4 minute read
MENGULIK SETITIK HARAPAN TENAGA KONTRAK TERDAMPAK
SIMPUL (S): Bagaimana pendapat Saudara mengenai kebijakan penghentian tenaga kontrak dalam instansi pemerintahan di level pusat maupun daerah?
Anang Nugraha Triatmaja (A): Keputusan ini telah ditetapkan oleh pemerintah melalui peraturan perundangan yang berlaku sehingga sudah sepatutnya kita terima dengan lapang hati. Meskipun demikian, tenaga kontrak memerlukan kejelasan dan kepastian terkait penerapan peraturan tersebut.
Tenaga kontrak merupakan motor penggerak dan pendukung kekuatan SDM (sumber daya manusia) di Kementerian PPN/Bappenas. Menurut data dari Biro SDM, SDM di Kementerian PPN/Bappenas berjumlah lebih dari 2.700, di antaranya berstatus PNS (Pegawai
Negeri Sipil) sebanyak 800-an orang dan sisanya 1.900-an orang berstatus tenaga kontrak atau bisa disebut tenaga PPNPN (Pegawai Pemerintah Non-Pegawai Negeri), yang terdiri dari tenaga substansi dan tenaga teknis. Saya tidak bisa membayangkan sekitar 1.000 orang tenaga substansi ini dihentikan.
Setahu saya, tenaga substansi ini penting untuk mendukung keterbatasan SDM PNS yang ada, terutama dalam proses penyusunan perencanaan pembangunan nasional, baik RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional) maupun RKP (Rencana Kerja Pemerintah), serta membantu kegiatan lainnya di masing-masing unit kerja. Tenaga kontrak substansi ini yang membantu penulisan substansi dalam dokumen RPJMN maupun RKP, tentunya berdasarkan arahan dari PNS atasannya. Apalagi tenaga kontrak yang tersebar di seluruh unit kerja kedeputian sudah bekerja lebih dari sepuluh tahun dan paham betul proses penyusunan dokumen perencanaan pembangunan nasional dan kegiatan di unit kerjanya. Jika tiba-tiba dihentikan, pimpinan harus menjelaskan lagi dari awal kepada tenaga baru. Contoh lainnya, salah satu bagian di Biro Renortala (Perencanaan
Organisasi dan Tata Laksana) sama sekali tidak mempunyai staf PNS.
Sulitnya mendapatkan SDM PNS mengakibatkan tiap tahun diadakan perekrutan tenaga kontrak melalui
PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) tiap-tiap unit kerja, sedangkan tenaga kontrak yang direkrut oleh Biro SDM cenderung difungsikan sebagai tenaga teknis, seperti sopir, pramubakti, dan tenaga keamanan. tahapan sosialisasi sangat penting terkait kebijakan penghentian tenaga kontrak dan rekrutmen PPPK...
Di sisi lain, ada pendapat yang pro dengan penghentian tenaga kontrak. Mereka berpendapat bahwa seluruh kegiatan dapat dipihakketigakan atau swakelola atau pengadaan melalui lelang. Namun, hal tersebut tentunya mempunyai risiko yang lebih besar, antara lain kebocoran data rahasia negara, keterlambatan proses pekerjaan, dan mutu pekerjaan yang belum terjamin.
Kebijakan nasional penghentian tenaga kontrak hendaknya disikapi dengan melakukan telaah lebih lanjut yang dikoordinasikan oleh Biro SDM untuk manajemen risiko dan mengetahui manfaat serta dampaknya penerapan kebijakan tersebut bagi Kementerian PPN/Bappenas.
S: Bagaimanakah proses sosialisasi yang dilakukan pemerintah mengenai kebijakan penghentian tenaga kontrak dan rekrutmen PPPK?
A: Proses sosialisasi yang dilakukan pemerintah mengenai kebijakan penghentian tenaga kontrak dan rekrutmen PPPK sudah berjalan pada tahun 2022. Namun, saya pribadi belum memahami sepenuhnya apa isi peraturannya dan bagaimana skema selanjutnya dari tenaga kontrak yang ada saat ini di Kementerian PPN/ Bappenas. Saya sendiri belum pernah terlibat atau diundang dalam sosialisasi peraturan tersebut. Untuk rekrutmen
PPPK, saya pernah mendaftar dan ikut tes CAT (computer assisted test) PPPK Kementerian PPN/Bappenas Tahun 2021 dan hasilnya belum memenuhi passing grade. Rekrutmen PPPK Tahun 2022 ini belum mendapatkan informasi yang jelas dan detail, baik di Kementerian PPN/Bappenas maupun kementerian/lembaga lainnya. Saya menganggap tahapan sosialisasi sangat penting terkait kebijakan penghentian tenaga kontrak dan rekrutmen PPPK supaya tenaga kontrak yang ada di Kementerian PPN/Bappenas mengetahui dan memahaminya. Mungkin sebagian tenaga kontrak sudah paham terkait hal tersebut. Namun, kesibukan dan rutinitas kegiatan di tiap-tiap unit kerja mengakibatkan sebagian tenaga kontrak belum mengetahui dan memahami kebijakan tersebut serta implementasinya di internal Kementerian PPN/Bappenas.
S: Bagaimana langkah yang diambil instansi Saudara untuk menyikapi kebijakan ini?
A: Kementerian PPN/Bappenas melakukan pendataan tenaga nonPNS yang telah berakhir pada 30 Oktober 2022 lalu melalui website https://pendataan-nonasn.bkn.go.id/ yang diinput oleh staf PPK secara kolektif. Pendataan tersebut merujuk kepada Surat Menteri PANRB Nomor B/1917/M.SM.01/2022 Tanggal 29 September 2022 perihal Tindak Lanjut Pendataan Tenaga Non-ASN di Lingkungan Instansi Pemerintah. Namun, data yang diinput ada kesalahan. Saya sudah sampaikan ke staf PPK tersebut, tetapi datanya tidak bisa diubah. Padahal, saya sudah isi sesuai form yang dikirimkan oleh staf PPK. Jadi, kami tenaga kontrak tidak dilibatkan dalam proses sosialisasi pendataan pegawai non-PNS tersebut.
Setelah pendataan tersebut, belum ada kejelasan tindak lanjut setelahnya. Proses pendataan ini ada kaitannya dengan proses penghentian tenaga kontrak dan rekrutmen PPPK. Kami juga tidak mengetahui dan memahaminya. Ke depan, hendaknya perlu diperbanyak sosialisasi yang melibatkan tenaga kontrak supaya nasib kami tenaga kontrak di Kementerian PPN/Bappenas lebih jelas.
S: Apakah yang Saudara lakukan untuk persiapan apabila aturan ini betul-betul diimplementasikan?
A: Apabila aturan ini betul-betul diimplementasikan, saya akan
Apabila tenaga kontrak tersebut harus ikut rekrutmen PPPK maka mohon dipertimbangkan atau diprioritaskan yang sudah lebih dari sepuluh tahun.. mendaftar rekrutmen PPPK di Kementerian PPN/Bappenas jika ada atau di kementerian/lembaga lainnya sesuai dengan jurusan sarjana yang saya miliki. Tentunya, saya perlu menyiapkan diri untuk lolos seleksi administrasi dan belajar materi tes CAT PPPK. Intinya, saya mengikuti aturan nasional yang ada. Apabila tidak ingin lanjut ke dunia pemerintahan, saya akan menekuni dunia entrepreneurship
S: Langkah apa saja yang akan diambil supaya Saudara tetap bisa bersaing dalam pasar tenaga kerja?
A: Langkah pertama tentunya berdoa dan berikhtiar. Supaya tetap bisa bersaing dalam pasar tenaga kerja, saya akan selalu mempelajari hal baru, beradaptasi dengan tren dunia kerja terkini, meningkatkan skill penggunaan IT, dan tidak melupakan basic study pendidikan terakhir. Jika ingin menjadi PPPK, segera mendaftar jalur tersebut dan belajar serius supaya lolos passing grade PPPK sesuai jurusan pendidikan. Selain itu, saya juga berpikir panjang untuk menjadi entrepreneur dan tidak mudah menyerah. Rezeki sudah diatur oleh Allah Swt.
S: Apakah harapan yang ingin disampaikan kepada pembuat kebijakan dan instansi Saudara?
A: Harapan yang ingin disampaikan kepada pembuat kebijakan SDM di Kementerian PPN/Bappenas adalah mempertimbangkan tenaga kontrak substansi yang sudah lama bekerja. Apabila tenaga kontrak tersebut harus ikut rekrutmen PPPK maka mohon dipertimbangkan atau diprioritaskan yang sudah lebih dari sepuluh tahun bekerja serta diadakan kursus dan try out tes PPPK. Kami tenaga kontrak substansi akan selalu mengikuti aturan yang berlaku secara nasional maupun internal Kementerian PPN/Bappenas. g