Lembar pemantauan sidang 1

Pembacaan Dakwaan dan Eksepsi Hari/ Tanggal/ Jam (Sidang dimulai)

Rabu/ 6 November 2013/ 10.12 WIB

Hari/ Tanggal/ Jam (Sidang berakhir)

Rabu/ 6 November 2013/ 14.15 WIB

Pengadilan Negeri Pekanbaru Tempat Pemantauan 050/PID.SUS/TPK/2013/PN.PBR Nomor Perkara H.M Rusli Zainal Terdakwa Majelis Hakim/Hakim Tunggal (Dilingkari salah satunya apakah perkara tersebut di periksa dengan Majelis Hakim atau Hakim Tunggal, jika Majelis Hakim (Minimal 3 orang hakim) namun yang hadir kurang dari 3 orang atau hanya 1 orang saja maka ditulis keterangan bahwa yang hadir hanya 2 orang atau 1 orang saja.

Jaksa Penuntut Umum

Penasehat Hukum

1. Bachtiar Sitompul, SH, MH 2. I Ketut Suarta, SH 3. Rahman Silaen, SH, MH

1.

2.

3.

4.

5.

6.

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

Riyono, SH, M.Hum Andi Suharlis, SH, MH Iskandar Marwanto, SH,MH Asrul Alimina, SH, MH Nurul Widiasih, SH, MH Medi Iskandar Zulkarnain, SH, MH Rudy Alfonso, SH, MH Dr Soesilo Aribowo, SH, MH, MSi M. Rudjito, SH, LLM Eva Nora, SH, MH Samsul Huda SH, MH FX Suminto Pujiraharjo, SH Budi Harman, SH Nasrullah Abdullah, SH Dahlian, Sip, SH, MH

10. Hafiz Erman, SH 11. Aldian Harikhman, SH, MH 12. Eritha Indah, SH Panitera PeniteraPengganti

-

Yarnis Seniwati

Catatan: -

Jalannya persidangan berbeda dari biasanya, dimulai dari tingkatpengawasan yang lebih ketat—ada pemeriksaan sebelum masuk ruang sidang dengan detektor logam—serta jumlah pengunjung yang menghadiri persidangan

-

Pengunjung ibu-ibu bershalawat dan membaca yasin

-

Hakim mempersilahkan wartawan untuk memfoto terdakwa selama 1 menit menggunakan blitz, setelah itu penggunaan blitz dilarang

-

Pukul 10.57 salah satu penasehat hokum keluar ruang sidang

-

Penasehat hukum terdakwa banyak yang memegang handphone

-

Pukul 13.10 Salah satu jaksa tertidur

-

Banyak handphone dari pengunjung berbunyi (tidakdisilent)

-

Pengunjung banyak yang keluar masuk

-

Pengunjung 2 kali bertepuk tangan saat pembacaan nota keberatan. Tepuk tangan pertama dilarang oleh ketua hakim, tepuk tangan kedua saat penasehat hokum menyatakan dakwaan ditolak.

Pembacaan Dakwaan NO 1

2

3 4

5

6

TAHAPAN PERSIDANGAN Hakim Ketua Majelis membuka sidang dan menyatakan sidang terbuka untuk umum, kecuali dalam perkara kesusilaan atau terdakwa di bawah umur sidang dinyatakan tertutup Hakim mengajukan pertanyaan kepada terdakwa - Apakah terdakwa dalam kondisi sehat dalam mengikuti persidangan - Menanyakan identitas pribadi terdakwa Hakim mempersilahkan JPU untuk mengajukan dakwaan JPU membacakan dakwaan

Hakim menanyakan kepada Penasehat Hukum apakah akan menyampaikan keberatan (Eksepsi) Penasehat Hukum menyampaikan eksepsi

YA 

TIDAK

KETERANGAN

   

Dakwaan dibacakan oleh keenam JPU secara bergantian. Hakim mengingatkan kesalahan penyampaian saat JPU menyatakan jumlah suap yang diterima$200 seharusnya $200.000 



Penasehat Hukum menyatakan keberatan terhadap dakwaan yang disampaikan JPU dan menolak seluruh dakwaan yang diberikan dengan

7

Hakim menanyakan kepada JPU apakah akan menyampaikan tanggapan atas eksepsi

ďƒ–

8

Sidang di tunda

ďƒ–

alasan JPU tidak teliti dalam memberikan dakwaan dan tidak adil karena terdakwa terlalu disudutkan JPU menanggapi dengan menyatakan tanggapan akan disampaikan pada siding selanjutnya Kamis, 14 November 2013. Hakim menolak karena waktu yang ditawarkan telah seminggu dari siding saat ini. Tawaran yang diberikan siding lanjutan akan dilaksanakan pada 13 November 2013 Sidang selanjutnya 13 November 2013 pukul 10.00 WIB

Catatan: -

Dakwaan yang disampaikan JPU ditolak oleh Penasehat Hukum terdakwa dengan alasan: o JPU tidak teliti dan ragu-ragu karena tidak dapat menyebutkan waktu dan tempat dilakukannya pertemuan dengan pasti o JPU tidak konsisten dalam penggunaan istilah dalam dakwaan seperti terdakwa memberikan pengesahan terhadap RKT-UPHHKHT atau BKUPHHKHT serta penerbitan IUPHHKHT yang dinilai tidak pada tempatnya

-

Dakwaan A quo dianggap tidak jelas dan tidak cermat maka hakim diminta agar dakwaan dibatalkan ataupun tidak dapat diterima.

Pencatat:Nurul Fitria