Media indonesia 24 12 2017 24122017050839

Page 1

MINGGU, 24 12 2017

@mediaindonesia

Metromini Rem Blong di Kebayoran Lama, Dua Tewas Satu Kritis http://bit.ly/2ByPo6K

NO. 13332/ TAHUN KE-48 24 HALAMAN

@mediaindonesia

Rp4.000/eks

Natal-Tahun Baru di Kota Bandung Dijaga 2.100 Petugas http://goo.gl/32wqhx

(di luar P. Jawa + ongkos kirim)

Rp89.000/bulan

(di luar P. Jawa + ongkos kirim)

@mediaindonesia

E-mail: cs@mediaindonesia.com

MA Kurangi Hukuman OC Kaligis Tiga Tahun http://goo.gl/GCW1Kx

www.mediaindonesia.com Hotline:

0811 123 7979 Customer Service:

(021) 5821303 Pemasangan Iklan:

J U J U R

(021) 5812113 & 5801480

B E R S U A R A

Harian Umum Media Indonesia

@mediaindonesia

@mediaindonesia

Media Indonesia

R E N U N G A N N ATA L

Natal dan Rancang Bangun Keindonesiaan

ANTARA/SIGID KURNIAWAN

MENJELANG NATAL DI KATEDRAL JAKARTA: Petugas mengecat lambang negara Garuda Pancasila sebagai bagian dekorasi menjelang perayaan Natal di Gereja Katedral, Jakarta, kemarin. Perayaan Natal 2017 di gereja tersebut mengambil tema Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu.

Natal Penuh Toleransi

Semangat Natal tahun ini menjadi ajang untuk membina silaturahim menuju keharmonisan hubungan antarumat beragama. RIZKY NOOR ALAM

rizkynoor@ mediaindonesia.com

S

ENIN (25/12), umat kristiani di seluruh dunia, termasuk di negeri ini, akan merayakan Natal. Perayaan Natal menjadi strategis bukan hanya karena hendak meneguhkan ritual belaka semisal kehadiran ornamen pohon Natal. Perayaan Natal di berbagai daerah diwarnai sikap toleransi yang tinggi. Natal merupakan hari yang sakral dan penuh makna bagi warga kristiani karena merupakan hari kelahiran Yesus Kristus Sang Juru Selamat. Tema Natal yang di-

usung Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) dan Kantor Waligereja Indonesia (KWI) ialah Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu. “Makna kasih dan perdamaian itu menjadi penting karena kasih itu dia menyelamatkan manusia dan memperdamaikan manusia dengan Allah,” jelas Kepala Humas PGI Jeirry Sumampow kepada Media Indonesia via telepon, Rabu (20/12). Oleh karena itu, setiap kali peristiwa Natal itu, pemikiran umat kristiani selalu terarah kepada kasih dan perdamaian. “Jadi tema ini bermaksud untuk terus menggelorakan makna kehadiran Yesus Kristus itu sendiri. Dengan begitu, kita berharap Natal ini memperbarui komitmen umat kristiani untuk terus menyampaikan perdamaian dalam kehidupan nyata,” paparnya. Sementara itu, di tengah mayoritas umat Islam di Banda Aceh yang taat dengan pemberlakuan hukum syariat Islam, terdapat komunitas berbagai agama yang hidup tenteram dan damai. Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU)

Aceh Tgk H Faisal Ali mengatakan ia melihat toleransi beragama di Aceh, khususnya di Banda Aceh, dari masa ke masa terjalin dengan baik. “Umat muslim menghargai minoritas, begitu juga sebaliknya. Jadi apa yang sudah berjalan selama ini perlu dipertahankan, dijaga, dan dirawat bersama-sama sehingga tidak ada gesekan-gesekan, dengan aktivitas yang dilakukan dan membuat kerukunan ini ternodai,” sebutnya. Ia menilai penerimaan masyarakat Aceh terhadap masyarakat minoritas sangat terbuka dan perlu diapresiasi. “Kalau konteks kemanusiaan dan hubungan sosial, itu dalam Islam tidak dilarang. Bahkan mendorong umat Islam berinteraksi dengan umat agama lainnya,” kata dia.

Deklarasi bersama Menggelorakan perdamaian dan toleransi juga dilakukan di Kota Hujan, Bogor. Sebagai bentuk toleransi antarumat beragama, Pemerintah Kota Bogor dan TNI-Polri mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk

Segala tipu muslihat yang dilakukan Anggisrana berhasil dilucuti sehingga terungkap kedoknya.”

Waspadai Hujan Lebat di Akhir Tahun

Garuda dan Berkarya Lolos Bersyarat

Siklon tropis Tembin bergeser ke Indonesia dan ikut memengaruhi perubahan pola cuaca. Masyarakat harus waspadai hujan lebat.

KPU harus menindaklanjuti putusan Bawaslu paling lama tiga hari kerja sejak putusan dibacakan.

Pigura | Hlm 10

Selekta | Hlm 2

Politik | Hlm 3

tokoh lintas agama, menggelar deklarasi bersama jelang perayaan Natal. Semua pihak yang ikut dalam deklarasi bersama ini juga berharap masyarakat Kota Bogor seluruhnya ikut dalam menjaga kerukunan antarumat beragama dan menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Dalam kesempatan berbeda, perwakilan dari Forum Pemuda Lintas Agama Dahnil Anzar Simanjuntak yang juga menjabat Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah menjelaskan pihaknya akan terus mendukung terciptanya suasana yang kondusif agar umat kristiani dapat dengan bebas merayakan hari rayanya. “Saya pikir di Indonesia suasana (toleransi) semua orang sudah paham, saling menghargai saja. Teman-teman (kristiani) punya hak untuk menikmati (Natal) dengan kondusif,” jelas Dahnil. (FD/Metro TV/M-2) Harmonisnya Kehidupan... | Hlm 6

“Kita mencoba untuk menghidupi keutamaankeutamaannya. Yang tadinya penghujat, yang tadinya penganiaya, menjadi pembawa kabar sukacita dan damai.” Mgr Ignatius Suharyo Ketua Konferensi Waligereja Indonesia Wawancara | Hlm 5

NATAL, perayaan kelahiran Tuhan Yesus, niscaya mengungkapkan undangan serentak tuntutan. Yang pertama berkaitan dengan kerelaan Tuhan menarik manusia ke dalam lingkaran keselamatan. Yang kedua berhubungan dengan tanggung jawab sosial setiap orang yang mengalami nikmatnya undangan Tuhan. Natal merangDUTA kum dua aspek Max Regus itu. Dengan deLulusan Program Doktor mikian, itu menGraduate School of jadi perayaan Humanities, University of inklusif dan Tilburg, Belanda transformatif. Pada hari-hari ini, betapa penting menempatkan perayaan Natal dengan pesan kesetiakawanan Tuhan dalam konteks kehidupan kebangsaan. Bangsa (Indonesia) yang mende finiskan ‘rancang bangun’ keberadaan di atas fondasi ‘kepelbagaian’ sosial. Pada tahun ini, di tengah konteks sosial politik terkini, Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) dan Konferensi Wali Gereja Indonesia (KWI) kembali menawarkan satu perayaan Natal transformatif. Pesan Natal 2017 diambil dari surat Rasul Paulus kepada umat di Kolose, “Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu (Kol 3:15a).” Dalam terang ayat itu, PGI-KWI merenungkan Natal sebagai salah satu ‘jalan alternatif’ spiritual bagi bangsa kita yang meringkuk dalam jeruji sekian banyak persoalan pelik. Dengan beberapa nilai fundamental yang disentuh dalam pesan ini, perayaan Natal 2017 niscaya terasa ‘menohok’ kesadaran bersama ketika momentum rohani ini terhubungkan pada kondisi keindonesiaan kita.

Penuh sungut Seperti apa kondisi kita saat ini? Kehidupan kita penuh sungut. Di antara sekian banyak gejala paling kuat pada ruang kehidupan sosial, ‘ketidakpuasan’ sedang terbahasakan dalam banyak cara. Banyak orang ‘meracau’ sambil memuntahkan kegundahan. Mudah ditemukan bagaimana soal ini ada pada hampir semua ranah kehidupan. Bukan saja ada pada ruang kehidupan orang kebanyakan (massa) yang terlilit beban ekonomi. Hal yang sama juga ada pada kelas-kelas elite yang terjebak dalam rasa dahaga tiada akhir akan segala jenis ambisi dan nafsu. Tragisnya, gejala ini terus muncul, mengalir, dan hanya bermuara pada kebuntuan. Bersambung ke hlm 2

TIDAK TERBIT BERKENAAN dengan libur Hari Natal pada 25 Desember 2017, Media Indonesia tidak terbit pada 25 Desember 2017. Media Indonesia kembali terbit Selasa, 26 Desember 2017. Kepada relasi dan pembaca harap maklum. Pembaca masih bisa mengikuti perkembangan berita dengan mengakses www.mediaindonesia. com dan www.metrotvnews.com. PENERBIT

DUTA

Barca tidak Terbendung di Santiago Bernabeu SELA

Tomat Cegah Kerusakan Paru-Paru ORANG dewasa yang mengonsumsi lebih dari dua buah tomat setiap hari ternyata mengalami perlambatan penurunan fungsi paru-paru. Mantan perokok pun mengalami manfaat terbesar dari mengonsumsi dua buah tomat. Dalam penelitian yang diterbitkan di European Respiratory Journal, tim peneliti dari Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health, Baltimore, menganali-

Tambahan tiga poin itu membuat Barca kukuh di puncak klasemen, unggul 14 poin atas rival bebuyutan, Real Madrid.

RESOLUSI PBB sis data dari 680 orang di Jerman, Inggris, dan Norwegia yang ambil bagian dalam survei kesehatan pada 2002. Mereka mengisi kuesioner dan menjalani DUTA dua tipe tes fungsi paru-paru di awal penelitian dan 10 tahun kemudian. Hasilnya, penurunan fungsi paru-paru sebagai hal yang normal terjadi para orang di usia di atas 30 tahun, melambat pada mereka yang banyak mengonsumi tomat dan buah-buahan lainnya. Bahkan, pada para mantan perokok, hasilnya lebih kentara. (AFP/Bas/X-8)

Diplomasi Indonesia tidak Sia-Sia DISETUJUINYA resolusi Majelis Umum PBB untuk menolak keputusan Presiden AS Donald Trump memindahkan kedubesnya di Israel dari Tel Aviv ke Jerusalem dinilai tak lepas dari diplomasi Indonesia. Dalam pemungutan suara di Sidang Darurat Majelis Umum PBB di New York, Kamis (21/12), 128 dari 193 negara anggota seirama

untuk menyetujui resolusi itu dan hanya 9 yang menolak. Menurut Dirjen Hukum dan Perjanjian Internasional Kementerian Luar Negeri RI Damos Dumoli Agusman, Indonesia punya kontribusi cukup nyata dalam lahirnya resolusi tersebut. “Jadi mondar-mandirnya Presiden (Joko Widodo) dan Bu Menlu (Retno Marsudi) enggak sia-sia.

Ternyata itu membuat solid posisi negara-negara yang pro terhadap Palestina di New York (markas PBB),” kata Damos dalam diskusi publik Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) di Salemba, Jakarta. Indonesia akan terus membantu perjuangan Palestina. “Sebenarnya Palestina butuh penguatan kapasitas. Pusdiklat Kemenlu telah mencetak diplomat-diplomat Palestina, lalu pelatihan agraria, kepemudaan, serta baru-baru ini ada kesepakatan agar produk Palestina masuk Indonesia tanpa tarif. Itu yang kita dorong,” tutur Damos. Terkait dengan ancaman AS akan memotong bantuan kepada

Sepak Bola | Hlm 8

negara-negara pendukung resolusi PBB tersebut, dia menegaskan Indonesia tak khawatir. “Kita enggak mengubah posisi, begitu juga negara-negara lain.” Di Paris, Presiden Palestina Mahmoud Abbas mendesak Prancis dan Eropa mengambil alih peran AS sebagai mediator perdamaian dengan Israel. “Langkah Trump mendiskualifikasi AS dari peran tradisionalnya sebagai mediator,” kata Abbas dalam pesan Natal kepada Presiden Prancis Emmanuel Macron. Di sisi lain, dua warga Palestina tewas dan 45 lainnya terluka dalam bentrokan dengan pasukan Israel di Gaza, Jumat (22/12). (AP/ Ire/X-8)

MENGGUNAKAN KERTAS DAUR ULANG


2

SELEKTA

MINGGU, 24 DESEMBER 2017

Waspadai Hujan Lebat di Akhir Tahun Siklon tropis Tembin bergeser ke Indonesia dan ikut memengaruhi perubahan pola cuaca. Masyarakat harus waspadai hujan lebat. DHIKA KUSUMA WINATA dhika@mediaindonesia.com

B

ADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat mewaspadai potensi hujan lebat yang diakibatkan siklon tropis Tembin di daratan selatan Filipina. Siklon tersebut meng akibatkan perubahan pola cuaca. “Siklon tropis Tembin memberikan dampak terhadap cuaca di Indonesia berupa hujan dengan

intensitas sedang-lebat di wilayah Kalimantan bagian utara, Kalimantan bagian timur, Sulawesi bagian barat, Sulawesi bagian utara, dan Maluku Utara. Gelombang laut setinggi 2,5-4,0 meter berpeluang terjadi di Laut Banda sebelah timur Sulawesi Tenggara,” kata Deputi Kepala BMKG Bidang Meteorologi Mulyono Rahadi Prabowo saat dihubungi, kemarin. Siklon tropis Tembin telah menewaskan 133 orang di selatan Filipina. Hingga kemarin, tim SAR Filipina masih mencari korban

lainnya yang diperkirakan hanyut terbawa banjir. Siklon tropis Tembin menerjang Pulau Mindanao sejak Jumat (22/12) yang memicu banjir bandang dan longsor. Selain banjir, jutaan rumah di wilayah itu ikut rusak diterjang siklon Tembin. Siklon Tembin diperkirakan melemah pada hari ini dan menjauhi wilayah Indonesia sekitar 640 km sebelah utara barat laut Tarakan.

Berpotensi hujan Secara umum, potensi hujan sedang dan lebat menjelang Natal dan Tahun Baru 2018 diprediksi cukup besar. Pasalnya, suplai massa udara lembap dari Samudra Pasifik dan daratan Asia serta dari Sa mudra Hindia saat ini terakumulasi se-

hingga menyebabkan tingginya potensi hujan. Hujan sedang hingga lebat pada 24-25 Desember berpotensi terjadi di Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatra Selaran, Bangka Belitung, Lampung, Banten, Bali, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Maluku. Kepala Humas BMKG Hary Tirto Djatmiko menambahkan menjelang Tahun Baru 2018, yakni 26-31 Desember, ada potensi hujan sedang hingga lebat di pesisir utara Jawa, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Tenggara, dan Maluku. Sepekan di awal tahun, yakni 1-7 Januari 2018, konsentrasi hujan sedang-lebat diperkirakan terjadi

di Aceh, pesisir barat Sumatra, Jawa Tengah, Yogyakarta, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Tenggara, dan Nusa Tenggara Timur. Pada bagian lain, Dinas Perhubungan DKI Jakarta melakukan uji kelayak an bus menghadapi arus mudik dan balik pada perayaan Natal dan Tahun Baru 2018. Uji kelayakan telah dilakukan sejak 15 Desember di Terminal Kampung Rambutan Jakarta Timur, Terminal Pulogebang Jakarta Timur, dan Terminal Kalideres Jakarta Barat. Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Andri Yansyah menyebutkan, dari hasil uji kelayakan di Terminal Kalideres, sebanyak 92 kendaraan ikut uji kelaikan. Dari jumlah itu, 52 kendaraan laik jalan dan 40 kenda-

raan tidak laik jalan. Para pengemudi juga wajib menjalani tes kesehatan. Untuk itu, dinas perhubungan mendirikan pos kesehatan di setiap titik jalur mudik. “Iya, pos kesehatan ini penting, bisa digunakan untuk tes urine sopir transportasi umum,” terangnya. Dalam satu hari sopir bus yang mengikuti tes kesehatan bisa sampai 40 orang. Operator bus besar biasanya juga melakukan tes kesehatan sendiri serta mengeluarkan surat keterangan layak untuk berangkat. Kepala Terminal Kalideres Revi Zulkarnain menyebutkan, dari hasil tes urine dan kesehatan terhadap 87 sopir, lima sopir di antaranya tidak diizinkan berangkat karena hipertensi. (Mal/N-3)

Presiden Bagi-Bagi lagi Sertifikat Tanah Rakyat

ANTARA/YULIUS SATRIA WIJAYA

KEMACETAN MENUJU PUNCAK: Antrean panjang kendaraan saat menuju pintu keluar Tol Gadog, Ciawi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, kemarin. Polres Bogor memberlakukan sistem

buka tutup satu arah untuk mengurai kemacetan di jalur Puncak, Bogor, akibat tingginya volume kendaraan di saat liburan panjang Natal 2017.

Natal dan Rancang Bangun Keindonesiaan Sambungan dari Hlm 1

Rapuh

Di titik itu, semuanya menciptakan rasa frustrasi yang kian menggunung. Puncak dari arus mencemaskan itu tampak pada kebencian yang memercik antarkelompok dengan beragam latar belakang. Segalanya bisa meledak setiap waktu. Dalam karya klasik, The Nature of Social Discontent: Alienation, Anomie, Ambivalence, Gary B Thom merefleksikan kebuntuan semacam ini sebagai alasan paling nyata bagi beragam penderitaan sosial (social sufferings). Meskipun selalu banar, segenap sumber dari penderitaan ini tidak melulu datang dari arena sosial. Untuk konteks kita (Indonesia), ada godaan sosial yang sejak lama menjadi salah satu titik sentral perhatian, sekaligus ke mana energi diarahkan untuk membereskannya, dengan munculnya ‘faksionalisasi’ sempit, baik dengan warna politik, sosial, maupun agama. Di tengah hantaman penderitaan sosial, sebagian dari antara kita ternyata lebih mudah membangun kategori dan pengelompokan sempit. Yang tercipta hanya keterkurungan dan semakin banyaknya ’dinding’ yang melebarkan jarak sosial antarindividu dan kelompok sosial.

Arus sosial ini sedang membahasakan apa? Iain Wilkinson dan Arthur Kleinman dalam karya terbaru mereka—A Passion for Society (2016)—mengetengahkan kemampuan menghubungkan keberadaan dengan penderitaan manusia dan kehidupan sebagai prasyarat tumbuhnya kebersamaan sosial yang dewasa dan solid. Sebaliknya, ketiadaan kemampuan pada sisi ini akan menyeret kebersamaan sosial di ruang gelap permusuhan. Di Indonesia, sangat jelas terlihat, setidaknya pada hitungan tiga (3) tahun terakhir, tidak terelakkan, bagaimana keindonesiaan sesungguhnya ialah ‘cermin jujur’ tentang kerapuhan sosial. Sendisendi kebersamaan sosial seperti begitu gampangnya tersapu sikap sempit. Orang dengan mudah terkotak-kotak. Kebencian muncul seperti banjir besar yang dengan cepat melanda ruang-ruang sosial. Kita hampir tidak bisa menjelaskan bagaimana lontaran-lontaran kebencian itu datang dengan cepat untuk meremukkan dan menistakan kebersamaan sosial. Pada jarak tertentu, memang kelihatan dengan jelas bagaimana segenap kompetisi politik yang seolah tidak ada berjeda menyumbang alasan terbesar bagi kerapuhan

sosial. Pertarungan politik secara telanjang memang menguras energi sosial yang tidak sedikit. Ketika pertarungan politik di kancah nasional belum seluruhnya selesai pada tataran efek destruktifnya, perhelatan politik lokal secara beruntun kembali merobek kohesi sosial.

Imperatif Bagaimana Natal 2017 bisa berdaya transformatif? ‘Damai’ dan ‘sejahtera’ yang disentuh secara khusus dalam pesan Natal 2017 PGI-KWI tidak pernah menjadi nilai-nilai yang secara otomatis menjadi pengalaman sosial. Jika dihubungkan dengan kesepakatan kebangsaan dan keindonesiaan kita, dua nilai di atas bisa dimengerti sebagai sebagai basis sekaligus energi utama yang mewadahi ‘rancang bangun’ keindonesiaan kita. Di sini, mau tidak mau, kita mesti memurnikan kembali kesadaran bersama tentang kesepakatan keindonesiaan ini. Pada garis kesadaran seperti ini, pesan Natal 2017 PGI-KWI mengusung dua sisi maksud. Pertama, ajakan untuk kembali ke dalam diri. Sebuah iktikad menenggelamkan ingatan pada nilai-nilai utama yang menyokong kebersamaan sosial. Ini sama sekali tidak dimaksudkan dengan kecenderungan menebalkan ‘religiositas

egosentrik’. Di sisi ini, memang selalu ada godaan untuk jatuh ke dalam ‘rasa nyaman’ spiritual untuk mengelak dari kepungan kepengapan sosial (politik). Kedua, pengalaman spiritual Natal selalu mengandaikan daya perubahan (transformasi). Daya transformatif itu bisa muncul dalam banyak bentuk. Pada titik kulminasi kejumudan sosial dan politik seperti sekarang, nilai-nilai kunci yang terbungkus dalam perayaan Natal tidak lagi bisa dipandang sekadar sebagai nilai-nilai yang dibangun secara sukarela dan bersifat sementara saja. Ada kandungan makna ‘kemendesakan’ dengan kadar ‘kewajiban moral’ yang tidak bisa ditunda dan ditawar lagi. Stijn Oosterlynck, Nick Schuermans, dan Maarten Loopmans dalam buku Place, Diversity, and Solidarity (2017) mengetengahkan pentingnya transformasi kesadaran akan nilai-nilai fundamental kebersamaan sosial pada banyak level dan jangkauan. Ini bisa menyentuh aras institusional dan personal, juga komunitas dan individual. Untuk saat ini, bentuk terbaik makna perayaan Natal 2017 semestinya berkaitan dengan transformasi kesadaran yang terarah pada penguatan ‘rancang bangun’ keindonesiaan.

PRESIDEN Joko Widodo, kemarin, menyerahkan secara serentak 705.194 sertifikat tanah untuk rakyat di lima provinsi, yaitu Sumatra Barat, Bengkulu, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Sulawesi Tenggara. Penyerahan itu dipusatkan di Lapangan Pancasila, Simpang Lima, Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah. “Di Jawa Tengah dibagikan 10.350 (sertifikat). Coba tolong diangkat,” ujar Presiden kepada para masyarakat yang hadir. Penyerahan di empat provinsi lainnya dilakukan secara serentak dan disaksikan langsung oleh Kepala Negara melalui sambungan video conference. Empat menteri yang berada di empat provinsi tersebut ialah Mensesneg Pratikno di Yogyakarta, (DIY), Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala BPN (Badan Pertahanan Nasional) Sofyan Djalil di Padang (Sumbar), Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono di Bengkulu (Bengkulu), dan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo di Baubau (Sultra). Presiden berpesan kepada penerima sertifikat untuk menyimpannya dengan baik di tempat yang aman. Jika akan diagunkan, harus dikalkulasi dengan benar dan hanya digunakan untuk meningkatkan modal usaha. ”Fotokopi jangan lupa. Simpan di lemari dan yang lain taruh di lemari lain. Kalau hilang, gampang buat baru lagi,” tutur Presiden. Lebih lanjut Presiden menjelaskan bahwa di setiap kunjungan kerjanya ke sejumlah daerah di Tanah Air, ia selalu menyempatkan diri membagikan sertifikat tanah untuk rakyat. Hal ini disebabkan banyaknya sengketa tanah yang terjadi akibat tidak adanya bukti kepemilikan yang sah bagi tanah yang dimiliki masyarakat. “Ada yang sengketa antarmasyarakat, antarmasyarakat dan BUMN, ini tidak boleh dibiarkan,” tegas Presiden. Menko Bidang Perekonomian Darmin Nasution dalam laporannya mengatakan sampai akhir Desember 2017, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/BPN berhasil mencapai target pemetaan, pengukuran, dan pendaftaran sejumlah 5.220.509 bidang tanah atau lebih dari 100% dari target yang ditetapkan. “Namun demikian, yang memenuhi syarat untuk diterbitkan sertifikat hanya mencapai 4.198.702 bidang (atau sekitar 81,81% dari target),” ucap Darmin. Oleh karena itu, Kementerian ATR/BPN akan terus berupaya mencapai target yang telah ditetapkan pemerintah. “Pada 28 Desember 2017 juga akan diserahkan sertifikat kepada masyarakat sebanyak 1.082.950 sertifikat di 7 provinsi yaitu Sumatra Selatan, Jambi, Lampung, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Selatan,” ujar Darmin menambahkan. (Nur/ RO/X-6)

Rayakan HUT Ke-84, Akihito Bersiap Lengser KAISAR Jepang Akihito merayakan ulang tahunnya yang ke-84, kemarin, dengan janji akan menjalankan seluruh kewajibannya hingga saat dia mundur dari posisinya pada 2019. Akihito melambaikan tangan ke ribuan warga Jepang dari balkon Istana Kerajaan Jepang. Dia didampingi istrinya, Ratu Michiko, dan putra mahkota Naruhito. Sekitar 45.900 orang menghadiri perayaan ulang tahun Akihito itu. Jumlah yang dilansir Badan Urusan Rumah Tangga Kekaisaran Jepang itu merupakan yang terbesar sepanjang tiga dekade kepemimpinan Akihito. Penampilan Akihito kali ini merupakan penampilan perdananya di istana kerajaan sejak pemerintah

Jepang pada awal bulan ini mengumumkan putra Hirohito itu akan menanggalkan jabatannya pada 20 April 2019. Kaisar Jepang itu mengejutkan warga ‘Negeri Matahari Terbit’ pada tahun lalu dengan mengatakan dirinya berhasrat untuk lengser setelah memerintah selama tiga dekade dengan alasan masalah usia dan kesehatan yang memburuk. Akihito akan menjadi kaisar Jepang pertama dalam dua abad terakhir yang mengundurkan diri. Putra tertuanya, Naruhito, 57, akan menggantikan posisinya. Kaisar Jepang yang terakhir kali lengser dari jabatannya ialah Kaisar Kokaku pada 1817. Akihito naik takhta di usia 56 tahun pada Januari 1989 saat ayah-

nya, Hirohito, meninggal dunia. Naik takhtanya Akihito menandai dimulainya Era Heisei. Saat ini, pemerintah Jepang tengah mempersiapkan lengsernya Akihito termasuk mempersiapkan nama era baru serta rumah baru bagi kaisar serta ratunya. “Saya ingin melihat wajahnya sebelum dia lengser,” ujar Rie Aisaka, salah satu warga yang menghadiri perayaan ulang tahun kaisar itu. Akihito dianggap sukses mengambil peran yang modern sebagai simbol negara, status kaisar Jepang pasca-Perang Dunia II. Sebelumnya, kaisar Jepang, termasuk ayah Akihito, Hirohito, dipandang sebagai titisan dewa. “Selama beberapa hari terakhir, saya akan melanjutkan tugas-tugas

saya sebagai simbol negara. Saya juga akan melanjutkan persiapan untuk menyerahkan kekuasaan saya kepada era berikutnya,” ujar Akihito dalam sebuah wawancara yang dirilis kekaisaran Jepang sebelum perayaan ulang tahun tersebut. Akihito masih menjalani jadwal yang padat, mulai menandatangi dokumen kenegaraan, menerima tamu asing, dan mengunjungi daerah bencana. Istana Kerajaan Jepang dibuka untuk publik hanya sebanyak dua kali dalam setahun, yaitu pada ulang tahun kaisar dan pada hari kedua Tahun Baru. Saat itu, keluarga kerajaan akan memberikan sambutan kepada warga yang hadir. (AFP/*/I-2)

AFP/TORU YAMANAKA

RAYAKAN ULTAH KAISAR: Ribuan orang melambaikan bendera nasional

untuk merayakan ulang tahun ke-84 Kaisar Akihito di depan Istana Kekaisaran di Tokyo, Jepang, kemarin. Kaisar didampingi istrinya, Ratu Michiko, dan putra mahkota Naruhito membalas lambaian tangan masyarakat dari balkon istana kerajaan.


POLITIK & HUKUM

MINGGU, 24 DESEMBER 2017

3

Remisi Natal Terbanyak di Sumut DIREKTORAT Jenderal Pemasyarakatan kembali memberikan remisi terkait hari besar keagamaan. Kali ini bagi napi yang beragama Kristen dan Katolik mendapatkan pengurangan masa tahanan (remisi) untuk Natal 2017. Totalnya sebanyak 9.333 napi mendapatkan remisi. Dari jumlah itu, 175 orang dinyatakan langsung bebas, sisanya masih harus menjalani sisa masa pidana, baik di lembaga pemasyarakatan maupun rumah tahanan. “Ada tiga wilayah yang remisi Natal terbanyak, yaitu Sumatra Utara 1.844 narapidana, Sulawesi Utara 952, dan Papua 814,” ungkap Direktur Pembinaan napi dan Latihan Kerja Produksi Ditjenpas Harun Sulianto, di Jakarta, kemarin. Harun mengatakan pemberian remisi itu merupakan bagian dari strategi mengatasi masalah jumlah napi yang melebihi kapasitas di LP dan rutan. Saat ini terdapat 233 ribu napi dan tahanan yang menghuni 526 LP dan rutan se-Indonesia. Penerima remisi Natal tahun ini di antaranya mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Sekretaris Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Sri Puguh Budi Utami menjelaskan salah satu pertimbangan pemberian remisi ialah narapidana telah berkelakuan baik selama menjalani tahanan dan aktif terlibat dalam ke g i a t a n p e m binaan. “Remisi yang diberikan antara 15 hari sampai dengan 2 bulan, tergantung lamanya mereka telah menjalani pidana. Di sisi lain pemberian remisi itu sekaligus berpotensi menghemat anggaran negara lebih dari Rp3,8 miliar lewat penghematan anggaran makan napi. “Karena adanya penghematan 260.760 hari tinggal dikalikan biaya makan per orang napi per hari sebesar Rp14.000,” jelas Budi. Menteri Hukum dan HAM Yassona Laoly menekankan remisi layak diterima narapidana yang telah memenuhi persyaratan administratif dan substantif yang ditetapkan. “Pengurangan hukuman atau remisi hendaknya dimaknai sebagai penghargaan bagi mereka yang dinilai telah mencapai penyadaran diri yang tecermin dalam sikap dan perilaku yang sesuai dengan norma agama dan norma sosial yang berlaku dalam masyarakat,” pesan Yassona, dalam keterangan persnya, kemarin. Remisi khusus diberikan kepada warga binaan pada tiap hari besar keagamaan. Selain remisi Natal yang diperuntukkan bagi nama pemeluk Nasrani, remisi Idul Fitri diberikan kepada napi beragama Islam, Nyepi untuk Hindu, Waisak untuk Buddha, dan Imlek untuk napi Konghucu. (Dro/P-1)

Remisi disebut Kementerian Hukum dan HAM sebagai bagian dari strategi mengatasi kelebihan beban LP.

ANTARA/HARVIYAN PERDANA PUTRA

APEL MERAH PUTIH: Sejumlah anggota TNI dan Polri kompak memperagakan yel-yel seusai mengikuti Apel Merah Putih di Pekalongan, Jawa Tengah, kemarin. Apel yang diikuti

prajurit TNI, Polri, pelajar, dan ormas tersebut bertujuan meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan dalam menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.

Garuda dan Berkarya Lolos Bersyarat Komisi Pemilihan Umum (KPU) harus menindaklanjuti putusan Bawaslu paling lama tiga hari kerja sejak putusan dibacakan. NUR AIVANNI

aivanni@mediaindonesia.com

B

ADAN Pengawas Pemilu (Bawaslu) meloloskan Partai Garuda dan Partai Berkarya untuk mengikuti tahap verifikasi faktual. Namun, kedua partai tersebut diminta melengkapi dokumen yang kurang dalam tahap penelitian administrasi terlebih dahulu. Demikian putusan Bawaslu dari hasil mediasi penyelesaian sengketa proses pemilu yang di-

ajukan kedua partai pascadinyatakan tidak lolos pada tahap penelitian administrasi oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI. “KPU setuju untuk mereka masuk ke verifikasi faktual setelah partai tersebut melengkapi data-data yang dibutuhkan,” ujar anggota Bawaslu RI Fritz Edward Siregar saat dikonfirmasi di Jakarta, kemarin. Berdasarkan putusan Bawaslu, Partai Berkarya diminta melengkapi dokumen dalam waktu 2x24 jam setelah KPU menindaklanjuti putusan Bawaslu.

Dari hasil penelitian administrasi terkait perbaikan dokumen persyaratan, dokumen keanggotaan Partai Berkarya ku-rang di 16 provinsi. Kekurangan tersebut terjadi lantaran adanya ketidaksesuaian antara dokumen fisik dan data yang diunggah partai ke dalam Sistem Informasi Partai Politik (Sipol). Sementara itu, Partai Garuda diminta memperbaiki dokumen yang kurang dalam kurun waktu 1x24 jam setelah KPU menindaklanjuti putusan Bawaslu. Partai tersebut berutang perbaikan SK kepengurusan tingkat kecamatan di Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku, dan dokumen kepengurusan berupa model F4-parpol serta SK kepengurusan tingkat kecamatan di sejumlah kabupaten di Papua. Menurut Edward,

MI/BARY FATHAHILAH

DISKUSI POLEMIK LGBT HAK ASASI DAN KITA: Wakil Ketua Komnas Perempuan Budi Wahyuni (kanan) menjawab pertanyaan wartawan seusai berbicara dalam diskusi dengan topik LGBT, Hak Asasi, dan Kita, di Jakarta, kemarin. Salah satu pembicara lainnya, pakar hukum pidana dari Universitas Al Azhar Indonesia Suparji Ahmad, menyatakan adanya kekosongan hukum mengenai lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) membuat pelakunya tak dapat dikriminalisasi.

Pelaku LGBT tidak Dapat Dikriminalisasi PELAKU lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT) tidak dapat dikriminalisasi karena tidak termasuk tindak pidana. Agar masuk ke norma undang-undang, pemohon bisa mengajukan perluasan makna atas pasal kesusilaan ke DPR atau pemerintah selaku pembuat undang-undang. Hal itu diungkapkan pakar hukum pidana dari Universitas Al Azhar Indonesia, Suparji Ahmad, dalam diskusi bertajuk LGBT, Hak Asasi dan Kita, di kawasan Cikini, Jakarta Pusat. “Suatu perilaku dikatakan salah apabila dijelaskan dalam KUHP (Kitab Undang-Undang Hukum Pidana), tetapi ini kan tidak. Maka tidak bisa dipidana. Tapi juga tidak bisa dikatakan ilegal karena belum ada,” ujar Suparji. Suparji pun mengatakan bahwa kekosongan hukum itu memang dapat mem-

buat masyarakat resah. Keresahan itu pun membuat Suparji mafhum dengan permohonan uji materi pasal kejahatan kesusilaan yang diajukan oleh komunitas Aliansi Cinta Keluarga Indonesia. Setelah kandas di Mahkamah Konstitusi (MK), bila tidak puas, pemohon bisa menyampaikan aspirasi ke pembuat undang-undang. Dalam kesempatan yang sama, pakar neuropsikolog Ikhsan Gumilar berpendapat perilaku LGBT berbuah dari kondisi lingkungan dan pengaruh luar. LGBT pun bukan tidak mungkin untuk diterapi hingga sembuh total. Banyaknya pelaku LGBT yang dianggap memengaruhi anak hingga remaja pun dinilainya cukup meresahkan. “Jika mau dilegalkan atau diilegalkan, ada kepastian hukum sehingga masyarakat dapat mela-

kukan antisipasi,” kata Ikhsan. Namun, Wakil Ketua Komnas Perempuan Budi Wahyuni menyebut LGBT tetap bagian dari HAM. Ia membantah seluruh stigma dan label yang diberikan oleh para pihak yang kontra dengan perilaku LGBT. “Banyak yang menyatakan kaum LGBT perusak bangsa karena menjadi sumber HIV/AIDS, tapi tahukah dari data Kementerian Kesehatan, pengidap HIV/AIDS terbesar 68% ialah ibu rumah tangga yang notabene ialah hetero. Jadi, tidak ada alasan untuk menstigma.” Selain itu, Wahyuni mengaku kerap mendapat klien yang berkonsultasi bahwa perilaku LGBT memang menjadi identitas diri karena tumbuh dengan sendirinya dan tidak dipengaruhi faktor apa pun. (Put/P-1)

KPU diberi waktu untuk menindaklanjuti putusan Bawaslu paling lama tiga hari kerja sejak putusan dibacakan. Dalam menanggapi putusan tersebut, komisioner KPU Viryan mengatakan pihaknya siap untuk melaksanakan putusan tersebut. “Kami akan melaksanakan karena itu sudah diputuskan Bawaslu dan akan melanjutkan Partai Garuda dan Berkarya ke tahapan verifikasi faktual,” tandasnya. Partai Garuda dan Partai Berkarya merupakan dua dari 14 parpol kloter pertama yang telah menjalani proses verifikasi administrasi. Keduanya sebelumnya dinyatakan KPU tidak lolos lantaran tidak memenuhi dokumen persyaratan. Mereka pun menggugat ke Bawaslu. Sebanyak 12 parpol lainnya

melangkah ke tahapan verifikasi faktual. Parpol-parpol tersebut ialah Partai NasDem, PAN, PDIP, PPP, Partai Demokrat, Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Hanura, PKB, Partai Persatuan Indonesia (Perindo), PKS, dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Kloter kedua Selanjutnya, masih ada sembilan parpol kloter kedua hasil putusan Bawaslu yang diberi kesempatan untuk memperbaiki berkas syarat atau data di dalam aplikasi Sipol. Penelitian administrasi kesembilan parpol menurut rencana diumumkan KPU hari ini. “Nanti pada 24 Desember, kita akan sampaikan hasil penelitian akhir dokumen kepada partai,” ungkap Ketua KPU Arief Budiman. (P-1)


4

MINGGU, 24 DESEMBER 2017

UMUM

Kaltara Peringkat 7 Kapabilitas Pengawasan PROVINSI Kalimantan Utara (Kaltara) menduduki peringkat 7 untuk provinsi dengan capaian kapabilitas aparat pengawasan intern pemerintah (APIP) dengan kapabilitas level 3. Hal itu berdasarkan data rincian yang dirilis Deputi Bidang Pengawasan Penyelenggaraan Keuangan Daerah Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP). “Alhamdulillah, dari informasi Inspektorat Kaltara, berdasarkan rilis dari BPKP, APIP Kaltara menempati posisi 7 dalam daftar APIP Inspektorat Provinsi yang kapabilitasnya di level 3,” ujar Gubernur Kaltara Irianto Lambrie. Rilis itu disampaikan BPKP sehubungan dengan target level 3 Kapabilitas APIP provinsi dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019. Pada 2017, belum ada APIP provinsi yang kapabilitasnya level 3 murni. Dari sepuluh APIP yang mendapatkan capaian kapabilitas level 3, semua disertai dengan catatan (DC). Ini berarti pemenuhan kuasa pengguna anggaran (KPA) elemen masing-masing berada pada level yang berbeda-beda sehingga kesimpulannya diambil berdasarkan level yang elemennya paling banyak terpenuhi (modus) satu tingkat di atas level yang terpenuhi seluruh elemennya. Modus ialah jumlah elemen yang terpenuhi minimal tiga elemen atau lebih. Capaian kapabilitas APIP provinsi itu dievaluasi hingga 19 Desember lalu. Peningkatan level kapabilitas APIP Kaltara juga sudah memenuhi target. Sebelumnya, pada 2016 lalu, capaian kapabilitas APIP Kaltara masih di level 2. “Untuk percepatan peningkatan kapabilitas APIP itu, komitmen dan dukungan pimpinan pemprov (pemerintah provinsi) ialah salah satu komponen penting dalam hal percepatan pencapaian peningkatan kapabilitas APIP sesuai dengan target dalam RPJMN,” urai Irianto. “Sebagaimana saran BPKP, saya mengimbau semua unit untuk menerapkan penilaian risiko sebagai penyelenggaraan SPIP (sistem pengawasan intern pemerintah) yang mencakup identifikasi, analisis, dan mitigasi risiko,” pungkas Irianto. (RO/I-2)

KIRAB BUDAYA KERATON NUSANTARA:

ANTARA/ADITYA PRADANA PUTRA

Tanah Abang Ditata Pungli malah Menggila Tidak cuma PKL yang dintungkan Gubernur Anies Baswedan. Pak Ogah juga turut gembira akibat kemacetan menggila di Tanah Abang. YANURISA ANANTA

yanurisa@mediaindonesia.com

B

UKANNYA menjadi tertib, penataan pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, malah menimbulkan masalah klasik bernama kemacetan. Hal itu pun tidak disia-siakan para Pak Ogah untuk mencari kesempatan dalam kesempitan.

Para Pak Ogah keluar dari sarang mereka, paling banyak di kawasan Jalan Aipda KS Tubun, menunggu mangsa yakni para pengendara yang sudah tak tahan lagi dengan kemacetan berjam-jam akibat penutupan satu lajur di Jalan Jatibaru Raya. Meski kemarin merupakan hari libur bagi pekerja kantoran, kemacetan mengular di Jalan Aipda KS Tubun menuju Pasar Tanah Abang. Kendaraan nyaris tak bergerak di jalan itu, termasuk sepeda motor. Para Pak Ogah berkumpul di titik-titik putaran kendaraan yang sebetulnya sengaja ditutup bentangan rantai oleh petugas Dinas Perhubungan DKI Jakarta. Namun, oleh Pak Ogah rantai itu diangkat tinggi-tinggi sehingga sepeda motor atau kendaraan roda empat (maksimal jenis SUV) dapat melintas di bawahnya. Bagi pengendara yang sudah tidak sabar

dengan kemacetan, mereka memilih putar balik dengan memanfaatkan jasa Pak Ogah tersebut. Tentu saja tidak gratis, mereka mematok tarif Rp2.000 untuk tiap kendaraan. “Enggak, gak boleh lewat,” kata salah seorang Pak Ogah yang menguasai putaran di depan Museum Tekstil. Ia menghardik supir bajaj lantaran tidak memberi uang saat mau ikut kendaraan di depannya memutar. “Bayar dulu, baru boleh lewat,” katanya sambil menurunkan rantai. Putaran yang ditutup rantai itu sejatinya sudah sejak lama dikuasai Pak Ogah. Namun, sejak kemacetan meningkat akibat penutupan satu jalur di Jalan Jatibaru Raya, jumlah Pak Ogah semakin banyak. Setidaknya ada 5 orang-6 orang di tiap putaran dari biasanya 2 orang. Pak Ogah juga mangkal di jalan-jalan permukiman karena menjadi ‘jalan tikus’

Raja Wali Keraton Amarta Bumi Sri Angkung Prabu Punto JC Girinata (kedua dari kiri) mengikuti kirab budaya Keraton Nusantara di Semarang, Jawa Tengah, kemarin. Acara yang digelar Majelis Adat Budaya Keraton Nusantara itu diikuti 30 raja wali dan ketua adat dari sejumlah keraton se-Indonesia yang bertujuan melestarikan kebudayaan dan tradisi Nusantara.

bagi pengendara yang hendak mencari jalan alternatif keluar dari kemacetan. Anak-anak hingga dewasa mengambil untung dari kemacetan yang mengepung Tanah Abang.

Berpeluang digugat Peneliti di laboratorium Transportasi Unika Soegijapranata, Semarang, Djoko Setijowarno mengatakan kebijakan menempatkan PKL di jalur jalan telah UU No 38/2004 tentang Jalan. Di Pasal 12 UU tersebut, termaktub larangan bagi tiap orang melakukan perbuatan yang mengakibatkan terganggunya fungsi jalan di dalam ruang manfaat jalan. “Jalan itu kan dibangun untuk lalu lintas orang dan barang menggunakan kendaraan. Kalau mau jualan, ya jangan di jalan. Itu sama saja pengalihan fungsi jalan dan bisa melanggar UU tentang jalan,” tuturnya. Ia memprediksi, kebijakan permanen yang berlaku setiap hari mulai pukul 08.00 hingga 18.00 WIB itu akan berbuah tuntutan balik dari masyarakat ke Gubernur DKI Jakarta selaku pembuat kebijakan. “Masyarakat pasti menuntut itu, menuntut gubernurnya karena jalan itu beralih fungsi. Sayang sekali, uang ratusan miliar rupiah buat bangun jalan malah digunakan untuk PKL,” tandasnya. (J-1)

ANTARA/PRASETIA FAUZANI

TAPAK TILAS JENDERAL SOEDIRMAN: Sejumlah pemuda memperagakan fragmen

perjuangan Jenderal Soedirman saat tapak tilas ke-36 rute perjuangan gerilya Jenderal Soedirman di Kota Kediri, Jawa Timur, kemarin. Kegiatan tahunan yang diikuti sedikitnya 750 perserta itu menempuh jarak sekitar 37 km.

Buruh Migran belum Terlindungi dan Sejahtera MENYEJAHTERAKAN pekerja perempuan masih menjadi tantangan saat ini. Apalagi, mayoritas pekerja perempuan di Indonesia bekerja di sektor informal. Jumlahnya mencapai 63,48%. Hingga saat ini perlindungan pada pekerja informal masih jauh dari harapan. “Masih banyak yang mengalami masalah. Trafficking, gaji tidak sesuai, hingga masalah jam kerja, semua saya alami dulu,” kata Ismi Malihatun, mantan pekerja migran Indonesia di Singapura, saat menjadi pembicara dalam diskusi di Jakarta Creative Club, kemarin. Ismi mengatakan kurangny a e d u k a s i p a d a c a l o n pekerja seperti dirinya serta tekanan tinggi bagi calon majikan untuk profesional semakin memperparah keadaan. Ismi mengatakan kurangnya edukasi pada masyarakat calon pekerja seperti dirinya dulu serta tekanan bagi calon majikan untuk profesional

semakin memperparah kondisi itu. Trafficking umumnya terjadi akibat calon pekerja, khususnya buruh migran, tidak memahami prosedur dan kebutuhan dokumen yang sesuai dengan ketentuan.

Selama ini banyak TKI yang berangkat kerja secara mandiri tidak mendapat perhatian. Kondisi yang dialami Ismi ini juga dialami banyak buruh migran yang tidak tahumenahu prosedur bekerja di luar negeri. Padahal, TKI penyumbang devisa negara terbesar kedua. Data dari Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) disebutkan, pe-

masukan dari TKI dari Hong Kong saja mencapai triliunan rupiah per bulan, Ketua Umum SBMI Heriyanto menjelaskan aturan mengenai buruh migran jalur mandiri belum terdefinisikan dan terangkum dengan baik. Selama ini banyak TKI khususnya yang berangkat kerja secara mandiri tidak mendapat perhatian. Apalagi mendapatkan perlindungan dari negara apabila mengalami masalah. Menurutnya, TKI dianggap sebagai pekerja ilegal dan tidak mendapatkan pendampingan. Saat ini buruh migran asal Indonesia tersebar di 60 negara. Namun, baru 12 negara yang memiliki kesepakatan bilateral dengan Indonesia. “Banyak MoU sudah kedaluwarsa. Tidak diperbarui. Ini diperhatikan juga agar pemerintah produktif membuat perangkat yang melindungi buruh migran melalui bilateral agreement,” ujar Heriyanto. (Pro/N-3)


WAWANCARA

MINGGU, 24 DESEMBER 2017

5

MGR IGNATIUS SUHARYO

Manusia Baru yang Merawat Pancasila

ABDILLAH MARZUQI

abdizuqi@mediaindonesia.com

D

I antara kesibukan persiapan Natal di Gereja Katedral pada Kamis (21/12), tampak sosok yang sudah sangat dikenal, tidak hanya di lingkungan gereja, tetapi juga dalam forum-forum lintas agama dan keberagaman nasional. Dialah Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) yang juga Uskup Agung Jakarta, Mgr Ignatius Suharyo. Di antara kegiatannya meninjau kesiapan teknis itu, Ignatius menyempatkan berbincang dengan Media Indonesia di Wisma Keuskup an Agung Jakarta (KAJ). Kondisi intoleransi yang membayangi bangsa dan perpolitikan yang kian panas tidak luput dari perhatiannya. Maka, dalam memaknai pesan Natal tahun ini, Ignatius pun mengkorelasikan dengan pentingnya merawat Pancasila. Berikut penuturan lengkapnya, termasuk pandangan soal politisasi agama dan juga bentuk perayaan natal di tempat terbuka:

Bukan hanya meninggalkan perilaku buruk, menjadi manusia baru bagi bangsa semestinya juga dilakukan dengan merawat kesepakatan dasar bangsa, yakni Pancasila.

Bagaimana pendapat tentang perayaan Natal di tempat terbuka, seperti di Monas seperti yang direncanakan Pemprov DKI Jakarta? Sebetulnya kalau saya boleh jujur. KAJ memang sengaja diam untuk tidak menambah gaduh. Karena tafsiran berseliweran ke mana-mana dengan berbagai macam tafsirannya yang belum tentu betul. Saya itu kabarnya saja belum dapat. Jadi sebagai lembaga resmi gereja Katolik di wilayah DKI, pemberitahuan resmi, undangan resmi itu tidak ada. Lah bagaimana saya harus bersikap. Soal perayaan Natal Nasional yang biasanya dihadiri oleh Presiden, memang selalu diadakan di Jakarta sebelum Presiden Jokowi. Namun, sejak Presiden Jokowi, idenya beliau itu kan bukan main. Indonesia itu bukan Jakarta dan Jakarta itu bukan Indonesia. Maka Natal Nasional dilaksanakan di Papua, kemudian di Kupang, kemudian di Medan, kemudian yang akan datang di Pontianak. Itu kan ide yang sangat bagus. Namun, kalau yang di Monas itu, dalam tradisi Katolik tidak ada. Maka saya tidak bisa mengatakan apa-apa. Ya silakan saja umat Katolik kalau mau hadir, hadirlah. Namun, gereja sebagai lembaga resmi Katolik tidak akan mengorganisasi itu. Saya berpikirnya sesederhana itu. Karena tidak ingin masalah ini dijadikan segala macam isu yang tidak tau jluntrung-nya (arah). Namun, pertanyaan dasar saya, Monas itu mau dijadikan simbol apa?

IGNATIUS SUHARYO Jabatan: Ketua Konferensi Waligereja Indonesia Uskup Agung Jakarta Ayah: Florentinus Amir Hardjodisastra Ibu: Theodora Murni Hardjodisastra

Apa sebenarnya makna dari pesan Natal 2017 dan bagaimana masyarakat harus mengorelasikan dengan situasi saat ini? Setiap tahun, Persekutuan GerejaGereja di Indonesia (PGI) dan Konferensi Waligereja di Indonesia (KWI) menulis pesan bersama. Judulnya mengutip salah satu ayat Alkitab “Hendaklah Damai Sejahtera Kristus Memerintah Dalam Hatimu!” (Kol 3:15a). Tentu ayat itu tidak bisa dipahami kalau hanya sekadar satu ayat, tapi harus diperhatikan konteks ayat itu. Di dalam konteks dari bagian Alkitab itu sebetulnya judulnya ialah manusia baru. Manusia baru dalam arti ini adalah cara berpikir lama yang burukburuk ditinggalkan dan ditanggalkan. Ketika hidupnya diperbarui, pada gilirannya dia akan memperbarui. Menjadi agen agen pembaru dalam keluarga, dalam masyarakat, dan di mana pun dia berada dengan posisi, tugas, dan jabatan apa pun. Apa yang harus dilakukan untuk menjadi manusia baru? Tentu ini ialah bisa dilihat dari dua segi. Pertama, tentu dari segi iman. Kita membiarkan Yesus itu hidup menjadi ‘teladan’ bagi hidup. Kita mencoba untuk menghidupi keutamaan-keutamaannya. Yang tadinya penghujat, yang tadinya penganiaya, menjadi pembawa kabar sukacita, pembawa kabar damai. Namun, tentu kita tidak bisa mengatakan bahwa manusia itu dengan sendirinya akan menjadi seperti itu (pembawa damai). Karena wataknya berbeda-beda, pendidikannya berbeda-beda, pengalaman hidupnya berbeda-beda. Maka dari segi kemanusiaan, kita juga harus menjadi manusiawi. Maka prosesnya akan menjadi begini. Pertama, homoisasi. Jadi pertama-tama harus menjadi manusia. Itu kebutuhan yang paling dasar, misalnya kesehatan, dan makanan. Proses yang kedua ialah humanisasi. Manusia itu tidak begitu saja manusiawi. Dia harus menjadi semakin manusiawi dengan pendidikan, dengan membangun karakter, dengan membangun watak dan sebagainya. Namun, dalam iman kristiani itu masih ada satu, yaitu divinisasi. Dari kata devine, Ilahi. Jadi, dalam iman kristiani kecuali menjadi semakin manusiawi, dengan rahmat tuhan, manusia menjadi semakin Ilahi. Semakin secitra dengan Allah. Itu manusia baru. Konsepnya seperti itu. Di dalam konteks Indonesia ini, konteksnya luas sekali. Misalnya kita omong tentang korupsi, narkoba.

dalam hal ini Pancasila. Apakah seperti itu? Itu tadi rumusan lebih negatif. Mungkin saya merumuskannya lebih positif ya. Saya sekali lagi berbicara atas nama KAJ. Kami mengajak seluruh umat Katolik KAJ, intinya adalah untuk memikul tanggung jawab sejarah. Sejarah kita salah satu muaranya ialah Pancasila. Oleh karena itu, mari kita amalkan Pancasila, kesepakatan dasar bangsa. Kita rawat. Kita jaga. Kita kembangkan. Kita amalkan.

Lahir: Sedayu, Bantul, Yogyakarta, pada 9 Juli 1950. Riwayat Pendidikan: SMA Seminari Mertoyudan, Magelang (1968) Sarjana Muda Filsafat/Teologi (1971) Sarjana Filsafat/Teologi FKSS IKIP Sanata Dharma, Yogyakarta, (1976) Doktor Theologi Biblicum Univ Urbaniana, Roma, Italia, (1981) Perjalanan Tugas: 2012-sekarang, Ketua Konferensi Waligereja Indonesia 2010-sekarang, Uskup Agung Jakarta 1997-2010: Uskup Agung Semarang 1996-1997: Direktur Program Pascasarjana Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta 1994-1996: Pengajar Universitas Kristen Duta Wacana Yogyakarta dan pengajar di Unika Parahyangan Bandung 1993-1997: Dekan Fakultas Teologi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta 1983-1993: Ketua Jurusan Filsafat dan Sosiologi-FIP IKIP Sanata Dharma, Yogyakarta 1981-1991: Pengajar Sekolah Tinggi Kateketik STFK Pradnyawidya, Yogyakarta FOTO-FOTO: MI/RAMDANI

Itu semua menjadi keprihatinan kita. Namun, yang diberi perhatian pokok oleh KWI dan PGI adalah kesepakatan dasar bangsa Indonesia, yaitu Pancasila. Rupa-rupanya disadari atau diberi kesan bahwa kesepakatan (Pancasila) ini diguncang-guncang atau dengan sengaja guncang. Oleh karena itu, dikaitkanlah pesan Natal ketika manusia kristiani menjadi manusia baru maka semestinya pula melibatkan diri di dalam merawat, menjaga, dan menggembangkan kesepatakan dasar bangsa ini. Itu intinya. Bagaimana Anda melihat kondisi Indonesia saat ini? Saya berbicara sebagai Uskup Keuskupan Agung Jakarta. Sejak 2010, sebetulnya kami sudah melihat ada gejala-gejala yang kurang bagus di negeri kita, berkaitan dengan Pancasila. Pancasila tidak per-

nah diucapkan lagi. Mungkin alasannya karena dulu pernah Pancasila itu dijadikan alat, dimanupulasikan sebagai alat kekuasaan. Pada 2016, kami semakin sadar menggenai terjadinya politisasi segala macam hal, termasuk politisasi agama. Sehingga pada 2016, Keuskupan Agung Jakarta yang meliputi DKI, Tangerang, Bekasi itu memutuskan selama lima tahun, 2016-2020 kita ingin mengembangkan penghayatan Pancasila sehingga sejak tahun lalu sampai 2020 nanti, semboyan Gereja KAJ adalah amalkan Pancasila. Bisa lebih diperjelas tentang semboyan tersebut? Sila-sila itu dikupas. Jadi Pancasila itu kan ideologi. Kalau tetap ideologi kan tidak ada perubahan. Maka keyakinan kami, ideologi itu harus diterjemahkan menjadi gagasan.

Gagasan itu harus diterjemahkan menjadi gerakan. Gerakan itu kalau terjadi berulang-ulang akan menjadi habitus, orientasi, komitmen yang jelas yang akan menghasilkan transformasi sosial. Itu menjadi sangat konkret. Jadi misalnya untuk mengamalkan Pancasila 2016, umat Katolik di KAJ membuat yang namanya rosario merah-putih. Jadi warnanya itu merah-putih sehingga ketika mereka berdoa rosario, mereka ingat tidak hanya berdoa untuk diri sendiri, untuk keluarga. Ingat ujub negara. Ingat ujub bangsa. Kalau internal Gereja Katolik sendiri untuk persatuan sendiri misalnya, kami yakin bahwa yang namanya persatuan itu bukan sekadar usaha manusia, melainkan rahmat tuhan. Maka harus dimohon, harus diminta, dan harus didoakan. Bagaimana KWI memandang

Kenangan Pitik dan Panggilan Khusus PERAYAAN Natal sewaktu kecil, kerap meninggalkan kesan yang dalam dan menjadi kenangan indah selama. Ini pula yang dirasakan Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) yang juga Uskup Agung Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) Mgr Ignatius Suharyo. “Ya yang paling saya gembira, sederhana sekali, saya dari keluarga sederhana. Kalau Natal itu makanannya istimewa. Setahun sekali mbeleh pitik (potong ayam). Itu saja yang kita ingat. Tentu dengan nyanyian-nyanyian yang sejak kecil diajarkan,” ujarnya

sembari tertawa mengenang masa lalunya. Selain bercerita masa kecilnya yang penuh suka cita Natal, pria asal Bantul, Yogyakarta ini mengaku jika awalnya tidak pernah terbesit cita-cita untuk menjadi pastor. Bahkan sebaliknya, ia mengandaikan dirinya sebagai polisi ketika sudah dewasa nantinya. “Saya itu dulu, selalu saya katakan, tidak pernah ingin jadi pastor. Cita-cita saya waktu SD menjadi polisi. Itulah yang namanya jalan tuhan,” ujar pria 67 tahun ini. Menurutnya, terdapat dua pang-

gilan untuk mencapai kesucian dan kebaikan. Pertama adalah panggilan umum lewat jalan berkeluarga. Lalu ada pula panggilan khusus yang berlaku sebaliknya. “Panggilan khusus itu orang-orang seperti saya ini. Kan panggilan umum untuk menuju kesucian kebaikan itu lewat jalan berkeluarga. Itu jalan yang biasa menuju kebaikan kesucian kebaikan. Orang-orang seperti saya kan tidak normal. Diberi panggilan khusus,” lanjut Monsignor.

