Media indonesia 24 09 2017 24092017142845

Page 1

MINGGU, 24 09 2017

@mediaindonesia

Indonesia Negara Pertama yang Tembus ke Myanmar http://bit.ly/2ykiJM7

NO. 13242/ TAHUN KE-48 24 HALAMAN

@mediaindonesia

Rp4.000/eks

Santri Harus Jadi Tokoh Perubahan Bangsa http://sthas.KDcX7hsu.uxfs

(di luar P. Jawa + ongkos kirim)

Rp89.000/bulan

(di luar P. Jawa + ongkos kirim)

@mediaindonesia

E-mail: cs@mediaindonesia.com

Badan POM Perlu Segera Diperkuat http://bit.ly/2hpYhmt

www.mediaindonesia.com Hotline:

0811 123 7979 Customer Service:

(021) 5821303 Pemasangan Iklan:

J U J U R

(021) 5812113 & 5801480

B E R S U A R A

Harian Umum Media Indonesia

@mediaindonesia

@mediaindonesia

Media Indonesia

KORUPSI

Suap Amdal Melalui Klub Bola BANYAK jalan menuju korupsi. Itulah yang terjadi atas maraknya praktik lancung sejumlah penyelenggara negara di Tanah Air akhir-akhir ini. Wakil Ketua KPK Basaria Panjaitan mengungkapkan adanya modus baru penyamaran suap ke kepala daerah, yaitu melalui klub bola kota setempat. Hal itu terungkap dari kasus dugaan suap sebesar Rp1,5 miliar kepada Wali Kota Cilegon Tubagus Iman Ariyadi terkait proses perizinan di Badan Perizinan Terpadu dan Penanaman Modal (BPTPM) Kota Cilegon, yaitu untuk memuluskan rekomendasi amdal (analisis mengenai dampak lingkungan) Mal Transmart. Dalam operasi tangkap tangan (OTT) kali ini terungkap modus operandi yang baru yang menggunakan CSR (corporate social responsibility) perusahaan kepada klub sepak bola daerah untuk menerima, yaitu Cilegon United Football Club. “Pemberian dana ini diindikasikan untuk menyamarkan agar tercatat pembukuan CSR atau sponsorship perusahan, yaitu PT BA (Brantas Abipraya) dan PT KIEC (Krakatau Industrial Estate) dan hanya sebagian bantuan yang disalurkan pada Cilegon United

MI/ADAM DWI

Football Club,” kata Basaria Panjaitan di Gedung KPK Jakarta, kemarin. KPK melakukan OTT pada Jumat (22/9) terhadap 9 orang terkait kasus ini, sementara Imam Ariyadi mendatangi Kantor KPK pada hari yang sama pada sekitar pukul 23.30 WIB.

Lembaga antirasywah menetapkan Tubagus Iman Ariyadi sebagai tersangka. Selain Iman, tersangka lain ialah Kepala BPTPM Kota Cilegon Ahmad Dita Prawira, Hendry selaku pihak swasta, Dirut PT KIEC Tubagus Donny Sugihmukti, Legal Manager PT

KIEC Eka Wandoro, dan Project Manager PT BA Bayu Dwinanto Utomo. Gubernur Banten Wahidin Halim menghargai proses hukum KPK. “Ini peringatan bagi para pejabat daerah lainnya,” kata Wahidin, kemarin. Tubagus Iman Ariyadi ialah putra

mantan Wali Kota Cilegon Aat Syafaat yang pernah tersandung kasus korupsi pada 2012 oleh KPK. Aat dijatuhi vonis 3,5 tahun. Ia bebas pada 2015 dan tutup usia pada 2016. (Gol/Drd/X-4) Matangkan Sistem... | Hlm 3

BUKTI DUGAAN SUAP: Wakil

Ketua KPK Basaria Panjaitan (kanan) mendampingi penyidik KPK memperlihatkan barang bukti dugaan suap sebesar Rp1,1 miliar dari enam tersangka di Gedung KPK, Jakarta, kemarin.

Jalan Berliku Menuju Rakhine Para pengungsi berada di tempat yang terpisah. Kebutuhan mereka pun berbeda-beda. NUR AIVANNI

aivanni@mediaindonesia.com Laporan dari Myanmar

S

UNGGUH berat perjalanan tim pembawa bantuan kemanusiaan dari Indonesia untuk pengungsi di negara bagian Rakhine, Myanmar. Selain tingginya rasa curiga warga setempat kepada orang asing, ke terbatasan transportasi, dan sulitnya medan menjadikan bantuan 19,5 ton yang tiba di Bandara Yangon, Kamis (21/9), harus melewati beberapa titik sebelum tiba di pengungsian.

Bantuan yang diterima Dirjen Kementerian Sosial, Bantuan, dan Permukiman Kembali Myanmar U Ko Ko Naing itu tengah dalam perjalanan menuju Sittwe yang memakan waktu tiga-empat hari lewat jalur darat. “Lokasi (pengungsi) yang tersebar menyulitkan kami. Para pengungsi tinggal berkelompok, yakni 10 orang atau 20 orang,” kata Dubes RI untuk Myanmar Ito Sumardi, di Kantor KBRI Yangon, Myanmar, Jumat (22/9). Setiba di Sittwe, bantuan tersebut baru dikirimkan ke Buthidaung lewat sungai selama enam jam perjalanan. Itu pun dengan kapasitas kapal terbatas. Selanjutnya, bantuan diteruskan lagi ke Maungdaw dengan jalur darat selama satu jam. Dari Maungdaw, bantuan baru disalurkan kepada pengungsi yang tersebar tersebut. Ito Sumardi mengungkapkan suasana di Rakhine yang tegang menjadi tantangan tersendiri bagi tim. Mili-

MI/NUR AIVANNI FATIMAH

BANTUAN INDONESIA: Dirjen Kementerian Sosial, Bantuan, dan

Permukiman Kembali Pemerintah Myanmar U Ko Ko Naing (bersarung) menerima bantuan kemanusiaan dari Indonesia yang diserahkan Dubes RI untuk Myanmar Ito Sumardi, di Bandara Yangon, Myanmar, Kamis (21/9). ter Myanmar yang masih menguasai sepenuhnya Rakhine membuat tim perlu izin khusus terlebih dulu. Pemerintah Myanmar benar-

benar menutup pintu bantuan dari LSM dan PBB. Namun, mereka masih menerima bantuan dari International Committee of the Red Cross

(ICRC) dan negara-negara yang dianggap tidak memiliki kepentingan dalam menyalurkan bantuan. Oleh karena itu, bantuan kemanusiaan dari Indonesia hanya dapat disalurkan oleh pemerintah setempat bersama ICRC. Nanti KBRI akan menerima bukti foto dan video bantuan yang telah disalurkan. Pelaksana Fungsi Politik KBRI untuk Myanmar Bonifatius Herindra mengakui konflik di Rakhine menimbulkan penderitaan bagi warga setempat. Itulah yang kemudian memantik ketidakpercayaan mereka kepada pihak luar. “Mereka berulangkali mendapat serangan luar biasa sehingga sangat panik. Bagaimana tidak panik kalau aparat kepolisian saja diserang. Itu yang menimbulkan kecurigaan dan rasa tidak aman,” ujar Boni. Deputy Resident Representative ICRC, Mark Silverman, sependapat situasi di Rakhine masih tegang.

Sikap Sukrasana tersebut paradoks dengan anggota dewan yang ingin semua pihak yang berurusan dengan dewan harus menghormati mereka dengan menyebut ‘Yang Terhormat’. “

Pengungsi tidak Mau ke Posko

Matangkan Sistem dengan KPK

8 Warga Asing Ikut Tewas

Petugas harus membujuk dan sedikit memaksa warga yang bertahan di kawasan rawan bencana Gunung Agung untuk bersedia mengungsi.

Semua cara sudah dilakukan Kemendagri, tapi soal korupsi berpulang kepada individu masing-masing.

Hingga kemarin tim penyelamat masih mendapatkan laporan adanya tandatanda kehidupan di beberapa tempat.

Pigura | Hlm 10

Selekta | Hlm 2

Politik & Hukum | Hlm 3

Umum | Hlm 4

Pantang Tertinggal Lebih Jauh

ICRC satu-satunya organisasi yang bisa mengirimkan bantuan pun tidak lepas dari kendala. “Kami berupaya secepatnya menya lurkan bantuan untuk orangorang yang membutuhkan,” ungkap Silverman di Kantor ICRC. Silverman mengutarakan setiap lokasi pengungsian memerlukan bantuan berbeda-beda, seperti air bersih, obat-obatan, atau bahkan koneksi telepon. ICRC butuh mobilisasi tinggi untuk menyalurkan bantuan bagi pengungsi di Rakhine. Menurut Silverman, akibat konflik berkepanjangan di Rakhine sudah lebih dari 400 ribu pengungsi menyeberang ke Bangladesh dan sekitar 150 ribu lagi terdampak konflik di Rakhine. “Bantuan kami untuk semua yang terdampak konflik.” Hal senada pun disampaikan U Ko Ko Naing di Bandara Yangon. “Kami berikan langsung ke semua penduduk tanpa diskriminasi.” (X-3)

“Begini, seperti sektor industri juga yang ada buruh kasarnya, petani juga ada buruhnya dan ada pemilik usahanya, ada perusahaan pertanian besar.” Herry Suhardiyanto Rektor IPB Wawancara | Hlm 5

Kemenangan atas Genoa menjadi hal wajib bagi Inter jika tidak ingin makin tertinggal dari Juventus dan Napoli. Keuntungan bermain di kandang harus mampu dimanfaatkan dengan maksimal oleh tim pasukan Luciano Spalletti.

Sepak Bola | Hlm 7

JEDA

SELA

Minat Generasi Penerus Tani semakin Berkurang

Bahagia Cegah Risiko Kardiovaskular

MINAT dan partisipasi generasi muda dalam bidang pertanian terus menurun. Ada sejumlah penyebab, seperti pertanian dianggap tidak mampu menopang masa depan, akses lahan dan modal yang terbatas, dan minimnya berbagai dukungan lain bagi generasi muda. “Berdasarkan statistik, generasi muda yang terjun ke pertanian terus menurun. Bahkan sekarang tinggal 8% saja, dengan komposisi umur petani. Sebagian besar

orang-orang tua yang bekerja di bidang pertanian,” papar pengamat pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB) Dwi Andreas Santosa, Kamis (21/9). Kondisi tersebut menunjukkan sektor pertanian saat ini kurang menarik bagi generasi muda. Kondisi serupa juga terjadi di negara yang ekonominya sedang berkembang, tempat jumlah petani akan terus berkurang. “Tidak terjadi regenerasi pada usia petani karena persentase petani muda di bawah

DUTA

usia 35 tahun terus menyusut. Itu terlihat dari 2003 sampai 2013, jumlah keluarga petani berkurang hingga 5 juta,” ungkapnya. Ketua Umum Asosiasi Bank Benih Tani Indonesia (AB2TI) itu juga mengatakan sektor pertanian hingga saat belum menjanjikan untuk menarik minat kalangan muda. Oleh karena itu, pemerintah seharusnya mengeluarkan kebijakan yang dapat menguntungkan kalangan muda, tidak sebaliknya hingga lebih memilih

kerja di luar sektor pertanian. “Dalam kondisi saat ini, sektor pertanian belum menjanjikan apa pun. Jadi, sangatlah penting kebijakan dan peran pemerintah dalam melakukan perlindungan harga. Akan tetapi, kecenderungan pemerintah ialah mengintervensi pasar ketika harga tersebut sangat menguntungkan petani. Ini yang kadang-kadang melukai hati petani,” pungkasnya. (FD/M-2) Petaniku Sayang... | Hlm 6

PENELITIAN Universitas Harvard terhadap 200 responden menyatakan sifat positif seperti kebahagiaan, optimisme, dan kepuasaan hidup dapat menurunkan risiko penyakit kardiovaskular. Profesor di Harvard School of Public Health, Laura CAKSONO Kubzansky, mengungkapkan seseorang yang mempunyai sifat optimistis akan lebih mudah untuk melakukan kebiasaan hidup sehat seperti berolahraga, mengatur pola makan, dan istirahat cukup. “Mereka merasa semua itu menolong untuk mencapai tujuan hidup yang bahagia. Di penelitian itu tekanan darah rendah, berat badan, dan tekanan darah normal juga bisa terkait dengan hal ini,” kata Kubzansky. (cnnhealth. com/*/X-3)

MENGGUNAKAN KERTAS DAUR ULANG


2

SELEKTA

MINGGU, 24 SEPTEMBER 2017

300 Pimpinan Ponpes di Cianjur Dukung Emil

ANTARA/WIRA SURYANTALA

PENGUNGSI GUNUNG AGUNG: Sejumlah wisatawan mancanegara menunggu mobil angkutan pasca-Gunung Agung ditetapkan menjadi level awas di Karangasem, Bali, kemarin.

Sebanyak 22 desa di Kabupaten Karangasem dan objek wisata Besakih yang termasuk dalam radius 12 km dari kawah Gunung Agung harus dikosongkan berpindah agar terhindar dari bencana letusan gunung berapi tersebut.

Pengungsi tidak Mau ke Posko Petugas harus membujuk dan sedikit memaksa warga yang bertahan di kawasan rawan bencana Gunung Agung untuk bersedia mengungsi. ARNOLDUS DHAE

arnoldus@mediaindonesia.com

P

ETUGAS kesulitan mendata pengungsi pascapenetapan status awas Gunung Agung di Kabupaten Karangasem, Bali. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali Dewa Indera, kemarin, mengakui pendataan jumlah pengungsi masih simpang siur karena banyak pengungsi yang tidak mau ke posko yang sudah disiapkan pemerintah. “Jumlah pengungsi yang sudah terdata mencapai 15.124 jiwa (hingga kemarin) yang tersebar di 126 titik, baik di posko pengungsian yang telah

ditetapkan pemerintah, balai desa, lapangan, maupun di rumah penduduk,” ujar dia. Setelah penetapan status awas pada Jumat (22/9), tim gabungan telah mengosongkan area dalam radius 12 kilometer dari puncak Gunung Agung. Gubernur Bali Made Mangku Pastika menginstruksikan perangkat desa mendata pengungsi. “Saya yakin jumlah pengungsi lebih banyak daripada data yang ada karena mereka banyak yang terpencar. Saya imbau seluruh kelompok pengungsi untuk bergabung ke pos pengungsian untuk mempermudah penyaluran bantuan.” Petugas, lanjut Pastika, diminta untuk mengevakuasi warga yang

masih tercecer. “Saya mendengar ada warga yang tidak mau mengungsi. Petugas harus bujuk baik-baik. Sedikit paksa juga tidak apa-apa,” ujarnya. Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho memaparkan pengungsi tersebar di delapan kabupaten, yakni Badung, Bangli, Buleleng, Denpasar, Gianyar, Karangasem, Klungkung, dan Tabanan. “Kami perkirakan jumlah pengungsi masih akan bertambah.” Sementara itu, Kepala Bagian Operasional Polres Jembrana Komisaris M Didik Wiratmoko mengungkapkan sekitar 70 warga Karangasem mengungsi ke rumah kerabat mereka di Jembrana. Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta menginstruksikan seluruh perangkat daerah untuk mendata pengungsi mandiri yang menyewa kamar kos di wilayah Klungkung.

Dengan pendataan, lanjut dia, pemerintah bisa memerhatikan kebutuhan makan, minum, dan pendidikan para pengungsi. Kepala BPBD Klungkung Putu Widiada menjelaskan, posko pengungsi Klungkung kekurangan juru bungkus nasi. “Kami membutuhkan sekitar 1.000 orang untuk juru bungkus nasi.” Wakil Bupati Karangasem I Wayan Arta Dipa mewajibkan masyarakat dari 20 desa di radius 12 kilometer wajib mengungsi. Pasalnya, 20 desa tersebut masuk ke kawasan rawan bencana (KRB). “Kalau dalam peta KRB, 20 desa itu berwarna merah. Artinya, bila gunung meletus, lelehan lava bisa mencapai desa tersebut,” ujarnya. Dia menambahkan, hingga kemarin, masih ada masyarakat tidak mau mengungsi. “Petugas harus memberi penjelasan. Mereka dipaksa untuk mengungsi.” Lalu, lanjut dia, masih ada

warga yang nekat kembali ke rumah dan kebun mereka untuk memberi makanan ternak. Walhasil, lanjut dia, mulai hari ini, petugas akan berjaga di perbatasan untuk memastikan kawasan itu steril dari manusia.

Cadangan beras Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menjelaskan Pemerintah Kabupaten Karangasem sudah mengeluarkan surat keputusan (SK) darurat bencana untuk pengadaan cadangan beras pemerintah. “Sebanyak 50 ton beras sudah terdistribusi. Jika masih kurang, pemerintah provinsi bisa mengeluarkan 200 ton beras. Jika belum cukup, akan ditangani Kemensos,” katanya. Dia menambahkan, Kemensos telah mengirim tujuh mobil dapur keliling ke pengungsian. “Jika kurang, masih bisa minta bantuan dari Nusa Tenggara Barat.” (RS/AU/Cah/Ant/N-1)

WALI Kota Bandung Ridwan Kamil tidak menduga masifnya dukungan kepada dirinya untuk maju dalam Pemilihan Gubernur Jawa Barat (Pilgub Jabar) 2018. Selain dukungan politik dari Partai NasDem dan PKB, pria yang kerap disapa Emil itu juga meraih dukungan dari sekitar 300 pimpinan pondok pesantren (ponpes) di Kabupaten Cianjur. “Saya tak menduga begitu lengkap. Pada jumat (22/9) malam, di bawah koordinasi Ketua DPD Partai NasDem Kabupaten Cianjur Tjetjep Muchtar Soleh, hampir 300 pimpinan ponpes deklarasi mendukung, kemudian ada karang taruna, posyandu, ada Asosiasi Pemerintah Desa Indonesia (Apdesi), sampai Asosiasi RT/RW. Itu kan dukungan sangat lengkap dan grass root,” terang Emil saat ditemui seusai acara jalan santai di Kabupaten Cianjur, kemarin. Dia meyakini dukungan warga Kabupaten Cianjur ialah riil. Dukungan itu membuat Emil kian optimistis untuk berkompetisi dalam pilgub. “Saya optimistis kalau Pak Tjetjep berada di depan mendukung, berarti dukungannya riil. Beliua sudah berpengalaman selama 10 tahun jadi bupati,” ujarnya. Bahkan, menurut dia, peluang kemenangan dalam pilgub berawal dari Cianjur. “Saya punya feeling, jangan-jangan kemenangan di Jabar karena akselerasi yang dipicu Cianjur dengan pola sama. Insya Allah. Saya ucapkan terima kasih kepada Pak Tjetjep dan Kang Ketua DPW Partai NasDem Jabar Saan Mustopa yang terus berupaya menyosialisasikan,” tegas Emil. Dia juga mengaku tidak galau menantikan dukungan dari parpol lain. Dirinya juga sudah berkomunikasi dengan parpol lain di berbagai tingkatan terkait pembentukan koalisi. “Dinamika mah dari dulu sama. Saya selalu tenang, santai, dan mengalir seperti air. Yang pasti, sebelum janur kuning melengkung atau surat resmi belum saya lihat, tidak bisa berkomentar terlalu jauh,” tandasnya. Saan Mustopa juga mengaku bangga dengan dukungan warga Kabupaten Cianjur terhadap Ridwan Kamil. Saan meyakini dukungan kepada Ridwan Kamil tak hanya berasal dari Kabupaten Cianjur. “NasDem punya tanggung jawab politik cukup besar untuk memenangkan Ridwan Kamil jadi gubernur,” tegas Saan. Sementara itu, Ketua DPD Partai Golkar Purwakarta Syarif Hidayat menilai ada kesan mengganjal pengajuan Bupati Purwakarta yang juga Ketua DPD Partai Golkar Jabar Dedi Mulyadi dalam pilgub. “Langkah Partai Golkar pada awal Agustus sudah logis dan sesuai mekanisme partai serta perkaderan. Dedi Mulyadi ditetapkan sebagai kader yang maju dalam pilgub, tetapi mengapa suratnya masih ditahan?” kata Syarif. (BB/ RZ/N-1)

Satgas kembali Hentikan Aktivitas Lima Investasi Bodong SATGAS Waspada Investasi kembali menghentikan kegiatan penghimpunan dana masyarakat dan pengelolaan investasi tanpa izin yang dilakukan lima entitas. Kelima entitas itu yakni Koperasi Karya Putra Alam Semesta/Investment Management Consortium (Gunung Put ri, Bogor), Smart Banking Exchange/PT Solarcity Kapital Indonesia (Jakarta), PT Istana Bintang Universal (Jakarta), PT Papan Agung Solution (Sidoarjo, Jawa Timur), dan PT Global Ventura Pratama/Gold Indo Financial/GIF Financial (Pekanbaru, Riau). “Penghentian kegiatan usaha kelima entitas itu lantaran mereka tidak memiliki izin. Penawaran investasi mereka juga berpotensi merugikan masyarakat karena imbal hasil yang dijanjikan tidak masuk akal,” ungkap Ketua Satgas Waspada Investasi Tongam L Tobing kepada Media Indonesia, kemarin.

“Kami mengimbau masyarakat agar tidak mudah tergiur oleh imingiming keuntungan yang tinggi tanpa melihat risiko yang akan diterima.” Tongam L Tobing

Ketua Satgas Waspada Investasi Tongam menyebutkan penghentian aktivitas kelima investasi bodong itu dilakukan untuk melindungi konsumen dan masyarakat. Penghentian dilakukan pada 19 September 2017 dengan lebih dahulu memanggil kelima entitas untuk dimintai penjelasan terkait dengan legalitas dan kegiatan

usaha mereka. Saat dimintai penjelasan, lanjut To ngam, Koperasi Karya Putra Alam Semesta mengaku telah melakukan kegiatan yang menggunakan skema pelunasan utang nasabah dengan hanya membayar 60% dari jumlah utang. Sementara itu, Investment Management Consortium mengaku menawarkan program penyelamatan dan penyelesaian refund anggota PT Compact Sejahtera Group/Compact500/ILC dengan imbal hasil sebesar 25% dari modal yang ditanamkan. Selanjutnya, Satgas meminta Smart Banking Exchange (SBE) menghentikan kegiatan usaha mereka karena menawarkan investasi saham Solar Bond International dengan imbal hasil 30%-42% per bulan. Bahkan, SBE mengaku menggunakan logo Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tanpa izin.

PT Istana Bintang Universal juga diminta Satgas untuk menghentikan segala kegiatan penjualan langsung multilevel marketing (MLM) dan tidak melakukan perekrutan anggota MLM. “PT Papan Agung Solution harus menghentikan kegiatan usaha penawaran program kepemilikan rumah tanpa bunga dan denda, serta PT Global Ventura Pratama harus menghentikan kegiatan penawaran investasi karena menawarkan imbal hasil sebesar 20% per 14 hari,” jelasnya. Dengan penghentian aktivitas lima entitas itu, sejak JanuariSeptember 2017, Satgas Waspada Investasi sudah menghentikan 48 entitas kegiatan usaha investasi. “Kami mengimbau masyarakat agar tidak mudah tergiur oleh iming-iming keuntungan yang tinggi tanpa melihat risiko yang akan diterima,” pungkas Tongam. (Nyu/E-3)

Kenduri Benyamin Sueb Ingatkan Betawi

S

MI/ARYA MANGGALA

KENDOERI KAMPOENG KEMAJORAN: Suasana Kendoeri Kampoeng

Kemajoran ‘Pergelaran Seni Budaya Betawi dan Nusantara’ di Jalan Benyamin Sueb, Jakarta, kemarin. Kegiatan ini diselenggarakan sebagai bentuk penghargaan pada tokoh seniman H Benyamin Sueb, sebagai putra Betawi dari Kemayoran, atas kontribusinya pada dunia seni dan budaya di Indonesia.

ENIMAN serbabisa Benyamin Sueb memang telah berpulang. Raganya melebur bersama tanah, tapi tidak dengan karya-karyanya. Buah karya Benyamin kental dengan rasa Betawi yang lugas. Di tanah kelahirannya, sejumlah tokoh serta budayawan Betawi berupaya menghidupkan kembali ‘roh’ Benyamin. Upaya tersebut dilakukan lewat kegiatan Kendoeri Kampoeng Kemajoran. Tahun lalu diadakan pada Desember, tahun ini merupakan kegiatan yang kedua kalinya yang digelar pada 23-34 September bertempat di area Patung Ondel-Ondel Jalan Benyamin Sueb, Kemayoran, Jakarta Pusat. Hajat bertema Betawi cinta budaya bangsa itu menghadirkan karya-karya Benyamin Sueb serta kesenian budaya Betawi.

Sosok Benyamin menyihir pengunjung. Kelompok band Betawi memainkan lagu-lagu yang dipopulerkan almarhum Benyamin Sueb. Meski merupakan musik lawas, lagu-lagu tersebut tetap enak didengar. Sejumlah pengunjung tak sadar bergoyang dan menirukan lagu Benyamin. Apalagi kala band Betawi Serendo mendapat kesempatan kedua menyanyikan lagu Jakarta Kebanjiran. Pengunjung bernyanyi bersama. Irama dan aransemen musik disesuaikan dengan generasi milineal. Uniknya, meski kebanyakan datang dari usia muda, pengunjung hafal dengan lirik lagu ciptaan Benyamin Sueb yang tengah dimainkan. Sosok Benyamin juga banyak diabadikan pada kaus-kaus yang sengaja dijual di tengah acara

Kendoeri. “Kegiatan ini diselenggarakan untuk mengenang almarhum Haji Benyamin Sueb yang memberikan kontribusi pada dunia seni dan hiburan di Indonesia, khususnya masyarakat Jakarta,” kata Ahmad Sueb, penyelenggara Kendoeri Kampoeng Kemajoran II. Acara ini, lanjut Bang Davi, sapaan akrab Ahmad Sueb, bertujuan menjawab keresahan yang ada di sebagian tokoh dan masyarakat Betawi sebagai ‘tuan rumah’ di kota metropolitan atas minimnya ruang serta lokasi bagi orang Betawi dalam berkebudayaan. “Selain memberikan penghargaan kepada almarhum Benyamin, acara seni dan hiburan yang disajikan bertujuan memberikan alternatif sebuah pergelaran budaya Betawi dan Nusantara dengan konsep

yang berbeda,” jelas Davi. Pemilihan Kemayoran, khususnya area di sekitar Patung Ondel-Ondel Jalan Benyamin Sueb, mengingat sejak zaman dulu Kemayoran sudah menjadi pusat kegiatan serta memiliki arti khusus pada perkembangan Kota Jakarta serta kebudayaan Betawi. “Banyak tokoh Betawi yang ada di Kemayoran. Kita juga akan terus coba melestarikan dan memusatkan kegiatan budaya Betawi di sini.” Kini, warga Betawi memiliki sejumlah agenda mengenal dan melestarikan budaya mereka. Di Jakarta Selatan, ada Lebaran Betawi yang biasa digelar di Situ Babakan. Di Jakarta Timur, ada Festival Condet. Sekarang, Jakarta Pusat dengan Kendoeri Kampoeng Kemajoran. (Deni Aryanto/J-3)


POLITIK & HUKUM

MINGGU, 24 SEPTEMBER 2017

3

Lembaga Antirasywah Harus Tuntaskan Kasus Besar

MI/ADAM DWI

DISKUSI POLEMIK: Para pembicara (dari kiri ke kanan) politisi PDIP Masinton Pasaribu, Koordinator Gerakan Indonesia Bersih Adhie M Massardi,

moderator Pangeran Ahmad, politisi PPP Asrul Sani, pakar hukum Abdul Fickar Hadjar, dan peneliti ICW Tama S Langkun, dalam diskusi polemik yang membahas tema KPK, isu, fakta & cerita di Jakarta, kemarin.

Matangkan Sistem dengan KPK Semua cara sudah dilakukan Kemendagri, tapi soal korupsi berpulang kepada individu masing-masing. ERANDHI HUTOMO

erandhi@mediaindonesia.com

P

ENANGKAPAN Wali Kota Cilegon Tubagus Iman Ariyadi (TIA) oleh Komisi Pemberantasan Korupsi

(KPK) menambah panjang daftar kepala daerah yang diciduk karena ketahuan menilap uang rakyat. Hal itu pun menjadi perhatian khusus Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo yang merasa pihaknya harus memperketat pengawasan terhadap bawahan-bawahannya tersebut. Berikut wawancara khusus kepada Media Indonesia dengan Mendagri di kantor Media Group, Jakarta, kemarin. OTT kembali berulang. Problemnya apa? Semasa saya jadi mendagri sudah ada OTT (operasi tangkap tangan) dan

penyidikan reguler kepada 33 kepala daerah dan 4 wakilnya. Sebanyak 29 ditangani KPK. Saya apresiasi KPK yang intens menggelar OTT. Jangan dilihat jumlahnya. Semakin banyaknya OTT, itu menunjukkan pakta integritas, sumpah jabatan, sistem pemerintahan yang bersih, efektif, efisien memang belum berjalan. Saya prihatin karena itu tanggung jawab saya walaupun mereka melakukan secara individu. Apa yang salah? Rekrutmen semakin bagus, malah NasDem (calon kepala daerahnya) dibiayai, PDIP ada psikotes, diklat semua partai ada, tapi memang faktor lain kita tidak tahu.

PANITIA Khusus Hak Angket DPR terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dibentuk bukan untuk melemahkan kinerja komisi antirasywah itu. Pada prinsipnya, pansus justru ingin ada penguatan dengan perbaikan, khususnya menyangkut kontrol antarlembaga penegak hukum. Hal tersebut ditegaskan anggota Pansus Hak Angket terhadap KPK Arsul Sani. Menurut dia, pansus justru ingin mengajak masyarakat sebagai pecinta sekaligus pengkritik KPK yang rasional. Kritikan pun sedianya disampaikan bukan lantaran tendensius terhadap institusi tersebut. “Saya ingin kita melihat KPK bukan cinta buta atau benci buta. Itu bisa menjadi membabi buta dan barangkali itu yang dirasakan masyarakat. Yang saya ingin pastikan, DPR tidak seperti itu. Bagi kami di pansus dan DPR, suara-suara dari elemen masyarakat sipil itu bermanfaat sehingga kami tidak nge-gas mengenai apa yang salah,” terang Arsul dalam diskusi bertajuk KPK: Isu, Fakta, dan Cerita di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (23/9).

Apa kontrol Kemendagri di area rawan korupsi? Kami ada irjen yang punya b a w a h a n s a m p a i i n s p e k t o ra t d a e ra h . D a r i s i s i p e l a p o ra n , inspektorat daerah sudah benar, tapi pe nindakannya tidak jalan sehingga urusan kecil harus KPK dan kejaksaan yang turun, makanya sistem yang sedang kita matangkan dengan KPK dan BPKP coba akan kita revisi. Soal pengawasan juga sudah banyak. Selain OTT KPK, ada kontrol dari kejaksaan, kepolisian, Saber Pungli. Kurang apa lagi? Modusnya juga macam-macam. Ada yang baru beberapa bulan, seperti Gubernur Bengkulu, korupsi, Wali Kota Cilegon ini tinggal dua bulan lagi selesai juga masih korupsi. Akhirnya kembali kepada diri kita karena tidak mungkin kita awasi 24 jam. KPK juga sudah supervisi, Banten sudah disupervisi, masih kena Cilegon. Sumatra Utara juga masih kena di Kabupaten Batubara.

