1 minute read

Program SMK PK Peroleh Komitmen Investasi Rp 1 Triliun

Next Article
Ibu Pengganti

Ibu Pengganti

BOGOR–Minat dunia usaha dan dunia industri (dudi) untuk terlibat langsung dalam pendidikan vokasi kian meningkat. Buktinya, komitmen investasi yang diajukan dudi pada program sekolah menengah kejuruan pusat keunggulan skema pemadanan dukungan (SMK PK SPD) 2023 naik nyaris tiga kali lipat.

Sebagai informasi, pada 2022, Ditjen Vokasi sukses menggandeng 349 industri dengan komitmen investasi sebesar Rp 439,25 miliar.

Mereka kemudian bekerja sama dengan 373 SMK yang lolos untuk menjalankan programprogram yang disyaratkan dalam program SMK PK.

Plt. Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan

Teknologi (Kemendikbudristek) Saryadi Guyatno mengatakan, pada pendaftaran program SMK PK SPD sudah ditutup pertengahan Januari 2023, terdeteksi adanya kenaikan yang signifikan terhadap jumlah dudi yang ingin bermitra. Hal ini pun berdampak pada besaran investasi yang mereka ajukan.

”Tahun ini (komitmen investasi, red) sudah lebih dari Rp 1 Triliun,” ujarnya dalam acara Unite for Education bootcamp Permata Bank, di Bogor, kemarin (25/1).

Dia menduga, kenaikan jumlah investasi ini lantaran batasan jumlah investasi mitra dudi yang diperkecil tahun ini. Dari yang awalnya minimal Rp 300 juta menjadi Rp 200 juta. Kebijakan tersebut diambil agar UMKM bisa ikut terlibat dalam program tersebut. Sehingga nantinya, SMK bisa ikut mendorong perkembangan UMKM di daerah. ”Ini juga berdasarkan masukan industri. Karena ada yang finansialnya tidak sebesar industri-industri besar yang ikut tahun lalu. Tapi mereka tetap ingin ikut berinvestasi,” jelasnya.

Jumlah investasi ini pun, kata dia, nantinya masih diakurasi. Sebab, proses seleksi masih berjalan untuk menjaring mitra dudi maupun SMK untuk terlibat dalam program ini. ”Tahun lalu dari Rp 700-an milyar menjadi Rp 439,25 miliar setelah diakurasi,” ungkapnya. Kendati demikian, dia menegaskan, komitmen pemerintah sama. Skema pemadanan dari Kemendikbud masih tetap 1:1. Artinya,

This article is from: