249

Page 1

MENTAWAI NEWS

PEMBANGUNAN HUNTAP TUNGGU DISPENSASI PENEBANGAN HUTAN

4

MENTAWAI NEWS

6

PROYEK IRIGASI DI SIKAKAP TERBENGKALAI MENTAWAI NEWS 22

Tabloid Alternatif Dwimingguan

Puailiggoubat Untuk Kebangkitan Masyarakat Mentawai

1-

14

No .2 49 OkTah t un ob X er 20

12

HARGA ECERAN RP 3000

“KICAUAN” SUWARDI SERET TARMINTA JADI TERSANGKA


Puailiggoubat NO. 249, 1 - 14 Oktober 2012

Uggla Sirimanua sipulalep ka bebet koat buitak maruei ratuitui ka polak simabuak kek moi teteu simarot elek ujunia isaliu sangamenit - 3 Tiboijet Suwardi ka Pengadilan Negeri Padang iorak si Tarminta bailiu igalai ia tersangka ka Kejaksaan Negeri Tuapeijat - 4 Taitukokoinong nia galajet ka PNPMMP teret ka laggok September kalulut tai pakekerek nia eijanan bulagat siripot siaddera siboiki samba leu et samberit bulagat tak pei arasilok - 5 Bulagat ka Dinas Pertanian maigi peilet ejanan nia ka tubut pegawai belek pei ka siberikabaga - 8 Sikolah sitailului barania ka SD teret SMA ara enung akeat ka Mentawai ka rua ngarura silelepa - 18 Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai ragalai kerja sama ka perguruan tinggi bulek imariu-riu rapusikolah tatogat Mentawai teret ka perguruan tinggi - 19 Mentawai rabailiu akenia kudduat wisata selancar tapoi anai pilek parerekat ibabailiu lepak nia puuktungan siberikabaga - 21 COVER DEPAN: 1 FOTO:GERSON/PUAILIGGOUBAT 1 DESAIN: SYAFRIL TABLOID ALTERNATIF DWIMINGGUAN

Puailiggoubat Terbit setiap tanggal 1 dan 15

ISSN: 1412-9140 PENERBIT: Yayasan Citra Mandiri PEMIMPIN UMUM/USAHA: Roberta Sarogdog PEMIMPIN REDAKSI: Yuafriza DEWAN REDAKSI: Roberta Sarogdog Rus Akbar Saleleubaja REDAKTUR: Rus Akbar Syafril WARTAWAN DAERAH: Gerson Merari Saleleubaja (Muara Siberut) Bambang Sagurung (Sikabaluan) Rapot Pardomuan (Sipora) Irman Jhon (Sikakap) Rinto Robertus (Saibi) Ferdinan Salamanang (Sikakap) Patrisius Sanene’ (Padang) Daud Siribere (Siberut Barat) Legend Satoinong (Siberut Selatan) DISTRIBUTOR DAERAH: Arsenius Samaloisa (Sioban) Gerson (Siberut Selatan) Bambang (Siberut Utara) Juanda (Siberut Barat) ALAMAT REDAKSI DAN USAHA: Jl. Kampung Nias 1 No. 21, Padang. Telp (0751) 7877373 - Fax. (0751) 35528 REKENING: Bank Nagari Cabang Pembantu Niaga, Padang No.2105.0210.0207-1 PENCETAK: PT Riau Graindo, Pekanbaru (Isi di luar Tanggung Jawab Percetakan).

Wartawan Puailiggoubat selalu dilengkapi Kartu Pers dan (sesuai Kode Etik Jurnalistik) tidak dibenarkan menerima suap (‘amplop’) dari narasumber.

www.puailiggoubat.com

Dari Re daksi

Skenario Tsunami Terbaru

B

ahwa Mentawai menyimpan potensi gempa dan tsunami, kita semua sudah tahu. Prediksi ahli yang meneliti kegempaan sejak lama sudah memberi peringatan. Namun adanya skenario baru bahwa datangnya tsunami di Mentawai tidak selalu didahului tanda surutnya air laut tentu menjadi pengetahuan baru bagi masyarakat. Pada edisi ini, kami menyajikan tulisan terkait skenario gempa dan tsunami

Bangun GOR di Siberut Selatan Bupati Mentawai, mohon untuk membangun GOR (Gedung Olah Raga) di Siberut Selatan karena kalangan pemuda dan orang tua sangat senang berolahraga, serta dapat menjalin semangat persaudaraan antara pribadi maupun kelompok. (Sepriadi) 081275494025

Bantu Siswa Kurang Mampu Kepala Sekolah SMA Sikakap, saya berharap agar pihak sekolah bisa membantu para siswa yang kurang mampu melalui beasiswa seperti tahun-tahun sebelumnya. Yang terpenting, pembangunan generasi Mentawai ke depan tetap diprioritaskan. (Jobtar) 081270240692

Perbaiki Tower Telkomsel Bupati Mentawai, mohon tower Telkomsel di Siberut Selatan

2

diperbaiki, karena signal sering terganggu bahkan tidak ada jaringan. Barangkali baterainya dicuri. Mohon ditindaklanuti segera, karena komunikasi buat para nelayan melaut sangat penting (Adi) 085278530178

Pertanyakan Harga Puailiggoubat Redaksi Puailiggoubat, kalau bisa harga eceran Tabloid Puailiggoubat tidak usah dicantumkan dalam koran kita, karena harganya tidak sesuai dengan harga tertera. (Adi) 085278530178 Jawaban Redaksi: Harga eceran Puailiggoubat di Padang dan seluruh wilayah Mentawai adalah Rp3.000 per eksemplar. Jika ada pembaca yang mendapatkan harga di atas harga resmi dapat melaporkan ke bagian sirkulasi Puailiggoubat melalui telepon 0751-7877373 atau SMS ke 081374500042

Publikasi Bantuan Pendidikan Sehubungan dengan dana bantuan pendidikan, kami meminta Bupati Mentawai agar tegas dan cepat mempublikasikannya melalui media atau radio bahwa dana pendidikan tidak keluar atau sebaliknya. Hingga kini, informasi pencairan dana bantuan tersebut tidak jelas dan masih simpang siur. Ada yang mengatakan bulan Juli, September, November, dan ada pula yang menyebutkan bantuan tersebut terealisasi pada Desember 2012. Hampir 2000 mahasiswa Mentawai menjadi korban informasi yang tidak

Mentawai hasil riset tim peneliti LIPI dengan Earth Observatory of Singapore (EOS). Tulisan ini tentu bukan kabar pertakut namun lebih kepada agar masyarakat dan pemerintah segera mempersiapkan langkah mitigasi yang tepat untuk menghindari korban dan kerugian yang banyak. Selamat membaca. Redaksi

akurat.Pada dasarnya kami tidak keberatan jika Pemda Mentawai tahun ini memberikan program beasiswa kepada saudara-saudara kami di berbagai perguruan tinggi. Kami sebagai mahasiswa Mentawai sadar akan hak kami, sebab anggaran bantuan biaya pendidikan ini sudah masuk dalam APBD Mentawai 2012. Jika memang anggarannya tidak ada, kami tidak akan menuntut hak kami. Oleh karena itu saya harap bupati bisa mempublikasikan kepastian pencairan dana tersebut. (Erlius Saguntung) 082171187836

Lowongan Jurnalis Kepada Redaksi Puailiggoubat Puailiggoubat No.248 telah membuka lowongan kerja untuk jurnalis, tapi kenapa untuk kecamatan Siberut Barat Daya tidak dapat bagian? Karena di Siberut Barat Daya banyak kegiatan-kegiatan yang tidak sesuai dengan aturan pemerintah, termasuk sekolah. Oleh karena itu kami minta agar ada jurnalis di Siberut Barat Daya, khususnya di Taileleu. 085274030822

Jawaban Redaksi: Untuk Siberut Barat Daya, Puailiggoubat sudah memiliki kontributor yakni Dominikus Sabulat.

Pemotongan Dana PNPM Bupati Mentawai, pengurus PNPM di Siberut Barat telah mencairkan dana kepada anak sekolah Rp300.000, dari nilai tersebut dipotong Rp25.000, saya mau tanya apakah pemotongan tersebut dibolehkan atau tidak? 082387647626

Tarif Iklan Puailiggoubat

CATATAN: Biaya Iklan sudah termasuk PPn 10 persen sesuai UndangUndang Nomor 42 Tahun 2009 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa.


3

Puailiggoubat NO. 249, 1 - 14 Oktober 2012

SKENARIO GEMPA TERBARU

TSUNAMI TIDAK SELALU DIAWALI AIR SURUT Masyarakat di pesisir pantai harus segera menyelamatkan diri ke tempat yang lebih tinggi jika merasakan gempa kuat atau berlangsung lebih dari satu menit. Rus Akbar Syafril Adriansyah

im peneliti dari Program Riset Bencana Alam, Puslit Geoteknologi - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) merilis skenario kejadian tsunami di Sumatra Barat pada gempa berkekuatan 8,8 SR yang tidak lagi harus berpedoman kepada surutnya air laut. Koordinator tim peneliti gempa Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Dr. Danny Hilman dalam surat terbukanya untuk mitigasi tsunami di Kota Padang menyampaikan, pemodelan tsunami yang sudah dilakukan dengan ITB, BPPT, dan DKP menunjukkan bahwa air surut tidak selalu terjadi. Bila mengacu ke model gempa dan tsunami hasil penelitian EOS-LIPI yang dipakai untuk pembuatan peta rendaman tsunami di Padang, tsunami tidak didahului oleh air surut. “Ini disebabkan karena gempa hampir terjadi di seluruh dasar perairan barat dan langsung terangkat, sehingga gelombang tsunami yang terbentuk langsung naik,” jelas Danny. Karena itu tim peneliti LIPI merekomendasikan agar air laut surut tidak lagi dijadikan patokan dalam penentuan standar operasional untuk penentuan tsunami. Hal itu disebabkan ketika gempa hampir seluruh dasar perairan di barat Padang langsung terangkat sehingga gelombang tsunami yang terbentuk langsung naik. Hasil penelitian para pakar yang terdiri atas Dr. Danny Hilman Natawidjaja (LIPI), Prof Kerry Siech (EOS), Jamie Mc Caughey (EOS) dan Dr. Azhar Lubis (EOS) itu juga menun-jukkan beberapa skenario lainnya. Di Kepulauan Mentawai, tsunami kemungkinan terjadi 1-2 menit atau paling lama 5-10 menit usai terjadinya gempa dengan ketinggian 5 - 15 meter. Pergerakan daratan secara tegak lurus bisa ke atas atau ke bawah. Jika daratan bergerak ke bawah, tsunami bisa lebih tinggi dan mencapai daratan lebih jauh selama 3 jam. Tsunami ini bisa mencapai daratan sampai beberapa ratus meter. Sementara di Pesisir Barat Sumatera, termasuk Padang, Pariaman dan

T

FOTO:SYAFRIL/PUAILIGGOUBAT

mendatar, tidak ke atas dan ke bawah seperti gempa Aceh 2004,” kata Jamie McCaughey. Sementara itu, mengomentari rilis tersebut, Bupati Mentawai, Yudas Sabaggalet, mengakui wilayahnya rawan gempa dan tsunami. Dia meminta kepada warga untuk tetap waspada. “Kalau datang gempa dan guncangan lama, langsung lari ke daerah lebih tinggi, jangan lihat air surut atau informasi dulu, yang penting lari,” ucapnya. Pemerintah kecamatan, lanjut dia, mengambil ahli komando untuk mengingatkan masyarakat serta penanganan pascagempa, seperti penyediaan makanan maupun obat-obatan. PENELITIAN GEMPA - Peneliti Gempa dan Earth Observatory of Singapore (EOS), Jamie McCaughey memaparkan potensi gempa “Manfaatkan apa yang ada dan tsunami di Sumatera barat dalam Workshop Rencana Kontinjensi Menhadapi Gempa dan Tsunami di Kota Padang. dulu, sebelum bantuan dari Painan, paparnya melanjutkan, tsunami kemungkinan terjadi 20-30 menit atau kurang dari 20 menit usai terjadinya gempa. Ketinggian tsunami diperkirakan 5-11 meter atau lebih dan bisa menyapu daratan hingga beberapa kilometer selama 3 jam. “Dalam skenario, gempa bisa berlangsung 2-4 menit yang bisa merusak atau merobohkan banyak rumah dan gedung di Mentawai, dan sekitar Pesisir Barat Sumatera Barat termasuk Padang, Pariaman, Painan dan sekitar-nya,” ujarnya. Menurut hasil riset tim tersebut, kemungkinan terjadi gempa 8,8 SR dalam kurun waktu yang tidak ditentukan di Sunda Megathrust sangat tinggi, meski wilayah tersebut sudah diterjang beberapa gempa sebelumnya. Sunda Megathrust merupakan patahan yang melintas di perairan barat Sumatera yang memanjang di sepanjang Pulau Jawa, Sumatera hingga Andaman, tepatnya di sebelah luar gugus kepulauan Mentawai (tumbukan antara lempeng indo australian dengan lempeng eurasia/sunda) dengan kecepatan rata-rata 5,7 sentimeter per tahun. Lempeng-lempeng di kedua sisi Sunda Megathrust ini menjadi melengkung seperti cabang pohon sehingga energi tersimpan di dalamnya. Setelah beberapa ratus tahun, karena energi yang tersimpan sudah cukup, maka kedua lempeng ini akan bergerak beberapa meter sekaligus sepanjang patahan sehingga menghasilkan gempa besar. Sementara Mentawai Backthrust

merupakan patahan yang terletak antara gugus kepulauan Mentawai dengan daratan Sumatra. Gempa bumi di Sunda Megathrust di wilayah Sumatra Barat sesungguhnya memiliki sejarah yang panjang. Diantaranya ada serangkaian gempa besar setiap 200 tahun pada abad 14, 17 dan 19. Itu berarti gempa besar terakhir terjadi 200 tahun lalu (tahun 1797 dan 1833). Setiap rangkaian gempa besar berlangsung selama beberapa puluh tahun begitu kejadiannya dimulai. Berdasar data LIPI, rangkaian gempa besar abad ini telah dimulai dengan gempa Bengkulu pada September 2007. Hal ini melepaskan sebagian energi yang tersimpan di bagian selatan Sunda Megathrust di Sumbar sedang di bagian utara, masih ada energi yang tersimpan yang berpotensi menyebabkan tsunami beberapa puluh tahun ke depan. Berdasarkan jaringan SuGAr stasiun GPS-GPS di Sumatra dan kepulauan luar yang mengukur pergerakan lem-peng di wilayah tersebut, masih banyak energi yang tersimpan pada kedua lempeng tersebut yang suatu waktu bisa terlepas. “Jika itu terjadi maka masyarakat harus segera mengungsi dari daerah pesisir pantai ke ketinggian jika durasi gempa diatas satu menit atau goncangan sangat kuat. Tidak usah menunggu peringatan, tidak perlu melihat air surut di laut atau sungai karena tsunami besar bisa datang tanpa air surut,” kata Danny. Ia dan tim peneliti berharap, kegiatan siaga bencana sekarang bisa mengurangi dampak bencana di masa mendatang.

Sementara menurut analisis tim peneliti tersebut, gempa Sumatra pada tahun 2004, 2005, dan 2007 saling memicu satu sama lain dan kemungkinan memicu gempa pada tanggal 11 April 2012 di Aceh. Gempa Aceh tersebut mungkin meningkatkan potensi gempa dan tsunami di Sumatra selama beberapa puluh tahun ke depan. “Meski gempa 11 April 2012 di Aceh berkekuatan 8,6 SR dan 8,2 SR, namun tidak menyebabkan tsunami besar karena dasar laut bergerak secara

kabupaten dan provinsi datang, sebab daerah kita kepulauan. Bisa jadi cuaca laut buruk tentu tersendat penyaluran bantuan datang,” katanya. Sementara mengantisipasi tsunami, Pemerintah Mentawai telah menggiatkan pembangunan jalan evakuasi ke dataran tinggi melalui dana PNPM dan P2D. Jalan-jalan evakuasi telah dibangun di sekitar pemukiman warga seperti di Sikakap, Sikabaluan, Siberut dan daerah pesisir pantai lainnya. (o) FOTO:LIPI/EOS

Bagian Sunda Megathrust yang menyebabkan gempa bumi dalam skenario. Tanda lingkaran menunjukkan daerah yang mengalami gempa.


Puailiggoubat NO. 249, 1 - 14 Oktober 2012

Keterangan Suwardi di Pengadilan Negeri Padang menyeret Tarminta menjadi tersangka kasus DAK Mentawai 2009

“Kicauan” Suwardi Seret Tarminta Jadi Tersangka FOTO:RUS/PUAILIGGOUBAT

Patrisius Sanene’

M

antan Kepala Dinas Pendidikan Mentawai, Tarminta Sakerebau ditetapkan sebagai

tersangka dalam kasus DAK Mentawai tahun 2009 oleh Kejaksaan Negeri Tuapeijat pada September lalu. Kasi Intelijen Kejari Tuapeijat Edmon Rizal yang ditemui Puailiggoubat Jumat 28 September di kantornya membenarkan telah dikeluarkannya Surat Perintah Penyidikan sejak September lalu kepada Tarminta yang saat ini menjabat Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mentawai. “Saat ini Tarminta sudah dijadikan tersangka oleh Kejari dalam dalam kapasitas sebagai penanggung jawab karena waktu itu menjabat Kepala Dinas Pendidikan,” kata Edmon. Namun kata Edmon, saat ini Tarminta belum ditahan karena masih

SIDANG - Tarminta saat memberi keterangan di Pengadilan Tipikor Padang melengkapi bukti, “Kejari sudah mengeluarkan Surat Perintah Penyelidikan

(Sprinlid) untuk Tarminta yang menyatakan dia sebagai tersangka, untuk

Duh, Layanan Kapal ke Sikabaluan Masih Susah SIKABALUAN - Penderitaan warga Sikabaluan Kecamatan Siberut Utara karena tidak adanya layanan kapal dari Padang-Sikabaluan atau Sikabaluan-Padang belum juga terobati hingga akhir September. Masyarakat yang mau ke Padang atau dari Padang mesti harus trasit terus ke Tuapeijat atau ke Siberut dengan KMP. Ambuambu milik ASDP atau KM. Sumber Rezeki milik swasta. Dari Tuapeijat naik kapal antar pulau, KLM. Nade pada Rabu menuju Sikabaluan. Dari Padang menuju Tuapeijat menggunakan KMP. Ambu-ambu pada hari Minggu di Pelabuhan Bungus, Teluk Kabung. Jika lewat Siberut naik KM. Sumber Rezeki pada hari Senin di pelabuhan Muara Padang. Nantinya dari Siberut naik speedboat ke Sikabaluan. Wartawan Puailiggoubat yang mengikuti rute tersebut ikut mengalami kepedihan warga dari Siberut Utara ini. Sementara di pelabuhan Muara Padang, KM. Pulau Simasin dan KM. Beriloga hanya bersandar. Pada papan pengumuman yang biasanya dituliskan tujuan dan jadwal keberangkatan kapal di KM. Pulau Simasin hanya tertulis “Dilarang memancing diatas kapal” Yandri, kapten KM. Pulau Simasin yang dikonfirmasi Puailiggou-

4

bat pada Senin, 24 September lalu mengatakan hingga sekarang ini masih menunggu kapan cairnya anggaran perbaikan kapal. “Kita belum dapat izin berlayar kalau tidak diperbaiki dulu,” katanya. Lebih lanjut kata Yandri, KM. Beriloga juga bernasib sama. “Mereka sedang menunggu anggaran untuk operasional. Mereka siap berlayar,” katanya. Ia menambahkan, seharusnya pihak pemerintah khususnya Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Mentawai cepat menyelesaikan persoalan yang sedang terjadi. Dalam APBD 2012 Mentawai terdapat pemeliharaan KM. Beriloga Rp1.129.850.000, di dalamnya honor panitia pelaksana kegiatan Rp4,3 Juta, honor tim pengadaan barang Rp1,8 Juta, belanja panitia pelaksana Rp1,5 Juta, belanja prangko, materai dan benda pos Rp170 Ribu, belanja BBM Rp797,16 Juta, belanja alat-alat dokumentasi Rp45 Ribu, belanja jasa pengumuman lelang Rp1,4 Juta, belanja penggandaan Rp6,25 Ribu, belanja perjalanan dinas dalam daerah Rp31,85 Juta dan belanja pemeliharaan alat angkut bermotor Rp291 Juta. Sementara untuk KM. Pulau Simasin dialokasikan anggaran Rp1.125.472.000. yang di dalamnya

tertera honor panitia Rp4,3 Juta, honor tim pengadaan barang Rp1,8 Juta, belanja panitia pelaksana Rp1,5 Juta, belanja perangko, materai, dan benda pos Rp170 Ribu, belanja BBM Rp757 Juta, belanja alat-alat dokumentasi Rp45 Ribu, belanja jasa pengumuman lelang Rp1,4 Juta, belanja penggandaan Rp625 Ribu, belanja perjalanan dinas dalam daerah Rp108,6 Juta, belanja pemeliharaan alat angkut bemotor Rp250 Juta. Dalam APBD tersebut juga dianggarkan dana pengadaan sparepart Rp305,5 Juta, yang di dalamnya terdapat honor tim pengadaan barang Rp2,5 Juta, belanja panitia pemeriksa Rp2 Juta, belanja bahan perlengkapan Rp25 Juta, belanja bahan peralatan rumah tangga Rp21,6 Juta, belanja penggantian suku cadang Rp155 Juta, belanja perjalanan dinas luar daerah Rp29,4 Juta, belanja pemeliharaan mesin Rp70 Juta. Selain itu KLM. Nade sebagai kapal antar pulau izin pelayarannya habis di bulan September. “Kita tidak mengerti semua kapal milik pemda ini bersandar di pelabuhan. Masyarakat akan semakin susah,” katanya. Untuk tahun 2012 ini juga dianggarkan pemeliharaan kapal angkutan dan operasional KLM. Nade Rp1.523.758.000. (bs)

penahanan tersangka tidak harus langsung ditahan, ditahan tidaknya tergantung kelengkapan bukti,” kata Edmon. Keterlibatan Tarminta, lanjut Edmon, terkait penuturan Suwardi di persidangan yang menyatakan adanya peran Tarminta yang memerintahkan Suwardi untuk melakukan pemungutan

kepada tiap kepala sekolah dalam pengadaan mebeler di mana saat itu Tarminta menjabat Kepala Dinas Pendidikan sementara Suwardi Kepala Seksi Sarana dan Prasarana TK/SD pada 2009 . “Kita hanya melanjutkan pernyataan Suwardi ketika di persidangan tentang siapa saja yang mengetahui kasus ini,” kata Edmon Kini Suwardi telah divonis selama 6,5 tahun oleh Pengadilan Negeri Padang pada 26 Juni lalu. Kasusnya adalah mengambil alih pengadaan mebeler dari dana alokasi khusus tahun 2009 yang seharusnya dilakukan secara swakelola oleh pihak Sekolah. Kerugian negara berdasarkan hasil audit BPKP Sumbar pada Januari-Februari senilai Rp567 Juta. Saat itu Suwardi meminta kepada kepala sekolah untuk menyetorkan uang kepadanya masing-masing Rp2,6 Juta. Dana itu kemudian diberikan Suwardi ke 10 rekanannya untuk membuat mebeler sekitar Rp2 Miliar. Sehingga terdapat selisih uang yang diterima Suwardi dengan uang yang diberikan kepada 10 rekanannya dengan selisih Rp567 juta. Sejauh ini kata Edmon, para saksi yang sudah diperiksa yakni, Naslindo, Dermin, dan Tarminta. (r)

Kepala Desa Malancan Bantah Punya OMS MALANCAN-Masyarakat Dusun Sirilanggai Desa Malancan Kecamatan Siberut Utara mengeluhkan Pembagian OMS sebagai pelaksana P2D Mandiri khususnya di Sirilanggai. Baik pembangunan jalan lingkar dusun maupun pembangunan jalan penghubung antara Sirilanggai dengan Malancan. “Kalau kita lihat semua yang pegang OMS itu keluarganya kepala desa. Kita yang lain tidak ada,” kata Dedi salah seorang warga. Melihat hal ini, masyarakat yang diajak bekerja dalam P2D Mandiri tersebut menolak. “Biar saja mereka kerjakan sendiri. Ambil pasir, angkat semen, cor jalan dan lainnya,” kata Dedi lagi. Tak hanya itu. Dikatakan Dedi, kepala desa juga punya OMS dalam pelaksanaan kegiatan P2D Mandiri. “Jadi sekarang ini kalau menjabat tidak ada lagi istilahnya melayani masyarakat,” katanya. Kepala Desa Malancan, Barnabas Saerejen yang dikonfirmasi Puailiggoubat membantah tegas akan keterangan yang diberikan masyarakat. “Untuk menyeleksi OMS ini biasanya wewenang kepala desa, namun saya serahkan kepada masing-masing kepala dusun. Karena kepala dusun lebih paham organisasi yang ada di masingmasing dusun,” tegasnya pada Puailiggoubat, Sabtu 22 September. Lebih lanjut dikatakan Barnabas, saat ini yang terlibat dalam OMS hanya istrinya sebagai ketua PKK Desa Malancan. “Saya hanya membantu istri bekerja. Mungkin karena masyarakat melihat saya bekerja di lapangan ini mereka mengira saya punya OMS,” katanya. Untuk tahun 2012 ini di Desa Malancan dikucurkan dana sebanyak Rp1,49 miliar untuk 30 OMS untuk mengerjakan jalan lingkar dusun Sirilanggai dan jalan dari Sirilanggai menuju Malancan. “Mudah-mudahan tidak ada kendala tahun ini jalan SirilanggaiMalancan terhubung,” katanya. (bs)


5

Puailiggoubat

MENTAWAINEWS

NO. 249, 1 - 14 Oktober 2012

Rendahnya realisasi PNPM hingga akhir September ini karena adanya perbedaan anggaran dalam rancangan dengan realisasi dan belum cairnya dana keseluruhan.

Realisasi PNPMMP Mentawai Rendah FOTO:GERSON/PUAILIGGOUBAT

Gerson Merari Saleleubaja

ealiasasi dana APBN untuk Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Pedesaan (PNPMNP) di Men-tawai masih rendah, nilainya belum mencapai 50 persen. Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat (BPM) Sumbar Suhermanto Raza pertengahan September di Padang mengatakan, secara umum realisasi penyerapan dana Bantuan Langsung Masyarakat (BLM) PNPMMP 2012 akhir Agustus rata-rata 54 persen dari total APBN Rp214,23 Miliar. Ia menyebutkan, capaian pelaksanaan program di Kabupaten Kepulauan Mentawai baru 24 persen dari total dana Rp46 Miliar. Khusus empat kecamatan yang terkena dampak bencana yakni Sipora Selatan, Sikakap, Pagai Utara dan Selatan mendapat dana pasca bencana sekitar Rp5 Miliar di luar PNPMMP reguler sebesar Rp3 Miliar per kecamatan. Di Kecamatan Siberut Selatan pelaksanaan PNPM MP baru terserap sekitar 50 persen. Ketua Unit Pengelola Kecamatan (UPK) Siberut Selatan Adi Hamdani yang dihubungi Puailiggoubat Selasa 24 September menyebutkan, dana yang terserap tahun ini sudah 50 persen yakni Rp1,5 Miliar dari total anggaran keseluruhan sebesar Rp3 Miliar. Untuk tahun ini, kata Adi, kegiatan yang dikerjakan sembilan item di lima desa yang ada di Siberut Selatan. Dari lima desa yang ada, hanya Mailep-pet yang mendapat satu kegiatan tahun ini. Desa Muntei, Matotonan dan Muara Siberut, tahun ini akan membangun fasilitas air bersih dan jalan penghubung. Desa Madobak membangun asrama SMP satu atap dan jalan sedangkan Maileppet membuat jalur evakuasi. Ia mengatakan, untuk saat ini Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) masingmasing desa telah mengajukan Rencana Penggunaan Dana (RPD) tahap ketiga. Namun masih ada tiga desa yakni Muarasiberut, Muntei dan Matotonan belum melakukan pelelangan material untuk kegiatan pembangunan fasilitas air bersih. “Beberapa kegiatan telah berjalan dan materialnya sudah ada, namun beberapa lainnya masih menunggu lelang, alasannya karena cuaca buruk, pemasok belum berani memulai lelang, “ katanya.

R

JALAN PNPM - Proyek Jalan PNPMMP di Desa Maileppet Sementara pelaksanaan kegiatan 2011 yang pelaksanaannya tahun ini, Adi menyebutkan, tinggal Desa Muntei yang punya masalah yakni semen sebanyak 300 sak belum disediakan suplayer untuk program pembangunan jalan di Dusun Salappak. “Kalau kegiatan telah selesai 100 persen, hanya kelebihan material ini akan digunakan masyarakat Salappak untuk menambah volume jalan dan rehab jalan lama,” jelasnya. Info yang ia dapat, semen itu sebenarnya telah ada dan dititip di gudang suplayer, tapi terpakai. Pihaknya telah menyurati suplayer agar material itu segera disediakan. “Suplayer telah menyanggupi hal itu dan berjanji sesegera mungkin menyediakan semen itu,” ujarnya. Kalau tidak ada masalah administrasi, lanjut Adi, pekerjaan ditargetkan selesai pada 15 Desember tahun ini. Pada 2011 lalu, kecamatan ini mendapat dana Rp3 Miliar, Desa Madobak dapat dana Rp601.968.600 termasuk OP (operasional) UPK 2 persen dan TPK 3 persen. Dana itu membiayai pembangunan jalan dan jembatan sepanjang 491,9 meter yang berada di Ugai dan asrama siswa berlokasi di Dusun Muntei. Desa Matotonan mendapat dana Rp593.029.500 untuk membangun jalan dan jembatan panjang 558 meter dan lebar 2 meter berlokasi di Dusun Matetek dan asrama siswa berukuran panjang 14,5 meter dan lebar 21 meter berlokasi di Dusun Muntei. Desa Maileppet mendapat dana Rp595.916.200 untuk membangun jalan panjang 380 meter dan lebar 3

meter berlokasi di Dusun Maileppet ditambah Polindes dengan lebar 8,5 meter dan panjang 14 meter di Pasakiat. Desa Muara Siberut mendapat dana Rp605.592.500 untuk pembangunan jalan panjang 50 meter dan lebar 4 meter di Dusun Muara dan jalan sepanjang 100 meter dengan lebar 4 meter di Peigu. Desa Muntei mendapat dana Rp603.493.200 untuk membangun jalan panjang 471 meter dan lebar 2 meter berlokasi di Dusun Salappak dan satu unit gedung TK berukuran panjang 16 meter dan lebar 6 meter berlokasi di Dusun Muntei. Dari beberapa kegiatan itu, sebagian diselesaikan pada tahun 2012 seperti TK di Muntei, Polindes di Maileppet, asrama Madobak dan Matotonan serta jalan di Muara Siberut. Di Kecamatan Siberut Barat Daya, tahun ini mendapat dana PNPMMP sebesar Rp1,750 Miliar yang digunakan membangun gedung TK di Tiop Desa katurei, jalan di Dusun Peipei Desa Taileleu, jembatan gantung di Dusun Masi dan dua lokal SD di Mongan Tepuk Desa Sagulubbek. Pekerjaan telah selesai 30 persen. Camat Siberut Barat Daya Pir Paulus Ndraha kepada Puailiggoubat Selasa 25 September menyebutkan pelaksanaan program telah berjalan 30 persen. Ia mengatakan, pelaksanaan kegiatan mendapat kendala berupa kurangnya dukungan sebagian masyarakat terhadap proses pembangunan. “Masyarakat banyak minta ganti rugi tanaman mereka yang terkena lokasi pembangunan,” katanya. Sementara di Kecamatan Sikakap,

dana PNPMMP 2012 baru terserap 40 persen dari total Rp8,5 Miliar, anggaran itu terdiri dua item yakni reguler Rp3 Miliar dan dana pasca bencana Rp5,5 Miliar. Fasilitator PNPMMP Kecamatan Sikakap Yosrizal yang dihubungi Puailiggoubat Senin 1 Oktober menyebutkan, dana yang sudah terpakai saat ini baru Rp500 Juta, dan baru 9 kegiatan yang jalan dari 30 kegiatan yang ada di kecamatan itu. Yosrizal mengatakan, salah satu penyebab keterlambatan kegiatan karena

adanya penyesuaian dana untuk pembiayaan kegiatan, perhitungan anggaran untuk satu kegiatan ada yang tidak sesuai. Ia mencontohkan kegiatan di Matobek untuk membangun gedung seni dan pustaka adat sebelumnya dianggarkan Rp263 Juta ternyata ketika dihitung lagi menjadi Rp330 Juta. “Ada selisih anggaran yang besar dari perhitungan sebelumnya yang mengharuskan kita merevisi kembali anggaran,” katanya. Untuk tahun ini, kata Yosrizal, kegiatan yang akan dilakukan di Kecamatan Sikakap sebanyak 30 kegiatan. Namun hingga 1 Oktober kegiatan yang berjalan dari dana PNPMMP reguler baru sembilan di antaranya saluran drainase di Sikakap, Polindes di Seay Baru dan jembatan di Sibaibai. Dari 9 kegiatan itu, kemajuan pekerjaan fisik baru mencapai 40 persen. Selain selisih anggaran, keterlambatan pelaksanaan kegiatan menurut Yosrizal disebabkan dana yang belum cair semuanya. Katanya, dana PNPMMP pasca bencana Rp5,5 Miliar hingga awal Oktober belum dicairkan pusat “Dana belum semuanya cair, sehingga kegiatan tidak semuanya bisa dikerjakan karena terbentur anggaran,” ujarnya. Menurutnya, kalau pun dana itu dicairkan tahun ini, penyelesaian program tidak akan rampung karena waktu yang sudah mepet. “Kemungkinan besar akan dilanjutkan tahun depan,” ujarnya. (o)

Puskesmas Malakopa Dapat Bantuan Mobil Puskel SIKAKAP - Untuk mempermudah pelayanan kepada mayarakat, Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Mentawai menyerahkan satu unit mobil jenis carry kepada Puskesmas Malakopa, Rabu 19 September lalu. Penyerahan mobil bernomor polisi BA 8030 UY itu bersamaan dilaksanakannya kegiatan pelayanan pengobatan kepada masyarakat terpencil (Yancil) oleh Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat kepada masyarakat Desa Taikako. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Mentawai Warta Siritoitet mengatakan mobil bantuan ini untuk melayani masyarakat korban bencana tsunami yang saat ini tersebar di sepanjang jalan minas di Pagai Selatan. “Selama ini, akibat lokasi penduduk yang tersebar, membuat pelayanan kami khususnya staf Puskesmas terkendala. Kebetulan di kantor ada mobil yang menganggur, jadi saya ambil inisiatif agar diberikan saja kepada Puskesmas Malakopa untuk mereka pakai. Kebetulan Puskesmas Malakopa juga baru terbentuk,” jelas Warta. Katanya memang mobil ini sudah lima tahun usianya, tetapi untuk dipakai sebagai transportasi pelayanan kesehatan masih sanggup.”Mungkin kendala di lapangan hanya soal jalan yang memang tidak bagus. Namun untuk penanganan dalam situasi darurat dan harus dirujuk di Sikakap, kita berharap, mobil ini bisa sedikit membantu,” katanya. (fs)


MENTAWAINEWS Meski sudah ada izin pemanfaatan areal kawasan hutan, namun pembangunan huntap masih terkendala karena izin penebangan kayu belum keluar

Puailiggoubat

6

Pembangunan Huntap Tunggu Dispensasi Penebangan Hutan FOTO:FERDINAND/PUAILIGGOUBAT

Rus Akbar Syafril Adriansyah

roses pembangunan hunian tetap bagi korban tsunami di Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat masih harus menunggu keluarnya dispensasi penebangan hutan dari Menteri Kehutanan. Permohonan penebangan hutan tersebut telah diajukan pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai pada 18 Agustus 2012. Kepala Dinas Kehutanan Sumatera Barat, Hendri Oktavia mengatakan, meski izin pemanfaatan kawasan hutan untuk hunian tetap korban tsunami telah ditandatangani oleh Menteri Kehutanan, namun untuk pembangunannya, harus ada dispensasi penebangan hutan dan izin pemanfaatan kayu karena hutan yang ditebang merupakan milik negara. “Belum bisa dipastikan kapan izin penebangan hutan ini keluar, jika dispensasi terbit, penebangan sudah bisa dilakukan oleh sawmill dan pokmaspokmas yang membangun rumah,” katanya, Jumat 21 September.

NO. 249, 1 - 14 Oktober 2012

P

SOSIALISASI - Sosialisasi pembangunan huntap di Pagai Utara Pembangunan hunian tetap ini merupakan proses rekonstruksi dan rehabilitasi Kabupaten Mentawai usai gempa dan tsunami 25 Oktober 2010. Jumlah yang akan dibangun sebanyak 2.072 unit yang terdiri atas 936 unit di Kecamatan Pagai Selatan, 447 unit di Pagai Utara, 76 unit di Sikakap, dan

Wabup Mentawai Kecewa Kinerja Fasilitator PADANG - Wakil Bupati Kepulauan Mentawai Rijel Samaloisa mengaku kecewa kinerja fasilitator yang mendampingi warga korban tsunami di Huntara dalam membangun hunian tetap. “Saya kecewa kinerja fasilitator, saya sudah tegur mereka disana, memang ini urusan provinsi, tapi kenapa ini provinsi memberikan fasilitatornya,” ujarnya pada Puailiggoubat, 28 September lalu. Kekecewaan Rijel saat datang ke datang ke Desa Malakkopa, Kecamatan Pagai Selatan untuk melakukan pencanangan bulan Bakti Gotong Royong Masyarakat, namun dia sempat perhatikan ada beberapa pemuda yang berseragam BPBD dan bertuliskan fasilitator huntap yang hanya mondar-mandir seperti tidak memiliki program kerja yang jelas. “Fasilitator rata-rata tamatan program diploma tiga (D3) dan strata satu (S1) dari berbagai disiplin ilmu se-Sumatera Barat itu ternyata tidak memiliki program kerja yang jelas, bahkan banyak di antara mereka yang melalaikan tugas, jarang di tempat padahal mereka menerima honor,”katanya. Dia mengingatkan kepada para fasilitator bahwa mereka dibayar negara dari uang masyarakat, maka sudah seharusnya mempergunakan ilmu yang dimiliki untuk membantu masyarakat. “Padahal mereka direkrut melalui proses seleksi dan pelatihan sebelum ditempatkan sebagai fasilitator di Mentawai, dari sekitar 70 orang fasilitator huntap yang aktif hanya sekitar 20 orang saja. Kasi Rekonstruksi, BPBD Sumatra Barat, Suryadi Eviontri mengatakan mereka hanya sebagai pendamping atau hanya perpanjangan tangan dari BPBD Provinsi. “Jadi mereka disana hanya mendengarkan aspirasi masyarakat kemudian di laporkan ke BPBD,” ungkapnya. Ia mengatakan, aktivitas pembangunan huntap belum bisa dilakukan karena masih menunggu izin penebangan dari Menteri Kehutanan. “Rencananya 1 Oktober akan ditarik lagi sampai waktu yang ditentukan,” katanya. (trs/r)

613 unit di Sipora Selatan untuk 2.072 kepala keluarga di daerah tersebut. Hunian tersebut bakal dibangun di kawasan hutan seluas 30.443 hektar yang terdapat di empat kecamatan yang

terkena tsunami. Seluas 12.241 Hektar di antaranya berada di Pagai Utara, 6.505 Hektar di Pagai Selatan, 11.623 hektar di Sipora Selatan. Menurut Hendri, hutan tersebut

merupakan hutan produksi. Dalam Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999 Tentang Kehutanan secara tegas dinyatakan pelarangan pembangunan nonkehutanan di dalam kawasan hutan tanpa izin. Cara yang dapat dilakukan untuk membangun hunian tetap tersebut adalah dengan cara menukar fungsi kawasan hutan dengan lokasi yang lain sehingga tidak mengurangi luas lahan. “Dalam hal ini, hutan produksi akan dijadikan areal penggunaan lain (hunian tetap), dan areal penggunaan lain di Kecamatan Pagai Selatan, Pagai Utara, dan Sipora Selatan akan dijadikan hutan produksi sebagai gantinya,” ujar Hendri. Bupati Mentawai Yudas Sabaggalet membenarkan hal itu sekarang tinggal menunggu lagi izin penebangan kayu dan land clearing dari Menhut. “Kita sudah bikin surat permohonan itu tinggal menunggu itu lagi, kalau itu sudah selesai maka pembangunan akan selesai, namun kita tidak tahu kapan izin itu keluar,” ujarnya. (r)

17 Huntara di KM 10 Terbakar PADANG-Sebanyak 17 unit Hunian Sementara (huntara) yang dihuni korban gempa dan tsunami di KM 10, Dusun Muntei Baru baru, Desa Betumonga, Kecamatan Pagai Utara, Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat ludes terbakar api, 25 September. Seorang saksi mata Wilmar, 27 tahun, mengatakan kejadian itu terjadi pada pukul 14.30 WIB. Kebakaran terjadi dari dapur huntara salah seorang penghuni korban tsunami. “Api cepat menjalar di huntara lainnya, karena jarak satu rumah ke rumah lainnya hanya satu meter,” katanya, Rabu, 26 September lalu. Selain itu, rumah korban tsunami ini terbuat dari triplek, mulai dari dinding sampai lantai membuat api cepat membakar huntara. “Api cepat menjalar karena kondisi cuaca panas ditambah angin kencang, warga sudah berusaha memadamkan api tapi tidak bisa karena api terlalu besar,” katanya. Saat itu warga sulit memadamkan api karena keterbatasan air, mereka hanya dengan memukul dengan batang kayu yang berdaun, serta menyiramnya dengan tangki air bantuan NGO. Karena air yang keluar melalui kran tanki lambat, sehingga kebakaran terus menjalar ke huntara lain-nya. Kamilus, saksi mata lain mengatakan, akibat kebakaran itu korban tidak bisa menyelamatkan barang-ba-

rangnya. Untuk saat ini warga Muntei Baru-Baru ini terpaksa menumpang di huntara warga lain, Korban warga Dusun Muntei Baru-baru sekitar 65 KK, mereka tinggal tersebar di dua tempat, ada yang tinggal di KM 8 sekitar 37 KK dan di Km 10 sekitar 28 KK. Sementara Kapolsek Sikakap AKP A Surya Negara pada Puailiggoubat mengatakan, saat polisi sampai di Tempat Kejadian Perkara (TKP) api sudah padam, masyarakat yang menjadi korban sementara menginap di aula terbuka. “Kebakaran itu tidak ada korban jiwa, api berasal dari rumah Danil yang bersumber dari tungku kayu, karena angin kencang maka api cepat merembet menghanguskan 17 rumah

yang berdinding triplek,” katanya. Sedangkan Kepala Pusat Pengendali Operasional Penanggulangan Bencana, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Pusdalops PB BPBD) Mentawai Hati Samahura mengatakan, korban kebakaran huntara tersebut ada sebanyak 17 KK atau 45 jiwa. “Empat kepala keluarga di inapkan di huntara yang masih kosong di sekitar huntara yang terbakar, sementara 13 keluarga lainnya menumpang huntara tetangga di Muntei Baru-baru,” katanya saat dihubungi Puailiggoubat lewat telepon. Bantuan sudah diberikan kepada masyarakat korban bencana kebakaran ini beberapa peralatan tempat tidur makan dan logistik lainnya.(fs/gsn/r)

Satpol PP Akan Disiagakan di Tiap Kecamatan SAIBI - Satuan Polisi Pamong Praja akan disiagakan dan ditempatkan di seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Mentawai. Hal ini dikatakan Bupati Mentawai Yudas Sabaggalet dalam kunjungan kerja di Kecamatan Siberut Tengah, 13 September lalu. “Dalam waktu dekat,10 Kecamatan,masing-masing kita akan tempatkan Satpol PP,untuk kecamatan induk lama kita tempatkan lima orang dan kalau kecamatan pemekaran cukup dua saja,” kata Yudas dalam dialog dengan warga Saibi di Gereja GKPM Saibi Samukop. Penempatan Satpol PP d tiap kecamatan menurut Yudas untuk melaksanakan peraturan pemerintah serta memberikan keamanan kepada masyarakat. “Adanya Satpol PP ini untuk mengamankan kebijakan pemerintah,” katanya. (rr)


7

Puailiggoubat

Pendampingan dan pengembangan ekonomi akan dilakukan di lima daerah dampingan. Bambang Sagurung Daud Siribere

L

MENTAWAINEWS

NO. 249, 1 - 14 Oktober 2012

YCMM Teliti Potensi Lima Daerah Dampingan FOTO:BAMBANG/PUAILIGGOUBAT

ima tahun ke depan, Yayasan Citra Mandiri Mentawai (YCMM) memfokuskan

program pada lima daerah yang ada di wilayah Mentawai, diantaranya di Sikakap yaitu Parakbatu, Sipora yaitu Saureinuk, di Siberut Selatan yaitu di Puro dan Tiop, di Siberut Utara yaitu Sirilanggai. Melalui Divisi Pengorganisasian dan Ekonomi (Orpek), kelima daerah ini akan menjadi fokus pendampingan pada 2013-2017. Daerah fokus tersebut perlu penelitian mendalam terkait dengan potensi-potensi yang ada, masalahmasalah yang terjadi di tengah masyarakat dan nantinya bersama-sama dengan masyarakat menyelesaikan persoalan tersebut melalui Divisi Orpek Ide ini muncul karena lima tahun sebelumnya program soal pelatihan budi daya dan pertanian tidak terlalu memberikan dampak. “Menyikapi hal ini dan dilakukan evaluasi dimana dari tahun ke tahun pola yang dilakukan tidak mendapatkan hasil. Kita berharap dengan adanya fokus daerah dampingan ini dapat memberikan hasil yang menggembirakan bagi program,” kata Rifai Lubis, Koordinator Divisi Hukum dan Kebijakan YCMM yang menjadi fasilitator dalam pelatihan Participatory Rural Appraisal YCMM di Padang, 20-22 September lalu. Rifai memfokuskan daerah dampingan program disesuaikan dengan rapat strategis planning yang dilakukan

PELATIHAN - Pelatihan PRA YCMM beberapa bulan lalu dimana disepakati bahwa dilakukan pemberdayaan masyarakat berbasis adat dan budaya lokal. “Artinya meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat setempat dan melestarikan kearifan lokal yang ada,” jelasnya. Ketua Dewan Pengurus YCMM Kortanius Sabeleakek mengatakan orang Mentawai saat ini seakan pendatang di tanahnya sendiri. Ini akibat dari penjualan lahan yang dilakukan oleh warga Mentawai sehingga masih banyaknya lahan kosong yang mesti diserahkan

pada orang luar untuk dikelola. Oleh masyarakat yang tidak mau pusing dengan lahan kosong tersebut dengan gampang menjual dan menyerahkan lahan mereka. “Sebenarnya kalau ada kemauan dan keinginan Mentawai itu tidak miskin seperti yang dikatakan orang lain. Orang yang lapar dan miskin di Mentawai itu hanya orang yang tergantung makanannya dari luar Mentawai. Namun bagi masyarakat Mentawai banyak bahan makanan yang tersedia,” katanya.

Dinkes Sumbar Lakukan Pengobatan Gratis MUARATAIKAKO - Melalui program pelayanan kesehatan kepada masyarakat terpencil, Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumatera Barat melakukan pengobatan gratis kepada warga Desa Taikako Kecamatan Sikakap di gedung Gereja Kristen Protestan Mentawai (GKPM) Muara Taikako Rabu, 19 September lalu. Kepala Dinas Kesehatan Mentawai Warta Siritoitet, saat membuka acara mengatakan warga Taikako cukup terbantu dengan kegiatan ini. “Kalau kita lihat data kunjungan masyarakat ke Puskesmas untuk berobat, seolah-olah tidak ada warga yang sakit. Kalau kita berpatokan dari jumlah pengunjung ke Puskemas yang sangat minim setiap bulannya. Tapi kita akan paham ada banyak warga kita yang sakit setelah dilakukan kegiatan seperti ini. Istilahnya kita jemput bola,” katanya. Dari pelayanan kesehatan itu,

rata-rata penyakit masyarakat banyak ditemukan berupa Inpeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA). “ISPA masih mendominasi, selanjutnya rematik, hipertensi dan penyakit lainnya,” jelas Warta lagi. Ditempat yang sama, Aqhlinarty, Koordinator tim Dinkes yang berjumlah 10 orang menyebutkan, program tersebut merupakan program rutin Dinkes Sumbar di delapan kabupaten di lingkungan Sumatera Barat yang salah satunya adalah Kabupaten Kepulauan Mentawai. “ Program ini adalah kegiatan rutin kepada masyarakat terpencil yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat. Kita berharap, kerjasama seperti ini bisa berlanjut. Kebetulan di dalam tim kami, ada dua orang dari Kementerian Kesehatan, Tina Tiara dan Anisa yang diutus langsung oleh Presiden,” ujarnya. Kata Aqhlinarty, tujuan mereka

adalah melakukan survey lokasi kegiatan yang nantinya akan dibahas di Kementerian Kesehatan dan selanjutnya Presiden akan mengirim petugas kesehatan untuk bekerja di Mentawai. Kebetulan, tenaga dokter di Mentawai masih kurang. “Kita berharap, kegiatan ini bisa menjadi acuan Jakarta untuk lebih memperhatikan daerah terpencil seperti Mentawai ini untuk menjadi prioritas pelayanan kesehatan” katanya. Namun pelayanan yang dilakukan oleh Dinkes Provinsi Sumbar belum bisa melayani masyarakat secara keseluruhan karena keterbatasan waktu. “Waktu mereka hanya satu hari ini, sehingga belum semua masyarakat yang terlayani. Ke depan saya berharap, disediakan waktu minimal tiga hari untuk melakukan program ini, agar sebagian masyarakat tidak kecewa,” harap Marluster, Kepala Desa Taikako. (fs)

Dengan potensi yang ada di daerah masing-masing dipertahankan dan dikembangkan oleh masing-masing masyarakat, sehingga anggapan akan banyaknya lahan kosong atau lahan tidur hilang karena termanfaatkan dengan tanaman masyarakat. “Advokasi kita yaitu mengembangkan tanaman yang ada ditengah mayarakat. Apa yang bisa kita bantu, kita bantu. Pemerintah juga kita dorong untuk lebih berpihak pada masyarakat,” katanya. Kata Korta, di Mentawai tidak ada lagi tanaman masyarakat yang tidak laku dan menghasilkan uang. ”Sekarang apa yang tidak bisa diperjualbelikan. Biar harganya belum mahal namun sudah menghasilkan dan tanah yang dimiliki masyarakat itu tidak hilang,” tambahnya. Dicontohkannya, seperti halnya pisang kendati harga jualnya satu tandan Rp5 Ribu namun kalau yang ditanam itu satu hingga dua hektar maka hasilnya akan banyak. Demikian juga halnya dengan kayu tumung dimana masyarakat di Sipora mengolahnya dengan memotong ukuran 1 meter dan dibenamkan selama dua bulan di air sungai akan menghasilkan toek (ulat untuk dimakan). Kayu yang udah menghasilkan toet ini laku terjual Rp 100 ribu per potongnya. “Sekarang bagaimana kita memaksimalkan tanaman yang ada di tanah kosong. Kita belajar untuk mendorong masyarakat untuk menanam tanaman di lahan mereka agar tidak kosong. Kalau kita lihat semua kebutuhan pokok di datangkan dari Padang. Namun kalau masyarakat kita menanam tanaman seperti bawang dan keperluan lainnya pasti akan ada orang yang akan menam-

pung hasil masyarakat,” jelasnya. Dikatakan Kortanius, banyak kelemahan yang dialami orang Mentawai, dimana selalu ingin mendapat yang tinggi atau yang banyak dengan usaha yang sedikit. “Kalau semua sudah berjalan dan dimaksimalkan tidak ada yang tidak jadi uang. Kalau pemerintah jadi membangun jalan 10 ribu kilometer yang dijanjikan akan dapat meningkatkan ekonomi. Kita jangan melihat yang besar dulu. Kita melihat riil yang ada ditengah masyarakat,” tegasnya. Masyarakat jangan bermimpi akan diberikan proyek oleh bupati untuk membangun masa depan, kalau itu ada itu bagian dari sampingan. Masyarakat harus menjaga tanah dan mengembangkan ancaman yang dimilikinya untuk seumur hidupnya. “Tuhan tidak akan memberikan tanah lagi di Mentawai. Orang pengusaha yang katanya kaya, karena mereka tidak ada tanah di kampungnya makanya mereka datang ke Mentawai untuk mencari hidup,” katanya. Bagi orang Mentawai, tanah tempat untuk belajar. Hal ini terlihat dari kearifan yang dilakukan oleh nenek moyang orang Mentawa yang tidak pernah mengecap pendidikan. Nenek moyang orang Mentawai dulu berpikir kalau sagu itu lebih tahan lama. Sagu bisa jadi ikan dengan membuat batra (ulat sagu). “Kita merasa hebat sekarang dimana kita tebang sagu tanam coklat, ketika coklat tidak berhasil maka merana. Mari kita merasa malu karena kita tidak cerdas yang katanya malah sudah berpendidikan,” katanya. Malah dari pendidikan yang dimiliki oleh generasi Mentawai sekarang ini dikatakan Kortanius digunakan untuk menghancurkan Mentawai.” Orangtua dulu berpikir untuk cari tanah dan sediakan tanah untuk generasinya. Kita yang mengaku cerdas dan pintar karena berpendidikan jual tanah kepada orang kaya. Orang Mentawai makin lama makin bodoh. Dengan melihat realita seperti ini mari kita belajar melihat kekayaan yang ada di Mentawai,” harapnya. Sementara Koordinator Orpek YCMM Yosef Sarogdok mengharapkan daerah fokus dampingan ini nantinya dapat memberikan contoh bagi daerah lain yang ada di Mentawai, baik dari segi peningkatan ekonomi, pengembangan dan pelestarian tanaman lokal serta menjaga lahan yang dimiliki. “Kita berharap dengan fokus daerah ini dapat memberikan hasil yang lebih baik ditengah masyarakat dan juga program,” katanya. (r)


MENTAWAINEWS Anggaran kebanyakan mengalir untuk belanja rutin pegawai, bukan untuk masyarakat.

Bambang Sagurung

Puailiggoubat

8

Anggaran Dinas Pertanian Belum Pro Rakyat FOTO:FERDINAND/PUAILIGGOUBAT

nggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Mentawai tahun 2012 belum pro rakyat. Hal ini dikatakan Nikman Sanenek, staf Divisi Hukum dan Kebijakan Yayasan Citra Mandiri Mentawai (YCMM) pada Puailiggoubat, Jumat, 28 September. “Anggaran APBD Mentawai di sektor pertanian dan peternakan belum memihak pada masyarakat. Anggaran lebih banyak terserap untuk belanja pegawai,” katanya setelah melakukan analisis APBD Mentawai 2012 khususnya di Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Mentawai. “Pemerintah mengatakan kalau sektor pertanian itu merupakan salah satu sektor prioritas. Namun prioritasnya ini apakah prioritas untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat atau tidak. Ini terbukti dari analisis yang kita lakukan,” katanya. Dari 16 item kegiatan yang dilaksanakan di tengah masyarakat, dengan total anggaran Rp21,05 Miliar, dana tersebut yang diperuntukkan untuk masyarakat seperti pembelian bibit, pembuatan kandang, cetak sawah baru Rp5,54 Miliar. Sementara untuk dinas itu sendiri menghabiskan Rp15,50 Miliar yang diantaranya diperuntukkan perjalanan dinas, honorarium, makan dan minum, foto kopi, alat tulis dan lainnya. “Artinya yang diberikan untuk kesejahteraan masyarakat itu sangat sedikit,” katanya. Dirincikan Nikman, kegiatan yang menyerap dana paling besar yaitu pembangunan pabrik pengolahan pasca panen Rp6,18 Miliar lebih. Sementara untuk belanja modal pengadaan alat-alat pengolahan pertanian dan perkebunan hanya Rp700 Juta, pembelian gedung pabrik Rp5,30 Miliar selebihnya itu untuk biaya honor panitia pelaksana kegiatan Rp65 Juta, honor tim pengadaan barang dan jasa Rp14 Juta, belanja panitia pemeriksa atau penerima Rp11,3 Juta, belanja alat tulis kantor Rp800 Ribu belanja perangko, materai Rp1,7 Juta. Belanja jasa pengumuman lelang Rp3 Juta penggandaan Rp1,85 Juta, belanja makan minum rapat Rp8 Juta, belanja perjalanan dinas dalam daerah Rp22.200.000, belanja perjalanan dinas luar daerah Rp53.750.000. Penyuluhan dan pendampingan petani dan pelaku agrobisnis disiapkan anggarannya Rp268.494.500 namun yang terserap kepada masyarakat Rp4 Juta, selebihnya habis untuk biaya perjalanan dinas, rapat, alat tulis kantor dan keperluan lainnya. Pengawasan dan pengendalian OPT

NO. 249, 1 - 14 Oktober 2012

A

PETERNAKAN - Peternakan babi milik Pemkab Mentawai di KM4 Sikakap pangan dan holtikultura Rp264.290.000. yang diberikan pada masyarakat hanya Rp87,75 Juta yaitu belanja bahan obat-obatan. Selebihnya untuk biaya perjalanan dinas, honor panitia, biaya rapat, biaya makan. Anggaran lain, pengadaan heller atau rice milling dengan anggaran Rp223 Juta lebih, dana sampai ke masyarakat untuk pembelian alat tersebut Rp168 Juta, selebihnya untuk honor tim, biaya makan minum rapat, biaya perjalanan dinas, alat tulis kantor. Lalu pengadaan mesin perontok padi Rp211,9 Juta, anggaran yang sampai kepada masyarakat untuk pembelian alat Rp156 Juta, selebihnya untuk biaya honor panitia, belanja makan minum, anggaran perjalanan dinas, alat tulis kantor. Ada juga dana pengadaan benih kakao dengan total anggaran Rp501.352.000, dana yang dipakai sampai kepada masyarakat hanya Rp200 Juta digunakan untuk beli bibit. Rp76.250.000 untuk belanja obat-obatan. Selebihnya habis untuk biaya honor panitia, perjalanan dinas, biaya makan minum, alat tulis kantor. Selanjutnya peningkatan produksi produktivitas dan mutu tanaman tahunan (kelapa) total anggarannya Rp536.324.000, yang mengalir ke masyarakat yaitu belanja bibit Rp400 Juta, belanja obat-obatan Rp4.900.000. selebihnya biaya honor panitia, belanja alat tulis kantor, makan minum, perjalan dinas.

Dana rehabilitasi sawah di Sipora Utara Rp329,2 Juta yang dikucurkan untuk masyarakat yaitu belanja modal pengadaan konstruksi pengolahan lahan persawahan Rp289,5 Juta, selebihnya itu untuk honor panitia, biaya perjalanan dinas, makan minum, alat tulis kantor dan biaya lainnya. Ada juga pembangunan jaringan irigasi tetes di Sipora Utara dengan total anggaran Rp810.102.500, sementara belanja modal untuk pengadaan konstruksi jaringan irigasi Rp767.650.000. selebihnya biaya untuk honor panitia, biaya pejalanan dina, biaya makan minum, biaya alat tulis kantor dan sebagainya. Lalu pembangunan jalan usaha tani Sipora Utara dengan total anggaran Rp1,52 Miliar yang terserap untuk masyarakat yaitu belanja modal untuk pengadaan konstruksi jalan Rp1, 48 Miliar, selebihnya itu untuk biaya honor panitia, biaya perjalanan dinas, biaya makan minum, pembelian alat tulis kantor. Pemerintah juga alokasikan cetak sawah dengan total anggaran Rp171.979.600. yang diperuntukan untuk masyarakat yaitu belanja bahan baku bangunan Rp2,89 Juta, belanja bibit tanaman Rp5 Juta, selebihnya untuk biaya honor panitia, biaya perjalanan dinas, biaya makan minum, biaya alat tulis kantor dan biaya lainnya. Untuk pemeliharaan kesehatan dan pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak total anggarannya

Rp209.231.000. semuanya ini dipergunakan untuk pegawai diantaranya biaya honor panitia, honor tim, belanja alat tulis kantor, belanja perangko, belanja BBM, bahan obat-obatan, belanja cetak, biaya pejalanan dinas alam daerah, belanja perjalanan dinas dalam daerah. Pembangunan sarana dan prasarana pembibitan ternak Rp255.886.500, yang diperuntukan untuk masyarakat yaitu pengadaan konstruki kandang Rp85,1 Juta, belanja pengadaan ternak Rp74 Juta. selebihnya untuk honor tim, honor pegawai, biaya alat tulis kantor, biaya makan dan minum, biaya penggandaan, biaya perjalanan dinas. Pembibitan dan perawatan ternak menghabiskan anggaran Rp137.636.500. juga ada pengembangan agribisnis peternakan Rp281.123.000, sedangkan belanja barang yang akan diserahkan pada masyarakat Rp218.000.000, selebihnya biaya perjalanan dinas, biaya makan minum, biaya alat tulis kantor dan sebagainya. Pengembangan agribisnis peternakan itik telur Rp255,8 Juta yang diberikan pada masyarakat Rp195.500.000, dan selebihnya habis untuk honor tim, panitia, biaya perjalanan dinas, biaya makan minum, biaya alat ulis kantor dan lainnya. Di dinas tersebut juga ada kegiatan yang tidak berkaitan dengan masyarakat seperti penyediaan jasa komunikasi, sumberdaya air, dan listrik Rp61,8 juta, penyediaan jasa pemeliharaan dan

perizinan kendaraan dinas Rp12,8 juta, penyediaan jasa administrasi keuangan Rp383 juta, penyediaan jasa kebersihan kantor Rp32,3 juta, penyediaan alat tulis kantor Rp29,1 juta, penyediaan jasa cetakan dan dan penggandaan Rp47,4 juta Penyediaan bahan bacaan dan perundang-undangan Rp14,12 Juta lebih, penyediaan makanan dan minuman Rp65, 25 Juta, rapat-rapat kordinasi dan konsultasi keluar daerah Rp384,8 Juta, monitoring, evaluasi dan pelaporan Rp236,8 Juta , pemeliharaan rutin berkala gedung kantor Rp53,1 Juta, pemeliharaan rutin kendaraan dinas Rp103,34 Juta, pengadaan sistem pengelolaan SKPD Rp102,6 Juta, pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapan Rp64,9 Juta. Juga ada anggaran bimbingan teknis implementasi peraturan perundangundangan Rp57,7 Juta, penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun Rp7,09 Juta, penyusunan laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah Rp9,34 Juta, studibanding tanaman perkebunan dan pertanian Rp289,65 Juta, pendampingan program/kegiatan dana tugas perbantuan (Bantuan sosial) Rp309,7 Juta, peningkatan kapasitas tenaga penyuluh pertanian/perkebunan Rp102,84 Juta, diklat tenaga penyuluh pertanian Rp568 Juta, temu teknis dan temu karya penyuluhan pertanian Rp86,65 Juta, operasional poskeswan Rp402,21 Juta. Sementara Koordinator Divisi Pengorganisasian dan Perekonomian YCMM Yosef Sarogdok kordinator menilai tidak ada keseriusan akan peningkatan ekonomi masyarakat melalui program yang dianggarkan. “Dalam visi-misinya bupati dan wakil bupati mengatakan bahwa pertanian merupakan salah satu sektor unggulan Mentawai. Namun kalau kita lihat realisasinya dalam APBD anggaran itu lebih banyak untuk pegawai,” katanya. Ia juga mengatakan kalau dinas memang punya niat untuk membangun Mentawai dan mensejahterakan masyarakat maka anggaran perjalanan dinas dan biaya BBM lainnya tidak dibuat besar. “Dalam satu daerah dengan tiga kegiatan mereka buat biaya BBM tiga kali dan juga perjalanan dinas tiga kali. Sementara sekali mereka ke lokasi langsung melihat tiga kegiatan,” katanya. Sementara menanggapi anggaran tersebut, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Mentawai Yusirio yang dihubungi melalui telepon selularnya tidak menjawab, begitu juga pesan singkat yang dikirim, tidak dibalas. (r)


9

Puailiggoubat

MENTAWAINEWS

NO. 249, 1 - 14 Oktober 2012

Harga sapinya terjual Rp4,5 Juta dan digunakan untuk menanggung ongkos 24 orang korban angin puting beliung yang terjadi 2011.

Kades Rela Jual Sapi untuk Ongkos Warga ke Tuapeijat

Bambang Sagurung

arena tak ada biaya untuk membawa masyarakat korban angin puting beliung di Dusun Beatet Desa Simalegi Kecamatan Siberut Barat ke Pokai menuju Tuapeijat, kepala Desa Simalegi Gunawan terpaksa menjual satu ekor sapinya. Hal ini dikatakan Gunawan saat dikonfirmasi Puailiggoubat, Rabu 26 September. “Kita terpaksa menjual sapi Rp4,5 Juta untuk mencarter speedboat dari Simalegi menuju Pokai agar bisa mengejar kapal antar pulau menuju Tuapeijat,” katanya. Sementara ongkos kapal antar pulau ditanggung masing-masing 24 warga yang menjadi korban karena ongkosnya hanya Rp5 Ribu. Dikatakan Gunawan, di Tuapeijat masyarakat mengurus bantuan yang dianggarkan melalui PPKD (Pejabat Pengelola Keuangan Daerah) APBD 2012 tersebut karena sudah tertahan selama dua minggu, menunggu pengurusan administrasi dan juga cairnya dana. “Kalau sampai pada Rabu 3 Oktober besok, maka masyarakat sudah tiga minggu tertahan di Tuapeijat,” katanya. Di Tuapeijat, untuk menghemat

FOTO:BAMBANG/PUAILIGGOUBAT

K

JALAN RUSAK - Jalan Pokai-Srilanggai Senilai Rp15 Miliar yang mulai rusak biaya 24 korban menyewa rumah milik salah seorang masyarakat dan juga soal makan dibentuk semacam dapur umum. “Kalau menginap di penginapan mereka bakal pulang tanpa membawa hasil. Untuk ini saja kalau masih tertahan terus

bisa-bisa pulang nggak bawa apa-apa juga,” katanya. Dikeluhkan Gunawan, seharusnya biaya transportasi dan penginapan selama di Tuapeijat pihak kecamatan mencarikan jalan keluarnya.

Pengurusan surat-surat, dijelaskan kepala desa sudah diselesai-kan. Karena masyarakat banyak yang tidak memiliki KTP (Kartu Tanda Penduduk) sehingga kepala desa membuat keterangan berdomisili. “Yang menjadi kendala

sekarang ini pencairan uang ke rekening masing-masing di bank Nagari Tuapeijat,” katanya. Lambatnya pencairan dana untuk korban angin puting beliung juga dikeluhkan Alfonsus, salah satu staf desa yang mendampingi warganya. Ia berharap bupati dan DPRD menginstruksikan kepada pihak terkait agar prosesnya dipercepat. Kalau tidak masyarakat bisa tertahan hingga satu bulan. Masyarakat yang menerima bantuan tersebut diantaranya Marlon Taporuk, Ilarius Intan, Ilarius Mula, Julius Laibogo, Markus, Alfonsus Tapokapkap, Alberto Tapokapkap, Adwar Tapokapkap, Resmanto, Ipoy Sirinyarak, Juremi, Marlim, Pantre, Makaleat, Sarmen, Mendut, T.Pasti, Ismael, Erkanus masing-masing Rp10 juta. Sementara Karnoli Tapokapkap dan Abiut masing-masing mendapat Rp15 juta. “Namun ada masyarakat kita dua orang lagi yang belum terdaftar dan sekarang sudah ikut di Tuapeijat. Dalam pertemuan dengan Dinas Sosial masyarakat kita itu akan menerima bantuan bersamaan dengan yang lainnya yang anggarannya akan dimasukkan dalam APBD Perubahan,” jelasnya. (o)

Dialog Bupati

Warga Saibi Tanyakan Pembangunan Infrastruktur SAIBI - Warga Desa Saibisamukop Kecamatan Siberut Tengah berdialog dengan Bupati Mentawai Yudas Sabaggalet saat kunjungan kerja,13 September lalu di GKPM Saibi Samukop. Dalam dialog tersebut warga mempertanyakan realisasi pembangunan sarana dan prasarana umum, kesehatan, pendidikan dan pertanian. Kepala Desa Saibisamukop Masimo Satoko menyebutkan beberapa sarana dan prasarana umum yang belum terealisasi. “Saya mewakili dari warga, pelabuhan dermaga, jembatan dan tower sejauh mana realisasinya untuk di bangun pak,” katanya. Sedangkan Tiur Mina, staf Puskemas Saibisamukop meminta pemerintah melengkapi peralatan kesehatan, sebab saat ini masih minim fasilitas. “Mebeler dan genset untuk penerangan di puskesmas kami belum ada pak, dan juga dokter gigi,” ungkapnya. Sementara itu di bagian pendidikan Duma Sagala guru honor SDN 20 Simoilalak menanyakan

status guru honorer. “Saya mewakili teman-teman guru honor SD, SMP dan SMA sudah lama mengabdi, bagaimana nasib kami pak,” ujarnya. Selain status guru honorer, Floria dari PKK menanyakan tamatan PGSD Program Pemda yang belum di pekerjakan. “Ada adek-adek kami dari tamatan PGSD Program Pemda yang belum dipekerjakan, bagaimana juga nasib mereka,” ungkapnya. Menanggapi lontaran pertanyaan warga itu, Yudas mengatakan realialisasi pembangunan pelabuhan dermaga, tower dan jembatan mengatakan sudah masuk di anggaran perubahan. “Pembangunannya tahun 2013 nanti dilakukan,” ujarnya. Yudas mengatakan, bila pembangunan ini dimulai diharapkan warga pemilik tanah bersedia menghibahkan tanahnya. Mengenai bibit, menurut Yudas sudah tersedia dengan sendirinya. “Karena berdasarkan pengalaman sebelumnya seperti bibit coklat sudah banyak tersebar di Mentawai tetapi

hasilnya sampai saat ini belum ada pengusaha coklat,” katanya. Dialog warga dengan bupati ini

tidak berlangsung lama, hanya satu setengah jam dan selesai dialog tersebut bupati dan jajarannya beserta

instansi setempat berangkat ke Subelen dengan sepeda motor untuk meresmikan GKPM Subelen. (rr/r)

Pembangunan Jalan Pokai-Sirilanggai Belum Dilaksanakan SIKABALUAN - Peningkatan jalan Dusun Pokai Desa Sikabaluan menuju Dusun Sirilanggai Desa Malancan Kecamatan Siberut Utara belum dikerjakan hingga akhir September ini. Padahal dalam APBD Mentawai 2012 ada anggaran peningkatan jalan ini sebesar Rp3.223.240.00. “Material pembangunan jalan Pokai-Sirilanggai baru masuk kemaren,” kata Erwin Harahap, petugas pelabuhan Pokai kepada Puailiggoubat, Jumat 28 September melalui pesan singkat. Dari total anggaran yang dianggarkan dalam APBD tersebut didalamnya terdapat honor tim pengadaan barang Rp6 Juta, belanja panitia pemeriksa Rp3,9

Juta, belanja alat tulis kantor Rp570 Ribu, belanja dokumen atau administrasi tender Rp2 Juta, belanja perangko, materai dan benda pos Rp120 Ribu, belanja BBM Rp6 Juta, belanja jasa pengumuman lelang Rp4 Juta, belanja penggandaan Rp600 Ribu, belanja makan dan minum rapat Rp1 Juta, belanja perjalanan dinas dalam daerah Rp58,65 Juta, belanja perjalanan dinas luar daerah Rp20,4 Juta, belanja modal pengadaan konstruksi Rp3,12 Miliar. “Kita berharap peningkatakan jalan kali ini tidak seperti dua tahun sebelumnya, yang mana baru siap diaspal sudah rusak dan terkelupas,” kata Salim, salah seorang warga setempat.