Dalam kesempatan yang sama, Arsul juga mendorong KPK untuk segera menyelesaikan kasus korupsi berskala besar. Beberapa kasus yang dicontohkannya ialah kasus Pelindo, bailout Bank Century, RS Sumber Waras, dan pembelian lahan di Cengkareng oleh Pemprov DKI. “Untuk kasus-kasus besar TSM (terstruktur, sistematis, dan masif) itu KPK jangan selalu jawab klasik, ‘masih dilakukan penyelidikan’. Kalau hanya OTT (operasi tangkap tangan) kecil sebagai andalan kerja KPK dan secara akuntansi, ya, nombok negara ini,” ujar dia. Pandangan berbeda dibeberkan pakar hukum Universitas Trisakti Abdul Fickar Hadjar. Ia menilai KPK dilahirkan sebagai institusi penegak hukum dan harus dihormati. “DPR sebagai lembaga yang mengawasi seluruh kegiatan kemasyarakatan di kenegaraan, termasuk KPK, sudah punya forumnya, yaitu RDP (rapat dengar pendapat). RDP lebih berbobot ketimbang pansus karena hampir semua persoalan dibongkar di forum itu,” kata dia. (Gol/P-5)

Terobosan apa dari Kemendagri untuk sisi pencegahan? Pencegahan lewat inspektorat daerah dan irjen kami adalah Wakil Ketua Saber Pungli. Setiap ada kasus, kita bahas dengan KPK, e-planning, e-budgeting, fungsi inspektorat juga dengan KPK. Apakah korupsi yang berulang juga karena biaya pencalonan yang mahal sehingga harus balik modal? Bisa itu (balik modal), bisa juga aji mumpung. Mumpung saya menjabat bisa menambah kekayaan. Kalau dari sisi bujet kampanye, itu sudah diatur kok. Apakah perlu hukuman maksimal seumur hidup untuk beri efek jera? Itu tidak mutlak. Kita tidak bisa intervensi hakim. Banten termasuk enam daerah yang diawasi khusus KPK, apakah ada pemantauan khusus dari

Kemendagri? Iya ada karena Banten salah satu yang e-government-nya belum jalan secara optimal, belum transparan. Apa karena di Banten kental dengan politik dinasti? Saya kira tidak. Anak, istri, keponakan, silakan saja (maju) asalkan dia memenuhi syarat. Dilihat kasus per kasus, kembali ke mentalitas yang bersangkutan, memang perlu revolusi mental. Pak (Presiden) Jokowi juga terus turun mengawasi, KPK juga mendatangi semua parpol untuk mencegah korupsi bersama. Di tengah banyak kepala daerah terkena OTT, ada desakan untuk bertanggung jawab dan mundur sebagai mendagri? Urusan mundur dan tidak itu urusannya Pak Jokowi. Semua sistem sudah saya jalankan. Kalau satu rumah digigit nyamuk, yang disalahkan wali kota/bupati, kan tidak juga. Yang berhak menilai saya adalah presiden. (P-5)

IKF VI Mewadahi Inovasi dan Kreativitas Berbasis Digital

TIM MEDIA WAPRES

KULIAH UMUM: Wakil Presiden Jusuf Kalla memberikan kuliah umum di Universitas Columbia

New York, Amerika Serikat (AS), Jumat (22/9). Jusuf Kalla memberikan kuliah umum mengenai radikalisme dan kebinekaan di Indonesia di hadapan ratusan mahasiswa.

Terorisme dan Radikalisme Datang dari Negara Gagal BANYAKNYA jumlah pengangguran serta harapan hidup masyarakat di sebuah negara menjadi faktor besar yang memengaruhi tumbuhnya terorisme dan radikalisme. Hal tersebut menjadi topik besar yang disampaikan oleh Wakil Presiden Republik Indonesia, M Jusuf Kalla, ketika memberi kuliah umum di Universitas Columbia, Amerika Serikat, Jumat (22/9). “Terorisme dan radikalisme datang dari negara-negara gagal karena mereka merasa tidak ada harapan. Begitu mudah dijanjikan masuk surga, mereka dengan senang hati melakukannya,” kata JK. Wapres juga menjelaskan bahwa saat ini di Indonesia telah melakukan program deradikalisasi terhadap lebih dari 10.000 mantan teroris yang ditahan di 72 penjara di seluruh Indonesia. “Dengan jumlah penduduk nomor empat (terbanyak) di dunia dengan berbagai etnik, suku dan budaya, serta tersebar dalam berbagai pulau, kita tetap saling menghormati,” imbuhnya. Wapres menjelaskan perbedaan agama di Indonesia juga tidak menjadi masalah. Jika pun ada beberapa konflik di Indonesia yang terdengar seperti disulut oleh isu agama, persoalannya uatamanya ialah kesenjangan sosial maupun demokrasi atau politik. Wapres mencontohkan kasus di Poso atau Ambon yang terlihat seperti konflik

antaragama, ternyata merupakan pertikaian karena demokrasi. Sebelumnya, pemimpin di wilayah tersebut merupakan kombinasi antarumat beragama, saat kepala daerahnya Muslim, maka wakilnya non-Muslim, begitu pula sebaliknya. “Namun tiba-tiba setelah demokrasi, pemenang mengambil semua. Pasangan kepala daerah bisa tidak menghiraukan harmoni tersebut, yang mayoritas mengambil semuanya,” tandas Wapres. Di tempat terpisah, Menteri Agama RI Lukman Hakim Syaifuddin meminta semua pihak untuk menyamakan persepsi mengenai radikalisme itu. Hal tersebut dimaksudkan agar tidak terjadi salah paham terhadap langkah pemerintah yang belakangan gencar melakukan upaya penanggulangan terorisme dan radikalisme. “Kalau pemahamanannya tidak sama, penanggulangan bisa dimaknai seakan-akan (pemerintah) ingin mencairkan keyakinan umat beragama yang memungkinkan adanya kesalahpahaman. Deradikalisasi bisa dinilai sebagai program pengganggu karena ingin menihilkan semua kehidupan keagamaan, padahal tidak seperti itu,” kata Lukman Hakim di depan peserta seminar Penanggulangan Radikalisme dan Intoleransi melalui Bahasa Agama yang diselenggarakan di Yogyakarta, Sabtu (23/9). (Ant/Pol/AU/AT/ AD/LD/P-5)

DALAM forum Kafe BCA VII yang diadakan di Breakout Area Menara PT Bank Central Asia (BCA), Direktur BCA Henry Koenaifi mengungkapkan inovasi dan kreativitas merupakan tulang punggung dalam mendirikan usaha berbasis digital. Setiap orang bisa saja menjadi pelaku usaha rintisan berbasis digital, dengan mengandalkan kemudahan dan kemutakhiran perkembangan teknologi saat ini. Namun, tidak semua memiliki ide bisnis yang dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat dan memberikan keuntungan ekonomis untuk kesinambungan usaha. Hadir pula dalam acara tersebut, Pengamat Ekonomi Faisal Basri, Pelaku Start Up Indra Wiralaksmana (Country Head & Director Ninja Xpress), Rama Mamuaya (Founder & CEO DailySocial.id), dan Hermawan Thendean (Senior Executive Vice President of Strategic Information Technology BCA). Henry menambahkan, dari sisi perbankan, BCA juga senantiasa melakukan berbagai inovasi dalam solusi dan layanan perbankan berbasis digital yang memberikan kemudahan pelayanan dan transaksi kepada nasabah. Hal ini dilakukan semata-mata karena prioritas BCA adalah memberikan pela-

FOTO-FOTO: DOK BCA

Senior Executive Vice President Information Technology PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Hermawan Thendean, Pengamat Ekonomi Faisal Basri, Direktur BCA Henry Koenaifi, dan Senior Vice President Learning & Development BCA Gerardus Alrianto tengah berdiskusi terkait materi Indonesia Knowledge Forum (IKF) VI yang akan digelar pada 3-4 Oktober mendatang. yanan terbaik kepada nasabah, sesuai dengan perkembangan saat ini. “Era makin berubah ke arah digital, dan BCA siap menjemput perubahan ini dengan mengeluarkan berbagai produk layanan berbasis teknologi yang memungkinkan nasabah menggunakannya secara aman dan nyaman,” kata dia. P e s a t ny a pe r t um buha n pelaku financial technology (fintech) ataupun e-commerce telah memunculkan kebutuhan masyarakat terhadap layanan informasi dan transaksi keuangan perbankan.

Menyongsong penyelenggaraan IKF VI, BCA mengadakan Talkshow Kafe BCA yang membahas perkembangan ekonomi digital di Indonesia dengan menghadirkan sejumlah narasumber mumpuni, diantaranya Direktur BCA Henry Koenaifi, Senior Executive Vice President of Strategic Information Technology BCA Hermawan Thendean, Pengamat Ekonomi Faisal Basri, serta Pelaku _Start Up_ Indra Wiralaksmana (Country Head & Director Ninja Xpress) dan Rama Mamuaya (Founder & CEO DailySocial).

Sebagai contoh dalam praktiknya, pelaku fintech ataupun e-commerce membutuhkan konektivitas sistem yang solid dengan dunia perbankan agar transaksi pembayaran pengguna aplikasi atau situs mereka dapat berjalan dengan lancar. Menyimak catatan Center for Human Genetic Research (CHGR), pada 2016 Indonesia tercatat sebagai negara yang memiliki jumlah start up tertinggi di Asia Tenggara, yakni 2.000-an. Pada 2020, diperkirakan start up tumbuh mencapai 13.000. Bank Indonesia menegaskan, selama 2016, para pengguna jasa perdagangan daring atau e-commerce tersebut telah membelanjakan US$5,6 miliar atau sekitar Rp75 triliun. Atau jika dibagi per individu pengguna e-commerce di Indonesia rata-rata membelanjakan Rp3 juta per tahun. “Beberapa fakta-fakta tersebut yang mendorong BCA me ngangkat tema Elevating Creativity & Innovation Through Digital Collaboration dalam pelaksanaan Indonesia Knowledge Forum (IKF) VI. Dalam pelaksanaan pesta akbar pengetahuan yang diharapkan menjadi One Stop Knowledge Solution ini, BCA akan menghadirkan serangkaian expo dan exhibition yang diikuti oleh

exhibitor berupa start up dan penyedia pengetahuan teknologi terpilih. Tujuannya memberikan inspirasi dan pengetahuan untuk memajukan dunia usaha Indonesia,” ujar Henry. IKF VI yang akan diselenggarakan pada 3-4 Oktober 2017 di The Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta ini akan menghadirkan Rudiantara* selaku Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia sebagai keynote speaker. Selama dua hari, sebanyak 23 pembicara yang kompeten di bidangnya baik dari dalam maupun luar negeri, akan turut berpartisipasi untuk berbagi ilmu, pe ngalaman serta inspirasi dalam mengembangkan dunia bisnis berbasis digital. Di antaranya Pengamat Ekonomi Faisal Basri, CEO PT McKinsey Indonesia Philia Wibowo*, Celebrity Investor Ashraf Sinclair, Founder and Managing of Kejora Group Sebastian Togelang, dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia Ignasius Jonan* yang akan memberikan inspiring closing speech pada akhir penyelenggaraan kegiatan. Informasi lebih lanjut terkait kegiatan IKF dapat mengunjungi www. bcalearningservice.com. * dalam konfirmasi


4

UMUM

MINGGU, 24 SEPTEMBER 2017

SEDOT AIR UNTUK PERTANIAN: Warga

memeriksa mesin penyedot air di Telaga Merdada kawasan Dataran Tinggi Dieng, Desa Karang Tengah, Batur, Banjarnegara, Jawa Tengah, kemarin. Saat musim kemarau, ratusan petani di kawasan tersebut menyedot air telaga untuk menyirami tanaman sayuran yang jaraknya ratusan meter hingga 2 kilometer dari telaga.

ANTARA/ANIS EFIZUDIN

8 Warga Asing Ikut Tewas Hingga kemarin tim penyelamat masih mendapatkan laporan adanya tanda-tanda kehidupan di beberapa tempat. IRENE HARTY

irene@mediaindonesia.com

R

EGU penyelamat menemukan delapan jasad warga negara asing di balik reruntuhan bangunan akibat gempa yang mengguncang Meksiko, Selasa (19/9). Pengadilan tinggi Meksiko yang mendapatkan informasi dari tim forensik tentang jasadjasad tersebut merinci empat di antara jenazah tersebut ialah perempuan asal Taiwan serta satu perempuan warga Panama. Korban lainnya ialah tiga pria, masing-masing asal Korea, Spanyol, dan Argentina. Meski menyebut kewarganegaraan para korban, pengadilan

setempat tidak memberikan informasi detail tentang lokasi dan waktu penemuan kedelapan jasad. Saat gempa berkekuatan 7,1 pada skala Richter terjadi, bangunan-bangunan bertingkat roboh dan menewaskan sekitar 300 warga. Seperti di kota Meksiko City, gempa merobohkan 39 bangunan tua. Bangunan-bangunan tersebut dikenal sebagai tempat menginap favorit bagi para turis asing yang melancong ke Meksiko. Sejauh ini tim forensik sudah mengidentifikasi 65 dari ratusan jasad. Satu dari 65 jasad tersebut sudah dikembalikan kepada keluarga. Salah satu jasad yang belum dapat diidentifikasi tim forensik

ialah jenazah perempuan yang ditarik dari reruntuhan di kawasan Condesa. Tim penyelamat saat ini sedang bekerja keras untuk menemukan korban lain di balik reruntuhan. Mereka berpacu melawan waktu untuk mencari korban yang masih bernyawa.

Tanda kehidupan Menurut tim penyelamat, hingga kemarin mereka masih mendapatkan laporan adanya tanda-tanda kehidupan di beberapa tempat. Dalam merespons hal itu, Kepala Manajemen Agensi Bencana Alam Nasional, Luis Felipe Puente, meminta petugas penyelamat bekerja tanpa kenal lelah. Dia mengingatkan semakin lama proses pencarian akan makin berdampak buruk terhadap para korban. “Ini akan menjadi malam yang sulit karena proses pencarian menghabiskan

DOK PEMKOT BANDUNG

KORBAN banjir bandang yang melanda Garut pada 26 September 2016 di Kampung Papanggungan Desa Lengkongjaya, Kecamatan Karangpawitan Kabupaten Garut, bisa menempati rumah mereka kembali. Rumah tersebut diserahterimakan kepada Pemerintah Kabupaten Garut, mewakili para korban, Jumat (22/9). Pembangunan Rumah Rakyat Ramah Lingkungan (RURAL) yang dibangun Dompet Dhuafa tersebut menggunakan teknologi Rumah Instan Sehat Sederhana (RISHA) dari Indocement yang dipadukan dengan teknologi pengolahan limbah melalui biodigester, yang kemudian disalurkan kembali ke setiap rumah dalam bentuk energi terbarukan. RURAL yang dibangun merupakan rumah tipe 36. Sebanyak 30 unit RURAL yang pembangunannya dikerjakan Dompet Dhuafa, 11 unit di antaranya adalah sumbangan dari warganet yang menyumbang melalui platform kitabisa.com yang digagas Wali kota Bandung Ridwan Kamil. Ridwan Kamil yang memiliki jumlah pengikut mencapai 11 juta

orang di media sosial, memanfaatkan media sosial miliknya untuk menggalang donasi melalui situs crowfunding kitabisa. com. Lewat inisiatifnya itu, terkumpul donasi sebesar Rp1.070.301.490 yang merupakan sumbang dari 3.235 warganet. Penyaluran donasi dilakukan melalui Dompet Dhuafa yang dinilai telah berpengalaman dalam menyalurkan bantuan tanggap bencana. Menurut Yudha Abadi, selaku Direktur Program Dompet Dhuafa Filantropi, sumbangan dari warganet yang terkumpul melalui Kitabisa. com didistribusikan dengan perincian sebesar Rp 118.127.636 untuk membangun fasilitas umum korban banjir dan longsor Sumedang, Rp882.363.854 untuk pembangunan RURAL dan sisanya sebanyak Rp69.810.000 digunakan dalam pendampingan pemberdayaan ekonomi korban banjir Garut. Peresmian dan penyerahan secara simbolis dilaksanakan langsung oleh Yudha Abadi, selaku Direktur Program Dompet Dhuafa Filantropi, mewakili Dompet

Dhuafa, dan juga Ridwan Kamil, selaku inisiator pengumpulan donasi, kepada Wakil Bupati Garut dr Helmy Budiman. Prosesi peresmian disimbolkan dalam bentuk penyerahan atap rumah berbentuk ‘Julang Ngapak’ yang merupakan nama dan model rumah yang dikenal dalam adat sunda. Julang Ngapak sendiri mempunyai arti burung yang merentangkan sayap. Simbol atap rumah berbentuk Julang Ngapak dimaksudkan sebagai sebagai refleksi penghormatan dan pelestarian budaya sunda. Salah seorang korban banjir bandang Garut yang menerima bantuan rumah, Rahmat, 43, mengaku bersyukur dengan sumbangan rumah ini. Menurutnya, banyak korban banjir bandang seperti dirinya yang ingin segera menempati rumah bantuan karena suasana di kawasan penampungan sementara di Islamic Centre Garut sudah tidak kondusif, baik untuk tinggal maupun usaha. “Alhamdulillah, bersyukur dengan adanya bantuan rumah ini, karena kami bisa secepatnya pindah dari lokasi penampungan sementara. Disini kami bisa tinggal dengan tenang dan menjalankan usaha,� ungkap Rahmat. Ia menambahkan, usai banjir bandang banyak pihak yang menjanjikan bantuan rumah yang umumnya disampaikan pejabat pemerintah dan pengurus partai politik. Namun menurutnya, hanya rumah yang dibangun Dompet Dhuafa-lah yang benar terwujud dan diserahkan kepada para korban. (S1-25)

banyak waktu,� kata Puente. Menurutnya, tim penyelamat memang telah melakukan upaya terbaik. Namun, bangunan yang sulit diterobos membuat evakuasi menjadi berat. “Namun, kami akan tetap berusaha maksimal demi keluarga dan saudara kami,� ungkapnya. Saat ini ribuan warga mengkhawatirkan keselamatan keluarga mereka. Mereka khawatir ada anggota keluarga yang terperangkap di dalam reruntuhan bangunan. Untuk meredam kegelisahan warga, Puente memastikan otoritas Meksiko tidak akan menggunakan buldozer dalam membersihkan puing-puing bangunan sebelum tim penyelamat yakin sudah tidak ada lagi korban yang selamat. Hingga kini, waktu 72 jam yang ditargetkan untuk mengevakuasi korban sudah terlewati. Menurut

para ahli, durasi selama tiga hari ialah batas maksimal untuk menyelamatkan para korban yang terperangkap di reruntuhan. Sebabnya, mereka hanya dapat bertahan hidup selama 72 jam tanpa air dan makanan. Apalagi para korban menderita luka dan patah tulang. Di lain hal, keluarga korban hanya bisa berharap saat menyaksikan tim penyelamat bersusah payah melakukan pencarian di dalam puing bangunan. Pemerintah Meksiko mengirimkan psikolog ke tempat evakuasi untuk mendampingi keluarga para korban. Psikolog Penelope Exzacarias mengungkapkan telah memulai konseling di area evakuasi. “Keluarga korban masih sangat berharap, tapi kami para psikolog mulai memberikan konseling dengan konteks dukacita kepada mereka,� tutur Exzacarias. (AFP/*/I-4)

Indonesia Sabet Enam Penghargaan AFF MALAM penganugerahan penghargaan Asosiasi Sepak Bola Asia Tengara (AFF) 2017 di Nusa Dua Bali, tadi malam, terasa spesial bagi keluarga almarhum Kardono. Ketua Umum PSSI pada periode 1983-1991 itu dianugerahi AFF Life Service Award atas dedikasi dan komitmennya untuk kemajuan sepak bola nasional dan ASEAN. Selain menjabat Ketua Umum PSSI, pria kelahiran Yogyakarta, 21 Mei 1927 itu juga pernah memegang posisi puncak sebagai Presiden AFF pertama pada periode 1984-1989. Untuk menghargai dedikasi Kardono, Wakil Presiden AFF Zaw Zaw secara langsung menyerahkan penghargaan kepada anaknya, Woro Indriarti Wijanarko. Selain penghargaan spesial untuk Kardono, Indonesia turut kebagian lima penghargaan lainnya. Empat di antaranya merupakan nama-nama punggawa tim nasional (timnas) Indonesia. Mereka terpilih sebagai bagian dari sebelas pemain terbaik AFF di ajang Piala AFF 2016 lalu. Keempat anggota timnas tersebut ialah Kurnia Meiga Hermansyah, Rizki Rizaldi Pora, Stefano Lilipaly, dan kapten timnas Boas Solossa. Satu penghargaan lainnya menjadi milik Andik Vermansyah. Pesepak bola asal Jember itu mengantongi trofi sebagai Best Goal in The AFF Suzuki Cup 2016. Gol tersebut dia cetak pada babak penyisihan grup saat melawan kesebelasan Singapura. Selain Indonesia, tim Thailand yang merupakan juara Piala AFF 2016 juga membawa pulang banyak penghargaaan. Penghargaan bergengsi sebagai pemain terbaik jatuh ke tangan gelandang Chanatip Songkrasin. Tidak hanya itu, kesebelasan ‘Negeri Gajah Putih’ itu juga meraih gelar pelatih terbaik. Penghargaan diberikan kepada pelatih Kiatisuk Senamuang. Di acara AFF 12th Council Meeting Session tersebut, Indonesia kembali menghidupkan niat untuk mengikuti pengundian Piala Dunia 2034. Namun, kali ini Indonesia tidak sendiri sebagai calon tuan rumah karena akan bermitra dengan Thailand. Sekretaris Jenderal AFF Dato Sri Azzudin bin Ahmad mendukung keinginan duet Indonesia dan Thailand. Perihal jarak kedua negara, menurut Azzudin bukan masalah karena Brasil pada Piala Dunia 2014 memiliki jarak antarstadion yang ditempuh dalam lima jam. (Sat/OL/I-4)

384 Wisudawan SGU Berkarakter Pemimpin REKTOR Swiss German University (SGU) Filiana Santoso mengingatkan dunia bisnis dan industri saat ini membutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni. Terlebih dengan laju perkembangan teknologi saat ini yang kian pesat. Pada saat yang sama, lanjutnya, Indonesia membutuhkan banyak tenaga ahli yang tidak hanya unggul dari sisi akademik, tetapi juga karakter dan kepemimpinan yang tinggi. “Kita merayakan kelulusan para pemimpin muda Indonesia yang dapat bersaing secara global. Tidak hanya mereka mampu mengubah pengetahuan menjadi hasil yang berharga, tapi juga terbentuk karakternya dalam menghadapi tantangan,� ujar Filiana saat mewisuda 384 mahasiswa sarjana dan pascasarjana di Pullman Hotel Central Park, Jakarta, kemarin.

Karena itu, Filiana berharap para lulusan SGU bisa menjadi pemimpin muda masa depan dengan bekal pendidikan karakter yang tinggi. Filiana menambahkan pihaknya mengedepankan pembentukan karakter dan menjaga keseimbangan antara prestasi akademik dan nonakademik. Hal itu dilakukan dengan pembelajaran soft skill dan karakter lewat program magang. Dalam kesempatan yang sama, Ketua Yayasan SGU Chris Kanter menilai Indonesia amat kekurangan SDM dalam negeri, terutama pada level tenaga ahli industri. Karena itu, ia menegaskan pihaknya berkomitmen dalam meningkatkan kemampuan SDM khususnya di bidang industri. Karena itu, pihaknya ingin memajukan pendidikan tinggi di Tanah Air melalui penyediaan program studi berkualitas internasional. Standar

tinggi diterapkan untuk menghasilkan lulusan yang mumpuni. Ia menambahkan kampusnya sudah melahirkan 3.000 lulusan sejak 2004. Kepada alumni, ia berpesan untuk terus berkontribusi positif bagi negara. Kontribusi yang bisa diberikan melalui pengembangan passion akademik dan keterampilan masing-masing. “Mereka diharapkan mampu memciptakan lapangan pekerjaan sehingga tidak selalu berharap bekerja pada orang lain,� ujarnya. Dalam upacara wisuda tersebut, SGU meluluskan 341 mahasiswa program sarjana dan 43 mahasiswa pascasarjana. Mereka berasal dari sejumlah fakultas, yakni Engineering and Information Technology, Business Administration and Humanities, dan Life Sciences and Technology. (Dhk/J-3)

Kick Andy Ajarkan Pendidikan dari Nonton Bareng Film KICK Andy Foundation menggelar acara nonton bareng (nobar) film Beauty and the Beast secara gratis bersama anak-anak dari kalangan marginal di studio XXI BSD Plaza, Tangerang, Banten, kemarin. Acara nonton bareng yang ditujukan untuk anak-anak jalanan, anak-anak dari keluarga prasejahtera, dan anak-anak yatim dari beberapa tempat di Jakarta dan Tangerang tersebut bahkan langsung dihadiri pembawa acara Kick Andy, Andy F Noya. Saat ditemui di sela acara itu, Andy F Noya menyampaikan pentingnya pendidikan pada anak-anak yang disampaikan melalui film. “Untuk itulah, Yayasan Kick Andy bersama dengan Disney World dan XXI yang sama-sama memiliki keprihatinan pada anak-anak, terutama di bidang pendidikan, bekerja sama sejak dua tahun lalu,� kata Andy. Ia menambahkan perhatian Kick Andy Foundation pada dunia pendidikan anak salah satunya disalurkan melalui program menonton film gratis. Beberapa film yang sudah ditayangkan kepada anak-anak antara lain, Laskar Pelangi, Cita-citaku Setinggi Tanah, dan beberapa judul film lain yang memiliki nilai edukasi bagi anak-anak. “Film ini memberikan nilai-nilai pendidikan, yakni secara tidak langsung mengajari anak-anak tentang perbuatan baik dan jahat, bahwa yang baik

MI/ARYA MANGGALA

NOBAR: Pendiri Kick Andy Foundation Andy F Noya berbincang dengan anak-anak

kurang mampu sebelum nonton bareng di Cinema XXI, BSD Plaza, Tangerang, kemarin.

akan memetik hasilnya dan sebaliknya yang jahat akan mendapatkan akibat jahatnya,� lanjut Andy yang juga Ketua Yayasan Kick Andy Foundation itu. Terkait dengan kondisi film anak-anak di Indonesia, Andy mengakui memang saat ini ada tren yang tidak terlalu menggembirakan di tengah banyaknya produksi film Indonesia yang cenderung kurang mendidik dan mengutamakan sensasi seperti cerita horor dan kisah remeh-temeh yang tidak mendidik. “Namun, itulah permintaan pasar sehingga film-film bermutu tentang

sejarah atau hal-hal lain yang mendidik kurang mendapat tempat. Jadi, memang ini keprihatinan kita bersama sehingga perlu kita dorong produser film untuk memproduksi konten film yang memiliki nilai edukasi tinggi,� jelasnya. Sementara itu, Aisyah, siswi kelas I SMPN 1 Tangerang Selatan, yang ikut nonton film gratis Kick Andy Foundation, mengaku senang bisa bergabung bersama dengan ratusan teman lainnya. “Senang sih karena selain filmnya bagus juga bisa ketemu banyak teman di sini,� tutur Aisyah. (Ths/E-3)


WAWANCARA

MINGGU, 24 SEPTEMBER 2017

HERRY SUHARDIYANTO

HERRY SUHARDIYANTO Tempat, tanggal lahir

Banjarnegara, 10 September 1959 Pendidikan

S-1: Mekanisasi Pertanian - Institut Pertanian Bogor (IPB) / 1981 S-2: Agricultural Engineering - Kochi University, Jepang / 1991 S-3: Agricultural Engineering - Ehime University, Jepang / 1994

Karier

1. Rektor IPB (2007 - sekarang) 2. Ketua Umum Majelis Rektor Perguruan Tinggi se-Indonesia (2013 - sekarang) 3. Koordinator Sekretariat Bersama Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (2008 - sekarang) 4. Governing Board Member of Southeast Asian Minister of Education Organization, Center for Tropical Biology (2011 - sekarang) 5. Wakil Ketua Komite Inovasi Nasional Republik Indonesia (2010-sekarang)

MI/ BARY FATHAHILAH

Bukan Sindiran, melainkan Dorongan untuk Petani Muda

Herry Suhardiyanto mengajak kita merunut kembali masalah pertanian serta membeberkan solusinya. Ia menolak pesimistis. RIZKY NOOR ALAM

rizkynoor@mediaindonesia.com

M

ASALAH pangan di Indonesia ialah problema klasik yang seakan tak kunjung terselesaikan dengan tuntas. Padahal, dalam program Nawa Cita, Presiden Joko Widodo mencita-citakan negeri ini mampu swasembada. Namun, bagaimana jika generasi muda kurang berminat terjun ke dunia pertanian? Berikut petikan wawancara Media Indonesia dengan rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof Dr Herry Suhardiyanto pada Jumat (15/11), mengenai beragam fenomena dunia pertanian terkini.

Terkait sindiran Presiden soal minimnya lulusan IPB yang terjun ke dunia pertanian, bagaimana tanggapan Anda? Saya kira itu bukan sindiran, kita harus memaknai dengan positive thinking. Apa yang disampaikan juga sering mengemuka, masyarakat ada yang bertanya seperti itu. Itu encouragement atau dorongan kepada kita, IPB, segenap pimpinan, dosen, guru besar, mahasiswa untuk lebih mencintai pertanian. Jadi walaupun mungkin sudah banyak yang dikerjakan seperti inovasi, lulusan kita juga disiapkan dengan baik, tapi masih banyak lagi yang harus kita lakukan. Inovasi yang kita lakukan selama 10 tahun berturut-turut selalu menjadi kontributor terbesar. Jadi, saya kira lulusan IPB yang bekerja selain di bidang pertanian langsung, kalau dijelaskan, misalnya, yang di perbankan, itu dulu setelah lulus dari IPB dia diterima sebagai analis kredit, pembiayaan pertanian. Tetapi, setelah diterima, pihak bank melihat prestasinya, jadi tidak ada salahnya kalau dia mencapai karier yang bagus di bank. Perbankan itu termasuk institusi yang sistemnya sudah bagus, jadi tidak mungkin yang tidak qualified bisa masuk. Anda sangat percaya diri dengan kualitas alumnus, sebenarnya bagaimana IPB menyiapkan lulusannya? Kalau mau dikupas, setidaknya ada tiga keunggulan alumni IPB. Pertama kita terbiasa dengan tanaman, penelitian, praktikum tentang tanaman, berkaitan dengan hewan juga, keduanya makhluk hidup, itu biological system yang kompleks dan uncertain. Di IPB kita terbiasa deal with complexity and uncertainty, jadi kalau ada masalah yang kompleks dan uncertain dan tidak

bisa diselesaikan oleh lulusan universitas lain, serahkan pada alumni IPB. Yang kedua, interaksi antara tanaman dan lingkungannya, misalnya tanaman anggrek itu tumbuh dengan baik kalau ada cahaya matahari. Hewan juga seperti itu, jadi kita terbiasa memahami interaksi, baik antara tanaman, hewan, dengan lingkungan, jadi sistem pemikiran kita kuat dan terasah, terbiasa memahami. Yang ketiga, panen, dosis pupuk, semua hitung-hitungan itu kita terbiasa dan di IPB matematikanya kuat, statistikanya kuat, belum lagi aljabar, matriks, dan kalkulus. Jadi, numerical methods kita kuat. Jadi kalau memberikan suatu solusi itu terukur dan jelas, bukan asal ngomong. Jadi lulusan kita bisa di segala bidang. Maksud saya apa yang disampaikan Presiden itu dorongan, dengan kompetensi umum yang kita miliki. Sebenarnya bagaimana komposisi lulusan IPB? Kalau dari persentase, masih banyak lulusan yang bekerja di sektor pertanian, yaitu 37,1%. Dari 6 kategori pekerjaan, pertanian masih yang terbesar. Sisanya, ada yang di swasta, pendidikan, pemerintahan, perbankan, dan media. Kalau dari 6 kategori itu diambil rata-rata, jatuhnya 16% tapi ini 37,1% dan masih tinggi. Tantangan apa saja yang sebenarnya dihadapi dunia pertanian saat ini, baik secara SDM, para milenial, iklim? Generasi muda saat ini masih banyak yang belakangan concern ke pertanian, namun dengan cara baru. Generasi muda ini, konsep pertaniannya sudah beda dalam melihat persoalan. Misalnya mengembangkan bisnis ecommerce, produk-produk pangan juga bisa dijual di sana. Aplikasi teknologi di bidang pertanian itu juga sesuatu yang menarik. Selama ini orang memahami, pertanian itu selalu dikaitkan dengan bercocok tanam dan itu salah. Memang benar bercocok tanam itu bagian dari pertanian, tapi pertanian tidak hanya bercocok tanam. Kita bisa memajukan produksi pangan nasional dengan memajukan teknologi pertanian dengan metode bercocok tanam yang baik dan itu tantangan. Saya pikir, itu yang harus dilakukan dan dikembangkan. Indonesia harus segera melakukan transformasi pemanfaatan teknologi yang modern sehingga mengembangkan usaha pertanian itu dengan sistematis, mulai sejak awal sampai menjadi sebuah produk pertanian, penerapan teknologi dari hulu sampai hilir. Tantangan-tantangan dunia pertanian sebetulnya bagaimana kita bisa mendefinisikan kebutuhan, pangan, dan produkproduk pertanian lainnya. Pertanian dalam arti luas tentu saja, mulai pangan, hortikultura, produk-produk hewan, perikanan, kehutanan, lingkungan, air, pokoknya pertanian dalam arti luas. Air itu juga produk pertanian, kalau tidak ada hutan bagaimana ada mata

air yang bisa diolah jadi air mineral. Itu yang harus dipahami. Global warming juga mengharuskan petani kita agar siap, ada perubahan jadwal tanam dan panen. Setelah kita tahu kebutuhan pangan, selanjutnya kita lakukan konfigurasi, misalnya untuk padi harus diproduksi di daerah mana, perikanan, ternak harus di mana. Lalu kita sambung-sambungkan. Kunci utamanya integrasi hulu hilir karena nilai tambah itu di hilir, tapi kalau di hulu budi dayanya tidak ada, tidak akan ada proses hilirnya. Maka dari itu, harus ada integrasi hulu hilir pertanian sehingga kita sebagai bangsa secara keseluruhan menikmati nilai tambah itu. Apakah sektor pertanian masih memerlukan afirmasi? Memang diperlukan afirmasi agar siap bersaing dengan perusahaan pertanian skala besar, maka diutamakan penguasaan teknologi dan penerapannya. Sehingga kemudian para petani yang selama ini berada di kompetisi medan tak datar, akan menjadi berkompetisi di medan yang datar, persaingan itu penting tapi yang seimbang. Jangan petani diadu dengan perusahaan besar, konsolidasi petani sudah kita kembangkan, prinsipnya konsolidasi usaha, misalnya para peternak-peternak yang jumlah ternaknya sedikit itu dikonsolidasi sehingga dapat mencapai economical scale yang baik. Sehingga, kalau economical scale-nya baik, petani bisa membeli teknologi dan menerapkan teknologi. Kalau sudah membeli teknologi nanti mereka akan dapat bisa bersaing. Satu lagi, yaitu pertanian harus dikembangkan berbasis data. Data itu penting sekali, harus lebih akurat. Data produksi, harga komoditas, data harga sarana produksi, lahan, petaninya, kalau data ini sudah akurat, akan lebih mudah untuk mendesain sistem produksi pangan nasional yang satu kesatuan dan solid. Selama data ini belum akurat maka akan repot. Kita impor bahan pangan yang sebetulnya kita mampu hasilkan karena pertanian itu perlu waktu sehingga perlu kebijakan yang komprehensif. Kebijakan itu harus konsisten dan jangka panjang. Selain perlu waktu, pertanian itu mengonsolidasi petani, peternak, nelayan dan tidak mudah mengonsolidasi mereka. Bagaimana sebenarnya lapangan kerja di sektor pertanian bagi lulusan tingkat sarjana? Belum cukup menarik, ini yang seharusnya kita buat menarik, sehingga para generasi muda akan tertarik ke sana. Karena pertama kalau dari sisi peran, sering kali bukan menjadi peran utama dalam sebuah tim pembangunan daerah misalnya. Kalau membangun mengutamakan pembangunan masyarakat dan petani, mestinya pertanian ini di depan, ini yang harus menjadi pemikiran, bukan karena ingin di depan atau menguasai. Tapi, memang bentuk tantangan terbesarnya

adalah di situ kalau di pedesaan. Di kota pun masalah pangan terkait dengan kompetensi kita juga, maksud saya bidangbidang yang penting itu kalau diberi porsi yang baik saya kira akan menarik, sesuatu yang memang menjadi kekuatan kita. Jangan kita memberi apresiasi yang berlebihan kepada bidang yang sebenarnya bukan merupakan kekuatan kita, nanti kalau generasi mudanya ke bidang itu semua bagaimana. Negara harus konsisten dan desain mengarahkan generasi muda ini ke arah mana yang merupakan menjadi kekuatan kita, harus dibuat atraktif dan jangan dilepas, apalagi diarahkan untuk kepentingan sebuah kelompok yang tidak sejalan dengan kepentingan nasional. Misalnya laut itu luar biasa potensinya dan itu kekuatan kita, tapi seberapa jauh kita bisa membuat profesi di bidang kelautan itu menarik. Seharusnya kita itu membuat program bagaimana kelautan itu menarik sehingga banyak generasi muda yang mempunyai kompetensi dan berkiprah di bidang itu dan itu menjadi kekuatan kita. Setujukah anda jika minimnya minat bekerja di sektor pertanian disebabkan pendapatan yang minim? Begini, seperti sektor industri juga yang ada buruh kasarnya, petani juga ada buruhnya dan ada pemilik usahanya, ada perusahaan pertanian besar. Tapi memang kalau industri itu dikonotasikan sebagai sesuatu yang keren, padahal di situ juga ada buruh juga, buruh pabrik. Tapi di pertanian yang digambarkan adalah petaninya, bukan perusahaan petaninya. Kalau perusahaan petaninya di Jakarta juga banyak, perusahaan kelapa sawit, makanan, industri pangan dan itu termasuk pertanian juga. Jadi masalah mind set, di sini media memiliki peran

agar generasi muda diarahkan mencintai bidang-bidang yang merupakan keunggulan kita sebagai bangsa. Bagaimana Anda sendiri melihat kenyataan bahwa lahan pertanian, yang terus menyusut dan korelasinya dengan keengganan terjun ke sektor pertanian? Saya pernah mengusulkan agar negara hadir di front-front konversi sawah menjadi kebutuhan lain. Negara harus hadir dan mengatur soal konversi sawah agar terkendali. Yang kedua saya mengusulkan semacam riset pengembangan dan sosialisasi hunian vertikal di daerah-daerah yang diperkirakan akan mengalami proses konversi sawah menjadi hunian yang cukup tinggi. Kita kembangkan, tapi yang cocok dengan keperluan para petani, pekerja dan sebagainya sehingga nantinya jika penduduk semakin bertambah, tidak mudah dilakukan konversi sawah karena sudah ada hunian khusus. Di negara-negara maju, petani memiliki penghasilan yang baik karena didukung teknologi modern dan berbagai subsidi, bagaimana dengan Indonesia? Harus ada subsidi memang, memang harus dikaji lagi seperti subsidi pupuk dan dianggap kurang efektif yang setahun memakan Rp31 triliun. Subsidi yang lebih kepada output dan target langsung, yang menikmati petani. Jadi perlu cara dan gagasan baru mengenai subsidi yang lebih efektif, untuk meningkatkan kesejahteraan. Misalnya subsidinya diberikan pada achievement panenan tertentu atau diberikan subsidi atas kinerjanya dalam hal perbenihan, atau adopsi teknologi, jadi macammacam. (M-1)

Dari Sawah hingga Meja Makan SEBAGAI orang yang berkecimpung di dunia pertanian dan dekat dengan lingkungan, Herry Suhardiyanto selalu menanamkan nilai-nilai penghargaan pada beragam produk pertanian kepada istri, anak, dan cucunya. “Saya selalu mengajak anak, istri, cucu untuk menghargai tanaman, produk-produk pertanian yang hadir sampai ke meja makan, selalu mengajak mereka untuk memahami bahwa itu proses yang tidak mudah, kesadaran seperti itu penting,” jelas pria yang sudah menjabat Rektor IPB selama 10 tahun terakhir tersebut. Pria yang akan mengakhiri jabatannya sebagai rektor IPB pada 15

Desember 2017 mendatang itu hobi bermain badminton dan bercocok tanam meskipun sudah jarang dia lakukan karena keterbatasan waktu. Dirinya pun gemar menyanyi, tapi pada acara-acara tertentu saja. “Kalau menyanyi untuk happyhappy saja, bersama mahasiswa di acara-acara mereka,” imbuhnya. Setelah tidak menjadi rektor lagi, pria kelahiran Banjarnegara 58 tahun lalu tersebut berencana kembali mengajar di kampus IPB. “Rektor baru Insya Allah akan terpilih pada 15 November, saya harapkan akan dilantik pada 15 Desember nanti, setelah itu saya akan jadi dosen di sini,” pungkasnya. (Riz/M-1)

5


6

JEDA

MINGGU, 24 SEPTEMBER 2017

Petaniku Sayang,

Petaniku Malang

MI/LILIEK DHARMAWAN

Momentum Hari Tani Nasional pada setiap 24 September seharusnya menjadi momen perayaan kesuksesan para petani dalam ‘menafkahi’ seluruh warga negeri. Sayangnya, nasib mereka masih memprihatinkan. LILIEK DHARMAWAN

lilik@mediaindonesia.com

S

UPRAPTO, 45, berjalan di pematang sawah sambil membawa tongkat yang di atasnya dikibarkan plastik putih panjang. Tongkat dari bambu itu diacung-acungkan. Di sebuah sudut pematang, tongkat itu diturunkan. Tangannya meraih tali yang telah diikatkan pada tongkat-tongkat berjajar pada area sawah di Gunung Tugel, Patikraja, Banyumas, Jawa Tengah. Burung-burung pun beterbangan. “Seharusnya musim kemarau seperti sekarang hasil panen lebih baik dengan curah hujan minim. Padi lebih kering karena kadar air rendah. Namun, saya belum tahu persis hasilnya nanti seperti apa, karena ada serangan burung,” ungkap Prapto saat ditemui pada Jumat (22/9). Ia berharap agar panen pada musim gadu lebih baik jika dibandingkan dengan panen periode sebelumnya. Sebabnya, beberapa bulan lalu, dirinya harus panen dini akibat serangan hama wereng batang coklat. Pada Juni lalu, tanaman padi di sini terserang hama wereng batang cokelat. Dari luasan 2.500 m2 milik Suprapto, ia hanya mampu panen 50%. Pada kondisi normal hasil panen biasanya mencapai 1 ton, tetapi karena terserang hama wereng,

hasil panen tinggal tersisa 5 kuintal. “Begitulah risiko petani. Kadang, dari awal tanam sudah optimis mampu panen dengan hasil baik, namun sebelum panen ada serangan hama. Kalau dulu wereng, saat sekarang burung. Tetapi dampak serangan burung tidak seburuk wereng,” ungkapnya. Apa yang dialami Prapto ialah ancaman nyata yang bisa terjadi kepada petani di mana saja. Petani asal Rawalo, Banyumas, Eko, 48, menambahkan, menjadi petani sesungguhnya bukanlah pilihan. Sebabnya, untuk mendapatkan hasil cukup, sepertinya tidak mungkin. Ia memiliki area sawah seluas 3.000 m2. Ongkos produksi mulai pengolahan tanah, penanaman, pemupukan, sampai panen mencapai Rp1,6 juta. Untuk membeli pupuk, dibutuhkan uang sekitar Rp400 ribu, kemudian obat-obatan Rp200 ribu, sedangkan biaya olah sawah dan panen sekitar Rp900 ribu hingga Rp1 juta. “Itu belum kalau ada serangan hama, ongkosnya bakal melonjak lagi. Karena harus ada biaya tambahan membeli pestisida,” ujar Eko. Padahal, lahan seluas 3.000 m2 hanya mampu menghasilkan sekitar 1 ton. Jika dirata-rata harga gabah kering panen (GKP) Rp4.000, hasilnya Rp4 juta. Dengan demikian kalau dikurangi biaya produksi, keuntungan hanya Rp2,4 juta. Menjadi petani dengan lahan 3.000 m2 atau 0,3 hek-

Kemiskinan Petani masih Tetap Terjadi CITA-CITA Swasembada Pangan merupakan cita-cita yang menjadi salah satu target pemerintah pada program Nawa Cita. Untuk mencapainya pun, pemerintah fokus membangun sektor pertanian dengan menggelontorkan dana yang besar ke Kementerian Pertanian agar dimanfaatkan untuk beragam program yang membantu para petani. Namun, menurut Sekretaris Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Serikat Tani Indonesia, Agus Ruli Ardiansyah, melihat dana yang dikeluarkan Kementerian

Pertanian melalui beragam kebijakan belum membuahkan hasil yang sebanding dengan dana yang sudah digelontorkan. “Dengan dana yang cukup besar, hasilnya tidak cukup maksimal dengan anggaran yang dikeluarkan dan tahun ini dicoba ditingkatkan menjadi Rp60 triliun,” jelas Agus saat diwawancarai Media Indonesia via telepon, Rabu (20/9). Baginya, ketidakmaksimalan hasil tersebut tecermin pada masih adanya masalahmasalah di sektor pertanian yang belum terselesaikan seperti kemiskinan petani

tare (ha) hanya mendapatkan keuntungan Rp2,4 juta dalam satu masa panen. Atau rata-rata setiap bulannya hanya Rp800 ribu. “Bayangkan saja, jika dibandingkan dengan buruh pabrik atau upah minimum kabupaten (UMK) Banyumas saja Rp1,3 juta. Dengan kondisi ini, tidak ada warga yang bercita-cita jadi petani. Umumnya, mereka yang jadi petani seperti saya karena tidak ada pilihan lain,” katanya. Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dispertan KP) Banyumas Widarso mengatakan umumnya petani hanya memiliki area sawah dengan luas 0,3 ha. “Luas lahan secara total di Banyumas mencapai 30 ribu ha. Kalau rata-rata kepemilikan sekitar 0,3 ha, jumlah petani di Banyumas berkisar 900 ribu orang. Kondisi hidup petani hanya sebagian kecil yang sejahtera, rata-rata ya tidak mampu,” kata Widarso. Ia mengatakan dengan kepemilikan 0,3 ha, akan lebih boros ongkos produksinya jika tidak bersama-sama. “Sebetulnya adanya konsep rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK) itu sebagai salah satu upaya agar petani secara berbarengan mulai dari pengolah sawah, pemupukan sampai panen. Misalnya, dengan penggarapan lahan seluas 15-20 ha yang dikelola secara kelompok, akan lebih efisien kalau dibandingkan dengan menggarap sendiri-sendiri dengan luasan hanya 0,3

MI/LILIEK DHARMAWAN

Subsidi Petani Menurut Widarso, saat sekarang sebetulnya petani mendapatkan berbagai macam subsidi, mulai pupuk, pestisida, sampai subsidi asuransi petani. Pupuk bersubsidi murah dan dibeli dengan menggunakan kartu tani yang telah dibagikan. Begitu juga pestisida. “Pada saat terjadi serangan wereng, kami menyuplai kebutuhan pestisida kepada petani. Berapapun kebutuhannya, kami menyuplai secara gratis,” katanya. Dengan demikian, pada saat serangan hama menyerang Banyumas, luasannya relatif sempit kalau dibandingkan dengan luas total area sawah. Serangan hama di Banyumas beberapa bulan lalu mencapai 1.000 ha. Dari luasan tersebut, yang puso sekitar 200 ha. Penanganan serangan hama wereng batang cokelat dengan memakai pestisida yang diberikan secara gratis. Di sisi lain, petani yang mengalami puso mendapat asuransi dengan perhitungan Rp6 juta per ha. “Hanya, belum seluruh petani di Banyumas terdaftar dalam asuransi usaha tani padi (AUTP). Padahal, preminya sangat murah hanya Rp36 ribu atau 20% dari premi riilnya. Sebab, 80% premi disubsidi pemerintah,” katanya. Pemerintah terus mendorong petani untuk ikut dalam AUTP sehingga petani tidak

Begitulah risiko petani. Kadang, dari awal tanam sudah optimis mampu panen dengan hasil baik, namun sebelum panen ada serangan hama.

yang tetap terjadi maupun nilai tukar petani yang memprihatinkan. Lebih lanjut, Agus menjelaskan program bantuan pertanian yang diberikan pemerintah, misalnya, pembagian traktor tidak merata menyentuh seluruh petani karena hanya didistribusikan pada kelompok-kelompok tani maupun Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), sedangkan petani-petani lain yang tidak tergabung dalam kelompok tani maupun Gapoktan tidak mendapatkan bantuan itu. Hal lainnya yang perlu dikritik ialah Reforma Agraria yang juga dituangkan dalam program Nawa Cita. Baginya, program Reforma Agraria seperti Redistribusi Tanah 9 juta hektare, belum jelas seperti apa dan di mana lokasi 9 juta hektare tersebut dan siapa saja yang akan menerimanya. “Artinya, Reformasi Agraria secara substansi bagaimana merombak struktur ketimpangan penguasaan tanah yang terjadi di negeri ini, rata-rata kepemilikan tanah yang dimiliki petani ini di bawah 0,3 hektare dan masih banyak petani yang tidak punya tanah,” papar Agus.

Target swasembada pangan

Sejumlah petani di Gunung Tugel, Patikraja, Banyumas, Jawa Tengah (Jateng) mengantisipasi serangan burung menjelang panen.

ha. Namun yang terjadi sekarang masih dikerjakan sendiri-sendiri,” jelasnya.

Dalam tiga tahun terakhir dalam mencapai swasembada pangan, Pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla melalui Program Upaya Khusus (Upsus) untuk padi, jagung, kedelai, cabai, dan bawang merah maupun Siwab (sapi indukan wajib bunting) secara terus-menerus melakukan evaluasi baik secara harian, bulanan, maupun tahunan. “Berdasarkan evaluasi pada aspek produksi sudah ditemukan solusi tepat

PANEN: Sejumlah petani tengah melakukan panen di areal persawahan di Sumbang, Banyumas, Jawa Tengah. Panenan pada musim kemarau diharapkan lebih baik hasilnya karena tidak ada serangan hama. dipusingkan jika ada serangan hama yang setiap tahun pasti ada, mulai tikus dan wereng sampai kejadian bencana alam seperti banjir dan kekeringan. Secara terpisah, Pimpinan Cabang Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) Purwokerto Adang Nuryadi mengatakan, pihaknya telah membayarkan klaim asuransi kepada petani senilai Rp900 juta pada periode April hingga September 2017. “Klaim asuransi kami bayarkan karena ada sekitar 200 ha tanaman padi yang puso. Dari jumlah klaim tersebut, 50% di antaranya merupakan area sawah di Banyumas dan sisanya klaim AUTP di Cilacap, Purbalingga, Banjarnegara dan Kebumen,” katanya. Adang mengungkapkan AUTP masih disubsidi pemerintah. Seharusnya, premi yang harus dibayar petani setiap ha mencapai Rp180 ribu. Namun, saat ini petani hanya membayar Rp36 ribu per ha. “Petani bakal memperoleh klaim asuransi jika tanaman padi puso akibat serangan hama dan bencana alam. Syarat klaim asuransi ialah kerusakan tanaman padi mencapai lebih dari 75%,”ujarnya. Hingga kini, lanjut Adang, pihaknya yang melayani daerah Jateng bagian selatan masih terus menerima pendaftaran petani yang bakal ikut serta AUTP. “Tercatat telah 10 ribu ha lahan sawah di wilayah Jateng selatan yang ikut AUTP. Ada petani yang mendaftarkan secara mandiri, karena dengan mengikuti asuransi, usahanya lebih terjamin,” tandasnya. (M-2)

ANTARA/AMPELSA

mengatasi shortage paceklik, yaitu pertama untuk padi solusinya menanam padi minimal 1 juta hektare per bulan pada saat bulan kritis Juli-September sehingga tiga bulan berikutnya diperoleh produksi beras lebih tinggi daripada kebutuhan konsumsi beras tiap bulan 2,6 juta ton,” jelas Plt Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementerian Pertanian, Suwandi, Rabu (20/9). Ini solusi permanen mengatasi paceklik padi dan hasilnya tidak ada paceklik sepanjang tahun dan tidak ada impor beras medium sejak 2016. Kementerian Pertanian pun memiliki program Petani Champion yang sudah digalakkan dan menunjukkan hasilnya, terutama pada pengembangan sayuran dan buah-buahan. Para champion kini sudah ada di banyak kabupaten, terutama untuk cabai dan bawang merah, telah mampu mengorganisasi diri sendiri ber-

Petani memotong tanaman padi gagal panen (puso) berumur sekitar dua bulan di desa Lambaro, Kecamatan Ingin Jaya, Aceh Besar, Aceh, beberapa waktu lalu. sama petani sekitar untuk memproduksi berkualitas sesuai dengan kebutuhan dan pasar. Mereka menjembatani petani bermitra dengan pelaku industri, pasar, dan pemerintah. Hasilnya, petani sangat terbantu terutama dalam menjaga pasokan, kepastian pasar, dan jaminan harganya. “Selama ini capaiannya produksi padi, cabai dan bawang merah meningkat dan sejak 2016 sudah swasembada, terbukti tidak impor beras medium, cabai segar dan bawang merah konsumsi. Demikian juga produksi jagung meningkat sehingga pada 2017 sudah swasembada jagung,” pungkas Suwandi. (Riz/M-2)


SEPAK BOLA

MINGGU, 24 SEPTEMBER 2017

7

AFP/PIERRE-PHILIPPE MARCOU

KECOH KIPER: Gelandang Atletico Madrid asal Belgia Yannick Ferreira-Carrasco (kiri) mengecoh kiper Sevilla Sergio Rico sebelum mencetak gol dalam lanjutan pertandingan La Liga di Stadion Wanda Metropolitano, kemarin. Bermain di kandang, Atletico meraih kemenangan 2-0.

Pantang Tertinggal Lebih Jauh Kemenangan atas Genoa menjadi hal wajib bagi Inter jika tidak ingin makin tertinggal dari Juventus dan Napoli. Keuntungan bermain di kandang harus mampu dimanfaatkan dengan maksimal oleh tim pasukan Luciano Spalletti. SATRIA SAKTI UTAMA

satria@mediaindonesia.com

H

ASIL kurang memuaskan saat ditahan imbang Bologna 1-1 membuat Inter Milan tercecer dari laju persaingan puncak klasemen Seri A yang kini diramaikan

Napoli dan Juventus. Duel yang berlangsung di Renato Dall’ara itu memupus rekor sempurna Inter di empat pekan awal Seri A Italia. Kesalahan tersebutlah yang coba diperbaiki saat i Nerazzurri menjamu Genoa di Giuseppe Meazza, malam ini. Tiga poin setidaknya membuat

Inter tidak akan lebih jauh lagi dari dua kompetitornya. Salah satu pekerjaan rumah bagi pelatih Inter Milan Luciano Spalletti ialah mencari jalan keluar ketika tim lawan bermain lebih bertahan. Hal itu pula yang terjadi saat mereka sukses dihentikan Bologna. Mantan pelatih AS Roma itu pun mengingatkan anak asuhnya untuk bangkit. “Tidak seorang pun menghadiahi Anda sesuatu. Anda tidak punya hak meraih poin karena Anda memenangkan dua atau tiga pertandingan beruntun. Itu bel alarm bagi Anda untuk meningkatkan permainan Anda kembali,” kata Spalletti.

Kans Persija Perbaiki Rekor di Malang KEMENANGAN menjadi mimpi yang belum terwujud bagi Persija Jakarta ketika mengunjungi Malang, setidaknya sejak 2012. Dalam tujuh kali kunjungan ke ‘Kota Apel’ untuk bersua Arema FC di berbagai kompetisi domestik, tidak sekali pun Persija meraih poin penuh. Akan tetapi, peruntungan Persija bisa jadi berubah. Faktor fisik menjadi pendorong tim asuhan Stefano Cugurra kali ini diunggulkan saat kedua tim beradu di Stadion Kanjuruhan dalam lanjutan Liga 1, malam ini. Selain waktu istirahat satu hari lebih banyak, Arema FC harus melalui perjalanan jauh dari Tenggarong jelang laga ini.

Problem itu memang tidak disangkal sang pelatih Arema FC Joko Susilo. Namun, Joko mengaku telah berusaha maksimal demi mengatasi kelelahan pemain dan ia berharap kondisi anak didiknya akan membaik. “Waktunya memang mepet, tapi kita berusaha maksimal. Semoga besok semua masalah bisa kita atasi. Kita harus benar-benar konsentrasi dan bekerja keras untuk meraih poin penuh pada laga besok,” katanya, kemarin. Di sisi lain, pelatih Persija Jakarta Stefano Cugurra percaya diri mampu menaklukkan Arema kali ini. Alasannya ialah komposisi ‘Macan Kemayoran’--julukan Persija--dinilai pelatih asal

Brasil jauh lebih baik daripada musim-musim sebelumnya. “Saya selalu bilang pada pemain agar jaga pikiran dan berpikir positif bisa main maksimal. Kita juga memiliki banyak pemain baru dalam tim dan saya pikir tim tahun ini lebih kuat dari tahun lalu,” tutur Teco, sapaan Cugurra. Di laga lain, Bhayangkara FC akan menghadapi tekanan besar saat mengunjungi markas Persib Bandung di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung. Laga itu akan menjadi ujian sesungguhnya bagi anak didik Simon McMenemy untuk mempertahankan tampuk pimpinan klasemen Liga 1. (Sat/R-2)

KISI - KISI

MARCA COM

THE SUN

Senang Pulang ke Rumah

Makan Malam Romantis

MANTAN striker Chelsea, Diego Costa, menyatakan senang bisa kembali lagi ke Atletico Madrid. Costa menyebut Atletico sudah menjadi rumah baginya sehingga ia sangat bahagia bisa pulang. Striker 28 tahun itu resmi bergabung kembali ke Atletico Madrid beberapa hari yang lalu. Dia ditebus kubu Los Rojiblancos dengan uang senilai 58 juta pound sterling. “Saya selalu ingin kembali ke Atletico yang merupakan rumah saya dan sekarang saya berada di sini. Saya sangat senang dengan kepindahan ini dan bagi saya ini akhir yang membahagiakan,” kata Costa Di Chelsea, Costa memang seperti anak terbuang. Nasibnya digantung pelatih Chelsea Antonio Conte. Akhir musim lalu Conte memutuskan untuk tidak memasukkan Costa ke dalam rencananya sehingga dia mogok bermain. (Marca/Beo/R-2)

BANYAK cara untuk merayakan kemenangan. Salah satunya dengan makan malam bersama kekasih. Itulah yang dilakukan striker Arsenal, Alexis Sanchez, yang merayakan kemenangan the Gunners atas Doncaster Rovers dengan cara mengajak kekasihnya, Mayte Rodriguez, menikmati makan malam romantis. Sanchez, 28, menjadi orang yang membantu timnya melaju ke putaran keempat Piala Liga. Meski tidak mencetak gol, dia memberi umpan kepada rekannya, Theo Walcott, di menit ke-25. Skor 1-0 bertahan hingga akhir babak kedua. Beberapa jam setelah laga, Sanchez langsung mengajak Rodriguez ke restoran. Keduanya lalu saling mengunggah foto kebersamaan melalui akun media sosial mereka. Hal yang mereka lakukan itu sekaligus membantah isu yang menyebut hubungan keduanya tengah bermasalah. (The Sun/Beo/R-2)

Inter punya kans besar meraih poin penuh karena situasi tidak menentu il Grifone, julukan Genoa, sejauh ini. Tim arahan Ivan Juric tersebut baru meraih dua poin dari 15 poin maksimal yang bisa diraih di lima laga terakhir. Genoa kini berada di bibir jurang degradasi akibat performa menurun tersebut. Selain itu, catatan tandang yang buruk membayangi Genoa yang tercatat hanya sekali meraih kemenangan tandang di Seri A dalam 18 laga terakhir. Belum lagi kemenangan terakhir mereka atas Inter di Giuseppe Meazza terjadi pada Maret 1994. Kondisi tim tamu yang masih

berantakan wajib dimanfaatkan Inter Milan. Spalletti amat mungkin akan kembali mengandalkan skema 4-2-3-1 dengan penyerang utama masih akan diisi Mauro Icardi. Sementara itu, Ivan Perisic dan Antonio Candreva bakal mengisi dua sisi sayap. Di laga lain, AC Milan akan menghadapi penantang lebih sulit. Tim yang dinakhodai Vincenzo Montella itu harus bersandar ke markas Sampdoria di Luigi Ferraris malam ini. Il Samp, julukan Sampdoria, tampil cukup menjanjikan sejauh ini dengan mengoleksi delapan poin dari empat pertandingan yang telah dijalani.

Bahkan, mereka mampu menahan imbang Torino dan menaklukkan Fiorentina saat menjalani laga tandang. “Kami harus fokus dengan semua pertandingan. Kami harus menang. Sampdoria merupakan tim dengan organisasi yang baik dengan sejumlah gelandang berkualitas,” tutur gelandang Milan, Suso.

Geser Sevilla Dari La Liga, Atletico Madrid sukses menggeser Sevilla dari peringkat kedua klasemen sementara. Bermain di kandang Stadion Wanda Metropolitano kemarin malam, Atletico menang dengan skor 2-0.

Karena gagal mencetak gol di babak pertama, Atletico Madrid membuka kemenangan saat babak kedua baru berlangsung 1 menit melalui gol Yannick Ferreira-Carrasco. Pada menit ke-69, tim besutan Diego Simeone tersebut memperbesar keunggulan melalui Antoine Griezzman yang memanfaatkan umpan Antonio Luis. Tambahan tiga poin membuat Atletico Madrid kini menempati posisi kedua dengan poin 14, unggul satu poin atas Sevilla yang turun ke posisi tiga. Posisi pertama masih ditempati Barcelona dengan 15 poin. (AFP/football italia/R-2)


8

OLAHRAGA

MINGGU, 24 SEPTEMBER 2017

Tenis Meja Sumbang Emas Terakhir CABANG tenis meja menjadi penyumbang emas terakhir bagi kontingen Indonesia di ajang ASEAN Para Games (APG) 2017, Kuala Lumpur, Malaysia. Pada hari terakhir kemarin, tim tenis meja Indonesia menyabet 9 medali emas plus 6 perak dan 4 perunggu. Medali emas disumbang Dian David Mickael Jacobs, Ahmad Yusuf, Mohamad Rian Prahasta, Supriyatna Gumilar, Tatok Hardiyanto, Hana Resti, Roslinda Br Manurung, Sella Dwi Radayana, dan Ana Widyasari. Perak didapat Dwi Hajianto, Tri Mulyo, Komet Akbar, Suwarti, Tarsilem, dan Aminah. Medali perunggu direbut Adyos Astan, Enceng Mustofa, Osrita Muslim, dan Hamida. “Selanjutnya, kami tetap harus berlatih untuk persiapan sebagai tuan rumah Asian Para Games 2018. Lawan makin berat, persiapan harus terus dilakukan,” kata Dian David. Pelatih tim tenis meja Indonesia Suwarno mengatakan keberhasilan timnya di Malaysia disebabkan matangnya evaluasi ASEAN Para Games 2015 di Singapura. Pemusatan latihan nasional juga terbilang sangat baik karena dilakukan setahun sebelum ASEAN Para Games 2017 digelar. “Hingga jelang keberangkatan, peningkatan pembenahan fisik kategorinya luar biasa, melampaui target. Semoga di Asian Para Games 2018, semua kelas yang ada di Kuala Lumpur dipertandingkan. Kami harus antisipasi lawan dari Tiongkok, Korea Selatan, dan Jepang,” jelas Suwarno. Tambahan emas di hari terakhir membuat Indonesia total merebut 126 emas, 75 perak, 50 perunggu dan keluar sebagai juara umum. Tuan rumah Malaysia berada di posisi dua dengan 90 emas, 85 perak, 83 perunggu. Kesuksesan Indonesia merebut juara umum di APG 2017 mendapat apresiasi Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi. Menurutnya, kesuksesan itu seakan menebus kegagalan di SEA Games 2017. “Mentalitas sebagai pemenang sesungguhnya telah ada dalam diri atlet Para Games kita saat mereka berjuang mengalahkan keterbatasan,” kata dia. Menpora juga mengapresiasi Komite Paralimpiade Nasional yang telah membina dan melatih para atlet di pusat pelatihan di Surakarta, Jawa Tengah, bersama Kemenpora. “Pemusatan pelatihan di Surakarta itu memudahkan pengaturan logistik berupa akomodasi dan kebutuhan atlet sehingga persoalan bisa diatasi,” kata Menpora. (Beo/Ant/R-2)

SEKILAS GELANGGANG

Culey Juara Tour de Moluccas 2017 PEMBALAP Australia Marcus Culey yang membela tim St George Continental merebut juara balap sepeda internasional Tour de Moluccas (TdM) 2017 yang berakhir, Jumat (22/9). Dari lima etape, Culey membukukan waktu tercepat dengan waktu 15 jam 18 menit 31 detik untuk menyelesaikan lomba sejauh 714 kilometer itu. Posisi kedua dan ketiga juga direbut pembalap Australia, yaitu Jay Crawford (Kinan Cycling Team, Jepang) dan Jesse Ewart (7-Eleven Road Bike, Filipina). Crawford membukukan waktu 15 jam 18 menit 36 detik, sedangkan Ewart 15 jam 18 menit 40 detik. Untuk kategori tanjakan (king of mountain), gelar terbaik diraih pembalap Spanyol Ricardo Garcia. Peringkat kedua diraih Azman Muhammad Zawawi (Sapura Cycling Team), sedangkan Tomas Lebas (Kinan Cycling Team) berada di posisi ketiga. (HJ/R-2)

Wozniacki Ke Final Pan Pacific JUARA bertahan asal Denmark Caroline Wozniacki melangkah ke final Pan Pacific Terbuka setelah menyingkirkan petenis nomor satu dunia, Garbine Muguruza 6-2, 6-0 di semifinal kemarin. Di final, Wozniacki akan menghadapi petenis Rusia Anastasia yang menyingkirkan petenis Jerman Angelique Kerber 6-0, 6-7, dan 6-4. “Saya pikir saya hari ini bermain bagus dan main menyerang dan servis saya juga bagus,” kata Wozniacki yang merupakan unggulan ketiga. Sementara itu, Muguruza mengatakan sangat kecewa atas kekalahannya karena merasa tidak kehilangan fokus. Petenis Spanyol itu mengaku sedikit kelelahan. “Hari ini mungkin permainan tenis terbaik saya tapi tidak di sana. Dia bermain bagus dan saya tidak berpikir banyak tentang ini,” kata petenis berusia 23 tahun itu. (Ant/R-2)

AFP/JAVIER SORIANO

START TERDEPAN: Pembalap Movistar Yamaha Maverick Vinales (tengah) dan rekannya, Valentino Rossi, serta pembalap tim Ducati Jorge Lorenzo (kiri) berpose setelah menjalani babak kualifikasi Moto-GP Aragon, Spanyol, kemarin. Vinales akan start dari posisi pertama, disusul Lorenzo di posisi dua, dan Rossi di posisi tiga.

Kevin/Marcus Tuntaskan Dendam Peluang Kevin/Marcus meraih gelar di Jepang Terbuka sangat besar. Dari dua kali pertemuan dengan Takuto/Yuki, lawan yang akan dihadapi di final, Kevin/Marcus belum terkalahkan. BUDI ERNANTO

budi_ernanto@mediaindonesia.com

G

ANDA putra Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang tersisa di ajang Jepang Terbuka 2017. Juara All England 2017 tersebut memastikan diri lolos ke final setelah menundukkan pasangan Denmark Mathias Boe/Carsten Mogensen 21-15, 2114 dalam semifinal di Tokyo Metropolitan Gymnasium, kemarin. Itu menjadi kemenangan kedua Kevin/ Marcus atas Boe/Mogensen dalam enam

kali pertemuan atau yang pertama sejak Tiongkok Terbuka 2016. Kemenangan kali ini juga menjadi pembalasan atas kekalahan dari ganda Denmark itu di final Korea Terbuka 2017, pekan lalu. Di final hari, Kevin/Marcus akan ditantang pasangan tuan rumah Takuto Inoue/ Yuki Kaneko yang di semifinal menyingkirkan ganda Rusia Vladimir Ivanov/Ivan Sozonov 12-21, 21-18, 21-19. Dalam dua pertemuan sebelumnya dengan Takuto/ Yuki, Kevin/Marcus selalu memetik kemenangan. Terakhir di India Terbuka 2017, Kevin/Marcus menang 21-16, 21-18. Menghadapi Boe/Mogensen kali ini,

Kevin/Marcus belajar dari kekalahan di Korea Terbuka 2017 lalu. Tampil lebih tenang, ganda putra terbaik Indonesia saat ini tersebut mampu menguasai jalannya pertandingan sejak awal. “Kami belajar dari kekalahan kemarin di Korea dan sebelumnya juga sudah beberapa kali bertemu. Kami lebih mempersiapkan segi nonteknisnya. Harus siap mental dan lebih yakin. Kalau teknik kan mirip-mirip saja,” ujar Kevin seperti dikutip Badminton.org. Tentang lawan yang bakas dihadapi di final, Kevin tidak mau memandang enteng. “Yang pasti kami harus tetap fokus, menjaga konsentrasi, dan tidak boleh overconfident,” kata Kevin.

Terhenti di semifinal Di ganda campuran, impian Praveen Jordan/Debby Susanto untuk merebut gelar kedua secara beruntun kandas. Mengha-

dapi pasangan Tiongkok Wang Yilyu/Huang Dongping, Praveen/Debby menyerah dua gim langsung dengan skor 14-21, 19-21. “Tenaga kami kalah jika dibandingkan dengan lawan. Saat pertandingan juga ada reli yang menyebabkan kami kehilangan fokus,” kata Jordan. Menurut Debby, Yilyu/Dongping, yang dikalahkan di final Korea Terbuka pekan lalu, tidak memainkan strategi yang berbeda. Hanya, Debby menilai Yilyu/ Dongping kali ini lebih berani baik untuk bertahan dan menyerang. “Mereka cukup solid. Faktor lain, kalau di Korea memang karena ada angin, jadi mereka tidak leluasa mengangkat bola,” beber Debby. Meski gagal lolos ke partai puncak, Jordan/Debby mengaku tetap bersyukur dengan pencapaian mereka di Jepang kali ini. Menurut Praveen, bertahan hingga semifinal sudah merupakan prestasi bagus. “Memang secara keseluruhan masih belum puas dengan penampilan kami. Akan tetapi, kami tetap bersyukur dengan hasil ini dan lebih bahan introspeksi saja untuk pertandingan berikutnya,” ujar Praveen. “Kami lebih kepada bersyukur saja. Karena kalau harapannya tentu ingin lebih baik daripada pencapaian hari ini, inginnya ke babak berikutnya. Namun, apa pun itu kami tetap bersyukur,” imbuh Debby. (R-2)

Rafsanzani Juara MTB XCM Festival Tanjung Lesung PERAIH emas SEA Games 2013 dan 2011, Chandra Rafsanzani, menjuarai kategori men elite ajang Mountain Bike Cross Country (MTB XCM) Festival Pesona Tanjung Lesung di Pandeglang, Banten, kemarin. Dalam lomba yang menempuh jarak 64 kilometer itu, Chandra menjadi yang tercepat dengan waktu 2 jam 43 menit. Posisi kedua direbut pembalap sepeda asal Bandung, Muhammad Vika, dengan catatan waktu 2 jam 9 menit 44 detik. Sementara itu, posisi ketiga direbut atlet nomor cross country dari Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) Ciamis, Mo-

chamad Wildan Gumilar, dengan waktu 2 jam 9 menit 50 detik. “Trek di Tanjung Lesung cukup berat karena dipenuhi kerikil. Saya tidak dapat memacu sepeda dengan cepat karena berisiko jatuh,” kata Chandra, peraih emas nomor cross country relay atau beregu di SEA Games 2013 Myanmar. Chandra yang juga merebut dua medali emas nomor individual cross country di multiajang SEA Games 2011, Palembang, mengatakan untuk menghadapi lomba MTB XCM Tanjung Lesung, ia akan mempersiapkan diri selama sebulan.

“Saya juga berlatih selama 2 sampai 3 jam dua kali dalam sepekan,” ujar Chandra seraya menambahkan gelar juara di Tanjung Lesung merupakan gelar perdana pada tahun ini. Di ajang Sunset Trail Run, Saiful Rahman, anggota TNI-AD dari Bandung, menjadi yang terbaik. Dalam lomba dengan lintasan sekitar Pantai Tanjung Lesung yang berbatu dan menempuh jarak 16 kilometer, Saiful menyentuh garis finis dengan waktu 1 jam 3 menit 20 detik. Posisi kedua direbut Jumardi, 27, anggota Paspampres, dengan catatan waktu 1

jam 5 menit 43 detik. Sementara itu, anggota Brimob dari Kedung Halang, Bogor, Junaedi Ariffudin, 23, mencapai garis finis di urutan ketiga dengan catatan waktu 1 jam 8 menit 4 detik. “Medannya cukup berat. Saya harus berlari dengan mata tertunduk untuk menghindari jatuh,” kata Saiful. Saiful yang bertugas di Secapa Bandung mengaku kemenangan ini berkat latihan rutin di Lembang dan Punclut, Bandung. “Minimal seminggu sekali saya berlatih,” ujar Saiful yang kerap berlomba di beberapa Kejurnas. (Drd/R-2)

DAO 2017 Ajang Pencarian Pebulu Tangkis Berbakat SETELAH melewati babak penyisihan di enam kota, gelaran Daihatsu Astec Open (DAO) 2017 diakhiri dengan babak final yang berlangsung di Gelanggang Olahraga Remaja Tanjung Priok, Sunter, Jakarta Utara, kemarin. Ajang itu diharapkan bisa melahirkan atlet-atlet muda berbakat bulu tangkis yang akan membela Indonesia di ajang internasional. Deputy Chief Executive PT Astra International-Daihatsu Sales Operation Supranoto mengatakan keterlibatan pihaknya dalam ajang ini merupakan bentuk dukungan terhadap kemajuan olahraga di Indonesia. Ia berharap ajang DAO bisa mendatangkan dampak positif terhadap dunia bulu tangkis Indonesia. “Paling tidak akan ada bibit-bibit muda yang bakal jadi pemain-pemain tangguh di tahun mendatang, sebab semakin sering mereka dapat bertanding pasti kemampuannya juga kian terasah dan tangguh dalam bertanding di banyak arena atau gelanggang internasional, itu harapan kita,” jelasnya. Selain Jakarta yang menjadi tempat putaran final, gelaran DAO berlangsung di berbagai kota saat babak penyisihan. Dimulai dari Pekanbaru (4-8 April), Bandar Lampung (24-28 April), Balikpapan (16-20 Mei), Makassar (12-16 Juli), Malang (25-29 Juli), dan Semarang (16-19 Agustus). Tahun ini, Daihatsu kembali menorehkan rekor jumlah peserta bulu tangkis

MI/AGUS M

DAIHATSU ASTEC OPEN: (Dari kiri) Ketua Umum PBSI Wiranto, bersama Presdir PT Astra Daihatsu Motor Tsuneo Itagaki, Deputy

Chief Executive PT AI-DSO Supranoto, dan Senior Director PT ADM Tetsuo Miura berbicara kepada pers sebelum final Daihatsu Astec Open 2017 yang digelar di Gelanggang Olahraga Remaja Tanjung Priok, Sunter, Jakarta Utara, kemarin. Daihatsu Astec Open 2017. Total jumlah peserta ialah 4.992, sedangkan tahun lalu 4.831 peserta. Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) Wiranto menyambut positif turnamen yang secara rutin digelar setiap tahun.

Menurutnya, dari ajang ini bisa dilihat langsung perkembangan bulu tangkis Indonesia yang tujuannya pembibitan atlet usia muda. “Terima kasih Daihatsu yang telah konsisten mendukung PBSI dalam menjaring atlet-atlet berbakat,” tuturnya. Ketua Penyelenggara DAO 2017, Alan

Budikusuma, juga berharap ajang tersebut bisa berkontribusi melahirkan juara-juara dunia bulu tangkis masa depan. “Kami gembira karena setiap seri DAO 2017, berlangsung meriah dan antusias peserta sangat tinggi,” ujar Alan. (RO/R-2)


TIFA

MINGGU, 24 SEPTEMBER 2017

9

Penguatan Keterampilan dalam Tradisi Seni Patung Tema Skala tak terbatas persoalan seseorang mengukur dan membandingkan jarak bentuk secara fisikal, tetapi juga soal mengartikulasikan makna-makna secara mental dan konseptual. ABDILLAH M MARZUQI

abdizuqi@mediaindonesia.com

B

EBERAPA pekan belakangan, Galeri Nasional Indonesia seolah dihias elok dengan tampilan baru. Ruang latar samping galeri diisi dengan benda-benda berukuran besar. Dimensinya cukup besar hingga mampu mencolok mata dari kejauhan. Bahkan gerbang masuk dari jalan raya pun bisa dengan leluasa menjangkau objek berskala besar itu. Boleh lah berpenasaran tentang ihwal kondisi tersebut. Patung seorang pria diletakkan di sisi paling mudah dijangkau padangan mata. Posisi tubuhnya tegap dalam balutan setelan jas dan sepatu pantofel. Tangan kirinya ditekuk sampai di bawah dada. Jemarinya diselipi cerutu yang tinggal separuh, di antara jari telunjuk dan tengah. Tangan kanan dibiarkan bebas menggantung dengan menggenggam gulungan kertas. Seturut dengan wajah yang menyerong ke kiri, begitu pun arah pandangnya. Kacamata yang dikenakannya tak mengurangi tampilan tajam sorot matanya. Seketika melewati gerbang masuk, objek itu akan langsung menyapa. Itu adalah karya Wahyu Sentosa berjudul RJ Katamsi (2017) yang berbahan poliester resin dengan dimensi 250 x 90 x 75 cm. Bisa

dibayangkan besar dan beratnya karya itu. Wahyu Sentosa bersama 45 seniman lain berturut dalam perhelatan Trienal Seni Patung Indonesia pada 7-26 September 2017 di Gedung A dan B serta outdoor Galeri Nasional Indonesia. Pameran ini merupakan perhelatan yang ketiga kalinya diselenggarakan Galeri Nasional Indonesia setelah digelar pada 2011 dan 2014. Pameran ini dikuratori Rizki A Zaelani dan Asikin Hasan. Seluruh seniman yang terlibat merupakan pematung yang diundang khusus atas dasar konsistensi kerja, sikap, serta konsep berkarya dalam pengembangan seni patung modern dan kontemporer Indonesia. Para perupa tersebut di antaranya Nyoman Nuarta, Eko Nugroho, Joko Avianto, Rita Widagdo, Sunaryo, Ichwan Noor, Handiwirman Saputra, Eddi Prabandono, dan perupa lain yang masingmasing menampilkan karya terbaiknya. Pada pameran yang kali ini mengambil tema Skala. Kepala Galeri Nasional Indonesia Tubagus Andre Sukmana mengungkap tema Skala untuk Trienal Seni Patung Indonesia #3 merupakan keberlanjutan dari tema sebelumnya yang bergerak dari persoalan reskilling atau penguatan kembali aspek keterampilan dalam tradisi seni patung.

Penguatan kembali Tema Skala bergerak dari persoalan re-skilling atau penguatan kembali aspek keterampilan dalam tradisi seni patung. Persolan re-skilling juga menjadi pokok gagasan pada tema Trienal Seni Patung Indonesia #2 pada 2014 yang mengambil tema Versi. Persoalan re-skilling juga tak terpisahkan dari Trienal Seni Patung Indonesia #1 pada 2011 dengan tema Ekspansi yang menggagas ekspresi dalam tradisi seni patung Indonesia. “Di samping karena tema Skala yang bertumpu pada kedua landasan kuratorial perhelatan sebelumnya, pada satu sisi Skala berarti cara pandang khas yang biasa dilakukan dalam tradisi kerja seni patung. Di sisi lain, juga skala bermakna melebar dalam konteks strategis atau politis,” terang Andre. Selain karena bertumpu pada kedua landasan kuratorial perhelatan sebelumnya, tema Skala juga tak terbatas tentang persoalan cara seseorang mengukur dan membandingkan jarak bentuk secara fisikal. Tema itu mengartikulasikan makna dari pokok-pokok masalah secara mental serta konseptual. Itulah sebabnya, banyak patung berukuran raksasa yang dipamerkan, tetapi juga banyak pula yang berukuran kecil.

Dalam kuratorial ditulis bahwa ketika sebuah patung dipamerkan, sebenarnya seseorang tak hanya menyaksikan apa yang ditunjukkannya, tapi juga menemukan bagaimana yang dimaksud ditampilkan. Sebuah patung lebih dari sekadar karya dengan kemungkinan tiga dimensional. Karya patung, sesungguhnya, merupakan proses kreasi dan apresiasi seni sekaligus melibatkan waktu sebagai dimensi yang keempat. Tema Skala tak terbatas persoalan seseorang mengukur dan membandingkan jarak bentuk secara fisikal tetapi juga soal mengartikulasikan makna-makna secara mental dan konseptual. Lebih lanjut dalam kuratorial disebut bahwa pokokpokok masalah yang diperbandingkan melalui karya seni patung adalah kenangan maupun imajinasi tentang budaya. Kebudayaan bukan hanya soal kumpulan objek, barang, atau benda-benda melainkan tentang aneka rangkaian kejadian dan pemahaman yang terus berubah berkelanjutan. Lebih dari sekedar memikir dan membandingkannya sebagai satuan objek-objek yang bersifat statis. Kebudayaan adalah mengenal serta menyelami praktek kebudayaan dalam praktiknya adalah rangkaian proses pemaknaan.

MI/ABDILLAH M MARZUQI

TRIENAL SENI PATUNG INDONESIA: Wahyu Sentosa bersama 45 seniman lain berturut dalam perhelatan Trienal Seni Patung Indonesia pada 7-26 September 2017 di Galeri Nasional Indonesia. Pameran ini merupakan perhelatan yang ketiga kalinya, setelah digelar pada 2011 dan 2014.

Penari Disabilitas Dunia Unjuk Kebolehan GERAK mampu menyatukan mereka. Melalui gerak, segala batasan menjadi kabur. Tak ada lagi beda antara mereka yang normal dan mereka yang berkebutuhan khusus. Bahasa gerak ialah universal. Bahasa itu mampu melewati segala macam batasan, suku,

ras, agama, bahkan batasan bangsa dan negara. Semua perbedaan itu lenyap dan kabur dalam cahaya panggung. Tidak ada yang menyangsikan bahasa itu. Ketika delapan kursi roda didorong masuk panggung. Meski berada di atas kursi

roda, mereka tampak indah dan anggun dalam balutan kostum nuansa tradisional. Belum lagi ketika mereka menyanyi tiga lagu daerah, seperti lagu Kicir-Kicir dari Jakarta, Selayang Pandang dari Sumatra, dan Yamko Rambe dari Papua. Para penyandang

disabilitas itu bernyanyi. Itu menjadi bukti panggung telah menyatukan mereka. Para penyandang disabilitas dari YPAC Jakarta (Yayasan Pembinaan Anak Cacat) berkolaborasi dengan para penari dari EKI Dance Company. Mereka mempersembahkan

kombinasi antara menyanyi dan menari. Gerakan tari etnik khas Indonesia dipadu dengan suara cantik dari para penyandang disabilitas. Mereka menjadi salah satu penampil dalam The 2nd Indonesian Ballet Gala: An Inclusive Dance Event di di Teater

Jakarta Taman Ismail Marzuki pada 23 September 2017. Acara itu diselenggarakan British Council Indonesia, Kedutaan Besar Australia, dan Institut Prancis, dan Ballet ID. Mereka berada dalam satu panggung dengan para penari profesional lain. Setidaknya terdapat tujuh koreo yang ditampilkan pada malam itu, yakni Cloud Passade oleh CANdoDANCE Indonesia, La Fille de L`Air oleh Magali Saby, Spartacus Pas De Deux oleh Queensland Ballet, Studies for C oleh Candoco Dance Company, La Bayadere Pas de Deux oleh Universal Ballet, Remember When oleh Marc Brew, dan Black Swan Pas De Deux From Swan Lake oleh Queensland Ballet. Pertunjukan itu lalu diakhiri dengan curtain fall dengan iringan lagu Rayuan Pulau Kelapa yang diaransemen Addie MS.

Kolaborasi

MI/ABDILLAH M MARZUQI

KOLABORASI TARI DAN NYANYI: Para penyandang disabilitas dari YPAC Jakarta berkolaborasi dengan para penari dari EKI Dance Company menjadi salah satu penampil dalam The 2nd Indonesian Ballet Gala: An Inclusive Dance Event di di Teater Jakarta Taman Ismail Marzuki pada 23 September 2017.

Pendiri: Drs. H. Teuku Yousli Syah MSi (Alm) Direktur Utama: Lestari Moerdijat Direktur Pemberitaan/Penanggung Jawab: Usman Kansong Deputi Direktur Pemberitaan: Gaudensius Suhardi Direktur Pengembangan Bisnis: Shanty Nurpatria Direktur Keuangan dan Administrasi: Firdaus Dayat Dewan Redaksi Media Group: Bambang Eka Wijaya, Djadjat Sudradjat, Elman Saragih, Gaudensius Suhardi, Laurens Tato, Lestari Moerdijat, Rahni Lowhur Schad, Saur Hutabarat (Ketua), Suryopratomo, Usman Kansong Redaktur Senior: Djadjat Sudradjat, Elman Saragih, Laurens Tato Kepala Divisi Pemberitaan: Teguh Nirwahyudi Kepala Divisi Content Enrichment: Ade Alawi Kepala Divisi Artistik & Foto: Hariyanto Asisten Kepala Divisi Pemberitaan: Haryo Prasetyo, Jaka Budisantosa, Mochamad Anwar Surahman, Ono Sarwono, Rosmery C. Sihombing, Sabam Sinaga, Victor JP Nababan Kepala Sekretariat Redaksi: Sadyo Kristiarto Redaktur: Adiyanto, Agus Mulyawan, Agus Triwibowo, Agus Wahyu Kristianto, Ahmad Punto, Anton Kustedja, Aries Wijaksena, Basuki Eka P, Bintang Krisanti, Cri Qanon Ria Dewi, Denny Parsaulian Sinaga, Eko Rahmawanto, Eko Suprihatno, Henri Salomo, Ida Farida, Iis Zatnika, Irana Shalindra, M. Soleh, Mathias S. Brahmana, Mirza Andreas, Patna Budi Utami, Soelistijono, Sitria Hamid, Widhoroso, Windy Dyah Indriantari

Staf Redaksi: Abdillah M. Marzuqi, Adam Dwi Putra, Adhi M Daryono, Agung Wibowo, Ahmad Maulana, Akhmad Mustain, Anata Syah Fitri, Andhika Prasetyo, Arief Hulwan Muzayyin, Asni Harismi, Astri Novaria, Budi Ernanto, Cornelius Eko, Christian Dior Simbolon, Deri Dahuri, Dero Iqbal Mahendra, Dwi Tupani Gunarwati, Dzulfikri, Emir Chairullah, Eni Kartinah, Fario Untung, Fathia Nurul Haq, Fetry Wuryasti, Gabriela Jessica Restiana Sihite, Gana Buana, Ghani Nurcahyadi, Golda Eksa, Haufan H. Salengke, Hera Khaerani, Heryadi, Hillarius U. Gani, Iqbal Musyaffa, Irene Harty, Irvan Sihombing, Iwan Kurniawan, Jonggi Pangihutan M, Maggie Nuansa Mahardika, Mohamad Irfan, Muhamad Fauzi, Nur Aivanni Fatimah, Nurtjahyadi, Panca Syurkani, Permana Pandega Jaya, Puput Mutiara, Putri Anisa Yulianti, Raja Suhud V.H.M, Ramdani, Retno Hemawati, Richaldo Yoelianus Hariandja, Rommy Pujianto, Rudy Polycarpus, Selamat Saragih, Sidik Pramono, Siswantini Suryandari, Siti Retno Wulandari, Sugeng Sumariyadi, Sulaiman Basri, Sumaryanto, Susanto, Syarief Oebaidillah, Tesa Oktiana Surbakti, Thalatie Yani, Thomas Harming Suwarta, Usman Iskandar, Wisnu AS, Zubaedah Hanum Biro Redaksi: Dede Susianti (Bogor); Eriez M. Rizal (Bandung); Kisar Rajagukguk (Depok); Firman Saragih (Karawang); Sumantri Handoyo (Tangerang); Yusuf Riaman (NTB); Baharman (Palembang); Haryanto (Semarang); Widjajadi (Solo); Faishol Taselan (Surabaya) DIVISI TABLOID, MAJALAH, DAN BUKU (PUBLISHING) Kepala Divisi: Budiana Indrastuti Asisten Kepala Divisi: Tjahyo Utomo Redaktur: Sri Purwandhari CONTENT ENRICHMENT Periset: Heru Prasetyo (Redaktur), Desi Yasmini S,

Gurit Adi Suryo, Dhika Kusuma Winata, Zico Rizki Bahasa: Dony Tjiptonugroho (Redaktur), Adang Iskandar, Henry Bachtiar, Meirisa Isnaeni, Ridha Kusuma Perdana, Riko Alfonso, Suprianto ARTISTIK Asisten Kepala Divisi: Rio Okto Waas Redaktur: Annette Natalia, Budi Setyo Widodo, Donatus Ola Pereda, Gatot Purnomo, Gugun Permana, Marjuki, Ruddy Pata Areadi Staf Artistik: Ami Luhur, Ananto Prabowo, Aria Mada, Bayu Wicaksono, Briyan Bodo Hendro, Catherine Siahaan, Dedy, Dharma Soleh, Duta Amarta, Fauzi Zulkarnaen, Haris Imron Armani, Haryadi, Marionsandez G, Muhamad Nasir, Muhamad Yunus, Nana Sutisna, Nehemia Nosevy Kristanto, Novi Hernando, Novin Herdian, Nurkania Ismono, Nurul Arohmat, Pamungkas Bayu Aji, Reza Fitarza Z, Rio Thaba Pratama Burhan, Riri Puspa Destianty, Rugadi Tjahjono, Seno Aditya, Swielida Angraita, Tampan Destawan, Tutik Sunarsih Olah Foto: Andi Nursandi, Sutarman PENGEMBANGAN BISNIS Kepala Divisi Marketing Communication: Fitriana Saiful Bachri Kepala Divisi Iklan: Gustaf Bernhard R Asisten Kepala Divisi Iklan: Wendy Rizanto Perwakilan Bandung: Sulaeman Gojali (022) 4210500; Surabaya: (031) 5667359; Yogyakarta: Andi Yudhanto (0274) 523167. KORESPONDEN Jawa Barat: Benny Bastiandy, SE (Cianjur/Sukabumi), Budi Mulia Setiawan, Depi Gunawan (Bandung), Nurul Hidayah (Cirebon), Reza Sunarya (Purwakarta), Setyabudi Kansil (Cianjur), Kristiadi (Tasikmalaya),

Dalam panggung itu pula, tidak hanya ada penari penyandang disabilitas, tetapi juga beberapa koreografer. Daniel Daw, penari Candoco Dance Company, Inggris, yang menderita cerebral palsy. Magali Saby, penari dari Prancis yang

Banten: Deni Aryanto (Tangerang Selatan) Jawa Tengah: Akhmad Safuan (Pekalongan), Djoko Sardjono (Klaten), Ferdinand (Solo), Liliek Dharmawan (Purwokerto), Tosiani S (Temanggung), Supardji Rasban (Brebes), Yogyakarta: Agus Utantoro, Ardi Teristi Hardi, Furqon Ulya Himawan, Jawa Timur: Abdus Syukur (Pasuruan), Bagus Suryo Nugroho (Malang), Edy Saputra (Blitar), Heri Susetyo (Sidoarjo), Khoirul Hamdani (Banyuwangi), Muhammad Ahmad Yakub (Bojonegoro), Muhammad Ghozi (Madura), Sunarwoto (Madiun) Aceh: Amiruddin Abdullah (Pidie), Hendra Saputra (Banda Aceh), Sumatra Utara: Januari Hutabarat (Taput), Puji Santoso, Yennizar (Medan), Sumatra Barat: Hendra Makmur, Yose Hendra (Padang), Riau: Bagus Himawan, Rudi Kurniawansyah (Pekanbaru), Kepri: Hendry Kremer (Batam), Bangka Belitung: Rendy Ferdiansyah (Pangkalpinang), Bengkulu: Marliansyah, Jambi: Solmi, Lampung: Ahmad Novriwan (Bandarlampung), Kalimantan Barat: ArisMunandar (Sungai Raya), Kalimantan Tengah: Surya Suryanti (Palangkaraya), Kalimantan Selatan: Denny Susanto (Banjarmasin), Kalimantan Timur: Syahrul Karim (Balikpapan), Sulawesi Utara: Voucke Lontaan (Manado), Sulawesi Tengah: M Taufan SP Bustan (Palu), Subandi Arya (Poso), Sulawesi Barat: Farhanuddin (Mejene), Sulawesi Tenggara: Abdul Halim Ahmad (Kendari), Sulawesi Selatan: Lina Herlina (Makassar), Bali: Arnoldus Dhae (Denpasar), Gede Ruta Suryana (Kuta), NTT: Alexander Paulus Taum (Lembata), Palce Amalo (Kupang), Maluku Utara: Burhanuddin Arsyad (Ternate), Maluku: Hamdi Jempot (Ambon),

harus bergantung dengan kursi rodanya. Begitu pun dengan Marc Brew dari Australia yang juga harus berada di atas kursi roda seusai mengalami kecelakaan. Selain itu, ada tarian La Fille De L’Air yang merupakan kolaborasi tari dari penari Indonesia yang terpilih lewat audisi dengan Magali Saby. CanDoDance, tarian yang melibatkan sejumlah penari tunarungu Indonesia. “Saya ingin semua tuli bisa menari. Tak hanya tuli. Bahkan untuk penyandang disabilitas lain,” terang Isro` Ayu Permata Sari yang kala itu bersama temannya Annisa Rahmania. Helatan ini menunjukkan mereka yang memiliki keterbatasan tidak memerlukan tatapan iba atau hal lainnya yang memandang sebelah mata mereka. Mereka sanggup dan bisa berkarya sama seperti penari pada umumnya. Yang lebih penting seperti yang diungkap oleh Marc Brew, bahwa keyakinan diri ialah kunci. Selain itu, keinginan dan hasrat untuk bisa pentas menari. (Abdillah M Marzuqi/M-2)

Papua: Marcelinus Kelen (Jayapura) Telepon Layanan Pembaca: (021) 5821303 Telepon Iklan: (021) 5812113, 5801480 Fax Iklan: (021) 5812107, 5812110 Fax Customer Service: (021) 5820476, Telepon Sirkulasi: (021) 5812095, Telepon Distribusi: (021) 5812077, Telepon Percetakan: (021) 5812086, Harga Langganan: Rp89.000 per bulan (Jabodetabek), di luar P. Jawa + ongkos kirim, No. Rekening Bank: a.n. PT Citra Media Nusa Purnama Bank Mandiri - Cab. Taman Kebon Jeruk: 117-009-500-9098; BCA - Cab. Sudirman: 035-3065014, Diterbitkan oleh: PT Citra Media Nusa Purnama, Jakarta, Alamat Redaksi/Tata Usaha/Iklan/Sirkulasi: Kompleks Delta Kedoya, Jl. Pilar Raya Kav. A-D, Kedoya Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat - 11520, Telepon: (021) 5812088 (Hunting), Fax: (021) 5812105 (Redaksi) e-mail: redaksi@mediaindonesia.com, Percetakan: Media Indonesia, Jakarta, ISSN: 0215-4935, Website: www.mediaindonesia. com, DALAM MELAKSANAKAN TUGAS JURNALISTIK, WARTAWAN MEDIA INDONESIA DILENGKAPI KARTU PERS DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA ATAU MEMINTA IMBALAN DENGAN ALASAN APA PUN


10

MINGGU, 24 SEPTEMBER 2017

DADANG ARI MURTONO

cerpenmi@mediaindonesia.com

U

NTUK ulang tahunnya yang ke-13, Srikanti mendapat sebuah lukisan dengan pigura kayu jati yang diukir dengan cermat oleh seorang tukang dari Jepara. Bapaknya, seorang pedagang barang pecah belah mendapat lukisan itu dari kawan lamanya, seorang pemasok yang bangkrut bukan karena insting bisnisnya buruk, melainkan lantaran kelakuan ugal-ugalan tiga anaknya yang terlahir dengan satu-satunya bakat untuk menghabiskan uang lebih cepat dari yang bisa didapat. Beberapa waktu sebelumnya, seperti bersepakat, tak kurang dari selusin penagih mendatangi rumah sang pemasok dengan setumpuk catatan hutang dan ancaman. Tak ada yang bisa diperbuat oleh laki-laki usia senja itu selain merelakan harta yang ia kumpulkan bertahun-tahun ludes sekejap mata. Salah satu dari sedikit barang yang berhasil selamat dari penyitaan brutal-brutalan itu adalah lukisan matahari terbit di sebuah pantai, dengan karang yang menjulang tinggi di sisi kanan, dan rimba raya hijau di sebelah kiri. Pasir putih membentang di latar depan, dengan latar belakang air biru dan sirip seekor paus raksasa, dan perahu yang oleng yang menampung seorang anak kecil. Dan tentu saja, pusat dari semua itu adalah mentari yang malu-malu menyemburkan sinarnya. Merah seperti neraka. “Harta turun temurun,” ujar si pemasok lesu. “Catnya tampak pudar,” tukas bapak Srikanti dengan lagak seperti pecinta lukisan sejati. “Tapi kau bisa merasakan energinya. Dan lebih dari itu, usia lukisan begitu tua, bahkan lebih tua dari bapakku. Konon, lukisan ini tinggalan tentara kolonial Belanda. Aku tak tahu persisnya bagaimana bisa lukisan ini sampai ke keluarga besar kami. Ia seperti datang begitu saja.” Dan begitulah lukisan itu berpindah tangan, dengan harga yang kebacut murahnya, tepat sehari sebelum hari ulang tahun Srikanti. “Tapi aku ingin ponsel android baru,” teriak Srikanti. Lukisan itu digantung di dinding kamar Srikanti yang didominasi warna merah jambu sehingga menciptakan komposisi yang tak lazim, bersebelahan dengan poster besar Lee Min Ho dan sejumlah artis Korea yang rawan membuat lidah keseleo untuk mengeja nama mereka. Srikanti, sebagai wujud protes atas hadiah yang merusak kedamaian mata itu awalnya menolak memasuki kamarnya. Ia merengek. Namun orangtuanya, yang insting pedagangnya membuat mereka kelewat cermat dan hemat hingga lebih pantas disebut pelit, bergeming. Menjelang pukul 10 malam, mereka lenggang kangkung

ONO SARWONO

sarwono@mediaindonesia.com

S

EORANG anggota DPR, dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di gedung parlemen baru-baru ini, memprotes sikap komisioner lembaga antirasywah yang dinilai tidak tahu etika. Sang wakil rakyat itu menghendaki setiap komisioner kalau bicara seharusnya diawali dengan menyebut anggota DPR ‘Yang Terhormat’. Sebelumnya, ketika menjawab pertanyaan dewan, tidak ada satu pun dari lima komisioner yang mengawali pernyataan dengan kata sanjungan yang dibanggakan anggota DPR tersebut. Sebutan ‘Yang Terhormat’ memang seperti sudah melekat atau menjadi protokoler baku bagi siapa saja yang berbicara dengan anggota DPR dalam acara resmi. Akan tetapi, apakah sebutan itu sesungguhnya sudah benar-benar pas bila ditilik dari sepak terjang anggota dewan selama ini?

Mengabdi di Maespati Secara naluri, setiap insan ingin dihormati. Namun, tidak semua butuh disebut ‘yang terhormat’. Itu disebabkan ia tahu diri, tahu malu, berani mengukur diri, introspeksi sehingga sebutan tersebut justru membebani. Dalam konteks itu, ada kisah wayang yang menceritakan seorang tokoh yang selama hidupnya emoh

CERPEN

Hadiah Ulang Tahun memasuki kamar tidur mereka yang besar dengan ranjang megah, meninggalkan Srikanti sendirian di ruang tengah. Tak sampai setengah jam kemudian, merinding oleh keheningan yang asing, Srikanti luluh dan beringsut ke kamarnya, mencari kehangatan dari kasur dan selimutnya. Kemarahan bercampur kekecewaannya kembali mengelunjak begitu matanya menatap warna-warna kontras dalam lukisan tersebut. Srikanti mendekat, mengusap permukaannya yang kasar, dan secara reflek menancapkan kuku-kukunya yang tajam ke permukaan kanvas. Ia meringis ketika mendapati secabik cat menelusup ke dalam kukunya. Biru laut dan hitam sirip paus raksasa. Perahu di sana tampak bergerak lembut dan ombak kecil menghempas. Srikanti mengira ia tengah berhalusinasi. Ia mengerjapngerjapkan matanya. Ia membeliak dan menatap lebih cermat. Dan di sanalah, terlihat jelas, mulut si anak di atas perahu komatkamit, seakan hendak mengucap sesuatu kepada Srikanti. Gadis menjelang akil baligh itu nyaris berteriak. Namun suaranya tertelan begitu sampai di ujung lidah. Ia menutup mulutnya dengan kedua telapak tangan. Tubuhnya undur ke belakang, lalu terantuk tepi ranjang dan jatuh terduduk di atas kasur. Ia merasa angin beraroma garam berembus pelan,membawa udara panas memenuhi kamar itu. Srikanti gerah. Dan tiba-tiba, ia merasa tubuhnya begitu ringan. Bocah laki-laki dalam perahu itu ternyata hanya mengenakan celana hijau selutut serta kaus oblong tanpa gambar atau tulisan. Ia melongokkan kepala ke arah Srikanti. Semakin lama semakin jelas kalau kepalanya menonjol di permukaan kanvas, lalu lepas dari bidang dua dimensi tersebut. Dan pada akhirnya, kepala itu benar-benar nongol, sejangkauan dari jarak yang bisa dicapai dari juluran tangan Srikanti. “Ke sinilah,” ujarnya dengan suara sehalus deru kipas angin.

bersinggungan dengan kebutuhan untuk dihormati. Bahkan, karena selalu sadar akan kekurangan yang ada pada dirinya, ia malah tidak ingin dilihat atau diketahui khalayak. Namun, di balik itu, ia sangat berjasa bagi bangsa dan negaranya. Tokoh kontroversial itu bernama Sukrasana. Ia putra bungsu Resi Suwandagni-Dewi Darini di Dusun Argasekar yang masuk wilayah Negara Maespati. Sukrasana memiliki kakak kandung bernama Bambang Sumantri. Dalam kesederhanaan, keluarga itu hidup bahagia dan sejahtera. Dari sisi fisik, meski kakak beradik, antara Sukrasana dan Sumatri jauh berbeda. Sukrasana kerdil dan berwajah setengah raksasa. Sebaliknya, Sumantri normal dan bermuka tampan. Namun, dalam hal olah kepribadian Sukrasana lebih unggul daripada sang kakak. Sejak kecil, keduanya dididik laku prihatin oleh bapak mereka sendiri. Baik dalam hal sprititual maupun kanuragan atau olah kesaktian. Seiring dengan berjalannya waktu, mereka tumbuh menjadi pemuda cerdas dan sakti. Menjadi kesatria pilih tandhing (kompetitif). Menurut sanggit dalang, ketika merasa sudah cukup bekal, Sumantri dan Sukrasana ingin mengabdi kepada negara yang saat itu dipimpin Prabu Arjunasasrabahu. Mereka lalu meminta izin dan restu orangtua untuk maksud mulia tersebut. Jamadagni mendukungnya dengan

Srikanti bangkit, seperti berada dalam kuasa lain yang tak terjelaskan. Lalu mendekat dan menjulurkan tangan, meraih tangan bocah laki-laki yang ternyata juga sudah terulur ke arahnya. Dengan gerakan anggun, ikan paus dalam lukisan itu bergerak, menyembulkan kepalanya yang tak terkira besarnya, menggoyang perahu dan mengakibatkan riak ombak dan menimbulkan desir keras. “Naiklah,” kata bocah lakilaki. Dan seperti tersihir, Srikanti menurutinya. Ikan paus itu menyambutnya dengan menciptakan air mancur dari lubang di atas tubuhnya, mengguyur Srikanti dengan kesejukan yang belum pernah ia rasakan. “Ia baik,” bocah laki-laki itu menambahkan. “Kau tak perlu takut. Tak ada bahaya di sini.” Begitu Srikanti menginjak lantai perahu yang basah dan licin, ikan paus tersebut, dengan gerakan

akrobatik yang sukar dipercaya, melompat ke atas, membentuk setengah lingkaran melewati perahu itu, dan mencebur tepat di sisi seberang. Hempasan air yang sedemikian keras, anehnya, tak membuat perahu itu terbalik. Perahu itu hanya bergoyang pelan. Lebih disebabkan reflek dan bukan ketakutan, Srikanti menjerit. “Jangan keras-keras, nanti orangtuamu bangun,” kata bocah laki-laki itu. Jika orangtuanya bangun, pikir Srikanti, maka itu pasti karena suara deburan air, dan bukan karena jeritannya. Namun ia tidak berkata apa-apa. Ia terlalu terpesona dengan pengalaman ajaib yang ia alami. Angin bertiup lebih keras di sana, menggerai rambut Srikanti, memberati lembar-lembar hitam itu dengan garam dan cairan. Sinar mentari pagi yang hangat mengikis kantuknya, dan sebentar kemudian, ia merasakan haus serta lapar yang tak terkira

PIGURA

Yang Terhormat Sukrasana pesan agar senantiasa menjaga diri dan menjunjung tinggi nilai-nilai kesatria. Walaupun sama-sama mengabdi, Sukrasana tidak tampil secara terbuka. Ia hanya ingin berada di belakang sang kakak. Oleh karenanya, ia meminta Sumantri agar jangan ada yang mengetahui dirinya. Apa pun nanti yang ia persembahkan hanya boleh diketahui bahwa itu perjuangan Sumantri. Sumantri menerima permintaan adiknya. Ia memang sangat sayang kepada adiknya dan sebaliknya, ia mengerti bahwa sang adik juga begitu sayangnya pula pada dirinya. Maka, keduanya ibarat sebuah tim yang bertekad menyumbangkan jiwa raga mereka bagi negara. Berangkatlah

keduanya ke Maespati. Mereka tidak berjalan beriringan. Sukrasana yang bisa terbang dan menghilang hanya membayangi sang kakak dari kejahuan. Ia seperti mengawal Sumantri hingga sampai tujuan.

Taman Sriwedari Setelah melewati berbagai seleksi berliku, akhirnya Sumantri mendapat kepercayaan Arjunasasrabahu. Ia diutus melamar putri kedhaton Negara Magada yang bernama Dewi Citrawati yang akan dipersunting sebagai permaisuri. Berangkatlah Sumantri menjadi duta raja. Pada saat bersamaan, ada seribu raja yang juga melamar Citrawati. Salah satunya Prabu Darmawisesa dari Negeri Widarba. Bersama lebih dari 70 raja sekutunya, mereka didukung ribuan prajurit

meski beberapa jam sebelumnya ia telah mengganyang semangkuk soto Lamongan berikut satu gelas besar es teh. “Apa yang kau mau? Buah-buahan? Air kelapa?” bocah laki-laki itu menunjuk sisi rimba raya. “Atau kepiting bakar? Dan ada sumber air tawar segar juga di sana,” dan ia melemparkan pandangannya pada sisi karang tinggi. Malam itu, mereka melabuhkan perahu di tepi karang, berburu kepiting dan membakarnya dan berpesta semalam suntuk. Kekenyangan dan kecapekan, Srikanti jatuh tertidur dan ketika terbangun keesokan paginya, ia mengira apa yang dialaminya adalah mimpi belaka. Srikanti mendapati dirinya telah berganti baju dan baju yang ia kenakan semalam teronggok di sudut kamar, basah dan asin. Dan lukisan itu sepersis ketika pertama tiba. Srikanti menghabiskan hari dalam kebingungan yang begitu besar hingga ia membisu seribu bahasa; ragu-ragu antara menceritakan apa yang dialaminya semalam atau tidak. Orangtuanya mengira kelinglungannya bagian dari bentuk protesnya. Srikanti, pada akhirnya, memutuskan untuk memastikan bahwa apa yang dialaminya bukanlah mimpi sebelum menceritakan hal itu kepada orangtuanya. Menjelang sore, ia masuk ke dalam kamarnya, memanggilmanggil bocah laki-laki dalam lukisan. Namun bocah itu bergeming. Warna merah masih menyemburat dari gambar mentari yang muncul malu-malu dari batas cakrawala, dan rimba raya masih sehijau sebelumnya, dan karang juga sekokoh kemarin. Srikanti kembali memanggil. Dan ia masih tak mendapat jawaban. “Barangkali itu memang mimpi,” gumamnya. Namun ia kembali ragu. Ia hampir keluar kamar ketika memutuskan untuk kembali mencoba memanggil si bocah. Ia beringsut lebih dekat ke lukisan tanpa tanda tangan senimannya tersebut, hingga ujung hidungnya nyaris bersintuhan dengan permukaan kanvas.

stand by di seluruh penjuru Istana Magada. Bila lamarannya ditampik, Darmawisesa berniat mengeksusinya lewat kekerasan. Hal ini membuat Raja Magada Prabu Citradarma dirundung kekhawatiran. Namun, mendengar ada utusan dari Prabu Arjunasasrabahu yang juga ikut melamar, Citradarma merasa mendapat pertolongan. Ia lalu meminta sang duta Maespati menghadapnya. Poinnya lamaran akan diterima bila berhasil mengusir seribu raja yang memiliki maksud sama. Maka Sumantri menemui rajaraja tersebut. Ia mengatakan ada sayembara dari raja bahwa barang siapa yang bisa mengalahkannya, lamarannya diterima. Terjadilah adu kesaktian. Di sinilah peran Sukrasana hadir tanpa bisa ditahui keberadaannya. Satu per satu dari seribu raja takluk. Dalam perjalanan memboyong Citrawati ke Maespati, muncul niat Sumantri menguji kesaktian Arjunasasrabahu. Sukrasana mengingatkan sekaligus menasihatinya agar mengurungankannya karena itu tidak baik. Namun, Sumantri tidak menggubrisnya hingga akhirnya ia hampir tewas di tangan Arjunasasrabahu yang bertiwikrama. Sumantri kemudian mendapat tugas berat lagi dari sang raja, yakni memindahkan Taman Sriwedari dari Kahyangan ke Maespati. Ini merupakan permintaan sang permaisuri.

Dari jarak yang begitu, ia bisa melihat bahwa sirip ikan paus itu tampak boncel, bekas cabikannya kemarin. Dan segera, gagasan itu menyergapnya. Bila kemarin si bocah nongol begitu ia mencakar lukisan aneh itu, maka mungkin cara yang sama bisa ia terapkan sekarang. Ia memeriksa kukukukunya dengan kecermatan seorang peneliti, dan setelah yakin akan kualitas senjata bawaan itu, ia menempelkannya pada permukaan kanvas, tepat pada warna biru laut. Kesepuluh kukukuku jari tangannya sekaligus. Dan dengan satu gerakan kasar nan keras, ia benamkan semuanya, lalu ia tarik ke bawah. Srikanti menjerit kalut ketika tangannya basah dan air meluap ke kamarnya. Perahu itu dengan segera terbawa arus dan turut terjun ke lantai, diikuti paus raksasa yang menggeliat-geliat buas, memorak porandakan meja dan ranjang, membentur dan meretakkan tembok. Ukuran paus itu berubah-ubah secara ajaib dan acak, kadang membesar dan mengecil sehingga--meski ketika masih bersemayam dalam lautan di dalam lukisan ia seakan lebih besar dari lapangan bola-selalu ada ruang yang tak terisi oleh tubuhnya di dalam kamar seluas 4 kali 5 meter itu. Si bocah tersungkur begitu perahu terbentur keramik, dan gelagapan seolah baru bangun dari tidur. “Apa yang terjadi?” bocah itu berteriak seraya mengerjapngerjapkan mata, rambutnya semrawut dan basah. Dan air semakin deras meluap, mengisi setiap ruang dalam kamar itu. Srikanti, di sudut kamar, meringkuk seperti bayi tikus, berlindung dari terpaan ekor paus dengan setengah tubuh tenggelam, menambah volume air dengan air matanya yang tak terbendung. Dan tak lama kemudian, mentari pagi beserta cakrawalanya, berikut karang dan rimba rayanya, turut terseret ke kamar itu. Tak ketinggalan pantai berikut pasir putihnya. Seperti ada semesta dari dimensi lain yang dipindahkan dengan cara yang sama sekali tidak elegan, menimbulkan kegemparan mengerikan. Dari luar, terdengar teriakan kedua orangtua Srikanti. Dadang Ari Murtono merupakan penulis yang suka travelling. Sejumlah bukunya sudah diterbitkan berjudul Wisata Buang Cinta (2013) dan Adakah Bagian dari Cinta yang belum Pernah Menyakitimu (2015). Buku puisinya berjudul Ludruk Kedua (2016).

Redaksi menerima kiriman naskah cerpen, ketik sebanyak 9.000 karakter, karya orisinal dan belum pernah diterbitkan di media massa lain. Kirim e-mail ke cerpenmi@mediaindonesia.com @Cerpen_MI

Sumantri merasa tidak mampu. Lagi-lagi adiknya datang membantu. Sukrasana ‘mendatangkan’ Taman Sriwedari ke Istana Maespati hanya dalam waktu kurang dari satu malam. Semua peran Sukrasana tidak diketahui siapa pun, bahkan oleh Arjunasasrabahu yang merupakan titisan Bathara Wisnu. Itulah yang memang ia kehendaki. Ia sejujurnya menghibahkan semua pengabdiannya untuk nama baik sang kakak. Tragisnya, Sukrasana sirna di tangan Sumantri. Itu gara-gara keberadaannya diketahui Citrawati saat menikmati Sriwedari. Ia dikira hantu yang akan mengganggu.

Secara otomatis Hikmah dari kisah itu ialah pengabdian dalam bisu. Sukrasana berjasa kepada negara tapi ia tidak ingin diketahui. Ia tidak bermimpi ada jabatan atau kedudukan dan kehormatan baginya. Sikap Sukrasana tersebut paradoks dengan anggota dewan yang ingin semua pihak yang berurusan dengan dewan harus menghormati mereka dengan menyebut ‘Yang Terhormat’. Idealnya, penghormatan itu tidak boleh dipaksakan atau dibakukan dalam urusan protokoler. Penghormatan itu muncul secara alamiah karena memang pantas dihormati. Maka, dalam hal ini, Sukrasana sesungguhnya sosok yang pantas mendapat sebutan ‘Yang Terhormat’. (M-4)


KHAZANAH

MINGGU, 24 SEPTEMBER 2017

11

PUISI

MUSTAFA ISMAIL Hikayat Kampung

Margonda

ayat-ayat yang bergelombang memecahmecah kaca jendela di tengah hiruk dan siulanmu di angkutan kota mengirim jalan setapak, rumah tua, juga sebuah meunasah yang kalah oleh suara azan dari telepon pintar dan denting gelas di warung kopi

apakah kau tidak pernah kangen pada pohonpohon? rok merah siapakah yang kau kibarkan sepanjang jalan seperti pertunjukan metador

kau terlalu tua untuk mengerti, katamu, tentang lorong-lorong yang makin panjang -- bukan di kota tempat kau terjebak menjadi kelelawar, tapi di sebuah bentangan bukit yang berundak-undak dengan palawija yang sedang tumbuh dan membiak setiap pagi, kita memandikan jempol kaki dan rambut beruban, membedaki bibir, menglipstikkan payudara dengan warnah merah saga juga membuat sebuah lubang di tengahnya tempat kita berpetak umpet waktu malam, setelah kota-kota kembali ke sarang. kau tidak pernah bisa menjawab satu pertanyaan: mengapa matamu selalu basah setiap mendengar ayat-ayat yang melengking di gang-gang ramai, seolah membunuh ritus-ritus dan riwayat kampung yang tak kunjung terang

FOTO-FOTO: MI/LILIEK DHARMAWAN

RUWAT AIR: Sebanyak 777 warga Desa Serang, Kecamatan Karangreja, Purbalingga, jawa Tengah (Jateng) mengikuti prosesi

ruwatan mata air Sikopyah yang berada di lereng timur Gunung Slamet, pada Kamis (21/9). Warga mengambil air dari mata air Sikopyah dengan membawa “lodong” atau bambu tempat air. Air tersebut disemayamkan beberapa hari untuk selanjutnya dibagikan kepada warga pada Sabtu (23/9) mendatang. Prosesi ini sebagai bagian dari konservasi mata air dan masuk dalam bagian Festival Gunung Slamet 2017.

kampung dan kota tak ada bedanya, katamu, dan kami selalu berdoa di sudut-sudut halaman karena lampu di kamar sering padam jurong-jurong lebih gelap dari pada yang kau duga tapi kami, ujarmu lagi, tetap terus berzikir kepada Yang Maha. Depok, 27 Mei 2017

Prosesi agar Mata Air

K

ABUT dingin masih terlihat menyelimuti pepohonan di lereng Gunung Slamet bagian timur, ketika lebih dari 700 warga Desa Serang, Kecamatan Karangreja, Purbalingga, Jawa Tengah (Jateng), memulai prosesi pengambilan air pada Kamis (21/9). Warga mengenakan baju adat Jawa baik yang perempuan maupun lakilaki. Perempuan mengenakan kain warna hijau serta merah, sedangkan laki-laki memakai pakaian serbahitam. Mereka berkumpul di depan masjid di Dusun Kaliurip. Setelah berdoa yang dipimpin dua sesepuh desa Kiai Samsuri dan Kiai Mad Yusro, ratusan warga memulai prosesi dengan berjalan kaki. Mereka berangkat sambil diiringi selawat berlanggam Jawa dengan alat musik rebana. Melewati perkebunan sayur dan perbukitan, penduduk Desa Serang menuju ke mata air Sikopyah yang berada di lereng Gunung Slamet. Jarak dari masjid desa ke mata air Sikopyah sekitar 2,5 kilometer (km). Saat berjalan menuju ke mata air Sikopyah, mereka diatur posisinya, laki-laki kemudian di belakangnya perempuan. Begitu seterusnya. Sebagian perempuan membawa sesaji, sapu lidi dan kendi, sedangkan lakilaki membawa tandu berisi tumpeng dan lauk-pauk. Membutuhkan waktu sekitar 30 menit untuk sampai ke lokasi mata air Sikopyah karena perjalanannya menaiki perbukitan. Sesampai di lokasi mata air, udaranya begitu sejuk. Lokasi mata air kini telah dibuatkan semacam gubuk kecil. Di sekeliling mata air pepohonan tua masih tetap tegak berdiri. Pepohonan tersebut dikeramatkan warga dan tidak boleh ditebang. Di lokasi mata air Sikopyah itulah, sesepuh desa kembali memimpin doa untuk pengambilan air. Begitu rampung, warga mengisi lodong atau bambu yang menjadi tempat air sepanjang 2 meter. Satu per satu lodong tersebut diisi dengan air dari mata air Sikopyah. Kalau pada saat berangkat, warga tidak membawa apa-apa, tetapi saat turun dari perbukitan,

mereka membawa lodong yang telah terisi air. Di sepanjang perjalanan, mereka lebih banyak diam karena tengah mengikuti prosesi. Sesampai di jalan raya, laki-laki dan perempuan berjajar membawa 777 lodong yang telah terisi air. Barisan paling depan adalah mereka yang membawa tumpeng dan mengikuti di belakangnya ratusan warga pembawa lodong. Akhir perjalanan prosesi pengambilan air Sikopyah berada di Balai Desa Serang. Bambu-bambu yang berisi air tersebut kemudian ‘disemayamkan’ di balai desa selama dua malam. Pada Sabtu (23/9), air di dalam lodong dibagi-bagikan kepada seluruh warga Desa Serang berbarengan dengan pergelaran budaya dalam Festival Gunung Slamet 2017.

Nama Sikopyah berasal dari kata kopyah dalam bahasa Jawa, artinya songkok atau kupluk Sesepuh desa, Kiai Samsuri, mengungkapkan tradisi pengambilan air di mata air Sikopyah sudah menjadi tradisi warga. “Mata air Sikopyah telah menjadi bagian sangat penting bagi warga khususnya di Desa Serang. Sebab, dari Sikopyah, air bersih mengalir sampai ke desa. Ritual pengambilan air ini mengingatkan kepada warga untuk tetap menjaga lingkungan khususnya mata air Sikopyah. Dengan warga menjaga lingkungan, mata air Sikopyah bakal terjaga. Itulah mengapa, meski saat sekarang memasuki musim kemarau, mata air Sikopyah tetap mengalirkan air,” jelas Samsuri. Ia mengungkapkan mata air yang bernama Sikopyah itu ada sejarahnya. Nama Sikopyah berasal dari kata kopyah dalam bahasa Jawa, artinya songkok atau kupluk. “Ada sesepuh desa sini namanya Mbah Mustofa mengambil air wudu di mata air lereng Gunung Slamet itu. Namun, ‘kopyah’-nya ketinggalan. Begitu kembali, ‘kopyah’ sudah tidak ada sehingga kemudian dinamakan Sikopyah. Sejak

kita terperosok di emperan, kegerahan di halte, gosong di trotoar, membayangkan daun-daun cherry dan akasia melambai-lambai dan kau tak henti bertanya dalam hati: apakah kau tidak kangen pohon-pohon yang tumbuh di perjalanan subuh dalam doa-doa panjang Depok, 26 Mei 2017

Blang Bintang - Penyair Hasbi Burman puisi-puisi romantik turun ke sawah-sawah membentuk benih-benih padi, kacang tanah, juga burung-burung yang gelisah. setiap pesawat-pesawat itu terbang rendah, kau menatap dengan mata nanar: anak-anak berlari ke jendela membayangkan jadi merpati

apakah kesunyian begitu abadi dan puisi begitu kuat menarikmu ke Peunayong berhikayat tentang Rex setiap rindu selalu ada alamatnya sendiri, begitu pula kau, yang tak henti mempuisikan angin dan dedaunan

saat itu juga, mata air dimanfaatkan warga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,” kata dia.

penyair, puisimu abadi di daun-daun laksa seperti pesawat yang selalu datang dan pergi mengusung baling-balingnya

Festival Gunung Slamet Ritual menjaga agar mata air Sikopyah tetap lestari terus dilakukan hingga sekarang. “Kalau dulu, warga yang melakukan ritual hanya sedikit. Namun, sudah tiga tahun terakhir, ritual pengambilan air di mata air Sikopyah diagendakan dalam Festival Gunung Slamet. Kami sangat senang karena warga akan semakin sadar pentingnya kelestarian lingkungan, terutama mata air Sikopyah yang merupakan sumber kehidupan warga,” ujar Samsuri. Kepala Desa Serang Sugito menambahkan, sebelum masuk agenda Festival Gunung Slamet, tradisi pengambilan air Sikopyah telah ada sejak dulu. Pengambilan air sebagai hal yang penting dalam rangka konservasi air dan lingkungan. “Kenapa saat sekarang semakin dibesarkan acaranya, tidak lain supaya generasi muda ikut ambil bagian dan sadar pentingnya kelestarian lingkungan. Pesan dari prosesi ini adalah bagaimana warga terutama anak muda mampu melanjutkan tradisi konservasi yang telah terbangun nyata sejak lama,” katanya. Sementara itu, Bupati Purbalingga Tasdi mengungkapkan sejatinya prosesi pengambilan air Sikopyah bukan sekadar ritual pengambilan air dan kemudian membagi-bagikan kepada warga. Ritual pengambilan air merupakan penanaman kepedulian terhadap alam. Kepedulian terhadap lingkungan agar tetap lestari tidak cukup hanya teori, tetapi harus diejawantahkan dalam keseharian. “Ritual ini bagian dari penanaman nilai-nilai kepedulian lingkungan, khususnya bagi anak-anak muda,” ungkap Bupati. Bupati berharap prosesi atau ritual pengambilan air di Sikopyah tak sekadar menjadi rutinitas semata, tetapi juga bagian dari upaya penyadaran secara terus-menerus kepada warga khususnya penduduk Desa Serang. Yang paling utama adalah menjaga supaya Sikopyah sebagai mata air tetap mengalir, bukan kemudian mengering, dan mengalirkan air mata. (M-2)

dan di sebuah ujung, di dekat terminal, kau membangun tebat dan kolam ikan dari air mata pejalan malam

juga tentang ratusan pesawat lalu lalang dan berhenti di kebun-kebun kosong mengangkut singkong dan kacang panjang

Tradisi pengambilan air di mata air Sikopyah sudah menjadi tradisi warga lereng Gunung Slamet. Ritual pengambilan air ini mengingatkan warga untuk tetap menjaga lingkungan khususnya mata air Sikopyah. lilik@mediaindonesia.com

di setiap lampu merah kau menemukan mata-mata bening bocah-bocah yang terbakar puisi-puisi gombal

sedangkan kau terperosok dalam bayangan tentang makam-makam tua tanpa nama yang membuatmu pernah terluka dan terpenjara

Tetap Lestari

LILIEK DHARMAWAN

lelaki-lelaki itu memburumu menyeruduk muleta seperti membayangkan sebuah nirwana, nun

Blang Bintang, Banda Aceh, 17 Mei 2017

Sahur bangunlah dengan segenap ruh menggenapkan zikir dalam riuh kentongan dan suara tadarus yang membelah kegelapan meunasah tak pernah diam, katamu, setiap waktu merekam suara guntur, petir, juga kulik elang yang sewaktu-waktu datang membawa kabar kepergian lalu orang-orang menyiapkan keranda dan memahat nisan dengan tangan terluka

Angsa Merah Aku hanya bisa membayangkan dari tepi jalan ini: sepasang angsa merah mengibas-ngibas sayap di sore basah mengapa angsa berubah merah? api unggun menyala malu-malu seperti mata perawan menatap ikan-ikan di kedalaman hulu mengapa langit berubah ungu?

hapuslah darah dari matamu cintaku, katamu, sambil menyeret waktu yang enggan bergerak, jam malam akan segera lindap bersama kampung-kampung yang senyap,

kau mengaduk-aduk tungku mengipas-ngipas api yang mati dari hilir ke hulu

tidurlah!

seperti angsa-angsa liar *) yang sempat memuja Mao lalu menghadapi takdir: terbakar!

ada yang bermain dadu di gunung ada yang berjudi di kota ada yang menjual ibu dan kampung

kau hanya bisa meratapi warna-warna setiap pagi dan senja dan tak mungkin bisa membunuhnya

kita merawat anak-anak yang tumbuh penuh aroma bangkai seorang tua menikmati senja di luar sana, sambil menghabiskan cerutu dan menyusun biji-biji puzle dengan kesadaran yang makin turun

angsa-angsa itu meronta-ronta seperti penari yang terluka bulu-bulunya tetap merah saga.

dan kau menyebutnya pahlawan! bangunlah dengan ruh penuh menutup seluruh buku yang menuliskan ketakutanmu, juga airmataku, dan membakarnya hingga jadi abu, kemudian larunglah ke laut, ke laut terjauh, ke seberang ingatan lalu kita habiskan sisa waktu di kanot bu untuk bekal zikir kita. Depok, 30 Mei 2017

Depok, 2016-2017 *) Angsa-angsa Liar adalah judul novel penulis China Jung Chang

Mustafa Ismail, lahir di Aceh pada 1971. Buku puisinya Tarian Cermin (2007 & 2012), Menggambar Pengantin (2013 & 2014) dan Tuhan, Kunang-Kunang & 45 Kesunyian (Agustus 2016). Buku cerpennya Cermin (2009) dan Lelaki yang Ditelan Gerimis (2017).

Redaksi menerima kiriman puisi orisinal dan belum pernah diterbitkan media massa lain. Kirim ke: puisi@mediaindonesia.com


MINGGU, 24 SEPTEMBER 2017

SELEBRITAS

CUSTOMER SERVICE:

(021) 5821303

PEMASANGAN IKLAN:

(021) 5812113 / 5801480

HALAMAN 12

WREGAS BHANUTEJA

Enggan Buat Film Politik SUTRADARA muda pemenang Festival Film Cannes 2016 Wregas Bhanuteja, 25, mengaku enggan untuk membuat film bertema politik karena dirinya merasa tidak dekat dengan bidang itu. “Saya tidak berminat buat film politik. Saya tidak dekat dengan film politik. Saya lebih ke psikologis,” ujar dia kepada Antara di Galeri Foto Jurnalistik Antara, Jakarta, Jumat (22/9). Mengenai nonton film bareng Pengkhianatan G-30-S/PKI yang disebut untuk mencegah tumbuh kembalinya ideologi komunis, ia enggan berkomentar. Ia mengatakan belum pernah menonton film karya Arifin C Noer itu dan mengaku tidak berminat untuk menontonnya. “Maaf saya tidak bisa berkomentar soal itu, saya soalnya bukan lahir di generasi itu. Saya tidak pernah dan tidak tertarik untuk menonton,” kata dia. Wregas meraih penghargaan di Cannes pada 2016 lalu lewat filmnya berjudul Prenjak. Film ini mengalahkan sembilan finalis yang terpilih dari 1.500 peserta. (H-1)

GRANDPRIX THOMRYES MARTH KADJA

Tidak Ada yang Istimewa

DOK MI/ATET DWI PRAMADIA

DOK. RISTEKDIKTI

Kesehariannya tidak berbeda dengan pemuda kebanyakan. Saat belajar mesti tetap serius. BAYU ANGGORO

anggoro@mediaindonesia.com

D

UNIA pendidikan Tanah Air patut berbangga atas prestasi Grandprix Thomryes Marth Kadja. Bagaimana tidak, pemuda berusia 24 tahun ini sudah berhasil menyandang titel doktor dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Jumat (22/9). Titel S-3 yang diperolehnya ini bermula ketika dirinya mengikuti kelas akselerasi di SMA Katolik Giovanny, Kupang. Dia berhasil menamatkan jenjang sekolah menengah atasnya pada usia 16 tahun. “Kalau SD-SMP seperti biasa. Hanya masuk SD-nya ketika usia lima tahun,” ujar anak guru SMA ini. Setamatnya di SMA, GP, sapaan akrabnya, langsung melanjutkan dengan berhasil masuk Jurusan Kimia Universitas Indonesia. Tak perlu waktu lama bagi dia karena bisa meraih gelar sarjananya itu dalam waktu 3,5 tahun. Setelah itu, dia pun langsung meneruskan ke jenjang S-2 dan S-3 di ITB melalui program beasiswa Pendidikan Magister menuju Dok-

tor untuk Sarjana Unggul (PMDSU) yang digagas Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi. Namun, di balik gemilangnya prestasi akademis, siapa sangka jika keseharian anak ajaib ini tidak ada yang istimewa. Aktivitas yang dijalaninya seperti biasa, sama dengan anak seumuran lainnya. Masa kecil GP dihabiskan di Desa Tarus, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur. Main bersama teman-temannya menyusuri sawah dan sungai menjadi santapan sehari-hari seusai pulang sekolah di siang hari. “Main ke pantai juga,” ucap GP. Bersama sejumlah temannya di SD Manumuti di Desa Tarus, dia sering mencari ikan sehabis pulang sekolah. Terlebih, di samping rumahnya terdapat kali yang menggoda hasrat dia bersama teman-teman kecilnya. Memasuki usia SMP dan SMA, perjalanan baru pun dilaluinya. Dia harus menempuh jarak 15 kilometer untuk tiba di sekolahnya itu. Setiap hari, bangun pagi tak pernah dilewatkannya agar tidak terlambat masuk sekolah. “Bangun pukul 05.00 agar tidak terlambat ke sekolah karena kan naik angkot,” ujarnya.

Berkelahi Masa-masa remaja ini pun dilaluinya dengan penuh keceriaan.

“Kaki kiri pernah retak karena main bola, sampai harus izin sekolah sebulan,” ujarnya seraya mengaku pernah berkelahi hingga berdarah-darah. Bermain gim konsol, sepak bola, hingga berkelahi tak jarang dia rasakan bersama teman-temannya. “Kaki kiri pernah retak karena main bola, sampai harus izin sekolah sebulan,” ujarnya seraya mengaku pernah berkelahi hingga berdarah-darah. Saat memasuki proses pendidikan di Jurusan Kimia Universitas Indonesia, GP mengaku tidak menghabiskan waktunya hanya untuk belajar. Meski berhasil menuntaskannya saat masih berusia 19 tahun, GP tetap memiliki banyak waktu untuk bermain bersama kawan-kawan barunya di Jakarta. GP mengaku sangat meluangkan waktunya untuk mencari hiburan seperti menonton film, makan di kafe, hingga karaoke untuk menyalurkan hobi menyanyinya. “Intinya ya sama saja. Cuma kalau saat belajar, ya harus serius,”

kata dia. Bahkan, sebagai anak muda yang sama pada umumnya, GP pun tidak mampu menolak rasa sukanya terhadap lawan jenis. Diakuinya, rasa itu sudah muncul sejak dirinya menginjak masa remaja di SMP. “Kalau dulu masih malu untuk mengungkapkan. Sekarang setelah kuliah, baru berani,” kelakar pemuda yang sudah memiliki kekasih ini. Namun, meski tidak meninggalkan waktu untuk bersenangsenang, dia tidak lupa akan nasihat orangtuanya. Ayah dan ibu meminta GP tetap serius dan fokus di saat waktu belajar. “Jadi kalau waktunya main, ya main. Kalau di waktunya belajar, kita harus serius dan fokus,” ujarnya. Menjalankan nasihat orangtuanya memang tidak mudah, terlebih saat ia tinggal di kota besar selama menempuh bangku perkuliahan. Godaan untuk lalai terhadap pelajaran kerap menghantui GP. Beruntung, dia memiliki lingkungan yang positif yang mendukung agar tetap serius belajar. Dia mengaku sering termotivasi oleh dua temannya yang berhasil mencapai prestasi akademis. “Saya punya teman dekat ketika S-1. Aby juara OSN Pertamina 2010, Ilham juara OSN Pertamina 2011. Saya enggak ingin kalah. Akhirnya (OSN Pertamina) 2012 saya yang juara,” kenangnya. (H-1)

SITI NURBAYA

Nyanyi Campur Sari MESKI baru saja mempelajari lagu campur sari, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya nekat menyanyi di depan sekitar 3.000 warga Kabupaten Pemalang. Bersama dengan Menhub Budi Karya dan penyanyi Didi Kempot, Siti, 61, menyanyikan beberapa lagu di antaranya Stasiun Balapan dan Sewu Kuto. “Saya baru belajar sama Mas Didi,” ujar Siti, di lokasi wisata Bale Gandrung, kemarin. Siti mengatakan sangat senang bisa hadir dan menghibur masyarakat. Selain mengedukasi dan sosialisasi program kerja, ia menjadi lebih bisa mendekatkan diri pada masyarakat. “Ini pakai sontekan enggak apa-apa, ya, liriknya,” ujar Siti ke p a d a w a r g a yang disambut tepuk tangan meriah. Penyanyi Didi Kempot yang hadir saat itu mengatakan sangat senang dengan antusiame Siti belajar campur sari untuk menghibur warga. Ia berharap kedekatan antara pemerintah dan warga akan semakin baik. (Pro/H-1) ANTARA

ONLINE

Dua Festival Resmi Dibuka di Palu

5 Pertanda Gula Darah Tinggi

PEKAN Budaya Indonesia III dan Pesona Palu Nomoni II 2017 resmi dibuka Jumat (22/9) malam. Acara itu dibuka Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid, di Anjungan Palu Nomoni, Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng). (Humaniora)

KADAR gula darah yang terlalu tinggi dapat menyebabkan penyakit diabetes. Namun, sayangnya tak banyak yang menyadari terkena penyakit tersebut karena gejala yang tersamar. Berikut beberapa gejala diabetes yang perlu Anda perhatikan dan sering membuat para penderitanya terkecoh. Pertama, buang air kecil (BAK) tanpa henti. Ketika glukosa dalam aliran darah terlalu banyak, ginjal akan terus mengeluarkan gula tersebut melalui urine. Akibatnya, penderita akan BAK lebih sering. Kedua, kelelahan. Kelelahan adalah efek samping dari dehidrasi, yang merupakan imbas dari terlalu sering BAK. Ketiga, penglihatan kabur. Ketika kadar gula darah naik, cairan akan merembes ke bagian lensa mata bernama makula yang berfungsi untuk menajamkan penglihatan.

500 Ribu Masker Disiapkan Antisipasi Abu Gunung Agung BNPB menyiapkan sekitar 500 ribu masker yang diberikan kepada masyarakat rawan bencana apabila Gunung Agung erupsi. (Nusantara)

Lima Entitas telah Dipanggil SATUAN Tugas Waspada Investasi menghentikan usaha penghimpunan dana masyarakat dan pengelolaan investasi ilegal yang dilakukan lima entitas. Penghentian terpaksa dilakukan karena tidak memiliki izin serta tawaran investasinya berpotensi merugikan masyarakat. (Ekonomi)

Ronaldo, Messi, Neymar Kandidat Pemain Terbaik FIFA RONALDO, yang mengincar penghargaan itu untuk tahun kedua, memainkan peranan kunci bagi Real Madrid dalam memboyong trofi Liga Champions dan La Liga tahun ini. (Olahraga)

THINKSTOCK

Akibatnya, bagian tersebut pun akan membengkak dan mengubah ketajaman lensa sehingga tak bisa fokus dengan baik. Keempat, gusi berdarah. Bakteri dari makanan manis yang tinggal dalam mulut dapat memperlambat penyembuhan dan merusak gusi. Bagian tersebut akan memerah, membengkak, dan mudah berdarah saat disikat atau dibersihkan. Terakhir, bercak di kulit. Kadar gula darah yang terlalu tinggi dapat merusak pembuluh darah, termasuk yang terletak di bawah kulit. Kerusakan tersebut dapat menyebabkan kulit berwarna cokelat kemerahan, terutama pada bagian kaki bawah, ketiak, dan leher. (MTVN/H-1)

UANG MUKA MULAI DARI

1%

LEBIH DARI

LEBIH DARI

750

KPR MULAI DARI

5%

200

PROYEK PROPERTI

DEVELOPER TERKEMUKA

FREE ENTRANCE TICKET SPECIAL ARTIST PERFOMANCES

NUSANTARA PARADE

TALKSHOW

PRODUCT PRESENTATION

HOME BAND AND

Smart Indonesia Initiatives Conference Come and acquire knowledge at the world's leading event for Cities

Smart Mobility and Logistics Smart Economic

Smart Environments

Smart Industry

Smart Government

Smart Infrastructure

Smart Security and Safety fety

Smart Health

Smart Energy

Conference Registration at indonesiafuturecity.com m PAMERAN PROPERTI TERKINI DENGAN PENAWARAN MENARIK Organized by:

Media Partner:

SPECIAL SPEC PEC CIA CI AL ARTIST AL ARTIST ART IS ST PERFORMANCE PE PERFOR PERFO RMANCE RMANC RMAN R MA

NEONA

ABDUL & THE COFFEE THEORY

MICKY AFI


MINGGU, 24 SEPTEMBER 2017

HALAMAN 13

HLM 19 Jalan-Jalan di Museum

HLM 20 Aksi Dua Galahad

HLM 21 Jepang dengan Sentuhan Prancis

GAYA URBAN

Berkebun Supermini Seni menata tanaman di dalam media kaca kini tren di kalangan urban. Manfaatnya dirasakan mulai dari alternatif penghijauan, dekorasi rumah hingga penghilang stress. FARIO UNTUNG TANU

fario@mediaindonesia.com

Terarium juga dapat menjadi hobi yang menghilangkan stres.

D Perlengkapan dan peralatan:

Sekop Sprayer Kerikil Bebatuan Arang Lapisan tanah

ENGAN hati-hati wadah bertutup berbahan kaca itu diisi dengan lapisan tanah dan kerikil. Setelahnya, berbagai jenis tanaman hemat air atau kerap disebut juga tanaman ‘gurun’ dimasukkan dan ditata artistik. Belum cukup semarak, ke dalam ‘stoples’ futuristis itu masih ditambah lagi bintang laut, boneka lain, hingga batu beraneka warna sebagai hiasan. Maka karya yang tercipta ibarat kebun mini yang supercantik. Apalagi, pengerjaannya memang mirip orang berkebun yang menggunakan sekop walau kecil. Itulah hobi membuat terarium yang sedang tren di kalangan urban. Kelas belajar membuat seni tanaman dalam wadah kaca bertutup itu pun banyak digelar. Salah satu kelas yang cukup banyak peminat ialah yang mendatangkan pengajar dari Wakatu. Andrian Saputra, pendiri Wakatu, mengaku sudah menekuni terarium sejak 2015. “Awalnya memang cuma iseng-iseng karena kebetulan saya lulusan arsitek. Selain itu, saya suka berkebun. Namun, karena tidak memiliki lahannya, jadilah tercetus ide ini,” tutur Andrian kepada Media Indonesia, Selasa (19/9). Tidak hanya itu, terarium juga tidak memerlukan perawatan yang rumit. Penyiraman cukup dilakukan 13

minggu sekali sementara pemberian pupuk cair cukup tiap 24 minggu. Dengan perawatan yang sederhana tersebut, terarium umum dijadikan dekorasi ruangan. Bahkan kini juga menjadi dekorasi acara pernikahan, seperti yang terlihat di pernikahan Raisa dan Hamish Daud.

Alternatif penghijauan Pehobi yang kemudian menjadi pegiat terarium juga ada pada sosok Irene Natasha Kosasih. Ia mendirikan usaha bernama Terraflora yang menjual terarium dan menggelar kelas belajar. Di tangannya, terarium cantik menjadi bentuk baru untuk kado ulang tahun. Terarium yang ia buat beragam gaya dari yang semarak hingga yang simpel dengan satu jenis tanaman. Irene menilai hobi terarium memang cocok di perkotaan karena sebagai alternatif penghijauan. “Daerah perkotaan merupakan daerah yang identik dengan minimnya penghijauan. Jadi masyarakat ber-

FOTO-FOTO: DOK. TERRAFLORA

BELAJAR TERARIUM: Kelas belajar terarium yang diselenggarakan terraflora bisa diikuti hingga 30 orang.

usaha mencari-cari tempat untuk dapat menikmati pemandangan hijau yang jarang ditemui,” tutur Irene. Meski bertanam dengan pot kecil sudah lama dikenal, terarium dinilai tetap memiliki keunikan, terutama karena bentuk wadah kacanya yang cantik. “Banyak juga pecinta tanaman yang tertarik dengan tren terarium ini karena sudah bosan dengan penanaman di pot biasa. Terarium sendiri memberikan beberapa pilihan pot yang unik sehingga menarik perhatian banyak kalangan, dari yang muda sampai yang tua,” sambung Irene. Hal itu pula yang diakui Kezia Melinda. Perempuan berusia 21 tahun ini merupakan peserta kelas belajar Terraflora.

Meski tanaman yang digunakan tidak butuh banyak air, penyiraman dan pemberian pupuk tetap dilakukan 13-24 minggu sekali.

Perhatikan Sirkulasi Udara MENGENAI jenis tanaman, baik Andrian Sapurtra maupun Irene Natasha Kosasih menyebut berbagai jenis tanaman succulent (tanaman yang menyimpan air di batang). Tanaman succulent juga kerap disamakan dengan kaktus. Namun, tanaman succulent sesungguhnya lebih luas dari kaktus. Selain kaktus, jenis tanaman succulent yang cocok untuk terarium adalah tanaman jenis Echeveria yang daunnya mirip dengan bunga mawar, ada Stonecrop yang berdaun kecil dan bergerombol mirip semak, tanaman Aloe yang daunnya tebal dan berduri, hingga jade plant yang batangnya cukup tinggi. Namun, Andrian dan Irene mengingatkan pehobi agar memperhatikan skala jumlah tanaman dengan wadah. Hal itu bukan hanya penting untuk estetika, melainkan juga untuk kelangsungan hidup tanaman itu sendiri. Tanaman yang terlalu banyak akan menghambat sirkulasi udara dalam wadah. (Rio/M-3)

Kiat Membuat dan Merawat Terarium

wadah yang sesuai 1 Pilih dengan nuansa rumah

sehingga dapat dijadikan dekorasi ruangan.

3

2

Siram tanaman setiap 13 minggu.

Perhatikan jumlah tanaman dengan besarnya wadah agar sirkulasi udara tetap terjaga.

4

Beri pupuk cair setiap 24 minggu.

5 Letakkan di bagian ruangan yang cukup terkena sinar matahari.

“Kalau saya bilang kegiatan ini juga lebih menarik karena jenis tanaman yang digunakan bisa lebih tahan lama juga ketimbang bunga biasa,” ujarnya. Tidak hanya itu, Kezia mengaku tertarik karena memang belum cukup familier dengan jenis-jenis tanaman succulent atau tanaman yang menyimpan air di batang. Dari dua kali mengikuti workshop, ia pun mengaku sudah cukup percaya diri membuat terarium. Andrian menambahkan terarium juga dapat menjadi hobi yang menghilangkan stres. Untuk tanamannya, ia percaya itu dapat mengurangi radiasi yang dikeluarkan gadget. (M-3)


14

MINGGU, 24 SEPTEMBER 2017

PESONA

Semangat Kebebasan Pejuang Prancis Setelah sembilan tahun tidak berperagaan tunggal, Eddy Betty menghadirkan koleksi yang terinpirasi oleh perjuangan seorang pahlawan perempuan di era Revolusi Prancis. M TAUFAN SP BUSTAN

m.taufan@mediaindonesia.com

K

FOTO-FOTO: MI/M TAUFAN SP BUSTAN

ESAN feminin, seksi, sekaligus tangguh dan edgy berpadu dalam busana berwarna hijau rancangan Eddy Betty. Busana itu sendiri seperti gaun dan bodysuit yang menjadi satu. Gaunnya terdiri dari elemen bustier berwarna hijau metalik lalu bagian roknya dipenuhi bulu. Sementara itu, kesan bodysuit muncul dari material berjaring yang menjadi celana dan menutupi pundak hingga lengan. Eddy pun melengkapi tampilan tangguh sang model dengan sepatu model oxford dan topi baret. Set busana itu pun menjadi perwujudan yang pas dari inspirasi yang Eddy tuturkan dalam konferensi media sebelum peragaan. “Saya terinspirasi oleh seorang pahlawan wanita Prancis yang memperjuangkan hak-hak kebebasan saat Revolusi Prancis,” tuturnya dalam acara yang berlangsung di Raffles Jakarta Hotel, Rabu (20/9). Berangkat dari inspirasi itu pula Eddy menyematkan ‘Liberte’ sebagai tajuk koleksi adibusana 2018 tersebut. Prancis memang bukan kota asing bagi Eddy. Desainer yang berkarier sejak 1996 ini sempat enam tahun menimba ilmu di kota mode tersebut. Pengalaman kehidupan pribadi itu pun yang dikatakan Eddy ikut dimasukkan sebagai inspirasi koleksi kali ini. Nostalgia sepertinya bukan menjadi milik Eddy sendiri. Sembilan tahun tidak berperagaan tunggal, koleksi kali ini pun menjadi nostalgia bagi para penggemar karyanya. Memang, seperti juga yang terlihat pada gaun hijau tersebut, ciri khas rancangan Eddy yang lekat dengan bustier tetap muncul dominan. “Bustier ibarat sripang-

gung, sang primadona,” tukas Eddy. Dia menyebutan, jika dahulu bustier hanya diperkenankan berada di dalam busana, olehnya sekarang ditampilkan terbalik. Pada beberapa busana, Eddy bahkan melangkah ke batas keseksian dengan menghadirkan bustier yang hampir transparan.

Bahan tidak biasa Soal gaya busana, Eddy tampak menjumput dari beragam masa. Maka ada gaun berpinggang sempit dengan rok menggembung yang populer di era 1950-an atau potongan ringkas ala kaum muda dekade 1960-an, hingga gaya ingar bingar semarak 1970-an. Eddy pun bermain beragam siluet, mulai pipih, lekat, hingga

Kesan feminin, seksi, sekaligus tangguh dan edgy berpadu dalam busana berwarna hijau rancangan Eddy Betty. longgar dan bertingkat. Salah satu contohnya ialah gaun fusia bertingkat dengan bagian atas yang seksi ala kamisol. Ia pun menerjemahkan kebebasan dalam penggunaan beragam bahan dan detail. Bahan-bahan feminin seperti brokat dipadukan dengan bulu hingga tassle. “Embellishment semacam bulu-bulu menjadi elemen mode yang dikemas rapi, rumit, halus, mendetail, dan membutuhkan keterampilan tangan yang mempuni,” ungkap perancang yang mengerjakan koleksinya dalam tiga bulan itu. Pada koleksi ini Eddy juga berani memanfaatkan bahan yang tidak lazim sebagai bahan baju untuk mengekspresikan kebebasannya, seperti ada penggunaan violette, yang sesungguhnya adalah cadar topi. “Saya sangat senang begitu, melawan arus,” aku Eddy. Alih-alih memanfaatkan bahan tipis untuk membuat selembar jubah yang berkesan ringan, Eddy menggunakan bahan kaku yang biasa digunakan kaum kelas menengah pada abad ke-18 sebagai bahan untuk tirai, jok, seprai, atau apron. “Namanya, Toile De Jouy, biasanya dalam warna tunggal biru, merah dadu, atau hitam yang bermotif khas gambar-gambar berulang dengan suasana piknik di tepi danau perdesaan,” pungkasnya. (M-3)


TRAVELISTA

MINGGU, 24 SEPTEMBER 2017

15

Jelajah Kaldera Toba Mari menjelajahi Geopark Kaldera Toba, jejak letusan gunung 800 ribu tahun lalu meninggalkan jejak panorama nan memesona.

Tanda batu bertulisan di Pusuk Buhit

Batu Kramat di Pusuk Buhit

Pemandangan Danau Toba dari kaki gunung Pusuk Buhit yang kerap menjadi lokasi swafoto.

FOTO-FOTO: DOK/ KENNORTON HUTASOIT

KENNORTON HUTASOIT

miweekend@mediaindonesia.com

S

ABTU sekitar pukul 06.00, pada penghujung Oktober, bus pariwisata tiba di kaki Gunung Pusut Buhit. Udara sejuk dan kicau burung menyambut, ketika menelusuri jalan menuju Pos Geopark Kaldera Toba. “Menakjubkan! Alangkah indahnya ciptaan Tuhan ini,” kata Pendeta Sampe Waruwu, rohaniwan yang mendampingi rombongan wistawan Paduan Suara Jericho HKBP Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Rombongan yang berjumlah 41 orang mulai bergerak dari jalan Desa Limbong menuju gunung Pusuk Buhit. Puncak tertinggi ini berada di Kecamatan Sianjur Mulamula, Kabupaten Samosir, Sumatra Utara, yang merupakan puncak Kaldera Toba. Kaldera Toba, pertemuan gunung, hamparan daratan, dan danau yang terbentuk dari letusan gunung api supervocano 74 ribu tahun lalu. Keindahan Kaldera Toba yang menakjubkan dapat dilihat dari puncak Gunung Pusuk Buhit. Selain menyuguhkan udara sejuk, Pusuk Buhit menyuguhkan pemandangan Danau Toba dari berbagai sisi.

Pusuk Buhit, puncak tertinggi Pusuk Buhit menyuguhkan udara sejuk bagi siapa pun yang mengunjunginya. Pusuk Buhit ialah puncak gunung tertinggi di kawasan Danau Toba dengan ketinggian sekitar 1.800 meter dari permukaan laut. Hamparan

REINHARD Nainggolan, 43, asyik memotret pemandangan hamparan Kaldera Toba di jalan berkelok pendakian Gunung Pusuk Buhit, Kabupaten Samosir, Sumatra Utara. Sesekali dia swafoto di lokasi-lokasi yang indah pemandangannya terutama yang terlihat Danau Toba dari ketinggian kaki Gunung Pusuk Buhit. Sabtu pagi, akhir Agustus, awan putih menyelimuti kaki Gunung Pusuk Buhit. Awan tipis yang bergerak memberi kesejukan pada pendaki. Awan tipis itu tak memupus keelokan danau dan tidak menyurutkan semangat Reinhard untuk mengoleksi foto sepanjang jalan. “Kampung kakek saya di Bakkara (Kabupaten Humbang Hasundutan), walaupun beda kabupaten, tidak jauh dari Pusuk Buhit ini. Namun, baru kali ini saya mendaki hingga ke Pusuk Buhit ini. Ternyata keindahan danau dari berbagai sisi begitu indah,” kata Reinhard, anggota komunitas PS Jericho HKBP Kebon Jeruk, Jakarta, akhir Agustus di Samosir. Maruli Simaibang, 49, ketua komunitas PS Jericho, juga tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan mengoleksi foto-foto di sepanjang pendakian. Kalau wisatawan asing yang lebih ilmiah biasanya mengoleksi foto situs geologi hasil pembentukan muka bumi puluhan ribu tahun silam, wisatawan domestik seperti Simaibang mengoleksi foto bentang alam yang indah dan swafoto. “Dari kampung saya Desa Silalahi, Pusuk Buhit ini terlihat jelas. Namun, baru kali ini saya bisa sampai ke Pusuk Buhit ini,” kata Simaibang sambil menunjuk perairan Danau Toba di pinggiran Kampung Silalahi.

Batu besar nan kramat

Memandang hamparan perkampungan di Kecamatan Sianjurmulamula. Kaldera Toba merupakan pemandangan yang menakjubkan yang terlihat dari Pusuk Buhit. Kaldera Toba ini terbentuk setelah letusan Gunung Toba yang merupakan gunung api raksasa dengan letusan mahadahsyat dengan tiga kali letusan. Menurut para geolog, letusan pertama, sekitar 800 ribu tahun lalu, membentuk kaldera di selatan Danau Toba yang meliputi Parapat dan Porsea. Letusan kedua, 500 ribu tahun lalu, membentuk kaldera di utara Danau Toba yang mencakup Silalahi dan Haranggaol, dan letusan ketiga, 74 ribu tahun lalu, yang membentuk Kaldera Danau Toba dengan Pulau Samosir di tengahnya.

Wisatawan menikmati pemandangan Danau Toba di Pantai Danau di Sopo Agape GKPI Tomo.

Panorama Danau Toba Pusuk Buhit tempat yang pas untuk memandang keindahan Danau Toba yang panjangnya 100 Air terjun Situmurun Lumban Julu km dan lebar 30 km yang dikelilingi batu apung Rute perjalanan dari medan menuju peninggalan dari letusan gunung api supervolcano. Dari puncak Pusuk Buhit lokasi ini bisa melalui Parapat-Tomokakan terlihat Danau Toba dari berba- Pangururan atau melalui Berastagi-Tele gai sisi mulai Pulau Samosir, Danau dan langsung ke Sianjur Mula-Mula. Tak perlu khawatir kelelahan mendaToba di kawasan Silalahi, Danau Toba di kawasan Parapat, dan hamparan ki Pusuk Buhit, sebab kelelahan itu akan tertebus oleh udara segar serta perkampungan Sianjur Mula-Mula. Para pendaki bisa menjangkau Pusuk pemandangan yang menakjubkan seBuhit melalui Desa Limbong, Keca- panjang jalan. matan Sianjur Mula-Mula. Pendakian untuk mencapai Pusuk Buhit sekitar 3 Pemandian air panas hingga 4 jam dari Pos Geopark Kaldera Tempat pemandian di pantai DaToba. Bahkan waktu tempuh bisa lebih nau Toba di berbagai tempat juga siap lama lagi karena pengunjung kerap menyegarkan kembali para pendaki berhenti untuk swafoto di spot-spot yang kelelahan. Terdapat sejumlah yang menyuguhkan keindahan alam tempat di Danau Toba sebagai tempat Kaldera Toba. pemandian. Di kawasan hotel atau M e n u r u t P a t r i c k S i h o m b i n g , tempat penginapan di Tomok, Samosir, pemimpin rombongan, medan penda- terdapat pantai tempat berenang dan kian menuju puncak Pusuk Buhit bagi yang gemar jalan bisa menapaki tergolong berat. “Pusuk Buhit memang pantai berpasir putih. Bagi yang senang tak setinggi Gunung Bromo (2.000-an mandi air panas, terdapat pemandian mdpl), tapi pendakian ini cukup berat air panas di sekitar Pangururan. karena banyak batu dan sebagian maJika cukup waktu, terdapat juga Air sih tergolong virgin,” kata pemandu Terjun Situmurun yang bisa ditempuh wisata yang mahir berbahasa Rusia sekitar 1 jam naik kapal dari Tomok. itu. Piktor Sitohang dan Poltak Lum- Air terjun yang mengenai bagian bantobing, peserta rombongan, sempat punggung terasa seperti pijatan unkewalahan ketika perjalanan turun tuk melonggarkan kembali otot setedari Pusuk Buhit. “Perjalanan turun ini lah kelelahan mendaki Pusuk Buhit. lebih berat,” ujar Sitohang. (M-1)

Di sepanjang pendakian ke Pusuk Buhit terdapat sejumlah batuan besar di atas tanah, hasil letusan Gunung Toba. Bebatuan ini menjadi elemen sakral bagi masyarakat Toba sejak dahulu. Sejumlah batu besar seperti di Pos III dianggap sakral. Bahkan terdapat lima hingga 10 batu besar yang menyebar di sekitar kaki Pusuk Buhit menjadi tempat kramat bagi orang tertentu. Pada 2014, Danau Toba diajukan dalam pengelolaan Taman Bumi Kaldera Toba ke Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO). Hasil letusan supervolcano yang terakhir terjadi 74 ribu tahun silam ini tak sekadar menyimpan warisan kebumian yang berharga, tetapi memuat pula peradaban dengan keragaman budaya yang berorientasi pada bentang alamnya. Untuk mengoptimalisasi pengelolaan, pengembangan, dan pembangunan Danau Toba sebagai salah satu kawasan strategis pariwisata nasional, Presiden Joko Widodo telah menerbitkan Peraturan Presiden Nomor 49 Tahun 2016 tentang Badan Otorita Pengelola Kawasan Pariwisata Danau Toba. Badan Otorita yang dipimpin Arie Prasetyo itu menargetkan 1 juta wistawan ke Danau Toba hingga 2019. (Kennorton Hutasoit/M-1)

Pengunjung mendaki kaki gunung Pusuk Buhit, rute dimulai dari Pos Geopark Kaldera Toba Desa Limbong, Kabupaten Samosir, Sumatra Utara.


16

MUDA

MINGGU, 24 SEPTEMBER 2017

Dari Sampah

Beroleh Beasiswa

Mereka memilah dan mengolah sampah. Uang yang diperoleh dialokasikan untuk beasiswa anak-anak petugas sapu kampus. Sampah dipilah dan diolah para aktivis Ranting Hijau. Dana yang diperoleh dialokasikan untuk anak-anak peserta bimbel.

HILDA JULAIKA

Jurusan Jurnalistik Universitas Padjadjaran

muda@mediindonesia.com

“J

IKA sehabis jajan dan tidak ada bak sampah di sekitar kalian, apa yang akan kalian lakukan?” Serentak anak-anak peserta kelas bimbel Ranting Hijau itu menjawab, “Akan disimpan atau dikantongi terlebih dahulu sebelum menemukan bak sampah dan membuangnya.” Edukasi tentang lingkungan itu berlangsung di sela-sela pembelajaran aneka mata pelajaran, matematika, IPA, IPS, hingga bahasa Inggris di Masjid Ukhuwah Islam di kampus Universitas In-

donesia (UI), Depok, Jawa Barat, belum lama ini. Bimbel itu menjadi bagian rangkaian kegiatan komunitas Ranting Hijau (RH). Sebelumnya, para mahasiswa melakukan sosialisasi untuk menjaring peserta, anak-anak petugas sapu di kampusnya. Hal ini diawali keresahan atas persoalan sampah di area kampus yang rumit dan seakan tak terselesaikan. Mereka menyebut anak-anak itu para penerima manfaat Beasiswa Ranting Hijau. “Sederhana sih, kami sosialisasi pada petugas sapu lalu aku hubungi kepala petugasnya, menawarkan beasiswa Ranting Hijau. Lalu kita sosialisasi apa programnya dan sebagainya,

kemudian dibuat daftar anaknya. Seleksinya sederhana karena kami merasa mereka orangorang yang harus didukung,” ujar Rachmawati, mahasiswa jurusan geografi, Fakultas MIPA UI, yang juga Ketua Ranting Hijau. Ranting Hijau digagas para penerima beasiswa Aktivis Nusantara Dompet Duafa. Diwajibkan melakukan aksi sosial, mereka fokus pada masalah lingkungan dan pendidikan.

Sampah untuk sedekah Selain mengajar, ada gerakan Dengan Sampah Bisa Sedekah. “Jadi kami melakukan pengolahan sampah menjadi bijih plastik. Pengelolaannya dilakukan untuk kebermanfaatan beasiswa bagi

Tiga aktivis Ranting Hijau melakukan presentasi di Ottawa, Kanada.

adik-adik,” ungkap Rachmawati. Sampah-sampah plastik itu diperoleh dari lokasi pengumpulan sampah berupa gelas plastik, botol plastik, dan kertas di Masjid UI. “Kami mengajak divisi Sosial Masyarakat Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Lembaga Dakwah UI untuk bekerja sama melakukan pemilahan sampah di lingkungan sekretariat BEM dan lembaga dakwah masingmasing. Selanjutnya, sampah terpilah itu diolah menjadi bijih plastik dan bubur kertas di lapak Sampah Indonesia,” ujar Rachmawati.

Beasiswa Ranting Hijau Keuntungan hasil pengelolaan dan pengolahan sampah itu dialokasikan untuk beasiswa pendidikan anak-anak petugas kebersihan dari jenjang SD hingga SMA. Bentuk beasiswa pendidikan ini berupa bimbingan belajar gratis, dukungan keperluan alat sekolah, dan uang saku. Muhammad Khoirul Abidin, salah satu anak penerima beasiswa Ranting Hijau, menyatakan antusiasmenya. Meskipun mengakui awalnya datang karena disuruh, ia justru menjadi salah satu peserta yang selalu hadir dalam bimbel. “Sudah belajar dua bulan sama kakak-kakak. Saya belajar matematika, semuanya...banyak,” celotehnya. Penerima beasiswa lainnya, Sofwan Darwis, mengaku sudah mulai menerapkan pentingnya kepedulian pada lingkungan dengan membuang sampah pada tempatnya. Siswa SMP yang bercita-cita menjadi pemadam kebakaran ini mengaku belajar banyak mata pelajaran dari para mentornya. “Kami juga mengajari aspek spiritual mereka, juga pembelajaran soal motivasi dan kepemimpi-

nan juga,” tambah Rachmawati. Bergiat di Masjid UI, dukungan juga datang dari pengelola, mulai lokasi pembelajaran, air minum, hingga makanan. “Ada masa ketika kita harus belajar menghibahkan diri kita untuk kepentingan orang lain. Percaya deh, ketika kita menolong orang lain, Allah akan mendorong kita dari sisi yang lain,” tegas Rachmawati.

Keuntungan hasil pengelolaan dan pengolahan sampah itu dialokasikan untuk beasiswa pendidikan anakanak petugas kebersihan dari jenjang SD hingga SMA. Presentasi di Kanada Hasil kerja keras itu, selain eksis di UI, Ranting Hijau, diwakili Rachmawati, Idmand Ferdina, dan Miriam berpartisipasi dalam Internasional Conference on Water, Informatics, Sustainability, & Environment 2017 (iWISE) di Universitas Carleton, Ottawa, Kanada, Juli lalu. Kegiatan yang diikuti 100 akademisi dari berbagai negara itu merupakan forum inovasi dan presentasi hasil riset lingkungan yang berkelanjutan di masa depan. Mereka bertiga merupakan delegasi termuda dalam konferensi itu dan sukses merebut perhatian dengan presentasi tentang Ranting Hijau. (M-1)

OPINI MUDA

Rachmawati R h ti FMIPA UI 2013

“Saya membayangkan ketika seluruh universitas melakukan pengelolaan sampah, kemudian pengelolaan sampahnya diberikan untuk beasiswa pendidikan anak-anak yang memang membutuhkan, berapa banyak orang yang terbantu! Lalu, berapa banyak orang bergerak bersama-sama di bidang lingkungan, dan berkurangnya volume sampah!”

Sofwan Darwiss

Kelas 2 SMPIT Tarbiyyah Islamiyya “Serulah belajar di Ranting Hijau. Bisa dapat ilmu tapi tetap bisa bercanda. Selain itu, bisa dapat teman banyak.”

Muhammad M h d Kh Khoirul i Abidin, Kelas 2 SMPIT Tarbiyyah Islamiyya

“Seneng bisa bertemu Kakak-kakak. Mereka menginspirasi.”

FOTO-FOTO: DOK RANTINGHIJAU

Kegiatan bimbel Ranting Hijau untuk anak-anak petugas sapu Universitas Indonesia.


MUDA

MINGGU, 24 SEPTEMBER 2017

17

Dari Kontes Lanjut ke Bisnis Make-up artist kini juga jadi kebutuhan anak-anak muda di Jambi. Ayuwidhi pun sukses mengubah hobinya jadi bisnis.

DWI RAHAYU WIDHIASTUTI Tempat, tanggal lahir:

DWI SAFITRI

Jurusan Sastra Indonesia Universitas Jambi muda@indonesia.com

F

OTO-FOTO untuk medsos kini jadi prioritas anak-anak muda untuk eksis. Maka, untuk foto-foto terbaik di Instagram atau Facebook, serta hasil semaksimal mungkin, menyewa jasa fotografer profesional jadi kebutuhan, pun tentunya di acara-acara istimewa, mulai wisuda, pra nikah hingga resepsi. Tren itu tak hanya terjadi di Ibu Kota, di Jambi pun serupa. Maka, Dwi Rahayu Widhiastusi alias Ayuwidhi, mahasiswa Universitas Jambi Fakultas Ilmu Budaya Program Studi Sastra Indonesia, kini eksis jadi make-up artist (MUA). Yuk simak obrolan Muda soal bisnis Ayuwidhi! Ceritakan dong tentang hobi make-up yang bisa berubah jadi bisnis? Awalnya saya sering mengikuti seminar dari para MUA. Saat itulah saya mulai berpikir cara agar hobi ini juga bisa menghasilkan uang. Awalnya saya hanya memiliki perlengkapan make-up seadanya sehingga awalnya, saya hanya make-up untuk model pemotretan. Kemudian, hasil dari merias itu, saya kumpulkan untuk melengkapi peralatan. Apa sih yang memotivasi kamu? Saat saya berhasil memenangkan kontes make-up pengantin, saya tergerak memperdalam ilmu dan mulai menjadikannya bisnis. Saya yakin, dengan kemampuan ini, saya bisa menjalankan bisnis dengan baik. Apa saja tantangan yang dihadapi saat menjalani bisnis jasa make-up ini? Pertama, kendala membagi waktu antara kuliah dan bisnis. Walaupun jadwal saya padat dan banyak menerima order, saya tidak pernah sedikit pun mengabaikan kuliah karena tujuan saya saat ini adalah kuliah, perlu diutamakan. Intinya, harus pandai-pandai memutar waktu. Kendala kedua, tidak cukup banyak mempunyai waktu istirahat. Waktu saya tersita untuk kuliah dan bisnis. Walau demikian, tidak menyurutkan semangat, karena memang itu hobi dari dulu. Apakah orangtua mendukung? Orangtua melihat perkembangan bisnis ini bangga, karena sambil kuliah bisa mendapatkan uang dari jerih payah sendiri. Make-up memang sudah menjadi fesyen dari diri saya. Sejak kapan memulai bisnis ini? Sekitar setahun lalu saya membuka studio make-up sendiri, selain sebagai pengajar privat. Bagi siapa saja yang mau belajar, saya siap berbagi ilmu. Yang pasti jika punya bisnis, tekunilah dengan niat sungguhsungguh karena itu kunci berhasilnya. Apa saja sih kiat biar dapat order banyak? Saya mempromosikan jasa melalui media sosial pribadi, lewat Instagram, Whatshapp, Facebook, juga Instagram khusus jasa makeup. Setiap hasil pekerjaan saya, langsung diposting di Instagram @makeupbyawidhi. Dengan begitu, siapa saja boleh melihat dan order. Kemudian saya mempromosikan

Jambi, 3 Oktober 1996

Pendidikan:

Mahasiswa Universitas Jambi Program Studi Sastra Indonesia Fakultas Ilmu budaya

dari teman ke teman, mulut ke mulut. Hingga saat ini, alhamdulillah bisa menerima pesanan jasa make-up, mulai untuk wisuda, pengantin, prewedding, dan lainnya. Yang membedakan karakter make-up kamu dengan MUA yang lain? Make-up aku lebih ekplor daerah mata, biasanya yang lain kan lebih menggunakan warna gelap, kalau aku lebih ke warna cerah, misalnya pink atau oranye. Lebih memainkan warna pink untuk warna eye shadow, hampir sama dengan karakter make-up yang populer di Malaysia. Ceritakan dong soal kegiatan kamu mengajar privat? Sebenernya tergantung muridnya, kalau memang sudah punya bakat ber-make-up, maka sekali belajar langsung bisa. Namun sebaliknya jika yang tidak punya bakat, maka saya harus lebih sabar mengajarinya. Hingga saat ini, baru sekitar 15 orang murid privat. Kamu sudah punya karyawan? Saya tidak mungkin bisa menjalankan bisnis ini sendirian, jika banyak order, saya dan asisten yang bekerja. Sebenernya sih lebih ke partner kerja. Klien kamu siapa saja? Aku melayani make-up wisuda, prewedding, dan pengantin. Tetapi order paling banyak itu, make-up wisuda sama prewedding. Berapa tarif yang kamu pasang dan pendapatan yang dihasilkan? Pendapatan tidak menentu, tergantung dari seberapa banyak order. Harga sekali make-up, kategori wisuda Rp200 ribu. Jika sehari ada 10 orang yang order, maka pendapatan sekitar Rp2.000.000. Untuk yang make-up prewed Rp350 ribu sampai Rp400 ribu. Sebagian MUA menghasilkan wajah yang bikin pangling, kamu sendiri? Make-up saya tidak menghilangkan karakter wajah aslinya. Saya berusaha memake up secantik mungkin, untuk mendapatkan hasil maksimal, sesuai request atau permintaan pelanggan. Seperti yang sudah saya bilang, saya mencari make-up yang berbeda, lebih ke full glowing yang sederhana, tidak terlalu menor, natural. Lebih memainkan mata dan warna bibir. Agenda ke depan dalam bisnis makeup? Insya Allah ke depannya, setelah selesai kuliah, saya akan membuka bisnis yang lebih besar lagi. Saran buat anak-anak muda yang juga ingin merintis jalan di dunia MUA? Terus kembangkan prestasi, berusaha dan selalu percaya diri, yang paling penting itu usaha, jika kita berusaha pasti kita bisa. (M-1)

FOTO-FOTO: DOK PRIBADI


18

MEDIA ANAK

MINGGU, 24 SEPTEMBER 2017

(Kiri) Tanya jawab para Reporter Cilik (Repcil) bersama Gubernur DKI Jakarta, Pak Djarot Saiful Hidayat. (Kanan) Para Repcil diajak menjelajahi fasilitas pemantau kota di Kantor Gubernur DKI Jakarta.

FOTO-FOTO: MI/ARYA MANGGALA

Pak Djarot Penjual Es yang Jago Cerdas Cermat SURYANI WANDARI

Percepatan pembangunan

Mediaanak@mediaindonesia.com

Sobat, tentu kalian tahu dong apa yang dilakukan pemerintah DKI Jakarta era AhokDjarot untuk mempercantik provinsi. Ya, percepatan pembangunan. Dalam empat tahun mendampingi pak Ahok sebagai wakil gubernur, banyak sekali infrastruktur yang dibangun seperti ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA), LRT Jakarta rute Kelapa Gading-Velodrom, moda raya terpadu(MRT), perbaikan Trans-Jakarta, hingga Simpang Susun Semanggi. Mengapa ya pemerintah melakukan itu? Ya benar, mengurangi kemacetan. Tentu Sobat Medi pun selalu merasa resah ketika di perjalanan mengalami kemacetan. Pak Djarot pun merasa demikian loh. “Ini salah satu cara mengatasi kemacetan. Dengan pembangunan untuk transportasi umum ini, diharapkan orang-orang akan beralih menaiki transportasi yang tersedia,” ungkap Pak Djarot. Pak Djarot pun mengungkapkan jumlah kendaraan roda empat di Jakarta mencapai 4 juta dan sepeda motor diperkirakan ada 15 juta. Banyak kan sobat? Padahal penduduk Jakarta hanya 10, 1 juta orang lo. Ya, banyak kendaraan daripada orangnya kan sobat? Hal itu menandakan setiap rumah memiliki lebih dari satu kendaraan.

K

ALAH dalam Pilihan Kepala Daerah (Pilkada) Calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta April 2017 rupanya menjadi pengalaman tak terlupakan bagi Pak Djarot Saiful Hidayat, Gubernur DKI Jakarta. Ia mengenangnya sebagai peristiwa yang sangat menyentuh perasaannya. “Saat itu bapak dan Pak Basuki Cahaya Purnama atau Ahok kalah dalam pilkada, tapi begitu banyak orang yang mendukung. Saat itu mereka menangis, bahkan menyanyikan lagu Indonesia Raya bersama-sama,” kata Pak Djarot kepada para Reporter Cilik (Repcil) Media Anak Media Indonesia di Balai Kota DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Senin (18/9). Ya sobat Medi, setelah melakukan pelatihan, 50 Repcil dari DKI Jakarta kali ini berkunjung ke tempat bekerja Pak Djarot untuk mewawancarainya. Hasil wawancara ini akan dijadikan sebuah buku bertajuk Dari Daerah untuk Indonesia. Tentu sobat Medi penasaran kan apa saja yang kami tanyakan kepada Pak Djarot? Ikuti perjalanan kami ya...

Masa kecil Pak Djarot Di kesempatan bertemu dan mewawancarai Pak Djarot di jam istirahat pada sela-sela kesibukannya, para Repcil yang berasal dari beberapa sekolah di DKI Jakarta ini mengaku bangga dan senang. “Ternyata aslinya ramah dan enak diajak ngobrol. Saya puas dengan jawaban-jawaban beliau,” kata Yenny Septi, kelas 6, SDN Duri Kepa 05. Apalagi, sebelum melakukan sesi wawancara, Repcil ini makan bersama ditemani Pak Djarot lo. Dicecar beberapa pertanyaan, orang nomor 1 di DKI Jakarta saat ini pun bercerita tentang kehidupannya sejak kecil. “Saat masih kecil bapak pernah berjualan es mambo di sekolahan loh, tapi bapak selalu belajar dengan rajin hingga sering ikutan lomba cerdas cermat. Bapak juga enggak pernah nyontek saat di sekolah,” kata Pak Djarot. Hayo siapa yang suka nyontek? Malu dong sama pak Djarot hihi... Meski begitu, Pak Djarot pun mengaku bangga dengan anak-anak Indonesia di era sekarang, seperti para Repcil ini, misalnya, sejak dini sudah berminat serta berlatih untuk mahir mewawancarai dan menulis layaknya jurnalis kawakan.

Jadi gubernur itu tidak sulit Ditanyai mengenai pekerjaannya menjadi gubernur oleh Fayza Nursyakina, Pak Djarot menjawabnya dengan yakin menjadi gubernur itu tidak sulit baginya. “Selama kita belajar pasti pekerjaan apa pun tidak akan sulit. Bapak malah senang karena bisa membantu dan menyenangkan banyak orang,” kata Pak Djarot. Bapak senang apabila lihat orang lain senang, bapak bahagia bila melihat orang lain juga bahagia, bapak sedih bila melihat orang menderita. Itu juga yang diungkapkan Pak Djarot yang bermimpi menjadi pemimpin yang ramah dan dekat dengan rakyatnya.

Kunci sukses ala Pak Djarot Bercerita mengenai pengalamannya memimpin Jakarta, Pak Djarot rupanya punya rahasia untuk dapat menyelesaikan semua target yang diembannya. Ia pun membagikannya kepada para Repcil. “Semua itu perlu kerja keras, jujur dan berani. Kita tak perlu takut kalau kita benar,” kata Pak Djarot. Hal penting itu pun menjadi pesan tersendiri bagi Repcil untuk mencapai cita-cita. “Kunci sukses yang diberikan Pak Djarot jadi motivasi banget bagi kami. Aku akan belajar dengan keras untuk menjadi seorang penulis,” kata Auryna, SD Islam Attaqwa. (Suryani Wandari/M-1)

DUTA

SUARA ANAK

Andika Prayoga

SDN Duri Kepa 11 Pagi Ternyata masa kecil Pak Djarot itu sama kaya aku lo, sering ikut lomba cerdas cermat. Senang deh bisa ketemu Pak Djarot, orangnya ramah.

Auryna

Nita, Devyha, dan Yeni

SD Islam Attaqwa.

SDN Duri Kepa 05

Senang bisa praktik wawancara pak Djarot, dengan kegiatan repcil ini pun mendukung aku dalam dunia menulis. Kata-kata Pak Djarot pun jadi motivasi kita.

Kami berharap DKI Jakarta ini lebih maju dan semua permasalahan pemerintah Jakarta bisa teratasi, seperti banjir dan kemacetan.

Muthia, Izza dan Nauta Lupita. SDN Pondok Kelapa 10 Pagi Menurut kami kerjaan gubernur itu susah banget karena harus mengurusi jutaan orang dalam sebuah provinsi. Tapi Pak Djarot bisa melakukan tugasnya dengan baik, apalagi selalu mementingkan warganya.


MEDIA ANAK

MINGGU, 24 SEPTEMBER 2017

19

Night at Museum 2017 di Museum Perumusan Naskah Proklamasi.

FOTO-FOTO: DOK GRACE KOLIN

GRACE KOLIN

mediaanak@mediaindonesia.com

A

PA yang terbayang di benak Sobat Medi ketika menginap di museum? Seram? Atau justru seru? Nah, ikuti cerita Medi tentang kegiatan Night at Museum 2017 ya! Acara tahunan ini diadakan Komunitas Historia Indonesia (KHI) untuk yang kedelapan kalinya. Memperingati HUT Ke-72 RI, Night at Museum diadakan kembali. Lebih dari 3.000 orang mendaftarkan diri via daring. Namun, karena daya tampung museum yang terbatas, hanya 305 peserta yang terpilih mengikuti Night at Museum 2017. Kali ini, Museum Perumusan Naskah Proklamasi menjadi tuan rumah Night at Museum 2017. Museum ini dulu tempat kediaman Laksamana Muda Tadashi Maeda, kepala kantor penghubung antara Angkatan Laut dan Angkatan Darat Jepang. “Laksamana Maeda memiliki peranan, saya kira sangat penting. Karena kalau tidak ada beliau, tidak ada proklamasi, tidak ada tempat ini untuk menyusun kemerdekaan,” ucap Kak Asep Kambali, pendiri KHI.

di Jalan Imam Bonjol. Dihiasi dengan lampu LED merah putih, tempat itu mengingatkan Muda pada salah satu momen penting perumusan naskah proklamasi. Rombongan peserta Night at Museum dibagi dalam empat kelompok dalam dua putaran. Dipandu dua anggota KHI, rombongan peserta menjelajahi seisi museum bekas rumah berlantai dua. Satu per satu ruangan diterangi secara detail dibalik kisah yang pernah terjadi di dalamnya. “Bukannya takut, tapi malah keren banget. Ternyata banyak anak-anak muda yang suka sama sejarah,” kata Kak Randy Dwi Kurnia, anggota KHI sekaligus guru sejarah yang menjadi salah satu dari dua pemandu jelajah tengah malam Peristiwa Perumusan Proklamasi Kemerdekaan RI. Dengan fasih, Kak Randy menerangkan ruang Soekarno, Hatta, Soebarjo bertukar pendapat dalam merumuskan naskah proklamasi. Dengan tanpa merombak posisi meja dan 12 kursi yang sudah tertata sedemikian rupa di eranya, peserta jadi mendapat gambaran bagaimana sakral dan sibuknya proses perumusan naskah proklamasi sebelum ditandatangani dan dibacakan pada 17 Agustus 1945.

Indonesia yang pertama Night at Museum tidak hanya titel film laris yang dibintangi Ben Stiller. Pada 2009, jauh sebelum film itu eksis, KHI sudah jauh lebih dulu mengadakan acara inap di museum untuk pertama kalinya di dunia. Sebagai wujud tapak tilas terhadap sejarah proklamasi, peserta yang didominasi anak muda ini diajak untuk menyimak dialog bersama Pak Dr Rushdy Hosein (sejarawan) dan Pak Edi Safuan (veteran Sekjen Dewan Harian Nasional). Asyiknya, di sela-sela dialog, mereka menonton film dokumenter sejarah kemerdekaan. “Kalau kita bicara soal proklamasi, paling tidak ada empat titik yang menunjukkan peran utama. Tanpa empat titik itu, tidak mungkin proklamasi dicetuskan pada 17 Agustus 1945. Titik pertama, Gedung Juang 45 (sekarang, Menteng Raya 31), titik kedua, Hotel Des Indes (sekarang, Duta Merlin), titik ketiga Rumah Laksamada Tadashi Maeda (sekarang, Museum Perumusan Naskah Proklamasi), dan titik keempat Jalan Pegangsaan Timur 56 (sekarang, Jalan Proklamasi),” ujar Pak Edi. Antusiasme begitu terasa. Sebagian dari mereka yang tidak memperoleh tempat duduk di bawah tenda memilih untuk duduk berlesehan di atas rumput.

Menjelajah lorong waktu Angka 16845 (16 Agustus 1945) tercetak merah di dalam bingkai jendela Museum Perumusan Naskah Proklamasi yang terletak

Sebagai wujud tapak tilas terhadap sejarah proklamasi, peserta yang didominasi anak muda ini diajak untuk menyimak dialog bersama Pak Dr Rushdy Hosein (sejarawan) dan Pak Edi Safuan (veteran Sekjen Dewan Harian Nasional). Replika naskah Penasaran bagaimana konsep naskah proklamasi? Medi bisa langsung mengamati replika naskah yang dilekatkan di dinding tak jauh dari posisi meja perumusan. Sebelumnya, konsep naskah itu tidak akan pernah mungkin bisa dipamerkan jika saat itu Pak BM Diah tidak memungut kertas kecil itu dari tong sampah. Sayuti Melik yang membuangnya. Ia kira, kertas itu tak lagi diperlukan ketika naskah ketik telah jadi. “Jadi mestinya, merayakan kemerdekaan adalah dengan belajar sejarah. Merayakan kemerdekaan dengan jalan mengunjungi situs-situs sejarah. Kenapa? Karena kita akan terarah di masa depan kalau kita tahu sejarah,” pungkas Kak Asep. (Grace Kolin/M-1)

Aksi Kak Randy, guru sejarah yang menjadi pemandu kegiatan Komunitas Historia Indonesia.

Jalan-Jalan Malam

di Museum Merayakan kemerdekaan adalah dengan belajar sejarah. Merayakan kemerdekaan dengan jalan mengunjungi situs-situs sejarah.


20

HIBURAN

MINGGU, 24 SEPTEMBER 2017

Pesan Moral di Balik Laga Kocak para Ninja

Aksi Dua Galahad Agen Kingsman yang diduga tewas di film pertama ternyata masih hidup. Bersama anak didiknya, ia kembali beraksi menyelamatkan dunia. ABDILLAH M MARZUQI

abdizuqi@mediaindonesia.com

P

AYUNG dan koper, masih ingat dengan dua benda itu? Dua aksesori yang tampak indah di tangan biasa. Namun, kedua benda itu menjadi senjata elegan nan mematikan di tangan para agen Kingsman. Dalam film pertama Kingsman: The Secret Service (2014), penonton dimanjakan dengan film laga yang penuh kejutan. Para agen bersetelan rapi berubah menjadi petarung andal berbalut jas. Sebuah lapak jahit di tengah kota menjadi markas para penyelamat dunia. Pola rekrutmen agen tak biasa. Alur cerita boleh dibilang sangat sedikit menampilkan sisi romantis, di sisi lain sangat menonjolkan unsur laga. Di film yang tayang tiga tahun lalu, penonton kehilangan sosok Harry dengan julukan Galahad. Pria setengah tua itu terkenal dengan kutipannya Manners Maketh Man. Penonton juga dipukau dengan aksi Eggsy, agen rekrutan baru pengganti Galahad. Setidaknya memori-memori itu akan membekas ketika keluar bioskop. Seusai menonton film, memori itu masih terjaga, bahkan sampai membawa penasaran untuk sekuel berikutnya. Dalam sekuel terbaru mereka, Kingman: The Golden Circle tetap mengambil setting lanjutan dari film pertama. Yakni pascakeberhasilan Kingsman menggagalkan misi jahat Valentine yang ingin menguasai

dunia. Tiga tahun setelah itu, sang kelompok agen rahasia kembali menghadapi situasi rumit. Film berdurasi 2 jam 21 menit itu dimulai dengan kehadiran Charlie Hesketh (Edward Holcroft), mantan pelamar Kingsman yang memburu Eggsy (Taron Egerton), dan hendak menghancurkan agen independen tersebut. Kendati Eggsy berhasil lolos dari buruan Hesketh, tidak demikian dengan data Kingsman. Data itu diretas Poppy Adams (Julianne Moore), pemilik kartel narkoba terbesar di dunia The Golden Circle. Ia mempekerjakan Hesketh untuk lebih dulu menghancurkan Kingsman demi melancarkan misinya menguasai dunia. Markas-markas besar Kingsman pun hancur lebur dibom Poppy. Toko penjahit yang menjadi lokasi persembunyian ikut dihancurkan. Beruntung, saat itu Eggsy sedang tak berada di markas. Merlin pun selamat karena kediamannya tidak masuk data utama Kingsman. Sebagai anggota Kingsman yang tersisa, mereka mencari penyelamatan terakhir Kingsman yang disimpan dalam brankas di toko minuman. Pencarian itu membawa keduanya ke sebuah kawasan penyulingan wine bernama Statesman di Kentucky, California. Ternyata Statesman juga sebuah organisasi intelijen rahasia independen. Di sana pula mereka menemukan kejutan lain. Harry (Colin Firth) ternyata lolos dari maut. Agen Kingsman berjuluk Galahad pendahulu Eggsy itu tak disangka masih hidup. Kingsman pun harus bertarung bersama Statesman demi sebuah misi besar, menyelamatkan dunia dari Poppy yang meracuni masyarakat lewat narkoba. Kingsman masih dengan gayanya, agen rahasia dengan setelan jas rapi. Sementara itu, Statesman bertarung bak para koboi. Di luar pertarungan mereka dengan Poppy, ada konflik internal yang dihadapi, baik antara Kingsman dan Statesman maupun Hesketh yang nyatanya masih

DOK.LEGO MOVIE

FOTO-FOTO: DOK. FILM KINGSMAN: THE GOLDEN CIRCLE

menghantui hidup Eggsy.

Banyolan Selama hampir 2,5 jam, suguhan Kingsman: The Golden Circle bukan hanya menampilkan bagaimana agen rahasia itu beraksi melawan musuh dengan gaya elegan yang khas, melainkan juga banyolan-banyolan unik dan renyah yang begitu menghibur. Banyak kritikus film memberi catatan kurang positif pada film sekuel kedua Kingsman. Beberapa hal masuk kategori kurang memuaskan, seperti sejumlah adegan laga di awal film yang masih terasa kasar, jalan ceritanya pun cukup mudah ditebak, sehingga sensasi untuk menunggu kejutan dalam film ini terasa kurang maksimal. Namun, para kritikus juga memberikan poin lebih dengan menyatakan bahwa secara keseluruhan film ini masih dapat diterima dan menghibur. Meski demikian, ada beberapa alasan untuk tidak melewatkan sekuel ini. Di balik laga yang hampir mendominasi setiap adegan, terdapat beberapa selipan yang mampu menggelitik akal sehat para penonton. Misalnya tentang kesetiaan dan loyalitas. Poppy sengaja tidak terlalu banyak mempekerjakan manusia karena dianggap punya kelemahan dalam dua

faktor di atas. Sebagai gantinya, Poppy banyak memakai robot dengan teknologi canggih untuk menggantikan peran manusia. Selain itu, diskursus moralitas ditampilkan dalam film ini. Soalan tentang hak hidup bagi pencandu narkoba. Sekuel terbaru ini tidak saja menghibur, tetapi pula menyentil akal sehat para penontonnya. Pergulatan moralitas diselipkan dalam setiap adegan dan dialog antarpemain. Apakah pencandu narkoba masih punya hak untuk diselamatkan dan berhak hidup? Seperti ketika seorang harus bekerja 20 jam setiap hari selama seminggu untuk negaranya, agen intelijen Statesman yang ternyata juga memakai narkoba, ataupun Tilde yang mencoba narkoba akibat kecewa dengan sikap Eggsy. Banyak latar belakang yang tidak hitam putih ketika para korban memutuskan memakai narkoba. Ada faktor kekecewaan, depresi, faktor pekerjaan, tekanan lingkungan, sampai hanya coba-coba. Sekali lagi, apakah mereka patut dibiarkan mati oleh pemerintah dengan cara yang sama sekali tidak terbayangkan. Setidaknya jika memori untuk adegan laga dan struktur cerita tetap dimiliki sekuel pertama Kingsman, biarlah sekuel kedua merebut memori penonton dengan diskursus tentang moralitas. (M-4)

DOK. FILM GERBANG NERAKA

KOTAK MUSIK

Potret Keserakahan Manusia

Sesederhana Menikmati Musik BERMAIN drum, menurut Deny Surya, tak melulu dengan tempo cepat dan pukulan. Apalagi setelah lagu Rosanna milik Toto dengan permainan Jeff Porcaro, ia mulai mendalami instrumen yang dikuasanya sejak SMP. Kini ritme yang dihasilkan Deny membentuk fondasi ritmis lagulagu Dialog Dini Hari bersama Dadang SH Pranoto (gitaris/vokalis) dan Brozio Orah (basis). “Rosanna memang menjadi lagu pemicu saya untuk mendalami drum. Dari lagu itu baru cari tahu lebih lagi tentang beat dan groove termasuk shuffle,” kata Deny saat berbincang dengan Kotak Musik, Kamis (21/9). Karakter ritmis itu semakin kuat berpadu dengan permainan bas Zio dan warna vokal Dadang yang khas. Jam terbang dan latar belakang karier musik masing-masing membuat kehadiran Dialog Dini Hari yang pada awalnya proyek studio tanpa panggung (dulu bersama Ian Joshua Stevenson dan Mark Liepmann dari Kaimsasikun) menjadi karya yang mudah diterima penikmat musik. Kekuatan ritmis pun telah dibentuk Zio dan Deny sejak lama. Saat SMA mereka sempat membuat grup musik bersama. Sebagai musisi terpandang di Bali, sepak terjang dan proses berkreasi tiga musikus ini tak membutuhkan waktu lama. Bahkan pergantian personel di awal karier mereka bukan kendala berarti. Empat album telah mereka lahirkan sejak 2009. Album perdana bertajuk Beranda Taman Hati, Self-titled (2010), Lengkung Langit (2012), dan Tentang Rumahku (2014). “Saat kami memutuskan 11 lagu, kami harus siapkan 33 lagu, semuanya harus kami pilah lagi. Hal itu untuk memotivasi agar kami menjadi band yang produktif,” kata Dadang saat bertemu Kotak Musik di Jakarta, Mei lalu. Walaupun banyak penikmat musik menyematkan mereka dengan genre musik folk, mereka mengaku tidak mau dilekat-

LEGO Group kembali menghadirkan film terbaru mereka, The Lego Ninjago Movie. Film animasi 3D ini menawarkan plot yang kocak dengan visual yang menarik. Berlatar belakang kota di sebuah pulau, seorang ayah berniat jahat untuk menguasai kota. Namun, ia mendapatkan perlawanan dari sekelompok ninja yang dipimpin anak semata wayangnya, Lloyd (Dave Franco). Ia bersama Kai (Michael Pena), Nya (Abbi Jacobson), Jay (Kumail Nanjiani), Cole (Fred Armisen), dan Zane (Zach Woods) melakukan perlawanan. Di bawah bimbingan guru kungfu, Master Wu (Jackie Chan), mereka berlatih ilmu bela diri ninja, dengan keahlian masing-masing. Namun, panglima perang jahat Lord Garmadon (Justin Theroux) terus berusaha menaklukkan Kota Ninjago. Ulah Garmadon juga membuat hubungan dengan istrinya Koko (Olivia Munn) tidak akur. Bukan berarti mereka langsung menang. Lloyd yang mengalami kekalahan dari Lord Garmadon mendatangi kapal milik Guru Wu dan mengambil senjata rahasia, untuk mengalahkan Garmadon. Namun, senjata rahasia itu malah bikin keadaan semakin runyam. Betapa tidak, jelmaan senjata rahasia itu ialah Meowthra, kucing raksasa yang ikut menghancurkan Kota Ninjago. Bersama Guru Wu, mereka ke hutan belantara mencari senjata untuk mengalahkan Garmadon dan Meowthra. “Tetap di jalan yang benar untuk menemukan kekuatan dalam jiwamu,” teriak guru Wu kepada Llyod. Sayangnya, Garmadon berhasil bebas dan membawa lari kotak senjata rahasia. Secara perlahan, jiwa seorang ayah kembali terbuka. Selain aksi-aksi bela diri dan adegan pertempuran robot canggih berbentuk naga, kapal selam, pesawat tempur, dan robot raksasa lainnya, yang menjadi kelebihan film ini ialah lelucon setiap tokoh. Di balik itu, banyak pesan yang terkandung di dalamnya dan cocok ditonton bersama keluarga di akhir pekan. Namun, tetap dampingi anak-anak karena ada adegan dan perkataan kasar dalam bahasa Inggris yang tidak pantas ditiru anak-anak. Bagi Anda yang penasaran, film produksi Warner Bros Pictures telah tayang perdana sejak Minggu 17 September 2017 di seluruh bioskop. Selamat menonton. (FD/M-4)

kan dalam satu genre saja. “Saya sering ditanya album selanjutnya mau bikin apa. Saya ada alat ini sih, Deny mau beli itu, hmm mungkin aku pakai elektrik asyik, ya, hehe,” lanjut Dadang bergurau. Sebagai musisi, Dadang dan kawan-kawan membebaskan semua interpretasi musik Dialog Dini Hari kepada pendengar. Karena bagi mereka, karya yang sudah dibagikan ke publik bukan milik mereka lagi. “Namun, kami sudah tahu blueprint karya ini seperti apa, saat pendengar tahu dan paham apa yang kami maksud, itu menjadi nilai plus buat kami,” timpal Zio.

Folk Dadang tak menampik album Beranda Taman Hati sangat kuat dengan unsur folk. Namun, di album kedua, eksplorasi yang dilakukan lebih brutal dan mengarah ke world music. ”Cuma bedanya tipis pemain etnik dan folk karena semuanya memakai tradisional. Kalau bicara folk kan ada kaitannya sama tradisional cuma tidak memakai alat musik etnik,” ujar Dadang. Karena itu, Dadang merasa rancu. Tidak berani mendeklarasikan diri sebagai band folk. “Secara ongkos produksinya tinggi. Karena keterbatasan itu, kami tidak berani ngomong apa pun, tidak berani untuk bilang folk walaupun bermain akustik. Akan tetapi, kalau melihat sejarah folk, semuanya terbentuk berdasarkan geografis, di Balkan pakai akordeon, yang Spanyol dengan flamenco, di Indonesia pun kuat. Saya pikir secara geografis pun banyak,” lanjutnya. Di era musik saat ini, lanjutnya, banyak

MI/TAMPAN DESTAWAN

musikus folk independen internasional dan lokal yang selalu berpegangan dengan gitar akustik. “Sebenarnya folk tidak harus dengan akustik gitar. Apalagi secara lirik kalau bahas Bob Dylan dengan yang sekarang jauh sekali. Karena definisi folk ya lagu rakyat, lirik-lirik tentang sosialnya tinggi.” Lantas seberapa besar sentuhan folk yang ada dalam musik Dialog Dini Hari? “Dengan latar belakang musik kami yang konyol, folk itu paling maksimal 15%-20%. Kalau ngomongin gitar akustik, ya karena saya sudah pegang gitar elektrik di Navicula, saya mau coba gitar yang lain. Lalu kebetulan lirik yang saya tulis berdasarkan apa yang saya tahu dan pahami saja. Tanpa sadar ranah yang saya tulis adalah folk,” jelas Dadang. Simak obrolan lebih mendalam bersama mereka yang pernah mengaku menggelandang di Ibu Kota. Nikmati juga video aksi panggung mereka yang didokumentasikan dalam helatan Melodi Alam 2017 hanya di kanal Youtube Kotak Musik. (Fik/M-4)

SUTRADARA Rizal Mantovani yang melejit seusai film Kuldesak kembali menyutradarai film horor berjudul Gerbang Neraka (Firegate). Gerbang Neraka bukan hanya film horor tulen, melainkan juga petualangan, fiksi sains, dan fantasi. Film ini mengisahkan Tomo Gunadi (Reza Rahadian), wartawan tabloid misteri, yang tidak percaya apa pun yang berbau klenik, Arni Kumalasari (Julie Estelle), arkeolog dengan kecintaan akan sains, dan Guntur Samudra (Dwi Sasono), ahli spiritual dengan dandanan yang nyentrik. Dengan latar belakang berbeda, mereka harus berkolaborasi menyelesaikan suatu masalah. Film berawal dari penemuan situs Piramida Gunung Padang yang akses ekskavasinya dikhususkan bagi arkeolog lokal. Kabar itu menarik perhatian Tomo yang juga tertarik soal nilai proyeknya. Sedangkan Guntur datang karena tertarik dengan misteri di dalamnya. Tidak dinyana Arni menjadi pemimpin ekskavasi menggantikan Theo Wirawan (Ray Sahetapy), profesor arkeolog yang meninggal secara misterius saat memulai proyek itu. Sebagai ilmuwan, Arni menolak hal-hal yang mistis. Baginya segala sesuatu bisa diterangkan secara logis walaupun akhirnya justru perbedaan mereka itulah yang akhirnya mempersatukan dan menggenapkan perjalanan mereka. Dalam film ini, banyak efek computer-generated imagery (CGI) yang ditawarkan kepada penonton. Meski belum terlihat sempurna, penonton masih secara lugas bisa membedakan mana gambar asli dan hasil CGI. Sayangnya, efek CGI semakin aneh di bagian akhir, yaitu saat Tomo dan Arni berjuang menutup penjara kuno agar kekuatan jahat tidak menguasai dunia. Akting mereka berdua bahkan terlihat kaku dan kurang alami. Meski jalan ceritanya mudah dipahami, Rizal kehilangan kendali detail. Tokoh Tomo, misalnya, sebagai wartawan majalah dengan bahasan mistis, terlihat terlalu metroseksual. Kehadiran Lukman Sardi sebagai iblis, di luar ekspektasi. Hal lain, Rizal yang mengangkat isu terkait gold, glory, dan gospel yang sengaja disuguhkan merupakan keputusan yang baik karena selama ada keserakahan, tiga hal ini tetap kekinian sepanjang zaman. (Eno/M-4)


KULINER

Jepang dengan Sentuhan

Prancis

Dua negara dalam hidangan menjadi ciri khasnya. Hidangan Jepang yang diolah dan menggunakan bahan baku dari Prancis. rizkynoor@mediaindonesia.com

B

OSAN dengan makanan Jepang yang itu-itu saja? Coba datang ke Momozen, restoran berkonsep fine dining yang terletak di lantai 46 The Plaza, Jakarta Pusat, itu memberikan sentuhan Prancis pada hidangan ‘Negeri Matahari Terbit’. Kolaborasi Jepang-Prancis itu tampak dalam teknik memasak dan bahan baku yang digunakan. Teknik yang digunakan ialah sous vide, yakni cara

khas dari jamur truffle yang kian memperkaya cita rasa makanan yang dapat dinikmati dengan harga Rp80 ribu. Hidangan pembuka lainnya yang patut dicicipi ialah Hokkaido hotate carpaccio. Hidangan dengan tampilan menarik ini merupakan potongan Japanese scallop, kiwi, timun, dengan umami ponzu dan mango chili. Perpaduan itu menghasilkan rasa gurih, segar, dan asam yang akan langsung memenuhi lidah Anda. Makanan ini dibanderol dengan harga Rp160 ribu.

Sous vide

Black Truffle Somen With Caviar

RIZKY NOOR ALAM

MINGGU, 24 SEPTEMBER 2017

memasak dengan memasukkan bahan ke dalam kantong kedap udara dan suhu rendah dalam waktu panjang. Bahan baku yang dipilih ialah jamur truffle yang memiliki aroma khas. Jamur black truffle somen with caviar menjadi hidangan pembuka saat Media Indonesia bertandang ke restoran itu. Somen ialah mi putih kecil-kecil khas Jepang berdiameter 1,3 mm. Appetizer ini disajikan dalam keadaan dingin, dengan serutan jamur truffle dan caviar dengan bumbu yang sederhana, yaitu truffle oil, olive oil, dan dihiasi dengan golden flake. Rasanya gurih dan sedikit asin, dengan aroma

Seusai menikmati beragam appetizer d e n g a n c i t a ra s a yang unik, saatnya menikmati hidangan utama. Coba Charcoal Grilled Gyu Tongue, yaitu lidah sapi yang dimasak dengan metode sous vide dengan beragam bumbu seperti beef jouz. Potongan lidah yang lembut itu diletakkan di atas irisan labu Jepang dan Karashi mustard. Paduan daging lembut dan labu yang crunchy sangat pas dan gurih. Hidangan ini dapat dinikmati dengan membayar Rp300 ribu. Namun, hidangan andalan di Baby Momozen ialah Chic Truffle Truffle Donabe Rice Gohan. Sajian ini merupakan nasi yang sudah dibumbui dan dimasukkan ke wadah tanah liat atau claypot. Menariknya saat itu diletakkan di meja, chef akan memotong langsung jamur tersebut ke dalam claypot. Setelah dipotong, sebaiknya segera diaduk rata sebanyak 2-3 kali lalu disantap. Aroma yang kuat dari jamur tersebut sangat menggoda Anda saat menyantap hidangan yang terasa gurih di lidah. Cukup membayar Rp300 ribu untuk merasakan kelezatannya. Bagi yang ingin menikmati sajian ayam, bisa mencicipi Baby Chic Truffle Rice. Hidangan ini merupakan ayam berukuran kecil yang dimasak dengan teknik charcoal grilled, disajikan dengan truffle butter rice. Rasanya hidangan seharga Rp300 ribu ini gurih dengan aroma yang kuat.

Unik Dari daftar menu Momozen, ada hidangan unik yang menarik perhatian. Hidangan itu merupakan Yuba Frog Leg, yaitu kaki katak segar yang sudah Surume dimarinasi dan digoreng Ika kering, dibumbui dengan balack mayonaisse, garlic pure, dan kulit tahu yang sudah digoreng. Sajian seharga Rp80 ribu ini terasa lembut tapi renyah di bagian luarnya. Masakan Jepang tentunya tidak lengkap tanpa menu gorengan alias tempura. Coba surume ika dan foie gras corn. Surume ika merupakan cumi-cumi yang dipotong tipis memanjang lalu dibalur dengan tepung tempura dan tinta cumi. Tempura ini dapat dinikmati dengan dua macam saus, yakni soyu dan mayones. Foie gras corn yaitu jagung manis yang digoreng dengan truffle. Sajian ini mirip seperti bakwan jagung, tetapi dipadukan dengan truffle dan disajikan dengan saus temFoie Gras Corn pura sehingga menghasilkan rasa gurih tapi renyah. Bagi yang menyukai sup, dapat memesan Tomorokoshi Potage. Sup ini terbuat dari jagung yang diblender, creamy butter corn, disajikan dengan babycorn grilled, kembang kol yang digoreng, serta nori powder (bubuk rumput laut). Sup jagung ala Jepang ini terasa gurih, manis, dan creamy saat diseruput. Semua hidangan yang ada di restoran ini dikreasikan chef selebriti Sho Naganuma. Chef yang sudah malang melintang di dunia kuliner selama 20 tahun itu memiliki acara kuliner di televisi Asian Food Channel. Penggabungan teknik memasak Prancis dalamhidangan Jepang di Momozen tidak lepas dari kecintaan sang pemilik Tora Widjaja akan dua negara itu. Tidak semata kelezatan makannnya yang bisa didapatkan. Tapi juga pemandangan Jakarga dari ketinggian 200 meter. (M-4)

Kolaborasi JepangPrancis itu tampak dalam teknik memasak dan bahan baku yang digunakan.

Suasana di Restoran Momozen

FOTO-FOTO: MI/ADAM DWI

Bolu Segitiga Selembut Princess

MI/ARNOLDIUS

Gerai Ke-300 di Bali SETELAH membuka gerai di Bali pada 2003 lalu, kini Starbucks kembali membuka gerai terbarunya. Gerai yang terletak di dekat ruang tunggu keberangkatan domestik Bandara Ngurah Rai Bali menjadi gerai ke-300 di seluruh Indonesia. Namun, gerai ke-24 yang terletak di bandara. Direktur Starbucks Indonesia Anthony Cottan menjelaskan pembukaan gerai itu bisa memberikan kenyamanan bagi penumpang atau pengunjung akan kebutuhan minuman kopi. “Bandara Ngurah Rai setidaknya dikunjungi lebih dari 30 ribu wisatawan per hari. Sambil menunggu keberangkatan ke lokasi berikutnya, mereka menginginkan tempat yang nyaman, yang menyuguhkan varian minuman dan makanan terbaik. Maka Starbucks menyiapkan untuk memenuhi kebutuhan tersebut,” ujarnya di Bandara Ngurah Rai, Rabu (20/9). Bahkan tahun depan, Anthony mengungkapkan akan memasukkan kopi bali dalam menu mereka. Tidak hanya itu, Starbucks berencana akan menghadirkan gerai dan konsep istimewa dan unik di Bali pada 2018. Gerai ini akan dirancang untuk penikmat kopi agar bisa mengenal dan mempelajari lebih dalam tentang perjalanaan di balik setiap cangkir kopi yang disajikan Starbucks nantinya. Selain itu, Starbucks Indonesia setiap tahunnya memberikan kesempatan kerja bagi sekitar 1.000 anak Indonesia. Mereka tidak saja bekerja sebagai barista tetapi juga memberikan kontribusi di masyarakat. Di Bali sendiri terdapat hampir 500 karyawan yang bersama masyarakat memberikan 10 ribu jam layanan kepada lingkungan sekitarnya dengan membersihkan pantai, mengajar siswa TK, dan kegiatan pendukung lainnya yang bermanfaat. (Arnoldus Dhae/M-4)

TAMPILANNYA berbeda dengan kue biasanya. Bila bolu biasanya berbentuk persegi atau bulat, kue ini tampil dengan bentuk segitiga dengan warna yang menarik perhatian. Strawberry Kue berbentuk Princess segitiga sama sisi dan Double itu memiliki tekstur Cheese lembut, dengan rasa maMI/PERMANA nis yang pas. Menariknya dari kue ini ialah pemilihan puff pastry yang terletak di bagian bawah. Rasa puff yang renyah dan crunchy menambah lengkap perpaduan manis, asin, dan lembut dari seluruhan ketebalan bolu itu. Ditambah lagi crumble yang diletakkan di sisi kue. “Kita pengin ada perpaduan lembutnya sponge cake dan crunchy-nya puff pastry,” ujar Ruth, perwakilan dari Princess Cake, kepada Media Indonesia, Selasa (19/9). Kue milik artis Syahrini itu memiliki enam varian yang bisa dipilih. Varian yang menjadi favorit dan andalan Princess Cake ialah varian double cheese. Meski double cheese, rasa kejunya tidak terlalu asin. Masih ada rasa manis yang terasa dari kue yang dibanderol Rp85 ribu ini. Varian lainnya, cokelat dan stroberi, tidak terlalu manis meski untuk sebagian orang rasa stroberinya manis sekali. Tiga varian lainnya yang patut dicoba ialah chesse talas, caramel cheese, dan mocca. Semua varian tersebut dibanderol dengan harga Rp72 ribu, kecuali double cheese. Lokasi Princess Cake berada di dua tempat, yakni Bandung dan Bogor. Untuk di Bandung berlokasi di Jalan Cihampelas No 120 Bandung, yang berlokasi dekat dengan Mall Cihampelas Walk. Selain itu, Syahrini sudah membuk a g e ra i di Bogor yakni di Jalan Ahmad Yani No 44. (Rio/M-4) Chocolate Princess

DOK PENFOLDS

Makan Malam Wine Penfolds BAGI pecinta minuman anggur atau wine sebaiknya jangan melewatkan Penfolds Wine Dinner yang berlangsung Jumat, 29 September 2017 di Alila Jakarta. Penfolds merupakan winery yang berdiri sejak 1844 dan menjadi salah satu perusahaan ternama di kalangan pembuat wine di Australia. Ada enam hidangan makan malam yang dipasangkan dengan enam jenis anggur berbeda. Selama makan malam itu, Anda akan ditemani Master Sommelier Hermansyah Rasyid yang akan menunjukkan beragam variasi wine milik Penfolds. Menu yang akan ditampilkan ialah amuse bouche berupa salmon gulung dengan cream cheese, capers, dan cherkin. Hidangan pembuka Seared Hokkaido Scallop, Carrots Pure, Green Bread Crumb paired with Penfolds KH Autumn Riesling. Makan malam dilanjutkan dengan sup berupa Lobster Bisque Cream Seafood paired with Penfolds Chardonnay. Sedangkan makanan utama dibagi menjadi tiga pilihan, salmon, daging, atau domba. Untuk salmon, disediakan Seared Salmon Honey Lemon Sauce, Mashed Potato, Mesclun Salad paired with Penfolds KH Semillion Sauvignon Blanc. Hidangan daging yang akan disajikan ialah Beef Black Pepper, Seared Cube Tenderloin with Black Pepper Saucepaired with Penfolds Bin 9 Cabernet Sauvignon. Untuk domba, ada Green Lamb Veal on the Bone, Creamy Polenta and Thyme Jus paired with Penfolds KH Shiraz. Kenikmatan makan malam yang dibanderol Rp988.000++ itu ditutup dengan makan malam Chocolate Almond Torte paired with Penfolds KH 76 Shiraz Cabernet. (RO/M-4)

21


22

MINGGU, 24 SEPTEMBER 2017

KARTUN

INTERMESO BIDASAN BAHASA

Ustaz RIKO ALFONSO

ada penjelasan mendetail tentang perbedaan di antara ketiganya.

Staf Bahasa Media Indonesia

D

ALAM menjalankan ajaran agama, kita tidak terlepas dari peran seorang guru yang mengajari kita mengenai aturan-aturan dalam beragama, termasuk kewajiban yang harus dijalani dan larangan yang harus dijauhi. Agar mendapatkan pelajaran yang sempurna, kita pun seharusnya tidak sembarang memilih guru yang kerap kita sebut ustaz itu. Akan tetapi, di masa sekarang, perilaku masyarakat yang cenderung permisif dan menggampangkan penyematan gelar ustaz terhadap seorang tokoh--tanpa melihat kompetensi dan keahlian di belakangnya--telah membuat keprihatinan tersendiri. Seorang yang baru sekali atau dua kali berceramah di televisi dapat dengan mudah mendapatkan gelar ustaz. Jika ia sering muncul di televisi, dia pun dengan mudah ‘naik tingkat’ digelari ‘ustaz kondang’. Lebih parahnya lagi, adab dan perilaku mereka sebagai dai dan ustaz jauh dari kesantunan dan sifat tawadu. Berpendapat pun hanya berdasarkan pemikiran, bukan didasari dari Alquran atau hadis. Maka

Mudarris merupakan sebutan untuk seorang yang menyampaikan pelajaran kepada siswa. Siapa saja yang menyampaikan pelajaran di hadapan murid-murid, dia disebut mudarris. Untuk mu’allim, pengertiannya lebih spesifik lagi. Tugas mu’allim itu melakukan transformasi pengetahuan, memastikan bahwa semua ilmunya benar-benar telah dipahami seluruh muridnya. Muaddib dan musyrif merupakan guru yang mengajarkan adab (etika dan moral). Sementara itu, murabbi ialah guru yang bertugas membentuk karakter keislaman yang kuat pada muridmuridnya. Untuk mursyid, skalanya lebih luas daripada murabbi. Jika murabbi cenderung privasi, jumlah muridnya terbatas, Musyrid sebaliknya memiliki sangat banyak murid. Lalu sampailah kita pada pengertian ustaz. Ustaz merupakan guru yang istimewa. Ia merupakan seorang mudarris, mu’addib, mu’allim, sekaligus murabbi. Dialah pendidik yang komplet. Seorang dapat dipanggil ustaz jika setidaknya sudah memiliki gelar doktor di bidang ilmu agama. Bahkan, dalam istilah Arab modern, terdapat istilah al ustadz ad duktur di depan nama seseorang, itu sama dengan gelar ‘profesor doktor’. Jadi al ustadz itu dapat pula diartikan sebagai profesor. Dalam tataran ilmu, seorang ustaz itu berada satu tingkat di bawah ulama. Luar biasa, bukan? Jadi sangat disayangkan jika kini istilah ustaz dianggap murah oleh masyarakat sehingga dengan mudahnya diberikan kepada seseorang secara gratis. Semoga ke depan masyarakat tidak lagi mudah menyematkan gelar ustaz atau ustazah kepada seseorang karena sesungguhnya derajat ustaz itu hanya satu tingkat di bawah ulama.

Ustaz merupakan guru yang istimewa. Ia merupakan seorang mudarris, mu’addib, mu’allim, sekaligus murabbi.

tidak mengherankan jika suasana dalam setiap ceramahnya miskin atmosfer kekhusyukan dan keagungan.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi V, kata ustaz memiliki arti ‘guru agama’. Dalam literatur Islam sendiri--sejauh yang saya tahu--kata guru itu memiliki sebutan yang berbeda-beda berdasarkan tingkatan dan kompetensinya dalam menguasai ilmu agama. Setidaknya terdapat 7 sebutan untuk istilah guru dalam literatur Islam, yakni mudarris, mu’allim, muaddib, musyrif, murabbi, mursyid, dan ustaz. Dari 7 istilah ini, KBBI V hanya memasukkan 3 istilah di dalam catatannya, yakni mualim, mursyid, dan ustaz dengan definisi yang sama, yakni ‘guru agama’, tanpa

SUDOKU

Jawaban Edisi Minggu, 17 September 2017

Tanggapan dan komentar: miweekend@mediaindonesia.com SUDOKU atau dikenal juga dengan tebak angka (number place) merupakan teka-teki logika. Aturan mainnya sangat sederhana. Isilah kotak kosong hingga setiap kolom, baris, serta area kotak 3 x 3, terisi angka 1-9 tanpa ada pengulangan. Untuk memainkan Sudoku, Anda tidak harus pintar matematika. Anda hanya memerlukan logika dan penalaran. Selamat menghadapi tantangan!

LENSABISNIS

HUBUNGI KAMI BAGIAN IKLAN: 021 580 1480

Perusahaan Jasa Pernikahan Korsel Hadir

Manajemen Omega Hotel Sambut Tamu Ke-500 Ribu

Sahid ASN Hotel Bogor Siap Dibangun

Wedding & Indo akhirnya membuka usaha mereka secara resmi di Jakarta, Jumat (15/9). Cabang Wedding & indo Group dari Korea Selatan itu mengangkat konsep one stop wedding service untuk memberikan efisiensi, efektivitas, dan kenyamanan lebih baik untuk merayakan pernikahan dan semua prosesnya. Wedding & indo didirikan pada 2010 di Korea Selatan dan telah memenangi penghargaan dari Korea First Brand Award dan Korea Master Brand Award selama empat tahun terakhir berturutturut hingga 2016. Tahun lalu, Wedding & indo telah membantu menciptakan pernikahan impian hampir 10 ribu pasangan. Wedding&Indo membawa merek ternama seperti The Huntman dan The Veil Company. Perusahaan juga mengajak beberapa vendor lokal untuk kebutuhan budaya tradisional agar kian memenuhi kebutuhan pasar domestik.

Omega Hotel Management (OHM) memperingati hari jadi ke-4 pada Senin (18/9). Lain dari biasanya, perayaan tersebut sekaligus dijadikan momen menyambut tamu ke-500 ribu dan program CSR (corporate social responsibility) di sepanjang bulan ini. Dengan diawali peringatan Hari Pelanggan yang jatuh pada 4 September 2017, beberapa hotel OHM melakukan kegiatan operasional yang tidak biasa. Para direksi secara langsung menyambut kedatangan tamu pada hari tersebut serta memberikan goodie bag dan voucer menginap gratis di Grand Cordela Hotel, Cordela Hotel, atau Alfa Resort. Adapun kegiatan CSR berupa pemberian apresiasi kepada petugas kebersihan di sekitar hotel masing-masing dengan menginap gratis dan voucer belanja Alfamart.

Sahid Hotels & Resorts menghadirkan lifestyle & modern hotel resort, yaitu Sahid ASN Hotel Convention & Resort Bogor. Ceremony peletakan batu pertama pembangunan Sahid ASN Hotel Convention & Resort Bogor, dilakukan pada Selasa (12/9). Hotel memiliki konsep green yang unik dengan desain arsitektur indah dan modern serta sentuhan budaya khas Sahid. Hotel memiliki luas sekitar 1,5 ha, setinggi 6 lantai, 135 kamar, dan 12 cottage. Ada pula private pool ballroom yang dapat mengakomodasi sampai dengan 1.000 orang, lagoon pool yang besar, spa, fitness center, kids playground, serta sky lounge dan sky lobby. Sahid ASN Hotel Convention & Resort Bogor merupakan hotel ke-26 yang dikelola Sahid Hotels & Resorts. Tahun depan, Sahid Hotels & Resorts juga akan membuka beberapa hotel baru.

Rs. Anna Menerima Pelayanan Trauma Center

RSPIK Gaet Klub Senam Taichi

Louvre Hotel Group Kelola Kyriad Cipete Hotel

RS. ANNA menyelenggarakan Seminar bertajuk sosialisasi Alur Pelayanan Trauma Center baru-baru ini. Bekerjasama dengan Bpjs Ketenagakerjaan saat ini RS. Anna telah menjadi Rumah Sakit Trauma Center (RSTC) yang melayani Kecelakaan Kerja Karya wan perusahaan atau orang yang terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan. Kegiatan ini dihadiri oleh HRD Perusahaan sekitar 46 perusahaan yang berada di kawasan Jabodetabek. Acara sosialisasi dan alur pelayanan TC ini dilakukan untuk menambah informasi pihak Perusahaan tentang hal tersebut. Disini juga di jelaskan bahwa Rs. Anna sekarang telah membuka POLI EKSEKUTIF Kartini (One stop service) dan pendaftaran lewat smart phone.

Rumah Sakit Pantai Indah Kapuk bersama klub Senam Taichi berkumpul untuk melakukan senam pagi di Perumahan Layar Permai, Senin (11/9). Acara dilanjutkan dengan bincang sehat yang dipandu dr Indra Wijaya SpPD. Tema yang dibahas dalam bincang sehat seputar gejala diabetes. Semua warga antusias berebut mengajukan pertanyaan seputar gejala penyakit yang sering dialami. RSPIK secara rutin mengadakan kegiatan dengan warga. Kegiatan itu secara bergantian diadakan di lingkungan perumahan Pantai Indah Kapuk. Acara itu diharapkan dapat memberikan edukasi bagi warga agar mereka mandiri dalam menjaga kesehatan dan mampu mengenali gejala-gejala penyakit yang timbul sehingga lebih cepat dapat ditangani. RSPIK senantiasa siap menjadi sahabat bagi warga.

Louvre Hotel Group mengumumkan penandatanganan pengelolaan Kyriad Cipete Hotel Jakarta. Lokasinya di bagian Jakarta selatan tersebut dekat dengan pusat perkantoran dan perbelanjaan. Itu dilakukan setelah operator hotel internasional terbesar ke-2 di Eropa dan terbesar ke-5 di dunia mengambil alih dan mengelola Puspamaya Hotel Airport Jakarta. Letak strategis Kyriad Hotel Cipete akan dilalui jalur MRT (mass rapid transportation) dari Bundaran HI ke Lebak Bulus. Kyriad Hotel Cipete Jakarta akan menjadi hotel ke-8 yang beroperasi di Indonesia setelah Kyriad Grand Master Purwodadi dibuka medio Agustus lalu. Hotel yang bergabung di jajaran Kyriad Hotel ialah Kyriad Villa and Hotel Seminyak Bali, Kyriad Sadurengas di Kabupaten Passer Kalimantan Timur, Kyriad Hotel Airport Jakarta, dan Kyriad Bumi Minang di Padang.


METRO TV

MINGGU, 24 SEPTEMBER 2017

23


MINGGU, 24 SEPTEMBER 2017

FOTO

CUSTOMER SERVICE:

(021) 5821303

PEMASANGAN IKLAN:

(021) 5812113 / 5801480

HALAMAN 24

Menanti di adopsi.

Surganya Anjing Telantar

Bercengkerama.

Memandikan.

Merawat anjing yang sakit.

Memasak makan siang untuk 800 penghuni shelter.

FOTO DAN TEKS: MI/M TAUFAN SP BUSTAN

B

EGITU pintu gerbang dibuka, belasan ekor anjing langsung menghambur ke arah kami. Rasa kaget menyergap tetapi tidak juga kami menjadi takut. Sebab, anjing-anjing itu tidak ubahnya seperti anak-anak yang kegirangan menyambut tamu. Mereka pun bertingkah manja dengan mengelus-eluskan kepala dan ekor. Pengalaman baru bagi saya ini rupanya yang sudah biasa terjadi di Pejaten Shelter, sebuah organisasi nirlaba yang bergerak di bidang penyelamatan hewan telantar. Meski tidak berpalang nama, rumah penampungan yang berada di Jalan Pejaten Barat No 45W, Pasar Minggu, cukup dikenal. Hingga saat ini, tercatat 800 ekor anjing pelbagai jenis dan ukuran dirawat di lahan kurang lebih 5.000 meter persegi itu, selain anjing terdapat pula beberapa hewan lain dirawat di sana. Meski ada dari hewan-hewan itu yang sengaja dititipkan pemiliknya, lebih banyak yang memiliki kisah tragis. Mereka merupakan hewan yang diselamatkan dari jalanan atau ditelantarkan tuannya karena sakit atau cacat. Aksi penyelamatan Pejaten Shelter sendiri dimulai pada 2009 oleh Susana Somali dan suaminya. Berprofesi sebagai dokter spesialis patologi klinik, Susana mengaku sebagai seorang pecinta hewan semenjak ia kecil. Tidak hanya diberi makan teratur dan ditempatkan di kandang-kandang yang terawat, anjing yang mereka selamatkan juga diberi vitamin dan vaksin. Ada pula klinik untuk merawat hewan yang sakit. Susana dan suami pun rela merogok kocek sendiri untuk seluruh perawatan tersebut. Beruntung seiring dengan semakin dikenalnya aktivitas sosial mereka, donatur berdatangan membantu biaya perawatan yang berkisar Rp250 ribu/bulan/ekor. Meski tidak mewah, rumah penampungan itu pun memberikan sejumput surga yang lama tidak dirasakan hewanhewan terlantar tersebut. Maka rumah penampungan itu pun ibarat surga bagi hewan. Pejaten Shelter juga terbuka bagi orang-orang yang ingin mengadopsi. Namun, adopsi tidak begitu saja diluluskan, tetapi hingga melalui survei ke rumah calon pengadopsi. Semua dilakukan demi keselamatan hidup hewan-hewan tersebut. Lewat kegiatannya, Susana sekaligus memberi penyadartahuan pada masyarakat. Kesanggupan membeli hewan haruslah dibarengi dengan kemauan merawat dan memelihara dengan baik. (TB/M-3)

Dikerumuni saat memberi makan.


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.