Media indonesia 11 02 2018 11022018131528

Page 1

MINGGU, 11 02 2018 NO. 13379/ TAHUN KE-49 24 HALAMAN Rp4.000/eks

(di luar P. Jawa + ongkos kirim)

Rp89.000/bulan

(di luar P. Jawa + ongkos kirim) E-mail: cs@mediaindonesia.com

www.mediaindonesia.com Hotline:

0811 123 7979 Customer Service:

(021) 5821303 Pemasangan Iklan:

J U J U R

(021) 5812113 & 5801480

B E R S U A R A

Harian Umum Media Indonesia

@mediaindonesia

@mediaindonesia

Media Indonesia

Rem Bus Blong Tewaskan 27 Korban Sebelum terguling, bus Premium Passion sempat menghantam sebuah sepeda motor dan menabrak tebing. REZA SUNARYA

sunarya@mediaindonesia.com

D

IDUGA akibat rem blong, sebuah bus pariwisata yang membawa rombongan anggota ko p e ra s i ke m a r i n m e n g a l a m i kecelakaan di jalan raya SubangBandung, tepatnya di Tanjakan Emen, Kampung Cicenang, Desa/ Kecamat an Ciater, Kabupaten Subang, Jawa Barat. Kapolres Subang AKB M Jhoni mengatakan bus Premium Passion bernopol F 7959 AA itu sedang mengan tar pulang rombongan anggota Koperasi Simpan Pinjam Permata, Ciputat, Tangerang Selatan, dari objek wisata Gunung Tangkuban Parahu. Sekitar pukul 17.00 WIB, saat melintasi jalan menurun, bus dengan mayoritas penumpang perempuan itu tiba-tiba menabrak sepeda motor Honda Beat bernopol T 4382 MM yang ada di depannya kemudian oleng ke kiri, menabrak tebing dan terguling. Dugaan sementara, berdasarkan keterangan sejumlah saksi, bus yang disopiri oleh Amirudin, 32, tersebut mengalami rem blong karena melaju

dengan cepat. Pihak kepolisian segera menurunkan dua unit mobil derek untuk mengevakuasi bus. “Para korban lalu dibawa ke Puskesmas Sagala Herang dan RSUD Ciereng, Subang,” ujar Jhoni. Kecelakaan itu mengakibatkan 16 orang tewas di lokasi dan 11 meninggal di rumah sakit dan puskesmas. Selain itu, tercatat 16 orang dirawat di IGD RSUD Ciereng karena mengalami patah tulang. “Kami akan memberi uang santunan Rp50 juta untuk korban tewas dan Rp20 juta untuk korban luka,” ujar Kepala PT Jasaraharja PurwakartaSubang, Sugeng Hariadi. Kecelakaan itu juga sempat mengakibatkan kemacetan hingga tiga kilometer dari perbatasan Bandung hingga sekitar Tanjakan Emen. Polisi sengaja memberlakukan sistem buka-tutup untuk mempermudah evakuasi para korban.

Kejadian berulang Kecelakaan bus pariwisata akibat rem blong telah beberapa kali terjadi. Sebelumnya pada April 2017, bus pariwisata Kitrans menghantam 4 mobil dan 6 sepeda motor di jalur Puncak-Ciloto, Cianjur, Jawa Barat,

MI/REZA SUNARYA

KECELAKAAN BUS DI TANJAKAN EMEN SUBANG: Warga mengevakuasi korban dari bus pariwisata berpelat nomor F 7959 AA yang membawa rombongan dari Pisangan, Ciputat, Tangerang Selatan, yang mengalami kecelakaan di Tanjakan Emen, Kabupaten Subang, Jawa Barat, kemarin. Menurut keterangan petugas, korban tewas mencapai 27 orang. wisata, tidurnya di mana? Mereka tidur di bagasi. Itu membuat sopir tidak merasakan waktu istirahat yang maksimal. Padahal, dulu sempat disediakan tempat untuk para sopir untuk bisa istirahat dengan tenang,” kata Djoko kepada Media Indonesia, kemarin. Di sisi lain, perusahaan oto bus juga seharusnya bisa memberikan kamar yang layak bagi para sopir saat harus menginap karena mengantar wisatawan dengan memasukkannya di dalam paket wisata. Menurut Djoko, Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) pun telah memberikan rekomendasi kepada Kementerian Perhubungan. “Jadi, pengusaha tempat wisata nantinya wajib menyediakan tempat istirahat yang layak untuk para sopir,” tandasnya. (Gnr/Mtvn/Ant/X-11)

dengan korban tewas hingga 11 orang. Akibat kecelakaan itu, Dinas Perhubungan Cianjur, Jawa Barat, lalu mengeluarkan larangan melintas di jalur Puncak-Cianjur bagi bus yang dinilai tidak layak jalan. Hal tersebut diterapkan setelah adanya kesepakatan dengan Kementerian Perhubungan, Dishub Jabar, dan kepolisian. Menurut pengamat transportasi Djoko Setijowarno, selain kondisi fisik kendaraan, perlu diperhatikan pula kondisi fisik pengemudi. Melihat karakteristik bus tersebut yang merupakan bus wisata, Djoko menyebutkan faktor kelelahan yang dialami oleh pengemudi bisa ikut berpengaruh. Penyebabnya karena kebanyakan tempat wisata tidak menyiapkan tempat istirahat yang layak untuk para sopir bus. “Coba lihat sopir bus itu di tempat

SELA

KERUKUNAN BERAGAMA

JEDA

Anjing dan Ayam Mentah

Agamawan Diminta Sebarkan Keteladanan

Atas Nama Indonesia

PERISET di Rumah Sakit Hewan U-Vet Werribee University of Melbourne menemukan anjing yang maDUTA kan daging ayam mentah, terutama bagian leher, memiliki risiko lebih tinggi mengalami poliradikuloneuritis yang melumpuhkan, yang juga dikenal sebagai APN. Bagian leher ayam telah lama direkomendasikan untuk para pemilik hewan peliharaan untuk kesehatan gigi, terutama untuk jenis anjing keturunan yang lebih kecil, dan sudah tersedia di supermarket. “Kami akan merekomendasikan agar pemilik memilih makanan anjing biasa daripada leher ayam sampai kita tahu lebih banyak tentang kondisi yang melemahkan ini,” ujar peneliti dalam laporannya. (Australia Plus/Hym/X-10)

PRESIDEN Joko Widodo meminta para pemuka agama terus mengajarkan sikap toleran dan nilai-nilai persatuan. Teladan dibutuhkan untuk membangun empati dan sikap menghormati antarkelompok. “Peran kita semuanya untuk terus-menerus memberikan teladan, berinteraksi dengan pemeluk agama lain dengan empati, saling menghormati dan menghargai,” ujar Jokowi saat bersilaturahim dengan peserta Musyawarah Besar Pemuka Agama untuk Kerukunan Bangsa di Istana Bogor, Jawa Barat, kemarin. Presiden mengatakan Indonesia kerap disanjung kepala negara sahabat karena mampu membangun Islam moderat dan damai, serta menjaga kebinekaan. Islam Nusantara bahkan menjadi rujukan negara seluruh dunia. “Itu karena tokoh masyarakat dan pemuka-pemuka agama

selalu mengedepankan dialog, musyarawah dengan penuh kesabaran karena Indonesia ialah rumah bersama bagi semua rakyat yang majemuk, dan karena Indonesia mempunyai Pancasila,” tuturnya. Tak lupa, Jokowi pun meminta agar para pemuka agama terus mengingatkan publik bahwa perdamaian dan kerukunan merupakan berkah yang harus disyukuri dan dirawat. “Jangan sampai kita lupa tentang anugerah Tuhan ini. Mohon umat dan masyarakat luas selalu diingatkan nasib saudara-saudara kita di negara yang sedang dilanda konflik dan perang saudara, yang kehidupan sehari-hari selalu dihantui konflik dan perang, peradabannya mundur sampai puluhan bahkan ratusan tahun ke belakang,” ujar Kepala Negara. Pada kesempatan itu, Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerja Sama Antaragama

dan Peradaban (UKP-DKAAP) Din Syamsuddin menyerahkan rekomendasi dan kesepakatan peserta Musyawarah Besar Pemuka Agama untuk Kerukunan Bangsa yang digelar di Jakarta pada 8-10 Februari 2018. (Deo/X-10)

Keyakinannya, tidak ada guru yang mencelakakan murid. Karenanya, ia begitu percaya kepada guru. Seberat apa pun perintah itu.”

Pantai Timur Sumatra Rawan Narkoba

Hentikan Politisasi SARA

Sabu seberat 1,2 ton bernilai Rp1,5 triliun yang diselundupkan menggunakan kapal Sunrise Glory diduga akan diedarkan ke Australia dan wilayah selatan Indonesia.

Bawaslu melakukan gerakan untuk mengingatkan partai politik agar tidak melakukan politik uang dan politisasi SARA.

Pigura | Hlm 10

Selekta | Hlm 2

Politik | Hlm 3

Mou tak Berjodoh di St James’ Park

BERKONTRIBUSI bisa dilakukan dengan beragam cara. Sayangnya, masih ada pihak yang melihat sosok yang melakukan kontribusi. Apalagi, mereka yang berasal dari etnik keturunan Tionghoa. Itu yang dipercaya desainer Susan Budihardjo, Founder Bridestory Kevin Mintaraga, dan arsitek Antonius Richard Rusli. Meski ditertawakan dan mendapatkan penolakan, mereka pantang menyerah mewujudkan rencana mereka. Susan mendirikan Lembaga Pengajaran Tata Busana (LPTB) bagi anak muda Indonesia yang ingin belajar menjadi perancang busana, sedangkan Kevin membuat gerakan untuk mengurangi kelaparan di Indonesia. Sayangnya , rencana Antonius untuk mendirikan sanitasi dan rumah ibadah masih terkendala. Sebaliknya, ia mendirikan biro arsitek bernama RAD+ar, kepanjangan dari Research, Artistic, Desain dan Architecture. Di biro arsitektur itu, ia memiliki paham idealis dalam mendesain bangunan khas Indonesia. Lebih lanjut, Antonius mengaku Indonesia merupakan negara yang

Lemahnya Integritas ASN di Daerah Banyaknya kasus korupsi yang menjerat para aparatur sipil negara (ASN) menunjukkan belum baiknya perencanaan pembangunan di daerah. Umum | Hlm 4

toleran. “Di ID luar negeri itu ditulis ras kita apa, kalau di Indonesia kan cuma ditulis Warga Indonesia saja apa pun rasnya sebenarnya. Itu yang membuat saya takjub,” tutup Antonius dengan menyebutkan harapannya atmosfer keberagaman dan toleransi terus membaik di Indonesia. Sementara itu, Tom Saptaatmadja, pegiat lintas agama, melihat bila setiap anak muda berbakat dan hebat di negeri ini mampu berkontribusi bagi Indonesia. Bila semua pihak bekerja sama, jelas negeri ini akan tambah hebat. Tanpa melihat latar belakangnya. “Namun, kehebatan perlu disertai rasa cinta. Negeri ini butuh banyak cinta agar tetap utuh dalam bingkai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika,” ujar Tom. Jelang tahun baru Tionghoa atau Imlek yang jatuh pada Jumat 16 Februari dapat membawa kebahagiaan dan anak-anak muda Indonesia bersatu membangun negeri, tanpa ada yang melihat latar belakang etnik mereka. (Wnd/Wan/FD/M-4) Kita Semua... | Hlm 6

“Untuk bisa cepat, tepat, dan akurat itu harus berbasis teknologi yang selalu inovatif. Jadi, yang kami kejar inovasi teknologi.” Dwikorita Karnawati Kepala BMKG DUTA

Wawancara | Hlm 5

Formasi 4-2-3-1 akan disiapkan oleh Mou dalam kunjungan ke Tyneside kali ini. Gelandang Paul Pogba mengisi lini tengah untuk mendukung duo serang Romelu Lukaku dan Alexis Sanchez.

Sepak Bola | Hlm 7

MENGGUNAKAN KERTAS DAUR ULANG


2

SELEKTA

MINGGU, 11 FEBRUARI 2018

Keputusan MK Jadi Pedoman Fungsi Pengawasan

Nama dalam Dakwaan KTP-E Harus Ditelusuri PERJALANAN Komisi Pemberantasan Korupsi untuk menuntaskan kasus dugaan korupsi proyek pengadaan KTP-E masih panjang. KPK diharapkan fokus pada penanganan kasus itu, seperti mengusut keterlibatan pihak lain, mencari aset negara yang hilang, serta menelusuri sejumlah nama yang sempat disebut dalam surat dakwaan. Ketua Bidang Hukum DPP Partai Gerindra Habiburokhman mengatakan proses pengusutan perkara korupsi KTP-E masih berada di tahap awal. Ia pun mengimbau KPK dan semua pihak bersedia mengawal proses hukum itu. “Kasus itu baru 10%-20% perjalanannya. Kalau perjalanan pendek sudah banyak bias, misalnya nama-nama yang hilang, kita khawatir jika tidak dikawal dan lengah akan banyak lagi bias yang timbul di kemudian hari,” ujar Habiburokhman di sela-sela diskusi Catatan Hitam KTP-E di Cikini, Jakarta, kemarin. Senada disampaikan Wakil Sekjen Partai Demokrat Didi Irawadi Syamsudin. Ia menegaskan Partai Demokrat tetap mendukung kinerja KPK untuk membongkar kasus itu, termasuk mengusut sejumlah nama yang disebut dalam proses persidangan di Pengadilan Tipikor Jakarta. “Kita akan paling depan mendukung asalkan KPK juga bekerja terang-benderang. Contoh, ada nama yang hilang itu harus diungkap karena ini menjadi catatan yang selalu ditagih rakyat. Kami juga mempertanyakan nama yang hilang dan butuh penjelasan.” Peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) Tama S Langkun menambahkan sejatinya KPK tidak hanya diharapkan menelusuri nama-nama yang hilang, tetapi perlu juga menyelisik para pihak yang dianggap diuntungkan dari kalangan swasta dan parpol. Menurut dia, dalam konteks korupsi harus dipahami bahwa prosesnya bukan sekadar bagaimana pihak-pihak yang terlibat dapat bertanggung jawab secara individu. Namun, poin yang tidak kalah penting ialah mengembalikan kerugian keuangan negara Rp2,3 triliun, serta menelusuri aliran dana ke pihak swasta dan parpol. Ia mengemukakan ada surat edaran Mahkamah Agung (Sema) yang telah mengatur terkait korporasi. Artinya, secara hukum acara korporasi dapat dijerat hukum, apalagi berdasarkan UU Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) parpol juga termasuk dalam klasifikasi korporasi. “Ini juga menjadi pertanyaan buat KPK kenapa kasus KTP-E tidak menggunakan UU TPPU. Padahal, KPK diawal pernah bilang ada yang diuntungkan dan ada yang mengalir ke sana kemari,” terang dia. Pada kesempatan yang sama, pakar hukum tata negara Satya Arinanto, berharap drama kasus korupsi KTP-E segera berakhir dengan mengungkap semua pihak yang terlibat. Ia memandang kasus itu justru mengurangi kualitas fisik KTP-E serta berdampak tidak tercapainya sarana single identity number. (Gol/I-1)

PENYELUNDUPAN SATU TON SABU: Wakil KSAL Laksamana Madya Achmad Taufiqoerrochman (ketiga dari kanan) dan Deputi

AFP/SEI RATIFA

Pemberantasan BNN Irjen Arman Depari (kelima dari kanan) menunjukkan barang bukti narkotika jenis sabu saat rilis di Pelabuhan Pangkalan Angkatan Laut Batam, Kepulauan Riau, kemarin. TNI-AL mengamankan sabu seberat 1,02 ton dari kapal MV Sunrise Glory berbendera Singapura berikut empat ABK berkewarganegaraan Taiwan.

Pantai Timur Sumatra Rawan Narkoba Sabu seberat 1,2 ton bernilai Rp1,5 triliun yang diselundupkan menggunakan kapal Sunrise Glory diduga akan diedarkan ke Australia dan wilayah selatan Indonesia. HENDRI KREMER

hendrikremer@mediaindonesia.com

A

MI/RAMDANI

CATATAN HITAM KTP-E: Peneliti ICW Tama S

Langkun dan kuasa hukum mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Didi Irawadi (kiri), menjadi pembicara dalam diskusi di Jakarta, kemarin. Dalam paparannya, Tama meminta KPK menyelisik para pihak yang dianggap diuntungkan dari kalangan swasta dan parpol dalam kasus KTP-E.

PARAT TNI-AL mengamankan kapal MV Sunrise Glory berbendera Singapura karena diduga menyelundupkan sekitar 1,2 ton narkoba jenis metamfetamin atau sabu senilai Rp1,5 triliun di perairan Selat Philips yang berdekatan dengan perairan Kota Batam, Kepulauan Riau. Penangkapan bermula pada Rabu (7/2) sekitar pukul 15.30 WIB saat kapal patroli KRI Sigurot dengan nomor lambung 864 di bawah komando Gugus Keamanan Laut Koarmabar menyusuri perairan Selat Singapura. Petugas kemudian mendeteksi adanya kapal penangkap ikan berbendera Singapura melintas di luar jalur pelayaran dan memasuki wilayah perairan Indonesia. “Jelas curiga. Latar belakang itu membuat kami penasaran dan langsung melakukan pengejaran, penangkapan, dan penyelidikan terhadap nakhoda dan kru kapal,” kata Komandan KRI Sigurot, Mayor Arizzona, di

Batam, kemarin. Berdasarkan informasi dari nakhoda bernama Chen Chung Nan, kapal itu berlayar dari Malaysia menuju Taiwan. Namun, setelah dicocokkan dengan dokumen port clearance, kapal yang diduga memakai dokumen palsu itu ternyata berlayar dari Malaysia menuju Thailand. Menurut Arizzona, Sunrise Glory juga diduga phantom ship karena berbendera ganda dan memiliki nama lain, yaitu Sun De Man 66. “Tak hanya itu, setelah diperiksa, tak satu pun ikan dan alat tangkap ditemukan,” ujarnya. Setelah ditahan di Dermaga Batu Ampar Batam, kapal itu lalu dipindah ke Dermaga Lanal Batam pada Jumat (9/2). Tim WFQR Lantamal IV/Lanal Batam bersama Badan Narkotika Nasional Pusat, Bea Cukai Pusat, dan Bea Cukai Batam kemudian

memeriksa kapal dan empat ABK Sunrise Glory yang berkewarganegaraan Taiwan. Sekitar pukul 18.00, tim menemukan sekitar 1,2 ton sabu yang disembunyikan di antara tumpukan beras dan bahan makanan lainnya. “Semuanya ada 41 karung sabu. Ini menjadi barang bukti yang sekarang sudah diamankan aparat,” ungkap Kepala Humas BNN Kombes Sulistiandriatmoko. Sementara itu, Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakil KSAL) Laksamana Madya Achmad Taufiqoerrochman mengatakan, berdasarkan pengakuan empat anak buah kapal, narkoba itu semula akan diedarkan ke Australia serta wilayah selatan Indonesia. “Karena beberapa kali Angkatan Laut RI menangkap (kapal pembawa narkoba) di Lampung, Pelabuhan Ratu, dan beberapa

tempat lainnya,” kata Achmad yang menilai penangkapan kali ini ialah yang terbesar dari beberapa operasi TNI-AL. “Jumlahnya bisa lebih besar lagi karena pencarian belum dilakukan secara menyeluruh,” tambahnya. Terungkapnya narkoba di perairan Batam itu semakin menguat kan pemetaan jalur masuk narkoba melalui pantai timur Sumatra. Deputi Pemberantasan Narkoba BNN, Irjen Arman Depari, mengatakan sebanyak 80% narkoba dan bahan dasarnya masuk melalui jalur perairan atau laut. Kondisi ini diperparah dengan banyaknya dermaga ilegal di garis pantai yang tidak diawasi. “Pantai ini rawan karena banyak yang terbuka, tidak ada pengawasan. Banyak sekali pelabuhan ilegal, itulah masalahnya,” ungkap Irman. (Sru/Ant/X-11)

KOMISI Pemberantasan Korupsi (KPK) belum bisa mengomentari apakah bakal menjalankan rekomendasi Pansus Hak Angket DPR pascaputusan Mahkamah Konstitusi (MK). KPK berharap putusan itu menjadi pedoman fungsi pengawasan DPR dan sedianya tidak bisa masuk ke aspek yudisial. Juru bicara KPK Febri Diansyah mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum menerima surat ataupun draf poin rekomendasi pansus. Ia menilai DPR tetap menjadi relasi KPK dan boleh menjalankan fungsi pengawasan yang menjadi kewenangannya. “Namun, pengawasan tersebut tidak bisa masuk pada aspek yudisial. Jadi, tidak bisa masuk pada proses penyelidikan, penyidikan, dan penuntutan. Inilah yang menjadi keberatan KPK sejak awal ketika rapat dengar pendapat Komisi III DPR sebelum pansus dibentuk,” ujarnya di Jakarta, kemarin. Menurut dia, awal pembentukan pansus angket ialah penolakan KPK untuk membuka rekaman pemeriksaan terdakwa kasus pemberian keterangan tidak benar dalam penyidikan perkara korupsi KTP-E, Miryam S Haryani. KPK berharap semua pihak, termasuk DPR dan instrumen lain, bisa menjadikan putusan Mahkamah Konstitusi sebagai standar ke depan, yakni pengawasan politik tidak bisa masuk pada aspek yudisial. “Ini juga berlaku bagi pihakpihak lain yang mendapat tugas melakukan pengawasan. Apakah itu pengawasan keuangan, misalnya oleh Badan Pemeriksa Keuangan, tentu tidak bisa masuk juga pada aspek yudisial yang ditangani oleh KPK,” tambahnya.” Febri menjawab diplomatis ketika disinggung putusan itu dapat menghambat upaya pemberantasan korupsi. Ia juga menolak berkomentar mengenai salah satu rekomendasi pansus yang bersifat mengikat itu terkait tata cara penyadapan. “Risiko-risiko itu pasti selalu ada. Kami perlu membaca dan mencermati terlebih dahulu secara rinci. Soal rekomendasi itu (penyadapan) saya tidak bisa jawab karena KPK belum menerima draf rekomendasinya,” pungkas dia. Sebelumnya, Ketua DPR Bambang Soesatyo berharap tak ada lagi ketegangan antara DPR dan KPK pascaputusan MK. Ia bertekad memperbaiki hubungan dengan KPK agar suasana kondusif demi menghadapi tahun politik. Hal senada diutarakan Wakil Ketua Pansus Hak Angket KPK dari Partai NasDem Taufiqulhadi. Dia menegaskan bahwa pembentukan pansus tidak main-main, tetapi didasari pada alasan yang sangat kuat. Dikatakannya pula, tidak ada niat dalam diri DPR untuk balas dendam kepada KPK. Buktinya masa kerja pansus tak diperpanjang dan rekomendasi akan tetap dibacakan pada 14 Februari nanti. (Gol/N-3)

Kawasan Wisata Puncak seperti Kota Mati KAWASAN wisata Puncak, Kabupaten Bogor, yang biasanya ramai di akhir pekan menjadi seperti kota mati pascalongsor yang terjadi pada Senin (5/2). Pantauan Media Indonesia selama dua hari berturut-turut sejak Jumat (9/2), kawasan wisata tersebut sepi. Bahkan, sejumlah titik seperti sebuah kota mati. Banyak warga yang mengurungkan niatnya liburan akhir pekan ke Puncak karena takut dengan bencana longsor terulang dan juga karena masih tertutupnya akses menuju kawasan wisata tersebut. “Lihat di berita, kondisi jalannya mengerikan. Apalagi sekarang hujan terus, kami cancel. Kami berencana ke tempat lain. Ini lagi dibahas,” ujar Ikhsan, warga Depok, kemarin.

Widya, warga Cibubur, Jakarta Timur, juga mengatakan menunda liburan akhir pekan ke Puncak karena khawatir dengan bencana longsor yang ramai diperbincangkan di media sosial. “Kami enggak mau cari penyakit, setelah mendapat info longsor di Puncak, kami langsung batalkan liburan ke Puncak,” katanya. Direktur Taman Safari Indonesia (TSI) Jansen Manansang mengatakan TSI kehilangan pengunjung sekitar 70%-80%. Menurutnya, ini terparah sepanjang sejarah TSI ada sejak 34 tahun lalu. “Kalau hari biasa pengunjung mencapai 7.000-10.000, minimal 5.000, tapi kemarin Jumat hanya 900 orang. Sekarang parkir saja kosong, pengunjung paling 20% yang datang.” Ketua Persatuan Hotel dan

Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Bogor Budi Sulistyo mengatakan, dari 300-an hotel dan tempat-tempat wisata yang ada di jalur Puncak mulai Ciawi hingga Puncak Pass, Cisarua, hampir semua mengeluh sepi pengunjung. Menurut dia, rata-rata hotelhotel mengalami penurunan pengunjung hingga 60%, sedangkan sejumlah tempat wisata mengalami penurunan dari 70%80% . “Banyak yang meng-cancel. Alasannya, mereka ketakutan saja. Bukan karena penutupan, tapi kondisi cuaca, takut longsor kejadian lagi. Mendingan libur di rumah kali,” kata Budi. Dia mencontohkan Taman Wisata Matahari (TWM), salah satu tempat wisata yang hari-hari sebelum longsor, selalu diserbu

pengunjung. Kini, sang pengelola mengeluh. Penurunan di tempat itu drastis jika dibandingkan dengan tempat-tempat lain. “TWM juga tadi mengeluh ke saya penurunannya drastis. Meski agak jauh dari lokasi longsor, tapi banyak rombongan yang meng-cancel karena alasan takut itu. Kemarin, di situ memang ada bencana banjir,” ungkapnya. Menurut Kasat Lantas Polres Bogor Ajun Komisaris Hasby Ristama, sampai pukul 13.00 WIB, kemarin, jumlah kendaraan yang keluar atau turun ke arah Bogor/Jakarta sebanyak 8.804 kendaraan, sedangkan yang masuk atau naik ke Puncak hanya 5.105 kendaraan. Kendaraan itu diduga milik warga setempat yang melakukan aktivitas seharihari. (DD/X-10)

MI/BARY FATHAHILAH

PKL TUTUP: Kios-kios yang menjual buah lokal dan aneka oleh-oleh khas Bogor tutup

karena sepi pembeli, di Jalan Raya Puncak, Bogor, Jawa Barat, kemarin. Pemkab Bogor bekerja sama dengan polisi menutup jalur wisata puncak selama 10 hari dalam rangka perbaikan empat titik longsor yang menelan korban. Pemerintah juga secepatnya akan menata secara menyeluruh puncak agar aman.


POLITIK

Pecah Kongsi Kepala Daerah masih Menghantui SEBANYAK 90% kepala daerah pecah kongsi dengan wakilnya. Mantan Direktur Jenderal Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri Djohermansyah Djohan menegaskan, pecah kongsi tidak boleh terjadi lagi. “Kita harus menata kembali sistem pemilihan. Bagaimana memilih kepala daerah dan wakilnya yang benarbenar mumpuni. Tidak hanya soal popularitas dan mana yang kita senangi,” kata Djohan dalam diskusi di Jakarta, kemarin. Djohan menambahkan, konflik biasanya terjadi karena kepala daerah dan wakilnya sama-sama berasal dari partai politik. Ia menilai, kepala daerah yang berpasangan dengan wakil dari nonpartai biasanya lebih bisa bertahan lama. “Waktu saya masih di Kementerian Dalam Negeri mulai dari Pilkada 2005, 94% pecah kongsi, hanya 6% yang tidak pecah kongsi. Sejak 2005 sampai 2014, jumlah yang pecah kongsi 971. Yang tidak pecah kongsi 77,” bebernya. Ia pun mendorong agar UU Pilkada direvisi karena mensyaratkan calon kepala daerah berpasangan. “Dengan berpasangan, banyak kepentingan politik masuk. Syarat pasangan calon sebaiknya dikaji ulang dan direvisi

menjadi monoeksekutif. Wakil diangkat oleh kepala daerah,” tukas dia. Namun, usulan monoeksekutif mendapat penolakan dari Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi Daerah (KPPOD). Direktur Eksekutif KPPOD Robert Endi Jawe n g men gun gkapkan monoeksekutif ialah sebuah kemunduran.

KPPOD menolak usulan monoeksekutif karena bukan solusi yang tepat. “Berpasangan itu sudah tepat. Yang harus diperkuat ialah koordinasi. Pembinaan dari Kementerian Dalam Negeri juga sangat penting dilakukan. Minimal 3 bulan sebelum memimpin, pasangan kepala daerah disekolahkan,” tegas Jaweng. Peneliti senior LIPI, Siti Zuhro, juga menekankan pen tingnya koordinasi. “Harus ada koordinasi dan perkuat etika berbirokrasi,” tegas dia. Namun, ia mendukung bila UU Pilkada direvisi. Sudah 400 kali Indonesia melaksanakan pilkada, tetapi hasilnya tidak begitu baik. (Deo/P-4)

Bawaslu melakukan gerakan untuk mengingatkan partai politik agar tidak melakukan politik uang dan politisasi SARA. Politik uang memicu korupsi, politisasi SARA merusak persaudaraan.

3

Hentikan Politisasi SARA

PUTRI ANISA YULIANI

putri.anisa@mediaindonesia.com

B

AWA S L U m e n d e klarasikan gerakan antipolitik uang dan antipolitisasi SARA di Hotel Royal Kuningan, Jakarta Selatan, kemarin. Deklarasi tersebut melibatkan perwakilan anggota partai politik, Bawaslu provinsi dan tingkat kabupaten kota seluruh Indonesia. Deklarasi itu juga dihadiri Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Komisioner KPU, Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), dan organisasi pegiat demokrasi. Menurut Ketua Bawaslu RI Abhan, gerakan itu dilakukan untuk mengingatkan partai politik agar tidak melakukan politik uang dan politisasi SARA dalam berkampanye. Selain itu, untuk mengingatkan segenap pihak agar mendukung gerakan antipolitik uang dan politisasi SARA. “Politik uang akan memicu terjadinya korupsi, sementara politisasi SARA akan memecah persaudaraan kita. Kedua jenis kerawanan ini sangat mungkin muncul di daerah sehingga harus dilawan,” kata Abhan. Bawaslu bersama tim sentra Gakkumdu bertekad melakukan pengawasan dan penindakan. Jika ditemukan pelanggaran politik uang dan SARA yang terstruktur, sistematis,

MI/BARY FATHAHILAH

SIMULASI PENGAMANAN PILKADA: Warga menyerang petugas kepolisian saat simulasi

pengamanan pilkada di Lapangan Tegar Beriman, Bogor, Jawa Barat, Jumat (9/2). Simulasi itu guna melatih kesiapan petugas dalam mengamankan jalannya pilkada serentak Juni 2018 mendatang.

BNPT Khawatir Radikalisme Marak di Dunia Kampus BADAN Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyatakan infiltrasi atau penyusupan radikalisme ke kampus-kampus terjadi dengan melibatkan dosen dan mahasiswa. “Jadi, semua sel (radikal) itu sudah masuk, tetapi tingkatannya berbeda,” ujar Kepala BNPT Komjen Suhardi Alius saat menyampaikan kuliah umum di Gedung Sasana Budaya Ganesa Kota Bandung, kemarin. Suhardi mengatakan infiltrasi paham radikal juga diduga dilakukan oleh staf pengajar atau dosen kepada mahasiswanya. BNPT sudah mulai memetakan sejumlah dosen atau tenaga pengajar yang diduga memiliki paham radikal dan tidak sejalan dengan nilai-nilai Pancasila. Ia pun meminta Kemenristekdikti dan Kemendikbud melakukan rekrutmen secara ketat terhadap pengajar ataupun dosen sebagai antisipasi penyusupan paham-paham radikal di

MINGGU, 11 FEBRUARI 2018

dunia pendidikan. “Saya punya tanggung jawab moral untuk menjaga betul tingkat pendidikan kita jangan sampai disusupi halhal yang tidak baik,” kata dia.

“Jadi, semua sel (radikal) itu sudah masuk, tetapi tingkatannya berbeda.” Suhadi Alius Kepala BNPT

Menurutnya, penyusupan paham radikal sangat mudah penyebar di lembaga pendidikan. Hal ini berkaitan erat dengan semakin mudahnya akses teknologi komunikasi digital. Untuk mendeteksi hal itu, kata dia, diperlukannya kerja sama berbagai pihak, baik

kalangan kampus maupun mahasiswa dengan menginformasikan aktivitas yang dianggap mencurigakan. “Kita bisa mengidentifikasi kelompok yang memisahkan diri, bikin kelompok eksklusif dan tidak boleh dimasuki orang lain selain golongannya. Kan, mudah mendeteksinya tinggal identifikasi,” katanya. Di tempat yang sama, Rektor ITB, Kadarsah Suryadi, mengatakan pencegahan penyusupan paham radikal ke kampusnya telah dilakukan dengan berbagai cara. Mahasiswa yang baru masuk dilantik untuk cinta NKRI juga diberikan nilainilai kebangsaan, cinta Tanah Air, dan dilantik untuk tetap setia kepada NKRI. Hal tersebut juga berlaku juga bagi dosen pengajar. Apabila melanggar, ITB melalui komisi disiplin akan memberikan sanksi. Sanksi yang paling berat, yakni dikeluarkan dari kampus. (Ant/P-4)

ANTARA/DHEMAS REVIYANTO

LAWAN POLITIK UANG DAN POLITISASI SARA: (Dari kiri) Komisioner KPU Ilham Saputra, Wakil Ketua Komisi II DPR Fandi Utomo,

Ketua Bawaslu Abhan, Ketua DKPP Harjono, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, dan Mendagri Tjahjo Kumolo mengikuti Deklarasi Tolak dan Lawan Politik Uang serta Politisasi SARA untuk Pilkada 2018 Berintegritas, di Jakarta, kemarin.

dan masif, paslon kepala daerah dapat didiskualifikasi. Dari data Bawaslu, terdapat tujuh provinsi yang memiliki kerawanan tinggi politik uang, yakni Sumatra Utara, Sumatra Selatan, Kalimantan Barat, Lampung, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Selatan. Ada delapan provinsi dengan tingkat kerawanan tinggi untuk politisasi SARA, yakni Sumut, Sumsel, NTB, Kaltim, Maluku, Maluku Utara, dan Papua. Menurut anggota Bawaslu Fritz Edward Siregar, daerahdaerah tersebut telah dipeta-

kan dalam indeks kerawanan pemilu (IKP). Pada pilkada sebelumnya telah terjadi kasus serupa sehingga dari diskusi, pengamatan, dan uji publik bersama para pemangku kepentingan, daerah-daerah tersebut masuk IKP. “Dasarnya adalah pengalaman saat pilkada sebelumnya pernah terjadi hal demikian. Selain itu juga diskusi kami dengan para stakeholder di daerah tersebut, para pengamat juga sehingga daerah itu masuk ke peta kami dan diharapkan menjadi fokus bagi semua pihak,” ujarnya.

Tetapkan sanksi Komisioner KPU RI Ilham Saputra mengapresiasi gerakan yang dicanangkan Bawaslu dan diharapkan menjadi perhatian semua pihak. Jika ada penyelenggara pemilu/pilkada yang terlibat, KPU akan menetapkan sanksi apapun yang dikeluarkan Bawaslu maupun DKPP. Ia pun mempersilakan berbagai pihak turut mengawasi dan melaporkan bila ada pihak KPU yang terlibat. “Prinsipnya KPU akan mendukung Bawaslu terkait penindakan terhadap politik uang dan SARA. Pesta demokrasi ha-

rus bisa dinikmati masyarakat,” kata Ilham. Mendagri Tjahjo Kumolo menyebut, Presiden Joko Widodo dalam arahannya meminta agar semua pihak berpartisipasi dalam gerakan tolak politik uang dan politisasi SARA. Diharapkan, terpilih kepala daerah yang amanah serta berintegritas dalam membangun daerah. “Politik uang dan politisasi SARA bisa merusak peradaban, merusak demokrasi, dan menghancurkan sendi kehidupan dan politik kenegaraan yang bermanfaat,” tukasnya. (P-4)


4

UMUM

MINGGU, 11 FEBRUARI 2018

Jalan di Tempat Normalisasi tanpa Target

ANTARA/ASEP FATHULRAHMAN

BANJIR DI CILEGON: Warga menyelamatkan barang berharga ke pinggir rel kereta api dari rumahnya yang terendam banjir di Kampung Ramanuju,

Citangkil, Cilegon, Banten, kemarin. Banjir terjadi setelah hujan deras melanda Cilegon sejak Jumat (9/2) sore merendam tiga Kecamatan, melumpuhkan Kawasan Puspemkot Cilegon, serta sempat memutus akses menuju Pantai Anyer.

Korupsi Wujud Melemahnya Integritas ASN di Daerah Banyaknya kasus korupsi yang menjerat para aparatur sipil negara (ASN) menunjukkan belum baiknya perencanaan pembangunan di daerah. Anggaran pembangunan jadi rebutan. HARYANTO

haryanto@mediaindonesia.com

I

NTEGRITAS aparatur sipil negara (ASN) di daerah masih lemah. Hal itu terbukti masih banyaknya temuan penyimpangan penyelenggaraan pemerintahan, baik yang dilakukan kepala daerah maupun bawahannya. Tidak sedikit kepala daerah yang kesandung kasus korupsi dan tertangkap tangan Komisi Pemberantasan Korupsi. Plt Sekjen Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Hadi Prabowo, menyoroti masalah itu saat menyampaikan pidato pembukaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Jawa Tengah di Semarang, kemarin. “Masih banyaknya penyimpangan yang dilakukan ASN tersebut

tak lepas dari lemahnya integritas ASN di daerah, dan praktik korupsi merupakan gejala integritas individu, institusi, dan antarinstitusi di pemerintah daerah,” kata Hadi Prabowo. Menurut mantan Sekretaris Daerah Pemprov Jawa Tengah ini, banyaknya penyimpangan ini karena belum baiknya pengelolaan dan perencanaan anggaran. Salah satunya terdapat pada prog ram penyusunan rencana pembangunan jangka menengah daerah, yang tidak sejalan dengan rencana pembangunan jangka panjang. Hal ini menjadi salah satu pemicu terjadinya korupsi. Hadi melanjutkan, pihaknya juga banyak menemukan praktik penyimpangan pajak dan retribusi berupa pemerasan dan penyelewengan. “Pengadaan barang jasa,

belanja hibah, dan bantuan sosial, serta belanja perjalanan dinas fiktif,” bebernya. Tidak sedikit ASN dengan jabatan tinggi terjerat kasus-kasus penyimpangan uang negara, yang merugikan negara dan rakyat, termasuk kasus pungli yang cukup marak. Jika mata rantai antara korupsi dan kejahatan terorganisasi ini dibiarkan, kata Hadi, anggaran daerah akan terus tergerus dan mengakibatkan program pembangunan tak berjalan maksimal. “Dampaknya tentu pengangguran hingga kemiskinan masyarakat di daerah,” katanya. Pihaknya berharap, sebagai lembaga yang memiliki fungsi pengawasan, DPRD bisa turut berperan aktif mengatasi lemahnya integritas ASN. Setiap anggota DPRD harus benar-benar memahami fungsi pengawasan yang melekat pada lem baganya. “Pelaksanaan oleh DPRD tidak boleh menghasilkan korupsi, seperti setoran uang dalam pembahasan,” tegasnya.

Kue pembangunan Sebelumnya, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda) Jawa Tengah, Sujarwanto Dwiatmoko, menjelaskan bahwa konsep pembangunan jangan disalah artikan berbagi kue pembangunan. “Jangan keliru kalau datang ke Musrenbang. Jangan hanya berharap untuk berjuang mendapatkan kue pembangunan,” tegas Sujarwanto. Selama 5 tahun Pemprov Jawa Tengah di bawah kepemimpinan Gubernur Ganjar Pranowo mengajarkan keterlibatan publik dalam Musrenbang. Sujarwanto menjelaskan, perencanaan pembangunan di Jawa Tengah dilakukan dengan konsep money follow program. Penganggaran dilakukan untuk menjawab kebutuhan bersama. “Pendekatannya melalui tematik. Fokus pada kegiatan yang memberikan kontribusi pencapaian prioritas daerah, menyeluruh, dan selaras dengan prioritas nasional,” tambahnya. (N-3)

PEMERINTAH Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta belum mempunyai solusi konkret menghadapi warga yang menolak nilai ganti rugi dalam pembebasan lahan untuk normalisasi sungai-sungai di Jakarta. Padahal, normalisasi di 31 titik banjir sangat mendesak dan tidak bisa lagi ditawar. Pascabanjir beberapa hari terakhir, Pemprov DKI tidak malu-malu lagi menyebut rencana merelokasi warga dalam proses normalisasi, meski tetap enggan memakai istilah penggusuran. Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta Teguh Hendrawan mengaku, sejauh ini pemprov hanya bisa mengupayakan dengan cara komunikasi. “Masih terus kita komunikasikan dengan warga. Kalau ada hak warga dan mereka menolak lalu mengajukan gugatan langkah terakhir adalah konsinyasi,” kata Teguh, kemarin, tanpa menyebut target batas waktu proses komunikasi tersebut. Berdasarkan evaluasi Dinas SDA ada 31 titik banjir di Kali Ciliwung, Pesanggrahan, dan Sunter yang belum tersentuh normalisasi. Efektivitas normalisasi, ujarnya, bisa dilihat

dari titik yang sudah dinormalisasi dan menjadi bebas banjir. Salah satunya, Bukit Duri, Jakarta Selatan. “Penyebab 31 titik itu rata-rata memang karena belum tersentuh normalisasi. Misalnya, seperti Gang Arus Rawajati, Pejaten, Bidara Cina, dan sebagainya. Masyarakat harus membuka mata normalisasi harus bener-benar jalan,” kata Teguh. Normalisasi, diakuinya, pasti berdampak pada warga di bantaran sungai. “Kami punya fungsi untuk membebaskan lahan, memberi ganti yang punya alas hak. Bagaimana yang tidak punya? Kita relokasi ke rusun terdekat,” ujarnya. Pengamat Perkotaan dari Universitas Trisakti, Nirwono Yoga, menyampaikan ada lima langkah penanganan banjir. Pertama, naturalisasi 13 sungai, bukan hanya normalisasi atau betonisasi. Lalu, revitalisasi 44 waduk dan 14 situ, rehabilitasi saluran air seluruh skala, optimalisasi dan penambahan RTH, dan terakhir, optimalisasi lahan privat sebagai resapan air. “Intinya tidak ada air hujan yang terbuang, semua diresapkan atau ditampung,” paparnya. (Gan/J-4)

Salah Paham Usai, Biksu dan Warga Legok Damai VIDEO aksi pengusiran biksu bernama Mulyanto Nurhalim oleh warga Desa Babat, Kecamatan Legok, Kabupaten Tangerang, Banten, yang viral beberapa hari terakhir dinyatakan sebagai kesalahpahaman yang sudah ditangani. “Itu hanya kesalahpahaman, dan saat ini biksu tersebut sudah bisa hidup berdampingan kembali dengan warga Desa Babat,” kata Kapolres Tangerang Selatan, AKBP Fadli Widiyanto, didampingi Kapolsek Legok AKP Murodih, kemarin. Dia menuturkan, aksi itu terjadi pada Minggu (4/2), berawal dari penolakan warga atas dugaan kegiatan kebaktian umat Buddha yang kerap digelar di rumah Biksu Mulyanto. Warga pun mendatangi salah satu tokoh agama Islam setempat yakni, KH Khoiri untuk menyampaikan pelarangan atas kegiatan itu. Setelah peristiwa itu viral, kata Fadli, kepolisan berusaha mengumpulkan unsur masyarakat di Desa Babat guna bermusyawarah pada Senin (5/2). “Karena tidak ada per-

wakilan dari biksu, ditunda hingga Rabu (7/2). Alhamdulillah pada pertemuan itu semua perwakilan hadir, dan perkumpulan biksu diwakili Romo Yos Kartika,” paparnya. Dalam rapat musyawarah lintas sektor digelar di Kantor Camat Legok, disepakati sejumlah poin di antaranya, memaklumi kunjungan biksu dari luar Legok ke kediaman biksu Mulyanto terutama pada akhir pekan. “Umat Buddha datang untuk mengantarkan makanan yang kemudian didoakan oleh biksu supaya hidup mereka lebih berkah, bukan kebaktian. Hal ini dimaklumi karena biksu tidak boleh pegang uang dan beli makanan sendiri,” terangnya. Warga menyepakati bahwa rumah itu tempat tinggal, bukan untuk tempat peribadatan, meski ornamen Buddha diminta tidak mencolok agar tidak menimbulkan kecurigaan warga. “Biksu tetap tinggal di rumahnya karena dia memang asli sini,” kata Kapolsek Legok AKP Murodih. (SM/J-4)

Perekonomian Indonesia semakin Membaik MENKO Kemaritiman Luhut B Pandjaitan menyampaikan kenaikan peringkat dari BBB minus menjadi BBB oleh lembaga pemeringkat Jepang menunjukkan perekonomian Indonesia semakin membaik. “Lembaga pemberi peringkat JCR menaikkan sovereign credit rating Indonesia dari BBB minus menjadi BBB, artinya angka untuk interest uang kini lebih rendah. Ini menunjukkan perekonomian kita makin berkembang baik dan ini harus dipelihara,” kata Luhut pada kuliah umum bertema Pengembangan industri dan jasa maritim Indonesia untuk mewujudkan visi poros

maritim dunia, di auditorium UPN Veteran, Yogyakarta, kemarin. Luhut melanjutkan, JCR mencatat perbaikan iklim investasi yang ditandai peningkatan investasi swasta dari dalam dan luar negeri. Pembangunan infrastruktur pun dinilai sangat masif karena komitmen tinggi dari pemerintah. Namun, Luhut mengakui dana pemerintah kini hanya cukup membiayai kurang dari 30% pembangunan. Karena itu, pemerintah mencari cara untuk melakukan pembangunan dengan dana pemerintah seminimal mungkin, seperti blended finance, yaitu pembiayaan

dari sumber publik atau filantropi. Di sisi lain, masih ada sumber potensi ekonomi Indonesia dari laut dan garis pantai. “Garis pantai sepanjang 99.093 kilometer dan potensi ekonominya bisa mencapai US$1,2 triliun per tahun. Ini belum dimanfaatkan maksimal,” ujarnya. Ke depan, kata Luhut, pemerintah melalui kebijakan poros maritim dunia akan menggarap potensi itu. Mulai sektor perikanan tangkap, perikanan budi daya, industri pengolahan hasil perikanan, bioteknologi kelautan, pertambangan dan energi, pariwisata bahari, perhubungan laut, hingga industri

jasa maritim. Bahkan, itu menjadi modal kuat untuk memenuhi kebutuhan garam konsumsi dan industri di dalam negeri agar Indonesia tidak lagi impor garam industri pada 2020. “Pemerintah menyiapkan 30 ribu hektare lahan ladang garam di provinsi NTT. Nanti kita pakai teknologi lebih baik agar produksinya lebih bagus dengan kadar garam 98%.” Di ujung kuliah umum, Luhut berpesan kepada mahasiswa agar menguasai teknologi. “Penguasaan teknologi seperti artificial intelligence amat penting. Ini jadi tantangan bagi mahasiswa.” (AU/E-3)

ANTARA/YULIUS SATRIA WIJAYA

RENOVASI PESANTREN: Menteri BUMN Rini M Soemarno (kedua dari kanan) didampingi Dirut Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo (kedua dari kiri), Direktur Human Capital dan Pengembangan Sistem PT. Wika Novel Arsyad (kiri), dan Penasihat Ponpes Al Falak Syekh Hakim Agus Fauzan (tengah) saat meresmikan asrama putri yang telah direnovasi di Bogor, Jawa Barat, kemarin.

OBITUARIUM

Mantan Aktor Laga yang Akrab dengan Jemaat

MI/RAMDANI

PELUNCURAN OVOP: Menteri Desa PDTT Eko Putro Sandjojo (kiri),

Direktur Wahid Foundation Yenny Wahid (kanan), Istri Presiden Keempat RI Gus Dur, Sinta Nuriyah (ketiga dari kanan), bersama perwakilan Kampung Damai saat peluncuran One Village One Product (OVOP) dan Kampung Damai Perempuan Berdaya, Komunitas Damai, di Jakarta, kemarin.

KABAR duka datang dari dunia perfilm an Tanah Air. Aktor laga legendaris Yohanes Thomas Advent Bangun mengembuskan napas terakhir pada usia ke-65 tahun di RS Fatmawati, Jaksel, kemarin dinihari. Ia meninggal dunia karena komplikasi penyakit selama beberapa tahun terakhir. Bersama istrinya, Lois Riani Amalia Sinulingga, mendiang dikaruniai lima anak. Lahir di Kabanjahe, Sumut, 12 Oktober 1952, Advent Bangun yang terkenal dengan peran jagoan itu mengawali kariernya dari dunia

karate. Dia ialah atlet karate nasional yang selama 12 tahun menjadi juara nasional dan mengikuti berbagai kejuaraan di Asia, Eropa, dan AS. Dari dunia karate itulah Advent Bangun menjajaki perfilman Indonesia sehingga menjadi bintang laga yang sangat terkenal. Ia disejajarkan dengan aktor laga lainnya, seperti Barry Prima, George Rudy, Johan Saimima, dan Ratno Timoer. Sedikitnya 60 film dan sinetron pernah dimainkan Adven Bangun sejak 1976 sampai 1995 yang diawali film Rajawali Sakti pada 1976. Bahkan,

FACEBOOK

Advent Bangun Mantan Aktor

beberapa film akrab bagi pemirsa, antara lain Anita (1984), Satria Bambu Kuning (1985), dan Si Buta dari Gua Hantu (1985). Ia pun beraksi mendebarkan di film Si Buta Lawan Jaka Sembung (1983), Komando Samber Nyawa (1985), dan Petualangan Cinta Nyi Blorong (1986). Sukses menjadi aktor, Advent Bangun meninggalkan dunia selebritas

dengan menjadi pendeta. Pada 2001, ia memilih jadi pelayan Tuhan dan saat itu pula namanya ditambah Yohanes di bagian depannya. Dalam karyanya sebagai pendeta, Advent Bangun sering menemani peziarah rohani ke Tanah Suci Jerusalem. “Banyak yang senang jika dia yang menemani karena beliau sangat akrab dengan jemaatnya. Jadi, ya beliau sering bolak-balik ziarah ke Tanah Suci,” ucap keponakannya, Harun, di rumah duka, Jln Kecapi II No 64, Jagakarsa, Jaksel. Sang istri, Lois Riani, pun sudah ikhlas ditinggal suami tercintanya. “Jika ini yang terbaik untuk Tuhan, kami sudah ikhlas,” ujarnya sedih. Soal prosesi pemakaman suaminya, ia menambahkan, akan dilakukan di TPU Kampung Kandang, Jagakarsa, Jakarta, hari ini. Beristirahatlah dalam damai, Yohanes Thomas Advent Bangun. (Ths/E-3)


WAWANCARA

MINGGU, 11 FEBRUARI 2018

5

DWIKORITA KARNAWATI

Inovasi Kunci Kecepatan, Ketepatan, dan Akurasi

BMKG sedang meriset untuk memperkirakan kapan terjadinya gempa yang sampai hari ini belum bisa diprediksi.

RIZKY NOOR ALAM

rizkynoor@mediaindonesia.com

DWIKORITA KARNAWATI

A

NOMALI cuaca menunj u k k a n a k t i v i t a s ny a dalam beberapa tahun terakhir. Fenomena itu tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga di dunia. Musim dingin yang ekstrem, mencairnya es di kutub, suhu panas ekstrem, intensitas badai yang semakin sering, hingga naiknya permukaan air laut merupakan beberapa fenomena alam yang kerap dihadapi manusia di berbagai belahan dunia. Di Indonesia, belum lama juga diterjang badai Cempaka dan Dahlia yang mengakibatkan kerusakan dan kerugian cukup besar di sejumlah daerah. Kemudian pemanasan global akibat ulah manusia. Lalu, bagaimana dengan Indonesia? Fenomena alam apa yang patut diwaspadai? dan sudah siapkah masyarakat menghadapi anomali cuaca yang terus terjadi? Berikut petikan wawancara eksklusif Media Indonesia dengan Kepala Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati, di kantornya Jumat (2/2). Bagaimana fenomena cuaca di Indonesia saat ini? Apakah global warming amat berdampak, mengingat sejumlah badai menerpa wilayah Indonesia beberapa waktu lalu? Siklon itu terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara yang cukup ekstrem, yaitu tekanan udara yang berada di belahan Bumi selatan. Itu untuk kasus badai (siklon) Cempaka dan Dahlia yang terjadi November. Pada bulan itu matahari berada di belahan Bumi selatan. Selama matahari berada di belahan Bumi selatan, angin bergerak dari utara ke selatan atau dari benua Asia ke Australia. Namun, di belahan Bumi selatan itu sendiri, temperaturnya tidak seragam. Secara lokal ada titik-titik panas yang lebih tinggi. Itulah mengapa di Samudra Hindia pemanasannya tidak homogen sehingga secara lokal terjadi zona-zona udara dengan suhu lebih tinggi (udara bertekanan lebih rendah) jika dibandingkan tekanan atau suhu udara sekitarnya. Akibatnya, terjadi aliran udara dari zona tekanan lebih tinggi (suhu dingin) mengitari pusat tekanan udara yang rendah (suhu hangat) dengan gerakan memutar, berkecepatan tinggi hingga mencapai 35 knots lebih. Bahkan, di beberapa tempat menjadi cuaca ekstrem karena sangat tinggi intensitasnya (melampaui 100 mm/hari). Contohnya, pada November 2017 terjadi 2 titik yang kecepatan dan kandungan uap airnya meningkat membentuk siklon Cempaka dan Dahlia. Dari hasil penelitian di Pusat Perubahan Iklim BMKG selama 30 tahun terakhir, data menunjukkan tendensi adanya peningkatan suhu yang mencapai rata-rata 1,2 derajat di wilayah lokal-lokal, tetapi menyebar dan meluas hampir di seluruh Indonesia dan itu mengakibatkan kenaikan permukan air laut rata-rata 5 mm-6 mm per tahun di perairan Indonesia. Bagaimana BMKG menyosialisasi cuaca buruk atau bencana? Kami bisa memprediksi terjadinya hari tanpa hujan atau kekeringan 6 bulan sebelumnya. Kami memprediksi di 2018 akan lebih kering karena hujan yang turun tidak akan selebat tahun sebelumnya. Itu bisa diketahui sebelum kita masuk ke 2018. Kami berkolaborasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) serta dinas-dinas terkait di daerah untuk menyiapkan pola tanamnya seperti apa. Jadi persiapan itu tidak mendadak dalam jangka pendek. Persiapan itu berdasarkan pada data yang kami sajikan, tidak hanya disiapkan oleh masyarakat. Negara, antarlembaga berkoordinasi, dan melibatkan masyarakat. Kemudian untuk potensi ben-

Tempat, tanggal lahir Yogyakarta, 6 Juni 1964 Pendidikan S-1: Teknik Geologi di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, 1988 S-2: Engineering Geology di Leeds University Inggris (1991) S-3: Engineering Geology di Leeds University Inggris (1996) Karier 1. Kepala Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), November 2017-sekarang 2. Rektor Universitas Gadjah Mada, 2014-2017 3. Editor in Chief on Geological Engineering ASEAN Journal of Engineering, 2010sekarang 4. Editor of ASEAN Journal of Applied Geology, 2011-sekarang 5. Dosen dan peneliti pada Environmental Geology and Engineering Geology for Asian University Network, 2004-sekarang 6. Dosen dan peneliti di Universitas Gadjah Mada, 1990-sekarang. MI/RAMDANI

cana, kami berkoordinasi dengan BNPB dan BPBD bahkan koordinasi itu sampai mesin ke mesin sehingga semua hasil observasi BMKG dan analisisnya, misalnya tentang kegempaan, tsunami, maupun cuaca langsung tersambung dengan BPBD-BPBD di daerah sehingga mereka mendapat informasi secara otomatis. Jadi, mesin itu sudah bekerja lebi dulu untuk menginformasikan dan mengingatkan kita. Hal ini penting karena BPBD yang akan menggerakkan masyarakat apakah ada evakuasi. Bagaimana BMKG memprediksi cuaca yang sifatnya mendadak? Mengingat cuaca saat ini cepat berubah? Prediksi itu sifatnya agak panjang, misalnya pada 2017 kami memprediksi 2018 nanti kecenderungan curah hujan lebih rendah sehingga menimbulkan dugaan akan lebih kering. Namu, jika prediksinya semakin jauh, akurasinya semakin rendah. Untuk itu, kami terus mengupdate, memberikan informasi tidak bisa hanya sekali dan mesin itu bekerja terus sehingga prediksinya progresif, semakin dekat semakin akurat dan yang penting ialah kapan kita mengambil tindakan. Untuk cuaca, kami bisa memprediksi 3 hari sebelumnya, tetapi selalu ter-update jadi setiap hari itu di-update 2 kali dan semakin mendekati hari H maka akan semakin akurat. Kalau untuk cuaca ekstrem, paling lambat 3 jam sebelum kejadian kami sudah bisa tahu. Kalau persiapan sudah sampai 3 jam sebelumnya itu artinya untuk menyelamatkan nyawa bukan infrastruktur atau pola tanam. Inovasi-inovasi apa yang sedang dikembangkan BMKG agar dapat memprediksi lebih tepat? Adakah inovasi early warning system? Untuk inovasi kita mulai dari prakiraan cuaca publik. Sebelumnya kami baru mampu memberikan prakiraan untuk level kabupaten/ kota secara umum. Namun, mulai tahun ini, terutama setelah Februari kami bisa memprakirakan cuaca sampai level kecamatan. Kami akan mulai di Surabaya dan Jakarta, bertahap untuk kotakota besar dulu. Khusus untuk Asian Games nanti, kita akan lebih akuratkan. Selain itu, kami akan tingkatkan juga kecepatan prediksinya dari 2 kali sehari menjadi 3 kali sehari. Inovasi lainnya untuk geofisika, kami sedang meriset untuk memperkirakan kapan terjadinya gempa karena sampai hari ini belum bisa diprediksi. Jadi, setiap kejadian gempa itu kami catat dan cocokkan karena

sudah ada formulanya. Kami belum bisa mem-publish itu karena masih dalam tahap riset. Dasarnya adalah dengan mengamati anomali magnet bumi, kami, melalui Pusat Gempa Nasional, memasang geomagnet dan masih fokus di Sumatra Barat, Nias, dan Lampung. Kami baru memasang satu alat lagi pada 2017 di Jawa Barat sehingga untuk Banten masih sangat kurang sensornya sehingga untuk memprakirakan (gempa) masih sulit. Kami masih memerlukan data dan sensor lebih banyak. Ini berlomba dengan Jepang. Mereka pun sampai saat ini masih belum bisa dan kaget saat tahu kita melakukan riset (prakiraan gempa) juga. Inovasi berikutnya, kami sedang berupaya dengan BPPT untuk membuat radar. Kalau bisa memproduksi radar sendiri lebih murah dan pemeliharaannya juga lebih mudah. Saat ini semua radar yang ada di BMKG kami membeli dari luar negeri seperti Amerika Serikat, Finlandia, Prancis, dan Jepang. Kesulitannya adalah spare part kalau ada yang rusak memakan waktu yang lama. Seberapa maju kesiapan Indonesia dalam menghadapi gempa? Baik dari segi pengetahuan masyarakat maupun sistem peringatan dan pananggulangan yang pemerintah miliki? Kesiapan dalam menghadapi gempa bumi memang belum membudaya. Namun, saat ini perguruan-perguruan tinggi yang dekat dengan zona-zona gempa, seperti UGM, Universitas Andalas, itu sudah mulai aktif mengedukasi masyarakat bersama BNPB dan BPBD maupun LSM-LSM. Hampir di seluruh Indonesia sudah ada gerakan edukasi kesiapan dalam menghadapi gempa bumi. Edukasi dilakukan di sekolah-sekolah dan kaum ibu mengajarkan ke anak-anak mereka. Kegiatan tersebut dilakukan sejak 2005 dan tidak hanya sekali, tapi berkali-kali dan medianya juga sudah cukup luas. Namun, gerakan itu belum berhasil membuatnya sebagai suatu budaya. Contohnya, gedung-gedung penting di Ibu Kota belum memiliki jalur evakuasi apabila terjadi gempa bumi, belum semuanya memiliki titik kumpul apabila terjadi gempa bumi. Di Bali, kami sudah mengedukasi ke hotel-hotel bersama BPBD sehingga hotel itu kami siapkan dalam menghadapi kondisi darurat saat gempa. Bagaimana BMKG meningkatkan awareness masyarakat terhadap bencana tersebut? Satu-satunya cara adalah sosialisasi dan edukasi yang harus terus-menerus dilakukan. Bisa juga

kegiatan sosialisasi dan edukasi di integrasikan dengan hiburanhiburan tergantung masyarakat kesukaannya apa. Misalnya, kami pernah melakukan sosialisasi mengenai banjir lahar dengan memanfaatkan pertunjukan ketoprak, lewat-lewat media seperti itu juga akan lebih merasuk. Kalau di sekolah, saya sudah melihat sendiri soal bukubuku SD di tahun 2009, yakni pascagempa dan tsunami Aceh 2004 ada gerakan untuk memasukkan materi kebencanaan di kurikulum dan gerakan itu terjadi di 20052007 dan di 2009 saya melihat sendiri di buku-buku pelajaran geografi misalnya mengajarkan mitigasi bencana. Saya tidak tahu sekarang kelanjutannya seperti apa dan harus dicek lagi. Dalam hal itu artinya edukasi bisa dilakukan melalui pelajaran di sekolah yang sesuai dan bisa juga diberikan pada kegiatan ekstrakurikuler seperti kepramukaan. Melalui kegiatan keagamaan seperti pengajian juga bisa dilakukan. Sebetulnya semua hal-hal itu sudah saya lihat pelaksanaannya, hanya mungkin kita tidak boleh lelah melakukannya, ini adalah program yang tidak boleh berhenti meskipun sudah dilakukan agar tidak lupa. BMKG memiliki sekolah sendiri Sekolah Tinggi Metereologi, Klimatologi, dan Geofisikadi (STMKG) di Bintaro, bagaimana metode pendidikan yang diterapkan? Saat ini kurikulum utamanya menyiapkan mereka sebagai ahli prakirawan atau forecaster untuk memprediksi. Mereka juga disiapkan sebagai pengamat atau observer karena harus mengamati fenomena-fenomena dari sensorsensor kemudian menghitung dan menganalisis untuk mendapatkan hasilnya. Namun, keahlian itu tidaklah cukup. Sebab itu, kami sedang mengevaluasi kurikulumnya. Saya sudah meminta untuk lebih mengarah ke data science kemudian mengarah ke big data dan artificial intelligent dalam rangka meningkatkan akurasi prediksi. Kalau dengan big data, analisisnya akan semakin presisi. Team work juga harus bisa berkomunikasi dengan publik. Kami juga mengundang para pakar dari Jepang untuk melatih bagaimana menganalisis. Bagaimana kesiagapan BMKG dalam menghadapi berita hoaks? Terutama pascaterjadinya bencana seperti di gempa bumi Lebak kemarin? Begitu ada gempa sensor kami akan menerima rambatan getaran. Sensor-sensor kami tersebar di ber-

bagai wilayah Indonesia. Sensor yang terdekat dengan pusat gempa akan kirimkan data ke BMKG. Dalam waktu maksimum 5 menit kami harus segera mengumumkan melalui cara mesin, antarmesin, lewat website, aplikasi, dan juga kalau gempanya lebih dari 5 SR televisi harusnya langsung mengumumkan, sebab transfer informasi itu sudah ada di BMKG dan menyambung ke televisi. Jadi, tanpa difungsikan oleh orang secara otomatis mestinya program televisi langsung mati dan muncul info gempa. Atau dengan cara push button, jadi kalau ada info genting tadi, petugas yang memiliki otoritas langsung push button dan akan tayang infonya. Mekanisme tersebut untuk membantah berita hoaks. Mengalahkan hoaks harus dengan kecepatan supaya masyarakat tidak akan mudah terpengaruh hoaks. Di luar negeri awareness cuaca sangat penting (negara 4 musim). Apakah hal tersebut memang karena culture masyarakatnya? Kita memang kurang begitu peduli terhadap cuaca, tetapi BMKG harus memulai. Kami justru sedang bejuang keras untuk membuat masyarakat lebih peduli meskipun musim Indonesia hanya 2. Untuk itu kita mulai menggalakkan informasi melalui displaydisplay informasi cuaca, seperti di bandara, pelabuhan, maupun tempat-tempat umum, bahkan sampai ke smartphone sudah ada aplikasinya. Belum setahun Anda menjabat sebagai kepala BMKG. Perbedaan apa yang Anda rasakan ketika masih menjabat sebagai rektor? Di institusi pendidikan dan penelitian, saya lebih fokus bagaimana mendidik generasi muda untuk selalu berpikir inovatif, kreatif, dan produktif. BMKG ialah lembaga operasional yang menjaga keselamatan publik dari berbagai ancaman cuaca ekstrem dan bencana, tetapi juga menyajikan informasi meterelogi, klimatologi, dan geofisika untuk keselamatan infrastruktur, keselamatan konektivitas transportasi penerbangan dan maritim. Jadi, sekarang lebih ke lembaga operasional yang menuntut kecepatan, ketepatan, dan akurasi. Untuk bisa cepat, tepat, dan akurat itu harus berbasis teknologi yang selalu inovatif. Jadi yang kami kejar inovasi teknologi. Namun, inovasi teknologi tidak bisa berjalan kalau SDM yang ada tidak bisa mengimbangi inovasi tadi, sehingga saat ini yang kami gerakan membangun inovasi teknologi dan SDM yang mampu berinovasi. (X-7)

Ingin Peran BMKG Lebih Dahsyat Lagi INOVASI merupakan hal yang selalu Dwikorita tekankan untuk membangun, baik saat menjadi rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, maupun sekarang menduduki kursi nomor 1 BMKG. Gagasan inovasi itu juga yang juga membawanya ke posisi saat mengikuti proses seleksi Kepala BMKG tahun lalu. “Yang saya tonjolkan saat diseleksi (kepala BMKG) saya berpikir harus mampu membangun inovasi di BMKG. Jadi, yang saya omongkan itu ialah yang saya sampaikan saat seleksi,” ujar mantan Rektor UGM periode 2014-2017 itu. Menurutnya, yang ia sampaikan ialah bagaimana BMKG yang menjadi lembaga operasional rutin, bisa berperan lebih dahsyat lagi. Perempuan yang meraih doktor dari Leeds University di Inggris itu ingin konsep inovasi ada dalam mindset ataupun pola kerja di lingkungan kerja BMKG. Di waktu luangnya seusau bekerja, Dwikorita gemar beraktivitas di luar ruang. “Waktu dulu sering hiking, naik gunung, naik sepeda, pokoknya jalan ke luar, ke alam bebas maksudnya bukan ke mal,” imbuhnya. Bahkan dulu sebelum menjabat sebagai rektor, ia senang meneliti ke pelosok-pelosok daerah. Sebab, selain meneliti sambil melakoni hobinya beraktivitas di alam bebas. “Jadi, dulu dalam melakukan penelitian dan pengamatan, saya meriset early warning system untuk bencana. Saya pilih penelitian itu juga karena hobi. Membangun early warning system itu harus turun ke komunitas, ke masyarakat, travelling ke alam. Jadi, pekerjaan saya dulu sekalian menjalani hobi,” ungkap penggemar makanan tradisional tersebut. Lebih lanjut, perempuan kelahiran Yogyakarta 53 tahun lalu itu mengatakan, sebagai seorang pendidik dan ahli geologi, ia juga menanamkan nilainilai kepada kedua anaknya agar selalu waspada dan menjaga lingkungan. “Anak-anak saya sudah mandiri, saya sekarang hanya berdua dengan suami. Yang saya ajarkan ke anak-anak saya dulu itu ialah menjaga lingkungan, dari hal yang sederhana seperti jangan buang sampah sembarangan, jangan merusak tanaman, jangan ganggu kebersihan lingkungan, kemudian juga harus waspada bencana. Jadi, saya mengajari orang lain, kenapa saya tidak mengajarkan anak agar mereka juga dapat bermanfaat bagi sesamanya,” pungkasnya. (Riz/X-7)


6

MINGGU, 11 FEBRUARI 2018

JEDA

Kita Semua Pemuda Indonesia Setiap anak muda di Indonesia dapat berkontribusi bagi kemajuan Indonesia. Tidak terkecuali mereka yang keturunan Tionghoa. Caranya pun beragam.

FOTO-FOTO: MI/RAMDANI

KONTRIBUSI UNTUK NEGERI: Pendiri Lembaga Pengajaran Tata Busana Susan Budiharjo, Susan Budihardjo melihat persiapan sebelum pergelaran busana karya lulusan terbaik lembaga busana tersebut di Ciputra Artpreneur, Jakarta, Jumat (9/2) malam. Berdiri sejak tahun 1980, Lembaga Pengajaran Tata Busana Susan Budiharjo telah mencetak nama-nama besar insan fesyen Indonesia, sebut saja Sebastian Gunawan, Chenny Han, Sofie, Denny Wirawan, dan lain sebagainya. Sebagai salah satu sepuh sekolah fesyen di Indonesia.

SITI RETNO WULANDARI wulan@mediaindonesia.com

S

UASANA di belakang panggung peragaan busana sangat ramai dan sibuk. Namun, perhatian terpusat di satu orang, Susan Budihardjo. Susan tengah menyiapkan pementasan busana karya anak didik di Lembaga Pengajaran Tata Busana (LPTB) Susan Budihardjo. Sudah 38 tahun, ia berkiprah sebagai tenaga pendidik sekaligus pendiri sekolah mode yang telah melahirkan banyak perancang kenamaan, seperti Sebastian Gunawan, Eddy Betty, Sofie, Didi Budiardjo, juga Denny Wirawan. Susan mulai belajar tata busana di Jerman. Ia memilih Jerman karena hanya negara itu yang menggratiskan biaya sekolah dan ketentuan bebas visa. Perempuan keturunan Tionghoa itu mengakui dirinya bukan berasal dari keluarga berada yang bisa bebas memilih tempat menimba ilmu, melainkan tak lama, Susan pindah sekolah ke London dan bertahan hingga 1,5 tahun.

Pendiri Lembaga Pengajaran Tata Busana Susan Budiharjo, Susan Budihardjo (kiri), saat pergelaran busana karya lulusan terbaik lembaga busana tersebut di Ciputra Artpreneur, Jakarta, Jumat (9/2) malam.

Terkadang Dipandang Sebelah Mata

SETIAP anak muda di Indonesia memiliki peran yang sama membangun negeri. Tidak terkecuali anak muda Tionghoa. Sayangnya, anak muda dari etnik ini tidak diterima sebagai bagian integral bangsa. “Di era Orba, etnik ini digiring untuk hanya berkutat di bidang ekonomi. Di bidang pemerintahan atau militer, enggak boleh berperan. Nah akibatnya, sebagaian anak muda Tionghoa mungkin juga kurang tertarik pada birokrasi atau militer, apalagi kedua bidang ini tampaknya belum dibuka lebar untuk anak muda Tionghoa. Akibatnya, anak muda Tionghoa berkiprah di luar kedua bidang ini,” kata Tom Saptaatmadja, pegiat lintas agama kepada Media Indonesia. Tidak hanya bidang ekonomi, ada yang mulai menekuni bidang pendidikan. Di Surabaya, misalnya ada beberapa anak muda Tionghoa sudah menjadi dekan atau rektor di beberapa perguruan tinggi swasta. Demikian juga bidang kebudayaan atau seni, termasuk film, musik atau dunia tulis

Setelah itu, Kanada menjadi tujuan berikutnya mencari ilmu baru seputar tata busana. Lima tahun berkelana mencari ilmu di luar negeri, Susan segera kembali ke Indonesia. Memberi kebebasan, menjadi salah satu cara Susan untuk mendidik para perancang junior, alasannya karena setiap orang sudah memiliki karakter sendiri. “Sebenarnya, saya tidak mau sekolah ke luar negeri, tetapi saat itu tidak ada pilihan sekolah di sini. Ingin tahu banyak sekolah, banyak pelajaran, dan ilmu yang langsung saya bawa kembali ke Indonesia,” ujar alumnus sekolah mode Asride (ISWI) saat ditemui di Ciputra Artpreneur Jakarta, Jumat(9/2). Kala itu profesi perancang belum segaung saat ini. Namun, Susan ingin membagikan ilmunya kepada mereka yang memiliki gairah pada dunia fesyen. Sempat ditertawakan, tetapi ia tak menghentikannya menyebarkan ilmu menjadi salah satu aksi sosial yang bisa ia berikan untuk negeri. Kini sudah banyak sekali lulusan sekolah mode LPTB Susan Budihardjo yang membawa nama Indonesia sejajar dengan kemampuan para perancang ternama dunia. Meskipun terlahir sebagai seorang keturunan Tionghoa, Susan merasa berbagi pada negeri sudah menjadi kewajibannya. Ia pun mengaku tak pernah mendapatkan perilaku tidak menyenangkan karena dirinya merupakan seorang keturunan. Ia pun tak rendah diri untuk bisa berkarya serta membuktikan kepada orang banyak. Selain memberikan ilmu, ia juga memberikan wadah bagi para lulusan baru LPTB agar mereka tidak kebingungan ketika tercebur langsung pada dunia tata busana. “Biar karya yang berbicara, kenapa harus takut berbagi ilmu, kita enggak boleh besar kepala harus terus mau belajar. Sudah sejatinya sebagai WNI punya kontribusi tidak pandang suku, agama, ataupun ras, punya hak yang sama. Saya bersyukur, di dunia fesyen tidak ada pembedaan perilaku pada siapa pun,” ungkapnya sembari menerangkan detail pekerjaan murid-murid yang terpasang menjadi karya instalasi.

Tidak hanya bidang ekonomi, ada yang mulai menekuni bidang pendidikan. Di Surabaya, misalnya ada beberapa anak muda Tionghoa sudah menjadi dekan atau rektor di beberapa perguruan tinggi swasta. menulis, juga kuliner atau pariwisata, mulai ada kiprah anak anak muda Tionghoa. Menurutnya, masih saja ada pandangan miring terhadap etnik ini. Seperti menuding ekslusif atau kurang menyapa anak muda dari golongan lain. Namun, bagi yang serius dengan bidang kehidupan yang sudah ditekuni, semua pandangan miring

Berbagi Pandangan yang sama juga dilontarkan founder start-up Bridestory Kevin Mintaraga. Tanpa peduli apakah anak muda itu keturunan Tionghoa atau bukan, berhak berperan memajukan Indonesia. “Mau Tionghoa atau bukan, kita semua pemuda Indonesia. Tentunya kita berharap yang terbaik buat Indonesia. I believe, negara kita punya potensi yang luar biasa dengan anak-anak muda sekarang yang mampu mengerakan masa depan kita bersama,” katanya. Kevin mencetuskan program A Blessing to Share, yakni Bridestory berkolaborasi dengan Food Cycle, organisasi nirlaba yang berfokus mendistribusikan makanan kepada mereka yang membutuhkan, terutama di Jakarta. Sebagai upaya mengurangi angka kelaparan. “Melalui A Blessing to Share, Bridestory dan Food Cycle mendorong para calon pengantin dari seluruh Jakarta untuk menyumbangkan surplus makanan mereka untuk dibagikan kepada mereka yang membutuhkan sehingga momen istimewa mereka dapat menjadi hari bahagia bagi orang lain juga,” paparnya. Program kami juga didukung Go-Jek melalui layanan Go-Send dan Go-Box. GoJek akan membantu mengumpulkan dan mengirimkan makanan surplus dari venue pernikahan ke tempat penampungan makanan, makanan akan diidentifikasi diperiksa kualitasnya sebelum didistribusikan. “Tentunya melihat senyum kebahagiaan dari mereka yang menerima ransum memberikan kebahagiaan yang lebih dalam hati. Seperti pepatah mengatakan, lebih baik memberi daripada menerima,” lanjutnya.

Kembali Seperti Susan dan Kevin yang sempat mengenyam pendidikan di luar negeri, Antonius Richard Rusli, 25, arsitek muda Indonesia yang sudah melanglang buana ke luar negeri memutuskan kembali ke Indonesia untuk membantu Indonesia. Sejumlah penghargaannya pun diraihnya hingga ia berkesempatan bekerja sebagai Architectural Designer, di WOHA Architecture,

itu tentu menjadi tantangan tersendiri untuk semakin terlibat dalam memajukan bangsa ini. Namun, menurut Suhadi Sandjaja, Ketua Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) mengatakan mungkin bukan hanya etnik Tionghoa yang dirundung, yang penting bagaimana seseorang itu bisa mengembangkan potensi yang dimilikinya. Tom melihat setiap anak muda yang berbakat dan hebat di negeri ini mampu berkontribusi bagi Indonesia, jelas negeri ini akan tambah hebat. “Namun, kehebatan perlu disertai rasa cinta. Negeri ini butuh banyak cinta, agar tetap utuh dalam bingkai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika. Jadi, semoga Imlek tahun ini membawa kebaikan bagi Indonesia. Tahun politik yang ditandai dengan pilkada serentak, tidak boleh menggerogoti keutuhan bangsa,” tutup Tom. Bagimanapun, agama atau ras berbeda tentunya mengajarkan hal yang sama, yakni menghargai satu sama lain. (Wan/M-4)

Singapore selama 3,5 tahun. Kesempatannya untuk bekerja di luar memang sangat besar baginya, apalagi ia punya keahlian yang bisa ia jual di negara tersebut. Namun kini, ia kembali ke Indonesia, tepatnya Juli 2017. Selain karena masalah keluarga yang ia harus selesaikan, ia juga yakin bahwa Indonesia tempat terbaiknya untuk tinggal maupun berkarya. Ia kemudian mendirikan sebuah biro arsitek, ia lebih mengedepankan desain khas Indonesia dalam setiap karyanya. Padahal, bila melihat masa lalunya, mahasiswa Arsitektur di Universitas Katolik Parahyangan (Unpar), Bandung, Jawa Barat, ini mendapatkan penolakan untuk membuat sanitasi senter dan beberapa masjid. Namun, yang diterimanya justru berbeda, masyarakat sekitar malah memandangnya sebelah mata. “Mungkin salah satunya saya Tionghoa dan bukan mayoritas juga, sehingga mereka takut. Saya enggak bisa nyalahin mereka juga, mungkin takut kristenisasi atau bahkan mungkin ingin mengambil tanahnya untuk bisnis,” kata Antonius, Rabu (7/2), di Rumah sekaligus tempat kerjanya, di Puri Kembangan Jakarta Barat. Cara mereka berkontribusi memang berbeda-beda. Namun, hanya satu alasan mereka melakukannya. Untuk Indonesia karena mereka pemuda Indonesia. (Wan/ FD/M-4)


SEPAK BOLA

MINGGU, 11 FEBRUARI 2018

7

KISI-KISI

Doa untuk Masa Depan P E N Y E RANG Everton Wayne Rooney telah menyampaikan harapan di masa depan jika telah memutuskan ‘gantung sepatu’ suatu saat nanti. Mantan bintang Manchester UniAFP ted itu menuturkan bahwa ia ingin mengisi posisi di pelatihan Everton sembari berharap menjadi manajer klub masa kecilnya tersebut di masa depan. “Saya akan senang untuk bertahan di Everton, mengisi posisi kepelatihan atau berharap menjadi seorang manajer nantinya,” kata pesepak bola yang sering disapa Wazza itu. Lebih lanjut, penyerang 32 tahun itu mengaku akan mulai ikut berperan aktif dalam sesi pelatihan di timnas U-14 Everton. Rencananya tugas itu akan ia emban musim depan. “Ini akan menjadi hal yang baik untuk menambah pengalaman. Ini juga kesempatan untuk mengawali keinginan saya masuk ke dunia pelatih,” imbuhnya. (Dailymail/Sat/R-1)

AFP/ADRIAN DENNIS

PEMBEDA: Ujung tombak Tottenham Hotspur Harry Kane (kanan) meluapkan kegembiraan bersama rekannya, Delle Alli, setelah menjebol gawang Arsenal pada laga Liga Primer di Stadion Wembley, London, tadi malam. Tottenham menang 1-0 di duel sesama klub Kota London, sekaligus kian meramaikan persaingan di posisi empat besar klasemen sementara.

Mou tak Berjodoh di St James’ Park Formasi 4-2-3-1 akan disiapkan oleh Mou dalam kunjungan ke Tyneside kali ini. Gelandang Paul Pogba mengisi lini tengah untuk mendukung duo serang Romelu Lukaku dan Alexis Sanchez. SATRIA SAKTI UTAMA

satria@mediaindonesia.com

P

ERASAAN gundah sedang menghinggapi pelatih Manchester United Jose Mourinho jelang timnya melawat ke St James’ Park--markas Newcastle United--dalam lanjutan Liga Primer Inggris, malam ini. Mou--sapaan Mourinho--selalu tidak berjodoh dengan stadion berkapasitas 52 ribu penonton itu. Dalam enam kali kunjungan ke St James’ Park pada ajang Liga Primer Inggis, pelatih Portugal itu tidak pernah satu kali pun pulang dengan membawa hasil positif. Tiga kali menelan kekalahan dan sisanya berakhir seri. Satusatunya stadion tandang lawan yang belum pernah ditaklukkan

oleh eks pelatih Chelsea ini. Mou pun berharap peruntungan berubah menyambut pekan ke-27 kali ini. “Saya kalah dan seri beberapa kali (di Newcastle). Saya harap hasil akan berubah meski saya tahu karakteristik dari permainan tidak akan berbeda. Sejujurnya sulit. Saya suka atmosfer di sana, tapi akan menjadi pertandingan yang sangat sulit,” jelas arsitek 55 tahun itu. Strategi menyerang dengan formasi 4-2-3-1 akan disiapkan oleh Mou dalam kunjungan ke Tyneside kali ini. Gelandang Paul Pogba yang secara mengejutkan dicadangkan pekan lalu berpeluang untuk kembali mengisi satu pos di lini tengah. Duo Romelu Lukaku dan Alexis Sanchez menjadi pilihan nomor satu mengisi sektor penyerangan.

Kombinasi Lukaku dan Sanchez ini menjadi ancaman serius bagi tembok pertahanan the Magpies, julukan Newcastle. Terlebih saat ini kordinasi lini belakang mendapatkan cap merah. Gawang Newcastle United tidak pernah mencatat cleansheet sepanjang lima laga terakhir dengan sembilan kali kebobolan. Kondisi semakin pelik karena tim asuhan Rafael Benitez itu tengah berusaha keras menghindari ancaman degradasi. Jonjo Shelvey dkk hanya satu tingkat dari zona merah. “Satu hasil buruk di liga dapat mengubah segalanya. Kami harus kuat. Terkadang kami pantas lebih, tapi Anda harus memaksimalkan peluang. Ide kami ialah memenangi banyak pertandingan, kandang dan tandang,” jelas man-

Barca Tambal Sentral Pertahanan BARCELONA melanjutkan tren positif musim ini setelah mengunci tiket final Copa del Rey, tengah pekan lalu. Namun, akhir pekan ini pelatih Blaugrana--julukan Barcelona--Ernesto Valverde, langsung dihadapkan krisis lini belakang sebelum menjamu Getafe dalam lanjutan La Liga Spanyol, malam ini. Barcelona menargetkan menang pada duel pekan ke-23 untuk mengukuhkan posisi di puncak klase-

men. Akan tetapi, absennya tiga bek tengah, yakni Gerard Pique, Thomas Vermaelen, dan Samuel Umtiti dapat menjadi penghalang. Itu berarti hanya bek anyar Yerry Mina yang sepenuhnya siap merumput. Pique dan Vermaelen tidak terlihat pada sesi latihan karena cedera. Umtiti juga tidak akan beraksi pada laga di Stadion Camp Nou karena skorsing. Valverde kemungkinan be-

AFP

Ernesto Valverde Pelatih Barcelona

sar memilih menarik salah satu gelandang bertahan. Ia enggan mengambil risiko memercayakan kepada bek muda minim pengalaman David Costas. Pilihan dapat jatuh kepada Sergio Busquets atau

tan pelatih Liverpool itu. Lini serang Newcastle akan lebih berbahaya jika penyerang pinjaman dari Leicester City Islam Slimani dapat bermain. Namun, pemain Aljazair itu masih meragukan akibat cedera paha.

Dari Serie A Liga Italia, winger Juventus Federico Bernardeschi melukai bekas klub yang telah membesarkan namanya, Fiorentina. Pesepak bola 23 tahun ini mencetak gol pembuka kemenangan Juventus saat mengunjungi Artemio Franchi, dini hari kemarin. Gol Bernardeschi lewat tendangan bebas di menit ke-56 membuka kemenangan ‘si Nyonya Tua’, julukan Juventus. Gonzalo Higuain kemudian mengganda-

kannya empat menit jelang laga berakhir. Hasil positif itu akan menjadi modal berharga bagi Juventus untuk melawan Tottenham Hotspur di ajang Liga Champions Eropa tengah pekan ini. Juventus tercatat selalu memenangi pertandingan dalam 11 pertandingan terakhir. Sebaliknya, kubu Fiorentina geram dengan keputusan wasit Marco Guida yang menganulir penalti di babak pertama. Sebelumnya wasit menunjuk titik putih setelah bek Juve Giorgio Chiellini menyentuh bola di kotak penalti. Pemain Fiorentina Jordan Veretout menunggu hampir tiga menit untuk melakukan tendangan penalti sebelum wasit meninjau insiden itu dengan sistem VAR atau video assistant referee. (BBC/ Skysport/Goal/Footballitalia/R-1)

Andre Gomes. Meskipun demikian, Barcelona tetap menjadi tim unggulan melawan Azulones, julukan Getafe. Jorge Molina dkk sebelumnya menjadi lumbung gol ketika berkunjung ke Camp Nou dalam dua laga tandang terakhir. Masing-masing setengah lusin gol merobek gawang Getafe saat itu. Valverde mengaku fokus anak asuhnya tidak teralihkan seusai mengunci tiket final Copa del Rey. “Ini final kedua bagi saya. Saya harap hasilnya jauh lebih baik dari yang pertama (Piala Super Spanyol). Sekarang kami akan ada pertandingan melawan Getafe di depan kami dan pemain saya fokus pada apa yang mereka inginkan,”

jelas suksesor Luis Enrique itu. Pada pertandingan lain, peringkat ketiga klasemen Valencia dihadapkan pada pertandingan derby untuk menghentikan rekor buruk. Los Che--julukan Valencia--akan menghadapi rival sekota Levante di Mestalla, dini hari nanti. Valencia menelan tiga kekalahan beruntun di pentas domestik. Posisi mereka terancam dari Real Madrid yang mengincar satu posisi di zona Liga Champions Eropa. “Kami mengadapi ini dengan antusias. Sangat spesial karena kami gagal menang di duel pertama. Kemenangan bakal memperkuat peringkat kami,” jelas gelandang Valencia Carlos Soler. (Marca/As.com/Sat/R-1)

Lukai bekas klub

Berlibur di Tengah Musim PENJAGA gawang nomor satu Bayern Muenchen Manuel Neuer akan pergi berlibur walaupun jadwal kompetisi sedang padat. Terdapat pertimbangan khusus pihak klub membeAFP rikan izin tersebut kepada kiper 31 tahun itu. Seperti diketahui, Neuer kehilangan waktu tampil musim ini akibat cedera metatarsal kaki kiri sejak September lalu. Kondisi terkini, kiper timnas Jerman itu sudah membaik, tapi belum sepenuhnya fit. FC Hollywood--julukan Muenchen--pun menyatakan liburan Neuer untuk mempercepat pemulihan. “Tim bersiap menghadapi laga kandang melawan Schalke 04. Namun, kapten tim Neuer akan mengambil liburan singkat setelah berkonsultasi dengan tim medis,” tulis laman resmi Bayern Muenchen. Neuer bakal menghabiskan waktu berlibur hingga 18 Februari mendatang. (Espn/Sat/R-1)

Eks Setan Merah Meninggal SEPAK BOLA Inggris tengah berduka setelah Liam Miller menghembuskan napas terakhir pada usia 36 tahun, kemarin. Miller yang pernah berkarier di Manchester United pada tahun 2004DOK. TWITTER 2006 ini meninggal dunia setelah berjuang melawan kanker pankreas yang dideritanya. Mantan pemain timnas Republik Irlandia itu didiagnosis mengidap penyakit mematikan tersebut akhir tahun lalu. Namun, pengobatan yang dilakukan hingga Amerika Serikat tidak berbuah hasil positif. “Manchester United sedih sedalam-dalamnya untuk meninggalnya mantan gelandang kami Liam Miller. Kami menyampaikan belasungkawa,” tulis akun media sosial resmi the Red Devils, julukan United. Miller mengawali karier di Celtic pada tahun 2000 sebelum hijrah ke ‘Setan Merah’. Miller lantas pindah ke Sunderland, Queen Park Rangers, dan Hibernian. (Skysports/ Sat/R-1)

Trigol Marko Simic Dekatkan Asa Persija MACAN Kemayoran Persija Jakarta mendekatkan harapan lolos ke final setelah menang 4-1 atas PSMS Medan pada leg pertama babak semifinal Piala Presiden di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, tadi malam. Ujung tombak asing Marko Simic menjadi penentu dengan memborong tiga gol tim Ibu Kota itu pada menit ke-4 dan 11, dan 74, serta gol disumbangkan Jaimerson Xavier di menit ke-15. PSMS membalas melalui aksi Wilfried Yessoh, empat menit jelang jeda. Keunggulan tiga gol itu menjadi modal berharga anak asuh Stefano Cugurra menghadapi laga

kedua di tempat yang sama, Senin (12/2). Sebaliknya, PSMS yang ditukangi Djajang Nurdjaman harus membalas defisit tiga gol di laga tandang untuk bisa lolos ke laga pemungkas. Di bagian lain, Bali United akan melakoni tiga pertandingan beruntun hanya dalam empat hari ke depan. Dua laga semifinal Piala Presiden 2018 melawan Sriwijaya FC pada 11 dan 14 Februari mendatang. Plus pada Selasa (13/2) pekan depan, giliran wakil Myanmar Yangon United dijamu oleh ‘Serdadu Tridatu’--julukan Bali United-- di ajang Piala AFC. Di tengah impitan jadwal yang

terlampau padat, Bali United berusaha mencari celah untuk meraih hasil maksimal. Pilihan paling realistis tentulah melakukan rotasi pemain saat melakoni leg pertama babak empat besar di kandang Sriwijaya FC di Stadion Jakabaring, malam ini. Bali United bukan kali pertama membagi kekuatannya di ajang Piala Presiden 2018. Saat penyisihan grup melawan PSPS Riau pada 24 Januari, pelatih Bali United Widodo C Putro menyiapkan tim mudanya karena tim utama harus beraksi di ajang kualifikasi Liga Champions Asia sehari sebelumnya. Hasilnya tidak buruk,

yakni kemenangan 3-2 atas tim Liga 2 tersebut. “Tentu ada rotasi pemain, kami selalu berdiskusi dengan pelatih Widodo. Kita akan lihat siapa pemain yang akan bermain di AFC Cup dan untuk melawan Sriwijaya. Kami selalu mencoba membawa pemain terbaik disetiap pertandingan,” kata pelatih Bali United khusus di Piala Presiden 2018, Hans-Peter Schaller. Akan tetapi, format serupa tidak akan diduplikat secara penuh. Melihat calon lawan yang lebih kuat, Widodo kemungkinan tetap mengambil risiko menurunkan sejumlah pemain utama. (FR/Sat/R-1)

ANTARA/MOHAMMAD AYUDHA

STRIKER SUBUR: Penyerang Persija Jakarta Marko Simic (kiri) melakukan selebrasi

setelah mencetak gol ke gawang PSMS Medan pada laga pertama semifinal Piala Presiden 2018 di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, tadi malam. Simic memborong tiga gol dan Persija menang 4-1.


8

OLAHRAGA

MINGGU, 11 FEBRUARI 2018

Pekerjaan Rumah masih Menanti Indonesia Dengan waktu pelaksanaan Asian Games 2018 yang tersisa sekitar enam bulan lagi, pemerintah harus membantu Inasgoc menuntaskan semua permasalahan. NURUL FADILLAH

fadillah@mediaindonesia.com

W

ISMA atlet Kemayoran sudah mulai difungsikan sebagai tempat tinggal atlet dan ofisial yang berlaga di Asian Games Invitation Tournament (test event Asian Games) 2018 di Jakarta. Meski sudah ditempati, ternyata masih ada beberapa catatan yang harus diperbaiki dan disempurnakan. Hal ini diungkapkan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera), Basuki Hadimuljono ketika mengunjungi kawasan wisma atlet Kemayoran, Jakarta, bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla, Presiden Inasgoc, Erick Thohir, dan Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi, kemarin. Basuki mencatat, ada beberapa sarana dan prasarana serta lingkungan yang masih harus dibenahi. “Ada sedikit bocor di lantai lima, itu akan saya cek,” jelas Basuki. Hal lain yang juga krusial adalah tempat parkir bus yang terlalu kecil. Selain itu, sarana dan prasarana penunjang seperti joging track juga akan disempurnakan. “Karena nanti tempat parkir dan pasti ada ratusan bus di sini. Kalau 5.000 atlet, satu bus 50 isinya berarti sudah ada berapa bus? Tiap hari di sini. Jadi ini harus diperbaiki. Demikian juga cone block dan jogging track juga nanti dibongkar dan diperbaiki agar lebih rapih,” Selain wisma atlet, salah satu venue test event Asian Games mengalami masalah, yakni arena basket. Empat jam menjelang pertandingan antara India dan Timor Leste kemarin, terjadi korsleting listrik yang menimbulkan asap tebal. Alhasil dua laga selanjutnya harus ditunda. “Listrik menggunakan kabel colok sehingga tadi longgar dan menimbul-

kan asap tetapi tidak ada api. Tetapi pada prinsipnya hall basket memang belum selesai,” ujar Sport Director Inasgoc, Harry Warganegara. Selain masalah venue dan wisma atlet, masalah lain yang masih harus dibenahi pemerintah Indonesia ialah kemacetan lalu lintas. Wapres Jusuf Kalla mengatakan, waktu tempuh dari wisma atlet ke kawasan Stadion Gelora Bung Karno masih belum mencapai target. Pemerintah dan panitia penyelenggara pun akan terus berkoordinasi untuk menemukan solusi yang tepat dalam menghadapi kemacetan lalu lintas di Jakarta. “Memang ini masih dipelajari karena waktu ke GBK masih lebih lama dari targetnya. Targetnya 35 menit. Jadi, nanti rekayasa lalu lintas,” pungkasnya.

Selain masalah venue dan wisma atlet, masalah lain yang masih harus dibenahi pemerintah Indonesia sebelum Asian Games 2018 dimulai ialah kemacetan lalu lintas.

Bukan patokan

Sementara itu, tim Taekwondo Indonesia sukses meraih lima emas dan dua perak pada hari pertama test event di JIExpo, Kemayoran, kemarin. Namun, Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi, mengingatkan bahwa test event tidak bisa menjadi alat ukur. Pasalnya, dari total 42 negara yang akan meramaikan Asian Games, hanya 8 negara yang mengikuti test event cabang taekwondo. “Saya kira kita melihat suasana kegembiraan, meskipun ini hanya test event tetapi beberapa medali emas bisa diraih. Namun demikian, ini tidak bisa menjadi alat ukur bagi persiapan kita secara total karena bisa jadi atlet yang dikirim oleh beberapa negara itu hanya pelapis,” ujar Imam. Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi Pengurus Besar Taekwondo Indonesia, Rahmi Kurnia, mengatakan meski berhasil menyapu bersih emas, tim poomsae belum tentu akan dipertahankan. Masih ada kemungkinan perombakan. (R-3)

ANTARA/AKBAR NUGROHO GUMAY

REBUT EMAS: Taekwondoin putri Indonesia Mariska Halinda (kiri) saling beradu jurus dengan taekwondoin Filipina Rheza Aragon dalam partai final nomor

putri kelas -53 Kg cabang taekwondo 18th Asian Games Invitation Tournament di JIExpo Kemayoran, Jakarta, kemarin. Dalam laga itu, Mariska dinyatakan sebagai pemenang dan berhak merebut emas.

Rintangan Terakhir Indonesia TIM bulu tangkis putra Indonesia berpeluang merebut gelar di ajang Badminton Asia Team Championship 2018. Kesukesan itu didapat tim Merah Putih setelah melaju ke final dengan melibas Korea Selatan 3-2, kemarin. Tunggal Putra, Firman Abdul Kholik, menjadi pahlawan tim Merah Putih. Saat tampil di laga penentuan, Firman sukses memenangi perang sengit selama 1 jam 24 menit pertandingan melawan Lee Dong Keun dengan skor 22-20, 21-11, 22-20. Indonesia sejatinya sempat unggul 2-0 melalui kemenangan Jonatan Christie yang mengalahkan Son Wan Ho dengan skor 2118, 21-14 dan ganda putra Mo-

hammad Ahsan/Angga Pratama yang membekuk dengan mudah Chung Eui Seok/Seung Jae Seo dengaa telak 21-8, 21-10. Namun, Korea Selatan berhasil mengejar ketertinggalan mereka saat Jeon Hyeok Jin berhasil menumbangkan Ihsan Maulana Mustofa 21-17 dan 2116. Tim asal ‘Negeri Ginseng’ itu pun mampu menyamakan kedudukan melalui ganda putra kedua mereka, Choi Solgyu/Kim Duck-young yang membungkam Rian Agung Saputro/Hendra Setiawan dengan skor 21-11, 21-18, dan 21-19. Selanjutnya, tim Merah Putih telah ditunggu Tiongkok di final. Sebelumnya, tim ‘Negeri Tirai Bambu’ berhasil mengalahkan Malaysia 3-1.

Kontras dengan tim putra, perjuangan tim putri Indonesia di ajang Badminton Asia Team Championship 2018 terhenti di semifinal. Greysia Polii/Apriyani Rahayu dan kolega harus mengakui keunggulan Jepang dan menyerah 0-3. Meskipun gagal menembus final, perjuangan tim putri tetap mendapat apresiasi dari Kepala Bidang Peningkatan Prestasi (Kabid Binpres) Persatuan Bulu tangkis Seluruh Indonesia, Susi Susanti. Pasalnya, dalam perjalanan mereka ke semifinal, tim putri yang berada di urutan ketujuh daftar unggulan berhasil mengalahkan unggulan kedua, Tiongkok dan unggulan keenam India. (Rul/R-3)

Impian NTB Lahirkan Pebulu Tangkis Nasional SEBAGAI salah satu daerah yang banyak menyumbang atlet nasional, bukan tidak mungkin Nusa Tenggara Barat (NTB) bisa melahirkan pebulupebulu tangkis yang bisa berprestasi di tingkat internasional di masa depan. Kuncinya ialah kemauan dan kerja keras. Hal itu dikatakan Wali Kota Mataram, Ahyar Abduh, di sela-sela acara Djarum Badminton All Star & Coaching Clinic Mataram di Gelanggang Olahraga (GOR) Turide, Mataram, NTB, kemarin. “Karena itu manfaatkanlah sebaik-baiknya kesempatan ini. Kita saksikan bagaimana mereka berlaga,” ujarnya. Dikatakan Ahyar, ajang tersebut sangat membanggakan karena dihadiri para atlet bulu tangkis yang sudah sanggat dikenal dan mengharumkan nama bangsa Indonesia. “Saya

ANTARA

Lius Pongoh

Mantan Pebulu Tangkis Nasional atas nama pemerintah dan masyarakat Kota Mataram menyampaikan terima kasih. Sejumlah legenda bulu tangkis Indonesia memang berkenan menghadiri acara tersebut, antara lain Lius Pongoh, Sigit Budiarto, Hariyanto Arbi, dan Eddy Hartono. Selain itu, pada sesi ini para atlet bulu tangkis PB Djarum penghuni Pelatnas, yakni Liliya-

na Natsir dan Tontowi Ahmad. Sesi pelatihan fisik bagi para atlet bulu tangkis dilakukan oleh pelatih fisik PB Djarum, Reny Ardhianingrum. Sebanyak 250 peserta dari 15 klub menjadi peserta Djarum Badminton All Star & Coaching Clinic. Kegiatan ini pada hari pertama dibuka dengan sesi pelatihan yang terdiri atas teknik dasar bulu tangkis, dan pola pelatihan fisik. “Dalam dua hari ini saya melihat beberapa pemain muda yang berpotensi untuk dikembangkan lebih lanjut. Sudah ada yang kelihatan tinggal diasah saja,” kata Liliyana Natsir. Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin, mengatakan dipilihnya Lombok karena melihat antusiasme para pebulu tangkis muda yang semakin berkembang. (YR/R-3)

SEKILAS GELANGGANG

Serena Williams Siap Meneror para Petenis Muda lagi PETENIS putri Amerika Serikat, Serena Williams, menegaskan tekadnya untuk mendominasi dunia tenis sekali lagi. Pernyataan itu diungkapkan pemilik 23 gelar grand slam itu sebelum pertandingan tim Piala Federasi AS melawan Belanda di Asheville, North Carolina, AS, kemarin. Menurut adik kandung mantan petenis nomor satu dunia Venus Williams tersebut, belakangan ini dihadapkan pada kondisi yang tidak menentu pascamelahirkan putrinya yang diberi nama Alexis Olympia pada September tahun lalu. Namun, kini ia suah bertekad untuk bangkit lagi, meski mungkin hanya untuk satu musim. “Saya mengalami fase naik-turun saat latihan. Itu memberikan saya pandangan lain. Setelah cukup lama beristirahat saya tidak bisa membuktikan apa-apa. Itu sebabnya saya bertekad untuk bisa bersaing lagi,” tegas petenis berusia 36 tahun tersebut. Pada Desember tahun lalu, Williams sebenarnya sudah bermain lagi dalam sebuah turnamen eksebisi di Abu Dhabi. Kala itu ia kalah dari juara Prancis Terbuka, Jelena Ostapenko. Karena itu, ia merasa belum siap untuk bermain lagi. Baru di Piala Federasi ini ia kembali bermain. (AFP/Mln/R-1)

Tinju Terancam Didepak dari Olimpiade Tokyo CABANG olahraga tinju terancam tidak dipertandingkan di Olimpiade Tokyo 2020 mendatang jika Komite Olimpiade Internasional (IOC) tidak puas dengan masalah keuangan badan tinju dunia. Penegasan itu dikatakan Presiden IOC, Thomas Bach di sela-sela acara pembukaan Olimpiade Musim Dingin di Pyeongchang, Korea Selatan, kemarin. Menurut Bach, IOC sangat khawatir bagaimana olahraga itu bisa berjalan dengan kondisi seperti saat ini. Itu sebabnya ia menyarankan agar AIBA membuat keputusan berani. “IOC berhak untuk meninjau masuknya cabang tinju dalam program Olimpiade Pemuda 2018 dan Tokyo 2020,” katanya kepada wartawan. Bach menambahkan, bahwa IOC akan membekukan semua kontak dengan AIBA. Pihaknya tidak puas dengan laporan AIBA dan akan melakukan investigasi pada badan tersebut. Di sisi lain, AIBA menyebut keputusan IOC itu sangat mengecewakan. Pasalnya, mereka telah membuat laporan seperti yang diminta. (AFP/Mln/R-1)

Dwyane Wade Buat Miami Heat kembali Hot NAMA Dwyane Wade memang sudah kadung lekat dengan klub Miami Heat. Itu sebabnya ketika dia memutuskan kembali ke Miami setelah sempat melakukan petualangan singkat di Cleveland Cavaliers, ia mendapat sambutan hangat. Wade bahkan menjadi inspirasi kemenangan Heat saat mengalahkan Milwaukee Bucks 91-85 dalam lanjutan kompetisi bola basket NBA, kemarin. Dalam duel di American Airlines Arena, Miami tersebut, Wade memang hanya bermain selama 22 menit. Ia pun hanya membuat tiga poin. Namun, kehadiran shooting guard berusia 36 tahun itu seperti menambah kepercayaan diri tim besutan Erik Spoelstra itu. Apalagi, sekitar 20 ribu penonton yang memadati American Airlines Arena pun terus meneriakkan namanya. Pada pertandingan lain, aksi bersih-bersih pemain Cleveland Cavaliers mulai menunjukkan hasil. LeBron James dan kawan-kawan sukses mengalahkan Atlanta Hawks 123-107. (AFP/Mln/R-1)


KHAZANAH

MINGGU, 11 FEBRUARI 2018

Maritim sejak Dulu

Nenek moyang bangsa Indonesia telah memberikan contoh sekaligus jejak. Mereka mengembangkan pelabuhan dan menghidupkan pelayaran di Nusantara. ABDILLAH M MARZUQI

abdi.zuqi@mediaindonesia.com

B

ERLAYAR dan berlabuh dan berlayar lagi. Meniti buih, menunggang ombak. Itulah kehidupan para pelaut. Berjaya, bukan hanya di daratan, melainkan juga di lautan. Bukan cuma dalam hitungan puluhan tahun, melainkan sudah berabad-abad. Selama itu pula, pelabuhan-pelabuhan kuno Nusantara menjadi ajang pelayaran dan persinggahan antarbangsa dengan segala kepentingan, baik ekonomi maupun budaya, bahkan ketika pelabuhan-pelabuhan kuno itu berubah menjadi pelabuhanpelabuhan modern dengan segala kekiniannya. Tetap saja, wilayah laut memegang peranan penting dalam perniagaan dunia. Ribuan pelabuhan di seluruh penjuru negeri ialah tempat menancapkan sauh. Ribuan kilometer alun samudra ialah jalan menjelajah lautan. Menjadikan laut sebagai pemersatu, lautan sebagai jembatan. Bukan pemisah. Sejarah mencatat kemaritiman bangsa Indonesia terjadi sejak masa migrasi bangsa Austronesia hingga masa kegemilangan Majapahit. Semangat bahari menjadi kekuatan yang maha dahsyat. Leluhur Nusantara telah berlayar ke segala lautan dan samudra, mulai hanya mengandalkan bintang-bintang penunjuk arah. Salah satu bukti terkuat yang menggambarkan perahu tradisional Nusantara pada masa Hindu-Buddha ialah relief-relief yang dipahat pada Candi Borobudur. Bentuk-bentuk perahu yang terdapat pada relief candi Borobudur antara lain perahu-perahu besar dengan layar lebar yang dapat memuat barang dagangan sampai ratusan ton dan penumpang sekitar dua ratus orang. Masih ada perahu-perahu kecil tanpa cadik atau yang disebut juga dengan perahu jukung, perahu lesung, perahu bertiang tunggal de-

9

EBET

ngan cadik, perahu bertiang tunggal tanpa cadik, perahu dayung tanpa tiang, serta perahu bertiang ganda dengan cadik. Perkembangan bentuk perahu tradisional Nusantara pada masa ini banyak dipengaruhi dari perahu jung (layar lebar) dari Tiongkok. Setelah datangnya perahu jung dari Tiongkok, teknologi perahu Nusantara tidak hanya menggunakan cadik, tapi juga menggunakan layar lebar. Dalam satu bagian yang dipamerkan di Museum Bahari. Terdapat keterangan tentang kompas dengan 4, 8, atau 32 penjuru mata angin yang mempunyai kisah yang panjang. Semua bermula dari penemuan

biji magnet oleh orang Tiongkok kuno, dan pengembangan kompas di Eropa. Pada awal abad ke-16, diketahui para pelaut Nusantara telah terbiasa menggunakan kompas dan peta. Orang Tiongkok kuno menemukan biji magnet yang diikatkan pada seutas tali. Hasilnya, ia akan selalu menunjukkan arah utara. Pada abad ke-12, para penjelajah Eropa berhasil membuat kompas dengan menggosokkan sebatang jarum pada biji magnet. Penemuan ini memicu perkembangan kompas hingga seperti bentuk modern saat ini. Pelaut Nusantara telah mengenal kom-

pas sejak abad ke-15. Berdasarkan catatan Ludovico di Vathema pada 1506 dalam perjalanannya dari Pulau Kalimantan ke Jawa, ia melihat kompas digunakan nakhoda kapal yang ditumpanginya. Selain kompas, kapal tersebut mempunyai sebuah peta yang penuh dengan garis-garis panjang dan melintang sebagai alat navigasi pelayarannya.

Bukti arkeologi Menurut arkeolog Soni Wibisono, kapal menduduki peranan penting dalam sejarah Indonesia. Temuan arkeologis membuktikan budaya penggunaan perahu di Nusantara sudah dikenal sejak masa prasejarah. Bukti-

bukti dari adanya penggunaan perahu ini diketahui berdasarkan temuan arkeologis dalam bentuk gambar hiasan di periuk, pahatan atau goresan di batu, lukisan di goa, relief di nekara perunggu. Selain di Kalimantan, daerah-daerah tempat ditemukannya bukti-bukti arkeologi tersebut lebih banyak berasal dari kawasan Indonesia timur, seperti di Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Flores, Maluku, Pulau Muna, Pulau Bali, dan Sumbawa. Berbagai macam jenis perahu yang digunakan pada masa prasejarah, antara lain perahu bercadik, perahu sampan, kora-kora dan perahu jukung. “Banyak temuan arkeologi yang membuktikan bahwa bangsa ini punya sejarah panjang dalam bidang maritim,� terang Soni. Pada zaman Majapahit, kapal juga menempati posisi sangat penting. Sebagai sebuah kerajaan besar pada abad 13-15 Masehi, Majaphit menguasai hampir seluruh Nusantara dan beberapa daerah di luar Indonesia serta memiliki perdagangan dan pelayaran yang begitu maju. Majapahit mempunyai kapal jung berbagai macam ukuran mulai dari kecil hingga besar. Besaran itu yang disesuaikan dengan kebutuhan dan perjalanan yang ditempuh. Perjalanan mencari rempah-rempah ke daerah Ambon, Sumbawa, Flores, dan lainlain. Perahu yang digunakan adalah perahu jung besar dengan bobot ratusan ton. Sedangkan pelayaran dalam wilayah sekitar Pulau Jawa menggunakan perahu jung kecil atau perahu jukung. Begitu pun Kerajaan Sriwijaya. Kerajaan yang berpusat di Sumatra Selatan itu juga menguasai lautan. Sriwijaya dikenal sebagai negara maritim yang disegani pada abad ke-7 M. Kerajaan Sriwijaya menguasai Selat Malaka. Perahu Sriwijaya memiliki bentuk jung yang memiliki bobot hingga ratusan ton. Bahkan, pembuatan perahu Sriwijaya tidak menggunakan paku besi, tetapi hanya menggunakan pasak kayu. Jenis perahu lain dari masa Kerajaan Sriwijaya ialah perahu lesung, yaitu perahu yang terbuat dari satu balok kayu besar dan panjang yang dilubangi di bagian tengahnya. Jenis-jenis perahu lesung dari masa Kerajaan Sriwijaya ini antara lain perahu lesung yang sangat sederhana, perahu lesung yang dipertinggi dengan cadik, dan perahu lesung yang dipertinggi tanpa cadik. Perahu-perahu ini ada yang dilengkapi dengan tiang tunggal dan ada pula yang dilengkapi dengan tiang ganda. (M-2)

PUISI

IVAN AULIA Selimut Hitam

Diorama Palestina

Membalut kejiwaan terpuruk Selimut hitam akan membawa alam keburukan Merendam di akhiratmu Menilam mimpi tak kunjung tenang

Jelajahi bumi tak kunjung damai Diorama di antara persaudaraan begitu rapuh Runtuhan merujuk penyiksaan Serasa mengundang kesedihan amat dalam Membengkam di ujung kalbu Memilu pada kekuasaan Serasa ingin menduduki kembali Dengan cara mengembalikan hak Dipaksa untuk bergoyah di tanah Yerussalem

Berisi suara berisik Tak kemungkinan akan tersirah apa-apa Mengucapkan deringan senja yang memukau Dan menggejolak di pening asa Sia-sia menggumam siasat Dan memejam mata memungkiri selamanya

Kedzoliman Preman di ujung Malam Masih saja berkelana pada kota pahlawan Menyembara hati digusur emosi Di antara kedzoliman yang dirasuk oleh Preman Mengintip kemesuman Telembuk porna mencuci moral Malam sangat dangkal Tiada daya memilah taubat Setiap saat mati akan menjemput sakaratul maut

Surabaya, 2018 Surabaya, 2018

Menikmati Fajar Subuh Saksikan dirimu di fajar subuh Serasa tubuh meruyup sujud Betapa menghinggap di udara Kembalilah pada purnama yang telah lewat Terkobar pada air mata Menakjubkan sayap Sementara menerbitkan fajar Tunaikan keakraban di waktu syuruq Mengembara pagi sungguh segar Selamat mencicipi fajar subuh Serta selamat menikmati pagi yang bahagia

Surabaya, 2018 Surabaya, 2018

Dimensi Api Politik

Bersebrangan Lautan Malam

Kubu berdatangan Tersemu paruh nyawa Di tengah nasib memimpin lima tahun Untuk mempergoyahkan asa Serasa membara di penjuru selasar Kemudian menggeroti misi Membangun sejahtera Kadang menduga Tersentuh pilu membengkam di kubu politik Kini terpandang bulu Tergumam silam membahana Rakyat menunggu Kemudian membelenggu jantung tanah air Bersiap bernyawa risiko Situasi tak genting Hanya menghitung hari Menjadi pemimpin masa depan

Menatap sebrang jauh di tepi lautan Sunyi pada pantai begitu sepi Menggelorakan selaras keajaiban Melalui sebuah kejutan yang tak pernah ada Terpendam selembut hangatnya kopi Mendiami malam begitu indah

Selamat Jalan Ustadz Hilman

Surabaya, 2018

Sajak Pujangga untuk Asmat Saat ini Asmat telah kelaparan Semenjak lama terpuruk gizi Salah satu wilayah cukup terparah Betapa kasihan menderita campak berujung maut Kelaparan hampir melanda dimana-mana Tepian merendahnya ekonomi

Tahun ini kehilangan pendakwah setia Selalu membara pesan di penjuru umat Apa jadinya telah kehilangan sisimu Mengusap kenangan tak kunjung hampa Membengkam di suluh pendam Kemudian memancarkan air mata Serasa mengimbang di kota santri Tanpa sekata apapun

Sajak pujangga untuk Asmat Sengaja ku lukisan sebuah hidup sederhana Jangan menganggap sajak sepenggal batasan Hanya disirna ke penjuru nusantara Selamatkan Asmat dari penyakit Beserta kelaparan yang menimpanya

Membedah suluh dialirkan pancaran kalbu Mungkin meninggalkan tetesan Temui di surga nanti Akan selamatkan hidup tanpa henti Sampai jumpa pendakwah agung Memilu senja di tengah kalam Jangan meninggalkan umat Tetapi mencintaimu penuh seutuhnya

Surabaya, 2018

Surabaya, 2018

Memprotes Kembalikan Sawah Kami Mengembalikan lahan Membangun tol tanpa izin pengembang Rakyat telah mengamuk Memasang kalimat sedikit menyindir pengembang bangunan Semuanya tanpa terkecuali Memprotes kembalinya sawah Tetapi menolak dan dilanjutkan proyek Jika dibiarkan akan dilapor ke lembaga pimpinan daerah Atas insiden yang menerjangi seenaknya sendiri Tiada jawaban lain selain menyelaraskan peradaban Satu kalimat tak bisa terlupakan Jangan sekali merebut tanah hak milik tanpa izin Jika dibiarkan akan kehilangan pekerjaan Dan menendang wajah pembangun jika terpaksa mempertaruhkan nasibmu Surabaya, 2018

Belum terlepas melekat oleh perempuan belia Tak terpenggal sebuah kalimat Yang belum dituliskan Sepulang di pantai sendirian Akan terasa membawa keajaiban Melalui sebuah sajak untukmu serta melembutkan kehangatan hatimu Surabaya, 2018

Belajar di Malam Anak tak sempat belajar di malam hening Malah bermain sana sini Belajar menetes teori Tetapi meresap pengetahuan Endap menggelapkan asa Serasa esok lebih cemerlang Hanya dua jam telah merampung kata-kata Siapkan di pagi gemilang Surabaya, 2018

M Ivan Aulia Rokhman, Mahasiswa Universitas Dr Soetomo Surabaya. Lahir di Jember, 21 April 1996. Karyanya dimuat di koran lokal dan Nasional. Beberapa puisinya juga dimuat dalam antologi Bukan Kita (2017), My Teacher (2017), Syair dalam Nada (2017). Bergiat di FLP Surabaya, dan UKKI Unitomo.


10

CERPEN

MINGGU, 11 FEBRUARI 2018

RANANG AJI SP

cerpenmi@mediaindonesia.com

A

KU mengenalnya sebagai Rose. Orangorang memanggilnya si periang. Ketika bertemu di antara bebatuan yang tumbuh bunga-bunga, semacam lily kecil berwarna kuning, aku sudah merasa takjub. Bukan pada bungabunga yang tumbuh di antara batu, tapi tubuhnya yang menyerupai kisah-kisah dalam angan-angan para penyair yang jatuh cinta. Setiap membayangkan tubuhnya aku seperti diteror oleh perasaan yang hanya bisa digambarkan oleh para pengutuk yang gemar mabuk dan lupa ingatan. Setelah perjumpaan yang menurutku mengesankan, aku juga berharap dia bisa merasakan hal yang sama, aku mulai suka bermimpi. Di suatu senja yang setengah mendung dan berpelangi, aku mencoba memberanikan diri menemuinya yang tengah tertawa senang pada sesuatu yang tak terlihat. Tapi tawanya menghalangiku dan membuatku terhenti di persimpangan jalan, antara gelak tawanya dan keseriusanku untuk mengatakan sesuatu yang tak pernah disampaikan oleh angin pada rerumputan dan ranting-ranting pada dahan. Sebagai orang yang tertahan dalam penjara hasrat yang membawa beban berat di antara tulang sulbi dan dada, aku tiba-tiba tidak bisa beranjak karena serangan demam di tubuhku. Lalu, Rose kulihat pergi dengan segala keriangannya yang tak pernah kering, meninggalkanku tanpa melihatku. Sadar melihat kepergiannya, aku mencoba bangkit dan mengejarnya, tapi seorang pria tua yang wajahnya dipenuhi tahi lalat tiba-tiba muncul secara misterius menghadangku dan membawaku pada ruang pengap di dalam sebuah rumah yang sunyi dan berbau rempah-rempah dan juga bangkai tikus yang kulihat sudah setengah mengering tergantung di atas pintu kamar. Aku tiba-tiba merasa takut dan tubuhku bergetar. Sepertinya ia melihatku ketakutan dan lantas mengatakan sesuatu yang tak jelas, tapi terdengar seperti tak peduli. Mungkin seperti itu, tapi aku rasa ia tengah menertawaiku. Aku mulai berpikir dan berontak. Orang tua ini benar-benar sialan tiada tara dan tak tahu diri mencegat dan menculikku yang tengah mengejar Rose si periang, dan membawaku pada kegelapan yang murung. Tak berapa lama kemudian, kulihat orang tua itu mengambil banyak peralatan yang biasa digunakan para tukang sihir. Alat-alat yang tampak menakutkan itu semakin membuatku kuatir dan ketakutan bukan kepalang. Ia menatapku dan menyeringai mengerikan. Ketika aku dalam puncak ketakutan, tiba-tiba orang tua itu berubah menjadi sosok

ONO SARWONO

sarwono@mediaindonesia.com

K

EJI. Sejujurnya sungguh sulit mencari kata yang bisa mewakili perilaku murid yang melakukan kekerasan terhadap gurunya yang berujung maut. Peristiwa ini terjadi di Sampang, Madura, Jawa Timur. Ahmad Budi Cahyono, guru honorer, yang mengajar kesenian di SMAN 1 Torjun, tewas di tangan anak didiknya, Kamis (1/2). Dalam cerita wayang, yang notabene penuh konflik, pun tidak pernah ada lelakon seedan itu. Jangankan membunuh, menghindar atau membantah apa yang diperintahkan sang guru saja, tiada murid yang berani. Adabnya, murid itu nurut, patuh, dan senantiasa sendika dhawuh, siap menjalankan apa pun yang disampaikan guru. Salah satu contoh murid yang baik itu ialah Bratasena alias Werkudara, panenggak (anak kedua) Pandawa, putra Pandudewanata-Kunti. Saking baiknya, gurunya selalu memanggilnya dengan kata ‘anakku’.

Dituduh memihak Guru Bratasena yang sangat ia hormati itu bernama Resi Durna alias Bambang Kumbayana. Bratasena menjadi siswanya sejak usia remaja hingga menjadi orang tua. Baktinya kepada sang guru ditunjukkan dengan kesetiaan dan kepatuhannya yang utuh. Di antara kisah tentang kepatuhannya kepada sang

Tiada Tuhan selain Keinginan Rose si periang, tapi aku telah keburu pingsan sebelum menyadari sesuatunya dengan lebih jelas. Dalam kegelapan yang begitu pekat, tubuhku seperti mengayun ke atas dan ke bawah seperti halnya dalam ruang tanpa gravitasi. Hingga pada saat kesadaranku kembali waras secara samar-samar, segaris cahaya terlihat seolah membelah secara vertikal yang semakin lama semakin melebar. Tepat di tengahnya aku lihat sosok pria berkulit putih dan anehnya ia mengenakan sorban hitam duduk hampa di sebuah kursi tanpa meja dan mengaku bernama Johan Huzinga. Di depannya menumpuk kitab-kitab yang berisi seluruh sejarah di dunia. Diantaranya adalah kitab yang ia tulis homo ludens dari pelbagai tahun dan versi cetak yang ia keluhkan sebagai banyak kesalahan seperti maksud sebenarnya dari versi pertama tahun 1938. Ia berdiri menatapku sembari tersenyum dan memberi salam secara Islam, “assalamualaikum, wahai ahli kubur,” katanya penuh takzim. Ia kemudian menunjukiku sebuah kitab Alquran yang ia buka tepat pada ayat Al-Hadid: 20, “Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan senda gurauan,….” Dan demi Rose yang menguasai jiwaku, sungguh aku tak memahaminya. Ia tertawa parau dan menjelaskan bahwa Tuhan yang memiliki alam semesta sudah memperingatkan dengan ayat itu batas waktu manusia yang tak akan melebihi waktu itu sendiri. Semua hanya permainan. Katanya, orang-orang suka bermain dan mengklaim semua hal sesuai batas-batas keinginannya. Tapi, sekali lagi, aku benar-benar tetap tak mengerti ia bicara soal apa. Mungkin agama, mungkin filsafat mungkin juga bukan apa-apa. Bagiku toh, juga apa pentingnya memahami yang tak bersangkut-paut dengan urusan Rose. Tampaknya ia mengerti apa yang aku pikirkan, itu terlihat ketika tangannya turun lemas ke bawah dan memandangku dengan mata kosong serta kecewa. Setelah itu tak terjadi apa-apa –dan aku menemukan diriku meringkuk di antara pohon beringin di alunalun kota dalam keadaan basah diguyur hujan. Linglung dengan semua yang telah terjadi, aku mencoba menyandarkan punggungku di badan

guru, bisa disimak dalam lakon Dewa Ruci atau Bima Suci. Dalam ceritanya, apa pun yang diperintahkan Durna ia laksanakan dengan tulus dan ikhlas meskipun itu mengancam jiwa raganya. Bratasena meyakini tidak ada guru yang menjerumuskan siswanya. Semua yang diajarkan pasti bertujuan agar anak didiknya pintar dan berilmu. Selama hayatnya ia tidak memiliki praduga negatif terhadap gurunya. Itu berbeda dengan pendapat kritis keempat saudaranya-Puntadewa, Arjuna, Nakula dan Sadewa--yang menganggap Durna, karena posisinya juga sebagai penasihat Duryudana (Kurawa), memiliki agenda politik dalam setiap langkahnya demi kepentingan Raja Astina tersebut. Awal ceritanya ketika Bratasena nyuwun (meminta) kepada Durna untuk diwedhar (diberikan) rahasia ilmu sangkan paraning dumadi atau asal usul kehidupan. Durna menyanggupinya karena, akunya, Bratasena merupakan salah satu murid yang ia kasihi. Pada saat bersamaan, Duryudana sedang gelisah akan masa depannya. Ia melihat Pandawa kian hari kian kuat serta memiliki banyak sekutu. Ini ancaman atas kekuasaannya, yang sesungguhnya itu merupakan hak Pandawa. Duryudana memerintahkan semua nayaka praja berusaha sekuat tenaga melemahkan atau menghancurkan Pandawa tanpa menunggu pecahnya Perang Bharatayuda. Durna, sebagai paranpara, pun diminta mencari akal sehingga keinginan sang raja

pohon dan merasakan setiap tetesan air sebagai pemulihan kesadaranku. Hari berikutnya menjadi waktu yang terasa panjang, aku mulai mencari Rose kembali. Tapi aku tak menemukannya di antara bebatuan yang tumbuh bunga-bunga. Karena mengingat Rose si periang menyukai tawatawa, maka kuputuskan mencari di setiap sudut kota yang dipenuhi gelak tawa. Tempat dimana orang-orang berkumpul makan dan berbahagia, mabuk dan bercinta –tak peduli yang sebenarnya atau pura-pura. Namun, aneh, setiap kali aku sampai pada suatu tempat yang kujumpai, hanya jejak tubuh, bau badan serta tawanya yang melebur dengan tawa-tawa lain. Nyaris putus asa, jiwaku pun menjadi kosong hingga melemahkan seluruh sendi tulang-tulangku. Ketika waktu menunjukkan kekalahan, seorang pria tua Latin bernama Florentino Ariza memandangku

iba. Ia mendekatiku dan mengajakku berjalan menyusuri kota, hingga akhirnya sampai di sebuah tempat dimana gadisgadis cantik tersenyum ramah dan menyambut kami bagaikan pria sejati. Florentino tertawa, meskipun aku merasakan ada nada kepiluan di balik tawanya. Ia memanggil seorang gadis yang tibatiba semirip Rose dan memintanya mengajakku memasuki salah satu kamar yang dipenuhi aroma semacam Rose tapi dengan warna yang berbeda. Aku tak ingin masuk, tapi Florentino yang belum aku kenal benar siapa dirinya, memaksaku dengan mendorong-dorong punggungku ditingkapi tawa manja gadis yang juga menarik tanganku. Sebelum akhirnya gadis itu menutup pintu, suara Florentino berteriak parau ke arahku. “Seks akan menghiburmu selama kamu tak mendapatkan cinta.” Aku mungkin abai dengan apa yang dikatakannya, tapi aku merasakan kebenarannya setelah aku bersama gadis itu dalam ayunan langitlangit yang mendesir dalam beberapa saat. Saat itu aku merasakan pesona Rose si periang seolah ada dalam diri gadis itu. Dalam beberapa waktu yang abai, aku seperti tak berjarak dengan jasad Rose. Usai dan sadar telah menipu diri sendiri secara menyenangkan, aku bersama Florentino Ariza kembali bertemu –yang kulihat secara samar menanggung seribu penderitaan di dalam lipat kulit wajahnya yang justru membuatnya tampak bijaksana dan kokoh. Ketika kami duduk di sebuah café untuk secangkir kopi dan rokok, ia mulai bercerita tentang perjalanan panjang mendapatkan cintanya yang berlari sejauh 51 tahun perjalanan waktu. Mendengar kisahnya, aku menjadi merasa malu dan tampak rapuh di hadapannya. Meskipun begitu, Florentino tertawa getir dan mengangkat cangkir kopi tanpa gulanya. Terlanjur terpesona dengan kisahnya, aku bertanya padanya perihal cinta yang tak sepadan dengan kehidupannya yang fana, persis firman Allah yang disampaikan Johan Huzinga. Kudengar ia tertawa dan mengatakan mungkin benar, tapi tidak di sisi yang lain. “Umur tidak memiliki realitas kecuali di dunia

PIGURA

Murid Kinasih dapat terealisasi. Patih Sengkuni menyindir Durna yang dianggap berpihak kepada Pandawa. Itu sikap tidak tahu diri karena selama ini hidupnya yang nikmat di Astina atas kebaikan Duryudana. Sengkuni berteori, sama-sama muridnya, Kurawa bodoh dan lemah, sedangkan Pandawa pintar dan sakti. Durna menolak keras tuduhan Sengkuni yang ia nilai serampangan. Menurutnya, Kurawa tidak keru-keruan karena semuanya malas dan tidak mau prihatin. Sementara itu, Pandawa adalah siswa yang rajin dan tekun belajar serta gemar menjalani tapa brata. Singkatnya, Durna lalu

menegaskan dirinya berpihak kepada Duryudana hingga tetes darah penghabisan. Sang raja kemudian meminta wujud semua pernyataan yang membanggakannya itu.

Mencari syarat Pada suatu hari, sesuai dengan waktu yang dijanjikan, Durna menerima Bratasena di Pedepokan Sokalima. Hadir di tempat itu sejak pagi Sengkuni. Durna mengatakan, sebelum menerima wedharan ilmu, Bratasena harus menyediakan syarat berupa tirta perwita sari mahening suci yang berada di Hutan Tikbrasara di Gunung Reksamuka. Tanpa bertanya dan ragu, Bratasena lalu minta pamit dan meluncur ke tempat yang dimaksud. Kepada Sengkuni, Durda memastikan Bratasena tidak

akan selamat berada di belantara angker tersebut. Mereka berdua kemudian terkekeh-kekeh sambil bersulang tuak. Di tengah jalan, Kunti dan keempat anaknya, mencegah Bratasena yang tampak sengkut (semangat) menuju Tikbrasara, yang saking gawatnya diibaratkan jalma mara jalma mati, sato mara sato mati, titah apa pun--manusia dan hewan--yang datang pasti sirna. Mereka menyarankan dan mendesaknya untuk tidak memenuhi perintah Durna karena sesungguhnya itu bagian strategi penghancuran Pandawa. Namun, Bratasena menolak nasihat orangorang terdekatnya itu meski ia sendiri tahu bahwa tempat yang ia tuju sangat mematikan. Ternyata, setelah mengobrakabrik hutan seisinya, Bratasena selamat tanpa cacat sedikit pun. Malah ia bertemu Bathara Indra serta Bathara Bayu dan memberikan berkah berupa cincin druwendra atau sesotya maniking warih yang kesaktiannya bisa kalis dari air. Durna sempat kaget ketika tibatiba Bratasena menghadapnya dalam kondisi segar bugar. Ia lalu buru-buru menjelaskan kepada muridnya itu bahwa syarat yang ia minta sesungguhnya memang tidak berada di Hutan Tikbrasara. Perintahnya yang lalu itu hanyalah untuk mengukur seberapa kuat tekad Bratasena ingin menguasai ilmu wingit. Durna lalu menyuruh Bratasena mencari syarat yang dimaksud di dasar Samudra Minangkalbu, karena di sanalah tempatnya.

fisik. Inti dari manusia adalah tahan terhadap berlalunya waktu. Hidup batiniah kita abadi, artinya roh kita tetap awet muda dan kuat seperti saat kita berbunga penuh. Pikirkanlah cinta sebagai keadaan rahmat, bukan sarana untuk apa pun, tapi sebagai alfa dan omega. Sebuah akhir dengan sendirinya. “ Kata Florintino Ariza dalam remang kabut asap rokok. Untuk beberapa detik aku tertegun dan mencoba mencerna semua kalimatnya yang rasanya tak asing bagiku. Aku mencoba mengamati wajahnya secara seksama dan mengingat sebuah nama dan sebuah buku yang pernah dikirimkan seseorang padaku di masa lalu. Love in theTime of Cholera. Gabriel Gracia Marquez. Iya, aku seolah tak percaya dan mencoba mengamatinya sekali lagi lebih seksama. Florintino, wajah tua yang teguh itu mengangguk dan tertawa. “Iya, aku anaknya Marquez,” akunya kemudian. Dalam beberapa detik kemudian ia sirna, meninggalkanku sendiri dalam keadaan resah, dan aku pun meneruskan perjalanan. Pada saat itu, hitungan waktu telah sirna dalam diriku, sehingga aku tak mampu menandai setiap persinggahan. Tapi aku mulai menjelajahi teks-teks tanpa rasa sayah untuk menemukan keberadaan Rose si periang. Suatu ketika aku memutuskan kembali pada tempat semula aku mengenal Rose di antara bebatuan yang tumbuh bunga-bunga dan berharap mendapatinya bersama tawa riangnya. Namun, harapanku nihil. Di sana, hanya kutemukan sebaris tulisan yang terukir di salah satu permukaan batu. Begini bunyinya: “Sudahkah kau melihat orang yang menjadikan keinginannya sebagai tuhannya. Apakah kau akan menjadi pelindungnya?(Qs:25:43). Aku berpikir keras dengan maknanya, dan merasakan ada korelasi yang kuat diantara kalimat yang tertulis itu dengan semua peristiwaku. Sejenak kemudian, aku memandang burung-burung camar di atas langit yang luas. Di cakrawala, aku juga melihat batas kecemasan dari keinginan yang tak berbatas. Aku merenung sejenak dan kemudian memutuskan berhenti mengejar dan hanya menunggu Rose si periang datang di antara bebatuan yang tumbuh bunga-bunga. Esok harinya, ketika matahari pecah pertama kalinya, aku terbangun dengan tubuh pegal.

Redaksi menerima kiriman naskah cerpen, ketik sebanyak 9.000 karakter, karya orisinal dan belum pernah diterbitkan di media massa lain. Kirim e-mail ke cerpenmi@mediaindonesia.com @Cerpen_MI

Lagi-lagi, ibu dan kakak serta adikadiknya mencegahnya karena tidak ada sejarahnya titah selamat di dasar samudra. Namun, Bratasena kembali mengabaikan semua saran orang-orang yang ia kasihi itu. Ia kukuh pada pendiriannya bahwa perintah guru harus dilaksanakan meski itu mengancam jiwa raganya. Singkat cerita, Bratasena tidak mati. Ia bertemu dengan Dewa Ruci, ‘sang guru sejati’. Di sanalah ia mendapat wejangan tentang ilmu asal muasal hidup, bagaimana seharusnya hidup, dan ke mana akhir hidup.

Contoh kepatuhan Moral cerita ini adalah kesetiaan dan kepatuhan seorang murid kepada sang guru. Keyakinannya, tidak ada guru yang mencelakakan murid. Karenanya, ia begitu percaya kepada guru. Seberat apa pun perintah itu, bahkan berisiko hilangnya nyawa, Bratasena tidak beringsut. Barangkali kalau bukan Bratasena, perintah yang mengancam jiwa dan raga itu akan menjadi bumerang bagi sang guru. Namun, karena Bratasena tidak memiliki pikiran aneh-aneh, perintah gurunya itu terbukti yang mengantarnya menjemput impian. Nilai yang bisa dipetik dari kisah ini ialah contoh bakti murid terhadap gurunya. Sikap seperti Bratasena inilah yang kini semakin terkikis dalam proses belajarmengajar di negeri ini. Adab bangsa ini mesti kembali ke jati diri sehingga tidak terjadi lagi murid berani, bahkan sampai melenyapkan nyawa gurunya.(M-4)


TIFA

Membingkai NKRI, Menuai Adinegoro Award YOSE HENDRA

yose@mediaindonesia.com

B

LASSAK IMAJI/TAGOR SIAGIAN

ANUGERAH ADINEGORO: Budi Setyo Widodo, kartunis yang bekerja di Media Indonesia, menerima Anugerah Piala Adinegoro 2018 pada puncak peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2018 di kawasan Danau Cimpago, Kota Padang, Sumatra Barat.

UDI Setyo Widodo, 47, punya cara tersendiri membingkai NKRI; satire, melalui karikatur yang menjadi kecakapannya. Toh, itu pula yang kemudian membawanya sepanggung dengan idolanya Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hari ini, Jumat (9/2), kartunis yang bekerja di Media Indonesia ini menerima Anugerah Piala Adinegoro 2018 pada puncak peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2018 di kawasan Danau Cimpago, Kota Padang, Sumatra Barat. “Tentu bahagia, dalam artian ini kan salah satu ajang yang bergengsi. Semua jurnalis pasti ingin mendapatkan Adinegoro ini,” tukasnya. Karya Tiyok, begitu dia disapa, berjudul Anti-Pancasila, terbitan 19 Juli 2017, dinilai para juri sangat layak menerima Piala Adinegoro 2018 untuk kategori karikatur karena temanya begitu kuat, menjaga NKRI dengan bahasa sindiran yang lugas dan simpel. Tiyok menyisihkan sekitar 70 karya yang masuk, termasuk karya jawara sebelumnya. “Menurut juri, ada 70-an karya dari berbagai media cetak di Indonesia yang masuk. Menang? Karena karikatur saya dianggap lugas, simpel. Temanya pas sesuai NKRI, cara penyampaian pesan simple. Secara visual cukup menarik. Ada tingkat kelucuan,” tandas Tiyok. Karikatur yang menang tersebut, dikatakan Tiyok, bermula dari konstalasi politik saat itu. Musim pilkada DKI Jakarta yang sarat dengan isu sara, dan mengerucut pada hal yang bersifat mengumbar kebencian. Bahkan, terang-terangan anti-Pancasila. “Ide kreatifnya bercerita adanya pilkada DKI Jakarta, banyak ormas mengumbar kebencian, berbau SARA. Ada juga fenomena, HTI mengubah ideologi bangsa

MINGGU, 11 FEBRUARI 2018

11

Kemenangan yang dituai Budi Setyo Widodo, buah kesabaran partisipasi tiga tahun terakhir. Dia berharap kehadiran kartunis di media cetak dianggap penting, disejajarkan dengan jurnalis.

atau anti-Pancasila. Inti karya ini, sebuah satire kalau dibiarkan akan menghancurkan NKRI. Karena dasar NKRI Pancasila, sementara muncul asas bertentang dengan Pancasila secara langsung,” beber Tiyok. Kemenangan yang dituai Tiyok, buah kesabaran partisipasi tiga tahun terakhir. Untuk Piala Adinegoro 2018, Tiyok mengaku mengirim sembilan karya, empat di antaranya bertemakan NKRI. Tema NKRI menjadi objek yang selalu diangkat Tiyok dalam suasana Pilkada DKI 2017 sebab ada nada khawatir mengenai keretakkan bangsa, hanya ulah segelintir kelompok tertentu. Karikatur ialah rubrik yang mengisi perwajahan Media Indonesia tiap Rabu. Cerita ruang khusus untuk karikatur ini juga menarik. Tiyok mengisahkan, sejak 20042013 halaman Media Indonesia agak kering karena tanpa karikatur sehingga dia yang telah bekerja sejak 1999 dengan sepesifikasi kartunis pun tidak bisa menyalurkan kepandaian alias karyawan biasa. Lalu, dia melihat, karikatur di media massa mulai diapresiasi seiring adanya kategori penghargaan dalam Piala Adinegoro atau award lainnya. Maka itu, dia memberanikan diri mengusulkan kepada Direktur Pemberitaan (Pemred) Media Indonesia Usman Kansong agar menyediakan rubrik Kartun Editorial. Gayung bersambut, usulan Tiyok diterima, dengan dibukanya ruang (kapsul) Kartun Editorial pada rubrik Opini. Satu halaman dengan Opini, tapi bukan di dalam Opini, melainkan kolom tersendiri. Tiyok pun mendapat tantangan, bagaimana melahirkan visual satire yang berbobot dan menohok. Ide dan konsep ialah kuncinya. Tiyok mengaku untuk mendatangkan ide dan melahirkan konsep, saban hari melahap tiga hingga empat koran, menonton televisi, memelototi media online.

Muara semuanya, bagaimana informasi terbaru dan isu yang lagi naik daun, diketahui. Kendati sudah mendapatkan ide dan mematangkan konsep, dia tidak bisa langsung mengeksekusi, mesti melewati dulu dialektika dialektika dengan atasannya atau Askadiv (Asisten Kepala Devisi Pemberitaan). “Setelah mendapat ide, bikin konsep. Kemudian, saya tawarkan ke Askadiv, kemudian terjadi diskusi. Dalam konsep kadang sudah dirancang tiga, tapi yang pasti hanya satu terpakai,” ungkap Tiyok. Pada akhirnya, rengkuh Adinegoro 2018, kata Tiyok, yang menang ialah ide dan konsep yang bagus.

Autodidak Kepandaian Tiyok mengukir karikatur tidak lahir dari pabrikasi bernama sekolah. Dia dituntun sang kakak, dan mengasah di komunitas bernama Kokkang: Kelompok Kartunis Kali Ungu di Kendal. Pria berkampung di Kendal ini, adalah bagian dari delapan saudara dan saudari empat laki-laki dan empat perempuan. Dikatakan Tiyok, empat laki-laki, termasuk dia, semuanya kartunis. Baginya, sang kakak, Itos Budi Santoso, ialah guru yang mengajarinya membuat kartun sejak kecil. Komunitas Kokkang didirikan Itos. Di sana Tiyok tumbuh besar sebelum merantau ke Jakarta. Saat aktif di Kokkang pada dekade 1990-an, Tiyok sudah mulai menyalurkan karikatur ke media massa. Paling diingatnya ialah 1996, mengirimkan untuk media sohor Jepang, Yoshimuri Shimbun. “Pertama kali juara tahun 2002, yakni Juara III Kartun Kelautan Nasional yang diadakan oleh Undip. Saya kira ada 16-17 penghargaan yang pernah saya raih,” katanya. Pertengahan 1990-an, dia merantau ke Jakarta. Sempat bekerja pada agensi karya seni menggambar, yakni Anugerah Animasi Indonesia (PT) Kebon Jeruk. Sebelum

bergabung dengan Media Indonesia pada 1999. Sebelum menjadi bagian Media Indonesia, Tiyok telah menapaki jalan berupa mengirim karya-karyanya kepada Media Indonesia. Kemudian, kerja kerasnya berbuah manis, dipercaya mengelola karikatur untuk Media Indonesia. Ijazah SMA-nya pun ditingkatkan Media Indonesia, dengan menyekolahkan pada D-3 Komunikasi Visual Interstudi Jakarta, 2001. “Dikuliahin MI saya. Sebelum kerja di MI, sering ngirim gambar di MI, kebetulan tahun 1999 membutuhkan seorang kartunis, maka saya melamar,” ceritanya. Di MI Tiyok yang berbekal manual dalam menggambar, mengenal teknologi digital olah gambar seperti photoshop. Kini, dia tetap menggambar secara tulis tangan, tapi pewarnaan dibumbui di photoshop. Tiyok yang kesehariannya kartunis, sangat bahagia mendapat tempat menerbitkan karya di MI. Meski demikian, dia berharap kehadiran kartunis di media cetak dianggap penting, disejajarkan dengan jurnalis. Sebab, katanya, kartun tidak terlalu berbeda dengan berita. Sama-sama memberikan laporan. Bedanya, satu naskah, satu gambar seperti halnya foto. “Kalau MI jelas membuka lebarlebar untuk rubrik kartun. Tapi sebenarnya di Indonesia, banyak kartunis punya prestasi di luar negeri, tapi seiring waktu, karena semenjak reformasi banyak media menutup kaveling kartun, jadi karya mereka tidak nampak,” bebernya. Dia berharap, supaya media cetak, online, majalah, supaya membuka kaveling karikatur. Menurutnya, kecerdasan media bukan hanya tulisan, foto, melainkan juga karikatur sehingga apa yang diraih hari ini, akan lebih sempurna jika karikatur dipandang penting dalam ranah jurnalistik. (M-2)

Memaknai Simbol Dua Seniman AS dan Indonesia KALI ini pameran seni tidak berada di dalam galeri. Karya seni yang biasa anteng berada dalam galeri justru dipaksa untuk bertemu kerumunan dan lalu lalang orang. Seni hadir di dalam tempat roda ekonomi digerakkan. Seni dan ekonomi, dua hal yang boleh jadi saling melirik. Ruang lobi gedung pencakar langit pun disuap menjadi galeri pamer. Panel-panel besar dipasang berdiri untuk menempatkan karya seni. Jadilah lobi gedung itu tidak hanya diisi manusia yang hilir mudik dengan segala urusan, tetapi juga karya seni. Itu malah menjadi pemandangan yang unik. Ketika para mereka yang berlalu lalang tergoda untuk sekadar melirik panel-panel berukuran besar yang berisi lukisan. Pameran itu diberi tajuk Real and Imagined. PT Jakarta Land menggandeng ISA Art Advisory menghelatnya di lobi gedung World Trade Center (WTC) 2 Jakarta pada 6 Februari 2018 hingga 9 Maret 2018. Pameran tersebut menghadirkan karya-karya dari dua perupa asal Indonesia dan Amerika Serikat, yakni Jumaldi Alfi dan Adam de Boer. Keduanya masing-masing

menyumbangkan tujuh dan delapan buah karya seni lukis. Adam de Boer dan Jumaldi Alfi dilahirkan dalam kondisi geografis terpisah lautan. Pengalaman mereka berbeda tetapi sangat mirip. Lahir dan dibesarkan di California Selatan, Adam de Boer mengidentifikasi dirinya sebagai orang BelandaIndonesia-Amerika, sedangkan Alfi lahir di Sumatra Barat. Meskipun demikian, Alfi berbicara tentang waktu yang dihabiskannya di Jawa dan hubungannya yang spesial dengan rumah angkatnya, Yogyakarta. Pada akhirnya, lukisan mereka mengungkapkan sifat identitas yang berlapis-lapis, juga mengangkat pertanyaan tentang bagaimana seseorang menjadi atau dijadikan bagian dari komunitas kontemporer atau tradisi historis. Keduanya punya langgam karya berbeda. Adam mempunyai kekhasan dengan menghadirkan karya dalam balutan warna pastel yang kalem. Ia menggambarkan langit yang punya warna lebih lembut. Sementara itu, Alfi punya karya yang penuh komposisi warna yang berani. Merah dan hitam berpadu

Pendiri: Drs. H. Teuku Yousli Syah MSi (Alm) Direktur Utama: Lestari Moerdijat Direktur Pemberitaan/Penanggung Jawab: Usman Kansong Deputi Direktur Pemberitaan: Gaudensius Suhardi Direktur Pengembangan Bisnis: Shanty Nurpatria Direktur Keuangan dan Administrasi: Firdaus Dayat Dewan Redaksi Media Group: Abdul Kohar, Bambang Eka Wijaya, Djadjat Sudradjat, Don Bosco Selamun, Elman Saragih, Gaudensius Suhardi, Iskandar Zulkarnain, Kania Sutisnsawinata, Lestari Moerdijat, Muhammad Mirdal Akib, Rahni Lowhur Schad, Saur Hutabarat (Ketua), Suryopratomo, Usman Kansong Redaktur Senior: Djadjat Sudradjat, Elman Saragih Kepala Divisi Pemberitaan: Teguh Nirwahyudi Kepala Divisi Content Enrichment: Ade Alawi Kepala Divisi Artistik & Foto: Hariyanto Asisten Kepala Divisi Pemberitaan: Ahmad Punto, Haryo Prasetyo, Jaka Budisantosa, Mochamad Anwar Surahman, Ono Sarwono, Rosmery C. Sihombing, Sabam Sinaga, Victor JP Nababan Kepala Sekretariat Redaksi: Sadyo Kristiarto Redaktur: Adiyanto, Agus Mulyawan, Agus Triwibowo, Agus Wahyu Kristianto, Anton Kustedja, Aries Wijaksena, Basuki Eka P, Bintang Krisanti, Cri Qanon Ria Dewi, Eko Rahmawanto, Eko Suprihatno, Henri Salomo, Heryadi, Ida Farida, Iis Zatnika, Irana Shalindra, M. Soleh, Mathias S. Brahmana, Mirza Andreas, Patna Budi Utami, Raja Suhud V.H.M, Soelistijono, Sitria Hamid, Widhoroso, Windy Dyah Indriantari

dalam abstraksi. Ia menggambarkan keindonesiaan yang tropis dan punya warna-warna kuat nan mencolok. Adam de Adam de Boer melukiskan harimau yang terkurung dalam ruang kaca. Dalam karya Room Screen for Margio bin Syueb (2017), ia menggambarkan figur harimau jawa yang terperangkap lemari kaca. Figur tersebut dikemas dalam bingkai kayu yang diukir dengan simbol-simbol kebudayaan Jawa yang biasa ditemui pada motif batik. Lukisan karya Jumaldi Alfi berjudul No Sir..! (2007/2008) menceritakan bagaimana kenyataan perilaku terhadap seni rupa pada 2007-an. Alfi mengatakan sengaja bermainmain dengan perspektif dan pikiran mengenai seni rupa.

Pemaknaan atas simbol Menurutnya, orang terlalu sibuk mencari pemaknaan atas simbol dalam lukisan. Dia ingin seolah mengembalikan lagi perspektif menikmati lukisan yang sebenarnya dinilai sebagai lukisan. “Itu semacam sentilanku. Saat itu

Staf Redaksi: Abdillah M. Marzuqi, Adam Dwi Putra, Adhi M Daryono, Agung Wibowo, Ahmad Maulana, Akhmad Mustain, Anata Syah Fitri, Andhika Prasetyo, Asni Harismi, Astri Novaria, Budi Ernanto, Cahya Mulyana, Christian Dior Simbolon, Denny Parsaulian Sinaga, Deri Dahuri, Dero Iqbal Mahendra, Dhika Kusuma Winata, Dwi Tupani Gunarwati, Emir Chairullah, Eni Kartinah, Fathia Nurul Haq, Fetry Wuryasti, Gabriela Jessica Restiana Sihite, Gana Buana, Ghani Nurcahyadi, Golda Eksa, Haufan H. Salengke, Hillarius U. Gani, Irene Harty, Irvan Sihombing, Iwan Kurniawan, Jonggi Pangihutan M, Mohamad Irfan, Muhamad Fauzi, Nur Aivanni Fatimah, Nurtjahyadi, Panca Syurkani, Permana Pandega Jaya, Puput Mutiara, Putri Anisa Yulianti, Ramdani, Retno Hemawati, Richaldo Yoelianus Hariandja, Rommy Pujianto, Rudy Polycarpus, Satria Sakti Utama, Selamat Saragih, Sidik Pramono, Siswantini Suryandari, Siti Retno Wulandari, Sugeng Sumariyadi, Sulaiman Basri, Sumaryanto, Susanto, Syarief Oebaidillah, Tesa Oktiana Surbakti, Thalatie Yani, Thomas Harming Suwarta, Usman Iskandar, Wisnu AS, Zubaedah Hanum Biro Redaksi: Dede Susianti (Bogor); Eriez M. Rizal (Bandung); Kisar Rajagukguk (Depok); Firman Saragih (Karawang); Sumantri Handoyo (Tangerang); Yusuf Riaman (NTB); Baharman (Palembang); Haryanto (Semarang); Widjajadi (Solo); Faishol Taselan (Surabaya) DIVISI TABLOID, MAJALAH, DAN BUKU (PUBLISHING) Kepala Divisi: Budiana Indrastuti Asisten Kepala Divisi: Tjahyo Utomo Redaktur: Sri Purwandhari CONTENT ENRICHMENT Periset: Heru Prasetyo (Redaktur), Desi Yasmini S, Gurit Adi Suryo

dunia seni rupa tahun 2007-2008 itu banyak lukisan orang lebih sibuk menceritakan lukisannya. Jadi, kadang-kadang orang lupa melihat visual tapi bercerita tentang lukisannya,” terang Alfi. Dalam karya itu, Alfi tidak lantas mengabaikan sentuhan visual justru ia menguatkan konsep visual dengan menghadirkan saturasi warna pada bagian bawah karya. Cara itu mirip yang dilakukan perusahaan penerbitan dan percetakan dalam menjamin warna yang dihasilkan sesuai dengan yang diinginkan. Ketika sebuah lukisan hadir dalam ruang pamer, sebenarnya kisah lukisan itu bermula. Menurut Alfi, lukisan mempunyai cerita tersendiri ketika sudah hadir dalam pameran. Lukisan itu mempunyai narasinya sendiri. “Sementara lukisan itu sendirinya ketika sudah dipamerkan, dia punya kisah sendiri. Jadi kalau kita menonton lukisan sebenarnya tidak perlu lagi pertanyaan kepada senimannya kecuali hal-hal teknis,” pungkasnya. Pelukis telah selesai tugasnya ketika ia sudah menguras tenaga un-

Bahasa: Dony Tjiptonugroho (Redaktur), Adang Iskandar, Henry Bachtiar, Meirisa Isnaeni, Ridha Kusuma Perdana, Riko Alfonso, Suprianto ARTISTIK Asisten Kepala Divisi: Rio Okto Waas Redaktur: Annette Natalia, Budi Setyo Widodo, Donatus Ola Pereda, Gatot Purnomo, Gugun Permana, Marjuki, Ruddy Pata Areadi Staf Artistik: Ami Luhur, Ananto Prabowo, Aria Mada, Bayu Wicaksono, Briyan Bodo Hendro, Catherine Siahaan, Dedy, Dharma Soleh, Duta Amarta, Fauzi Zulkarnaen, Haris Imron Armani, Haryadi, Marionsandez G, Muhamad Nasir, Muhamad Yunus, Nana Sutisna, Nehemia Nosevy Kristanto, Novi Hernando, Novin Herdian, Nurkania Ismono, Nurul Arohmat, Pamungkas Bayu Aji, Reza Fitarza Z, Riri Puspa Destianty, Rugadi Tjahjono, Seno Aditya, Swielida Angraita, Tutik Sunarsih Olah Foto: Andi Nursandi, Sutarman PENGEMBANGAN BISNIS Kepala Divisi Marketing Communication: Fitriana Saiful Bachri Kepala Divisi Iklan: Gustaf Bernhard R Asisten Kepala Divisi Iklan: Wendy Rizanto Perwakilan Bandung: Sulaeman Gojali (022) 4210500; Surabaya: (031) 5667359; Yogyakarta: Andi Yudhanto (0274) 523167. KORESPONDEN Jawa Barat: Benny Bastiandy, SE (Cianjur/Sukabumi), Budi Mulia Setiawan, Depi Gunawan (Bandung), Nurul Hidayah (Cirebon), Reza Sunarya (Purwakarta), Setyabudi Kansil (Cianjur), Kristiadi (Tasikmalaya), Banten: Deni Aryanto (Tangerang Selatan) Jawa Tengah: Akhmad Safuan (Pekalongan), Djoko Sardjono

MI/ABDILLAH M MARZUQI

PAMERAN LUKISAN: Seniman Adam de Boer dan Jumaldi Alfi memamerkan karyanya dalam pameran bertajuk Real and Imagined di lobi gedung World Trade Center (WTC) 2 Jakarta pada 6 Februari 2018 hingga 9 Maret 2018. tuk mencari dan menghubungkan simbol yang ada dalam lukisan. Selanjutnya adalah giliran para penikmat seni untuk memaknai simbol yang telah dibeberkan da-

(Klaten), Ferdinand (Solo), Liliek Dharmawan (Purwokerto), Tosiani S (Temanggung), Supardji Rasban (Brebes), Yogyakarta: Agus Utantoro, Ardi Teristi Hardi, Furqon Ulya Himawan, Jawa Timur: Abdus Syukur (Pasuruan), Bagus Suryo Nugroho (Malang), Edy Saputra (Blitar), Heri Susetyo (Sidoarjo), Khoirul Hamdani (Banyuwangi), Muhammad Ahmad Yakub (Bojonegoro), Muhammad Ghozi (Madura), Sunarwoto (Madiun) Aceh: Amiruddin Abdullah (Pidie), Hendra Saputra (Banda Aceh), Sumatra Utara: Januari Hutabarat (Taput), Puji Santoso, Yennizar (Medan), Sumatra Barat: Hendra Makmur, Yose Hendra (Padang), Riau: Bagus Himawan, Rudi Kurniawansyah (Pekanbaru), Kepri: Hendry Kremer (Batam), Bangka Belitung: Rendy Ferdiansyah (Pangkalpinang), Bengkulu: Marliansyah, Jambi: Solmi, Lampung: Ahmad Novriwan (Bandarlampung), Kalimantan Barat: ArisMunandar (Sungai Raya), Kalimantan Tengah: Surya Suryanti (Palangkaraya), Kalimantan Selatan: Denny Susanto (Banjarmasin), Kalimantan Timur: Syahrul Karim (Balikpapan), Sulawesi Utara: Voucke Lontaan (Manado), Sulawesi Tengah: M Taufan SP Bustan (Palu), Subandi Arya (Poso), Sulawesi Barat: Farhanuddin (Mejene), Sulawesi Tenggara: Abdul Halim Ahmad (Kendari), Sulawesi Selatan: Lina Herlina (Makassar), Bali: Arnoldus Dhae (Denpasar), Gede Ruta Suryana (Kuta), NTT: Alexander Paulus Taum (Lembata), Palce Amalo (Kupang), Maluku Utara: Burhanuddin Arsyad (Ternate), Maluku: Hamdi Jempot (Ambon), Papua: Marcelinus Kelen (Jayapura) Telepon Layanan Pembaca: (021) 5821303

lam lukisan. “Akhirnya kan tugas para apresiator untuk merangkai simbolsimbol itu,” tegasnya. (Abdillah M Marzuqi/M-2)

Telepon Iklan: (021) 5812113, 5801480 Fax Iklan: (021) 5812107, 5812110 Fax Customer Service: (021) 5820476, Telepon Sirkulasi: (021) 5812095, Telepon Distribusi: (021) 5812077, Telepon Percetakan: (021) 5812086, Harga Langganan: Rp89.000 per bulan (Jabodetabek), di luar P. Jawa + ongkos kirim, No. Rekening Bank: a.n. PT Citra Media Nusa Purnama Bank Mandiri - Cab. Taman Kebon Jeruk: 117-009-500-9098; BCA - Cab. Sudirman: 035-3065014, Diterbitkan oleh: PT Citra Media Nusa Purnama, Jakarta, Alamat Redaksi/Tata Usaha/Iklan/Sirkulasi: Kompleks Delta Kedoya, Jl. Pilar Raya Kav. A-D, Kedoya Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat - 11520, Telepon: (021) 5812088 (Hunting), Fax: (021) 5812105 (Redaksi) e-mail: redaksi@mediaindonesia.com, Percetakan: Media Indonesia, Jakarta, ISSN: 0215-4935, Website: www.mediaindonesia.com DALAM MELAKSANAKAN TUGAS JURNALISTIK, WARTAWAN MEDIA INDONESIA DILENGKAPI KARTU PERS DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA ATAU MEMINTA IMBALAN DENGAN ALASAN APA PUN


SELEBRITAS

MINGGU, 11 FEBRUARI 2018

C

HALAMAN 12

AKTRIS pendatang baru Vanesha Prescilla, 18, sebelumnya dikenal dari pemilihan model majalah remaja Gadis Sampul 2014. Sudah banyak jebolan Gadis Sampul yang akhirnya menjadi aktris-aktris terkemuka, seperti Sigi Wimala, Acha Septriasa, dan Dian Sastrowardoyo. Dari dunia model remaja, kini ia mengeksplorasi kemampuan dalam seni peran melalui dua film, yakni Dilan 1990 dan Teman tapi Menikah. Tak hanya itu, Vanessha mengaku punya bakat lain, yakni menyanyi. Ia pernah menjadi model untuk iklan sebuah merek mobil. “Aku bisa dan suka nyanyi, tapi belum sepercaya diri itu untuk nyanyi. Saat ini aku lagi menikmati banget di film,” ujarnya seperti dilansir Antara, baru-baru ini. Adik dari aktris Sissy Priscilla itu mengaku tengah menikmati diri terjun dalam dunia akting. Meskipun kerap terpaksa kurang tidur karena proses syuting yang berlangsung hingga pagi buta, ia mengaku semua dijalaninya dengan hati bahagia. Dalam film keduanya, Teman tapi Menikah, Vanesha menyatakan kesempatan itu sebagai ajang untuk meyakinkan diri soal kariernya ke depan. (Dhk/H-4)

Selain mendirikan sekolah public speaking atau komunikasi publik, ia juga mengajar di sejumlah tempat dan kampus. Sebagai orang yang menekuni dunia komunikasi publik, dirinya ingin menularkan kebiasaan membaca buku dan koran di kalangan mahasiswa.

HARLES Bonar Sirait, 46, punya kegelisahan tersendiri mengenai keganderungan generasi muda saat ini yang lebih gemar menikmati referensi digital melalui media sosial ketimbang sumber-sumber cetak, seperti buku dan koran. Terlebih di tengah banjirnya informasi pada sumber digital, turut pula beredar hoaks yang gencar dan sering menyesatkan masyarakat. P r i a y a n g k a r i e r ny a melambung sebaga pembawa acara televisi itu menilai tren budaya membaca sumber informasi tertulis dan cetak kian menurun. Sebabnya beragam. Mulai masalah kepraktisan hingga keengganan personal. “Orang-orang lebih percaya kepada referensi digital. Padahal, referensi tertulis itu lebih kuat menurut saya. Buku memiliki isi yang bagus, koran memiliki isi yang berbobot,” kata Charles saat ditemui di Jakarta, pekan, lalu pada acara penandatanganan kerja sama atau MoU lembaga pendidikan yang ia rintis bersama kampus Podomoro University. Selain mendirikan sekolah public speaking atau komunikasi publik, ia juga mengajar di sejumlah tempat dan kampus. Sebagai orang yang menekuni dunia komunikasi publik, dirinya ingin menularkan kebiasaan membaca buku dan koran di kalangan mahasiswa. Menurutnya, peran sebagai public speaker harus bisa memotivasi dan menggerakkan banyak orang. “Untuk menggerakkan publik kita bisa memengaruhi agar literasi membaca bisa lebih meningkat. Mau tidak mau dimulai dari universitas. Mahasiswa harus dipaksa dikampanyekan untuk membaca media cetak, seperti ko-

(021) 5812113 / 5801480

Belum Percaya Diri Bernyanyi

Gerakkan Budaya Membaca dhika@mediaindonesia.com

(021) 5821303

PEMASANGAN IKLAN:

VANESHA PRESCILLA

CHARLES BONAR SIRAIT

DHIKA KUSUMA WINATA

CUSTOMER SERVICE:

DOK INSTAGRAM

ANGELINA JOLIE

ran, misalnya, terkait dengan tugas kuliah mereka,” tuturnya.

Menulis buku Charles sudah menulis 5 buku tentang public speaking. Di antaranya mengenai komunikasi untuk guru, bisnis, dan kampanye politik. Dia mengaku terjun ke dunia komunikasi mulanya dari memberanikan diri untuk menulis buku. Pria yang kini berprofesi sebagai praktisi public speaking itu kemudian mendirikan sekolah CBS School of Communications pada 2008. “Karena saya menulis buku, lalu saya memberanikan diri. Saya pikir kok kenapa ini tidak ada sekolahnya untuk bidang public speaking,” cetusnya. Ia lalu mempelajari sejumlah ilmu di antaranya tentang bahasa, retorika, dan semiotika. Dirinya mengajar di sejumlah tempat untuk berbagai kalangan, seperti masyarakat umum, selebritas, dan perusahaan.

Untuk menggerakkan publik kita bisa memengaruhi agar literasi membaca bisa lebih meningkat. Mau tidak mau dimulai dari universitas. Menurutnya, banyak orang di negeri ini memiliki ide-ide cemerlang tapi tidak optimal dalam menyampaikannya sehingga publik tidak tergerak. Itu berlaku untuk kalangan pemerintahan dan swasta. “Selama ini kita ngomong bertele-tele. Banyak gagasan bagus tapi bertele-tele menyampaikannya sehingga tidak menghasilkan dampak dan menggerakkan orang lain. Tidak bisa membuat publik bergerak.” Bagi Charles, keahlian berbicara di depan publik itu ada dalam setiap manusia, dan perlu dikembangkan. Siapa pun memiiki kesempatan untuk berbicara di depan publik. Bukan hanya selebritas, politikus, dan orator yang berhak menggunakan gelar pembicara publik. Namun, keahlian itu ada dalam setiap manusia dan perlu dikembangkan. (H-4)

Tanamkan Nilai Kemanusiaan SETELAH menghabiskan lebih dari satu dekade kerja kemanusiaan di seluruh dunia, aktris dan sutradara Amerika Serikat Angelina Jolie, 42, mencoba menanamkan pelajaran tersebut kepada anak-anaknya, terutama ketiga anak perempuannya. “Saya mengatakan kepada anak-anak perempuan saya, apa yang membedakan kita adalah apa yang ingin kita lakukan untuk orang lain. Siapa pun bisa mengenakan gaun dan make up. Tapi pemikiran itu lah yang menentukan siapa kita,” katanya dalam sebuah wawancara dengan mantan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, John Kerry, untuk sampul majalah Elle untuk Maret seperti dilansir di www.today.com. “Cari tahu siapa dirimu, apa yang kamu pikiran dan inginkan. Dan berjuanglah agar orang lain memiliki kebebasan yang sama,” tambah aktris, sutradara dan aktivis kemanusiaan tersebut, “Hidup untuk menolong orang lain itu layak dijalani.” Jolie memiliki tiga anak perempuan-Zahara, 13, Shiloh, 11, dan Vivienne, 9-dengan suami Brad Pitt. Mereka juga memiliki tiga putra, Maddox, 16, Pax, 14, dan Knox, 9. (Ind/H-4) AFP

KRISNA MUKTI

Kaget, Pernah Dicuekin Wartawan AKTOR film, presenter, sekaligus politikus Krisna Mukti menceritakan pengalaman dia berhubungan dengan awak media sebagai kesan-kesan dia pada peringatan Hari Pers Nasional yang diselenggarakan Pengurus Daerah Ikatan Wartawan Online (IWO) Kabupaten Bekasi di Cikarang, Jumat (9/2). “Jangan salah, saya ini juga pernah dicuekin wartawan. Ini terjadi pada suatu acara entertainment dan saya sudah menjadi anggota DPR RI ketika itu. Saat saya lewat di karpet merah tidak ada satu pun wartawan yang menyapa atau foto. Itu rasanya bagaimana gitu ya, apa karena masa saya sudah lewat dengan artis-artis muda hehehe,” kenang Krisna Mukti sambil menambahkan begitulah pasang surut hubungan dia dengan media beberapa waktu lalu. Namun, dia juga mengaku ada saat ketika menghadapi masalah wartawan justru banyak yang mengejarnya. “Jadi memang aneh ya, kita ini. Giliran saya ada masalah saya sampe pusing menghindar wartawan. Eh, pas kita lagi butuh diliput wartawan malah cuek sama kita. Tapi itulah dinamikanya ya,” tukasnya. (Ths/H-4) C&R

DOK CHARLESBONARSIRAIT.COM

ONLINE

BNN: 90% Kasus Narkoba Libatkan LP

Bangunan Adat Bali Alami Transformasi

Bina Santri Kembangkan Budi Daya Cabai

KEPALA Badan Narkotika Nasional Komjen Pol Budi Waseso mengungkapkan 90% kasus narkoba di Indonesia melibatkan jaringan yang ada di lembaga pemasyarakatan (LP). Ia menyatakan itu pada peletakan batu pertama gedung baru BNNP Jatim di Surabaya, Sabtu (10/2). (Nusantara)

UNIT bangunan rumah adat di Bali kini mengalami transformasi karena faktor internal dan eksternal, antara lain disebabkan arus globalisasi dan ekonomi masyarakat setempat. “Berdasarkan hasil penelitian saya di Desa Ubud, Kabupaten Gianyar, bahwa terjadinya transformasi atau pergeseran unit-unit bangunan adat bagi umat Hindu di Bali disebabkan faktor eksternal, yakni arus globalisasi dan faktor internal, yaitu kemampuan ekonomi masyarakat setempat,” kata Guru Besar Universitas Udayana Prof Dr Anastasia Sulistyawati di Denpasar, Sabtu (10/2). Ia mengatakan unit-unit bangunan yang mengalami transformasi pada umumnya terletak pada zona pekarangan ‘sikut satak’ (ukuran pada luas bangunan di Bali). Hal tersebut dipaparkan pada disertasi program doktoral IHDN Denpasar yang berjudul Transformasi Unit-Unit Bangunan

KANTOR Perwakilan Bank Indonesia Lhokseumawe, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD), membina santri pesantren di Aceh Utara untuk mengembangkan teknik budi daya cabai merah. “Pembinaan yang dilakukan oleh BI tersebut, selain memberikan bahan dan alat kebutuhan pertanian budi daya cabai merah, juga memberikan penyuluhan yang disampaikan oleh tenaga ahli,” kata Kepala KPW BI Lhokseumawe Yufrizal, Jumat (9/2) malam. Dia melanjtukan, seperti pembinaan yang diberikan kepada pesantren Raudhatul Ma’arif, Cot Trueng, Kabupaten Aceh Utara, santri diajarkan cara membudidayakan cabai merah. Tujuannya ialah menciptakan kemandirian ekonomi kepada santri sehingga dengan pengalaman belajar cara membudidayakan cabai merah, kelak dapat diterapkan santri sebagai salah satu keterampilan hidup.

Tujuh Bahan Kimia yang Memicu Diabetes DIABETES ialah salah satu penyakit yang terus mengalami peningkatan setiap tahunnya secara global, termasuk di Indonesia. Penyakit ini sangat erat kaitannya dengan gaya hidup dan pola makan yang tidak seimbang. (Kesehatan)

Kantor Staf Presiden Apresiasi TNI-AL Tangkap 1 Ton Sabu KEPALA Staf Kepresidenan RI Moeldoko mengapresiasi keberhasilan TNI-AL dalam menggagalkan penyelundupan sabu-sabu seberat 1 ton. (Nusantara)

MI/PANCA SYURKANI

Simbolik Stana Manifestasi Ida Sang Hyang Widhi Wasa pada Pekarangan Sikut Satak di Desa Wisata Ubud, Bali, pada Jumat (9/2). Sulistyawati menjelaskan, faktor eksternal pendorong terjadinya transformasi unit bangunan ialah globalisasi, pariwisata, arus teknologi, dan ekonomi masyarakat Pulau Dewata. Ia mengatakan, globalisasi berpengaruh langsung pada pola pikir masyarakat menjadi lebih rasional dan modern mengarah pada gaya hidup ke ruang modern. (Ant/H-4)

ANTARA

“Dengan kegiatan ini dapat menjadi media edukasi bagi santri sehingga dengan keterampilan yang dimiliki oleh santri ini, kelak akan berguna saat selesai dari pesantren,” ujar Yufrizal. Dikatakan, pembinaan budi daya cabai merah di Pesantren Raudhatul Ma’arif, penanamannya dilakukan secara tabulapot, yang mencapai 2.000 pot polybag plastik, sedangkan perawatan dan penyiramannya secara bergiliran oleh santri, serta dibimbing tenaga ahli yang berpengalaman sehingga dapat lebih berhasil. (Ant/H-4)


MINGGU, 11 FEBRUARI 2018

HALAMAN 13

HLM 15 Pelan-Pelan Saja di Jeonju

HLM 19 Ayo Buat Mural

HLM 20 Dibalik Suksesi Putri Poker

GAYA URBAN

Sudah dua dasawarsa berdiri, anggota klub tetap solid, kompak dan penuh kekeluargaan. Menjadi anggota klub pun tidak harus punya roda empat, yang penting suka otomotif.

Ketombe Klub Otomotif yang Beragam ABDILLAH MARZUQI

abdi.zuqi@mediaindonesia.com

S

AAT memasuki arena latar, pemandangan lazim terlihat seperti layaknya tempat parkir mobil. Puluhan kendaraan roda empat berjejer rapi dengan merek berbeda-beda. Tidak ada mobil unik yang berjejer dalam jumlah besar. Padahal, lazimnya acara kumpul bareng klub otomotif, selalu mudah dijumpai berbagai kendaraan unik dan antik. Begitu juga tidak terlihat tanda ada acara sebuah klub otomotif, meski terdapat 10 mobil unik. Pada 27-28 Januari lalu memang

Dari Pamekasan ke Senayan SEUSAI dari Desa Wisata di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Ketombe Autoclub pun konvoi ke Gedung DPR/MPR di Senayan. Di kantor para wakil rakyat itu mereka berfoto bersama, sekaligus memberikan kenang-kenangan yang bisa dibanggakan bagi para anggota Ketombe yang datang jauh-jauh dari daerah. “Satu ikonnya saja sih. Kalau di Monas kita gak bisa ke dalam. Kalau di DPR/MPR kan bisa masuk, foto-foto,” terang Eko. Selain pertimbangan ikonis, ada pula harapan agar para anggota ketombe bisa duduk menjadi wakil rakyat. “Harapannya juga mungkin yang generasi muda-muda itu bisa rasain jadi anggota DPR. Jadi membawa semangat kekeluargaannya menjadi lebih luas,” tegas Anindito.

berlangsung acara family gathering #20dekade Ketombe Auto Klub, di Desa Wisata Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur. Acara tersebut dihadiri para pencinta otomotif, mulai anak-anak, para suami, hingga istri. Nuansa kebersamaan dan kekeluargaan begitu kuat dalam klub tersebut. Setiap anggota bisa tertawa lepas dan mengobrol bebas. Anak-anak bermain dengan sebayanya, sedangkan ibu-ibu juga bergabung dalam keseruan bersama. “Selalu seperti itu (membawa anak istri). Karena generasi dulu kan sudah begitu semua. Kalau generasi sekarang tinggal bawa badan. Tapi nanti mereka juga,” terang pendiri Ketombe Eko Prihastanto, 35. Nama klub otomotif itu memang unik, yakni Ketombe dan telah bertahan selama 20 tahun. Awalnya didirikan tujuh remaja yang berdomisili di Jakarta Timur pada 1997. “Aw a l berdir i ny a

Sebelum konvoi, para anggota diberi briefing singkat tentang tata cara konvoi. Misalnya, tidak menyalakan lampu hazard. Mereka juga melajukan kendaraan dengan kecepatan tidak berlebihan. Salah satu yang agak berbeda dari peserta konvoi ialah peserta yang mengendarai minibus. Mereka datang jauh dari Pamekasan Madura Jawa Timur. Salah satunya Muhammad Faisol. Ia bersama 17 temannya membawa laju kendaraan itu menyusuri jalanan Ibu Kota. “18 anggota dari Pamekasan, pakai HiAce,” ujar Faisol sembari menunjuk mobil minibus yang cukup besar berwarna krem. Faisol mengaku betapa semangat kekeluargaan menjadi pengikat yang kuat bagi anggota klub. “Ketombe tidak milihmilih orang untuk jadi anggota. Yang kaya, miskin. Semuanya sama, berbaur,” tegas Faisol. Tak mengherankan sampai saat ini anggota Ketombe Autoclub di Pamekasan mencapai 150 orang. Dari jumlah itu,

MI/MOH IRFAN

Ketombe pada zamannya SMP. Satu sekolah semua di SMP 109 Jakarta Timur,” ujar Eko mengawali ceritanya. Hobi yang sama itu terus berlanjut menjadi sebuah perkumpulan pecinta otomotif. Awalnya nama ketombe diambil dari salah seorang anggota yang memang punya riwayat ketombe. Nama itulah yang lalu diputuskan menjadi nama klub, dengan pertimbangan agar mudah diingat. “Sudah terbentuk, kita bermain mobil. Terus kita mencoba eksis di dunia drag race. Waktu itu 1999 kita sudah di Sentul. Setelah itu udah bosen dengan dunia balap, kita pindah ke dunia kontes. Sampai sekarang ini kita eksis,” tambahnya.

Kental kekeluargaan Kini anggota aktif Ketombe berjumlah ratusan dan tujuh pendiri Ketombe juga masih ada gathering itulah yang berfungsi sebagai wadah silaturahim dari pendiri sampai anggota terbaru. “Tujuan pertama, kita merayakan 20 tahun Ketombe Autoclub Jakarta. Kedua, kita mau ngumpulin yang lama-lama dari pendiri sampai generasi ketujuh (sekarang),” lanjut Eko. Lebih lanjut, ia menuturkan nama Ketombe singkatan dari kerumunan tempat orang mau berkreasi. Namun, kepanjangan itu sempat didahului keturunan orang males tapi beken. Kepanjangan Ketombe itu lalu diubah dengan pertimbangan tidak enak didengar dan anggota Ketombe tidak malas. Alasan para anggota untuk bergabung dengan Ketombe pun bermacam-macam. Ada yang sekadar ingin menambah pengetahuan tentang otomotif sampai tertarik dengan aktivitas Ketombe. Namun, umumnya mereka jatuh hati dengan kentalnya kekeluargaan di Ketombe. “Gak tau ya. Sejiwa aja gitu. Mungkin di sini feel-nya dapat banget. Kekeluargaannya dapat, solidaritas dapat. Jadi ngerasa Ketombe itu keluarga lain selain kel-

FOTO-FOTO: DOK. INSTAGRAM KETOMBE AUTOCLUB

Mobil-mobil lawas di komunitas Ketombe Autoclub Jakarta terlihat unik saat dijejerkan dengan mobil lain. Di Ketombe, anggota tidak disyaratkan memiliki kendaraan roda empat lawas, mobil keluaran baru bahkan roda dua pun boleh bergabung. uarga di rumah,” ujar Ketua Ketombe Autoclub Jakarta Anindito, 27, yang mengendarai Kijang lawas berbentuk kotak. Alasan itu juga dibenarkan Cendekia Bayu, 24, yang kini dipercaya menjadi Ketua Ketombe Autoclub Indonesia. Menurutnya, Ketombe tidak mensyaratkan anggota memiliki kendaraan roda empat, bahkan roda dua pun boleh. Yang terpenting anggota menjunjung tinggi semangat kekeluargaan dan kebersamaan. “Semakin ke sini klub ini gak hanya melihat dari kendaraannya apa? Modifikasinya seperti apa, tapi ya sudah nyaman, seperti keluarga sendiri,” lanjut pria yang berdomisili di Semarang, Jawa Tengah itu. Menurutnya, Ketombe mempunyai kegiatan rutin tahunan, yakni baksos dan gathering nasional. Setiap tahun, gathering akan berpindah-pindah lokasi. Kini, Ketombe mempunyai cabang di 11 kota

MI/MOH IRFAN

diakui Faisol, tidak semua anggota mempunyai kendaraan roda empat, bahkan banyak pula yang memiliki sepeda motor. “Gak harus punya mobil. Pakai motor pun gak apa-apa,” terang Faisol. Yang pasti, semangat kekeluargaan menjadi alasan kuat bagi Faisol menuju Jakarta. Dia ingin berkumpul dengan anggota Ketombe Autoclub yang berasal dari daerah lain. (X-7)

di Indonesia. Lebih lanjut, ia mengatakan, mempertahankan klub seperti Ketombe tidaklah mudah sebab klub itu tidak mendasarkan pada kesamaan jenis atau merek suatu kendaraan. “Kalau ATPM (agen tunggal pemegang merek) yang sejenis itu lebih gampang,” sambung Anindito. Sebaliknya, Ketombe berangkat dari sekumpulan pencinta otomotif dan berlanjut tetap seperti itu. “Enggak ada kriteria khusus untuk bergabung di Ketombe. Kalau kita basisnya klub otomotif ya sesama pecinta otomotif saja,” terang Bayu. Pernyataan itu pun dipertegas Eko bahwa yang terpenting kemauan para calon anggota untuk berkumpul dengan para anggota lain. “Gak punya mobil pun kalau mau kumpul ya silahkan. Punya motor mau kumpul ya silahkan,” tegasnya. (X-7)


14

MINGGU, 11 FEBRUARI 2018

PESONA Rayakan Kasih Sayang dengan Self Love

Harmonisasi Timur Berbalut Siluet Barat Warna merah dengan elemen yang menggambarkan kesejahteraan dalam budaya Tiongkok tertuang dalam gaya busana karya Sebastian Gunawan. Ada gunung, perahu, anggur, pohon, juga ikan koi. SITI RETNO WULANDARI

wulan@mediaindonesia.com

H

FOTO-FOTO: MI/MOHAMMAD IRFAN

IJAU, teduh, dengan juntaian daun liang liu (Salix babylonica) menjadi latar dari presentasi karya perancang Sebastian Gunawan. Bersama dengan sang istri, Cristina Panarese, ia menggelar karya busana bertemakan Blissful blossom. Dengan tema itu, pria yang akrab disapa Seba itu membawa filosofi, dari tumbuhan liang liu sebagai harapan, bertumbuh seirama, akan tercipta suasana harmonis. Konsep itu dituangkan dalam pertemuan tampilan Barat dan Timur yang justru menghadirkan busana mewah dan beberapa di ant a ra ny a mengus u n g gaya retro.

Gaya busana cheongsam, kerah tinggi dan tegak selalu hadir menjelang Tahun Baru Imlek, kemudian diperkuat dengan siluet body fitted (pas badan). Namun, pada perayaan 25 tahun ia berkarya, Seba memberikan gambaran lain tentang pakaian khas Tiongkok. Gaun panjang berwarna merah dan bersiluet pas badan itu diberi luaran pada bagian pinggang ke bawah secara bertingkat dengan sejenis tulle. Kerah tegak dan tinggi yang menjadi salah satu representasi busana khas Tiongkok dipermanis dengan aksen ban pinggang berbentuk pita. Busana lain hadir pada gaun pendek berwarna putih, berkerah tinggi dan berdetail kancing ulir bersiluet longgar dan lengan bervolume. Pada bagian depan diberi detail bordir serta hiasan payet di atas bahan sequins berwarna keemasan. “Tidak semua cheongsam itu harus pas badan, bisa dibua t longgar. Ele-

DOK TOKOPEDIA

men lama suasana budaya Tiongkok juga menjadi salah satu pengisi detail karya, seperti pemandangan rumah, gunung, perahu, anggur, juga ikan koi sebagai lambang kesejahteraan,” kata Seba seusai acara peragaan busana di Ballroom Ritz Carlton Pasific Place, Senin (5/2).

Barat dan Timur Detail Timur berpadu dengan siluet Barat. Hal itu menjadi salah satu tampilan memikat mata saat menyaksikan presentasi busana Seba. Siluet khas Eropa terlihat pada pilihan shoulder pads, renda, serta detail kerutan yang beberapa dibuat bertingkat. Tak hanya menampilkan gaun, ada jaket, outer, hingga jump suit. Permainan hiasan pun beragam, mulai dari manik, mutiara, hingga penggunaan faux fur. Lihat saja pada gaun panjang merah muda tanpa lengan berkerah tinggi. Gaun itu dipenuhi dengan bubuhan faux fur, pada bagian tengahnya tampak taburan manik berkilau. Gaun cherry blossom bliss itu merupakan simbol kekuatan seorang perempuan. “Total ada 63 koleksi, dengan waktu pengerjaan sekitar tiga bulan. Representasi lain dari ide untuk koleksi itu juga tertuang pada botol kaca AQUA Reflection. Seperti asalnya, alamlah yang akhirnya menjadi ide saya lalu mengerucut pada pemilihan pohon liang liu,” pungkas Seba. (X-7)

RANGKAIAN gaya busana capsule collection untuk merayakan kasih sayang- Valentine’s Day dari Duma Official digelar Sabtu (3/2), di sebuah kafe di Jakarta. Meski bertemakan cinta, busana yang ditampilkan tidak melulu pink. Warna hitam, putih, peach, dan biru yang tertuang dalam celana panjang, gaun malam, blus longgar, dan terusan kasual itu terkesan ringan, simpel tetapi elegan. Rangkaian busana tersebut merupakan bagian dari capsule collection Pada pergelaran busana itu Duma Official tidak sendirian. Dengan mengusung tema self love, busana hasil kreasi Natashia Midori itu berkolaborasi dengan kreator di bidang kecantikan By Lizzie Parra (BLP) dan artis Eva Celia yang juga turut membawakan busana dari Duma Official. Menyambut hari kasih sayang, Tokopedia mengajak dua nama besar lokal kreator di dunia mode dan kecantikan, yakni Duma Official x By Lizzie Parra x Eva Celia yang menyuarakan kampanye Self Love lewat peluncuran capsule collection. Duma Official dan BLP Beauty merupakan brand dengan kreasi lokal yang sedang bersinar di dunia mode serta kecantikan. Dalam kolaborasi itu, Eva Celia sebagai seseorang yang sangat passionate terhadap kreasi lokal, terpilih menjadi kreatif kolaborator dalam seri capsule collection Duma Official x By Lizzie Parra x Eva Celia. “Senang dapat dipertemukan dengan BLP Beauty & Duma Official, dua brand lokal yang memiliki karakter khas. Dengan ikut menjadi bagian dari kolaborasi itu, saya berharap kedepannya potensi kreasi lokal dapat terus terasah dan bermunculan salah satunya lewat Tokopedia,” ujar Eva. Capsule collection Duma Official x By Lizzie Parra x Eva Celia mulai dapat diakses di situs marketplace Tokopedia sejak Senin (5/2). Akan ada promo khusus untuk pembelian semua koleksi ekslusif capsule collection Duma Official x By Lizzie Parra x Eva Celia berupa cashback 20% dengan nilai maksimum Rp.100 ribu- menggunakan voucer kode: LOVE. (Ros/M-4)


TRAVELISTA

MINGGU, 11 FEBRUARI 2018

15

DOK. VISIT KOREA

Suasana terminal Jeonju.

Pelan-Pelan saja di Jeonju FOTO-FOTO: DOK. ZICO RIZKI

Dua orang berjalan di samping tembok kuno yang melindungi Gyeonggijeon.

Ini tentang Korea dan perkampungan dengan kultur tradisionalnya yang kuat. ZICO RIZKI

miweekend@mediaindonesia.com

S

EKITAR 4 jam kami menikmati perjalanan panjang dari Busan menggunakan bus eksekutif, sampailah kami ke sebuah terminal. Sebuah papan dengan tulisan hangeul dengan arti terminal Jeonju terpampang kusam, persis dengan keadaan terminal tempat berhentinya bus kami. Terlihat beberapa vending machine minuman dan rokok yang tidak beroperasi sejak berjalan menelusuri lorong terminal setelah turun dari bus. Dengan melihat kondisi terminal yang tidak terlalu apik pengelolaannya tersebut, kami berpikir apa yang akan kami dapatkan di Kota Jeonju. Seorang perempuan muda berpakaian kasual menghampiri dan menyapa dengan bahasa Indonesia kepada kami. Ia Amel, 23, mahasiswi Indonesia yang mengambil program Pascasarjana dari Kyunghee University, Seoul. Ia akan memandu kami dalam perjalanan wisata ala backpacker di kota itu.

Rasa dan Mata, Kuno dan Kekinian

ap.. bap mba biim u bib nu en Set me Se

Sekeluarnya dari terminal, suasana sejuk diiringi dengan tiupan angin sepoisepoi berbanding terbalik dengan sinar matahari cerah di siang itu. Udara Kota Jeonju cenderung sejuk dalam semua musim kecuali musim dingin. Pada musim dingin, suhu akan ekstrem dingin. Hal itu disebabkan letak kota itu yang berada di lereng beberapa gunung dan bukit. Perjalanan kali ini ialah menuju pusat wisata di Jeonju, yakni Desa Hanok Jeonju (Jeonju Hanok Village). Wilayah itu merupakan kompleks perkampungan rumah tradisional Korea, Hanok, yang dijaga kelestariannya hingga saat ini. Kekhasan Hanok terlihat dari bentuk atap yang melengkung yang syarat dengan sentuhan desain Korea. Kompleks perkampungan dengan lebih dari 900 bangunan itu diketahui dibangun pada masa Dinasti Joseon. Untuk mencapainya, kami melanjutkan perjalanan dengan bus nomor 61 selama 30 menit. Amel mengatakan kawasan perkampungan Hanok termasuk kategori destinasi pariwisata Slow City, yakni merupakan kota yang tenang dan santai yang terangkul dengan aspek kebudayaan tradisional serta menyatu dengan alam.

Istana peninggalan Dinasti Joseon Rasa penasaran dan keingintahuan kami tentang apa yang tersimpan di balik tembok berusia ratusan tahun itu

BERWISATA di Jeonju tidak afdal jika Anda tidak menikmati kekhasan kulinernya. Tidak hanya masyarakat lokal, beberapa menu kuliner khas Jeonju sangat diminati wisatawan internasional. Menu makanan enak khas Korea yang termasyhur mendunia, bibimbap, ialah tujuan utamanya. Menu itu memang merupakan menu yang umum dikonsumsi masyarakat Korea, tapi para wisatawan akan merawis sakan sensasi berbeda jika sak menikmatinya di Jeonju. me Yang membuat bibimY bap ba menjadi menu istimewa dinikmati di kota itu ialah Jeonju diketahui ia merupakan kota asal usul m diciptakannya menu madi kanan sehat itu. ka Dalam satu set menu bibimbap khas Jeonju, b wisatawan akan disaw jjikan sebelas side dish yang terdiri atas daging y sapi cincang, sayuran, sa kimchi, acar acar, goc gochujang (pasta paprika kimchi khas Korea), kuah miso, dan telur ceplok setengah matang. Untuk menikmatinya, para penikmat disarankan mencampurkan beberapa side dish yang disajikan ke dalam satu mangkuk besar yang terdapat nasi di dalamnya.

mengantarkan untuk melihat lebih jelas di dalamnya. Apa yang ada di dalam tembok berusia ratusan tahun itu Gyeonggijeon, sebuah kompleks kerajaan yang terdiri atas istana, kuil, monumen, dan museum yang dibangun pada 1410 dan sempat direstorasi pada 1614. Untuk memasuki kompleks itu, wisatawan harus membeli tiket masuk seharga 3.000 won. Hamparan pepohonan yang didominasi pinus tersusun rapi di samping pelataran besar yang beralas tanah dan pasir. Terlihat beberapa bangunan tembok batu serupa berada di luar beberapa bangunan rumah yang tersembunyi di dalamnya. Beberapa gerbang, tiang, pintu kuno berwarna merah juga banyak ditempatkan di sekitaran pelataran itu. Beberapa pintu kayu berwarna cokelat tua kemerahan dengan ornamen ukiran simbol yang menempel pada tembok batu itu ada yang terbuka, ada pula yang tersegel dengan rantai dan gembok kuno. Jika memasuki pintu berornamen itu, wisatawan akan diantarkan ke kediaman para bangsawan. Bangunan rumah-rumah tradisional yang sudah berwarna kusam masih terlihat mempesona. Lengkap, mulai rumah utama, ruangan pertemuan, lumbung beras, sumur air, hingga arena bermain anak-anak yang tidak terlalu besar. Beberapa bangunan itu berkaitan dengan keluarga Yi Seong-gye, pendiri

Selain bibimbap, dua menu kuliner khas Jeonju yang patut dicoba ialah makgeolli, minuman beralkohol tradisional hasil fermentasi beras dan pie cokelat khas Jeonju.

Kuliner kekinian Selain kuliner khas yang melegenda, di sepanjang Jalan Taejo, wisatawan dapat menemukan beberapa stan menu kuliner modern yang populer. Beberapa stan yang terlihat ramai daripada lainnya ialah sotong goreng tepung, satai ayam, dan gurita rebus. Kami mencoba sotong goreng tepung dengan kombinasi varian rasa keju, cabai, dan barbeku. Komposisi daging dan tentakel dari sotong berukuran sekitar 15 cm yang dilapisi dengan tepung sangat cocok untuk di-sharing bersama sambil berjalan menyusuri ketenangan kawasan Desa Hanok Jeonju.

Menginap di rumah Hanok Selain menikmati keindahan pemandangan perumahan Hanok, mengunjungi beberapa tempat bersejarah dan menikmati kekhasan kulinernya, wisatawan perlu juga merasakan pengalaman tradisional di kota

Miniatur pasukan Dinasti Joseon di Museum Gyeonggijeon. Dinasti Joseon yang berasal dari Jeonju. Di sisi lain yang berbeda, tepatnya di pusat kompleks tersebut, terdapat bangunan utama, yaitu Kuil Gyeonggijeon. Harum dupa dan suara mantra berbahasa Korea yang terdengar dari dalam kuil yang tertutup seakan memunculkan simfoni ketenangan di jiwa. Beberapa orang terlihat berdiri tegak dan menghening sambil mengikuti mantra yang terucap. Kuil Gyeonggijeon dikenal sebagai salah satu peninggalan Dinasti Joseon yang populer. Tidak jauh dari lokasi kuil, sebuah kolam teratai beralaskan tembaga berdiri di jalan setapak yang dikitari pepohonan pinus dan bambu serta bunga ume yang berwarna merah muda. Komposisi yang indah di tempat itu menjadi salah satu spot berfoto terbaik para wisatawan yang singgah. Meskipun banyak pelancong berbusana hanbok yang berlalu lalang di kawasan tersebut, itu sama sekali tidak mengurangi suasana nyaman untuk berfoto.

Masuk museum Untuk mengetahui lebih dalam aktivitas para penghuni istana dan mengenal

yang santai itu. Paling mudah ialah merasakan bermalam di penginapan-penginapan Hanok. Amel mengatakan di wilayah itu banyak penginapan yang sengaja dibuat dan dijaga secara tradisional agar wisatawan dapat merasakan sensasi tinggal dan tidur di rumah tradisional Korea. Di dalam sebuah penginapan dari rumah Hanok, wisatawan tidak akan menemukan spring bed di penginapan-penginapan pada umumnya, tetapi sebuah kasur tradisional khas Korea yang digelar di lantai yang terbuat dari kayu. Pengalaman menginap di penginapan Hanok ditambah menjadi istimewa dengan merasakan kehangatan lantai kayu yang diset dengan sistem tradisional penghangat Ondol. Suhu panas dari Ondol diaktifkan dengan uap yang dihasilkan dari batu-batu panas yang diletakkan

sekelumit sejarah aktivitas di Desa Hanok, wisatawan dapat mengunjungi museum yang terletak dekat dengan gerbang tiket. Wisatawan tidak perlu mengeluarkan biaya untuk memasuki museum itu. Dari pelataran, bangunan museum berarsitektur Hanok itu terlihat hanya merupakan bangunan satu lantai. Namun, jika Anda memasukinya, bangunan ini terdiri atas dua lantai, lantai dasar dan lantai bawah tanah. Lantai bawah tanah dikhususkan untuk memuaskan rasa keingintahuan wisatawan tentang segala aktivitas Dinasti Joseon dan masyarakat Jeonju di masa lampau. Wisatawan dapat menemukan artefak prasasti, karya seni, barangbarang kerajaan, dan arsip-arsip karya sastra dengan tulisan hangeul kuno di lantai itu. Beberapa potret resmi raja-raja pada Dinasti Joseon serta tokoh penting yang berjasa dalam perkembangan kehidupan di Jeonju terpampang di sepanjang lorong-lorong yang menghubungkan ruangan di lantai tersebut. Pengaruh Dinasti Joseon diketahui memiliki andil yang besar terhadap budaya Korea yang ada saat ini. (M-1)

seiring dengan fondasi lantai Hanok. Sistem Ondol diketahui telah dipakai masyarakat Korea sejak 1.000 SM. Meskipun interiornya terkesan tradisional, penyedia penginapan memasukkan fasilitas-fasilitas penunjang modern seperti televisi multichannel, kamar mandi yang dilengkapi dengan shower, serta jaringan wi-fi gratis. Selain menginap di penginapan Hanok, pengalaman tradisional alternatif lain yang diminati wisatawan ialah mengikuti pengalaman membuat kertas tradisional Korea (hanji), darye (upacara tradisional jamuan minum teh), dan memainkan instrumen musik tradisio nal. (*/M-1)


16

MUDA

MINGGU, 11 FEBRUARI 2018

OPINI MUDA

Muhammag Anggi

SMK WIyata Mandala Bogor Tempatnya nyaman, sering buat nongkrong bareng teman-teman. Malam juga sering ngumpul, cuma kalau hujan masih ada yang bocor.

Asep Maulana,

SMA Terbuka Parung Biasanya juga dipakai buat anak-anak latihan karate, ibu senam. Namun, kalau ngumpul di sini juga takut roboh, pengennya sih diganti jadi bangunan permanen semua gitu.

FOTO-FOTO: DOK FATHURROZAK JEK

Ruang sisi dalam balai.

Kamil Muhammad Pendiri Pppooolll

Saran untuk teman-teman yang baru selesai belajar arsitek sih, rasa penasarannya harus tetap ada, jangan selesai pas sudah lulus. Inovasi dan sudut pandang yang luas harus berjalan, untuk memperkaya pemahaman tentang arsitektur.

Balai buat Warga Parung Arsitek-arsitek muda mendesain balai buat warga Parung, Bogor. Karya mereka keren, multifungsi, menginspirasi, dan menang kompetisi. FATHURROZAK JEK

muda@mediaindonesia.com

H

UJAN bel u m ke ring, ketika mobil yang mengantar Muda memasuki gang dengan jalan cor semen, yang hanya muat untuk satu mobil dan motor. Dari kejauhan, nampak bentangan hijau bercampur merah berupa bayam, kangkung, dan bayam merah, tertanam di lahan, tak jauh, bangunan bambu dengan samping terbuka beratap rumbia menjadi pelengkap suasana Rumah Jamur Senin pagi menjelang siang itu. Warga sekitar menyebutnya Rumah Jamur sebab dulunya, di areal sekitar 4.500 meter persegi ini pernah dijadikan sebagai tempat budi daya jamur, sebelum akhirnya kini menjadi areal perkebunan sayuran organik. Kini, Edi Saedi beserta istrinya ditugasi untuk mengelola lahan milik lembaga swadaya masyarakat (LSM) Urban Poor Consortium (UPC) di Desa Iwul, Kecamatan Parung, Kabupaten Bogor. Sebelum ditanami sayuran organik, lahan milik UPC ini ditanami singkong. Namun, karena kurang produktif secara penghasilan, kini Edi bereksperimen dengan sayuran organik. “Kita sedang mengampanyekan tanaman organik, bagaimana cara memasarkan ke warga.” Ia pun membuat srategi, saat panen pertama, warga boleh memetik tanaman secara gratis dengan jumlah terbatas. “Panen kedua, mereka datang lagi, cuma kita tidak gratis lagi, dan dari beberapa warga yang sudah beli sayuran kita sih, mereka balik lagi ke sini.”

DUTA

Balai, favorit warga Upaya Edi mengenalkan tanaman organik ini semakin kreatif dengan dukungan hadirnya bangunan yang disebut balai, yang menjadi kegemaran warga. Tak tanggung-tanggung, balai yang terbuat dari material bambu lokal dan rumbia dari daun kelapa ini, memenangi penghargaan Acknowledgement Award dalam Lafarge Holcim Award Asia Pasifik 2017. Adalah Kamil Muhammad, bersama tim arsiteknya, Pppooolll, yang merancang ‘balai bambu’ itu menjadi bagian dari kebun sayur organik. Kamil mencoba memanfaatkan bambu yang tumbuh di sekitar kebun, yang membatasi lahan milik UPC, dengan lahan milik para pengembang. “Saya menyebutnya ini sebagai barikade lahan.” Melihat hijau dan produktifnya lahan sekitar yang akan menjadi lokasi pembangunan balai, Kamil menyadari arsitekturalnya tidak ingin menonjol. Ia juga memutuskan untuk memilih material bambu, saat melihat banyaknya pohon bambu yang tumbuh di sekitar. “Ini sebagai upaya mendorong lokalitas dan yang sudah tersedia di sini, penggunaan material juga harus memperhatikan jejak karbon.”

Bambu, sang aktor utama Vocal point pada arsitektural yang Kamil rancang ialah bagaimana ia memanfaatkan bambu sebagai penyangga bangunan di sisi depan dan belakang bangunan. Ia meniadakan tiang penyangga di tengah. Bambubambu disusun menyilang, dan di atasnya, dibiarkan bolong, sengaja ketika hujan, air bisa masuk. Susunan bambu penyangga ini disebut hyperboloid. “Awalnya kami mencoba dengan tusuk satai yang disusun menyilang, di atas dan bawahnya kami beri kaca, lalu kami coba untuk menahan beban galon yang berisi air lebih dari setengah galon, dan ternyata kuat,” cerita Kamil sam-

Hyperboloid, rangkaian bambu sebagai penyangga sekaligus sebagai jalur air hujan masuk untuk ditampung. bil menunjukkan dokumentasi foto percobaannya di laptop, saat ditemui di kantornya, di Hall A3 Gudang Sarinah Ekosistem.

Vocal point pada arsitektural yang Kamil rancang ialah bagaimana ia memanfaatkan bambu sebagai penyangga bangunan di sisi depan dan belakang bangunan. Eksperimen Pppooolll Namun, konsep arsitektural Kamil bersama Pppooolll ini memang masih memiliki kekurangan. Saat Muda mengunjungi ke lokasi di Desa Iwul, Parung, atap dari rumbia mengalami kebocoran. Hyperboloid yang menjadi jalan air hujan turun, masih terlalu terbuka atasnya, sehingga menyebabkan tampias ke tengah ruang di dalam bangunan. “Ini karena sudah ditutup terpal aja atapnya, jadi enggak bocor. Tadinya lumayan banyak bocor kalau hujan,” terang Muhammad

Anggi, siswa SMK Wiyata Mandala, Bogor, yang memang sering nongkrong di balai rancangan Pppooolll. Kamil pun menyadari kekurangan eksperimennya ini. “Karena Pppooolll ini berbasis studi eksperimen, jadi perlu banget melakukan evaluasi, sehingga kami enggak berhenti hanya setelah bangunan jadi, tapi setelah itu kami juga harus memantau. Nanti rencananya, Februari akan ada renovasi sekaligus workshop untuk warga sekitar, bagaimana cara memperbaiki bangunan misalkan ada kerusakan. Kemungkinan juga akan melibatkan mahasiswa.” Rencana Edi Saedi bersama UPC untuk menjadikan training camp, tentu masih memerlukan waktu. “Target ya 2019, untuk bisa menjadi training camp, dan perkebunan, ya semacam tempat pelatihan yang didesain kreatif dengan perkebunan.” Sementara Pppooollll ingin membangun mimpinya untuk menghadirkan study appropriate technology, “kami juga ingin dikenal masyarakat lewat proses riset dan eksperimen.” Makna Pppooolll sederhana, “Entah ini terdengar konyol atau tidak, Pppooolll itu ya dari kata pol, yang artinya maksimal. Jadi ya menandakan etos kerja kami yang maksimal, sampai-sampai nulisnya Pppooolll, hahaha.” (M-1)


MUDA

MINGGU, 11 FEBRUARI 2018

17

CEMPAKA SURAKUSUMAH Tempat, tanggal lahir: Jakarta, 7 Juni 1987 Jabatan: Lead Designer PoLA Artistry

Instagram: @pola_artistry

Bisnis Desain, Usaha tentang Cerita dan Manusia

Inilah salah satu studio desain grafis independen yang kini banyak dibicarakan. FATHURROZAK JEK

muda@indonesia.com

D

ESAIN grafis, bagian dari industri kreatif, kini berkembang pesat di Indonesia. Namun, posisinya yang cair dan tidak lepas dari berbagai keahlian lain, terkadang membuat pemahaman tentang profesi desainer grafis menjadi kabur. Kendati begitu, agensi juga studio independen yang jumlahnya kian banyak, menunjukkan betapa besarnya potensi industri ini. Salah satu studio independen yang Muda datangi ialah PoLA Artistry, ia berfokus pada produksi undangan. Desain-desain yang PoLA rancang, menarik dan elegan, sehingga undangan yang dikreasikan lebih artistik dan premium, tentu ada sosok di balik terciptanya konsep ini, termasuk yang mengembangkan produk. Muda mewawancarai salah satu sosok di balik tim PoLA, Cempaka Surakusumah. Ia menjabat sebagai lead designer. Yuk, simak petikan wawancara Muda dengannya.

Boleh diceritakan dong, awal kemunculan PoLA Artistry? Didirikan awal 2014, dimulai dengan perbincangan kami dengan Eric Widjaja sebagai pendiri Thinkingroom inc. Kami sepakat untuk membentuk PoLA Artistry, awalnya bergerak di layanan undangan, kemudian berkembang ke daily goods product. Nama PoLA itu terinspirasi dari aktivitas keseharian manusia. Setiap orang memiliki rutinitas mereka, dari pagi hingga malam, ini membentuk pattern atau dalam bahasa Indonesia disebut PoLA. We want our products and daily goods to be part oif everyone’s everyday life. Industri desain grafis kini berkembang pesat, dan beragam bentuknya, bagaimana karakter PoLA sebagai studio independen? Di awal, karena kita banyak berbicara mengenai hal yang sifatnya sehari-hari atau dasar, memengaruhi pendekatan visual PoLA ke arah bentuk-bentuk dasar atau geometric shape. PoLA banyak bermain dengan geometric shape dan composition. Namun, tidak membatasi hanya pada satu treatment saja, karena bisa berkembang kepada pendekatan visual lainnya, begitu juga dengan jenis-jenis produknya. Karakter desain yang bold dan banyak menggunakan warna ialah salah satu karakter lainnya dari produk-produk PoLA. Oh ya, siapa aja sih yang ada di balik PoLA? Kami bekerja dalam satu tim yang melibatkan creative director, lead designer, junior graphic designer, dan copywriter. Sebagian besar dari kami berlatar belakang desain komunikasi visual.

Apa yang menarik dari lini bisnis perlengkapan pernikahan, termasuk undangan? Berkecimpung di dunia wedding menjadi hal yang menarik untuk kami. Namun, PoLA invitation tidak spesifik ke wedding saja. Kedepannya juga bisa digunakan sebagai pendukung acara lainnya, seperti birthday celebration, ceremony, anniversary, baby shower, bridal shower, dan acara lainnya. Sepertinya PoLA ingin menampilkan produk undangan premium, memang menyasar pasar yang berada di level itu? Fokusnya sebenarnya bukan pada premium atau tidaknya produk undangan PoLA, melainkan kami ingin produk-produk kami untuk dekat dengan desain dan seni. Bagaimana dengan kompetitor, atau bisa disebut persaingan yang ada di lini perlengkapan pernikahan dan produk undangan? Kompetitor pasti selalu ada di industri apa pun. Fokus kami tidak hanya di produk undangan pernikahan, dan kami percaya antara satu bidang ke bidang lainnya saling terintegrasi satu dan lainnya. Jadi, kami tidak terlalu khawatir. Nah, PoLA ingin dikenal seperti apa sih, oleh masyarakat dan dunia industri desain grafis? Every products have their own story. Kami ingin orang-orang merasakan proses dan cerita yang ada di tiap produk-produk PoLA, baik dalam bentuk undangan maupun dalam produk-produk lainnya. Sekarang desain grafis bisa dibilang tidak lepas dengan digital. Bagaimana PoLA beradaptasi dengan hal ini? Saat ini PoLA memiliki toko digital yang bisa diakses melalui website, juga menjadikan sosial media Instagram sebagai platform promosi PoLA yang paling efektif. Siapa pun bisa terjun ke dunia desain grafis, apa yang perlu diperhatikan? Menurut saya, menjadi desainer grafis itu seperti mempelajari ilmu pengetahuan tentang kehidupan. Desain grafis bukan hanya art and communication, tapi juga history and psychology. Mempelajari banyak hal, memiliki pengetahuan yang luas, dan terbuka akan perkembangan-perkembangan yang ada, saya rasa menjadi hal yang perlu diperhatikan apabila ingin terjun ke dunia desain grafis. Bukan hanya membuat visual-visual dekoratif. Masih ada mimpi enggak sih, bareng PoLA? Dan penginnya PoLA ini kedepannya seperti apa? Mimpi itu jangan tanggung-tanggung, mumpung mimpi itu gratis. Jangan takut untuk memiliki mimpi yang besar. Mimpi bareng PoLA tentunya banyak, and we’re on our way to make it come true. (M-1)

FOTO-FOTO: DOK PRIBADI


18

MEDIA ANAK

MINGGU, 11 FEBRUARI 2018

Mengunjungi Rumah Baru

sang Akar

PAGI-PAGI sekali Medi menuju Cipinang, Jakarta Timur. Kedatangan Medi pun disambut sama tuan rumah, Bogel namanya. Bogel ini anjing yang tinggal di Sanggar Anak Akar. Yuk, ikuti cerita Medi berkunjung ke rumah baru Sanggar Anak Akar. FATHURROZAK JEK

mediaanak@mediaindonesia.com

S

ETELAH Bogel menyambut Medi, saatnya Kak Hairun Nisa nih, yang membukakan gerbang dan mempersilakan masuk. Medi pun duduk di ayunan yang ada di samping rumah sanggar, di bawah pohon rambutan. Kebetulan, pohon rambutannya sedang berbuah nih. Oh iya, untuk Sobat Medi yang belum tahu tentang Sanggar Anak Akar, atau bisa disebut juga Sang Akar, ternyata usianya sudah 23 tahun lo! Wah, sudah lama ya. Di Sang Akar, yang tinggal ialah teman-teman kita yang berasal dari jalanan. Mereka enggak cuma tinggal ya, tetapi juga mengikuti program sekolah. “Di sini ada kelas Pratama, Madya, Utama, kalau bisa disamakan itu gampangnya SD, SMP, dan SMA. Biasanya, model kelasnya ada kelas akademik, dan kelas kreatif. Kelas akademik adanya di pagi hari, kita belajar sastra, sosiologi, matematika. Untuk sore harinya, mulai jam 16.00 WIB, kita ada kelas kreatif, seperti melukis,” kata Kak Hairun Nisa, yang sudah lama ikut kegiatan di Sang Akar, dan menjadi pengurus. Kenapa namanya Akar ya? Kalau Kak Hairun Nisa mengibaratkan, “Akar itu kan adanya di bawah, tapi dia menguatkan bagian pohon yang ada di atas, hingga kemudian bisa berbuah.”

Tak cuma dari jalanan Kak Nisa, panggilan akrabnya, a, sebenarnya dia bukan dari jalanan ya a Sobat Medi, ceritanya, dulu sewaktu tu daerah tempat tinggal Kak Nisa di Penas Kalimalang, Jakarta Timur, terkena banjir, ada teman-teman dari Sang Akar yang membantu di daerah Kak Nisa tinggal. Dari situlah, Kak Nisa mengenal Sang Akar. Mulai dari belajar teater, saat masih kelas 3 SD, hingga akhirnya Kak Nisa memutuskan untuk ikut dalam seetiap kegiatan sanggar. Sang Akar juga enggak khusus us buat anak jalanan saja ya, Sobat Medi!!

rapor? Ada skor-skor nilainya juga kan. Kalau di Sang Akar beda nih. Dinamakan dengan Sekolah Otonom, nantinya teman-teman kita yang sudah menempuh akhir semester, akan diminta untuk pameran karya lo. Nantinya, sebelum berpameran, teman-teman Sang Akar harus membuat proposal tentang karyanya, diajukan ke kakak pengurus, untuk mendapatkan bantuan dana dalam membuat karya mereka. Nah, biasanya akan mengundang kurator nih, Sobat Medi. Kurator itu yang menilai suatu karya seni ya. Jadi, rapor mereka ya dalam bentuk karya yang dikomentari langsung oleh seniman. Enggak ada angka-angka skor nilai ya, hanya penjelasan mengenai apa yang kurang dan apa yang sudah baik untuk teman-teman Sang Akar selama menempuh semester. Namun, karena baru saja pindah rumah, Sang Akar kini belum menjalankan lagi sekolah otonomnya nih, Sobat Medi. Kepindahan sanggar sendiri karena di tempat sebelumnya, yang dekat dengan jalan raya dan sungai, terkena proyek pembangunan Tol Becakayu. Sebagai ucapan pamit kepada tempat lama, temanteman Sang Akar pun menggelar ulang tahun di sanggar. Biasanya, teman-teman merayakannya di luar sanggar, seperti di Taman Ismail Marzuki. Teman-teman Sang Akar juga biasa mentas teater dan musik lo. Sanggar yang didirikan Pak Ibe Karyanto ini pun sekarang beralamat di Jalan Pangkalan Jati 1A, nomor 28-29 Rt 8,, Rw 13, di Cipinang Melayu, Timur. Main ke rumah baru Jakarta Tim Akar yuk! (M-1) Sang Ak

Di Sang Akar yang tinggal ialah teman-teman kita yang berasal dari jalanan. Mereka enggak cuma tinggal ya, tetapi juga mengikuti program sekolah.

Akar yang terus bercabang Omong-omong, Sobat Medi masih ingat enggak nih, liputan Medi tentang Sanggar Anak Harapan yang ada di Rawabadak, Tanah Merah, Jakarta Utara? Pendiri Sanggar Anak Harapan, Kak Desboy, ialah alumnus Sang Akar! Hebat, ya, Sobat Medi. Kak Desboy ini bersama Sanggar Anak harapannya memberikan ruang untuk belajar anak-anak di daerahnya, dan banyak yang mau ikut kegiatannya. Kak Nisa, yang saat ini masih kuliah jurusan sosiologi di Universitas Nasional (Unas), Jakarta Selatan, juga mengungkapkan, karena sekolah yang ada di Sang Akar ini bukan sekolah formal, kalau ada teman-teman kita yang mau melanjutkan sekolah formal, bisa kok. Dengan cara kejar paket, yang dibantu kakak pengurus Sang Akar.

Sekolah tanpa rapor Sobat Medi yang udah sekolah biasanya kamu kalau naik kelas, pasti ada dong, nilai

CARI TAHU YUK

1

Tanggal 22 November 1994 ditetapkan sebagai hari lahir Sanggar Anak Akar. Saat itu anak-anak melakukan pentas pertama berjudul Operet Banjir, di depan warga Anyer.

2

Ada program bernama Barbenil (Barang Bekas Bernilai) nih, Sobat Medi. Yaitu, mengumpulkan barang-barang bekas dari para sahabat untuk diolah dan dicarikan pemilik baru. Hasil penjualan barang tersebut digunakan untuk keberlangsungan belajar mengajar teman-teman Sanggar Anak Akar. Kamu juga mau menyumbangkan barang bekas kamu?

3 4

Ulang tahun ke-23 Sanggar Anak Akar bertema Kembali mengakar, mengajak alumni dan juga sahabat untuk menjadi bagian dari perjalanan panjang Sanggar Anak Akar. Ulang tahun ke-23 ini juga menandai rumah baru yang ditinggali teman-teman Sang Akar lo. Doa Anak Negeri ialah penampilan kelompok paduan suara yang pernah dilakukan Sanggar Anak Akar berkolaborasi bareng Sang Timur Choir, Paduan Suara SMA Tarakanita 1, dan Sonore Chaber Choir. Ini konser amal ya, Sobat Medi, yang dilangsungkan pada 14 Januari 2018 di gedung Graha Bhakti Budaya Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat.

Kak Hairun Nisa di rumah baru Sanggar Anak Akar.

Salah satu kegiatan di Sanggar Anak Akar.

FOTO-FOTO: DOK FATHURROZAK JEK


MEDIA ANAK

Ayo Buat Mural

FATHURROZAK JEK

Mural, gambar di dinding

mediaanak@mediaindonesia.com

S

ALAH satu yang corat-coret di dinding, ada Nanda dan adiknya nih. Nanda asyik banget gambar pemandangan. Dia gambar gunung, jalanan, dan sawah. Namun, gambarnya nyontoh lukisan milik Om Ube, katanya. Kalau adik Nanda malah asyik menyapu kuasnya dengan berbagai warna, seperti tumpukan warna-warni pelangi. Oh iya, jadi teman-teman kita ini datang ke pamerannya Om Ube di Galeri Ruang Rupa (RuRu), Pancoran, Jakarta Selatan. Lukisan-lukisan yang dipamerkan Om Ube ini, ternyata kebanyakan soal pemandangan. Makanya Sobat Medi yang datang untuk melukis di dinding, temanya pemandangan. Menurut kakak dari Rurukids, yang ikut mendampingi teman kita melukis mural. Pemandangan ialah keindahan alam yang dapat kita lihat melalui mata dalam indra penglihatan kita seharihari. Biasanya, pemandangan terdiri atas pepohonan, semak-semak, daratan, bukit, lembah, gunung, air terjun, atau malah benda-benda yang manusia bisa membuatnya, seperti rumah, mobil, jembatan, atau kereta api. Nah, kalau Sobat Medi pernah menggambar pemandangan enggak, apa lagi menggambarnya di dinding?

Om Ube memberi arahan ke Sobat Medi yang sedang menggambar. “Gambar dulu pakai krayon ya, setelah itu ditebelin pakai kuas,” kata Om Ube memberi instruksi. Saat memakai kuas, Om Ube juga memberi kiat nih, Sobat Medi. Katanya, saat menempelkan kuas, jangan terlalu ditekan, seperti mengambang. Nah, sebelum mulai menggambar di dinding, anak-anak diajak keliling dulu untuk melihat karya-karya Om Ube. Sambil keliling, dipandu Om Ube dan kakak-kakak dari Rurukids, teman-teman kita juga bertanya nih, maksud dari lukisan Om Ube. Salah satunya, ada lukisan Om Ube yang menggambarkan tentang sungai yang kotor dan penuh sampah, dan akhirnya menyebabkan banjir. Sobat Medi juga pasti tahu dong, jangan buang sampah sembarangan, apa lagi ke sungai ya! Karena bisa menyebabkan banjir. Biar semakin tahu apa yang akan digambar, Om Ube juga bertanya nih, “Biasanya apa saja sih yang kalian lihat? Yang paling kalian ingat, ketika melihat pemandangan apa sih?” Sobat Medi pun menjawab ada yang ingat tentang gunung, mobil, jalan, dan kupu-kupu.

Mari Mulai Melukis Kamu mau melukis mural juga? Mural adalah menggambar di dinding. Kamu bisa ikuti beberapa langkah ini ya, tapi, jangan lupa, minta izin dulu sama orangtua dan minta pendampingan.

1

BAHAN DAN ALAT

Bahan yang bisa digunakan untuk melukis mural, bisa menggunakan cat akrilik, ini supaya memudahkan ketika cat mengenai tangan kamu, mudah dihapus dengan air. Kamu juga harus siapkan krayon, kuas, tempat cat, dan air ya, Sobat Medi.

2

TENTUKAN GAMBAR DAN BIKIN SKETSA

3

JANGAN MENEKAN KUAS

4

CAMPUR WARNA

Sebelum menggambar dan mewarnai menggunakan cat, baiknya kamu tentukan dulu nih, mau menggambar apa. Ketika kamu sudah tahu akan menggambar apa, akan memudahkan kamu nih, Sobat Medi, untuk menentukan pilihan warna cat yang digunakan. Kemudian, kamu bisa mengawalinya dengan membuat sketsa gambar dulu, menggunakan krayon, ini biar gampang ya, nanti pas sudah menggunakan kuas. Nah, untuk menggunakan kuas, jangan terlalu di tekan ya, Sobat Medi. Cukup disapukan dengan pelan dan seperti mengambang saja. Cat juga jangan terlalu banyak, atau malah dicampur air. Kalau kuas kamu terbatas, kamu bisa mencucinya di rendaman air dulu, supaya cat yang sebelumnya hilang, dan bisa digunakan untuk mengecat dengan warna lain. Mungkin Sobat Medi ada yang sudah tahu dan ada yang belum ya. Medi ingin kasih beberapa percampuran warna, supaya mural kamu lebih menarik dan menghemat cat. Kalau kamu ingin membuat warna ungu, kamu bisa campurkan warna merah dan biru. Kalau ingin membuat warna jingga, bisa dari campuran kuning dan merah. Sedangkan untuk warna hijau, bisa menggunakan kuning dicampur biru. Abuabu, campuran dari hitam dan putih. erah bertemu putih, akan jadi merah muda. Sudah tidak sabar untuk mencorat-coret dinding? Yuk kreasikan imajinasi kamu ya, Sobat Medi. (*/M-1)

SUARA ANAK

Jarier Alif Abdillah,

Kelas 4 SDI Yakmi, Tangerang Tadi belajar mewarnai pemandangan dan menggambar pemandangan, awalnya bikin sketsa dulu, setelah itu baru menggambarnya dengan cat di tembok. Kalau pemandangan, menurut aku yang paling aku ingat adalah pohon. Aku menggambar gunung, bukit dan pohon, melambangkan keindahan, kesejukan dan kedamaian.

Fa Barajuik Lamalif,

Kelas 1 SDI Yakmi, Tangerang Aku suka menggambar. Kalau ditanya pemandangan, aku paling ingat sama awan. Melukis mural bareng Om Ube aku menggambar awan sama pohon dan orang karena sangat indah dan cantik. Namun, aku warnain semuanya merah doang soalnya enggak ada lagi.

FOTO-FOTO: DOK FATHURROZAK JEK

Sebelum melukis mural keliling dulu melihat karya-karya Om Ube

19

Sobat Medi ada yang suka corat-coret di dinding? Dibolehin enggak sama ayah bunda? Eh, tapi kok ini malah ada yang gambar di dinding bareng-bareng. Ada yang gambar pelangi juga nih. Mau tahu keseruannya, simak liputan Medi ya.

Krayon dulu baru kuas

CARI TAHU YUK

MINGGU, 11 FEBRUARI 2018

Oh iya, menggambar di dinding ini disebutnya mural ya, Sobat Medi. Kamu juga bisa lo, menggambar di dinding rumah, tetapi harus izin dulu ya, sama ayah dan bunda. Biar mudah dihapus dengan air, saran dari Om Ube dan kakak dari Rurukids, cat yang digunakan ialah cat jenis akrilik ya. Nah, setelah sudah tahu apa yang akan digambar, buat terlebih dahulu sketsa gambarnya ya, menggunakan krayon.

Belajar campuran warna Selain Nanda, ada Sobat Medi lain yang menikmati melukis mural nih. Jarier Alif Abdillah, kelas 4 SDI Yakmi, katanya memang suka lo, gambar-gambar di dinding rumah. Makanya ketika datang ke pameran Om Ube yang berjudul Pemandanganku, Jarier menyukainya. “Di rumah aku suka gambar di dinding. Aku suka, bisa ikut melukis mural bareng Om Ube karena belajar tahapan cara melukis di dinding juga.” Saat melukis mural, teman-teman kita dibagi dalam beberapa kelompok nih, jadi harus bergiliran melukis muralnya, setiap giliran ada 10 anak. Enggak cuma menggambar dan melukis saja ya, tapi Sobat Medi juga belajar bagaimana mencampurkan warna. Ada yang sudah tahu, warna-wana dasar kalau dicampurkan akan menjadi warna apa saja? Di sini Sobat Medi dibimbing langsung sama senimannya, Om Ube, untuk memilih warna, dan bagaimana menggunakan campuran warna. Salah satu Sobat Medi yang sudah tahu tentang campuran warna ini, ada Fa Barajuik Lamalif, kelas 1 SDI Yakmi, adik Jarier. “Aku udah tahu, beberapa campuran warna. Misal merah dicampur putih jadi pink, hitam dicampur putih jadi abu-abu, kalau biru dicampur merah jadi ungu.”

Didampingi orangtua Seru ya! Bisa corat-coret sepuasnya dan belajar campuran warna. Dalam pameran Om Ube, gambar-gambar yang dipamerkan ternyata bukan cuma saat dia sudah dewasa lo, Sobat Medi. Om Ube memang sudah senang menggambar sejak kecil, bahkan gambar Om Ube saat kelas 3 SD juga ditampilkan. Wah, kok masih tersimpan ya? Hebat nih Om Ube! Rupanya, gambar-gambar Om Ube saat masih kecil, dikumpulkan ayahnya nih, Sobat Medi. Hayo, siapa nih, yang suka menggambar? Jangan dibuang atau tidak dirawat ya. Siapa tahu saat besar nanti kamu mau jadi seniman atau pelukis. Bisa juga kan, mencontoh apa yang sudah dilakukan Om Ube, mengumpulkan karya-karyanya sejak kecil. Nah, kalau sudah banyak, mungkin kamu mau memamerkan karya gambarmu. Apalagi sudah belajar soal campur warna, pasti gambarmu akan lebih menarik kan, dengan berbagai pilihan warna nanti. Atau tangan kamu sudah gatal untuk melukis mural di dinding rumah? Boleh lo, asal ingat ya Sobat Medi, harus izin orangtua kalian, dan minta pengawasan. Selamat corat-coret kuas di rumah ya! (M-1)


20

HIBURAN

MINGGU, 11 FEBRUARI 2018

Di Balik Suksesi Putri Poker Molly Bloom terkenal sebagai ‘Poker Princess’ yang sempat meramaikan pemberitaan di Amerika Serikat. Kisah nyatanya diangkat menjadi film yang memukau.

FERDIAN ANANDA MAJNI ferdian@mediaindonesia.com

M

OLLY Bloom (Jessica Chastain), atlet ski berusia 20 tahun tengah bertanding di putaran akhir kualifikasi Olimpiade Salt Lake City. Peringkat ketiga di Amerika Utara itu bersaing dengan 17 pemain ski lainnya, termasuk Kiki Bandy dan Shannon Keebler asal Swiss dan Australia. Sayangnya, karena papan skinya menghantam ranting yang membeku, ia gagal mendarat saat melakukan akselerasi di udara. Ia dihadapkan kenyataan pahit gagal masuk Olimpiade 2002. Karena cederanya itu, Molly terpaksa mengakhiri kariernya sebagai atlet. Demi menenangkan diri, ia pindah ke Los Angeles. Pekerjaannya sebagai pelayan di kelub malam menjadi awal perkenalannya dengan Dean Keith (Jeremy Strong) untuk menjadi sekretarisnya. Suatu ketika ia ditugaskan Dean untuk menjadi tuan rumah permainan poker. Awalnya ia sama sekali tak tahu soal permainan ini. Perlahan ia mulai mengemari dan mempelajari seluk beluk poker, bahkan juga psikologi pemainpemainnya sendiri. Karena kedekatannya dengan beberapa pemain, ia dicurigai dan dipecat. Merasa bahwa ilmunya sudah cukup dalam. Molly memutuskan untuk membuka sebuah kasino kecil di salah satu hotel megah. Kasino atas namanya itu kemudian mendapatkan banyak pelanggan, baik selebritas maupun orang terkaya di dunia. Selama satu dekade itu ia berhasil menjalankan usaha judi dengan taruhan tinggi dan eksklusif di dunia. Namun, tanpa disadarinya, ada sejumlah mafia Rusia yang

melakukan transaksi pencucian uang. Setelah dijemput paksa 17 agen FBI, Molly meminta bantuan pengacara Charlie Jaffey (Idris Elba) untuk membersihkan nama baiknya. Sang pengacara pun terus menemaninya hingga ke persidangan. Bagaimana kelanjutannya, apakah Molly bersalah dan mendekam di penjara?

Skenario menarik Aaron Sorkin memulai debutnya sebagai sutradara lewat film Molly’s Game berdasarkan buku nonfiksi karya Molly Bloom. Penulis naskah spesialis film biografi dianggap sukses dengan cara penulisan narasi yang tidak lazim. Sebelumnya, Aaron sukses mengangkat kisah dua orang berpengaruh di dunia lewat narasi panjangnya. Sorkin menulis naskah untuk film The Social Network- yang merupakan adaptasi perjalanan hidup dari penemu Facebook Mark Zuckerberg. Kemudian, Aaron sukses mentransfer setiap kisah dalam buku autobiografi Steve Jobs ke dalam naskah film. Tak pelak, ia mendapatkan ganjaran sejumlah penghargaan. Molly’s Game dibintangi Jessica Chastain dan Idris Elba, Aaron, kembali menyajikan sebuah drama yang memikat dan menghibur selama dua jam lebih. Aaron Sorkin memang salah satu penulis paling ternama di dunia sinema maupun teater saat ini. Dengan ciri khasnya, dialog yang berlanjut dan monolog yang panjang. Beberapa karya Broadway miliknya yang terkenal, antara lain The Farnsworth Invention dan A Few Good Men. Di serial tv, ia juga terlibat dalam serial The West Wing yang tayang dari 1999

hingga 2006, Sports Night, Studio 60 on the Sunset Strip, dan The Newsroom yang tayang di HBO. Sejauh ini, Molly’s Game mendapatkan penilaian yang positif dari pari kritikus fim. Begitu juga nominasi best screenplay dan best actress- Drama untuk Jessica Chastain di Golden Globe Awards. Tak hanya itu, Aaron Sorkin juga dinominasikan untuk Academy Awards, Writers Guild of America, dan BAFTA Awards untuk skenarionya dan memenangi AARP’s Movies for Grownups Award. (M-4)

Molly’s Game dibintangi Jessica Chastain dan Idris Elba, Aaron, kembali menyajikan sebuah drama yang memikat dan menghibur selama dua jam lebih.

Saat Badui Pesona Paris

MENJADI desainer yang turut ambil bagian dalam Paris Fashion Week bukan perkara mudah. Hampir setiap desainer menyimpan impian menjadi bagian perhelatan busana terbesar di dunia yang diselenggarakan pada 28 September-3 Oktober 2017. Itulah yang membuat film berjudul Paris Fashion Film menjadi menarik. Film itu diputar di Institut Prancis di Indonesia, Jakarta pada 6 Februari 2018. Film itu menggambarkan aktivitas desainer Amanda Indah Lestari beserta tim Lekat saat berturut dalam Paris Fashion Week 2017. Sepanjang sekitar 20 menit, hampir tidak ada narasi yang bercerita utuh. Potongan-potongan aktivitas Amanda dirangkai menjadi gambar bergerak. “Isinya kayak kasih lihat kemarin ke Paris Fashion Week, kasih lihat proses kurasi, terus di sana gimana dengan trade show-nya, dengan fashion show-nya,” terang ujar Amanda yang dikenal dengan panggilan Mandy. Dalam pameran itu, Amanda menonjolkan tenun khas suku Badui. Sebagai satu-satunya wakil Indonesia di ajang itu, Amanda mengaku motif tenun Badui memiliki keunikan dan kekhasan tersendiri. Motif kain Badui mempunyai pola geometris. Selain itu, warna-warna kain sangat menarik dieksplorasi hingga memunculkan bentuk yang saling bertabrakan. Selain kekhasan kain, Mandy menarasikan kearifan lokal masyarakat Badui dengan aturan ladang dan tenun. “Kekhasannya kainnya itu geometris. Jadi, untuk saya sangat unik untuk dimatching warna-warnanya untuk ditabrakkan segala macam. Kehidupan mereka juga sangat menarik. Mereka itu peraturannya mereka harus berladang dan menenun,” ujarnya. Di tangan Amanda, tenun Badui itu diberi sentuhan modern, berupa potongan unik dan bordir. Ia juga menggabungkan tren kekinian denim dengan seni tenun tradisional badui untuk menunjukkan tampilan yang beda dan baru. Amanda membawa misi untuk mengenalkan busana hasil budaya Indonesia yang sangat kaya dengan ragam tekstil, termasuk tenun dan wastra. “Yang pasti ingin mengenalkan budaya Indonesia dengan begitu beragam tekstil yang kita punya, sayang banget kalau yang diketahui orang hanya batik. Ingin kasih lihat ke orang juga bahwa tekstil kita bisa dibuat dengan gaya yang lebih modern,” ujar Mandy. Dalam film itu juga terdapat beberapa peristiwa yang menggambarkan apresiasi yang datang dari para pengunjung Paris Fashion Week. “Di sana bagus sekali, kemarin dengan Lekat mereka sangat appreciated sekali dengan tekniknya. Apalagi mereka tahu prosesnya itu yang dibuat para ibu-ibu di Badui. Prosesnya sangat wow. Terus warna-warnanya mereka juga sangat suka,” ungkap Mandy yang malam itu menggunakan busana dengan nuansa hitam. Meski durasi dokumenter ini singkat, bukan berarti film tersebut tidak mempunyai alur layaknya film pada umumnya. Justru klimaks dalam film itu ketika hasil karya Mandy mendapati lirikan serius dari para pengunjung. Hasilnya karyanya diapresiasi dan ia berhasil mendapatkan pembeli. “Klimaks dapat buyer. Ya maksudnya ternyata mereka apresiasinya begitu tinggi sama Indonesia,” pungkas Mandy. (Zuq/M-4)

FOTO-FOTO: DOK. MOLLY’S GAME

FOTO-FOTO: DOK. LEKAT

MUSIK

Kado Sebuah Perayaan

ALUNAN irama yang tenang dengan lirik sederhana membuat diri ikut masuk romansa dua manusia. Widi Mulia berhasil menjadikan single terbaru berjudul Wahai Kau Tuan milik semua perempuan. Tak mengherankan jika ada yang merasakan hal sama seperti liriknya. Single yang secara resmi meluncur pada media digital di akhir Desember tahun lalu ini hadiah untuk sang suami, Dwi Sasono, atas perjalanan bersama selama 10 tahun. Waktu pengerjaan yang singkat pun dengan animo yang luar biasa atas karyanya membuat kebahagiaan tersendiri bagi penyanyi jebolan ajang Asia Bagus ini. Nino Kayam, menjadi tujuan Widi dalam pembuatan lirik, ia ingin ada kado yang tidak biasa dalam perayaan satu dekade bahtera rumah tangganya. Ada juga Lale, Isman, dan Desal yang turut serta menyukseskan keinginan ibu dari tiga anak itu. “Revisi lirik hampir minor, Nino

sampai minta saya baca huruf depan liriknya secara menurun seperti teka teki silang. Ternyata kalau dibaca jadi Dwi Sasono Ha ha ha,” ujar Widi saat bertandang ke Kantor Media Indonesia, Kamis (8/2). Namun, perempuan berusia 38 tahun itu mengaku kesulitan saat proses rekaman. Pasalnya, ia terbisa sebagai penyanyi festival membuat suaranya penuh power, sedangkan lirik dan aransemen musiknya menyiratkan ungkapan hati yang begitu teduh. Prosesnya pun sempat membuat Widi bertengkar dengan Dwi Sasono lantaran semua konsep ini digarap dengan sembunyi-sembunyi. Hasilnya, justru banyak membuat orang jatuh hati, tak terkecuali sahabatnya Happy Salma yang memberikan hadiah berupa videoklip. Pesan sederhana yang dibawakan sepenuh hati memang akan lebih mengena bagi siapa pun yang mendengar. Lagu yang ditujukan sebagai kado atas

sebuah perjalanan personalnya, justru banyak diakui mirip pada perjalanan para pendengar. Widi merasa hatinya begitu hangat, begitu senang karena bisa memberikan senyum bagi banyak orang. Lagu Wahai Kau Tuan sudah bisa di unduh pada media Spotify, Itunes, juga dinikmati melalui Youtube. “Aku tuh bukan orang yang bersyukur banget, dan Mas Dwi itu bukan orang yang sempurna. Tetapi selagi kami masih bisa berbahagia bersama kenapa harus mengingar hal-hal yang membuat pertengkaran,” tukasnya sembari mengajak kami bernyanyi bersama. Selamat bersenandung dan meresapi setiap detail nada dan liriknya. (Wnd/M-4)

DOK. YOUTUBE OFFICIAL WIDI MULIA MI/PERMANA


KULINER

MINGGU, 11 FEBRUARI 2018

Perayaan

21

Orange Mandarin Chocolate Cake

yang Membara Rasa pedas yang membara laksana api cinta dan perayaan yang tiada henti. Itulah tema perayaan tahun baru Tionghoa dan Valentine di dua restoran ini.

THALATIE K YANI thalatie @mediaindonesia.com

Honey Sriracha Chicken.

W

A R N A m e r a h dan emas b i a s a nya identik saat perayaan tahun baru Tionghoa atau Imlek. Kilauan merah itu pun yang tampak pada hidangan tahun baru di Restoran Catappa, Grand Mercure Jakarta, Kemayoran, Jakarta. Merah tidak hanya mereferensi warna, tapi juga rasa. Rasa pedas yang diidentikkan dengan warna merah menjadi identitas masakan yang diolah executive sous chef Grand Mercure Jakarta Kemayoran, Adhi Firdaus. Melihat menunya saja sudah terbayang akan rasa pedas dari szchechuan dan sriracha. Seperti szchechuan beef noodle. Potongan cabai kering tampak jelas di antara mi hokian dan potongan daging sirloin. Kuah kaldu daging yang diolah dengan szchechuan paste itu terasa gurih dan pedas membara saat dihirup pertama kali. Mi hokian berwarna kuning yang kenyal berpadu dengan daging yang lembut semakin melengkapi

Black Bapao Chicken Kamheong

From Shanghai with Love Crispy Noodle With Vegetable And Chicken.

Suasana di Clique Kitchen & bar, Gading Serpong, Tangerang Green Peace

Bagi Anda yang berada di kawasan Gading Serpong, Tangerang, mungkin merayakan Valentine di Kemayoran cukup jauh. Ada pilihan lain yang lebih dekat, yakni di Clique Kitchen & bar. Merayakan imlek tidak lupa ada mi panjang umur. Namun, di sini ada versi yang berbeda, yakni crispy noodle with vegetable and chicken. Sekilas mengingatkan akan i fu mi. Mi yang digoreng kering dengan siraman saus disertai potongan ayam, wortel, dan kol.

hidangan seharga Rp80 ribu++ ini. Rasa pedas juga ingin ditunjukkan chef Adhi pada honey sriracha chicken. Daging paha ayam tanpa tulang yang dimarinasi dengan madu, tahu fermentasi tionghoa, black bean, dan sriracha, itu di-roast sekitar 8 menit. Ayam tersebut tidak sendiri, tapi didampingi nasi hainan, bakso ikan yang dibalut dalam pangsit goreng, dan sauteed cameo. “Bakso ikan itu terbuat dari daging ikan yang dicacah dicampur bumbu dan sayuran, lalu dibulatkan dan dibungkus dengan kulit pangsit yang sudah dipotong-potong. Lalu digoreng hingga mengembang seperti fire ball,” papar chef Adhi. Sriracha yang identik dengan rasa pedas sayangnya tidak tampak di hidangan ini. Pasalnya rasa manis dari madu lebih mendominasi, sedangkan rasa pedasnya sangat minim. Namun kerenyahan dari cameo memberikan tekstur dan rasa yang menggugah. Sementara itu, bakso ikan renyah di luar dan lembut di dalam. Sayangnya saat dipotong aroma ikannya sangat keras, mungkin bagi mereka yang kurang menyukai seafood akan terganggu. Bila ingin mencicipinya cukup membayar Rp90ribu++. Belum berhenti di situ, rasa pedas yang sedang ditawarkan di hidangan black bapao chicken kamheong. Tampilan bakpao ini unik, pasalnya warna hitam dari bamboo charcoal itu langsung menarik perhatian. Di dalamnya ada daging ayam yang sudah dimarinasi dengan bumbu Kamheong sehingga rasanya sedikit pedas. “Kita ingin memberi tahu bamboo charcoal itu

bagus untuk pencernaan tubuh. Bisa detox racunracun dalam tubuh,” ujarnya. Bakpao yang lembut ini dapat dinikmati dengan harga Rp40 ribu++. Setelah menikmati tiga hidangan pedas, saatnya meredakan panas di lidah. Sepotong orange mandarin chocolate cake sangat menarik. Chocolate sponge yang tengahnya ada lapisan chocolate mouse dan orange mouse ini sangat lembut. Rasa cokelat yang pekat berpadu dengan rasa jeruk yang manis. Tidak tertinggal potongan jeruk mandarin dan saus stroberi memberikan paduan yang pas, tidak terlalu manis tapi menyegarkan setelah berbagai hidangan pedas sebelumnya. Kue ini dapat dinikmati seharga Rp50ribu ++.

Kerenyahan mi ini terdengar saat sendok dipukulkan ke mi. Begitu diaduk dengan kuah, kerenyahan minya masih terasa. Ditambah dengan potongan sayuran dan ayam yang lembut. Untuk memberikan rasa pedas, coba campurkan chili flake yang ada di sisi piring. Disarankan untuk menikmati hidangan seharga Rp65 ribu++ saat masih panas, pasalnya bila sudah dingin kuah akan diserap mi dan rasanya akan terasa asin. Sajian yang lain ialah chicken kungpao. Potongan daging ayam dan kacang mete yang ditaruh dalam mangkuk yang terbuat dari pangsit. Rasa pedas dari saus kungpao langsung terasa saat potongan ayam dimasukkan ke mulut. Mangkuk pangsit yang renyah ditambah rasa kacang mete memberikan tambahan rasa yang menggoda. Rasa pedas akan berkurang saat digabungkan dengan nasi putih. Hidangan ini dibanderol Rp75 ribu++. Ada dua minuman yang patut dicicipi, fortune margarita dan green peace. Aroma jeruk mandarin sangat jelas tercium dari minuman yang merupakan

campuran tequila jose cuervo, orange liquer, dom benedictim, fresh lime juice, fresh jeruk mandarin, gula cair (simple syrup). Minuman beralkohol ini dibanderol Rp185 ribu. Sementara itu, rasa segar dan manis ditawarkan green peace. Minuman yang cocok diminum saat siang hari yang panas itu campuran dari fresh kyuri, water, fresh lemon juice, simple syrup, dan honeydew syrup. Untuk menikmatinya, Anda cukup membayar Rp48ribu. Jadi, di mana pilihan Anda merayakan tahun baru dan perayaan hari cinta Anda? (M-2)

Szchechuan Beef Noodle.

FOTO-FOTO: MI/THALATIE

Chicken Kungpao

FOTO-FOTO: MI/SUSANTO

Festival Dim Sum DOK FATHUROZAK JEK

Guyuran Saus Telur Asin CITA rasa Indonesia membalut kerenyahan ayam goreng KFC. Alih-alih keju, ayam itu dibalut dengan saus telur asin. Hidangan dalam Taste of Asia itu merupakan hasil riset sepanjang 2016 tentang kuliner kesukaan masyarakat. “Mengapa telur asin? Karena telur asin sudah tidak asing bagi lidah Indonesia,” terang Hendra Yuniarto, Manajer Umum Pemasaran KFC Indonesia saat pembukaan KFC Bintaro Sektor 9, Tangerang Selatan, akhir pekan lalu. Perpaduan telur asin dan mentega itu menghasilkan tekstur yang masir, tapi kental dan lengket. Bukan dicocol, melainkan saus ini diguyur ke atas ayam crispy. “Ketahanan kerenyahan ayamnya bisa sampai 30 sampai 40 menit, meski diguyur saus salted egg. Jadi kalau

yang mau dibawa pulang, masih bisa menikmati cita rasa khas ayam kami,” ujarnya. Rasa asin dan gurih dalam saus ini juga cocok untuk lidah orang Asia yang memang kuat dalam bumbu masakan, atau bagi Anda yang memang menyukai cita rasa gurih dan asin. Karena kulit ayam khas KFC yang sudah gurih, dengan tambahan saus salted egg ini, rasa gurih menjadi begitu powerfull. Bila ingin mencoba menu yang baru rilis pada 1 Februari ini, Anda cukup merogoh kocek Rp22 ribu. Saya juga mencoba menu penutup waffle stick yang menetralkan lidah dari asin saus salted egg. Tekstur empuk waffle dengan bentuk memanjang dan balutan cokelat sprinkle akan menjadi penutup sarapan yang nikmat. (*/M-4)

MERAYAKAN tahun baru Tionghoa tidak lengkap tanpa dim sum. Bila berada di kawasan Kemayoran, Jakarta, coba mampir ke Holiday Inn Express. Selama 15-28 Februari mendatang, mereka menyediakan festival dim sum all you can eat. Cukup membayar Rp108 ribu, Anda bisa menikmati 10 jenis dim sum yang disiapkan head chef Bernardo Palm. “Ada 10 jenis yang kita siapkan, shaomai ayam, har gow udang, pangsit udang mayonaise, pangsit udang

goreng, bakpao ayam merah, ceker ayam, kuo tie, ekado, dan bakpao telur asin,” ujar chef Ado--panggilan akrab Bernado--saat ditemui Media Indonesia, Selasa (6/2). Saat dicicipi, har gow terasa lembut. Meski agak sedikit tebal, kulit itu membalut udang segar. Elemen udang juga menjadi inti pangsit goreng mayonaise. Terinspirasi dari udang goreng mayonaise, pangsit ini berisi daging udang yang dicacah dibalut kulit pangsit yang digoreng garing.

Untuk menyantapnya cukup dicocol mayonaise kecap asin. Rasa kulit yang renyah berpadu dengan daging udang yang lembut. Dengan sentuhan mayonaise semakin kuat rasanya. Bila tidak suka udang, coba dengan pangsit ayam goreng. Isi pangsitnya cukup padat dalam balutan pangsit yang renyah. “Bagi yang tidak menyukai seafood, ini bisa menjadi pilihan bagi Anda,” ujar chef Ado. Atau bila suka yang dikukus, ada

Selama 1528 Februari mendatang, mereka menyediakan festival dim sum all you can eat. Cukup membayar Rp108 ribu, Anda bisa menikmati 10 jenis dim sum yang disiapkan head chef Bernardo Palm. shaomai ayam. Meski kulitnya sedikit tebal, isi shaomai cukup padat. Bagian atasnya dihias dengan telur ikan salmon. Coba juga bakpao ayam merah. Bakpao berwarna putih itu saat dibelah langsung terlihat potongan ayam yang dibumbui dengan bumbu Tionghoa berwarna merah, angcui, dan kecap ikan. Rasa bumbu merah itu pun sangat terasa saat potongan daging ayam digigit. Melengkapi semua makanan, pengunjung dapat menikmati chinesse tea. (Rin/M-1)

MI/USMAN ISKANDAR


22

MINGGU, 11 FEBRUARI 2018

KARTUN

INTERMESO BIDASAN BAHASA

Mengudar Kapasitas RIKO ALFONSO

Asisten Redaktur Bahasa Media Indonesia

P

ERSOALAN kapasitas lembaga permasyarakatan (LP) ternyata bukan menjadi domain Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) Yasonna Laoly dan kementeriannya saja. Masalah itu ternyata juga merembet ke ranah kebahasaan. Meski masalah yang ditekankan Pak Menteri Yasonna sama dengan masalah kami para pemerhati bahasa, yakni soal kapasitas LP, sudut pandang yang kami sorot berbeda. Pak menteri ‘pusing’ dengan kekurangan jumlah daya tampung (kuantitas), kami ‘pusing’ dengan logika berbahasa yang muncul saat masalah itu dibahas berbagai media massa. Mari sejenak kita mengudar (membahas) masalah kapasitas LP yang pelik ini. Persoalan kapasitas LP yang kurang banyak jika dibandingkan dengan jumlah tahanan yang ada saat ini bukan tugas yang mudah untuk Kemenkum dan HAM. Banyak media massa--baik cetak, elektronik, maupun daring--turut pula menyorot permasalahan itu dalam berita mereka. Dalam salah satu beritanya, Kompas.com, misalnya, menyajikan berita soal kapasitas LP itu dengan judul Kelebihan Kapasitas Lapas dan Rutan masih Jadi Catatan ‘Mengerikan’ Kemenkumham (20/12/2017). Cnnindonesia.com menulis judul Lapas di Jakarta Kelebihan Kapasitas hingga 16.624 Jiwa (17/8/2017) Antaranews.com menulis Penghuni Lapas Jawa Timur Kelebihan Kapasitas (12/9/2017). Dari contoh judul berita yang saya ambil itu, ada satu istilah yang menjadi sorotan utama, yakni istilah kelebihan kapasitas. Istilah yang diterjemahkan dari bahasa Inggris, overcapacity, itu menurut saya cukup mengganggu dalam logika berbahasa. Bagaimana tidak?

Jika merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa Edisi Kelima, kata kelebihan itu salah satunya berarti ‘keadaan yang terlampau banyak’. Jadi, kalau muncul istilah, semisal, kelebihan berat badan, kelebihan pesanan, kelebihan dosis, itu menunjukkan arti ‘berat badannya terlampau banyak daripada rata-rata’, ‘pesanannya terlalu banyak’, dan ‘dosis yang dipakai terlampau banyak daripada takaran’. Jika itu menjadi acuannya, seharusnya kelebihan kapasitas mengandung arti ‘kapasitas yang ada terlampau banyak’. Inilah yang mengganggu logika berbahasa kita karena fakta sebenarnya yang terlampau banyak itu bukan kapasitasnya, melainkan jumlah tahanannya. Kesalahan berlogika itu menjadi kian fatal saat akhirnya makna kapasitas itu jauh bercampur hingga dikaitkan dengan jumlah jiwa/orang. Lihat contoh judul dari Cnnindonesia. com yang menulis judul Lapas di Jakarta Kelebihan Kapasitas hingga 16.624 Jiwa. Ukuran yang dipakai untuk menentukan luas kapasitas atau daya tampung suatu tempat tentu bukan jiwa, kan? Pangkal masalah kelebihan kapasitas itu ialah kesalahan dalam menerjemahkan kata overcapacity hanya secara harfiah, tanpa memahami lebih dahulu maksud dan makna sesungguhnya. Kita bisa saja menerjemahkan overweight, overdose, atau overproduction menjadi ‘kelebihan berat’, ‘kelebihan dosis’, atau ‘kelebihan produksi’, karena memang faktanya yang terlampau banyak itu ialah berat, dosis, dan produksinya. Akan tetapi, untuk istilah overcapacity, bisa saja yang terlampau banyak itu bukan kapasitasnya. Menurut saya, overcapacity lebih tepat diterjemahkan menjadi ‘melebihi kapasitas’. Kata melebihi mengandung arti ‘lebih (besar, banyak, dsb) dari’. Jadi, istilah melebihi kapasitas mengandung arti ‘lebih (besar, banyak, dsb) daripada daya tampungnya’.

Overcapacity lebih tepat diterjemahkan menjadi ‘melebihi kapasitas’.

SUDOKU

Jawaban Edisi Minggu, 4 Februari 2018

Tanggapan dan komentar: miweekend@mediaindonesia.com

SUDOKU atau dikenal juga dengan tebak angka (number place) merupakan teka-teki logika. Aturan mainnya sangat sederhana. Isilah kotak kosong hingga setiap kolom, baris, serta area kotak 3 x 3, terisi angka 1-9 tanpa ada pengulangan. Untuk memainkan Sudoku, Anda tidak harus pintar matematika. Anda hanya memerlukan logika dan penalaran. Selamat menghadapi tantangan!

LENSABISNIS

HUBUNGI KAMI BAGIAN IKLAN: 021 580 1480

Omega Hotel Management Ekspansi ke Indonesia Timur

Rangkaian Ulang Tahun Hotel Cavinton

Novotel Bandung Peringati Hari Kanker Sedunia

Omega Hotel Management (OHM) mengumumkan ekspansi bisnis hingga Indonesia timur. Penandatanganan kontrak kerja sama antara pihak manajemen OHM dan investor untuk pembangunan Cordela Hotel Jayapura, Papua, dilakukan pada Jumat (2/2) di Cordela Hotel Senen, Jakarta. Pembangunan Cordela Hotel Jayapura itu ditargetkan selesai sebelum Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2020 yang akan dilaksanakan di Papua. Cordela Hotel Jayapura diharapkan menjadi salah satu pilihan akomodasi terbaik. OHM telah mengoperasikan 10 hotel dan akan membuka lagi pada tahun ini di Lampung, Palembang, dan Bengkulu. Hotel yang berlokasi di Jalan Raya Abepura, Jayapura, itu akan menyediakan 100 kamar yang cukup luas dengan 95 kamar tipe Deluxe (21 m2 ) dan 5 kamar tipe Deluxe Family (50 m2).

Manajemen Hotel Cavinton Yogyakarta menyelenggarakan beberapa kegiatan sosial dalam rangka memperingati ulang tahun ke-4 pada Rabu (31/1). Kegiatan tersebut di antaranya donor darah yang diikuti seluruh karyawan dan para tamu yang menginap serta masyarakat sekitar. Selain itu, manajemen hotel melakukan kunjungan dan bakti sosial ke Panti Asuhan Gotong Royong pada Sabtu (27/1). Ada pula acara jalan sehat dan senam sehat seluruh karyawan. Peringatan ulang tahun itu diakhiri dengan potong tumpeng sebagai wujud rasa syukur bahwa Hotel Cavinton semakin eksis sebagai hotel bintang 4. Di bawah manajemen Tritama Hospitality Hotel Cavinton, kemampuan SDM, fasilitas, serta pelayanan semakin meningkat sebagai hotel bintang 4 terdepan di Kota Yogyakarta.

Novotel Bandung mengundang anak-anak yang mengidap kanker dari Yayasan Kasih Anak Kanker Indonesia (YKAKI) Bandung untuk menikmati waktu sejenak bermain-main di area hotel. Acara yang dilakukan pada Selasa (6/2) tersebut dalam rangka memperingati Hari Kanker Sedunia yang diperingati setiap tahun pada Februari. Anakanak itu dapat menikmati sarapan pagi yang sehat, bermain di area kids club, mengikuti kelas menghias roti es krim, dan membagi hadiah bingkisan dengan tujuan menghibur dan menebar kebahagiaan bersama mereka. Harapannya, kegiatan itu dapat menginspirasi dan berlangsung secara berkelanjutan. Novotel Bandung berkomitmen mendukung kampanye Hari Kanker Sedunia, dengan moto Kita Bisa, Aku Bisa (We Can, I Can). Kita pasti bisa mencegah gejala kanker bersama-sama dengan menerapkan gaya hidup sehat.


METRO TV

MINGGU, 11 FEBRUARI 2018

23


FOTO

MINGGU, 11 FEBRUARI 2018

CUSTOMER SERVICE:

(021) 5821303

PEMASANGAN IKLAN:

(021) 5812113 / 5801480

HALAMAN 24

Banjir luapan sungai Ciliwung yang menggenangi kawasan Kampung Pulo dan Jalan Jatinegara Barat, Jakarta Timur.

Boneka.

Pistol mainan.

Pakaian tidur bayi.

Ciliwung dan Sampah Kita FOTO & TEKS: MI/RAMDANI

B

ANJIR yang menggenangi Kampung Pulo, Jakarta Timur, sudah surut. Menyisakan sampah-sampah rumah tangga menumpuk di sepanjang jalan inspeksi Sungai Ciliwung. Bukan sampah yang terbawa arus sungai, melainkan sampah yang

dibuang warga sekitar karena terkena air banjir sehingga dinilai tidak layak. “Ini banjir besar setelah sekian lama, sudah dilebari, tanggulnya dibuat tinggi, air tetap bisa masuk ke rumah, dan meluap ke jalan,� ucap Cici, warga Kampung Pulo, sembari

memilah barang rumah tangga yang masih layak pakai. Banjir yang melanda kawasan itu memang tidak terelakan lagi. Pasalnya, curah hujan yang tinggi di Bogor, Jawa Barat, sejak Minggu (4/2) ditambah lagi tingkat hujan yang tinggi di Jakarta menambah

parah kondisi itu. Padahal, segala upaya pencegahan dilakukan, seperti normalisasi sungai, pembuatan tanggul, hingga penyediaan pompa penyedot air. Berdasarkan laporan di situs resmi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) pada Senin(5/2)

hingga Selasa (6/2), ribuan rumah dari 7.288 kepala keluarga atau 11450 jiwa di 20 kelurahan pada 12 kecamatan yang tersebar di Jakarta Timur, Jakarta Selatan, hingga Jakarta Barat terdampak luapan Sungai Ciliwung. Begitu pun dengan yang ter-

Sisa buku pelajaran.

Kaca.

Kaset .

Sepatu wanita.

Setrika.

Pakaian dalam.

dampak, tidak memilah, anak ataupun orang tua. Bahkan, tak sedikit kerugian materiil. Mereka harus rela dan tak saling menyalahkan. Hanya satu yang diperlukan, tumbuhkan kesadaran akan lingkungan agar kejadian serupa tidak menyapa di keesokan hari. (M-4)


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.