^l -j
t(P1( KOilISI PilBERATITASAil KORUFSI REPUBLIK IIIDOT{ESIA .I UI{TUK KEADILAN
'
SURAT DAKWAAN Nomor: DAK- 2912411012013
dalam perkara atas nama Terdakwa:
H.M. RUSTI ZAINAL
Jakafta, 24 Oktober 2013
)
7
KPI(
Komisi Pemberantasan Korupsi
"Untuk Keadilan"
SURATDAKWAAN Nomor : DAK -29 I 24 I 10 I 2013
A. IDENTITAS TERDAKWA:
B.
Nama Lengkap
HM.RUSLIZAINAL
Tempat Lahir
Mandah Riau
Umurffanggal Lahir
55 tahun/ 03 Desember 1957
Jenis Kelamin
Laki-laki
Kebangsaan
lndonesia
Tempat Tinggal
-
Agama
lslam
Pekerjaan
Gubernur Riau
Pendidikan
S-2 Master Pembangunan
Jl.Diponegoro No.32 Pekanbaru Riau. Jl.Oto lskandar Dinata Jakarta Timur .
PENAHANAN:
1. Penyidik
: -
Ditahan di Rutan KPK Cabang Rutan Kelas I Jakarta Timur sejak tanggal 14 Juni 2013 sampai dengan tanggal 03 Juli 2013; Diperpanjang oleh Penuntut Umum sejak tanggal 04 Juli 2013 sampai dengan tanggal 12 Agustus 2013;
Diperpanjang oleh Ketua PN Tipikor Pekanbaru sejak tanggal 13 Agustus 2013 sampai dengan tanggal 1 1 September 2013;
-
2. Penuntut Umum
Diperpanjang oleh Ketua PN Tipikor Pekanbaru sejak tanggal 12 September 2013 sampai dengan tanggal 11 Oktober 2013;
ll Pekanbaru sejak tanggal Oktober 2013 sampai dengan dilimpahkan Ditahan di Rutan Klas
10 ke
Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Pekanbaru.
7
G. DAKWAAN: KESATU
PR|MAIR 6
------------Bahwa terdakwa HM. RUSLI ZAINAL selaku Gubernur Propinsi Riau
periode tahun 2OO3 sampai dengan tahun 2008, bersama-sama dengan lr. SYUHADA TASMAN selaku Kepala Dinas Kehutanan Propinsi Riau, H. TENGKU
MMUN JMFAR, SH (masing-masing telah diputus Pengadilan dan telah I ^"dp"roleh
kekuatan npkum) H. TENGKU ZUHELMI, Drs. EDI SURIANDI
keduanya qelakg Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Pelalawan, eelak*Eupati MtrM TAN1NU5A MERBAU pELALAWAN LESTAR;,
r"'**".r$t
pr
SEJATI, PT RIMBA MUTIAM PERMAI, PT SELARAS ABADI UTAMA, CV BHAKTI PRAJA MULIA, PT MITRA HUTANI JAYA, PT SATRIA PERKASA AGUNG, CV PUTRI LINDUNG BULAN dan bersama-sama dengan lr. H. AMIN BUDYADI, MM selaku Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Siak, H. ARWIN AS,
SH selaku Bupati Siak, dan PT SERAYA SUMBER LESTARI, pada hari dan tanggal yang tidak dapat dipastikan lagi dalam kurun waktu bulan Desember 2OO2 sampai dengan bulan Mei 2004 atau setidak-tidaknya pada suatu waktu
dalam tahun 2002 s/d 2004, bertempat di Kantor Bupati Pelalawan Jalan Raya
Lintas Timur No.379 Pangkalan Kerinci Pelalawan, Kantor Dinas Kehutanan Kabupaten Pelalawan Jalan Raya Lintas Timur Pangkalan Kerinci Pelalawan, Kantor Bupati Siak Jl. Sultan lsmail No. 1 17 Siak Sri lndrapura, Kantor Dinas Kehutanan Kabupaten Siak Jl. Sultan Syarif Kasim No.
9 Siak Sri lndrapura,
Kantor Dinas Kehutanan Propinsi Riau Jl. Jendral Sudirman No. 468 Pekan Baru
'
Riau kantor Gubernur Propinsi Riau Jl. Jenderal Sudirman No. 460 Pekanbaru Riau, atau setidak-tidaknya di suatu tempat yang berdasarkan Pasal 5 jo Pasal
35
ayat (2) Undang-Undang Nomor : 46 Tahun 2009 tentang Pengadilan Tindak
Pidana Korupsk termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Pekanbaru yang berwenang memeriksa dan mengadilinya telah melakukan atau turut serta melakukan serangkaian perbuatan yang masing-masing dipandang sebagai perbuatan yang berdiri
sendiri sehingga merupakan beberapa keiahatan, secara melawan hukum yaitu menilai dan mengesahkan Bagan Kerja Tahunan (BKT) Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan Tanaman (UPHHKHT) yang dimohonkan
oleh
perusahaan-perusahaan pemegang IUPHHKHT
yaitu PT
MERBAU
7
I
PELALAWAN LESTARI, PT MITRA TANINUSA SEJATI, PT RIMBA MUTIARA PERMAI, PT SELAMS ABADI UTAMA, CV BHAKTI PMJA MULIA, PT MITRA HUTANI JAYA, PT SATRIA PERKASA AGUNG, CV PUTRI LINDUNG BULAN yang areal kerjanya di wilayah Kabupaten Pelalawan dan perusahaan pemegang TUPHHKHT yaitu PT SEMYA SUMBER LESTARI yang areal kerjanya di wilayah
Kabupaten Siak, secara bertentangan dengdn Keputusan Menteri Kehutanan
Nomor: 10.1/Kpts-ll/2000 tanggal 06 November 2000 tentang Pedoman Pemberian ljin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Tanaman, Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: 21lKpts1ll2001 tanggal 31 Januari 2001
tentang Kriteria dan Standar ljin Usaha Pemanfaatan Hasil Usaha Kayu Hutan Tanaman pada $utan Produksi, Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: 151/Kptslll2113 tanggal 02 Mei 2003 tentang Rencana Kerja, Rencana Lima Tahun, Rencana Kerja Tahunan dan Bagan Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu
pada Hutan Tanaman, sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: SK.45/Menhut-11i2004 tanggal 23 Januari 2004 tentang Perubahan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: 151/Kpts-1V2003 tentang Rencana Kerja, Rencana Lima Tahun, Rencana Kerja Tahunan dan Bagan Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Tanaman, sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor: P.43/Menhut-ll/2005 tanggal 26 Desember 2005 tentang Perubahan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: SK.45/Menhut-ll/2004 tanggal 23 Januari 2004 tentang Perubahan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: 151/Kpts-ll/2003 tentang Rencana Kerja,
Rencana Limag Tahun, Rencana Kerja Tahunan dan Bagan Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Tanaman, Peraturan Pemerintah
Nomor: 34 Tahun 2002 tanggal 08 Juni 2002 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan, Pemanfaatan Hutan dan Penggunaan Kawasan Hutan dan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor : 32lKpts -ll/2003 tanggal 5 Pebruari 2003 tentang Pemberian lzin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Pada Hutan Alam B
atau Hutan Tanaman melalui Penawaran Dalam Pelelangan, memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yaitu telah memperkaya PT MERBAU PELELAWAN LESTARI sejumlah Rp 17.751.015.979,36 (tujuh belas
milyar tujuh ratus lima puluh satu juta lima belas ribu sembilan ratus tujuh puluh sembilan rupiah tiga puluh enam sen), PT MITRA TANI NUSA SEJATI sejumlah Rp 21 .229.074.314,82 (dua puluh satu milyar dua ratus dua puluh sembilan juta
c'
tujuh puluh empat ribu tiga ratus empat belas rupiah depalan puluh dua sen), PT
7
g
RIMBA MUTIARA PERMAI sejumlah Rp 7.688.163.703,29 (tuiuh milyar enam ratus detapan putuh detapan juta seratus enam puluh tiga ribu tuiuh ratus f/'i7a
rupiah dua putuh sembilan sen), PT SELARAS ABADI UTAMA sejumlah Rp 38.290.637.659,55 (tiga puluh delapan milyar tujuh ratus sembilan puluh iuta enam ratus tiga putuh tujuh ribu enam ratus lima puluh sembilan rupiah lima putuh lima senf;, CV BHAKTI PRAJA MULIA sejumlah Rp 66.442.117.964,88 (enam puluh enam milyar empat ratus empht puluh dua iuta serafus tuiuh belas ribu sembilan ratus enam puluh empat rupiah delapan puluh delapan sen), PT MITRA HUTANI JAYA sejumlah Rp 47.140.691.525,99 (empat puluh tuiuh milyar serafus empat putuh juta enam ratus sembilan puluh satu ribu lima ratus dua putuh lima rupiah sembitan puluh sembilan sen), PT SATRIA PERKASA AGUNG sejumlah Rp 25S86.333.013,64 (dua puluh lima milyar delapan puluh enam iuta
tiga ratus tiga putuh tiga ribu tiga belas rupiah enam puluh empat sen), CV PUTRI LINDUNG BULAN sejumlah Rp 40.078.637.838,76 (empat puluh milyar tujuh putuh detapan juta enam ratus tiga puluh tujuh ribu delapan ratus tiga puluh delapan rupiah tujuh puluh sen), PT SERAYA SUMBER LESTARI sejumlah Rp 1.T05.694.169,91 (safu milyar tujuh ratus lima juta enam ratus sembilan puluh empat ribu serailts enam puluh sembilan rupiah sembilan puluh safu sen), yang
dapat merugikan keuangan negara atau perekonomian negara yaitu telah merugikan keuangan negara keseluruhannya sejumlah Rp 265.912.366.170,20 (dua ratus enam puluh lima milyar sembilan ratus dua belas iuta tiga ratus enam putuh enam ribu seratus tujuh puluh rupiah dua puluh sen),atdu setidak-tidaknya sekitar jumlah tersebut, yang dilakukan Terdakwa dengan cara sebagai berikut:-s
A. Pengesahan BKT-UPHHKHT perusahaan-perusahaan yang areal kerjanya di wilayah Kabupaten Pelalawan.
.
H. TENGKU AZMUN JAAFAR, SH selaku Bupati Pelalawan pada sekitar
bulan Desember 2002 sampai dengan bulan Januari 2003, telah menerbitkan ljin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan g
Tanaman"(IUPHHKHT) kepada PT MERBAU PELALAWAN LESTARI, PT MITRA TANINUSA SEJATI, PT RIMBA MUTIAM PERMAI, PT SELARAS
ABADI UTAMA, CV BHAKTI PMJA MULIA, PT MITRA HUTANI JAYA, PT SATRIA PERKASA AGUNG, CV PUTRI LINDUNG BULAN, Areal yang
diberikan IUPHHKHT tersebut memiliki potensi kayu lebih dari 5 M3/Ha
sehingga bertentangan dengan ketentuan sebagaimana diatur dalam Kepmenh6ut
No. 10.1/Kpts-ll/2000 tanggal 06 Nopember 2000
dan 4
7
Kepmenhut No. 2llKpls-1112001 tanggal 31 Januari 2001 tentang Kriteria
dan Standar ljin Usaha Pemanfaatan Hasil Usaha Hutan Kayu Hutan Tanaman pada Hutan Produksi, Yaitu: 1.
Kepuiusan Bupati No. 522.21||UPHHKHT/X|1120021004 tanggal 17 Desember 2002 tentang Pemberian Hak IUPHHK-HT kepada PT MERBAU PELALAWAN LESTARI seluas
t
5.590 Ha di Kabupaten
Pelalawan;
Keputusan Bupati No. 522.21|IUPHHKHT/XU120021005 tanggal 30 Desember 2002 tentang Pemberian Hak IUPHHK-HT kepada PT b
SELAMS ABADI UTAMA seluas
t
13.600 Ha (brutto) dan
t. 11.690
Ha (netto)di Kabupaten Pelalawan; J,
Keputusan Bupati
No.
522.21tlUPHHKHT/l/2003/0Og tanggal 27
Januari 2003 tentang Pemberian Hak IUPHHKHT kepada PT MITRA TANI NUSA SEJATI seluas 4.
Keputusan Bupati
No.
t
7.300 Ha di Kabupaten Pelalawan;
522.211|UPHHKHT/|/2003/008 tanggal 27
Januari 2003 tentang Pemberian Hak IUPHHKHT kepada PT RIMBA MUTIARA PERMAI seluas 5.
t
9.000 Ha di Kabupaten Pelalawan;
Keputusan Bupati No. 522.21|IVPHHKHT/X|120031011 tanggal 28 Januari 2003 tentang Pemberian Hak IUPHHKHT kepada CV BHAKTI PRAJA MULIA seluas
3r
6.
t 5.800 Ha di Kabupaten
Pelalawan;
Keputusan Bupati No. 522.21|!UPHHKHT/1120031014 tanggal 29 Januari 2003 tentang Pemberian Hak IUPHHKHT kepada PT MITRA HUTANI JAYA seluas
7.
t 10.000 Ha di Kabupaten Pelalawan.
Keputusan Bupati No. 522.21|!UPHHKHT/1120031013 tanggal 29 Januari 2003 tentang Pemberian Hak IUPHHKHT kepada PT SATRIA PERI(ASA AGUNG seluas
8.
t 12.000 Ha di Kabupaten Pelalawan.
Keputusan Bupati No. 522.21llUPHHKHT/|/2003/005 tanggal
31
Januari 2003 tentang Pemberian Hak IUPHHKHT kepada CV PUTRI LINDUNG BULAN seluas
t
2.500 Ha di Kabupaten Pelalawan.
Berdasarkan IUPHHKHT yang diterbitkan oleh
H. TENGKU MMUN
JAAFAR,,SH tersebut, selanjutnya PT MERBAU PELALAWAN LESTARI,
PT MITRA TANI NUSA SEJATI, PT RIMBA MUTIARA PERMAI, PT SELAMS ABADI UTAMA, CV BHAKTI PMJA MULIA, PT MITRA
HUTAN] JAYA, PT SATRIA PERKASA AGUNG, CV PUTRI LINDUNG BULAN mengajukan permohonan penilaian 9"n pengesahan Usulan Rencana Kerja Tahunan (URKT) Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Pada Hutan Tanaman (UPHHKHT) kepada lr. SYUHADA TASMAN selaku
Kepala Dtnas Kehutanan Propinsi Riau sebagai dasar untuk melakukan penebangan kayu hutan alam di areal IUPHHKHT dengan alasan dalam rangka penyiapan lahan atau land clearing yang isinya antara lain memuat rencana penebangan dan target produksi penebangan hutan alam, masing-masing dengan surat:
1.
Surat: dari PT SELARAS ABADI UTAMA, Nomor: 049/SAU/X2003
tanggal 22 Oktober 2003 yang ditujukan kepada Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Riau perihal Permohonan Penilaian dan Pengesahan BKTUPHHK pada Hutan Tanaman Tahun 2004, yang ditandatangani oleh tr. HASRUL selaku Direktur;
2.
Surat dari CV BHAKTI PMJA MULIA, Nomor : 015/BPMlXl2003 tang$al 22 Oktober 2003 yang ditujukan kepada Kepala Dinas
Kehutanan Provinsi Riau perihal Permohonan Penilaian dan
Pengesahan Usulan BKTUPHHK pada Hutan Tanaman Tahun 2004, yang ditandatangani oleh SAID EDDY selaku Direktur;
3.
Surat dari CV PUTRI LINDUNG BULAN, Nomor: A29lPLBlXl2003 tanggal 22 Oktober 2003 yang ditujukan kgpada Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Riau perihal Usulan Bagan Kerja UPHHKHT tahun 2004 an. CV PUTRI LINDUNG BULAN;
4.
Surat dari PT MITM TANINUSA SEJATI, Nomor : 069/MTSlxl 2003
tanggal 30 Oktober 2003 yang ditujukan kepada Kepala Dinas
Kehutanan Provinsi Riau perihal Usulan RKT UPHHKHT Tahun 2004, yangditandatangani oleh S. ERWIN selaku Direktur;
5.
Surat dari PT MITRA HUTANI JAYA, Nomor : 019/MHJ-101X12003
tanggal 30 Oktober 2003 yang ditujukan kepada Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Riau perihal Permohonan Penilaian dan Pengesahan Usulan Bagan Kerja Tahunan Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan pada Hutan Tanaman (UBKT-UPHHKHT) Tahun 2004 a.n. PT MITRA HUTANI JAYA, yang ditandantangani MULYADI GANI selaku Direktur:
7
Surat dari PT SATRIA PERKASA AGUNG, Nomor : 082/SPA1O1XI2O03 tanggal 30 Oktober 2003 yang ditujukan kepada Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Riau perihal Permohonan Penilaian dan Pengesahan Usulan Bagan Kerja Tahunan Usaha Pemanfaatan Hasil Hutaru pada Hutan Tanaman (UBKT-UPHHKHT) tahun 2004 a.n. PT
SATRIA PERKASA AGUNG Unit Serapung, yang ditandatangani oleh HENDRAWAN GAMULJA selaku Direktur; 7.
PT MERBAU PELALAWAN LESTARI, Nomor: 2I1MPL1BKT/X|/2OO3 tanggal 6 Nopember 2003 yang ditujukan
Surat dari
kepada Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Riau perihal Permohonan Pengbsahan Bagan Kerja Tahunan (BKT) Tahun 2OO4 a.n. PT MERBAU PELALAWAN LESTARI yang ditandatangani oleh lr. GUNO WIDAGDO selaku Direktur; 8.
Surat dari PT RIMBA MUTIARA PERMAI, Nomor : 148/RMP/PKUXll/2003 tanggal 01 Desember 2003 yang ditujukan kepada Kepala
Dinas Kehutanan Provinsi Riau perihal Usulan Bagan Kerja UPHHKHT tahun 2004 a.n. PT RIMBA MUTIARA PERMAI, yang Y
ditandatangani oleh lr. AMRIL ABUZAR selaku Direktur; 9.
Surat dari PT SATRIA PERKASA AGUNG, Nomor
:
166/SPA-
lONllt2OO4 tangggl 20 Juli 2OO4 yang ditujukan kepada Kepala Dinas
Kehutanan Provinsi Riau perihal Permohonan usulan tambahan target Rencgna Kerja Tahunan Usaha Pemanfaatan Hdsil Hutan pada Hutan
Tanaman (URKT-UPHHK-HT) tahun 2004 a.n. PT SATRIA PERKASA AGUNG, yang ditandatangani oleh DlDl HARSA selaku Direktur;
yang tembusan surat dari PT MITRA TANI NUSA SEJATI, PT RIMBA MUTIARA PERMAI, PT SELARAS ABADI UTAMA, CV BHAKTI PRAJA MULIA, PT MITRA HUTANI JAYA, PT SATRIA PERKASA AGUNG, CV PUTRI ITNIOUruE BULAN, PT MERBAU PELELAWAN LESTARI
disampaikan kepada
tETSEbUt
H. TENGKU ZUHELMI selaku Kepala
Dinas
Kehutanan Kabupaten Pelalawan dan tembusan surat tambahan target
dari PT SATRIA PERKASA AGUNG disampaikan kepada Drs. EDI SURIANDI selaku Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Pelalawan yang menggantikan H. TENGKU ZUHELMI.
7
H. TENGKU ZUHELMI, setelah menerima surat tembusan dari masingmasing perusahaan tersebut kemudian melakukan survey untuk mengetahui potensi tegakan kayu hutan alam di areal IUPHHKHT yang s
dimohonk-an penilaian dan pengesahan BKT, yang hasilnya disampaikan
lr
SYUHADA TASMAN sebagai pertimbangan teknis untuk melakukan penilaian dan pengesahan URKT UPHHKHT, yaitu masing-
kepada
masing melalui surat:
l. Surat Nomor: 522.05lPHTFyPl/200312928 tanggal 23 Desember 2003 perihal Pertimbangan Teknis BKT-UUPHHK pada Hutan Tanaman tahun 2004 a.n. PT MITRA HUTANI JAYA yang isinya antara lain menyebutkan rencana penebangan kayu hutan alam Tahun 2004 sebanyak 399.524,93 M3 di areal seluas 5.390,20 ha;
)
Su
rat
No mo
r: 522.05 I Pl I P HTR/P l/Xll 12003I 2928 tangg al 23 Desember
2003 perihal Pertimbangan Teknis BKT-UPHHK pada Hutan Tanaman
Tahufi
2OO4
a.n. PT SATRIA PERKASA AGUNG yang isinya antara
lain menyebutkan rencana penebangan kayu hutan alam Tahun 2004 sebanyak 286.751,00 M3 di areal seluas 3.719,10 ha; 3.
Surat Nomor: 522.05lPHTNPllll2004/008 tanggal 03 Januari 2004
perihal Pertimbangan Teknis BKUUPHHK pada Hutan Tanaman tahun 2004 a.n. PT SELAMS ABADI UTAMA yang isinya antara lain menyebutkan inventarisasi tegakan kayu hutpn alam yang akan dilakukan penebangan Tahun 2004luncuran 2003 sebanyak 238.460 M3 di areal seluas 2.047 ha dan UBKT 2004 sebanyak 711.029 M3 di areal seluas 6.965 ha;
Surat Nomor: 522.05lPHTRyPl/20041011 tanggal 03 Januari 2004 perihgl Pertimbangan Teknis BKUUPHHK pada Hutan Tanaman tahun 2004 a.n. CV BHAKTI PRAJA MULIA yang isinya antara lain menyebutkan inventarisasi tegakan kayu' hutan alam yang akan
dilakukan penebangan Tahun 2004 UBKT 2004 (luncuran 2003) sebanyak 382.810 M3 di areal seluas 2.205 ha; 5.
Surat Nomor: 522.05lPHTRlPllll2004l012 tanggal
3
Januar, 2004
perihul Pertimbangan Teknis BKUPHHK pada Hutan Tanaman tahun
2004 a.n. CV PUTRI LINDUNG BULAN yang isinya antara lain
7
menyebutkan rencana penebangan kayu hutan alam Tahun 2004 sebanyak 163,1 86 M3 di areal seluas 1 ,220 ha: 6.
Surat Nomor: 522.05lPllPHTR/l/2004/096 tanggal 17 Januari 2004 perih5l Pertimbangan Teknis BKUUPHHK pada Hutan Tanaman tahun 2004 a.n. PT MITRA TANINUSA SEJATI yang isinya antara lain menyebutkan inventarisasi tegakan kayu hutan alam yang akan dilakukan penebangan Tahun 2004 luncuran 2003 sebanyak 29.972 M3 di areal seluas 400 ha dan UBKT 2004 sebanyak 108.949,50 M3 di areal seluas 990 ha; I
7.
Surai Nomor: 522.05lPllPHTR/l/2004/095 tanggal 17 Januari 2004 perihal Pertimbangan Teknis BKUUPHHK pada Hutan Tanaman tahun
2OO4
a.n. PT RIMBA MUTIAM PERMAI yang isinya antara lain
menyebutkan inventarisasi tegakan kayu hutan alam yang akan
dilakukan penebangan Tahun 2004 luncuran 2003 sebanyak 25.788 M3 di areal seluas 400 ha dan UBKT 2004 sebanyak 122.085 M3 di arealsseluas 1.125 ha;
Sedangkan Drs. EDI SURIANDI selaku Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Pelalawan yang menggantikan H. TENGKU ZUHELMI memberikan pertimbangan teknis kepada lr. SYUHADA TASMAN yaitu masing-masing melalui surat: c
1. Surat Nomor : 522.05tPltPHTNllt2OO4t182
tanglgal 03 Februari 2OO4
perihal Pertimbangan Teknis BKUUPHHK pada Hutan Tanaman Tahun 2004 a.n. PT MERBAU PELALAWAN LESTARI yang isinya antara lain menyebutkan inventarisasi tegakan kayu hutan alam yang
akan dilakukan penebangan Tahun 2004 luncuran 2003 sebanyak 53.Ogp M3 di areal seluas 500 ha dan UBKT Tahun 2004 sebanyak 146.205.80 M3 di areal seluas 1.378 ha;
2.
Surat Nomor
: 522.2lPlNllll20$4l1343.B
tanggal 31 Agustus 2004
perihal Pertimbangan Teknis RKT-UPHHK pada Hutan Tanaman Tahun 2004 a.n. PT SATRIA PERKASA AGUNG yang isinya antara
lain menyebutkan inventarisasi tegakan kayu hutan alam yang akan dilakukan penebangan Tahun 2004 sebanyak 296.222,59 M3 di areal seluas 4.891,79 ha.
77
lr.
SYUHADA TASMAN atas permohonan penilaian dan pengesahan UBKT UPHHKHT dari perusahaan-perusahaan dan pertimbangan teknis
dari TENGKU ZUHELMI dan Drs. EDI SURIANDI tersebut mengetahui bahwa rencana penebangan kayu hutan alam
karena
di
areal
lUPHHKt'yang diterbitkan tidak sesuai dengan Kepmenhut No. 10.1/Kptsll/2000 tanggal 06 Nopember 2000 dan Kepmenhut No. 21lKpts-ll/2001
tanggal 31 Januari 2001 tentang Kriteria dan Standar ljin Usaha Pemanfaatan Hasil Usaha Hutan Kayu Hutan Tanaman pada Hutan Produksi kemudian meminta petunjuk ke Departemen Kehutanan Rl mengenai sah atau tidaknya perizinan IUPHHKHT di Propinsi Riau, yang 9
kemudian dibalas oleh Menteri Kehutanan yang intinya Surat Keputusan
(SK) IUPHHKHT yang ada di Propinsi Riau dinyatakan tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan Menteri Kehutanan meminta kepada Menteri Dalam Negeri untuk membatalkan SK IUPHHKHT yang diterbitkan
oleh para Bupati di Propinsi Riau yang salah satu tembusannya ditujukan
kepada Gubernur Riau dan Kepala Dinas Kehutanan Propinsi Riau, I
sehingga
lr.
SYUHADA TASMAN
tidak bersedia menilai
dan
mengesahkan permohonan tersebut.
lr. SYUHADA TASMAN selanjutnya melaporkan kepada Terdakwa bahwa
ada permohonan pengesahan dan penilaian UBKT-IUPHHKHT dari beberapa perusahaan pemegang IUPHHKHT yang areal kerjanya di Kabupaten Pelalawan, namun karena IUPHHKHT, tersebut diterbitkan tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku maka lr. SYUHADA TASMAN
tidak bersedia menyetujui dan mengesahkan permohonan UBKTIUPHHKHT. Atas laporan lr. SYUHADA TASMAN tersebut kemudian Terdakwa menyampaikan karena BKT IUPHHKHT merupakan hal yang rutin dan guna percepatan hutan tanaman untuk pemenuhan bahan baku, maka Terdakwa meminta untuk disiapkan keputusan tentang pengesahan g
UBKT-UPHHKHT yang akan ditandatangani oleh Terdakwa dan Terdakwa
juga meminta agar lr. SYUHADA TASMAN membuat Nota Dinas ditujukan
kepada Terdakwa yang isinya tentang permintaan pengesahan UBKT UPHHKHT agar seolah-olah pengesahan UBKT tersebut sesuai ketentuan
yang berlaku, padahal sesuai ketentuan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: 151/Kpts-1112003 tanggal 02 Mei 2003 tentang Rencana Kerja, Rencana Lima Tahun, Rencana Kerja Tahunan dan Bagan Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Tanaman, Terdakwa tidak 10
mempunyai kewenangan untuk melakukan Penilaian dan Pengesahan UBKT UPHHKHT.
Atas penYrintaan Terdakwa tersebut kemudian lr. SYUHADA TASMAN membuat dan menandatangani Nota Dinas yang ditujukan kepada
Terdakwa selaku Gubernur Propinsi Riau untuk mengesahkan UBKT UPHHKHT yang dimohonkan perusahaan-perusahaan disertai Konsep Surat Gubernur tentang pengesahan BK UPHHKHT yang isinya antara lain menyebutkan rencana penebangan hutan alam, yaitu: c
1.
Nota Dinas Nomor: 522.21PK16704 tanggal 25 Februan2004 perihal Pengesahan Rencana Bagan Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan
Kayu pada Hutan Tanaman (BK UPHHK-HT) tahun 2004 a.n. CV ,
BHAKTI PMJA MULIA;
2. Nota Dinas Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Riau Nomor: t,
522.21PK16804 tanggal 25 Februari 2004 perihal Pengesahan Bagan
Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Tanaman (BK UPHHK-HT) Tahun 2004 a.n. PT SELAMS ABADI UTAMA.
3. Nota Dinas Nomor: 522.21PK6404 tanggal 25 Februan 2004 perihal Pengesahan Bagan Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu padaeHutan Tanaman (BK UPHHK-HT) tahun 2004 a.n. CV PUTRI LINDUNG
BULAN;
4. Nota Dinas Nomor:
522.21PK2905 tanggal
f
8 Maret 2OO4 perihal
Pengesahan Bagan Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Tanaman (BK UPHHK-HT) Tahun 2004 a.n. PT MERBAU
PEL+AWAN LESTARI;
5. Nota Dinas Nomor: 522.21PK11306 tanggal 17 Maret 2004 perihal Pengesahan Bagan Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Tanaman (BK UPHHK-HT) tahun 2004 a.n. PT RIMBA MUTIARA PERMAI;
6. Nota Dinas Nomor: 522.21PK1406 targgal 17 Maret 2004 perihal Pengesahan Bagan Keria Usaha Pernanfaatan Hasil Hutan Kayu
pada Hutan Tanaman (BK UPHHK-HT) tahun 20A4 a.n. PT MITRA TANINUSA SEIATI:
7. Nota Dinas Nomor:
522.21PK12408
tanggal 17 April 2004 perihal
Pengesahan Bagan Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Tanaman (BK-UPHHK-HT) tahun 2004 a.n. PT SATRIA s
PERKASA AGUNG di Kabupaten Pelalawan;
tanggal 17 April 2004 perihal Pengesahan Bagan Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Tanaman (BK UPHHK-HT) Tahun 2004 a.n. PT.MITM
8. Nota Dinas Nomor:
522.21PK12608
HUTANI JAYA. s
Terdakwa setelah menerima Nota Dinas dan konsep Surat Gubernur tentang pengesahan BK UPHHKHT dari lr SYUHADA TASMAN selanjutnya secara bertentangan dengan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: 151/Kpts-1112003 tanggal 02 Mei 2003 tentang Rencana Kerja, Rencana Lima Tahun, Rencana Kerja Tahunan dan Bagan Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Tanaman, menandatangani dan mengesahkan BK UPHHKHT yang diajukan perusahaan yaitu:
1. Keputusan Gubernur Riau Nomor: Kpts.138llll2004 tanggal
27
Februari 2004 tentang Pengesahan Bagan Kerja Usaha Pemanfaatan
Hasil Hutan Kayu pada Hutan Tanaman tahun 2004 a.n. CV PUTRI LINDUNG BULAN dengan luas areal 1.950 ha (brutto) atau seluas .1.300
s
ha (netto), yang isinya antara lain menyebutkan
rencana
penebangan kayu hutan alam;
2. Keputusan Gubernur Riau Nomor:
Kpts.140/1112004
tanggal 27
Februari 2004 tentang Pengesahan Bagan Kerja Usaha Pemanfaatan
Hasil Hutan Kayu pada Hutan Tanaman tahun 2004 a.n. CV BHAKTI PRAJA MULIA dengan luas areal 2.505 ha (brutto) atau seluas 2.375 na (ndtto), yang isinya antara lain menyebutkan rencana penebangan kayu hutan alam;
3. Keputusan Gubernur Riau Nomor: Kpls.142llll2004 tanggal
27
Februari 2004 tentang Pengesahan Bagan Kerja Usaha Pemanfaatan
Hasil Hutan Kayu pada Hutan Tanaman Tahun 2004 a.n.
PT
SELAMS ABADI UTAMA dengan luas areal 10.295 ha (brutto) atau selua$ ha 8.950 (netto), yang isinya antara tain menyebutkan r&rcana penebangan kayu hutan alam;
t2
7
4. Keputusan Gubernur Riau Nomor: Kpts.244lllll2004 tanggal
26 Maret
2OO4 tentang Pengesahan Bagan Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil
Hutan Kayu pada Hutan Tanaman tahun 2004 a.n. PT RIMBA MUTIARA PERMAI dengan luas areal 2.060 ha (brutto) atau seluas
1J65 ha (netto), yang isinya antara lain menyebutkan
rencana
penebangan kayu hutan alam. 5. Keputusan Gubernur Riau Nomor: Kpts.243lllll2004 tanggal
26 Maret
2OO4 tentang Pengesahan Bagan Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil
Hutan Kayu pada Hutan Tanaman tahun 2004 a.n. PT MITRA TANI NUSA. SEJATI dengan luas areal 1.685 ha (brutto) atau seluas ha
1.560 (netto), yang isinya antara lain menyebutkan
rencana
penebangan kayu hutan alam; 6.
Keputusan Gubernur Riau Nomor: Kpts.242lllll2004 tanggal 26 Maret
2004 tentang Pengesahan Bagan Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil
Hutan Kayu pada Hutan Tanaman Tahun 2004 a.n. PT MERBAU PELATeAWAN LESTARI dengan luas areal ha 2.634 (brutto) atau seluas ha 2.252 (netto), yang isinya antara lain menyebutkan rencana penebangan kayu hutan alam; 7.
Keputusan Gubernur Riau Nomor: Kpts.286AVl2004 tanggal
21
April
2004 tentang Pengesahan Bagan Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Tanaman Tahun 2004 a.n. PT MITRA HUTA$ll JAYA dengan luas areal 6.414,7 ha ,(brutto), yang isinya antara lain menyebutkan rencana penebangan kayu hutan alam; Keputusan Gubernur Riau Nomor: Kpts.29OllVl2OO4 tanggal 21 April
2004 tentang Pengesahan Bagan Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Tanaman Tahun 2004 a.n. PT SATRIA PERKASA AGUNG
di
Kabupaten Pelalawan dengan luas areal
4.079,77 ha (brutto) atau seluas 3.738,06 ha (netto), yang isinya antara lain menyebutkan rencana penebangan kayu hutan alam;
.
Atas dasar pengesahan BK UPHHKHT oleh Terdakwa tersebut, selanjutnya perusahaan-perusahaan yang telah mendapatkan pengesahan BKT melakukan penebangan kayu hutan alam pada areal IUPHHKHT dengan jumlah tebangan sebagai berikut
:
tl
No
Rekapitulasi Jumlah Produksi Kayu
Nama
Perusahaan
Meranti
Campuran
KBK
BBS 13
(M')
(M') PT $erbau
1
(M1
(M1
8.206,40
35.464,95
131 .322,U
0,00
240,28
706,52
10 .087,09
52.102,52
5. 845,89
19.898,18
50.675,74
174.636,26
1 .170,04
163,96
45.373,88
83.672,36
Pelalawan Lestari
PT Mitra
2
Taninusa Sejati
PT Rimba
3
Mutiara Permai g
PT Selaras
4
Abadi Utama
5
CV Bhakti Praja Mulya
452,18
2.377,98
57.U8,48
307.196,66
6
PT blitra
265,98
680,00
58.788,04
200.u8,49
Hutani Jaya 7
PT Satria Perkasa Agung
276,80
2.158,U
31.105,51
170.926,93
8
PT Putri
510,50
1.672,47
24.791,00
192.271,5n
Lindung Bulan 5
Dari hasil penebangan kayu hutan alam yang dilakukan oleh perusahaanperusahaan tersebut yang dihitung berdasarkan lapoian hasil penebangan
dikalikan dengan tarif/harga satuan kayu yang ditetapkan Menteri Perdagangan dan Perindustrian/Menteri Perdagangan Rl pada waktu penebangan diperoleh nilai kayu sebesar: s
NILAI KAYU No
Nama Perusahaan (Rp)
1
PT Merbau Pelalawan Lestari
21.665.672.400,00
2
PT Mitra Tani Nusa Sejati
23.731.050.520,00
3
PJ Rimba Mutiara Permai
9.621.697240,00
4
PT Selaras Abadi Utarna
51.555.366240,m
5
CV Bhakti Praja Mulia
75.3(D"69!.560,m
6
PT Miba Hutani Jaya
532m-841.98,(Il
l4
7
7
PT Satria Perkasa Agung
28.501.866.160,00
8
CV Putri Lindung Bulan
45.037.834.840,00 308.621.021.888,00
Jumlah
Atas perbuatan Terdakwa mengesahkan UBKT-UBKT tersebut, telah memperkaya perusahaan-perusahaan atau korporasi yang dihitung dari nilai seluruh hasil penebangan kayu hutan alam setelah dikurangi setoran Provisi Sumber Daya Hutan (PSDH) dan Dana Reboisasi (DR), dengan jumlah mAsing-masing sebagai berikut
l.
:
PT MERBAU PELALAWAN LESTARI sejumlah Rp 17.751.015.979,36
(tujuh belas milyar tuiuh ratus lima puluh satu iuta lima belas ribu sembilan ratus tuiuh puluh sembilan rupiah tiga puluh enam sen).
)
PT MITRA TANI NUSA SEJATI sejumlah Rp 21 .229.074.314,82 (dua pululf satu milyar dua ratus dua puluh sembilan iuta tuiuh puluh empat ribu tiga ratus empat belas rupiah depalan puluh dua sen).
J,
PT RIMBA MUTIARA PERMAI sejumlah Rp 7.688.163.703,29 (tuiuh milyar enam ratus delapan puluh delapan iufa serafus enam puluh tiga ribu tujuh ratus tiga rupiah dua puluh sembilan sen).
4.
PT SELAMS ABADI UTAMA sejumlah Rp 38.790.637.659,55 (tiga puluh delapan milyar tujuh ratus sembilan puluh juta enam ratus tiga putuh tujuh ribu enam ratus lima puluh sembilan iupiah lima puluh lima sen).
5.
CV BHAKTI PRAJA MULIA sejumlah Rp 66.442.117.964,88 (enam puluh enam milyar empat ratus empat puluh dua juta serafus tujuh belasc ribu sembilan ratus enam puluh empat rupiah delapan puluh delapan sen).
6.
PT MITRA HUTANI JAYA sejumlah Rp 47.140.691.525,99 (empat puluh tujuh milyar serafus empat puluh juta enam ratus sembilan puluh satu ribu lima ratus dua puluh lima rupiah sembilan puluh sembilan sen). g
7.
PT SATRIA PERKASA AGUNG sejumlah Rp 25.086.333.013,64 (dua
puluh lima milyar delapan puluh enam juta tiga ratus tiga puluh tiga ribu tiga belas rupiah enam puluh empat sen).
l5
8.
CV PUTRT LINDUNG BULAN sejumlah Rp 40.078.637.838,76 (empat putuh mityar tujuh putuh delapan iuta enam ratus tiga puluh tuiuh ribu detapan ratus tiga puluh delapan rupiah tuiuh puluh sen).
Perbuatan Terdakwa tersebut telah mengakibatkan kerugian keuangan negara sejumlah Rp 264.206.672.000,29 (dua ratus enam puluh empat milyar dua ratus enam iuta enam ratus tuiuh puluh dua ribu rupiah dua puluh sembilan sen) atau setidak-tidaknya sekitar jumlah tersebut yang
berasal dari nilai hasil penebangan kayu hutan alam yang diperoleh secara rfrelawan hukum setelah dikurangkan dengan setoran Provisi Sumber Daya Hutan (PSDH) dan Dana Reboisasi (DR) dengan perincian sebagai berikut:
No
Penyetoran
NILAI KAYU
Nama Perusahaan
"l
DR (Rp)
PSDH (RP)
(Rp)
Kerugian Keuangan Negara/daerah (Rp)
.665.672.400,00
733.080.952,00
3.'t 81 .575.468,64
17.751 .015.979,36
23.731 ,050.520,00
410.779.622,80
2.091 .196.582,38
21.229.074.314.82
9.621 .697.240,00
555.667.029,40
1
.377.866.507.31
7.688.163.703,29
sl .555.366.240,00
2.228.627.511,40
10.536.101 ,069,05
38.790.637.659,55
CV Bhakti Praja Mulla
75.306.692.560.00
1
.895.609.978,00
6.968.964.617,12
66.442.117.964,88
P[ Mitra
53.200.841.928,00
1
.641 .6E5.916,40
4.418.464.465,61
47.140.691 .525,99
28.501 .866.160,00
897.746.614,72
2.517.786.531,64
25.086.333.013,64
45.037.834.840,00
942.416.360,20
4.016.780.641.04
40.078.637.838.76
308.621.021.888,00
9.305.613.984,92
35.108.735.902,79
264.206.672.000,25
PT Merbau
21
Pelalawan Lestari
2
PT Mitra
Tani Nusa Sejati 3
PT Rimba
Mutiara Fgrmai
4
PT Selaras
Abadi Utama 5
o
Hutinl Jaya
7
PT Satria
Perkasa
Agung
I
GV Putrl
Lindung Bulan Jumlah
7
B. Pengesahan RKT-UPHHKHT perusahaan-perusahaan yang lokasi areal kerjanya di wilayah Kabupaten Siak.
.
H. ARWIN AS, SH selaku Bupati Siak pada sekitar bulan Januari 2003, telah menerbitkan ljin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Tanaman (IUPHHKHT) kepada PT SERAYA SUMBER LESTARI, yang mana areal yang diberikan IUPHHK-HT tersebut memiliki potensi kayu lebih dari.5 M3/Ha sehingga bertentangan dengan ketentuan Kepmenhut
No. 10.1/Kpts-1112000 tanggal 06 Nopember 2000 dan Kepmenhut No. 21lKpts-ll12001tanggal 31 Januari 2001 tentang Kriteria dan Standar ljin Usaha Pemanfaatan Hasil Usaha Hutan Kayu Hutan Tanaman pada
Hutan Produksi, yaitu Keputusan Bupati No. 03/lUPHHKll2003 tanggal 27 Januan 2003 tentang Pemberian Hak IUPHHK-HT kepada PT Seraya Sumber Lestari seluas 6
.
t 16.875 Ha di Kab. Siak.
Berdasarkan IUPHHKHT yang diterbitkan oleh
H. ARWIN AS,
SH
tersebut, PT SEMYA SUMBER LESTARI mengajukan permohonan penilaian dan pengesahan Usulan Bagan Kerja Usaha Pemanfaatan
Hasil Hutan Kayu Pada Hutan Tanaman (BK-UPHHKHT) kepada lr. SYUHADA TASMAN selaku Kepala Dinas Kehutanan Propinsi Riau sebagai alasar untuk melakukan penebangan kayu hutan alam
di areal
IUPHHKHT dengan alasan dalam rangka penyiapan lahan atau land clearing yang isinya antara lain memuat rencana penebangan dan target
produksi penebangan hutan alam dengan surat'Nomor DlRyX2003 tanggal
:
011/SSL-
22 Oktober 2003 yang ditujukan kepada Kepala
Dinas Kehutanan Provinsi Riau perihal Permohonan Penilaian dan Pengesa"fan Bagan Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan
Tanaman Tahun 2004 ditandatangani oleh
PT SEMYA
lr. DELTA
SUMBER LESTARI, yang
selaku Direktur, yang tembusannya
disampaikan kepada lr. H. AMIN BUDYADI, MM selaku Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Siak.
. lr. H. AMIN BUDYADI, MM, setelah menerima surat tembusan dari perusahdan PT SEMYA SUMBER LESTARI selanjutnya melakukan
survey untuk mengetahui potensi tegakan kayu hutan alam di areal IUPHHKHT yang dimohonkan penilaian dan pengesahan BKT, yang
hasilnya disampaikan kepada
lr.
SYUHADA TASMAN sebagai
pertimbangan teknis melalui surat Nomor
: 522.2lProdl520 tanggal 8 I7
7
Maret 2OO4 perihal pertimbangan teknis Usulan BK-UPHHKHT tahun 2OO4 a.p. PT SEMYA SUMBER LESTARI yang isinya antara lain menyebutkan Rencana Penebangan kayu hutan alam luas areal 2.875 Ha dengan volume 264.241,25M3;
lr. SYUHADA TASMAN atas permohonan penilaian dan pengesahan UBKT UPHHKHT dATi PT SERAYA SUMBER LESTARI dAN pertimbangan teknis dari AMIN BUDYADI tersebut karena mengetahui bahwa rgncana penebangan kayu hutan alam di areal IUPHHKT yang diterbitkan tidak sesuai dengan Kepmenhut No. 10.1/Kpts-|112000 tanggal
06 Nopember 2000 dan Kepmenhut No.
2llKpts-1112001 tanggal 31
Januari 2001 tentang Kriteria dan Standarlzin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan Tanaman pada Hutan Produksi kemudian meminta
petunjuk
ke Departemen Kehutanan Rl mengenai sah atau
tidaknya
di
Propinsi Riau, yang kemudian dibalas oleh Menteri Kehutanan yang intinya Surat Keputusan (SK) IUPHHKHT yang ada di Propinsi Riau dinyatakan tidak sesuai dengan ketentuan yang perizinarg IUPHHKHT
berlaku dan Menteri Kehutanan meminta kepada Menteri Dalam Negeri untuk membatalkan SK IUPHHKHT yang diterbitkan oleh para Bupati di Propinsi Riau yang salah satu tembusannya ditujukan kepada Gubernur Riau darg Kepala Dinas Kehutanan Propinsi Riau, sehingga lr. SYUHADA TASMAN tidak bersedia menilai dan mengesahkan permohonan tersebut.
lr. SYUHADA TASMAN selanjutnya melaporkan kepada Terdakwa bahwa ada permohonan pengesahan dan penilaian UBKT-IUPHHKHT dari
beberapa perugafraan pemegang IUPHHKHT yang areal kerjanya di
Kabupate'3&,%munkarenalUPHHKHTtersebutditerbitkan tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku maka lr SYUHADA TASMAN
tidak bersedia menyetujui dan mengesahkan permohonan UBKTIUPHHKHT. Atas laporan lr. SYUHADA TASMAN tersebut kemudian Terdakwa menyampaikan karena BKT IUPHHKHT merupakan hal yang rutin dan guna percepatan hutan tanaman untuk pemenuhan bahan baku, maka Terdakwa meminta untuk disiapkan keputusan tentang pengesahan
UBKT-uirHHKHT yang akan ditandatangani oleh Terdakwa dan Terdakwa juga meminta agar
lr.
SYUHADA TASMAN membuat Nota
Dinas ditujukan kepada Terdakwa yang isinya tentang permintaan pengesahan UBKT UPHHKHT agar seolah-olah pengesahan UBKT tersebut sesuai ketentuan yang berlaku, padahal sesuai ketentuan l8
7
Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: 151/Kpts-1112003 tanggal 02 Mei
2003 tentang Rencana Kerja, Rencana Lima Tahun, Rencana Kerja Tahunanudan Bagan Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Tanaman, Terdakwa tidak mempunyai kewenangan untuk melakukan Penilaian dan Pengesahan UBKT UPHHKHT.
Atas permintaan Terdakwa tersebut, kemudian pada tanggal 24 April 2OO4,lr. SYUHADA TASMAN membuat dan menandatangani Nota Dinas
Nomor : 522.21PK8008 tanggal 24 April2004 perihal Pengesahan Bagan 6 Kerja Uiaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan Tanaman (BK
UPHHK-HT) Tahun 2A04 a.n.
PT SEMYA SUMBER LESTARI di
Kabupaten Siak yang ditujukan kepada Terdakwa selaku Gubernur Propinsi Riau untuk mengesahkan UBKT UPHHKHT yang dimohonkan
PT SEMYA SUMBER LESTARI disertai Konsep Surat Keputusan Gubernur tentang pengesahan BK UPHHKHT yang isinya antara lain s menyebulkan rencana penebangan kayu hutan alam; Terdakwa setelah menerima Nota Dinas dan konsep Surat Gubernur
tentang pengesahan BK UPHHKHT dari
lr
SYUHADA TASMAN
selanjutnya secara bertentangan dengan Keputusan Menteri Kehutanan
Nomor: 151/Kpts-1112003 tanggal 02 Mei 2003 tentang Rencana Kerja, Rencana Lima Tahun, Rencana Kerja Tahunan dan Bagan Kerja Usaha I Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Tanaman, menandatangani
dan mengesahkan BK UPHHKHT yang diajukan PT SERAYA SUMBER LESTARI yang isinya antara lain menyebutkan rencana penebangan kayu hutan alam, dengan menerbitkan Surat Keputusan Gubemur Riau Nomor
:
KPTS.324N|2004 tanggal 10 Mei 2004 tentang Pengesahan
Bagan Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan c Tanaman tahun 2004 a.n. PT SEMYA SUMBER LESTARI di areal seluas 3.187 Ha (Bruto) atau 2.525 Ha (Netto);
.
Atas dasar pengesahan BKT UPHHKHT oleh Terdakwa tersebut, selanjutnya PT SEMYA SUMBER LESTARI yang telah mendapatkan pengesahan BKT melakukan penebangan kayu hutan alam pada areal IUPHHK|IT dengan jumlah tebangan sebagai berikut
:
l9
7
Rekapitulasi Jumlah Produksi Kayu
E
No
1
Nama
Perusahaan
PT Seraya
Meranti
Campuran
KBK
BBS
(M')
(M')
(M')
(M')
31.312,73
50.304,44
33.322,73
150.048,07
Sumber Lestari
Dari hasii penebangan kayu hutan alam yang dilakukan oleh PT SEMYA
SUMBER LESTARI tersebut yang dihitung berdasarkan laporan hasil penebangan dikalikan dengan tarif/harga satuan kayu yang ditetapkan Menteri Perdagangan dan Perindustrian/Menteri Perdagangan Rl pada
waktu penebangan diperoleh nilai kayu sebesar Rp 2.280.558.800,00 (dua milyar dua ratus delapan puluh iuta lima ratus lima puluh delapan ribu detaban ratus rupiah).
Atas perbuatan Terdakwa memperkaya
mengesahkan UBKT tersebut, telah
PT SEMYA SUMBER LESTARI atau korporasi yang
dihitung dari nilai seluruh hasil penebangan kayu hutan alam setelah
dikurangi setoran Provisi Sumber Daya Hutan (PSDH) dan Dana Reboisasi (DR), sebesar Rp 1.705.694.169,91 (safu milyar tuiuh ratus a Iima juta enam ratus sembilan puluh empat ribu seratus enam puluh sembilan rupiah sembilan puluh safu sen);
Perbuatan Terdakwa telah mengakibatkan kerugign keuangan negara sejumlah Rp 1.705.694.169,91 (safu milyartujuh ratus lima juta enam
ratus sembilan puluh empat ribu seratus enam puluh sembilan rupiah
suembilan
puluh safu sen) atau setidak-tidaknya sekitar jumlah
tersebut yang berasal dari nilai hasil penebangan kayu hutan alam yang
diperoleh secara melawan hukum setelah dikurangkan dengan setoran Provisi Sumber Daya Hutan (PSDH) dan Dana Reboisasi (DR) dengan perincian sebagai berikut: No
Nama
NILAIKAYU
Penyetoran
Kerugian Keuangan Negara/daerah
Perusahaan
(Rp) 1
PT. Seraya
2.280.558.800,00
PSDH (Rp)
192.080.839,00
DR (Rp)
(Rp)
382.783.791,09
1.705.694.169,91
Sumber Lestari
20
Dari seluruh rangkaian perbuatan Terdakwa sebagaimana diuraikan di atas teldh mengakibatkan kerugian keuangan negam keseluruhannya berjumlah Rp 265.912.366.170,20 (dua tatus enam ptluh lima milyar
sembilan ratus dua belas juta tiga ra&ts enam puluh enam rtbu serafus tuiuh puluh rupiah dua puluh sen) atau setidak-tidaknya sekitar jumlah tersebut. Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 2 ayal (1) jo Pasal 18 Undang-Undang Nomor : 31 Tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor : 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas UndangUndang Nomor : 31 tahun '1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
jo Pasal 55 ayat (1) ke1 KUH Pidana jo Pasal 65 ayat (1) KUH
Pidana.
SUBSIDAIR
---------Bahwa terdakwa HM. RUSLI ZAINAL selaku Gubernur Propinsi Riau periode tahun 2003 sampai dengan tahun 2008, bersama-sama dengan lr.
SYUHADA TASMAN selaku Kepala Dinas Kehutanan Propinsi Riau, H. TENGKU AZMUN JAAFAR, SH (masing-masing telah diputus Pengadilan dan
telah memperoleh kekuatan hukum tetap), H. TENGKU ZUHELMI, Drs. EDI SURIANDI keduanya
selffu Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Pelalawan,
SEbKâ‚Ź&FdI*A'W*SPT
MERBAU PELALAWAN LESTARI, PT MITRA
TANINUSA $EJATI, PT RIMBA MUTIARA PERMAI, PT SELARAS ABADI UTAMA, CV BHAKTI PMJA MULIA, PT MITRA HUTANI JAYA, PT SATRIA
PERKASA AGUNG,
dengan
CV PUTRI LINDUNG BULAN dan
bersama-sama
lr. H. AMIN BUDYADI, MM selaku Kepala Dinas Kehutanan
Kabupaten Siak, H. ARWIN AS, SH selaku Bupati Siak, dan PT SEMYA SUMBER LESTARI, pada hari dan tanggal yang tidak dapat dipastikan lagi
dalam kurunuwaktu bulan Desember 2002 sampai dengan bulan Mei 2004
atau setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam tahun 2002 s/d 2004, bertempat
di Kantor Bupati Pelalawan Jalan Raya Lintas Timur No.379
Pangkalan Kerinci Pdalauan, Kantor Dinas Kehutanan Kabupaten Pelalawan
Jalan Raya Urtas Tilrur Paqgldan l(erinci Pddawan, Kantor Bupati Siak Jl.
Sultan lsmail No. 117 Siak Sri lndrapura, Kantor Dinas Kehutanan lGbupaten Siak Jl. Sultan Syarif Kasim No. 9 Siak Sri lndrapura, Kantor F)inas Kehutanan propinsi Riau Jl. Jendral Sudirman No. 468 Pekan Baru Riau kanbr Gubernur propinsi Riau Jl. Jenderal Sudirman No. 460 Pekanbaru Riau, atau setidak-
tidaknya
di suatu tempat yang berdasarkan Pasal 5 |r Pasal 35 ayat
(2)
Undang-Undang Nomor : 46 Tahun 2009 Tentang Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Tindak Pidana Korupsi
pada Pengadilan Negeri Pekanbaru yang berwenang memeriksa
dan
mengadilinya, telah melakukan atau turut serfa melakukan serangkaian perbuatan yang masing-masing dipandang sebagai perbuatan yang
berdiri sendiri sehingga merupakan beberapa keiahatan, dengan tuiuan menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yaitu telah menguntungkan PT MERBAU PELELAWAN LESTARI sejumlah Rp 17.75L01b.979,36 (tujuh belas mityar tujuh ratus lima puluh satu iuta lima s
belas ribu sembilan ratus tujuh putuh sembilan rupiah tiga puluh enam sen), PT MITRA TANI NUSA SEJATI sejumlah Rp 21 .229.074.314,82 (dua puluh
dua ratus dua putuh sembilan juta tujuh puluh empat ribu tiga ratus empat belas rupiah depalan puluh dua sen\, PT RIMBA MUTIARA satu milyar
PERMAI sejumlah Rp 7.688.163.703,29 (tuiuh milyar enam ratus delapan puluh delapan juta seratus enam puluh tiga ribu tuiuh ratus tiga rupiah dua
.s
puluh sembilan sen), PT SELARAS ABADI UTAMA sejumlah
Rp
38.790.637.659,55 (tiga puluh delapan milyar tujuh ratus sembilan puluh iuta enam ratus tiga putuh tujuh ribu enam ratus lima puluh sembilan rupiah lima putuh lima sen), CV BHAKTI PRAJA MULIA sejumlah Rp 66.442.117.964,88 (enam putuh enam milyar empat ratus empat puluh dua iuta serafus tuiuh belas ribu sembilan ratus enam puluh empat rupiah delapan puluh delapan 6
sen), PT MITRA HUTANI JAYA sejumlah Rp 47.140.691.525,99 (empat puluh
tujuh milyar seratus empat puluh juta enam ratus sembilan puluh satu ribu lima ratus dua putuh lima rupiah sembitan putuh sembilan sen), PT SATRIA PERKASA AGUNG sejumlah Rp 25.086.333.013,64 (dua puluh lima milyar delapan puluh enam juta tiga ratus tiga puluh tigTa ribu tiga belas rupiah enam
putuh empat sen), CV PUTRI LINDUNG BULAN sejumlah Rp ehpan iuta enam ratus tiga putuh tujuh ribu delapan rafrts tiTa puluh delryn ruphh tuiuh puluh sen),
40.078.632.63g,20 (empat puluh milyar tuiuh puluh
PT SERAYA SUlrrtsER LESTARI seFr*'dr Rp. 1.705.694.169,91 (safu milyar
tujuh nfus lrna
W
er'rrn rat s
serrtlrl rrmt
ernoeit
rbu seratus enam
puluh sembllan rupiah *mhilan puluh safu sen), menyalahgunakan
kewenangan, kesemptan atau sarana yang ada padanya karena iabatan atau kedudukan yaitu terdakwa selaku Gubemur Riau telah menilai dan mengesahkan Bagan Kerja Tahunan
(Blfi)
Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan
Kayu Hutan Tanaman (UPHHKHT) yang dimohonkan oleh perusahaanperusahaan pemegang IUPHHKHT yaitu PT MERBAU PELALAWAN LESTARI,
P}
MITRA TANINUSA SEJATI, PT RIMBA MUTIARA PERMAI, PT
SELARAS ABADI UTAMA, CV BHAKTI PRAJA MULIA, PT MITRA HUTANI
JAYA, PT SATRIA PERKASA AGUNG, CV PUTRI LINDUNG BULAN YANg areal kerjanya di wilayah Kabupaten Pelalawan dan perusahaan pemegang
IUPHHKHT yaitu PT SERAYA SUMBER LESTARI yang areal kerjanya di wilayah Kabupaten Siak, tanpa mengindahkan Keputusan Menteri Kehutanan
Nomor: 10.1YKpts-ll/2000 tanggal 06 November 2000 tentang Pedoman Pemberian ljin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Tanaman,
Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: 2llKpts-1112001 tanggal 31 Januari
2001 tentang Kriteria dan Standar ljin Usaha Pemanfaatan Hasil Usaha Kayu Hutan Tanaman pada Hutan Produksi, Keputusan Menteri Kehutanan Nomor:
151/Kpts-lll2003 tanggal 02 Mei 2003 tentang Rencana Kerja, Rencana Lima
Tahun, Rencena Kerja Tahunan dan Bagan Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil
Hutan Kayu pada Hutan Tanaman, sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: SK.45/Menhut-ll/2004 tanggal 23 Januari
2OO4
tentang Perubahan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor:
1S1/Kpts-llt2OO3 tentang Rencana Kerja, Rencana
Liira Tahun,
Rencana
Kerja Tahunan dan Bagan Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada
Hutan Tanaman, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor: P.43/Menhut-ll/2005 tanggal 26 Desember 2005 tentang perubahan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: SK.45/Menhut-ll/2004 tanggal 23 Januari 2004 tentang Perubahan Keputusan Menteri Kehutanan
Nomor: 151/Kpts-llt2}O3 tentang Rencana Kerja, Rencana Lima Tahun,
Rencana Kerja Tahunan dan Bagan Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan
Kayu pada Flutan Tanaman, Peraturan Pemerintah Nomor: 34 Tahun
2OO2
tanggal 08 Juni 2002 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan dan Penyusunan Rencana PerBelolaan Hutan,
dan Penggunaan Kawasan Hutan dan Keputusan Menteri Kehutanan Nonpr : 32lKpF {lfzm3 tanggd 5 Pebruari 2003 tentang Penberian lzin usdra Persfraet Hast ttrHr lGyn Pada Hutan Alam atau Pemanfaatan Hutan
melalui Penawaran Dalam PelelarEan, yang dr,pat Hutan Tanaman g merugikan keuangan nqara atau perckonomian tryalaa yaifu tdah merugikan keuangan negara keseluruhannya sepmlah Rp. 265.912.366.170,20 (dua ratus enam puluh lima milyar
*mbllan
ratus dua
juta tiga ratus enam puluh enam ribu serafus tuiuh puluh rupiah dua putuh sen) atau setidak-tidaknya sekitar jumlah tersebut, yarp dilakukan belas
Terdakwa dengan cara-cara sebagai berikut: 6
Pengesahan BKT-UPHHKHT perusahaan-perusahaan
yang
areal
kerjanya di wilayah Kabupaten Pelalawan.
.
H. TENGKU AZMUN JMFAR, SH selaku Bupati Pelalawan pada sekitar
butan Desember 2OO2 sampai dengan bulan Januari 2003, telah menerbitkan ljin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Tanaman (IUPHHKHT) kepada PT MERBAU PELALAWAN LESTARI, PT
MITRA TANINUSA SEJATI, PT RIMBA MUTIAM PERMAI, PT SELAMS ABADI UTAMA, CV BHAKTI PMJA MULIA, PT MITRA HUTANI JAYA, PT SATRIA PERKASA AGUNG, CV PUTRI LINDUNG BULAN, yang mana areal yang diberikan IUPHHKHT tersebut memiliki
potensi {<ayu lebih dari
5
M3/Ha sehingga bertentangan dengan
ketentuan sebagaimana diatur dalam Kepmenhut No. 10.1/Kpts-lll20D}
tanggal 06 Nopember 2000 dan Kepmenhut No. 21lKpts-ll/2001 tanggal
31 Januari 2001 tentang Kriteria dan Standar ljin Usaha Pemanfaatan Hasil Usaha Hutan Kayu Hutan Tanaman pada Hutan Produksi, yaitu: 1.
Keputusan Bupati No. 522.21IIUPHHKHT/X||/20021004 tanggal 17 Desember 2002 tentang Pemberian Hak IUPHHK-HT kepada PT MERBAU PELALAWAN LESTARI seluas
t
5.590 Ha di Kabupaten
Pelalawan; 2.
Keputusan Bupati No. 522.21IIUPHHKHT/)(II/20021OOS tanggal 30 Desember 2002 tentang Pemberian Hak IUPHHK-HT kepada PT SELARAS ABADI UTAMA seluas
*
13.600 Ha (brutto) dan
t.
11.690
Ha (netto) di Kabupaten Pelalawan; J.
Keputusan Bupati No. 522.21llUPHHKl-1Tff2003f009 tanggal 27 Januari 2003 tentarg Pen{rerian Hak IUPHHK}IT kepada PT MITRA TANI NUSA SE TATI sduas + 7.300 Fta di lGirupaten Pelalawan; 24
t 4.
Keputusan Bupati No. 522.21|IUPHHKHT/112003/008 tanggal 27 JanrJari 2OO3 tentang Pemberian Hak IUPHHKHT kepada PT Rl[v@A
MUTIARA PERMAI seluas 5.
9.000 Ha di Kabupaten Pddarvan;
Keputusan Bupati No. 522.21llUPHHKHTXlll2003/011 tanggnl 28 Januari 2003 tentang Pemberian Hak IUPHHKHT kepada CV BHAKTI
6.
t
PMJA MULIA seluas
t
5.800 Ha di Kabupaten Pdalawan;
Kepgtusan Bupati No. 522.21llUPHHKHT/ll2OO3lO14 tanggal 29 Januari 2003 tentang Pemberian Hak IUPHHKHT kepada PT MITRA HUTANI JAYA seluas t 10.000 Ha di Kabupaten Pelalawan.
7.
Keputusan Bupati No. 522.21llUPHHKHT/ll2}O3lO13 tanggal 29 Januari 2OO3 tentang Pemberian Hak IUPHHKHT kepada PT SATRIA PERKASA AGUNG seluas
+ 12.000 Ha di Kabupaten
Pelalawan. 8.
Keputusan Bupati No. 522.211|UPHHKHT/|/2003/005 tanggal
31
Januari 2003 tentang Pemberian Hak IUPHHKHT kepada CV PUTRI LINDUNG BULAN seluas
* 2.500 Ha di Kabupaten Pelalawan.
Berdasarkan IUPHHKHT yang diterbitkan oleh H. TENGKU MMUN JAAFAR, SH tersebut, selanjutnya PT MERBAU PELALAWAN LESTARI' PT MITRA TANI NUSA SEJATI, PT RIMBA MUTIARA PERMAI, PT
SELAMS ABADI UTAMA, CV BHAKTI PMJA MULIA, PT MITRA HUTANI JAYA, PT SATRIA PERKASA AGUNG, CV PUTRI LINDUNG BULAN mengajukan permohonan penilaian dan pengesahan Usulan Rencana Kerja Tahunan (URKT) Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu
Pada Hutan Tanaman (UPHHKHT) kepada lr. SYUHADA TASMAN selaku Kepala Dinas Kehutanan Propinsi Riau sebagai dasar untuk melakukan penebangan kayu hutan alam di areal IUPHHKHT dengan alasan dalam rangka penyiapan lahan atau land clearing yang isinya antara lain memuat rencana penebangan dan target produksi penebangan hutan alam, masing-masing dergan surat:
1. Surat dari PT SELARAS ABADI UTAIiA, Nornon 049/SAUD02003 tanggal 22 Oktober 2003 yang dihrFkan kepada Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Riau perihd Penrphonan Penilaian dan Pengesahan BKTUPHI-K
@a
Fbtan Tanrnan Tahun 2004, yang
ditandatarEpri oleh lr- l{ASRt L sddilr EXrektq 25
Surat dari CV BHAKTI PRAJA MULIA ltlornor : 015/BPMD(/20(B tanggal 22 Oktober 2003 yang dittiukan kepada Kepda Ellus
Kehutanan Provinsi Riau perihal Pennohonan Pedldan dan Pengesahan Usulan BKTUPHHK pada Hutan Tanaman
Tahrt AX)4,
yang ditandatangani oleh SAID EDDY sdaku Direttun J-.
Surd dari CV PUTRI LINDUNG BULAN, l'.lorpn 029lPLB/Xt2003 tanggal 22 Oktober 2003 yang dituiukan kepada Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Riau perihal Usulan Bagan Kerja UPHHKHT tahun 2004 an. CV PUTRI LINDUNG BULAN;
4.
Surat dari PT MITRA TANINUSA SEJATI, Nomor : 069/MTSlxl 2003
tanggal 30 Oktober 2003 yang ditujukan kepada Kepala Dinas Kehdtanan Provinsi Riau perihal Usulan RKT UPHHKHT Tahun 2004, yang ditandatangani oleh S. ERWIN selaku Direktur; 5.
Surat dari PT
MITM
HUTANI JAYA, Nomor
:
019/MHJ-101X12003
tanggal 30 Oktober 2003 yang ditujukan kepada Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Riau perihal Permohonan Penilaian dan
Pengesahan Usulan Bagan Kerja Tahunan Usaha Pemanfaatan 6 Hasil Hutan pada Hutan Tanaman (UBKT-UPHHKHT) Tahun 2004
a.n. PT MITRA HUTANI JAYA, yang ditandantangani
MULYADI
GANI selaku Direktur;
Surat dari PT SATRIA PERI(ASA AGUNG, - Nomor : 082/SPA101X12003 tanggal 30 Oktober 2003 yang ditujukan kepada Kepala Dinag Kehutanan Provinsi Riau perihal Permohonan Penilaian dan
Pengesahan Usulan Bagan Kerja Tahunan Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan pada Hutan Tanaman (UBKT-UPHHKHT) tahun 2004
a.n. PT SATRIA
PERKASA AGUNG Unit Serapung, yang
ditandatangani oleh HENDRAWAN GAMULJA selaku Direktur; 7.
Surat dari PT MERBAU PELALAWAN LESTARI, 21tl\tPLtBKT/Xl/2003 tanggal
6
Nomor:
Nopember 2003 yang ditujukan
kepada Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Riau perihal Permohonan
Pengesahan Bagan Kerja Tahunan
(Blfi) Tahun zO04 a.n. PT
MERBAU PELALAWAN LESTARI yang ditandatargani oleh lr. GUNO WIDAGDO sdaku EIre*filc
:
148/RMP/PKU-
yilg ftfikan
kepada Kepala
Surat dari PT RIIGA ltlt TIARA PEFIMAI, Norpr
)olfA0ffi
rrggd
01 Desenser Ant
26
DinaEs Kehutanan Provinsi
Riau perihal Usulan Bagan
Keria
UPHHKHT tahun zO04- a.n. PT RIMBA MUTIARA PER[rAl, yang ditandatangani olefr lr. AMRIL ABUZAR selaku Direktun
9.
Surat dari PT SATRIA PERKASA AGUNG, Nomor 10N1112004 tanggal 20
Juli
2OO4
:
166/SPA-
yang ditujukan kepada Kepala Dinas
Kehutanan Provinsi Riau perihal Permohonan usulan tambahan 9 target Rencana Keria Tahunan Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan
pada Hutan Tanaman (URKT-UPHHK-HT) tahun 2004 a.n.
PT
SATRIA PERIGSA AGUNG, yang ditandatangani oleh DlDl HARSA selaku Direktur;
yang tembusan surat dari PT MITRA TANI NUSA SEJATI, PT RIMBA MUTIARA PERMAI, PT SELARAS ABADI UTAMA, CV BHAKTI PRAJA MULIA, PT MITRA HUTANI JAYA, PT SATRIA PERKASA AGUNG, CV PUTRI LINDUNG BULAN, PT MERBAU PELELAWAN LESTARI tersebut
disampaikan kepada H. TENGKU ZUHELMI selaku Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Pelalawan dan tembusan surat tambahan target
dari PT SATRIA PERKASA AGUNG disampaikan kepada Drs.
EDI
SURIANDI selaku Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Pelalawan yang menggantikan H. TENGKU ZUHELMI.
H. TENGKU ZUHELMI, setelah menerima surat tembusan dari masing-
masing perusahaan tersebut kemudian melakukan survey untuk mengetahui potensi tegakan kayu hutan alam di areal IUPHHKHT yang dimohon[5an penilaian dan pengesahan BKT, yang hasilnya disampaikan
kepada
lr SYUHADA TASMAN sebagai pertimbangan teknis untuk
melakukan penilaian dan pengesahan URKT UPHHKHT, yaitu masingmasing melalui surat: 1.
Surat Nomor: 522.05lPHTRyPl/200312928 tanggal 23 Desember 2003
perihal Pertimbangan Teknis BKT-UUPHHK pada Hutan Tanaman g
tahun 2004 a.n. PT MITM HUTANI JAYA yang isinya antara lain menyebutkan rencana penebargan kayu hrtan alarn Tahun 2O0/; sebanyak 399.524,93 M3 di ared sduas 5.3S)20 ha;
Surat lSrnon Dqsember 20(B
522.G5/P|/FHTRIFIDO[fNB[N2S tanggal 23
pedH rurmaqgm Tdsis
}bTAN Til|AMTT Td,ilN
AN4
BKT-UPHHK pada
A.NI FT SATRA PERI(ASA AGUNG 27
yang isinya antara lain menyebutkan renclna penebangan kap hutan alam Tahun 2004 sebanyak 286.751,00 M3 di areal sduas 3.719,10 ha; 3.
Surat Nomor: S22.OSlPHTRyPl/l/2004/008 tanggal 03 Januari zO04 perihal Pertimbangan Teknis BKUUPHHK pada Hutan Tanaman tahun 2004 a.n. PT SELARAS ABADI UTAMA yang isinya antara lain merrryebutkan inventarisasi tegakan kayu hutan alam yang akan
dilakukan penebangan Tahun 2004luncuran 2003 sebanyak 238.460 M3 di areal seluas 2.047 ha dan UBKT 2004 sebanyak 711.029 M3 di
areal seluas 6.965 ha; 4.
Surat Nomor: 522.05lPHTFyPl/20041011 tanggal 03 Januan 2004 perihal Pertimbangan Teknis BKUUPHHK pada Hutan Tanaman tahtin 2OO4 a.n. CV BHAKTI PRAJA MULIA yang isinya antara lain
menyebutkan inventarisasi tegakan kayu hutan alam yang akan dilakukan penebangan Tahun 2004 UBKT 2004 (luncuran 2003) sebanyak 382.810 M3 di areal seluas 2.205 ha; 5.
Surat Nomor: 522.05lPHTNPllll20O4lO12 tanggal
3 Januari 2004
perihal Pertimbangan Teknis BKUPHHK pada Hutan Tanaman tahun
2004 a.n. CV PUTRI LINDUNG BULAN yang isinya antara lain
menyebutkan rencana penebangan kayu hutan alam Tahun 2004 sebanyak 163,186 M3 di areal seluas 1 ,220 hai
Surat Nomor: S22.OSlPltPHTRyl/2004/096 tanggal 17 Januan 2OO4 perihal Pertimbangan Teknis BKUUPHHK pada Hutan Tanaman tahgn 2004 a.n. PT MITRA TANINUSA SEJATI yang isinya antara lain menyebutkan inventarisasi tegakan kayu hutan alam yang akan
dilakukan penebangan Tahun 2004luncuran 2003 sebanyak 29.972 M3 di areal seluas 400 ha dan UBKT 2004 sebanyak 108.949,50 M3
di areal seluas 990 ha; 7.
Surat Nomor: 522.05lPllPHTRyl/2004/095 tanggal 17 Januari 2OO4 perliral Pertimbangan Teknis BKUUPHHK pada Hutan Tanaman tahun 2004 a.n. PT RIMBA MUTIARA PERMAI yang isinya antara lain menyebutkan inventarisasi tegakan kayu hutan alam yang akan
2W lunrm 2003 sebanyak 25.788 M3 di arel sdrrc /fin ha dil tBlff aill4 sebanyak 122.A85 M3 di arcd sdur !-lffi hq dilakukan penebargan Tahun
28
Sedangkan Drs. EDI SURIANDI selaku Kepala Dnas Kehutanan Kabupaten Pelalawan yang menggantikan H. TENGKU ZUHELMI memberikan pertimbangan teknis kepada lr. SYUFIADA TASMAN yaitu masing-masing melalui surat:
l. SuratrNomor ; 522.05/Pl/PHTFylll2OO4l182 tanggal 03 Februad 2W4 perihal Pertimbangan Teknis BKUUPHHK pada Hutan Tanaman Tahun 2004 a.n. PT MERBAU PEIALAWAN LESTARI yang isinya antara lain menyebutkan inventarisasi tegakan kayu hutan alam yang
akan dilakukan penebangan Tahun 2004 luncuran 2003 sebanyak 53.090 M3 di areal seluas 500 ha dan UBKT Tahun 2004 sebanyak 146.ro5.80 M3 di areal seluas 1.378 ha;
Surat Nomor
: 522.2lPlNllll2004l1343.B
tanggal 31 Agustus 2004
perihal Pertimbangan Teknis RKT-UPHHK pada Hutan Tanaman Tahun 20A4 a.n. PT SATRIA PERKASA AGUNG yang isinya antara lain menyebutkan inventarisasi tegakan kayu hutan alam yang akan dilakukan penebangan Tahun 2004 sebanyak 296.222,59 M3 di areal selua3 4.891,79 ha.
lr. SYUHADA TASMAN atas permohonan penilaian dan pengesahan
UBKT UPHHKHT dari perusahaan-perusahaan dan pertimbangan teknis
dari TENGKU ZUHELMI dan Drs. EDI SURIANDI tersebut karena mengetahui bahwa rencana penebangan kayu hutan alam di areal IUPHHKT yang diterbitkan tidak sesuai dengan Kepmenhut No. 10.1/Kpts-ll/2000 tanggal 06 Nopember 2000 dan Kepmenhut No. 21.lKpts-1112001
tanggal 31 Januari 2001 tentang Kriteria dan Standar ljin
Usaha Pemanfaatan Hasil Usaha Hutan Kayu Hutan Tanaman pada Hutan Produksi kemudian meminta petunjuk ke Departemen Kehutanan
Rl mengenai sah atau tidaknya perizinan IUPHHKHT di Propinsi Riau, yang kemudian dibalas oleh Menteri Kehutanan yang intinya Surat Keputusan (SK) IUPHHKHT yang ada di Propinsi Riau dinyatakan tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan lvlenteri Kehutanan neminta kepada Menteri Dalam Negeri untuk rnembatalkan SK IUPHHKHT yang
diterbitkan oleh para Bupati di Proftiffi Riau )tang salah satu tembusannya ditujukan kepada Gubecnt Riau dan Kepala Dinas KehutanEn Propinsi Riau,
seliBm ts- SYLrllADA
bersedia menilai dan meruesd*m
TASMAN tidak
psnnlnrwr brsebtn. t9
t!
.$
lr. SyUnnDA TASMAN selanjutnya melaporkan kepada Terdakwa bahwa ada permohonan pengesahan dan penilaian UBKT-IUPHHKHT dari
beberapa perusahaan pemegang IUPHHKHT yang areal kerjanya di Kabupaten Pelalawan, namun karena IUPHHKHT tersebut diterbitkan
tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku maka lr' SYUHADA TASMAT! tidak bersedia menyetujui dan mengesahkan permohonan UBKT-IUPHHKHT. Atas laporan lr. SYUHADA TASMAN tersebut kemudian Terdakwa menyampaikan karena BKT IUPHHKHT merupakan hal yang rutin dan guna percepatan hutan tanaman untuk pemenuhan
bahan baku, selanjutnya Terdakwa dengan menyalahgunakan kewenangannya selaku Gubernur Riau memerintahkan lr. SYUHADA TASMADI untuk menyiapkan keputusan tentang pengesahan UBKTUPHHKHT yang akan ditandatangani oleh Terdakwa dan Terdakwa juga
memerintahkan agar
lr. SYUHADA
TASMAN membuat Nota Dinas
ditujukan kepada Terdakwa yang isinya tentang permintaan pengesahan UBKT UPHHKHT agar seolah-olah pengesahan UBKT tersebut sesuai
ketentuan yang berlaku, padahal sesuai ketentuan Keputusan Menteri
Kehutaryn Nomor: 151/Kpts-1V2003 tanggal 02 Mei 2003 tentang Rencana Kerja, Rencana Lima Tahun, Rencana Kerja Tahunan dan
Bagan Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Tanaman, Terdakwa tidak mempunyai kewenangan untuk melakukan Penilaian dan Pengesahan UBKT UPHHKHT
Atas permintaan Terdakwa tersebut kemudian lr. SYUHADA TASMAN membuet dan menandatangani Nota Dinas yang ditujukan kepada Terdakwa selaku Gubernur Propinsi Riau untuk mengesahkan UBKT UPHHKHT yang dimohonkan perusahaan-perusahaan disertai Konsep Surat Gubernur tentang pengesahan BK UPHHKHT yang isinya antara lain menyebutkan rencana penebangan hutan alam, yaitu:
1. Nota Dinas Nomor: 522.21PK16704
tanggal 25 Februari 2004 perihal
B
Pengesahan Rencana Bagan Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan
Kayu pada Hutan Tanaman (BK UPHHK-HT) tahun 2OO4 a.n. CV BHAKTI PRAJA MULIA;
2.
Nota Dinas Kepala F)inas Kehutianan Rovinsi Riau Nomor: 5'22.U1ry/6804 tansd 25 Februai AX)4 perihal Pengesahan Bagan iA
30
Kerjd Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan KaW pada Hutan Tanaman (BK UPHHK-FIT) Tahun 3.
2OO4
a.n. PT SELARAS ABADI UTAttlA
Nota Dinas Nomor: 522.2lPKlU04 tanggal 25 Februan
2W
perihal
Pengesahan Bagan Kerja Usaha Pemanfaatan Hadl Hutan l(ant pada Hutan Tanaman (BK UPHHK-HT) tahun
2Oo4.
a.n. GV PUTRI
LINtrUNG BULAN; 4.
Nota Dinas Nomor: 522.21PK2905 tanggal
8
Maret 2OO4 perihal
Pengesahan Bagan Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan KaW
pada Hutan Tanaman (BK UPHHK-HT) Tahun 2OO4 a.n.
PT
MERBAU PELALAWAN LESTARI; 5.
{
Nota Dinas Nomor: 522.21PK11306 tanggal 17 Maret 2OO4 perihal Pengesahan Bagan Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Tanaman (BK UPHHK-HT) tahun 2004 a.n. PT RIMBA MUTIARA PERMAI;
6.
Nota Dinas Nomor: 522.21PK1406 tanggal 17 Maret 2004 perihal PenEesahan Bagan Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu
pada Hutan Tanaman (BK UPHHK-HT) tahun 2004 a.n. PT MITRA TANINUSA SEJATI;
7. Nota Dinas Nomor: 522.21PW2408 tanggal 17 April 2004
perihal
Pengesahan Bagan Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu
padt Hutan Tanaman (BK-UPHHK-HT) tahun
2OO4
a.n. PT SATRIA
PERKASA AGUNG di Kabupaten Pelalawan;
8. Nota Dinas Nomor: 522.21PK12608 tanggal 17 Apnl 2004
perihal
Pengesahan Bagan Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan KaW pada Hutan Tanaman (BK UPHHK-HT) Tahun 200/. a.n. PT.MITRA HUTANI JAYA.,
Terdakwa setelah menerima Nota Dinas dan konsep Surat Gubemur
tentang pengesahan BK UPHHKHT dari lr SYIJF|ADA TASI4AN selanjutnya dengan menyalatgunakan kesenpatan yang ada pada Terdakwa selaku Guberrrr Riat tanpa mengmnddrkan Keputusan Menteri
Keturtanan
"
hbnnc lsl/l(FlUAtm tarqgd V2 lr/bi 2003
tentang
3l
6
Rencana Kerja, Rencana Lima Tahun, Rencana Keria Tahunan dan Bagan Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada llutan
Tanaman, menandatangani dan mengesahkan BK UPHHKHT lr3ng diajukan perusahaan Yaitu:
1. Kepl.rtusan Gubemur Riau Nomon Kpts.138/lln$Q/. tarpgal 27 Februari 2004 tentang Pengesahan Bagan KerF Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Tanaman tahun 2W a.n. cv PUTRI LINDUNG BULAN dengan luas areal 1.950 ha (brutto) atau seluas 1.300 ha (netto), yang isinya antara lain menyebutkan rencana penebangan kayu hutan alam;
2.
Keputusan Gubernur Riau Nomor: Kpts.140/llt2}O4 tanggal 27 Februari 2004 tentang Pengesahan Bagan Kerja usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Tanaman tahun 2004 a.n. CV BHAKTI PRAJA MULIA dengan luas areal 2.505 ha (brutto)
atau seluas 2.375 ha (netto), yang isinya antara lain menyebutkan rencana penebangan kayu hutan alam;
3.
Ke$rtusan Gubernur Riau Nomor: Kpts.142llll2004 tanggal 27 Februari 2004 tentang Pengesahan Bagan Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Tanaman Tahun 2004
a.n. PT SELARAS ABADI UTAMA dengan luas areal 10.295 ha (brutto) atau seluas ha 8.950 (netto), yang isinya antara lain menyebutkan rencana penebangan kayu hutan alam;
4.
Keputusan Gubemur Riau Nomor: Kpts.24lllll2004 tanggal 26 Maret 2OO4
tentang Pengesahan Bagan Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil
Hutan Kayu pada Hutan Tanaman tahun 2004 a.n. PT RIMBA MUTIARA PERMAI dengan luas areal 2.060 ha (brutto) atau sduas 1.765 ha (netto), yang isinya antara lain menyebutkan rencana penebangan kayu hutan alam.