Memang pengaspalan jalan Pokai-Sirilanggai dilakukan 2008 lalu dengan dana Rp15 Miliar. Namun dua tahun kemudian jalan tersebut sudah rusak parah.Sekarang kondisi jalan tersebut sudah berlubang dan retak di semua sisi badan jalan. Jembatan yang tulang dasarnya dari kayu beberapa diantaranya sudah patah dan membahayakan pengguna jalan. Selain itu, badan jalan yang terletak di KM 6,5 longsor sehingga badan jalan yang lebarnya sekitar 3 meter tersebut longsor yang menyisakan sekitar 1,5-2 meter. Panjang longsoran badan jalan mencapai 50 meter. (bs)


Puailiggoubat NO. 249, 1 - 14 Oktober 2012

10

TIM PENELITI PROGRAM RISET BENCANA ALAM LIPI

Pagai Selatan Belum Aman

Pertengahan September lalu, Program Riset Bencana Alam, Puslit Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menyelenggarakan Workshop Rencana Kontijensi Menghadapi Bencana Tsunami di Kota Padang. Dalam workshop itu peneliti LIPI mengeluarkan peringatan dan skenario kejadian tsunami di Sunda Megathrust (patahan Sunda di barat Kepulauan Mentawai). Dalam workshop tersebut, tim peneliti juga memberikan sejumlah jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang sering muncul terkait bahaya gempa dan tsunami di barat Sumatra. Berikut tanya jawab yang disusun Dr. Danny Hilman Natawidjaja (LIPI), Prof. Kerry Sieh (EOS), Jamie McCaughey (EOS) dan Dr. Ashar Lubis (EOS). Apa kekuatan getaran gempa sama di mana saja? Tidak. Susunan bumi di bawah kaki kita mempengaruhi kekuatan getaran gempa. Suatu daerah bisa mengalami kerusakan parah; tapi di

tempat lain mungkin mengalami kerusakan sedang. Para Ilmuwan di Earth Observatory of Singapore (EOS) dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) sedang meneliti pengaruh ini. Hasil penelitian diharapkan selesai

pada tahun 2013. Berapakah tingginya tsunami dan seberapa jauh akan melanda daratan? Tingginya tsunami dan waktu

sampai landaan gelombang ke daratan bisa sangat berbeda di berbagai tempat di wilayah pesisir. Hal ini karena bentuk dasar laut, pantai, dan daratan yang tidak sama di tiap daerah. Pada umumnya, di daerah teluk dan sungai yang bermuara ke laut merupakan daerah yang kemungkinan tsunaminya lebih tinggi. Apakah kepulauan Mentawai melindungi pesisir Barat Sumatera Barat terhadap tsunami? Hanya sedikit saja. Tsunami skenario ini mencapai tingginya 5 sampai 11 meter atau lebih . Kalau Kepulauan Mentawai tidak ada, tsunami akan lebih tinggi dari itu, seperti yang telah terjadi di Aceh pada tahun 2004.

Jamie McCaughey

Apa pantai timur kepulauan Mentawai aman terhadap tsunami? Tidak. Ada ancaman tsunami di pantai timur tapi kemungkinan besar ketinggian tsunami lebih rendah di banding pantai barat. Tsunami di pantai timur Kepulauan Mentawai disebabkan oleh: 1. Tsunami yang berdekat dari barat akan mengelilingi kepulauan. Di beberapa tempat, gelombang-gelombangnya bisa bergabung sehingga menjadi tinggi. (Hal tersebut telah terjadi pada tahun 1992 di PulauBabi, Flores, Nusa Tenggara Barat.) 2. Ada patahan yang lain, dinamakan “Mentawai Backthrust,� yang terletak di dekat pesisir timur kepulauan Mentawai. Kemungkinan terjadi tsunami di lokasi ini jauh lebih kecil, tetapi kalau terjadi, bisa menyebabkan gempa bumi dan tsunami yang tiba ke pesisir timur dalam kurun waktu 1 sampai 2 menit setelah gempa bumi.

Apa skenario tsunami berbeda jika pusat gempa (epicenter) terletak di barat, atau di timur dari Kepulauan Mentawai? Tidak berbeda. Kalau terjadi gempa bumi dengan skala 8,8 SR, artinya seluruh bagian sunda megathrust akan bergerak pada saat gempa. Pusat gempa (epicenter) bisa terletak dimana saja pada bagian tersebut. Gempa bumi tersebut akan menyebabkan tsunami besar tidak berpengaruh apakah pusat gempa terletak di sebelah barat Kepulauan Mentawai, ataupun di sebelah timur, ataupun di daratan Kepulauan Mentawai. Apa gelombang-gelombang tsunami pertama yang paling tinggi? Hal ini kemungkinan besar, tetapi tidak selalu. Tsunami biasanya merupakan kumpulan gelombang, paling sedikit tiga gelombang besar atau lebih. Gelombang pertama boleh jadi bukan yang paling tinggi. Apakah air laut selalu surut sebelum kedatangan tsunami? Tidak selalu. Air laut tidak selalu surut sebelum kedatangan tsunami. Kalau air surut, artinya tsunami akan datang dalam beberapa menit saja. Jika arahan evakuasi tidak segera dimulai dan menunggu air surut, maka akan tersisa beberapa menit saja untuk evakuasi/penyelamatan diri, atau bahkan tidak ada lagi waktu tersisa sama sekali untuk mengevakuasi. Hal ini bisa meningkatkan jumlah korban. Kami merekomendasikan bahwa masyarakat harus dievakuasi segera

ke halaman 11


11

Puailiggoubat NO. 249, 1 - 14 Oktober 2012

kalau merasakan gempa bumi yang kuat atau berlangsung lebih dari satu menit;karena kita hanya punya waktu 20 sampai 30 menit untuk mengevakuasi pesisir barat Sumatera Barat sebelum kedatangan tsunami. Masyarakat tidak seharusnya menunggu peringatan dan tidak seharusnya pergi ke laut atau sungai untuk mengamati permukaannya. Apa peringatan dini bisa diharapkan? Penelitian ilmiah tidak memungkinkan kita untuk memprediksi akan terjadinya gempa bumi pada hari, bulan, dan tahun tertentu. Sistem Peringatan Dini Tsunami Indonesia (InaTEWS, bagian BMKG) telah didesain untuk mengirim peringatan dini tsunami, diharapkan dalam kurun waktu 5 menit setelah gempa bumi. Namun, tantangan besar adalah bahwa listrik, jaringan telpon atau HP dan internet kemungkinan besar akan mati/tidak bisa digunakan selama beberapa jam setelah gempa bumi 8,8 SR. Peringatan tersebut mungkin tidak diterima di wilayah Sumatera Barat, atau tidak diterima oleh pemimpin lembaga-lembaga yang terkait dengan penanggulangan bencana. Begitu juga dengan sirene dan siaran radio mungkin tidak berfungsi karena listrik mati. Skenario terburuk seperti apa

0

yang bisa terjadi? Penelitian ilmiah menunjukkan bahwa di bagian utara Sunda Megathrust di Provinsi Sumatera Barat masih banyak energi yang tersimpan. Semua energi bisa dilepaskan melalui satu gempa bumi dengan skala 8,8 SR. Di lain pihak, energi ini bisa dilepaskan melalui beberapa gempa bumi yang besar, tetapi tidak sebesar 8,8 SR. Gempagempa tersebut bisa menyebabkan tsunami dan setidaknya bisa sedahsyat gempa-gempa dan tsunami yang telah terjadi pada tahun 2007, 2009, dan 2010. Kalau terjadi beberapa gempa kecil di masa depan, apakah hal tersebut akan melepaskan semua energi tersimpan sehingga gempa besar tidak terjadi? Tidak. Dalam sejarah gempa bumi yang terjadi di Sumatera Barat menunjukkan bahwa sepertinya energi tersebut memang dilepaskan melalui gempa besar. Mengapa gempa bumi pada September 2009 tidak menyebabkan tsunami? Gempa bumi tersebut terjadi di patahan (sesar) lain, tidak di Sunda Megathrust. Pergerakan ini terjadi di lokasi yang sangat dalam, dan tidak terjadi pergerakan dasar laut ke atas atau ke bawah. Pagai Selatan mengalami gempa

Energi tersimpan selama beberapa ratus tahun

Energi yang sudah tersimpan akan dilepaskan pada saat gempa

Rekomendasi: z

Masyarakat harus segera mengungsi/dievakuasi dari daerah pesisir pantai ke tempat tinggi kalau merasakan gempa yang kuat atau berlangsung lebih dari satu menit. Masyarakat seharusnya tidak menunggu peringatan, yang mungkin tidak datang.

z

Masyarakat seharusnya tidak pergi ke laut atau sungai untuk mengamati permukaannya, karena kadang-kadang tsunami besar datang tanpa air laut surut sebelumnya, dan kalau air laut surut, berarti tsunami akan datang dalam beberapa menit saja.

bumi pada tahun 2010. Apa hal ini artinya bahwa sekarang Pagai Selatan aman terhadap gempa bumi dan tsunami besar? Pagai Selatan tidak aman. Walaupun sumber gempa bumi dan tsunami dalam skenario ini terletak dekat ke arah utara, getaran gempa kuat dan tsunami besar akan mencapai setiap pulau di Kepulauan Mentawai, termasuk Pagai Selatan. Mengapa gempa bumi pada 25 Oktober 2010 di kepulauan Mentawai menyebabkan tsunami besar, padahal getaran gempa tidak dirasakan kuat? Masyarakat di kepulauan Mentawai telah merasakan getaran

lebih kuat ketika terjadi gempa pada September 2007 yang menyebabkan tsunami kecil saja. Ketika masyarakat merasakan gempa kecil, mereka pikir tidak harus evakuasi. Namun, tinggi tsunami mencapai 6 meter di banyak tempat dan 17 meter di suatu tempat. Gempa bumi pada Oktober 2010 adalah jenis gempa yang sangat jarang terjadi. Gempa tersebut menghasilkan getaran lambat dan tsunami besar. Tanda-tanda gempa tersebut adalah berlangsung lama. Oleh sebab itu, masyarakat harus menyelamatkan diri kalau merasakan sebuah gempa yang berlangsung lebih dari satu menit, sekalipun getarannya tidak terasa kuat. (rus)


Masopp!t F O R U M P E L A J A R M E N TAWA I

12 Puailiggoubat, NO. 249, 1 - 14 Oktober 2012

M

ata merupakan organ yang sangat vital bagi manusia. Dengan mata, manusia bisa menikmati segala keindahan di dunia ini. Namun, ada beberapa hal yang tidak diketahui tentang mata ini. Mau tahu?

Makan Bayam Kurangi Masalah Kepikunan

P

enderita Alzheimer seringkali mengalami gejala seperti mudah lupa, kurangnya orientasi atau kehilangan arah dan penurunan kemampuan kognitif akibat perubahan fungsi otak. Demensia juga merupakan salah satu gejala yang paling banyak ditemukan pada penderita penyakit ini. Tim peneliti dari University of Ulm, Jerman ini pun melakukan pengamatan terhadap 74 penderita Alzheimer ringan dan membandingkannya dengan 158 partisipan sehat untuk mengetahui apa yang terjadi pada otak penderita. Keseluruhan partisipan berusia 65-90 tahun dan diminta menjalani tes neuropsikologis, menjawab sejumlah pertanyaan tentang gaya hidup, termasuk mendapatkan pengukuran tekanan darah dan indeks massa tubuh. Dari situ tim yang dipimpin pakar epidemiologi Profesor Gabriele Nagel dan pakar neurologi Profesor Christine von Arnim ini menemukan bahwa konsentrasi serum dari antioksidan Calon penumpang susah vitamin C dan beta-karoten pada papayah naikringan kapal dari boat lebih sien demensia diketahui di Saibi rendah daripada kelompok pembandingnya. Sebaliknya, kadar antioksidan lain seperti vitamin E, lycopene atau coenzyme Q10 pada kedua kelompok tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan. "Kendati masih diperlukan studi lanjutan dengan cakupan partisipan yang lebih luas tapi temuan ini menunjukkan bahwa buah-buahan dan sayuran dapat memainkan peran penting dalam melawan penyakit ini. Selain itu, kami ingin memastikan bahwa asupan vitamin C dan betakaroten dapat mencegah muncul dan berkembangnya penyakit Alzheimer," tandasnya seperti dilansir dari Dailymail, Kamis (13/9/2012). Secara khusus, peneliti pun menyarankan konsumsi buah-buahan dan sayuran yang kaya antioksidan seperti bayam, wortel dan aprikot untuk membantu mengatasi gejala-gejala Alzheimer, terutama demensia. Vitamin C sendiri dapat ditemukan pada buah-buahan sitrus. Kapal KM Simasin dan Beriloga tertambat di Studi ini telah dipublikasikan Pelabuhan Padang dalam Journal ofMuaro, Alzheimer Disease. karena rusak int

1. Setiap Orang Membutuhkan Kaca Mata Pada Usia Tua Sekitar 99% dari penduduk dunia, pertama kali akan mulai membutuhkan kacamata baca adalah antara 43 dan 50 tahun. Hal ini karena lensa mata secara bertahap kehilangan kemampuan mereka untuk fokus seiring bertambahnya usia. 2. Lensa Mata Bergerak Lebih Cepat Daripada Lensa Kamera Manapun Di belakang pupil mata terdapat sebuah lensa alami yang yang berfungsi untuk memfokuskan pandangan pada objek yang lihat. Luangkan waktu sebentar untuk melihat ke sekeliling ruangan dan berpikir tentang berapa banyak jarak benda yang berbeda yang Anda fokuskan. Setiap kali Anda melakukan ini, lensa di mata Anda segera mengubah fokus tanpa Anda menyadarinya!

Anda, dengan menyebarkan air mata segar di atas mereka.

3. Mata Akan Berkembang Sempurna Pada Usia 7 Tahun Pada usia 7 tahun mata kita telah berkembang sempurna dan secara fisiologis telah mirip dengan mata orang dewasa. Hal tersebut dapat dijadikan sebagai alasan yg penting untuk menyembuhkan “mata malas” (=adalah suatu keadaan dimana tajam penglihatan tidak dapat optimal tanpa adanya kelainan organik ) sebelum kita mencapai umur ini. Semakin awal “mata malas” didiagnosis maka semakin besar kesempatan untuk menyembuhkannya, karena mata masih berkembang dan masih dapat berubah dalam penglihatan.

S

tudi terbaru menunjukkan mata pria dan wanita memiliki kemampuan melihat yang berbeda. Mata wanita lebih unggul dalam membedakan warna. Sementara mata pria lebih baik dalam melacak objek yang bergerak cepat dan melihat secara detail dari kejauhan. Hal ini mungkin yang menjadi alasan para nenek moyang kita berbagi peran, pria berburu makanan sementara wanita mengumpulkan makanan. Dalam penelitiannya profesor psikologi, Israel Abramov, melakukan tes terhadap orang dengan usia dewasa dan muda dengan penglihatan normal. Dalam percobaan warna tersebut ternyata pria dan wanita memiliki perbedaan kemampuan dalam melihat suatu objek yang sama. Tim peneliti menyimpulkan, untuk dapat mengenali warna, sebagian besar spektrum penglihatan pria membutuhkan gelombang sedikit lebih panjang daripada wanita.

Setelah usia 7 tahun tidak ada perawatan yg mampu mengubah penglihatan mata. 4. Mata Berkedip Sekitar 15.000 Kali Setiap Hari Berkedip merupakan fungsi mata yg semi disengaja, ini berarti bahwa berkedip tidak hanya dilakukan secara otomatis, tetapi orang juga dapat memaksa untuk berkedip bila diperlukan. Mata berkedip kira-kira 15.000 kali per hari .Berkedip adalah fungsi yang sangat penting dari mata Anda karena membantu menghilangkan kotoran pada permukaan mata

5. Orang Melihat Dengan Menggunakan Otak, Bukan Mata Fungsi mata Anda adalah untuk mengumpulkan semua informasi yang diperlukan tentang obyek yang ingin anda lihat. Informasi ini kemudian akan diteruskan dari mata Anda ke otak melalui saraf optik. Ini adalah otak (korteks visual) dimana semua informasi ini dianalisis untuk memungkinkan Anda untuk ‘melihat’ benda-benda dalam bentuk jadi nya. Ini bukan untuk mengatakan bahwa mata anda tidak memainkan peran penting karena tentu saja mereka mempunyai peran yg penting. 6. Mata Akan Berair Ketika Mereka Kering Mungkin terdengar gila, tapi ini adalah salah satu fakta aneh tentang mata Anda. air mata Anda terdiri dari 3 komponen yang berbeda yaitu air, lendir dan lemak. Jika ketiga komponen ini tidak persis dalam jumlah yang tepat, maka mata Anda bisa menjadi kering. Otak Anda menanggapi kekeringan itu dengan memproduksi air ekstra. (int)

Penumpang naik boat dari Sikabaluan mata pria kurang mahir untuk menuju Siberut membedakan nuansa di tengah

Gelombang yang lebih panjang berhubungan dengan warna yang "hangat." Sebagai contohnya warna orange, pada penglihatan pria akan muncul lebih merah dibanding saat ditangkap oleh mata wanita.

Sebaliknya, di warna yang lebih "dingin" seperti hijau rumput, mata wanita selalu menangkap lebih hijau dibanding pria. Bagi pria, warna tersebut sedikit lebih kekuning-kuningan. Studi juga menemukan bahwa

spektrum warna biru, hijau dan kuning. Meski demikian, pria lebih unggul mendeteksi objek dengan detail dari kejauhan. Juga lebih baik dalam melacak objek yang lebih tipis. Hal ini karena dipengaruhi oleh pengembangan neuron pada lapisan penglihatan di otak yang mana dipengaruhi oleh hormon maskulin. Tim peneliti mencatat, pria memiliki cairan testosteron. Sehingga mereka memiliki 25 persen neuron lebih banyak di otak mereka dibanding wanita. "Hasil studi ini mendukung hipotesis yang beranggapan jenis kelamin berevolusi menghasilkan kemampuan psikologis yang berbeda sesuai dengan perannya saat zaman prasejarah dulu," ungkap tim peneliti. (National Geographic News)


Masopp!t F O R U M P E L A J A R M E N TAWA I

P

ingsan (sinkop) adalah kehilangan kesadaran secara tiba-tiba, biasanya hanya beberapa detik atau menit, karena otak Anda tidak mendapatkan cukup oksigen. Otak memiliki beberapa bagian, termasuk dua belahan otak, otak kecil, dan batang otak. Otak membutuhkan aliran darah untuk menyediakan oksigen dan glukosa ke sel-selnya. Agar tubuh tetap sadar, sebuah area yang dikenal sebagai sistem pengaktif retikuler yang terletak di batang otak harus hidup, dan setidaknya satu belahan otak harus berfungsi. Pingsan terjadi bila sistem pengaktif retikuler atau kedua belahan otak kekurangan darah, oksigen, atau glukosa.

1. Reaksi saraf vagus Pingsan kebanyakan dipicu oleh saraf vagus yang menghubungkan sistem pencernaan ke otak dan berperan mengelola aliran darah ke otak dan usus. Overstimulasi saraf vagus memperlambat denyut jantung dan menurunkan tekanan darah

Tidak sedikit orang yang malas minum air putih terutama di ruangan atau daerah dingin karena merasa tidak haus. Sebaiknya jangan turuti perasaan malas minum air putih karena tubuh yang akan menanggung akibatnya. Air adalah komponen terbesar di dalam tubuh manusia. Kandungannya bervariasi sesuai usia. Kandungan air pada bayi 80 persen, orang dewasa sebesar 60 persen dan pada usia lanjut atau di atas 65 tahun sebesar 50 persen. Air juga merupakan zat gizi penting bagi kesehatan tubuh karena berperan sebagai pelarut, katalisator, pelumas, pengatur suhu tubuh serta penyedia mineral dan elektrolit. Banyaknya air yang dibutuhkan seseorang berbeda-beda tergantung pada ukuran tubuh orang tersebut dan apa yang

sehingga mengurangi asupan darah ke otak yang menyebabkan pingsan.

13 Puailiggoubat, NO. 249, 1 - 14 Oktober 2012

Stres berat, ketakutan, kecemasan, panik, dan rasa sakit yang kuat dapat merangsang saraf vagus.

Apa yang h arus dilakukan bila Anda merasa aka n pingsan?

S

ebelum ping san merasa penin , Anda biasanya g, seperti berpu pusing, ruangan ta r, mual dan berkeringat d ing mengalami p in. Anda juga mungkin englihatan ka bu pendengara n berdesing. r atau Jika Anda m pingsan, berb erasa seperti akan ari dapat berbari nglah. Jika Anda tidak ng, duduk da n berjongkokla h dengan me letakkan kepala Anda di antara lutu t Anda. Hal ini memb antu menga darah ke ota k Anda. Tung lirkan gulah sampa Anda merasa i le mencoba be bih baik sebelum rdiri. Ketika A nda berdiri, lakukanlah p erlahan-laha n.

dianggap sesuai untuk tubuhnya. Meski kebutuhan air tiap orang berbeda menurut Profesor Hiromi Shinya MD, pakar enzim yang juga guru besar kedokteran di Albert Einstein College of Medicine AS, usahakan tubuh untuk mendapatkan pasokan air 6-8 gelas per hari (1,5-2 liter) untuk orang dewasa. Berikut akibat jika malas minum air putih seperti dilansir American College of Sports Medicine: Ketika pasokan air minim tubuh akan mengalami kekurangan air atau dehidrasi. Dehidrasi ini menyebabkan cairan di otak akan menurun, asupan oksigen yang harusnya mengalir ke otak pun berkurang. Akibatnya, sel-sel otak menjadi tidak aktif dan berkembang, bahkan bisa

1

2. Perubahan tekanan darah Perubahan tekanan darah dapat menyebabkan Anda pingsan. Kadangkadang, jantung dan pembuluh darah tidak bereaksi cukup cepat ketika kebutuhan oksigen tubuh Anda berubah. Hal ini sangat umum pada orang tua dan pada orang yang memiliki kondisi kesehatan tertentu, seperti diabetes. Pingsan dapat terjadi bila Anda berdiri terlalu lama atau bekerja lebih keras dari kemampuan.

3. Anemia Anemia (kekurangan jumlah sel darah merah) dapat menyebabkan pingsan karena tidak cukup sel darah merah untuk memasok oksigen ke otak. Anemia dapat disebabkan oleh kurangnya asupan zat besi, penyakit atau perdarahan

(misalnya, menstruasi berlebihan).

biasanya berasal dari perdarahan, tetapi juga bisa berasal dari alergi parah (anafilaksis) atau infeksi parah. Korban syok biasanya terlihat bingung, sebelum kehilangan kesadaran saat kondisinya semakin buruk.

4. Dehidrasi

6. Obat

Kekurangan cairan dalam tubuh (dehidrasi) juga dapat menyebabkan pingsan. Dehidrasi dapat disebabkan oleh muntah, diare, demam, berkeringat, luka bakar atau kurang minum. Beberapa penyakit seperti diabetes juga dapat menyebabkan dehidrasi karena terlalu sering buang air kecil. Muntah dan diare, khususnya, juga merangsang saraf vagus sehingga berefek ganda.