TONTON VIDEONYA DI:

Panggilan itu, menurutnya, muncul secara tiba-tiba. Kala itu Ignatius yang duduk di kelas 6 SD tengah melayani misa di desa. Sesudah misa, ia ditemui pastor dan ditanya mengenai minat untuk masuk seminari pendidikan imam.

politisasi agama? Ya jelas. Namanya saja politisasi agama. Agama dijadikan alat. Ini bukan hakikatnya. Saya membedakan politik dan politiking. Politik itu apa pun, maksudnya, arahnya jelas. Politik dalam arti yang baik. Arahnya adalah kebaikan umum, bonum komune, untuk kebaikan seluruh bangsa, seluruh masyarakat. Politiking itu main-main politik. Politik demi kekuasaan. Yang kita lihat sehari-hari di surat kabar, televisi, atau di mana pun. Itu politiking bagi saya, bukan politik. Agama mestinya diatas segalagalanya. Kalau agama dijadikan alat politik itu sebetulnya, maaf ya, sangat buruk bagi agama sendiri. Direndahkan. Jadi apakah yang berkenaan dengan intoleransi sebenarnya tidak melakukan konsensus dasar,

Seketika itupula Ignatius langsung mengiyakan. Meski Ignatius merasa heran dengan kesigapannya, ia pun tidak menolak ketika kemudian sang pastur meminta izin kepada orang tuanya. “Saya lulus masuk. Sesudah itu saya tidak mikir macam-macam. Sudah itu jalan saya,” tegas Ignatius yang kala itu masuk Seminari Mertoyudan. Prinsip yang sama ia pegang dalam menjalani masa-masa selanjutnya, termasuk saat ditasbihkan menjadi imam meski sebenarnya ia ingin menjadi pastor paroki. Begitu pula kepatuhannya saat kemudian ditugaskan melanjutkan sekolah ke seminari tinggi. Waktu terus bergulir, Ignatius terus mandat yang semakin tinggi, yakni menjadi uskup.

Soal kondisi global, bagaimana KWI dan KAJ tentang status Jerusalem? Kalau sikap KWI, Gereja Katolik, itu sederhana sekali. Paus kan sudah bicara. Ya sudah itu diikuti. Jadi taat kepada PBB. Paus itu mengakui Palestina lo. Namun, menurut saya sangat penting adalah yang disampaikan pimpinan lintas agama di Kantor PBNU beberapa waktu lalu. Ini bukan masalah agama. Ini ialah masalah kemanusiaan. Itu tadi agama dan politik, agama yang dipolitisasi. Persis. Bahayanya masyarakat kita di situ. Karena agama itu paling gampang dibakar. Maka orang yang mau mencapai sesuatu dengan cara itu ya paling gampang. Namun, menurut saya sungguh paling tidak etis. Menodai agama sebetulnya. Apakah yang terakhir tadi adalah juga pesan Anda tentang agama dan politik, ataupun politisasi agama? Sebagai inspirasi (lebih tepatnya). Jadi istilah dalam teologi Katolik, ada indikasi iman dan imperative moral. Jadi ketika orang beriman bagaimana iman itu diungkapkan dalam doa, ibadah. Namun, tidak hanya di situ saja, bagaimana iman itu diwujudkan. Dua kata itu, mengungkapkan dan mewujudkan. Tidak cukup bagi orang beriman dan beragama, untuk beribadah di tempat ibadah. Dia harus mewujudkan iman itu di dalam tindakan yang berbagai macam, termasuk dalam politik. Politik itu harusnya cita-citanya satu, kebaikan seluruh umat manusia. (M-3)

“Tiba-tiba saya ditunjuk menjadi uskup. Itu enggak ada sekolahnya. Tidak ada cita-citanya. (Lalu) Pindah ke Semarang. Kan tidak biasa uskup pindah tempat. Dari Keuskupan Semarang dipindahkan ke sini Jakarta,” ujarnya. Ignatius tidak pernah membayangkan hidupnya bakal menjadi seperti sekarang. Baginya, ia hanya mengikuti jalan yang telah digariskan, biarpun itu berkelok-kelok. Saat ini, hal yang paling penting bagi Ignatius ialah melaksanakan tugas sebaik-baiknya. “Saya itu kan selalu berfikir sederhana sekali. Tugas uskup yang paling utama adalah berdoa untuk umatnya, bukan manajer, bukan karier, atau apa. Saya yakin sebagai uskup, pimpinan agama pelayan gereja, itu berdoa untuk umat,” pungkasnya. (Zuq/M-3)


6

MINGGU, 24 DESEMBER 2017

FERDIAN ANANDA MAJNI

ferdian@mediaindonesia.com

B

ERADA di tengah-tengah pusat Kota Banda Aceh, Gereja Katolik Hati Kudus mulai terlihat berbenah, dari sejumlah pohon-pohon yang berada di halaman gereja terpangkas rapi, begitu juga warna bangunan gereja yang cerah, dengan dominan cokelat muda. Di dalamnya, terpasang salib besar di tengah-tengah podium utama. Pohon-pohon Natal ukuran besar dan kecil berada di kedua sisinya. Di mimbar utama, terdapat empat lilin besar menyala yang menggambarkan kristus sebagai terang dunia di tengah kegelapan. Di seluruh ruangan terlilit kerlap-kelip lampu hias, dengan gambar-gambar bintang, pohon Natal, dan anak pita berbentuk lonceng. Efran Sinaga, pastor di Gereja Katolik Hati Kudus, Banda Aceh, menyebutkan persiapan Gereja Katolik Hati Kudus Yesus Banda Aceh sudah mencapai 90% lebih, dekorasi-dekorasi gereja hampir rampung. Begitu juga proses penyelesaian gua Natal, selain pohon-pohon Natal. “Jika gereja lain cuma pohon Natal, kami ada gua Natal yang menjadi ciri khasnya. Persiapan hampir selesai semua. Kami juga ada latihan tari, latihan kor, latihan teater, dan semua yang terkait dengan pemetasan untuk malam Natal dan hari Natal,” kata dia kepada Media Indonesia, Jumat (22/12). Ia menambahkan seruan Natal tahun ini lebih kepada kedamaian dalam keberagaman. Hal itu sejalan dengan apa yang dirasakannya selama empat tahun sudah merayakan Natal di Aceh. “Merayakan Natal di Aceh sangat baik, kondusif, aman, dan tenang. Tidak pernah ada gangguan bahkan dari pihak keamanan juga diperhatikan. Apalagi gereja kami diakui dan berada di tengah kota, itu sangat baik. Jadi jika dikaitkan dengan pesan Natal tadi, kedamaian dan sukacita dalam keberagaman pas kali. Toleransinya sangat tinggi,” ujarnya. Secara global yang terlihat jika keluar gereja, tidak ada ornamen-ornamen Natal di tempat umum atau keramaian di Aceh. “Ada kesepakatan di FKUB, perayaan Natal dibuat intern saja. Jadi itu bedanya, kalau di luar gaungnya di mana-mana,” sebutnya. Kendati pihaknya minoritas, tidak ada gangguan yang menghambat perayaan Natal. Suasananya sangat kondusif, inilah makna Natal sejati. Apalagi Yesus Kristus lahir bukan di keramaian. “Yesus lahir di kandang domba, di tempat tersembunyi, dan sunyi tapi justru maknanya dan esensinya ditemukan di sini,” terangnya. Terdapat empat gereja yang diakui untuk melaksanakan perayaan Natal, yaitu Gereja Katolik Hati Kudus, Gereja GPIB, Gereja Methodist, dan Gereja HKBP. Oleh karena itu, prosesi penyambutan Natal juga berbeda-beda. Sebanyak 1.200 orang akan merayakan Natal di gereja Katolik Hati Kudus. Akan tetapi, jumlah itu akan bertambah jika ada pendatang yang berlibur, biasanya mencapai 1.500 orang. “Semoga dalam perayaan Natal tahun ini, agar semakin rukun, sukacita, dan terutama dalam keluarga. Karena memang perenungannya terkait dengan keluarga sejahtera,” lanjutnya.

Toleransi beragama Pembimas Kristen Kanwil Kemenag Aceh Samarel Telaumbanua mengatakan toleransi beragama di Aceh berjalan baik. Begitu juga pemerintah dan pihak keamanan selalu sigap melakukan pengamanan agar perayaan dan ibadah Natal selalu aman dan damai di Aceh. “Toleransi beragama di Aceh sudah bagus dan harus lebih ditingkatkan lagi. Tidak ada intervensi atau larangan melakukan beribadah dan melakukan Natal di Aceh. Artinya dalam meningkatkan kerukunan umat beragama ini, diharapkan seluruh masyarakat bisa memahami dan saling mengerti kebersamaaan serta saling menghormati walau berbeda keyakinan,” sebutnya. Ia menjelaskan selama ini memang tidak ada

JEDA

Harmonisnya Kehidupan Umat Kristiani di Aceh Toleransi beragama di Banda Aceh berjalan baik. Pemerintah dan pihak keamanan selalu sigap melakukan pengamanan agar perayaan dan ibadah Natal selalu aman dan damai. permasalahan yang serius terkait dengan toleransi beragama dalam masyarakat. Itu tentu diharapkan semua lapisan masyarakat, apalagi mereka dilatarbelakangi dalam banyak perbedaan, pendidikan, pengalaman. Pastinya ada pengaruh dan perbedaan dalam memandang keberagaman di Aceh. “Didasari itu, misalnya ada masyarakat yang tidak pernah ke luar dari daerah, atau tingkat pendidikan yang rendah. Jadi mungkin ada pemahaman-pemahaman bahwa di Aceh hanya ada agama Islam, tetapi sebenarnya ada juga nonmuslim. Jadi banyak juga ketika kita ke daerah, kita beritahu beragama Kristen, mereka merasa heran. Mereka tidak tahu jika ada juga nonmuslim di Aceh,” jelasnya. Oleh karena itu, upaya yang dilakukan agar masyarakat memahami jika penduduk di Aceh tidak hanya beragama Islam, tetapi ada juga masyarakat yang beragama non-Islam. “Langkah dan upaya yang kita lakukan banyak, adanya pertemuan melalui FKUB dan pejabat kita juga langsung memberitahukannya pada setiap momen bahwa di Aceh tidak hanya Islam, ada juga yang beragama lain,” terangnya.

Toleransi beragama di Aceh sudah bagus dan harus lebih ditingkatkan lagi. Tidak ada intervensi atau larangan melakukan beribadah dan melakukan Natal di Aceh. Ia memastikan hingga kini tidak ada gesekan dan gangguan antarumat beragama, terlebih dari masyarakat mayoritas muslim. “Posisi sekarang, sampai detik kita berbicara ini tidak ada laporan dari masyarakat, baik secara pribadi maupun lembaga tempat ibadah yang merasa terancam, terganggu, atau intimidasi untuk tidak melakukan ibadah, sampai detik ini tidak ada pemberitahuan kepada kita. Jadi bisa disimpulkan untuk sementara ini kondusif, aman tidak ada masalah, dan umat Kristen bisa melaksanakan ibadah Natal,” lanjutnya. Di Aceh, memang di beberapa daerah umat Kristen telah memiliki leluhur mereka di sana. Seperti di Aceh Tenggara dan Aceh Singkil, mereka memiliki lahan dan rumah sejak dulu. Di Banda Aceh, latar belakang umat Kristen karena orangtua mereka bertugas di ibu kota provinsi. “Umat Kristen di sini karena latar belakang orangtua mereka, TNI, polisi, PNS, dan banyak juga pedagang, rata-rata mereka sudah lama berada di Aceh, bahkan ada yang telah 60 tahun berada di Banda Aceh,” sebutnya. Ia juga mengaku telah tinggal di Banda Aceh selama 20 tahun. Bahkan, ia merasa lebih nyaman di Aceh sehingga memutuskan untuk menetap selamanya di Banda Aceh “Jika saya ceritakan dengan istri, ia lebih nyaman dan senang tinggal di Aceh, jadi tidak terpikirkan untuk pindah. Nah itulah gambaran jika kehidupan kami di sini tidak ada yang perlu dikhawatirkan,” paparnya. (M-2)

PERSIAPAN NATAL: Umat kristiani memasang lampu hias ketika menata ruangan di Gereja Hati Kudus, Banda Aceh, Aceh, Sabtu (23/12). Umat kristiani di Aceh mulai melakukan berbagai persiapan menyambut perayaan Natal dan Tahun Baru 2018. ANTARA/AMPELSA

Bersolek Mempersiapkan

Perayaan Natal

FOTO-FOTO: DOK GKJW JEMAAT NGORO

ARAK-ARAKAN LAMPION : Jemaat GKJW Jemaat Ngoro beriringan menempuh rute sekitar 5 kilometer, mereka membawa lampion yang merupakan lambang terang.

Arak-arakan untuk Kerukunan Umat Beragama SEBAGAI Kota Santri, ternyata Jombang juga layak disematkan sebutan lain semisal kota kerukunan, kota toleransi, ataupun kota plural. Sebab tidak hanya umat beragama Islam, tetapi juga umat beragama lain mendapat ruang. Seperti ketika perayaan Natal, umat Kristen di Jombang juga mempunyai kesempatan untuk merayakannya. Salah satunya terdapat di Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW) Jemaat Ngoro yang mengadakan Arak-arakan Lampion. Arak-arakan Lampion termasuk rangkaian perayaan Natal yang dilakukan GKJW Jemaat Ngoro. Para jemaat berjalan beriringan menempuh rute sekitar 5 kilometer. Mereka berkeliling dengan membawa lampion yang merupakan lambang terang. Acara yang telah menjadi wisata religi ikon kabupaten Jombang itu digelar setiap tanggal 26 Desember setiap tahunnya. “Untuk Arak-arakan Lampion tanggal 26 Desember dimulai sesudah rekan muslim solat magrib,” terang Pendeta Yuedi setelah mendampingi acara geladi ber-

sih untuk persiapan perayaan Natal 2017. Menurut Ketua Panitia Arak Arakan Lampion Hadie Kurnianto, acara ini telah berlangsung sejak lama. Bahkan tahun ini ialah penyelenggaraan yang ke enam sejak 2012. “Setiap tahun kita adakan teratur, tepatnya tanggal 26. Sudah masuk enam tahun ini, sejak 2012,” terang Hadie. Arak-arakan Lampion bukan hanya untuk jemaat, melainkan untuk seluruh masyarakat sekitar Ngoro. Banyak warga yang tumpah ruah untuk melihat arakarakan. Tak hanya dari umat kristiani, umat beragama lain pun berturut. “Kalau tujuannya Arak-arakan Lampion ialah untuk kerukunan umat beragama. Tidak hanya orang Kristen yang datang ke sini,” lanjut Hadie. Arak-arakan Lampion bermula dari gagasan Pendeta Priyono untuk merangkul semua kalangan GKJW. Dari situ lalu berkembang dengan mengundang peserta dari gereja lain di sekitar Ngoro. “Tujuannya dari Bapak Pendeta itu untuk bisa merangkul semua dari kalangan gereja. Ini kan awalnya hanya GKJW, terus kita undang gereja lain untuk mengikuti acara itu,” sambung Hadie. Kini setelah lima kali penggadaan, peserta Arakarakan Lampion telah mencapai seribuan orang. Selain membawa lampion dalam arak-arakan, para peserta yang berada pada barisan paling depan mem-

bawa lambang Garuda Pancasila yang kemudian disusul dengan peraga bangunan, patrol, dan barongsai. “Iya selalu ada Garuda Pancasila. Itu kan merupakan lambang Bhinneka Tunggal Ika,” tegasnya. Dalam acara tersebut, tidak hanya Polri dan TNI yang bertugas, Banser juga turut membantu pengamanan acara itu. Menurut Kepala Satkoryon Banser Ngoro Hamzah Setiawan, Banser Ngoro bertugas menjaga gereja dan membantu di Operasi Lilin sampai tahun baru. Itu dilakukan dalam rangka membantu Polri, bukan permintaan dari pihak gereja. “Kenapa Banser mau di gereja? Satu, karena kita menjaga sama-sama warga negara Indonesia. Kedua, karena memang permintaan dari Polri untuk membackup kepolisian di polsek-polsek itu tidak memadai anggotanya. Jadi Banser diminta untuk mem-backup kegiatan Natal dan Operasi Lilin sampai tahun baru,” tegasnya. Menurut Hamzah, niatan paling utama Banser adalah untuk Indonesia, untuk kemanusiaan, dan menjaga kerukunan umat beragama. “Apa pun itu selagi tidak melanggar undang-undang. Kita sendiri sebagai warga NU (Nahdlatul Ulama), kalau kita diminta untuk membantu untuk hanya sekadar menjaga, sekadar mengamankan. Kita selalu siap sedia. Asal Indonesia dan tidak melanggar undang-undang dan hukum,” pungkasnya. (Zuq/M-2)

MENJELANG peringatan Natal, umat kristani di berbagai kota terus melakukan persipan mulai dengan mendekorasi di halaman dan di dalam ruangan gereja. Hal itu juga terlihat di Kota Rangkasbitung, Lebak, Banten. Dekorasi dilakukan sejumlah anak muda yang memasang semua ornamen jenis Natal pada setiap dinding gereja. Selain itu, persiapan dilakukan anak–anak dengan berlatih kor melantunkan lagu–lagu puji–pujian, tari–tarian, dan drama kolosal. Instruktur jemaat, Pauline, mengungkapkan latihan kor lagu puji-pujian ini dilakukan untuk mempersiapkan perayaaan Natal. Selain latihan kor lagu puji–pujian, anak–anak ini berlatih tari– tarian serta pentas drama kolosal. “Hampir semua panitianya merupakan anak muda jemaat Gereja Santa Maria Tanpa Noda,” kata Pengurus Gereja Santa Maria Tanpa Noda, Maria Yohanes Heru.

Kegiatan sosial Salah satu gereja di Jakarta, yaitu Gereja Kristen Protestan Indonesia (GKPI) Satria di kawasan Grogol, Jakarta Barat, juga memiliki beragam kegiatan sosial ekternal maupun internal untuk merayakan Natal. Pendeta GKPI

Satria, John Simorangkir, menjelaskan kegiatan sosial ekternal di gerejanya tersebut sudah dilakukan pada 16 Desember lalu, dengan mengunjungi sebuah panti asuhan di daerah Kosambi, Tangerang, untuk merayakan Natal bersama. “Tanggal 16 Desember itu kegiatan dari kaum pemuda yang melakukan kegiatan di Panti Asuhan Asih Lestari di Kosambi. Kegiatannya yang paling utama ialah kegiatan ibadah Natal bersama dengan anak-anak. Memang semuanya anak-anak Kristen. Kami ajak Natal bersama dengan pemuda kami, bukan hanya hadiah-hadiahnya,” jelas jelas John kepada Media Indonesia, Kamis (21/12). Menurutnya, anak-anak muda gereja ini juga mengumpulkan sumbangan dari jemaat dalam bentuk hadiah, ada juga yang memberikan dalam bentuk barang-barang dan dalam bentuk uang yang kemudian dibelikan untuk hadiah-hadiah Natal itu. Lebih lanjut John menjelaskan kegiatan sosial di internal gerejanya sendiri akan dilakukan pada 25 Desember dengan membagikan bantuan bagi jemaat yang membutuhkan, misalnya untuk anak-anak yatim, piatu, maupun yatim piatu serta yang berstatus janda dan duda. (Riz/Metro TV/M-2)


NATAL & TAHUN BARU

MINGGU, 24 DESEMBER 2017

7

PENINGKATAN PENUMPANG: Ratusan penumpang mengantre di loket check in Bandara Internasional Juanda Surabaya di Sidoarjo, Jawa Timur, kemarin. Jumlah penumpang pesawat udara pada mudik libur Natal dan Tahun Baru 2018 mencapai sekitar 7,23 juta penumpang, naik sekitar 358 ribu orang jika dibanding tahun sebelumnya.

ANTARA/UMARUL FARUQ

Arus Mudik di Pantura masih Terkendali Di samping siaga terhadap cuaca yang kurang bersahabat, para pemudik juga perlu memastikan kesiapan kendaraan masing-masing. AKHMAD SAFUAN

achmad_sapuan@mediaindonesia.com

M

emasuki periode liburan Natal dan Tahun Baru ini, jalur Pantura, Jawa Tengah, kemarin, telah dipadati oleh kendaraan. Aparat kepolisian pun sempat melakukan contraflow untuk memperlancar arus lalulintas dan menekan kemacetan. Dari pantauan Media Indonesia di jalur Pantura, hingga kemarin petang, lalu lintas masih cukup lancar kendati terjadi lonjakan kendaraan yang melintas hingga

melebihi 100%. Meski begitu, ada beberapa titik tempat lalu lintas tersendat, seumpama saat di pintu keluar Tol Brebes Timur (Brexit). Petugas di perbatasan BrebesKota Tegal terpaksa melakukan contraflow dengan membagi ruas jalur Pantura 3:1,yakni 3 lajur untuk kendaraan dari arah barat (Jakarta) dan 1 lajur untuk kendaraan dari arah timur (Semarang). Memasuki Kota Tegal, kendaraan pemudik yang diperkirakan sepanjang Sabtu kemarin mencapai 15 ribuan unit dialihkan ke jalur lingkar utara (Jalingkut)

Kota Tegal, untuk menghindari penumpukan kendaraan di jalur kota. Kepala Satuan Lalulintas Polres Pekalongan Ajun Komisaris Anugrah Rachman mengatakan terjadi peningkatan kendaraan di jalur pantura hingga dua kali lipat dari biasanya, namun sejauh ini lancar dan tetap kendali. “Petugas kami siaga 24 jam, jika kondisi mendesak kami lakukan contraflow untuk memperlancar,” ujarnya. Di tempat terpisah, Kapolres Brebes AKB Sugiarto mengatakan kepadatan tampak mulai berkurang. Namun, pihaknya terus mewaspadai kemungkinan terjadinya kemacetan. Ia juga terus berkoordinasi dengan Polres Tegal untuk mengantisipasi dampak jika terjadi penyumbatan arus lalu lintas dari

dalam Kota Tegal. “Kita terus berkoordinasi untuk memutuskan pemberlakukan rekayasa lalu lintas,” terang Kapolres. Adapun Kapolres Tegal AKB Jon Wesly Arianto, menjelaskan pengamanan dengan rekayasa lalu lintas akan terus diberlakukan secara kondisional. “Petugas akan memantau intensif pergerakan arus dari perbatasan Brebes dan kabupaten Tegal,” jelas Jon Wesly.

Tilang truk Sementara itu, aparat kepolisian dari Satlantas Polres Kabupaten Karawang, Jawa Barat menilang puluhan kendaraan besar jenis truk yang melintas terkait dengan larangan truk beroperasi menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru. “Untuk sementara, sudah ada 24

MI/M IRFAN

REPLIKA CATHEDRAL OF MILAN DI JAKARTA: Pengunjung memerhatikan replica Cathedral of Milan di Senayan City, Jakarta, kemarin. Replika setinggi 16 meter dan seluas 280 meter persegi itu dibuat guna memeriahkan perayaan Natal dan Tahun Baru 2018.

Merayakan Cinta sang Kristus dengan Sederhana

P

OHON natal imitasi kecil berdiri di pojok ruangan seluas 2x3 meter itu. Ia menjadi pertanda segera tibanya perayaan kelahiran Yesus Kristus di panti asuhan Rumah Kita, Kedung Waringin, Bekasi. Di dekatnya, sejumlah bocah cilik berusia 5-10 tahun mulai menyanyikan sejumlah kidung. Zilo, Lili, Aan, Rama, Syifa, dan Leli rupanya tengah melatih lagulagu berjudul Dia Lahir, Kunyanyi Halelluya, Dari Pulau dan Benua, serta lagu Ruang Maha Kudus, untuk perayaan Natal nanti. Sesekali mereka terhenti karena bising kereta melintas di depan rumah. Bersama istrinya, Ester Karlina, 51, Gideon Sutrisno, 57, mendirikan panti asuhan tersebut sejak 2015. Kini, bangunan seluas 72 meter persegi di tanah PT KAI itu menjadi rumah bagi 43 anak asuh. Keinginan pasangan itu untuk mendirikan panti asuhan bukan tibatiba. Gideon pada awalnya mengelola

panti asuhan di wilayah Karawang Barat. Namun, panti itu akhirnya harus tutup. “Saya lantas kembali ke rumah. Lalu, ada 11 anak datang dan mereka bingung mau tinggal di mana lagi. Akhirnya, saya ajak mereka tinggal di rumah saya,” kenang Gideon. Bermodalkan uang Rp500 ribu, Gideon mulai merombak rumahnya. Ia menyekat ruangan-ruangan yang ada sehingga terbangunlah 6 kamar untuk anak-anak. “Saya jadi ingat pada 1999, saat belajar misi di Batam, ada suster yang memberikan doa kepada istri saya. Katanya, ia akan memiliki panti asuhan saat umur 50 tahun. Ternyata benar.” Dengan iman yang mereka percayai akan menjadi penyelamat hidup, pasangan dengan 5 anak tersebut terus berupaya menghidupkan ‘Rumah Kita’. Gideon pun bersyukur, tangan Tuhan tampak dari uluran donatur-donatur yang membantunya mengelola panti asuhan itu.

“Selama ini kami belum pernah menerima bantuan dari pemerintah. Setiap hari kami harus mengeluarkan biaya sekitar Rp400 ribu,” timpal Ester. Sejumlah anak asuh mereka kini berada di jenjang beragam, mulai dari taman kanak-kanak sampai sekolah menengah atas. Anak-anak itu berasal dari berbagai daerah, seperti Manado, Ambon, Kupang, Lombok, Medan, Palembang, Lampung, dan Jawa. “Sekolah mereka kami biayai,” ucapnya. Karena keterbatasan dana, panti tersebut tidak punya banyak sarana. Untuk alat musik, kata Gideon, baru ada gitar. Di tempat bermain pun, hanya ada perosotan bermodalkan dua karung pasir dan plastik semen. “Perayaan Natal kami sambut sederhana, tapi penuh dengan cinta kasih,” ungkap Gideon. Di belakangnya, anak-anak terus menyanyi dengan lantang dan riang, merengkuh kegembiraan di tengah keterbatasan. (Cikwan Suwandi/S-2)

unit kendaraan truk yang ditilang,” kata Kasatlantas Polres Karawang AKP Arman Sahti, saat dihubungi di Karawang, kemarin. Dasar penilangan itu adalah terkait dengan Surat Edaran Dirjen Pehubungan Darat tentang larangan kendaraan jenis truk beroperasi menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru. Penindakan dilakukan jajaran Satlantas Polres Karawang di jalan tol JakartaCikampek Kilometer 68 wilayah Dawuan. Di Minahasa Tenggara, para pengendara diminta untuk mewaspadai kondisi cuaca buruk dalam beberapa hari terakhir. Menurut Kepala Bidang Perhubungan Darat Dishub Kabupaten Minahasa Tenggara Crest Benda di Ratahan, kemarin, sejumlah ruas jalan masuk daerah rawan terhadap longsor jika curah

hujan meningkat. Umpama, ruas Ratahan-Langowan, RatahanBelang, Ratahan-Bentenan. “Selain itu ruas jalan antara Lobi ke Kalait juga rawan terhadap tanah longsor jika hujan terus meningkat,” katanya. Lebih lanjut kata Crest, pihaknya telah berkoordinasi dengan Badan Pengulangan Bencana Daerah (BPBD), dan Dinas Pekerjaan Umum (PU) jika terjadi tanah longsor dan menutupi badan jalan. “Kami sudah berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mengantisipasi terjadinya bencana di sejumlah ruas jalan,” katanya. Dia meminta juga para pengendara agar memeriksa kelayakan kendaraan sebelum melakukan perjalanan pada liburan Natal dan tahun baru. (JI/ BB/DW/TS/RS/YK/FD/YH/Ant/S-2)


8

SEPAK BOLA

MINGGU, 24 DESEMBER 2017

KISI-KISI

Penghargaan untuk Awak Timnas U-23 DUA punggawa tim nasional Indonesia U-23, Muhammad Rezaldi Hehanusa dan Septian David Maulana, menyabet predikat terbaik Liga 1 2017. Rezaldi, pemain yang merumput di Persija Jakarta, menjadi pemain muda terbaik, sedangkan Septian David menyabet pencetak gol terbaik. Penghargaan yang diberikan operator Liga 1, PT Liga Indonesia Baru (LIB), digelar di Jakarta, Jumat (22/12) malam. Kategori-kategori penghargaan yang diberikan adalah wasit terbaik, penghargaan tim fairplay, pemain muda terbaik, gol terbaik, pencetak gol terbanyak, dan 11 pemain terbaik Liga 1. “Terima kasih untuk semua dukungannya. Saya bangga sekali dengan gelar ini. Semoga ke depan bisa menjadi lebih baik,” ujar Rezaldi. Bek kanan Persija itu mengungguli Septian David Maulana (Mitra Kukar) dan Muhammad Arfa (PSM Makassar).