5.
Keputusan Gubernur Riau Nomor: Kpts.243lllV20B tanggal 26 iraret 2OO4 tentang Pengesahan Bagan Keria Usaha Pernanfaatan Flasil
Hutan Kayu pada Hutan Tanaman tahun
2W a.n. PT MITRA TAtll
NUSA SEJATI dengan luas areal 1.685 ha (brutb) atau sduas ha
1.560 (netto), yang isinya antana
ldn
rnentteOuU<an rericana
penebangan kayu hutan darn;
6.
tlonpt: l$ts242/lll/2m4 tanggal 26 itaret tertaqg peqgesatrn B4ilt JGrp Ljsdta Pernanfaatan l-lasil
Keputusan Gubernur Riau
2W
3l
ffut"n Kayu pada Hutan Tanaman Tahun z0ot.n. PT MERBAU PELALAWAN LESTARI dengan luas areal ha 2.63f (brutb) eu seluas ha 2.252 (netto), yang isinya antara lain menyebutkan rencana penebangan kayu hutan alam; 7.
Keputusan Gubemur Riau Nomon Kpts.286tNl2OU
brwd
21
Ml
ZOdq tentang Pengesahan Bagan Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil
Hutan Kayu pada Hutan Tanaman Tahun 2OO4 a.n. PT MITRA HUTANI JAYA dengan luas areal 6.414,7 ha (brutto), yang isinya antara lain menyebutkan renâ&#x201A;Źna penebangan kayu hutan alam; 8.
Keputusan Gubernur Riau Nomor: Kpts.290llVl2004 tanggal 21 April 2004 tentang Pengesahan Bagan Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil
HutLn Kayu pada Hutan Tanaman Tahun 2OO4 a.n. PT SATRIA PERKASA AGUNG di Kabupaten Pelalawan dengan luas areal 4.079,77 ha (brutto) atau seluas 3.738,06 ha (netto), yang isinya antara lain menyebutkan rencana penebangan kayu hutan alam;
Atas dasar pengesahan BK UPHHKHT oleh Terdakwa tersebut, selanju$rya perusahaan-perusahaan yang telah mendapatkan pengesahan BKT melakukan penebangan kayu hutan alam pada areal !UPHHKHT dengan jumlah tebangan sebagai berikut
:
Rekapitulasi Jumlah Produksi Kayu No
Nama
Perusahaan 5
1
PT Merbau
Meranti
Campuran
KBK
BBS
(M1
(M')
(M')
(M')
L206,40
35.464,95
131 .322,84
0,00
240,28
706,52
10.087,09
52j02,52
Pelalawan Lestari 2
PT Mitra Taninusa Sejati
3
PT Rimba Mgtiara Permai
5. 845,89
19.898,18
50.675,74
174.6#,26
PT Selaras
1.170,M
163,5
45.373,88
&|.672,36
454,18
Lgn,*
5t3{q/$
307.196,66
4
AbadiUtama
5
CV Bhaldi
R:*r nft/a t
33
c
PT Mitra
6
265,S
690,00
58.788,04
200.3/,8,49
HutaniJaya 7
PT Satria Perkasa Agung
276,8
2.158,84
31.105,51
170.926,93
8
PTfutri
510,50
1-672,47
24.791,00
192.271,sfi
Lindung Bulan
Dari hasil penebangan kayu hutan alam yang dilakukan oleh perusahaan-
perusahaan tersebut yang dihitung berdasarkan laporan hasil penebangan dikalikan dengan tarif/harga satuan kayu yang ditetapkan Menteri ferdagangan dan Perindustrian/Menteri Perdagangan Rl pada waktu penebangan diperoleh nilai kayu sebesar: NILAI KAYU Nama Perusahaan
No
(Rp) 1
PT Merbau Pelalawan Lestari
21.665.672.400,00
2
ST Mitra Tani Nusa Sejati
23.731.050.520,00
3
PT Rimba Mutiara Permai
9.621.697.240,00
4
PT Selaras Abadi Utama
51.555.366 .240,00
5
CV BhaktiPraja Mulia
75.306.692.560,00
6
PT Mitra HutaniJaya
53!200.841.928,00
7
PT Satria Perkasa Agung
28.501.866.160,00
,IN
8
CV Putri Lindung Bulan
45.037.834.840,00
Jumlah
308.621.021.888,00
Atas perbuatan Terdakwa mengesahkan UBKT-UBKT tersebut, telah rngmperkaya perusahaan-perusahaan atau korporasi yang dihitung dari nilai seluguh hasil penebangan kayu hutan alam setelah dikurangi setoran Provisi Sumber Daya Hutan (PSDH) dan Dana Reboisasi (DR), dengan jumlah masing-masing sebagai berikut
:
1. PT MERBAU PELALAWAN LESTARI sejumlah
Rp
17.751.015.979,36 (tujuh belas mitrya tujuh natus lima puluh satu juta
lima belas r&,u *trffit rafils hrjdt puluh senbilan rupiah tiga puluh
errahwr). 34
PT MITRA TANI NUSA SE^,ATI seiumlah Rp
21
.229.074.314,82 (dua
puluh satu milyar dua ratus dua puluh sembilan iuta tuiuh puluh empat ribu tiga ratus empat belas rupiah depalan puluh dua sen). 3.
MUTIARA PERMAI seiumlah Rp 7.688.163.703,29 (tuiuh PT RIMBA I mityar enam ratus delapan puluh delapan iuta seratus enam puluh tiga ribu tujuh ratus tiga rupiah dua puluh sembilan sen).
4.
PT SELARAS ABADI UTAMA sejumlah Rp 38.790.637.659,55 (tiga putuh delapan milyar tujuh ratus sembilan puluh iuta enam ratus tiga
puluh tujuh ribu enam ratus lima puluh sembilan rupiah lima puluh limasen). 5.
CV BHAKTI PMJA MULIA sejumlah Rp 66.442.117.964,88 (enam putuh enam milyar empat ratus empat puluh dua iuta serafus tuiuh belas
ribu sembilan ratus enam puluh empat rupiah delapan puluh
delapan sen). 6.
PT MITRA HUTANI JAYA sejumlah Rp 47.140.691.525,99 (empat 5 puluh tujuh milyar serafus empat puluh iuta enam ratus sembilan puluh satu ribu lima ratus dua puluh lima rupiah sembilan puluh sembilan sen).
7.
PT SATRIA PERKASA AGUNG sejumlah Rp 25.086.333.01 3,64 (dua
puluh lima milyar delapan puluh enam iuta tiga ratus tiga putuh tiga ribu tiga belas rupiah enam puluh empat sen). ;
CV PUTRI LINDUNG BULAN sejumlah Rp 40.078.637.838,76 (empat puluh milyar tujuh puluh delapan iuta enam ratus tiga puluh tujuh ribu delapan ratus tiga puluh delapan rupiah tujuh puluh sen). Perbuatan Terdakwa tersebut telah mengakibatkan kerugian keuangan
negara sejumlah Rp 264.206.672.000,29 (dua ratus enam puluh empat milyar dua ratus enam juta enam ratus tujuh puluh dua ribu rupiah dua
fduh
sembilan sen) atau setidak-tidaknya sekitar irmlah tersebut yang
berasal dari nilai hasil penebangan kayu hutan dam yang diperoleh
secara melawan hukum setelah dikurangkan dergan setoran Provisi Sumber Daya Hutan (PSDH) dan Dana Rebdsad (DR) dengan perincian sebagai berikut: b
35
t;
No
PSDH (Rpl
(RP} 1
PT Merbau
Kerugian Keuangan
Poq/doran
NILAIKAYU
Nama Perusahaan
Negara/daerah
DR(Rp)
(Rp)
21.665.672.400,00
733.080.952,00
3.181 .575.468,64
17.751 .015.979,36
23.731.050.520.00
410.779.622,80
2.091
96.582,38
21.229.074.314,82
9.621.697.240,00
555.667.029.40
1.377.866.507,31
7.688.163.703,29
.555.366.240,00
2.228.627.511,40
10.536.101.069,05
38.790.637.659,55
Pelalawan Lestari 6
2
PT Mitra Tani Nusa SoJatl
3
PT Rimba
.'t
Mutiara Permai
4
PT Selaras
51
Abadi Utama 5
6
CV Bhakti Praja Mulia
75.306.692.560,00
1
.895.609.978,00
6.968.964.617,12
66.442.117.964,88
PT Mitra
53.200.841 .928,00
1
.641 .665.916,40
4.418.464.485,61
47.1 40.691 .525,99
28.501.866.160,00
897.746.614,72
2.517.786.s31,64
25.086.333.013,64
45.037.834.840,00
942.416360,20
4.016.780.641,04
40.078.637.E38.76
308.621.021,888,00
9.305.613.984,92
35.108.735.902,79
264.206.672.000,29
Hutani Jaya
7
PT Satria
Perka$a
Agung
I
CV Putrl
Lindung Bulan
Jumlah
I
B. Pengesahan RKT-UPHHKHT perusahaan-perusahaan yang lokasi areal kerianya di wilayah Kabupaten Siak. H. ARWIN AS, SH selaku Bupati Siak pada sekitar bulan Januari 2003, telah menerbitkan ljin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Tanaman (IUPHHKHT) kepada PT SEMYA SUMBER LESTARI, yang
mana areal yang diberikan IUPHHK-HT tersebut memiliki potensi kayu lebih dari 5 M3/Ha sehingga bertentangan dengan ketentuan Kepmenhut
No. 10.1/Kpts-1112000 tanggal 06 Nopember 2000 dan Kepmenhut No. 21lKpts-lll2OO1 tanggal 31 Januari 2001 tentang Kriteria dan Standar ljin
Usaha Pemanfaatan Hasil Usaha Hutan lGru Hutan Tanaman pada Hutan Produksi, yaitu Kepu[tsan Btpai ]b. 03lUPHHWll2003 tanggal
27 Janlai Ang tertflng Fer$eftn l-Nalc lUPtltlK-HT kepada PT Seraya Surter l-esfni drmr f6"8t5 l{a d lCttT*n Siak 36
g
Berdasarkan IUPHHKHT yang diterbitkan oleh
H. ARWIN AS,
SH
tersebut, PT SERAYA SUMBER LESTARI mengajukan permohonan penilaian dan pengesahan Usulan Bagan Kerja Usaha Pemanfaatan
Hasil Hutan Kayu Pada Hutan Tanaman (BK-UPHHKHT) kepada lr. TASMAN selaku Kepala Dinas Kehutanan Propinsi Riau SYUHADA I sebagai dasar untuk melakukan penebangan kayu hutan alam di areal IUPHHKHT dengan alasan dalam rangka penyiapan lahan atau land clearing yang isinya antara lain memuat rencana penebangan dan target
produksi penebangan hutan alam dengan surat Nomor D!RDU2003 tanggal
:
011/SSL-
22 Oktober 2003 yang ditujukan kepada Kepala
Provinsi Riau perihal Permohonan Penilaian dan Dinas Kehutanan c Pengesahan Bagan Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan Tanaman Tahun 2004 PT SEMYA SUMBER LESTARI, yang
ditandatangani oleh
lr. DELTA selaku
Direktur, yang tembusannya
disampaikan kepada lr. H. AMIN BUDYADI, MM selaku Kepala Dinas Kehutanan Kabupaten Siak.
lr. H. A,ivllN BUDYADI, MM, setelah
menerima surat tembusan dari
perusahaan PT SEMYA SUMBER LESTARI selanjutnya melakukan
survey untuk mengetahui potensi tegakan kayu hutan alam di areal IUPHHKHT yang dimohonkan penilaian dan pengesahan BKT, yang
hasilnya disampaikan kepada
lr.
SYUHADA TASMAN sebagai
pertimbangan teknis melalui surat Nomor
: 522.QlProdl520 tanggal 8
Maret 2QO4 perihal pertimbangan teknis Usulan BK-UPHHKHT tahun 2004 a.n. PT SEMYA SUMBER LESTARI yang isinya antara lain
menyebutkan Rencana Penebangan kayu hutan alam luas areal 2.875 Ha dengan volume 264.241,25M3;
lr. SYUHADA TASMAN atas permohonan penilaian dan pengesahan UBKT UPHHKHT dari PT SEMYA SUMBER LESTARI dan pertimbangan teknis dari AMIN BUDYADI tersebut karena mengetahui
bahwa rencana penebangan kayu hutan alam di areal IUPHHKT yang diterbitkan tidak sesuai dengan Kepmenhut
1.1o.
10.1/Kpts.ll/2000 tanggal
06 Nopember 2000 dan Kepmenhut No. 21ll$tsJ,ll2001 tanggal
31
Januari 2001 tentang Kriteria dan Standu lan Usaha Pemanfaatan Hasil
Hutan KaW Hutan Tanarnan
@a Hutan Rodukd
kernudian meminta
ke DegalHrcn lGfutman Rl mengenai sah atau tidaknya petzinan lUPtfll(tlf d Hqtmd ffi4 yilg kernrdian dibalas oleh petuniuk-
t7
Menteri Kehutanan yang intinya Surat Keputusan (SK) IUPHHKHT yang
ada di Propinsi Riau dinyatakan tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan Menteri Kehutanan meminta kepada Menteri Dalam Negeri untuk membatalkan SK IUPHHKHT yang diterbitkan oleh para Bupati di Propinsi Riau yang salah satu tembusannya ditujukan kepada Gubemur Riau dan Kepala Dinas Kehutanan Propinsi Riau, sehingga lr. SYUHADA TASMAN tidak bersedia menilai dan mengesahkan permohonan tersebut.
lr. SYUHADA TASMAN selanjutnya melaporkan kepada Terdakwa bahwa
ada permohonan pengesahan dan penilaian UBKT-IUPHHKHT dari beberap5
p"ttiil"6ipemegang
IUPHHKHT yang areal kerjanya di
Kabupaten &fid+erno;t-, namun karena IUPHHKHT tersebut diterbitkan tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku maka lr SYUHADA TASMAN
tidak bersedia menyetujui dan mengesahkan permohonan UBKTIUPHHKHT. Atas laporan lr. SYUHADA TASMAN tersebut kemudian Terdakwa menyampaikan karena BKT IUPHHKHT merupakan hal yang rutin dan'guna percepatan hutan tanaman untuk pemenuhan bahan baku, maka Terdakwa meminta untuk disiapkan keputusan tentang pengesahan
yang akan ditandatangani oleh Terdakwa dan Terdakwa juga meminta agar lr. SYUHADA TASMAN membuat Nota UBKT-UPHHKHT
Dinas ditujukan kepada Terdakwa yang isinya tentang permintaan pengesahan UBKT UPHHKHT agar seolah-olah pengesahan UBKT tersebut u sesuai ketentuan yang berlaku, padahal sesuai ketentuan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: 151/Kpts-1112003 tanggal 02 Mei
2003 tentang Rencana Kerja, Rencana Lima Tahun, Rencana Kerja Tahunan dan Bagan Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada
Hutan Tanaman, Terdakwa tidak mempunyai kewenangan untuk melakukan Penilaian dan Pengesahan UBKT UPHHKHT.
Atas per?nintaan Terdakwa tersebut, kemudian pada tanggal 24 Apnl 2004,1r. SYUHADA TASMAN membuat dan menandatangani Nota Dinas Nomor :522.21PK18008 tanggal 24 Apnl2004 perihal Pengesahan Bagan
Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan KaW Hutan Tanaman (BK UPHHK-HT) Tahun 2OO4 a.n. PT SERAYA SUMBER LESTARI di Kabupaten Siak yang ditujukan kepada Terdalwa selaku Gubernur Propinsi
h",
untuk nrengesahkan UBKT UPHHKHT yang dimohonkan
PT SERAYA SUIIBER LESTAR disertsi l(onsep Surat Keputusan 38
Gubernur tentang pengesahat BK UPHHKHT yang isinya antara lain menyebutkan rencana penebangan kayu hutan alam;
Terdakwa setelah menerima Nota Dinas dan konsep Surat Gubernur tentang npengesahan BK UPHHKHT dari lr SYUHADA TASMAN selanjutnya secara bertentangan dengan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: 151/Kpts-1a12003 tanggal 02 Mei 2003 tentang Rencana Kerja, Rencana Lima Tahun, Rencana Kerja Tahunan dan Bagan Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Tanaman, menandatangani
dan mengesahkan BK UPHHKHT yang diajukan PT SEMYA SUMBER LESTAR| yang isinya antara lain menyebutkan rencana penebangan kayu hutan alam, dengan menerbitkan Surat Keputusan Gubernur Riau Nomor
:
KPTS.324NI2004 tanggal 10 Mei 2004 tentang Pengesahan
Bagan Kerja Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Tanaman tahun 2004 a.n. PT SERAYA SUMBER LESTARI di areal seluas 3.187 Ha (Bruto) atau2.525 Ha (Netto);
Atas dasar pengesahan BKT UPHHKHT oleh Terdakwa
tersebut,
selanjutnya PT SERAYA SUMBER LESTARI yang telah mendapatkan pengesahan BKT melakukan penebangan kayu hutan alam pada areal IUPHHKHT dengan jumlah tebangan sebagai berikut
:
Rekapitulasi Jumlah Produksi Kayu No
'1
Nama Pegusahaan
PT Seraya
Meranti
Gampuran
KBK
BBS
(M1
(M')
(M')
(M1
31.312,73
33.322,73
50.304,44
150.048,07
Sumber Lestari
Dari hasil penebangan kayu hutan alam yang dilakukan oleh PT SERAYA
SUMBEB LESTARI tersebut yang dihitung berdasarkan laporan hasil penebangan dikalikan dengan tarif/harga satuan kayu yang ditetapkan
Menteri Perdagangan dan Perindustrian/Menteri Perdagangan Rl pada
waktu penebangan diperoleh nilai kayu sebesr Rp 2.280.558.800,00 (dua milyar dua ratus delapan puluh juta lima ratus lima puluh delapan ribu delapan ratus rupiah).
Atas perbuatan Terdakwa rnengesdrktr UBlff tersebut, telah memperkaya
PT SERAYA SulrBER LESTARI atau korporasi yang 39
dihitung dari nilai seluruh hasil penebangan
kap
hutan dam setelah
dikurangi setoran Provisi Sumber Daya Hutan (PSDH) dan Dana Reboisasi (DR), sebesar Rp 1.705.694.169,91 (satu milyu tuiuh ratus Iima juta enam ratus sembilan puluh empat ribu sratus enan puluh sembilan rupiah sembilan puluh satu sen);
Perbuatan Terdakwa telah mengakibatkan kerugian keuangan negara sejumfah Rp 1.705.694.169,91 (satu milyar tuiuh ratus lima iuta enam
ratus sembiulan puluh empat ribu seratus enam puluh sembilan rupiah sembitan putuh safu sen) atau setidak-tidaknya sekitar jumlah tersebut yang berasal dari nilai hasil penebangan kayu hutan alam yang t
diperoleh secara melawan hukum setelah dikurangkan dengan setoran Provisi Sumber Daya Hutan (PSDH) dan Dana Reboisasi (DR) dengan perincian sebagai berikut: No
Nama
NILAIKAYU
Penyetoran
Kerugian Keuangan Negarddaerah
Perusahaan
i 1
PT. Seraya
PSDH (Rp)
(Rp) 2.280.558.800,00
192.080.839,00
DR (Rp)
(Rp)
382,783.791,09
1.705.694.169,9'l
Sumber Lestari
.
Dari seluruh rangkaian perbuatan Terdakwa sebagaimana diuraikan di atas
telah mengakibatkan kerugian keuangan negara keseluruhannya berjumlah Rp 265.912.E66.170,20 (dua ratus enam puluh lima milyar sembilan ratus
dua belas juta tiga ratus enam puluh enam ribu seratus tujuh puluh rupiah dua puluh sen) atau setidak-tidaknya sekitar jumlah tersebut.-Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam
Pasal
3 jo
Pasal 18 Undang-Undang Nomor
:
31 Tahun 1999 tentang
Pemberantasan-Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dan ditambah
dengan Undang-Undang Nomor
: 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas
Undang-Undang Nomor : 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUH Pidana
ir
Pasal 65 ayat (1) KUH Pidana.:
40
DAtl KEDUA
PRIMAIR: Bahwa Terdakwa HM.RUSLI ZAINAL selaku penyelenggara negara yaitu
sebagai Gubernur Riau berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik lndonesia Nomor 1101P Tahun 2008 tentang Pengangkatan H.M. Rusli Zainal, S.E. sebagai Gubernur Riau masa jabatan Tahun 2008-2013, bersama'sama dengan lr. LUKMAN ABBAS, MT selaku Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Propinsi Riau (perkaranya telah di putus Pengadilan dan telah memperoteh kekuatan hukum tetap), pada hari dan tanggal yang tidak dapat dipastikan dalam bulan Pebruari 2012 sampai dengan bulan Maret 2O12 alau
setidak-tidaknya pada suatu waktu dalam tahun 2012, bertempat di Hotel Sheraton Bandara Soekarno Hatta Tangerang Kamar 1208, di rumah dinas (,
Gubernur Riau Jl. Petala Bumi, Pekanbaru, di Lobby Hotel Sultan Jakarta Pusat, atau setidak-tidaknya di suatu tempat yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Pekanbaru yang
telah melakukan atau turut serta melakukan beberapa perbuatan yang ada hubungannya sedemikian rupa sehingga harus dipandang sebagai satu perbuatan berlanjut, menerima benruenang memeriksa dan mengadilinya,
hadiah atau
5
ianii yaitu menerima hadiah
500.000.000,00 (lima ratus
berupa
,r"ng
juta rupiah), uang sejumlah Rp
sejumlah Rp
852.000.000,00
(delapan ratus lima puluh dua iuta rupiah\, uang sejumlah U5D427,700.00 (empat ratus dua puluh tujuh ribu tujuh ratus dollar Amerika Serikat), uang sejumlah USD200,000.00 (dua ratus ribu dollar Amerika Serikat) dari PT Adhi Karya (Persero) Tbk (PT ADHI), uang sejumlah Rp 1.347.500.000,00 (safu milyar b
tiga ratus empat puluh tujuh juta lima ratus ribu rupiah) dari PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk (PT PP), uang sejumlah Rp 550.000.000,00 (lima ratus
lima puluh juta rupiah) dari PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (PT Wika), uang sejumlah Rp 225.000.000,00 (dua ratus dua puluh lima iuta rupiah) dari PT Waskita Karya (Persero) Tbk (PT WK), padahal diketahui atau patut diduga
bahwa hadiah atau janji tersebut diberikan untuk lrwrygerakkan agar 3 melakukan atau tidak melakukan sesuafu dalam jahtannya yang beftentangan dengan keu.ajihnnya, )raitr penberian hadiah tersebut agar Terdalcrva sdaku
&Denrr Hau dan itgn sd*r
Kefira Umum Pengurus Besar
4t
Pekan Olahraga Nasional (PON) XVlll Riau bersedia untuk mengurus usulan anggaran program pembangunan Venues PON )0/lll di Propinsi Riau yang akan dikerjakan oleh PT Adhi Karyna, PT Wika, PT
WK PT PP dan rekanan
lainnya
yang bersumbefdari dana APBN agar disetujui oleh DPR Rl Komisi X (sepuluh), secara bertentangan dengan kewajiban Terdahua selaku Kepala Daerah/
Penyelenggara Negara untuk tidak melakukan perbuatan korupsi, kolusi, nepotisme, dan menerima uang, barang dan/atau jasa dari pihak lain yang mempengaruhi keputusan atau tindakan yang akan dilakukannya sebagaimana diatur dalam Pasal 28 huruf
d Undang-Undang
Republik lndonesia Nomor 32
tentang Pemerintahan Daerah dan Pasal 5 angka 4 Undang-Undang Republik lndonesia Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang
Tahun
2OO4
Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, yang dilakukan oleh Terdakwadengancara.caraantaralainsebagaiberikut Terdakwa HM. RUSLI ZAINAL selaku Gubernur Propinsi Riau yang juga selaku Ketug Umum Pengurus Besar PON Xvlll Riau pada sekitar Bulan
September 2011 dalam rapat pembahasan pelaksanaan PON XVlll menerima laporan dari LUKMAN ABBAS selaku Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Propinsi Riau yang juga selaku Ketua Bidang Sarana dan Prasarana Organisasi Pengurus Besar PON (PB PON) XVlll Riau bahwa anggaran pembangunan Stadion Utama (Main Stadium) dan pembangunan
infrastruktur, Stadion Utama
yang dialokasikan pada tahun
2011
sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah (Perda) Nomor 5 Tahun 2008
tentang Pengikatan Dana Anggaran Kegiatan Tahun Jamak Pembangunan Stadion Utama PON
Xvlll Propinsi Riau, tidak
untuk
mencukupi
sehingga mengakibatkan Dispora Propinsi Riau sejak Oktober 2011 tidak
bisa membayar Kontrak pembangunan Stadion Utama (Main Stadium) sejumlah Rp 164.500.665.690,00 (serafus enam puluh empat milyar lima ratus juta rupiah enam ratus enam puluh lima ribu enam ratus sembilan puluh
rupiah), dan pembangunan infrastruktur Stadion Utama sisa kontrak sejumlah
Rp 125.000.000.000,00 (serafus dua puluh lima milyar rupiah)
sehingga
keseluruhan kontrak yang belum dibayar mencapai kurang lebih sejumlah Rp 290.000.000.000,00 (dua ratus sembilan puluh milyar ruftiah).
Terdakwa setelah mendengar laporan dari LUKMAN ABBAS tersebut
kemudian rneminta LUKMAN ABBAS untuk rnengurus anggaran ke Pernerintah
Rrsd der{;r Ererqffint
1(h fitar,ts menggaet dana4ana 42
APBN, coba dirinci berapa kebutuhannya". Atas permintaan Terdakwa tersebut, selanjutnya LUKMAN ABBAS melakukan koordinasi dengan SF HARYANTO selaku Kepala Dinas Pekerjaan Umum Propinsi Riau untuk membuat usulan penambahan dana Pembangunan Venues dan lnfrastruktur I
Penunjang PON XVllll2012 dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Sebagai tindak lanjut, SF. HARYANTO membuat Surat Nomor: g02lPul38.23a tanggal 10 Oktober 2011 perihal Usulan Program/Kegiatan Pembangunan Venues dan lnfrastruktur Penunjang PON XVllll2012 Sumber
Dana APBN 2012 ditandatangani oleh Terdakwa yang ditujukan kepada KementerianoPemuda dan Olah Raga (Kemenpora) dengan tembusan antara
lain ke Komisi lX DPR Rl;
Terdakwa bersama-sama dengan LUKMAN ABBAS dan SF HARYANTO pada sekitar bulan Februari 2012 menemui SE'|YA NOVANTO selaku Ketua
Fraksi Partai Golkar DPR-RI dan KAHAR MUZAKIR anggota Badan Anggaran (Banggar) dari Fraksi Golkar di ruangan kerja SETYA NOVANTO
di
DPR-RI.g Dalam pertemuan tersebut, Terdakwa meminta SETYA
NOVANTO agar membantu proses pembahasan dan persetujuan usulan tambahan anggaran dari APBN untuk pembangunan sarana dan prasarana
PON Xvlll
di
Riau yang diajukan Pemerintah Propinsi Riau, untuk itu
Terdakwa menyampaikan tembusan Surat Gubernur Riau Nomor : 9021PU138.23a, tanggal 10 Oktober 2011. Atas permintaan Terdakwa tersebut SETYA NOVANTO menyarankan agar d LUKMAN ABBAS menghubungi KAHAR MUZAKIR. Setelah pertemuan tersebut kemudian LUKMAN ABBAS bersama-sama KAHAR MUZAKIR ke ruang kerja I(AHAR MUZAKIR, dan pada kesempatan tersebut KAHAR MUZAKIR menyarankan agar pengajuan anggaran tersebut dirinci dengan jelas rencana penggunaan
dan jumlah alokasi dananya, hal tersebut kemudian oleh LUKMAN ABAS disampaikano kepada Terdakwa, sehingga Terdakwa memerintahkan agar LUKMAN ABBAS membuat perinciannya.
