Ombang Ambing Daring - Buletin Suara Mahasiswa 2021

Page 1

Buletin

Edisi Juni 2021


TIM REDAKSI Pelindung

: Dr. H. Zaenal Mustakim, M.Ag

Penasehat

: Dr. H. Muhlisin, M.Ag

: Shinta Nurani, M. A

Pembina

Pimpinan Umum

: Arif Sopan

Pemimpin Redaksi

: Daniel Alif

Redaktur Pelaksana

: Erna Hidayah, Muhammad Labidun Nufus

Penata Letak

: Nabila Farah Hanan

Tim Liputan

: Winda Luthfia, Rofita Ningsih, Diah Ayu Setyawati, Aisa Khumairoh, Nur Khafidin, Ahmad Masruri, Miftahur Rizki, Nur Hidayah, Shello Bondowoso, Rudi Abidin, Khoirotul Hidayah, Rumaisah, Fitri Indriana

Kru Magang

: Nazira, Nisrina, Fatma, Salsa, Amil, Arny, Faza, Nizar, Lana, Mirza

"Saya kira, bukan sesuatu yang mengherankan kalau pembelajaran online itu bermasalah. Karena dia fungsinya seperti hanya pelengkap saja, pelengkap dari pelajaran yang tatap muka," Darmaningtyas - Pengamat Pendidikan


Sapa Redaksi Salam Persma!

nama baik kampus. Akan tetapi, kami bermaksud

Wabah Corona Virus Disease atau yang

memberikan sumbangsih terhadap IAIN

akrab disapa Covid-19 menjadi suatu wabah yang

Pekalongan agar semakin baik untuk kedepannya.

tak pernah kita sangka sebelumnya dan justru terjadi

Kami berterimakasih atas kritik dan saran dari Anda

lebih lama. Sejak awal 2020 lalu, Pandemi Covid-19

untuk selanjutnya akan kami diskusikan kembali.

mulai masuk ke Indonesia. Berbagai sektor pun merasakan dampaknya, termasuk pada sektor

Salam Pers Mahasiswa

pendidikan. Sejak itu, segala bentuk pembelajaran

Kita pengemban cita kebenaran dan keadilan.

tatap muka pun dihentikan. Pembelajaran daring

Selamat membaca.

yang saat ini masih terus berlanjut menjadi hal yang tidak pernah terpikirkan di kalangan pelajar maupun

Daftar Isi

mahasiswa. Dari pembelajaran daring inilah yang

Headline 2 Sajian Utama 6

kemudian menjadi salah satu perbincangan yang hangat di kawasan IAIN Pekalongan. Sudah hampir tiga semester daring ini berlangsung, namun tidak

Liputan Khusus 9

adanya peningkatan fasilitas untuk menunjang

daring ini tentu tidak sedikit. Kurangnya fasilitas ini

Esai 13 Feature 16

tidak hanya berlaku di pembelajaran akademik saja,

Fotografi 19

kegiatan daring di setiap semesternya. Sedangkan anggaran yang disiapkan untuk sistem perkuliahan

tetapi juga lingkup organisasi mahasiswa atau

Opini 23

ormawa. Dalam hal ini ormawa juga terdampak akibat kebijakan sistem daring karena mengalami hambatan dalam menjalankan program kerjanya. Selain itu terkait hilangnya fungsi fasilitas kampus seperti perpustakaan, akibat dari sistem perkuliahan daring yang berkelanjutan ini. Berdasarkan ketidakjelasan atas kelanjutan daring ini, kami tim redaktur pelaksana Buletin Suara Mahasiswa mengangkat tema “OmbangAmbing Daring”. Jika Anda menemukan hal-hal yang tidak mengenakan perihal kampus dalam

26 27 29 31 34 37 38

Infografis Riset Resensi Esai Sorot Kata Mereka Opini

tulisan ini, bukan maksud kami untuk menjatuhkan

Buletin Suara Mahasiswa

1


Headline

E-learning Hanya Setengah Fungsi Muhammad Rikzam Kamal, Staf UTIPD saat kami wawancarai di ruang kerja. Jum'at (23/4) - Photo by: Alif Pandemi sudah genap satu tahun berada di

pembelajaran tersebut dipandu oleh Unit Teknologi

tanah air, bahkan lebih beberapa bulan ia terus hidup

Informasi dan Pangkalan Data (UTIPD) IAIN

menjadi momok dalam hiruk pikuk bersosial.

Pekalongan. Meski ada pembelajaran khusus, tidak

Pendidikan menjadi sektor utama penggerak dan

semua dosen mengikuti agenda tersebut karena

ladang untuk memanen ilmu pun sekarang sudah

acara dilaksanakan ketika perkuliahan sudah

mulai beradaptasi. IAIN Pekalongan membuat

berlangsung, dan kemauan dosen untuk belajar

sebuah sistem pembelajaran dengan basis website,

yang kembali ke masing-masing personal.

yaitu E-learning agar proses pembelajaran

Berdasarkan data dari Samsul Arifin, Staf Analisis

perkuliahan memiliki wadah. Tidak hanya sekadar

Data dan Informasi - (UTIPD), dalam sehari ada

wadah, E-learning ini digadang menjadi

sekitar 50-60an dosen yang mengikuti

dokumentasi pembelajaran, hal ini berfungsi

pembelajaran tersebut.

sebagai bukti yang sohih ketika ada akreditasi.

Kami bertemu dengannya saat sedang

Pada tahun kedua selama pandemi, E-

bertugas, dan meninjau langsung sosialisasi E-

learning memiliki beberapa pembaharuan. Tak

learning yang dilakukan di lantai empat gedung

hanya itu, tahun ini pun dosen diberi pembelajaran

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI),

khusus agar menguasai E-learning. Awal Maret lalu

kebetulan kami mengunjungi di hari terakhir dan

selama empat hari, dosen pengampu mata kuliah

meminta data peserta yang mengikuti sosialisasi E-

diberi pembelajaran atau sosialisasi. Program ini

learning ini namun tidak kami dapat. Hal ini karena

diagendakan oleh pihak akademik, teknis

pihak UTIPD mengatakan data tersebut ada di

2

Buletin Suara Mahasiswa


Headline akademik dan pihak akademik mengatakan bahwa

Pembelajaran menggunakan E-learning

untuk datanya belum selesai direkap. Sosialisasi E-

memang tidak diwajibkan, hal ini sudah

learning ini juga tidak jelas, pasalnya tidak ada surat

disampaikan Muhlisin ketika masih menjabat

edaran terkait sosialisasi. Kami hanya menemukan

sebagai Wakil Rektor 1, ia membebaskan dosen

data link pendaftaran untuk dosen yang ingin

dalam penggunaan media pembelajaran, namun

mengikuti pembelajaran E-learning. Saat kami

karena sudah ada E-learning sifatnya hanya

tanyakan ke Samsul ia juga tidak mengetahui terkait

himbauan agar dosen menggunakan media yang

sifat dari sosialisasi E-learning ini apakah wajib

sudah dibuat oleh IAIN Pekalongan. Bagi Yayuk

atau sunah. Karena ketika tidak mengikuti

ada dua indikator capaian E-learning yang bisa

sosialisasi pun tidak ada sanksi. “Saya kurang tahu

dikategorikan sukses.

karena yang mengadakan kan akademik, kita hanya menjalankan. E-learning untuk dosen dan mahasiswa, dan tahun ini mahasiswa tidak sosialisasi disini tapi bisa melihat tutorial di Youtube.” Ujarnya pada Kamis (4/3).

“Pertama, jumlah pengguna dan yang kedua survei kepuasan pengguna.” terangnya pada Jum'at (23/4)

Hingga Sekarang pun tidak semua dosen di IAIN Pekalongan menggunakan E-learning sebagai

Hal ini menjadi wajar untuk

media pembelajaran. Hal ini malah menimbulkan

disosialisasikan karena E-learning merupakan

problematika baru, saling menyalahkan antara

karya dari IAIN Pekalongan sendiri. Sebenarnya ini

dosen dan mahasiswa dalam pengaplikasiannya.

bisa menjadi media pembelajaran satu pintu bagi

Ada dosen yang mengatakan mahasiswanya

mahasiswa, sehingga mahasiswa tidak terpontang-

keberatan sehingga tidak menggunakan E-learning,

panting dalam perkuliahan daring. Tidak jarang

ada juga mahasiswa yang mengatakan dosennya

mahasiswa yang mengeluhkan dosen terlalu banyak

memilih menggunakan media lain. Menurut Kepala Sub Bagian Administrasi Akademik, Yayuk Sri Rahayu menjelaskan bahwa dosen sebenarnya sudah bisa, hanya saja dalam penggunaannya setiap orang punya tingkat pemahaman masing-masing. Ada yang memang tanggap terhadap teknologi, sehingga menganggap itu mudah. Ada juga yang tidak tanggap, sehingga menganggap itu hal yang ribet dan menjadikannya alasan agar tidak menggunakannya.

Ilustrasi Mahasiswa menggunakan E-learning Photo by: Arif

Buletin Suara Mahasiswa

3


Headline menggunakan media pembelajaran, seperti

Meskipun begitu, keduanya hanya digunakan untuk

WhatsApp Group, Zoom Meeting, Google Meet, dan

mengunggah materi. Namun ia lebih menyarankan

Google Classroom. Tak hanya itu, media sosial pun

kepada mahasiswa untuk membuka Google

kerap menjadi acuan mengunggah tugas perkulihan,

C l a s s ro o m

seperti Facebook, Instagram hingga Youtube.

pengumpulan tugas. “E-learning tidak ada kendala,

Samsul menceritakan ketika UTIPD studi banding

tapi saya memilih Google Classroom karena sudah

ke UIN Walisongo, disana juga menggunakan

biasa dan memudahkan saya mengevaluasi tugas

kebijakan membebaskan media dalam

mahasiswa.” Ungkapnya pada Senin (10/5).

ketika ada materi baru dan

pembelajaran daring, meski sudah ada media yang

Kami juga menemui kepala UTIPD,

dibuat oleh kampusnya. Hal ini beralaskan karena

Ahmad Rosyid di gedung terpadu lantai satu pada

kondisi masing-masing dosen ada yang cepat

Jum'at (23/4). Menurutnya efektifitas E-learning

menangkap dan ada juga yang kesulitan.

tergantung fiturnya yang mudah digunakan dan

“Sebenernya untuk mempermudah, namun

menarik, ia optimis banyak orang yang tertarik

tingkat dosen bisa mengikuti atau tidak kan masing-

memakainya. Hanya saja karena ini sesuatu yang

masing. Ada beberapa faktor memang, mungkin

baru, dosen juga perlu belajar agar terbiasa. “Awal

karena orang zaman dahulu,” kata Staf Analisis Data

penggunaan E-learning itu memang agak ribet

dan Informasi tersebut.

karena kami masih awam. Sekarang dengan

Dari pernyataan tersebut kami mencari tahu

bertambahnya waktu, kami berusaha membuat

di beberapa jurusan, apakah benar dosen yang

aplikasi ini sesimple mungkin. Dibalik E-learning

usianya sudah tua menjadi kendala dalam

yang kami berikan ada kerumitan yang harus kami

pengaplikasian E-learning. Sayangnya, hanya

lewati.” Tegasnya.

satu dosen yang mau diwawancarai terkait

Meskipun belum ada tolok ukur yang

hal tersebut, yaitu Setiyo Susilo dosen

pasti terkait penggunaan E-learning pada

pengampu mata kuliah kewirausahan di

tahun ini, menurut informasi dari Muhammad

Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah

Rikzam Kamal, salah satu staf perancang grafis

(FUAD). Tahun ini ia sudah

UTIPD saat kami temui di ruang kerjanya, pada tahun ini pengguna

berusia 59 tahun dan sudah

E-learning lebih masif

menjadi dosen di kampus rahmatan lil alamin ini

dibandingkan tahun kemarin.

sejak tahun 2018. Susilo

“Kalau kita mau lihat satu

menggunakan dua media

persatu dosen aktif atau tidak,

dalam pembelajarannya,

kita bisa. Tapi kalau mau

yaitu E-learning dan G o o g l e C l a s s ro o m .

4

Kepala UTIPD, Ahmad Rosyid kami menemui beliau. Jum'at (23/4) - Photo by: Alif

Buletin Suara Mahasiswa

mengetahui berapa persen yang menggunakan E-learning dari


Headline keseluruhan jumlah dosen IAIN Pekalongan, itu

WhatsApp Group atau sebaliknya, kan harus bolak-

belum kita pasangkan fiturnya. Sementara ini kalau

balik dari WhatsApp ke E-learning, ya kalo buka E-

dilihat, prefitnya ada kenaikan pengguna dari

learning-nya cepet sih tidak masalah ya, kan

semester kemarin, tapi berapa persennya masih

seringnya E-learning loading lama dan muter-

tidak bisa. Kita mau bilang tadinya 100 sekarang

muter terus, jadi keburu kolom pertanyaan habis.”

150 tidak bisa juga.” Terangnya pada Jum'at (23/4).

Tuturnya pada Selasa (25/5). Bagi Zahro

Pembelajaran daring memang

pembelajaran menggunakan E-learning sebenarnya

membutuhkan adaptasi, namun sampai kapan

bukan suatu masalah. Namun kendala

adaptasi tersebut akan menjadi pembelajaran dalam

pengaplikasianya yang sering mengalami

menyikapi kondisi pandemi. Kalimat tersebut

hambatan. Seperti loading yang sering lama

senada dengan penuturan Zahrotun mahasiswa

sehingga membuat pengguna keluar dari situs dan

semester dua, Pendidikan Guru Madrasah

harus log in lagi.

Ibtidaiyah (PGMI) yang belum pernah

melaksanakan perkuliahan di kelas semenjak ia

Reporter: Rumaisah, Amil, Faza

masuk ke IAIN Pekalongan. “Susah lagi kalau

Penulis: Alif

diskusi di E-learning, tapi makalahnya dibagikan di

“Education is the most powerful weapon which you can use to change the world,” –Nelson Mandela

Buletin Suara Mahasiswa

5


Sajian Utama

Mahasiswa Risaukan Penunjang Perkuliahan Online Sistem perkuliaan daring masih berlanjut

kampus guna memudahkan mahasiswa dan dosen.

hingga kini, sejak Rektor IAIN Pekalongan

“Namun, lagi-lagi terkait dengan sesuatu yang baru,

menerbitkan Surat Edaran (SE) Nomor :

sehingga membutuhkan adaptasi. Akan tetapi

1390/ln.30/HM.00/03/2020 pada 16 Maret 2020.

penggunaan E-learning kedepannya dapat

Awalnya, pihak institut tidak siap dengan pergantian

mengakses pembelajaran kampus merdeka.” Ujar

sistem perkuliahan tersebut. Namun seiring

pihak Unit Teknologi Informasi dan Pangkalan Data

berjalannnya waktu, kampus berupaya

(UTIPD) selaku pengembang aplikasi.

mengembangkan sarana dan prasarana penunjang

Sistem E-learning sendiri sudah digunakan

perkuliahan daring. Walaupun demikian,

sejak awal oleh beberapa dosen sebagai bentuk

problematika terus muncul dalam kegiatan civitas

pemanfaatan salah satu fasilitas yang sudah

academica. Polemik perkuliahan daring selalu

diberikan oleh pihak kampus. Tetapi, kebanyakan

terfokus dalam sarana daring, baik dalam sistem

dari mahasiswa dan dosen lain lebih memilih

maupun media.

perkuliahan melalui WhatsApp Group (WAG) atau

Pihak institut berharap penggunaan media

Google Classroom karena fitur lebih mudah

pembelajaran dipusatkan di E-learning. Saat awal

dipahami. Pihak kampus kemudian mulai

Pandemi Covid-19, penggunaan E-learning masih

melakukan pembaharuan terhadap sistem E-

asing bagi mahasiswa dan dosen, sehingga

learning, agar perkuliahan dapat berjalan sesuai

sosialisasi dan pengenalan terus dilakukan pihak

dengan program dari Akma. Berdasarkan data

6

Buletin Suara Mahasiswa


Sajian Utama penelitian yang dilakukan oleh Divisi Penelitian dan

dikarenakan intruksi penggunaan E-learning belum

Pengembangan (Litbang) LPM Al-Mizan pada

bisa dipahami oleh mahasiswa. Selain itu, diskusi

tahun 2020, pembelajaran menggunakan E-learning

makalah juga tidak berjalan dengan baik. “Menurut

kurang dari 5% dari 403 responden. Hal ini juga

saya E-learning kurang efektif, karena lemot, sering

disampaikan oleh mahasiswa jurusan Hukum

eror dan kesulitan dalam penggunaannya.” Tutur

Keluarga Islam (HKI),

Nur Khasanah, mahasiswi jurusan HKI.

“Hanya beberapa mata

kuliah saja yang mengggunakan E-learning.” Jelas

Selain itu, penggunaan E-learning bisa

Nur Khasanah saat dihubungi melalui pesan

melalui Aplikasi Moodle yang sudah banyak

WhattsApp pada Selasa(4/5).

digunakan baik oleh Perguruan Tinggi Negeri

Pengembangan E-Learning terus dilakukan

(PTN) maupun Perguruan Tinggi Keagamaan Islam

oleh UTIPD. Salah satunya sinkronisasi database

Negeri (PTKIN). Fitur Moodle ini bersangkutan

Sistem Akademik Terpadu (Sikadu) dan E-learning.

dengan program kampus merdeka, yaitu materi

Seperti halnya kelas mahasiswa yang input di

yang diberikan dosen IAIN Pekalongan juga bisa

Sikadu otomatis langsung masuk dalam sistem kelas

dipelajari oleh mahasiswa kampus lain. Tetapi hal

E-learning. Hal ini memudahkan mahasiswa karena

ini masih perlu banyak dikembangkan lagi menurut

berbeda dari perkuliahan daring di awal pandemi.

pernyataan kepala bagian UTIPD. “Penggunaan E-

Sebelumnya mahasiswa harus masuk satu persatu

learning bisa menggunakan aplikasi moodle yang

kelas yang diinputkan di Sikadu dan juga

sudah banyak digunakan di PTN maupun PTKIN

menginputkan kunci khusus untuk setiap kelas.

dan dapat mengakses kampus merdeka.” Ujarnya.

Selain itu sosialisasi juga dilakukan oleh

Fasilitas perkuliahan lain seperti subsidi

pihak kampus melalui bagian Akma dengan bagian

kuota juga juga dirisaukan oleh mahasiswa. Subsidi

UTIPD. Hal ini dibenarkan oleh Arif, selaku

kuota internet mulai diberikan sejak

pegawai Akma, terkait pembelajaran ia menuturkan

diberlakukannya sistem perkuliahan daring. Namun

bahwa Akma dan UTIPD telah melakukan

awalnya kuota tersebut hanya bisa digunakan untuk

sosialisasi kepada dosen terkait E-learning.

mengakses E-learning, mahasiswa pun banyak

Sosialisasi pun awalnya dilakukan secara online,

yang tidak setuju. Pasalnya perkuliahan pun jarang

namun karena ada dosen yang meminta secara

dilakukan di E-learning. Kemudian pihak kampus

offline, akhirnya sosialisasi dilaksanakan secara

melakukan tindakan dengan menyediakan subsidi

offline juga. “Kami melakukan sosialisasi terkait

kuota umum yang bisa digunakan untuk mengakses

penggunaan E-learning terhadap dosen.” Tuturnya.

semua website dan aplikasi.

Walaupun sosialisasi telah dijalankan,

Selama pembagian kuota hingga bulan

beberapa dosen tidak menggunakannya. Mahasiswa

April 2021, masih banyak mahasiswa yang

sendiri merasa bahwa penggunaan E-learning

mengeluhkan belum mendapat subsidi kuota dari

dalam pembelajaran memang kurang efektif. Hal ini

pihak kampus, padahal sudah mengisi nomor

Buletin Suara Mahasiswa

7


Sajian Utama handphone di laman subsidi kuota dari UTIPD.

mahasiswa.

Menurut pihak UTIPD, jika hal tersebut terjadi

Irham menuturkan, tidak ada peraturan

artinya mahasiswa melakukan kesalahan selama

tetap dari Kementrian Agama (Kemenag) mengenai

menginput di laman tersebut. Pihak UTIPD tidak

anggaran subsidi kuota internet yang diberikan

menyaring secara manual nomor yang sudah diinput

kepada mahasiswa di setiap PTKIN. Dan untuk

di laman. Jika mahasiswa sudah menginput data

IAIN Pekalongan sendiri memberikan anggaran

sesuai dengan arahan yang tertulis di laman, maka

subsidi kuota 10 Gigabyte yang jika dirupiahkan

data tersebut akan otomatis masuk ke server.

sebesar Rp40.000/bulan. “Untuk anggaran kuota

UTIPD menjelaskan bahwa nomor yang

kami memberikan Rp. 40.000/bulan, kira-kira

dimasukkan dalam website subsidi kuota yaitu

segitu”. Ujarnya. Namun, ketika LPM Al-Mizan

penulisan nomor yang benar, nomor aktif dan juga

meminta data terkait aggaran kuota, beliau tidak

tidak dalam masa tenggang. Penulisan nomor juga

menjawabnya dengan pasti. Berdalih bahwa data

tidak boleh berawal dari angka nol seperti format

tersebut merupakan privasi yang tidak bisa

penulisan nomor handphone biasanya, karena

disebarluaskan. Irham, juga mengatakan, ia hanya

sistem tidak akan dapat mendeteksinya. Selanjutnya

menandatangani dengan pihak provider, untuk

setelah data yang diinputkan sudah benar maka akan

masalah berapa anggarannya, pihak UTIPD yang

dipilah sesuai provider dan dapat dibagikan kepada

menganggarkan. Penulis: Salsa Reporter: Arif,Nizar, Fitri,

8

Buletin Suara Mahasiswa


Liputan Khusus

View kampus 2 IAIN Pekalongan dari taman lingkar. -Photo by: Tiya

Fluktuasi Angka Cuti Mahasiswa Selama Pandemi Pandemi Covid-19 yang tak kunjung usai

baik mengajukan cuti dibanding bolos. Sebab bila

sebabkan naiknya angka cuti mahasiswa IAIN

mahasiswa dalam status cuti, mahasiswa tidak

Pekalongan. Sebelum masa pandemi yaitu di

membayar Uang Kuliah Tunggal (UKT). Namun

semester genap tahun ajaran 2019/2020, tercatat ada

jika dalam status bolos,

75 mahasiswa yang mengajukan cuti. Semenjak

membayar UKT bahkan dua kali pembayaran jika

pandemi melanda angka cuti meningkat menjadi 82

semester selanjutnya kembali masuk.

mahasiswa harus tetap

mahasiswa di semester ganjil tahun ajaran

“Sebenarnya jumlah mahasiswa yang cuti di

2020/2021. Angka itu terus meningkat menjadi 88

FTIK itu bertambah, karena banyak orang tua

mahasiswa pada semester genap di tahun yang

mahasiswa yang alami pengurangan jam kerja, ada

sama.

juga yang berhenti kerja. Itu menambah sekitar 25% Menurut penuturan Haryanto, Kepala Sub

selama pandemi.” Ujarnya.pada Senin (29/3).

Bagian Akademik Mahasiswa (Kasubag Akma)

Hal serupa juga disampaikan oleh Kohar,

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK), jika

Kasubag Akma Fakultas Ushuluddin dan Dakwah

mengalami kesulitan ekonomi, mahasiswa lebih

(FUAD). Dirinya menjelaskan jika latarbelakang

Buletin Suara Mahasiswa

9


Liputan Khusus mahasiswa FUAD saat mengajukan cuti yaitu

semester sebelumnya. Namun, untuk faktor

karena kendala ekonomi. “Walaupun sempat

penyebabnya tidak jauh berbeda, alasan ekonomi

diberikan perpanjang dalam pembayaran UKT,

masih menjadi masalah utama selain keadaan

ternyata masih banyak mahasiswa belum

pandemi yang serba sulit seperti sekarang,” terang

mempunyai uang yang cukup. Jadi, mereka

Ida Isnawati, Kabag TU Fasya.

memutuskan untuk cuti karena terburu tanggal

Berdasarkan keterangan dari mashing-

pembayarannya sudah selesai.” Jelasnya saat

masing fakultas setelah dikonfirmasi pada salah

ditemui crew (1/4).

seorang mahasiswi, alasan dirinya mengajukan cuti

Tidak jauh berbeda dengan FTIK dan

pada semester ini juga karena hambatan biaya.

FUAD, beberapa mahasiswa dari Fakultas Ekonomi

“Orang tua saya selama pandemi ini tidak ada

dan Bisnis Islam (FEBI) yang mengajukan cuti

penghasilan. Sedangkan penghasilan saya pun

lantaran sudah diterima sebagai Pegawai Negeri

digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Sipil (PNS) pada suatu instansi tertentu, selain itu

Jadi, walaupun pada awalnya tidak ada niatan untuk

ada pula yang mengajukan cuti karena menikah.

cuti, karena suatu masalah tersebut saya terpaksa

Namun, untuk jumlahnya sendiri, mengalami

untuk cuti.” Terang Aina, Mahasiswi semester 4

penurunan dari tahun sebelumnya.

jurusan Hukum Ekonomi Syariah pada crew Al-

Tidak jauh berbeda dengan FEBI, Fakultas Syariah (FASYA) pada tahun ajaran ini tidak mengalami kenaikan yang signifikan untuk jumlah mahasiswa yang mengajukan cuti kuliah. “Jumlah keseluruhan mahasiswa cuti pada semester ini memang turunnya tidak jauh dari

10 Buletin Suara Mahasiswa

Mizan saat dikonfirmasi lewat pesan WhatsApp. Usaha pihak kampus mengurangi jumlah mahasiswa cuti Berikut ini adalah data fluktuasi jumlah pengajuan cuti mahasiswa selama pandemi.


Liputan Khusus

Berbagai upaya telah dilakukan kampus

Sedangkan kebijakan keringanan tarif UKT

untuk mengurangi jumlah mahasiswa yang

semester genap tahun akademik 2020/2021

mengajukan cuti akibat terkendala masalah biaya.

berdasarkan keputusan Menteri Agama RI.” Terang

Dimulai dari dibukanya banding UKT, hingga

Ida Isnawati.

pengurangan 15% untuk beban UKT sejak awal

Pada tahun ajaran 2020/2021 ini, penjadwalan

pandemi. Namun, hal ini disayangkan oleh beberapa

pembayaran UKT yang semula dari tanggal 4

kalangan mahasiswa sebab tidak semua mahasiswa

Januari hingga 22 Januari 2021 saja, kemudian

mendapat keringan tersebut. Hanya beberapa

diperpanjang hingga pertengahan bulan Febuari

mahasiswa saja yang memang memenuhi syarat dan

2021. Hal ini dilakukan kampus karena masih

kriteria yang ditentukan oleh kampus.

banyak mahasiswa yang belum melakukan

“Mahasiswa yang mengalami kendala karena

pembayaran UKT dan melakukan registrasi ulang

beban UKT, sebenarnya dapat mengajukan banding

hingga batas akhir waktu yang telah ditentukan oleh

ke bagian Akma Fakultas masing-masing. Namun,

pihak kampus.

keputusan akhir banding UKT tersebut memang

Melihat fenomena fluktuasi angka cuti

dibuat setelah melalui kajian dan seleksi oleh dewan

mahasiswa di masa pandemi ini, Kohar berpesan

UKT. Jadi, kami hanya perantara saja karena

bahwa sebagai anak muda, mahasiswa perlu

kampus melakukannya sesuai amanat SK Rektor

mempunyai semangat untuk merubah nasibnya

IAIN Pekalongan Nomor 203 Tahun 2018.

melalui pendidikan,

Buletin Suara Mahasiswa 11


Liputan Khusus “Mahasiswa-mahasiswa ini 'kan masih muda,

akan tetapi kalau kita sudah tua dan tenaga kita

masih dibiayai oleh orang tuanya juga. Jadi memang

semakin berkurang, kita masih tetap bisa memakai

harus kerja cerdas daripada kerja keras dengan

ilmu kita. Dan yang namanya ilmu itu memang luar

tenaga untuk merubah nasibnya lewat pendidikan.

biasa, karena seorang yang berilmu pasti akan

Hari ini, kita kerja mendapat Rp. 100.000-200.000,

dihargai.” Penulis: Fatma Reporter: Winda, Tiya, Fatma

Ilustrasi by: Shello

12 Buletin Suara Mahasiswa


Esai

KKN DR: Untuk Perubahan atau Hanya Kewajiban?

Pict by: atiq my

Kuliah kerja nyata atau yang biasa disebut

mahasiswa yang akan melaksanakan KKN. Terlebih

dengan KKN menjadi hal yang penting bagi

lagi di masa pandemi, prosedur pelaksanaan KKN

mahasiswa. Dengan tujuan untuk meningkatkan

menjadi hal yang harus diketahui oleh mahasiswa.

kemampuan mahasiswa melaksanakan kegiatan

KKN pada semester genap tahun ajaran 2020/2021

pembangunan masyarakat, sesuai arahan

ini akan dilaksanakan pada tanggal 19 Juni 2021

pembangunan manusia dalam mencapai target serta

hingga 19 Agustus 2021. Pelaksanaannya juga

sasaran millenium development goals, potensi,

secara online atau dalam jaringan (daring). Jika

kompetensi, sumber daya. Serta kemampuan

pada KKN offline, mahasiswa bebas menentukan

lingkungan dalam wadah kerjasama masyarakat,

wilayahnya, maka di KKN online ini mahasiswa

swasta, pemerintah, dan lembaga lainnya. (Ahmad

harus melaksanakannya di daerah domisili masing-

Ulil Albab Al Umar, dkk: 2021). Semasa Pandemi

masing.

Covid-19 IAIN Pekalongan tetap mengadakan

Pembagian kelompoknya juga disesuaikan

KKN dengan metode dari rumah. Pendaftaran pun

dengan tempat tinggal, yang mana satu kelompok

pada tahun ini dilaksanakan secara online di web

berjumlah 10 mahasiswa. Apabila dalam satu lokasi

Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada

terdapat 11 mahasiswa, maka satu mahasiswa

Masyarakat (LP2M) dari tanggal 19 hingga 26

tersebut harus bergabung dengan lokasi yang masih

Februari 2021, yang kemudian diperpanjang hingga

dekat dengannya. Pembagian kelompok dengan

1 Maret 2021.

metode ini bertujuan untuk memudahkan

Kejelasan informasi pun dibutuhkan untuk

koordinasi. Meskipun mahasiswa telah dibagi

Buletin Suara Mahasiswa 13


Esai sesuai kelompoknya, akan tetapi setiap mahasiswa

ditentukan dari LP2M, sedangkan KKN non tematik

harus memunculkan potensi dan satu program kerja

programnya dibuat sendiri oleh masing-masing

yang berbeda-beda agar tidak terjadi tumpang

mahasiswa.

tindih. Nantinya mahasiswa mendesain sendiri

Pemilihan mahasiswa dengan sistem KKN

program kerjanya seperti apa, yang kemudian

tematik pun melalui proses seleksi, seperti yang

diajukan kepada LP2M untuk minta persetujuan.

disampaikan oleh Abdul Khamid selaku pihak

Persiapan KKN meliputi pembagian

LP2M pada Selasa (23/3), “Untuk mahasiswa yang

kelompok sekaligus penentuan masing-masing

menggunakan sistem KKN tematik itu melalui

Dosen Pembimbing Lapangan (DPL). Dalam hal ini

proses seleksi, yang meminta dari masyarakatnya

DPL memonitor apa saja yang akan dilakukan

sendiri. Kemarin ada yang minta KKN tematik

mahasiswa selama KKN. Mulai dari perencanaan,

gender, dan program kerjanya berlanjut dari a,b,c,d.

proses kegiatan hingga laporan kegiatan. Seperti

Karena gender itu lintas keilmuan, dan semua

yang disampaikan oleh Rifqo, mahasiswi jurusan

jurusan kan harusnya ada yang terkait dengan

Ekonomi Syariah Fakultas Ekonomi Bisnis Islam

gender. Sebagai contoh, jurusan Pendidikan Agama

(FEBI) yang telah melaksanakan KKN online

Islam (PAI), disitu semua rumpun ilmu bisa masuk

semester gasal tahun ajaran 2020/2021 pada Senin

tergantung seleksi.”

(15/3), “Jadi awalnya membuat proposal kepada

Pelaksanaan KKN telah ditetapkan secara

kalau disetujui lanjut ke program

online atau daring. Meskipun begitu, LP2M tetap

kegiatannya. Di sela-sela mendekati pembuatan

memberikan ruang kepada mahasiswa yang ingin

laporan, ada evaluasi dari kampus bisa secara acak,

melaksanakan KKN offline. Akan tetapi, untuk

maupun mahasiswa yang sudah siap di evaluasi.

ketentuannya mahasiswa harus siap mengurus

Selanjutnya kalau laporan selesai, ada ujian dengan

secara mandiri segala persyaratannya seperti,

DPL, dan hasil kegiatan KKN diujikan oleh DPL,

jumlah kelompok yang harus memuat seluruh

kemudian penutupan, dan selesai.”

fakultas dan yang terpenting mengurus perizinan

DPL,

Pelaksanaan KKN online semester genap

gugus Covid. Ada atau tidaknya pelaksanaan KKN

tidak berbeda dengan semester gasal. Selain

offline ini tergantung dari kemauan mahasiswa.

dilakukan di tempat domisili masing-masing, juga

Sehingga dapat dikatakan bahwa pelaksanaan KKN

memberlakukan sistem KKN tematik. Dimana

tahun ajaran 2020/2021 ada dua pilhan, yaitu boleh

KKN tematik ini berdasarkan komunikasi LP2M

daring, boleh juga tatap muka. Semester ini pun

dengan masyarakat yang meminta mahasiswa untuk

sudah ada satu kelompok yang ada di Tanjung Sari

mengusung tema tertentu dengan merumuskan

dan mendaftarkan kelompoknya untuk mengikuti

langkah apa saja yang digunakan untuk mengatasi

KKN offline.

masalah yang ada dalam masyarakat tersebut. Dapat

Salah satu mahasiswi yang akan

diartikan bahwa KKN tematik programnya sudah

melaksanakan KKN semester genap ini, Devi

14 Buletin Suara Mahasiswa


Esai Rosmalia dari jurusan Hukum Ekonomi Syariah

harus aktif mengawal program dan memberikan

Fakultas Syariah (Fasya), menyatakan bahwa

bimbingan kepada mahasiswa dengan sebaik-

dirinya lebih memilih KKN online. “Jadi KKN

baiknya. Sehingga akan terjadi perubahan sosial

semester ini memang ada pilihannya. Tapi

yang menghasilkan karya-karya kolaborasi antar

kebanyakan pada milih online. Kalau saya sendiri,

keduanya. Khamid kembali menuturkan, “Saya harap ada kolaborasi antara dosen dan mahasiswa, sehingga hasilnya tidak bersifat karitatif, tetapi memang terjadi perubahan sosial yang lebih baik di lingkungan mereka sendiri. Meskipun tantangannya besar, karena arah tujuannya adalah adanya perubahan sosial pada masyarakat, yang awalnya tidak berdaya menjadi lebih berdaya, dan yang sudah berdaya menjadi lebih diperdayakan. Pertanyaannya adalah, apakah mahasiswa mau melakukan perubahan sosial di lingkungan sendiri, atau hanya sekadar menjalankan kewajibannya untuk mengikuti KKN?”

memilih KKN online karena saya kerja. Dan saya juga tidak ada persiapan apa-apa karena lagi mengejar skripsi agar cepat selesai.” Pada semester ini harapannya, mahasiswa tidak menghancurkan sistem dari LP2M, dengan segera mengumpulkan nama semua anggota kelompoknya yang berminat untuk KKN offline sebelum pengumuman. Baik online maupun offline, keberhasilan tidak hanya tergantung dari satu pihak. Dalam konteks KKN, ada mahasiswa dan DPL jadi bukan hanya mahasiswa yang aktif, tapi dosen juga

Penulis: Erna

“Please stop being too hard on yourself, you probably did all you could”

Buletin Suara Mahasiswa 15


Feature Mahasiswa IAIN Pekalongan Asal Papua Mulai Beradaptasi, “Kalau di Papua Bangun Tidur Mancing”

Kampus IAIN Pekalongan terletak di pesisir pantai utara Kota Pekalongan. Meskipun letaknya berdekatan dengan laut dan seringkali dilanda banjir rob, IAIN Pekalongan terus berbenah diri dengan melakukan perpindahan lokasi kampus dibarengi dengan upaya perubahan status dari IAIN menjadi UIN Hal tersebut tentunya dilakukan bukan tanpa alasan, akan tetapi sebagai lembaga pendidikan di bawah naungan Kementerian Agama (Kemenag), IAIN Pekalongan ingin memperbaiki kualitasnya agar mahasiswa dari luar Pekalongan bisa semakin nyaman dalam menuntut ilmu. Mahasiswa IAIN Pekalongan tentunya tak hanya berasal dari Kota Pekalongan dan sekitarnya saja seperti Kabupaten Batang, Pemalang, dan

kebanyakan berasal dari kota Jambi ataupun Medan.

Tegal, namun juga berasal dari kota-kota lain seperti

Totalnya ada sepuluh orang mahasiswa baru di

Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang,

tahun 2020 yang berasal dari Kaimana, Papua. Fris

dan Bekasi). Bahkan banyak pula mahasiswa IAIN

Cambeysu Farissa, adalah salah satu mahasiswa

Pekalongan yang berasal dari kota di pulau lain,

Ekonomi Syariah tahun angkatan 2020 yang berasal

seperti Jambi, Medan, Riau, Nusa Tenggara Timur,

dari Kaimana. Menurut pernyataannya, ia beserta

dan yang terbaru ialah dari Kabupaten Kaimana,

sembilan orang lainnya mendapat informasi tentang

Papua. Kehadiran mahasiswa dari Kabupaten

IAIN Pekalongan dari MUI Kabupaten. "Kami mendapatkan informasi terkait

Kaimana, menjadi hal yang menarik, karena baru di

kampus IAIN Pekalongan itu dari pihak MUI

tahun 2020 inilah ada mahasiswa IAIN Pekalongan

Kabupaten Kaimana, Mbak. Jadi waktu itu, pihak

yang berasal dari Papua. Sebab jika menilik ke

MUI mengadakan serangkaian seleksi untuk

riwayat mahasiswa yang dari luar pulau Jawa,

mendapatkan beasiswa selama 4 tahun (S1) di IAIN

16 Buletin Suara Mahasiswa


Feature Pekalongan," jelas Fris melalui pesan WhatsApp

berangkat ke Pekalongan. Ia dengan mamahnya

pada Kamis (11/3). Fris menjelaskan bahwa program beasiswa..tersebut

berdebat soal jurusan yang ia pilih. Sebenarnya mamah Sataria ingin anak perempuannya

merupakan kerja sama antara pihak IAIN

mempunyai profesi seperti kakaknya, menjadi TNI.

Pekalongan dengan pemerintah MUI Kabupaten

Mamahnya sangat berharap agar anak

Kaimana dan baru pertama kali diadakan pada tahun

perempuannya masuk di Komando Wanita

2020 kemarin.

Begitu juga menurut Sataria

Angkatan Darat atau KOWAD. Mamahnya mati-

Mahasiswa asal kota Kaimana yang memilih

matian berjuang agar Sataria masuk KOWAD.

Fakultas Syariah jurusan Hukum Tata Negara

Sedangkan Sataria sendiri sudah lelah mengurus

karena di Papua kota Kaimana belum banyak yang

berkas-berkas pendaftaran. Selain itu juga karena

kuliah hukum. “Sebenarnya dari papua kan diambil

tinggi badan Sataria tidak memenuhi syarat. Sataria

dari masing-masing kota satu orang, tapi kata MUI

berusaha meyakinkan mamahnya ketika ia

karena ini tahun pertama, jadinya ambil 10 oran g

mendapat informasi bahwa ada beasiswa di IAIN

dulu dari kota Kaimana. Baru rencananya tahun

Pekalongan. Ia menjelaskan serta meyakinkan

depan mau dari beberapa kota.” Kata Sataria.

mamahnya bahwa tidak semuanya harus menjadi TNI. Melalui voice note Sataria bercerita kepada

Lika-liku Anak Rantau Menjalani kehidupan sehari-hari sebagai anak

kami. “Kan abang sudah jadi tentara di Jakarta. Ada

perantauan yang jauh dari keluarga dan kerabat

saudara juga yang kuliah suster di kota Sorong.

memiliki kesan dan pesan tersendiri. Tak peduli

Mah, aku kuliah aja di Jateng. Kuliah hukum biar

berapa jarak antara rumah dengan perantauan, lika-

bagi-bagi. Nggak harus semuanya kan, jadi TNI”.

liku yang kerap dirasakan oleh para perantau

Setelah melewati drama dengan orang tua akhirnya

tetaplah sama. Menurut Friss suasana kuliah di

Sataria lolos seleksi. Ia mendapati namanya di

kampus IAIN Pekalongan sebenarnya

sebuah pengumuman.

menyenangkan. Hanya saja karena proses perkuliahan yang dilakukan secara dalam jaringan

Culture Shock Culture shock adalah pengalaman seseorang di

(daring), maka suasananya tidak terlalu terasa. Tapi

mana orang tersebut baru saja pindah dari suatu

kadang Friss dan temannya juga berkumpul di

tempat yang kulturnya berbeda dengan daerah

kampus untuk berdiskusi. Friss mengaku keluhan

asalnya. Culture shock biasanya dialami oleh

selama kuliah daring tidak jauh berbeda dengan

mahasiswa yang kuliah di luar daerahnya. Biasanya

teman-teman yang lain. Jaringan internet yang lelet

juga dialami oleh mahasiswa yang susah

dan juga beberapa materi yang belum begitu ia

beradaptasi. Namun kalau menurut Sataria rasanya

pahami.

biasa-biasa saja. Menurutnya yang berbeda adalah

Lain halnya dengan Sataria sendiri mengalami drama dengan orang tuanya sebelum ia

pada saat waktu sholat dan ngaji. Namun, Sataria

Buletin Suara Mahasiswa 17


Feature merasa lebih asik di rumahnya karena keluarga

menyenangkan. Hanya saja karena proses

besar masih tinggal dalam satu rumah. Meskipun

perkuliahan yang dilakukan dalam jaringan

sudah pada menikah rumahnya masih tetap ramai.

(daring), maka suasananya tidak terlalu terasa. Tapi kadang Friss dan temannya juga berkumpul di

Begitu juga dengan Friss. Ia mengakui tidak mengalami culture shock karena sebelumnya dia pernah ke Jawa. Hal yang paling kaget bagi Friss adalah adaptasi bahasa. Meskipun pada akhirnya ia faham sendiri karena setiap hari mendengar orang bertutur dengan Bahasa Jawa. Menurut Friss yang berbeda dan menarik di Pekalongan adalah tempat

kampus untuk berdiskusi. Sedangkan aktivitas sehari-hari ada yang berbeda. Kata Friss kalau di Pekalongan bangun tidur langsung kuliah. Tapi waktu di rumah (Papua), bangun tidur kadang ikut mancing. Penulis: Nur Hidayah, Rofita Reporter: Nur Hidayah, Rofita

dan suasanya. Kalau dari segi makanan memang sama-sama nasi karena daerahnya bukan daerah pelosok. Hanya saja Friss baru mengenal Megono di Pekalongan. Kalau untuk suasana kuliah di kampus IAIN Pekalongan

sendiri menurutnya

“Kamu akan baik-baik saja, lelahmu itu akan menjadi kenangan indah di masa depan. Percayalah, kelak kamu bahkan akan merindukan masa-masa seperti ini” -Indra Sugiarto

18 Buletin Suara Mahasiswa


Fotografi

Box KAVi (Kabut Anti Virus) yang sudah tidak difungsikan baik di kampus 1 dan 2. Fasilitas penunjang protokol kesehatan di kampus 1 mulai banyak yang tidak digunakan, karena banjir dan banyak administrasi yang dipindah ke kampus 2. Sehingga aktivitas di kampus 1 tidak ramai.

Buletin Suara Mahasiswa 19


Fotografi

20 Buletin Suara Mahasiswa


Fotografi

Tidak hanya di gedung terpadu saja, mulai dari awal masuk kampus 2, gedung FTIK, FEBI dan FA S YA f a s i l i t a s penunjang protokol kesehatan masih tersedia.

Photo by: Shello Bondowoso, Nur Maulana

Buletin Suara Mahasiswa 21


Fotografi

Fasilitas penunjang protokol kesehatan di perpustakaan gedung terpadu nampak masih lengkap, mulai dari handsanitazer, poster-poster ajakan, dan tanda untuk menjaga jarak masih ada. Mengingat administrasi dan aktivitas masih berjalan di kampus 2.

22 Buletin Suara Mahasiswa


Opini

Ilustrasi by: Nazira Laela Nasta

KRS down, Mahasiswa : “Harus Ikhlas Terima Sisa Kelas” Sistem Informasi Akademik Terpadu atau

Perkuliahan yang dilakukan secara online

SIKADU yang sering mengalami gangguan,

di masa pandemi, tidak menghapus hak mahasiswa

menyebabkan mahasiswa IAIN Pekalongan

untuk mendapatkan fasilitas yang baik dan mampu

kesulitan dalam menginput jadwal. Apa yang

menunjang perkuliahan. Sehingga dalam hal ini,

menyebabkan SIKADU down? Mengapa sering

input KRS pun menjadi salah satu hal terpenting

terjadi eror? Adakah kebijakan untuk sistem yang

bagi mahasiswa untuk memilih jadwal kelas dan

lebih baik? Hal ini menjadi pertanyaan besar bagi

jam sesuai dengan keinginannya. Akan tetapi, hal

kami, mahasiswa IAIN Pekalongan yang merasa

tersebut tidak didapatkan oleh beberapa mahasiswa

kurang puas dengan layanan input Kartu Rencana

IAIN Pekalongan. Mereka mengaku kecewa dengan

Studi (KRS) di SIKADU yang dilakukan secara

sistem SIKADU yang menghambat input KRS.

online. Sebelumnya, perlu diketahui bahwa KRS

Ditambah lagi, minimnya sosialisasi terkait cara

merupakan lembaran yang berisi daftar mata kuliah

menginput jadwal yang benar pada KRS. Hal ini lah

yang akan diikuti oleh mahasiswa selama satu

yang menjadi keresahan bagi mahasiswa baru,

semester.

karena belum terlalu paham dengan sistem

Buletin Suara Mahasiswa 23


Opini pemilihan jadwal untuk KRS nantinya. Sehingga

tersebut menceritakan bahwa dirinya sudah

mahasiswa juga harus mencari informasi secara

mencoba untuk log in di SIKADU dan mulai

mandiri kepada kakak-kakak tingkat yang sudah

menginput sejak pukul tujuh pagi, akan tetapi

berpengalaman dalam menginput KRS.

karena terkendala dengan server yang terus menerus

Bukan hanya itu, kurangnya tatanan yang

eror akhirnya harus menunggu hingga pukul 10.00

baik dalam sistem juga menyebabkan kegagalan

siang. Mirisnya, kuota kelas yang dituju sudah

akses atau populer disebut server down, bahkan

begitu penuh Sehingga ia harus mengganti rencana

harus di refresh berulang kali hanya untuk

jadwal yang akan diinputnya pada KRS.

menginput satu mata kuliah. Lebih parahnya, ada

Lain cerita juga dialami Rifqi Ihza Saputra,

beberapa mahasiswa yang tidak dapat log in sama

mahasiswi jurusam Hukum Ekonomi Syariah,

sekali, sehingga mahasiswa tersebut harus ikhlas

Fakultas Syariah (Fasya) bahwa di Fasya

menerima sisa kuota kelas yang ada dan mengikuti

menggunakan sistem paketan yaitu apabila

jadwal kelas yang tidak sesuai dengan keinginanya.

mahasiswa tersebut mengambil kelas A maka di

Sebagian dari mahasiswa juga berpendapat bahwa

semester berikutnya juga harus mengambil kelas A.

mereka mengalami kendala yang sama, seperti

Akan tetapi pada saat mahasiswa tersebut akan

susah sinyal dan

jaringan lemot. Penyebabnya

menginput mata kuliah tambahan di kelas tersebut

adalah, waktu log in input KRS yang dilakukan

justru kuota kelasnya malah sudah penuh, sehingga

secara bersamaan dalam satu fakultas. Meskipun

ia harus mengonfirmasi masalah tersebut terhadap

jadwal input KRS di setiap fakultas dilakukan pada

pihak kampus. Hal yang serupa juga disampaikan

waktu yang berbeda-beda, hal ini tetap saja tidak

oleh Fitri Nuraini mahasiswi dari jurusan Tadris

menjadi solusi input KRS bisa berjalan dengan baik.

Matematika, Fakultas Tarbiyah Ilmu Keguruan

Apabila dari pihak kampus bisa

(FTIK) bahwa sebenarnya kuota internet pada

memfasilitasi kebijakan server yang lebih sempurna

Handphone-nya sudah penuh, akan tetapi justru dari

dan waktu pembagian input KRS lebih diatur

servernya yang down dan lemot, sehingga

jamnya, kemungkinan

akan meminimalisir

mahasiswa harus pandai-pandai untuk bersabar dan

terjadinya kegagalan akses pada server. Menurut

tidak panik dalam menghadapi hal tersebut. “Sinyal

pengalaman Nela Nawang Wulan, mahasiswi

ku lancar sih, emang dari server nya yang down. Aku

jurusan Manajemen Dakwah Fakultas Ushuluddin

sih udah antisipasi dari awal jadi log in satu jam

Adab dan Dakwah (FUAD) bahwa dirinya

sebelum di buka. Terus ke web nya, situs tidak dapat

mengalami permasalahan pada saat menginput

dijangkau. Jadi harus refresh terus, sabar dan jangan

jadwal di KRS, ia sudah berulang kali mencoba

panik.” Ujar Fitri.

menginput akan tetapi hasilnya tetap saja eror.

Bukan hanya server down saat input KRS

Bahkan untuk menginput satu mata kuliah pun

saja, tetapi sistematisasi cara menginput yang kacau

membutuhkan waktu yang sangat lama. Mahasiswa

juga banyak yang membuat mahasiswa kesal.

24 Buletin Suara Mahasiswa


Opini Seperti halnya yang diceritakan oleh M. Irzan

“Semoga lebih diperbaiki lagi buat servernya, kan

Maulana mahasiswa dari jurusan Komunikasi

kasihan yang sinyalnya pada susah, sering down,

Penyiaran Islam Fakultas Usuluddin Adab dan

nanti hilang lagi - hilang lagi. Terus juga semoga

Dakwah (FUAD) juga menceritakan pada saat

informasinya harus lebih jelas lagi, seperti mata

dirinya menginput mata kuliah di KRS tidak ada

kuliah BTQ yang terjadi miss komunikasi.” Ujar

pilihan untuk menginput mata kuliah Baca Tulis Al-

Madinatul Bannah.

Qur'an (BTQ), akan tetapi setelah Jadwalnya sudah

Kacaunya sistem input KRS ini menjadi hal

disetujui oleh dosen pembimbing, baru ada

yang harus benar-benar diperbaiki oleh pihak

pemberitahuan untuk menginput mata kuliah BTQ

kampus, karena pada dasarnya input KRS menjadi

pada KRS, sedangkan kuota kelas BTQ sudah

bagian yang sangat penting bagi mahasiswa itu

penuh, sehingga mahasiswa tersebut hanya

sendiri, banyak dari mahasiswa yang berharap untuk

mencoba untuk mengonfirmasi dengan pihak

tahun berikutnya sistem kerja sikadu bisa lebih

kampus. Namun Sayangnya, tidak ditanggapi secara

berjalan baik, sehingga hak-hak mahasiswa dalam

cepat.

memilih jadwal mata kuliah bisa terpenuhi. Hal yang serupa pun juga dialami oleh

Seharusnya kampus tidak menutup mata untuk hal-

Madinatul Bannah mahasiswa dari Jurusan

hal kejadian seperti ini karena sudah selayaknya

Komunikasi Penyiaran Islam FUAD yang

kami sebagai mahasiswa mendapatkan fasilitas

menyampaikan terkait tidak adanya pemberitahuan

yang baik dan mewadahi.

akan input mata kuliah BTQ, sehingga terjadi miss

Penulis : Nazira Laela Nasta

komunikasi dan kesalahan pada saat input KRS.

“Belajarlah mengucap syukur dari hal-hal baik di hidupmu. Belajarlah menjadi kuat dari hal-hal buruk di hidupmu” -B.J. Habibie Buletin Suara Mahasiswa 25


Infografis

26 Buletin Suara Mahasiswa


Riset

Minat Kuliah di Masa Pandemi, Naik atau Malah Turun? Bagi sebagian masyarakat menempuh pendidikan tinggi merupakan salah satu harapan. Mereka yang memilih untuk melanjutkan dan menyelesaikan pendidikannya hingga jenjang paling tinggi akan dihadapkan pada berbagai permasalahan. Permasalahan tersebut dapat berupa beragamnya pilihan perguruan tinggi, jenjang pendidikan, hingga pilihan program studi. Selain itu, masyarakat juga akan dihadapkan pada begitu banyaknya pertimbangan yang harus dipikirkan.

Memang benar pandemi ini menyebabkan dampak signifikan dalam kehidupan, khususnya

Berbagai permasalahan tadi makin dipersulit

dalam ranah pendidikan. Ada 58,5% yang

pada masa pandemi. Banyak memuncul

menjawab bahwa pandemi lah yang menyebabkan

permasalahan-permasalahan baru sehingga

mereka tidak melanjutkan pendidikan. Tidak heran

mengakibatkan rumitnya melanjutkan pendidikan.

pandemi memang mempengaruhi semua sektor,

Sebagaimana yang terjadi di Kota Pekalongan

ekonomi yang merupakan aspek fundamental dalam

sebanyak 54,2% dari 142 siswa

kehidupan tak juga terbebas dari tekanan.

tidak ingin

melanjutkan pendidikannya ke perguruan tinggi. Mereka beralasan bahwa Pandemi Covid-19 menyebabkan perekonomian keluarga tidak setabil. Sehingga harapan dan cita-cita mereka untuk masuk ke perguruan tinggi menjadi pudar. Sebagian lagi dari 142 siswa Kota Pekalongan 45,8% nya mereka masih mempunyai harapan untuk melanjutkan pendidikannya.

Buletin Suara Mahasiswa 27


Riset Bagi sebagian masyarakat faktor biaya yang

perguruan lebih tinggi.

besar tidak menjadi masalah asalkan anaknya dapat diterima di perguruan tinggi negeri yang bagus dan terkemuka. Tetapi bagaimana dengan sebagian masyarakat yang kondisi ekonominya terbatas, padahal ingin menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Faktor biaya pasti akan sangat menjadi

pada sumber daya manusia yang berkualitas dari

Separuh lebih, mereka yang tidak bisa melanjutkan pendidikan di masa pandemi memilih akan melanjutkan pendidikan mereka setelah pandemi Covid-19 usai.

yang pengambil kebijakan ataupun para pemikir dan

Faktor biaya dan pemberlakuan sistem

perencana dari sektor yang terdepan (Syaifulloh &

perkuliahan daring memang berpengaruh terhadap

Pranoto, 2017). D a l a m h a l i n i f a k t o r- f a k t o r y a n g menghambat para siswa di Kota Pekalongan yaitu 38,3% siswa ingin langsung kerja. Sedangkan 35,8% nya mereka terkendala dari ekonomi keluarga yang tidak stabil. Dari jawaban siswa-siswi ini, 21% mereka menjawab sistem pembelajaran daring yang menjadikan mereka kurang bersemangat untuk masuk ke perguruan tinggi. Sedangkan yang lainnya, karena bingung memilih jurusan, dan ada juga yang tidak mendapat

minat mereka untuk melanjutkan kuliah atau tidak,

pertimbangan. Berhasilnya pembangunan nasional ditentukan oleh adanya berbagai faktor, khususnya

akan tetapi

lebih tepatnya minat atau tidaknya

kuliah ini kembali pada personal masing-masing. Dalam menentukan masa depannya, setiap orang mempunyai prioritas masing-masing. Ada yang prioritasnya hanya kerja dan memang sejak awal tidak berminat untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Ada pula yang memprioritaskan kerja terlebih dahulu, untuk kemudian bisa menabung dan bisa membiayai kuliahnya sendiri. Ada juga yang memprioritaskan kuliah karna dirasa keluarganya cukup mampu dalam membiayai kuliahnya hingga lulus. Walaupun perkuliahan dilakukan secara daring mereka akan tetap melaluinya dan ketika

dukungan dari orang tua. Berkaitan beberapa faktor tadi dapat dikatakan bahwa pandemi Covid-19 ternyata juga berdampak pada menurunnya minat siswa-siswa yang akan mendaftar kuliah. Dari riset ini kami juga menanyakan apakah ada harapan untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan lebih tinggi setelah pandemi ini berakhir. Sebanyak 58,5% mereka menjawab tidak melanjutkan, sedangkan 41,5% lainnya masih ada harapan untuk melanjutkan ke

28 Buletin Suara Mahasiswa

faktor biaya yang menjadi penghambat, mereka pun akan niat untuk mencari berbagai beasiswa untuk menunjang perkuliahannya. Penulis: Nur Khafidin Reporter: Ahmad Masruri, Khoirotul Hidayah


Resensi RESENSI FILM TEMA COVID-19 Judul : The Carrier, 2015 Sutradara : Anthony Woodley Produser : Luke Healy Penulis Naskah: Luke Healy, Helen Kingston, Stevan Mitchell, Anthony Woodley Produksi : Megatopia Films Bahasa : Inggris Tanggal Rilis : 26 Januari 2017 Durasi : 90 menit Pemain : Ed Kingsley, Jack Gordon, Karen Bryson, Joe Dixon, Zora Bishop, Billy Clarke, Andrew French, Luke Healy, dan Rebecca Johnson. Sinopsis Saat bumi sudah tidak aman lagi, maka udara adalah

tersebut? Atau membiarkannya ikut dalam

satu satunya tempat yang aman.

perjalanan panjang mereka?

Film ini menceritakan seorang pilot yang bernama

Di tengah perjalanan, Erik (pramugara pesawat)

Tobias (diperankan oleh Ed Kingsley) dan delapan

memeriksa sisa penumpang tersebut. Ternyata tiga

orang penumpang, yang awalnya mereka tak saling

diantara kesembilan penumpang tersebut terkena

kenal dan dipaksa oleh keadaan untuk saling bersatu

infeksi dan salah satunya memotong bagian yang

dan mengenal satu sama lain. Sembilan orang ini

terkena infeksi tersebut agar tetap bisa ikut dalam

adalah orang-orang yang bebas dari infeksi yang

perjalanan. Lain halnya dengan dua orang lainnya

terjadi di muka bumi. Mereka mempunyai tujuan

yang juga terkena infeksi, malah ditempatkan

yang sama, yaitu menjauh dan mencari tempat yang

digerbong paling belakang pesawat.

belum terkena infeksi untuk mereka tinggali.

Di tengah perjalanan mereka menemukan pesawat

Lantas bagaimana jika salah satu diantara mereka

lain yang juga sedang mencari tempat yang aman

ada yang terinfeksi? Ini adalah masalah yang harus

untuk mendarat. Setelah cukup lama, mereka

mereka selesaikan. Apakah mereka akan mendarat

berhasil mendarat di sebuah negara yang menurut

untuk meninggalkan orang yang terkena infeksi

mereka sepi dan tidak ada kehidupan. Saat Tobias

Buletin Suara Mahasiswa 29


Resensi (pilot dengan delapan penumpang tersebut) akan

Karena memang wabah Covid-19 ini sangat cepat

mendarat di tempat yang sama, pesawat lain yang

menular. Selain itu film yang disajikan tidak terlalu

mereka temui sebelumnya, dirampok dan sang pilot

lama untuk memahami apa yang akan disampaikan

bunuh diri. Akhirnya Tobias pun melajukan pesawat

oleh penulis naskah tersebut. Memang tidak bisa

kembali, mencari tempat yang lebih aman lagi.

langsung menarik kesimpulan ketika menit-menit

Selang beberapa waktu, pesawat Tobias berhasil

pertama, dengan durasi yang hanya 90 menit,

mendarat dengan sempurna di sebuah negara yang

mampu membuat saya memahami apa makna yang

sepi dari kehidupan manusia. Tobias menyuruh

terkandung di dalam film tersebut. Bahkan menurut

penumpang pesawat untuk bekerja sama memasok

saya, film tersebut tergolong film sederhana.

bahan-bahan untuk penerbangan selanjutnya. Craig

Selain bermakna tentang protokol kesehatan yang

dan Kate ditugaskan untuk mencari bahan bakar.

ketat, film ini bermakna sebuat kesetiaan dan

Kevin dan Maria ditugaskan untuk bersih bersih

pengkhianatan. Bagaimana manusia juga harus

pesawat. Masing-masing dari mereka mendapat

memikirkan orang lain di tengah musibah yang

tugas. Di tengah peristirahatan Tobias dan kawan

melanda dunia ini. Karena bagaimanapun kita

kawannya, ada sekelompok orang yang terinfeksi

adalah makhluk sosial, yang tidak bisa hidup

ingin mengambil alih pesawat Tobias. Kevin, salah

sendirian.

satu penumpang memerangi mereka sampai dirinya

Tempo translate percakapan tidak dibuat cepat.

terbunuh. Karena keegoisannya, Tobias akan

Sehingga orang tua yang kesulitan membaca cepat,

langsung menerbangkan pesawat tanpa menunggu

pasti bisa mengikuti translate percakapan tersebut.

anggota penumpang yang belum selesai dengan

Kekurangan

tugasnya.

Perlu disayangkan, film yang kaya makna kualitas

D i p e r j a l a n a n To b i a s m e r a s a k e s u l i t a n

gambarnya masih kurang jernih. Pada bagian bagian

menerbangkan pesawatnya sendiri, dia memanggil

tertentu masih ada gambar yang blur dan tidak

Kate untuk membantunya. Tidak ada respon dari

terlihat jelas walaupun sudah ditingkatkan

Kate. Tetapi Larry yaitu penumpang yang terinfeksi

kualitasnya. Apalagi saat malam hari, atau berada di

dan memilih untuk memotong tangannya, malah

tempat gelap, gambar sangat tidak jelas. Bayangan

menghampiri Tobias. Tobias menyuruh Larry untuk

gambarnya juga tidak terlihat.

membantunya, tapi bagaimana bisa saat Larry hanya

Alur dari film ini seperti langsung klimaks. Tanpa

memiliki satu tangan saja.

ada pengenalan tokoh atau pengenalan film terlebih

Kelebihan

dahulu. Perlu di ingat juga, film ini hanya tidak

Setelah saya menonton film ini saya lebih berhati-

cocok untuk anak kecil. Karena dikhawatirkan akan

hati lagi dalam bersosialisasi di tengah pandemi

menirukan adegan-adegan yang kurang mendidik.

Covid-19 ini. Film ini sangat menyadarkan saya tentang kewajiban mematuhi protokol kesehatan.

30 Buletin Suara Mahasiswa

Penulis: Nisrina


Esai

Bagaimana Ormawa Bisa tetap Eksis di kala Pandemi?

seperti itu Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah (FUAD) tetap melaksanakan kegiatannya, yakni Pelantikan Organisasi Mahasiswa (Ormawa) FUAD. Pelantikan ini sebenarnya terjadwalkan untuk dilaksanakan di Auditorium IAIN Pekalongan. Sayangnya, Auditorium pun tergenang

Ketika ku pandang langit, terlihat Angin

oleh air dan akibatnya pelantikan tak bisa

Muson Barat bergerak dari Benua Asia ke Benua

dilaksanakan disana. Solusi pun tiba-tiba datang

Australia yang melewati perairan luas, Laut China

menghampiri Ketua DEMA FUAD yakni

Selatan & Samudra Hindia. Angin ini menimbulkan

Muhammad Thoriqul Ibad, untuk berpindah tempat

banyak genangan diantara kita. Tak terelakkan juga

ke Gedung Pasca Sarjana yang letaknya di belakang

kampus 1 IAIN Pekalongan yang berada di Panjang,

kampus Utama. Mahasiswa FUAD yang mengikuti

yang juga menjadi korban keganasan angin muson

acara pelantikan pun, berjuang melewati banjir

barat. Kondisi ini mengakibatkan perkuliahan

setinggi kurang lebih lutut orang dewasa. Tapi

terganggu, tak terkecuali dengan kegiatan

nyatanya kondisi ini tak meredupkan semangat

organisasi mahasiswa. Namun, walaupun kondisi

mahasiswa untuk hadir di pelantikan Ormawa FUAD tersebut.

Buletin Suara Mahasiswa 31


Esai Seperti itulah kehidupan, ada tantangan,

setiap ormawa. Kegiatan offline pun semakin

dan halangan yang harus kita hadapi. Sebagai

diberikan kelonggaran, namun tetap harus

contoh kondisi Pandemi seperti ini. Ormawa

melaksanakan protokol kesehatan yang ketat.

dituntut untuk selalu produktif dengan keterbatasan-

Khususnya ormawa yang basic kegiatannya praktik,

keterbatasan dari kampus. Seperti kurang adanya

saat ini mulai melakukan kegiatan-kegiatan offline.

fasilitas yang memadai untuk setiap kegiatan

Namun, sampai detik ini perkuliahan masih tetap

Ormawa. Contohnya UKM Teater Zenith yang

dilakukan secara online. Ini juga menjadi

sampai saat ini belum mendapatkan tempat yang

permasalahan tersendiri bagi setiap ormawa, karena

nyaman dan aman untuk mereka latihan teater.

kebanyakan dari mahasiswa rantau pulang ke rumah

Ditambah lagi jika menggunakan auditorium harus

masing-masing. Sehingga kegiatan yang

mematuhi peraturan, seperti tidak boleh lebih dari

dilaksanakan secara offline hanya diikuti oleh

30% dari kapasitas ruangan audit. Kegiatan-

mahasiswa yang berada di Pekalongan dan

kegiatan Ormawa diminta oleh kampus untuk

sekitarnya. Hal ini juga menghambat

memperbanyak kegiatan online karena Pandemi.

pendistribusian buletin dan majalah yang

Ormawa yang basicnya praktik langsung ke

diterbitkan LPM Al-Mizan. Karena target utama

lapangan pun bingung mengatur strategi agar

dari buletin dan majalah LPM Al-Mizan yaitu

kegiatannya lebih banyak ke online. Contoh KSR

mahasiswa IAIN Pekalongan, perkuliahan yang

PMI yang lebih dominan banyak praktik daripada

dilakukan secara daring menjadikan mahasiswa

teori, mungkin kalau teori bisa dilakukan dengan

jarang untuk ke kampus, dan pendistribusiannya

aplikasi Zoom Meeting ataupun Google Meet. Nah,

pun jadi tak terurus. LPM Al-Mizan pun akhirnya

masalahnya apabila kegiatan praktiknya dilakukan

melakukan inovasi untuk menerbitkan E-Buletin

secara online akan menimbulkan kesalahpahaman.

yang nantinya akan disebarluaskan situs web LPM

Bisa saja kegiatan praktik dilakukan secara online,

Al-Mizan, sehingga mahasiswa rantau tetap bisa

akan tetapi daya pemahaman mahasiswa berbeda-

mengakses buletin yang diterbitkan oleh LPM Al-

beda. Ada yang sepenuhnya paham, ada juga yang

Mizan.

malah tidak paham sama sekali. Hal ini juga terjadi

Seperti itulah hal-hal yang dihadapi oleh

di dalam perkuliahan online, khususnya pada mata

berbagai ormawa di IAIN Pekalongan agar tetap

kuliah berbasis praktik.

bisa eksis di kala Pandemi. Pandemi ini

Lalu bagaimana ormawa menjawab

menimbulkan dampak yang begitu besar dalam

pertanyaan tentang apakah ormawa bisa tetap eksis

berbagai sektor kehidupan. Hal yang harus kita

di kala Pandemi? Berbagai cara pun dilakukan

lakukan adalah untuk tetap survive ditengah kondisi

dengan memanfaatkan media sosial untuk

yang masih belum normal seperti ini. Serta

melakukan branding diri. Membuat semacam

melakukan inovasi-inovasi agar tetap eksis di kala

Campaign untuk mempromosikan apa yang ada di

pandemi.

32 Buletin Suara Mahasiswa


Esai Kondisi ini tentu tidak kita harapkan, tapi

Banyak yang bisa kita lakukan di masa

mungkin ini cara bumi agar membersihkan polusi-

pandemi ini, seperti membantu perekonomian

polusi di dalamnya. Masih banyak diantara kita

masyarakat dengan mengadakan pelatihan bisnis

yang abai dalam menjaga lingkungan,

berbasis online. Dengan seperti itu, mahasiswa yang

mengakibatkan tercemarnya udara, air dan tanah

bergerak melalui ormawa tidak hanya petentang-

oleh perbuatan manusia sendiri. Dengan adanya

petenteng dengan bangga memamerkan ormawa

kondisi seperti ini, manusia agar bisa merefleksikan

nya saat ospek mahasiswa baru. Tapi yang paling

diri apa yang telah diperbuat selama ini. Begitu juga

penting, bagaimana ormawa itu memberikan

mahasiswa yang katanya Agent of change yang

manfaat bagi anggota pada khususnya dan

digaung-gaungkan saat orientasi mahasiswa baru.

masyarakat pada umumnya, melalui gerakan-

Melalui ormawa diharapkan Mahasiswa bisa selalu

gerakan sosial yang nyata.

menyesuaikan keadaan zaman. Melakukan kegiatan yang berdampak baik bagi lingkungan dan

Penulis : Muhammad Labidun Nufus

masyarakat tentunya.

“Dengan hanya melihat air, seseorang bisa belajar banyak hal tentang ketenangan yang sewaktu-wakatu bisa menenggelamkan”

Buletin Suara Mahasiswa 33


Sorot

Prosesi pengecekan suhu ke ka mengakses Perspustakaan IAIN Pekalongan. Hal ini mengiku protokol kesehatan selama pandemi. -Pict by: @perpus.iainpkl

Efektifkah Penggunaan Sistem Semi Daring-Luring Perpustakaan di Masa Pandemi? Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)

Berlakunya kebijakan baru di kampus pada

berdampak pada perubahan beberapa kebijakan

akhirnya juga menimbulkan beberapa sistem baru di

yang ada. Sebagai lembaga perguruan tinggi yang

perpustakaan itu sendiri. Terhitung ada tiga

dinaungi oleh Kementrian Agama (Kemenag), IAIN

kebijakan baru yang diberlakukan di Perpustakaan

Pekalongan juga turut merasakan dampaknya.

IAIN Pekalongan. Kebijakan yang pertama,

Termasuk adanya perubahan kebijakan di

pembatasan tatap muka di perpustakaan, kebijakan

Perpustakaan IAIN Pekalongan yang menjadi satu

ini mulai berlaku pada 15 Maret 2020, isi dari

perubahan yang dirasakan oleh warga kampus,

kebijakan ini yaitu perpustakaan hanya mengizinkan

seperti yang di tuturkan Abdul Aziz selaku Kepala

pemustaka yang memiliki kepentingan mendesak

Perpustakaan IAIN Pekalongan, pada Rabu (10/3).

untuk datang ke perpustakaan, hal ini juga dibarengi

“Jadi kita itu mengikuti regulasi yang ada di institusi

dengan pemberlakuan protokol kesehatan yang

atau IAIN, ketika kebijakannya boleh melakukan

ketat. Selanjutnya ada kebijakan lockdown.

tatap muka dengan adanya pembatasan, ya kita akan

Kebijakan ini berlaku mulai 24 Maret 2020. Pada

melaksanakan kebijakan tersebut, artinya pelayanan

saat kebijakan ini ada, semua pelayanan

di perpustakaan juga tatap muka,” tuturnya.

perpustakaan dialihkan menjadi daring total, semua

34 Buletin Suara Mahasiswa


Sorot pemustaka tidak diizinkan untuk meminjam buku

memasukkan buku satu persatu ke dalam

langsung ke perpustakaan. Selanjutnya, mengikuti

drop box.

perkembangan Covid-19 yang tidak kunjung berlalu, dan tingginya kebutuhan membaca dari

3. Pastikan sudah terdengar bunyi tanda buku sudah di transaksi.

civitas akademika, pada akhirnya perpustakaan

4. Apabila terdapat denda, maka denda

kembali membuat kebijakan baru, yaitu kebijakan

dibayarkan pada peminjaman buku

semi daring-luring. Kebijakan ini mulai berlaku

selanjutnya.

pada era new normal yaitu tanggal 15 Juni 2020

Selain terdapat langkah-langkah yang berbeda dari proses peminjaman dan pengembalian buku,

sampai dengan saat ini. Adapun langkah-langkah peminjaman buku

pada kebijakan semi daring-luring ini juga

pada kebijakan semi daring-luring ini sebagai

diberlakukan pembatasan jumlah pemustaka yaitu

berikut :

dengan membagi pemustaka menjadi empat sesi

1. Pemustaka mencari buku yang dibutuhkan

setiap harinya, sesi satu dimulai dari pukul 09.00-

O PA C

09.30, sesi dua dimulai pukul 09.45-10.15, untuk

( h p://opac.iainpekalongan.ac.id ) di

sesi ketiga dimulai dari pukul 10.30-11.00, dan sesi

rumah

terakhir dimulai pukul 11.15-11.45. Untuk masing-

m e l a l u i

2. Siapkan judul buku dan nomor panggil.

masing sesi dibatasi dengan maksimal 30

3. Mengisi formulir peminjaman pada link :

pemustaka.

h p://bit.ly/peminjaman-sirkulasi

Adanya kebijakan semi daring-luring ini tidak

4. Pengisian formulir peminjaman sebelum

mengubah peraturan jangka waktu pengembalian

pukul 12.00 WIB, buku bisa di ambil

buku, “Jangka waktu peminjaman buku online

keesokan harinya. Sedangkan untuk

sama, tujuh hari. Kalau telat denda, karena ada

pengisian formulir peminjaman setelah

pergantian, kan kasihan yang lain (yang ingin

pukul 12.00 WIB, buku bisa di ambil lusa.

meminjam buku yang sama). Jadi denda itu untuk

5. Pengambilan buku harus menunjukkan

pengendalian saja, selain itu kan bisa perpanjang.

Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) peminjam.

Kalau online, perpanjangan bisa datang langsung

6. Contact person peminjaman : 0823-1499-

kembali kesini, atau lewat WhatsApp, tinggal bilang

9797 Lalu, untuk pengembalian buku pada kebijakan ini dapat melalui langkah-langkah sebagai berikut : 1. Pemustaka membawa buku yang akan dikembalikan. 2. K e m u d i a n p e m u s t a k a l a n g s u n g

saja mau memperpanjang pengembalian buku,” ungkap Abdul Aziz. Setelah adanya kebijakan semi daring-luring ini, perpustakaan mengalami penurunan jumlah pengunjung, hal ini dikarenakan sistem peminjaman buku yang lebih rumit dibandingkan sebelum adanya pandemi. Seperti yang dinyatakan oleh salah

Buletin Suara Mahasiswa 35


Sorot satu pemustaka, Kharimah Damayanti dari jurusan

beberapa mahasiswa malas datang ke perpustakaan

Bimbingan Penyuluhan Islam (BPI) semester dua,

karena harus melewati rob terlebih dahulu untuk

yang menganggap kebijakan tersebut kurang

bisa masuk ke perpustakaan. Namun, setelah

efektif. “Kunjungan ke perpustakaan kan waktunya

bencana rob selesai, jumlah pengunjung

dibatasi, ada sesi satu sampai empat. Nah menurut

perpustakaan IAIN Pekalongan juga terlihat

saya hal itu malah kurang efektif, karena saya

mengalami peningkatan yang signifikan. Hal ini

pernah jauh-jauh datang dari rumah mau ke

dikarenakan banyak mahasiswa yang mulai

perpustakaan, sampai sana malah tidak bisa masuk,

mendapat tugas dari dosen, dan mau tidak mau harus

mungkin karena telat. Untuk masuk ke perpustakaan

mencari sumber referensi ke perpustakaan.

pun sebelumnya harus mengisi semacam link untuk

Pemberlakuan kebijakan semi daring-luring di

kemudian bisa dihubungi oleh petugasnya.” Jelas

perpustakaan ini, dinilai lebih efektif dibandingkan

Damayanti

kebijakan lockdown ataupun daring saja. Hal ini

Hal tersebut juga dialami oleh Endah Maulidah

dikarenakan dengan adanya kebijakan ini

dari jurusan Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir (IAT)

perpustakaan dapat lebih memaksimalkan

semester dua, “Pengalamanku pinjam buku di

fungsinya, namun tetap mematuhi protokol

perpustakan kampus itu, sebelumnya harus

kesehatan. Pemberlakukan kebijakan ini juga

memesan dulu secara online via link google form,

membuat pemustaka lebih nyaman dalam

nah kita harus tahu judul, pengarang, dan nomor

meminjam buku, hal ini dikarenakan protokol

panggil bukunya. Itu semua bisa dilihat di katalog

kesehatan yang diberlakukan sangat ketat dan tidak

online-nya (opac.iainpekalongan.ac.id). Untuk

akan menimbulkan kerumunan di perpustakaan.

waktu peminjamannya diatur dan tidak bisa langsung diambil hari itu juga. Misalnya memesan

Penulis: Rima

buku hari ini sebelum jam 12 siang, baru bisa

Reporter: Ita, Ela

diambil besoknya, dan yang memesan hari ini lebih dari jam 12 baru bisa diambil lusa. Malah pernah sudah mengisi link sebelum jam 12 tetapi besoknya baru menerima pesan konfirmasi dan buku baru bisa diambil besoknya lagi.” Terangnya pada Rabu (24/6). Selain itu faktor lain yang menyebabkan penurunan jumlah pengunjung di perpustakaan adalah adanya bencana rob pada bulan Januari hingga Februari, di perpustakaan Kampus 1 IAIN Pekalongan. Adanya bencana rob ini, membuat

36 Buletin Suara Mahasiswa

“Kadang situasi di lapangan tidak sesuai dengan teori di dalam buku. Di sinilah pengalaman akan berperan besar” -Merry Riana


Kata Mereka

Adanya penyebaran Virus Corona yang semakin meningkat berdampak pada sistem perkuliahan,

yang saat ini berbasis online atau dalam jaingan (daring). Menurut saya, yang sudah merasakan sistem perkuliahan daring sejak pertengahan semester dua hingga kini semester empat, kini malah merasa nyaman dengan perkulihan seperti ini. Dengan perkuliahan online ini, saya dapat fleksibel mengatur waktu, seperti kapan mengerjakan tugas sekolah, membantu orang tua, istirahat, beribadah, dan lain-lain. Memang tak dapat dipungkiri sistem daring ini memang ribet. Semuanya serba online, mulai dari mempelajari modul pelajaran, latihan soal, mengumpulkan tugas, diskusi dengan teman, sampai ulangan. Walaupun sistem online memudahkan banyak pekerjaan, namun dalam proses pembelajaran, kami jadi mendapatkan tambahan pekerjaan, yaitu membuat dan mengirimkan foto, video, download materi, dan upload tugas yang telah dikerjakan. Semua itu membutuhkan waktu yang cukup lama dalam pengerjaannya. Idak jarang juga terkendala memory Handphone saya sampai penuh. Hal yang menjadi permasalahan untuk saya adalah batas pengumpulan tugas yang terlalu cepat. Ini yang paling saya tidak suka dari kegiatan pembelajaran online. Hampir setiap hari saya mendapat tugas

yang harus dikerjakan dan dikumpulkan hari itu juga. Saya sampai pusing dan stres jika masih mengerjakan tugas lalu ada lagi tugas lain yang harus dikumpulkan pada jam yang sama. Alhasil, ada tugas yang terlambat saya kumpulkan.

Fatichah/ PAI/ Semester 4

Penerapan pembelajaran secara online/ daring, memberi dampak buruk pada pendidikan. Dengan

penerapan pembelajaran secara online membuat para mahasiswa

malas untuk belajar, sulit dalam

memahami materi. Disamping itu banyak dosen- dosen yang tidak bertanggung jawab dalam tugasnya. Seperti hanya memberi tugas tanpa menjelaskan materinya, ataupun tidak memantau jalannya kegiatan perkuliahan. Jika hal tersebut dibiarkan secara terus menerus pendidikan akan mengalami penurunan. Perlu adanya penyesuaian dosen dengan mahasiswa dalam menjalani pembelajaran secara online. Guru sebagai tenaga pendidik perlu mempunyai kesadaran dan tanggung jawabnya sebagai seorang guru,

seperti menjalankan kewajiban dan haknya. Selain itu, perlu adanya dukungan dari orang tua dalam memantau perkembangan pembelajaran mahasiswa. Abdul Latif/ PAI/ Semester 4

Redaksi menerima kiriman surat pembaca. Menanggapi hal-hal yang menyangkut dunia kemahasiswaan. Terutama yang berada di Kampus IAIN Pekalongan. Serta tanggapan atas terbitnya Buletin Suara Mahasiswa. Tulisan maksimal 1000 kata dan dikirim ke email kotaksuratalmizan@gmail.com

Buletin Suara Mahasiswa 37


Opini

Ilustrasi by: Edi Wahyono/detikcom

Serba-Serbi Kuliah Daring Pemberlakuan pembatasan sosial

semester dimulai, mahasiswa sibuk mencari link

menimbulkan dampak yang besar di berbagai

grup WhatsApp mata kuliah yang sedang ditujunya

bidang, salah satunya di bidang pendidikan. Dunia

atau bahkan membuat grup sendiri. Bukan hanya

pendidikan harus merubah sistem pembelajaran dari

WhatsApp saja yang menjadi media pembelajaran,

yang semula tatap muka menjadi pembelajaran

terdapat beberapa aplikasi lain yang sering

melalui jaringan (online). Perubahan sistem tersebut

digunakan untuk perkuliahan. Contohnya seperti

membutuhkan penyesuaian yang dilakukan oleh

Zoom, Google Meet, Google Classroom, dan

pengajar maupun muridnya. Penyesuaian dimulai

sebagainya.

dari pengenalan media hingga prosedur penggunaan media penunjang kegiatan pembelajaran.

Lantas apa saja serba-serbi kuliah daring? Absensi

Ada berbagai media yang dapat digunakan

Apa kabar dengan absensi kalian selama

guna mendukung perkuliahan online. Pastinya

perkuliahan ini? Selama PJJ, tidak jarang

setiap orang memiliki aplikasi chat yang satu ini

mahasiswa telat dalam mengisi absen di Sikadu.

kan? Apalagi kalau bukan WhatsApp. Aplikasi

Selain keterlambatan waktu untuk absen, banyak

tersebut merupakan salah satu dari banyaknya

faktor lain yang mempengaruhi mahasiswa tidak

media yang digunakan untuk pembelajaran. Hampir

mengisi absen di Sikadu. Sistem Sikadu yang

setiap mata kuliah memiliki grup WhatsApp

terkadang mengalami kesalahan. Saat di tampilan

tersendiri untuk mengirimkan tugas-tugas ataupun

depan, seluruh mahasiswa diwajibkan untuk

sebagai tempat presentasi. Alhasil, setiap awal

mengisi Nomor Induk Mahasiswa (NIM) dan

38 Buletin Suara Mahasiswa


Opini password Sikadu. Saat seluruh data sudah diisi,

mengatakan bahwa pihak IAIN Pekalongan sama

terkadang tidak bisa masuk ke dalam tampilan

sekali tidak pernah melakukan kontrak iklan

beranda Sikadu. Tidak ada peringatan warna merah

bersama dengan pihak manapun. Beberapa dugaan

yang biasanya muncul ketika pengguna melakukan

sementara mengenai munculnya iklan di Sikadu

kesalahan dalam memasukkan data yang

adalah IAIN Pekalongan melakukan kerja sama

diperlukan. Ketika hal tersebut terjadi maka hal

dengan salah satu provider dalam rangka agar

yang perlu dilakukan langsung adalah menghubungi

Sikadu serta E-learning bisa mengakses skema

dosen yang berkaitan. Seringkali dosen tidak mau

paket kuota belajar indosat. Dugaan lainnya yaitu

menambahkan absensi mahasiswanya tanpa adanya

browser yang digunakan untuk mengakses di

barang bukti mengenai kesulitan yang sedang

handphone tidak di setting security.

dihadapi oleh mahasiswa tersebut.

On Camera

Terdapat iklan di Sistem Informasi Akademik Terpadu (Sikadu)

Apabila sistem perkuliahan dilakukan dengan menggunakan video conference, misalnya Zoom

Pernahkah kalian mendapati iklan saat

atau Google Meet. Agar tidak terkesan berbicara

membuka Sikadu, baik itu melalui Google Chrome

seorang diri atau monolog, dosen akan menyuruh

maupun lewat aplikasi? Kemunculan iklan di

mahasiswanya untuk mengaktifkan kamera. Namun

Sikadu ini memang tidak dialami oleh seluruh

mahasiswa tetap tidak mengaktifkan kamera dengan

mahasiswa. Iklan yang muncul di Sikadu dirasa

beberapa hal yang mendasarinya, contohnya sedang

sangat mengganggu. Biasanya iklan tersebut akan

melakukan aktivitas lain.

muncul di tampilan depan Sikadu atau setiap

Bukan hanya itu saja, salah satu mahasiswa

pengguna yang menekan fitur di Sikadu. Jika kita

semester empat mengaku bahwa ia terkadang

menggunakan handphone untuk mengakses Sikadu

menghidupkan kameranya saat pembelajaran.

maka yang terjadi adalah iklan tersebut berukuran

Namun ia lebih sering mematikan kameranya sebab

cukup besar. Sehingga yang terjadi adalah informasi

akan membuat kuotanya lebih hemat. Tidak dapat

yang kita tuju di Sikadu tertutupi oleh iklan. Bukan

dipungkiri bahwa kuota menjadi salah satu hal

hanya itu saja, kemunculan iklan secara tiba-tiba,

penting yang harus dimiliki oleh mahasiswa untuk

tidak jarang membuat pengguna di-direct ke

menunjang perkuliahan.

halaman tertentu.

Itulah beberapa serba-serbi mengenai sistem

Mengenai iklan yang muncul di Sikadu, crew

perkuliahan daring selama satu tahun lebih ini. Jika

LPM Al-Mizan mengonfirmasi langsung ke Unit

diperhatikan maka sistem perkuliahan daring

Teknologi Informasi dan Pangkalan Data (UTIPD)

memang dapat 'menggantikan' sementara sistem

yang berada di gedung terpadu, kampus 2 IAIN

perkuliahan tatap muka. Pembelajaran tetap dapat

Pekalongan, Rowolaku. Disana kami bertemu

berjalan sesuai dengan jadwal yang telah disusun.

dengan Ketua UTIPD, Ahmad Rosyid. Ahmad

Nilai dari setiap mahasiswa pun dapat keluar di

Buletin Suara Mahasiswa 39


Opini setiap akhir semesternya serta dapat melanjutkan

serta komitmen yang tinggi agar perkuliahan yang

semester berikutnya. Namun, berbicara tentang

dilakukan tetap maksimal. Perlu adanya manajemen

keefektifan dari sistem PJJ ini masih cukup kurang.

waktu agar jam perkuliahan tidak terganggu dengan

Banyaknya aktivitas mahasiswa yang dilakukan

aktivitas yang lainnya. Masih banyak hal yang dapat

dalam satu waktu membuat fokus mahasiswa

dilakukan agar menunjang keefektifan dalam PJJ

menjadi terpecah. Contohnya saja kuliah namun

ini. Setiap mahasiswa pasti menemukan atau

dilakukan ketika dalam perjalanan. Otomatis fokus

memiliki cara yang dapat membantunya agar

dari mahasiswa akan terpecah ditambah dengan

perkuliahan berjalan dengan maksimal. Jangan

suara bising dari kendaraan yang melaju,

sampai kalimat yang senantiasa diucapkan ketika

mengakibatkan pembelajaran yang dilakukan

awal semester hanyalah bualan semata. Kalimat

sangatlah tidak maksimal. Bukan hanya ditinggal

“Aku harus lebih baik dari semester kemarin dan

berkendara, bahkan ada pula yang ditinggal tidur

aku harus lebih rajin daripada semester kemarin,”

saat sedang melakukan proses pembelajaran.

tidak menjadi suatu omong kosong yang terucap

Tidak mudah memang melakukan

setiap pergantian semester.

perkuliahan daring. Dibutuhkan tekad yang bulat

from this

Penulis : Aisa

to this

na n

40 Buletin Suara Mahasiswa


Bilik Bahagia Edisi Khusus

Arini Sabrina Pimpinan Redaksi x 2018

Chilya Machrusoh Kaderisasi x 2018

Selamat Wisuda

Dewi Pujiati Redpel Majalah x 2018

Rafi Kamaludin Layouter x 2017

Mochamad Aris Yusuf Redpel SM x 2020

Musfiroh Kaderisasi x 2019

Zaenal Mustaqim Layouter x 2019

Ulfatunnisa Pimpinan Redaksi x 2019

Azizah Redpel SM x 2019

Ilman Hidayat Kaderisasi x 2020

“Dan Mizan bagiku adalah sebuah candu, yang terbuat dari teman dan perasaan. Lebih dari itu tertanam kenangan dalam keabadian.”

Buletin Suara Mahasiswa

1



Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.