Sebelah Utara Sebelah Timur Sebelah Selatan Sebelah Barat
: Laut Jawa; : KotA Semarang; : Kabupaten Temanggung; : Kabupaten Batang.
Berdasarkan RTRW provinsi jawa tengah tahun 2009-2029 memiliki peran dengan fungsi pengembangan sebagai pusat pelayanan lokal, provinsi,nasional dan international. Kabupaten Kendal memiliki luas wilayah sebesar 1.002,23 Km2 yang terbagi menjadi 19 Kecamatan dengan 265 Desa dan 20 Kelurahan.
Konteks wilyah studi meso ini disebut SIKAPATUH BRANGKANG yang meliputi Singorejo, Kaliwungu Selatan, Patean, Gemuh, Brangsong, dan Kangkung.
Memiliki luas wilayah 888 ha dan terdiri dari 11 desa. Berbatasan langsung dengan kecamatan kecamatan pegandon
Merupakan penghasil produk produksi padi, ayam kampung, bebek atau itik, sapi dan kambing.
Berbatasan langsung dengan kecamatan pegandon. Memiliki luas wilayah 92,94 km2 dan terdiri dari 14 desa Merupakan penghasil produk produksi padi, ayam kampung, ayam ras, bebek atau itik, sapi dan kambing.
Berbatasan langsung dengan kecamatan pegandon. Memiliki luas wilayah 38,17 km2 dan terdiri dari 16 desa
Jenis utama tanaman yang diusahakan adalah padi dan jagung, serta tanaman Tembakau.
Berbatasan langsung dengan Kota Kendal. Memiliki luas wilayah 35,54 km2 dan terdiri dari 12 desa Merupakan penghasil produk produksi padi, ayam kampung, ayam ras, bebek atau itik, angsa, sapi dan kambing.
Berbatasan langsung dengan Kecamatan Cepiring. Memiliki luas wilayah 38,98 ribu ha dan terdiri dari 15 desa
Jenis utama tanaman yang diusahakan adalah padi, jagung, kacang kedelai, kacang hijau, kacang tanah, sapi, kerbau, dan kambing.
BONDO KENCENG merupakan akronim dari nama kelima kecamatan yang menjadi wilayah studi mikro, yaitu Kecamatan PateBON, PeganDOn, Kota KENdal, CEpiring dan NGampel Penamaan wilayah studi mikro terdiri dari dua kata yaitu “Bondo” dan “Kenceng”
Kelima kecamatan tersebut diharapkan untuk menjadi daerah dengan harta yang kuat sesuai dengan penamaan daerah tersebut.
Sumber: Hasil Analisis Kelompk 2B Studio Proses Perencanaan
Klasifikasi Kelerengan
Kecamatan
0% - 8% (Datar)
Kecamatan Ngampel, dan Kecamatan Pegandon
8% - 15% (Landai)
Kecamatan Kota Kendal, Kecamatan Patebon, dan Kecamatan Cepiring
15% - 25% (Agak curam)
Kecamatan Kota Kendal, Kecamatan Patebon, Kecamatan Ngampel, dan Kecamatan Pegandon
25% - 40% (Curam)
Kecamatan Kota Kendal, Kecamatan Cepiring, Kecamatan Ngampel, dan Kecamatan Pegandon
Klasifikasi Kelerengan
Kecamatan
Dataran
Kecamatan Kota Kendal, Kecamatan Patebon, dan Kecamatan Cepiring
Bergelombang
Kecamatan Kota Kendal, Kecamatan Patebon, dan Kecamatan Cepiring, Kecamatan Ngampel, dan Kecamatan Pegandon
Perbukitan
Kecamatan Pegandon
Sebab Terjadi Rob
Kecamatan Pegandon
Pertanian padi dan jagung Peternakan, terutama hewan ternak besar
Kecamatan Ngampel
Pertanian padi dan jagung Peternakan, terutama unggas
Kecamatan Cepiring
Tambak produktif di Desa Korowelanganyar Pertanian persawahan
Kecamatan Patebon
Pertanian di desa Margosari Peternakan di Dusun Pagendingan
Kecamatan Kota Kendal
Pertanian padi dan jagung Peternakan, terutama hewan unggas, ayam petelor dan ternak besar
Kode S1
Kekeringan air
S2
Rusaknya tambak Tergenangnya sawah irigasi
S3
Tanah Longsor
S5
Sebab
S4
Akibat Topografi datar (0% - 8%) Akuifer Langka (Daerah air tanah langka) Abrasi di pesisir pantai Curah hujan tinggi 2000 mm/tahun Memiliki sebagian morfologi perbukitan
Kode A1 A2 A3 A4
A5
S1
S2
S3
S4
S5
Jumlah
A1
√
-
-
√
-
2
A2
-
√
-
-
-
1
A3
√
-
√
-
-
2
A4
√
-
-
√
-
2
A5
-
-
-
-
√
1
Jumlah
3
1
1
2
1
8
Akibat
Isu sementara yang didapat dari hasil matriks permasalahan adalah terjadinya rob di wilayah Bondo Kenceng (S1).
