Riau For Us 23 Januari 2011

Page 1

Riau Pos Riau Pos

33

AHAD 23 JANUARI 2011

Bertemu Pohon ”Purba” Anda tak perlu ke pedalaman hutan Amazon untuk bisa bertemu dengan pohon berukuran raksasa, berusia ratusan tahun, dan berdiri gagah bak peninggalan zaman purba. Anda hanya cukup ke Hutan Adat Buluh Cina, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar. Dari Kota Pekanbaru, hanya sekitar 30 menit dengan kendaraan roda empat, terus menyebrang naik kapal pompong lima menit, dan berjalan kaki sekitar 500 meter. Laporan ANDI NOVIRIYANTI, Siak Hulu andinoviriyanti@riaupos.com

MESKI telah berkali-kali masuk ke dalam hutan, namun baru kali ini dibuat takjub dengan pohon raksasa yang pekan lalu berada di hadapan mata. Pohon rengas berusia sekitar 500-an tahun itu berdiri seorang diri. Sepertinya tak ada pohon yang mampu hidup berdampingan dengan pohon yang jika dilingkari perlu delapan orang dewasa. Ia begitu berkuasa, hingga lantai dasar hutan yang ada di bawahnya hanya diisi oleh daundaun kering miliknya. Ia bak pohon purba yang menggambarkan betapa tuanya hutan Buluh Cina itu. Meskipun secara hukum sebenarnya ia baru disahkan pada tahun 2006 sebagai hutan wisata alam melalui Surat Keputusan Nomor KPTS.468/IX/2006 tentang Penunjukan Kelompok Hutan Buluhcina di Kabupaten Kampar, Provinsi Riau seluas 1.000 hektare sebagai Kawasan Wisata Alam, namun, sebelum menemukan pohon purba itu, Anda akan disapa dulu dengan indahnya pemandangan di Danau Tanjung Putus. Danau kecil yang berasal dari patahan aliran Sungai Kampar. Danau kecil dengan nelayan yang mencari ikan di atasnya, siapa yang tak terpesona melihatnya? Di atas danau itu, Selasa (18/1), Riau Pos sempat berdialog dengan seorang nelayan bernama Suhur (56). Bapak empat anak ini menyebutkan sehari-hari ia mencari ikan di danau itu. “Ikannya tak banyak, tetapi orang suka memancing di sini. Sekadar untuk bersantai-santai,” ujarnya. Biasanya ikan yang didapatkan Suhur untuk dimakan sendiri atau dijual. “Paling-paling hanya dapat 5 kg. Kalau tidak dijual sama warga. Kadang-kadang disalai oleh istri saya,” ujarnya yang menyatakan dia dan istrinya membangun pondok di hutan di balik belokan danau. Bicara tentang ikan, Bustami, salah seorang pemandu sekaligus ketua RT di desa itu menyebutkan Desa Buluh Cina termasuk salah satu penghasil ikan sungai. Kalau sore hari, di tepian sungai tempat pompong menyebrang ada transaksi penjualan ikan segar. “Kalau ingin beli ikan segar, bisa beli di sana,” ujarnya kepada kami. Selain danau dan pepohonan besar, ada lagi yang menarik di tempat itu. Yakni ulah si monyet yang tak berhenti-henti bergelut di atas pucuk-pucuk pohon. Sehingga suara gesekan daun-daun menambah asri suasana hutan tropis di tempat itu. Bahkan jika beruntung saat melayangkan pandangan di atas pucuk pohon itu akan terlihat tupai yang melompat. Sampai di situ pesona buluh cina belum usai. Di tempat itu hujan gerimis yang turun hari itu membuat beberapa kupu-kupu keluar menyapa pengunjung danau. Seekor kupu-kupu tak henti-hentinya menggoda rombongan Riau Pos. Seakanakan memang telah mempersiapkan diri untuk difoto. Ia berulang

kali berputar-putar dan kemudian hinggap tenang di atas dedaunan di sekitar kami duduk. Usai menikmati indahnya danau dan pepohonan hutan ditepiannya, barulah Riau Pos melangkah ke Kompleks Bencah Awang Musim. Tempat pohon rengas berusia 500 tahun tadi. Untuk mencapai pohon itu tak mudah. Apalagi saat itu musim hujan. Jadi banyak genangan air yang harus dilalui. Para pengunjung harus berhati-hati karena pacet siap hinggap di kaki. Rombongan Riau Pos semuanya kebetulan harus merasakan makluk penghisap darah itu. Namun semua itu terbayarkan saat berada di tempat itu. Pohon raksasa, air danau dangkal yang menghijau dan hamparan daundaun yang jatuh membentuk permadani alam tepat dibawah pohon. “Akh, seperti winter season,” ungkap fotografer Riau Pos bersemangat. Menurut Bustami N, pemandu sekaligus salah seorang ketua RT di Desa Buluh Cina, jumlah pohon besar yang baru terhitung di kawasan yang disebut Kompleks Bencah Awang Musim itu sebanyak 2.500 pohon. Diameter kurang lebih 150 sentimeter. Sebanyak 80 jenis pohon yang ada di tempat itu bernilai ekonomis, di antaranya adalah pohon rengas, kempas, meranti, keruing, kuras dan baboko. Kawasan dengan luas 1.000 hektar ini dikelola oleh Pemerintahan Daerah (Pemda) Kampar. Tempat itu juga merupakan kawasan hutan ulayat yang dijaga oleh beberapa orang Satuan Petugas Penjaga Hutan Ulayat atau Satgas PU. Mereka sekaligus berperan sebagai pemandu jika ada rombongan atau pengunjung yang hendak menelusuri hutan lebih jauh lagi ke dalam. Hutan wisata yang dulunya juga pernah memiliki penangkaran kupu-kupu ini, memiliki tujuh buah danau. Yaitu Danau Pinang Luar, Danau Pinang Dalam, Danau Tuk Tonga, Danau Tanjung Putus (yang kami kunjungi), Danau Baru, Danau Balan dan Danau Bunte. Danau Tanjung Putus merupakan danau yang lebih dekat dengan kawasan penduduk dan bisa ditempuh dengan jalan darat. Jika pengunjung berniat untuk melihat kawasan danau lainnya, seperti danau baru yang bersisian dengan Danau Tanjung Putus maka pengunjung harus menaiki perahu atau pompong. Demi keamanan, pengunjung bisa menyewa jasa pemandu dengan biaya yang murah. Tidak ada tarif khusus yang mamatokkan biaya untuk pamandu. Namun biasanya seratus ribu rupiah untuk satu hari kunjungan. “Pengujung juga bisa menyewa pompong untuk bisa mengunjungi danau-danau tersebut. Pengunjung hanya perlu membayar 170 ribu rupiah untuk menyewa pompong. Jika ingin makan di atas pompong, pengunjung bisa memesan kepada warga setempat sehari sebelumnya,” ujar Bustami. Anda berminat menikmati hutan tua berusia ratusan tahun ini?***

SAID MUFTI/RIAU POS

POHON DAN ANAK: Anak-anak bisa naik di atas pohon sambil menikmati Danau Tanjung Putus di Hutan Buluh Cina.


GREEN HOLIC

AHAD 23 JANUARI 2011

Riau Pos HALAMAN 35

Masih tetap sombong berdiri.

Genangan hijau di antara rapatnya belantara. FOTO-FOTO: SAID MUFTI

Eksotis Hutan Buluh Cina NUANSA Hijau dan sejuk jelas terasa, adalah satu dari lokasi hutan di Desa Buluh Cina,di Danau Tanjung Putus, nelayan bergantian dengan sampan kecilnya mencari ikan kecil yang mereka sebut ikan motan. Anak-anak tempatan

bermain di pinggiran Danau Tanjung Putus di antara lebat dan kokohnya pepohonan tua yang tetap bertahan bersandarkan hukum adat. Berbagai jenis flora seperti anggrek dan jamur liar masih tertempel di pohon-pohon besar berusia

tua. Dedaunan yang berhoyak di antara kaki-kaki primata berekor panjang yang berlomba di antara lebatnya rimba. Burung dan berbagai jenis kupu-kupu cantik berterbangan menunjukkan keelokan warna.(muf/mar)

Seekor monyet bergelantungan di atas pohon.