Obat-obatan yang dimaksudkan untuk mengendalikan tindakan tekanan darah tinggi dapat terlalu banyak menurunkan tekanan darah sehingga menyebabkan pingsan. Alkohol, kokain dan ganja juga dapat menyebabkan pingsan. Berbicaralah dengan dokter jika Anda berpikir pingsan Anda mungkin berhubu-ngan dengan obat yang Anda pakai.

7. Hipoglikemi

5. Syok Syok adalah kondisi yang ditandai oleh tekanan darah rendah yang kemudian dapat menyebabkan kehilangan kesadaran. Syok adalah keadaan darurat berbahaya yang

Kekurangan gula darah (hipoglikemi) dapat membuat Anda pingsan. Hipoglikemi tidak hanya disebabkan oleh diabetes, tetapi juga karena Anda tidak makan untuk waktu yang lama. beritaunik.net

menciut. Komposisi otak terdiri atas cairan, dan ketika otak tidak mendapatkan asupan air yang cukup akan terjadi gangguan fungsi kognitif (kepandaian) di otak. Otak tidak bisa menjalankan fungsi normalnya lagi, terutama fungsi kognitif yaang akhirnya membuat seseorang menjadi lemot, gampang lupa, dan tidak konsentrasi.

2

Dehidrasi yang dialami tubuh bisa menyebabkan gejala mulai dari yang ringan dan sedang seperti lelah, haus, tenggorokan kering, badan panas, sakit kepala, air kencing pekat, denyut nadi cepat, hingga gejala berat seperti halusinasi dan kematian.

3

Rentan terkena infeksi kandung kemih karena bakteri tidak bisa keluar akibat kurang minum. Gejala infeksi kandung

kemihnya lebih pendek dibanding laki-laki. Banyak minum air akan membantu bakteri keluar dari saluran kemih dan mengurangi risiko infeksi kandung kemih.

5

kemih ini bisa berupa suhu badan yang sedikit meningkat, rasa nyeri terutama saat akhir buang air kecil, perasaan ingin buang air kecil yang tidak dapat ditahan, nyeri tekan di atas tulang kemaluan. Kadang kala terdapat darah dalam urine.

4

Perempuan harus lebih banyak mengonsumsi air karena panjang saluran

Kulit jadi kusam karena kurang minum membuat aliran darah kapiler di kulit juga tidak maksimal.

6

Kurang minum air putih bisa mengganggu fungsi ginjal karenanya air penting untuk mencegah batu ginjal. Dengan cukup air maka komponen pembentuk batu ginjal menjadi lebih mudah luruh bersama buang air kecil.

7


Puailiggoubat NO. 249, 1 - 14 Oktober 2012

Eksplorasi panas bumi ini untuk mencari energi alternatif bagi PT. PLN yang selama ini bergantung dengan batubara, minyak bumi dan air.

14

Eksplorasi Panas Bumi di Solok Selatan Dimulai

Rus Akbar

FOTO:HUMAS PEMPROV SUMBAR

terjadi seperti Lapindo, karena ini pengambilan panas bumi di daerah bebatuan, sehingga kemungkinan emerintah Provinsi Sumatera seperti keluarnya lumpur tidak Barat mencari energi alternatif akan terjadi.”Pemanfaatan panas listrik untuk mengurangi kebubumi sebagai energi baru dalam tuhan minyak dan air dengan cara memberikan ketersediaan listrik, melakukan kerja sama dengan PT yang aman, bersih bersifat kelanSupreme Energy Muaralaboh (PT jutan, menjaga kelestarian alam, SEML) di Wilayah Kerja Pertambangan sehingga menjamin ketersedian (WKP) Liki Pinangawan. Kerjasama secara kontinu,” katanya. dalam pengeboran perdana sumur Saat ini kebutuhan energi eksplorasi ML-A1 pembangkit listrik listrik semakin meningkat, sementenaga panas bumi (PLTP) itu pada 21 tara fakta menunjukan disisi September dikerjakan, di Nagari Alam supply, pasokan energi listrik Pauh Duo, Kecamatan Pauh Duo, tidak menunjukan pertambahan Kabupaten Solok Selatan, Sumatera yang signifikan, mengingat sumBarat. ber daya listrik yang bersumber “Salah satu pemecahan permasa- TINJAU PENGEBORAN - Bupati Solok Selatan Muzni Zakaria (dua dari kiri) beserta dari BBM semakin berkurang. lahan tersebut diupayakan dengan rombongan meninjau pengeboran eksplorasi panas bumi di Solok Selatan. ”Berdasarkan data saat ini, program diversifikasi energi, sumber kapasitas daya listrik di Sumbar energi baru yang berfungsi sebagai sebesar 1.890 MW, potensi tersebut Bumi Bukit Kili Kabupaten dan Kota sebesar 453 MW dan pada kondisi sumber energi alternatif panas bumi,” tersebar di 16 lapangan sumber panas Solok, WKP Gunung Talang Kabupaten kemarau turun hingga 40 persen. Sekata Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, bumi, dimana empat lokasi diantaranya Solok, WKP Panas Bumi Bonjol kab. dangkan pada saat beban puncak Senin 24 September lalu. telah ditetapkan menjadi wilayah kerja Pasaman, kata Irwan. dibutuhkan daya sebesar 430 MW, Menurutnya, secara hipotetik saat pertambangan (WKP) Liki Pinangawan “Ini apresiasi kepada PT Supreme sehingga sering terjadi kekurangan daya ini diperkirakan energi panas bumi Muaro Laboh Kab Solsel, WKP Panas Energy Muaro Laboh, atas investasi listrik pada beban puncak tersebut,” yang telah dilakukan dalam pengem- katanya. bangan pemanfaatan potensi daerah Sedangkan Presiden Direktur PT Sumatera Barat,” ujarnya. Supreme Energy Supramo Santoso Saldi Isra: DPR Revisi UU KPK Karena Niat Tak Pengeboran pengambilan panas mengatakan, pengeboran dilakukan Baik bumi di Solsel ini diperkirakan tidak akan dengan rangkaian pengeboran empat

P

PADANG-Pengamat hukum dari Universitas Andalas Prof. Saldi Isra menilai sikap DPR yang ingin merevisi UU KPK karena ada niat tidak baik. DPR merasa tidak nyaman di matai-matai KPK, “Kita menolak revisi itu karena DPR hanya berniat untuk melemahkan seperti mengurangi kewenangan, menghapus kewenangan penyidikan menghilangkan penuntutan, penyadapan apa namanya itukan melanggar hukum dan melemahkan posisi KPK yang sampai saat ini itu institusi yang bisa diharapkan untuk memberantas korupsi,” katanya usai jumpa pers KPK dalam Road Show Film K VS K di Rumah Makan Lamun Ombak, Jalan Khatib Sulaiman Padang, Rabu 26 September. Katanya, UU itu bisa direvisi kalau ada persetujuan bersama dengan pemerintah, kalau tidak ada persetujuan bersama UU itu tidak akan terjadi. “Saya berharap pemerintah dalam hal ini Menteri Hukum dan HAM itu harus menolak untuk merevisi UU ini artianya menolak untuk membahasnya, apalagi kalau kita lihat ini langkah untuk melemahkan KPK jadi kalau pemerintah tidak mau selesai permainan,” tegasnya. Daripada merevisi yang nantinya akan banyak penumpang gelap tidak usah direvisi, sekarang ini karena bukan waktu yang tepat bicara revisi UU KPK ditengah semangat permusuhan sebagian elit politik dan sebagian anggota DPR yang ada di senayan. “Jika ini direvisi mereka KPK tidak bisa lagi melakukan lompatlompatan besar dalam korupsi jadi KPK akan sama seperti penyidikpenyidik lainnya seperti polisi dan jaksa,” katanya. Mengenai peminjaman gedung tahanan TNI bagi Saldi Isra, peminjaman gedung itu karena KPK tidak ada memiliki ruang tahanan. “Menurut saya tidak ada masalah, gedung boleh aja mereka pinjam tapi pengelolaan ada ditangan KPK karena itu sama-sama gedung pemerintah yang jelas otorita untuk mengawasi mengelola tahanan itu ada di tangan KPK,” terangnya. (r)

hingga enam sumur eksplorasi, guna membuktikan adanya sumber panas bumi. Energi yang dihasilkan nan-ti-nya diperkirakan hingga 220 megawatt (MW). “Pengeboran proyek PLTP dengan anggaran hingga Rp7 Triliun ini, bakal berlangsung 6-9 bulan ke depan. Kita telah survei pendahuluan dan studi yang sangat komprehensif. Di samping itu, kita juga membangun infrastruktur jalan dan lokasi sumur yang diperlukan,” katanya. Setelah pemboran eksplorasi sukses sesuai harapan, dilanjutkan studi kelayakan, rekayasa, desain dan tender pembangunan fasilitas produksi dan pembangkit listrik, serta pemboran sumur-sumur produksi. Tenggat waktu pembangunan PLTP akan dimulai awal 2014 dan berakhir 2016. “Lis-trik yang dihasilkan dari te-naga panas bumi ini akan disalurkan kepada PT. PLN (persero) dengan kontrak jual beli se-lama 30 tahun,” imbuhnya. Proyek PLTP Muaralabuh merupakan proyek nasional, termasuk program Percepatan Pembangunan Pembangkit Listrik 10.000 MW tahap II ber-dasarkan Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2010 jo Perpres Nomor 48 Tahun 2011. (r)

Film Kita Versus Korupsi Diputar di Padang PADANG - Film yang dirilis oleh Komisi Pemberantas Korupsi bekerja sama dengan Transparency International Indonesia (TII), USAID dan Cangkir Kopi besok akan memutar film di Kampus Universitas Andalas Padang, Kamis 27 September. Menurut Ranggani Puspandya yang ikut sebagai pemeran dalam Film Kita Versus KPK mengatakan sebenarnya film K VS K ini merupakan merupakan gabungan empat film pendek berjudul Rumah Perkara (sutradara Emil Heradi), Aku Padamu (sutradara Lasja F. Susatyo), Selamat Siang, Risa! (sutradara Ine Febrianti) dan Psstt... Jangan Bilang Siapa-Siapa (sutradara Chairun Nissa). “Masing masingmasing bercerita mengenai ‘korupsi kecil’ di masyarakat,” katanya saat jumpa pers di Rumah Makan Lamun Ombak Padang bersama Komisi Pemberantas Korupsi (KPK), Rabu 26 September. Katanya film pertama berkisah mengenai seorang lurah bernama Yatna (Teuku Rifnu Wikana) yang pernah

berjanji untuk melindungi warganya, namun setelah ia menjabat malah mengusir satu per satu warga dari desa agar lahan mereka dijadikan kompleks perumahan oleh satu pengembang. Film kedua berjudul Aku Padamu yang berkisah tentang upaya sepasang kekasih (Nicholas Saputra dan Revalina S. Temat) untuk menikah di KUA, namun karena mereka tidak memiliki Kartu Keluarga, maka sang pemuda mencoba menyogok orang yang bekerja di KUA. Sementara film Selamat Siang Risa! bercerita mengenai Woko (Tora Sudiro), seorang pegawai gudang yang bergaji pas-pasan namun berusaha untuk menolak suap yang diajukan seorang pengusaha penimbun beras untuk menyewa gudang itu. Woko berupaya menolak meski ia tahu bahwa istrinya (Dominique Diyose) sedang berjuang mencari cara untuk mengobati anak mereka yang sakit. Film terakhir berjudul Psssttt... Jangan Bilang Siapa-Siapa berkisah

mengenai tiga sekawan pelajar SMA, Olla (Alexandra Natasha), Gita (Nasya Abigail) dan seorang temannya (Siska Selvi Dawsen) yang memiliki pandangan berbeda mengenai pengelolaan uang. Olla dengan mudah melebihkan permintaan uang kepada orang tuanya yang ternyata juga melakukan penggelapan uang di tempat kerjanya, berbeda dengan Gita yang sabar menabung selama setahun untuk membeli kamera idamannya. “Kita tidak dibayar secara profesional tapi karena kita gemas melihat korupsi yang marak di negara kita,” katanya. Sementara Direktorat Pendidikan dan Pelayanan Masyarakat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Indraza Marzuki mengatakan film ini muncul karena kegundahan banyak pihak, KPK, TII akhirnya sepakat untuk membuat flim kam-panye anti korupsi. “Ini bentuk kita untuk kampanye anti korupsi secara visual, jadi dalam film ini tidak akan sama kita lihat penyuluhan,” katanya. (r)


15

Puailiggoubat

SEPUTARSUMBAR

NO. 249, 1 - 14 Oktober 2012

Massa yang kecewa tidak bertemu Kapolda Brigjen Pol Wahyu Indra memblokir jalan.

AMUK Tuntut Kapolda Sumbar Tuntaskan Kasus Penganiayaan Faisal-Budri FOTO:PATRIS/PUAILIGGOUBAT

Patrisius Sanene’

B

elum tuntasnya penyelesaian kasus kasus kematian adikkakak Faisal Akbar dan Budri

M Zen di sel tahanan Polsek Sijunjung yang diduga dianiaya petugas kepolisian Polsek Sijunjung pada Desember 2011 lalu, Aliansi Masyarakat untuk Keadilan (AMUK) melakukan aksi demontrasi di Markas Kepolisian Daerah Sumatera Barat, Rabu 19 September kemudian dilanjutkan ke kantor DPRD Sumbar. AMUK yang terdiri dari beberapa organisasi di Sumatera Barat, diantaranya keluarga korban, LBH Padang, UKM PHP Unand, Kakilima, Ilsa FHUA, FMN Padang, Hima Dana FHUA, HIMJ Fisip Unand, Ikatan Mahasiswa Sijunjung, PK FHUA dan keluarga korban. Di Mapolda, AMUK mendesak Kepolisian RI melalui Kapolda Sumbar untuk segera menuntaskan proses penyidikan kasus Faisal Budri. Namun saat AMUK lakukan

DEMO - Aliansi Masyarakat untuk Keadilan (AMUK) berdemo tuntut Kapolda tuntaskan kasus Faisal-Budri di depan Mapolda Sumbar aksinya, Kapolda Brigjen Polisi Wahyu Indra tak berada di kantornya karena sedang ada agenda di tampat lain, “Saat ini Kapolda Sumbar tengah ada agenda

PBHI: Penembakan Orang Gila Oleh Polisi Salah Prosedur PADANG - Perhimpunan Bantuan Hak Asasi Manusia Indonesia (PBHI) Sumatera Barat menilai aksi polisi yang menembak mati Jamaris, 45 tahun, warga Sungai Buliah Pasar Usang, Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman Kamis 20 September 2012 sudah kurang tepat meski ada salah satu polisi bernama Aipda Julius mengalami luka-luka akibat ulah Jamaris. Ketua PBHI Sumbar, Firdaus pada Puailiggoubat mengatakan, sesuai dengan ketentuan Pasal 47 ayat (2) huruf b Perkapolri No. 8 Tahun 2009 tentang Implementasi Prinsip dan Standar Hak Asasi Manusia dalam Penyelenggaraan Tugas Kepolisian Negara Republik Indonesia, dalam konteks pembelaan diri, aparat kepolisian memang dibenarkan untuk melepaskan tembakan setelah upaya persuasif gagal dan kondisi aparat tersebut sudah terancam nyawanya dan dengan Protap Polri No. 1 Tahun 2010 tentang penanggulangan anarki, penggunaan senjata api terkait dengan cara bertindak untuk melumpuhkan perlawanan fisik, pada prinsipnya hanyalah untuk melumpuhkan, bukan untuk membunuh atau mematikan. “Apabila pelaku tidak mengindahkan tembakan peringatan maka dilakukan tembakan peringatan kepada sasaran yang tidak mematikan. Karenanya sebelum menjalankan tugas, anggota Kepolisian telah dibekali keterampilan khusus dalam penggunaan senjata,” katanya Sabtu, 22 September. Kata Daus, Jamaris saat insiden itu memang memegang senjata tajam, polisi telah membujuk namun gagal, sesuai dengan protap a quo, sudah sepatut aparat melepaskan dua kali tembakan peringatan ke arah yang tidak membahayakan. “Tapi ini sangat fatal sehingga Jamaris yang diduga ada kelainan jiwa mati,” katanya. Dengan itu PBHI menyambut baik sikap Kapolres Resort Padang Pariaman untuk melakukan penyelidikan terhadap terjadinya penembakan oleh aparat Polsek Batang Anai. Kemudian PBHI mendesak Kapolres Padang Pariaman untuk mengusut secara tuntas terhadap peristiwa penembakan tersebut dan mengambil langkah hukum lebih lanjut secara transparan dan bertanggungjawab. “Ini bertujuan agar kepastian hukum dan terhadap dan keadilan terhadap korban penembakan maupun aparat yang menjadi korban,” katanya. (r)

kerja dan tidak bisa menemui demonstran, walau demikian kita akan tetap mencoba menampung aspirasi yang disampaikan dengan menawarkan diskusi bersama di gedung pertemuan utama Polda Sumbar,” ujar Kompol. M. Yudi Sulistiyo, Rabu 19 September. Pihak kepolisian pun melakukan negosiasi dengan mengajak perwakilan aksi massa berdiskusi bersama di ruang pertemuan utama Polda Sumbar namun massa menolak dan tetap meminta kapolda menemui secara langsung dan menyatakan secara tegas soal penuntasan dan pengembangan penyidikan. Sebagai wujud kekecewaaannya tak bisa bertemu dengan kapolda, massa

melakukan aksi blokir jalan sehingga pengguna jalan Sudirman dialihkan ke Ahmad Yani oleh petugas yang berselang sekitar 30 menit. Karena tak ditemui oleh kapolda, massa melakukan long march menuju kantor DPRD Sumbar. Didepan kantor DPRD hal serupa juga tak bisa dipertemukan dengan ketua DPRD Sumbar karena tidak berada ditempat sedang melakukan kegiatan di luar. Massa mendesak DPRD Sumbar untuk mengambil sikap tegas dalam mengawal penuntasan kasus kematian FaisalBudri. Di kantor DPRD Sumbar, massa disambut oleh Marlis dari Komisi II

DPRD Sumbar. Ia mengatakan akan mengawal kasus kematian Faisal Budri tersebut hingga tuntas, “ Saya juga berasal dari Sijunjung, tidak perlu curiga, takut kasus ini akan kita kawal hingga tuntas,” kata Marlis di depan pengunjuk rasa sekitar 100 orang. Di tengah berlangsungnya aksi, orang tua Faisal sempat melontarkan kata dengan kekecewaan terhadap penuntasan kasus anaknya yang belum membuahkan hasil, “Kalau saja binatang yang mati mungkin orang yang membunuhnya tidak dihukum, tapi ini adalah manusia yang membunuh,” ungkap ibunda Faisal-Budri dengan kecewa. Vino Oktavia, Direktur LBH Padang menilai tak tuntasnya kasus tersebut karena adanya kesengajaan memperlambat untuk menindak pelaku kasus kekerasan terhadap Faisal dan Budri. “Ini kita melihat adanya upaya kepolisian untuk memperlambat kasus ini dan hanya mengenakan pelanggaran kode etik dan disiplin,” kata Vino Lanjutnya lagi,” Seharusnya itu sudah jelas tidak kriminal karena bukti sudah cukup dan ini sudah tidak adil dan diskriminasi seharusnya dikenakan pasal 338, 351 ayat 3 dan UU perlindungan anak karena mereka masih usia anak-anak.” jelas Vino. Lebih lanjut dijelaskan Vino, jika kasus tersebut tidak tuntas maka pihaknya akan mengajukan ke Kapolri di Jakarta,” Apabila proses penuntasan kasus ini tidak berjalan kita bersama Komisi III DPRD, Kejati akan menemui Kapolri di Jakarta menuntut penyelesaian kasus tersebut,” kata Vino. (o)

Sekolah Lapangan Tingkatkan Produksi Panen PADANG-Sekolah Lapangan Pengolahan Tani Terpadu (SLPTT) di Kabupaten Pasaman Sumatera Barat berhasil meningkatkan produksi padi 10 ton per hektar. Kalau sebelumnya satu hektar sawah hanya menghasilkan padi sebanyak 4,5 ton di Kabupaten Pasaman Sumatera Barat, namun berkat Sekolah Lapangan Pengolahan Tani Tepadu ( SLPTT) di Kecamatan Bonjol ini yang telah berhasil meningkatkan hasil produksi padi sebesar 10 ton perhektar. “Dengan hasil seperti ini, program sekolah lapangan akan terus kita kembangkan secara baik dari tahun ketahun, sebagai pembelajaran baru dalam meningkatkan produksi padi serta memanfaatkan pupuk organik yang aman terhadap kelestarian alam,” terang Gubernur

Sumbar, Irwan Prayitno di Gubernuran, Selasa 25 September. Menurut Irwan, SLPTT itu merupakan bagian program surplus 10 juta ton pada tahun 2014 nanti. Kemudian sampai tahun ini Sumatera Barat telah menyumbang sebanyak 600 ribu ton surplus beras, tinggal 200 ribu ton lagi dari target yang dibebankan pemerintah kepada Sumatera Barat. “Dengan program ini kita yakin semua target yang diamanahkan itu dapat tercapai, asalkan kita semua berkerja sungguhsungguh dan jangan lupa bayar zakat,” katanya. Selain itu Pemprov Sumbar juga bantuan dana 100 kelompok tani di Kabupaten Pasaman masing-masing sebesar Rp 57,4 Juta. Selain itu Irwan juga meminta kepada petani untuk tidak membakar jerami sebab jerami

bisa dijadikan pupuk organik. “Jerami per hektar tersebut dapat menghasilkan pupuk dan tidak perlu lagi membeli pupuk non organik sehingga petani bisa menyimpan uang Rp250 Ribu. Selain itu kita juga kembali membangun ekosistem lingkungan dalam menghadapi hama tanaman dengan pengelolaan predator yang sesungguhnya dapat membasmi hama-hama perusak tanaman, jika memakai pupuk kimia mereka pada mati, sehingga wabah hama bisa tidak terkendali dan lingkunangan tanaman jadi rusak sama sekali,” terangnya. Dengan program yang dilakukan saat ini amatlah tepat dan berdayaguna, tanaman yang sehat akan menghasilkan produksi yang sehat. “Selain itu juga akan meningkatkan nilai gizi dan kesehatan masyarakat,” katanya. (r)


SEPUTARSUMBAR Dalam setiap pemberitaan, media berperan sebagai pencerah, bukan pengabur atau penyulut konflik. Bambang Sagurung

iskriminasi terhadap kelompok minoritas oleh kelompok mayoritas kerap terjadi belakangan ini di berbagai negara termasuk Indonesia. Diskriminasi tidak hanya antar pemeluk agama saja namun dalam satu agama juga mulai sering terdengar misalnya soal Ahmadiah, Syiah-Sunni. Aktivis Jaringan Islam Liberal Ulil Abshar Abdalla mengatakan aliran agama itu lahir dari agama itu sendiri. “Sekulerisme agama itu harus memberikan kebebasan sepuas-puasnya pada orang lain,” katanya saat menjadi pembicara Workshop Jurnalis untuk Isu Keberagaman yang diselenggarakan Serikat Jurnalis untuk Keberagaman dan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Padang, Sabtu-Minggu, 29-30 September di Rocky Hotel Plaza, Padang. Dikatakan Ulil, penganut agamaagama cenderung mengatakan kalau agama yang mereka anut itu yang paling benar. Bahkan dalam sebuah forum yang menentukan itu adalah yang mayoritas. “Fatwa mayoritas tidak boleh dimasukkan dalam undang-undang, bila ini terjadi maka akan menimbulkan diskriminasi bagi yang minoritas,” katanya di hadapan 25 jurnalis yang berasal dari berbagai media massa. Lebih lanjut dikatakan Ulil, dari perbedaan-perbedaan yang terus ada dan belum ada penyelesaiannya ini makin terlihat menarik. Dari hal-hal itu sebenarnya menghadirkan pikiran-pikiran yang unik. “Semua harus melalui komunikasi, dengan adanya komunikasi akan menghadirkan kedamaian,” jelasnya. “Media sangat berperan penting dalam hal pencerahan bagi masyarakat terkait dengan keberagaman. Ini yang menjadi dasar kita mengadakan kegiatan ini,” kata Ahmad Junaidi, Direktur SeJuK yang juga redaktur features pada harian The Jakarta Post. Selain membahas tentang media dan kebebasan beragama, workshop juga membahas tentang media, pornografi dan perempuan. Materi ini dibawakan Ahmad Junaidi. Dikatakannya, pada tahun 1960-an perempuan di Bali yang sehari-hari berpakaian pada bagian atas terbuka dan hanya menutup bagian auratnya saja tidak mendapat protes. Setelah adanya reformasi semuanya jadi berubah. “Perempuan ibarat barang yang diperjualkan,” katanya. Dia mengatakan, media seakan menjadikan perempuan itu sebagai barang bisnis di medianya dengan menampilkan foto atau berita yang sebenarnya mendiskriminasikan perempuan. Seperti halnya yang dialami

Puailiggoubat

NO. 249, 1 - 14 Oktober 2012

16

WORKSHOP JURNALIS SEJUK DAN AJI PADANG

Media Harus Berperan dalam Isu Keberagaman

D

FOTO:RUS/PUAILIGGOUBAT

PELATIHAN JUNALIS - Suasana pelatihan Jurnalis untuk isu keberagaman di Hotel Rocky, Padang. penyanyi dangdut Inul Daratista yang terkenal dengan goyang ngebornya. Pada saat itu semua media membuat berita terkait dengan goyangan Inul dan juga menampilkan foto-foto saat Inul bergoyang. Termasuk juga media televisi. “Dalam pemberitaan perempuan masih dianggap sebagai properti. Ia dinilai dan dieksploitasi lebih banyak dari bentuk tubuhnya dari pada pikirannya,” jelas Junaidi, penulis buku Porno (Feminisme, Seksualitas dan Pornografi di Media). Terjadinya pendiskriminasian dan juga pemberitaan perempuan yang berlebihan ini salah satunya tidak lepas dari sedikitnya jurnalis perempuan daripada jurnalis laki-laki yang juga dianggap menciptakan bias-bias dalam pemberitaan. Perbedaan jumlah wartawan perempuan dan laki-laki berdampak pada hasil karya jurnalistik. “Sedikitnya jurnalis perempuan dan juga pejuang dalam kelompok perempuan itu sendiri dan juga kadang perempuan tidak punya perjuangan untuk kelompoknya,” kata Junaidi. Selain sedikitnya jurnalis perempuan, rendahnya perspektif gender diantara jurnalis juga dipercaya menyumbang pada terbentuknya beritaberita atau artikel yang bias gender. Persoalan gender dan pornografi ini mendapat tanggapan serius dari kalangan jurnalis perempuan yang hadir dalam workshop. “Kadang di redaksi itu mereka tidak memberikan tugas-tugas

liputan yang mereka anggap berat sulit untuk dilakukan perempuan, sementara perempuan itu belum tentu tidak mampu. Jadi ada batasan-batasan,” kata Gusti Ayu dari Harian Padang Ekspres. Demikian juga halnya dengan Putri Andahyani dari radio Classy FM. “Banyak berita-berita yang merugikan perempuan. Seperti kasus pemerkosaan. Ketika diberitakan, wanita itu seakan diperkosa ulang. Kasus Afriyani yang menewaskan sembilan orang yang disorot media secara bertubi-tubi, tapi kalau laki-laki tidak disorot tajam,” katanya. Sementara Yose Hendra dari Harian Media Indonesia mengatakan kalau tampilan media itu akan terlihat jelas. “Gender itu bisa menggambarkan warna media itu sendiri,” katanya. Dalam worshop itu juga dilakukan pemutaran film Romie dan Yuli dari Cikeusik hasil produksi Yayasan Denny JA untuk Indonesia tanpa diskriminasi. Yayasan ini berbasiskan keyakinan, seksual, beda agama, gender dan juga etnik. Dalam film yang berdurasi 45 menit tersebut menceritakan tentang penyerangan terhadap kelompok Ahmadiyah di Cikeusik pada 11 Februari 2011 lalu yang memakan korban meninggal dan luka-luka. Penyerangan massa tersebut terjadi ketika di Cikeusik diketahui terdapat aliran islam Ahmadiyah. Anick HT salah seorang penggagas film tersebut mengatakan kalau diskri-

minasi terhadap kaum minoritas oleh masyarakat mayoritas kerap terjadi. “Film ini fiksi, namun ceritanya diangkat dari kisah-kisah pendiskriminasian yang terjadi ditengah masyarakat yang dalam hal ini kejadian di Keusik,” jelasnya. “Ini tujuannya untuk memberikan pencerahan bagi masyarakat akan keberagaman umat beragama,” tambahnya. Diskusi tentang Media dan HAM (Hak Asasi Manusia) yang dibawakan Usman Hamid dari Kontras tak kalah menarik. Dikatakan Usman, kadang media tidak melihat persoalan yang terjadi secara mendalam dan mendetail. Banyaknya terjadi pemberontakan yang dilakukan oleh masyarakat terhadap negara ini akibat dari ketidakadaan keselarasan antara masyarakat dengan pemerintah. Ketika pemerintah tak lagi memihak pada masyarakat maka muncul konflik. Oleh negara ini disebabkan karena adanya kepentingan kelompok atau mayoritas dalamnya yang mengabaikan kepentingan minoritas. “Dalam setiap pemberitaan, media itu berperan sebagai pencerah, bukan pengabur atau penyulut konflik,” kata alumni Universitas Trisakti ini. Pendiskriminasian juga oleh kaum mayoritas terhadap minoritas juga pernah terjadi di Sumatera Barat yang mayoritas penduduknya beragama muslim. Provinsi yang terdiri dari 19 kabupaten dan kota ini dengan jumlah penduduk sekitar 4,8 juta jiwa terdiri

dari berbagai agama yang diakui dan sah, yang mana umat kristen sekitar 1,39 persen atau 67 ribu jiwa. Dengan kondisi yang minoritas ini pendiskriminasian kerap terjadi dilakukan. Seperti adanya aturan kewajiban bagi umat non muslim untuk membeli dan memakai jilbab di sekolah. Sementara sekolah tersebut bukan sekolah muslim, namun sekolah negeri. “Saya pernah protes hal ini saat anak saya masuk SMP lima tahun lalu. Ketika berkordinasi dengan kepala sekolah terkait dengan hal ini, beliau menerima, namun pada pelaksanaannya di lapangan guru kerap memberikan hukuman bagi anak saya karena tidak mengikuti aturan,” jelas Benar Beta Ginting dari Gereja Kristen Batak Karo yang hadir dalam sesi testimoni. Lebih lanjut dikatakan Ginting, pemerintah belum memberikan ruang bagi umat minoritas. “Fasilitas belum terpenuhi untuk umat kristen di sekolah negeri. Mulai dari SD hingga perguruan tinggi, baik ketersediaan guru, ruang serta fasilitas lainnya. Pemerintah seakan belum memahami persoalan yang ada,” katanya. Selain persoalan tidak adanya fasilitas di pendidikan, juga untuk mendirikan rumah ibadah menjadi persoalan yang tidak kalah menarik untuk disikapi. Dijelaskan Ginting, untuk mendirikan rumah ibadah harus ada umatnya minimal 90 jiwa yang dewasa dan didukung oleh 60 jiwa. Ade Armando, pengamat media dan pakar komunikasi di Universitas Indonesia mengatakan, pada umumnya media sekarang ini ibarat pemadam kebakaran, dimana media itu menunggu konflik muncul dan memberitakannya. “Seharusnya ketika media mengetahui akan terjadi konflik, langkah yang harus diambil yaitu memberitakan sehingga pihak yang berwewenang cepat mengambil langkah,” jelasnya. Lebih lanjut dikatakan Ade, dalam kompetisi media yang sangat pesat sekarang ini membuat media dan wartawan mencari sensasional. “Seharusnya media itu berpihak pada kebenaran,” tegasnya. Perselisihan dan pertikaian antar umat beragama dan aliran kepercayaan lebih dipandang sebagai berita bagi wartawan dan media. ”Agama bukan lagi alat untuk perdamaian, tapi alat untuk pembunuhan. Media sebenarnya berperan sebagai pencerah ditengah masyarakat, bukan memperkeruh konflik,” katanya. (bs)


Puailiggoubat NO. 249, 1 - 14 Oktober 2012

8

Suara Puailiggoubat Wajar 12 Tahun, untuk Pendidikan yang Lebih Baik

W

ajib belajar 12 tahun yang menggratiskan biaya pendidikan dari sekolah dasar (SD), menengah pertama (SMP) dan menengah atas (SMA) ternyata sudah diterapkan Kabupaten Mentawai sejak dua tahun lalu. Meskipun Kementerian Pendidikan Nasional baru mencanangkan program tersebut tahun ini dengan mengalokasikan dana BOS untuk sejumlah SMA sebagai pilot project. Kebijakan Pemerintah Kabupaten Mentawai ini tentu harus diapresiasi, karena tanpa alokasi anggaran dari BOS seperti halnya SD dan SMP, penggratisan biaya sekolah di SMA tetap berlanjut dengan menggunakan dana Bantuan Operasional Manajemen Mutu (BOMM) baik yang bersumber dari pusat maupun APBD. Penggratisan biaya sekolah tersebut tentu akan berpengaruh kepada angka putus sekolah yang akan berkurang dan menekan penduduk buta huruf. Program itu tentu untuk mendukung upaya Pemerintah Mentawai meningkatkan tingkat pendidikan masyarakat. Mentawai yang selama ini distigmakan sebagai daerah terpencil, terbelakang, tingkat pendidikan rendah dan miskin tentu membutuhkan percepatan pembangunan untuk mengejar ketertinggalan dari kabupaten dan kota lainnya khususnya di Sumatra Barat. Namun upaya ini tentu akan terhambat jika tidak didukung peningkatan kemampuan dan profesionalisme tenaga pendidik serta peningkatan sarana prasarana. Seperti dikatakan Bupati Mentawai Yudas Sabaggalet, masih banyak guru-guru di Mentawai yang belum memiliki gelar sarjana. Masih sedikit guru yang bersertifikasi. Penyebaran guru juga tidak merata. Banyak guru yang bertumpuk di kecamatan sementara di desa terpencil, sekolah kebanyakan hanya ada guru bantu atau tenaga sukarela. Fasilitas dan sarana sekolah juga bisa dikatakan minim terutama sekolah yang ada di daerah terpencil. Masih banyak sekolah yang kekurangan laboratorium, alat peraga dan perpustakaan. Bahkan sejumlah sekolah ada yang rusak, tidak dilengkapi mebeler sehingga menimbulkan ketidaknyamanan dalam proses belajar. Program yang dicanangkan pemerintah Mentawai seperti Wajar 12 tahun serta berbagai program beasiswa bagi putraputri Mentawai di berbagai perguruan tinggi tentu diharapkan dapat menaikkan kualitas sumber daya manusia Mentawai. Sehingga mampu membangun Mentawai menjadi daerah yang maju secara ekonomi dan berbudaya. z

17

Menunggu Kiprah Mahasiswa Katolik Mentawai di Padang K etika memandu acara bongkar diri dan refleksi dalam acara Temu Mahasiswa Katolik Mentawai se-Kota Padang, 23 September 2012, penulis mengajak beberapa peserta tampil ke depan menyebut sebanyak-banyaknya nama sesama rekan mahasiswa yang dikenalnya. Mahasiswa yang disebut namanya berdiri di tempat. Hasilnya, beberapa di antara peserta yang tampil di depan mampu menyebut 19 – 25 nama rekannya. Ada pula yang hanya mampu menyebut segelintir nama rekannya, lebih sedikit. Ada pula yang tidak mampu menyebut nama. Selain itu, penulis bertanya alamat peserta yang ditunjuk secara acak. Hasilnya, beberapa mahasiswa mampu menyebutkan alamat lengkap. Namun, ada pula yang gelagapan menyebutkannya. Bagi penulis, hal tersebut merupakan kesempatan yang baik untuk melihat sejauh manakah pemahaman para mahasiswa Katolik terhadap rekannya, tempat tinggal, Gerejanya, kepedulian dan pengetahuannya bersosialisasi. Alangkah herannya bila mahasiswa sampai tidak mengenal sesama rekan! Alangkah memprihatinkan bila sang mahasiswa tidak mengetahui nama tempat tinggalnya. Dan, alangkah menyedihkan bila para mahasiswa bersangkutan tidak tahu nama rayon/lingkungan/kringnya, apalagi nama wilayah atau stasi tempatnya berdomisili. Parahnya lagi, tidak tahu nama pengurus rayon setempat. Bagi penulis, itu baru sebagian pertanda yang memprihatinkan dari sikap ketidakpedulian para mahasiswa (Katolik dan mungkin juga mahasiswa penganut agama lain) yang ‘tersandera’ dengan Sistim Kredit Semester (SKS) yang berlaku di lingkungan perguruan tinggi. Tersandera, karena harus cepat menyelesaikan pendidikan, terutama di lingkungan perguruan tinggi negeri (PTN). Cepat selesai kuliah, tentu suatu harapan yang wajar bagi seorang mahasiswa. Siapa yang mau menjadi mahasiswa mahasiswa abadi? Bahkan, dalam suatu percakapan anggota Panitia Temu Mahasiswa Katolik Mentawai se-Kota Padang dengan Bupati Kepulauan Mentawai, Yudas Sabaggalet, SE, MM (21/9), disebutkan soal program bantuan pendidikan bagi mahasiswa Mentawai dalam

oleh: Hoardigowonto, S. Ikom Ketua Keluarga Katolik Mentawai

jangka waktu maksimal lima tahun. Kembali pada soal mahasiswa Katolik Mentawai di Padang, tampak dari ketidaktahuan mereka pada lingkungan sekitar. Apa nama rayonnya? Siapa nama pengurus rayon setempat? Apalagi yang satu ini, jelas lebih tidak tahu lagi! Apa nama Rukun Tetangga (RT) tempat tinggal? Siapa nama ketua RT? jawabannya, juga tidak tahu! Yang diketahui mahasiswa adalah nama mata kuliah yang sedang diambil, nama dosennya. Untuk urusan yang lain, tak usahlah! Karena dianggap menyita waktu dan perhatian. Singkat kata, para mahasiswa berpikir pragmatis. Bicara soal idealisme mahasiswa yang berkiprah dalam gereja dan masyarakat, mungkin hanya diminati segelintir kecil dari kalangan mahasiswa.

satu jalan keluar yang dipikirkan mungkin bekerja sembari kuliah. Saya tertarik dengan ungkapan salah seorang anggota Keluarga Katolik Mentawai (KKM) yang agak keras bersuara, dalam suatu diskusi intern dengan utusan panitia Temu Mahasiswa Katolik Mentawai se-Kota Padang. Disebutkannya, “Mahasiswa Katolik Mentawai di Padang janganlah menjadi seperti kerupuk! Bermental kerupuk, yang mudah dihancurkan dan diremas. Maksudnya, agar mahasiswa Katolik tidak mudah menyerah dengan keadaan, meng-

Berpikir Pragmatis Namun, penulis dalam kesempatan ini juga beru-

saha memahami situasi yang membelit para mahasiswa Katolik Mentawai di Padang. Banyak hal yang menjadi bahan pertimbangan. Ternyata, bukan hanya soal ketidakpedulian mereka, karena mereka mesti memikirkan dana yang masih tersisa di saku, terutama bila kiriman uang dari kampung tidak lancar atau menipis di tanggal tua. Ternyata, mereka mau berkiprah di gereja, namun harus berpikir ulang bila menyangkut pendanaan. Untuk mereka yang berdomisili jauh dari pusat gereja, mau mengikuti Misa Kudus saja, harus berpikir ongkos transportasi. Salah

hadapi tantangan. Kalau ada kesulitan, itulah yang mesti dihadapi. Jangan mudah ‘menjual’ diri dan menggadaikan iman! Mungkin, ujaran yang sama patut diarahkan kepada para pelajar Katolik Mentawai (tingkat SMP/ SMA/SMK) yang ada di Padang – walau sudah ada kemudahan bagi para pelajar Mentawai untuk pendidikan gratis tingkat SMA. Hal yang sama patut menjadi perhatian bagi para pekerja Katolik Mentawai di Padang. Kerap dalam banyak kejadian, para pembantu rumah tangga (PRT) yang berasal dari Mentawai seolah terabaikan. Bukan hanya perlindungan

hukum bagi mereka, perhatian untuk mereka pun belum didapat. Inilah yang kerap jadi pembahasan dalam pertemuan KKM. Bila dipikirkan lagi, dengan kemudahan berpindah dari satu tempat ke tempat lain dewasa ini, sebenarnya banyak warga Mentawai yang merantau ke luar daerah asal. Kota Padang, merupakan salah satu daerah tujuan perantauan yang memikat, apalagi relatif cukup dekat ketimbang kota-kota lain, serta menawarkan aneka daya tarik tersendiri, untuk bekerja maupun bersekolah. Bahkan, dari pengalaman penulis berjumpa dengan banyak warga Mentawai, ternyata, di hampir seluruh pelosok kota Padang terdapat orang Mentawai.

Rencana Tindak Lanjut Acara Temu Mahasiswa Katolik Mentawai se-Kota Padang telah berakhir dan berujung pada rencana tindak lanjut (RTL), berupa aksi bersama dalam suatu forum komunikasi. Dalam forum ini, keberadaan semua kelompok mahasiswa berdasarkan asal kampung tetap dihargai dan tidak dihilangkan. Dalam forum ini pula, dibicarakan, dirancang, dibahas, dilakukan berbagai hal berkaitan dengan kebutuhan para mahasiswa Katolik; semisal: perlu adanya retret/rekoleksi, pendalaman iman, pengajaran agama lanjutan, pendampingan mahasiswa. Sebagai langkah awal, mereka diharapkan mencari tahu rayon dan melapor/ berurusan dengan pengurus rayon setempat, tempat domisili. Mudah-mudahan langkah awal ini akan bergulir terus, sehingga para mahasiswa tidak terasing di tengah keramaian, tahu dan menjaga identitas kementawaiannya. Para mahasiswa Katolik Mentawai di Padang perlu keluar dari pengelompokan sempit dalam lingkungannya sendiri, membu-ka diri dalam pergaulan dengan sau-daraseiman dan masyarakat lain. Semoga langkah yang telah dilakukan, benarbenar menjadi kebutuhan para mahasiswa, bukan karena kemauan dari pihak lain mahasiswa, entah dari para pastor, Keluarga Katolik Mentawai, Bupati Kepulauan Mentawai, dan sebagainya. Kita tunggu realisasi dan perwujudan dari langkah selanjutnya.z


Puailiggoubat NO. 249, 1 - 14 Oktober 2012

Pendidikan gratis dari SD hingga SMA sudah diterapkan di Mentawai sejak dua tahun lalu. Gerson Merari Saleleubaja

Mentawai Sudah Terapkan Wajar 12 Tahun FOTO:PATRIS/PUAILIGGOUBAT

P

emerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai telah menerapkan program wajib belajar

(wajar) 12 tahun sejak dua tahun silam, atau mendahului program nasional sendiri. Kepala Bidang SLTP dan SLTA Dinas Pendidikan Mentawai Moti Sokhiura saat dihubungi Puailiggoubat Jumat 21 September menyebutkan, wajar 12 tahun sudah dimulai sejak 2010 lalu. “Beberapa kebutuhan untuk mencapai target dan peningkatan mutu pendidikan untuk menyukseskan program itu terus kami benahi,” kata Moti. Untuk melaksanakan program itu, lanjut Moti, pihaknya menghapuskan semua pungutan pendidikan dengan sekolah gratis di seluruh sekolah negeri baik SD,SMP dan SMA di Mentawai. Pembiayaan sekolah diambil dari dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) pusat dan daerah untuk tingkat SD dan SMP, sedangkan untuk SMA, biaya operasional sekolah dan kebutuhan murid diambil dari dana Bantuan Operasional Manajemen Mutu (BOMM) baik yang bersumber dari pusat maupun APBD. Selain itu, beberapa fasilitas sekolah dan sarana belajar terutama di daerah pedalaman, kata Moti telah dibenahi secara bertahap. Seluruh desa di Menta-

AKSI BERSIH LINGKUNGAN - Guru memberi pengarahan kepada Siswa SMAN 1 Siberut Selatan yang hendak melakukan aksi bersih lingkungan-patris wai telah memiliki SD, dan tiap kecamatan telah memiliki SMP yang gunanya untuk mempermudah akses anak-anak ke sekolah. Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga kabupaten Kepulauan Mentawai Syaiful Jannah di hari yang sama menyebutkan, tujuan pelaksanaan wajar 12 tahun untuk memberi kesempatan kepada seluruh masyarakat agar mendapat pendidikan yang layak, bermutu sesuai dengan amanat undangundang. Ia mengatakan, pendidikan wajib belajar 12 tahun sejalan dengan semangat

untuk membebaskan bangsa Indonesia dari dungkungan kebodohan dan kemiskinan. Untuk mempermudah akses pendidikan wajib belajar 12 tahun, ia menyebutkan, pihaknya telah menambah SMA di beberapa daerah di Mentawai. “Dulu SMA hanya berjumlah 5, sekarang bertambah 2 menjadi 7 SMA,” katanya. Selain jumlah gedung sekolah, Syaiful mengatakan, ruang belajar juga ikut ditambah dan alat peraga belajar mulai dilengkapi. “Dengan adanya sekolah gratis, minimal masyarakat bisa sekolah hingga

Mahasiswa Katolik Mentawai Mesti Bersatu dan Aktif PADANG - Mahasiswa Mentawai di Padang diharapkan bersatu dan proaktif dengan lingkungannya, itulah poin yang mengemuka pada acara yang diselenggarakan Keluarga Katolik Mentawai (KKM) dengan Mahasiswa Katolik Mentawai di Padang yang bertempat di Ruang Pertemuan Umum (RPU) Lantai II St. Fransiscus Assisi Padang Baru, Minggu 23 September. Acara yang bertema “Saya, Mahasiswa Katolik Mentawai di Padang yang Berkiprah” dihadiri 115 mahasiswa Mentawai dari empat Paroki yakni Siberut Selatan (Santa Maria diangkat ke Surga), Sikabaluan (Maria Auxilium Christiano-rum), Sikakap (Santa Maria Assumpta) dan Sipora (Santa Yosef). Ketua KKM Hardigowonto yang dihubungi Puailiggoubat Jumat 28 September menyebutkan, selama ini pergaulan mahasiswa Katolik Mentawai yang ada di Padang hanya sebatas teman satu daerahnya. Selain itu, kegiatan mahasiswa hanya berkutat di

18

kampus dan kos, sedangkan kegiatan sosial seperti gereja dan lingkungan tempat tinggalnya tidak diacuhkan. “Dengan acara ini, kita mau mengingatkan mereka bahwa di manapun mereka berada, kehidupan sosial tak boleh ditinggalkan, baik lingkungan gereja maupun RT atau RW nya,” ujarnya. Kegiatan ini, lanjut Hardi, bertujuan membangkitkan semangat dan keberanian mahasiswa untuk selalu aktif dalam organisasi. Ia mengaku prihatin karena mereka tak berusaha saling mengenal. Setelah kegiatan ini, ia berharap muncul sebuah forum mempersatukan seluruh mahasiswa Mentawai di Padang “Di kampung mereka aktif, tapi tibanya di Padang mereka seakan hilang karena jarang mengikuti kegiatan gereja,” katanya. Menurut Provinsial Serikat Misionaris Xaverian Indonesia Pastor Anton Wahyudi, kebanyakan mahasiswa Mentawai tidak berani tampil dan

berorganisasi, mereka sering minder karena merasa minoritas. “Mahasiswa itu harus memiliki keberanian untuk keluar dari kemanjaan, hilangkan pandangan pribadi istilah minoritas, tunjukkan jati diri sebagai mahasiswa katolik mentawai karena gereja adalah sumber berkat, maka kembalilah ke gereja,” katanya. Bimbingan Masyarakat Katolik Propinsi Sumatera Barat Boni Siregar mengingatkan, mahasiswa mesti aktif dalam organisasi, mendalami ajaran sosial, agama dan bersosialisas. “Jadilah Mahasiswa yang berkiprah dan berkarakter,” ujarnya. Acara diisi dengan permainan membentuk satu kelompok secepat mungkin dan sesi bongkar diri dengan menceritakan permasalahan yang dihadapi. Kemudian dilanjutkan dengan diskusi tentang keimanan, kepribadian dan pengetahuan. (trs/gsn)

tamat SMA, tiap tahun jumlah murid yang masuk SD, SMP dan SMA bertambah,” ujarnya. Sejauh ini, lanjut Syaiful, pelaksanaan program wajar 12 tahun di Mentawai berjalan lancar. Masyarakat sudah mulai sadar dan bersemangat menyekolahkan anaknya. Namun ia tak menyebut seberapa besar Angka Partisipasi Kasar (APK) setiap tahun di Mentawai Tapi di sisi lain, kata Syaiful, peraturan daerah yang mendukung

pelaksanaan program ini belum ada. Dari data yang dikeluarkan Direktur Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hamid Muhammad pada Januari 2012, untuk mendukung pendidikan wajar 12 tahun, pemerintah telah menyusun program rintisan bantuan operasional sekolah menengah (R-BOS SM). R-BOS SM merupakan program pemerintah berupa pemberian dana langsung kepada sekolah menengah baik SMA maupun SMK yang dihitung dari jumlah siswa masing-masing sekolah. Program tidak dimaksudkan untuk memberikan pendidikan gratis kepada seluruh siswa SM, tapi lebih diarahkan untuk membebaskan atau memberikan keringanan tagihan biaya pendidikan bagi siswa miskin. Sedangkan dari sisi pengeluaran dana RBOS SM digunakan untuk membantu memenuhi biaya operasional sekolah. Pada tahun ini, pemerintah telah menganggarkan dana sebesar Rp948 Milyar untuk 7.905.139 siswa sekolah menengah yang terdiri dari 4.105.139 siswa SMA dan 3,8 juta siswa SMK yang disalurkan secara bertahap. Satuan biaya (unit cost) program Rintisan BOS SM sebesar Rp120 ribu per siswa tiap tahun. (g)

3 Lokal Baru SMPN 2 Siberut Selatan Dibangun PADANG - Tiga ruang belajar mulai dibangun di SMPN 2 Siberut Selatan sejak Agustus lalu. Pembangunan lokal berada di lokasi baru yang terletak antara Dusun Madobak dengan Ugai, Desa Madobak, Mekcamatan Siberut Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai. Kepala SMPN 2 Siberut Selatan Saparman Sabolak yang dihubungi Puailiggoubat Kamis 27 September mengatakan, pembangunan telah dimulai awal Agustus lalu. Ia mengatakan, sejak gedung lama runtuh karena gempa pada 2007, baru tahun ini ada pembangunan. “Untuk rehab gedung lama sendiri belum tersentuh, masih hancur seperti dulu,” katanya. Meski dimulai Agustus, Saparman mengaku belum tahu banyak proses pembangunan itu karena tidak pernah ada koordinasi resmi baik dari kontraktor maupun Dinas Pendidikan Mentawai. “Tak ada pemberitahuan resmi sehingga saya tak bisa mengontrol secara utuh proses pelaksanaan pembangunan, wewenang pun tidak diberikan” ujarnya. Menurut Saparman, pelaksanaan pekerjaan sekolah ada yang tidak sesuai yakni campuran lobrik untuk dinding sekolah tidak bagus. Tonggak bangunan dari kayu yang hanya berukuran 15 sentimeter yang menurutnya tidak kuat menopang bangunan dengan model permanen. “Menurut logika saya itu tidak pas, bangunan tidak akan kuat kalau materialnya seperti itu,” ujarnya. Sementara menunggu bangunan baru selesai, 114 siswa SMP yang terbagi dalam kelas 7 sebanyak 40 siswa, kelas 8 sebanyak 45 siswa dan kelas 9 sebanyak 29 siswa menumpang belajar di gedung SDN 07 Madobak sejak 2009 hingga saat ini. Kegiatan belajar siswa dimulai pada siang hari setelah murid SD pulang. (gsn)


19

Puailiggoubat

Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai menjalin kerjasama dengan berbagai perguruan tinggi untuk kelanjutan pendidikan putra putri Mentawai. Rus Akbar

T

PENDIDIKAN

NO. 249, 1 - 14 Oktober 2012

araf ekonomi masyarakat Mentawai yang dinilai masih rendah berpengaruh

kepada rendahnya tingkat pendidikan. Saat ini, sekitar 34 persen warga Mentawai tidak tamat SD. Sementara sebagian dari PNS yang ada, pendidikannya hanya tamat SMA. Demikian dikatakan Bupati Mentawai Yudas Sabaggalet pada acara penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan Rektor Universitas Bung Hatta di ruangan sidang Rektor UBH Kampus I Ulak Karang Padang Jumat, 21 September Untuk mengatasi persoalan itu, pemerintah Mentawai terus mengusahakan pemuda-pemudi Mentawai bisa melanjutkan pendidikan hingga perguruan tinggi, salah satunya dengan

Mengejar Pendidikan Hingga Perguruan Tinggi FOTO:HUMAS/UBH

“Harapannya, dengan memberikan beasiswa pendidikan kepada putra dan putri Mentawai ke berbagai Universitas, begitu mereka tamat akan kembali membangun Mentawai agar sejajar dengan kabupaten-kabupaten lain,” harap Yudas. Ketua DPRD Mentawai Hendri Dori Satoko dalam sambutannya menamBupati Mentawai Yudas Sabaggalet di dampingi ketua DPRD Mentawai Hendri Dori Satoko dan bahkan, pihaknya terektor Universitas Bung Hatta dialog dengan mahasiswa Mentawai yang sedang kuliah di UBH lah mengangarkan 20 persen anggaran menjalin kerjasama dengan Universitas manusia melalui pendidikan. Karena untuk sektor pendidikan. “Untuk tahun Bung Hatta Padang. selama ini menurut dia, salah satu ini sudah ada sekitar 200 orang putra Ketika dilantik jadi bupati, Yudas masalah untuk mengelola potensi dan putri Mentawai yang melanjutkan dan DPRD Mentawai memprioritaskan sumber daya alam yang begitu besar di pendidikan ke berbagai perguruan tinggi program utama membangun Mentawai Mentawai adalah memerlukan tenaga- yang ada, baik di Sumatera Barat dengan meningkatkan sumber daya tenaga yang terampil dan berpendidikan. maupun di Pulau Jawa, baik yang

mandiri maupun yang dibiayai Pemda,” ujar Hendri. Ia menegaskan, bupati dan DPRD berkomitmen untuk mengalokasikan anggaran pendidikan 20 persen dalam APBD setiap tahun dan MoU yang telah dijalin dengan berbagai pihak akan dilakukan secara berkelanjutan, tidak hanya di sektor pendidikan, tetapi juga di segala bidang. Sementara itu Rektor Universitas Bung Hatta Hafrijal Syandri menyebutkan, saat ini di Universitas Bung Hatta ada sekitar 50-an mahasiswa UBH yang berasal dari Mentawai, dan untuk tahun ajaran 2012/2013 ini, 40an mahasiswa yang dibiayai Pemda Mentawai telah mengikuti perkuliahan. Hafrijal mengatakan, peluang untuk anak-anak Mentawai melanjutkan pendidikan di UBH tidak hanya FKIP saja, tetapi juga di fakultas-fakultas lain di lingkungan UBH, seperti Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Hukum, Ekonomi, Teknik Sipil, Teknologi Industri maupun Ilmu Budaya. (r)

Pembangunan SMAN 1 Siberut Utara: Dana Ada, Lahan Belum Jelas SIKABALUAN - Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai mengalokasikan anggaran pembangunan unit sekolah baru SMAN 1 Siberut Utara Rp179.928.000. Namun dana yang tercantum dalam APBD 2012 ini belum bisa dipakai karena persoalan ketidakjelasan lahan. Kepala Cabang Dinas Pendidikan Kecamatan Siberut Utara Jop Sirirui, mengatakan kalau pembangunan sarana pendidikan di Siberut Utara khususnya di Sikabaluan terkendala soal ketersediaan lahan. “Kalau tahun ini tidak ada lahan, pembangunannya dilaksanakan tahun depan. Lahan yang menjadi persoalan sekarang ini,”

katanya. Hal yang sama juga dikatakan Besli T Oinan, Sekretaris Dinas Pendidikan Mentawai, dimana pembangunan terbentur akan ketersediaan lahan. “Untuk pembangunan SMAN 1 Siberut Utara lahan belum jelas sampai sekarang,” katanya. Di Siberut Utara, Pemda Mentawai telah membeli lahan untuk pembangunan kantor camat, sarana pendidikan, diantaranya untuk pembangunan SMP, SMA dan juga kantor cabang. Namun kondisi lahan yang rawa serta sulitnya bahan material membuat lokasi yang terletak di KM 6 Jalan raya Sikabaluan-Monganpoula belum

Yusak Kanthoe Terpilih Ketua Pemuda Simabolak SAIBI-Setelah periode Ketua Pemuda Dusun Simabolak Desa Saibi Samukop Kecamatan Siberut Tengah Hermanto Sanenek berakhir tahun 2012 ini, Pemuda Dusun tersebut menggelar pemilihan Ketua Pemuda baru minggu 9 september 2012 di rumah Ketua Pemuda. Pemilihan tersebut menghasilkan pengurus pemuda yang baru periode 2012-2014 yakni Yusak Kanthoe sebagai Ketua Juasno Salakkau sebagai Sekretaris dan Sergius Sakailoat sebagai bendahara. Ketua Pemuda Simabolak Yusak Kanthoe mengatakan program awal belum dapat dirancang dan harus berkordinasi dulu kepada pemuda untuk membahas apa keinginan pemuda ke depan. “Sebagai pengurus baru kami membicarakannya dulu kepada pemuda langkah apa yang harus dilakukan dan apa keinginan pemuda dan kemana pemuda ini akan diarahkan selanjutnya,” katanya.(rr)

bisa digunakan. Kepala SMAN 1 Siberut Utara Ramido Hutajulu mengaku tidak mengetahui adanya anggaran untuk penambahan ruang kelas dan rumah kepala sekolah serta guru. “Saya beranggapan tahun ini tak ada penambahan sarana sekolah karena tak pernah diberi info, tahunya baru belakangan,” katanya, Senin 24 September. Ia mengatakan, saat ini sekolah sangat membutuhkan tambahan ruang belajar karena jumlah siswi bertambah. Untuk mengatasi kekurangan lokal, lanjut Ramido, kegiatan belajar dibagi 2 shif, yakni pagi dan siang. Dana pembangunan unit baru untuk SMAN 1 Siberut Utara terinci dalam dana khusus kontruksi Rp150 Juta, honor tim pengadaan barang dan jasa Rp1,8 Juta, belanja panitia pemeriksa Rp1,5 Juta dan honor pengelola teknis Rp2,1 Juta. Biaya BBM Rp6,6 Juta, belanja perjalanan dinas dalam daerah Rp16,7 Juta, biaya makan minum rapat Rp700 Ribu, belanja penggandaan Rp175 Ribu, belanja alat tulis kantor Rp183 Ribu, belanja prangko, materai dan benda pos Rp170 Ribu. Selain pembangunan ruang kelas baru, juga dianggarkan pembangunan rumah dinas kepala sekolah, guru dan penjaga sekolah dengan total anggaran Rp785.543.000. Penggunaan dana itu

dibagi untuk biaya pengadaan konstruksi Rp728 Juta dan honorarium tim pengadaan barang Rp2.150.000 Ditambah belanja panitia pemeriksa Rp1.750.000, honor pengelola teknis Rp7 Juta, belanja alat tulis kantor Rp523 Ribu, belanja prangko, materai dan benda pos Rp170 Ribu. Biaya BBM Rp16,5 Juta, belanja

penggandaan Rp2,1 Juta, belanja perjalanan dinas dalam daerah Rp27.350.000. Meski sudah tercantum dalam APBD, Ramido mengaku belum mengetahui hal itu, “Saya tidak tahu kalau ada pembangunan di SMAN 1 Siberut Utara, karena sampai saat ini belum ada apa-apa,” ujarnya. (bs)

Pembangunan SMK di Mentawai Terkendala Lahan PADANG - Pembangunan SMK di Mentawai yang rencananya dimulai tahun ini terkendala lahan. Demikian dikatakan Sekretaris Dinas Pendidikan Mentawai Besli T Oinan saat dihubungi Puailiggoubat, Senin 24 September. “Kita rencanakan pembangunannya tahun ini, tapi lahan masih jadi masalah karena di Tuapeijat sendiri susah dapatnya,” katanya. Jika lahan tidak ada di ibu kota kabupaten, maka akan dicari alternatif lainnya. “Ditawarkan memang di Siberut Selatan, namun ini alternatif terakhir kalau di Tuapeijat tidak ada lagi, kita maunya letak sekolah di tengah Mentawai,” ujarnya. Besli mengatakan, kendala lahan untuk pembangunan fasilitas pemerintah saat ini tidak hanya dialami Dinas Pendidikan, namun dinas lain juga mengalaminya. “Rata-rata semua pembangunan yang ada di SKPD terkendala lahan,” katanya. Untuk perencanaan pembangunan sekolah, dana yang tersedia Rp156.618.000 dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2012. Total dana itu dirinci lagi dalam beberapa penggunaan yakni anggaran honor tim pengadaan barang dan jasa Rp1,8 Juta, honor pengelola teknis Rp2,1 Juta dan belanja habis pakai seperti alat tulis kantor, beli prangko, materai dan benda pos Rp343 Ribu. Ditambah dengan belanja penggandaan Rp175 Ribu serta belanja makan dan minum rapat Rp700 Ribu. (bs)


PENDIDIKAN Ditargetkan gedung sekolah sudah bisa dipakai awal tahun depan sehingga siswa tidak perlu lagi menumpang belajar di SMPN 1.

Puailiggoubat

NO. 249, 1 - 14 Oktober 2012

20

Gedung SMAN I Siberut Tengah Dibangun

Rinto Robertus FOTO:GERSON/PUAILIGGOUBAT

elama setahun ini 100 siswa SMAN I Siberut Tengah menumpang belajar di gedung SMPN I Siberut Tengah dengan kondisi yang memprihatinkan. Para siswa tersebut harus di lantai selama mengikuti pelajaran. Namun sekarang mereka bisa bernafas lega setelah Pemerintah Mentawai mengalokasikan dana pembangunan sekolah dalam APBD 2012 sebanyak Rp2,27 Miliar. Gedung SMAN 1 Siberut Tengah mulai dibangun sejak awal September tahun ini dan kini pekerjaan telah selesai 40 persen. Herman Yohanes Satoko, salah satu guru di sekolah itu kepada Puailiggoubat Rabu 26 September menyebutkan, gedung yang dibuat sebanyak dua unit, masing-masing 3 lokal ditambah satu gedung pustaka, satu gedung laboratorium, satu gedung kantor dan toilet. Pembangunan gedung sekolah ini dikerjakan tiga kontraktor sekaligus yakni CV. Silendak, CV. Speu Corp dan CV. Oinan Bala Mandiri. “Pekerjaannya berjalan lancar dan dalam kontrak penyelesaiannya hingga Desember tahun ini,”katanya Herman berharap pembangunan

S

DIBANGUN - Proses pembangunan SMAN I Siberut Selatan di Maileppet. sekolah berjalan cepat, selain itu ia juga meminta kepala sekolah juga harus ditetapkan agar proses belajar mengajar bisa maksimal. Koordinator SMAN 1 Siberut Tengah Syafrial Nurdin, Jumat 28 September menyebutkan, tanah lokasi pembangunan merupakan milik suku Satoko. Pembangunan sekolah sudah ditangani Dinas Pendidikan Kabupaten Kepulauan Mentawai. “Semua tak ada

masalah,” jelasnya. Syafrial, guru lain menambahkan, jumlah siswa saat ini 100 orang dan tenaga guru tidak tetap sebanyak 13 orang. Guru-guru ini diambil dari guru SMPN 1 sebab secara struktur sekolah ini belum mempunyai guru tetap satu pun. “Harapan saya secara pribadi pembangunannya cepat selesai dan mudah mudahan Januari gedung sudah

Fasilitas Pendidikan di Siberut Barat Dibenahi PADANG - Beberapa fasilitas pendidikan di Kecamatan Siberut Barat dibenahi Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kabupaten Kepulauan Mentawai, mulai dari rehabilitasi sedang dan berat gedung sekolah SDN 11 Simalegi dan Pembangunan ruang

kelas baru SMPN 1 Siberut Barat. Kepala Desa Simalegi Gunawan kepada Puailiggoubat, Jumat 28 September menyebutkan, pekerjaan saat ini tengah berlangsung. “Pembangunannya sedang berjalan dan bangunan sudah berdiri. Kita berFOTO:RINTO/PUAILIGGOUBAT

SISWA - Siswa SMAN I SIberut Tengah berjalan di pemukiman warga di Desa Saibi

harap tidak ada kendala sehingga bangunan dapat digunakan dan menjadi daya pacu pendidikan di Siberut Barat,” katanya. Untuk rehabilitasi sedang dan berat gedung sekolah SDN 11 Simalegi, dana yang dianggarkan dalam APBD Mentawai 2012 sejumlah Rp163.913.000. Perincian anggaran itu berupa pembelian kontruksi Rp112 Juta, honor tim pengadaan barang Rp350 Ribu, belanja panitia pemeriksa Rp250 Ribu, honor pengelola teknis Rp2,1 Juta, belanja alat tulis kantor Rp233 Ribu, belanja prangko dan materai Rp130 Ribu. Dana sebesar itu juga dipergunakan untuk biaya BBM Rp27 Juta, belanja penggandaan Rp550 Ribu dan belanja perjalanan dinas dalam daerah Rp21,3 Juta. Untuk pembangunan ruang kelas baru SMPN 1 Siberut Barat, total APBD yang dianggarkan sebesar Rp918.583.000. Untuk modal konstruksi bangunan Rp832 Juta, honor tim Rp2.150.000, belanja panitia pe-

bisa dipakai dan juga ada guru yang dimutasikan untuk menjadi guru tetap di SMA Siberut Tengah,” ujarnya Selain guru yang berharap pembangunan gedung berjalan lancar, siswa

SMA dan masyarakat juga berharap gedung bisa rampung tahun ini, agar tahun depan sudah bisa dipakai. Poncianus Sageileppak , 17 tahun, salah seorang siswa SMA mengaku, sangat berharap besar sekolahnya bisa rampung tahun ini. “Mudah-mudahan pembangunan tidak terkendala dan selesai secepatnya sehingga bisa dipakai, gurunya juga dilengkapi karena percuma gedungnya selesai jika tidak ada guru,” harapnya. “Saya sudah tidak sabar menikmati suasana belajar di gedung yang baru, kita tetap semangat dan betah belajar di sini karena ekonomi orang tua lebih irit kalau berada di sini,” ujar Johan Ricky Sauddeinuk (18), murid lain. Sementara Jerti Sanakkat (45), salah satu orang tua siswa mengaku khawatir terhadap penyelesaian gedung itu karena ia melihat beberapa pekerja sudah mulai pulang satu persatu. “Mudah-mudahan itu hanya kekhawatiran saya, karena saya berharap anak-anak bisa belajar lebih maksimal kalau punya sekolah sendiri,” ujarnya. (g)

Pembangunan 4 Lokal SMPN 1 Siberut Tengah Masuk APBD Perubahan SAIBI - Kelanjutan pembangunan empat lokal SMPN 1 Siberut Tengah yang terbengkalai tahun 2011, direncanakan dilanjutkan tahun ini dalam APBD Perubahan, demikian dikatakan Herman Yohanes, salah seorang guru sekolah itu, Rabu 26 September di Saibi. “Sesuai informasi dari PPTK dari Dinas Pendidikan, gedung ini sudah masuk di anggaran perubahan, namun kapan dimulai belum dipastikan,” katanya. Wakil Kepala SMPN1 Siberut Tengah Syafrial Nurdin yang dikonfirmasi Puailiggoubat, Jumat 28 September melalui pesan singkat seluler menyebutkan, kelanjutan pembangunan gedung ini, hanya Dinas Pendidikan yang punya jawaban. (rr)

meriksa Rp1.750.000, honor pengelola teknis Rp7 Juta, belanja alat tulis kantor Rp523 Ribu, belanja prangko dan materai Rp160 Ribu. Untuk biaya BBM Rp45 Juta, belanja penggandaan Rp1,6 Juta, belanja makan dan minum rapat Rp1.050.000 dan belanja perjalanan dinas dalam daerah Rp27.350.000. Sementara di Siberut Utara, rencana pembangunan SMPN 2 Siberut Utara dianggarkan Rp116.333.000. Dana itu untuk pengadaan konstruksi atau pembelian bangunan Rp90 Juta, honor tim Rp1,8 Juta, belanja panitia pelaksana Rp1,5 Juta, honor pengelola teknis Rp2,1 Juta, belanja alat tulis kantor Rp308 Ribu, belanja perangko dan materai serta benda pos Rp100 Ribu.

