8 minute read

Hipjaskon Sampaikan Keluhan Infrastruktur

BOGORKomisi III DPRD

Kota Bogor menerima audiensi dari Himpunan Asosiasi Jasa Konstruksi (Hipjaskon) Kota Bogor, baru-baru ini.

Dalam audiensi tersebut, Komisi III dan Hipjaskon Kota Bogor membahas terkait peningkatan kualitas infrastruktur di Kota Bogor.

Untuk meningkatkan kualitas infrastruktur di Kota Bogor, menurut para anggota Hipjaskon Kota Bogor, bisa dimulai dari mematangkan perencanaan pekerjaan. Sehingga tidak ada lagi pekerjaan yang mengalami keterlambatan pekerjaan.

Sebab, dengan perencanaan yang matang, lelang tepat waktu dan kualitas bahan yang bagus, bisa meningkatkan kualitas infrastruktur di Kota Bogor. “Kami yang tergabung di Hipjaskon ini ingin meningkatkan agar infrastruktur Kota Bogor lebih baik lagi. Jangan sampai jalan baru sebulan dua bulan udah rusak. Mungkin tahun kemarin sudah bagus, tapi tidak ada salahnya kalau kita tingkatkan lagi,” ujar anggota Hipjaskon Kota Bogor, HM. Muslimin. Dalam audiensi tersebut juga, Muslimin menyam pai kan perlunya sinergi yang baik dari Pemerintah Kota Bogor, DPRD Kota Bogor dan perusahaan jasa konstruksi. Mengingat pasca pandemi Covid-19, program pemulihan ekonomi harus bisa dirasakan oleh masyarakat Kota Bogor.

“Terlebih ini juga pasca pandemi dan pemulihan ekonomi, kami harap pemkot dan DPRD Kota Bogor bisa bersinergi dengan kami,” tutupnya.

Ditempat yang sama, Ketua

Komisi III DPRD Kota Bogor, Zenal Abidin menilai masukan dan saran dari Hipjaskon akan dijadikan catatan untuk pembahasan rapat kerja komisi di kemudian hari. Ia pun berharap, keberadaan Hipjaskon Kota Bogor bisa memberikan kontribusi terhadap pembangunan di

Polda Jabar. Dia diminta salah seorang ahli hukum yang memohon, agar membuka kantor hukum di Bandung. Nelson yang saat itu hendak memasuki purnabakti, atau memasuki pengsiun itu juga ‘galau’ . Sehingga memikirkan sesuatau agar dapat tetap produktif.

“Nah ternyata dari rekanrekan kepolisian mendukung sehingga terealiasinya di Bogor.

Ya mudah mudahan kedepan ada rezeki kita buka lagi di bandung. Dengan Nathania Law office 2,” ucap Nelson.

Oleh karenanya, Nelson membulatkan tekadnya untuk membangun kantor lembaga pelayanan hukum publik.

Nelson berharap kehadiran Kantor Hukum Nathania Law Office Nelson Siregar dapat sesuai dengan harapan masyarakat yakni bisa mengedepankan keadilan.(ded/c)

Jemput Bola, Disdukcapil ke Sekolah

Sambungan dari Hal 12 sudah berusia 17 tahun.

“Kami punya target sekira

22 ribu orang data pemilih pemula yang alan berusia 17 tahun pada jadwal pemilu nanti yaitu 14 Februari 2024 mendatang. Oleh karena itu, kami memadankan antara data

Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dengan Data

Pokok Pen didikan (Dapodik) sehingga didapat data dari setiap sekolah,” jelas Mugi.

Perekaman dilakukan di puluhan SMA dan SMK sederajat di Kota Bogor. Mugi menyebut dalam sekali kunjungan, Disdukcapil dapat merekam hingga 300 data pemilih.

“Perekaman jemput bola ini kami lakukan setiap hari.

Setiap sekolah bisa menghabiskan waktu 3-7 hari. Hingga saat ini kami sudah mendatangi seba nyak 5 sekolah,” terang dia.

Selain pelajar berumur 17 tahun, Disdukcapil juga mela- kukan perekaman bagi siswa berusia 16 tahun. Hal itu dilakukan, sebagai upaya Disdukcapil mencapai target, agar tidak ada penduduk yang belum melakukan perekaman KTP di tahun 2024. Mugi menerangkan, KTP para pelajar nantinya akan dicetak secara kolektif, dan diserahkan pada bagian kesiswaan di sekolah. Sementara untuk siswa yang masih berusia 16 tahun, KTP baru akan diberikan setelah usianya 17 tahun.

