Media indonesia 17 09 2017 17092017101752

Page 1

MINGGU, 17 09 2017

@mediaindonesia

Rumah Sakit Dilarang Pungut Uang Muka IGD http://bit.ly/2xpGK7g

NO. 13236/ TAHUN KE-48 24 HALAMAN

@mediaindonesia

Rp4.000/eks

Pemilu Serentak 2019 Berlangsung 17 April http://bit.ly/2wipi5x

(di luar P. Jawa + ongkos kirim)

Rp89.000/bulan

(di luar P. Jawa + ongkos kirim)

@mediaindonesia

E-mail: cs@mediaindonesia.com

TNI Terlibat Penuh Tangani Terorisme http://bit.ly/2y4WUA3

www.mediaindonesia.com Hotline:

0811 123 7979 Customer Service:

(021) 5821303 Pemasangan Iklan:

J U J U R

(021) 5812113 & 5801480

B E R S U A R A

Harian Umum Media Indonesia

@mediaindonesia

@mediaindonesia

Media Indonesia

Konsep Kunti membela anaknya yang seperti itulah dalam perspektif kearifan lokal kita merupakan makna sejati ungkapan peribahasa Ngalah dhuwur wekasane.” Pigura | Hlm 10

Biaya Isi Ulang Uang Elektronik tidak Adil YLKI meminta BI membatalkan rencana pemberian izin bagi perbankan menarik biaya isi ulang uang elektronik. Selekta | Hlm 2

Indra J Piliang Direhabilitasi Penangkapan Indra berimbas fatal bagi Diskotek Diamond. Satpol PP DKI Jakarta menyegel diskotek tersebut, Sabtu (16/9) dini hari.

ANTARA/M RISYAL HIDAYAT

Umum | Hlm 4

dia juga menerima pekerjaan sebagai konsultan dan periset untuk proyek pemerintah di berbagai daerah. Saat ke berbagai pelosok Nusantara itu, ia menggali materi untuk novel atau tulisan lainnya. Kondisi itu sangat berbeda dengan penulis asing, seperti JK Rowling. Penulis buku Harry Potter itu, berdasarkan survei Forbes, meraup keuntungan US$95 juta atau Rp1,2 triliun pada 2016 hingga 31 Mei 2017 dari penjualan buku, e-book, dan audio. Di samping itu, bukunya menjadi film yang sukses di seluruh dunia.

Siasat Penulis agar Tetap Sintas

Indonesia Pastikan Satu Gelar di Korea Sektor tunggal putra dipastikan raih gelar di Korea Terbuka setelah membuat laga all Indonesian final. Olahraga | Hlm 8

EBET

“Segala penawaran yang tidak masuk akal itu justru diminati karena melihat ada orang lain mendapatkan uang dan bunga tersebut.” Tongam L Tobing Ketua Satgas OJK Wawancara| Hlm 5

SELA

Hati-Hati Pakai Emotikon

Totalitas

Tak selamanya penulis mampu bertahan hidup hanya dari royalti novelnya. Mereka perlu melakukan diversifikasi pekerjaan untuk mendapatkan penghasilan ekstra. HERA KHAERANI

hera_khaerani@mediaindonesia.com

S

EPEKAN terakhir masalah pajak penulis menjadi perhatian publik. Bahkan Dirjen Pajak Ken Dwijugiasteadi, Menteri Keuangan Sri Mul yani Indrawati, dan Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf, sengaja menggelar Dialog Perpajakan bersama penulis dan pekerja seni di Jakarta, pekan ini. Di balik gemerlapnya buku best seller yang mereka jual, masih banyak masalah yang tersembunyi. Dewi Lestari mengaku, selama 16 tahun menjadi penulis, ia mendengar banyak keluh kesah, seperti kasus penulis yang dikadali penerbit, penulis mencari pekerjaan sampingan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Setali tiga uang, bagi Kinara Kejora, buku menjadi modal menjalin relasi dan membuka peluang penghasilan lain. “Orang berpikir kalau penulis bukunya sudah best seller lalu jadi film, kita (penulis) jadi miliarder, mereka tidak tahu berapa hak cipta kita dibeli oleh PH

Untuk menghasilkan sebuah karya, penulis butuh banyak dana untuk riset yang cukup besar. Seperti Dewi Lestari, yang mengaku melakukan riset yang kadang mengharuskan ke luar kota hingga ke luar negeri. “Jadi, semua relatif. Bahkan ada juga buku saya yang mengharuskan saya mengambil kursus di luar negeri karena berkenaan dengan bidang dalam tulisan saya. Namun, ada juga buku yang bisa saya buat di rumah saja tanpa harus ke mana-mana,” kenangnya. Menurut Dewi, pengeluaran penulis secara umum ialah biaya riset, biaya pemeliharaan profesi (manajemen, website, komunikasi ke pembaca, promosi yang diselenggarakan pribadi, dsb), biaya penulisan pribadi yang semuanya tidak bisa dihindarkan oleh para penulis. “Biaya itu sudah tidak bisa dihindarkan. Yang jelas selama menulis, entah itu tiga bulan atau setahun, pengeluaran hidup berjalan terus, sementara kalau penulis tersebut mengandalkan sepenuhnya dari royalti, dia harus bertahan hidup (bersintas) dari royalti buku sebelum-sebelumnya karena bukunya yang baru hanya akan bisa dinikmati hasilnya bulanan kemudian,” jelas Dewi. (Rio/M-4)

“Selama menulis, entah itu tiga bulan atau setahun, pengeluaran hidup berjalan terus.“ Dewi Lestari Penulis Novel

(production house). Orang berpikir ratusan juta, oh tidak. Paling hanya sepertiga dari honor artisnya,” ungkap Kirana. Melakukan diversifikasi usaha menjadi sumber penghasilan yang menjanjikan bagi penulis. Kinara tidak hanya membuat novel. Ibu dua anak itu membuka diri jadi pembicara dalam pelatihan kepenulisan, menulis biografi, menjadi penulis skrip, menulis buku untuk proyek pemerintah, bahkan menjadi ghostwriter. “Penting untuk penulis paham soal writerpreneur,” pikirnya. Dengan latar belakang keilmuannya dari jurusan perikanan,

OTT WALI KOTA BATU: Wali kota Batu, Malang, Eddy Rumpoko dikawal anggota satuan Brimob keluar dari ruang Subdit III Tipidkor Ditreskrimsus Polda Jawa Timur, kemarin. Petugas KPK melakukan operasi tangkap tangan (OTT) Wali Kota Batu Eddy Rumpoko dan empat orang lainnya dari pihak swasta di rumah dinasnya yang diduga terkait dengan kasus suap proyek.

KORUPSI

KPK OTT Wali Kota Batu Malang KOMISI Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali melakukan operasi tangkap tangan (OTT), di Malang, Jawa Timur, kemarin. OTT KPK yang keempat kalinya pada September ini menangkap Wali Kota Batu Malang, Eddy Rumpoko, beserta empat lainnya. “Betul hari ini (Sabtu, 16/9) dilakukan OTT, untuk detailnya tunggu konferensi pers. Pihak-pihak yang diambil sedang diperiksa di Polda Jatim,” jelas Wakil Ketua KPK Laode Muhammad Syarif saat dikonfirmasi, kemarin. Berdasarkan informasi yang dihimpun, mereka yang tangkap tim penyidik KPK itu diduga melakukan praktik suap terkait sejumlah proyek di Batu Malang. Dalam operasi tersebut, tim penyidik KPK berhasil mengamankan sejumlah uang. Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan menjelaskan pihaknya memiliki waktu 1x24 jam untuk menentukan status dari pihakpihak yang diamankan dalam OTT tersebut. “Sekitar lima orang diamankan,

termasuk kepala daerah dan pejabat unit pengadaan. Sejumlah uang juga diamankan. Diduga pemberian terkait fee proyek di daerah setempat. Untuk informasi lebih lanjut KPK mengadakan konferensi pers Minggu (17/9),” ujar Basaria. Sementara itu, hingga semalam KPK belum menggeledah rumah dinas Eddy Rumpoko. Rumah di Jalan Panglima Sudirman terlihat sepi dan tidak ada garis polisi atau tanda penyegelan pasca-OTT. Rencananya, Wali Kota Batu Eddy bakal membuka acara Jambore Komunitas Motor hari ini. Terpisah, Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan pihaknya akan memecat Eddy dari keanggotaan PDIP. PDIP, lanjutnya, tidak akan memberi toleransi kepada kepala daerah kader partainya yang terjaring OTT KPK, termasuk Wali Kota Batu, Eddy Rumpoko. “PDIP tegas pada komitmen antikorupsi dan memberikan sanksi pemecatan pada tindakan yang memalukan,” pungkasnya. (Dro/ Nov/BN/X-7)

Tidak Pusing... | hlm 6

CAKSONO

MENGGUNAKAN emotikon ceria mungkin tampak bagus untuk tampil ramah. Namun, menurut sebuah studi baru, menggunakan emotikon dalam pesan bisnis dalam surel lebih berkesan negatif. Dalam penelitian, peserta diperlihatkan soal surel terkait dengan pekerjaan dari pengirim yang tidak dikenal. Beberapa peserta membaca surel yang berisi wajah smiley dan yang lainnya tidak. Namun, isi pesannya sama. Mereka lalu diminta menilai kehangatan dan kompetensi pengirim hanya berdasarkan isi pesan serta menanggapi pesan itu. Hasilnya, mengirimkan emotikon smiley face dalam pesan bisnis dapat menurunkan persepsi kompetensi dan tidak meningkatkan persepsi keramahan pengirim. Penerima pesan pun cenderung enggan berbagi informasi dalam balasan mereka. (Huffington Post/ Arv/X-8)

Bingkai Kehidupan Benyamin Sueb

Meski bertajuk konser musikal, pentas Teater Abnon ini juga menarik. Sutradara sukses membingkai dan mengantarkan cerita kehidupan Benyamin Sueb dalam lima sketsa tanpa tenggelam dan terlena dalam kemegahan musik.

UJARAN KEBENCIAN

Pengguna Jasa Saracen Simpatisan Parpol PENYIDIK Direktorak Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri terus menelusuri motif sindikat penebar kebencian, Saracen. Motif politik menjadi salah satu yang sedang diupayakan untuk diungkap. Hal itu disampaikan Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Brigjen Fadil Imran di Jakarta, kemarin. ‘’Fokus kami tetap pada tindak pidananya,’’ ujarnya. Menurut Fadil, tersangka Asma

Dewi yang diduga menjadi pengguna jasa Saracen untuk menebar kebencian terhadap kelompok tertentu merupakan simpatisan partai politik. “Dia dijanjikan menjadi caleg di daerah pemilihan Gorontalo.’’ Fa d i l j u g a m e n g u n g k a p k a n pihaknya masih menelusuri aliran dana Rp75 juta dari Asma Dewi. Ia menjelaskan uang itu langsung ditransfer lagi ke beberapa rekening anggota Saracen. Penyidik masih

menelusuri kepentingan politik apa di balik aliran dana itu. Djuju Purwanto, pengacara Asma Dewi, menampik kliennya merupakan kader salah satu partai politik. “Bukan anggota partai. Beliau ibu rumah tangga biasa yang aktif kegiatan pengajian dan sosial keagamaan,” tuturnya. Meski begitu, Djuju menyatakan Asma Dewi sempat menjadi simpatisan pasangan Anies Baswedan

dan Sandiago Uno dalam pilkada DKI Jakarta lalu. ‘’Siapa pun bisa melakukan itu dan sah-sah saja,” imbuhnya. Djuju juga mengaku tak pernah mendengar kabar kliennya akan menjadi caleg dari Gorontalo. Saracen ditengarai dipersiapkan untuk menghadapi tahun politik 2019. Penyidik telah memiliki transkrip percakapan anggota kelompok itu yang intinya mereka siap main untuk Pemilu 2019.

Tifa | Hlm 9

Pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago mengatakan kampanye hitam masih akan tetap digunakan dalam Pemilu serentak 2019 yang akan lebih banyak dilakukan melalui media sosial. “Kalau (di Pilpres 2014) Obor Rakyat dalam bentuk tabloid, besok (Pilpres 2019) di medsos. Itu justru lebih sulit lagi dikontrol dan diawasi.’’ Karena itu, Pangi menegaskan kepolisian harus mengusut tuntas siapa dalang di balik Saracen. Sekjen Partai Hanura Sarifuddin Sudding pun menekankan bahwa penyebar ujaran kebencian, fitnah, dan berita bohong seperti Saracen harus diusut tuntas. (Ars/Nur/X-8)

MENGGUNAKAN KERTAS DAUR ULANG


2

SELEKTA

MINGGU, 17 SEPTEMBER 2017

Sanksi Menanti Rumah Sakit yang Langgar Surat Perjanjian PASCAPENANDATANGANAN surat perjanjian oleh 187 rumah sakit (RS), yang siap mematuhi aturan untuk tidak memungut uang muka terhadap pasien gawat darurat, sejumlah sanksi kini menanti bagi RS yang melanggar. “Sanksi berupa teguran lisan, tertulis, hingga pencabutan izin RS. Penerapan sanksi bergantung pada tingkat pelanggaran. Dalam hal ini, suku dinas kesehatan di setiap wilayah berperan sebagai pengawas,” kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Koesmedi Priharto saat dihubungi kemarin. Menurutnya, aturan itu sebetulnya telah tercantum di dalam Undang-Un-

dang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan. Namun, setelah kasus yang menimpa bayi Tiara Debora Simanjorang di RS Mitra Keluarga Kalideres beberapa waktu lalu, pemerintah merasa perlu mengingatkan seluruh RS terkait penanganan pasien gawat darurat dengan jaminan kesehatan. “Namun, kami juga perlu pengawasan dari masyarakat, enggak bisa sendirian juga,” tambahnya. Selama ini, sambung Koesmedi, keluhan dari RS swasta terkait kerja sama dengan BPJS ialah biaya INA-CBG’s yang tidak mencukupi. INA-CBG’s adalah model pembayaran yang digunakan BPJS Kesehatan untuk mengganti

klaim yang ditagihkan RS. Terpisah, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Oscar Primadi mengimbau seluruh RS di Indonesia agar tetap berkomitmen mengedepankan keselamatan pasien dalam melakukan pelayanan. “Pasalnya, kewajiban itu sudah diatur secara tegas dalam Undang-Undang No 4/2009 tentang Rumah Sakit dan Undang-Undang No 36/2009 tentang Kesehatan,” ujarnya saat dihubungi. Oscar mengatakan Kemenkes mengapresiasi langkah Dinas Kesehatan DKI Jakarta yang membuat perjanjian dengan sejumlah rumah sakit,

Jumat (15/9). Hal itu, sambungnya, diperlukan untuk mencegah terulangnya kasus kematian bayi Debora. Di lain pihak, Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemenkes Bambang Wibowo menekankan pentingya kewajiban RS mengikuti akreditasi. Dengan akreditasi, tambahnya, kualitas pelayanan, keselamatan pasien, dan kepatuhan RS terhadap undang-undang bisa menjadi lebih terjamin. Dari total 2.700-an RS yang ada, baru 1.100-an yang sudah terakreditasi. Kasus seperti RS Mitra Keluarga Kalideres itu salah satu contoh karena belum terakreditasi,” ucapnya. (Nic/Dhk/X-7)

Bantuan Indonesia Tiba di Cox’s Bazar, Bangladesh Lapor PBB

ANTARA/ALOYSIUS JAROT NUGROHO

BERSIH-BERSIH CAGAR BUDAYA: Sejumlah relawan bersama warga mendorong kereta jenazah peninggalan zaman Belanda saat akan dibersihkan di Salatiga,

Jawa Tengah, kemarin. Kegiatan membersihkan tiga kereta jenazah buatan tahun 1820 peninggalan zaman Belanda tersebut diikuti komunitas peduli cagar budaya dari Salatiga, Boyolali, dan Yogyakarta yang bertujuan untuk melestarikan peninggalan benda bersejarah.

Biaya Isi Ulang Uang Elektronik tidak Adil YLKI meminta BI membatalkan rencana pemberian izin bagi perbankan menarik biaya isi ulang uang elektronik. ANDHIKA PRASETYA

andhika@mediaindonesia.com

R

ENCANA Bank Indonesia (BI) yang akan mengizinkan bank penerbit uang elektronik memungut biaya isi ulang atau top up saldo mendapat tentangan. Ketua Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi menyebutkan langkah BI itu malah akan menghambat upaya Gerakan Nasional Nontunai. “Secara filosofis, apa yang dilakukan BI justru bertentangan dengan upaya mewujudkan cashless society,” ujar Tulus melalui keterangan resmi, kemarin. Menurutnya, sangat tidak adil dan tidak pantas jika konsumen justru dibebani disinsentif berupa biaya top up. Apalagi, ungkap Tulus, perbankan sudah sangat diuntungkan karena

menerima uang di muka. Di sisi lain, konsumen sebagai pengguna belum melakukan transaksi. “Harusnya konsumen malah mendapatkan insentif karena telah menggunakan nontunai dan membantu program pemerintah,” tegasnya. Ia juga memandang sangat tidak pantas bagi perbankan menggali pendapatan dengan mengandalkan uang recehan. “Seharusnya keuntungan bank itu berbasis dari modal uang yang diputarnya dari sistem pinjam-meminjam, bukan mencatut transaksi recehan dengan mengenakan biaya top up. YLKI mendesak BI untuk membatalkan peraturan tersebut,” tandasnya. Penolakan terhadap pemungutan biaya top up uang elektronik yang antara lain digunakan untuk membayar tol juga datang dari Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU). Direktur Merger KPPU Taufik

Aryan to mengatakan hal itu tidak bisa sepenuhnya dibebankan kepada konsumen. “Idealnya, beban itu dibagi juga kepada operator, bahkan pemerintah. Nanti bisa dalam bentuk public service obligation (PSO),” ujar Taufik. PSO merupakan kebijakan pemerintah untuk memberikan subsidi kepada badan usaha milik negara dalam menjalankan pelayanan publik. “Jadi, kalaupun ada yang dibebankan ke konsumen, seharusnya kecil. Mungkin hanya seperempat atau seperlima,” lanjutnya.

Pengembangan infrastuktur BI menyatakan diberikannya izin bagi perbankan untuk memungut biaya isi saldo uang elektronik agar memenuhi kebutuhan infrastruktur alat bayar nontunai tersebut, di antaranya guna memperbanyak fasilitas pengisian saldo uang elektronik. “Oleh karena itu, BI mengizinkan untuk ada tambahan biaya. Namun, biayanya sampai jumlah tertentu dan tidak boleh berlebihan,” kata Guber-

nur BI Agus Martowardojo di Kantor Perwakilan BI di Banten, Serang, pekan lalu. Agus mengatakan, jika Bank Sentral sebagai otoritas sistem pembayaran tidak memperbolehkan dikenakannya biaya isi saldo uang elektronik, dikhawatirkan jumlah sarana pembelian dan pengisian saldo uang elektronik akan terbatas. Deputi Gubernur BI Sugeng mengatakan pihaknya masih melakukan kajian terkait skema, termasuk besaran nominal dari pengenaan biaya top up. Lebih lanjut dia mengungkapkan latar belakang kebijakan tersebut tidak lain mendorong peningkatan transaksi nontunai dengan mencari titik keseimbangan antara kebutuhan masyarakat dan industri. “Masyarakat membutuhkan kenyamanan, kemudahan dan biaya yang murah bahkan gratis. Namun, di satu sisi industri juga memperoleh manfaat dan perlu melakukan investasi dengan besaran yang wajar, termasuk perluasan infrastruktur terminal uang elektronik dan lokasi top up,” ujar Sugeng. (Tes/E-1)

BARANG bantuan kemanusiaan untuk pengungsi Rohingya di perbatasan MyanmarBangladesh dilaporkan sudah tiba di gudang penyimpanan milik pemerintah daerah di Distrik Cox’s Bazar, Bangladesh, Jumat (15/9). “Nanti kami akan pantau terus kerja sama dengan UNHCR karena kita punya hubungan yang sangat baik dan tentunya KBRI akan follow up terus distribusinya,” kata Sekretaris 2 Bidang Politik di KBRI Bangladesh Eka Wiediyantiningsih, di Bandara Hazrat Shah Amanat, kemarin. Nantinya bantuan itu akan didistribusikan kepada para pengungsi Rohingya melalui organisasi kemanusiaan internasional yang ada di Distrik Cox’s Bazar. Namun, tambah Eka, pemerintah Bangladesh belum memberikan izin dan pengawalan kepada relawan asing ataupun tamu negara yang akan meninjau ke Distrik Cox’s Bazar karena status keamanan. “Namun, untuk Indonesia, Kemenlu Bangladesh menyampaikan silakan Indonesia mengajukan surat permohonan dan itu sudah proses. Jadi, nanti ketika sudah diumumkan, Indonesia akan jadi prioritas untuk meninjau,” kata Eka. Ketidakamanan penyerahan bantuan yang dikhawatirkan pemerintah Bangladesh terjadi kemarin. Tiga pengungsi Rohingya tewas dalam desakdesakan memperebutkan bantuan yang disalurkan sebuah

organisasi di kamp pengungsi Balukhali di Distrik Cox’s Bazar. “Dua anak dan seorang perempuan tewas dalam impit-impitan saat pembelian pakaian tanpa izin di kawasan Balukhali Pan Bazar,” demikian laporan sebuah kelompok badan bantuan PBB. Pemerintah Bangladesh sendiri tampak mulai kewalahan dalam menangani pengungsi Rohingya yang membanjiri negeri itu. Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina bertolak menuju Majelis Umum PBB, kemarin, untuk meminta bantuan internasional dalam mengantasi krisis pengungsi tersebut yang diperkirakan telah mencapai 400 ribu orang. Sheikh Hasina bertolak setelah memanggil utusan Myanmar yang ketiga kalinya untuk memprotes aksi kekerasan yang dilakukan negara tetangganya itu sehingga menimbulkan gelombang pengungsi. Sheikh Hasina akan meminta PBB untuk menekan Myanmar lebih keras lagi. “Dia akan meminta penghentian segera kekerasan di negara bagian Rakhine, Myanmar, dan meminta Sekretaris Jenderal PBB mengirimkan misi pencari fakta ke Rakhine,” tutur juru bicara Hashina, Nazrul Islam. “Dia akan menyerukan masyarakat internasional dan PBB untuk menekan Myanmar supaya memulangkan semua pengungsi Rohingya ke kampung asal mereka di Myanmar,” ujarnya. AFP/Ant/ Arv/I-1)

ANTARA/PUSPA PERWITASARI

AKSI BELA ROHINGYA: Massa Aksi Bela Rohingya 169

mendengarkan orasi di Monumen Patung Kuda, Jakarta Pusat, kemarin. Aksi bersama ormas-ormas Islam tersebut menyuarakan dihentikannya kekerasan dan dikembalikannya hak kewarganegaraan etnik muslim Rohingya.

Bandara Soekarno-Hatta Rasa Changi

ANTARA/MUHAMMAD IQBAL

BEROPERASI HARI INI: Skytrain mengangkut penumpang saat uji coba di

Terminal III Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Jumat (15/9). Kereta layang tanpa awak ini akan resmi beroperasi pada hari ini dan untuk sementara akan melayani penumpang dari Terminal II menuju Terminal III atau sebaliknya.

“PENUMPANG yang terhormat, kereta skytrain akan menuju Terminal III.” Demikian suara ope rator menggema dari ujung skytrain, moda transportasi baru di Bandara Soekarno-Hatta yang akan mengantar penumpang dari Terminal II. Suara operator itu mengantar detik-detik persiapan akhir uji coba skytrain tadi malam. Selanjutnya skytrain resmi beroperasi melayani penumpang mulai hari ini pukul 09.00 WIB. Berdasarkan pantauan Media Indonesia, persiapan sudah tahap akhir. Public Relation Manager PT Angkasa Pura II Yado Yarismano menyatakan persiapan meliputi pendeteksian posisi kereta, general cleaning, hingga shelter. Shelter

skytrain tercium masih bau cat dan tiner. “Sudah tinggal finishing. Semua sudah siap untuk melayani penumpang,” papar Yado ketika ditemui di Terminal III, Bandara SoekarnoHatta, Cengkareng, kemarin. Tahap pertama, skytrain beroperasi satu set terdiri dari dua gerbong yang akan melayani penumpang pesawat dari Terminal III ke Terminal II bolak balik. Layanan sementara masih terbatas pada pukul 07.00-09.00, 12.0014.00, dan 17.00- 19.00. Rencananya skytrain beroperasi utuh 24 jam pada akhir tahun melibatkan tiga set. Setiap set bisa memuat sebanyak 176 penumpang. Dalam skytrain terdapat 11 kursi

berwarna biru untuk penumpang. Rinciannya, 6 untuk penyandang disabilitas, lansia, dan ibu hamil, serta 5 tempat bagi penumpang umum. Selebihnya, penumpang harus berdiri pada pegangan yang sudah disediakan mirip angkutan Trans-Jakarta. “Ke depannya kami akan menggunakan double track di trase A dan trase B. Sekarang kami hanya pakai trase A,” jelas Yado. Saat Media Indonesia menjajal skytrain, terasa seperti di Bandara Changi Singapura. Waktu tempuh dari Terminal III ke Terminal II hanya empat menit dengan kecepatan kereta 40 km/jam. Jarak Terminal III dengan Terminal II sejauh 1,7 km. Rute utuh skytrain nantinya

dari Terminal I, integrated building, Terminal II dan Terminal III sepanjang 3 km. Meski skytrain sudah beroperasi, bus shuttle tetap melayani penumpang secara paralel. Layanan skytrain gratis. Arief Munandar, 35, salah seorang penumpang pesawat tujuan Banjarmasin, mengatakan ia sangat menunggu skytrain beroperasi. Pasalnya, ia cukup sering menggunakan pesawat dalam perjalanan dinasnya dua kali seminggu melalui Bandara Soekarno-Hatta. “Tentu akan memudahkan. Kami tidak lagi terkena macet saat pindah dari satu terminal ke terminal lain. Sekarang sudah seperti Bandara Changi, ya,” cetusnya. (Yanurisa Ananta/J-2)


POLITIK

MINGGU, 17 SEPTEMBER 2017

3

Kepala BKKBN Ikut Proses Hukum KEPALA Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Surya Chandra Surapaty enggan berkomentar banyak terkait dengan penetapannya sebagai tersangka oleh Kejaksaan Agung. Dalam kasus yang disidik Kejaksaan Agung, Surya diduga terlibat perkara korupsi proyek pengadaan susuk KB II/implan batang tiga tahunan plus inserter tahun anggaran (TA) 2014-2015. “Kita ikuti saja proses ini, tapi untuk lebih jauhnya saya belum bisa menanggapi karena belum ada surat pemberitahuan kepada saya,” kata Surya. Sebelumnya, Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus Kejagung Arminsyah mengatakan Surya diduga merugikan keuangan negara hingga Rp27 miliar dari alokasi kegiatan Rp191 miliar. “Ini pengembangan (kasus) yang lalu, BKKBN dan tersangkanya ini kepalanya. Penetapan tersangka SCS sebagai kepala BKKBN,” ujar Arminsyah, Jumat (15/9).

Surya diduga terlibat korupsi proyek pengadaan susuk KB II/implan batang anggaran 2014-2015. Menurut dia, Surya yang menyandang status tersangka sejak Kamis (14/9) dan tidak ditahan. Namun, pekan depan Surya wajib menghadap penyidik bidang pidana khusus Kejagung guna menjalani pemeriksaan perdana sebagai tersangka. Dalam kasus ini, tersangka diduga ikut memainkan harga serta terlibat dalam penyertaan dan penentuan harga penawaran. Tersangka juga mengabaikan hasil kajian cepat Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) meski sebelumnya memberikan peringatan. “Ini kemahalan harga, lalu persekongkolan dalam penyertaan dan penggunaan harga penawaran. Dukungan publik hanya pada satu pihak,” katanya. Kasus itu bermula saat Satuan Kerja Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KB-KR) pada Direktorat Jalur Pemerintah BKKBN Pusat melaksanakan kegiatan pengadaan Susuk KB II/ Implant Batang Tiga Tahunan Plus Inserter dengan pagu anggaran sebesar Rp191.340.325.000 yang bersumber dari APBN sesuai DIPA BKKBN. Kemudian pada saat proses pelelangan berlangsung, ada penawaran harga yang dimasukkan para peserta lelang, yakni PT Djaya Bima Agung. Harga tersebut ang tidak wajar dan mengakibatkan rendahnya tingkat kompetensi. (Ths/Gol/Ant/P-2)

ANTARA/M RISYAL HIDAYAT

PAMERAN ALUTSISTA TNI: Masyarakat berada di atas kendaraan tempur saat berlangsungnya pameran alat utama sistem persenjataan TNI di Koarmatim, Surabaya, Jawa Timur, kemarin. Pameran tersebut bagian dari kegiatan HUT ke-72 TNI yang jatuh pada 5 Oktober.

OTT Tanda Korupsi makin Merajalela Perkembangan dan modus kasus korupsi termasuk suap dan gratifikasi semakin canggih. Pola kejahatan itu hanya bisa dibongkar melalui operasi tangan tangan. GOLDA EKSA

eksa@mediaindonesia.com

O

PERASI tangkap tangan (OTT) yang dilakukan KPK dinilai efektif guna memberangus praktik korupsi di Tanah Air. Meski jumlah penyidik terbatas, hal itu tidak boleh dijadikan sebagai alasan untuk mengendurkan semangat memberantas korupsi. Wakil Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW) Ade Irawan mengatakan sejauh ini perkembangan dan modus kasus korupsi, termasuk suap dan gratifikasi, semakin canggih. Pola kejahatan tersebut pun hanya bisa dibongkar melalui OTT. “Agar maksimal, pemberantasan dan pencegahan harus dibarengi. Ini bukan cuma bongkar-bongkar, melainkan pasang-pasang, dalam artian diperbaiki lagi,” ujar Ade. Menurutnya, tidak dapat dimungkiri bahwa OTT menandakan masifnya kasus korupsi di daerah. Kasus terbaru terjadi di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Pada perkara itu, KPK berhasil meringkus dan menetapkan empat tersangka, termasuk pimpinan DPRD setempat. Menurutnya, di sisi lain, KPK juga

mengalami keterbatasan dalam hal jumlah penyidik. Ade berharap permintaan KPK untuk menambah personel demi meningkatkan daya gedor segera direspons pemerintah. “Selain pemenuhan penyidik, KPK perlu mendorong pelibatan banyak pihak, termasuk masyarakat, selain memang sudah ada kerja sama dengan kepolisian dan kejaksaan. Semangat harus sinergi, tapi OTT tetap menjadi hal penting.” Wakil Ketua KPK Alexander Marwata mengatakan banyaknya OTT menandakan banyaknya informasi dari masyarakat. KPK juga membantah ada niat mencapai target tertentu dengan maraknya operasi penangkapan. “KPK tidak pernah menargetkan orang tertentu atau jumlah banyak OTT dalam setahun. Kita tidak kejar target. Ini betul-betul peran aktif masyarakat. Kita banyak mendapat informasi dari masyarakat terkait dengan dugaan pemberi suap dan itu yang kita tindak lanjuti,” ujarnya. Mengenai operasi penangkapan di Banjarmasin, Marwata mengatakan sebaiknya jangan dilihat kecil atau besarnya kasus. Dalam operasi itu, KPK hanya mengamankan uang tunai Rp48 juta.

Butuh Pimpinan yang Konsisten Berantas Korupsi

Perkara suap itu terkait dengan persetujuan rancangan perda penyertaan modal Pemkot Banjarmasin sebesar Rp50,5 miliar kepada PDAM Bandarmasih. “Namun, kami melihat peran dari para wakil rakyat. Ini, kan (tersangka), ketua dan wakil ketua DPRD. Artinya apa? Mereka dipilih rakyat, mendapat amanah, mendapat kepercayaan untuk memperjuangkan kesejahteraan rakyat, tetapi justru menyalahgunakan kepercayaan itu. Mungkin ini pesan yang ingin kami sampaikan,” kata Alex.

Ditahan Saat ini KPK sudah menahan empat tersangka suap anggota DPRD Kota Banjarmasin. “KPK menahan keempat tersangka selama 20 hari ke depan untuk kepentingan penyidikan,” kata juru bicara KPK Febri Diansyah Jumat (15/9) malam. Dua tersangka diduga sebagai pihak pemberi, yaitu Dirut PDAM Kota Bandarmasih Muslih ditahan di Rutan Polres Jakarta Pusat, dan Manajer Keuangan PDAM Kota Bandarmasih, Trensis, ditahan Rutan Polres Jakarta Timur. Sementara itu, tersangka yang diduga sebagai pihak penerima, yakni Ketua DPRD Kota Banjarmasin Iwan Rusmali dan Wakil Ketua DPRD Kota Banjarmasin sekaligus Ketua Pansus Raperda Penyertaan Modal Andi Effendi ditahan di Rutan Kelas I Jakarta Timur Cabang KPK Pomdam Jaya Guntur. (Ant/P-2)

SURVEI mencatat 85% masyarakat masih menghendaki pemimpin yang konsisten dalam memberantas tindak pidana korupsi di Tanah Air. Upaya memberangus praktik korupsi itu sedianya dilakukan dengan sungguh-sungguh dan bukan bersifat politis. Demikian dikatakan anggota Komisi III dari Fraksi Partai Demokrat Benny K Harman saat diskusi DPR vs KPK: ke Mana Pansus Angket Berlabuh? di Kantor Para Syndicate, Jakarta, Jumat (15/9). Pembicara dalam diskusi itu ialah Wakil Ketua KPK 20072011 Haryono Umar, politikus Ahmad Doli Kurnia, dan peneliti ICW Donal Fariz. Benny mengatakan apa pun hasil rekomendasi tim pansus, hak angket DPR tentang KPK diprediksi hanya menjadi macan kertas jika tidak didukung presiden. Di sisi lain, presiden tidak boleh lupa dengan janji politik di masa kampanye untuk memberantas korupsi melalui kinerja KPK. “Pasti ujung-ujungnya revisi UU KPK. Presiden dapat keuntungan politik karena seolaholah menjadi penyelamat. Padahal sebetulnya tidak. Intinya tidak perlu khawatir dengan manuver pansus angket dan jangan pula dipersepsikan pansus itu luar biasa.”

Menurut Benny, selain skenario revisi UU KPK, ada dua prediksi lain yang menjadi akhir perjalanan pansus hak angket. Pertama, KPK bakal dibekukan secara permanen melalui penolakan pemberian anggaran tahun berikutnya. Prediksi kedua ialah kewenangan KPK dibatasi mungkin hanya pada penyidikan dan penyadapan. Artinya, penuntutan dan eksekusi diserahkan kepada kejaksaan. Bisa pula kewenangan KPK dibatasi hanya untuk pencegahan. Ahmad Doli Kurnia menambahkan publik sedianya bisa menjadi penyeimbang bahwa apa yang selama ini dikerjakan pansus angket tetap dikritik. Tujuannya ialah agar jangan sampai kinerja pansus justru kontraproduktif dengan semangat pemberantasan korupsi. Hal senada disampaikan Donal Fariz. Menurutnya, penuntasan polemik pansus dan KPK tetap bermuara kepada presiden. Ia mengingatkan seharusnya bahasa normatif bisa dibuktikan melalui tindakan konkret untuk mendukung kerja-kerja KPK. “Presiden punya kewajiban konstitusi untuk menuntaskan persoalan hukum yang berkaitan dengan KPK yang belum selesai.” (Gol/P-2)

Didemo Aktivis, Seminar soal PKI di YLBHI Jakarta Batal Digelar

MI/ADAM DWI

SEMINAR SEJARAH 1965: Polisi berjaga di sekitar gedung Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI)

Jakarta, tempat akan diadakannya seminar sejarah ‘Pengungkapan Kebenaran Sejarah 1965/66’ di Jakarta, kemarin. Selain tidak mendapat izin kegiatan seminar dari kepolisian, beberapa organisasi pemuda juga berdemo menolak seminar itu.

UNJUK rasa ratusan aktivis yang tidak setuju isu PKI diungkit lagi datang secara bergelombang ke Kantor Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Jalan Diponegoro Jakarta, kemarin. Seminar Pelurusan Sejarah 65 urung digelar. Lebih dari 100 polisi pun berjagajaga untuk mengamankan situasi. Awalnya sejumlah sejarawan dan mereka yang mengetahui kejadian G30S/PKI, kemarin, akan menggelar seminar tentang PKI. Kabar tersebut didengar kalangan aktivis. Sejak Kamis (14/9), lewat aksi kecil-kecilan, aktivis yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Peduli Hukum (Ampuh) mulai meneriakan bahwa isu PKI jangan diungkitungkit lagi. Sejak pagi aktivis yang terdiri atas Aliansi Mahasiswa Jakarta (AMJ), Ampuh, Ansor, PMII, dan Laskar Merah Putih secara bergantian berorasi. Intinya hanya satu, isu PKI jangan lagi diungkit.

“Kami dari Aliansi Mahasiswa Jakarta (AMJ) menolak segala bentuk politisasi terkait dengan kasus Tragedi G30S/PKI. Persoalan PKI sudah selesai, tak perlu diungkit-ungkit lagi,” teriak koordinator lapangan AMJ, Ulah, melalui pengeras suara. Para aktivis menyadari tragedi G30S/PKI menjadi catatan kelam bagi perjalanan sejarah bangsa ini. Hal tersebut layak dijadikan sebagai pelajaran bagi bangsa ini, terutama generasi penerus bangsa ini agar di masa-masa yang akan datang tidak terjadi lagi. “Kendati demikian, sebagai bangsa yang besar dan berperadaban, kita harus bijak dalam menyikapinya. Tidak selayaknya mengedepankan ego dan kepentingan sendiri-sendiri, baik karena faktor kepentingan kelompok dan golongan, ataupun karena demi memenuhi hasrat politik ideologi tertentu,” ujarnya. Sebagaimana diketahui, dalam

menyelesaikan kasus G30S/PKI dan peristiwa Madiun 1948, pemerintah telah membentuk tim gabungan dari Kejaksaan Agung, Komnas HAM, TNI, Kepolisian Indonesia, pakar hukum, dan perwakilan masyarakat untuk menyelesaikan dugaan pelanggaran HAM berat masa lalu tersebut. Pengacara Publik LBH Jakarta Yunita mengecam tindakan aparat Kepolisian atas pemaksaan pembubaran seminar itu. “Polisi melanggar HAM. Semua hal dilarang, bisa dibubarkan Kepolisian,” tegas Yunita. Yunita mengatakan itu hanya seminar terbatas hanya untuk 50 orang. Yang hadir dalam seminar ialah korban 65, masyarakat sipil, dan sejarawan. Alasan Kepolisian membubarkan seminar tersebut ialah tidak ada pemberitahuan. Padahal, dalam UU, seminar terbatas tidak membutuhkan izin. (SSR/ Nur/P-2)


4

UMUM

MINGGU, 17 SEPTEMBER 2017

Politikus Golkar Indra J Piliang Direhabilitasi Penutupan Diskotek Diamond merupakan tindak lanjut surat peringatan dari Dinas Pariwisata DKI. YANURISA

NICKY AULIA WIDAGDO ANANTA

mansari itu merupakan tindak lanjut surat peringatan dari Dinas Pariwisata DKI.

nicky@mediaindonesia.com yanurisa@mediaindonesia.com

Langkah preventif

P

MI/RAMDANI

KEBAKARAN RUMAH SEMIPERMANEN: Warga menyelamatkan barang-barang dari rumah semipermanen yang terbakar di Kampung Dao Atas, Pademangan, Jakarta Utara, kemarin. Sebanyak 21 mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api yang menghanguskan ratusan rumah akibat korsleting arus pendek listrik dari salah satu rumah warga.

Tersangka Bom London Ditangkap POLISI Inggris menangkap seorang remaja 18 tahun di sebuah pelabuhan, kemarin, terkait dengan penyelidikan serangan bom di sebuah kereta bawah tanah London yang melukai puluhan orang pada Jumat (15/9) lalu. “Seorang remaja ditangkap oleh Kepolisian Kent di area Pelabuhan Dover pagi ini, Sabtu, 16 September, berdasarkan Undang-Undang Terorisme,” demikian pernyataan yang dikeluarkan kepolisian. Polisi mengklaim itu merupakan penangkapan yang sangat penting. “Meskipun kami senang dengan kemajuan yang dibuat, penyelidikan ini berlanjut dan ancaman tetap di tingkat kri-

tis,” lanjut pernyataan itu. Remaja tersebut saat ini masih ditahan di sebuah kantor polisi setempat dan secepatnya akan dipindahkan ke kantor polisi London. Sebanyak 30 orang harus dirawat di rumah sakit setelah sebuah bom meledak di kereta bawah tanah di stasiun kereta Parsons Green, London barat daya, pada Jumat (15/9) pagi. Ledakan bom itu merupakan serangan teror kelima yang terjadi di ibu kota Inggris dalam waktu enam bulan. Kelompok Islamic State mengklaim serangan tersebut. “Penangkapan ini akan mengantarkan pada penyelidikan lebih lanjut,” kata polisi. Polisi belum mengungkap-

kan identitas tersangka yang ditangkap itu dengan alasan penyelidikan. Sebelumnya, Jumat (15/9) malam, Perdana Menteri Inggris Theresa May menaikkan tingkat ancaman ke titik kritis. Peringatan teror ini terakhir kali diberlakukan setelah serangan bom mematikan di Manchester Arena yang juga diklaim IS pada Mei lalu. May mengatakan militer akan mengambil alih penjagaan lokasi-lokasi penting seperti fasilitas nuklir, sehingga polisi bisa dikerahkan untuk menjaga tempat-tempat lain. Setidaknya 1.000 personel militer dikerahkan untuk menjaga tempat-tempat tersebut. Secara terpisah Kepala Anti-

terorisme, Mark Rowley, juga mengatakan pihaknya masih memburu para tersangka. “Seseorang telah menanam perangkat eksplosif ini di tabung. Di tingkat ini kita harus terbuka tentang pelaku dan rekan-rekannya,” ucap Rowley. Para pejabat mengatakan bom itu dimaksudkan untuk membahayakan serius para penumpang. Analis mengatakan luka-luka itu akan jauh lebih buruk jika seluruh perangkat bom meledak. “Mereka benar-benar beruntung dengan yang satu ini. Ini bisa benar-benar menjadi jauh lebih buruk,” kata spesialis terorisme Magnus Ranstorp dari Universitas Pertahanan Swedia. (AFP/Arv/I-1)

OLDA Metro Jaya tidak menahan Indra J Piliang, 45, pascapenetapan politikus Partai Golkar itu sebagai tersangka. Indra akan menjalani rehabilitasi di Badan Narkotika Nasional Kota (BNNK) Jakarta Selatan. Kepala BNNK Jakarta Selatan AKB Denny Rihar Santika mengatakan Indra dan dua rekannya, Romi Fernando, 32, dan M Ismail Jamani, 37, akan menjalani proses observasi awal oleh tim dokter medis dan tim hukum. Observasi diperlukan untuk menentukan penanganan rehabilitasi. Selain itu, tim hukum juga akan memastikan apakah Indra dan temannya memiliki catatan lain terkait penggunaan narkoba. “Nanti juga akan dicek tingkat penggunaannya, apakah rekreasional (sekali-sekali) atau tergolong pengguna berat,” papar Denny saat dihubungi, kemarin. Indra kini berstatus wajib lapor. Sementara proses penyidikan atas kasusnya tetap berlanjut di kepolisian. Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Komisaris Besar Suwondo Nainggolan menyatakan pihaknya kini sedang memburu bandar yang memasok narkoba ke Diskotek Diamond. Penyebaran sabu dilakukan secara individu oleh oknum karyawan Diamond. Oknum karyawan bersangkutan memesan dari pihak lain. “Kami masih mengejar sosok tersebut,” papar Suwondo. Penangkapan Indra dan kawan-kawan berimbas fatal bagi Diskotek Diamond yang berlokasi di kawasan pertokoan Glodok, Jalan Blustru, Jakarta Barat. Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta menyegel diskotek tersebut, Sabtu (16/9) dini hari. Kepala Satpol PP DKI Yani Wahyu menjelaskan penutupan diskotek yang lokasinya hanya sepelemparan batu dari Polsek Ta-

Diskotek Diamond sudah mendapat peringatan pada April 2017 terkait temuan transaksi narkoba di tempat hiburan tersebut. Sesuai Perda DKI Nomor 6 Tahun 2015 tentang Kepariwisataan, Diamond harus ditutup karena sudah dua kali terlibat kasus pengedaran obat terlarang. “Ini merupakan langkah preventif menekan peredaran narkoba di tempat hiburan. Aturan sudah jelas, dua kali kedapatan narkoba, harus ditutup,” tegas Yani. Yani melanjutkan, setelah dua hari polisi menemukan adanya penggunaan narkoba di salah satu ruang karaoke, Diamond masih saja beroperasi. Hal ini menimbulkan kekhawatiran dan preseden buruk atas ketidaktegasan Pemprov DKI dalam menjalankan peraturan. “Memang surat perintah dari Dinas Pariwisata belum turun, tetapi mengacu pada surat peringatan Dinas Pariwisata yang waktu itu ditandatangani oleh Catur (mantan kepala), kami berhak melakukan penutupan,” ujarnya. Prosesi penyegelan dimulai dengan apel yang melibatkan ratusan personel Satpol PP di pintu barat silang Monas pukul 00.37 WIB. Yani Wahyu memimpin langsung apel. Sekitar 10 menit kemudian Yani menginstruksikan personel menuju lantai VII kawasan pertokoan Glodok. Areal Diskotek Diamond tiga lantai dan memiliki puluhan ruangan termasuk karoeke. Manajer Diskotek Diamond Benny menerima keputusan tersebut. “Kami terima. Namun, izinkan pihak kami bersiap-siap. Bagaimanapun juga, kami akan memberikan pengertian kepada pengunjung kami yang sedang ada di dalam ruangan,” pintanya. Setelah semua disisir dan tidak ada lagi pengunjung menempati ruangan, segel ditempelkan di pintu masuk. (J-2)

MI/RAMDANI

KARAOKE DIAMOND : Plang karaoke dan lounge Diamond di Kawasan Taman Sari, Jakarta Barat, kemarin. Menyusul penangkapan politikus Golkar Indra J Piliang karena kasus narkoba di lokasi tersebut, Sabtu dinihari Petugas Satpol PP dikawal aparat kepolisian langsung menempel surat penyegegelan seluruh operasional tempat karaoke Diamond.

29 Ribu Pil PCC Siap Edar Disita dari Pedagang Besar BALAI Besar Pengawas Obat dan Makanan (Balai Besar POM) Provinsi Sulawesi Selatan mengamankan 29 ribu butir pil paracetamol caffeine carisoprodol (PCC) di sebuah lokasi pedagang besar farmasi (PBF) berinisial SS di Jalan Korban 40 Ribu Jiwa, Makassar, Jumat (15/9). Hal itu mengherankan karena izin edarnya telah dicabut pada 2013. PBF SS ialah distributor obat-obatan yang memasok sejumlah apotek di Makassar. Dari temuan tersebut, Kepala Balai POM Makassar, Muhammad Guntur, yang dimintai konfirmasi, kemarin, mengatakan 29 ribu pil itu sudah siap edar di Papua, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat. “Semunya dikemas dalam bungkus plastik sebanyak 29 bungkus. Sebenarnya, obat PCC itu sejak 2013 dicabut izin edarnya. Ini mengherankan, kok distributor resmi mengedarkan ini obat berbahaya,” ungkap Guntur. Guntur menjelaskan kasus ini terungkap berdasarkan informasi masyarakat. Dia juga mengaku sebelumnya sudah beberapa kali menggerebek PBS SS, tapi mereka tidak menemukan barang bukti obat-obat terlarang. Selanjutnya, Balai POM akan berkoordinasi dengan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Sulsel dan Polda Sulsel serta Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulsel terkait dengan penyegelan distributor obat tersebut.

Terkait dengan peredaran obat terlarang, tambah Guntur, pemilik PBS SS melanggar Undang-Undang Kesehatan Pasal 196 dan Pasal 197 dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara dan denda maksimal Rp1,5 miliar. “Jadi, bukan hanya UU Kesehatan yang dilanggar, melainkan UU Perlindungan Konsumen juga. Kami masih periksa pemilik PBS SS,” ujarnya. Saat ini barang bukti pil PCC sudah disita dan dibawa ke kantor Balai Besar POM. Nantinya pemilik PBF SS dipanggil ke kantor untuk pengusutan lebih lanjut. Sebelumnya, Polda Sultra telah menangkap sembilan tersangka penjual dan pengedar obat PCC di wilayah setempat. Dari kesembilan tersangka tersebut, dua tersangka ditahan di Polda Sultra, empat tersangka ditahan di Polresta Kendari, dua tersangka ditahan di Polres Kolaka, dan satu tersangka ditahan di Polres Konawe. Dalam kasus ini, sejumlah barang bukti yang disita di antaranya 5.227 butir pil/obat Daftar G, uang tunai Rp400 ribu, dan 1 saset bubuk PPC. Akibat kasus penyalahgunaan pil PCC itu, tercatat 66 orang menjadi korban dengan korban tewas 2 orang. Anggota Komisi Perlindungan Anak Indonesia Retno Listyarti meminta polisi menerapkan pasal berlapis untuk kesembilan tersangka. (LN/Ant/E-1)


WAWANCARA

MINGGU, 17 SEPTEMBER 2017

TONGAM L TOBING

Yang tidak Masuk Akal Justru Diminati

MI/RAMDANI

Keserakahan ia nilai sebagai faktor utama banyaknya masyarakat menjadi korban investasi bodong. FARIO UNTUNG TANU

fario@mediaindonesia.com

K

ASUS First Travel ikut memopulerkan nama Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Satgas ini dipuji banyak pihak karena tegas menghentikan kegiatan usaha First Travel pada Juli lalu. Korban biro perjalanan umrah itu mencapai puluhan ribu orang di berbagai daerah di Indonesia. Kerja baik Satgas Waspada Investasi OJK juga terkait dengan kepemimpinan Tongam L Tobing. Dalam nakhoda pria yang juga menjabat Direktur Kebijakan dan Dukungan Penyidikan OJK itu, satgas mampu bergerak cepat atas kasus-kasus besar investasi bodong, termasuk yang dijalankan Pandawa Grup. Berikut petikan wawancara Tongam L Tobing dengan Media Indonesia, Rabu (13/9), di Kantor OJK, Jakarta. Bagaimana sebenarnya ruang lingkup kerja Satgas Waspada Investasi? Satgas Waspada Investasi ini sudah berdiri sejak 2007 yang dikoordinasi Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK). Pada saat itu memang marak terjadi penawaran investasi ilegal sehingga pemerintah merespons dengan membentuk satgas ini yang beranggotakan beberapa kementerian dan lembaga. Kemudian setelah berdiri Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan, satgas itu masuk ke OJK. Sederhananya, tugas utama satgas ini pencegahan investasi ilegal dan penangan investasi ilegal. Dalam pencegahan, satgas mengedukasi dan menyosialisasikan ke masyarakat untuk waspada terhadap penawaran-penawaran investasi ilegal. Satgas ini sendiri sudah tersebar di 38 daerah. Untuk penanganan, kita mendapatkan informasi dari beberapa pihak yakni dari pihak OJK sendiri, dari media massa, dan juga laporan masyarakat. Informasi itu kami analisis, kemudian kami bahas serta panggil pelakunya. Kalau memang tidak ada izin, kami hentikan kegiatan itu sehingga kita bisa mengetahui kerugian yang dialami masyarakat. Setelah dihentikan, apabila ada dugaan tindak pidana, kami akan melaporkan kepada pihak kepolisian dan melapor kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk memblokir website yang bersangkutan.

Satuan ini juga merupakan hasil kerja sama Kementerian Perdagangan, Badan Koordinasi Penananam Modal, Kementerian Koperasi dan UKM, serta Kementerian Komunikasi dan Informatika. Hingga saat ini, sudah berapa perusahaan yang dihentikan kegiatan investasinya oleh Satgas? Satgas ini sejak Januari hingga Agustus 2017 telah menghentikan kegiatan 44 identitas yang diduga ilegal. Ilegal itu secara sederhana bisa kita katakan ialah kegiatan yang tanpa izin atau bisa juga memiliki izin, tapi kegiatan yang dilakukan identitas tersebut tidaklah sesusai dengan izin yang berlaku. Dari 44 kegiatan itu, jenis investasi ilegal apa yang paling banyak? Yang lebih dari setengahnya ialah investasi dalam bentuk uang. Perusahaanperusahaan menawarkan imbal hasil yang sangat tinggi jika masyarakat mau menanam uang. Ada perusahaan yang menawarkan bunga hingga mencapai angka 30% per bulannya. Hal ini tentu sangat menyesatkan karena jika kita bandingkan dengan suku bunga rata-rata deposito yang hanya 5% per tahun, pemberian bunga 30% per bulan itu tentu tidak masuk akal. Berapa angka pertumbuhan investasi bodong dari tahun ke tahun? Menurut data kami, di tiga kota besarlah yang paling banyak kedapatan kasus investasi bodong, yakni di Jakarta, Jawa Timur, dan Jawa Barat. Jadi masih berpusat di kota besar. Kalau angka pasti, saya tidak mempunyai data lengkapnya. Namun, menurut saya, karena sudah semakin berkembang teknologi dan informasi, penawaran yang ilegal ini akan semakin banyak. Apakah ini juga cerminan masyarakat yang sadar pentingnya investasi tapi menyalurkannya dalam sistem yang salah? Sebenarnya kalau bicara sistem itu, tentu ada yang benar dan salah, tinggal bagaimana masyarakat kita sendiri saja yang memilih. Sebab kalau melirik investasi di Pandawa Group, itu sudah jelas tidak masuk akal karena memberikan bunga yang sangat besar ketimbang bunga perbankan. Namun, memang segala penawaran yang tidak masuk akal itu justru diminati oleh masyarakat kita karena melihat ada orang lain yang mendapatkan uang dan bunga tersebut. Jadi, menurut saya, itu adalah karena faktor keserakahan. Selain itu, memang penting edukasi dan sosialisasi untuk terus mengingatkan masyarakat kita agar tidak terjebak. Menurut laporan, masyarakat yang menjadi korban itu ialah orang-orang yang berpendidikan menengah ke atas. Mereka kebanyakan juga bekerja di perusahaan ternama dan instansi pemerintahan.

BIODATA Nama: Tongam L Tobing, SH, LLM Tanggal lahir: 10 Desember 1964 Jabatan: Ketua Satgas Waspada Investasi, Direktur Kebijakan dan Dukungan Penyidikan OJK Pendidikan: 2001 – 2002 The University of Melbourne - Australia, LLM Degree 1983 – 1988 Universitas Sumatra Utara, Sarjana Hukum Karier: 2016 – sekarang: Direktur Kebijakan dan Dukungan Penyidikan, Ketua Satgas Waspada Investasi 2014 – 2015 Direktur Litigasi dan Bantuan Hukum 2012 – 2014 Kepala Divisi Direktorat Pengembangan Organisasi

Melihat kasus Pandawa Group dan First Travel, dana triliunan rupiah dapat dihimpun dengan cara ilegal, bagaimana upaya satgas agar bisa menghentikan secara cepat? Sebenarnya memang kalau kita lihat siapa yang memberi izin, dialah yang mengawasi. Pandawa Group terlihat sederhana, tapi kompleks karena ada bagian yang menghimpun dana dan ada yang mengelola dana. Membuat tanda tanya besar karena bagaimana orang bisa memberikan imbal hasil sebesar 10% setiap bulannya, padahal mereka itu tidak ada kegiatan bisnis utamanya. Jadi dengan bunga sebesar itu memang kondisi yang sangat menyesatkan. Kemudian First Travel, ini juga ada missed management keuangan. Ada tiga hal utama, yakni menyubsidi calon jemaah untuk berangkat umrah, kemudian mencam puradukkan keuangan perusahaan dengan keperluan pribadi, serta memberikan bonus-bonus kepada cabang jika bisa memberangkatkan jumlah besar. Dilihat dari dua kasus ini, bisa diartikan bahwa mereka tidak memiliki laporan keuangan yang jelas. Kita buktikan dengan menanyakan berapa peserta dan dana yang sudah dimiliki, dan mereka tidak bisa menjawabnya. Sejak April, anggota satgas ditambah dan beberapa merupakan anggota dari Kementerian Agama. Apakah ini mencerminkan bahwa banyaknya modus dengan menyangkutkan kegiatan keagamaan? Memang saat ini marak terjadinya

penawaran-penawaran travel umrah yang bisa saya katakan sangat merugikan masyarakat. Modusnya banyak, misalnya yang sudah pasti ialah harga yang sangat murah, bisa dicicil, mendapatkan bonus, dan sebagainya. Tidak hanya di sektor penanganan, tapi juga di sektor edukasi dan sosialisasi, Kemenag menjadi bagian yang sangat penting dari satgas untuk memberikan pemahaman bagi para calon jemaah tentang bagaimana travel umrah itu harusnya melakukan kegiatan dan perputaran uangnya. Namun, melihat kasus First Travel, satgas tampak bertindak lebih cepat dari Kemenag. Bagaimana sebenarnya koordinasi antarlembaga? Jadi mengenai kasus First Travel ini memang banyak aduan dan laporan masyarakat yang masuk ke satgas. First Travel ini ada tiga program, yakni program umrah promo, umrah reguler, dan umrah VIP. Nah kami pada 18 Juli lalu bersama dengan Kemenag memanggil pengurus First Travel yang dihadiri langsung pemiliknya. Memang, mereka memiliki izin yang jelas, tetapi kegiatan-kegiatan mereka itu berpotensi untuk merugikan masyarakat, terutama pada program umrah promo yakni dengan harga Rp14,3 juta. Harga itu sangat rendah karena berdasarkan pihak Kemenag, harga minimum untuk umrah itu ialah sekitar Rp21 juta hingga Rp22 juta. Maka dari harga Rp14,3 juta itu mereka melakukan sistem subsidi hampir sebesar Rp6 juta per orang. Dengan jumlah peserta yang semakin banyak, tentu tidak masuk akal. Suatu perusahaan itu didirikan kan tentu untuk mendapatkan untung, tetapi ini justru memberikan subsidi dari keuangannya untuk orang lain. Jadi dari sini terlihat bahwa kegiatan-kegiatan perusahaan ini memang didasari dengan keinginan mendapatkan kekayaan dari orang lain, yang sudah bisa dibilang seperti penipuan. Yang menjadi perhatian kita ialah perlu ada penguatan kelembagaan, pengawasan, penguatan regulasi, pengembangan IT, sehingga hal-hal yang dilakukan Kemenag bisa meningkat lagi. Lalu bagaimana kesinambungan hasil satgas ini dengan institusi penegakan hukum? Kondisi saat ini dari satgas, ada 11 perusahaan yang sedang ada di proses hukum. Jadi tentunya apa yang sudah dilakukan satgas tentunya sangat baik direspons kepolisian. Di banyak proses hukum ini harus ada korban yang melapor karena ini sifatnya bukan pidana umum. Oleh karena itu, kami juga sangat mengimbau korban investasi ilegal di mana pun untuk membantu kami melaporkan ke kepolisian. Dengan demikian, kita bisa memberikan efek jera kepada para pelaku tersebut. (M-3)

TONTON VIDEONYA DI: MI/ATET DWI PRAMADIA

Rasional dalam Memilih Investasi MENJABAT sebagai Kepala Satgas Waspada Investasi OJK, Tongam L Tobing tentu dinilai sebagai sosok yang ahli tentang investasi. Lalu bagaimana pilihannya dalam berinvestasi? Untuk soal ini, Tongam selalu mengedepankan rasionalitas. Hal itu pula yang ia ingatkan pada keluarga dan orang-orang terdekatnya. “Tentu saya harus ajarkan segala sesuatu dengan rasional karena untuk mendapatkan uang itu tidak ada yang mudah, dan tentu harus rajin bekerja,” tutur pria 52 tahun ini. Tongam pun bersyukur sampai saat ini ia bersama keluarga belum pernah terjebak kasus penipuan dengan kedok investasi, meskipun dalam lingkungan sehari-hari kerap ada penawaran terhadap dirinya. “Sampai sekarang sih belum pernah ikut investasi ilegal seperti itu. Tapi memang banyak penawaran lewat media sosial,” sambung lulusan The University of Melbourne ini. Ia pun menyarankan kepada masyarakt agar lebih memilih yang pasti-pasti saja dalam hal investasi, seperti halnya deposito, reksadana, saham, atau properti. “Bedanya kalau properti ya untuk jangka panjang. Kalau deposito, saham, dan reksadana kan sifatnya likuid sehingga mudah dicairkan jika memang sedang membutuhkan,” tukas Tongam. (Rio/M-3)

5


6

JEDA

MINGGU, 17 SEPTEMBER 2017

Penulis bisa memilih besaran pajak yang akan dibayarkan dengan menentukan sistem pembayaran dan penerbit. HERA KHAERANI

hera_khaerani@mediaindonesia.com

K

E T I K A b a ny a k p e n u lis mengeluhkan pajak royalti, Kirana Kejora tidak ambil pusing. Saat Media Indonesia bertandang ke apartemennya di Cibubur, Rabu (13/9), ibu dua anak ini sibuk menyelesaikan novel terbarunya. Penulis yang dua bukunya diangkat ke film itu sejak awal kariernya memutuskan tidak menggunakan sistem pembayaran royalti untuk karya-karyanya. “Saya tidak mau berpikir negatif, kok dapat royalti cuma sekian. Banyak loh teman-teman penulis yang merasa bukunya laku, tapi kadang hanya berapa ratus ribu dapat uangnya. Akhirnya kita bete, energi menulis habis. Sudah royaltinya sedikit, dipotong pajak pula,” ujarnya. Alih-alih sistem royalti, Kirana lebih memilih sistem jual putus atas karya-karyanya. “Saya pilih jual putus di depan karena takut marah dengan pajak royalti,” akunya. Karena sistem jualnya putus, perhitungan pajak hanya sekali. Sebelumnya, Kirana sempat menerbitkan sendiri buku-bukunya (self publishing). Tidak kurang dari empat buku dia terbitkan sendiri. Jadi mulai menulis buku, mencetak, mendistribusikan, memasarkan, dan mempromosikan bukunya. Ketika ia menjual bukunya di toko buku besar, pihak toko meminta bagian 55% dari harga buku, penulis dengan self publishing masih bisa mendapatkan keuntungan mencapai 150%. Ini lantaran harga jual buku bisa sampai 400% dari harga cetak.

Pilih yang sesuai Kirana menolak sistem royalti, selain pemotongan pajak yang besar berkali-kali, ia merasa rentan dirugikan penerbit. “Penulis tidak bisa kontrol berapa yang terjual, berapa buku kita yang tercetak dan berapa yang laku,” keluhnya. Karena khawatir tidak transparan akan jumlah royalti yang dibayarkan kepada penulis, CEO Penerbit Bentang, Salman Faridi, mengatakan kasus semacam itu memang bisa saja terjadi. “Tapi kalau ada penerbit begini, sudah pasti bunuh diri di zaman sekarang yang serba berjejaring,” ujarnya kepada Media Indonesia, Kamis (14/9). Di Bentang sendiri, penulis selain diberi laporan reguler per semester, setiap ada info cetak ulang pasti disampaikan ke penulis. “Bisnis penerbitan seperti bisnis lainnya, fondasinya tetap trustworthy dan integritas,” simpulnya. Hal sama diutarakan Humas Gramedia Pustaka Utama, Dionisius Wisnu. Untuk setiap buku yang dibeli, ada royalti yang harus dibayarkan kepada penulis. “Penerbit akan langsung memotong pajak royalti itu, lalu bukti potongnya dikirimkan ke penulis

untuk dilaporkan di pelaporan pajaknya,” katanya bicara transparansi. Adapun besaran royalti bervariasi, tergantung kesepakatan dengan penulis. Pembayaran royalti dilakukan setiap enam bulan sekali. “Namun banyak juga penerbit yang memberikan uang muka terlebih dahulu, yang selanjutnya akan diperhitungkan saat kewajiban pembayaran royalti dilakukan,” lanjut Salman. Uang muka yang dibayarkan kepada penulis tetap dipungut pajaknya karena sudah berupa penghasilan. “Ilustrasinya begini, jika atas total royalti penulis sebanyak 3.000 eksemplar, penulis menerima 30 juta. Ini dengan catatan laku semua. Umpama penerbit memberikan uang muka Rp10 juta, maka atas Rp10 juta itu ada PPH pasal 23 sebesar 15%. Jika ternyata bukunya laku 2.000 eksemplar lagi, atas penghasilan terhadap 2.000 eksemplar tadi penulis akan dipungut lagi. Kelihatannya seperti dobel, tetapi kalau dijumlahkan sesungguhnya sama saja jika buku terjual langsung 3.000 eksemplar. Seluruhnya, nilai pajak yang disetor penulis ke negara sama saja,” paparnya untuk menambahkan tarif royalti bervariasi bisa mulai dari 8%,9%, 10% atau lebih, bergantung kesepakatan penulis dan penerbit. Pertimbangan itu berdasarkan seberapa bagusnya karya penulis tersebut dan prospek penjualan buku tersebut ke publik. Besaran royalti itu pun sama di luar negeri. Di Inggris bagi penulis besar besaran royalti bisa mencapai 15%, tapi bagi penulis pemula bisa hanya 7,5%.

Penerbit akan langsung memotong pajak royalti itu, bukti potongnya dikirimkan ke penulis untuk dilaporkan di pelaporan pajaknya. Pajak Dewi Lestari menyayangkan permasalahan pajak yang menimpa para penulis saat ini. Pasalnya di tengah minimnya minat baca masyarakat dan usaha pemerintah itu terus meningkatkannya, justru penulis yang kerap menjadi sasaran, salah satunya soal pajak seperti ini. “Secara angka memang masih rendah, tapi dari pengamatan saya secara minat sebetulnya cukup tinggi. Hanya masalahnya tidak semua orang punya akses yang mudah ke buku,” tutur penulis buku Supernova itu.

Tidak Pusing soal

Royalti

MI/BARRY FATAHILLAH

Penulis Kirana Kejora masih tetap fokus menyelesaikan novelnya meski ramai masalah pajak royalti penulis. Kirana sendiri memilih sistem pembayaran jual putus kepada penerbit dibandingkan royalti. Masalah pajak saat ini, kata Dewi, disebabkan minimnya sosialisasi pihak Ditjen Pajak kepada para penulis seperti dirinya. Karena awalnya, sebelum pemotongan pajak 2017, profesi penulis belum mendapatkan informasi soal Norma Penghitungan Penghasilan Neto (NPPN) yang besarannya 50% dari royalti. “Sebenarnya aturan pajak bagi segala profesi yang mendapatkan penghasilan itu sudah lama. Per tahun 2017 ini pemerintah sudah melakukan perbaikan dengan adanya NPPN sebesar 50% untuk profesi penulis. Masalahnya kemarin ini adalah masalah sosialisasi yang belum merata,” ujar Dee, sapaan akrab Dewi. Sayangnya ada beberapa penulis yang masih ditolak untuk menggunakan pilihan NPPN dalam melaporkan pajak tahunannya. Diakui, tidak ada NPPN tersebut tentunya sangat memberatkan profesi penu-

Pajak yang

Lebih Ringan PENULIS, menurut pengamat perpajakan Yustinus Prastowo, ialah profesi yang diakui di administrasi pajak sebagai pekerja bebas. Karena itu, mereka boleh menghitung pajak dengan Norma Penghitungan Penghasilan Netto (NPPN). “Intinya, penulis yang penghasilan setahun tidak melebihi Rp4,8 miliar boleh menggunakan ini, dan penghasilan netonya diakui (deemed) sebesar 50%, baru dikurangi penghasilan tidak kena pajak (PTKP) dan dikenai pajak sesuai tarif berlaku,” tutur Yustinus. Menurutnya, pangkal permasalahan ini ialah pada PPh Pasal 23 atas royalti penulis buku, yang dipotong 15% atas jumlah bruto karena pada umumnya jatah royalti penulis itu 10% dari penjualan. Jika tarif 15% berlaku untuk rentang penghasilan kena pajak antara Rp150 juta-Rp250 juta, sang penulis setidaknya setara mendapat penghasilan jual buku setara Rp1,5 M-Rp2,5 M.

MI/ROMMY PUJIANTO

Buku-buku karya Tere Liye masih dijual penerbit hingga akhir tahun ini. Penjualan semakin gencar karena Tere Liye memutuskan penghentian penerbitan bukunya di dua penerbit karena pajak royalti penulis yang tinggi. “Andai satu buku harganya Rp100 ribu, lebih kurang harus menjual 15 ribu eksemplar. Karena jumlah potongan pajak lebih besar daripada kewajiban pajak tahunan, para penulis berpotensi lebih bayar di akhir tahun,” jelasnya. Oleh sebab itu, Yustinus sepakat tarif PPh pemotongan untuk royalti penulis sebaiknya diturunkan supaya lebih adil, masuk akal, dan membantu cash flow penulis. Apalagi, pembayaran royalti biasanya berkala, semesteran. “Di sinilah isu fairness relevan. Hak mengkreditkan sebenarnya sudah bagus, terlebih jika diimbangi

restitusi yang lebih mudah dan cepat,” sambung Yustinus.

Berbeda Masalah perbedaan pemberlakuan pajak juga diungkapkan penulis Dewi Lestari. “Jadi, perjuangan panjangnya ialah mendapatkan perlakuan pajak yang lebih sesuai. NPPN 50% saat ini yang kami terima sama dengan para seniman seperti artis, penyanyi, aktor, dsb. Namun, sebetulnya pola pendapatan kami jauh berbeda,” tuturnya. Perbedaannya rata-rata pementas, baik musisi maupun penari,

lis yang menurutnya tidak setimpal antara penghasilan royalti dengan pajak yang harus dibayarkan. Secara terpisah, Menkeu mengajak penulis dan pekerja seni melakukan pembukuan melalui NPPN jika pendapatannya kurang dari Rp4,8 miliar per tahun. Mereka bisa menghitung penghasilan Netto dengan menggunakan NPPN yang besarnya 50% dari pendapatannya. Contohnya, bila pendapatan Rp3 miliar per tahun, si penulis atau pun si pekerja seni bisa menggunakan NPPN. “Jadi pendapatannya menjadi Rp1,5 miliar,” terangnya. Namun, penulis maupun pekerja seni harus memberitahukan ke Ditjen Pajak terkait penggunaan NPPN itu tiga bulan sejak awal tahun, sebelum 31 Maret. “Penulis maupun pekerja seni bisa melaporkan dan menyimpan bukti potongan pajaknya sebesar 10%,” ungkap Sri. (Rio/TB/M-4)

memperoleh penghasilan cash and carry. Sementara itu, Dewi menegaskan penulis harus menunggu enam bulan dari tanggal rilis untuk memperoleh penghasilan dari pekerjaan yang mungkin sudah dikerjakannya tahunan sebelumnya. “Mengapa demikian? Karena sistem penjualan toko buku yang membutuhkan waktu untuk bisa ditagih tuntas, penerbit biasanya membayar penulis per semester. Katakanlah saya mulai menulis manuskrip pada Januari 2017 dan rilis pada Desember 2017, pendapatan dari buku itu baru saya rasakan pada Agustus 2018. Sementara itu, kebutuhan hidup berjalan terus dari bulan ke bulan,” tegasnya. Dalam konteks pembayaran pajak, hak dan kewajiban penulis menurut Dewi pada dasarnya sama dengan semua warga negara, yakni menjadi wajib pajak dan membayar pajak penghasilan setiap tahunnya. Dari royalti penulis membayar PPH royalti 15%. Lalu, bruto dari penghasilan kami tersebut dikenai pajak progresif. “Yang berbeda, dalam kacamata pajak, pendapatan kena pajak kami (PKP) cenderung lebih tinggi daripada profesi lain. Itulah yang menjadi sumber protes dari kami. Katakanlah, penulis, UKM, dan praktisi kesehatan, dapat samasama Rp1 miliar, PKP yang paling tinggi daripada ketiga profesi tersebut ialah penulis,” ujar Dewi. (Rio/M-4)

Sumber: Ditjen Pajak/CCSU/Tim MI/Grafis: Ebet


SEPAK BOLA

7

MINGGU, 17 SEPTEMBER 2017 KISI-KISI

AFP

The Citizens Kurang Percaya Diri ARSITEK Manchester City, Pep Guardiola, membeberkan kelemahan yang masih menjadi momok skuat skuatnya. Menurut Guardiola, timnya masih kurang percaya diri mereka bisa memenangi setiap pertandingan melawan timtim hebat. Padahal hal itu sudah mereka buktikan. The Citizens sukses mengalahkan Feyenoord 4-0 dan menghantam Liverpool 5-0. Namun, menurut manajer asal Spanyol tersebut, hasil itu masih belum cukup. Itu sebabnya ia meyakini tes terbesarnya musim ini ialah membangkitkan semangat dan rasa percaya diri pemain yang tampil buruk pada musim lalu. Menurut Guardiola, para pemain butuh mental lebih kuat untuk bisa bersaing dengan tim-tim yang hebat. “Musim lalu kami tidak dapat memenangi banyak pertandingan melawan tim-tim peringkat lima atau enam,” ujar Guardiola. (dailymail/Rul/R-3)

AP/FRANK AUGSTEIN

DUEL PANAS: Pemain Arsenal, Sead Kolasinac (kiri), dan gelandang Chelsea, N’Golo Kante, berebut bola dalam pertandingan Community Shield di Wembley Stadium, London, bulan lalu. Kedua tim akan terlibat bentrok panas malam ini di Stamford Bridge.

Menanti Ledakan di London Meski belum menunjukkan konsistensi permainan, Arsenal tetap selalu menjadi lawan menakutkan bagi siapa pun, tidak terkecuali rival sekota, Chelsea. Itu sebabnya the Blues tidak mau main-main menghadapi laga nanti.

NURUL FADILLAH

fadillah@mediaindonesia.com

D

UEL seru dipastikan terjadi di Stamford Bridge, malam ini, saat sang pemilik stadion Chelsea menjamu rival sekota, Arsenal, dalam lanjutan Liga Primer Inggris. Chelsea sebagai tuan rumah pasti berusaha mati-matian untuk memetik poin penuh. Sebabnya, selain terus memberikan tekanan pada duo Manchester (City dan Manchester) yang berada di puncak klasemen sementara, the Blues punya misi khusus dalam laga nanti, yakni balas dendam. Data menunjukkan, sejak kalah 3-5 pada Oktober 2011, Chelsea mampu memenangi lima partai kandang terakhir melawan Arsenal di liga. Namun, ‘Meriam London’ berhasil memenangi

tiga dari lima duel terakhir kedua tim. Dua kekalahan terakhir diderita ‘si Biru’ dalam duel final Piala FA 2017 yang berakhir 1-2. Kekalahan tersebut menjadi penyebab gagalnya the Blues meraih gelar ganda musim ini. Sementara itu, satu kekalahan lain mereka dapatkan saat laga Community Shield yang berakhir dengan kekalahan 1-4 dalam drama adu penalti. Berbagai evaluasi sudah dilakukan Antonio Conte, di antaranya emosi pemain. “Saya berharap bisa menyelesaikan pertandingan dengan 11 pemain,” ujar Conte. “Ini akan menjadi laga yang masif. Arsenal salah satu tim elite di Inggris dan mereka memiliki skuat yang bagus untuk memenangi gelar. Kami harus bertarung habis-habisan. Saya menonton laga mereka saat me-

Di tengah upaya mengejar ketertinggalan, Madrid harus melakoni laga berat di kandang Real Sociedad di Anoeta. lawan Koln (di Liga Europa) dan Arsene Wenger merotasi banyak pemain. Arsenal jelas rival dalam perebutan titel.” Untungnya, Conte tidak pusing dalam menentukan skuat. Hampir semua pemain, kecuali Danny Drinkwater, siap diturunkan, termasuk kapten Gary Cahill yang baru bebas dari skors dan

striker Eden Hazard yang pulih dari cedera. Selain itu, mereka dalam motivasi tinggi menyusul kemenangan 6-0 atas Qarabag di Liga Champions, tengah pekan lalu. Di sisi lain, the Gunners juga tengah mengalami fase kebangkitan pascakekalahan 0-4 dari Liverpool, dua pekan lalu. Terbukti, mereka berturut-turut sukses menghantam Bournemouth 3-0 dan FC Koln 3-1. “Kami harus belajar cepat dan tidak melakukan kesalahan lagi. Liverpool mengalahkan kita dengan sangat parah dan Chelsea akan mencoba melakukannya pada laga Minggu ini,” ujar bek Arsenal, Per Mertesacker. Untuk sementara ini, Arsenal ada di posisi ke-11 klasemen dengan nilai 6 dari empat pertandingan. Sebaliknya, Chelsea ada di urutan ketiga dengan 9

TWITTER JOSELU

Ada Masalah dengan Hughes KARIER sepak bola Joselu tidak selalu berjalan dengan mulus. Penyerang berusia 27 tahun tersebut memiliki masa-masa yang tidak menyenangkan selama dia berada di Stoke City pada dua tahun di 2015-2017 sebelum akhirnya hijrah ke Newcastle United, bulan lalu. Mantan penyerang Real Madrid tersebut mengatakan dirinya tidak menyukai sikap mantan manajernya di Stoke City, Mark Hughes, yang lebih sering melarangnya bermain. Padahal, ia menjadi pemain yang mencetak gol terbanyak bagi Stoke di liga musim lalu. “Saya tidak memiliki kesempatan, padahal saya sudah mencetak gol dan bermain dengan baik, tetapi manajer tidak membiarkan saya bermain di setiap pertandingan. Dia (Hughes) alasan mengapa saya tidak berada di Stoke City karena dia tidak memercayai saya, tetapi sekarang saya memiliki manajer yang percaya pada saya,” ujarnya. (dailymail/Rul/R-3)

poin, defisit satu angka dari duo Manchester. AFP

Ujian lain Dari ajang La Liga Spanyol, ujian berat kembali harus dilakoni juara bertahan Real Madrid. Di tengah upaya mereka mengejar ketertinggalan dari para pesaing, el Merengues harus bertandang ke kandang Real Sociedad di Estadio Municipal de Anoeta. Bukan pekerjaan mudah tentu menaklukkan Sociedad di kandang mereka. Bahkan, rival utama Madrid, Barcelona, beberapa kali tersandung di Anoeta. Untuk sementara ini Madrid masih tertahan di urutan kedelapan klasemen dengan nilai 5 dari tiga pertandingan. Sebaliknya, Real Sociedad ada di posisi kedua dengan nilai 9, sama dengan koleksi poin pemuncak klasemen, Barcelona. (AFP/AP/R-3)

Masih Ingin Lebih Banyak Trofi BINTANG Real Madrid, Isco, baru saja memperbarui kontraknya bersama Los Blancos. Pemain berusia 25 tahun tersebut memperpanjang kontraknya untuk lima tahun ke depan hingga 2022 mendatang. Keputusan Isco tentu sedikit mengejutkan. Sebabnya, dia diketahui banyak diincar klubklub elite Eropa. Namun, di balik keputusannya itu, Isco ternyata punya misi khusus. Ia memilih tetap membela el Merengue karena masih ingin meraih banyak gelar bersama dengan tim besutan Zinedine Zidane tersebut. Bersama dengan ‘si Putih’ peluang untuk merebut gelar jauh lebih terbuka. Sejak didatangkan dari Malaga pada 2013, Isco telah memenangi satu gelar La Liga, satu gelar Copa del Rey, dan tiga gelar Liga Champions. Isco pun mengaku siap memburu gelar-gelar selanjutnya. “Beberapa tahun terakhir terasa sulit dipercaya. Saya tidak bisa berharap lebih.” (Dailymail/Rul/R-3)

Timnas Waspadai Pembalasan Myanmar KEGAGALAN melaju ke final Piala AFF 2017 memang masih meninggalkan kekecewaan yang mendalam bagi para punggawa tim nasional U-19. Namun, kesedihan itu diharapkan tidak sampai berlarut-larut lantaran tugas lain sudah menanti mereka. Skuat besutan Indra Sjafri itu harus kembali berjibaku dengan tuan rumah Myanmar untuk memperebutkan tempat ketiga, hari ini di Stadion Thuwunna, Yangon. Ini kali kedua mereka bertanding. Sebelumnya, tim ‘Garuda Nusantara’ berjumpa di babak penyisihan grup. Kala itu Egy Maulana dan

kawan-kawan menang 2-1. Nasib rupanya mempertemukan mereka kembali meski hanya untuk memperebutkan tempat ketiga. Indonesia gagal merebut tiket ke partai puncak setelah kalah adu penalti 2-3 dari Thailand di semifinal, Jumat (15/9). Nasib serupa dialami Myanmar. Setelah hanya bermain imbang 0-0 dengan Malaysia, mereka akhirnya harus mengakui keunggulan tim juara Grup A lewat adu penalti 5-6. Meski hanya duel memperebutkan tempat ketiga, para punggawa ‘Garuda Nusantara’ bertekad memenangi laga.

Menurut sang arsitek Indra Sjafri, timnya sudah siap melakoni laga tersebut. Menurut Indra, mereka sudah melupakan kekalahan dari Thailand. “Saat ini para pemain sudah fokus dan kami akan berjuang melawan Myanmar. Kami sudah pernah bertemu mereka di babak penyisihan grup sehingga sudah mengetahui kelebihan dan kekurangan mereka,” ujar Indra. “Mereka kita waspadai, apalagi mereka pasti tidak mau kalah untuk kedua kalinya melawan kita di kandang sendiri. Untuk rotasi pemain, kita kembali lihat kondisi

TETAP SEMANGAT:

pemain hingga besok (hari ini) karena kebugaran pemain menjadi fokus utama kita agar mereka bugar di laga nanti,” lanjut Indra. Senada dengan Indra, gelandang Syahrian Abimanyu menegaskan timnya sudah siap berjuang dengan maksimal. Pemain bernomor punggung 17 tersebut menegaskan dirinya tidak ingin kalah begitu saja dari tuan rumah dan berambisi merebut posisi ketiga. “Kami sudah tahu gaya permainan Myanmar. Mereka memang cepat, tapi mereka tetap ada kelemahannya,” tandasnya Abimanyu. (Rul/R-3) AP/THEIN ZAW

Pemain Myanmar, Win Naing Tun (kanan), berebut bola dengan pemain Indonesia, Firza Andika, di babak penyisihan grup Piala AFF, awal bulan ini. Indonesia akan menghadapi Myanmar pada perebutan tempat ketiga, hari ini, dan diharapkan para pemain tetap bersemangat.


8

MINGGU, 17 SEPTEMBER 2017

OLAHRAGA SEKILAS GELANGGANG

DKI Rajai Klasemen Cabor Renang POP Nasional KONTINGEN DKI Jakarta untuk sementara memimpin perolehan medali cabang olahraga (cabor) renang di klasemen umum hari pertama Pekan Olahraga Pelajar Nasional (Popnas) 2017 yang berlangsung di Kolam Renang Jatidiri, Semarang, Jawa Tengah. Tim DKI mengoleksi tiga medali emas dan tiga medali perak. Sementara itu, Jawa Barat (Jabar) menempati peringkat kedua dengan raihan satu medali emas, dua perak, dan dua perunggu. Peringkat ketiga ditempati Bali dengan satu emas. Emas pertama DKI di nomor 100 meter gaya dada putri datang melalui Felicia Angelica dengan catatan 1 menit 12,11 detik dan diikuti Adelia (Jabar), dan Mutiara Reshinta Putri (Jawa Timur) di posisi ketiga. (Beo/R-4)

Atlet DKI Kalahkan Atlet Pelatnas ATLET paralayang asal DKI Jakarta, Tony Suwono, berhasil menggeser Ardi Kurniawan dari puncak klasemen pada ronde kedua Kejuaraan Nasional Lintas Alam Paralayang 2017 yang digelar di Wonogiri, Jawa Tengah, Jumat (15/9). Dalam kejuaraan yang digelar selama lima hari yang dimulai 13 September lalu, peringkat Ardi merosot dan menepati urutan ketiga. Ardi sempat menempati urutan teratas setelah menjadi nomor satu pada ronde pertama, Kamis (14/9). Seluruh atlet nasional berusaha optimal tampil terbaik. Sebabnya, kejuaraan juga menjadi ajang seleksi untuk masuk pemusatan latihan nasional bagi atlet paralayang dalam menghadapi Asian Games 2018. (Beo/R-4)

29 Atlet Peroleh Beasiswa PB Djarum

AFP/MANAN VATSYAYANA

VERSTAPPEN TERCEPAT: Pembalap Red Bull Max Verstappen melesat dalam sesi latihan ketiga Grand Prix Singapura, kemarin. Verstappen mencatat waktu putaran 1 menit 41,829 detik dan tak bisa diungguli pembalap lain. Sementara itu, Sebastian Vettel dari Ferrari mencatat waktu putaran terbaik kedua dengan 1 menit 41,901 detik, diikuti Lewis Hamilton dari Mercedes di posisi ketiga dengan waktu 1 menit 41,971 detik.

Indonesia Pastikan Satu Gelar di Korea Terbuka Pasangan ganda campuran Praveen Jordan/ Debby Susanto yang mengalahkan pasangan Jerman di semifinal berpeluang membawa pulang gelar di Korea Terbuka. BUDI ERNANTO

budi_ernanto@mediaindonesia.com

E

MPAT wakil Indonesia berhasil menembus partai final di turnamen bulu tangkis Korea Terbuka 2017. Satu gelar juara dari sektor tunggal putra dipastikan untuk Indonesia setelah Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie membuat laga all Indonesian final. Kedua pemain tunggal Indonesia berhasil menundukkan pemain unggulan di babak semifinal, kemarin. Anthony mengalahkan unggulan pertama, Son Wan-ho, dari Korea Selatan, melalui pertarungan sengit rubber set 16-21, 21-18, dan 21-13 dalam waktu 1 jam 17 menit. Sementara itu, Jonatan yang tidak menjadi pemain unggulan mampu mengalahkan Wang Tzu Wei, wakil Taiwan yang merupakan unggulan ketujuh, dengan dua set langsung

21-13 dan 21-17. “Bisa all Indonesian final jauh sekali dari target kami di tunggal putra. Kami tidak tahu kapan terakhir bisa seperti ini,” kata Jonatan seusai pertandingan. Pada saat yang sama, Jonatan menyatakan sangat gembira bisa menembus babak final karena laga final di Korea Terbuka ialah partai puncaknya yang pertama di ajang super series.

Praveen/Debby berpeluang Selain nomor tunggal, hasil menggembirakan terjadi di nomor ganda campuran. Pasangan ganda campuran Praveen Jordan/Debby Susanto mengalahkan Marvin Emil Seidel/Linda Efler dari Jerman. Tidak harus banyak menguras tenaga, Praveen/Debby menuntaskan pertandingan dengan skor 21-18 dan 21-12. Di babak final, Praveen/Debby

Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon yang bermain untuk nomor ganda putra melangkah ke babak final. diprediksi amat berpeluang untuk membawa gelar juara. Sebabnya, lawan mereka, Wang Yilyu/Huang Dongping, dari ‘Negeri Tirai Bambu’ bukan pasangan nonunggulan. Kendati begitu, Praveen/Debby tetap harus waspada. Sebabnya, pasangan nonunggulan, Ylyu/Dongping, pernah mengalahkan Praveen/ Debby di Badminton Asia Championships (BAC) 2017. “Soal lawan, kami belajar dari pertemuan terakhir. Di BAC 2017, kemarin bisa dibilang kami seharusnya tidak kalah, tapi ada beberapa poin yang kami mati sendiri dan lengah. Jadi, harus dipelajari lagi supaya ti-

dak terulang,” jelas Debby. Selain ganda campuran, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon yang bermain untuk nomor ganda putra melangkah ke babak final. Sebelumnya, mereka menundukkan pasangan ‘Negeri Sakura’, Takeshi Kamura/Keigo Sonoda dengan rubber game 21-18, 17-21, dan 21-16 dalam waktu 50 menit. Dengan kemenangan itu, sekarang kedudukan kedua pasangan menjadi 3-2 untuk Kevin/Marcus. Kevin/Marcus dan Kamura/Sonoda terakhir bertemu di Malaysia Terbuka 2017, dengan kemenangan untuk pasangan Indonesia, 21-16 dan 21-13. Selanjutnya, Kevin/Marcus akan melawan musuh bebuyutan mereka yang berasal dari Denmark, Mathias Boe/Carsten Mogensen. Duel final kali ini dipastikan bakal menjadi ajang balas dendam bagi pasangan Kevin/Marcus. Dari empat kali pertemuan yang dilalui kedua pasangan, tiga kemenangan diraih pasangan Denmark, Boe/Mogensen. Kevin/Marcus hanya sekali menundukkan pasangan Denmark tersebut di ajang Taiwan Terbuka, tahun lalu. (Beo/R-4)

SEBANYAK 29 atlet bulu tangkis dari berbagai daerah di Tanah Air yang merupakan peserta audisi umum Djarum Beasiswa Bulu Tangkis 2017 dinyatakan berhak menerima beasiswa Bakti Olahraga Djarum Foundation. “Puluhan atlet tersebut merupakan hasil seleksi setelah terdapat 67 atlet hasil audisi dinyatakan berhak mengikuti proses karantina,” kata manajer tim PB Djarum Fung Permadi di Kudus, Jawa Tengah, kemarin. Ia mengatakan proses karantina dimulai sejak Senin (11/9) hingga Jumat (15/9) yang merupakan tahap final sebagai penentuan memperoleh beasiswa dari PB Djarum. Proses karantina final audisi umum Djarum Beasiswa Bulu Tangkis 2017 akan dilakukan di GOR Djarum, Jati, dan Kaliputu. (Ant/R-4)

Indonesia Targetkan Juara Umum Paragames BERBEDA dengan multiajang SEA Games 2017, Indonesia berani mematok target juara umum di ASEAN Paragames (APG) 2017 yang dihelat di Malaysia. Target sebagai kontingen peraih medali emas terbanyak diyakini dapat terwujud setelah para atlet paralimpik Indonesia dinyatakan lolos uji klasifikasi untuk bisa bertanding, kemarin. “Mengingat pengalaman APG di Myanmar dan Singapura kemarin, ada atlet kita yang dicoret dan tidak bisa tampil. Saya terus mengawal proses klasifikasi ini sejak awal dan bisa tenang setelah semua lolos,” kata Chef de Mission (CdM) Indonesia Bayu Rahardian di Jakarta, kemarin. Menurut Bayu, lolosnya 196 atlet paralimpik Indonesia menjadi modal berharga dalam perjuangan mencapai target untuk merebut gelar juara umum. Berbeda halnya dengan yang dialami dua APG sebelumnya. Saat berlaga pada ajang APG Myanmar, dua atlet Indonesia tidak bisa berlaga. Pada APG di Singapura, ada sembilan atlet dari cabang olahraga (cabor) renang yang tidak lolos klasifikasi. “Waktu di Singapura, kontingen Indonesia benar-benar terpukul karena sembilan perenang itu calon peraih medali emas tidak klasifikasi,” ujar Bayu.

DOK TWITTER BAYU R

Bayu Rahardian

Chef de Mission Indonesia Di sisi lain, Presiden National Paralympic Committee (NPC) Indonesia, Seny Marbun, mengaku gembira menyambut hasil klasifikasi atlet paralimpik Indonesia yang akan bertanding untuk 11 cabor. Kondisi tersebut, kaya Seny, diharapkan dapat memberikan semangat kepada anggota kontingen Indonesia untuk mewujudkan target meraih 107 medali emas. Seny mengungkapkan pengalaman tidak lolosnya atlet Indonesia di APG Myanmar dan Singapura telah menjadi pelajaran dan pengalaman. Humas NPC, Heri Isranto, menilai hasil klasifikasi dapat menjadi tolok ukur keberhasilan perjuangan Indonesia dan diharapkan target juara umum terwujud. (Beo/R-4)


TIFA

MINGGU, 17 SEPTEMBER 2017

9

Bingkai Kehidupan Benyamin Sueb Meski bertajuk konser musikal, pentas Teater Abnon ini juga menarik. Sutradara sukses membingkai dan mengantarkan cerita kehidupan Benyamin Sueb dalam lima sketsa tanpa tenggelam dan terlena dalam kemegahan musik. ABDILLAH M MARZUQI

abdizuqi@mediaindonesia.com

M

UKA Kampung Rejeki Kota. Kalimat itu barangkali sering dipakai untuk membalas ejekan ataupun cemooh canda dalam keseharian. Kalimat itu boleh jadi sangat akrab dengan telingga. Namun, bagaimana jika kalimat itu diangkat ke panggung pertunjukan? Ternyata kalimat itu bukan sekedar kalimat balas untuk ejekan dan celaan seperti dasar muka kampung. Lebih dari itu, kalimat itu menjadi sebuah bukti dari kecerdasan dan ketangkasan dalam bersilat lidah. Melumpuhkan pengejek tanpa harus membalas dengan umpatan. Menang tanpa merendahkan. Kalimat itu ialah ungkapan terkenal dari tokoh multitalenta Benyamin Sueb. Kalimat itu pula lalu menjadi tajuk dalam konser teatrikal Teater Abang None (Abnon) yang berjudul Babe, Muka Kampung Rejeki Kota di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki Jakarta, pada 15-16 September 2017. Pementasan yang didukung Bakti Budaya Djarum Foundation itu diproduseri Maudy Koesnaedi dan disutradarai Agus Noor. Benyamin Sueb bukanlah sekadar nama. Ia sosok seniman multitalenta yang menggema karena kejenakaannya. Banyak celoteh satir dilontarkan lelaki kelahiran Kemayoran 5 Maret 1939 itu. Celoteh itu lalu menjadi akrab dan bersahaja di kehidupan sehari-hari, sebut saja Muke Lu Jauh, Kingkong Lu Lawan, ataupun Makdikipe.

Konser musikal Pementasan ini bermula dari Maudy Koesnaedi yang ingin membuat pementasan tentang tokoh Benyamin. Pementasan itu juga sebagai wujud apresiasi kepada sang legenda yang wafat di Jakarta pada tanggal 5 September 1995. Gayung bersambut, Maudy mendapat izin dari pihak keluarga Benyamin. Maudy Koesnaedi mendapati inspirasi dari buku biografi tentang perjalanan hidup Benyamin Sueb berjudul Muka Kampung Rejeki Kota karya Ludhy Cahyana dan Muhlis Suhaeri pada 2005. Ia lalu membuat pertunjukan tentang Benyamin Sueb dengan konsep konser musikal. Konsep ini dipilih karena dianggap bisa mewakili sosok seniman asli Betawi tersebut. Ia merupakan legenda di dunia perfilman dan seni tarik suara Indonesia. Benyamin juga merupakan sosok yang memopulerkan gambang kromong. Berbincang tentang Benyamin memang tidak bisa lepas dari lagu-lagu yang dibawakannya. Karya-karyanya tak lekang oleh zaman dan masih bisa kita nikmati sampai sekarang. Misalnya, lagu Hujan Gerimis, Kompor Meleduk, Sang Bango, dan Bang di Sini aje Bang. “Ya karena gak bisa lepas dari lagu-lagunya Benyamin. Apa yang bisa kita angkat kalau bukan dalam konsep musikal? Saya membuat formatnya adalah konsep teatrikal. Bukan hanya dinyanyikan saja, tapi juga diberikan pengadeganan dideskripsikan secara koreografi dan juga gesture,” terang Maudy.

MI/ABDILLAH M MARZUQI

KONSER TEATRIKAL: Suasana konser teatrikal Teater Abang None (Abnon) bertajuk Babe, Muka Kampung Rejeki Kota di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki Jakarta pada 15-16 September 2017. Gelaran itu terbagi menjadi lima babak cerita. Semua sketsa babak bersusun menjadi gambaran dari proses kehidupan Benyamin, dari kecil hingga menjadi aktor. Setiap babak terdapat kurang lebih lima lagu yang dibawakan. Sketsa pertama bercerita Benyamin kecil yang ngamen bersama kakak-kakaknya. Sketsa kedua tentang badala Benyamin muda. Ketiga tentang Benyamin ketika menapaki popularitas. Keempat bercerita tentang Benyamin bangkit demi keluarga, karya, dan budaya. Sketsa terakhir tentang Benyamin yang memberi nyawa pada sinetron Si Doel.

“Menurut saya ini adalah format yang paling tepat yang bisa menggambarkan lagulagunya Benyamin dan perjalanan hidupnya,” tegasnya. Karena alasan tersebut, Teater Abnon memilih konsep teatrikal dengan mengaransemen lagu-lagu yang pernah dipopulerkan Benyamin menggunakan orkestra berkolaborasi dengan gambang kromong.

Diaransemen ulang Mengiringi pertunjukan, lebih dari 30 lagu yang pernah populer mengiringi perjalanan hidup seniman legendaris ini dibawakan dan diaransemen ulang oleh Ifa Fachir dan Imam Firmansyah, sedangkan tata

gerak digawangi Atien Kisam dan Sofura Maulida. Konser teatrikal Babe, Muka Kampung Rejeki Kota juga didukung para pemain, seperti Tommy Tjokro, Indra Bekti, Imam Wibowo, Ayumi Astriani, Astry Ovie, dan abang none Jakarta. Sepanjang pertunjukkan dimulai penonton yang hadir pun dibuat terpingkal menyaksikan tingkah pemain di atas panggung. Pementasan itu banyak menghadirkan kejutan pada tiap adegan. Itu penonton tertawa lepas sembari bertepuk tangan. Seperti ketika pemain ketakutan mendengar suara gonggongan anjing, teta[i ternyata itu hanya

boneka anjing kecil yang tidak sebanding dengan suaranya atau ketika pemain berbadan tinggi besar muncul di atas panggung dengan menaiki sepeda anak-anak. Terlebih ketika guyonan yang dibawakan Indra Bekti dan Astry Novita Sutono yang berperan sebagai Abang Jantuk dan Mpok Jantuk. Peran mereka tidak hanya memecah suasana dengan guyonan segar mereka, lebih dari itu peran mereka sangan penting sebagai pembawa cerita. Abang Jantuk dan Mpok Jantuk sukses mengantar penonton untuk lebih mudah memahami setiap babak yang dipentaskan. Mereka memberi

pengantar cerita dengan guyonan panggung dengan kesan spontan. Tajuk konser musikal nampaknya cukup sukses ditampilkan dalam pentas ini. Seluruh garapan musik dan koreografi dapat dengan mudah dinikmati penonton. Sembari berkenang ria dengan lagulagu lawas, penonton bisa merasakan kebaruan dalam setiap aransemen. Paduan antara dramaturgi, gerak, busana, dan artistik panggung menjadikan pementasan ini tampil dalam sebuah kesatuan utuh. Semua unsur pertunjukan ditampilkan apik tanpa harus saling mengesampingkan. (M-2)

Memadu Kawat dan Kata KAWAT-KAWAT itu berkelindan. Memang tidak saling bertumpukan, tetapi seolah mereka bisa berbaris rapi dalam komando. Mereka berlekuk, bertekuk, dan berjalin menjadi satu. Jika terpukau dengan hasil anyaman bambu ataupun rotan, karya Agus Kama Loedin tentu akan membuat terperanga. Dalam Trans-Form #3, Agus Kama Loedin menggunakan teknik anyam rotan dan bambu untuk karya seninya. Namun, ia tidak menggunakan rotan ataupun bambu, justru ia menggunakan bahan kawat. Jadilah kawat-kawat itu seolah menyusup dan menimbul di balik satu dan lainnya. Kawat-kawat itu seolah menurut. Agus Kama Loedin seakan mampu memerintahkan kawat untuk membentuk diri sesuai kemampuan Agus. Itulah yang tampak dalam pameran tunggal bertajuk Trans-Forms #3 pada 6 September sampai 2 November 2017 di Artotel

Thamrin Jakarta. Dalam Trans-Form #3, Agus Kama Loedin menggunakan teknik anyam rotan dan bambu untuk karya seninya. Namun, ia tidak menggunakan rotan ataupun bambu, justru ia menggunakan bahan kawat. Jadilah kawat-kawat itu seolah menyusup dan menimbul dibalik satu dan lainnya. Agus juga menggabungkan teknik anyam bambu dengan teknik tali temali ala pramuka. “Kalau yang luarnya itu banyak dari bambu dan rotan, tapi kalau konstruksi banyak terpengaruh dari tali-temali,” terang Agus. Agus memamerkan bentuk-bentuk tak lazim dari binatang-binatang. Hampir semua karyanya memakai bentuk intuitif dan imajinatif tentang binatang. Setidaknya itu tergambar dari judul karyanya seperti dalam karyanya berjudul Kebo Geger Lintang, Kerang Kobra, Kerang Kembar Siam, dan Burung Ekor Panjang.

Pendiri: Drs. H. Teuku Yousli Syah MSi (Alm) Direktur Utama: Lestari Moerdijat Direktur Pemberitaan/Penanggung Jawab: Usman Kansong Deputi Direktur Pemberitaan: Gaudensius Suhardi Direktur Pengembangan Bisnis: Shanty Nurpatria Direktur Keuangan dan Administrasi: Firdaus Dayat Dewan Redaksi Media Group: Bambang Eka Wijaya, Djadjat Sudradjat, Elman Saragih, Gaudensius Suhardi, Laurens Tato, Lestari Moerdijat, Rahni Lowhur Schad, Saur Hutabarat (Ketua), Suryopratomo, Usman Kansong Redaktur Senior: Djadjat Sudradjat, Elman Saragih, Laurens Tato Kepala Divisi Pemberitaan: Teguh Nirwahyudi Kepala Divisi Content Enrichment: Ade Alawi Kepala Divisi Artistik & Foto: Hariyanto Asisten Kepala Divisi Pemberitaan: Haryo Prasetyo, Jaka Budisantosa, Mochamad Anwar Surahman, Ono Sarwono, Rosmery C. Sihombing, Sabam Sinaga, Victor JP Nababan Kepala Sekretariat Redaksi: Sadyo Kristiarto Redaktur: Adiyanto, Agus Mulyawan, Agus Triwibowo, Agus Wahyu Kristianto, Ahmad Punto, Anton Kustedja, Aries Wijaksena, Basuki Eka P, Bintang Krisanti, Cri Qanon Ria Dewi, Denny Parsaulian Sinaga, Eko Rahmawanto, Eko Suprihatno, Henri Salomo, Ida Farida, Iis Zatnika, Irana Shalindra, M. Soleh, Mathias S. Brahmana, Mirza Andreas, Patna Budi Utami, Soelistijono, Sitria Hamid, Widhoroso, Windy Dyah Indriantari

Perubahan iklim Menurut Agus, konsep utama dalam karyanya ialah tentang perubahan iklim. Ia memvisualkan makhluk-makhluk hidup yang harus bertahan hidup di tengah gempuran lingkungan yang semakin tak bersahat. Pada akhirnya, mereka akan bermutasi dan menjadi bentuk baru yang sangat berbeda dari bentuk sebelumnya. Namun, ternyata Agus tidak hanya menyasar pada bentuk. Lebih jauh ia merangsek pada kognisi setiap makhluk yang ada dalam karyanya. “Visualnya pun sebetulnya lebih jauh daripada yang dituliskan oleh ahli-ahli climate change. Kalau di sini saya sampai aspek kognitif juga sampai berubah,” terang Agus. Dalam karyanya berjudul Mlungsungi Lan Milih, misalnya, Agus memberi penekanan pada aspek berfikir. Makhluk itu diberi kesempatan untuk ganti kulit. Pada proses pergantian kulit, tangannya menjadi

Staf Redaksi: Abdillah M. Marzuqi, Adam Dwi Putra, Adhi M Daryono, Agung Wibowo, Ahmad Maulana, Akhmad Mustain, Anata Syah Fitri, Andhika Prasetyo, Arief Hulwan Muzayyin, Asni Harismi, Astri Novaria, Budi Ernanto, Cornelius Eko, Christian Dior Simbolon, Deri Dahuri, Dero Iqbal Mahendra, Dwi Tupani Gunarwati, Dzulfikri, Emir Chairullah, Eni Kartinah, Fario Untung, Fathia Nurul Haq, Fetry Wuryasti, Gabriela Jessica Restiana Sihite, Gana Buana, Ghani Nurcahyadi, Golda Eksa, Haufan H. Salengke, Hera Khaerani, Heryadi, Hillarius U. Gani, Iqbal Musyaffa, Irene Harty, Irvan Sihombing, Iwan Kurniawan, Jonggi Pangihutan M, Maggie Nuansa Mahardika, Mohamad Irfan, Muhamad Fauzi, Nur Aivanni Fatimah, Nurtjahyadi, Panca Syurkani, Permana Pandega Jaya, Puput Mutiara, Putri Anisa Yulianti, Raja Suhud V.H.M, Ramdani, Retno Hemawati, Richaldo Yoelianus Hariandja, Rommy Pujianto, Rudy Polycarpus, Selamat Saragih, Sidik Pramono, Siswantini Suryandari, Siti Retno Wulandari, Sugeng Sumariyadi, Sulaiman Basri, Sumaryanto, Susanto, Syarief Oebaidillah, Tesa Oktiana Surbakti, Thalatie Yani, Thomas Harming Suwarta, Usman Iskandar, Wisnu AS, Zubaedah Hanum Biro Redaksi: Dede Susianti (Bogor); Eriez M. Rizal (Bandung); Kisar Rajagukguk (Depok); Firman Saragih (Karawang); Sumantri Handoyo (Tangerang); Yusuf Riaman (NTB); Baharman (Palembang); Haryanto (Semarang); Widjajadi (Solo); Faishol Taselan (Surabaya) DIVISI TABLOID, MAJALAH, DAN BUKU (PUBLISHING) Kepala Divisi: Budiana Indrastuti Asisten Kepala Divisi: Tjahyo Utomo Redaktur: Sri Purwandhari CONTENT ENRICHMENT Periset: Heru Prasetyo (Redaktur), Desi Yasmini S,

MI/ABDILLAH M MARZUQI

PAMERAN TRANS-FORMS #3: Seniman Agus Kama Loedin seakan memerintahkan kawat untuk membentuk diri sesuai kemampuan Agus. Itulah yang tampak dalam pameran tunggal bertajuk Trans-Forms #3 pada 6 September sampai 2 November 2017 di Artotel Thamrin Jakarta. empat, kakinya menjadi empat. Setelah proses ganti kulit selesai, dia harus memilih tangan mana yang dia gunakan, kaki mana yang dia gunakan untuk bisa bertahan dalam perubahan iklim.

Gurit Adi Suryo, Dhika Kusuma Winata, Zico Rizki Bahasa: Dony Tjiptonugroho (Redaktur), Adang Iskandar, Henry Bachtiar, Meirisa Isnaeni, Ridha Kusuma Perdana, Riko Alfonso, Suprianto ARTISTIK Asisten Kepala Divisi: Rio Okto Waas Redaktur: Annette Natalia, Budi Setyo Widodo, Donatus Ola Pereda, Gatot Purnomo, Gugun Permana, Marjuki, Ruddy Pata Areadi Staf Artistik: Ami Luhur, Ananto Prabowo, Aria Mada, Bayu Wicaksono, Briyan Bodo Hendro, Catherine Siahaan, Dedy, Dharma Soleh, Duta Amarta, Fauzi Zulkarnaen, Haris Imron Armani, Haryadi, Marionsandez G, Muhamad Nasir, Muhamad Yunus, Nana Sutisna, Nehemia Nosevy Kristanto, Novi Hernando, Novin Herdian, Nurkania Ismono, Nurul Arohmat, Pamungkas Bayu Aji, Reza Fitarza Z, Rio Thaba Pratama Burhan, Riri Puspa Destianty, Rugadi Tjahjono, Seno Aditya, Swielida Angraita, Tampan Destawan, Tutik Sunarsih Olah Foto: Andi Nursandi, Sutarman PENGEMBANGAN BISNIS Kepala Divisi Marketing Communication: Fitriana Saiful Bachri Kepala Divisi Iklan: Gustaf Bernhard R Asisten Kepala Divisi Iklan: Wendy Rizanto Perwakilan Bandung: Sulaeman Gojali (022) 4210500; Surabaya: (031) 5667359; Yogyakarta: Andi Yudhanto (0274) 523167. KORESPONDEN Jawa Barat: Benny Bastiandy, SE (Cianjur/Sukabumi), Budi Mulia Setiawan, Depi Gunawan (Bandung), Nurul Hidayah (Cirebon), Reza Sunarya (Purwakarta), Setyabudi Kansil (Cianjur), Kristiadi (Tasikmalaya),

“Semua intinya untuk survival of the fittest,” tegasnya. Selain itu, ada yang menarik dalam pemilihan judul karya yang digunakan. Agus banyak mendapat pengaruh dari membaca karya tulis

Banten: Deni Aryanto (Tangerang Selatan) Jawa Tengah: Akhmad Safuan (Pekalongan), Djoko Sardjono (Klaten), Ferdinand (Solo), Liliek Dharmawan (Purwokerto), Tosiani S (Temanggung), Supardji Rasban (Brebes), Yogyakarta: Agus Utantoro, Ardi Teristi Hardi, Furqon Ulya Himawan, Jawa Timur: Abdus Syukur (Pasuruan), Bagus Suryo Nugroho (Malang), Edy Saputra (Blitar), Heri Susetyo (Sidoarjo), Khoirul Hamdani (Banyuwangi), Muhammad Ahmad Yakub (Bojonegoro), Muhammad Ghozi (Madura), Sunarwoto (Madiun) Aceh: Amiruddin Abdullah (Pidie), Hendra Saputra (Banda Aceh), Sumatra Utara: Januari Hutabarat (Taput), Puji Santoso, Yennizar (Medan), Sumatra Barat: Hendra Makmur, Yose Hendra (Padang), Riau: Bagus Himawan, Rudi Kurniawansyah (Pekanbaru), Kepri: Hendry Kremer (Batam), Bangka Belitung: Rendy Ferdiansyah (Pangkalpinang), Bengkulu: Marliansyah, Jambi: Solmi, Lampung: Ahmad Novriwan (Bandarlampung), Kalimantan Barat: ArisMunandar (Sungai Raya), Kalimantan Tengah: Surya Suryanti (Palangkaraya), Kalimantan Selatan: Denny Susanto (Banjarmasin), Kalimantan Timur: Syahrul Karim (Balikpapan), Sulawesi Utara: Voucke Lontaan (Manado), Sulawesi Tengah: M Taufan SP Bustan (Palu), Subandi Arya (Poso), Sulawesi Barat: Farhanuddin (Mejene), Sulawesi Tenggara: Abdul Halim Ahmad (Kendari), Sulawesi Selatan: Lina Herlina (Makassar), Bali: Arnoldus Dhae (Denpasar), Gede Ruta Suryana (Kuta), NTT: Alexander Paulus Taum (Lembata), Palce Amalo (Kupang), Maluku Utara: Burhanuddin Arsyad (Ternate), Maluku: Hamdi Jempot (Ambon),

ketika ia menempuh pendidikan jurusan arkeologi. Itu membuatnya senang mengutak-atik kata. “Saya seneng bermain dengan kata-kata,” terang Agus. (Abdillah M marzuqi/ M-2)

Papua: Marcelinus Kelen (Jayapura) Telepon Layanan Pembaca: (021) 5821303 Telepon Iklan: (021) 5812113, 5801480 Fax Iklan: (021) 5812107, 5812110 Fax Customer Service: (021) 5820476, Telepon Sirkulasi: (021) 5812095, Telepon Distribusi: (021) 5812077, Telepon Percetakan: (021) 5812086, Harga Langganan: Rp89.000 per bulan (Jabodetabek), di luar P. Jawa + ongkos kirim, No. Rekening Bank: a.n. PT Citra Media Nusa Purnama Bank Mandiri - Cab. Taman Kebon Jeruk: 117-009-500-9098; BCA - Cab. Sudirman: 035-3065014, Diterbitkan oleh: PT Citra Media Nusa Purnama, Jakarta, Alamat Redaksi/Tata Usaha/Iklan/Sirkulasi: Kompleks Delta Kedoya, Jl. Pilar Raya Kav. A-D, Kedoya Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat - 11520, Telepon: (021) 5812088 (Hunting), Fax: (021) 5812105 (Redaksi) e-mail: redaksi@mediaindonesia.com, Percetakan: Media Indonesia, Jakarta, ISSN: 0215-4935, Website: www.mediaindonesia. com, DALAM MELAKSANAKAN TUGAS JURNALISTIK, WARTAWAN MEDIA INDONESIA DILENGKAPI KARTU PERS DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA ATAU MEMINTA IMBALAN DENGAN ALASAN APA PUN


10

MINGGU, 17 SEPTEMBER 2017

DEDI TARHEDI

cerpenmi@mediaindonesia.com

“S

aya ingin ikut kamu ke Jawa!” Maria merajuk. “Itu tak mudah,” geleng Pri, “Bukankah orangtuamu sangat membenci kami? Mereka tak akan melepasmu begitu saja.” Pri menuntun gadis yang sedang putus asa tadi. Ya, gadis itu bernama Maria da Silva Soares, seorang gadis Timor Timur, yang hendak mengikutinya ke Jawa, di saat perang saudara mulai menghangat saat itu. Pri tahu betul, Maria adalah anak seorang Liurai di Lautem, kabupaten paling timur di propinsi yang penuh dengan pertikaian itu. Selain sebagai Liurai, bapaknya juga adalah tokoh Fretelin kesohor, yang sangat membenci Pri dan para pendatang. Apalagi yang bisa diharapkan dari Timor-Timur yang kering kerontang selain kecemasan dan masa depan yang diombangambing kemiskinan? Pri merasakan betul akibat politis Jajak Pendapat itu. Sejak Jakarta menerima keputusan PBB untuk menggulirkan Jajak Pendapat, maka masa depan yang dirajutnya pelan-pelan –yang kadang-kadang penuh kengerian—hancur seperti pecahnya sebuah piring dari ketinggian tebing. “Tapi tak kupikirkan lagi karir,” dengus Pri putus asa. Tapi Maria? Gadis itu melengketi hatinya dengan serta-merta. Menyesal dia kenapa musti bertemu gadis avonturir itu! Tiga tahun lalu, diantara gadis-gadis lain yang bertebaran di tiap pesta dansa. Di pesta yang tumpah antara pejabat dan para petinggi itu hanya Pri yang tidak mabuk. Dan Pri hanya menenggak seseruput tuak mutin, dan tidak membuatnya sempoyongan. Gadis Maria mendekat, mengajaknya berbincang, memberinya kecupan singkat di bibir Pri yang termangu dan diam. “Bapak bisa menemuiku kapankapan, kita diskusi,” katanya setelah berbincang sampai subuh menjelang. “Jangan panggil aku Bapak. Aku masih 27 tahun.” Maria, yang berumur 20 tahun, terbelalak senang. Lebih dekat lagi Maria duduk memepet Pri. Sudut matanya melihat tiga orang laki-laki mematamatainya. Dan dia menyenggol tangan Pri perlahan, memberi kode dan tanda. Pri paham dan karenanya dia harus hati-hati, dari jauh memang terlihat orang-orang Mario, mantan orang terkemuka di provinsi yang bergejolak itu, mengikuti. Orang-orang Mario yang anti-Jakarta dan orang-orang Eurico selalu saja berseteru. Saling intai dan saling bantai. Tapi Maria tidak

ONO SARWONO

sarwono@mediaindonesia.com

B

ERULANG kali Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri menyatakan kegeramannya terhadap para pelaku yang tiada hentinya memfitnah atau menghina Presiden Joko Widodo. Pekan lalu (10/9), ia menyampaikannya lagi ketika memberikan sambutan peresmian gedung Sekretariat DPC PDIP di Kepanjeng, Malang, Jawa Timur. Dalam konteks sebagai orangtua, Megawati bak seorang ibu yang sepenuh hati melindungi anaknya dari segala cercaan. Ia tidak rela anaknya terus-menerus menjadi sasaran dan target hujatan para pecundang. Sikap Megawati tersebut, dalam kisah wayang, seperti yang dinubuatkan Kunti Talibrata kepada Pandawa. Namun, kelebihannya Kunti membela putranya dari kekejaman Kurawa dengan membekali ajaran mulia. Berkat model pembelaan sang ibu yang demikian, Pandawa tidak rusak karena fitnah, tetapi malah menjadi insan-insan berkepribadian luhur. Menjadi kesatria pilih tandhing (kompetitif) sekaligus role model titah kekasih dewa di marcapada.

Dihujani fitnah Alkisah, sejak berpulangnya Raja Astina, Pandu Dewanata, para putranya yang dikenal sebagai keluarga Pandawa, terusmenerus menjadi bulan-bulanan Kurawa, kakak sepupu mereka sendiri. Motivasi Kurawa--putraputri Drestarastra--menghantam

memihak keduanya. Maria hanya angin tenang dan tidak ada pertikaian. Maria hanya ingin ke Jawa terlepas dari politik dan huru-hara. Tapi, sesederhana itukah? Pada sore seperti itu, mata-mata dan para pengadu domba memang mulai beraksi sampai pagi. Di Dili memang harus senantiasa hatihati dan jangan mudah dikibuli. Apalagi menjelang Jajak Pendapat, para wartawan mancanegara pun berkeliaran mengibarkan propaganda anti-Jakarta. AntiIndonesia. Dan kawan-kawan kita bisa jadi musuh seketika, menusuk dari belakang. Sebagaimana layaknya di medan pertikaian, di

Dili banyak yang bermuka dua. “Aku harus pergi minggu depan!” “Lalu aku?” Maria merajuk lagi. Hati Pri berdebur seperti hentakan-hentakan ombak yang menghantam karang. O, betapa kuatnya karang itu walau terus digerus ombak. Betapa kuatnya tekad Maria untuk ikut ke Jawa. Mengapa aku tak sekuat itu? Sebetulnya, apakah dia terluka karena harus meninggalkan Dili yang sudah dibinanya sebagai pegawai di desa-desa pelosok? Atau karena gadis Maria da Silva? Gadis itu berani memilih dan menentukan sikap. Tapi, Pri? Sebagai lelaki dewasa, dia juga merasakan hal yang sama dengan Maria. Tapi dia tidak mau mati konyol hanya karena cintanya pada Maria. Dan susahnya, Maria tidak mau pergi dari hatinya! “Kita harus pisah!” dengus Pri nyaris tersekat, mengatakan sesuatu yang bukan sebenarnya. Maria menundukan kepala. Nun di belakang punggungnya yang berbulu lembut, tampak patung Kristus Raja, yang dibangun di puncak bukit kering, seolah ikut berduka. “Kita harus pisah, bukan karena

adiknya itu semata-mata soal kekuasaan. Dimentori sang paman, Sengkuni, Kurawa menjadikan Pandawa sebagai musuh yang mesti dibasmi. Ini karena Pandawa merupakan ahli waris takhta. Berdasarkan paugeran, merekalah yang berhak memegang kendali kepemimpinan Astina pacsameninggalnya Pandu. Upaya Kurawa menggayang saudaranya dengan berbagai cara. Di antaranya menyebar fitnah ke seluruh penjuru negeri. Misalnya, mengecap asal-usul Pandawa tidak jelas. Pandawa dikatakan keturunan bangsa lain, bukan anak Pandu. Maka, mereka secara konstitusional tidak berhak menjadi pemimpin Astina. Contoh fitnah atau penghinaan lain adalah yang menjurus ke pembunuhan karakter. Puntadewa, sebagai sulung Pandawa, dikatakan sebagai lelaki tidak kredibel dan kapabel. Diolokolok berbadan kurus, tidak punya energi, klemar-klemer (lambat atau lelet), dan tidak tegas. Werkudara, anak kedua, digambarkan sebagai gedhe gombong (besar tapi rapuh). Dikatai sebagai kaum Sudra yang tidak memiliki sopansantun dan bodoh, kepada siapa pun ngoko (bicara pada tingkatan paling rendah dalam bahasa Jawa). Sikap dan perilakunya pun dikatakan kaku dan grusa-grusu, tanpa perhitungan. Kemudian Arjuna, anak ketiga, difitnah sebagai banci yang tidak tahu malu. Kelakiannya diragukan karena suka

CERPEN

Darah Maria di Sudut Dili

tidak ada lagi cinta, tapi....” Maria tidak menoleh. Dia merasa yakin Pri sedang berbohong, dan itu pasti sangat menyakitkan dirinya. Maria masih tertunduk. Hidungnya yang bangir adalah warisan bangsa Portugis di bumi Lorosae, negeri matahari benderang. Kedua orangtuanya, terutama bapaknya, adalah memang keturunan orang Porto. Apa yang hendak dicari Jakarta? Terkadang Pri ingin membalik sejarah yang membuatnya harus terlibat dengan urusan Timtim itu! “Ya, aku harus pergi!” Pri seperti menegaskan ombak hatinya. “Harus kutinggalkan Timtim! Tapi tanpa kamu Maria!” Pri merasa hatinya hancur dan sakit. Maria menoleh. Bibirnya bergetar. “Aku ikut, aku tetap ikut!” desak Maria, sudut matanya mulai basah. Tangannya mencabik keras kedua jemari Pri, “Tak perduli orangtuaku, keluargaku, aku ikut ke Jawa!” Pri tak bergeming. Sore makin jatuh, angin makin riuh, ombak menggemuruh. Hatinya dikuatkannya agar tak runtuh. Tiga orang mata-mata yang mengikuti mereka tadi, tampak

makin mendekat, menguping dan mengawasi. Seorang dari mereka menyembunyikan sesuatu yang menonjol dari balik jaket di pinggangnya. Mungkin menyembunyikan senjata tajam, atau senjata api atau sesuatu yang lebih berbahaya dari itu! Melihat itu Pri hati-hati. Tidak diperdulikannya Maria yang kemudian memeluk dadanya. Seperti sengaja ingin ditonton para pengintai tadi, Maria mencium bibir Pri dengan rakus. Tapi barangkali bukan itu. Maria benarbenar merasa sangat takut akan kehilangan Pri. Ciumannya bukan berahi, tapi semata rasa sepi dan deraan sangsi. Ketiga orang itu makin mendekat. Dengan beringas dan kasar, salah seorang dari mereka menjambak tangan Maria. Memisahkannya dari Pri. “Jangan kau sentuh Adik kami!” hardiknya menunjuk hidung Pri. “Kamu pendatang, kapan pulang?!” sentak seorang lain, badannya tinggi besar, kulitnya gelap. Pri tak bisa tinggal diam. Hatinya yang membara menguatkannya untuk melawan. Disambarkannya

PIGURA

Ngalah Dhuwur Wekasane bersolek. Ia dituduh pula suka klenik karena kerap menyambangi dukun-dukun di dusun dan kampung serta gemar keluyuran ke tempat-tempat sepi nan angker. Nakula dan Sadewa, kembar yang lahir dari rahim Dewi Madrim--istri kedua Pandu-dikatakan sebagai anak yatim piatu dungu. Keduanya disumpahi sebagai anak ‘kemarin sore’ yang bisanya hanya merengek. Begitulah fitnah, penghinaan, atau ujaran kebencian yang dihujankan terhadap Pandawa. Tujuannya supaya rakyat Astina membenci Pandawa. Sebaliknya, Kurawa mengharumharumkan diri dan menyatakan yang paling

berhak dan mampu melanjutkan kepemimpinan negara.

Membangun karakter Menanggapi gempuran racun itu, Kunti tampil membela anakanaknya. Tapi pembelaannya bukan balik mengumbar sumpah serapah ke Kurawa. Kunti memilih mengaliskan anak-anaknya dari tukar-menukar fitnah. Siang-malam ia dengan sabar mendidik anakanaknya untuk tetap berperilaku utama meski terus dihardik dengan ujaran kebencian. Werkudara ialah satusatunya anaknya yang semula mempertanyakan sikap ibunya yang dianggap takut atau kalah. Ia ingin Kurawa dihadapi saja secara ‘adat’. Bahkan, Werkudara menyatakan sanggup

ikat pinggang yang sudah dilepasnya ke muka pemilik senjata. Ketiga pria itu menyingkir setelah seorang dari mereka berdarah di pelipisnya. Mereka sempoyongan pergi. Kini, matahari benar-benar telah tenggelam di balik laut yang menghitam. Gelap di luar mulai merayap. Gelap di hati Pri pun hinggap. Ditariknya tangan Maria. Mereka segera pulang.... Besoknya tersiar kabar seorang pendatang menampari pribumi. Bahkan sampai mati. Maka, seperti biasa, gelombang kekasaran pun dimulai. Fitnah menyebar begitu ganas. Jalan-jalan ditutup dengan batu-batu sebesar bantal

kepala. Setiap orang pendatang yang lewat di razia KTP, dihardik, dicaci, diusir pulang. Bahkan yang lemah dipukuli dan dikeroyok. Dili mencekam. Pri pun gusar. Mau keluar rumah, di luar sana, di balik kaca, dia melihat mereka menunggu. Dari kilatan mata mereka, rasa marah dan ingin balas dendam. Jumlah mereka lebih dari tiga. Mungkin sepuluh. Mungkin lebih. Tapi Pri tahu dan mengenali mereka. Ada yang kemarin bertiga. Ada juga bekas sobatnya, bahkan ada teman sekantornya. Kini semua jadi musuhnya. “Ayo keluar!” seseorang dari mereka mengacungkan tangan. “Ya, keluar!” teriak mereka ribut. Golok, potongan kayu, dan batu sebesar kepalan tangan sudah mereka gengam. Pri diam. Tak tahu apa yang musti dikerjakan. Rasa takutnya menyelusup hebat kebalik hatinya. Dia juga jadi ingat kedua orangtuanya di Jawa. Dia rindu Tono, Acep, Rini Silalahi, Cut Beti, kawan-kawannya ketika di kampus dulu. “Ayo keluar!” teriak mereka lagi bersahutan. Pri menggigil takut. Ia ingat lagi,

sendirian membungkam Kurawa yang terdiri atas seratus orang. Tapi, dengan kasih sayang dan kelembutan, Kunti meyakinkan kepada anak-anaknya bahwa laku yang ia pilih itu yang terbaik. Petuahnya, menyirna kan kezaliman bukan dengan kezaliman. Suradirajayaningrat lebur dening pangastusti, keangkaramurkaan dapat dihancurkan dengan kebajikan. Santiaji inilah yang dilantunkannya ke setiap lubuk sanubari kelima putranya. Maka, ketika pada akhirnya taktha Astina benar-benar dikudeta Kurawa, Kunti mencegah anakanaknya untuk merebutnya kembali. Menurutnya, itu tidak elok, memalukan. Bagaimanapun, Pandawa dan Kurawa adalah saudara, sama-sama keturunan Prabu Kresna Dwipayana alias Abiyasa. Kunti senantiasa membimbing anak-anaknya untuk mengalah. Konsekuensinya, mereka keluar dari istana dan hidup ngulandara (terlunta-lunta) dari hutan ke hutan. Tapi, atas ajaran Kunti, keprihatinan itu bukan menjadi kepahitan hidup melainkan justru menjadi medan menggeladi diri membangun karakter. Dalam menjalani lakunya itu, Pandawa kerap memberikan bantuan kepada pihakpihak yang dilanda kesusahan, atau bahkan yang teracam jiwanya. Misalnya, dalam lakon Bima Bumbu, Werkudara mampu membebaskan Demang Ijrapa dan keluarganya dari cengkeraman raja kanibal Prabu Baka.

ibu bapaknya di Jawa. Ia ingat Tuhannya dan berdoa. Dan tiba-tiba, suara pecahan kaca yang keras menghambur ke ruangan tengah rumahnya, hampir memecahkan kepalanya. Atap rumahnya pun berdentuman kena lemparan batu yang berulang-ulang. Pri merasa, kematiannya sudah diambang mata. Orang-orang itu nanti pasti akan merangsek masuk, memukulinya, mencakar, dan mencabik-cabik kulitnya bagai anjing liar yang lapar. Pri tambah menggigil dan tak bisa berpikir. “Aku harus keluar!” tiba-tiba Maria mengagetkannya. Memang semalaman Maria menemaninya, sejak pulang dari taman di pantai itu. “Tidak, jangan!” Pri mencegah. “Kalau dibiarkan kamu bisa mati!” sentak Maria. Dan Maria sudah tidak bisa dicegahnya. Maria merasa tidak ada jalan yang harus dilakukannya kecuali keluar dan menghentikan mereka. “Jangan, Maria!” teriak Pri. Maria melesat keluar, dan berdiri diantara hujan batu. Tangannya diayun dan diangkatnya tinggitinggi ke atas, memohon agar mereka berhenti. Tapi semua tak peduli. Maria berteriak-teriak, tapi tak jelas apa yang dikatakannya karena hujan batu tambah menggebu. Orang-orang bubar setelah puas melihat darah Maria da Silva Soares menggenang di sisi kiri kanan tubuhnya. Pri tertunduk dan menggigil. Air matanya nitik. Maria melihat air mata itu, air mata dari lelaki yang dicintainya. Air mata itu menguatkan jiwanya. “Aku ikut ke Jawa, Pri. Aku harus ikut.” Pelan sekali suara Maria di antara napasnya yang satusatu....*** Keterangan : • Liurai = Raja/kepala desa • Fretelin = Paham antiintegrasi • Jajak pendapat = Semacam pemilu untuk menghitung yang pro dan antiintegrasi • Tuak mutin = Tuak putih

Dedi Tarhedi merupakan pegawai negeri sipil di Tasikmalaya yang suka menulis puisi dan cerpen. Sejumlah karya telah diterbitkan di media massa. Buku kumpulan puisinya Hidup makin tak Mudah (Langgam Pustaka, 2017).

Redaksi menerima kiriman naskah cerpen, ketik sebanyak 9.000 karakter, karya orisinal dan belum pernah diterbitkan di media massa lain. Kirim e-mail ke cerpenmi@mediaindonesia.com @Cerpen_MI

Juga dalam lakon Wiratha Parwa. Pandawa menggagalkan kudeta yang berupaya mendongkel kekuasaan Prabu Matswapati. Pandawa berhasil menumpas gembongnya, yaitu Rupakenca, Kencakarupa, dan Rajamala. Masih banyak darma Pandawa lainnya bagi kemaslahatan sesama. Selama melakoni keprihatinannya itulah Pandawa teruji dan terasah sehingga menjadi kesatria-kesatria pinunjul (hebat).

Keadilan terwujud Demikianlah Kunti, sang ibu berhati kumala yang tidak pernah lelah nggulawentah (mendidik) putra-putranya menjadi insan-insan berbudi luhur. Ia emoh pribadi anak-anaknya terjerembap sederajat dengan pemfitnah. Inilah poin Kunti membela putranya. Soal urusan duniawi, Kunti percaya kepada keadilan dan kuasa Syanghyang Manon. Seburuk apa pun yang terjadi, itu tidak harus menjadi penghalang Pandawa untuk senantiasa ngudi (mengejar atau berusaha keras) titel sejati sebagai kesatria utama. Hikmah kisah itu ialah Kunti menghindari sampah dikanter dengan sampah. Tapi fitnah dibantah dengan bukti bahwa Pandawa mampu menunjukkan diri, bukan sebagaimana seperti yang dituduhkan. Konsep Kunti membela anaknya yang seperti itulah dalam perspektif kearifan lokal kita merupakan makna sejati ungkapan peribahasa Ngalah dhuwur wekasane. Tidak meladeni kesesatan, tapi terus berusaha di jalan yang benar hingga akhirnya keadilan terwujud.* (M-4)


KHAZANAH

MINGGU, 17 SEPTEMBER 2017

11

Roh dari Ragam Tenun Sumba Kain tradisional Sumba dibuat ibu-ibu dan para gadis Sumba melalui pengerjaan yang sabar dan penuh cinta menjadikan kain tenun indah. Hasil penjualannya kemudian dipakai untuk menghidupi keluarga. ABDILLAH M MARZUQI

abdi.zuqi@mediaindonesia.com

M

EMANG awalnya kain hanya sebagai penutup badan. Selanjutnya kain tidak hanya sebagai pelindung dari panas dan dingin. Kain mulai menjadi seolah punya makna tersendiri bagi pemakainya. Bahkan, teknik pembuatannya pun berkembang sesuai dengan kompleksitas pemikiran manusia. Kain juga bisa menjadi pengingat tentang jati diri. Ia bisa menjadi pengingat yang memuat nasihat dari nilai adi luhung. Kain-kain berukuran besar disampirkan memanjang ke bawah. Seolah menjadi dinding baru yang menutup tembok lama. Tiga meter panjangnya sudah cukup menutup menutup celah. Dominasi warna merah dari kain-kain itu menjadikan suasana semarak. Kebanyakan dari kain-kain itu berumur lebih dari 40 tahun, angka yang cukup besar untuk sebuah kain. Yang menjadi beda, meski kain itu sudah berumur, warnanya tetap tajam. Padahal itu adalah hasil pewarna alami. Setidaknya itulah sekelumit dari rangkaian helatan The Soul of Sumba. Acara itu terdiri dari pameran foto, kain tenun, sketsa, dan talk show bertema Tenun dan perhiasan Sumba. Acara yang diprakarsai Rumah Asuh itu dihelat di HAP Enterprise Bintaro pada 15-16 September 2017. Menurut keterangan Budayawan Sumba Robert Ramone, pewarnaan alami sudah jarang sekali didapati. Hanya beberapa tempat yang masih mempertahankan tradisi pewarnaan kain seperti Sumba Timur. Kain dibuat secara tradisional. Masyrakat setempat menyebutnya hinggi kombu atau kain kombu. Biasanya untuk menghasilkan satu lembar kain memakan waktu satu atau dua bulan. Kombu adalah pohon yang menghasilkan warna merah. Warna itu

“Kain tenun itu bisa untuk memberdayakan masyarakat. Orang Indonesia tidak perlu miskin selama produk-produnya dipakai oleh kita sendiri.” diperoleh dari akar. Dalam pameran kain sumba itu dijumpai ragam hias, motif, dan corak Sumba. Semua memiliki nilai yang tinggi, seperti hinggi (kain) kombu kanatang yang

berusia 60 tahun asal Kanatang Sumba Timur. Kain itu ditenun dengan teknik hondu kapit dan hita serta menggunakan pewarna alami. Hinggi kombu kanatang merupakan kain yang khusus untuk penasihat raja. Kain itu bercirikan motif hita kanatang pada pinggiran kiri dan kanan. Hinggi itu termasuk jenis tenun yang sangat spesial karena mengabungkan dua teknik, yakni teknik ikat dan pahikung. Lalu, masih ada hinggi kawura bara padua yang berusia 40 tahun. Kain ini menggunakan teknik hondu kapit. Hingga kini merupakan tenun khusus karena dipakai raja. Cirinya polos putih, tetapi kadang warna merah atau biru polos. Teknik pahikung pada pataduku. Dalam kain ini,

kekuatan raja disimbolkan dengan motif naga parara mata mandung. Hinggi kombu pahikung padua berusia 60 tahun. Kain yang menggunakan teknik hondu kihil (ujung atas dan bawah berbeda) ini punya motif udang yang melambangkan reinkarnasi. Udang terkenal dengan ungkapan kurra hillu jullu yang berarti udang tak pernah mati hanya berganti kulit.

Optimistis terhadap masa depan Kain kombu pahikung padua juga mencerminkan pepatah bijak sumba, yakni ambu kurna laku dalung ambu kambouku lindi pinung yang berarti jangan seperti udang yang berjalan mundur dan jangan pula

seperti gabus yang melayang di atas air. Secara harfiah para tetua mengajarkan kaum muda untuk optimistis terhadap masa depan tetapi tetap membumi dan bersikap jujur dalam kehidupan. Ada pula kain yang bermakna kebangsaan dan nasionalisme. Kain itu ialah hinggi kombu garuda yang memakai teknik hondu kapit, yakni ujung atas bawah sama. Lahirnya motif garuda tidak terlepas dari kunjungan Presiden Soekarno ke Sumba pada 1960. Sejak itu, garuda sebagai simbol dan lambang ngara mulai ditenun pemenun sumba sebagai lambamg kesadaran akan kebangsaan dan nasionalisme. Hinggi lain yang bermakna khusus lain ialah kombu andung berusia 40 tahun. Andung bermakna pohon kemenangan. Pohon itu punya po-

sisi terhormat di Sumba. Andung hanya ditanam di depan rumah yang ditempati raja di kampungnya. Kain corak ini bercerita tentang pemakaman raja. Proses dimulai dari rumah hingga permakaman. Tubuh raja ditunggangkan pada kuda terbaik. Selain itu, kekhususan kain terletak pada pataduku yang pada umumnya diletakkan di bagian tengah kain. Namun, pada kain ini justru diletakkan di bawah. Sementara itu, bagian tengah (pataduku) kembali dengan motif andung yang dapat diartikan sebagai kemenangan raja yang bersifat mutlak. “50 lembar, raja atau permaisuri setelah dimandikan dibungkus dengan kain itu,” terang Robert Ramone Budayawan Sumba yang kala itu juga hadir sebagai pembicara. Pesan dalam rangkaian acara ini berpesan bahwa berdirilah di atas budaya sendiri. Pendiri Rumah Asuh Yori Antar mengungkapkan bahwa produk yang dihasilkan masyarakat Indonesia EBET tidak kalah dengan produk luar negeri. Apalagi jika menyangkut soalan budaya, Indonesia sudah bisa dipastikan keluar sebagai pemenangnya. “Siapa bilang kita kalah bersaing dengang produk-produk luar negeri,” tegas Yori Antar. Sebagai contoh kain tenun sumba adalah kualitas terbaik, terbukti dengan usia rata-rata kain yang melebihi angka 40 tahun. Itu pun tak tampak pudaran warna pada kain itu. Terlebih lagi, menurut Yori, kain tenun bisa untuk menggerakkan ekonomi masyarakat. “Kain tenun itu bisa untuk memberdayakan masyarakat. Orang Indonesia tidak perlu miskin selama produk-produnya dipakai oleh kita sendiri. Masyarakat tidak perlu miskin. Kuncinya hanya satu. Mindsetnya diubah mencintai produk dalam negeri,” pungkas Yori. (M-2)

PUISI

BUDHI WIRYAWAN aku biakkan kau sampai tujuh turunan sebab kau telah mengalirkan harapan seperti petang yang tak pernah punya pagi

Pekak Bunyi di ranting pohon bilang : tidak mengapa kau tak bisa tirukan dalam teduh daun-daun basah

Pemakaman

bebal di lipatan kuping mendesak angka decibel duhai ternyata pekak dan tuli itu sahabat kembar yang membatu menjadi curek coklat tua, apek baunya

setelah jazad melebur pada leleh siang ia membujurkan tubuhnya , ramping sebentar lagi ada suara terakhir menyapa “hai ke mana setelah lupa jalan nanti “ ia menjulurkan rangka dan tangan, lalu sedekap sebelum para pelayat membawanya pergi ke rumah terakhirnya, istana batu putih tanpa jendela, tanpa nyala api

jangan coba teriak-teriak di depan kantor dan area pemakaman jika lupa sampaikan salam pernahkah kau dicolek menjadi kawan :?

Gambir Pagi Buta

maka sebaiknya mulailah kau menulis dengan huruf kapital supaya tubuh dan nyalimu juga ikut besar

Apalagi kalau bukan kereta jika bicara soal gambir dan jakarta ia nama tempat sekaligus kata benda yang mendahulukan hasil daripada rencana aku di gambir selalu diajaknya lari melawan jakarta yang semakin congkak dan kocak

Pekok Ada yang berjalan tanpa arah ada yang menunggu tanpa arloji dan berebutan mencari kunci Padahal ia bertapa di goa kelelawar sehingga temannnya kelelawar dari segala usia namun lelaki ini mengidap penyakit lupa dan pekok yang dipiaranya sampai kepalanya botak

Selendang

Buku Sangat Tua : ayah cukup dengan buku, sangat tua aku mengenalnya lebih dari sekedar tahu bahwa hidup yang menyala itu tidak meski membakar kayu api cukup seperti sampul buku sejarah Tiongkok berkarakter tapi tetap sederhana

Selendang dari ibu dipakai untuk jagong dan menari kala aku ditidurkan di bahunya selendang ibu membesarkan pikiranku

ayahku bukan pemahat prambanan tapi ia melukisi aku dan saudaraku layang-layang berkertas putih terbang di awan yang membentang tapi tahu jalan pulang itu tak sesat

bahwa ibu tak hanya pandai menari tapi kuat mendorongku menjadi orang yang bisa bicara: tidak dan tidak

ayahku juga bukan penyair sehingga tak punya tabungan kata-kata tak gampang tergoda untuk mimpi apalagi geram menjadikannya fiksi

jika seperti pagi yang kemarin aku menidurkan mata di peron stasiun itu sejatinya kesalahan fatal orang urban seperti aku, yang terbang tanpa sayap yang lengkap

Bunga Kenikir pemilik kuning itu, tua membawanya ke kearifan tapi langu yang ditebar bukan tanda bahagia kenikir melubangi hidung-hidung orang yang lewat di depan rumah mereka tak tahu kecuali daun-daunnya punya cara menjinakkan kemauan atau sepenggal kepentingan

Pada Suatu Malam : Fajar Suharno tak ada casting dan akting malam itu gagak dan burung malam saja kedinginan dengkurnya mengoyak daun-daun bambu mulut dan pikiran tak boleh menyalahkan hidup di jaman batu itu, Den tak butuh telinga, katamu sebab kata-kata telah menjadi najis yang airnya diminum anjing-anjing kampung, untuk merayakan pesta kekalahan

Budhi Wiryawan, lahir di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Buku puisi tunggalnya terkumpul dalam Sripah ( 2009). Buku kumpulan puisi lainnya Spring Fiesta (Penyair 9 negara, 2013), Menyisir Senja (5 penyair, 2013), Lintang Panjer Wengi di Langit Jogja ( 90 penyair, 2014), Pengantin Langit (antologi puisi menolak terorisme, 2014), dan Parangtritis (55 penyair, 2014).

Redaksi menerima kiriman puisi orisinal dan belum pernah diterbitkan media massa lain. Kirim ke puisi@mediaindonesia.com


MINGGU, 17 SEPTEMBER 2017

SELEBRITAS

(021) 5821303

PEMASANGAN IKLAN:

(021) 5812113 / 5801480

HALAMAN 12

RALPH FIENNES

LIVI ZHENG

Bekali 110 Diplomat

tentang Film Para diplomat diberi pemahaman tentang diplomasi ekonomi untuk kelancaran tugas di perwakilan RI oleh para praktisi, termasuk praktisi dari industri perfilman.

CUSTOMER SERVICE:

DHIKA KUSUMA WINATA dhika@mediaindonesia.com

S

UTRADARA dan produser Indonesia yang berkarier di Amerika Serikat, Livi Zheng, memberikan penjelasan seputar seluk-beluk dunia perfilman, terutama perfilman internasional, kepada ratusan diplomat Indonesia yang akan dikirim ke luar negeri. Acara tersebut dihadiri 110 diplomat yang akan dikirim ke berbagai negara. Mereka perlu mendapat pemahaman tentang diplomasi ekonomi untuk kelancaran tugas di perwakilan Republik Indonesia. Oleh karena itu, Kementerian Luar Negeri mengundang para praktisi, termasuk dari industri perfilman. Informasi mengenai seluk-beluk dunia dan industri perfilman, seperti festival film asing itu, kepada para diplomat ia sampaikan dalam diskusi bertajuk Film sebagai Aset Diplomasi, baru-baru ini. Dalam kegiatan pembekalan yang dihelat Kementerian Luar Negeri itu, perempuan kelahiran Blitar, Jawa timur, 3 April 1989, tersebut juga memutar sejumlah cuplikan video mengenai film-film karyanya, antara lain Brush with Danger, Bali: Beats of Paradise, dan film terbarunya, Insight, yang akan tayang di Indonesia. “Saya ingin sekali memperkenalkan (Indonesia) ke dunia. Oleh karena itu, saya selalu memasukkan unsur-unsur Indonesia di setiap film saya, seperti dalam film pertama saya, yakni Brush with Danger,” kata Livi, sapaan akrabnya, seusai diskusi di Museum Konferensi Asia-Afrika, Bandung. Dalam film tersebut ia memasukkan beberapa puluh lukisan dari Indonesia dan gamelan dalam musiknya.

Film laga Pada kesempatan itu ia juga mengungkapkan rencananya mewujudkan pembuatan film laga dengan lokasi syuting di Jawa Timur. Dalam film itu ia akan memasukkan unsur bela diri khas Indonesia, pencak silat. Oleh karena itu, ujarnya, di film tersebut ia akan melibatkan kembali bintang The Raid, Yayan Ruhiyan. Saat ini ia menyusun skenario film tersebut sekaligus mencari sponsor. “Ada rencana membuat satu film laga dengan mengambil lokasi syuting di Jawa Timur. Saya sedang menyusun skenario film tersebut dan mudahmudahan bisa secepatnya mendapatkan sponsor dan syuting di sini,” ujarnya. Terkait dengan keterlibatan Yayan, aktor asal Tasikmalaya, Jawa Barat, dalam film laga tersebut, Livi menyatakan kali ini Yayan bukan hanya berperan sebagai koreografer. Bintang Star Wars Episode VII: The Force Awakens tersebut juga akan ikut berakting. “Mungkin Yayan akan turut bermain dalam film ini. Dalam film sebelumnya beliau hanya berperan sebagai koreografer, tapi mungkin dalam film ini akan ikut bermain,” ujar sutradara yang pernah berkolaborasi dengan aktor-aktor Hollywood seperti Tony Todd dan Keith David tersebut. Livi dan Yayan pernah bekerja sama dalam produksi film laga Insight yang dibintangi sejumlah aktor Hollywood. “Kami sudah mulai melakukan riset mengenai pencak silat yang khas dari daerah lokasi syuting mengingat pencak silat itu merupakan seni bela diri yang menarik,” kata Livi. (Ant/H-2)

Ia juga memutar sejumlah cuplikan video mengenai filmfilm karyanya, antara lain Bali: Beats of Paradise.

Peroleh Warga Negara Serbia SERBIA memberikan kewarganegaraan kepada aktor dan sutradara Inggris, Ralph Fiennes, atas karyanya yang mempromosikan negara dan budaya negara tersebut. Sebelum Fiennes, sejumlah pesohor juga diberi kewarganegaraan dalam beberapa tahun belakangan, antara lain aktor Hollywood Steven Seagal, penari balet Sergei Polunin, dan beberapa pemain sepak bola dan basket. Seperti yang dilansir media Serbia, Perdana Menteri Ana Brnabic menandatangani keputusan tentang kewarganegaraan Fiennes pada 7 September lalu. Berdasarkan undang-undang negeri itu, orang asing dapat diberi kewarganegaraan Serbia tanpa diminta tinggal di sana atau melepaskan kewarganegaraan mereka sebelumnya. “Melalui kegiatan artistik dan aktivitas bisnisnya, dia (Fiennes) tanpa pamrih mempromosikan Serbia. Kapasitas produksi film, juga orang-orangnya, baik sebagai profesional maupun sebagai teman,” demikian kata surat kabar Politika mengutip keterangan Brnabic. (Ant/H-2) AFP

JULIA ROBERTS

Bicara Politik dengan Anak AKTRIS Hollywood Julia Roberts, 49, memilih membicarakan politik kepada ketiga anaknya, Henry Daniel, 10, dan anak kembarnya yang berusia 12 tahun, Hazel Patricia dan Phinnaeus ‘Finn’ Walter. “Negara saat ini sedang tidak dalam kondisi terbaik. Itu bisa saja membuat frustrasi. Saya katakan pada anak-anak saya situasinya seperti apa sekaligus memotivasi mereka agar tidak lantas putus asa melainkan harus berupaya bagaimana suara mereka sebagai individu atau komunitas itu didengar,” kata perempuan kelahiran Atlanta, Georgia, 28 Oktober 1967 itu seperti dikutip Foxnews. com. Menurut bintang film Pretty Woman tersebut, baginya membicarakan hal-hal berbau politis kepada anak-anak bukan sesuatu yang tabu. Hal itu ia lakukan agar mereka perlahan-lahan sadar akan hak-hak mereka sebagai warga negara. “Sangat penting bagi suami dan saya untuk jujur kepada mereka dan membantu mereka agar memiliki keyakinan bahwa mereka masih memiliki suara untuk hal-hal yang mereka yakini benar di negara ini,” ujar istri Danel Modar tersebut. (Ths/H-2)

AP

JORDY WAELAURUW

Jazz Ambon bak di New Orleans MUSIKUS muda jazz Jordy Waelauruw, 24, mengatakan jazz di tanah kelahiran leluhurnya, Ambon, Maluku, tidak kalah dengan yang ada di negara-negara lain. Sebabnya, kata Jordy, jumlah pemain musik jazz di Ambon, khususnya peniup terompet, amat banyak dan memiliki kemampuan yang mumpuni. “Pemain terompet di Ambon sangat banyak karena setiap gereja mempunyai kelompok musik terompet masing-masing. Mereka banyak yang tidak tahu yang mereka mainkan itu jazz. Mereka memainkannya seperti musisi jazz New Orleans,” ucap peniup terompet yang baru saja merilis album pertamanya bertajuk Standstill itu saat ditemui di Jakarta, kemarin. Menurutnya, Kota New Orleans, Amerika Serikat, merupakan tempat berkembangnya salah satu genre AP dalam aliran jazz pada abad ke-20, yakni Dixieland. Cara bermain terompet jazz di Ambon yang mirip dengan di New Orleans itu sudah dilakukan secara turun-temurun antargenerasi. (Dhk/H-2)

MI/SUMARYANTO BRONTO

ONLINE

Biaya Top Up Uang Elektronik masih Dikaji BANK Indonesia tengah menggodok regulasi khusus mengenai pengenaan biaya untuk setiap isi ulang (top up) uang elektronik. Kebijakan itu menuai kritikan lantaran memberatkan masyarakat dan sekaligus disinsentif terhadap gerakan nasional nontunai (GNNT). (Ekonomi)

Delapan Tahanan Polres Jakarta Barat Kabur DELAPAN tahanan melarikan diri dari Satuan Perawatan Tahanan dan Barang Bukti Polres Jakarta Barat. Mereka lolos dengan cara menggergaji teralis besi di belakang kamar tahanan. (Megapolitan)

PDIP dan Golkar Siap Menangkan Pilkada Jabar DEWAN Pimpinan Cabang PDI Perjuangan dan Dewan Perwakilan Daerah Partai Golkar Kabupaten Tasikmalaya siap memenangkan pasangan calon yang diusung pada Pemilihan Gubernur Jawa Barat 2018. (Nusantara)

Tujuh Cara Cegah Perut Kembung setelah Makan PERUT terasa kembung setelah makan kerap dirasakan sejumlah orang yang sebelumnya memiliki masalah pencernaan maupun yang belum menyadari pencernaannya terganggu. Kondisi seperti itu membuat tidak nyaman. U n t u k menghindari hal itu, cobalah terapkan tujuh kiat yang bisa membuat Anda tidak perlu malu lantaran baju terasa semakin sesak akibat perut buncit, seperti dilansir Boldsky.com. Pertama, hindari mengonsumsi terlalu banyak cairan. Jangan minum terlalu banyak saat makan karena kebiasaan itu membuat gas terkumpul

di perut sehingga kembung. Kedua, makanlah perlahan, kunyah dengan baik sebelum ditelan. Cara ini bisa membantu makanan dicerna lebih baik di perut dengan lebih sedikit cairan lambung, mengurangi akumulasi kelebihan gas. Ketiga berolahraga setiap hari untuk mencegah akumulasi kelebihan gas. Keempat, santaplah makanan rendah garam. Sebabnya, garam bisa jadi DOK. THINKSTOCK penyebab akumulasi gas berlebih dalam perut. Kelima, hindari minuman bersoda atau minuman energi saat makan. Keenam, kurangi makanan berserat tinggi. Ketujuh, hindari makanan olahan susu. (H-2)

Photovoltaik Penuhi Listrik UMM UNIVERSITAS Muhammadiyah Malang (UMM), Jawa Timur, mencari inovasi sumber energi terbarukan, salah satunya dengan mengembangkan photovoltaik untuk memenuhi kebutuhan listrik di area kampus. Menurut Dekan Fakultas Teknik (FT) UMM Sudarman di Malang, kemarin, pengembangan energi photovoltaik itu mampu memenuhi kebutuhan listrik untuk penerangan di 30 titik atau 20% dari kebutuhan listrik di area kampus. “Dari pengembangan energi photovoltaik saja UMM bisa menghemat anggaran penerangan hingga Rp50

juta per bulan, setara 200 kWh atau sekitar 200 rumah tangga,” ujarnya. Selain energi photovoltaik, UMM mengembangkan pembangkit listrik tenaga mikrohidro, biogas, solar cell, serta pengolahan sampah kota menjadi gas metana. Di waktu mendatang UMM juga akan mengembangkan sumber energi baru dan terbarukan dari tenaga angin, maDOK. UMM tahari, minyak dan gas, serta tanaman jarak pagar. Ia menyatakan mengerahkan seluruh potensi yang dimiliki untuk pengembangan energi baru dan terbarukan, dari potensi mahasiswa maupun dosen. (H-2)


MINGGU, 17 SEPTEMBER 2017

HALAMAN 13

HLM 15 Dari Dataran Tinggi ke Bawah Laut

HLM 19 Rawat, Peduli, dan Sayangi Mereka

HLM 21 Minimalis di Boat Noodle

GAYA URBAN

Angkat Beban sambil Beraerobik Peserta menilai kelas body pump cocok bagi mereka yang ingin melangsingkan badan sekaligus membentuk otot.

FOTO-FOTO: MI/ROMMY PUJIANTO

DIGEMARI:Kelas body pump banyak digemari orang-orang yang ingin membentuk otot sekaligus merampingkan badan.

FARIO UNTUNG TANU

fario@mediaindonesia.com

Dalam kelas ini variasi gerakan dilakukan dengan melakukan push up hingga squat

Bagi peserta pemula, beban yang digunakan hanya sekitar 3 kilogram, atau bahkan tanpa menggunakan cakram beban.

Maksimal 12 Kg MESKI daya tarik terlihat pada konsep angkat beban yang fun, Andre menjelaskan sesungguhnya mengangkat beban bukan keharusan di kelas tersebut. Peserta dapat juga memilih mengangkat batang besi (barbel) yang tidak dilengkapi cakram atau pelat beban. Hal ini terutama dapat dilakukan peserta pemula yang belum terbiasa dengan latihan angkat beban. Meski tanpa cakram beban, sebenarnya latihan otot sudah diterima karena tongkat besi tersebut memiliki berat 2 kilogram. “Jadi untuk member baru atau memang yang tidak kuat angkat beban, bisa mengangkat besi nya saja tanpa beban. Kalau weighted bars-nya saja jadi sekitar 2 kilogram saja, itu cukup,” sambung Andre. Untuk yang merasa tertantang mengangkat beban secara maksimal sembari

melakukan gerakan aerobik dan kardio, Andre juga mengingatkan untuk melihat kemampuan diri. Beban maksimal yang ia anjurkan 8-12 kilogram. “Beban 12 kilogram saya pikir sudah maksimal karena ini bukan seperti fitnes biasa dan setiap member harus bergerak juga selama 1 jam. Tentu beban latihannya lebih berat ketimbang hanya mengangkat beban,” kata Andre. Menurutnya, yang terpenting dalam kesuksesan latihan ini kepatuhan peserta mengikuti gerakan instruktur. Dengan itu, dipastikan pembentukan massa otot tangan, bahu, punggung, perut, dada dan kaki akan terbentuk dengan baik. “Jika ikutin arahan saya, tentu hasilnya akan maksimal. Karena ini seperti fitnes saja, digabungkan dengan berbagai gerakan yang bisa mengeringkan otot,” ujarnya. (Rio/M-3)

K

URSI untuk latihan angkat beban (bench press) lengkap dengan beban seberat 6 kilogram sudah berada tepat di depan Junius. Tidak hanya itu, ia juga sudah menyiapkan satu set beban lain dengan berat masing-masing 5 kilogram. Meski begitu, Junius bukan seperti orang yang umumnya sedang berlatih angkat beban. Ia tidak berlatih sendiri, tapi bersama dengan banyak orang lainnya dalam sebuah kelas. Mereka semua juga dilengkapi dengan peralatan yang sama. Begitu musik hip hop berdentum, mereka memulai latihan dengan gerakan-gerakan aerobik dan kardio. Barulah setelah sekitar 5 menit berjalan, Junius dan rekan-rekannya menggunakan beban sebagai latihan. Meski begitu, gerakan aerobik tidak berhenti. Maka, ada gerakan-gerakan mengangkat beban sambil melakukan squat dan dengan posisi kuda-kuda.

TONTON VIDEONYA DI:

“Baru terasanya memang setelah 10 menitan kelas berlangsung. Nah setelah itu sampai 40 menit ke depan, baru deh kita dipaksa untuk terus bergerak dan mengangkat beban yang sudah ditentukan masing-masing,” tutur Junius ketika dijumpai di Celebrity Fitness Mall Artha Gading, Jakarta, Selasa (5/9). Kelas yang diikutinya ini bernama body pump. Instruktur kelas tersebut, Andre, menjelaskan body pump memang menggabungkan latihan angkat beban dan aerobik. Konsep ini dimunculkan dengan tujuan pembentukan otot tubuh dan melatih stamina. Pasalnya, setiap anggota dipaksa terus bergerak sembari melakukan gerakan angkat beban. “Kita gabungkan kelas aerobik dan angkat beban. Jadi seperti melakukan bench press,

tapi sambil melakukan gerakan squat dan posisi kuda-kuda. Tentu hasilnya sangat maksimal untuk setiap tubuh yang melakukannya,” papar pria asal Brasil itu.

Kurus Salah satu peserta yang tampak antusias di kelas itu ialah Agnes. Ia mengaku m e ra s a k a n keseruan berbeda dari berbagai kelas fitnes yang telah diikuti. “Saya pernah fitnes, pernah juga body pump, namun hasilnya beda. Kalau fitnes mungkin cocok untuk orang yang mau membesarkan otot dan tubuhnya, tapi kalau body pump itu seperti mau kurus, tapi juga timbul otot,” tutur Agnes. Menurutnya, setiap anggota diharuskan bergerak terus sambil mengangkat beban selama 1 jam. Namun di pertengahan kelas, instruktur juga kerap mengarahkan gerakan tanpa beban seperti push up dan sit up. “Nah ketika badan sudah lelah untuk mengangkat beban, kita diajak berlatih tanpa beban seperti sit up dan push up. Jadi otot juga tterasa lebih kencang, namun tidak besar,” sambung m Agnes. A Ketika awal mengikuti kelas body pump, Agnes pun mengaku tidak mengangkat beban berat yang banyak diangkat anggota di sekelilingnya. Bahkan, pada kelas pertama ia hanya mengangkat beban total 3 kilogram. “Saya ingat benar pertama kali ikut kelas hanya bisa angkat beban 3 kilogram. Tapi seiring berjalannya waktu dan ikut kelas terus dengan benar, sekarang sudah bisa hampir 8 kilogram,” u c a p Ag nes. (M-3)

KOMUNITAS Nama: Body Pump Tempat: Celebrity Fitness Artha Gading Jadwal: Senin, 17.00-18.00 WIB Biaya: Member Celebrity Fitness

Gerakan Body Pump: Squat Kuda-kuda Push up Sit up Lunges

Mnafaat Body Pump: Membentuk massa otot Meningkatkan stamina Menghilangkan stress Meningkatkan kepercayaan diri Membakar hingga 700 kalori Meningkatkan fungsi jantung dan paru-paru


14

MINGGU, 17 SEPTEMBER 2017

PESONA

Tenun Badui

Menuju Paris Tampil di Paris Fashion Week, Lekat membawa koleksi yang memadukan kain tenun Badui dengan denim. M TAUFAN SP BUSTAN

m.taufan@mediaindonesia.com

S

UTRADARA Nia Dinata tampil dengan busana yang mengingatkan pada anyaman di rumah-rumah perdesaan Indonesia. Dari detail yang terdapat di ujung lengan, terlihat bahwa material busana itu ialah kain berwarnawarni yang dipotong panjang dan dijahit membentuk susunan tertentu atau dengan kata lain berteknik perca (patchwork). Penampilan Nia di 1414 Private Preview, Plaza Indonesia, Jakarta, Kamis (14/9) itu merupakan bagian dari peragaan mini Lekat. Jenama yang dimotori Amanda Indah Lestari ini sedang menapaki pencapaian baru, yakni akan tampil di Paris Fashion Week koleksi musim semi 2018 yang akan berlangsung 28 September 2017. Busana yang dikenakan Nia merupakan salah satu busana yang merepresentasikan keunikan yang menjadi ciri khas Lekat, yakni kreasi yang mengangkat tenun Badui. Namun, koleksi yang sebenarnya akan dibawa ke Paris ditampilkan Amanda dengan menggunakan manekin.

Koleksi itu, di antaranya terdiri dari terusan bersiluet tulip serta padanan blus dengan berbagai rok. Mulai a-line hingga rok dengan teknik draping. Pada beberapa bagian busana terdapat aksen potongan berbagai bahan, termasuk tenun. Untuk warna, Amanda memilih palet warna redup, seperti hitam, abuabu, dan putih.

Denim identik dengan kekinian sehingga saat dipadukan dengan kain tenun yang memiliki nuansa kuno atau vintage akan menciptakan kesan kekal. “Untuk persiapan ke Paris Fashion Week telah lengkap. Saya akan membawa 24 koleksi busana Lekat terbaru yang proses kerjanya sejak tiga bulan lalu,” tutur Amanda atau yang akrab disapa Mandy, seusai peragaan mini tersebut. Lebih lanjut, ia menjelaskan, pada koleksi ini, kain tenun tradisional Badui dipadukan dengan denim. Menurutnya, denim identik dengan kekinian sehingga saat dipadukan dengan kain tenun yang memiliki nuansa kuno atau vintage akan menciptakan kesan kekal (timeless).

“Karena Lekat identik dengan kain-kain tradisional sehingga saya memilih kain tenun Badui yang kemudian saya combain dengan kain denim. Kebetulan denim juga merupakan kain tenun, jadi sangat cocok,” tambah Amanda yang menjabat sebagai Creative Director Lekat. Kedua material unik tersebut kemudian dipadukan dengan beragam teknik jahit, termasuk perca dan tisik. Lewat teknik jahit yang penuh dengan ketelitian ini pula Amanda menampilkan sisi estetika dari filosofi brand-nya.

Menggaet pembeli Penampilan Lekat di panggung mode dunia sesungguhnya bukan kali ini saja. Pada awal tahun ini Lekat tampil di London Fashion Week berkat program Indonesia Fashion Forward yang merupakan kemitraan Jakarta Fashion Week dengan British Council. Pada program tersebut, Lekat bekerja sama dengan desainer tekstil kenamaan asal Inggris; Billie Jacobina, dalam mengolah tenun Badui. Dari penampilan di London tersebut, Lekat mendapatkan rekomendasi tampil Paris. Direktur dari Institut Francais d‘Indonesie (IFI),

Christian Gaujac, yang juga hadir di Plaza Indonesia, menuturkan jika ia bangga bisa membantu Amanda untuk tampil di Paris Fashion Week. Di ajang tersebut, Amanda menjelaskan bahwa Lekat akan tampil di Hotel D’Evreux (Place Vendome), 28 September 2017, dan di platform prestisius berkurasi ketat, Tranoi, pada 29 September hingga 2 Oktober 2017. Tranoi menjadi jembatan yang menghubungkan para desainer dengan para pembeli ternama seperti Galeries Lafayette, Dover Street Ginza, Barneys, Saks Fifth Avenue, Nordstorm, David Jones, dan masih banyak lagi. “Yah harapan kita semoga buyer-buyer melirik seluruh koleksi yang akan kita tampilkan nanti. Yang pasti ini event yang sangat luar biasa untuk Lekat,” ujar Amanda. (M-3) FOTO-FOTO: MI/M.TAUFAN

Sutradara Nia Dinata ikut tampil dalam peragaan Lekat


TRAVELISTA

MINGGU, 17 SEPTEMBER 2017

15

Lampung, dari Dataran Tinggi ke Bawah Laut Mari ke Lampung. Kali ini bukan buat bertemu gajah, melainkan ikan badut dan menikmati berfoto di ketinggian ala turis kekinian.

DOK. PRIBADI

SURYANI WANDARI

wandari@mediaindonesia.com

P

ERAN medsos kini jadi sahabat bagi destinasi wisata. Jumlah tag di medsos akan menentukan perkembangan jumlah pelancong. Apalagi kini para turis memilih tempat wisata bukan hanya buat rehat, melainkan pamer foto di media sosial.

Puncak Mas Di Lampung, ada beberapa tempat ciamik yang bisa dipilih untuk melakukan swafoto bersama keluarga atau rekan. Pertama, Puncak Mas di Desa Sukadanaham, Kecamatan Tanjung Karang Barat, Kabupaten Bandar Lampung, Provinsi Lampung. Dengan waktu tempuh sekitar 30 menit dari kota Bandar Lampung, lokasi ini mengusung konsep wisata alam dan kafe yang indah yang mampu menyegarkan mata. Foto akan lebih keren karena cahaya dan pantulan hijaunya rumput dan pohon kan melengkapi foto. Untuk sampai di tempat ini, kita tak perlu lagi capek-capek berjalan menaiki bukit, cukup membayar Rp20 ribu per orang, kendaraan akan mengantar hingga lokasi. “Sebanding antara harga dan pemandangan yang didapat. Meskipun rumah kami dekat dari sini, kami tak pernah bosan datang hanya untuk mengobrol sambil menikmati pemandangan,� kata Dewi, pengunjung yang datang bersama suaminya, Jumat (21/7). Saya mengunjungi Lampung bersama tim BCA di sela kegiatan gerakan berbagi #BukuUntukIndonesia. Menurut Dewi, suasana yang sejuk dan terdapatnya tempat duduk dengan payung atau bahkan saung-saung bisa membuat mereka santai berbincang. Duduk di bangku berpayung, pandangan mata bisa melihat Kota Bandar Lampung dan teluk di sebelah kanan. “Malam lebih

Puncak Mas Lampung

indah karena bisa melihat kerlap kerlip bintang dan lampu dari rumah warga di kota Bandar Lampung,� kata Dewi. Yang unik dan menjadi favorit di tempat ini, salah satunya rumah terbalik. Ya, sesuai dengan namanya, rumah berbentuk kotak berbahan kayu ini didesain terbalik dengan atap rumah berada di bawah, cocok buat berfoto di hadapannya. Setiap rumah di atas pohon ini kita juga perlu hati-hati karena masing-masing memiliki kapasitas berbeda. Tangga yang terbuat dari kayu dan cukup tinggi bisa jadi ketakutan bagi beberapa orang. Apalagi di atas, angin cukup kencang menerpa tubuh dan pohon. Salah satu hal yang membuat Puncak Mas Lampung ini istimewa, keberadaan wahana bermain anak. Di wahana anak ini ada perosotan, ayunan, jungkat-jungkit, dan rumah pohon ini yang bikin anak betah bermain-main di sini. Puncak Mas Lampung memang benarbenar pas buat wisata keluarga, asyik buat tempat nongkrong sambil mendengarkan musik, serta wisata kuliner!

Taman Nemo Laut lampung belum begitu terkenal di telinga para pelancong, padahal wisata air ini tak kalah indah daripada kawasan Timur Indonesia. Bahkan Lampung digadang-gadang seperti surga tersembunyi karena salah satu spot snorkeling yang indah dan masih belum begitu banyak dijamah. Salah satunya, Taman Nemo. Lokasinya di dasar laut, sekitar Pulau Pahawang Besar. Untuk sampai di sini, diperlukan waktu sekitar 45 menit untuk menyeberang menggunakan perahu. Sesuai namanya, ikan nemo atau ikan badut dapat dengan mudah ditemui saat snorkeling. Tak sampai 5 meter saat surut, kita dapat bertemu ikan kecil itu yang tak mau jauh dari rumahnya, anemon. Kita pun bisa berswafoto bersama ikan ber-

MI/SURYANI WANDARI

Puncak Mas Lampung

warna jingga ini. Selain ikan badut, ada ikan yang bergerombol berenang ke segala arah, seperti ikan zebra atau ikan dori. Mereka bisa muncul jika diberi makan biskuit yang telah diremas. Setelah puas, kami melanjutkan perjalanan ke Pahawang Kecil yang memiliki keistimewaan, saat air laut surut, daerah pantai menjadi spot selfie yang apik. Pasir putihnya dengan karang-karang kecil ini sekan muncul ke permukaan membentuk jembatan yang menghubungkan ke pulau di seberangnya. Pasir putih, air laut yang hijau dan kebiruan, latar gunung dan pohon yang rimbun, menambah cantiknya foto! Jika ingin pergi ke Pulau Nemo, pemandu wisata lazimnya menyarankan untuk berangkat pagi-pagi sekali, sekitar 06.00-07.00 karena air laut masih bersih, tenang dan nyaman untuk snorkeling. Alat serta kamera untuk foto bisa disewa kepada para pemandu yang harganya relatif masih murah. Turun di tengah laut dari perahu, kami keasyikan berenang ditemani ikan-ikan. Dari bawah laut, kita bisa melihat dari dekat ikan nemo berwarna jingga dengan polet putih dan hitam menghiasi tubuhnya. Prasasti bertuliskan Wisata Taman Nemo Lampung dan karang-karang cantik pun telah tersedia untuk foto. Namun, jangan heran jika ikan pemalu ini akan bersembunyi di anemon, terumbu karang tempat tinggalnya saat kita melakukan foto. Strateginya, kita bisa mengambil biskuit ke dasar laut sebagai umpan ikan nemo ini bisa muncul. Sebenarnya, ada satu spot snorkeling lagi yang tempatnya tak begitu jauh dengan Taman Nemo, yakni Candi. Ya, bukan hanya ikan, spot berswafoto di dalam laut ini bisa menjadi pilihan. Terumbu karang yang sengaja ditanam membentuk candi ini cantik pula difoto. Namun lagi-lagi air yang agak surut

MI/SURYANI WANDARI

Pulau Kelagian

di pagi hari adalah waktu terbaik menikmatinya. Di siang hari, airnya akan agak keruh.

Pulau Kelagian Terakhir sebelum kembali ke Lampung, kami beristirahat di Pulau Kelagian. Pulau kecil yang sebelumnya tak berpenghuni. Tak ada tempat tinggal di sini, tapi sudah ada kamar ganti dan warung jajanan dengan harga yang masih muIkan simba rah. Keberadaan saung-saung ini bisa dipilih untuk beristirahat melepas penat. Namun, Pindang sewa saung ikan i n i d i ke n a i baung biaya Rp20 ribu. Hamparan pantai putih dengan air yang tenang satunya ada pindang ikan tanpa ombak serta kebaung, pindang riu, atau beradaan batang pohon di ikan simba. Sama enaknya, pinMI/SURYANI WANDARI sekitar pantai ini pun menggoda dang di Lampung ini disajikan berkuah pengunjung untuk berswafoto berlatar asam pedas. Ikan baung bentuknya melaut dan gunung nan indah. nyerupai lele memiliki daging berwarna putih, tebal, dan bertekstur lembut. Sementara itu, ikan simba biasanya Kuliner Lampung Makanan pun bisa menjadi pilihan foto disajikan kepalanya saja, meskipun bebertema kuliner. Misalnya, seperti kali ini, gitu dagingnya tetap banyak karena dipibeberapa hari di Lampung saya kenyang lih yang berukuran jumbo, apalagi kuah dengan makanan khasnya berbahan baku rempahnya meresap ke daging. Tiap-tiap kuah pun terhidang dicampur ikan. Restoran-restoran dan rumah makan dengan potongan nanas sehingga kuahnya selalu menyajikan ikan untuk disantap terasa segar, seperti menyantap tom yam bersama-sama maupun perorangan. Salah asal Thailand. (M-1)

MI/SURYANI WANDARI

Taman Nemo

DOK. PRIBADI


16

MUDA

MINGGU, 17 SEPTEMBER 2017

Agar Start-up Melompat Lebih Jauh

HOW TO

Inilah Lima dari Enam Juara GnB Accelerator 1

Plomo merupakan layanan aplikasi mobile yang menawarkan pemberian minuman atau makanan gratis di sejumlah bar dan restoran Jakarta. Untuk bisa menggunakan aplikasi tersebut, kamu hanya perlu membayar biaya berlangganan setiap bulannya.

2

MedikaApp ialah aplikasi pencarian dokter berdasarkan lokasi dan keahlian spesialisasi yang mereka miliki. Lewat aplikasi tersebut, kamu juga bisa langsung mengatur jadwal untuk bertemu dengan dokter bersangkutan untuk keperluan konsultasi.

3

Sticar adalah start up yang menawarkan solusi pemanfatan ruang sebagai sarana beriklan. Start up yang berdiri sejak Oktober 2016 ini mengajak para pemilik mobil mengubah kendaraannya menjadi reklame berjalan. Mereka yang bergabung sebagai mitra Sticar bisa mendapatkan penghasilan tambahan berdasarkan perhitungan kilometer yang telah mereka tempuh di jalan.

4

SIKAD merupakan layanan Software as a Service (SaaS) yang bertujuan mendigitalkan proses administrasi dalam lembaga akademis atau sekolah. Start up yang diambil dari singkatan Sistem Akademi ini ingin membantu lini administrasi sekolah sehingga sekolah dapat membentuk lingkungan digital yang efisien dan aman mulai dari arsip perpustakaan, profil guru, dan lain-lain

5

PanenID adalah platform marketplace yang mendistribusikan produk pertanian kepada pelaku bisnis seperti jaringan hotel, restoran, katering, dan lain-lain. Start up asal Bali yang mencoba meredefinisi alur supply chain B2B dengan memperbaiki jalur distribusi tradisional ini sebelumnya juga mendapatkan tiket Wildcard kompetisi Start Up World Cup 2018 pada awal September 2017. (*/M-1)

FOTO-FOTO: DOK PRIBADI

Kamu punya start up? Anak-anak muda Indonesia dipastikan terhubung dengan dunia start up, baik itu jadi pendiri atau penggunanya. HILDA JULAIKA

Jurusan Jurnalistik Universitas Padjadjaran

muda@mediaindonesia.com

I

NDONESIA ternyata juara lo soal perusahaan rintisan ini. Negeri ini tercatat sebagai negara dengan jumlah start up terbanyak di kawasan Asia Tenggara. Jumlahnya mencapai sekitar 2.000. Angka ini diprediksi bakal bertumbuh terus hingga sekitar 5 hingga 6,5 kali lipat menjadi sekitar 13 ribu pada 2020. Potensi-potensi tersebut menarik GnB Accelarator sebagai sebuah program kolaborasi dengan perusahaan IT Jepang, Infocom Corporation, dan Fenox Venture Capital dari Silicon Valley. GnB merupakan akselerator pertama di Indonesia yang didedikasikan untuk kemajuan dan inovasi yang menyatukan masyarakat, dana, dan mitra yang mendorong kecepatan bisnis. Mengusung semangat start up menuju big hit milestone dalam entrepreneur journey, GnB yang telah memasuki batch ketiga tahun ini mengantar sebanyak 6 start up terpilih mengikuti program GnB Accelerator selama September hingga November 2017 ini. “Kami bangga dan bersemangat untuk kali ketiga dalam memulai program GnB Accelerator terpilih di Indonesia. Dengan dukungan ekosistem korporasi global yang kami miliki, mereka memiliki kesempatan untuk bertemu dengan jaringan investor dan perusahaan multinasional di beberapa negara,” kata Kentaro Hashimoto selaku Program Manager, GnB Accelerator.

Enam perusahaan rintisan Keenam start up yang berhasil terpilih di antaranya, Sticar, Sistem Akademik (SIKAD), PanenID, MedikaApp, SimpliDots, dan Plomo. Pada 2017 ini, beragam start up

muncul dari latar belakang dan budaya yang berbeda dengan produk yang unik dan model bisnis yang menantang. GnB memberikan fasilitas berupa funding (pendanaan), mentorship (bimbingan), support (dukungan), dan training (pelatihan) dari para mentor dan ahli baik yang berasal dari dalam dan luar negeri. Salah satu start up yang akan dikembangkan melalui GnB Accelerator ini yakni, Sticar merupakan aplikasi yang menghubungkan pengemudi dengan perusahaan yang akan memasang iklan di mobilnya.

Perangkat ini mengumpulkan informasi, mengolahnya dan memandu kerja sistem pengairan, pemupukan serta berbagai peranti lainnya dalam sistem kerja otomatis. Lokasi mobil dapat terlacak melalui sistem mereka sehingga iklan dapat dengan mudah diukur dan menjangkau daerah yang sulit dijangkau billboard. Sementara itu, pengemudi bisa mendapat penghasilan tambahan dari tiap kilometer yang dia tempuh. I Gede Rio Harta Damarwan selaku CEO Sticar menjelaskan, latar belakang berdirinya start up yang bergerak di bidang periklanan ini. Menurutnya, latar belakang bisnisnya sederhana, adanya iklan billboard yang dianggap merusak tatanan ruang kota untuk masyarakat umum. Papan iklan pun beri-

(Atas) Jumpa Media GnB Accelerator. (Bawah) Contoh Start-Up Sticar dan Simplidots. siko pada keselamatan warga kota. “Selain itu, harga billboard misalnya di Jakarta sendiri terhitung mahal, tarifnya bisa sampai Rp150 juta hingga Rp200 juta per bulannya. Sedangkan kalau menggunakan jasa kita, bisa dikonversikan menjadi sekitar 200 mobil” tambahnya. Saat ini pengguna jasa Sticar ini sudah mencapai 4.000 driver. Aplikasi Sticar sudah terdapat di Appstore dan sudah diunduh hingga 17 ribu lebih. Hadir sebagai media pengganti iklan tradisional (billboard), Sticar menyatakan kehadirannya, mengubah cara pandang pengiklan mengenai media iklan saat ini. Artinya, tantangan datang dari bagaimana meliterasi konsumen dalam hal ini pengiklan dalam menggunakan jasa iklan yang sudah memasuki ranah digital.

Aplikasi distribusi Ada pula aplikasi yang bergerak dalam bidang distribusi, yakni SimpliDots. Melalui sistem ini, perusahaan distributor dapat mengelola aktivitas mulai pemesanan dan proses jual-beli, manajemen persediaan, hingga data mining dan visualisasi data. Semua ini dapat dilakukan dengan mudah melalui sistem SimpliDots yang dapat diakses melalui desktop, tablet, bahkan mobile (Android dan Ios). “Iya jadi SimpliDots ini menghubungkan distributor. Tujuannya untuk mempermudah distributor dalam melakukan pengelolaan perusahaan distribusi. Mulai dari menangani pembelian penjualan, utang piutang, dan monitoring posisi karyawan yang sedang bertugas di lapangan,” ujar Jowan Kosasih sebagai Co-founder dan CEO SimpliDots.

Dua Hari, Banyak Inspirasi dari Korea MARI belajar dari Korea Selatan. Kendati sejarahnya terbilang serupa, mereka sama-sama harus menghadapi imperialisme, otoritarianisme, krisis valuta asing, DOK KOTRA

SimpliDots sejak launching sudah berdiri selama 7 bulan dan sudah memiliki 9 distributor tetap. Tantangan yang muncul dalam merintis start up ini menurut Jowan ialah bagaimana merubah mindset dari bisnis tradisional ke bisnis digital. Namun, menurutnya generasi sekarang lebih mulai memahami dan menerima digital. Ke depannya peluang bisa lebih besar. Program GnB Accelerator merupakan program akselerasi yang mendukung pembinaan start up. Selama mengikuti program singkat tiga bulan tersebut, setiap start up peserta akan mendapatkan investasi sebesar US$50 ribu (sekitar Rp666 juta), fasilitas co-working space, serta bimbingan dari para mentor yang berasal dari dalam dan luar negeri. Tahun depan, daftar ya! (M-1)

serta berbagai tantangan lain. Indonesia bisa belajar dari Korea. Bukan cuma menggenjot habis pembangunannya, negeri itu sukses ‘meracuni’ dunia, termasuk Indonesia, dengan Hallyu atau Korean Wave-nya. Secara sistematis dan terintegrasi, budaya pop Korea mengglobal sejak 1990-an. Jadi, enggak cuma histeris saat berjumpa anggota Super Junior Eun Hyuk dan Dong Hae serta aktris Song Ji-hyo yang tersohor lewat serial Running Man, ada banyak inspirasi yang bisa diserap. Tiga bintang Korea itu hadir dalam jumpa media Korea

Brand and Entertainment Expo (KBEE), Senin (4/9), di Sheraton Hotel, Jakarta Selatan. Acara itu diselenggarakan KOTRA, Korea Trade Investment Promotion Agency) 4 hingga 5 September. “ Ko r e a d a n I n d o n e s i a mengalami proses pendewasaan demokrasi yang sama, melebihi negara Asia Timur mana pun, ini merupakan persamaan terbesar,” kata Kim Byung-sam, Direktur Jenderal KOTRA.

Kosmetik hingga ponsel Acara tahunan KOTRA yang baru pertama kali diadakan di Indonesia ini bertujuan

meningkatkan kerja sama investasi dan perdagangan. Salah satu yang begitu menarik bagi Korea, pertumbuhan pengguna internet dan ponsel pintar yang terus melonjak tinggi. Produk-produk Korea diterima hangat di Indonesia, kosmetik, makanan, hingga elektronik. Ada acara konsultasi bisnis, promosi yang diikuti 100 perusahaan Korea Selatan dan 500 korporasi lainnya di Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Namun, tentu saja, kemasan acara ini tetap saja para ikon Korean Wave, ada konser hingga jumpa fan yang pastinya diserbu para penggila Korea! (Zat/M-2)


MUDA

MINGGU, 17 SEPTEMBER 2017

17

Fesyen itu Kerja Keras Mereka mempelajari bisnis fesyen, mulai jenis kain, desain, membuat press release, menyusun rencana usaha, hingga membuat look book.

IIS ZATNIKA

muda@indonesia.com

D

ESAIN dirayakan di panggung peragaan busana serta bazar produk fesyen, desain interior, desain media digital, fotografi, hingga make-up artistik. Selama 10 hari, Creative Week 2017, diselenggarakan LaSalle College Jakarta di Food Society, Kota Kasablanka Mall (Kokas), Jakarta, 9 hingga 20 Agustus.

Para mahasiswa kampus LaSalle College Jakarta berkolaborasi memperkenalkan pengalaman desain pada kaum urban Jakarta. Tentunya, sembari memperkenalkan karya dan bisnis mereka. Sebagian tampil dalam aneka pertunjukan yang digelar silih berganti dan ada pula yang fokus menjual produknya. Anak-anak muda dari semua program, mulai desain feyen, bisnis fesyen, desain interior, desain media digital, fotografi, hingga make-up artistik, eksis di sini. FOTO-FOTO: DOK PRIBADI

Muda mewawancarai Natasha Putri Mentari, production manager Bureaucrat, salah satu dari 10 merek fesyen yang eksis di sana. Ceritakan dong tentang Bureaucrat? Mereka ini adalah salah satu tugas akhir dari kampus aku, LaSalle College Jakarta, seperti skripsi. Kami ditugaskan mencari konsep sampai akhirnya berproduksi untuk ditampilkan dalam Creative Week 2017. Sebenarnya Bureaucrat ini tugas berkelompok, anggotanya tiga orang. Saya buat konsep oďŹƒceware, merek lokal kan masih jarang yang benar-benar fokus di sana. Namanya sendiri, jika dibahasa-Indonesiakan, artinya birokrat. Kami memang cari nama yang benar-benar dekat dengan dunia kantor. Jadi ketika orang menyebut Bureaucrat, pasti langsung kepikiran itu tentang baju kantor. Jadi fokus ke baju untuk perempuan karier? Kami fokus untuk kantoran yang formal, tapi enggak boring, biasanya baju kantoran kan identik dengan desain yang membosankan. Kami coba modifikasi dengan pemilihan bahannya semiwol, tetap formal tapi juga fashionable. Jenis desain dan karakternya? Basic, diusahakan tidak yang terbuka tapi tetap feminin. Karena mau mewakili citra perempuan kantoran, yang punya power. Produksi kalian sudah berapa banyak? Yang sudah terjual 150-an buah, modelnya ada 25. Kisaran harganya sekitar Rp250 ribu sampai Rp650 ribu. Bureaucrat akan diteruskan sebagai bisnis serius? Kami masih ada tugas kuliah yang perlu dikerjakan, untuk kedepannya mungkin mau di arahkan ke sana. Pembelajaran yang didapat selama menggarap Bureaucrat? Pastinya sih team work, karena ini kan kerja bareng. Saya di bagian produksi, juga ada yang bertugas di laporan marketing. Saya juga belajar soal teknik mengelola waktu, kejar target dalam waktu 3 sampai 4 bulan.

Natasha (tengah) dan dua anggota tim Bureaucrat lainnya.

NATASHA PUTRI MENTARI Tempat, tanggal lahir: Jakarta, 24 Februari 1996

Jurusan:

Fashion Business LaSalle College Jakarta

Jabatan: Production Manager Bureaucrat

Seberapa penting Creative Week itu? Kami peroleh banyak pengalaman dari Bureaucrat, benar-benar membangun dari nol. Cari sendiri vendor-vendornya, penting banget buat pengalaman ke depannya. Omzet Bureaucrat? Omzet penjualan selama 2 minggu di lokasi sekitar Rp30 juta sampai Rp35 juta. Pendapat kalian tentang Creative Week? Sebenarnya LaSalle setiap tahun mengadakan acara Creative Week, namanya saja yang berbeda-beda. Menurut saya acara ini sangat membantu karena kami benar-benar harus menjualnya sendiri, bertemu customer, face to face dengan mereka. Bagaimana dengan field trip yang kalian lakukan? Sejauh ini pernah ke Bandung, Museum Batik, terus ke Yogyakarta dan Solo. Pelajaran yang di dapat? Lebih ke melihat-melihat cara pembuatan, dalam hal ini batik. Melihat langsung karya fesyen itu dihasilkan sehingga tahu detail pembuatannya. Pembelajaran paling penting selama kuliah? Kami diajarkan aneka software terkait dengan dunia desyen, termasuk juga teknik foto shoot, poster. Semua pelajaran membantu, tapi yang paling penting itu. Pesan untuk anak-anak muda yang ingin bergelut di dunia fesyen? Harus mau kerja keras, karena untuk mencapai sesuatu harus ada kerja kerasnya. (*/M-1)


18

MINGGU, 17 SEPTEMBER 2017

MEDIA ANAK

Serunya Repcil Jabar Wawancara Pak Gubernur Aher

FOTO-FOTO: MI/SURYANI WANDARI

(Kiri) Salah satu Reporter Cilik mengajukan pertanyaan kepada Pak Ahmad Heriawan, Gubernur Jawa Barat. (Kanan) Proses menulis dalam pelatihan Reporter Cilik di Gedung Indonesia Menggugat, Bandung

CARI TAHU YUK SURYANI WANDARI

mediaanak@mediaindonesia.com

“A

PA sih pak enak dan susahnya menjadi gubernur?” kata Hasya, Reporter Cilik (Repcil) Media Anak Media Indonesia asal Bandung kepada Gubernur Jawa Barat, Pak Ahmad Heriawan, Rabu (13/9). Sontak pertanyaan ini membuat gubernur yang sering disebut Pak Aher ini tersenyum. Beliau pun menjawab, “Aduh pertanyaannya pribadi sekali ya. Banyak sih ya, ketika dapat berita tentang Jawa Barat yang baik suka tersenyum, tapi tiba-tiba dapat berita yang jelek kaget dan tegang lagi. Setiap hari ada saja yang buat senyum atau kaget, tapi kebanyakan senangnya karena yang susah saya bikin senang,” kata Pak Aher kepada para Reporter Cilik. Ya, bagaimana pun Gubernur harus memastikan masyarakat yang dipimpinnya aman dan sejahtera ya sobat. Tak mengherankan Pak Aher selalu menjadikan berita menjadi sumber informasinya untuk meningkatkan kinerja. Nah sobat Medi, masih banyak loh pertanyaan yang dilontarkan para Repcil kepada Pak Aher. Mau tahu? Eitt sebelum itu cari tahu yuk bagaimana persiapan sebelumnya!

Pelatihan seharian Sebelum wawancara dengan gubernur, para Repcil telah melewati proses seleksi dari 2.500 naskah tulisan yang masuk. Untuk wilayah Jawa Barat, ada 50 siswa dari Jawa Barat yang terpilih dan diperkenalkan dengan dunia jurnalistik, dari pagi hingga sore. Para Repcil asal Bogor dan Bekasi mengikutinya pada Kamis (7/9), sedangkan anakanak Bandung pada Selasa (12/9) di Gedung Indonesia Menggugat. “ R e porter Cilik ini dilatih

menulis. Menulis itu memang bukan hanya untuk koran saja, tapi majalah, media online, bahkan media sosial. Indonesia merdeka pun karena tulisan loh, yakni naskah proklamasi,” kata Pak M Oemar Sidiq, Kepala Divisi Pengembangan Bisnis Media Indonesia dalam sambutannya. Pelatihan hari itu dipandu redaktur Media Anak Media Indonesia, Kak Iis. Ia menjelaskan perjalanan produksi koran, pekerjaan seorang reporter hingga teknik menulis. Untuk menulis sebuah berita, unsur 5 W (apa, di mana, mengapa, siapa, kapan) + 1 H (bagaimana) harus lengkap loh Sobat Medi. Lalu judul dan paragraf pertama pun tak kalah penting, ibarat wajah, sebuah judul menggambarkan menarik tidaknya tulisan. “Judul harus berisi 5 kata yang menarik. Judul dan kalimat pertama harus berisi kalimat yang menarik perhatian pembaca, tentang hal yang unik, menarik, penting atau hal yang baru,” kata Kak Iis.

Wawancara gubernur Setelah pelatihan jurnalistik, para Repcil kemudian mempraktikkan ilmu yang sudah didapatnya, yakni teknik wawancara. Repcil yang berasal dari Bogor, Bekasi, dan Bandung berkesempatan mewawancarai orang nomor 1 di Jawa Barat, yakni Pak Ahmad Heriawan, di Gedung Sate. Sejumlah pertanyaan yang dibuat masing-masing Repcil dilontarkan, mulai kontribusi, pengalaman, serta berbagai prestasi yang telah dicapai selama Aher berkiprah di Jabar. “Aku bertanya tentang fasilitas untuk kaum difabel, karena terinspirasi dari Omku. Menurut Pak Aher, fasilitas publik untuk kaum disabilitas ini sudah terelaliasasi di beberapa tempat dan akan segera dilengkapi agar kota menjadi semakin nya-

man,” kata Luna, SD BPI Bandung. Dalam wawancara itu, Pak Aher pun mengungkapkan kebanggaannya terhadap anak Jawa Barat yang cerdas, ramah, dan berprestasi. Ia pun berpesan anak Indonesia berperan sesuai porsinya, yakni belajar. “Teruslah menambah pengetahuan dengan budaya membaca, baik membaca buku fisik maupun elektronik, itu tergantung kebiasaan dan kenyamanan supaya wawasan terus bertambah. Jangan sampai jam untuk membaca lebih sedikit daripada bermain,” pesan pak Aher. Dengan penuh keakraban, Pak Aher pun merasa antusias dapat bertemu repcil yang cukup banyak. “Ini merupakan kali pertama diliput oleh anak-anak apalagi reporternya banyak sekali. Ini juga wawancara paling lama selama saya menjabat jadi gubernur,” Pungkas pak Aher sambil tersenyum. Seru kan sobat? Kegiatan Repcil pun masih berlanjut loh. Ikuti terus cerita Medi ya! (Suryani Wandari/M-1)

Dari hasil wawancara Repcil bersama Gubernur Jawa Barat, terungkap beberapa fakta mengenai Pak Aher • Tinggal dengan sang nenek waktu kecil. • Saat SD, ia berangkat dari rumah ke sekolah nyeker, tidak pakai sepatu atau sandal. • Saat SD, bukunya dibungkus kantong plastik dan disimpan dipunggung bawah baju agar tak jatuh ke sawah. • Bangga terhadap anak-anak Jawa Barat karena cerdas, ramah, dan mudah diatur. • Menghadapi masalah dengan tenang dan senyum. • Tidak pernah bercita-cita jadi gubernur. • Baginya, keluarga sangat berperan mendukungnya jadi gubernur. •

Kedua anak perempuannya selalu mengingatkan untuk tidak korupsi. • Terbiasa menerima tamu hingga larut malam. • Selalu tidur di atas pukul 00.00 tapi tidak pernah telat bangun untuk salat Subuh. • Senang ada anak-anak yang pintar mereportase atau melaporkan sebuah kejadian. • Paling suka pelajaran matematika.

• Makanan kesukaannya daging kambing dan nasi liwet.


MEDIA ANAK

MINGGU, 17 SEPTEMBER 2017

19

Rawat, Peduli,

dan Sayangi Mereka

Sugar Glider

SURYANI WANDARI

mediaanak@mediaindonesia.com

M

EMAKAI baju berwarna cerah dengan model yang unik, beberapa anjing mungil terlihat berjalan-jalan bersama pemiliknya, bahkan di antaranya ada yang didorong memakai kereta bayi, Jumat (8/9). Tak hanya itu ada pula anjing jenis siberian husky mirip serigala yang menggonggong kencang. Bahkan anjing berukuran cukup besar jenis golden berjalan mendekati Medi sambil mengendus. Eiiitt rupanya anjing ini hanya ingin dielus tangan Medi loh sobat. Jika kalian suka takut melihat dan dekat dengan anjing, di acara Indo Pet Expo 2017 yang diselenggarakan 8 hingga 10 September di Indonesia Convention Exhibition, BSD City, Tangerang Selatan Banten ini kita enggak perlu takut loh karena mereka sudah jinak bahkan beberapa hewan bisa diajak bermain nih sobat. Bukan hanya anjing, ada pula hewan lucu dan menggemaskan di sini yang tentunya merupakan hewan yang bisa dipelihara. Yuk kenalan sama mereka.

Musang lagi bete Pertama yang menarik perhatian Medi adalah musang. Musang akar yang masih bayi ini tampak berjalan-jalan dari tangan hingga pundak pengunjung yang ingin berfoto. Ada pula musang bulan berukuran cukup besar dengan berat 12 kg. “Musang bulan ini merupakan jenis musang terbesar kedua setelah binturong yang ukurannya bisa mencapai sebesar sepeda motor,” kata Kak Anja, keeper Perkumpulan Pemerhati Musang Indonesia (Pepmi). Warna hitam dengan warna putih di ujung ekornya, pengunjung selalu ingin mengelus bulu di tubuhnya loh. Musang ini sama sekali enggak merasa terganggu bahkan dia keeanakan saat tubuhnya digaruk. Hihi lucu ya. Namun ada satu musang yang sedang murung di kandangnya, musang jenis pandan yang sering dipelihara orang. Kenapa disebut pandan ya? Ya, sesuai namanya musang ini bisa menghasilkan wangi pandan dari tubuhnya, tapi ini tidak berlaku bagi musang betina ya sobat. Tapi kenapa ya dia murung? “Musang bernama Giant ini lagi bete, dia nggak mau ketemu orang karena seharusnya siang hari dia tidur,” kata Kak Anja. Ya benar sobat, musang termasuk hewan nokturnal atau hewan yang aktif di malam hari, dan tidur di siang hari seperti kelelawar. Nah musang jenis pandan ini yang banyak dipelihara orang-orang, selain menjadi teman main, musang jenis ini biasanya dipakai untuk memproduksi kopi luwak loh. Menurut kak Anja, memelihara musang ini pun cukup mudah jika dibandingkan dengan kucing dan anjing. “Makanannya adalah buah-buahan dan makanan kucing, untuk merawatnya pun mudah cukup dibersihkan dengan sampo biasa,” kata Kak Anja.

Seperti landak kebanyakan, landak memang mempunyai duri di bagian atas tubuhnya. Duri ini untuk mempertahankan diri dari pemburu, ia biasanya akan mendirikan durinya jika merasa terancam atau waspada pada sekitarnya. Tapi tenang sobat, duri pada landak mini ini seperti sikat, cukup rapat dan tidak terlalu tajam. A d a pula suger glider yang ukurannya ke c i l , b a h kan saking kecilnya bisa digenggam tangan loh. Ia termasuk mamalia, keluarga marsupial seperti kangguru atau koala yang merupakan hewan berkantung. Tak heran jika suger glider ini suka sekali diam di saku baju pemiliknya jika sedang bermain. Hihi lucu kan sobat. Habitat aslinya ada di Australia dan Papua. Mereka hewan sosial, hidup berkelompok 10 hingga 15 ekor, dengan masa hidup sekitar 12-15 tahun.

Beragam lomba Bukan hanya di pamerkan, hewan-hewan ini pun kadang diikut sertakan dalam beragam lomba loh, seperti Beauty Contest Parkit, lomba ketangkasan otter atau berang-berang seperti makan lele, lomba pasang harness, atau lomba masuk pet cargo. Ada pula lomba untuk suger glider seperti adu cepat makan ulat, lomba panjat tali, lomba berjalan di atas tali, hingga lomba glide to me. Nah seru kan sobat Medi? Selain bisa melihat kalian juga bisa melihat ketangkasan hewan peliharaan ini. Ketua panitia Indo Pet Expo 2017 menyatakan kegiatan ini penting karena mengundang pihak-pihak penggemar, penyayang, dan peduli hewan peliharaan. “Banyak hewan telantar yang semula dibeli atau dirawat baik lalu diabaikan. Partisipasi para pembela dan pengayom hewan ini menyiapkan hewan untuk diadopsi merupakan peran mulia,” kata ibu Wiwiek Bagja, ketua Indo Pet 2017. Sobat Medi tertarik memelihara salah satunya? Yuk jadi penyayang binatang yang peduli hidup hewan dan lingkungannya.

Marmut

Si imut yang menggemaskan Bagi sobat medi yang ingin punya teman bermain, kamu bisa memilih hewan kecil yang lembut nan jinak. Selain kelinci dan marmut, ada landak mini dan sugar glider, kira-kira sobat Medi sudah tahu belum ya?

Burung Paruh Bengkok

Kucing Persia

FOTO-FOTO: MI/SURYANI WANDARI

Hewan-hewan menggemaskan ini bisa jadi pilihan untuk dipelihara.

Musang bernama Giant ini sedang bete dan tidak mau diajak bermain.

CARI TAHU YUK

Yang Perlu Diperhatikan saat Pelihara Hewan 1. Disiplin

Kedisiplinan akan membentuk karakter hewan. Akan lebih baik jika sifat disiplin tersebut diterapkan pada hewan peliharaan sejak dini. Tentukan bagian rumah yang mana yang diizinkan untuk dimasuki dan tidak boleh, perabotan mana yang boleh untuk disentuh dan tidak.

2. Beri perhatian dan waktu

Anjing dan kucing ialah tipe hewan yang ingin sekali dimanja. Mereka sangat menyenangi aktivitas di luar seperti berjalan jalan dan bermain.

3. Mencegah hewan merusak perabot rumah

Pada kucing, mereka gemar menggaruk garuk sofa, karpet maupun kaki meja. Sebenarnya ini cara kucing untuk mengasah kukunya agar selalu tajam. Mereka membutuhkan kuku tajam agar dapat memanjat maupun membela diri saat bertarung dengan kucing yang lain. Untuk mengatasi hal tersebut Anda bisa melilitkan selotip pada benda yang sering dicakar dengan bagian yang lengket diletakkan di luar sehingga terasa lengket. Kucing akan kehilangan nafsunya untuk menggesekkan kuku pada benda tersebut. Selalu

potong kuku kucing agar lebih rapi dan tidak merusak perabot. Anjing juga memiliki kebiasaan yang kurang menyenangkan. Mereka akan menggaruk daun pintu jika ingin keluar atau masuk ke dalam ruangan. Tempelkan plexiglass pada bagian yang sering digaruk hingga kebiasaan buruk tersebut hilang. Kelinci dan marmut memiliki kebiasaan lain lagi. Mereka gemar membuat terowongan di halaman rumah. Jika Anda menemukan tanda-tanda kelinci akan menggali lubang, segera tutup dengan batu kerikil dan siram daerah tersebut menggunakan larutan antiseptik yang berbau menyengat.

4. Mengatasi bulu hewan

Pada hewan mamalia seperti anjing dan kucing, masalah bulu tidak dapat dihindari. Dipastikan akan banyak bulu beterbangan di dalam dan luar rumah. Jika ada anggota keluarga yang memiliki alergi terhadap bulu, sebaiknya Anda perlu membuat kandang di luar rumah. Sediakan vacum cleaner untuk membersihkan bulu di sela-sela karpet maupun sofa. Bisa juga Anda membeli roller bulu yang banyak dijual di petshop. Sumber: pet-lover.id


20

HIBURAN

MINGGU, 17 SEPTEMBER 2017

Tingkat pendengar radio di Indonesia

Durasi Mendengar Radio per Minggu

Berdasarkan riset Nielsen pada kuartal ketiga 2016, 38% masyarakat masih mendengar radio saat ini.

2014

16 jam

2015

16 jam 14 menit

Kota Asal Pendengar Radio Terbanyak

2016

16 jam 18 menit

97%

Palembang

64%

Makassar Bandung

54%

Banjarmasin

53%

1974: 47 stasiun dengan 118 pemancar 1975: 48 stasiun dengan 130 pemancar 1980: 948 stasiun non-RRI

51%

Yogyakarta

Jumlah radio di Indonesia

2011: 2590 stasiun radio Pendengar Radio Berdasarkan Usia

di o i d Ra n a ng a mb e k 1 April 1933 r Pe Berdirinya SRV (Solossche

2016: 1550 radio terdaftar

10-14 tahun

13 jam

19%

15-34 tahun

15 jam 37 menit

38%

35-49 tahun

18 jam

28%

50-65 tahun

17 jam 20 menit

13%

>65 tahun

16 jam 22 menit

2%

SUMBER: RRI/NIELSEN/TIM MI GRAFIS: NOVIN

1975

a esi n o Ind

2010: 700 stasiun radio

Dibentuknya sistem jaringan yang dapat menghubungkan radio di seluruh Indonesia.

11 September 1945 Berdirinya Radio Republik Indonesia (RRI).

MI/ATET DWI

Radio Vereeniging) sebagai pelopor radio di Indonesia.

17 Agustus 1976 MI/ATET DWI

Maret 1946 DOK. GEHEUGENVANNEDERLAND

16 Juni 1925 Berdirinya BRV (Bataviasche Radio Vereeniging), siaran radio pertama di Indonesia.

Diluncurkannya Sistem Komunikasi Satelit Domestik (SKSD) Palapa.

Siaran luar negeri RRI pertama kali diluncurkan.

17 Desember 1974 Berdirinya Persatuan Radio Siaran Swasta Niaga Indonesia (PRSSNI).

1983 PRSSNI mengalami perubahan nama menjadi Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia (PRSSNI).

Digitalisasi Radio Sebuah Keniscayaan Perkembangan teknologi berdampak juga ke industri radio. Radio dituntut untuk lebih kreatif dan digital sesuai dengan perkembangan zaman. THALATIE K YANI

thalatie@mediaindonesia.com

S

IAPA bilang dunia radio tenggelam dan dikalahkan digitalisasi teknologi. Faktanya kehadiran radio masih masif jika dibandingkan dengan televisi meski pertumbuhan bisnisnya tidak sebesar televisi. Menurut Presiden Direktur (Presdir) PT Mahaka Radio, Adrian Syarkawie, radio masih memiliki pendengar meski mengalami penurunan bila dibandingkan dengan tahun lalu. Berdasarkan hasil diskusi dengan lembaga riset Nielsen, penurunan itu terjadi karena migrasi pendengar dari cara mendengarkan radio konvensional ke digital seperti streaming. Jadi, sebenarnya radio masih memiliki pendengar, yang membedakan platform yang digunakan untuk mendengarkannya. “Walaupun belum semua radio mempunyai aplikasi streaming, secara keseluruhan orang masih mau mendengarkan radio karena sekarang sudah ada fitur radio di handphone masing-masing. Jadi, kita sudah melihat potensinya masih bagus dan aman bahkan digital yang katanya trennya luar biasa justru jadi benefit,” terangnya di Jakarta, pekan lalu. PT Mahaka Radio (MARI) menyadari pentingnya bersahabat dengan digital, bahkan melakukan ekspansi untuk memperbesar market share.

PT MARI sebelumnya hanya memiliki 3 radio, yakni Jak FM, Gen FM Jakarta, dan Gen FM Surabaya. Dengan pasar yang telah dimiliki, PT MARI menambahkan lagi, yakni Hot FM, Kis FM, Mustang FM, dan Lite FM. Ekspansi ini dilakukan mengikuti keputusan perusahaan sebagai perusahaan Tbk. “Jadi otomatis dengan kondisi kita nambah radio ada HOT FM kemudian ada KIS FM Mustang FM, dan Lite FM. Yang kita akuisisi harapan dan target untuk memperbesar market share sehingga ke depannya angka market share yang kita kejar di angka 59%-65%,” tambahnya.

Digital Digital, menurut penyiar Gen FM Kemal Mochtar, menjadi keniscayaan dan digemari pendengar belakangan karena transisi radio konvensional ke digital perlahan berjalan 2-3 tahun belakangan. Namun, selama Jakarta masih macet, radio masih dibutuhkan. “Kalau ditanya pendengar ke mana, cabut semua ke digital. Jadi digital ini sudah menjadi favoritlah semua orang. Cuma alhamdulillah Jakarta ini masih macet. Di situlah kita mengisi,” serunya dengan santai. Tidak hanya Indonesia, pergeseran radio ke digital juga dialami negara lain, seperti Australia dan Singapura. Bahkan di Swedia, radio konvensional sudah hilang pada 2011. Meski sudah mulai menyesuaikan

MI/HLDA

Suasana siaran di studio Gen FM dengan tren digital, radio sebagai media konvensional tetap ada. Platform digital di PT MARI diposisikan sebagai pelengkap untuk mendukung supaya market-nya bisa diraih dengan lebih besar. Misalnya Jak FM sama Gen FM, pendengar keduanya hanya orang Jakarta, tapi begitu memasuki digital berupa streaming radio, pendengar banyak yang berasal dari luar Jakarta. “Contoh Hot FM launching itu baru loh kita lakukan promosi melalui media sosial dan semua platform digital begitu launching bahkan banyak yang datang launching itu dari luar kota, ada yang dari Balikpapan, Sulawesi, dan Kalimantan. Berarti kan market-nya sudah bisa lebih lagi,

padahal radio itu kan market-nya sangat lokal. Jadi, secara market dia bisa jauh lebih luas daripada sekarang,” ujar Adrian.

Tantangan Kehadiran digitalisasi ternyata membawa tantangan tersendiri, yakni kreativitas. Pasalnya persaingan tidak hanya di industri yang sama, tapi juga di luar industri media. Misalnya di Youtube atau media sosial lainnya. HOT FM, misalnya, yang segmentasi dangdut dan melayu pun melakukan penyesuaian. Selain siaran konvensional, siaran stasiun ini dapat diakses melalaui streaming radio dan live video di Youtube.

Menurut salah satu penyiarnya, Kojek, media sosial harus dimanfaatkan untuk membuat pendengar dekat dengan mereka. Kojek dan rekan penyiar lainnya juga memposting lawakan segar mereka di akun Instagram. “Contohnya, kita punya misalkan ‘Tahan Tawa Battle’ antara penyiar satu dengan penyiar 2. Sama paling ada sesi-sesi ‘Bengkok (Belajar Cengkok)’ karena kan HOT FM muterin lagu dangdut sama Melayu. Kita Mahaka kan punya segmentasi masing-masing kan ya. Kalau Jak FM lebih matur, Gen FM anak muda dan lagu-lagu Indonesia. Jadi memang mereka sudah memiliki pakempakem sendiri,” tambah Kojek yang merupakan seorang rapper Betawi juga. Setali tiga uang dengan HOT FM, Kemal menggunakan media sosial untuk mengundang topik pembahasan hingga kuis. “Gen FM juga gitu, jadi apa yang ada di radio, di Twitter, Instagram, Facebook, di video-video juga. Tapi enggak berarti plek-plekin dimasukin ke digital. Jadi lebih ke cara menarik pendengar lewat digital,” tuturnya. Dengan digitalisasi, Kojek merasa saran yang diberikan pendengar bisa menuntut penyiar untuk lebih kreatif dalam menghasilkan konten. Radio pun kadang melakukan gathering dengan pendengar sebagai ruang untuk saling dekat dan menggali saran. “Paling malah kita dituntut untuk

lebih kreatif. Kalau di online atau digital kan beda, kita dituntut untuk lebih ekspresif lagi. Kita harus bisa semua lini,” jawabnya dengan tertawa ringan.

Pilihan Bagi Adrian, keputusan PT MARI melakukan go public ialah pilihan. Pasalnya pengembangan butuh pertimbangan yang matang karena menggunakan modal sendiri. Sementara itu, kondisi industri luar biasa berkembang dan perubahannya cepat sekali. Pilihan go public dilakukan agar perusahaan mendapatkan modal dari publik sehingga rencana ekspansi maupun pengembangan bisnisnya bisa lebih cepat direalisasikan. “Sehingga perubahan market-nya bisa segera kita kejar. Tapi kalau kita menggunakan modal sendirikan butuh waktu yang lebih lama,” tukasnya. Radio sebagai industri media masih dinilai menarik dan menjanjikan. Meski belum menjanjikan seperti media lainnya, secara growth bottom radio memiliki peluang. “Cuma ya memang tren digital sekarang yang dilihat hanyalah dari sisi atas growth-nya berapa, tapi bottom dan belum profit kalau radio kita mungkin secara topnya masih jauh bila dibandingkan dengan TV, tapi secara bottom bisa lebih sehat daripada industri media mana pun karena marginnya kita bisa main di 52%,” jelasnya. (*/M-1)

MUSIK

Suarakan Keberagaman Indonesia SELAMA dua hari, 9-10 September lalu, Garuda Wisnu Kencana (GWK), Bali, tampak ramai. Festival musik terbesar kembali digelar ke-15 kalinya dengan tema #UnitedWeloud. Tema itu sengaja dipilih untuk menyatukan semua keberagaman yang dimiliki Indonesia. Managing Director Indonesia, Novrial Rustam, selaku penyelenggara Soundrenaline 2017, mengatakan, ketika semua talenta kreatif negeri ini bersatu menampilkan sebuah karya seni yang fenomenal, akan terjadi sebuah keutuhan, persatuan, dan harmoni. “Inilah kata kunci Soundrenalin kali ini. Berbagai ragam musik di Indonesia kemudian di-united-kan dalam Soundrenalin. Yang disuarakan adalah pesan utama kreativitas para musisi yang secara maksimal menyuarakan kebersamaan. Selain musik, akan dilibatkan beberapa karya seni yang ikut dipamerkan kali ini,” ujarnya. Karya seni yang dipamerkan

berasal dari tujuh pemenang Soundrenaline Visual Art dari 7 kota di Indonesia dengan seni dan kekhasan masing-masing. Mereka Darmawan Aji (Tangerang), Giar Givandra (Bandung), Rudy Sulistyo (Yogyakarta), Lukman Hakim (Sumatra Utara),

Yoga Wahyu Prasetya (Sidoarjo), Kamiludin (Makassar), dan Ilham Indika (Palembang). “Saya bersama dengan tujuh seniman mural dari berbagi kota di Indonesia membuat sebuah karya bersama di Soundrenaline 2017. Proyek ini penafsiran kami akan semangat United We Loud yang merupakan sebuah perpaduan banyak karakter tapi tetap satu,” ujar Darmawan Aji.

Kolaborasi

Angkuy Bottlesmoker tampil dengan balutan wardrobe khusus ciptaan John Martin Pemenang GAC 2016 bidang style

Di hari pertama, kolaborasi musik folk dengan sentuhan indie pop khas band Start and Rabit berkolaborasi dengan Bottle Smoker, musikus elektronik yang dikenal dengan bunyibunyi unik dalam aransemen lagu tanpa lirik. Elda Suryani, vokalis Stars and Rabbit, mengatakan, kolaborasi antara grupnya memang terbilang unik dan mengesankan. “Bisa dibayangkan jika dua genre musik beda ini digabungkan, tentunya akan menghasilkan warna

Rhythm of People, supergrup kolaborasi Iga Massardi dan Marco Steffiano Barasuara, Kikan Namara, Choky NTRL, dan Stella Gareth Scaller membawakan kaleidoskop musik 1980-an hingga 2016. (Dari kiri) Abenk Alter, Kurniawan Ramadhan, Muklay. Visual artist yang berkolaborasi membuat mural tangga di Soundrenaline 2017. musik yang tentunya berbeda,” kata Elda. Meski penampilan perdana kolaborasi dengan Bottle Smoker, Elda mengaku mereka sudah berteman sejak akhir 2016. “Kami memang baru berkolaborasi, sudah berteman sejak akhir 2016 dan sering ber-

sama-sama mengisi acara konserkonser musik,” kata mantan vokalis EVO Band yang memulai karier dari kafe-kafe ini. Senada dengan Elda, Angkuy, personal Bottle Smoker, pun mengaku siap memberikan warna musik yang beda. “Kalaupun selama ini kami memainkan music unik dengan menggunakan pelbagai instrumen yang ada seperti noise box, kali ini tentunya sedikit beda dan unik,” ujar pria yang bernama lengkap Anggung Suherman ini. Dialog Dini Hari, kelompok musik

folk kenamaan dari Bali, menyoroti pesan positif yang ingin disampaikan Soundrenaline ke penjuru negeri. Musik memiliki kekuatan untuk membawa sebuah pesan yang ingin disampaikan secara apik dan mengalun. “Festival besar Soundrenaline akan mampu menyebarkan pesanpesan positif ke banyak penikmat musik agar terus berkarya dan mempererat persatuan di tengah keragaman,” ungkap Dadang Pranoto, vokalis dan gitaris Dialog Dini Hari. (Arnoldus Dhae/M-4)


KULINER

MINGGU, 17 SEPTEMBER 2017

Minimalis di Boat Noodle

Aneka Boat Noodle

FOTO-FOTO: MI/ARYA MANGGALA

Mi yang disajikan dalam porsi kecil ini biasanya disajikan di atas perahu. Hidangan autentik Thailand ini hadir di Jakarta. RIZKY NOOR ALAM

rizkynoor@mediaindonesia.com

J

IKA Anda berkunjung ke Thailand, tentunya tidak lupa mampir ke Bangkok. Ibu kota ‘Negeri Gajah Putih’ itu tentunya tidak asing dengan street food khas. Kini untuk mencicipi penganan itu, Anda tidak perlu jauhjauh ke Thailand, cukup berkunjung ke Restoran Boat Noodle yang terletak di Mal Gandaria City, Jakarta Selatan. Menu utama yang menjadi unggulan tempat ini ialah boat noodle. Uniknya hidangan mi itu disajikan dalam porsi kecil sehingga Anda tidak akan puas hanya makan satu mangkuk. Sesuai namanya, di negeri asalnya, hidangan ini dijual di atas perahu. Guna menghindari mi tumpah saat disantap, porsi dibuat lebih sedikit. Pengunjung yang datang bisa memilih dua varian mi dan kuah. Untuk kuah ada pathumthani dan ayutthaya. Untuk mi, Anda bisa pilih antara egg nodle dan rice noodle, serta pilihan daging atau ayam. Varian kuah pathumthani berwarna gelap dengan rasa yang mirip semur tapi lebih gurih dan asin, sedangkan varian kuah Ayutthaya, teksturnya lebih creamy karena pakai santan dengan warna yang gelap, rasanya sedikit manis tapi gurih. Untuk minya ukurannya kecil-kecil dengan tekstur yang kenyal. Mi ini semakin lengkap de-

Flame grilled ayam

ngan pilihan daging atau ayam dengan potongan batang kangkung, cincangan bawang putih goreng, daun ketumbar serta bakso daging atau bakso ayam. Harga per por sinya sangat murah hanya Rp8.500. Hidangan lain yang patut dicicipi ialah flame grilled ayam legend. Sajian ini merupakan ayam di bagian paha yang dihilangkan tulangnya. Daging tanpa tulang itu dimarinasi dengan ketumbar, saus tiram, kecap asin, dan gula. Setelah itu baru dimasukkan ke oven selama 30 menit sebelum dipanggang. Dagingnya terasa lembut dengan cita rasa gurih dan sedikit pedas dari bumbubumbu yang meresap hingga bagian dalam. Rasa daging ayam itu semakin lengkap

dengan saus yang terbuat dari cabai, gula aren, perasan jeruk lime, daun bawang, bawang merah, dan beras ketan yang sudah disangrai dan haluskan. Beras ketan tersebut berfungsi untuk mereduksi rasa asam yang kuat dari air lime tersebut. Untuk yang satu ini banderol terjangkau hanya Rp39.999 per porsi. “Kita juga ada thai popeye tempura yang terbuat dari daun kangkung hidroponik yang digoreng dengan tepung tempura. Teksturnya renyah dan rasanya gurih. Saus pelengkapnya saus tempura dengan cita rasa asam, peda, dan gurih,” jelas Area Manager Boat Noodle, Ervin Irawan, kepada Media Indonesia, Jumat (25/8).

Ringan

Krapow chicken rice

Hidangan ini dijual di atas perahu. Guna menghindari mi tumpah saat disantap, porsi dibuat lebih sedikit.

Bila ingin bersantap makanan ringan, coba cicipi grilled chicken meatball dan grilled beef meatball. Sesuai namanya, camilan ini merupakan bakso tusuk yang dipanggang dan didampingi saus. Selain mi, sejumlah makanan berat bisa menjadi pilihan Anda. Coba krapow chicken rice, yaitu nasi yang dinikmati dengan daging ayam cincang yang dimasak dengan berbagai bumbu dan

dilengkapi telur mata sapi setengah matang. Rasanya gurih dan sedikit manis. Ada juga hulk smash chicken curry, yang merupakan nasi yang dinikmati dengan daging dada ayam yang sudah di-fillet yang dimasak dengan terung dan saus green curry. Rasanya gurih dan pedas. Makanan penutupnya, yang populer ialah sangkaya. Hidangan ini merupakan roti kukus yang dinikmati dengan saus sangkaya. Saus sangkaya memiliki cita rasa yang unik yaitu gurih dan manis yang terbuat dari saus pandan, kuning telur, tepung maizena, dan susu. Rotinya yang lembut dan saus sangkaya yang unik cocok dinikmati selagi panas, harganya pun hanya Rp35.545.

Minuman Untuk pelega dahaga, Boat Noodle menyediakan begitu banyak pilihan minuman. Seperti coconut iced blended yang merupakan minuman rasa kelapa yang terbuat dari sirop kelapa dan susu evaporate, rasanya yang segar, gurih, dan manis cocok untuk menetralkan beragam rasa makanan yang sudah dinikmati. Ada pula minuman bai toey, yang merupakan minuman yang terbuat dari air rebusan daun pandan dan diberi sedikit gula. Rasanya segar, sedikit manis, dan aroma pandannya juga terasa, sangat khas Thailand. Ada pula beragam minuman thai tea seperti cha manao yen (thai lemon tea) yang menyegarkan dan rasa teh khas Thailandnya yang kuat. Anda yang ingin menikmati beragam street food khas ‘Negeri Gajah Putih’ dapat mengunjungi tempat ini. Selain rasnya yang autentik, beragam makanan dan minuman yang dijajakan dijual dengan harga yang terjangkau. (M-4)

e’s ey p po a ai r Th pu tem

ball eat m ken chic d e l l Gri

legend

Masakan Rumahan

di Mendjangan

Aya mb ese ngk ek

PERANTAU yang tinggal di perkotaan tentunya merindukan masakan rumahan, meski masakan rumahan tetap dengan sentuhan modern. Semua itu bisa dinikmati di Restoran Mendjangan di kawasan Kemang, Jakarta Selatan. Restoran yang secara resmi mulai beropera s i p a d a e s o k ini menyuguhkan beragam makanan pedas Indonesia dengan d e n g a n s u w i ra n cita rasa rumahan daging bebek. dari beragam daerah. Coba juga Konsep masakan yang nasi goreng disuguhkan ada dua makambing yang cam, yaitu prasmanan dan Gulai kambing gurih. Dalam ala carte. Beragam menu disajikan di sana. nasi goreng ini terdapat potongan Misalnya nasi goreng bebek yang daging kambing yang empuk. Pilihan lain ialah nasi pepes jammemiliki cita rasa gurih dan sedikit

bal yang gurih dan tidak terlalu asin dengan potongan ikan jambal. Selain itu ada pula beragam ayam panggang. Jenis ayamnya pun bisa Anda pilih, ayam kampung atau ayam broiler. Seperti a y a m panggang klaten yang memiliki cita rasa sedikit manis, gurih, dan tekstur daging yang lembut dengan bumbu yang meresap. Ada pula ayam panggang besengek yang bercita rasa sedikit pedas, gurih dan daging yang lembut. Puding Es Cendol

FOTO-FOTO: MI/ADAM DWI

Beragam menu lain yang dapat Anda nikmati seperti lidah kornet, yaitu lidah sapi yang lembut dimasak dengan kuah yang creamy dengan cita rasa yang gurih, seperti soto

Suasana Resto Mendjangan. padang, selad solo, dan gulai kambing. Untuk hidangan penutupnya, Anda juga bisa mencoba puding cendol, yang bercita rasa manis dan gurih dengan puding yang rasanya seperti es cendol yang lembut. (Riz/M-4)

21


22

MINGGU, 17 SEPTEMBER 2017

KARTUN

INTERMESO BIDASAN BAHASA

Kontestasi Politik RIDHA KUSUMA PERDANA

Staf Bahasa Media Indonesia

S

EMAKIN mendekati Pemilihan Kepala Daerah serentak (Pilkada serentak) 2018, berita politik yang berkaitan dengan itu pun kian marak bermunculan, baik di media cetak maupun elektronik. Berita pilkada kali ini yang lumayan sering muncul ialah soal pilkada Jawa Barat. Contohnya, Sekda Jawa Barat Iwa Karniwa Ikut Ramaikan Kontestasi Pilkada Jawa Barat 2018 (Kompas.com), PKS Jadikan Pilkada Jabar Referensi Pilpres 2019 (Media Indonesia), dan Ketika Ridwan Kamil Pilih Jalan Senyap di Pilkada Jawa Barat 2018 (Tempo.co). Dari sekian banyak berita soal Pilkada 2018 yang muncul, baik di koran maupun televisi, ada satu kata yang sering kali digunakan, yaitu kontestasi. Contohnya, ‘Wali Kota Bandung Ridwan Kamil (RK) mengisyaratkan tidak akan maju alias mengundurkan diri dari ‘kontestasi’ Pilkada Jawa Barat 2018 (Kumparan.com)’, ‘Dedi harus mempersiapkan Golkar Jabar dengan matang agar tak kalah lagi di ‘kontestasipilkada yang ketiga kalinya (Mediaindonesia. com)’, dan ‘Menurut Aher, Netty kini sudah siap untuk mengikuti ‘kontestasi’ pilkada (Tempo.co). Kata tersebut sedemikian seringnya muncul dan masyarakat pun sudah familier dengan kata tersebut. Kata itu, jika berdasarkan konteks pada berita tersebut, dapat diartikan sebagai persaingan, kontes, atau kompetisi. Masyarakat awam pun, karena terbiasa membaca berita tersebut, mempunyai pengertian bahwa kontestasi mempunyai makna yang sama dengan kontes, persaingan, atau kompetisi. Jika tidak diteliti, sepintas memang tak ada yang janggal dengan penggunaan kata itu karena kata

kontestasi mirip dengan kata kontes. Namun, bukan berarti kata yang mempunyai kemiripan juga memiliki arti yang sama. Contohnya, kata sangsi dan sanksi. Keduanya bahkan sama dalam pelafalan, tetapi artinya sangat berbeda. Begitu juga dengan kata kontestasi dan kontes. Hal tersebutlah yang akan dibahas dalam tulisan ini. Apakah benar kata kontestasi mempunyai makna yang sama atau bersinonim dengan kontes, persaingan, atau kompetisi? Atau maknanya malah jauh berbeda. Kata kontestasi berasal dari kata bahasa Inggris, contestation, yang diserap ke bahasa Indonesia. Dalam Kamus Merriam-Websters, contestation bermakna controversy dan debate. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi V (KBBI V) pun sejalan dengan hal itu, yaitu kata kontestasi bermakna kontroversi atau perdebatan; sistem--untuk memperebutkan dukungan rakyat telah mengikuti ‘sistem pasar’ seiring dengan rontoknya sistem lama oleh gerakan reformasi pada 1998. Dengan demikian, berdasarkan kedua pengertian tersebut, jelas sekali bahwa kata kontestasi tidak punya hubungan makna dengan kata persaingan, kontes, dan kompetisi. Jadi, secara otomatis pun penggunaan kata kontestasi pada berita tersebut tidak tepat. Sebabnya, konteks berita pada contoh tersebut mengacu pada kompetisi, bukan merujuk pada perdebatan atau kontroversi. Dalam Tesaurus Bahasa Indonesia pun kata kontestasi tidak memiliki kaitan dengan kata tersebut. Sebaliknya, ada banyak pilihan kata yang dapat digunakan untuk menggantikan kata kontestasi dan sesuai dengan konteksnya, misalnya, perebutan, persaingan, rivalitas, kontes, dan kompetisi.

Secara otomatis penggunaan kata kontestasi pada berita tersebut tidak tepat. Sebabnya, konteks berita pada contoh tersebut mengacu pada kompetisi, bukan merujuk pada perdebatan atau kontroversi.

SUDOKU

Jawaban Edisi Minggu, 10 September 2017

Tanggapan dan komentar: miweekend@mediaindonesia.com SUDOKU atau dikenal juga dengan tebak angka (number place) merupakan teka-teki logika. Aturan mainnya sangat sederhana. Isilah kotak kosong hingga setiap kolom, baris, serta area kotak 3 x 3, terisi angka 1-9 tanpa ada pengulangan. Untuk memainkan Sudoku, Anda tidak harus pintar matematika. Anda hanya memerlukan logika dan penalaran. Selamat menghadapi tantangan!

LENSABISNIS

HUBUNGI KAMI BAGIAN IKLAN: 021 580 1480

Club Bali Family Suites Raih Penghargaan

Artotel Thamrin Gelar Pameran Trans-Forms #3

Luminor Hotel Rayakan Ulang Tahun Pertama

Club Bali Family Suites at Legian Beach, Bali, mendapatkan Certificate of Excellence dari Trip Advisor pada 21 Juni 2017. Para pelaku bisnis pelayanan telah memberikan penghargaan ini selama tujuh tahun pelaksanaannya. Kriteria penerima penghargaan yaitu yang berhasil meraih banyak penilaian positif dari para kontributor Trip Advisor selama satu tahun terakhir. Para penerima Certificate of Excellence antara lain hotel, restoran, dan tempat wisata di seluruh dunia yang secara konsisten dinilai berhasil menjaga kualitas pengalaman untuk pelanggannya. Wahyu A Bayuaji, General Manager di Club Bali Family Suites @ Legian Beach, mengucapkan terima kasih banyak kepada seluruh staf untuk kerja keras mereka dan dedikasi yang tinggi kepada perusahaan.

Artotel Thamrin Jakarta menggelar pameran terbaru bertema Trans-Forms #3. Sebelumnya, Artotel sukses membuat tiga pameran seni yang dilakukan pada tahun ini. Kali ini, pame ran seni tunggal dibawakan dari seniman asal Surabaya, Agus Kama Loedin. Bentuk dan konsep seni yang akan dipresentasikan adalah karya seni sclupture. Pameran itu dibuka untuk umum mulai 6 September-6 November 2017 di Artspace Lantai Mezzanine Artotel. Tema tersebut diambil dari perjalanaan Agus dalam berkarya. Ini merupakan kali ketiga pameran tunggal Agus, setelah sukses di Yogyakarta dan Filipina. Kawat sebagai bahan dasar Agus dalam membuat karyanya terinspirasi dari perubahan alam di dalamnya dan bentuk-bentuk tak lazim yang ada. Artotel bertekad akan terus memberikan inspirasi bagi pengunjung.

Luminor Hotel Pecenongan Jakarta merayakan ulang tahun pertama yang dikemas cukup meriah. Ada potong tumpeng, Luminor Got Talent, charity, dan donor darah. Ulang tahun itu mengusung tema One spirit one mission untuk menjadi tim yang solid dengan satu tujuan yaitu membangun dan memberikan yang terbaik untuk kemajuan perusahaan. Luminor Got Talent merupakan salah satu kompetisi untuk karyawan. Seluruh departemen mengirimkan perwakilan untuk mengikuti kompetisi ini. Karyawan, manajemen, tamu VIP dari Waringin Hospitality Group, media, dan klien mengikuti acara yang digelar di Ballroom Luminor itu. Pembukaan acara pada pukul 16.00 WIB. Hotel juga bekerja sama dengan YKAKI (Yayasan Kasih Kanker Anak Indonesia) untuk pengumpulan donasi bagi anak-anak pengidap kanker.

IHGMA Selenggarakan Konferensi Internasional

Ibis Styles Yogyakarta Adakan Pertunjukan Fashion

Prime Plaza Hotel Dekat dengan Bandara Kuala Namu

Indonesia Hotel General Manager Association (IHGMA) bertekad menambah wawasan para anggotanya untuk peningkatan kualitas destinasi dan sumber daya manusia yang menjadi tanggung jawab semua stakeholders di industri pariwisata. Penambahan wawasan itu, antara lain dengan pemberian informasi-informasi strategis, termasuk data statistik, tren pasar terkini, serta tantangan dan peluang. Karena itu, IHGMA menyelenggarakan International Hotel General Manager Conference And Exhibition (IHGMCE) yang pertama di Bali pada 20-21 September 2017. IHGMCE menghadirkan keynote speaker dari dalam dan luar negeri yang sangat kompeten. IHGMCE juga mengadakan sesi table top dan pameran produk. Table top diikuti hotel berkelas sebagai sellers dan travel agent dari domestik, ASEAN, hingga Tiongkok-Korea-Taiwan.

Ibis Styles Yogyakarta kembali mengadakan acara fashion berjudul Septemptation: Colorful-Bright-Energic. Judul ini terinspirasi dari brand Ibis Styles yang ceria, penuh warna, serta energik. Keceriaan tersebut dituangkan dalam mahakarya dari enam desainer lokal kenamaan di Yogyakarta yaitu Endarwati, Theo Ridzky, Caroline Rika Winata, Hari Agung, Rony Billiardo dan Djoko Margono. Pertunjukan fashion diselenggarakan pada Kamis (7/9) di Sky Bar Lantai 7 Ibis Styles Yogyakarta mulai pukul 15.30 sampai dengan pukul 18.00 WIB. Acara ini didukung oleh Revlon, Gendhis Bags, HS Silver, Omah Dhuwur. Acara itu diharapkan menjadi acuan gaya busana masa kini dan modern. Keunggulannya yaitu desain dan potongan unik dalam penciptaan karya busana serta konsep permainan warna.

Prime Plaza Hotel Kuala Namu, Medan, Sumatra Utara, merupakan hotel berbintang 4. Letak hotel hanya beberapa menit dari kawasan Bandara Internasional Kuala Namu, tepatnya di Jalan Arteri Kuala Namu, Tumpatan Nibung Batang Kuis, Deli Serdang. Hotel itu dilengkapi dengan fasilitas kolam renang anak-anak dan dewasa, fitness center, karaoke, serta ruang pertemuan berkapasitas 500 orang. Besarnya minat para pendatang dari luar daerah terhadap pariwisata Medan, khususnya Sumatra Utara, otomatis membuat tingginya tingkat hunian yang berada di kawasan bandara. Hal inilah yang mendorong Prime Plaza Hotels & Resorts membangun hotel di kawasan bandara Kuala Namu untuk memenuhi kebutuhan para pengunjung wisata dan para pengguna bandara yang ingin istirahat sejenak sebelum melanjutkan penerbangan.


METRO TV

MINGGU, 17 SEPTEMBER 2017

23


MINGGU, 17 SEPTEMBER 2017

FOTO

CUSTOMER SERVICE:

(021) 5821303

PEMASANGAN IKLAN:

(021) 5812113 / 5801480

HALAMAN 24

Warna-warni kampung.

Roda Perubahan di Kampung Warna-warni

Beri makan unggas.

Manusia dan gorila.

Superman vs dinosaurus.

Bermain di tangga.

FOTO DAN TEKS: MI/SUSANTO

S

EEKOR T-REX seolah keluar dari tembok sebuah rumah. Matanya melotot marah, sedangkan lehernya terjerat tambang. Potret kejadian ini bukan penggalan film fiksi, melainkan di kampung warna-warni, yakni sebutan untuk Kampung Jodipan, Tridi, dan Kesatrian di Malang, Jawa Timur. Gambar-gambar menarik yang seolah tampak hidup menghias banyak rumah di kampung itu. Bukan itu saja, hampir semua bagian kampung dicat warna-warni. Bahkan hingga genteng rumah, tangga kampung dan tiang-tiang jembatan rel kereta api yang melintas di sana. Tampilan yang semarak itu pun membuat kampung jadi magnet wisata, terutama kaum penggila foto dan selfie. Padahal, hingga pertengahan tahun 2016, kedua kampung yang dipisahkan Sungai Brantas tersebut tidak berbeda dengan kampung padat penduduk lainnya. Malah, keduanya dikenal kotor. Transformasi kampung itu berlangsung berkat inisiatif dari sejumlah mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang yang tergabung dalam kelompok Guyspro. Mereka terinspirasi dari rumah kotak-kotak warna-warni di Desa Favela, Rio de Janeiro, Brasil. Ide para mahasiswa ini kemudian disambut salah satu produsen cat di Malang dan pengecatan dilakukan masyarakat dengan bantuan tentara pada Juni 2016. “Kalo meriah begini, harapannya bisa mewakili hati kami yang ceria. Sekaligus menunjukkan keanekaragaman di Indonesia� Ungkap Hartoyo, salah satu warga, yang rumahnya juga tak luput jadi sasaran warna-warni cat. Dampak gerakan itu pun telah bergulir jauh. Dengan menjadi tujuan wisata, kesadaran lingkungan masyarakat berangsur tumbuh. Biaya tiket masuk Rp2.000 per pengunjung juga digunakan untuk perawatan lingkungan. Tidak hanya itu, kesadaran akan pentingnya sanitasi kian kuat. Kampung Jodipan, Tridi dan Kesatrian menjadi contoh perubahan yang terus bergulir bak roda. Berawal dari tampilan, perubahan yang lebih besar bisa tercipta berkat keikutsertaan masyarakat. (M-3)

Minnie Mickey di teras rumah.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.