Untuk belanja BBM Rp9 Juta, belanja penggandaan Rp175 Ribu, belanja makan dan minum rapat Rp700 Ribu dan belanja perjalanan dinas dalam daerah Rp10.650.000. Tahun ini juga, dianggarkan pembangunan Unit Sekolah Baru (USB) SMPN 1 Siberut Utara Rp112.868.000. Anggaran itu dipergunakan dalam beberapa item yakni biaya pembangunan gedung kantor Rp90 Juta, honor tim Rp1,8 Juta, belanja panitia pelaksana Rp1,5 Juta, belanja alat tulis kantor Rp498 Ribu, belanja perangko dan materai Rp105 Ribu. Belanja BBM Rp7.440.000, belanja penggandaan Rp175 ribu, belanja makan dan minum rapat Rp700 Ribu dan belanja perjalanan dinas dalam daerah Rp10.650.000. (bs)


Puailiggoubat NO. 249, 1 - 14 Oktober 2012

Mentawai akan dijadikan wisata selancar yang eksklusif namun masih dipertanyakan apakah ini akan menyentuh masyarakat lokal

Ketika Selancar Jadi Wisata Ekslusif FOTO:GERSON/PUAILIGGOUBAT

Rus Akbar

iapa yang tidak kenal eksotisme ombak Mentawai ? Ketenarannya bahkan mampu mengundang peselancar-pesalancar luar negeri datang berkunjung di musimmusim selancar tiba. Tak peduli Mentawai merupakan daerah yang rawan gempa dan tsunami, para wisatawan ini rela merogoh koceknya untuk menikmati keindahan laut pulau di Samudera Hindia ini. Namun penggemar olahraga selancar mungkin harus bersiap merogoh saku lebih dalam, sebab Dinas Pariwisata,Pemuda dan Olahraga Mentawai segera menetapkan Perda tentang Penataan Ulang Wisata Bahari Mentawai, dimana pengunjung di 42 titik selancar yang tersebar di Mentawai akan dibatasi. Kepala Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga Mentawai, Desti Seminora mengatakan penerapan wisata ekslusif di Mentawai karena dikhawatikan terjadinya kerusakan lingkungan dan terbatasnya daya dukung kawasan. “Kalau kita buka secara massal ini akan dikawatirkan merusak lingkungan, tidak saja investasi juga kita batasi, agar tujuannya nanti masyarakat lokal juga bisa memanfaatkan peluang ini,” katanya di hadapan pengusaha wisata di Gubernuran Sumbar, jalan Jenderal Sudirman, Padang, Jumat 21 September lalu. Dalam paparannya, Mentawai memiliki 33 desa pantai dan 99 gugus pulau, dengan garis pantai sepanjang 1.402,7 km. Luas lautannya sekitar

21

S

NONTON SELANCAR - Dua bocah menonton anak-anak yang berselancar di Pantai Muara Siberut 30.018,43 kilometer persegi, dan luas daratan yang hanya 6.011,35 kilometer persegi. Dari 99 pulau di Mentawai, 98 pulau di anta-ranya merupakan pulaupulau kecil yang memiliki daya dukung terbatas. Luasnya kurang dari 2.000 kilometer persegi. Cuma Siberut yang boleh dikategorikan bukan pulau kecil. Meski Siberut bukan pulau kecil, tetapi pemanfaatannya tetap harus memperhatikan lingkungan, karena lebih dari 70 persen wilayah Siberut adalah kawasan konservasi TNS yang menjadi cagar biosfer dunia. Sedangkan pembatasan kunjungan, diusulkan tamu yang datang ke resort maksimal 20 orang per kunjungan. Untuk vila maksimal 10 orang per kunjungan. Sementara untuk pondok wisata maksimal 8 orang per kunjungan dan kapal selancar maksimal 10 orang

Inilah biaya yang dirancang oleh Pemerintah Mentawai untuk wisatawan tercantum dalam Pasal 22 mengenai Sarana Akomodasi bagi Peselancar

1. Setiap penyedia jasa akomodasi bagi peselancar harus memperhatikan: a. Daya dukung kawasan; b. Penyediaan fasilitas kebencanaan; 2. Sarana akomodasi untuk wisatawan selancar: a. hotel resort; b. vila; dan c. pondok wisata 3. Tarif minimum bagi tamu selancar a. Hotel resort = Rp. 2.000.000 per orang per hari b. Villa = Rp. 1.000.000 per orang per hari c. Pondok Wisata = Rp 500.000 per orang per hari 4). Pengaturan tarif minimum bagi selain wisatawan selancar diatur lebih lanjut oleh Peraturan Bupati

per kunju-ngan. Untuk pembatasan kapal, maksimal 40 kapal yang beroperasi tiap tahun. Kapal yang boleh beroperasi itu ditentukan tiap tahun lewat sistem pengundian disaksikan notaris, aparat keamanan, instansi terkait dan harus terdaftar di dinas pariwisata. Kapal juga harus tambat pada mooring buoy yang disediakan. “Dengan pembatasan ini, diharapkan mampu mendorong pertumbuhan iklim investasi sektor jasa atau usaha kepariwisataan yang berbasis lingkungan. Ekonomi masyarakat juga tumbuh dan berkembang sejalan dengan menggeliatnya kelompok usaha mikro, kecil dan menengah,” ujarnya. Sementara Bupati Mentawai Yudas Sabaggalet, meminta ranperda tersebut tidak menyingkirkan masyarakat lokal di lokasi wisata tapi merangkul mereka serta melibatkan mereka pekerjaan. “Kami berharap ada dampak lain dari pariwisata itu yang dapat melibatkan masya-rakat dan mampu menggerakkan ekonomi masyarakat. Bila soal SDM nya, akan kita latih dan tingkatkan kemampuannya,” kata Yudas. Mengenai ekslusifnya ia juga sepakat dengan Dinas Pariwisata karena tidak ingin Mentawai didatangi orang dengan bebas tanpa batas mengakibatkan terjadi kerusakan lingkungan dan daya tampung kawasan yang terbatas. “Ini disebabkan Mentawai terdiri dari pulaupulau kecil. Selain itu kita juga khawatir masyarakat Mentawai akan tersisihkan,” katanya. Bupati juga meminta setiap kapal yang datang tidak membawa seluruh keperluannya dari Padang, seperti gula, sayur dan lain-nya. Masyarakat harus

diberdayakan untuk menyediakan seluruh kebutuhan itu. Selu-ruh SKPD di Mentawai harus mampu menggerakkannya. “Kita juga meminta para stakeholder membuat pengaturan yang tegas tentang minuman keras dan obat-obatan berba-haya yang dikhawatirkan akan merusak mental dan budaya masyarakat,” katanya. Ketua Komisi C, DPRD Mentawai Anom Suheri setuju pelibatan masyarakat lokal dalam pengelolaan wisata sehingga dampaknya bukan kalangan pengusaha wisata saja tapi juga dirasakan oleh masyarakat lokal. “Meski ini sudah ada perda baru, tapi Perda No.16 tenang pengelolan wisata yang telah disahkan DPRD lalu masih tetap diberlakukan dan itu belum dicabut,” katanya. “Kita minta pemerintah kalau ranperda ini sudah disahkan ini harus dijalankan jangan dibiarkan,” katanya lagi. (r)

Titik Selancar yang dijadikan Ekslusif dan Ekslusif Eksekutif 1) Burgerworld Right berada di Perairan Pulau Roniki Kecamatan Siberut Barat Daya 2) Burgerworld Left berada di Perairan Pulau Roniki Kecamatan Siberut Barat Daya 3) Ebay Left berada di perairan pulau Masokut Kecamatan Siberut Barat Daya 4) Ebay Right berada di perairan pulau Masokut Kecamatan Siberut Barat Daya 5) Pitstop Hill Right di perairan pulau Masokut Kecamatan Siberut Barat Daya 6) Bank-Vaults Right berada di perairan Pulau Masokut Kecamatan Siberut Barat Daya 7) Nipussi Right berada di perairan Pulau Masokut Kecamatan Siberut Barat Daya 8) Hideaway Left berada di perairan Pulau Masokut Kecamatan Siberut Barat Daya 9) Jon Kendi Left berada di perairan Pulau Karamajat Kecamatan Siberut Barat Daya 10) No Kandui Left berada di perairan pulau Karamajat Kecamatan Siberut Barat Daya 11) A-Bobs Right berada di perairan pulau Karamajat Kecamatan Siberut Barat Daya 12) Rifles Right berada di perairan pulau Karamajat Kecamatan Siberut Barat Daya 13) Beng-beng Left, di perairan pulau Nyang Nyang Kecamatan Siberut Barat Daya 14) Karambak Left berada di perairan pulau Karamajat Kecamatan Siberut Barat Daya 15) KFC Left berada di perairan desa Silabu Kecamatan Pagai Utara 16) Maccaronis Left di perairan Tanjung Goibok desa Silabu Kecamatan Pagai Utara 17) Rags Left berada di perairan desa Silabu Kecamatan Pagai Utara 18) Rags Right berada di perairan desa Silabu Kecamatan Pagai Utara 19) Thunderleft Left berada di perairan pulau Sibigeau Kecamaatan Pagai Selatan 20) Thunderleft Rightt berada di perairan pulau Sibigeau Kecamaatan Pagai Selatan 21) The Hole Right berada di perairan pulau Sibarubaru Kecamatan Pagai Selatan 22) Lighthouse Right berada di perairan pulau Sibarubaru Kecamatan Pagai Selatan 23) Roxi Left berada di perairan pulau Pitojat desa Malakopak Kecamatan Pagai Selatan 24) Ombak Tikus Left berada di perairan pulau Siburu Kecamatan Sipora Utara 25) Ice Lands Left berada di perairan Pulau Potoutougat Kecamatan Sipora Utara 26) Ombak Tidur Right berada di perairan pulau Potoutougat Kecamatan Sipora Utara 27) Suciders Right berada di perairan pulau Potoutougat Kecamatan Sipora Utara 28) Stones Left berada di perairan pulau Potoutougat Kecamatan Sipora Utara 29) Twigis Right berada di perairan desa Mapadegat Kecamatan Sipora Utara 30) Telescope Left berada di perairan desa Mapadegat Kecamatan Sipora Utara 31) Scare Crows Left berada di perairan Pulau Pitojat Kecamatan Sipora Utara 32) Ombak Ular Left berada di perairan Tanjung Matabaairak Kecamatan Sipora Utara 33) Nuko Right berada di perairan pulau Nuko Kecamatan Sipora Utara 34) Beach Break Left berada di perairan desa Betumonga Kecamatan Sipora Utara 35) Beach Break Right berada di perairan desa Betumonga Kecamatan Sipora Utara 36) Pukarayat Left berada di perairan desa Tuapejat Kecamatan Sipora Utara 37) Bintang Right berada di perairan Desa Bosua Kecamatan Sipora Selatan 38) Beach Break Left berada di perairan desa Bosua Kecamatan Sipora Selatan 39) Beach Break Right berada di perairan desa Bosua Kecamatan Sipora Selatan 40) Lance’s Left berada di perairan Dusun Katiet Kecamatan Sipora Selatan 41) Lance’s Right berada di perairan Dusun Katiet Kecamatan Sipora Selatan 42) Hollowtrees Right berada di perairan Desa Katiet Kecamatan Sipora Selatan


EKOKER Tiap Minggu, Pantai Saibi Diramaikan Pengunjung SAIBI - Menghabiskan waktu di pantai menjadi liburan favorit warga Mentawai yang tinggal di pinggir Pantai Saibisamukop Kecamatan Siberut Tengah, Kabupaten Kepulauan Mentawai. Hampir setiap minggu, pantai diramaikan pengunjung lokal yang ingin menghabiskan waktu bersantai. Pantai biasanya mulai ramai usai ibadah gereja Minggu siang. Seperti 16 September lalu, sekitar 50-an pengunjung memadati pantai yang umumnya muda mudi. "Saya sering datang ke pantai ini bersama teman-teman tiap minggu. Tapi kalau sendirian kadang jarang datangnya," ujar Maya, 15 tahun, siswa SMAN1 Siberut Tengah asal Sirilogui sambil duduk santai di atas motor dengar musik bersama teman-temannya. "Biasanya kita ke pantai ini untuk melepaskan suntuk saja. Enam hari kita bersekolah jemu juga jadinya.Makanya kita ke pantai untuk mencari hiburan, walaupun pantainya nggak terlalu indah karena tidak ada pepohonan," lanjutnya. Sebenarnya upaya penghijauan pantai tersebut sudah beberapa kali dilakukan seperti menanam pohon pinus. Namun pohon tersebut tidak bisa tumbuh besar karena mati dihempas gelombang. Sementara Muklis Rais, 27 tahun, mengatakan liburan pantai salah satu favorit warga sekitar. "Tiap minggu saya juga bersama kawan-kawan selalu luangkan waktu kepantai ini, main gitar dan bernyanyi. Bagi saya, salah satu alasan yang membuat saya tertarik pantai ini adalah pemandangannya, meski tidak seindah pantai Mapaddegat yang pernah saya lihat,"ujarnya. Pengunjung lainnya, Susi Susanti, siswa SMPN 1 Siberut Tengah asal Subelen mengatakan melihat keindahan pantai dan laut bisa menghilangkan kesedihan. (rr)

Puailiggoubat

NO. 249, 1 - 14 Oktober 2012

22

Proyek Irigasi di Sikakap Terbengkalai Akibat tidak adanya irigasi, 31 hektar sawah petani di Dusun Sibabai, Desa Sikakap gagal panen.

FOTO:FERDINAN/PUAILIGGOUBAT

Ferdinand Salamanang

P

embangunan irigasi untuk pengairan lahan persawahan di Dusun Sibaibai, Desa

Sikakap Kecamatan Sikakap, Kabupaten Kepulauan Mentawai terbengkalai. Proyek yang dibangun dengan total dana Rp1,601 Miliar dianggarkan dari APBD 2011. Padahal irigasi ini sangat diharapkan selesai oleh petani sawah di sekitar Sibaibai karena saat kemarau, sawah petani yang hanya mengandalkan hujan untuk pengairan menjadi kering. Tidak hanya petani, warga yang menjadi tenaga kerja dalam pelaksanaan proyek irigasi ini juga belum dibayar. Mangasa Sababalat, warga Sibaibai yang menjadi pekerja di proyek tersebut tersebut mengaku upahnya menggali saluran pipa belum diterima. “Sudah capek kerja, malah tidak dibayar. Kontraktornya pun tidak jelas lagi keberadaannya,” keluhnya. Asril, Ketua Kelompok Tani Toro Kamata mengaku kecewa dengan proyek tersebut sebab 31 hektar sawah yang dikelola kelompoknya kini terancam gagal panen. “Saat ini sudah

IRIGASI - Irigasi di Dusun Sibaibai, Desa Sikakap yang tidak selesai dikerjakan pada Tahun Anggaran 2011 tiga bulan kemarau, kalaupun ada hujan, hanya sehari, tidak mampu mengairi sawah, 31 hektar lahan kami yang saat ini akan dipanen hasilnya pasti jauh berkurang,” kata Asril kepada Puailiggoubat, 24 September. Menurut Asril, saat ini sebanyak 18 hektar lahan kelompok berada di Toktuk sementara 13 hektar berada di Baiko. Saat panen raya, kelompok ini menghasilkan gabah kering 5-6 ton per hektar. “Saat panen, warga sekitar Sikakap termasuk pedagang akan datang kepada kami membeli beras,” kata

Asril. Namun kemarau kali ini, hasil yang didapat kelompoknya hanya 150 kilogram per hektar. “Hasil ini tidak bisa dijual, untuk konsumsi kami saja tidak cukup, kami rugi besar,” kata Asril. Kondisi ini menurut Asril harus secepatnya dicarikan jalan keluar. Jangan sampai petani menjadi patah semangat dan meninggalkan sawahnya. “Bagaimana mungkin pemerintah akan mencetak sawah baru jika tidak ada irigasi, ini adalah hal penting yang harus dibangun dulu

baru diperluas sawah di sini,” tambah Asril. Saat Puailiggoubat memantau proyek di hulu sungai Sibaibai, pekerjaan baru selesai membangun dam penampung air. Namun pintu air untuk mengalirkan ke pipa belum dipasang. Sementara saluran pipa yang sudah digali pekerja, pipanya belum terpasang dan pipanya belum tersedia di lokasi proyek. Dan bak penampungan yang terletak di tepi jalan lingkar Sibaibai sudah berlumut, ditengahnya sudah tumbuh rumpun bambu. (o)

Pelatihan ke Payakumbuh

Lima Keltan Habiskan Dana Rp350 Juta SAIBI - Pelatihan coklat yang diikuti lima kelompok tani dari Desa Saibisamukop Kecamatan Siberut Tengah yakni Kaleak, Bat Kairiggi, Sinuai, Liggite dan Sipaleppeu Esi atau Sinasauna yang berjumlah 40 orang di Payakumbuh menghabiskan dana Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) 2012 sebesar Rp350 Juta Sebelum berangkat, Kepala Desa Saibi Masimo Satoko, Senin 24 September berpesan agar peserta berperan aktif dan bersungguhsungguh menyerap ilmu yang diberikan. “Sekembali dari pelatihan, diharapkan bisa menjadi kader bagi

warga lainnya dan menjadi petani percontohan bagi warga lain” ujarnya. Ketua BPD Gustaf Sageileppak menambahkan, peserta harus serius dalam pelatihan ini karena telah menghabiskan dana yang besar. Ia berharap kepada peserta agar memanfaatkan kesempatan ini untuk mendapat ilmu demi kemajuan desa. “Dananya pelatihan sangat besar jika kita pergunakan untuk pembangunan jalan, kita tidak rugi, maka dari itu pergi dan kembali dengan selamat serta pelatihannya bermanfaat bagi kehidupan kita nanti, “ ujarnya. (rr)

FOTO:RINTO/PUAILIGGOUBAT

PEMIBIBITAN MANAU - Tempat pembibitan manau dari TNS di Saibi


23

Puailiggoubat NO. 249, 1 - 14 Oktober 2012

FOTO:BAMBANG/PUAILIGGOUBAT

Suara Daun

O

tcai (jatah) merupakan sebuah tradisi pembagian jatah makanan secara rata kepada tiap kepala suku di Uma pada suku Mentawai. Menurut Kornelius Taleku (60), salah satu tokoh adat di Sikabaluan, tradisi otcai merupakan simbol kebersamaan dan kekeluargaan di Mentawai. Pembagian otcai biasanya dilakukan pada pesta-pesta yang dilakukan di uma, baik itu perkawinan atau acara ritual lainnya. Pembagian otcai dalam pesta di Mentawai seperti pesta perkawinan biasanya diberikan pada waktu mengambil kayu api untuk keperluan pesta, saat akan memberi makan untuk pengantin dan menutup pesta ketika anggota suku akan membubarkan diri. Jika saat pesta semua anggota suku berkumpul, jumlah otcai yang dibagi bisa mencapai ratusan tumpuk. Pembagian jumlah otcai biasanya dihitung dari jumlah kepala keluarga dan anak muda. “Keluarga yang tidak datang karena ada halangan atau ada di luar Mentawai juga ikut dihitung untuk diberikan otcai,” kata Kornelius. Jika dilihat sepintas, kegiatan membagi otcai terkesan biasa dan gampang dilaksanakan, hanya menghitung jumlah keluarga yang datang dan membagi tumpukan, semua beres. Namun bukan hanya sekedar itu. “Kalau hanya untuk membagi begitu saja memang mudah, namun pembagian otcai ini kan ada dagingnya, ada tulang dan ada bagianbagian yang harus dibagi rata, nilainya itu kebersamaan,” jelas Kornelius. Agar pembagian adil, kata Kornelius, setelah babi disembelih, daging akan dipotong-potong sebesar kepalan tangan. Saat akan memotong daging inilah dipisahkan bagian-bagian dari daging babi tersebut. Misalnya bagian kaki, bagian perut, dan beberapa bagian lainnya. Waktu membagi otcai yang berperan itu bukan satu orang,

sekadar becanda

Pemabuk Tiga orang pemabuk tiba di stasiun kereta api beberapa saat sebelum kereta berangkat. Karena melihat ketiga pemabuk itu sempoyongan seperti tidak mampu naik kereta api, maka kepala stasiun yang baik hati membantu mereka naik. Ia sudah membantu dua orang naik kereta sebelum kereta

Roberta Sarogdok

Mentawai itu Emas?

T

Kebersamaan dalam Otcai namun bisa mencapai tiga hingga lima orang. “Kalau sendiri yang membagi dengan jumlah otcai mencapai ratusan maka tidak akan selesai, apalagi orang yang tidak biasa, terkadang saat yang membagi tiga hingga lima orang kadang terjadi kesalahan karena ada pembagian yang terlewati,” katanya. Namun tradisi sederhana yang sarat dengan nilai ini, lanjut Kornelius, sudah jarang dilakukan generasi muda Mentawai. Generasi sekarang menurutnya agak gengsi mengambil bagian dalam acara pembagian otcai karena adanya paradigma hal-hal seperti itu tugasnya orang tua. “Untuk budaya seperti ini, kita harus terjun langsung, dari

pengalaman ini kita akan bisa belajar. Kalau tidak seperti itu bagaimana ke depan orang tua meminta kita untuk berperan,” katanya Tau Taelagat, 40 tahun, warga Desa Simatalu menyebutkan, agar generasi muda mengenal budaya dan adat istiadatnya, mereka harus dilibatkan sejak kecil. “Anak muda harus dibiasakan melakukan kegiatan tradisinya agar mereka tidak lupa,” ujarnya. Kegiatan tradisi, menurut Tau yang pelibatan generasi muda meliputi tradisi mendirikan bangunan, membuat tobat, membuat racun panah, mencari ikan, mencari kayu api, hingga membuat pembalut tembakau untuk rokok sehari-hari.

“Kalau tidak terlibat langsung maka dia akan tertinggal dan ditertawakan orang. Kita sebagai orang tua juga akan merasa malu karena tak berhasil mewariskan budaya kepada anak,” katanya. Tau Taelagat melihat, generasi Mentawai yang ada di pedalaman dengan yang ada di pusat kabupaten atau kecamatan akan jauh berbeda dalam menyerap budaya. Menurutnya, generasi Mentawai yang tinggal di pedalaman lebih cepat menangkap dan menjalankan budaya Mentawai karena kegiatan mereka umumnya berkaitan erat dan masih menganggap budayanya sebagai sesuatu yang sangat penting bagi kehidupannya. (bs)

Pemabuk Mencari kantor Polisi berangkat, dan meminta maaf kepada seorang pemabuk lagi yang terpaksa tertinggal kereta api tadi. “Maaf tuan”, katanya. “Sebetulnya saya sangat ingin membantu Anda naik kereta”, kata kepala stasiun. “Tidak apa-apa”, jawab sang pemabuk yang tertinggal. “Teman saya akan lebih menyesal lagi. Mereka sebetulnya hanya mengantar saya ke stasiun”.

Mencari Kantor Polisi “Kenapa kamu mencuri tape mobil?” tanya polisi kepada Salim, ketika dia diperiksa di kantor polisi. “Saya terpaksa melakukannya, Pak,” jawab Salim. “Terpaksa bagaimana?” tanya Pak polisi. “Dari pagi saya ada perlu ke kantor polisi, tapi tidak ketemu, lalu saya tanya ke teman, ee ee..

dia jg ga tau dimana kantor polidi. Ya sudah… supaya sampai ke kantor polisi, saya terpaksa maling tape di mobil. Buktinya sekarang saya bisa sampai ke kantor polisi ini.” “Terus, kenapa kamu mencari kantor polisi segala?” “Itu, Pak… mau membuat… Surat Keterangan Kelakuan Baik” (gudang humor.com)

anggal 12 Oktober setiap tahunnya merupakan hari jadinya Kabupaten Kepulauan Mentawai, dimana dalam tahun ini Mentawai berumur 13 tahun.Umurnya sudah dewasa dan sudah bisa lebih terbuka dalam hal pembangunan dan dalam hal peraturan-peraturan yang makin pro ke rakyat. Dan masih berharap terus untuk bersama masyarakat dalam mengontrol pembangunan di daerah sendiri, serta pemerintah bersama masyarakat saling kerjasama dan duduk bareng dalam perencanaan pembangunan. Tetapi dibalik cerita di umur 13 tahun ternyata Mentawai ini hanya difungsikan oleh kalangan orang yang ada kepentingan jelek tentang kembang kempisnya kemajuan Mentawai. Baginya Mentawai itu emas dan sumber harta yang berlimpah untuk mengejar kekayaan yang semata. Sumber untuk cepat kaya adalah daerah Mentawai. Pegawai Golongan II memiliki rumah dan mobil, apalagi golongan III dengan cepat memiliki rumah lebih dari satu unit di kota. Mentawai itu emas, semua pekerjaan dijadikan sumber uang untuk menjadi kaya. Sepuluh tahun yang lalu bahwa Mentawai itu emas masih dinikmati oleh banyak orang dan malah berkali-kali menjadi saksi, bahkan menjadi terdakwa dan tersangka korupsi di pengadilan. Nah di tahun ini, dengan bupati dan wakil bupati yang barupun ternyata kalimat itu masih hangat di telinga pada saat ngerumpi dan bergabung dengan para kumpulan yang keluarganya yang bekerja sebagai pegawai di bumi sikerei. Masihkah ada rasa cinta itu kepada pembangunan Mentawai?Padahal dari bupati dan DPRD Mentawai semua itu orang Mentawai, tetapi kebiasaan buruk yang bertahun-tahun telah dinikmatinya sampai saat ini masih ada kebiasaan itu. Waduh Bumi Sikerei tercinta hendak kemana…? Orang asli manakah yang menguasai Mentawai dan mencintai Mentawai? Bertahun-tahun masyarakat hanya menonton dari pelaksanaan pembangunan itu. Padahal kerjasama semua pihak demi Mentawai sangat menentukan, rasa cinta terhadap Mentawai. Dan masih sangat berharap bukan karena Mentawai itu sumber emas dalam mengejar kekayaan yang bukan dari haknya melainkan pembangunan Mentawai dibangun dan dilaksanakan dengan hati murni dan mendapatkan haknya sesuai dengan aturan yang ada. Peluangpeluang jahat untuk mengantarkan diri ke ruang persidangan dan ke penjara harus dilawan dari semua godaan itu. Mentawai masih menuntut semua pihak untuk terlibat dalam pemerintahan dan pembangunan. Mentawai itu adalah milik kita, tempat kita meraup kehidupan dari berbagai dari kepentingan, marilah mencintai Mentawai dari berbagai hal adalah tugas dan tanggungjawab kita. z


Puailiggoubat NO. 249, 1 - 14 Oktober 2012

24


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.