“Upaya ini akan dimaksimalkan kami dengan membuat surat pemberitahuan ke kelurahan, bila ada anak usia pemula, dan akan berusia 17 tahun di Februari 2024, agar dianjurkan da ta ng ke Disduk capil melakukan perekaman KTP,” imbuhnya. (fat/c)

Bisa Pandangi Dua Gunung dan City Light

Sambungan dari Hal 12

Jika berbicara mengenai artinya, Bokka merupakan asal kata dari Bahasa Malta. Artinya indah. Tapi jika diartikan dalam bahasa ‘slang’ , Bokka berarti nyaman. Mungkin dari kedua arti tersebut, menjadikan Bokka benar-benar menyajikan pemandangan yang indah, dan memberikan kenyamanan kita yang melihat.

Manager Bokka, Fajri Alamsyah mengatakan, Bokka memang berdiri dengan tema unik, yaity Maroco. Hal itu, katanya, di desain sesuai dengan kegemaran pemiliknya, yang doyan jalanjalan. “Mulai dari pintu masuk depan, visualnya, sampai pemilihan batunya, itu semua sangat kental dengan Maroco,” beber dia kepada Radar Bogor, beberapa waktu lalu. Konsep Bokka sendiri, kata Fajri, memberikan kenyamanan bagi semua kalangan. Sebab di Bokka, tersedia tidak hanya kafe. Tapi ada juga yang meeting room, salon, juga dilengkapi tempat bermain anaknya. Fajri menjabarkan, lantai 1 di Bokka, bertemakan Santorini, yang dilengkapi dengan tempat bermain anak. Lantai 2, dijadikan tempat nyaman untuk para pekerja yang ingin work from cafe (WFC). Di lantai 3, Bokka lebih memberikan ruang untuk perusahaan atau instansi untuk melakukan meeting.

“Sementara lantai 4 itu rooftop kami, yang bisa melihat pemandangan Bogor, kalau mau lebih jelas, ada di lantai 5 juga, bisa lihat dua gunung, yaitu Gunung Salak dan Gunung Gede, malamnya bisa liat city light,” ungkap Fajri. Menu yang disajikan di sana pun beragam. Bukan hanya menu timur tengah saja. Tapi ada menu lainnya, mulai dari menu nusantara hingga menu western. (*)

Kota Bogor. “Tentu saja ini masukan yang sangat baik dan kami akan menjadikan masukan ini sebagai catatan untuk rapat kerja di kemudian hari,” ujar Zenal Abidin. Lebih lanjut, Zenal Abidin juga mengharapkan adanya peran serta perusahaan-perusahaan lokal dalam pembangunan dan program pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19. “Nanti kami akan coba komunikasikan dengan SKPD di Kota Bogor untuk bisa melibatkan perusahaan lokal dalam program pemulihan ekonomi pasca pandemi Covid-19,” pungkasnya. (ded/c)

Bapenda Didorong Pemutakhiran Data

BOGORBadan Pendapatan

Daerah (Bapenda) Kota Bogor didorong untuk selalu melakukan pemutakhiran data, dan pemetaan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) di wilayahnya. Hal itu diungkapkan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah Sofiah, saat menghadiri Workshop Pemeliharaan Basis Data dan Pemetaan PBB-P2, Jumat (3/3). Syarifah menekankan, bahwa data harus selalu dipelihara dan sering di update, karena salah satunya untuk peningkatan pendapatan. Selain untuk kepastian hukum, membantu penagihan PBB-P2 yang masih terhutang. Juga sebagai informasi literasi digitalisasi untuk warga, yang akan mengurangi penggunaan kertas. Kemudian percepatan penyampaian data-data. Sebagai aparatur, Syarifah menilai tidak cukup hanya membangun aplikasi atau sistem, tetapi juga berkewajiban untuk mendidik masyarakat, agar membiasakan budaya digitalisasi. Untuk pemeliharaan data PBB-P2, Syarifah berharap, data yang dimiliki merupakan data yang benar, dan mampu mengurangi kasus yang mung- kin terjadi. Selain mendapatkan kepastian serta untuk meningkatkan pendapatan. “Dari empat kecamatan yang hadir semoga datadatanya sudah terbentuk, terpelihara dan sudah di update,” ujar Sekda. Sebelumnya, Sekretaris Bapenda Kota Bogor, Lia Kania Dewi menerangkan, pelaksanaan workshop ditujukan untuk memberikan pemberitahuan, terkait pemeliharaan basis data dan pemetaan PBB-P2 kepada aparat wilayah. Saat ini, pemkot sedang memberikan diskon pembayaran PBB-P2 bagi masyarakat, mulai 15 persen pada 13 Februari hingga 12 Maret. Selanjutnya 10 persen mulai 13 Maret hingga 12 April, dan 5 persen pada 13 April sampai dengan 12 Mei. Diskon ini dimaksudkan untuk mempercepat pembayaran,

HUMAS PEMKOT FOR RADAR BOGOR dengan harapan kas daerah bisa terisi lebih awal. Lia menyampaikan, pelaksanaan PBB-P2 tahun 2023 mengalami penyesuaian NJOP. Untuk itu, aparatur wilayah diharapkan menyampaikan edukasi dan komunikasi kepada masyarakat, agar mendapat penjelasan dengan kenaikan maksimum sebesar 30 persen. Sementara untuk aparatur wilayah, diharapkan bisa menginformasikan kepada masyarakat, agar memanfaatkan periode diskon tersebut. Khusus diskon, lanjut dia, hanya bisa dilakukan bagi masyarakat yang sudah mendaftar melalui elektronik SPPT atau e SPPT.

Selanjutnya, Lia melaporkan, untuk target PBB-P2 pada tahun 2022 sebesar Rp 155 miliar dengan realisasi Rp 164 miliar atau 104 persen.

WORKSHOP: Salah satu pembicara saat memaparkan materi pada Workshop Pemeliharaan Basis Data dan Pemetaan PBBP2, Jumat (3/3).

Capaian ini berkat kerja keras para camat dan lurah di wilayah sebagai ujung tombak. Adapun capaian terbesar diraih Kelurahan Cibuluh untuk kecamatan Bogor Utara, Kelurahan Tajur Kecamatan Bogor Timur, Kelurahan Kertamaya dari Kecamatan Bogor Selatan, Kelurahan Margajaya dari Kecamatan Bogor Barat, Kelurahan Paledang dari Kecamatan Bogor Tengah dan Kelurahan Kebon Pedes dari Kecamatan Tanah Sareal.

“Target 2023 PAD Kota Bogor ditargetkan Rp 1,3 triliun,” kata Lia. Terpisah, Asisten Pemerintahan Setda Kota Bogor, Irwan Riyanto menjelaskan fungsi pemerintahan kepada seluruh peserta, mulai dari pelayanan, pembangunan, pemberdayaan dan tata kelola pemerintahan atau pengaturan.(ded/c)

Tanah Longsor Mengancam

Sambungan dari Hal 12

Data lainnya, dari jumlah tersebut, dia mengatakan, sebanyak 42 rumah mengalami rusak, dua orang terluka.

“Untuk rumah rusak, terbagi atas 19 rumah rusak berat, 11 rumah rusak sedang, dan 12 rumah rusak ringan,” beber pria yang akrab disapa Theo.

Adapun, dijelaskan Theo, dari 60 kejadian bencana ini, total warga terdampak ada sebanyak 190 jiwa, dari 54

Kepala Keluarga (KK) yang ada. Sedangkan, untuk korban luka diakibatkan pohon tumbang terjadi di Kelurahan Ciparigi dan Sempur. “Tapi kategorinya luka ringan,” ucap Theo. Berdasarkan catatan, kata dia, memang tanah longsor menjadi tren yang terjadi di Kota Bogor, akhir-akhir ini. Disusul angin kencang, yang mengakibatkan ambruknya sejumlah rumah warga di beberapa titik. Ditambah hujan dengan intensitas tinggi, yang terjadi dari pagi hingga malam hari, menyebabkan beberapa pohon tumbang.

Maka dari itu, Theo mengimbau kepada masyarakat Kota Bogor untuk lebih waspada, dan melakukan antisipasi mandiri di wilayah tinggal masingmasing. Terutama yang berada di area rawan longsor dan dikelilingi pohon-pohon besar. Termasuk, mengajak seluruh aparatur wilayah hingga pengurus di lingkungan RT/

RW untuk mengingatkan warganya, untuk bergerak cepat ketika wilayahnya dilanda bencana alam, maupun non alam. Agar melakukan langkah penanganan pertama di wilayah masing-masing. “Selain langkah penanganan pertama di wilayah masingmasing. Bisa menginformasikan kepada BPBD ataupun tim baik itu Damkar maupun Perumkim agar bisa ditangani apabila mungkin diperlukan bantuan dari kita,” tukas dia. (ded/c)

Catat! Perpustakaan Buka Setiap Hari

Sambungan dari Hal 12

“Kami sempat bikin voting di Instagram, ternyata hasilnya animo pengunjung sangat tinggi terutama di kalangan keluarga dan pelajar SMA. Mereka ingin berkunjung namun tidak sempat karena terhalang aktivitas,” tutur Edy kepada Radar Bogor, Jumat (3/3).

Di akhir pecan, Perpustakaan Kota Bogor akan beroperasi pada pukul 9 pagi hingga 3 sore. Sementara operasional perpustakaan, akan dijalankan oleh para relawan yang bernama Literasi Squad. Ada sebanyak 30 relawan

Sambungan dari Hal 12

Warga setempat, Agus, mengatakan karangan bunga itu terpasang sejak Kamis (2/3) sore. Dia mengaku tidak mengetahui secara pasti, siapa yang memasang karangan bunga itu. Namun Agus membenarkan, di lokasi yang akan bertugas. Mereka berasal dari Duta Generasi Berencana (Genre) Kota Bogor, dan Paguyuban Duta Baca. Selain itu, akan ada sebanyak tiga ASN yang piket secara bergantian, untuk mendampinginya. Edy menyebut, pembukaan Perpustakaan di akhir pecan, akan berlangsung selama tiga bulan. Hal itu lantaran masih terbatasnya anggaran, yang digunakan untuk biaya operasional. “Saat ini kami mendapat sponsor dari Gojek untuk durasi 3 bulan,” ungkap dia. Dia berharap, dibukanya perpustakaan di akhir pecan, dapat menambah kembali jumlah kunjungan yang sempat menurun, selama Februari. Kebijakan itu juga disebutnya menjadi upaya pemkot, meningkatkan literasi masyarakat. Sebab, kata dia, di Januari, jumlah kunjungan capai 400 orang dalam sehari. Namun di Februari hanya 350 orang saja per hari. Edy berpendapat, hal itu dipengaruhi momen liburan dan cuaca yang tidak bersahabat. Saat ini, Perpustakaan sudah dilengkapi dengan sambungan wifi yang memadai. “Kami sedang maksimalkan sambungan internetnya, insyaallah pekan tersebut kerap terjadi kecelakaan. Penyebabnya: lubang-lubang besar di tengah jalan. “Hampir setiap hari pasti ada motor yang tergelincir lalu jatuh. Rata-rata pada pengendara kecepatannya tinggi dan mereka tidak tahu jalannya rusak,” tutur Agus.

Dia menyebut, akses jalan itu sempat beberapa kali diperbaiki. Namun kembali rusak karena terkikis air. Agus berharap, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor dapat menangani kerusakan jalan dengan cepat, dan berkualitas. “Semoga lebih berkualitas aspalnya supaya tidak mudah depan sudah bisa dinikmati di semua ruangan. Sementara yang paling stabil jarigannya yaitu di Ruang Baca 2 dan Ruang Multi Media,” terang Edy. Peningkatan kualitas jaringan wifi ini, bertujuan untuk memfasilitasi masyarakat terutama pelajar dan mahasiswa yang ingin mengerjakan tugas atau skripsi di Perpustakaan.

“Mereka bisa mengakses e-journal dengan nyaman karena anggota Perpustakaan Kota Bogor sudah terintegrasi dengan layanan online Perpustakaan Nasional melalui program Satu Kartu Terintegrasi (Sakti),” imbuh Edy. (fat/c) rusak. Kasihan para pengendara yang jatuh, memang belum pernah ada yang meninggal tapi banyak yang luka dan motornya rusak,” keluh dia. Karangan bunga ini pun menarik perhatian para pengendara. Mereka mengurangi kecepatan ketika melintasi kawasan itu.(fat/c)

This article is from: