Beliau juga menambahkan bahwa uap vape memiliki toksisitas tinggi dengan ditemukannya berbagai karsinogen seperti aldelhyde, o-toluidine dan naphtylamine yang dapat menyebabkan inflamasi paru-paru, jantung, sistemik serta kerusakan sel. Asti juga menambahkan bahwa tidak cukup bukti ilmiah untuk menyebut rokok elektronik sebagai produk less harmful, sehingga tidak dapat diklaim sebagai upaya cara merokok yang lebih sehat.
FOTOGRAFI BPOM, METROSPORT
Kurang Bukti Ilmiah? Pertama, mari melihat klaim dari Asti ini secara garis besar. Jika membicarakan mengenai bukti ilmiah, sudah banyak sekali studi ilmiah yang menyatakan bahwa rokok elektrik merupakan produk yang lebih tidak berbahaya dibandingkan rokok konvensional. Salah satunya, tentu saja studi ilmiah dari Public Health England yang menyatakan bahwa vape 95 persen lebih tidak berbahaya dibandingkan rokok konvensional. Bahkan studi ilmiah tersebut juga memberikan data penelitian yang menunjukkan bahwa hanya lima persen dari zat-zat dengan potensi bahaya yang terkandung dalam rokok konvensional ditemukan dalam rokok elektrik. Studi ilmiah dari Public Health England tersebut juga tidak pernah mengatakan rokok elektrik sebagai upaya cara merokok yang lebih sehat, namun lebih kurang berbahaya. Public Health England bahkan mengakui bahwa rokok elektrik bukan tanpa risiko karena lima persen tadi itu masih berpotensi bahaya bagi kesehatan. Public Health England juga mengingatkan bahwa penggunaan rokok elektrik secara berlebihan juga tetap dapat merugikan kesehatan. Selain studi ilmiah dari Public Health England, tentu saja banyak studi-studi lain yang mendukung rokok elektrik sebagai produk less harmful. Jika membicarakan mengenai rokok elektrik, tentu saja Dr Konstantinos Farsalinos tidak dapat dilupakan. Studi-studi ilmiah dari peneliti di Onassis
(BPOM) Direktur Pengawasan Keamanan Mutu dan Ekspor Impor Obat, Narkotika, Psikotropika, Prekurso dan Zat Adiktif BPOM, Tri Asti Isnariani mengatakan bahwa bahwa tidak cukup bukti ilmiah untuk menyebut rokok elektronik sebagai produk less harmful, sehingga tidak dapat diklaim sebagai upaya cara merokok yang lebih sehat.
(Metrosport) Dr Konstantinos Farsalinos, dari peneliti di Onassis Cardiac Surgery Center, Athena dan salah satu profesor di Universitas Patras telah banyak melakukan studi dan penelitian terkait rokok elektrik sebagai alternatif rokok konvensional yang lebih kurang berbahaya.
Cardiac Surgery Center, Athena dan salah satu profesor di Universitas Patras ini akan banyak dibahas dalam artikel ini. VAPEMAGZ
NOVEMBER 2020
25