Menindak lanjuti permintaan KAHAR MUZAKIR tersebut, kemudian Terdakwa
menandatangani surat Nomor : 90ZDISPORA/42.28, tertanggal 02 November 2011 peihal Usulan Program Pembangunan Venues PON Xvlll tahun 2012 di Propinsi Riau, yang rnerupd<an rincian dad nilai anggaran t sejumlah Rp.290.000.m0.m0"00 (dua rds serrtilil puluh milyar rupiah) yarrg sebdurnya
tercatrn ddm Srnn
]btm
902/PU/38.23a tanggal 10 43
Oktober 2011, dengan perincian anggaran untuk pembangunan Venues PON
XVlll beserta Pelaksana Pekeriaan antara lain: g
1.
Pembangunan Main Stadium
a.
;
Pembangunan Main Stadium dilaksanakan oleh
Kef}t
Sarna
Operasional (KSO) antara PT Pembangunan Perumahan (PP)' PT Adhi Karya, PT Wijaya Karya (KSO PP-Adhi-Wika), dana yang
dibutuhkan melalui sumber dana APBN 2012 adalah seiumlah Rp u
90.000.000.000,00
b.
Penataan lnfrastruktur Main Stadium dilaksanakan PT Adhi Karya,
dana yang dibutuhkan melalui sumber dana APBN 2012 adalah sejumlah Rp 1 00.000.000.000,00 2.
Pembarygunan Stadion Atletik dilaksanakan oleh PT Waskita Karya, dana
yang dibutuhkan melalui sumber dana APBN 2012 sejumlah
Rp
20.285.000.000,00 3.
Hall Volley Indoor dilaksanakan oleh PT Waskita Karya, dana dari APBN 2012 dibutuhkan sejumlah Rp 15.138.000.000,00
4.
Renovasi stadion Kaharudin Nasution dilaksanakan oleh PT Bosowa kerjasapa dengan PT Nindya Karya, dana yang dibutuhkan dari APBN tahun 2012 sejumlah Rp 15.940.400.000,00
5.
Penataan Kawasan Sport Center Rumbai dilaksanhkan oleh PT Bosowa
kerjasama dengan PT Nindya Karya, dana yang dibutuhkan melalui APBN 2012 sejumlah Rp 9.221.231 .000,00
Asrama Atlit di Kawasan Olahraga Rumbai dilaksanakan oleh PT Adhi Karya, ndana yang dibutuhkan dari APBN tahun 2012 sejumlah Rp 15.000.000.000,00
7.
Peralatan Cabang Olah Raga yang dilaksanakan oleh PT. Orindo Prima,
dana yang dibutuhkan dari APBN tahun 2012 sejumlah
Rp
24.415.369.000,00
Surat tersebut dibuat untuk mendukung sunat Terdakwa
Nomor:
g)zlPutg8..23a, tanggal 10 Oktober ?0.11, sefiirqga Terdal$a menyetujui
rnflrr dat tanggal mundur menjadi surat Nonron 902/D|SPIORN41228, tntggd @ ]$verter 2011. Surat tersebut oleh
tindakan LUKIIIAN ABAS memberi LUKMAN ABBAS
dafrtm kGpda nlAR ll,lZN(tR di gedung DPR Rl.
u
Dalam kesempatan tersebut, l(AFl,AR MUZAKIR meminta LUKII AN ABBAS menyediakan dana sejumlah 1.700.000,00 (satu juta tujuh ratus ribu) dalam
bentuk "gogdrong" atau Dollar Amerika Sefilâ&#x201A;Źt yang senilai 6% (enam persen) dari total anggaran yang diaiukan seiumlah Rp 290.000.000.000,00
(dua ratus sembilan puluh milyar rupiah) yang akan dibagikan kepada anggota DPR Rl agar usulan penambahan anggaran PON )0/lll Riau dari APBN-P 2012 dapat disetujui. Terdakwa pada sekitar bulan Januari 2012 mengadakan pertemuan dengan
'neenS. Dalam pertemuan tersebut LUKMAN ABBAS
LUKMAN
menyampaikan adanya permintaan uang dari I(AHAR MUZAKIR sejumlah USD1,700,000.00 dan meminta setengahnya terlebih dulu yakni 3% (tiga
persen). Kemudian Terdakwa menyarankan kepada LUKMAN ABBAS agar mencari dana dengan cara meminta dari para rekanan yang melaksanakan proyek pembangunan sarana untuk pelaksanaan PON
X/lll
Riau;
Atas saran \erdakwa tersebut, selanjutnya LUKMAN ABBAS pada sekitar akhir Bulan Januari 2012, mengumpulkan para rekanan di kafe di Plaza Senayan Jakarta yang dihadiri antara lain oleh TRI HARTANTO dari PT Waskita Karya, DICKY ALDIANTO dan JUDHI PRIYADI dari PT Adhi Karya, perwakilan dari PT Bosowa dan NUGROHO AGUNG SANYOTO dari PT PP.
Dalam pertemuan tersebut LUKMAN ABBAS menyampaikan adanya u permintaan dana sejumlah USD1,700,000.00 (seribu tujuh ratus dolar Amerika Serikat) dari KAHAR MUZAKIR agar usulan penambahan anggaran
PON
Xvlll Riau dari APBN-P 2012 dapat disetujui dan
LUKMAN ABBAS
meminta setengahnya terlebih dahulu, mengenai pengaturan besaran dana yang harus disediakan diserahkan kepada masing-masing rekanan; Sebagai realisasi permintaan dana yang diajukan oleh LUKMAN ABBAS atas
saran Terdhkwa tersebut, selanjutnya LUKMAN ABBAS dan Terdakwa menbrima sejumlah uang dari rekanan antara lain:
1.
Penerimaan uang sejumlah U5D427,700.00 (empat ratus dua puluh
tujuh ribu tujuh ratus Dollar Amerika Serikat) setara dengan Rp 3.900.000.000,00 (tiga milyar sembilan ratrs juta rupiah) dari PT Adhi
Karya
. I
.
Pada sekitar bulan Febnuai 2012, LUKMAN ABBAS menghubungi AD.rl SATlirOt(O sdaku l(epda [Iu*S l(onsfruksi
DICI(Y E-IIANTO
dil JIIII
lll PT Adhi Karya,
PRIYADI, meminta segeftr 45
menyetorkan dana untuk pengurusan anggaran dati npgN yang menjadi bagian PT Adhi Karya dalam bentL* do[ar ffnerika
Sedld
dan paling lambat tanggal 23 Februari ZJ12 $tddt dserafdran kepaba LUKMAN ABBAS. Permintaan LUKMAN ABBAS tersebut, kemudian dibahas bersamasama antara ADJI SATMOKO, DlCl(Y ELDIANTO, JUDHI PRIYADI
dan HAFIZ BAMBANG PAMUNGKAS dan disetujui untuk dipenuhi. Selanjutnya ADJI SATMOKO memerintahkan SUWITO selaku Kasir
PT Adhi Karya Divisi Konstruksi
lll
Medan, mencairkan dana untuk
AS sebagaimana permintaan LUKMAN ABBAS. Selanjutnya SUWITO dengan persetujuan HAFIZ BAMBANG
dibelYkan Dollar
PAMUNGMS mencairkan cek pada tanggal 22 Februan 2012 senilai
Rp 2.200.000.000,00 (dua milyar dua ratus juta rupiah) yang kemudian dibelikan Dollar AS pada tanggal 22 Februari 2012 sejumlah USD219,900.00 (dua ratus sembilas belas ribu sembilan ratus Dolar Amerika Serikat) dan pada tanggal 23 Februari 2012 mencairkan cek senilai Rp 1.900.000.000,00 (satu milyar sembilan ratus juta rupiah) yang kemudian dibelikan Dollar AS pada tanggal 23
Februari 2A12 sejumlah USD208,800.00 (dua ratus delapan ribu delapan ratus Dolar Amerika Serikat) yang kemudian seluruhnya dibungkus dengan kertas kado dan dimasukan dalam tas ransel warnâ&#x201A;Ź coklat.
Pada tanggal 23 Februari 2012 HAFIZ BAMBANG PAMUNGKAS bersama-sama dengan SUWITO dan HUSAINI menyerahkan Tas Ransel berisi uang sejumlah USD427,700.00 (empat ratus dua puluh
tujuh ribu tujuh ratus Dollar Amerika Serikat) dan diterima LUKMAN ABBAS di kamar 1208 Hotel Sheraton Bandara Soekamo-Hatta.
2.
Penerimaan uang sejumlah Rp 2.749.500.000,00 (dua milyar tujuh
ratus empat puluh sembilan juta lima ratrs ribu rupiah) dari KSO Main Stadium PP-ADHI-WIKA dan penerimaan uang sejumlah Rp 225.000.000,00 (dua ratus dua puluh lima
iuta rupiah) dari
PT
Waskita Karya.
.
Pada sekitar pertengdran Pebruai ?{f12, LUKMAN ABBAS mengtnftlr;t Dlgff BIIANTO sd*r Ma4er Operasional PT
Adi l(rp Gdilg ffiil rilr* rsqgigdâ&#x201A;Źn
anggota KSO Main
6
Stadium terkait dengan adanya permintaan dana dari lGllAR MUZAKIR paling lambat dikumpulkan tanggal 23 Februari m12. Permintaan LUKMAN ABBAS tersebut ditindaklanirti olefi rnadrBr'
masing anggota KSO, yaitu
ADll
SATII OKO dari ftihak PT
Adli
Karya pada tanggal 22 Pebruan 2012 menyerahkan uarg ddam bentuk dolar Amerika Serikat senilai Rp 852.000.000,00 (ddapan ratus lima puluh dua juta rupiah) kepada JUDHI PRIHADI di Kantor
PT&ADHI KARYA
Jl.
Rambutan Pekanbaru untuk dikumpulkan
kepada RAHMAT SYAHPUTRA (Bagian Keuangan KSO Main Stadium) yang akan dibawa ke Jakarta pada keesokan harinya.
Permintaan LUKMAN ABBAS tersebut juga ditindaklanjuti oleh anggota KSO yakni NUGROHO AGUNG SANYOTO selaku Kepala Cabang lX PT PP Pekanbaru Riau, dengan meneruskan permintaan
darp tersebut ke kantor pusat PT PP yang selanjutnya pada tanggal 22 Februari 2012 kantor pusat PT PP merealisasikan permintaan
tersebut dengan melakukan transfer uang sejumlah
Rp
1.347.500.000,00 (satu milyar tiga ratus empat puluh tuiuh iuta lima ratus ribu rupiah) ke Rekening Operasional Proyek KSO PP-ADHIWIKA yang dikelola oleh RAHMAT SYAHPUTM; Pergnintaan' LUKMAN ABBAS tersebut
juga ditindaklanjuti oleh
anggota KSO yaitu WlDl PUJIONO selaku Manager Departemen
PT Wijaya Karya (Wika) dan ADE WAHYU selaku Manager Keuangan DBG ( MKHC ) PT Wijaya Karya (Wika) pada tanggal 23
Februari 2012 dengan mentransfer uang sejumlah Rp 550.000.000,00 (lima ratus lima puluh iuta rupiah) ke Rekening Operasional Proyek KSO PP-ADHI-WIKA yang dikelola oleh MHMAT SYAHPUTRA. Setelah uang dari KSO Main Stadium PP-ADHI-WIKA terkumpul dalam rekening Operasional Proyek KSO PP-ADHI-WIIG pada Bank Mandiri KCP Pekanbaru Ahmad Yani No Rekening 10&002000200-3 sejumlah Rp 1.897.500.000,00 (safu milyar delapan ratqs sembilan puluh tujuh lima ratus ribu ruphh) kemudian pada
tanggal 23 Februan 2012 RAI-IMAT SYAHPUTM memindahkan
uang tersebut ke rekenirg lxltrxr
: 108.fi)10988336
pada Bank
Afvnd Yad Pdmbaru # narna PT I(ARYANUSA SUKSESINDO yilg rpn+*rt $nkonhaktor KSO PP-ADHIItlandiri Gab-
47
WIKA. SEtEtAh itu, MHMAT SYAHPUTRA MEM|NIA
EIC\
SEIAKU KUASA dATi PT. KARYANUSA SUKSESINDO YULIANTO '0 untlf menerbitkan dua lembar cek dari rekening tersebut yakni Gek Bank Mandiri norpr 657325 senilai Rp.1.347.500.000,00 (satu
milyar tiga ratus empat putuh tuiuh iuta lima ratus ribu rupiah) dan cek Bank Mandiri Nomor 657324 senilai Rp 550.000.000,00 (lima
ratus timaputuh iuta rupiah) yang selanjutnya dua lembar cek tersebut berikut uang tunai dalam bentuk dollar Amerika serikat ,"iit"i Rp 8s2.ooo.00o,o0 (delapan ratus lima putuh dua iuta rupiah) dibawa ke Jakarta;
di Jakarta, RAHMAT SYAHPUTRA bersama-sama dengan SUHARTO dan IRWANSYAH mencairkan cek Bank Setelah tiba
Mandiri nomor 657325 dengan nilai Rp.1.347.500.000,00 (satu mityar tiga ratus empat putuh tuiuh iuta lima ratus ribu rupiah) se&angkan untuk cek Bank Mandiri Nomor 657324 dengan nilai Rp 550.000.000,00 ftma ratus timapuluh iuta rupiah) ditransfer ke
rekening nomor 108.0009838245 pada Bank Mandiri Cab. Ahmad Yani Pekanbaru atas nama BAGUS TUMULYO selaku General
Affair Officer KSO Main Stadium PP-Adhi-Wika, selanjutnya uang tersebut oleh BAGUS TUMULYO ditransfer ke Money Changer Gdmbira di Jl Gajah Mada untuk ditukarkan dalam bentuk mata uang dollar Amerika Serikat. Kemudian RAHMAT SYAHPUTRA bersama-sama BAGUS TUMULYO menukarkan juga uang sejumlah Rp 1.347.500.000,00 (safu milyar tiga ratus empat puluh tujuh juta lima ratus ribu rupiah) dt Money Changer Gembira,
sehingga jumlah keseluruhan mata uang dollar Amerika Serikat yahg ditukar sejumlah Rp 1.89Z.S0O.0OO,O0 (satu milyar delapan ratus sembilan puluh tuiuh iuta lima ratus ribu rupiah):
RAHMAT SYAHPUTRA
dan BAGUS TUMULYA kemudian
menggabungkan uang dalam bentuk dollar Amerika Serikat senilai Rp 1.897.500.000,00 (satu milyar delapan ratus wmbilan puluh
juta lima ratus ribu rupiah) dan uang dalam bentuk dollar Arirerika Serikat senilai Rp 852.000.(X)0,00 (delapan ratus lima tujuh
putuh dua juta ruptu lt) hirgga Fnlah
dal mata uang dollar Amerika
Serilâ&#x201A;Źt kurang letih setld Rp 2,2 tf,lyar dan selanjutnya uang 48
7
tersebut oleh MHMAT SYAHPUTRA diserahkan kepada LUKMAN c
ABBAS di Hotel Sheraton Bandara Soekarno-Hatta.
Selain dari KSO, permintaan LUKMAN ABBAS tersebut juga dipenuhi oleh PT WASKITA KARYA Cabang Riau dengan memberikan uang sejumlah Rp 225.000.000,00 (dua ratus dua putuh tima juta rupiah) yang diserahkan oleh SUMARTYO dalam bentuk mata uang dollar Amerika Serikat atas perintah TRI
Hdnrnruro dan M9KH sADELt kepada LUKMAN ABBAS di Hotel Sheraton Bandara Soekarno-Hatta Tangerang;
Setelah uang terkumpul seluruhnya sejumlah kurang lebih USD850,000.00 (detapan ratus lima puluh ribu dollar Amerika Serikat) selanjutnya LUKMAN ABBAS pada tanggal 24 Februari 2012 sekira jam 00.05 menghubungi melalui telepon kepada Teidakwa melaporkan bahwa uang yang diminta oleh KAHAR MUZAKIR telah terkumpul dan akan diserahkan keesokan harinya.
Atas laporan tersebut, Terdakwa menanggapi dengan mengatakan "Ya sudah ok kemarin, semua yang itu?" dan dijawab oleh LUKMAN
ABBAS "Ee ini td mau diapakan, tapi baru terkumpul sebe/as", sehingga Terdakwa memerintahkan 'bk ok ok lah yo lah tapi intinya stfuan ang kan, yang penting kontak kesana katau sudah itu ya, iadi tak usah saya lagiya? He Ya.'\
Atas perintah terdakwa tersebut, pada keesokan harinya tanggal24
Februari 2012 sekira jam 09.00 Wib, LUKMAN ABBAS bersama HERIYADI pergi
ke kantor DPR Rl untuk menyerahkan
uang
sejumlah USD850,000.00 (delapan ratus lima puluh ribu dollar Afrerika Serikat) kepada KAHAR MUZAKIR. Setelah bertemu dengan KAHAR MUZAKIR di ruang kerjanya, LUKMAN ABBAS menyampaikan bahwa uang yang terkumpul baru sejumlah USD850,000.00 (delapan ratus tima puluh ribu doltar Amerika Serikat) sehingga KAHAR MUZAKIR meminta tambahan sejumlah
USD200,000.00 (dua ratus ribu dollar Amerika Serikat) selanjutnya
XAHnn MUZAKIR memerintahkan WIHAJI selaku Asisten Pribadi KAHAR MUZAKIR untuk mengambil uang tersebut di mobil LUKMAN ABBAS, kemudian WIHAJI menemui HERIYADI dan mengambil
2 (dua) buah tas berisi uang sekira USD850,000.00
(delapan ratus lima puluh ribu US dollar) di mobil LUKMAN ABBAS
yang diparkir di basement Gedung DPR Rl, yang kemudian oleh WIHAJI dibawa masuk ke dalam gedung DPR.
3.
i
Penerimaan uang sejumlah USD 200,000.00 (dua ratus ribu dollar
tmerika Serikat) dari
PT Adhi Karya Tbk.
Atas permintaan kekurangan dana dari KAHAR MUZAKIR sejumlah USD 200,000.00 (dua ratus ribu dollar Amerika Serika| kemudian LUKMAN ABBAS pada tanggal 24 Februari 2012 menghubungi ADJI
SATK/OKO dan JUDHI PRIYADI untuk menyampaikan permintaan
tambahan uang dari KAHAR MUZAKIR sejumlah USD 200,000.00
(dua ratus ribu US Dollar) dan harus dipenuhi pada hari Selasa tanggal 28 Februari 2012, namun karena tidak tersedia uang di Divisi
llt PT Adhi Karya maka ADJI
SATMOKO mengulur-ulur waktu dan
menghindar untuk bertemu LUKMAN ABBAS. U
Terdakwa pada pertengahan bulan Maret 2012 meminta LUKMAN ABBAS untuk segera menyelesaikan pengurusan anggaran venues
dari APBN, sehingga Terdakwa menghubungi LUKMAN
ABAS
dengan cara mengirimkan Short Message Service (SMS) pada tanggal 16 Maret 2A12 jam 23:07:35 yang berbunyi "Pak Lukman, sdh I,a ma saya tdk dilapor kan utk perkembangan urusan anggaran
venus dll, saya minta pastikan semua dpt diurus dan se/esai sesuai dg ketentuan dan peraturan yg berlaku... lni periting agar tdk menjadi
masalah dalam pelaksanaan di lapangan.. Utk men jadi perhatian..",
Atas permintaan Terdakwa tersebut LUKMAN ABBAS menjawab 'Ass ww pak,,urusan yg sebagian itu msh blm pak, blm juga oleh O, karena tanggungjawab A org AK sdh dibicarakan tkt dir nya, dan t; mereka bersama mau menyelesaikan,// ini saya infokan terus dg boss itu pak,,kemaren dia nanya lg,saya bilang msh usaha,,demikian
pak,,,lewat BB juga saya sampaikan dg bpk,// maaf pak, wass.ww, Selanjutnya LUKMAN ABBAS menjelaskan kepada Terdakwa melalui SMS yang isinya "Sdh usaha saya maximal pak unk itu,,..uang itu yg
blm ada dr mereka pak..'/Ng saya serahkan kemaren malahan unk s
nyelesaikan punya bpk,,punya pora blm ada sama sekali, tapi semuanya itu nggak bisa jalan juga pak,'// "ltu menurut kh dan SN..'
50
7
Menindaklanjuti permintaan Terdakwa agar segera menyelesaikan pengurusan anggaran tersebut, pada tanggal 21 Maret 2012
LUKMAN ABBAS menghubungi ADJI SATMOKO melalui telepon dengan mengatakan "lni kalau tidak bisa terpenuhi, dana sudah
keluar untuk mengurus bisa hangus, dan kita bisa gagal semua",
sehingga ADJI SATMOKO pada tanggal 22 Maret 2012 memerintahkan JUDHI PRIYADI untuk menyerahkan uang USP20O,O00.OO (dua ratus dollar Amerika Serikat) kepada LUKMAN
ABBAS yang diserahkan melalui HERIYADI di Parkir Timur Senayan Jakarta. Selanjutnya LUKMAN ABBAS bersama HERIYADI menemui KAHAR MUZAKIR di Gedung DPR Rl untuk menyerahkan uang
tersebut, kemudian KAHAR MUZAKIR memerintahkan WIHAJI menemui HERIYADI untuk mengambil uang di mobil LUKMAN ABRAS yang diparkir di Basement gedung DPR Rl. Setelah uang diambil WlHAJl, kemudian HERIYADI memberitahukan kepada LUKMAN ABBAS melalui SMS bahwa uang sudah diambil oleh WIHAJI.
.
Selain penerimaan-penerimaan sebagaimana diuraikan di atas, Terdakwa sekitar pertgngahan bulan Februari 2012 meminta LUKMAN ABBAS untuk menyediakan uang sejumlah Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah). Atas permintaan terdakwa tersebut selanjutnya IUKMAN ABBAS pada tanggal22
Pebruari 2012 menghubungi ADJI SATMOKO sblaku Kepala Divisi Konstruksi lll PT ADHI KARYA untuk membantu menyediakan uangnya.
o
Terdakwa melalui SAID FAISAL selaku Ajudan Terdakwa, pada tanggal 24
Pebruari 8012
jam 20.22 Wib,
menghubungi LUKMAN ABBAS
memberitahukan bahwa Terdakwa sudah berada
di Pekanbaru,
juga
mengingatkan agar uang sejumlah Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah)
yang diminta oleh Terdakwa dibungkus dengan kardus dan ditutup rapat memakai lakban.
. Atas permintaan Terdakwa
tersebut, selanjutnya LUKMAN ABBAS
memberitahsu Terdakwa melalui SAID FAISAL bahwa uang tersebut akan
diantar langsung oleh orang dari PT ADHI KARYA, kemudian LUKMAN
ABBAS menghubungi JUDHI PRIYADI meminta uang sejumlah Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) yang akan diberikan kepada Terdakwa dengan mengatakan "untuk Bos itu lima ratus", agar diserahkan
7
ii'
kepada "Bos" malam ini juga, dan untuk penyerahannya agar berkoordinasi
dengan SAID FAISAL, selanjutnya JUDHI PRIYADI menyampaikan permintaan Terdakwa melalui LUKMAN ABBAS kepada DICKY ELDIANTO.
Untuk memenuhi permintaan Terdakwa tersebut, selanjutnya
DICKY
ELDIANTO mengambil uang sejumlah Rp 500.000.000,00 (lima ratus iuta rupiah) dari NUR SAADAH selaku Kasir PT Adhi Karya yang kemudian uang
tersebut dimasukkan ke dalam kardus bekas foto copy yang dibungkus dengan kertas warna coklat. Selanjutnya DICKY ELDIANTO memerintahkan NASAPWIR sopir PT Adhi Karya untuk menyerahkan uang tersebut kepada Terdakwa melalui SAID FAISAL dan memberikan nomor telepon SAID
FAISAL. Ke,mudian NASAPWIR menghubungi SAID FAISAL dengan mengatakan "saya suruhan pak Dicky, bisa ketemu dimana?", dan dijawab oleh SAID FAISAL "ketemLt diialan Petala Bumi". Setelah bersepakat dengan SAID FAISAL kemudian NASAPWIR menuju ke rumah Terdakwa di Jl. Petala Bumi menemui SAID FAISAL dan memberikan
kardus berisi uang sejumlah Rp 500.000.000,- (lima ratus iuta rupiah) kepada Terdakwa rnelalui SAID FAISAL dengan mengatakan "ini titipan dari pak Dicky" dan dijawab SAID FAISAL "Ya'.'
