11 | FREE magazine
Panduan gaya hidup ramah sosial dan lingkungan
Value Chain Dari bisnis untuk kondisi yang harmonis
Secret Garden: Pertanian yang mengubah kota dan sistem pangan
Gaya Hidup High Tea dan kisah dari kebun teh
Farhan: The Power of Celebrity and social issues
Notes from editor T-shirt / polo R 100.000,Rp 10 0
Memahami lebih, lebih memahami…
Majalah dua bulanan terbitan Perkumpulan Indonesia Berseru yang mengulas latar belakang serta panduan gaya hidup ramah sosial dan lingkungan.
Saat ini sadar ataupun tidak, relasi antar manusia sudah berubah. Relasi fisik dan interaksi langsung hampir tidak pernah dilakukan. Kecuali dalam keluarga inti. Relasi lebih sering dilakukan lewat telepon, sms atau multimedia yang ada termasuk jejaring sosial. Memang tidak selamanya buruk, karena banyak respon positif dari satu peristiwa bisa tergalang dengan cepat, misalnya saat terjadi bencana.
Dewan Redaksi: Editor: Tejo Wahyu Jatmiko Redaksi: Ida Ronauli Marsya Anggia Nashahta Desainer Mohamad Reza Fotografer: Agustinus Sidarta Des Syafrizal Advisor Komunikasi: Ukke R. Kosasih
Relasi ini juga membuat informasi yang beredar sangat cepat, beragam dan luar biasa jumlahnya. Terkadang kita tidak cukup punya waktu untuk mencerna dan memahaminya. Sehingga seringkali kita menjadi bingung dalam mengambil kesimpulan dan pelajaran dari satu peristiwa. Dan pada akhirnya kita dengan mudah melupakan satu peristiwa dengan begitu saja. Contoh menarik adalah pilihan lima hari kerja dalam seminggu. Mungkin banyak perusahaan besar yang sudah mempraktekan sebelumnya. Pilihan ini menjadi populer saat pemerintah memutuskan sebagai kebijakan negara. Ada satu pesan utama saat itu bahwa lima hari kerja itu ditujukan supaya masyarakat kota mempunyai waktu untuk kembali ke desa. Bukan sekedar “menengok” namun untuk berinteraksi dengan produsen seperti petani, nelayan, pekebun dan lainnya. Ada semangat mencintai produksi dalam negeri dan menghidupkan desa. Sayangnya semangat tersebut tergerus dengan cepat karena relasi yang memang sudah berubah. Lupakah kita dengan desa? Jawabnya ya…
Tas belanja Rp 55.000,- (kecil) Rp 65.000,- (sedang) Rp 75.000,- (besar)
Atau ingin berlangganan Respect selama 1 tahun? Hanya dengan Rp 50.000 anda mendapatkan 6 edisi Respect yang dikirim ke alamat anda.
setiap pembelian merchandise, gratis majalah Respect selama 3 edisi. *Khusus untuk wilayah bodetabek, dikenakan biaya tambahan Rp 7.500,-
Alamat Redaksi: Jalan Teluk Bayur 1 No 7C Komplek Angkatan Laut Rawa Bambu, Ps. Minggu Jakarta 12520 T/F : 021 788 31 383 E : respectmagz@gmail.com
Dampaknya sudah kita rasakan sekarang. Kita lebih sering mengedepankan ego dengan prinsip asal murah, gampang, enak dan tersedia sepanjang waktu. Akibatnya angka impor pangan, sayuran dan buah-buahan kita terus melejit. Sementara produk petani, nelayan dan masyarakat desa terpuruk karena kalah bersaing. Selayaknyalah kita segera berubah dan lebih berpihak kepada mereka penjaga kehidupan kita. Upaya ini bisa dilakukan mulai dengan memahami dan bukan sekedar mendapatkan informasi saja.
Cover : Agustinus Sidarta
Dan apabila kita terus berupaya memahami lebih, niscaya kita akan lebih memahami. Memahami merupakan kunci agar kita lebih cerdas dan bernurani. Dan disana benih konsumen yg beretika akan tumbuh subur…..
Pembayaran dapat ditransfer melalui: Rek Bank BCA KCPPasar Minggu No. Rek. 5470.3765.56 a/n Ida Ronauli.
yakinlah.
(Kirim fax dengan menyebutkan keterangan (Nama, Usia, TTL, Alamat lengkap, Telepon/HP, e-mail, dan pekerjaan)
Tejo Wahyu Jatmiko
beserta bukti pembayaran ke: 021-78831383)
Salam
Cover Story
Edisi ini:
Kalau tidak ada nilai tambah, rasanya sulit membayangkan harga berbagai produk berbahan lurik -bahan yang biasa digunakan si mbok, sais sado dan penjaga keraton- ini dapat mencapai jutaan rupiah. Selain disain yang apik, Lawe memang “lahir” untuk memperpanjang nafas industri rumahan lurik yang terpuruk pada 2006: diguncang gempa, ditinggalkan konsumen dan pekerjanya, yang sebagian besar perempuan. Konsumen yang memilih produk Lawe, sadar atau tidak sadar telah menggulirkan perubahan: membangkitkan kembali pabrik lurik yang mati suri, memberikan pekerjaan
Gaya Hidup High Tea dan kisah dari kebun teh
bagi perempuan, mulai proses pencelupan benang hingga pengemasan. Kalau semua pilihan digerakkan oleh kesadaran akan kehadiran nilai, diantaranya: keadilan, ramah lingkungan, penghormatan yang melebihi kepuasan sendiri, bayangkan betapa dasyatnya perubahan yg dapat dilakukan dari kegiatan konsumsi sehari-hari. Selamat berbelanja dengan kesadaran!
Value Chain: Dari bisnis untuk kondisi harmonis Natalie Portman: It’s just not animals
28
Wojalaka: si beras hitam dari manggarai barat
30
Chico Bag
36
Mohon untuk tidak membuang majalah ini, berikan kepada mereka yang mungkin dapat diajak untuk menjadi bagian dari perubahan seperti Anda. Respect Online: http://issuu.com/respectmagz Respect-Magazine @Respectmagz Mailing list: http://groups.yahoo.com/ group/respectmagz/
Respect mengundang siapa saja yang mau berbagi pengalaman, pengetahuan, ide untuk percepatan penerapan gaya hidup ramah lingkungan dan ramah sosial. Kirim e-mail: respectmagz@gmail.com Respect tidak menerima bayaran dalam bentuk apapun untuk setiap produk ataupun lembaga yang menjadi bahasan dalam artikel.
8
Secret Garden: Pertanian yang mengubah kota & sistem pangan 14
Edisi 11
Yth Redaktur Respect, Entah siapa penulis artikel “Antara Gurihnya Margarin, Kesehatan, dan Sebaran Kebun Sawit”, tapi pilihan temanya tajam. Jarang sebuah free magazine menulis dalam sebuah kasus kuliner dengan tingkat keprihatinan tinggi. Memang lebih mudah mencari resource penulis lepas yang dengan mudah saja basa menulis tren cupcake/kafe dll. Jadi, saya pujikan penulis artikel tsb dan PemRed-nya. Salam hangat, Club Sandwich Food Stylist
Punya kritik dan saran untuk Respect? Kirim surat anda melalui e-mail: respectmagz@gmail.com atau fax 021-78831383 dengan menyebutkan nama/usia/kota/ pekerjaan/nomor telepon. Surat yang terpilih akan mendapatkan suvenir menarik dari Respect.
Selamat! Ninies terpilih dan berhak mendapatkan tas belanja Respect.
Maaf terlupa nama penulisnya: Ida Ronauli & Ukke R Kosasih. Terima kasih dan kami senang informasi yang disajikan dapat berguna. Full of excitement to catch you up, dearest Respect! Beneran tertohok maksimal sama edisi Respect terbaru “Food for Thought”. Really enlightening my mind soal betapa dari ‘makan’ itu bisa jadi bencana serius yang pastinya jauh lebih berbahaya dari sekedar kekenyangan atau kegemukkan. Thanks for all of the articles you made! Saya sebetulnya pengikut setia Respect lho, terutama di Twitter karena tweetsnya berguna banget. Nambah pengetahuan dan pastinya bikin kita nggak cuma jadi Environmentalist, tapi juga Social Environmentalist :) Ada baiknya Respect lebih memperhatikan lagi soal bagaimana pihak resto membagikan Respect ke pelanggan, dimana Respect di taruh agar bisa speak louder effectivelly. Sayang kan kalau Respect ditaruh sembarangan? Go Respect go! Go environmental plus social friendly lifestyle! Ninies. 17tahun. Jakarta. Assistant Program Youth NGO Perempuan. 087877728281 Thanks Ninies, kami akan perhatikan kembali cara distribusi agar lebih efektif. Senang mendapat teman untuk berbagi dan bersama berubah jadi lebih baik.
4
5
Adalah upaya menciptakan kembali hubungan yang terputus: antara kita dengan alam antara kita dengan para penghasil pangan Adalah soal pilihan: Untuk menikmati makanan sehat tanpa bahan kimia sintetik Untuk memulihkan lingkungan yang kian merana Adalah tentang keberpihakan: Untuk mau menjadi bagian dari perubahan Untuk tindakan nyata memperkuat perekonomian para produsen kecil di desa
Respect Family adalah tentang solidaritas untuk sejahtera bersama Pastikan keluarga kita menjadi bagian dari Respect Family. Langkah untuk menikmati pangan sehat, mendukung para produsennya dan menciptakan lingkungan yang lebih lestari. Kontak: 021-78831383 atau respectmagz@gmail.com untuk menjadi anggota keluarga Respect Family. 6
7
BIG PICTURE Latar belakang pentingnya pola konsumsi beretika
Value Chain
Konsumen yang berani bicara dan bertindak dapat membuat
Dari bisnis untuk kondisi yang harmonis banyak kebaikan. Kenali rantainya untuk menambah nilai agar cara produksi jadi lebih baik lagi. Teks: Ida Ronauli Foto: Ida Ronauli
Banyak yang bilang enak berbisnis di Indonesia, karena konsumennya “nrimo� dan gak mau repot. Selama barang yang dibutuhkan tersedia dan masih terjangkau semua akan baikbaik saja. Padahal kekuatan konsumen dapat mengubah banyak hal, bahkan hingga hal yang jarang terpikir oleh kita. Misalnya pembagian kerja antar perempuan dan laki-laki di dalam rumah tangga petani kacang di satu desa di Lombok sana. Kalau satu suara, atau satu tindakan, bisa menggulirkan perbaikan kenapa kita masih ragu untuk menggunakannya. Menggerakkan Perubahan Dalam dunia konsumsi, kita dihubungkan oleh satu rantai tak kasat mata dengan banyak pihak yang dikenal sebagai rantai produksi. Tiap bagian dalam sistem produksi barang atau atau jasa dapat saling mempengaruhi, khususnya konsumen, yang meskipun terletak di bagian ujung rantai dapat membawa perubahan berarti saat peduli.Kadang jauh lebih besar dari demo yang digelar oleh para pekerjanya. Dari rantai produksi, berkembanglah value chain, yang juga diinisiasi oleh kelompok bisnis. Kelompok bisnis berlomba mengedepankan daya saing, dengan harapan siapa yang
8
9
K Ken-Barbie Putus! Alasannya Barbie merusak hutan perawan di IIndonesia untuk dijadikan kemasannya. Kurang dari 1 minggu, 1 juta orang di seluruh dunia mendengar kabar ini dan lebih ddari 200.000 orang mengirim pesan kepada Mattel untuk ssegera berhenti menggunakan kemasan mainan produksi APP, pperusahaan yang membuka hutan alam untuk dijadikan kertas ddan bubur kertas. Walau Mattel masih ragu, berbagai perusahaan llain tidak mau lagi menggunakan produk APP.
mengoreksi proses produksi melalu rantai nilai juga dilakukan lewat multi forum seperti Round Table for Sustainable Palm Oil, dimana para pihak bekerja sama untuk menyusun panduan bagaimana industri sawit tidak menghancurkan lingkungan dan tidak membuat komunitas di dalam dan sekitar kebun terperangkap dalam kemiskinan.
Konsep Value Chain merupakan konsep pengelolaan bisnis yang dirumuskan dan dipopulerkan oleh Michael Porter melalui bukunya Competitive Advantage: Creating and Sustaining Superior Performance (1985).
memiliki nilai tambah akan menjadi yang paling unggul. Persyaratan awal value chain: lebih fokus dalam koordinasi dan kolaborasi; investasi dalam teknologi informasi;dan pekerja yang berkualitas serta berbagai syarat untuk efisiensi. Pada perkembangannya, nilai-nilai sosial dan kepedulian terhadap lingkungan, juga tidak memperlakukan siapapun dan apapun secara semenan-mena termasuk hewan, dianggap menjadi bagian penting oleh kelompok bisnis. Terlebih dengan bertumbuhnya kesadaran tentang etika di kelompok konsumen. Kini pendekatan value chain banyak digunakan untuk mengoreksi ketidakadilan dan kesewenang-wenangan dalam menghasilkan satu produk. Pendekatan value chain dapat digunakan untuk melihat dan memastikan proses produksi dilakukan dengan memperhatikan kondisi lingkungan, memastikan kesejahteraan pekerja juga mengikis ketidakadilan antara perempuan dan laki-laki.
Walau panduan bersifat sukarela, Forum memberi ruang bagi keprihatinan pekebun kecil dalam proses produksi. “Disini konsumen dapat memainkan peran besar mengontrol penerapannya. Konsumenlah jurinya untuk melihat siapa yang menerapkan dengan benar, siapa yang sekedar public relation� jelas Abetnego Tarigan, Direktur Eksekutif Sawit Wacth, ornop anggota RSPO. Untuk perkuat komunitas Ikan kerupuk cerebung, dengan atau tanpa sambal mampu membuat nikmatnya sayur
asam lebih mantap. Di Jakarta, harga ikan kering yang renyah ini mencapai Rp.100.000,-. Ah tentu enak sekali sekali jadi pembuat kerupuk ikan cerebung. Tetapi saat menyusuri rantai produksi hingga ke Desa Jaring Halus di Langkat, Sumatra Utara, kemiskinan menjadi wajah desa nelayan yang terletak di selat Malaka. Ketrampilan membuat ikan cerebung memang diperkenalkan oleh para pemodal sejak awal 90-an. Hingga saat ini merekalah yang menguasai rantai. Sebagian besar laki-laki nelayan di Jaring Halus bekerja sebagai buruh nelayan tanpa kapal dan modal. Mereka bergantung pada tauke dan hasil tangkapan hari itu.Tidak ada tangkapan, tidak ada penghasilan.Harga ikanpun ditentukan oleh para tauke, yang hanya 10 orang diseluruh desa.
Value Chain dalam rantai produksi menjadi pilihan bagi sejumlah kelompok bisnis untuk menjalankan dan pihak terkait lainnya. Sebut saja The Body Shop, yang memilih bekerja langsung dengan komunitas, dan bersama-sama memastikan proses produksi membawa kesejahteraan di komunitas tanpa merusak kesimbangan alam dan sosial. Langkah lain
10
11
Membangun Trust Apakah ini benar-benar produk organik? Kok tidak ada sertifikatnya? Pertanyaan tersebut selalu muncul saat diperkenalkan produk organik dari petani kecil.
Para perempuan nelayan, sebagian besar istri para penangkap ikan cerebung akan mengolah hasil tangkapan dengan seijin dan aturan sang tauke. Semua transaksi dicatat dalam buku pinjaman, tidak tunai. “Butuh waktu sedikitnya 12 jam untuk mengolah ikan cerebung sampai jadi kerupuk. Dari membuang kepala dan sisik ikan, membelah dan membersihkan isi perut, menjemur, mengumpulkan lalu menyetorkannya ke tauke.” cerita Ratna, tentang proses pembuatan ikan kerupuk cerebung. Harga ikan cerebung basah pada Mei 2011: Rp.2.000,-/kg. Dari 3 kg cerebung basah dihasilkan 1 kg kerupuk cerebung, seharga Rp.22-25.000,-/kg tergantung tauke. Para perempuan pengolah harus menyediakan sendiri perlengkapan kerja mulai dari: pisau, keranjang, sikat hingga para-para penjemur. Dihitung-hitung seluruh proses selama 12 jam, hanya menghasilkan pendapatan Rp.10.000,untuk perempuan pembuat ikan cerebung! 12
Dari tauke, kerupuk ikan dikumpulkan ke pedagang pengepul yang hanya ada 3 orang di desa, seharga berkisar antara Rp.35.000,Rp.42.000,-/kg. Mereka bertiga yang akan membawa kerupuk-kerupuk ini ke pedagang besar di Medan, menyusuri sungai setengah jam dan 3 jam lewat jalan darat. Harganya sesampai di Medan Rp.75.000,-/kg. Terlihat jelas siapa yang mendapat keuntungan terbesar dari seluruh proses ini. Pengetahuan tentang rantai produksi cerebung ini membuat warga Jaring Halus memahami situasi yang dihadapi. Sebelumnya mereka melihat cerebung sumber pendapatan yang tak ternilai. Kini, mereka menyadari betapa rapuh sumber penghidupan mereka. Timbul keinginan untuk punya modal sendiri, agar dapat terlepas dari jeratan sang tauke. Kalau kondisi ini dapat terwujud komunitas akan punya kekuatan untuk menentukan harga sendiri seperti yang pernah dilakukan sebelum tahun 2004.
Untuk mempercepat perubahan dan menjamin kesehatan persediaan pangan sehat kita, akan lebih baik kalau konsumen menjadi bagian dari perubahan. Dari pada menuntut terus dan terima jadi,lebih baik kita kenal siapa yang menghasilkan produk-produk yang kita nikmati, dimana tempatnya dan bagaimana cara produksi. Nilai dalam rantai produksi akan semakin ampuh, saat kaitan-kaitan antar bagian saling berinteraksi dan peduli. “Kekuatan konsumen” dapat menggerakkan perubahan. Saat dalam satu bagian rantai melakukan cara yang buruk, merusak lingkungan dan tidak adil terhadap pekerja, konsumen di ujung rantai lainnya dapat mengoreksi dan menggerakkan rantai untuk kembali memberi keuntungan yang adil bagi semua pihak yang terlibat didalamnya. Kita semua: produsen-konsumen terhubung dalam satu rantai. Sikap Emang Gue Pikirin terhadap proses yang sedang terjadi, akan mempercepat kehancuran. Kenali rantai produksi dari produk atau layanan yang kita nikmati, tambahkan berbagai nilai baik “keadilan. menjaga lingkungan, empati” lalu lihat berbagi hal baik apa yang dapat terjadi! 13
THE GUIDE Pilihan konsumsi beretika
Pertanian yang mengubah kota dan sistem pangan kita
Ada satu kebun rahasia yang menjadi tempat bagi tiap anak: Mary, Collin, Dickon untuk tumbuh dan membantu mereka menemukan diri masingmasing lewat persahabatan. Teks: Ida Ronauli Ilustrasi: Reza
Kebun rahasia itupun mencairkan kebekuan satu keluarga dan menjadikannya hangat serta penuh kasih sayang (The Secret Garden, Frances Hodgson Burnett, 1910). Dimulai di Jakarta, Ridwan Kamil dan Shafiq Pontoh pada awal 2011 menyemai benih gaya hidup bertanam di kalangan urban melalui Indonesia Berkebun dan tumbuh cepat bagai kangkung di musim hujan ke berbagai kota lainnya di Indonesia. Jauh sebelumnya, hamparan organoponicos, lahan pertanian kota yang tersebar di seluruh Kuba, mampu menyediakan 90% kebutuhan buah dan sayur masyarakatnya. Menjadi sumber pangan Kuba sejak embargo ekonomi Amerika diberlakukan. Bertani di kawasan perkotaan atau sebagian menyebutnya sebagai berkebun tampaknya akan berperan lebih dari sekedar hobi. Bekerja mengolah tanah di bawah sinar matahari, memperhatikan benih bertumbuh dan memanen lalu menikmati hasilnya di perkotaan, bisa jadi jawaban untuk memenuhi kebutuhan pangan yang semakin sulit dihasilkan, juga “memlembutkan� wajah kota-kota kita. Tumbuh di kota-kota besar dunia Pertanian Kota tumbuh dibanyak bagian dunia. Bukan hanya Kuba yang memperhatikan pertanian kota sebagai bagian penting untuk menunjang kehidupan masyarakatnya. Kotakota di negara maju: Amsterdam, London, Stockholm, Berlin, Montreal, Toronto, Vancouver, Los Angeles dan New York memasukkannya dalam dalam perencanaan kota. Sebagai negara, Kanada, mendukung praktek pertanian kota
14
15
Machu Picchu, di Peru, merupakan kota pertanian yang didesain dengan menempatkan lahan pertanian di dalam dan sekitar kota, ditanami dengan jenis tanaman yang seseuai dengan lahan yang tersedia. (Urban Agriculture), selama lebih dari 30 tahun. Bahkan negara seperti Inggris punya undang-undang terkait pertanian kota pada 1925, di Kanada 1924. Demikian juga di AS, Detroit bertanam untuk memulihkan kota yang “membusuk� sejak runtuhnya industri otomotif. Pennsylvania memberikan pinjaman lunak untuk toko yang menjual hasil pertanian organik. Di Oakland ada Food Policy Council untuk memicu sistem pangannya menjadi pendorong pengembangan ekonomi. Bahkan kini Michelle Obama, ibu negara AS Amerika Serikat mengusulkan aturan di tingkat nasional. Machu Picchu, di Peru, merupakan kota pertanian yang didesain dengan menempatkan lahan pertanian di dalam dan sekitar kota, ditanami dengan jenis tanaman yang sesuai dengan ahan yang tersedia. Pertanian kota di banyak negara maju menjadi “gerakan pangan� baru, untuk keluar dari krisis pangan sekaligus menyediakan pangan yang sehat serta mendorong ekonomi lokal. Pertanian kota juga menjadi salah satu cara bagi kota untuk mengurangi ecological footprint-nya, mempercantik wajah kota dan membersihkan lingkungan sekitar. Sekali lagi yang jadi juaranya adalah Kuba yang pada 2003 memiliki lebih dari 200.000 orang bekerja di dan untuk memperluas pertanian kota. Beberapa kota di negara berkembang yang sudah mempraktekkan Pertanian kota diantaranya: Kosovo, Rusia yang menggabungkannya dengan peternakan; 16
Kairo, Mesir yang memanfaatkan atap untuk menghasilkan makanan secara organik bagi penduduk yang kian padat; Mumbai, India salah satu kota berpenduduk terpadat didunia- jumlah penduduknya bertumbuh 12 x lipat dalam 100 tahun terakhir- menerapkan pertanian kota secara organik dengan metode Dr. Doshi’s. Metode ini memanfaatkan berbagai ruang kecil, seperti teras dan balkon juga dinding bangunan untuk bertanam. Strategi ini dapat menghemat modal dan juga tenaga. Fokusnya memenuhi kebutuhan rumah tangga, sekaligus memanfaatkan sampah rumah tangga sebagai pupuk. Trend Pertanian Kota di Indonesia Kini masa di twitteer kerap menyuguhkan antusiame dan kegembiraan para petani kota yang tergabung dalam gerakan Indonesia Berkebun tentang tanaman
17
atau kegiatan yang sedang dilakukan. Walau memakai istilah berkebun, kegiatan yang dilakukan adalah bentuk pertanian kota. Para penggarap lahan yang bergabung dengan gerakan Indonesia Berkebun sebagian besar beraroma wangi dengan sepatu bot warnawarni. Mereka menghijaukan lahan-lahan terlantar di seputaran kota, menjalin hubungan dengan berbagai pihak, dan mendapatkan kegembiraan serta manfaat dari proses mengolah tanah hingga memanen hasilnya. Di Denpasar Bali, masyarakat di Renon kembali menanam di pekarangan, halaman kantor layanan publik dan setiap senti lahan yang ada dengan berbagai tanaman bunga untuk keperluan upacara agama. Kegiatan ini dilakukan oleh masyarakat, pemerintah daerah, pemuka agama, hingga kerjasama dengan perguruan tinggi dan lembaga non profit. Kota-kota di Indonesia memang lambat mengadopsi pertanian kota dibanding kota dunia. Lebih dari sepuluh tahun lalu Roem Topatimasang, salah satu penggiat gerakan sosial, melontarkan pertanyaan menggelitik saat berdiskusi tentang pertanian kota kepada Tejo Wahyu Jatmiko dan tim “Apakah kalian mau “membunuh� pedagang sayur dengan pertanian kota?�. Jawabannya tentu tidak, karena tujuan pertanian kota salah satunya adalah pada peningkatan pendapatan warga miskin dengan pemanfaatan lahan terbengkalai, diantaranya disekitar jalur rel kereta. Kala itu, tukang sayur keliling
1188
menjadi bagian untuk mendistribusikan hasil panennya. Anak-anak pun, sebagian besar dari sekolah alam setempat, berkunjung ke sepetak lahan kecil, dari sekedar untuk tahu seperti apa pohon tomat dan cabai, hingga belajar bertanam yang kemudian dipraktekkan di halaman sekolah juga rumah mereka. Walau terbukti dapat menambah penghasilan keluarga atau paling tidak menghemat pengeluaran rumah tangga, saat itu belum dapat direplikasi dan berlanjut menjadi gerakan yang berkelanjutan. Untungnya kini ada trend baru di kalangan menengah di perkotaan untuk mengolah tanah menjadi sumber pangan walau belum dianggap serius dan dimasukan sebagai kegiatan pengelolaan lahan perkotaan yang resmi oleh pemerintah. Pertanian kota: Kegiatan untuk nenanam, memproses dan mendistribusikan pangan di dalam, dan di sekitar kota (kecil, besar), meliputi juga meliputi peternakan, dan kolam, bahkan di hutan (kota) . • Menyediakan makanan yang lebih segar dan lebih sehat melalui sistem pertanian kota yang berkelanjutan • Hemat energi, karena transportasinya dekat • Menambah penghasilan penggiatnya, menggerakkan ekonomi • Rekreasi dan relaksasi • Memulihkan kota-kota yang “sekaratâ€?
Mulai Bertani di sekitar rumah Krisis cabai di awal tahun lalu, sebenarnya dapat dihindari dengan menanam dua pot pohon cabai di rumah kita. Masih banyak lagi kebutuhan rumah tangga yang bisa disediakan sepetak lahan tersisa atau pun deretan pot yang tertata. Dari rumpun sereh di sudut yang berguna untuk mengusir nyamuk dan dijadikan minuman hangat, hingga pohon buah di dalam pot diatas atap kita. Kuncinya bertani di kota: memanfaatkan sumber daya yang ada seoptimal mungkin: berkreasi dengan lahan sempit, air yang mahal dan terbatas, sinar matahari yang kadang terhalang gedung tinggi dikombinasikan dengan cara untuk memanfaatkan sampah menjadi berguna. Sistem pertanian organik menjadi pilihan paling bijak. Kita tidak mau kegiatan pertanian yang dilakukan malah menambah pencemaran di wilayah kota yang sudah sesak dengan berbagai polusi kan?
Ayo menebar benih: • Bergabunglah dengan komunitas bertani di lingkungan terdekat • bersilaturahmi dengan para petani di desa yang tekun menerapkan sistem pertanian ramah lingkungan, merekalah guru sejati. • Rotasi tanaman, • Tularkan kegembiraan ke berbagai komunitas di banyak tempat
19
idu Gaya H
GLORIOUS FOOD Memaknai kembali pangan kita
p H igh
d d k
Tea
sah i k an i r a un teh b e
Pada secangkir teh hangat yang kita nikmati di pagi atau sore hari, ada bentang panjang cerita tentang keberadaannya.
Teks: Ukke.R Kosasih dan Ida Ronauli Foto: Okhran Steve @Agustinus Sidarta Photography
Secangkir teh, kini juga sebotol atau sekotak teh menghadirkan banyak cerita: tentang kehidupan, dari ritual hingga industri yang membesarkannya. Tanaman teh tumbuh tersebar di Indonesia dan menjadi jenis minuman yang akrab dengan masyarakat. Tercatat sebagai penghasil teh no 7 didunia, menghasilkan sekitar 171 t0n teh kering (hingga akhir 2011) dari sekitar 127 ribu hektar hamparan kebun teh. Ada sekitar 300.000 orang bekerja di sini, membiayai kebutuhan hidup sekitar 1.5 juta orang. Sayangnya kehidupan para buruh petik, sebagian semarak bergincu, tak jua sejahtera. Seperti cerita komoditas perkebunan lainnya di Indonesia, nasib teh tak secemerlang “pencitraannya” sebagai bagian dari gaya hidup “kongkow-kongkow” kaum urban. Daya saingnya di pasaran dunia tak kunjung membaik. Tahun demi tahun lahan perkebunan teh di negeri ini kian menciut. Konon, sekitar 3.000 hektar lahan perkebunan teh beralih fungsi setiap tahunnya, untuk tanaman lain, perumahan dan tentunya jalan, seperti tol Cipularang, yang memperpendek jarak tempuh Jakarta – Bandung. Belum lagi teh impor yang kian membanjir dengan tarif bea masuk yang rendah dan penerapan kebijakan perdagangan bebas ASEAN-China diberlakukan. Dari Tanaman Hias ke Tanam Paksa Awalnya teh dibawa oleh seorang Jerman bernama Andreas Cleyer dari Jepang , dan ditanam sebagai tanaman hias di Jakarta.
20
21
Saat percobaan penanaman teh skala besar di Purwakarta dan di Banyuwangi berhasil, seorang ahli teh, Jacobus Isidorus Loudewijk Levian Jacobson, memulai era perkebunan teh di Pulau Jawa. Pada 1828, dimasa pemerintahan Gubernur Van Den Bosh, teh menjadi salah satu jenis tanaman pada program Tanam Paksa (Culture Stelsel). Pada 1835, untuk pertama kalinya 200 peti teh hasil perkebunan di Nusantara dikirim ke Belanda dan diikutsertakan pada pelelangan teh di Amsterdam. Kini, produktivitas perkebunan teh di Nusantara rendah, dan sudah disadari sejak lama. Kapasitas produksi baru mencapai 60% dari kapasitas maksimal per hektar per tahunnya. Dengan total areal perkebunan sekitar 127.000 hektar, sekitar 40%nya merupakan Perkebunan Rakyat, biaya menjadi kendala untuk melakukan peremajaan tanaman dan peningkatan teknik pengolahan masih terseok-seok. Tidak heran bahwa 50% tanaman teh yang ada adalah tanaman teh tua. Mutu teh kita juga semakin layu, salah satunya karena rata-rata ditanam diketinggian 800-1.200 meter diatas permukaan laut. Sementara selera dunia kini menyukai teh yang ditanam di bawah 800 mdpl, yang menghasilkan rasa teh yang lebih kuat. Jawa Barat bisa disebut sebagai lumbung teh nusantara dengan luas areal perkebunan mencapai 109.900 hektar (70 persen dari luas areal yang ada) . Menyumbang sekitar 80 persen produksi teh nasional setiap tahunnya. 22
Saat kaum urban, menjadikan acara minum teh sebagai bagian dari gaya hidup dan pasar domestik mulai semarak, sayangnya belum dapat dinikmati para pemetik teh kita. Padahal harga secangkir teh di cafe terkadang jauh lebih tinggi dari upah harian para buruh petiknya. Teh dalam botol Kebiasaan minum teh di Indonesia adalah peluang bisnis yang menjanjikan. Penelitian majalah SWA menemukan teh dalam botol bermerek Teh Botol Sosro bahkan lebih digemari dibanding CocaCola! Teh dalam botol dipasarkan oleh PT Sinar Sosro sejak 1969, setelah sejak tahun 1940 hanya memproduksi teh kering saja. Disebutsebut racikan daun teh berdasarkan resep turun temurun a la keluarga Sosrodjojo asal Slawi ini tak berubah sejak pertama kali hadir. Pada 2010, Teh Botol Sosro menguasai 70% pasar minuman nasional (Nielsen) Sungguh disayangkan bila dengan potensi pasar lokal yang begitu besar, lahan perkebunan teh terus menciut. Kondisi aneh seperti ini memang kerap terjadi di negeri kita ini.
Tanaman teh (Camellia sinensis (L.) O. Kuntze) termasuk genus Camellia dengan sekitar 82 species. Tersebar terutama di kawasan Asia Tenggara pada garis lintang 30째 sebelah utara maupun selatan khatulistiwa. Diyakini sebagai tanaman asli kawasan Asia Timur dan Selatan, dari sekitar India, Birma, China dan Tibet. Pada umumnya, teh tumbuh di daerah tropis, dengan suhu antara 14-25 derajat celsius. Dapat tumbuh pada ketinggian antara 2002000 meter dpl. Tinggi tanaman dapat mencapai hingga 9 meter. Bahkan untuk jenis assamica ada yang mencapai tinggi 12-20 meter. Namun untuk mempermudah pemetikan pucuk-pucuk daun mudanya, pohon teh selalu dipangkas sehingga tingginya hanya mencapai sekitar 70cm saja.
23
Kita dan Secangkir Teh Secangkir teh bukan sekedar penawar dahaga. Ada kehangatan, persahabatan, penghormatan dan penerimaan juga gengsi saat menyajikan dan meneguk minuman ini. Saat menghirup cangkir ketiga, seorang asing di Afganistan juga Pakistan telah menjadi anggota keluarga yang akan dibela mati-matian, bahkan jika nyawa taruhannya. Lewat 3 cangkir teh Greg Mortenson mendapatkan keramahan dan penerimaan dari keluarga Haji Ali di Pakistan (Three cups of tea, 2007). Cangkir-cangkir teh, melembutkan wajah negara-negara berakhiran “tan”, seperti yang juga dituturkan Agustinus Wibowo. Teh diyakini ditemukan oleh Kaisar Cina Shen Nung secara tidak sengaja pada 2737 SM, dan berdasarkan catatan sudah populer ke seluruh negeri pada 800 SM. Dari China, teh menyebar ke Jepang. Di bawa oleh pendeta Budha, sehingga teh diasosiakan dengan ajaran Zen, dengan rangkaian prosesi yang rumit dan indah. Nilai Zen menghilang saat upacara minum teh menjadi kompetisi dan proses penyajiannya dikuasai oleh geisha. Pangeran Ikkyu (1394-1481) mengembalikan kemurnian upacara minum teh. Bangsa Eropa berkenalan dengan teh pada masa ekspansi Bangsa Portugis, yaitu sekitar abad ke-16 dengan sebutan chá. Inggris yang terkenal sebagai bangsa peminum teh ternyata baru “tergila-gila” pada minuman ini pada abad
24
ke-19. Perkenalan pertama terjadi lewat istri Raja Charles II, Catherine of Braganza, yang memperkenalkan kebiasaan minum teh ke Inggris Raya sekitar tahun 1660. Kemudian teh menjadi minuman nasional, menggantikan ale. Catherine of Braganza, si pencetus “High Tea”, ritual minum teh sore hari dengan waktu yang ketat, perkakas, tata karma dan teman sepergaulan minum teh Kini, sebagian warga Tionghoa di Indonesia melakukan upacara minum teh sebelum upacara perkawinan, sebagai tanda bakti kepada orang tua. Teh poci lengkap dengan gula batu, sudah pula jadi pilihan saat berkumpul dengan kerabat dan teman. Kehangatan teh, memang memukau banyak orang
Teh Kayu Aro, pilihan ratu Inggris Dataran tinggi Kayu Aro di Jambi adalah penghasil teh terbaik didunia, yang disukai para bangsawan Eropa diantaranya ratu Inggris dan keluarga kerajaan Belanda hingga AS, dan Jepang. Teh grade 1 dan 2 tidak beredar di pasar domestik. Kayu Aro grade 1, hanya dibuat dari pucuk teh pilihan, menghasilkan teh berwarna oranye bening dengan rasa yang kental di lidah, dan bertahan lama. Menjadi bahan baku teh Ty.Poo, perusahaan Inggris produsen teh premium dunia. Di dalam negeri, teh Kayu Aro grade 3 kerap digunakan pabrik teh sebagai penyedap dalam teh racikan mereka. Kini produksi teh Kayu Aro menurun, akibat perubahan cuaca yang terus menerus.
25
SAYS Penggal pandangan dan pengalaman
Muhammad Farhan: The Power of Celebrity and Social Issues “Bandung banjir? What? Gelo apa lu Bandung bisa banjir?” Kondisi kota Bandung yang kian semrawut membangkitkan kepedulian Farhan, sang penyiar, untuk rajin menyuarakan kepentingan lingkungan dan kelompok yang terpinggirkan. Muhammad Farhan, akrab disapa Farhan, dikenal sebagai presenter kawakan. Dia juga aktif di berbagai kegiatan sosial dan lingkungan. Alumni jurusan Ekonomi di Universitas Padjajaran ini sudah lama menyadari kesenjangan antara apa yang diajarkan di kelas dengan kenyataan sehari-hari. Terutama saat pembangunan marak di wilayah kota Bandung pada era 80-90-an yang merambah hingga perbukitan. “Kita diajarin itu daerah resapan air agar tidak terjadi longsor. But then, the same person, yang kita anggap ngerti tentang itu, malah melanggar itu semua”, ucapnya. Farhan pun memutuskan untuk memulai perubahan. dari hal dan lingkungan terkecil. 26
The Combination of Government and Celebrity Power Farhan menyadari betul dia memiliki “Celebrity power” , kekuatan yang akan membuat orang, minimal menoleh. “That’s the trick market”. ujarnya. Kekuatan ini terbukti bekerja saat Farhan, Bimbo dan Masyarakat Pasundan menyelamatkan lereng gunung Tangkuban Perahu. Tapi Farhan mengaku kerap frustasi juga, meski punya akses luas ke media, tetap saja gagal mencegah perusakan alam yang lebih besar. Diapun meyakini, dampak perubahan yang lebih signifikan, dapat diperoleh bila bekerja sama dengan pemerintah.
Air dan BBM Ada dua persoalan lingkungan hidup yang paling mengganggu Farhan : ketersediaan air dan bahan bakar minyak (BBM). “Saya tuh baru sadar ternyata mengambil air tanah itu melanggar hak asasi manusia”. Menurut Farhan, seharusnya semua air yang ada di permukaan dikelola sehingga semua orang bisa mendapatkan air secara setara dan berkeadilan. “Jadi mau orang paling kaya se-Indonesia sampai orang termiskin seIndonesia, sumber airnya sama. Nggak boleh dong, karena dia kaya raya maka dia bikin sumur pompa sampai 30 meter ke bawah, diambil lagi jadilah tempat penyimpanan abadi buat dia,” sampainya. Menurutnya, PDAM (Perusahaan Dagang Air Minum) yang kuat dan mampu menyediakan air bersih untuk semua harus dikelola dengan baik oleh air. Untuk BBM, menurut Farhan sudah saatnya masyarakat (sebagian-red) Indonesia berhenti dimanja dan tidak disubsidi oleh Pemerintah. “Karena kelangkaannya maka ia menjadi barang mewah. Dan untuk bisa menikmati barang mewah, berarti pajaknya musti tinggi. Harganya musti tinggi.”tegas Farhan.
Kesempatan yang Sama untuk Anak Autis Sebagai ayah dari Muhammad Ridzky Khalid (Ridzky) penyandang autis dan Muhammad Bisma Wibisana (Bisma), Farhan merasa ada ketidak adilan yang terus terjadi “Harus ada kesetaraan, maukah kita mempekerjakan penyandang autisme?” Hematnya, perlu kerjasama banyak pihak. dari Kementerian Pendidikan Nasional, Kementerian Pemuda dan Olahraga, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata dan Kementerian Keuangan untuk menyusun program pendidikan formal dan non formal yang dikhususkan bagi anak-anak autis. Cita-cita penasihat Yayasan Cinta Anak Bangsa ini sederhana : hanya ingin hidup nyaman dengan benar. “...mau nggak mau apapun yang kita lakukan berpengaruh terhadap lingkungan. Dan itu berlaku bolak-balik. At the end of the day, who’s got the benefit, ya kita-kita juga.” tegas Farhan. Bagi Farhan talk and action untuk kebagiaan memang tidak boleh dipisahkan, dan dia sudah membuktikannya… (MAN)
27
Natalie Portman It’s Not Just About Animal Di antara pesohor Hollywood Natalie Portman (30) dikenal konsisten membela hak-hak binatang. Komitmen aktris lulusan Harvard University ini, antara lain terlibat dalam film dokumenter mengenai ancaman kepunahan gorilla di wilayah konflik di Rwanda. Sejak usia 8 tahun Natalie sudah memutuskan untuk menjadi vegetarian sebagai bentuk penghargaan dan cintanya kepada kehidupan sepanjang hari. “Tiga kali sehari, Anda membuat keputusan untuk memakan hal-hal yang tidak dibunuh”, ucap Portman. Tetapi buku Eating Animals karya Jonathan Safran Foer lah mengubah Natalie menjadi aktivis vegan. “Tadinya saya selalu khawatir untuk bersikap kritis terhadap pilihan orang lain karena saya sendiri tidak suka diperlakukan begitu.” papar Portman. Tetapi buku Safran Foer mengingatkan dirinya ada banyak hal yang salah di dunia ini dan mendorong dia untuk mengatakan dan ikut
28
mengatasinya. Dia menyadari banyak orang yang tidak setuju dengan anggapan binatang memiliki kepribadian, sifat dan perasaan tapi bagi Portman pemotongan dan penyiksaan terhadap binatang tidak bisa diterima dan juga memiliki kerugian terhadap orang-orang yang bekerja di rumah jagal. Belum lagi dampak lingkungan dan kesehatan akibat produksi binatang secara massal – seperti peternakan ayam benar-benar mengejutkan. Dalam kehidupan sehari-hari, aktris peraih Oscar ini menolak mengkonsumsi produk hewani secara total, termasuk menghindari penggunaan kulit dan bulu binatang. Portman juga bekerjasama dengan brand sepatu Te Casan dan meluncurkan sepatu khusus bagi para vegan yang terbuat dari materi sintetis hasil daur ulang (MAN).
Matt Damon Air untuk Semua Krisis air yang terjadi di berbagai belahan dunia mendorong aktor film The Bourne Series ini memfokuskan kegiatan amalnya untuk mengatasi krisis air dunia. “Saya pikir, hal paling menyedihkan adalah melihat orangorang hidup tanpa air bersih sehingga mereka terpaksa menghabiskan seluruh waktu mereka untuk mencari air”. Tutur Damon. “Kekurangan air merupakan siklus kemiskinan yang melumpuhkan dan seperti terjerat lingkaran kematian yang tidak dapat mereka hindari” tambahnya lagi. Damon mendirikan H20 Africa Foundation, sebuah kelompok amal yang mendukung pembuatan film dokumenter dari ekspedisi ‘Running The Sahara’, salah satu inisiatif penyediaan air bersih di Afrika.. Film ini merekam perjalanan tiga pelari dalam di salah
satu tempat dengan kondisi lingkungan terekstrem di dunia, bagaimana pertemuan mereka dengan penduduk-penduduk asli di wilayah Sahara. Pada 2007, H2O Foundation bergabung dengan WaterPartners untuk membuat Water.Org, organisasi nonprofit dengan komitmen menyediakan air layak minum dan sanitasi yang terjangkau bagi semua orang di negara-negara berkembang. Water.org menggabungkan kekuatan internet, kredit mikro dan ketenaran para pesohor untuk mendorong gerakan global mengatasi krisis air. Kegiatan yang dilakukan mencakup penggalian sumur, menjaga ketersediaan air dan advokasi untuk keadilan atas air di seluruh dunia, terutama di wilayah yang terkena bencana seperti Haiti. (MAN)
29
GO LOCAL Produk lokal dan permasalahan
Wojalaka, si Beras Hitam asli Manggarai Barat Wojalaka, si beras hitam asli Kabupaten Manggarai Barat ini seperti melengkapi pesona kabupaten yang sudah terkenal dengan Komodo-kerabat dinosaurus yang tersisa, juga kopi arabikanya. Beras hitam yang sempat terlupakan ini kembali popular sesaat setelah khasiat kesehatannya tersiar. Perlahan tapi pasti Wojalaka mewarnai kembali piring makan warga Manggarai Barat. Membawa kesehatan bagi konsumennya serta membawa senyum di wajah petaninya karena harga beras hitam yang dulu diabaikan ini, kini dihargai lebih baik oleh konsumennya. Masih terbatas Wojalaka, dikembangkan secara turun temurun oleh sebagian besar petani di kawasan Lembor, salah satu wilayah penghasil beras di Manggarai Barat. Sayangnya, beras unik dengan khasiat kesehatan ini termasuk jenis yang terancam punah, antara lain
30
karena maraknya jenis benih padi baru yang didatangkan dari luar, juga karena ketidaktahuan masyarakat ada begitu banyak manfaat didalamnya. !Sebelumnya Wojalaka diyakini petani Manggarai Barat dapat menghalau rohroh jahat yang membawa bencana bagi tanaman petani. Hingga pertengahan Mei 2010, petani hanya ada 65 kk yang mengembangkan Wojalaka. Yayasan Komodo Indonesia Lestari (Yakines), salah satu lembaga yang aktif memperkenalkan kembali Wojalaka sejak 2003 mengakui banyak petani yang masih mencoba karena belum terbiasa dengan jenis padi yang terlupakan juga sistem pertanian organik. ”Penanaman Wojalaka dengan sistem organik ini diharapkan dapat membuat petani lebih mandiri dan lingkungan serta produk yang lebih sehat,” sampai Ferdy salah satu pendamping petani dari Yakines. Kini Wojalaka terdaftar secara resmi sebagai salah satu varietas lokal Manggarai Barat yang dilindungi. Hingga kini Wojalaka sudah tumbuh di luar Manggarai Barat, dari Nagakeo, NTT, Malang, Gunung Kidul hingga ke Tasikmalaya. Door to door Ferdy, mengenang bagaimana proses memperkenalkan kembali Wojalaka, mereka menjadi agen “pemasaran” Wojalaka bukan
hanya pendamping petani saja. “Kami sering ikut pameran, kami buka toko, bahkan juga mendatangi berbagai kantor pemerintahan hingga cafe untuk memperkenalkan kembali beras hitam ini.” Bukan hal yang mudah karena harga beras hitam ini memang premium. Tetapi manfaat kesehatan si Hitam membuat konsumen tetap mencari si hitam ini, khususnya para penderita diabetes, darah tinggi dan asam urat. Kalau pada masa lalu, anak-anak yang menderita sakit perut diberikan nasi wojalaka agar cepat pulih, semoga kini semakin banyak orang jadi lebih sehat karena kehadirannya. Nasi hitam wojalaka dari Manggarai Barat ini terbukti bisa bikin kita lebih sehat (IR).
Kandungan Gizi Beras Wojalaka berdasarkan uji Laboratorium UGM
Kandungan B karoten Amilosa Pati Amilopektin Serat kasar Karbohidrat Air Abu Lemak Protein
Nilai 12,23-14,35 mg/100 g 30-31% 47-74% 43% 0,588-0,658% 75-76% 12,88-12,91 1,25-1,33% 2,16-2,59% 7,53-7,60
31
GO LOCAL Produk lokal dan permasalahan
Mete Organik Banga Go Global Siapa sangka lahan kering dan berbatu di desa Banga, Buton, Sulawesi Tenggara dapat menghadirkan biji-biji mete yang sukses menembus pasar global. Gurihnya kacang mete (Anacardium occidentale) dari Banga sudah melanglang buana hingga Eropa.
Sejak 1976, pohon Jambu mete memang banyak tumbuh di wilayah desa Banga, yang dihuni oleh 99 kepala keluarga, tetapi hasilnya “begitu-begitu saja”. Meskipun sebagian orang Banga punya “double job” sebagai nelayan, hasilnya belum mencukupi. Sampaisampai, saat musim barat dan mete belum panen, banyak yang merantau ke Tarakan, Kalimantan Timur untuk memburuh di tambak. Mete Organik Dijual dalam bentuk gelondongan, dan kuatnya peran tengkulak dalam menentukan harga menjadi penyebab minimnya penghasilan orang Banga dari mete. Penggunaan herbisida juga menambah biaya produksi dan mencemari lingkungan. Kondisi ini berubah sejak 2007, saat orang Banga mengenal pertanian organik, lalu mengembangkan kelompok untuk keluar dari jeratan tengkulak. Dua organisasi non pemerintah: Jaringan Pengembangan Kawasan Pesisir JPKP-Buton dan Aliansi Organis Indonesia menjadi fasilitator dalam masa transisi ini, juga membantu akses untuk mendapatkan harga yang lebih baik.
32
Kelompok Tani ICS* Jambu Mete Desa Banga pun dibentuk, lengkap dari ketua hingga komisi persetujuan, manager mutu dan inspektor internal, sebagai langkah untuk menembus pasar global. Adula, ketua kelompoknya menyatakan langkah ini dilakukan untuk mendapatkan keuntungan yang lebih baik dan adil, serta menjaga keberlanjutan lingkungan di Banga. Anggotanya sudah 41 orang, dengan luas lahan kelola 78,67 ha. Tiap orang ratarata dapat menghasilkan 0,5-3 ton mete gelondongan tergantung musimnya. Kelompok Tani ICS Jambu Mete punya Sertifikat Produk Organik Nasional juga Sertifikat Produk Organik Eropa. Pada 2008, produk masih dijual ke pasar lokal, karena proses peralihan ke organik. Kini, harga mete Banga mencapai 67 Euro/kg (sekitar Rp.800.000,-), 10 kali lipat harga mete biasa di pasar di Bau-bau. Bagi orang Banga, mete kini benar-benar kacang yang gurih dan renyah, semoga hal ini dapat terus dinikmati, mengingat dampak perubahan iklim dengan cuaca yang sangat basah di 2010 membuat mete enggan berbuah. Semoga mete selalu membuat warga Banga terus sejahtera.
Gurih dan Sehat Kandungan nutrisi dan mineral yang lengkap membuat kacang mete disebut sebagai “nature’s vitamin pill”. - 5 gram protein dalam setiap 100 gr mete - Kaya zat besi,magnesium, fosfor, seng, copper dan mangan - Mengandung lemak baik yang tinggi (monounsaturated fatty acids, 75% nya asam oleo), dan merupakan golongan kacang “low-fat” dibanding almond, walnut, kacang tanah dan pecan. - Cocok untuk camilan bagi yang berdiet, karena energinya tinggi dan banyak serat (asal dalam jumlah secukupnya). (IR) *(internal control system- sistem internasional untuk sertifikasi organik bagi produsen kecil)
Ingat, jangan makan terlalu banyak pada satu saat. Oxalates dalam kacang mede bisa mengakibatkan masalah kesehatan bagi orang yang memiliki masalah ginjal atau or gallbladder problems.
33
GO LOCAL Produk lokal dan permasalahan
Lidah Buaya Dikenal sejak ribuan tahun lalu sebagai penyubur rambut dan perawatan kulit, lidah buaya kini dapat dimanfaatkan menjadi obat dan makanan yang berpotensi ekspor.
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi terkini berhasil memanfaatkan berbagai senyawa biologis aktif dalam lidah buaya (Aloe vera) seperti mangans asetat, polymangans, antrakuinon, dan berbagai lektin untuk mempertinggi nilai tambah lidah buaya lebih dari sekedar tanaman hias. Ada sekitar 75 jenis zat dalam Lidah buaya dikenal manfaatnya dan terdapat lebih dari 200 senyawa lain yang membuatnya layak digunakan dalam pengobatan herbal. Zat-zat berharga dalam lidah buaya termasuk enzim yang membantu pencernaan dan mengurangi peradangan, semua jenis vitamin terkecuali vitamin D, mineral yang diperlukan untuk fungsi enzim, gula rantai panjang untuk menyeimbangkan kembali sistem pencernaan dan 20 dari 22 jenis asam amino. Lidah buaya sebagai obat berbagai macam penyakit memiliki sejarah panjang dalam peradaban manusia. Artefak tanah liat peninggalan bangsa Sumeria (1875 SM) menyebutkan lidah buaya sebagai obat pencahar. Berbagai dokumen sejarah Arab, Yunani, India dan Cina mencatat lidah buaya sebagai obat. Di Cina, lidah buaya dipercaya sebagai tanaman suci yang ampuh membuat awet muda. Ahli farmasi Romawi, Pedianos Discorides, mendeskripsikan berbagai khasiat lidah buaya, sebagai obat tidur, sembelit, memar, sakit mata dan luka pendarahan.
3 34
Lidah Buaya di Indonesia Lidah buaya berasal dari kepulauan Canary, Afrika Utara. Pertama kali masuk ke Indonesia pada abad ke-17 sebagai tanaman penghias pekarangan. Sekitar 1990-an, lidah buaya mulai digarap secara serius oleh industri menjadi makanan, minuman dan kosmetik. Kalimantan Barat merupakan propinsi penghasil lidah buaya terbesar di Indonesia.n Keberhasilan ini agak mengejutkan, mengingat lidah buaya menyukai daerah beriklim basah dan bercurah hujan tinggi. Bahkan kini lidah buaya dikembangkan dilahan gambut yang sebelumnyta dianggap sulit dilakukan. Potensi Ekspor Meskipun ada sedikitnya 350 jenis lidah buaya di seluruh dunia, hanya 3 jenis lidah buaya yang dianggap memilki nilai ekonomis dalam perdagangan Internasional : Aloe vera chinensis, Aloe vera berbadensis dan Aloe vera ferox. Sekitar 80% hasil panen lidah buaya Kalimantan Barat untuk memenuhi kebutuhan industri lokal. Untuk meningkatkan daya saing di pasar ekspor, Pontianak memiliki Aloe Vera Centre, pusat pengkajian dan pengembangan lidah buaya menjadi aneka ragam produk dari tepung, dodol, minuman berbentuk gel, selai dan sajian lainnya. Kini, lidah buaya dapat diolah menjadi pupuk organik cair dan telah diekspor ke Malaysia, Brunei Darussalam, Kuching dan Jepang. (MAN)
Manfaat lidah buaya Radang tenggorokan Cuci dan kupas1 1 batang daun lidah buaya. Potong-potong atau diblender isinya yang bening, tambahkan 1 sendok makan madu murni. Minum 3 kali sehari. Sembelit Cuci dan kupas 1/2 batang daun lidah buaya. Potong kecil-kecil isinya lalu seduh dengan setengah (1/2) gelas air panas. Tambahkan 1 sendok makan madu. Hangat-hangat dimakan 2 kali sehari. Penyubur rambut Cuci lalu kupas 2 batang lidah buaya. Gosokkan isinya pada kulit kepala yang telah dikeramas pada sore hari. Bungkus dengan kain dan biarkan hingga pagi. Lakukan setiap hari selama 3 bulan. Iritasi Kulit Oleskah isi lidah buaya untuk meredakan rasa gatal dan iritasi akibat efek samping dari pemakaian kosmetik.
35
WE FOUND IT Pilihan di sekitar kita
ChicoBag Tas belanja menjadi salah satu solusi pengurangan sampah yang populer dipilih masyarakat, sejak kepedulian terhadap pemanasan global menjadi pembicaraan di dunia. Berbagai versi tas belanja yang dapat digunakan hingga berulang kali dikeluarkan oleh beragam perusahaan dan lembaga. Namun, ChicoBag lah yang pertama menciptakan tas belanja dari limbah botol plastik minuman bersoda! Rata-rata orang menghabiskan 5-6 kantong plastik setiap kali berbelanja keperluan bulanan. Tak heran kalau plastik kemudian menjadi salah satu penyumbang sampah terbesar di dunia! Gaya hidup modern yang menuntut kepraktisan menempatkan kemasan plastik sebagai produk yang lekat dalam konsumsi sehari-hari. Data United States International Trade Commission (2008) menunjukkan konsumsi plastik Polyethylene di AS mencapai 102.105.637.000! Menyedihkannya, sebagian besar plastik hanya digunakan SATU kali saja! Kantong belanja plastik dari pasar swalayan merupakan barang yang kerap digunakan satu kali saja. Kantong belanja dari kertas juga bukan solusi yang bijak bagi bumi yang semakin tipis hutannya. Melihat kenyataan ini, Andy Keller menciptakan ChicoBag. Visinya
36
mengurangi kebiasaan menggunakan plastik satu kali secara signifikan. Andy menyadari betul kebiasaan boros menggunakan plastik bukan hal yang mudah untuk disingkirkan. Andi pun menciptakan ChicoBag menjadi tas belanja berdesain unik dan praktis, dapat masuk ke saku atau bisa digantung dimana saja. Hasilnya, ChicoBag kini telah dikenal di berbagai negara sebagai kantong belanja yang ramah bagi bumi sekaligus gaya dan fashionable. Desain cantik dan kepraktisan ChicoBag juga dibarengi dengan menjaga kualitas tetap prima. Semua tas ChicoBag dites 3 kali oleh pihak ketiga agar terjamin bebas dari kontaminasi bahan timbal, Cadmium, Hexavalent Chromium dan Mercury (raksa),
sehingga terjamin aman bagi kesehatan dan lingkungan sekitar. Para pekerja ChicoBag mendapatkan upah yang adil dan lokasi kerja yang memenuhi standar sesuai criteria Fair Labor Associatio.).
ChicoBag rePETe Pada 2008, ChicoBag memperkenalkan solusi terbaru mereka bagi bumi: kantong belanja berbahan dasar rePETe, yang dibuat dari material PET , bahan botol plastik minuman soda! Kantong belanja original rePETe terbuat dari 99% material daur ulang dan mengandung 73% berat total dari materi setelah daur ulang. Tak cukup hanya dengan kantong belanja, ChicoBag juga menyediakan tas daypack, kantong sayuran, tas ala pak pos (messenger bag), tas cangklong (sling bag), tas untuk bepergian (duffel bag), hingga tas untuk botol minuman (bottle sling)! Ditambah dengan pilihan warna tas yang demikian menggoda, siapa yang mampu menolak tas belanja sekeren ini?
More Than Just a Bag ChicoBag tidak hanya menyediakan kantong belanja semata. Untuk menunjukkan komitmennya, ChicoBag menerapkan zero-waste program di dalam perusahaan. Mulai dari pembuatan produk, administrasi perusahaan hingga daur ulang kantong belanja. ChicoBag mewajibkan seluruh karyawannya untuk melakukan daur ulang dan [pembuatan kompos. Selain itu, mereka juga menerima kantong belanja kain bekas dengan merek apa pun untuk didaur ulang kembali atau dibagikan secara gratis kepada kelompok yang tingkat ekonominya lemah. Hmm..kira-kira kapan ya Indonesia mau dan mampu membuat tas seperti ini? (MAN)
37
WE FOUND IT Pilihan di sekitar kita
Klassamirza: Sepatu Cantik dari Limbah
upah pekerja. Kondisi ini juga memungkinkan harga Klassamirza
Limbah inilah yang dimanfaatkan Riska
No
menjadi sepatu. Sebagai pemula, ia belajar
Sweatshop!
proses pembuatan sepatu dari nol. Mulai
terjangkau bagi konsumen. Belum lagi biaya pemasaran yang minimalis
Produksi
“Beauty is pain” tidak berlaku bagi
dari membuat cetakan sepatu, memilih sol,
Klassamirza. Buat Klassamirza, “Beautiy
sepatu
mendesain hingga memahami kualitas lem.
is care” sepatu cantik harus nyaman dan
berbahan
Setiap material pun diseleksi, dibersihkan,
juga peduli. Koleksi sepatunya dibuat
limbah ini
dibuat pola baru dan diproses hingga
dilakukan
dengan menggunakan toko berbasis internet. Pasar Klassamirza semakin luas hingga
dari bahan limbah dan ramah pada para
menjadi sepatu siap pakai. Hasilnya,
Amerika Serikat dan Eropa setelah
pekerja!
seluruh sepatu Klassamirza
pengalaman Riska menjadi peserta program
menggunakan 20-70% Banyak industri fashion raksasa masuk dalam
bahan daur ulang.
golongan sweatshop, melakukan praktek
Bayer Young Environmental Envoy. Nah
bekerjasama dengan para
pembuat
sepatu berskala industri rumahan di
tidak adil terhadap para pekerjanya dan boros
Inspirasi untuk desain
bahan baku serta menghasilkan limbah yang
Klassamirza diambil
melimpah. Klassamirza, sebuah brand sepatu
dari berbagai peristiwa dalam hidup Riska
lokal menolak praktek ini.
satunya sepatu, situasi ekonomi para pekerja
untuk menjadi sepatu. Seperti sepasang
pembuat sepatunya tak banyak berubah,
sepatu kuning bertapak rata, terinsipirasi oleh Layaknya kebanyakan desainer, awalnya
masih terbelit kemiskinan. Penyebabnya
matahari terbit yang dilihatnya di Seattle.
Klassamirza terlahir untuk memenuhi
pemilik brand besar memberi bayaran
Sementara sepasang sepatu berbibir merah
kebutuhan sang desainer yang kesulitan
kecil baru pekerjanya, biaya lebih banyak
muncul karena lelucon teman Riska yang kerap
menemukan sepatu cantik dan pas di kaki. Saat
dikeluarkan untuk material dan pemasaran.
memanggilnya “Fat Lips” (bibir besar). Unik
krisis global 2008, sejumlah pabrik garmen di
dan sangat personal.
wilayah Tangerang berhenti produksi selama
sekitar rumah Riska di Bogor. Di kota yang terkenal dengan Factory Outlet, salah
bersiap untuk kebingungan dalam memilih sepatu-sepatu cantik ini! (MAN)
tempat kerja para pekerja, bukan hanya Riska melayani ekspor sepatu lewat reseller,
negeri. Banyak pengusaha gulung tikar dan
mengurangi jejak karbon tetapi juga
produk kategori massal, pesanan ritel hingga
jutaan meter material menumpuk hingga jadi
menghemat biaya pengiriman produk juga
sepatu khusus pernikahan dan show.
pajak. Riska pun dapat meningkatkan
38
ini? Kunjungi klassamirza.multiply.com dan
Sumber limbah garmen yang dekat dengan
4 bulan karena tidak ada pesanan dari luar
sampah.
tertarik untuk mencoba “limbah” cantik
39
CONNECTION Kegiatan yang menginspirasi
Konsumen kuat, ekonomi lokal kuat “Mahal!”. Respon ini biasa dilontarkan konsumen saat membahas pangan organik. Para ibu bersama Konsorsium Solo Raya yang paham telah manfaatnya jauh lebih banyak dibanding sedikit tambahan harga, membangun strategi agar konsumen mau menikmati beras sehat setiap hari.
Beruntungnya konsumen di kota Solo, jarak kota relatif dekat dengan para petani yang sudah menerapkan pertanian organik. Kedekatan jarak ini membuat harga beras organik tidak jauh berbeda dengan yang konvensional. Sayangnya belum banyak yang paham dengan manfaat beras sehat. Mensiasati hal ini, Konsorsium Solo, aliansi 14 Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di kota Solo menggulirkan program kampanye dengan pendekatan ekonomi untuk mendorong popularitas pangan organik. Konsorsium mengawali dengan melakukan penyuluhan mengenai pangan organik ke kelompok Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu). Dari program ini sejumlah ibu penggiat PKK bersedia menjadi bagian dari kampanye pangan sehat ini. Membantu ekonomi Untuk lebih mengenal para petani organik dan
40
bagaimana cara penanaman sehingga menghasilkan beras sehat, Konsorsium kerap mengajak para ibu ke sawah agar ibu-ibu paham beras organik bukan cuma sehat buat mereka tetapi juga buat petani, lingkungan dan juga secara ekonomi mengurangi biaya produksi petani, Kristina Rahayu, Ketua Posyandu di wilayah Pajang, Lawean, Solo merupakan salah satu ibu yang terlibat aktif dalam kampanye pangan organik. Ketertarikan Kristina mencoba pangan organik berawal dari keinginannya untuk menurunkan kolesterol, “Terbukti manfaatnya..ya sejak itu saya ceritacerita ke teman dan saudara tentang pangan organik pada keluarga, lingkungan RW dan pengajian”, tutur Kristina dengan semangat. Kini, Kristina membuka stockist (kios) beras organik di rumah dengan omzet penjualan antara 70-90 kilogram per bulan. Walau, Kristina hanya mengambil sedikit keuntungan dari hasil penjualan beras organik dia dan suami senang menjalaninya. “Saya sudah biasa kerja sosial. Dulu Posyandu ndak ada uang, saya pakai uang pribadi untuk pemberian makanan tambahan”. Bahkan, Ibu Kristina tak segan untuk mengantar beras organik ke rumah konsumen tanpa
mengenakan ongkos kirim. Ia pun memperbolehkan sistem bayar belakangan agar konsumen tidak berhenti mengkonsumsi beras sehat. Manfaat pangan organik yang besar menjadi penyemangat para ibu untuk giat “mempromosikan” beras organik seluas-luasnya. Strategi ‘gethok tular” lalu sistem distribusi berbasis komunitas yang mempendek jaeak antara petani – konsumen terbukti ampuh mempopulerkan beras organic ke masyarakat luas, dengan harga yang masuk akal. Jadi siapa bilang pangan organik mahal? (MAN)
Pangan organik memiliki image mahal di mata konsumen pada umumnya. Ketersediaannya terbatas, didominasi oleh swalayan besar atau toko berlabel organik yang fancy. Harga pangan organik dapat meroket hingga 4 kali dari harga pangan non organik. Sistem penjualan komunitas dapat membuat harga produk organik semakin terjangkau. 41
CONNECTION Kegiatan yang menginspirasi
Wiwitan: memanjatkan doa dan harapan di awal musim tanam Menjelang siang di akhir bulan Juli, langit di desa Kenteng, Desa Mangunsari , Sawangan, Magelang Jawa Tengah cerah. Ditemani panas matahari yang mulai menyengat, tidaklah menyurutkan langkah warga yang bergegas menuju sawah untuk mulai menanam padi.
Penanaman padi kali ini memang istimewa. Bukan sekedar menanam padi seperti yang biasa dilakukan saat menanam benih unggul dari pemerintah. Musim taman kali ini, beberapa kelompok petani Sawangan menggelar wiwitan, upacara untuk menyampaikan doa dan memohon kepada Yang Kuasa agar benih yang ditanam dapat tumbuh dengan baik dan berguna bagi sesama manusia. Ritual yang mulai hilang Wiwitan, merupakan ritual penanda ikatan manusia dengan alam semesta dan pencipta , mulai tergerus dari keseharian masyarakat petani sejak era modernisasi pertanian mendominasi cara bertanam padi di Indonesia. Hubungan dengan alam yang sebelumnya terjalin dalam ikatan rasa dan jiwa, dan juga pengetahuan tentang sekelilingnya, direduksi menjadi hitunghitungan mekanis, yang bahkan ditentukan oleh para penyuluh atau berdasarkan aturan yang ditetapkan orang yang malah tidak hidup dari bertani. Para petanipun perlahan
42
tapi pasti tidak kenal lagi gejala-gejala yang disampaikan alam sekitar. “Saya selalu melakukan wiwitan meski banyak yang sudah meninggalkan ritual ini. Caranya sederhana saja, berdoa sebelum menanam, agar semua dilancarkan, biar hasil panen baik adanya.� Tutur Mbah Suko, petani sepuh yang konsisten mempertahankan pertanian selaras alam, dan dikenal sebagai petani yang tekun melakukan inovasi berdasarkan kedekatan dan pemahamannya terhadap alam sekitar. Kelompok Tani Makmur, salah satu kelompok tani kembali melakukan upacara wiwitan, menyadari rapuhnya hubungan mereka dengan alam dan rentannya sistem pangan sejak letusan Merapi memporak porandakan kehidupan mereka. Saat itu, tidak ada makanan yang tersisa di desa. Semua harus menunggu bantuan dari luar wilayah mereka, karena tidak ada sistem pangan di rumah tangga atau pun komunitas untuk menghadapi situasi darurat seperti yang dihadapi saat erupsi Merapi.
Bekerja sama Wiwitan kali ini juga menyambung kembali hubungan dengan berbagai pihak yang peduli pada kemandirian petani. Bukan hanya kelompok organisasi non pemerintah seperti Kehati, Aliansi untuk Desa Sejahtera dan Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Rakyat yang terlibat, tetapi juga Dinas Pertanian Magelang hingga salah satu bank swasta, yang sebagian dana csr nya ditujukan untuk mendukung penguatan sistem pangan komunitas. Dimulai dengan kesadaran atas pentingnya menjaga kesimbangan antara manusia, alam dan pencipta, dilanjutkan dengan memelihara dengan apa yang dipunya, akhirnya akan menghadirkan beras sehat nan nikmat. Kita juga dapat menjadi bagian dari proses menjaga keseimbangan alam ini. Caranya sederhana sekali, dengan memilih menikmati beras menthik susu istimewa dan memberi penghargaan atas anugerah alam dan kerja keras para petani kita. (IR)
Kesadaran untuk membangun sistem pangan komunitas yang kuat kian meluas, dimulai dari dari satu kelompok menjadi empat kelompok yang tersebar di Sawangan. Wiwitan di penghujung Juli menjadi moment yang menyatukan para petani Sawangan untuk saling berbagi pengetahuan, berkonsultasi hingga bertukar benih, pupuk hingga aneka trik untuk mengusir hama. 43
SMART TIPS
Pestisida Alami untuk Kebun Pribadi Berkebun sayur di rumah sendiri membuat kita dapat mengendalikan seluruh prosesnya. Tentunya pola tanam yang ramah lingkungan menjadi cara paling tepat untuk menghasilkan sayur yang sehat dari kebun sendiri. Pastikan penggunaan pestisida alami untuk melawan hama pengganggu dan tidak mencemarkan lingkungan sekitar.
Inspirasi cerdas dan praktis
• Tembakau (Nicotiana tabacum), berfungsi sebagai racun perut untuk melawan serangga kecil seperti aphids (kutu daun). • Mimba (Azadiractha indica), selektif menghalau wereng dan hama penggulung daun (Chaphalocrocis medinalis). ampuh juga menanggulangi serangan virus Respiratory Syncytial Virus (RSV), Grassy Stunt Virus (GSV) dan tungro. • Biji Bengkuang (Pachyrrhizus erosus) dapat digunakan sebagai insektisida dan larvasida. • Jeringau (Acorus calamus), rimpangnya biasa digunakan untuk membasmi serangga, cendawan, serta hama gudang Callosobrocus. • Tuba (Derris elliptica dan Derris malaccensis) bekerja efektif bila langsung disemprotkan ke hama sasaran, dan mudah hilang saat tersiram hujan. • Piretrum (Chrysanthemum cinerariaefolium) menyerang urat syaraf pusat hama yang terdapat dalam jaringan tanaman. Dapat digunakan pada serangga lalat rumah, nyamuk, kutu, hama gudang, dan lalat buah. Ramuan Alami Pengusir Jamur dan Bakteri • Iris limbah daun tembakau sebanyak 200 gram. Benamkan serpihan limbah daun tembakau ini ke daerah perakaran. Nikotin yang diserap oleh tanaman untuk mengendalikan penyakit yang disebabkan jamur dan bakteri (Novizan, 2002). • Siram air bekas mencuci beras ke tanaman yang telah diserang hama. Efektif untuk melawan ulat grayak kuning (Spodoptera Exigua). Pestisida Kimia vs Pestisida Alami Pestisida alami tidak menimbulkan resistensi hama, mengurangi kematian musuh alami hama, mengurangi resiko terjadinya ledakan hama kedua, mengurangi bahaya kesehatan bagi manusia dan ternak, tidak mencemari alam, mengurangi ketergantungan petani terhadap agrokimia, dan biaya yang lebih murah (Stoll, 1995).
Hari Pemuda Internasional – 12 Agustus Kelompok muda jelas masa depan kehidupan ini, Pengakuan itu ditegaskan dengan ditetapkannya Hari Pemuda Internasional oleh resolusi Sidang Umum Perserikatan BangsaBangsa, Desember 1999. Tujuannya untuk meningkatkan kepedulian publik terhadap berbagai masalah yang dihadapi remaja. Gagasan untuk memberi perhatian pada hak kelompok remaja muncul dari World Conference of Ministers Responsible for Youth di Lisabon pada tanggal 8-12 Agustus 1998. Saat itu, para menteri yang menghadiri sepakat agar hari terakhir konferensi diperingati sebagai hari pemuda sedunia. Tahun 2011 ini, Hari Pemuda Internasional mengambil tema “Change Our World”. Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-Moon percaya pada kemampuan anak muda, seperti yang disampaikan “kelompok muda harus diberikan kesempatan untuk berperan aktif dalam pembuatan keputusan baik dalam tingkat lokal, nasional maupun global”. Nah, sebagai kelompok muda, yuk kita berperan serta dalam meningkatkan kesejahteraan penghasil pangan kita (petani kecil nelayan tradisional dan pekebun mandiri). Cek @Shout Indonesia atau laman Facebook Shout Indonesia untuk tahu bagaimana caranya jadi bagian dari konsumen yang sadar kesehatan dan memiliki kepekaan sosial! (MAN)
Aliansi untuk Desa Sejahtera adalah sekelompok masyarakat sipil yang bekerja bersama-sama untuk mewujudkan kesejahteraan di pedesaan. Kerja ADS untuk mewujudkan: • Terbukanya akses terhadap sumber daya • Terbukanya akses terhadap pasar • Adaptasi terhadap perubahan iklim • Ruang partisipasi yang lebih luas bagi perempuan Aliansi untuk Desa Sejahtera bekerja di tiga sektor yakni beras, sawit, dan perikanan dengan Perkumpulan Indonesia Berseru sebagai sekretariat. Kelompok kerja beras: KRKP (koordinator) http://www.krkp.org/ Bina Desa http://www.binadesa.or.id/ VECO Indonesia http://vecoindonesia.org/ Solidaritas Perempuan http://www.solidaritasperempuan.org/ Kehati http://www.kehati.or.id/ Perkumpulan Pikul http://perkumpulanpikul.org/ Kelompok kerja sawit: Sawit Watch (koordinator) http://www.sawitwatch.or.id/ LBBT http://www.lbbt-kalbar.org/ Kehati http://www.kehati.or.id/ Walhi Eknas http://www.walhi.or.id/ KPS http://kpsmedan.org/ Solidaritas Perempuan http://www.solidaritasperempuan.org/ Kelompok kerja perikanan: KIARA (koordinator) http://www.kiara.or.id/ Jala http://jalanet.org/ Baileo http://www.baileo.or.id/ind/ Bina Desa http://www.binadesa.or.id/ Layar Nusantara Kelola Kelompok kerja perubahan iklim: Civil Society Forum for Climate Change http://www.csoforum.net/
Berdasarkan catatan World Health Organization, ada 44 ribu sampai 2 juta orang per tahun yang keracunan pestisida di seluruh dunia. Kasus terbanyak terjadi di negara berkembang. (MAN)
4444
45
Pick Up Point Cipete-FatmawaƟ Abuba Steak|Bebek Tilam|Black Canyon|Boka-Buka|Ikan Bakar Cianjur|MP Bookpoint|Praline|Sambara |Saung Desa Citos Aksara|Amadeus|Bakerzin|Billie Chick|Bistro Delifrance |Black Canyon|Brew & Co| Chops x|Dixie|Do -An|Dome|Eaton|Excelso|Fish & Co|Frankfurter|Haagen Dasz|Izzi Pizza|Kafe Betawi|Kafe Pisa|Lutuye Salon|Mangkok Pu h| Mother’s Cook|Over Rice|Ra Sushi|Regal Coffee| Secret Recipe|Shisha Café|Takigawa|Tar ne| Thai Express|The White Elephant|The Mango| Dharmawangsa Square Aloha|Bebek Bengil|Danke Salon|Dw8|Gelato Bar|Poke Sushi|Shunji Matsuo Salon|Sumpit Resto| Sushi Nobu|Takemori|Tator Café| PIM I American Grill|Bandar Kopi|Beppu Menkan|Billie Chick|Chops x|Coffee World|Dairy Queen|Dim-Sum &Lamian|Kafe Betawi|Kin No Taki|Miki Ojisan No Mise|Red Bean|Saint Cinnamon|Sapo Oriental| Secret Recipe|Shiok|Thai&I|Warung Podjok|Yakun Kaya Toast PIM II Bakerzin|Beppu Menkan|Bistro Delifrance|Cold Stone|Coffee Bean|Din Tai Fung|Fish & Co|Hanei| Heavenly Blush|Hotshot|Ji lada|Kafe Victoria| Kenny Rogers Roaster|Krispy Kreme|Luvaze| NYDC|Opa Suki Restaurant|Pancious|Pasta De Waraku|Peter F.Saerang|Pho 2000|Radja Ketjil| Red Tomato|Regal Coffee|Secret Recipe|Seoul Garden|Shabu Tei|Spazio Lounge|Sushigroove| Sushi Tei|Taichan|The Café Cartel|The Duck King|The Spaghe House|Threelicious One Place|Torigami Sushi|Waroeng Bebek Batavia|XXI Plasa Senayan Canton Bay|Coffee World|Crystal Jade|Haagen Dazs|Jhonny Andrean|Long Grain|LuVaze| Nannini Grill|Pepper Lunch|Peter F. Saerang|Sushi Tei|Taichan| The Coffee Bean & Tea Leaf|Toni & Guy|Victoria|Yogurt Farm Plaza Indonesia Bakerzin|Bistro Baron|Canteen|Chops x| Cinnamon Caffee|Dante Coffee|Delifrance| Din Tai Fung|Dome|Fatburger|Gyukaku| Heavenly Blush|Honeymoon
46
Dessert|Imperial| Itasuki|Jade Imperial|Katsusei|Kitchennete| Koiki Resto|Kopi Luwak|Kuppa Resto|Miki Ojisan| Mof Japanese Sweets & Coffee|Mos Burger| Ootoya|Pepper Lunch|Pa sserie Francois| Pizza Bou que|Pizza E Birra|Red Pepper| Red Tomato|Secret Recipe|Soup Restoran| Sour Sally|Sushi Tei|Taichan| The Coffee Bean & Tea Leaf|The Duck King| The Grand Beppu|The Marmalade Pantry| Urban Kitchen|Zenbu EX Plaza Beard Papa|By The Beach|Café De Kalaha| California Pizza Kitchen|Cuppa Coffee| En Japanese Dining Bar|Fazio|Fish & Co| Haagen Dazs|I-tasuki|Kafe Betawi| King Of Thai|The Burger Spot|The Coffee Bean| Tony & Guy|Yakun Kaya Toast Grand Indonesia Black Steer|Café 5th Avenue|Chicken Master| Cold Stone|Cream & Fudge|Crystal Jade| Dairy Queen|De Excelso|Gado-Gado Boplo| Gela ssimo|Grand Suki|HaagenDazs|Han Gang|Hanei|Ji lada|Johnny Andrean|Kafe Betawi| Kenko Reflexology|Kiyadon Sushi|Kopi Luwak| Krispy Kreme|LaPorche a|Marche Mochilla| My Pancake|Orangeberry|Palal ada|Pasta De Waraku|Pizza Marzano|Phi Shuki|Red Mango| Shabu2 House|Smoked Crab|Smooch Froyo| Sour Sally|Sumpit|Sushigroove|Takemo ri| Takigawa|Tator Café|The Coffee Bean & Tea Leaf| The Grand Duck King|The Manha an Fish Market| The Taste|Waraku Dining|Warjok Asli|Y&Y Kemang Adorama|Aksara|Café Amor|Café De Paris| Cali Deli|Chops x|Coffee War|Cold Stone| De Excelso|Dijan’s|Diritna|Elbow Room|Esia “E” Café|Gloria Jean’s Coffee|JAAN|Jimbaran Café| Kedai|Ke’Kun Shop|Kinara|KupuKupu Spa| Lafite Salon|Largo|Les Classiques|Li le Baghdad|Loving Hut|Lu’Vaze Salon|Mezzaluna Alfresco Dining|Michael Zimbalist|Ni Wayan S Kafe Galeri| Nissa Nails|Oenpao|Oh La La Café|Pawon Cilik| Payon|Pizza Marzano|Pucka|Raffel’s|Rooste rs| Secret Recipe|Skema c|Sour Sally|Sumo Sushi| Sushi Mise|Takarajima|Tamnak Thai|The Costume Closet|Vin+|Warung Pasta|Warung Tekko| Plaza Semanggi American Grill|Avenue & Soho Music|Baskin Robbins|Blueapple|Chicken Story|Chilipadi Yong Tau Fu|Cup n
Directory Cino|Gloria Jeans|Human Home| Jhonny Andrean|Kinotali|Kremesan|Liquid Coffee|Loving Hut|Lutuye Salon|Malay Village|Mushroom|Oenpao|Ouve Family Resto| Red Bean|Shabu Tei|Sour Sally|Steak 21|Thai&I|Wardjok Asli|Waroeng Kita|Woku FX Plaza Arroser Restoran|Amadeus|Anhata Wellness| Bengawan Solo Coffee|Bianco|Bistro Delifrance| Café Cartel|Celebrity Fitness|Cosi Restaurant| Dome Café|Kopi Luwak|Mangkok Pu h| My Hanoi Villa|PanO|Tar ne|Ta Wan|The Muffin House|Yakun Kaya Toast| Pacific Place Ah Tuan|Ajitei|Aksara|Apresto Café|Bengawan Solo Coffee|Café Bon Francais|Clarins Spa|Coffee World|Crystal Jade|Fish & Co|Gela ssimo| Haagen Dazs|Han Gang|Imae|Kafe Betawi|Kiyadon Sushi|Kopi Luwak|Le Salon|Magenta|Mojo| Nanxiang Resto|No Signboard|Ootoya| Over Rice|Pan-O|Pancious Pancake|Pa sserie Francois|Pho 24|Pure|Q Box|Regal|Riung Sunda|Secret Recipe|Segafredo|The Muffin House|Urban Kitchen|Waroeng Podjok|Y&Y|Yakun Kaya Toast Pejaten Village Ah Mei Café|Café Excelso|Choco Corner|Coffee Toffee|Cream and Fudge|Domino Pizza|Eaton| Fish Spa|Haircode Salon|Imperial Bakery|J. Co| Java Bean Coffee|Kemiri|Li le Asia|Mr. Pancake| Sen Ju|Sour Sally|Steak 21|Peter F.Saerang|With Smile SenopaƟ Adorama|Anomali|Bakoel Koffie|Eaton Santa| Emilie|Flan Gang|Helen’s|Iniko Toys Café| Lutuye Salon|Oh Jang Dong|Pho24|Rempah-Rempah|Roger’s Salon|Saung Galah|Tea Addict|That’s Life|Tobak|Warung Anglo|Warung Daun|Zenbu | That’s life Coffee SeƟabudi One Amadeus|Autumn |Bistro&Lounge|Cha er Box| Cream&Fudge Factory|Coffee World|Dabu Dabu| Fit by Beat|Foot Haven|Frankfurter|Goku Shabu| Golden Century|Gula Merah|Headquarters|Hny Impulse|Imperial Bakery & Café|Kafe Betawi|Kafe Pisa|Laos Kopi am|Marco’s Buffet|Mayzo Spa| Mie Thai|Ming
Seafood|Mr.Pancake|Panini House| Pizza E Birra|Pla ers|Suhigroove|Ta Wan| Takigawa|Yakun Kaya Toast Mall Kelapa Gading Ajisen Ramen|Alibaba Steak|Bakerzin| Bella|Bengawan Solo Café|Cewei BBQ| Charmy Taiwan Noodle|Cha erbox| Chicken Village|Coldstone|De Excelso| Dante Coffee|Do’an Vietnam|Dunkin Donuts| Dynamic Café|Excelso|Food Sensa ons| Gela ssimo|Glosis|Heavenly Blush|Honeymoon Dessert|Ippeke Komachi|Jhonny Andrean|Kafe Betawi|Kopi Luwak|Li le Penang|Marie France| New Zealand Natural|Peter F Saerang|Premium Bean|Raa Cha|Sagoo Kitchen|Sapo Oriental| Secret Recipe|Shabu Tei|Sushi Tei|Sushigroove| Svenson|The Coffee Bean|The Duck King| Yakun Kaya Toast|Yong Tauku|Yuraku La Piazza Alibaba Steak|Aryanita Nail Art|Bakoel Koffie|Bengawan Solo Coffee|Café De Corner|Cha er Box|Dairy Queen|Dynamic Café| Gang Gang Sullai|Haagen Dasz|Happy Kitchen| Ice Cream Gentong|J.Co|La Porche a|Loy Kee| My Hanoi House|Pisa Café|Sapo Oriental| Sari Kuring|Sour Sally|Takigawa Resto Mal Of Indonesia Bakoel Desa|Bengawan Solo Coffee|Charmant|Din Tai Fung|Diary Queen|Dapur Sunda| Enerzie|Excelso|Grand Kelinci|Guardian|Iki Kuwi| Johnny Andrean|Jun Njan|Kafe Betawi|Kembang Tandjoeng|Kenny Rogers Roasters|King Chef| Krazy Salon|Mos Burger|Natasha Skin Care|Peter F. Saerang|Red Bean|Sangaji Musi|Sate Mak Sukur| Shen Pix|Ta Yang|Ta Wan|The Nail Shop|Yopie Salon Komunitas Salihara | Goethe Haus | CCF
BaƟk Pewarna alami Galeri Utami Jl. Puri Mu ara no. 1 Cipete, Jakarta Selatan Sancaya Rini: 0811951391 – (021) 7492368 Tom BaƟk Warna Alam Dusun 7 Kenteng, Desa Banaran, Kulon Progo, DI Yogyakarta Widodo 08175423305
Asosiasi Petani Kopi Toraja Jl. Pembangunan No. 36 Lantai II, Rantepao, Toraja Utara, Sulawesi Selatan (0423) 25064 081241406789 House Of Lawe Jl. Prof. Dr. Ki Amri Yahya No. 6 Gampingan, Yogyakarta (0274) 7178853
Wiken Tanpa ke Mall Facebook: Wiken Tanpa ke Mall h p://wikentanpakemall.mul ply.com/ Saiful Azhar (08179157319) En (0818186421) Wine Salak Made Sujana Koperasi Serba Usaha Banjar Adat Dukuh, Sibetan Utama Spice Ramuan Herbal Herba Madura (02328) 821155 Pondok Pesantren Annuqayah Guluk, Sumenep, Madura
KUB Srikandi - BaƟk Lasem 0812 25334490 Jakarta Animal Aid Network Jl. Kemang Timur Raya No. 17A Jakarta Selatan 12730 h p://jakartaanimalaid.com
Beras Sehat dan Organik
Kainara Jl. Cempaka No. 20 Ja bening, Bekasi 17412 (021) 84994565 kainara.sehat@gmail.com
Bali Organic AssociaƟon (0361) 418177, 8046005
Produk Organik Perkumpulan Indonesia Berseru - Jakarta (021) 78831383 Ibu EnƟk 08161343981 - (021) 8642968 Radio magno Magno – PiranƟ Works (0293) 4900895
Perkumpulan Indonesia Berseru (021) 78831383
Fair Trade and Organic Produk Ruko Grya Sanur Jl. By pass Ngurah Rai, Sanur Sanur Kaja, Denpasar - Bali Bina Desa (021) 8519611 - 8199749 Konsorsium Solo Raya Jalan Pisang II No. 6 Kerten - Solo (0271) 722 207 Lumbung Pangan Merapi (0274) 655 6729
Rohadji Trie (Pupuk Organik Kelinci) 08122377996 Rohadji_trie@yahoo.co.id
Bandung Tobucil | Greenera on Denpasar Kantor Veco| Organik Outlet - Sanur Yogyakarta Lembaga Indonesia Peranci House Of Lawe Solo Konsorsium Solo Raya
47
L O C AL H E A LT H Y FA I R MORE THAN FOOD RESPECT PRODUK Jalan Teluk Bayur 1 No 7C, Komplek Angkatan Laut Rawa Bambu, Ps. Minggu . Jakarta 12520
T/F : 021 788 31 383 48