STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR UMUM DAN KEUANGAN

Page 1

PT. DIAMOND RAYA TIMBER STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR UMUM DAN KEUANGAN

No. Dokumen

SOP-UK-15

Revisi Tanggal

2 18 Nov 2012

Halaman

Register : Direktur Produksi Tanggal :

√

DISTRIBUSI SALINAN TERKENDALI

01

07

03 04

Direktur Produksi Manajer Sistem Informasi dan Internal Control Manajer Perencanaan Manajer Pemanenan

09 10

Manajer Pengembangan Masyarakat Manajer Administrasi dan Keuangan (Pekanbaru) Manajer Sumber Daya Manusia Supervisor Personalia

05 06

Manajer PRPL Manajer PPRH

11

SIM

02

08

Prosedur ini merupakan standar Dana Kegiatan dalam sistem Pengelolaan Hutan Produksi Lestari PT. DIAMOND RAYA TIMBER dan merupakan suatu persyaratan yang diperintahkan standar tersebut. Perubahan tidak diijinkan tanpa persetujuan sebelumnya dari Direktur Produksi dan harus diterapkan dengan menggunakan standar tersebut untuk mengontrol perubahan isi yang terkandung di dalam dokumen ini.

Disusun oleh:

Diperiksa oleh:

Nama : Agus Putra Nama : Ir. Rudi Hartanto Jabatan : Manajer Umum dan Keuangan Jabatan : Direktur Produksi

Disetujui oleh:

Nama : Surya Agung, S.E. Jabatan : Direktur Utama


PT. DIAMOND RAYA TIMBER OUTLINE PROPOSAL KEGIATAN

No. Dokumen FM-UK-01 Revisi 2 Tanggal 18-Nop-12 Halaman

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.2. Tujuan 1.3. Ruang Lingkup Kegiatan 1.4. Cakupan Wilayah Kegiatan (dilengkapi dengan peta) 1.5. Output yang Akan Dihasilkan II RENCANA KEGIATAN 2.1. Kerangka Kerja Kegiatan 2.2. Asumsi Jumlah dan Alokasi Biaya Berdasarkan Personil Kerja, Jenis Pekerjaan, Kebutuhan Bahan dan Peralatan 2.3. Tugas dan Tanggungjawab Personil Kerja, III TATA WAKTU KEGIATAN 3.1. Tahapan Kegiatan 3.2. Tata Waktu Kegiatan IV PENUTUP LAMPIRAN


No. Dokumen : SOP-UK-15

Revisi : 2

DAFTAR ISI 1. Prosedur Kerja Tanggap Darurat Bencana…………………………………………………………

2. 3. 4. 5. 6.

Instruksi Kerja Jalur Evakuasi Bencana……………………………………………………………… Prosedur Kerja Penyusunan Kayu di TPK…………………………………………………………… Prosedur Kerja Pemasukan dan Penggunaan Alat .................................................. Prosedur Kerja Pengajuan Proposal Kegiatan ......................................................... Prosedur Kerja Pelaporan Keuangan dan Hasil Kegiatan .......................................

SOP Umum dan Keuangan

3 10 15 17 20 22

- Hal 2 / 24 -


No. Dokumen : SOP-UK-15

Revisi : 2

1. PROSEDUR KERJA TANGGAP DARURAT BENCANA 1.1. TUJUAN 1.1.1. Memastikan bahwa seluruh pekerja selamat dan meminimalkan kerusakan dan kehilangan harta benda. 1.1.2. Memastikan jalur evakuasi yang efektif. 1.1.3. Memastikan pendeteksian dini dan penanggulangan bencana secara cepat. 1.2. RUANG LINGKUP Ruang lingkup Prosedur kerja ini mencakup: 1.2.1. Tanggap darurat bencana kebakaran 1.2.2. Tanggap darurat bencana banjir 1.2.3. Tanggap darurat bencana gempa bumi 1.3. REFERENSI 1.3.1. UU nomor 24 tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana. 1.3.2. Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana nomor 10 tahun 2008 tentang Pedoman Komando Tanggap Darurat Bencana. 1.3.3. Kode Praktis ILO: Keselamatan dan Kesehatan Kerja di Kehutanan. 1.4. DEFINISI 1.4.1. Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor non alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis. 1.4.2. Bencana alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau serangkaian peristiwa yang disebabkan oleh alam antara lain berupa gempa bumi, tsunami, gunung meletus, banjir, kekeringan, angin topan, dan tanah longsor. 1.4.3. Bencana non alam adalah bencana yang diakibatkan oleh peristiwa atau rangkaian peristiwa non alam yang antara lain berupa gagal teknologi, gagal modernisasi, epidemi, dan wabah penyakit. 1.4.4. Ancaman bencana adalah suatu kejadian atau peristiwa yang bisa menimbulkan bencana. 1.4.5. Rawan bencana adalah kondisi atau karakteristik geologis, biologis, hidrologis, klimatologis, geografis, sosial, budaya, politik, ekonomi, dan teknologi pada suatu wilayah untuk jangka waktu tertentu yang mengurangi kemampuan

SOP Umum dan Keuangan

- Hal 3 / 24 -


No. Dokumen : SOP-UK-15

Revisi : 2

mencegah, meredam, mencapai kesiapan, dan mengurangi kemampuan untuk menanggapi dampak buruk bahaya tertentu. 1.4.6. Kegiatan pencegahan bencana adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan sebagai upaya untuk menghilangkan dan/atau mengurangi ancaman bencana. 1.4.7. Risiko bencana adalah potensi kerugian yang ditimbulkan akibat bencana pada suatu wilayah dan kurun waktu tertentu yang dapat berupa kematian, luka, sakit, jiwa terancam, hilangnya rasa aman, mengungsi, kerusakan atau kehilangan harta, dan gangguan kegiatan masyarakat. 1.4.8. Peringatan dini adalah serangkaian kegiatan pemberian peringatan sesegera mungkin kepada masyarakat tentang kemungkinan terjadinya bencana pada suatu tempat oleh lembaga yang berwenang. 1.4.9. Tanggap darurat bencana adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan segera pada saat kejadian bencana untuk menangani dampak buruk yang ditimbulkan, yang meliputi kegiatan penyelamatan dan evakuasi korban, harta benda, pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan pengurusan pengungsi, penyelamatan, serta pemulihan prasarana dan sarana 1.4.10. Kesiapsiagaan adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengantisipasi bencana melalui pengorganisasian serta melalui langkah yang tepat guna dan berdaya guna. 1.4.11. Kebakaran adalah suatu reaksi oksidasi eksotermis yang berlangsung dengan cepat dari suatu bahan bakar yang disertai dengan timbulnya api atau penyalaan atau sesuatu yang benar-benar terbakar yang seharusnya tidak terbakar dan dibuktikan dengan adanya nyala api secara nyata, terjadi secara disengaja atau tidak disengaja, bersifat tiba-tiba serta biasanya menimbulkan kerugian. 1.4.12. Banjir adalah peristiwa terbenamnya daratan karena volume air yang meningkat secara tidak wajar atau keadaan air yang menenggelamkan atau menggenangi suatu kawasan yang luas. 1.4.13. Gempa bumi adalah suatu fenomena pergerakan permukaan bumi disebabkan oleh pergerakan yang mengejut di permukaan bumi atau pergeseran tiba-tiba lapisan tanah di bawah permukaan bumi. 1.4.14. Bantuan darurat bencana adalah upaya memberikan bantuan untuk memenuhi kebutuhan dasar pada saat keadaan darurat. 1.4.15. Korban bencana adalah orang atau sekelompok orang yang menderita atau meninggal dunia akibat bencana. 1.4.16. Pemulihan adalah serangkaian kegiatan untuk mengembalikan kondisi masyarakat dan lingkungan hidup yang terkena bencana dengan memfungsikan kembali kelembagaan, prasarana, dan sarana dengan melakukan upaya rehabilitasi.

SOP Umum dan Keuangan

- Hal 4 / 24 -


No. Dokumen : SOP-UK-15

Revisi : 2

1.5. DESKRIPSI KETENTUAN UMUM 1.5.1. Pencegahan bencana merupakan tanggung jawab seluruh karyawan PT. Diamond Raya Timber. 1.5.2. Seluruh pekerja wajib menghindari atau meminimalkan dampak pekerjaan yang dapat menimbulkan bencana. 1.5.3. Bagian Diklat bertanggung jawab terhadap sosialisasi tanggap darurat bencana kepada karyawan. 1.5.4. Bagian Umum bertanggung jawab terhadap penyediaan sarana evakuasi yang memadai sesuai dengan jenis bencana dalam upaya penyelamatan jiwa seluruh karyawan. Sarana evakuasi dapat berupa kendaraan jenis kapal, robin, loko dan lorry. 1.5.5. Anggota PAM Camp bertanggung jawab dalam teknis penanggulangan bencana termasuk memandu para pekerja melalui jalur evakuasi yang telah ditetapkan (Lihat Instruksi Kerja Jalur Evakuasi Bencana). Dahulukan evakuasi terhadap anak-anak, wanita hamil dan orang tua. 1.5.6. Petugas Paramedis wajib memastikan apakah ada korban dan segera memberikan pertolongan pertama terhadap korban (Lihat Prosedur Kerja P3K). KEBAKARAN Pencegahan kebakaran 1.5.7. Seluruh pekerja wajib menjaga agar tidak terjadi kebakaran. 1.5.8. Bagian Lingkungan bertanggung jawab terhadap pemantauan tinggi muka air dan resiko kebakaran hutan dan lahan serta melaporkannya kepada Direksi secara berkala. Laporan juga harus segera disampaikan apabila terdeteksi adanya peningkatan potensi kebakaran hutan dan lahan. 1.5.9. Seluruh pekerja dilarang keras membakar hutan dan lahan. Bagi pekerja di hutan, tungku perapian hanya diperkenankan dibuat pada tempat yang telah ditentukan dan pengoperasiannya harus sangat hati-hati. Tungku perapian harus dipastikan telah padam sebelum ditinggal bekerja. 1.5.10. Pekerja yang pekerjaannya memiliki resiko kebakaran harus bekerja dengan lebih cermat dan hati-hati sehingga tidak memicu timbulnya kebakaran. 1.5.11. Anggota rumah tangga wajib memastikan aktifitas di rumahnya tidak memicu kebakaran, antara lain: a) Memastikan kompor atau tungku perapian sudah padam seusai digunakan. b) Memastikan tidak ada kabel listrik yang terkelupas sehingga menimbulkan korsleting listrik. c) Tidak membebani kontak listrik dengan banyak sambungan. SOP Umum dan Keuangan

- Hal 5 / 24 -


No. Dokumen : SOP-UK-15

Revisi : 2

Penanggulangan kebakaran 1.5.12. Seluruh pekerja wajib: a) Segera hentikan pekerjaan dan menjauh dari sumber api atau asap. b) Apabila berada di dalam ruangan maka segera keluar dari pintu terdekat. c) Tetap tenang dan tidak panik. d) Bersiaplah merangkak, karena asap dan panas merambat ke arah atas. Area di dekat lantai lebih sejuk dan bersih. Merangkaklah serendah mungkin di bawah asap untuk keluar bangunan. Asap dan gas beracun mengalir ke atas dan tertahan oleh langit-langit. e) Berjalan dengan cepat tetapi jangan berlari. f) Melepas alas kaki bila memakai alas kaki hak tinggi (high heels). g) Utamakan keselamatan diri dan jangan membawa barang yang menghambat penyelamatan diri. Apabila memungkinkan untuk menyelamatkan barang maka selamatkan barang berharga (sangat penting) yang dapat dijangkau saja. h) Apabila terjebak di lantai 2 maka segera menuju ke arah jendela dan berteriak sekeras mungkin agar didengar oleh orang lain. Jangan melompat, tunggu hingga bantuan tiba. i) Laporkan kejadian kepada bagian pengamanan (PAM Camp) atau petugas lain yang kompeten sesegera mungkin. j) Berkumpul di tempat berhimpun yang telah ditentukan oleh PAM Camp dan tunggu sampai ada berita aman atau pemberitahuan lebih lanjut. k) Jangan memasuki gedung atau mendekat ke lokasi sumber api atau asap sebelum ada pernyataan aman dari Petugas PAM Camp atau petugas lain yang kompeten. l) Patuhi instruksi penyelamatan dari Personil PAM Camp atau petugas lain yang kompeten. 1.5.13. PAM Camp wajib: a) Berkoordinasi dengan bagian umum untuk memastikan bahwa aliran listrik segera diputus atau generator dimatikan. b) Segera mendatangi lokasi sumber api atau asap dengan peralatan dan perlengkapan yang memadai dalam rangka memadamkan api (Lihat Form Peralatan dan Perlengkapan Pemadam Kebakaran). c) Melaporkan kejadian kebakaran kepada Instansi Pemadam Kebakaran Pemerintah apabila terlihat gejala bahwa kebakaran tidak dapat ditangani sendiri atau ada potensi kebakaran yang lebih besar.

SOP Umum dan Keuangan

- Hal 6 / 24 -


No. Dokumen : SOP-UK-15

Revisi : 2

Pasca kebakaran 1.5.14. Manajer Umum bertanggung jawab: a) Menyediakan tempat tinggal dan kantor yang layak agar karyawan dapat bekerja kembali sebagaimana mestinya. b) Menyediakan kebutuhan sehari-hari sebelum kondisi normal kembali. 1.5.15. Seluruh pekerja kembali bekerja sesuai dengan tugas masing-masing. BANJIR Pencegahan banjir 1.5.16. Seluruh pekerja wajib menjaga lingkungan untuk mencegah banjir, antara lain (tetapi tidak terbatas pada): a) Membuang sampah pada tempat yang disediakan. b) Menebang pohon sesuai dengan ketentuan. c) Menjaga keutuhan kawasan lindung. 1.5.17. Bagian Pembinaan bertanggung jawab terhadap kegiatan rehabilitasi areal bekas penebangan. 1.5.18. PAM Camp bertanggung jawab terhadap pemantauan dan pemberitahuan adanya potensi banjir di seluruh kawasan konsesi, terutama di lokasi konsentrasi pekerja (Base Camp, Camp Tengah, pondok-pondok pekerja). Penanggulangan banjir 1.5.19. Seluruh pekerja wajib: a) Segera hentikan pekerjaan apabila terlihat adanya kenaikan permukaan air yang tidak wajar. Waspadalah terhadap banjir kilat (banjir lokal dengan volume besar dan durasi singkat). Jika ada kemungkinan terjadi banjir kilat, segera bergerak ke tempat yang lebih tinggi tanpa harus menunggu instruksi. Waspadalah terhadap daerah-daerah aliran air seperti sungai, kanal, dan sebagainya karena rawan terjadi banjir kilat. Banjir kilat dapat terjadi tanpa peringatan, atau dengan tanda-tanda seperti awan hitam atau hujan lebat. b) Tetap tenang dan tidak panik. c) Berjalan dengan cepat tetapi jangan berlari. Hindari berjalan melintasi air yang mengalir. Air yang mengalir setinggi 15 cm cukup kuat untuk membuat Anda jatuh. Jika harus berjalan, usahakan berjalan pada air yang tidak mengalir. d) Melepas alas kaki bila memakai alas kaki hak tinggi (high heels). e) Utamakan keselamatan diri dan jangan membawa barang yang menghambat penyelamatan diri. Apabila masih memungkinkan, selamatkan barang-barang yang perlu diselamatkan tetapi apabila tidak memungkinkan untuk menyelamatkan barang maka selamatkan barang berharga (sangat penting) yang dapat dijangkau saja. SOP Umum dan Keuangan

- Hal 7 / 24 -


No. Dokumen : SOP-UK-15

Revisi : 2

f) Berkumpul di tempat berhimpun yang tinggi atau di tempat yang telah ditentukan oleh PAM Camp dan tunggu sampai ada berita aman atau pemberitahuan lebih lanjut. g) Patuhi instruksi penyelamatan dari Personil PAM Camp atau petugas lain yang kompeten. 1.5.20. PAM Camp wajib: a) Berkoordinasi dengan bagian umum untuk memastikan bahwa aliran listrik segera diputus atau generator dimatikan. b) Memastikan bahwa kapal dan pelampung telah siap siaga untuk proses evakuasi apabila sewaktu-waktu diperlukan. c) Melaporkan kejadian banjir kepada Instansi yang berwenang. Pasca banjir 1.5.21. Manajer Umum bertanggung jawab: a) Menyediakan tempat tinggal dan kantor yang layak agar karyawan dapat bekerja kembali sebagaimana mestinya. b) Menyediakan kebutuhan sehari-hari sebelum kondisi normal kembali. 1.5.22. Waspadalah terhadap kemungkinan adanya binatang berbahaya di rumah, seperti ular, kalajengking, kelabang dan sebagainya. 1.5.23. Gunakan kayu kering untuk memindahkan kotoran dan timbunan akibat banjir guna menghindari resiko terkena benda atau binatang berbahaya. 1.5.24. Hindari mengkonsumsi bahan makanan yang terkena air banjir. 1.5.25. Seluruh pekerja kembali bekerja sesuai dengan tugas masing-masing.

GEMPA BUMI 1.5.26. Seluruh pekerja wajib: a) Segera hentikan pekerjaan apabila terasa adanya guncangan gempa yang kuat. b) Tetap tenang dan tidak panik. c) Segera berlindung di bawah meja / ranjang / kusen pintu yang konstruksinya kuat dan gunakan pelindung kepala (lihat Gambar 1). d) Segera matikan peralatan yang menggunakan tenaga listrik, gas, dan kompor untuk menghindari terjadinya kebakaran. e) Apabila memungkinkan untuk keluar ruangan maka berjalanlah dengan cepat tetapi jangan berlari. f) Melepas alas kaki bila memakai alas kaki hak tinggi (high heels). g) Utamakan keselamatan diri dan jangan membawa barang yang menghambat penyelamatan diri. Apabila masih memungkinkan, selamatkan barang-barang yang perlu diselamatkan tetapi apabila tidak SOP Umum dan Keuangan

- Hal 8 / 24 -


No. Dokumen : SOP-UK-15

Revisi : 2

memungkinkan untuk menyelamatkan barang maka selamatkan barang berharga (sangat penting) yang dapat dijangkau saja. h) Berkumpul di tempat berhimpun yang terbuka atau di tempat yang telah ditentukan oleh PAM Camp dan tunggu sampai ada berita aman atau pemberitahuan lebih lanjut. i) Patuhi instruksi penyelamatan dari Personil PAM Camp atau petugas lain yang kompeten.

Gambar 1. Segitiga kehidupan sebagai panduan penyelamatan diri saat terjadi gempa bumi. 1.5.27. PAM Camp wajib: a) Berkoordinasi dengan bagian umum untuk memastikan bahwa aliran listrik segera diputus atau generator dimatikan. b) Mewaspadai bencana susulan yang mungkin terjadi (misalnya tsunami) dengan cara menghubungi pihak instansi terkait (BMKG terdekat). c) Memastikan bahwa kapal dan pelampung telah siap siaga untuk proses evakuasi apabila sewaktu-waktu diperlukan. Pasca gempa 1.5.28. Manajer Umum bertanggung jawab: a) Memastikan bahwa seluruh bangunan kantor dan mess dalam kondisi aman untuk digunakan kembali. b) Melakukan perbaikan yang diperlukan apabila ada bangunan yang rusak dan menyediakan tempat sementara yang layak untuk kantor / rumah tinggal. c) Menyediakan kebutuhan sehari-hari sebelum kondisi normal kembali. 1.5.29. Kepala rumah tangga bertanggung jawab untuk menginventarisasi dan melaporkan apabila ada kerusakan tempat tinggal. 1.5.30. Seluruh pekerja kembali bekerja sesuai dengan tugas masing-masing.

SOP Umum dan Keuangan

- Hal 9 / 24 -


No. Dokumen : SOP-UK-15

Revisi : 2

2. INSTRUKSI KERJA JALUR EVAKUASI BENCANA 2.1 TUJUAN 2.1.1 Memastikan seluruh bagian terkait dan karyawan mengetahui jalur evakuasi bencana. 2.1.2 Memastikan seluruh karyawan dan keluarganya melalui jalur evakuasi yang telah ditentukan pada saat terjadi bencana. 2.2 RUANG LINGKUP Ruang lingkup Instruksi Kerja ini mencakup: 2.2.1 Jalur evakuasi bencana kebakaran. 2.2.2 Jalur evakuasi bencana banjir. 2.2.3 Jalur evakuasi bencana gempa bumi. 2.3 REFERENSI SOP-UK-15 (1) 2.4 DESKRIPSI KERJA 2.4.1 Setiap karyawan wajib mengetahui dan melakukan penyelamatan melalui jalur evakuasi bencana yang telah ditentukan. 2.4.2 Setiap orang wajib saling memberitahu dan saling membantu untuk melalui jalur evakuasi apabila terjadi bencana. 2.4.3 Jalur evakuasi bencana kebakaran sebagaimana Gambar 2. Jalur evakuasi bencana banjir sebagaimana Gambar 3. Jalur evakuasi bencana gempa bumi sebagaimana Gambar 4.

SOP Umum dan Keuangan

- Hal 10 / 24 -


No. Dokumen : SOP-UK-15

Revisi : 2

JALUR EVAKUASI BENCANA KEBAKARAN

SOP Umum dan Keuangan

- Hal 11 / 24 -


No. Dokumen : SOP-UK-15

Revisi : 2

JALUR EVAKUASI BENCANA BANJIR

SOP Umum dan Keuangan

- Hal 12 / 24 -


No. Dokumen : SOP-UK-15

Revisi : 2

JALUR EVAKUASI BENCANA GEMPA BUMI

SOP Umum dan Keuangan

- Hal 13 / 24 -


No. Dokumen : SOP-UK-15

Revisi : 2

PT. DIAMOND RAYA TIMBER DAFTAR PERALATAN DAN PERLENGKAPAN PEMADAM KEBAKARAN

Jenis Peralatan / Perlengkapan

No.

No. Dokumen

FM-UK-01

Revisi

2

Tanggal

18 Nov 2012

Halaman

1 dari 1

Jumlah Unit

Kondisi

1

Mesin pompa air merk Robin EY 10

1

Baik

2

Selang (Out) 20 meter

1

Baik

3

Selang (In) 20 meter

1

Baik

4

Nozzle

1

Baik

5

Pakaian Pemadam Kebakaran (set lengkap)

6

Baik

6

Tandu

1

Baik

7

Alat Pemadam Api Ringan (Racun Api)

10

Baik

8

Lonceng

1

Baik

9

Tangki Air

1

Baik

10

Pasir

cukup

Baik

11

Peralatan Tambahan - Linggis

2

Baik

- Martil

2

Baik

- Kapak

2

Baik

- Karung Goni

5

Baik

Kapal Evakuasi

2

Baik

12

SOP Umum dan Keuangan

- Hal 14 / 24 -


No. Dokumen : SOP-UK-15

Revisi : 2

3. PROSEDUR KERJA PENYUSUNAN KAYU DI TPK 3.1 TUJUAN 3.1.1 Menjamin kayu disusun sesuai dengan kelompok jenis dan atau kelas diameter kayu dengan mempertimbangkan pengaruh kondisi lapangan terhadap kualitas kayu. 3.1.2 Menjamin efektifitas dan efisiensi bongkar muat kayu di TPK. 3.1.3 Menjamin kualitas kayu di TPK. 3.1.4 Menjamin TPK dapat menampung kayu dari TPn secara optimal sesuai kapasitasnya. 3.2 RUANG LINGKUP Penyusunan kayu (logs) di TPK PT. Diamond Raya Timber Sei Senepis. 3.3 REFERENSI 3.4 DESKRIPSI KERJA 3.4.1 Tanggung jawab 3.4.1.1 Manajer Umum dan Keuangan bertanggung jawab dalam penyiapan fisik TPK di base camp agar dapat memuat kayu dari TPn di hutan. 3.4.1.2 Petugas Tally bertanggung jawab mencatat (tally) kayu yang turun ke TPK di dalam tally sheet. 3.4.1.3 Tenaga harian bertanggung jawab melakukan pemakuan terhadap kayu yang pecah dan atau kayu yang menunjukkan indikasi akan pecah. 3.4.1.4 Operator alat berat (excavator) bertanggung jawab melakukan bongkar muat kayu dan menyusun di TPK sesuai ketentuan. 3.4.2 Deskripsi 3.4.2.1 Pada saat kayu / logs tiba di TPK dari TPn di hutan, Petugas Tally melakukan tally terhadap: a. Label putih untuk jenis ramin. b. Label biru untuk jenis meranti batu dan nyatoh diameter = 40 cm. c. Label hijau untuk jenis campuran serta meranti batu dan nyatoh diameter = 39 cm.

SOP Umum dan Keuangan

- Hal 15 / 24 -


No. Dokumen : SOP-UK-15

Revisi : 2

3.4.2.2 Tally sheet Petugas Tally terdiri atas 2 lembar, dengan ketentuan: a. Lembar 1 untuk Spv. Administrasi Produksi, untuk perincian hasil Pelori. b. Lembar 2 untuk administrasi stock. 3.4.2.3 Apabila ada kayu yang pecah dan atau menunjukkan indikasi akan pecah, maka tenaga harian melakukan pemakuan terhadap kayu tersebut sebelum dibongkar dari lori. 3.4.2.4 Operator melakukan pembongkaran kayu dari lori dan kemudian disusun di TPK. 3.4.2.5 Tenaga harian mengecek kondisi fisik kayu di tumpukan secara rutin setiap hari. Apabila ditemukan kayu retak / pecah maka dilakukan pemakuan (disulam). 3.4.2.6 Kayu / logs disusun berdasarkan pengelompokan jenisnya dengan ketentuan sebagai berikut: a) Kayu mempisang, terentang, gerunggang, pasak linggo dan simpur disusun dalam 1 (satu) tumpukan. b) Kayu durian, bintangur, serapat dan meranti bunga disusun dalam 1 (satu) tumpukan c) Kayu punak disusun dalam 1 (satu) tumpukan. d) Kayu ramin disusun dalam 1 (satu) tumpukan. e) Kayu nyatoh diameter = 39 cm disusun dalam 1 (satu) tumpukan. f) Kayu nyatoh diameter = 40 cm disusun dalam 1 (satu) tumpukan. g) Kayu meranti batu diameter = 39 cm disusun dalam 1 (satu) tumpukan. h) Kayu meranti batu diameter = 40 cm disusun dalam 1 (satu) tumpukan. 3.4.2.7 Perubahan pengelompokan / tumpukan dimungkinkan apabila menemui kondisi sbb. a) Tergantung jumlah stok kayu masing-masing jenis. b) Tergantung informasi kepastian rencana pengapalan. c) Memperhatikan efisiensi bahan bakar. d) Memperhatikan jarak bongkar muat kayu oleh alat berat. 3.4.2.8 Pengiriman kayu ke industri tujuan menganut prinsip First in - First out (FIFO), artinya kayu lama dikirim terlebih dahulu daripada kayu baru. 3.5 REKAMAN TERCATAT Tally sheet

SOP Umum dan Keuangan

- Hal 16 / 24 -


No. Dokumen : SOP-UK-15

Revisi : 2

4. PROSEDUR KERJA PEMASUKAN DAN PENGGUNAAN ALAT 4.1 TUJUAN 4.1.1 Alat yang telah dibeli atau akan dimutasikan dapat dioperasikan dilapangan secara sah. 4.1.2 Penggunaan alat berat dapat terkontrol setiap saat dengan baik dan sesuai dengan prosedur yang berlaku. 4.2 RUANG LINGKUP Ruang lingkup penerapan prosedur ini mencakup kegiatan Pemasukan dan Penggunaan Alat Berat pada areal IUPHHK-HA PT. Diamond Raya Timber. 4.3 REFERENSI 4.3.1

4.3.2

Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia: P. 53/Menhut-II/2009 tentang Pemasukan dan Penggunaan Alat untuk Kegiatan Izin Usaha Pemanfaatan Hutan atau Izin Pemanfaatan Kayu. Peraturan Menteri Kehutanan Republik Indonesia : P.56/Menhut-II/2009 tentang Rencana Kerja Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Alam dan Restorasi Sistem.

4.4 DEFENISI 4.4.1

4.4.2

Izin pemasukan dan penggunaan peralatan adalah izin peralatan yang akan dimasukkan dan digunakan dalam areal kerja pemegang IPK atau pemenang lelang. Alat berat yang harus mendapatkan izin untuk kegiatan IUPH antara lain : traktor, skidder, grader, logging truck, excavator, dump truck, crane dan lainlain untuk ditempatkan di salah satu camp/site.

4.5 Deskripsi 4.5.1 Manager di Camp mengajukan permohonan untuk penambahan alat berat kepada Direksi. 4.5.2 Setelah unit yang dimaksud tersedia dan siap untuk diberangkatkan, pihak perusahaan mengajukan permohonan izin untuk pemasukan dan penggunaan alat berat yang dimaksud ke Dinas Kehutanan Propinsi dengan tembusan ke Direktur Jendral Bina Usaha Kehutanan. 4.5.3 Dinas Kehutanan Provinsi memberikan rekomendasi izin pemasukan dan penggunaan alat berat yang ditujukan ke Direktur Jendral Bina Usaha Kehutanan (disampaikan melalui perusahaan). SOP Umum dan Keuangan

- Hal 17 / 24 -


No. Dokumen : SOP-UK-15

Revisi : 2

4.5.4 Setelah mendapat rekomendasi dari Dinas Kehutanan Provinsi yang ditetapkan oleh menteri Kehutanan dan disetujui Gubernur kemudian diproses lebih lanjut perizinannya ke Dirjen Bina Usaha Kehutanan. 4.5.5 Ketika dalam proses perizinan, alat berat dapat langsung dikirim berdasarkan rekomendasi dari Dinas Kehutanan Provinsi tersebut. 4.5.6 Dirjen Bina Usaha Kehutanan mengeluarkan izin pemasukan alat berat yang ditujukan ke Dinas Kehutanan Provinsi dengan tembusan ke perusahaan. 4.5.7 Kemudian Dinas Kehutanan Provinsi membuat surat ke perusahaan tentang surat pemasukan dan penggunaan dengan tembusan kepada Dinas Kehutanan Kabupaten. 4.5.8 Berdasarkan surat dari Dinas Kehutanan Provinsi tersebut, Dinas Kehutanan Kabupaten kemudian membuat surat lagi ke perusahaan, dengan tembusan kepada Dinas Kehutanan Provinsi, mengenai rencana pengiriman petugas kehutanan dari Dinas Kehutanan Kabupaten untuk mengecek alat berat yang masuk ke camp. 4.5.9 Hasil pengecekan petugas Dinas Kehutanan dituangkan ke dalam Berita Acara Pemeriksaan yang ditujukan ke Dinas Kehutanan Provinsi dengan tembusan ke perusahaan pemohon. 4.5.10 Dengan selesainya Berita Acara yang ditandatangani oleh petugas Dinas Kehutanan Provinsi dan wakil perusahaan, maka unit/alat berat tersebut sudah legal untuk dioperasikan. 4.5.11 Dalam rangka penerbitan RKT secara mandiri (self-approval) maka pemasukan peralatan diatur sebagai berikut : a. Setelah unit alat sampai di camp, dilakukan serah terima dari bagian pembelian kepada Manager Umum dan Keuangan. b. Manager Umum dan Keuangan membuat berita acara serah terima. c. Apabila pemasukan alat dilakukan pada saat penyusunan RKT atau awal RKT, maka penggunaan alat tersebut langsung dimasukkan ke dalam rencana penggunaan peralatan yang terdapat di dalam buku RKT. d. Apabila pemasukan alat dilakukan pada saat RKT sudah berjalan maka Direksi membuat SK Revisi terbatas terhadap RKT berjalan tersebut, yaitu pada bagian rencana penggunaan peralatan. e. Direksi melaporkan pemasukan peralatan kepada Dinas Kehutanan provinsi dengan tembusan kepada Dishut kab/kota dan Direktur Jendral Badan Usaha Kehutanan dan Direktur Bina Usaha Hutan Alam.

SOP Umum dan Keuangan

- Hal 18 / 24 -


No. Dokumen : SOP-UK-15

Revisi : 2

Bagan Alir Prosedur Pemasukan dan Penggunaan Alat Berat Pihak Perusahaan

Dinas Kehutanan Provinsi

Dirjen Bina Produksi

Permintaan unit dari camp Pembelian alat Unit siap diberangkatkan Pengajuan surat izin ke Dinas Kehutanan Provinsi Merekomendasikan ke Dirjen Bina Produksi Kehutanan Menyampaikan rekomendasi ke Dirjen Bina Produksi Kehutanan Terbitkan izin dari Dirjen Bina Produksi Kehutanan Membuat surat izin pemasukan dan penggunaan cc : Dinas Kehutanan Kota/ Kabupaten pemasukan alat dan tiba di camp

Pengecekan unit oleh Dinas Kehutanan Kota/ Kabupaten Membuat Berita Acara Pemeriksaan pemasukan alat Alat siap dioperasikan

SOP Umum dan Keuangan

- Hal 19 / 24 -


No. Dokumen : SOP-UK-15

Revisi : 2

5. PROSEDUR KERJA PENGAJUAN PROPOSAL KEGIATAN 5.1.

TUJUAN Sebagai acuan tata cara dalam pengajuan proposal kegiatan untuk seluruh Divisi di lingkungan kerja PT Diamond Raya Timber.

5.2.

RUANG LINGKUP Meliputi seluruh proposal kegiatan, baik bersifat rutin maupun insidentil yang diajukan oleh masing-masing Manajer Divisi di lingkungan kerja PT Diamond Raya Timber.

5.3.

REFERENSI SOP Sistem Pembayaran dan Penerimaan Panca Eka Group.

5.4.

DEFINISI 5.4.1. Dana Kegiatan adalah sejumlah uang untuk pelaksanaan kegiatan yang dikeluarkan oleh perusahaan dan diberikan kepada Manajer Divisi atau Supervisor sebagai penanggungjawab kegiatan setelah melalui penilaian Direktur Produksi terhadap proposal yang diajukan Manajer Divisi. 5.4.2. Proposal kegiatan adalah dokumen yang memuat rencana suatu kegiatan yang didalamnya mencakup dasar / latar belakang kegiatan, rencana / tata waktu dan lokasi kegiatan, rencana penggunaan tenaga kerja, dan rencana anggaran yang diajukan kepada Direksi.

5.5.

DESKRIPSI 5.5.1. Tanggung jawab 5.5.1.1.Manajer Divisi bertanggungjawab untuk membuat dan mengajukan proposal kegiatan sesuai dengan rencana kerja yang telah disetujui oleh Direksi. 5.5.1.2.Manajer SIIC bertanggungjawab untuk memverifikasi proposal yang diajukan oleh Manajer Divisi sebelum disampaikan kepada Direktur Produksi. 5.5.1.3.Direktur Produksi berwenang/bertanggungjawab untuk menyetujui atau tidak menyetujui suatu proposal kegiatan yang diajukan oleh Manajer Divisi.

SOP Umum dan Keuangan

- Hal 20 / 24 -


No. Dokumen : SOP-UK-15

Revisi : 2

5.5.1.4.Manajer Administrasi dan Keuangan bertanggungjawab untuk menyediakan sejumlah dana yang dibutuhkan baik sebagian atau seluruhnya untuk pelaksanaan kegiatan berdasarkan proposal yang sudah disetujui oleh Direktur Produksi. 5.5.2. Deskripsi 5.5.2.1.Pengajuan dana kegiatan harus disampaikan oleh Manajer Divisi melalui dokumen tertulis yaitu melalui proposal kegiatan. 5.5.2.2.Proposal kegiatan wajib disampaikan secara jelas dan terperinci yang memuat: 5.5.2.2.1. Deskripsi kegiatan meliputi latar belakang kegiatan, tujuan, ruang lingkup kegiatan, cakupan wilayah kegiatan yang disertai dengan peta, dan output yang akan dihasilkan. 5.5.2.2.2. Rencana kegiatan meliputi penjelasan mengenai kerangka kerja kegiatan, asumsi dan perhitungan teknis berdasarkan personil kerja, uraian jenis pekerjaan, serta kebutuhan bahan dan peralatan, uraian tugas dan tanggungjawab personil kerja, asumsi jumlah dan alokasi biaya yang dibutuhkan. 5.5.2.2.3. Tata waktu kegiatan meliputi penjelasan waktu untuk tahapan persiapan, pelaksanaan, dan pelaporan hasil kegiatan yang dijadwalkan. 5.5.2.3.Proposal (untuk kegiatan rutin) diajukan kepada Direktur Produksi selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari kalender sebelum kegiatan dilaksanakan, sedangkan untuk kegiatan yang sifatnya insidentil selambat-lambatnya 3 (tiga) hari kalender sebelum kegiatan dilaksanakan. 5.5.2.4.Manajer SIIC atas nama Direktur Produksi akan menilai proposal yang diajukan, kemudian akan mengkonfirmasi hasil penilaian dan mencairkan dana kegiatan sesuai kebutuhan. 5.5.2.5.Jumlah dana kegiatan yang dicairkan seperti disebutkan pada butir 5.5.2.4. dapat langsung seluruhnya atau bertahap disesuaikan dengan kebutuhan dan jangka waktu kegiatan. 5.5.2.6.Pencairan dana kegiatan dilakukan oleh Manajer Administrasi dan Keuangan sebelum kegiatan dilaksanakan. 5.6.

REKAMAN TERCATAT FM-UK-01

SOP Umum dan Keuangan

- Hal 21 / 24 -


No. Dokumen : SOP-UK-15

Revisi : 2

6. PROSEDUR KERJA PELAPORAN KEUANGAN DAN HASIL KEGIATAN 6.1. TUJUAN Sebagai acuan dalam menyusun laporan hasil kegiatan untuk seluruh Divisi di lingkungan kerja PT Diamond Raya Timber. 6.2. RUANG LINGKUP Meliputi seluruh laporan kegiatan yang disampaikan oleh Manajer Divisi atau Supervisor kegiatan dalam lingkungan kerja PT Diamond Raya Timber. 6.3. REFERENSI 6.3.1. SOP Sistem Pembayaran dan Penerimaan Panca Eka Group. 6.3.2. SOP-UK-15 (5). 6.4. DEFINISI 6.4.1. Laporan hasil kegiatan adalah dokumen yang berisi hasil kegiatan berupa laporan utama, laporan keuangan, berita acara kegiatan, dokumentasi, dan sebagainya yang didalamnya meliputi deksripsi hasil kegiatan, laporan tata waktu pelaksanaan, dan laporan keuangan. 6.4.2. Laporan keuangan adalah dokumen yang memuat uraian penggunaan dana kegiatan yang telah dikeluarkan disertai dengan bukti pengeluaran dan dokumentasi lain yang mendukung. 6.4.3. Penanggungjawab

dan

pelaksana

kegiatan

adalah

individu

yang

bertanggungjawab atas pengajuan proposal, pelaksanaan kegiatan, dan pelaporan hasil kegiatan. 6.5. DESKRIPSI 6.5.1. Tanggung jawab 6.5.1.1.Manajer Divisi bertanggungjawab untuk membuat dan menyampaikan laporan keuangan dan hasil kegiatan. 6.5.1.2.Manajer SIIC bertanggungjawab untuk memverifikasi laporan keuangan dan hasil kegiatan yang disampaikan oleh Manajer Divisi sebelum disampaikan kepada Direksi.