Gelak canda bocah-bocah Desa Buluh Cina.

Rintangan yang harus di lalui sebelum memasuki hutan Buluh Cina.

Aneka tumbuhan hutan yang masih dapat tumbuh liar.

Nuansa Kesejukan alam yang menyentuh.

Combat Climate Change (3C)

Ungkapkan opinimu dengan 500 kata tentang melawan perubahan iklim. Tulisan terbaik akan mendapatkan souvenir cantik setelah evaluasi per tiga bulan. Lengkapi dengan biodata singkat dan foto close up dirimu. (Mahasiswa/Umum). Langsung ke Riau Pos atau Email ke greenstudentriau@gmail.com

Melawan Perubahan Iklim dengan Perubahan MUNGKIN saat ini semua orang sudah merasakan efek dari pemanasan global. Hal ini dapat kita lihat di daerah sekitar kita, yaitu peningkatan suhu panas yang sudah sangat mengkhawatirkan. Efek dari global warming (pemanasan global) juga berpengaruh pada perubahan iklim. Seperti pada tahun yang lalu, hampir sepanjang tahun kita hanya merasakan panas matahari yang menyengat dengan tingkat curah hujan yang rendah. Dengan adanya perubahan iklim ini, akan sulit untuk memprediksi kapan datangnya musim hujan dan musim panas. Sehingga peramalan cuaca saat ini tidak lagi bias dijadikan sebagai acuan untuk mengetahui kondisi cuaca yang akan datang. Salah satu penyumbang yang mengakibatkan terjadinya perubahan iklim yaitu dengan meningkatnya pengguna kendaraan bermotor. Ini dikarenakan kendaraan bermotor dapat mengeluarkan emisi gas yang bisa mengakibatkan terjadinya pemanasan global. Bayangkan besarnya gas emisi yang dihasilkan jika pengguna kendaraan bermotor (khususnya kendaraan pribadi) akan terus meningkat tiap tahunnya. Seperti yang kita ketahui, negara kita sangat bergantung pada penggunaan bahan bakar fosil, diantaranya penggunaan terbesar pada batu bara dan minyak bumi. Kebutuhan

SUHENDRA SAPUTRA Mahasiswa UIN Suska Riau

akan batu bara si prediksi terus meningkat seiring dengan menipisnya persediaan batu bara yang ada. Apakah kita akan terus menggunakan bahan bakar tersebut tanpa memikirkan efek rumah kaca (The Glass House Effects) yang dihasilkan di masa depan? Tentunya ini akan berpengaruh bagi generasi masa depan. Semua ini tentunya tidak terjadi begitu saja tanpa adanya campur tangan dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab, seperti penebangan pohon secara liar, penambangan besar-besaran yang mengakibatkan kerusakan pada alam. Saat ini perubahan iklim yang terjadi bukan untuk dipikirkan, malainkan untuk kita disikapi. Banyak cara untuk menyikapi hal tersebut. Mulai dari penghijauan hingga penghematan energi. Maka, sudah saatnya kita berubah. Banyak yang dapat kita lakukan untuk melawan perubahan iklim. Sebagai langkah awal, dapat kita mulai dalam kehidupan sehari-hari, yaitu dengan menghemat penggunaan energi listrik dengan mematikan pemakaian listrik yang tidak

