3 minute read
PILOTING PROGRAM MAGANG BAGI ASN WILAYAH PAPUA
Pusbindiklatren
Kementerian PPN/ Bappenas mendapatkan kesempatan untuk menjadi mitra Lembaga Administrasi
Negara (LAN) dalam Program
Piloting Magang bagi ASN
Wilayah Papua. Kegiatan ini merupakan salah satu langkah yang diambil oleh pemerintah sesuai dengan
Instruksi Presiden Nomor
9 Tahun 2020 tentang
Percepatan Pembangunan
Kesejahteraan di Provinsi
Papua dan Provinsi Papua Barat.
Program Piloting Magang Bagi ASN
Wilayah Papua merupakan salah satu upaya peningkatan kapasitas sumber daya manusia utamanya di bidang manajerial, sosial, dan kultural. Program ini mengikutsertakan 42 ASN yang berasal dari Wilayah Papua yang tersebar dari berbagai instansi pemerintah daerah.
Kegiatan Piloting Magang Bagi ASN
Wilayah Papua di Kementerian PPN/ Bappenas dilaksanakan di Kantor Pusbindiklatren pada tanggal 14 s.d. 18 November 2022. Terdapat 11 orang peserta yang terbagi ke dalam dua kelompok berdasarkan lokus magang di instansi daerah, yaitu kelompok Pemerintah Provinsi Jawa
Barat dengan coach Ali Muharam (Ketua Kelompok Kerja Pendidikan dan Pelatihan) dan Pemerintah
Kota Malang dengan coach Dwi Harini Septaning Tyas (Ketua Tim Perencanaan dan Penganggaran Program Diklat). Dalam prosesnya, peserta diminta untuk melaporkan hasil magang dan menyusun rencana aksi setelah menyelesaikan seluruh rangkaian magang dan kembali ke instansi asal.
Para peserta magang di Kementerian PPN/Bappenas mendapatkan pembekalan mengenai konsep perencanaan dan penganggaran pusat dan daerah, serta kaitannya dengan studi kasus yang terjadi di
Wilayah Papua. Terdapat empat narasumber dari Kementerian PPN/ Bappenas, yaitu Kemal Taruc (Staf Khusus Menteri PPN), Sumedi Andono Mulyo (Direktur Perencanaan dan Pengembangan Proyek Infrastruktur Prioritas Nasional), Daryll Ichwan Akmal (Perencana Ahli Madya, Direktorat Regional III), dan Doddy Purwo (Direktorat Perencanaan Makro dan Analisis Statistik). Selain mendapat pembekalan substansi perencanaan, para peserta juga mendapatkan pendalaman materi soft skill mengenai Critical Thinking yang disampaikan oleh Fajar Anugerah dari Think Policy. Di sela materi, peserta juga diajak untuk berdiskusi dan mengikuti kegiatan ice breaking seperti kuis, games, dan senam bersama. Peserta teraktif kemudian mendapatkan merchandise menarik dari Pusbindiklatren.
Pada sesi penyampaian materi oleh Kemal Taruc, beliau mengajak rekan-rekan peserta magang untuk berdiskusi bersama mengenai pandangan dan harapan pembangunan di Wilayah Papua. Beliau juga menjelaskan mengenai pentingnya proses pendekatan secara emosional dalam konteks perencanaan dan penganggaran pembangunan di Wilayah Papua. Beliau percaya bahwa konsep pembangunan tidak hanya berfokus pada aspek thinking saja, tetapi juga perlu menekankan kedekatan emosional dengan tidak mengabaikan aspek feeling dalam proses perencanaan, implementasi, hingga pascapelaksanaan.
Materi selanjutnya adalah mengenai
Prioritas Pembangunan Nasional yang disampaikan oleh Sumedi Andono Mulyo. Beliau menjelaskan mengenai Visi Indonesia 2045, alur pikir perencanaan pembangunan, paradigma tumbuh berkelanjutan yang menitikberatkan pada tiga aspek, yaitu pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan masyarakat, serta kelestarian lingkungan, serta pengembangan kehidupan berkelanjutan dengan relasi pentaheliks: modal manusia, alam, ekonomi, fisik, dan sosial. Selain itu, beliau juga menjelaskan rencana pembangunan infrastruktur, major projects, serta Proyek Strategis Nasional (PSN) dalam konteks perencanaan dan penganggaran.
