Peradaban manusia tak pernah terlepas dari adanya sejarah dan kebudayaan. Dari generasi ke generasi selanjutnya terus menciptakan budayanya sendiri yang kelak akan diwariskan kepada anak cucu. Budaya sebagai hasil dari olah pikiran manusia tentunya tak hanya berwujud materi saja, melainkan juga immateri. Seperti ucapan nasehat, wejangan, petuah, ataupun karangan-karangan para orang tua dulu yang saat ini diyakini sebagai mitos. Keberadaan budaya oral tersebut seringkali hanya dilestarikan melalui cerita dari mulut ke mulut saja hingga eksistensinya kian hari kian tenggelam. Oleh karena itu, kami redaktur pelaksana buletin sastra GIE pada edisi Mei mengangkat tema "Komat-Kamit" sebagai buletin untuk mengabadikan banyaknya budaya oral khususnya di masyarakat Jawa.