghentian sementara pemberian pelajaran ini kepada kelas I dan II disebabkan tak ada jaminan pasti sejak Kurikulum 2013 (K13) diterapkan. Bahkan materi pelajaran yang sudah ditunggu dari Dinas Pendidikan Mentawai tak kunjung ada. Kembali kepada kepastian, beberapa pihak menilai sebenarnya tak ada masalah penerapan pelajaran ini pada K13 jika Dinas tidak ogah-ogahan membentuk tim penyusun buku budaya Mentawai. Di sisi lain, pengikisan budaya Mentawai di beberapa pelosok kepulauan ini tak terhindarkan karena tak punya cara yang jitu mewariskan nilai-nilai luhur budaya yang mereka miliki. Akibatnya beberapa oknum pejabat di kabupaten itu tak mampu lagi membedakan yang tabu dalam kehidupan sosial, sebagian diantaranya meringkuk di penjara. Jika sudah begini, kita akan mengadu kemana agar kepastian pembelajaran budaya Mentawai ini ada. Mau ke DPRD, duh, sama juga karena sampai saat ini unsur pimpinan lembaga legislatif ini belum jelas sehingga tak berdaya melakukan pengawasan kinerja eksekutif. Jika melihat program rencana daerah ini sendiri seperti Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Mentawai 20112016, jelas tercantum target, indikator penguatan kebudayaan lokal. Andai saja penyusunan program dalam Satuan Kerja Perangkat Dinas terkait diselaraskan dengan RPJMD itu, buku bahan ajar budaya Mentawai pasti sudah ada sejak tahun 2011. ***


Potret

Puailiggoubat NO. 300, 15 - 14 Novermber 2014

Ibu-ibu Sirilanggai mengambil pasir sungai untuk bahan material bangunan

24

Kelompok Aggau melayani pembeli air galon yang diolah dari air laut menjadi air tawar di Tuapeijat

Membangun... Bukan saatnya harus berpikir. Kini era untuk bekerja membangun Mentawai ke arah yang lebih baik. Membangun tidak hanya satu lini saja, tetapi membangun berbagai lini, mulai dari pikiran, pendidikan, kesehatan sampai pembangunan fisik. Ayo kerja....! Teks: Rus Akbar Foto: Bambang Sagurung, Supri Lindra, Rinto Robertus Sanene

Pembangunan Jalan Sikakap - Taikako yang dikerjakan PT Lubuk Minturun

Warga Sirilanggai memecah batu untuk material bangunan

Material P2D Mandiri Desa Saibi Samukop APBD Perubahan Tahun 2014 yang sedang dikerjakan

Petani di Desa Taikako, Sikakap menanam padi di sawah

Perluasan dermaga Pokai, Desa Sikabaluan Kecamatan Siberut Utara


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.