6 minute read
Sungai Cileungsi Jadi ”Lautan” Bangkai Ikan
CILEUNGSI–Sungai Cileungsi kembali tercemar. Ribuan bangkai ikan mengambang. Ketua Komunitas Peduli Sungai Cileungsi Cikeas (KP2C), Puarman memaparkan, tercemarnya Sungai Cileungsi terlihat sejak dua hari ini. Puarman menduga, Sungai
Cileungsi tercemar berat oleh limbah
B3. ”Terlihat sejak Kamis hingga
Jumat tadi, ribuan ikan mati,” katanya kepada Radar Bogor, Jumat (7/4).
Puarman memaparkan, dari laporan yang diterima KP2C, kondisi air Sungai
Cileungsi di sekitar Jembatan
Leuwikaret Klapanunggal, dalam kondisi air normal. Tidak ditemukan ikan mati. Namun, di Jembatan Wika, Tlajung Udik, pada Kamis masyarakat menemukan banyak ikan mati.
Sedangkan, di Jembatan Cikuda, Wanaherang, Gunung Putri, terpantau Kamis, pukul 02.00 WIB ditemukan banyak ikan mabok dan mati.
Memasuki area Curug Parigi, Kelurahan Cikiwul, Bantar Gebang, Kota Bekasi, pada Kamis ditemukan ikan mati dalam jumlah luar biasa. Esoknya, Jumat, kondisi yang sama terlihat. Banyak ikan mati.
Di Perum Bumi Mutiara Blok Ji, Kab. Bogor, pada Kamis, pukul 11.00, ditemukan banyak ikan mati. Hari berikutnya Jumat, pukul 10.00, juga demikian. Ikan banyak yang mati dan mengambang. ”Jadi selain Sungai Cileungsi, Kali Bekasi juga tercemar,” paparnya. Laporan warga menyebutkan, di Jembatan Vila Nusa Indah - Bantar Gebang, Pangkalan 1, pada Kamis sore banyak ikan mati. Hari Jumat pukul 10.00 tetap banyak ikan mati. Limbah rupanya tetap mengancam habitat sungai. Akibatnya, terpantau pada Jumat pukul 09.00 ikan banyak yang mati di perum. Kemang Pratama, Kota Bekasi, lokasi yang terbilang jauh dari hulu sungai
”Patut diduga sumber pencemaran limbah antara jembatan Leuwikaret, Klapanunggal dengan jembatan Wika, Tlajung Udik,” ujar Ketua KP2C, Puarman. KP2C meminta pemerintah menyelidiki penyebabnya. Aliran sungai yang membawa ikan mati ini sudah berlangsung lebih dari 24 jam. (all/c)
LIMBAH: Ketua KP2C Puarman memperlihatkan ikan mati yang mengambang di Sungai Cileungsi.
RAZIA: Petugas gabungan memeriksa salah satu tukang pijat yg masih beroperasi di bulan Ramadan .
Panti Pijat Disegel Waspada, Marak Curanmor
CILEUNGSI–Bagi warga Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, diminta untuk selalu waspada. Pasalnya, selama Ramadan 1444 hijriah ini, pencurian sepeda motor marak. Para pelaku, beraksi di siang bolong. Memanfaatkan warga yang tidur siang. Informasi yang dihimpun Radar Bogor, dalam beberapa hari terakhir sudah ada dua kali pencurian.
Pertama pada Selasa (4/4) di Grand
Mutiara 2, Desa Situsari, Kecamatan Cileungsi. Pelaku maling motor beraksi sekitar pukul 14.03 WIB.
Kedua pada Rabu (5/4) di Perum
Asri Situsari, Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor. Namun di Lokasi kedua, pelaku gagal membawa kabur motor, lantaran pemiliknya mengunakan kunci rahasia.
