303

Page 1

Puailiggoubat Untuk Kebangkitan Masyarakat Mentawai

No .

3 -1 T 4 ah 03 Ja un nu X ar III i2 01 5

HARGA ECERAN RP 3000

Tabloid Alternatif Dwimingguan

1


Puailiggoubat NO. 303, 1 - 14 Januari 2015

Uggla Gaji samba tunjangan sai guru kontrak kau sipasilalaggek ratambah sai pemerintah bulek ramangangang mugalai - 4

Rura 2014, rateu akek ragalai 30 ngahektar puberakat ka Dusun Malancan, Desa malancan, Kecamatan Siberut Utara, tapoi amoi aragalai 8,2 persen lek barania ka 18 hektar sigalaira - 5 Anai sibau ratiboi akek ka sidang pagalaiyat pakakataira bulagat sakit galajet pulakgenanga ka Dinas Kesehatan Mentawai. Gidion Sinambela, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) siorak akekra masikua pasiluluiat aiailiat 100 persen katubudda sipasigagaba galajet nenda kalulut rapaksa sia sai polisi ka Polres Mentawai - 6 Kapak simanangkak aiorak betuet ka Taeilelu, sara sirimanua masaigo kapak nenda riu-riu lek iei kenanen mabeugak koat siei ka Taileleu - 7 Rakau SDN 01 Sikakap siragam katubudda satoga sikolah imagebak bulek ramangamang masigelai - 18 COVER DEPAN: 1 FOTO: DOK. PUAILIGGOUBAT 1 DESAIN: SYAFRIL TABLOID ALTERNATIF DWIMINGGUAN

Puailiggoubat Terbit setiap tanggal 1 dan 15

ISSN: 1412-9140 PENERBIT: Yayasan Citra Mandiri PEMIMPIN UMUM: Roberta Sarogdok PEMIMPIN USAHA: PEMIMPIN REDAKSI: Yuafriza DEWAN REDAKSI: Roberta Sarogdog Rus Akbar Saleleubaja Yuafriza REDAKTUR: Rus Akbar Syafril Adriansyah Gerson Merari Saleleubaja WARTAWAN DAERAH: Bambang Sagurung (Sikabaluan) Rapot Pardomuan (Sipora) Rinto Robertus (Saibi) Leo Marsen (Sikakap) Supri Lindra (Sikakap) Patrisius Sanene’ (Padang) Legend Satoinong (Siberut Selatan) Siprianus Sababalat (Siberut Selatan) DISTRIBUTOR DAERAH: Arsenius Samaloisa (Sioban) Vincensius Ndraha (Siberut Selatan) Bambang (Siberut Utara) Juanda (Siberut Barat) ALAMAT REDAKSI DAN USAHA: Jl. Kampung Nias 1 No. 21, Padang. Telp (0751) 7877373 - Fax. (0751) 35528 REKENING: Bank Nagari Cabang Pembantu Niaga, Padang No.2105.0210.0207-1 PENCETAK: Padang Graindo, Padang (Isi di luar Tanggung Jawab Percetakan) Wartawan Puailiggoubat selalu dilengkapi Kartu Pers dan (sesuai Kode Etik Jurnalistik) tidak dibenarkan menerima suap (‘amplop’) dari narasumber.

www.puailiggoubat.com

2

Dari Redaksi

Selamat Tahun Baru 2015

K

ita baru saja meninggalkan tahun 2014, tahun yang dihiasi peristiwa politik, mulai dari Pemilu Legislatif hingga Pemilu Presiden. Peristiwa politik tahun lalu dikatakan membawa luka karena rakyat terpecah belah oleh pilihan politiknya. Namun sekaligus juga dipuji karena bangkitnya kerelawanan masyarakat dalam berpolitik baik dalam mendukung calon maupun dalam mengawal proses pemilu. Dalam era kecepatan informasi saat ini, partisipasi publik meningkat dalam berpolitik. Momentum ini yang harus dijaga pemerintahan Joko Widodo dengan melakukan kerja yang baik sesuai harapan rakyat. Janji-janji politik yang pernah dilontarkan, harus segera ditunaikan satu persatu. Jangan sampai kesadaran berpolitik rakyat menurun gara-gara kecewa kepada pemerintah. Selamat datang 2015, selamat bekerja . z


3

Puailiggoubat NO. 303, 1 - 14 Januari 2015

FOTO:SYAFRIL/PUAILIGGOUBAT

JANUARI

pengirim 9 anak asal Desa Bulasat, Pagai Utara ke Jakarta. Mereka dijanjikan akan disekolahkan di sebuah pesantren di daerah Bogor.

280 - Undang-Undang Desa yang disahkan DPR RI pada 18 Desember 2013 lalu setelah 7 tahun mengendap memberikan harapan baru bagi masyarakat desa untuk mempercepat pembangunan daerahnya.

JULI 292 - Pasangan Jokowi-JK unggul di semua kecamatan di Mentawai. Masih banyak masyarakat yang protes pelaksanaan Pemilu karena tidak bisa memilih.

281 - Rita Mariana (42), salah satu dari tiga terpidana korupsi proyek pembuatan website Mentawai tahun anggaran 2003 berhasil ditangkap tim Kejaksaan Negeri Mentawai, Kamis malam, 23 Januari 2014 lalu. Rita ditangkap di kediamannya di kawasan Jati, Padang setelah buron selama lebih dari satu tahun. Ia sendiri ditetapkan DPO sejak Oktober 2012. Sementara dua terpidana lainnya masih buron.

293 - Mahalnya biaya transportasi kian terasa saat kapal antar pulau tidak jalan

AGUSTUS 294 - Dinas Kesehatan Mentawai menemukan 8 anak menderita gizi buruk di Pagai Selatan.

FEBRUARI 282 - Kayu-kayu yang diolah Primko Kartika Wirabraja Korem 032/ Wirabraja berdasarkan Izin Pemanfaatan Kayu (IPK) dari Dinas Kehutanan Sumatera barat akan dijual kepada para korban tsunami yang menerima dana huntap di Pagai Utara. Namun penjualan kayu oleh Primkopad tersebut mendapat penolakan warga. Sebab, warga sudah menyiapkan sendiri kayu-kayu untuk pembangunan rumah mereka sejak tahun 2012. 283 - Keputusan Mahkamah Konstitusi Nomor 35/PUU-X/2012 tentang pengakuan konstitusionalitas hutan adat disambut baik masyarakat Mentawai khususnya yang terlingkup dalam komunitas masyarakat adat.

MARET 284 - Sebanyak 209 calon legislatif Mentawai (caleg) memasuki masa kampanye rapat umum dan media massa 16 Maret hingga 5 Apri . Berbagai cara dilakukan para caleg dan tim sukses untuk menjaring suara pemilih. Tak jarang, praktik membagi-bagikan uang dilakukan demi membujuk pemilih.

KAYU HUNTAP - Sejumlah pekerja mengolah kayu untuk pembangunan hunian tetap (huntap) di km 8, Pagai Utara

KILAS BALIK MENTAWAI 2014 jadi pemenang Pemilu Legislatif Mentawai 2014 dengan raihan 7.652 suara. Kemenangan ini membuat PDIP mempertahankan kursi pimpinan DPRD Mentawai periode 2014-2019.

MEI 288 - Bawaslu Sumatra Barat

menemukan KPU dan Panwaslu Mentawai melakukan pelanggaran etik. 289 - Meski persentase kelulusan siswa SMA di Mentawai naik tahun ini, namun jika dibanding 18 daerah lainnya masih terendah.

JUNI 290 - Tim sukses Jokowi-JK menargetkan 75 persen suara di Mentawai sementara tim sukses Prabowo Hatta berharap meraup banyak suara. 291- Polisi menggagalkan upaya

FOTO:BAMBANG/PUAILIGGOUBAT

SEPTEMBER 296- Masyarakat dibolehkan menyediakan kayu sendiri asal ada rekomendasi kepala desa soal asal usul kayu. 297- Kekurangan premium di Mentawai mencapai 1.299 kiloliter dan solar 215 kiloliter per bulan. Akibatnya kelangkaan BBM melanda Mentawai sejak dua tahun terakhir.

OKTOBER 298 - Sulitnya Bersawah di Mentawai Swasembada beras ditargetkan baru tercapai tiga tahun lagi sedang pangan lokal seperti sagu dan keladi kian tersingkir. 299 - DPRD Mentawai belum bisa bekerja karena alat kelengkapan belum ada. Pimpinan DPRD belum bisa disahkan segera karena kisruh di Partai Nasdem.

285 - Majelis Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) kota Padang menolak gugatan tiga anggota DPRD Kabupaten Kepulauan Mentawai terhadap Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno terkait penerbitan Surat Keputusan Gubernur tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota DPRD Kabupaten Kepulauan Mentawai, Pengganti Antar Waktu Waktu (PAW).

NOVEMBER 300 - Harga kebutuhan pokok di Mentawai mulai naik karena rencana pemerintah menaikkan harga BBM. 301 - Sempitnya ruang kelola rakyat terhadap kawasan hutan menyebabkan akses kepada sumber daya alam minim.

APRIL 286 - Sejumlah partai politik di Mentawai mengklaim dapat suara signifikan dalam Pemilu Legislatif lalu. Beberapa wajah baru diprediksi akan duduk di DPRD Mentawai. 287 - PDI Perjuangan memastikan

295 - Anggota DPRD Mentawai periode 2014-2019 langsung bekerja setelah dilantik 1 September di Ruang Sidang DPRD Mentawai, Desa Tuapeijat, Kabupaten Kepulauan Mentawai oleh Kepala Pengadilan Negeri Padang, Renolistowo, S.H., M.H.

DESEMBER PANEN - Bupati Kepulauan Mentawai, Yudas Sabaggalet melakukan panen padi perdana di Sirilanggai

302 - Keputusan pemerintah menghentikan Kurikulum 2013 disambut sejumlah pihak di Mentawai karena implementasinya belum maksimal. z


Puailiggoubat NO. 303, 1 - 14 Januari 2015

Jaringan Komunikasi Ngadat di Sikabaluan SIKABALUAN-Sejak awal November hingga Desember, jaringan Telkomsel bermasalah di Kecamatan Siberut Utara sehingga masyarakat yang menggunakan telepon genggam untuk berkomunikasi dan mengirim pesan jadi terganggu. “Menelepon tidak bisa, hanya mengirim pesan singkat (SMS). Itupun SMS-nya dikirim hari ini kadang baru mereka terima pesannya besok,” kata Ignas, warga Sikabaluan pada Puailiggoubat, Kamis, 11 Desember lalu. Lanjut Ignas, sejak terjadinya gangguan jaringan komunikasi, pemesanan barang dagangan jadi terganggu. “Kita cemasnya kalau pakai SMS barangnya tidak sesuai yang diinginkan pasar. Tapi kalau bisa nelepon kita bisa jelaskan lebih rinci, katanya. Selain terkendala pemesanan barang, juga terkendala penjualan pulsa. “Karena jaringan terganggu membuat penjualan pulsa jadi tidak jalan, karena masyarakat tidak bisa berkomunikasi,” ujarnya. Rusaknya jaringan telkomsel juga dikeluhkan Alber, warga lainnya. “Komunikasi sulit, kadang ada sinyal tengah malam, itupun tidak bisa menelepon selalu jaringan sibuk. Hanya bisa SMS tapi terkirimnya sangat sulit,” ujarnya. Menurut informasi dari petugas jaga sentral menara Telkomsel Sikabaluan, jaringan Telkomsel Sikabaluan mengalami gangguan dan pihak teknisi sudah datang untuk melakukan pengecekan dan ada alat yang rusak. “Alatnya yang rusak sudah dikirim ke Padang, mudah-mudahan pertengahan Desember ini sudah datang dan dapat dipasang kembali, sehingga jaringan kembali normal,” ujar Pasaribu. (bs/r)

Ikan di Mentawai Sering Dicuri SIKAKAP - Ikan di perairan Kabupaten Kepulauan Mentawai hanya dinikmati oleh nelayan luar, seperti nelayan pukat cincin Sibolga, Aceh, dan Jakarta hal ini disebabkan karena nelayan di Kabupaten Kepulauan Mentawai masih menangkap ikan dengan cara tradisional. Menurut Kapolsek Sikakap Iptu Edison Hulu, selama ini ikan hasil tangkap nelayan seperti ikan tuna sirip biru, dan ikan ambuambu yang banyak terdapat di perairan Kabupaten Kepulauan Mentawai dibawa oleh nelayan luar ke daerahnya seperti pukat cincin dari Sibolga, Aceh, dan Jakarta untuk dijual. “Nelayan yang ada di Kabupaten Kepulauan Mentawai sekarang menangkap ikan masih menggunakan sistem tradisional, sementara nelayan luar yang menangkap ikan di perairan Kabupaten Kepulauan Mentawai telah menggunakan peralatan canggih, dan kapal yang digunakannya besar-besar, kedatangannya ke perairan Mentawai hanya untuk menangkap ikan,” ujarnya, Selasa 9 Desember lalu. Edison menilai penghasilan nelayan tradisional di Mentawai ini hanya cukup untuk makan sehari-hari saja, sebab pada umumnya mereka hanya menangkap ikan di sekitar tempat tinggalnya. “Paling jauh para nelayan tersebut menangkap ikan hanya 2 jam perjalanan dengan menggunakan mesin tempel,” tuturnya. (spr)

4

Gaji Guru dan Tenaga Kesehatan Kontrak Naik Jadi Rp2,5 Juta FOTO:RUS/PUAILIGGOUBAT

Kenaikan gaji guru dan tenaga kesehatan kontrak ini bertujuan meningkatkan motivasi kerja Rus Akbar

ntuk guru kontrak dan tenaga kesehatan kontrak bisa sedikit bahagia, sebab tahun depan gaji mereka akan dinaikkan dari Rp1,8 juta menjadi Rp2,5 juta ditambah tunjangan daerah. Kenaikan ini hanya berlaku untuk sarjana. Hal itu dikatakan Wakil Ketua DPRD Mentawai Kortanius Sabeleake’ saat dialog di Radio Sura’ FM, Kamis, 11 Desember lalu. Menurutnya, alasan kenaikan gaji guru dan tenaga kesehatan kontrak itu karena mereka tidak punya perjalanan dinas, mereka hanya mengajar dan melayani kesehatan masyarakat. Isu itu mencuat saat pembahasan Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUAPPAS) APBD Mentawai 2015. “Tapi kalau pegawai honor lainnya masih dipertimbangkan, sebab masih ada biaya perjalanan dinasnya yang diberikan,” katanya. Selain gaji para guru dan tenaga kontrak, tambah Korta juga akan diberikan tunjangan daerah, meski

U

Korta juga melihat ada daerah yang jauh sangat renggang pengawasannya, dan tidak memiliki sanksi yang keras, sementara di Tuapeijat mereka diawasi ketat. “Penambahan gaji ini merupakan penghargaan kita kepada guru kontrak dan tenaga medis yang bekerja untuk Mentawai,” ujarnya. Sementara Ketua DPRD Mentawai, Yosep Sarogdok mengatakan, usulan kenaikan gaji ini sempat jadi perdebatan anSAMBUTAN WABUP - Wakil Bupati Rijel Samaloisa membacakan Nota Pengantar tara eksekutif dan KUAPPAS di DPRD Mentawai 9 Desember lalu legislatif. “Untuk saat ini akhirnya kita jumlahnya tidak banyak diharapkan mengajar tiga sampai enam bulan setujui soal penambahan gaji untuk bisa memberi motivasi dan semangat tapi mereka tetap menerima tunda, guru kontrak dan tenaga kesehatan bekerja. “Kalau untuk tundanya padahal dalam aturannya, absen saja kontrak,” ujarnya Yosep. Dari data Dinas Pendidikan mungkin kita kasih setengah dari selama 10 hari, dia tidak akan terima tunda PNS, misalkan kalau golongan tunda selama satu bulan,” jelas Mentawai, guru kontrak dari 2010 II yang PNS mendapat tunda Korta. sampai 2014 sebanyak 510 orang. sebanyak Rp1 juta, mungkin untuk Sementara yang mengerjakan Sementara Dinas Kesehatan Mentapegawai kontrak kita kasih Rp500 tugasnya adalah guru sukarela yang wai menurut Kepala Dinas, Lahribu,” ujarnya. gajinya diambil dari dana BOS atau muddin mengatakan sampai 2014, Pemberian tunjangan dan tam- BOP, itupun sangat minim, hanya jumlah tenaga kontrak kesehatan ini bahan gaji, salah satunya didorong Rp100 ribu satu bulan. Sementara ada sebanyak 461. “Rencananya ada temuan anggota DPRD Mentawai guru PNS yang pemalas menerima penambahan tahun depan, jadi total saat reses beberapa waktu lalu. jumlah yang banyak. “Ini tidak adil jumlahnya sampai tahun depan ini “Kami menemukan ada guru yang rasanya, maka itu kita lakukan menjadi 500 orang,” katanya. (r) pemalas mengajar, ada yang absen penambahan gaji,” katanya.

Jembatan Sirilanggai Terancam Tak Selesai SIRILANGGAI - Jembatan di Sirilanggai Desa Malancan, Kecamatan Siberut Utara yang dibiayai APBD Mentawai 2014 terancam tak selesai. Berdasarkan pantauan Puailiggoubat di lapangan, Kamis, 11 Desember lalu, belum ada aktifitas yang berarti di lokasi kerja. “Kita terpaksa minta pada pekerja untuk menghentikan pekerjaan dan membongkar peralatan karena kontraktor yang memenangkan tender hingga sekarang belum juga ke lapangan memberikan penjelasan,” kata Barnabas, Kepala Desa Malancan. Lanjut Barnabas, sejak alat pengeboran pondasi dan petugas teknis lapangan turun di Sirilanggai, belum ada kejelasan bagaimana

soal teknis kerja. “Upah pekerja sampai sekarang belum dibayar, termasuk pemasangan plang proyek,” ujarnya. Untuk pekerja lokal dan pekerja dari pihak pemenang tender selama melakukan pekerjaan dan berada di Sirilanggai ditanggung kepala desa. “Untuk biaya makan mereka kita sudah habiskan sekitar Rp75 jutaan, dan sebagai jaminan kita akan tahan alat-alat perusahaan yang ada bila kontrak kerja mereka putus,” ujarnya. Saat tim dari Dinas Pekerjaan Umum Mentawai melakukan monitoring ke lapangan mengatakan kontrak kerja pembangunan jembatan Sirilanggai akan berakhir pada 17 Desember. “Informasi

dari pak Asmen Simanjorang, PPK, kontrak kerja akan berakhir pada 17 Desember besok dan kita berharap agar nantinya pihak dinas mempertimbangkan biaya yang sudah dikeluarkan untuk pekerja dan upah pekerja yang belum dibayarkan,” ujarnya.. Namun berdasarkan informasi yang didapat Barnabas dari Asmen bahwa nantinya Dinas Pekerjaan Umum akan memberikan perpanjangan waktu selama 50 hari kerja setelah kontrak kerja berakhir untuk melanjutkan pekerjaan namun dengan jaminan pembangunan jembatan akan berhasil dirampungkan. “Kita berharap setelah adanya perpanjangan waktu, pihak pem-

borong datang ke lokasi menyelesaikan pembangunan karena jalan ini merupakan jembatan satusatunya di Sirilanggai yang menghubungkan Sirilanggai dengan Sibeuoncun,” ujarnya. Selain jembatan SirilanggaiSibeuoncun Desa Malancan, jembatan yang terancam putus kontrak di Kecamatan Siberut Utara lainnya yaitu jembatan Sikabaluan-Pokai yang dikerjakan PT. Merpati Gema Prima Pasindo dengan nilai kontrak R3,8 miliar. Berdasarkan pantauan Puailiggoubat Kamis, 11 Desember, pihak kontraktor sedang mengerjakan penimbunan pondasi jembatan. (bs/r)


MENTAWAINEWS Kebutuhan ekonomi yang mendesak membuat masyarakat tak fokus bersawah Bambang Sagurung

Puailiggoubat

5

Panen Sawah di Malancan Tak Mencapai Target FOTO:BAMBANG/PUAILIGGOUBAT

rogram Bupati Mentawai Yudas Sabaggalet untuk mewujudkan swasembada beras di Mentawai agar ketahanan pangan dapat terjaga masih belum terwujud. Beberapa daerah yang menjadi sasaran pelaksanaan cetak sawah melalui Dinas Pertanian, Peternakan dan Perkebunan Mentawai mengalami kendala dalam pelaksanaan. Tahun ini, program cetak sawah di Dusun Malancan, Desa Malancan Kecamatan Siberut Utara seluas 30 hektar hanya terealisasi 8,2 hektar dari 18 hektar lahan yang berhasil dibuka. Berdasarkan berita acara pembayaran terakhir oleh Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) kegiatan cetak sawah Desa Malancan, Mauliate Simatupang pada kelompok tani Ogok Sibau pada Rabu, 12 November lalu, terlihat dari pembayaran tersebut sawah yang berhasil ditanami hanya 8,2 hektar dan bibit padi yang baru ditanam ada yang berumur satu bulan dan ada yang baru tanam. Ketua kelompok Ogok Sibau, Sukardi yang dikonfirmasi Puailiggoubat terkait lambatnya pembukaan hingga

NO. 303, 1 - 14 Januari 2015

P

DIALOG - Kepala Desa Malancan Barnabas Saerejen (tengah) berdialog dengan petani sawah di Malancan penanaman padi mengatakan, penyebabnya masyarakat tidak begitu serius untuk melakukan program sawah yang didanai oleh pemerintah. “Kita baru membuka lahan pada

Tak Ada biaya Operasional, Harga Raskin Dinaikkan SIKABALUAN-Karena tak ada biaya pendistribusian beras miskin (raskin) dari gudang kecamatan ke desa-desa serta tak ada biaya untuk panitia, harga raskin yang masuk di Kecamatan Siberut Utara dinaikkan dari Rp1.600 per kg menjadi Rp1.800 per kg. “Kita mengambil inisiatif bersama kepala desa yang ada di kecamatan Siberut Utara, karena tidak adanya biaya operasional terpaksa kita naikkan harga penjualan beras. Untuk kita di Desa Sikabaluan kita naikkan dari Rp1.600 per kilogram menjadi Rp1.800 per kilogram,” ujar Yansen Sagurung Pjs, Kepala Desa Sikabaluan pada Puailiggoubat, Senin, 8 Desember lalu. Selain harga, raskin yang masuk di Siberut Utara juga dibagi rata masing-masing desa yang ada. Satu desa mendapat 9 ton, namun untuk Desa Sikabaluan mendapat 12 ton. “Yang masuk hanya 57 ton. Makanya kita bagi rata saja sehingga ada desa yang masyarakatnya mendapat tiga karung per KK yang masing-masing karung beratnya 15 kg. Untuk kita Sikabaluan masing-masing mendapat satu karung yaitu 15 kg,” ujarnya. Tani Marjoni, staf Kecamatan Siberut Utara mengatakan dalam pendistribusian raskin kali ini tidak ada biaya pendistribusian dari kecamatan ke desa-desa sehingga pendistribusiaannya langsung diserahkan kepada masing-masing desa. “Yang ada kemaren itu hanya biaya dari kapal ke gudang kecamatan, sementara dari kecamatan ke desa tidak ada sehingga tergantung dari teknis desa masing-masing,” ujarnya. Dengan adanya raskin yang masuk ini, masyarakat yang kurang mampu mengaku terbantu mengingat harga beras yang dijual pedagang Sikabaluan harganya terus naik antara Rp11ribu hingga Rp12 ribu per kg. “Lumayan terbantu, hanya saja berasnya tidak bagus seperti panda. Beras raskin ini sudah mulai hitam-hitam,” ujar Noak. (bs/r)

Agustus, itupun mengajak masyarakat khususnya kelompok sangat sulit karena mereka punya kesibukan masing-masing,” ujarnya pada Puailiggoubat, Rabu, 10 Desember lalu di rumahnya. Lanjut Sukardi, anggapan masyarakat diawal masuknya program sawah tak mendapat dukungan dari pemerintah, baik berupa anggaran maupun sarana pendukung lainnya karena belajar dari Dusun Sirilanggai yang dulunya pernah membuka sawah secara swadaya hingga 80 hektar, namun karena dukungan pemerintah dari segi pengadaan bibit dan mesin penggiling dan perontok padi tidak ada, membuat masyarakat tak mau bekerja. “Ada anggapan bahwa kegiatan

yang akan dilakukan tidak didanai, sementara kebutuhan ekonomi masyarakat sehari-hari sangat mendesak,” ujarnya. Kepala Desa Malancan, Barnabas Saerejen mengatakan ada pola yang salah dalam mengajak masyarakat untuk membuka sawah. “Ada yang salah dalam pelaksanaan sehingga masyarakat sulit untuk diajak,” ujarnya. Anggaran yang dialokasi Dinas Pertanian, Peternakan dan Perkebunan untuk pembabatan lahan, penumbangan kayu, pemotongan, perancakan, pengumpulan, pembersihan semak belukar, pembuatan pematang, perataan lahan hingga pengolahan dan penanaman Rp233,2 juta, untuk 30 hektar sawah. Namun setelah dilakukan penghi-

tungan di lapangan, pembabatan yang dilakukan hanya 18 hektar dengan anggaran Rp13,5 juta, dimana dalam satu hektar dibayar Rp750 ribu. Untuk penumbangan kayu hanya 17 hektar Rp21,2 juta, dimana satu hektar dibayar Rp1,25 juta. Untuk pemotongan, perencakan dan pengumpulan hanya seluas 15 hektar dengan anggaran Rp28,1 juta, satu hektar dibayar Rp1,8 juta. Pembersihan semak belukar yang berhasil dikerjakan oleh kelompok tani hanya 15 hektar dengan anggaran Rp7,5 juta dalam satu hektar dibayar Rp500 ribu. Pembuatan pematang hanya 6.560 meter dengan upah Rp16,4 juta, satu meter dibayar Rp2.500. Untuk perataan lahan hanya seluas 8,2 hektar dengan anggaran Rp3,2 juta, dalam satu hektar dibayar Rp400 ribu. Pengolahan dan penanaman hanya berhasil dilakukan seluas 8,2 hektar dengan anggaran Rp8,2 juta, dimana satu hektar dibayar Rp1 juta. Total serapan anggaran yang dibayarkan kepada kelompok tani hanya Rp38,2 juta. Berdasarkan data dari dokumen APBD Mentawai 2014, program investigasi desain dan cetak sawah di Desa Malancan dianggarkan untuk honor panitia pelaksana kegiatan Rp6 juta, honor tim pengadaan barang dan jasa Rp550 ribu, belanja panitia pemeriksa Rp400 ribu, belanja alat tulis kantor Rp1,6 juta, belanja perangko dan materai Rp15 ribu, belanja jasa upah non PNS Rp235 juta, belanja penggandaan Rp700 ribu, belanja sewa sarana mobilitas air Rp39 juta, belanja makan minum rapat Rp2,8 juta, perjalanan dinas Rp47,4 juta, konsultasi perencanaan Rp37,5 juta, dan belanja yang diberikan pada masyarakat Rp91,5 juta. (r)

Penerima PSKS di Siberut Utara Tak Tepat Sasaran SIKABALUAN-Dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) yang dibagikan di Kecamatan Siberut Utara, Siberut Tengah dan Siberut Barat melalui Kantor Pos dan Giro Sikabaluan dinilai tak tepat sasaran, karena banyak orang yang lanjut usia tak terdaftar sebagai penerima, sementara orang yang ekonomi baik malah terdaftar sebagai penerima. “Kita tidak tahu datanya diambil dari mana. Sementara kalau kita lihat banyak masyarakat kita yang layak dibanding orang yang kita lihat di kantor Pos yang mencairkan dana kompensasi BBM, “ ujar Aleksander Sapotuk, Kepala Dusun Nangnang,

Desa Sikabaluan pada Puailiggoubat, Selasa, 9 Desember lalu. “Mereka terdaftar sebagai penerima, sementara yang tua-tua tidak terdaftar. Aneh juga data yang mereka gunakan,” ujarnya. Hal yang sama dikatakan Mateus, warga Sikabaluan. “Kalau kita lihat saat masyarakat penerima konpensasi mencairkan dana di Kantor Pos umumnya orang yang masih mudamuda dan ekonomi mapan,” ujarnya. Dana kompensasi BBM yang dicairkan untuk setiap Rumah Tangga Sasaran (RTS) senilai Rp400 ribu dan ada yang dicairkan langsung oleh masing-masing penerima dan ada juga

yang diwakilkan. Umumnya yang diwakilkan daerah yang jauh, seperti Desa Simatalu dan Desa Simalegi. Berdasarkan data dari Kantor Pos Sikabaluan, jumlah kepala keluarga penerima dana kompensasi BBM di Kecamatan Siberut Utara, diantaranya di Desa Sikabaluan 48 KK, Malancan 54 KK, Sirilogui 78 KK, Monganpoula 58 KK, Bojakan 71 KK, dan Sotboyak 8 KK. Di Kecamatan Siberut Tengah yaitu Desa Cimpungan 23 KK. Sedangkan di Kecamatan Siberut Barat yaitu Desa Simatalu 670 KK, Simalegi 436 KK, Sigapokna 49 KK. (bs/r)


6 Puailiggoubat

MENTAWAINEWS

NO. 303, 1 - 14 Januari 2015

Oknum tersebut meminta PPK proyek Alkes Mentawai membayar lunas meski barang belum diterima semuanya

Sidang Korupsi Alkes

Saksi: Pembayaran 100 Persen Karena Ditekan Oknum Polisi

Bambang Sagurung

idang lanjutan kasus pengadaan alat kesehatan di Dinas Kesehatan Mentawai mengungkap hal-hal yang baru. Gidion Sinambela, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) yang menjadi terdakwa dalam keterangannya sebagai saksi mengatakan pembayaran 100 persen kepada rekanan dilakukan karena ada tekanan dari oknum polisi dari Polres Mentawai. “Ada tekanan dari oknum Polres Mentawai, katanya kalau kami tidak mau bayar, kami bisa dipenjara baik itu bersalah atau tidak,” ujar Gidion dalam kesaksiannya pada sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Padang, 17 Desember. Gidion mengaku mengetahui dan mengenal oknum polisi tersebut. “Saya kenal orangnya,” katanya kepada hakim ketua, Jamaluddin, saat ditanya apakah mengenal oknum polisi tersebut. Gidion mengaku awalnya tetap berkeras pada rekanan untuk tidak membayarkan 100 persen bila barang yang dipesan tidak sesuai dengan kontrak kerja yang telah disepakati. “Saya sudah berkeras untuk pembayaran sesuai dengan bobot kerja yang ada walau didesak oleh Rizal Efendi (perwakilan dari PT. Graha Syifa Mandiri dan CV. Zahmara),” ujarnya. Pengakuan Gidion, pernah sekali Rizal Efendi datang dan menyodorkan telepon genggamnya yang sedang terhubung dengan oknum polisi Mentawai, dimana oknum tersebut meminta untuk dilakukan pembayaran. Jamaluddin, hakim ketua yang mendengar keterangan saksi meminta Gidion untuk melaporkan hal ini ke Polres sampai ke Polri. “Laporkan ke Polres, kalau tidak ditanggapi sampaikan ke Polda dan kalau tidak juga ditanggapi sampaikan ke Polri,” ujar Jamaluddin.

FOTO:BAMBANG/PUAILIGGOUBAT

S

SAKSI - Rizal Efendi, memberikan keterangan sebagai saksi dalam sidang Alkes Mentawai di Pengadilan Tipikor Padang Namun dalam kesaksiannya, Rizal Efendi menyangkal kalau oknum Polres Mentawai meminta membayar 100 persen. “Tidak benar kalau oknum polisi meminta untuk dibayarkan 100 persen, namun menyampaikan bahwa pekerjaan akan diselesaikan dan dalam proses pengiriman,” ujarnya. Ketika ditanya hakim siapa oknum polisi tersebut, Rizal Efendi mengatakan perwira polisi di Polres Mentawai. Mendengar keterangan Rizal Efendi, hakim ketua marah dan kecewa karena keterangan yang disampaikan berbelit-belit, di mana Rizal mengaku tidak bertanggungjawab kepada Dinas Kesehatan, namun hanya pada perusahaan. Sementara posisinya sebagai perwakilan dari PT. Graha Syifa Mandiri dan CV. Zamahra.

Gempa Guncang Pagai Selatan dan Sekitarnya SIKAKAP-Gempa yang terjadi pada pukul 13:10 WIB, Rabu, 17 Desember lalu cukup mengagetkan warga Desa Sikakap, beberapa warga juga terpaksa keluar rumah. Marni (51) warga Sikakap Barat, Desa Sikakap mengatakan, gempa dirasakan cukup kuat, tapi lamanya hanya sekitar tujuh detik. “Memang sudah lama tak gempa di Sikakap, ini perlu kita waspada,” ujarnya. Sementara, Amalia (16) warga di Dusun Sikakap membetulkan, gempa yang terjadi tersebut cukup kuat terasa di Sikakap. “Mudahmudahan tidak ada gempa susulan,” katanya. Berdasarkan info dari BMKG, gempa ini berkekuatan 5,8 SR berlokasi di 3.88 lintang selatan, 100.07 bujur timur dengan kedalaman 10 kilometer, pusat gempa mengarah ke selatan Pulau Pagai Selatan atau 192 KM tenggara Mentawai. (spr/r)

Selain itu, Rizal Efendi mengaku bahwa semua barang yang dijanjikan dalam kontrak sudah ada, hanya saja terkendala pengiriman karena tidak ada kapal. Namun ketika ditanya kapan semua alat kesehatan itu diselesaikan,

Rizal tidak tahu. Dalam pengadaan alat kesehatan di Dinas Kesehatan Mentawai tahun 2012, PT. Graha Syifa Mandiri memenangkan kontrak pengadaan alat-alat kedokteran umum puskesmas senilai

Rp789.348.000, dan CV. Zamahra memenangkan pengadaan alat-alat kesehatan dasar untuk pustu dan poskesdes dengan nilai kontrak Rp851.269.000. Namun setelah jatuh tempo berakhirnya masa kontrak, PT. Graha Syifa Mandiri baru sanggup menyelesaikan pengadaan alat-alat kedokteran umum sebanyak 60,07 persen dari 49 jenis alat-alat kedokteran. Demikian juga halnya dengan CV. Zamahra, setelah jatuh tempo baru mampu menyelesaikan pengadaan alatalat kesehatan pustu dan poskesdes 60 persen dari 68 macam alat kesehatan yang dibeli. Dalam kasus pengadaan alat kesehatan itu, empat pejabat Dinas Kesehatan Mentawai, jadi tersangka, yakni dokter Warta Siritoitet, mantan Kepala Dinas Kesehatan, Gidion Sinambela, mantan kepala bidang sarana dan prasarana dinkes, Germinus, mantan kepala seksi sarana dan prasarana Dinkes serta Firdaus, staf Dinkes yang menyebabkan kerugian negara senilai Rp773.974.137. pada Rabu, 17 Desember lalu di ruang sidang Kartika pengadilan Negeri Padang. (r)

Jalan Malancan-Sirilanggai Putus MALANCAN-Jalan dari Dusun Sirilanggai menuju Malancan, Desa Malancan, Kecamatan Siberut Utara putus karena banjir pada akhir November lalu sehingga akses masyarakat jadi terganggu. Hal ini dikatakan Barnabas Saerejen, Kepala Desa Malancan pada Puailiggoubat, Rabu, 10 Desember lalu. “Badan jalan amblas sepanjang 20 meter dan lokasinya bertepatan dengan tanjakan atau turunan, sehingga masyarakat tidak bisa lewat dan kalau dipaksakan harus banyak orang agar bisa lewat,” ujarnya. Warga yang nekat melewati jalan tersebut dengan sepeda motor bila ke Pokai atau ke Sikabaluan lewat Sirilanggai harus dua hingga tiga orang. Ini bertujuan agar dapat mengangkat dan mendorong motor di jalan yang putus. “Biaya masyarakat untuk lewat jalan ini lebih murah dan cepat dibandingkan naik pompong. Namun sejak terputus masyarakat jadi kesulitan,” ujarnya. Jalan Sirilanggai-Malancan ini dibangun dengan dana P2D mandiri pada 2012 dan 2013 lalu, juga pada

2013 direhab melalui program ADD dan PNPM, serta pada 2014 kembali direhab menggunakan dana P2D mandiri. Selain jalan Malancan-Sirilanggai yang dikerjakan P2D Mandiri, jalan yang dikerjakan Dinas Pekerjaan Umum juga ikut amblas, yaitu jalan dari Pokai Desa Sikabaluan menuju Sirilanggai Desa Malancan Kecamatan Siberut Utara. “Jalan itu amblas lagi seperti 2013

lalu. Namun jalan yang amblas ini tidak jauh dari lokasi yang amblas dan diperbaiki pada 2013 lalu,” ujar Barnabas Saerejen. Untuk dapat melewati jalan yang amblas sepanjang 20 meter, masyarakat memasang kerikil di tepi patahan badan jalan agar motor dan becak serta mobil yang lewat tidak susah untuk turun dan naik di bagian patahan badan jalan. (bs/r)

Warga Diimbau Tak Rusak Fasilitas Umum SIKAKAP – Camat Sikakap Happy Nurdiana meminta warganya tidak merusak fasilitas umum yang dibangun pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai. Sebab hal itu sangat merugikan warganya sendiri. “Kalu bukan kita yang merawat bangunan tersebut siapa lagi, sebab bangunan yang didirikan oleh pemerintah itu untuk masyarakat, begitu juga dengan perawatannya masyarakat perlu ikut serta dalam penjagaan bangunan tersebut,” kata Happy Nurdiana, Kamis, 19 Desember lalu. Menurut Happy, bangunan pustu, polindes dan sekolah merupakan bangunan milik pemerintah yang didirikan menggunakan uang dari pajak rakyat. Apalagi fasilitas kesehatan yang sangat dibutuhkan warganya untuk berobat, ditambah jarak antar desa juga cukup jauh. “Pergunakan bagunan sesuai dengan kebutuhan masyarakat,” katanya. (spr/r)


MENTAWAINEWS Speed boat nekad berlayar meski gelombang besar ke arah Taileleu

Puailiggoubat

7

Kapal Cepat Dihantam Gelombang, Seorang Penumpang Tewas

Siprianus Sababalat FOTO:SUPRI/PUAILIGGOUBAT

kibat gelombang besar membuat speed boat (perahu mesin tempel) berisi enam orang dihantam gelombang hingga terbalik di Tanjung Makakaddut, Kecamatan Siberut Barat, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, satu orang yang akrab di panggil Mak Etek (50) tewas. Menurut Kepala Dusun Makoddiai, Desa Taileleu, Kecamatan Siberut Barat Daya, Naptalis Bikin Saruruk, kejadian itu berawal pada tanggal 16 Desember lalu pada pukul 14.00 WIB. “Speed boat itu dari Muara Siberut, Kecamatan Siberut Selatan, menuju ke Taileleu, kondisi cuaca gelombang tinggi namun mereka tetap memaksakan berangkat, sampai di Tanjung Makakadut, boat tersebut tenggelam,” katanya, Rabu, 17 Desember lalu. Lima penumpang perahu mesin tempel berhasil menyelamatkan diri setelah berenang dan terdampar di pantai Peipei, Desa Taileleu. Kemudian mereka memberikan informasi kepada masyarakat. Sementara lima orang yang selamat ini sudah dirawat Puskemas Siberut Barat Daya.

NO. 303, 1 - 14 Januari 2015

A

BANTUAN DKP - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) memberikan bantuan mesin tempel 5 PK dan alat tangkap untuk nelayan (berita terkait: bawah) “Sementara korban sampai hari ini belum ditemukan, kita bersama masyarakat dan tim Kelompok Siaga Bencana ikut mencari korban tersebut, sebagian lain meminta bantuan kepada kepolisian

setempat melalu radio,” ujarnya. Tim pencari korban ini, kata Naptalis, terus melakukan pencarian dengan cara menyisir seluruh pantai dan laut, bersama dengan Tim Penanggulangan

Bencana Desa, Satgas, dan Tim Arberter Samariter Bund (ASB), NGO ini, saat kejadian sedang mengadakan pelatihan kebencanaan di Kecamatan Siberut Barat Daya,” ujarnya.

Sementara Manager Pusdalops PB, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Kabupaten Kepulaun Mentawai, Hatisama Hura mengatakan Tim SAR gabungan hingga saat ini masih melakukan pencarian terhadap satu orang penumpang kapal yang tenggelam di perairan Siberut Barat Daya. “Kita mengerahkan dua unit speedboat miliki BPBD dikerahkan dalam pencari korban kapal tenggelam tersebut,” ujarnya. Pencarian korban dilakukan di beberapa titik, diduga korban sudah terseret gelombang mengarah ke Pulau Sipora, Samudera Hindia dan ada juga yang mengarah ke perairan Kecamatan Siberut Selatan. “Kita juga mengalami kesulitan pencarian sebab gelombang di daerah itu mencapai ketinggian 2,5 meter,” katanya. Lanjut Hura, berdasarkan informasi, speed boat yang tenggelam itu merupakan perahu yang dipakai untuk mensuplai kopra ke kapal. Kapal penampung kopra di pulau-pulau tersebut bernama KM. Sariman dan korban yang tenggelam itu bernama Mak Etek, bertugas sebagai bagian mesin kapal tersebut. Jasad korban akhirnya ditemukan Kamis, 18 Desember di sekitar perairan Pulau Pegu, Siberut Barat Daya. (r)

DKP Mentawai Salurkan Bantuan Mesin Tempel dan Alat Tangkap SIKAKAP– Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Kepulauan Mentawai menyalurkan bantuan mesin tempel dan alat tangkap ikan untuk 11 kelompok nelayan di Pagai Utara Selatan Kepala Seksi Bina Teknologi Pembenihan dan Budidaya DKP Kabupaten Kepulauan Mentawai, Faisal, mengatakan bantuan diberikan berupa mesin tempel merek Yamaha 5 PK, dan alat tangkap, seperti nilon, mata pancing, dan jarring. Di Kecamatan Sikakap terdapat 5 kelompok nelayan yang dapat bantuan, Kecamatan Pagai Selatan 1 kelompok nelayan, dan Kecamatan Pagai Utara 5 kelompok nelayan, bantuan itu diserahkan pada Minggu, 7 Desember lalu. Mesin yang diberikan setiap kelompok itu berbeda-beda, satu mesin yang bertanggungjawab dua orang, kalau alat tangkap diberikan sesuai dengan jumlah anggota kelompoknya, “Misalnya anggota kelompoknya 8 orang, jumlah mesin tempel yang diberikan 4 unit, alat tangkap 8 paket, kalau anggota kelompok 10 orang, mesin tempel diberikan 5 unit, alat tangkap 10 paket, dan kalau anggota

20 orang, mesin tempel diberikan 10 unit, dan alat tangkap 20 paket,” ujarnya. Mesin yang diberikan bukan milik pribadi tapi milik kelompok, bantuan hibah murni tanpa ada pengembalian sama sekali, tambahnya. Tujuan DPK Kabupaten Kepulauan Mentawai memberikan bantuan ini agar nelayan yang biasa melaut men-

dayung dan menggunakan perahu yang bobotnya kecil, sekarang menggunakan mesin tempel dan perahu yang bobotnya agak besar, biasanya ke laut hanya di sekitar tempat tinggalnya sekarang telah bisa pergi agak jauh, “Supaya ekonomi masyarakat meningkat, sehingga mereka (nelayan) bisa menyekolahkan anaknya sampai ke

perguruan tinggi,” katanya. Sunardi, Sekretaris Kelompok Satakan Sadayung Desa Sikakap, mengatakan, bantuan mesin tempel dan alat tangkap dari DKP Kabupaten Kepulauan Mentawai, bisa meremajakan kembali alat tangkap yang telah ada, Kelompok Satakan Sadayung anggotanya 14 orang, bantuan yang

didapatkan 7 unit mesin tempel, dan alat tangkap 14 paket. “Selama ini kelompok Satakan Sadayung kalau melaut masih menggunakan pendayung, dengan adanya bantuan ini dapat meningkatkan ekonomi nelayan, kalau cuaca bagus menangkap ikan bisa agak jauh dari tempat tinggal,” ungkapnya. (spr/r)

CFK Sosialisasikan Undang-Undang Perlindungan Anak SIKAKAP – Yayasan Cipta Fondasi Komunitas (CFK) Mentawai menyosialisasikan Undang-Undang Perlindungan Anak, Nomor 23 Tahun 2002, di aula SDN 15 Sikakap, Kamis, 9 Desember lalu. Ade Taru Marianti Marpaung, Koordinator Kegiatan Program, Sektor Perlindungan Anak Yayasan CFK Mentawai, mengatakan, program ini mengutamakan tentang perkembangan anak dimulai dari keluarga. “Disana akan dinilai bagaimana kita memperlakukan anak, itu bisa memperkuat kapasitas si anak, mitra kerja program ini langsung Dinas Pendidikan Kabupaten

Kepulauan Mentawai,” ujarnya. Ada empat dasar yang harus dipenuhi oleh orang tua terhadap anak di antaranya hak kelangsungan hidup, meliputi hak untuk mencapai standar hidup layak, berupa sandang, pangan, dan papan termasuk mendapatkan kesehatan dan perawatan yang sebaik-baiknya. Hak mendapatkan perlindungan, meliputi perlindungan anak dari tindakan diskriminasi, kekerasan, dan penelantaran. Hak perkembangan, meliputi sianak berhak mendapatkan pendidikan formal maupun non formal, dan hak untuk mencapai standar hidup yang layak bagi perkembangan fisik, mental, moral

dan sosial, dan hak partisipasi, “Si anak berhak mendapatkan identitas diri, berpikir dan mengekspresikan diri sendiri, setiap anak di bawah umur 18 tahun baik yang normal fisik maupun yang tidak normal fisiknya berhak mendapatkan perlakuaan yang sama baik dari orang tua, sekolah maupun pemerintah,” jelasnya. Iptu Edison Hulu, Kapolsek Sikakap, mengatakan, anak di bawah umur mendapatkan perlindungan hukum, barang siapa yang melakukan kekerasan terhadap anak baik mental ataupun fisik seperti pemukulan, dan pelecehan seksual, tersangka akan dikenai Undang-

Undang Perlindungan Anak Nomor 23 tahun 2002. Pelaku kekerasan terhadap anak kebanyakan dari keluarga terdekat seperti orang tua, dan pacar. “ Untuk itu, kita sebagai orang tua sudah sewajarnya memberikan perlindungan terhadap anak-anak kita, baik yang datang dari orang lain maupun dari keluarga sendiri,” jelasnya. Acara itu dihadiri Ade Taru Marianti Marpaung dari Yayasan CFK Mentawai, Camat Sikakap, Happy Nurdiana, Kapolsek Sikakap Iptu Edison Hulu dan peserta lainnya. (spr/r)


MENTAWAINEWS Camat Sikakap Minta Warga Matobe Kandangkan Ternak SIKAKAP – Camat Sikakap Happy Nurdiana meminta warga Desa Matobe, Kecamatan Sikakap agar dapat mengandangkan hewan ternak babinya yang berkeliaran di pemukiman masyarakat. “Ini bisa menyebabkan penyakit akibat kotoran ternak tersebut,” kata Happy, di acara sosialisasi UU Perlindungan Anak, di aula SDN 15 Sikakap, Kamis, 9 Desember lalu. Happy Nurdiana, penyakit yang kerap melanda itu adalah gatal-gatal akibat kotoran babi, sementara warga menggunakan air untuk mandi bisa saja yang telah tercemar oleh kotoran babi. “Kebiasaan memelihara ternak dengan cara melepaskannya tidak baik sekali, selain bisa menularkan penyakit bisa juga merusak tanaman, tentu yang merugi masyarakat sendiri,” katanya. Karena itu merugikan masyarakat, camat meminta warga Matobe ini untuk segera mengandangkan babi peliharaannya itu. “Jika lingkungan kita kotor dan itu bisa membuat kita tidak tenang,” katanya. (spr/r)

TPA Sampah Bermasalah, Camat Sikakap Urung Beli Mobil Sampah SIKAKAP - Camat Sikakap Happy Nurdiana urung untuk membeli kendaraan sampah akibat masih bermasalahnya lahan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) di Dusun Mapinang, Desa Sikakap, Kecamatan Sikakap. “Masalah sampah dibuang ke laut oleh masyarakat memang sudah tidak asing lagi ditemukan di Kecamatan Sikakap, melihat hal tersebut sebenarnya Pemerintah Kecamatan Sikakap telah berencana untuk membeli satu unit kendaraan pengangkut sampah dianggaran camat 2014, karena ada masalah terpaksa dibatalkan,” kata Happy, Kamis, 11 Desember lalu. Anggaran sudah ada tapi masalah muncul sekarang tentang kepemilikan lahan, sebenarnya tanah TPA sampah tersebut sudah dibeli pada pemilik lahan, tapi sekarang muncul lagi pihak lain yang mengaku sebagai pemilik lahan yang sah. “Sebenarnya dua orang yang mengaku pemilik lahan sudah dipanggil, tapi salah satu diantara pemilik lahan tidak datang,” ujarnya. Melihat kondisi itu, camat memutuskan un-tuk menunda pembelian mobil pengangkut sampah. Setelah selesai perkara sampah itu barulah mobil sampah tersebut dibeli. Kepala Desa Sikakap, Suharman mengatakan, tempat pembuangan sampah sebenarnya sudah dibeli sejak tahun 2011 lalu, karena ada masalah TPA sampah tersebut tidak bisa digunakan, dalam waktu dekat ini akan dicari penyelesaian masalah kepemilikan lahan tempat pembuangan sampah di Dusun Mapinang tersebut. “Kalau sudah selesai masalahnya kepemilikan lahan maka akan dirancang peraturan desa (perdes) tentang sampah,” katanya. (spr/r)

Puailiggoubat

NO. 303, 1 - 14 Januari 2014

8

Pentingnya Kearifan Lokal dalam Pengurangan Risiko Bencana Setiap daerah memiliki kearifan lokal bencana, BNPB menampung kearifan lokal tersebut untuk dijadikan buku

FOTO:SUPRI/PUAILIGGOUBAT

Patrisius Sanene

B

adan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengadakan acara work-

shop kearifan lokal untuk Pengurangan Resiko Bencana (PRB) rencananya hasil workshop itu akan ditulis menjadi sebuah buku dan dibahas pada konferensi dunia (World Conference) di Sendai Jepang pada Maret 2015 mendatang. Pentingnya kearifan lokal terhadap pencegahan bencana memungkinkan masyarakat hidup harmoni dengan alam, memudahkan pemahaman masyarakat terhadap konsep ilmiah modern untuk pengelolaan lingkungan terkait pengcegahan bencana misalnya kesiapsiagaan, respon dan mitigasi. Workshop yang digelar 14-15 November tersebut mendokumentasikan kearifan lokal untuk pengurangan resiko bencana kepada masyarakat adat di nusantara dalam bentuk sebuah buku. Partisipan masing-masing daerah yang diundang oleh BNPB adalah masyarakat Mentawai yang diwakili wartawan Puai-

HUNTAP - Huntap warga dusun Bulag Monga Desa Taikako, Kecamatan Sikakap liggoubat, Patris Sanene, Bogor, Maluku Utara, Kalimantan Tengah, dan Bengkulu. Narasumber yang hadir di antaranya Dr. Eko Teguh Paripurno Ketua Pusat Studi Manajemen Bencana Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran, Yogyakarta, Kusumawardhani dari LIPI, sedangkan tim penulis adalah IGG Maha Adi Direktur The Society of Indonesian Environmental Journa-lists (SIEJ) sebelumnya reporter TEMPO, dan National Geographic, Trinirmalaningrum, dan Marwan Aziz. Pada pertemuan pertama pembukaan oleh Lilik Kurniawan, Direktur PRB BNPB kemudian presentasi dari masing-masing partisipan dari masyarakat Mentawai, masyarakat

Enggano, masyarakat Bogor, masyarakat Jogja, dan masyarkat Baduy. Beberapa presentasi misal-nya oleh Kusumawardhani dari LIPI mengatakan bahwa ada kecenderungan untuk memperlakukan pengetahuan modern dan sistem pengetahuan tradisional dalam kaitan kearifan lokal Di Mentawai, lagu dijadikan sebagai peringatan dini gempa yang sudah jadi warisan nenek moyang Mentawai dan yang sering dinyanyikan yakni Teteu Amusiat Loga yang berarti gempa datang tupai berkicau. Lagu ini sering dinyanyikanm oleh banyak anak-anak, orang dewasa di Mentawai, ketika ber-

main di hutan, namun tidak memahami makna lagu yang dinyanyikan. Sebelum gempa datang beberapa pertanda yang disampaikan oleh binatang, seperti tupai akan gelisah begitu juga dengan ayam peliharaan akan berkotek tanpa sebab, kemudian tentang tsunami itu sudah ada sejak dulu, sehingga nenek moyang orang Mentawai.

Kearifan Mentawai lainnya adalah aturan tak tertulis yang mengimbau masyarakatnya untuk mendiami kawasan hulu sungai, kemudian berada di ketinggian, dan menggantungkan hidup sebagai peladang. Dari hasil presentasi tentang kearifan lokal tersebut direncanakan membuat penulisan yang dibagi 4 Bioecoregion yakni daerah gunung, Hutan, Pesisir laut dan pulau-pulau kecil serta sungai. Dengan metode pengumpulan data dengan peninjauan pustaka (literature review), Wawancara dan Observasi dengan melakukan kunjungan ke lapangan dan direncanakan buku tersebut akan direnakan terbit pada Februari 2015. (r)

Kontraktor Diminta Pelihara Jalan Sikakap Selama 6 Bulan SIKAKAP- Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Kepulauan Mentawai mentetapkan masa pemeliharaan jalan Desa Taikako sampai desa Matobe yang dikerjakan oleh PT. Lubuk Minturun Kecamatan Sikakap selama enam bulan. Menurut Konsultan Pengawas PT. Wandra Cipta Enginering, Supri, sesuai dengan kontrak kerja yang dibuat PU Mentawai, masa pemeliharaan jalan yang dibangun itu selama enam bulan. Sebagai jaminan-nya menahan dananya 5 persen dari total dana kotraknya. “Dananya baru diberikan keseluruhannya setelah masa pemeliharaan selesai,” katanya, Senin 15 Desember lalu. Kalau ada kerusakan selama

FOTO:SUPRI/PUAILIGGOUBAT

UKUR JALAN - Dinas PU Mentawai mengukur jalan yang sudah dikerjakan PT Lubuk Minturun pemeliharaan yang bertanggung jawab untuk memperbaikinya

adalah kontraktor, dananya diambil dari dana jaminan yang di-

tahan tersebut. “Jalan trans Mentawai di Desa Sikakap sampai ke Desa Taikako lebarnya 4 meter, panjang 2,7 kilo meter, total dana Rp 4,435 milyar, dikerjakan oleh PT Lubuk Minturun Padang,” katanya. Timbul Sianipar, Pengawas Pekerjaan dari Dinas PU Kabupaten Kepulauan Mentawai, menuturkan, sebenarnya pekerjaan jalan Trans Mentawai Desa Sikakap sampai Desa Taikako direncanakan pekerjaan tahun sekarang, karena keterbatasan dana maka pekerjaan hanya sepanjang 2,7 kilo meter, dan kelanjutannya akan dikerjakan pada 2015. “Tentu melalui lelang kembali,” katanya. (spr/r)


MENTAWAINEWS Tengkorak binatang digantung bukan memperagakan kelihaian berburu, melainkan penghormatan kepada binatang buruan

Puailiggoubat

FOTO:SIPRIANUS/PUAILIGGOUBAT

Bambang Sagurung

M

TENGKORAK - Tengkorak hewan yang dipajang di depan Uma adat di Monganpoula Desa Monganpoula Kecamatan Siberut Utara. Dikatakan Geyak, digantungnya tengkorak kepala binatang hasil buruan

di dalam rumah sebagai bagian dari tanda syukur atas pemberian Tuhan. “Sebagai ucapan syukur atas pemberian Tuhan, karena berkatnya perburuan membuah-

42 Ribu Kendaraan Mentawai Bayar Pajak di Luar Daerah SIKAKAP – Belum adanya kantor Samsat di Kabupaten Kepulauan Mentawai menyebabkan 42 ribu kendaraan roda dua dan roda empat membayar pajak di luar daerah. “Padahal uang bayar pajak tersebut bisa menjadi Pendapatan Asli

9

Tradisi Menggantung Tengkorak Hewan di Uma FOTO:BAMBANG/PUAILIGGOUBAT

asyarakat Mentawai memiliki tradisi berburu dalam kehidupan sehari-hari dan biasanya dalam menjalankan kegiatan berburu ini ada proses adat yang sedang dijalankan. Seperti mengakhiri ritual kematian atau berkabung, pesta pernikahan, membuat rumah, membuat sampan dan kegiatan lainnya. Setiap hasil buruan yang didapat, seperti rusa, babi hutan, monyet, tengkorak kepalanya selalu digantung di bagian depan rumah. Hal ini dilakukan bukan hanya sekedar memperlihatkan ketangkasan dalam keluarga atau suku dalam hal berburu, namun lebih dari itu, terdapat nilai dan kearifan yang mereka jaga agar dalam melaksanakan perburuan berikutnya selalu berjalan dengan baik dan lancar. “Bukan hanya sebagai kebanggaan saja dalam keluarga, bukan juga sebagai gagah-gagahan namun ada nilai terkandung di dalamnya kenapa tengkorak setiap buruan digantung dalam rumah,” ujar Petrus Geyak, salah seorang tokoh

NO. 303, 1 - 14 Januari 2015

Daerah (PAD) Kabupaten Kepulauan Mentawai, misalnya pajak kendaraan roda dua besarnya Rp 240 ribu satu kendaraan dikalikan 100 kendaraan saja dulu per tahun, yang membayar pajak kendaraan sudah masuk PAD Rp 240 juta, belum lagi kendaraan

Proyek Masuk Tanpa Melapor ke Kantor Camat TAIKAKO – Pemerintah Kecamatan Sikakap sesalkan proyek yang masuk di Kecamatan Sikakap tanpa memberi tahu tentang keberadaannya ke kantor Kecamatan Sikakap, Camat Sikakap, Happy Nurdiana, mengatakan, bila ada masalah seperti ganti rugi lahan dan tanaman yang kena waktu pekerjaan, barulah pihak kontraktor proyek datang ke kantor camat untuk minta diselesaikan permasalahannya. “Bukan uang yang diharapkan, kalau kita masuk ke rumah orang tentu harus mengetuk pintu dan mengucapkan salam kepada si pemilik rumah,” katanya, Kamis, 11 Desember lalu. Bagaimanapun pemerintah setempat dan masyarakat merupakan pengawas dari setiap proyek yang dilakukan oleh pemerintah, kata Happy. Kalau masyarakatnya tidak mau tahu dengan setiap proyek yang dikerjakan oleh kontraktor bisa dipastikan proyek tersebut tidak akan berjalan sesuai dengan bestek yang telah ditetapkan. Happy Nurdiana mengatakan, proyek pembuatan jembatan Dusun Makukuet, Desa Matobe, misalnya pekerjaan terhenti akibat karena alat eskavator CV Merpati tenggelam ke sungai. Akibatnya pekerjaan jembatan tersebut tidak bisa selesai tahun sekarang karena batas pekerjaannya sudah selesai. (spr/r)

roda empat,” kata Kapolsek Sikakap, Iptu Edison Hulu, Selasa, 9 Desember lalu. Dari 42 ribu kendaraan yang terdaftar di Kabupaten Kepulauan Mentawai, hanya sekitar 2 persen yang mau membayar pajak, sementara 98 persen lagi tidak membayar pajak. “Ini disebabkan karena biaya transportasi pengurusan pajak lebih mahal dari pada pajak kendaraan yang akan dibayarkan di Padang, atau di Pariaman,” katanya. Untuk biaya transportasi pulang pergi pengurusan pajak bisa menghabiskan uang Rp1 juta, belum lagi bayar pajak. “Sebenarnya masalah kantor Samsat sudah saya sampaikan ke Bupati, tapi sampai sekarang belum ada tanggapan, untuk itu mengingat jarak dan waktu pengurusan pajak kendaraan bermotor itu perlu ada,” ujarnya. Pemerintah Kabupaten kepulauan Mentawai sudah harus merancang di mana akan didirikan kantor Samsat tersebut. Sekarang ini banyak kendaraan yang masuk di Kabupaten Kepulauan Mentawai yang tidak ada surat-surat kendaraan, dan pengendara sepeda motor banyak yang tidak memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM). (spr/r)

kan hasil,” ujarnya. Selain ucapan syukur atas pemberian Tuhan, juga sebagai suppi di dalam suku atau keluarga yang melakukan

perburuan. “Misalnya orang lain mempermainkan buruan kita sehingga setiap suku atau keluarga kita melakukan perburuan, maka kita tinggal meminta pada roh binatang yang diburu melalui tengkorak yang kita gantung agar diberikan kemudahan,” ujar. Jorim Sirombuk, tokoh masyarakat Monganpoula lainnya mengatakan digantungnya tengkorak buruan selain sebagai suppi dan ucapan syukur juga sebagai obat bagi keluarga dan anggota suku. “Misalnya saja ada yang sakit dalam berburu obatnya bisa diambil disana, karena ada manai-manai (daundaun) obat yang ikut digantung bersama tengkorak buruan,” ujarnya. Namun bagi masyarakat Mentawai sebelum melaksanakan acara perburuan, dilakukan dulu acara magri atau berpantang untuk membersihkan diri. Ini bertujuan agar dalam melaksanakan proses berburu, mulai dari perencanaan, pembuatan mata panah hingga perburuan dan membagi hasil buruan semua berjalan dengan baik tanpa ada rintangan dan hal-hal yang tidak diinginkan. (r)

Penghasilan Buruh Panjat Cengkeh di Desa Sikakap Rp 200 Ribu per Hari SIKAKAP – Musim cengkeh di Pagai Utara Selatan (PUS) mendatangkan keuntungan yang besar bagi para buruh panjat cengkeh, setiap hari buruh panjat cengkeh bisa mengantongi upah Rp200 ribu. Salman (38), buruh panjat cengkeh Desa Sikakap, mengatakan, sebelum menjadi buruh panjat cengkeh, sehari-hari dia hanya seorang nelayan yang pergi melaut. Pekerjaan menjadi nelayan sudah ditekuni sekitar 15 tahun, namun penghasilannya tidak menentu, tergantung cuaca. “Kalau lagi mujur semalam melaut bisa menghasilkan Rp1 juta. Sekarang lagi musim cengkeh lebih baik menjadi buruh panjat cengkeh dulu,” katanya, Senin, 8 Desember lalu. Sejak dia ubah profesinya jadi buruh panjat cengkeh, setiap hari itu bisa menghasilkan uang Rp200 ribu. “Dari hasil itu biasa biaya untuk makan dan Rp 100 ribu bisa untuk menabung,” katanya. Kalau tidak musim cengkeh lagi baru dimulai melaut. Musim cengkeh sekarang melihat dari bentuknya mungkin sampai April 2015. “Sekarang batang cengkeh pada umumnya berbuah semua, cengkeh yang bisa diambil sekarang itu baru jenis zamzibar, sementara jenis cikotok belum, itupun baru memilih-milih buah yang akan diambil,” ujarnya. Hal senada disampaikan teman seprofesinya, Adek (29), menjadi buruh panjat cengkeh di ladang orang lain ini sangat enak sekali waktu musim cengkeh sekarang. “Dimana kalau cuaca bagus pergi jam 10.00 WIB, pulang jam 17.00 WIB,” katanya. Para buruh dibayar tiap satu kilo cengkeh Rp10 ribu, bahkan ada pemilik ladang cengkeh yang memberi upah panjat dengan cara bagi dua. Kalau dapat 20 kg, pemilk ladang cengkeh 10 kg dan buruhnya dapat 10 g juga. “Harga cengkeh mentah sekarang Rp25 ribu per kilogram,” katanya. (spr/r)


Puailiggoubat NO. 303, 1 - 14 Januari 2015

T

idur merupakan kebutuhan alami manusia. Dengan tidur yang berkualitas, metabolisme tubuh ditata kembali. Kita juga memiliki kesempatan untuk melakukan regenerasi / mengganti sel-sel tubuh yang mati. Nah tahukahkamu, bagaimana cara mendapatkan tidur yang baik dan berkualitas? Salah satu caranya adalah dengan memadamkan lampu di waktu tidur normal (9 malam hingga 8 pagi) demi mendapatkan hormon melatonin secara maksimal. Hormon Melatonin Adalah zat yang dihasilkan oleh kelenjar pineal didalam otak yang pembentukannya dipicu oleh gelap dan berfungsi mengatur bioritme atau irama tubuh dalam hal pengaturan tidur. Kadarnya paling tinggi ditemukan menjelang pagi hari sekitar jam 02.00 – 04.00 dan paling rendah di sore

E

mpat arkeolog Indonesia masuk dalam daftar ilmuwan paling berpengaruh di dunia untuk bidang ilmu sosial. Oleh Thomson Reuters, mereka dimasukkan dalam daftar The World’s Most Influential Scientific Minds 2014. Para arkeolog yang masuk daftar tersebut adalah Rokus Awe Due, Jatmiko, E Wahyu Saptomo, dan Thomas Sutikna. Semuanya dari Pusat Penelitian Arkeologi Nasional (Puslit Arkenas) di Jakarta. Dalam keterangan yang dirilis baru-baru ini, Thomson Reuters menyatakan, mereka menilai arkeologarkeolog tersebut berdasarkan publikasi penelitiannya serta

hari. Ini juga menjawab kenapa orang semakin bertambah usia semakin sedikit tidurnya, karena secara alamiah, produksi hormon melatonin ini juga akan mengalami penurunan, sejalan dengan pertambahan usia manusia. Penurunan yang drastis biasanya terjadi sekitar usia 40 tahun sehingga dengan menurunnya hormon ini maka kualitas tidurpun akan menurun dan sering berefek pada kesulitan tidur. Manfaat lain melatonin adalah sebagai anti oksidan yang larut dalam lemak dan air, meningkatkan imun tubuh menimbulkan relaksasi otot dan membantu meningkatkan mood dan menghilangkan ketegangan. Jadi sebaiknya kalau tidur lampu dimatikan agar bisa memaksimalkan produksi melatonin. Memang, ada sebagian orang yang merasa tidak nyaman, atau bahkan tidak dapat tidur pada kondisi gelap. Namun jika melihat manfaat

atau dampaknya, hal ini perlu diperhatikan juga. Antara lain dengan tidak tidur di bawah pencahayaan langsung (dari lampu kamar), terutama bagi anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan. Matikan Televisi dan Musik Kebiasaan tidur sambil mendengarkan musik, atau menonton televisi sampai tertidur, atau membiarkan lampu di ruangan menyala terang, memang sulit dihilangkan dan menurut sebagian orang kondisi seperti itu membuat mereka menjadi lebih cepat tertidur. Tetapi pada kenyataannya setelah terbangun mereka merasa lebih tegang (stress). Bahkan ada yang merasa seperti tidak tidur semalaman.

pengaruhnya dalam keilmuan masing-masing. Thomson Reuters memakai InCites Essential Science Indicators, metode yang dikembangkan institusi tersebut untuk menganalisis pengaruh lebih dari 3.000 ilmuwan dalam 21 bidang ilmu alam dan sosial di dunia. Pengaruh dilihat dari jumlah publikasi penelitian tiap-tiap ilmuwan. Selain itu, pengaruh juga dilihat dengan mempertimbangkan jumlah peneliti lain yang mengutip publikasi penelitian ilmuwan yang dimaksud. Masuk dalam daftar The World’s Most Influential Scientific Minds 2014, empat arkeolog asal Indonesia itu menjadi ilmuwan yang publikasinya paling hot dan paling banyak dikutip dalam

satu dekade terakhir.

Penjelasannya : Pada saat kita tidur sebetulnya otak tidak pernah tidur. Otak selalu menjalankan aktivitasnya walaupun tidak sesibuk seperti di saat bangun, yaitu menjalankan sistem

Saptomo lewat pesan singkat kepada Kompas.com pada Minggu (15/12/2014) mengatakan, “Semua berkat penemuan Homo floresiensis (manusia kerdil dari Flores yang ditemukan di Liang Bua).” Penemuan itu dimuat di Nature edisi 27 Oktober 2004. Manusia kerdil Flores saat itu dinyatakan sebagai spesies manusia purba yang berbeda, tetapi kemudian muncul kontroversi. Beberapa ilmuwan mengatakan, H floresiensis adalah manusia yang mengalami kekerdilan. Saptomo berharap, masuknya dirinya dalam daftar ilmuwan paling berpengaruh itu bisa membuat pemerintah mengakui pentingnya temuan H floresiensis. “Mudah-mudahan

10

metabolisme tubuh. Pada malam hari, seiring menurunnya aktivitas tubuh, ritme gelombang otak pun mengalami penurunan. Namun apabila kita tidur sambil mendengarkan musik, televisi dalam keadaan hidup atau lampu ruangan sedang menyala terang, maka gelombang suara atau cahaya yang dipancarkan oleh peralatan tersebut tetap diterima oleh indera pendengaran dan penglihatan kita. Gelombang suara diterima oleh alat pendengaran di dalam telinga dan gelombang cahaya tetap dapat menembus kelopak mata dan diterima oleh retina dan lensa mata. Gelombang-

gelombang tersebut akan diteruskan ke otak kita. Otak yang harusnya beristirahat akan kembali terangsang untuk bekerja dan mengolah informasi yang masuk. Apabila hal ini berlangsung sepanjang malam, berarti kita hanya tidur menurut tubuh luar, tetapi tidak menurut otak. Otak akan terus bekerja mengolah informasi yang masuk tersebut. Jadi jangan biarkan otak Anda kelelahan karena harus tetap bekerja pada malam hari, sedangkan di siang hari otak juga akan diperas oleh kegiatan rutin kita.

pemerintah dapat segera membangun museum untuk H floresiensis di Manggarai,” katanya. Thomson Reuters juga membuat daftar ilmuwan paling berpengaruh dalam bidang

biologi, lingkungan, kedokteran, keantariksaan, dan lainnya. Ilmuwan yang menggeluti genetika dan ilmu material adalah yang paling hot dan paling banyak dikutip. (kc/int/p)

(int/p)


Puailiggoubat NO. 303, 1 - 14 Januari 2015

engapa manusia lebih suka menikmamenikmati informasi dan hiburan yang bersifat audio visual seperti film daripada teks? Bukankah teks lebih memberikan detail daripada tayangan audio visual? Kenyataan itu mungkin mengherankan. Namun, bagi pakar seni cadas dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Pindi Setiawan, kenyataan tersebut wajar. Manusia memang berevolusi untuk menonton film. “Manusia belum utuh bila sekadar bernaskah (literate),” katanya. Petunjuk bahwa manusia berevolusi untuk menonton film atau bentuk hiburan audio visual lain bisa didapatkan pada gambar kuno pada cangkang kerang air tawar dari Trinil, Ngawi, Jawa Timur. Gambar kuno itu terungkap lewat penelitian Josephine CA Jordens dari Fakultas Arkeologi Universitas Leiden, Belanda. Riset mengungkap gambar itu dibuat bukan oleh manusia modern (Homo sapiens), melainkan Manusia Jawa Kuno (Homo erectus).

M

Dalam publikasi penelitian di jurnal Nature, Jordens menyatakan bahwa gambar kuno berupa garis zig zag itu berusia 500.000 tahun. Dengan usia itu, gambar kuno tersebut dinyatakan sebagai yang tertua di dunia. Pindi mengungkapkan, kenyataan bahwa Manusia Jawa Kuno sudah bisa menggambar melemahkan teori ledakan kreativitas. Teori itu menyatakan bahwa kreativitas baru berkembang setelah manusia modern ada. Manusia tiba-tiba meletup kreativitasnya 40.000 tahun terakhir. “Letupan tersebut merujuk pada gambar dan patung prasejarah buatan manusia yang ‘kebetulan’ banyak ditemukan sekitar 40.000 tahun lalu,” kata Pindi, Minggu (7/12/2014). Fakta yang terungkap dalam hasil riset Jordens mengungkap bahwa

kreativitas manusia berkembang secara bertahap, seperti yang dinyatakan ilmu-wan pada kubu lain dalam teori kreativitas gradual. “Teori ini merunut evolusi kreatif ‘hominid’ (ancient human) lebih dari 500.000 tahun lalu,” tutur Pindi. Menurut teori itu, kreativitas manusia sudah mengakar jauh sebelum manusia modern itu sendiri ada. Pindi menjelaskan, teori kreativitas gradual itu pula yang bisa menjawab pertanyaan mengapa manusia lebih gemar menikmati tayangan audio

M

Evan dan Carman menganalisis peristiwa gerhana yang berhasil diprediksi oleh perangkat tersebut dan membandingkannya dengan catatan gerhana Babilonia yang disusun oleh profesor sejarah Mesir dan Assyria di Brown University, John Steele. "Perhitungan mempertimbangkan gerhana matahari dan bulan, gerhana yang tak dapat disaksikan, siklus gerhana bulan dan matahari, serta fenomena astronomi lain," demikian rilis University of Puget Sound seperti dikutip Foxnews, Jumat (28/11/2014).

Hasil analisis mengungkap bahwa komputer tertua itu telah beroperasi sejak tahun 205 SM. Dengan demikian, Antikythera Mechanism digunakan 50-100 tahun lebih awal dari dugaan sebelumnya. Penemuan ini mengindikasikan bahwa bangsa Yunani Kuno mampu memprediksi gerhana lebih lama dari dugaan. Sekaligus, hasil riset ini mendukung gagasan bahwa prediksi gerhana saat itu dilakukan dengan dasar arimatika bangsa Babilonia, bukan trigonometri Yunani. Antikythera Mechanism

anusia sudah mengembangkan dan menggunakan komputer sejak tahun 205 sebelum Masehi. Komputer saat itu tidak berwujud laptop atau PC, tetapi Antikythera Mechanism, mesin sederhana yang salah satunya berfungsi memprediksi peristiwa gerhana. James Evans, profesor fisika dari University of Puget Sound dan Christian Carman, profesor sejarah dari University of Quilmes di Argentina, mengungkap awal penggunaan mesin itu dengan metode eliminasi yang dirancangnya.

visual daripada membaca sebuah naskah. Teori kreativitas gradual menyatakan, selama ribuan tahun, manusia terus mengembangkan koordinasi mata-tangan. Manusia mencanggihkan kemampuan mewujudkan imajinasi mulai dari wirama (verbal audio) hingga perupaan (wirupa visual). Manusia belajar kreasi wirupa dari alam. Kreasi dimulai dari memungut bentukan alami, misalnya pada seni batu akik, kemudian meniru yang terlihat, hingga menciptakan perupaan seperti yang dipikirkan, seperti gambar manusia sempurna atau pun makhluk jadijadian. “Dan hasil dari tahap gradual itu, manusia masa kini sebenarnya telah berevolusi lebih dengan cara wirupa. Sehingga tidaklah mengherankan bila

ditemukan oleh Valerios Stais pada tahun 1902. Artefak tersebut ditemukan di kapal kuno Romawi yang tenggelam di lepas Pantai Antikythera.

11

manusia senang membuat gambar bercerita, bahkan tanpa text, yang diperkaya dengan wirama (audio),” jelas Pindi. “Evolusi itulah yang menyebabkan manusia sekarang, lebih mudah menerima pesan melalui wirama-wirupa (audio visual). Tingkat daya alih pesan wirupa dapat mencapai 70-80 persen,” imbuhnya. Pemahaman tentang evolusi kreatif manusia bisa digunakan sebagai dasar dalam penentuan metode penyampaian informasi. Transfer pengetahuan sebaiknya tidak hanya dilakukan lewat teks saja. Pindi mengungkapkan, dalam era kreatif masa kini, program kampanye untuk belajar misalnya, jangan hanya berupa ajakan “Ayo membaca/membuat Buku”, tetapi juga “Ayo menonton/ membuat Film.” “Karena menonton film yang bersifat wirama wirupa itu akan membuat manusia menjadi lebih manusiawi,” kata Pindi. Jangan ragu membuat narasi narasi pengetahuan dengan cara wirama-wirupa. (kc/int/p)

Kini, benda berharga itu disimpan di National Archaeological Museum of Athens.


Sosok

Puailiggoubat NO. 303, 1 - 14 Januari 2015

12

Ketua DPRD Mentawai, Yosep Sarogdok

M

eski baru menjabat Ketua DPRD Mentawai, namun Yosep Sarogdok mencoba untuk menyesuaikan diri dengan ritme kerja menjadi wakil rakyat, misal menggelar rapat marathon pembahasan rancangan APBD Mentawai 2015. Yosep mengatakan akan tetap pada komitmennya terutama membuat kebijakan yang berpihak kepada masyarakat. Hal itu dituangkan dalam program pembangunan yang berpihak kepada masyarakat Mentawai. Berikut hasil wawancara wartawan Puailiggoubat Rus Akbar dengan Yosep di sela-sela kesibukannya memimpin rapat-rapat pembahasan KUA-PPAS di Tuapeijat. Setelah anda dilantik jadi pimpinan DPRD Mentawai, apa agenda yang telah dilakukan ? Setelah pelantikan pimpinan, 19 November lalu dengan dua unsur pimpinan ketua dan wakil ketua I, kita mengadakan rapat dengan anggota DPRD, menetapkan tata tertib DPRD lalu selanjutnya kita gendakan lagi berikutnya untuk pembahasan alat kelengkapan, pembentukan alat komisi, Komisi A, B dan C, lalu kita bentuk lagi alat kelengkapan lainnya, ada Badan Legislasi (Baleg), Badan Musyarawah (Bamus), Badan Anggaran (Banggar) dan Badan Kehormatan. Sementara bentuk pelayanan kepada masyarakat adalah komisi B, Jakob sebagai ketua, menerima perwakilan masyarakat untuk dialog di DPRD, saat itu saya hadir dialog terkait persoalan tanah. Selain itu kita juga melakukan reses, tapi sebelumnya ada sosialisasi dan monitoring daerah, di sana juga melihat pembangunan yang belum selesai. Kemarin itu tim kita bagi berdasarkan wilayah, Sipora, Pagai Selatan, Pagai Utara dan Siberut, setelah itu baru anggota DPRD yang melakukan reses menyampaikan penemuan mereka

di lapangan dan itu disampaikan ke esekutif dan pimpinan DPRD. Setelah melakukan monitoring dan reses apa tindak lanjutnya di DPRD Mentawai? Monitoring dan reses merupakan dua kegiatan dalam rangka memperbaiki dan melihat aktual yang

ada di masyarakat, itu dilakukan sebelum membahas APBD. Persoalannya kita sudah terlambat membahas ABPD, sebenarnya kita membahas APBD ini pada Oktober. Tapi kondisinya kita baru dilantik pada November termasuk pimpinannya, tapi bagaimanapun kita kejar itu. Untuk menginput informasi dari masyarakat di lapangan. Ini nanti akan dibahas dalam penetapan APBD. Dalam APBD nanti itu, disini kita singkronkan dengan program pemerintah yang dibuat dalam APBD dengan temuan kita di lapangan. Apakah ini keinginan masyarakat atau tidak, begitu juga evaluasi kita di lapangan dimana ada pekerjaan yang tidak selesai. Apakah kita perpanjang atau tidak, itu bisa kita pertanyakan, kenapa ada persoalan yang tidak selesai, apa dasar dan persoalannya. Reses dan monitoring meski singkat, saya kira sesuatu yang cukup walaupun singkat yang dilakukan teman-teman banyak yang memberikan masukan dan itu cukup menentukan arah APBD 2015. Berapa hari reses dilakukan DPRD Mentawai? Reses itu dilakukan per wilayah, semuanya menyebar, waktu sebenarnya lima hari tapi karena memang kapal tidak ada, ada yang empat hari, tiga hari dan ada yang lebih karena persoalan transportasi. Secara garis besar hasil reses itu apa saja? Di Siberut Selatan usulan masya-

rakat sangat banyak, ada pustu, pendidikan, air bersih, fisik sekolah, kemudian jembatan, jalan lingkar, jalan Puro-Rogdok sudah cukup parah. Kita lihat beberapa pembangunan yang tidak tuntas di lapangan itu mengejutkan kita, contohnyajembatan di Puro anggarannya sampai Rp1 miliar lebih, kemudian putus kontrak lagi, sampai sekarang belum bisa tersambung, sekolah SMP 2 di Madobak itu tidak tuntas, ada dua unit sekolah tidak selesai, itu baru atap, tentu ini membuat kita emosi melihat pembangunan ini. Ini anggaran miliaran namun tidak tuntas dikerjakan. Bupati juga terkejut pembangunan itu, nanti dari mana kita cari dananya supaya itu dianggarkan lagi. Saya bilang, Bapak carilah dananya, baik itu dari pusat atau provinsi. Bagaimana agar ada sinkronisasi antara hasil reses dengan APBD? Hasil reses di lapangan itu nantinya menjadi data bagi DPRD, disana pasti kita akan temukan ada yang baik ada yang tidak. Untuk sinkronisasinya setiap tahun anggaran pasti ada kegiatan di wilayah itu yang sama, kita pasti akan pertanyakan,

BIODATA Nama: Yosep Sarogdok, A.Md Tempat/ Tgl Lahir: Rogdok, 10 Juli 1978 Pendidikan Terakhir: D3 Akuntasi Universitas Ekasakti Padang Jabatan: Ketua DPRD Mentawai

kok ini tidak jadi, kok ini terlambat, kok ini jelek, kok ini bagus. Itu nantinya dalam APBD yang baik kita setujui, yang tidak baik kita tidak anggarkan lagi. Kalau memang kita lanjutkan, ya lanjutkan lagi, tugas kita kan pengawasan sehingga kita bisa memberi ketegasan, aturan-aturan kapan lelang, kenapa harus dilelang, kenapa pelelangan dilakukan pada Agustus, itu misalnya. Teman-teman banyak yang mendukung, kalau kita sudah sepakat APBD besoknya

ketok palu, besoknya sudah harus dilelang. Tidak mesti menunggu akhir tahun kan, sebab kalau sudah ketok palu pasti anggarannya sudah ada. Sebenarnya apa itu KUA PPAS? KUA PPAS itu adalah Kebijakan Umum Anggaran Prioritas Plafon Anggaran Sementara, jadi setiap tahun itu bupati mengusulkan KUA nya apa saja yang dilakukan untuk tahun depan dari sana kita melihat arah pembangunannya. Program yang disampaikan nanti itu akan dijabarkan kepada Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) setelah itu baru dijabarkan jadi APBD, itu yang diterjemahkan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD. Bagi kita ini merupakan arah kebijakan bupati untuk kepentingan masyarakat, anggaran ini tidak sekedar anggaran, tapi itu sangat ber-manfaat bagi masyarakat. Ekesekutif harus menjelaskan dampaknya itu apa, sehingga bisa menjadi dasar program ke halaman 13


Sosok tersebut. Nanti setelah PPAS itu, akan lebih rinci dijabarkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Berapa lama PPAS itu dibahas? Kalau SKPD bersangkutan realistis memberikan anggaran, kalau tidak realisitis akan terjadi perdebatan yang alot sehingga itu memakan waktu. Yang pertama itu adalah substansi kegiatannya lalu kedua nilainya rasional atau tidak, itu saja yang dibahas. Kan anggaran kita terbatas, jumlah anggaran kita untuk tahun ini ada Rp777 miliar dan ada peningkatan pembiayaan di aparatur, tahun lalu ada sekitar Rp190 miliar gaji dan tunjangan dan tahun 2015 nanti akan bertambah Rp242 miliar untuk gaji dan tunjangan. Tahun ini juga eksekutif menambah guru kontrak dan tenaga kesehatan yang signifikan, tentu ini perlu meningkatkan pendapatan mereka nilai, kalau gaji mereka yang sarjana itu Rp1,8 juta rencananya tahun besok Rp2,5 juta. Selain itu urgensinya yang perlu misalnya pembangunan jembatan atau pasar yang kita nilai itu urgensinya atau tidak, kemudian lokasinya tepat atau tidak, kemudian nilainya, rasional, iya

Puailiggoubat NO. 303, 1 - 14 Januari 2015

atau tidak. Ini akan a lot kalau diantara anggota DPRD dan eksekutif dalam satu program ada kepentingannya, itu akan berlangsung lama. Tapi kami sebagai pimpinan harus lebih realistis programnya ini, yaitu untuk masyarakat dan realistis untuk nilai, itu yang kami lebih giring. Banyak proyek-proyek putus kontrak, solusi bagi DPRD Mentawai sendiri apa yang diberikan kepada bupati ? Saya kira DPRD tidak punya hak memberikan sanksi kepada siapa pun, yang bisa kita kasih sanksi adalah kalau dia tidak banyak daya serap anggarannya, sanksi yang diberikan adalah kita tidak percaya lagi, maka tawaran kita kepada bupati anggaran kedepan kalau dinas ini dan orangnya masih itu dan daya serapnya masih minim tentu kita tidak mau kasih anggarannya lebih, itu tandanya, orang yang melakukan kegiatan tidak sanggup bekerja. Sanksi rillnya itu ada ditangan bupati karena itu orangnya bupati, dan bupati akan memberikan sanksi, kecuali dia melakukan korupsi sudah jelas aturan hukum yang dilakukan. DPRD itukan ada tiga fungsi, mitra, pengawas dan penentu anggaran. Di DPRD itukan ada yang baru

dan ada yang lama, seperti apa mengatur ritme anggotanya? Memang agak sulit juga, kita hanya menyesuaikan saja, teman ada juga yang baru ada yang lama, jadi memahaminya juga berbedabeda, justru disitulah dituntut kejelian kita unsur pimpinan kan pimpinan tidak saya, jadi ketika saya mentok itu akan saya serahkan kepada wakil ketua. Kenapa sempat terlambat pembahasan APBD, ada beberapa informasi kita sudah dikatakan terlambat katanya ada sanksi? Kalau sesuai dengan aturan itu batas waktunya sampai 31 Desember, jadi kalau kita memahaminya berbeda dengan pemahaman eksekutif. Kalau kita di DPRD itu, 31 Desember, sudah selesai di DPRD dan sudah ketuk palu, selanjutknya itu serahkan ke gubernur untuk dievaluasi. Tapi kalau di eksekutif mereka justru tanggal 31 itu sudah selesai total, siap evaluasi di gubernur. Jadi kemarin itu, eksekutif memberikan tenggat waktu supaya kita tidak difinalti, bagaimana tanggal 14 sudah masuk di gubernur, tapi kita

melihat kalau seperti itu tidak bisa karena agenda kita saat ini tidak memungkinkan, sama saja kita tidak perlu bahas APBD ini kita serahkan saja ke gubernur. Kita kan tidak mau seperti itu, biarlah kita berproses sampai dimana yang jelas kita di DPRD tidak melebih tanggal 31 Desember. Kalau soal sanksinya, kalau dulu, apabila APBD terlambat sampai bulan Januari itu akan terjadi pemotongan APBD 15 persen dan 20 persen. Untuk tahun ini karena ada UU baru pengelolaan otonomi daerah, kalau terlambat akibat kelalaian eksekutif, maka bupati dan wakil bupati tidak menerima gaji selama enam bulan. Sebaliknya kalau DPRD yang melalaikan itu maka DPRD juga tidak akan menerima gaji selama enam bulan, kalau dua-duanya yang lalai maka kedua-duanyalah yang kena. Ini bisa terjadi, seperti polemik politik, dimana DPRD tidak mau membahas, sementara eksekutif sudah serahkan, tapi karena miris dan alot kan bisa saja terjadi ada pertentangan bupati dan DPRD. Harapan kita tanggal 31 Desember itu sudah final sampai gubernur, tapi dengan waktu seperti ini bagaimana kita mengelola. Dan itu sudah kita

13

sampaikan ke DPRD, kalau realistis saja kita dalam anggaran, kalau jujur saja kita memakai anggaran tidak lama kok kita bahas. Tapi bagi DPR ada traumatik yang terjadi, ada anggaran yang tidak realistis ada anggran naik di tengah jalan, ada anggaran yang tidak dibicarakan kemudian dia masuk, akhirnya DPRD harus mempreteli semua. Kalau eksekutif jujur tidak ada persoalan. Konsekuensinya persoalan itu, kita akan bahas sampai malam bahkan sampai pagi Dalam KUA PPAS itu menurut pembahasan DPRD apa yang paling urgen dibahas saat itu? Kita menyesuaikan program pemerintah saat ini, disana ada ditemukan hal-hal yang urgen, seperti pendidikan, Dinas Kesehatan, obat tidak ada, pendidikan kadang guru yang tidak ada, ada sekolah tidak mebelernya,. Begitu juga di Dinas Pekerjaan Umum, pertanian soal program cetak sawah, Dinas Kelautan dan Perikanan, serta transportasi di bidang Dinas Perhubungan Informasi dan komunikasi. Itu yang paling urgent bagi kita untuk memajukan Mentawai. (rus) IKLAN


Puailiggoubat NO. 303, 1 - 14 Januari 2015

Kasus kekerasan terhadap jurnalis paling tinggi terjadi saat-saat pemilu

14

Kasus Kekerasan Terhadap Jurnalis Masih Tinggi di Sumatera FOTO:SYAFRIL/PUAILIGGOUBAT

Syafril Adriansyah

stasiun penyiaran yang dinilai melanggar peraturan.

embaga Bantuan Hukum (LBH) Pers Padang mencatat kasus kekerasan terhadap jurnalis di Sumatera masih tinggi. Beradasarkan catatan akhir tahun LBH Pers Padang, terdapat 54 kasus kekerasan terhadap jurnalis sepanjang 2014, meningkat 15 kasus dibanding tahun 2013 yang hanya 39 kasus. “Pada 2012, hanya tercatat 20 kasus kekerasan terhadap wartawan, artinya dalam dua tahun terakhir kasus tersebut terus mengalami peningkatan,” ungkap Direktur LBH Pers Padang, Roni Saputra dalam diskusi “Catatan Akhir Tahun” yang diselenggarakan LBH Pers Padang bersama Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Padang, Kamis, 18 Desember lalu. Salah satu satu kasus kekerasan terhadap jurnalis dialami oleh Lukman Prayitno, wartawan Riau Pos. Ia dipukul oleh satpam karena mengambil foto ibu pedagang yang menangis karena terjaring razia satpol PP di depan IGD RSUD Arifin Achmad Jalan Hang Tuah. Sebelum dipukul, ia dilarang oleh satpam mengambil foto tersebut. Saat ditanya kenapa dilarang, satpam langsung memukul Lukman. Kasus ini telah dilaporkan ke Polsek Pekanbaru, namun tidak jelas perkembangannya Kasus lainnya dialami oleh Saing Sitanggang, Wartawan Bintan News. Ia diancam akan dibunuh setelah menulis berita soal permasalahan transportasi pelajar sekolah di Daik Lingga, Kecamatan Lingga. Pelaku pengancaman adalah Camat Kecamatan Lingga. Kasus ini berakhir dengan permintaan maaf dari camat kepada wartawan yang bersangkutan di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Lingga. Lain lagi kasus yang dialami oleh Holy Adib, Wartawan Harian Haluan. Ia mendapat ancaman, teror dan intimidasi oleh enam orang preman setelah membuat liputan kasus mesum yang terjadi di Jorong Sungai Padi Selatan Nagari Lubuak Gadang, Kecamatan Sangir Solok Selatan. Menurut Roni, Provinsi Sumatera Utara masih menjadi wilayah dengan angka kekerasan pers tertinggi yakni 15 kasus disusul Provinsi Riau (13 kasus), Aceh (8 kasus), Sumatera Barat (8 kasus), Lampung (4 kasus), Sumatera Selatan dan Kepulauan Riau, dan Bangka Belitung masing-masing 2 kasus. “Untuk tahun ini, hanya di Beng-

Proses Hukum Macet LBH Pers Padang juga mencatat 28 kasus kekerasan terhadap wartawan dilaporkan kepada ke Kepolisian sepanjang 2013. Akan tetapi, hingga kini proses hukum kasuskasus tersebut masih belum jelas bahkan ada yang diselesaikan dengan cara “perdamaian” Roni menilai, penyelesaian kasus secara damai ini adalah salah satu bentuk ketidakpahaman aparat penegak hukum termasuk ketidakpahaman dan ketidakpedulian pemilik media terhadap “Pedoman Penanganan Kasus Kekerasan Terhadap Pers” dan “Standar Perlindungan Profesi Wartawan” yang telah disahkan oleh Dewan Pers. Hal ini berakibat pada kecewanya wartawan sebagai korban pada penegakan hukum, sehingga pada tahun 2014 ini hanya 6 kasus saja yang dilaporkan ke Kepolisian, dan sebanyak 44 kasus tidak dilaporkan oleh korban. Dibiarkannya kasus, lanjut Roni, ini tanpa dilaporkan kepada aparat penegak hukum dapat dipandang sebagai akumulasi kekecewaan atas ketidakjelasan proses penegakan hukum pada kasuskasus sebelumnya. Namun disisi lain, hal ini tentu dapat berakibat kepada semakin leluasanya orang-orang untuk melecehkan profesi wartawan yang merupakan pilar keempat demokrasi. “Untuk itu perusahaan pers haruslah mengambil peran yakni menjadi pihak pertama yang segera memberikan perlindungan terhadap wartawan dan keluarga korban kekerasan, baik wartawan yang berstatus karyawan maupun non karyawan,” katanya. Selain itu, perusahaan pers, harus tetap melakukan pendampingan, meskipun kasus kekerasan terhadap wartawan telah memasuki proses hukum di kepolisian atau peradilan dan memuat di dalam kontrak kerja kewajiban memberikan perlindungan hukum dan jaminan keselamatan kepada wartawan baik yang berstatus karyawan maupun non karyawan. Kemudian, menghindari tindakan memaksa wartawan atau ahli warisnya untuk melakukan perdamaian dengan pelaku kekerasan ataupun untuk meneruskan kasus serta menghindari perdamaian atau kesepakatan tertentu dengan pelaku kekerasan tanpa melibatkan wartawan korban kekerasan atau ahli warisnya. (p)

L

DISKUSI- Suasana diskusi Catatan Akhir Tahun dengan tema “Kondisi Kebebasan Pers dan Kebebasan Ekspresi di Sumatera yang diselenggarakan LBH Pers Padang bersama Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Padang. kulu yang tidak terdapat kasus kekerasan pers,” kata Roni. Ia menambahkan, untuk Sumatera Barat, dari tahun 2012 hingga 2014, kasus kekerasan terhadap pers juga cenderung meningkat. Pada 2012, kasus kekerasan terhadap jurnalis hanya tercatat 3 kasus, kemudian pada 2013 meningkat menjadi 6 kasus, pada dan meningkat lagi menjadi 7 kasus pada 2014. Sementara, pada 2012 dan 2013, kekerasan fisik menjadi tindakan yang dominan dialami oleh wartawan. Namun pada 2014, eskalasi kekerasan fisik menurun dan dominasi oleh ancaman kekerasan dengan jumlah tindakan sebanyak 30 yang diikuti oleh tindakan menghalang-halangi peliputan. Pelaku kekerasan terhadap wartawan tersebut, menurut Roni, didominasi Pegawai Negeri Sipil dan pejabat pemerintah dengan jumlah pelaku 27 orang. Pada 2013, aparat penegak hukum menjadi pelaku paling banyak melakukan tindakan kekerasan terhadap wartawan, yaitu 13 orang. Namun pada tahun ini, hanya tercatat 17 orang aparat (Polisi, TNI, Pegawai Institusi Aparat) yang melakukan tindakan kekerasan terhadap Wartawan. Pada urutan ketiga ditempati oleh warga sipil dan preman, dengan

jumlah 8 orang. “Tingginya tingkat tindakan ancaman kekerasan dan menghalanghalangi kerja-kerja jurnalistik, mengindikasikan bahwa publik semakin tidak mengenal dan memahami bahwa pers dalam kerja-kerja jurnalistik dilindungi oleh undang-undang,” ujarnya. Dalam diskusi tersebut, LBH Pers Padang dan AJI Padang juga menyoroti masa pemerintahan Presiden Soesilo Bambang Yuddhoyono yang tidak mampu mengungkap dalang dari kematian delapan wartawan pada tahun 1996 hingga 2010. Mereka adalah Fuad Muhammad Syafriuddin alias Udin, jurnalis Harian Bernas Yogyakarta, tewas di tangan orang tak dikenal pada Agustus 1996. Naimullah, jurnalis Harian Sinar Pagi ditemukan tewas di Pantai Penimbungan, Kalimantan Barat tahun 1997. Agus Mulyawan, jurnalis Asia Press tewas tahun 1999 di Timor-Timur, Muhammad Jamaluddin, kameramen TVRI yang bekerja dan hilang di Aceh tahun 2003, Ersa Siregar, jurnalis RCTI tewas 29 Desember 2003 di Aceh. Kemudian, Herliyanto, jurnalis Tabloid Delta Pos Sidoarjo yang ditemukan tewas di hutan jati Desa Tarokan, Banyuanyar, Probolinggo,

pada 2006, Ardiansyah Matra’is Wibisono, jurnalis TV lokal di Merauke yang ditemukan tewas pada 2010 di kawasan Gudang Arang, Sungai Maro, Merauke serta Alfred Mirulewan, jurnalis Tabloid Pelangi ditemukan tewas 18 Desember 2010 di Kabupaten Maluku Barat Daya. “Bergantinya Presiden dari SBY ke Jokowi diharapkan dapat membawa perubahan, terutama semakin berkurangnya kasus-kasus kekerasan terhadap wartawan, dan semakin kuatnya perlindungan hukum bagi wartawan dalam menjalankan tugastugas jurnalis-tiknya,” harap Roni. Sementara, Ketua AJI Padang Yuafriza juga mengharapkan kepolisian dapat menuntaskan semua kasus kekerasan yang menimpa jurnalis termasuk mengusut tuntas kasus pembunuhan jurnalis. Kasus Udin yang dibunuh sejak 1996 hingga kini belum tuntas. “Kepolisian juga harus berkomitmen untuk menggunakan UU Pers dalam setiap kasus pers,” katanya. Selain itu, AJI meminta perusahaan pers meningkatkan profesionalitas jurnalisnya dan memberi perlindungan kepada jurnalisnya dalam melakukan peliputan serta meminta KPI dan Dewan Pers lebih proaktif mengawasi dan menindak lembaga pers, termasuk


15

Puailiggoubat

SEPUTARSUMBAR

NO. 303, 1 - 14 Januari 2015

Polda menyiagakan personel untuk mengamankan 117 gereja saat Natal

Syafril Adriansyah

epolisian Daerah (Polda) Sumetara Barat menyiagakan 4.000 personel untuk mengamankan perayaan Natal dan tahun baru dalam operasi lilin 2014 yang berlangsung mulai 23 Desember hingga 3 Januari 2015 Kapolda Sumbar Brigadir Jendral Polisi Bambang Sri Herwanto mengatakan, pengamananan akan difokuskan di gereja, objek wisata, pusat perbelanjaan, tempat hiburan, dan kawasan rawan kemacetan. “Kita juga mendirikan 76 pos pengamanan di seluruh Sumatera Barat pada titik rawan kecelakaan lalu lintas dan kriminal,” ujarnya kepada Puailiggoubat, Kamis, 18 Desember lalu.

K

Polda Sumbar Siagakan 4.000 Personel Amankan Natal dan Tahun Baru FOTO:SYAFRIL/PUAILIGGOUBAT

Khusus pada perayaan Natal, Polda Sumbar juga menyaiagakan personel pada 117 gereja di Sumbar, guna memberikan rasa aman bagi umat kristiani yang hendak menjalankan ibadah., “Sumbar masih kondusif, dan kami tetap melakukan pengamanan agar warga nyaman beribadah,” tambahnya. Dalam operasi lilin tahun ini, Polda Sumbar juga melibatkan TNI, Satpol PP, Dinas Perhubungan, Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan Dinas Kesehatan, serta Orari. “Dinas PU diharapkan dapat menyiagakan alat berat di lokasi rawan rawan longsor, seperti lintas Padang Bukittinggi, dan Payakumbuh - Riau,” katanya. (p)

TNI AL - Aparat TNI AL mengikuti pawai alegoris di kota Padang beberapa waktu lalu. Kepolisian Daerah Sumatera Barat akan melibatkan TNI dalam pengamanan Natal dan Tahun Baru

Komitmen Keterbukaan Informasi Badan Publik di Sumbar Masih Rendah PADANG - Badan Publik di Sumatra Barat masih memiliki perhatian dan komitmen yang rendah terhadap keterbukaan informasi. Dari 112 Badan Publik yang dikirimi kuisioner oleh Komisi Informasi Sumatera Barat, hanya 30 badan publik yang mengembalikan. Hal itu dikatakan Ketua Komisi Informasi Sumbar Syamsurizal kepada wartawan dalam diskusi Peran Pers Mengawal Keterbukaan Informasi Publik di Aula Dinas Perhubungan dan Kominfo Sumbar, Padang, 19 Desember. “Ini mengecewakan kita karena kondisi ini menggambarkan masih lemahnya kesadaran dan komitmen Badan Publik melaksanakan UU No. 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik,” kata Syamsurizal. Penyebaran kuisioner itu dilakukan KID Sumbar untuk mengevaluasi pelaksanaan informasi public sesuai UU KIP. Menurut Sondri, Komisioner KID Sumbar, dari kuisioner yang dikembalikan itu, terlihat masih banyak Badan Publik yang belum memenuhi ukuran-ukuran pelaksanaan KIP sesuai UU. “Misalnya sebagian menyatakan sudah menunjuk Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) namun diantara Badan Publik yang menjawab telah ada PPID namun belum mengisi No. SK PPID tersebut,” kata Sondri. Dari telahaan KID Sumbar, instansi yang sudah serius melaksanakan keterbukaan informasi publik adalah Pemprov Sumbar, kepolisian daerah, kejaksaan tinggi dan

pengadilan tinggi. Sedang pemerintah daerah termasuk legislatif daerah dan perguruan tinggi masih sedikit yang mengembalikan kuisioner. “Untuk perguruan tinggi hanya satu universitas yang mengembalikan yakni Universitas Andalas, lalu untuk lembaga filantropi yang mengelola dana masyarakat, hanya Dompet Dhuafa Singgalang yang mengembalikan,” kata Sondri. Ia mengatakan, tiga indikator utama yang menjadi acuan dalam

kuisioner itu yakni pembentukan PPID serta pelaksanaannya, pengelolaan arsip di Badan Publik dan pelayanan informasi kepada publik. Sementara Yurnaldi, Komisioner KID bagian sosialisasi mengatakan, dorongan hadirnya keterbukaan informasi dalam perspektif pemerintahan yang baik didasari perlindungan terhadap hak azazi warga negara. Keterbukaan informasi itu sendiri merupakan syarat penting

terwujudnya negara demokrasi, selain adanya kebebasan pers, jelas Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Padang, Yuafriza yang menjadi narasumber diskusi. “Namun meski sudah ada UU Pers yang menjamin kebebasan pers mencari, mengolah dan menyebarluaskan informasi ditambah UU KIP, jurnalis masih menghadapi problem dalam mengakses informasi publik,” katanya. Problem itu diantaranya informasi

publik yang tidak tersedia, sulitnya mengakses informasi dengan dalih rahasia negara atau jabatan, informasi yang terlambat diberikan serta pelayanan informasi buruk. “Karena itu pers juga harus mendorong dan menyosialisasikan pelaksanaan UU KIP ini melalui media untuk penyadaran Badan Publik. Sebab keterbukaan informasi merupakan prasyarat adanya pers yang bebas,” katanya. (o)

LBH Pers: UU ITE Harus Direvisi PADANG - Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pers Padang menilai UndangUndang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) harus direvisi karena dapat mengancam kebebasan berekspresi di Indonesia. Koordinator Advokasi LBH Pers Padang, Arief Paderi mengungkapkan, terdapat dua ketentuan dalam UU ITE yang dianggap pasal serba guna dan mengancam kebebasan berekspresi, yaitu, Pasal 27 ayat (3) tentang penghinaan dan/atau pencemaran nama baik dan Pasal 28 ayat (2) tentang penyebaran kebencian berdasarkan SARA. Pasal 27 ayat (3) merupakan Pasal yang berasal dari Pasal 310 dan Pasal 311 KUHP sedangkan Pasal 28 ayat 2 UU ITE merupakan ‘baju baru’ dalam ketentuan Pasal 156 KUHP. “Regulasi ini merupakan ancaman serius bagi pengguna internet terutama pengguna media sosial dan blogger

Indonesia,” ujarnya dalam diskusi “Catatan Akhir Tahun” yang diselenggarakan LBH Pers Padang bersama Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Padang, Kamis, 18 Desember lalu. Pada 2014, LBH Pers Padang mencatat 12 kasus kebebasan berekspresi terjadi di wilayah Sumatera, yakni di Aceh (1 kasus), Sumatera Utara (2 kasus), Riau (3 kasus), Sumatera Barat (3 kasus), Jambi dan Sumatera Selatan masing-masing sati kasus. Media sosial facebook menjadi media yang terbanyak dari kasus yang terjadi, yaitu 8 kasus, kemudian youtube (1 kasus), pesan singkat (SMS) 1 kasus, dan produk pers 1 kasus. “Dari pengklasifikasian identitas pelapor, pejabat publik merupakan pelapor yang dominan, yaitu sebanyak 5 kasus, oleh wartawan 2 kasus, dan oleh LSM, aparat penegak hukum, lembaga pendidikan,

masyarakat biasa, inisiatif Kepolisian, masing-masing 1 kasus,” katanya. Perkembangan dunia Internet yang semakin meluas di Indonesia, memberikan model baru pola komunikasi dan interaksi antar individu, serta proses pencarian dan penyebaran informasi. Situasi ini juga menimbulkan berbagai ancaman atas kebebasan berekspresi di dunia maya. Berdasarkan data iLlap pada Agustus 2014, dari 251,2 juta orang penduduk Indonesia, terdapat 71, 2 Juta orang aktif di Internet, 70 juta orang aktif di media sosial, 314.3 juta orang aktif menggunakan handphone, 48 juta orang aktif di smartphone. Ia menambahkan, kebebasan berekspresi di Indonesia mengalami perkembangan dibandingkan masa sebelum reformasi pada tahun 1998. Hal tersebut ditandai adanya jaminan secara normatif maupun praktis. Namun dalam perkembangannya,

kebebasan berekspresi juga mendapatkan tantangan karena seringkali bersentuhan dengan berbagai kepentingan, sehingga berbagai ekspresi sering berhadapan dengan intimidasi, kekerasan dan kriminalisasi. Jika dulu, pendapat, baik lisan maupun tulisan publik yang dianggap ‘penghinaan/mencemarkan nama baik dapat diancam pidana dengan KUHP (Pasal 156, Pasal 310 dan Pasal 311 KUHP). Namun dengan berlakunya Undang-Undang RI No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE), menjadi deretan panjang regulasi non demokratis di Indonesia. “Hal ini kemudian ancaman serius bagi publik, terutama bagi para pengguna media sosial, bloger dan insan pers dalam hal kebebasan berekspresi di Internet, dan UU ITE ini harus direvisi,” kata Arief. (prl)


Puailiggoubat NO. 303, 1 - 14 Januari 2015

8

Suara Puailiggoubat Menyongsong 2015 dengan Harapan Baru

H

arapan menggunung menyongsong tahun baru 2015 setelah rakyat menyelesaikan Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden tahun sebelumnya. Bagi masyarakat Mentawai, 20 wakil di DPRD diharapkan benar-benar bisa memperjuangkan kesejahteraan mereka menjadi lebih baik. APBD 2015 akan menjadi salah satu tolak ukur sejauh mana program yang disetujui itu berpihak kepada rakyat. Ada hal menarik yang dilontarkan pimpinan DPRD Mentawai, bahwa mereka akan mengevaluasi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang serapan anggarannya rendah.Ada dua opsi yang akan dilakukan, anggaran SKPD tersebut untuk 2015 akan dikurangi dari yang diajukan atau Bupati Mentawai mengganti kepala dinasnya. Langkah ini dilakukan DPRD untuk mendorong SKPD bekerja serius. Selain itu juga untuk menghindari adanya Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (SiLPA). Keseriusan DPRD akan diuji dalam pembahasan APBD 2015 karena pasti akan ada tarik ulur kepentingan sesama mereka maupun dengan pemerintah (SKPD). Namun hasil kunjungan ke daerah pemilihan (reses) sebelum pembahasan APBD bisa menjadi salah satu pertimbangan dalam meloloskan mata anggaran yang diajukan SKPD. Alokasi APBD Mentawai setiap tahun tergolong kecil, hanya di kisaran Rp700 miliar hingga Rp780 miliar. Sekitar Rp242 miliar sudah dialokasikan untuk biaya gaji dan tunjangan aparatur. Sementara, infrastruktur yang harus dibangun meliputi empat pulau terpisah. Caranya tentu melalui prioritas kegiatan yang merujuk kepada Rencana Pembangunan Jangka Panjang dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Mentawai. Infrastruktur, pendidikan dan kesehatan masih menjadi program prioritas ke depan. Hingga saat ini, masyarakat Mentawai masih kesulitan membawa hasil kebunnya ke pasar karena sarana jalan yang buruk atau justru belum ada. BBM harganya sangat mahal dan seringkali langka. Kondisi ini menyulitkan masyarakat memajukan ekonominya. Belum ada program yang revolusioner untuk meningkatkan ekonomi masyarakat. Meski mimpi membuat trans Mentawai mulai dikerjakan, namun masih jauh dari selesai. Sarana pendidikan mulai menunjukkan perbaikan, namun belum menyentuh secara merata lokasi-lokasi terpencil. Guru lebih banyak menumpuk di pusat kecamatan, kapasitasnya pun tidak merata. Untuk pelayanan kesehatan, di kampung-kampung sudah dibangun puskesmas pembantu meski beberapa belum optimal. Yang harus menjadi perhatian adalah pelayanan rumah sakit atau puskesmas untuk pasien dengan kasus operasi misal melahirkan cesar, sebab mereka harus dirujuk ke Padang. Bayangkan bagaimana ibu yang kesakitan jelang melahirkan harus menempuh perjalanan panjang menyeberang lautan dari Mentawai ke Padang. Banyak persoalan yang harus dikerjakan dan semuanya tidak bisa dilakukan seperti membalik telapak tangan. Karena itu masyarakat harus selalu mendorong dan mengawasi DPRD agar selalu berada di koridor memperjuangkan aspirasi dan kepentingan masyarakat. z

16

Harta Pusaka dan Ikatan Persaudaraan: Mengenal Tabir Kekerabatan di Mentawai

M

engkaji kekerabatan di Mentawai tidak terlepas dari persoalan bagaimana kita mengetahui Kepulauan Mentawai itu terbentuk sebagai tempat tinggal orang Mentawai dan asal usul orang-orang Mentawai itu sendiri. Permasalahan ini sudah menjadi penyelidikan para antropolog dan peneliti dunia sejak Mentawai dikenal dan berkenalan dengan dunia luar. Banyak hal yang terdapat di Mentawai seperti yang kita kenal saat ini merupakan pemberian yang diterima dari orang-orang luar yang mencoba mengidentifikasi apa, siapa dan bagaimana Mentawai serta kapan dan dari mana orang Mentawai. Kata Mentawai misalnya, generasi muda mencoba menemukan asal usulnya sehingga muncullah berbagai versi dan variasi yang dikumpulkan dari berbagai cerita atau analisis etimologi dari kata mentawai tersebut. Saya tidak akan membahas masalah ini disini karena secara luas sudah dibahas oleh beberapa peneliti asing seperti Glenn Reeves dari Australiad di www.mentawai.org. Saya lebih tertarik dengan keberadaan pulau-pulau di Kepulauan Mentawai dan penduduk yang hidup di dalamnya sehubungan dengan pembahasan tentang kekerabatan. Dalam kajian ini akan saya hubungkan antara kekerabatan di Mentawai dengan kepemilikan harta pusaka dalam hal ini adalah tanah ulayat di Mentawai yang berada di tangan kelompokkelompok kekerabatan yang mana tanah-tanah tersebut dikuasai secara kolektif. Kepulauan dan Penduduk Mentawai Gugusan empat pulau besar bersama puluhan pulau-pulau kecil muncul dari permukaan sebagai kepulauan, menurut para ahli geologi, sekitar 500.000 tahun lalu. Sebuah teori yang mengatakan kalau pulaupulau di Mentawai itu muncul dari permukaan laut sebagai proses tektonik. Hal ini dilihat dari galian tanah yang mana ditemukannya banyak terumbu karang yang telah menjadi sedimentasi pada lapisan pulau-pulau tersebut. Namun teori ini menjelaskan tentang bagaimana hewan-hewan yang ada di Mentawai itu memiliki kemiripan dengan hewan-hewan di dataran Sumatera. Sebuah teori yang lain menyebutkan kalau pulau Mentawai

Oleh: DR. Juniator Tulius, S.SOS, M.A. (Peneliti Sosial, Kebudayaan, Masyarakat dan Tradisi Lisan Mentawai) pernah menjadi bagian dari daratan Sumatera dengan adanya beberapa binatang yang ditemukan di kepulauan itu mirip dengan yang ada di daratan Sumatera dan karena terisolasi dari Sumatera, hewanhewan itu berkembang secara terpisah dari jenisnya yang lain di Sumatera. Keterpisahan itu terjadi karena pergerakan tektonik yang membuat Mentawai terpisah oleh palung laut yang dalam dengan Sumatera. Entah yang mana yang benar dari berbagai teori, kenyataannya kini adalah bahwa Mentawai sudah menjadi

disebutkan sebagai awal kehidupan dari suku bangsa Mentawai. Mereka berasal dari daratan Sumatera ke Mentawai secara langsung dengan berlayar dan ada juga lewat Nias baru ke Mentawai. Dari beberapa tempat di Pulau Siberut itu, orang-orang pertama menyebar ke arah selatan ke seluruh daerah di Mentawai. Kemudian Pulau Pagai Utara Selatan menjadi tempat tujuan orang-orang yang bermigrasi dari dataran Sumatera di Bengkulu. Kemudian mereka menyebar ke utara ke pulau-pulau lain di Mentawai. Sipora adalah pulau yang disinggahi oleh mereka yang bermigrasi dari Siberut dan Pagai.

kepulauan selama beberapa ratus ribu tahun seperti dilaporkan oleh WWF tahun 1980. Diskusi ilmiah tentang asalusul Mentawai pernah menjadi bahan yang menarik. Professor Reimar Schefold membahasa tentang hal ini di tahun 1989 dalam sebuah artikelnya. Saya sendiri pernah menulis artikel tentang itu di Jurnal Wacana tahun 2012 yang berisi tentang kisah-kisah orang yang terdampar di Kepulauan Mentawai. Banyak kisah-kisah yang dimiliki orang-orang Mentawai menceritakan tentang asal-usul dari leluhur mereka. Berbagai versi dan motif menjelaskan kedatangan orangorang Mentawai pertama di palaupulau terluar dari Sumatera tersebut. Pulau Siberut menjadi tempat yang paling populer

Pembentukan Kekerabatan Asal mula kekerabatan diawali dengan keluarga inti yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak mereka yang disebut sangalalep. Keluargakeluarga itu berkembang menjadi sangauma (satu keluarga luas). Lalu keluarga-keluarga itu berkembang dan berpindah lalu membentuk satu jaringan keturunan dengan merujuk kepada satu leluhur yang melahirkan mereka atau yang membentuk uma mereka yang pertama yang disebut sangamuntogat ([sa]muntogat) atau Sangapunuteteu (Buai). Ikatan dari uma-uma tanpa merujuk kepada generasi leluhur mereka tetapi lebih kepada ikatan kelompoknya disebut sangara’ra’. Ada juga beberapa uma bergabung membentuk satu ikatan baru. Di Mentawai hal itu dikenal dengan sebutan parurukat uma (disingkat pauma). Tidak jarang uma dibentuk dari

dua ikatan persahabatan yang kental dari dua orang tidak berhubungan darah tetapi ingin bersaudara yang disebut siripok. Dua orang yang bersiripok dapat membentuk satu uma yang baru dan meninggalkan uma-uma mereka yang lama. Kekerabatan juga terbentuk karena adopsi dimana anggota suku yang lain diterima dalam keluarga dan generasi berikutnya mengikuti nama uma dari yang telah membesarkan orang tua mereka dan itu disebut sinappit. Kekerabatan di Mentawai mengikuti garis keturunan ayah atau patrilineal. Bila ayahnya bersuku Samongilailai (kadang ditulis Samangilailai) maka keturunannya akan menganut garis suku ayahnya. Perkembangan ini membentuk keluarga luas dan pada akhirnya muncul keluarga-keluarga baru. Masing-masing keluarga berkembang dan bertambah. Untuk mengikat semua keturunan dalam sebuah kekerabatan, nama leluhur menjadi rujukan. Tiap keluarga memiliki nama guna mengenali satu dengan yang lain. Nama keluarga tersebut didasari pada dua hal: garis keturunan dimana nama leluhur dijadikan acuan yang disebut muntogat. Misalnya, keturunan si Pajorot atau si Panajokjok dikalangan Samongilailai. Atau keturunan si Kora bagi Salamao. Kedua kelompok ini bersaudara ketika meruju satu leluhur utama mereka di Simatalu yakni si Emeibobolo. Mereka semua disebut muntogat Emeibobolo. Yang lain melalui penamaan dari tempat kediaman keluarga-keluarga yang disebut uma, yang berarti tempat tinggal dan juga kumpulan orang dalam rumah tersebut. Sekarang kata uma telah diganti dengan suku. Keluarga-keluarga awal ini pecah menjadi beberapa keluarga baru karena sengketa yang terjadi diantara mereka. Pelbagai sebab dikisahkan dalam ceritacerita tentang leluhur orang-orang Mentawai tersebut. Kisah tentang sipeu, siberi, suei, pasaggangan samatalu dan samalegi dan kisah tentang sakkokok misalnya, sudah menjadi melegenda sebagai kisah-kisah awal perpecahan keluarga-keluarga di Mentawai. Pencarian siberiloga, pulau yang dikisahkan dalam ritual ikut menjadi motivasi bagi orang-orang Mentawai di masa permulaan bermigrasi ke tempat-tempat yang lebih jauh. Sering kali orang-orang Mentawai saat ini mencampurkan penjelasan yang diambil dari ritual ke halaman 17


17 Puailiggoubat

SEPUTAR SUMBAR

NO. 303, 1 - 14 Januari 2015

FOTO:SYAFRIL/PUAILIGGOUBAT

JANUARI

SEPTEMBER

281 - Tambang batu bara di Desa Batu Tanjung, Kecamatan Talawi, Kota Sawahlunto meledak pada Jumat, 24 Januari 2014 sekitar pukul 11.00 WIB. Lima pekerja menjadi korban peristiwa tersebut. Empat di antaranya tewas.

296 - Tiga gempa beruntun terjadi di Tanah Datar, Agam, Pariaman, dan Padang Panjang, Provinsi Sumatera Barat. Akibat gempa tersebut sejumlah orang menderita luka dan sejumlah bangunan rusak. .

MARET

OKTOBER

285- Sebanyak 175 ton ikan air tawar milik petani keramba di danau Maninjau, Kabupaten Agam, Sumatra Barat mati pada pertengahan Maret 2014. Ikan-ikan itu mati terapung setelah sebelumnya kawasan itu dilanda angin kencang dan hujan deras.

299 - Hujan deras yang mengguyur sebagian provinsi SumatEra Barat menyebabkan banjir di Kabupaten Solok dan Kota Solok, Jumat, 31 Oktober 2014. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengeluarkan data, 2.824 rumah terendam banjir setinggi 50-100 cm di wilayah tersebut.

APRIL 287 - Sebanyak 1.182.767 atau 31, 51 persen pemilih tidak memberikan hak pilihnya dalam Pemilu Legislatif 9 April 2014. Dari jumlah pemilih sebanyak 3.747.037 dalam daftar pemilih tetap (DPT), DPT tambahan, daftar pemilih khusus (DPK), DPK tambahan, hanya 2.564.270 atau 68,49 persen yang memberikan suara.

NOVEMBER DEMO - Ratusan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di kota Padang melakukan aksi unjuk rasa di halaman DPRD Sumbar menolak kebijakan pemerintah yang menaikkan harga BBM

Kilas Balik Sumbar 2014

MEI

DESEMBER

288 - Penyakit yang disebabkan Midle East Respiratory Syndrome Corona Virus (MERS CoV) yang berasal dari Timur tengah mengakibatkan enam orang orang harus menjalani perawatan intensif RSUP M. Djamil Padang karena diduga terserang virus yang belum ada vaksinnya tersebut.

daerah Bungus Teluk Kabung, Kota Padang, terbakar pada Rabu (14/5) lalu sekitar pukul 23.00 WIB. Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBD) Kota Padang mencatat kerugian akibat peristiwa itu mencapai Rp 1 miliar.

289 - Terminal pengisian bahan bakar minyak (BBM) milik PT Pertamina di

290 - Komisi Pemilihan Umum Sumatera Barat menetapkan daftar

JUNI

pemilih tetap untuk Pemilu Presiden 9 Juli 2014 sebanyak 3.611.551 orang.

539.308 suara (23,1 persen).

JULI

AGUSTUS

293 - Pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa menguasai perolehan suara Pilpres 2014 di Sumatera Barat. pasangan calon presiden nomor urut satu tersebut meraup 1.797.505 suara (76,9 persen), sedangkan pasangan Joko Widodo - Jusuf Kalla mengumpulkan

295 - Sebanyak 65 anggota DPRD Sumatera Barat periode 2014-2019 resmi dilantik dalam Rapat Paripurna Pelantikan dan pengucapan sumpah dan janji yang digelar di gedung DPRD Sumbar, Kamis 29/8. Pengambilan sumpah dilakukan oleh Ketua Pengadilan Tinggi Sumbar Anasroel Haroen.

302 - Tim gabungan TNI AL, Pol Air, Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pasaman Barat, serta Kementerian Kelautan dan Perikanan, Sumatera Barat menangkap dua unit kapal nelayan asal Sibolga, Sumatera Utara karena menangkap ikan menggunakan jaring trowl atau pukat harimau di perairan Sasak, Kabupaten Pasaman Barat. (p) SAMBUNGAN HAL 16

Harta Pusaka.... dengan penjelasan dari kisah-kisah yang memiliki muatan sejarah. Karena kisahkisah itu merujuk kejadian di masa silam, akhirnya cerita-cerita itu memberi kesan seperti mitos belaka seperti terkumpul pada buku susunan Bruno Spina berjudul Mitos dan Legenda Suku Mentawai terbitan tahun 1981. Padahal, itulah sejarah awal dari kehidupan keluargakeluarga mereka karena orang-orang Mentawai tidak mencatat semua kejadian penting dalam kehidupan mereka sebaliknya diperlihara baik lewat ceritacerita. Walaupun banyak suku yang menganut kisah perpecahan awal dari cerita-cerita diatas, namun ada juga sukusuku tak merujuk ke cerita atau asal usul tersebut karena mereka tidak berasal dari sana. Keluarga-keluarga itu memiliki nama yang disebut uma yang sekarang di kenal dengan nama suku yang diadopsi dari kata “suku bangsa� namun pemahamannya diambil dari kata suku yang biasa dipakai di kalangan masyarakat Minangkabau yang bermakna sama dengan marga bagi masyarakat Batak. Misalnya, suku Tanjung di Minangkabau telah menjadi inspirasi birokrasi untuk mengidentifikasi orang-orang Mentawai ketika

300 - Hujan yang mengguyur sebagian Sumatera Barat, Kamis (13/11) mengakibatkan banjir di Kabupaten Pasaman Barat dan sebagian Kota Padang. Akibat bencana tersebut, puluhan rumah rusak dan satu orang meninggal dunia.

pejabat dari Sumatera Barat dari suku bangsa Minangkabau menjabat di Mentawai. Maka suku dipakai untuk membedakan satu kelompok dengan kelompok lain di Mentawai. Lalu muncul kata suku di depan nama misalnya suku Sakerebau atau suku Saleleubaja yang dasarnya adalah uma Sakerebau atau uma Saleleubaja dan lebih 180 nama uma lainnya. Jumlah ini dapat dikerucutkan menjadi puluhan saja karena ada beberapa suku terkait satu dengan yang lain meskipun memiliki nama yang berbeda. Saya contohkan kembali, Samongilailai terkait dengan Salamao, Sapalakkokoai, Salimu, Sakoddobat dan beberapa nama lainnya. Kelompok-kelompok ini membentuk ikatan satu muntogat yakni muntogat Emeibobolo yang diikat oleh satu tanah leluhur di Simatalu dan kisah penyebaran mereka satu. Elemen, motif dan struktur kisah leluhur yang diceritakan oleh seorang Salamao akan ditemukan di dalam kisah yang dituturkan oleh seorang Samongilailai dan Salimu serta Sapalakkokoai. Terkadang ada nama suku ini yang sama dengan yang lain. Misalnya suku

Sarubei di Maileppet tidak memiliki hubungan dengan Sarubei di Simatalu. Atau suku Sabaggalet di Sagulubbe tidak sama dengan Sabaggalet di Rereiket walaupun namanya sama. Ada beberapa cara membedakannya yakni apakah keduanya memiliki leluhur yang sama. Lalu apakah cerita munculnya nama itu sama atau tidak. Kemudian bagaimana dengan kepemilikan tanah ulayat mereka sama atau tidak. Dari contoh Sabaggalet itu sangat jelas kalau bapak Bupati Yudas Sabaggalet dari Madobak tidak berkerabat dengan bapak Mikael Sabaggalet, mantan kepala desa dari Sagulubbe. Karena keduanya tidak berasal dari leluhur yang sama dan tidak berbagi tanah leluhur yang sama serta kisah Sabaggalet di Rereiket dan yang di Sagulubbe juga tidak sama. Hanya nama umanya sama. Dalam ikatan kekerabatan, kepemilikan harta kaum seperti tanah sangat erat hubungannya. Tanah ulayat atau tanah kerabat dapat memisahkan atau sebaliknya mengikat anggota-anggota dari kelompok kekerabatan. Ikatan kekerabatan ini terkait dengan tanah ulayat dan geografis dari sebuah wilayah

yang dikuasai oleh keluarga tersebut. Jenis tanah dapat memperjelas ikatan apa yang dimiliki oleh beberapa anggota keluarga dengan keluarga yang lain sehubungan dengan kepemilikan tanah. Seluruh anggota keturunan dari leluhur yang menemukan tanah pada awal penyebaran yang mana tanah tersebut disebut tanah sisiau, sibatik, dan siappo menjadi hak milik seluruh anggota kekerabatan yang memiliki keturunan dengan leluhur tersebut karena tanah itu ditemukan dan dikuasai pertama kali oleh leluhur yang mendapatkannya. Tetapi hanya kelompok kekerabatan tertentu saja yang dapat memiliki tanah tertentu karena tanah itu dibeli yang disebut polak sinaki siburu. Lalu ada tanah yang didapat oleh kerabat sebagai pembayaran denda polak tulou dengan berbagai variasinya seperti kisi atau tanah pembayaran ancaman, pakaila tanah sebagai pembayaran atas penghinaan, dan segseg logau, tanah sebagai pembayaran agar tidak terjadi pertumbahan darah. Kelompok kekerabatan atau keluarga dapat juga memiliki tanah yang diterima sebagai pembayaran belis perkawinan yang disebut polak alat toga atau tanah yang baru saja dibeli dari

kerabat yang ingin menjualnya yang disebut polak sinaki sibau. Semua tanah tersebut seperti halnya nama suku diturunkan kepada laki-laki untuk dikuasai dan dihak-miliki sebagai harta leluhur. Mengkaji kekerabatan dapat memberikan dampak positif dan negatif. Pentingnya kekerabatan yakni mempererat hubungan keluarga. Kemudian membangun kekuatan untuk mempertahankan harta warisan keluarga. Hal lain adalah menghindari perkawinan sedarah serta membangun emosi persaudaraan karena ikatan sosial yang dibangun oleh dua atau lebih keluarga yang berbeda. Sementara itu, kelemahan mengkaji kekerabatan adalah dapat mengungkap aib yang lama. Lalu “Membangkitkan� leluhur yang telah lama meninggal serta dapat membuka akses kepada tanah leluhur dari suku atau marga tertentu kepada orang yang tak punya hak atas tanah leluhur tersebut. Yang juga dapat menjadi efeknya adalah mambangkitkan kemarahan yang lama dan memecah suku yang ada sekarang dan akhirnya terjadi pemisahan diantara anggota-anggota suku yang ada. z


Puailiggoubat NO. 303, 1 - 14 Januari 2015

Pembangunan Relokasi SMPN 1 Siberut Utara Rampung SIKABALUAN - Pengerjaan gedung SMPN 1 Siberut Utara di lokasi baru yang terletak di pertengahan SibaluanMonganpoula, Kecamatan Siberut Utara rampung pada Desember 2014. Pembangunan gedung senilai Rp1,8 miliar ini dikerjakan CV. Indo Mentawai pada September tahun lalu. Kepala SMPN 1 Siberut Utara, Jumpang Sinurat mengatakan, gedung baru itu direncanakan digunakan pada Januari 2015, namun setelah berkordinasi dengan Dinas Pendidikan Mentawai, pemakaiannya baru bisa sebulan berikutnya. “Kita sudah koordinasi pada pak Kepala Dinas Pendidikan saat monitoring ke Sikabaluan. Beliau mengatakan bahwa sekolah baru bisa digunakan pada Februari mendatang,” katanya kepada Puailiggoubat, Selasa, 16 Desember. Mebeler yang yang digunakan nanti, kata Jumpang masih yang lama dari sekolah terdahulu yang terletak di Muara Sikabaluan. Menurut Jumpang pengadaan mebeler baru direncanakan pada Maret 2015 “Pembangunan sekolah tersebut tidak bersamaan dengan mebeler sekolah, kita akan gunakan mebeler lama dan meminta siswa untuk mengangkat ke sana,” ujarnya. Siswa yang akan memakai gedung baru tersebut pertama yakni kelas 1 yang terdiri 4 lokal, sementara 2 lokal yang tersisa digunakan untuk ruangan guru dan kepala sekolah. (bs)

Lima SD Siberut Utara Dapat Rumah Dinas dan Lokal Baru SIKABALUAN-Sebanyak 5 SD di wilayah kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pendidikan Kecamatan Siberut Utara mendapat Dana Alokasi Khusus Pendidikan (DAK) 2014 untuk membangun rumah dinas dan Ruang Kelas Baru (RKB) . Sekolah yang mendapat DAK yakni SDN 09 Sikabaluan, SDN 08 Sikabaluan dan SDN 01 Malancan masing-masing mendapat 2 unit rumah dinas guru. Sementara SDN 03 Sotboyak mendapat 2 RKB dan SDN 07 Sirilogui mendapat 2 RKB serta 2 unit rumah dinas guru. Kepala UPTD Pendidikan Siberut Utara, Jop Sirirui mengatakan, pengerjaan bangunan itu memasuki tahap penyelesaian. “Diperkirakan Desember 2014 semuanya selesai,” katanya kepada Puaiiggoubat, Rabu, 10 Desember. Jop berharap tahun depan pemerintah memberikan DAK untuk melengkapi fasilitas sekolah lain yang masih kurang di antaranya SDN 12 Monganpoula, SDN 03 Sotboyak, SDN 15 Bojakan, SDN Lubaga, SDN 06 Sikabaluan, SDN 20 Sikabaluan dan SDN 21 Malancan. (bs/g)

18

SDN 01 Sikakap Berikan Seragam untuk Siswa Miskin Bantuan untuk memotivasi anak melanjutkan pendidikan

FOTO:GERSON/PUAILIGGOUBAT

Supri Lindra

S

DN 01 Sikakap memberikan bantuan kepada siswa miskin di sekolahnya

agar mereka tetap melanjutkan pendidikan. Bantuan yang diberikan berupa buku, seragam, baju batik dan sepatu. Kepala SDN 01 Sikakap, Edita Simamora mengatakan, pemberian bantuan tersebut telah diprogramkan tiap tahun sehingga anak-anak yang ekonomi orang tuanya kurang mampu di sekolah tetap bisa melanjutkan sekolah. “Bantuan tersebut diambil dari dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan BOSDA, Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai telah menggratiskan pendidikan mulai SD-SMA,” katanya kepada Puailiggoubat, Selasa, 9 Desember. Edita mengakui, meski sekolah sudah gratis namun beberapa anak masih ada yang tidak melanjutkan. Penyebabnya orang tua tidak mampu memenuhi kebutuhan sekolah anak karena kondisi sekonomi.

ANGKUT PASIR - -Siswa SDN 09 mengangkut pasir di sekolahnya “Untuk memotivasi orang tua, siapa pun yang akan datang ke sekolah selalu diberi pengertian agar sekolah anak diperhatikan, anak juga mesti diberi semangat untuk sekolah,” ujarnya. Camat Sikakap, Happy Nurdiana menyebutkan, pemerintah telah memberikan peluang besar kepada anak usia sekolah untuk dapat

menuntut ilmu setinggi-tingginya, terutama wajib belajar 9 tahun. “Bagi siswa yang berprestasi Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai memberikan beasiswa belajar keperguruan tinggi, sekarang tinggal lagi kehingginan si anak sejauh mana mereka mau menuntut ilmu, sementara saran dan prasarana telah disediakan seluruhnya oleh peme-

rintah,” ujarnya. Pastor P. Mateus, tokoh agama Katolik di Sikakap mengatakan, orang tua harus berusaha memenuhi kebutuhan sekolah anak. Persoalan selama ini kata Mateus, beberapa anak putus sekolah disebabkan membantu orang tua bekerja. “Orang tua mesti bertanggungg jawab,” ucapnya. (g)

Sekolah di Mentawai Kembali Gunakan KTSP SIBERUT - Penundaan penerapan Kurikulum 2013 (K13) oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan disambut positif SMAN 1 Siberut Tengah karena sekolahnya belum siap menerapkan sistem baru tersebut. Kepala Sekolah SMAN 1 Siberut Tengah, Rafael Satoko mengatakan, informasi penghentian K13 diperoleh dari televisi sementara dari Dinas Pendidikan belum. Ia mengaku sejak awal penerapan K13, mereka belum siap sebab buku belum kita terima satu pun. “Saat ini kita menunggu konfirmasi dari Dinas Pendidikan agar sekolah tidak kebingungan,” katanya, Kamis, 11 Desember. Rafael menyebutkan, soal ujian yang mereka gunakan pada 8-13 Desember masih mengacu pada Kurikulum Tingkat Satuan Pen-

didikan (KTSP). “Ya mau bagimana lagi, guru kita baru 3 orang yang dilatih, buku juga belum ada,” ujarnya. Sementara Naldi Suprianto, salah satu siswa kelas XI IPS SMAN 1 Siberut Tengah mengaku kecewa dengan pembatalan penerapan K13 tersebut. Menurut Naldi, di sekolahnya sudah diajarkan kurikulum 2013, “Belajar K13 sangat bagus sebab banyak ilmu yang didapat dalam menggalinya,tapi kalau dibatalkan kita sedikit kecewa meski fasilitas buku belum ada,” ucapnya. Selain di Siberut Tengah, sekolah-sekolah yang ada di wilayah kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendidikan (UPTD) Kecamatan Siberut Utara juga telah mempersiapkan diri menerapkan kembali KTSP

Kepala SMPN 1 Siberut Utara, Jumpang Sinurat mengatakan, pihaknya sudah menyampaikan pada guru-guru untuk kembali pada kurikulum 2006. “Kita sudah buat jadwal kembali pada semester 2 dengan menggunakan KTSP,” katanya kepada Puailiggoubat, Selasa, 16 Desember tahun lalu. Sistem penilaian rapor yang semula memakai K13, kata Jumpang diubah menjadi KTSP pada semester 2. “Kita sudah menginstruksikan pada guru agar kembali menggunakan sistim penilaian kurikulum 2006. Pada K13itu ada pelajaran prakarya, sementara KTSP tidak ada. Maka nilai prakarya akan dijadikan sebagai nilai TIK saat membuat nilai di rapor semester pertama. Jadi tidak ada kendala yang berarti,” ujarnya. Sementara Kepala SD Fransis-

kus Sikabaluan, Samino menyebutkan , sekolahnya sedikit beruntung karena belum membeli rapor untuk K13. “Jika ikutan beli akan sangat disayangkan karena kita sudah membeli buku dengan biaya Rp9 juta namun kurikulumnya dihentikan,” ujarnya. Ia berharap perubahan kurikulum perlu dipertimbangkan secara matang agar sekolah yang menjadi pelaksana tidak kebingungan. Sementara Kepala UPTD Pendidikan Siberut Barat, Ignatius Sinou beberapa hari sebelumnya menyebutkan, K13 tidak pernah diajarkan di sekolah yang ada dalam wilayah kerjanya. “Buku pelajarannya tidak ada karena terlambat dikirim pihak percetakan, buku itu sekarang masih menumpuk di kantor pos Sikabaluan,” katanya. (rr/bs/g)


19 Puailiggoubat

PENDIDIKAN

NO. 303, 1 - 14 Januari 2015

FOTO:GERSON/PUAILIGGOUBAT

JANUARI 279 - Bupati Mentawai Yudas Sabaggalet akan mengeluarkan peraturan untuk mendukung pelaksanaan penerapan pelajaran muatan lokal budaya Mentawai di seluruh SD di daerah itu pada 2014. 280 - Generasi muda Mentawai malu memakai identitas budayanya karena menganggap hal itu kuno. Untuk menanamkan rasa mencintai serta bangga terhadap kebudayaan yang dimiliki khususnya generasi muda Mentawai, Yayasan Citra Mandiri Mentawai (YCMM) yang bekerjasama dengan Cabang Dinas Pendidikan Siberut Selatan akan menggelar Pagelaran Budaya Mentawai selama tiga hari, 2325 Januari 2014 di Aula Pastoran Muara Siberut Kecamatan Siberut Selatan. 280 - Perubahan kurikulum dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) menjadi Kurikulum 2013 yang telah ditetapkan Kementerian Pendidikan dan Kabudayaan RI membuat sekolah di Mentawai kewalahan karena selain materinya yang sedikit berubah, penambahan jam pelajaran membuat sekolah kesulitan memenuhi jam pelajaran. 280 - Tahun ini Ujian Nasional SD sederajat resmi dihapus dan diganti dengan Ujian Sekolah, (US), dengan perubahan ini semua anggaran terkait pelaksanaan US menjadi beban APBD provinsi maupun kabupaten/kota.

FEBRUARI 281 - Murid SDN 15 Maileppet, Kecamatan Siberut Selatan membuat ‘Bakso Sate’ dari sagu dalam pelajaran muatan lokal Budaya Mentawai. 281 - Hanya SDN 13 Muara Siberut yang dapat melaksanakan ujian sekolah secara mandiri karena dari sekian SD yang ada di Kecamatan Siberut Selatan, hanya sekolah tersebut yang telah terakeditasi dengan nilai B. 282 - 311 Siswa SMA Mentawai didaftarkan pada Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). 282 -Yayasan Citra Mandiri Mentawai (YCMM) mengadakan workshop di Siberut Selatan, kegiatan itu untuk melatih guru menggunakan segala yang ada di sekitar mereka sebagai alat peraga saat mengajar siswa.

MARET 283-Pada 2014 relokasi SMPN 1Siberut Utara yang telah lama direncanakan akan terwujud karena DPRD Kabupaten Kepulauan Mentawai telah mengesahkan dana Rp3,2 miliar dalam APBD Mentawai 2014 untuk pembangunan gedung baru yang berlokasi antara Desa Sikabaluan-Monganpoula.

BELAJAR Murid sekolah Uma Magosi belajar

Kilas Balik Pendidikan 2014 283 - SMPN 1 dan SMAN 1 Pagai Utara Selatan kekurangan fasilitas olahraga sehingga prestasi siswa di bidang olahraga sulit tercapai. 284 - Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai memberikan insentif kepada 39 guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan TK di daerah itu. Sebelumnya, insentif mereka terima dari donator yang jumlahnya tidak banyak. 284 - Sejak beroperasi pada 2012, SMPN 2 Sikakap yang berlokasi di Dusun Rua Monga Desa Taikako Kecamatan Sikakap belum memiliki mebeler yang cukup. Mebeler yang dipakai dipinjam dari SD Filial SDN 26 Taikako dan 50 unit pinjaman dari SMAN 2 Sikakap.

APRIL 285-Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) tingkat Kabupaten Kepulauan Mentawai yang diselenggarakan 29 Maret sampai 1 April di Kecamatan Sikakap diikuti 351 atlet, berasal dari 18 sekolah di daerah itu. 285 - SMAN 1 Siberut Utara kekurangan 15 Unit komputer belajar yang menyebabkn siswa mesti antre saat menggunakannya. 286 - Murid PAUD Keret Baga Rebana Desa Matobe Kecamatan Sikakap belajar beralaskan tikar sementara Guru PAUDTK Narwarsu Desa Muntei Kecamatan Siberut Selatan belum digaji. 286 - Ruang Kelas SDN 35 Matobe

memprihatinkan karena hanya dibatasi triplek . 286 - 49 Atlet Mentawai mengikuti Olimpiade Olahraga Siswa Nasional O2SN Provinsi Sumbar

MEI 287 - SD Filial Pinatetek, Desa Makalok, Kecamatan Sikakap resmi menjadi sekolah negeri, tahun ini pemerintah akan membangun 3 lokal baru di SD tersebut. 287 - Sekolah Siberut Utara wakili Mentawai pada Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) SMP tingkat Provinsi Sumatra Barat kategori cipta lagu dan tari kreasi, sementara SMAN1 Siberut Utara ikut dalam lomba Olimpiade Sains Nasional (OSN) SMA tingkat provinsi untuk pelajaran biologi, kimia dan ekonomi. 288 - UN SMP Mentawai diikuti 1.258 murid, namun tak semua jumlah yang terdaftar berpartisipasi karena sejumlah siswa telah berhenti sekolah. 288 - Dua SMP di pulau Pagai Utara Selatan (PUS), yakni SMPN 3 Pagai Selatan Kecamatan Pagai Selatan dan SMP GKPM Nemnem Leleu Kecamatan Sikakap belum menerima Bantuan Operasional Sekolah (BOS) tahun ini, akibatnya dua sekolah tersebut terpaksa berhutang untuk memenuhi kebutuhan operasional. 288-SMP Mentawai kekurangan ruang belajar dan guru, beberapa sekolah terpaksa menyekat ruangan agar dapat digunakan semua siswa, sebagian sekolah menggunakan ruang praktek

komputer. Sementara untuk mengisi kekurangan guru, sekolah mengangkat guru honor yang pembiayaannya diambil dari dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

Kabupaten Kepulauan Mentawai belum juga cair meski telah masuk triwulan kedua yakni April- Juni. Akibatnya, kebutuhan biaya pelaksanaan program kantor terpaksa berhutang.

JUNI 289 - Belum seluruh SD Mentawai ujian sendiri, alasannya menurut Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Mentawai, Dominikus Saleleubaja, karena jumlah peserta yang sedikit, kondisi geografis dan akreditasi sekolah. Hal ini memaksa sejumlah siswa dari sekolah yang jauh dari pusat kecamatan harus berjalan kaki selama 4 jam menuju lokasi ujian karena biaya transportasi yang mahal. 289 - Dana BOS 38 SD Mentawai belum cair, keterlambatan pencairan disebabkan Data Pokok Pendidikan (Dapodik) sekolah penerima dana belum lengkap. 290 - Uang saku tim Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) dan Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) Kabupaten Kepulauan Mentawai yang berlaga ditingkat Provinsi Sumatera Barat sebanyak Rp28,5 juta diduga dipotong Dinas Pendidikan daerah itu. Namun tudingan tersebut dibantah Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) O2SN Disdik Mentawai, Erijon Sikumbang. Menurutnya pembayaran sudah sesuai Daftar Perincian Anggaran (DPA). 290 - Dana operasional Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pendidikan Kecamatan Siberut Barat

290 - Setelah beberapa tahun berkutatdi bawah peringkat 10 besar, tahun 2014 prestasi kelulusan UN SMP di Kabupaten Kepulauan Mentawai melompat ke peringkat 6 dari 19 kota/ kabupaten di Provinsi Sumatera Barat.

JULI 291-Sekolah di Kabupaten Kepulauan Mentawai mulai tingkat SD hingga SMA siap menerapkan Kurikulum 2013 pada tahun ajaran baru 2014/2015. Persiapan pelaksanaan telah dilakukan dengan mengirim beberapa guru dari berbagai tingkatan mengikuti pelatihan terkait kurikulum tersebut yang dilaksanakan Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Sumatra Barat. 291 - Peserta Ujian Sekolah (US) Dasar di Kabupaten Kepulaun Mentawai yang terdiri 108 SD yang terdiri 1.805 siswa dinyatakan lulus 100 persen oleh Dinas Pendidikan di daerah itu. 291 - Untuk memperkaya referensi sekaligus cara melestarikan kebudayaan masyarakat Mentawai, Yayasan Citra Mandiri Mentawai (YCMM) menggelar lomba karya tulis yang bertemakan Upacara Adat Mentawai pada Juli 2014.


20

Puailiggoubat

PENDIDIKAN

NO. 303, 1 - 14 Januari 2015

FOTO:GERSON/PUAILIGGOUBAT

291 - Mahalnya ongkos transportasi di Desa Sagulubbek Kecamatan Siberut Barat DayaKepulauan Mentawai memaksa pelajar yang ada di daerah tersebut berjalan selama 3 hari menuju lokasi sekolahnya yang berada di Muara Siberut Kecamatan Siberut Selatan.

299 - Untuk membiayai kebutuhan sekolah sehari-hari sejumlah siswa yang tinggal jauh dari orang tua menjadi kuli di Muara Siberut. 300 - Pemerintah Kecamatan Sikakap memberikan bantuan tiga unit becak motor merek viar untuk transportasi pelajar di tiga dusun di wilayah tersebut, Rabu, 29 Oktober.

292 - Pelaksanaan Kurikulum 2013 yang harus diterapkan pada tahun ajaran 2014/2015 di seluruh Indonesia dari tingkat SD hingga SMA termasuk sekolah di Kabupaten Kepulauan Mentawai membuat guru kebingungan karena buku ajar kurikulum tersebut belum sampai.

300 - Buku Kurikulum 2013 (K13) yang masuk di sekolah-sekolah di Kecamatan Siberut Selatan tidak terpakai karena tema yang dipelajari sudah lewat, sementara di Siberut Utara buku pelajaran masih di Kantor Pos setempat.

292-Sebanyak 110 siswa Madrasah Ibtidayyah Negeri (MIN) Sikakap Kabupaten Kepulauan Mentawai mendapatkan beasiswa Bantuan Langsung Masyarakat ( BLM ) dari pemerintah pusat.

300 - Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai melakukan pembenahan sejumlah infrastruktur belajar di beberapa daerah untuk meningkatkan pelayanan pendidikan kepada warga.

AGUSTUS 293 - Belum satu pun sekolah di Mentawai yang menerima buku pelajaran Kurikulum 2013 yang dipesan melalui dinas pendidikan ditambah belum semua guru mendapat pelatihan yang menyebabkan pelaksanaan kurikulum ini ala kadarnya.

BELAJAR AGAMA - Siswa SMAN 1 Siberut Selatan belajar Agama

293 - Bertambahnya jumlah siswa baru yang tidak disertai penambahan ruang belajar membuat SMPN 1 Siberut Tengah kewalahan menyediakan ruang belajar. Dengan penambahan siswa, total kekurangan sebanyak 4 lokal tahun ini.

295- Akses yang jauh membuat komunitas adat Mentawai yang bermukim di Tinambu, Kecamatan Siberut Tengah tak terlayani oleh pemerintah, baik pendidikan, kesehatan dan pembangunan lainnya.

293 - Keterpurukan ekonomi akibat bencana gempa dan tsunami yang dialami Kabupaten Kepulauan Mentawai pada tahun 2010 belum teratasi. Sulitnya memenuhi kebutuhan keluarga karena sumber kehidupan dulu sudah hancur berimbas sampai ke sekolah anak-anak korban tsunami.

295 - Jaringan Pendidikan Komunitas Adat (JaPKA) meminta pemerintah menerapkan sistem pendidikan yang mampu menyesuaikan dengan tradisi yang berlaku pada komunitas adat.

294 - Dengan pakaian adatnya masing-masing, anak-anak Sekolah Uma dari komunitas adat Mentawai, murid Sekolah Rimba Komunitas Anak Dalam di Jambi dan Skola Lippu Komunitas Adat Tau Taa Wana di Palu membacakan deklarasi perjuangan mereka mewujudkan kemerdekaan di bidang pendidikan yang selama ini diabaikan pemerintah baik pusat maupun daerah. Pemerintah daerah mesti menyediakan anggaran pelaksanaan pendidikan layanan khusus bagi komunitas adat. 294 - Guru kebingungan mengajarkan Kurikulum 2013 karena buku ajar belum ada dan guru belum dilatih, sebagian sekolah melakukan pelatihan mandiri mengenai metode mengajar. 294- Kekurangan guru sekolah hampir merata terjadi di Indonesia, khusus di Kabupaten Kepulauan Mentawai jumlah kekurangan guru tahun ini mencapai 500 orang.

SEPTEMBER

295 - Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) khusus pembelian buku paket Kurikulum 2013 tingkat SD di Pagai Utara Selatan dicairkan melalui rekening masing-masing sekolah, Rabu, 20 Agustus lalu. Namun dana tersebut tidak cukup untuk membeli buku murid sehingga beberapa sekolah mesti menambahnya dari dana BOS reguler. 296 - Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai akan mendirikan perguruan tinggi negeri, direncanakan perkuliahan mahasiswa dimulai pada tahun 2015, hal tersebut disampaikan Bupati Kepulauan Mentawai Yudas Sabaggalet saat membuka acara Focus Group Discussion (FGD) Kajian Persiapan Pembentukan Perguruan Tinggi Kabupaten Kepulauan Mentawai di Aula Bappeda Sumatera Barat, Padang, Kamis, 4 Juli. 296 - SMAN 1 Siberut Tengah belum dapat menerapkan Kurikulum 2013 meski seluruh sekolah di Indonesia diharuskan mengimplementasikan hal itu

pada tahun pelajaran 2014/2015 yang dimulai Juli lalu. Kendalanya, buku kurikulum dan guru yang dilatih melaksanakan sistim pendidikan baru tersebut belum ada. 296 - Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di daerahnya, Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai telah membuka SMK pada tahun ajaran 2014/2015 berlokasi di Desa Saureinuk Kecamatan Sipora Selatan.

OKTOBER 297-Sebanyak 199 guru kontrak diterima di Kabupaten Kepulauan Mentawai untuk menu tupi kekurangan guru di daerah itu yang mencapai 500 orang. Penerimaan formasi guru kontrak tersebut dimulai pada Agustus-September 2014. 297- SMAN 1 Siberut Utara menggali Budaya Mentawai lewat masakan daerah. 297 - Keharusan menerapkan Kurikulum 2013 di seluruh sekolah sudah bergulir sejak Juli 2014 dan disambut baik guru dan siswa namun ketiadaan buku ajar menyebabkan sebagian sekolah di Kabupaten Kepulauan Mentawai bertahan dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006. 298 - Belajar dengan tenang dan tercukupi kebutuhan sekolah adalah impian setiap anak sekolah yang tinggal jauh dari orang tua, namun hal itu hampir tidak pernah dirasakan pelajar dari Desa Simatalu Kecamatan Siberut Barat,

Mentawai. Mereka terpaksa menjadi kuli angkat di Desa Muara Siberut, Siberut Selatan untuk memenuhi kebutuhan sekolahnya karena tak setiap bulan mendapat kiriman dari orang tua di kampung. Itulah yang dilakoni Julius, siswa kelas IX SMPN 1 Siberut Selatan asal Simatalu. 298 - Tinggal 13 dari 42 sekolah di Pagai Utara Selatan yang belum menerima buku kurikulum 2013. Sementara 29 sekolah yang telah menerima buku yang dikirim melalui Kantor Pos Sikakap pada 3 Oktober 2014 mengaku buku yang dikirim belum lengkap. 298 - Tiga SD di Kecamatan Sikakap yakni SDN 38 Sikakap, SDN 35 Sikakap dan SDN 03 Taikako mendapat Dana Alokasi Khusus (DAK) 2014 Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Mentawai. SDN 35 Sikakap dan SDN 38 Sikakap masing-masing mendapat DAK Rp200 juta yang digunakan membangun 2 ruangan belajar lengkap dengan mebeler. Sementara SDN 03 Taikako mendapat dana Rp170 juta yang dipergunakan merehabilitasi sekolah, dana tersebut diterima pada Jumat, 3 Oktober.

NOVEMBER 299 - Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Mentawai meluluskan 216 guru kontrak pada penerimaan tahap dua Oktober ini. 299 - SMPN 1 Pagai Utara menerapkan Kurikulum 2013 meski siswa belum memiliki buku paket sistim pendidikan baru tersebut.

300 - Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pendidikan Kecamatan Siberut Utara memerintahkan seluruh sekolah di wilayah kerjanya menggunakan bahan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) saat ujian semester I pada awal Desember karena penerapan Kurikulum 2013 (K13) tidak maksimal yang disebabkan materi ajar yang minim.

DESEMBER 301 - Siswa kelas III Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Sikakap terpaksa mengikuti pelajaran sambil duduk di lantai karena mebeler sekolah tidak cukup pada Rabu, 26 November. 301 - Sejumlah fasilitas belajar di SMAN 1 Siberut Tengah seperti internet, komputer, laboratorium belum ada. Buku pelajaran Kurikulum 2013 juga kurang sehingga mereka terpaksa memfotokopi kemudian dibagikan ke semua siswa. 301 - Susahnya ekonomi keluarga tak membuat pelajar dari Cimpungan berhenti sekolah di Siberut Tengah. 302 - Seluruh Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pendidikan yang tersebar di 10 kecamatan di Kabupaten Kepulauan Mentawai sepakat menerapkan pelajaran muatan lokal Bumen tingkat SD pada 2015. 302 - Akses pendidikan di Kabupaten Kepulauan Mentawai masih sulit karena jalur transportasi khususnya darat masih minim, selain itu fasilitas sekolah terkonsentrasi pada hanya di daerah yang padat penduduk sehingga sejumlah daerah kesulitan mendapat pendidikan yang layak. Untuk memperluas akses pendidikan bagi masyarakat sistem yang dapat digunakan dengan Pendidikan Layanan Khusus. (g)


Puailiggoubat NO. 303, 1 - 14 Januari 2015

Petani Puro Dilatih Budidaya Tanaman Padi PURO - Kegagalan panen padi tahun lalu yang dialami petani Dusun Puro mendorong Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) Desa Muara Siberut, Kecamatan Siberut Selatan melatih 40 warga Dusun Puro teknik budidaya tana-man padi selama 22 hari yang dimulai pada 13 Desember. Ketua TPK PNPM-MP Desa Muara Siberut, Ismael Sabolak mengatakan, pelatihan meliputi cara pengolahan tanah untuk tanaman padi dan cara membasmi hama tanpa bahan kimia. Pelatihnya sendiri didatangkan dari Padang. “Kita berharap melalui pelatihan ini pengetahuan petani cara bertanam padi bertambah dan mempraktekkannya dalam kehidupan ketika bekerja. Petani juga kita harapkan menyebarkan ilmunya kepada petani yang tak ikut dalam pelatihan,” katanya kepada Puailiggoubat, Sabtu, 13 Desember. Selain melatih, TPK juga memberikan bantuan berupa 8 unit tangki semprot, 1 unit mesin penggiling padi dan 400 Kilogram bibit padi. “Bibit dapat langsung ditanam di sawah masing-masing sementara tangki semprot dan mesin penggiling dipakai secara bersama karena jumlahnya terbatas,” ujarnya. Ismael menyebutkan, anggaran pelatihan dan pembelian mesin hingga bibit sebanyak Rp132 juta. Mangantar Sauddeinuk (37), salah seorang peserta pelatihan senang karena mendapat pengalaman baru dalam bercocok tanam. “Pelatihan ini membuat kami memahami cara bersawah yang baik karena disertai praktik,” ucapnya.(ss/g)

Pasar Sikabaluan Dioperasikan SIKABALUAN - Setelah satu tahun tak digunakan, pasar Sikabaluan, Kecamatan Siberut Utara mulai dibuka untuk umum oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (Disperindagkop dan UMKM) Mentawai pada Desember 2014. Sekretaris Desa Sikabaluan, Ridawati mengatakan, pengoperasian pasar Sikabaluan terlaksana setelah serah terima pengoperasiannya dari Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM Mentawai kepada pihak kecamatan Siberut Utara, awal Desember 2014. “Setelah serah terima, kita langsung undang masyarakat yang telah mendaftar untuk mengambil kios dan lapak pasar sekaligus menentukan lokasi masing-masing serta juga biaya sewa,” ujarnya pada Puailiggoubat, Senin, 8 Desember. Ridawati menyebutkan, beberapa kios pasar digunakan untuk menjual kain, bahan makan, gerai telepon selular dan kebutuhan lainnya. “Semua kios sudah terisi dan kunci susah diserahkan kepada penyewa kios,” ujarnya. Sesuai ketentuan Disperindagkop dan UMKM, sewa 1 kios Rp200 ribu per bulan sementara lapak sayur dan ikan Rp17 ribu per bulan. “Nantinya ada staf kecamatan yang ditunjuk oleh Dinas Perindag untuk mengambil biaya sewa,” katanya. Junaidi Sakerebau, salah satu warga yang pertama menggunakan kios pasar Sikabaluan mengatakan sangat terbantu keberadaan fasilitas tersebut. Ia membuka kios penjualan telepon selular dan aksesoris lainnya. “Kita berharap tidak ada lagi masyarakat yang menggelar dagangan di simpang kantor kecamatan, namun diarahkan ke pasar Sikabaluan agar pasar dapat dioperasikan secara maksimal,” ujarnya.(bs/g)

21

Warga Mentawai Panen Raya Cengkeh FOTO:SIPRIANUS/PUAILIGGOUBAT

Panen cengkeh yang lebat dengan hasil yang banyak menambah semarak perayaan Natal karena warga tak kesulitan mendapatkan uang untuk memenuhi kebutuhan

JEMUR CENGKEH Warga Puro menjemur cengkeh

Tim Redaksi

arga Kabupaten Kepulauan Mentawai panen raya cengkeh pada Desember. Semua batang cengkeh berbuah lebat. Di Kecamatan Siberut Selatan panen cengkeh meliputi Desa Muara Siberut, Maileppet dan Muntei. Sementara di Kecamatan Siberut Utara daerah penghasil cengkeh tersebar di Dusun Bose, Tamairang Desa Sikabaluan, Malancan Desa Malancan dan Desa Sirilogui. Jamen Sarubei (36) salah satu warga Puro, Desa Muara Siberut mengatakan, semua cengkeh miliknya yang berjumlah 300 batang berbuah lebat di pulau Nyangnyang, Kecamatan Siberut Barat Daya. Menurut perkiraannya, dengan buah seperti itu, biasanya mereka mendapat cengkeh kering sekira 1,5 ton bahkan lebih. Cengkeh miliknya ada dua macam yakni si kotok dan zanzibar. “Sekarang yang dipanen jenis zanzibar, sementara si kotok

W

diperkirakan panen Januari, panen kali ini termasuk besar karena panen sebelumnya hanya beberapa batang yang berbuah , itupun tidak lebat,” katanya kepada Puailiggobat, Kamis, 11 Desember. Jamen mengaku senang karena hasil panennya mampu menutupi kebutuhan saat perayaan Natal dan tahun baru. Monang Sababalat (37), petani lain menaksir, panen kali ini akan mendapat 500 kilogram dari 70 batang cengkeh miliknya. Harga jual juga, katanya sangat bagus yakni Rp110 ribu per kilogram. “Jika jual mentah Rp6 ribu per tekong kepada pengumpul di Muara Siberut, namun lebih baik dikeringkan dulu karena uangnya lebih banyak,” ucapnya. Elisabet, warga Sikabaluan menyebutkan, meski harga cengkeh saat ini cenderung turun namun dengan buah yang banyak penghasilan cukup lumayan.

