3 minute read

lima) tahun

Proyek Samisade 262 Desa Molor

FOTO : HENDI NOVIAN HAMPIR RAMPUNG: engendara melintas di jalan yang sedang dilakukan peningkatan kualitas di Karacak, Leuwiliangg, Kabupaten Bogor.

Kecamatan Bertanggungjawab Jika Serapan Tak Maksimal

CIBINONGHingga Senin, per 5 Desember 2022, jumlah desa di Kabupaten Bogor yang masuk tahap dua program Satu Miliar Satu Desa (Samisade) baru154 dari 416 desa.

Pemerintah Kabupaten Bogor optimis tidak akan ada Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (SiLPA) pa da program bantuan keua ng an infrastruktur desa tahun 2022 ini.

Meski demikian, Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Bogor, Teuku Mulya akan me minta pertanggungjawaban kecamatan sebagai tim verifikasi, jika ada desanya yang tidak mam pu menyerap dengan maksimal anggaran Samisade.

“Kita cairkan berdasarkan tang gung jawab tim verifikasi di lapangan, dari kecamatan dan teknis di lapangan. Mereka tang gung jawab terhadap yang mereka ajukan, tahap kedua sampai akhir Desember harus selesai,” ucapnya, Selasa (6/12).

Pihaknya mencatat, anggaran Samisade sebesar Rp395 miliar pada 2022 telah terserap 59,2 persen di tahap pertama. Semen tara sekitar 40,8 persen masih menunggu pengajuan pencairan tahap kedua.

“Sampai 5 Desember 2022 sudah 154 desa yang mengajukan pencai ran tahap kedua dengan sebaran sekitar 250 titik. Masih kami review dulu berkasnya,” jelas Teuku.

Sekalipun terjadi SiLPA, lanjut nya, pihaknya akan berkoordinasi dengan Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP).

“Supaya bisa menentukan berapa SiLPAnya, sepanjang yang saya tahu, namanya bantuan keuangan baik dari provinsi maupun pusat, jika ada SiLPA maka harus dikem balikan ke kas daerah atau negara,” tukasnya.(cok/c)

Targetkan Delapan Juta Wisatawan

CIBINONG  Dinas Budaya dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Bogor optimis, kunjungan wisatawan hingga akhir 2022 dapat mencapai delapan juta orang.

Peningkatan wisatawan ke Kabupaten Bogor terjadi setelah sempat surut selama dua tahun terakhir imbas Pandemi Covid19. Terutama turis mancanegara, tercatat hingga akhir Oktober 2022 mencapai 141.743 orang.

“Tahun ini membaik dari dua tahun sebelumnya, saya optimis jumlah turis mancanegara terus bertambah,” kata Kepala Disbudpar Kabupaten Bogor, Deni Humaedi pada Rabu (6/12).

Menurutnya, penurunan terjadi sejak 2020 lalu. Dari total 5.117.889 orang, tercatat hanya 60.552 orang yang merupakan turis mancanegara. Semakin memburuk di 2021 yang hanya tercatat 2.609 dari total 6.455.954 wisatawan.

Jauh dari sebelum pandemi pada 2019 lalu. Dari total 9.484.957 wisatawan, tercatat ada sebanyak 287.681 turis asing.

Disbudpar pun optimis angka kunjungan wisata di Kabupaten Bogor menembus delapan juta orang hingga akhir tahun.

“Masih ada dua momen liburan di akhir tahun, Natal dan Tahun Baru, diperkirakan mencapai angka itu,” jelas Deni.

Dengan demikian, dia menargetkan kunjungan wisata di 2023 dapat semakin lebih banyak dari tahun ini. Apalagi akan ada eventevent nasional yang bakal diseleng garakan di tahun depan.

“Kami menargetkan 10 juta wisatawan yang datang ke Kabupaten Bogor,” tukasnya.(cok/c)

Tahun ini membaik dari dua tahun sebelumnya, saya optimis jumlah turis mancanegara terus bertambah.”

DENI HUMAEDI

Kepala Disbud par Kabupaten Bogor,

FOTO/ JENAL RATAKAN: Alat berat membongkar bangunan-bangunan liar yang berdiri di lahan sengketa. Setelah inkrach pemiliknya, eksekusipun dilakukan.

Bangli di Lahan Sengketa Dibongkar

KEMANG–Kerap dijadikan tempat mesum, belasan bangunan liar dibongkar pihak Pengadilan Negeri kelas IA Cibinong Bogor bersama petugas gabungan Pol PP TNI Polri di Jalan Raya Kemang, Desa Kemang, Kecamatan Kemang, Selasa (6/12).

Tanah seluas 1563M2 tersebut dikua sai Iwan Setiawan. Namun dari hasil gu gatan pengadilan, akhirnya sesuai surat keputusan dimenangkan Yulianah.

Kuasa hukum Penggugat dari Yulianah, Netwon P Manik mengatakan, lahan ini kepemilikan sudah jelas Sertifikat Hak Milik selaku penggugat dan prosesnya sudah berjalan lama.

“Gugatan ini dilakukan sejak 2015 menang dan tidak banding, tidak kasasi tiba tiba ada peninjauan kembali di Mahkamah Agung tapi ditolak,” ungkapnya ketika ditemui di lokasi usai menghadiri pembongkaran.

Ia menjelaskan, beruntung keluarnya cepat dan ini sudah mempunyai kekuatan hukum yang pasti dan langsung dilaksanakan ekseskusi lahan.

Manik menambahkan, pada 2019 putusan sudah inkrach namun untuk eksekusi prosesnya cukup lama dan baru sekarang dilakukan menggunakan alat berat.

“Untuk eksekusi tahapannya lama dan perlu dana sehingga baru 2022 dilakukan eksekusi,” kata Manik.

Menurut Manik, sebelumnya bangunan tersebut kerap di guna kan untuk tempat maksiat bahkan diduga berjualan minuman keras.

“Bangunan ini kalau dilihat dibuat tempat maksiat dipakai jual minuman juga dan lokasi ini ada tiga tergugat,” kata dia. (Abi/c)

KEGIATAN SOSIALISASI PENCEGAHAN DAN PENANGANAN KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DAN ANAK

This article is from: