Riau Pos For Us

Page 1

33

Riau Pos AHAD 6 FEBRUARI 2011

SAID MUFTI/RIAU POS

TERTAWA: Ade tertawa senang memamerkan ikan hasil tangkapannya bersama teman-teman di Danau Tahura SSH, Senin (1/2/2011).

Menyibak Danau Cantik di Tahura SSH Cerita tentang Taman Hutan Raya Sultan Syarif Hasyim (Tahura SSH), ternyata bukan saja tentang keindahan tingginya puluhan anak tangga yang dibangun memanjat bukit atau pemandangan hutan sekundernya lengkap dengan jogging track-nya. Tetapi ada juga danau cantik di dalamnya yang kerap tak terungkap.

Laporan MASHURI KURNIAWAN, Minas mashurikurniawan@riaupos.com SECUIL informasi tentang danau cantik yang tersembunyi di Tahura SSH yang direncanakan sebagai objek pengembangan wisata alam, mengantarkan Tim Riau Pos For Us untuk menelusuri keberadaan danau tersebut. Tepatnya pada hari pertama di Bulan Februari. Siang itu, saat tim berkunjung cuaca sedang bersahabat. Hari tidak hujan, padahal sebelumnya hujan selalu turun. Sehingga medan jalan tanah menuju danau itu, tak begitu berat. Walaupun sisa hujan sebelumnya membuat tim harus melangkah hati-hati di tengah-tengah jalan yang becek. “Yang aku tahu, ini jalan menuju danau,” ungkap salah satu anggota tim, di sebuah persimpangan yang bertuliskan “hati-hati binatang buas, tempat lintasan hewan” dengan gambar Harimau Sumatera di bawahnya. Plang itu lokasinya sekitar 500 meter dari gerbang utama Tahura SSH yang terletak di jalan lintas Pekanbaru-Minas. Bergidik juga saat melewati jalan

itu. Untung saja, akses jalan yang cukup lebar dan terang. Terlihat jelas bahwa jalan itu baru dibuka atau diperlebar. Itu terlihat dari tanah yang baru saja digeledor dan pohon hutan yang terpotong ditepian. Dengan kondisi itu, tim jadi berani untuk melangkah menemukan danau tersebut. Di kiri kanan sepanjang perjalanan menuju danau, terlihat jelas plang bertuliskan Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan dan Lahan (GNRHL). Itu menandakan jalan yang tim lalui bukan hutan primer. Ia merupakan hutan sekunder. Meski demikian kondisi pepohonan di tempat itu sudah lebat. Tumbuh sangat rapat dan terlihat gelap di bawah tajuk-tajuk pohon. Monyetmonyet hitam juga terlihat melompat dan bergelantungan di dahan dan ranting-ranting pohon. Selain itu terlihat juga beberapa burung melintas terbang di antaranya. Setelah melangkah sekitar 1,5 kilometer dengan jalan yang menanjak dan menurun, akhirnya tim menemukan danau itu. Danau itu membentang cantik di sebuah lembah yang dibatasi dua sisi bukit. Sayangnya, bukit yang berada di seberang tempat tim berdiri adalah hamparan kebun sawit. Sehingga keindahan danau itu hanya terlihat ketika mata ditujukan ke bagian hilir tepian bukit yang berasal dari arah tim datang. Mulanya tim berpikir, danau itu tersembunyi di balik Tahura dan tak terakses sebagai tempat wisata. Namun setelah melihat kebun sawit di seberangnya dan terlihat dua perahu, serta sejumlah anak-anak bergelak tawa dan bermain di bagian hulu danau, tim pun menduga

ada jalan lain menuju danau tersebut selain lewat medan berat dari tahura. Ternyata benar, setelah tim berjalan memutar mencari cara untuk mendekati anak-anak yang terlihat bersenda-gurau tadi, tim menemukan akses jalan lebih dekat ke jalan raya dibandingkan lewat Tahura. Tepatnya tak jauh dari bagian belakang halaman Hotel Rindu Sepadan. Apep, salah seorang petugas Tahura yang keesokannya Riau Pos wawancarai, menyebutkan cerita tentang danau itu memang tak banyak terpublikasi. Pasalnya, menurut petugas yang tergolong paling lama bekerja di tahura tersebut, danau itu sebenarnya hanyalah sungai yang dibendung. “Danau itu terbentuk akibat perusahaan ikan arwana membendung Sungai Takuana. Jadi memang tidak ada namanya,” ujar Apep menjawab pertanyaan Riau Pos apa nama danau tersebut. Danau tersebut menyimpan cukup banyak ikan. Setidaknya itu terlihat dari hasil tangkapan ikan dan cerita anak-anak yang bergelak tawa tadi. Ternyata sambil bermain dan mandi mereka juga menjala ikan. “Cukup banyak ikannya di sini Bang,” ujar salah seorang dari mereka. Mereka juga menyebutkan beberapa jenis ikan yang biasa mereka temui di tempat itu. Yakni baung (Macrones planiceps), gabus (Chana pleurothalmus), mujair (Tilapia pleurothalmus), sepat (Trichogaster trichopterus), puyu (Anabas testudeneus), dan jenis ikan air tawar lainnya. *** CERITA danau itu memang tak banyak terungkap. Mengingat Tahu-

Danau Mengering Kisah Ndit (burung Serindit , maskot fauna Riau) dan Tambun (anak gajah Sumatera)

ra SSH terbilang luas, yakni 6.172 hektare dan meliputi tiga wilayah kabupaten/kota, yakni Kota Pekanbaru, Kabupaten Siak, dan Kampar. Tahura SSH memiliki keanekaragaman hayati yang cukup tinggi. Terdapat 127 flora dan 42 fauna. Beberapa di antaranya merupakan fauna dan flora langka. Misalnya beruang madu, harimau Sumatera, tapir, burung srigunting, burung gagak, babi hutan, dan jenis hewan lainnya. Dengan berbagai potensi dan kekayaan keanekaragaman hayati yang ada di dalamnya. Kawasan tersebut ke depan diproyeksikan menjadi magnet wisata baru di Riau. Itu sebabnya, menurut Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Tahura Dinas Kehutanan Provinsi Riau, Ir Fredrick Sully MM, Rabu (2/2) banyak perbaikan yang dilakukan di tahura. Misalnya tentang akses jalan menuju danau. Jalan itu, katanya, memang baru saja diperlebar dan bantuan dari pihak ketiga yang perduli dengan alam. Keindahan danau, tambahnya, yang pemikat pihak ketiga tersebut. ‘’Jalan menuju danau memang sedikit rumit karena hanya tanah kuning. Danau ini merupakan anugerah bagi kita semua,’’ ujarnya kepada Riau Pos saat dihubungi melalui selulernya. Dia menyebutkan danau tersebut akan dikembangkan sebagai wisata tirta. Master plan mengenai rencana pengembagan wisata itu sudah dilakukan Dinas Kehutanan (Dishut) Riau. Selain itu, juga akan dikembangkan berbagai sarana prasarana penunjang rekreasi. Misalnya sepe-

da air dan bebek air untuk atau uji nyali dan ketangkasan lewat sarana adventure seperti flying fox, elfis bridge, spider climbing, speed boat, memancing, berenang atau bahkan melihat aneka satwa asli Riau. ‘’Kami ingin membuat pengunjung merasa tenang di tengah kawasan hutan yang eksotis. Layaknya magnet baru tujuan wisata bagi warga di Kota Pekanbaru maupun masyarakat di Riau,’’ terang Fredrick Sulli Selain itu, menurut Fredrick saat ini Tahura telah memiliki berbagai fasilitas. Misalnya guest house dengan tujuh kamar, pusat informasi, pendopo, gazebo, musala, areal tempat bermain, lapangan luas dan bumi perkemahan. Selain itu ada fasilitas jalan menuju bumi perkemahan Pramuka, Pusat Latihan Gajah (PLG), dan Danau Tahura. Hutan Tahura SSH, tambahnya, merupakan track pendidikan atau wisata pendidikan paling pas yang dikembangkan. Menurutnya saat ini sedang trend kegiatan ekstrakurikuler lingkungan di sekolahsekolah yang melakukan kunjungan-kunjungan ke hutan. Sebagai wisata pendidikan, pengembangan Tahura sebagai sarana pendidikan. Sekaligus juga dalam mendorong peran serta program Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan untuk membantu mengembangkan Tahura. Dari penuturan Fredrick, pengawasan keliling oleh anggota pengamanan hutan secara intens dilakukan. Untuk mencegah terjadinya pembalakan liar dan pemburu liar. Sosialisasi kepada masyarakat yang hidup berdekatan dengan hutan Tahura SSH, sambungnya juga di-

lakukan. ‘’Sosialisasi kepada masyarakat mengenai pemeliharaan lingkungan hutan juga dilakukan untuk menjaga kawasan hutan tetap asri dan indah. Keseimbangan alam disekitar memang harus dilakukan secara bersama,’’ ujarnya. *** SELAIN memiliki pesona keindahan, Tahura SSH juga diyakini masih menjadi habitat bagi Harimau Su-matera (Panthera tigris suma-trae). Sub-spesies harimau satu-satunya yang masih dimiliki Indonesia setelah dua saudaranya Harimau Bali (Panthera tigris balica) dan Harimau Jawa (Panthera tigris sondaica) dinyatakan punah. Hal itu menurut Apep, dibuktikan dari jejak kaki harimau. Jejak harimau tersebut, katanya, dalam bentuk jejak tapak kaki harimau. Diperkirakan ada dua harimau yang masih ada di dalam hutan tersebut. Hanya saja, kata Apep, dua hewan ini tidak mengganggu manusia. Dikarenakan, di dalam kawasan hutan masih ada makanannya. Mereka (dua harimau, red), sambungnya, mencari mangsa babi hutan. ‘’Babi hutan masih banyak populasinya di dalam kawasan Hutan Tahura SSH. Harimau ini sudah memiliki makanan jadi tidak mengganggu manusia. Dua ekor saya perkirakan masih ada didalam hutan Tahura,’’ sebutnya kepada Riau Pos melalui selulernya seraya mengatakan hanya saja berapa ukuran panjang dan bobot harimau tidak diketahui. Semoga semua keindahan dan potensi Tahura SSH ini tetap terjaga.(ndi)


un i nD ka at m a el

a

Riau Pos R Dari iau, S

HALAMAN 34

SAVE THE EARTH

AHAD 6 FEBRUARI 2010

Menyelamatkan Lingkungan demi Masa Depan

Info Green Inf Khasiat Daun Sirih TANAMAN bernama ilmiah Piper betle ini termasuk jenis tumbuhan merambat dan bersandar pada batang pohon lain. Permukaan daun berwarna hijau dan licin, sedangkan batang pohonnya berwarna hijau tembelek (hijau agak kecoklatan) dan permukaan kulitnya kasar serta berkerut-kerut. Bentuk daun sirih pipih menyerupai jantung dan tangkainya agak panjang. Buah sirih berupa buah buni yang berbentuk bulat berwarna hijau keabuabuan. Akarnya tunggang, bulat dan berwarna coklat kekuningan. Kemampuan tanaman ini untuk memanjangkan batangnya bisa mencapai puluhan meter. Hampir di seluruh kawasan Indonesia daun sirih menjadi pelengkap atau media dalam upacaraupacara adat tradisional. Tanaman ini cukup terkenal di berbagai belahan dunia, terutama di kawasan Asia Selatan dan Asia Tenggara. Selain itu, daun ini memiliki nama lokal di berbagai wilayah seperti betel (Perancis), betelhe, vitele (Portugal); sirih (Indonesia), suruh, sedah (Jawa), seureuh (Sunda), ju jiang (China). Sirih dapat dimanfaatkan untuk : -Anti oksidan Minyak atsiri dari daun sirih memiliki kandungan minyak terbang (betiephenol), seskuiterpen, pati, diatase, gula dan zat samak dan kavikol yang memiliki daya antioksidasi (mematikan kuman) dan fungisida (anti jamur). Sirih juga mengadung bahan aktif fenol dan kavikol. Daun sirih dapat dimanfaatkan untuk pestisida nabati (mengendalikan hama penghisap) -Diare Tumbuk secara bersamaan hingga halus 4-6 lembar daun sirih, 6 biji lada, 1 sendok makan minyak kelapa. Kemudian gosokkan bahan yang sudah halus pada bagian perut. Beberapa saat kemudian diare dijamin akan reda. -Menghentikan pendarahan gusi Didihkan 4 lembar daun sirih dengan dua gelas air. Setelah dingin dipakai untuk kumur, diulang secara teratur sampai sembuh. -Menghentikan pendarahan hidung atau mimisan Gulung 1 lembar daun sirih sambil di tekan-tekan hingga minyaknya keluar. Kemudian sumbatkan atau tempelkan pada hidup yang berdarah karena mimisan tersebut. -Sakit gigi berlubang Rebus 1 lembar daun sirih dengan 2 gelas air sampai mendidih. Setelah dingin pakailah untuk berkumur. Ulang terus sampai sembuh. (int/tya-gsj/ new)

SINARMAS FORESTRY FOR RIAU POS

MENUJU AIR: Labi-labi di kawasan Cagar Biosfer GSK-BB tampak menuju air.

Menelisik Potensi Labi-labi Labi-labi (Amyda Sp), merupakan hewan bercangkang lunak yang bernilai ekonomis tinggi. Perkilogram hidupnya dihargai Rp 35-50 ribu. Bahkan kalau diekspor harganya mencapai Rp 200 ribu. Selain itu, hewan ini mengandung Omega 3 (EPA dan DHA), zat penting untuk kecerdasan dan lecithin, zat yang berfungsi sebagai obat untuk hepatitis, Alzheimer atau pikun akut dan lainnya. Laporan ANDI NOVIRIYANTI, Perawang andinoviriyanti@riaupos.com

INTERNET

DAUN SIRIH : selembar daun sirih yang memiliki banyak manfaat.

Spesies Macan Sunda Ada Dua MACAN Dahan (Clouded leopard ) ternyata memiliki dua sub-spesies. Para peneliti baru menyadari bahwa ada spesies yang berbeda dari macan dahan yang hidup di Asia, tahun 2007 lalu. Analisis genetika membuktikan bahwa ada dua ciri berbeda antara yang hidup di Sumatera dan yang hidup di Kalimantan. Kelompok hewan ini tergolong sulit dipahami. Hidup menyebar di Asia Tenggara, hingga Cina dan India. Pola bulunya seperti awan yang lebih lebar dibanding macan tutul. Hingga 2006, golongan ini dikira hanya memilki satu spesies saja. Berdasarkan studi genetika tersebut diketahui bahwa sebetulnya ada dua spesies macan tutul yang berbeda. Macan dahan yang hidup di Asia daratan lazim digolongkan dalam spesies Neofelis nebulosa. Sedangkan spesies yang baru ditemukan di pulau Kalimantan dan Sumatera itu dikenal dengan macan dahan Sunda (Neofelis diardi). Meski sebelumnya keliru disebut sebagai macan dahan Borneo. Kedua spesies ini diduga terpisah lebih dari satu juta tahun silam. Sejak 2008, spesies baru itu pun terdaftar di International Union for the Conservation of Nature. Pada tahun 2010, sebuah tim ilmuan yang bekerja di Dermakot Forest Reserve, Malaysia mengumumkan jejak kaki pertama kucing besar itu dari alam liar. Dipimpin oleh Mr Andreas Wilting dari Leibniz Institute for Zoo and Wildlife Research di Berlin, Jerman, para peneliti ini mendapatkan foto macan dahan Sunda sedang berjalan di jalanan.(int/afra-gsj/new)

INTERNET

TERTANGKAP: Macan Tutul Sunda yang tertangkap kamera otomatis yang dipasang lembaga Konservasi Karnivora di Hutan Lindung Tangkulap, Sabah, Malaysia.

KOLAM berair keruh, siang itu, Selasa (1/2) tampak tenang tanpa riak. Seolah tidak ada sumber-sumber kehidupan di dalamnya. Padahal 58 ekor labilabi dengan rasio 40 persen jantan dan 60 persen betina hidup di sana. Nun didalam lumpurlumpur kolam. Labi-labi seolah terlalu enggan untuk menyapa tim Riau Pos For Us yang datang berkunjung. Padahal hari itu telah dijadwalkan sebagai waktu pemotretan bagi hewan bergigi tajam tersebut Begitu juga saat Jamhur (45) petugas di kolam itu memberi umpan 2,5 kg usus ayam untuk diumpankan kepada hewan sebangsa kura-kura (ordo Testudinata) ini. Makhluk lunak ini seolah tak bergeming. Namun berlahan hasilnya pun terlihat, beberapa ekor labi-labi menongolkan kepalanya ke permu-

kaan air yang keruh untuk melahap usus-usus ayam tersebut. Tapi hanya kepala dan sejenak saja. Dengan bergegas mereka kembali menyembunyikan dirinya yang kecoklatan tersebut. “Jadwal makanya pukul tujuh pagi dan pukul setengah enam. Bahkan kalau sore pukul segitu, mereka datang menyambut makanan dari tangan saya sendiri tanpa takut,” ujar Jamhur, meredakan tanda tanya tim Riau Pos For Us yang dicuekin labi-labi. Kolam yang terletak tak jauh dari depan Gedung Research and Development Sinar Mas Forestry, Perawang, tersebut merupakan kolam uji coba pengembangan budidaya labilabi. Hasil kerja sama Sinar Mas Forestry dan LSM Siak Cerdas. Menurut Ari Rosadi, environmental chief officer–flagship conservation project Sinar Mas Forestry, tidak munculnya labi-labi tersebut karena labilabi merupakan hewan sensitif. “Labi-labi paling susah untuk didekati terutama pada siang hari. Itu karena hewan ini sangat sensitif dengan manusia. Setiap ada manusia yang me-ndekat maka dia akan menyembunyikan dirinya di dalam lumpur,” ceritanya. Bahkan karena sifatnya yang takut dan sensitif terhadap manusia ini menbuat fotografer Riau Pos harus uring-uringan saking susahnya makhluk nocturnal ini muncul ke permukaan kolam untuk di foto. Uji coba pembibitan dan pembesaran labi-labi yang telah dirancang sejak 2009 lalu. Menurut Yuyu Arlan, Manager Flagship Conservation project,

HARGA LABI-LABI DI PASARAN Jenis

Umur

Berat (Kg)

Panjang (cm/inci)

Induk Jantan Induk betina

2 tahun 2 tahun

Konsumsi

10-12 bulan 08-10 bulan 03-06 bulan

>0.8 0.6-0.8 <0.6

30/12 25/10 20/8

20 15 10

Anakan

08-12 minggu 07-08 minggu 01-04 minggu 00-01 minggu

100-200 gram 50-100 gram 10-50 gram 4 gram

8-10/4 6-8/3 3-6/2 2/1

7 4 3 2

Telur

-

-

-

bahwa program pengembangan labi-labi tersebut sebagai upaya untuk pemberdayaan masyarakat di kawasan Cagar Biosfer GSK-BB. “Di CB GSKBB termasuk salah satu habitat labi-labi. Labi-labi tersebut memiliki nilai ekonomis yang cukup prospectable. Nilai jualnya cukup tinggi, apalagi bila diekspor. Selain itu, sekarang kita bersama LIPI tengah meneliti kandungan Omega 3-nya yang sangat penting sebagai zat kecerdasan bagi anak,” terangnya. Selain Omega 3, minyak lemak labi-labi juga diduga mengadung lecithin dengan jumlah kandungan 1.500 kali lebih tinggi dibandingkan dengan kandungan lecithin pada tumbuhan (nabati). Lecithin merupakan zat yang berfungsi sebagai pemecah kolesterol dalam darah, membantu kelancaran suplai energi ke sel sel otak, mencegah asterioclerosis, dan meningkatkan daya tahan tubuh terhadap virus. Bahkan lecithin bisa membantu mengatasi gangguan memori, seperti pada pen-

MSDC Selami Dunia Bawah Air INDONESIA merupakan negara maritim dengan 81 persen (setelah ditambah dengan zona ekonomi ekslusif) daerah teritorialnya berupa perairan. Kesemua itu menyimpan kekayaan sumber daya yang tidak bisa dianggap enteng. Baik di atas permukaan maupun di bawahnya. Dunia bawah air, menyimpan beragam potensi untuk dimanfaatkan. Terutama dalam persoalan lingkungan. Koral dan terumbu karang yang merupakan potensi bahwa air, merupakan media penyerap karbon yang besar. Kesemua itu harus dijaga dan dirawat. Untuk menjaganya banyak cara dilakukan, mulai dari budidaya, pemugaran hingga transplantasi. Namun yang kami lakukan dalam community bahwa air kami adalah mempelajari dan meneliti dunia bawah air. Selain sebagai sumber science, dunia bawah air juga bisa dijadikan hobi paling menarik melalui kegiatan diving, snorkling dan yang lebih penting adalah ramah lingkungan. Marine Science Diving Club atau sering disingkat dengan sebutan MSDC di lingkungan civitas akademika ini adalah sebuah klub selam yang didirikan pada tanggal 20 September 2005 (diresmikan oleh Jurusan Ilmu Kelautan pada

tangggal 25 Nopember 2006). Lembaga ini merupakan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang berada di bawah naungan Jurusan Ilmu Kelautan. Klub ini diketuai oleh Ari Anggoro dan berada dibawah bimbingan Dr Sofyan Husein Siregar M Phill, Ir Elizal M Sc dan Prof Dr Thamrin M Sc. MSDC didirikan sebagai wadah bagi mahasiswa yang memiliki ketertarikan pada dunia bawah air (underwater) baik dengan tujuan penyelaman ilmiah (science), olahraga selam, maupun rekreasi bawah laut. Selain sebagai wadah untuk menyalurkan hobi, MSDC juga menjadi wadah bagi mahasiswa ilmu kelautan khususnya dalam mengaplikasikan ilmunya di bidang kelautan. Hal tersebut sesuai dengan visi dan misi MSDC. Visi MSDC yaitu sebagai pusat kegiatan selam mahasiswa khususnya jurusan Ilmu Kelautan dan mahasiswa Universitas Riau pada umumnya. Misi MSDC yakni untuk meningkatkan keahlian dan potensi mahasiswa dalam penyelaman ilmiah dan olahraga diving. Kegiatan rutin MSDC lebih sering dilakukan di sekitaran wilayah Pekanbaru. Misalnya dengan memanfaatkan danau buatan sebagai salah satu me-

dia latihan anggota. Selain itu, secara tetap MSDC memiliki Sekretariat di Faperika Universitas Riau. Sebab MSDC sekaligus merupakan aplikasi dari ilmu kelautan yang dipelajari secara teori oleh para mahasiswa kelautan. Di usia yang terbilang masih muda ini. tidak menyurutkan semangat MSDC untuk bersaing dan meniti karir bersama masyarakat selam se-Indonesia. Ini dibuktikan dengan eksistensinya (keikutsertaan) MSDC dalam iven-iven nasional seperti Sail Bunaken 2009, Reef Chek Karimunjawa 2010, serta keikutsertaan dalam kegiatan-kegiatan rehabilitasi penyelamatan terumbu karang, seperti transplantasi karang bersama Diving Proklamator Universitas Bung Hatta Sumatera Barat, Transplantasi Karang Universitas Hasanuddin Makassar, Universitas Diponegoro Semarang dan lain-lain. MSDC juga melakukan kegiatan dan saling berkoordinasi bersama instansi-instansi luar seperti Latihan Perairan Terbuka Bersama Satuan Brimob Provinsi Riau, kerja sama dengan POSSI Riau, Loka Kawasan Konservasi Laut Provinsi Riau. Baru-baru ini MSDC menaja kegiatan pelatihan skin diving untuk lingkungan dari civi-

Harga (Dolar AS) 40 50

0.5/butir

yakit Alzheimer atau pikun akut. Khasiat yang dimilikinya tersebut membuat labi-labi banyak dicari masyarakat. Seperti yang ditemukan oleh tim Riau Pos For Us di Pasar Bawah Pekanbaru, Sabtu (29/1). Di depan sebuah apotik Tionghoa, Ujang (37) duduk menjaga dagangannya berupa kura-kura, kodok dan labi-labi. “Penjual labi-labi hanya saya sendiri di sini,” ungkapnya sembari membuka karung penutup labilabi. Ujang mendapatkan hewan sejenis reptile ini dari para nelayan yang menangkapnya secara bebas di alam terutama dari sungai di sekitaran Pekanbaru. “Seperti dari Sungai Sail,” sahutnya. Namun bagi pembeli yang berminat terhadap hewan ini harus datang pagi-pagi sekitar pukul tujuh pagi. Sebab labi-labi bukan hanya dibeli eceran oleh masyarakat. Restoran-restoran pun juga turut menjadi pelanggan Ujang untuk menyajikan menu labi-labi. Di antaranya adalah Resto-

ran Anom. Meskipun mengaku tidak mamasukkan menu labilabi sebagai menu utama restoran ini. Namun jika ada tamu yang ingin dimasakan menu labi-labi maka pihak restoran akan memasakkannya. “Untuk labi-labi ukuran 7 kg, kami bisa mendapatkan 15 porsi soup labi-labi dengan harga per porsi Rp 70 ribu,” ujar Liliana Hidjrat (30) perwakilan manager restoran Anom. Lili juga menjelaskan bahwa restorannya tidak menyediakan daging labi-labi khusus untuk dijadikan menu tetap. Tapi justru tamulah yang membawa labi-labi ke restoran tersebut untuk minta dimasakkan. “Biasanya tamu sudah datang membawa langsung labilabinya, kami hanya tinggal memasakkan,” ungkap lili. Namun Saat ini labi-labi masih diburu secara bebas oleh masyarakat di alam bebas. Meskipun saat ini jumlahnya di alam cukup banyak terutama di habitatnya Cagar Biosfer Giam Siak Kecil (CB GSK). Namun jika masyarakat terus memburunya maka tidak mungkin kemudian labi-labi juga akan menjadi kritits dan langka. “Oleh karena itu, melalui uji coba pembenihan dan pembesaran labi-labi ini, diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat tentang potensi labi-labi jika dibudidayakan atau dikembangbiakan tanpa merusak keberadaannya di alam,” jelas Syarial Acong (40) dari yayasan Siak Cerdas. Semoga, kita dapat memaksimalkan karunia Tuhan ini.(tya-gsj/ndi)

Green Community Dengan 500 kata ceritakan aktifitas lingkungan komunitasmu plus foto terbaru kegiatanmu. Lengkapi dengan foto copy kartu identitasmu langsung ke Riau Pos atau Email ke greenstudentriau@gmail.com

BELAJAR: MSDC melakukan kuliah bawah air.

tas akademika Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau. kemudia dalam waktu dekat ini MSDC berencana untuk melakukan ekspedisi di kepulauan Arwah Kabupaten Rokan Hilir Provinsi Riau, sekaligus menjadikan salah satu pulau yakni Pulau Jemur sebagai laboratorium alam. Bagi orang luar yang ingin mengenal atau tertarik untuk bergabung

di club pencinta dunia bawah air ini bisa menghubungi contact person dengan nomor telpon 085268274414 atau 081377856280. Dan bisa juga dengan mengirim email ke msdc_ur@yahoo.co.id. MSDC Jaya!*** Ari Anggoro Ketua MSDC FAPERIKA UNRI


un i nD ka at m a el

a

AHAD R Dari iau, S

6 FEBRUARI 2011

GREEN HOLIC

Riau Pos HALAMAN 35

Bunglon (Calotus jubatus) di antara dedaunan. FOTO-FOTO: SAID MUFTI

Beri Danau Itu Sebuah Nama SEEKOR bunglon (Calotus jubatus) perlahan merayap di atas dedaunan yang gugur berwarna cokelat, hampir saja hewan yang suka berganti warna itu terinjak saat tim Riau Pos For Us melakukan perjalanan di dalam kawasan Tanaman Hutan Raya (Tahura) Sultan Syarif Hasyim, Selasa (1/2).

Sedikitpun tak bergerak, matanya yang melotot besar seperti tak terganggu dengan kehadiran semut semut kecil yang berseliweran di wajahnya. Gerakannya terlihat letih ketika salah satu kru Riau Pos For Us mencoba mengangkatnya dari atas tanah lalu memindahkannya ke salah satu dahan pohon.

Perjalanan di lanjutkan dengan mengikuti jalur baru yang membelah taman hutan. Jerit beruk beruk hutan dan cicit burung iringi perjalanan. Jarang- jarang dapat menemui burung gagak menjerit memekak di tengah hutan tak kala hinggap di atas sebuah pohon tinggi tempat mereka bersarang.

Jalur yang tak beraspal mengantarkan kami di penghujung jalan yang mempertemukan kami dengan satu danau yang hingga kini belum memiliki nama yang lebih tepatnya genangan air yang memisahkan antara Kawasan hutan Tahura dan Perkebunan sawit. Biota air seperti labi labi dan ikan

kecil dapat dijumpai meski harus menunggu dengan sabar. Sejenak kami mengira hanya kami saja pada saat itu berada di lokasi tersebut. Beberapa bocah terlihat tengah asyik menangkap ikan dengan menggunakan jala usai pulang sekolah. Jalan yang melelahkan menembus kawasan

Tahura sedikit membuat kesan yang lucu, karena ternyata jalur yang harus ditempuh menuju kawasan air tersebut dapat dengan mudah diakses dari Hotel Rindu Sepadan tanpa harus melalui medan berat berlumpur dan tak beraspal seperti yang kami lalui. (muf)

Labi-labi terilihat malu dari dangkalnya air.

Gagak yang terbang tinggi di atas Tahura SSH.

Cendawan hutan tumbuh di tanah berhumus.

Combat Climate Change (3C) Ungkapkan opinimu dengan 500 kata tentang melawan perubahan iklim. Tulisan terbaik akan

mendapatkan souvenir cantik setelah evaluasi per tiga bulan. Lengkapi dengan biodata singkat dan foto close up dirimu. (Mahasiswa/Umum). Langsung ke Riau Pos atau Email ke greenstudentriau@gmail.com

Budidayakan Terumbu Karang ISTILAH pemanasan global (global warming) sangat familiar di ranah publik dan menjadi isu sentral dunia hari ini. Istilah ini mencuat diseantero dunia ketika kerusakan lingkungan hidup yang semakin serius menjadi-jadi. Kemudian barulah disadari oleh segelintir pakar dari berbagai disiplin ilmu namun demikian berkat lobi-lobi mereka akhirnya PBB melaksanakan konferensi tentang lingkungan hidup di Stockholm Swedia pada tanggal 5 Juni 1972 yang kemudian hari itu disepakati sebagai “Hari Lingkungan Hidup Sedunia”. Seiring berjalannya waktu, kondisi lingkungan ternyata semakin memprihatinkan. Setiap tahun PBB mengadakan konferensi perubahan iklim guna mengatasi pemanasan global karena telah mengancam keberlangsungan hidup di planet bumi. Konferensi ini dihadiri oleh seluruh negara maju/industri dan berkembang. Konferensi ini menghasilkan tekad semua negara di dunia untuk menyelamatkan planet bumi melalui deklarasi “Sustainable Development” dengan menurunkan emisi gas rumah kaca. Pemanasan global pada dasarnya merupakan fenomena peningkatan temperatur bumi secara global dari tahun ke tahun karena terjadinya efek rumah kaca (greenhouse effect) yang disebabkan oleh meningkatnya emisi gas-gas seperti karbondioksida (CO2), metana (CH4), dinitrooksida (N2O) dan CFC. Seh-

Satria Antoni Mahasiswa Ilmu Kelautan Universitas Riau

ingga panas matahari terperangkap dalam atmosfer bumi. Berbagai literatur menunjukkan kenaikan temperatur global termasuk Indonesia yang terjadi pada kisaran 2-4 0C pada akhir abad 21. Hal ini akan sangat mengancam bagi negara-negara kepulaun yang terletak di kawasan pesisir seperti Indonesia karena diprediksi daerah yang berada di daerah pesisir tersebut akan tenggelam. Pemanasan global mengakibatkan dampak yang luas dan serius bagi lingkungan bio-geofisik. Seperti pelelehan es di kutub, kenaikan permukaan air laut, perluasan gurun pasir, peningkatan hujan dan banjir, perubahan iklim yang sangat extreme, punahnya flora dan fauna tertentu, migrasi fauna dan hama penyakit, dan sebagainya. Sedangkan dampak bagi aktivitas sosialekonomi masyarakat meliputi: gangguan terhadap fungsi kawasan pesisir pantai; gangguan terhadap fungsi prasarana dan sarana seperti jaringan jalan, pelabuhan dan bandara;

gangguan terhadap permukiman penduduk, pengurangan produktivitas lahan pertanian; peningkatan resiko kanker dan wabah penyakit, dan sebagainya. Salah satu cara pengendalian pemanasan global tersebut adalah dengan cara melakukan budidaya terumbu karang. Karena terumbu karang dapat mengurangi proses pemanasan global yaitu dengan menyerap karbon yang ada di lapisan atsmosfir. Bagaimana prosesnya? Berdasarkan referensi yang saya dapatkan di Ilmu Kelautan bahwa terumbu karang terdiri dari unsur binatang karang bernama Polip yang melakukan simbiosis mutualisme dengan tumbuhan alga, yakni ganggang hijau. Pada siang hari alga yang ada di terumbu karang dan zooxanthella yang hidup sebagai simbion karang batu menyerap CO 2 dalam proses fotosintesis. Dalam proses fotosintesis memerlukan karbon dioksida (CO2) serta sinar matahari, yang selanjutnya menghasilkan oksigen (O2), air serta gula. Sehingga panas yang berada di atsmosfir akan terserap dan berkurang secara bertahap. Oleh karena itu, pentingnya keberadaan terumbu karang ini harus dibudidayakan dan dipelihara sebaik-baiknya untuk mengantisipasi terjadinya perubahan iklim. Sehingga barulah tercipta sebuah motto “dari indonesia menyelamatkan dunia atau from indonesia to save the world”.***

Anak-anak yang menjala ikan di tepian air.

Green School Kirimkan 500 kata Tulisanmu tentang kegiatan lingkungan yang ada disekolahmu. Tulisan terbaik akan

mendapatkan souvenir cantik setelah evaluasi per tiga bulan. Lengkapi dengan biodata singkat dan foto close up dirimu. (Pelajar SMP/Sederajat dan SMA/Sederajat). Langsung ke Riau Pos atau Email ke greenstudentriau@gmail.com

Indah dan Asri SMK Multi Mekanik Masmur Pekanbaru atau yang lebih dikenal dengan SMK Masmur adalah SMK yang peduli dengan lingkungan sekolahnya. Terbukti dengan ikut sertanya SMK Masmur dalam lomba lingkungan yang diadakan oleh Riau Pos di PLTA Koto Panjang 2009 lalu. Pada waktu itu SMK Masmur mendapat juara kedua dalam bidang menanam. Sekolah kami ini juga terlihat indah dan asri karena lingkungannya selalu dijaga dan diperhatikan. Sekolah juga meminta siswa untuk peduli dengan lingkungan, seperti meminta siswa untuk; membuang sampah pada tempatnya dan aktif dalam program pelestarian lingkungan. Dalam hal proses pembelajaran ada kalanya siswa-siswi di suruh oleh guru untuk membawa kesenian dari barang-barang bekas dan botolbotol bekas. Terutama pada saat pelajaran seni budaya. Kami menggunakan botol-botol bekas yang diisi dengan pasir untuk dijadikan sebagai alat musik. Sekolah kami juga aktif dalam kegiatan lomba-lomba tentang lingkungan dan selalu berupaya untuk tetap melestarikan lingkungan. Sekolah kami juga dibekali dengan fasilitas penunjang seperti laboraturium untuk pelajaran biologi dan kimia, yang dimanfaatkan untuk pengenalan tumbuhan serta ekosistem dari

Azhari Pratama Siswa SMK Masmur Pekanbaru

sebuah wilayah dan lain-lain. Bukan hanya pihak guru beserta jajarannya, para siswanya juga selalu aktif dalam kegiatan lingkungan di luar jam sekolah. Setiap tahun di sekolah kami, jika akan kenaikan kelas untuk pelajaran seni budaya siswanya diharapkan membuat sebuah kerajinan seni dari barang-barang bekas, seperti tempat uang dari batok kelapa, serta kerajinan anyaman dari bambu. Selain itu, organisasi di sekolah kami juga aktif dalam bidang lingkungan, seperti kegiatan Palang Merah Remaja (PMR) yang ikut mengemban misi lingkungan serta aktif dalam kegiatan lingkungan. Baik itu bersifat indoor maupun outdoor. Di samping PMR ada juga Pasukan Khusus (Pasus) yang juga aktif dalam kegiatan membantu lingkungan agar tetap bersih. OSIS juga ikut serta menjalankan kegiatan yang bernuansa lingkungan. Walaupun taman yang ada di sekolah kami belum begitu bany-

ak, tetapi setidaknya hal tersebut masih dapat meningkatkan minat belajar siswa. Guru-guru juga ikut mengingatkan untuk membersihkan sampah setiap masuk ke kelas. Siswa juga selalu menjaga kebersihan kelas demi kenyamanan belajar. Sementara itu, sosialisasi tentang pentingnya lingkungan dari lembaga atau instansi terkait belum pernah ada di sekolah kami. Namun kami mempunyai kesadaran tentang pentingnya lingkungan untuk masa depan yang lebih baik. Kami ingin sekolah kami kedepannya tidak hanya dikenal karena disiplin, tempatnya indah dan asri, tetapi kami ingin sekolah kami menjadi patokan untuk sekolahsekolah lainnya agar selalu mencintai lingkungan, serta aktif dalam kegiatan lingkungan yang ada di sekolah. Kami juga berharap semoga sekolah kami dapat membanggakan di mata masyarakat. Bukan hanya karena prestasi akademik tetapi prestasi juga non akademik. Kegiatan peduli lingkungan semoga dapat terus ditingkatkan. Sebab isu global warming itu memang kenyataan yang mengerikan jika tidak di barengi dengan kepedulian kita tentang lingkungan. Kami sebagai siswa SMK Masmur Pekanbaru sangat menyadari bahwa permasalahan lingkungan yang tengah kita hadapi merupakan tanggung jawab bersama. ***


un i nD ka at am el

a

Riau Pos R Dari iau, S

HALAMAN 36

JOURNEY

AHAD 6 FEBRUARI 2011

The Young Hero

Ceritakan dengan 100 kata tentang kegiatanmu sehari-hari dalam menjaga lingkungan. Tulisan terbaik akan mendapatkan souvenir cantik setelah evaluasi per tiga bulan. Lengkapi dengan biodata singkat dan foto close up dirimu. (Sekolah Dasar). Langsung ke Riau Pos atau Email ke greenstudentriau@gmail.com

Y

o

u

n

G

Merawat Bunga Sekolah SAYA bernama Wahyutika. Saat ini, saya merupakan siswa SD Negeri 006 Sukajadi, Pekanbaru. Saya berumur sebelas tahun dan duduk di kelas VIC. Sebentar lagi saya akan mengikuti Ujian Nasional (UN) untuk siswa sekolah dasar. Jadi WAHYUTIKA saya harus rajin belajar. Biarpun begitu di sekolah saya dan teman-teman juga rajin merawat tanaman di tanam sekolah kami. Salah satu kegiatan yang selalu kami lakukan secara bergantian adalah menyiram bungabunga di taman sekolah. Saya dan teman-teman setiap hari bergantian piket untuk menyapu lantai, mengepel, menbersihkan jendela kaca dan menyiram bunga. Di sekolah saya punya tanaman bunga, seperti mawar, melati, kasturi, pohon jeruk sankis, kendodong mini, ketapang, ekortupai, herbia dan banyak lagi tanaman yang lain.***

Bawa Bekal ke Sekolah NAMA saya Aisyah Fahriza Almi. Biasanya teman-teman memanggil saya Icha. Saya sekolah di SD Negeri 005 Bukit Raya, Pekanbaru. Sehari-hari saya menjaga lingkungan den- A I S Y A H gan melakukan FAHRIZA ALMI hal-hal kecil seperti dengan tidak membuang sampah sembarangan. Umumnya sampah yang dibuang merupakan bekas dari pembungkus jajanan. Untuk menghindari pemakaian bungkusan pada makanan, maka Icha selalu membawa bekal ke sekolah. Selain karena bisa menimbulkan sampah baru, kata ibu jajanan itu belum tentu bersih. Icha juga sering mengajak teman-teman yang lain bawa bekal ke sekolah. Dan, selalu rajin piket membersihkan kelas.***

ASRUL-GSJ

DAERAH RAWA: SMPN 33 terletak di atas hamparan tanah gambut berawa-rawa dan memiliki kadar keasaman yang tinggi.

Berjuang Melawan Kegersangan

SETIAP orang pasti menginginkan suasana yang teduh dan nyaman di sekeliling tempatnya beraktivitas. Begitupun dengan beberapa sekolah di Pekanbaru yang menyambut dengan antusias tawaran Riau Pos untuk ikut kegiatan Pekanbaru Clean Green and Fruitful (CGaF). SDN 014 Pekanbaru merupakan satu dari beberapa sekolah dasar yang memerlukan penyejukan dengan penanaman pohon. Suasana yang terik akan terasa ketika memasuki halaman sekolah dasar yang terletak di jalan Jenderal, Kecamatan Labuh Baru itu. Halamannya yang hanya ditumbuhi beberapa pohon pelindung tak mampu mengurangi cuaca yang menyengat. Padahal saat itu, Selasa (1/ 2), cuaca tidak lagi terik. GSJ berkunjung ke sekolah tersebut dan disambut oleh Hasnah guru di SDN 014. Menurut

mendukung dengan perawatannya sehingga pohon-pohon tersebut pada akhirnya akan layu kemudian mati,” ungkap guru yang seharihari mengajar di kelas 6 tersebut. Tidak hanya para guru, siswasiswa pun merasakan kegersangan yang terjadi di SD tersebut. Seperti yang diungkapkan Aditya yang duduk di kelas 6 mengatakan bahwa kalau sudah tengah hari terasa panas. “Sepertinya pekarangan sekolah ini memang perlu di tanami beberapa pohon lagi sebagai peneduh,” katanya. Menyikapi kondisi yang mengancam kenyamanan belajar mengajar itu maka Yulinar, salah seorang pengajar di SDN 014 mendaftarkan sekolahnya di kegiatan yang diadakan oleh Riau Pos bekerja sama

dengan Pemerintah Kota Pekanbaru. Sebanyak 30 lubang telah dipersiapkan di sekitar lingkungan sekolah. Bahkan di halaman sekolah yang disemen pun sengaja dibongkar dan dibuat lubang untuk ditanami pohon. Selain itu pihaknya juga akan mengusahakan perbaikan pagar sekolah untuk mengantisipasi kambing yang sering masuk ke halaman sekolah. Selain SDN 014, sekolah lain yang menyambut hangat program penghijauan itu adalah SMPN 033 Pekanbaru. Sekolah yang terletak di jalan Sidorukun, Kecamatan Tampan itu telah menggali sebanyak 35 lubang di sekitar lingkungan sekolah. Meskipun tanahnya berupa gambut berawa-rawa dan mengandung kadar asam yang tinggi namun Asrin Hamzah selaku wakil kepala sekolah bersama siswa-siswanya tidak patah semangat. Lubanglubang yang telah di gali kemudi-

an diberi pupuk hitam dan ditambah lagi dengan pupuk kandang. Asrin berharap sekolah yang baru berdiri tiga tahun lalu itu menjadi sekolah yang rindang dan mampu menjadi sekolah fruitful sehingga siswa-siswanya tidak akan kesulitan jika ingin mengkonsumsi buah. Saat ini di sekeliling sekolah tersebut sudah ditanami beberapa pokok pohon mangga. “Saya membayangkan sekolah ini penuh dengan pelindung yang fruitful, misalnya saja 30 pohon yang berbuah semua siswa di sini pasti tak akan habis memakannya,” ujar guru yang fasih berbahasa Inggris ini tertawa. Demikian juga dengan SMAN 8 Pekanbaru, meskipun sekolah tersebut sudah sangat rindang namun masih tetap akan menambah tanaman pohonnya dengan ikut serta dalam kegiatan Pekanbaru CGaF.(asrul-gsj/new)

Pemupukan Jagung

PEMUPUKAN: Para siswa sedang melakukan pemupukan pada bibit jagung yang mulai berdaun.

SISWA SMAN 1 Pangkalan Kerinci yang mengikuti Ekstrakurikuler Peternakan Lebah, Selasa (1/2) melakukan kegiatan pemupukan pada bibit jagung yang telah ditanam beberapa lalu yang lalu. Hal ini dilakukan untuk memperbesar atau mempercepat tumbuhnya bibit jagung tersebut, karena kandungan yang terdapat pada pupuk akan diserap oleh akar tanaman melalui tanah. Pemupukan dipimpin lang-

sung oleh ketua Ekstrakurikuler Peternakan Lebah, Agus Yogi Radin Pradipta. Agus berharap agar seluruh siswa yang mengikuti kegiatan ini dapat menjaga lingkungan sekitar dan alam, khususnya pada hal yang terkecil seperti pembibitan jagung ini. Pemupukan bibit jagung ini tidak diikuti oleh seluruh anak Beesa namun hanya sebagaian saja yang hadir dalam pemupukan ini. Sebagian tidak bisa hadir dikarenakan kurangnya informasi

dan kesibukan sekolah yang menumpuk, sehingga sebagian siswa meminta izin untuk tidak mengikuti kegiatan ini. Salmiyati, pembina BeeSA, mengungkapakan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan sebelumnya. Dia menyebutkan kemarin anak-anak pelatihan lebah telah melakukan pembibitan jagung, tentu agar tanaman jagung itu cepat tumbuh subur maka diberi pupuk. (gusgsj/new)

Gaya Hidup Hijau Dimulai dari Laptop-mu

Green Techno MEMILIH spesifikasi notebook yang pas sesuai kebutuhan mungkin menjadi pertimbangan utama saat mencari notebook baru. Namun, pilihan produk yang sesuai gaya hidup pun tidak kalah penting. Saat ini telah banyak alternatif pilihan notebook dengan bermacam warna dan desain. Namun, memilih notebook yang ramah lingkungan pun kini mulai menjadi bagian gaya hidup. Apa maksudnya notebook yang ramah lingkungan? Or-

Hasnah sekolahnya memang telah terkenal dengan kegersangannya, sehingga ketika kegiatan Pekanbaru CGaF yang memprogramkan bibit pohon gratis untuk ditanam di lingkungan sekolahnya pihak sekolah antusias menyambutnya. Menurutnya pihak sekolah sudah sering berusaha untuk menanam berbagai pohon peneduh di lingkungan sekolah. Namun ancaman dari binatang pemamah biak berupa kambing dan kurangnya perawatan dari penjaga sekolah menyebabkan penghijauan di sekitar sekolah selalu terhambat. “Dari dulu kami selaku guru selalu berusaha untuk membeli bibit pohon dan menanamnya di sekitar sekolah. Namun pihak sekolah sendiri yakni penjaganya tidak

ganisasi lingkungan Greenpeace secara rutin menggelar Greenpeace Electronics Survey untuk menilai seberapa hijau produk-produk elektronik yang dilempar ke pasar, termasuk notebook di antaranya. Produk tersebut dinilai dari material yang dipakai, pembuatannya, dan manajemen perusahaan.

GSA Campaign

Tahun lalu sebanyak 12 model notebook dari berbagai vendor dinilai dan diberi peringkat oleh Greenpeace. Hasilnya dipublikasikan barubaru ini dalam ajang Consumer Electronics Show (CES) 2011. Produk notebook yang dikatakan paling tinggi nilainya adalah

GSJ Blitz

b u t , A s u s masuk Energy Star kategori A. Greenp e a c e mengatakan, Asus adalah s a l a h satu vendor yang telah menerapkan analisis siklus produk untuk

mengetahui energi yang dihabiskan untuk membuat notebook. Jadi, energi dari mendapatkan materi hingga mengirimkan barang diketahui. Sayang, total skor Asus masih tergolong rendah, yakni 5,59 dari maksimal 10 poin. Salah satu faktornya adalah material notebook yang masih mengandung PVC dan BFR, material yang dikatakan berbahaya. Menurut analisis Greenpeace, produk buatan Asus itu sebenarnya bisa saja tersaingi oleh MacBook Pro

MC 374 buatan Apple. Namun, karena Apple memutuskan untuk tidak ikut menyertakan produknya dalam survei ini, Greenpeace tidak dapat mengeluarkan hasil auditnya. Asus UL30A berukuran 13,3 inci, dilengkapi prosesor 1,3 Ghz Intel Core 2 Duo ULV SU7300 dengan sistem operasi Windows Vista Home Premium. Beratnya lebih kurang 2 kg dengan RAM 4 GB yang bisa di-upgrade hingga 8 GB. (int/risky-gsj)

Jika kamu anggota Green Student (GSJ/GSA). Silahkan kirim foto-foto dengan tema lingkungan, dan wajib hasil karyamu sendiri (Min. 5 foto). Foto terbaik akan ditampilkan, plus mendapatkan souvenir cantik dari green student. Email ke greenstudentriau@gmail.com dan untuk info menjadi anggota call : 085265667775/085265837109.

Aneka Ragam Sayap-sayap mungil

Lestarikan Titipan CB GSKBB ISU global mengenai lingkun- untuk memperbaiki citranya gan mulai mencuat beberapa melalui peresmian Cagar Biodekade ini. Semua dikarena- sfer Giam Siak Keci Bukit Batu kan telah timbulnya efek-efek (CB GSK-BB) pada tanggal 26 Mei 2009 di Konegatif dari rea Selatan. tangan-tanHal ini juga gan manusia membuktikan yang tidak bahwa Provinsi bertanggung Riau juga dapat jawab. Seiring memberikan dengan itu, kontribusi bagi banyak pula lingkungan. Selahir inisiatif lain itu banyak d a r i kelebihan pada masyarakat CB GSK-BB ini u n t u k yang tidak dimimengembaliliki oleh cagar kan keadaaan biosfer lainnya. seperti sedia Antara lain perkala. tama, pada asSelain itu pek nature. Lalu banyak pula juga pada aspek bermunculan culture serta adorganisasi venture. atau komuniSo, What are tas yang pedu- M. Fauzi Abdullah you waiting for? li terhadap lingkungan. Organisasi atau Kita telah memiliki titipan komunitas ini seringkali men- yang sangat luar biasa. ciptakan berbagai terobosan Sekarang tinggal tugas kita untuk mengurangi dampak masyarakat Riau untuk terus memoles dan mempertahannegatif tersebut. Tidak terkecuali juga di kan cagar biosfer tersebut. SerProvinsi Riau. Bumi Lancang ta yang harus diingat alam itu Kuning yang sebelumnya dih- bukan sekedar warisan, tapi inggapi title “penghasil polusi titipan yang harus dilestariudara” yang mulai mencoba kan***

Asus UL30A. Notebook ini dikatakan terbuat dari material paling aman dan paling hemat energi dibandingkan dengan produk lain yang dinilai, seperti Toshiba Portege R700 d a n Dell Latitude Z. Kelebihan Asus ada pada konsumsi energinya. Dalam hal terse-

BERANEKA RAGAM hewan dapat ditemui di seantero dunia ini. Salah satu yang unik adalah kelompok hewan bersayap nan mungil (insekta). Meski kecil mereka cukup menyita perhatian dengan keindahan dan keunikan bentuknya. Bersembunyi di antara rimbunan dedaunan hijau. Mereka turut andil dalam menjaga keseimbangan alam. (asrul-gsj) Foto : Asrul/GSJ Lokasi : Taman Kota & Perpustakaan Wilayah

Kupu-kupu di daun jambu.

Lalat mungil melepas lelah.

Sesosok Lebah, “aku hanya singgah”.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.