pelu, mengurangi pemakaian listrik terutama pada jam 17.00-22.00 WIB. Karena pada jam tersebut merupakan puncak penggunaan energi terbesar yang digunakan masyarakat. Serta dengan menggunakan peralatan listrik hemat energi. Atau kita dapat menggunakan alternatif lainnya, yaitu dengan menggunakan panel surya yang memanfaatkan sinar matahari sebagai penghasil energi listrik. Atau dengan menggunakan energi terbarukan lainnya seperti biogas dan biodiesel yang saat ini sudah mulai dikembangkan. Cara tesebut memiliki manfaat yang sangat besar baik bagi alam, maupun bagi diri sendiri (khususnya bagi keuangan kita). Hal lain yan dapat dilakukan yaitu dengan mengurangi penggunaan kendaraan bermotor. Sebagai solusi, kita dapat menggunaka sepeda sebagai pengganti kendaraan bermotor. Dengan memiliki fungsi yang hampir sama sepeda dapat kita gunakan untuk berangkat ke sekolah Maupun ke kantor. Selain dapat mengurangi pemanasan global akibat emisi gas kendaraan, sepeda juga bermanfaat bagi kesehatan kita. Oleh karena itu, untuk melawan perubahan iklim, maka kita harus melawannya dengan perubahan juga. Terutama perubahan terhadap diri sendiri. Karena dari diri sendiri kita bisa memulai semuanya. Selamatkan bumi kita, try to be creative.***

Green School

Kirimkan 500 kata Tulisanmu tentang kegiatan lingkungan yang ada disekolahmu. Tulisan terbaik akan mendapatkan souvenir cantik setelah evaluasi per tiga bulan. Lengkapi dengan biodata singkat dan foto close up dirimu. (Pelajar SMP/Sederajat dan SMA/Sederajat). Langsung ke Riau Pos atau Email ke greenstudentriau@gmail.com

Sekolahku Asri dan Sejuk SAYA Ridho Hidayat, siswa kelas XII SMA Negeri 2 Tambang. Saya ingin berbagi cerita kepada temanteman tentang aktifitas hijau di sekolah saya. Aktivitas hijau ini saya terjemahkan dengan artian segala kegiatan sekolah yang memiliki unsur lingkungan. SMAN 2 Tambang yang terletak di pinggir kota Pekanbaru. Saat ini telah masuk dalam wilayah Kampar. Sekolah kami dikelilingi oleh suasana alam yang masih sejuk dan jauh dari keramaian. Suasana jauh dari hiruk pikuk tersebut juga didukung oleh kebersihan lingkungan yang selalu terjaga. Kesadaran akan kebersihan serta mencintai lingkungan telah menjadi salah satu misi SMAN 2 Tambang. Misi itu tertulis jelas pada papan visi misi sekolah yakni melaksanakan penataaan lingkungan sekolah yang sehat, nyaman, dan kondusif. Agar proses pembelajaran, pembinaan dan pelatihan berjalan baik�. Kepala sekolah kami, M Haris SPd pernah mengatakan bahwa lingkungan sekolah yang sehat, nyaman, dan kondusif adalah salah satu faktor penting yang menunjang para siswa dalam proses pembelajaran. Karena suasana yang nyaman dapat meningkatkan konsentrasi. Siswa-siswa juga senang dengan lingkungan sekolah yang seperti ini. Seperti yang diceritakan oleh temanku Abdul Isliyandi. Bahwa sebelumnya dia memilih masuk SMAN 2 Tambang karena jarak sekolah yang dekat rumah. Namun ternyata setelah dijalani, dia mendapatkan lebih dari itu. Suasana yang terasa nyaman dengan keadaan alam sekitar yang membuat kami bisa lebih menik-

