Media indonesia 04 02 2018 04022018103218

Page 1

MINGGU, 04 02 2018 NO. 13372/ TAHUN KE-49 24 HALAMAN Rp4.000/eks

(di luar P. Jawa + ongkos kirim)

Rp89.000/bulan

(di luar P. Jawa + ongkos kirim) E-mail: cs@mediaindonesia.com

www.mediaindonesia.com Hotline:

0811 123 7979 Customer Service:

(021) 5821303 Pemasangan Iklan:

J U J U R

(021) 5812113 & 5801480

B E R S U A R A

Harian Umum Media Indonesia

@mediaindonesia

@mediaindonesia

Media Indonesia

KEBANGSAAN

Presiden Ajak Kiai Semaikan Kerukunan PONDOK pesantren merupakan tempat untuk menyemaikan nilai-nilai kerukunan dan mempraktikkannya dalam hidup keseharian. Presiden Joko Widodo mengemukakan hal itu dalam Haul Majemuk Masyayikh di Pondok Pesantren Salafiyah Safi’iyah Sukorejo, Situbondo, Jawa Timur, kemarin. “Kodrat bangsa Indonesia itu hidup dalam keberagaman dan kemajemukan. Saya memohon yang mulia para ulama, para kiai, dan santri terutama di Ponpes Salafiyah Safi’iyah Sukorejo agar selalu menyemai, menyuburkan nilai-nilai kerukunan, dan mempraktikannya,” kata Jokowi. Menurut Jokowi, saat ini dunia mengagumi keberagaman dan kemajemukan yang dimiliki bangsa Indonesia dengan 260 juta penduduk, 714 suku, dan 1.100 bahasa daerah yang tersebar di 17 ribu pulau. “Sudah menjadi kodrat kita untuk hidup dalam keberagaman dan kemajemukan.” Tidak hanya itu, menurut Jokowi, saat ini dunia melihat bagaimana Islam di Indonesia menjadi agama yang rahmatan lil alamin. Hal itu dapat terwujud karena para alim ulama dan kiai, salah satunya di Ponpes Salafiyah Safi’iyah Sukorejo, turut menjaga kerukunan di dalam hati dan di tengah warga Jawa Timur dan bangsa Indonesia. Presiden mengakui selalu mengingat pesan yang disampaikan Kepala Negara Afghanistan Ashraf Ghani, yakni agar berhati-hati dalam mengelola negara yang besar ini. “Jagalah, rawatlah, peliharalah ukhuwah Islamiyah kita, ukhuwah wathaniyah kita,” kata Jokowi. Pada kesempatan itu, Jokowi menyampaikan rencananya untuk mengubah status Institut Agama Islam Ibrahimy menjadi Universitas Ibrahimy di Situbondo. “Setelah pulang dari sini saya perintahkan segera kepada Menristek Dikti untuk menerbitkan keputusan menteri untuk Universitas Ibrahimy. Selambatlambatnya akhir Februari ini,” tandas Jokowi. (Nur/X-3)

ANTARA/AJI STYAWAN

BANJIR DI JALUR PANTURA SEMARANG: Sejumlah kendaraan menembus genangan banjir di jalur pantura Semarang Jalan Raya Kaligawe-Genuk di Semarang, Jawa Tengah, kemarin. Meski pemkot telah mengoperasikan sejumlah pompa air untuk mengatasi banjir itu, curah hujan yang tinggi disertai rob membuat wilayah itu tergenang setinggi 30 cm dan menyebabkan kemacetan hingga 10 km.

Stok Beras Kritis Apabila benar terjadi panen raya, seharusnya pasokan beras ke Pasar Induk Beras Cipinang tidak berkurang hingga stok pun menipis. ANDHIKA PRASETYO

andhika@mediaindonesia.com

S

UDAH sebulan lebih, pasokan beras dari berbagai daerah ke Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC), Jakarta Timur, menurun terus. Kini rata-rata pasokan beras yang masuk ke PIBC hanya 1.500 ton per hari. Jumlah itu jauh di bawah kondisi normal sekitar 2.500-3.000 ton. Hal itu dikemukakan oleh Ketua Umum Koperasi PIBC, Zulkifli Rasyid, kepada Media Indonesia, kemarin. “Stok beras di PIBC semakin mi nim, sedangkan pemerintah mengatakan sudah masuk musim panen raya. Namun, kenyataannya tidak. Pasokan turun. Setiap hari rata-rata hanya 1.500 ton,” kata Zulkifli.

Menurut Zulkifli, kini stok beras di PIBC mencapai 23 ribu ton. Padahal, cadangan beras yang aman itu minimal 25 ribu ton. “Persediaan selama Februari ini terendah jika dibanding Februari dua tahun sebelumnya. Cadangan Februari 2017 mencapai 34 ribu ton dan Februari 2016 sebanyak 52 ribu ton.” (Lihat grafik). Kurangnya persediaan tersebut, lanjut Zulkifli, memicu kenaikan harga beras secara drastis yang melampaui harga eceran tertinggi (HET) yang diatur pemerintah. Zulkifli mengatakan harga beras medium kini rata-rata Rp10.500 per kg, sedangkan HET yang ditetapkan sebesar Rp9.450. “Panen raya, tetapi pasokan sedikit. Kalau stok berkurang, harga beras tidak akan bisa turun.” Direktur Utama PT Food Station Tjipinang, Arief Prasetyo Adi, Kamis (1/2) menyatakan stok para pedagang beras di PIBC terhitung 24 ribu ton. “Stok tersebut langsung dilepas ke pasar lantaran perkiraan panen terjadi pada Februari hingga Maret mendatang.”

Penggilingan berhenti Ketua Umum Persatuan Pengusaha Penggilingan Beras dan Padi Sutarto Alimoeso mengatakan meni-

pisnya stok beras di PIBC juga disebabkan menurunnya suplai gabah ke pabrik-pabrik penggilingan yang memproduksi beras. “Saya cek ke penggilingan besar dan pemasok dari luar daerah. Mereka merugi bulan-bulan ini. Namun, demi menjaga pelanggan, mereka tetap memasok meskipun harga mahal,” ujar Sutarto. Selain banyak pabrik penggilingan berhenti berproduksi, menurut Sutarto, indikator ketahanan beras nasional dapat dilihat dari stok di gudang Bulog. Saat ini stok Bulog di bawah 700 ribu ton. “Dulu disepakati Bulog harus punya stok 1,5 juta ton.” Oleh karena itu, Sutarto meragukan klaim stok beras nasional dalam keadaan cukup apalagi lebih. Sebab pada Januari 2018, harga beras di tingkat penggilingan, eceran, dan grosir justru mengalami kenaikan. Pada Januari, harga beras medium di tingkat penggilingan mencapai Rp10.177 per kg atau naik 6,83% dari Desember 2017 sebesar Rp9.526. Harga beras premium di penggilingan Januari 2018 sebesar Rp10.350 per kg, naik 4,96% dari Desember 2017 sebesar Rp9.860. Menteri Pertanian Amran Sulai-

man sebelumnya berkeyakinan seluruh lahan persawahan yang panen selama Januari-Maret berpotensi menghasilkan beras sebanyak 750 ribu ton. “Untuk konsumsi masyarakat sekitar 140 ribu ton, masih ada surplus 610 ribu ton.” (Media Indonesia, 31/1) Wakil Kepala Bulog Subdrive Regional II Ciamis, Firmansyah, mengakui pihaknya hanya menyerap 300 ton gabah selama panen bulan lalu dari para petani di Kota Banjar dan Kabupaten Tasikmalaya.

Ini pasemon (sindiran) tentang kesombongan. Sepintar apa pun seseorang (pemimpin), bila tidak eling, ia akan gemblung seketika.”

Kuasa Modal Kepala Daerah Picu Merebaknya Korupsi

Kerja Sama TNI-Polri Persuasif

Pemerintah Kawal Kualitas Rumah KPR

Main mata eksekutif-legislatif sudah menjadi rahasia umum dalam menggarong APBD. Watak korupsi harus dihapus dimulai dari partai politik.

Kerja sama itu meneruskan MoU terdahulu yang sudah habis masa berlakunya pada 2018.

Peraturan menteri akan diterbitkan untuk mengatur sanksi bagi para pengembang yang mengabaikan kualitas KPR.

Pigura | Hlm 10

Selekta | Hlm 2

Politik | Hlm 3

Umum | Hlm 4

“Kami berupaya menyerap gabah sesuai target 90.000 ton selama tiga bulan ke depan. Belum semua petani panen,” ungkap Firmansyah. Ketua Paguyuban Gapoktan Kota Tasikmalaya, Yuyun Suyud, menambahkan tidak sedikit petani menyimpan gabah hasil panen untuk kebutuhan sehari-hari mereka. “Kalau mereka menjual, harganya berkisar Rp12.500 sampai Rp13.000 per kg.” (Gan/AD/LD/Ant/X-3) Petani Belum...| Hlm 2

“Lewat museum ini kita ingin membantu para profesional untuk membangun pengetahuan dan skill mereka.” Fenessa Adikoesoemo Chairwoman of Yayasan Musem MACAN Wawancara | Hlm 5 DUTA

Faktor Anfield Memihak the Reds JEDA

Regulasi Prudensial untuk Becak PEMBANGUNAN kota yang berkelanjutan, baik dari aspek lingkungan, sosial, maupun ekonomi, membutuhkan perencanaan tata ruang serta transportasi terintegrasi. Dengan begitu, sistem transportasi yang ada tidak menghambat, tetapi justru mampu melayani pembangunan sosial dan ekonomi secara efektif. Begitu juga mengakomodasi ke-

beradaan becak dengan regulasi yang prudensial. Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia, Danang Parikesit, mengatakan kehadiran becak sebagai alat transportasi di Jakarta memang dibutuhkan. “Pasalnya, sistem angkutan umum belum menjangkau seluruh lapisan masyarakat atau kualitasnya tidak sesuai dengan kebutuhan,” katanya.

Karena itu, lanjut Danang, tugas pemerintah daerah ialah mencari solusi, misalnya, ada substitusi jaringan angkutan umum atau alternatifnya mengakomodasi becak dengan regulasi prudensial. “Realitasnya ada, dari informasi yang saya terima lebih 500 unit. Tugas pemda mencari solusi dan membuat regulasinya,” tambahnya. Pemanfaatan becak memang dapat mengatasi masih minimnya transportasi di lokasi wisata. Namun, harus ada penyesuaian. “Sebagai angkutan wisata tarifnya juga akan premium dengan standar pelayanan dan kenyamanan lebih tinggi. Pastinya bisa dirancang,” paparnya. Di lain pihak, pengamat tata kota

Bahkan, the Reds tidak pernah kalah saat menjamu Spurs di Anfield, dengan hasil lima kemenangan dan satu imbang dari enam laga terakhir kedua tim.

dari Universitas Trisakti, Nirwono Yoga, menyebutkan, menata kota itu harus mematuhi aturan hukum dan perencanaan kota yang sudah ada. “Perda 8/2007 tentang Ketertiban Umum di wilayah DKI masih berlaku. Berarti becak tetap dilarang di mana pun tanpa kecuali,” katanya. Menurutnya, para pengayuh becak bisa diikutkan dalam program OKOCE dengan pemberian pelatihan, modal untuk usaha, rusunawa, dan program KJP plus. Selain itu, Pemda DKI seharusnya fokus membenahi transportasi massal agar terintegrasi untuk membuat warga bersedia beralih ke angkutan umum. (FD/X-7) Kuno, Dilarang... | Hlm 6

Sepak Bola | Hlm 7

SELA

Facebook dan Data Pribadi FACEBOOK, raksasa media sosial terkemuka, tengah mengembangkan sistem untuk mendeteksi status sosial DUTA ekonomi penggunanya. Sistem itu akan mengumpulkan data pribadi seperti pendidikan, rumah, internet, dan pendapatan untuk memprediksi status sosial ekonomi seseorang. “Dengan memprediksi sosioekonomi pengguna, kami dapat membantu pihak ketiga secara efektif, tepat sasaran, dan relevan,” kata lembaga hak cipta yang disewa Facebook. Facebook akan mengelompokkan pengguna menjadi tiga kelas, yakni kelas pekerja, kelas menengah, dan kelas atas. (Dailymail/Ire/X-3)

MENGGUNAKAN KERTAS DAUR ULANG


2

SELEKTA

MINGGU, 4 FEBRUARI 2018

Ungkapan Simpati Terus Iringi Kepergian sang Guru

ANTARA/WAHDI SEPTIAWAN

PERNYATAAN ZUMI ZOLA: Gubernur Jambi Zumi Zola Zulkifli (tengah) memberikan keterangan pers pascapenetapan statusnya sebagai tersangka oleh Komisi

Pemberantasan Korupsi (KPK), di Auditorium Rumah Dinas Gubernur Jambi, di Jambi, kemarin. Zumi Zola masih menjalankan aktivitasnya sebagai Gubernur Jambi dan mengatakan akan kooperatif mengikuti proses hukum yang berlaku dan meminta media dan masyarakat menghormati asas praduga tak bersalah.

Kuasa Modal Kepala Daerah Picu Merebaknya Korupsi Main mata eksekutif-legislatif sudah menjadi rahasia umum dalam menggarong APBD. Watak korupsi harus dihapus dimulai dari partai politik. NUR AIVANNI

aivanni@mediaindonesia.com

B

ARU saja Komisi Pemberantasan Korupsi menetapkan Gubernur Jambi Zumi Zola sebagai tersangka suap ketuk palu kepada DPRD Jambi untuk pengesahan APBD 2018, lembaga antirasywah kembali melakukan operasi tangkap tangan terhadap Bupati Jombang Nyono Suharli. Direktur Pusat Studi Hukum dan Konstitusi Universitas Andalas Feri Amsari menilai hal yang lumrah OTT yang dilakukan KPK. “Logikanya, polisi setiap hari juga menangkap tangan para maling. Selama kesadaran politik rendah yang hanya mengandalkan kuasa modal untuk memperoleh jabatan, maka akan dijadikan alat untuk mengejar keuntungan,” kata Feri saat dihubungi tadi malam.

Dia memberikan analogi lain. “Kita tidak mungkin melarang dokter melakukan operasi jika tingkat penyakit tinggi. Pencegahan hanya akan maksimal jika penyebab penyakit sudah disterilkan. Dalam korupsi, sumber penyakit ialah politik rakus,” jelasnya. Menurut dia, membangun integritas kepala daerah harus dimulai dari hulunya yakni partai politik. Bupati Jombang Nyono Suharli tiba di Kantor KPK, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, pukul 21.20 WIB, dengan diapit penyidik KPK. Nyono yang menggunakan sweater biru tua sempat berkata ini bukan penangkapan. “Ini bukan penangkapan,” kata dia. Namun, saat ditanya lebih lanjut, bupati yang juga kader Partai Golkar ini tidak menjawab apa pun. Presiden Joko Widodo mengingatkan semua kepala daerah, baik gu-

bernur, bupati, maupun wali kota agar tidak melakukan hal-hal yang melanggar hukum. Hal itu menyusul adanya penetapan tersangka Zumi Zola oleh KPK. “Saya ingatkan kepada semuanya, baik gubernur, bupati, wali kota, maupun seluruh aparat agar semuanya tidak melakukan hal-hal yang melanggar hukum,” katanya di Pondok Pesantren Salafiyah Safi’iyah Sukorejo, Jawa Timur, kemarin. Terkait penetapan tersangka Zumi Zola, Jokowi meminta mantan artis film itu untuk mengikuti prosedur hukum yang ada di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Selain putra sulung mantan Gubernur Jambi Zulkifli Nurdin, lembaga antirasywah itu juga menetapkan satu tersangka lainnya, yakni Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) Provinsi Jambi yang juga merupakan Plt Kadis Dinas Bina Marga dan PU-Pera Jambi Arfan. Zumi Zola diduga bersama-sama Arfan ataupun sendirian menerima hadiah atau janji terkait dengan

proyek-proyek di Jambi dalam masa jabatannya sebagai gubernur 2016-2021 dengan jumlah sekitar Rp6 miliar. Sementara itu, Arfan diduga selaku pejabat pembuat komitmen menerima hadiah atau janji terkait proyek di Provinsi Jambi 2014-2017 dan sejumlah penerimaan lainnya.

UNGKAPAN simpati terus mengalir dari berbagai kalangan di rumah Ahmad Budi Cahyono, Jalan Jaksa Agung Suprapto No 50 Sampang, Jawa Timur. Sebagian dari mereka ialah guru dari beberapa sekolah di Madura. Yang lain ialah masyarakat sekitar serta perwakilan siswa dari luar Kabupaten Sampang. “Sudah sejak pagi banyak pentakziah yang datang ke rumah almarhum,” ucap Zainal Abidin, kerabat Budi, yang ikut melayani pelayat, kemarin. Di halaman rumah, juga ada beberapa karangan bunga belasungkawa dari Pemkab dan Dinas Pendidikan Sampang, lembaga pendidikan, serta organisasi kemasyarakatan setempat, yang meng iringi kepergian almarhum. Bahkan semua siswa dan guru SMA negeri di Sampang, Pamekasan, dan Sumenep, mengenakan pita hitam di lengan kiri sebagai ungkapan dukacita atas wafatnya guru berusia 26 tahun itu. Peristiwa yang dialami oleh Budi, guru seni rupa kelas XII SMAN I Torjun, Sampang, sangat tragis dalam dunia pendidikan. Kasih sayang dan ilmu pengetahuan yang dicurahkan Budi sebagai guru honorer justru dibalas MH, 17, muridnya sendiri dengan penganiayaan yang berujung kematian sang guru, Kamis (1/2) lalu. Sianit Sinta, 22, istri almarhum, menceritakan almarhum sudah menjadi guru honorer sejak lima tahun lalu dengan

gaji sekitar Rp400 ribu hingga Rp600 ribu per bulan. Selain menjadi guru honorer, Budi pun mahir bermain biola dan dikenal sebagai pelukis. Beberapa karyanya sering diikutkan pameran pada berbagai kota di Indonesia. Untuk menutupi kebutuhan ekonomi keluarga, alumnus Universitas Negeri Malang itu membuka percetakan yang diberi nama Etnich Advertising di Sampang. “Lumayan, kami bisa mencukupi kebutuhan rumah tangga,” tuturnya dengan nada sedih. Perempuan yang tengah mengandung anak pertamanya dengan usia kandungan lima bulan itu mengakui tidak memiliki firasat apa pun. Hanya, beberapa bulan terakhir, karya-karya almarhum selalu bicara mengenai kematian. Di antara karya pria berkacamata itu ialah instrumen biola berjudul Satu-Satu Pergi yang dimainkan bersama kelompok musiknya. Lagu bernada sedih itu berisi pesan bahwa siapa pun akan segera pergi dan meninggalkan segala yang dicintai. “Entah apa sudah tahu akan meninggal atau kebetulan, instrumen yang ia ciptakan berisi pesan soal kematian,” kata dia sambil mengusap air mata. Kepala Polres Sampang Ajun Kombes Budi Wardiman menyampaikan pihaknya saat ini masih menyelidiki kasus tersebut dan sudah menahan MH. (MG/E-3)

Ikuti proses hukum Saat menanggapi kasus yang menjeratnya, Gubernur Jambi Zumi Zola Zulkifli menghormati dan siap untuk menjalani proses hukum di KPK. “Saya berharap dalam proses penegakan hukum ini mengedepankan asas praduga tak bersalah. Proses akan diikuti,” ujar Zumi Zola dalam jumpa pers di rumah dinasnya di kawasan Tanggo Rajo, Kota Jambi, kemarin. Menurut Feri Amsari, sebenarnya kasus Zumi Zola merupakan rahasia umum dalam penyelenggaraan pemerintahan di daerah. “DPRD dan pemerintah daerah bermain mata terkait proyek-proyek di daerah. Proyek tertentu bahkan diijon oleh pemerintah daerah,” ungkapnya. (Ric/SL/X-4)

ANTARA/SAIFUL BAHRI

UCAPAN DUKA: Sianit Sinta (kanan), istri mendiang Ahmad Budi

Cahyanto, guru SMAN 1 Torjun yang tewas dipukul siswanya sendiri, menerima kunjungan pengurus PGRI yang ikut berbelasungkawa di Desa Tanggumung, Sampang, Jawa Timur, kemarin. Budi tewas dipukul siswanya, MH, saat pelajaran di ruang kelas, Kamis (1/2).

Bungker Mewah Bersejarah di Paris Ditemukan

AFP/PHILIPPE LOPEZ

BUNGKER PERANG DUNIA II: Foto yang diambil pada Selasa (23/1)

memperlihatkan sepeda yang digunakan jika listrik padam di dalam bungker tua peninggalan Perang Dunia II di bawah Stasiun Kereta Gare del’Est, Paris, Prancis. Bungker yang dibangun pada 1930-an itu dapat menyembunyikan sekitar 72 orang.

BERSEMBUNYI jauh di bawah Stasiun Kereta Gare del’Est yang ramai di Paris, bungker luas nan mewah ditemukan lengkap dengan perabotan asli yang sedikit berdebu. Bahkan beberapa dokumen yang menguning juga ditemukan di sana. Bungker itu dibangun beberapa tahun sebelum Perang Dunia II untuk penyimpanan barang bawaan yang kemudian beralih fungsi setelah perang terjadi. Pintu masuk bungker ialah pintu tersembunyi di atas platform terbuka yang mengarah ke tangga menuju bungker dan tentunya tidak dapat diakses publik kecuali pada kesempatan-kesempatan tertentu. Dengan langit-langit beton setinggi tiga meter, bungker diran-

cang untuk menampung sekitar 72 orang dengan luas 120 meter persegi. Saat memasuki ruang mesin di dalamnya seperti melangkah mundur ke tahun 1930-an, dengan alat-alat lama, tombol-tombol pengatur, pipa tembaga, dan gagang bakelite untuk memoles. Bungker memiliki dua sepeda yang digunakan jika listrik padam dan udara segar dibutuhkan. Kamar lain juga terasa menyedot masuk ke 1930-an saat telepon dengan kabelnya yang berantakan, beberapa meja dan kursi serta tempat staf bisa mengarahkan lalu lintas kereta api ke atas. Sejarawan kereta api Prancis, Clive Lamming, mengatakan perom bakan pada 1939 ditujukan untuk menyediakan tempat

persembunyian jika terjadi serangan udara sehingga kereta dapat tetap berjalan ke timur menuju Jerman. “Selama 80 tahun sleeping beauty. Semuanya dalam kondisi murni dari 1939,” imbuh Lamming. Dengan melihat penguncian yang rapat untuk udara dan pintu berat di bungker tersebut, Lamming mengungkapkan, “Perhatiannya ialah gas. Kami teringat saat Perang Dunia I, tempat yang sangat kedap udara dibutuhkan,” ujarnya. Namun, pada akhirnya, bungker tersebut tidak pernah benar-benar digunakan mengingat sebagian besar Paris terhindar dari serangan udara selama Perang Dunia II serta hanya sedikit bahaya gas beracun.

Setelah kekalahan Prancis pada 1940 dan pendudukan Nazi, bungker tersebut diminta oleh tentara Jerman dan jejak kehadiran mereka tetap ada, termasuk tanda yang bertuliskan ‘Notausgang’ atau pintu keluar darurat. “Menurut saya, itu belum selesai,” kata Lamming, saat kereta TGV berkecepatan tinggi bergemuruh keras di atas kepala. Pascaperang, secara bertahap status bungker menjadi misteri di kalangan pegawai SNCF, operator kereta nasional Prancis. Bungker tidak terbuka untuk kunjungan wisata yang ramai, tetapi hanya dibuka saat acara Heritage Days tahunan. “Tujuannya untuk melestarikan,” kata kantor cabang SNCF setelah bungker ditemukan. (AFP/Ire/X-4)

Petani belum Panen, Harga Beras masih Mahal HINGGA kini harga beras belum juga turun karena pasokan minim. Seperti yang terjadi di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Gresik, Jawa Timur, harga beras kualitas premium dijual dengan harga Rp13.600 per kg. Padahal, sebulan lalu harga beras masih Rp11.200 per kg. Beras medium saat ini dijual dengan kisaran harga Rp11.200 per kg. “Saya bingung harga beras makin tidak terjangkau,” keluh Sumarni, konsumen beras asal

Kecamatan Paceng, Kabupaten Gresik, kemarin. Naiknya harga beras dalam sebulan terakhir itu disebabkan belum ada padi petani yang bisa dipanen. Tanaman padi petani di sepanjang kawasan pesisir setempat baru berumur 30 hari setelah tanam. Itu dimungkinkan pada dua bulan mendatang baru bisa dipanen. Panen raya sekitar April,” kata Manan, petani setempat. Sama halnya di Ciamis, Jawa Barat. Harga beras masih tinggi sebab belum seluruh padi bisa

dipanen. Saat ini sebagian lahan persawahan baru berbuah dan panen serentak diprediksi akhir Februari hingga April. “Panen raya dipastikan akan terjadi pada akhir Februari hingga Maret. Karena lahan persawahan di beberapa daerah, mulai Ciamis, Tasikmalaya, Garut, Pangandaran, Kota Tasikmalaya, hingga Kota Banjar baru muncul buah,” kata Wakil Kepala Bulog SubDivre Regional II Ciamis, Firmansyah. Belum masanya panen itu

“Panen raya dipastikan akhir Februari hingga Maret. Saat ini lahan persawahan baru muncul buah.” Firmansyah

Wakil Kepala Bulog Subdivre Regional II Ciamis

menyebabkan harga beras masih mahal. Saat ini di Priangan Timur rata-rata beras dijual antara Rp12.500 sampai Rp13.000 per kg. Sama halnya di Banyumas, Jawa Tengah, 40% dari sekitar 500 penggilingan padi belum beroperasi sebab panen padi belum merata, sedangkan sekitar 300 penggilingan yang beroperasi belum maksimal. Rata-rata sehari hanya 1-2 ton gabah yang digiling. “Sekarang yang memasuki panen baru beberapa kecamat-

an, di antaranya Jatilawang, Rawalo, dan Wangon. Itu pun masih belum banyak karena diperkirakan masa panen raya akan berlangsung pada akhir Februari hingga Maret,” kata Wahyudianto, selaku Ketua Persatuan Penggilingan Padi Banyumas. Dari DIY, Dinas Perdagangan Kabupaten Bantul sampai saat ini masih menunggu penyelenggaraan operasi pasar beras, yang diajukan oleh desa atau kecamatan. “Kami masih menunggu.

Prinsipnya operasi pasar beras dapat diselenggarakan kapan pun asal ada permintaan dari desa dan kecamatan,” kata Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Bantul, Subiyanto Hadi. Harga beras tidak stabil juga terjadi di Klaten, Sulawesi Selatan, Kabupaten Malang, Bangka Belitung, dan Sragen. Harga beras belum normal meski operasi pasar dan bantuan sosial beras rastra telah dilakukan. (YK/AD/LD/AU/LN/ JS/BN/RF/WJ/AT/N-3)


POLITIK

MINGGU, 4 FEBRUARI 2018

3

Kerja Sama TNI-Polri Persuasif Kerja sama itu meneruskan MoU terdahulu yang sudah habis masa berlakunya pada 2018. Itu bagian dari tugas TNI sesuai dengan UU 34 Tahun 2004 tentang TNI. GOLDA EKSA

golda@mediaindonesia.com

K

ETUA Komisi I DPR Abdul Kharis Almasyhari menilai perpanjangan perjanjian kerja sama TNI dan Polri tentang perbantuan TNI dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) harus disikapi secara persuasif. “Perbantuan tersebut, prinsipnya memelihara ketertiban bersama di tengah masyarakat sehingga harus disikapi secara persuasif dan menghormati hak-hak sipil,” katanya melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, kemarin. Perpanjangan kerja sama TNI dan Polri tersebut tertuang dalam nota kesepahaman (MoU) Nomor B/2/2018 dan Nomor Kerma/2/I/2018 yang ditandatangani Kapolri Jenderal Tito Karnavian dan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto pada 23 Januari. Abdul mengingatkan, perbantuan TNI kepada Polri yang tertuang dalam MoU tersebut perlu dilihat secara menyeluruh. “Saya berharap keterlibatan TNI dalam hal kamtibmas dapat dilakukan dengan pendekatan persuasif, bukan seperti menghadapi musuh militer,” ujarnya. Menurut dia, dalam pende-

katan persuasif, rakyat sipil berhak mengemukakan pendapat. Patut diingat bahwa yang dihadapi ialah rakyat Indonesia yang berkedudukan sama di depan hukum, proporsional, terukur, tidak berlebihan, serta mengutamakan dialog persuasif. Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu berharap MoU tersebut didudukkan secara proporsional dan bersifat sementara hingga ada peraturan dan undang-undang yang mengaturnya, seperti tertuang dalam Pasal 4 poin 3 tentang masa berlaku. “Nota kesepahaman itu berak hir jika ada undangundang atau peraturan yang mengatur perbantuan TNI kepada Polri,” jelas Abdul. Menurut dia, kerja sama pada intinya bertujuan memudahkan koordinasi jika Polri memerlukan bantuan TNI dalam kondisi tertentu. “Jadi, sifatnya khusus yang harus digarisbawahi perbantuan ini jika benar-benar sangat dibutuhkan,” tandasnya.

Koridor hukum Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen Mohamad Sabrar Fadhilah menepis asumsi yang menyatakan MoU itu menyalahi regulasi yang berlaku. Ia menegaskan pelaksanaan tugas perbantuan militer pada prinsipnya tetap

berjalan seusai dengan koridor hukum. “Bahwa MoU itu meneruskan yang terdahulu, yang sudah habis atau berakhir pada 2018. MoU itu merupakan bagian dari tugas TNI sesuai OMSP sesuai UU 34/2004 tentang TNI, yaitu tugas perbantuan TNI di antaranya kepada Polri,” tegasnya. Mantan Kepala Staf Kodam IV/Diponegoro itu memastikan TNI yang dilibatkan dalam kamtibmas tetap mengedepankan tindakan polisionil. Menurutnya, MoU tersebut merupakan landasan untuk hal-hal yang lebih teknis dalam kerja sama perbantuan TNI kepada Polri. “Pada dasarnya MoU ini ialah untuk tindakan pencegahan terhadap kerugian yang lebih besar dan sebagai tindakan antisipatif preventif. Oleh karena itu sebaiknya janganlah orang menduga-duga yang tak berdasar,” katanya. Sementara itu, Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Yati Andriyani menilai MoU itu kemunduran signifikan dalam agenda reformasi sektor keamanan, kualitas demokrasi, dan HAM. “Ruang lingkup yang diatur dalam MoU bersifat tumpang tindih, meluas (excessive), dan menerabas aturan hukum,” kata dia. (Ant/P-3)

ANTARA/YULIUS SATRIA WIJAYA

SIMULASI PENGAMANAN TNI-POLRI: Pasukan antihuru-hara menghalau aksi anarkistis warga saat simulasi pengamanan

pelaksanaan Pilkada serentak 2018 di Jalan Orchard Walk, Bogor Nirwana Residence, Kota Bogor, Jawa Barat, kemarin. Simulasi yang diikuti 1.200 personel gabungan Polri dan TNI itu memastikan kesiapan pengamanan pelaksanaan pilkada serentak agar berjalan aman dan lancar.

Presiden akan Kirim BEM UI ke Asmat PRESIDEN Joko Widodo mengatakan akan mengirim Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) ke Asmat, Papua, untuk melihat kondisi dan permasalahan yang ada di sana. “Mungkin nanti, ya, saya akan kirim, mungkin ketua dan anggota-anggota di BEM untuk ke Asmat, dari UI ya, biar liat betul bagaimana medan yang ada di sana, kemudian problem besar yang kita hadapi di daerah, terutama di Papua,” kata Jokowi di sela kunjungan ke Pondok Pesantren Salafiyah

Syafi’iyah Sukorejo, Jawa Timur, kemarin. Pada Jumat (2/2), Ketua BEM UI Zaadit Taqwa mengacungkan buku kuning sebagai ‘kartu kuning’ kepada Presiden Jokowi yang menghadiri Dies Natalis ke-68 UI. Salah satu yang disorot terkait dengan ‘kartu kuning’ itu ialah masalah gizi buruk di kabupaten Asmat, Papua. Namun, Presiden tidak mempermasalahkan tindakan mahasiswa itu. “Ya, yang namanya aktivis muda, namanya mahasiswa, dinamika seperti itu biasalah. Saya kira

ada yang mengingatkan itu bagus sekali,” ungkap mantan Gubernur DKI Jakarta itu. Ada tiga tuntutan BEM UI kepada Presiden Jokowi. Pertama terkait dengan gizi buruk di Asmat. Kedua terkait dengan plt gubernur yang berasal dari anggota Polri. Ketiga terkait dengan peraturan menristek dikti tentang organisasi mahasiswa yang dinilai membatasi ruang gerak. Berkenaan dengan masalah di Asmat, Presiden sudah menugasi kementerian dan pemda setempat untuk

Innalillahi wainna ilaihi rajiun

Turut Berdukacita yang sedalam-dalamnya atas wafatnya,

Ibu Mastoeni Ishak Ibunda Bapak Arifin Tasrif Duta Besar Indonesia untuk Jepang dalam usia 90 tahun Di Rumah Sakit Pusat Pertamina Pada Sabtu, 3 Februari 2018 Pukul 14.30 WIB Dan disemayamkan di rumah duka, di Perumahan Permata Hijau Jl Zamrud VI, Blok E No 85 - Kebayoran Lama Insya Allah akan dikebumikan pada Minggu, 4 Februari 2018 di TPU Karet. Semoga amal ibadah almarhumah diterima Allah SWT, dan keluarga yang ditinggalkan diberi keikhlasan dan ketabahan. Amin.

menyelesaikan persoalan di lapangan. Tim ditugasi untuk menangani tiga pekerjaan, yaitu mengobati campak, memberikan vaksin kepada anak-anak di bawah 14 tahun, dan menyiapkan kondisi pascawabah campak, seperti pendampingan dan menawarkan relokasi ke daerah yang punya fasilitas kesehatan lebih baik. Saat dimintai konfirmasi, seusai kejadian, Jumat (2/2), Zaadit mengaku itu bentuk protes dan meminta Presiden menyelesaikan sejumlah persoalan bangsa. (Nur/P-3)


4

UMUM

MINGGU, 4 FEBRUARI 2018

Batu Bersusun Dirobohkan sebelum Berujung Kemusyrikan

W

ARGA Sukabumi, Jawa Barat, heboh atas munculnya tumpukan batu bersusun rapi di aliran Sungai Cibojong, Kampung Cibojong, Desa Jayabakti, Kecamatan Cidahu. Keberadaan batu itu muncul keesokan harinya setelah gerhana bulan total. Beda pendapat pun pecah di kalangan masyarakat setempat. Ada yang menyebutnya sebagai keajaiban gerhana bulan. Sebagian lagi mengaitkan dengan mistis sehingga muncul ketakutan di tengah-tengah warga setempat. Namun, yang berpikir rasional meyakini susunan batu itu bagian dari keterampilan seni dan dibuat oleh tangan manusia. Muspika setempat khawatir polemik antarwarga berkembang menjadi konflik sehingga tanpa pikir panjang merobohkan batu bersusun tersebut, kemarin. “Kami

robohkan agar polemik tidak berkepanjangan,” papar Camat Cidahu, Ading Ismail. Sejak visual batu bersusun ramai diperbincangkan di media sosial, Kamis (1/2), warga dari berbagai penjuru terus berdatangan ke lokasi. Ading khawatir jika bebatuan tak segera dirobohkan akan mengundang kehadiran masyarakat dalam jumlah lebih banyak lagi. “Bisa saja kan ketika banyak yang datang lalu terjadi air pasang, bakal ada korban. Sekarang kan sedang musim hujan,” imbuhnya. Kekhawatiran Ading cukup beralasan. Pasalnya, bebatuan yang ditumpuk dengan indah itu tertata di batu sungai. Warga akan turun ke air untuk menyaksikan dari jarak lebih dekat. Rasa penasaran muncul disebabkan batu sama rata saja akan roboh pada ketinggian tertentu. Sebaliknya, batu bersusun

di sungai berbeda ukuran bahkan antara batu besar terhubung oleh batu kecil. Itulah sebabnya warga Kampung Cibojong yang hendak berangkat ke sawah menjadi heboh dan segera menghubungkan dengan gerhana dan mistis. Mereka menganggap tidak mungkin dilakukan manusia sebab ada sekitar 90 susunan batu seperti arca tertata rapi di tengah sungai. Camat Cidahu mulai waswas setelah mendengar dari mulut warganya bahwa arca-arca itu buatan makhluk gaib. “Warga percaya hal gaib dan akan berujung pada kemusyrikan,” cetusnya. Hingga saat ini belum diketahui siapa pelaku. Bagi Ading yang penting ketenteraman warganya. Oleh karena itu, ia memerintahkan warganya menegur siapa saja yang berupaya membuat kembali batu bersusun di sana. (Benny Bastiandy/J-2)

MI/BENNY BASTIANDI

BONGKAR TUMPUKAN BATU: Warga membongkar batu bertumpuk di aliran Sungai Cibojong, Cidahu, Sukabumi, Jawa Barat, kemarin. Mereka menghancurkan tumpukan 99 batu karena dianggap salah kaprah membuat instalasi seni di aliran sungai.

Pemerintah Kawal Kualitas Rumah KPR Peraturan menteri akan diterbitkan untuk mengatur sanksi bagi para pengembang yang mengabaikan kualitas KPR. ERANDHI HUTOMO SAPUTRA erandhi@mediaindonesia.com

M

ENTERI Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) Basuki Hadimuljono mengatakan pesatnya permintaan rumah kredit pemilikan rumah (KPR) harus diimbangi dengan kualitas bangunan rumah. Karena itu, pihaknya tengah menyiapkan peraturan

menteri (permen) guna mengawasi kualitas rumah KPR yang dibangun pengembang agar sesuai harapan. Hal itu sekaligus menindaklanjuti sejumlah laporan masyarakat terkait dengan kualitas rumah KPR yang tidak sesuai dengan harapan mereka, terutama dalam hal layak huni. “Saat ini jadi sorotan, banyak rumah KPR yang belum layak huni. Ini menjadi tugas kita

untuk meningkatkan kualitas hunian,” ujar Basuki dalam acara Indonesia Property Expo (IPE), di Jakarta, kemarin. Berdasarkan catatan Media Indonesia pada Agustus 2017, menurut hasil pemantauan Ditjen Pembiayaan Perumahan bersama Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan, dari total 504.079 rumah subsidi yang telah disalurkan pemerintah, sebanyak 30%-40% tak dihuni pembelinya.

Basuki pun menegaskan dirinya ikut bertanggung jawab terhadap kualitas rumah KPR, khususnya rumah KPR bersubsidi. Pasalnya, dalam pembiayaan rumah KPR bersubsidi terdapat uang negara. “Spesifikasi teknisnya itu sebenarnya sudah ada, tetapi implementasi di lapangan siapa yang akan mengawasi? Bank ternyata juga loose (lepas tangan),” ucapnya. Itu sebabnya, lanjut Basuki, dalam permen yang diterbitkan tahun ini, akan ada tim yang mengawasi kualitas bangunan. “Sebenarnya sudah

ada (draf permen), cuma saya akan mengajak bicara dulu asosiasi pengembang seperti REI,” ungkap Basuki. Yang jelas, dalam pengawasan nantinya, diatur sanksi bagi pengembang yang tidak memenuhi kriteria. Mengenai bentuk sanksinya, masih didiskusikan pula dengan para asosiasi pengembang. “Selain itu, (pengembang) akan diregistrasi, selama ini kan bebas, tapi banyak masyarakat yang dikibuli. Sudah bayar, tetapi tidak dibangun, sudah dibangun, tetapi tak bisa ditempati,” tutupnya.

Di bawah 5% Di tempat yang sama, Direktur Utama Bank BTN Maryono mendukung langkah Kementerian PU-Pera untuk meningkatkan kualitas bangunan rumah KPR. Akan tetapi, ia menampik apabila kualitas rumah KPR banyak yang kurang baik. Menurutnya, rusaknya rumah KPR tersebut karena ada dua alasan. Pertama, karena rumah KPR yang dibeli tidak segera ditempati dan kedua lantaran sisa unit yang terjual lama. “Kalau rumah kosong, apa pun kualitasnya akan cepat rusak,” ucapnya.

Dia menyebut berdasarkan audit BPKP, temuan rumah KPR yang rusak hanya di bawah 5%. Besaran itu, kata Maryono, amat kecil jika dibandingkan dengan banyaknya rumah KPR yang dibangun. “Kalau 5% dari rumah KPR yang kita bangun sejak 1974 kurang lebih 7 juta (rumah),” pungkasnya. Sementara itu, pada gelaran IPEX kali ini terdapat 868 proyek perumahan dari 152 pengembang. Proyek perumahan itu tersebar di Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan. (E-3)

Truk dan Pikap Tabrakan 11 Warga Kalbar Tewas POLISI masih menyelidiki penyebab tabrakan antara pikap dan truk yang menewaskan 11 orang di Jalan Tjilik Riwut Km 32 Desa Pundu Kecamatan Cempaga Hulu, Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, kemarin. Kapolres Kotim AKB Muchtar Supiandi Siregar menolak memastikan penyebab kecelakaan, termasuk dugaan sopir pikap mengantuk dan tidak menguasai medan sehingga lepas jalur saat di tikungan tajam. “Penyebab kecelakaan masih diselidiki. Kami masih menunggu hasil investigasi. Saat ini kami fokus membantu pemakaman korban,” tegas Muchtar di lokasi kejadian. Tabrakan antara pikap yang mengangkut jemaah pengajian dari sejumlah dae-

rah di Kalimantan Barat seperti Pontianak, Singkawang, dan Kubu Raya yang hendak menuju Banjarmasin, Kalimantan Selatan, terjadi sekitar pukul 06.00 waktu setempat. Kerasnya tabrakan membuat mobil pikap langsung terbakar dan menyebabkan korban meninggal di tempat kejadian. Sebagian besar korban meninggal akibat terbakar dan luka-luka. “Mobil pikap itu dinaiki 14 orang. Korban meninggal 11 orang dan 3 dirujuk ke rumah sakit di Kabupaten Katingan,” ujar Muchtar. Muchtar mengatakan seluruh korban akan dimakamkan di Desa Pundu. “Tadi kami sudah berkoordinasi dengan pihak keluarga. Seluruh korban rencananya

dimakamkan di Desa Pundu. Saat ini sedang disiapkan,” katanya. Kejadian tragis yang banyak merenggut korban jiwa tersebut mengundang simpati masyarakat. Namun, yang menjadi sorotan ialah penggunaan mobil pikap untuk mengangkut penumpang. Padahal, hal itu sudah dilarang keras. Insiden tersebut menegaskan bahayanya menggunakan mobil bak terbuka sebagai alat angkut. Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalteng, Fadlian Noor, kembali mengingatkan masyarakat tentang larangan penggunaan mobil bak terbuka untuk mengangkut manusia karena sangat berbahaya. (SS/AR/Ant/I-1)

Modus Dimas Kanjeng kembali Perdaya Warga MASYARAKAT belum juga berkaca dari modus penipuan penggandaan uang ala Dimas Kanjeng. Dua warga Kelurahan Pengasinan, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi, mengadu ke polisi karena menjadi korban pria berjuluk Ki Raden Gendeng. Ki Raden Gendeng mengaku lebih sakti ketimbang Taat Pribadi, guru besar Pedepokan Dimas Kanjeng Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, yang telah dikenai vonis 18 tahun penjara. “Kalau Dimas Kanjeng hanya bisa menggandakan uang, ilmu Ki Raden lebih sakti, bisa mendatangkan uang tunai hingga triliunan rupiah,” cetus kaki tangannya, Kardiono, 21. Para korban yang umumnya pedagang kecil di Pasar Rawalumbu, termasuk IM

dan BK, menjadi tergiur. IM dan BK tidak segan-segan menyerahkan seluruh modal usaha sebesar Rp25 juta dan Rp60 juta dengan harapan akan mendapatkan 100 kali lipat. Tampilan Ki Raden Gendeng, yang sebenarnya bernama Suhendi, 29, memang dibuat sedemikian rupa. Ia mengenakan jubah hitam berbalutkan sorban dan blankon. Dekorasi tempat penyembahan ditata mirip Pedepokan Dimas Kanjeng. Di sana ada dua wayang golek, dua samurai, tongkat, bakul, tasbih, lilin bekas, dupa, kain mori, buku tulis, dan kotak kecil panjang. Kotak kecil itu mirip punya Dimas Kanjeng yang disebut sebagai peti ajaib, tempat uang akan keluar seperti air

dari sumbernya. Namun, ada syaratnya. Kotak ajaib bisa dibuka pada waktu yang sudah ditentukan. Ternyata saat IM dan BK membuka kotak ajaibnya, sama sekali tidak ada keajaiban. Kotak kosong. Seketika mereka menjerit karena semua modal buat usaha telah raib. Kedua pedagang kecil itu melapor ke polisi. Kapolsek Bekasi Timur Komisaris Parjana mengatakan, pihaknya sudah menangkap Suhendi dan Kardiono. “Sejauh ini baru dua orang yang melapor menjadi korban, total kerugian Rp85 juta,” ujar Parjana, kemarin. Suhendi dan Kardiono dijerat dengan Pasal 378 KUHP dengan ancaman hukuman di atas lima tahun. (Gan/J-2)


WAWANCARA

MINGGU, 4 FEBRUARI 2018

FENESSA ADIKOESOEMO

Wajah Baru Museum Indonesia RIZKY NOOR ALAM

rizkynoor@mediaindonesia.com

U

SANG, berdebu, dan membosankan. Mungkin kata-kata tersebut yang tersirat di sebagian pikiran masyarakat jika ditanya soal museum. Kondisi museum di Indonesia sendiri memang dapat dikatakan kurang menarik untuk dikunjungi, bahkan ada yang kondisinya kurang terawat. Namun, kesan tersebut tidak Anda temukan jika mengunjungi Museum Modern and Contemporary Art in Nusantara (MACAN) yang terletak di kawasan Jakarta Barat. Museum anyar yang baru dibuka pada akhir 2017 lalu tersebut memberikan penyuguhan karya seni yang berbeda dan langsung menjadi lokasi populer masyarakat untuk berswafoto dan memajangnya di media sosial. Museum itu memang berbeda dengan museum lainnya di Indonesia pada umumnya, baik dari konsep, koleksi, maupun kegiatan yang ada di dalamnya. Bagaimana museum tersebut bisa langsung menjadi pusat perhatian masyarakat? Berikut petikan wawancara Media Indonesia dengan Fenessa Adikoesoemo, Chairwoman of Yayasan Musem MACAN, beberapa waktu lalu.

Dalam waktu singkat MACAN menjadi populer di masyarakat karena dianggap sebagai tempat yang Instagramable. Banyak anak muda yang mulai tertarik untuk datang ke museum.

Bagaimana dengan Anda sendiri sebagai generasi muda dalam melihat kondisi perkembangan seni modern dan kontemporer di Indonesia secara personal? Sebenarnya trennya di generasi saya sebetulnya sudah lebih banyak orang yang tertarik (ke seni), banyak anak seumuran saya yang sudah bisa sekolah ke luar negeri, travelling ke luar negeri, dan mereka membawa ide-ide dari luar itu ke sini dan akhirnya juga akan membantu perkembangan kesenian di dalam negeri. Kita juga punya Badan Ekonomi Kreatif yang mendukung perkembangan kesenian di dalam negeri. Jadi, menurut pendapat saya, memang sedang sangat berkembang. Generasi muda juga mengembangkan sebuah kebutuhan baru yang mungkin berbeda dengan generasi ayah saya yang dulu sangat selektif dalam memilih apa yang mau dikoleksinya, dan karena negara kita juga sedang bertumbuh dan punya fokus yang lebih pada industri yang berbasis kebudayaan, sangat (berpengaruh) dalam mengubah persepsi para generasi muda di sekitar kita.

Meski baru diresmikan pada akhir tahun lalu, museum ini langsung ramai menjadi perbincangan publik, baik di media asing maupun di dalam negeri sendiri. Apa alasan didirikannya museum ini, serta konsep apa yang mau dibawa dan diperkenalkan pada publik? Museum ini sebetulnya didirikan karena ayah saya adalah seorang kolektor. Beliau sudah mulai mengoleksi sejak 1990-an. Jadi, dari 1990-an sampai sekarang beliau sudah mengoleksi sekitar 800 karya seni yang dikoleksinya. Lalu di awal 2000-an beliau merasa membutuhkan sebuah metode untuk dapat berkontribusi ke masyarakat Indonesia dan karena kita sebagai keluarga maupun perusahaan juga sudah fokus pada dunia pendidikan, muncul ide untuk mengolaborasikan antara koleksi karya seni dan misi pendidikan melalui sebuah yayasan, dan akhirnya membuat museum ini. Jadi, konsep inisiatifnya adalah impian ayah saya untuk membuat (museum) ini dan misi kita sekarang adalah fokus pada pendidikan seni dan apresiasi seni di Indonesia. Apa yang membedakan museum ini dengan museum lainnya di Indonesia? Ada berapa banyak koleksi karya seni yang dipamerkan? Di Indonesia belum ada museum yang tidak hanya fokus pada karya seniman nasional dan internasional, baik dari Asia, Eropa, maupun Amerika. Total koleksi karya seni yang kita miliki ada sekitar 800 karya, tapi kalau untuk yang dipamerkan sendiri, sekarang sekitar 90 karya yang berbeda dari 70 seniman, baik dari Indonesia, Asia Tenggara, Jepang, Korea, Amerika, maupun Eropa. Semua koleksi yang ada di sini saat ini itu dari kita sendiri (koleksi pribadi), tetapi ke depannya program kita tidak hanya akan memamerkan koleksi pribadi, tetapi misalnya pada ekshibisi selanjutnya di Mei akan ada tema pameran baru, yaitu Travelling exhibition. Jadi, karya yang akan dipamerkan nantinya juga pinjaman dari museum lain maupun kolektor lain. Sesuai dengan namanya, Museum Modern and Contemporary Art in Nusantara (MACAN). Apa alasannya hanya fokus pada koleksi-koleksi modern dan komtemporer yang dipamerkan di tempat ini? Sebetulnya seni modern itu dimulai dari 1870 ke atas dan kontemporer itu 1970 ke atas, kenapa kita fokus pada

soal seni. Jadi, kesenian benar-benar sedang berkembang di Indonesia. Hal itu juga tampak dari acara-acara seni yang akan digelar. Banyak anak muda yang juga tertarik untuk mempelajari seni dan (fenomena tersebut) tidak hanya terjadi di Indonesia, tapi juga di negara-negara lain di Asia Tenggara seperti Thailand dan Filipina. Kita sama-sama bisa saling membantu untuk menunjukkan eksistensi kita secara global.

Menurut Anda, apa manfaat seni itu sendiri bagi dunia di tengah kondisi dunia yang begitu dinamis? Bagaimana agar kesenian tersebut dapat tetap eksis? Ini pertanyaan yang sulit karena seni akan terus berubah dan tumbuh, tapi satu hal yang bagus dari kesenian adalah kesenian akan dapat tetap relevan dengan masyarakat karena dunia begitu sangat dinamis. Jadi, apa yang orang inginkan besok maka kesenian akan mengikutinya.

FOTO-FOTO: MI/RAMDANI

era ini? Karena pertama sebagai negara Indonesia termasuk negara yang masih muda dan sejarah seni di Indonesia sendiri mulai dari periode tahun tersebut. Makanya kenapa kita memilih karya-karya seni yang ditampilkan itu modern dan kontemporer karena hal tersebut. Selain itu, banyak juga sejarah Indonesia yang direfleksikan pada kesenian modern 1940, 1960, 1970, maupun sejak dari era perjuangan sampai kemerdekaan dan kami merasa masyarakat (ingin) juga memahaminya. Kesenian kontemporer adalah kesenian yang relevan dengan apa yang terjadi pada hari ini, entah itu dalam bentuk pesan-pesan politik, bentuk baru dari

media, maupun teknologi. Dalam waktu singkat museum ini menjadi populer di masyarakat karena dianggap sebagai tempat yang Instagramable. Bagaimana Anda melihat fenomena masyarakat tersebut? Menurut saya tidak masalah, di zaman media sosial sekarang siapa sih orang yang tidak punya Instagram, Facebook, atau Twitter? Jadi, kita memang tidak bisa menolak bahwa media sosial itu adalah bagian dari (kehidupan) masyarakat. Ini (media sosial) secara tidak langsung mempromosikan museum ini dan hal itu yang membuat masyarakat datang lagi.

Bagaimana Museum MACAN melihat perkembangan seni modern dan kontemporer itu sendiri di Indonesia saat ini? Sebetulnya sekarang seni di Indonesia itu sedang tumbuh dengan pesat. Jadi, semakin terlihat seniman-seniman muda yang sudah mendapatkan penghargaan baik di Indonesia maupun di luar negeri. Internet, televisi, maupun media sosial saat ini lebih mudah membuat mereka (para seniman muda) untuk terekspos oleh publik di dalam negeri maupun luar negeri. Mereka juga bisa lebih banyak belajar mengenai tren global kekinian yang pada akhirnya dapat berpengaruh pada pandangan dan persepsi mereka

Ke depannya Museum MACAN akan dikembangkan seperti apa? Ada program-program apalagi yang akan dibuat untuk menarik masyarakat lebih mengenal kesenian? Apa yang diharapkan dari masyarakat terhadap kesenian? Jadi, program kita ke depannya adalah merotasi ekshibisi. Setiap 3-4 bulan ekshibisi pasti ganti dan itu kami lakukan rutin agar masyarakat tetap tertarik dan tetap datang kembali. Jadi, ini cara kita membangun program kita untuk membuat museum ini semakin menarik di mata masyarakat. Lewat museum ini kita ingin membantu para profesional untuk membangun pengetahuan dan skill mereka di bidang ini dan tidak hanya secara lokal di Indonesia, tapi juga dapat mengirim mereka ke museum di luar negeri dan apa yang mereka pelajari di luar negeri tersebut dapat dibawa pulang ke Indonesia. Harapannya kedua adalah untuk kita dapat mempromosikan seni dari dunia internasional maupun lokal. Jadi, artis lokal Indonesia juga bisa belajar dari artis luar negeri dan itu juga cara kita untuk membawa seniman dari luar negeri ke Indonesia untuk dapat saling memahami kesenian secara global. (M-2)

TONTON VIDEONYA DI:

Pulang Kampung untuk Memajukan Negeri LAMA tinggal dan bersekolah di Negeri Kanguru tidak membuat Fenessa Adikoesoemo melupakan kampung halamannya. Hal tersebut terbukti dengan posisinya saat ini sebagai Chairwoman of Yayasan Museum MACAN saat ini. “Meskipun saya sudah lama sekolah di luar negeri, Indonesia tetap kampung halaman saya. Dari dulu saya tidak pernah berpikir pindah menetap di suatu negara. Sekolah ya sekolah. Maksudnya, dari awal saya pindah ke Australia, di ke-

pala saya itu selalu bilang akan kembali ke Indonesia karena Indonesia itu rumah saya,” ungkap wanita lulusan University of Melbourne tersebut kepada Media Indonesia, Rabu (17/1). Baginya, mendapatkan pengalaman bersekolah di Australia justru membuatnya semakin terpacu untuk membuat Indonesia menjadi negara yang sejajar atau bahkan lebih maju karena menurutnya, potensi yang dimiliki Indonesia jauh lebih besar.

“Kalau saya bisa melakukan suatu hal untuk membuat Indonesia lebih baik, meskipun hanya sedikit, kenapa tidak?” tambah Fenessa. Di usianya yang tergolong masih muda, Fenessa tidak hanya sibuk mengurusi Museum MACAN, tetapi juga turut bekerja membantu perusahaan milik keluarganya. Meskipun begitu, dirinya mengaku tidak kehilangan kehidupan sosialnya akibat kesibukannya tersebut. “Sebetulnya (dalam membagi waktu) oke-oke saja. Museum setiap hari tutup pukul 7 malam dan buka pukul 10 pagi.

Jadi, jam kerjanya tidak terlalu parah. Jadi, sebetulnya sebagai chairwomen di yayasan itu 50:50 dengan bekerja di bisnis keluarga juga. Jadi, harus pintar membagi waktu dan terencana,” jelas wanita yang gemar diving dan makan sushi tersebut. Tanggung jawab Fenessa sebagai chairwoman di Yayasan Museum MACAN lebih kepada hubungan museum dengan donatur dan pendukung museum dan hal sehari-hari diurus tim operasional museum. Dengan demikian, Fenessa pun memiliki waktu untuk mengurus AKR Land. (Riz/M-2)

FENESSA ADIKOESOEMO Tahun Lahir: 1993 Pendidikan: S-1 commerce in marketing and management di University of Melbourne (2014) Karier 1. Chairwoman of The Museum MACAN Foundation (2017-sekarang) 2. Management trainee di AKR Land Development (2014-sekarang)

5


6

JEDA

MINGGU, 4 FEBRUARI 2018

Ada Labi-Labi Petepete dan Bela

MI/LINA HERLINA

Beberapa pengemudi becak motor (bentor) sedang beristirahat di pangkalan bentor, Jl Tamangapa Raya, Makassar, Jumat (2/2)

Kuno, Dilarang tapi

Dibutuhkan Becak masih beroperasi di banyak daerah di Indonesia, termasuk di sejumlah titik di Jakarta. Tidak mudah mengajak penarik becak beralih profesi karena menyangkut pendidikan dan penguasaan teknologi. RIZKY NOOR ALAM

rizkynoor@mediaindonesia.com

S

IANG itu lima tukang ojek sepeda terlihat berjejer rapi menunggu penumpang di depan pintu utama Stasiun Jakarta Kota, Jakarta Barat. Dengan bermodal tenaga dan sepeda ontel tuanya, mereka sudah siap menawarkan jasanya menyambut penumpang. Mereka bersaing dengan para pengojek daring yang juga ikut mangkal. “Mari Pak, mau saya antar ke mana?” sapa Somad,64, Kamis (1/2). Ia mengaku sudah mangkal di sekitar stasiun itu sejak 1990. Somad bukan warga Jakarta, tetapi asli warga, Ciomas, Bogor, yang mengadu nasib di Jakarta. Ia mengaku rata-rata bisa mendapat Rp100 ribu per hari, dengan tarif sekali jalan rata-rata Rp20 ribu. Penghasilannya itu berkurang setelah maraknya pengojek daring. “Dulu paling sedikit Rp150 ribu-Rp200 ribu per hari,” ujarnya. “Habis salat subuh saya langsung berangkat ke sini. Narik penumpang cuma sampai pukul 14.00 WIB. Setelah itu, saya pulang ke Bogor,” ungkapnya. Somad menuturkan jumlah tukang ojek sepeda di stasiun yang mulai dioperasionalkan pada 1870 itu kini tersisa 10 orang. Usia para pengojek itu hampir sepuh. “Tadinya 13. Karena alasan usia, mereka pun satu per satu pulang ke kampung yang mayoritas dari sejumlah daerah di Jawa Tengah,” tambahnya. Selain ojek sepeda, moda transporasi kuno lainnya yang masih beroperasi di Jakarta ialah becak. Namun, becak wilayah operasinya terbatas, hanya pada lingkungan-lingkungan tertentu seperti permukiman dan pasar-pasar di beberapa titik di wilayah Jakarta Barat dan Jakarta Utara. Aminudin,60, misalnya, tukang becak asal Tegal, Jawa Tengah itu mengaku menjadi penarik becak sejak 1980-an. Namun, ia sempat vakum dan kembali ke kampung halamannya saat Presiden Megawati mengeluarkan peraturan menertibkan becak. “Saya baru balik lagi ke Jakarta lima tahun terakhir ini,” katanya sambil mengayuh becaknya mengantar

MI/BAGUS SURYO

(Atas) Delman masih Eksis di Malang. (Bawah) Sejumlah ojek sepeda menghampiri penumpang yang turun dari angkutan umum di Jalan Lodan Raya, Jakarta Utara,beberapa waktu lalu.

DOK MI/IMMANUEL ANTONIUS

Media Indonesia menyusuri daerah Glodok, Jakarta Barat. Bermodal becak yang dibelinya seharga Rp350.000 pada 8 bulan yang lalu, dirinya pun mangkal menunggu penumpang di kawasan Glodok mulai pukul 06.00. Berbeda Somad yang pendapatan hariannya lumayan, Aminudin mengaku lebih sedikit, rata-rata cuma bisa mengantongi Rp30.000 sehari. Aminudin mengakui bahwa agak sulit mendapatkan penyewa becak karena jumlahnya cukup banyak di Glodok, yakni 100-an. Dengan penghasilan itu, ia terpaksa harus hidup paspasan. Bahkan ia tidak mampu untuk sewa rumah. “Ya, tidur dibecak, kadang kita para tukang becak juga tidur di pelataran toko-toko. Biasanya pemilik toko beri izin hitung-hitung sebagai pengganti satpam,” jelasnya.

Alat transportasi itu, akan tumbuh dan berkembang seirama dengan perkembangan masyakarat. Aminudin merasa senang dengan wacana Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang akan mengatur becak boleh beroperasi lagi secara resmi di Jakarta. Menurutnya, itu akan sangat membantu kehidupannya. Kabarnya pada 13 Februari mendatang, becak-becak yang beroperasi di wilayah Glodok akan ditempeli stiker sebagai penanda bahwa becak-becak itu ialah becak

asli DKI Jakarta bukan dari daerah. “Kalau becak-becak di Pekojan sama Muara Karang kan sudah didata dan dikasih stiker. Nah, ini yang di Glodok katanya 13 Februari nanti. Pihak kelurahan juga sudah mendata, caranya cukup dengan bukti KTP saja,” pungkas Aminudin.

Pendidikan dan teknologi Meskipun jumlahnya semakin berkurang, alat transportasi becak masih dipakai di banyak daerah di Indonesia. Memang semakin hari lokasi operasional becak semakin terdesak di pinggiran, bukan di kota-kota besar lagi. Selain itu, banyak daerah juga tidak memiliki perda yang mengatur operasional becak. Sosiolog dari Universitas Ibnu Chaldun Jakarta, Musni Umar, mengatakan sejauh ini becak sudah tidak bero-

perasi di jalan-jalan protokol. “Mereka (penarik becak) ialah korban pembangunan yang sangat mengejar teknologi dan pertumbuhan. Namun, orang-orang kecil itu tidak terakomodasi dalam perkembangan dan kemajuan Kota Jakarta,” terangnya. Sebab itu, lanjut Musni, profesi masyarakat menengah ke bawah itu harus didorong lebih baik lagi. Misalnya, menjadi pengemudi online. Persoalannya, tambahnya, umumnya mereka tidak mengenyam pendidikan sehingga sulit mengubah pola pikir mereka. Apalagi, aplikasi itu menggunakan teknologi. Menurut Rektor Universitas Ibnu Chaldun Jakarta itu, untuk mengubah nasib masyakarat menengah ke bawah itu, salah satunya dengan pendidikan. Masyakarat harus didorong supaya semakin lama semakin berpendidikan dan mampu mengunakan teknologi,” paparnya. Alat transportasi itu, lanjut Musni, akan tumbuh dan berkembang seirama dengan perkembangan masyakarat. Kopaja, metromini, dan bajaj, ujarnya, sangat tidak memadai berada di wilayah Kota Jakarta. Namun, masih ada masyarakat yang mengunakan mereka, itu artinya masih ada yang membutuhkan. Lebih lanjut, Musni mengatakan masyakarat harus didorong supaya semakin lama semakin berpendidikan dan mampu menggunakan teknologi. Ia setuju jika tidak ada penambahan becak karena ke b u t u h a n m o d a t ra n s portasi masyakarat sudah berubah. “Perubahan itu disesuaikan dengan kondisi masyakarat. Namun, kenapa becak masih ada, karena masih ada yang membutuhkannya. Sama saja dengan oplet, kopaja dan bajaj karena masih ada orang yang tidak bisa memesan tranportasi online,” paparnya. Hal-hal itulah, ujarnya, yang arus dijelaskan kepada masyakarat bahwa menggunakan teknologi lebih memudahkan, memberi kenyaman dan ketepatan waktu juga lebih baik. “Teknologi itu netral bisa menguntungkan atau sebaliknya,” pungkasnya. (FD/X-7)

BANYAK ragam moda transportasi di setiap daerah di Indonesia. Selain kendaraan roda empat (bus, minibus) dan roda dua (motor), hampir setiap daerah di Indonesia memiliki alat transportasi kuno, tradisional. Ada delman (sado) yang ditarik oleh binatang (kuda), becak kayuh, becak bermesin (bentor), gerobak, dan transportasi di sungai, getek yang hampir tidak digunakan lagi. Di Banda Aceh, sempat populer labi-labi dan becak. Namun, eksistensi kedua transportasi yang sempat menjadi primadona di Bumi Serambi Mekah itu mulai meredup seiring munculnya bus, minibus, dan transportasi daring. “Tren masyakarat naik labi-labi berkurang sejak mudahnya kredit sepeda motor, kemudian hadir pula Trans-Kutaraja di Banda Aceh,” kata Afdal, salah seorang warga Banda Aceh. Selain Trans-Kutaraja, kata Effendi, salah seorang sopir labilabi, kehadiran transportasi dari juga turut mematikan denyut nadi labi-labi dan becak. Di kawasan pantura Jawa Timur becak kayuh digunakan, terutama untuk menunjang pariwisata. Lebih dari 400 unit becak kayuh hilir mudik sejak pagi hingga larut malam. Alat transportasi roda tiga itu mengangkut ratusan menumpang di sepanjang Jalan KH Mustain hingga Jalan AKB Suroko, Tuban. Jarak sepanjang 1 km itu menjadi rute becak kayuh sejak Goa Akbar di buka menjadi destinasi wisata pada 1996. Lapangan sepak bola Kebonsari pun diubah menjadi Terminal Bus Wisata. Sejak itu, seluruh bus yang hendak berwisata di Goa Akbar dan berziarah ke Makam Sunan Bonang harus diparkir di Terminal Bus Kebonsari. Praktis, mulai saat itu, setiap pagi hingga larut malam, ratusan penarik becak manual mangkal di situ. Mereka sengaja menunggu para peziarah makam Sunan Bonang yang turun dari bus. Karena jarak antara Makam Sunan Bonang dengan Lapangan Kebonsari tak kurang sekilometer. Tarif becak mulai Rp7.000 hingga

Rp15.000 untuk sekali jalan. Di luar itu, bentor baru boleh beroperasi di semua jalan di sepanjang Kabupaten Tuban. Di Lamongan, bentor juga populer sebagai moda transportasi dengan sebutan bela (bentor Lamongan). Bela sempat dilarang pada Maret 2015. Namun, kini diizinkan beroperasi kembali dengan syarat bela tidak boleh menggunakan mesin bodong alias harus bersurat lengkap. Sementara itu, Paguyuban Dokar Kabupaten Malang, Jawa Timur, minta moda transportasi tradisional dokar agar dipertahankan sebagai penunjang pariwisata. “Dokar jangan sampai musnah. Kendaraan kuno, peninggalan leluhur, jangan sampai habis seluruhnya. keberadaannya masih dibutuhkan masyarakat,” tegas Ketua Paguyuban Dokar, Hariono, Sabtu (3/2). Di Makassar, Sulawesi Selatan, ada angkutan kota (angkot) petepete, yang dalam bahasa Bugis artinya ‘uang recehan’. “Konon karena zaman dahulu, saat turun dari angkutan, bayarnya dengan uang receh atau petepete itu,” ujar Anto, sopir petepete rute Makassar Mal-Tallo. Setiap petepete dipasangi pengeras suara, tidak heran pemilik mobil atau sopir harus mengeluarkan dana hingga jutaan rupiah untuk membeli speaker. “Untuk mengundang penumpang. Kalau tidak ada musiknya, kadang penumpang tidak mau naik,” tambahnya. Sejak keberadaannya, petepete di Kota Makassar merupakan raja jalanan. Ia bisa menguasai jalanan seenaknya. Berdasarkan Data Dinas Perhubungan Kota Makassar, jumlah petepete di Makassar sebanyak 5.069 unit dengan 11 rute perjalanan. Meski demikin, Pemerintah Kota Makassar tidak lagi menambah angkutan, khususnya petepete, dengan alasan ingin memperbaiki sistem tranportasi. Selain petepete, di Makassar juga ada bentor (perpaduan becak dan motor) yang jumlahnya mencapai 5.000-an. (FD/YK/LN/ BN/X-7)


SEPAK BOLA

7

MINGGU, 4 FEBRUARI 2018

Valverde Sesumbar Kejutkan Espanyol

KISI-KISI

ERNESTO Valverde menyiapkan kejutan bagi tuan rumah Espanyol saat Barcelona berkunjung ke Stadion RCDE, malam ini. Duel di ajang Liga Spanyol itu menjadi bentrok keempat dua tim sekota sepanjang musim ini. Di tiga Derbi Catalonia sebelumnya, Barca dua kali menang dan sekali kalah. Meski menang 5-0 di laga pertama Liga Spanyol, Barca takluk 0-1 dari Espanyol di leg pertama perempat final Copa del Rey. Namun, Barca akhirnya lolos ke semifinal setelah menang 2-0 di leg kedua sehingga unggul agregat 2-1. “Ini akan menjadi pertandingan ketat, sebab ini laga derbi. Namun, saya abaikan itu,” tegas Valverde, sang arsitek Barcelona, kepada Marca, kemarin. Setelah dua laga ketat, lanjut Valverde, Espanyol dipastikan tampil lebih antusias dengan tampil menekan seperti kala mereka menang di Copa del Rey. “Namun, saya sudah menyiapkan kejutan karena ini tiga poin yang sangat penting bagi kami,” tandasnya. Strategi mengejutkan yang disiapkan Valverde kemungkinan ialah rotasi pemain karena tengah pekan nanti mereka kembali jumpa Valencia di leg kedua semifinal Copa del Rey. Apalagi, Barca hanya bermodal menang 1-0 saat melawat ke Stadion Mestalla, 8 Februari. Valverde membenarkan kemungkinan mengistirahatkan motor serangan Andres Iniesta serta memasang pemain anyar yang berposisi sebagai bek, Yerry Mina. “Mungkin Iniesta bisa tidak bermain dan Yerry akan main saat melawan Espanyol atau ketika menghadapi Valencia,” jelas Valverde mengenai bek baru asal Kolombia itu. Jika Iniesta duduk di bangku cadangan, posisi Philippe Coutinho bakal lebih nyaman di sektor sayap kiri. Coutinho dipandang lebih kreatif mendukung duo Luis Suarez dan Lionel Messi dari sektor kiri ini. Sementara itu, Yerry Mina bisa mengisi posisi salah satu bek sentral. Dia menggantikan Samuel Umtiti atau Gerard Pique yang kemungkinan bakal diberi waktu rehat. Kemungkinan perubahan formasi itu tidak mengubah tujuan Valverde untuk tetap menjaga keunggulan 11 poin atas rival terdekat, Atletico Madrid. Apalagi, Atletico bakal menghadapi laga berat, Valencia, di Estadio Wanda Metropolitano, dini hari nanti. (Goal/Rul/R-1)

Pengalaman Buruk di Bursa Transfer

AFP/GLYN KIRK

KLUB sepak bola Inggris bisa berubah menjadi sangat kejam ketika masa transfer pemain dimulai. Mereka bisa tanpa ampun menjual pemain ke klub lain di luar keinginan dari pemain itu. Hal itulah yang dialami Peter Crouch ketika dipaksa pindah dari skuat Tottenham Hotspur ke Stoke City, 31 Agustus 2011. Crouch diberi tahu Direktur klub Spurs, Daniel Levi, bahwa dirinya tak lagi diinginkan karena pelatih Spurs saat itu, Harry Redknapp, ingin membeli Emmanuel Adebayor. Menurut mantan striker timnas Ing gris itu, Stoke menawarkan harga yang besar, yakni 16 juta pound. “Beberapa bulan sebelumnya, saya mencetak gol ketika melawan AC Milan di Liga Champions di San Siro. Saya 45 kali tampil dan mencetak 11 gol. Kontrak saya masih tersisa dua tahun lagi, tetapi Levy bilang saya selesai. Rasanya itu sangat kejam!” ujar Crouch. (Dailymail/Rul/R-1)

AFP/OLI SCARFF

GOL PENYEIMBANG: Pemain Burnley asal Islandia Johann Berg Gudmundsson (kanan) merayakan gol yang dicetaknya ke gawang Manchester City pada laga Liga Inggris di Turf Moor, Burnley, Inggris, tadi malam. Gol pada menit ke-82 itu menjadi penyeimbang, membalas gol City yang dicetak Danilo di menit ke-22, membuat laga berakhir imbang 1-1.

Faktor Anfield Memihak the Reds Bahkan, the Reds tidak pernah kalah saat menjamu Spurs di Anfield, dengan hasil lima kemenangan dan satu imbang dari enam laga terakhir kedua tim.

Trisula serang

NURUL FADILLAH

fadillah@mediaindonesia.com

T Ernesto Valverde AFP/JOSEP LAGO

ROFI Liga Primer Inggris musim ini tampaknya sudah tak lagi menjadi incaran Liverpool. Dengan ada di peringkat ketiga klasemen sementara dengan perolehan 50 poin, selisih 19 poin dari Manchester City di puncak, Liverpool tentu sangat sulit mengejarnya dengan hanya sisa 13 laga lagi. Karena itu, pelatih Juergen Klopp mencoba mengubah target menjadi finis di posisi empat besar demi bisa berlaga di Liga Champions musim berikutnya. Untuk mencapainya, mereka pun berambisi tak kan tergelincir saat menjamu tamu spesial mereka Tottenham Hotspur pada laga ke-26 di Anfield, malam ini. Perseteruan dua tim elite Inggris

mereka mungkin sudah berada di depan kami. Ini momen pertama kami dapat mengalahkan Tottenham,” ujar Klopp. “Jarak antara kami hanyalah dua poin, tetapi ini akan menjadi pertandingan memperebutkan enam poin. Pada akhirnya untuk dapat memenuhi impian finis di posisi empat besar kami harus bisa mengalahkan semua lawan. Tidak peduli tim mana pun, kami harus siap mendapatkan yang terbaik,” tambahnya.

itu pun sekaligus menjadi ajang balas dendam the Reds atas kekalahan memalukan dengan skor 1-4 di kandang Spurs, Wembley Stadium, Oktober tahun lalu meski rasanya akan sulit karena Spurs juga tengah mengincar posisi empat besar. Skuat Mauricio Pochettino tersebut kini menduduki peringkat kelima dengan hanya berjarak dua poin dari the Reds. Performa kedua tim jelang duel kali ini tergolong cukup apik. The Reds baru saja bangkit dari dua kekalahan beruntun dengan membungkam Huddersfield Town 3-0, tengah pekan lalu. Namun, the Reds patut ekstra waspada karena Spurs masih belum terkalahkan di sembilan laga terakhir di semua

kompetisi, termasuk mengalahkan posisi kedua klasemen Manchester United 2-0, Kamis (1/2) lalu. Meski tim tamu tampil lebih konsisten, the Reds punya modal yang bagus saat berjumpa dengan skuat Lillywhites. Mereka tercatat hanya kalah satu kali dari enam pertemuan melawan tim asal London Utara tersebut. Bahkan, the Reds tidak pernah kalah saat menjamu Spurs di Anfield, dengan hasil lima kemenangan dan satu imbang dari enam laga terakhir kedua tim. Klopp pun percaya diri timnya akan memperpanjang tren kemenangan mereka atas Spurs di kandang sendiri. “Kami dapat mengalahkan Tottenham. Sejak saya datang ke sini

The Reds diperkirakan bertanding tanpa Nathaniel Clyne, Adam Lallana, dan Ragnar Klavan yang masih cedera. Skema 4-3-3 diprediksi menjadi pilihan Klopp dengan memanfaatkan trisula serang mereka, Sadio Mane, Roberto Firmino, dan Mohamed Salah, sebagai juru gedor utama. Sementara itu, di kubu tim tamu, Mauricio Pochettino diprediksi tampil tanpa Harry Winks, Toby Alderweireld, dan Serge Aurier yang masih cedera. Namun, dengan adanya Harry Kane sebagai ujung tombak dan trio serang Christian Eriksen, Dele Alli, dan Son Heungmin, ketangguhan lini serang Spurs masih sempurna dan patut diwaspadai. Kecepatan serangan anak asuh Pochettino menjadi ancaman bagi setiap lawan. Itu sudah dibuktikan tengah pekan lalu ketika Christian Eriksen hanya butuh 1 menit untuk menjebol gawang Manchester United yang dikawal kiper tangguh David de Gea. Selain itu, Tottenham menambah amunisi di sektor serang, yakni gelandang muda asal Brasil, Lucas Moura, yang baru didatangkan dari Paris Saint-Germain. (ESPN/R-1)

Dendam Tuntas, PSMS ke Semifinal PERSEBAYA Surabaya mengakui keunggulan PSMS Medan pada babak delapan besar Piala Presiden 2018 di Stadion Manahan Solo, kemarin. Pertandingan yang dipimpin wasit Thoriq Alkatiri itu diakhiri dengan babak adu penalti setelah kedudukan di waktu normal imbang 3-3. Di drama tos-tosan, ‘Ayam Kinantan’-julukan PSMS--berhak meraih tiket pertama ke empat besar dengan unggul 4-3. Terlepas dari hasil akhir, sosok yang paling menonjol dalam laga itu ialah kiper PSMS Medan Abdul Rohim. Pemain 26 tahun itu pantas dinobatkan sebagai pemain terbaik laga itu karena mampu mengeblok empat dari tujuh eksekusi penalti Persebaya Surabaya. Eksekutor penalti berkelas milik ‘Bajul Ijo’--

julukan Persebaya--, seperti Otavio Dutra, pun dibuat gigit jari. Selain Dutra, terdapat Ferinando Pahabol, Abu Rizal, dan terakhir Osvaldo Haay yang gagal menjalankan tugas. Pelatih Persebaya Surabaya Alfredo Vera tidak menampik penampilan Rohim menjadi pengganjal utama. “Tidak ada yang suka kalah. Kami berharap kami bisa menang saat skor 3-3, tapi kiper mereka bermain luar biasa sehingga babak penalti tidak bisa diprediksi,” jelas mantan pelatih Persipura Jayapura itu. Di laga ulangan final Liga 2 itu, PSMS seperti bakal menang mudah untuk menuntaskan dendam. Sebabnya, mereka sempat unggul 3-1. Gol PSMS dipersembahkan N’Guessan Kissito (5’), Sadney Urikhob (42’), dan Frets Butuan (46’). Winger muda

Persebaya Irfan Jaya sempat menyamakan skor lewat penalti di menit ke-33 sebelum akhirnya skuat ‘Bajul Ijo’ sukses membalas defisit dua gol hanya dalam jangka 3 menit berkat sumbangan Ferinando Pahabol (66’) dan Nelson Alom (69’). Kelengahan di akhir laga juga dibenarkan pelatih PSMS Djadjang Nurdjaman. “Ini menjadi pekerjaan rumah bagi saya. Kebobolan dua gol dalam waktu kurang dari 5 menit tidak lagi boleh terjadi,” tutur Djanur-sapaan Djadjang. Pada laga perempat final hari ini di tempat yang sama, Mitra Kukar bakal bentrok dengan Persija Jakarta di laga pertama mulai pukul 15.30 WIB, dilanjutkan Sriwijaya FC menghadapi juara bertahan ‘Singo Edan’ Arema FC. (Sat/R-1)

ANTARA/MOHAMMAD AYUDHA

SATU LAWAN SATU: Pemain Madura United Greg Nwokolo berusaha

melewati penjaga gawang Bali United Wawan Hendrawan pada pertandingan perempat final Piala Presiden 2018 di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, kemarin. Pertandingan berkesudahan imbang 2-2 saat waktu normal, dan adu penalti akhirnya dimenangi Bali United dengan skor 5-4.

DOK. BBC

Aksi Rasial Berujung Pemecatan WEST Ham telah memecat Direktur Rekrutmen Pemain, Tony Henry, akibat komentar buruknya tentang klub yang dianggap rasial. Menurut Sportsmail, Henry telah mengirimkan melalui surat elektronik bahwa West Ham tidak menginginkan pemain asal Afrika lagi. Hal itu berbanding terbalik dengan komposisi pemain West Ham saat ini yang berisi enam pemain asal Afrika di skuat inti. Henry menegaskan tidak bermaksud mendiskriminasi pemain dan bertindak rasial. “Hanya, terkadang mereka (pemain Afrika) berperilaku buruk. Ketika mereka sedang tidak bersama tim, mereka menyebabkan kekacauan,” tulis Henry. Setelah menjalani investigasi, Henry pun akhirnya dipecat dari klub. ‘West Ham United tidak akan menoleransi hal apa pun yang diskriminatif’, tulis pernyataan resmi klub. (BBC/Rul/R-1)

AFP/OLI SCARFF

Liga di Eropa Terancam Hancur PELATIH Arsenal, Arsene Wenger, menganggap kompetisi-kompetisi di Eropa tengah berada di ambang kehancuran. Menurut Wenger, liga-liga besar di ‘Benua Biru’ tengah dihancurkan klub-klub dengan finansial besar. Wenger menunjuk, di Liga Prancis, penguasa klasemen sementara Paris Saint-Germain unggul 11 poin atas rival terdekat. Bayern Muenchen juga unggul 16 poin di Bundesliga, begitu juga Manchester City di Liga Inggris, serta Barcelona dengan 11 poin unggul atas Atletico Madrid di Liga Spanyol. “Ketika melihat lima liga besar di Eropa, pada Desember lalu, sudah bisa ditebak tim yang akan menduduki empat besar. Kekuasaan bersumber pada keuangan yang luar biasa besar dari beberapa klub pada dasarnya menghancurkan kompetisi yang ada,” ujar Wenger yang akrab dijuluki the Professor itu. (BBC/Rul/R-1)


8

OLAHRAGA

MINGGU, 4 FEBRUARI 2018

David Sumbang Poin dan Samakan Kedudukan PETENIS Indonesia David Agung Susanto menyatakan bakal fokus untuk permainan di sektor ganda babak pertama ajang Piala Davis Grup II Zona Asia/Oseania. David mengatakan berharap dirinya yang berpasangan dengan Justin Barki dapat memberikan poin tambahan untuk Indonesia. Pada laga yang berlangsung hari ini, David/Justin akan berhadapan dengan Alcantara FC/ Mendoza JZ, petenis Filipina. Pada laga perdananya di Lapangan Tenis Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, kemarin, David berhasil mempersembahkan satu poin setelah mengalahkan wakil Filipina Jeson Patrombon 6-2 dan 7-5. Kemenangan David membuat kedudukan Indonesia versus Filipina imbang menjadi 1-1. Filipina mencuri poin melalui Alberto Lim yang menang dua set langsung atas petenis muda Indonesia, Althaf Dhaifullah, dengan skor 6-3 dan 6-2. “Saya akan fokus di ganda dulu. Masalah pemulihan kondisi, ada pelatih dan timnya, saya memercayakan hal itu pada tim pelatih,” ucap David. Setelah melawan ganda Acantara/ Mendoza, David akan melawan Lim di sektor tunggal. “Tahun lalu pernah bertemu dengan Lim di Filipina,

juga Piala Davis, saya menang lima set,” imbuh David. Manajer tim Davis Indonesia Didiek Edhie mengaku mereka optimistis dapat menghadapi tim Filipina dalam laga kedua berikutnya. Didiek mengatakan percaya diri jika melihat performa para pemainnya saat laga perdana. Kemenangan yang didapat Filipina melalui Lim dinilai wajar karena para pemain negara tersebut sudah mempersiapkan diri sejak lama. “Sedangkan waktu kami hanya satu bulan untuk mempersiapkan ini,” ujar Didiek yang memberikan alasan soalwaktu persiapan tim Piala Davis Indonesia yang lebih pendek. Dia bahkan mengatakan, Althaf ketika melawan Lim hanya menggunakan 60% dari kekuatannya. Pukulannya belum ada yang mampu membuat Lim tertekan. “Karena tekanan dari penonton, dia (Althaf) masih belum bisa mengatasi itu. Ini momen yang berharga bagi Althaf untuk belajar,” ujar Didiek. Sementara itu, kapten tim tidak bermain Indonesia Febi Widhiyanto juga yakin wakil Indonesia bisa mengatasi permainan lawan di hari kedua. “Petenis kita memang mengalami sejumlah tekanan dari penonton saat laga perdana,” ujar Febi. (Beo/R-4)

David mengatakan berharap dirinya yang berpasangan dengan Justin Barki dapat memberikan poin tambahan.

PIALA DAVIS:

Jokowi Resmikan Lapangan Tenis GBK

Suasana pertandingan Piala Davis antara tim Indonesia melawan Filipina di Stadion Tenis Gelora Bung Karno, Jakarta, kemarin. Arena lapangan tenis itu diresmikan Presiden Joko Widodo. MI/RAMDANI

Lapangan tenis indoor memiliki kapasitas 3.954 kursi yang dilengkapi dengan dengan hardcourt softbase, lampu LED 1.500 lux, dan sistem pendingin chiller water cooled. BUDI ERNANTO

budi_ernanto@mediaindonesia.com

P

RESIDEN Joko Widodo meresmikan arena lapangan tenis indoor dan outdoor di Kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, kemarin pagi. Peresmian itu dilakukan sebagai tanda renovasi arena yang menjadi lokasi Asian Games 2018 itu telah rampung. Lapangan tenis indoor memiliki kapasitas 3.954 kursi yang dilengkapi dengan hardcourt softbase, lampu LED 1.500 lux, papan skor, dan sistem pendingin chiller water cooled. Sementara itu, lapangan tenis outdoor memiliki kapasitas 3.832 kursi dengan tambahan sarana di antaranya sound system dan closed circuit television (CCTV). Pelaksanaan renovasi sejumlah arena di Kompleks GBK berlangsung selama 16 bulan de-

ngan menelan biaya Rp92,8 miliar dengan PT Brantas Abipraya sebagai pelaksana renovasi. Dengan didampingi sejumlah menteri, di antaranya Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Menteri PU-Pera) Basuki Hadimuljono dan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi, Jokowi, sapaan akrab Joko Widodo, meresmikan arena lapangan tenis indoor dan outdour di GBK. Dalam peresmian itu, Jokowi juga menandatangani prasasti peresmian. Presiden secara simbolis juga menerima raket tenis dari dua petenis legendaris Indonesia, Yayuk Basuki dan Yustedjo Tarik. Jokowi juga memberikan hadiah sepeda kepada kedua mantan petenis itu. Dalam sambutannya, Jokowi mengatakan peresmian yang dilakukannya membuat Indonesia semakin siap menyongsong Asian Games 2018 yang digelar

pada Agustus mendatang. “Karena venue yang ingin digunakan satu per satu sudah diselesaikan. Menteri Pekerjaan Umum sudah menyampaikan, dari 14 sudah tujuh (venue) yang kita resmikan,” ujar Jokowi. “Dan pagi ini dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim renovasi lapangan tenis terbuka dan tertutup GBK saya resmikan,” ujar Jokowi yang disambut dengan tepuk tangan yang riuh. Seusai peresmian, Menteri PU-Pera Basuki Hadimuljono mengatakan pelaksanaan renovasi GBK sesuai dengan target yang ditetapkan. Dengan begitu, penggunaan sarana olahraga untuk ajang Asian Games 2018 tidak akan terganggu. Sebelumnya, Presiden meresmikan lapangan hoki, lapangan sepak bola A, B, C, lapangan panahan, stadion renang akuatik, Stadion Utama GBK, dan Istana Olahraga (Istora).

Pelatih asing Untuk merealisasikan target dua medali emas cabang bridge di ajang Asian Games 2018, Pengurus Pusat Gabungan Asosiasi Bridge Seluruh Indonesia (PP GABSI) mendatangkan pelatih asing Krzysztof Martens dari Polandia. Menurut Ketua Umum PP GABSI Ekawahyu Kasih, pihaknya mengundang Martens yang berusia 65 tahun dan merupakan pemilik belasan gelar juara di ajang turnamen Eropa dan tingkat dunia, termasuk Olimpiade Bridge 1984 di Seattle, Amerika Serikat (AS). “Kami mendatangkan pelatih dunia agar para pemain Indonesia bisa bermain dengan level yang tinggi sehingga mencapai target dua medali emas di Asian Games 2018. Kontraknya sudah dari tahun lalu,” ungkap Ekawahyu di Jakarta, kemarin.(Ant/ Beo/R-4)

ANTARA/ZABUR KARURU

PUTRI JAKARTA ELEKTRIK PLN MENANG: Pebola voli putri Jakarta Elektrik PLN Liu Mengya (kiri) melakukan spike dan berusaha diblok pebola voli putri Jakarta BNI Taplus Komang Bumi Rekta dalam pertandingan Proliga putaran pertama pekan ketiga di GOR Tri Dharma, Gresik, Jawa Timur, kemarin. Jakarta Electrik PLN menang dengan skor 3-1 (15-25, 25-17, 25-23, 25-21).

Indonesia Berharap Raih Dua Gelar PARA pebulu tangkis Indonesia diharapkan bisa membawa dua gelar juara di turnamen bulu tangkis India Terbuka 2018. Pada babak semifinal yang berlangsung di New Delhi, India, kemarin, ganda putri terbaik Indonesia Greysia Polii/ Apriyani Rahayu melaju ke babak final. Greysia/Apriyani menumbangkan unggulan pertama, Kamilla Rytter Juhl/Christinna Pedersen, dengan rubber-set 21-14, 19-21, dan 21-18 dalam 81 menit. Juhl/Pedersen menunjukkan kualitas mereka sebagai lawan yang berbahaya bagi wakil Indone-

sia di setiap gim. Apalagi, pasangan Denmark itu peraih medali perak Olimpiade 2016. Serangan-serangan Juhl/Pedersen yang diarahkan kepada Greysia/ Apriyani kuat dan cepat. Sejak awal Juhl/Pedersen terlihat tidak mau terbawa permainan lawan. “Juhl/Pedersen adalah salah satu pasangan terbaik dunia saat ini, tidak mudah menghadapi mereka. Kami harus selalu bisa menjaga fokus. Di permainan ini, mental dan strategi betul-betul diadu,” ujar Greysia setelah pertandingan. Sementara itu, Apriyani mengatakan dirinya mendapat penga-

laman berharga di pertandingan semifinal itu. “Saya tidak bisa mengandalkan kekuatan, ketahanan, tapi hanya dari pikiran,” kata dia. Di babak final hari ini, Greysia/ Apriyani akan bertemu dengan unggulan kedua dari Thailand, Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai. Sebelumnya, pasangan terbaik Indonesia yang menjadi unggulan pertama Marcus Fernaldi Gideon/ Kevin Sanjaya Sukamuljo maju ke babak final setelah mengalahkan rekan mereka, Mohammad Ahsan/ Hendra Setiawan, dengan skor 21-

11 dan 21-16. Di babak final hari ini, Marcus/ Kevin akan menghadapi pasangan pemenang antara pasangan Denmark yang menjadi unggulan keempat, Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen, yang berhadapan dengan pasangan Tiongkok, Han Chengkai/Zhou Haodong. Sementara itu, hasil pertandingan ganda campuran Indonesia Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti yang berhadapan dengan pasangan Tiongkok He Jiting/Du Yue belum diketahui hingga berita ini diturunkan. (BadmintonIndonesia/Beo)

SEKILAS GELANGGANG

Pelita Jaya dan Satria Muda Petik Berpeluang Lolos Play-off

PB ISSI Berharap Lomba Balap Sepeda Digalakkan

PELITA Jaya (PJ) Basketball dan Satria Muda (SM) Pertamina berada di ambang pintu kelolosan ke play-off Liga Bola Basket Indonesia (IBL) Pertalite 2017-2018 setelah di pertandingan seri ketujuh, GMC Arena, Cirebon, kemarin, mengalahkan lawan masing-masing. PJ menaklukkan Siliwangi Bandung dengan skor 77-61, sedangkan SM mengandaskan Bank BPD DIY Bima Perkasa Jogja 82-74. Hasil ini membuat PJ, yang juga juara IBL 2017, dan SM kukuh di puncak klasemen sementara Divisi Putih dan Divisi Merah. PJ memimpin Divisi Putih dengan 25 poin hasil 12 kemenangan dari 13 laga. SM berada di posisi satu Divisi Merah dengan 13 kemenangan dari 14 laga. Dengan menyisakan empat pertandingan, di seri pamungkas IBL 2017-2018 di Malang, PJ tinggal membutuhkan konsistensi bermain untuk tidak kalah di laga berikutnya. (Ant/R-4)

PENGURUS Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) mengharapkan perlombaan balap sepeda di Indonesia semakin banyak menyusul meningkatnya penggemar olahraga bersepeda. “Kami selalu mendukung perlombaan balap sepeda yang melibatkan komunitas-komunitas sepeda di Indonesia. Kegiatan lomba balap sepeda akan menambah dukungan kepada atlet-atlet nasional,” kata Ketua Umum PB ISSI Raja Sapta Oktohari di sela persiapan perlombaan Grand Fondo New York (GFNY) Bali 2018 di Denpasar, Bali, kemarin. Okto mengatakan kegiatan perlombaan balap sepeda seperti Grand Fondo New York Bali 2018 di Indonesia dapat menjadi ajang untuk menyosialisasikan kegiatan berolahraga nasional menyusul Indonesia akan menjadi tuan rumah Asian Games dan Asian Para Games 2018. (Ant/R-4)


KHAZANAH

Setengah Abad Bergelut dengan Thenggul Budaya adiluhung nenek moyang itu bahkan tak jarang menjadi asing dan tak dikenali generasi saat ini. Ada segelintir keluarga yang berkukuh melestarikannya meski dengan tertatih.

M AHMAD YAKUB

ahmadyakub@mediaindonesia.com

D

ERASNYA arus modernisasi sejak puluhan tahun lalu di Tanah Air tak urung membuat kesenian wayang thenggul dan krucil terdorong ke pinggir. Seniman wayang di Bojonegoro juga terancam punah. Itulah dedikasi Santoso, 73, warga Dusun Kalangan, Desa/Kecamatan Padangan, Bojonegoro, Jatim.

Umurnya yang lebih dari setengah abad dihabiskan untuk melestarikan wayang, budaya adiluhung itu. Wayang buatannya tak hanya dikenal di seantero Jatim, tapi juga diminati berbagai kalangan di Tanah Air. Bahkan, pesona wayang krucil dan thenggul buatannya membuat mantan Presiden Soeharto tergerak memesan sekotak wayang thenggul dan satu boks krucil. Setiap waktu luangnya tetap dipergunakan untuk melestarikan kesenian wayang yang saat ini kurang diminati generasi muda, yakni dengan merajin wayang. Pria yang tidak lulus sekolah teknik (ST) ini tidak menyangka pada kemudian hari dari kesenian wayanglah hidupnya bergantung. “Tapi, akhir–akhir ini sepi pesanan Mas,” tutur Aris Sudarsono, 34, putra keempat Santoso yang turut menjadi perajin wayang kepada Media Indonesia, Jumat (26/1) pagi. Dalam dua tahun terakhir, pesanan wayang sangat sepi. Kalaupun ada, dari perorangan dengan jumlah pesanan 2-5 wayang. Biasanya, pesanan dengan jumlah itu diperlukan untuk dekorasi ruangan atau untuk aksesori saja. Meski dengan penghasilan tidak menentu tetapi, Santoso bersama keluarganya berkukuh melestarikan wayang. “Ini sudah jalan hidup kami sekeluarga,” jelas Aris. Pada saat umur 12 tahun dan saat koleksi wayangnya sudah cukup, ada tetangganya yang menawarinya mendalang. Tawaran itu tak disia-siakannya. Meski ia belum mampu mendalang hingga semalam, tak urung pementasan wayang

EBET

MINGGU, 4 FEBRUARI 2018

yang dilakukannya membuat warga sekitar kagum. Terlebih, masyarakat tahu Santoso kecil tak memiliki keturunan darah seniman dari orangtuanya. Bakat Santoso mendapat dukungan salah satu pamannya yang membelikannya seperangkat gamelan. Dari situlah, tawaran mendalang mengalir deras padanya. Sejak sekitar lima tahun belakangan, Mbah San lebih fokus membuat wayang. Baik itu wayang thenggul maupun krucil. Sesekali, ia mengajar mendalang sejumlah kader. Saat ini, jasa merajin sekotak wayang dibanderol Rp15 juta. Hal ini disesuaikan dengan harga kebutuhan bahan dan biaya lainnya. Jumlah itu belum termasuk bahan kayu kualitas super. Sebab, kayu mentaos dan waru sebagai bahan baku utama wayang dibeli dari Kabupaten Kediri.

Cerita wayang Cerita wayang thenggul dan krucil secara garis besar lakon (cerita) yang dimainkan seputar cerita tutur yang hidup ditengah masyarakat. Santoso juga sudah hafal di luar kepala ratusan cerita yang melegenda di masyarakat. Untuk wayang krucil, misalnya, lakon yang dimainkan seputar jagat pewayangan. Misalnya, cerita Parikesit (kisah perjalanan Pandawa dan Kurawa), Raja Kahuripan Jaya Bhaya, kisah Pendiri Kerajaan Singgasari Ken Arok, cerita Minak Jingga, serta cerita rakyat Damarwulan pada masa Kerajaan Majapahit. Sementara itu, cerita wayang thenggul seputar berkisah seputar proses Islamisasi di Telatah Jawa. Di antaranya, soal kiprah perjuangan Wali Songo hingga pendirian serta eksistensi Kerajaan Demak Bintoro di Jateng, termasuk cerita proses Islamisasi Jawa yang dilakukan pedagang Gujarat dan Persia. Kalau dihitung, jumlah cerita dua wayang itu ada ratusan. Seiring dengan zaman, dalam kurun puluhan tahun terakhir, permintaan dan pementasan mendalang tak seramai sebelumnya. Saat itu banyak pertunjukan kesenian alternatif yang mulai digemari masyarakat. Di antaranya, pementasan ketoprak dan ludruk. Seiring dengan zaman, hampir semua kesenian tradisional semakin tergerus oleh budaya modern. Masyarakat lebih minat mendatangkan musik elektronik daripada nonton wayang, ludruk, maupun ketoprak. Meski demikian, sesekali masih ada warga yang memintanya mendalang dalam berbagai acara hajatan. Mulai acara hajatan hingga pergelaran sedekah bumi banyak dilakukan masyarakat. Namun, durasi waktunya terbilang makin

9

lama jika dibandingkan dengan periode masa mudanya. Meski demikian, diharapkannya pada masa mendatang pemerintah bisa membangun gedung kesenian di Padangan. Ini dilakukan dengan harapan agar tumbuh minat generasi muda untuk tetap melestarikan seni dan budaya. “Saya juga ingin dalam sisa umur ini tetap bisa nguri-nguri (lestarikan) seni dan budaya. Ya agar tidak punah di masa mendatang,” harapnya.

Sesepuh dalang Kiprah Santoso dalam jagat pedalangan yang lebih dari setengah abad tak diragukan lagi oleh berbagai kalangan. Warga menilai, Santoso telah menjadi penghayat seni sejak masih belia hingga kini umurnya mendekati angka delapan puluh tahun. “Mbah San itu termasuk dalang tiban (memiliki bakat alamiah). Sebab, beliau itu bisa mendalang dengan sendirinya tanpa ada yang mengajari. Apalagi, orangtuanya bukan dalang atau seniman,” ungkap Mbah Hoery, sastrawan yang juga rekan Santoso ini. Senada disampaikan Gatot Sujarwo, salah satu murid Santoso. Pengajar di SMP Negeri I Sambong, Kecamatan Kasiman, Bojonegoro, ini bisa mendalang dan membuat wayang setelah belajar dari Santoso. Warga Dukuh Karanganyar, Desa/Kecamatan Kasiman, ini semangat untuk bisa memiliki wayang buatan sendiri. Ketertarikannya menggeluti seni wayang disebabkan ia termotivasi mantan Lurah Krodonan, Kecamatan Purwosari, yang konsisten melestarikan wayang. Terlebih, saat itu sekitar 1978-an, dalang wayang krucil teramat susah ditemukan. Bahkan, keberadaan dalang krucil saat itu tergolong langka di Bojonegoro. Tinggal seorang dalang asal Kecamatan Padangan, Bojonegoro, Santoso. Sebenarnya, dalang Santoso juga bukan spesialis wayang krucil, tapi spesifikasi wayang thenggul. Gatot belajar memahat wayang kepada gurunya, Ki Dalang Santoso di Padangan. Sekitar lima tahun kemudian, dia bisa mahir membuat wayang. Sejak 2008, dia mulai membuat wayang untuk melengkapi koleksinya. Untuk sebuah wayang, dirinya memerlukan waktu sekitar lima hari. Jumlah waktu itu diperlukan mulai merancang gambar hingga tahap finishing dengan dilakukan pengecatan wayang. Untuk referensi jenis atau model wayang, dirinya mengambil referensi di sejumlah museum di Jatim dan Jateng. Yakni, Museum Empu Tantular (saat itu masih ada) di Surabaya, Jatim. Selain itu, referensi diperolehnya dari Sono Budoyo, Daerah Istimewa (DI) Yogyakarta.(M-2)

PUISI

SERUNI UNIE Aphologi II

Pertemuan dalam Kopi

Kelak kau paham, akulah perempuan sudra yang rajin merawat kegilaan Sejak waktu tersungkur mengajari syukur, segala malam adalah wahyu Untuk sekedar mengintip doamu dari kepungan jarak sendu

Ku bayangkan, aku datang padamu membawa rindu lugu, pemberian almarhumah ibu berharap kau menyambut dengan tatapan lembut disertai secangkir kopi untuk ku sruput.

Sebab selalu kuingin berkhalwat, setiap adzan lewat Menikmati pelukan khidmat Sekalipun dalam hayal sesaat Kau pasti tahu, langkahku terlanjur majnun Membiarkan mimpi tumbuh anggun pada rendah hatimu Menciumi lebat zikir, tanpa pernah merasa pandir Begitulah, garis tanganku hari ini Menggantung doa pada brahmana Di kejauhan manah Meski mungkin tak merekah Mungkin kau tak berkenan Tapi sebagai hamba, aku hanya mampu bertaat Mengikuti alur kodrat, mengiblati sunyi syahwat Di pinggiran waktu : hingga maut dan usia bercumbu

Ku bayangkan, kita habiskan malam hingga tandas tanpa sisa dalam pekat itu, aku dan kamu saling berpagut seperti gula dan arabica yang larut menimbulkan manis, doa gerimis Tapi bullshit ! aku terlalu penakut untuk menujumu pertemuan dalam kopi hanya menjelma imaji sedang jarak kita tak lebih sejengkal namun aku memilih berdiam zikir pelan demi mengurungmu di kenangan

Sabtu Pahing III. Lalu separuh kemudaan kularung, bersama butir pasir dan doa orang fakir Aku sudah memutuskan amnesia, bagi kecupmu yang menggoda Raib sudah gairah untuk menggadang perjumpaan Sekedar membalas tatapan mata pula mengulang kisah manja Telah dengan sungguh kuikhlaskan, mewarnai namamu dengan hitam Dari sejarah waktu, dari lipat sembahyangku Aku memilih renta, seiring terpaan anginmu Solo, 2017

Solo, 2016/2017

Solo, 2016/2017

Narasi Sebuah Kafe di Puncak

Solo, 2017

Nyanyian Abdi 1. Mukjizat macam apa yang diamdiam kau punyai, tuan muda ? Sebab setelah percakapan itu pecah, seketika malamku bermasalah menjadi kecentilan, menjadi lebih bugar. Lalu diantara subuh, segala indraku luluh. Bertakzim di paragrafmu, memilin doa gaduh di luar ekspektasi Maka maaf, andai suatu petang puisi mengajakmu berbincang abaikan! karena jauh-jauh hari, aku telah membunuh sunyi. dari jeratan rasa sinting paling bengal. Dari permainan waktu tak waras sejak menemuimu ... 2. Bagaimana harus kujelaskan ?, bila bulan yang kuimani mirip sendawa sepenggal. Atas ketololan diri, membiarkan batin bertengkar. Menghardikmu dengan bening kata, memujamu dalam cuka hanya karena perjumpaan lalu semisal malakama menusuk dhuha, menimang kegilaan raga bagaimana harus kujelaskan ? bila kali ini, ada hati terkapar di telapak kaki Solo, 2017

1/ Sugeng tindhak, mak terimakasih atas cinta & rahimmu 2/ Kau mengajariku banyak hal salah satunya : rindu dan itu menyakitkan, ibu ... 3/ Dan aku hanya paham, bulan tak lebih kenangan bergincu menggelayut abu-abu dilangitku mengisyaratkan jarum jam : kehilangan 4/ Sabtu pahing tujuh pagi matahari persegi aku mengecupmu pungkasan kali : mbrebes mili

Surat Untuk Bakauheni

Sepanjang Batavia - Padang

I. Di sepanjang bahumu, kapal-kapal menjelma petilasan Bagi dada perempuan, yang dikhianati gelombang Pertemuan senja dengan kepak camar, seperti longsongan mimpi gila Berabad-abad kerinduannya cuma enigma, pada tiap ujung dhuha

Pernah kuinginkan, aku datang untukmu. Berbekal ranum senja, yang kucuwil dari perjumpaan di metropolitan. Lalu kusimpuhkan seikat witir, di atas restu Khidir Kau tahu, sejauh batavia-padang adalah kegilaan tiada khatam. Melambai pada hasrat tak usai Tapi seketika harus kuhancurkan. Impian menziarahi ombakmu, hanya kutanam dalam sajak. 1.752 jam telah kupatahkan pelan-pelan. Sebab angin enggan menyampaikan cium jauhku kepada ibu Malin Kundang Maka, atas nama lara dan hujan musim kali ini Aku menutup gairah kuning sang janur, dimana ingin melengkung. Menyetubuhi pelabuhan, menjadi sejarah biru. Bukan batu.

II. Tak ada lagi sajak cinta di pantai ini, Bakauheni Semenjak hasrat bernama masa lalu, meninggali kalimat sepi 360 rusuk mulai merasakan mati, maka salam bagi musyafir yang datang dan pergi : aku tak kan menyedekahkan penantian Di bibirmu, ombak dan karang terus berpelukan Di jantungku, asin lautmu serupa nisan : tempat birahi karam

Jakarta-Padang, 2018

duduk melingkari meja bundar, ceritamu berpendar menyantuni coklat, kripik kentang juga bakwan sesekali kopi kau lirik sambil tak henti bibirmu mengunyah kisah cinta unik pada garis persimpangan dimana tata krama terabaikan kau meramu sendiri jalinan asmara yang membara anomali di luar hujan menderas kencang kafe terasa panas orang-orang berdatangan, sekedar berteduh pun mengisi lapar kau terus asyik, membeberkan kenangan baik tapi entah di sudut mana kaum Nabi Luth berada cuma aku tahu, pelan-pelan langkahmu bersekutu ke luar dan aku makin tolol menerjemahkan Solo, 2017

Seruni Unie, penikmat puisi asal Solo. Sejumlah sajaknya sempat terbit di media cetak nasional dan lokal. Pula termaktub di 51 antologi bersama. Tiga antologi tunggalnya Catatan Perempuan (2011), Andrawina (2015), Zikir Mawar (2017). Masih bergiat di sastra Pawon dan terpilih dalam 15 penulis UWRF 2017.


10

CERPEN

MINGGU, 4 FEBRUARI 2018

Orang-orang Berjalan Lambat BADRUL MUNIR CHAIR

cerpenmi@mediaindonesia.com

A

NGIN yang bertiup di pelabuhan menguarkan aroma kesedihan. Langit sedang mendung dan suasana pelabuhan terlihat temaram. Mereka, puluhan orang yang memikul beban di pundak masing-masing, berjalan sangat lambat menuju dermaga, seakan enggan untuk cepat-cepat sampai di kapal yang tengah bersandar, kapal yang akan membawa mereka ke tanah seberang, kapal yang akan memisahkan mereka dengan segala yang mereka miliki di tanah ini: rumah-rumah yang telah terbakar, sawah-sawah siap panen yang kini harus ditinggalkan, juga seluruh kenangan. Segalanya harus lenyap hanya dalam hitungan jam. Tidak ada yang bisa menyangka bahwa peristiwa tadi malam akan mengubah kehidupan mereka secara tiba-tiba. Mereka sedang terlelap ketika puluhan orang berselubung hitam tibatiba datang menjelang dini hari dengan membawa senjata dan obor di tangan. Dalam waktu sekejap, obor yang dibawa puluhan orang berselubung hitam itu telah berpindah ke atas atap beberapa rumah, membakar atap, merembet ke kabel-kabel. Kobaran api terus menjalar hingga rumah-rumah lain yang jaraknya berdekatan satu sama lain itu nyaris terlalap semuanya. Hanya dalam waktu sekejap, hampir seluruh rumah di kampung itu dilalap oleh api. Antara sadar dan tidak sadar karena menganggap apa yang terjadi hanyalah mimpi, mereka terlambat untuk menyadari bahaya yang tengah mengancam. Sebelas orang harus mati terpanggang di dalam rumahnya karena tidak sempat menyelamatkan diri, sementara sebagian besar yang selamat hanya bisa menyelamatkan sedikit dari yang mereka miliki. Hingga pagi hari, api yang melalap kampung itu masih terus berkobar, sementara para penghuninya terduduk lemas menatap puingpuing rumah yang terbakar, meratapi yang telah hilang. Dan di pelabuhan inilah mereka berdiri sekarang, berjalan sangat lambat menuju dermaga. Memikul sebagian dari harta yang bisa diselamatkan di pundak masingmasing. Para perempuan memikul anak-anaknya yang masih kecil, sementara para laki-laki membawa barang-barang yang berhasil diselamatkan: pakaian, tas-tas berisi aneka barang, alat-alat elektronik, kasur busa, dan semua

barang berharga yang masih mungkin untuk dibawa. Baik lakilaki, perempuan, orang tua, anakanak yang berada di pelabuhan itu menunjukkan kemurungan yang hampir serupa, mengenakan pakaian yang dipenuhi dengan noda-noda asap yang berbau gosong dan menyengat. *** “Ibu, kenapa kita harus pindah?” tanya seorang anak perempuan yang sedang digendong ibunya. Pertanyaan itu tidak terjawab. Sang ibu terus melangkah pelan menuju dermaga. Jika bukan karena bentakan para petugas berseragam yang terus-menerus berteriak agar mereka berjalan lebih cepat, mungkin ia akan lebih memilih ditinggal di pelabuhan ini saja. Anak laki-lakinya menjadi salah satu korban dari peristiwa tadi malam, dan bahkan sebelum ia sempat menyaksikan anaknya dikuburkan, ia dipaksa bergegas meninggalkan kampung halamannya, dengan alasan kondisi sedang tidak aman dan dikhawatirkan akan terjadi serangan susulan jika mereka tidak segera meninggalkan kampung itu. Kepada para petugas yang memaksanya naik ke atas truk yang akan membawanya meninggalkan kampung halamannya, ia sempat bertanya, “Kenapa tidak kalian amankan saja orang-orang yang menyerang kami? Kenapa kami yang harus pindah? Seharusnya kalian melindungi kami.” Pertanyaan itu tidak terjawab, kecuali dengan teriakan agar orangorang segera naik ke atas truk untuk cepat-cepat meninggalkan kampung. Para laki-laki yang mencoba tetap bertahan di kampung mereka justru diseret paksa oleh petugas ke atas truk. Sekeras apapun perlawanan yang mereka lakukan untuk tetap bertahan dengan mudah dikalahkan oleh petugas yang jumlahnya dua kali lipat lebih banyak. “Kami akan ikut, tapi tolong jelaskan dulu, kami mau dibawa ke mana?” tanya suami dari perempuan itu ketika mulai menyadari bahwa sia-sia saja terus melakukan perlawanan. “Ke tempat aman,” jawab petugas itu singkat, sembari menggiring lelaki itu mendekati truk. Barangbarang yang selamat dari lalapan api dilempar begitu saja oleh para petugas itu ke atas truk. “Bagaimana dengan sawah kami yang sudah siap panen?” tanya suami dari perempuan itu lagi, memikirkan sawah yang dirawatnya sejak empat bulan

PIGURA

Penguasa Gemblung ONO SARWONO

sarwono@mediaindonesia.com

N

EGARA Dwarawati diterjang bencana hebat. Gempa besar mengguncang dan merobohkan semua bangunan. Disusul puting beliung yang menghamburkan segalanya ke langit. Belum reda, datanglah hujan tanpa henti sehingga mendatangkan bah. Tiba-tiba datang pula api menggunung yang mengepung dari segala penjuru. Dwarawati porak-poranda, rakyat jadi korban. Peristiwa menggiriskan itu terjadi akibat sikap Raja Dwarawati Prabu Sri Bathara Kresna yang adigang, adigung, adiguna menyombongkan diri dengan kekuatan, kekuasaan, kepintaran. Merasa sebagai titisan Bathara Wisnu--dewa pemelihara perdamaian dan pengendali keadilan jagat--, ia sewenangwenang memainkan amanah tersebut. Kisah ini merupakan gambaran tentang konsekuensi dari pemimpin yang sok terpintar dan paling berkuasa. Kekuasaannya digunakan untuk menantang dan mengorak-arik pranata yang tertata. Arogansi inilah yang pada akhirnya mendatangkan bebendu (bencana).

Ada ketidakberesan Dalam seni pedalangan, bencana yang mengharu biru Dwarawati terjadi tidak lama setelah Kresna menggelar hajatan mantu. Ia menikahkan putrinya, Siti Sendari, dengan Abimanyu, putra Arjuna. Sebelum akad nikah dilaksanakan, Dwarawati kedatangan tamu dari Mandura, yakni Prabu Baladewa. Ia datang atas undangan Kresna, adik kandungnya. Tuan rumah memberi tahu bahwa Baladewa dimohon hadir untuk memberikan doa dan restu kepada kedua mempelai. Baladewa terbengongbengong karena sebagai kakak tidak diajak bicara atau paling tidak diberitahu dulu soal pernikahan keponakannya tersebut. Adatnya, bila ada yang akan mantu, semua keluarga besar dikumpulkan untuk

digendong ibunya itu, sementara sang ibu tak bergeming, terus melangkah pelan dan ragu. Sesekali ia mempercepat langkahnya jika terdengar teriakan dari petugas yang memaksa mereka untuk bergegas. “Apakah di sana juga ada sekolah?” tanya anak perempuan itu lagi. Sang ibu lagi-lagi tak menjawab. Sementara sang ayah berjalan di belakang mereka, memikul dua buah tas dan kasur busa yang selamat dari lalapan api. Dibawanya barang-barang itu dengan hati-hati sebab hanya itulah benda berharga yang mereka miliki kini. Gerimis mulai turun ketika beberapa orang di antara mereka mulai naik ke atas kapal. Para petugas yang semula berteriak menyuruh mereka untuk mempercepat langkah kini berlari bergegas menuju kapal untuk mencari tempat berteduh. Sementara, mereka yang memikul berbagai beban di pundaknya tidak juga mempercepat langkahnya meski gerimis yang turun menampakkan tanda-tanda akan semakin deras. “Ibu, aku sudah berdoa semoga kita punya rumah yang lebih bagus di tempat yang baru nanti,” ucap anak perempuan itu. Sang ibu terkejut ketika anak yang sedang berada dalam gendongannya itu berkata demikian. “Jangan lagi berdoa, Nak. Mereka menyerang kita hanya karena cara kita berdoa berbeda dengan mereka,” ucap sang ibu, sembari terus berjalan pelan-pelan seakan tidak mempedulikan gerimis yang turun, seakan tidak ingin segera sampai di kapal yang akan membawa mereka ke kehidupan yang baru di tanah asing, yang ia sendiri tidak pernah tahu di mana letaknya. Gubug, Januari 2018.

terakhir kini harus ditinggalkannya justru ketika sudah siap dipanen. “Keselamatan kalian lebih penting. Di tempat kalian yang baru nanti, kalian juga bisa bercocok tanam.” “Apakah kami akan dibawa ke tempat pengungsian yang jauh?” tanya seseorang ketika pintu belakang truk sudah ditutup. Pertanyaan itu lagi-lagi tak menemukan jawaban, hingga akhirnya mereka menyadari bahwa mereka memang akan benar-benar dipindahkan ke tempat yang jauh ketika mereka tiba di pelabuhan. *** Truk yang membawa mereka tiba di pelabuhan menjelang sore. Langit berwarna kelabu, seakan tidak lama lagi bersiap untuk menurunkan hujan. Suasana isak tangis dan teriakan histeris memenuhi pelabuhan ketika mereka turun dari truk. Mereka sadar, mereka akan dibawa ke tempat yang jauh.

Oleh petugas, mereka langsung diarahkan untuk masuk ke aula yang cukup luas di area pelabuhan, diberi makanan berupa nasi kotak. Tidak lama setelah mereka menuntaskan makanan, para petugas itu langsung menyuruh mereka mengemasi barang-barang yang mereka bawa. Mereka harus segera menuju kapal sebab kapal akan segera diberangkatkan sebelum malam. Tanpa melakukan koordinasi, tanpa memberikan informasi yang jelas tentang ke mana mereka akan dibawa pergi, para petugas itu terus berteriak agar mereka berkemas dengan cepat dan menggiring

mereka menuju sebuah kapal yang sedang bersandar di dermaga. Maka dengan langkah sangat lambat seakan dibanduli beban yang teramat berat, mereka berjalan bergerombol menuju kapal, saling memendam ribuan pertanyaan dalam benak masing-masing. Langkah mereka terlihat lunglai karena masih terkejut dan nyaris tak percaya dengan peristiwa penyerangan tadi malam, juga tersebab keraguan apakah di tanah baru nanti akan benar-benar aman, atau justru lebih berbahaya bagi keselamatan mereka.

merembukkan perhelatan. Apalagi, posisinya sebagai anak sulung yang notabene wakil orangtua yang telah almarhum. Sejak memasuki wilayah Dwarawati, Baladewa sudah terheran-heran dengan banyaknya hiasan di sepanjang jalan. Di setiap jengkal pinggir jalan dipajang pot-pot bunga beraneka warna dan umbul-umbul dari janur. Berbagai hiasan indah semakin banyak di sekitar istana. Semula, Baladewa mengira ini penghormatan warga Dwarawati atas perintah raja untuk menyambut kedatangannya ke negara tersebut setelah lama tidak berkunjung. Namun, setelah berbicara dengan Kresna, ia baru tahu bahwa kemeriahan tarup itu untuk pesta pernikahan putri raja. Baladewa bertanya kenapa dirinya tidak diajak bicara soal hajatan itu. Kresna dengan enteng mengatakan baru ingat setelah sudah dekat dengan hari pernikahan. Tidak biasanya bertemperamental, kali ini Baladewa malah terkekeh

mendengar jawaban tersebut. Ia seperti menemukan ada yang tidak beres pada adiknya yang selama ini ia kenal sebagai sosok sempurna. Ia tahu betul watak dan kepribadian adiknya yang sejak kecil bersamanya menjalani laku prihatin di Dusun Widarakandang. Baladewa semakin yakin ada ketidakberesan ketika Kresna menyatakan pernikahan SendariAbimanyu tetap berlanjut meski tanpa kehadiran besan, Arjuna. Konon, Arjuna tidak ada di Amarta maupun di kesatriyan Madukara dan tidak diketahui rimbanya. Saran Baladewa agar pernikahan ditunda hingga Arjuna muncul tidak digubris. Kresna menegaskan dirinya siap menanggung segala risikonya.

Semar diludahi Belum tuntas pembicaraan mereka, mendadak datanglah Semar Badranaya tanpa didampingi ketiga anaknya. Semar memohon maaf karena berani sowan tanpa diundang. Ia matur (bicara) bahwa kedatangannya ingin menghaturkan ‘kado’ berupa tembang Dandanggula. Semula, Kresna menyatakan tidak butuh dan emoh menerima sumbangan yang ia nilai tidak ada artinya. Namun, Baladewa mempersilakan Semar untuk menyampaikannya, sudah lama pula dirinya tidak mendengar Dandanggula. Semar lalu menembang. Pada awal syair, pesannya mengayunkan keagungan Kresna sebagai titisan Bathara Wisnu. Namun, pada

Jarak dari aula menuju dermaga di pelabuhan itu seakan-akan merupakan jarak terjauh yang mereka tempuh seumur hidup, jarak yang akan memisahkan mereka dengan kehidupan di masa lalu, memisahkan mereka dengan kampung, rumah, dan sawah yang mereka miliki. Di tanah seberang nanti, mereka akan memulai kehidupan baru yang mungkin lebih baik, atau justru sebaliknya. Tidak ada yang bisa memastikan, sebab kini segala keputusan tentang hidup mereka nanti bukan berada di tangan mereka sendiri. “Ibu, kenapa kita harus pindah?” tanya anak perempuan yang sedang

syair berikutnya, berisi sindiran terhadap Kresna, ratu yang mengaku raja gung binathara (seagung dewa) tetapi berperilaku sesukanya. Belum rampung Semar menembang, Kresna menghardik. Dengan penuh marah, ia mengumpat Semar sebagai gedibal (kere) yang tidak tahu diri. Semar disebut wong cilik ongklak-angklik (berderajat rendah) yang tidak patut melantur-lantur di depan raja. Baladewa terperanjat dan berjingkat dengan kata-kata Kresna. Ia lalu menyadarkan adiknya itu bahwa tidak sepatutnya bicara kasar kepada Semar. Menurutnya, kritik yang disampaikan Semar itu benar adanya. Oleh karenanya, sebaiknya ia mengintrospeksi diri. Tidak berhenti di situ. Kresna lalu meminta Abimanyu yang berada di sampingnya untuk memberikan pelajaran kepada Semar. Menantunya itu lalu berdiri di depan Semar sambil berkacak pinggang. Tanpa banyak bicara, putra Arjuna-Sembadra ini meludahi kuncung Semar yang sangat keramat. Baladewa membentak Abimanyu. Ia mengingatkannya bahwa Semar itu bukan sekadar pamong yang telah banyak berjasa kepada Pandawa. Ia sejatinya pengejawantahan Bathara Ismaya. Tidak sepantasnya menghina Semar seperti itu. Ia lalu buru-buru meminta maaf kepada Semar atas kekurangajaran Abimanyu. Kresna menyela. Katanya,

Badrul Munir Chair merupakan lulusan pascasarjana Ilmu Filsafat UGM. Buku-bukunya yang sudah terbit, antara lain novel Kalompang (2014) dan kumpulan puisi Dunia yang Kita Kenal (2016). Saat ini ia bekerja sebagai dosen di salah satu perguruan tinggi Islam di Semarang.

Redaksi menerima kiriman naskah cerpen, ketik sebanyak 9.000 karakter, karya orisinal dan belum pernah diterbitkan di media massa lain. Kirim e-mail ke cerpenmi@mediaindonesia.com @Cerpen_MI

tidak perlu mempermasalahkan tindakan Abimanyu. Itu tanggung jawab dan hormatnya kepada mertua yang dilecehkan Semar. Jangankan meludahi, membunuh pun atas nama Kresna tidak apaapa karena dirinya titisan Bathara Wisnu.

Mengaku khilaf Semar lalu minta pamit. Ia mengaku tidak merasa apa-apa diludahi Abimanyu. Sebelum meninggalkan tempat, Semar meninggalkan pesan, semoga yang sedang lupa segera diingatkan kembali. Baladewa semakin yakin bahwa Kresna sedang ditinggal Bathara Wisnu. Kresna tidak tahu bahwa dirinya sedang kosong. Itulah kenapa ia menyombongkan diri dengan mengumbar bahwa dirinya titah hebat dan berkuasa untuk menentukan apa pun yang dikehendaki. Singkat cerita, empat dewa, yakni Antaboga, Bayu, Indra, dan Brahma tidak menoleransi sikap dan perilaku Kresna yang menceng. Mereka menjatuhkan hukuman berupa bencana mengerikan. Baladewa memaksa Kresna mengungsi ke Amarta. Di sana Prabu Yudhistira meminta untuk bersama-sama mencari Semar dan meminta maaf. Kresna baru sadar dan mengakui bahwa dirinya khilaf, kehilangan ke-Wisnu-annya. Ini pasemon (sindiran) tentang kesombongan. Sepintar apa pun seseorang (pemimpin), bila tidak eling, ia akan gemblung seketika. (M-4)


TIFA

MINGGU, 4 FEBRUARI 2018

11

Menghidupkan

Boneka

Stasiun mempertontonkan boneka tidak hanya menjadi pelengkap artistik panggung. Justru boneka itu harus mampu menjembatani sosok istri. ABDILLAH M MARZUQI

abdi.zuqi@mediaindonesia.com

P

ERTUNJUKAN malam itu seolah lain dari biasanya. Bukan tampil dalam bentuk baku selayaknya teater dengan narasi yang komplit, pentas itu justru menghadirkan potongan-potongan adegan. Pemain pria masuk panggung dengan sebuah boneka yang digendong di punggung. Ia bersenyawa dengan boneka itu. Menari dan terus menari. Seolah boneka itu ialah rekan penari yang punya jiwa. Boneka itu mampu berubah menjadi sosok hidup. Itulah adegan pembuka dari pentas Teater Stasiun berjudul Memori Disorder pada 27-28 Januari 2018 di Gedung Kesenian Jakarta. Judul itu mengisahkan tiga orang tua yang mengalami peristiwa traumatik pada saat masa muda. Ketiganya bersahabat dan memiliki masa lalu berbeda. Ketiganya juga ingin menyelesaikan persoalannya pada masa tuanya. Teater Stasiun kali ini mencoba mensinergikan antara tubuh aktor, tubuh boneka dan topeng sebagai salah satu penyimpan memori. Mereka berkolaborasi mengungkap memori-memori tersembunyi. Awalnya, sutradara Edian Munaedi mendapati sosok pada 2015. Ketika istri tercintanya meninggal, ia sangat terpukul. Meski begitu, beliau masih mampu menyembunyikan goncangan batinnya. Hari ketujuh selepas wafatnya istri tercinta, lelaki mantan tentara yang pernah bertugas di Timor Timur dalam Operasi Seroja itu mulai mengalami perubahan perilaku. Beliau menjadi sering ketakutan, terutama menjelang malam hingga pagi hari. Ia merasa

sangat cemas dan sering diikuti bayang-bayang. Bahkan menurutnya, sering juga bayang-bayang itu disertai dengan suara-suara yang tidak jelas. Peristiwa yang dialami orang yang terdekat itu menarik keingintahuan untuk mempelajari kenapa bisa sampai terjadi seperti itu. Gejalagejala itulah yang lalu ditelusuri melalui ragam referensi. Meski demikian, sutradara pentas Edian Munaedi menyatakan pertunjukan ini tidak membicarakan Timor Timur. Peristiwa operasi militer di Timor Timur hanya menjadi bagian dari sejarah kelam kerabat dekatnya yang justru tidak terlalu memusingkan perkara Timor Timur. “Saya tidak menulis ini dalam konteks sejarah beliau, tapi saya memasukkan banyak. Saya titipkan ada ini, ada ini. Karena tokohnya cuma tiga, disorder kan banyak banget. Jadi saya masukkan,” terang Edian. Operasi militer memang menjadi bagian dari latar hidup tokoh Bram, tapi itu hanya bagian dari karakter tokoh Bram. Selain itu, terdapat tokoh bernama Bardi yang sering mendapat perlakuan tidak adil semasa kanak-kanak. Ini pun tentang Merry, perempuan yang hancur masa depannya ketika ia diperkosa Bram lalu hamil. Kenangan masa lalu mereka seperti bayang-bayang yang selalu muncul bila terkena cahaya.

Laki-laki kesepian Bram adalah laki-laki tua yang kesepian yang hanya ditemani pembantunya Bardi dan boneka mendiang istrinya. Bram memperlakukan boneka itu layaknya manusia. ia berbincang, menari, seakan hidupnya normal.

MI/ABDILLAH M MARZUQI

TEATER STASIUN: Suasana pertunjukkan Teater Stasiun berjudul Memori Disorder pada 27 Januari 2018 di Gedung Kesenian Jakarta. Sutradara pentas Edian Munaedi mengaku bagian yang paling berat dalam produksi pementasan itu ialah menghidupkan karakter boneka. kap artistik panggung. Justru boneka itu harus mampu menjembatani sosok istri. “Menghidupkan topeng paling susah. Menghidupkan tokoh puteri boneka dimana dia menjadi istri bukan menjadi boneka. Boneka yang menjadi isteri,” tegasnya. Djakarta Teater Platform (DTP) adalah Program Komite Teater Dewan Kesenian Jakarta yang terdiri dari Afrizal Malna, Adinda Luthvianti, Budi Sobar, dan Rita Matumona. Kali ini untuk keempat kalinya kembali diselenggarakan pada awal 2018. Program itu sudah bergulir sejak 2017 dengan menampilkan 3 teater, yaitu Teater Payung Hitam, Teater Poros, dan Bandar Teater Jakarta. Masih dengan gagasan yang sama, program ini mencoba menjawab kebutuhan adanya platform untuk teater mendapatkan putaran balik antara gagasan, produk-produk intelektual masa kini, respons publik

maupun pasar sebagai basis penciptaan, dan didistribusi kembali ke dalam putaran balik ini. Sementara itu, Teater Stasiun berdiri sejak 1993 atas prakarsa para aktivis Karang Taruna Kelurahan Angke. Nama stasiun diambil karena kedekatan tempat tinggal anggotanya dari Stasiun Angke, Jakarta Barat. Selain pernah menjadi juara umum pada Festival Teater Karang Taruna se-Jakarta Barat pada 1993, Teater Stasiun pada 11 April 1996 juga dinobatkan sebagai grup senior karena sudah berhasil selama tiga (3) kali berturut-turut sejak 1994, 1995, dan 1996 menjadi pemenang pada Festival Teater Jakarta tingkat DKI Jakarta. Djakarta Teater Platform diharapkan dapat menjadi sebuah laboratorium bersama sekaligus menjadi ruang belajar untuk bagaimana teater dipertaruhkan dalam medan politik budaya di sekitarnya. (M-2)

Bardi pun harus mengikuti permainan Bram hingga akhirnya Bardi menikmati kegilaan itu. Kehadiran teman masa remajanya, Merry justru malah membongkar memori kelamnya. Merry hadir ketika Bram ingin membongkar kesalahan masa lalunya meski keangkuhannya coba menahan. Teater Stasiun bekerja hampir 1 tahun untuk mewujudkan pertunjukan itu. Pertunjukan itu juga menggunakan media penopang untuk mewujudkan panggung yang artistik seperti arsip video, musik digital, dan video mapping. Akhirnya dari kisah itulah lalu dijahit menjadi satu narasi yang utuh. Narasi itu juga ditambah dengan beberapa referensi dari perilaku disorder yang lain. “Pada akhirnya menjadi fiksi tapi saya mengambil dari realitas,” jelas Edian. Eksplorasi gerak juga menjadi perhatian utama dalam lakon itu.

Ketika dua pemeran berjibaku dengan gerak estetis. Ada pesan yang disimbolkan dalam gerak. “Jadi mengekspresikannya. Yang satu bertahan untuk sudahlah enggak usah. Yang satu harus memaksa,” terang Edian. Terdapat beberapa komposisi koreografi gerak yang dimainkan aktor pemeran Merry dan Bardi. Gerak di antara kata-kata yang diucapkan oleh sang aktor dan gerak tanpa teks maupun kata. Dasar-dasar koreografi tersebut diambil dari seni beladiri seperti karate, dan gerak badan Bangau Putih. Jadilah gerak itu menjadi satu kesatuan yang indah. Meski terlihat kasar, itu terasa indah. “Kasar tapi indah,” tegasnya. Edian mengaku bagian yang paling berat dalam produksi pementasan itu ialah menghidupkan karakter boneka. Sebab bagaimanapun, boneka tidak hanya menjadi peleng-

Rauner mengungkapkan pameran itu wujud hubungan Indonesia dan Belanda. Selain itu, karya Fendry dipandang Rauner memiliki sejumlah kedekatan dengan jiwa. Konsep berkarya Fendry itulah yang menjadikan Rauner tertarik dengan karya Fendry. “Pameran ini menjadi penanda untuk hubungan Indonesia dan Belanda,” terang Rauner. Dalam berkarya, Fendry mengutamakan pengeksploran bentuk yang sudah ada. Seperti transisi antara siang dan malam. Seperti halnya orang sudah hampir lupa. Namun itu sangat dekat dengan kehidupan. Kedekatan dengan kehidupan itulah yang menjadikan setiap karya Fendry begitu intim jika diamati lebih dekat. Bukan hanya persoalan bentuk yang menjadi perhatian Fendry. Ia juga menyajikan bentuk tawaran terhadap segala persoalan kehidupan yang menjadi perhatiannya. Sebab baginya, seni bukanlah otoriter, melainkan sebuah proposal. Bukan pemaksaan, melainkan sebuah tawaran. (Abdillah M Marzuqi/M-2)

PAMERAN LUKISAN: Seniman Fendry Ekel memamerkan 19 karya lukisan lain yang disuguhkan pada pameran bertajuk Entries di Erasmus Huis Jakarta pada 25 Januar 2018.

Seni itu Tawaran CERMIN dengan posisi terbalik seolah menggoda untuk diamati. Dari cermin itu, bayangan tentang siapa yang berdiri di depannya menjadi sangat jelas. Cermin boleh jadi menjadi simbol dari sebuah refleksi diri atas kedirian. Bisa jadi pula cermin hanyalah alat untuk melihat diri secara fisik tanpa perlu berlebihan dengan konsep cermin. Cukup sampai fungsi cermin sebagai alat berhias diri. Di tangan Fendry Ekel, cermin itu menjadi sebuah karya artistik dengan konsep yang dalam. Karya itu berjudul Death around the Corner. Selain karya tersebut masih ada 18 karya lain yang disuguhkan pada pameran bertajuk Entries. Helatan itu digelar di Erasmus Huis Jakarta pada 25 Januari-16 Maret 2018. Memang pada hampir sebagian besar karya Fendry punya kesan dan nuansa yang dingin. Meski seolah olah dingin, jika didekati akan memunculkan kehangatan. Karya itu lebih merupakan metafor sederhana yang mampu mengundang tanya tentang maksud dan makna dibalik karya. Seperti dalam karya cermin itu,

Fendry mengajukan tawaran tentang bagaimana sebuah sikap terhadap diri sendiri. “Kita bisa melihat diri kita di situ, tapi apakah kita berani mengkritik diri kita,” terang Fendry. Seperti pameran ini menampilkan serangkaian karya lukisan kapal monumental oleh Fendry yang terinspirasi oleh genre maritim. Karya itu berjudul 1987. Kapal yang dilukis ialah kapal Dewa Ruci. Dalam karya itu, Fendry ingin mengajukan tawaran tentang konsep nasionalisme dan patriotisme. Kebanggaannya akan Dewaruci yang ternyata kapalnya tidak dibuat di Indonesia dan otomatis bukan hasil karya Indonesia. Itulah yang konsep yang dibawa Fendry dalam setiap karyanya. Ia ingin mengajukan sebuah pernyataan bahwa persoalan itu disikapi. Menurutnya, permasalahan harusnya disikapi dengan melakukan deal (kesepakatan) terhadap masalah itu, bukan dengan memecahkan masalah tersebut.

Kedekatan dengan jiwa Direktur Erasmus Huis Michael

Pendiri: Drs. H. Teuku Yousli Syah MSi (Alm) Direktur Utama: Lestari Moerdijat Direktur Pemberitaan/Penanggung Jawab: Usman Kansong Deputi Direktur Pemberitaan: Gaudensius Suhardi Direktur Pengembangan Bisnis: Shanty Nurpatria Direktur Keuangan dan Administrasi: Firdaus Dayat Dewan Redaksi Media Group: Abdul Kohar, Bambang Eka Wijaya, Djadjat Sudradjat, Don Bosco Selamun, Elman Saragih, Gaudensius Suhardi, Iskandar Zulkarnain, Kania Sutisnsawinata, Lestari Moerdijat, Muhammad Mirdal Akib, Rahni Lowhur Schad, Saur Hutabarat (Ketua), Suryopratomo, Usman Kansong Redaktur Senior: Djadjat Sudradjat, Elman Saragih Kepala Divisi Pemberitaan: Teguh Nirwahyudi Kepala Divisi Content Enrichment: Ade Alawi Kepala Divisi Artistik & Foto: Hariyanto Asisten Kepala Divisi Pemberitaan: Ahmad Punto, Haryo Prasetyo, Jaka Budisantosa, Mochamad Anwar Surahman, Ono Sarwono, Rosmery C. Sihombing, Sabam Sinaga, Victor JP Nababan Kepala Sekretariat Redaksi: Sadyo Kristiarto Redaktur: Adiyanto, Agus Mulyawan, Agus Triwibowo, Agus Wahyu Kristianto, Anton Kustedja, Aries Wijaksena, Basuki Eka P, Bintang Krisanti, Cri Qanon Ria Dewi, Eko Rahmawanto, Eko Suprihatno, Henri Salomo, Heryadi, Ida Farida, Iis Zatnika, Irana Shalindra, M. Soleh, Mathias S. Brahmana, Mirza Andreas, Patna Budi Utami, Raja Suhud V.H.M, Soelistijono, Sitria Hamid, Widhoroso, Windy Dyah Indriantari

Staf Redaksi: Abdillah M. Marzuqi, Adam Dwi Putra, Adhi M Daryono, Agung Wibowo, Ahmad Maulana, Akhmad Mustain, Anata Syah Fitri, Andhika Prasetyo, Asni Harismi, Astri Novaria, Budi Ernanto, Cahya Mulyana, Christian Dior Simbolon, Denny Parsaulian Sinaga, Deri Dahuri, Dero Iqbal Mahendra, Dhika Kusuma Winata, Dwi Tupani Gunarwati, Emir Chairullah, Eni Kartinah, Fathia Nurul Haq, Fetry Wuryasti, Gabriela Jessica Restiana Sihite, Gana Buana, Ghani Nurcahyadi, Golda Eksa, Haufan H. Salengke, Hillarius U. Gani, Irene Harty, Irvan Sihombing, Iwan Kurniawan, Jonggi Pangihutan M, Mohamad Irfan, Muhamad Fauzi, Nur Aivanni Fatimah, Nurtjahyadi, Panca Syurkani, Permana Pandega Jaya, Puput Mutiara, Putri Anisa Yulianti, Ramdani, Retno Hemawati, Richaldo Yoelianus Hariandja, Rommy Pujianto, Rudy Polycarpus, Satria Sakti Utama, Selamat Saragih, Sidik Pramono, Siswantini Suryandari, Siti Retno Wulandari, Sugeng Sumariyadi, Sulaiman Basri, Sumaryanto, Susanto, Syarief Oebaidillah, Tesa Oktiana Surbakti, Thalatie Yani, Thomas Harming Suwarta, Usman Iskandar, Wisnu AS, Zubaedah Hanum Biro Redaksi: Dede Susianti (Bogor); Eriez M. Rizal (Bandung); Kisar Rajagukguk (Depok); Firman Saragih (Karawang); Sumantri Handoyo (Tangerang); Yusuf Riaman (NTB); Baharman (Palembang); Haryanto (Semarang); Widjajadi (Solo); Faishol Taselan (Surabaya) DIVISI TABLOID, MAJALAH, DAN BUKU (PUBLISHING) Kepala Divisi: Budiana Indrastuti Asisten Kepala Divisi: Tjahyo Utomo Redaktur: Sri Purwandhari CONTENT ENRICHMENT Periset: Heru Prasetyo (Redaktur), Desi Yasmini S, Gurit Adi Suryo

MI/ABDILLAH M MARZUQI

Bahasa: Dony Tjiptonugroho (Redaktur), Adang Iskandar, Henry Bachtiar, Meirisa Isnaeni, Ridha Kusuma Perdana, Riko Alfonso, Suprianto ARTISTIK Asisten Kepala Divisi: Rio Okto Waas Redaktur: Annette Natalia, Budi Setyo Widodo, Donatus Ola Pereda, Gatot Purnomo, Gugun Permana, Marjuki, Ruddy Pata Areadi Staf Artistik: Ami Luhur, Ananto Prabowo, Aria Mada, Bayu Wicaksono, Briyan Bodo Hendro, Catherine Siahaan, Dedy, Dharma Soleh, Duta Amarta, Fauzi Zulkarnaen, Haris Imron Armani, Haryadi, Marionsandez G, Muhamad Nasir, Muhamad Yunus, Nana Sutisna, Nehemia Nosevy Kristanto, Novi Hernando, Novin Herdian, Nurkania Ismono, Nurul Arohmat, Pamungkas Bayu Aji, Reza Fitarza Z, Riri Puspa Destianty, Rugadi Tjahjono, Seno Aditya, Swielida Angraita, Tutik Sunarsih Olah Foto: Andi Nursandi, Sutarman PENGEMBANGAN BISNIS Kepala Divisi Marketing Communication: Fitriana Saiful Bachri Kepala Divisi Iklan: Gustaf Bernhard R Asisten Kepala Divisi Iklan: Wendy Rizanto Perwakilan Bandung: Sulaeman Gojali (022) 4210500; Surabaya: (031) 5667359; Yogyakarta: Andi Yudhanto (0274) 523167. KORESPONDEN Jawa Barat: Benny Bastiandy, SE (Cianjur/Sukabumi), Budi Mulia Setiawan, Depi Gunawan (Bandung), Nurul Hidayah (Cirebon), Reza Sunarya (Purwakarta), Setyabudi Kansil (Cianjur), Kristiadi (Tasikmalaya), Banten: Deni Aryanto (Tangerang Selatan) Jawa Tengah: Akhmad Safuan (Pekalongan), Djoko Sardjono

(Klaten), Ferdinand (Solo), Liliek Dharmawan (Purwokerto), Tosiani S (Temanggung), Supardji Rasban (Brebes), Yogyakarta: Agus Utantoro, Ardi Teristi Hardi, Furqon Ulya Himawan, Jawa Timur: Abdus Syukur (Pasuruan), Bagus Suryo Nugroho (Malang), Edy Saputra (Blitar), Heri Susetyo (Sidoarjo), Khoirul Hamdani (Banyuwangi), Muhammad Ahmad Yakub (Bojonegoro), Muhammad Ghozi (Madura), Sunarwoto (Madiun) Aceh: Amiruddin Abdullah (Pidie), Hendra Saputra (Banda Aceh), Sumatra Utara: Januari Hutabarat (Taput), Puji Santoso, Yennizar (Medan), Sumatra Barat: Hendra Makmur, Yose Hendra (Padang), Riau: Bagus Himawan, Rudi Kurniawansyah (Pekanbaru), Kepri: Hendry Kremer (Batam), Bangka Belitung: Rendy Ferdiansyah (Pangkalpinang), Bengkulu: Marliansyah, Jambi: Solmi, Lampung: Ahmad Novriwan (Bandarlampung), Kalimantan Barat: ArisMunandar (Sungai Raya), Kalimantan Tengah: Surya Suryanti (Palangkaraya), Kalimantan Selatan: Denny Susanto (Banjarmasin), Kalimantan Timur: Syahrul Karim (Balikpapan), Sulawesi Utara: Voucke Lontaan (Manado), Sulawesi Tengah: M Taufan SP Bustan (Palu), Subandi Arya (Poso), Sulawesi Barat: Farhanuddin (Mejene), Sulawesi Tenggara: Abdul Halim Ahmad (Kendari), Sulawesi Selatan: Lina Herlina (Makassar), Bali: Arnoldus Dhae (Denpasar), Gede Ruta Suryana (Kuta), NTT: Alexander Paulus Taum (Lembata), Palce Amalo (Kupang), Maluku Utara: Burhanuddin Arsyad (Ternate), Maluku: Hamdi Jempot (Ambon), Papua: Marcelinus Kelen (Jayapura) Telepon Layanan Pembaca: (021) 5821303

Telepon Iklan: (021) 5812113, 5801480 Fax Iklan: (021) 5812107, 5812110 Fax Customer Service: (021) 5820476, Telepon Sirkulasi: (021) 5812095, Telepon Distribusi: (021) 5812077, Telepon Percetakan: (021) 5812086, Harga Langganan: Rp89.000 per bulan (Jabodetabek), di luar P. Jawa + ongkos kirim, No. Rekening Bank: a.n. PT Citra Media Nusa Purnama Bank Mandiri - Cab. Taman Kebon Jeruk: 117-009-500-9098; BCA - Cab. Sudirman: 035-3065014, Diterbitkan oleh: PT Citra Media Nusa Purnama, Jakarta, Alamat Redaksi/Tata Usaha/Iklan/Sirkulasi: Kompleks Delta Kedoya, Jl. Pilar Raya Kav. A-D, Kedoya Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat - 11520, Telepon: (021) 5812088 (Hunting), Fax: (021) 5812105 (Redaksi) e-mail: redaksi@mediaindonesia.com, Percetakan: Media Indonesia, Jakarta, ISSN: 0215-4935, Website: www.mediaindonesia.com DALAM MELAKSANAKAN TUGAS JURNALISTIK, WARTAWAN MEDIA INDONESIA DILENGKAPI KARTU PERS DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA ATAU MEMINTA IMBALAN DENGAN ALASAN APA PUN


MINGGU, 4 FEBRUARI 2018

SELEBRITAS

MEGHAN MARKLE

CUSTOMER SERVICE:

(021) 5821303

PEMASANGAN IKLAN:

(021) 5812113 / 5801480

HALAMAN 12

REZA RAHADIAN

Tabrak Tradisi Kerajaan CALON istri Pangeran Harry dari kerajaan Inggris, Meghan Markle, 36, semakin menarik perhatian berkat penampilannya yang selalu memesona. Berbeda dengan anggota kerajaan lainnya, Meghan selalu menghadirkan kesan santai, tetapi tetap anggun dan formal dalam penampilannya mendampingi Harry. Salah satunya ketika ia menemani Harry dengan mengenakan setelan celana panjang hitam dan shirt tuxedo rancangan Alexander McQueen. Meghan membuktikan protokol kerajaan tidak menghalanginya untuk menata gaya sesuai keinginannya. Seperti yang dilansir eonline.com, Meghan terlihat tidak canggung dengan setelannya itu. Ia tidak terlihat ragu meski tidak mengenakan gaun seperti yang ditampilkan para wanita keluarga kerajaan lainnya. Namun, penampilan Meghan itu dianggap banyak kalangan bukan hal mengejutkan. Aktris asal AS itu sudah beberapa kali melanggar kebiasaan di kerajaan demi tampil sebagai diri sendiri. Sebelumnya, perempuan yang pernah berakting dalam Suits itu juga pernah tampil di hadapan publik dengan rambut dicepol berantakan, antinganting yang tidak senada, dan membawa tas perempuan biasa (purse), dan bukan tas genggam (clutch). (Pro/H-2) AFP

KLA PROJECT

Ajak Penggemar Bernostalgia KELOMPOK musik beraliran pop progresif, Kla Project, mengajak Klanese, sebutan penggemar Kla Project, untuk kembali bernostalgia ke era tahun 1990-an dalam konser di kawasan Kuta, Bali, dini hari kemarin. Dalam konser itu, band yang digawangi vokalis Katon Bagaskara, gitaris Rumulo Radjadin alias Lilo, dan keyboardis Adi Adrian itu menghibur Klanese dengan membawakan 12 lagu. Saat dibuka dengan lagu berjudul Hey, Kla Project langsung menghentak panggung dan mengajak penggemarnya untuk ikut larut dalam suasana lawas. Menjemput Impian dan Gerimis Langit menjadi lagu kedua dan ketiga. Saat memasuki lagu keempat yang berjudul Terpurukku di Sini, tiba-tiba musikus Rio Sidik yang sejak awal menonton konser itu naik ke panggung dan berkolaborasi dengan kelompok musik itu. “Kolaborasi ini langsung, tanpa latihan. Spontanitas saja. Luar biasa Rio Sidik,” ujar Katon. Di pengujung konser yang berlangsung sekitar 1,5 jam tersebut, Kla Project memainkan lagu a n d a l an y a ng d i nan t i penggemarnya, yaitu Yogyakarta dan Tentang Kita. (Ant/H-2) ANTARA

HALLE BERRY

Mengecam Perilaku Mantan Manajer AKTRIS Hollywood Halle Maria Berry, 51, mendukung para perempuan yang dilecehkan oleh mantan manajernya, Vincent Cirrincione. Vincent dituding melecehkan sembilan perempuan. “Saya merasa sedih dengan kecaman terhadap mantan manajer saya, Vincent Cirrincione. Namun, hari ini saya sakit setelah membaca laporan rinci tentang pelecehannya terhadap sembilan perempuan,” kata Halle di akun sosial media pribadinya, Jumat (2/2), seperti dikutip dari www.people.com. Ia marah karena sang mantan manajer memikat dan memanipulasi para perempuan polos dan rentan tindakan pemangsa. Halle juga mengaku sangat terluka dan ingin para korban dan masyarakat tahu bahwa ia mengetahui masalah itu sekaligus akan berjuang untuk mereka. Tiga dari sembilan perempuan itu mengatakan Cirrincione menghadirkan seks sebagai syarat untuk representasinya. Ketika mereka menolak, Cirrincione tidak menganggap mereka sebagai klien. (H-2)

ANTARA

Mendapat Pujian dari Keluarga Benyamin Sueb Putra Benyamin, Benny Pandawa, mengatakan Reza berhasil membawakan karakter mendiang ayahnya dengan baik. INDRIYANI ASTUTI

indriyani@mediaindonesia.com

A

KTOR Reza Rahadian, 30, yang berkesempatan menjajal kemampuan aktingnya memainkan peran Pengki dalam film Benyamin Biang Kerok mendapat pujian dari keluarga mendiang Benyamin Sueb. Pihak keluarga yang diwakili putra Benyamin, Benny Pandawa Benyamin, mengatakan Reza berhasil membawakan karakter mendiang ayahnya dengan baik. Pujian itu tentu saja mengejutkan Reza karena ia tidak pernah menyangka aktingnya mendekati karakter almarhum seniman Betawi multitalenta tersebut. “Surprise karena saya enggak pernah berusaha untuk menyamai ekspektasi siapa pun dalam memainkan karakter ini. Kembali lagi, itu wilayah pribadi saya sebagai seorang aktor,” ujarnya di Jakarta, beberapa waktu lalu. Kendati demikian, karena karakter Pengki begitu lekat dengan mendiang Benyamin, Reza mengaku berusaha mendekati jejak sosok seperti yang Benyamin perankan, termasuk suaranya. Begitu pula halnya ketika menyanyi, ia membawakannya dengan cengkok Betawi seperti yang dinyanyikan Benyamin. Ternyata, ujar Reza, hal itu disambut baik oleh keluarga Benyamin karena membangkitkan kembali kenangan

mereka terhadap Benyamin. Bahkan, putra Benyamin mengaku merinding. Ia berharap, terutama kepada putri bungsu almarhum Benyamin yang baru berusia 50 hari ketika ayahnya meninggal, bisa melihat ‘sang ayah’ dalam film Benyamin Biang Kerok yang ia mainkan bersama aktris pendatang baru Delia Husein.

“Semoga budaya Betawi bisa kita angkat lagi dan masyarakat dapat mengenal warnawarni Betawi yang muncul di film ini.” “Dia berharap saat nonton film Benyamin Biang Kerok bisa melihat Babeh (Benyamin) lagi main. Setidaknya melihat figurnya. Namun, saya bilang, kalau (ingin melihat) figurnya, filmnya harus biopik. Gimana kalau kita bikin film biopik tentang Benyamin Sueb?” kata Reza seraya tersenyum.

Bahasa lintas generasi Sebelumnya Reza bersama produser

film Benyamin Biang Kerok, Ody Mulya, sempat mengunjungi makam Benyamin di Tempat Pemakaman Umum Karet Bivak, Jakarta. Saat itu Benny dan sejumlah fans Benyamin juga hadir. Ketika itu Benny mengungkapkan rasa syukur karena sang ayah yang meninggal 22 tahun lalu itu tetap dicintai sehingga film yang pernah diperankannya pun dibuat ulang. Karena itu, ia berharap film yang diperankan Reza dapat menjadi bahasa lintas generasi untuk mengenal tokoh legenda tersebut. Sementara itu, Reza berharap Benyamin Biang Kerok dapat menghibur dan diapresiasi oleh orang banyak, sekaligus dapat mengangkat kembali budaya Betawi. “Semoga budaya Betawi bisa kita angkat lagi dan masyarakat dapat mengenal warna-warni Betawi yang muncul di film ini,” ujarnya. Saat ditanya yang dilakukannya pertama kali ketika memperoleh tawaran berperan dalam film remake itu, Reza mengungkapkan bahwa ia tidak harus menjadi seorang Benyamin. Namun, saya menjadi Pengki yang diperankan Benyamin ketika itu. Namun, karena pada saat itu Benyamin sangat populer dan ikonik, ia merasa perlu mengambil sedikit gimmick-gimmick dan kekhasan seorang Benyamin yang ia coba adaptasikan ke dalam karakter Pengki. (Ant/H-2)

AFP

ONLINE

Aktivis HMI-KAHMI Jatim Galang Dana untuk Guru Budi AKTIVIS Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Korp Alumni HMI (KAHMI) se-Jawa Timur menggalang dana untuk guru SMA Negeri 1 Torjun, Sampang, Ahmad budi Cahyono, 26, yang meninggal dunia setelah dianiaya muridnya. (Humaniora)

Pasal Penghinaan Presiden Khianati Putusan MK AHLI hukum tata negara Bivitri Susanti menilai masuknya pasal penghinaan Presiden ke revisi KUHP menyalahi aturan sebab Mahkamah Konstitusi sudah memutuskan pasal sejenis dalam KUHP yang sekarang inskonstitusional lewat Putusan Nomor 013-022/PUU-IV/2006. (Polkam dan HAM)

Pikap dan Truk Tabrakan, 11 Tewas SEBANYAK 11 anggota rombongan pengajian asal Kalimantan Barat tewas setelah mobil pikap yang mereka tumpangi di Palang Karaya, Kalimantan Tengah, bertabrakan dengan truk pengangkut semen di Kotawaringin Timur. (Nusantara)

Pekerja Migran Bikin Film Perdagangan Orang

Kelompok Seni Angklung Jabar Meriahkan Sydney

SERIKAT Buruh Migran Indonesia (SBMI) Wonosobo, Jawa Tengah, membuat film tentang perdagangan orang berjudul Impian Negeri Berkabut yang terinspirasi oleh perjalanan hidup yang mereka alami. Salah seorang pekerja migran asal Wonosobo yang juga memproduseri film tersebut, Miazidah Salas, mengatakan cerita film tersebut fiksi, tapi dibuat dan diperankan mereka. Ia berharap Impian Negeri Berkabut dapat menyadarkan dampak bekerja di luar negeri sebagai pekerja migran domestik. Menurut Miazidah, ia berasa teman-temannya memilih film sebagai media kampanye karena lebih mudah dipahami bila dibandingkan dengan media lain. Proses produksi film berdurasi 40 menit tersebut menghabiskan waktu tiga bulan dari Oktober hingga Desember 2017. Rencananya, film tersebut dipu-

TIM Muhibah Angklung dari Bandung, Jawa Barat, memeriahkan pusat Kota Sydney, Australia, dalam kegiatan konser musik angklung. Acara yang diselenggarakan Konsulat Jenderal RI (KJRI) Sydney bekerja sama dengan masyarakat dan diaspora Indonesia yang berada di Negara Bagian New South Wales itu berlangsung di Martin Place, beberapa waktu lalu. Penampilan Tim Muhibah Anklung di Sydney merupakan penutupan rangkaian perjalanan kelompok seni tersebut di Australia. Sebelumnya, kelompok seni angklung tampil di Melbourne,

THINKSTOCK

tar di beberapa kota di Tanah Air, terutama di daerah kantung pekerja migran, sedangkan penayangan perdananya akan dilakukan di Gedung Pusat Perfilman Usmar Ismail, Jakarta. Impian Negeri Berkabut ialah film kedua yang diproduksi SBMI Wonosobo. Film sebelumnya berjudul Rindu Utami juga diangkat dari kisah nyata. Pesan yang disampaikan dalam film kedua antara lain agar masyarakat yang ingin menjadi pekerja migran tidak terjebak tindak perdagangan orang. (H-2)

THINKSTOCK

Brisbane, dan Canberra. Musik tradisional angklung yang mengiringi tari-tarian khas Indonesia oleh 47 anggota Tim Muhibah Angklung di area terbuka Martin Place mengundang perhatian masyarakat setempat dan masyarakat Indonesia. Mereka tampil selama hampir 2 jam dengan sesekali diselingi dialog antara pembawa acara dan penonton. “Saya senang sekali menyaksikan penampilan memukau dan luar biasa dari kelompok musik ini. Kombinasi antara musik, tari, dan lagu sangat menghibur. Selain itu, program seperti ini positif dalam mempromosikan kekayaan budaya, seni, dan musik tradisional sebuah bangsa,” kata Joan, wisatawan asal Polandia. Perempuan yang pernah berkunjung ke Indonesia itu menyatakan ketertarikannya pada seni dan budaya tradisional yang kaya akan nilai-nilai kehidupan. (H-2)


MINGGU, 4 FEBRUARI 2018

HLM 14 Sporty dan Mewah di HKFW

HALAMAN 13

HLM 15 Senja di Tepi Kuil Fajar

HLM 20 Pesan Kematian di Hari Pernikahan

GAYA URBAN

Bakar Lemak dengan Zumba Dangdut Berlatih sambil berjoget gembira, menurunkan berat badan, dan fisik terasa bugar, merupakan alasan para peserta antusias mengikuti kelas senam zumba dangdut. ABDILLAH MARZUQI

abdi.zuqi@mediaindonesia.com

I

RAMA dangdut menguar dari pemutar musik di sudut ruangan. Penggemar dangdut tidaklah asing, tetapi orang yang tidak terlalu akrab dengan musik dangdut pun serasa pernah mendengar. Jaran Goyang, begitu judul lagu yang mengiring goyang para perempuan dalam ruangan itu. Aroma musik dangdut terus menggoda untuk berturut goyang mengikuti gerak instruktur. Namun, pentas goyang tersebut bukanlah acara musik dangdut, melainkan sebuah kelas zumba. Jika zumba sebelumnya identik dengan musik Latin, justru di situ zumba mendapati bentuk baru dengan mencampur dangdut. Para peserta pun penuh antusias mengikuti gerakan instruktur. Tampak ada beberapa gerakan yang meleset, tapi itu tidak jadi soal, mereka segera kembali ke jalur gerak yang diinstruksikan. Gerakan mereka energik dengan tempo lumayan cepat. Seluruh anggota tubuh bergerak, terutama di bagian pinggul dan pinggang. Posisi Liza Natalia, 42, paling depan. Siang itu ia menjadi instruktur untuk kelas zumba di sebuah studio di bilangan Kebayoran Baru. Dua bulan lalu, Liza baru saja didapuk sebagai duta zumba untuk Indonesia. Sebagai duta, ia pun berinovasi dengan memasukkan lagu dangdut sebagai musik pengiring. “Kan ceritanya jadi zumba ambassador, baru dua bulan. Jadi setiap negara dipilih satu orang. Dua bulan lalu Zumba Home Office Amerika memilih satu zumba ambassador dari Indonesia. Yang terpilih aku,” jelas Liza, pekan lalu. Upaya memadukan dangdut dan zumba, lanjutnya, telah berlangsung lama. Sebelum

FOTO-FOTO: MI/RAMDANI

MENIKMATI MUSIK: Zumba adalah gerakan senam yang fokus pada pembakaran lemak. Berbeda dengan olahraga senam pada umumnya yang fokus pada pembentukan otot. Zumba punya elemen utama, yakni musik sehingga peserta sangat menikmatinya. aktif di dunia zumba, Liza terlebih dahulu malang melintang di jalur dangdut. Saat terjun ke zumba, Liza langsung terpikir untuk memadukan zumba dan dangdut. “Kalau dibilang sejak kapan, ya sejak aku buka studio zumba tujuh tahun lalu. Itu 2011,” tambahnya.

“Lagu boleh saya pilih bebas. Pokoknya yang bikin orang happy, yang buat orang bergerak, keringatan,” ujarnya lagi.

Urutan lagu

Lebih lanjut, Liza menjelaskan terdapat urutan lagu yang dimainkan sesuai dengan pola gerak. Lagu pertama dikhususkan untuk Fokus bakar lemak Zumba adalah gerakan senam yang fokus pemanasan, sedangkan lagu berikutnya baru pada pembakaran lemak. Berbeda dengan o- bisa dimainkan dangdut. Seperti saat Media lahraga senam pada umumnya yang fokus pada Indonesia berkunjung, terdapat beberapa lagu pembentukan otot. Zumba punya elemen u- yang dimainkan. Salah satunya Jaran Goyang. “Lagu gabungan zumba dan dangdut itu tama, yakni musik, sehingga ketika seorang sedang berzumba, ia lebih mirip sedang berdansa harus saya buat playlist yang benar. Jadi saya atau menari. Itulah pula yang menjadikan Liza harus bikin lagu zumba untuk pemanasan 10 menit, baru lagu kedua, ketiga dan seterusnya jatuh hati pada zumba. saya kombinasi, ada hip“Karena menurutku ohop-nya, ada lagu Indolahraga zumba ini kok nesia, ada lagu dangdut,” asyik banget ya. Enggak ujarnya. beban gitu. Kita rasa seLiza mengatakan ia menperti olahraga, tapi badapat beberapa tantangan nyak item-item lagu di dalam memadukan zumba dalam. Ada salsa, marengdan dangdut. Kesulitan ge, umbia, hip-hop, belly terbesar ialah menyelarasdance, bollywood. Semua kan beat (tempo), dan hikomplet. Otomatis enggak tungan gerakan. bikin orang jadi bosen,” “Pernah dapat lagu sulanjutnya. TONTON VIDEONYA DI: Sejak dipilih menjadi ssah. Karena kalau senam dangdut itu beat-nya harus duta zumba, Liza mengd pas, hitungannya juga haaku semakin fokus untuk rus pas. Tidak bisa sembamemadukan zumba dengan dangdut. Alasannya, mayoritas masyara- rang. Semisal ada lagu yang hitung gerakannya kat Indonesia sudah familier dengan dangdut 5, atau 7, gerakan pun harus segera diubah. Jadi sehingga akan lebih mudah untuk memperke- hitungan tetap 1 sampai 4 atau 8. Jadi harus pas hitungan ketukannya itu,” tambahnya. nalkan zumba. Ternyata, gerak zumba ala Liza diminati para Gerakan yang disajikan dalam zumba dangdut memang mirip dengan zumba pada um- peserta. Beberapa peserta mengaku senang umnya, yakni ada pembagian pola lagu dalam dengan pola gerak itu. “Zumba, itu kan Latin zumba. Sekitar 70% lagu latin, sisanya bisa ya. Yang lebih penting itu dangdutnya. Kalau dicampur lagu lain, 70% lagu Latin tersebut, sudah dangdut, keren banget, rame banget,” ternyata mempunyai pola gerak yang mirip terang Denawati, 40. Pernyataan Dena diamini Fransiska Oktavidengan goyang dangdut. Keduanya sama-sama ani Tarigan, 38. Menurutnya, bagian yang padidominasi dengan gerakan pinggul. “Sejumlah 70% itu memang kita lihat ada ling disukai ketika zumba dangdut ialah goyang umbia, regetto, salsa, yang mana memang di- pinggul. Dangdut jugalah yang membuat Siska dominasi dengan goyang pinggul juga sebenar- betah untuk mengikuti kelas zumba. Selain semangat ketika berolah raga, zumba nya. Kita kan kalau goyang dangdut fokusnya ke pinggul juga. Nah ada sedikit kemiripan di dangdut membuat kalori terbakar. Selain itu, efektif menurunkan berat badan. “Sekali ikut dangdut kita dengan di zumba,” terangnya. Sebagai contoh, lanjut Liza, lagu Kopi Dang- Zumba di sini kayaknya 2 kg keluar deh,” ujar dut bisa dibuat versi Latin. Dari musik lagu itu- Dena sembari tertawa. “Saya sudah turun 15 lah lalu masuk salsa ataupun zumba. Hampir kg manfaatnya,” sambung Siska. Selain berat badan berkurang, tambah Dena, semua lagu dangdut bisa dipadukan dengan ada manfaat lebih besar, yakni tubuh semakin zumba. Syaratnya, hanya lagu yang bisa membuat sehat dan bugar. “Kalau saya kesehariannya semua orang senang. Yang lebih penting, lagu lebih fit. Jarang ada keluhan deh pokoknya,” bisa memancing orang untuk turut bergerak. pungkasnya. (X-7)

Para peserta senam zumba dangdut bersama sang instruktur Liza Natalia (kedua kanan).

Kesulitan terbesar ialah menyelaraskan beat (tempo) lagu dangdut, dan hitungan gerakan dalam gerakan zumba.


14

PESONA

MINGGU, 4 FEBRUARI 2018

Sporty dan Mewah di HKFW Tampil di negeri orang tidak melunturkan niat perancang muda Indonesia untuk menyematkan unsur tradisi lokal dalam karya busana mereka. SITI RETNO WULANDARI

wulan@mediaindonesia.com

R

RAEGITAZORO LOOK DOK ISTITUTO DI MODA BURGO

ANGKAIAN gaun malam hingga busana supersantai tanpa banyak detail milik perancang muda Indonesia melangkah pada panggung peragaan busana di Hong Kong Fashion Week (HKFW) 2018. Meskipun berada pada pergelaran global, para murid dari Istituto di Moda Burgo Indonesia tetap menampilkan set busana yang terinspirasi dari kekayaan negeri. Dominasi warna hitam menjadi pilihan Raegita Zoro dalam merepresentasikan kondisi yang sedang rawan saat ini, yaitu pertarungan politik. Palet itu dianggap mampu menjadi alternatif bagi mereka yang ingin tetap netral dan memiliki privasi pada preferensi politik. Tak hanya jeli melihat perkembangan dalam negeri yang sedang hangat, Raegita juga menyelipkan unsur lokal dalam busana bertemakan RebelliouZ part 2 - Black Collection. Lihat saja pada padanan gaun dengan kancing tarik di dada, kemudian dipasangkan apron pada bagian samping tubuh y a n g ber-tassel warna-warni serta sematan bordir motif gecko. Kedua rancangan tersebut tampil seperti satu kesatuan dengan buckle hitam di pinggang. Ciri khas sporty pada setiap busana siap pakai dari label Raegita Zoro itu kem-

bali terlihat pada padanan jaket dengan material fur di bagian lengan dan celana berpotongan lebar berbelahan tinggi di samping, serta aksen draperry di bagian dalam. Material fur, knit, wool, parachute, serta sifon jadi pilihan untuk busana yang mengusung ikon gecko, perlambang keberuntungan. “Banyak ilmu dan pengalaman, pasar pun semakin luas dengan adanya tawaran kerja sama baik di dalam negeri maupun situs-situs daring Asia. Saya selalu menampilkan ikon pada setiap koleksi, karena ingin kebudayaan kita bisa sejajar dengan luar negeri,” tukas Raegita, di Jakarta Selasa (30/1). Sementara itu, Burgonians (sebutan untuk murid Istituto di Moda Burgo Indonesia), Julianto, masih tetap membawa tema serupa dengan apa yang pernah ditampilkan di Jakarta Fashion Week. Hanya, ia menambahkan tiga rancangan baru untuk presentasi di panggung HKFW 2018. Salah satunya berupa evening gown berwarna putih berpotongan A-line dengan material bahan menerawang di bagian dada hingga bahu, diperkaya payet batu, mutiara, hingga payet bambu untuk memberikan tekstur Gunung Bromo. “Untuk material menggunakan jacquard, tulle, sifon, juga organdy. Detil dan palet yang dipilih, saya sesuaikan dengan kondisi Gunung Bromo,” ujar Julianto. Selain Raegita dan Julianto, Burgonians lain yang tampil mempresentasikan busana, Jessica Welia Halim dan Rilya Krisnawati, dengan label perhiasan Jumpanona. Keempat Burgonians tersebut sebelumnya telah mendapatkan pelajaran dan pengajaran dari Ali Charisma, tak hanya terkait teknis pengerjaan busana, tetapi juga strategi untuk bisa bertahan di pasaran.

Pameran SMK Nu Banat Kudus Jika Burgonians menampilkan karyanya dipanggung HKFW, dua siswi SMK Nu Banat Kudus dapat kesempatan untuk mengikuti pameran pada acara yang sama. Melalui label Zelmira, Rania siswi kelas XII dan Annida siswi kelas XI jurusan Tata

Busana memamerkan koleksi yang bertemakan Revive, Wetan Side, serta Dandangan. Ketiga tema tersebut terinspirasi dari kota asal mereka, Kudus. Seperti pada tema Revive, garis potong busananya terinspirasi dari bangunan menara Kudus dan gerbang kedatangan di kota tersebut. Perkembangan label tersebut juga tak lepas dari peran Bakti Pendidikan Djarum Foundation. “Sehingga bentuk potongannya tajam, bernuansa struktural seperti lebih kotak, juga ada lengkungan. Untuk material kebanyakan kami menggunakan katun dan linen, ada juga penggunaan batik cap untuk beberapa koleksi,” tukas Rania saat dihubungi, Kamis(1/2). Sementara itu, Anida menceritakan perihal pengalaman barunya di dunia fesyen. Beberapa pembeli pun berasal dari beberapa negara dalam bentuk wholesale (pembelian dengan minimum pemesanan), seperti Italia, India, Tiongkok, juga Los Angeles, AS. “Yang jadi tantangan adalah mengetahui minat pasar, bagaimana caranya agar busana bisa laku di pasaran,” imbuh Anida. Potongan modest wear menurut keduanya bisa dijadikan pilihan bagi siapapun, baik perempuan berhijab maupun tidak. Salah satunya, terlihat pada potongan atasan blus putih yang dibalut outer hitam dengan lilitan obi membentuk pita dan cut out pada bagian lengan dipadu celana panjang berpotongan lebar dengan aksen lipit yang tidak terlalu kentara.(X-7)

JWH LOOK DOK ISTITUTO DI MODA BURGO

JUMPANONA DOK ISTITUTO DI MODA BURGO

JULIANTO LOOK DOK ISTITUTO DI MODA BURGO

SMK NU BANAT KUDUS DOK ZELMIRA


TRAVELISTA

MINGGU, 4 FEBRUARI 2018

15

Senja di Tepi Kuil Fajar Thailand memikat dengan kisah para bangsawannya, kuil-kuil yang kaya ornamen, serta pasarnya yang luasnya 11 hektare.

Kuil What Pho dan Grand Palace yang bisa dilihat dari sungai Chao Praya.

AKMAL FAUZI

UNTUHNYA Ayutthaya pada 1767 akibat serangan Dinasti Konbaung dari Myanmar membuat ibu kota Kerajaan Siam dipindahkan ke Thonburi, di tepian Sungai Chao Phraya. Di lokasi itu terdapat kuil Buddha yang dulu disebut Wat Makok. Raja Taksin mengubah namanya menjadi Wat Chaeng. Kuil itu runtuh dan ditinggalkan. Barulah pada masa Raja Rama II di abad ke-19, kuil ini dipugar kembali. Kemudian ditambahkan sebuah stupa atau prang setinggi sekitar 70 meter yang kini menjadi ciri khas Wat Arun. Orang banyak menyebutnya Temple of Down atau Kuil Fajar. Namun, saya yang berkunjung di sela kegiatan Wonderful Indonesia yang diikuti Kementerian Pariwisata belum lama ini justru menilai kuil Wat Arun lebih cantik dinikmati pada saat senja. Terletak persis di sisi bagian barat Sungai Chao Phraya atau Sungai Para Raja, panorama indah menyembul saat matahari terbenam sejajar dengan puncak stupa perpaduan Khmer dan gaya Thai itu.

keping porselen Tiongkok berwarnawarni. Detailnya cantik berbentuk bungabunga. Ada banyak patung yang merupakan wujud beberapa karakter cerita epik Ramayana dan Dewa-Dewa Buddha dipasang di beberapa sudut bangunan. Ada juga patung gajah berkepala tiga di setiap arah mata angin. Selain stupanya, ornamen lain sarat akan pengaruh asing seperti India dan Tiongkok. Seperti porselen dan patung prajurit Tiongkok yang ikut menghiasi kuil. “Setiap hari lebih dari 1.000 orang masuk ke (dermaga) Tha Tien untuk ke Wat Arun. Mereka suka sejarah dan gaya arsitektur di sini,” kata Samorn Phawta, salah satu petugas di sana. Jika Anda ingin berbelanja, tempat ini juga sudah dilengkapi pasar yang berjualan cendera mata khas Thailand. Para pedagang rupanya cukup akrab dengan warga Indonesia. Selain sedikit mampu berbicara bahasa Indonesia, beberapa pedagang menerima transaksi menggunakan rupiah. “Bapak Ibu (warga) Indonesia banyak ke Wat Arun,” ujar Tossapon Thongmak, pedagang cendera mata di Wat Arun.

Sore yang cantik

Kota Lama di tepian Sungai Raja

Belum lagi, burung-burung hinggap di tepian Dermaga Tha Tien, akses masuk Wat Arun, menambah cantik suasana sore itu. Lalu lalang feri yang mengangkut wisatawan mancanegara menyusur Sungai Chao Phraya, pun menjadi bagian dari panorama. Wat Arun dibangun dengan arsitektur dan detail hiasan yang unik. Terbuat dari batu bata yang dilapisi semen dan ribuan

Selain Wat Arun, saya menyusuri Sungai Chao Phraya untuk melihat eksotisnya bangunan Kota Lama Bangkok dengan menggunakan feri yang dikenai tarif 15 baht. Terlihat perkampungan asli, hingga beragam kuil nan eksotis. Itu sebabnya, sungai ini menjadi tujuan wajib pelancong di Bangkok. Di seberang Wat Arun terdapat bangunan Kuil What Pho dan Grand Palace

akmal@mediaindonesia.com

R

(istana raja) yang bisa dilihat dari tepian sungai dengan menggunakan feri. Sungai yang membelah Kota Bangkok ini memiliki banyak fungsi, mulai irigasi, pasar terapung, hingga transportasi. Tak salah jika sungai sepanjang 372 kilometer ini disebut sebagai urat nadi kehidupan Bangkok. Dikabarkan, menurut legenda, nama sungai ini ialah Mae Nam Chao Phraya. Kata mae dalam bahasa Thailand berarti ibu, sedangkan nam berarti air. Sementara itu, nama Chao Phraya diambil dari julukan pada masa lampau, yakni Chao Pi’a. Nama itu menunjukkan Sungai Chao Phraya menjadi sungai utama pada masa kejayaan Kerajaan Siam. Karena itu, sungai ini dikenal dengan julukan The River King atau ‘Sungai para Raja’. (M-1)

Pedagang sedang membantu pengunjung yang ingin mengenakan pakaian khas Thailand di pasar Wat Arun.

Suasana di pasar Wat Arun.

Pasar Chatuchak dari Pakaian hingga Hewan SANAM Luang, sebuah wilayah terletak di Distrik Phra Nakhon, menjadi pasar tradisional pertama di Kota Bangkok. Saat itu, 1942, Perdana Menteri Marsekal Plaek Phibunsongkhram mempunyai kebijakan setiap kota harus memiliki pasar tradisional untuk meningkatkan perekonomian. Namun, karena lokasinya merupakan taman umum dan tak jauh dari istana raja (Grand Palace), pasar yang sudah menjadi pusat ekonomi di sana itu dipindah ke beberapa tempat, seperti Saran Rom Palace dan Sanam Cai. Baru pada 1982, pasar itu dipindahkan dan dipatenkan di kawasan Phaholyothin atau yang saat ini dikenal Pasar Chatuchak. Chatuchak saat ini menjadi primadona pasar tradisional di Thailand. Pasar akhir pekan yang dibuka mulai pukul 08.00 hingga 18.00 waktu setempat ini mempunyai lahan luas, yaitu sekitar 11 hektare yang dibagi menjadi 27 area. Pasar itu setiap akhir pekan bisa dikunjungi lebih dari 400 ribu wisatawan mancanegara, termasuk Indonesia. Pasar ini memiliki lebih dari 15 ribu kios sehingga menjadikannya pasar akhir pekan terbesar di dunia.

Ramai pelanggan Indonesia “Turis dari Indonesia termasuk salah satu yang banyak mengunjungi pasar ini,” kata Syafrudin, warga Indonesia yang sudah 5 tahun bekerja di Bangkok, Thailand, yang saya temui di kediamannya seusai berkunjung ke Chatuchak akhir pekan lalu. Banyaknya turis dari Indonesia membuat pedagang di sana begitu akrab. Mereka bahkan bisa menyebutkan beberapa kosa kata bahasa Indonesia saat menawarkan barang dagangannya.

Selain berbelanja, ada pula pengunjung yang mengabadikan momen dengan swafoto berlatar papan tulisan Pasar Chatuchak.

“Murah bapak ayo beli,” ujar pedagang dengan bahasa Indonesia yang menawarkan aksesori Thailand yang dibanderol 50 baht untuk 8 item. Untuk berkunjung ke pasar ini, disarankan jangan sungkan untuk menawar harga. Jika beruntung, setengah harga dari yang ditawarkan bisa didapatkan.

Berkomunikasi dengan kalkulator Untuk mempermudah proses tawar menawar, pedagang di sana biasanya menyiapkan kalkulator sebagai media menunjukkan yang ditawarkan lantaran keterbatasan bahasa. Pedagang akan menyodorkan kalkulator dengan mengetik angka tertentu. Agar tidak tersasar saat belanja, ada

Wat Arun di tepian sungai Chao Phraya.

FOTO-FOTO: MI/AKMAL FAUZI

peta yang bisa dijadikan panduan buat para wisatawan yang ingin berburu barang favorit. Di dalam peta akan dijelaskan kategori barang yang tersedia dan di area mana bisa menemukannya. Jenis barang yang dijual di sini juga variatif, mulai pakaian, aksesori, kerajinan tangan, furnitur, pakaian bekas, keramik, hingga binatang! (Mal/M-1)

FOTO-FOTO: MI/AKMAL FAUZI


16

MINGGU, 4 FEBRUARI 2018

MUDA

Cerita dalam

Film dan lagu Dari menulis cerita, ia membuat film dan kini membuat album musik.

SURYANI WANDARI

muda@mediaindonesia.com

K

ERLAP kerlip bintang di langit memang selalu cantik dilihat. Keindahan benda angkasa luar itu seperti tampak di hadapan kita meski kita tak bisa berada di sana. Namun, pernahkah kamu berpikir bagaimana teman-teman kita yang memiliki keterbatasan penglihatan untuk dapat merakan keindahan langit penuh bintang seperti kita. Kirakira bisa tidak ya? Hal inilah yang kemudian menginspirasi Tsaqiva Kinasih Putri, siswi kelas 3 SMP Semesta Semarang untuk membuat cerita pendek yang ia kembangkan menjadi sebuah film yang seru untuk ditonton nih. Tak hanya itu, film berjudul Mata Jiwa ini pun disutradarai dirinya. Mau tahu kisahnya? Yuk kenalan!

Hobi membaca dan menulis cerpen Lahir di Kudus pada 11 September 2003, Tsaqiva begitu sapaan akrabnya, memang sudah tertarik dibidang seni cukup lama. Ketertarikannya itu dimulai ketika ia gemar membaca dan menulis cerpen sejak kelas 2 SD. “Saat itu aku sering sekali didongengi sama ayah sebelum tidur, seperti cerita kancil yang cerdik. Makanya aku terinspirasi membuat cerita dan mencorat-coret di kertas atau di menulis di laptop,” kata Tsaqiva saat diwawancarai, Rabu (17/1). Menurutnya, kesenangannya terhadap dongeng pun karena

cerita dongeng itu mengajarkan moral dan selalu menyisakan tentang pelajaran. Tsaqiva sangat ingat sekali cerita pendek pertama yang ia buat berjudul Sapu Ajaib yang menceritakan seorang penyihir di alam imajinasinya. Tsaqiva terus melatih kepiawannya menulis cerpen dengan bimbingan ayahnya, Hasan Aoni. “Ayah yang edit dari segi Ejaan yang Disempurnakan (EYD), aku juga sering minta bantuan ayah ketika buntu saat menulis di pertengahan,” kata Tsaqiva. Saat dirinya kelas 4, cerpen Tsaqiva berjudul Sahabat yang Hilang pun dimuat di Harian Media Indonesia juga loh sobat Medi. Keren kan sobat?

lung, suatu saat tempat tinggalnya digusur dan ia kembali ke kampung halamannya di Kudus, Jawa Tengah. Di sinilah akhirnya ia menemukan tempat untuk melihat kerlap kerlip bintang yang sebenarnya lampu dari puluhan rumah,” kata Tsaqiva. Ya, karena penglihatannya samar, ia melihat lampu rumah di Kudus dari dataran tinggi itu seperti hamparan bintang di langit ya sobat.

Film Mata Jiwa Kepiawaiannya membuat cerpen terus ia asah hingga di penghujung 2016 cerpen buatannya yang berjudul Bintang di Langit Jakarta itu ia kembangkan menjadi sebuah film. Tsaqiva pun memberi judul Mata Jiwa untuk film yang ia sutradarai sendiri ini. Keren, kan? Menurut Tsaqiva, film itu bercerita tentang seseorang yang memiliki keterbatasan untuk melihat. Matanya rabun, jadi hanya samar penglihatannya. Sementara itu, dia ingin sekali melihat bintang-bintang di langit. Tapi udara yang penuh dengan polusi serta penglihatan yang ditutupi gedunggedung tinggi pun sepertinya susah untuk melihat bintang di Jakarta. “Karena dia adalah seorang pemu-

Film itu karya seni yang memasukkan banyak unsur. Tak hanya drama, tapi musik, akting, skenario, pengisi suara dan lainnya. Ya, cerita ini memang sederhana, tapi memiliki makna dan pesan yang begitu kuat. Tsaqiva menjelaskan hal tersebut dilakukan untuk bisa dinikmati semua anak-anak Indonesia. “Jangan sampai keterbatasan membatasi kita untuk meraih mimpi,” kata Tsaqiva.

Proses pembuatan film Aktif di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat Omah Dongeng Marwah (PKBM ODM) yang didirikan ayahnya, Tsaqiva mengaku ODM ini mendukung apa yang ingin anak-anak kejar ke depannya, termasuk berkarya. Dalam proses pembuatannya, Tsaqiva belajar secara autodidak dengan dukungan PKBM ODM. Ia harus mampu

untuk memilih teman-teman sebayanya untuk berperan dalam satu tokoh dalam sebuah casting. Ia pun menentukan sikap peran dalam semua adegan hingga menjadi satu cerita film yang enak ditonton. Ia mengaku pembuatan film ini sebenarnya akan dilakukan pada liburan 2 pekan sekolah, tapi molor hingga 8 bulan. “Ini benar-benar tantangan buat saya, apalagi ini pengalaman baru menjadi seorang sutradara. Saya harus memberikan emosi, harus pintar untuk mengatur semuanya,” katanya. Saat ditanya mengapa mengembangkan cerpen kepada film, Tsaqiva menjawab film merupakan karya yang komplet. “Film itu karya seni yang memasukkan banyak unsur. Tak hanya drama, tapi musik, akting, skenario, pengisi suara dan lainnya yang ditangkap oleh kamera. Apalagi film ini bisa menjadi sarana untuk memasukkan nilai-nilai kebaikan,” kata Tsaqiva. Kini film ini pun telah diputar di tujuh kota di Indonesia lo, yakni di Jakarta, Salatiga, Semarang, Kudus, Purbalingga, Pati, dan Bandung.

Persiapkan album musik Setelah membuat film, kini Tsaqiva disibukkan dengan pembuatan album musik bersama sang ayah. Semua lagu ia ciptakan dan dinyanyikan sendiri lo. “Genre musiknya banyak seperti pop, keroncong, dengan bahasa campuran Jawa dan bahasa Inggris dengan menceritakan kehidupan di dunia,” kata Tsaqiva. Seperti lagu berjudul Samirana atau dalam bahasa Indonesia berarti angin misalnya ia mengisahkan cinta seperti doa kepada Tuhan, atau di lagu dengan sentuhan Jawa menceritakan kepergian TKW yang tak pulang-pulang ke rumahnya. Kecintaannya terhadap seni memang sangat besar sobat, Tsaqiva berharap ia bisa menyebarkan hal positif lewat seni. Ia pun ingin anak Indonesia jangan hanya bisa konsumtif menikmati seni, tapi juga produktif membuat sesuatu. Setuju kan sobat dengan harapan Tsaqiva? Yuk dimulai dari sekarang! (M-1)

HOW TO Ingin Jadi Sutradara Sukses, ini Kiatnya

1

Saat casting atau pemilihan tokoh film, sutradara perlu menentukan kecocokan tokoh dengan apa yang akan diperankan. Bisa dilihat dari sisi penjiwaan maupun wajah.

2

Perlu dibangun suasana yang kondusif antara sutradara, kru, dan aktor agar nyaman saat menyutradarai.

3

Sutradara perlu memiliki kemampuan komunikasi agar apa yang disampaikan dan yang diinginkan bisa dipahami para kru dan aktor.

4 5

Sutradara perlu detail. Jangan lupa, apresiasi setiap usaha kru dan aktor setiap sebelum mengkritik. (Sumber: Tsaqiva Kinasih Putri/M-1) FOTO-FOTO: MI/WANDARI

Proses syuting film Mata Jiwa.


MUDA

MINGGU, 4 FEBRUARI 2018

17

Kegelisahan

Jadi Ide Film Ia masih SMA, tapi karya filmnya eksis di berbagai kompetisi nasional hingga global. FATHURROZAK JEK

muda@indonesia.com

A

WALNYA, ia hanya ingin terjun di dunia kreatif. Namun, ia menyadari tidak berbakat menyanyi atau melukis. Film akhirnya menjadi medium karyanya hingga mengantarnya ke Jepang. Meski baru kelas satu SMA, Satria Setya Adhi Wibawa sudah menelurkan delapan film pendek. Muda sempat berbicara dengannya, saat filmnya, The Last Day of School, yang diproduksinya saat masih SMP, menjadi special mention oleh para juri dalam Festival Sinema Australia Indonesia (FSAI) 2018. Kamila Andini, salah satu juri, menyatakan film garapan Satria sangat jujur dan pas dengan dunianya. Satria mengungkapkan filmnya merupakan kegelisahannya menghadapi ujian nasional. Yuk, simak petikan perbincangan Muda pada pemutaran karyanya dalam Festival Sinema Australia Indonesia (FSAI) 2018 di Jakarta, pekan lalu, sebelum akhirnya pamit terbang ke rumahnya, Solo, Jawa Tengah. Ceritakan dong bagaimana kamu ikut kompetisi film pendek FSAI 2018? Saya mikirnya yang penting berani, menunjukkan ini film saya, kekurangannya apa. Kalah menang sih belakangan ya, yang penting itu mencari penonton. Katanya kamu sudah bikin film dari kelas 5 SD? Ketika teman-teman lain lagi main, saya pengin bikin karya, kalau nyanyi saya jelek, kalau ngelukis enggak bagus, akhirnya mikir media apa ya yang cocok. Eh film malah cocok, ya sudah akhirnya menekuni film. Sampai sekarang sudah ada delapan film pendek, dan dari awal memang sudah jadi sutradara, tapi ya nulis dan ngedit juga. Cuma nanti ingin fokus di penyutradaraan. Perkenalan kamu dengan film? Saya melihat video tugas kakak sepupu saya, terus mikir sepertinya wah saya bisa bikin gini nih, akhirnya bikin. Namun, saat itu sih belum bersentuhan dengan alat-alat syuting. Saya bersentuhan dengan kamera dan alat-alat lain setelah ikut pelatihan pembuatan film dari salah satu produk biskuit. Kalau yang memengaruhi saya dalam proses kreatif sih, komikus Raditya Dika dan Ernest Prakasa. Ya intinya orang-orang muda yang bisa jadi influence, terutama Raditya Dika, dia multitalenta, saya belajar dari vlognya. Makna special mention yang kamu raih di FSAI 2018? Saya sangat berterima kasih, harus terus belajar, jangan cukup puas, tidak bisa berhenti supaya bisa lebih baik lagi. Film yang paling baik ialah film yang saya buat selanjutnya. Sebelum ini, saya juga beberapa kali ikut kompetisi film pendek, dan pernah juara 1 dua kali dalam lomba yang sama tapi tahun berbeda. Pada 2017, film saya, The Last

Proses pembuatan film.

Day of School, juga menang kategori next generation regional Indonesia di Digicon6 19th Asia. Saya diundang ke Jepang. Film ini juga masuk kategori take one pada ajang SIFFCY India 2017. Saya bersaing dengan enam film lain yang berasal dari India, Brasil, Irak, dan Belarus. Kategori take one ini apresiasi yang diberikan untuk anak-anak muda dalam pengalaman pertama mereka dalam pembuatan film. Detail teknisnya kamu pelajari di mana? Dari buku, Youtube, dan dari mana saja. Di Solo itu kan susah untuk bertemu dengan komunitas film. Kalau prosesnya sih, saya pernah bikin film pendek yang memang serius, tapi jadinya malah kurang, tapi ya itu proses saya. Saya enggak satu film ini terus langsung masuk FSAI. Sebelumnya pernah coba beberapa kali. Bahkan dari kamera HP sampai yang benar-benar kamera. Sound yang tadinya pakai laptop sampai pakai sound recordist beneran. Kebetulan saya suka nabung, jadi seperti alat-alat syuting, saya beli sendiri, misalnya mic, saya nabung dikit-dikit lama bisa beli. Saya juga nantinya akan nyoba semua genre, tapi kalau thriller enggak. Intinya, sesuai dengan dunia saya, anak sekolah. Untuk ide, selalu mencari ide dari keresahan sendiri, atau terinspirasi setelah nonton film, biasanya topiknya yang akan menyulut inspirasi untuk karya saya. Kita kamu membentuk tim? Biasanya saya adakan work shop kecilkecilan, dua sampai tiga orang, yang suka penyutradaraan, ya saya ajari, nantinya bisa berperan untuk jadi asisten sutradara. Begitu juga tim kamera, penata suara. Semuanya sesuai dengan ilmu yang sedikit saya miliki. Tapi, saya juga punya mentor, namanya Budi Pasadena, dia ini penata musik untuk film animasi. Dia juga yang ikut mengembangkan cerita, supaya tidak melenceng. Kenal dari mana dengan Budi Pasadena? Saya cari di Google, nyari penata musik, lalu ketemu nama Budi Pasadena, dan saya kontak lewat HP. Waktu itu saya pengin ngajak kerja sama, soalnya kalau nyomot musik dari Youtube kan bisa terkendala hak cipta. Dia awalnya kaget, kok yang nelpon anak kecil, serius enggak ini, terus kita ketemu. Dia juga masih belum percaya, ngapain sih, anak kecil ke studio. Waktu itu saya masih SMP. Tapi setelah ngobrol-ngobrol, bicara tentang teknik pembuatan film, akhirnya dia jadi mentor saya. Ada pesan juga untuk saya, supaya jangan berekspektasi tinggitinggi, bikin film yang sederhana saja. Siapa sutradara favorit kamu? Ada Om Ifa Isfansyah, Hanung Bramantyo, dan Anggy Umbara. Mereka keren. (M-1)

Para kru adalah teman-teman Satria. Sebelum syuting, Satria melakukan workshop kecil-kecilan untuk teman-teman yang menjadi anggota timnya.

Satria bertindak sebagai sutradara.

SATRIA SETYA ADHI WIBAWA Tempat, tanggal lahir:

Surakarta, 28 Oktober 2001

Instagram:

@satria28wibawa

Sekolah:

Kelas 10 SMA Negeri 4 Surakarta, Jawa Tengah FOTO-FOTO: DOK PRIBADI

Filmografi:

2018, Special Mention Festival Sinema Australia Indonesia (FSAI), di Jakarta, Indonesia

2017, The Last Day of School, Winner Next Generation Regional Indonesia Digicon6 19th Asia, di Tokyo, Jepang

2016: Profil PMR SMPN 9 Surakarta, Juara 1 Chreaphoria SMAN 1 Surakarta, Jawa Tengah.

2015: Iklan Layanan Masyarakat Sayangi Lingkungan, Juara 1 Chreaphoria SMAN 1 Surakarta

2013: 1000 Balon, Film pertama Indonesia buatan anak untuk anak


18

MEDIA ANAK

MINGGU, 4 FEBRUARI 2018

SUARA ANAK

Faris Akbar,

Kelas 5 SDN Johar Baru 07 Pagi, Jakarta Aku datang ke TIM diajak ibu guru. Mau tahu, fase-fase terjadinya gerhana. Sampai di sini sih, jam 18.30, biar bisa melihat puncak gerhana totalnya, katanya perkiraan jadwalnya kan sekitar jam 20.30.

Yunita Erviana,

Kelas 5 SDN Johar Baru 07 Pagi, Jakarta Tadi cobain teropong, antreannya panjang banget. Ya sempat kecewa karena bulannya tertutup awan. Tapi aku optimistis, dan ternyata terlihat pas gerhana totalnya.

Syakira Putri Ramadhani,

Kelas 2 SD Gondangdia 03, Jakarta Ke TIM diajak ayah sih, tapi aku juga pengin tahu tentang gerhana. Kalau sebelumnya aku cuma bisa lihat di Planetarium, itu juga tentang planet-planet. Aku juga baca buku judulnya Luar Angkasa, tapi isinya lebih ke nama dan fungsi-fungsi dari planet. Jadi ini baru pertama kalinya tahu tentang gerhana bulan. Nanti sih, pengin datang ke sini kalau pas ada gerhana bulan lagi.

CARI TAHU YUK Yuk kita kupas satu persatu pengertian super blue blood moon ini, Sobat Medi. Ada super moon, blue moon, dan terakhir blood moon.

1 2 3

Super moon merupakan fenomena ketika jarak bulan dengan bumi paling dekat. Jadi bulan terlihat lebih besar dan lebih terang daripada biasanya. Terus, kalau blue moon, yaitu ketika dua kali bulan purnama terjadi pada bulan yang sama dalam kalender Masehi. Kok dua kali, memang yang satunya terjadi kapan? Kalau Sobat Medi masih ingat, bulan purnama pertama di Januari terjadi saat malam tahun baru! Nah, blue moon kali ini terjadi karena bulan purnama terjadi lagi pada Januari. Blood moon, ternyata enggak seseram namanya, darah. Blood moon ini merupakan fenomena gerhana bulan total, yang saat puncak totalnya berwarna merah seperti darah. Meski namanya bulan darah, indah banget lo, Sobat Medi! Kenapa bisa berwarna merah ya? Menurut Kak Nural dari Himpunan Astronomi Amatir Jakarta (HAAJ), merahnya ini disebabkan pembiasan cahaya matahari oleh atmosfer dari Bumi. (*/M-1)

Serunya Mengintip Fenomena Super Blue Blood Moon Akhir Januari lalu ada fenomena menarik di langit kita, Sobat Medi. Yuk ikuti cerita tentang peristiwa nan langka itu! FATHURROZAK JEK

mediaanak@mediaindonesia.com

R

ABU (31/1) malam lalu, Sobat Medi bersama warga telah memenuhi pelataran Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat. Semua yang hadir di situ, menghadap ke langit! Memangnya ada apa sih? Ya, Sobat Medi bersama 5.000 orang g lebih yang hadir di TIM, termaermasuk anak-anak, yang mayoritas tas tinggal di Jabodetabek itu u datang untuk menyaksikan fenomena super blue blood moon. “Ada 5.000 lebih yang datang. Kita menyediakan 16 teleskop yang tersebar di beberapa titik,” ujar Pak Eko Wahyu, Kepala Satuan Pelaksana Teknik Pertunjuk-kan dan Publikasi Planetarium um Jakarta. Wow, namanya keren ya, tapi api kirakira apa sih super blue blood moon ini? Kenapa banyak orang begitu bersemangat menyaksikannya dan enggak mau melewatkan momen ini ya? Ya, seperti yang juga banyak dikupas di media, super blue blood moon ini salah satu peristiwa gerhana bulan total. Namun, ia juga istimewa karena peristiwa ini gabungan dari tiga fenomena bulan. Gerhana bulan adalah peristiwa ketika

terhalanginya cahaya Matahari oleh Bumi sehingga tidak semuanya sampai ke bulan. Kalian pasti tahu kan, yang punya sumber cahaya kan matahari. Oh iya, gerhana ini terjadinya saat bulan purnama ya, sedangkan super blue blood moon ini, gabungan tiga fenomena nih, Sobat Medi. Ada super moon, blue moon, dan terakhir blood moon.

Berkat tteleskop Syukurlah, meski sempat Syu tertutup awan, karena cutert aca sore hari itu hujan, ac menjelang masuk germ hana bulan total, bulanh nya terlihat. Puncaknya, n pukul 20.30, bulan terlip hat merah. h Enggak sia-sia deh Medi ikut beramai-ramai M untuk menyaksikan fenount mena yang menurut kakakkakak Himpunan Astronomi H Amatir Jakarta (HAAJ), akan teruJaka lang kembali 150 tahun mendatang! Wah, lamanya. Mungkin nanti yang akan melihat fenomena super blue blood moon cucu kita ya, Sobat Medi. Oh iya, kalian tahu enggak sih, alat yang digunakan untuk melihat benda-benda di langit supaya terlihat jelas? Ya, betul sekali, teleskop! Sudah tahu, ada berapa jenis teleskop? Kak Indra Firdaus, Ketua HAAJ, memaparkan, se-

Gerhana bulan adalah peristiwa ketika terhalanginya cahaya Matahari oleh Bumi sehingga tidak semuanya sampai ke bulan.

cara umum terdapat dua jenis teleskop, yaitu reflektor dan refraktor. Apa ya, perbedaannya? “Bedanya, di perangkatnya, juga kesesuaian kebutuhan penggunaan. Reflektor itu untuk perangkat berbasis cermin, dan lebih nyaman digunakan untuk pengamatan. Nah, kalau refraktor, basisnya lensa, jadi lebih enak kalau untuk motret,” kata Kak Indra.

Tonton gerhana berikutnya Salah satu Sobat Medi yang ikut datang ke TIM ialah Syakira Putri Ramadhani. Ia datang bersama ayah dan bundanya dari rumahnya di kawasan Manggarai, Jakarta Selatan. “Ini baru pertama kali lihat gerhana bulan secara langsung,” kata Syakira. Mengamati fenomena alam seperti gerhana bulan ini penting lo, Sobat Medi. Selain untuk mengenal lebih dalam fenomena alam, juga menjadi praktik langsung dari buku-buku yang kita pelajari. Untuk Sobat Medi yang masih ingin melihat gerhana, pada tahun ini masih ada kok, bahkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), memprediksi gerhana bulan total akan kembali terjadi pada 28 Juli nanti. Fenomena ini bisa dilihat dari Indonesia. Namun, selain itu, ada fenomena-fenomena langit yang tak kalah seru, tapi tak dapat dipantau dari Tanah Air, yaitu gerhana matahari sebagian pada 15 Februari, 13 Juli, dan 11 Agustus. (M-1)

FOTO-FOTO: DOK FATHURROZAK JEK

Kakak dari komunitas Himpunan Astronomi Amatir Jakarta (HAAJ) melakukan pemotretan menggunakan telskop refraktor.

Hasil amatan foto Himpunan Astronomi Amatir Jakarta.


MEDIA ANAK

MINGGU, 4 FEBRUARI 2018

Kamu Pilih Didongengi Mama

19

SUARA ANAK

atau Youtube

Khansa Fauzia

Kelas 3 SD An-Najah, Bekasi, Jawa Barat

Dongeng mengajarkan banyak hal, kita tak hanya bisa mendengarkan, namun juga jadi pendongeng. FATHURROZAK JEK

mediaanak@mediaindonesia.com

“S

IAPA yang tahu suara kerbau?” Tanya kak Najwa Shihab kepada Sobat Medi. Mereka pun menyahut, “Mmoooo..” Itu kan, suara sapi, jawab Kak Najwa. Di lantai dasar Museum Nasional, Jakarta, para Sobat Medi ini mendengarkan cerita. Kisah pertama dari Sulawesi Selatan. Tokohnya La Dana dan seekor kerbau. Alkisah, La Dana bersama temannya Sappang, datang pada Rambu Solo, upacara kematian di Toraja. Mereka juga para tamu yang datang lain mendapat bagian dari potongan kerbau. Sobat Medi suka mendengar dongeng? Biasanya mendengarkan atau menonton cerita dongeng juga nih? Nah, sekarang ini dongeng tidak hanya bisa dibaca di buku, tapi juga bisa dicari di Youtube. Pasti sering, kan? Tapi Sobat Medi harus tetap minta didampingi bunda atau ayah ya, kalau mencari dongeng lewat internet.

Memberi pilihan, agar dongeng seru Kak Najwa Shihab, atau akrab disapa Kak Nana, dulu juga sering didongengi lo, Sobat Medi. “Sering diceritai kisah nabi-nabi, ada Nabi Sulaiman, juga didongengi Abu Nawas. Abu Nawas itu kan orangnya cerdas, kalau melawan penguasa yang zalim, bukan dilawan dengan kekerasan, justru dengan jenaka,” cerita Kak Nana dalam acara Dongeng Yuk, yang diselenggarakan Youtube bersama Ayo Dongeng Indonesia, Sabtu, (27/01). Menurut Kak Nana, kalau mau jadi pendongeng, ternyata enggak boleh egois, bertindak semaunya si pendongeng. Pendongeng harus juga bertanya kepada pen-

Aku datang sama adik, kakak, bunda, buat dengar dongeng. Biasanya memang didongengi sama bunda. Tapi aku paling suka cerita yang ada gambarnya.

dengarnya, jalan cerita berikutnya mau seperti apa. Namun, tetap harus diberi tahu konsekuensi dari setiap pilihan itu. “Cara itu akan mengembangkan daya imajinasi anak-anak, dan bisa membangun cerita.”

Belajar dari cerita Sementara itu, Kak Ario Zidni, pendiri Ayo Dongeng Indonesia, menambahkan, melalui cerita, ia bisa meneladani nilai dalam cerita. Ia pun mengenang masa kecilnya ketika mendapat cerita tentang kunang-kunang. “Ini cerita dari Jawa Tengah dan Yogya. Jadi kalau kuku-kuku kotor itu, yang sudah dipotong, malamnya akan terbang dan berubah jadi kunang-kunang. Kunang-kunang itu baik lo, ia mau berbagi. Dengan sinarnya, ia bisa menerangi di malam hari.”

Izzati Zafira,

TK B Ar-Rahmah, Bekasi, Jawa Barat Aku juga suka cari cerita dari Youtube, ada Rapunzel. Kalau didongengi, biasanya sama aki (kakek), kalau mau tidur siang.

Ayo dongengi kami Kak Ario juga berpesan nih untuk Ayah dan Bunda Sobat Medi. “Kalau mau mendongeng untuk anak, jangan cari waktu luang. Tapi harus punya komitmen, misal jam berapa mau mendongengkan untuk anak.” Sobat Medi yang datang ke acara Dongeng Yuk ini juga sangat antusias lo. Seperti Khansa Fauzia dan Izzati Zafira, yang sudah berangkat dari Bekasi pukul 09.00 menggunakan kereta. Bersama bundanya, mereka memang terbiasa datang ke acara mendongeng.

Sang pendongeng cilik Ada juga Olivia Karenina Syahir, yang rupanya sudah memiliki empat dongeng yang diterbitkan secara e-book. Wah, keren ya, Olivia! Menurut Bunda Olivia, tante Rezki, “Olivia memang kemampuan bahasanya

FOTO-FOTO: DOK FATHURROZAK JEK

Sobat Medi asyik mendengarkan dongeng.

Selain mendengarkan dongeng-anak-anak juga bisa bermain permainan tradisional seperti congklak.

Kak Najwa Shihab menjadi La Dana, sementara Kak Ario Zidni menjadi Zappa dalam dongeng La Dana dan Seekor Kerbau.

DUTA

menonjol, jadi sejak usia dua tahun dia sudah terbiasa dengan cerita. Olivia bercerita, saya merekam, jadilah dongeng-dongengnya. Dia sekarang sedang belajar menulis sendiri dongengnya.” Wah, hebat ya teman kita Olivia. Kalau Sobat Medi mau membaca cerita Olivia, kalian bisa akses di Serusetiapsaat.com. Olivia juga sering datang ke acara-acara mendongeng. Ia pun mengidolakan Kak Ario Zidni. Jadi, setiap acara mendongeng yang ada

kak Ario, Olivia pasti datang. Nah, enggak sia-sia juga nih, Olivia datang pagi-pagi dari Tebet, Jakarta Timur, untuk ikut mendengar dongeng. Siapa tahu, setelah pulang, Olivia punya cerita baru untuk dongengnya ya, Sobat Medi. Kalau kalian, berani menulis cerita dongeng sendiri? Siapa tahu Sobat Medi juga bisa seperti Olivia yang sudah punya cerita dongeng di e-book. Sekarang, Sobat Medi tidak perlu khawatir kekurangan bahan cerita. Bukan hanya dari buku, kalian juga bisa akses lewat internet. Belajar mendongeng yuk! (M-1)

Olivia Karenina Syahir, Home schooling

Biasanya didongengi cerita nabi. Kalau cerita paling suka cerita tentang si Made, dia dijahati sama ayahnya, terus diculik raksasa, setelah itu Made diselamatkan teman-temannya. Aku bikin cerita dongeng sendiri, judulnya ada Penguin, Kisah Brontosaurus, Anak Kecil, dan Landak.


20

HIBURAN

MINGGU, 4 FEBRUARI 2018

PADMAAVAT

Pesan Kematian di Hari Pernikahan

Sutradara: Sanjay Leela Bhansali Tanggal rilis: 25 Januari 2018 Pemeran utama: Deepika Padukone, Shahid Kapoor, Ranveer Singh Durasi: 164 menit

PERKENALAN Edy Wijaya (Anthony Xie) dengan ayah Lucy Liem (Irina Chiu), Koh Liem (Tjie Jan Tan), sehari sebelum pernikahan membuatnya terdiam. Dalam pertemuan itu, Edy tercengang saat Koh Liem dengan dingin menghadapi rekanan bisnisnya yang sedang berdebat. Tanpa banyak kata, seolah sudah menjadi tabiat, Koh Jun (Verdi Solaiman), orang kepercayaan Koh Liem, menembak kepala salah satu rekan bisnis Koh Liem, persis di depan mata Edy. Lumuran darah dari kepala yang tersungkur di meja menjadi sajian pembuka jelang makan siang Edy beserta calon ayah. Saat itulah Edy paham ia menikahi anak cukong kelas kakap. Koh Liem pun menambahkan prinsip utama keluarga, bila ada ‘kotoran’ sekecil apa pun, jangan dibiarkan karena lama-lama bisa busuk. Masa lalunya kini menghantuinya. Siska (Ineke Valentina), ‘kotoran’ masa lalu Edy pun, muncul di lokasi pernikahan. Ia pun menyiapkan kado balas dendam. Itulah sepintas kisah film Pai Kau yang disutradarai Sidi Saleh. Lulusan sarjana Institut Kesenian Jakarta (IKJ) itu lebih dikenal sebagai sinematografer dan sutradara film pendek, Fitri dan Maryam. Film berbujet Rp3 miliar itu mengajari kita akan efek domino. Sesuai dengan judulnya Pai Kau (Pai Gow)--Pai Qiu, yang berarti permainan domino. Setiap perbuatan akan ada dampaknya. Sementara itu, dalam pemilihan pemain, Sidi memilih aktor baru. Seperti Tjie Jan Tan yang merupakan ayah produser juga aktris utama Irina Chiu. Film ini pun menjadi film perdana Irina yang sebelumnya berkarier di dunia perbankan. Boleh dibilang, eksperimen Sidi untuk film panjang pertamanya ini cukup. Meski ada beberapa dialog yang terasa kurang natural dilontarkan beberapa aktor dan keterbataan, itu tidaklah mengganggu keutuhan film dan tidak merusak premis yang dibangun. Pai Kau sebagai film panjang pertama Sidi juga boleh dikatakan sebagai penelusuran rekam jejak si sutradara, yang memiliki kenangan masa kecil dengan latar cerita yang dipilih, etnik Tionghoa. Ia tidak asing dengan kawasan Glodok meski semasa kecil dirinya tinggal di Tanah Abang. Ia sering ke Glodok untuk membeli perlengkapan alat rekam sang ayah, yang memiliki bisnis jasa perekaman video pernikahan. Pernikahan, sebagai latar film, juga bukan suatu hal yang asing bagi Sidi karena masa kecilnya ini. Film yang memang sengaja beredar untuk menyambut Imlek ini tentu sesuai untuk dinikmati mulai 8 Februari nanti. Sebuah pesan kematian di hari pernikahan, berujung kematian kepada si pembawa pesan. (*/M-4)

FOTO-FOTO: DOK. FILM PAI KAU

MUSIK

Dua Band Klasik dari Masa Silam

ANTARA/APRILIO AKBAR

Para personel Sheila on 7 (dari kiri) Eross, Brian, Duta, dan Adam.

FOTO-FOTO: DOK. FILM PADMAAVAT

Sikap Politik dan Independensi Perempuan Meski menuai kontroversi di berbagai negara, film ini mengingatkan kita akan keteguhan perempuan dalam berpolitik. THALATIE K YANI

thalatie@mediaindonesia.com

P

EREMPUAN dengan pakaian serbaputih berlarian di tengah hutan dengan membidik anak panah. Ia tengah memburu kijang. Bukannya mengenai kijang, justru mata anak panah mengenai dada sang pangeran yang kelak menjadi bagian takdir perempuan tadi. Itulah awal pertemuan Padmavati (Deepika Padukone) dengan Ratan Singh (Shahid Kapoor), raja dari Mewar, penguasa Kerajaan Chittor. Alur cerita bergulir pada kisah cinta mereka dan Padmavati ikut sang raja ke Mewar. Namun, di tengah kebahagiaan mereka berdua, sang pendeta yang memberikan restu kepada pasangan pengantin baru itu justru berkhia nat. Akhirnya, raja menghukum pendeta untuk diasingkan ke luar kerajaan atas saran ratu. Dendam dan amarah si pendetalah yang membawa petaka pada babak berikutnya. Ia bahkan bersumpah tidak akan datang lagi ke Chittor sebelum membuat Chittor tunduk. Pada bagian wilayah yang lain, juga kelak muncul raja kejam bernama Alauddin Khilji (Ranveer Singh). Ia membunuh paman yang juga sebagai mertua agar naik takhta. Kerakusan Alauddin Khilji membawa dampak pada pendudukan wilayah hampir separuh India, sampai tiba pada gilirannya bertemu dengan si pendeta buangan Kerajaan Chittor.

DUA band yang pernah ngetop di era 1990-an, Padi dan Sheila on 7, kembali hadir di belantika musik Tanah Air. Kemunculan Padi setelah tujuh tahun vakum ditandai dengan konser Padi Reborn di The Pallas, SCBD, Jakarta, Rabu (31/1). Dalam waktu yang hampir berbarengan, Sheila on 7 meluncurkan single teranyar mereka berjudul Film Favorit. Single ini menjadi pembuktian band asal Yogyakarta ini setelah lepas dari Sony Music. Kini, Duta, Eros, Adam, dan Brian mendirikan label sendiri, 5o7. Dalam kanal Youtube Sheila on 7, Duta, sang vokalis, mengaku sengaja meluncurkan single terlebih dahulu dan sekaligus ini menjadi hiburan tersendiri. “Setiap satu single ada videoklipnya. Padahal, di album terakhir (Musim yang Baik, 2014) cuma satu videoklip, yakni Lapang Dada,” ujar Duta. Selain penyertaan videoklip, dalam pembuatan single ini, band yang pernah melahirkan hit Sephia serta Kisah Klasik

Perang atas Nama Kecantikan Si pendeta yang mencoba mencari posisi barunya itu membuat terkesan Alauddin dengan membaca masa lalunya. Alauddin pun terperanjat saat si pendeta mencoba menerawang masa depannya. Belumlah lengkap bila Alauddin tidak beristri Padmavati, yang cantiknya bak ilusi. Pada titik inilah, perang atas nama kecantikan dimulai. Ambisi Alauddin yang harus terpenuhi serta prinsip semua yang berharga ialah miliknya, mendorong ia dan bala tentaranya berbondong-bondong menuju Mewar. Terjadilah perang psikologis antara dua kubu, Alauddin dan Raja Rajput. Selama enam bulan lamanya, Alauddin mampu bertahan dari perang psikologis yang dibuat Raja Rajput. Namun, dengan kelicikannya, Alauddin mengaku menyerah. Ia pun minta diundang sebagai tamu dan dijamu di Kerajaan Chittor. Setelah terpenuhi, Alauddin minta Ratan Singh giliran bertamu ke tenda yang masih terbangun milik Alauddin di luar Chittor. Ratan Singh yang berpegang teguh pada prinsip Rajputnya pun harus tunduk digondol Alauddin ke kerajaannya sebagai strategi agar ia bisa melihat Padmavati. Pada babak inilah, peran Padmavati terlihat mendominasi saat ia menyusun strategi pengambilan sang raja dan mengelabuhi Alauddin. Padmavati memimpin tentara milik suaminya berangkat ke Kerajaan Alauddin. Namun, peristiwa ini justru membuat Alauddin kalap dan kembali ke Chittor untuk berperang sungguhan.

Kontroversi Padmavati adalah film epik Bollywood yang indah, tapi tragis. Dilihat dari set, wardrobe, dan properti yang digunakan, pasti biaya yang dikeluarkan mencapai bujet yang fantastis.

Itu menjadi tidak sia-sia dengan kehadirannya yang sempat menuai polemik ini sehingga harus mundur waktu rilis, yang awalnya dijadwalkan rilis Desember 2017. Meski film itu sudah dirilis, badan sensor Malaysia melarang penayangan film ini. Padmavati berhasil menggambarkan sosok perempuan perkasa di Rajashtan pada abad pertengahan, yang mandiri dan independen. Maka, boleh dikatakan, Padmavati ialah sikap politik dan independensi perempuan. Meski sang suami enggan menerima pendapat dan saran Padmavati, toh justru melalui sikap yang diambil Padmavati, ia mampu menyelamatkan Ratang Singh, sang suami. Meski harus melakukan jauhar, tentu itu justru menjadi kemenangan terbesar Chittor bersama Padmavati sehingga Alauddin tak mampu menyentuh bahkan mendekati selangkah pun. Jalan cerita yang mengambil latar belakang kerajaan ini juga lekat akan pengkhianatan. Baik di Kerajaan Chittor maupun Kerajaan Delhi yang dipimpin Alauddin. Alauddin awalnya diproyeksikan sang paman sebagai alat

ANTARA/ZABUR KARURU

Para personel Padi Reborn (dari kiri) Fadly, Rindra, Piyu, Ari, dan Yoyo. untuk Masa Depan ini melibatkan music director. Selama ini, kata Adam, dalam proses pembuatan musik, mereka selalu berdiskusi berempat. Hal baru lainnya, mereka juga banyak mengeksplorasi berbagai jenis musik. “Termasuk asem-

bel perkusi di beberapa bagian,” ujar Brian, sang drumer. Seperti halnya Sheila, Padi juga kembali ingin berkarya. Band yang digawangi Piyu (gitar), Fadly (vokal), Ari (gitar), Rindra (bas), dan Yoyo (drum) itu

mengeruk kekayaan hasil rampasan perang. Namun, seperti singa yang dibesarkan, ia bukannya jinak, justru berkhianat pada sang paman dan menerkamnya. Pada masa kekuasaannya pun, Alauddin dikhianati Iitat Khan, yang juga mengincar takhta. Percobaan pembunuhan oleh Iitat Khan kepada Alauddin pun pincang sebab ia tak mudah mati. Malah Iitat yang akhirnya tak bisa mencicipi takhta selamanya. Padmavati bukanlah film dengan latar cerita yang asing untuk penonton film Indonesia sebab kita juga memiliki sejarah tentang kerajaan-kerajaan dan memiliki perempuan perkasanya, seperti yang terdapat dalam buku Perempuan-Perempuan Perkasa di Jawa abad ke-18 sampai ke-19, karya Peter Carey dan Vincen Houben. Dalam buku itu, diceritakan perempuan di kerajaan Jawa Tengah Selatan, pada abad ke-18 hingga akhir Perang Jawa, yang hidup dengan latar kerajaan, keraton, mampu menembus batas-batas dunia yang dianggap lekat dengan laki-laki, seperti bisnis dan berada di depan garis perang. Begitu pula Padmavati, yang pembuatan filmnya terinspirasi dari kumpulan puisi ini, memperlihatkan keperkasaan perempuan bahwa mereka juga setara dan bisa melakukan pekerjaan laki-laki. (*/M-4)

memang belum melahirkan single atau pun album baru. Namun, kembalinya lima pria asal Surabaya ini dalam satu panggung bisa jadi pemantik benih kreativitas Piyu dan kawan-kawan untuk melahirkan hit genius seperti dulu macam Begitu Indah ataupun Mahadewi. “Kami berlima berbeda, tapi berkomitmen bersama kembali karena kami percaya persahabatan di atas segala-galanya,” kata Piyu seusai tampil di SCBD di penghujung Januari lalu seperti dikutip Antara. Seperti salah satu judul lagu band itu, Semua tak Sama, kondisi industri musik saat ini berbeda jika dibandingkan dengan saat mereka dulu berjaya. Di tengah maraknya lanun (pembajak) di industri rekaman, jangan lagi pernah berharap bakal ada album jutaan kopi. Kembalinya dua band lawas ini cukuplah sekadar memuaskan kerinduan sobat Padi (sebutan untuk penggemar Padi) dan Sheila Gank (penggemar Sheila on 7). (Rin/E-2)


KULINER

MINGGU, 4 FEBRUARI 2018

Pilih

Sambalmu Sendiri Penyuka ayam geprek tidak perlu bingung memilih pasangan sambal untuk ayamnya. Silakan pilih sambal yang Anda sukai. M TAUFAN SP BUSTAN

m.taufan@mediaindonesia.com

A

YAM geprek menjadi tren di kalangan pecinta kuliner DKI Jakarta dan sekitarnya. Masakan asal Yogyakarta ini disajikan dengan sederhana, tetapi menarik banyak peminat. Mulai ayam yang diolah secara khusus hingga pelbagai jenis sambal yang tentunya menggugah selera ketika disantap bersama nasi putih. Inilah yang ditawarkan Warung Ayam Geprek Om Tian yang terletak di Griya Rasuna, Jalan Pedurenan Masjid 2, Nomor 18, Karet, Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan. Warung makan yang baru dibuka 3 Januari 2018 ini menyediakan pelbagai masakan khusus ayam. Saat Media Indonesia berkunjung Jumat (2/2), sepintas tempat ini mirip warung ayam geprek kebanyakan. Interiornya sederhana, tampak susunan foto varian masakan ayam geprek di dinding ruangan. Ada tiga varian ayam yang menjadi unggulan tempat ini. Mulai ayam geprek sambal nyiyir, ayam geprek sambal ijo, dan ayam geprek sambal matah. Untuk membasuh rasa pedas, disarankan teh serai, minuman andalan mereka. Bila kebanyakan warung yang menyediakan

Ayam sambal nyinyir. ayam geprek biasanya dilapisi tepung untuk membuatnya garing, tapi tidak di sini. Ayam yang disajikan utuh, tetapi memiliki citarasa sendiri. Juru masak Ayam Geprek Om Tian, Andi Purnomo, menuturkan penyajian ayam di warung Om Tian memang disengaja tidak menggunakan tepung dan digeprek. Itu dilakukan tidak lain sebagai penanda bahwa penyajian di warung ini beda dengan model ayam geprek lainnya. Ayam yang dipotong menjadi empat bagian itu, kata Andi, diungkep dengan bumbu dan rempah, seperti kunyit, jahe, serai, daun jeruk, daun salam, bawang merah, serta bawang putih yang dihaluskan. “Direbus kurang lebih 10 menit hingga dagingnya mateng. Cara ini dilakukan biar dagingnya lunak dan mengeluarkan rasa,” ungkap Andi. Benar, begitu daging ayam ini masuk ke mulut dan dikunyah langsung mengeluarkan rasa yang khas. Bumbu dan rempah yang digunakan begitu menyatu, sangat berasa. Belum lagi ketika dikunyah bersama banyaknya pilihan sambal. Membuat rasa daging ayam ini begitu komplit. “Sebenarnya setelah direbus itu sudah enak untuk dimakan. Namun, karena ini hidangan yang harus digoreng, jadi digoreng lagi biar lebih nikmat untuk disantap,” terangnya. Andi mengaku ada waktu tertentu saat mengungkep ayam. Supaya teksturnya tidak lunak. Setelah diungkep, lalu di goreng sekitar tujuh menit. “Digoreng tidak perlu terlalu lama karena daging ayamnya sudah masak. Diperkirakan saja kalau sudah mateng tidak melebihi waktu tujuh menit. Karena kalau terlalu lama digoreng bisa mengeluar-

Ayam sambal matah.

kan rasa yang kurang enak. Jadi memang waktunya juga harus pas,” tegasnya. Ketika ayamnya selesai digoreng, kemudian disajikan dengan sambal di sebuah wadah. Tidak lupa ditambahkan dengan beberapa pemanis seperti, potongan tipis sayur kol, daun kemangi, dan potongan tipis tomat.

Sambal Pemilik Ayam Geprek Om Tian, Tijih Andriyasa, menyebutkan bahwa ia menggunakan banyak varian sambal, di antaranya sambal nyiyir, sambal ijo, dan sambal matah. Pada sambal nyiyir, memakai bahan dasar 100% cabai rawit merah yang ditumis menggunakan tambahan bumbu dan rempah lainnya. Rasa dari sambal ini begitu pedas. Pun tidak memiliki level kepedasan, Andriyasa mengaku, membuat sambal ini dengan ratusan biji cabai rawit merah. “Untuk pedasnya, sambal nyiyir ini memang lumaEs teh serai yan pedas. Kami tidak pakai standar level, tetapi tingkat kepedasannya sudah seperti ini. Pedasnya itu bikin ketagihan,” ujarnya. Ada juga sambal ijo. Sambal ini menggunakan standar cabai hijau dan ditambah bawang merah dan bawang putih yang diulek bersamaan. Pada sambal ini juga cara masaknya dengan ditumis. Rasa sambal ijo sangat khas tapi tidak sepedas sambal nyiyir. Sementara itu, pada sambal matah, disajikan hampir sama dengan sambal matah pada umumnya. Di mana ada perpaduan antara, cabai rawit merah, bawang merah, serei, irisan daun jeruk, dan beberapa rempah serta tambahan bumbu dapur

Ayam sambal ijo.

MI/PUTRA

lengkap dengan lontong atau nasi putih sesuai dengan selera masing-masing. “Enak dikonsumsi saat hujan, menikmati makanan sambil berjuang menggigitnya dari bagian tulang tentu hanya iga yang bisa memenuhinya,” ujarnya di Novotel, pekan lalu. Sebelum iga tangkar disajikan kepada pengun-

Teh serai Es teh serai yang disajikan di warung ini merupakan pendamping khusus saat menikmati kepedasan ayam geprek. Pembuatannya pun sangat sederhana dengan menyampurkan teh biasa dan sepotong serai yang disajikan dingin. Penggunaan sepotong serai pada teh ini dipercaya bisa menghangatkan tenggerokan saat memakan pedas. Selain itu ada manfaat kesehatan dan terpenting mengangkat cita rasa Indonesia. Meski terbilang baru di bilangan Kuningan, Warung Ayam Geprek Om Tian cukup memiliki banyak pelanggan. Bahkan banyak laku di pasar daring. Pemilik Warung Ayam Geprek Om Tian lainnya, Diaksa Adhistra, menambahkan, sebenarnya warung ini sudah lama buka di wilayah Pancoran. Di daerah itu warung ayam geprek sudah berjalan satu tahun. “Yang di Kuningan ini baru. Baru tahun ini dibuka. Lumayan meskipun baru, di warung ini sudah banyak pelanggan juga,” akunya. Berbicara harga, semua ditawarkan dengan sangat terjangkau. Per porsi ayam geprek hanya dihargai Rp18 ribu sudah termasuk sambal dan nasi putih. Untuk pilihan minuman dingin ataupun panas dihargai rata-rata Rp3 ribu hingga Rp8 ribu. (M-4)

FOTO-FOTO: MI/M TAUFAN SP BUSTAN

Nikmati Dagingnya, Lepas Tulangnya DAGING sapi bagian iga merupakan salah satu bagian tubuh sapi yang lezat untuk dikonsumsi. Tekstur kenyal daging yang masih menyelimuti bagian tulang memberikan keasyikan tersendiri saat digigit. Iga dapat disajikan dengan jenis masakan rasa pedas, asam, gurih, dan manis. Apa pun itu pasti terasa lezat ketika sampai di lidah. Chef Hotel Novotel Tangerang Dedi Sarwono mengakui menu daging iga, utamanya iga tangkar, merupakan salah satu menu dominan masakan Indonesia di hotelnya. Cukup banyak tamu restoran hotel memesan menu iga tangkar. Iga sapi dimasak dengan paduan kuah bumbu kuning dan merah

yang diiris mentah. Selain tiga varian sambal ini, Ayam Geprek Om Tian juga menawarkan pelbagai sambal lainnya, seperti sambal rica, sambal balacan, dan sambal mangga. Andriyasa menambahkan, ayam geprek yang mereka tawarkan memiliki perbedaan pada pilihan sambal. Tidak hanya itu, di warung yang ia pimpin juga menyediakan ayam bakar dengan banyak pilihan sambal. “Namanya ayam geprek sebenarnya semuanya sama. Namun, kami hadir dengan beberapa variasi sehingga ada pembeda. Dengan sambal inilah dan es teh serai yang kami buat sendiri,” tegasnya.

jung restoran, daging iga yang belum dibumbui rempah-rempah perlu di-braising selama kurang lebih 2,5 jam. Braising dilakukan untuk membuat tekstur daging lebih lembut sehingga lebih mudah untuk digigit demi melepasnya dari bagian tulang. “Tapi harus diperhatikan waktunya, jangan

sampai terlalu lama karena daging bisa hancur. Daging yang telah di-braising, selanjutnya akan dimasukkan ke panci yang sudah lengkap dengan kuah tangkar,” papar Dedi. Waktu yang paling ideal untuk memasukkan daging ke dalam kuah ialah saat suhu kuah sudah panas ditandai dengan cairan kuah yang sudah mulai mendidih. Hal itu dilakukan agar bumbu dapat meresap sempurna ke tekstur daging. Kuah yang belum panas sempurna cenderung membuat bumbu mengendap di dasar panci. “Karena ada lebih dari 10 jenis bumbu rempah-rempah, jangan sampai tidak meresap ke daging. Kombinasi bumbu juga harus diperhatikan takarannya, 40% bumbu merah dan 60% bumbu kuning sehingga paduan rasa gurih masih bisa diimbangi dengan rasa pedasnya,” jelasnya. Sebagai variasi rasa, iga tangkar dapat dikombinasikan dengan emping ataupun acar. Dengan rasa gurih dan pedasnya yang seimbang, iga tangkar sangat menggugah selera. Apalagi, tulang yang mengisi antar daging iga cocok sebagai pegangan saat ingin mengganyang habis sisa daging yang masih melekat di permukaan tulang. (Uta/M-4)

21


22

MINGGU, 4 FEBRUARI 2018

KARTUN

INTERMESO BIDASAN BAHASA

Misadaptasi RIDHA KUSUMA PERDANA

Staf Bahasa Media Indonesia

B

AHASA Indonesia merupakan bahasa yang sangat terbuka, baik terhadap perkembangan zaman maupun bahasa asing. Terbukti, banyak istilah dan kata baru yang dimasukkan ke Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi V seiring dengan perkembangan teknologi, ekonomi, dan politik. Setidaknya hingga saat ini ada 100 ribuan lebih lema yang ada di dalam KBBI Edisi V. Bahasa Indonesia juga kerap menyerap kata-kata baru, baik dari bahasa asing atau bahasa daerah, yang sekiranya kata itu memang tidak ada konsepnya dalam bahasa persatuan ini. Contoh kata-kata itu ialah netizen, yang diserap menjadi warganet meskipun netizen tetap ada dalam entri, lalu tablet tetap diserap menjadi tablet (konsepnya tidak ada dalam bahasa Indonesia), financial technology menjadi teknologi finansial, dan omnichannel menjadi omnikanal. Namun, proses penyerapan dari bahasa asing dan bahasa daerah itu bukan berarti dilakukan tanpa kaidah. Dalam praktiknya, ada aturan dan standardisasi yang harus dipatuhi, tidak asal serap, yaitu penyerapan melalui adopsi (tablet tetap tablet), adaptasi (communication menjadi komunikasi), penerjemahan (training camp menjadi tempat pelatihan), dan kreasi (mass rapid transit menjadi moda raya terpadu/MRT). Akan tetapi, di dalam implementasinya, terutama di jejaring sosial, pengguna bahasa Indonesia kerap

keliru dalam menggunakan kata yang diserap dari bahasa asing, terutama dalam proses adaptasi, entah itu karena kekurangpahaman (kurangnya kompetensi) atau kekeliruan (perfomansi). Parahnya lagi, kekeliruan atau kesalahan tersebut tersebar bak virus, menyebar tak terkendali, menjamur di media-media, baik media massa maupun media sosial, dan meninggalkan jejak digital yang tak terhitung jumlahnya. Kesalahannya memang terlihat sepele, misalnya, hanya berbeda satu huruf, salah peletakan huruf, atau kurang satu huruf, misalnya, carrier jadi karir (seharusnya karier), extreme jadi ekstrim (semestinya ekstrem), dan negotiation jadi negoisasi (seharusnya negosiasi). Namun, jika kesalahan atau kekeliruan tersebut terus dibiarkan dan tidak ada tindakan untuk mencegahnya, hal semacam itu pasti akan terus berulang dan tidak tertutup kemungkinan akan menyebabkan kesalahan lain, atau yang lebih parah merambat pada tingkat kebahasaan yang lebih tinggi. Berkaitan dengan masalah itu, media massa sebenarnya mempunyai peran yang sangat penting. Sebabnya, media massa punya ruang yang luas dalam mengampanyekan penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Terlebih sekarang ada ruang tak terbatas bernama internet, lebih spesifik ke media sosial. Jangan sampai media massa yang seharusnya memberikan pemahaman kebahasaan yang baik dan benar kepada masyarakat malah ‘ikut andil’ dalam penyebaran kesalahan-kesalahan berbahasa tersebut.

Proses penyerapan dari bahasa asing dan bahasa daerah itu bukan dilakukan tanpa kaidah. Ada aturan dan standardisasi yang harus dipatuhi, tidak asal serap.

SUDOKU

Jawaban Edisi Minggu, 28 Januari 2018

Tanggapan dan komentar: miweekend@mediaindonesia.com SUDOKU atau dikenal juga dengan tebak angka (number place) merupakan teka-teki logika. Aturan mainnya sangat sederhana. Isilah kotak kosong hingga setiap kolom, baris, serta area kotak 3 x 3, terisi angka 1-9 tanpa ada pengulangan. Untuk memainkan Sudoku, Anda tidak harus pintar matematika. Anda hanya memerlukan logika dan penalaran. Selamat menghadapi tantangan!

LENSABISNIS

HUBUNGI KAMI BAGIAN IKLAN: 021 580 1480

AccorHotels Luncurkan Sistem Daring Penanaman Pohon

Konferensi untuk General Manager Grup Hotel Horison

Lifestyle Mall Gelar Bekasi Science Week

AccorHotels meluncurkan sistem daring yaitu accorhotels. purprojet.shop sebagai bagian dari program Plant For the Planet. Ini untuk memudahkan para partisipan mendukung proyek agroforestri di negara tempat grup beroperasi. Dikembangkan secara bersama-sama dengan mitra kerja jangka panjang Pur Projet, tujuan dari situs itu meningkatkan kesadaran dan melibatkan sebanyak mungkin orang--selain para tamu yang menginap di hotel--berkaitan dengan transisi pada agroekologi. Dalam peluncuran sistem itu, lima proyek penanaman telah dipilih di lima negara berbeda: Prancis, Rumania, Senegal, Indonesia, dan Peru. Partisipan dapat memilih menanam satu pohon atau lebih untuk mereka sendiri, untuk orang lain, atau atas nama orang lain. Setelah pembelian dikonfirmasi, mereka akan menerima sertifikat penanaman. Group bertujuan untuk mendanai penanaman dengan target 10 juta pohon di tanam pada tahun 2021.

Metropolitan Golden Management bersama Horison Hotels Group mengadakan konferensi untuk general manager grup Hotel Horison dengan tajuk GM Conference Horison Hotels Group: Indonesian Brand Goes International. Acara ini diadakan selama dua hari, mulai Selasa (23/1) hingga Rabu (24/1) berlokasi di Hotel Horison Ciledug, Jakarta. Satu hari sebelum konferensi dimulai, seluruh anggota Metropolitan Golden Management dan Horison Group turut diundang ke acara welcome dinner di Santan Restaurant dengan tema Betawi Night. Konferensi hari pertama dimulai pukul 08.15 WIB. Setelah dibuka secara resmi, acara dilanjutkan dengan sesi pertama yaitu 2018 IndonesiaĂ­s Tourism Outlook. Acara hari kedua dimulai pukul 08.30 dengan topik bahasan 2018 Goals and Target dilanjutkan Essence of Control for Better Quality.

Lifestyle Mall menggelar acara Bekasi Science Week bertempat di Atrium Lagoon Avenue. Acara itu diadakan mal yang berlokasi di Kawasan Superblok Grand Kamala Lagoon tersebut mulai Kamis (25/1) hingga Minggu (28/1). Acara dimeriahkan dengan berbagai macam kegiatan seperti Science Corner, Science Show, Science Craft Exhibition, dan Glow In The Dark. Sekitar 600 anak dari berbagai sekolah di Bekasi dan sekitarnya hadir pada acara itu. Anak-anak dengan penuh semangat melakukan eksperimen-eksperimen sederhana yang dapat memacu kreativitasi. Sejumlah booth eksperimen dibuka dari pukul 12.00-16.00 WIB untuk weekdays dan 12.00-18.00 untuk weekend. Lave Science Show mempertunjukkan betapa luar biasanya ilmu pengetahuan. Kegiatan ini membuat anak-anak tertarik dengan science sejak dini.


METRO TV

MINGGU, 4 FEBRUARI 2018

23


MINGGU, 4 FEBRUARI 2018

Menggunakan angkot, tiba di desa bahasa Borobudur.

FOTO

HALAMAN 24

Metode belajar yang menyenangkan.

Antusias siswa didik.

Bahasa, Pengungkit Kehidupan Parakan

Praktik langsung berbincang dengan turis asing di Candi Borobudur.

FOTO DAN TEKS: MI/SUMARYANTO BRONTO

”H

i, how are you today?” tanya Fitria, 9 pada kawannya. Mereka pun mengobrol dengan bahasa Inggris. Itu terjadi di Dusun Parakan, Desa Ngargogondo, Magelang, Jawa Tengah, yang mayoritas masyarakatnya hidup dari berladang. Kalimatkalimat casciscus itu pun tanpa ragu dilontarkan mereka kepada para pendatang. Intensnya penggunaan bahasa In-

Mempraktikkan metode cas-cis-cus.

Hani Sutrisno (kedua kanan) pelopor desa bahasa Borobudur.

ggris di dusun yang berjarak 3 kilometer arah tenggara Candi Borobudur itu membuatnya dijuluki ‘Desa Bahasa Borobudur’. Bahkan, metode pembelajaran bahasa Inggris di sana kini menjadi acuan berbagai lembaga pendidikan bahasa Tanah Air. Bahkan, tiga profesor Jepang sengaja datang untuk menjajaki kerja sama penerapan konsep desa bahasa untuk negara mereka. Pelopor desa bahasa itu ialah putra asli Borobudur kelahiran 1974, Hani

Sutrisno. “Desa bahasa lahir dari keprihatinan para pemuda, sekitar pertengahan 1998. Kami prihatin akan kondisi dusun. Kita memiliki Borobudur, turis asing berdatangan setiap saat. Namun, kita sama sekali tidak bisa berinteraksi dengan mereka karena terkendala.” Hani memang memiliki keterampilan bahasa Inggris yang mumpuni. Ia mendirikan pusat pendidikan bahasa Inggris Spec (Simpel dan Cepat) pada 2008. Selain itu, ia pun

penulis yang produktif. Bukunya, Vocabulary for Daily Conversation (2012), pernah menjadi buku best seller di kategori bahasa. Kisahnya bermula ketika sang ayah saat wafat ketika ia duduk di kelas 2 SD sehingga Hani sekeluarga harus berjuang menyambung hidup. Ingin meringankan beban keluarga, Hani memilih berjualan kartu pos di Borobudur sejak SMP. Saat seorang pelancong asing menanyakan apakah dirinya juga

memandu wisata, Hani tidak ragu memanfaatkan peluang dengan berbekal brosur dari dinas pariwisata. Dengan bermodal kursus bahasa Inggris selama enam bulan di Basic English Course (BEC) di Pare, Kediri, ia bertekad membagi ilmu pada warga desanya. Suasana pelatihan dibuat informal dengan ruang kelas berbentuk lesehan. Sesekali anak-anak juga dibawa ke Candi Borobudur untuk bertemu dengan

turis asing dan mempraktikkan kemampuan berbahasa Inggris. Uang yang diperolehnya dari Spec dikontribusikan untuk kursus gratis hingga beasiswa perguruan tinggi. Ia pun mengembangkan homestay di 30 rumah dan membantu renovasi kamar mandi, memberi kasur, serta membangun lokasi praktik perhotelan bagi anak dusun. Ia membuktikan gerbang dunia terbuka lewat keterampilan berbahasa. (M-1)

Modul buku bahasa Inggris yang ditulis Hani.

Tertawa lepas saat berbincang dengan turis asing.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.