5 minute read

MIMBAR BEBAS Menyoal Izin Ekspor Pasir Laut

BARUBARU ini, pemerintah melalui presiden Joko Widodo mengeluarkan regulasi yang mengizinkan kembali ekspor pasir laut melalui Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 26 Tahun 2023 tentang Pengelolaan Hasil Sedimentasi di Laut.

Beleid itu diundangkan pada

15 Mei 2023 lalu. Dalihnya untuk pemulihan lingkungan, tapi ternyata ada pasal di regulasi tersebut yang mengatur tentang ekspor pasir laut.

Pelaku usaha diijinkan untuk memanfaatkan pasir laut untuk beberapa keperluan, termasuk ekspor. Yang justru berpotensi menimbulkan kerusakan ekosistem laut secara masif. Padahal, praktik ini sudah diberhentikan sejak 20 tahun lalu di tahun 2003. Alasan pelarangan ekspor adalah

Jadwal Sim Keliling

untuk mencegah kerusakan lingkungan berupa tenggelamnya pulau-pulau kecil di Tanah Air akibat penambangan pasir (Tempo. co, 30/5/2023). Tidak heran, kebijakan ini langsung mendapatkan banyak kritik baik dari pengamat, akitivis lingkungan, bahkan mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti karena ancamannya yang begitu besar. Mereka khawatir akan dampak lingkungan yang ditimbulkan dapat mengancam ekosistem laut, pesisir dan pulau-pulau kecil di Tanah Air. Karena pasir laut yang diekspor adalah hasil penambangan pasir di daerah perairan tersebut.

Maka dampaknya akan terjadi perubahan kontur dasar laut,

Bogor Berlari, Rakyat Jalan di Tempat??

DI Kota Bogor saat ini sedang berjalan proyek pembangunan infrastruktur secara bersamaan. Diantara proyek tersebut adalah revitalisasi Jembatan Otista, perbaikan pelat besi di jalan Soleh Iskandar, dan pembangunan ulang pasar Jambu Dua.

Pengerjaan revitalisasi jembatan Otista dan Pasar Jambu

Dua ditarget rampung Desember 2023. Di Otista, nantinya akan ada lokasi khusus untuk wisatawan di sekitar jembatan Otista. Karena ternyata fondasi Jembatan Otista yang berbentuk lengkungan dibuat pada 1920. Jadi akan dibuatkan dek khusus di bagian bawah jembatan untuk edukasi sejarah dan titik foto wisatawan.

Setelah pembangunan ulang pasar Jambu Dua rampung, proyek selanjutnya adalah pembongkaran Plaza Bogor.

Kedepannya Pasar Bogor dan Plaza Bogor tidak lagi digunakan sebagai pasar. Pedagangnya akan di relokasi ke Pasar Jambu Dua.

Sebagai warga Bogor, sebetulnya saya merasa senang dengan pembangunan beberapa infrastruktur ini. Hanya saja dari beberapa proyek diatas, terlihat bahwa fokusnya masih pada kepentingan ekonomi semata. Dalam rangka menarik wisatawan sehingga dapat meningkatkan perekonomian daerah. Bukan sepenuhnya untuk melayani kemaslahatan rakyat.

Begitulah paradigma pembangunan dalam sistem Kapitalis saat ini.

Berbeda dengan sistem Islam. Paradigma pembangunan dalam Islam berangkat dari kewajiban negara dalam memenuhi kebutuhan asasi rakyatnya. Prioritas pembangunan pun bukan dilihat apakah bernilai ekonomi atau tidak. Tapi berdasarkan kemaslahatan bagi umat.

Jika masih banyak sarana prasarana yang umat butuhkan untuk bisa hidup dengan layak, maka pembangunan pemerintah akan fokus ke sana.

Pembangunannya pun harus memperhatikan hak rakyat. Jangan sampai ada hak rakyat terampas.

Sudah saatnya kita kembali kepada Aturan Islam yang menjaga dan melayani rakyat dengan sepenuh hati.

Ummu Fatih - Bogor Utara yang akan berpengaruh pada pola arus dan gelombang laut. Yang dapat terjadi adalah pulau-pulau kecil akan lebih cepat tenggelam. Selain itu, juga akan menghancurkan ekosistem bawah laut dan mengganggu kondisi sosialekonomi masyarakat pesisir. Karena ekosistem laut terganggu, akan membuat ikan-ikan tidak bisa bertahan hidup. Sehingga jumlah tangkapan para nelayan kecil akan berkurang drastis dan nelayan yang menggantung hidupnya dari hasil laut pun harus terkena dampaknya. Jika ekspor pasir laut kembali diizinkan, sudah bisa diketahui bahwa kerusakan lingkungan sudah di depan mata. Keuntungan ekonomi yang tak seberapa tidak bisa menutupi kerusakan yang ditimbulkan. Karpet merah digelar hanya untuk kepentingan bisnis (investasi) dan memperkaya oligarki. Tanpa lagi peduli dan memperhatikan kehidupan pulau-pulau kecil serta nasib masyarakat pesisir.

Emil Apriani Dramaga, Kab. Bogor emil.apriani@gmail.com

Konser Coldplay, Gambaran Dopamin Ekonomi Industri Musik

KITA tahu bersama bahwa dunia hiburan mewarnai generasi muda terutama setelah Covid-19 mereda. Konser dan festival musik digelar mulai dari Black Pink (harga tiket Rp1,35 juta sampai Rp3,8 juta) hingga Coldplay (harga tiket Rp800 ribu hingga Rp11 juta) pada tanggal 15 November 2023 mendatang. Banyak terjadi war ticket dengan harga fantastis. Tentu ini meresahkan. Bagi para kapitalis, industri musik merupakan peluang yang luar biasa menggiurkan, menjadi dopamine ekonomi karena dari sana mereka bisa meraup cuan yang luar biasa. Penetrasi industri musik ke kalangan muda pun sangat masif karena industri punya kekuatan modal, jaringan yang luas, juga menguasai ranah digital sehingga arusnya sulit dibendung. Industri berlomba-lomba mendapatkan perhatian konsumen seluar-luasnya. Mereka terus bertempur menciptakan konten yang mereka anggap punya keunggulan kompetitif. Masyarakat diarahkan menjadi fans fanatik di balik industrialisasi musik tersebut. Digitalisasi menjadikan penjualan tiket mudah diakses

Yuk Kenali Gejala Stroke!

8240797

Klinik Utama Geriatri Wijayakusuma (0251) 7568397

Rumah Sakit Bina Husada (021) 875-8441

Rumah Sakit ibu dan anak Nuraida(0251) 8368107, (0251) 368866

Yayasan Bina Husada Cibinong (021) 875-8440

Rumah Sakit Bersalin Assalam Cibinong (021) 875-3724

Rumah Sakit Bersalin Tunas Jaya Cibinong (021) 875-2396 Rumah sakit Bina Husada Cibinong (021) 8790-3000 Rumah sakit Ibu dan Anak Trimitra Cibinong (021) 8756-3055

Rumah Bersalin & Klinik Insani Cibinong (021) 875-7567 RS Sentosa Bogor, Kemang (0251)-7541900

RS Ibu dan Anak Juliana, Bogor (0251) 8339593, Fax. (0251)-8339591

RSIA Bunda Suryatni (0251) 7543891,(0251) 754-3892

Klinik Insani Citeureup (021) 879-42723

RSIA Kenari Graha Medika Cileungsi (021) 8230426

Rs Paru Dr. M. Goenawan Partowidigdo Cisarua-Bogor (0251) 8253630, 8257663

RS Asysyifaa Leuwiliang (0251) 8641142

RS Vania IGD (0251) 8380613, (0251) 8380601/8380605

STROKE adalah Tidak berfungsinya sistem syaraf pada otak, serabut syaraf tulang belakang dan pembuluh darah mata yang berlangsung mendadak (kejadiaannya terjadi tiba-tiba) yang menetap lebih dari 24 jam atau menimbulkan kematian.

FAKTOR RISIKO STROKE

Faktor risiko yang tidak dapat diubah :

1. Umur ( berumur diatas 55 tahun)

2. Ras tertentu

3. Jenis kelamin ( lebih banyak berjenis kelamin pria)

4. Genetik ( Riwayat keluarga stroke)

Faktor risiko yang bisa diubah:

1. Faktor penyakit seperti: Hipertensi, diabetes militus, dr. obesitas, dys lipi demia, penyakit jantung, pasca stroke, dll

2. Faktor eksternal seperti: Merokok, Stres mental fisik, Migrain, Penyalahgunaan obat, Kurang aktivitas fisik, Konsumsi Alkohol, Pemakai an kontrasepsi hormonal.

Jenis Stroke ada 2 yaitu: Stroke Iskemik ( Stroke Sumbatan ) yang paling sering terjadi Stroke Hemoragik ( Stroke Berdarah)

Jika muncul gejala Stroke, ingat slogan “SeGeRa Ke RS”

SE: Senyum tidak simetris

GE: Gerakan tangan dan kaki menjadi lelah

RA: BicaRA menjadi pelo/ sulit bicara/bicara tidak nyambung/ tidak mengerti katakata.

KE: Kebas/baal-baal sesisi tubuh

R: Rabun/gangguan penglihatan semua pihak. Penonton konser mulai dari selebritis tajir hingga masyarakat biasa.

S: S empoyongan/vertigo/ pusing berputar/gerakan sulit dikoordinasi, gangguan menelan, gangguan daya ingat.

Mereka rela merogoh kocek dalam-dalam, menggunakan tabungan, menjual barang berharga, bekerja sampingan, hingga melakukan pinjaman online (pinjol) untuk mendapatkan fun dan euforia konser Coldplay. Tidak hanya tiket, mereka juga mengeluarkan biaya lain seperti transport menuju lokasi konser, makanminum, hingga penginapan jika diperlukan.

Mereka ini kadang bukan penggemar asli, tapi terpengaruh arus popular di berbagai media digital. Bisa jadi yang ikut konser Coldplay tidak semuanya penggemar, bisa jadi di antaranya hanya mengikuti trend agar bisa diposting di media sosial dan FOMO (fear of missing out). Benarkah self award? Atau sebenarnya jebakan kapitalis agar kita berperilaku hedonis dan liberal?

Bukankah tanpa kita sadari, kita dibidik sebagai pasar? Bayangkan saja, calon penonton rela bekerja keras pada para kapitalis untuk mendapatkan uang. Setelah mendapatkan uang dan beberapa ditambah utang, mereka berikan itu lagi ke para kapitalis untuk menonton konser Coldplay. Lagi-lagi bukankah para kapitalis lagi yang diuntungkan?

Sayangnya, pemerintah malah menjadikan musik dan dunia hiburan menjadi pendapatan ekonomi negara, dari pajaknya. Jadi, inilah salah satu alasan industri musik sangat berkembang dan bisa digelar di berbagai kota, mereka didukung penguasa sehingga mendapatkan tempat. Ada menteri yang mengatakan dengan adanya konser Coldplay akan mendatangkan banyak wisatawan. Pertanyaannya, akan berdampak signifikan bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)? Yang jelas keuntungan lebih besar mengarah pada kapitalis pemilik bisnis transportasi, hotel, dan perbankan. Keuntungan yang didapat UMKM dari penjualan souvenir, jajanan, dsb agaknya hanya recehan saja.

Ulfa Ulinnuha Kepala Departemen Kajian Strategis Forum Mahasiswa Pascasarjana IPB University

KEHILANGAN STNK R2 Hnd 2022, Htm, F2418FHD, Nk:MH1KF511XMK082626, Ns:KF51E1081385, an.Claudio Jeremy Pasaribu, Kp.Mampir Barat Rt.5/3 Cileungsi Kab.Bgr (PKT1-23000878-30/05,6,13/06/23)

Hilang STNK Motor Honda, Atas nama: Samaria, Nopol: F 4269 FGF, No Mesin : JM91E1830196, No Rangka: MH1JM9710MK830695 (RB2-23000938-6/06/23)

STNK R2 Ymh, 2013, Biru, F4975RU, Nk:MH31KP002DK426920, Ns:1KP426939, an.Yan Mulyanda, Jl.Gajah Mungkur No.2 Rt.2/6 Laladon Kab.Bgr. (PKT1-23000978-6,13,20/06/23)

RUMAH DIJUAL

DJL Rmh di Taman Firdaus dekat

Cipor Kota Bogor, Lt.99m2, SHM, List 1300W, 2KT, 1KM, Dpr, Carport 1 Mobil, Hub:0813 8312 6846. (RB3-6-10/06/23)

This article is from: