Lembar Pemantauan sidang RZ ke 20

Page 1

Pemeriksaan Saksi Hari /Tanggal /Jam

Rabu/ 29 Januari 2014/ 09.43 WIB

(Sidang dimulai) Hari /Tanggal /Jam

Rabu/ 29 Januari 2014/ 13.25 WIB

(Sidang berakhir) Tempat Pemantauan

Pengadilan Negeri Pekanbaru

Nomor Perkara

Sidang Rusli Zainal 050/PID.SUS/TPK/2013/PN.Pekanbaru

Saksi-saksi

1. Iwa Sirwani Bibra (Anggota DPRD Prop Riau Fraksi Golkar) 2. Rubin P Hutagalung (Anggota DPRD Prop Riau Fraksi PDIP) 3. T Muhazza (Mantan Anggota DPRD Prop Riau Fraksi Demokrat) 4. Faisal Aswan (Mantan Anggota DPRD Prop Riau Fraksi Golkar)

Majelis Hakim/ Hakim Tunggal

1. Bachtiar Sitompul SH, MH

(Dilingkari salah satunya apakah perkara tersebut diperiksa dengan Majelis Hakim atau Hakim Tunggal, jika Majelis Hakim (Minimal 3 orang hakim) namun yang hadir kurang dari 3 orang atau hanya 1 orang saja maka ditulis keterangan bahwa yang hadir hanya 2 orang atau 1 orang saja.

2. I Ketut Suarta SH

Jaksa Penuntut Umum

1. Risma Ansyari SH, MH

3. Rahman Silaen SH, MH

2. Ali Fikri, SH, Mkn Penasehat Hukum

1. 2. 3. 4. 5. 6.

Dr Soesilo Aribowo, SH, MH, MSi M. Rudjito, SH, LLM Eva Nora, SH, MH Samsul Huda SH, MH FX Suminto Pujiraharjo, SH Eritha Indah, SH

Panitera Penitera Pengganti

Yarnis, SH


Catatan: 

Sidang dimulai pukul 09.43 WIB.

Sidang diskors 11.54 WIB, Hakim I Ketut Suarta keluar ruang sidang.

Sidang selesai 13.25 WIB.

Selama sidang handphone pengunjung banyak berbunyi.

Pencatat Nurul Fitria

Disahkan


Pemeriksaan Saksi NO 1

TAHAPAN PERSIDANGAN Hakim Ketua Majelis memerintahkan kepada JPU dan PH/ terdakwa untuk menghadirkan saksi-saksi/ saksi ahli keruang sidang

2

Terdakwa menempati tempatnyadisamping PH

3

Jumlah saksi yang dihadirkan JPU 4 orang Saksi yang sesuai dengan bunyi pasal 185 ayat 2 KUHAP, yaitu: keterangan satu orang saksi saja tidak cukup untuk membuktikan bahwa terdakwa bersalah terhadap perbuatan yang didakwakan kepadanya

YA

 

4

Saksi yang diajukan hadir dipersidangan

5

Apabila saksi tidak hadir Hakim menanyakan apakah saksi telah dipanggil secara sah oleh JPU atau terdakwa /PH

6

Hakim menanyakan kesehatan saksi/ saksi ahli

7

Hakim menanyakan identitas saksi/ saksi ahli

8

Hakim menanyakan apakah saksi mempunyai hubungan sedarah atau hubungan pekerjaan dengan terdakwa.

a. Jika ‘YA’ diperdalam dengan dialog 9

Saksi/ saksi ahli disumpah

10

Majelis Hakim mengajukan

TIDAK

KETERANGAN


pertanyaan kepada saksi/ saksi ahli

a. Diperjelas dengan dialog 11

JPU mengajukan pertanyaan kepada saksi/ saksi ahli.

a. Diperjelas dengan dialog 12

Terdakwa/PH mengajukan pertanyaan kepada saksi/ saksi ahli

a. Diperjelas dengan dialog. 13

Setiap saksi selesai memberikan keterangannya Hakim menanyakan kepada terdakwa benar/ tidak keterangan saksi tersebut.

14

Apakah saksi/ saksi ahli menarik kembali keterangan dalam BAP penyidik

Catatan: 1. Iwa Sirwani Bibra (Anggota DPRD Propinsi Riau, Ketua Fraksi Golkar) -

Ia membenarkan soal revisi perda nomor 6 tahun 2010 untuk penambahan dana venue menembak.

-

Pembahasan revisi perda di Redtop Hotel pernah dilaksanakan dua kali dibulan Maret.

-

Saat pertemuan ini, Dunir jelaskan bahwa aka nada sesuatu setelah finalnya revisi perda ini. Apa bentuknya tak dijelaskan dan berapa banyak. Namun Roemzein dan Rubin Hutagalung menanyakan soal angka Rp 900 juta atau Rp 1,8 Milyar. “Saya tidak tahu.”

-

Peninjauan pansus ke venue menembak, kembali ada yang menanyakan soal dana Rp 900 juta atau Rp 1,8 Milyar. “Tengku Muhazza bertanya, saya tak tahu, Tanya saja ke yang lain.”

-

Pada pertemuan dirumah Taufan Andoso, ia jelaskan bahwa diperlukan dana Rp 1,8 Milyar untuk revisi perda kepada seluruh peserta yang datang. “Saya tidak terlalu mendengarkan.”


-

M Dunir menceritakan bahwa ia merasa tak sanggup mengurusi uang untuk revisi perda karena mendapatkan tekanan dari kawan-kawan. Dari Johar firdaus menyemangati bahwa ini adalah prestasi jika berhasil. “Dunir kasi tahu saya, dan saya bilang bahwa jika ini yang jadi prestasi mending tak usah diurusi.”

-

Revisi perda nomor 5 tahun 2008 dan perda nomor 6 tahun 2010 hadapi kendala. Untuk nomor 6 tak ada masalah karena waktunya masih ada. Sedangkan perda nomor 5 waktunya sudah lewat. “Dari perdebatan tim, ada yang bilang bahwa perda yang sudah mati kenapa tak direvisi dari kemarin-kemarin.” Karena perdebatan panjang maka diputuskan untuk berkonsultasi ke kemendagri.

-

Dari pertemuan dengan kemendagri diputuskan untuk mengaudit kedua venue. Ternyata setelah diaudit memang ada pengerjaan yang telah selesai namun belum dibayarkan.

-

Untuk venue menembak diperlukan permindahan lokasi dari komplek chevron karena lokasinya tidak standar.

-

Terkait pertemuan dirumah gubernur, dalam acara ramah tamah mengundang seluruh perwakilan fraksi serta komisi. Terdakwa menanyakan soal perkembangan persiapan PON dan pansus Revisi Perda 5 dan 6. Dijelaskan bahwa untuk revisi perda 5 bermasalah karena tak ada payung hukumnya.

-

Hakim menanyakan bahwa untuk mengurus revisi perda memang ada urusan uang lelah. “Saya tidak terlalu memperhatikan, lebih ke mengurus kerjaan dibanding yang seperti itu.”

-

Hakim kembali bertanya apakah dari fraksi Golkar tidak ada bertanya soal terhambatnya revisi perda. Iwa menjawab tidak ada. “Apa tidak ada pembahasan di pansus, sampai Dunir begitu kewalahan?” Iwa tetap menjawab tidak ada. Iwa terus menghindar dan mengatakan ia tidak mau tahu soal uang-uang tersebut. “Kalau tidak jadi pembahasan ini tidak mungkin, saksi terus menghindar, kalau dengan tegas menolak soal ini, itu baru masuk akal,” tegas Bachtiar, hakim Ketua.

-

Terkait pertemuan di Redtop hotel bersama biro hukum jelaskan tahapan sudah oke dan tanggal finalisasi revisi sudah ditetapkan. Di BAP Iwa menjawab bahwa “Syukur pekerjaan sudah selesai.” Maksudnya apa. “Syukur karena pekerjaan sudah selesai untuk merevisi perda, jadi tidak ada masalah lagi.”

2. Rubin P Hutagalung (Anggota DPRD Prop Riau Fraksi PDIP) -

Rapat pertama di Redtop hotel gagal karena Lukman Abbas tak datang. Tanggal 13 Maret. Kemudian diagendakan lagi rapat pada 21 maret dilokasi yang sama. Dihadiri Biro keuangan, Bappeda, biro hukum dan Dispora diwakili Eka.


-

Pada rapat pansus pembahasan apakah revisi perda dapat digabungkan antara perda nomor 5 dan 6. Setelah rapat selesai, Dunir meminta agar seluruh anggota pansus untuk tetap tinggal karena ada yang hendak dibahas. Ketika semua tinggal, duynir jelaskan bahwa teman-teman bilang perlu biaya. Murniati meninggalkan ruang sidang karena yang dibahas soal uang bersama anggota wanita lainnya. Iwa menyatakan “Nggak usahlah ribut-ribut soal uang. Yang penting bagaimana supaya selesai PON.”

-

Saya beberapa saat kemudian juga meninggalkan ruangan sambil berkata, “Jangan sampai perda ini disandera hanya karena uang.” Yang lain tidak banyak menanggapi lalu juga meninggalkan pertemuan karena beralasan lelah

-

Secara keseluruhan, Rubin tidak banyak terlibat rapat pansus, karena disaat bersamaan ia juga harus mempersiapkan atlit untuk ikuti PON.

3. T Muhazza (Mantan Anggota DPRD Prop Riau Fraksi Demokrat) -

Pertemuan dirumah Taufan Andoso menghadirkan perwakilan fraksi membahas revisi perda nomor 5 dan 6. Dan dihasilkan untuk konsultasi ke mendagri.

-

Alasannya karena ada penambahan dana untuk main stadium dan pemindahan lokasi untuk venue menembak. Untuk main stadium tidak dibilang berapa penambahan dan, sedangkan untuk menembak dibutuhkan tambahan Rp 19 Milyar.

-

Pertemuan kedua di rumah Taufan pada Januari minggu pertama dihadiri Lukman Abbas dan Eka. Yang dibahas soal presentasi perkerjaan yang belum selesai. Taufan katakan ada dana yang diperlukan sebesar Rp 1,8 M. “Nanti ini ada untuk anggota DPR,” ujar Taufan. Dari sini Muhazza tau soal ada uang lelah.

-

Perkataan ini seharusnya didengar oleh seluruh orang yang hadir karena berada dalam satu ruangan yang tak terlalu besar.

-

Saat pertemuan dengan mendagri tak terlalu memberikan solusi. Maka diadakan perttemuan kedua, menghadirkan Hamdani dari mendagri. Ia jelaskan perda bisa direvisi, namun harus dilakukan audit terlebih dahulu oleh BPKP.

-

Keterangan dari Dunir dan Eka bahwa Muhazza menanyakan kejelasan soal uang lelah. Dari pernyataan keduanya, muhazza mengatakan ini bisa saja ditunda klarena perwakilan fraksi keras-keras. “Saya tidak ada tanyakan. Nggak tau juga saya.”

4. Faisal Aswan (Mantan Anggota DPRD Prop Riau Fraksi Golkar)


-

Pada 2 April, Faisal dari rumah menuju kantor DPR. Di kantin ia bertemu dengan Dunir. Dunir minta tolong agar faisal bisa menjamin sidang paripurna tetap berlanjut. Karena pukul 10 pagi ia akan sampaikan laporan soal uang, namun yang ada baru setengahnya. Ia mendapatkan tekanan dari teman-teman bahwa jika uangnya taka da, bisa saja paripurna ditunda. Ia bersedia menolong Dunir, karena Dunir sering membantu Faisal. Terlebih lagi hubungan mereka sudah seperti kakak dan adik. Alasan lainnya karena ini untuk pelaksanaan PON

-

Dunir juga meminta agar Faisal mengkomunikasikan dengan Eka terkait uang yang kurang tersebut. Untuk uang yang tinggal setengahnya lagi diusahakan sebelum jam 12 sudah terkumpul. Saat memberi tahu Eka, Eka menceritakan bahwa ia merasa dibuntuti selama dua hari.

-

Di Banleg Faisal punya tugas untuk meyakinkan seluruh anggota DPR agar tetap melanjutkan paripurna revisi perda.

-

Pertemuan di Lick Latte cafĂŠ tidak bisa diikuti oleh Faisal, maka ia mengirim dua rekannya, Sandy dan Dasril untuk bertemu dengan Rahmat untuk mengambil uang sisa. Namun Rahmat merasa tak percaya, maka Faisal mempersilakan mereka untuk datang kekediamannya di Aur Kuning. Setelah meninggalkan uang, Rahmat pulang. Uang yang diserahkan rahmat dihitung oleh Sandy dan Dasril bersama Faisal dan pas Rp 900 juta.

-

Uang tersebut akan dibawa ke DPR karena Dunir telah menunggu disana. Ketika hendak keluar, ia ditangkap oleh petugas KPK.

-

Terkait perngurusan perda yang harus ada uangnya apakah sudah sering di DPR. Tidak sering tapi ada. Saya tidak terlalu tau dengan hal seperti itu karena masih anggota paling muda, ujar Faisal. Apakah ada anggarannya dari DPR, tidak tahu, tapi kalau saya ada.

-

Siapa yang paling kekeuh untuk menunda sidang paripurna? Roemzein dan T Muhazza

Pencatat Nurul Fitria

Disahkan


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.