DOK DAILYMAIL

Merayakan Ulang Tahun Pacar DI tengah padatnya jadwal akhir tahun, kiper Manchester United David de Gea masih bisa menyempatkan diri untuk berjumpa dengan sang pacar, Edurne Almagro. De Gea wajib menemui Almagro karena kekasihnya itu ulang tahun, Jumat (22/12) lalu. Perayaan ulang tahun itu pun diunggah di media sosial oleh De Gea. Keduanya tampak mesra di sebuah restoran. “Spesial dan unik. Selamat, ya, saya sayang kamu,” kata De Gea. Foto bersama Almagro itu pun mendapat banyak respons dari para penggemar De Gea, tidak terkecuali yang ada di Indonesia. “Sabar banget nungguin mereka putus,” ujar seorang warganet dengan akun @nileeeeh. Sementara itu, @juliadvi mengatakan, “Patah hati.” Lainnya, ada @naviriika yang menyebut De Gea selingkuh. “Selingkuh si babang,” ujar @naviriika. (DailyMail/ Beo/R-1)

Kalah di kategori pemain muda, Septian David menjadi pencetak gol terbaik. Kalah di kategori pemain muda, Septian David menjadi pencetak gol terbaik. Gol itu diciptakan gelandang Mitra Kukar melalui tendangan bebas saat menghadapi Persiba Balikpapan di Stadion Batakan pada 10 November silam. Penyerang Bhayangkara FC, Paulo Goncalves, dinobatkan menjadi pemain terbaik. Marquee player asal Portugal berusia 33 tahun itu mengungguli dua kandidat lain, yakni pemain PSM Makassar Wiljan Pluim dan penyerang Bali United Sylvano Comvalius. Gelar wasit terbaik Liga 1 2017 diberikan kepada Mustofa Umarella. Mustofa sebelumnya dinobatkan sebagai wasit terbaik Piala Presiden 2016. Kemudian, Perseru Serui ditahbiskan menjadi tim paling fairplay sepanjang Liga 1. Penghargaan lain diserahkan kepada pencetak gol terbanyak Liga 1 Sylvano Comvalius yang membuat 37 gol sepanjang Liga 1. Comvalius yang kini membela klub Thailand, Suphanburi FC, memecahkan rekor jumlah gol milik Peri Sandria dengan 34 gol di musim 1994-1995. Terakhir, diberikan pula penghargaan untuk juara Liga 1 2017, yaitu Bhayangkara FC. Ini merupakan gelar juara liga pertama bagi Bhayangkara FC di kompetisi liga tertinggi Indonesia. (Ant/R-1)

AFP/CURTO DE LA TORRE

BERJAYA DI MARKAS MADRID: Bek Barcelona Gerard Pique (kiri) mengangkat tangan tinggi-tinggi di hadapan pendukung Real Madrid

saat rekan-rekannya merayakan gol ketiga yang dilesakkan Alex Vidal. Barcelona memenangi laga el Clasico dengan menundukkan tuan rumah Real Madrid 3-0 di Stadion Santiago Bernabeu, Madrid, tadi malam.

Barca tidak Terbendung di Santiago Bernabeu Tambahan tiga poin itu membuat Barca kukuh di puncak klasemen, unggul 14 poin atas rival bebuyutan, Real Madrid. AGUS TRIWIBOWO

agustewe@mediaindonesia.com

B

Septian David Maulana

Pemain Mitra Kukar

ANTARA/SIGID KURNIAWAN

ARCELONA membukukan kemenangan terpenting jelang libur Natal dengan memenangi el Clasico. Bertindak sebagai tim tamu, the Catalans unggul 3-0 atas tuan rumah Real Madrid pada laga lanjutan Liga Spanyol, tadi malam. Kemenangan tiga gol tanpa balas anak asuhan Ernesto Valverde yang membungkam publik Santiago Bernabeu--markas Madrid--membuat Barca mengubur ambisi ganda skuat asuhan Zinedine Zidane. Madrid gagal memangkas jarak, serta pupus pula unjuk dominasi sebagai tim Ibu Kota atas klub asal Catalonia. Padahal, Madrid dengan mengandalkan Cristiano Ronaldo mampu merepotkan barisan

pertahanan tim tamu. Mateo Kovacic dan Casemiro cukup piawai membuat Lionel Messi mati angin sepanjang babak pertama. Setelah mendapat tekanan berat di babak pertama, Barcelona bermain lebih cerdik di babak kedua. Itu pula yang menghadir kan gol pertama Blaugrana yang dilesakkan Luis Suarez di menit ke-54. Dengan memainkan tempo, Barcelona menusuk dari sisi sayap kiri pertahanan Madrid. Sebuah umpan silang Sergi Ro b er to d isamb u t d eng an sontekan oleh striker asal Uruguay dan bola tidak mampu dibendung oleh kiper Keylor Navas. Sembilan menit berselang, Madrid harus kehilangan satu pemain karena kartu merah. Wasit mengusir bek kiri Daniel Carvajal yang secara sengaja menghalau bola dengan tangan

di depan mulut gawang. Tidak hanya kehilangan pemain, Madrid juga diganjar hukuman penalti. Lionel Messi tidak membuang kesempatan dan mengeksekusi sempurna untuk menggandakan keunggulan. Pergantian pemain yang dilakukan arsitek Madrid, Zinedine Zidane, untuk menambah daya gedor tidak juga membuahkan hasil. Gareth Bale dan Marco Asensio tidak mampu membendung dominasi permainan Barca yang unggul jumlah pemain. Barca bahkan mampu menambah keunggulan di akhir laga. Alex Vidal, yang masuk sebagai pemain pengganti di menit akhir, menggetarkan jala gawang Real Madrid saat injury time. Tambahan tiga poin itu membuat Barca kukuh di puncak klasemen dengan koleksi 45 poin hasil 17 laga. Sebaliknya, Madrid yang baru memainkan 16 laga berada di peringkat empat klasemen sementara dan tercecer 14 poin dari rival abadinya itu.

Senasib Kekalahan juga dialami klub Kota Madrid lainnya, Atletico Madrid. Melawat ke markas Espanyol, dini hari kemarin, skuat asuhan Diego Simeone yang menempati posisi kedua klasemen sementara La Liga itu takluk 0-1 akibat ulah Sergio Garcia, dua menit sebelum bubaran. Itu menjadi kekalahan pertama Los Rojiblancos musim ini. Dengan kemenangan Barcelona atas Madrid, Antoine Griezmann dkk kini mengumpulkan 36 poin hasil 17 laga, atau tercecer sembilan poin. “Ada bisa lihat, kedua tim melakukan kesalahan dan ada tim yang harus kalah di pertandingan,” ungkap Simeone seusai laga. “Mereka membuat kesalahan, demikian juga kami, dan kenapa kami harus kalah.” Kendati demikian, pelatih asal Argentina itu tetap optimistis setelah kekalahan pertama sepanjang 20 pertandingan. “Apakah ini langkah mundur setelah kekalahan pertama ini? Saya berharap bisa menjalani 20 laga dan hanya sekali kalah lagi,” tutur Simeone. (AFP/R-3)

Ditahan Arsenal, Klopp Emoh Ubah Gaya ARSITEK Juergen Klopp menolak untuk mengubah permainan agresif anak asuhnya setelah Liverpool membuang keunggulan dua gol dan harus puas dengan hasil imbang 3-3 di kandang Arsenal. Pada laga Liga Primer di Emirates Stadium, London, kemarin dini hari, kado Natal seperti menjadi milik Klopp setelah Liverpool unggul melalui gol Philippe Coutinho (26’) dan Mohamed Salah (52’). Apalagi, the Reds mampu menguasai jalannya pertandingan. Namun, skuat Meriam London bangkit cepat dan berbalik unggul. Itu berkat tiga gol di rentang 5 menit, yang dilesakkan Alexis Sanchez (53’), Granit Xhaka (56’), dan Mesut Oezil (58’). Beruntung, Liverpool masih bisa pulang dengan satu poin. Itu setelah Roberto Firmino menghadirkan gol penyeimbang di menit ke-71. Namun, Liverpool tidak berhasil mengukuhkan posisi di

empat teratas tabel klasemen sementara. Mengoleksi 35 poin hasil 19 laga, the Reds hanya unggul satu poin atas Arsenal yang menempati peringkat kelima. Bagi Klopp, bukan kali ini saja anak asuhannya mampu unjuk performa prima saat menyerang, tetapi rapuh saat bertahan. Itu pula yang membuat gelandang the Reds James Milner berpikir mereka membutuhkan permainan yang membosankan untuk menang. Ternyata, Klopp kukuh dengan permainan agresif. “Tampil mendominasi pertandingan itu yang dimaksud, tetapi bukan itu kondisinya,” tegas Klopp. Menurut Klopp, pemain-pemain asuhannya berada di sekeliling kotak penalti. Hanya, tim lawan tetap mampu mencetak gol. “Kami tidak bereaksi dengan tepat sehingga mereka mencetak gol,” kilah mantan juru taktik Borussia Dortmund itu.

AFP/PAUL ELLIS

BENTROK DI UDARA: Kiper Everton Jordan Pickford (kanan)

beradu cepat menjangkau bola dengan bek Chelsea Marcos Alonso pada laga lanjutan Liga Primer Inggris di Stadion Goodison Park, Liverpool, semalam. Pertandingan berkesudahan imbang 0-0.

“Ini bukan mengontrol pertandingan. Saya pikir, kami menguasai pertandingan, tetapi kami membuka pintu dan Arsenal benar-benar merupakan ancaman yang nyata,” ungkap pelatih asal Jerman itu. Di kubu Arsenal, pelatih

Arsene Wenger sangat gembira dengan reaksi anak asuhnya untuk bangkit dengan sangat cepat. “Kami tidak menyerah ketika tertinggal 0-2 dan kami melakukan dengan fantastis,” tandas arsitek berkebangsaan Prancis itu. (AFP/R-1)

AP/DAVE THOMPSON

Kebanjiran Hadiah Natal PELATIH Manchester United Jose Mourinho mengungkapkan kebanjiran hadiah Natal. Itu dia tunjukkan melalui sebuah foto yang diunggah di akun media sosialnya. Hadiah-hadiah tersebut menurut Mourinho diberikan perusahaan-perusahaan yang menjadi sponsor. “Ada Zegna, Adidas, dan Jaguar. Zegna memberikan jaket,” ujar Mourinho. Selain Zegna yang juga memberi hadiah lain, mantan pelatih Chelsea itu tidak memberitahukan lagi apa isi bingkisan yang dia dapat. Semua hadiah diletakkan di bawah pohon Natal di samping sofa. Natal kali ini adalah yang kedua bagi Mourinho di MU. Pria asal Portugal itu dikontrak sejak tahun lalu. Hingga sekarang, ‘Setan Merah’ di bawah kendali Mourinho belum merengkuh trofi di kompetisi elite, seperti Liga Primer dan Liga Champions Eropa. (Mirror/Beo/R-1)

DOK DAILYMAIL

Sapa Kangen kepada Sahabat BINTANG Barcelona Lionel Messi rupanya kangen dengan sang sahabat, Neymar. Keduanya kini berpisah setelah Neymar memutuskan pindah ke Paris SaintGermain, Agustus lalu. Messi pun mengirimkan pesan kepada Neymar dalam sebuah video. “Neymar, saya pikir kami sedih ketika kamu pergi. Kami benarbenar kehilangan kamu. Saya dan Luis Suarez masih sering membicarakan banyak hal seperti ketika kamu masih di Barcelona,” kata Messi. “Saya selalu berdoa agar kamu mendapatkan hal terbaik di mana pun. Saya yakin kita masih bisa bersama, baik di dalam maupun di luar lapangan. Jaga kesehatan, ya,” kata Messi lagi. Neymar membalas kehangatan yang diberikan Messi. Dia juga mengirimkan video untuk Messi dan mengatakan, “Messi, kamu idola saya dan teman yang sangat baik.” (DailyMail/Beo/R-1)


OLAHRAGA

Taekwondo Menanti Putusan Pemerintah

MINGGU, 24 DESEMBER 2017

9

JELANG ASIAN GAMES 2018

Untuk mencapai target yang ditetapkan pemerintah, yakni masuk 10 besar di Asian Games 2018, semua pengurus cabang olahraga menyiapkan atlet mereka dengan baik. BUDI ERNANTO

budi_ernanto@mediaindonesia.com

C

ABANG olahraga taekwondo berencana menggelar tes event (uji coba) Asian Games pada 10-13 Februari tahun depan di Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta. Kepala Pelatih Pengurus Besar Taekwondo Indonesia Rahmi Kurnia mengatakan pihaknya kini menunggu keputusan pemerintah terkait jumlah atlet yang bisa mengikuti pemusatan latihan nasional untuk tes event dan juga Asian Games. “Kami berharap bisa dapat 32 atlet. Untuk Kyorugi, butuh 20 atlet dan terdiri dari 10 putra dan 10 putri. Sementara itu, untuk poomsae, minimal 12 atlet. Itu semua sudah termasuk atlet pelapis,” kata Rahmi kepada Media Indonesia, kemarin. Saat ini, kata Rahmi, pihaknya masih melatih 12 atlet sesuai Surat Keputusan Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas yang diterbitkan pada Oktober lalu. Jumlah tersebut dirasa kurang karena ada kebutuhan atlet baru untuk mengisi sejumlah kelas. Selain itu, ada tiga kelas utama di kategori putra, yakni +80 kg, -80 kg, dan 58 kg yang harus diikuti saat tes event dan Asian Games nanti. Sementara di kategori putri,

nomor yang juga penting, ialah untuk di kelas 57 kg, +67 kg, dan 49 kg. “Kami sudah dapat atlet untuk nomor-nomor itu dari Kejuaraan Nasional bulan lalu. Tapi, mereka kan baru dan belum pernah ikut pelatnas. Tes event akan jadi ajang debut perdana mereka yang di kelas utama,” kata Rahmi lagi. Menurut dia, akan ada 15 negara yang diundang pada tes event nanti. Namun, dia mengaku tidak ingat negara mana saja yang akan hadir. Para atlet nantinya sudah dipatok target maksimal meski turnamen yang diikuti sebatas uji coba. Adapun jika berbicara lawan berat, Rahmi menyebut bahwa semua negara peserta memiliki kekuatan yang sama. Artinya, tidak ada negara yang mendominasi di cabor taekwondo. Sementara itu, persiapan yang bakal dilakukan untuk menghadapi Asian Games antara lain pelatihan di dalam dan luar negeri. Untuk di dalam negeri, latihan dilakukan di kawasan Cibubur, Jakarta Timur. Ada pun di luar negeri, akan dipilih Jerman dan Belanda sebagai negara tujuan di Eropa. Malaysia juga jadi salah satu opsi tempat latihan. “Pada Februari setelah tes event, atlet poomsae akan ke Jerman. Maret, giliran Kyorugi ke Belanda atau Malaysia.

Kemudian, masih Kyorugi, pada April ke Jerman,” pungkas Rahmi.

Pelatnas di daerah Pada bagian lain, Ikatan Anggar Seluruh Indonesia (IKASI) Kalimantan Timur menyatakan siap menjadi tuan rumah pelatnas anggar untuk Asian Games 2018. Ketua IKASI Kaltim, Muslimin di Samarinda, Kaltim, mengatakan bahwa rencana pelatnas di Kaltim itu akan dilaksanakan selama tiga bulan dan dimulai pada Januari hingga Maret 2018. Untuk tempat latihan akan digunakan sarana yang berada di Gedung Anggar Polder Air Hitam Samarinda. Adapun untuk penginapan rencanananya akan ditempatkan di salah satu hotel berbintang di Samarinda. “Pelatnas di Kaltim hanya untuk persiapan awal saja dengan sasaran peningkatan kondisi fisik atlet sebelum menjalani tur ke luar negeri,” jelas Muslimin. Pada pelatnas tahap awal ini, ada 36 atlet, terdiri dari 4 atlet senior untuk masingmasing nomor senjata dan 2 atlet junior. Mereka akan didampingi tiga pelatih. “Selama menjalani latihan di Kaltim 36 atlet tersebut akan bersaing untuk memperebutkan tim inti.” (Ant/R-3)

ANTARA/NOVA WAHYUDI

PENAMBAHAN LAPANGAN TENIS: Proyek pembangunan delapan lapangan tenis tambahan di Kompleks Jakabaring City (JSC) Palembang, Sumatra Selatan, terus dikebut. Progres pembangunan delapan unit lapangan tambahan yang akan dipakai untuk pelaksanaan cabang olahraga tenis Asian Games 2018 di Stadion Tenis PT Bukit Asam Jakabaring saat ini telah mencapai 66% dan diharapkan selesai pada awal tahun depan.

SEKILAS GELANGGANG

Murray Tunda Keberangkatan ke Australia

Bima Perkasa Tundukkan NSH

PETENIS asal Inggris Andy Murray menunda keberangkatannya ke Australia dalam rangka mengikuti Brisbane Terbuka 2018 yang dimulai pada 1 Januari. Murray menurut rencana akan terbang ke Australia sebelum Natal. Belum jelas alasan apa yang menyebabkan perjalanannya itu harus ditunda. Namun, diperkirakan karena masalah cedera yang dia alami. Murray seperti diketahui menderita cedera pinggul sejak Mei silam. Penampilannya di depan publik yang terakhir kali ialah dalam pertandingan amal melawan Roger Federer di Skotlandia pada November lalu. Petenis nomor 16 dunia itu kini bermaksud menjadikan Brisbane Terbuka sebagai ajang pemanasan sebelum dirinya menghadapi Australia terbuka yang digelar 15-29 Januari mendatang. Sebelumnya, Murray mengaku dirinya merasa akan sangat buruk jika dia datang beberapa hari sebelum Australia Terbuka meskipun proses pemulihan cederanya berlangsung dengan baik. “Kita tidak pernah tahu nantinya. Saya sendiri sudah berlatih dengan keras beberapa pekan terakhir,” kata Murray. (BBC/ Guardian/R-3)

TIM basket Bank BPD DIY Bima Perkasa Jogja sukses menundukkan NSH Jakarta 72-57 pada hari pertama seri ketiga IBL Pertalite 2017-2018 di Sritex Arena Solo, kemarin. “Kami menang, tetapi masih ada kekurangan dalam konsistensi bermain,” kata pelatih Bima Perkasa, Raoul Miguel Hadinoto, seusai pertandingan. Anthony McDonald menjadi motor kemenangan timnya dengan mencetak 31 angka dan Emillio Park menyumbang 17 angka. Dari kubu NSH, Brachon Griffin mencetak 32 angka, sedangkan big man impor baru Jason Carter membukukan 8 angka dan 22 rebound. “Tim saya terbawa masuk ke irama permainan lawan. Hal ini seharusnya tidak boleh terjadi, harus konsisten pada pola dan irama permainan sendiri,” kata Ebos, sapaan Raoul. Pelatih NSH, Wahyu Widayat Jati, mengungkapkan dirinya kecewa dengan permainan timnya. Dia bahkan heran apakah pasukannya jadi bingung dengan strategi yang dia jelaskan atau karena hal lain. Momentum kebangkitan pada kuarter ketiga bahkan tidak bisa dimanfaatkan. “Saat krusial, maintenance anak-anak kurang bagus,” paparnya. (Beo/R-3)


10

MINGGU, 24 DESEMBER 2017

CERPEN MAJENIS PANGGAR BESI cerpenmi@mediaindonesia.com

B

ELAKANGAN baru aku ketahui namanya Yolendra. Dia mengetuk pintu rumahku saat salju telah bertebaran di halaman. Di balik punggungnya aku melihat pohon-pohon yang meranggas, kontras dengan kesegaran pada air mukanya yang merah segar dan berbintik-bintik akibat sering terpapar sinar matahari. Dia bertanya tentang alamat seseorang, yang untuk orang itulah dia membawa sebuah bingkisan. Sedikit tergagap aku menjawab bahwa orang itu adalah aku. Setelah tersenyum formal, dia mengatakan maksud kedatangannya. Tentang orang yang lain, yang mengutusnya untuk menyampaikan sebuah pesan kepadaku. Seseorang yang tengah berada di Hindia. Dan dengan tanpa beban, dia menambahkan bahwa orang tersebut berpesan, apabila ada sesuatu yang terjadi dengan dirinya, aku adalah orang pertama yang harus diberitahu. Aku mengalihkan pandanganku darinya. Sedikit air mataku menitik di sudut kelopaknya. Perih. Tidak bisa tidak, dia pasti membawa kabar yang tidak baik tentang putraku. Aku sedikit limbung, kepalaku terasa demikian besar untuk leherku. Lalu lantai yang kupijak terlihat demikian jauh. Salju di luar sana demikian menyilaukan, lonceng misa pagi berdentang, menghamburkan burung-burung ke udara. Seharusnya aku lekas menyilakan dia masuk, demi udara dingin Desember yang bergulung-gulung di luar sana. Tapi yang terjadi di antara kami hanyalah kesunyian yang demikian menyesakkan. *** Putraku lahir saat salju berhamburan di luar jendela, dengan lagu-lagu natal menggelenyar merambati udara. Ayahnya harus menembus saljusalju dengan iringan lagu-lagu itu untuk sampai ke gereja kami yang terletak di ujung jalan. Pintu besar itu berderit membuka setelah tiga kali ayahnya mengetuk. Pendeta mengajak ayahnya ke ruang baca, yang dilengkapi dengan perapian berbahan bakar batu bara. Di ruang yang hangat dan beraroma lylac itulah ayahnya mengutarakan maksud kedatangannya. Sambil memandang potret Do’a Bapa Kami yang tergantung pada dinding di belakang punggung Pendeta, ayahnya menceritakan tentang kelahiran putraku. Menambahkan tentang keinginannya untuk membaptisnya pada hari biasa, ayahnya ingin agar putraku dibaptis sendirian saja. Pendeta menjawab dengan suara yang tak lebih dari dengungan

ONO SARWONO

sarwono@mediaindonesia.com

M

ESKI sudah berbekal ajian ‘ilmu belut putih’, Anggisrana tetap tertangkap. Ia tidak lagi bisa menyembunyikan hidungnya. Penyamarannya berakhir. Kandas pula pengembaraannya sebagai telik sandi (mata-mata) Negara Alengka di jantung pertahanan musuh. Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, Anggisrana dihadapkan ke sidang pengadilan. Ia terancam hukuman mati atau seumur hidup. Pasalnya, yang dilakukan merupakan pelanggaran sangat berat. Namun, bukan Anggisrana kalau hanya menyerah pasrah. Sejak awal ia terus berkelit menghindari tuduhan. Pun bersandiwara dan bertipu muslihat untuk mengelabuhi pengadil agar bisa bebas. Karakternya yang liat dan ulet itu merupakan produk sistem pendidikan spionase Alengka yang dikenal sangat keras. Akan tetapi, loloskah Anggisrana dari vonis?

Menyamar wanara Alkisah, ribuan kera pasukan Goa Kiskenda bala Narpati Sugriwa sudah mendarat di Suwelagiri. Mereka menunggu komando dari Rama Wijaya menyerbu Istana Alengka. Untuk sementara, mereka membangun pesanggrahan (penginapan) sekaligus guna memulihkan stamina setelah perjalanan jauh dari Maliawan dengan melewati tambak (bendungan).

CERPEN

Salju-Salju yang Berjatuhan di Dalam Dadaku lebah, bahwa itu bukanlah hal yang susah. Ia memilihkan hari Sabtu untuk pembaptisan putraku, pukul dua belas siang. Tersenyum dan melanjutkan dengan pertanyaan, siapa nama yang ingin ayah berikan padaku. Sambil memutar-mutar topi dalam genggamannya, ayahnya menjawab bahwa ia telah menyiapkan sebuah nama tapi dia masih ragu. Kemudin ayahnya menyebut nama-nama paman yang akan menjadi wali putraku. Ayahnya mengakhiri kalimatnya dengan pertanyaan, adakah yang harus ia persiapkan sebelum Sabtu depan? Pendeta menjawab tak ada, yang ia sambung dengan harapannya: semoga Tuhan menjadikan kelahiran putraku sebagai berkah untuk keluarga, lingkungan dan alam semesta. Ayahnya memindahkan beberapa gulden dari kantungnya ke tangan pendeta, lalu beranjak pergi. Letupan batu bara dalam perapian mengiringi kepergian ayahnya. Maka terhitung sejak hari Sabtu yang bersalju itu, putraku menetapkan kehidupan dalam iman kristen. Menjadi domba yang menjalani hari dengan sepenuh rasa syukur atas berkat dari Sang Gembala. Putraku melalui masa kecil dengan menghafal beberapa bait Psalm, serta sedikit belajar Revelasi, buku Daniel, Genesis, Samuel dan Exodus. Selain kitab, putraku juga suka meyanyikan kidung-kidung ceria. Lalu waktu terus melaju, salju telah berulang bertemu salju. Kemudian putraku telah sampai dimana kidung cerianya telah berganti menjadi Kidung Jemaat. Bertahun-tahun kemudian, pendeta mendengarkan keributan di luar jendela ruang bacanya. Ia beranjak ke pintu, membukanya dan menemukan ayahnya dengan beberapa orang yang turut menyertai. Pendeta tersenyum sebelum menyilahkan masuk dan kemudian bertanya tentang perihal apa yang ayahnya bawa. Ayahnya berbicara dengan keriangan yang jelas-jelas tak mampu ia sembunyikan. Tentang maksud kedatangannya adalah supaya pendeta sudi

mengumumkan pernikahan putraku. Beberapa kalimat ayah selanjutnya saling berbalasan dengan apa yang pendeta ucapkan, yang diakhiri dengan: rasanya baru kemarin kita melakukan pembaptisan. Ayahnya memperkenalkan bahwa orang-orang yang menyertainya adalah keluarga dari pihak perempuan, pendeta mencatat nama-nama mereka yang hadir dalam sebuah buku kecil yang ia ambil dari dalam laci. Ayahnya memindahkan beberapa gulden dari dompetnya ke meja, yang ditanggapi oleh pendeta bahwa itu terlalu banyak. Pendeta

menegaskan bahwa ia hanya perlu sepersepuluhnya saja. Ayahnya tersenyum dan menggenggam tangan pendeta, sambil berbisik: Dia putraku satu-satunya. Bulan depan ia akan pulang dari Hindia, aku mau merayakan ini tidak dengan cara yang sederhana. Karena ini adalah hal terakhir yang bisa aku lakukan untuknya sebagai orang tua. Ayahnya mengakhiri bisikan dengan wajah tersenyum. Pendeta tak lagi menyanggah omongan ayahnya, ia hanya memindahkan semua gulden dari meja ke dalam lacinya. *** Salju di luar jendela masih berjatuhan. Bungkusan yang dibawa Yolendra tergeletak di meja, tak terjamah. Sebelum pergi, Yolendra menawarkan adakah yang bisa ia lakukan. Aku menjawab ada, suamiku ada di ruang tengah, harus ada yang memberitahu dia tentang putra kami, tapi rasanya aku tidak cukup kuat untuk itu. Dia bertanya apakah aku akan baikbaik saja, aku menjawab tidak. Dia bilang aku boleh menangis, tak perlu ditegar-tegarkan. Lalu dia menambahkan bahwa dia juga seorang ayah dan tahu bagaimana rasanya

kehilangan. Aku menjawab, aku seorang ibu yang bukan sekali ini saja harus mersakan kehilangan. Dan aku sudah lama tidak menangis. Yolendra berlalu untuk menemui suamiku. Salju masih berhamburan di luar jendela. Bulan depan putraku pulang dari Hindia. Belum genap seminggu yang lalu suamiku mendatangi pendeta untuk mengumumkan pernikahannya. Lalu hari ini, datang Yolendra yang lain, membawa kabar tentang Yolendra putraku, yang telah gugur di negeri yang jauh. Lagu-lagu natal menggelenyar merambati udara, aku berdo’a dalam hati: Semoga selama dalam tugasnya, putraku benar-benar bisa menjadi domba yang mendatangkan berkat bagi sesama. Dari tempatku berdiri terdengar obrolan Yolendra dan suamiku di ruang tengah. “Maukah kau menceritakan kepadaku bagaimana kejadiannya?” “Hari itu Letnan Yolendra dijadwalkan meninggalkan Payakumbuh dan berlayar dari Sumatra Barat ke Batavia. Paginya, letnan sedang sibuk di pemukiman warga di daerah Pasar Ibuh,” lalu dengan cepat menambahkan, “Pasar Ibuh adalah suatu nama daerah di wilayah Kota Payakumbuh. Sumatra Barat.” Kemudian dia melanjutkan, “Ada seorang wanita yang dilaporkan hilang pada malam sebelumnya. Kami tidak tahu ada hubungan apa antara letnan dan perempuan yang dilaporkan hilang itu. Letnan langsung menuju ke lokasi saat mendengar kabar bahwa perempuan yang hilang itu telah meninggal dan jasadnya ditemukan di tepi sungai Batang Agam. Di tempat di mana jenazah ditemukan, letnan segera memeriksa lengan kiri perempuan itu, rupanya perempuan itu mengenakan gelang yang sama dengan yang letnan pakai. Semuanya terjadi dengan demikian cepat, tanpa dapat kami mencegahnya: letnan mencabut pistol di pinggangnya dan menembak kepalanya sendiri.” Aku menatap kosong pada potret di atas perapian. Aku tengah berdiri di atas pasir yang aman dari jilatan ombak, memandang suamiku menggendong Yolendra berjalan perlahan ke arah laut. Langit

berwarna pastel, dipantulkan oleh air laut dan pasir basah. Aku tidak dapat mengingat kapan foto itu diambil. Mungkin beberapa saat sebelum aku mengandung untuk ke dua kalinya. Ketidakmampuanku mengingat detil-detil kecil semacam ini, entah mengapa tak lagi terlalu mengganggu. Sama halnya aku telah lupa kapan terakhir kali memimpikan Yolendra. Tahun depan umurku akan memasuki angka enam puluh delapan tahun, dan sepertinya masih lama lagi aku baru bisa menyusul Yolendra. Aku merasa yakin bahwa ajalnya masih jauh. Memikirkan hal ini, terkadang aku dipenuhi perasaan marah kepada Yolendra. Bagaimana mungkin dia bisa memilih mati secepat dan semudah itu? Salju berjatuhan di halaman. Putraku telah meninggal tanpa sempat aku mengucapkan kata selamat tinggal yang pantas untuknya. Aku bahkan tidak bisa memberikan air mataku untuknya, sungguh anak yang malang. Anakku telah tiada, akan tetapi kenangan akan dirinya akan tetap hidup di dalam diriku. Dan sekarang, setelah kepergiannya aku harus menanggung kenangan ini sendirian. Aku merasakan salju-salju berjatuhan di dalam dadaku, menebarkan hawa dingin dan menumbuhkan hal-hal yang sama sekali tak aku inginkan. Aku tak tahu, ingatan tentang putraku akan tumbuh menjadi apa di dalam di kemudian hari. Yang aku tahu adalah dia telah membawa sebagian dari diriku bersama kepergiannya. Di dapur, ketel air menjerit-jerit tanpa ada niatku untuk mematikan api kompor. Aku masih ingat hari pedih ketika ayahku tiada. Bagaimana hari itu aku menghujani diriku dengan air mataku sendiri. Ingin rasanya aku dilanda emosi semacam itu, tapi saat ini yang aku rasakan hanyalah kekosongan. Hujan salju di luar jendela benarbenar mempercepat kelam. Lagu-lagu natal menggelenyar merambati udara. Oh malam suci, oh Tuhan kami. Tiada betarti hidupku ini, sampai tempatku perlu kau datangi. Majenis Panggar Besi, terlahir di Banyuwangi. Kumpulan cerita pendek termutakhirnya adalah Hari Anjing-Anjing Menghilang (Diva Press 2017).