Terdakwa mengetahui atau patut menduga bahwa pemberian hadiah berupa uang sejumlah Rp 500.000.000,00 (lima ratus iuta rupiah), uang sejumlah Rp 852.000.000,00 (delapan ratus lima puluh dua iuta ruryiah\, uang sejumlah U5D427,700.00 (empat ratus dua puluh tujuh ribu tujuh ratus dollar Amerika
Serikat), uafig sejumlah USD2OO,00O.00 (dua ratus ribu dottar Amerika Serikat) dari PT Adhi Karya (Persero) Tbk (PT ADHI), uang sejumlah Rp 1.347.500.000,00 (safu milyar tiga ratus empat puluh tujuh juta lima ratus ribu
rupiah) dari PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk (PT PP), uang
sejumlah Rp 550.000.000,00 (lima ratus lima puluh iuta rupiah) dari PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (PT Wika), uang sejumlah Rp 225.000.000,00
(dua ratus diia putuh lima juta rupiah) dari PT Waskita Karya (Persero) Tbk (PT WK) adalah bertentangan dengan kewajiban Terdakwa selaku Kepala Daerah/ Penyelenggara Negara untuk tidak melakukan perbuatan korupsi, kolusi, nepotisme, dan menerima uang, barang dan/atau jasa dari pihak lain
yang mempengaruhi keputusan atau tindakan yang akan dilakukannya sebagaimana diatur dalam Pasal 28 huruf d Undang-Undang Republik lndonesia Ndmor 32 Tahun
2OO4
tentang Pemerintahan Daerah dan Pasal 5
7
g
angka 4 Undang-Undang Republik lndonesia Nomor: 28 Tahun 1999 tentang
Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme
-
Perbuatan Terdal<tua tersebut merupakan tindak pidana yang diatur dan
diancam pidana dalam Pasal 12 huruf
a Undang-Undang R/ No. 31 Tahun
1999
tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan tJndang-tJndang R/ No. 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-Undang No. 31 Tahun 1999
io
suBStDlAlR
s
Pasal 55 ayat (1) ke-1
io Pasal 64 ayat (1) KUHP
Bahwa Terdakwa HM.RUSLI ZAINAL selaku penyelenggara negara yaitu sebagai Gubernur Riau berdasarkan Surat Keputusan Presiden Republik lndonesia Nomor 11OtP Tahun 2008 tentang pengangkatan H.M. Rusli Zainal, S.E. sebagai
Gubernur P..iau masa jabatan Tahun 2008-2013, bersama-sama dengan lr. LUKMAN ABBAS, MT selaku Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Propinsi Riau (perRara telah diputus Pengadilan dan telah memperoleh kekuatan hukum tetap), pada hari dan tanggal yang tidak dapat dipastikan dalam bulan Pebruari 2012 sampai dengan bulan Maret 2012 atau setidak-tidaknya pada suatu
waktu dalam tahun 2012, bertempat
di Hotel Sheraton
Bandara Soekarno Hatta
Tangerang Kamar 1208, di rumah dinas Gubernur Riau Jl. Petpla Bumi, Pekanbaru,
di Lobby Hotel Sultan Jakarta Pusat, atau setidak-tidaknya di tempat lain yang masih termasuk dilam daerah hukum Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Pekanbaru yang berwenang memeriksa dan mengadilinya, telah
melakukan atau turut serta melakukan beberapa perbuatan yang ada hubungannya sedemikian rupa sehingga harus dipandang sebagai satu perbuatan berlanjut, yang menerima hadiah atau janji yaitu menerima hadiah berupa uang sejumlah Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah), uang sejumlah Rp 852.000.000,0G (delapan ratus lima puluh dua iuta rupiah), uang sejumlah U5D427,700.00 (empat ratus dua puluh tujuh ribu tujuh ratus dollar Amerika Serikat\, uang sejumlah USD200,000.00 (dua ratus ribu dollar Amerika Senkaf) dari PT Adhi Karya (Persero) Tbk (PT ADHI), uang sejumlah Rp 1.347.500.000,00 (safu
milyar tiga ratus empat puluh tujuh juta lima ratus ribu rupiah) dari PT Pembangunan
Perumahan (Persero) Tbk (PT PP), uang sejumlah Rp 550.000.000,00 (lima ratus
lima puluh juta rrpiah) dari PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (PT Wika), uang 53
sejumlah Rp 225.060.000,00 (dua ratus dua putuh tima juta rupiah) dari PT Waskita
Karya (Persero) Tbk (PT WK), padahal diketahui atau patut diduga bahwa hadiah atau janji tersebut diberikan karena kekuasaan atau kewenangan yang berhubungan dengan jahatannya, atau menurut pikiran orang yang
memberikan hadiah atau janji tersebut ada hubungan dengan iabatan yaitu Terdakwa mengetahui atau patut menduga pemberian tersebut karena kekuasaan
atau kewenang"nhyu yang berhubungan dengan jabatan Terdakwa setaku Gubernur Riau dan juga selaku Ketua Umum Pengurus Besar Pekan Olahraga Nasional (PON) XVlll Riau yang mempunyai kewenangan untuk mengajukan usulan
anggaran program pembangunan Venues PON Xvlll di Propinsi Riau yang bersumber dari dana APBN, yang dilakukan oleh terdakwa dengan cara sebagai
berikut:--:---.--; Terdakwa HM. RUSLI ZAINAL selaku Gubernur Propinsi Riau yang juga selaku Ketua Umum Pengurus Besar PON Xvlll Riau pada sekitar Bulan
September 2011 dalam rapat pembahasan pelaksanaan PON XVlll menerima laporan dari LUKMAN ABBAS selaku Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Propinsi Riau yang juga selaku Ketua Bidang Sarana dan Prasarana Organisasi Pengurus Besar PON (PB PON) XVlll Riau bahwa anggaran pembangunan Stadion Utama (Main Stadium) dan pembangunan
infrastruktur Stadion Utama yang dialokasikan pada tahun 2011 sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah (Perda) Nomor 5 Tahun 2008
tentang Pengikatan Dana Anggaran Kegiatan Tdhun Jamak Pembangunan Stadion Utama PON
untuk
Xvlll Propinsi Riau, tidak mencukupi
sehingga mengakibatkan Dispora Propinsi Riau sejak Oktober 2011 tidak bisa 'membayar Kontrak pembangunan Stadion Utama (Main Stadium)
sejumlah Rp 164.500.665.690,00 (serafus enam puluh empat milyar lima ratus juta rupiah enam ratus enam puluh lima ribu enam ratus sembilan puluh rupiah), dan pembangunan infrastruktur Stadion Utama sisa kontrak sejumlah
Rp 125.000.000.000,00 (serafus dua puluh lima milyar rupiah)
sehingga
keseluruhanJ<ontrak yang belum dibayar mencapai kurang lebih sejumlah Rp
290.000.000.000,00 (dua ratus sembilan puluh milyar rupiah).
Terdakwa setelah mendengar laporan dari LUKMAN ABBAS tersebut kemudian meminta LUKMAN ABBAS untuk mengurus anggaran ke Pemerintah Pusat dengan mengatakan "Kta harus menggaet dana-dana
APBN, coba dirinci berapa kebutuhannya". Atas permintaan Terdakwa 54
a
tersebut, selanjutnya LUKMAN ABBAS melakukan koordinasi dengan SF HARYANTO selaku Kepala Dinas Pekerjaan Umum Propinsi Riau untuk membuat usulan penambahan dana Pembangunan Venues dan lnfrastruktur Penunjang PON XVllll2012 dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Sebagai tindak lanjut, SF. HARYANTO membuat Surat Nomor: 902/pu/38.23a tanggal 10 Oktober 2011 perihal Usulan Program/Kegiatan pembangunan Venues dan lnfrastruktur Penunjang PON n{il112012 Sumber Dana APBN 2012 ditandatangani oleh Terdakwa yang ditujukan kepada Kementerian Pemuda dan Olah Raga (Kemenpora) dengan tembusan antara lain ke Komisi lX DPR Rl;
Terdakwa
d"ttrtr-.ama dengan LUKMAN ABBAS dan SF HARYANTO
pada sekitar bulan Februari 2012 menemui SETYA NOVANTO selaku Ketua Fraksi Partai Golkar DPR-RI dan KAHAR MUZAKIR anggoata Badan Anggaran (Banggar) dari Fraksi Golkar di ruangan kerja SETYA NOVANTO DPR-Rl. Dalam pertemuan tersebut, Terdakwa meminta SETYA
di
NOVANTO agar membantu proses pembahasan dan persetujuan usulan tambahan dnggaran dari APBN untuk pembangunan sarana dan prasarana
PON Xvlll di Riau yang diajukan Pemerintah Propinsi Riau, untuk itu Terdakwa menyampaikan tembusan Surat Gubernur Riau Nomor : 9O2tPlJt38.23a, tanggal 10 Oktober 2011. Atas permintaan Terdakwa tersebut SETYA NOVANTO menyarankan agar LUKMAN ABBAS menghubungi KAHAR MUZAKIR. Setelah pertemuap tersebut kemudian LUKMAN AbBAS bersama-sama KAHAR MUZAKIR ke ruang kerja KAHAR MUZAKIR, dan pada kesempatan tersebut I(AHAR MUZAKIR menyarankan agar pengajuan anggaran tersebut dirinci dengan jelas rencana penggunaan
dan jumlah alokasi dananya, hal tersebut kemudian oleh LUKMAN ABAS disampaikan kepada Terdakwa, sehingga Terdakwa memerintahkan agar LUKMAN ABBAS membuat perinciannya. l,
Menindak lanjuti permintaan KAHAR MUZAKIR tersebut, kemudian Terdakwa
menandatangani surat Nomor : 902/DlSPORN42.28, tertanggal 02 November 2011 perihal Usulan Program Pembangunan Venues PON XVlll tahun 2012 di Propinsi Riau, yang merupakan rincian dari nilai anggaran sejumlah Rp.290.000.000.000,- (dua ratus sembilan puluh milyar rupiah) yang sebelqmnya tercantum dalam Surat Nomor: 9021PU138.23a tanggal 10
55
Oktoirer 2011, dengan perincian anggaran untuk pembangunan Venues PON
XVlll beserta Pelaksana Pekerjaan antara lain:
1.
Pembangunan Main Stadium
a.
;
Pemirangunan Main Stadium dilaksanakan
oleh Kerja
Sama
Operasional (KSO) antara PT Pembangunan Perumahan (PP), PT
Adhi Karya, PT Wijaya Karya (KSO PP-Adhi-Wika), dana yang dibutuhkan melalui sumber dana APBN 2012 adalah sejumlah Rp 90.000.000.000,00 (sembilan puluh milyar rupiah);
b.
Penataan lnfrastruktur Main Stadium dilaksanakan PT Adhi Karya, u
dana yang dibutuhkan melalui sumber dana APBN 2012 adalah sejumlah Rp 100.000.000.000,00 (serafus milyar rupiah); 2.
Pembangunan Stadion Atletik dilaksanakan oleh PT WaskitaKarya, dana
yang dibutuhkan melalui sumber dana APBN 2012 sejumlah
Rp
20.285.000.000,00 (dua puluh milyar dua ratus delapan puluh lima iuta rupiah); 3.
s
Hall Volley lndoor dilaksanakan oleh PT Waskita Karya, dana dari APBN
2012 dibutuhkan sejumlah Rp 15.138.000.000,00 (lima belas milyar serafus tiga puluh delapan juta rupiah);
Renovasi stadion Kaharudin Nasution dilaksanakan oleh PT Bosowa kerjasama dengan PT Nindya Karya, dana yang dibutuhkan dari APBN
tahun 2A12 sejumlah Rp 15.940.400.000,00 (tima belas milyar Sembitan ratus empat puluh juta empat ratus ribu rupiah); 5.
Penataan Kawasan Sport Center Rumbai dilaksanakan oleh PT Bosowa
kerjasama dengan PT Nindya Karya, dana yang dibutuhkan melalui APBN 2012 sejumlah Rp. 9.221.231.000,00 (sembilan milyar dua ratus dua puluh satu juta dua ratus tiga puluh satu ribu rupiah); 6.
Asrama tnUit Oi Kawasan Olahraga Rumbai dilaksanakan oleh PT Adhi
Karya, dana yang dibutuhkan dari APBN tahun 2012 sejumlah Rp.1 5.000.000.000,00 (lima belas milyar rupiah);
Peralatan Cabang Olah Raga yang dilaksanakan oleh PT. Orindo Prima,
dana ),ang dibutuhkan dari APBN tahun 2012
sejumlah
Rp.24.415.369.000,00 (dua puluh empat milyar empat ratus lima belas
juta tiga lafus enam puluh Sembilan ribu rupiah);
7
Surat tersebut dibuat untuk mendukung surat Terdakwa
Nomor:
9O2lPUt38.23a, tanggal 10 Oktober 2011, sehingga Terdakwa menyetujui
tindakan LUKMAN ABAS memberi nomor dan tanggal mundur menjadi surat Nomor: 902/D|SPORN42.28, tanggal 02 November 2011. Surat tersebut oleh LUKMAN ABBAS diantarkan kepada KAHAR MUZAKIR di gedung DPR Rl. Dalam kesempatan tersebut, KAHAR MUZAKIR meminta LUKMAN ABBAS menyediakan dana sejumlah 1.700.000,00 (safu juta tujuh ratus ribu) dalam
bentuk "gondrong" atau Dollar Amerika Serikat yang senilai 60/o (enam persen) dari total anggaran yang diajukan sejumlah Rp 290.000.000.000,00
(dua..ratus sembilan puluh milyar rupiah) yang akan dibagikan kepada anggota DPR Rl agar usulan penambahan anggaran PON
Xvlll Riau dari
APBN-P 2012 daPat disetujui. Terdakwa pada sekitar bulan Januari 2012 mengadakan pertemuan dengan
LUKMAN ABBAS. Dalam pertemuan tersebut LUKMAN ABBAS menyampaikan adanya permintaan uang dari KAHAR MUZAKIR sejumlah USD1,700,000.00 dan meminta setengahnya terlebih dulu yakni 3% (tiga
persen). KeXnudian Terdakwa menyarankan kepada LUKMAN ABBAS agar mencari dana dengan cara meminta dari para rekanan yang melaksanakan proyek pembangunan sarana untuk pelaksanaan PON XVlll Riau;.
Atas saran Terdakwa tersebut, selanjutnya LUKMAN ABBAS pada sekitar akhir Bulan Januari 2012, mengumpulkan para rekanan di kafe di Plaza Senayan Jakarta yang dihadiri antara lain oleh TRI I{ARTANTO dari PT Waskita Karya, DICKY ALDIANTO dan JUDHI PRIYADI dari PT. Adhi Karya, perwakilan dari PT Bosowa dan NUGROHO AGUNG SANYOTO dari PT PP.
Dalam pertemuan tersebut LUKMAN ABBAS menyampaikan adanya permintaan dana sejumlah USD1,700,000.00 (seribu tujuh ratus dolar Amerika Serikat) dari KAHAR MUZAKIR agar usulan penambahan anggaran
PON
Xvlll Riau dari APBN-P 2012 dapat disetujui dan
LUKMAN ABBAS
meminta setnengahnya terlebih dahulu, mengenai pengaturan besaran dana yang harus disediakan diserahkan kepada masing-masing rekanan; Sebagai realisasi permintaan dana yang diajukan oleh LUKMAN ABBAS atas
saran Terdakwa tersebut, selanjutnya LUKMAN ABBAS dan Terdakwa menerima sejumlah uang dari rekanan antara lain:
1.
Penerimaan uang sejumlah US.D427,700.00 (empat ratus dua puluh
tujuh rihu tujuh ratus Dollar Amerika Serikat) setara dengan Rp t 57
7
3.900.000.000,00 (tiga milyar sembilan ratus iuta rupiah) dari PT Adhi
Karya. Pada sekitar bulan Februari 2012, LUKMAN ABBAS menghubungi nOit Sn]MOKO selaku Kepala Divisi Konstruksi lll PT Adhi Karya,
DICKY ELDIANTO dan JUDHI PRIYADI, meminta
segera
menyetorkan dana pengurusan anggaran dari APBN yang menjadi
bagian PT Adhi Karya dalam bentuk dollar Amerika Serikat dan paling lambat tanggal 23 Februan 2012 sudah diserahkan kepada LUKMAN ABBAS.
Perinintaan LUKMAN ABBAS tersebut, kemudian dibahas bersamasama antara ADJI SATMOKO, DICKY ELDIANTO, JUDHI PRIYADI
dan HAFIZ BAMBANG PAMUNGKAS dan disetujui untuk dipenuhi. Selanjutnya ADJI SATMOKO memerintahkan SUWITO selaku Kasir
PT Adhi Karya Divisi Konstruksi
lll
Medan, mencairkan dana untuk
dibelikan Dollar AS sebagaimana permintaan LUKMAN ABBAS. Sel5njutnya SUWITO dengan persetujuan HAFIZ BAMBANG PAMUNGKAS mencairkan cek pada tanggal 22 Februan 2012 senilai
Rp 2.200.000.000,00 (dua milyar dua ratus juta rupiah) yang kemudian dibelikan Dollar AS pada tanggal 22 Februari 2012 sejumlah USD219,900.00 (dua ratus sembilas belas ribu sembilan
ratus Dolar Amerika Serikat) dan pada tanggal 23 Februan 2012 merorcairkan cek senilai Rp 1.900.000.000,00'(satu milyar sembilan
ratus juta rupiah) yang kemudian dibelikan Dollar AS pada tanggal 23
Februari 2012 sejumlah USD208,800.00 (dua ratus delapan ribu delapan ratus Dolar Amerika Serikat) yang kemudian seluruhnya dibungkus dengan kertas kado dan dimasukan dalam tas ransel warna coklat. PaCa tanggal
23 Februari 2012
HAFaZ BAMBANG PAMUNGKAS
bersama-sama dengan SUWITO dan HUSAINI menyerahkan Tas Ransel berisi uang sejumlah USD427,700.00 (empat ratus dua puluh
tujuh ribu tujuh ratus Dollar Amerika Serikat) dan diterima LUKMAN ABBAS di kamar 1208 Hotel Sheraton Bandara Soekarno-Hatta. 2.
Penerjmaan uang sejumlah Rp 2.749.500.000,00 (dua milyar tujuh
ratus empat puluh semhilan juta lima ratus ribu rupiah) dari KSO Main Stadium PP-ADHI-WIKA dan penerimaan uang sejumlah Rp 58
t,
225.000.000,00
(dua ratus dua puluh lima iuta rupiah) dari
PT
Waskita Karya.
Pada sekitar pertengahan Pebruari 2012, LUKMAN ABBAS me6rghubungi DICKY ELDIANTO selaku Manager Operasional PT
Adhi Karya Cabang Riau untuk mengingatkan anggota KSO Main Stadium terkait dengan adanya permintaan dana dari KAHAR MUZAKIR paling lambat dikumpulkan tanggal 23 Februart 2O12.
Permintaan LUKMAN ABBAS tersebut ditindaklanjuti oleh masing-
masing anggota KSO, yaitu ADJI SATMOKO dari pihak PT Adhi Karya pada tanggal 22 Pebruan 2012 menyerahkan uang dalam bentuk dolar Amerika Serikat senilai Rp 852.000.000,00 (delapan ratus lima puluh dua juta rupiah) kepada JUDHI PRIHADI di Kantor
pT. ADHI I<ARYA Jl. Rambutan Pekanbaru untuk
dikumpulkan
kepada RAHMAT SYAHPUTRA (Bagian Keuangan KSO Main Stadium) yang akan dibawa ke Jakarta pada keesokan harinya.
Pe5mintaan LUKMAN ABBAS tersebut juga ditindaklanjuti oleh anggota KSO yakni NUGROHO AGUNG SANYOTO selaku Kepala Cabang tX PT PP Pekanbaru Riau, dengan meneruskan permintaan dana tersebut ke kantor pusat PT PP yang selanjutnya pada tanggal
22 Februari 2012 kantor pusat PT PP merealisasikan permintaan tersebut dengan melakukan transfer uang sejumlah Rp 1.3i47.500.000,00 (satu milyar tiga ratus empat puluh tujuh juta lima
ratus ribu rupiah) ke Rekening Operasional Proyek KSO PP-ADHIWIKA yang dikelola oleh RAHMAT SYAHPUTM;
Permintaan LUKMAN ABBAS tersebut juga ditindaklanjuti oleh anggota KSO yaitu WlDl PUJIONO selaku Manager Departemen
PT Wijaya Karya (Wika) dan ADE WAHYU selaku Manager Keuangan DBG ( MKHC ) PT Wijaya Karya (Wika) pada tanggal 23
Februari 2012 dengan mentransfer uang sejumlah Rp 550.000.000,00 (lima ratus lima puluh juta rupiah) ke Rekening Operasional Proyek KSO PP-ADHI-WIKA yang dikelola oleh RAHMAT SYAHPUTM;
Setelah uang dari KSO Main Stadium PP-ADHI-WIKA terkumpul
dalam rekening Operasional Proyek KSO PP-ADHI-WIKA pada Bank Mandiri KCP Pekanbaru Ahmad Yani No Rekening 108-0059
7
2000200-3 sejumlah Rp 1.897.500.000,00 (satu milyar delapan ratus sembilan puluh tuiuh lima ratus ribu rupiah) kemudian pada tanggal 23 Februari 2012 RAHMAT SYAHPUTRA memindahkan uang tersebut ke rekening nomor : 108.0010988336 pada Bank Mandiri Cab. Ahmad Yani Pekanbaru atas nama PT KARYANUSA
SUKSESINDO yang merupakan Subkontraktor KSO PP-ADHI-
WIKA. Setelah
itu, MHMAT SYAHPUTM
meminta EKA
YULIANTO selaku kuasa dari PT. KARYANUSA SUKSESINDO untuk menerbitkan dua lembar cek dari rekening tersebut yakni Gek
Bank Mandiri nomor 657325 senilai Rp 1.347.500.000,00 (satu milyar tiga ratus empat puluh tuiuh iuta lima ratus ribu rupiah) dan B
cek Bank Mandiri Nomor 657324 senilai Rp 550.000.000,00 (lima ratus timapuluh iuta rupiah) yang selanjutnya dua lembar cek tersebut berikut uang tunai dalam bentuk dollar Amerika Serikat senilai Rp 852.000.000,00 (delapan ratus lima puluh dua iuta rupiah) dibawa ke Jakarta;
di Jakarta, RAHMAT SYAHPUTM bersama-sama dengan SUHARTO dan IRWANSYAH mencairkan Cek Bank Setelah tiba b
Mandiri nomor 657325 dengan nilai Rp 1.347.500.000,- (satu milyar
tiga ratus empat puluh tuiuh iuta lima ratus ribu rupiah) sedangkan
untuk cek Bank Mandiri Nomor 657324 dengan nilai Rp 550.000.000,00 (lima ratus limapuluh iuta ypiah) ditransfer ke rekening nomor 108.0009838245 pada Bank Mandiri Cab. Ahmad
Yani Pekanbaru atas nama BAGUS TUMULYO selaku General Affair Officer KSO Main Stadium PP-Adhi-Wika, selanjutnya uang tersebut oleh BAGUS TUMULYO ditransfer ke Money Ghanger Gembira di
Jl Gajah Mada untuk ditukarkan dalam bentuk
mata
uang dollar Amerika Serikat. Kemudian MHMAT SYAHPUTRA bersama-sama BAGUS TUMULYO menukarkan
juga uang
3
sejumlah Rp 1.347.500.000,00 (safu milyar tiga ratus empat puluh
tujuh juta lima ratus ribu rupiah) d, Money Changer Gembira, sehingga jumlah keseluruhan mata uang dollar Amerika Serikat yang ditukar sejumlah Rp 1.897.500.000,00 (satu milyar delapan ratus sembilan puluh tujuh juta lima ratus ribu rupiah);
MHMAT SYAHPUTM dan BAGUS TUMULYA
kemudian
!l
menggabungkan uang dalam bentuk dollar Amerika Serikat senilai
Rp 1.897.500.000,00 (satu milyar delapan ratus sembilan puluh tujuh tima ratus ribu rupiah) dan uang dalam bentuk dollar Amerika
Serikat senilai Rp 852.000.000,00 (delapan ratus lima puluh dua jutd rupiah) hingga jumlah total mata uang dollar Amerika Serikat kurang lebih senilai Rp 2,7'Milyar dan selanjutnya uang tersebut
oleh MHMAT SYAHPUTM diserahkan kepada LUKMAN ABBAS di Hotel Sheraton Bandara Soekarno-Hatta. Selain dari KSO, permintaan LUKMAN ABBAS tersebut juga
dipenuhi oleh PT WASKITA KARYA Cabang Riau dengan melnberikan uang sejumlah Rp 225.000.000,00 (dua ratus dua putuh lima juta rupiah) yang diserahkan oleh SUMARTYO dalam bentuk mata uang dollar Amerika Serikat atas perintah TRI HARTANTO dan MOKH SADELI kepada LUKMAN ABBAS di Hotel Sheraton Bandara Soekarno-Hatta Tangerang;
Setelah uang terkumpul seluruhnya sejumlah kurang lebih USD850,000.00 (delapan ratus lima puluh ribu dollar Amerika Serikat) selanjutnya LUKMAN ABBAS pada tanggal 24 Februai 2012 sekira jam 00.05 menghubungi melalui telepon kepada Terdakwa melaporkan bahwa uang yang diminta oleh KAHAR MUZAKIR telah terkumpul dan akan diserahkan keesokan harinya.
Atas laporan tersebut, Terdakwa menanggapi dengan mengatakan "Yd sudah ok kemarin, semua yang itu?"dan dijawab oleh LUKMAN
ABBAS "Ee ini td mau diapakan, tapi baru terkumpul sebe/as", sehingga Terdakwa memerintahkan "ok ok ok lah yo lah tapi intinya sudah anu kan, yang penting kontak kesana kalau sudah itu ya, iadi tak usah saya lagiya? He ya.'i Atas perintah terdakwa tersebut, pada keesokan harinya tanggal 24
Februari 2012 sekira jam 09.00 Wib, LUKMAN ABBAS bersama HERIYADI pergi
ke kantor: DPR Rl untuk menyerahkan
uang
sejumlah USD850,000.00 (delapan ratus lima puluh ribu dollar
Amerika Serikat) kepada KAHAR MUZAKIR. Setelah bertemu dengan KAHAR MUZAKIR di ruang kerjanya, LUKMAN ABBAS menyampaikan bahwa uang yang terkumpul baru sejumlah USD850,000.00 (delapan ratus lima puluh ribu dollar Amerika Serikat) sehingga KAHAR MUZAKIR meminta tambahan sejumlah
USD200,000.00 (dua ratus ribu dollar Amerika Serikat) selanjutnya 61
7
KAHAR MUZAKIR memerintahkan WIHAJI selaku Asisten Pribadi
KAHAR MUZAKIR untuk mengambil uang tersebut di mobil LUKMAN ABBAS, KeMudiAN WIHAJI MENEMU| HERIYADI dAN mepgambil 2 (dua) buah tas berisi uang sekira USD850,000.00 (delapan ratus lima puluh ribu US dollar) di mobil LUKMAN ABBAS
yang diparkir di basement Gedung DPR Rl, yang kemudian oleh WIHAJI dibawa masuk ke dalam gedung DPR.
Penerimaan uang sejumlah USD 200,000.00 (dua ratus ribu dollar
3.
Amerika Serikat) dari PT Adhi Karya Tbk. Y
.
Atas permintaan kekurangan dana dari KAHAR MUZAKIR sejumlah USD 200,000.00 (dua ratus ribu dollar Amerika Serikat) kemudian LUKMAN ABBAS pada tanggal 24 Februan 2012 menghubungi ADJI
SATMOKO dan JUDHI PRIYADI untuk menyampaikan permintaan
tambahan uang dari KAHAR MUZAKIR sejumlah USD 200,000.00 (dua ratus ribu dollar Amerika Serikat) dan harus dipenuhi pada hari Selasa tanggal 28 Februari 2Q12, namun karena tidak tersedia uang
di Divisi lll PT Adhi Karya maka ADJI SATMOKO mengulur-ulur waktu dan menghindar untuk bertemu LUKMAN ABBAS.
.
Terdakwa pada pertengahan bulan Maret 2012 meminta LUKMAN ABBAS untuk segera menyelesaikan pengurusan anggaran venues A
dari- APBN, sehingga Terdakwa menghubuhgi LUKMAN ABAS dengan cara mengirimkan Short Message Service (SMS) pada tanggal 16 Maret 2012 jam 23:Q7:35 yang berbunyi "Pak Lukman, sdh la ma saya tdk dilapor kan utk perkembangan urusan anggaran
venus dll, saya minta pastikan semua dpt diurus dan se/esai sesuai dg ketentuan dan peraturan yg berlaku... lni penting agar tdk menjadi
,utLnh dalam pelaksanaan di lapangan.. Utk men jadi perhatian..", Atas permintaan Terdakwa tersebut LUKMAN ABBAS menjawab "Ass ww pak,,urusan yg sebagian itu msh blm pak, blm juga oleh O, karena tanggungjawab
A org AK sdh dibicarakan tkt dir nya,
dan
mereka bersama mau menyelesaikan,// ini saya infokan terus dg boss itu pak,,kemaren dia nanya lg,saya bilang msh usaha,,demikian pak,nj,lewat BB
juga saya sampaikan dg bpk,// maaf pak, wass.ww,
Selanjutnya LUKMAN ABBAS menjelaskan kepada Terdakwa melalui
7
SMS yang isinya "Sdh usaha saya maximal pak unk itu,,..uang itu yg
blm ada dr mereka pak..'/Ng saya serahkan kemaren malahan unk nyelesaikan punya bpk,,punya pora blm ada sama sekali, tapi semuanya itu nggak bisa ialan iuga pak,'//'ltu menurut kh dan SN.." c
.
Menindaklanjuti permintaan Terdakwa agar segera menyelesaikan
pengurusan anggaran tersebut, pada tanggal
21 Maret
2012
LUKMAN ABBAS menghubungi ADJI SATMOKO melalui telepon
dengan mengatakan "lni kalau tidak bisa terpenuhi, dana sudah keluar untuk mengurus bisa hangus, dan kita bisa gagal semua",
sehingga ADJI SATMOKO pada tanggal 22 Maret 2012 memerintahkan JUDHI PRIYADI untuk menyerahkan uang USD200,000.00 (dua ratus dollar Amerika Serikat) kepada LUKMAN ABBAS yang diserahkan melalui HERIYADI di Parkir Timur Senayan
.
Jakarta. Selanjutnya LUKMAN ABBAS bersama HERIYADI menemui
KAHAR MUZAKIR di Gedung DPR Rl untuk menyerahkan uang
tersebut, kemudian KAHAR MUZAKIR memerintahkan WIHAJI menemui HERIYADI untuk mengambil uang di mobil LUKMAN ABBAS yang diparkir di Basement gedung DPR Rl. Setelah uang diambil WlHAJl, kemudian HERIYADI memberitahukan kepada LUKMAN ABBAS melalui SMS bahwa uang sudah diambil oleh WIHAJI.
Selain pendrimaan-penerimaan sebagaimana diuraikan di atas, Terdakwa sekitar pertengahan bulan Februari 2012 meminta LUKMAN ABBAS untuk menyediakan uang sejumlah Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah). Atas permintaan terdakwa tersebut selanjutnya LUKMAN ABBAS pada tanggal22
Pebruari 2012 menghubungi ADJI SATMOKO selaku Kepala Divisi Konstruksi lll PT ADHI KARYA untuk membantu menyediakan uangnya. !.
Terdakwa melalui SAID FAISAL selaku Ajudan Terdakwa, pada tanggal 24
Pebruari 2012
jam 20.22 Wib,
menghubungi LUKMAN ABBAS memberitahukan bahwa Terdakwa sudah berada di Pekanbaru, juga mengingatkan agar uang sejumlah Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah)
yang diminta oleh Terdakwa dibungkus dengan kardus dan ditutup rapat memakai la(ban.
63
7
Atas permintaan Terdakwa tersebut, selanjutnya LUKMAN
ABBAS
memberitahu Terdakwa melalui SAID FAISAL bahwa uang tersebut akan
diantar langsung oleh orang dari PT ADHI KARYA, kemudian LUKMAN ABBAS menghubungi JUDHI PRIYADI meminta uang sejumlah Rp 500.000.000,00 (lima ratus
juta rupiah) yang akan diberikan kepada
Terdakwa dengan mengatakan "untuk Bos itu lima ratus", agar diserahkan kepada "Bos" malam ini juga, dan untuk penyerahannya agar berkoordinasi
dengan SAID FAISAL, selanjutnya JUDHI PRIYADI menyampaikan [erdakwa melalui LUKMAN ABBAS kepada DICKY ELDIANTO. Untuk memenuhi permintaan Terdakwa tersebut, selanjutnya DICKY ELDIANTO mengambil uang sejumlah Rp 500.000.000,00 (lima ratus iuta
permintaan
rupiah) dari NUR SAADAH selaku Kasir PT Adhi Karya yang kemudian uang
tersebut dimasukkan ke dalam kardus bekas foto copy yang dibungkus dengan kertas warna coklat. Selanjutnya DICKY ELDIANTO memerintahkan NASAPWlR,sopir PT Adhi Karya untuk menyerahkan uang tersebut kepada
Terdakwa melalui SAID FAISAL dan memberikan nomor telepon SAID
FAISAL. Kemudian NASAPWIR menghubungi SAID FAISAL dengan mengatakan "saya suruhan pak Dicky, bisa ketemu dimana?", dan dijawab oleh SAID FAISAL "ketemu diialan Petala Bumi". Setelah bersepakat dengan SAID FAISAL kemudian NASAPWIR menuju ke rumah Terdakwa di Jl. Petala Bumi menemui SAID FAISAL dan memberikan
kardus berisi uang sejumlah Rp 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) kepada
Terdakwa melalui SAID FAISAL dengan mengatakan "ini titipan dari pak Dicky" dan dijawab SAID FAISAL "Ya".
Terdakwa mengetahui atau patut menduga bahwa pemberian hadiah berupa uang sejumlah Rp 500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah), uang sejumlah Rp 852.000.00d,00 (detapan ratus tima putuh dua juta rupiah), uang sejumlah U5D427,700.00 (empat ratus dua puluh tujuh ribu tujuh ratus dollar Amerika
Serikat), uang sejumlah USD200,000.00 (dua ratus ribu dollar Amerika Serikat) dari PT Adhi Karya (Persero) Tbk (PT ADHI), uang sejumlah Rp 1.347.500.000,00 (safu milyar tiga ratus empat puluh tujuh juta lima ratus ribu
rupiah) dari PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk (PT PP), uang sejumlah nf, SS0.000.000,00 (tima ratus lima putuh juta rupiah) dari PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (PT Wika), uang sejumlah Rp 225.000.000,00
(dua ratus dua puluh lima juta rupiah) dari PT Waskita Karya (Persero) Tbk 64
7
(PT WK) karena kekuasaannya atau kewenangannya yang berhubungan dengan jabatan Terdakwa selaku Gubernur Riau dan juga selaku Ketua Umum Pengurus Besar Pekan Olahraga Nasional (PON) XVll! Riau yang mempunyait kewenangan untuk mengajukan usulan anggaran program pembangunan Venues PON XVlll di Propinsi Riau yang bersumber dari dana APBN.
-
Perbuatan Terdakwa tersebut merupakan tindak pidana yang diatur dan
diancam pidana dalam Pasal 11 Undang-Undang R/ No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tiadak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-
undang R/ No. 20 Tahun 2001 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang No. 31 Tahun 1999
jo
Pasal 55 ayat (1)
ke'l
KUHP
io
Pasal 64 ayat (1) KUHP.
DAN
KETIGA PERTAMA:
Bahwa Terdakwa H. M. RUSLI ZAINAL selaku Gubernur Riau periode tahun
2008 - 2013, bersama-sama dengan LUKMAN ABBAS selaku Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Propinsi Riau yang juga menjabat sebagai Pengguna Anggaran dan EKA DHARMA PUTRA selaku Kepala Seksi (Kasi) Pengembangan Sarana dan Prasarana Olahraga pada
kantor Dispora
Propinsi
Riau yang juga ditunjuk sebagai Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) pada
:
Kegiatan Pembangunan Stadion Utama, Kegiatan Pembangunan Gedung Olahraga
Volley dan Kegiatan Pembangunan Gedung Olahraga Baseball yang dibiayai dengan dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Propinsi Riau secara multiyears sejak tahun anggaran 2008 serta bersama-sama pula dengan RAHMAT
SYAHPUTRA selaku Sife Administrasi Manajer dalam Kerja Sama Operasional (KSO) antara PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk (PT PP) - PT Adhi Karya (Persero) Tbk (PT ADHI)
-
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (PT WIKA) (masing-
masing perkaranya telah diputus Pengadilan dan telah memperoleh kekuatan hukum tetap), NUGROHO AGUNG SANYOTO selaku anggota Komite Manajemen
KSO (perwakilan PT PP), ANTON RAMAYADI selaku Deputi Project Manajer
1
KSO (penvakilan PT WIKA) dan SATRIA HENDRI selaku Deputi Project Manajer 2
KSO (perwakilan PT ADHI), pada hari dan tanggal yang tidak dapat dipastikan dalam bulan Desember 2011 sampai dengan tanggal 3 April 2012 atau setidak-
pada waktu-waktu lain dalam tahun 2011 sampai dengan bulan April 2012, bertempat di rumah dinas Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Propinsi Riau Jalan Sumatera Nomor 1 Pekanbaru, di gedung DPRD Propinsi Riau Jalgn Jenderal Sudirman Nomor 719 Pekanbaru dan di sebuah
tidaknya
rumah Jalan Aur Kuning Perumahan Aur Kuning Blok J-24 Pekanbaru atau setidak-
tidaknya di tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan
Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Pekanbaru yang benruenang memeriksa dan mengadilinya, melakukan atau turut serta melakukan, memberi
atau menjanjikan sesuafu yaitu memberi uang sebesar Rp900.000.000,00 (sembilan ratus ju{a rupiah) dari yang dijanjikan sebesar Rp1.800.000.000,00 (safu milyar delapan ratus juta rupiah), kepada pegawai negeri atau Penyelenggara
Negara yaitu kepada Muhammad Dunir selaku anggota DPRD Propinsi Riau periode tahun 2009
-
2014 yang ditunjuk sebagai Ketua Panitia Khusus (P'ansus)
Pembahasan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Perubahan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 6 Tahun 2010 dan M. Faisal Aswan selaku anggota DPRD Pgopinsi Riau periode tahun 2009
-
2014 (keduanya Terpidana
dalam Perkara lnl) untuk dibagikan kepada anggota DPRD Propinsi Riau, dengan
maksud supaya pegawai negeri atau penyelenggara negara tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuafu dalam jabatannya yaitu dengan maksud agar anggota DPRD Propinsi Riau membahas dan memberikan persetujuan terhadap Raperda tentang Perubahan Perda Nomor 5 Tahun 2008 tentang Pengikatan Dana
Anggaran Kegiatqn Tahun Jamak untuk Pembangunan Stadion Utama pada Kegiatan PON Xvlll Propinsi Riau dan Raperda tentang Perubahan Perda Nomor 6
Tahun 2010 tentang Pengikatan Dana Anggaran Kegiatan Tahun Jamak untuk Pembangunan Venues pada Kegiatan PON XVlll Propinsi Riau, yang
beftentangan dengan kewajibannya yaitu bertentangan dengan kewajiban anggota DPRD selaku penyelenggara negara untuk tidak melakukan perbuatan korupsi, kolusi dag nepotisme sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor
28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2009 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Penryakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah serta Peraturan DPRD Propinsi Riau
Nomor : 02IKPTS/DPRD/2011 tanggal 12 Januan 2011 tentang Kode Etik DPRD Propinsi Rihu, yang dilakukan dengan cara sebagai berikut : Terdakwa pada sekitar akhir tahun 2010 bertempat di rumah makan soto Bude Simpang Tiga Pekanbaru meminta kepada Lukman Abbas agar pembangunan
7
venues menembak yang berlokasi di sporf centre Rumbai di pindahkan ke
venue atletik samping SMK 7 Jl.Yos Sudarso Pekanbaru. Atas permintaan Terdakwa tdrsebut Lukman Abbas menyampaikan akan adanya resiko penambahan biaya, namun Terdakwa tetap pada keinginannya karena masih menguntungkan pemerintah daerah Propinsi Riau.
Selanjutnya guna memenuhi permintaan Terdakwa tersebut Lukman Abbas
melakukan penelitian dan evaluasi terhadap biaya pembangunan venues menembak qgn diperoleh penambahan biaya sebesar Rp19.000.000.000,00
(sembilan belas milyar rupiah), kemudian dikonsultasikan kepada Direktur
Anggaran Daerah Departemen Dalam Negeri yang menyarankan perlu dilakukan perubahan terhadap Perda Nomor 6 Tahun zUA serta di lakukan audit oleh Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Setelah itu Lukman Abbas melaporkan hasil konsultasi tersebut kepada Terdakwa dan
untuk menemui serta menyampaikan persoalan tersebut diberikan ar4han s kepada Johar Firdaus selaku ketua DPRD Propinsi Riau.
Arahan Terdakwa tersebut disampaikan Lukman Abbas kepada Johar Firdaus
namun Johar Firdaus meminta Lukman Abbas agar menemui dan meminta bantuan kepada Taufan Andoso Yakin sehingga pada pertengahan Desember
2011, Lukman Abbas bersama dengan Eka Dharma Putra serta Zulkifli Rahman meqemui Johar Firdaus dan Taufan Andoso Yakin di rumah Dinas
Wakil Ketua DPRD Propinsi Riau Jl. Sumatera Nomor 1 Pekanbaru guna membicarakan revisi Perda Nomor 5 Tahun 2008 dan Ferda Nomor 6 Tahun
2010. Dalam pertemuan tersebut Johar Firdaus dan Taufan Andoso Yakin
menegaskan agar persoalan revisi kedua Perda tersebut harus mengikutsertakan Komisi D DPRD Propinsi Riau dan disiapkan sejumlah dana dari kontraktgr atau rekanan terkait. Selanjutnya pada tanggal 23 Desember 2011, Lukman Abbas bersama Eka
Dharma Putra dan Zulkifli Rahman melakukan pertemuan dengan Taufan Adoso Yakin, Adrian Ali dan Syarif Hidayat di rumah dinas Wakil Ketua DPRD Propinsi Riau di Jl. Sumatera Nomor 1 Pekanbaru yang juga dihadiri Nanang Siswanto selaku Project Manager KSO serta Dicky Eldianto selaku anggota
Komite Manajemen KSO untuk membahas kekurangan anggaran terkait kegiatan pembangunan stadion utama dan venue menembak dalam rangka PON XVlll di Pekanbaru Propinsi Riau Tahun 2012 dan pada akhir pertemuan,
Taufan Adoso Yakin meminta agar KSo mempersiapkan dana sejumlah 67
7
Rp1.800.000.000,00 (satu milyar delapan ratus juta rupiah) sebagai imbalan kepada Anggota DPRD Propinsi Riau dari yang sebelumnya KSO diminta oleh
Syarif Hidayot agar menyiapkan uang sebesar Rp4.000.000.000,00 (empat milyar rupiah) sehingga Nanang Siswanto menginformasikan permintaan dana
tersebut kepada KSO melalui Group Blackberry Messenger (BBM) yang anggotanya antara lain : Nugroho Agung Sanyoto, Rahmat Syahputra, Anton
Ramayadi dan Satria Hendri sedangkan Lukman Abbas melaporkan hasil pertemuan tersebut kepada Terdakwa selaku Gubernur Riau.
Bahwa padau tanggal 25 Desember 2011, Lukman Abbas bersama Eka Dharma Putra kembali melakukan pertemuan di rumah dinas Wakil Ketua DPRD Propinsi Riau Jl. Sumatera Nomor 1 Pekanbaru dengan Taufan Adoso
Yakin, lwa Sirwani Bibra, Mohd. Roem Zein, Ramli FE, Adrian Ali, Tengku Muhazza serta Toerechan Asyari. Pada pertemuan tersebut Lukman Abbas memaparkan jenis pekerjaan dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan stadion utarm dan venue menembak yang masih memerlukan tambahan anggaran sehingga diperlukan payung hukum melalui perubahan Perda
Nomor
5
Tahun 2008 dan Perda Nomor
6
Tahun 2010, berdasarkan
presentasi tersebut disepakati bahwa penambahan anggaran akan dilakukan
melalui usulan perubahan kedua Perda tersebut yang akan dibahas oleh DPRD Propinsi Riau setelah berkonsultasi dengan Departemen Dalam Negeri
(Depdagri). Dalam pertemuan tersebut Taufan Andoso Yakin mengatakan adanya uang sebesar Rp1.800.000.000,00 (safu milyqr delapan ratus juta rupiah) untuk revisi kedua Perda tersebut.
Terdakwa dalam rangka mempercepat dibahasnya revisi Perda Nomor 5
Tahun 2008 dan Perda Nomor
6 Tahun 2010 tanpa melalui mekanisme
pembentukan Perda maupun perubahannya, melalui surat tertanggal 4 Januari 2012 yang dftandatangani oleh Wan Syamsir Yus atas nama Gubernur Riau mengajukan usulan perubahan kedua Perda tersebut kepada Ketua DPRD Propinsi Riau.
Terdakwa agar Anggota DPRD Propinsi Riau segera membahas dan menyetujui usulan perubahan Perda yang diajukannya. Pada sekitar awal bulan Februari 2012 bertempat di rumah dinas Gubernur Riau di Jalan Diponegoro ftomor 23 Pekanbaru melakukan pertemuan dengan Pimpinan dan Ketua Fraksi DPRD Propinsi Riau antara lain M. Johar Firdaus, lwa Sinruani Bibra, Abu Bakar Siddik dan lndra lsnaini yang dihadiri pula oleh Lukman Abbas, Wan Syamsir Yus dan Kasiarudin. 68
Pada tanggal
3 Februari 2012, Lukman Abbas
menghubungi Wan Syamsir
Yus melalui telepon menyampaikan adanya permintaan uang sebesar Rp1.800.000.000,00 (safu milyar delapan ratus iuta rupiah) oleh anggota s
DPRD Propinsi Riau, yang mana atas permintaan uang tersebut menurut Terdakwa uang yang akan diberikan kepada anggota DPRD Propinsi Riau pantasnya hanya Rp500.000.000 (lima ratus iuta rupiah) saja. Selanjutnya pada tanggal 6 Februari 2012, Terdakwa menghubungi Lukman
Abbas melalui telepon menyampaikan bahwa terkait perubahan kedua Perda
tersebut sudah menghubungi Johar Firdaus dengan mengatakan "kemarin I
saya a.. komunikasikan, kordinasikan, jadi kalau soal itu Pak Lukman bertahan
aja yang saya bilang kemarin, yang penting ada (suara tidak ielas), yang penting kan mereka sudah saya tekankan waktu itu kan...". Selain itu Terdakwa juga mengatakan "udah saya SMS Pak Johar semua, mereka udah
ini
,
tadi pun mereka udah bilang semua ni, iadi maksud saya itu anunya.
Kemudian
y"!g
kedua.."
Bahwa sebagai tindak lanjut penyampaian usulan perubahan Perda Nomor 5
6 Maret 2012 Badan Legislasi Daerah (Banlegda) DPRD Propinsi Riau menerbitkan rekomendasi yang pada prinsipnya hanya memberi persetujuan untuk melanjutkan pembahasan usulan perubahan Perda Nomor 6 Tahun 2010,
Tahun 2008 dan Perda Nomor 6 Tahun 2010, pada tanggal
kemudian Tgrdakwa selaku Gubernur Riau pada tanggal
7 Maret 2012
menyampaikan usulan perubahan Perda Nomor 6 Tahun2010 di depan Rapat Paripurna dan dalam Rapat Paripurna tersebut disetujui pula dibentuk Panitia Khusus (Pansus) Pembahasan Raperda tentang Perubahan Perda Nomor 6 Tahun 2010 yang diketuai oleh Muhammad Dunir. Pada malam hari tanggal 7 Maret 2012 Lukman Abbas bersama Eka Dharma
Putra, Kasiargrdin dan H. M. Ramli melakukan pertemuan dengan anggota DPRD Propinsi Riau antara lain : M. Johar Firdaus, Taufan Adoso Yakin dan Muhammad Dunir. Dalam pertemuan tersebut disepakati bahwa pembahasan usulan perubahan Perda Nomor 5 Tahun 2008 yang belum direkomendasikan Banlegda akan dikonsultasikan terlebih dahulu kepada Biro Hukum Depdagri,
selanjutnya pada akhir pertemuan Taufan Adoso Yakin memberitahu Muhammad Dunir bahwa untuk pembahasan dan pengesahan usulan
perubahan kedua Perda tersebut
ada "uang lelah" sebesar
Rp1.800.000.000,00 (safu milyar delapan ratus juta rupiah) sebagai imbalan kepada anggota DPRD Propinsi Riau. 69
7
Dalam kesempatan rapat kerja Pansus DPRD Propinsi Riau pada pertengahan
Maret 2012 eli ruang pertemuan Hotel Red Top Jakarta, Muhammad Dunir
menyampaikan informasi tentang adanya "uang lelah" sebesar Rp1.800.000.000,00 (safu milyar delapan ratus iuta rupiah) terkait pembahasan usulan perubahan Perda Nomor 5 Tahun 2008 dan Perda Nomor 6 Tahun 2010, sehingga dalam pertemuan tersebut disepakati bahwa "uang
lelah" untuk pembahasan Raperda tentang Perubahan Perda Nomor 6 Tahun 2O1O akan diminta sebesar Rp900.000.000,00 (sembilan ratus juta rupiah) dan
akan dibagikan kepada seluruh anggota DPRD Propinsi Riau, selanjutnya Muhammad Dunir menyampaikan kesepakatan tersebut kepada Lukman Abbas dan meminta disiapkan uang sebesar Rp900.000.000,00 (sembilan ratus juta rupiah). Lukman Abbas pada tanggal 21 Maret 2012 menghubungi Eka Dharma Putra
melalui telepbn menyampaikan permintaan Muhammad Dunir dan meminta Eka Dharma Putra agar segera melakukan koordinasi dengan pihak KSO
untuk menyiapkan uang sebesar Rp900.000.000,00 (sembilan ratus iuta rupiah) dalam rangka pembahasan Raperda tentang Perubahan Perda Nomor
6 Tahun 2010, sedangkan sisanya sebesar Rp900.000.000,00 (sembilan ratus
juta rupiah) dipersiapkan apabila usulan perubahan Perda Nomor 5 Tahun 2008 telah di$etujui untuk dibahas.
Eka Dharma Putra selanjutnya pada tanggal 29 Maret 2012 menghubungi Rahmat Syahputra melalui telepon dan meminta segera menemui Lukman Abbas, beberapa saat kemudian Rahmat Syahputra menemui Lukman Abbas
di
kantor Dispora Propinsi Riau, yang mana dalam pertemuan tersebut Lukman Abbas meminta Rahmat Syahputra untuk menyampaikan kepada
KSO supayas menyiapkan uang sebesar Rp900.000.000,00 (sembilan ratus juta rupiah) sebelum pelaksanaan Rapat Paripurna terkait persetujuan Raperda tentang Perubahan Perda Nomor 6 Tahun 2010 dan juga meminta agar dalam pelaksanaannya berkoordinasi dengan Eka Dharma Putra.
Eka Dharma Putra bersama Rahmat Syahputra menyusun rincian perhitungan bagian uang yang harus dipenuhi oleh masing-masing anggota KSO, yaitu PT
PP sebesar ftp455.000.000,0 0 (empat ratus lima putuh tima juta rupiah), PT ADHI sebesar Rp319.000.000,00 (tiga ratus sembilan belas juta rupiah) dan PT WIKA sebesar Rp126.000.000,00 (serafus dua puluh enam juta rupiah), selanjutnya pengumpulan uang dari masing-masing anggota KSO dilakukan oleh Rahmat Syahputra. 70
Pada tanggal 30 Maret 2012 Rahmat Syahputra memberitahukan kepada perwakilan KSO yaitu Nugroho Agung Sanyoto dari PT PP, Anton Ramayadi
dari PT WIKA dan Satria Hendri dari PT ADHI serta Wagiman selaku Asisten Kuangan dari PT PP tentang rincian bagian uang yang harus dipenuhi masingmasing anggota KSO, atas pemberitahuan Rahmat Syahputra tersebut pada
2 April 2012 Nugroho
Agung Sanyoto memerintahkan Wagiman menyerahkan uang tunai sebesar Rp455.000.000,00 (empat ratus lima puluh lima juta rupiah) kepada Rahmat Syahputra.
tanggal
i
Eka Dharma Putra pada tanggal 2 April 2012 menghubungi Rahmat Syahputra mempertanyakan jumlah uang yang sudah terkumpul dan mengingatkan agar
sebelum rapat paripurna tanggal 3 April 2012 seluruh uang tersebut sudah
tersedia, atas pertanyaan Eka Dharma Putra tersebut Rahmat Syahputra
menginformasikan
bahwa uang yang terkumpul baru
sejumlah
Rp455.000.000,00 (empat ratus lima puluh lima iuta rupiah\ yang berasal dari
PT PP, sedangkan sisanya dari PT WIKA dan PT ADHI belum diterima, selanjutnya informasi dari Rahmat Syahputra tersebut disampaikan Eka Dharma Putra kepada Lukman Abbas melaluitelepon.
Bahwa masih pada tanggal 2 April 2012, Muhammad Dunir menemui Topan Andoso Yakin dan Johar Firdaus, menyampaikan ketidaksanggupannya untuk mengurus "uaflg lelah", sehingga Taufan Andoso Yakin menyanggupi untuk
mengurusnya yang ditindaklanjuti oleh Johar Firdaus dengan memanggil
dan memerintahkan
agar menemui 'Terdakwa, kemudian keesokan harinya Muhammad Dunir menghubungi Zulkarnain Kadir melalui
Zulkarnain Kadir
telepon menanyakan hasil pertemuannya dengan Terdakwa dan dijelaskan bahwa Zulkarnain Kadir sudah melaporkan kepada Johar Firdaus nrelalui SMS
dan menjelas$an bahwa Terdakwa sudah tahu mengenai masalah "uang lelah"
dengan mengatakan "tapi yang jelas beliau itu sudah tahu gitu permasalahannya. Dia sampai geleng-geleng juga, ya agak menyayangkan tah yang si A itu".
Terdakwa pada tanggal 3 April 2012 sekitar pukul 06.41 Wib menghubungi Lukman Abbas melalui telepon agar memenuhi permintaan anggota DPRD Propinsi Riauoterkait "uang lelah" supaya Rapat Paripurna DPRD Propinsi Riau
yang akan menyetujui Raperda tentang perubahan Perda Nomor 6 Tahun 2010 tidak ditunda dengan mengatakan "iyah, itu coba di ikut juga sikit jangan anu, gitu saya dengar dengar mau di mundurkan bahwa gitu gitu tuh. Coba di yah ini ajatah yang penting ada di anu apa di komunikasikan aja gitu. Dengar7l
dengar di tunda lagi kalau pak Lukman ini itulah itu informasi
sa.1'a
yah. Ok",
selanjutnya Lukman Abbas menyampaikan pesan Terdakwa tersebut kepada
Eka DharmacPutra melalui telepon dan meminta Eka Dharma Putra segera berkoordinasi dengan Rahmat Syahputra untuk memastikan terkumpulnya uang sebesar Rp900.000.000,00 (sembilan ratus iuta rupiah). Eka Dharma Putra pada tanggal 3 April 2012 sekitar pukul 09.00 Wib menemui
Muhammad Dunir, Abu Bakar Siddik, Tengku Muhazza dan Zulfan Heri di
ruang Ketua DPRD Propinsi Riau menyampaikan informasi dari Rahmat
Syahputra bahwa "uang lelah" yang terkumpul baru sejumlah Rp455.000.000,00 (empat ratus lima puluh lima iuta rupiah) sedangkan sisanya akan diberikan sebelum pukul 12.00 Wib, atas dasar informasi Eka
Dharma Putra tersebut kemudian anggota DPRD Propinsi Riau sepakat melaksanakan Rapat Paripurna untuk menyetujui Perda tentang Perubahan Perda Nomor 6 Tahun 2010.
Eka Dharma Futra selanjutnya meminta Rahmat Syahputra agar menemuinya
di
halaman parkir gedung DPRD Propinsi Riau dengan membawa uang yang sudah terkumpul, beberapa saat kemudian Rahmat Syahputra datang menemui Eka Dharma Putra dan memperlihatkan tas yang berisi uang sebesar Rp455.000.000,00 (empat ratus lima puluh lima
juta rupiah), pada saat yang bersamaan Eka Dharma Putra
dihubungi oleh M. Faisal Aswan dengan menggunakan Handphone milik Muhammad
Dunir yang grenyampaikan bahwa ia siap "pasang badan" untuk menerima penyerahan "uang lelah" tersebut dan merninta bertemu untuk membicarakan kepastian jumlah uang serta tempat penyerahannya.
Setelah pembicaraan telepon tersebut, Eka Dharma Putra menemui M. Faisal Aswan
di Kedai Bakwan Sumatera dekat gedung DPRD Propinsi Riau, dalam pertemuan tersebut M. Faisal Aswan memberitahukan bahwa anggota DPRD Propinsi Riau mempercayakan kepadanya untuk menerima "uang lelah" yang akan diserahkan oleh &
Eka Dharma Putra. Beberapa saat kemudian Eka Dharma Putra diberitahu oleh M. Faisal Aswan agar penyerahan "uang lelah" dilakukan di rumah M. Faisal Aswan Jl. Aur Kuning Perumahan Aur Kuning Blok J-24 Pekanbaru.
Bahwa dalam rangka memenuhi jumlah uang yang masih harus dikumpulkan dad
KSO, Rahmat Syahputra menghubungi Anton Ramayadi untuk
menanyakan
kepastian penyerahan uang dari PTWIKA, yang dijawab oleh Anton Ramayadi bahwa
uang telah ditransfer sebesar Rp130.000.000,00 (serafus tiga puluh juta rupiah) ke Rekening Rahmat Syahputra di Bank Mandiri Cabang A. Yani Pekanbaru.
Selain itu, Rahmat Syahputra juga menghubungi Satria Hendri untuk menanyakan kepastian penyerahan uang dari PT ADHI, yang dijawab oleh Satria Hendri bahwa 72
7
uang telah tersedia dan memintia Rahmat Syahputra untuk menemuinya
Mandiri Priorltas
Jl.
di
Bank
Sudirman Pekanbaru guna menerima uang sebesar
Rp319.000.000,00 (tiga ratus sembilan belas iuta rupiahl.
Eka Dharma Putra setelah mendapat informasi dari Rahmat Syahputra bahwa uang
dari masing-masing anggota KSO telah terkumpul seluruhnya
sejumlah
Rp900.000.000,00 (sembilan ratus juta rupiah) dan siap untuk diserahkan kepada
Anggota DPRD Propinsi Riau, kemudian meminta Rahmat Syahputra dan Satria
Hendri menegrui Eka Dharma Putra
di
Cafe Lick and Latte Sudirman Square
Pekanbaru.
Eka Dharma Putra selanjutnya memberitahu M. Faisal Aswan bahwa uang sudah terkumpul seluruhnya dan siap untuk diserahkan, atas pemberitahuan tersebut M. Faisal Aswan menyuruh Sandy Wiryawan dan Dasril menemui Eka Dharma Putra di
Cafe Lick and Latte Sudirman Square Pekanbaru untuk membicarakan teknis penyerahan uang tersebut. i Eka Dharma Putr:a bercama Rahmat Syahputra dan Satria Hendri dengan dipandu oleh Sandy Wiryawan dan Dasril menuju ke rumah M. FaisalAswan di Jl. Aur Kuning Perumahan Aur Kuning Blok J-24 Pekanbaru untuk menyerahkan uang sejumlah Rp900.000.000,00 (sembilan ratus juta rupiah) kepada M. Faisal Aswan, selanjutnya
uang tersebut ditempatkan oleh M. Faisal Aswan dalam
3 (tiga) buah tas
untuk
dibawa ke gedung DPRD Propinsi Riau dan diserahkan kepada Muhammad Dunir serta anggotaoDPRD Propinsi Riau lainnya yang sedang menunggu uang tersebut, tidak lama kemudian petugas KPK menangkap Eka Dharma Putra, M. Faisal Aswan, Sandy Wiryawan, Dasril dan Rahmat Syahputna.
Perbuatan Terdakwa diatur dan diancam pidana dalam Pasal
5 ayat (1)
huruf a Undang.uundang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP. --
ATAU
Kedua:
Bahwa Terdakwa H. M. RUSLI ZAINAL selaku Gubemur Riau periode
tahun 2008 - 2013, bersama-sama dengan LUKMAN ABBAS selaku Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Propinsi Riau yang juga menjabat sebagai Pengguna Anggaran dan El(A DHARMA PUTM selaku Kepala Seksi 73
7
(Kasi) Pengembangan Sarana dan Prasarana Olahraga pada kantor Dispora Propinsi Riau fang juga ditunjuk sebagai Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) pada : Kegiatan Pembangunan Stadion Utama, Kegiatan Pembangunan
Gedung Olahraga Volley dan Kegiatan Pembangunan Gedung Olahraga Baseball yang dibiayai dengan dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Propinsi Riau secara multiyears sejak tahun anggaran 2008 serta bersama-sama pula dengan RAHMAT SYAHPUTM selaku Sfe Administrasi Manajer dalanf Kerja Sama Operasional (KSO) antara PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk (PT PP) - PT Adhi Karya (Persero) Tbk (PT ADHI) PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (PT WIKA) (masing-masing perkaranya telah diputus Pengadilan dan telah mempunyai kekuatan hukum tetap), NUGROHO AGUNG SANYOTO selaku anggota Komite Manajemen KSO (perwakilan PT PP), ANTON RAMAYADI selaku Deputi Project Manajer 1 KSO (perwakilan PT
WIKA) oan SATRIA HENDRI selaku Deputi Project Manajer 2 KSO (perwakilan
PT ADHI), pada hari dan tanggal yang tidak dapat dipastikan dalam bulan Desember 2011 sampai dengan tanggal 3 April 2012 atau setidaktidaknya pada waktu-waktu lain dalam tahun 2011 sampai dengan bulan April 2012, bertempat
di rumah dinas Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Propinsi Riau Jalan Sumatera Nomor 1 Pekanbaru, di gedung DPRD Propinsi Riau Jalan
Jenderal Sudirffian Nomor 719 Pekanbaru dan di sebuah rumah Jalan Aur Kuning Perumahan Aur Kuning Blok J-24 Pekanbaru atau setidaktidaknya di
tempat lain yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Pekanbaru yang benruenang memeriksa
dan mengadilinya, melakukan atau turut serfa melakukan, memberi hadiah atau janji yaitu memberi uang sebesar Rp900.000.000,00 (sembilan ratus juta rupiah) dari yaeg dijanjikan sebesar Rp1.800.000.000,00 (safu milyar delapan ratus
juta rupiah), kepada pegawai negeri yaitu kepada Muhammad
Dunir
selaku anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Propinsi Riau periode
tahun 2009
-
2014 yang ditunjuk sebagai Ketua Panitia Khusus (Pansus)
Pembahasan Raperda tentang Perubahan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 6
Tahun 2010 dan M. Faisal Aswan selaku anggota DPRD Propinsi Riau periode tahun 2009 - E014, dengan mengingat kekuasaan atau wewenang yang
melekat pada jabatan atau kedudukannya, atau oleh pemberi hadiah atau janji dianggap melekat pada jabatan atau kedudukan tersebut yaitu mengingat anggota DPRD Propinsi Riau mempunyai wewenang pada jabatannya
untuk melakukan pembahasan dan memberi persetujuan terhadap Rancangan 74
7
Peraturan Daerah (Raperda) tentang Perubahan Perda Nomor 5 Tahun 2008 tentang Pengikgtan Dana Anggaran Kegiatan Tahun Jamak untuk Pembangunan
Stadion Utama pada Kegiatan PON Perubahan Perda Nomor
Xvlll Propinsi Riau dan Raperda
6 Tahun 2010 tentang Pengikatan Dana
tentang
Anggaran
Kegiatan Tahun Jamak untuk Pembangunan Venues pada Kegiatan PON Xvlll
Provinsi Riau, sebagaimana diatur dalam Pasal 293 ayat (1) huruf a UndangUndang Nomor 27 Tahun 2009 tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan
Perwakilan Ral6vat, Dewan Penruakilan Daerah dan Dewan Pennrakilan Rakyat
Daerah dan Pasal 10 ayat
(1) Peraturan DPRD Propinsi Riau Nomor :
10/KPTS/DPRD/2010 tentang Tata Tertib DPRD Propinsi Riau, yang dilakukan dengan cara sebagai berikut:
-
Terdakwa pada sekitar akhir tahun 2010 bertempat di rumah makan soto Bude Simpang Tiga Pekanbaru meminta kepada Lukman Abbas agar pembangunan
venues menembak yang berlokasi di sporf centre Rumbai di pindahkan ke
venue atletik samping SMK 7 Jl,Yos Sudarso Pekanbaru. Atas permintaan Terdakwa tersebut Lukman Abbas menyampaikan akan adanya resiko penambahan biaya, namun Terdakwa tetap pada keinginannya karena masih menguntungkan pemerintah daerah Propinsi Riau.
-
Selanjutnya guna memenuhi permintaan Terdakwa tersebut Lukman Abbas
melakukan fenelitian dan evaluasi terhadap biaya pembangunan venues menembak dan diperoleh penambahan biaya sebesar Rp19.000.000.000,00
(sembilan belas mityar rupiah), kemudian dikonsultasikan kepada Direktur
Anggaran Daerah Departemen Dalam Negeri yang menyarankan perlu dilakukan perubahan terhadap Perda Nomor 6 Tahun 2010 serta di lakukan audit oleh Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP). Setelah itu Lukman Abbas melaporkan hasil konsultasi tersebut kepada Terdakwa dan
diberikan arahan untuk menemui serta menyampaikan persoalan tersebut kepada Johar Firdaus selaku ketua DPRD Propinsi Riau.
-
Arahan Terdakwa tersebut disampaikan Lukman Abbas kepada Johar Firdaus
namun Johar Firdaus meminta Lukman Abbas agar menemui dan meminta bantuan kepada Taufan Andoso Yakin sehingga pada pertengahan Desember
2011, Lukmdn Abbas bersama dengan Eka Dharma Putra serta Zulkifli Rahman menemui Johar Firdaus dan Taufan Andoso Yakin di rumah Dinas
Wakil Ketua DPRD Propinsi Riau Jl, Sumatera Nomor 1 Pekanbaru guna membicarakan revisi Perda Nomor 5 Tahun 2008 dan Perda Nomor 6 Tahun 75
7
2010. DalanF pertemuan tersebut Johar Firdaus dan Taufan Andoso Yakin
menegaskan
agar persoalan revisi kedua Perda tersebut
harus
mengikutsertakan Komisi D DPRD Propinsi Riau dan disiapkan sejumlah dana dari kontraktor atau rekanan terkait. Selanjutnya pada tanggal 23 Desember 2011, Lukman Abbas bersama Eka
Dharma Putra dan Zulkifli Rahman melakukan pertemuan dengan Taufan Adoso Yakin,sROrian Ali dan Syarif Hidayat di rumah dinas Wakil Ketua DPRD Propinsi Riau di Jl. Sumatera Nomor 1 Pekanbaru yang juga dihadiri Nanang
Siswanto selaku Project Manager KSO serta Dicky Eldianto selaku anggota
Komite Manajemen KSO untuk membahas kekurangan anggaran terkait kegiatan pembangunan stadion utama dan venue menembak dalam rangka PON Xvlll di Pekanbaru Propinsi Riau Tahun 2012 dan pada akhir pertemuan,
Taufan AdoSo Yakin meminta agar KSO mempersiapkan dana sejumlah Rp1.800.000.000,00 (satu milyar delapan ratus juta rupiahl sebagai imbalan kepada Anggota DPRD Propinsi Riau dari yang sebelumnya KSO diminta oleh
Syarif Hidayat agar menyiapkan uang sebesar Rp4.000.000.000,00 (empat milyar rupiah) sehingga Nanang Siswanto menginformasikan permintaan dana
tersebut kepada KSO melalui Group Blackberry Messenger (BBM) yang anggotanya dntara lain : Nugroho Agung Sanyoto, Rahmat Syahputra, Anton
Ramayadi dan Satria Hendri, sedangkan Lukman Abbas melaporkan hasil pertemuan tersebut kepada Terdakwa selaku Gubernur Riau.
Bahwa pada tanggal
25 Desember 2011, Lukman Abbas bersama Eka
Dharma Putra kembali melakukan pertemuan
di rumah dinas Wakil
Ketua
DPRD.Propinsi Riau Jl. Sumatera Nomor 1 Pekanbaru dengan Taufan Adoso I Yakin, lwa Sirwani Bibra, Mohd. Roem Zein, Ramli FE, Adrian Ali, Tengku
Muhazza serta Toerechan Asyari. Pada pertemuan tersebut Lukman Abbas memaparkan jenis pekerjaan dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan
stadion utama dan venue menembak yang masih memerlukan tambahan anggaran sehingga diperlukan payung hukum melalui perubahan Perda
Nomor
5 Tahun 2008 dan Perda Nomor 6
Tahun 201Q, berdasarkan
i
presentasi tersebut disepakati bahwa penambahan anggaran akan dilakukan
melalui usulan perubahan kedua Perda tersebut yang akan dibahas oleh DPRD Propinsi Riau setelah berkonsultasi dengan Departemen Dalam Negeri
(Depdagri). Dalam pertemuan tersebut Taufan Andoso Yakin mengatakan adanya uang sebesar Rp1.800.000.000,00 (safu milyar delapan ratus juta rupiah\ untuk revisi kedua Perda tersebut. I
Terdakwa da{am rangka mempercepat dibahasnya revisi Perda Nomor 5
Tahun 2008 dan Perda Nomor
6 Tahun 2010 tanpa melalui mekanisme
pembentukan Perda maupun perubahannya, melalui surat tertanggal 4 Januari 2012 yang ditandatangani oleh Wan Syamsir Yus atas nama Gubernur Riau mengajukan usulan perubahan kedua Perda tersebut kepada Ketua DPRD Propinsi Riau.
Terdakwa agar Anggota DPRD Propinsi Riau segera membahas dan menyetujui usulan perubahan Perda yang diajukannya. Pada sekitar awal bulan Februari 2012 bertempat
di rumah dinas Gubernur Riau di
Jalan
Diponegoro Nomor 23 Pekanbaru melakukan pertemuan dengan Pimpinan
dan Ketua Fraksi DPRD Propinsi Riau antara lain M. Johar Firdaus, lwa Sirwani Bibra, Abu Bakar Siddik dan lndra lsnaini yang dihadiri pula oleh Lukman Abb*5, Wan Syamsir Yus dan Kasiarudin.
Pada tanggal
3 Februara 2A12, Lukman Abbas menghubungi Wan Syamsir
Yus melalui telepon menyampaikan adanya permintaan uang sebesar Rp1.800.000.000,00 (safu milyar delapan ratus iuta rupiah) oleh anggota DPRD Propinsi Riau, yang mana atas permintaan uang tersebut menurut Terdakwa uang yang akan diberikan kepada anggota DPRD Propinsi Riau pantasnya hahya Rp500.000.000 (lima ratus juta rupiah) saja. Selanjutnya pada tanggal 6 Februari 2012, Terdakwa menghubungi Lukman
Abbas melalui telepon menyampaikan bahwa terkait perubahan kedua Perda
tersebut sudah menghubungi Johar Firdaus dengan rnengatakan "kemarin saya a.. komunikasikan, kordinasikan, jadi kalau soal itu Pak Lukman bertahan
aja yang saya bilang kemarin, yang penting ada (suara tidak jelas), yang A penting kan-mereka sudah saya tekankan waktu itu kan...". Selain itu Terdakwa juga mengatakan "udah saya SMS Pak Johar semua, mereka udah
ini
,
tadi pun mereka udah bilang semua ni, jadi maksud saya itu anunya.
Kem udian yang kedLta.."
Bahwa sebagai tindak lanjut penyampaian usulan perubahan Perda Nomor 5
6 Maret 2012 Badan Legislasi Daerah (Banlegda) DPRD Propinsi Riau menerbitkan rekomendasi yang pada prinsipnya hanya memberi persetujuan untuk melanjutkan pembahasan usulan perubahan Perda Nomor 6 Tahun 2010,
Tahun 2008 dan Perda Nomor 6 Tahun 2010, pada tanggal 0
kemudian Terdakwa selaku Gubernur Riau pada tanggal
7 Maret 2012
menyampaikan usulan perubahan Perda Nomor 6 Tahun 2010 di depan Rapat 77
7
Paripurna dan dalam Rapat Paripurna tersebut disetujui pula dibentuk Panitia g
Khusus (Pansus) Pembahasan Raperda tentang Perubahan Perda Nomor 6 Tahun 2010 yang diketuai oleh Muhammad Dunir.
-
Pada malam hari tanggal 7 Maret 2012 Lukman Abbas bersama Eka Dharma
Putra, Kasiarudin dan H. M. Ramli melakukan pertemuan dengan anggota DPRD Propinsi Riau antara lain : M. Johar Firdaus, Taufan Adoso Yakin dan Muhammad Dunir. Dalam pertemuan tersebut disepakati bahwa pembahasan usulan'perubahan Perda Nomor 5 Tahun 2008 yang belum direkomendasikan Banlegda akan dikonsultasikan terlebih dahulu kepada Biro Hukum Depdagri,
selanjutnya pada akhir pertemuan Taufan Adoso Yakin memberitahu Muhammad Dunir bahwa untuk pembahasan dan pengesahan usulan
perubahan kedua Perda tersebut
ada "uang lelah"
sebesar
Rp1.800.000.000,00 (safu milyar delapan ratus juta rupiah) sebagai imbalan I
kepada anggota DPRD Propinsi Riau.
-
Dalam kesempatan rapat kerja Pansus DPRD Propinsi Riau pada pertengahan
Maret 2012 di ruang pertemuan Hotel Red Top Jakarta, Muhammad Dunir
menyampaikan informasi tentang adanya "uang lelah" sebesar Rp1.800.000.000,00 (safu milyar delapan ratus juta rupiah) terkait pembahasan usulan perubahan Perda Nomor 5 Tahun 2008 dan Perda Nomor
6 Tahun 2010, sehingga dalam pertemuan tersebut disepakati bahwa "uang lelah" untuk pembahasan Raperda tentang Perubahan Perda Nomor 6 Tahun
2010 akan diminta sebesar Rp900.000.000,00 (sembilan,ratus juta rupiah) dan
akan dibagikan kepada seluruh anggota DPRD Propinsi Riau, selanjutnya Muhammad Dunir menyampaikan kesepakatan tersebut kepada Lukman
Abbas dan rpeminta disiapkan uang sebesar Rp900.000.000,00 (sembilan ratus juta rupiah).
-
Lukman Abbas pada tanggal 21 Maret 2012 menghubungi Eka Dharma Putra
melalui telepon menyampaikan permintaan Muhammad Dunir dan meminta
Eka Dharma Putra agar segera melakukan koordinasi dengan pihak KSO untuk menyiapkan uang sebesar Rp900.000.000,00 (sembilan ratus juta rupiah) dalang rangka pembahasan Raperda tentang Perubahan Perda Nomor 6 Tahun 2010, sedangkan sisanya sebesar Rp900.000.000,00 (sembilan ratus
juta rupiah) dipersiapkan apabila usulan perubahan Perda Nomor 5 Tahun 2008 telah disetujui untuk dibahas.
78
I
-
Eka Dharma Putra selanjutnya pada tanggal 29 Maret 2012 menghubungi Rahmat Syahputra melalui telepon dan meminta segera menemui Lukman Abbas, beberapa saat kemudian Rahmat Syahputra menemui Lukman Abbas di kantor Dispora Propinsi Riau, yang mana dalam pertemuan tersebut Lukman Abbas meminta Rahmat Syahputra untuk menyampaikan kepada KSO supaya menyiapkan uang sebesar Rp900.000.000,00 (sembilan ratus
juta rupiah) sebelum pelaksanaan Rapat Paripurna terkait
persetujuan
Raperda tentang Perubahan Perda Nomor 6 Tahun 2010 dan juga meminta agar ilalam pelaksanaannya berkoordinasi dengan Eka Dharma Putra.
-
Eka Dharma Putra bersama Rahmat Syahputra menyusun rincian perhitungan bagian uang yang harus dipenuhi oleh masing-masing anggota KSO, yaitu PT
PP sebesar Rp455.000.000,00 (empat ratus lima puluh lima iuta rupiah), PF ADHI sebesar Rp319.000.000,00 (figa ratus sembilan belas juta rupiah) dan PT WIKA sebesar Rp126.000.000,00 (serafus dua puluh enam juta rupiah), selanjutnya pengumpulan uang dari masing-masing anggota KSO dilakukan oleh Rahmat Syahputra.
-
Pada tanggal 30 Maret 2012 Rahmat Syahputra memberitahukan kepada penruakilan ltSO yaitu Nugroho Agung Sanyoto dari PT PP, Anton Ramayadi dari PT WIKA dan Satria Hendri dari PT ADHI serta Wagiman selaku Asisten Kuangan dari PT PP tentang rincian bagian uang yang harus dipenuhi masing-
masing anggota KSO, atas pemberitahuan Rahmat Syahputra tersebut pada
tanggal
2 April 2012 Nugroho
Agung Sanyoto mennerintahkan Wagiman
menyerahkan uang tunai sebesar Rp455.000.000,00 (empat ratus lima puluh lima juta rupfanl kepada Rahmat Syahputra.
-
Eka Dharma Putra pada tanggal 2 April 2012 menghubungi Rahmat Syahputra mempertanyakan jumlah uang yang sudah terkumpul dan mengingatkan agar
sebelum rapat paripurna tanggal 3 April 2012 seluruh uang tersebut sudah
tersedia, atas pertanyaan Eka Dharma Putra tersebut Rahmat Syahputra
menginformasikan
bahwa uang yang terkumpul baru
sejumlah
5
Rp455.000.000,00 (empat ratus lima puluh lima juta rupiah) yang berasal dari
PT PP, sedangkan sisanya dari PT WIKA dan PT ADHI belum diterima, selanjutnya informasi dari Rahmat Syahputra tersebut disampaikan Eka Dharma Putra kepada Lukman Abbas melalui telepon.
Bahwa masih pada tanggal 2 April 2012, Muhammad Dunir menemui Topan Andoso Yakin dan Johar Firdaus, menyampaikan ketidaksanggupannya untuk t 79
s
mengurus "uang lelah", sehingga Taufan Andoso Yakin menyanggupi untuk
mengurusnya yang ditindaklanjuti oleh Johar Firdaus dengan memanggil Zulkarnain Kadir
dan
memerintahkan agar menemui Terdakwa, kemudian
keesokan harinya Muhammad Dunir menghubungi Zulkarnain Kadir melalui telepon menanyakan hasil peftemuannya dengan Terdakwa dan dijelaskan bahwa Zulkarnain Kadir sudah melaporkan kepada Johar Firdaus melalui SMS s
dan menjelaskan bahwa Terdakwa sudah tahu mengenai masalah "uang lelah" dengan mengatakan "tapi yang ielas beliau itu sudah tahu gitu permasalahannya. Dia sampai geleng-geleng iuga, ya agak menyayangkan lah yang si A itu'.
Terdakwa pada tanggal 3 April 2012 sekitar pukul 06.41 Wib menghubungi Lukman Abbgs melalui telepon agar memenuhi permintaan anggota DPRD Propinsi Riau terkait "uang lelah" supaya Rapat Paripurna DPRD Propinsi Riau
yang akan menyetujui Raperda tentang perubahan Perda Nomor 6 Tahun 2010 tidak ditunda dengan mengatakan "iyah, itu coba di ikut iuga sikit iangan
anu, gitu saya dengar dengar mau di mundurkan bahwa gitu gitu tuh. Coba di yah ini ajalah yang penting ada di anu apa di komunikasikan aja gitu. Dengar-
dengar di tunla lagi kalau pak Lukman ini itulah itu informasi sa.1'a yah. Ok", selanjutnya Lukman Abbas menyampaikan pesan Terdakwa tersebut kepada Eka Dharma Putra melalui telepon dan meminta Eka Dharma Putra segera berkoordinasi dengan Rahmat Syahputra untuk memastikan terkumpulnya uang sebesar Rp900.000.000,00 (sembilan ratus iuta rupiah). Eka Dharma Putra pada tanggal 3 April 2012 sekitar pukul 09.00 Wib menemui
Muhammad Qunir, Abu Bakar Siddik, Tengku Muhazza dan Zulfan Heri di ruang Ketua DPRD Propinsi Riau menyampaikan informasi dari Rahmat
Syahputra bahwa "uang lelah" yang terkumpul baru sejumlah Rp455.000.000,00 (empat ratus lima puluh lima juta rupiah) sedangkan sisanya akan diberikan sebelum pukul 12.00 Wib, atas dasar informasi Eka
Dharma Putra tersebut kemudian anggota DPRD Propinsi Riau sepakat melaksanakaq Rapat Paripurna untuk menyetujui Perda tentang Perubahan Perda Nomor 6 Tahun 2010. Eka Dharma Putra selanjutnya meminta Rahmat Syahputra agar menemuinya
di halaman parkir gedung DPRD Propinsi Riau dengan membawa uang yang
sudah terkumpul, beberapa saat kemudian Rahmat Syahputra datang menemui Eka Dharma Putra dan memperlihatkan tas yang berisi uang sebesar Rp4S5.000.000,00 (empat ratus lima puluh lima juta rupiah), pada 80
v
saat yang bssamaan Eka Dharma Putra dihubungi oleh M. Faisal Aswan
dengan menggunakan Handphone milik Muhammad Dunir
yang
menyampaikan bahwa ia siap "pasang badan" untuk menerima penyerahan
"uang lelah" tersebut dan meminta bertemu untuk membicarakan kepastian jumlah uang serta tempat penyerahannya.
-
Setelah pembicaraan telepon tersebut, Eka Dharma Putra menemui M. Faisal Aswan di Kedai Bakwan Sumatera dekat gedung DPRD Propinsi Riau, dalam pertemuan tersebut M. Faisal Aswan memberitahukan bahwa anggota DPRD Propinsi Riau mempercayakan kepadanya untuk menerima "uang lelah" yang
akan diserahkan oleh Eka Dharma Putra. Beberapa saat kemudian Eka Dharma Putra diberitahu oleh M. Faisal Aswan agar penyerahan "uang lelah" dilakukan di rumah M. Faisal Aswan Jl. Aur Kuning Perumahan Aur Kuning Blok J-24 Pekhnbaru.
-
Bahwa dalam rangka memenuhi jumlah uang yang masih harus dikumpulkan
dari KSO, Rahmat Syahputra
menghubungi Anton Ramayadi untuk
menanyakan kepastian penyerahan uang dari PT WIKA, yang dijawab oleh
Anton Ramayadi bahwa uang telah ditransfer sebesar Rp130.000.000,00 (serafus tiga puluh juta rupiah) ke Rekening Rahmat Syahputra di Bank Mandiri Cabafig A. Yani Pekanbaru.
-
Selain itu, Rahmat Syahputra juga menghubungi Satria Hendri untuk menanyakan kepastian penyerahan uang dari PT ADHI, yang dijawab oleh
Satria Hendri bahwa uang telah tersedia dan memintd Rahmat Syahputra untuk menemuinya di Bank Mandiri Prioritas Jl. Sudirman Pekanbaru guna menerima uang sebesar Rp319.000.000,00 (frga ratus sembilan belas juta c
rupiah).
-
Eka Dharma Putra setelah mendapat informasi dari Rahmat Syahputra bahwa uang dari masing-masing anggota KSO telah terkumpul seluruhnya sejumlah Rp900.000.000,00 (sembilan ratus juta rupiah) dan siap untuk diserahkan kepada Anggota DPRD Propinsi Riau, kemudian meminta Rahmat Syahputra
dan Satria Hendri menemui Eka Dharma Putra di Cafe Lick and
Latte
Y
Sudirman Square Pekanbaru.
-
Eka Dharma Putra selanjutnya memberitahu M. Faisal Aswan bahwa uang sudah terkumpul seluruhnya dan siap untuk diserahkan, atas pemberitahuan tersebut M. Faisal Aswan menyuruh Sandy Wiryawan dan Dasril menemui Eka
81
Dharma Putra I
di Cafe Lick and Latte Sudirman Square Pekanbaru untuk
membicarakan teknis penyerahan uang tersebut.
-
Eka Dharma Putra bersama Rahmat Syahputra dan Satria Hendri dengan dipandu oleh Sandy Wiryawan dan Dasril menuju ke rumah M. Faisal Aswan di
Jl. Aur
Kuning Perumahan Aur Kuning Blok J-24 Pekanbaru untuk menyerahkan uang sejumlah Rp900.000.000,00 (sembilan ratus juta rupiah) kepada M. Fpisal Aswan, selanjutnya uang tersebut ditempatkan oleh
M.
Faisal Aswan dalam 3 (tiga) buah tas untuk dibawa ke gedung DPRD Propinsi
Riau dan diserahkan kepada Muhammad Dunir serta anggota DPRD Propinsi
Riau lainnya yang sedang menunggu uang tersebut, tidak lama kemudian petugas KPK menangkap Eka Dharma Putra, M. Faisal Aswan, Sandy Wiryawan, Dasril dan Rahmat Syahputra. Perbuatan"Terdakwa diatur dan diancam pidana dalam Pasal 13 Undang-
Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor
tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor
20 Tahun
2001
31 Tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana KorupsiJo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
Jakarta, 24 Oktober 2013 Penuntut Umum pada Komisi Pemberantasan Korupsi f
Riyono, S.H., M.Hum.
Andi Suharlis, S.H., M.H.
lskandar Manivanto, S.H., M.H.
Asrul Alimina, S.H., M.H.
Nurul Widiasih, S.H., M.H.
Medi lskandar Zulkarnain, S.H.,
M. H.
82