Media indonesia 17 12 2017 17122017102450

Page 1

MINGGU, 17 12 2017 NO. 13325/ TAHUN KE-48 24 HALAMAN Rp4.000/eks

(di luar P. Jawa + ongkos kirim)

Rp89.000/bulan

INDONESIA MEMILIH

(di luar P. Jawa + ongkos kirim) E-mail: cs@mediaindonesia.com

www.mediaindonesia.com

Halaman 4

Hotline:

0811 123 7979 Customer Service:

(021) 5821303 Pemasangan Iklan:

J U J U R

(021) 5812113 & 5801480

B E R S U A R A

Harian Umum Media Indonesia

@mediaindonesia

@mediaindonesia

Media Indonesia

BENCANA

Penanganan Gempa Berjalan Lancar TIDAK sampai 5 menit, alat pendeteksi tsunami di sejumlah titik di Pantai Pangandaran, Jawa Barat, berbunyi nyaring setelah gempa berkekuatan 6,9 SR mengguncang Tasikmalaya Jumat (15/12) pukul 23.47 WIB. Ribuan penduduk di kota pantai itu pun beramai-ramai menyelamatkan diri ke ketinggian. Sempat terjadi kemacetan lalu lintas di beberapa persimpangan jalan, tetapi tidak mengurangi kesigapan warga mengantisipasi bencana. “Warga tidak panik. Sebanyak 29 rumah rusak ringan, 13 unit rusak sedang, dan 21 unit rusak berat,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Pangandaran Nana Ruhena. Presiden Joko Widodo sudah menerima laporan dari BNPB dan BMKG terkait dengan gempa 6,9 SR yang dirasakan di Jawa Barat hingga sebagian Jawa Timur tersebut. “Penanganan gempa berjalan semestinya. Masyarakat merespons peringatan tsunami. Saya imbau warga selalu waspada gempa, tetapi tidak panik. Kita memang dikelilingi

ANTARA/IDHAD ZAKARIA

GEMPA RUSAK RSUD BANYUMAS: Kondisi ruangan hemodialisis mengalami kerusakan akibat gempa bumi berkekuatan 6,9 pada skala Richter, di RSUD Banyumas, Jawa Tengah, kemarin. Gempa

yang mengakibatkan rusaknya ruang perawatan pasien membuat sejumlah pasien dievakuasi di pelataran parkir rumah sakit. ring of fire,” ujar Jokowi di Kompleks Candi Prambanan, kemarin. Menurut BNPB, akibat gempa yang dipicu subduksi lempeng HindiaAustralia dan Eurasia Jumat (15/12) malam itu, tiga orang meninggal

dunia dan ratusan lainnya terluka. Korban meninggal, yaitu Aminah, 80, warga Kelurahan Kauman, Pekalongan; Dede Lutfi, 62, warga Kecamatan Sadananya, Ciamis; Fatimah, 34, warga Bantul, DIY.

“Jumlah bangunan rusak 282 rumah rusak berat, 152 rumah rusak sedang, dan 97 rumah rusak ringan,” ungkap Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan peringatan dini tsunami kepada otoritas pantai di Jabar, DIY, dan Jateng 3 menit pascagempa. Dua jam seusai kejadian atau

Sabtu pukul 02.30, BMKG mencabut peringatan tsunami setelah memantau kondisi permukaan air laut di pantai selatan tidak menunjukkan tanda-tanda terjadinya tsunami. (Tim/X-3)

Saatnya Warga Proaktif Imunisasi Munculnya kekhawatiran terhadap dampak setelah imunisasi membuat sebagian orangtua enggan memvaksinasi anak mereka. SITI RETNO WULANDARI

wulan@mediaindonesia.com

H

INGGA kemarin, satu lagi penderita difteri meninggal dunia di Depok, Jawa Barat. Pasien berusia 10 tahun itu merupakan salah satu dari 12 penderita di kota itu. Dengan begitu, korban meninggal menjadi 33 sejak Kementerian Kesehatan (Kemenkes) merilis per 12 Desember sebanyak 32 orang.

Sejak dinyatakan kejadian luar biasa (KLB) wabah difteri di 20 provinsi dan 95 kabupaten/kota, pemerintah segera melakukan imunisasi kembali. Pemberian vaksin difteri ulang dilakukan kepada anak berusia 1 hingga 19 tahun secara serentak di 12 kabupaten/kota sejak 11 Desember. Agar cakupan imunisasi berjalan baik, pemerintah daerah juga menggandeng para ulama dan Kementerian Agama di kabupaten/kota

untuk menyosialisasikan pentingnya vaksin difteri. Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, Mohamad Subuh, mengatakan, meski terjadi wabah difteri, pencapaian vaksinasi secara nasional sejak 2014 sampai 2016 berjalan bagus, yakni rata-rata di atas 90%. “Namun, adanya disparitas antardesa, kecamatan, hingga kabupaten. Hal itu menjadi salah satu faktor yang memudahkan penyebaran penyakit tertentu,” ujarnya melalui pesan singkatnya, Jumat(15/12).

Kelainan imunologi Subuh mengakui adanya penolakan dari orangtua untuk memvaksin

“Masih maraknya praktik korupsi di negeri ini disebabkan masih banyaknya orang yang kosong jiwanya, minus spiritualnya. ”

Setya Novanto Diminta Buka-bukaan

Pigura | Hlm 10

anak-anak mereka karena munculnya kekhawatiran akan dampak setelah imunisisasi. Untuk itu, lanjutnya, petugas kesehatan harus terus melakukan sosialisasi. “Jadi, saat ada gap capaian, harus segera ditutup. Salah satu caranya harus proaktif, langsung ajak dari pintu ke pintu,” tambahnya. Selain dampak, segi keamanan kandungan vaksin juga menjadi kekhawatiran masyarakat. Namun, menurut Subuh, program vaksinasi sudah berjalan lebih dari 40 tahun. Tentu komposisinya aman dan sudah digunakan lebih dari satu miliar penduduk di dunia. Apabila terjadi reaksi akibat vaksinasi, hal itu berhubungan dengan kelainan

imunologi. “Karena itu, sebelum divaksin, tenaga kesehatan harus menanyakan riwayat alergi obat tertentu terlebih dahulu. Namun, praktiknya pertanyaan itu tidak terucap. Tenaga kesehatan langsung saja memberikan vaksin. Untuk itu masyarakat harus proaktif dengan memberi tahu apabila ada alergi,” ujarnya. Subuh juga menyebutkan semua produk vaksin untuk imunisasi dasar lengkap itu diproduksi oleh Biofarma yang juga sudah dipakai lebih dari 135 negara di dunia. Sementara itu, sejumlah kader posyandu juga turut mendukung program imunisasi. Salah satunya yang dibina Wahana Visi Indonesia

Negara Harus Lawan Hoaks

Pasokan Kebutuhan Pokok Terkendali

Apabila Novanto yang kini menjalani proses persidangan tidak berani bernyanyi, kasus KTP-E dapat dipastikan tidak berujung.

Regulasi tidak cukup untuk menghalau kejahatan digital. Negara mesti memaksa platform media sosial lakukan kontrol sosial.

Kementerian Perdagangan melakukan langkah antisipatif untuk menghadapi momentum Natal dan tahun baru, seperti meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait dan daerah.

Selekta | Hlm 2

Indonesia Memilih | Hlm 4

Umum | Hlm 5

(WVI) dan HSBC Indonesia. Kerja sama keduanya mengembangkan sebuah inovasi terbaru bernama mPosyandu, yakni aplikasi berbasis Android. Tahap awal proyek ini mengimplementasikan penggunaan aplikasi mPosyandu di 150 posyandu yang tersebar di 8 kelurahan dalam 3 kecamatan pada 3 kota, yaitu Jakarta, Surabaya, dan Pontianak. Aplikasi itu diciptakan untuk meningkatkan kualitas pelayanan posyandu melalui pemantauan tumbuh kembang dan konseling gizi berbasis masyarakat, termasuk dalam memantau tahapan imunisasi. (FD/X-7) Cakupan Imunisasi... | Hlm 7

“Kalau hukum kita menutup mata soal ketidaksetaraan itu, akhirnya perempuannya tidak akan terlindungi.” Azriana Rambe Manalu

Ketua Komnas Perempuan Wawancara | Hlm 6 DUTA

Ben Pulham Tebarkan Kiat Berlari

Saat ini olahraga lari semakin digandrungi masyarakat Indonesia. Namun, jika tanpa teknik yang benar, olahraga ini bisa memacu cedera bahkan fatal hingga serangan jantung.

SELA

SOLIDARITAS

NASA Temukan Planet Baru

Aksi Bela Palestina Selaras Komitmen Pemerintah

PARA ilmuwan di Misi Kepler NASA melihat sebuah planet kedelapan di sekitar bintang yang jauh. Inilah planet dalam sistem tata surya asing pertama yang mirip Bumi. Di planet baru tersebut mengorbit sebuah bintang bernama Kepler 90 yang lebih besar dan lebih panas daripada Matahari dan terletak 2.500 tahun cahaya dari DUTA Bumi di rasi bintang Draco. Dikenal sebagai Kepler 90i, permukaan planet baru ini berbatu-batu, lebih besar dari Bumi, dan memiliki suhu lebih dari 42 0C. “Hal ini mengikat Kepler 90 dengan tata surya kita karena memiliki planet yang paling dikenal,” kata Direktur Astrofisika NASA, Paul Hertz. (The Guardian/Arv/X-3)

SEBAGAI wujud solidaritas kepada Palestina, berbagai elemen masyarakat akan unjuk aksi di seputaran Monas, Jakarta Pusat, hari ini. Presiden Joko Widodo pun memandang aksi itu sejalan dengan komitmen pemerintah. Presiden menegaskan pemerintah telah menunjukkan sikap tegas dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina untuk merdeka dari penjajahan Israel. Indonesia juga berada di garis terdepan menentang kebijakan

Presiden Donald Trump memindahkan Kedubes AS di Israel dari Tel Aviv ke Jerusalem. “Saya kira baik-baik saja. Semua yang berkaitan dengan dukungan terhadap Palestina saya kira sudah menjadi concern, sudah menjadi komitmen negara dan rakyat kita untuk terus berpihak kepada Palestina,” ujar Presiden seusai menghadiri Apel Kebangsaan Pemuda Islam Indonesia di pelataran Candi Prambanan, DIY, kemarin. Aksi bela Palestina yang dise-

AP/NASSER NASSER

KORBAN TEWAS TERUS BERTAMBAH: Warga mengusung

jenazah Bassel Ibrahim yang tewas ditembak oleh tentara Israel di Ramallah, Palestina, kemarin. Sebanyak 4 warga tewas dan sekitar 200 terluka ditembak tentara Israel saat memprotes wilayah Jerusalem sebagai ibu kota Israel.

rukan Majelis Ulama Indonesia diharapkan diikuti jutaan umat. Polda Metro Jaya akan memfasilitasi perwakilan pengunjuk rasa untuk bertemu pihak Kedubes

AS. “Ada 10 perwakilan yang kita mediasi,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono, kemarin. Dia memastikan Kedubes AS

Olahraga | Hlm 9

akan menerima perwakilan umat untuk menyampaikan sikap secara tertulis soal pengakuan Presiden Trump bahwa Jerusalem sebagai ibu kota Israel. Unjuk rasa menentang keputusan Donald Trump juga terus terjadi di berbagai belahan dunia, termasuk di Palestina. Bahkan, empat orang kehilangan nyawa dan sekitar 200 lainnya terluka dalam aksi tersebut. Pada Jumat (15/12) waktu setempat, tiga orang tewas dalam bentrokan dengan tentara Zionis. “Dua orang meninggal di sepanjang perbatasan Israel dan Jalur Gaza,” ujar Kementerian Kesehatan Palestina dalam pernyataan resmi. Seorang warga Palestina lainnya juga terbunuh dalam bentrokan di utara Jerusalem. Ia ditembak di dada oleh serdadu Israel. “Korban keempat di dekat pos pemeriksaan di pinggir Kota Ramallah.” (Nur/Arv/AFP/X-8)

MENGGUNAKAN KERTAS DAUR ULANG


2

SELEKTA

MINGGU, 17 DESEMBER 2017

Setya Novanto Diminta Buka-bukaan Apabila Novanto yang kini menjalani proses persidangan tidak berani bernyanyi, kasus KTP-E dapat dipastikan tidak berujung. GOLDA EKSA

golda@mediaindonesia.com

K

OMISI Pemberantasan Korupsi dan terdakwa Setya Novanto didesak untuk berani mengungkap fakta ataupun informasi terkait dengan kasus megakorupsi proyek KTP elektronik. Masyarakat pun perlu melibatkan diri agar perkara itu dapat tuntas dan tidak menjadi drama. Hal itu dikatakan mantan hakim Asep Iwan Iriawan, Wakil Sekjen DPP Golkar Dave Laksono, dan peneliti Indonesia Corruption Watch (ICW) Emerson Yuntho dalam diskusi Setnov Effect di Menteng, Jakarta,

kemarin. Asep memaparkan tiga poin yang perlu diperhatikan mengenai kasus tersebut. Pertama, jika perkara korupsi didakwa dengan penyertaan, sejatinya yang menjadi pesakitan tidak hanya Novanto. “Ini harus dibuka, siapa itu yang dimaksud turut serta, membantu, membujuk, ya, dibongkar saja. Di sini peran KPK untuk berani membuka siapa tokoh-tokoh lain,” kata Asep. Kedua, jelas dia, ketika publik mengetahui lembaga antirasywah sangat hati-hati dalam menangani perkara KTP-E, siapa pun yang mengetahui informasi diharapkan bersedia memberikan alat bukti.

Setya Novanto

MI/RAMDANI

Terdakwa Informasi masyarakat sangat diperlukan guna membuat terang perkara. Ketiga, apabila Novanto yang kini menjalani proses persidangan tidak berani bernyanyi, drama kasus KTP-E dapat dipastikan tidak berujung. “Saya pikir tidak mungkin proyek ini gol di DPR hanya melibatkan satu fraksi. Yakinlah fraksi-fraksi lain dapat aksi. Apalagi sudah ada reaksi

dari KPK dan harus seret semuanya, jangan diam. Kalau hanya Setnov, itu kecil,” tandas Asep. Dave Laksono mengatakan kasus itu perlu ditelanjangi agar jelas. Harus diungkap tuntas siapa penerima aliran dana proyek, siapa yang menikmati, dan siapa yang membuat proses proyek KTP-E menjadi berantakan hingga menyulitkan masyarakat. “Maka dari itu sebaiknya KPK, Novanto, dan pihak-pihak yang sudah tersandung di pengadilan, ya, harus membongkar semua permasalahan ini.” Hal senada disampaikan Emerson Yuntho. Menurut dia, banyak pihak mengharapkan kasus yang menyasar Novanto tidak menjadi klimaks dalam penanganan kasus KTP-E. Kondisi itu menjadi tantangan bagi KPK untuk segera menuntaskannya.

“Kita beharap Setya Novanto mendapat hidayah agar mau ungkap siapa saja yang terlibat dalam kasus korupsi KTP-E. Sebaiknya jangan biarkan Setnov sendiri mendekam di rutan atau LP Sukamiskin Bandung,” ucapnya.

Vonis ringan Sebaliknya, Wakil Ketua Umum DPP Gerindra Ferry Juliantono memperkirakan Novanto sebagai terdakwa bakal mendapat vonis ringan. Alasannya, KPK diduga belum berhasil mendapat bukti kuat dan di sisi lain, Novanto pun akan konsisten bertahan dengan irit bicara. “Kalau dilihat dari sisi aspek hukumnya, memang sulit membuktikan siapa penerima aliran dana dan sebagainya. Padahal, secara logika, dalam penganggaran proyek KTP-E ada keterkaitan dengan fraksi, komisi,

dan badan anggaran,” ujar Ferry. Ia mengimbau rakyat bersedia melibatkan diri untuk mengawal penanganan perkara. Selain itu, diperlukan pula dukungan dari sebuah kekuatan besar yang dapat memaksa pengungkapan kasus. Maqdir Ismail selaku kuasa hukum Novanto mengatakan faktafakta yang nantinya dibuka di pengadilan sangat bergantung pada para saksi yang dihadirkan KPK dan pihak terdakwa. Dalam dakwaan jaksa terhadap Novanto disebutkan, ada 27 pihak baik dari eksekutif, legislatif, maupun swasta yang menangguk uang dari proyek jumbo senilai Rp5,9 triliun dan merugikan negara Rp2,3 triliun tersebut. Tiga nama yang tercantum dalam dakwaan terdakwa sebelumnya hilang dan ini menjadi pertanyaan publik. (X-8)

Pemuda Berperan Besar sebagai Pemersatu Bangsa

ANTARA/HENDRA NURDIYANSYAH

APEL KEBANGSAAN PEMUDA: Presiden Joko Widodo bersama Ibu Negara Iriana Widodo, Ketua Umum Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda

Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak (tiga dari kanan), dan Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor Yaqut Cholil Qoumas (kanan) menyaksikan Menpora Imam Nahrawi menanam pohon saat Apel Kebangsaan Pemuda Islam Indonesia di pelataran Candi Prambanan, Sleman, DI Yogyakarta, kemarin. Apel kebangsaan yang diikuti 20 ribu pemuda muslim dari Kokam dan GP Ansor itu bertujuan menyampaikan pesan merawat kebinekaan dan mensyukuri perbedaan dalam menegakkan NKRI.

PEMUDA mempunyai peran yang sangat besar dan strategis bagi persatuan negeri. Hal itu ditegaskan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menjadi inspektur upacara Apel dan Kemah Kebangsaan di Lapangan Siwa, kompleks Candi Prambanan, Yogyakarta, kemarin. Kegiatan itu diikuti Gerakan Pemuda Anshor Nahdlatul Ulama (GP Anshor) melalui Barisan Serbaguna NU (Banser NU) dan Pemuda Muhammadiyah melalui Komando Angkatan Muda Muhammadiyah (Kokam Muhammadiyah). Presiden mengatakan tujuan kedatangannya ke Candi Prambanan dari Jakarta hanya satu, yaitu menjadi inspektur upacara dalam Apel dan Kemah Kebangsaan. Menurut Presiden, pemuda Islam di Indonesia memiliki pemikiran kekinian, milenial, dan visi ke depan. “Ini adalah generasi yang akan mempunyai peran sangat besar bagi persatuan negeri ini dan kepemimpinan negara kita,” kata Jokowi. Presiden sempat menanyakan soal toleransi, Bhinneka Tunggal Ika, serta semangat dan jiwa keindonesiaan kepada para peserta. Dengan tegas para pemuda menjawab memilikinya. Jokowi menegaskan para pemuda yang hadir merupakan ahli waris darah juang ulama, penerus perjuangan Kiai Haji Hasyim Asy’ari dan Kiai Haji Ahmad Dahlan. Ia pun mengajak para pemuda untuk menjadi pejuang Islam yang rahmatul

alamin, yaitu mengembangkan Islam Nusantara dan Islam berkemajuan. Presiden mengingatkan Indonesia merupakan negara besar yang memiliki lebih dari 17 ribu pulau, 714 etnik, dan lebih dari 1.100 bahasa daerah. Karena itu, keberadaan Indonesia sebagai negara kesatuan merupakan sebuah prestasi yang harus dibanggakan, dirawat, dan dijaga. Banyak negara lain, kata Presiden, ingin belajar dari Indonesia. Salah satu yang ingin berguru ke Indonesia ialah Afghanistan yang terus berkonflik hingga lebih dari 40 tahun. “Sudah sering saya sampaikan, (para pemuda) jangan saling mencela, jangan saling menjelekkan, jangan saling memfitnah, jangan saling menyampaikan ujaran kebencian. Kita adalah saudara sebangsa dan setanah air. Kita harus ingat itu,” kata tegas Jokowi. Ia pun mengajak umat muslim Indonesia memperkuat dan membangun diri masing-masing, meningkatkan daya saing, kreativitas, dan inovasi. Pemerintah akan selalu siap mendukung langkahlangkah mulia yang diajukan. Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi yang menjadi inisiator kegiatan mengatakan apel kebangsaan tersebut menyampaikan pesan penting bahwa pemuda muslim bergerak bersama me rawat kebinekaan dan keindonesiaan di tengah perbedaan. (Nur/AT/I-4)

Kedaulatan Pangan Harus Dijunjung KETUA Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri menegaskan kedaulatan pangan harus dijunjung dalam pembangunan berdikari, bukan ketahanan pangan. “Kedaulatan pangan tidak sama dengan ketahanan pangan. Ketahanan pangan hanya berorientasi pada ketersediaan pangan, tanpa memedulikan asal muasalnya. Bisa impor, bisa kerja sama dengan luar tanpa peduli nasib petani sendiri,” terang Megawati saat Rakornas PDI Perjuangan, di ICE-BSD, Tangerang, Banten, kemarin. Menurutnya, kedaulatan pangan harus berasal dari dalam negeri dan merupakan hasil produksi dari rakyat sendiri. Kalaupun akan meminta bantuan dari

negara lain, itu dilakukan jika memang Indonesia tidak memiliki hasil pangan tersebut. “Bukan berarti saya ini yang namanya antiasing, tidak sama sekali. Itulah artinya kedaulatan pangan,” tandasnya. Mega menambahkan Indonesia bisa berdikari bila perencanaan pembangunan dilakukan secara menyeluruh, baik di bidang politik, ekonomi, sosial, kebudayaan, maupun mental. Dalam acara tersebut, hadir pula Presiden Joko Widodo dan Presiden Ketiga Indonesia BJ Habibie serta sejumlah menteri Kabinet Kerja. Presiden Joko Widodo dalam sambutannya menegaskan baik petani, nelayan, ataupun usaha kecil tidak bisa dibiarkan untuk

bekerja secara individu. Mereka harus diorganisasi dalam sebuah kelompok besar. “Petani, nelayan, usaha kecil, usaha mikro, harus kita organisasi dalam sebuah kelompok usaha gotong royong,” ujar Presiden. Jokowi mencontohkan pertanian di Sukabumi. Di sana, petani diorganisasi dalam sebuah kelompok besar. Hasil panen padi bisa terorganisasi hingga penjualan ke pasar ataupun toko-toko. Petani yang ada saat ini, kata Jokowi, bekerja hanya sampai pada menghasilkan gabah. Sementara itu, mulai gabah hingga ke tangan konsumen dikerjakan tengkulak. “Kalau kita ingin petani sejahtera, yang memberikan keuntungan besar dari gabah menuju

beras, dari beras menuju konsumen, bukan di budi dayanya. Oleh Karena itu, kita ingin kaderkader PDI Perjuangan bisa mengorganisasi petani ini di kelompok besar usaha gotong royong,” tegasnya. Kalau diorganisasi, sambung Jokowi, mereka akan mempunyai kekuatan baik modal, produksi, maupun pemasaran. Sementara itu, apabila dibiarkan bekerja secara individu, sampai kapan pun mereka tidak akan bisa sejahtera. Presiden juga menegaskan ekonomi gotong rotong harus terus digencarkan. Dengan begitu, kesejahteraan para petani, nelayan, dan pelaku usaha kecil dan menengah bisa meningkat. (Nur/N-3)

ANTARA/MOHAMMAD HAMZAH

MENGEJAR TARGET 2019: Sejumlah teknisi mengerjakan pemasangan

jaringan listrik PLN di Palu, Sulawesi Tengah, kemarin. Pemerintah terus berupaya meningkatkan dan menyediakan pasokan listrik kepada masyarakat guna mendorong pertumbuhan ekonomi. Ditargetkan, pada 2019 seluruh wilayah di Indonesia akan mendapatkan pasokan listrik.

Orang Amerika pun Jatuh Cinta pada Keroncong

R

MI/HARYANTO

KERONCONG ZAMAN NOW: Penyanyi Keroncong asal Amerika Serikat

Hannah Standiford tampil sebagai pembuka dengan membawakan lagu Jali-Jali dalam konser Keroncong Generasi Zaman Now di Semarang, Jawa Tengah, kemarin malam. Tampil juga penyanyi keroncong asal Surakarta, Endah Laras, yang membawakan lima lagu.

ATUSAN orang berkumpul di Titik Nol Km depan Kantor Pos Besar Kota Semarang, Jawa Tengah, kemarin malam. Acara malam Minggu Media Indonesia bekerja sama dengan Himpunan Artis Musik Keroncong Republik Indonesia (HAMKRI) dan Dinas Pariwisata Kota Semarang menggelar Keroncong Generasi Zaman Now. Penyanyi-penyanyi muda membawakan lagu-lagu keroncong. Antusiasme anak muda yang melihat acara tersebut cukup besar. Pergelaran musik keroncong ini menghadirkan penyanyi Orkes Keroncong Rumput asal Amerika Serikat, Hannah Standiford. Dia pun didaulat menyanyi untuk pertama kalinya dengan membawakan lagu Jali-Jali. Meski orang Amerika, Hannah

cukup fasih membawakan lagu keroncong iringan Orkes Kampus Unnes Semarang pimpinan Ammar. Penyanyi bule itu tidak hanya membawakan satu lagu. Ia langsung membawakan beberapa lagu berturut-turut. Setelah Jali-Jali, dilanjutkan dengan Walangkekek dan Kroncong Moresko dengan cukup fasih. Cengkok-cengkok lagu keroncong yang ia bawakan pun cukup menarik. “Saya senang membawakan lagu langgam Jawa meski awal kesulitan saat berbahasa Jawa. Aku belajar musik dan menyanyi keroncong di Solo (Surakarta) sekitar tiga tahun. Saya awalnya belajar seni karawitan, tetapi setelah belajar musik keroncong justru gandrung. Saya kini terus belajar dan melakukan penelitian

musik keroncong di Indonesia,” kata Hannah. Pendatang baru di dunia tarik suara musik keroncong Wizzy Williana tidak kalah merdu dengan lagu-lagu yang dibawakan, seperti lagu Bengawan Solo ciptaan Gesang disusul lagu Di Bawah Sinar Bulan Purnama dan Akad kover Payung Teduh. Wanita 23 tahun tersebut merupakan jebolan ajang Mamamia Show beberapa tahun silam. “Sebagai generasi muda, aku cinta banget sama Indonesia dan akan ikut melestarikan musik keroncong sebagai warisan budaya,” kata perempuan kelahiran Surabaya itu. Penyanyi keroncong asal Surakarta, Endah Laras, begitu gesit dan jenaka saat menyanyikan lima lagu, yakni Pring Gepuk, Selayang Pandang, Jangkrik

Genggong, Ayu Ngguyu, dan Nasi Goreng. Menurut Ketua HAMKRI Pusat Sunindyo, musik keroncong merupakan kekayaan budaya Indonesia yang unik dengan pola ritmik khas. “Kekayaan budaya bangsa ini layak menjadi ikon Indonesia, bahkan menjadi warisan budaya dunia seperti halnya batik,” kata Sunindyo. Dia meminta anak muda tidak perlu gengsi menikmati musik keroncong karena musik keroncong mampu berasimilasi lintas generasi. Wakil Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti yang ikut hadir membuka acara tersebut menyampaikan pertunjukan keroncong Generasi Zaman Now ini merupakan kepedulian Pemkot Semarang terhadap budaya. (Haryanto/N-3)



INDONESIA MEMILIH MINGGU, 17 DESEMBER 2017 ◆ HALAMAN 4

Hentikan Strategi Berjuang

PILKADA 2018 AKAN LEBIH BAIK: Ketua Badan

Pemenangan Pemilu (Bappilu) PDIP Teras Narang (kanan) bersama Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini, saat berbicara dalam diskusi di Jakarta, kemarin. Diskusi tersebut membahas permasalahan dan penyelenggaraan pilkada serentak 2018 yang akan lebih baik daripada Pilkada 2017. MI/RAMDANI

Negara Harus Lawan Hoaks Regulasi tidak cukup untuk menghalau kejahatan digital. Negara mesti memaksa platform media sosial lakukan kontrol sosial. ASTRI NOVARIA

astri@mediaindonesia.com

M

E R A J A L E L A N YA penyebaran hoaks pada perhelatan pemilu ikut menciptakan polarisasi di tengah masyarakat. Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini mengatakan regulasi tidak cukup untuk menghalau kejahatan digital. “Kasus di Amerika Serikat membuktikan fake news atau hoaks yang menyebabkan polarisasi tidak hanya melibatkan

kekuatan nasional, tetapi transnasional. Aktornya bisa dari mana saja. Kalau kita mengandalkan UU Pemilu dan UU Pilkada tidak akan pernah cukup efektif,” ujar Titi di Jakarta, kemarin. Pasal 69 UU Pilkada melarang penghinaan kepada seseorang, agama, suku, ras, dan golongan, calon kepala daerah. Namun, pasal itu tidak bisa menjerat pelaku yang mengumbar ucapan atau tulisan bernada sinis dan penuh provokasi. Aturan kampanye pun hanya terbatas pada periode tertentu. Kampanye berlangsung tiga hari setelah penetapan calon sebagai

peserta pilkada sampai tiga hari waktu pemungutan suara. “Sementara itu, hoaks atau fitnah itu berlangsung intens bahkan sebelum ada calon. Paling tinggi saat masa tenang. Berarti, hukum juga belum mampu menjangkau itu,” ungkapnya. Titi menilai negara bisa memaksa platform media sosial untuk melakukan kontrol sosial. “Dibuka ruang kontrol sosialnya untuk me-report. Seperti di Jerman kan media sosialnya dibuka ruang pengaduan, tetapi terkoneksi dengan unsur kontrol negara lainnya,” kata dia. Instrumen negara harus terkonsolidasi melakukan digital literasi, seperti KPU, Kemenkominfo, dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Untuk saat ini, institusi terkait masih seperti

terpisah, belum terkonsolidasi merespons maraknya fake news atau fitnah di media.

Sikapi hoaks Pada kesempatan sama, Ketua Komisi II DPR periode 1999-2004 Agustin Teras Narang mengatakan memilih merupakan hak dan kewajiban semua warga negara. Teras mengatakan semua pribadi harus bisa menyikapi hoaks dengan baik. “Kalau kita sudah mempunyai filter di dalam, apa yang kita dengar dan kita lihat dan kita rasakan itu luar biasa. Mampu tidak kita jadi filter yang baik dan benar? Kalau itu dimulai dari kita, saya yakin negara kita jauh lebih baik,” tegas dia. Ia berharap Pilkada 2018 dengan segala kelebihan dan kekurangannya akan menjadi lebih

baik lagi daripada sebelumnya. Pihaknya juga berharap aparat penegak hukum melaksanakan tugas dengan baik di lapangan. “Apabila ada hal sesuatu yang melanggar aturan, langsung ditindak. Sekecil apa pun kita buka ruang untuk menoleransi, akan melebar apalagi di dunia media sosial,” ungkapnya. Lebih lanjut, kata Teras, sebagai pemilih kita harus memilih pemimpin dengan kecerdasan. Ia menjelaskan memilih pemimpin dengan kecerdasan adalah memilih secara konstruktif dan konstitusional. “Kita di sini punya pilihan yang berbeda, tapi kita punya harapan yang sama, yaitu pemilihan yang jauh lebih baik dan berkualitas sesuai dengan makna demokrasi dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.” (P-4)

MENJELANG tahun politik, Wakil Ketua MPR Mahyudin meminta para calon kepala daerah yang akan mengikuti ajang pemilihan untuk tidak mengandalkan strategi bagi-bagi beras, baju, dan uang, alias ‘berjuang’ dalam merebut suara. “Pemilu itu tidak lepas dari yang namanya ‘berjuang’ atau bagi-bagi beras, baju, dan uang. Kalau itu terjadi, Anda tidak mendukung upaya pemberantasan korupsi di Indonesia,” tegas Mahyudin dalam Silaturahim Kebangsaan di Aula LPMP, Samarinda, Kalimantan Timur, kemarin. Menurut Mahyudin, praktik money politics harus dihentikan. Tentu saja politisi sangat berperan besar untuk memastikan pelanggaran itu tidak terus berulang. Namun, masyarakat juga harus sadar untuk menolak iming-iming tersebut. “Salah satu penyebab Indonesia tidak maju ialah besarnya angka korupsi di Indonesia. Ini harus dihentikan. Apabila Anda memilih pemimpin berdasarkan dia ngasih uang, patut diduga dia akan mencuri untuk mengembalikan uangnya,” jelas Mahyudin. Ia mengaku heran karena ada orang yang berlomba-lomba menjadi kepala daerah dan calon anggota legislatif dengan menghalalkan segala cara. Tujuan mereka bukan untuk membangun masyarakat dan daerah, melainkan ingin dihormati dan dapat bergaya hidup hedonis. “Jadi kalau menjadi pejabat publik harus menjadi negarawan yang membangun Indonesia. Jangan jadi pejabat agar dihormati terlihat hebat yang ujung-ujungnya korupsi. Makanya banyak bupati maupun gubernur ditangkap oleh KPK,” tegas dia. Mahyudin sebenarnya malu karena orang-orang di sekitarnya masih melakukan korupsi hingga akhirnya diciduk penegak hukum. Padahal, ia telah ke berbagai daerah dan ceramah hingga berbusabusa untuk mengampanyekan antikorupsi. “Belum lama ini teman saya juga ditangkap, yakni Gubernur Bengkulu (Ridwan Mukti). Yang terbaru di Jambi sedang dilirik-lirik KPK karena dianggap terlibat, tetapi belum pasti karena masih dipelajari. Ketua saya (Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto) juga sekarang terdakwa. Malu sebetulnya saya,” keluh Mahyudin. Ia mendorong kaum muda yang merupakan pemilih pemula untuk turut mengisi kemerdekaan Indonesia dengan mencerdaskan dan memajukan bangsa Indonesia. (Deo/P-4)

MI/PALCE AMALO

PERSIAPAN DEKLARASI CAGUB-CAWAGUB VIKTOR-JOSEF: Poster pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Nusa Tenggara Timur 2018, Viktor Bungtilu Laiskodat-Joseph Nai Soi (Viktor-Josef), mulai dipajang di sejumlah ruas jalan di Kupang, NTT, kemarin. Pasangan yang diusung Partai NasDem, Golkar, dan Hanura ini akan menggelar deklarasi pada 20 Desember 2017.

Koalisi Rakyat Bali Sepakat Dukung Dharma-Kerta LIMA partai politik menandatangani kesepakatan koalisi di Renon, Denpasar. Penandatanganan itu dihadiri langsung pasangan calon gubernur Ida Bagus Rai Dharma Wijaya Mantra dan calon wakil gubernur I Ketut Sudikerta. Hadir pula unsur dari Golkar, Gerindra, Demokrat, NasDem, dan PKS yang tergabung dalam Koalisi Rakyat Bali (KRB). “Ini sejarah demokrasi di Bali. KRB kawin terlebih dahulu dan melahirkan paket pemimpin di tahun 2018,” ujar Ketua KRB Anak Agung Bagus Adhi Mahendra di Denpasar, kemarin. “Kami tetap membuka pintu bagi partai lain untuk ikut bergabung,” timpal Ketua DPW NasDem Bali Ida Bagus Oka Gunastawa. Sementara itu, Ketua Badan Pemenangan Pemilu NasDem

Jawa Tengah Sugeng Ibrahim memastikan NasDem mendukung calon PDIP. “NasDem mendukung yang diusung PDIP. Itu perintah Surya Paloh (Ketua Umum NasDem),” kata Sugeng di Semarang. PDIP akan mengumumkan calon gubernur pada Januari 2018. Demikian disampaikan calon petahana Ganjar Pranowo. “Kira-kira tanggal 4 (Januari 2018),” kata Ganjar. Pengumuman tersebut dilakukan setelah PDIP mengumumkan calon gubernur untuk Jawa Barat. “Jawa Tengah dan beberapa provinsi masuk kloter terakhir. Seluruh calon gubernur dan calon wakil gubernur datanya ada di DPP. Tinggal DPP memutuskan.” Ia juga berbicara soal namanya yang hilang dari daftar penerima uang korupsi KTP-E di dakwaan mantan Ketua

DPR Setya Novanto. “Kan bukan saya yang mendakwa. Yang nulis bukan saya. Mungkin soal pembuktian atau alat buktinya yang tahu mereka (KPK),” lanjutnya. Di sisi lain, PAN resmi mengusung bekas Menteri ESDM Sudirman Said sebagai calon Gubernur Jawa Tengah 2018. Langkah partai berlambang matahari itu meniru jejak Gerindra yang telah resmi mendukung Sudirman. “Jawa Tengah sudah Sudirman Said. Rekomendasi sudah keluar. SK (diberikan) kalau sudah lengkap koalisi dan wakil. SK nanti kalau ada wakil,” jelas Zulkifli. Di DPRD Jawa Tengah, Gerindra mengantongi 11 kursi. PAN delapan kursi , Sudirman membutuhkan sedikitnya 20 kursi agar bisa memenuhi syarat maju. (Nur/OL/P-4)


UMUM

MINGGU, 17 DESEMBER 2017

5

Pasokan Kebutuhan Pokok Terkendali Kementerian Perdagangan melakukan langkah antisipatif untuk menghadapi momentum Natal dan tahun baru, seperti meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait dan daerah. TESA OKTIANA SURBAKTI tesa@mediaindonesia.com

P

ANTARA/MN KANWA

KARNAVAL BATAM: Peserta mengikuti BP Batam International Culture Carnival di kawasan Nagoya, Batam, Kepulauan Riau, kemarin. Sebanyak 127 kostum diperagakan antara lain dari Jember Fashion Carnival (JFC), Solo Batik Carnival (SBC), Sangsapurba, Tepak Sirih, dan parade kesenian Nusantara yang tergabung dalam Asosiasi Karnaval Indonesia (Akari).

BP Batam Polisi Ciduk Dokter Gelar Pemfitnah Panglima TNI Festival Budaya BADAN Pengusahaan (BP) Batam membidik kunjungan wisatawan ke Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) sebanyak 2 juta orang tahun depan. Untuk mencapai target itu, BP Batam menggelar Batam Carnival Culture International 2017 sebagai tonggak dijadikannya Batam destinasi wisata 2018. Hal itu disampaikan Kepala BP Batam Lukita Dinarsyah Tuwo di sela pembukaan BP Batam Carnival Culture International 2017 sekaligus bagian dari peringatan ulang tahun ke-188 Batam, di Kota Batam, kemarin. “Kita jadikan Batam sebagai tempat wisata. Sampai akhir tahun ini, kami perkirakan kunjungan wisatwan ke Batam mencapai 10 ribu orang. Tahun depan, kami menargetkan kunjungan wisatawan mencapai 2 juta orang untuk Kepri. BP Batam Culture International 2017 sebagai pertanda pembukanya,” ungkap Lukita. Di 2018, lanjut Lukita, BP Batam akan fokus menggenjot sektor pariwisata. Selama ini, sektor pariwisata seperti terlupakan. Karena itu, peluang tersebut tidak akan disia-siakan. Gelaran Batam Carnival Culture International 2017 merupakan salah satu langkah konkret BP Batam untuk menarik kunjungan wisatawan mancanegara. Perayaannya dipusatkan di sepanjang Jalan Imam Bonjol, Nagoya, Kota Batam. Festival budaya tersebut menghadirkan tidak hanya seniman Nusantara, tetapi juga dari mancanegara seperti International World Peagent. Sebanyak 127 kostum akan diperagakan dalam parade yang diikuti Jember Fashion Carnival, Solo Batik Carnival, Sangsapurba, Tepak Sirih, Regalia atau Cogan, Makyong, Jong, dan Seafood Paradise. Sejumlah tarian Nusantara akan ditampilkan, di antaranya Tari Persembahan, Rentak Melayu, Gending Sriwijaya, Ogoh-Ogoh Bali, Topeng Ireng Magelang, Reog Ponorogo, Barong Mustika Joyo, dan Tari Piring. “Pada malam hari akan digelar acara dengan tema Festival Kampung Bule Nite Carnival yang menampilkan kesenian modern, seperti free juggling, fire dance, Brazilian dance, belly dance, kompetisi bartender, serta female DJ asal Rusia, Daria Potapova.” Lukita berharap acara itu dapat menjadi stimulus untuk membuka pintu gerbang peningkatan kunjungan wisatawan mancanegara dan menjadikan pariwisata sebagai sektor prioritas yang akan memberikan multiplier effects bagi peningkatan ekonomi Batam. (HK/I-4)

PENYIDIK Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri menangkap Siti Sundari Daranila, 51, atas dugaan penyebaran fitnah terhadap Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto. Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Mohammad Iqbal mengatakan, Sundari yang sehari-harinya berprofesi sebagai dokter itu ditangkap di rumahnya di Jalan Pasar Gelombang, Nagari Kayu Tanang, Kayu Tanang, Padang Pariaman, Sumatra Barat, Jumat (15/12). Pelaku diduga menyebarkan informasi hoaks mengenai keluarga Panglima TNI lewat akun Facebook bernama Gusti Sikumbang. Ia mengunggah foto yang diembel-embeli dengan keterangan mengandung SARA.

‘KITA PRIBUMI RAPATKAN BARISAN..PANGLIMA TNI YANG BARU MARSEKAL HADI TJAHYANTO BERSAMA ISTRI *LIM SIOK LAN* DGN 2 ANAK CEWEK COWOK....ANAK DAN MANTU SAMA SAMA DIANGKATAN UDARA’, tulis pelaku dalam akun Facebook miliknya. Iqbal menambahkan, di dalam akun tersebut juga ditemukan unggahan yang bersifat pencemaran nama baik dan penghinaan terhadap Presiden Joko Widodo. Polisi pun menyita dua telepon genggam yang diduga sebagai alat untuk mengunggah pernyataanpernyataannya tersebut. Terkait dengan motif, polisi sampai saat ini masih mendalaminya. “Tersangka saat ini sedang dalam perjalanan ke Jakarta dari Sumatra

Barat,” jelas Iqbal. Sementara itu, Kasubdit 2 Dit Tipidsiber Bareskrim Polri Kombes Asep Safrudin menyampaikan penangkapan itu dilakukan berdasarkan hasil patroli siber timnya. “Kami lakukan penangkapan itu bukan atas laporan Panglima TNI, melainkan penelusuran kami terhadap isu yang ramai kemarin,” ujar Asep. Penyidik menjerat pelaku dengan Pasal 45A ayat (2) jo Pasal 28 ayat 2 UU No 19/2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). Pasal tersebut mengatur ancaman hukuman lima tahun bagi yang sengaja menyebarkan informasi untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan berdasarkan suku, agama, ras, dan antargolongan. (Mal/J-1)

GALERI MUSIK DUNIA: Karyawan

ANTARA/ARI BOWO SUCIPTO

membersihkan baju di patung lilin personel The Beatles yang dipajang di Galeri Musik Dunia, Batu, Jawa Timur, kemarin. Galeri tersebut memajang patung lilin, koleksi gitar, kostum panggung, dan piringan hitam para pemusik dunia sebagai sarana literasi musik sekaligus wahana wisata bagi masyarakat pecinta musik.

EMERINTAH memastikan harga sejumlah kebutuhan bahan pokok menjelang Natal dan tahun baru dalam kondisi terkendali. Terkendalinya harga turut dipengaruhi permintaan masyarakat yang tidak terjadi serentak, tapi hanya di sebagian daerah dengan warga mayoritas merayakan Natal. “Dari pemantauan Kementerian Perdagangan per 15 Desember 2017, harga kebutuhan pokok jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya relatif stabil dan pasokan aman terkendali. Berdasarkan pengalaman empiris, kenaikan permintaan biasanya hanya di sebagian wilayah,” ungkap Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Tjahya Widayanti ketika dihubungi Media Indonesia, kemarin. Kementerian Perdagangan, kata dia, telah melakukan langkah antisipatif untuk menghadapi momentum Natal dan tahun baru, di antaranya meningkatkan koordinasi dengan instansi terkait dan daerah khususnya yang merayakan Natal. Sejumlah instansi terkait itu mencakup pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, satgas pangan daerah, Bulog Divisi Regional Daerah, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) dan pelaku usaha daerah, seperti distributor dan ritel. “Koordinasi di daerah tidak hanya rapat. Pantauan langsung ke lapangan mulai pasar rakyat, ritel modern, hingga gudang juga dilakukan.” Sejauh ini rapat koordinasi sudah digelar di Kalimantan Barat, Papua, Maluku, Papua Barat, Sulawesi Utara, NTT, Kalimantan Tengah, Sumatra Utara, Yogyakarta, Jawa Barat, Banten, dan Jawa Tengah. Hasil secara keseluruhan menunjukkan pasokan kebutuhan bahan pokok di daerah cukup baik. Bahkan, rata-rata ketahanan stok mampu memenuhi kebutuhan dua bulan ke depan. Dari aspek regulasi, pemerintah menetapkan harga eceran tertinggi (HET) beras, gula, minyak goreng kemasan sederhana, dan daging beku. “Pengaturan HET bertujuan menjaga lonjakan harga kebutuhan pokok. Kami juga menge-

luarkan kebijakan pendaftaran pelaku usaha distribusi barang kebutuhan pokok untuk mengantisipasi aksi spekulasi atau penimbunan,” tutup Tjahya.

Percepat stok Direktur Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting Ninuk Rahayuningrum menambahkan Kementerian Perdagangan mengimbau pemerintah daerah serta pelaku usaha atau distributor untuk mempercepat penyetokan guna mengantisipasi cuaca ekstrem dengan curah hujan tinggi.

“Pantauan langsung ke lapangan mulai pasar rakyat, ritel modern hingga gudang juga dilakukan.” Tjahya Widayanti Dirjen Perdagangan Dalam Negeri

“Cuaca buruk ini berpotensi menghambat distribusi melalui transportasi laut, terutama bagi daerah yang sangat bergantung terhadap pasokan dari Pulau Jawa. Beberapa daerah yang diketahui untuk melakukan penyetokan awal ialah Bangka Belitung, Ambon, dan Papua.” Namun, ia tidak menampik terdapat komoditas yang mengalami sedikit kenaikan akibat cuaca, yakni telur dan ayam. Di Yogyakarta, misalnya, harga telur ayam broiler naik dari Rp21.600 menjadi Rp23.700 per kg, dan daging ayam potong naik dari Rp29.800 menjadi Rp31.400 per kg. “Curah hujan tinggi membuat ayam peternak harus beradaptasi sehingga memengaruhi produksi. Namun, nanti mendekati Natal dan tahun baru, harga telur dan ayam kembali stabil,” pungkas Ninuk. Senada dengan itu, Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian Agung Hendriadi memastikan pasokan kebutuhan bahan pokok sampai akhir tahun berstatus aman dan terkendali. “Kami terus melakukan pengawasan ketersediaan, distribusi, dan harga di berbagai wilayah sebagai bentuk antisipasi,” pungkasnya. (AU/E-3)

Menanti Rasa Romawi di Lapangan Banteng

B

EBERAPA orang bercaping bambu tengah sibuk menanami rumput baru di area lapangan berukuran 120 meter persegi tersebut. Rumput-rumput hidup itu mengganti rumput lama dengan yang lebih segar dan hijau seiring dengan revitalisasi Lapangan Banteng oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Area seluas kurang lebih 52.790 meter persegi yang persis di depan kompleks perkantoran Kementerian Keuangan itu kini tengah menjalani perombakan total. Lapangan yang di abad ke-17 masih berupa hutan belantara itu akan menjadi ruang terbuka hijau terbesar kedua setelah taman Monas di Ibu Kota. Idam, 43, salah satu pekerja, menjelaskan proses pengerjaan renovasi Lapangan Banteng tengah dikebut. Seluruh pekerjaan fisik ditargetkan selesai pada Februari 2018. “Jadi, Maret 2018 kita tinggal finishing. Pekerjaan kami masih

banyak,” ujar Idam saat ditemui di lokasi, kemarin. Secara garis besar, sambungnya, Lapangan Banteng akan punya tiga zona, yakni zona Monumen Pembebasan Irian Barat, zona lapangan dan sarana olahraga, serta zona taman. Di zona Monumen Pembebasan Irian Barat, akan dibangun amfiteater, yakni arena pertunjukan di zaman Romawi yang membentuk lingkaran, tanpa atap, dengan tempat duduk penonton yang bertingkat. Bagi yang sudah pernah nonton film Gladiator yang dibintangi Russell Crowe, amfiteater Lapangan Banteng akan dibuat menyerupai arena para gladiator Romawi bertanding di film itu. “Tapi amfiteater di sini nanti bukan buat nonton orang berkelahi. Kursi bertingkat sengaja dibuat agar warga Kota Jakarta bisa bercengkerama di sini, menikmati wajah baru Monumen Pembebasan

Irian Barat yang makin cakep,” celetuk Idam. Sementara itu, di zona olahraga, sambung dia, akan dibangun lapangan sepak bola dan basket. Jogging track pun akan dibangun di sana. Dipugarnya kawasan Lapangan Banteng itu tak bisa dilepaskan dari nama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), mantan Gubernur DKI Jakarta. Ia penggagas pemugaran itu dengan rencana anggaran mencapai Rp60 miliar. Namun, anggaran sebesar itu tidak diambil dari anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) DKI Jakarta. Revitalisasi tersebut menggunakan dana tanggung jawab sosial dan dana kompensasi koefisien lantai bangunan (KLB) dari dua perusahaan swasta. McDonalds membangun lapangan bola dan basket, sedangkan Sinar Mas Land mengerjakan proyek revitalisasi di area Monumen Pembebasan Irian Barat dan taman. (Gana Buana/J-1)

ANTARA/APRILIO AKBAR

WAGUB TINJAU LAPANGAN BANTENG: Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno (kanan) meninjau proyek revitalisasi Taman Lapangan Banteng, di Jakarta, Jumat (15/12). Sandi mengapresiasi cepatnya progres revitalisasi Taman Lapangan Banteng.


6

MINGGU, 17 DESEMBER 2017

WAWANCARA AZRIANA RAMBE MANALU

Demi Kompetisi Adil bagi Perempuan RIZKY NOOR ALAM

rizkynoor@mediaindonesia.com

I

SU-ISU terkait dengan perempuan terus menggelinding. Kasus-kasus baru, termasuk yang menyangkut HAM, bermunculan, sedangkan tantangan-tantangan baru sudah menunggu di depan mata. Bagaimana sebenarnya kondisi terkini perempuan Indonesia, terutama menyangkut hal yang paling substansial? Berikut petikan wawancara Media Indonesia dengan Ketua Komisi Nasional Antikekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) Azriana Rambe Manalu di kantornya, Senin (4/12).

Berbicara soal pencapaian perempuan, ada banyak cerita suka. Namun, terkait dengan hal yang paling substansial, hukum dan hak, daftar PR Indonesia kian lama kian panjang.

Menjelang akhir 2017, isu-isu apa terkait dengan perempuan yang masih menjadi PR? Banyak sekali, misalnya pertama soal isu kekerasan seksual, secara angka dan pola meningkat sangat cepat. Kekerasan pada perempuan didominasi kasus seksual. Akan tetapi, sistem pencegahan dan penanganan yang disiapkan negara lamban. Jenis kekerasan seksual berkembang cepat. Pada 2012 Komnas Perempuan sudah menyampaikan ada 15 jenis, kemudian untuk kebutuhan penyusunan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual, kita mengategorikannya dalam sembilan tindak pidana. Itu pun sampai sekarang masih dalam pembahasan, padahal kejahatannya berulang terus. Kedua, kekerasan seksual tidak hanya terjadi di dunia nyata, tapi juga meningkat di dunia maya, lewat media sosial. Namun, sistem penanganannya tidak ada dan hanya menggunakan penanganan secara umum, yang terkadang aturan umum tidak bisa mengenali secara spesifik. Korban bahkan dikriminalkan. Misalnya, UU ITE yang paling sering digunakan, pada kasus di NTB, ia dikriminalkan karena dianggap mencemarkan nama baik. Padahal, di dalam kasus itu, ada peristiwa kekerasan seksual yang tidak dikenali penegak hukum. Ini tantangan berat. Kalau kita bicara penghapusan kekerasan seksual terhadap perempuan, karena jaraknya jauh sekali antara perkembangan kejahatannya dan kemampuan bangsa ini untuk mencegah dan menangani. Bagaimana dengan isu perempuan dan kehidupan ekonomi? Perempuan itu rentan sekali masuk ke lingkar kemiskinan, yaitu pencabutan sumber-sumber penghidupan perempuan lewat eksploitasi sumber daya alam yang berpangkal dari praktik penguasaan lahan semena-mena. Misalnya, ibu-ibu di Kendeng yang beberapa kali berdemonstrasi menyampaikan bagaimana ancaman kemiskinan yang mereka hadapi, tapi tidak pernah dilihat sebagai persoalan serius. Yang dilihat hanya soal perizinan tambangnya, padahal ibu-ibu ini menjaga hutan dan alam dan memanfaatkannya untuk kehidupan sehari-hari. Ketika perempuan-perempuan di desa sudah kehilangan sumber penghidupannya, tidak ada pilihan lain selain bermigrasi ke kota, padahal skill mereka sangat terbatas dan mencari pekerjaan yang terlindungi cukup sulit bagi mereka. Dari kasus-kasus ini saja sudah terlihat pola kekerasan terhadap perempuan terus terjadi, tapi mereka tidak terlindungi. Kasus lainnya, perlindungan terhadap perempuan di dalam rumah tangga. Indonesia sudah 13 tahun menerapkan UU Penghapusan KDRT tapi implementasinya masih penuh masalah. Padahal, UU ini cukup baik dan banyak terobosan yang mampu menjawab kelemahan KUHP, tapi tidak digunakan secara maksimal. Bagaimana Anda melihat kesetaraan kaum perempuan di sektor publik? Memang dilihat tidak setara di mata hukum. Hukum lahir tidak di ruang hampa, ketika dibuat, sudah ada konstruksi sosial masyarakat, ada laki-laki dan perempuan, masyarakat sudah punya aturannya sendiri. Hukum lahir di tengah situasi itu, artinya orang yang membuat hukum itu lahir da-

pada 1984. Komite ini biasanya setiap empat tahun bersidang mengevaluasi sejauh mana konvensi ditegakkan di negara-negara anggota. Kita tahun ini tidak kirim, padahal di era Pak SBY kita kirim. Soal sunat perempuan, bagaimana perkembangannya? Salah satu hal yang disoroti di Komisi CEDAW tahun lalu adalah soal kriminalisasi sunat perempuan. Komisi CEDAW meminta Kementerian Kesehatan tegas menghentikan praktik sunat perempuan oleh petugas kesehatan. Namun, masalahnya, sunat perempuan tidak hanya dilakukan petugas kesehatan, tapi juga oleh dukun. Hal lain yang juga mendapat rekomendasi, perda-perda diskriminatif yang mengontrol tubuh perempuan, mengkriminalkan perempuan. Komnas Perempuan mancatat ada 421 kebijakan diskriminatif di Indonesia dan sampai sekarang belum ada yang dicabut. Jadi banyaknya rekomendasi HAM yang diberikan Badan HAM PBB terhadap Indonesia itu mencerminkan cara dunia memandang Indonesia, semakin banyak rekomendasi, berarti semakin banyak yang belum beres. HAM memang tidak selalu mudah ditegakkan di negara-negara anggota PBB, masih ada praktik maupun tradisi yang kadang-kadang membuat pemerintah sangat berhati-hati. Jadi mempertahankan kewibawaan negara terhadap rekomendasi-rekomendasi PBB ini masih sering menjadi pertimbangan. Padahal, kalau berbicara masalah kewibawaan, semakin menegakkan HAM akan dilihat sebagai negara dengan peradaban cukup baik. Di dunia internasional, Indonesia memang dilihat cukup maju dalam hal HAM karena advokasi-advokasi internasionalnya untuk HAM. Itu keren, tapi di dalam, memang punya banyak masalah.

AZRIANA RAMBE MANALU Tempat, tanggal lahir Aceh Utara, 7 Maret 1968 Pendidikan: S-1 Hukum di Universitas Syah Kuala, Banda Aceh (1993) Karier: 1. Ketua Komisi Nasional Antikekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) (2015-2019) 2. Sekjen Tim Relawan Perempuan untuk Kemanusiaan (20102014) 3. Dewan Pengurus LBH APIK Aceh (2003-2009) 4. Presidium Balai Syura Inong Aceh (2001-2005)

MI/RAMDANI

lam cara pandang yang dipengaruhi bagaimana masyarakat mengonstruksinya. Hal itu yang membuat hukum menjadi netral gender sehingga orang dilihat secara normatif, padahal laki-laki dan perempuan itu hak dan kewajibannya berbeda. Kalau hukum kita menutup mata soal ketidaksetaraan itu, akhirnya perempuannya tidak akan terlindungi. Contoh dalam hal politik, kuota 30% perempuan itu ditetapkan sebagai sebuah kebijakan karena kalau perempuan dan laki-laki dibuat bersaing bebas dalam hal politik, akan ketinggalan. Perlakuan khusus sementara ini supaya bisa berkompetisi secara adil, bukan secara bebas. Bagaimana Anda melihat soal perkawinan anak, di saat usia laki-laki dan perempuan dalam UU Perkawinan tidak sejajar? Anak perempuan berusia 16 tahun sudah dibolehkan menikah menurut UU tersebut? Kita juga punya masalah dengan disharmoni regulasi, kalau mengacu pada UU Perkawinan, di bawah umur 16 tahun, perempuan boleh kawin jika mendapat dispensasi pengadilan. Itu banyak terjadi sekarang! Komnas Perempuan mencatat ratusan kasus dispensasi dikeluarkan pengadilan agama. Kita sayangkan, ini berlangsung bertahun-tahun, tidak ada pelayanan terpadu antar kementerian. Kalau regulasi belum bisa diubah, prak-

tiknya kan bisa. UU Perkawinan belum direvisi, tapi kan pendidikan tokoh-tokoh agama maupun masyarakat bisa ditingkatkan sehingga praktik-praktik perkawinan anak bisa dikurangi. Regulasi memang bisa memperbaiki budaya, tapi tidak selalu regulasi itu dipatuhi dengan serta-merta. Kalaupun UU Perkawinan direvisi, belum tentu juga praktik perkawinan anak itu berhenti, kecuali hukumnya ditegakkan serius dengan mengkriminalkan. Untuk perkawinan anak ini, saya melihat semua pendekatan masih belum maksimal. Jadi program-program edukasi masyarakat untuk pencegahan perkawinan anak hanya tergantung momentum, sebatas seremonial, padahal berhadapan dengan masalah serius. Jadi masyarakat juga berperan penting? Ya, karena yang paling penting dilakukan adalah pendekatan secara kultural karena berkaitan dengan keyakinan. Ruang-ruang ini yang masih belum optimal dikelola pemerintah kita, sedangkan pendekatan secara struktural pun tidak berjalan maju. Jadi akhirnya, kita masih terus berhadapan dengan perkawinan anak yang berulang. Di sisi lain, kalau kita berbicara perkawinan anak bukan soal kemungkinan akan masuk ke lingkup KDRT, melainkan juga berbicara soal kesiapan organ reproduksi.

Tidak selalu angka kematian ibu berkaitan dengan soal infrastruktur, budaya masyarakat juga berperan penting dalam meningkatkan dan menurunkan. Salah satunya, budaya menikahkan anak perempuan dalam usia masih sangat muda. Saya juga melihat tingginya angka kematian ibu harus dilihat komprehensif dan tidak sekadar mengenai layanan kesehatan, padahal kita punya masalah dalam cara pandang masyarakat. Bagaimana sorotan dunia internasional terhadap perlindungan perempuan dan anak di Indonesia, isu apa yang paling disoroti? Kalau kita berbicara dunia, berarti bicara rekomendasi PBB. Misalnya, Indonesia masih punya banyak sekali catatan, contoh soal mekanisme universal periodic review. Anggota-anggota PBB saling mereview pelaksanaan dari instrumen-instrumen HAM yang sudah diratifikasi negara. Indonesia masih mendapat 175 rekomendasi dan sebagian rekomendasi itu diadopsi pemerintah Indonesia dan sebagian lagi ditolak. Ini menunjukkan kita masih punya masalah dalam penegakan HAM. Yang kita bisa lihat secara spesifik untuk perempuan itu adalah sidang-sidang Komite CEDAW (Konvensi Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi terhadap Perempuan). Indonesia tahun ini tidak mengirimkan laporan pada Komite CEDAW, padahal itu kita sudah meratifikasi

Bagaimana cara kerja Komnas Perempuan selama ini? Kita tidak selalu harus dilaporkan dulu, di sini kami membagi kasus-kasus individual dan nonindividual. Kasus-kasus individual, biasanya kita hanya menunggu, korbannya hanya satu orang dan itu juga tidak memiliki dimensi pelanggaran HAM di sana. Artinya pelakunya sesama anggota masyarakat, bukan pejabat publik dan tidak ada keterkaitannya dengan kebijakan. Sebagian berupa kasus-kasus KDRT, pemerkosaan atau kekerasan perempuan di ranah publik, biasanya itu yang diadukan. Sebenarnya kita tidak punya mandat untuk melakukan pendampingan kasus-kasus individual, tidak ada anggaran, tapi kita tidak bisa menolak dan masyarakat tidak mau tahu soal mandat. Kami lalu membuat unit pengaduan dan rujukan, untuk menerima korban yang mengadu, tapi kami membangun sistem rujukan dengan lembaga-lembaga yang bisa menangani dan mendampingi. Jadi kami tidak akan membiarkan korban pulang kecewa, jadi kami punya mitra rujukan di Jakarta dan sejumlah daerah karena terkadang yang datang mengadu ke kami juga berasal dari daerah. Akan tetapi, kalau kasus-kasus yang sifatnya pelanggaran HAM atau ada kontribusi pemerintah di dalamnya itu kita tidak menunggu pengaduan. Bagaimana dengan 2018, agenda apa yang disusun Komnas Perempuan dan stakeholder terkait? Tentu saja masalah-masalah yang sebelumnya belum terselesaikan oleh pemerintah akan menjadi perhatian tahun depan. Misalnya, soal kekerasan seksual, maka agenda penting kita tahun depan bagaimana RUU Penghapusan Kekerasan Seksual bisa menjamin dan melindungi korban-korban. Karena dalam perkembangannya sekarang, RUU itu mengalami banyak pemangkasan oleh pemerintah. Banyak sekali pasal yang dibuang sehingga kami berupaya agar hal-hal yang merupakan prinsip RUU Penghapusan Kekerasan Sesksual tetap ada dan disahkan. Yang lainnya, yang menjadi prioritas, soal kebijakan diskriminatif. (M-1)

Pembelajaran dari Tenun DI tengah kesibukan sehari-harinya mengurusi aneka masalah perempuan, Azriana Rambe Manalu, yang kelahiran Aceh Utara, memiliki hobi mengoleksi kain-kain tenun dari berbagai daerah. Hal tersebut pun tecermin pada berbagai kain tenun yang dijadikannya ornamen pajangan untuk mempercantik ruang kerjanya. “Saya suka kain-kain seluruh Nusantara, terutama yang ditenun perempuanperempuan adat. Kain-kain ini bukan sekadar indah, melainkan juga memberikan semangat karena menenun itu tidak mudah,” ungkap Azriana kepada Media Indonesia, Senin (4/12). Baginya, proses menenun memiliki filosofi yang amat mendalam, membu-

tuhkan ketelitian, serta memakan waktu lama. “Kalau sudah merasa pekerjaan saya berat, saya memandangi dan mencoba menangkap bagaimana orang-orang di balik kain-kain tenun seperti memberi energi baru. Pekerjaan kita belum seberapa bila dibandingkan dengan orang yang untuk makan harus menenun dan hasilnya belum tentu dibeli dengan harga layak. Jadi, selain keindahan, juga menemukan spirit,” tambahnya. Azriana pun mengungkapkan dirinya sangat ingin belajar menenun suatu saat jika sudah memiliki banyak waktu luang. Selain menenun, perempuan lulusan Universitas Syah Kuala Banda Aceh tersebut

gemar berbenah rumah karena dirinya tidak pandai memasak. Biasanya akhir pekan dimanfaatkannya untuk merapikan dan menata rumahnya. “Saya tidak suka dan tidak bisa memasak. Namun, saya suka berbenah, setiap ada waktu pasti ada perubahan letak karena saya orangnya cepat bosan,” ujar Azriana. Namun sebaliknya soal memperjuangkan hak-hak dan kesetaraan kaum perempuan, Azriana tidak pernah bosan. Ia pun teguh bekerja meski tantangan dari dari berbagai faktor. Beberapa tantangan besar dalam mengemban tugasnya, menurut Azriana

adalah soal koordinasi dan mempertemukan cara pandang berbagai pihak dalam mengatasi isu-isu yang mendera perempuan. karena Komnas Perempuan ini mekanisme HAM, bukan mengimplementasikan program pemerintah. “Jadi kesamaan cara pandang dalam melihat sebuah persoalan antara pemerintah dan lembaga HAM masih menjadi hal yang sulit sejauh ini. Saya rasa ini karena ruang-ruang perjumpaan yang belum dioptimalkan saja,” jelasnya. Ketidaksamaan cara pandang itu kerap berimbas pada banyak rekomendasi Komnas Perempuan yang tidak segera ditindaklanjuti. Padahal, menurutnya,

semestinya ketika negara membentuk mekanisme HAM dengan tugas melakukan pemantauan maka hasil pantauan itu harus dilakukan negara. Lembaga HAM berfungsi seperti alat kontrol pemerintah yang memonitor dan mendeteksi berjalannya peran pemerintah. “Kadang-kadang pemerintah masih melihat lembaga HAM ini seperti NGO, padahal lembaga HAM ini dibentuk negara dan kalau bicara konstitusi, dijamin konstitusi. Lembaga-lembaga HAM ini seharusnya diperlakukan pemerintah sebagai sarana memastikan memenuhi tanggung jawabnya dengan memenuhi hak konstitusional warga negara. Jangan lihat kami sebagai saingan,” tandasnya. (Riz/M-1)


JEDA

MINGGU, 17 DESEMBER 2017

7

Lindungi Rakyat Lebih Dulu

ANTARA/WIDODO S JUSUF

WASPADA DIFTERI: Sejumlah siswi SMA Negeri 33 menunjukkan brosur Waspada Difteri seusai mendapatkan imunisasi serentak atau outbreak response immunization (ORI) Difteri, di Cengkareng, Jakarta Barat, Senin (11/12).

Cakupan Imunisasi Rendah Kasus Difteri Meningkat Bukan cuma di Aceh, cakupan imunisasi dasar lengkap di banyak daerah di Indonesia berjalan buruk, yakni 70%. Seharusnya 95% sehingga anak-anak tidak mudah tertular penyakit. FERDIAN ANANDA MAJNI

ferdian@mediaindonesia.com

P

AGI itu, seorang dokter dan dua perawat berpakaian alat penyelamat diri (APD) berdiri di ruang rawat inap pasien penderita difteri, di Rumah Sakit Umum Zainal Abidin (RSUZA), Banda Aceh. Mereka rutin memeriksa empat pasien yang dirawat intensif di ruang respiratory high care unit (RHCU) tersebut. Kepala Bidang Pencegahan Penyakit Menular Dinkes Aceh, Abdul Fatah, (13/12) mengatakan mereka masih dirawat serius di ruang isolasi. “Prosedurnya memang seperti itu, ruangan khusus untuk penyakit menular telah disediakan, juga punya tim ahli khusus, sehingga pasien mendapatkan penanganan memadai. Sejak awal tahun hingga saat ini, tercatat 45 pasien dirawat RSUZA,” katanya Rabu (13/12). Menurut Abdul, selama 2017 terdapat 94 kasus difteri di Aceh, 4 di antaranya meninggal dunia. Kasus itu naik drastis jika dibanding 2016 yang hanya 11 kasus, dan yang meninggal empat juga. “Dari data yang kami peroleh mereka rata-rata berusia di atas 14 tahun,” tambah Abdul. Lebih lanjut, ia menjelaskan, hanya 5% penduduk di Aceh mendapatkan imunisasi, itu pun tidak lengkap. Bahkan ada yang hanya diimunisasi sekali atau dua kali, sedangkan 95% yang suspect (terduga) difteri tidak pernah menjalani imunisasi. “Dari hasil investigasi Sinas Kesehatan Aceh, kita menemukan fakta di lapangan ada 94 suspect difteri tahun ini. Sebanyaki 95% dari 94 kasus itu tidak pernah mendapatkan imunisasi. Sisanya hanya imunisasi tidak lengkap,” ujarnya.

Cakupan rendah Provinsi Aceh termasuk dalam 20 provinsi dan 95 kabupaten/kota yang mengalami kejadian luar biasa (KLB) wabah difteri. Wabah difteri di wilayah itu, lanjut Abdul, sebetulnya terus menyusut bahkan pada 2015 tidak

ditemukan lagi kasus penyakit menular itu. Yang menjadi pertanyaan, tambahnya, mengapa penyakit mematikan itu kembali dan mewabah. Dari hasil survei, jelas Abdul lagi, ternyata cakupan imunisasi dasar di Aceh berjalan buruk . “Cakupan imunisasi dasar di Aceh dan Indonesia secara keseluruhan tidak pernah bagus. Aceh selalu di bawah 70% yang seharusnya 95% untuk imunisasi dasar lengkap,” paparnya. Itulah sebabnya, menurut Abdul, banyak anak dan masyarakat di Aceh tidak memiliki kekebalan sehingga sangat rentan terserang berbagai penyakit, di antaranya, hepatitis, tuberkulosis (Tb), polio, campak, difteri dan tetanus, serta beberapa penyakit lain yang sebetulnya dapat dicegah dengan imunisasi lengkap dari pemerintah. Setiap ada kejadian satu suspect difteri, lanjut Abdul, akan jadi KLB sehingga harus dilakukan antisipasi, salah satunya mengisolasi pasien, mengurangi jarak terhadap kontak, memberikan obat pencegahan kepada yang kontak. “Kami melakukan imunisasi kembali (outbreak response immunization/ ORI) dalam KLB. Sebetulnya kalau imunisasi dasar anak-anak lengkap, seandaianya ada penyakit difteri di kawasan itu, sangat kecil kemungkinan mereka tertular,” ujarnya. Abdul menambahkan kasus difeteri paling banyak terjadi pada awal tahun, antara Januari-Februari 2017. Jikapun sampai 94 kasus, tidak ada letupanletupan menjelang akhir tahun. Penambahan pasien terduga difteri pun menurun menjelang akhir 2017. Sementara itu, dari Depok, Jawa Barat, hingga kemarin dilaporkan seorang anak yang menderita difteri di kota itu akhirnya meninggal dunia. Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok Noorzamanti Lies Karmawati membenarkan anak berusia 10 tahun yang meninggal itu ialah salah satu 12 warga Depok yang positif menderita difteri. “Anak yang meninggal itu belum mendapatkan vaksin difteri karena orangtuanya tidak mau memvaksin anaknya,“ ujar Lies.

BERDASARKAN hasil survei yang dilakukan investigasi Sinas Kesehatan Aceh, para anak yang tidak mengikuti imunisasi disebabkan faktor orangtua melarang dengan alasan takut si anak demam dan akibat berita viral di medsos yang menyebut vaksin haram. “Itu sangat berpengaruh pada pola pikir mereka. Padahal imunisasi itu seperti tercantum dalam undangundang kesehatan adalah hak anak. Setiap anak berhak mendapatkan imunisasi dasar lengkap. Pemerintah wajib memberikan imunisasi,” tegas Kepala Bidang Pencegahan Penyakit Menular Dinkes Aceh, Abdul Fatah. Ia menyatakan pemerintah sudah memberikan 100% kebutuhan vaksin. Begitu juga alat-alat logistik lain dalam rangka mendukung pemberian imunisasi dasar lengkap. Junaidi, warga Aceh Besar, misalnya, mengaku tidak memberikan imunisasi terhadap anaknya karena masih ragu akan sterilisasi penyimpanan vaksin. “Saya tidak memberikan imunisasi, bukanya karena faktor haram, melainkan lebih pada kualitas sterilisasi vaksin,” jelasnya. Untuk memproteksi kedua anaknya yang berusia 5 dan 3 tahun, Junaidi menyebutkan, ia memberikan makanan dan obat-obatan tradisional supaya daya tahan tubuh anaknya bagus dan sehat. Tidak melakukan imunisasi juga dilakukan Henny Thalib. Ibu lima anak yang berprofesi sebagai dokter umum itu memutuskan tidak memberikan vaksin kepada anak keempat dan kelimanya. Sebabnya, ia tidak mendapat penjelasan memuaskan saat anak ketiganya yang baru mengalami alergi saat diberi vaksin hepatitis B. “Saya tidak antivaksin, hanya prochoice, menghargai setiap pilihan orangtua untuk membuat anaknya sehat. Anak pertama dan kedua, mengikuti imunisasi wajib secara penuh. Hanya saya dulu belum terlalu perhatikan, sudah ada tanda-tanda alergi vaksin pada kedua anak saya tersebut,” kata Henny Jumat (15/12). Selain itu, masalah halal dan haram tentang vaksin juga masih mengganjal di benaknya. Untuk itu, Henny meminta supaya masyarakat yang tidak melakukan vaksinasi dihargai dan diberi kebebasan. Henny juga meminta ulama untuk mengatakan sebenarnya, apakah vaksin halal atau haram.

Karena kasus difteri sudah mewabah rakyat harus segera diamankan dan dilindungi dulu dengan vaksinasi. Libatkan ulama

ANTARA/MUHAMMAD ADIMAJA

PERAWAT PASIEN: Perawat mengunakan berjalan usai melakukan pemeriksaan terhadap pasien yang diduga terkena virus Difteri di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta, Jumat (8/12). Lebih lanjut ia mengimbau masyarakat menghindari kontak dengan penderita suspect difteri. “Apabila terjadi kontak, pasien segera mendapatkan obat antibiotik dan juga dilakukan pemeriksaan apus tenggorokan,” tambahnya. Baik Lies maupun Abdul mengimbau para orangtua untuk memeriksa status imunisasi rutin anak-anak mereka apakah sudah lengkap atau belum. Karena itu, satu-satunya cara untuk menangkal wabah difteri, yakni warga yang berusia satu hingga 19 tahun harus mendapatkan imunisasi pencegah difteri. Difteri memang termasuk penyakit yang sangat mudah untuk ditularkan,” jelas Lies. (KG/X-7)

Selain Henny, mungkin banyak orangtua masih meragukan perlunya memvaksin anak-anak. Di Aceh, Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) bekerja sama dengan dinas kesehatan setempat melakukan upaya untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat. “MPU Aceh kita ajak melihat proses pembuatan vaksin di Biofarma meski dalam prosesnya masih bersinggungan dengan enzim babi. Mereka menfatwakan vaksin mutanajis, tetapi karena dalam situasi darurat sangat dibutuhkan, dan jika tidak di imunisasi sangat berbahaya, serta belum ada pengantinya, vaksinasi boleh dilakukan,” ujar Abdul. Dinas Kesehatan Aceh, lanjutnya, sudah keliling menyosialisasikan ke kabupaten/kota, kemudian ada juga strategi komunikasi imunisasi yang melibatkan MPU dan Kemenag. Di sisi lain, Ketua Lembaga Pengkajian Pangan, Obat -obatan, dan Kosmetik (LPPOM) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Lukmanul Hakim menyebutkan vaksin difteri belum disertifikasi halal. “Namun, karena kasus difteri sudah mewabah rakyat harus segera diamankan dan dilindungi dulu dengan vaksinasi, karena memang sudah jatuh korban,” katanya Jumat (15/12). Lukmanul berharap semua bisa berjalan paralel, vaksinasi jalan terus dan proses sertifikasinya juga jalan. Saat ini, lanjutnya, keduanya dipastikan berjalan beriringan supaya ke depan tidak ada outbreak lagi dan tidak menimbulkan korban sehingga tidak ada penolakan masyarakat akibat tidak adanya sertifikasi halal. Menurutnya, MUI baru melakukan sertifikasi terhadap vaksin meningitis dan flu. “Kalau dalam keadaan outbreak seperti difteri sekarang harus dilakukan vaksinasi, apalagi sudah memakan korban meninggal 30 lebih. Dalam kondisi darurat yang tidak halal pun bisa dipakai,” tegasnya. (Wnd/FD/X-7)

ANTARA/GALIH PRADIPTA

PENYUNTIKAN VAKSIN: Petugas Suku Dinas Kesehatan (Sudinkes) Jakarta Barat menyuntikkan vaksin DPT (difteri, tetanus, dan pertusis) ke mahasiswa Universitas Tarumanagara (Untar) di Jakarta, Kamis (14/12). Kegiatan imunisasi difteri tersebut bertujuan mencegah difteri menyebar di masyarakat khususnya di lingkungan kampus itu yang menargetkan 2.700 mahasiswa.


8

MINGGU, 17 DESEMBER 2017

SEPAK BOLA KISI-KISI

El Pistolero Meletup Lagi

AP/PETR DAVID JOSEK

Mencintai Irlandia Utara MICHAEL O’Neill tampaknya belum mau meninggalkan kursi pelatih tim nasional Irlandia Utara. Dirinya masih berharap membawa tim yang dicintainya itu menuju Euro 2020. Saat ini O’Neill memang tengah dilirik sejumlah negara. Tidak hanya Skotlandia, Amerika Serikat diisukan tertarik memboyong O’Neill. Namun, O’Neill sepertinya bergeming. Dirinya memilih fokus mengembangkan tim Irlandia Utara dan membicarakan kontrak kerjanya dengan Federasi Sepak Bola Irlandia. “Saya berharap bisa membawa tim ke kompetisi lain Eropa dan ini bukanlah pekerjaan yang dengan mudah bisa saya tinggalkan. Ada banyak spekulasi, tetapi saya masih memiliki dua tahun tersisa sebelum kontrak kerja saya berakhir bersama Irlandia Utara,” cetusnya. (BBC/Rul/R-1)

AFP/IAN KINGTON

Rindu Lapangan Hijau AP/PETROS GIANNAKOURIS

MESIN GOL: Barcelona kembali bisa mengandalkan bomber Uruguay Luis Suarez saat jumpa Deportivo La Coruna di ajang La Liga Spanyol, dini hari nanti. Suarez menunjukkan tanda-tanda siap menjadi mesin gol setelah sempat paceklik di awal musim. Apalagi di tiga laga melawan La Coruna, Suarez mencatatkan enam gol.

Dari tiga kali perjumpaan, el Pistolero-julukan Suarez--melesakkan enam gol ke gawang ‘Super Depor’. NURUL FADILLAH

fadillah@mediaindonesia.com

D

EPORTIVO la Coruna m e m a n g h a ny a t i m penghuni zona bawah klasemen sementara La Liga. Namun, bukan berarti Barcelona akan menganggap enteng tim tamu mereka itu di laga pekan ke-16, dini hari nanti. Laga kali ini justru sangat krusial bagi Barcelona karena merupakan ajang pemanasan sebelum berhadapan dengan rival terberat, Real Madrid, di Santiago Bernabeu, 23 Desember. Tak hanya itu, poin penuh juga masih menjadi buruan the Catalans karena posisi

di puncak klasemen sementara saat ini masih belum aman. Barca memang belum terkalahkan di 15 laga terakhir. Berkat 12 kemenangan dan 3 kali imbang, skuat asuhan Ernesto Valverde sukses bertakhta dengan koleksi 39 poin. Namun, Valencia masih bisa mengejar mereka. El Che berada di peringkat kedua klasemen, hanya berjarak lima poin dari skuat Blaugrana. Belum lagi duo Madrid, yakni Atletico dan Real Madrid, mengekor di posisi ketiga dan keempat, masing-masing dengan 33 dan 31 poin. Sebaliknya, Deportivo La Coruna justru berada di posisi ke-

17 klasemen sementara dengan perolehan 25 poin. Kendati bukan lawan yang seimbang bagi Barcelona, Deportivo La Coruna senantiasa menjadi batu sandungan. Pada pertemuan musim lalu, Barca dipaksa takluk 1-2 pada laga Maret. Itu jadi salah satu faktor kegagalan Barca merebut trofi La Liga. Karena itu, Valverde kemungkinan tetap menurunkan skuat terbaik. Lionel Messi dan Luis Suarez akan menjadi andalan lini serang Blaugrana. Apalagi Suarez telah kembali ketajamannya dengan mencetak gol di dua laga sebelumnya, yakni melawan Celta Vigo dan Villarreal. Selain itu, ujung tombak Uruguay tersebut sangat nyaman jika berjumpa the Galicians. Dari tiga kali perjumpaan, el Pistolero-julukan Suarez--melesakkan enam gol ke gawang ‘Super Depor’.

Di lini pertahanan, Thomas Varmaelen menjadi pengganti Samuel Umtiti yang mengalami cedera. Varmaelen pun akan mendapat bantuan dari Gerard Pique dalam mengawal gawang bersama kiper Marc-Andre ter Stegen. Di kubu tamu, arsitek Cristobal Parralo akan mengandalkan Lucas Perez dan Andrian Lopez untuk menerobos kotak pertahanan Barca. Duet Sidnei dan Fabian Schar dipercaya mampu membendung Messi dan Suarez. “Sekarang kita akan berhadapan dengan satu tim terbaik di dunia, Barcelona. Kita butuh kekuatan pertahanan yang sangat tangguh,” ujar Cristobal.

Pantang tergelincir Dari Seri A Liga Italia, Juventus pantang tergelincir saat bertamu ke Stadio Renato Dall’ara untuk menghadapi Bologna, malam ini.

Sang juara bertahan saat ini masih berupaya menguasai puncak klasemen sementara setelah hanya menempati posisi ketiga dengan mengantongi 38 poin. Juve berjarak dua poin dari pemuncak klasemen, Inter Milan, dan selisih satu angka dari peringkat kedua, Napoli. Karena itu, kemenangan melawan Bologna merupakan hal krusial bagi Juve demi menjaga persaingan dengan dua rival terberat itu. Sayangnya, Bologna bukanlah lawan yang mudah ditaklukkan. Meski kini menghuni posisi ke-11, mereka tampil cukup impresif dengan meraih 6 kemenangan dan 3 hasil imbang dari 16 pertandingan. Namun, performa Juve juga menonjol. Tim besutan Massimiliano Allegri itu belum kalah di lima laga terakhir. (AFP/R-1)

SUDAH enam pekan Slaven Bilic menjadi pengangguran akibat dipecat dari West Ham. Selama itu pula dirinya tidak berhenti untuk kembali melancarkan strategi permainan. Bilic sudah rindu lapangan hijau dan siap melatih lagi jika ada klub yang meminang. Pria berusia 49 tahun tersebut tidak ingin berlama-lama menikmati masa rehat di kampung halamannya, Kroasia. Bilic pun mengaku selama ini tidak pernah berhenti memantau perkembangan sepak bola, khususnya Liga Primer Inggris. Duel antara Arsenal dan Manchester United menjadi favorit mantan bek Everton dan West Ham itu. “Saya menyaksikan sepak bola lebih banyak ketimbang biasanya. Laga Arsenal dan Manchester United seperti film yang bagus. Saya masih belum berhenti tertarik pada sepak bola,” tandasnya. (Dailymail/Rul/R-1)

DOK INSTAGRAM RAMOS

Mourinho Pikirkan Rotasi Pemain

Zlatan Ibrahimovic

LAGA pekan ke-18 Liga Primer Inggris melawan West Bromwich Albion menjadi peluang selanjutnya untuk Manchester United demi memangkas jarak dari sang pemuncak klasemen sementara, Manchester City. Poin penuh menjadi bidikan ‘Setan Merah’ kala bertandang ke markas West Brom di Stadion the Hawthorns, malam ini. Menjelang laga itu, ‘Setan Merah’ sempat bangkit dengan mengalahkan Bournemouth 1-0 pada pertengahan pekan lalu setelah menyerah 1-2 dari the Citizens. Empat kemenangan di lima laga terakhir menjadi modal bagi tim tamu untuk mengalahkan West

Brom yang belum sekali pun menang di lima partai terakhir. Sayangnya, saat ini skuat besutan Jose Mourinho tengah terkendala krisis pemain. Mourinho diperkirakan hanya memboyong 22 pemain. Gelandang jangkung asal Belgia, Marouane Fellaini, bek Eric Bailly, serta pilar pertahanan asal Argentina, Marcos Rojo, masuk daftar pesakitan akibat cedera. Kapten Michael Carrick juga masih menjalani perawatan jantung sehingga harus menepi. Poros serangan the Red Devils juga hilang karena Paul Pogba masih menjalani skors tiga laga. Kondisi itu membuat Mourinho memiliki sedikit pilihan rotasi pe-

main. Setelah Romelu Lukaku hanya mencetak tiga gol sepanjang 15 pertandingan, Zlatan Ibrahimovic yang baru pulih dari cedera menjadi pertimbangan Mou untuk menghadapi West Brom. “Saya akan mengubah beberapa pemain dari pertandingan ke pertandingan. Saya pikir hampir mustahil memaksa pemain untuk memainkan semua pertandingan di Desember dan awal Januari. Jadi, akan ada rotasi,” ujar Mourinho. Sementara itu, Liverpool mencoba kembali ke jalur kemenangan saat menantang tuan rumah AFC Bournemouth di Vitality Stadium, malam nanti. Juergen Klopp me-

AFP/OLI SCARFF

Rilis Sepatu Pribadi nekankan skuat asuhannya untuk tampil maksimal dan tidak terpengaruh oleh penampilanpenampilan sebelumnya. Klopp mengakui, kemenangan 7-0 atas Spartak Moscow di Liga Champions, 7 Desember, membuat timnya ada di atas angin. Itu pula yang membuat the Reds terkecoh di dua laga terakhir yang berkesudahan imbang. “Kami harus bermain lebih baik ketimbang saat melawan West Brom. Kami pasti melakukan kesalahan yang sama jika memikirkan akan selalu bermain semudah saat melawan Spartak,” pungkas arsitek asal Jerman itu. (AFP/Rul/R-1)

KAPTEN Real Madrid, Sergio Ramos, telah merilis sepatu Nike Tiempo pribadinya. Edisi spesial Ramos tersebut akan dirilis sebanyak 4.000 pasang, pekan depan, dan Ramos akan mengenakan nomor 4 (SR4) dari edisi tersebut. Ramos pun menamai sepatunya Corazon y Sangre yang artinya hati dan darah. “Corazon y sangre, dua kata itu sangat penting bagi saya. Hati ialah tentang komitmen atas apa yang saya lakukan dan darah ialah apa yang ada di dalam DNA saya. Apa yang saya miliki di dalam darah saya untuk menjadi yang terbaik,” pungkas Ramos, bek tangguh timnas Spanyol. Sebelumnya, beberapa pemain kelas dunia juga telah meluncurkan edisi sepatu pribadi. Beberapa di antaranya legenda skuat ‘Samba’ Brasil, Ronaldinho, serta dua mantan bintang Italia, Francesco Totti dan Andrea Pirlo. (Dailymail/Rul/R-1)

Spanyol Terancam Batal ke Rusia DUGAAN intervensi pemerintah Spanyol terhadap pemilihan orang nomor satu di Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF) membuat Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) geram. FIFA menebar ancaman sanksi yang berpotensi menjegal Spanyol dari partisipasi di Piala Dunia 2018 Rusia. FIFA akan mengirimkan surat peringatan kepada RFEF untuk mempertanyakan keterlibatan Dewan Olahraga Nasional Spanyol (CSD) yang diduga ingin ikut campur dalam pemilihan kursi Presiden RFEF. Saat ini, kursi Presiden RFEF diduduki Juan Luis Larrea. Dia menggantikan Angel Maria Fil-

lar yang mundur karena terbukti menggelapkan dana. CSD pun diduga meminta RFEF untuk mengadakan pemilihan ulang. Itu dilakukan karena ingin mempromosikan kandidat yang diinginkan. Jika itu benar terjadi, FIFA akan memberikan sanksi keras berupa ancaman skors yang akan berdampak pada partisipasi La Furia Roja--julukan Spanyol--di Rusia. Spanyol akan dianggap melanggar Peraturan FIFA pasal 13 tentang larangan keterlibatan pihak mana pun dalam urusan federasi sepak bola suatu negara, termasuk pemerintah.

‘Kami dapat memastikan bahwa FIFA baru-baru ini mengirimkan sebuah surat ke RFEF yang mengungkapkan keprihatinan kami pada situasi yang terjadi saat ini. Sesuai dengan statuta FIFA, semua anggota asosiasi harus mengelola urusan mereka secara independen dan memastikan tidak ada campur tangan pihak ketiga dalam urusan internal’, tulis pernyataan resmi FIFA. “FIFA terus berkomunikasi dengan RFEF dan delegasi gabungan FIFA dan UEFA (Asosiasi Sepak Bola Eropa) akan dikirim ke Madrid untuk memantau dan menilai situasi yang terjadi,” lanjut

SEPAK BOLA PERBATASAN: pernyataan tersebut. Sementara itu, RFEF dan pemerintah Spanyol membantah keras kemungkinan Spanyol batal berlaga di Piala Dunia 2018 Rusia. Perdana Menteri Spanyol Mariano Rajoy mengatakan kementerian olahraga mengaku tidak menerima komunikasi resmi dari FIFA dan hanya mendapat sepucuk surat dari seorang anggota FIFA yang meminta bertemu dengan mereka. “Saya hanya tidak bisa melihat skenario ke arah situ. Saya benarbenar yakin Spanyol akan pergi ke Piala Dunia dan kami akan menang,” tandasnya. (AFP/Rul/R-1) ANTARA/KORNELIS KAHA

Penyerang Sekolah Sepak Bola (SSB) Bintang Timur Atambua Crespo Hale (kanan) berpose dengan kapten timnas Pelajar Timor Leste, Santos (kiri), jelang laga Sepak Bola Perbatasan di Atambua, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, kemarin. Laga yang digelar Kementerian Pemuda dan Olahraga itu berakhir imbang 2-2.


OLAHRAGA

MINGGU, 17 DESEMBER 2017

9

JELANG ASIAN GAMES 2018

Menpora Ultimatum Cabor

Imam menyebut, pada 2017 baru 23 cabang olahraga yang dibiayai. Namun, pada 2018, ke-40 cabang olahraga akan dibiayai dan diperhatikan semua oleh pemerintah. ARDI TERISTI HARDI

nas semua,” pungkas Imam.

T

Loncat indah

ardi@mediaindonesia.com

AFP/MAHMOUD KHALED

TUNTASKAN PEMBALASAN: Pasangan ganda putra Indonesia Marcus Fernaldi Gideon (kiri) dan Kevin Sanjaya Sukamuljo saat beraksi menghadapi ganda Jepang, Keigo Sonoda/Takeshi Kamura di semifinal ajang Super Series Final di Dubai, Uni Emirat Arab, kemarin. Kevin/Marcus menang 21-10, 18-21, 21-16 untuk melaju ke laga pemungkas, hari ini. Kemenangan itu sekaligus membalas kekalahan dari pasangan Jepang itu di laga penyisihan grup.

Kevin/Marcus Incar Gelar Ketujuh PASANGAN ganda putra Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/ Marcus Fernaldi Gideon, tinggal selangkah lagi merebut gelar ketujuh tahun ini. Kevin/Marcus berhasil melesat ke final BWF World Super Series Finals 2017, kemarin, setelah menundukkan Takeshi Kamura/ Keigo Sonoda (Jepang) pada laga semifinal di Dubai, Uni Emirat Arab. Lewat pertarungan sengit, ganda nomor satu dunia itu menang rubber game dengan skor 21-10, 18-21, dan 21-16. Ini juga pembalasan karena di laga penyisihan grup, ganda Jepang itu mampu unggul dua gim langsung, 17-21, 17-21, atas

Kevin/Marcus. “Pertandingan hari ini cukup berat, tapi kami senang bisa ke final lagi, apalagi ini final kesembilan buat kami di tahun ini,” ujar Kevin. Dari delapan final super series tahun ini, Kevin/Marcus sukses menyapu enam gelar. Predikat juara mereka raih di India, All England, Malaysia, Jepang, Hong Kong, dan Tiongkok. Kemenangan Kevin/Marcus di semifinal tidak lepas dari strategi matang Aryono Miranat, asisten pelatih ganda putra. Strategi itu ialah permainan reli alias permainan lob panjang yang diterapkan di gim kedua yang tampaknya

SEKILAS GELANGGANG

LADI Sosialisasi Antidoping LEMBAGA Anti-Doping Indonesia (LADI) menggelar sosialisasi antidoping sebagai upaya mengantisipasi pemakaian obat-obat terlarang di olahraga pada Asian Games Jakarta-Palembang, Agustus 2018. Sosialisasi dibuka secara resmi oleh Ketua Umum LADI, Zaini Khadafi Saragih, di Hotel Ambhara, Jakarta Selatan, Jumat (15/12) malam. Sosialisasi yang diikuti perwakilan KONI 34 Provinsi dan cabang olahraga itu berlangsung hingga besok. Di kesempatan itu, Zaini Khadafi Saragih, mantan dokter timnas sepak bola Indonesia, mengurai sejarah antidoping di dunia. Di Indonesia, hanya LADI yang diakui pemerintah sebagai institusi antidoping. Terkait dengan gelaran ajang olahraga terbesar Asia di JakartaPalembang, Agustus 2018, LADI menjalin kerja sama dengan lembaga antidoping yang berpengalaman. “Kami ada kerja sama dengan komisi antidoping Korea,” jelas Zaini Saragih. (RO/R-1)

Triple Double Dom Menangkan Stapac CATATAN triple double dari point guard asal Amerika Serikat, Dominique ‘Dom’ Williams, mewarnai kemenangan timnya, Stapac Jakarta, atas Satya Wacana Salatiga dengan skor 97-58. Kemenangan itu diraih dalam lanjutan seri II Liga Bola Basket Indonesia (IBL) Pertalite 2017-2018 di Bandung, Jawa Barat, kemarin. Dalam laga yang digelar di GOR C-Tra Arena tersebut, Dom menggoreskan catatan 13 poin, 12 rebound, serta 10 assist, dan itu menjadi yang tertinggi di Stapac Jakarta. “Saya apresiasi triple double Dom. Dia tampil baik, mau bekerja keras termasuk melakukan rebound,” ujar asisten pelatih Stapac Jakarta Antonius Ferry Rinaldo usai pertandingan. Sementara itu, pelatih Satya Wacana Salatiga Efri Meldi menyebut kekalahan timnya dari Stapac disebabkan anak-anak asuhnya terkejut dengan transisi permainan dari tim yang sebelumnya bernama W88 News Aspac Jakarta tersebut. Di laga lain, Bima Perkasa Jogja (BPJ) mengalahkan BSB Hangtuah Sumsel dengan skor 65-58. Ini kemenangan kedua BPJ dari empat laga di IBL 2017-2018. Satu kemenangan lain diraih dari Siliwangi Bandung dan kekalahan didapat dari Bank BJB Garuda Bandung serta Satria Muda Pertamina. (Ant/R-1)

Justin Rose Sulit Tergusur PEGOLF Inggris Justin Rose tetap sulit tergusur setelah melanjutkan dominasi di tengah cuaca buruk yang menghiasi putaran ketiga Indonesian Masters di Royale Jakarta Golf Club, kemarin. Rose langsung tancap gas dari tee awal setelah menyelesaikan putaran kedua turnamen yang didukung Bank Negara Indonesia (BNI), Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Tabungan Negara (BTN) dan Telkom Indonesia itu, kemarin pagi. Dia melaju dengan dua birdie di tiga hole pembuka sebelum melanjutkan keunggulan dengan birdie yang lain di hole 5. Peraih medali emas Olimpiade 2016 itu membuat skor par di tiga hole berikutnya untuk tetap berada di puncak dengan skor sementara 16 di bawah par sebelum pertandingan dihentikan karena cuaca yang tidak mendukung. Scott Vincent dari Zimbabwe dan Kiradech Aphibarnrat (Thailand) membuntuti dengan 13 di bawah par setelah delapan hole. Diikuti Phachara Khongwatmai (Thailand) dan Giwhan Kim (Korea) yang membukukan 12 di bawah par setelah delapan hole. (RO/R-1)

cukup menguras tenaga dan konsentrasi lawan. “Sempat ditanya referee, kenapa Kevin/Marcus bermain seperti itu, banyak lob-lob panjang dan kesannya tidak serius. Lalu saya jelaskan, itu bagian dari strategi dan saya rasa tidak ada yang salah dengan itu,” ujar Aryono. Pada final, Kevin/Marcus ditunggu pasangan Tiongkok, Liu Cheng/Zhang Nan. Unggulan keempat dunia itu melaju ke final seusai mengalahkan peringkat kedua dunia asal Denmark, Carsten Mogensen/Mathias Boe, dengan angka 21-17, 21-16. Dari rekor pertemuan, Kevin/ Marcus unggul atas Liu/Zhang

dengan skor dua kemenangan dari tiga pertemuan. Namun, pasangan ‘Merah Putih’ itu patut waspada karena di pertemuan terakhir pada Denmark Terbuka Oktober lalu, mereka kalah dari Liu/Zhang melalui rubber game yang berakhir dengan skor 16-21, 24-22, dan 19-21. Kesuksesan Kevin/Marcus gagal diikuti Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir di ganda campuran. Mereka takluk dari pasangan Tiongkok Zheng Siwei/Chen Qingchen dengan dua gim langsung, 12-21, 17-21. Ini melanjutkan catatan Owi/Butet yang tidak pernah juara di ajang super series tutup tahun. (Badmintonindonesia/Rul/R-1)

ANTANGAN pemerintah yang siap membiayai seluruh biaya pemusatan latihan nasional (pelatnas) Asian Games 2018 masih belum disambut dengan sigap oleh pengurus cabang olahraga (cabor) nasional. Dari 40 cabor yang disiapkan untuk Asian Games di Jakarta dan Palembang, baru 18 cabor yang mengajukan proposal ke Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). “Kami tunggu sampai 18 Desember 2017 untuk menyerahkan proposal, baik untuk training camp, try out, alat latih, dan alat tanding,” tegas Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi di sela-sela kunjungan ke Kompleks Candi Prambanan, Yogyakarta, kemarin. Imam mengatakan persiapan Asian Games telah sesuai dengan jadwal. Pemerintah pun berkomitmen menyukseskan penyelenggaraan, infrastruktur, prestasi, dan ekonomi. “Persiapan atlet akan kami maksimalkan per 1 Januari 2018, dan 40 cabang olahraga akan kami biayai sehingga tidak ada cerita mereka tidak ada pemusatan latihan dan try out,” jelas Imam. Imam menyebut, pada 2017 baru 23 cabor yang dibiayai, tapi pada 2018, ke40 cabang olahraga akan dibiayai dan diperhatikan semua oleh pemerintah. Imam menyebutkan, sampai 15 Desember 2017, proposal dari cabang olahraga masih 18. Ia berharap cabor lain bisa segera menyerahkan proposal. Secara umum, Imam mengatakan, persiapan sudah sesuai dengan jadwal. “Infrastruktur sudah terealisasi, sudah melebihi target, penyelenggara sudah melangkah dengan pasti, untuk prestasi (semua cabang olahraga) sudah di pelat-

Di bagian lain, tim loncat indah Indonesia meraih 1 emas, 4 perak, dan 1 perunggu pada test event akuatik bertajuk Kejuaraan Akuatik Indonesia Terbuka 2017 yang berakhir, Jumat (15/12). Menurut Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi nomor loncat indah, Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PB PRSI), Harly Ramayani, tim loncat indah telah mengajukan 14 nama dalam proposal persiapan Asian Games 2018 ke Deputi IV Bidang Pembinaan dan Prestasi Olahraga Kemenpora. Dari 14 atlet tersebut, 11 di antaranya atlet SEA Games Kuala Lumpur, Malaysia. Mereka ialah 5 atlet putra Ahmad Syukran Zamzani, Adityo Restu Putra, Andrian, Tri Anggoro Priambodo, dan Aldin Syahputra Rapi, dan 6 atlet putri, yakni Lini Dini Yasmin, Della Dinar Sari Harimukti, Dewi Setianingsih , Eka Purnama Indah, Maria Natali Dinda Anasti, dan Linar Betty Liana. “Tiga atlet lain kami ambil dari ajang kejurnas kelompok umur kemarin di test event, tetapi nama-namanya belum bisa kami umumkan,” ujar Harly ketika dihubungi Media Indonesia, kemarin. Harly mengungkapkan rencana mengirimkan atlet-atlet mereka berlatih ke Tiongkok selama satu bulan. “Rencana ada tiga kali uji coba. Ada kamp pelatihan di Tiongkok sebulan, mungkin pada Juni,” tandas Harly. Sementara itu, Wakil Ketua Umum PB PRSI, Harlin E Rahardjo, kemarin, mengatakan rencana menggelar Festival Akuatik di Palembang dan Jakarta. Ajang internasional pada April nanti sekaligus menjajal kesiapan menggelar pertandingan jelang Asian Games, Agustus mendatang. (Rul/R-1)

Ben Pulham Tebarkan Kiat Berlari KOMUNITAS Fashions Runner mengampanyekan kepedulian berlari yang benar lewat kegiatan Train Easyrace Faster yang digelar selama dua hari di tiga tempat berbeda di Jakarta, 15-16 Desember 2017. Saat ini olahraga lari semakin digandrungi masyarakat Indonesia. Namun, jika tanpa teknik yang benar, olahraga ini bisa memacu cedera bahkan fatal hingga serangan jantung. Hadir di kegiatan pelatihan dan seminar lari itu, Ben Pulham, mantan atlet asal Selandia Baru yang pernah menjuarai berbagai ajang triatlon dunia, World Cups, dan Olympic Trials. Pulham merupakan pendiri Coached, lembaga pelatihan lari yang menggunakan program heart rate. “Untuk mencapai hasil yang optimal dalam berlari, perlu persiapan matang, termasuk pengetahuan yang baik tentang kesehatan saat berlari, penguasaan teknik berlari yang baik agar tidak cedera, dan yang terpenting jangan memaksakan diri saat berlari,” tutur Pulham. Pulham menambahkan program

PELATIHAN BERLARI:

Pelatih lari yang juga mantan atlet Selandia Baru Ben Pulham didampingi penggagas Train Easyrace Faster Emira Eopangat (kiri) berbicara di depan komunitas Fashion Runner dalam Train Easyrace Faster di Stadion PTIK, Jakarta, kemarin.

MI/AGUS M

yang ia terapkan dalam pelatihan ialah dengan mengacu pada ratarata detak jantung. Detak jantung itu bisa diukur untuk fase-fase tiap pelari, baik pelari baru maupun yang lama. Secara bertahap, dengan detak jantung yang sama dan jarak tempuh yang sama, kecepatan lari

akan bertambah. Pendiri Fashion Runners Dini Indra, kemarin, mengatakan pihaknya meng undang Ben Pulham untuk memberikan pelatihan yang baik bagi anggota komunitasnya, termasuk untuk masyarakat luas. Menurut dia, dengan program heart rate, para

pelari bisa mengukur tahapan aktivitas larinya yang benar. Rizal Prasetyo, salah satu peserta Train Easyrace Faster yang juga Dewan Pembina Fashion Runners, mengatakan berlari bukan mencari kecepatan, melainkan berlari dengan menguasai detak jantung. (RO/R-1)


10

CERPEN

MINGGU, 17 DESEMBER 2017

Tender Baru YULI DURYAT

cerpenmi@mediaindonesia.com

S

EPERTI tak menjejak tanah, seluruh tubuhku mati rasa. Udara begitu dingin, aku turun dari bus mini bercat melintang. Nomor 17A Mong Kok. Aku memandang eskalator panjang di depanku dengan tatapan kosong, menyelusuri geraknya dengan hati waswas. Suara tok-tok sepatu suster berseragam merah jambu masih terngiang-ngiang di telingaku, sibuk berjejalan dalam pikiran. Bau obat yang mereka bawa menempel di hidung seolah bercokol di sana, meskipun jarakku kini terbentang berpuluh kilometer. Rasanya, aku ingin menggantikan apa yang harus Lion derita. Dia masih terlalu muda kalau harus menerima beban begitu berat. Tapi lihatlah anak kecil yang kini aku genggam tangannya erat-erat, tidak ada rasa takut atau sedih tersirat di wajahnya. Dia bahkan belum mengerti apa yang sedang terjadi dalam dirinya. Menatapnya yang begitu polos membuat hatiku tercabik. Aku menelpon suamiku ketika masih berada di Eye Hospital Kowloon City, tapi nomor hapenya tidak bisa diakses, mungkin dia sedang sibuk. Kami berjalan menyusuri lorong menuju MTR Mong Kok East. Suara tik tok sepatu pengunjung mengusikku persis seperti suara sepatu suster di rumah sakit beberapa jam yang lalu. Rasanya aku ingin melempar mereka dan menyuruh untuk berjalan dalam senyap, suara langkah mereka sangat menggangguku. Kalau saja tak malu dianggap gila dan digelandang polisi berseragam biru karena membuat keonaran di tempat umum, aku akan berteriak kencang sekadar untuk mengurangi rasa sakit di dadaku barang sedetik. Tidak berapa lama, kami telah menyentuhkan kartu octopus atau kartu tiket prabayar ke atas mesin tiket dan masuk ke dalam stasiun tujuan Lo Wu/Lok Ma Chau. Ah, mengapa hari ini begitu banyak orang. Bukankah ini jam sebelas siang di hari kerja, ah aku ingin sekali keluar dari kenyataan bahwa kota ini sangat padat penduduknya dan hidup sendirian saja di dalamnya. Seharusnya kami turun di Fanling, tapi kami kebablasan. Akhirnya aku memutuskan untuk pergi belanja di Sheung Shui, bukankah tadi pagi gairah masakku meluap dan ingin membuatkan mie pangsit untuk Lion. Baiklah, aku akan turun di pasar tradisional untuk membeli bahan-bahan mie pangsit. Lagi-lagi harus siap berjejalan dengan pengunjung lain di pasar, tapi itu tak seberapa

bila dibandingkan dengan begitu berharganya senyum Lion setiap menikmati mie pangsit butanku. “Ibu kau lihat, ada pedagang ubi panggang. Aku mau ubi panggang, aku mau ubi panggang, Bu.” Lion berteriak girang dan berlari keluar kereta, membuatku sibuk mencegahnya berlari agar tak menabrak penumpang lain. Tak jauh dari tempat kami menempelkan octopus, bus nomor 270A yang membawa banyak penumpang menuju stasiun berdecit, diteruskan suara pintu depan dan tengah terbuka secara bersamaan. Aku tidak bisa menahan gemuruh rasa yang berkecamuk dalam dadaku. Aku tidak bisa tenang saat tatapan mataku berbenturan dengan Lion yang berkedip memohon dibelikan ubi panggang. Tepat di sebelah setopan bus Sheung Shui yang letaknya sejajar dengan stasiun, pasutri paruh baya menjajakan dagangan yang diaduk dengan bilah panjang, dalam wajan hitam besar berisi batu kecil di atas bara. Ubi, buah sarangan/Chinese chestnut, telur puyuh, mengepulkan bau yang khas. Asap merebak sekitar, menyembulkan hangat nyaman di tengah udara bulan Desember yang beku. Suasana begitu ramai, banyak warga dari Tiongkok beriring memenuhi jalanan. Sebagian membawa koper-koper besar dan berdandan tebal. Sebagian sibuk dengan rombongannya, berbicara dalam bahasa Mandarin. Aku menarik Lion untuk berdiri dengan jarak yang agak jauh dari tempat mereka turun. “Ibu, boleh ya.” “Tentu saja, tunggu sebentar, ibu ambil uang dulu.” Aku tersenyum ke arah Lion dan mengambil uang dalam tas kecil, sambil membenahi jaket panjangku yang tersingkap angin. Ia sudah menerobos kulit betisku hingga membuatku merinding, angin yang tidak punya sopan santun. “Ayo.” Aku menyerahkan uang dan menerima bungkusan berwarna coklat dari penjual, menarik tangan Lion untuk segera menyingkir dari tempat yang juga berselimut asap rokok itu. Aku mengurungkan niat belanja di pasar tradisional dan mengajak Lion naik bus lagi, ah gairah memasak yang pagi tadi menyembul-nyembul kian tipis dimakan kecamuk dalam dadaku. Oh, Tuhan, sebegitu sayangkah Kau kepadaku sehingga menumpukkan beban ini di atas pundaku, jangan Kau kira Kau akan berhasil membuatku lemah. Aku menarik bibirku ke samping. Aku mengantri di setopan bus yang tak jauh dari tempat kami

PIGURA

Semangat Puputan ONO SARWONO

sarwono@mediaindonesia.com

T

EMA yang diambil Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam memperingati Hari Antikorusi Sedunia ialah Puputan! Lawan korupsi. Peringatan dengan berbagai agenda yang digelar di Lapangan Puputan Badung, Denpasar, pada 9 Desember itu melibatkan sejumlah komunitas antikorupsi di Bali. Kabiro Humas KPK Febri Diansyah menyatakan puputan diangkat sebagai tema acara untuk merepresentasikan semangat, kesediaan, kerelaan, tanpa pamrih, dan pengorbanan dalam perjuangan melawan korupsi. Istilah puputan itu terpatri dalam sejarah perjuangan heroik rakyat Bali kala mengusir kolonial Belanda. Perang puputan itu ditandai dengan semangat bertempur habis-habisan, mengorbankan jiwa raga hingga tetes darah penghabisan, demi mempertahankan wilayahnya.

Dalam konteks memerangi korupsi, semangat puputan itu tentu sangat pas sebagai roh perjuangan. Tanpa tekad dan aksi luar biasa semua komponen bangsa, mustahil korupsi bisa lenyap dari peradaban negeri ini.

Nitis untuk berdarma Dalam cerita wayang, puputan itulah yang menjiwai Anoman selama hidupnya mengeksekusi misi memberangus segala bentuk keangkaramurkaan di marcapada. Anoman konsisten menjalani darma suci itu sejak mengabdi kepada Sri Rama Wijaya hingga zaman Sri Bathara Kresna. Alkisah, roh Rama, Sinta, dan

itu, untuk naik bus nomor 279X. Oh Lion, setiap aku melihatnya, rasanya aku tak membutuhkan apa pun selain senyumnya. Senyuman ajaib pengobat segala lara. Aku menggendong bocah kecil itu dan memeluknya erat. “Ibu, aku sesak nafas.” Rintihnya. Aku mengendurkan pelukanku dan meminta maaf padanya. “Kau mau makan sushi, Sayang?” “Ya, Ibu.” “Gimana kalau hari ini kita ke Okihari?” “Hm.” Lion tersenyum riang, dia sangat suka makan di restoran Jepang satu ini, bukan semata-mata karena dia suka sushi, tapi justru dia lebih tertarik menangkap makanan yang berputar di meja panjang melingkar. Dia selalu asik menangkap banyak-banyak makanan meskipun pada akhirnya akulah yang harus menghabiskan makanan yang ia ambil. Aku senang melihatnya tertawa, bebanku akan luntur begitu aku melihat wajahnya yang riang meski hanya sementara. Heh, Tuhan, aku berterima kasih pada-Mu karena Kau telah memberi Lion untukku. Dia adalah segala rasa bagiku. Kami menaiki bus menuju mall Fanling yang tidak begitu besar. Lion dengan antusias memencet bell tanda pemberhentian bus ketika kami sudah sampai di bawah bangunan berwarna silver itu. Ramai orang membeli buah murah di pinggir jalan, tepat di pemberhentian bus berwarna hijau tak jauh dari eskalator yang menghubungkan jalan dengan jembatan kecil menuju mall. Meski bukan hari libur, pengunjung penuh sesak memenuhi jembatan tersebut. Seharusnya aku memilih jalan alternative di bawah mall, dengan menyebrangi jalan yang dilalui bus. Walau kesal, tapi rasanya aku ingin berada dalam keramaian, meskipun terkadang keramaian membuatku semakin kesepian. Aku belum memberitahukan kabar Lion pada suamiku, aku tidak mau membebaninya, sementara dia sedang bekerja di Tiongkok. Setelah telponku di rumah sakit, aku tidak berniat untuk menelponnya lagi. Sudah hampir tiga bulan ini dia belum pulang. Dalam telponnya yang terakhir, dia memberitahukan kalau dia menerima tender baru dari kantornya. Aku memaklumi karena dia sudah sangat sering menerima tender dan dia adalah orang kepercayaan bosnya. “Ibu, ada air jatuh di pipimu, apa itu air AC yang jatuh seperti tadi pagi di rumah sakit? Kita harus beri tahu koki di sini.” Lion mengulurkan selembar tissue ke arahku untuk mengelap pipiku yang basah. “Oh, terima kasih,

Leksmana yang tenteram di alam nirwana tiba-tiba kepanasan tersulut bubrah-nya tatanan kehidupan di dunia. Busuknya peradaban itu akibat para elite dan pemimpin tiada jeda berpacu dan berlomba menyunggi-nyunggi materi. Kekuasaan dan kedudukan bukan menjadi panggung pengabdian murni yang murakabi, melainkan malah dijadikan tunggangan memuaskan keserakahan. Tidak ada lagi anutan, yang menggelora kekemarukankekemarukan. Sukma Rama menyelami bahwa roh Rahwana bersama seluruh roh prajurit Alengka yang menjadi biangnya. Roh-roh hitam itu klambrangan (menyelinap ke segala penjuru) sejak kematian mereka dalam perang brubuh (akhir) Alengka. Mereka mencari tempat, merasuki wadak-wadak untuk melampiaskan nafsu kiri. Serta-merta jiwa kesatria Rama dan Leksmana bangkit. Namun, karena mereka tidak lagi berada di alam fana, satusatunya jalan untuk kembali berdarma harus menitis. Keduanya lalu mencari titah yang pantas untuk ‘kendaraan’ mengisas Rahwana dan antek-anteknya. Titah yang mereka pilih ialah yang sedang memayuhayuning bawana, yang memperjuangkan ketenteraman dunia. Roh

Sayang. Biar ibu saja yang bilang padanya ya.” “Biar Lion saja, Bu. Lion kan mau belajar berani biar bisa menjaga Ibu.” Dia sudah turun dari tempat duduknya dan menemui satusatunya pelayan yang mengenakan jas. Dia tidak tahu kalau air di wajahku adalah air yang keluar dari mataku sendiri. Aku memperhatikannya dari tempatku duduk dan menggangguk pada pelayan yang seketika memandang ke arahku. Satu menit kemudian Lion berlari dan duduk kembali di depanku, kembali sibuk dengan piring-piring kecil berisi sushi yang berbeda setiap piringnya. Mulutnya penuh. Pelayan di hadapan kami yang memakai celana hitam, kemeja, celemek, dan ikat kepala putih tersenyum memandang wajah lucu Lion, kemudan kembali sibuk membuat sushi dan mengisi piringpiring yang kosong di hadapannya. Sejenak aku memperhatikan pelayan yang berwajah menyenangkan tersebut, juga gerak tubuhnya yang cepat dan cekatan. Pelayan yang barusan Lion temui menghampiri kami. “Saya mohon maaf atas ketidaknyamanan di restoran kami,

kami akan segera memperbaiki pendingin udara di sini.” Dia membungkuk di depanku dan meminta maaf, aku hanya mengangguk meskipun aku tahu kalau dalam ruangan tersebut tidak menyalakan pendingin ruangan dan justru sebaliknya penghangat ruangan. Aku kembali memperhatikan Lion dan tidak menyadari laki-laki di hadapan kami tetap berdiri untuk beberapa jenak, memperhatikan kami makan, baru kemudian dia meninggalkan kami. Di luar restoran, pengunjung mulai penuh mengantri, seorang resepsionis melayani mereka dengan ramah dan memberikan kertas kecil tertera nomor antrean. Sesekali ketika pengunjung keluar dan pelayan lain sudah membersihkan bekas duduk mereka, resepsionis berparas cantik itu memanggil pengunjung yang mengantri di luar untuk masuk. Dari arah pintu, muncul seorang perempuan yang menggendong anak kecil seumuran Lion. Dia memanggil manja kepada seorang laki-laki yang wajahnya masih tertutup tirai pintu, ketika dia memajukan langkahnya, aku terkesiap. Wajah yang sangat

familiar bagiku, aku lihat mata laki-laki itu menyapu isi ruangan sebelum menyapu wajahku, terkejut. Suamiku, ia menggandeng seorang yang terlihat dari cara dandan dan bicaranya adalah warga Tiongkok itu untuk masuk. Jadi itu tender baru yang dibicarakan suamiku di Tiongkok selama ini. Dan apa panggilannya tadi pada suamiku, “Lokung.” Terdengar panggilan bernada sayang yang berarti ‘suami’ itu mengiris hatiku. Aku seketika itu mengurungkan niatku untuk menceritakan Lion yang menderita ablasio retina dan terancam buta kepada suamiku. ~*~

Rama masuk ke wadak Raja Negara Dwarawati Sri Bathara Kresna, jiwa Leksmana manjing (masuk) ke kesatria Pandawa Arjuna. Tidak ketinggalan, roh Sinta ikut mangejawantah bersemayam dalam diri Sembadra. Selain mereka, Anoman juga gerah melihat merajalelanya roh Rahwana dan balanya. Ia senapati utama Rama, titisan Bathara Wisnu, dalam perang merebut Sinta dari cengkeraman Rahwana. Anoman pulalah yang mengubur Rahwana dengan Gunung Ungrungan. Bedanya dengan Rama, Anoman berusia panjang. Setelah rampungnya era Ramayana, ia dikisahkan masih hidup hingga zaman kekuasaan Kresna di Dwarawati. Dewa masih memberikan tugas kepada Anoman untuk kembali mengabdi kepada titisan Bathara Wisnu berikutnya, yaitu Kresna.

istri Arjuna tersebut. Pada suatu hari, Dwarawati gempar. Gara-garanya Sembadra hilang tiba-tiba tanpa jejak di taman kaputren. Kresna, yang waskita, mengetahui persis apa yang terjadi. Ia lalu menyuruh adik sepupunya, Arjuna, menemukan kembali Sembrada. Berbekal informasi dari mbok emban Cangik dan Limbuk tentang awal hilangnya sang dewi, Arjuna langsung bergerak cepat. Dengan bekal pusaka lenga jayengkaton, ia bisa melihat Sembadra dalam keadaan tidak sadarkan diri digendong secara gaib dalam kancing gelung sosok halus bermuka setengah raksasa bernama Megayitma. Dengan mengerahkan ajian sepi angin, Arjuna mampu terbang dan melesat mengejar pencuri. Arjuna berhasil merebut Sembadra tanpa sepengetahuan Megayitma. Mereka kemudian kembali ke Dwarawati. Anoman yang mengikuti laku Arjuna mengubah dirinya mirip dengan Sembadra dan kemudian masuk ke kancing gelung Megayitma. Proses Anoman menyamar itu juga tidak diketahui sang pencuri. Megayitma, yang merasa tidak ada kesulitan apa pun menjawab tugas dari ayahanda, langsung masuk ke Istana Tawanggantungan. Di depan sang raja, Megayitma melaporkan keberhasilannya menculik Sembadra dengan mulus. Betapa bungahnya Godayitma. Lalu, sambil terkekeh kegirangan, ia meminta Sembadra. Megayitma seketika menghaturkan sembah dan kemudian mengeluarkan

‘sosok’ yang ia simpan dalam kancing gelungnya. Namun, betapa kagetnya, karena yang ada ialah Anoman. Godayitma nyaris terjengkang dibuatnya. Ia marah luar biasa mendapati musuh bebuyutannya itu berada di depannya. Ditambah bumbu dendam, Godayitna langsung melabrak. Dengan gagah berani, Anoman menghadapi gempuran lawan. Singkat cerita, ia berhasil merangket roh Dasamuka itu hingga tidak berkutik.

Sembadra diculik Dalam kisahnya, Prabu Godayitma alias Dasakumara (roh Rahwana) menjadi raja di Negara Tawanggantungan. Ia memerintahkan para prajuritnya untuk merasuki siapa saja di marcapada. Tujuannya mengobrakabrik tatanan dunia. Pada sisi lain, Godayitma sendiri masih mengumbar nafsunya pribadi, memperistri putri titisan Bathari Sri Widowati. Setelah Sinta meninggal, Sri Widowati menitis kepada Dewi Sembadra. Godayitma memerintahkan anaknya, Megayitma (roh Indrajit), menculik adik Kresna yang telah menjadi

10.15 pm Tuesday 16, 2014 Desember Fanling NT

Redaksi menerima kiriman naskah cerpen, ketik sebanyak 9.000 karakter, karya orisinal dan belum pernah diterbitkan di media massa lain. Kirim e-mail ke cerpenmi@mediaindonesia.com @Cerpen_MI

Butuh jiwa Anoman Kisah itu merupakan simbol rusaknya peradaban akibat merajalelanya roh Rahwana dan balanya yang memasuki para titah. Secara fisik Rahwana memang telah tiada, tapi rohnya terus bergerak dan mencari mangsa dari zaman ke zaman untuk mengumbar keangkaramurkaan. Dalam konteks kebangsaan, masih maraknya praktik korupsi di negeri ini disebabkan masih banyaknya orang yang kosong jiwanya, minus spiritualnya. Mereka menjadi rumah nyaman bagi ‘roh-roh Rahwana’ yang rakus. Mereka menjadi para pengabdi kenikmatan duniawi. Pertanyaannya, bagaimana memberantasnya? Dibutuhkan para kesatria seperti Anoman, wanara putih yang melambangkan jiwa yang bersih dan suci. Hanya Anoman (kesucian)-lah yang bisa melenyapkan Rahwana (kerakusan dan ketamakan). Asanya dengan semangat puputan, yaitu mesti dengan cara-cara extraordinary atau habis-habisan. (X-7)


TIFA

MINGGU, 17 DESEMBER 2017

11

Semangat Kebersamaan dari Street Artists Street Dialin merupakan sarana berkumpul, berkomunikasi, bertukar budaya, mendukung, dan merayakan eksistensi kultur grafiti. ABDILLAH M MARZUQI

abdi_zuqi@mediaindonesia.com

J

EMARI tangannya begitu luwes dengan kaleng pewarna semprot. Ia tampak begitu nyaman dengan kaleng itu. Tak terlihat bagaimana ia berpikir untuk menyikapi tembok yang membentang di hadapannya. Seolah semua telah ada dalam pikirannya. Yang ia butuhkan hanyalah sebuah saluran untuk mewujudkan ide dalam kepalanya menjadi bentuk nyata berwarna di tembok. Hanya itu. Sembari beberapa kali ia masih memberikan salam hangat untuk para teman yang memberikan apresiasi. Sejenak bersalam dan bersapa, ia kembali dengan kalengnya. Sedang musik masih terus menghentak, begitupun Rubso masih menghentakkan idenya untuk keluar melalui seprotan-seprotan panjang. Rubso ialah salah seorang seniman yang berturut dalam Street Dialin ke-11 yang digelar pada 12-18 Desember 2017. Ia mengaku tidak punya konsep untuk gambarnya di dinding Third Eye Space. Ia hanya mengikuti bagaimana ide meluncur keluar. Ia hanya harus mengikutinya. “Enggak ada konsep. Mengalir saja,” ujar Rubso ketika ditanya tentang konsep karyanya. Street Dialin merupakan sarana berkumpul, berkomunikasi, bertukar budaya, mendukung, dan merayakan eksistensi kultur grafiti. Tahun ini, acara yang diinisiasi Gardu

House itu akan semakin ramai karena dilaksanakan di dua tempat utama dan tiga galeri berbeda. Area gambar dan titik kumpul di Jalan Jatayu dan Gudang Sarinah Ekosistem. Ruang pamer berlokasi di D’Gallery, Third Eye Space, dan Ruru Galery. Menurut Gardu House Kadiv Party Collective Exhibition Budi Cole, terdapat dua gagasan, pertama ialah memunculkan tantangan bagi para seniman street artist. Para seniman yang terbiasa dengan medan gambar besar di luar ruangan ditantang untuk bisa menciptakan karya dengan medium kanvas. “Gagasan intinya yang pertama adalah bagaimana kita men-challenge teman-teman street artist yang biasa gambar di jalan untuk bikin dan nampilin sesuatu yang baru di atas kanvas. Biasanya di jalanan itu kan seliar mungkin bikin yang besar-besar. Cuma kali ini kita tantang sama Gardu House, kita pamerin di galeri-galeri mapan,” terang Budi. Lokasi Third Eye Studio supaya mendapatkan sudut pandang baru dari sisi fotografi. Berbeda dengan D Gallery yang berada di dekat Jalan Barito, pihaknya ingin melihat potensi street art maupun grafiti ketika masuk ke ruang galeri. Gagasan kedua ialah untuk memunculkan nama-nama seniman grafiti baru. Masih banyak potensi seniman yang belum banyak dikenal. Padahal karya mereka tidak kalah

MI/ABDILLAH M MARZUQI

SENI GRAFITI: Seorang seniman street art dan grafiti tengah membuat gambar grafiti dalam Street Dialin ke-11 yang digelar pada 12 hingga 18 Desember 2017. Festival street art dan grafiti ini semakin mengukuhkan namanya dengan hadirnya para seniman Indonesia dan mancanegara. dengan nama-nama yang terlebih dulu tenar. “Gagasan kedua ialah bagaimana teman-teman di Gardu House memunculkan namanama baru di dunia street artist khususnya grafiti,” tegasnya.

Kolaborasi antarseniman Street Dialin tak hanya menawarkan kegiatan live painting dari para seniman, tetapi ada juga bazar seni dan penampilan musik dari band subkultur Tanah Air. Street

Dialin kali ini malah lebih meriah dengan berbagai kegiatan, seperti pameran, program kampung, kegiatan lintas komunitas, dan skate. Street Dialin pertama kali diadakan pada 2011 sebagai ajang berkumpul dan bertransaksi barang-barang kebutuhan grafiti di Jakarta dan sejumlah kota lain di Indonesia. Awalnya memang hanya berupa bazar seputar grafiti. Seiring dengan berjalannya waktu, Street Dialin melebar-

kan sayap. Salah satunya dengan berkolaborasi karya antarseniman grafiti dengan live music hingga mengampanyekan grafiti kepada masyarakat sebagai sarana mempercantik lingkungan. Para seniman yang hadir tak hanya dari dalam negeri saja, tetapi juga datang dari berbagai negara, seperti Malaysia, Brunei Darussalam, Filipina, Thailand, Singapura, Jerman, Belgia, dan Selandia Baru. Gardu House merupakan

sebuah artspace yang didirikan pada 2010 oleh para pelaku grafiti yang tergabung dalam kelompok Artcoholic. Seiring dengan berjalannya waktu, Gardu House bertransformasi menjadi kanal komunikasi dan berkarya bagi komunitas grafiti di dalam dan luar negeri. Kini, Street Dealin memasuki usia penyelenggaraan yang ke-11. Festival street art dan grafiti ini semakin mengukuhkan namanya dengan hadirnya

para seniman Indonesia dan mancanegara. Program pun dibuat lebih berwarna, seperti menggambar di kampung, pameran kolektif, edukasi, dan kumpul lintas komunitas. Untuk pameran kolektif, sebanyak 17 seniman grafiti yang terlibat di Street Dealin ke-11 akan diundang untuk memamerkan karya mereka di ruang pamer atau galeri. Setiap seniman memproduksi tiga karya untuk dipajang di tiga galeri berbeda, yakni D’Gallery, Third Eyes Space, dan RURU Gallery. Selain itu, masih ada pameran Two Wheels, yakni proyek kerja sama dengan komunitas motor. Sebanyak 20 seniman terlibat dalam program, empat seniman bakal tampil live menunjukkan keahlian mereka, dan tiga karya film ditayangkan. Program edukasi diisi dengan pemutaran film, diskusi pertukaran budaya, dan lokakarya komunitas. Tahun ini pembahasannya adalah lintas komunitas sebagai ajang berkumpul, berkoneksi, dan berkembang bersama. Pada puncak acara, Pesta Big Bang! yang dimaksudkan sebagai acara kumpul lintas komunitas. Big Bang! ialah acara puncak dari Street Dealin ke-11 yang menjadi ajang selebrasi untuk komunitas grafiti. Di sini para pegiat street art dan grafiti dapat bertemu dan menyaksikan pesta grafiti, musik hip hop, pertunjukan skate, dan peragaan busana. “Kita mengedepankan asas senang-senang. Yang paling penting senang-senang. Teman-teman dari luar kota datang, rasain kesenanganya, rasain festivalnya. Itu sebenarnya hal yang diutamakan jika dibandingkan dengan yang lain,” pungkas Budi. (M-2)

Warna-Warna Simbol Keindonesiaan FIGUR itu tak terlalu banyak, tetapi cukup untuk membuat mata fokus. Justru dengan mata yang fokus pada figur, menikmati karya ini akan membawa pada hasrat untuk mengulik lebih jauh. Ada banyak ornamen yang seolah mengisi ruang longgar yang ada dalam bidang kanvas itu. Sebaliknya, figur yang diletakkan secukupnya saja. Tidak berlebih sehingga kesan proporsional dari sebuah bidang gambar dengan figur berpadu dengan latar motif tetap menarik untuk diperhatikan secara lebih teliti. Memang kali ini pameran tunggal Yustoni Volunteero berbeda dengan seri sebelumnya. Pameran itu berlangsung pada 12 Desember 2017 di Rumah Miring, Pondok Indah, Jakarta. Pameran yang mengunjuk 40 karya dikuratori Sujud Dartanto. Bertajuk After Decora Magical, Yustoni seolah membuka lembar baru kekaryaan. Tidak melulu mengulang gaya sebelumnya, ia justru menggabungkan gaya dulu dengan gaya sekarang. “Jadi ini sebenarnya, untuk pameranku yang sekarang gabungan gayaku yang se-

karang dan yang kemarin. Kemarin ada figur seperti itu tapi lebih penuh dan ramai. Belakangnya lebih flat, warnanya biasa, warna-warni bisa, tapi blok saja. Lalu baru aku susun ikon-ikon, figur itu membentuk satu cerita,” terang Yustoni Volunteero yang akrab disapa Toni. Pada fase kali ini, Toni lebih menampilkan warna-warna yang berani. Ia banyak membingkai karyanya dengan sapuan warna yang kuat. Toni mempunyai ide tentang keindonesiaan di balik pilihan warna. “Pada fase kali ini aku ingin memperlihatkan bahwa Indonesia sebagai negara trapis itu kan warna-warni, dari Sabang sampai Merauke. Karena kita tropis, mataharinya full, kemudian hujannya juga full. Itu mengakibatkan bunga atau hijau daun itu lebih jreng. Warnanya penuh, Jadi kalau merah, ya merah beneran, unggu ya unggu beneran, hijau ya hijau beneran,” tegasnya. Toni mengaku ingin menunjukkan Indonesia yang juga berwarna-warni melalui karyanya. “Terus terang aku ingin memperlihatkan bahwa Indonesia itu begitu. Akhirnya

Pendiri: Drs. H. Teuku Yousli Syah MSi (Alm) Direktur Utama: Lestari Moerdijat Direktur Pemberitaan/Penanggung Jawab: Usman Kansong Deputi Direktur Pemberitaan: Gaudensius Suhardi Direktur Pengembangan Bisnis: Shanty Nurpatria Direktur Keuangan dan Administrasi: Firdaus Dayat Dewan Redaksi Media Group: Bambang Eka Wijaya, Djadjat Sudradjat, Elman Saragih, Gaudensius Suhardi, Laurens Tato, Lestari Moerdijat, Rahni Lowhur Schad, Saur Hutabarat (Ketua), Suryopratomo, Usman Kansong Redaktur Senior: Djadjat Sudradjat, Elman Saragih, Laurens Tato Kepala Divisi Pemberitaan: Teguh Nirwahyudi Kepala Divisi Content Enrichment: Ade Alawi Kepala Divisi Artistik & Foto: Hariyanto Asisten Kepala Divisi Pemberitaan: Ahmad Punto, Haryo Prasetyo, Jaka Budisantosa, Mochamad Anwar Surahman, Ono Sarwono, Rosmery C. Sihombing, Sabam Sinaga, Victor JP Nababan Kepala Sekretariat Redaksi: Sadyo Kristiarto Redaktur: Adiyanto, Agus Mulyawan, Agus Triwibowo, Agus Wahyu Kristianto, Anton Kustedja, Aries Wijaksena, Basuki Eka P, Bintang Krisanti, Cri Qanon Ria Dewi, Eko Rahmawanto, Eko Suprihatno, Henri Salomo, Heryadi, Ida Farida, Iis Zatnika, Irana Shalindra, M. Soleh, Mathias S. Brahmana, Mirza Andreas, Patna Budi Utami, Raja Suhud V.H.M, Soelistijono, Sitria Hamid, Widhoroso, Windy Dyah Indriantari

dari situ, aku ingin kalau orang melihat ini Indonesia, berwarna-warni,” tambahnya. Satu lagi yang menjadikan karya Toni unik dan punya kekhasan. Ia memakai motif yang sengaja menjadi latar dari figur yang ia buat. “Aku mendapatkannya itu di sebuah sejarah batik. Pada batik itulah muncul motifmotif itu. Aku itu tertarik dengan orang menciptakan motif batik. Kemudian pewarnaan batik yang cerah-cerah itu dan sebagainya. Ternyata mereka juga memperhatikan bagaimana Indonesia juga berwarna-warni,” sambungnya.

Meminimalkan figur Motif batik itulah yang kemudian ditransfer ke dalam kanvas. Ia memadukan motif itu dengan warna-warna yang cerah dan kuat. “Makanya aku mencoba mentransfer motif-motif itu dan warna-warna itu ke dalam lukisanku sekarang. Kemudian aku gabungkan dengan figur-figurku yang sebelumnya. Cuma lebih simpel. Aku mencoba lebih meminimalkan figurku. Cuma backround-nya aku tambahi ala batik,”

Staf Redaksi: Abdillah M. Marzuqi, Adam Dwi Putra, Adhi M Daryono, Agung Wibowo, Ahmad Maulana, Akhmad Mustain, Anata Syah Fitri, Andhika Prasetyo, Asni Harismi, Astri Novaria, Budi Ernanto, Cahya Mulyana, Christian Dior Simbolon, Denny Parsaulian Sinaga, Deri Dahuri, Dero Iqbal Mahendra, Dhika Kusuma Winata, Dwi Tupani Gunarwati, Dzulfikri, Emir Chairullah, Eni Kartinah, Fario Untung, Fathia Nurul Haq, Fetry Wuryasti, Gabriela Jessica Restiana Sihite, Gana Buana, Ghani Nurcahyadi, Golda Eksa, Haufan H. Salengke, Hera Khaerani, Hillarius U. Gani, Irene Harty, Irvan Sihombing, Iwan Kurniawan, Jonggi Pangihutan M, Mohamad Irfan, Muhamad Fauzi, Nur Aivanni Fatimah, Nurtjahyadi, Panca Syurkani, Permana Pandega Jaya, Puput Mutiara, Putri Anisa Yulianti, Ramdani, Retno Hemawati, Richaldo Yoelianus Hariandja, Rommy Pujianto, Rudy Polycarpus, Satria Sakti Utama, Selamat Saragih, Sidik Pramono, Siswantini Suryandari, Siti Retno Wulandari, Sugeng Sumariyadi, Sulaiman Basri, Sumaryanto, Susanto, Syarief Oebaidillah, Tesa Oktiana Surbakti, Thalatie Yani, Thomas Harming Suwarta, Usman Iskandar, Wisnu AS, Zubaedah Hanum Biro Redaksi: Dede Susianti (Bogor); Eriez M. Rizal (Bandung); Kisar Rajagukguk (Depok); Firman Saragih (Karawang); Sumantri Handoyo (Tangerang); Yusuf Riaman (NTB); Baharman (Palembang); Haryanto (Semarang); Widjajadi (Solo); Faishol Taselan (Surabaya) DIVISI TABLOID, MAJALAH, DAN BUKU (PUBLISHING) Kepala Divisi: Budiana Indrastuti Asisten Kepala Divisi: Tjahyo Utomo Redaktur: Sri Purwandhari CONTENT ENRICHMENT Periset: Heru Prasetyo (Redaktur), Desi Yasmini S, Gurit Adi Suryo

Karena warnanya aku maksimalkan, terus motif itu juga dari keindonesiaan. Karya-karya tersebut menampilkan figur-figur manusia, hewan, dan tumbuhan. Garis merahnya adalah karyakarya itu membawa pesan tentang menjaga lingkungan. Misalnya, lukisan berjudul The Kiss. Lukisan ini menampilkan objek berupa burung yang dicium seorang wanita. Didominasi warna ungu, lukisan tersebut berlatar belakang motif-motif tumbuhan sehingga terlihat dekoratif. Menurut kurator Sujud Dartanto, karya-karya Toni bukan sekadar sebuah karya yang menampikan kecenderungan menghias semata. Namun lebih dari itu, karya Toni bagi dapat dibaca sebagai penegasan posisi estetisnya atas aliran dekora-magis. “Sebuah kecenderungan mendekor bidang dengan suatu makna spiritual tertentu,” terang Sujud dalam kuratorialnya. Karya-karya pada pameran ini merefleksikan kejadian yang dialami sang seniman mau p u n d ir inya s e n di r i . Karya-karya ini mewakili pengalaman Toni sehari-hari.

MI/ABDILLAH M MARZUQI

YUSTONI VOLUNTEERO: Pameran tunggal Yustoni Volunteero bertajuk After Decora Magical berlangsung pada 12 Desember 2017 di Rumah Miring, Pondok Indah, Jakarta. Yustoni menggabungkan gaya dulu dengan gaya sekarang. Uniknya, Toni tidak memakai deskripsi karya yang menerangkan bahan, ukuran, ataupun medium karya. Biasanya, dalam sebuah pameran lukisan, deskripsi karya seperti itu ditempatkan di bawah judul. Alih-alih memakai deskripsi karya yang lazim,

Bahasa: Dony Tjiptonugroho (Redaktur), Adang Iskandar, Henry Bachtiar, Meirisa Isnaeni, Ridha Kusuma Perdana, Riko Alfonso, Suprianto ARTISTIK Asisten Kepala Divisi: Rio Okto Waas Redaktur: Annette Natalia, Budi Setyo Widodo, Donatus Ola Pereda, Gatot Purnomo, Gugun Permana, Marjuki, Ruddy Pata Areadi Staf Artistik: Ami Luhur, Ananto Prabowo, Aria Mada, Bayu Wicaksono, Briyan Bodo Hendro, Catherine Siahaan, Dedy, Dharma Soleh, Duta Amarta, Fauzi Zulkarnaen, Haris Imron Armani, Haryadi, Marionsandez G, Muhamad Nasir, Muhamad Yunus, Nana Sutisna, Nehemia Nosevy Kristanto, Novi Hernando, Novin Herdian, Nurkania Ismono, Nurul Arohmat, Pamungkas Bayu Aji, Reza Fitarza Z, Riri Puspa Destianty, Rugadi Tjahjono, Seno Aditya, Swielida Angraita, Tampan Destawan, Tutik Sunarsih Olah Foto: Andi Nursandi, Sutarman PENGEMBANGAN BISNIS Kepala Divisi Marketing Communication: Fitriana Saiful Bachri Kepala Divisi Iklan: Gustaf Bernhard R Asisten Kepala Divisi Iklan: Wendy Rizanto Perwakilan Bandung: Sulaeman Gojali (022) 4210500; Surabaya: (031) 5667359; Yogyakarta: Andi Yudhanto (0274) 523167. KORESPONDEN Jawa Barat: Benny Bastiandy, SE (Cianjur/Sukabumi), Budi Mulia Setiawan, Depi Gunawan (Bandung), Nurul Hidayah (Cirebon), Reza Sunarya (Purwakarta), Setyabudi Kansil (Cianjur), Kristiadi (Tasikmalaya), Banten: Deni Aryanto (Tangerang Selatan)

Toni malah keluar. Ia membuat deskripsi karya ala Toni, yakni sebuah puisi. Tentunya tatanan kata itu akan lebih memancing imajinasi dan tafsir, serta interpretasi yang sedemikian bebas untuk para penikmat karya Toni Misalnya saja karya berjudul

Jawa Tengah: Akhmad Safuan (Pekalongan), Djoko Sardjono (Klaten), Ferdinand (Solo), Liliek Dharmawan (Purwokerto), Tosiani S (Temanggung), Supardji Rasban (Brebes), Yogyakarta: Agus Utantoro, Ardi Teristi Hardi, Furqon Ulya Himawan, Jawa Timur: Abdus Syukur (Pasuruan), Bagus Suryo Nugroho (Malang), Edy Saputra (Blitar), Heri Susetyo (Sidoarjo), Khoirul Hamdani (Banyuwangi), Muhammad Ahmad Yakub (Bojonegoro), Muhammad Ghozi (Madura), Sunarwoto (Madiun) Aceh: Amiruddin Abdullah (Pidie), Hendra Saputra (Banda Aceh), Sumatra Utara: Januari Hutabarat (Taput), Puji Santoso, Yennizar (Medan), Sumatra Barat: Hendra Makmur, Yose Hendra (Padang), Riau: Bagus Himawan, Rudi Kurniawansyah (Pekanbaru), Kepri: Hendry Kremer (Batam), Bangka Belitung: Rendy Ferdiansyah (Pangkalpinang), Bengkulu: Marliansyah, Jambi: Solmi, Lampung: Ahmad Novriwan (Bandarlampung), Kalimantan Barat: ArisMunandar (Sungai Raya), Kalimantan Tengah: Surya Suryanti (Palangkaraya), Kalimantan Selatan: Denny Susanto (Banjarmasin), Kalimantan Timur: Syahrul Karim (Balikpapan), Sulawesi Utara: Voucke Lontaan (Manado), Sulawesi Tengah: M Taufan SP Bustan (Palu), Subandi Arya (Poso), Sulawesi Barat: Farhanuddin (Mejene), Sulawesi Tenggara: Abdul Halim Ahmad (Kendari), Sulawesi Selatan: Lina Herlina (Makassar), Bali: Arnoldus Dhae (Denpasar), Gede Ruta Suryana (Kuta), NTT: Alexander Paulus Taum (Lembata), Palce Amalo (Kupang), Maluku Utara: Burhanuddin Arsyad (Ternate), Maluku: Hamdi Jempot (Ambon), Papua: Marcelinus Kelen (Jayapura)

The Bushman and His Angel, Toni membuat deskripsi dengan puisi berbunyi. Cerita laki-laki bertubuh hijau Dia adalah pohon Akar, batang dan daun Mengawini tanah Beranak air? (Abdillah M Marzuqi/M-2)

Telepon Layanan Pembaca: (021) 5821303 Telepon Iklan: (021) 5812113, 5801480 Fax Iklan: (021) 5812107, 5812110 Fax Customer Service: (021) 5820476, Telepon Sirkulasi: (021) 5812095, Telepon Distribusi: (021) 5812077, Telepon Percetakan: (021) 5812086, Harga Langganan: Rp89.000 per bulan (Jabodetabek), di luar P. Jawa + ongkos kirim, No. Rekening Bank: a.n. PT Citra Media Nusa Purnama Bank Mandiri - Cab. Taman Kebon Jeruk: 117-009-500-9098; BCA - Cab. Sudirman: 035-3065014, Diterbitkan oleh: PT Citra Media Nusa Purnama, Jakarta, Alamat Redaksi/Tata Usaha/Iklan/Sirkulasi: Kompleks Delta Kedoya, Jl. Pilar Raya Kav. A-D, Kedoya Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat - 11520, Telepon: (021) 5812088 (Hunting), Fax: (021) 5812105 (Redaksi) e-mail: redaksi@mediaindonesia.com, Percetakan: Media Indonesia, Jakarta, ISSN: 0215-4935, Website: www.mediaindonesia.com DALAM MELAKSANAKAN TUGAS JURNALISTIK, WARTAWAN MEDIA INDONESIA DILENGKAPI KARTU PERS DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA ATAU MEMINTA IMBALAN DENGAN ALASAN APA PUN


SELEBRITAS

MINGGU, 17 DESEMBER 2017

CUSTOMER SERVICE:

(021) 5821303

PEMASANGAN IKLAN:

(021) 5812113 / 5801480

HALAMAN 12

SLANK

Terus Ajak Masyarakat Jauhi Narkoba Personel Slank akan menunjukkan kepada masyarakat bahwa mereka tetap kreatif tanpa mengonsumsi narkoba. PATNA BUDI UTAMI

patna@mediaindonesia.com

U

NTUK kesekian kali drumer grup band Slank, Bimo Setiawan Almachzumi atau lebih dikenal dengan nama Bimbim Slank, 52, mengajak masyarakat untuk menjauhi narkoba. Bimbim bersama grup Slank bukan tanpa alasan terus mengampanyekan bahaya narkoba. Bimbim mengaku pernah merasa hampir mati karena mengonsumsi barang haram tersebut, sampai kemudian berhenti menggunakannya lantaran narkoba merusak hidupnya. Oleh karena itu, ujarnya, untuk mengampanyekan antinarkoba, Slank akan terus menciptakan lagu-lagu betemakan antinarkoba yang mengajak masyarakat menghentikan dan menjauhi penggunaan narkoba. Selain itu, ia dan personel Slank lainnya akan menunjukkan kepada masyarakat bahwa mereka tetap kreatif tanpa mengonsumsi narkoba. “Kami akan terus bikin banyak lagu tentang ajakan agar jangan meggunakan narkoba dan tunjukkan diri bahwa enggak pakai narkoba bisa tetap sehat, tetap cool. Orang pasti akan ngikutin,” ucap Bimbim di sela-sela launching ‘Slankopi’ di Jakarta, kemarin. Menurutnya, untuk melepaskan seseorang dari jerat narkoba dibu-

tuhkan niat dan peran keluarga. Seperti yang ia alami, ia bersama personel Slank lainnya berhasil menghentikan kebiasaan mengonsumsi narkoba karena peran ibunda Bimbim yang sabar membimbing mereka, hingga akhirnya sejak 2000 mereka tidak lagi menyentuh barang terl a -

rang itu. Selain niat dan dukungan keluarga, ujarnya, yang lebih penting lagi ialah selalu meminta pertolongan kepada Allah agar bisa terlepas dari jerat narkoba. Sebab, kata Bimbim, tanpa pertolongan Allah SWT, awak Slank mustahil dapat sembuh. “Kami enggak lupa selalu berdoa supaya terlepas dari narkoba dan memohon u n -

jak dewasa untuk tidak pernah tetarik sedikit pun pada narkoba. Bimbim memang kerap berbicara tentang dampak buruk narkoba. Pada 3 Oktober lalu saat Presiden Joko Widodo mencanangkan Aksi Nasional Pemberantasan Obat Ilegal dan Penyalahgunaan Obat di Bumi Perkemahan dan Graha Wisata Cibubur, Jakara Timur, Bimbim sempat dipanggil untuk naik panggung besama dan berbicara soal narkoba dan penyalahgunaan obat ilegal. Saat itu Presiden minta pendapat Bimbim tentang langkah yang harus dilakukan pihak kepolisian untuk mengatasi peredaran obat-obatan ilegal. Bimbim menjawab untuk mengatasinya aparat harus menjatuhkan hukuman maksimal kepada pengedar obat-obatan ilegal.

tuk karier (bermusik) kami. Alhamdulillah, akhirnya doa kami dijawab Allah dan kami diberi kesempatan lagi,” ucap Bimbim. Jeratan narkoba yang pernah dialaminya kini juga membuat Bimbim ekstra hati-hati dalam membimbing putri sulungnya, Mezzaluna, yang k i n i beran-

Bisnis kopi Selain terus bermusik sambil berkampanye antinarkoba, penyandang predikat Indonesia’s Highest Paid Music Star (Bintang Musik Berbayaran Termahal) pada 2008-2009 dengan honor Rp500 juta per show itu kini mulai berbisnis. Slank telah memiliki produk kopi yang diberi nama Slankopi. Kopi siap seduh yang dikemas dalam cangkir kertas bisa didapatkan di toko waralaba. Selain itu, Slank menjual peralatan untuk membuka kedai kopi sehingga siapa pun bisa berjualan Slankopi dengan membeli peralatan yang diberi nama Slankopi in the Box. (Laila Rahmayanti/H-2)

MI/ARDI

KATE MIDDLETON

DORKAS LEA WAROY

RINALDY YUNARDI

Musik itu Mempersatukan

Kumpulkan Diva Tanah Air Nantikan Bayi Kembar

HADIR sebagai salah seorang yang mengisi acara konser kebangsaan RRI bertajuk Indonesia Bersatu di Auditorium Abdurahman Saleh RRI Jakarta pada Rabu (13/12) malam membuat Dorkas Lea Waroy bangga. Bukan hanya karena ia tampil sepanggung dengan musisi senior seperti Harvey Malaiholo dan Yuni Shara, melainkan lebih karena pesan konser kebangsaan malam itu yang menurutnya sangat relevan dengan kondisi bangsa. “Setidaknya saya ikut memberi pesan mengajak seluruh masyarakat Indonesia agar bersatu. Jangan terpecah belah. Kita belajar dari dunia seni atau musik yang tidak mengenal sekat, tidak ada soal agama, warna kulit atau suku, karena semua menikmati musik,” kata Bintang Radio RRI 2011 tersebut. Sarjana pendidikan jurusan FKIP Biologi, Universitas Cenderawasih, Papua, itu berpesan agar anak muda Indonesia lebih giat dalam menciptakan karya positif sesuai dengan bakat dan kemampuan masing-masing. “Itu menurut saya yang lebih penting daripada ribut-ribut di medsos yang makin menggila sekarang ini,” kata dia. (Ths/H-2)

ENAM penyanyi papan atas Tanah Air menjadi model busana karya desainer Rinaldy Yunardi dalam pergelaran adibusana tunggal bertajuk Equilibrium di Ritz-Carlton Hotel Pacific Place, Jakarta, Rabu (13/12). Keenam penyanyi yang menjadi model dalam peragaan fesyen yang dihelat tepat pada hari ulang tahun sang desainer itu adalah Andien, Syahrini, Rossa, Melly Goeslaw, Krisdayanti, dan Titi DJ. “Sebagai diva, mereka sangat sibuk. Namun, mereka bisa berkumpul di atas panggung ini,” kata Rinaldy mengekspresikan rasa bahagia atas dukungan yang ia terima dari keenam penyanyi tersebut. Pada pergelaran itu, Rinaldy mempersembahkan 47 koleksi headpiece dan kostum. Tema Equilibrium yang diusung, ucapnya, berdasarkan gagasan bahwa Tuhan menciptakan alam semesta dalam keseimbangan. Ia mengatakan keseimbangan alam merupakan ide yang senantiasa perlu diperjuangkan demi keberlanjutan generasi mendatang. Karena itu, busana yang ditampilkan menonjolkan representasi unsur alam seperti tanah, air, api, dan udara. Selain disokong kalangan penyanyi dan musisi, gelaran Equilibrium tersebut didukung sesama desainer lain, di antaranya Didi Budiardjo, Adrian Gan, Sebastian Gunawan, Eddy Betty, dan Susan Budiardjo. (Dhk/H-2)

TWITTER

KATE Middleton tengah menanti kelahiran anak ketiganya. Sebuah rumor menyebutkan Kate berharap mengandung bayi kembar berjenis kelamin perempuan. Dikutip dari Aceshowbiz, seorang sumber mengatakan Kate merasa bobot tubuhnya kian bertambah saat membandingkannya dengan pengalaman mengandung George dan Charlotte. “Kate sebelumnya bisa mempertahankan berat badannya saat mengandung, tetapi kali ini dia merasa seperti sosis kembung! Ketika dia tahu sedang mengandung anak kembar, misteri pertambahan bobot tubuh itu terjawab,” ujar sumber yang tidak ingin disebut identitasnya itu. Mengetahui hal tersebut, Kate dikabarkan menanti hari kelahiran kedua anaknya. Pangeran William pun memiliki harapan yang sama terkait dengan kelahiran putri kembarnya. Itu juga mengingatkannya kepada mendiang ibunya, Putri Diana, yang selalu merindukan kehadiran seorang anak perempuan. Kabar gembira ini juga terdengar hingga ke telinga Ratu Elizabeth. Hadirnya Charlotte sudah menarik perhatian sang ratu, ditambah dengan kabar Kate mengandung anak kembar, tampak kebahagiaan tengah menyelimuti istana kerajaan. (H-2)

MI/TAUFAN SP BUSTAN

AP

ONLINE

Penggunaan Bahan Bakar B30 Awal 2018 KEMENTERIAN Energi dan Sumber Daya Mineral bakal menguji coba penggunaan 30% minyak nabati pada solar (B30). Uji coba dimulai awal Januari 2018 terhadap transportasi kereta api dan kapal pertambangan. (Ekonomi)

Alat Pendeteksi Tsunami di Pantai Pangandaran Berbunyi ALAT pendeteksi dini tsunami yang dipasang di sepanjang Pantai Pangandaran, Jawa Barat, berfungsi dan berbunyi ketika gempa melanda Kota/Kabupaten Pangandaran, Tasikmalaya, Ciamis, Banjar, dan Garut. (Nusantara)

Presiden Jokowi Diundang Hadiri Munaslub Golkar KETUA Umum Golkar yang baru terpilih secara aklamasi, Airlangga Hartarto, mengaku mengundang Presiden Joko Widodo untuk hadir di acara Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Golkar. Ia mengatakan itu saat menghadiri Rakornas PDI Perjuangan. (Polkam dan HAM)

Perempuan Indonesia di Italia Berbagi Kisah MEMPERINGATI Hari Ibu yang jatuh pada 22 Desember, sejumlah perempuan Indonesia yang tinggal di Italia berbagi kisah inspiratif bertajuk Perempuan Indonesia di Italia. Mereka menceritakan pengalaman dengan latar belakang kehidupan da n pek erja a n berbeda. Acara yang digelar sekaligus sebagai perayaan hari ulang tahun (HUT) ke-18 Dharma Wanita Persatuan KBRI Roma itu diikuti pengurus dan anggota yang merupakan istri diplomat Indonesia, Jumat (15/12). Kehidupan di Italia dan Eropa yang menjadi impian banyak orang tidak

selalu semudah dan seindah yang dibayangkan. Junie Artati Alwi, istri Wakil Kepala Perwakilan KBRI Roma, bercerita sebagai istri diplomat ia hidup berpindah dari satu negara ke negara lain sambil mengurus anak-anak. Ia terkadang harus menjadi guru bagi anaknya sekalipun ia tidak mengerti materinya. Sementara itu, Mistin Muhibah lebih 10 tahun bekerja menjadi asisten rumah tangga di THINKSTOCK Italia demi menggapai kehidupan yang lebih baik bagi keluarga dan lima anak. Ia sebelumnya seorang pengusaha katering di Bali yang mengalami kebangkrutan akibat peristiwa bom Bali. (Ant/H-2)

Dampak Buruk Soda pada Jantung hingga Otak ANDA yang menyukai minuman bersoda sebaiknya berhati-hati karena ada beberapa dampak buruk yang ditimbulkan minuman tersebut terhadap kesehatan tubuh. Berdasarkan studi, konsumsi soda mengakibatkan berat badan bertambah, risiko penyakit diabetes tipe 2, masalah jantung, bahkan masalah otak. Para peneliti yang melakukan studi pada hewan meyakini bahwa konsumsi soda mengantarkan rasa manis sehingga tubuh kemudian menginginkan energi yang berpotensi menyebabkan Anda makan berlebihan di kemudian hari. Akibatnya berat badan bertambah.

Studi pada 2009 juga memperlihatkan mereka yang mengonsumsi soda secara rutin berisiko 67% mengembangkan penyakit diabetest tipe 2. Studi serupa pada tahun yang sama memperlihatkan orang yang meminum soda rutin 34% lebih mungkin mengalami tekanan darah tinggi, kadar gula darah tinggi, kolesterol tinggi, dan lemak perut berlebih. Itu meningkatkan risiko diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan stroke, menurut Mayo Clinic. THINKSTOCK Terakhir, seperti dilansir Time, orang yang minum soda setidaknya sekali dalam sehari berisiko dua kali menderita stroke. (Ant/H-2)


MINGGU, 17 DESEMBER 2017

HALAMAN 13

HLM 15 Surga di Timur Matahari

HLM 16 Berbeda Bentuk tapi Tetap Sama

HLM 20 Chrisye dari Dalam

GAYA URBAN

Bugarnya Perempuan Kekinian Lewat komunitas Girls to Go, para perempuan saling menyebarkan kesukaan pada olahraga dan kepercayaan diri untuk berlomba di berbagai ajang.

Manfaat olahraga untuk perempuan: Menambah energi Membentuk tubuh menjadi lebih ideal Mengurangi berat badan Menghindari osteoporosis Mengimbangi perubahan fisik saat kehamilan

FARIO UNTUNG TANU

fario@mediaindonesia.com

D

I antara dominasi kaum adam yang bersiap di garis start ajang lari 21 km (half marathon), Vania Desiyanti tidak merasa minder. Malah, perempuan berusia 26 tahun ini makin merasa bersemangat. Ia tidak sabar untuk menguji fisiknya sekaligus melihat ketangguhan diri di antara para pelari pria. Hasilnya, ajang Jakarta Marathon 2017 yang berlangsung Oktober lalu menjadi kenangan manis bagi Vania. Ia berhasil mencapai finis lebih dulu dari banyak pelari pria. Namun, Vania tidak hanya bangga pada diri sendiri, tetapi juga pada teman-temannya di komunitas yang ia dirikan, Girls to Go (GTG). Lewat komunitas yang menyuarakan gaya hidup sehat bagi perempuan itu, mereka saling menularkan semangat berolahraga dan kepercayaan diri untuk ikut berbagai kompetisi layaknya para pria. “Perempuan dengan pria itu harus equal (setara), tidak boleh ada perbedaan, termasuk juga di dalam olahraga baik itu yang tingkat ringan maupun berat seperti maraton bahkan triatlon karena di Girls to Go pun sudah banyak yang mengikuti olahraga berat tersebut,” tutur Vania ketika berbincang dengan Media Indonesia, Senin (11/12). Dalam ajang Jakarta Marathon 2017 itu pun Vania begitu bangga dengan tiga rekannya yang ikut nomor 42 km (full

KOMUNITAS

marathon). “Ini jadi penyemangat Girls to Go, membuktikan bahwa perempuan bisa menyamai pria,” tambahnya. Semangat yang dibawa komunitas yang berdiri pada 8 Maret 2015, atau bertepatan dengan International Women’s Day tersebut mampu menarik banyak kaum hawa. Terlihat dari berbagai kegiatan olahraga mereka yang selalu diikuti banyak peserta. Akun Instagram mereka, @girlstogojkt, memiliki lebih dari 7.200 pengikut. Dalam berbagai kegiatan olahraga bersama yang mereka selenggarakan, peminatnya dari berbagai kalangan perempuan, termasuk dalam kemampuan mereka berolahraga. “Dari yang tidak suka olahraga, dari yang tidak kuat olahraga, bahkan yang tak pernah berkeringat dan takut dengan matahari. Namun, persepsi itu perlahan berubah di kalangan perempuan Girls to Go,” tutur Vania. Perubahan positif itu ia lihat sebagai

Nama: Girls to Go (GTG) Jenis Kegiatan: Berlari, sepeda, zumba, yoga, pound fit, basket. Jadwal kegiatan:

kesuksesan semangat GTG. Dengan berolahraga bersama, mereka bukan mencari keunggulan diri sendiri, melainkan saling menyebarkan semangat untuk sehat dan bugar. Kegiatan GTG pun bukan hanya lari bersama atau turun di ajang maraton, melainkan juga bersepeda, yoga, zumba, hingga pound fit yang merupakan olahraga fitness yang terisnpirasi gerakan drumer. Belum lama ini mereka juga menggelar ajang zumba bersama dan dynamic workout. Di ajang yang digelar di lapangan basket itu, lebih dari 50 perempuan memacu fisik. Tampak dari wajah-wajah yang terus bersemangat meski melakukan beragam rangkaian gerakan dengan intensitas tinggi, termasuk gerakan sit-up. “Kita bisanya melakukan kumpul dan melakukan olahraga yang berbeda-beda. Seperti minggu ini olahraga outdoor lari, sepeda, dan minggu depannya olahraga indoor yakni yoga, zumba, dan pound fit. Jadi kita selang-selingkan,” jelas Vania.

Gaya hidup sehat Meski kegiatan mereka banyak berupa olahraga, Co-founder GTG Cesara Roesselin menekankan misi GTG tetaplah untuk gaya hidup sehat yang menyeluruh. Tidak hanya itu, gaya hidup sehat itu pun bukan semata untuk kebugaran, melainkan untuk kebahagiaan. “Kalau membuat perempuan menjadi

FOTO-FOTO: GIRLS TO GO (GTG)

identik dengan olahraga itu sih enggak, ya, tapi menurut saya setiap orang apa pun gendernya harus memulai aktif dan berolahraga supaya sehat dan bahagia. Namun, lebih baik jika semua itu bisa dijadikan sebagai lifestyle agar dilakukan secara rutin dan menyenangkan,” ungkap perempuan yang kerap dipanggil Aya itu. Persepsi itulah yang hendak dibentuk GTG melalui berbagai cara, termasuk lewat acara bincang-bincang dan diskusi. Beragam informasi seputar gaya hidup sehat juga rutin mereka unggah di media sosial. Dalam unggahan itu, termasuk dalam soal keberhasilan para anggota mereka di kompetisi maraton, Aya menjaga agar nuansa pesan tidak intimidatif. Baginya, unggahan yang intimidatif justru hanya membuat orang ambisius dalam berolahraga. “Olahraga itu tidak harus ambisius dan pasti bisa langsung hebat, tetapi setiap

perempuan itu bisa melakukan olahraga secara bertahap,” sambung perempuan 25 tahun itu. Olahraga dan pembentukan fisik yang dilakukan bertahap diyakini akan memberikan hasil paling baik, yakni kebugaran raga dan jiwa. Jika olahraga itu juga dilakukan secara bersama-sama, keuntungan yang didapat makin besar yakni pertemanan yang makin luas. Soal mengalahkan kaum adam, itu sesungguhnya dilihat sebagai bonus dan penambah semangat. Prestasi di lintasan maraton juga ibarat reward setelah rutin berolahraga. Dari ajang itu kita bisa bangga akan kemampuan diri yang terus meningkat. Gaung GTG kini meluas juga ke luar Jakarta. Beberapa waktu lalu mereka menggelar ajang olahraga bersama di Medan. Aya dan Vania pun berharap perempuan di berbagai kota lainnya bisa terinspirasi oleh semangat mereka. (M-3)

bergabung dengan GTG. Namun, hal ini ditampik pendiri GTG Vania Desiyanti. Ia menjelaskan GTG sangat menekankan sisi friendly dari berolahraga. Ini berarti tiap orang tidak perlu merasa terintimidasi oleh capaian orang lain. Komunitas ini pun mengapresiasi kemampuan fi sik yang berbeda di tiap orang. Di sisi lain, GTG tetap berupaya memacu semangat dan pencapaian para anggotanya dengan cara latihan bertahap. Tahapan itu dimulai dari hal yang sangat sederhana yakni menumbuhkan kepercayaan diri. Dalam olahraga lari, hal itu dilakukan

dengan lari jarak pendek dan menengah. “Kita beri pelatihan awal dengan cara mencoba ikut lari yang 5 kilometer. Karena ketika sudah melewati itu dan sudah merasa nyaman, tinggal bagaimana menjaga dan meningkatkannya saja untuk ke jenjang yang lebih tinggi,” sambungnya. Kegiatan lari bersama itu tidak bergantung pada adanya kompetisi lari, tetapi kerap mereka lakukan sendiri. Menyesuaikan dengan ritme kehidupan kaum urban, tidak jarang pula kegiatan lari bersama dilakukan malam hari. (Rio/M-3)

Setiap akhir pekan. Keanggotaan: Terbuka untuk seluruh perempuan.

Langkah Bertahap DARI berbagai unggahan di akun Instagram Girls to Go (GTG) terlihat anggotaanggota mereka begitu bugar dan tangguh. Salah seorang anggota komunitas mereka dengan akun @farezaudi bahkan sukses mencapai sepuluh besar di ajang lari 42 km di Jakarta Marathon 2017. Sekilas berbagai prestasi itu bisa membuat perempuan minder untuk


14

PESONA

MINGGU, 17 DESEMBER 2017

NISRIN RIZKIAH NAURAH PUTRI

SITI RETNO WULANDARI

wulan@mediaindonesia.com

G

AMIS berwarna kuning kunyit itu tampil bernuansa etnis dengan material tenun di bagian depan. Sebagai pelengkapnya ialah cape pendek yang juga berbahan tenun, tetapi dalam motif garis vertikal. Motif tenun dan warna-warna alam yang digunakan itu rupanya merepresentasikan keindahan alam dan budaya Lombok, Nusa Tenggara Barat. Rinjani, demikian tema yang dibuat sang desainer, Tahani Eramorfis, untuk koleksi kelulusannya dari Islamic Fashion Institute. Selain Tahani, peragaan yang berlangsung di Click Square, Bandung, Selasa (5/12), itu

juga menampilkan koleksi dari lima lulusan batch 2 IFI lainnya. Mereka ialah Ike Sulaeman, Nisrin Rizkiah Basalamah, Ai Sulitiani, Putri Mardika Rulistiani, dan Naurah Putri Supratman. Keenam lulusan itu berupaya mewujudkan tema besar yang dipilih IFI, Revati. Dengan terinspirasi dari isi Surah Huud ayat 61, tema tersebut merupakan seruan agar manusia mengolah sumber daya alam dengan tujuan kemakmuran dunia dan akhirat. Sisi religius memang kental sebab IFI memang memosisikan diri sebagai sekolah fesyen muslim. Bagi Tahani, gambaran sumber daya alam yang harus diolah demi kemakmuran jangka panjang itu, salah satunya, ada di Lombok, termasuk di wilayah Gunung Rinjani. Untuk melengkapi keindahan itu, ia juga mengangkat sisi budaya, yakni baju khas suku Sasak, lambung. Baju lambung umumnya berupa padanan blus seperut dengan potongan leher V dan lengan pendek. Baju itu bisa dikenakan dengan padanan kain hitam ataupun kain tenun berwarna-warni. Ada pula kain tenun yang disampirkan di dada

ataupun dililitkan di pinggang. “Jadi, baju lambung saya bentuk menjadi model outer dan cape sementara untuk gaunnya bersiluet A sehingga menghadirkan kesan sederhana, tetapi elegan,” imbuh Tahani kepada Media Indonesia, Rabu (13/12). Model aksen dengan kain yang menjulur juga terlihat di koleksi Ai Sulistiani dan Ike Sulaeman. Namun, dalam koleksi Ike, kainkain berhias bordir bermotif flora. Potongan busananya sendiri berupa gamis, dengan rok lebar ataupun lipit yang dipadankan dengan bolero maupun coat dengan potongan asimetris ataupun bersudut tajam. Ike memilih palet warna hitam, putih, dan oranye. Ike yang mengambil inspirasi dari upacara minum teh Jepang menjelaskan dirinya mengadopsi potongan kimono. Akan tetapi, ia tidak meniru persis. Ike memodifikasi dengan menaruh bukaan pada bagian belakang. Seperti terlihat pada rancangan berwarna abu dan hitam, pada bagian atasan tampak detail garis yang ternyata merupakan lipitan.

Lalu dipermanis dengan ornamen berupa daun teh yang dibuat melalui teknik bordir. “Bahan dasarnya linen lalu saya buat pleats untuk memberikan kesan bambu yang identik dengan ruangan di Jepang, pun sebagai tempat upacara minum teh berlangsung,” katanya.

Gaya Maroko Tak hanya lulusan IFI yang berkesempatan untuk mempresentasikan karyanya, tetapi juga ada perancang ternama di dunia busana modest, Irna La Perle. Bertajuk Morocco fusion, Irna terinspirasi pada kaftan Maroko yang kemudian dipadukan dengan gaya khasnya gaun dengan nuansa lembut seperti dusty pink. Ada pula outer dengan detail ornamen keemasan pada bagian pinggirnya, berpadu gaun dusty pink terlihat mewah, tetapi tetap sederhana. Irna menggunakan material berupa organza, tule, dan jacquard dan juga bubuhan mutiara serta swarovski. Permainan pada bagian pinggang juga banyak terlihat sehingga meninggalkan efek mengembang pada bagian bawahnya. (M-3)

Fesyen yang

Mencintai Alam TAHANI EFAMORIS

Busana bertema keindahan alam hingga material serat alami digunakan siswa angkatan 2 Islamic Fashion Institut di koleksi kelulusan mereka.

IKE SULAEMAN

IRNA MUTIARA FOTO-FOTO: DOK IFI


TRAVELISTA

MINGGU, 17 DESEMBER 2017

15

Surga di Timur Matahari Pulau ini memikat dari bawah lautnya, tarian, moko, hingga tenunnya. ANASTASIA ARVIRIANTY

arvirianty@mediaindonesia.com

A

LOR, pulau di ujung timur Nusa Tenggara Timur yang dijuluki para pelancong Surga di Timur Matahari, ialah satu dari 92 pulau terluar Indonesia. Alor berbatasan langsung dengan Timor Leste di sebelah selatan. Ada 42 titik selam di sini, enam di antaranya ditahbiskan sebagai yang terbaik melampaui Karibia. Pulau ini baru saja yang mendapat penghargaan juara pertama pada ajang Anugerah Pesona Indonesia 2016 dalam kategori tempat menyelam terpopuler (most popular diving spot). Namun, Alor juga diberkahi pesona di daratnya, seperti museum, desa tenun, hingga kampung adat. Saya bersama beberapa rekan jurnalis lainnya berkesempatan menjelajahinya, memenuhi undangan dari Kementerian Pariwisata, pada 16 hingga 19 November lalu.

Museum 1.000 Moko Hari pertama kedatangan di Alor, saya langsung mengunjungi satusatunya museum yang ada di sana, yakni Museum 1.000 Moko. Museum ini berada di Kota Kalabahi, Kabupaten Alor, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Lokasinya tidak jauh dari pusat kota, yaitu di Jalan Diponegoro, Kalabahi. Pemandu museum, Yulianti A Peni, menjelaskan Museum 1.000

Moko menyimpan beragam benda peninggalan prasejarah dan benda sejarah. Museum ini salah satu bukti betapa budaya di pulau ini dapat begitu sangat beragam dan unik. “Dinamai Museum 1.000 Moko karena moko mewakili kebudayaan orang Alor dan dianggap sebagai benda adat yang bernilai budaya sangat tinggi. Sementara itu, angka 1.000 menunjukkan keanekaragaman suku sekaligus bentuk harapan masyarakat Pulau Alor,� terangnya. Koleksi yang tersimpan di Museum 1.000 Moko cukup beragam. Ada alat tenun, kain tenun, baju adat, gerabah, alat nelayan tradisional, alat pertanian, meriam Portugis, senjata peninggalan Jepang, alat berburu tradisional, dan tentunya koleksi unggulan yaitu moko. Yulianti mengatakan masyarakat Alor menyebut moko sebagai sebutan untuk nekara perunggu yang umumnya dikenal sebagai salah satu benda sejarah peninggalan kebudayaan Dongson di Vietnam Utara. Orang Alor percaya bahwa moko berasal dari tanah dan hanya dimiliki para bangsawan karena nilainya sangat tinggi. “Hampir dipastikan tidak ada masyarakat adat di Nusantara yang mengoleksi moko dalam jumlah banyak seperti suku-suku di Pulau Alor. Saat ini, fungsi moko bagi masyarakat Alor sebagai belis atau mas kawin,� tutur Yulianti.

Kearifan lokal di Desa Kopidil Setelah puas keliling museum,

4

Festival Bahari Alor 2017 DI hari ketiga di Alor, Minggu (19/11), saya memulai kegiatan dengan menghadiri Festival Bahari Alor 2017 yang diselenggarakan Kementerian Pariwisata. Festival yang diselenggarakan pagi hari ini merupakan upaya pemerintah untuk meningkatkan

kunjungan wisatawan ke Indonesia, utamanya di wilayah timur Tanah Air. Salah satu strateginya adalah mempromosikan wisata bahari yang terletak di Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur (NTT). Ada berbagai kegiatan untuk memeriahkan festival ini, yaitu aksi sapta pesona yang dilakukan dengan bersih-bersih di tiga kecamatan, tujuh desa atau kelurahan, dan 10 pantai di Kabupaten Alor. Selain aksi bersih-bersih pantai, ada juga lomba kuliner khas Alor dengan menggunakan bahan dasar ikan, dan juga lomba dayung perahu tradisional yang dihelat di Pelabuhan Rakyat Dulionong, Kalabahi, Kabupaten Alor.

1 saya melanjutkan perjalanan ke Desa Kopidil, di Kecamatan Kabola, Kabupaten Alor. Hampir serupa dengan Desa Adat Takpala, yang tershor, di desa ini terdapat sebuah kampung tradisional yang melestarikan adat asli di Alor, namanya Kampung Tradisional Bangtowo. Bangtowo tidak terlalu jauh dari Kalabahi, ibu kota Kabupaten Alor. Untuk mencapai kampung tradisional ini, Anda hanya membutuhkan waktu sekitar 20 menit menggunakan kendaraan roda dua maupun empat. Bangtowo berarti tiga kampung. Yang termasuk dalam tiga kampung tersebut adalah kampung Uang, Wabuli, dan Alibang. Pemilik kampung ini adalah keluarga Djahalobang. Meski Bangtowo baru memiliki dua buah rumah gudang dan lima buah lopo, daya tarik Bangtowo mulai terlihat. Berdasarkan data kunjungan yang disampaikan Nicholas Djahalobang, sang ketua kelompok, jumlah pengunjung sudah hampir mendekati 100 orang setiap minggu. Memang yang masih mendominasi adalah wisatawan lokal, tetapi wisatawan asing dan domestik pun sudah mulai berdatangan ke sana. Seperti Nina dan Maria, dua wisatawan asal Brasil yang saya temui ketika berpelesir ke Kampung Bangtowo. Keduanya sampai rela mengundurkan diri dari pekerjaan mereka hanya untuk berlibur dan berkeliling Indonesia bagian tenggara dan timur. Menurut mereka, wilayah tenggara dan timur Indonesia memiliki pesona yang memukau. Adalah Yan Djahalobang, sang pendiri kampung, yang juga menyiapkan pakaian tradisional dari kulit kayu. Seolah sudah memiliki niat kuat, pakaian yang disiapkan sanggarnya itu lumayan banyak. Pakaian itu dipisahkan, ada yang dikhususkan untuk disewakan, ada pula yang diperuntukkan anggota sanggar bila hendak melakukan atraksi tarian Lego-Lego maupun Cakalele. Tarian Lego-Lego dan Cakalele ialah tarian yang dilakukan untuk

Festival berlangsung meriah, banyak warga berpartisipasi untuk meramaikan festival ini, dan banyak keseruan yang didapatkan, mulai dari kelezatan kuliner khas Alor yang diolah sesuai kreasi masingmasing peserta, hingga keriaan lomba dayung perahu tradisional, yang mana ada satu kelompok peserta dayung terpaksa gagal menjadi juara lantaran perahu mereka tenggelam padahal sudah hampir menjadi yang pertama mencapai garis finis. Acara puncak festival bahari dilaksanakan di malam harinya, dengan mengundang pedangdut Fitri Carlina sebagai bintang tamu yang menutup keriaan festival bahari Alor tahun ini. (Arv/M-1)

2

3 Keterangan foto: 1. Bermain panahan di Kampung Tradisional Bangtowo 2. Tarian Lego-Lego atau tarian selamat datang dari Kampung Tradisional Bangtowo, Desa Kopidil. 3. Wanita Desa Kolana tengah menenun kain. 4. Nekara raksasa koleksi museum 1.000 Moko. menyambut kedatangan tamu. Tarian ini dilakukan kira-kira oleh 20 orang dengan bergandengan tangan seraya membentuk sebuah lingkaran dan bergerak mengelilingi mesbah (batu bersusun) yang di atasnya disimpan moko. Tariannya diiringi tetabuhan gong dengan penari lelaki akan bersyair dan mengenakan perlengkapan adat termasuk senjata. Syahdan, ketika saya datang, saya disambut dengan kedua tarian tersebut, dan kami pun menari bersama-sama. Sekadar informasi, jika ingin mengunjungi desa-desa adat yang ada di Alor, Anda dapat menghubungi Dinas Pariwisata Kabupaten Alor terlebih dahulu untuk dibantu agar dapat melihat serta ikut menari tarian Lego-Lego dan Cakalele tersebut. Selain menari, hal lainnya yang saya lakukan juga mencoba bermain panahan. Busur dan panah merupakan buatan mereka sendiri yang diambil dari buluh yang lentur. Akan tetapi, jangan salah, meski terbuat dari bambu, panahnya sangat tajam dan mampu menancap di batang pohon sekalipun. Wajar saja, sebab busur dan panah tersebut juga terkadang mereka gunakan untuk berburu. Tidak hanya itu, para pria Bangtowo juga menunjukkan kepada saya bagaimana mereka membuat api secara tradisional dengan menggunakan bambu dan batu yang permukaannya saling digesekkan, persis ketika zaman nenek moyang dahulu membuat api.

Mengejar matahari Pelabuhan Maritaing Memasuki hari kedua pelesiran saya di Alor, saya berencana melihat matahari terbit. Menurut Kakak Mumu dan Kakak Rana, dua pengemudi asli penduduk lokal yang ditugasi untuk mengantar saya, titik matahari terbit terbaik ada di Pelabuhan Maritaing. Namun, untuk menuju titik ini dibutuhkan upaya yang cukup lebih. Pelabuhan ini berada di Alor Timur, sedangkan saya berada di Alor Barat. Pelabuhan ini pun berbatasan dengan Timor Leste. Akan tetapi, demi mendapatkan best view dari terbitnya matahari, saya pun bersedia bangun pukul 01.00 waktu setempat agar tidak melewatkan kesempatan melihat cantiknya matahari pagi di timur matahari. Perjalanan mengejar matahari dimulai pukul 01.30 waktu setempat. Dengan kecepatan super, Kakak Mumu dan Kakak Rana mengemudi melewati setiap kelokan menuju Pelabuhan Maritaing. Sayangnya, kami kurang beruntung. Proses yang dinanti tak kunjung terlihat karena awan mendung tebal menutupi. Rasa kecewa pun mencuat, tetapi kami tak menyerah. Kami menunggu cukup lama hingga akhirnya kami pun melihat matahari muncul dengan cantiknya meski tanpa melihat bagaimana proses kemunculannya. Ya, setidaknya tidak sia-sia upaya kami bangun dini hari untuk menempuh jarak 84 kilometer ke Alor Timur.

Tenun dan kuburan Masih melanjutkan keseruan hari kedua saya pelesiran di Alor. Setelah puas melihat matahari terbit, saya ditemani Kakak Mumu dan Kakak Rana pun melanjutkan perjalanan untuk melihat kearifan lokal lainnya di Kecamatan Alor Timur, yakni Rumah Tenun Kolana dan Situs Pekuburan Raja-Raja Kolana, serta Pantai Dulibala yang dikenal warga setempat dengan batu lubangnya. Di rumah tenun Kolana ini kita juga bisa melihat para mama, sebutan untuk ibu di NTT, yang dengan uletnya menenun helai demi helai benang untuk dijadikan kain tenun dengan motif-motif khas Kolana. Kain-kain tersebut bisa Anda beli dengan harga mulai Rp50 ribu saja. Harga ini termasuk murah untuk ukuran sebuah kain tenunan. Ketika hendak membeli, saya teringat akan perkataan teman saya yang berasal dari Flores terkait dengan sebuah kain tenun. Ia bercerita, untuk membuat satu kain tenun diperlukan tenaga, waktu, dan kesabaran yang tidak sedikit, sehingga sebisa mungkin diharapkan pembeli tidak menawar harga guna menghargai jerih payah para mama dalam menenun. Hal ini pun saya terapkan, toh Rp50 ribu bukanlah harga yang mahal. Puas melihat-lihat kain tenunan yang indah, saya pun diajak untuk melihat situs pekuburan Raja-Raja Kolana, yang terletak di samping rumah Bapa Raja, yang merupakan keturunan terakhir dari para Raja Kolana tersebut. Mari ke Alor! (M-1)

Aneka kuliner khas Alor, (dari kiri) satai ikan kecap, ketupat beras merah, dan ikan kuah asam nanas.


16

KHAZANAH

MINGGU, 17 DESEMBER 2017

Berbeda Bentuk tapi Tetap Sama Berbagai tradisi unik yang dilakukan saat Natal menjadi bukti betapa Indonesia sangat beraneka ragam. Mulai budaya, tradisi, sampai ketika perayaan dan pesta pun berlainan bentuk. ABDILLAH M MARZUQI

abdi.zuqi@mediaindonesia.com

N

ATAL tinggal menghitung hari. Tak selang lama lagi, lantunan lagu-lagu Natal akan terdengar. Pohon Natal serta berbagai ornamen khas Natal akan menghiasi sudut-sudut rumah maupun ruang publik. Ucapan selamat Natal pun bakal menjadi ungkapan yang semakin mempererat persaudaraan dan persahabatan. Tidak hanya di kota besar, sukacita yang sama pun tampak terasa di berbagai daerah di Indonesia. Mulai dari makanan khas Natal sampai dengan tradisi-tradisi yang hanya dilakukan saat Natal. Berbicara tentang tradisi, ada berbagai tradisi unik dalam merayakan Natal di berbagai daerah di Indonesia. Salah satu wilayah di Jakarta Utara misalnya, punya tradisi unik terkait Natal. Tradisi itu dirayakan dan menjadi tradisi yang selalu dilakukan setiap tahunnya oleh warga Kampung Tugu di kawasan Cilincing. Ketika Natal, warga kampung terlebih dahulu mengunjungi gereja, lalu melakukan tradisi rabo-rabo. Rabo-rabo adalah sebuah tradisi mengunjungi warga lain saat Natal. Setiap warga yang mengunjungi warga lain akan diringi musik serta tarian yang dilakukan bersama-sama. Setiap warga yang dikunjungi harus ikut dengan rombongan yang menari. Lalu diteruskan mengunjungi warga lainnya dari rumah ke rumah. Sesudah selesai saling berkunjung, puncak dari tradisi rabo-rabo adalah mandi bedak. Masyarakat yang merayakan Natal bakal membedaki orang yang sedang berkumpul itu dengan bedak warna-warni. Acara mandi ini merupakan simbol bagi warga kampung sebagai penebusan dosa dan saling minta maaf menjelang tahun baru mendatang. Bergeser ke wilayah Yogyakarta. Kota yang sangat kental dengan budaya itu juga punya tradisi unik. Perayaan Natal disana selalu disertai dengan budaya yang memang telah menjadi roh dan nyawa Yogyakarta. Biasanya perayaan Natal juga disertai dengan pagelaran wayang kulit dengan tema Kelahiran Yesus. Saat Natal, warga juga saling mengunjungi. Tradisi masyarakat Toba punya berkumpul saat perayaan Natal dan Tahun Baru. Mereka mempunyai tradisi makan bersama

ANTARA/RISKY ANDRIANTO

Umat Katolik mengenakan pakaian adat betawi mengikuti Misa Natal di Kampung Sawah, Bekasi, Jawa Barat.

ANTARA/SIGID KURNIAWAN

Umat Katolik mengenakan pakaian adat Jawa mengikuti Misa Natal di Bantul, Yogyakarta

ANTARA/NYOMAN BUDHIANA

Umat Kristen Bali menyanyikan lagu pujian saat melaksanakan misa Natal di Desa Tuka, Badung, Bali. keluar besar. Biasanya acara makan bersama digelar dirumah anggota keluarga yang paling tua, sedangkan di Papua juga. Tradisi lainnya yang tidak kalah unik adalah tradisi Barapen yang biasa dilakukan masyarakat di Papua. Barapen adalah tradisi membakar batu yang nantinya akan dijadikan sebagai tempat untuk memasak daging babi. Acara kuliner ini dijadikan sebagai bagian dari pesta lahirnya Yesus Kristus.

Kaya budaya dan tradisi Berbagai tradisi unik yang dilakukan saat Natal menjadi bukti betapa Indonesia sangat beraneka ragam. Dari mulai budaya, tradisi, sampai ketika perayaan dan pesta pun berlainan bentuk. Setiap daerah punya tradisi tersendiri. Setiap masyarakat punya

cara untuk merayakan Natal sesuai dengan tradisi mereka. Menurut budayawan Gregorius Budi Subanar, meski berbeda secara bentuk perayaan dan pesta antara satu daerah dan daerah lain, tapi secara jiwa dan semangat sama. Menurutnya, terdapat tiga unsur dalam setiap perayaan Natal, yakni kegembiraan, pengenangan, dan pengharapan. “Jadi kalau perayaan itu selalu mengandung tiga unsur. Unsur kegembiraan, syukur, unsur pengenangan yang dikenang dalam hal ini adalah Yesus penebus dunia. Lalu, yang ketiga adalah unsur pengharapan,” terang Gregorius Budi Subanar yang akrab dipanggil Romo Banar. Unsur kedua ialah pengenangan. Romo Banar menjelaskan bahwa dalam unsur pen-

genangan. Perayaan Natal untuk mengenang kelahiran Yesus, serta menempatkan Allah yang menghargai dan menghormati manusia dengan orang lain. Sekaligus mengenang semangat saling menghargai dan menghormati antar sesama. “Lalu didalam unsur pengenangan Yesus sebagai juru selamat yang lahir itu kan menghargai, menempatkan sesama. Jadi maka itu saling mengunjungi. Saling mengundang,” terusnya. Unsur terakhir ialah pengharapan. Unsur itu bermakna pengharapan terhadap suasana hidup baru yang lebih baik. Harapan menjadi pijakan untuk masa depan yang baru. Masa depan itu dijiwai dan disemangati pada yang dirayakan dan dirasakan setelah perayaan serta hari-hari mendatang.

“Maka unsur yang ketiga adalah unsur pengharapan. Yang diharapkan adalah sesudah perayaan, sesudah pengenangan, sesudah syukur itu sebuah suasana hidup yang baru,” imbuhnya. Ketiga unsur itu ada dalam setiap perayaan Natal. Ketiga unsur itulah yang diwujudkan dalam banyak bentuk. Setiap daerah mempunyai tradisi yang berbeda dengan daerah lain. Itulah sebabnya perwujudan ketiga unsur itu juga berbeda. Misalnya, tradisi perayaan Natal di Yogyakarta berbeda dengan di Manado. Begitupun daerah lain. Yang pasti, perayaan itu adalah perwujudan dari ungkapan kegembiraan. “Nah, lalu ketiga unsur itu lalu diungkapkan dengan pesta itu. Saling mengunjungi dengan bermacam-macam ekspresi. Itu kan lalu kelihatan sekali bahwa dalam saling mengunjungi itu saling mengungkapkan kegembiraan,” tambah Romo Banar. “Jadi dengan demikian bisa dipahami, bisa ditempatkan, bagaimana perayaan antara satu daerah dengan yang lain itu berbeda tapi ada unsur-unsur dasar yang sama,” pungkas Romo Banar. (M-2)

PUISI

UTEN SUTENDY Mari Pulang Ayolah kita pulang saja sekarang. Sudah terlalu lama kita berada di luar rumah dan kampung orang, melupakan asal usul serta jati diri kita. Sudah kenyang kita menikmati makanan yang bukan asal dari kampung dan masakan ibu. Sudah penuh pikiran dan hati ini dengan nilai, ideologi dan faham yang bukan kebutuhan dan kepentingan kita.

Sekarang kau kembali datang, merangkul lagi bahkan mengajakku bercumbu tiada henti. Mungkin aku harus mengikatmu lebih kuat lagi dengan tali baja di atas tiang-tiang Ka’bah Aku ingin kau cukupkan rayuanmu sampai di sini saja hingga aku bisa pulang dengan jiwa yang ringan.

Air mata sang ibu meleleh tak terbendung. Sang ayah belum juga pulang mengais sampahsampah di antara sela-sela rumah dan istana kota bergaya Eropa. Rintihan tangisnya terdengar seperti hembusan angin di tengah padang pasir. Tertelan bising suara orang-orang berbelanja. Tertimbun dentuman musik dan gemerlap lampu di ata panggung pesta ulang tahun kota.

Ayo kita pulang. Masakan ibu di rumah lebih enak. Buah dan padi dari tanah kampung kita lebih lezat dan sehat . Ikan, kerbau, kambing, kelinci, dan sumber protein dari peliharaan kakek kita lebih segar .

Malam menjelang pagi wajahnya bersinar meski tubuh hanya tulang berbalut kulit, tergeletak di atas ranjang lusuh rumah sakit. “Bu, apa mereka masih berpesta?” tanyanya pada sang ibu saat orang-orang turun dari panggung bergegas pulang. “Bu, aku ingin pulang juga. Apa ada anak-anak lain bernasib seperti ku?”

Ayo kita pulang. Ruang untuk melihat senyum, berbagi tulus, dan bermain masih lebih luas di kampung. Kebun, hamparan sawah, air sungai dan gunung di desa menunggu agar kita menjaga dan merawat.

Ketika Surga itu Datang

Ayo kita segera pulang. (Uten S, 2017)

Sayap-Sayap Doa Entah kekuatan apa yg membuat aku begitu tak berdaya saat ingin meningalkanmu selama -lamanya. Seolah engkau anak bungsuku yg manja, selalu merengek tiap kali ingin kutinggal pergi. Aku sudah coba meminta bantuan padaNya lewat butir-butir tasbih yang jatuh di lantai musholah dan pojok kamar di penghujung malam. Sudah pula kulempar ke tumpukan awan hitam lewat sayap-sayap doa di pertiga malam gelap.

Seorang anak balita dari sebuah kampung yang terjepit tembok mewah bangunan kota merintih kesakitan. Di bawah genteng bocor dalam kamar berdinding triplek lusuh dan kumal, ia mengeluh. “Lapar Bu!” suaranya lirih di keheningan malam.

(Uten S, 2017)

Ayo kita pulang. Ajaran orang tua, leluhur, kokolot, kasepuhan dan para guru ngaji kita lebih menyejukan dan mendamaikan.

Esok anak dan cucu kita beranjak dewasa. Mari ajari mereka cara mengolah tanah, menanam pohon, mengisi pikiran dan hati dari sumber nilai kearifan yang kita miliki.

Gevira

Sang ibu tak mampu berkata. Air matanya kembali berderai lalu memeluk erat anak semata wayang. “Iya nak. Mari kita pulang saja. Di sini sepi. Ibu ikhlas dan akan mengantarmu benar-benar pulang nak!” ujar sang ibu sambil mendekap tubuh anaknya. Selamat jalan Gevira!

Aku tiada henti mengembara mencari surga. Melangkah meliuk liuk melewati jalan sempit, sunyi diantara dinding dan tembok karang penuh berhala. Begitu jauh dan panjang jalan itu hingga kaki hampir menyentuh ujung langit dan tanganku baru saja menggenggam pojok bumi. Aku ingin pulang ke surga yang dijanjikan oleh semua nabi yang tertulis dalam kitab-kitab besar. Apakah aku harus menunggu malaikat penjemput nyawa terlebih dahulu untuk bisa merasakan surga? Ah...begitu mahalkah surga itu hingga harus tersembunyi di luar batas panca Indra makhlukMu. Dalam kesunyian di tapal batas negeri, aku merenung, apakah aku masih harus terus berlari mengembara jika suatu hari surga itu datang sendiri masuk ke dalam jiwaku? (Uten S, 2017)

*)gadis kecil yg meninggal karena busung lapar di tengah kemewahan kota.

Mereka mengira Tuhan masih duduk-duduk di atas Singgasana di lapis langit ketujuh. Ada keraguan tanah surga sebagai anugerah dariNya hingga lupa bersyukur dan menikmati. Jadilah tanah itu bagai larva panas, bergolak disulut bongkahan kerak api dari separuh sudut neraka. Api marah mengamuk, meronta-ronta. Asap keluh kesah, merintih menangis seperti hati orang tersakiti membumbung ke atas langit. Air mata dan darah bercucuran. Menyalahkan nasib. Menyalahkan Tuhan. Menyalahkan orang-orang yang datang. Bahkan mempertanyakan kenapa mereka lahir di tanah surga. Air bening mengalir diantara bebatuan, pantai berombak tenang, angin semilir mengelus danau, pohon-berbunga berbuah di lembah dan gunung, burung-burung indah di kehijauan hutan, emasmutiara di dasar tanah subur. Tapi mereka malah berlari menjerit-jerit panjang bak orang-orang lapar dan haus. Tuhan dimana? Kapan Tuhan akan turun dari atas langit! Kapan Tuhan mengirim Mesias seperti yg dijanjikan? Kapan kami merdeka? Kapan bumi kami terbebas? Begitu mereka selalu berkata, berteriak, berharap. Seperti terpenjara di tengah-tengah keindahan dan kemakmuran taman Eden.

(Uten S, 2017)

Di sudut lain orang-orang dari seberang pulau dan samudera nun jauh berlomba datang ke tanah mereka menikmati surga, dan mengaku Tuhan telah turun dari langit ke dalam jiwanya.

Terpenjara di Tanah Surga

(Uten S, 2017)

Dentang lonceng nyaring menggetarkan dinding kota. Suara adzan menggema menerjang angin menembus kabut Doa-doa dari atas altar gereja dan menara mesjid di sudut kampung tiada henti ditiupkan ke atas langit Lagu-lagu pujian pada Tuhan dan sang Nabi berkumandang menyentuh bintang-bintang. Berharap Tuhan segera datang turun ke tanah surga seperti yang dijanjikan oleh kitab-kitab.

Uten Sutendy, adalah seorang budayawan yang sangat aktif dan telah banyak menulis buku berkaitan dengan budaya dan sastra. Uten pernah menulis novel Damai dengan Alam (2010) dan Baiat Cinta di Tanah Baduy (2016) tentang kehidupan masyarakat Badui dengan kearifan lokalnya. Bersama Hasan Gaido menulis buku Menuju Banten Baru (2017). Uten memiliki kepedulian besar untuk mengembangkan seni, sastra, dan budaya di Tanah Air.


MUDA

Di Jalan, Mereka Merintis Masa Depan

DOK CBN

Kami Warga Negara

Digital!

IIS ZATNIKA

muda@mediaindonesia.com

S

HOW TO Ingin tahu atau berkontribusi buat GN Lingkaran? Buka situsnya, http://www.gnlingkaran.id Telah ada 495.669 pekerja rentan yang terlindungi dan 2.288 donatur yang bergabung Kamu bisa pilih sektor dan lokasi penerima donasi mulai penebang pohon di Gorontalo hingga Paguyuban Kuli Bangunan Budiman. Manfaat yang bisa dirasakan penerima: Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Kematian serta Jaminan Hari Tua. (Zat/M-1) sumber: http://www.gnlingkaran.id

Mengajar dan mengemudi Bergabung di Uber, salah satu perusahaan ojek dan taksi daring sejak enam bulan lalu, Zahra yang telah mendapat lisensi dari Purna Paskibra Indonesia dan Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Tangerang untuk melatih itu mengaku, 30% pendapatannya diperoleh dari mengojek. “Aku seriusin semuanya. Untuk paskibra, aku menjalankannya karena menikmati berbagi tentang keterampilan baris berbaris, disiplin, kekompakan sekaligus cara berinteraksi dengan mereka, bisa akrab saat santai, dan tegas jika berada di lapangan,” ujar Zahra. Sementara itu, lanjut Zahra, aktivitas di PKBM, dengan spesialisasinya mengajar PKN, memberinya kesempatan berkontribusi bagi anak-anak muda yang tak bisa masuk sekolah formal agar memiliki pilihan untuk merancang masa depan. Mimpinya menjadi pebisnis ia rintis dengan menjalankan Ethnic Collaboration yang ia pasarkan di Tokopedia.com, Qlapa.com, dan Akulaku.com. Berkelana di aspal, berburu trip lewat aplikasi, membonceng dan terkadang dibonceng, karena penumpang prianya lebih suka mengendarai, menjadi bagian dari perjalanannya memuluskan mimpi-mimpinya. “Karena banyak sekali fitur yang memungkinkan aku ambil penumpang sembari bekerja dan mobile, seperti perjalanan yang searah dan tobe continue, sehingga bisa ambil lagi trip begitu selesai, jadi nggak ada jeda buat nunggu,” kata Zahra.

Antisipasi risiko Namun, bukan cuma kisah-kisah manis yang dijalani Zahra dalam ikhtiarnya berkelana di jalanan Jakarta hingga Parung dan Bekasi sehari-hari. Ada banyak tantangan dan risiko yang mesti diantisipasi. “Namanya juga di jalan, ya risikonya banyak, di bidang apa pun, kalau yang namanya celaka bisa saja dialami. Namun, buat aku, yang penting ikuti peraturan lalu lintas, dan kalau tahu memang jalannya berisiko, seperti di Jakarta Utara yang banyak kontainer, ekstra waspada. Selain itu, ya proteksi diri dong!” ujar Zahra yang mengaku sejak 17 Oktober tengah menjadi anggota BPJS Ketenagakerjaan dan mendapatkan kartunya di Bank Dinar

17

CBN Digital Nation di Bandung, Jawa Barat, diisi presentasi internet berkecepatan 300 kali lipat, lomba vlog, blog dan twitter hingga gim yang mengandalkan kecepatan koneksi.

Mari merayakan Hari Ibu dengan mengapresiasi para perempuan yang berjibaku di jalan sembari berikhtiar meraih cita-cita. Kita bisa lo berkontribusi buat mereka!

EPEDA motor dengan helm bertuliskan nama perusahaan ojek daring terparkir di depan Lapangan Sudimara, Ciledug, Tangerang. Pengemudinya parkir bukan buat rehat atau sarapan di warung-warung yang tersebar di sekitar lapangan, tapi buat menunaikan tugasnya. Di tengah lapangan, tujuh siswa SMAN 13 Tangerang berbaris rapi sembari menyimak aba-aba dari Azzahra Sabrina Wiyata, 21, sang pengemudi yang Jumat (11/12) itu menjalankan tugas rutin sebagai pelatih paskibra. Ketika satu aba-aba meleset, pasukan itu pun kompak menjalankan konsekuensinya, push up. “Ya, inilah aktivitas aku. Setiap hari dari pukul 07.00 hingga 11.00, disambung pukul 13.00 hingga 16.00 melatih paskibra di lima SMA di Tangerang dan Bintaro, nah sebelum pergi, di antara sela-sela jam mengajar dan sesudahnya, aku nge-trip, bisa sampai 10 trip sehari. Namun, di Sabtu itu juga aku ada jadwal ngajar di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Lestari di Ciputat dan menjalankan bisnis sepatu online, mereknya Ethnic Collaboration, dikerjakan tukang di Bogor,” kata Zahra tentang daftar panjang aktivitas hariannya.

MINGGU, 17 DESEMBER 2017

“SMART city membutuhkan dukungan jaringan untuk memudahkan semua aplikasi berjalan. Bayangkan jika jaringannya tidak lancar, semua perencanaan kota yang berbasis internet berantakan semuanya. Dengan dukungan sampai 1 GBPS tentu operasi semua aplikasi bisa lancar dalam mengolah data. Bandung memiliki lebih dari 400 aplikasi yang digunakan Pemerintah Kota untuk berinteraksi dengan warganya. Dukungan CBN dalam membangun infrastruktur fiber optik, hi-speed internet, layanan awan (cloud computing), data center, dan TV interaktif diharapkan akan lebih meningkatkan pelayanan smart city di kota Bandung.” Tulisan Iden Wildensyah itu dimuat dalam blognya, http:// www.iden.web.id, jawara kompetisi blog CBN Digital Nation di Paskal Shopping Center, Bandung, Jawa Barat. Iden yang nge-blog sejak 2002 dan menjadikan situs pribadinya itu sebagai wahana berkisah dan menginspirasi banyak orang, termasuk murid-muridnya di Sekolah Alam Bandung, memvalidasi kecepatan dan berbagai fitur menjadi pengungkit penting dalam kehidupan manusia.

OPINI MUDA Alfredo Bento Decrisen vloger

Sebulan aku bis habis 10 sampai 20 GB, dan dunia digital impianku itu supercepat, tanpa buffering dan lag. Di acara Digital Nation sih aku lihat presentasinya, wiss kenceng banget!

Ipan Setiawan buzzer

Sekarang ini, aku bisa 3 sampai 4 kali seminggu diundang ke Jakarta untuk ikut berbagai acara. Dunia digital bisa memungkinkan aku mendapat penghasilan, berkomunitas, melakukan kegiatan relawan dan tentunya mendapat pengalaman baru setiap hari.

300 kali lebih cepat

FOTO-FOTO: MI/IIS ZATNIKA

di Cikini, Jakarta, setelah mengisi formulir dan mengirimkan foto KTP melalui aplikasi. “Ada penawarannya di notifikasi kami sebagai mitra, saya tertarik karena ada Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian serta peluang mendapat Jaminan Hari Tua yang dananya bisa diambil untuk mengambil kredit rumah,” kata Zahra. Perjalanan serupa, kisah perempuan yang jadi mitra pengemudi yang sehari-hari berada di kemudi untuk mencapai agenda masa depannya, diceritakan Devi Asigata dan Evie Enny Tapipi. Keduanya mencari rezeki menggunakan mobil. “Sambil nge-trip, saya sedang merintis usaha ayam goreng waralaba,” kata Devi yang bermukim di Utan Kayu, Jakarta Timur.

Kontribusi donasi Zahra dan Evie mengaku menikmati program bebas iuran BPJS Ketenagakerjaan selama enam bulan sebelum akhirnya membayar Rp16.800 per bulan. Program ini menjadi bagian dari Gerakan Nasional Peduli Perlindungan Pekerja Rentan (GN Lingkaran), yang memungkinkan korporasi dan individu berkontribusi membantu perlindungan pekerja rentan melalui donasi pembayaran iuran. Selain korporasi, individu bisa berdonasi dalam gerakan crowd funding yang diluncurkan pada Agustus 2016 ini. Pada pertemuannya dengan komunitas Uber di Lapangan Bola Kemanggisan, Jakarta Barat, Sabtu (15/4), Direktur Perluasan Kepesertaan dan Hubungan Antarlembaga BPJS Ketenagakerjaan, Ilyas Lubis, menyebutkan, perlindungan seharusnya diterima seluruh pekerja, termasuk mereka yang tergolong pekerja rentan. Mereka bekerja di sektor informal atau Bukan Penerima Upah (BPU), di antaranya pengemudi ojek dan taksi daring. Kolaborasi itu diterima 1.000 pengemudi online, menambah panjang daftar 230 ribu donasi yang didistribusikan. Yuk, ikut berdonasi! (M-2)

(Atas) Azzahra Sabrina Wiyata, pengemudi ojek online sedang bertugas mengantar penumpangnya. (Tengah) Azzahra tengah melatih paskibra bagi siswa SMAN 13 Tangerang, Banten. (Bawah) Devi Asigata, mitra Uber.

Bandung yang kecepatan internetnya akan mencapai 1 Gbps dengan teknologi fiber optic, 300 kali lebih cepat daripada rata-rata penggunaan internet di Indonesia selama 2015, menjadi modal bagi mereka yang terhubung dengan dunia digital untuk juga lebih kencang memacu diri. “Sebulan saya bisa menggunakan lebih dari 5 GB, karena video yang saya buat dan upload di channel wildensyah bisa mencapai 2-3, sebagian tentang hobi saya jalan-jalan, dan lainnya terkait pembelajaran yang saya lakukan,” ujar Iden yang alumnus Magister Ilmu Lingkungan Universitas Padjadjaran itu. Di kelas saat membimbing siswanya bereksperimen, pun ketika eksis Twitter dan Instagram, @idenide, Iden konsisten mengampanyekan, dunia digital, pun dengan segala inovasinya, mesti jadi wahana buat berkreasi dan mengembangkan diri. “Kita yang bisa mengendalikan, bukan dikendalikan teknologi. Buktinya, selain blog dan media sosial yang kini membuka banyak kesempatan, saya bahkan bisa buka usaha mainan kayu dengan kandungan open ended question sehingga memacu kreativitas anak yang menggunakannya,” ujar Iden.

Profesi baru Cerita tentang dunia digital yang cepat dan kaya fitur telah memacu kompetisi gim dihelat dua hingga tiga sepekan di Jabodetabek, pun acara-acara terkait dengan pop kultur Jepang, mulai cosplay hingga dance cover, yang semua berkorelasi dengan teknologi sebagai penghubungnya, digelar nyaris sepekan sekali. “Sebagai penggila Jepang dan gim, saya rutin nge-vlog soal acara-acara ini sejak 2016 dan ini

Iden Wildensyah guru dan blogger

Saya menggunakan semua yang ada di dunia digital, blog, Twitter, Instagram, hingga Youtube untuk membagikan informasi dan inspirasi, mengajar murid-murid saya hingga berbisnis. FOT-FOTO: DOK PRIBADI

akan saya seriusi karena ternyata responsnya cukup baik. Sekarang, saya perkaya dengan sketsa komedi, semuanya saya edit dengan Adobe Premiere. Buat memonetizenya, bisa dari viewer, subscriber, dan brand, saya optimistis soal ini,” kata Alfredo Bento Decrisen, 22, pemenang lomba vlog CBN Digital Nation.

Garut tanpa sekat Bukan cuma mereka yang bermukim di kota-kota besar, dari Sukaregang, Garut, 70 bloger Gerakan Literasi Digital pun menjadi bagian dari pergerakan. “Kami menjadi relawan, kini sudah masuk ke 17 desa di Garut, membimbing supaya masuk ke digital, dimulai dengan punya website,” kata Ipan Setiawan, 24, yang eksis dengan Instagram dan Twitter jangipann, jawara kompetisi Twitter CBN Digital Nation. Ipan bersama lima kawannya, yang juga tergabung dalam komunitas Bloggercrony, berangkat pukul 07.00 menuju lokasi CBN Digital Nation. Mereka membuktikan, digital menghilangkan sekat lokasi, membukakan aneka peluang bagi siapa pun yang berikhtiar paling keras pun cerdas. (Zat/M-2)


18

MEDIA ANAK

MINGGU, 17 DESEMBER 2017

Yuk, Main di Luar!

CARI TAHU YUK

Mari memainkan kembali aneka permainan tradisional, mulai egrang, lompat tali, hingga balap karung! SURYANI WANDARI PUTRI PERTIWI medianak@mediaindonesia.com

D

UA tongkat bambu setinggi 2 sampai 2,5 meter itu ditempatkan tepat di depan kakinya. Di bagian bawahnya terdapat potongan bambu dengan posisi horizontal yang siap dinaiki. Perlahan dan penuh hati-hati Fadil, siswa kelas 6 SD Negeri Cililitan 01 Pagi, Jakarta Timur, menaiki bilah bambu dan mencoba melangkah dengan bantuan tangannya. “Aduh, duh, susah juga ternyata main egrang,” kata Fadil sembari menyeimbangkan tubuhnya saat akan terjatuh. Bermain egrang atau permainan tradisional bambu itu memiliki tingkat kesulitan sendiri, ya. Namun, rupanya egrang masih menjadi kegemaran anak-anak hingga sekarang, lo. Buktinya banyak sekali orang yang mengantre untuk memainkan permainan itu meskipun mereka masih mencoba. Selain egrang, terdapat banyak permainan lain yang bisa dimainkan di acara Traditional Games Return (TGR) Season 2 yang diselenggarakan di RPTRA Cililitan, Minggu (26/11) lalu. Mau tahu kegiatan lainnya? Yuk ikuti Medi!

Inilah beragam permainan tradisional yang bisa kalian coba di rumah!

1

Bermain di RPTRA Bermain memang selalu seru dilakukan, ya. Selain seru, kalian pun bisa berinteraksi dengan orang sekitar, terutama permainan tradisional. “Nilainilai pada permainan tradisional bisa menumbuhkan rasa kebersamaan, sportif, saling peduli sehingga tumbuh dan kembang anak menjadi baik,” kata Kak Fajar Pratama, preceptor, anggota tim dari Forum Anak yang bertugas mendampingi anak-anak mencoba berbagai permainan itu. Namun, tahukah sobat, menurut riset, 70% anak-anak di Asia Tenggara lebih suka menghabiskan waktu luang untuk bermain gim di gadget ketimbang permainan tradisional. Bahkan memasuki 2000, eksistensi permainan tradisional yang biasanya digemari anak-anak pada generasi 1970-1990-an itu semakin menurun. Untuk melestarikan permainan tradisional, Tim TGR yang tergabung dari mahasiswa London School Public Relation (LSPR) Jakarta serta Forum Anak menghidupkan kembali permainan tradisional yang berpusat di RPTRA Cililitan dengan mengusung tema Dukung hak tumbuh dan berkembang anak melalui permainan tradisional untuk mewujudkan Indonesia layak anak. “Kegiatan ini pun serentak dilakukan bersama 73 ambassador TGR di 22 provinsi dan 186 RPTRA di Jakarta yang melibatkan 7.000 anak dalam rangka Hari Anak Sedunia,” kata Aghnina Wahdini, Ketua Tim TGR. (M-1)

Permainan enggrang

Hup, serunya lompat tali Tak hanya egrang yang Medi ceritakan tadi, lo, tapi di sini ada beragam permainan tradisional seru yang bisa dimainkan, misalnya lompat tali. Sebelum memulai lompat tali, biasanya anak-anak akan membuat talinya dari susunan puluhan hingga ratusan karet gelang. Biasanya permainan itu dilakukan minimal 3 orang. Dua anak akan memegang ujung tali, sedangkan anak

yang lainnya mendapat giliran untuk melompati tali dengan ketinggian bertahap dari setinggi lutut hingga di atas kepala. Tahukah sobat, lompat tali ini menjadi permainan populer di 1990-an, lo.

tawanan lawan jika mereka tersentuh. Semakin banyak yang lawan tertawan maka kesempatan menang makin besar. Seru kan, sobat? Ada juga balap karung, congklak (congkak), dan lainnya.

Mainkan gaco di permainan dampu bulan

Si Juki main peletokan

Lari-larian di bentengan Masih kurang seru, sobat? Untuk yang hobi larilarian, ada permainan bentengan. Itu, lo, pertahanan dua kelompok dengan menyerang dan mengambil alih ‘benteng’ lawan dengan menyentuh tiang dan meneriakkan “Benteng!” Anggota kelompok bisa pula menjadi

Masuk dan berdiri di dalam karung (biasanya karung goni/beras) sambil tangannya menggenggam kedua ujung karung agar tidak turun. Berlomba mencapai garis finis dengan cara melompat dengan karungnya.

2

Layangan

3

Gasing

4

Peletokan

5

Kapal otok-otok

Ada dua jenis layangan, yaitu layangan biasa dan layangan hias. Ketika layangan akan diterbangkan, kamu harus jeli melihat kualitas dan arah angin. Bentuk layangan dan kualitas kekuatan talinya pun harus dipikirkan. Pada umumnya gasing terbuat dari jenis kayu yang keras dengan bantuan seutas tali yang dililitkan pada bagian atas. Saat tali ditarik, gasing dijatuhkan ke tanah sehingga gasing bisa berputar. Perputaran gasing ini diibaratkan ketahanan dan keseimbangan. Dinamakan demikian karena suara bunyi yang kita dengar saat dimainkannya ‘peletok’. Itu terbuat dari bambu kecil yang memiliki lubang/rongga. Pelurunya bisa bunga jambu air, kertas yang dibasahkan, atau biji-bijian. Peluru dimasukkan dan siap ditembak. Terdengar suara ‘peletok’. Permainan itu sarana untuk perangperangan. Biasa terbuat dari lembaran seng yang dibentuk menyerupai kapal. Kamu tinggal meletakkan kapal seng itu di ember yang telah diisi air, isi bagian tangki di dalam kapal dengan minyak tanah. Setelah itu, nyalakan sumbu yang ada untuk menggerakkan kapal ini. Bunyi tok-tok-tok-tok terdengar dari suara mesinnya. Sumber: Forum Anak dan Flickr.com

SUARA ANAK

Beragam Permainan Seru

Ada pula permainan dampu bulan atau yang sering disebut engklek. Permainan itu bisa dilakukan di lapangan luas dengan membentuk blok di bidang tanah. Pemain harus memiliki gaco atau kojo yang terbuat dari pecahan genting atau batu. Pemain pun harus melompat ke setiap blok dengan satu kaki sehingga melatih kekuatan kaki. “Jika kakinya terkena garis, berarti kalah, ya,” ucap Alfi Nopiyenti, anggota Tim TGR, saat mendampingi anakanak bermain.

Balap karung

Farhan

Kelas 7, SMP Negeri 50, Jakarta Timur

Yakin kamu tidak mau meninggalkan permainan gadget dan bermain permainan tradisional, sobat? Padahal, si Juki, karakter komik yang terkenal itu, juga ikut main, lo. Iya, si Juki menjadi maskot TGR Season 2 dengan memainkan peletokan dari bambu. Kamu tahu permainan apa itu? Itu seperti main tembak-tembakan, tetapi dengan alat terbuat dari bambu berlubang dengan peluru kertas basah. Jika kertas itu diluncurkan dengan mendorong bambu di bagian lain, akan terdengar bunyi nyaring. Wah, seru, deh, sobat. “Dulu aku suka banget main ini di sekolah. Biasanya main perang-perangan gitu sama teman,” kata Farhan, siswa SMP Negeri 50, Jakarta Timur. Sayang peletokan sudah jarang kita temui, ya, sobat, begitu juga dengan permainan tradisional lainnya yang kini telah tergantikan dengan gim di gadget. “Gue percaya kids zaman now tuh bukannya enggak mau main permainan tradisional. Mereka hanya enggak tahu,” kata pencipta karakter si Juki, Kak Faza Ibnu Ubaidillah. Yuk, simpan dulu gadgetmu lalu main di luar!

Dulu aku sering sekali main peletokan sama teman di sekolah, tapi guru ngelarang. Katanya bahaya. Padahal, aku senang banget mainin-nya dan itu enggak sakit kok.

Dewi

Kelas 3, SD Negeri Cililitan 04 Pagi, Jakarta Timur Senang sekali main di sini, apalagi banyak teman dan permainan juga. Aku baru nyoba egrang karena ini yang menurutku paling sulit.

Ariska

Kelas 2, SD Negeri Cililitan 01 Pagi Aku sering main di RPTRA karena bisa main bebas, permainan karet pun biasa aku lakuin. Tapi kali ini beda, permainannya seru.

Fadil

Kelas 6 SD Negeri Cililitan 01 Pagi

FOTO-FOTO: MI/WANDARI

(Kiri) Berlomba mencapai garis finish dengan memasukan kaki kedalam karung. (Kanan) Di dampu bulan dilarang menginjak garis pembatas blok.

Susah sekali main egrang, takut jatuh, apalagi saat melangkahkan kaki berat banget. Tapi aku harus terus mencoba agar bisa.


MEDIA ANAK Sobat Medi, masih ingatkah dengan lagu Si Kancil Anak Nakal atau dongeng Pinokio? Dari lagu tersebut kita menjadi tahu mencuri itu perbuatan tidak baik! GALIH AGUS SAPUTRA

mediaanak@mediaindonesia.com

K

INI sobat Medi juga bisa belajar bareng Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), lo. Dalam Festival Anak Jujur 2017 yang dikemas melalui sosiodrama itu, Sobat Medi dapat mengenal berbagai macam persoalan agar tidak berbuat curang. Sobat Medi diajak bermain peran, berdiskusi, dan mengenali berbagai macam permasalahan, serta mengupas nilai kehidupan saat terlibat dalam sosiodrama. Tidak lupa pula, Sobat Medi diajak mencari solusi atas permasalahan sosial yang kerap terjadi di lingkungan sekitar. “Tujuannya supaya tertanam pengalaman membiasakan yang baik dan berani berbeda di jalan yang benar,” kata Bapak Wakil Ketua KPK Saut Situmorang, seusai membuka Festival Anak Jujur 2017, di Gedung Merah Putih KPK, Sabtu (2/12).

Jujur dari rumah, sekolah, dan lingkungan Dalam sosiodrama Festival Anak Jujur 2017, sobat Medi dapat belajar menyinergikan tiga pilar utama lingkungan pendidikan yang terdiri dari rumah, sekolah, dan lingkungan. Dalam tiga pilar utama itu pula, sobat Medi dapat mengasah tiga komponen penting karakter diri mulai dari pengetahuan yang baik (moral knowing), perasaan yang baik (loving good), dan perilaku yang baik (moral action). Menurut Sutradara Sosiodrama Festival Anak Jujur 2017 Pak Willem Bevers, segala materi yang diberikan kepada sobat Medi itu tujuannya untuk memberitahukan bagaimana asyik dan serunya menjadi anak jujur.

Kita ingin menghadirkan tiga segmen untuk anak-anak agar mereka dapat memperoleh pengalaman dari tempat yang satu ke tempat yang lain, dan bagaimana seharusnya problem-problem keseharian itu mereka hadapi. “Total ada tiga cerita sosiodrama yang diikuti anak-anak dalam festival. Sebenarnya ada banyak nilai yang terkandung dalam tiga segmen tersebut, tapi garis besarnya cuma satu, yaitu kejujuran,” tuturnya. Sobat Medi dipandu Kakak Koordinator Lapangan Dayat Madany saat bermain dalam tiga segmen sosiodrama Festival Anak Jujur 2017. Kata Kak Dayat, sosio drama itu sangat baik untuk dijadikan metode pembelajaran karena dari sini Sobat Medi tidak hanya belajar secara teoritis, tetapi juga memiliki pengalaman langsung yang lebih konkret. “Melalui metode pembelajaran ini, kita ingin menghadirkan tiga segmen untuk anak-anak agar mereka dapat memperoleh pengalaman dari tempat yang satu ke tempat yang lain, dan bagaimana seharusnya problem-problem keseharian itu mereka hadapi,” tuturnya.

Belajar bersama Krisna dan Damar Tiga segmen sosiodrama Festival Anak Jujur memiliki set area masingmasing. Segmen pertama yang bercerita tentang Krisna dan Damar berlangsung di kelas, kemudian segmen kedua yang bercerita tentang Putri, bersama ibu dan adiknya berlangsung di sebuah ruang tamu. Sementara itu, kisah seorang pelatih sepak bola bersama dua orang muridnya berlangsung

di sebuah taman. Dalam segmen pertama, sobat Medi akan berperan menjadi murid seperti di bangku sekolah pada umumnya. Namun, pada kesempatan ini, sobat Medi memiliki dua orang teman bernama Krisna dan Damar. Damar suka membully Krisna karena sering terlambat masuk kelas. Ia mengatakan Krisna itu sering telat masuk kelas karena kakinya pincang dan jalannya lambat. Padahal, di sisi lain, Krisna menganggap Damar juga punya kekurangannya sendiri, yaitu tompel besar berwarna hitam di mukanya. Singkat cerita, Damar mengaku bersalah atas perbuatannya terhadap Krisna begitu juga sebaliknya. Akhirnya, mereka saling meminta maaf hingga kemudian menjadi sahabat. Apa yang sobat Medi dapat petik dari kisah ini adalah, setiap orang memiliki kelebihan dan kekurangannya masingmasing. Oleh karena itu pula, sebaiknya Sobat Medi saling menghargai satu sama lain dan tidak saling menjatuhkan dalam sebuah hubungan pertemanan.

MINGGU, 17 DESEMBER 2017

19

Belajar Jujur

di Festival Antikorupsi

Bermain di rumah Putri Sosiodrama segmen kedua bercerita tentang Putri, yang tinggal di sebuah rumah bersama ibu dan adiknya. Dalam segmen ini sobat Medi berperan sebagai teman Putri yang datang berkunjung ke rumahnya. Pada kesempatan tersebut, sobat Medi akan menyaksikan bagaimana Putri mengajak adiknya bersekongkol untuk berbohong pada ibunya. Persekongkolan itu diatur Putri agar ibunya tidak tahu kalau vas bunga kesayangannya telah dijatuhkan Putri sampai pecah. Akan tetapi, adik Putri tidak mau diajak berbohong. Ia tetap bercerita soal vas bunga itu pada ibunya, dan kebohongan Putri pun terbongkar. Dari cerita ini, sobat Medi dapat mengerti bahwa bagaimanapun juga berbohong itu tidak benar dan tidak dapat disembunyikan. Sobat Medi tidak perlu takut akan kesalahan masingmasing karena dapat mempertanggungjawabkannya. Seperti Putri, yang pada akhir bercerita terus terang atas perbuatannya dan meminta maaf pada ibu dan adiknya.

Sepak bola bersama Denis dan Adit Pada segmen ketiga Festival Anak Jujur 2017, sobat Medi diajak bertemu dengan Kakak Rio. Ia pelatih sepak bola yang pada kesempatan ini mengajak sobat Medi bermain sepak bola di taman. Namun, pada saat sobat Medi asyik bermain, muncullah Denis dan Adit. Mereka ini adalah anak-anak yang selama ini dilatih Kak Rio. Denis dan Adit tidak mau bermain bersama karena sobat Medi tidak mengenakan pakaian dan sepatu sepak bola. Padahal Kak Rio tidak mempermasalahkan hal itu karena pada kesempatan tersebut bukan saatnya latihan, melainkan hanya permainan biasa. Melihat keadaan seperti itu, Kak Rio kemudian membujuk Denis dan Adit untuk bermain bersama sobat Medi. Ia berkata pada Denis dan Adit bahwa pilih-pilih atau membeda-bedakan teman karena identitasnya masingmasing itu tidak baik. Denis dan Adit akhirnya paham akan hal tersebut hingga kemudian bersedia bermain sepak bola bersama meskipun sobat Medi tidak mengenakan pakaian dan sepatu sepak bola. Denis dan Adit akhirnya paham akan kebersamaan di dalam sebuah perbedaan. Dalam Festival Anak Jujur 2017, sobat Medi juga dapat mencari teman sebanyak-banyaknya di samping dapat memetik sejumlah pengalaman berharga melalui sosio drama. Sebab, Festival Anak Jujur 2017 melibatkan ribuan peserta yang terdiri dari pelajar, guru, komunitas, regulator, keluarga, dan media se-Jabodetabek. Tidak hanya itu, Festival Anak Jujur juga terbuka bagi masyarakat umum dan sekolah nonformal (komunitas homeschooling). (M-1)

FOTO-FOTO: DOK GALIH

Serunya Festival Anak Jujur 2017 di Gedung Merah Putih, KPK, Jakarta.

CARI TAHU YUK

Ini Cara Daftarnya! Sobat Medi tidak perlu khawatir jika kali ini belum berkesempatan mengikuti Festival Anak Jujur. Masih ada kemungkinan bagi kalian untuk mengikuti kegiatan tersebut di tahun depan. Jangan lupa ingatkan bapak dan ibu guru, atau orangtua kalian ya. Berikut adalah sedikit gambaran mengenai syarat dan kententuan untuk mengikuti Festival Anak Jujur. Peserta terbuka untuk sekolah, lembaga pendidikan, atau pendi-

dikan non formal, mulai SD kelas 4 hingga SMA. Setiap sekolah dapat menyertakan 15 peserta didik ditambah 2 guru pendamping. Mengisi formulir pendaftaran melalui Google Form. Pengirim peserta memberikan pengantar sebelum acara kepada peserta didik (materi akan dikirim via e-mail oleh panitia kepada guru atau penanggung jawab).


20

HIBURAN

MINGGU, 17 DESEMBER 2017

Chrisye dari Dalam Film Chrisye (2017) bercerita tentang musikus legendaris almarhum Chrismansyah (Chrisye) Rahadi dari sudut pandang orang terdekat.

GALIH AGUS SAPUTRA

miweekend@mediaindonesia.com

D

UNIA musik Tanah Air berduka. Salah satu musikus legendaris, Chrisye, tutup usia setelah berjuang melawan kanker paru yang menyerangnya. Penembang lagu Lilin-Lilin Kecil (1977) itu mengembuskan napas terakhir pada usia 57 tahun, di kediamannya, Jalan Asem II nomor 80, Cipete, Jakarta Selatan. Musikus kelahiran Jakarta, 16 September 1949 itu termasuk salah satu seniman Tanah Air yang banyak melahirkan karya. Sepanjang kariernya, ia mengeluarkan kurang lebih 28 album rekaman. Baru-baru ini, perjalanan hidupnya dikisahkan kembali oleh sutradara Rizal Mantovani dalam film Chrisye. Drama film biopik itu digarap awal 2017 dan telah dirilis di bioskop seluruh Indonesia sejak Kamis (7/12). Melalui film tersebut, penonton diajak mengenal sosok Chrisye dari dalam. Bagaimana sosok Chrisye di mata ayahnya, Laurens Rahadi, ibunya, Hanna Rahadi, dan adiknya, Vicky. Penonton juga akan mengenal Chrisye di mata promotor Jay Subiyakto dan Hendra Priyadi, dan komposer Addie MS serta Erwin Gutawa. Yang tidak kalah penting, penonton juga diajak mengenal sosok Chrisye beserta segala tindak-tanduknya, dari

FOTO-FOTO: DOK. MNCP MOVIE

sudut pandang sang istri, Damayanti Noor, yang dinikahinya pada 1982. Pernikahan Chrisye dan Damayanti dikaruniai empat anak, yakni si sulung Rizkia Nurannisa lahir pada 1983, Risti Nurraisa lahir 1986, serta anak laki-laki kembar Rainda Prashatya & Randa Pramasya lahir pada 1989. “Inilah Chrisye, dari sudut pandang saya,” kata Damayanti, seperti dikutip dari salah satu cuplikan film tersebut.

Nostalgia era 1970-an Sosok Chrisye diperankan Vino G Bastian. Melalui film tersebut, penonton diajak bernostalgia pada era 1970-1990-an. Lini masa sang legenda yang disusun Rizal berawal dari

perjumpaan Chrisye dan Damayanti (diperankan Velove Vexia). Roman perjumpaan Chrisye dan Damayanti dibungkus melalui sebuah pesta ulang tahun seorang teman bernama Vera. Damayanti datang menghadiri pesta ulang tahun Vera, sementara Chrisye memeriahkan pesta ulang tahun tersebut bersama band Gipsy yang dibentuk Chrisye pada 1969. Segala rupa, seperti interior ruangan, gaun, dan dansa, bersatu padu dalam pesta ulang tahun Vera. Chrisye yang kala itu tengah asyik memetik gitar bas tidak sadar bahwa di tengah kerumunan ada Damayanti yang memperhatikannya. Gauri Nasution (Teuku Rifnu Wikana) memerhatikan gerak-gerik

mereka berdua. Chrisye, dengan rambut gondrong dan kemeja lengan panjangnya, tampak malu-malu dan tidak banyak berkata-kata. Suasana nostalgia yang ditawarkan Chrisye (2017)tampak dari salah satu cuplikan yang menampilkan area sekitaran Tugu Monas. Kala itu, jalan raya di sekitaran Tugu Monas masih tampak sepi dan tak banyak kendaraan bermotor yang datang berlalu-lalang. Puncak film berdurasi 110 menit tersebut menggambarkan Chrisye yang kala itu rekaman salah satu albumnya tidak dapat menyanyikan lagu Ketika Tangan dan Kaki Berkata (1997). Lagu tersebut digubah Chrisye, tetapi liriknya ditulis Taufiq Ismail. Sejak awal, Chrisye ingin

membuat lagu yang berbicara tentang kebesaran Tuhan. Chrisye duduk termenung di pojokan studio rekaman sambil mengucurkan air mata setelah beberapa kali mencoba menyanyikan lagu tersebut. Damayanti pun ditelepon salah satu orang kru produksi untuk menemani Chrisye rekaman di studio. “Setiap kali ku menyanyikannya, bukan suara yang keluar dari mulutku, tetapi air mata,” kata Chrisye di film itu. Singkat cerita, Chrisye menelepon Taufiq Ismail yang mengatakan lirik lagu tersebut dibuat berdasarkan Surah Yasin ayat 65, yang bercerita tentang Hari Pengadilan. Damayanti segera tahu penyebab Chrisye tidak bisa menyanyikan lagu tersebut. Ia kemudian menyuruh Chrisye membasuh muka dengan air wudu sebelum memulai rekaman. Walhasil, Chrisye pun berhasil merekam salah satu lagu religi dalam album Kala Cinta Menggoda (1997) itu. Berikut ialah penggalan lirik lagu Ketika Tangan dan Kaki Berkata (1997), yang membuat Chrisye mengucurkan air mata dalam proses rekaman. ‘Akan datang hari, mulut dikunci, kata tak ada lagi’. (X-7)

INFO

Sensasi Baru Menonton Film di Bioskop

DOK. PIK AVENUE

DIGITALISASI telah merambah ke berbagai bidang, termasuk di bioskop. Kini orang datang ke bioskop bukan sekadar menonton film, melainkan mengalami juga sensasi desainnya. Pengalaman itu bisa diperoleh di FLIX Cinema Pantai Indah Kapuk (PIK) Avenue, di Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara. Desain dalam bioskop tersebut tampak futuristis. Semua sudutnya Instagramable. Para pengunjung pun, selain datang untuk menonton film, dapat berfoto ria. “Sesuai dengan tagline-nya, kami tidak ingin para pengunjung itu datang hanya menonton film, tapi juga dapat merasakan pengalaman baru. Semua yang ada di sini kami desain secara out of the box untuk mencukupi kebutuhan anak muda yang sekarang serbamilenial,” kata Kepala Branding dan Konsultan Pemasaran FLIX Cinema Nazyra C Noer saat temu pers, Selasa (28/11). FLIX, lanjutnya, ialah singkatan dari future, live, innovation, and experience, yang menawarkan tiga jenis cinema hall untuk para pengunjung. Pertama, Silver Hall seharga Rp50 ribu–Rp70 ribu. Kedua, Gold Hall seharga Rp70 ribu–Rp90 ribu, dan ketiga, Platinum Hall seharga Rp100 ribu–Rp200 ribu. “Di Platinum Hall, pengunjung bisa mendapatkan kursi yang sandarannya dapat diatur sesuai kebutuhan. Selain itu, diberi selimut dan perangkat USB untuk mengisi ulang baterai gawai masing-masing. Semua fasilitias ini benar-benar kami sesuaikan dengan kebutuhan anak muda zaman sekarang,” tamba Nazyra.

Gandeng seniman Sebelum menyusun tata letak di dalam bioskop secara keseluruhan, jelasnya lagi, pihak

FLIX melakukan FGD dengan para milenial. Bahkan, mereka sempat mendatangkan orang-orang film untuk melihat semua ini, seperti Joko Anwar, Chico Jericho, dan mereka semua senang dengan fasilitas di dalamnya. Di acara yang sama, Kepala Pengembangan Bisnis FLIX Agung Prasojo mengatakan bioskop merupakan tempat hiburan yang menawarkan interaksi pancaindra. Karena itu, pihaknya berusaha memberikan tampilan gambar dan suara terbaik untuk para pengunjung. “Kalau di beberapa bioskop, sound systemnya itu biasanya pakai Dolby 7.1. Nah punya kita, seperti di hall 4, pakai DTXX 11.1. Artinya, dengan teknologi seperti ini, pengunjung akan merasakan sensasi sungguh luar biasa. Misalnya, saat ada dialog, mereka seperti sedang mengikuti percakapan tersebut,” jelasnya. FLIX Cinema merupakan proyek baru PT Agung Sedayu Group yang mulai diumumkan pertengahan tahun lalu. Sementara ini, hanya terdapat di PIK Avenue Mall. Lebih lanjut, Agung menjelaskan, pembelian tiket di FLIX Cinema tidak menggunakan sistem konvensional seperti di bioskop pada umumnya. Pengunjung dapat membeli tiket elektronik melalui aplikasi FLIX, FLIX daring, serta kotak elektronik yang tersedia di depan bioskop FLIX. Dalam mengembangkan bisnis, FLIX Cinema juga bekerja sama dengan ONX Idea Studio dan RURU Gallery untuk menghimpun sejumlah seniman agar tampil dalam FLIX [ART] Exhibitions. Sejumlah seniman yang bergabung dalam pameran tersebut, misalnya Irfan Nugroho, Dhado Wacky, Muchlis Fachri, Mahaputra Wikandhitya, Reza Mustar, Sanchia, dan Narpati Awangga. (*/X-7)


KULINER

MINGGU, 17 DESEMBER 2017

21

a

nh

yu

/

S8

B rM

ag 9W

a Pic

e

Sh

Makan Enak, Bonus Pemandangan Ibu Kota Hampir semua menu yang disajikan bercita rasa asin, gurih, terasa nikmat dan penuh sensasi saat bersentuhan dengan saus yang diolah dengan teknik khusus

Tripple Cooked Wagyu Ox Tongue

M TAUFAN SP BUSTAN

m.taufan@mediaindonesia.com

P

ATUNG monumen selamat datang di tengah Bundaran Hotel Indonesia (HI) terlihat jelas dan menjadi pemandangan menakjubkan, dari ketinggian lantai 46 The Plaza Office Tower, Jalan Thamrin Jakarta Pusat.

Dari Da ketinggian itu pula, terlihat susunan rapi gedung tinggi, padatnya arus suna lalu lintas, serta pelbagai aktivitas masyarakat. Pemandangan jantung Ibu sya Kota itu bisa dinikmati dari Restoran K Altitude Grill, di lantai 46. Keistimewaan restoran berkonsep rumah steik modern itu ialah memiliki pilihan menu beragam, harga terjangkau, dan memanjakan tamu yang datang untuk bersantai sambil memandang gedung-gedung pencakar langit. Atmosfer di Altitude Grill terasa nyaman dengan interior romantis terlebih jika menjelang malam, cahaya lampu-lampu menambah daya h tarik isi ruangan. tar “Selain mengandalkan pilihan menu, “S kami memang menawarkan sensasi kam pemandangan ibu kota yang menapem kjubkan. Itulah salah satu kelebihan kjub restoran kami,” ujar Public Relation dan Marketing Team Altitude Grill, Astrid Suryatenggara, Senin (11/12). Pecinta kuliner berbahan daging boleh berkunjung dan mencicipi aneka menu yang ditawarkan. Dimulai dari hidangan pembuka, grilled watermelon salad (salad semangka panggang) yang dibanderol dengan harga Rp120 ribu per porsi. Watermelon ala Altitude me-

miliki sensasi saat dikunyah. Begitu menyentuh lidah akan terasa kenyal dan langsung melumer dengan rasa agak asin. Kemudian sepintas terlihat seperti susunan daging ikan tuna berwarna merah yang diiris kotak dan disajikan di atas piring cantik. Sajian satu ini cukup nikmat saat dimakan, pasalnya di dalam watermelon terdapat feta cheese (keju feta) dengan paduan aragula, sejenis sayuran dari Timur Tengah. Menurut Executive Chef Altitude Grill, Gary, cara membuat grilled watermelon salad di-marinated (diasinkan) dulu dengan balsamik vinegar (cuka balsamik) yang sudah berumur 25 tahun kemudian grill (dipanggang). “Menu ini cukup tepat sebagai hidangan pembuka dan most booked (paling banyak dipesan),” terang Gary.

Menu unggulan Setelah hidangan pembuka ini, pengunjung diberi kebebasan untuk memilih menu lain. Namun, yang patut Anda coba ialah tripple cooked wagyu ox tongue yang dihargai hanya Rp180 ribu per porsi. Menu lidah sapi wagyu tersebut bisa dibilang unik, dipotong tipis-tipis, dan teksturnya sangat lembut, berair. Ketika masuk di mulut begitu mudah dikunyah. Yang menambah lebih enak karena ada saus bumbu kemiri dipadu bawang merah. “Wagyu ox tongue tidak banyak menggunakan bumbu rempah. Lidahnya yang dipotong tipis cukup diasinkan lalu dimasak hingga tiga kali lalu dipang-

gang sehingga a ketika dimakan lembut mbut terus dicampurr dengan creameel hazelnutt dukkah (kemiri) ri) yang menjadi saus, caramelised, dan an red onion (bawang merah). h). Menambah kenikmatan juga uga dengan perasan jeruk nipis,” pis,” jelas cheff asal Singapura itu. Selain itu, menu nu paling laris lain ialah sher MBS 8/9 wagyu picanha. Ditawarkan dengan harga Rp250 ribu per porsi. Menu satu itu steik daging sapi wagyu. Dipanggang dengan tingkat kematangan well done (matang) dan bobot 200 gram, pastinya cukup mengenyangkan Anda yang hobi dengan steik. Steik satu itu nikmat disantap dengan campuran saus khusus altitude grill. Ketika masuk di mulut, tidak terasa amis. Teksturnya pun lembut dan pastinya tidak susah untuk dikunyah. “Untuk sausnya ada peached with beef stock yang dimasak hingga empat jam. Terus ada sous vide yang damask 24 jam, dan terakhir grill. Dari tiga saus itu ada perpaduan bumbu dan rempah khusus sehingga ketika dipadukan dengan steik sangat nikmat disantap,” tambah Gary. Menu lain yang ditawarkan Altitude Grill, seperti scallop filled squid ring, apple mango prawn cocktail (minuman), oven baked salted egg hollandaise black cod, bistecca ala altitudine, picanha, Seidel flower smash (minuman), dan lainnya. Sementara itu, ada paket dessert yang juga bisa dipesan sebagai tambahan. Untuk harga cukup terjangkau, Rp150 ribu sudah termasuk kopi dan teh. Untuk makanan penutup, pengunjung bisa memilih cake, gelato, chocolate fondue, cupcakes, dan lainnya. Semuanya enak, terutama kue pie yang atasnya ada campuran buah segar. Silahkan berkunjung ke Altitude Grill dan nikmati cirarasa menu serta suasananya. (X-7)

Grilled Watermelon Salad

Selain mengandalkan pilihan menu, kami memang menawarkan sensasi pemandangan ibu kota yang menakjubkan.

Eidel Flower Smash FOTO-FOTO: MI/M TAUFAN SP BUSTAN

Jepa Kudapan Sagu dari Palu

FOTO-FOTO: MI/M TAUFAN SP BUSTAN

SAGU sejak lama menjadi kebutuhan pokok sebagian masyarakat di Nusantara, khususnya di wilayah Timur Indonesia. Ya, sebagai pengganti beras, sagu pun bisa diolah menjadi kuliner enak dan penghilang rasa lapar. Di Palu, Sulawesi Tengah, ada tabaro dange, kuliner tradisional berbahan dasar sagu. Orang Palu juga biasa menyebutnya jepa. Jepa sudah menjadi kudapan favorit masyarakat, terutama dengan isian gula merah (gula aren) sambel ebi, dan ikan. Bahkan, jepa tanpa isian pun disukai karena sensasi rasa orisinalnya. Cita rasa makanan tradisional itu sangat khas dengan wangi yang dihasilkan sagu serta kelapa. Jepa sangat nikmat disantap ketika masih panas, karena akan terasa renyah pada sisi luarnya. Proses pembuatan kudapan kecil itu sangatlah mudah, Anda hanya menyediakan sagu, kelapa parut, dan garam secukupnya. Setelah dicampur lalu dimasak di atas belanga atau wajan

yang terbuat dari tanah liat. “Jadi adonan jepa dimasak di atas panasnya tungku yang masih menggunakan kayu bakar dengan dimodel bulat tipis meyerupai piring. Tunggu sekitar 10 menit lalu angkat. Sebaiknya menikmati jepa selagi masih panas,” kata pedagang jepa, Siti Nurhayati, di Palu, belum lama ini. Untuk menambah kenikmatan, jepa bisa disantap dengan menggunakan isian. Mulai gula merah, sambel ebi, dan ikan. Setelah ada isiannya jepa lalu dilipat menjadi dua bagian kemu-

dian dihidangkan dipiring siap untuk disantap. “Isiannya bebas-bebas saja tergantung yang mau makan suka apa, dan isiannya sangat mudah dibuat,” terang Siti. Bagi Anda yang kebetulan berkunjung ke Palu, camilan itu mudah dijumpai. Sebagian masyarakat menjualnya di pinggiran jalan protokol, sudut kota, dan pusat-pusat keramaian seperti di pesisir Teluk Palu. Untuk harga, jepa tidak lari dari tarif jajanan kuliner tradisional. Jadi, sudah pasti tidak akan merobek kantong. Di mana untuk original tanpa isian Rp3.000, isian gula merah Rp5.000, isian sambel ebi Rp7.000, dan isian ikan Rp8.000. “Harga sangat murah karena modalnya juga tidak banyak. Sesuailah karena itu makanan tradisional,” tambahnya. Selain dijual di pinggiran jalan, jepa juga biasa dihidangkan di acara-acara perkawinan. Biasanya menjadi kudapan pembuka bagi tamu yang datang. (TB/X-7)


22

MINGGU, 17 DESEMBER 2017

KARTUN

INTERMESO BIDASAN BAHASA

Bonus Demografi MEIRISA ISNAENI

Staf Bahasa Media Indonesia

I

NDONESIA saat ini telah memasuki fenomena bonus demografi. Fenomena Indonesia mengalami peningkatan jumlah penduduk usia produktif secara signifikan. Ungkapan bonus demografi pun selalu memiliki makna yang positif di masyarakat. Contoh, bonus demografi selalu dikaitkan dengan keuntungan dalam hal ekonomi, pendidikan, dan politik karena banyaknya jumlah penduduk usia produktif. Seperti pada judul berita berikut ini, Arief Rosyid: Bonus Demografi Momentum Genjot Pembangunan (Republika.co.id, 26 Oktober 2017), Pemerintah Upayakan Perpanjang Bonus Demografi hingga 2045 (CNN Indonesia, 31 Juli 2017), Bonus Demografi Kesempatan Emas Bangsa Ini (Kompasiana.com, 21 September 2016), dan Raih Peluang Bonus Demografi (Media Indonesia, 27 November 2017). Namun, benarkah ungkapan itu selalu bermakna positif? Mari kita selisik. Pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), bonus berarti ‘upah tambahan di luar gaji atau upah sebagai hadiah atau perangsang; gaji, upah ekstra yang dibayarkan kepada karyawan; gratifikasi; insentif’, dan ‘halaman atau artikel tambahan (pada majalah, koran)’. Berdasarkan pengertian itu, bonus berarti memiliki makna positif. Sementara itu, demografi mempunyai arti ‘ilmu tentang susunan, jumlah, dan perkembangan penduduk; ilmu yang memberikan uraian atau gambaran statistik mengenai suatu bangsa dilihat dari sudut sosial politik; ilmu kependudukan’. Selain itu, menurut ensiklopedia bebas Wikipedia bahasa Indonesia, demografi meliputi ukuran, struktur, dan distribusi penduduk, serta bagaimana jumlah penduduk berubah setiap waktu akibat kelahiran,

kematian, migrasi, serta penuaan. Jadi, berdasarkan pengertian itu, demografi bisa bermakna positif, tetapi juga bisa negatif. Ungkapan itu bisa dikatakan bermakna positif jika penduduk usia produktif lebih banyak yang berkontribusi dalam bidang ekonomi, pendidikan, dan politik. Namun, ungkapan itu bisa juga bermakna negatif jika banyaknya penduduk usia produktif itu tidak dapat berkontribusi dalam bidang-bidang itu. Karena itu, penggunaan kata bonus yang bermakna positif pada ungkapan bonus demografi bisa kurang tepat karena seolah-olah ungkapan itu hanya bermakna positif. Peluang melesetnya makna itu masih mending jika dibandingkan dengan tabrakan makna dari ungkapan yang muncul di masyarakat berikut ini, bintang porno. Contoh, Bintang Porno Bugil di Taman yang Penuh Anak-Anak di Spanyol (Kompas.com, 24 Oktober 2017), dan Wanita ini 30 Kali Operasi agar Mirip Bintang Porno Favorit Pacar (Sindonews.com, 9 Desember 2017). Dalam KBBI, salah satu makna dari bintang ialah orang yang terbaik (terpandai dalam suatu lingkungan). Dari penjelasan itu jelas sekali bahwa bintang bermakna positif. Sebaliknya, porno berarti cabul. Jadi, porno bermakna negatif. Dengan demikian, penggunaan ungkapan itu menjadi tidak tepat karena terasa kontradiktif (satu kata bermakna positif dan satu kata bermakna negatif). Selain itu, masih ada lagi ungkapan yang terasa kontradiktif, yaitu mencuri gol. Seperti pada kalimat ini, Liverpool akan segera mencuri gol tandang di kandang Dortmund. Mencuri pada KBBI berarti mengambil milik orang lain tanpa izin atau dengan tidak sah, biasanya dengan sembunyi-sembunyi. Jadi, mencuri bermakna negatif. Sementara itu, gol bermakna positif, seperti dalam KBBI, yaitu masuknya bola ke dalam gawang, tercapai maksudnya (tujuan); berhasil (tentang mosi, rancangan, dan sebagainya).

Penggunaan ungkapan sering kali menjadi tidak tepat karena terasa kontradiktif (satu kata bermakna positif dan satu kata bermakna negatif).

SUDOKU

Jawaban Edisi Minggu, 10 Desember 2017

Tanggapan dan komentar: miweekend@mediaindonesia.com SUDOKU atau dikenal juga dengan tebak angka (number place) merupakan teka-teki logika. Aturan mainnya sangat sederhana. Isilah kotak kosong hingga setiap kolom, baris, serta area kotak 3 x 3, terisi angka 1-9 tanpa ada pengulangan. Untuk memainkan Sudoku, Anda tidak harus pintar matematika. Anda hanya memerlukan logika dan penalaran. Selamat menghadapi tantangan!

LENSABISNIS

HUBUNGI KAMI BAGIAN IKLAN: 021 580 1480

Hotel Ciputra World Surabaya Kedatangan Tamu Istimewa

Grande Night 2017 di Hotel Dafam Teraskita Jakarta

Gambar Beber Dipamerkan di Lorin Solo Hotel

HOTEL Ciputra World Surabaya kedatangan Richard Winkler dan keluarganya pada Kamis (7/12). Kedatangan mereka disambut GM Hotel Ciputra World, Christiane Wasfy saat jam makan siang, yang diikuti dengan berfoto bersama di depan lukisan karya Richard yang terdapat di depan lift tamu lantai G, 7 dan 8. Richard Winkler adalah pelukis kenamaan asal Bali, yang karya-karyanya sudah banyak menginspirasi, terutama bagi Presiden Direktur PT Ciputra Surya Tbk, Harun Hajadi yang juga merupakan owner representative Hotel Ciputra World Surabaya. Tak heran karya-karya Richard banyak menghiasi sudut hotel itu. Richard terkenal dengan seni kontemporarinya yang tajam dan berwarna. Trademark-nya dalam seni lukis ialah manusia tubular dan gambar sawah yang berwarna-warni di lingkungan tropis Bali.

MEMASUKI dua tahun beroperasi, Hotel Dafam Teraskita Jakarta menyelenggarakan acara Client Gathering bertemakan Grande night. Acara tersebut merupakan bentuk apresiasi kepada clients dan berbagai pihak yang telah mendukung Hotel Dafam Teraskita Jakarta selama ini. Pada kesempatan itu ada Awarding Night berupa pemberian reward berupa plakat kepada 8 Top Clients Account, yaitu corporate, government, travel agent, dan social event. Penghargaan diberikan berdasarkan dari pemanfaatan total room, dan banquet production selama Januari-November 2017, serta kerja sama yang baik dalam sisi administrasi, yaitu dalam hal pelengkapan dokumen yang dibutuhkan dan keuangan. Acara yang dihadiri lebih dari 250 orang.

LORIN Solo Hotel kembali menggelar pameran lukisan karya Soegeng Toekio mulai 10 Desember 2017 sampai dengan 10 Januari 2018. Pameran itu berlangsung di area Jolonidi, dengan memajang 45 karya lukis. “Gambar yang dipajang di sini ialah gambaran yang sesungguhnya mengenai kehidupan dan perilaku manusia, emosi, fantasi, pemujaan alam dan seisinya yang diadaptasi dari bahasa wayang beber yang muncul sejak berdirinya Kerajaan Kediri, Jenggala, dan semakin berkembang di zaman Majapahit,” kata Soegeng Tokie. “Kami mencoba memberikan wadah bagi seniman yang ingin menggelar karyanya di Lorin Solo Hotel. Apalagi, apresiasi tamu sangat baik. Rencana ke depan, kami akan menggandeng seniman lain, tidak hanya dari kalangan pelukis,” kata Public Relations Manaager Lorin Solo, Dhani Wulandari.

Prime Plaza Hotel Jogjakarta Kerja Sama dengan FIB UGM

Redtop Hotel & Convention Sambut Natal

Topotels 5k Charity Run

Prime Plaza Hotel Jogjakarta kembali membuka kesempatan untuk para mahasiswa mendapat pengalaman langsung dunia kerja. Hal itu dimulai dengan ditandatanganinya MOU kerja sama Prime Plaza Hotel Jogjakarta dengan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada (FIB UGM) Yogyakarta pada Selasa (5/12). FIB UGM diwakili dekan fakultas, Dr Wening Udasmoro. Penandatanganan MOU berlangsung di Srikaton Restaurant Jogjakarta Plaza Hotel dengan disaksikan oleh jajaran manajemen Prime Plaza Hotel Jogjakarta. Yungke Wibowo selaku GM Prime Plaza Hotel Jogjakarta mengungkapkan pihaknya sudah aktif dalam kegiatan peduli pendidikan. Hal ini terbukti dengan partisipasi Prime Plaza Hotel Jogjakarta dalam bantuan yang sudah diberikan kepada beberapa institusi pendidikan di Yogyakarta.

REDTOP Hotel & Convention Center menyambut Natal dengan acara Tree Lighting Ceremony 2017 di Lobby Hotel pada Rabu (6/12). Tema dekorasi Natal tahun ini adalah White Christmas dengan menampilkan sepasang boneka salju dan juga pohon Natal yang dibalut dengan hiasan salju. Acara itu dimulai dengan menyalakan lampu Natal oleh Sylvina selaku President Director Redtop Hotel. Pada kesempatan itu pula, Oei Ernawati selaku General Manager Redtop Hotel berbagi bingkisan dan donasi kepada adik-adik dari Rumah Singgah House of Mercy (Home) sebagai tanda kasih dan rasa syukur di penghunjung tahun ini. “Saya berharap semangat dan damai Natal selalu menyertai kita semua yang hadir di sini, dan juga dapat membawa harapan baru untuk membangun hari esok yang lebih baik,” ujar Oei Ernawati.

TOPOTELS Hotels & Resorts menghadirkan Topotels 5K Charity Run pada 10 Desember 2017, di salah satu hotel Topotels di Olympic Renotel Sentul. Selain bertujuan pada charity, acara tersebut juga untuk memberi fasilitas olahraga kepada warga sekitar area Sentul agar hidup lebih sehat dan juga ajang bersosialiasi dengan suasana penuh keceriaan. Acara tersebut dihadiri jajaran direksi & co-founder Topotels Hotels & Resorts, yaitu Yonto Wongso selaku Chief Executive Officer, Ren Tobing selaku Chief Commercial Officer dan Ojahan Oppusunggu selaku Chief Technical Officer, dan juga General Manager Hotel Olympic Renotel, Weni Kristanti. Kemeriahan juga melingkupi acara itu dengan adanya zumba bersama, live music, dan berbagai hadiah yang menarik bagi peserta yang beruntung.


METRO TV

MINGGU, 17 DESEMBER 2017

23


FOTO

MINGGU, 17 DESEMBER 2017

Kamp pengungsi beratapkan terpal plastik dan beralaskan tanah.

HALAMAN 24

Mengisi hari di pengungsian dengan menjahit.

Memomong anak.

Kegetiran Panjang Rohingya TEKS: MI/ SUMARYANTO BRONTO

FOTO-FOTO: AP / WONG MAYE-E

Potret perempuan-perempuan pengungsi Rohingya yang mengaku menjadi korban perkosaan militer Myanmar.

D

Bermain sepak bola, dari bola yang terbuat dari plastik yang diisi rerumputan.

Sekolah di kamp pengungsi.

I tengah berbagai keterbatasan, manusia kerap tetap bisa menemukan kebahagiaan. Namun, di kamp pengungsi di Gundum dan Kutupalong, bagian selatan Bangladesh, tampak tidak sedikit orang yang sepertinya benarbenar kehilangan cahaya kebahagiaan. Sorot mata mereka penuh kegetiran sekaligus trauma. Mereka ialah perempuan-perempuan pengungsi Rohingya yang mengaku menjadi korban pemerkosaan militer Myanmar. Kantor berita Associated Press memberitakan pemerkosaan terhadap kaum perempuan Rohingya oleh pasukan keamanan Myanmar dilakukan sistematis. Kesimpulam tersebut diperoleh AP setelah lembaga berita tersebut mewawancarai sejumlah korban, termasuk seorang perempuan berusia 29 tahun dan para gadis yang melarikan diri ke Bangladesh. Perempuan dan anakanak menjadi kelompok terbesar dari lebih 600 ribu muslim Rohingya yang melarikan diri dari Myanmar ke negara tetangga, Bangladesh. Banyak dari mereka hanya membawa pakaian yang melekat di badan. Diimpit kebutuhan hidup di tempat baru di dekat perbatasan tanpa prospek kerja, para pengungsi berjuang menjalani apa pun yang bisa mereka lakukan untuk bisa bertahan hidup. Sedikit penghiburan ialah anak-anak yang masih memiliki keceriaan mereka. Di antara gubuk-gubuk beralaskan tanah dan beratapkan terpal plastik, mereka bermain dan belajar. PBB memperkirakan 60% dari 600 ribu lebih pengungsi yang tiba di Bangladesh sejak akhir Agustus ialah anak-anak. Banyak yang melintasi perbatasan sendirian dari desa mereka di Negara Bagian Rakhine, barat Myanmar, setelah orangtua mereka dibunuh dan masyarakat terusir oleh kekerasan yang terjadi. Setelah tercerai-berai dari keluarga, mereka kembali menemukan kebersamaan di kamp pengungsian. Bagai pelangi, jiwa-jiwa polos itu sekaligus mengusap sedikit getir perjalanan etnik paling tertindas itu. Kini tinggal bagaimana dunia internasional juga harus bertindak untuk mencegah kegetiran itu kian panjang. (M-3)

Senja penutup hari.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.