Redaksi menerima kiriman naskah cerpen, ketik sebanyak 9.000 karakter, karya orisinal dan belum pernah diterbitkan di media massa lain. Kirim e-mail ke cerpenmi@mediaindonesia.com @Cerpen_MI

Gerakan masif tentara wanara ke Alengka itu dalam misi merebut Dewi Sinta dari cengkeraman Rahwana alias Dasamuka. Rahwana menculik Sinta, titisan Dewi Sri Widowati, di Hutan Dandaka sebagai upaya menjadikan Alengka sebagai negara adidaya. Kedatangan pasukan Rama itu diketahui Rahwana dari laporan prajurit penjaga pantai. Ia lalu memerintahkan adiknya, Sarpakenaka, mencari informasi secara rahasia tentang seluk-beluk tentara monyet. Itu bertujuan mengukur seberapa besar dan sejauh mana kekuatan tentara wanara. Sarpakenaka memanggil Anggisrana, tamtama yaksa berperawakan sedang. Kabar dari mulut ke mulut, Anggrisana merupakan salah satu gacoannya Sarpakenaka. Di kalangan internal istana, satu-satunya adik Rahwana yang berkelamin perempuan itu dikenal demen laki-laki simpanan. Simpul ketertarikan Sarpakenaka kepada Anggisrana karena tampangnya relatif cakep untuk ukuran Alengka dan fisiknya atletis. Namun, faktor yang paling memikat hatinya ialah memiliki berbagai ilmu kesaktian serta kemampuan Anggisrana mengubah diri sesuai dengan kehendaknya. Itulah keistimewaan plus yang tidak dimiliki laki-laki simpanan Sarpakenaka lainnya. Untuk memuluskan operasinya, Anggisrana menyamar menjadi monyet. Itu jelas untuk mengurangi kecurigaan pasukan wanara terhadap keberadaan dirinya.

PIGURA

Sidang Anggisrana Apalagi, dari sekian batalyon kera pengikut Rama, wujud dan warna bulu atau kulit mereka memang tidak seragam, bermacammacam. Skenario Anggisrana tidak ada masalah pada awalnya. Ia mulus memasuki pesanggrahan pasukan musuh tanpa kendala. Tidak ada satu pun monyet yang curiga atas kedatangannya. Kondisi itu memudahkan kerjanya untuk mengais dan mengumpulkan segala data dan informasi yang dibutuhkan. Namun, di tengah kesibukannya menjalankan misi berbahaya itu, ada sesuatu yang mengganggu konsentrasinya. Ia tidak memiliki ekor normalnya monyet, juga tidak bisa mere (bunyi pekikan khas) seperti kera pada umumnya. Pun belum menyiapkan nama yang pas.

Berkelit sakit Pada suatu ketika, Gunawan Wibisana sedang berjalan di antara tendatenda tempat tinggal sementara pasukan wanara. Mendadak ia kaget dan curiga melihat satu ‘wanara’ yang keluyuran sendirian. Gunawan menduga itu bukan anak buah Sugriwa. Gunawan adalah adik bungsu Rahwana yang membelot ke Rama karena menentang keangkaramurkaan kakaknya. Gunawan melaporkan keganjilannya itu kepada Sugriwa sebagai komandan perang. Raja Goa Kiskenda tersebut lalu memerintahkan Anoman menangkap penyusup. Anoman dengan sigap memburu target dengan ciri-ciri yang telah ia dapat dari Gunawan. Tidak kesulitan Anoman menemukan buron dan lalu digelandang ke tengah lapangan. Dalam kepungan ribuan wanara,

Anoman menyelisik musuh berkedok wanara itu. Namun, upayanya mentah karena tertuduh bungkam. Anoman lalu minta bantuan Petruk, salah satu panakawan, untuk mengulik siapa sesungguhnya warga asing tersebut. Petruk mengawali sidangnya dengan pertanyaan, siapa namanya. Anggisrana menjawab sekenanya, Kapi Sranggi. Umumnya, para wanara memang memiliki nama depan kapi. Petruk lalu bertanya lagi, apa benar kera? Dijawab iya. Lalu diminta mere. Namun, Kapi Sranggi mengaku tidak bisa karena sedang sakit tenggorokan dan pilek. Ketika dipaksa berulang-ulang pun, Sranggi bergeming. Para wanara di sekelilingnya gegap gempita meneriaki. Petruk tidak kehabisan akal. Ia meminta Sranggi menungging untuk dicek keaslian ekornya. Sranggi lagi-lagi emoh melakukan karena mengaku sakit perut dan sering mencret. Ketika Petruk memaksakan diri melongok, Sranggi pun dengan sekuat tenaga menyembunyikan pantatnya. Saat itulah Petruk memastikan bahwa pesakitan bukan kera, melainkan buta. Anoman lalu menggelandang yaksa berkedok kera itu ke hadapan Rama untuk mendapatkan keadilan. Rama meminta Anoman melepaskan ikatan tangan Kapi Sranggi. Setelah itu, Rama bertanya kepada Sranggi, apakah benar kera Goa Kiskenda atau bukan. Sranggi mengaku dengan jujur bahwa dirinya prajurit Alengka bernama

Anggisrana yang diperintahkan memata-matai pasukan Rama. Sugriwa usul kepada Rama agar Anggisrana dijatuhi hukuman mati. Namun, Rama justru mengampuni. Bukan itu saja, Rama malah memberikan beberapa pakaian dan sejumlah keping emas kepada Anggisrana. Setelah itu, Rama mempersilakan Anggisrana kembali ke Alengka menghadap Rahwana. Pesannya, apakah Rahwana akan mengembalikan Sinta dengan baik-baik atau Alengka akan dibumihanguskan.

Waspada penyusup Sesampainya di Istana Alengka, Anggisrana menyampaikan pesan Rama kepada Rahwana. Tanpa pikir panjang, Rahwana menghunus pusaka pedang mentawa dan kemudian menebas leher Anggisrana hingga tewas seketika. Sarpakenaka yang berada di sampingnya hanya tertegun sayu. Hikmah menarik dari kisah itu ialah kepandaian Petruk menguak identitas buta yang menyamar sebagai keluarga wanara. Segala tipu muslihat yang dilakukan Anggisrana berhasil dilucuti sehingga terungkap kedoknya bahwa ia sesungguhnya musuh yang berusaha menghancurkan Rama. Dalam konteks kekinian, poinnya ialah integritas sidang pengadilan terhadap mereka yang diduga melakukan tidak pidana. Jangan sampai sang pengadil terlena oleh kepiawaian pesakitan yang bermain drama atau bersandiwara untuk lolos dari jerat hukum. (X-7)


TIFA

MINGGU, 24 DESEMBER 2017

11

Ketika Penikmat juga Berkarya Seni Pameran Hasil Workshop KamiSketsa Galnas menjadi awal peran serta GNI dalam membentuk karakter masyarakat melalui ruang pamer dan ruang kreatif. ABDILLAH M MARZUQI

abdi_zuqi@mediaindonesia.com

S

ETELAH datang, melihat pameran, lalu apa? Apakah hanya selesai dengan foto-foto karya lalu diteruskan dengan swafoto sembari pasang gaya kekinian? Pertanyaan itu rupanya mendapati jawaban pada ruang terbuka sisi depan Galeri Nasional Indonesia (GNI). Panel interaktif yang menjalar di samping luar dinding galeri diubah menjadi layaknya ruang pamer. Kertas-kertas hasil karya pengunjung itu tertempel rapi di dinding ruang pamer. Banyak di antara gambargambar sketsa itu lahir dari tangan pemula yang belum pernah berkenaan dengan dunia seni gambar. Namun, jangan salah, karya mereka sudah layak untuk diapresiasi. Bahkan jika diperhatikan secara saksama, beberapa karya ada yang berada dalam satu ruang yang sama dengan para seniman sketsa. Itulah Pameran Hasil Workshop KamiSketsa Galnas juga menempati dua ruang lain di GNI yakni di ruang workshop KamiSketsa dan Gedung B GNI. Pameran itu digelar pada 14–21 Desember 2017 di area GNI. Pameran ini menempati tiga titik. Pertama, di ruang workshop sebagai presentasi bagaimana proses workshop KamiSketsa Galnas berlangsung. Kedua, di Gedung B

yang terdiri dari tiga ruang. Di sini sekitar 100 karya sketsa akan ditampilkan. Ketiga, di panel interaktif yang terletak di ruang publik (area outdoor). Uniknya, di panel tersebut akan disediakan area kosong sehingga pengunjung pameran dapat merespons dengan membuat sketsa untuk dipajang di panel interaktif tersebut, berdampingan dengan karya-karya hasil workshop KamiSketsa Galnas. KamiSketsa Galnas merupakan salah satu program yang melibatkan secara langsung para pengunjung Galeri Nasional Indonesia (GNI) dalam berproses kreatif atau menciptakan karya seni, khususnya sketsa. Program ini menjadi salah satu fase lanjutan setelah pengunjung mengenal GNI. Datang dan mengapresiasi karya seni di GNI, maka fase berikutnya ialah terlibat langsung dalam proses kreatif menciptakan suatu karya seni.

Regenerasi kreatif Hasil karya pengunjung dipajang dalam pameran itu. Kini para pengunjung galeri tidak hanya bisa menikmati keindahan karya para punggawa seni yang dipamerkan. Lebih dari itu, GNI memberikan wadah untuk mereka terlibat langsung dalam proses kreatif penciptaan sebuah karya melalui program KamiSketsa Galnas. Sebab jika tidak seperti itu, pengunjung seni pun tetap

MI/ABDILLAH M MARZUQI

WORKSHOP KAMISKETSA: Pengunjung memfoto karya sendiri setelah mengikuti Workshop KamiSketsa Galnas di Galeri Nasional Indonesia (GNI) pada 14–21 Desember 2017. akan menjadi pengunjung seni. Padahal pengunjung GNI didominasi para muda yang kekinian. Dari merekalah kesempatan untuk regenerasi kreatif menjadi sangat layak untuk diperjuangkan. Padahal GNI mencatat jumlah pengunjung yang mengapresiasi karya seni di Galeri Nasional Indonesia meningkat 9,8% dibandingkan dengan jumlah pengunjung yang tercatat per 1 Desember 2016 yakni 231 ribu orang. Dalam catatan per 1 Desember 2017, jumlah pengunjung dari pameran tetap dan pameran

temporer terdata lebih dari 254 ribu orang. Tentu akan sangat baik jika jumlah pengunjung sedemikian besar itu diarahkan untuk tidak hanya berswafoto dengan karya orang lain, melainkan pula berswafoto dengan karya sendiri. Itu terbukti, dari banyak pengunjung yang berswafoto, mereka dengan bangga berswafoto dengan latar karya sendiri. Program KamiSketsa Galnas dimulai pada 12 Oktober 2017 bertepatan dengan Hari Nasional Museum Indonesia. Dikemas dalam bentuk

workshop, program ini dilaksanakan setiap hari Kamis mulai pukul 09.00–15.00 WIB di GNI. KamiSketsa Galnas ditujukan bagi seluruh lapisan masyarakat yang tertarik dan ingin menggambar sketsa, tidak terkecuali baik bagi yang masih awam, maupun yang telah mahir. Selain para pengunjung GNI, program ini juga diikuti dan melibatkan para seniman yang telah lama berkecimpung di dunia seni rupa sketsa, di antaranya Ipe Ma’aruf, Toto BS, Daniel Nugraha. Selain itu masih ada para sketcher yang

datang dengan senang hati dan sukarela. Mereka tak segan untuk berbagi ilmu termasuk tips dan trik menggambar sketsa kepada para pengunjung, juga setia menemani para pengunjung untuk menggambar sketsa bersama. Kepala Galeri Nasional Indonesia Tubagus Andre Sukmana mengharapkan Pameran Hasil Workshop KamiSketsa Galnas menjadi awal peran serta GNI dalam membentuk karakter masyarakat melalui ruang pamer dan ruang kreatif. Pameran Hasil Workshop KamiSketsa Galnas merupa-

Indonesia dalam Keluarga INI ialah kisah tentang rumah. Namun, tidak melulu hanya sekadar rumah. Ini ialah cerita tentang konflik antarmanusia dalam sebuah biduk setengah besar bernama keluarga. Namun, konflik itu diolah menjadi sedemikian rupa. Ada banyak nilai dan pesan yang termaktub di sana. Setiap adegan ialah cermin dari sebuah kehidupan yang sangat dekat. Setiap dialog ialah pelajaran yang menarik untuk disimak. Itulah yang ada dalam pentas Teater Gumilar yang berjudul Bukan Rumah Gue. Pementasan itu dihelat di Graha Bhakti Budaya Taman Ismail Marzuki Jakarta pada 19-20 Desember 2017. Pentas ini disutradarai R Mono Wangsa dan naskah ditulis Yanto Le Honzo. Yaser Arafat didapuk untuk tata musik. “Bukan Rumah Gue tetap ingin membicarakan persoalan yang bisa terjadi di setiap rumah dengan semua ketegangan hubungan antaranggota keluarga yang bisa dialami siapa pun, untuk melihat ‘rumah’ lain dalam perspektif

dan tafsir yang lebih terbuka,” tulis Yanto Le Honzo. Bukan Rumah Gue bercerita tentang sebuah keluarga besar yang mempunyai tradisi, yaitu pertemuan keluarga besar dalam sebuah acara ruwatan yang diadakan lima tahun sekali. Tradisi itu terus dipertahankan. Namun, pada ruwatan kali ini, suasananya menjadi lain. Semua keburukan masa lalu dan tiap-tiap anggota keluarga yang menghuni dan pernah menghuni rumah itu terbongkar, justru oleh keluarga itu sendiri. Maka jadilah tradisi pertemuan lima tahuan sekali itu, menjadi sebuah pertemuan keluarga yang suram dan muram. “Itu pentas tentang sebuah keluarga. Konflik keluarga. Konflik itu terjadi antara penghuni keluarga dan konflik internal antara keluarga itu sendiri,” terang sutradara R Mono Wangsa.

Mitos kembar dampit Konflik itu diawali dengan mitos tentang adanya kembar dampit. Mitos itu menyebut

Pendiri: Drs. H. Teuku Yousli Syah MSi (Alm) Direktur Utama: Lestari Moerdijat Direktur Pemberitaan/Penanggung Jawab: Usman Kansong Deputi Direktur Pemberitaan: Gaudensius Suhardi Direktur Pengembangan Bisnis: Shanty Nurpatria Direktur Keuangan dan Administrasi: Firdaus Dayat Dewan Redaksi Media Group: Bambang Eka Wijaya, Djadjat Sudradjat, Elman Saragih, Gaudensius Suhardi, Laurens Tato, Lestari Moerdijat, Rahni Lowhur Schad, Saur Hutabarat (Ketua), Suryopratomo, Usman Kansong Redaktur Senior: Djadjat Sudradjat, Elman Saragih, Laurens Tato Kepala Divisi Pemberitaan: Teguh Nirwahyudi Kepala Divisi Content Enrichment: Ade Alawi Kepala Divisi Artistik & Foto: Hariyanto Asisten Kepala Divisi Pemberitaan: Ahmad Punto, Haryo Prasetyo, Jaka Budisantosa, Mochamad Anwar Surahman, Ono Sarwono, Rosmery C. Sihombing, Sabam Sinaga, Victor JP Nababan Kepala Sekretariat Redaksi: Sadyo Kristiarto Redaktur: Adiyanto, Agus Mulyawan, Agus Triwibowo, Agus Wahyu Kristianto, Anton Kustedja, Aries Wijaksena, Basuki Eka P, Bintang Krisanti, Cri Qanon Ria Dewi, Eko Rahmawanto, Eko Suprihatno, Henri Salomo, Heryadi, Ida Farida, Iis Zatnika, Irana Shalindra, M. Soleh, Mathias S. Brahmana, Mirza Andreas, Patna Budi Utami, Raja Suhud V.H.M, Soelistijono, Sitria Hamid, Widhoroso, Windy Dyah Indriantari

MI/ABDILLAH M MARZUQI

BUKAN RUMAH GUE: Para pemain yang tergabung dalam Teater Gumilar beradu akting dalam pertunjukkan Bukan Rumah Gue, di Graha Bhakti Budaya Taman Ismail Marzuki Jakarta pada 19-20 Desember 2017. bahwa anak yang kembar dampit harus segera dipisahkan. Namun, ternyata sang ayah tidak melakukan keharusan seperti dalam mitos sehingga dari 14 penghuni rumah satu persatu pergi karena konflik internal antara

Staf Redaksi: Abdillah M. Marzuqi, Adam Dwi Putra, Adhi M Daryono, Agung Wibowo, Ahmad Maulana, Akhmad Mustain, Anata Syah Fitri, Andhika Prasetyo, Asni Harismi, Astri Novaria, Budi Ernanto, Cahya Mulyana, Christian Dior Simbolon, Denny Parsaulian Sinaga, Deri Dahuri, Dero Iqbal Mahendra, Dhika Kusuma Winata, Dwi Tupani Gunarwati, Dzulfikri, Emir Chairullah, Eni Kartinah, Fario Untung, Fathia Nurul Haq, Fetry Wuryasti, Gabriela Jessica Restiana Sihite, Gana Buana, Ghani Nurcahyadi, Golda Eksa, Haufan H. Salengke, Hera Khaerani, Hillarius U. Gani, Irene Harty, Irvan Sihombing, Iwan Kurniawan, Jonggi Pangihutan M, Mohamad Irfan, Muhamad Fauzi, Nur Aivanni Fatimah, Nurtjahyadi, Panca Syurkani, Permana Pandega Jaya, Puput Mutiara, Putri Anisa Yulianti, Ramdani, Retno Hemawati, Richaldo Yoelianus Hariandja, Rommy Pujianto, Rudy Polycarpus, Satria Sakti Utama, Selamat Saragih, Sidik Pramono, Siswantini Suryandari, Siti Retno Wulandari, Sugeng Sumariyadi, Sulaiman Basri, Sumaryanto, Susanto, Syarief Oebaidillah, Tesa Oktiana Surbakti, Thalatie Yani, Thomas Harming Suwarta, Usman Iskandar, Wisnu AS, Zubaedah Hanum Biro Redaksi: Dede Susianti (Bogor); Eriez M. Rizal (Bandung); Kisar Rajagukguk (Depok); Firman Saragih (Karawang); Sumantri Handoyo (Tangerang); Yusuf Riaman (NTB); Baharman (Palembang); Haryanto (Semarang); Widjajadi (Solo); Faishol Taselan (Surabaya) DIVISI TABLOID, MAJALAH, DAN BUKU (PUBLISHING) Kepala Divisi: Budiana Indrastuti Asisten Kepala Divisi: Tjahyo Utomo Redaktur: Sri Purwandhari CONTENT ENRICHMENT Periset: Heru Prasetyo (Redaktur), Desi Yasmini S, Gurit Adi Suryo

mereka. Tradisi pertemuan keluarga menyatukan mereka kembali. Meski demikian, momen pertemuan malah menjadi ajang pembongkaran kebobrokan masing-masing anggota keluarga. Masalah pun menjadi se-

makin runyam sebab setiap orang punya borok. “Semua aib itu dibongkar dan terbongkar oleh masing-masing anggota keluarga,” lanjut Mono. Menurut Mono, pentas ini gambaran kecil dari rumah kebanyakan di Indonesia. Meski

Bahasa: Dony Tjiptonugroho (Redaktur), Adang Iskandar, Henry Bachtiar, Meirisa Isnaeni, Ridha Kusuma Perdana, Riko Alfonso, Suprianto ARTISTIK Asisten Kepala Divisi: Rio Okto Waas Redaktur: Annette Natalia, Budi Setyo Widodo, Donatus Ola Pereda, Gatot Purnomo, Gugun Permana, Marjuki, Ruddy Pata Areadi Staf Artistik: Ami Luhur, Ananto Prabowo, Aria Mada, Bayu Wicaksono, Briyan Bodo Hendro, Catherine Siahaan, Dedy, Dharma Soleh, Duta Amarta, Fauzi Zulkarnaen, Haris Imron Armani, Haryadi, Marionsandez G, Muhamad Nasir, Muhamad Yunus, Nana Sutisna, Nehemia Nosevy Kristanto, Novi Hernando, Novin Herdian, Nurkania Ismono, Nurul Arohmat, Pamungkas Bayu Aji, Reza Fitarza Z, Riri Puspa Destianty, Rugadi Tjahjono, Seno Aditya, Swielida Angraita, Tampan Destawan, Tutik Sunarsih Olah Foto: Andi Nursandi, Sutarman PENGEMBANGAN BISNIS Kepala Divisi Marketing Communication: Fitriana Saiful Bachri Kepala Divisi Iklan: Gustaf Bernhard R Asisten Kepala Divisi Iklan: Wendy Rizanto Perwakilan Bandung: Sulaeman Gojali (022) 4210500; Surabaya: (031) 5667359; Yogyakarta: Andi Yudhanto (0274) 523167. KORESPONDEN Jawa Barat: Benny Bastiandy, SE (Cianjur/Sukabumi), Budi Mulia Setiawan, Depi Gunawan (Bandung), Nurul Hidayah (Cirebon), Reza Sunarya (Purwakarta), Setyabudi Kansil (Cianjur), Kristiadi (Tasikmalaya), Banten: Deni Aryanto (Tangerang Selatan)

demikian, ada idiom konkret yang menyebut rumah besar yang boleh diartikan sebagai negara. Apalagi, ditambah dengan pemecahan persoalan yang dilakukan dengan tidak sungguh-sungguh sehingga persoalan-persoalan tersebut

Jawa Tengah: Akhmad Safuan (Pekalongan), Djoko Sardjono (Klaten), Ferdinand (Solo), Liliek Dharmawan (Purwokerto), Tosiani S (Temanggung), Supardji Rasban (Brebes), Yogyakarta: Agus Utantoro, Ardi Teristi Hardi, Furqon Ulya Himawan, Jawa Timur: Abdus Syukur (Pasuruan), Bagus Suryo Nugroho (Malang), Edy Saputra (Blitar), Heri Susetyo (Sidoarjo), Khoirul Hamdani (Banyuwangi), Muhammad Ahmad Yakub (Bojonegoro), Muhammad Ghozi (Madura), Sunarwoto (Madiun) Aceh: Amiruddin Abdullah (Pidie), Hendra Saputra (Banda Aceh), Sumatra Utara: Januari Hutabarat (Taput), Puji Santoso, Yennizar (Medan), Sumatra Barat: Hendra Makmur, Yose Hendra (Padang), Riau: Bagus Himawan, Rudi Kurniawansyah (Pekanbaru), Kepri: Hendry Kremer (Batam), Bangka Belitung: Rendy Ferdiansyah (Pangkalpinang), Bengkulu: Marliansyah, Jambi: Solmi, Lampung: Ahmad Novriwan (Bandarlampung), Kalimantan Barat: ArisMunandar (Sungai Raya), Kalimantan Tengah: Surya Suryanti (Palangkaraya), Kalimantan Selatan: Denny Susanto (Banjarmasin), Kalimantan Timur: Syahrul Karim (Balikpapan), Sulawesi Utara: Voucke Lontaan (Manado), Sulawesi Tengah: M Taufan SP Bustan (Palu), Subandi Arya (Poso), Sulawesi Barat: Farhanuddin (Mejene), Sulawesi Tenggara: Abdul Halim Ahmad (Kendari), Sulawesi Selatan: Lina Herlina (Makassar), Bali: Arnoldus Dhae (Denpasar), Gede Ruta Suryana (Kuta), NTT: Alexander Paulus Taum (Lembata), Palce Amalo (Kupang), Maluku Utara: Burhanuddin Arsyad (Ternate), Maluku: Hamdi Jempot (Ambon), Papua: Marcelinus Kelen (Jayapura)

kan sebuah bentuk peran GNI dalam memfasilitasi publik untuk terlibat dalam proses kreatif dan juga sebagai sarana pembentukan karakter sehingga menjadi pengunjung yang kreatif, terhebat, dan juga mampu merespons dengan baik situasi yang ada disekitarnya. Hal tersebut erat kaitannya dengan pembentukan karakter tentang bagaimana proses para pengunjung atau masyarakat yang awalnya hanya datang dengan rasa ingin tahu yang besar, kemudian pengalamannya meningkat dengan adanya kesempatan belajar di ruang pamer. “Pameran ini juga diharapkan mampu memberikan motivasi dan inspirasi, serta memancing geliat berkarya rupa dan terlibat langsung dalam proses kreatif menciptakan karya seni rupa khususnya sketsa,” tutur Andre. Di dalam ruang pamer itu, pengunjung dihadapkan dengan situasi untuk belajar mematuhi tata tertib dalam mengapresiasi karya. Hal ini akan mengantarkan mereka untuk belajar menghargai karya seni sekaligus belajar menghormati orang lain. Setelah melalui fase ini, selanjutnya pengunjung digiring untuk merasakan dengan melibatkan diri secara langsung dalam proses kerja keras, sebuah usaha yang tidak kenal menyerah dalam membuat karya seni. Di sinilah pameran ini mengambil peran, khususnya melibatkan peran pengunjung GNI dalam hal menggambar sketsa. Sekaligus mengajak pengunjung untuk terlibat langsung dalam proses kreatif penciptaan karya. Sebab bukan tidak mungkin, dari mereka akan muncul seniman besar Indonesia. (M-2)

tersimpan menjadi bara dan suatu saat bisa meledak. Pada akhirnya yang bisa memberi jalan keluar hanyalah kesadaran untuk saling menyimpan semua dendam dan kebencian. “Sebuah kesadaran dari seluruh anggota keluarga itu untuk menyimpan semua dendam, menghapus semua benci, menjadikan hari depan lebih baik,” tambah Mono. Kesadaran itulah yang membuat mereka akhirnya mereka berdoa lewat nyanyian. Mereka pun bersepakat untuk menatap masa depan yang lebih baik. Sebait lagu itu berbunyi. Telah kupendam semua mimpi. Telah kusimpan semua doa. Telah kupendam semua dendam. Kemarahan yang tersembunyi. Pada dinding dan udara rumah ini. Jernihkan semua. “Inti dari nyanyian itu adalah mereka semua menyadari kekeliruannya, menyadari kesalahannya, dan menghapus itu semua untuk masa depan lebih baik,” pungkas Mono. Pentas ini mengandung sebuah pesan yang sangat dalam. Seburuk apa pun rumah kita. Harus ada upaya sungguh-sungguh untuk memperbaikinya. (M-2)

Telepon Layanan Pembaca: (021) 5821303 Telepon Iklan: (021) 5812113, 5801480 Fax Iklan: (021) 5812107, 5812110 Fax Customer Service: (021) 5820476, Telepon Sirkulasi: (021) 5812095, Telepon Distribusi: (021) 5812077, Telepon Percetakan: (021) 5812086, Harga Langganan: Rp89.000 per bulan (Jabodetabek), di luar P. Jawa + ongkos kirim, No. Rekening Bank: a.n. PT Citra Media Nusa Purnama Bank Mandiri - Cab. Taman Kebon Jeruk: 117-009-500-9098; BCA - Cab. Sudirman: 035-3065014, Diterbitkan oleh: PT Citra Media Nusa Purnama, Jakarta, Alamat Redaksi/Tata Usaha/Iklan/Sirkulasi: Kompleks Delta Kedoya, Jl. Pilar Raya Kav. A-D, Kedoya Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat - 11520, Telepon: (021) 5812088 (Hunting), Fax: (021) 5812105 (Redaksi) e-mail: redaksi@mediaindonesia.com, Percetakan: Media Indonesia, Jakarta, ISSN: 0215-4935, Website: www.mediaindonesia.com DALAM MELAKSANAKAN TUGAS JURNALISTIK, WARTAWAN MEDIA INDONESIA DILENGKAPI KARTU PERS DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA ATAU MEMINTA IMBALAN DENGAN ALASAN APA PUN


SELEBRITAS

MINGGU, 24 DESEMBER 2017

Mari Berpegang pada Semboyan

Bhinneka Tunggal Ika

Ciri khas perempuan Indonesia bisa bekerja sekaligus mengurus rumah tangga.

