250

Page 1

MENTAWAI NEWS

MUNTABER MEWABAH DI SIBERUT SELATAN, EMPAT MENINGGAL

5

MENTAWAI NEWS

6

TANJUNG BURANG GANTIKAN AMBU-AMBU MENTAWAI NEWS

Tabloid Alternatif Dwimingguan

Puailiggoubat Untuk Kebangkitan Masyarakat Mentawai

7 15

-3

No . 1 Ta 25 Ok hu 0 n to

be X r2 0

12

HARGA ECERAN RP 3000

EMPAT WARGA SAGITCI TEWAS USAI SANTAP PENYU


Puailiggoubat NO. 250, 15 - 31 Oktober 2012

Uggla Ka tanggal 25 Oktober sibabara, aitup at rua ngarura iparagat teteu samba tsunami epat kecamatan ka Mentawai. Ujunia nenda 2.072 sipulalep siorak nia masieggek ragalai lalepda sai pemerintah - 3

Dari Re daksi

B

ulan Oktober ini boleh dikatakan cukup berarti bagi Mentawai. Pertama, tiap 12 Oktober merupakan ulang tahun kabupaten yang tahun ini berusia 13. Usia ini jika diibaratkan manusia adalah usia menjelang remaja. Di usia ini remaja biasanya sedang giat-giatnya bersolek, mempercantik diri, belajar giat agar sukses di kemudian hari. Harapan yang sama untuk Mentawai agar terus bersolek agar mengundang semakin banyak wisatawan dan investor serta memajukan

2

Oktober yang Berarti infrastruktur untuk meningkatkan kesejahteraan. Kedua, 25 Oktober ini berarti genap dua tahun tragedi tsunami menyapu empat kecamatan di Mentawai. Tragedi memilukan yang telah menelan hampir 500 jiwa. Kita tentu tak ingin berlama-lama larut dalam kesedihan. Saatnya bangkit dan menyongsong kehidupan lebih baik. Redaksi

Kantor Kependudukan dan Catatan Sipil Mentawai bulat irok bagatda ka pangampulat Oktober nene’ pasirekaman lepak — 4 27 silangok masusurak amulaggek at ka RSUD Tuapeijat — 5 Kapak ra sai ASDP anai rapaeruk, peilek lima kapak ra sai Pemkab Mentawai sara lek sitalipogi pulau, legei nia makatai — 7 Tak pei maigi sikolah dasar igelai ake pelajaran arat Mentawai — 19 Anai sitaimaobak bea siswa rabailiu akek nia galajaet — 20 Kalulut keret baga samba rot, sipulaggai ka Katurei Kecamatan Siberut Barat Daya ka Oktober nene’ rapatarek tubuuda masialak buat berak ka puberakat lio nia 100 hektar — 21 COVER DEPAN: 1 FOTO: FERDINAN/PUAILIGGOUBAT 1 DESAIN: SYAFRIL

Awasi HET BBM Kepada bupati, Tolong tindaklanjuti PERBUP tentang Harga Eceran Tertinggi (HET) Bahan Bakar Minyak (BBM) karena hingga saat ini PERBUP tersebut tidak ditindaklanjuti oleh agen dan pengecer BBM di Mentawai. Badan pengawas yang sudah di SK kan oleh Bupati segeralah bekerja untuk mengawasi HET BBM di Mentawai, jangan diam Saja! 082389989814

Kembangakan Wisata Mentawai Kepada Dinas Pariwisata, Bali bisa maju karena budaya dan wisatanya di kembangkan, Jika

pengembangan wisata di Mentawai dilakukan dengan baik, Maka Mentawai akan menjadi daerah wisatawan para mancanegara 081261016577

Festival Budaya di Muara Siberut Kami masyarakat Muara Siberut mengusulkan Festival Budaya mendatang dilangsungkan di Taman Nasional Muara Siberut. Kalau bisa adakan lomba karaoke tingkat umum dan jangan hanya tingkat SD, SMP, dan SMA. (Mariyo Yuliato Saluluni) 085356793532

TABLOID ALTERNATIF DWIMINGGUAN

Puailiggoubat Terbit setiap tanggal 1 dan 15

ISSN: 1412-9140 PENERBIT: Yayasan Citra Mandiri PEMIMPIN UMUM/USAHA: Roberta Sarogdog PEMIMPIN REDAKSI: Yuafriza DEWAN REDAKSI: Roberta Sarogdog Rus Akbar Saleleubaja REDAKTUR: Rus Akbar Syafril Gerson Merari Saleleubaja WARTAWAN DAERAH: Bambang Sagurung (Sikabaluan) Rapot Pardomuan (Sipora) Irman Jhon (Sikakap) Rinto Robertus (Saibi) Ferdinan Salamanang (Sikakap) Patrisius Sanene’ (Padang) Daud Siribere (Siberut Barat) Legend Satoinong (Siberut Selatan) Dominikus Sabulat (Siberut Barat Daya)

Tarif Iklan Puailiggoubat

DISTRIBUTOR DAERAH: Arsenius Samaloisa (Sioban) Vincensius Ndraha (Siberut Selatan) Bambang (Siberut Utara) Juanda (Siberut Barat) ALAMAT REDAKSI DAN USAHA: Jl. Kampung Nias 1 No. 21, Padang. Telp (0751) 7877373 - Fax. (0751) 35528 REKENING: Bank Nagari Cabang Pembantu Niaga, Padang No.2105.0210.0207-1 PENCETAK: PT Riau Graindo, Pekanbaru (Isi di luar Tanggung Jawab Percetakan). Wartawan Puailiggoubat selalu dilengkapi Kartu Pers dan (sesuai Kode Etik Jurnalistik) tidak dibenarkan menerima suap (‘amplop’) dari narasumber.

www.puailiggoubat.com

CATATAN: Biaya Iklan sudah termasuk PPn 10 persen sesuai UndangUndang Nomor 42 Tahun 2009 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa.


3

Puailiggoubat NO. 250, 15 - 31 Oktober 2012

DUA TAHUN TSUNAMI

FASILITATOR DITARIK, PEMBANGUNAN HUNTAP BELUM JELAS Pada 25 Oktober nanti, genap dua tahun gempa dan tsunami meluluhlantakkan empat kecamatan di Mentawai. Selama itu juga 2.072 keluarga yang menjadi korban masih menunggu dibangunnya hunian tetap oleh pemerintah.

FOTO:PATRIS/PUAILIGGOUBAT

Patrisius Sanene’

gustus lalu sesungguhnya kabar yang menggembirakan bagi masyarakat ketika pemerintah mengumumkan pembangunan huntap segera dimulai yang ditandai dengan perekrutan fasilitator. Apalagi setelah Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan mengeluarkan izin prinsip tukar menukar kawasan hutan yang akan dijadikan pemukiman baru. Namun sekali lagi, para korban harus bersabar karena pembangunan huntap belum bisa dilakukan. Sebanyak 171 fasilitator yang sudah disebar ke empat kecamatan terdampak terpaksa ditarik kembali oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar. Alasannya surat izin pembersihan lahan (land clearing) atau surat dispensasi penebangan hutan untuk daerah Pagai Utara, Pagai Selatan dan Sikakap dari Kementerian Kehutanan belum keluar meski Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai telah mengajukan surat permohonan pada 18 Agustus 2012. Kepala Bidang Rehabilitasi dan Rekonstuksi BPBD Sumbar Oktavianus dalam rapat dengan fasilitator di Hotel Grand Sari Padang Jalan MH. Thamrin, Kamis 4 Oktober mengatakan, pembangunan huntap akan dimulai jika izin dari Kementrian Kehutanan telah ada. Untuk sementara, kata Oktavianus, fasilitator diistirahatkan menunggu izin keluar terhitung selama 174 hari ke depan sejak permohonan izin penebangan diajukan. “Sejak permohonan diajukan, sekarang sudah terhitung 30 hari,” katanya. Ia mengatakan, banyak proses yang mesti dilewati untuk membangun

A

TEMU FASILITATOR - Temu Fasilitator dengan BPBD Sumbar di hotel Grand Sari Padang huntap, penanda tanganan berita acara tukar menukar kawasan hutan butuh waktu 30 hari setelah izin prinsip diterbitkan, selanjutnya permohonan dispensasi land clearing kepada Kemenhut, penyampaian pertimbangan teknis dispensasi hingga penerbitan izin dispensasi dari Dirjen Planologi Menteri Kehutanan juga membutuhkan waktu 30 hari. Setelah proses itu, lanjut Oktavianus, masuk tahapan permohonan izin pemanfaatan kayu kepada Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Sumbar. Selanjutnya Penyam-paian Kepala Balai Pemantauan Pe-manfaatan Hutan Produksi (BP2HP) Wilayah Pekanbaru terhadap kegiatan fisik di lapangan kepada Direktorat Jenderal Bina Usaha Kehutanan (BUK) membutuhkan waktu 7 hari, kemudian dibutuhkan waktu 7 hari lagi untuk menolak atau menerbitkan pertimba-ngan teknis IPK kepada Kadishut “Disetujui atau ditolak hingga penyampaian permintaan pertimbangan teknis kepada Dirjen BUK memerlukan waktu selama 14 hari,” jelasnya. Langkah selanjutnya kepala dinas memerintahkan kepada pemohon untuk melakukan Timber Crusing dengan intensitas 5 persen dan membuat rekapitulasi Lembaga Rembug Hutan (LRH) yang dituangkan dalam BAP selama 2 hari.

Hasilnya dilaporkan kepada Kadishut Sumbar yang membutuhkan waktu 25 hari, barulah persetujuan IPK diterbitkan jika sudah memenuhi syarat dengan kurun waktu 2 hari. “Kemudian pemohon membuat rencana kerja, melakukan penataan batas blok IPK dan membayar Bank Garansi PSDH dan DR selama 50 hari,” paparnya. Oktavianus menyebutkan, kondisi ini tidak disangka namun ia berharap izin ini cepat keluar agar pembangunan huntap bisa dimulai. Dengan kendala ini, pihaknya mengistirahatkan fasilitator. “Terkait kontrak yang sudah disepakati selama 5 bulan tidak akan terganggu namun kita akan cari solusi untuk tetap diberikan untuk 5 bulan,” ujarnya. Kepala Seksi Rekonstruksi BPBD Sumbar Suryadi Eviontri mengaku, banyak tahapan yang dilalui untuk menyelesaikan izin Tukar Menukar Kawasan Hutan (TMKH) yang membuat pembangunan huntap lambat. “Banyak proses yang mesti dilewati sehingga kita harus mengistirahatkan fasilitator, kita tidak bisa melakukan pembangunan jika izin land clearing itu tidak ada meski izin prinsip keluar, TNI saja ditarik sama panglima karena tidak berani lantaran izin itu yang belum keluar,” katanya. Suryadi menyebutkan, rumitnya proses land clearing di Sikakap, Pagai Utara dan Pagai Selatan karena areal

pembangunan huntap masuk dalam kawasan HPH, sementara di Sipora tidak. Di Sipora, dikatakan Suryadi, lokasi pembangunan huntap telah diserahkan masyarakat pemilik tanah, meski begitu, jaminan IPK tetap diurus. Ia mengatakan 16 Oktober nanti, hal itu akan dibahas. “Gunanya untuk keselamatan dalam melakukan pekerjaan di lapangan,” jelasnya. Sementara itu, di sisi lain keputusan mengistirahatkan fasilitator ternyata banyak menuai kritik dari fasilitator itu sendiri. Dalam rapat tersebut, para fasilitator mempertanyakan keputusan BPBD itu. Koordinator Fasilitator Lapangan Desa Beriulou Fernando Sakailoat mengatakan, pembangunan huntap bukan program main-main, mestinya BPBD Sumbar juga ikut turun ke lapangan. “Apa yang mesti kami jawab jika masyarakat menuntut tanggung jawab dari kami karena mereka telah lama menunggu huntap ini, tolong ini bukan program main-main,” katanya. “Kami minta juga pihak BPBD Sumbar harus turun ke lapangan karena selama ini BPBD tidak pernah turun,” ujarnya. Pernyataan Fernando itu langsung ditampik Oktavinus, ia mengatakan BPBD sudah melakukan tinjauan ke lapangan, “Kita sudah pernah turun

sekali, dan dalam waktu dekat kita rencananya akan turun ke Beriulou,” katanya. Daudi Satoko, fasilitator lain juga mendesak agar BPBD ke lapangan dan serius melaksanakan program pembangunan. Ia mengatakan, kalau diistirahatkan mestinya ada kegiatan bermanfaat yang bisa dilakukan kepada masyarakat agar mereka tidak mencap fasilitator pembohong. “Program ini dijalankan karena mampu, kalau program ini tidak jelas jangan datang, tapi kalau serius, kita lakukan secepatnya karena saudara kita yang terkena musibah sudah dua tahun menunggu,” ujarnya Sebagai orang Mentawai, lanjut Daudi, meminta kepada BPBD segera mempercepat penyelesaian huntap karena nama baik secara pribadi dan lembaga dipertaruhkan di sana. “Jika tidak jadi, ini akan menjadi ancaman psikologi bagi kami di lapangan yang bertugas sebagai fasilitator,” katanya. Ryane, fasilitator Desa Beriulou kepada BPBD menyampaikan, masyarakat sangat berharap kegiatan pendampingan ini tidak terhenti, “Di Beriulou, masyarakat berharap kegiatan ini tidak terhenti, karena mereka sangat mengharapkan Huntap ini cepat selesai,” ujarnya. Dari penjelasan beberapa fasilitator, BPBD yang diwakili Oktavianus menyampaikan akan meninjau lagi, “ Untuk Beriulou dan Bosua kita akan rapatkan,” katanya. Terkait kontrak, kembali fasilitator dan BPBD berdebat karena pihak BPBD Sumbar sebelumnya melalui Oktavianus akan merevisi kontrak kerja karena adanya pengistirahatan menunggu izin land clearing untuk kawasan huntap di daerah Pagai Utara, Pagai Selatan dan Sikakap. “Saya tidak setuju kontrak direvisi karena sudah kesepakatan kita dari awal,” tolak Daudi Satoko. Leo Swanry Bago, fasilitator Desa Taikako mengatakan, jika kontrak mesti direvisi, BPBD Sumbar mesti mencari solusi terbaik agar tak memunculkan masalah baru. “Kontrak itu atas dasar hukum, kami berharap BPBD mencari solusi yang baik,” katanya. Menanggapi hal itu, Oktavianus mengatakan, kontrak lima bulan tidak akan terganggu namun pihaknya akan membahas solusi apa yang akan diambil. (g/o)


Puailiggoubat NO. 250, 15 - 31 Oktober 2012

Kantor Kependudukan dan Catatan Sipil Mentawai optimis akhir Oktober ini proses perekaman bisa rampung.

Perekaman e-KTP di Mentawai Hampir Rampung

Patrisius Sanene’ Gerson Merari Saleleubaja Bambang Sagurung

roses perekaman elektronik Kartu Tanda Penduduk (eKTP) di Kabupaten Kepulauan Mentawai telah mencapai 82 persen berdasarkan data yang dihimpun Kantor Pencatatan Sipil, 12 Oktober 2012. Dari 44.483 penduduk wajib KTP di Mentawai, yang telah terekam 36.495 orang. Kepala Bidang Catatan Sipil Kantor Kependudukan dan Catatan Sipil Mentawai Gabriel Sakeru yang ditanya Puailiggoubat Senin 15 Oktober mengatakan bulan ini proses perekaman bisa dirampungkan. “Sekarang kita sudah punya alat perekaman secara mobile yang bisa diangkut ke daerah yang jauh sehingga prosesnya lebih cepat,” katanya 14 Oktober lalu. Di Sipora Selatan jumlah wajib KTP sebanyak 5.840 orang, yang telah direkam 5.222 orang atau 89,42 persen sedangkan di Sipora Utara jumlah wajib KTP sebanyak 3.315, yang telah direkam sebanyak 4.069 atau 122,75 persen. Untuk Kecamatan Siberut Selatan, jumlah wajib KTP sebanyak 4.957 orang, yang telah direkam sebanyak

4

56,28 persen. Untuk Kecamatan Sikakap, warga wajib KTP sebanyak 5.259, yang telah direkam sebanyak 4.755 orang atau 90.42 persen. Camat Siberut Barat Daya Pir Paulus Ndraha yang dihubungi Puailiggoubat Rabu 10 Oktober menyebutkan, proses rekam warga sudah 90 persen. “Warga yang belum rekam tinggal 10 persen, kendalanya karena beberapa

diantaranya tengah kuliah di luar Mentawai seperti Jawa dan daerah lain,” kata Pir saat dihubungi Puailiggoubat Rabu 10 Oktober. Sisanya, lanjut Pir, warga pindahan dari daerah lain yang belum mendaftarkan dirinya di Kecamatan Siberut Barat Daya terpaksa didata ulang oleh kepala desa agar mereka bisa direkam. Pir mengatakan, untuk warga yang sekolah di luar Mentawai, pihaknya tengah berusaha mengirimkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) mereka ke daerah domisilinya. Di Kecamatan Siberut Utara, Tani Marjoni, salah satu operator e-KTP kepada Puailiggoubat Rabu 10 Oktober menyebutkan, proses perekaman warga masih berlangsung, namun jumlah warga yang datang tidak mencapai 50 orang dalam sehari. “Untuk saat ini, warga yang telah terekam sebanyak 4.100 orang, di Sikabaluan yang datanya belum masuk di Dusun Muara, Bai’, dan Lubaga Desa Bojakan,” katanya. Untuk saat ini, lanjut Tani, warga yang belum terekam sekitar 300-an orang, mereka sedang mengurus kartu keluarga sebagai syarat mendapat Nomor Induk Kependudukan (NIK). “Tahun ini bisa rampung karena ada perpanjangan waktu hingga Desember khusus daerah jauh,” ujarnya. (g)

Penyebab salah satunya adalah terkendalanya pembangunan ke daerah-daerah yang masuk kawasan TNS. “Ini diharapkan kepada TNS untuk bersama-sama duduk membicarakan persoalan ini, sebab suka atau tidak suka Mentawai akan terus melakukan pembangunan,” katanya. Camat Siberut Utara Lumban Raja mengatakan keberadaan TNS ini harus diluruskan karena persepsinya yang salah di masyarakat. TNS bukanlah hanya milik TNS saja melainkan milik masyarakat Siberut dan untuk masyarakat Siberut kelak. Sedangkan Kepala Balai Taman Nasional Siberut, Jusman menjelaskan bahwa festival budaya ini tidak hanya TNS yang menyelenggarakan tapi masyarakat luas. ”TNS ini hanya sebagai fasilitatornya,” katanya. TNS berencana menjadikan

kegiatan tersebut agenda rutin dengan lebih terformat jelas dan pengerjaannya gotong royong. Jusman juga berencana memboyong pemenang turuk tampil dalam festival budaya tingkat nasional. “Budaya Siberut akan kita tampilkan di tingkat nasional. Tadi juga saya mendapat titipan dari guru bahwa budaya Mentawai dijadikan pelajaran muatan lokal Mentawai di seluruh sekolah yang ada di Mentawai,” jelasnya. Festival diisi acara pawai dari kantor Kecamatan Siberut Selatan di Maileppet sampai di kantor BTNS, lomba turuk laggai, masak makanan khas Mentawai kapurut sagu, pakaian adat pangurei (pakaian pesta pernikahan), solo song lagu Mentawai, selaju sampan tradisional dan lomba panahan.(rus)

FOTO:RUS/PUAILIGGOUBAT

P

FESTIVAL BUDAYA Festival budaya Mentawai yang diselenggarakan Balai Taman Nasional Siberut (Berita Terkait: hawah)

4.209 orang atau 84,91 persen. Di Kecamatan Siberut Barat, warga wajib KTP 3.782 orang, yang telah melakukan perekaman sebanyak 2.608 atau 68,96 persen. Di Siberut Tengah, wajib KTP sebanyak 3.495 orang, yang telah terekam 2.854 atau 81,66 persen. Warga wajib KTP di Siberut Barat Daya sebanyak 3.456 orang, yang telah melakukan perekaman 2.037 orang atau

66,75 persen. Sedangkan di Kecamatan Siberut Utara jumlah wajib KTP 5.178, yang telah terekam sebanyak 4.070 orang atau 78,60 persen. Di Kecamatan Pagai Utara jumlah wajib KTP sebanyak 2.978 orang, yang telah terekam 2.900 atau 97,38 persen, di Pagai Selatan, jumlah wajib KTP sebanyak 6.223 orang, proses yang telah direkam sebanyak 3.502 orang atau

Dari Festival Budaya Mentawai BTNS

Lestarikan Budaya Selamatkan Alam MAILEPPET-Hentakan kaki Agustinus Sakulok, siswa SD 09 Puro mengiringi gendang gajeumak disambut riuhnya tepuk tangan dari penonton, liukan tubuhnya merebut pisang dengan temannya menirukan bilou ini disambut tawa, mereka menari turuk mengikuti lomba festival budaya yang diselenggarakan Balai Taman Nasional Siberut (BTNS) di Maileppet dengan tema ‘Lestarikan Budaya Selamatkan Alam” yang dimulai 9-11 Oktober lalu. Acara tersebut dibuka secara resmi oleh Bupati Kepulauan Mentawai Yudas Sabaggalet bersama dengan Ketua DPRD Mentawai Hendri Dori Satoko. Dalam kata sambutannya bupati meminta budaya Siberut ini tetap dipertahankan jangan sampai hilang dan pudar akibat pengaruh budaya luar. Untuk itu, perlunya mengajarkan kepada

anak usia sekolah dengan memberikan pelajaran muatan lokal budaya Mentawai di sekolah serta melatih anak untuk mempelajari diluar sekolah. “Dengan pelajaran muatan lokal dan membentuk sanggar, agar anak mengetahui dan melestarikan budaya nenek moyang mereka, serta identitas sebagai orang Mentawai dan nilai terkandung di dalam budayanya bisa terus digali,” ujar Yudas. Ia menyambut baik penyelenggaraan festival itu dan berharap bisa menjadi agenda tahunan, bila perlu harus ada kerjasama antara pemerintah dan TNS. “Dan ini bisa dijadikan ajang promosi pariwisata Mentawai untuk mengundang para wisatawan datang ke Mentawai dan mengetahui budaya Mentawai. Karena Mentawai ini merupakan surga bagi para wisatawan mulai dari ombaknya sampai keindahan alam, serta

budayanya yang khas, karena walau sederhana namun sebagian besar masyarakat Siberut Selatan sangat senang dan antusias diadakan acara tersebut. Buktinya, banyak masyarakat yang menyaksikan berbagai atraksi dan perlombaan di acara tersebut,” ujarnya. Ia juga meminta Taman Nasional Siberut memberdayakan masyarakat yang masuk dalam kawasan TNS tersebut, sehingga warga Siberut bangga memiliki TNS tersebut dan tidak ada penilaian buruk. “Kita mengharapkan TNS memberdayakan masyarakat setempat sehingga masyarakat merasa bagian dari TNS tersebut,” katanya. Hal senada disampaikan Ketua DPRD Mentawai Hendri Dori Satoko. Menurutnya penilaian masyarakat terhadap TNS ada yang positif dan ada yang negatif.


5

Puailiggoubat

MENTAWAINEWS

NO. 250, 15 - 31 Oktober 2012

Sebanyak 27 korban lainnya sempat dirawat intensif di RSUD Tuapeijat. Syafril Adriansyah Patrisius Sanene’

Empat Warga Sagitci Tewas Usai Makan Penyu FOTO:IRAHMADI/ YCMM

mpat warga Desa Sagitci Kecamatan Sipora Selatan Kabupaten Mentawai meninggal dunia setelah memakan daging penyu, Rabu, 3 Oktober lalu. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Mentawai Warta Siritoitet mengatakan, korban tewas adalah Ridayanti (1,8 tahun), Warman Fitri (5 tahun) dan seorang remaja berusia 15 tahun . Ketiganya meninggal pada 3 Oktober, sesaat setelah menyantap daging penyu. Sementara satu orang lainnya meninggal tiga hari kemudian. Dari laporan yang mereka terima, warga yang makan penyu itu sebanyak 85 orang, empat orang diantaranya tewas sedangkan 27 orang lagi sedang dirawat intensif di RSUD Tuapeijat. “Selebihnya dalam kondisi baik,” kata Warta kepada Puailiggoubat melalui telepon, 11 Oktober lalu. Ia mengatakan, peristiwa berawal ketika sejumlah warga menangkap penyu kemudian dagingnya dimasak lalu dibagi-bagikan kepada warga lain. Usai bersantap, warga merasakan gejala pusing dan mual kemudian muntahmuntah. Saat ini, lanjutnya, tim sudah ke lokasi mengambil sampel penyu yang

E

TANGKAP PENYU - Penyu hasil jaring di Sibudda Oinan dimakan untuk diuji laboratorium. Ia menghimbau warga yang ikut memakan penyu itu segera berobat jika mengalami gejala pusing. Warta menyebutkan, kasus keracunan penyu di Mentawai bukan pertama kali ini terjadi, kasus serupa juga pernah terjadi di Desa Cimpungan dan Saibi Kecamatan Siberut Tengah pada pertengahan tahun 2012. “Kami sudah melakukan sosialisasi

Cekcok dengan Istri, Suami Tenggak Racun PADANG - Partogi Napitupulu (35) warga Desa Seai Baru Kecamatan Sikakap, nekad mengakhiri hidupnya dengan meminum racun rumput usai bertengkar dengan istrinya. Partogi menghembuskan nafasnya dalam perjalanan ke Padang di atas KM Sumber Jaya Abadi, Jumat 5 Oktober. Kapolsek Sikakap AKP Surya Negara yang dikonfirmasi Puailiggoubat Jumat 5 Oktober menyebutkan, korban diduga mengalami gangguan psikis berat sehingga nekat minum racun pada Rabu 3 Oktober sekitar pukul 21.00 WIB. Sebelumnya, lanjut Surya, korban yang merupakan pegawai PLN itu sempat mendapat perawatan di Puskesmas Sikakap, namun karena minimnya peralatan korban dirujuk ke Rumah Sakit Yos Sudarso Padang. Surya mengatakan, berdasarkan penyelidikan di Tempat Kejadian Perkara (TKP), tidak ada tanda-tanda penganiayaan. Dari keterangan istri korban, usai bertengkar, tanpa alasan yang jelas tiba-tiba Partogi langsung menenggak racun rumput merek Gramaxon. “Belum diketahui penyebab pertengkaran itu dan sedang kami selidiki,” katanya. Sementara itu, Def (22) salah seorang anak buah kapal (ABK) Sumber Jaya Abadi yang membawa korban membenarkan Partogi tewas dalam perjalanan menuju Padang pada pukul 05.00 WIB sesaat sebelum kapal merapat di Pelabuhan Muaro Padang. “Kemarin kami mengangkut empat orang, dua orang petugas kesehatan, dan dua lagi suami istri. Saat naik kapal pada Kamis sore, si laki-laki (suami) sedang memakai infus,” jelasnya Malamnya, kata Def, korban terlihat hanya tertidur, tetapi sebelum kapal merapat di dermaga nafas korban mulai terputusputus dan mengeluarkan suara seperti orang bersendawa. “Saat diangkat, petugas medis yang ikut mendampingi memberitahu bahwa ia (Partogi) sudah meninggal,” ujarnya. (prl)

melalui poster terkait penyu beracun ini, namun kita tidak bisa mencegah jika ada warga yang mengonsumsinya karena itu terjadi di luar pengetahuan kita,” katanya. Berdasarkan catatan Puailiggoubat, sepanjang tahun 2005-2012 di Mentawai, data korban meninggal akibat keracunan penyu sekitar 23 orang. Pada 19 Oktober 2005 peristiwa keracunan penyu terjadi di Desa Matobek Kecamatan Sikakap menewaskan 4 orang, 46 orang lainnya dirawat di Puskesmas. Pada 2006, peristiwa keracunan juga terjadi di Dusun Sibudda Oinan Desa Saibi Samukop Kecamatan Siberut Tengah. Selama rentang empat hari yakni 11-14 Juni 2006 warga yang tewas

sebanyak 10 orang, 20 orang lainnya dirawat intensif di Puskesmas Muarasiberut. Pada 4 Maret 2009, peristiwa keracunan penyu kembali menelan korban meninggal sebanyak dua orang di Desa Cimpungan, Kecamatan Siberut Tengah, satu orang lagi mendapat perawatan. Pada 9 Maret 2010, tiga orang meninggal karena keracunan daging penyu di Dusun Parak Batu Desa Sinakak Kecamatan Pagai Selatan, sebanyak 111 orang masuk Puskemas. Pada 30 Maret 2010, seorang warga Dusun Mapinang tewas keracunan penyu dan 80 orang lainnya nyaris tewas. Sedangkan di Dusun Maonai

Desa Bulasat Kecamatan Pagai Selatan sebanyak 59 orang mengalami keracunan namun tak ada korban meninggal. Banyaknya jumlah korban akibat keracunan daging penyu karena dalam tradisi Mentawai ada kebiasaan jika satu orang mendapat hasil buruan seperti penyu, maka hasil buruan akan dibagikan kepada keluarganya dan tetangga lainnya. Dua dari delapan jenis penyu yang ada di dunia, dagingnya beracun yakni Penyu Belimbing (Dermochelys coriacea) dan Penyu Sisik (Eretmochelys imbricata). Perisai Penyu Belimbing berukuran besar, dan dibentuk oleh tulangtulang berukuran kecil tertanam di bawah kulit, kaki tidak beracun. Seluruh tubuhnya berwarna kehitaman dengan butir-butir atau bercakbercak putih. Makanan utamanya uburubur, dagingnya beracun, makanan hanya cumi-cumi, bulu babi, udang dan ikan. Rahangnya relatif ringkih karena tidak dapat memakan makanan keras. Penyu Sisik mudah dikenal karena keping-keping perisai punggungnya saling menutupi seperti genting, berwarna hijau coklat agak transparan. Ukurannya dapat mencapai sekitar 1.000 cm. Moncongnya mirip paruh burung kakak tua, pada kepalanya terdapat dua pasang sisik prefrontal, kulitnya berwarna hitam. Makanannya berupa ikan dan udang-udangan, diduga jenis ini juga memakan hewan seperti ubur-ubur, oleh karena itu daging jenis ini kurang disukai dibanding jenis penyu lain karena beracun. (g)

Delapan Imigran Srilanka Kabur SIKAKAP - Delapan dari 53 orang imigran gelap dari Srilanka yang terdampar sebulan lalu di Malakopa Kecamatan Pagai Selatan kabur dari penginapannya di Gedung Olah raga Sikakap, Rabu 26 September. dr. Kareen Alford, relawan Cipta Fondasi Komunitas (CFK) yang selama ini menjadi mediator antara imigran dengan pemda dan lembaga lain yang dihubungi Puailiggoubat Selasa 2 Oktober, membenarkan kejadian tersebut. “Benar ada 8 orang dari imigran ini yang melarikan diri, kaburnya mereka saya ketahui dari saudaranya yang masih menetap di sini, informasi terakhir yang saya dapat mereka sudah berada di Jakarta,” katanya. Di tempat terpisah, S. Duha, Petugas Keamanan Laut (Kamla) dari TNI AL yang bertugas di Sikakap

mengaku tidak tahu soal larinya para imigran tersebut. Menurutnya pengawasan sudah diserahkan ke pihak Polsek Sikakap “Walaupun kami terlibat dalam penjemputan para imigran di Malakkopa pada 1 September lalu, tetapi pengawasan dan pengamanan mereka di bawah kendali kepolisian sektor Sikakap,” ujarnya. Kapolsek Sikakap AKP. A Surya Negara yang dikonfirmasi Puailiggoubat Selasa 9 Oktober membenarkan kaburnya delapan orang imigran tersebut. “Ada delapan orang imigran kabur tidak tahu kemana arah mereka, mereka sudah lama kabur sejak september lalu dan saat ini sekitar 45 orang masih berada di Gedung Nasional di Kecamatan Sikakap,” ujarnya. Ia mengatakan tidak terlalu ambil pusing memburu imigran yang kabur

tersebut, “Ngapain dipusingkan mereka sudah kita selamatkan dan kita sudah bantu tapi mereka malah kabur,” katanya. Sebelumnya, imigran Srilanka tujuan Australia yang terdampar di Mentawai pada Kamis 30 Agustus sebanyak 43 orang telah dibawa ke rumah Detensi Imigrasi di Pekanbaru. Kemudian disusul lagi imigran yang terdampar di Malakkopa pada 1 September lalu sebanyak 53 orang, delapan di antaranya telah kabur. Kareen mengatakan, kebutuhan sisa imigran di Sikakap dibantu Lembaga Internasional Organization for Migration (IOM). “Namun, kadang kala mereka harus kerja sambilan di kompleks Pastoran untuk mencukupi kebutuhan makanan mereka karena bantuan dari IOM tidak cukup” jelasnya. (fs/trs)


MENTAWAINEWS Penyebab mewabahnya muntaber diduga karena masyarakat mengonsumsi air tidak bersih.

Puailiggoubat

NO. 250, 15 - 31 Oktober 2012

6

Muntaber Mewabah di Siberut Selatan, 4 Meninggal

Gerson Merari Saleleubaja

rakat mengkonsumsi air yang kurang bersih. “Dari kebiasaan masyarakat, air yang dikonsumsi diambil di sungai, kemungkinan bakteri itu berasal dari sana,” jelas-nya. Namun ia belum memastikan jenis bakteri apa yang mengkontaminasi air minum warga tersebut karena pihaknya belum mendapat informasi dari laboratorium di PaPUSEKESMAS - Puskemas Muara Siberut,tempat sejumlah warga yang terserang muntaber dirawat dang. “ K a l a u ke puskesmas. umumnya sih, bakteri penyebabnya jelasnya. Sementara di Madobak, kata dr. Pihaknya juga telah mendapat Eschericia coli (E.coli) namun pastinya Tony yang dikonfirmasi ulang Minggu tambahan obat dari Dinas Kesehatan kita tunggu saja hasil lab,” jelasnya. 14 Oktober, penyakit ini mulai mewabah Mentawai sejak laporan mewabahnya Untuk mencegah penderita munselang seminggu setelah Muntei, data penyakit itu. taber bertambah parah, Tony menganterakhir yang didapat Puskesmas “Semua tenaga kesehatan yang ada jurkan agar penderita diberi minuman menyebutkan penyakit ini menewaskan telah disiapkan di masing-masing untuk mengganti cairan yang keluar dari 2 orang pada pertengahan Oktober. polindes, obat-obatan pun sudah tubuhnya. Katanya, kalau tak ada oralit, “Saat ini enam orang diopname di disuplai,” katanya. cairan pengganti dari larutan gula dan puskesmas, selebihnya rawat jalan, tapi Menurut Tony, dugaan sementara garam bisa diberikan kepada penderita. kondisinya sudah mulai membaik,” penyebab penyakit ini karena masya“Cairan yang keluar membuat FOTO:GERSON/PUAILIGGOUBAT

enyakit muntaber mewabah di Siberut Selatan. Dalam tiga minggu, sekitar 130 warga terkena muntaber, empat diantaranya meninggal, pihak puskesmas Muarasiberut menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB). Kepala Puskesmas Siberut Selatan dr. Tony Ruslim mengatakan, korban meninggal seorang anak perempuan usia 8 tahun di Dusun Muntei dan anak usia 12 tahun di Bekkeiluk di Desa Muntei ditambah seorang balita usia 3 tahun di Buttui dan perempuan usia 45 tahun di Dusun Ugai Desa Madobak. Menurut Tony, pasien yang meninggal di Dusun Muntei sudah mendapat perawatan di puskesmas, namun karena kondisinya sudah kritis saat dibawa, nyawanya tak bisa tertolong. “Kita sudah coba dengan segala kemampuan dan daya yang kita miliki namun karena kondisi pasien sudah sangat parah saat keluarganya bawa ke puskesmas, akhirnya tak tertolong,” ujarnya kepada Puailiggoubat melalui sambungan telepon, 3 Oktober. Tony mengatakan, warga yang terkena muntaber semuanya telah mendapatkan pertolongan baik melalui polindes maupun yang langsung berobat

P

Jalan Pokai-Sikabaluan yang Terbengkalai Segera Dikerjakan SIKABALUAN-Pembangunan jalan Sikabaluan-Pokai Kecamatan Siberut Utara yang terbengkalai pada tahun 2011 lalu oleh PT. Macaroni Laggei Simeru kembali dilaksanakan pembangunannya pada pertengahan September ini oleh PT.Nabil Surya Persada. “Pembangunannya sedang berjalan, hanya mereka belum membuat cor badan jalan. Masih pembuatan talut jalan,” kata Salim, warga Sikabaluan pada Puailiggoubat, Jumat, 28 September lalu. Diharapkan Salim, pembangunan tahun ini dapat berjalan dengan lancar dan selesai sesuai harapan masyarakat. “Kalau bisa pembangunannya selesai tahun ini sehingga jalan utama kecamatan dapat terlihat ada peningkatan,” katanya. Hal yang sama juga diharapkan Camat Siberut Utara, Sandra Oktavia. ”Jalan Pokai-Sikabaluan merupakan jalan utama kecamatan, dari pelabuhan menuju pusat kecamatan. Kita berharap pembangunannya selesai tahun ini, sehingga tahun yang akan datang untuk pembangunan lainnya lagi,” katanya. Pembangunan jalan Pokai-Sikabaluan dianggarkan dalam APBD 2012 dengan total Rp5.274.740.000, yang didalamnya terdapat anggaran honor tim pengadaan barang Rp6,5 Juta, belanja panitia pemeriksa Rp4,4 Juta, belanja alat tulis kantor Rp570 Ribu, belanja dokumen dan administrasi tender Rp2 Juta, belanja perangko, materai Rp120.000, belanja BBM Rp6 Juta, belanja jasa pengumuman lelang Rp4 Juta, belanja penggandaan Rp600.000, belanja makan dan minum rapat Rp1.000.000, belanja perjalanan dinas dalam daerah Rp29.750.000, belanja perjalanan dinas luar daerah Rp19.800.000. sementara belanja modal pengadaan konstruksi jalan Rp5,2 Miliar. (bs)

pasien dehidrasi, itulah penyebab kenapa pasien penderita ini cepat meninggal,” ujarnya. Untuk langkah pencegahan, lanjut Tony, kebersihan harus dijaga terutama makanan dan wadah makanan itu sendiri. Selain di Muntei, ada laporan di Desa Saliguma, satu warga yang terkena penyakit sejenis. Saat ini menurut Tony, puskesmas mampu mengatasi pengobatan penderita muntaber itu. Pasien yang dirawat di puskesmas sudah dipulangkan karena kondisinya sudah membaik. Kepala Desa Muntei Tulut Ogok mengatakan, untuk mencegah jatuhnya korban jiwa, pihaknya telah menetapkan empat titik penyelamatan darurat. Titik itu, kata Tulut untuk mempermudah koordinasi jika ada warga yang terkena penyakit pada malam hari. “Dengan adanya titik itu, proses penyelamatan penderita akan lebih gampang dilakukan karena koordinasinya lebih cepat,” ujarnya. Ia mengatakan, proses kematian warga akibat penyakit muntaber yang menyerang anak-anak dan orang dewasa ini berlangsung cepat. “Beberapa kasus hanya sehari, karena tak mendapat pertolongan penderita langsung meninggal, apalagi penderitanya anak-anak,” jelasnya. (o)

Pekerjaan OMS Siberut Barat Daya Tak Beres PEIPEI - Kegiatan pembuatan jalan P2D yang dikerjakan organisasi masyarakat setempat (OMS) dinilai Camat Siberut Barat Daya Pir Paulus Ndraha tidak beres, hal itu disampaikannya saat ditemui Puailiggoubat September lalu di rumah dinasnya. Pir mengatakan, dari hasil monitoring yang dilakukan pihaknya di Desa Taileleu, Sagulubbek dan

Katurei, ia melihat pembuatan badan jalan tidak lurus dan ukuran lebarnya tidak mencapai 4 meter. “Bandar jalan tidak sesuai dan berkelok-kelok, badan jalan yang tidak diratakan, bahkan beberapa OMS belum juga bekerja” katanya. Padahal menurut Pir, ia telah menegaskan kepada setiap OMS saat pencairan dana untuk membuat badan jalan sesuai dengan buku kontrak yang

telah ditandatangani. Dari temuan itu, pihaknya akan melakukan pengawasan lebih ketat saat pembetonan jalan. “Kita mau jalan berkualitas, bagi siapa yang main-main akan kami beri sanksi” tegasnya. Pir menambahkan, pengerjaan proyek jalan kurang berkualitas, “Baru sebulan selesai dibuat jalan sudah hancur,” katanya. (dom)

TPK PNPMMP Siberut Barat Daya Dilatih Administrasi PEIPEI - Unit Pengelola Kecamatan (UPK) Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPMMP) melatih Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) seKecamatan Siberut Barat Daya di Aula Kantor Camat pada September lalu. Menurut Ketua TPK Peipei, Robertus, pelatihan yang diberikan UPK berupa metode penulisan administrasi laporan untuk pelaksanaan kegiatan di lapangan.

Seperti pencairan dana dan pembuatan laporan penggunaan anggaran dalam setiap item kegiatan. Robertus menyebutkan, tak ada alasan lagi bagi TPK tidak mengerti membuat laporan karena materi tentang itu telah diberikan. Selama ini, ia melihat laporan yang dibuat TPK banyak kesalahan padahal sebelum bekerja mereka telah dilatih oleh UPK. Untuk saat ini pekerjaan masuk fase pembersihan badan jalan sepanjang 500 meter. “Pekerja yang

dilibatkan sebanyak 30 orang, termasuk TPK,” katanya. Biaya yang dihabiskan untuk pembuatan jalan tersebut, kata bendahara TPK Andreas sejumlah Rp218 Juta. Ia mengaku pelaksanaan pekerjaan sangat berat karena harus berurusan dengan tanaman warga. “Susah, kasusnya sama dengan P2D karena warga minta ganti rugi tanaman, padahal dalam anggaran tidak ada,” ujarnya. (dom)


7

Puailiggoubat

MENTAWAINEWS

NO. 250, 15 - 31 Oktober 2012

Kapal milik ASDP menjalani perawatan, sementara dari lima kapal penumpang milik Pemkab Mentawai, hanya satu yang masih melayani rute antar pulau, sisanya mengalami kerusakan.

Susahnya Kapal ke Mentawai

Tanjung Burang Gantikan AmbuAmbu, Beriloga Tunggu RPT FOTO:GERSON/PUAILIGGOUBAT

Tim Redaksi

emerintah Kabupaten Mentawai berupaya membenahi minimnya transportasi laut terutama yang melayani jalur PadangMentawai dan antar pulau. Akhir tahun ini, akan datang dua kapal penumpang yang sudah dibeli melalui APBD 2012. Hal itu dikatakan Bupati Mentawai Yudas Sabaggalet usai pembukaan Festival Budaya Mentawai di Balai Taman Nasional Siberut, Desa Maileppet, Kecamatan Siberut Selatan, 9 Oktober lalu. Kapal yang dipesan, lanjut Yudas, satu unit kapal kayu untuk melayani rute Sikabaluan (Siberut Utara)-Betaet (Siberut Barat), dan satu unit lainnya kapal jenis rool on rool off (roro) seperti milik ASDP yang akan melayani rute Padang-Mentawai. Pengadaan kapal tersebut dalam APBD 2012 dianggarkan kapal kayu Rp1,5 Miliar dan kapal roro Rp1,4 Miliar. “Kita buat jalur ke Betaet karena transportasi ke sana sangat susah, sementara kapal seperti KM Ambuambu akan kita tawarkan pengelolaannya kepada ASDP, jika mereka tidak mau maka akan dikelola Dinas Perhubungan Mentawai, secara teknis akan dibicarakan nanti, yang jelas kapal sudah dibeli dengan anggaran tahun ini,” kata Yudas. Diakui Yudas, persoalan transportasi antar pulau di Mentawai masih perlu dibenahi terutama soal rusaknya

P

MERAPAT - KMP Tanjung Burang merapat ke Pelabuhan Bungus, Teluk kKabung, Padang sejumlah kapal penumpang milik Pemda. “Kita terus benahi soal kapal ini, tidak mungkin kita biarkan begitu saja karena masyarakat jadi korban,” katanya. Memang awal Oktober ini merupakan waktu yang sulit bagi masyarakat yang mau ke Mentawai-Padang atau sebaliknya. KMP Ambu-ambu yang melayani rute Padang Sikakap dan Padang Tuapeijat memasuki masa pemeliharaan (docking) sejak 2 Oktober. Hampir dua minggu, satu-satunya kapal yang beroperasi hanya KM Sumber Rezeki Baru milik swasta. Sementara KM Beriloga dan Simasin milik Pemkab sudah lama rusak. Baru pada 9 Oktober,

KMP Tanjung Burang datang menggantikan KMP Ambu-ambu. Kondisi ini praktis membuat warga kesulitan terutama untuk transportasi Padang Mentawai karena KM Sumber Rezeki Baru hanya melayani rute Padang-Siberut Selatan, Padang-Sipora dan Padang-Tuapeijat. Sementara Padang-Pagai hanya dilayani KMP. Ambu-ambu. Kepala Supervisi PT. ASDP Padang Afrizal Senin, 1 Oktober menyebutkan, operasional kapal Padang-Mentawai berhenti untuk sementara karena kelaikan kapal harus diperiksa di Jakarta. Lama docking berkemungkinan mengha-

biskan waktu selama satu bulan. “Masa perawatan kapal dilakukan secara rutin sekali setahun baik kondisi kapal baik atau laik jalan atau tidak. Pemeriksaan dilakukan terhadap mesin, plat kapal, dan sarana penunjang kapal lainnya guna menjaga keselamatan penumpang,” katanya. Sekretaris Dinas Perhubungan Komunikasi dan Infomasi Kabupaten Kepulauan Mentawai Sermon Sakerebau yang dikonfirmasi Senin 8 Oktober menyebutkan, kapal Ambu-ambu untuk sementara waktu digantikan KMP. Tanjung Burang yang didatangkan dari Sibolga Sumatra Utara. KMP Tanjung

Burang sendiri sudah mulai melayani rute Mentawai 9 Oktober. Sebenarnya kapal milik Pemerintah Kabupaten ke Mentawai banyak, diantaranya KM. Beriloga, KM. Simasin, MV. Mentawai Express (ME), KM. Subbulat, KM.Nade, Kapal Alloy, Kapal Sikerei dan Rimata, namun kebanyakan diantaranya menganggur dengan berbagai kondisi. Biasanya KM.Beriloga, KM.Simasin dan MV. ME melayani rute Padang-Mentawai atau sebaliknya, tapi sejak Juli tahun ini, praktis tiga kapal itu tak beroperasi. KM. Subbulat dan Nade melayani rute antar pulau, namun saat ini yang beroperasi hanya kapal Nade sementara Subbulat dalam kondisi rusak. Sedang Kapal Alloy, Kapal Sikerei dan Rimata digunakan untuk operasional khusus pejabat Mentawai. Sermon mengatakan, KM. Simasin saat ini menunggu jadwal perawatan (dock) terhitung satu minggu kedepan, sementara KM. Beriloga masih menunggu Rencana Pola Trayek (RPT). Sementara kapal ME, kata Plt Kepala Dinas Perhubungan Mentawai Tarsisius Juni lalu, tengah docking di Jakarta, pemerintah telah menempuh jalur hukum karena uang perbaikan kapal yang dibayarkan kepada pihak rekanan sebesar 30 persen dari dana keseluruhan sebesar Rp1,8 Miliar dibawa kabur. Untuk rute Padang-Sikabaluan, lanjut Sermon, akan dilayani KM.Sumber Rezeki Baru milik swasta. “Jadwal sumber ke Sikabaluan dua minggu sekali,” jelasnya. (trs/pril/g/r)

Pukul Anak Kecil, Seorang Warga Saibi Dihajar Massa

PEMUKIMAN BARU - Tempat Pengungsian tahun 2007 dijadikan pemukiman baru di Dusun Bat Simaonai Baga, Desa Maileppet, Siberut Selatan

SAIBI SAMUKOP - Seorang warga Dusun Sibuddaoinan-Kaleak Desa Saibisamukop Kecamatan Siberut Tengah bernisial EL, 39 tahun memukul Januarius, 14 tahun, hingga pingsandi jalan. Akibatnya EL dihakimi massa 30 September lalu. Menurut Jantianus, 28 tahun, saksi mata yang melihat kejadian, pemukulan tersebut berawal anak lakilaki EL bernama Simon, 11 tahun, terjatuh dari sepeda saat diganggu korban. Pelaku marah dan memukul korban sampai pingsan. "Setelah dipukul dan pingsan, dia pergi begitu saja, karena sedang ramai orang-orang menyuruh dia untuk

mengambil anak itu, tapi dia malah lari dan bilang biarkan saja anak ini," jelas Jantianus. Karena melihat EL pergi begitu saja, sejumlah warga yang saat itu sedang bermain bola voli langsung menyelamatkan korban dan mengejar EL. Pengejaran berlangsung cukup lama karena pelaku kabur hingga ke Dusun Masoggunei. Warga yang sudah emosi menghajar pelaku saat tertangkap. Pelaku lalu digiring ke kantor desa setempat. Kepala Dusun Simabolak Elieser Sanakkat yang menyelamatkan EL dari amukan warga mengatakan, EL sudah mengakui kesalahannya. "EL

sudah mengakui bersalah dan saya suruh dia untuk kembali ke Kaleak tapi saya bilang jangan kemana-mana sebab tunggu proses lebih lanjut dari orang tua korban," kata Elieser. Kasus tersebut akhirnya diselesaikan secara adat pada 8 Oktober lalu. "Saat pertemuan itu, keluarga korban tidak banyak menuntut, hanya meminta 1 ekor babi seharga Rp1 juta dan EL menyanggupinya dan persoalan selesai," lanjut Elieser. Kondisi korban sendiri sudah mulai membaik dan sudah bersekolah kembali. (rr)


MENTAWAINEWS Verifikasi kemungkinan dilakukan pekan depan jika dana sudah ada. Gerson Merari Saleleubaja

omisi Pemilihan Umum (KPU) Daerah Kabupaten Kepulauan Mentawai menunda verifikasi partai politik peserta Pemilu 2014 yang mestinya dilakukan pada 8 Oktober karena dana belum dicairkan Sekretariat. Martina Seppungan, salah seorang anggota KPUD Mentawai yang dihubungi Puailiggoubat Kamis 11 Oktober menyebutkan, pihaknya tak bisa melakukan verifikasi lapangan terkait keabsahan parpol karena tak punya anggaran. Kemungkinan besar, kata Martina, verifikasi parpol akan dilakukan pada minggu depan, “itu juga kalau dananya sudah ada, tapi batas terakhir verifikasi sampai 30 Oktober,” ujarnya melalui telepon. Menurutnya, keterlambatan pencairan dana di Sekretariat KPU disebabkan Surat Pertanggung Jawaban (SPJ) penggunaan dana belum selesai. Ia mengatakan, persoalan keterlambatan pencairan dana di Sekretariat KPU bukan hanya ini saja, tapi saat pemilu sebelumnya hal ini pernah terjadi. “Persoalannya sudah berulang kali, pernah saat pemilihan gubernur, kami mesti pakai uang sendiri ke lapangan,” ujarnya. Hingga batas terakhir pendaftaran pada 7 September, lanjut dia, parpol yang telah mendaftar di KPU sebanyak 16, tapi dua parpol tak menyerahkan KTA (Kartu Tanda Anggota).

Puailiggoubat

8

Dana Belum Turun, KPU Mentawai Tunda Verifikasi Parpol

K

FOTO:SYAFRIL/PUAILIGGOUBAT

PENDAFTARAN PARPOL Proses pendaftaran partai politik peserta pemilu 2014 di kantor KPU Padang.

Ia menyebutkan, 14 parpol yang sudah menyerahkan KTA adalah Partai Nasional Demokrat (Nasdem), Partai Damai Sejahtera (PDS), Partai Golongan Karya (Golkar), Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Partai Peduli Rakyat Nasional (PPRN), Partai Demokrat, Partai Buruh, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Partai Persatuan Nasional (PPN), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Nasional

Republik (Nasrep), dan Partai Karya Republik (Pakar). Sedangkan dua partai yang tidak memberikan KTA yakni Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Dikatakan Martina, syarat parpol di Mentawai bisa lulus verifikasi minimal memiliki KTA 1 per 1000 jumlah penduduk maksudnya dalam seribu penduduk parpol mesti memiliki 1 anggota, seterusnya memiliki kantor sekretariat yang jelas.

Pendaftaran Panwaslu Mentawai Dibuka PADANG - Pendaftaran calon anggota Panitia Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu) Kabupaten Mentawai mulai dibuka 13 - 20 Oktober 2012. Proses seleksi calon Panwaslu Mentawai akan dilakukan tim yang telah dibentuk bersamaan dengan 17 kabupaten dan kota lainnya di Sumatra Barat. Ketua Tim Seleksi Panwaslu Sumatra Barat Khairul Fahmi menyebutkan, tim seleksi hanya membuka pendaftaran untuk 18 kabupaten/ kota, karena panwaslu di Sawahlunto difungsikan dari panwaslu pileg dan pilpres. Syarat pendaftaran antara lain, berusia paling rendah 30 tahun, berpendidikan minimal lulus S1, ber-domisili di wilayah kabupaten/ kota yang bersangkutan, Tidak pernah menjadi anggota partai politik dalam jangka waktu 5 tahun terakhir. “Calon peserta panwas

NO. 250, 15 - 31 Oktober 2012

terbuka untuk umum, kalau sebelumnya hanya untuk polisi, pers dan TNI,” kata Fahmi kepada Puailiggoubat melalui telepon, 12 Oktober lalu. Formulir pendaftaran, lanjut Fahmi, bisa diambil di Sekretariat Panwaslu di Padang, Pendaftaran bisa dilakukan langsung di Gedung SSBV Jalan Khatib Sulaiman atau melalui pos hingga 20 Oktober 2012 pukul 16.00 WIB. Untuk Mentawai bisa diunduh di internet dan juga akan dikirim ke Mentawai lewat kapal. Fahmi mengatakan, seleksi dilakukan sebanyak tiga tahap yakni pemeriksaan administrasi, ujian tertulis dan interview. Ujian tertulis akan dilakukan di dua lokasi, bagi pendaftar yang berasal dari Sumatera Barat bagian utara akan dilaksanakan di Kota Bukittinggi, sedangkan pendaftar dari Sumatera Barat bagian selatan digelar di kota Padang. Hasil seleksi akan diumumkan

pada 31 Oktober, selanjutnya pada 6-7 November akan dilakukan tes wa-wancara kepada peserta yang sudah lulus seleksi. “Jumlah panwas yang akan direkrut untuk masing-masing kota atau kabupaten sebanyak enam orang, yang akan diumumkan di Sekretariat Panwaslu, website Bawaslu,” katanya. Ia menambahkan, partisipasi masyarakat untuk mengawasi rekam jejak calon panwaslu itu juga sangat dibutuhkan sehingga calon yang terpilih nantinya betul-betul independen, kredibel dan profesional dalam mengawasi setiap tahapan pemilu. “Kalau masyarakat mengetahui ada rekam jejak calon yang kurang baik di masyarakat segera laporkan kepada tim seleksi, untuk diproses dan dicari tahu kebena-rannya, identitas pelapor akan dirahasiakan,” ujarnya. (gsn/trs)

“Untuk KTA tidak bisa diwakilkan oleh keluarga atau siapa pun, hal itu akan kami periksa langsung di tempat masingmasing,” ujarnya. Theresia, anggota KPUD Mentawai yang lain mengatakan, jumlah KTA yang mesti dimiliki oleh parpol tidak boleh pas, namun mesti berlebih karena perhitungan memakai sampel 10 persen total keanggotaan partai. “Jika Mentawai saat ini memiliki 78 ribu penduduk, maka KTA yang mesti dikumpulkan partai mesti lebih dari 78, karena akan ada pemeriksaan KTA ganda” jelasnya. Sekretaris Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Bulan Bintang Mentawai Rasyidin Syaiful dikonfirmasi terkait hal KTA mengatakan, partainya telah memiliki KTA sebanyak 103. “Jika asumsinya jumlah penduduk Mentawai 73 ribu, maka KTA sudah cukup, tak ada masalah,” ujarnya. Ia mengatakan untuk pemilu tahun depan, partainya menargetkan kursi legislatif di Mentawai sebanyak tiga

kursi, “dua di daerah pemilihan Siberut dan satu di Sipora,” jelasnya. Sementara Ketua DPC Mentawai Partai Golkar Kortanius Sabeleakek Jumat 12 Oktober, menyebutkan KTA yang diserahkan kepada KPUD sebanyak 700. Namun ia mengaku masih ada hal yang mengganjal terkait KTA ini. “Masyarakat saat ini tak punya KTP, karena pembuatan e-KTP masih dalam proses, kalau pemilik KTA diperiksa KTP sebagai bukti keabsahan, ini akan jadi masalah,” katanya. Ia mengatakan, Senin 15 Oktober, semua partai yang mendaftar telah diundang KPUD Mentawai untuk sosialisasi terkait verifikasi. “Nanti kita lihat bagaimana model verifikasinya,” ujarnya. Lebih lanjut Korta mengatakan, pemilu 2014 partainya memasang target minimal empat kursi legislatif. “Jika wilayah pemilihan dimekarkan, peluang kita mungkin akan lebih banyak,” jelasnya. Dari jadwal KPU yang berlaku secara nasional, pendaftaran parpol dimulai 10 Agustus hingga 7 September 2012, Penyerahan KTA pada 10 Agustus sampai 29 September 2012, verifikasi pada 11 Agustus sampai 20 Desember 2012 dan penetapan parpol sebagai peserta pada 29 September hingga 8 Januari 2012. KPUD Sumbar dalam situs resminya melansir parpol yang sama sekali tidak menyerahkan KTA sebanyak 6 partai yakni Partai Kesatuan Demokrasi Indonesia (PKDI), Partai Kongres, Partai Demokrasi Pembaruan (PDP), Partai Republikan, Partai Penegak Demokrasi Indonesia (PPDI) dan Partai Bhinneka Indonesia (PBI) Sedangkan partai yang menyerahkan KTA ke seluruh kabupaten yang di Sumbar juga sebanyak 6 partai yakni Partai Nasional Demokrat (Nasdem), Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Golongan Karya (Golkar), Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan Partai Demokrat. (o) FOTO:RAPOT/PUAILIGGOUBAT

PENGADUAN - Masyarakat menyampaikan pengaduan ke Panwas Mentawai pada Pemilu 2011 lalu


9

Puailiggoubat

MENTAWAINEWS

NO. 250, 15 - 31 Oktober 2012

Sementara itu pembangunan jalan utama di Dusun Sirilanggai yang akan dikerjakan OMS dialihkan ke kontraktor oleh Dinas PU Mentawai.

Jalan Pokai-Sikabaluan Baru Dibangun Sudah Retak

Bambang Sagurung

embangunan jalan rabat beton dari Dusun Pokai menuju Desa Sikabaluan yang baru saja dikerjakan bahkan sebagian prosesnya masih berlangsung ternyata mulai retak di beberapa titik. Menurut pengakuan pekerja, keretakan diduga karena kurangnya material koral dan kerikil dalam campuran beton dan kurangnya semen dalam adukan. “Katanya kalau semen banyak dipakai nanti habis, pembangunan jalan tidak selesai,” jelas salah seorang pekerja yang enggan namanya ditulis menirukan kata petugas lapangan dari kontraktor. Pengawas proyek dari Dinas Pekerjaan Umum Mentawai, Roni Saragih menyayangkan pekerja yang mengikuti instruksi petugas lapangan tersebut. “Sesuai dengan petunjuk kita pada pekerja dalam satu unit penggiling semen (molen) itu digunakan semen dua sak dan hasilnya bagus. Namun karena pekerja dipengaruhi lagi hasilnya berbeda,” katanya pada Puailiggoubat, Jumat 5 Oktober. Ditegaskan Roni, ketika nantinya saat pemeriksaan bangunan kalau memang hasil pekerjaan tidak sesuai kontrak maka rekanan tidak akan dibayar. “Ini akan kita lihat nantinya pada pemeriksaan pembangunan. Kalau tidak sesuai kontrak maka tidak akan

FOTO:BAMBANG/PUAILIGGOUBAT

P

TERPEROSOK - Mobil pedagang di Sikabaluan terperosok ke salah sisi jembatan Pokai-Sirilanggai yang ambruk dibayar,” tegasnya. Tak hanya itu saja, saat pembangunan rabat beton di bagian kiri-kanan badan jalan tidak dipadatkan terlebih dahulu sehingga nantinya akan mengalami keretakan pada badan jalan saat timbunan yang dipasang tersebut mengalami penyusutan. “Kita berharap pembangunan jalan ini dapat terselesaikan dengan baik. Ini harapan kita bersama,” katanya Roni. Pembangunan jalan dan jembatan Pokai-Sikabaluan dikerjakan PT.Nabil Surya Persada dengan nomor kontrak 600.20/SP.03/PPK-15.09/DPU-KKM/

VI-2012, dengan tanggal kontrak 28 Juni 2012 dengan masa kerja 165 hari kalender, dengan nilai kontrak Rp4.949.947.000. Konsultan pengawas pembangunan jalan Pokai-Sikabaluan yaitu CV. Prima Seni Alambina. Sementara jalan utama Dusun Sirilanggai Desa Malancan Kecamatan Siberut Utara yang rencana awal dikerjakan oleh P2D Mandiri melalui Organisasi Masyarakat Setempat (OMS) akhirnya batal. Hal ini terjadi karena Dinas Pekerjaan Umum Mentawai meminta jalan dikerjakan kontraktor. “Katanya untuk tahun 2012 itu

Palsukan Tanda Tangan Kades, Mulyadi Diadukan ke Polisi SIKABALUAN - Diduga memalsukan tandatangan kepala desa dan masyarakat, Mulyadi Sikaraja, warga Dusun Policoman Desa Sigapokna Kecamatan Siberut Barat diadukan ke polisi. Mulyadi diduga memalsukan tanda tangan untuk mendapat bantuan Coremap Fase II Kabupaten Mentawai. Kepala Desa Sigapokna Agustinus Sapolenggu atas nama masyarakat melaporkan Mulyadi pada Kepolisian Sektor Sikabaluan sejak Juli lalu. Laporan tersebut diterima Briptu. Yocta Firmansyah, namun karena lokasi kejadian berada di Desa Tuapeijat, Kecamatan Sipora Utara, maka kasusnya dilimpahkan ke Polres Mentawai, Agustus lalu. Dikatakan Agustinus kepada Puailiggoubat 4 Oktober lalu, sebelum melaporkan Mulyadi ke Polsek Sikabaluan, ia meminta agar Mulyadi menjelaskan kepada masyarakat terkait

pencairan dana Coremap yang dia ambil dengan memalsukan tanda tangan masyarakat dan kepala desa. “Kita beri waktu satu bulan sama dia untuk menjelaskan kepada masyarakat. Dia malah mangkir dan tidak mau mengaku,” jelas Agustinus sesaat akan berangkat ke Padang. Lebih lanjut dikatakan Agustinus, saat ditanya masyarakat Mulyadi mengaku bantuan yang dia peroleh itu berasal dari menantunya anggota Batalyon 133 Padang. “Itupun masih calon menantunya,” katanya. Dana bantuan yang dicairkan Mulyadi di Bank Nagari Cabang Mentawai besarnya Rp51.600.000. dan uang itu digunakan untuk kepentingan pibadi. “Kalau memang diperuntukan untuk nelayan yang ada di Desa Sigapokna nelayannya ada. Tapi kok malah untuk pribadi dan memalsukan tanda tangan,” katanya.

