5 minute read
Satu Pelaku Masih Buron
Sambungan dari Hal 12
Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso mengungkapkan, ketiga orang yang ditangkap ini, dua di antaranya yang berada dalam satu motor.
Sedangkan satu orang lain, ditangkap karena diduga ikut menyembunyikan terduga pelaku lainnya.
“Jadi kan tiga orang yang ditangkap. Dua orang memang yang terlibat pada kejadian itu, dan satu orang yang menyembunyikan dua orang ini,” ucap dia kepada Radar Bogor, Senin (13/3).
Sementara yang memegang pedang, dan juga yang menebas korban, kata dia, masih dalam pencarian atau buronan polisi.
“Masih kami kejar, pasti akan kami tangkap secepatnya,” tegas Bismo. Bismo menyebutkan, saat ini polisi belum bisa mengungkap apa peran dari masing-masing terduga pelaku. Sebab, polisi masihmelakukanpengembangan terhadap kasus ini.
“Nanti kami sampaikan perannya masing-masing. Kami mohon waktu segera kami ungkap,” ujar Bismo.
Dia menegaskan, bahwa Polresta Bogor Kota berjanji akan menyelesaikan kasus ini secara hukum. Sehingga, dia meminta agar jangan ada aksi balas dendam dari pihak manapun.
Dalam kunjungannya ke rumah duka, di Desa Cijujung, Kecamatan Sukaraja, Bismo pun berjanji untuk terus menginformasikan proses lanjutan, penangkapan terduga pelaku kepada keluarga, hingga rekan korban.
“Semua proses kami sampaikan, biar terbuka dan kasusnya berjalan secara profesional dan sesuai hukum. Jadi jangan sampai ada aksi balasan,” cetus dia.(ded/c)
Akses Warga Terancam Terputus
Sambungan dari Hal 12
Lubang besar sedalam 2 meter tampak menganga, dan memakan sebagian badan jalan. Sehingga hanya menyisakan lebar jalan sekira 1 meter. Kondisi ini pun membuat kendaraan roda empat, tidak bisa melintas di jalan itu. Begitu pula dengan kendaraan roda dua, yang mesti bergantian saat melintas.
Ketua RW 07, Keluragan Kebon Kalapa, Sopyan mengatakan, amblasnya jalan diakibatkan terkikisnya lapisan tanah oleh drainase, yang berada di bawah jalan. Derasnya aliran air, membuat bagian bawah jalan berongga, dan tidak sanggup menahan beban jalan.
“Kondisi ini sudah terjadi sejak tahun lalu. Ini diperparah dengan adanya kebocoran pada pipa Perumda Tirta
Kahuripan, yang membuat lapisan tanah semakin terkikis,” ujarnya kepada Radar Bogor, Senin (13/3).
Sopyan mengungkapkan, warga sudah melaporkan kondisi itu pada Perumda Tirta Kahuripan, dan Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperumkim) sejak lama. Namun belum juga mendapat penanganan. “Mereka sudah melakukan survei, kami juga sudah ajukan mirisnya kondisi jalan di Musrenbang, tapi belum sempat mendapat penanganan, amblas duluan,” tutur dia.
Sopyan bersama warga sekitar kemudian berinisiatif, memperbaiki jalan secara swadaya. Mereka melakukan penimbunan dengan puingpuing bangunan, yang ada di sekitar wilayahnya. Sementara itu untuk biaya operasional, mereka mengandalkan sumbangan dari warga yang melintas.
Sopyan berharap, pemerintah dapat dengan segera menangani rusaknya jalan itu.
Sebab, jalur tersebut merupakan akses utama bagi warga, dan pelajar yang bersekolah.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Rena Da Frina mengatakan, DPUPR akan melakukan perbaikan, dan pengaspalan dalam tiga hari ke depan. Selain penanganan pada jalan, dia juga akan memperbaiki saluran air yang terputus. “Kami sudah berkoordinasi dengan Perumda Tirta Kahuripan, mereka akan datang untuk memeriksa pipa di bawah jalan, untuk memastikan tidak adanya kebocoran,” ucapnya.
Untuk sementara, Rena meminta kepada aparatur setempat, untuk membatasi jalan. Agar tidak dilintasi oleh kendaraan besar, dengan muatan yang berat.
“Motor masih bisa melintas, tapi untuk mobil tidak bisa. Kami minta warga untuk parkir di luar untuk sementara. Ke depan kami meminta adanya pembatasan agar kendaraan besar tidak melintas lewat jalan ini,” tutur Rena. (fat/c)
Semakin Mudah Diolah Jadi Berbagai Panganan
Sambungan dari Hal 12
Guru Besar Departemen Gizi Masyarakat, IPB University, Evy Damayanthi membeberkan, talas belitung memiliki potensi yang besar, untuk meningkatkan keanekaragaman sumber pangan Indonesia. Selain dari segi sumber, juga pengolahannya.
Ia juga menilai, talas belitung dapat mendorong ketahanan pangan, karena sejak dulu kerap dimanfaatkan masyarakat saat masa paceklik, seperti musim kemarau. Evy menyebut, talas belitung memiliki beberapa keunggulan dibandingkan dengan talas bogor. Talas belitung lebih rendah lemak, rendah kalori, dan bebas dari gluten.
“Per 100 gram Berat Dapat Dimakan (BDD) kandungan gizi talas belitung kukus menghasilkan energi 145 kkal.
Lalu lemaknya rendah hanya
0,40 gram, karbohidrat 34,20 gram, protein 1,20 gram, lemak 0,40 gram. Selain itu talas belitunh juga mengandung zat gizi mikro di antaranya tembaga 25 persen, vitamin B3 16 persen, kalium 12 persen,” tuturnya pada Senin (13/3).
Talas belitung juga mengandung komponen bioaktif, seperti alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, dan steroid yang memiliki manfaat di dunia kesehatan dan kecantikan.
“Talas yang biasa disebut dengan kimpul ini juga mengandung zat gizi yang bermanfaat bagi Kesehatan seperti serat pangan, pati resisten, mineral tembaga dan kalium, vitamin
B3. Sehingga bermanfaata membantu menurun kan kolesterol, meningkatkan daya tahan tubuh, mencegah penyakit kardiovaskuler, gangguan ginjal, diabetes melitus, dan menjaga kesehatan kulit atau anti aging,” terangnya. Inovasi tepung talas, membuat masyarakat semakin banyak memiliki pilihan olahan. Tepung ini dapat diolah menjadi kukis, roti tawar, mie kering, mie kering sagon, mie basah, bakso, brownies, dan bahan pengental makanan. (fat/c)
Tak hanya THM, pria yang akrab disapa Demak juga meminta kafe, tak menggelar live music selama Ramadan 2023.
“Sarannya tidak ada. Untuk jam operasionalnya nanti Kesbangpol yang akan buat surat edarannya, pengawasannya dari Satpol PP,” ucap dia. Selain itu, lanjut dia, Kesbangpol juga akan membuat surat edaran terkait operasional THM, selama bulan suci Ramadan. Disisi lain, dikatakan Demak, untuk operasional rumah ma- kan, atau warteg di bulan suci Ramadan, mereka dipersilahkan membuka tempat usahanya. “Tidak masalah. Kalau mau buka, buka saja. Kami juga gak nakut-nakutin. Ini kan kita kota yang menjunjung tinggi toleransi, jadi silahkan tempat makan buka,” imbuh dia. “Kalau menggunakan kain penutup atau tidaknya, nanti kami akan kaji kembali , tapi biasanya sih pake. Itu kan untuk menghargai yang berpuasa,” tutup dia.(ded/c)
Salurkan Bantuan
Untuk Korban Pelumpang
BOGORBadan Alim Zakat Nasional (Baznas) Kota Bogor menyalurkan bantuan, untuk dua warga Kota Bogor, yang menjadi korban kebakaran Depo Pertamina Pelumpang, pada Jumat (3/3) lalu. Bantuan itu diberikan kepada keluarga Muhammad Suheri Irawan beserta anak- nya, Rafasya Zayid Attalah, yang menjadi kor ban meninggal dunia dalam tragedi tersebut. Keduanya diketahui warga Kampung Margabhakti RT 02/09 Kelurahan Kertamaya, Kecamatan Bogor Selatan. Wakil Ketua II Baznas Ko- ta Bogor, Moh. Nurdat Ilhamsyah mengatakan, mereka memberikan bantuan berupa paket sembako, dan uang kerohiman. “Mudah-mudahan dengan bantuan ini, dapat meringankan beban keluarga yang ditinggalkan,” singkat dia. (ded/b)
IST
BERKUNJUNG: Baznas Kota Bogor saat menyalurkan bantuan ke keluarga korban kebakaran Depo Pertamina Pelumpang, awal bulan kemarin.