SOP Umum dan Keuangan

- Hal 22 / 24 -


No. Dokumen : SOP-UK-15

Revisi : 2

6.5.1.3.Direktur Produksi berwenang/bertanggungjawab untuk menyetujui atau tidak menyetujui laporan keuangan dan hasil kegiatan yang disampaikan oleh Manager Divisi. 6.5.1.4.Manajer Administrasi dan Keuangan bertanggungjawab untuk memeriksa kebenaran laporan keuangan (secara administrasi) dalam laporan hasil kegiatan dan bertanggungjawab dalam penyelesaian keuangannya. 6.5.2. Deskripsi 6.5.2.1.Laporan keuangan dan hasil kegiatan merupakan dokumen yang wajib disampaikan kepada Direktur Produksi oleh Manajer Divisi atau Supervisor setelah kegiatan selesai. 6.5.2.2.Laporan hasil kegiatan wajib disampaikan secara jelas dan terperinci yang di dalamnya memuat: a. Deskripsi kegiatan meliputi latar belakang kegiatan, tujuan, ruang lingkup kegiatan, cakupan wilayah kegiatan disertai dengan peta terakhir hasil dari pelaksanaan kegiatan, dan kerangka kerja kegiatan. b. Laporan tata waktu pelaksanaan meliputi uraian tanggungjawab personil kerja dan jenis pekerjaannya dengan penjelasan waktu kerja terjadwal sesuai dengan kegiatan yang telah terlaksana. c. Output kegiatan meliputi data hasil pengamatan, hasil analisis, hasil perhitungan, dan data lainnya yang dapat berupa peta, tabel, gambar, disertai dengan dokumentasi seperti foto atau lainnya yang mendukung isi laporan. d. Laporan keuangan meliputi uraian penggunaan dana kegiatan yang telah dikeluarkan disertai dengan bukti pengeluaran dan dokumentasi lain yang mendukung. e. Berita acara kegiatan. 6.5.2.3.Laporan keuangan dan hasil kegiatan dalam bentuk softcopy disampaikan melalui email kepada Direktur Produksi cq. Manajer SIIC selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kalender setelah kegiatan selesai dilaksanakan. 6.5.2.4.Dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari kalender setelah kegiatan selesai dilaksanakan seperti disebutkan dalam butir 6.5.2.3, jika memungkinkan, laporan hasil kegiatan versi cetak beserta kelengkapannya disampaikan kepada Direktur Produksi cq. Manajer SIIC. Namun, jika tidak memungkinkan, maka laporan hasil kegiatan versi cetak beserta kelengkapannya selambat-lambatnya disampaikan 14 (empat belas) hari kalender setelah kegiatan selesai SOP Umum dan Keuangan

- Hal 23 / 24 -


No. Dokumen : SOP-UK-15

Revisi : 2

atau 7 (tujuh) hari kalender setelah laporan hasil kegiatan dalam bentuk softcopy disampaikan. 6.5.2.5.Manajer SIIC atas nama Direktur Produksi akan menilai dan atau memverifikasi laporan serta hasil kegiatan di lapangan setelah laporan diterima dari Manajer Divisi. 6.5.2.6.Penilaian dan atau verifikasi laporan akan dilaksanakan dalam jangka waktu paling lama 7 (tujuh) hari kalender setelah laporan diterima secara lengkap. 6.5.2.7. Laporan hasil kegiatan yang telah diperiksa oleh Manager SIIC akan disampaikan kepada Direktur Produksi untuk ditandatangani. 6.5.2.8.Apabila Direktur Produksi memandang perlu untuk memperbaiki laporan hasil kegiatan maka akan dilakukan perbaikan seperlunya terhadap laporan hasil kegiatan dimaksud. 6.5.2.9.Laporan keuangan merupakan bagian dari laporan hasil kegiatan yang disampaikan kepada unit manajemen secara bersamaan yaitu untuk format softcopy selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kalender setelah kegiatan selesai dilaksanakan, dan untuk format cetak selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kalender setelah laporan format softcopy disampaikan. 6.5.2.10. Laporan keuangan wajib disampaikan secara jelas dan terperinci meliputi: a. Pembukuan untuk biaya operasional kegiatan dan biaya tenaga kerja (upah). b. Pembukuan untuk kebutuhan bahan dan peralatan. c. Pembukuan untuk biaya lain-lain disesuaikan dengan jenis kegiatan yang dilaksanakan. 6.5.2.11. Format pembukuan seperti disebutkan pada butir (a) sampai dengan (c) di atas meliputi tanggal pengeluaran, uraian penggunaan dana, nomor bukti, debet (dana yang diterima), kredit (dana yang dikeluarkan), dan keterangan. 6.5.2.12. Laporan keuangan wajib dilengkapi dengan bukti pengeluaran yang dapat berupa nota, kwitansi, dan atau bon yang sah. 6.5.2.13. Jika dana kegiatan diturunkan secara bertahap, maka pelunasan akan dilakukan pada bulan berikutnya setelah laporan hasil kegiatan versi cetak bersama dengan kelengkapannya diperiksa/diverifikasi dan sudah disetujui oleh Direksi. 6.6. REKAMAN TERCATAT FM-UK-02

SOP Umum dan Keuangan

- Hal 24 / 24 -


No. Dokumen Revisi Tanggal Halaman

PT. DIAMOND RAYA TIMBER OUTLINE PROPOSAL KEGIATAN

LAPORAN KEUANGAN Jenis Kegiatan : Lokasi Kegiatan : Lama Kegiatan : Penanggung Jawab : Tanggal

Nomor Bukti

Uraian Kegiatan

Debet (Rp.)

Kredit (Rp.)

Keterangan

JUMLAH SALDO (KURANG/LEBIH ) TOTAL

Disetujui oleh,

Diketahui oleh,

Direktur Utama

Direktur

Sei Senepis, Dibuat oleh,

Manajer

FM-UK-02 2 18-Nop-12


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.