1. Terdapat ketidaksesuaian antara daya dukung lahan dengan
pemanfaaatan lahan di Kecamatan Ngampel dan Pegandon yaitu terdapat permukiman di kawasan penyangga.
2. Konversi lahan pada wilayah mikro berupa alih fungsi pemanfaatan lahan dari lahan persawahaan menjadi permukiman dan industri.
Hal ini akan menyebabkan lahan sawah tidak subur karena pembangunan permukiman dan industri akan menutup saluran
irigasi.
24,2%
Sumur Resapan Air Rumah Tangga (Rumah) MCK Umum (Unit)
4,6% 71,3%
Jamban Keluarga (KK)
Kondisi drainase yang ada di Kota Kendal pada umumnya masih belum cukup untuk memenuhi persyaratan sebagai sistem drainase baik dari segi kuantitas maupun kualitas. Hal itu dapat didukung dengan sering terdapatnya genangan air disaat musim penghujan. Saluran drainase yang terdapat di Kota Kendal tidak bisa menampung volume air yang tinggi pada musim penghujan, sehingga akan terdapat genangan air di sekitar ruas jalan, bahkan bisa terjadi banjir.
10% Baik (KM)
Baik (KM)
41% 59%
Kondisi Jalan Baik (KM) Rusak (KM)
48% 52%
Kondisi Jalan Baik (KM) Rusak (KM)
Rusak (KM)
Rusak (KM)
90%
Jumlah 1205 1700
Kondisi Jalan Baik (KM) Rusak (KM)
25%
Baik (KM) Rusak (KM)
Jumlah 8322 9165
Jumlah 7964,4 860,7
45% 55%
Kondisi Jalan Baik (KM) Rusak (KM)
Baik (KM)
Baik (KM)
Rusak (KM)
Rusak (KM) 75%
Jumlah 9 11
Kondisi Jalan Baik (KM) Rusak (KM)
Jumlah 24,5 8
Salah satu pengelolaan sampah unik yang dimotori oleh KPKK bersama Bappeda, PU, BLH, BPMPD di Kota kendal adalah dengan pengadaan Bank Sampah Kepompong yang sejak 2012 sudah diterapkan di Pasar Kendal. Mulai Desember 2014, Pemda Kendal mengintruksikan setiap desa dan kelurahan di Kabupaten Kendal untuk mengaplikasikan Bank Sampah ini. 0 3 0 8
Gerobak Sampah 0 0 0 2
Tong Sampah 21 6 40 83
26
5
345
Kecamatan
TPA
TPS
Pegandon Ngampel Cepiring Patebon
0 0 0 0
Kota Kendal
0
Kecamatan Kota Kendal, Patebon, Cepiring, Ngampel, dan Pegandon yang sudah mendapatkan aliran telekomunikasi untuk menunjang kebutuhan hidup mereka, baik itu dalam bentuk telepon kabel, handphone, televisi, radio dan alat komunikasi lainnya yang sudah dimiliki dan dapat digunakan oleh masyarakat setempat.
Jenis Sumber Air Bersih Sumur Gali
Pemanfaat (KK)
Persentase
11425
41.43%
PAM Hidran Umum Sumur Pompa Pipa Mata Air
9642 1547 4096 41 588
34.96% 5.61% 14.85% 0.15% 2.13%
Depot Isi Ulang
240
0.87%
27579
100.00%
Total KK
Kondisi listrik yang berada pada Kabupaten Kendal pada umumnya sudah dapat dikatakan cukup memadai. Kecamatan Kota Kendal, Patebon, Cepiring, Ngampel, dan Pegandon yang sudah mendapatkan aliran arus listrik untuk menunjang kebutuhan hidup mereka.
Jumlah Sarana Pendidikan Kecamatan Pegandon Tahun 2013
Tingkat Pendidikan
Jumlah Sarana Pendidikan Kecamatan Cepiring Tahun 2013
Jumlah
Tingkat Pendidikan
Jumlah
Tingkat Pendidikan
Taman Kanak – Kanak (TK)
16
Taman Kanak – Kanak (TK)
24
Sekolah Dasar Negeri
19
Sekolah Dasar Negeri
29
Sekolah Dasar Swasta
1
Madrasah Ibtidaiyah
2
Madrasah Ibtidaiyah
2
Sekolah Menengah Pertama Negeri
4
Sekolah Menengah Pertama Negeri
1
MTs
1
MTs
1
SMAN/sederajat
1
SMA Negeri
SMA swasta/sederajat
3
SMA Swasta
Jumlah Sarana Pendidikan Kecamatan Ngampel Tahun 2013 Tingkat Pendidikan Jumlah Taman Kanak – Kanak (TK) Sekolah Dasar Negeri Madrasah Ibtidaiyah Sekolah Menengah Pertama Negeri Sekolah Menengah Pertama Swasta SMK Swasta
17 17 3 1 2 2
Jumlah
Taman Kanak – Kanak (TK) Sekolah Dasar Negeri
26 34
Madrasah Ibtidaiyah
3
Sekolah Negeri
Menengah
Pertama 3
MTs
2
2
SMA Negeri
1
3
SMA Swasta
3
Jumlah Sarana Pendidikan Kecamatan Patebon Tahun 2013 Tingkat Pendidikan Jumlah Taman Kanak – Kanak (TK) 29 Sekolah Dasar Negeri 30 Madrasah Ibtidaiyah 7 Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 MTs 4 SMA Negeri 3 SMA Swasta 7
Sumber: Kecamatan Pegandon Dalam Angka 2014, BPS Kabupaten Kendal.
Jumlah Sarana Pendidikan Kota Kendal Tahun 2013
1 unit puskesmas, 1 unit puskesmas pembantu, 8 orang praktek dokter, 1 unit balai kesehatan, 12 unit pos kesehatan desa, 6 unit apotek, dan di setiap desa sudah terdapat bidan desa untuk membantu memenuhi permintaan masyarakat akan kebutuhan kesehatan. 1 unit puskesmas, 2 unit puskesmas pembantu, 4 orang praktek dokter, 55 orang mantri kesehatan, dan 41 orang bidan.
1 unit puskesmas yang terletak di Desa Cepiring, 4 unit puskesmas pembantu, 11 orang praktek dokter, 7 unit pos kesehatan desa, dan 4 unit apotek. 2 unit puskesmas, 3 unit puskesmas pembantu, 11 orang praktek dokter, 12 unit pos kesehatan desa, posyandu 87 unit, dan 1 unit poliklinik.
Terdapat 22 masjid dan 144 musholla
Terdapat 37 masjid, 170 musholla dan 4 gereja.
Terdapat 17 masjid dan 157 musholla
Terdapat 27 masjid, 227 musholla dan 6 gereja.
Terdapat 28 masjid, musholla dan 1 gereja
153
Terdapat 1 Kantor kecamatan dan 12 kantor desa. Terdapat 1 Kantor kecamatan dan 12 kantor desa.
Terdapat 1 Kantor kecamatan dan 15 kantor desa. 2 unit puskesmas, 4 unit puskesmas pembantu, 11 praktek dokter, dan 1 unit rumah sakit
Terdapat 1 Kantor kecamatan dan 15 kantor desa.
Sebab Keterbatasan penyediaan sumber tenaga listrik.
Kapasitas listrik yang terpasang relatif kecil. Keterbatasan pendanaan ketenagalistrikan oleh pemerintah. Kondisi drainase yang buruk. Krisis air bersih yang terdapat di beberapa wilayah. Kurangnya fasilitas peribadatan. Pengelolaan sampah yang buruk. Kurangnya fasilitas persampahan.
Kode S1
S2
S3
S4 S5 S6 S7 S8
Akibat Terdapat wilayah yang belum mendapatkan pelayanan Listrik. Terdapat kerusakan jalan di beberapa wilayah. Resiko banjir yang tinggi.
Kode
Sebab
S1
S2
S3
S4
S5
S6
S7
S8
Jumlah
A1
√
√
√
-
-
-
-
-
3
A2
-
-
-
-
√
-
-
-
1
A3
-
-
-
√
√
-
√
√
4
Jumlah
1
1
1
1
2
0
1
1
8
Akibat A1
A2
A3
Isu Sementara: Dari hasil perhitungan, maka dapat diketahui bahwa isu sementara dari substansi infrastruktur dan fasilitas adalah resiko banjir yang tinggi (A3.)
Faktor yang Mempengaruhi Pergerakan Masyarakat Tenaga Kerja
Pendidikan
Pasar
Tabel Jumlah Kendaraan Pribadi Menurut Kecamatan Tahun 2013 Kecamatan
Data Lembaga Keuangan 5 Kecamatan Kab. Kendal (DDA 2014)
Motor (unit) Mobil (unit)
Sepeda (unit)
Pegandon
5.125
345
5.849
Ngampel
5.315
179
3.818
Cepiring
8.525
519
5.556
Patebon
5.940
596
10.750
Kota Kendal
6.371
846
4.570
Pegandon Ngampel Cepiring Patebon Kota Kendal
Bank umum
Bank syarian
BP R
1 1 6
1
5 3 2
Koperasi simpan pinjam / unit desa 14 -
Kecamatan kota Kendal sebagai pusat kota kecamatan di kabupaten Kendal merupakan kecamatan yang memiliki fasilitas yang memumpuni untuk melayani kecamatankecamatan lainnya sehingga interaksi yang terjadi karena adanya flow of service cukup tinggi
Sebab Kondisi angkutan umum yang kurang baik Jumlah Armada angkutan umum yang masih sedikit Pusat kota (Kendal/patebon) yang dilalui jalur pantura Lembaga keuangan (bank, koperasi) yang masih belum tersebar merata di seluruh kecamatan Disparitas fasilitas umum/sosial antar kecamatan Distribusi barang yang belum merata karena lokasi pasar yang belum merata
Kode S1 S2
S3
Akibat Tingkat pengguna kendaraan umum yang rendah Trayek angkutan umum belum menjangkau keseluruhan wilayah Kemacetan di pusat kota (Kendal-patebon) masalah mobilitas masyarakat
Kode A1 A2
A3
S4
Aliran keuangan masih belum lancar di beberapa kecamatan
A4
S5
Masyarakat belum terlayani sarana umum sepenuhnya di semua kecamatan
A5
S6
Harga barang di kecamatan fluktuatif
A6
tiap
Sebab
S1
S2
S3
S4
S5
S6
Jumlah
A1
√
√
-
-
-
-
2
A2
√
√
-
-
√
√
4
A3
√
√
√
-
√
√
5
A4
-
-
-
√
√
√
3
A5
√
√
-
√
√
√
5
A6
-
-
-
-
√
√
2
Jumlah
4
4
1
2
5
5
21
Akibat
Isu sementara yang muncul berkaitan dengan disparitas persebaran sarana dan fasilitas yang menyebabkan pemusatan di suatu titik yang dapat membuat kemacetan karena semua orang pergi ke pusat tersebut untuk memperoleh saran dan fasilitas yang lebih lengkap.
2009
2010
2011
2012
2013
(milyar rupiah)
(milyar rupiah)
(milyar rupiah)
(milyar rupiah)
(milyar rupiah)
12271432,21
1258430,83
1397854,03
1445051,16
1502090,73
53220,39
54524,43
55293,07
56440,51
58127,36
1959314,05
2153337,09
2228765,65
2383481,40
2524898,29
LAPANGAN USAHA
PERTANIAN
PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN
INDUSTRI PENGOLAHAN LISTRIK GAS, AIR MINUM
58547,48
59332,91
60072,44
62775,63
66140,41
BANGUNAN
151985,06
159796,42
168061,99
181053,74
195538,04
915672,41
981409,38
1031584,88
1086383,06
1136820,22
134411,98
146336,37
155623,15
161465,17
167754,73
137501,24
146035,65
155116,76
163758,15
174832,08
408594,48
434876,22
464714,85
493223,21
539446,60
16090679,30
5394079,30
5717086,82
6033632,03
6365648,46
PERDAGANGAN, HOTEL DAN RESTORAN
PENGANGKUTAN DAN KOMUNIKASI
KEUANGAN, PERSEWAAN DAN JASA
PERUSAHAAN
JASA-JASA
PDRB KESELURUHAN
Perekonomian di BONDO KENCENG secara umum masih didominasi oleh kegiatan pertanian
Sebab Lemahnya pengembangan ekonomi lokal Kurangnya investasi yang masuk Belum berkembangnya aktivitas perdagangan dan jasa di jalur pantura
Kode
Akibat
S1
Lemahnya perdagangan antar daerah
S2
Konsentrasi kegiatan ekonomi di suatu lokasi
S3
Tingkat kemiskinan yang tinggi Belum ada sektor basis Hasil produksi yang tidak berdaya saing Disparitas ekonomi
Kode A1 A2 A3 A4 A5 A6
Sebab Akibat
S1
S2
S3
Jumlah
A1
√
-
√
2
A2
-
-
-
0
A3
√
√
-
2
A4
-
√
-
1
A5
√
-
√
2
A6
√
√
√
3
Jumlah
4
3
3
10
Isu Sementara: Berdasarkan hasil matriks permasalahan tersebut didapatkan bahwa isu sementara dari substansi perekonomian adalah lemahnya pengembangan ekonomi lokal (S1).
2010 No.
1 2 3 4 5
Kecamatan
Kota Kendal Patebon Cepiring Ngampel Pegandon
2011
2012
2013
Luas Wilayah (km2)
jumlah (jiwa)
kepadatan (jiwa/km2)
jumlah (jiwa)
kepadatan (jiwa/km2)
jumlah (jiwa)
kepadatan (jiwa/km2)
jumlah (jiwa)
kepadatan (jiwa/km2)
27,5 44,30 30,07 33,88 31,12
55800 57602 51152 35331 37715
2029,09 1300,27 1701,10 1042,83 1211,92
56521 57746 51258 35371 38054
2055,31 1303,52 1704,62 1044,01 1222,81
53047 57234 51381 32923 37695
1928,98 1291,96 1708,71 971,75 1211,28
53728 57424 51918 32359 38007
1953,75 1296,25 1726,57 955,11 1221,30
Kabupaten Kendal memiliki jumlah penduduk 948.493 jiwa. Di Antara kecamatan Kota Kendal, Patebon, Cepiring, Ngampel dan Pengandon yang ada di Kabupaten Kendal, kecamatan yang memiliki kepadatan paling Tinggi yaitu kecamatan Kota Kendal dengan kepadatan 1953,75jiwa/km2. Sedangkan jumlah penduduk tertinggi terdapat di Kecamatan Patebon dengan jumlah penduduk 57424 jiwa pada tahun 2013. Dari tahun 2010 sampai 2013 jumlah penduduk dan kepadatan penduduk di lima kecamatan tersebut mengalami perubahan yang fluktuatif.
Sebab Tingginya Angka Kelahiran Tingginya Tingkat Pengangguran Kualitas Pendidikan Rendah Angka Kematian Bayi dan Ibu Melahirkan Masih Tinggi Jumlah Kesempatan Kerja yang Terbatas Jumlah Angkatan Kerja yang Sedikit
Kode S1 S2 S3 S4 S5 S6
Akibat Jumlah Penduduk Besar Persebaran Penduduk Tidak Merata Tingginya Tingkat Pertumbuhan Banyaknya Jumlah Penduduk Miskin
Kode A1 A2 A3
Sebab
S1
S2
S3
S4
S5
S6
Jumlah
A1
√
-
-
-
-
-
1
A2
√
-
-
-
√
-
2
A3
√
-
-
-
-
-
1
A4
-
√
√
-
√
√
4
Jumlah
3
1
1
0
2
1
8
Akibat
A4
Isu Sementara: Berdasarkan hasil matriks permasalahan tersebut didapatkan bahwa isu sementara dari substansi perekonomian adalah banyaknya jumlah penduduk miskin (A4).
Organisasi
Kecamatan Ngampel
Pegandon
Cepiring
Patebon
Kota Kendal
LKD
0
-
-
0
0
LKMD
0
0
2
0
11
LPMP
2
116
-
17
1
PKK
2
18
2
68
7
Rukun Warga
19
35
9
31
54
Rukun Tetangga
69
98
59
159
135
Karang taruna
4
69
3
28
18
Kelompok tani
8
18
2
28
29
Organisasi perempuan lain
7
21
3
32
1
Organisasi pemuda lainnya
1
11
4
19
6
Kelompok gotong royong
35
2
2
28
7
Pecinta alam
2
3
2
1
-
Organisasi bapak
16
1
1
29
-
Organisasi keagamaan
-
14
31
10
1
Yayasan
-
2
-
2
2
Badan usaha milik desa
-
1
5
2
-
Jumlah
165
409
125
454
272
Sebab Kebudayaan lokal yang mulai ditinggalkan Kepercayaan tentang ‘banyak anak, banyak rejeki’ Tidak tersedianya pelayanan sosial Gaya hidup jaman sekarang yang serba modern dan canggih Kurangnya sosialisasi antar lembaga keagamaan Kurangnya keefektifan lembaga keamanan
Kode S1
S2
Akibat Generasi muda tidak mengenal kebudayaan lokal Minimnya peserta KB dan ledakan penduduk
Kode A1
A2
Banyak masyarakat yang menyandang status tunawisma (gepeng)
A3
S4
Tingginya keinginan untuk meninggalkan daerah asal
A4
S5
Minimnya toleransi antar umat beragama
A5
S6
Tingginya tingkat kriminalitas
A6
S3
Sebab Akibat
S1
S2
S3
S4
S5
S6
Jumlah
A1
√
-
-
√
-
-
2
A2
-
√
√
-
-
-
2
A3
-
-
√
-
-
√
2
A4
√
-
-
√
-
-
2
A5
-
-
-
√
√
-
2
A6
-
-
√
√
-
√
3
Jumlah
2
1
3
4
1
2
13
Isu Sementara: Berdasarkan hasil matriks permasalahan tersebut didapatkan bahwa isu sementara dari substansi perekonomian adalah gaya hidup jaman sekarang yang serba modern dan canggih (S4).
Pusat Kegiatan Lingkungan (PKL) Kecamatan Kendal
Pusat Pelayanan Kawasan Kecamatan Pegandon
Pusat Pelayanan Lingkungan Kecamatan Cepiring Kecamatan Patebon Kecamatan Ngampel Sumber : Peraturan Daerah RTRW Kabupaten Kendal Tahun 2011 – 2031 Pasal 6 ayat 1
Isu Terkait Kebijakan Ekonomi Kabupaten Kendal: 1. Perbaikan optimalisasi kualitas dan kuantitas infrastruktur guna meningkatkan daya saing daerah 2. Peningkatan pemberdayaan UMKM
3. Optimalisasi daya saing koperasi serta pengembangan kewirausahaan 4. Swasembada Pangan di Jateng ditarget naik 2 juta ton
Keruangan: Pada Kabupaten Kendal masih banyak terjadi rob, abrasi, pengelolaan limbah yang buruk, dan tidak ada pengelolaan sampah sedangkan menurut RTRW Kabupaten Kendal Tahun 2001-2031, Kabupaten Kendal ditunjuk sebagai Pusat Kegiatan Nasional. Kekurangan-kekurangan ini menyebabkan Kabupaten Kendal belum siap untuk dijadikan Pusat Kegiatan Nasional.
Sabtu, 4 April 2015 (sore)
Minggu, 5 April 2015 (pagi)
Minggu, 5 April 2015 (sore)
Bayu – Dea Yoga – Rizani Aziz – Olyn Intan Hapsari – Aida Dhita – Nofika
Dayrobi – H. Marsha Noval – Ayus Edo – Sally Arief – Putri Aul – Septi Iswahyudi – Nurul Guntur - Cindy
Godlive – Intan Hasiani Jefri – Nelli Lidya – Gita Indira – Natasya
*Barang diangkut oleh truk Iswahyudi hari Sabtu, 4 April 2015 sore hari
Hari/Tanggal
Senin, 06 April 2015
Selasa, 07 April 2015
Rabu, 08 April 2015
Waktu 04.00-07.00 07.00-17.00 17.00-18.00 18.00-20.00 20.00-23.00 23.00-04.00 04.00-07.00 07.00-17.00 17.00-18.00 18.00-20.00 20.00-23.00 23.00-04.00 04.00-07.00 07.00-17.00 17.00-18.00 18.00-20.00 20.00-23.00 23.00-04.00
Kegiatan Prepare (Siap-siap) Kegiatan Lapangan Pulang ke basecamp Ishoma Evaluasi Tidur Prepare (Siap-siap) Kegiatan Lapangan Pulang ke basecamp Ishoma Evaluasi Tidur Prepare (Siap-siap) Kegiatan Lapangan Pulang ke basecamp Ishoma Evaluasi Tidur
PJ Lidya, Deanira Iswahyudi Lidya, Deanira Lidya, Deanira Bayu Bayu Nelly, Cindy Edo Edo Nelly, Cindy Bayu Bayu Sally, Intan Hasiani Aziz Aziz Sally, Intan Hasiani Bayu Bayu
04.00-07.00 07.00-17.00 Kamis, 09 April 17.00-18.00 2015 18.00-20.00 20.00-23.00 23.00-04.00 04.00-07.00 07.00-17.00 Jumat, 10 April 17.00-18.00 2015 18.00-20.00 20.00-23.00 23.00-04.00 04.00-07.00 07.00-17.00 Sabtu, 11 April 17.00-20.00 2015 20.00-23.00 23.00-04.00 04.00-07.00 Minggu, 12 07.00-15.00 April 2015 15.00-20.00
Prepare (Siap-siap) Ayus, Septi Kegiatan Lapangan Dayrobi Pulang ke basecamp Dayrobi Ishoma Ayus, Septi Evaluasi Bayu Tidur Bayu Prepare (Siap-siap) Marsha, Gita Kegiatan Lapangan Guntur Pulang ke basecamp Guntur Ishoma Marsha, Gita Evaluasi Bayu Tidur Bayu Prepare (Siap-siap) Rizani, Natasya Evaluasi Bayu Ishoma Rizani, Natasya Evaluasi Bayu Tidur Bayu Prepare (Siap-siap) Intan Hapsari, Indira Evaluasi Bayu Pulang ke Tembalang Bayu
4 Orang, 3 Hari Jefry, Godlive, Natasya, Indira No 1 2 3 4
Kegiatan Berangkat Pertama Berangkat Kedua Dinas TGL Desa Kota
5 Kecamatan Cepiring 6 Kecamatan Pegandon 7 Kecamatan Ngampel 8 Kecamatan Patebon 9 Kecamatan Kendal 10 Evaluasi 11 Pulang
4 v v
5
v v
6
7
Tanggal 8
9
10
11
12
v
v
v
v
v
v
v
v
PJ Bayu Edo Lipe Natasya
Iswahyudi v
Edo v
Aziz v
Day v
v
v v
Guntur Bayu Bayu
Kota Kendal Guntur Kec. Cepiring Iswahyudi Kec. Patebon Dayrobi Pegandon Edo Ngampel Aziz
Tanggal 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Bayu – Dea Noval – Ayus Aziz – Olyn Aul – Septi Godlive – Intan Hasiani Yoga – Rizani Arief – Gita Edo – Sally Jefry – Nelli Dayrobi – H. Marsha Natasya – Putri A
Intan Hapsari – Aida Guntur – Cindy Lidya – Indira Dhita – Nofika
Piket Nofika, Dhita Aida, Putri Lidya, Deanira Nelli, Cindy Sally, Intan Hasiani Ayus, Septi H. Marsha, Gita Rizani, Natasya Intan Hapsari, Indira