“Ini menjadi rezeki spesial saat Natal dan tahun baru, namun harga cengkeh turun menjadi Rp115 ribu per kilogram sebelumnya Rp145 ribu per kilogram,” katanya, Kamis, 11 Desember. Sementara Maria, warga lain menyebutkan, panen kali ini berbeda pada tahun sebelumnya karena semua batang berbuah. “Tahun dulu hanya warga Bose dan Sirilogui yang dapat sehingga mereka mampu membeli sepeda motor, sekarang buahnya merata,” katanya. Sementara Risna (58), warga Dusun Pasibuat, Desa Taikako, Kecamatan Sikakap menyebutkan, dari 150 batang cengkeh miliknya umumnya berbuah. “Perayaan Natal makin penuh suka cita karena uang tersedia untuk kebutuhan,” ujarnya, Selasa, 16 Desember. Estiana (55), warga Dusun Pasibuat, Desa Taikako menye-

butkan, buah cengkeh yang lebat menyemangati untuk berkebun. “Saat harga cengkeh mentah 1 kilogram Rp25 ribu – Rp30 ribu, sementara harga cengkeh yang kering Rp 110 ribu – Rp 115 ribu,mudah-mudahan waktu panen raya Januari nanti harga cengkeh tetap stabil,” ucapnya. Dahnil (38), salah satu pengumpul di Desa Saumangaya, Kecamatan Pagai Utara menyebutkan, memanen 1 batang cengkeh yang besar dengan buah yang banyak membutuhkan waktu seminggu. “Agar panen cepat saya memakai kuli panjat sebanyak 6 orang,” katanya. Sementara harga beli 1 kaleng susu yang mentah ia beli Rp6 ribu, sementara yang sudah kering Rp110 ribu per kilogram. “Harga tergantung pasar, kadang naik, kadang turun,” ucapnya. (ss/bs/spr/g)

503 RTS di Siberut Tengah Dapat Raskin SAIBISAMUKOP-Sebanyak 503 Rumah Tangga Sasaran (RTS) di Kecamatan Siberut Tengah mendapat beras miskin (raskin) sebanyak 90, 54 ton. Raskin tersebut didistribusikan ke tiga desa di daerah tersebut yakni Saliguma, Saibi dan Cimpungan. Saibi mendapat 9,55 ton untuk 53

RTS, Saliguma mendapat 76,86 ton untuk 427 RTS dan Cimpungan 4,14 ton untuk 23 RTS pada Selasa, 9 Desember. Sekretaris Camat sekaligus distributor raskin Siberut Tengah, Jasti Onarelius Saguruk mengatakan, jatah raskin selama 12 bulan atau 1 tahun di daerah tersebut telah diterima semuanya.

“Pendistribusian raskin telah dilakukan hingga ke desa setelah bernegoisasi dengan kapal pengantar, jadi harga raskin tetap yakni Rp1.600 per Kilogram,” katanya kepada Puailiggoubat. Jasti menyebutkan, biaya operasional dari Bulog hanya ongkos kapal dan buruh, sementara penyaluran ke desa

ditanggung masing-masing. Menurut Jasti, penerima raskin hanya RTS yang mendapat Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) sesuai yang ditentukan pemerintah. Ia mengakui dari data tersebut masih banyak warga yang belum menerima. (rr/g)


22

Puailiggoubat

EKOKER

NO. 303, 1 - 14 Januari 2015 FOTO:SIPRIANUS/PUAILIGGOUBAT

JANUARI

rumah tangga berhenti.

279 - Untuk melestarikan tato Mentawai, Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kepulauan Mentawai akan menuangkan motif tato tersebut ke dalam baju batik agar identitas diri Mentawai tidak lenyap.

OKTOBER 297- Rehabilitasi persawahan di Desa Saibi Kecamatan Siberut Tengah yang dicanangkan Dinas Pertanian, Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Kepulauan Mentawai sejak 2012 tersendat karena bantuan bibit dan alat pertanian yang dijanjikan pemerintah belum diberikan kepada petani.

280 - Ketua Kelompok Tani Sawah Dusun Simoilalak Desa Saibi Samukop Kecamatan Siberut Tengah Kabupaten Kepulauan Mentawai, Hendrikus Sangaimang dituding tidak transparan karena memotong dana upah bersawah kelompok yang diberikan Dinas Pertanian, Peternakan dan Perkebunan Kabupaten Kepulauan Mentawai tanpa melalui rapat anggota.

298 - Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) yang dibangun Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Kepulauan Mentawai di KM 2 Tuapeijat 2007 lalu belum beroperasi sampai Oktober 2014 karena tidak memiliki es pengawet ikan.

FEBRUARI 281 - Teluk Katurei, Kecamatan Siberut Barat Daya sebagai daerah penghasil kepiting laut di Mentawai, warga setempat menggantungkan pendapatannya dengan berburu kepiting meski jumlah makin menyusut. 282 - Pengrajin bambu di Desa Sikakap, Kecamatan Sikakap mengeluh kekurangan modal untuk mengembangkan usahanya.

MARET 283-Sirilanggai swasembada beras, pembukaan sawah di beberapa daerah di Mentawai merupakan usaha mewujudkan ketahanan pangan di daerah itu sekaligus memutus ketergantungan beras dari Padang. Namun di Rogdok, kegiatan tersebut gagal panen karena bibit yang ditanam mati. 283 - Lahan coklat di Desa Muntei, Kecamatan Siberut Selatan dijadikan lahan sawah dan cabai karena tanaman tersebut tidak produktif lagi. 284 - Seratus hektar sawah di Bat Majobulu dariprogram Dinas Pertanian, Peternakan dan Perkebunan gagal panen.

APRIL 285-Kabupaten Kepulauan Mentawai menolak menerima beras miskin (raskin) dari pemerintah pusat meski Menteri Koordinator Kesejahteraan Masyarakat (Menko Kesra) Agung Laksono memintanya. 286-Potensi kekayaan laut Mentawai sekita Rp25 miliar per tahun, namun kekayaan tersebut belum dinikmati karena peralatan yang dimiliki nelayan di daerah tersebut masih tradisional.

MEI 287-Warga di Kecamatan Sikakap membudidayakan pisang medan karena harga jualnya mahal sebab tandannya mencapai 1 meter.

BBM - Seorang warga mengisi premium dengan jeriken di Muara Siberut, Kecamatan Siberut Selatan

Kilas Balik Ekonomi Kerakyatan 2014 288-Warga Sikakap kembali menanam nilam karena harganya naik mencapai Rp550 ribu per kilogram, sebelumnya tanaman ini dibiarkan karena harga jual di pasaran anjlok.

JUNI 289 - Kenaikan upah kuli kopra di Kecamatan Siberut Selatan tergantung harga jual kopra di pasaran. Meski berat dan rentan kecelakaan, pekerjan ini tetap dilakukan dengan alasan ekonomi. 290 -Warga di dua desa di Kabupaten Kepulauan Mentawai yakni Desa Maileppet Kecamatan Siberut Selatan dan Desa Saumanganya Kecamatan Pagai Utara merehabilitasi sawah seluas 130 hektar di daerahnya masing-masing pada tahun 2014. 290 - Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) terutama jenis premium di Kabupaten Kepulauan Mentawai mengakibatkan harga “melangit� hingga dua kali lipat lebih mahal dibandingkan harga jual pertamax. Di Kecamatan Siberut Barat harga eceran premium bersubsidi berkisar Rp20-30 ribu per liter sementara harga eceran pertamax di Padang Rp12.500 dan di agen BBM di Pokai (Siberut Utara) dijual Rp15 ribu per liter.

JULI 292-Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kepulauan Mentawai melarang penggunaan kompresor di

kapal nelayan saat menangkap ikan. 292 - Badai yang melanda perairan Kepulauan Mentawai pada Juli lalu dengan ketinggian gelombang mencapai 3 meter membuat nelayan di Sikabaluan Kecamatan Siberut Utara tak maksimal melaut yang membuat ikan sulit di daerah tersebut.

AGUSTUS 293 - Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Kabupaten Kepulauan Mentawai yang telah berlangsung sekitar 3 tahun mengakibatkan pendapatan warga di daerah ini berkurang. Kelangkaan yang diikuti naiknya harga jual eceran di tingkat warga memukul semua sektor ekonomi yang ada di kepulauan ini. Sektor yang merasakan dampak paling buruk kelangkaan ini yakni perikanan dan transportasi karena kedua sector ini paling banyak menyerap BBM.

kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis premium. 294-Pengungsi tsunami Mentawai 2010 yang berasal dari Dusun Surat Aban Desa Bulasat Kecamatan Pagai Utara meminta Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai dan Provinsi Sumatera Barat segera mencairkan dana perbaikan ekonomi karena selama ini hidup mereka sengsara hidup di hunian sementara (huntara).

SEPTEMBER 295-Banyak komoditi yang dimiliki warga Dusun Tinambu Desa Saliguma, Siberut Tengah Kabupaten Kepulauan Mentawai yang bernilai ekonomis namun manau menjadi andalan sumber ekonomi warga setempat karena lebih mudah mendapatkannya dan gampang dijual.

293 - Maraknya peredaran kupon palsu yang menjadi bukti pengambilan jatah Bahan Bakar Minyak (BBM) di kalangan warga di Kecamatan Sikakap kepada Agen Premium Minyak Tanah dan Solar (APMS) di Kabupaten Kepulauan Mentawai merugi Rp30 juta.

295 - K elangkaan disertai mahalnya harga BBM di Kecamatan Sikakap Kabupaten Kepulauan Mentawai semakin parah. Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan sebelumnya tak digubris pengecer. Untuk menjawab hal tersebut, Camat Sikakap, Happy Nurdiana bersama Muspika Sikakap menetapkan harga sesuai jauhnya jarak desa atau dusun di daerah itu.

294 - Sejalan dengan pasokan yang masih kurang, pertambahan jumlah kendaran bermotor baik darat maupun air di Kabupaten Kepulauan Mentawai membuat daerah ini mengalami

296 - Kelangkaan yang disertai kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di Kabupaten Kepulauan Mentawai terutama jenis bensin dan solar menyebabkan usaha kecil skala

298 - Sulitnya mendapatkan bibit menyebabkan sebagian besar nelayan keramba jaring apung Desa Sikakap Kecamatan Sikakap, Mentawai yang membudidayakan ikan kerapu dari berbagai jenis menutup usahanya.

NOVEMBER 299 - Kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) di Pulau Siberut tidak mencukupi akibatnya harga bensin di daerah itu melonjak yang berimbas pada kenaikan biaya transportasi dan barang. 299 - Komunitas Aggau Desa Tuapeijat, Kecamatan Sipora Utara berhasil membuat air minuman galon dari air laut. Peralatan pengolahan air tersebut berasal dari bantuan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) senilai Rp1,77 miliar dari APBN 2014. 300 - Badan Urusan Logistik (Bulog) Sumatra Barat menyalurkan beras miskin (raskin) sebanyak 1.854, 54 ton kepada 10. 303 Rumah Tangga Sasaran (RTS) di Kabupaten Kepulauan Mentawai pada November ini.

DESEMBER 301 - Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kepulauan Mentawai akan menjadikan Mapaddegat, Desa Tuapeijat Kecamatan Sipora Utara sebagai kawasan wisata berbasis masyarakat. 301 - Sebanyak 763 Kepala Keluarga (KK) di Kecamatan Sikakap mendapat dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS), Dana tersebut telah dicairkan oleh Kantor Pos dan Giro Sikakap, Rabu, 26 November. 302 - Kantor Pos dan Giro Desa Sikakap mengantar langsung dana bantuan Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) keseluruh desa di daerah Pagai Utara Selatan dan Sikakap yang berjumlah 10 desa, Jumat, 5 Desember. Penerima dana di daerah tersebut sebanyak 4.648 kepala keluarga (KK). (g)


23

Puailiggoubat NO. 303, 1 - 14 Januari 2015

M

entawai memiliki berbagai ragam adat dan budaya yang unik yang tidak dimiliki daerah lain. Ragam dan keunikan adat dan budaya yang dimiliki ini ada yang masih terpelihara dan dijalankan di dalam acara-acara adat dan budaya suku atau uma yang ada di Mentawai, ada juga yang mulai hilang dan bahkan tidak diketahui oleh generasi sekarang. Ujung tombak adat dan budaya dapat terpelihara serta berjalan dengan baik terletak dari peran sikebbukat uma di dalam suku. Karena sikebbukat uma yang akan menjalankan dan memberikan petunjuk pada generasi-generasi di dalam uma dalam setiap menjalankan upacara-upacara adat dan budaya. Namun, tak semua adat dan budaya dapat diwariskan dan bertahan untuk dijalankan hingga generasi sekarang. Berbagai alasan muncul dan menjadi beban mengapa adat dan budaya Mentawai tidak diwariskan kepada generasi oleh sikebbukat uma, salah satu diantaranya karena banyaknya tuntutan yang harus dipenuhi dalam menjalankan upacara-upacara adat dan budaya. Hal lainnya, dari pihak generasi penerus sekarang, adat dan budaya tidak lagi menjadi kebanggaan dan dianggap kuno. Di Dusun Sirilanggai Desa Malancan Kecamatan Siberut Utara terdapat sebuah upacara adat yang masih dijalankan, walau tahapan-tahapan dari upacara adat tersebut tidak berjalan secara penuh. Pakandei nama upacara adat tersebut. Di Sirilanggai, ada beberapa bentuk pakandei dalam upacara adat, diantaranya pakandei rubei, pakandei babui, pakandei panili. Ketiga acara pakandei ini dapat dilaksanakan kepada pengantin yang baru, tergantung dari kesiapan pihak si pakandei, misalnya ternak babi atau ayam yang bisa mencukupi keperluan selama acara dilaksanakan pakandei. Namun pakandei yang biasa dilakukan hanya pakandei rubei. Pakandei berasal dari kata dasar kandei. Ada dua hal penggunaan kata kandei, yang pertama sebutan atau panggilan akrab untuk sesama mertua. Misalnya, orangtua mempelai perempuan memanggil orangtua mempelai laki-laki dengan kaum suku mempelai perempuan. Sedangkan upacara adat pakandei yaitu sebuah acara pesta makan dan minum bersama antara dua suku atau yang menyatu karena adanya perkawinan putra-putri di kedua suku atau uma. Acara pakandei akan uma dilaksanakan di sebuah tempat yang disepakati oleh kedua belah pihak. Upacara pakandei direncanakan oleh orangtua mempelai perempuan untuk pihak suku mempelai laki-laki yang telah menjadi menantu mereka.

Pakandei di Sirilanggai (1) oleh: Asionis Ligiloer Pemenang II Kategori Umum Lomba Penulisan Budaya Mentawai Yayasan Citra Mandiri Mentawai

Upacara adat ini dapat dilaksanakan apabila anak perempuan dari salah satu suku atau uma menikah dengan sah baik secara adat maupun secara agama dan menjadi sebuah rumah tangga yang baru. Proses dan rangkaian pelaksanaan pakandei memakan waktu satu hingga dua minggu, dimulai dari persiapan-persiapan pihak keluarga perempuan hingga pelaksanaannya. Persiapan dari pihak perempuan yang mutlak dan harus disediakan diantaranya satu ekor babi dengan berat 10-20 kg yang digunakan untuk acara paruruk (musyawarah). Satu ekor babi dengan berat 10-20 kg untuk acara poselat. Satu ekor babi dengan berat 10-20 kg untuk acara panggalak. Lima ekor babi masingmasing beratnya antara 10-20 kg untuk laik-laik. Dua ekor babi dengan berat 10-20 kg untuk bonggalen. Dua ekor babi berat 50 kg untuk timboken. Satu ekor babi berat 50 kg ke atas untuk panimbok. Lima ekor babi masing-masing 50 kg untuk enung akenen. Satu ekor babi berat 25 kg untuk panggalaktimboken. Dua roigen (long) ayam ditambah dua pasang ayam jantan atau ayam betina untuk kakabei. Pihak penerima kandei juga mesti mempersiapkan beberapa hal di antaranya lima roigen ayam (alak toga ). Ini untuk pakandei rubei. Jika pakandei babui maka ayam yang disiapkan tujuh roigen, dan untuk

pakandei panili biasanya yang dimintanya adalah mone atau sebidang tanah di dalamnya berisi durian, kelapa dan lain-lain. Babi dua ekor masingmasing 50 kg sebagai tumbuk atau bolaik gettek. Satu pohon kelapa sebagai suat tottot, tolat sainak. Alak toga adalah sisa mas kawin yang harus dibayar kepada sang mertua, dan dibayar pada saat pakandei saja. Bolaik gettek adalah khusus santapan yang diberikan kepada si pakandei (tumbuk) Suat totot adalah sebuah penghargaan khusus buat sang ibu yang mengasuh, merawat, membesarkan anak perempuannya sejak lahir hingga dewasa. Tolat sainak adalah beberapa jenis barang-barang seperti alat-alat dapur, pakaian yang diberikan kepada mertua sebagai balasan. Setelah persiapan dan hal yang mutlak disediakan untuk upacara pakandei tersedia oleh pihak perempuan, maka rangkaian upacara pakandei akan dimulai dengan paruruk. Tanda diadakannya paruruk ialah pihak mempelai atau keluarga perempuan menemui pihak keluarga mempelai laki-laki terkait dengn dilangsungkannya acara pakandei. Pihak keluarga perempuan akan membawa satu ekor babi untuk diserahkan kepada pihak keluarga laki-laki. Halhal yang mengangkut pelaksana-

annya dibicarakan kedua pihak hingga didapat kesepakatan bersama kapan akan dilaksanakan. Setelah mendapat kata mufakat, pihak keluarga perempuan kembali ke keluarga mereka untuk menyampaikan hasil musyawarah yang disepakati. Saat pihak keluarga mempelai perempuan kembali ke keluarga mereka, pihak keluarga mempelai laki-laki memberikan ayam yang jumlahnya tidak ditentukan untuk dibawa pulang. Dalam acara rembuk di masingmasing keluarga turut dilibatkan salakun (ipar-ipar) karena terkait dengan keutuhan dan kekompakan sebuah keluarga. Setelah acara rembuk di masingmasing keluarga, pihak keluarga perempuan kembali menemui pihak keluarga mempelai laki-laki. Untuk menemui pihak keluarga mempelai laki-laki yang kedua kalinya, keluarga perempuan kembali membawa satu ekor babi dengan berat 10-20 kg sebagai poselat. Babi yang diserahkan ini untuk mempersiapkan bahan makanan selama upacara pakandei dilaksanakan. Bahan makanan seperti keladi dan bambu untuk tempat masak keladi diambil oleh kaum perempuan, sementara pihak lakilaki mengambil kayu bakar yang digunakan untuk memasak makanan dan juga untuk memasak timboken. Timboken ini berupa daging babi yang sudah dipotong-potong dan dimasak dengan cara diasapi. Untuk menyiapkan bahan makan selama pakandei dan juga tempat panimbokan (panyalaian) disebut poselat. Bila pihak keluarga mempelai perempuan saat menemui pihak keluarga mempelai laki-laki tidak membawa satu ekor babi untuk diserahkan pada saat itu, maka pihak kaum mempelai laki-laki tidak akan dapat melaksanakan persiapan menyiapkan bahan makanan, bahan kayu api serta bahan-bahan yang diperlukan lainnya selama pakandei dilaksanakan. Pihak keluarga mempelai perempuan saat kembali dari pihak keluarga mempelai laki-laki, pihak mempelai laki-laki kembali menyerahkan beberapa ekor ayam kepada keluarga mempelai perempuan. Jumlah ayam yang diberikan juga tidak ditentukan . ini disebut sebagai tumbuk atau ucapan terima kasih. Keesokan harinya, pihak keluarga mempelai perempuan mengutus satu orang untuk mengantarkan babi ke pihak keluarga mempelai laki-laki yang berukuran 10-20 kg, sekaligus menjemput pihak keluarga mempelai laki-laki ke uma mempelai perempuan. Yang menjemput keluarga mempelai laki-laki ini disebut paggalak. (bersambung edisi depan)

Suara Daun Gerson Merari Saleleubaja

Semangat Tahun Baru

P

ada awal tulisan ini saya mengucapkan selamat menjalani tahun baru 2015 kepada kita semua terutama warga di Kabupaten Kepulauan Mentawai, mari kita jalani tahun ini dengan gerak lincah namun tetap bersahaja. Banyak perbedaan pendapat, kritik yang diterima pada tahun lalu mesti diterjemahkan dengan bijaksana untuk mendewasakan kita. Saling memaafkan kekhilafan pada tahun sebelumnya bukan berarti mengulang kesalahan yang sama pada tahun ini. Semangat itu perlu, karena masih banyak persoalan hidup yang mesti kita selesaikan baik secara personal mau pun bersama-sama. Ini bukan karena tidak bisa menemukan solusi, tapi tidak mampu memahami masalah Intinya mari mengambil peran sesuai kapasitas yang dimiliki untuk kemajuan daerah ini karena jalan kita darat kita masih kurang dan birokrasi kita masih rumit. Kita harus mampu berubah karena semestinya orang yang hidup mesti berproses ke arah yang lebih baik, jangan jalan di tempat atau hanya menyesali masa lalu. Sesekali kita perlu merenung untuk memantapkan konsep dalam benak kita, membedah isi pikiran dan rencana kita apakah bermanfaat bagi kita dan orang lain atau hanya sekadar membuat sensasi yang menimbulkan ilusi seolah itu baik. Bergerak, jangan vakum jika anda seorang yang baik dan memiliki kemampuan membangun Mentawai, sebab ketertinggalan daerah ini bisa jadi karena orang-orang baik yang mendiami daerah ini tidak berbuat apa-apa. Anda mau berbuat apa tahun baru ini, semua ada dalam diri masing-masing? ***


Iklan

Puailiggoubat NO. 303, 1 - 14 Januari 2015

24

TARIF BARU ANGKUTAN PENYEBERANGAN DI LINTAS PADANG - KEPULAUAN MENTAWAI NO

PENGUMUMAN NO. SPENG.04/UM.001/ASDP-PDG/2014 TENTANG PEMBERLAKUAN TARIF BARU ANGKUTAN PENYEBERANGAN DI LINTAS PADANG - KEPULAUAN MENTAWAI

I

II

1. Berdasarkan Surat Keputusan Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumatera Barat No. 29 Tahun 2014 Tanggal 3 Desember 2014, tentang Tarif Angkutan Penyeberangan Kelas Ekonomi dalam Daerah Provinsi Sumatera Barat. 2. Sehubungan hal tersebut di atas, diberitahukan kepada pemakai jasa bahwa pemberlakuan Tarif Baru terhitung mulai tanggal 9 Desember 2014 seperti tertera dalam tabel. 3. Demikian untuk diketahui agar menjadi maklum dan kami ucapkan terima kasih. Ditetapkan di: PADANG Pada tanggal: 4 Desember 2014 GENERAL MANAGER CABANG PT. ASDP Indonesia ferry (Persero) Padang MASAGUS HAMDANI

III

PADANG TUAPEJAT

PADANG SIKAKAP

PADANG SIBERUT

SIBERUT SIKABALUAN

EKONOMI DEWASA

91,750

112,650

89,550

41,150

EKONOMI ANAK

64,250

77,450

63,150

29,050

GOLONGAN I

45,640

59,940

46,740

21,440

GOLONGAN II

106,750

148,550

166,650

51,750

GOLONGAN III

397,800

425,300

425,300

184,400

GOLONGAN IV

1,175,225

1,704,500

1,273,125

548,225

JENIS TIKET PENUMPANG

KENDARAAN

GOLONGAN V

1,615,100

2,333,575

1,742,700

750,500

GOLONGAN VI

1,773,275

2,561,050

1,910,775

822,875

GOLONGAN VII

2,966,775

4,292,450

3,203,275

1,375,075

GOLONGAN VIII

4,712,475

6,822,450

5,087,575

2,178,075

28,600

39,600

30,250

13,200

BARANG

Muatan Kend/ Ton

Tarif yang tertera sudah termasuk Asuransi PT. ASDP Indonesia ferry (Persero) Jl. Perintis Kemerdekaan No.4 Padang. Telp. (0751) 27153 Fax. (0751) 34037


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.