Dikonfirmasi, Panit Reskrim polsek
Cileungsi, Ipda Hendrik mengatakan, polisi sudah menerima laporan tindak kejahatan pencurian kendaraan bermotor tersebut. ”Korban sudah membuat Laporan anggota reskrim juga sudah cek TKP,” katanya kepada Radar Bogor, Jumat (7/4).
Sementara itu Kapolsek Cileungsi
Kompol Zulkarnaen mengimbau agar masyarakat selalu waspada. Saat memarkir kendaraan, gunakan kunci ganda. ”Kami pun terus melakukan patroli siang malam untuk menekan angka kriminalitas di kawasan Cileungsi ini,” tukas dia.
Sementara itu, kontrakan di Kampung Parung Tanjung RT05/13 Desa Cicadas, Kecamatan Gunung putri, digerebeg polisi. Dalam penggerebekan, polisi mendapati sejumlah sepeda motor hasil curian. ”Kemarin sore, ada empat motor hasil curian kita temukan,” kata Kaposlek Gunung Putri, Kompol Bayu Tri Nugraha kepada Radar Bogor, Kamis (6/4). Bayu memaparkan, penggerebekan rumah kontrakan itu dilakukan lantaran adanya laporan dari masyarakat perihal penghuni kontrakan yang sering gonta-ganti motor.
Dari laporan tersebut, Bhabinkamtibmas Desa Cicadas, Bripka Agus beserta anggota piket Polsek Gunung Putri melakukan pengecekan ke kontrakan tersebut. Di lokasi, petugas langsung menangkap satu penghuni. (all/c)
HASIL CURIAN: Tampak motormotor hasil curian yang ditemukan petugas di salah satu kontrakan kawasan Gunung Putri.
CIBINONG– Satpol PP Kabupaten Bogor menertibkan sejumlah panti pijat, yang kedapatan beroperasi selama Ramadan 1444 H. Dalam kegiatan cipta kondisi ini, aparat penegak perda tersebut menyasar wilayah Kecamatan Cibinong, Megamendung, Cigombong dan Ciomas.
Kasatpol PP Kabupaten Bogor, Cecep Iman Nagarasid mengungkapkan, penertiban panti pijat salah satunya dilakukan di wilayah Cibinong, tepatnya di depan Setu
Cikaret.
”Dua panti pijat ditertibkan dan dipasang PPNS line, agar tidak beroperasi kembali selama bulan Ramadan,” ujar Cecep dalam keterangannya, Jum’at (7/4).
Operasi kemudian berlanjut di wilayah Megamendung. Di sana, petugas kembali mendapati panti pijat yang masih beroperasi, kemudian ditertibkan dan dilakukan pemasangan PPNS line.
Selain itu, di wilayah Cigombong petugas mendatangi warung lapo
Imbau ASN Salurkan Zakat ke Baznas
CIBINONG–Plt. Bupati Bogor, Iwan Setiawan mengimbau jajaran Aparatur Sipil Negara (ASN) di Lingkup Pemkab Bogor menunaikan kewajiban zakatnya melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kabupaten Bogor.
”Saya imbau para ASN untuk terus mendukung pembayaran zakat ke Baznas, agar bisa dikelola dengan profesional dan berdampak luas untuk meningkatkan kesejahteraan umat, menciptakan kesalehan sosial di masyarakat dan mewujudkan Karsa Bogor Berkeadaban,” kata dia saat membuka kegiatan layanan pembayaran zakat bagi instansi pemerintahan di Gedung Tegar Beriman, Cibinong, Kamis (6/4). Menurut Iwan, membayar zakat adalah rutinitas umat muslim di bulan Ramadan, termasuk para ASN di lingkup Pemkab Bogor. Baznas sendiri sangat mendukung kegiatan- kegiatan dalam memberikan bantuan kepada masyarakat. Iwan mencontohkan, setiap kegiatan Tarawih Keliling (Tarling) yang saat ini berlangsung, pihaknya bisa menyerahkan bantuan sarana keagamaan melalui dukungan Baznas. ”Baznas harus dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, ketika ada masyarakat kita yang terkena musibah seperti bencana alam dan lain sebagainya, saya selalu gandeng Baznas untuk berkontribusi kepada masyarakat Kabupaten Bogor,” jelas dia. Iwan berharap, Baznas Kabupaten Bogor dapat terus meningkatkan profesionalisme, akuntabilitas dan transparansi, sehingga akan meningkatkan minat dan kepercayaan masyarakat untuk menjadikan Baznas sebagai pilihan utama dalam menyalurkan zakat.