Pasar Jambu Dua Dibongkar
Sambungan dari Hal 12
“Hari ini (kemarin, red) kami mulai merapihkan, ada perluasan kanan-kiri jalan. Jadi kami bongkar dulu semuanya, dari depan sampai ke belakang,” kata Muzakkir, Senin (13/3).
Muzakkir menambahkan, pembongkaran lapak-lapak yang tersisa itu, untuk memudahkan akses bagi pengunjung pasar ke lokasi TPS.
“Pembongkaran ini diperkirakan selama dua hari. Tahapan selanjutnya, kami lakukan pemagaran, dan pembongka- ran gedung pasar yang sekarang sedang proses lelang,” ucap dia.
Tak hanya itu, Perumda PPJ juga melakukan rekayasa lalu lintas di kawasan Pasar Jambu Dua. “Jadi kalau dulu akses angkot dari jembatan ke arah kanan, nanti keliling pasar. Tujuannya, agar angkot bisa masuk ke penampungan di belakang, dan untuk memudahkan pengunjung,” kata dia. Muzakkir memperkirakan, pembangunan oleh pihak ketiga sudah mulai dilaksanakan setelah hari raya Idul Fitri nanti. Hal itu dilakukan setelah rampungnya pembongkaran gedung pasar.
“Mungkin paling telat setelah lebaran sudah langsung pembangunan. Untuk pembongkaran gedungnya paling lama satu bulan,” kata Muzakkir. Ia menyebutkan, Pasar Jambu Dua yang nantinya memiliki dua lantai, akan mengakomodir 300 pedagang eksisting, dan 800 pedagang dari Pasar Bogor. “Jadi kita bangun kurang lebih ada 1.100 los dan kios untuk menampung pedagang Jambu Dua dan Pasar Bogor,” tukas dia.(ded/c)
Pensiun Pilih Jadi Dosen
Sambungan dari Hal 12
Direktur Utama Perumda
Tirta Pakuan itu mengaku, menyiapkan kegiatan masa tuanya dengan mengabdikan diri mengajar, di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Pakuan Bogor. Menurut dia, menjadi dosen merupakan salah satu cita-cita tertinggi, yang memang disiapkan pria yang menjabat sebagai Ketua Persatuan Perusahaan Air Minum Seluruh Indonesia (Perpamsi), sebelum memasuki masa pensiun.
“Karena cita-cita, kalau ditanya masa pensiun saya mau ngapain, ya, ingin jadi tour guide, cerita tentang pengalaman, termasuk ngajar, bagian yang saya suka,” kata Rino. Dengan berbekal pengalamannya selama 15 tahun memegang jaringan bisnis di seluruh Indonesia, menjadi direksi di Perumda Tirta Pakuan, dan juga menjabat Perpamsi, dirasa dia cukup menjadi modal untuk menularkan penga lamanya kepada mahasiswa. (ded/c)