TADAO ANDO‘S
CHURCH OF THE LIGHT S E J A R A H DAN T E O R I A R S I T E K T U R Ridho Pawenang L A(14512049) N G G| A Muhammad M D Adin A NSamudro G E(16512009) O G R| Dwikie A F Mardita I - B (16512012) U D A Y| Hilmi A NNurYFauzi A (16512062)
ANALIS ARSITEKTUR UII
1
TADAO ANDO‘S
CHURCH OF THE LIGHT S E J A R A H DAN T E O R I A R S I T E K T U R LANGGAM DAN GEOGRAFI-BUDAYANYA ANALIS ARSITEKTUR UII
2
TADAO ANDO‘S
CHURCH OF THE LIGHT 3
TADAO ANDO’S
CHURCH OF THE LIGHT LANGGAM DAN GEOGRAFI-BUDAYANYA
Supervisor Dr. Ing. Putu Ayu Pramanasari Agustiananda, S.T., M.A.
4
Contributors Ridho Pawenang (14512049) Muhammad Adin Samudro (16512009) Dwikie Mardita (16512012) Hilmi Nur Fauzi (16512062)
5
daftar isi. Cover .........................................................................................................................................................1 Da ar Isi.....................................................................................................................................................6 Abstract......................................................................................................................................................9 Biografi....... ...............................................................................................................................................10 Langgam. ...................................................................................................................................................15 Geografi dan Budaya..................................................................................................................................21 Konstruksi......................... .........................................................................................................................35 Tipe.............................................................................................................................................................39 Tema dan Analogi.......................................................................................................................................46 Da ar Pustaka............................................................................................................................................51 Tabel Kontribusi..........................................................................................................................................52
6
CHURCH OF THE LIGHT story.
Gambar: Church of The Light Sumber: www.dezeen.com
7
8
abstract. B a n g u n a n C h u r c h o f T h e L i g h t m e r u p a k a n s e b u a h k a r y a Ta d a o A n d o y a n g menggunakan perpaduan konsep dasar minimalis dan filsafat Zen. Church of The Light terletak di Ibarak i, Osak a, Jepang. Church of The Light juga yang biasa disebut G e r e j a C a h a y a m e r u p a k a n s a l a h s a t u d a r i 3 G e r e j a k a r y a Ta d a o A n d o. Pengaplik asian konsep Minimalis yang didasark an pada kesederhanaan dan dasar konsep Zen yaitu kekosongan (buk an berar ti kehampaan) sangatlah tercermin pada bangunan ini yaitu penggunaan bentuk geometri dasar kotak beton dengan d i n d i n g p e m o t o n g b e r s u d u t 1 5 ° . hebatnya si arsitek adalah, Tadao Ando yang pada dasarnya tidak memiliki latar belakang pendidikan arsitektur bisa menciptakan sebuah bangunan Gereja yang berhasil dalam segi penciptaan konsep ruang yang berdasar pada konsep Minimalis Zen yang merujuk pada kesederhaan dan kekosongan. dalam buku ini akan sedikit mengupas tentang Biografi, Langgam, pengaruh Geografi dan Budaya, Konstruksi, Tipe, Tema dan Analogi tentang Church of the Light dari karya Tadao Ando
9
TADAO ANDO‘S
CHURCH OF THE LIGHT
BIO GRAFI.
10
BIOGRAFI
TADAO ANDO Tadao Ando adalah seorang arsitek Jepang, Pemenang penghargaan Arsitektur Pritzker, dan Profesor Emeritus Universitas Tokyo. Juga konsultan bagi Congressional Forum for New Japan atau 21 Seiki Rincho. Ando memiliki ciri khas pada gaya bangunannya yang berupa dinding dan konstruksi dari beton ekspos. Lahir di Minato, Osaka, Jepang pada 13 September 1941 sebagai putra kembar. Dibesarkan oleh kakek dan nenek dari pihak ibu di distrik Asahi. Nama Ando diperoleh dari keluarga ibunya. Adik kembarnya bernama Takao Kitayama, dia juga berkecimpung di dunia desain dan memiliki perusahan konsultan dan desain yang bernama Kitayama Company di Tokyo. Masa kecilnya banyak dihabiskan di jalan dan di sawah. Sejak umur 10 tahun dia mulai membuat model dari kayu berupa pesawat, kapal, maupun model lainya. Dia belajar seni kriya kayu dari sebuah bengkel kayu yang letaknya tidak jauh dari rumahnya. Pada umur 17 tahun dia mulai berpikir untuk mengumpulkan uang yang nantinya akan dipakai sebagai modal untuknya berkeliling dunia. Belajar dan mengamati arsitektur yang ada di dunia. Dia mengumpulkan uang dengan cara mengikuti beberapa kompetisi tinju hingga akhirnya tujuanya tercapai. Dia pun berguru pada kenalannya dalam hal desain dan perancangan. Namun dia kurang betah dalam proses bergurunya tersebut. “Saya tidak pernah menjadi murid yang baik. Saya lebih suka belajar segala sesuatu sendiri dengan mengamati apa yang ada di sekitar saya diluar kelas.�. Pada umur 18 tahun, dia mulai berkeliling mengamati segala karya arsitektur. Mulai dari kuil sampai tempat minum teh di seluruh Jepang. Selain di Jepang dia juga berkeliling di dunia barat untuk mengamati budaya dan gaya mereka dalam menciptakan sebuah bentuk. Church of the Light merupakan salah satu karyanya yang paling terkenal. Bangunan ini terletak di Ibaraki, Osaka, Jepang. Dibuat pada tahun 1989. Kesederhanaan bangunan inilah yang menjadi daya tariknya. Bangunan ini tak lebih dari sekedar kubus yang terbuat dari beton dengan goresan goresan sebagai bukaannya dan dinding yang tepotong di belakang altarnya yang membuat cahaya dapat masuk membentuk palang yang sangat terang di dalam ruang yang gelap. Membuat kesan bahwa Tuhan berada bersama dengan kita di dalam ruangan ini. Bangunan ini adalah pengganti struktur kayu yang sudah ada sebelumnya. Dengan anggaran minimum, desain ini didasarkan pada elemen sederhana tanpa hiasan, hanya dasar, lantai, dinding, langit-langit dan bukaan untuk cahaya dan merupakan perlakuan cahaya yang sifatnya spesial. Di dalam Anda dapat melihat tekstur kasar lantai dan bangku-bangku. Segala sesuatu dalam desain dilucuti dan telanjang untuk menyoroti dinding latar belakang dengan pembukaan vertikal dan horizontal membentuk salib yang membanjiri ruang dengan cahaya. Bukaan ini dirancang untuk menerima tidak hanya cahaya tetapi juga udara, tetapi kemudian ditutup karena cuaca buruk.
Gambar: Tadao Ando Sumber: realestatemarket.com
11
1998 Daylight Museum, Prefektur Shiga 1999 Museum Kerang Nishinomiya, Nishinomiya, Prefektur Hyogo Perpustakaan Toyosaka Niigata, Niigata, Prefektur Niigata 2000 Awaji Yume Butai, Awaji, Prefektur Hyogo Rumah Kaca Kiseki no Hoshi, Awaji Yumebutai, Prefektur Hyogo The Pulitzer Foundation for the Arts, St. Louis, Missouri 2001 Museum Seni Prefektur Hyogo, Kobe Teatro Armani, Kantor Pusat Armani, Milan, Italia Museum Peringatan Ryotaro Shiba, Higashiosaka, Prefektur Osaka Museum Sayamaike Prefektur Osaka, Higashiosaka Prefektur Osaka Stasiun Universal City, Osaka 2002 Museum Seni Modern Fort Worth, Fort Worth Texas Perpustakaan Internasional Bacaan Anak, Distrik Taito, Tokyo Museum Filsafat Nishida Kitaro, kota Kahoku, Prefektur Ishikawa Galeri Shikokumura, Kochi, Prefektur Kochi
1994 Museum Chikatsu-Asuka, Prefektur Osaka Museum Suntory, Tempozan, Osaka Museum Kebudayaan Kayu, Prefektur Hyogo Garden of Fine Arts, Prefektur Kyoto Museum Seni Nariwa, Prefektur Okayama Gedung Kiyo Bank, Cabang Sakai, Prefektur Osaka 1995 Meditation Space, kantor pusat UNESCO, Paris Museum Seni Kontemporer Naoshima Annex, Naoshima, Prefektur Kagawa Museum Seni Dataran Tinggi Koumi, Prefektur Nagano Pusat Konvensi Nagaragawa, Gifu, Prefektur Gifu 1996 Museum Seni Bir Asahi Yamazaki Sans, kota Yamazaki, Prefektur Kyoto 1997 Fabrica (pusat riset Benetton), Treviso, Italia Toto Seminar House, Kota Awaji, Prefektur Hyogo
1979: Penghargaan Architectural Institute of Japan Sumiyoshi no Nagaya (Azuma House) 1983: Penghargaan Desain Budaya Jepang (Rokko Housing) 1985: Medali Alvar Aalto dari Asosiasi Arsitek Finlandia 1989: Medali Emas Arsitektur, Akademi Arsitektur Perancis 1992: Penghargaan Arsitektur Carlsberg, Denmark 1993: Penghargaan Japan Art Academy 1995: Penghargaan Pritzker 1995: Chevalier de l’Ordre des Arts et des Lettres, Prancis 1997: Royal Gold Medal, Royal Institute of British Architects 2002: Medali Emas AIA, American Institute of Architects 2005: Medali Emas UIA, Union Internationale des Architects
12
1973 Rumah Toshima, Osaka 1976 Sumiyoshi no Nagaya (Azuma House), Osaka 1981 Rokko Housing One, distrik Nada, Kobe Rumah Kidosaki, Setagaya, Tokyo 1987 Guest House Old/New Rokko, Prefektur Hyogo 1988 Chapel on the Water, Hokkaido 1989 Church of the Light, Ibaraki, Osaka Kantor Pusat Raika, Osaka Kodomo no Yakata (museum anak), Himeji, Prefektur Hyogo 1991 Museum Kesusastraan Himeji, Prefektur Hyogo Gedung Time’s II, Kyoto Water Temple (Honpuku-ji Mizu), Pulau Awaji, Prefektur Hyogo 1992 Paviliun Jepang di Expo 92, Sevilla, Spanyol Museum Makam Kuno Prefektur Kumamoto Hoshinoko Yakata (penginapan milik kota Himeji), Prefektur Hyogo Museum Seni Kontemporer Naoshima, Naoshima, Prefektur Kagawa 1993 Vitra Conference Pavilion, Weil am Rhein, Jerman Rokko Housing Two, Kobe, Prefektur Hyogo Universitas Keperawatan Prefektur Hyogo, Akashi, Prefektur Hyogo Sekolah Dasar Kanazu Kota Kahoku, Kahoku, Prefektur Ishikawa
Tadao Ando adalah seorang arsitek Jepang, Pemenang penghargaan Arsitektur Pritzker, dan Profesor Emeritus Universitas Tokyo. Juga konsultan bagi Congressional Forum for New Japan atau 21 Seiki Rincho. Ando memiliki ciri khas pada gaya bangunannya yang berupa dinding dan konstruksi dari beton ekspos. Lahir di Minato, Osaka, Jepang pada 13 September 1941 sebagai putra kembar. Dibesarkan oleh kakek dan nenek dari pihak ibu di distrik Asahi. Nama Ando diperoleh dari keluarga ibunya. Adik kembarnya bernama Takao Kitayama, dia juga berkecimpung di dunia desain dan memiliki perusahan konsultan dan desain yang bernama Kitayama Company di Tokyo.
Masa kecilnya banyak dihabiskan di jalan dan di sawah. Sejak umur 10 tahun dia mulai membuat model dari kayu berupa pesawat, kapal, maupun model lainya. Dia belajar seni kriya kayu dari sebuah bengkel kayu yang letaknya tidak jauh dari rumahnya. Pada umur 17 tahun dia mulai berpikir untuk mengumpulkan uang yang nantinya akan dipakai sebagai modal untuknya berkeliling dunia. Belajar dan mengamati arsitektur yang ada di dunia. Dia mengumpulkan uang dengan cara mengikuti beberapa kompetisi tinju hingga akhirnya tujuanya tercapai. Dia pun berguru pada kenalannya dalam hal desain dan perancangan. Namun dia kurang betah dalam proses bergurunya tersebut. “Saya tidak pernah menjadi murid yang baik. Saya lebih suka belajar segala sesuatu sendiri dengan mengamati apa yang ada di sekitar saya diluar kelas.� Pada umur 18 tahun, dia mulai berkeliling mengamati segala karya arsitektur. Mulai dari kuil sampai tempat minum teh di seluruh Jepang. Selain di Jepang dia juga berkeliling di dunia barat untuk
mengamati budaya dan gaya mereka dalam menciptakan sebuah bentuk.Church of the Light merupakan salah satu karyanya yang paling terkenal. Bangunan ini terletak di Ibaraki, Osaka, Jepang. Dibuat pada tahun 1989. Kesederhanaan bangunan inilah yang menjadi daya tariknya. Bangunan ini tak lebih dari sekedar kubus yang terbuat dari beton dengan goresan goresan sebagai
bukaannya dan dinding yang tepotong di belakang altarnya yang membuat cahaya dapat masuk membentuk palang yang sangat terang di dalam ruang yang gelap. Membuat kesan bahwa Tuhan berada bersama dengan kita di dalam ruangan ini.
Gambar: Tadao Ando Sumber: realestatemarket.com
13
Bangunan ini adalah pengganti struktur kayu yang sudah ada sebelumnya. Dengan anggaran minimum, desain ini didasarkan pada elemen sederhana tanpa hiasan, hanya dasar, lantai, dinding, langit-langit dan bukaan untuk cahaya dan merupakan perlakuan cahaya yang sifatnya spesial. Di dalam Anda dapat melihat tekstur kasar lantai dan bangku-bangku. Segala sesuatu dalam desain dilucuti dan telanjang untuk menyoroti dinding latar belakang dengan pembukaan vertikal dan horizontal membentuk salib yang membanjiri ruang dengan cahaya. Bukaan ini dirancang untuk menerima tidak hanya cahaya tetapi juga udara, tetapi kemudian ditutup karena cuaca buruk.
14
TADAO ANDO‘S
CHURCH OF THE LIGHT
LANGGAM.
15
DEFINISI LANGGAM
Langgam Arsitektur adalah bagian dari budaya sedangkan budaya adalah hasil karya dari manusia. langgam itu bahasa indonesia dari kata \'style\', atau kata \'gaya\' kadang bertabrakan arti dengan \'force\', contoh \'gaya berat\' dll. Sejak post modern, para arsitek banyak memperdebatkan tentang langgam ini yang berarti hal yang terkait dengan suatu ciri, bisa berupa budaya, tokoh, peristiwa sejarah, dan lain-lain. sebuah karya arsitektur bisa berlanggam eropa, cina maupun nusantara. bisa berlanggam \'le corbusier\' yang disebut dengan \'corbusian\', bisa berlanggam \'era kemerdekaan indonesia\', dan seterusnya. Langgam arsitektur memiliki banyak jenis, seperti langgam arsitektur modern, langgam arsitektur post-modern, langgam arsitektur dekontruksi, langgam arsitektur klasik, langgam arsitektur vernakular dan lainnya. (Diesty, 2012).
16
MENGAPA BUKAN ARSITEKTUR JEPANG?
Gambar: Arsitektur Jepang dominan atapnya Sumber: http://kontemporer20 13.blogspot.com
Gambar: Istana Himeji, Himeji, Hyogo Sumber: http://kontemporer2 013.blogspot.com Gambar: Haiku Sumber: speakzeasy.wordpress.com
17
CHURCH OF THE LIGHT DARI LANGGAMNYA
Ando dibesarkan di Jepang di mana agama dan gaya hidup sangat memengaruhi arsitektur dan desainnya. Gaya arsitektur Ando dikatakan menciptakan efek "haiku", menekankan kehampaan dan ruang kosong untuk mewakili keindahan kesederhanaan. Dia lebih suka mendesain sirkulasi spasial yang kompleks (namun sangat sederhana) sambil mempertahankan tampilan kesederhanaan. Sebagai seorang arsitek otodidak, dia terus mengingat budaya dan bahasa Jepangnya saat dia berkeliling Eropa untuk penelitian. Sebagai seorang arsitek, ia percaya bahwa arsitektur dapat mengubah masyarakat, bahwa "mengubah tempat tinggal adalah mengubah kota dan mereformasi masyarakat". (Masao Furuyama. “Tadao Ando”. Taschen, 2006.) "Reformasi masyarakat" dapat menjadi promosi tempat atau perubahan identitas tempat itu. Werner Blaser mengatakan, "Bangunan-bangunan yang baik oleh Tadao Ando menciptakan identitas yang mengesankan dan oleh karena itu publisitas, yang pada gilirannya menarik publik dan mendorong penetrasi pasar". (Werner Blaser, Tadao Ando, Architecktur der Stille, Architecture of Silence Birkhäuser, 2001.) Kesederhanaan arsitekturnya menekankan konsep sensasi dan pengalaman fisik, terutama dipengaruhi oleh budaya Jepang. Istilah agama Zen, berfokus pada konsep kesederhanaan dan berkonsentrasi pada perasaan batin daripada penampilan luar. Pengaruh Zen tampak jelas dalam karya Ando dan tanda yang membedakannya. Untuk mempraktekkan ide kesederhanaan, arsitektur Ando sebagian besar dibangun dengan beton, memberikan rasa bersih dan tanpa bobot (meskipun beton adalah bahan berat) pada saat yang sama. Karena kesederhanaan eksterior, konstruksi, dan organisasi ruang relatif potensial untuk mewakili estetika sensasi.
Gambar: Eksterior Church of The Light Sumber: www.dezeen.com
Selain arsitektur religius Jepang, Ando juga telah merancang gereja-gereja Kristen, seperti Church of the Light (1989) dan Gereja di Tarumi (1993). Meskipun gereja-gereja Jepang dan Kristen menampilkan karakteristik yang berbeda, Ando memperlakukan mereka dengan cara yang sama. Dia percaya seharusnya tidak ada perbedaan dalam merancang arsitektur religius dan rumah. Saat dia menjelaskan, “Kita tidak perlu membedakan satu dari yang lain. Tinggal di rumah bukan hanya masalah fungsional, tetapi juga masalah spiritual. Rumah adalah lokus hati (kokoro), dan hati adalah tempat tuhan. Tinggal di rumah adalah mencari hati (kokoro) sebagai lokus tuhan, sama seperti orang pergi ke gereja untuk mencari tuhan. Peran penting dari gereja adalah meningkatkan kesadaran spiritual. Di tempat spiritual, orang menemukan kedamaian di hati mereka (kokoro), seperti di tanah air mereka.” (Jin Baek, Nothingless: Tadao Ando's Christian Sacred Space. Routeledge, 2009)
18
Langgam arsitektur dari bangunan Church of The Light rancangan Tadao Ando adalah modern dan minimalis. Hal tersebut dibuktikan dari berbagai aspek, seperti bentuk fasad, material bangunan yang dipilih, fungsi ruangan, hingga sistem pencahayaan dan termal, dan lain-lain. Dilihat dari segi bentuk, gereja ini memiliki bentuk geometris seperti balok. Atapnya juga tidak berbentuk segitiga seperti jenis atap limasan, tenda ataupun pelana, melainkan datar. Fasad bangunan gereja ini juga dibangun tanpa dekorasi. Berbeda dengan fasad arsitektur seperti pada langgam-langgam Eropa. Pada fasad bangunan ini, dinding dibiarkan polos tanpa finishing apapun.
Gambar: Eksterior Church of The Light Sumber: www.archdaily.com
19
Sedangkan dari sisi penggunan material, arsitektur bangunan ini terbilang sederhana. Arsitektur minimalis memang dikenal menggunakan material yang sederhana dan mudah ditemukan. Contoh material-material tersebut pada bangunan ini yaitu kaca dan beton precast sebagai material utama fasad. Material bangunan yang tidak rumit ini justru memberikan daya tarik tersendiri sekaligus menonjolkan sifat dari material bangunan tersebut. Contoh lain dari material bangunan sederhana yakni batu bata yang biasa digunakan untuk dinding, juga kayu dan keramik yang biasa digunakan untuk membangun lantai.
Langgam modern dan minimalis dari interior Cruch of The Light juga dapat dilihat dari warna yang monokrom, terdiri dari abu-abu dan hitam yang diterapkan pada fasad, bingkai jendela, dan furniturefurniture yang ada. K arena gereja biasanya identik dengan penggunaan cahaya sebagai elemen ilahi, maka pencahayaan yang ada dalam ruang dihadirkan sebagai p e m b e n t u k s u a s a n a r u a n g ( a m b i e n ce ) . Ca ra menghadirkan suasana ruang adalah dengan membuat bukaan berbentuk salip yang menjadikan salip tersebut seakan-akan memberikan cahaya ilahi kepada jamaah yang beribadah digereja ini. Bentuk bangunan dari gereja ini juga mengikuti fungsi ruangannya yaitu memanjang karena mengikuti cara beribadahnya yang duduk bersaf-saf. Selain itu juga tata letak ruang yang terbagi menjadi dua bagian karena bagian tengah digunakan untuk sirkulasi utama yang merupakan elemen penting yang biasa dijumpai di banyak gereja.
Gambar: Interior Church of The Light Sumber: www.archdaily.com
Gambar: Interior Church of The Light Sumber: www.archdaily.com
Gambar: Floorplan & Section Church of The Light Sumber: id.pinterest.com
20
TADAO ANDO‘S
CHURCH OF THE LIGHT
GEOGRAFI & BUDAYA.
21
Jepang
China
Indonesia
22
MAP OF JAPAN
MAP OF JAPAN
Jepang
23
GEOGRAFI
Gambar: Map of Japan Sumber: Made by writer via Corel
24
PROFIL W I LAYAH
25
J E PAN G NEGARA YANG DI KELILINGI CINCIN API
Gambar: Ring of Fire Sumber: www.thoughtco.com
26
HUBUNGAN ARSITEKTUR JEPANG
Jepang
China
Gambar: Map of Japan Sumber: Made by writer via Corel
Japanese Temple
27
Persebaran Karya TADAO ANDO 1
4
2
1
3
4 3 2
28
TADAO ANDO BANYAK BELAJAR DARI TOKOH ARSITEKTUR BARAT
“course I learned from history, from the renaissance, from mies van der rohe, le corbusier, terragni… many architects Louis Kahn, Ludwig Mies van der Rohe, Le Corbusier, and Frank Lloyd Wright.”
EAST
WEST
29
HUBUNGAN ARSITEKTUR JEPANG DENGAN GAYA ARSITEKTUR TADAO ANDO
Gambar: Interior Church of the Light Sumber: archdaily.com
1
ZEN
30
1. Bukaan Ruang Penggunaan bukaan ruang yang dimaksudkan bukan hanya dalam bentuk masuknya cahaya, bayangan, dan angin. Namun juga sebagai sebuah wadah penghubung antara ruang dalam dan ruang luar sesuai dengan prinsip Zen.
2. Cahaya dan Ruang Cahaya dan ruang akan memberikan atau memperkuat dan menentukan visual permukaan-permukaan, geometri, tekstur, hirarki, ruang dan hubungan ruang. Cahaya yang dimaksudkan adalah bentuk pencerahan terhadap masing- masing individu yang diwadahi oleh sebuah objek rancangan arsitektural.
4. Pembentuk Ruang Ruang adalah wadah dari objek-objek yang adanya dapat dirasakan secara objektif, dibatasi oleh elemen-elemen buatan seperti garis dan bidang, maupun elemen alam seperti langit horizon. Faktor yang membentuk ruang bisa juga bersifat subjektif, maksudnya adalah ruang yang dihasilkan merupakan bagian dari perasaan dan pemikiran individual.
5. Warna Warna adalah faktor pembentuk kualitas ruang. Warna bisa mengindikasikan tercapainya suatu pencerahan batin tertinggi yang bisa dicapai oleh individu berdasarkan konsep Zen.
3. Natural dan View Natural dan view yang dimaksudkan adalah mengacu pada individu perseorangan yang memberikan kebenaran batin yaitu suatu kebenaran apa adanya.
6. Keindahan Keindahan adalah kesederhanaan, keindahan sejati adalah keindahan yang menciptakan kesadaran
Gambar: Interior Church of the Light Sumber: archdaily.com
31
HUBUNGAN ARSITEKTUR MINIMALIS BARAT DENGAN GAYA ARSITEKTUR TADAO ANDO
Gambar: Interior Church of the Light Sumber: archdaily.com
2
aa
32
PENERAPAN GAYA ARSITEKTUR MINIMALIS PADA CHURCH OF THE LIGHT
Gambar: Interior Church of the Light Sumber: archdaily.com
Gambar: Interior Church of the Light Sumber: archdaily.com
33
Kesimpulan
34
Gambar: Interior Church of the Light Sumber: archdaily.com
TADAO ANDO‘S
CHURCH OF THE LIGHT
KONSTRUKSI.
35
PROSES KONSTRUKSI
Gambar: Sirkulasi Church of The Light Sumber: pinterest.com
Luas Church of The Light ini 113m2, setara dengan luas rumah pribadi pada umumnya, dengan luas site 838,8 m2. Gereja ini pada awalnya direncanakan untuk melengkapi gereja kayu dan rumah menteri yang sudah ada di site. Church of The Light terdiri dari 3 buah beton berbentuk kubus 17,7 X 5,9 x 5,9 meter, ditusukkan oleh sebuah dinding bersudut 15 derajat, memisahkan kubus chapel dan area entrance, sehingga pengunjung akan memasuki gereja seakan meluncur menembus dua buah bangun ruang. Sehingga pada poin ini pengunjung seperti bergerak layaknya ruh yang telah kembali menyatu dengan cahaya pada salib gereja. Untuk bangku-bangku beserta papan lantai dibuat menggunakan scaffolding yang dimodifikasi pada proses konstruksi. Konstruksi memakan waktu lebih dari dua tahun. Penundaan dalam penyempurnaan proses ini dikarenakan masalah dana proyek. Pada awalnya memang dikhawatirkan bahwa proyek akan menghabiskan dana lebih banyak daripada yang diperkirakan, bahkan Ando sendiri mempertimbangkan untuk membangunnya tanpa atap, tapi firma konstruksi sudah menyumbangkan atapnya sehingga pertimbangan tadi tidak diperlukan lagi.
Gambar: Sumber:
36
Gambar: Potongan Church of The Light Sumber:
Struktur bangunan Church of The Light menggunakan beton bertulang dan juga kayu. Di saat ruangan-ruangan gereja tampak dengan elemen beton, kayu digunakan sebagai semua elemen yang mendukung seperti meja-meja, bangku-bangku gereja, dan lantai. Proses konstruksi memakan total biaya sebesar USD 250.000 atau sekitar IDR 3.468.750.000,.
Gambar: Site Plan Church of The Light Sumber:
37
Transisi publik dan privat
Area service
A. Hubungan dari dalam keluar Wajah dinding adalah elemen utama yang paling mudah dikenali dari luar dan dalam bangunan B. Denah ruangan C. Hierarki Ruangan pendukung dari Sekolah Hari Minggu berputar dari ruangan utama gereja
D. Area transisi publik dan privat E. Area served dan service F. Organisasi spasial VS elemen repetisi Asal muasal gereja adalah dari tiga bola yang berjajar dan tembok yang membungkus bangunan
38
TADAO ANDO‘S
CHURCH OF THE LIGHT
TIPE.
39
Tipe Arsitektur Church of the Light
Gambar: Church of The Light Sumber: Instagram #ChurchoftheLight
Tidak seperti gereja pada kebiasaanya, apabila dilihat sekilas dari luar maka akan terlihat bangunan ini hanya memiliki sisi geometris yang simpel, yaitu gabungan dari bangun dua dimensi persegi yang saling disambungkan, begitu juga apabila dilihat dari denah bangunan Church of the Light, maka juga akan didapati hanya berbentuk persegi panjang yang menunjukan kesimpelan, berbeda bila ditilik dari aspek interior, yang menawarkan sebuah pengalaman ruang yang akan selalu menjadi ingatan atau landmark dalam pikiran kita. Cahaya yang ditimbulkan dari efek vista bangunan ini berpengaruh terhadap konsep Tadao Ando yaitu banyak memberikan pengaruh alam. 40
Style Eksterior Church of the Light
Gambar: Church of The Light Sumber: SketchupModel by Writer
Tipe pada eksterior gereja ini di identifikasi melalui tampak-tampaknya dari berbagai sisi tidak seperti tipe gereja pada kebanyakan yang lebih mengutamakan dekorasi dan pernak pernik sebagai lambang ketuhanan mereka, Tadao Ando membuat nya menjadi Gereja dengan sentuhan Arsitektur modern yang lebih mengembangkan tentang rancangan berkesan geometris, terlihat dari eksterior Gereja ini terbuat dari kumpulan persegi panjang simpel yang membuahkan hasil seperti gambar diatas, menjadi sebuah balok yang cukup panjang. 41
Gambar: Church of The Light Sumber: SketchupModel by Writer
Terlihat bangun bangun yang persegi tercipta untuk membentuk wadah tersebut, bila dilihat pada gambar diatas, dari unsur naungan dasaran, tegakan, hingga pembatas-pembatas dari bangunan tersebut, bila di masukan dalam kategori tipe bangunan arsitektur, mungkin eksterior ini tidak bisa dimasukan dalam kategori alam, fungsi atau urban, karena memang tidak kecocokan nya dalam kategori tersebut dalam hal eksterior bangunan Church of the Light ini, tipe eksterior ini lebih menunjukan kepada ke kontrasan, kemajuan dalam Arsitektur Modern.
42
Style Ruang Church of the Light
Gambar: Church of The Light Sumber: SketchupModel by Writer
Pada arsitektur ruang nya, di temui hal yang sama dengan kebanyakan tipe Arsitektur Gereja pada kebanyakan di dunia ini, yaitu denahnya yang memanjang, dengan sirkulasi manusia di tengah disertai tempat duduk yang di letakan di samping sirkulasi tersebut. Denah juga menunjukan bentuk geometris persegi panjang, hal ini memang tidak bisa dimasukan dalam kategori Alam, fungsi, maupun urban juga, karena memang pada kebanyakan tipe Arsitektur Gereja memang mempunyai karakteristik tersendiri.
43
Style Interior Church of the Light
Gambar: Church of The Light Sumber: SketchupModel by Writer
Interior gereja Church of the Light, melalui salib yang di berikan di depan atau mimbar, menggunakan konsep cahaya yang masuk ke dalam Capel dengan memberikan unsur Cahaya Alam, membuat hadirat gereja hanya fokus untuk ketuhanan, karena yang terlihat hanyalah cahaya dari lubang yang dibuat.
44
Style Interior Church of the Light Tadao Ando sering menggunakan filosofi Zen ketika mengonseptualisasikan strukturnya. Satu tema yang ia ungkapkan dalam kar ya ini adalah mengungkapkan ruang melalui cahaya. Ruang kapel didefinisikan oleh cahaya, kontras yang kuat antara cahaya dan padat yang di cantumkan dalam material beton padat tersebut. Cahaya kapel masuk dari belakang altar dari potongan salib di dinding beton yang memanjang secara vertikal dari lantai ke langit-langit, dan secara horizontal dari dinding ke dinding, menyelaraskan dengan sempurna dengan sambungan di beton. Cahaya yang di biaskan melalui salib ,medan padat yang diterjemahkan oleh material beton ini dimaksudkan untuk menyadari pembagian yang dalam antara spiritual dan sekuler di dalam dirinya sendiri. Salah satu ciri interiornya adalah kekosongannya yang mendalam. Banyak yang masuk ke gereja mengatakan mereka merasa terganggu. Ruang kosong yang berbeda dan jumlah ketenangan mutlak untuk rasa ketenangan. Bagi Ando gagasan 'kekosongan' berarti sesuatu yang berbeda. Ini dimaksudkan untuk mentransfer seseorang ke dalam dunia spiritual. Kekosongan dimaksudkan untuk menyerbu penghuni sehingga ada ruang bagi spiritual untuk mengisinya.
Gambar: Church of The Light Sumber: SketchupModel by Writer
45
TADAO ANDO‘S
CHURCH OF THE LIGHT
TEMA & ANALOGI.
46
FILOSOFI KONSEP ZEN
Bangunan Church of The Light merupakan sebuah karya Tadao Ando yang menggunakan perpaduan konsep dasar minimalis dan filsafat Zen. Church of The Light terletak di Ibaraki, Osaka, Jepang. Church of The Light juga yang biasa disebut Gereja Cahaya merupakan salah satu dari 3 Gereja karya Tadao Ando. Pengaplikasian konsep Minimalis yang didasarkan pada kesederhanaan dan dasar konsep Zen yaitu kekosongan (bukan berarti kehampaan) sangatlah tercermin pada bangunan ini yaitu penggunaan bentuk geometri dasar kotak beton dengan dinding pemotong bersudut 15°. hebatnya si arsitek adalah, Tadao Ando yang pada dasarnya tidak memiliki latar belakang pendidikan arsitektur bisa menciptakan sebuah bangunan Gereja yang berhasil dalam segi penciptaan konsep ruang yang berdasar pada konsep Minimalis Zen yang merujuk pada kesederhaan dan kekosongan.
47
Arsitektur yang dekat dengan kesosongan dalam geometri.
FILOSOFI KONSEP ZEN
dalam Arsitektur Zen, karya rancangnya cenderung menyuguhkan kekosongan arsitektur dalam bentukan geometri, yang berdampak pada psikis seseorang, yaitu merasa bahwa hanya ada ‘aku’ dan ruang ini. Dan manusiawi sekali ketika rasa seperti ini ada, sang manusia tersebut akan menjelajahi dan membaur dengan semua element yang bisa dilihatnya. Kami mendapat beberapa topik dalam jurnal dan tulisan ilmiah, Jay (arch dept of UNTAG baya) di milis mahasiswa-arsitekturindonesia. Dia menyebutkan konsepsi kekosongan erat hubungannya dengan filosofi kehampaan Zen Buddhisme dan filosofi Lao Tzu dalam ajaran The Tao Te Ching dan ternyata tulisan si ‘Jay’ sama persis dengan artikel yang sudah ditulis oleh Herry Santosa (mahasiswa S2 Arsitektur ITB tahun 2001) yang isinya seperti berikut: Emptiness or ‘Nothingness’ as totality of sense that grow up from the man’s soul. There is a something happens like union between himself with the existing of space. That all of the human senses try hard to explore and involve on space. He can feel with seeing, hearing, earing, and touching or grasping space. And one of the stimulus on design exploration that It can be appearing the sense of emptiness, is the composition (geometrical) of space. The emptiness conception is related with the nothingness’s philosophy of Zen Buddhisme and Lao Tzu philosophy on The Tao Te Ching’s book. On space context, philosophy Zen conception and Tao being translated on technique and another situation that someone can composition space that It can be presenting the emptiness. The emptiness that feel it, is a form of calm’s thought, calm of the soul and senses, a form of conscious, consciousness of soul to trancendental sense; sense that being union, a union with the whole of nature that joined on ’single’ union. The emptiness on architecture is related with a some of finding elemen’s topic, like : pregnant silent, ray and shadow, space and scale, nature abstraction, silent = a quiet thing, movement to ‘quiet thing’, complexity to simplicity, water as the source of live, and visibility caracteristic of sky. The meaning of emptiness is not easy and quick to be understood and to be studied, because the process to find ‘meaning’ of emptiness is related with the whole of experiences human personality, that every people have a personal experiences distinction with the other. This situation will be influence the way of people reaction to their environment and get the typical reaction on a certain situation. Every people have space schemata respectively and those space schemata formed by universal basis stucture (archetypes), social and cultural structure, and individu caracteristic (idiosyncratic). So, with all of that reason, people need guider to feel the sense of emptiness.
Gambar: Church of The Light Sumber: www.archdaily.com
48
FILOSOFI KONSEP ZEN kekosongan dalam ruang dalam filosofi ini adalah suatu media untuk ketenangan berpikir, ketenangan hati dan rasa, suatu bentuk kesadaran pada tingkat menuju kesadaran jiwa hingga kesadaran pada tingkat bawah sadar yaitu tingkat transendental perasaan; perasaan yang menyatukan, sebuah ke-satu-an dengan seluruh alam, yang bergabung dalam keseluruhan tunggal. Karena setiap orang memiliki space schemata masing-masing dan space schemata ini dibentuk oleh struktur dasar yang universal (archetypes), stuktur kondisi sosial dan budaya, serta karakter individu. Sehingga dibutuhkan panduan dalam merasakan imaji kekosongan. Selain itu Jay juga menulis ‘Nothingness’ Timur dan Barat memiliki karakter yang jauh berbeda. Konsep kekosongan barat cenderung dinilai dari bentukan yang ada atau berdasar dari penggunaan materialnya. Namun untuk arsitektur Timur, sebuah konsep kekosongan cenderung pada pendekatan filosofinya. Sebuah karakter yang erat dengan pendekatan religi. Sebuah konsep kekosongan yang mendekati dengan sebuah filosofi meditasi menyuguhkan komposisi material yang tepat seperti elemen batu, air, dan kayu, serta bagaimana sirkulasi angin juga bunar-banar diperhatikan sehingga seorang manusia akan mendapatkan titik ketenangan berpikir, ketenangan hati dan rasa, suatu bentuk kesadaran pada tingkat menuju kesadaran jiwa hingga kesadaran pada tingkat bawah sadar yaitu tingkat transendental perasaan; perasaan yang menyatukan, sebuah ke-satu-an dengan seluruh alam, yang bergabung dalam keseluruhan tunggal. Namun disisi yang berbeda lagi sebuah konsep kekosongan dan konsep minimalis banyak yang disalah artikan sebagai pemakaian bentukanbentukan geometri saja
49
FILSAFAT Church of The Light terdiri dari 3 buah beton berbentuk kubus 17,7 X 5,9 x 5,9 meter, ditusukkan oleh sebuah dinding bersudut 15 derajat, memisahkan kubus chapel dan area entrance, sehingga pengunjung akan memasuki gereja seakan meluncur menembus dua buah bangun ruang. Sehingga pada poin ini pengunjung seperti bergerak layaknya ruh yang telah kembali menyatu dengan cahaya pada salib gereja. Ando berkata gereja ini adalah tempat dimana seseorang dapat merasakan dan mengalami bagaimana menyaksikan dan bersatu dengan Tuhan hanya dengan kelima indra manusia, seperti melihat orang-orang terpapar cahaya dari bukaan berbentuk salib, mendengarkan gema dari suara nyanyian rohani. Ia menambahkan saat terbaik untuk datang ke gereja ini adalah saat nyanyian rohani sedang dilantunkan. (Dilansir dari: CNN Talk Asia Program- Japanese Architect, Tadao Ando)
Gambar: Dinding penembus memanipulasi sirkulasi Sumber: figure-ground.com
EKONOMI Pembangunan Church of The Light berawal dari masalah pendanaan. Oleh karena itu Tadao Ando menggunakan “palet� material andalannya yang cenderung lebih murah dan juga sederhana, yakni beton. Namun pada prosesnya itu masih tidak cukup. Masalah pada pendanaan ini pun menyebabkan proses konstruksi berjalan lebih lama dari yang sudah diperkirakan, lebih dari dua tahun. Tak hanya itu, pada awalnya memang dikhawatirkan bahwa proyek akan menghabiskan dana lebih banyak daripada yang diperkirakan. Ando sendiri pun hampir memutuskan untuk membangunnya tanpa atap. . Namun firma konstruksi sudah menyumbangkan atapnya sehingga pertimbangan tadi tidak diperlukan lagi. Proses konstruksi memakan total biaya sebesar USD 250.000 atau sekitar IDR 3.468.750.000,-.
Gambar: Sirkulasi seakan menembus dinding Sumber: archute.com
50
DAF TAR PU S TAKA Jurnal dan Buku Baek, Jin. 1969. Nothingness: Tadao Ando’s Christian Sacred Space.Abingdon on Thames: Routledge. Cerver, Francisco. 1997. The Architecture of Minimalism. New York: Arco. Mangunwijaya, Y B. 1992. Wastu Citra. Jakarta: Gramedia. Penelitian Ir. Herry Kapugu, M.Ars . KAJIAN KONSEP ARSITEKTUR MINIMALIS ZEN TADAO ANDO PADA BANGUNAN CHURCH OF THE LIGHT
Website https://en.wikipedia.org/wiki/Tadao_Ando http://kontemporer2013.blogspot.com/2013/09/gaya-arsitektur-jepang.html http://architectuul.com/architecture/church-of-the-light https://en.wikipedia.org/wiki/Tadao_Ando http://www.nytimes.com/1995/04/23/arts/architecture-view-laureate-in-a-landof-zen-and-microchips.htm http://www.arch.mcgill.ca/prof/mellin/arch671/winter2000/mchan/precedents/ando.html https://obsidianx.wordpress.com/2015/01/29/feature/ https://www.archdaily.com
Video CNN Talk Asia Program- Japanese Architect, Tadao Ando
51
Contributors
Ridho Pawenang (14512049) Geografi dan Budaya Type Tema Analogi
Muhammad Adin Samudro (16512009) Langgam Type Konstruksi
Dwikie Mardita (16512012) Biografi Konstruksi
Hilmi Nur Fauzi (16512062) Langgam
52
A R S IT E KT U R U I I
53