RIDHO HIDAYAT Siswi Kelas XII SMAN 2 Tambang

mati suasana belajar. Seiring berjalan waktu. SMA N 2 Tambang selalu meningkatkan kualitas dan kuantitasnya dari berbagai segi dan pola pembelajaran di sekolah. Salah satu yang menjadi perhatian utama adalah lingkungan. SMAN 2 Tambang telah membuat taman bunga serta pepohonan yang rindang. Taman tersebut kini dimanfaatkan oleh siswa untuk berbagai aktivitas. Bahkan meskipun terkadang hanya untuk sekedar bersantai. Kebersihan sekolah kami juga selalu terjaga karena kesadaran saling mengingatkan antara guru dan siswa. Hal tersebut juga didukung dengan kebersihan dan kenyamanan pada kantin kami. Seperti misalnya, kantin di sekolah kami sudah mulai mengurangi pemakaian bahan plastik untuk menyajikan makanan maupun minuman. Untuk lebih meningkatkan upaya penyelamatan lingkungan di sekolah. SMAN 2 Tambang berencana akan menata taman-taman yang kurang rapi, agar indah dipandang mata. Serta menambah taman agar dapat dimanfaatkan siswa untuk kegiatan positif. Kami juga memiliki kelompok belajar di bidang biologi, yang akan mulai perlahan-lahan melakukan perubahan dalam bidang lingkungan. Salah satu program

yang dirancang oleh kelompok biologi ini adalah mengolah limbah kantin agar dapat dimanfaatkan sebagai pupuk dan lainnya. Sekolah kami tengah beranjak menjadi sekolah yang lebih hijau. Seperti yang saya ungkapkan diawal tadi. Bahwa konsep green yang kami usung di sekolah bukan hanya tentang hijau secara harfiah. Namun juga hijau dari segala bidang. Terutama tingkah laku masyarakat se-kolahnya. Misalnya dengan tidak membuang sampah sembarangan. Semua lini di sekolah turut berperan aktif dalam program hijau sekolah kami. Misalnya para guru yang tidak pernah lelah mengingatkan siswa-siswanya untuk aktif menjalani hidup sehat dan cinta alam. Siswa-siswanya yang patuh dan taat pada aturan yang ada. Hingga petugas kantin yang menjaga lingkungan dengan caranya sendiri. Kesemua itu merupakan bentuk kerjasama di satu instansi saja. Sebab jika semua orang turut aktif dan berpartisipasi dalam penyelamatan lingkungan walaupun hanya kecil pasti hasilnya akan lebih baik dari yang kita harapkan. Salam kami dari SMAN 2 Tambang.***


JOURNEY

Riau Pos HALAMAN 36

AHAD 23 JANUARI 2011

The Young Hero Ceritakan dengan 100 kata tentang kegiatanmu sehari-hari dalam menjaga lingkungan. Tulisan terbaik akan mendapatkan souvenir cantik setelah evaluasi per tiga bulan. Lengkapi dengan biodata singkat dan foto close up dirimu. (Sekolah Dasar). Langsung ke Riau Pos atau Email ke greenstudentriau@gmail.com

Siswa-siswi SMAN 1 Pangkalankerinci memasukkan tanah ke dalam polybag.

Tanah humus dipersiapkan untuk dimasukkan ke dalam media tanam.

Anak Mama Pecinta Lingkungan SAYA Wulan Oktaviani. Umur 10 tahun dan sekolah di bangku kelas tiga SDN 042 Tampan. Di sekolah saya diajarkan untuk membuang sampah pada tempatnya. Saya mengikuti kegiatan penanaman bunga dan tumbuhan obatobatan seperti sirih merah dan lidah buaya. Kami di sekolah mengadakan kegiatan pagi bersih setiap hari senin. Serta cuci tangan sebelum belajar dan sebelum makan di kantin. Kami juga dianjurkan oleh ibu guru untuk tidak memetik tanaman yang ada.***

Si penyelamat Lingkungan SAYA Dede Kurniawan. Umur 13 tahun. Saat ini duduk di bangku kelas empat di SDN 030 Tampan. Dalam kehidupan sehari-hari saya di ajarkan untuk membuang sampah pada tempat nya dan juga untuk selalu mencintai lingkungan. Di sekolah saya diajarkan untuk melestarikan lingkungan dengan cara menanam pohon. Saya juga giat dalam kegiatan sekolah setiap hari Senin yakni pagi bersih. Saya menerapkan prinsip lakukan lah hal yang kecil karena hal tersebut akan membuat kita lebih berarti. Seperti membuang sampah pada tempat nya.***

Anak Lebah Bertanam Jagung PETERNAKAN Lebah SMA Negeri 1 Pangkalankerinci, Jumat (13/1) melakukan kegiatan rutin. Kali ini adalah melakukan pembibitan jagung dengan memanfaatkan lahan tandus atau lokasi yang sudah tidak cocok lagi untuk kegiatan bertanam. Pembibitan cukup unik karena dilakukan di lokasi bekas bangunan yang lantainya berupa semen masih utuh, kemudian di lahan yang tidak terurus dan disekitar kotak lebah bersarang. Pembibitan dilaksanakan oleh Peternakan Lebah yang akrab disebut Anak Lebah atau BeeSa dan beranggotakan 25 siswa. Mereka mempunyai ide yang kreatif yaitu melakukan pembibitan jagung atas lahan tanah yang dulunya merupakan bangunan kantin. Namun , ditanahnya masih terdapat bongkahan semen. Pembibitan menggunakan media 180 polybag. Sebelum proses pembibitan, anggota Anak Lebah memperoleh pengarahan seputar

persiapan dan perlengkapan yang harus disiapkan oleh Pembina BeeSA, Salmiyati. Proses pembibitan, diawali mengisi polybag dengan tanah humus yang sudah dipersiapkan hingga penuh. Secara bersamasama dan penuh kekompakan serta semangat yang luar biasa, sebagian Anak Lebah mengisi polybag dengan tanah. Sebagian lainnya menyusun posisi polybag secara teratur dengan jarak setengah meter antara polybag. Posisi polybag di letakkan di lokasi yang sudah ditentukan lalu dibiarkan selama 3 hari agar tanah layak untuk ditanami. Hari ke empat barulah dilakukan pembibitan. Setiap polybag di isi tiga biji bibit jagung yang kedalaman sekitar lima centimeter. Minggu pertama setelah pembibitan, supaya subur, bibit jagung ditaburkan pupuk urea di sekeliling bibit. Menurut Pembina Peternakan Lebah, Salmiyati, intinya mereka

melakukan pembibitan jagung ini agar tanaman di sekeliling sekolah sesuai dengan kebutuhan produksi madu. Sebelumnya, tanaman di sekitar sekolah kebanyakan bukan tanaman berbunga, sehingga menyulitkan lebah untuk mencari sumber makan (nectar). Nectar merupakan sumber produksi madu paling utama yang dibutuhkan oleh lebah dalam pembuatan madu. Madu yang baik dan berkualiatas

GREEN BOX

sangat dipengaruhi oleh nectar pada tumbuhan. Seperti tanaman jagung, padi, rambutan dan lainnya yang pada bunganya kaya akan nectar dan pollen. Maka salah satu ide di peternakan lebah ini dengan membuat pembibitan jagung, hal ini dilakukan karena bunga jagung merupakan sumber nectar yang sangat baik untuk mendukung proses produksi madu.(agus-gsj/ mar)

Pembina peternakan lebah, Salmiyati memberikan contoh pembibitan kepada anggota Anak Lebah. FOTO-FOTO AGUS-GSJ.

Evolusi Sepeda, dari Kayu ke Metal SEJARAH perkembangan sepeda bermula pada abad ke-18. Ketika itu negara Perancis telah mengenal alat transportasi bernama velocipede. Sepeda ini berbeda sekali dengan sepeda yang sering kita lihat sekarang. Rangka sepeda ini tidak terbuat dari metal melainkan dari kayu. Keunikan velocipede ini adalah tidak adanya tuas pengemudi serta pedal pengayuh! So, bagaimana cara mengendarainya? Imagine yourself, guys. Tahun 1818, Baron Karls Drais von Souebronn, menyempurnakan velocipede dan diberi nama Laufm-

aschine atau “mesin berlari�. Sepeda ini menggunakan dua roda yang terbuat dari kayu. Kedua roda ini bertujuan untuk menunjang efisiensi kerjanya. Namun, tuas pengemudi dan pedal pengayuh juga masih belum ada. Kemudian ditahun 1839, Kirkpatrick Macmillan pandai besi kelahiran Skotlandia me-nyempurnakan bentuk sepeda. Ia menambahkan pedal pengayuh sebagai “mesin penggerak�. Ia juga menghubungkan tuas pengemudi ke engkol (hub) sepeda. Pada tahun 1855, Ernest Michaux juga melakukan penyempurnaan bentuk sepeda. Ia

membuat pemberat engkol sehingga laju sepeda lebih stabil. Bentuk ini kian disempurnakan dengan menambahkan velg untuk memperkuat roda. Tahun 1865, Pierre Lallement mendesain sepeda dengan roda depan lebih besar daripada roda belakang. Perkembangan Ban Kemajuan paling signifikan terjadi saat teknik penyambungan besi dan karet kian bagus, hingga Ernest Michaux mencoba mendesain sepeda yang keras dan kaku dengan menambahkan ban karet serta velg sebagai penguat ban tersebut.(risky-gsj/mar)

GSA Campaign

Green Techno

RIZKY-GSJ

Anggota GSJ foto bersama di areal car free day.

GSJ Blitz

Jika kamu anggota Green Student (GSJ/GSA). Silahkan kirim foto-foto dengan tema lingkungan, dan wajib hasil karyamu sendiri (Min. 3 foto). Foto terbaik akan ditampilkan. Plus mendapatkan souvenir cantik dari green student. Email ke greenstudentriau@gmail.com dan untuk info menjadi anggota call : 085265667775/085265837109.

Perwujudan Sederhana Green IT World KLAStersebut, yaitu IFIKASI asupan energi kebutuhan yang diperluTeguh primer, kan untuk Budianto sekunder mengoperasiUIN Suska dan tersier kan perangkat bagi tersebut. mayoritas Berikut ini mahasiswa terdapat di Riau beberapa tips bisa agar dapat dikatakan meminimalisir sudah berubah total. Siapa yang penggunaan energi untuk bisa menyangka bahwa notepemanfaatan komputer yang book dan personal komputer jauh lebih baik. Selain itu juga menjadi kebutuhan utama yang sebagai langkah sederhana tidak bisa lepas dari kesehariuntuk mewujudkan dunia an mahasiswa tersebut. teknologi informasi yang hijau Bahkan kemampuan dalam (Green IT World). mengoperasikan komputer Pertama, jika belum memiliadalah sebuah tuntutan ki komputer dan dalam waktu pribadi, termasuk bagi mahadekat ingin membelinya, sebisa siswa yang tidak ingin mungkin pilihlah komputer sekalipun untuk bisa mengopdengan teknologi prosesor erasikannya. hemat energi. Kedua, lebih baik Tidak hanya itu, selain di menggunakan monitor LCD gunakan untuk bekerja penggu- daripada monitor CRT (Cathna komputer memanfaatkan ode Ray Tube), karena lebih perangkat ini sebagai media hemat energi. Ketiga, manfaathiburan serta komunikasi kan teknologi power managemelalui situs jejaring sosial. ment yang dapat menghemat Melihat dari realita yang terjadi, energi ketika komputer tidak ada hal lain yang seharusnya sedang digunakan. Keempat, dipikirkan selain manfaat dan kurangi penggunaan kertas berbagai kemudahan yang yang berlebihan.(teguh-gsj/ ditawarkan oleh perangkat mar)

Buanglah sampah di kolong rumahku

LOKASI : TPI, PELABUHAN DUMAI

Sudah Jatuh Tertimpa Tangga

LOKASI FOTO: PERUMAHAN BUKIT DATUK DUMAI

Batang, ranting dan pohon

KEBERSIHAN dan keindahan adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Namun, kedua hal tersebut kerapkali dilupakan oleh manusia. Ketidakmampuan finansial selalu dijadikan alasan untuk tidak selaras dengan alam. Namun, mestikah setelah jatuh, kita tertimpa tangga? Haruskah kekurangan membuat kita jadi melupakan kesehatan dan lingkungan?(arlingsa-gsj/mar) Aku dan rumahku

LOKASI : TPI, PELABUHAN DUMAI


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.