DHIKA KUSUMA WINATA dhika@mediaindonesia.com

P

ERAYAAN hari besar keagamaan, seperti Natal, bisa menjadi momentum untuk menguatkan toleransi antarumat beragama. Sikap toleran itu bisa diwujudkan dengan berbagi kepada sesama. D a n b e r b a g i ke b a hagiaan itu, menurut Miss International 2017 Kevin Lilliana, 21, tidak perlu pandang bulu, apa pun agamanya. “Saya banyak belajar, bahwa Indonesia masih memiliki rasa toleransi yang tinggi. Ketika ada acara Natal, mereka (umat Kristen) juga kerap memilih mengundang anak yatim/piatu atau yayasan muslim. Kita masih bisa menanamkan nilai toleransi yang tinggi,” katanya, saat ditemui d a l a m rangkai an perayaan Natal di Kota Kasablanka, Jakarta, pekan lalu. Menurut perempuan kelahiran Bandung p a d a 1996 itu, bangsa yang t e r diri dari be-

(021) 5821303

PEMASANGAN IKLAN:

(021) 5812113 / 5801480

HALAMAN 12

CARISSA PUTRI

KEVIN LILLIANA

Perbedaan bukan halangan bagi masyarakat Indonesia untuk hidup secara harmonis satu sama lain.

CUSTOMER SERVICE:

ragam suku, bahasa, budaya, dan agama, sepatutnya tetap berpegang teguh pada satu semboyan, yaitu Bhinneka Tunggal Ika. Beragam perbedaan, menurutnya, bukanlah halangan bagi masyarakat Indonesia untuk hidup secara harmonis satu sama lain. “Kita bisa menerima perbedaan satu sama lain. Masih respect satu sama lain. Menurut saya, itu salah satu yang bisa dibanggakan dari bangsa kita. Mengapa tidak kita pamerkan ke dunia luar,” ujarnya. Kevin, yang penganut Islam dan hidup dalam keluarga dengan latar belakang beragam agama menuturkan, ayahnya seorang mualaf. Keluarga besarnya sebagian penganut Kristen. Oleh karena itu, perayaan Natal kerap menjadi ajang berkumpul keluarga. “Saya sudah terbiasa hidup dalam keluarga yang beragam,” imbuh Puteri Indonesia Lingkungan 2017 itu. Ia juga menceritakan pengalamannya saat berkuliah di Universitas Kristen Maranatha, Bandung, Jawa Barat. Di universitas itu hampir seluruh temannya penganut agama Kristen. Perbedaan agama dengan kawan-kawannya tidak menjadi hambatan dalam bergaul. Justru, kata Kevin, masa kuliah itu menjadi masa pembelajaran untuk saling memahami dan mengerti sesama penganut agama yang berbeda. Suatu ketika, tutur Kevin, tugas kuliah mengharuskannya belajar secara berkelompok bersama teman-teman hingga malam hari. Lokasi belajar bareng yang dipilih agar bisa digunakan hingga malam hari ialah kafe atau bar. “Tapi, itu tidak bisa buat saya, karena keluarga pasti tidak akan suka kalau saya mengerjakan tugas di tempat seperti itu. Akhirnya teman-teman mamaklumi dan mengubah lokasi belajar, karena itu masalah yang lebih sensitif. Di situlah pembelajaran toleransi,” jelasnya.

Perempuan dan kesetaraan Terkait dengan Hari Ibu yang jatuh pada 22 Desember lalu, bagi Kevin momen itu memiliki makna mendalam untuk membangun kesetaraan gender. Menurutnya, peran perempuan Indonesia, khususnya kaum Ibu, sangat besar. Sayangnya, masih banyak orang di dalam dan luar negeri meanggap perempuan Indonesia identik dengan ibu rumah tangga yang tidak bisa mencari uang dan hanya mengurus rumah. “Itu menurut saya salah. Perempuan Indonesia itu ciri khasnya mereka bisa bekerja sekaligus mengurus urusan rumah tangga. Dan, itu bisa saya lihat dari keluarga saya. Wanita di sekitar kehidupan saya seperti ibu saya, bisa membagi waktu antara pekerjaan dan mengurus keluarga serta mendidik anak.” (H-2)

MI/ADAM DWI

Fokus Garap Bisnis Restoran AKTRIS Carissa Putri, 33, makin serius menjalankan bisnis restoran. Ia berencana kembali membuka satu restoran baru setelah sukses menjalankan restoran Betawi kekinian. “Iya, (bisnis restorannya) mau terus dikembangkan. Sekarang mau fokus jalankan itu dulu,” ujar perempuan kelahiran Frankfurt, Jerman, itu. Restoran masakan Betawi pertama kali dibuka Carissa di kawasan Juanda, Jakarta Pusat. Restoran Betawi berkonsep dekorasi kafe kekinian tersebut diberi nama Ajag Ijig. Menurut rencana, pada 2018 pemain film Ayat-Ayat Cinta tersebut akan membuka restoran sejenis di wilayah lain di Jakarta. “Rencana dalam waktu dekat mau buka lagi. Masih di Jakarta juga. Sekarang sedang disiapkan semuanya,” ujar Carissa. Ibu Quenzino Acana Naif tersebut mulai merambah dunia bisnis restoran pada 2015. Ia bersama dua saudara iparnya memutuskan memilih makanan Betawi karena ia mengaku sangat menyukai makanan Indonesia. Menu Betawi termasuk favoritnya. (Pro/H-2) MI/ADAM DWI

EBIET G ADE

Sosialisasikan soal Bayar Royalti PENYANYI legendaris Abid Ghoffar bin Aboe Dja’far atau dikenal dengan Ebiet G Ade, 63, meminta masyarakat lebih menghargai hak cipta. Menurutnya, masyarakat secara tidak sadar kerap menggunakan karya orang lain. “Secara tidak sadar kita sering menggunakan karya musik dan pada saat itu muncul kewajiban untuk memberikan hak royalti,” kata dia di Jakarta, beberapa waktu lalu. Ebiet merasa punya kewajiban menyosialisasikan hal tersebut setiap kali tampil karena itu bagian dari kewajiban dan tugasnya sebagai komisioner Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN) Pencipta. “Saya merasa punya kewajiban ini setiap tampil di depan para pemangku kepentingan. Saya berharap Polri ikut membantu kami memberikan imbauan kepada masyarakat,” imbuhnya. Ebiet menuturkan Undang-Undang No 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta telah disahkan beberapa tahun lalu. Oleh karena itu, ia mengingatkan pengguna karya orang lain bahwa ada aturan dan kewajiban untuk membayar royalti. (Ind/H-2) MI/PERMANA

YENNY WAHID

Hidup itu Cinta dan Ibadah SEWINDU wafatnya Presiden Keempat RI KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur digelar di Jakarta pada Jumat (22/12) malam lalu. Sejumlah tokoh dan pejabat hadir dalam acara itu. Putri Gus Dur sekaligus ketua panitia acara tersebut, Zannuba Arifah Chafsoh atau Yenny Wahid, pun mengingatkan semua yang hadir tentang cita-cita Gus Dur. Yakni, terciptanya kedamaian di dunia. Selain itu, beragama yang membawa kebaikan dan perlindugnan untuk semua makhluk-Nya. Cita-cita Gus Dur lainnya, kata Yenny, ialah adanya keadilan bagi yang miskin dan tidak berdaya. Oleh karena itu, ia berharap acara Haul Ke-8 Gus Dur ini bisa menjadi penawar rindu terhadap ayahandanya. “Gus Dur mengajari saya bahwa hidup adalah cinta dan ibadah. Itulah yang diajarkan Gus Dur dan diteruskan kepada para kiai. Cinta kepada Allah, cinta kepada semua makhluk ciptaan-Nya, siapa pun mereka. Cinta yang mengajak kepada kebaikan. Cinta yang tidak pernah menolak dan selalu menerima, seperti samudra yang menerima apa pun yang dialirkan oleh sungai kepadanya, buruk maupun baik, dan mengembalikan hanya kebaikan bagi umat manusia,” pungkasnya. (Nov/H-2) MI/ROMMY PUJIANTO

ONLINE

Bali Aman untuk Gelaran IMF-WBG Annual Meetings 2018 BALI tetap aman untuk menyelenggarakan Annual Meetings International Monetary Fund-World Bank Group 2018 pada 8-14 Oktober 2018. Status level awas hanya berlaku untuk radius 8 km-10 km dari Gunung Agung. Di luar area tersebut aman untuk kunjungan wisatawan. (Ekonomi)

Presiden Jokowi Harus Bersikap soal Airlangga PRESIDEN Joko Widodo diminta bersikap terkait dengan posisi Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto pascaditetapkan sebagai Ketua Umum Partai Golkar. Airlangga tidak diperkenankan merangkap jabatan. Desakan disampaikan pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago. (Politik dan HAM)

Terlalu Lama Tonton TV Turunkan Jumlah Sperma MENONTON acara telivisi memang mengasyikan. Tetapi, ada dampak buruk yang perlu diwaspadai mereka yang kerap menonton televisi lebih dari lima jam. Terutama laki-laki. Sebab, satu penelitian menemukan, menonton televisi lebih dari lima jam per hari dapat menurunkan 35% jumlah sprema. Penelitian yang dipublikasi dalam American Journal of Epidemiology itu menyebutkan bahwa menonton televisi berlebih membuat konsumsi makanan cepat saji dan kemalasan meningkat.

Selain itu, studi tersebut menunjukkan adanya risiko kematian. Yakni akibat penyumbatan darah di paru-paru, karena emboli paru yang fatal sebanyak 45% bertambah setiap satu jam menonton televisi per hari. “Seiring dengan gaya hidup, adiktif kimia dan sifat asam merusak motilitas dan bentuk sel sperma hingga menyebabkan THINKSTOCK sel tersebut mati. Makan berlebihan di depan televisi berisiko empat kali lipat menurunkan jumlah sperma, motilitas, dan konsentrasi,” tukas Sagarika Aggarwal, ahli IVF di rumah sakit Indira IVF, New Delhi. (H-2)

Perempuan Jangan Abaikan Gejala Ini ADA sejumlah perubahan pada tubuh perempuan yang harus dipastikan apakah itu normal atau tidak. Pertama, benjolan di payudara. Benjolan tersebut dianggap normal bila hanya berupa jaringan payudara ikat normal yang berkumpul bersama. Namun, jangan abaikan benjolan bila muncul pascamenopause. Benjolan kanker biasanya keras dan tidak mudah bergerak. Kedua, haid yang tidak teratur, lebih berat, atau berlangsung lebih lama dari biasanya. Jika itu terjadi, segera konsultasikan dengan dokter.

Ketiga, perut kembung. Tanda kanker ovarium bisa jadi tidak jelas. Tetapi, jika perut terasa kembung selama tiga minggu atau lebih, segera periksakan diri. Keempat, adanya cairan yang tidak biasa dari vagina. Meskipun cairan normal terjadi karena perempuan membutuhkannya untuk menjaga kelembapan vagina dan untuk THINKSTOCK melindungi dari infeksi, tapi jika warnanya berubah dan berbau, itu bisa jadi pertanda adanya masalah, termasuk infeksi. Apabila infeksi masuk ke rahim atau leher rahim, bisa memicu pertumbuhan kanker. (H-2)


MINGGU, 24 DESEMBER 2017

HALAMAN 13

HLM 10 Salju-Salju yang Berjatuhan di Dalam Dadaku

HLM 17 Dompet Bersirene bagi para Tunanetra HLM 21 Menu Khas Natal ala Raffles dan Fairmont

GAYA URBAN

Serunya Bela Diri

Gado-Gado

Kelas body combat di jaringan pusat kebugaran ini memadukan gerakan muaythai, karate, hingga taekwondo. FARIO UNTUNG TANU

fario@mediaindonesia.com

B

UNYI napas yang terengah-engah terdengar tak lama setelah kelas body combat di Celebrity Fitness di Mall Artha Gading dimulai pada Rabu (22/12). Sesuai dengan nama kelas, sekitar 40 peserta yang ambil bagian tampak bersemangat melakukan gerakan-gerakan bela diri. Perlengkapan mereka juga mirip petarung, yakni dengan sarung tangan. Namun, mereka tidak berkelahi. Gerakangerakan meninju, menyikut, hingga menendang hanya dilakukan masing-masing.

FOTO-FOTO: MI/ARYA MANGGALA

Gerakan-gerakan itu juga dipadukan dengan berbagai gerakan aerobik yang sarat dengan gerakan berintensitas tinggi. Maka kelas itu layaknya gado-gado bela diri yang seru dan menyenangkan, apalagi dengan iringan musik bertempo cepat. Tidak mengherankan, di menit ke-20, keringat sudah bercucuran deras di tubuh peserta. Salah satunya ialah Lydia Simatupang. Meski begitu, tidak juga ia terlihat kewalahan dan loyo. Malah makin tinggi intensitas, ia tampak makin bersemangat. “Seru, selama 1 jam bergerak dan membakar kalori tadi seperti tak terasa. Mungkin karena ada musiknya dan dilakukan beramai-

ramai,” tuturnya kepada Media Indonesia. Perempuan yang juga berprofesi sebagai dokter itu mengatakan dirinya selalu menyempatkan untuk mengikuti kelas yang berlangsung dua kali seminggu ini. Banyak manfaat fisik yang didapat. “Yang jelas fisik dan stamina saya mengalami peningkatan jauh. Ketika sedang bekerja, saya juga tidak mudah terasa lelah dan bisa menjadi lebih fokus,” tutur Lydia. Selain itu, setelah hampir dua tahun mengikuti body combat, Lydia juga merasa tambah percaya diri. Karena secara tidak langsung, selama 1 jam dirinya bisa sedikit mengetahui dan mempraktikkan berbagai gerakan bela diri. “Saya memang tidak pernah mengikuti kelas bela diri, tapi dengan mengikuti kelas body combat ini seperti belajar bela diri karena memang gerakan yang diinstruksikan instruktor kan gerakan bela diri,” sambungnya. Berbagai gerakan bela diri yang digabungkan dengan olahraga aerobik dengan intensitas tinggi selama 1 jam memang sangat menguras tenaga. Menurut Lydia, kelas body combat sangatlah efektif untuk menurunkan berat badan. “Kalau setahu saya, meski terlihat mudah dilakukan, kelas body combat ini termasuk high intensity interval training (HIIT) yang melibatkan seluruh bagian tubuh sehingga memang sangat maksimal dalam hal meningkatkan kebugaran dan membakar kalori,” ungkap Lydia.

Awalan Denny Sumatri yang baru mengikuti kelas body combat selama dua bulan mengaku tidak tertarik karena unsur bela diri yang kental. Ia memang berniat memiliki kemampuan bela diri, tetapi tidak ingin terlalu serius menggeluti. “Awalnya saya diajak teman, katanya kelas body combat seperti ini bisa menjadi awalan untuk belajar bela diri. Kebetulan kelas bela diri muaythai ada beberapa gerakannya yang diajarkan di body combat,” tutur Denny. Setelah rutin mengikuti kelas body combat, Denny memang merasakan manfaatnya. Saat ini pun Denny juga sudah mendalami olahraga muaythai karena sudah mengetahui beberapa gerakan seperti tendangan dan pukulan. “Kalau tekniknya memang beda, ya, tapi gerakannya ada yang sama. Manfaat lain yang saya dapat ialah stamina yang tetap terjaga bahkan justru meningkat sehingga ketika latihan muaythai, saya merasa jarang kecapekan,” sambungnya. Gerakan yang variatif dan tidak membuat bosan juga menjadi salah satu alasan Denny tertarik untuk rutin setidaknya seminggu sekali mengikuti kelas body combat sehingga cocok untuk semua kalangan dengan level fitness yang berbeda. “Saya pikir kelas body combat ini sangat cocok untuk semua kalangan dengan ting-

katan fitness yang berbeda-beda. Karena gerakannnya cukup simpel, tak perlu orang yang memiliki koordinasi tinggi. Asalkan dia bisa bebas bergerak, pasti bisa,” pungkasnya. (M-3)

Manfaat body combat: Membantu penderita obesitas Mencegah stres Membakar kalori lebih cepat Meningkatkan fungsi kerja jantung Menjaga dan menambah massa otot Meningkatkan kepercayaan diri Kelas body combat ini mempelajari beberapa teknik dasar seperti kuda-kuda, sikap pukulan, dan tendangan.

Komunitas: Nama: Body combat

Membentuk Tubuh dan Meningkatkan Koordinasi INSTRUKTUR kelas body combat, Intan Mulya Sari, mengatakan banyak manfaat dan keuntungan bisa diperoleh dari kelas yang dipimpinnya, di antaranya meningkatkan fungsi jantung, paru-paru, dan mengurangi kemungkinan penyakit jantung. Selain itu, bisa untuk membantu menjaga dan membentuk otot-otot tubuh sekaligus membakar kalori untuk membentuk tubuh, meningkatkan koordinasi dan keseimbangan,

dan membantu memadatkan tulang. Ditambah lagi bisa membantu postur tubuh serta kekuatan bagian tengah tubuh. “Untuk manfaat sangat banyak sekali karena ini termasuk olahraga HIIT di saat semua bagian tubuh bergerak secara maksimal,” ungkap Intan. Kelas body combat sendiri terdiri dari tiga tahapan, yakni pergerakan pemanasan. Itu sesi di saat peregangan otot dilakukan serta

mempelajari beberapa teknik dasar seperti kuda-kuda, sikap pukulan, dan tendangan. Sementara itu, gerakan inti ialah pergerakan inti yang akan membuat tubuh lebih berkeringat. Hal itu terjadi karena penekanan gerakan pada tinju, tendangan, serta langkah kaki. Gerakan-gerakan tersebut dilakukan secara cepat. “Yang terakhir ialah gerakan pendinginan yang fungsinya untuk mengondisikan tubuh dan menetralkan pernapasan, dengan gerakan tubuh yang perlahan,” jelas Intan. Menurutnya, satu kelas sesi selama 1 jam bisa membakar kalori sebanyak 500-700 kalori bergantung pada kemampuan tiap peserta. Namun, perlu dipastikan bahwa body combat bukanlah kelas bela diri.

“Bentuknya kelas nonkontak. Karena kelasnya akan cukup mengandung banyak gerak, disarankan untuk mengawalinya dengan berjalan di atas treadmill setidaknya 15 menit,” tutur Intan. Intan menambahkan, untuk para pemula, body combat memang akan terasa sangat melelahkan dan akan terasa sulit untuk mengejar napas. Namun, disarankan supaya peserta lebih mau beradaptasi untuk mendapatkan hasil yang maksimal. “Akan tetapi, jangan berhenti begitu saja, coba ikuti kelasnya beberapa kali secara rutin, setidaknya 2-3 kali seminggu, baru akan merasa lebih mudah mengikuti kelasnya,” tutupnya. (Rio/M-3)

Tempat: Celebrity Fitness Mal Artha Gading Waktu: Rabu pukul 20.20-21.20 WIB


14

TRAVELISTA

MINGGU, 24 DESEMBER 2017

Kuil Sri Mahamariamman

Masjid Jamek

Jelajah S Sejarah Kuala Lumpur

RIZKY NOOR ALAM

rizkynoor@mediaindonesia.com

Ibu kota negeri jiran ini punya wajah yang kaya harmoni kultur dan agama. Mari menelusurinya dengan berjalan kaki!

IANG itu, saya turun dari taksi online di Merdeka Square (Dataran Merdeka), pusat Kota Kuala Lumpur, Malaysia. Lapangan bersejarah bagi warga Malaysia tersebut nampak dipenuhi para pelancong. Sayangnya, pemandangan terganggu pembangunan panggung-panggung untuk sebuah acara pertunjukan musik. Merdeka Square memiliki arti penting sesuai namanya, pada tengah malam 31 Agustus 1957, Union Jack milik Inggris diturunkan di sana, digantikan Jalur Gemilang, bendera Malaysia, pertanda kemerdekaan negeri jiran tersebut. Di seberang Merdeka Square terdapat gedung kuno warisan akhir abad ke-19, Sultan Abdul Samad, apik terawat dan menjadi latar belakang foto favorit para turis. Bangunan krem itu berarsitektur unik dengan menara-menara berkubah di bagian tengahnya. Mulai dibangun pada 1837, sang arsitek, AC Norman dan R AJ Bidwell menerapkan gaya Renaisans Klasik, tetapi saat proyek pembangunan diambil alih Charles Edwin Spooner, gaya arsitekturnya diubah menjadi Indo-Sarasenic (Mughal). Ada pula pengaruh dari Muir Central College di Allahabad, India, serta Big Ben di London, Inggris. Setelah selesai dibangun, difungsikan sebagai Kantor Administrasi Kolonial Inggris. Namun,

Panorama Kuala Lumpur Malam setelah Malaysia merdeka, namanya diubah menjadi Bangunan Sultan Abdul Samad pada 1974, diambil dari nama Sultan Selangor yang memerintahkan pembangunannya. Kini, difungsikan sebagai kantor Kementerian Komunikasi, Informatika, dan Kebudayaan Malaysia.

Masjid Jamek berlatar sungai nan apik Seusai menikmati arsitektur bersejarah, saya berjalan kaki ke bagian belakang bangunan dan menjumpai Masjid Jamek yang punya nama resmi, Masjid Sultan Abdul Samad Jamek, masjid besar yang pertama kali dibangun di Kuala Lumpur. Lokasinya di persimpangan dua sungai, Sungai Klang dan Sungai Gombak. Masjid ini mulai dibangun pada 23 Maret 1908 oleh Sultan Selangor saat itu, Sir Alaeddin Sulaiman Shah, dibuka pada 23 Desember 1909. Masjid berarsitektur Mughal ini didesain AB Hubback. Bangunan masjid nampak terawat apik meskipun ada beberapa bagian yang sedang direnovasi. Aliran sungai yang mengelilinginya bersih dan terawat. Pemerintah Kuala Lumpur bisa dibilang sukses menata lingkungan sekitar Merdeka Square, Bangunan Sultan Abdul Samad, dan Masjid Jamek. Wisatawan dapat dengan nyaman melakukan historical walk atau pelacongan sejarah di kawasan ini. Tersedia trotar nyaman dan bersih, bahkan di pinggiran sungai sekitar Masjid Jamek, tersedia bangkubangku taman agar wisatawan dapat duduk dan menikmati suasana, patut dicontoh Jakarta!

jarah ke kuil Sri Mahamariamman, dengan jalan kaki sejauh 750 meter. Sekitar 15 menit, saya tiba di kuil Hindu tertua di Kuala Lumpur, dibangun pada 1873 oleh K Thamboosamy Pillai untuk menjadi tempat ibadah para imigran India. Kuil ini terletak di kawasan pecinan Kuala Lumpur, tersembunyi karena terimpit bangunan pertokoan di sisi kanan dan kirinya. Namun, gerbang bangunannya yang menjulang tinggi dan berarsitektur India Selatan dengan bentuk gopuram atau menara 5 tingkat akan langsung menyita perhatian. Ada banyak patung dewa Hindu yang disusun bertingkat pada menara tersebut. Tak ada tarif untuk masuk, tetapi pengunjung perlu menitipkan sandal atau sepatu pada petugas dengan biaya 5O sen ringgit atau sekitar Rp1.600. Masuk ke area kuil kita akan disuguhkan aula untuk pemujaan, di sisi kanan dan kirinya, terdapat dinding-dinding berhias relief-relief para dewa Hindu. Relief-relief itu sangat berwarna dan indah. Meskipun bangunan lama, kuil ini masih apik terawat dan berfungsi sebagai rumah ibadah umat Hindu. Sekitar 300 meter dari sana, dengan berjalan kaki, kita akan sampai di Jalan Petaling, kawasan pecinan Kuala Lumpur. Lokasi ini jadi favorit turis belanja oleh-oleh murah meriah. Beragam kaus, sepatu, tas, dan gantungan kunci dijual dengan harga terjangkau. (Riz)

Sensasi Ketinggian nan Instagramable KETIKA jelajah sejarah saya tuntaskan, kini saatnya menikmati panorama dari puncak Menara Kuala Lumpur yang tersohor. Jarak Menara Kuala Lumpur dari lokasi terakhir saya, Petaling Street sekitar 2,5 kilometer. Menara Kuala Lumpur memiliki tinggi 421 meter dan menjadi menara tertinggi ke 7 di dunia saat ini. Menara kebanggaan warga Kuala Lumpur tersebut, saat ini difungsikan sebagai menara siar televisi. Selain itu, puncak menara ini juga dimanfaatkan sebagai sarana observasi melihat hilal untuk penentuan tanggal-tanggal penting umat Islam seperti awal Ramadan, Idul Fitri, maupun Idul Adha. Tiket masuk untuk mencapai puncak terbilang mahal, 105 ringgit atau sekitar Rp366 ribu, sebanding dengan sensasi menjejak Sky Deck di ketinggian 421 meter. Ada pula Observarium Deck untuk menikmati pemandangan dari ketinggian yang lebih rendah, 276 meter. Di bagian Sky Deck terdapat Sky Box, semacam kotak kaca, lokasi favorit pengunjung berfoto karena memberikan kesan melayang di ketinggian. Sensasi itu juga dapat dilengkapi dengan bersantap di restoran mewah yang mampu berputar 360 derajat. Dari puncak menara, gedung-gedung di Kuala Lumpur nampak jelas, Menara Kembar Petronas terlihat dari sini. Semakin malam, wisatawan makin ramai, tujuan mereka sama, menikmati pemandangan malam hari kota yang cantik, dipenuhi gemerlap lampu, khas metropolitan. (Riz/M-1)

Para Dewa di Kuil Sri Mahamariamman Dari Masjid Jamek, saya melanjutkan penjelajahan se-

Bangunan Sultan Abdul Samad

FOTO-FOTO: MI/ RIZKY NOOR ALAM



16

KHAZANAH

MINGGU, 24 DESEMBER 2017

Menelusuri Jejak Toleransi di Kota Santri Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW) Ngoro, Kabupaten Jombang, menjadi saksi kehidupan plural di Kota Santri itu. Nilai toleransi diterapkan dalam lingkungan masyarakatnya. ABDILLAH M MARZUQI

abdi.zuqi@mediaindonesia.com

J

OMBANG memang lebih dikenal sebagai kota santri, tetapi ternyata kabupaten yang terletak di Jawa Timur itu mempunyai tradisi yang sarat dengan nilai pluralitas, toleransi, dan kerukunan. Penduduk mayoritas memang beragama Islam. Namun jangan salah. Meski mayoritas beragama Islam, warga Jombang telah terbiasa memberikan ruang bagi pemeluk agama lain. Wilayah itu juga menjadi tempat lahirnya ormas Nahdlatul Ulama (NU) serta dikenal dengan banyak pesantren besar. Sebut saja Pesantren Tebuireng, Pesantren Rejoso, dan Pesantren Tambak Beras. Selain tiga pesantren tersebut, masih banyak pesantren lain yang namanya belum cukup akrab seperti Pesantren At-Tahdzib. Namun yang pasti, hampir setiap desa di Jombang terdapat pesantren. Namun ternyata, di Jombang pula, terdapat dua gereja tua yakni GKJW Ngoro. Gereja itu yang menjadi saksi begaimana kehidupan plural di Kota Santri itu sekaligus menjadi bukti tingginya nilai toleransi yang diterapkan dalam lingkungan masyarakatnya. Sekitar 5 kilometer arah utara dari Pesantren At-Tahdzib, terdapat sebuah gereja yang cukup tua. Bahkan gereja itu menjadi simbol dari penyebaran agama Kristen di Jawa Timur. Sepintas, gereja itu memang tidak terlalu istimewa selayaknya gereja-gereja lain yang difungsikan sebagai tempat peribadatan. Ada plang

yang berisi informasi nama gereja. Ditambah lagi tanda salib. Namun uniknya terdapat tugu cukup besar yang berdiri kukuh di halaman gereja. Tugu itu berbentuk tiga tonggak beton berbentuk persegi panjang berdiri kukuh. Tonggak paling tengah mendapati bentuk paling panjang di antara kedua tonggak yang berada di samping. Sebelah depan tonggak persegi itu terdapat sebuah patung buku yang terbuka, sedangkan pada bagian atas terdapat merpati dengan sayap terkepak. Di bawah patung merpati terdapat bentuk rumah.

berada di bawah bimbingan Coolen. C o o l e n a d a l a h s e o ra n g sinder blandong (pengawas kehutanan Belanda). Meski ia dididik secara keras agama Kristen, berkat pergaulan yang erat dengan penduduk desa, ia sangat paham dengan ilmu Jawa. Pada 1827 Coolen berhenti dari jabatan sinder blandong dan meminta izin membuka hutan di Ngoro. Beberapa waktu lamanya, tempat ini menjadi sangat ramai. Coolen menjadi seorang pemimpin baru. “Jadi pertama yang kita ketahui bahwa yang namanya Tuan Coolen itu sebenarnya, kalau sekarang, orang Perhutani. Dia meminta izin pada saat itu ke pemerintah untuk membabat hutan untuk membuat perkebunan. Dia dulu di Mojoangung. Kemudian dia pindah ke sini (Ngoro),” terang Pendeta Yuedi Kumarianto. Dari Ngoro lah kemudian komunitas Kristen menyebar sampai ke Mojowarno. “Ya memang awalnya dari sini,” tambah Yuedi.

Tugu Baptis Bagian depan tertulis peringatan HUT ke-150 Baptisan Tjikal Bakal GKJW 12 Desember 1843. Itulah Tugu Baptisan yang terdapat di Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW) Ngoro Jombang yang berdiri sejak 1853. Tugu itu juga sebagai peringatan pembaptisan pertama yang dilakukan GKJW. Tidak semua GKJW mempunyai Tugu Baptis, menurut Pendeta Gereja Kristen Jawi Wetan (GKJW) Jemaat Ngoro Yuedi Kumarianto. Tugu Baptis hanya ada di tiga GKJW, yakni GKJW Ngoro, GKJW Wiyung Surabaya, dan GKJW Majelis Agung Malang. “Tugu itu kan peringatan orang Jawa Kristen yang dibaptis di gereja di Surabaya. Itu memperingati enam orang Kristen yang berasal dari Jawa. Itu dipabtis pada saat itu 12 Desember 1843. Sebagian itu adalah yang dari Ngoro,” terang Pendeta Jemaat GKJW Ngoro Pendeta Yuedi Kumarianto.

Arak-arakan lampion

EBET

Ke b e ra d a a n ko m u n i t a s Kristen di Ngoro dapat ditelusuri dari sebuah makam se-

orang penyebar agama Kristen bernama Coenraad Laurens Coolen. Bahkan cikal-bakal

berdirinya GKJW pun tidak terlepas kaitan dengan masyarakat Kristen di Ngoro yang

Meski berada di wilayah yang mayoritas beragama Islam, komunitas Kristen di Ngoro juga tidak kehilangan ruang untuk mengekspresikan dan mengaktualisasikan diri. Natal tahun ini misalnya GKJW Ngoro bakal menghelat arak-arakan lampion pada 26 Desember 2017. Helatan itu telah berlangsung sejak beberapa tahun yang lalu. Tradisi kerukunan dan toleransi antarumat beragama juga tampak di Ngoro, salah

satunya di Dusun Ngepeh. Kampung yang berpenduduk 1.400 jiwa ini dihuni terdapat tiga agama berbeda yang dianut warga setempat, yakni Islam, Hindu, dan Kristen. Meski berbeda agama, penduduknya yang mayoritas petani ini hidup rukun dan tidak tampak saling menonjolkan agama atau keyakinan masing-masing. “ S ay a s u d a h t i n g g a l d i Ngepeh selama 30 tahun. Selama ini kerukunan tetap terjaga, tidak pernah terjadi gesekan,” terang salah satu penduduk Ngepeh Chrismianto Putra. Tiga agama yang dianut dan diyakini warga kampung lanjut Chrismianto pasti memunculkan perbedaan, belum lagi ditambah dengan perbedaan sekte atau aliran pada agama masing-masing. Namun, perbedaan keyakinan di Ngepeh tidak pernah memunculkan permusuhan antarpemeluk keyakinan. Hal itu, menurutnya, karena kerukunan dan toleransi telah mendarah daging dalam diri. Mereka sudah terbiasa dengan perbedaan. “Tetap terjaga karena sudah tradisi,” tegas Chrismianto. Menurutnya, kerukunan antarumat beragama dari tiga kelompok pemeluk agama yang ada di kampungnya terjadi sejak zaman nenek moyang. Kerukunan itu terjalin dari sebuah kesadaran bersama. Sikap itu sudah muncul jauh sebelum istilah pluralisme ada dan kasus intoleransi bermunculan. “Dari dulu sampai sekarang itu orangtua kita sudah memberikan pelajaran toleransi,” pungkasnya. (M-2)

PUISI

AZIZI SULUNG Aku Lupa Jalan Pulang

Aku Tersesat di Sebaris Senyummu

pada sekian jarak yang telah usai kupijaki bersisa waktu

malam-malam kembali perawan awan menipis merangkul mesra dawai angin memecah gerimis

batu-batu bergelayut merebut bayangmu memanggul rindu memunguti sisa-sisa masa lalu

sepasang mataku tak lagi pandai bagaimana cara berkedip setelah diam-diam senyummu terlempar menabuh degub jantungku yang sudah sekian lama mati dan haus rindu ini yang telah berulang kali kukebiri.

kembali kau mengajakku menidurkan segala gelisah pada seluruh langkahku yang tak tentu arah. Rumah Belimbing, 2017

Waktu (I) :faiqurrahman tak ada yang lebih perih dari sebuah pertemuan selepas kita sempurna menunaikannya kita akan kembali menanggalkannya sebagai asal mula pada garis-garis tangan kita tersimpan banyak rencana teramat rahasia takdir sebagai pelarian dan doa tak cukup upaya sebagai ikhtiar dari sekian panjang perjalanan ini waktu kita pijaki bertubi sudah tak terhitung berapa tebal air mata ini berderai seberapa deras keringat ini berkucur

Rumah Belimbing, 2017

Menyambangimu Lewat Sebuah Pesan Singkat

Tanyakan Pada Malam

sempurna sudah jarak ini membentang mengubur segala gelisah pada daun-daun kita melepas gundah pada keretap angin kita menitipkan segala ingin

tanyakan pada malam apakah ia akan bertandang melepas dingin melepas resah merapikan segala gelisah dan riak rindu yang kian pecah

lewat sebuah pesan singkat aku masih sangat utuh menyimpannya tak ada kabar berarti tak sayang rindu yang terpendam adalah cemburu yang mematikan.

tanyakanlah pada malam seberapa dalam mengubur dendam menyimpan rahasia: masa-masa silam yang kerap kita sanksikan

kerapkali kau lahir prematur dari tangan-tangan jalang dan niat usang para pembuang

tanyakanlah pada malam masihkah hati ini menjadi muara atas segala rasa.

kau cipta segala kesetiaan tapi tak kalah setia kau lahirkan kebosanan

Kepergian Nenek

Rumah Belimbing, 2017

Rumah Belimbing, 2017

lalu-lalang waktu tiba-tiba tersendat meretas: mencipta pisah seumpama belati

Selamat Malam Sayang

Rumah Belimbing, 2017 mari, berlayarlah membentur gelombang sambil lalu kita mengasah keyakinan ini : habis gelap terbitlah terang Rumah Belimbing, 2017

Waktu (II)

kita pun tak kuasa menerka waktu

suaramu parau terpantul dari balik telepon genggam mengecup pilu diamini batu-batu pada belukar kita belajar kedalaman sabar dan pada langit kita mengutuk kesetiaan atas segala sakit dan pahit.

tatap mata ini begitu lama membaca masa lalu mengurai nasib yang masih teramat raib

Rumah Belimbing, 2017

Rumah Belimbing, 2017

kepal tanganmu di tanganku menitipkan waktu menunjuk jalan masing-masing kita pun belum bertukar tahu bahwa ajal adalah akhir segala temu.

di basah malam aku melempar penat menatap ke langit lepas lengang: menyiratkan segala kenang hembus angin menyentuh jendela hinggap dengan sangat terbata berkabar tentang rindu seseorang di ujung seberang selamat malam sayang ucap malam pada sisa-sisa gamang dan sudut kamarku yang sudah mulai remang. Rumah Belimbing, 2017

Sampah adakah yang lebih setia dari kehadiranmu? merindukan segala sempat menghinggapi seluruh tempat datang tak diundang diusir pun kau lebih setia memilih bertandang

Azizi Sulung, lahir di Sumenep, 7 Juli 1994. Santri Pondok Pesantren Annuqayah, Guluk-Guluk, Sumenep, Madura. Kumpulan puisinya yang telah terbit, Accident: Malapetaka Terencana (2012), Simposium (2012), Solitude (2012), LukaLuka Bangsa (2016), dan Rampai Luka (2016).

Redaksi menerima kiriman puisi orisinal dan belum pernah diterbitkan media massa lain. Kirim ke puisi@mediaindonesia.com


MUDA

Dompet Bersirene bagi para Tunanetra

SURYANI WANDARI muda@indonesia.com

P

ARA tunanetra mesti berjuang ekstra teliti atau bahkan dibantu untuk mengenali uang, baik membedakannya dengan uang palsu maupun nilai nominalnya. Konsep 3D, dilihat, diraba, dan diterawang nyatanya tidak sepenuhnya bisa dilakukan mereka. Masalah itu kemudian menjadi tantangan yang coba dijawab 3 siswa Kelas 12 SMA Negeri Unggulan MH Thamrin Jakarta Timur. Arya Ananda, Freddy Millenial, dan Prasista Ariadna Indrajaya Lukmana menciptakan tas pinggang untuk tunanetra yang dilengkapi perangkat khusus untuk mendeteksi nominal uang. Alat itu bernama Stormer alias Smart Portable Money Storage. Stormer ini lebih mudah melakukan transaksi, menyimpan, serta meminimalisasi pencurian uang pada penderita tunanetra. Mereka menjadi juara 3 dari 26 karya yang masuk Lomba Desain Alat Bantu Disabilitas Tunanetra yang diselenggarakan Syamsi Dhuha Foundation (SDF). Kompetisi ini diadakan dalam rangka World Sight Day (WSD) 2017. Muda berbincang dengan 3 siswa ini di sekolahnya, Rabu (22/11), simak ya! Ceritakan dong motivasi kalian ikut kompetisi ini? Jujur saja, karena lombanya menarik serta empati kepada mereka, itu yang menjadi sumber semangat kami. Idenya dari mana? Kami mencari tahu soal kompetisi ini. Lalu, di tayangan Youtube tentang Blind Social Eksperiment memperlihatkan, salah satu masalah yang dihadapi tunanetra, saat membeli barang ke warung atau menukarkan uang, yang mereka dapatkan sering kurang. Yang saya lihat, tidak semua tunanetra bisa mendeteksi uang dari perabaan. Apa sih masalah yang dihadapi para tunanetra terkait dengan uang? Konsep dilihat, diraba, dan diterawang untuk mendeteksi uang palsu, hanya bisa dilaksanakan tunanetra, pada langkah diraba saja. Sementara itu, pemilik yayasan yang mengadakan lomba ini, yang juga low vision bilang, selama ini bisa merasakan dan membedakan, tapi itu pun jika sudah terbiasa. Teknik membedakan nilai nominal pada uang kertas, itu juga jadi persoalan. Yang sudah jelas terasa itu koin, sedangkan uang kertas bentuknya sama. Kalau yang kami teliti, yang membedakannya hanya panjangnya yang berbeda dan bagian yang diraba, tapi kan kalau yang udah lecek susah diidentifikasi. Lalu, solusi kalian? Kita buat tas pinggang dengan dua bagian, yakni kompartemen yang isinya sensor atau bagian elektroniknya, dan satu bagian lagi wadah uang dengan tulisan braille, sehingga para tunanetra bisa memasukkan uang sesuai nominalnya, memudahkan mereka menerima dan mengeluarkan. Alat kalian menggunakan sensor apa? Kita mendeteksi uang memakai sensor warna, diolah rangkaian elektronik, dan output-nya berupa sirene dengan kode bunyi panjang dan pendek. Bunyi panjang mengisyaratkan Rp10

ribu dan pendek mengisyaratkan dikalikan 1. Misalnya, kalau Rp10 ribu akan ada bunyi panjang 1 kali, kalau 50 ribu panjang 1 kali dan pendek 5 kali atau Rp20 ribu akan ada bunyi 1 panjang dan pendek 2 kali. Namun, alat ini belum bisa mendeteksi uang palsu, sehingga masih jadi kelemahan inovasi kami. Cara kerjanya alat kalian? Pertama, pengguna harus menyalakan saklar kompartemen. Bel akan berbunyi, tunggu beberapa saat. Kemudian, letakan uang yang ingin dideteksi pada bagian pendeteksi uang pada kompartemen. Simpan uang di dalam dompet braille yang telah disediakan. Angka braille dibaca dari atas dan dibaca ketika dipakai di pinggang. Energi mesin ini perlu diisi ulang? Ya, tapi untuk saat ini penggunaan kami anjurkan untuk menggunakan power bank sebagai pengganti baterai atau catu daya. Daya yang dikeluarkan power bank akan lebih stabil, keuntungan lainnya, dayanya bisa diisi ulang. Alat kalian sudah bisa mendeteksi uang baru? Sudah, apalagi Rp50 ribu dan Rp100 ribu lama dan baru kan warnanya sama. Yang masih agak susah itu mendeteksi Rp20 ribu baru, soalnya warnanya agak kebiruan saat terdeteksi sensor warna. Warna dasar kan ada tiga, yakni merah, biru, dan kuning. Begitupun dalam sensor ini, kami buat range-nya. Berapa lama proses pembuatannya? Sebenarnya, kami diberi waktu agak lama, tapi karena lagi sibuk dengan tugas dan persiapan UN, jadi ngebut dikerjakan selama seminggu. Idenya kami buat dulu di proposal yang kemudian dipresentasikan, baru setelah pengumuman, kami harus buat prototipe. Kami merancang desainnya, menjahit tas, dan merancang alat elektronik didalamnya. Bahan tasnya jenis apa? Untuk tas, bisa bahan kanvas juga jins, sedangkan sensornya, kami pilih sederhana dan kecil supaya bisa dipakai, kurang lebih Rp60 ribuan dan otaknya Rp40 ribuan. Alat ini kami solder dan rangkai sendiri. Pernah diuji coba pada para tunanetra? Sudah, saat pameran 14 Oktober 2017, saya juga sempat deg-degan takutnya enggak berguna, terus nggak ada antusias dari pengunjung pameran. Eh ternyata ramai sekali, sampai mereka rebutan pengen tangannya dimasukin ke alat itu. Wah, itu rasanya luar biasa! Rencana kedepannya seperti apa, apakah akan dikembangkan lagi? Ada sih, tapi sekarang alatnya ada di penyelenggara. Nanti mungkin kalau sudah ada yang melirik akan didiskusikan lagi dengan mereka. Namun sekarang, kami benar-benar pending dulu karena banyak tugas dan persiapan ujian. Kira-kira akan dijual berapa? Kalau produksi massal sih kita maunya seminimal mungkin, sekitar Rp250 ribu lah, karena semakin banyak yang membeli, harganya akan makin murah. (M-1)

MINGGU, 24 DESEMBER 2017

Semua warga mestinya punya hak yang sama buat menjalankan aktivitas kesehariannya, termasuk saat berinteraksi dengan uang.

ARYA ANANDA INDRAJAYA LUKMANA

PRASISTA ARIADNA INDRAJAYA LUKMANA

FREDDY MILLENIA YUSUF

8 Februari 2001 Kelas 12, SMA Negeri Unggulan MH Thamrin

14 Mei 2000 Kelas 12, SMA Negeri Unggulan MH Thamrin

9 November 2000 Kelas 12, SMA Negeri Unggulan MH Thamrin

• Juara 3 Lomba Desain Alat Bantu Tunanetra Syamsi Dhuha Foundation

• Juara 3 Lomba Desain Alat Bantu Tunanetra Syamsi Dhuha Foundation

• Juara 3 Lomba Desain Alat Bantu Tunanetra Syamsi Dhuha Foundation

• Ketua Asrama Putri SMANU MH Thamrin

• Pendamping dan asisten pelatih tim robotik dalam Robotic Day SMAN 28

• Juara 1 Olimpiade Biologi UI Biofest 2017 • Juara 2 OPERON Microbiology Competition ITB 2017 • Juara 1 Lomba fotografi Al Taqwa 2016

17

FOTO-FOTO: DOK PRIBADI


18

MEDIA ANAK

MINGGU, 24 DESEMBER 2017

Ibuku, Pandai Memasak dan Main Gim Ada banyak cerita soal ibu, mulai menyuruh makan sayur, menelepon kita saat terpisah, hingga mendampingi bermain gim.

DUTA

SURYANI WANDARI PUTRI PERTIWI mediaanak@mediaindonesia.com

T

ELEPON pintar milik kakek Luna Divani Aramita, Kelas 6 SD BPI Bandung itu berdering menandakan panggilan masuk. Panggilan telepon itu berasal dari ibunda Luna. Ya, setiap hari, minimal 20 menit, Luna menghabiskan waktu untuk mengobrol perihal kegiatannya disekolah, tugas, hingga kegiatan rutinnya pada sang ibu yang tinggal berbeda kota. Luna tinggal bersama Kakek Neneknya di Bandung, sedangkan ibu dan ayahnya bekerja di Jakarta. “Sudah sekitar setahun lalu, ayah dan ibu pindah bekerja, jadi kami hanya bertemu di Sabtu dan Minggu saja,” kata Nana, sapaan akrabnya. Meskipun begitu, Nana mengaku tak pernah merasa kesepian karena suara dan wajah ibunya selalu dijumpainya lewat gawai.”Alhamdulillah teknologi semakin canggih jadi aku selalu dekat dengan ibu, biasanya kami video call juga. Saat pengen meluk ibu ya gawainya dipeluk juga,” kata Nana yang diwawancarai Medi, Kamis (14/12).

Hari Ibu Ibu, Mama, atau Bunda ialah panggilan untuk perempuan hebat yang telah mengandung, melahirkan, hingga merawat kita. Kisah Nana ini pun mengingatkan kasih sayang seorang ibu ke anaknya, begitupun sebaliknya. Berbicara tentang ibu, Indonesia pun memiliki perayaan Hari Ibu yang dirayakan pada 22 Desember dan ditetapkan sebagai perayaan nasional. Tanggal itu diresmikan Presiden Soekarno di bawah Dekrit Presiden No 316 Tahun 1953, pada ulang tahun ke-25 Kongres Perempuan Indonesia 1928.

Meminta maaf

Ibu, Mama, atau Bunda ialah panggilan untuk perempuan hebat yang telah mengandung, melahirkan, hingga merawat kita. Selanjutnya, hari ibu dirayakan dengan berbagai acara, mulai bertukar hadiah hingga menyelenggarakan berbagai acara dan kompetisi, seperti lomba memasak. “Sayang aku kepada bunda, sebesar apa pun yang ada didunia, bahkan melebihi apa pun,” kata Izza Azizah, Kelas 6 SD Negeri Pondok Kelapa 10 Jakarta Timur.

Ibuku dan sayur Kasih sayang ibu memang banyak bentuknya ya! Tak jarang, seringnya ia menasihati, menurut beberapa Sobat Medi, membuat ibunya jadi cerewet. “Ibuku paling cerewet mengenai makan sayur karena aku enggak suka beberapa sayuran,” kata Andhika Prayoga Kiswoyo, Kelas 6 SDN Duri Kepa 07 Pagi. Menurut Andhika, setiap hari ibunya terus merayu agar dirinya makan sayur karena dalam masa pertumbuhan. Meskipun kadang kesal ketika Andhika tak menurut, untungnya ibu Andhika tidak pernah marah. Ia selalu menasihati, lengkap dengan alasannya. Begitu pun yang dirasakan Nana, ia selalu dilindungi ibunya meskipun hanya berupa perkataan. “Kalau main sepeda diluar harus pakai celana panjang, biar kalau jatuh tidak langsung luka kulitnya. Hati-hati harus dipinggir jalan, jangan ngebut, dan lainnya,” kata Nana memperagakan perkataan ibunya.

Sssttt Nana juga pernah kesal dan membentak ibunya gara-gara cerewet! Namun, Nana menyesal dan segera meminta maaf. Permohonan maaf ini Nana tuliskan dalam kertas yang dilukis, Nana juga menyematkan bunga yang dibelinya lo. “Padahal, kejutan itu sederhana sekali tapi saat ibu membacanya ibu langsung peluk aku dan bilang kalau ia sayang sekali sama aku,” ucap Nana. Nana mengaku, ibunya pun selalu memperhatikannya dalam segala hal termasuk pendidikan, kesehatan, hingga sikap. Mandiri, selalu berbagi dan selalu introspeksi menjadi nasihat penting yang selalu diingat Nana.

Main gim bareng Kata siapa ibu adalah sosok yang kaku dan enggak bisa diajak bercanda? Andhika malah menjadikan ibu sebagai sahabat. Ia kerap bermain boardgame Scrabble (Permainan menyusun kosakata bahasa Inggris) dan Otello (permainan mengatur stategi mirip dengan catur) bersama sang ibu. Andhika melakukannya saat ada waktu luang sepulang sekolah atau seusai belajar menghadapi Ujian Nasional lo. “Seru banget main sama ibu. Kalau scrabble, ibu sering menang, tapi kalau otello saya yang lebih sering menang,” kata Andhika.

Kado untuk ibu Di hari Ibu mendatang, Nana, Andhika, dan Izza memang tak punya agenda khusus untuk memperingatinya. Bagi mereka setiap hari ialah hari kasih sayang untuk ibunya. “Sebenarnya jarang mengungkapkan rasa sayang karena suka malu, tapi aku selalu berusaha untuk salim, mengecup tangan, dan pipi bunda, atau bahkan aku memeluknya,” kata Izza. Ayo, apa hadiah kamu untuk ibumu? (M-1)

CARI TAHU YUK Selain di Indonesia, rupanya Hari Ibu diperingati juga di beberapa negara lain, di antaranya berikut ini.

1 2 3 4 5 6 7

DOK PRIBADI

(Kiri) Luna Divani Aramita dan ibunda, Ibu Diana. (Kanan) Andhika Prayoga Kiswoyo bersama Ibu Ika Chandra Kiswoyo.

MI/WANDARI

INGGRIS: Hari Ibu disebut Mothering Sunday yang jatuh pada Minggu tiga pekan sebelum Paskah. Anak-anak mudik dari perantauan karena memang mendapat libur untuk mengunjungi orangtua. AMERIKA SERIKAT: Tiap Minggu kedua Mei ditetapkan sebagai Hari Ibu. Kisah seabad lalu, Ann Jarvis yang memproklamasikan Hari Ibu sebagai aksi perdamaian. Di masa Perang Dunia, Ann Jarvis mengajak perempuan bekerja demi sanitasi yang baik dan membagikan bunga pada mereka. SPANYOL: Sampai 1965, Spanyol memperingati Hari Ibu setiap 8 Desember, tetapi karena upaya pemisahan dari konsepsi Gereja, tanggalnya dipindah ke Minggu pertama Mei. Sang anak akan menghadiahi ibunya kartu ucapan. MEKSIKO: Hari Ibu dirayakan 10 Mei. Semua orang akan menyanyikan lagu Las Mananitas dari The Virgin untuk ibu masing-masing serta menyediakan makanan. Momen itu disebut dengan tamale dan atole. Selain memberi bunga, anak-anak akan memberikan hadiah mahal. INDIA: Hari Ibu dirayakan selama 10 hari pada Oktober. Selain memberi hadiah, anak-anak juga akan memanjakan ibu mereka di momen itu dengan mengambil alih tugas ibu. JEPANG: Pada 1949 tiap Minggu kedua Mei diresmikan sebagai Hari Ibu. Di negara ini, ibu akan diberikan bunga anyelir serta diadakan pula perkumpulan dan doa bersama. THAILAND: Tanggal lahir Ratu Thailand Sirikit, 12 Agustus, dirayakan sebagai Hari Ibu juga sejak 1980-an. Hari Ibu di Thailand dirayakan dengan pergelaran konser dan parade dengan menyertakan bunga melati sebagai tanda sucinya kasih ibu. (Wan/M-1)


MEDIA ANAK

Aksi Pasha Fadillah, sang Juara Senam Atraksinya sepintas berbahaya, tetapi dengan latihan rutin dan belajar dari kegagalan, Pasha melakukannya dengan perhitungan dan teknik yang cermat. SURYANI WANDARI PUTRI PERTIWI mediaanak@mediaindonesia.com

A

WALNYA tubuhnya tegak dengan tangan lurus di atas kepala. Perlahan ia mengangkat dan melangkahkan kaki kiri, kemudian tangannya menyentuh lantai. Kini posisi badannya terbalik, percis lurus dengan kepala di bawah dan kaki lurus ke atas. Bertahan beberapa detik dalam posisi ini, tubuhnya kemudian digulingkan ke depan, seperti sikapnya di awal. Sobat Medi, ada yang tahu gerakan apa yang Medi sebutkan tadi? Menurut Pasha Fadillah, pesenam artistik yang memperagakannya di depan Medi dan wartawan lainnya, Selasa (12/12) di Rockstar Gym Mall Kota Kasablanka, gerakan itu disebut handstand atau teknik berdiri menggunakan tangan. Gerakan handstand ini termasuk rangkaian teknik tambling yang juga menyertakan ketangkasan berputar dan melenting, tangan bertumpu atau melenting di udara. Wah, keren ya Sobat? Selain handstand, Pasha yang berumur 11 tahun dan siswa kelas 6 SD Negeri Pejaten Timur 04 Petang Jakarta Selatan itu juga memeragakan gerakan salto, rol depan dan belakang hingga baling-baling yakni gerakan berdiri pada tangan, tetapi kaki membentuk baling-baling memutar. Makin penasaran kan sobat, Kanalan saja yuk dengan Pasha!

Menginspirasi Pasha pun kini menjadi figur atau ikon dalam program Gemilang Anak Indonesia, PT Indolakto, untuk menginpirasi anak-anak Indonesia untuk

aktif dan berjuang meraih prestasi. Ya, benar sobat, Pasha memang sosok yang bisa dijadikan inspirasi, bagaimana tidak, tekadnya untuk bisa melakukan gerakan keren ini tidak didapatkannya secara instan, tetapi butuh latihan keras. “Awalnya suka sekali melihat kakak sepupu yang bisa melakukan gerakan salto sehingga aku bertekad terus belajar untuk bisa mengikutinya, waktu itu masih umur 8 tahun,” kata Pasha. Butuh beberapa waktu baginya untuk dapat melakukannya dengan sempurna. Kini ia bisa melakukan gerakan menggelayut di ring ataupun mengayunkan badannya pada palang sejajar dengan menggunakan kekuatan tangan. Pasha pun memiliki penyemangat untuk terus bisa dengan dukungan Mama Ida, ibunda Pasha yang memasukkannya pada pelatihan yang lebih serius. Bahkan Mama Ida mengaku mantap keluar dari pekerjaannya untuk mendampingi Pasha dalam berbagai pertandingan. “Ketika Pasha sudah mulai mengikuti banyak pertandingan, menginjak kelas 4 SD, saya memutuskan keluar dari pekerjaan untuk fokus menemaninya,” kata Mama Ida.

Pernah gagal, tetapi bangkit Baru saja mendapatkan satu emas di kompetisi Gavrila International Gymnastic Invitation 2017 di Jakarta, perjuangan Pasha bukan tanpa tantangan. Pasha mengaku pernah gagal dalam pertandingan yang diikutinya 3 bulan setelah rutin berlatih. “Saat itu saya malu dan sedih karena teman-teman lain pulang membawa piala. Aku sendiri yang tidak bawa piala sehingga aku selalu berdoa dan berusaha untuk bisa menang di pertandingan selanjutnya,” kata Pasha. Ya, kegagalan itu bukan menjadi hambatanny a u n t u k terus belajar, ia justru menjadikannya sebagai pecutan untuk berusaha jadi terbaik. Pasha rutin berlatih seminggu dua kali, pagi dan sore. Bahkan menjelang pertandingan ia berlatih senam setiap hari selama empat jam sejak pukul 08.00 hingga 12.00. Kemudian, ia lanjut sekolah. Usahanya pun berhasil, di pertandingan kedua yang diikutinya, ia berhasil mendapatkan medali perunggu. Selanjutnya, di beberapa kompetisi, ia mendapatkan medali emas, seperti yang diikutinya pada kompetisi senam international di Filipina.

Kegagalan bukan menjadi hambatannya untuk terus belajar, justru menjadikannya sebagai pecutan untuk berusaha jadi terbaik.

Capai yang kita impikan “Menurut aku, anak Indonesia harus pantang menyerah, tetap semangat hingga bisa menjadi lebih gemilang. Untuk itu, harus belajar dan berlatih supaya bisa menggapai semua yang dia inginkan,” lanjut Pasha. Harapannya ia bisa menjadi atlet senam yang berprestasi agar menjadi kebanggaan semua orang. Kamu juga punya harapan yang sama kan sobat? Jadi, apa pun cita-citamu, cobalah terus berusaha seperti Pasha agar kamu berhasil menggapai mimpimu. (M-1)

DOK PRIBADI

MINGGU, 24 DESEMBER 2017

19


20

HIBURAN

MINGGU, 24 DESEMBER 2017

Memahami Arti Perbedaan Film Wonder mendapatkan review positif dari para kritikus. Film itu memiliki rating 85% dengan 136 ulasan serta rating rata-rata 7/10.

GALIH AGUS SAPUTRA

miweekend@mediaindonesia.com

K

ESADARAN akan adanya perbedaan tidak datang begitu saja. Setiap kita tumbuh melalui proses pembelajaran yang panjang. Saat ini, tanpa disadari ada proses pergaulan menjadi terkotak-kotak oleh sebuah hierarki ciptaan manusia. Tinggi dan rendahnya derajat seseorang didasarkan atas penggolongan dalam masyarakat. Apakah ia seorang bangsawan atau jelata, orang kaya atau miskin, hitam atau putih, pintar atau bodoh bahkan buruk atau rupawan. Film Wonder yang diangkat dari novel best seller milik RJ Palacio menceritakan Agustus Pullman atau

FOTO-FOTO: DOK. AP

Auggie (Jacob Tremblay). Seorang anak dengan fisik tidak sempurna. Bahkan untuk bisa mengenyam pendidikan di sekolah umum, ia butuh perjuangan ektra. Auggie lahir dengan kelainan bentuk wajah atau mandibulofacial dysostosis dan kemungkinan jenis sindrom treacher collins. Kondisi itu mengharuskan dokter melakukan tindakan 27 operasi wajah. Sejak itu, Auggie terpencil, kehidupannya harus di rumah, ditemani seekor anjing yang setia. Auggie belajar di rumah dengan metode homeschooling bersama ibunya, Isabel (Julia Robert). Namun, ketika Auggie mendekati usia remaja, sebuah keputusan diambil. Isabela berdebat dengan ayahnya Nate (Owen Wilson), mendesaknya untuk mendaftarkan Auggie di Beecher Prep, sebuah sekolah swasta. Auggie mendengar perdebatan itu, ia pun mengalah dan bersedia didaftarkan ke sekolah umum. Auggie bertekad membuktikan dirinya sama seperti anak lainnya meskipun anak-anak lain tidak menyukainya. Benar saja, Auggie dikucilkan hampir semua siswa. Namun, ia dapat berteman dengan seorang siswa bernama Jack (Noah Jupe) setelah sebelumnya diperkenalkan dengan beberapa anak lainnya. Ketika Halloween, persahabatan mereka diuji. Auggie mengenakan topeng dengan kostum Ghost Face. Ia berjalan keliling sekolah karena ia yakin hari itu, tidak ada yang mengenalinya dan memperhatikannya sebagai seorang anak yang aneh. Ia pun disambut antusias oleh anakanak lainnya karena kostumnya yang keren. Saat hendak masuk ruang kelas, ia mendengar obrolan Jack dengan Julian (Bryce Gheisar). Ia hanya berpura-pura berteman dengan Auggie dan akan bunuh diri jika memiliki wajah sepertinya. Di balik topeng itu, Auggie menangis dan meninggalkan ruangan setelah mendengar pengakuan Jack. Ia merasa dikhianati dengan pertemanan palsu itu. Auggie memang tidak bernasib

DOK. LIONSGATE

WONDER: Film ini mengajarkan tentang keluarga yang berjibaku dengan perundungan dan tegarnya seorang remaja yang dilahirkan istimewa.

Penampilan para pemainnya sangat profesional dan memukau, kisahnya begitu inspiratif. baik, selain tidak memiliki teman di sekolah, satu-satunya teman di sekolah juga mengkhianatinya. Ia terluka dan kembali menggerutu kemalangan yang menimpanya. Via (Izabela Vidovic), kakaknya, mencoba membujuknya untuk tidak terluka dan mengambil hikmahnya. Bahkan, nasib buruk juga sedang menimpa Via, yang tidak diacuhkan sahabat

kecilnya, Miranda (Daniella Rose Russell). Film Wonder memang layak ditonton bersama keluarga. Selain penampilan para pemainnya sangat profesional dan memukau, kisahnya begitu inspiratif. Sedini mungkin, mengajarkan anak-anak untuk lebih menghargai sesama dan berlapang dada menerima kenyataan jika memang harus berbagi bersama orangorang berkebutuhan khusus. Dari film itu, sang sutradara Stephen Chbosky mengakui semua orang bisa bisa belajar bagaimana memperlakukan orang lain yang kurang beruntung, menghargai perbedaan, dan menolong sesama. Kisah Auggie tidak menggurui, tapi bercerita melalui dialog-dialog yang sarat makna dan humor-humor yang terselip pesan

mendalam. Itu kali pertamanya, bagi dua aktor papan Hollywood, Julia Roberts dan Owen Wilson, bekerja sama. Film ini juga adaptasi novel kedua yang menarasikan perspektif seorang bocah yang diperankan aktor cilik Jacob Tremblay, setelah ia sukses bersar dengan film pertamanya, Room (2015). Sejauh ini, film Wonder mendapatkan review positif dari para kritikus. Berdasarkan Rotten Tomatoes, film itu memiliki rating 85% dengan 136 ulasan serta rating rata-rata 7/10. Berdasarkan Metacritic, film ini mendapatkan skor 68 dari 100, dengan 33 kritikan, dan menunjukkan ulasan yang baik. Begitu juga di Cinemascore, film ini mendapatkan nilai ‘A+’ dari penonton film untuk skala A+ sampai F. (FDX-7)


KULINER Hidangan kalkun panggang utuh ditemani pembuka dari hati angsa serta makanan penutup khas Natal eggnog mousse menambah nikmat para tamu yang ingin mencicipi menu khas Natal.

MINGGU, 24 DESEMBER 2017

Menu Khas Natal ala Raffles dan Fairmont

KALKUN PANGGANG DAN HATI ANGSA RIZKY NOOR ALAM

rizkynoor@mediaindonesia.com

M

ENYAMBUT Hari Raya Natal, banyak hotel bersolek mempercantik diri dengan beragam ornamen Natal. Sajian menu makanan pun khas hidangan Natal. Seperti itulah yang ditampilkan Hotel Raffles Jakarta dan Hotel Fairmont Jakarta yang tergabung dalam grup Accor Hotels. Di Hotel Raffles tersaji menu Twelve Days Before Christmas, yang terdiri dari makanan pembuka (appetizer) Seared Escalope of Foie Gras and Chicken Liver Parfait. Makanan tersebut dimasak dengan onion marmalade yang sudah dikaramel, crusted olive crostini dan starter, yakni pasta gnocchi yang dimasak dengan krim parmesan dan white truffle oil. Makanan pembuka itu terbuat dari hati angsa, teksturnya sangat lembut dengan cita rasa khas dan sedikit manis. Tekstur pasta gnocchi kenyal dengan rasa gurih dan creamy ditambah aromanya yang khas akan menggugah selera makan Anda.

Di Hotel Raffles tersaji menu twelve days before christmas, yang terdiri dari makanan pembuka (appetizer) seared escalope of foie gras and chicken liver parfait.

Masuk ke hidangan utama (main course), Anda akan disajikan dengan Sous Vide Turkey Breast Ballantine. Daging bagian dada kalkun dimasak dengan metode sous vide, kemudian disajikan bersama chesnut, brussel sprout leaves, baby carrot, dan spun potato. “Dengan metode sous vide akan mendapatkan tekstur daging yang moist dan juicy. Kami memasaknya selama 90 menit dengan suhu 62 derajat celsius. Untuk saus klasiknya, yaitu cranberreis sauce,” jelas Executive Chef Hotel Raffles Jakarta, Matias Ayala, Selasa (19/12). Selain bertekstur lembut dengan cita rasa kalkun yang gurih, cranberries sauce-nya memberikan sensasi rasa asam dan sedikit manis, tetapi segar di lidah.

Penutup khas Natal Hidangan penutup adalah Eggnog Mousse, yang merupakan hidangan khas Natal. Rasanya manis, kaya akan rasa rempah. Terbuat dari kuning telur yang dikocok ditambah air dan gula atau susu. Sebagai aroma vanili, pala, dan kayu manis sangat kental terasa. Untuk

FOTO-FOTO: MI/RAMDANI

topping-nya sendiri ditaburi caramel hazelnuts. Selain set menu tersebut, Hotel Raffles Jakarta menyediakan menu buffet dan yang patut Anda coba, yakni Turkey Trolley. Kalkun panggang utuh tersebut disajikan di atas troli dan berkeliling ke setiap meja tamu. Kalkun tersebut dilengkapi berbagai pilihan pendamping, seperti wortel, baby potato, sosis, chesnut, brussel sprout leaves, serta cranberries sauce. Tekstur daging panggangnya juga lembut dan

gurih karena bumbunya menyerap sempurna ditambah lagi bagian luar yang renyah semakin menambah cita rasa. Sayuran-sayuran pelengkapnya sendiri crunchy saat dinikmati. Set menu Twelve Days Before Christmas itu dibanderol seharga Rp450 ribu++. Untuk buufet Christmas Eve Dinner and Lunch yang mana Anda juga dapat menikmati Turkey Trolley, dapat Anda nikmati dengan harga Rp688 ribu++. (Riz/X-7)

SAUS KHUSUS PENAMBAH NIKMAT DAGING kalkun sebetulnya menu khas dalam momen perayaan Thanksgiving di Amerika Serikat (AS), juga menjadi menu yang kerap ada di saat Natal. Penggemar menu kalkun bisa mencicipi hidangan yang ditawarkan Restoran Sapori Deli di Fairmont Hotel, Jakarta. Dengan mengusung konsep modern classic, hotel di bilangan Asia Afrika, Senayan, Jakarta Pusat, tersebut menawarkan pelbagai pilihan menu penggugah selera. Dari masakan lokal hingga internasional tersedia di hotel bintang lima itu. Dalam menyambut momen perayaan Thanksgiving dan Natal tahun ini, Sapori Deli menawarkan menu spesial Turkey to go untuk memanjakan tamunya. Hidangan ayam kalkun panggang yang didatangkan dari AS itu dilengkapi pelbagai hiasan sehingga terlihat menarik dan pastinya enak disantap. Tampilan kalkun panggang yang kali pertama dihidangkan di restoran tersebut sangat menggoda dan pasti menggiurkan. Betapa tidak, satu kalkun utuh seberat 5 kg itu disajikan komplet dengan kentang dan wortel yang dipanggang dengan lumuran mentega sehingga tampak berminyak. Selain itu, ada campuran sayuran serta buah segar sebagai penghias di atas meja. Tidak hanya itu, parutan keju asal Italia yang telah berumur empat tahun menambah kelezatan masakan internasional tersebut. Belum lagi

dikombinasikan dua pilihan saus khusus yang semakin melengkapi kenikmatannya. Selera untuk segera menikmati kalkun segera muncul tatkala melihat kulit kalkun yang garing berwarna kecokelatan. Chef Sapori Deli Fairmont Hotel Jakarta, Husain Faqih Shahab, menuturkan Turkey to go yang ditawarkan Sapori Deli berbeda dengan olahan kalkun lainnya. Selain dari rasa, perbedaan lainnya yaitu di bumbu dan rempah yang digunakan. Ditambah lagi dua kombinasi saus yang disandingkan sebagai pelengkap saat tamu menikmatinya. Menurut Faqih, cara memanggang kalkun sama seperti pada u mumnya, yakni kalkun yang telah dibersihkan dilumuri bumbu-bumbu, seperti garam, lada, jeruk, dan bumbu lainnya sehingga memberikan rasa kepada seluruh bagian daging kalkun. “Durasi panggangnya 30 menit per kilogram. Untuk yang kami hidangkan ini ukurannya 5 kilogram, jadi dikalikan saja. Waktunya harus betul tepat sehingga mendapatkan tingkat kematangan yang empuk dan gurih. Jika sudah matang kemudian disajikan,” jelasnya.

Saus khusus Pada menu spesial promo jelang perayaan Thanksgiving dan Natal itu, daging kalkun dipadukan dengan dua saus khusus, dari turkey gravy dan cranberry jam. Untuk turkey gravy,

FOTO-FOTO: MI/M TAUFAN SP BUSTAN

perpaduan antara jus turkey atau lelehan minyak kalkun yang ditadahi saat pemanggangan dengan red wine dan butter. Ketiganya digabung menjadi satu. Kemudian pada cranberry jam, perpaduan antara cranberry atau buah cerry, gula, air putih, dan perasan jeruk. “Turkey gravy dan cranberry jam memiliki rasa gurih bercampur manis. Kedua saus itu sangat tepat berpasangan saat menyantap kalkun panggangnya,” jelas Faqih. Saat menikmatinya ditambah pelengkap, seperti kentang, wortel, sayuran segar, dan buah yang telah diolah sederhana dengan menghadirkan keju sebagai penambah selera. Pada masakan itu, keju parmigiano regiano yang ditambahkan khusus didatangkan langsung dari Italia. Soal rasa dan bentuk dagingnya, kalkun sangat mirip dengan ayam. Bedanya, daging kalkun lebih juicy ketimbang ayam, terutama di bagian paha dan dadanya. Namun jika dilihat lebih detail, perbedaan kalkun dan ayam sangat tampak pada bagian dada. Untuk kalkun memiliki tekstur daging dada lebih lembut ketimbang dada ayam. Karena kelembutannya itulah sehingga daging dada kalkun mudah lumat di mulut. Tidak hanya itu, kelezatan kalkun terdapat pada bagian kulitnya. Jika di kulit ayam

masih terdapat lemak, di kulit kalkun yang tipis sama sekali tidak mengandung lemak di bawahnya. Jadi, ketika dikunyah sangat garing dan rasanya enak karena menyerap semua bumbu. Selain rasanya yang lembut nikmat, keuntungan menyantap kalkun ialah daging tersebut rendah kolestrol. Jadi, aman untuk dikonsumsi siapa saja. Manajer Sapori Deli, Muhammad Facmi Ismaya, menambahkan, untuk menu spesial itu Sapori Deli hanya berpromo hingga 5 Januari 2018. Waktu promo yang telah ditentukan itu sesuai dengan jumlah kalkun yang dimiliki. “Sekarang masih percobaan, sudah terjual 30 kalkun. Target kami terjual hingga 50 ekor sesuai stok. Ya, jumlah 50 ekor itu telah disesuaikan hingga 5 Januari nanti,” tamba Facmi. Menurut Facmi, soal harga Turkey to go memang cukup terbilang mahal. Harga tinggi yang dipatok Sapori Deli tidak lain karena harga kalkunnya sendiri mahal dan didatangkan dari AS. Untuk satu kalkun seberat 5 kg dihargai Rp2,7 juta. Hidangan ini bisa disantap 5-7 orang Indonesia, atau 4 orang Barat. Selain porsi seberat 5 kg, juga ditawarkan kalkun 8 kg dengan harga Rp3,1 juta ++ yang bisa disantap ramai-ramai dari 10 hingga 12 orang. (TB/X-7)

21


22

MINGGU, 24 DESEMBER 2017

KARTUN

INTERMESO BIDASAN BAHASA

Dikepung Banjir RIKO ALFONSO

Staf Bahasa Media Indonesia

B

ANJIR. Fenomena alam yang satu ini memang kerap melanda hampir sebagian besar kota di Indonesia, terutama di akhir tahun. Pada tahun ini saja, di awal Desember, akibat serangan 2 angin siklon Cempaka dan Dahlia, sebagian besar wilayah Indonesia mengalami bencana, mulai hujan lebat, badai, angin kencang, tanah longsor, hingga banjir bandang. Tak terkecuali di wilayah ibu kota Jakarta dan sekitarnya. Di Jakarta, masalah banjir memang bukan barang baru lagi. Bahkan keberadaan banjir turut pula membawa masalah lain di Ibu Kota. Salah satunya yang dirasa kerap menjengkelkan warga Jakarta ialah kemacetan. Bagaimana tidak menjengkelkan. Saat hujan lebat datang, disusul banjir menggenangi sebagian besar jalanan Ibu Kota, warga Jakarta yang kebetulan berada di jalan pun harus menerima kenyataan pahit mengalami kemacetan yang waktunya hingga berjam-jam. “Kelar hidup lo,” demikian ungkapan seorang pengendara ojek online yang kebetulan mengalami musibah itu. Kita sepakat, bencana banjir memang merupakan musibah. Biasanya, jika musibah datang, muncul kepanikan yang diiringi emosi. Sayangnya, emosi yang keluar dari kata-kata kadang tak terkontrol, hiperbolis, dan tanpa disadari menjauh dari nalar/ logika. Ini cukup menarik untuk kita perhatikan. Kata-kata atau ungkapan masyarakat saat musibah datang biasanya terungkap dengan baik lewat tulisan atau rekaman dari media cetak, online, atau elektronik. Hal itu karena pers menyajikan semua ungkapan masyarakat itu ke dalam laporan beritanya.

Akan tetapi, karena ungkapan yang diserap mengandung ‘kepanikan’, bahasa yang tersaji pun menjadi hiperbolis dan di luar logika. Salah satunya bisa kita temukan di bawah ini. Pada berita mengenai banjir yang terjadi di DKI Jakarta di awal Desember lalu, media massa ramairamai mengeluarkan headline berita, ‘Jakarta dikepung banjir’. Ungkapan kalimat ini sepintas tak terlihat bermasalah. Tetapi, jika ditelusuri lebih dalam, ternyata kalimat ini bermasalah. Kata ‘kepung’ dengan kata turunannya ‘dikepung’ memiliki arti ‘mengitari hingga tidak lolos’. Jika menggunakan kata ‘dikepung’, artinya objek mengitari subjek. ‘Jakarta dikepung banjir’ bermakna ada banjir di (daerah) sekitar Jakarta. Jadi, yang terkena banjir ialah daerah sekitar Jakarta, semisal Bekasi, Depok, Bogor, atau Tangerang. Adapun Jakarta sendiri tidak banjir. Tentu saja kalimat ini menjadi tidak sesuai dengan fakta dan logika di lapangan yang menunjukkan bahwa hampir seluruh wilayah Jakarta saat itu terrendam banjir. Headline berita tadi seharusnya dapat diubah menjadi kalimat ‘Jakarta Kebanjiran Lagi’ atau ‘Jakarta Terendam Banjir’. Frasa atau kalimat lain yang sering muncul dalam pemberitaan soal banjir, tetapi tidak sesuai logika ialah kalimat yang menggunakan kata ‘ketinggian’ dengan tidak tepat. Contohnya, pada judul berita, ‘Banjir Makassar, Ketinggian Air Capai 1,5 Meter’. Secara logika, kata ketinggian dipakai bila cara peng-ukurannya dimulai dari bawah ke atas. Adapun jika pengukurannya dimulai dari atas ke bawah, dipakai kata kedalaman. Untuk mengukur jumlah volume banjir, tentu saja seharusnya kita menggunakan kata kedalaman, bukan ketinggian. Jadi judul berita tadi seharusnya ditulis,

Jika banjir datang, muncul kepanikan yang tak jarang diiringi emosi. Sayangnya, emosi yang keluar dari katakata kadang tak terkontrol, hiperbolis, dan tanpa disadari logika.

‘Banjir Makassar, Kedalaman Air Capai 1,5 Meter’.

SUDOKU

Jawaban Edisi Minggu, 17 Desember 2017

Tanggapan dan komentar: miweekend@mediaindonesia.com SUDOKU atau dikenal juga dengan tebak angka (number place) merupakan teka-teki logika. Aturan mainnya sangat sederhana. Isilah kotak kosong hingga setiap kolom, baris, serta area kotak 3 x 3, terisi angka 1-9 tanpa ada pengulangan. Untuk memainkan Sudoku, Anda tidak harus pintar matematika. Anda hanya memerlukan logika dan penalaran. Selamat menghadapi tantangan!

LENSABISNIS

HUBUNGI KAMI BAGIAN IKLAN: 021 580 1480

Grand Sahid Jaya Rayakan Natal dengan Berbagi

Aston Inn Pandanaran Ramaikan Hotel di Kota Semarang

Holiday Inn Express JIExpo Resmikan Lotus Function Room

Grand Sahid Jaya Hotel Jakarta mengadakan Tree Lighting Ceremony pada Senin, (11/12) di lobi utama untuk menyambut sukacita Natal 2017. Acara itu tidak hanya dinikmati tamu undangan, melainkan juga karyawan. Kemeriahannya pun dapat dirasakan oleh pengunjung hotel bintang lima yang berada di kawasan Sudirman Jakarta Pusat ini. Acara yang dibuka Wakil Komisaris Hotel Sahid Jaya International Wiryanti Sukamdani itu dimeriahkan penampilan pujian dari karyawan hotel dan anak-anak dari Yayasan Elsafan Jakarta Timur. Meskipun tidak dapat melihat (tuna rungu), hal tersebut tidak mengurangi semangat anak-anak untuk memeriahkan acara dengan mempersembahkan pujian melalui suara yang sangat merdu. Tree Lighting menjadi simbol penyalaan lilin natal sebagai rangkaian perayaan Natal di Grand Sahid Jaya Hotel Jakarta.

Archipelago International mempersembahkan hotel terbaru Aston Inn Pandanaran Semarang. Saat ini setiap hotel bersaing dalam membuat konsep berbeda dengan menyelaraskan keinginan para tamu yang sudah cerdas dalam menjatuhkan pilihan. Aston Inn Pandanaran Semarang yang meramaikan perhotelan di kota Semarang tak mau kalah dengan mengusung konsep unik. Tidak hanya bangunan kamar hotel dan ruang rapat, gedung perkantoran juga menyatu dengan hotel yang disebut Savitri Tower. Aston Inn Pandanaran Semarang memanfaatkan bangunan tua yang berada di depan hotel untuk mempertahankan warisan budaya. Area ini pun digunakan untuk pastry shop, dan pusat oleh-oleh khas Aston Inn Pandanaran Semarang yang akan menarik banyak tamu. Hotel itu diresmikan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pada Kamis (7/12).

Holiday Inn Express Jakarta International Expo menyelenggarakan peresmian Lotus Function Room pada Senin (11/12). Lotus Function Room merupakan fasilitas terbaru dari Holiday Inn Express Jakarta International Expo yang telah beroperasi semenjak Oktober 2017. Lotus Function Room merupakan ruang pertemuan yang dirancang untuk menampung hingga 300 orang. Lotus Function Room dapat disekat menjadi tiga ruang pertemuan kecil. Masing-masing ruangan dapat menampung hingga 45 orang. Acara peresmian Lotus Function Room diselenggarakan secara sederhana serta dihadiri pihak pemilik hotel bersama tim manajemen dan tim sales marketing JIExpo. Holiday Inn Express Jakarta International Expo merupakan anak perusahaan Jakarta International Expo yang memiliki pengalaman dan reputasi sebagai salah satu destinasi industi MICE.

Lagoon Avenue Bekasi Lakukan Soft Opening

Universitas Mercu Buana Gelar Wisuda

LIA Adakan Kompetisi Bahasa Internasional

Lagoon Avenue Bekasi, Lifestyle Mall, berlokasi di kawasan superblok Grand Kamala Lagoon, melakukan soft opening pada Jumat (15/12). Tities Sapoetra, fashion designer muda berbakat, menggelar rancangan busananya yang dibawakan oleh model-model cantik memeriahkan acara soft opening Lagoon Avenue Bekasi. The Dance Company band, yang digawangi Aryo Wahab, Pongki Barata, Baim, dan Nugie, dengan lagu-lagu hitsnya seperti Papa Rock ní Roll dan Coba Kau Bayangkan mengiringi pertunjukan fesyen itu. Lagoon Avenue Bekasi dengan konsep one stop entertainment hadir bersama food and beverages outlets serta lifestyle seperti CGV Cinemas, Hero Supermarket, Funworld, Miniso, JYSK, MAP Group, Starbucks, Excelso, The Watch Co, Solaria, Chatime, Auntie Anneís, Century, dan Books and Beyond.

Universitas Mercu Buana mengadakan wisuda sarjana dan pascasarjana di Gedung Indonesia Convention Exhibition (ICE) Serpong Tangerang pada Rabu (29/11). Universitas Mercu Buana memiliki 2 Program Diploma dan Peminatan Manajemen MICE, 16 Program Sarjana, 6 Program Magister, 1 Program Studi Profesi, 2 Kelas Program Internasional pada Fakultas Ekonomi Bisnis dan Fakultas Ilmu Komputer, ditambah pula 1 Program Doktor Manajemen. Pada wisuda itu Universitas Mercu Buana mewisuda 1.272 orang yang terdiri dari 71 magister, 1.181 sarjana, dan 20 diploma. Acara itu dilanjutkan dengan pemberian penghargaan kepada dosen dan tenaga kependidikan Universitas Mercu Buana dengan masa bakti 20 tahun. Wakil Ketua Dewan Pembina Yayasan Menara Bhakti & Rektor Universitas Mercu Buana menyerahkan penghargaan itu.

LIA bekerja sama dengan Pemerintah Kota Semarang dan Kementerian Pariwisata menyelenggarakan kompetisi bahasa internasional yaitu Semarang LIA International Competition & Exhibition (SLICE) pada Minggu (17/12). Lembaga pendidikan yang berpengalaman dalam pengajaran bahasa Inggris selama 58 tahun itu mengadakan kompetisi pada tahun ini untuk kali kedua. SLICE kali ini mengangkat tema The Wonders of Indonesia. Ada sekitar 500 pelajar mulai SD-SMA maupun umum dari Indonesia, Jepang, Korea, Tiongkok, dan Ukraina. Rangkaian kegiatan kompetisi terdiri dari Show & Tell, Story Telling, Pecha Kucha, Quick & Smart, Kompetisi Bahasa Indonesia oleh siswa Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing, Debate Exhibition, dan International Festival. Kompetisi bertempat di Grand Maerakaca, salah satu tujuan wisata di Semarang.


METRO TV

MINGGU, 24 DESEMBER 2017

23


FOTO

MINGGU, 24 DESEMBER 2017

CUSTOMER SERVICE:

(021) 5821303

PEMASANGAN IKLAN:

(021) 5812113 / 5801480

HALAMAN 24

Tenda pedagang kaki lima memenuhi salah satu sisi Jalan Jati Baru Raya, Tanah Abang.

Petugas PPSU mendirikan tenda.

Membawa mannequin.

Bus Trans-Jakarta yang disediakan untuk berkeliling Tanah Abang.

Pembeli melihat-lihat dagangan.

Dampak kemacetan dipersimpangan Tanah Abang.

Kisah Baru PKL Tanah Abang FOTO DAN TEKS: MI/RAMDANI

“R

p35 ribu… Rp35 ribu, Rp100 ribu tiga, barang baru, lapak baru, ayo Bunda belanja Bunda,” teriak mereka bersahutan sambil menata pakaian yang dijual. Arena penjualan mereka ialah tenda-tenda di kawasan pedagang kaki lima (PKL) yang disediakan Dinas Koperasi, UMKM, dan Perdagangan DKI Jakarta. Tempat itu gratis. Mereka berjualan di Jalan Jatibaru Raya, kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur DKI Sandiaga Uno memulai langkah mereka menata kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (22/12). Penataan dilakukan dengan menutup dua ruas jalan di depan Stasiun Tanah Abang, mulai pukul 08.00 sampai 18.00 WIB. “Kami fasilitasi PKL dengan melakukan rekayasa lalu lintas. Jadi, satu jalur di depan stasiun pada pukul 08.00-18.00 dipakai PKL, jumlahnya 400,” ujar Anies. Penutupan ruas jalan untuk lokasi PKL dilakukan guna memastikan trotoar di kawasan Tanah Abang tak lagi diokupasi. Trotoar jadi milik pejalan kaki kembali karena PKL sudah diberi tempat berjualan. Penataan ini dinilai akan menguntungkan semua pihak, termasuk PKL dan pejalan kaki. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga menyiapkan 10 bus Trans-Jakarta pengumpan gratis bagi warga untuk menuju Tanah Abang, baik penumpang kereta maupun pengguna kendaraan umum lainnya. Namun, langkah menutup jalanan nyatanya menimbulkan pro-kontra bagi PKL, pengguna jalan, dan warga sekitar. Muncul kekhawatiran, kebijakan tersebut malah menimbulkan kesemrawutan. Warga pun mengeluhkan kesulitan keluar-masuk ke permukiman. Pedagang dengan kios resmi, seperti di Blok G, risau pengunjung akan sepi karena lebih memilih belanja di jalanan sehingga akhirnya PKL akan terus berbiak. (M-1)

Suasana sepi di Blok G Tanah Abang .


Turn static files into dynamic content formats.

Create a flipbook
Issuu converts static files into: digital portfolios, online yearbooks, online catalogs, digital photo albums and more. Sign up and create your flipbook.