PANORAMA
& G U A K A R S T
MANGKURIS by ronaldn
DAFTAR ISI 1. Karst Mangkuris, Kutai Timur (foto lukisan utama tapak tangan di Gua Karst Mangkuris) 2. Lukisan tapak tangan terlengkap/selain lukisan tapak tangan 3. Panorama puncak Gua Karst Mangkuris 4. Foto matahari terbit di puncak Gua Karst Mangkuris 5. Foto drone Karst Mangkuris (saat senja) 6. Foto drone Karst Mangkuris (saat matahari terbit) 7. Panorama Karst Mangkuris 8. Kilas balik selama perjalanan 9. Catatan Penting 10. Sate Payau
Mangkuris, Peradapan dan Gugusan Karst (panorama alam dan lukisan tapak tangan tertua di dunia)
KUTAI TIMUR d i d i rikan p a d a tanggal 28 Oktober 1 9 9 9 dengan S a n gatta sebagai ibukotanya. K a t a Sangatta berasal dari peta buatan Belanda yang dulunya ditulis “Sengata� (masyarakat lokal menyebutnya, red) kemudian karena kebiasaan disebut Sangatta hingga resmi pun demikian menyebutnya.
K A R S T MANGKURIS
Zaman dulu Kerajaan Kutai mengutus Ibnu Ali Al Mangkurisi untuk menyebarkan ajaran Islam dengan memusatkan kegiatan dakwah di kawasan ini. Bersama arus Sungai Mangkuris, ramainya lokasi itu dikisahkan dalam perumpamaan air sungai surut sejengkal di siang hari pertanda dimanfaatkan penduduk sejak pagi. Sebagai pegunungan, Karst Mangkuris terbilang kecil dibanding gugusan lainnya di Sangkulirang-Mangkalihat seperti Tabalar, Kulat, Tondoyan, Tuntunambo, Mardua, Gergaji, Mangkalihat Tendehantu maupun Sekerat. Berdasarkan delineasi on screen dengan penampakan morfologi pada data digital elevasi model dan citra alos FPPKT, diketahui luas pegunungan Mangkuris adalah Âą 165 Ha, sangat kecil dibanding luas pegunungan karst lainnya. Namun, gunung kecil yang menjadi sumber air dari aliran Sungai Mangkuris ini terus menghidupi 1.865 penduduk Desa Batu Lepoq (BPS Kutim 2015), bahkan desa-desa sekitarnya. Keberlangsungan sumber air itu pula yang memasukkan Karangan sebagai komponen wilayah sungai (WS) lintas kabupaten/kota dalam jaringan sumber daya air RTRWK Kutim 2012-2032.
Inilah lukisan tapak tangan kuno paling lengkap di antara lukisan sejenis di karst Kalimantan lainnya karena sudah mengenal hewan (gambar kera/selain tapak tangan). Kemudian sudah mengenal warna (merah dari bebatuan kapur merah).
Menuju puncak Mangkuris di ketinggian 300 mdpl dari penyisiran melalui mulut sisi kanan Gua Tapak Tangan. Jarak dari Insirman ke gua yang menyajikan rock art pra-sejarah ini sekitar 500 m pendakian tebing curam dan medan pendakian dalam waktu setengah jam. Tingkat kesulitan pendakian menengah/tidak diperlukan tali namun dituntut kehati-hatian karena bebatuan kapur keras dan tajam serta licinnya jalur tanahnya. Terdapat beberapa titik harus dilakukan ala panjat tebing namun tidak terlalu tinggi tetapi cukup menguras tenanga (diperlukan fisik prima).
puncak Gua Tapak Tangan (Negeri di atas awan)
matahari terbit di atas puncak Gua Tapak Tangan
Gugusan Karst Mangkuris menjelang senja (Tampak atas);
; drone photo by aidil putra 17
Gugusan Karst Mangkuris saat m
matahari terbit (Tampak atas); drone photo by aidil putra 17
Inilah gugusan pegununangan kapur Mangkuris dari kejauhan kala pagi (dari sisi barat). Konon dahulu di lokasi sisi kapur yang terlihat itu pernah terjadi perang antar suku Dayak.
Awal perjalanan adalah menuju desa Karangan Dalam untuk mencari penginapan terdekat dengan Karst Mangkuris. Setelah lama perjalanan darat karena jalan rusak dan melewati kebun sawit, istirahat sejenak melepas lelah. Selepas makan siang di warung sekitar, rombongan menuju Gua Tapak Tangan Purba kurang lebih 45 menit dari penginapan. Lokasi tersebut harus memasuki areal logging PT Sumalindo Lestari (jalan tanah/memerlukan kendaraan off road layaknya
memasuki kebun saiwit). Setelah puas menikmat lukisan purba di gua, langkah kaki menapaki karst tajam dan keras menuju puncak. Sedikit curam dan panjat tebing (diperlukan fisik prima). Normalnya cukup setengah jam mencapai puncak dengan cucuran keringat. Perjuangan itu terbayar setelah mendapatkan panorama karst. Jika beruntung, bisa menyaksikan kawanan burung enggang mengapakkan sayapnya.
CATATAN PENTING 1. Lokasi ini adalah perjalanan wisata paling mudah di antara lainnya karena kesulitan utama adalah perjalanan darat menembus kebun sawit dan hutan. Perjalanan darat dimulai dari kota Sangatta (tersedia guide) menuju desa Karangan Dalam. Telah tersedia jalur darat, tidak memerlukan jalur sungai karena sungai Karangan terdapat habitat Crocodilus Porosus.
tampak (urut): aidil, mul, danial, ronaldn 2. Pilihan kendaraan haruslah 4WD (double gardan) karena akan melalui jalur berlumpur (apabila hujan), tanah, dan bebatuan. 3. Bawalah perlengkapan mandi, pakaian ganti, dan seminim mungkin saat tracking ke puncak karst. 4. Download peta off line dan lebih baik lagi guide berpengalaman karena peta kurang update.
Jauhnya desa Karangan Dalam (mungkin) membuat distribusi daging sapi dan minimnya peternakan sapi (bahkan tidak ada), membuat harga olahannya melambung tinggi. Masyarakat sekitar sudah biasa menyantap daging Kijang (Payau). Biasa digunakan sebagai pengganti olahan daging sapi.