1 minute read
Patimban
Ditarget Beroperasi September 2024
JAKARTA – Konsorsium BUMN, swasta, dan BUMD menandatangani tiga perjanjian. Yakni, perjanjian pengusahaan jalan tol (PPJT), penjaminan, serta regres jalan tol akses Patimban. Mereka membentuk badan usaha jalan tol (BUJT) PT Jasamarga Akses Patimban yang menjadi pemenang lelang pembangunan akses Patimban.
Konsorsium itu terdiri atas PT Jasa Marga selaku pemegang saham mayoritas sebesar 55 persen, PT Nusa Raya Cipta (NRC) mencapai 22 persen, PT Adhi Karya (ADHI) sebanyak 6 persen. Selain itu, PT Wijaya Karya (WIKA) sebesar 6 persen, PT PP 6 persen, dan PT Subang Sejahtera 5 persen.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengimbau seluruh pihak terkait baik pemerintah pusat, pemda, maupun BUJT bekerja lebih cepat untuk merampungkan target pengoperasian jalan tol akses Patimban pada September 2024. Hal itu disebabkan jalan tol akses Patimban akan mempercepat dan melancarkan transportasi hingga angkutan logistik di Jawa Barat. ’’Tidak hanya fokus pada pembebasan lahan dan percepatan pembangunan fisik, pembangunan juga harus mengutamakan kualitas. Dalam kurun waktu kurang lebih dua tahun ini, kita harus mengedepankan kualitas, estetika yang baik, dan keberlanjutan lingkungan, termasuk penggunaan produk dalam negeri, tingkat komponen dalam negeri (TKDN)nya,’’ jelas Basuki kemarin (25/1).
Direktur Utama PT PII M. Wahid Sutopo menjelaskan, sebagai Special Mission Vehicle (SMV) Kementerian Keuangan, PT PII mendukung pembangunan proyek infrastruktur melalui pembiayaan inovatif dengan skema kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU). Khususnya, proyek strategis nasional seperti halnya tol akses Patimban ini.(dee/c17/dio)