Sebelumnya masyarakat Dusun Policoman Desa Sigapokna Kecamatan Siberut Barat menaruh curiga pada Mulyadi Sikaraja saat membuka warung kebutuhan sembako di rumahnya tanpa ada sumber dana dan pendapatan yang jelas sebelumnya. “Kita curiganya kok tiba-tiba dia bisa buka usaha besar begitu sementara kegiatan atau kerja yang dia lakukan sebelumnya tidak jelas untuk mendapatkan modal usaha,” kata Niko Salakomak, warga Policoman. Karena kecurigaan ini, Mulyadi Sikaraja yang tiba-tiba punya usaha dagang menjadi buah bibir ditengah masyarakat. Penipuan dengan memalsukan tandatangan masyarakat dan kepala desa mulai terungkap ketika masyarakat dan kepala desa mencaricari informasi hal tersebut. Diperkirakan kepala desa, penarikan bantuan Coremap tersebut dilakukan Mulyadi pada Maret lalu. (bs)

sudah dimasukkan anggarannya dalam APBD untuk dikerjakan oleh kontraktor,” kata Kepala Desa Malancan Barnabas Saerejen pada Puailiggoubat Sabtu, 6 Oktober. Diakui Barnabas, karena takut menyalahi aturan dalam mengambil langkah, permintaan dari Dinas PU dan kontraktor untuk membangun jalan sepanjang 400 meter tersebut disampaikan kepada Camat Siberut Utara, Sandra Oktavia. Camat pun mendukung langkah tersebut. “Kita jangan menghalangi pembangunan yang masuk demi masyarakat,” kata Barnabas menirukan komentar camat Sebelumnya, untuk jalan utama Dusun Sirilanggai mulai dari batas jalan yang dibangun PT. Arupadhatu Adisesanti tahun 2008 hingga jembatan sungai Sirilanggi dikerjakan tiga OMS. Diantaranya OMS PKK Dusun, OMS Desa Malancan, OMS Saraina. “Namun

karena diminta oleh Dinas PU maka lokasi kerja ketiga OMS ini kita geser untuk pelebaran jalan di Dusun Sibeuoncun,” jelasnya. Rencana pembangunan jalan tersebut disambut baik kepala Dusun Sirilanggai Timur, P.Salmen. “Kalau memang permintaan PU itu terlaksana di tahun ini maka itu kita sambut baik karena ini demi masyarakat. Namun kalau itu tidak ada realisasi maka itu membohongi masyarakat,” katanya. Hingga pertengahan Oktober ini, belum ada aktifitas pembangunan jalan utama Dusun Sirilanggai oleh pihak kontraktor dalam hal ini PT. Revanza Graha Prakarsa yang mengambil kontrak pembangunan jalan Pokai-Sirilanggai. “Kalau tahun ini jalan utama yang diminta PU dan kontraktor belum terlaksana, saya akan ambil tindakan keras karena mereka membuat rencana kegiatan pembangunan di desa terhambat,” tegasnya. (o)

Air Bersih Sirilogui Belum Mengalir SIKABALUAN - Sejak dibangun 2009 lalu, proyek air bersih di Desa Sirilogui Kecamatan Siberut Utara belum juga mengalir padahal pipa untuk mengalirkan air ke tiap titik telah dibuat di sekitar perkampungan. “Airnya belum bisa dinikmati oleh masyarakat karena air tersumbat di penyaluran ke cabang-cabang yang dibuat,” kata Kepala Desa Sirilogui Kecamatan Siberut Utara Muhammad Abetnego kepada Pualiggoubat, 8 Oktober lalu. Karena itu ia berharap program peningkatan sarana air bersih Desa Sirilogui yang dianggarkan dalam APBD 2012 sebesar Rp119.940.000 segera dikerjakan. Lebih lanjut dikatakan Abetnego, pada kegiatan P2D Mandiri tahun 2012 ini beberapa pipa air bersih yang ada di bagian sisi jalan terancam akan pelebaran badan jalan. “Ini yang menjadi persoalan sekarang ini karena di Dusun Tengah dan Muara ada pipa yang kena pelebaran jalan,” jelasnya. Untuk mengantisipasi hal ini ia mengharapkan agar pelaksanaan peningkatan sarana air bersih tersebut secepatnya dilaksanakan. “Sehingga nantinya pipa yang ada bisa dipindahkan oleh pihak pemegang tender,” katanya. (bs)

Puskesmas Sikabaluan Dibangun SIKABALUAN - Pembangunan gedung Puskesmas Sikabaluan Kecamatan Siberut Utara yang direlokasi saat ini dalam proses. Beberapa bagian bangunan sudah pada tahap pemasangan lobrik (dinding) dan penimbunan pondasi. “Kita berusaha penyelesaiannya tepat pada waktu yang diberikan,” kata Brondon, pemilik CV. Mentawai Pembangunan yang mengerjakan pembangunan puskesmas relokasi kepada Puailiggoubat, 6 Oktober lalu. Pembangunan puskesmas relokasi yang baru ini menurut Kepala Dinas Kesehatan Mentawai, Warta Siritoitet untuk ruang rawat jalan. Ia mengatakan pembangunan berikutnya akan dilakukan bertahap seperti pembangunan rumah dinas medis dan pembangunan lainnya. Pembangunan puskesmas relokasi ini menghabiskan anggaran Rp1.371.923.000, dengan masa pelakanaan kerja 120 hari kalender dari tanggal 24 Agustus-21 Desember 2012. Dengan kontraktor CV. Mentawai Pembangunan. (bs)


Puailiggoubat NO.250, 249,15 1 -- 14 2012 NO. 31 Oktober Oktober 2012

10

Camat Siberut Barat Daya, Pir Paulus Ndraha, S.Pd, SD

Bersiasat dengan Waktu D

itugaskan sebagai camat di Siberut Barat Daya sejak awal 2012 lalu, banyak hal yang harus dikerjakan Pir Paulus Ndraha. Kecamatan pemekaran yang belum berumur lima tahun ini jauh tertinggal dari sisi infrastruktur dibanding tetangganya Siberut Selatan. Jalan penghubung yang minim, tidak adanya dermaga kapal menjadi prioritas yang harus dibuat di daerah ujung Pulau Siberut ini, sebab minimnya akses jalan membuat Pir dan stafnya harus bersiasat dengan waktu untuk mengunjungi wilayah-wilayah yang jauh. Diluar infrastruktur, membuat profil daerah, memetakan potensi ekonomi masyarakat juga tugas lainnya karena menurut Pir, meski daerahnya memiliki spot selancar terbanyak di Mentawai dan memiliki banyak resor wisata, namun penghasilan ekonomi masyarakat masih sangat rendah. Pria kelahiran Muara Siberut yang diawal karirnya menjadi guru di Peipei, Siberut Barat Daya ini berharap pembangunan jalan trans Mentawai yang dicanangkan pemerintah segera terwujud untuk membuka akses ekonomi masyarakat. Berikut petikan wawancara Puailiggoubat dengan Pir Paulus Ndraha dengan, Rabu 10 Oktober 2012. Menurut Anda apa yang perlu dibenahi di Kecamatan Siberut Barat Daya ini? Banyak sekali, terutama dari segi administrasi pemerintahan, karena sejak awal saya bertugas di sini ternyata kecamatan ini belum memiliki data apapun perihal profil kecamatan seperti potensi daerah, kondisi masyarakat dan data penunjang lainnya. Jadi saya berpikir, strategi pembangunan tak bisa dilakukan tanpa adanya data pasti daerah yang mau dibangun. Oleh karena itu langkah pertama yang saya lakukan yakni membuat data per desa. Tugas itu saya serahkan kepada semua kepala desa dan unsur-unsurnya dan nanti di kecamatan baru direkap. Dari situ nantinya, baru bisa diambil kebijakan model apa yang mesti dilakukan. Sebagai kecamatan yang relatif baru, apakah infrastrukturnya sudah memadai? Belum, karena beberapa daerah seperti Desa Sagulubbek belum memiliki akses jalan sampai kecamatan. Semua kegiatan baik monitoring, penyuluhan dan kegiatan pemerintah

lainnya mesti menempuh jalur laut yang memakan waktu perjalanan tiga sampai empat jam karena itulah satusatunya jalur yang bisa dilalui meski ombak sangat tidak bersahabat. Untuk ke sana kami mesti berhitung waktu secara matang, memprediksi cuaca baik atau tidak. Dari perhitungan itu kita hanya mempunyai waktu tiga bulan dalam setahun yakni Januari, Februari dan Desember, waktu seminim itulah yang mesti kami siasati. Selain jalan penghubung desa, jalan penghubung antar kecamatan dengan rute Siberut Barat Daya-Siberut Selatan-Siberut Barat itu mesti ada. Dengan adanya jalan itu, menurut saya ekonomi masyarakat lebih terbuka karena mereka bisa membuka usaha angkutan darat dan hasil pertanian lebih gampang dijual. Dengan adanya jalan juga, masyarakat akan lebih irit dari sektor transportasi yang selama ini masih mengandalkan jalur laut yang rawan ditambah biaya operasional yang sangat tinggi yang membuat mobilitas mereka terhadap akses-akses ekonomi di luar daerahnya terbatas. Selain jalan, kecamatan ini juga membutuhkan dermaga kapal, karena selama ini masyarakat yang mau ke Padang mesti transit di pelabuhan Maileppet, Siberut Selatan yang jika dihitung, biaya untuk ke sana saja sudah banyak. Untuk mewujudkan hal itu, apa yang telah anda lakukan? Untuk jalan penghubung antar desa, pertahap sudah kami benahi dengan dana P2D dan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPMMP). Meski semua desa belum terhubung tapi untuk jalur antar dusun dalam satu desa, kurang lebih sudah memadai. Selain dari segi kuantitatif, saya juga menekankan kepada masyarakat untuk melakukan pembangunan jalan yang berkualitas agar infrastruktur yang dibuat bisa bertahan lama sehingga lebih memiliki azas manfaat. Kontrol penuh kita lakukan dan saya tak segan-segan memberi teguran bagi pelaku pembangunan agar bekerja sesuai dengan aturan. Namun untuk jalan penghubung antar kecamatan, rasanya sulit untuk dilakukan kecamatan ini sendiri, karena butuh biaya yang sangat besar dan peralatan lebih canggih. Tapi saya sudah mencoba bicara dengan pak bupati mengenai jalan ini,

beliau setuju karena menjadi program utamanya. Beliau mengatakan kemungkinan tahun 2013 pembukaan jalur darat antar kecamatan dengan alat berat dimulai di sini. Untuk dermaga, sebenarnya lahannya sudah ada yang berlokasi di Mabukku Desa Katurei, dokumen penyerahan tanahnya pun sudah ada, tapi saya tidak tahu kenapa belum dibangun juga, mungkin anggaran belum cukup. Jika dilihat selama ini, Kecamatan Siberut Barat Daya menjadi tempat favorit bagi turis karena banyak memiliki tempat wisata bahari yang berkelas dunia, seperti surfing. Apakah sudah memberi dampak ekonomi yang postif bagi masyarakat setempat? Secara menyeluruh, kegiatan pariwisata di Siberut Barat Daya belum memberi dampak positif yang signifikan kepada masyarakat. Beberapa orang memang ada yang bekerja di resort-resort yang ada di sana tapi kelasnya masih pekerja kasar. Hal ini disebabkan skill yang dimiliki masyarakat masih rendah sehingga belum mampu mengelola potensi wisata yang dimilikinya secara mandiri. Kebanyakan warga yang ada di sana lebih memilih menjual tanah yang dimilikinya ke investor untuk mendapat uang cepat. Langkah apa yang Anda lakukan agar masyarakat menikmati keuntungan dari kegiatan wisata di daerahnya? Pertama saya tekankan kepada masyarakat tidak menjual tanah kepada investor yang butuh lokasi, kalau tidak bisa mengelola sendiri, satu-satunya jalan tanah dikontrakkan dengan hitungan bisnis yang jelas. Atau jika ada kemungkinan lain, tanah bisa

Biodata Nama: Pir Paulus Ndraha Tempat/ Tanggal Lahir: Muara Siberut, 27 April 1961 Alamat: Peipei, Desa Taileleu Kecamatan Siberut Barat Daya Jabatan: Camat Siberut Barat Daya

dihitung saham masyarakat di perusahaan itu, kenapa tidak. Sehingga tiap tahun pemilik tanah mendapat keuntungan lebih ketimbang dijual habis. Di sisi lain kita meminta pengertian kepada pengelola resort untuk berkontribusi dalam pembangunan kecamatan dengan memberi bantuan suka rela secara langsung sesuai kemampuan yang dimilikinya. Karena kalau menarik retribusi itu kan ilegal karena perdanya belum jelas. Caranya bisa saja dengan memberi bantuan langsung ke sekolah atau membangun fasilitas umum lainnya. Namun hal ini baru tahap rencana, karena ke depan saya akan menga-dakan pertemuan dengan pengelola untuk membahas hal ini. Selain bantuan langsung, pertemuan itu nantinya akan membahas penertiban kegiatan wisata, karena kebanyakan tamu yang datang tak dilaporkan ke kecamatan sehingga kami tidak tahu kedatangan mereka, hal ini khusus menertibkan pemandunya. Terakhir, saya mengimbau kepada masyarakat untuk belajar bagaimana mengelola wisata bahari ini, agar tak menjadi penonton di kampungnya sendiri. Jika bukan dari sektor wisata, apa potensi ekonomi yang jadi andalan masyarakat di Siberut Barat Daya? Mata pencarian utama masyarakat yakni mengelola kelapa jadi kopra, seluruh masyarakat di sana melakukannya. Sehingga sepanjang garis pantai dan pulau-pulau kecil selalu ada kelapa yang ditanami warga, ada yang memiliki 1-2 hektar bahkan lebih. Meski harga kopra sering anjlok di pasaran, namun mereka tidak meninggalkan pekerjaan itu. Hasil dari penjualan kopra cukup membantu kehidupan mereka, baik un-

tuk kebutuhan sehari-hari maupun untuk biaya anak sekolah. Apalagi jika harga lagi bagus di pasaran, tak akan ada buah kelapa tua tersisa di pohonnya. Selain kopra, warga juga mengembangkan tanaman coklat, biasanya mereka bekerja jika hari mulai badai atau saat buah kelapa belum tua. Sebagian lagi menangkap lobster. Di Taileleu jarang warga yang jadi nelayan karena gelombang di sana besar-besar. Di Katurei, selain mengolah kopra, warga juga bekerja mencari kepiting untuk dijual ke penampung atau ke Muara Siberut. Hasil penjualannya cukup lumayan, tapi sayang baru sebagian kecil yang membudidayakan kepiting itu. Baru-baru ini juga mereka bersawah hingga 100 hektar, Oktober ini akan panen, tapi sayang bantuan dari pemerintah seperti Dinas Pertanian sangat minim. Tapi ke depan potensi ini akan kita kembangkan agar memiliki nilai lebih dengan kerja sama dinas terkait. Apa yang Anda harapkan ke depan agar proses pembangunan di tempat anda lancar? Kecamatan ini masih baru, banyak infrastruktur yang mau dibangun, beberapa tanaman warga ada yang kena, saya berharap agar masyarakat berkorban sedikit, tidak menuntut ganti rugi agar kegiatan pembangunan tidak terhambat. gsn


11

K

Puailiggoubat NO. 250, 15 - 31 Oktober 2012

etika orang mengatakan Mentawai, pasti yang terbayang adalah sikerei dengan hiasan dan manik-maniknya, itulah yang dikatakan Yulia Mardiana Satoko, salah satu peserta Festival Budaya Mentawai yang diselenggarakan Balai Taman Nasional Siberut pada Puailiggoubat beberapa waktu lalu. “Budaya kita tidak sama dengan budaya orang luar, kita punya budaya sendiri dan itu harus dilestarikan dan kita jaga,” tuturnya. Tak hanya itu, anak kelahiran 16 Juli 1996 ini mengatakan selain sikerei banyak lagi budaya yang harus dilestarikan, mulai dari alam dan monyetnya yang

merupakan primata khas Mentawai untuk dijaga. “Hutan Mentawai menyimpan banyak sekali obat-obatan yang bisa dijadikan sebagai apotik hidup,” ujarnya. Anak ketiga pasangan Ujang Baskara Satoko dan Nusiah Sakerengan Leleggu ini mengikuti festival ini karena ia sangat mencintai Mentawai dan budayanya. Namun disatu sisi ia juga mengkawatirkan pergaulan remaja saat ini, terutama putus sekolah karena hamil, ini disebabkan akibat pergaulan bebas yang tak terkontrol. “Tidak bagus itu dan sangat berbahaya, karena bisa jadi masa depan akan suram, untuk itu batasi pergaulan dan banyak bergaul kearah positif saja,” katanya. Yulia yang berasal dari Saliguma kini sedang mengecap

pendidikan di SMP Negeri 1 Muara Siberut. Di kelas satu ini, ia sudah bertekad menjadi guru agama. Baginya menjadi guru agama ini sangat bagus, dengan mengajarkan agama kepada orang lain berarti mengajarkan hal yang baik. “Ini kepuasan sendiri bagi saya dengan mengajarkan agama kita menyebarkan halhal yang baik,” katanya. (rus)

R

asa senang dan bangga memboyong piala dan uang pembinaan sebanyak Rp2 Juta dirasakan Agustinus Sakulok dan dua rekannya saat tariannya turuk uliat bilou menang dalam lomba truk

Festival Budaya Mentawai yang digelar Balai Taman Nasional Siberut, 9 Oktober lalu. Dibawah asuhan guru Sandro Sapotuk dan Yulianto, SD 09 Puro menggungguli sekolah lain yang ada di Siberut Selatan.”Saya sangat senang sekali, sebab sebelumnya kami tidak pernah juara dalam acara festival ini,” tutur siswa kelas enam ini. Menurutnya budaya ini

patut dilestarikan, sebab untuk tarian turuk saja itu tidak gampang latihan menyeimbangkan hentakan kaki dengan gendang gajeumak. “Kami belajar turuk ini memakan waktu tiga minggu, sore kami latihan terus guna membawa nama baik sekolah kami,” ujarnya. Keselarasan penampilan mereka mengundang decak kagum dan tepuk tangan penonton saat lomba. “Kami sangat senang selain atraksi budaya kami juga bisa menghibur masyarakat di sini,” tambahnya. Selain pintar menari, anak kelima pasangan Martinus Sakulok dan Margareta Sabailaket ini merupakan juara kelas sejak kelas satu sampai kelas enam. Ia gemar sekali dengan pelajaran Bahasa Inggris. (rus)


Masopp!t F O R U M P E L A J A R M E N TAWA I

12 Puailiggoubat, NO. 250, 15 - 31 Oktober 2012

I Khasiat Ikan Tuna Khasiat Ikan Tuna cukup banyak bagi kehidupan kita. Ikan tuna sudah cukup terkenal sebagai kaya akan kandungan Omega 3, vitamin protein, dan mineral. Ikan Tuna juga memiliki rasa yang lezat dan bergizi diamping juga dapat membantu menurunkan tekanan darah serta kolesterol dalam tubuh kita. Kandungan Omega 3 dalam Ikan Tuna 28 kali lebih banyak dari Ikan Tawar. Omega 3 ini dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung, meringankan rasa sakit radang sendi, mengurangi komplikasi asma dan sangat penting dalam pertumbuhan dan tumbuh kembang anak . Kaya Protein Kadar protein dalam ikan tuna hampir dua kali kadar protein pada telur yang selama ini kita kenal sebagai sumber protein utama. Kadar protein per 100 gram ikan tuna dan telur masing-masing 22 g dan 13 g. Kaya Mineral Ikan tuna mengandung berbagai mineral penting yang penting bagi tubuh. IodiumCalon pada penumpang Ikan Tuna sangat susahberperan penting untuk mencegah penyakit payah naik kapal dari boat gondok dan meningkatkan kecerdasdi Saibi an anak. Kandungan iodium pada ikan tuna mencapai 28 kali kandungan iodium pada ikan air tawar. Kaya Vitamin Ikan tuna mengandung vitamin A, B6 dan Asam Folat. Vitamin A sangat baik untuk pemeliharaan sel epitel, meningkatkan imunitas, pertumbuhan, penglihatan, dan reproduksi pada tubuh. Vitamin B6 bersama asam folat juga mampu menurunkan level homosistein. Homosistein adalah komponen produk antara yang diproduksi selama proses metilasi. Penangkal Kanker Payudara Ikan tuna juga cukup baik untuk mencegah kanker payudara. Hal tersebut disebabkan kandungan Omega 3 pada Ikan tuna dapat menghambat enzim proinflammatory yang disebut cyclooxygenase 2 (COX 2) yang merupakan enzim pendukung terjadinya kanker payudara. Omega Kapalmengaktifkan KM Simasin dan 3 juga dapat reseptor Beriloga pada membran seltertambat yang bisadi Pelabuhan Muaro, menangkap aktivitas selPadang penyebab karena rusak z kanker payudara.z

kan Tuna adalah ikan laut yang terdiri dari beberapa spesies dari famili Scombridae, terutama genus Thunnus. Ikan ini adalah perenang handal (pernah diukur mencapai 77 km/ jam), tubuhnya seperti cerutu mempunyai dua sirip pungung, sirip depan yang biasanya pendek dan terpisah dari sirip belakang.

Mempunyai jari-jari sirip tambahan (finlet) di belakang sirip punggung dan sirip dubur. Sirip dada terletak agak ke atas, sirip perut kecil, sirip ekor bercagak agak ke dalam dengan jari-jari penyokong menutup seluruh ujung hipural. Tubuh ikan tuna tertutup oleh sisik-sisik kecil, berwarna biru tua dan agak gelap pada bagian atas tubuhnya, sebagian besar memiliki

Tuna Term ahal di Du nia

S

eekor ika n tu dolar as (s na laku terjual 73 6.500 ekitar Rp 6,7 miliar) lelang di p d a alam s a r ikan Tsu awal 201 k 2. Tuna s irip biru ra iji, Tokyo bobot 26 ksasa de 9 kg ini d ngan itangkap pang timu di peraira r laut. n JeHarga tah un ini me tahun lalu mecahka n rekor yang men capai tak 400.000 kurang da dolar AS ri u ntuk s Pemenan g lelang ta atu ekor tuna. Kiyoshi K hun ini ad imura, pe alah milik jarin sushi. gan resto ran Ia menga kan hati ra takan dirinya ingin membesa kyat Jepa ng rbangsa Je pang pulih dan membantu dari benc bumi dan ana gemp tsunami d a ahsyat ta Tuna term h un lalu. a h al tahun la pengusah lu dibeli aH Ricky Che ong Kong ng, yang ju ga dikenal se ba jaringan re gai pemilik storan makanan Jepang di Tokyo dan Hong Kong. Penangka pan besarpersediaa besaran m n tuna me embuat nurun taja dunia. m di seluru h Hampir 7 5 persen sirip biru ta n g kapan ika di s n tuna Jepang.(B eluruh dunia dikon BC) sumsi wa rga

sirip tambahan yang berwarna kuning cerah dengan pinggiran berwarna gelap. Daging ikan tuna berwarna merah muda sampai merah tua. Hal ini karena otot tuna lebih ba-nyak mengandung myoglobin dari pada ikan lainnya. Beberapa spesies tuna yang lebih besar, seperti tuna sirip biru (bluefintuna), dapat menaikkan suhu darahnya di atas suhu air dengan aktivitas ototnya. Hal ini menyebabkan mereka dapat hidup di air yang lebih dingin dan dapat bertahan dalam kondisi yang beragam. Tuna adalah ikan yang memiliki nilai komersial tinggi. Klasifikasi ikan tuna Phylum : Chordata Sub phylum : Vertebrata Thunnus Class : Teleostei Sub Class : Actinopterygii Ordo : Perciformes Sub ordo : Scombroidae Genus : Thunnus Species : Thunnus alalunga (Albacore) Thunnus albacores (Yellowfin Tuna) Thunnus macoyii (Southtern Bluefin Tuna) Thunnus obesus (Big eye Tuna) Thunnus tongkol (Longtail Tuna) Tuna termasuk perenang

cepat dan terkuat di antara ikan-ikan yang berangka tulang. Penyebaran ikan tuna mulai dari laut merah, laut India, Malaysia, Indonesia dan sekitarnya. Juga terdapat di laut daerah tropis dan daerah beriklim sedang. Ikan tuna merupakan jenis ikan dengan kandungan protein yang tinggi dan lemak yang rendah. Tuna mengandung protein antara 22,6 26,2 g/100 g daging. Lemak antara 0,2 - 2,7 g/100 g daging. Di samping itu, tuna mengandung mineral kalsium, fosfor, besi dan sodium, vitamin A (retinol), dan vitamin B (thiamin, riboflavin dan niasin). Kelompok ikan tuna, bagian yang dapat dimakan berkisar antara 50 - 60 %. Kadar protein daging putih tuna lebih tinggi dari pada daging merahnya. Namun sebaliknya, kadar lemak daging putih tuna lebih rendah dari daging merahnya. Ikan ini memiliki nilai jual yang tinggi, termasuk jenis ikan yang paling banyak dicari dan dicuri dari laut Indonesia, disebabkan karena rasanya yang lezat. Selain itu, banyak kandungan zat gizi yang mampu menyehatkan orang dewasa dan mencerdaskan anak-anak. Tuna mempunyai daerah penyebaran sangat luas atau hampir disemua daerah tropis maupun subtropis.


Masopp!t F O R U M P E L A J A R M E N TAWA I

13 Puailiggoubat, NO. 250, 15 - 31 Oktober 2012

U

ang diciptakan untuk mempermudah manusia dalam melakukan perdaganagan yang digunakan sebagai alat pembayaran yang sah disuatu negara. Namun tahukah tahukah kamu uang diciptakan tidak luput dari sejarah yang menyertainya salah satunya adalah 7 mata uang berikut ini yang dibuat pada masanya yang sampai saat ini masih meninggalkan cerita unik. Mau tahu uang apa aja itu simak 7 Mata Uang Dengan Sejarah Unik berikut ini.

1. Uang kumpulan voucher (Vietnam) Jika kita pernah berpikir bahwa uang bisa membeli segalanya,

di Rusia. Bahkan beberapa bagian dari tupai mati ini seperti kuping, hidung, dan kuku-kukunya berfungsi sebagai “receh”. Kemungkinan Rusia saat itu bisa terbebas dari penyakitpenyakit yang ditularkan satwa.

6. Koin perak plus bonus air suci (Kep. Palau)

Uang pecahan terbesar

sebagai pembayaran. Sebenarnya, kata “salary” (gaji) berasal dari bahasa Latin “salarium” yaitu uang yang telah dibayarkan kepada prajurit Roma untuk membeli garam. Garam juga juga digunakan sebagai alat tukar (mata uang) utama di gurun Sahara selama berabad-abad, dan digunakan secara luas di seluruh

bahkan bisa digunakan sebagai jaminan pinjaman di Italia

Jika di uang kertas USD ada “In God We Trust”, negara kepulauan

3. Uang pecahan terbesar (Hungaria) Inilah pecahan mata uang pemegang rekor sampai saat ini. Dicetak oleh Hungaria pada tahun 1946 dengan nominal 100,000,000,000,000,000,000 Pengo. Ya! Seratus juta triliun Pengo dengan kurs saat itu hanya sekitar 20 US cent. Lihat saja, sampai jumlah nolnya pun tidak mungkin tercetak di sana.

4. Modifikasi Uang Karena Kudeta (Zaire) Saat rezim Joseph Mobutu dikudeta pada tahun 1997 di Zaire (yang sekarang bernama The

Koin perak

Palau selangkah lebih maju. Negara ini pada tahun 2007 mencetak koin perak dengan gambar perawan suci dan menyertakan bonus botol kecil berisi beberapa tetes air suci dari sebuah mata air suci di Lourdes Perancis. Negara ini pernah pula menyertakan mutiara, bahkan batu

Uang kumpulan voucher

ternyata tidak. Uang Vietnam di tahun 70an ini berlaku sebagai kumpulan potongan voucher yang hanya bisa digunakan untuk membeli pakaian dan perlengkapannya. Mungkin jika kita harus memotong salah satu bagian untuk membayar baju, sebagian lagi untuk membayar celana, dan sebagian lagi untuk ikat pinggang.

2. Mata uang berbentuk komoditas Garam adalah salah satu barang tertua yang digunakan

Afrika Timur. Biasanya, seseorang pada masa itu akan menjilati garam satu blok untuk memastikan garam tersebut asli dan memutuskan untuk membuat pecahan dari blok itu sebagai pecahan uang kecil. Balok garam pada gambar berusia 1500 tahun. Mata uang unik lainnya adalah : * “RENG”, uang berbentuk bola benang yang dibungkus dalam sabut kelapa. Digunakan jama dulu di Kepuluan Solomon. * Kakao digunakan di seluruh Meksiko dan Amerika Tengah * Keju Parmigiano Reggiano ,

Modifikasi uang karena kudeta

Democratic Republic of the Congo) Pemerintahan yang baru saat itu terlalu sibuk untuk mendesain dan mencetak uang baru selain karena jumlah uang saat itu terbatas pula.

meteor pada uang koinnya. Perak dan air suci, hmm apakah negara ini ada masalah dengan serangan vampire dan werewolf ?

5. Kulit tupai (Rusia) Di beberapa abad silam, kulit tupai merupakan uang yang sah digunakan

Mata uang berbentuk komoditas

Kulit tupai

Uang dari batu

7. Uang dari batu (Pulau Yap, Kep. Solomon) Di pulau Yap, sebuah pulau di Kepulauan Solomon, Anda akan menemukan “uang” terbesar dan teraneh di dunia : batu rai (semacam batu kapur). Uang ini berbentuk lingkarang dengan diameter 12 kaki dan berat 8 ton. Entah sejarah atau kepercayaan apa yang menyebabkan masyarakat di Pulau Yap ini sangat mensakralkan batu ini, mungkin sama seperti masyarakan modern sangat mengagungkan batu emas. Karena jenis batu ini tidak bisa ditemui di Pulau Yap, masyarakat Pulau Yap rela mengorbankan nyawa mereka untuk berpetualang mencari batu ini. Tahukah kamu? Nilai nominal dari batu ini dinilai bukan hanya berdasarkan ukuran, tapi juga dinilai berdasarkan pengorbanan mendatangkannya ke Pulau Yap, termasuk jumlah nyawa yang melayang karena pengorbanan tersebut. Karena bentuknya besar, uang ini dibiarkan tergeletak di luar rumah pemiliknya, bahkan kadang di hutan. Meski tergeletak di mana saja, orang2 pasti mengetahui siapa pemiliknya saat ini. Apabila terjadi pergantian kepemilikan, akan dilakukan dalam upacara tertentu. Tentu saja itu jaman dulu. Pemerintah setempat telah melarang batu-batu uang ini keluar dari Pulau. Tapi setidaknya kamu bisa jumpai uang antik ini di lobi Bank of Canada di Ottawa andri cinta ucok. (int)


Puailiggoubat NO. 250, 15 - 31 Oktober 2012

Potensi panas bumi Sumatra Barat mencapai 1.656 MWe yang tersebar di 16 titik di 7 kabupaten dan kota.

14

Sumbar Kembangkan Potensi Panas Bumi

Syafril Adriansyah FOTO:PATRIS/PUAILIGGOUBAT

S

umatera Barat mulai mengembangkan panas bumi sebagai energi alternatif karena kian

menipisnya cadangan bahan bakar fosil dunia. Tujuh wilayah di Sumbar memiliki potensi panas bumi (geothermal) dengan total sumber daya mencapai 1.656 Megawatt Elecrical (MWe). “Satu titik yakni di Bonjol, Kabupaten Pasaman, masih dalam proses pelelangan, sementara di Solok Selatan baru mulai melakukan pengeboran pada 22 September,” ujar Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sumbar Marzuki Mahdi beberapa waktu lalu. Ia menyebutkan, potensi panas bumi lainnya terdapat di Kabupaten Pasaman Barat, Limapuluh Kota, Agam, Solok dan Tanah Datar dengan spekulasi 625 MWe, sedangkan 75 MWe di nagari Cubadak, Kabupaten Pasaman dihi-

TERBALIK Kecelakaan mobil Avanza di Jalan Sutan Syahrir Padang

potetis 73 MWe. Saat ini, Pemprov Sumbar juga tengah berupaya mendorong pemerintah

kabupaten dan kota untuk mengembangkan energi baru dan terbarukan seperti energi air dengan potensi 1.100

Dua Parpol di Padang Tidak Lolos Verifikasi PADANG - Dua Partai Politik di Kota Padang tidak lolos verifikasi awal untuk menjadi peserta Pemilu 2014 karena tidak memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan Undang-Undang. Koordinator Divisi Teknis Komisi Pemilihan Umum Kota Padang M. Sjahbana Sjam mengatakan, kedua parpol tersebut adalah Partai Nasional Republik, dan Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU)

“Partai politik di Padang seharusnya menyerahkan daftar nama anggotanya minimal 825 orang, namun kedua parpol itu tidak mencukupi batas minimal dan hanya memiliki sekitar 780 kartu tanda anggota,” ujarnya Selasa, 9 Oktober lalu. Menurutnya, hal itu diketahui setelah KPU melakukan rekapitulasi dan verifikasi administrasi yang berlangsung pada 29 September hingga 7

Jalan Licin ‘Lemparkan’ Avanza PADANG - Sebuah mobil Avanza warna putih berpenumpang tiga orang dari arah Teluk Bayur menuju Bandara tergelincir hingga terbalik sejauh 2 meter ke arah jalan Trotoar Simpang Enam Padang, Sabtu 6 Oktober, diduga peristiwa itu disebabkan jalan licin sehabis diguyur hujan. AIPTU Zukrial, polisi yang berada di TKP mengatakan, tak ada korban jiwa namun kondisi kaca mobil hancur karena menabrak pohon yang berada di pinggir jalan. “Tidak ada korban jiwa, pengendara tak mengalami cedera, untuk sementara pengendara mobil tersebut kita bawa ke kantor Lantas untuk dimintai keterangan penyebab kecelakaan,” katanya. Rian (22), pengendara Avanza bernomor polisi B 1768 POI mengaku kecelakaan berawal ketika ia ingin menyelip kendaraan di depannya saat kecepatan 70 Km/jam, karena jalan licin mobil tak bisa dikendalikan. “Kejadiannya sekitar pukul 06.00 WIB, rencananya kami ingin ke bandara, dan saya ingin menyelip tapi tak berhasil, karena tak terkendali mobil tergelincir,” ujarnya Akibat peristiwa tersebut arus jalan menuju Teluk Bayur dan sebaliknya macet selama tiga jam karena banyak warga penasaran menyaksikan peristiwa tersebut. (trs)

Oktober dan telah diserahkan kepada KPU Pusat di Jakarta. Sementara, empat partai lainnya yakni Partai Nasdem, Gerindra, Partai Keadilan dan Persatuan (PKP) Indonesia, serta PDI Perjuangan juga masih harus memperbaiki berkas, karena ada sejumlah perbedaan antara kartu anggota yang pertama diserahkan dengan berkas pelengkap. “Empat parpol ini diberikan waktu hingga 15 Oktober untuk memperbaiki berkas yang masih salah itu,” ujar pria yang akrab disapa Boim ini. Selanjutnya, KPU akan melakukan verifikasi administrasi tahap dua pada 16-22 September terhadap dokumen yang telah diperbaiki. Lalu, dilakukan verifikasi faktual dengan cara mencocokkan data KTA yang diterima terhadap orang yang bersangkutan. “Parpol yang lolos verifikasi tahap dua akan diumumkan dalam rentang waktu 23-25 Oktober,” katanya. Terhadap parpol yang lolos verifikasi administrasi, akan dilakukan verifikasi faktual, di mana tim akan turun ke lapangan dan mencari tahu kebenaran apa yang bersangkutan benar-benar anggota partai yang akan berlangsung pada 26 Oktober - 20 November 2012. “Hasil verifikasi akan diserahkan kepada KPU Pusat untuk dilakukan rekapitulasi secara nasional,” ujarnya. (prl)

MW, energi surya dengan potensi 4,80 KWh/M2/Day, potensi angin 3-6 M/S serta energi lain berupa biogas, biomassa, dan energi Samudera. “Ratio elektrifikasi Sumatera Barat sudah mencapai 71,54 persen atau berada di atas posisi nasional yang hanya 70, 04 persen, sedangkan ratio desa berlistrik mencapai 94 persen,” papar Marzuki.

Ia menambahkan, energi yang telah dikembangkan yakni energi air skala besar dengan kapasitas terpasang sebesar 517, 6 MW dari PLTA Maninjau, PLTA Singkarak, PLTA Batang Agam, PLTU Ombilin, dan PLTG Pauh Limo. Selanjutnya, juga telah dikembangkan energi air skala menengah dengan kapasitas terpasang sebesar 0,7 MW dari PLTM Salido dan 111 unit PLTMH/ pikohidro di 11 Kabupaten. “Saat ini tengah dibangun 19 unit lagi PLTMH di Pesisir Selatan, Solok Selatan, Pasaman, Agam, Padangpariaman, Solok, dan Sijunjung,” katanya. Untuk energi surya, lanjut dia, sekitar 6000 unit telah dikembangkan di 12 kabupaten, serta 20 unit biogas skala rumah tangga karena sudah ada program satu petani satu sapi. Dalam pengembangan energi panas bumi ini, Pemprov Sumbar juga melakukan kerja sama dengan Pemerintah Jerman serta mengirim tim untuk melakukan studi banding tentang energi baru dan terbarukan di Negara Bagian Bavaria, Jerman, yang mungkin dapat dikembangkan di Sumbar dengan potensi yang ada. (o)

Supir Ugal-ugalan, Bus Kota di Padang Terbalik PADANG - Diduga akibat supir ugal-ugalan, bus kota jurusan Pasar Raya- Lubuk Buaya bernomor polisi BA 3855 JA terbalik saat melintas di Jalan Adinegoro, Kota Padang, Kamis 11 Oktober sekitar pukul 16.00 WIB. Tiga orang mengalami luka-luka akibat insiden tersebut. Peristiwa naas itu terjadi saat dua bus kota melaju dengan kecepatan tinggi dari arah Lubuk Buaya menuju Pasar Raya Padang. Ketika bus yang di belakang hendak saling mendahului dari sisi kanan, roda kanannya malah menabrak pembatas jalan dan sempat berjalan dengan posisi miring. Namun sopirnya kehilangan kendali sehingga bus kota tersebut oleng ke kiri dan terbalik. Sisi bus bagian kiri ringksek dan seluruh kaca pada bagioan kiri dan depan pecah. “Bus yang di depannya terus jalan, sedangkan yang dibelakang terguling di tengah jalan,” ujar Syahrul Saputra (24) yang menyaksikan kejadian itu. Sementara itu, Kanit Lakalantas, Polsek Koto Tangah, Ipda Edison mengatakan, bus tersebut berisi empat orang terdiri atas sopir, kondektrur, dan dua penumpang. Ia membenarkan, bahwa sopir bus tersebut ugal-ugalan sehingga mengakibatkan kecelakaan yang mengakibatkan tiga orang mengalami luka-luka. “Dua penumpang dan satu orang kondektur luka-luka, sedangkan sopirnya baik-baik saja dan akan kita minta keterangan,” katanya. Insiden ini juga mengakibatkan arus lalu lintas menuju Pasar Raya Padang sempat mengalami kemacetaan hingga dua kilometer. (prl)


15

Puailiggoubat

SEPUTARSUMBAR

NO. 250, 15 - 31 Oktober 2012

Rus Akbar

Pesawat Sriwijaya Salah Mendarat

esawat Sriwijaya Air mendarat di Bandara Tabing Padang yang merupakan bekas bandara udara lama pada pukul 17.05 WIB, Sabtu, 13 Oktober lalu. Seharusnya pesawat mendarat di Bandara Internasional Minangkabau (BIM). General Manager Angkasa Pura II Agus Kemal Pramayuda mengatakan pesawat ini berangkat dari Medan pukul 16.00 WIB dengan Nomor Penerbangan SJ0021. “Pesawat Sriwijaya Air dipiloti Kapt. J Gusdonius, FO Ricky Yusuf N, serta empat orang pramugari. Jumlah penumpang sekitar 96 orang. Kesalahan pendaratan pesawat ini, untuk sementara bukanlah gangguan teknis,” ujarnya, Minggu, 14 Oktober lalu. Namun, kata Agus diduga kesalahan kesalahan pilot karena baru pertama kali menerbangkan pesawat dari Medan menuju Padang. “Pilot pesawat itu adalah pilot asing dan ko-pilot juga baru pertama kali menerbangkan pesawat

dari Polonia, Medan, menuju Padang,” katanya. Ditambahkan Agus, mungkin keduanya tidak mengenal wilayah sehingga Bandara Tabing ini dikira sudah di BIM tempat seharusnya mendarat. “Seharusnya pilot menerbangkan pesawat Sriwijaya dari utara bukan dari arah selatan. Kalau dari arah selatan mendarat yang nampak dulu itu Bandara Tabing, seharusnya mendarat itu dari arah Utara atau dari Medan,” katanya. Persoalan navigasi, menurut Agus, tidak ada kesalahan termasuk peralatan di BIM dan operator BIM selalu memandu pilot yang akan mendarat, tak mungkin ada kerusakan mesin pesawat,” katanya. Dalam peristiwa tersebut tidak ada korban jiwa seluruh penumpang selamat dan telah dibawa pihak maskapai ke BIM dan sebagian dijemput saudaranya di Lanud Tabing. “Tapi semuanya biarlah kita serahkan sama KNKT yang menyelidiki masalah ini, ini hanya

KNKT masih mengkaji penyebab kesalahan mendarat pesawat yang seharusnya di BIM.

FOTO:IST

P

SALAH MENDARAT - Pesawat Sriwijaya Airlines salah mendarat di eks Bandara Tabing Padang.

Gubernur Sumbar Terima Penghargaan Energi 2012 PADANG - Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno menerima penghargaan keberhasilan mendukung program pusat, dalam pengembangan, penyediaan dan pemanfaatan energi dengan prinsip konservasi yang menghasilkan produk nyata sebagai inovasi dan pengembangan teknologi baru. Penghargaan tersebut diterima di Jakarta, Jumat, 13 Oktober lalu, pada acara hari ulang tahun Kementerian

Pertambangan Energi yang ke 67 tahun 2012 oleh Menteri ESDM Jero Wacik pada malam puncak malam penganugerahan energi nasional. Penerima penghargaan terdiri dari tiga kategori, penghargaan prakarsa untuk kelompok masyarakat, pratama untuk perusahaan dan penghargaan prabawa untuk stake holder pemerintah kabupaten/ kota dan provinsi Dari tiga provinsi, hanya FOTO:HUMAS PEMPROV SUMBAR

TERIMA PENGHARGAAN - Menteri ESDM Jero Wacik (kanan) menyerahkan penghargaan energi kepada Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno

Sumatera Barat dan Sulawesi Barat yang menerima penghargaan energi tahun 2012 ini, sementara itu kabupaten/kota dua penerima yaitu Kabupaten Bantul dan Kabupaten Gayo Lues Penghargaan ini diberikan karena Sumbar dinilai telah berhasil melalui program inovatif-nya, mewujudkan peningkatan rasio elektrifikasi hingga 72 persen, diatas rasio nasional melalui percepatan pemanfaatan energi baru terbarukan. Irwan Prayitno disela acara menyatakan tekadnya untuk mewujudkan Sumbar sebagai lumbung energi hijau. Dan upaya-upaya yang telah dilakukan pemerintah Provinsi Sumbar dalam memanfaatkan potensi besar alam diantaranya mengembangkan kelistrikan bagi daerah terisolir melalui tenaga matahari dan tenaga angin, kemudian membangun sejumlah pembangkit tenaga mikro hydro, melakukan pembinaan desa mandiri energi dan pengembangan teknologi biogas. “Mudah-mudah dengan penghargaan ini akan menumbuhkan motivasi masyarakat untuk terus memanfaatkan enegri yang ada di Sumatera Barat, secara baik, hemat untuk kesejahteraan yang lebih baik dari waktu ke waktu,” harapnya. (rus)

Ajang Pameran Bisnis UMKM Digelar di Padang PADANG - Pemerintah Kota Padang menjadwalkan menggelar “Padang Fair”, yakni ajang promosi dan bisnis produk-produk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang direncanakan akan berlangsung di Kawasan GOR H. Agus Salim Padang, 1-11 November 2012. Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan Pertambangan dan Energi, Zabendri mengatakan, sebanyak 70 stand pameran akan didirikan dan bakal diikuti para pengusaha UMKM baik dari Kota Padang maupun daerah lain di Sumatera dan Jawa. “Sampai sekarang sudah 70 persen stand terisi,” katanya Rabu 10 Oktober lalu. Menurutnya, para pengusaha yang menyatakan keikutsertaannya dalam kegiatan yang berlangsung selama sebelas hari tersebut antara lain dari Padang, Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, Jambi dan Lampung. Dalam acara itu akan digelar pameran produk koperasi dan UMKM, pameran aneka produk perusahaan, pameran buku dan pendidikan, arena permainan anak, aneka lomba serta parade artis Minang dan aris dari ibukota. “Kita bersama PT Solonda Duta Convex sebagai penyelenggara merencanakan akan mendatang grup band ternama di Indonesia yang saat ini masih dikonfirmasi,” ujar Zabendri. Dengan adanya perhelatan “Padang Fair” yang ketujuh ini, lanjutnya, diharapkan Usaha Kecil Menengah dan lembaga koperasi bisa meningkatkan daya saing sehingga produk-produk unggulan yang ada dapat dipromosikan lebih luas apalagi terdapat ratusan UMKM di Padang antara lain binaan Semen Padang, PLN dan Perum Pegadaian, serta perusahaan swasta lainnya. Gelaran “Padang Fair” ini ditargetkan bisa menyedot pengunjung untuk datang ke arena pameran mencapai 100 ribu orang tidak hanya dari kota Padang tetapi juga dari luar Sumatera Barat. Diharapkan, mereka tidak hanya menikmati pameran, tapi juga berwisata ke objek wisata di Sumbar. “Ditargetkan nilai transaksi dalam selama acara berlangsung mencapai Rp10 miliar,” kata Zabendri mengakhiri. (prl)


Puailiggoubat NO. 250, 15 - 31 Oktober 2012

8

Suara Puailiggoubat Huntap yang Kian Tak Jelas

2

5 Oktober ini, genap dua tahun peristiwa tsunami terjadi di Kabupaten Mentawai tepatnya Kecamatan Pagai Utara, Pagai Selatan, Sikakap dan Sipora Selatan. Selama itu pula pembangunan hunian tetap untuk 2.072 keluarga belum ada kejelasan. Meski fasilitator telah diturunkan ke daerah dan kelompok masyarakat telah dibentuk, pencairan dana huntap lagi-lagi tertunda. Pokok masalah tak lain adalah persoalan lahan. Meski izin prinsip Menteri Kehutanan RI Zulkifli Hasan untuk alih fungsi hutan produksi menjadi pemukiman baru telah keluar, proses pembangunan harus menunggu lagi keluarnya izin pembersihan lahan dan surat dispensasi penebangan hutan. Akibat penundaan itu 171 fasilitator yang bertugas mendampingi kelompok masyarakat penerima bantuan harus ditarik sementara dari lokasi bencana. Kondisi ini sebenarnya sudah diprediksi sejumlah kalangan saat pemerintah memaksakan relokasi masyarakat ke daerah yang jauh dari pemukiman lama dengan alasan keselamatan. Relokasi tersebut diprediksi akan membuat berlarutlarutnya rehab rekon bencana Mentawai yang kemudian memang terbukti. Sebab wilayah relokasi yang ‘dipaksakan’ pemerintah berada di hutan produksi. Mau tak mau untuk bisa menjadikannya pemukiman, harus ada izin dari Menteri Kehutanan dengan syarat adanya lahan pengganti. Lalu dimanakah lahan penggantinya, belum jelas dimana. Izin keluar tidak serta merta pembangunan bisa dilakukan, masih diperlukan izin lainnya. Masyarakat yang sudah lelah menunggu seolah dipaksa menerima kondisinya. Relokasi yang akhirnya meninggalkan sumber ekonomi seperti kebun kepala, keladi dan pisang membuat warga harus memulai hidup dari awal, kecuali mereka masih bisa menggunakan ladangnya dan tidak dialih fungsi menjadi hutan produksi. Nasib korban tsunami Mentawai memang getir namun mereka sudah lelah mengeluh dan cenderung pasrah. z

16

Melestarikan lingkungan untuk Kesejahteraan Masyarakat

M

entawai merupakan Kepulauan kecil yang memiliki gugusan pulau dengan jumlah 99 pulau, berjarak kurang lebih 160 km meter dari kota Padang.bisa ditempuh melalui dua jalur yaitu, jalur laut dan jalur udara. Mentawai merupakan salah satu pulau yang memiliki obyek wisata dengan jumlah yang tidak sedikit, seperti, keaslian alamnya yang masih terjaga, kebudayaan lokal pun masih dipertahankan dari generasi ke generasi. Serta pesona pantai yang sangat menawan dengan eksotisme ombaknya, sehingga dapat menghipnotis semua orang yang berkunjung, maka tidak heranlah bila pulau Mentawai dapat mengundang peselancar-pesalancar luar negeri untuk datang berkunjung di musim-musim selancar tiba. Tak peduli Mentawai merupakan daerah yang rawan gempa dan tsunami, para wisatawan ini rela merogoh koceknya untuk menikmati keindahan laut pulau di Samudera Hindia ini. Di tambah lagi dengan ombaknya yang merupakan ombak terbesar nomor dua setelah Hawai, semakin banyaknya menarik pelancong yang datang kepulau kecil ini baik dalam maupun luar negeri hanya untuk menikmati indahnya pulau Mentawai. Tentunya hal tersebut merupakan suatu sumber pendapatan Mentawai untuk meningkatkan taraf hidup masyarakatnya ke arah yang lebih baik, terutama di bidang perekonomian dengan mengelola sumber daya alam yang ada, salah satunya pantai dan ombaknya yang bisa dijadikan objek wisata, sehingga mampu menarik lebih banyak pelan-

oleh: Rohmadi Peneliti Pro PPKn FKIP Universitas Bung Hatta (UBH) Padang

cong yang datang ke pulau Mentawai. Namun sangat disayangkan kekayaan yang ada di Mentawai belum bisa dikelola secara baik, meskipun Dinas Pari- wisata, Pemuda dan Olahraga Mentawai segera menetapkan Perda tentang

Penataan Ulang Wisata Bahari Mentawai, Tetap saja masih banyak pantaipantai yang tidak terurus dan tidak terjaga kebersihannya, menyebabkan

pantai kotor dan keindahan itu terse-limuti oleh sampah maupun ba-tang kayu yang berserakan di tepi pantai. Salah satunya adalah pantai yang terdapat di pulau Sipora yaitu di sepanjang pantai Mapadegat hingga Penilok, padahal pantai ini termasuk pantai yang banyak dikunjungi oleh para wisatawan asing, namun kondisi pantainya memprihatikan seakanakan tidak adanya perhatian, bahkan air laut telah mengikis

hingga memutuskan jalan, yang sebelumnya bisa dilalui oleh sepeda motor ke tepi laut, kini sudah tidak bisa lagi, disebapkan kikisan air laut. Keindahan pantai Mapadegat kini sudah mulai berkurang, disebabkan oleh penambangan pasir yang terus dila-kukan oleh masyarakat. Dan juga disebabkan oleh banyak pohon mang-grove (ba-kau) yang mati termakan usia serta banyak juga digunakan oleh masyarakat s e b a g a i pembangunan. yang tentunya hal-hal itu bisa menyebabkan terjadinya pengikisan bibir pantai, sehingga pantai semakin menyempit yang mengakibatkan keindahan pantai ini menjadi hilang. Kalau

hal ini selalu kita biarkan, maka bukan tidak mungkin untuk 20 tahun kedepan pantai yang terd-apat di Sipora yaitu Mapadegat hanya tinggal cerita untuk anak cucu kita. Solusi untuk mengatasi permasalahan ini, agar pantai Sipora masih menjadi objek wisata unggulan di Mentawai yaitu dengan cara peran serta Pemerintah Daerah Mentawai harus mengeluarkan perda khusus untuk

mena-ngani penambangan pasir illegal di daerah itu. Agar para penambang pasir Ilegal tersebut jera dengan sanksi yang diberikan, kalau perda mengenai itu telah ada, serta pemerintah harus menyediakan tempat pembuangan sampah, yang tujuanya agar sampah tidak sembarangan, seperti dibuang ke laut atau ke pantai yang tentunya dapat mengotori pantai. Namun juga bukan harus pemerintah saja yang mempunyai peran besar untuk mengatasi permasalahan ini, Masyarakat harus juga ikut andil dalam mengentaskan permasalahan ini, sehingga nantinya pantai Mapadeggat yang terletak di Sipora ini bisa menjadi lestari kembali dan bisa juga menunjang perekonomian Masyarakatnya, dengan cara Mengoptimalkan wisata sebagai mata pencarian masyarakat Sipora Utara Serta perlu juga dilakukan reboisasi (penghijauan kembali) untuk mengembalikan hutan manggrove yang dulunya hijau di sepanjang pantai Mapadeggat Sipora Utara. Agar bisa menahan Abrasi air laut yang menyebabkan terkikisnya pasir pantai. Apabila masyarakat Sipora Utara ingin perekonomiannya bisa lebih maju pesat lagi, maka diperlukan kesadaran diri dari masyarakat dan pemerintah untuk selalu menjaga kelestarian lingkungannya terutama pantai sebagai objek wisata, salah satunya pantai Mapadegat, dengan menjaga kelestarian dan merawat pantai akan memancing para pelancong datang kesana dan akhirnya pendapatan masyarakat juga bisa meningkat, yang tentunya memberikan dampak positif bagi kelangsungan kehidupan masyarakat dan kelestarian lautnya. z


17

Puailiggoubat

NO. 250, 15 - 31 Oktober 2012

PODIUM

Akankah Mutu Pendidikan Mentawai Membaik? U

sia Kabupaten Kepulauan Mentawai sekarang ini memasuki 13 tahun sejak menjadi kabupaten definitif pada tanggal 12 Oktober 1999, setelah memisahkan diri dari kabupaten Padangpariaman. Mentawai menjadi kabupaten sendiri dan mengelola sistem pemerintahan di semua sektor pembangunan dengan anggaran sendiri melalui APBD. Namun selama 13 tahun ini, belum terlalu terlihat kemajuan di sektor pendidikan secara signifikan. Artinya pendidikan di Mentawai kategorinya masih rendah dibanding dengan kabupaten lain. Memang untuk memajukan pendidikan butuh keseriusan, tekad dan waktu. Memajukan sektor pendidikan ini tentu menjadi program prioritas Pemda Mentawai demi mengejar ketertinggalannya dari daerah lainnya. Tentunya pendidikan layak bagi seluruh masyarakat sesuai amanat UUD 1945. Pemerintah Kabupaten Mentawai sejak beberapa tahun lalu telah mengalokasikan anggaran sektor pendidikan diatas 20 persen APBD, sesuai amanat UU Sistem Pendidikan Nasional. Tidak hanya menggenjot pembangunan fisik, pemerintah juga memberikan beasiswa bagi putra putri

Mentawai untuk dalam anggaran APBD, oleh: Nikman Sanene’ mendorong lulusan dari segi pengadaan alat perguruan tinggi praktek sekolah sekitar Staf Divisi Hukum dan KebijakanYayasan Citra Mandiri Mentawai yang berkualitas. Rp4.110.775.000, Namun kita masih membaca dan langsung adalah Rp38.7 Miliar dengan untuk pengadaan buku ada sekitar mendengar bahwa masih banyak 32 item kegiatan dari 66 item kegiatan Rp238.050.000 sedangkan pembangusekolah yang kenan fisik (pustaka dan kantor) sekitar tadi. kurangan kelas, keRp24.856.718.000, dana BOSDA kurangan fasilitas, Rp4.208.111.200, kemudian untuk bangunannya tidak dana BOMM Rp1.061.751.450 layak dan bermacam dan dana beasiswa untuk persoalan lainnya. pelaksanaan kerjasama deDari analisis APBD ngan perguruan tinggi non tahun 2012, Pemda PNS atau anak-anak yang Mentawai mengalodisekolahkan oleh Pemda kasikan be-lanja di ada Rp3.996.000.000,sektor pendidikan Ada juga anggaran sebesar Rp131,2 bantuan beasiswa unMiliar yang dirintuk mahasiswa Menci untuk belanja tawai yang kuliah di pegawai Rp65,7 Padang maupu luar PaMiliar untuk belandang yang bukan dibiayai ja lansung pendiPemda Mentawai, karena dikan Rp60,2 Miliar hampir setiap tahun ada dengan 66 item kegiatyang namanya bentuk dana an. beasiswa dengan mengajukan Dari 66 item kegiproposal untuk kelengkapan atan yang dijabarkan administrasi salah satu syadalam APBD tersebut, rakat untuk mendapatkan dana bantuan pe-runtukan biaya tersebut. pemba-ngunan fisik, pengadaan Jika dipersentase-kan penggunaan alat, dan operasional, serta bantuan Dari anggaran pendidikan dari total belanja untuk pendidikan yang terpakai beberapa item kegiatan yang dijabarkan daerah yang dialokasikan dengan jumlah

anggaran langsung mencapai 71 persen untuk belanja birokrasinya. sedang untuk sektor pendidikan sekitar 29 persen. Per-bandingan persentase anggaran tersebut sudah boleh dikatakan meningkat cepat dengan anggaran yang sudah memadai. Melihat kondisi dan situasi mutu pendidikan sekarang ini dengan anggaran cukup, namun belum tercapai sesuai apa yang diharapkan. Ada anggaran tetapi pengelolaannya belum maksimal sehingga dana tersebut tidak teralokasi sesuai kebutuhan. Ada juga anggaran perjalanan dinas luar maupun dalam daerah yang dialokasikan cukup besar yang tercantum di setiap item kegiatan, sebenarnya tidak harus di semua item kegiatan itu ada karena akan menambah beban anggaran, bisa saja setiap perjalanan dinas implementasinya belum tentu semua terealisasi, dalam kenyataannya yang dilihat di daerah-daerah masih banyak fasilitas dan bangunan fisik yang belum tersentuh oleh dana yang dianggarkan dalam APBD. Harapan saya, ke depan Pemerintah Mentawai harus berjuang keras memajukan sektor pendidikan dengan pengalokasian dana yang jelas dan harus tepat sasaran. Dengan begitu apa yang akan dicapai dapat terwujud, semoga. z


Puailiggoubat NO. 250, 15 - 31 Oktober 2012

Dana tersebut baru dianggarkan dalam APBD Perubahan 2012 Patrisius Sanene’

etua DPRD Kabupaten Kepulauan Mentawai Hendri Dori Satoko menghimbau mahasiswa bersabar menunggu cairnya dana pendidikan sebanyak Rp2,5 Miliar yang rencananya dicairkan tahun ini. “Dana bantuan pendidikan itu sudah ada dalam APBD perubahan senilai Rp2,5 Miliar, untuk pencairannya bersabar dulu karena banyak proses yang akan dilalui, Dinas Pendidikan yang menentukan kapan dicairkan,” ujarnya kepada Puailiggoubat melalui telepon, 9 Oktober lalu. Senada dengan Hendri, Ketua Forum Mahasiswa Mentawai (Formma) Hanpraderiko Saogo saat dikonfirmasi di hari yang sama berharap mahasiswa untuk bersabar dulu. “Kita menghimbau kepada mahasiswa Mentawai melalui pertemuan ketua organisasi pada Minggu, 7

K

18

Dana Pendidikan Belum Cair, Mahasiswa Diminta Sabar Oktober untuk menyampaikan kepada anggotanya tetap bersabar,” katanya Menurut Hanpraderiko, keterlambatan pencairan dana ini karena kelalaian monitoring yang dilakukan Satuan Perangkat Kerja Daerah (SKPD) terhadap proposal bantuan yang diajukan mahasiswa. “Kita melihatnya karena adanya kelalaian pemerintah memonitoring di SKPD, seharusnya ini sudah lama cair padahal kita memberikan proposal sejak bulan Mei lalu,” ujarnya. Ditambahkan Hanpraderiko, mahasiswa yang mengajukan beasiswa ke Pemkab Mentawai sekitar 2.000 proposal. Biasanya setiap mahasiswa menerima dana bervariasi, mahasiswa tahun pertama sekitar Rp1 Juta, sementara yang skripsi sekitar Rp2 Juta sampai Rp3 Juta. (g)

FOTO:PATRIS/PUAILIGGOUBAT

PIDATO - Ketua DPRD Hendri Dori Satoko berpidato saat Mubes Formma 2012

Pendidikan SMA di Mentawai Gratis

Jhoni: Meski Gaji Kecil, Mengajar Tetap Semangat TAILELEU - Gaji kecil tapi semangat besar itulah yang tergambar dari sosok Jhoni, seorang guru honor di SMPN I Siberut Barat Daya. Semangat membantu anak-anak di kecamatannya untuk mendapat pendidikan yang layak membuatnya bertahan mengajar meski gaji yang diterima sebulan bisa dikatakan jauh dari cukup. Kepada Puailiggoubat September lalu, ia menyebutkan gaji yang diterimanya sebulan Rp400 Ribu “Untuk biaya hidup sehari-hari seperti beli beras, ikan dan lain sebagainya, itu tak mencukupi,” ujarnya. Terkadang, lanjut Jhoni, ia merasa enggan dengan pemilik rumah tempat ia menumpang tinggal, karena tak dapat membantu kebutuhan sehari-hari, buatnya sendiri tak cukup. Selama mengajar, ia menumpang di rumah salah seorang warga karena rumah dinas belum ada Meski banyak tantangan yang dihadapi, Jhoni menyebutkan, sebagai putra daerah asli sudah menjadi kewajiban untuk membantu daerahnya salah satunya dengan mengajar sesuai kemampuan yang dimiliki. Ia mengaku sedikit kecewa kepada orang tua murid karena dorongan untuk menyekolahkan anak masih kurang. Siswa yang terdaftar 115 orang namun yang aktif hanya 99 siswa. “Orang tua selalu bilang tidak mampu, padahal sekolah sudah gratis bahkan beberapa keperluan sekolahnya kita belikan,” ujarnya. (dom) FOTO:RUS/PUAILIGGOUBAT

PULANG SEKOLAH - Siswa SMAN 1 Siberut Selatan pulang sekolah, bangunan sekolah ini masih terus ditambah

PADANG - Bersekolah di Mentawai saat ini sangatlah mudah, karena mulai dari SD hingga SMA, sekolah tak lagi memungut biaya. SMA di Mentawai semuanya gratis karena biaya operasional sekolah telah didanai Bantuan Operasional Manajemen Mutu Daerah (BOMMDA). Penggratisan pendidikan tingkat SMA, menurut Kepala Bidang SLTP dan SLTA Dinas Pendidikan Mentawai Moti Sokhiura saat dihubungi Puailiggoubat Selasa 9 Oktober, untuk menyukseskan program wajib belajar 12 tahun yang telah berjalan dua tahun. Ia mengatakan, dana BOMMDA tersebut diberikan kepada seluruh SMA yang ada di Kabupaten Kepulauan Mentawai yakni SMAN 1 Sipora, SMAN 2 Sipora, SMAN 1 PUS, SMAN 1 Siberut Selatan sekaligus SMAN Siberut Tengah dan SMAN 1 Siberut Utara. “Dana itu sudah kita berikan sejak Juli melalui rekening sekolah masingmasing, memang ada sedikit keterlambatan namun semua sudah tersalurkan, perincian jatah per siswa Rp85 Ribu per bulan,” ujarnya. Lanjut dia, dana itu tidak diberikan langsung kepada siswa tapi dikelola oleh sekolah yang peruntukkan untuk pengadaan bahan ajar siswa, pengadaan bahan praktek siswa dan percetakan ijazah. “Kita berharap dengan adanya dana ini, orang tua siswa lebih semangat

mendorong anaknya bersekolah karena tak ada pungutan lagi,” katanya. Namun Moti tak merinci berapa jumlah dana keseluruhan dana BOMMDA Mentawai pada tahun ini. Tetapi dari dokumen APBD 2012 Mentawai, mencantumkan total dana sebanyak Rp2.478.645.950 Kepala SMAN 1 Siberut Selatan

Yubob Salim yang dikonfirmasi Rabu 10 Oktober menyebutkan, sekolahnya telah mendapat dana BOMMDA periode Januari-Juni 2012 sebanyak Rp317, 22 juta untuk 622 siswa SMA di Siberut Selatan dan Siberut Tengah. “Dananya sudah dipakai untuk operasional ke dua sekolah,” ujarnya. (trs)

46 Guru di Mentawai Ikuti UKG di Padang PADANG - Sebanyak 46 guru di Mentawai mengikuti Ujian Kompetensi Guru (UKG) gelombang II di SMPN 7 Padang selama tiga hari, 9-11 Oktober. Kepala Bidang SLTP dan SLTA Dinas Pendidikan Mentawai Moti Sokhiura yang dihubungi Puailiggoubat Rabu 10 Oktober mengatakan, guru yang ikut UKG tersebut adalah guru yang telah disertifikasi. “Pesertanya dua orang guru SD, 27 orang guru SMP dan 17 orang guru SMA,” katanya. Moti mengatakan, UKG bertujuan untuk menguji profesional guru dengan mengevaluasi sejauh mana kemampuan guru dalam mengajar. Pada UKG I Juli lalu, guru yang ikut sebanyak 181 orang. Guru SD sebanyak 74 orang, guru SMP sebanyak 51 orang dan guru SMA sebanyak 56 orang. “Namun saat pelaksanaan ujian, jumlah itu menyusut, karena 21 guru tidak mengikuti ujian karena tidak hadir saat ujian dilaksanakan, kemudian beberapa guru sudah datang ujian namun tidak 100 persen ikut karena beberapa soal yang diujikan tidak ada,” ujarnya. Dikatakan Moti, gouta peserta ditentukan oleh pusat, kabupaten hanya diberi wewenang mengusulkan dengan persyaratan berupa guru telah lulus sertifikasi, guru sarjana yang telah mengabdi 7 tahun dan bagi yang belum sarjana usianya minimal 50 tahun golongan 4a. “Kita berharap semua guru kita lulus dan menghasilkan guru yang profesional dan lancar dalam PBM,” ujarnya. (trs)


19

Puailiggoubat

PENDIDIKAN

NO. 250, 15 - 31 Oktober 2012

Baru beberapa sekolah tingkat dasar yang telah memasukkan materi muatan lokal budaya Mentawai ke dalam kurikulum.

