Riau For Us

Page 1

Riau Pos Riau Pos

33

AHAD 16 JANUARI 2011

Melihat Aksi Si Tambun Jika Anda ingin punya pengalaman menarik bersama gajah, misalnya naik diatas punggungnya, bermain bersamanya di air, atau melihatnya duduk dan bermain basket, namun lokasinya tak jauh dari pusat kota, maka Pusat Latihan Gajah (PLG), Minas, bisa jadi pilihan Anda.

Laporan ANDI NOVIRIYANTI, Minas andinoviriyanti@riaupos.com

PLG Minas merupakan satu-satunya PLG di Indonesia yang terletak paling dekat dari tengah kota. Jaraknya hanya sekitar 35 Km dari Kota Pekanbaru. Artinya kalau dengan kecematan mobil 60 km/jam hanya butuh waktu 35-45 menit. Menemukan tempat ini juga tidak sulit. Ia berada di dekat jalan lintas Pekanbaru – Minas, terus setelah simpang perawang di sebelah kiri Anda akan melihat plang bertuliskan Pusat Latihan Gajah (Elephant Conservation). Orang sering menyebutnya sebagai Simpang Jamu. Kalau sudah sampai di simpang itu, maka Anda tinggal mengikuti plang petunjuk yang tersedia di pinggir-pinggir jalan. PLG ini, sebenarnya bukanlah tempat wisata. Ia sebenarnya lebih ditujukan untuk mengamankan gajah-gajah yang terusir atau berkonflik di habitatnya. “Ketika tidak ada lagi cara lain untuk mengamankan konflik antara gajah dan manusia, maka gajah tersebut di bawah kemari. Itupun seizin Departemen Kehutanan,” ujar Kepala Satuan Tugas PLG Minas Muslino, Selasa (11/1) pagi. Gajah-gajah itu kemudian dijinakkan dan dilatih. Ada yang dilatih sebagai gajah atraksi ada pula yang dilatih sebagai gajah penanganan konflik. Gajah kelompok terakhir itu, tugasnya untuk menggiring gajah liar yang memasuki kawasan yang berkonflik dengan manusia. Menurut M Taat, Wakil Kepala Satuan Tugas PLG Minas, PLG tersebut baru dibangun sekitar tahun 2000 lalu. Namun PLG sebenarnya sudah ada di Riau sejak tahun 1988. Namun lokasinya di Sialang Rimbun, Bengkalis. Namun PLG itu terbakar dan dipindahkan ke Sebanga, Duri pada tahun 1995. Ditempat itu kemudian terjadi konflik antara perebutan wilayah gajah dan manusia akhirnya PLG pindah ke Minas untuk sementara waktu. Tepatnya dititipkan di Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Syarif Hasyim (SSH). Namun, saat ini PLG yang berada di Sebanga, Duri sudah mulai diaktifkan kembali. Telah ada delapan gajah yang dipindahkan. Di PLG Minas, ada 23 ekor gajah dengan 40 orang pawang (pelatih gajah) dan dua orang tenaga medis. Jika Anda ingin melihat aktivitas gajah atau atraksi gajah di tempat itu, maka Anda bisa datang pada pagi hari, tepatnya sebelum pukul 08.00 pagi atau sore hari pukul 16.00 WIB. Karena pada saat itulah gajah-gajah di bawa ke sungai dan dimandikan atau menjalani latihan. Sementara waktu antaranya, dipergunakan gajah untuk masuk ke dalam hutan di sekitar PLG untuk mencari makan di alam be-

bas. Namun khusus Sabtu dan Ahad atau hari libur, gajah-gajah itu berada di dekat Kantor PLG. Mengingat di hari itu, banyak pengunjung yang datang untuk melihat atraksi dan aktivitas gajah. Muslino menyebutkan para pengunjung tersebut tidak dipungut bayaran. “Mereka bisa melihat atraksi gajah dengan gratis,” ujar Kasat yang sudah bertugas empat tahun di tempat tersebut. Saat Riau Pos berkunjung ke tempat itu, Riau Pos ditemani oleh lima ekor gajah. Gajah pertama bernama Larasati. Gajah betina tanggung (remaja, red) berumur 16 tahun. Gajah kedua dan gajah ketiga adalah gajah jantan bernama Kampar dan Bangkin. Diberi nama itu sebab habitat asli mereka berasal dari daerah Kampar dan Bangkinang. Selanjutnya gajah keempat dan kelima adalah Indah dan Unyil. Indah adalah induk gajah yang tengah sakit. Karena baru diserang oleh gajah liar ketika dilepas di hutan. Akibatnya Indah menderita 25 luka tusukan. Namun ketika itu kondisinya sudah berangsur membaik. Menurut keterangan Fitrayati, petugas medis yang merawatnya. Indah sudah bisa berdiri dan mampu makan dengan banyak seperti biasa. Seekor gajah lainnya adalah Unyil. Gajah kecil berumur 12 tahun yang tidak turut ke hutan. Unyil sempat mencandai fotografer dengan tidak berhenti menggarahkan belalainya. Seperti meminta dan mencaricari sesuatu. “Unyil, memang begitu. Bisa membaui aroma manusia yang baru datang kesini. Namun tidak usah takut. Dia hanya mencari buah, jika ada. Sebab setiap pengunjung yang datang sering membawa buah untuknya,” ujar Ahmad Sunarko, menenangkan kepanikan fotografer Riau Pos. Namun, bagaimanapun juga PLG bukanlah taman bermain atau tempat rekreasi biasa. PLG merupakan tempat untuk melatih gajah. “Jika ada masyarakat ingin melihat gajah ke sini. Kami menyambutnya dengan baik. Namun dalam konteks bukan berwisata tapi mungkin lebih kepada melihat hasil pelatihan kami. Dan itu free,” jelas Muslino lebih lanjut. Muslino juga menekankan bawah kawasan tersebut merupakan kawasan konservasi dengan habitat gajah yang dijaga sebaik mungkin keasriannya. Oleh karena itu, gajah-gajah liar sering datang dan mampir ke kawasan tersebut. Jika biasanya kedatangan gajah liar bisa diprediksi setiap satu tahun sekali. Namun, saat ini kedatangan mereka tidak dapat diduga lagi. Sebab semakin terbatasnya home range atau ka-

SAID MUFTI/RIAU POS

AKSI GAJAH: Bangkin bersama pawangnya Tutur Lestariono di PLG Minas.

wasan pencarian makan mereka. Maka pergerakan mereka juga semakin cepat dan susah diduga. Hal itulah menurut Muslino yang kadang-kadang mengganggu perkebunan sawit warga. Karena habitat mereka semakin sedikit. Selain itu, gajah liar juga sering menyerang kawanan gajah konservasi. Namun jika habitatnya tetap terjaga, maka gajah liar

tidak akan pernah mengganggu siapapun. Satu Pawang Satu Gajah Pada kunjungan tersebut, Riau Pos sempat merasakan naik di punggung Kampar. Meskipun sempat menolak dan takut. Namun pawangnya menyakinkan bahwa mereka (gajah, red) sudah sangat terbiasa dengan manusia.

Berprilaku seolah-olah seperti gembala yang ingin memandikan gembalaannya. Kami menggiring Larasati, Bangkin, dan Kampar ke sungai di bawah bukit. Sebab mereka ingin show up kebolehan up (duduk dengan dua kaki didepan tegak) di sungai sambil bermain air. Hal tersebut kontan membuat Riau Pos terpesona dan kagum.

Kepandaian gajah melakukan berbagai antraksi tersebut tidak terlepas dari pawangnya. Di LPG, setiap satu ekor gajah diasuh oleh satu orang pawang. Pawang ini merupakan soulmate bagi gajah. Sebab karakter gajah yang unik, sama dengan manusia. Mereka hanya bisa dilatih dan mau nurut dengan satu orang yang naluri mereka pilih. Jadi tidak semua

pawang bisa mengendalikan gajah-gajah tersebut. Ketika ada gajah yang baru datang atau masuk ke konservasi. Maka para pawang akan mengadakan penyebelihan seekor ayam betina. Meskipun begitu. ritual ini bukan ritual sakral atau magis.

Baca Melihat Halaman 34


SAVE THE EARTH

Riau Pos HALAMAN 34

AHAD 16 JANUARI 2010

Menyelamatkan Lingkungan demi Masa Depan

Inf Info Green Katak Bernyanyi di Haiti AHLI konservasi internasional baru saja menemukan enam spesies kata baru. Spesies ini memiliki keunikankeunikan tersendiri. Di antaranya adalah bisa nada siul katak yang mirip dengan musik. Sehingga terdengar seperti orang bernyanyi. Spesies katak unik itu adalah katak Hispaniolan ventriloquial, Mozart, katak rumput La Selle, Macaya dada berbintik, Hispaniola bermahkota, dan Macaya burrowing. Keunikan katak Hispaniolan ventriloquial mampu “melempar” suara ke tempat yang jauh sehingga bisa mengecoh predator yang memburunya. sebab suara katak itu seolah berasal dari tempat lain. Sementara jenis katak Macaya burrowing suka menggali liang di tanah. Jenis ini berciri mata hitam dan kaki belakang berwarna oranye. Kemudian, yang tidak kalah menarik adalah katak Mozart. Katak ini sengaja diberi nama mirip nama komponis Wolfgang Amadeus Mozart. Karena menghasilkan suara yang mirip nada-nada musik. Pada malam hari bunyinya seperti siulan empat nada, sedangkan pada senja dan petang seperti siulan dua nada. Selanjutnya adalah katak rumput La Selle katak ini merupakan katak langka yang tidak lagi pernah ditemui sejak 25 tahun yang lalu.(int/tya-gsj)

INTERNET

Belalang Hijau Menyala di Papua Nugini BETAPA sedikit kita mengenal dunia ini. sebab hingga saat ini para ahli dari konservasi internasional masih banyak menemukan spesies-spesies baru. Unik belum pernah dijelaskan dalam literatur ilmiah sebelumnya. Seperti yang ditemukan di Papua Nugini belalang hijau menyala dengan mata merah jambu. Mengikuti ditemukannya katak bermoncong panjang denga ukuran sejempol dan tikus berekor putih. Sementara itu, Hewan lain yang dijumpai para peneliti adalah 24 spesies katak, 45 spesies laba-laba, 29 spesies semut, puluhan jenis belalang, enam spesies capung, dan dua spesies mamalia, serta sembilan spesies tumbuhan. Semoga saja penemuan ini merupakan kabar baik di antara kabar buruk tentang kelangkaan keanekaragaman hayati.(int/tya-gsj)

Melihat Aksi Si Tambun

Nasib Malang Sang Hewan Raksasa

Terjepit, Semakin Tergusur dari Habitat Tingkat populasi gajah Sumatera semakin berkurang dari tahun ke tahun. Fantastis, populasi gajah di Riau, kini tak sampai 500 ekor. Data Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Riau mengungkapkan kini hanya berkisar 250-300 ekor. Bisa diprediksikan 10-20 tahun mendatang jumlah gajah hanya tinggal beberapa ekor. Ini sebagai akumulasi dampak multi konflik yang menyebabkan hilangnya habitat gajah.

Laporan LISMAR SUMIRAT, Pekanbaru lismarsumirat@riaupos.co.id

POPULASI gajah di Riau tersebar dalam sembilan kantong gajah. Sesuai istilahnya, kantong habitat gajah ini dijadikan sebagai areal gajah. Kantong gajah mayoritas berada di daerah konservasi di antaranya Kawasan Tanam Nasional Teso Nilo (TNTN), Cagar Biosfer Giam Bukit Batu Siak Kecil, Balai Raja dan Mahato. Jumlah masingmasing kantong gajah bervariasi. Paling banyak terdapat di kawasan TNTN dengan jumlahnya sekitar 100-an ekor. Kantong gajah seyogyanya harus dipertahankan demi keberlangsungan hewan berkuping lebar itu. Kantong gajah bukan saja sebagai tempat yang menyediakan habitat dan cadangan makanan untuk gajah, namun juga pusat obatobatan untuk gajah menyembuhkan penyakitnya. Kondisi terkini, kantong gajah cukup kritis seperti diungkapkan Kepala Bidang (Kabid) Teknis BBKSDA Riau, Ir Syahimin. Di mana kantong gajah mulai berubah fungsi. Perambahan hutan dan lahan dalam jumlah besar semakin menjadi-jadi. Baik perambahan hutan secara resmi yang dikeluarkan izin oleh pemerintah, maupun pembabatan secara illegal. Perambahan ini menyebabkan terganggungnya aktivitas gajah. Lahan makanan untuk konsumsi gajah yang semakin sempit, hingga tempat bercanda gurau kawanan gajah bersama hewan sejenisnya. ‘’Bisa dikatakan keberadaan gajah semakin terjepit. Terjepit akibat habitat yang semakin berkurang, kesediaan cadangan makanan berkurang. Artinya gajah tidak lagi menemukan ketenangan dan kenyamanan untuk gajah menjalankan kehidupan sehari-harin-

ANDI NOVIRIYANTI/ RIAU POS

KELUARGA GAJAH: Gajah yang sudah mulai kehilangan habitatnya.

ya,’’ ujar Syahimin. Kepunahan hewan yang memerlukan konsumsi sekitar 225 kilogram makanan setiap harinya itu semakin di depan mata. Tak hanya sekadar informasi belaka, namun lambat laun akan jadi kenyataan bila tidak ditangani secara serius. Manusia semakin merajalela melakukan perambahan hutan termasuk kantong-kantong gajah. Ruang gerak gajah dipersempit hingga gajah terusir dari habitat aslinya. Tak puas hanya itu, manusia juga melakukan pemusnahan terhadap keberadaan hewan yang bisa berumur hingga 70 tahun ini. Di Riau, pemusnahan itu sebagian dilakukan dengan cara meracuni gajah yang dianggap telah melakukan ancaman terhadap keberadaan manusia. Syahimin mengungkapkan konflik gajah dipicu oleh berkurangnya habitat gajah. Padahal habibat tersebut sangat diperlukan gajah untuk berkembang biak, berproduksi serta bersenda gurau dengan hewan sejenisnya. Dikala habibat sudah semakin berkurang, memaksa gajah keluar dari habibat yang telah dihuninya secara turun temurun. Gajah tidak lagi mendapatkan makanan bebas dari dalam hutan Begitu juga gajah tidak lagi memiliki hutan sebagai tempat hutan akibat perambahan

hutan secara besar-besaran. Kondisi ini mengharus hewan bertubuh tambun itu berkelana mencari makanan dan tempat baru ke luar habitat. Apalagi gajah tergolong hewan pengkonsumsi tingkat tinggi. Tak tanggung-tanggung dalam satu hari gajah dewasa memerlukan konsumsi sekitar 225 kilogram. ‘’Makanya sekarang banyak gajah yang keluar dari habitatnya untuk mencari makan ke luar. Kalau makanan masih tersedia serta habitatnya tidak terganggu, tentu gajah masih berada dalam hutan,’’ ulasnya lebih lanjut. Dorong Pembentukan Satgas Penanganan konflik gajah tak mampu diatasi oleh BBKSDA dan instansi terkait lainnya. Namun diperlukan peran serta pemerintah daerah untuk bersama-sama menangani konflik gajah. Salah satu upaya yang telah dilakukan dan masih berlanjut hingga saat ini adalah mendorong serta menginisiasi terbetuknya satuan tugas (Satgas) penanganan gajah di setiap daerah rawan konflik gajah. Satgas ini berperan untuk membantu BBKSDA mengatasi konflik gajah di daerah. Untuk bisa menangani konflik gajah tersebut, anggota Satgas terlebihdahulu akan mendapatkan pendidikan dan pelatihan seputar gajah. Mulai dari informasi soal

gajah, hingga pelatihan mengenai langkah-langkah dalam mengatasi konflik gajah. Berbekal pengetahuan personil Satgas diharapkan Satgas mampu meminimalisir serta menangani terjadinya konflik gajah di daerah. ‘’BKSDA dalam berbagai keterbatasan SDM. Oleh karena itu digagas pembentukan Satgas yang bertugas menangani konflik gajah di daerah. Bila tidak tuntas, baru kami akan menuruni personil untuk membantu Satgas dalam menangani konflik gajah,’’ jelas Syahimin. Namun, belum semua daerah yang sudah membentuk Satgas. Setakat ini, baru Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) yang sudah membentuk Satgas penanganan gajah. Syahimin mengharapkan agar daerah lainnya juga membentuk Satgas tersebut. Apalagi daerah-daerah yang berada di dekat kawasan kantong habitat gajah. Hal itu tentunya dalam upaya meminimalisir timbulnya korban akibat konflik gajah. Baik korban gajah itu sendiri ataupun manusia. ‘’BKSDA akan terus mendorong daerah untuk membentuk Satgas tersebut. Apa perlu kami akan langsung turun menjumpai pembuat kebijakan di daerah agar mau bersama-sama membentuk Satgas,’’ lanjutnya.

Tanggung Jawab Bersama Persoalan gajah hendaknya menjadi perhatian bersama oleh seluruh stakeholder dan masyarakat. Perhatian itu diharapkan akan mampu menekan konflik gajah sehingga populasi gajah tetap terjaga. Tanpa peran serta seluruh stakeholder dan masyarakat, dikuatirkan populasi gajah akan semakin langka. Pemerintah punya program untuk kelestarian satwa liar dengan memasang target pertumbuhan populasi satwa liar termasuk gajah sekitar tiga persen setahun. Target ini bisa tercapai dengan peran serta semuanya, bukan hanya pemerintah, LSM dan pemerhati lingkungan namun seluruh lapisan masyarakat. Dengan kesadaran itu diharapkan populasi gajah bisa tetap kita pertahankan dari ancaman kepunahan Program Manager WWF Riau, Suhandri penanganan konflik gajah menyebutkan perlunya menumbuhkan kesadaran agar seluruh pihak secara bersama-sama peduli terhadap keberadaan gajah di Riau. Apalagi disaat kondisi populasi gajah yang semakin kritis. ‘’Kalau soal tanggungjawab pastilah kita semua. Bukan hanya pemerintah, namun seluruh stakeholder,” paparnya.(ndi)

Sambungan dari hal. 33 syukur dan penyambutan untuk gajah yang baru datang. Agar dia bisa menemukan soulmatenya,” ujar Tutur Lestariono pawang gajah Bangkin. Selain antraksi up di air. Gajah di PLG juga bisa bermain basket, duduk di kursi khusus dan bermain bola. Menurut Suratman, pawang gajah Kampar. Gajah tanggung (masih remaja, berumur belasan tahun, red) butuh waktu melatih selama enam bulan untuk membuat mereka ahli. Sementara gajah besar (dewasa, berumur 20an tahun keatas, red) butuh waktu kurang lebih satu tahun. “Latihan keterampilan tersebut dilakukan rutin, setiap hari. Mengenai waktu keahlian. Bisa juga tergantung kecerdasan gajah. Sebab, sama seperti manusia. Daya tangkap setiap gajah berbeda-beda. Bahkan ada gajah yang kadang melebihi target pelatihan pawangnya,” ungkap Suratman, menjelaskan tentang pekerjaannya di PLG tersebut. Gajah Juga Minum Obat Cacing Selain kepintarannya. Gajah juga rentan terhadap berbagai penyakit. Ada beberapa penyakit yang sering dialami oleh gajah. Seperti kembung, apses dan odem (penumpukan cairan dibawah perut). Untuk mengobati itu semua. Fitrayati, petugas medis menyatakan bahwa mereka (petugas medis, red) memberikan ramuan tradisional, sebab kadang kala tubuh gajah bisa bereaksi lain terhadap obat kimia yang masuk. Dan obatobatan tradisional bisa menjadi alternatif terbaik untuk gajah. Misalnya, jika gajah di PLG kembung. Maka Fitrayati akan membuatkan rebusan akar lalang dan meminumkannya kepada si sakit. Sementara akarnya bisa dijadikan makanan gajah tersebut. “Ciri-ciri ketika gajah menderita kembung. Dia akan sering buang angin dan perutnya terlihat lebih besar dari biasa,” jelas petugas medis yang juga satu-satunya wanita yang bekerja di PLG ini. Selain memberikan rebusan akar lalang. Biasanya pawang akan membawa gajah tersebut untuk berjalan-jalan (olahraga) dengan cara jalan kaki melintasi tanjakan. Ini akan cepat mengurangi angin diperutnya. Ibu satu anak ini juga menjelaskan bahwa untuk menjaga kesehatan gajah. Maka setiap sekali dua bulan. Gajah rutin diminumkan obat cacing. Kondisi makan di hutan memberikan peluang bagi gajah untuk menderita cacingan. Apalagi jika kondisi cuaca selalu hujan. Maka peluang untuk menderita cacingan juga lebih cepat. Namun, wanita berkerudung menyatakan bahwa belum pernah menbantu persalinan gajah. Hal ini menurutnya, gajah merupakan hewan pemalu dan tidak bisa dilihat ketika melahirkan. “Bahkan, waktu melahirkannya pun pada pagi dini hari. Disaat orang-orang sedang terlelap tidur,” ungkapnya. Sehingga untuk membantunyapun harus dilakukan pasca melahirkan dengan memberikan susu pertama jika si induk tidak mau menyusui. Termasuk memotong tali pusar dan memberinya obat antiseptik.(tya-gsj/ndi)

Community Kuantan Cares

Dari Maya Menjadi Nyata KUANTAN Cares adalah sebuah komunitas yang mengkonsentrasikan diri terhadap upaya perlindungan Sungai Kuantan di Kabupaten Kuantan Singingi. Komunitas ini lahir dari kepedulian yang sama dari beberapa pemuda anak Jati Kuantan Singingi terhadap pentingnya usaha untuk melindungi sungai Kuantan dari kerusakan di tengah maraknya kerusakan hutan dan penambangan liar. Rasa kepedulian itu pun semakin mengental dan diperkuat oleh ikatan emosional yang ada antara anggota komunitas ini dengan tradisi Pacu Jalur masyarakat Kuantan Singingi. Hal ini dikarenakan tradisi Pacu Jalur adalah sebuah tradisi yang memiliki arti penting bagi masyarakat di kabupaten Kuantan Singingi. Tradisi ini juga selalu mendapat perhatian khusus dari seluruh lapisan masyarakat Kabupaten Kuantan Singingi. Tradisi Pacu Jalur merupakan sebuah tradisi AKSI: Kuantan Cares melaksanakan aksinya. pacu sampan dengan menggunakan sebuah sampan khas Kuantan Sing- terbentuk di dunia maya pada tang- mudahkan komunikasi antar anggoingi. Di dalam tradisi ini terdapat gal 22 Februari tahun 2009 dengan ta di komunitas ini yang tersebar di unsur seni, olahraga, kompetisi, ser- memanfaatkan aplikasi group pada beberapa daerah di Indonesia. Awalnya, Kuantan Cares lebih ta prilaku gotong-royong media jejaring sosial Facebook dengan mengunakan nama Group memfokuskan aktivitasnya pada masyarakat Kuantan Singingi. kegiatan diskusi online, penyebaran Bagi Kuantan Cares kerusakan Kuantan Cares. Di dalam group ini interaksi, informasi lingkungan hidup dan kasungai kuantan dan hutan disekitarnya akan memberikan pengaruh komunikasi dan pertukaran infor- mpanye lewat media internet. Nayang sangat buruk bagi lingkun- masi antar anggota komunitas ter- mun selang berjalannya waktu, akgan hidup. Serta hal ini juga akan jadi. Dari sekedar saling berkenalan tifitas komunitas ini mulai bergesmenimbulkan ancaman yang seri- atau mencurahkan ekspresi kecin- er dari ranah dunia maya kedunia us bagi keberadaan dan keberlan- taan dan keprihatinan mereka atas nyata. Ini di dorong oleh semakin keadaan sungai kuantan. hingga banyaknya jumlah anggota komujutan tradisi pacu jalur. Komunitas Kuantan Cares saling berbagi data atau informasi nitas yang berdomisili di wilayah merupakan satu dari sekian banyak keadaan lingkungan hidup di Kabu- Kabupaten Kuantan Singingi. Serkomunitas virtual yang belakangan paten Kuantan Singingi terkini. ha- ta tingginya minat para pelajar di ini lahir di tengah tengah sil akhirnya interaksi ini mendor- Teluk Kuantan untuk berpartisipamasyarakat Indonesia sebagai ha- ong lahirnya sebuah bentuk kesa- si dalam komunitas ini. Keadaan sil dari perkembangan teknologi daran kolektif diantara anggotanya. yang kondusif ini memudahkan komunikasi berbasis internet. Ko- Kemajuan teknologi komunikasi Kuantan Cares dalam tiap aksinya munitas Kuantan Cares awalnya berbasis internetlah yang me- nyatanya di lapangan.

Green Community Dengan 500 kata ceritakan tentang aktifitas lingkungan komunitasmu. Lengkapi dengan biodata singkat dan foto close up dirimu (umum). Langsung ke Riau Pos atau Email ke greenstudentriau@gmail.com

CF1/SAID MUFTI/RIAU POS

Sepanjang tahun 2010 tercatat beberapa agenda kegiatan yang telah di taja oleh Kuantan Cares. Tanggal 27- 28 Maret 2010. Dalam rangka memperingati hari air sedunia. Kuantan Cares mengadakan kegiatan perkemahan lingkungan hidup. Dan penanaman 600 batang pelindung tebing di sepanjang 1.5 KM pinggiran sungai Kuantan di desa Pulau Aro Teluk Kuantan. Kegiatan itu diberi tajuk Harmonisasi untuk Kuantan. Kegiatan tersebut dilaksanakan dengan dukungan kemitraan dari Dinas Kehutanan Kabupaten Kuantan Singingi, SMK Negeri 3 Teluk Kuantan, MAN Negeri 1 Teluk Kuantan, SMK Negeri 2 Teluk Kuantan, dan SMA Negeri 1 Teluk Kuantan.

Kemudian, tanggal 6 Juni 2010 dengan mitra anggota Komunitas Band Indie di Teluk Kuantan Kuantan Cares melakukan kegiatan pemungutan sampah plastik di lokasi Air Terjun Guruh Gemurai Kabupaten Kuantan Singingi. Tanggal 29 Juli 2010, di tengah hiruk pikuknya pesta rakyat Kuantan Singingi dalam perhelatan tradisi Pacu Jalur, Kuantan Cares bersama dengan pelajar MAN 1 Teluk Kuantan menggelar sosialisasi. Yaitu pentingnya kelestarian lingkungan hidup (hutan dan sungai) untuk kelestarian tradisi pacu jalur. Sosialisasi dilakukan langsung kemasyarakat yang datang untuk ikut menyaksikan event Pacu Jalur 2010 dengan membagikan panflet pesanpesan lingkungan. Meski lahir di tengah-tengah hiruknya berita Penambangan Tanpa Izin (PETI) dan berita kerusakan hutan. Kuantan Cares muncul dari ranah virtual sebagai sebuah bentuk komunitas berbasis pemuda, pelajar. Dengan harapan kelak akan menjadi salah satu motor penggerak kesadaran lingkungan hidup, di tengah-tengah masyarakat Kabupaten Kuantan Singingi. Sesuai dengan motto yang mereka usung, Membangun keharmonisan antara manusia, pohon dan air. Untuk itu saat ini Kuantan Cares terus membenahi diri sambil terus menyebarkan paham Hijau di tengah tengah anak muda Kuantan Singingi.***

Wahyu Diputra Penggagas Community Kuantan Cares saat ini berdomisili di Kuantan Singingi.


GREEN HOLIC

AHAD 16 JANUARI 2011

1

3

Riau Pos HALAMAN 35

4

2

Pengalaman Seru di Pusat Pelatihan Gajah Minas

5

PUSAT Latihan Gajah (PLG) Minas terletak di areal Taman Hutan Raya (Tahura) Sultan Syarif Hasyim. Untuk memasuki lokasi ini, pengunjung juga bisa masuk dari Simpang Jambu, Jalan Raya Minas. Pengunjung akan diberi petunjuk dengan plang nama yang bertuliskan “Pusat Latihan Gajah Minas, Elephant Conservation� untuk masuk kekawasan tersebut. Tidak perlu takut akan tersesat. Karena disepanjang persimpangan jalan pengunjung akan menemukan plang-plang yang mengarah ke PLG.

6

Dari gambar tampak : 1.Gajah PLG tengah mandi di sungai 2.Seekor gajah dengan matanya yang imut 3.Gajah sedang membawa pawang dan pengunjung di punggungnya. 4.Gajah Bankin mengikuti perintah pawang untuk menegakkan telinganya. 5.Gajah Kampar sedang menunjukkan aksi up, duduk dengan dua kaki depan diangkat 6.Muslino, Kasat LPG Minas dan Petugas lainnya foto bersama 7.Pawang yang menjadi soulmaten gajah tampak santai duduk dibelalai gajah usai mandi di sungai 8.Gajah pulang beriringan dari tempat pemandian

7

8

FOTO-FOTO : SAID MUFTY/RIAU POS

Combat Climate Change (3C)

Ungkapkan opinimu dengan 500 kata tentang melawan perubahan iklim. Tulisan terbaik akan mendapatkan souvenir cantik setelah evaluasi per tiga bulan. Lengkapi dengan biodata singkat dan foto close up dirimu. (Mahasiswa/Umum). Langsung ke Riau Pos atau Email ke greenstudentriau@gmail.com

3C (Combat Climate Change)

Metode Berantai untuk Menghadapi Perubahan Iklim PERUBAHAN Iklim (climate change), sangat erat kaitannya dengan global warming (pemanasan global). Meskipun kedua istilah ini memiliki pengertian yang berbeda. Namun baik pemanasan global maupun perubahan iklim tersebut seperti dua sisi mata uang yang saling berkaitan. Kedua hal ini merupakan akibat dari berbagai hal yang akhirnya memberikan dampak buruk pada bumi dan lingkungan. Pemanasan global adalah mata rantai pertama, merupakan akibat dari efek rumah kaca yang berasal dari aktivitas manusia. Hal tersebut menyebabkan kenaikan temperatur rata-rata bumi yang kita kenal dengan istilah pemanasan global. inilah yang mengakibatkan terjadinya perubahan iklim, yang menjadi mata rantai kedua. Perubahan iklim ini mencakup perubahan suhu udara, curah hujan dan musim. Perubahan iklim juga menyebabkan mencairnya es dan gletser diseluruh dunia, terutama di kutub utara dan kutub selatan. Mata rantai selanjutnya adalah masalah meningkatnya permukaan air laut, pergeseran musim yang mengakibatkan krisis persediaan makanan karena gagal panen, krisis air bersih, kebakaran hutan, hilangnya banyak spesies flora dan fauna di muka bumi akibat tidak bisa beradaptasi dengan perubahan suhu, dan masih banyak lagi mata rantai lainnya yang berdampak buruk bagi lingkungan, bumi dan kehidupan kita. Lalu bagaimana cara kita untuk mela-

ROBBY ANGGRIAWAN Mahasiswa Universitas Islam Riau

wan hal-hal tersebut? Apapun usaha-usaha pencegahan yang kita lakukan akan memberikan konstribusi yang lebih baik dikemudian harinya. Berbagai macam kegiatan sekarang marak dilakukan berkaitan dengan usaha untuk mencegah dan melawan perubahan iklim dan pemanasan global, seperti penanaman pohon-pohon, kampanye 3R (reduce, reuce and recycle), maupun usaha-usaha sederhana lainnnya yang dapat memberikan pengaruh yang besar. Usaha sederhana yang dapat kita lakukan namun bisa memberikan pengaruh yang besar tersebut seperti membeli produkproduk yang ramah lingkungan, menggunakan transportasi umum, menghemat energi, memanfaatkan lahan yang kosong untuk penghijauan, memisahkan sampahsampah organik dan nonorganik, bahkan kita bisa melakukan hal sederhana sekalipun seperti mencabut charger handphone setelah dipakai. dan masih banyak lagi. Dan yang terpenting adalah usaha-usaha tersebut dilakukan Mulai dari diri sendiri, Mulai dari hal terkecil, dan Mulai dari sekarang.

Selain itu, kita bisa menerapkan metode kebaikan berantai. Dimana setelah kita melakukan kebaikan (dalam hal ini yang berkaitan dalam usaha melawan global warming dan climate change), kita diharuskan untuk mengajak orang lain untuk melakukan hal yang sama. Tidak perlu mulukmuluk untuk mengajak orang lain dalam jumlah yang besar, cukup 3 orang saja. Contohnya, saya mengajak tiga orang untuk tidak membuang sampah sembarang. Tiga orang yang telah saya ajak tersebut selanjutnya mengajak masingmasing tiga orang yang lainnya untuk tidak membuang sampah sembarang. Orang yang selanjutnya pun melakukan hal yang sama dan begitu seterusnya. Hasilnya, orang-orang yang membuang sampah sembarangan akan berkurang. Hal ini dapat diterapkan pada usaha-usaha lainnya untuk melawan pemanasan global dan perubahan iklim. Kondisi pemanasan global diibaratkan seperti seekor ikan yang berada dalam sekantong plastik berisi air, dan plastik tersebut bocor (berlubang). Perlahan-lahan, meskipun lubang tersebut kecil, air di dalam kantong plastik tersebut keluar dan habis. Dan pada akhirnya, ikan itu akan mati karena tidak bisa hidup tanpa adanya air. Lakukanlah sesuatu, meskipun itu hal kecil yang bisa kita lakukan untuk kebaikan dimasa yang akan datang. Karena sesungguhnya, sesuatu yang besar itu berawal dari sesuatu yang kecil. Lets combat global warming and climate change.***

Green School

Kirimkan 500 kata Tulisanmu tentang kegiatan lingkungan yang ada disekolahmu. Tulisan terbaik akan mendapatkan souvenir cantik setelah evaluasi per tiga bulan. Lengkapi dengan biodata singkat dan foto close up dirimu. (Pelajar SMP/Sederajat dan SMA/Sederajat). Langsung ke Riau Pos atau Email ke greenstudentriau@gmail.com

Green School SMAN 9 Pekanbaru Sekolahku Bebas Plastik SAAT ini saya merupakan siswa kelas XII SMAN 9 Pekanbaru. Saya sangat mencintai sekolah ini. Sebab disini saya belajar dan diajarkan tentang banyak hal. Salah satunya adalah tentang aktifitas lingkungan disini. Sekolah kami tengah gencar melaksanakan upaya perlindungan terhadap lingkungan. Hal ini terlihat jelas semenjak dicanangkannya program green school pada awal tahun ajaran lalu.Kegiatan yang telah dilakukan diantaranya, penanaman 1000 bunga pada peringatan HUT PGRI tahun 2010, penanaman pohon, bahkan melarang kantin-kantin di SMAN 9 menjual permen. Karena selain menggunakan pembungkus plastik yang dapat meningkatkan pemanasan global. Bungkus permen juga paling sering dibuang sembarangan sehingga membuat lingkungan menjadi kotor. Green School di sekolah saya lebih menitikkan kepada penanggulangan sampah plastik. Namun tetap mengedepannkan penanggulangan sampah secara umum.Tidak sampai disitu saja, program green school SMAN 9 ini akan terus berlanjut dengan kegiatan-kegiatan yang lebih bermanfaat. Program green school ini akan terus berjalan. Bahkan kedepannya sekolah kami berencana untuk manganjurkan para siswa untuk membawa bekal dan botol minum sendiri dari rumah. Selain lebih praktis dan menyehatkan bagi siswa-siswi. Kebijakan itu juga menjadi salah satu konsep green school yang selama ini diusung oleh SMAN 9. Kebijakan tersebut disampaikan oleh

WARITSA NURFADILAH Siswi Kelas XII SMAN 9 Pekanbaru

wakil kepala sekolah bidang kurikulum yang sekaligus juga koordinator green school, ibu Zurina. Guru yang juga sangat dekat dengan muridnya ini, mengungkapkan bahwa program green school di sekolah kami, sekaligus dapat menambahkan rasa memiliki dan cinta siswa terhadap lingkungan. Sekolah merupakan tempat dimana anak-anak dididik. Oleh karena itu, memberikan pendidikan tentang lingkungan, di sekolah bisa menjadi salah satu tempat yang efektif. Selain itu, program membawa botol air minum dan makan sendiri ini, menurut pihak sekolah tentunya bermanfaat untuk mengurangi pemakaian wadah maupun botol plastik. Seperti yang kita ketahui plastik membutuhkan waktu 100- 500 tahun hingga dapat terdekomposisi (terurai) dengan sempurna. Bukan hanya itu sampah kantong plastik dapat mencemari tanah, selama sekian ratus tahun. Sebab kandungan zat kimianya yang tidak dapat hancur. Sehingga menghalangi tanah untuk melakukan penyerapan air. Pencemaran berikutnya akibat sampah

plastika dalah pencemaran air. Air merupakan sumber daya vital bagi kehidupan manusia. Jika air tidak bisa diserap oleh tanah, maka air hujan akan langsung menuju selokan. Inilah yang menimbulkan efek negatif bagi kondisi air. Parahnya lagi, plastik juga bisa mencemari udara jika terus dibiarkan begitu saja atau dibakar. Bahkan, bisa menimbulkan kelemahan daya pikir bagi anak-anak dan remaja. Zat kimia yang ada di plastik jika terbakar akan menghasilkan racun, jika terhirup maka akan menyebabkan lemahnya daya pikir tersebut. Selain itu, kantong plastik terbuat dari penyulingan gas dan minyak yang disebut ethylene. Minyak, gas dan batu bara mentah adalah sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui. Semakin banyak penggunaan palstik berarti semakin cepat menghabiskan sumber daya alam tersebut. Kami juga akan melakukan pembenahan dan perawatan terhadap taman dan pepohonan yang telah di tanam.Karena kami tidak ingin kegiatan penanaman yang telah dilakukan ini hanya sebatas seremonial saja.Harus ada tindak lanjut, agar tanaman tersebut dapat tumbuh dan berkembang. Hal itu ditegaskan oleh Ibu Zurina disetiap kegiatan lingkungan di sekolah. Begitulah cara sekolah kami menjaga lingkungan dengan mulai dari hal-hal sederhana.***


JOURNEY

Riau Pos HALAMAN 36

AHAD 16 JANUARI 2011

The Young Hero Ceritakan dengan 100 kata tentang kegiatanmu sehari-hari dalam menjaga lingkungan. Tulisan terbaik akan mendapatkan souvenir cantik setelah evaluasi per tiga bulan. Lengkapi dengan biodata singkat dan foto close up dirimu. (Sekolah Dasar). Langsung ke Riau Pos atau Email ke greenstudentriau@gmail.com

Polisi Lingkungan Sekolah NAMA saya Desri resfita, umur saya 12 tahun, kelas enam di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 005 Bukitraya. Di sekolah, saya adalah salah satu polisi lingkungan sekolah. Di sekolah saya di ajarkan bagaimana cara menjaga dan melestarikan lingkungan. Dengan cara membuang sampah pada tempatnya dan mengajak teman-teman untuk membersihkan pekarangan sekolah. Selain itu saya dan polisi lingkungan lainnya ikut berpartisipasi tentang pengolahan dan pemanfaatan sampah. Dengan cara 4R dan 1S yaitu: reduce (mengurangi), reuse (memakai kembali), recycle (mendaur ulang), dan replace (mengganti) dan subtitute. Sebagai polisi lingkungan kami bertugas menasehati dan mengajak teman-teman untuk membuang sampah pada tempatnya, serta selalu menjaga kelestarian lingkungan.***

Hemat Listrik NAMA saya Marzuq Al Fawas. Umur saya 11 tahun. Saya duduk di kelas enam Sekolah Dasar Negeri (SDN) 005 Bukit Raya. Setiap pagi kami melaksanakan UKS, dan pagi bersih dengan cara membuang sampah-sampah yang berserakan pada tempatnya. Kami juga mendaur ulang sampah organik menjadi pupuk kompos. Setiap pagi saya dan polisi lingkungan mengecek lampu yang masih hidup di setiap kelas untuk menghemat energi. Selain itu di sekolah kami ada juga kegiatan mendaur ulang plastik dan Penanaman Tanaman Obat Keluarga (TOGA).***

Mobil Emisi Rendah INVESTASI dalam mobil emisi rendah diperkirakan akan menjadi prioritas utama bagi industri otomotif selama lima tahun ke depan. Pengembangan mobil hibrida, kendaraan listrik dan hidrogen teknologi fuel-cell sangat penting untuk pertumbuhan industri otomotif. Lebih dari tujuh dalam sepuluh perusahaan mobil akan menjadi perusahaan patungan untuk mendanai biaya pengembangan teknologi ramah lingkungan. Hybrid dan kendaraan listrik diayakini akan mejadi teknologi utama yang akan berhasil selama lima tahun

ISTIMEWA

ISTIMEWA

LIPUTAN LINGKUNGAN: GSJ serius mendengar dan menulis keterangan dari nara sumber.

DISKUSI: GSJ sedang berdiskusi pada Pelatihan Jurnalistik Lingkungan.

Green Student Journalists

Tetap konsisten dengan Lingkungan MENJADI minoritas di tengah mayoritas, ternyata tak menyurutkan Green Student Journalists (GSJ) untuk maju. Ketika sebagian besar anak-anak muda sibuk dengan berbagai style dan fashion, GSJ tetap konsisten dengan berbagai permasalahan lingkungan. GSJ tetap menulis dan menulis berbagai isu dan fakta lingkungan. ”Disini, kamu tidak akan menemukan anak muda dengan berbagai summer style, tapi kamu akan menemukan anak muda yang so fighters” ujar Ivit Sutia Koordinator Green Student Yups, pada awalnya GSJ dipersiapkan untuk menjadi wartawan lingkungan bagi kalangan anak-muda mengingat minimnya wartawan yang menaruh perhatian khusus terhadap lingkungan baik di Riau maupun di Indonesia. Selain itu GSJ merupakan wadah edukasi bagi anak-anak muda yang ingin belajar secara total. “Seseorang akan belajar 10 persen dari yang dibaca, 20 persen dari yang dilihat,30 persen

mendatang ke depan. Seperti yang telah dilakukan oleh Lotus Cars baru-baru ini. Lotus memperkenalkan konsep city car yang dirancang sedemikian rupa. Berharap bisa mengurangi pengeluaran emisi gas buang kendaraan. Hampir sama seperti kendaraan ramah lingkungan lainnya, mobil Lotus satu ini menggunakan sumber tenaga yang berasal sistem hibrida. Yaitu menggunakan transmisi tunggal yang memberikan pengeluaran emisi rendah, kinerja yang optimal dan penggunaan listrik pada saat melintas didaerah perkotaan. Konsep city car memiliki desain ekslusif dengan tiga pintu. Dua di samping dan satu di belakang serta berpenggerak roda belakang. Total daya pada city car adalah 162 kW (220 PS) dan torsi 240 Nm. Jarak yang bisa ditempuh jika menggunakan tenaga listrik bisa mencapai 60 km (37 mil), sedangkan menggunakan mesin bensin Lotus Range Extender berkapasitas 1.2 liter, tiga cylinder mobil. Kon-

GSA Campaign

dari yang di dengar,50 persen dari yang dilihat dan didengar, dan seseorang akan belajar 90 persen apabila menuliskan kembali apa yang telah di baca, dilihat dan didengarnya,” tutur Andi Noviriyanti, Direktur Eksekutif Save the Earth Foundation (SEFo) menerangkan teori psikolog Vermon dan Magnuson. Berbekal semangat tersebut GSJ mengembangkan sayapnya dengan mengadakan open recruitmen anggota baru, sehingga selama tahun 2010 lalu GSJ telah melakukan dua kali open recruitmen. Hingga saat ini GSJ tersebar di beberapa kabupaten di Riau, diantaranya adalah di Siak dan Pelalawan. GSJ di tiap kabupaten memiliki koordinator masing-masing. Meskipun mereka tidak dapat mengikuti berbagai kegiatan dan rapat yang diadakan oleh GSJ Pekanbaru, mereka sering mengadakan kegiatan sendiri di daerahnya masing-masing. Setiap GSJ baru akan mendapatkan pelatihan jurnalis-

tik, sehingga begitu seseorang masuk ke dalam GSJ maka dia akan terlatih untuk menulis berita mengenai keadaan lingkungan yang terjadi di sekitarnya. Selain menulis GSJ juga belajar menjadi enterprenur dengan mendesain dan menjual T-shirt GSJ, sehingga keuntungan dari usaha tersebut bisa dipakai untuk membiayai setiap kegiatan yang diadakan oleh GSJ. “GSJ merupakan komunitas yang sangat kreatif , dimana sekumpulan yang berjiwa muda. Selain dunia tulis menulis komunitas ini berkembang juga ke arah kegiatan lingkungan seperti aksi langsung di lapangan. Jadi selain kritis dalam tulisan mengungkapkan opini tentang lingkungan. Banyak juga kegiatan tentang lingkungan yang sudah dilakukan dengan melibatkan publik secara umum,” ujar Teresia Prahesti, Public Engagement Marketing Communication WWF-Indonesia yang sempat dimintai komentar mengenai GSJ

sep tersebut bisa memperpanjang rentang hingga 34 kW (46 PS). Kendaraan Lotus berkelas city car ini menawarkan kemampuan nol emisi ketika berjalan dalam modus EV. Sesuai dengan Lotus Engineering’s focus di kendaraan masa depan. Mesin range extender dirancang untuk operasi flex-fuel pada etanol dan metanol maupun bensin biasa. Desain fitur bagian luar dan dalam sangat mengesankan. Terlebih mobil konsep ini lebih mengedepankan penggunaan bahan campuran serat karbon. (int/rizky-gsj/mar)

Secara konseptual GSJ merupakan komunitas yang fleksibel, saat mengadakan rapat misalnya, GSJ bisa melakukannya dimana saja bisa di taman kota, di perpustakaan wilayah atau pun di lobby gedung Riau Pos ketika ruang rapatnya sedang digunakan untuk kegiatan lain. Saat ini GSJ sudah memiliki banyak anggota baru, namun seperti yang diungkapkan salah seorang praktisi arsitek lingkungan Dedi Ariandi yang sering mengadakan diskusi mengenai green arsitektur bersama GSJ, jumlah GSJ yang bsar tidak akan membuat GSJ menjadi komunitas yang berkembang jika hanya sedikit yang ingin berkarya disana. “GSJ sudah memiliki anggota yang banyak untuk itu GSJ harus lebih memperbanyak karya sesuai dengan kuantitas yang dimiliki,” kritiknya. Selain itu GSJ juga diharapkan untuk menambah wawasan dan pengetahuan mengenai topik-topik lingkun-

gan sehingga di tahun-tahun kedepan GSJ bisa berkiprah di ruang yang lebih besar. “GSJ merupakan komunitas yang positif . Namun tetap juga harus selalu terus meningkatkan pengetahuan tentang content sebuah berita. Saya berharap GSJ bisa berkiprah lokal, nasional, regional dan global, saya akan dukung itu,” harap Haris Gunawan, Dosen Universitas Riau sekaligus salah satu pendiri CTPRC yang ternyata ikut mengikuti perkembangan GSJ sejak tahun 2010 lalu. Sambutan dari pihak Riau Pos sendiri terhadap kegiatan GSJ ternyata cukup besar, sehingga saat ini GSJ di beri ruang yang cukup besar untuk mengekspresikan diri dengan tulisan-tulisan lingkungannya. Terbukti dengan pe-

GREEN BOX

Green Techno

HEMAT LISTRIK: Mobil listrik hemat energi yang dibuat Mahasiswa Politeknik Caltex Riau (PCR) dan meraih juara umum ketiga pada Kontes Mobil Listrik Indonesia 2010 di Politeknik Bandung. RIZKY-GSJ

GSJ Blitz

GSA Campaign Cantik, Sehat dan Green ala Marissa BANYAK wanita yang mengatakan membersihkan rumah dengan bahwa cantik itu mahal. Harus menggunakan kemoceng atau sapu dari menggunakan banyak produk-produk pada penyedot debu. Karena selain yang tidak ramah membakar kalori juga lingkungan. Padahal lebih hemat pengjika saja kita semua tahu gunaan energi listrik. bahwa cantik itu berarti Tips 2. Sehat juga juga harus tetap sehat. berarti selektif dalam Sehat bukan hanya memilih makanan. menyangkut tentang Tidak harus dengan tampilan fisik. Tapi juga suplemen mahal. Kita termasuk dengan inner bisa memilih untuk beauty dari dalam diri membeli buah-buahan kita. Dan jika kita ingin atau sayuran organik terlihat cantik dan sehat dari pada makanan siap ada baiknya kita belajar saji (kemasan/ untuk mendayagunakan kalengan) atau lingkungan sebaik minuman kemasan. mungkin sambil tetap Selain tidak sehat, turut serta menjaganya. MARISSA MAHYULI mengundang banyak Berikut merupakan tips penyakit jika dikonyang bisa kita gunakan sumsi berkepanjangan. agar cantik dan sehat kita juga berarti Sampah kemasan dari makanan dan bentuk kepedulian kita terhadap bumi. minuman tersebut juga dapat menamTips 1. Banyak wanita yang bah sampah di bumi. Dan yang menganggap bertubuh langsing itu terpenting adalah, cewek cantik itu cantik. So, jika ingin langsing kenapa nggak membuang sampah sembarannggak mencoba untuk selalu berolah gan. raga. Cukup dengan berjalan kaki jika So, become Healty and Beauty is jarak tempuh tujuan kita terjangkau easy Girls. Jadikan cantik kita itu (misalnya membeli makanan ke didukung oleh tubuh yang sehat dan warung depan). Atau lebih baik lingkungan yang bersih.***

Senandung Ranting Kering

Kita dan Lingkungan ITULAH topik yang ditampilkan pada green blitz minggu ini. Manusia dan lingkungan merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Namun, adakalanya perilaku kita (manusia) terlalu keras pada alam. Sehingga kita juga kehilangan keramahan alam itu sendiri. Lindungi masa depan kita dengan menjaga lingkungan ini. (rahman-gsj/mar) This world need more green

nambahan halaman khusus untuk diisi oleh para GSJ. Hal ini tentu saja membuat GSJ makin bersemangat untuk menulis. “Wah, senang rasanya akhirnya GSJ diberi space yang lebih besar untuk bisa menuangkan ide- ide dan tulisannya,” ujar Afra Nisa, salah seorang anggota GSJ. Pada awal tahun ini, GSJ akan terus melakukan dan membuat kegiatan-kegiatan lingkungan sehingga menjadikan lingkungan ini lebih baik dan tetap dinikmati oleh generasi penerus nanti tanpa harus mewariskan kerusakan dan bencana.(asrul-gsj/mar)

INTERNET

Beauty on the Broken Tree


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.