”Pesan saya kegiatan ini jangan hanya simbolik, Baznas bisa mem- penjual minuman jenis tuak. Kepada pemilik warung, petugas mendata dan memberinperingatan untuk tidak menjual tuak kembali.
Kemudian di Ciomas tepatnya di Terminal Laladon, aparat Satpol PP menemukan empat warung yang kedapatan menjual minuman keras tanpa izin edar.
”Di sana kami mengamankan
1.079 minuman keras dari berbagai jenis merk,” terang Cecep.
Menurut dia, operasi Cipta Kondisi ini dilakukan guna meningkatkan kesiap-siagaan dalam mengantisipasi gangguan ketentraman dan ketertiban umum di wilayah Kabupaten Bogor.
Pihaknya tidak segan untuk menertibkan panti pijat dan warung penjual miras, yang masih beroperasi selama Ramadan 2023 ini.
”Kami akan lakukan pemasangan PPNS Line jika terdapat panti pijat yang masih beroperasi, dan mengimbau kepada penjual miras untuk tidak menjual tanpa izin,” tandas dia.(cok/c) buka stand pembayaran zakat di semua kantor SKPD, BUMD, dan RSUD, supaya maksimal dengan cara jemput bola. Sebagai mitra Pemkab Bogor dalam mengelola zakat, saya minta kolaborasi ini terus ditingkatkan,” pinta dia.
AJAK BERZAKAT: Plt Bupati Iwan Setiawan saat menyerahkan zakat kepada pengurus Baznas Kabupaten Bogor.
Ketua Baznas Kabupaten Bogor, KH. Lesmana mengungkapkan, pencanangan gerakan berkah berzakat ini dilaksanakan bertepatan dengan tanggal 15 Ramadhan 1444 Hijriyah. Pihaknya pun mengapresiasi komitmen Pemkab Bogor dalam mendorong perhimpunan zakat, infaq dan sedekah dengan menerbitkan Peraturan Bupati Bogor (Perbup) Nomor 49 tahun 2022 tentang Pengelolaan Zakat Profesi, Infak dan Sedekah Pegawai di Lingkungan Pemerintah Daerah dan BUMD Kabupaten Bogor. (cok/c)
Tata Kembali, Perlu Kerja Sama Produktif Semua Pihak
Tata kelola Pemerintah
Kabupaten Bogor dinilai masih dipenuhi berbagai permasalahan. Terutama pasca dua kali Bupati Bogor tersandung kasus tindak pidana korupsi.
Laporan : SEPTI NULAWAM HARAHAP
PERMASALAHAN yang menyeret kepala pemerintahan ke meja hijau, mau tak mau menjadikan Pemkab Bogor terus diterpa persoalan. Hal itu dibahas dalam diskusi sejumlah para tokoh politik di Kabupaten Bogor di Kantor Yayasan Visi Nusantara Maju, Cibinong, pada Kamis (6/4). Tokoh politik yang hadir pada kesempatan tersebut adalah Rudy Susmanto (Ketua DPRD Kabupaten Bogor), Bayu Syahjohan (Ketua DPC
PDIP Kabupaten Bogor), dan Ade Ruhandi (Jaro Ade) tokoh Golkar Kabupaten Bogor. Diskusi santai tersebut juga melibatkan jaringan Yayasan Visi Nusantara Maju yang ada di Kabupaten Bogor. Dalam pengantarnya, Yusfitriadi selaku tuan rumah menyampaikan empat diskusi santai ini tidak hanya dalam rangka menyambut kontestasi politik, baik pada momentum Pemilu maupun Pilkada yang akan digelar tahun depan. Namun juga sebagai upaya menggali gagasan untuk menata kembali Pemerintah Kabupaten Bogor, yang saat ini seakan kehilangan nakhoda. ”Ada beberapa isu yang menjadi permasalahan di Kabupaten Bogor. Dalam konteks tata kelola pemerintahan, dua Bupati Bogor terkena kasus tindak pidana korupsi. Kondisi ini tentu saja menjadikan Pemerintah Kabupaten Bogor diterpa berbagai masalah sampai hari ini,” ucap dia. Menurut Yusfitriadi, salah satu indikasinya yakni Plt. Bupati hari ini tidak tampil prima dalam mengatasi permasalahan yang ada di internal pemerintahan. Masih banyak ratusan jabatan kosong belum terisi sampai hari ini, menjadi salah satu bukti konkrit. Kondisi ini, tentunya membuat pincang jalannya roda pemerintahan dan masih banyak permasalahan lainnya. Hal ini semakin diperparah ketika dihadapkan pada tahun politik.
”Sehingga ketika leadership tidak hadir di Pemkab Bogor, maka arah Kabupaten Bogor saat ini pun tidak menemukan bentuknya. Oleh karena itu, diskursus tentang gagasan untuk menata kembali pemerintah Kabupaten Bogor, yang kuat danlh berwibawa harus terus dikembangkan,” gagas Ketua Yayasan Visi Nusantara Maju itu.
Ketua DPRD Kabupaten Bogor, Rudy Susmanto menuturkan betapa beratnya tantangan dalam memimpin kelembagaan legislatif di Kabupaten Bogor. Ketika awal memimpin, sudah terasa berat dan kompleksnya akan permasalahan di Kabupaten Bogor, baik permasalahan membangun kohesivitas kolektif di dalam internal kelembagaan legislatif maupun relasi terhadap lembaga eksekutif.
”Sehingga dalam kondisi seperti ini, maka saya harus berani mengurai akar masalahnya. Terlebih pasca Kabupaten Bogor diterpa bencana berkali-kali yang mengakibatkan secara definitif tidak mempunyai kepala daerah (Bupati) karena tersangkut masalah hukum. Kondisi ini semakin menambah permasalahan yang cukup serius dalam konteks penataan pemerintahan Kabupaten Bogor,” papar dia.
Namun demikian, dalam kondisi apapun dia harus berupaya keras menciptakan pemerintahan yang kuat demi masyarakat Kabupaten Bogor. Oleh karena itu hanya dengan dukungan seluruh stakeholder masyarakat, pemerintahan bisa berjalan dengan kuat sesuai harapan masyarakat.
”Bagi saya terlalu jauh ketika harus berbicara kontestasi pada Pilkada 2024, karena permasalahan yang dihadapi 2023 sampai 2024 sangat membutuhkan konsentrasi yang ekstra,” imbuh Rudy.
Sedangkan Ade Ruhandi yang dalam kapasitasnya sebagai tokoh politik di Kabupaten Bogor menyampaikan, bagaimana rumitnya menata pemerintahan di Kabupaten Bogor. Apalagi, Bogor adalah kabupaten terpadat penduduknya di Indonesia dengan berbagai macam potensi yang dimiliki. ”Tentu saja, dalam menatanya pun harus memiliki sebuah gagasan yang komprehensif. Sehingga sudah hampir bisa dipastikan kompleksitas permasalahannya pun tidak bisa dihindari, maka perlu adanya kerja sama yang produktif antara pemerintahan baik itu eksekutif, legislatif, terlebih dengan masyarakat,” kata dia.(cok/c)