Bupati Minta Sekolah Ajarkan Mulok Budaya Mentawai FOTO:BAMBANG/PUAILIGGOUBAT

Gerson Merari Saleleubaja

B

upati Mentawai Yudas Sabaggalet mengapresiasi sekolah yang telah mengajarkan materi

muatan lokal budaya Mentawai. Pelajaran ini telah diajarkan sejumlah SD di Siberut Utara dan Siberut Selatan mulai tahun ajaran 2012-2013 ini. “Saya sudah mendapat laporan pelaksanaan mulok bumen yang diadakan di Siberut Selatan dari Cabang Dinas Pendidikan Siberut Selatan dan Utara, saya sangat mengapresiasi kegiatan itu dan meminta cabang dinas pendidikan yang lainnya untuk menerapkan pelajaran ini,” kata bupati saat membuka acara Festival Budaya Mentawai yang diselenggarakan Balai Taman Nasional Siberut di Maileppet, Siberut Selatan, Selasa 9 Oktober. Budaya menurut Yudas, tidak hanya terpatok pada turuk saja namun nilai-nilai yang terkandung dalam budaya itu sendiri seperti sikap saling menghormati dari yang kecil dengan besar, antara ipar juga mesti dipelajari. Ia menegaskan pelajaran mulok bumen mesti dikembangkan dan diterapkan baik di sekolah maupun kehidupan seharihari. “Saya sangat berharap semua elemen terlibat dalam diskusi budaya, jangan hanya pemerintah tetapi juga masyarakat dan organisasi masyarakat,” ujarnya. Sejak awal semester ini, sejumlah

PULANG SEKOLAH - -Murid SDN 01 Malancan saat pulang sekolah sekolah dasar di Siberut Utara dan Siberut Selatan memang telah mengajarkan materi mulok bumen. “Beberapa SD yang saya tanya seperti Sagulubbek, Katurei, Puro dan Muntei sudah mulai menerapkan pelajaran budaya Mentawai di sekolah usai semiloka” ujar Kepala Cabang Dinas Pendidikan Siberut Selatan Lucianus kepada Puailiggoubat melalui telepon, 11 Oktober. Lucianus mengatakan, kendala yang dihadapi oleh guru-guru saat ini yakni kurangnya buku bahan ajar. Selain itu, guru khusus yang mengajar belum ada. Untuk sementara yang mengajar bumen

Pembangunan Rumah Dinas SMAN I Siberut Selatan Batal PADANG - Meski dalam APBD 2012 Mentawai dicantumkan dana pemba-ngunan rumah dinas kepala sekolah, guru dan penjaga sekolah SMAN 1 Siberut Selatan, namun semuanya batal dikerja-kan tahun ini karena dokumen perenca-naan tidak ada. “Dokumen berupa model bangunan dan analisa biaya belum ada,” kata Kepala Bidang SMP dan SMA Dinas Pendidikan Mentawai Moti Sokhiura yang dihubungi Puailiggoubat melalui telepon, Kamis 11 Oktober. Dikatakan Moti, meski pemba-ngunan fisik sudah dianggarkan dalam APBD 2012, tapi tanpa adanya doku-men itu semua tak bisa dilaksanakan. “Kemungkinan kegiatan itu dilanjut-kan tahun depan (2013), anggaran tahun itu pembangunan rumah dinas yang ada dalam penjabaran APBD sudah kita hapus,” katanya. Meski Perbup No. 2 Tahun 2012 perihal APBD 2012 Mentawai jelas dicantumkan anggaran pembangunan fasilitas sebesar Rp781.518.000, Kepala SMAN 1 Siberut Selatan Yubob Salim yang dikonfirmasi di hari yang sama mengaku, kabar pembangunan itu belum ia dengar. “Aktivitas pembangunan juga tidak ada, sepengetahuan saya, pembangunan rumah dinas dikerjakan pada tahun depan,” ujarnya. (trs)

diambil dari guru yang jam mengajarnya tidak padat. Ia mengatakan, di SDN 13 Muara Siberut pelajaran bumen belum diajarkan, alasannya guru yang akan mengajar kekurangan bahan. “Tapi kita sarankan pihak sekolah untuk berdiskusi dengan

tokoh masyarakat Mentawai agar tidak bingung,” katanya. Lucianus mengatakan, evaluasi penerapan bumen di sekolah akan dilakukan saat pertemuan kelompok kerja sekolah (KKS) nanti. Agar penerapan bumen ini bisa

serentak, ia dan Kepala Cabang Dinas Siberut Utara Jop Sirirui akan berbicara kepada bupati untuk mengeluarkan Perbup sebagai legalisasi program ini. “Sedang kami usahakan, mudah-mudahan pak bupati tidak keberatan,” harapnya. Sementara di SDN 08 Sagulubbek, Erwin, guru yang mengajarkan bumen di sekolah itu menyebutkan, pelaksanaan pelajaran berjalan lancar. “Muridmurid sangat antusias karena pelajaran itu sangat dekat dengan mereka,” ujarnya. Menurut Erwin, kepala sekolahnya juga sangat mendukung kegiatan itu, terbukti ia tak keberatan mengalokasikan sebagian dana sekolah untuk mendukung pelajaran ini. “Sekali seminggu kami melakukan pelajaran praktek bumen, salah satunya berlatih Turuk Laggai,” jelasnya. Selain itu, lanjut dia, masyarakat di Sagulubbek sangat mendukung penerapan materi bumen di daerahnya. Bahkan mereka menawarkan diri menjadi narasumber jika bahan ajar kurang. “Mereka juga tidak keberatan jika sesekali diminta mengajar bumen di sekolah,” katanya. (o)

UN 2013 Tetap Digelar, 20 Variasi Soal Disiapkan JAKARTA - Pemerintah berencana tetap menyelenggarakan Ujian Nasional tahun depan. Sejumlah perubahan dilakukan, salah satunya 20 variasi soal, berbeda dengan UN tahun 2012 yang memiliki lima variasi soal. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh menyebutkan, secara legal yuridis pelaksanaan UN ada dasar undangundang dan peraturan pemerintahnya. Kemudian dari sisi akademik sampai bentuk soal pilihan ganda juga ada dasarnya. “Tahun depan UN tetap dilakukan, tetapi ada beberapa perubahan,” katanya saat memberikan keterangan pers di Gedung A Kemdikbud, Jakarta Kamis 11 Oktober seperti dikutip dari situs Kemdiknas. Ia mengatakan, jika tahun ini hanya lima macam variasi soal untuk 20 peserta didik dalam satu kelas, maka pada tahun depan disiapkan 20 macam variasi. “Setiap peserta didik dalam satu kelas akan mengerjakan soal yang berbeda semua. Ini yang diuji kemampuan perseorangan, bukan kolektif,” ujarnya. Terkait standar kelulusan, Nuh mengatakan, kemungkinan mening-

katkan dari 5,5 menjadi 6. Alternatif lainnya, standar nilainya tetap 5,5 tetapi derajat kesulitan soal ditingkatkan. Tahun ini proporsi tingkat kesulitan soal 10 persen mudah, 80 persen sedang, dan 10 persen sukar. Formulasi pada tahun depan kemungkinan menjadi 10 persen mudah, 70 persen sedang, dan 20 persen sukar. “Masih belum, akan kami matangkan bersama dengan BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan). Pemikiran untuk meningkatkan ada,

dengan kemungkinan tingkat kesulitan,” katanya. Ketua BSNP Muhammad Aman Wirakartakusumah mengatakan, pihaknya sedang menyiapkan kisi-kisi soal UN dan diharapkan selesai pada November mendatang. Menurut dia, kisi-kisi soal UN tidak jauh berbeda dengan kisi-kisi soal tahun ini karena kisi-kisi tersebut dikembangkan dari standar isi. "Kisi-kisi hanya bersifat lebih operasional. Bank dari kisi-kisi sudah ada," katanya. (g) FOTO:RUS/PUAILIGGOUBAT

BELAJAR - Dua bocah belajar di pengungsian Maileppet


PENDIDIKAN Ada yang tidak setuju beasiswa diberikan dalam bentuk paket barang. Bambang Sagurung

emberian beasiswa dari Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan (PNPM-MP) 2012 di Desa Malancan Kecamatan Siberut Utara masih bermasalah, padahal tahun anggaran hampir berakhir. Menurut Kepala Desa Malancan Barnabas Saerejen, masalah itu meliputi pengusulan hingga distribusi ke penerima. Tim Pengelola Kegiatan (TPK) Malancan dan Unit Pengelola Kegiatan (UPK) menyampaikan jumlah beasiswa untuk SD dan SMP sebesar Rp319.577.000 akan diberikan dalam bentuk uang tunai. Namun yang terjadi, bantuan diberikan dalam bentuk paket baju seragam putih, pramuka, sepatu, buku tulis dan buku paket, khusus kelas 6 SD dan kelas III SMP, uang diberikan secara tunai untuk keperluan sat ujian nasional. “Inikan tidak sesuai lagi,” ujar Barnabas kepada Puailiggoubat, 6 Oktober lalu. Menurutnya, kalau bantuan diberikan dalam bentuk uang tunai, orang tua bisa beli sepeda, bayar uang kos atau keperluan anak lainnya. “Anak-anak kan banyak yang tinggal di kos, beberapa pergi ke sekolah dengan jalan kaki, kalau dalam bentuk tunai saya bersedia mengajak masyarakat untuk masingmasing anak dipotong Rp20 ribu untuk tambahan biaya operasional TPK mendistribusikan bantuan ke sekolahsekolah,” katanya. Senada dengan Barnabas, Kepala Dusun Sirilanggai Timur Psalmen mengatakan, distribusi bantuan dalam bentuk paket memberatkan anak-anak

Puailiggoubat

NO. 250, 15 - 31 Oktober 2012

20

Beasiswa PNPM-MP Desa Malancan Diprotes Warga

P

FOTO:BAMBANG/PUAILIGGOUBAT

SOSIALISASI Sosialisasi narkoba di SMAN 1 Siberut Utara (Berita terkait: bawah)

Srilanggai karena mereka mesti menjemputnya di SDN 01 Malancan yang jaraknya cukup jauh. “Masih banyak anak yang belum jemput, karena barang yang mau diambil berat, beberapa anak yang sudah menjemput jatuh sakit, sebagian lagi mencuri ayam, ini kan menambah masalah” katanya. Menurut Psalmen, jenis bantuan itu tidak tepat karena tahun ajaran baru pada Juli lalu, orang tua sudah membelikan semua perlengkapan anak, mulai dari sepatu, tas, baju seragam dan buku tulis. “Mestinya program harus melihat

bantuan yang lebih tepat,” katanya. Khusus di Dusun Sirilanggai, murid SD penerima bantuan sebanyak 131 orang yang terdiri murid kelas I dan II sebanyak 29 orang, 18 orang kelas III, kelas IV sebanyak 13 orang, kelas V sebanyak 22 orang dan 20 orang kelas VI. Di tingkat SMP, penerima bantuan sebanyak sebanyak 26 orang, yakni siswa kelas I sebanyak 13 orang, siswa kelas II sebanyak 6 orang dan siswa kelas III sebanyak 7 orang Sementara Ketua UPK PNPM-MP Kecamatan Siberut Utara Junaidi

Sakerebau yang dikonfirmasi Puailiggoubat di hari yang sama, menampik semua tuduhan itu. Ia mengatakan jenis bantuan yang diberikan sudah tepat. “Namanya saja bantuan, jadi dalam bentuk apapun masyarakat mesti menerima. Coba kalau kemarin itu dananya tidak cair, masyarakat mau apa,” katanya. Junaidi mengatakan, proses pengusulan bantuan dilakukan per tahap, dimulai Februari kemudian pencairan anggaran, pada Agustus lalu bantuan dalam bentuk paket itu baru terlaksana.

“Semua kita lelang dan dalam program PNPM ini tidak ada yang namanya bantuan dalam bentuk uang tunai. Kalaupun itu ada seperti untuk kelas enam SD dan kelas tiga SMP itu karena kita siasati saja,” katanya. Junaidi mengakui, bantuan berupa pemberian buku paket tidak cocok dengan kebutuhan murid dan sekolah. “Kita maunya bantuan buku paket ini dapat menutupi kekurangan buku yang ada di sekolah. Tapi karena program menegaskan bantuan mesti dilelang kita tidak bisa berbuat apa-apa,” katanya. (o)

Peredaran Narkoba di Mentawai Sulit Diungkap SIKABALUAN - Penyebab sulitnya pengungkapan peredaran narkoba di Mentawai karena masyarakat yang kurang terbuka memberi informasi ditambah dukungan dari pemerintah Mentawai yang minim. Demikian dikatakan Kanit I Satuan Narkoba Kepolisian Resor Mentawai, Rendra Putra saat acara sosialisasi bahaya narkoba yang diselenggarakan Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Berencana (BPMPKB) Kabupaten Mentawai di SMAN I Siberut Utara, Selasa 2 Oktober. “Di kalangan masyarakat ada yang berpikir kalau melaporkan hal ini yang akan kena itu anak, kemenakan, saudara. Sehingga orang jadi tidak terbuka karena

ingin melindungi,” katanya. Sementara di tataran pemerintah, sosialisasi bahaya narkoba kepada masyarakat baik secara langsung maupun melalui media tidak dianggarkan. “Kepolisian seakan berjalan sendiri dalam memberantas narkoba di Mentawai, anda bisa lihat di ibukota kabupaten dan kecamatan, tak satu pun papan seruan terkait bahaya narkoba,” katanya. Menurutnya, peredaran narkoba selama ini di Mentawai lebih banyak menggunakan kapal barang atau kapal dagang. “Keluar masuknya kapal dagang di pelabuhan sulit untuk dikontrol karena jadwalnya tak menentu, sehingga kita kesulitan melakukan pemeriksaan. Kita pernah melakukan pemeriksaan di KMP. Ambu-ambu, namun hasilnya nihil,”

katanya. Menurut Rendra, banyaknya remaja yang terjerumus ke dalam narkoba disebabkan pengaruh orang lain, rasa ingin tahu, solidaritas kelompok, ingin tampil menonjol, menghilangkan rasa bosan dan sebagai pemberontakan. Ciri-ciri pemakai narkoba, kata dia, diantaranya jalan sempoyongan, terkantuk-kantuk, kamar tidak mau diperiksa, sering terima telpon tidak jelas, ada bekas suntikan atau sayatan di tangan,mengabaikan kebersihan diri, mudah emosi, pembohong dan kurang disiplin. “Bahkan orang yang menggunakan narkoba ini menghindari kontak mata langsung saat berbicara atau bertatapan,” jelasnya.

Di Mentawai, kata Rendra, selama kurun waktu 2010 hingga 2011, Polres Mentawai telah menangani tiga kasus narkoba yakni di Tuapeijat Kecamatan Sipora Utara dan Katiet Kecamatan Sipora Selatan. “Di Tuapeijat pelakunya seorang pelajar di SMAN 2 Sipora. Pelaku ditangkap saat menggunakan narkoba di pantai Dusun Jati Desa Tuapeijat,” ungkapnya. Sejak kejadian tersebut, lanjut dia, pihaknya gencar melakukan pengawasan dan sosialisasi di sekolah tersebut. Dan hasilnya sekolah tersebut dinyatakan sekolah yang bebas dari narkoba. “Pada HUT Bhayangkara ke-67, SMAN 2 Sipora ditetapkan sebagai sekolah bebas dari narkoba oleh Polda Sumbar dengan penyerahan piagam oleh Humas Polda

Sumbar,” katanya. Selain itu, jelas Rendra, pihaknya bersama pihak terkait lainnya pernah mencoba untuk melakukan tes urine kepada seluruh PNS di lingkungan pemda Mentawai untuk memastikan apakah PNS Mentawai bebas dari Narkoba, namun tidak mendapat dukungan Menurut dia, jika peredaran narkoba di Mentawai tidak segera dicegah maka generasi muda Mentawai akan menjadi budak barang haram tersebut. “Banyaknya masyarakat yang menggunakan narkoba disebabkan akhlak atau moral yang rendah, pendidikan tidak disertai dengan moral yang baik menjadi sumber masalah,” katanya. (bs/g)


Puailiggoubat NO. 250, 15 - 31 Oktober 2012

Bermodal semangat dan kebersamaan, warga Desa Katurei Kecamatan Siberut Barat Daya Oktober ini bersiap panen padi perdana di sawah seluas 100 hektar.

21

Katurei Akan Swasembada Beras FOTO:BAMBANG/PUAILIGGOUBAT

Gerson Merari Saleleubaja

amat Siberut Barat Daya Pir Paulus Ndraha yang dihubungi Puailiggoubat Rabu 10 Oktober mengatakan, pembukaan sawah serentak dilakukan warga Katurei sejak Juli tahun ini. “Pembukaan sawah dilakukan ada yang berkelompok ada juga yang pribadi, rata-rata tiap kelompok mengelola sawah sekitar 5 hektar,” kata Pir. Data sementara yang ia terima dari petugas penyuluh pertanian lapangan (PPL), jumlah kelompok tani di Katurei sekitar 30 kelompok. Menurut Pir, kegiatan ini muncul atas inisiatif masyarakat dan pemerintah desa setempat. Bibit yang didapat petani bukan bantuan dari Dinas Pertanian Mentawai. Dinas pertanian hanya membantu tenaga PPL. “Dana untuk membeli bibit mereka dapat dari hasil patungan anggota, sebagian lagi sumbangan dari anggota DPRD Mentawai yang berkunjung di daerah itu,” katanya.

C

MANAU Warga menjemur Manau di Pokai, Siberut Utara

Bibit padi yang mereka tanam berupa jenis padi umur tiga bulan, sehingga diprediksi Oktober ini sudah panen. “Beberapa bulir padi juga sudah mulai menguning pertanda sudah ada yang masak,” ujarnya.

Ia mengaku, sangat mendukung kegiatan pertanian yang dilakukan warga di Katurei karena kabupaten sendiri berniat mewujudkan swasembada pangan di Mentawai. Menurutnya, jika hasil panen banyak, itu akan menjadi

sumber ekonomi warga setempat. “Jika dilihat dari luas sawah yang ada, hasil panen bisa dipasarkan dalam satu kecamatan atau ke daerah lain, selebihnya untuk dikonsumsi pribadi,” jelasnya

Apalagi, lanjut Pir, program pembagian beras miskin (raskin) ke depan akan dihentikan, “Dana pendampingan untuk distribusi raskin bisa dialihkan untuk meningkatkan sektor pertanian,” jelasnya. (o)

Pembangunan Desa Wisata Tidak Jelas

Usaha Penggorengan Manau Tingkatkan Ekonomi Warga

PADANG - Pembangunan Desa Wisata di Desa Madobag, Kecamatan Siberut Selatan seperti tercantum dalam APBD Mentawai 2010 belum jelas pelaksanaannya. Ada tiga desa wisata yang dikembangkan berdasarkan penjabaran APBD Mentawai 2011-2012 di Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Seni, Pemuda dan Olahraga di antaranya, Desa Madobag yang berada di Pulau Siberut, kemudian Desa Katiet dan Desa Mapaddegat yang berada di Pulau Sipora. Desa wisata Madobag merupakan desa wisata alam (trekking) sedangkan desa Mapaddegat dan Katiet merupakan wisata bahari yang lebih terfokus pada wisata selancar (surfing) Berdasarkan APBD 2010 di Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Seni, Pemuda dan Olahraga disebut pada tahap awal pelaksanaan koordinasi pengembangan objek parawisata dengan lembaga/dunia usaha dengan anggaran Rp22.460.00, kemudian dalam APBD 2011 dibunyikan pengembangan daerah wisata

TAILELEU - Usaha penggorengan manau yang dibuka Artopani, salah seorang warga Desa Taileleu yang berlokasi di Dusun Kirip Kecamatan Siberut Barat Daya membantu meningkatkan ekonomi warga. Andi Galip, pekerja di penggorengan itu menyebutkan, pembukaan usaha ini memberi pendapatan lebih kepadanya. Sekali goreng, ia mendapat upah Rp500 per batang, jika dihitung dalam dua minggu kerja, ia mendapat upah Rp1 Juta. “Pendapatan saya meningkat dengan adanya usaha penggorengan ini,” ujarnya. Andi mengatakan, sekali goreng, solar yang dimasukkan ke dalam tungku penggorengan sebanyak lima drum. Waktu yang dibutuhkan untuk menggoreng manau selama satu jam, setelah itu manau-manau dijemur agar kering baru dijual. Manau yang telah melalui proses penggorengan, kata Andi, nilai jualnya lebih tinggi karena kualitasnya lebih baik ketimbang yang mentah. Untuk satu batang manau siap goreng, harga jual ukuran besar Rp9 Ribu, ukuran sedang Rp7 Ribu, ukuran kecil Rp3 Ribu dan yang kecil sekali Rp1.000. Andi menyebutkan, sebelum ada usaha penggorengan manau di kampungnya, banyak warga yang merugi karena manau yang mereka dapat di hutan banyak yang busuk. “Tapi dengan adanya penggorengan, warga beruntung karena manau tahan lama dan harga jualnya lebih tinggi,” jelasnya. (dom)

Madobag, Katiet dan Mapaddegat dengan anggaran Rp345.900.000. Dalam APBD 2012 tercatat lagi akan adanya lanjutan pembangunan desa wisata Madobag, Katiet dan Mapaddegat dengan anggaran yang makin meningkat Rp821.020.000. Puailiggoubat memastikan kondisi desa wisata salah satunya di Desa Madobag kepada Selester Saguruwjuw, salah satu pengurus BPD Desa Madobag Senin, 15 Oktober lalu. Ia mengatakan tak ada aktivitas pembangunan desa wisata desa Madobag. “Saya baru tahu di Madobag masuk desa wisata, karena saat ini tidak ada pembangunan desa wisata, kalau pun ada tentu pihak Dinas Parawisata berkoordinasi kepada kami sebagai perangkat desa,” kata Selester. Kepala Dinas Kebudayaan, Parawisata, Seni, Pemuda dan Olahraga Desti Seminora dikonfirmasi Selasa 9 Oktober melalui telepon menolak wawancara penjelasan terkait ketiga desa wisata tersebut,”Tidak bisa saya jelaskan lewat telepon

datang saja ke kantor,” katanya mengakhiri telepon. Sementara Ketua DPRD Mentawai Hendri Dori Satoko menanggapi soal ketidakjelasan pembangunan tiga desa wisata tersebut merupakan kelalaian Dinas Kebudayaan, Parawisata, Seni, Pemuda dan Olahraga. “Ini merupakan kelalaian Dinas Pariwisata, seharusnya mereka memberdayakan masyarakat sekitar di daerah parawisata, ada banyak kegiatan parawisata tidak selesai dan ini kita sangat kecewa, kegiatannya itu lebih banyak di luar dan bentuk seremonial dan tidak melibatkan masyarakat sekitar,” kata Hendri. Lanjut Hendri,” Kita akan evaluasi kinerja dan dorong Dinas Pariwisata menyelesaikan kegiatan yang belum selesai dan mendorong lebih bermanfaat bagi masyarakat, karena selama ini kita melihat kegiatan lebih fokus ke wisata bahari sehingga masyarakat sekitar tidak diberdayakan,” kata Hendri. (trs)


EKOKER Sejak harga anjlok, petani kopra mengurangi aktivitas mengolah kopra karena harga tidak bisa menutup biaya operasional. Bambang Sagurung Dominikus Sabulat Gerson Merari Saleleubaja

ejak Februari lalu, warga di Kecamatan Siberut Barat Daya dan Siberut Utara banyak yang ‘murung’ karena harga kopra anjlok di pasaran. Mereka pusing memikirkan utang yang sudah menumpuk di warung dan tidak bisa melunasinya karena pendapatan jauh menurun. Harga kopra saat ini hanya Rp2.000 per kilo. Dengan harga sebesar itu kebutuhan pokok pun tak terpenuhi, karena biaya produksi lebih tinggi ketimbang keuntungan yang didapat. Salmon Paijet, salah satu petani kopra yang ditanya Puailiggoubat pada September lalu mengaku, harga kopra saat ini tidak bisa menutupi kebutuhan hidup sehari-hari. “Sebelum Februari, harga jual kopra di pasar lokal berkisar Rp4.000 per kilo, setelah itu jatuh,” ujarnya. Menurut Salmon, dengan harga Rp2.000 per kilo, pemilik kebun kelapa tak mendapat untung banyak. Alasannya, modal kerja yang dikeluarkan mengupah tukang panjat untuk sebatang kelapa sebesar Rp2.000, belum termasuk ransum saat mengolah kopra. “Utang barang sebagai modal kerja tak bisa dilunasi karena hasil

S

Puailiggoubat

sedikit,” keluhnya. Martinus, salah seorang pengepul di Peipei membenarkan harga kopra saat ini tengah anjlok. “Uang pinjaman warga untuk keperluan sekolah anak belum terbayar karena hasil penjualan mereka tak bisa menutupi utang sebelumnya,” ujarnya. Sementara Camat Siberut Barat Daya Pir Paulus Ndraha yang dihubungi Puailiggoubat 10 Oktober mengatakan warganya tengah lesu karena kopra harganya jatuh. “Banyak warga yang mengeluh saat ini karena kesulitan membiayai anak yang sekolah di Padang akibat pendapatan mereka jauh berkurang dibanding tahun sebelumnya,” katanya. Menurut Pir, meski warga mengeluh karena anjloknya harga, mereka tetap tekun mengelola kelapanya. “Kebun kelapanya tetap dirawat dengan rutin,” katanya. Di Desa Sikabaluan Kecamatan Siberut Utara, harga kopra juga jatuh, Marno salah seorang pengepul di tempat itu menyebutkan, harga kopra tidak stabil, penurunan harga sangat cepat tapi naiknya lamban. “Yang stabil itu harga pala,” ujarnya. Biasanya, lanjut Marno, harga kopra anjlok jika pasokan sudah banyak di pabrik, “jika stok pabrik kosong, harga naik,” jelasnya. Pada awal 2012, kata Marno, harga kopra sempat naik mencapai Rp6.000 per kilo di tingkat pengepul, namun tak bertahan lama. Saat ini di Sikabaluan,

FOTO:GERSON/PUAILIGGOUBAT

KOPRA - Kopra dijemur di Muara Siberut harga kopra berkisar Rp2.000 hingga Rp2.500 per kilo di tingkat pengepul. “Kalau di Padang, harga berkisar Rp3.000 per kilo,” katanya. Menurut dia, saat ini petani di Sikabaluan banyak yang malas mengolah kopra, terlihat dari jumlah yang dijual dalam sebulan hanya satu hingga tiga

keseimbangan eksternal dengan tetap mendukung pertumbuhan ekonomi domestik. Rapat Dewan Gubernur memandang bahwa berbagai kebijakan yang dilakukan sebelumnya telah mendorong penurunan defisit transaksi berjalan. Sementara itu, perekonomian domestik masih tumbuh cukup baik meskipun tidak setinggi prakiraan sebelumnya akibat berlanjutnya pelemahan perekonomian global. Ke depan, Bank Indonesia akan

terus mengevaluasi dampak dari kebijakan-kebijakan yang telah dilakukan dan apabila diperlukan akan mengambil langkah-langkah kebijakan lanjutan sesuai dengan dinamika perekonomian. Bank Indonesia juga akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dalam mengelola permintaan domestik dan perbaikan neraca pembayaran agar tetap sejalan dengan upaya menjaga kestabilan ekonomi makro dan kesinambungan pertumbuhan ekonomi nasional. (o)

Tekanan Inflasi Cenderung Menurun JAKARTA - Tekanan inflasi cenderung menurun dan terkendali pada level yang rendah. Inflasi IHK pada bulan September 2012 tercatat 0,01% (mtm) sehingga secara tahunan sebesar 4,31% (yoy). Inflasi inti berada pada level yang rendah (4,12%, yoy) sejalan dengan

22

Harga Kopra Anjlok di Mentawai

BI Rate Bertahan 5,75 Persen JAKARTA - Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia memutuskan untuk mempertahankan BI Rate sebesar 5,75 persen, 11 Oktober lalu. Tingkat suku bunga tersebut dipandang masih konsisten dengan tekanan inflasi yang rendah dan terkendali sesuai dengan sasaran inflasi tahun 2012 dan 2013, yaitu 4,5% ± 1%. Kepala Departemen Perencanaan Strategis dan Hubungan Masyarakat Dody Budi waluyo melalui siaran persnya menyatakan fokus kebijakan tetap diarahkan untuk menjaga

NO. 250, 15 - 31 Oktober 2012

permintaan yang mereda paska lebaran, koreksi harga komoditas global, serta ekspektasi yang terkendali. Inflasi bahan pangan (volatile food) juga menurun, didorong oleh penurunan harga komoditas pangan yang cukup signifikan, terjaganya

pasokan, dan kebijakan intensif yang dilakukan Pemerintah dalam pengendalian harga pangan. Di sisi lain, inflasi administered prices juga terkendali dengan tidak adanya kebijakan Pemerintah di bidang harga barang dan jasa yang bersifat strategis. (bi.go.id)

ton. Namun jika harga naik, jumlah kopra dalam sebulan bisa mencapai lima hingga 10 ton dalam sebulan. “Naik turunnya pasokan dalam sebulan tergantung harga,’ ujarnya.

Sumber kopra yang ditampung di Sikabaluan kata Marno berasal dari Lobajau desa Sigapokna, Bose, Pokai, Puran Desa Sikabaluan, Desa Malancan dan Sirilogui. (dom/gsn/bs)

Ekonomi Global Dibayangi Ketidakpastian JAKARTA - Dewan Gubernur mencermati bahwa perekonomian global cenderung tumbuh lebih lambat dari perkiraan dan masih dibayangi dengan ketidakpastian. Pemulihan ekonomi AS masih rentan, sementara ekonomi Eropa masih mengalami kontraksi seiring krisis yang masih berlanjut. Di sisi lain, perekonomian China dan India juga diprakirakan semakin menurun. Inflasi global secara umum juga relatif moderat, sejalan dengan harga komoditas dunia yang masih cenderung turun. Kondisi tersebut mendorong otoritas di berbagai negara untuk menempuh kebijakan yang lebih longgar untuk mendorong pemulihan ekonomi. Langkah ini telah menimbulkan sentimen positif di pasar keuangan global, termasuk arus modal asing ke negara-negara emerging. Dewan Gubernur menilai perekonomian domestik masih tumbuh cukup baik walaupun tidak setinggi prakiraan semula. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan III-2012 diprakirakan sebesar 6,3 persen, lebih rendah dari prakiraan sebelumnya akibat penurunan kinerja sektor eksternal. Meskipun konsumsi dan investasi yang berorientasi permintaan domestik tetap tumbuh tinggi, penurunan ekspor telah berdampak pada penurunan produksi dan investasi yang berorientasi ekspor. Ke depan, pertumbuhan ekonomi masih akan ditopang oleh permintaan domestik yang cukup kuat dan potensi membaiknya ekspor meskipun masih dibayangi oleh ketidakpastian perekonomian global. Hal tersebut juga didukung oleh masih cukup kuatnya sumber pertumbuhan ekonomi daerah, khususnya di Kawasan Timur Indonesia (KTI) dan Jawa. Dengan perkembangan tersebut, ekonomi Indonesia untuk keseluruhan tahun 2012 dan 2013 masing-masing diprakirakan tumbuh pada kisaran 6,1%-6,5% dan 6,3%-6,7%. (bi.go.id)


23

Puailiggoubat NO. 250, 15 - 31 Oktober 2012

ILUSTRASI: MARWAN

A

da kepercayaan sebagian masyarakat Monganpoula, saat terjadi gempa bumi jika diserukan,”rampo...rampo...” maka gempa segera berhenti. Kepercayaan tersebut berasal dari suatu cerita rakyat tentang Si Korok Ji’ji’. Teks cerita yang disajikan ini diolah dari penuturan cerita rakyat oleh Meleaki Saepejen di SD Negeri Monganpoula. Dulu hiduplah sebuah keluarga ayah, ibu dan empat orang anak. Anak pertama bernama Sosondei, anak kedua Sebeutubu, anak ketiga Korok Ji’ji’ dan yang bungsu belum punya nama karena masih kecil. Suatu hari kedua orang tua mereka pergi mencari makanan untuk waktu yang lama. Walau sudah diamanatkan untuk menjaga si bungsu, tapi tidak ada yang memperhatikannya bahkan si bungsu meninggal. Ketika orang tua mereka pulang, sang ibu menanyakan si bungsu. Kakaknya mengatakan, “Si bungsu dibawa paman ke rumahnya”. Ibu yang ia ingin bertemu dan menyusui si bungsu menyuruh si sulung menjemputnya. Si sulung ke kandang babi dan berguling hingga kotor, menutupi kejadian sebenarnya. Setelah pulang dia mengatakan bahwa pamannya marah,” Si bungsu tidak boleh dibawa”. Dia sendiri dilempar ke kotoran babi. Anaknya kedua, Sebeutubu, kemudian yang disuruh menjemput adiknya. Sama seperti kakaknya, dia juga tidak ke rumah pamannya. Sebeutubu melukai dirinya ke duri belukar dan pulang dengan tubuh berdarah-darah. Jawaban yang disampaikan pada ibunya sama dengan jawaban Sosondei. Terakhir Korok Ji’ji’ disuruh menjemput adiknya, tapi malah pergi ke kubangan lintah dan pulang dengan tubuh penuh lintah. Jawaban kepada ibunya sama dengan Si Sosondei dan Sebeutubu. Beberapa waktu kemudian kedua orang tua itu menemukan tanda di rumah bahwa si bungsu telah meninggal. Ayah mereka sangat marah. Ketiga anak itu lari dari rumah, dengan sampan dan bekal yang sudah disiapkan. Di perjalanan Si Korok Ji’ji’ terpisah dari kedua kakaknya. Sementara itu di sebuah bukit, kedua kakaknya sampai di rumah Kajomang, sesosok makhluk jahat. Di depan rumah Si Kajomang ada pohon jambu berbuah lebat yang dijaga seekor ayam yang bisa bicara. Kedua kakak Si Korok Ji’ji’ memanjat pohon jambu karena lapar. Ketika diatas pohon ayam itu berkokok dan memberi tahu tuannya bahwa ada orang yang mencuri jambu. Si Kajomang keluar dan melempari kedua orang itu hingga jatuh dari atas pohon. Kedua kakak Si Korok Ji’ji’ ditahan oleh Si Kajomang. Si Korok Ji’ji’ yang dalam perjala-

Si Korok Ji’ji nan mencari kedua kakaknya juga sampai di rumah Si Kajomang yang lain. Di rumah itu juga terdapat pohon jambu dengan penjaganya ayam yang bisa bicara. Sebelum sampai di rumah itu dia menemukan seekor kura-kura dan dibawanya untuk dimakan nantinya. Karena lapar, Si Korok Ji’ji’ memanjat jambu. Ketika akan memetik, ayam berkokok memanggil tuannya. Si Kajomang ini pun marah dan melempari Si Korok Ji’ji’. Si Korok Ji’ji’ mencari akal dan menawarkan kura-kura pada Si Kajomang. Melihat kura-kura itu, Si Kajomang mengurungkan niatnya dan menyuruh Sikorok Ji’ji’ masuk dalam rumahnya. Esok harinya Si Korok Ji’ji’ meninggalkan rumah Si Kajomang untuk mencari kedua kakaknya. Hutan di bukit itu hanya di huni Si Kajomang. Semua Si Kajomang memiliki pohon jambu dan ayam yang bisa bicara. Beberapa kali dia terpaksa mengambil jambu milik Si Kajomang karena lapar. Setiap kali itu juga dia hampir ditangkap. Tetapi Si Korok Ji’ji’ selalu lolos karena kecerdikannya. Sampai akhirnya Si Korok Ji’ji’ menemukan kedua kakaknya setelah membunuh Si Kajomang yang menawannya. Mereka bertiga meninggalkan rumah Si Kajomang. Di tengah perjalanan turun hujan deras. Mereka mengambil daun pisang dijadikan payung. Sikorok Ji’ji’ mengambil daun yang masih muda, sedangkan

kedua kakaknya mengambil daun tua yang terletak di bawah dan mudah di jangkau parang. Sesampai di sebuah sungai mereka mandi. Pakaian ditinggalkan dan ditutupi daun pisang masing-masing. Saat mandi, ketiga daun pisang tersebut menjelma menjadi 3 orang perempuan. Daun pisang Si Korok Ji’ji’ menjelma seorang gadis cantik, sedangkan daun pisang kedua kakaknya menjelma menjadi dua orang nenek-nenek. Selesai mandi mereka kembali ke tempat pakaian masing-masing. Mereka terkejut dengan kehadiran para perempuan itu. Ketiga perempuan tersebut menjelaskan bahwa mereka berasal dari setiap daun pisang yang mereka gunakan sebagai payung. Dan sejak saat itu muncul keinginan kedua kakak Si Korok Ji’ji’ untuk membunuhnya. Beberapa waktu kemudian ketiganya membuat rumah dan kandang babi. Rumah dan kandang babi kedua kakaknya cepat selesai, karena terbuat dari kayu yang jelek. Sedangkan rumah dan kandang babi Si Korok Ji’ji’, walaupun lama pembuatan dan bahannya kayu yang bagus, juga bisa cepat selesai karena dibantu istrinya masih muda dan tenaganya masih kuat. Semenjak menikah dengan gadis jelmaan daun pisang Si Korok Ji’ji’ memiliki kesaktian. Untuk mengumpulkan ayam dan babi pengisi kandangnya, Si Korok Ji’ji’ mengambil kayu dan memukulkannya pada daundaun yang berguguran. Daun-daun itu

berubah menjadi ayam yang sangat banyak. Kayu dipukulkan pada lumpur, menjelma menjadi babi yang sangat banyak. Ayam dan babi penjelmaan daun dan lumpur itu memasuki kandang milik Si Korok Ji’ji’. Tidak ada yang masuk kedalam kandang milik kakaknya. Karena iri terhadap kehidupan dan istri cantik Si Korok Ji’ji’, kedua kakaknya berencana untuk membunuh Si Korok Ji’ji’. Suatu ketika sulung mengatakan pada Si Korok Ji’ji’ untuk membuatkan satu rumah besar untuk bersama dan usul itu sangat di setujui Si Korok Ji’ji’. Dan mulailah mereka bekerja membangun sebuah rumah besar dengan kandang ternak babi dan ayam. Saat mereka bertiga tengah mendirikan tiang besar untuk pintu kandang babi (Papat Sainak). Kayu besar ditancapkan sedalam-da lamnya, saat kayu itu dicabut si sulung Sosondei menjatuhkan pahat ke lubang tempat kayu itu di tancapkan. Dengan licik Sosondei menyuruh Si Bungsu mengambil pahat dalam lubang itu. Saat Si Korok Ji’ji’ sedang mengulurkan tangannya untuk mengambil pahat dalam lobang, secara serentak kedua kakaknya menghantamkan kayu itu ditubuh dan kepala Si Korok Ji’ji’ hingga mati terbenam dalam lubanG. Kejadian itu mengejutkan istri Si Korok Ji’ji’ tapi hal itu diterima dengan tabah oleh istrinya. Suatu malam, roh Si Korok Ji’ji’ mendatangi istrinya dalam mimpi. Dia mengatakan akan ada gempa besar dan air bah. Dan menyuruh istrinya menyiapkan dan mengambil batang pohon pisang yang tidak berjantung (rampo) sebagai pelampung. Dia juga melarang istrinya mau diajak ke punen di rumah Sosondei karena gempa dan air bah akan datang saat diadakan punen. Keesokan harinya datanglah Sosondei mengajak istri Si Korok Ji’ji’ makan bersama di rumahnya. Tapi dia menolak. Sosondei terus mendesak, akhirnya mau pergi dengan syarat hanya mengambil makanan dan kembali pulang ke rumahnya. Akhirnya kedua kakak Si Korok Ji’ji’ dan kedua istri mereka merayakan punen, sedangkan istri Si Korok Ji’ji’ sedang duduk menunggu tanda gempa di rumahnya. Tiba-tiba datanglah gempa dan disertai denga air bah yang sangat besar. Istri Si Korok Ji’ji’ dan anaknya sudah siap dengan pelampung dari rampo. Setelah banjir reda istri dan anak Si Korok Ji’ji’ terdamparlah di sebuah pulau yang tidak berpenghuni. Hiduplah mereka disana dengan damai di sertai dengan anjingnya yang selamat.

Suara Daun Roberta Sarogdok

Jatuh Bangun Menantikan Transportasi Mentawai

U

rusan transportasi masih menjadi masalah yang belum terselesaikan di Mentawai, meski masalah ini juga terjadi di wilayah lain di Indonesia. Oktober ini sudah 13 tahun usia kabupaten Mentawai namun masalah transportasi masih bagai jatuh bangun atau hidup segan mati tak mau…? Ada pengadaan kapal kayu dari APBD Mentawai, seminggu beroperasi namun seminggu berikutnya sudah tidak beroperasi lagi alias rusak. Dari sejumlah kapal yang dimiliki oleh Dinas Perhubungan Kepulauan Mentawai yang kita ketahui tidak ada diantaranya yang beroperasi lama. Kenyataan pahit itu terbiasa diterima masyarakat Mentawai, dimana transportasi tidak menjadi harapan untuk memperlancar urusan dari daerah satu ke daerah yang lain terlebih urusan di pusat pemerintahan Mentawai itu sendiri, sudahlah transportasi tidak mendukung, komunikasi ikut juga tidak mendukung dalam memberikan informasi lebih cepat tersebar. Mentawai masih sangat membutuhkan transportasi yang dibeli oleh pemkab itu sendiri. Kita tunggu saja dalam tahun ini, konon ada satu buah kapal kayu yang sedang dikerjakan dari luar sana dari anggaran APBD 2012, dan ada satu kapal lagi yang mudah-mudahan seperti KMP. Ambuambu yang berasal dari APBN Pusat yang dihibahkan untuk Mentawai tercinta. Kita tinggal menanti, semoga dengan penambahan beberapa unit kapal dalam tahun ini merupakan jawaban kegelisahan akan transportasi antar pulau dan Mentawai ke kota Padang dengan segera terkabul dan bisa berfungsi sesuai kebutuhan dan pengelolaannya bisa baik. Kita tentu berharap dengan penambahan kapal akan lebih efektif dalam berbagai pengurusan pembangunan dan kemajuan Mentawai dan tidak lagi dijadikan alasan dalam menunda-nunda tugas apapun di Mentawai. Semoga ke depan dengan adanya kapal milik Pemda yang baru, tidak ada lagi kalimat kapal tidak jalan akibat lumpuhnya BBM, padahal kapal itu sendiri ragu beroperasi karena kondisinya. Karena selama ini tidak berjalannya kapal sebagai alat transportasi ini di Mentawai selalu karena BBM kosong, subsidi kurang dan masih berhutang, dan masih banyak lagi. Semoga lebih baik dan pelayanan memuaskan untuk semua masyarakat Mentawai, penambahan kapal baru ini sangat dinantikan. z


Puailiggoubat 24

Lingkungan

No. 250, 15 - 31 Oktober 2012

Tanam Pinus d an Bakau Dem i Cegah Abrasi

S

ebagai wujud kepedulian untuk melestarikan alam kepada generasi muda, Balai Taman Nasional Siberut (BTNS) melakukan berbagai kegiatan kepada Siswa Pecinta Alam (Sispala) tingkat SMP dan SMA di Siberut berupa kemah konservasi. Rusdianto, staf BTNS yang dikonfirmasi Puailiggoubat, Senin15 Oktober lalu, mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan kecintaan siswa terhadap alam. “Dengan kegiatan ini dapat mewujudkan kecintaan siswa terhadap alam dan perhatian

generasi mudah untuk melestarikan alam,” katanya. Kata Rusdianto, kegiatan yang dilakukan sejak 9-11 Oktober lalu yaitu trekking, masak dan kuis. “Trekking dilakukan dengan berjalan kaki dari TNS-Bukit-Puro hingga kembali lagi ke TNS. Sedangkan bahan untuk kuis yang diujikan seputar pendidikan biologi dan Taman Nasional,” kata Rusdianto. Peserta kegiatan tersebut diikuti 50 siswa yang terdiri 10 tim yakni 3 tim SMAN Siberut Utara (Sispala Karonan), 1 tim SMP Siberut Utara, 4 tim dari SMAN 1 Siberut Selatan

(Sispala Simantoro) dan 2 tim dari SMP Siberut Selatan. kegiatan tersebut dipandu oleh Mahasiswa Pencinta Alam dari Universitas Andalas. Ia berharap dengan kegiatan ini dapat membangkitkan kepedulian generasi muda untuk melestarikan alam. “Kita berharap dengan kegiatan ini menjadikan siswa lebih peduli melestarikan alam di sekitarnya,” ujarnya. Anjelina Saugaisagu, Sispala Karonan dari SMAN 1 Siberut Utara mengatakan dengan adanya kegiatan ini ada niat para generasi muda untuk terus melestarikan alam dan seluruh isinya di Mentawai. “Saya berharap generasi muda saat ini tidak mengunduli hutan, sebab hutan merupakan tempat kehidupan,” katanya. Sedangkan Maranata Sagari, Sispala Simatoro dari SMAN 1 Siberut Selatan menjelaskan dengan acara ini bisa mengenal alam dan sekitarnya. “Kegiatan bisa kita mengenal alam dan mencintainya serta menjaganya agar tidak di rusak, saat ini kondisi alam di sekitar kita sudah mulai rusak dan ada yang gundul,” katanya. Kondisi ini sangat mengkhawatirkan sebab dengan kondisi ini air akan susah dan rawan bencana. “Kita mengharapkan kepada masyarakat untuk tetap menjaga kelestarian alam,” katanya. (trs/rus)

I

katan Mahasis wa Pelajar Sa ibisamukop Ke Siberut Tengah camatan memprogram kan penanam pinus dan baka an pohon u untuk menga Saibi yang mak ntisipasi abra si pantai in meluas. Hal ini merupakan program baru IMPAS yang te salah satu lah melakukan Besar pemiliha Musyawarah n pengurus ba ru, 2 Oktober Mubes yang di lalu. ha di ri 33 mahasiswa as memilih Darm al Saibi itu ono Salakkau sebagai ketua, Sanene’ seba Syafrijal gai wakil ketu a, Arman Rani sebagai sekret Sanene’ aris dan Binaria Sanene’ seba bendahara. gai Darmono kepa da Pu ailiggoubat m membawa IM engatakan ak PAS kearah ya an ng lebih baik coba mengara lagi. "Kita akan hkan organisa si ini ke arah ya lagi karena be ng lebih baik berapa tahun ke belakang IM katanya. PAS vakum," Dalam menga rahkan IMPAS lanjut Darmon ke arah yang o, akan melak lebih baik, ukan musyaw menjaga keso arah untuk lidan dan mer ancang progra "Kita musyaw m kedepan. arahkan apa pr ogram ke depa pengurus yang n, sebelumny lama itu suda a h ada program vakum itu yang nya karena kita bangkitkan kembali," kata Setelah musya nya. warah demi ke organisasi ini solidan IMPAS, akan didaftark an ke Pemerin Saibisamukop tah Desa dan pemerinta h Kecamatan "Kalau kita ba Siberut Tengah lik bulan 12 m . endatang kita IMPAS ini agar akan daftarka pemerintah de n sa dan kecam mendukung or atan ganisasi kita," ujar Darmono. "Program IMPA S ja nu ari mendatang penanaman po akan melakuk hon pinus dan an bakau di pant kita di Saibi, ab ai karena pant rasi mulai mel ai uas dan ini se program kita benarnya dulu yang bena r-benar harus ujar Darmono kita jalankan," lagi. Selain itu, prog ra m lainnya men atau semacam gadakan peny seminar di se uluhan kolah SMP da narkoba. (rr) n SMA tentan g


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.