Pada paparan selanjutnya, Daryll Ichwan Akmal memberikan penjelasan mengenai Isu Perencanaan Pembangunan Daerah khususnya di Wilayah Papua. Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RPJMN) Tahun 2020— 2024, terdapat tiga arah kebijakan pembangunan Wilayah Papua, yaitu pendekatan kesejahteraan, tata kelola otonomi khusus, dan pembangunan berkelanjutan. Pada aspek pendekatan kesejahteraan, hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengejar ketertinggalan dibandingkan wilayah lain. Pada aspek tata kelola otonomi khusus, pelaksanaan dilakukan dengan berlandaskan pendekatan budaya dan kontekstual Papua dengan basis ekologi dan wilayah adat. Kemudian pada aspek pembangunan berkelanjutan, diversifikasi dan perluasan percepatan transformasi perekonomian menjadi penting sehingga ketergantungan terhadap sektor sumber daya alam bisa semakin ditekan. Selain itu, beliau juga menjelaskan mengenai Kerangka
Pikir Rencana Induk Percepatan
Pembangunan Papua (RIPPP) Tahun
2022—2041 dengan visi Terwujudnya
Papua Mandiri, Adil, dan Sejahtera yang dijabarkan melalui tiga misi, yaitu Papua Sehat, Papua Cerdas, dan Papua Produktif.
Pembekalan substantif selanjutnya disampaikan oleh Doddy
Purwoharyono dari Direktorat
Perencanaan Makro dan Analisis
Statistik yang membahas mengenai
Penyusunan Kerangka Ekonomi
Makro (KEM) dalam Rencana Kerja
Pemerintah. Dalam paparannya, beliau menyampaikan mengenai pentingnya penguatan sinergi KEM dalam rangka peningkatan kualitas perencanaan pembangunan, penyusunan KEM, kondisi perekonomian terkini, outlook pertumbuhan ekonomi di tahun 2022, serta kebijakan KEM dalam Rencana
Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2023.
Pada bagian akhir paparannya, Doddy juga menjelaskan mengenai perkembangan ekonomi Wilayah
Papua, termasuk pertumbuhan potensial, outlook tahun 2022, dan sasaran tahun 2023. Terdapat empat isu yang perlu mendapat perhatian lebih lanjut, yaitu (1) isu ekonomi yang mencakup masalah kesejahteraan, pemerataan, diversifikasi dan peningkatan kualitas penyerapan investasi; (2) isu pembangunan manusia; (3) isu fiskal, yang mencakup perlunya peningkatan belanja modal; dan; (4) isu ketenagakerjaan termasuk pengangguran dan tingkat pekerja sektor formal di kabupaten/kota.
Selain mengikuti kegiatan pembekalan substantif bidang perencanaan, para peserta juga mendapatkan kesempatan untuk mengunjungi gedung pusat Kementerian PPN/ Bappenas yang beralamat di Jalan
Taman Suropati, Menteng, Jakarta
Pusat. Bersama dengan Tim Museum dari Biro Humas, Kearsipan, dan Tata Usaha Pimpinan, yaitu Reni Dikawati dan Alexander Arifa. Para peserta diajak untuk melihat video dokumenter perkembangan Bappenas dari masa ke masa. Selain itu, peserta juga berkesempatan untuk melakukan office tour Gedung Kementerian PPN/ Bappenas.
Di akhir kegiatan magang, peserta diminta untuk mengerjakan post test, yaitu soal-soal substantif yang didapat selama mengikuti kegiatan magang di Pusbindiklatren. Terdapat tiga orang peserta yang mendapatkan nilai tertinggi dalam post test tersebut, yaitu (1) Ibu Yeni Sasarari dari Dinas
Sosial, Kependudukan, Pemberdayaan
Perempuan, dan Perlindungan
Anak; (2) Ferdinand Haay dari Dinas
Kesehatan; (3) Veronica Wally dari
Badan Pengelola Perbatasan dan Kerja Sama Provinsi Papua. Peserta juga diminta untuk menuliskan kesan dan pesan selama mengikuti kegiatan magang di Kementerian
PPN/Bappenas pada sticky notes dan ditempelkan pada dinding ruang kelas Pusbindiklatren. [Penulis: Naila Sukma Aisya/Perencana Ahli Pertama Pusbindiklatren Kementerian PPN/ Bappenas] g