2 minute read

19 ASN Berebut Kursi Kadis

Sambungan dari Hal 12

BERDASARKAN catatan yang dilakukan panitia seleksi (pansel), total pendaftar lelang dua kursi jabatan Kepala Dinas (Kadis) kosong di lingkup Pemkot Bogor itu sebanyak 34 orang. Dari total tersebut, hanya 19 orang yang dinyatakan lengkap secara adminis- trasi. Sedangkan 15 lainnya dinyatakan gugur lantaran tidak memenuhi administrasi berkas pendaftaran.

“Jadi 19 yang lanjut, 15 lainnya kami nyatakan gugur,” kata Ketua Pansel, Syarifah Sofiah kepada wartawan, Minggu (26/2).

Rinciannya, kata Sekda Kota Bogor itu, sebanyak enam orang

Aparatur Sipil Negeri (ASN) berasal dari luar Kota Bogor. Sedangkan 13 ASN lainnya berasal dari lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor. Mereka, lanjut Syarifah, akan mengikuti tahap selanjutnya, yaitu uji kompetensi dan pemaparan visi misi. Kemudian tahapan lelang ini dilanjutkan dengan tes penulisan makalah, yang dijadwalkan akan dilaksanakan pada hari ini (27/2). Lanjut ke tes kesehatan yang dilakukan di hari berikutnya, yaitu pada Selasa, (28/2).

“Sedangkan hasil seleksi tiga calon terbaik dilakukan pada, Kamis 2 Maret dan penetalan calon terpilih paling lambat dilakukan pada Jumat (10/3),” ucap dia. (ded/c)

Dedie Rachim: Paling Penting, Berintegritas

Sambungan dari Hal 12

“Kalau yang pintar, banyak. Kompeten juga banyak. Kemudian punya kapasitas juga banyak. Tetapi yang paling penting, punya integritas,” kata

Dedie, Minggu (26/2). Sosok tersebut, dijelaskan Dedie, merupakan figur yang dicari agar dapat menjalankan kinerjanya dengan baik, dalam membantu mengejar pelaksanaan pembangunan di Kota Bogor.

“Supaya pembangunan ini bisa terukur, kalau berkualitas tentunya datang dari orangorang yang punya kompetensi, dan kapasitas serta integritas,” tukas dia. Seperti diketahui, Pemkot melakukan lelang jabatan untuk dua kepala dinas yang kosong di lingkup Pemkot Bogor, sejak awal bulan kemarin. Prosesnya, kini sudah mengerucutkan pendaftar, dari jumlah total 34 orang menjadi 19 yang berhasil lolos seleksi.(ded/c)

Lagi, Empat Rumah Warga Ambruk

Sambungan dari Hal 12

Kepala Pelaksana BPBD Kota

Bogor, Teofilo Patrocinio Freitas mengatakan, penghuni tiga rumah di Kelurahan Kedung

Badak saat ini mengungsi ke hunian sementara (huntara).

“Tercatat ada 13 orang dari tiga kepala keluarga (KK) mengungsi. Mendapatkan anggaran huntara dari Badan

Penanggulangan Bencana

Daerah (BPBD) Kota Bogor,” kata dia, Minggu (26/2).

Menurut Teo, penyebab ambruknya tiga rumah karena kondisi konstruksi bangunan yang sudah rapuh. Ditambah hujan dengan intensitas tinggi, yang mengguyur di wilayah tersebut. Saat kejadian, kata dia, atap rumah ambruk dan menimpa seluruh ruangan, yang dihuni ketiga keluarga tersebut. Meski tidak ada korban jiwa maupun luka, bangunan tidak bisa dihuni oleh pemiliknya. Sedangkan untuk bangunan ambruk yang terjadi di Kampung Ceger Tegal Tegal Gundil, menimpa bagian tembok belakang rumah, dengan tinggi 5 meter, dan panjang 10 meter. “Asesmen sudah selesai dilakukan oleh personel Tim Rescue Cepat (TRC) BPBD, penghuni terdampak juga memohon ditindak lanjuti untuk mendapat huntara,” ujar Theo. Terpisah, Lurah Kedung Badak, Karjono mengatakan, kelurahan akan meminta bantuan logistik kepada Dinas Sosial (Dinsos) nanti. Karjono mengaku, ketiga rumah yang ambruk ini memang sudah lapuk dan tidak layak huni. Mengingat rumah tersebut me rup a kan peninggalan dari orang tua pemiliknya. “Untuk sementara, korban diungsikan dulu di kontrakan. Jadi ada pembayaran kontrakan juga, dari BPBD selama dua bulan,” tutur dia. Di samping itu, lanjut dia, kelurahan pun akan membantu keluarga pemilik rumah, untuk mengurus suratsurat kepemilikan rumah. Sebab, dalam surat yang ada, nama yang tertera masih nama orang tua pemilik rumah yang sudah meninggal dunia. “Orangtuanya sudah meninggal, kemudian diwariskan ke anaknya. Kan harus ngurus surat penyataan dulu hak waris, bisa nanti langsung atas nama anaknya (yang bersangkutan),” tukas. (ded/c)

This article is from: