Penilaian Aspek Lingkungan Kerja

Page 1


Latar Belakang ď‚— Pada paruh abad ke 20, studi tentang dampak dari modifikasi

lingkungan fisik kondisi di tempat kerja membantu untuk mendirikan dasar munculnya disiplin ergonomi.

ď‚— Kemudian dari disiplin ergonomi itulah yang menyadari bahwa

kemampuan manusia untuk melakukan pekerjaan erat terkait dengan kondisi lingkungan yang berlaku di tempat kerja.

ď‚— Tubuh manusia sebenarnya telah mempunyai kemampuan

mekanisme adaptif tubuh, sehingga memungkinkan kita untuk mentolerir berbagai kondisi lingkungan fisik. Namun ketika kondisi melebihi kemampuan mekanisme adaptif tubuh, kemudian kinerja dan kesehatan memburuk, dan dalam situasi kondisi ekstrim akan menyebabkan pengaruh yang fatal pada tubuh.


lanjutan ď‚— Hal ini berkaitan dengan:

(a) Pertimbangan ergonomis bagi faktor lingkungan yang paling sering dirancang ke tempat kerja, dan (b) Memiliki dampak pada manusia kinerja dan kesejahteraan. ď‚— Sebenarnya tujuan dari desain ergonomis dari lingkungan tempat kerja adalah:

Menciptakan kondisi yang nyaman, diterima, dan tidak kompromi dengan kinerja atau kesehatan pekerja. Dalam beberapa situasi, desain ini melibatkan modifikasi karakteristik fisik tempat kerja, misalnya, menyediakan cahaya yang cukup. Sedangkan pada situasi lain melibatkan modifikasi perilaku pekerja untuk mengatur eksposur, misalnya, meminimalkan stress panas. Dengan demikian, desain ergonomis lingkungan dapat dianggap sebagai ilmu moderasi, karena upaya untuk menciptakan eksposur berkelanjutan. ď‚— Untuk menjadi sukses, ilmu ergonomi juga perlu untuk bekerja dengan profesional lain

yang mengkhususkan diri dalam menciptakan aspek-aspek tertentu. Seperti insinyur ventilasi, insinyur penerangan, insinyur akustik (pengaruh kebisingan), profesional kesehatan dan keselamatan, maupun arsitek dan desainer.

ď‚— Dalam interaksi tersebut, ergonomis bisa memainkan dua peran penting:

diterima

1. Melibatkan pengaturan lingkungan kondisi batas kinerja manusia yang dapat


1. Pengaruh Termal / Suhu Bab pertama dalam bagian ini adalah mempertimbangkan lingkungan termal. ď‚— Ilustrasi: Tiap kali berkendara di jalan raya pada siang hari yang terik, hal yang paling membuat sebal adalah jika laju motor terhenti oleh traffic light menyala merah cukup lama. Terlebih lagi jika terjadi ketika berpuasa. Bayangan semangkuk besar sup buah otomatis muncul begitu saja, merespon kulit yang tersengat panas dan tenggorokan yang kerontang. Hal berikutnya yang terjadi adalah tancap gas kencang-kencang setelah melihat lampu hijau menyala agar segera terbebas dari paparan Ultra Violet jahat. Hal ini nampaknya jamak dilakukan pengendara sepeda motor lainnya, sehingga ini bisa disebut sebagai perilaku ngebut yang dapat dimaklumi dan disepakati bersama. Stimulus panas diterima tubuh sebagai stimulus aversif (mengganggu) sehingga menyebabkan arousal dan memicu perilaku agresif di jalan raya (ngebut). Arosal adalah suatu keadaan di mana individu terbangkitkan untuk merespon stimulus secara reaktif, baik fisik dan psikologis. ď‚—


ď‚— Manusia menginderakan suhu di lingkungannya. Kondisi suhu di lingkungan sekitar

manusia atau di atmosfer dinamakan ambient temperature (suhu lingkungan). Penginderaan suhu lingkungan bersumber pada dua komponen, yaitu komponen fisik dan komponen psikis. Komponen fisik adalah kadar suhu udara lingkungan yang diukur dengan skala Fahrenheit (F) atau celcius (C). Sedangkan komponen psikisnya agak lebih majemuk, yaitu antara lain: suhu internal (suhu dalam tubuh sendiri), suhu inti (core temperature), serta thermoreceptor (bagian reseptor suhu di kulit yang peka terhadap perubahan suhu lingkungan).

ď‚— Manusia bukanlah pengukur suhu yang baik

Salah satu eksperimen yang membuktikan bahwa manusia bukanlah pengukur suhu yang baik adalah eksperimen yang dilakukan John Locke (1623-1740). Dalam eksperimen itu: a. Subjek diminta mencelupkan kedua tangannya dalam dua ember yang berbeda suhunya. b. Ember pertama dingin dan ember kedua panas. c. Kemudian subjek diminta memasukkan kedua tangan sekaligus ke dalam ember ketiga dengan suhu sedang (tidak panas dan tidak dingin). d. Hasilnya, penginderaan subjek pada kedua tangannya berbeda, yaitu tangan pertama terasa hangat dan tangan kedua terasa sejuk. Tubuh memerlukan waktu untuk menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut. Reaksi penyesuaian diri dari satu lingkungan dengan suhu tertentu ke lingkungan lain yang suhunya berbeda disebut Aklimatisasi.


ď‚— Belum ada kesepakatan bagaimana efek suhu terhadap tingkah laku.

Eksperimen di laboatorium menunjukkan hasil yang berbeda. Terkadang peningkatan suhu meningkatkan prestasi kerja, tetapi kadang malah menurunkan. Hal ini sesuai dengan hukum Dodson dan Yerkes. Kenaikan suhu sampai batas tertentu menimbulkan arousal yang merangsang prestasi, tetapi setelah melewati ambang tertentu, kenaikan ini sudah mulai menganggu suhu tubuh yang mengakibatkan terganggunya prestasi kerja. ď‚— Efek dari suhu lingkungan yang tinggi terhadap tingkah laku sosial

a. Peningkatan agresivitas. Pada tahun 1986, US Riot Commision pernah melaporkan bahwa dalam musim-musim panas, di Amerika Serikat lebih banyak terjadi rangkaian kerusuhan dan agresivitas massa daripada musimmusim lain. b. Gangguan mood . Sedangkan pengaruh suhu rendah terhadap perilaku yang cukup populer antara lain gejala SAD (Seasonal Affective Disorder), yaitu gangguan mood yang disebabkan cuaca dingin. Di negara-negara dengan empat musim banyak ditemui kenaikan kasus depresi ketika musim dingin. Cuaca yang buruk akibat salju atau hujan yang lama memperkecil kesempatan individu untuk melakukan aktifitas sosial atau berinteraksi dengan banyak orang dan menyebabkan individu cenderung mengalami kesepian. Lebih jauh lagi, kesepian yang berlarut-larut itu kemudian memicu depresi.


ď‚— Organisme, dan sistem thermoregulatory kami, baik fisiologis dan perilaku,

memungkinkan kita untuk secara aktif cukup beradaptasi dengan berbagai kondisi iklim.

a. Untuk meningkatkan kemampuan fisiologis kita, kita memakai pakaian kulit buatan / jaket bulu untuk mengatur isolasi termal ketika kita merasa dingin. b. Dan ketika kita merasa panas kita bisa memakai penyejuk ruangan. Kita juga menggunakan sumber panas buatan, seperti pengahangat ruangan apabila kita merasa kedinginan, dan sumber dingin (AC) apabila kita merasa kepanasan. ď‚— Mempertahankan kondisi lingkungan sangat penting untuk kemampuan berhasil melakukan pekerjaan. Syukurlah, sekarang yang bekerja sebagian besar terjadi di dalam ruangan daripada diluar ruangan.


2. PENGARUH UDARA ď‚— Udara yang ada pada lingkungan sangat berpengaruh pada kehidupan

manusia. Sehingga akan menentukan keberlangsungan hidup manusia tersebut, serta kinerjanya.

ď‚— Kelembaban udara bergantung pada konsentrasi uap air, dan H2O

yang berbeda-beda konsentrasinya di setiap daerah. Kondisi udara di dalam atmosfer tidak pernah ditemukan dalam keadaan bersih, melainkan sudah tercampur dengan gas-gas lain dan partikulatpartikulat yang tidak kita perlukan. Gas-gas dan partikulat-partikulat yang berasal dari aktivitas alam dan juga yang dihasilkan dari aktivitas manusia ini terus-menerus masuk ke dalam udara dan mengotori/mencemari udara di lapisan atmosfer khususnya lapisan troposfer.


 ZAT - ZAT PENCEMARAN UDARA UTAMA

info :http://animevent.wordpress.com


Adanya gas-gas tersebut dan partikulat-partikulat dengan konsentrasi melewati ambang batas, maka udara di daerah tersebut dinyatakan sudah tercemar. Dengan menggunakan parameter konsentrasi zat pencemar dan waktu lamanya kontak antara bahan pencemar atau polutan dengan lingkungan (udara), WHO menetapkan empat tingkatan pencemaran sebagai berikut: a. Pencemaran tingkat pertama yaitu pencemaran yang tidak menimbulkan kerugian bagi manusia. b. Pencemaran tingkat kedua yaitu pencemaran yang mulai menimbulkan kerugian bagi manusia seperti terjadinya iritasi pada indra kita. c. Pencemaran tingkat ketiga yaitu pencemaran yang sudah dapat bereaksi pada faal tubuh dan menyebabkan terjadinya penyakit yang kronis. d. Pencemaran tingkat keempat yaitu pencemaran yang telah menimbulkan sakit akut dan kematian bagi manusia maupun hewan dan tumbuh-tumbuhan.


DAMPAK Pencemaran udara dapat merugikan kesehatan manusia manusia. Sebagai Contoh : a. Mata Menyebabkan mata berair dan pedih Bila senyawa tersebut terdapat dalam jumlah banyak, penglihatan menjadi kabur. b. Hidung, Tenggorokan, dan paru-paru Ozon ( O3 ) menyebabkan iritasi pada hidung dan tenggorokan terasa terbakar. Ozon juga dapat memperkecil paru-paru. c. Jantung CO yang dihirup akan berikatan dengan sel darah merah dan menyebabkan sel darah merah terhambat dan menyalurkan O2 ke seluruh tubuh. Sakit pada dada disebabkan oleh rendahnya kadar O2. d. Otak Fungsi dan koordinasi motorik menjadi lemah, karena kadar O2 di dalam otak menurun pada saat CO tertutup.


PENANGGULANGAN PENCEMARAN UDARA ď‚— Untuk dapat menanggulangi terjadinya pencemaran udara dapat

dilakukan beberapa usaha antara lain: a. mengganti bahan bakar kendaraan bermotor dengan bahan bakar yang tidak menghasilkan gas karbon monoksida dan diusahakan pula agar pembakaran yang terjadi berlangsung secara sempurna b. selain itu pengolahan/daur ulang atau penyaringan limbah asap industri c. penghijauan untuk melangsungkan proses fotosintesis (taman bertindak sebagai paru-paru kota) d. tidak melakukan pembakaran hutan secara sembarangan, serta melakukan reboisasi/penanaman kembali pohon-pohon pengganti yang penting adalah untuk membuka lahan tidak dilakukan pembakaran hutan, melainkan dengan cara mekanik.


3. PENGARUH KEBISINGAN • Kemampuan kita untuk mendengar suara sangat penting untuk perilaku

manusia banyak. Seringkali kita menggunakan suara dalam bentuk pidato untuk berkomunikasi, kita mendengarkan suara seperti musik untuk mempengaruhi kondisi emosional kita, dan kita menggunakan suara seperti klakson mobil atau sirene sebagai cara peringatan lain dari bahaya yang akan datang.

• Lingkungan kita sangat tidak mungkin jika tanpa suara. Namun, tidak semua

suara diinginkan dalam kehidupan kita. Dan sebagian besar dari tenaga kerja yang terkena kebisingan, atau suara yang tidak diinginkan setiap hari. Ketika kebisingan ini sangat keras, kita dapat menderita pendengaran penurunan dan bahkan kehilangan pendengaran permanen. Ketika kebisingan ini tidak terduga, dapat memiliki serius dampak negatif terhadap prestasi kerja kami dan kesejahteraan.


 TIPE TIPE KEBISINGAN:


DAMPAK DARI KEBISING SANGAT BANYAK LHO... WAAH..WAAH... 1. Gangguan Fisiologis  Pada umumnya, bising bernada tinggi sangat mengganggu, apalagi bila terputus-putus atau yang datangnya tiba-tiba. Gangguan dapat berupa peningkatan tekanan darah (± 10 mmHg), peningkatan nadi, konstriksi pembuluh darah perifer terutama pada tangan dan kaki, serta dapat menyebabkan pucat dan gangguan sensoris.  Bising dengan intensitas tinggi dapat menyebabkan pusing/sakit kepala. Hal ini disebabkan bising dapat merangsang situasi reseptor vestibular dalam telinga dalam yang akan menimbulkan evek pusing/vertigo. Perasaan mual,susah tidur dan sesak nafas disbabkan oleh rangsangan bising terhadap sistem saraf, keseimbangan organ, kelenjar endokrin, tekanan darah, sistem pencernaan dan keseimbangan elektrolit. 2. Gangguan Psikologis  Gangguan psikologis dapat berupa rasa tidak nyaman, kurang konsentrasi, susah tidur, dan cepat marah. Bila kebisingan diterima dalam waktu lama dapat menyebabkan penyakit psikosomatik berupa gastritis, jantung, stres, kelelahan dan lain-lain. 3. Gangguan Komunikasi  Gangguan komunikasi biasanya disebabkan masking effect (bunyi yang menutupi pendengaran yang kurang jelas) atau gangguan kejelasan suara. Komunikasi pembicaraan harus dilakukan dengan cara berteriak. Gangguan ini menyebabkan terganggunya pekerjaan, sampai pada kemungkinan terjadinya kesalahan karena tidak mendengar isyarat atau tanda bahaya. Gangguan komunikasi ini secara tidak langsung membahayakan keselamatan seseorang. 4. Gangguan Keseimbangan  Bising yang sangat tinggi dapat menyebabkan kesan berjalan di ruang angkasa atau melayang, yang dapat menimbulkan gangguan fisiologis berupa kepala pusing (vertigo) atau mual-mual.


5. Efek pada pendengaran ď‚— Pengaruh utama dari bising pada kesehatan adalah kerusakan pada indera pendengaran, yang menyebabkan tuli progresif dan efek ini telah diketahui dan diterima secara umum dari zaman dulu. Mula-mula efek bising pada pendengaran adalah sementara dan pemuliahan terjadi secara cepat sesudah pekerjaan di area bising dihentikan. Akan tetapi apabila bekerja terusmenerus di area bising maka akan terjadi tuli menetap dan tidak dapat normal kembali, biasanya dimulai pada frekuensi 4000 Hz dan kemudian makin meluas kefrekuensi sekitarnya dan akhirnya mengenai frekuensi yang biasanya digunakan untuk percakapan. ď‚— Macam-macam gangguan pendengaran (ketulian), dapat dibagi atas :

1. Tuli sementara (Temporaryt Treshold Shift =TTS) Diakibatkan pemaparan terhadap bising dengan intensitas tinggi. Seseorang akan mengalami penurunan daya dengar yang sifatnya sementara dan biasanya waktu pemaparan terlalu singkat. Apabila tenaga kerja diberikan waktu istirahat secara cukup, daya dengarnya akan pulih kembali. 2. Tuli Menetap (Permanent Treshold Shift =PTS) Diakibatkan waktu paparan yang lama (kronis), besarnya PTS di pengaruhi faktorfaktor sebagai berikut : a. Tingginya level suara b. Lama paparan


CARA MENANGGULANGI KEBISINGAN DI LINGKUNGAN KERJA ď‚— Dalam undang-undang yang berlaku, para pimpinan perusahaan berkewajiban

melindungi para pekerjanya dan memperhatikan keselamatan dan kesehatan kerjanya.

ď‚— Ini dapat dilakukan dengan cara mengurangi sumber-sumber bising dan waktu

pemaparannya bagi pekerja. Jika bising tidak dapat dikurangi dari batas yang diperbolehkan, maka pimpinan perusahaan harus menyediakan perlengkapan perlindungan yang dilengkapi dengan informasi dan intruksi tentang bagaimana penggunaannya bagi pekerja.

ď‚— Kewajiban bagi pekerja:

lain.

1. pekerja dapat menilai kapasitas daya dengar diri bersama dengan pekerja

2. menggunakan alat pengendalian yang disediakan bersama-sama dengan mesin-mesin yang ada atau terpasang di pabrik 3. melaporkan kerusakan alat pengendalian bising atau alat pelindung telinga untuk diperbaiki atau diganti 4. mengenakan alat pelindung telinga di daerah-daerah bising ď‚— Para manager dapat berperan melalui:

1. menyusun kebijakan dan rancangan serta praktek-praktek managemen 2. mengadakan penilaian mengenai jumlah keseluruhan daerah yang bising. 3. melaksanakan penyelidikan tuntas mengenai pilihan pengendalian bising 4. meminimalisasi dampak negatif dari bising agar terjadi kemudahan dalam operasi, akses pemeliharaan dan produktivitas.


PENGARUH PENCAHAYAAN ď‚— Pencahayaan merupakan salah satu faktor untuk mendapatkan keadaan

lingkungan yang aman dan nyaman dan berkaitan erat dengan produktivitas manusia. Pencahayaan yang baik memungkinkan orang dapat melihat objekobjek yang dikerjakannya secara jelas dan cepat.

ď‚— Dalam bangunan kantor, lingkungan penerangan dibutuhkan untuk kepuasan

pekerja, kualitas kerja dan produktivitas. Untuk tujuan tersebut, cahaya harus memenuhi persyaratan minimal untuk kenyamanan visual. Selain itu, cahaya juga memainkan peranan penting dalam menciptakan suasana ruang dimana cahaya memberikan dampak terhadap mood pengguna ruang dan kepuasan pengguna.


Menurut sumbernya, pencahayaan dapat dibagi menjadi : A. Pencahayaan alami ď‚— Pencahayaan alami adalah sumber pencahayaan yang berasal dari sinar matahari. Sinar alami mempunyai banyak keuntungan, selain menghemat energi listrik juga dapat membunuh kuman. Untuk mendapatkan pencahayaan alami pada suatu ruang diperlukan jendelajendela yang besar ataupun dinding kaca sekurangkurangnya 1/6 daripada luas lantai. ď‚— Sumber pencahayaan alami kadang dirasa kurang efektif

dibanding dengan penggunaan pencahayaan buatan, selain karena intensitas cahaya yang tidak tetap, sumber alami menghasilkan panas terutama saat siang hari. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan agar penggunaan sinar alami mendapat keuntungan, yaitu: a. Variasi intensitas cahaya matahari


B. Pencahayaan buatan ď‚— Pencahayaan buatan adalah pencahayaan yang dihasilkan oleh sumber cahaya selain cahaya alami. Pencahayaan buatan sangat diperlukan apabila posisi ruangan sulit dicapai oleh pencahayaan alami atau saat pencahayaan alami tidak mencukupi. Fungsi pokok pencahayaan buatan baik yang diterapkan secara tersendiri maupun yang dikombinasikan dengan pencahayaan alami adalah sebagai berikut: a. Menciptakan lingkungan yang memungkinkan penghuni melihat secara detail serta terlaksananya tugas serta kegiatan visual secara mudah dan tepat b. Memungkinkan penghuni berjalan dan bergerak secara mudah dan aman c. Tidak menimbukan pertambahan suhu udara yang berlebihan pada tempat kerja d. Memberikan pencahayaan dengan intensitas yang tetap menyebar secara merata, tidak berkedip, tidak menyilaukan, dan tidak menimbulkan bayang-bayang. e. Meningkatkan lingkungan visual yang nyaman dan meningkatkan


ď‚— Disamping hal-hal tesebut di atas, dalam

perencanaan penggunaan pencahayaan untuk suatu lingkungan kerja maka perlu pula diperhatikan halhal berikut ini :

a. Seberapa jauh pencahayaan buatan akan digunakan, baik untuk menunjang dan melengkapi pencahayaan alami. b. Tingkat pencahayaan yang diinginkan, baik untuk pencahayaan tempat kerja yang memerlukan tugas visual tertentu atau hanya untuk pencahayaan umum c. Distribusi dan variasi iluminasi yang diperlukan dalam keseluruhan interior, apakah menyebar atau tefokus pada satu arah d. Arah cahaya, apakah ada maksud untuk menonjolkan bentuk dan kepribadian ruangan yang diterangi atau tidak e. Warna yang akan dipergunakan dalam ruangan serta efek warna dari cahaya f. Derajat kesilauan obyek ataupun lingkungan yang ingin diterangi, apakah tinggi atau rendah.


Sistem pencahayaan buatan yang sering dipergunakan secara umum dapat dibedakan atas 3 macam yakni: 1. Sistem Pencahayaan Merata Pada sistem ini iluminasi cahaya tersebar secara merata di seluruh ruangan. Sistem pencahayaan ini cocok untuk ruangan yang tidak dipergunakan untuk melakukan tugas visual khusus. Pada sistem ini sejumlah armatur ditempatkan secara teratur di seluruh langi-langit.

2. Sistem Pencahayaan Terarah Pada sistem ini seluruh ruangan memperoleh pencahayaan dari salah satu arah tertentu. Sistem ini cocok untuk pameran atau penonjolan suatu objek karena akan tampak lebih jelas. Lebih dari itu, pencahayaan terarah yang menyoroti satu objek tersebut berperan sebagai sumber cahaya sekunder untuk ruangan sekitar, yakni melalui mekanisme pemantulan cahaya. Sistem ini dapat juga digabungkan dengan sistem pencahayaan merata karena bermanfaat mengurangi efek menjemukan yang mungkin ditimbulkan oleh pencahayaan merata.

3. Sistem Pencahayaan Setempat Pada sistem ini cahaya dikonsentrasikan pada suatu objek tertentu misalnya tempat kerja yang memerlukan tugas visual. Sistem pencahayaan ini sangat bermanfaat untuk: a. memperlancar tugas yang memerlukan visualisasi teliti b. mengamati bentuk dan susunan benda yang memerlukan cahaya dari arah tertentu. c. Melengkapi pencahayaan umum yang terhalang mencapai ruangan khusus yang ingin diterangi d. Membantu pekerja yang sudah tua atau telah berkurang daya penglihatannya.


THANK YOU FOR YOUR ATTENTION BYE BYE... =)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.