MINGGU, 25 02 2018 NO. 13392/ TAHUN KE-49 24 HALAMAN Rp4.000/eks
(di luar P. Jawa + ongkos kirim)
Rp89.000/bulan
(di luar P. Jawa + ongkos kirim) E-mail: cs@mediaindonesia.com
www.mediaindonesia.com Hotline:
0811 123 7979 Customer Service:
(021) 5821303 Pemasangan Iklan:
J U J U R
(021) 5812113 & 5801480
B E R S U A R A
Harian Umum Media Indonesia
@mediaindonesia
@mediaindonesia
Media Indonesia
BENCANA
Luapan Banjir Cisanggarung Genangi Jalur Pantura BANJIR akibat meluapnya Sungai Cisanggarung di perbatasan Jawa Barat dan Jawa Tengah sejak Jumat (23/2) dini hari diprediksi masih akan menggenangi jalur utama pantura di Losari dan merendam rel KA di Km 185+500/186+600 antara Tanjung-Losari, Brebes. Akibatnya, arus kendaraan dari jalur pantura Brebes dialihkan menuju ruas Tol Pejagan-Kanci. Sejumlah perjalanan KA juga mengalami keterlambatan. Dalam pemantauan Media Indonesia kemarin pagi sampai petang, petugas Satuan Lalu Lintas Polres Brebes tampak mengatur arus kendaraan sekaligus mengalihkan ratusan mobil untuk memasuki Tol PejaganKanci di persimpangan Tiga Pejagan. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei kemarin meninjau lokasi tanah longsor di Desa Pasir Panjang dan para pengungsi korban banjir di Desa Bojongsari, Brebes. “Bupati Brebes telah menetapkan status tanggap darurat tanah longsor dan banjir 14 hari sejak Kamis (22/2) hingga Rabu (7/3),” kata Willem. Di sisi lain, Manajer Humas PT KAI Daop VI Yogyakarta Eko Budiyanto mengakui banjir telah mengganggu perjalanan KA karena mengalami keterlambatan hingga tiga jam lebih.
ANTARA/OKY LUKMANSYAH
SEKOLAH TERENDAM BANJIR: Tiga anak bermain di genangan banjir di SMPN 1 Losari, Brebes, Jawa Tengah, kemarin. Sejak Jumat (23/2), sejumlah sekolah yang berada di Losari terpaksa
diliburkan akibat terendam banjir setinggi 1 meter. Bupati Brebes, Idza Prianti, telah menetapkan status tangggap darurat bencana terhitung mulai 22 Februari hingga 7 Maret 2018 akibat bencana tanah longsor dan banjir di daerah tersebut.
Untuk mengantisipasi luapan banjir yang sewaktu-waktu menerjang kembali, sebagian perjalanan KA dari Jakarta ke Jawa Tengah dan Jawa Timur diarahkan melalui BandungKroya. “Perjalanan KA di wilayah ini dilakukan
dengan dua mekanisme, yaitu jalan memutar dan menyiapkan kendaraan pengganti bagi penumpang dari Tegal-Cirebon,” ujar Manajer Humas PT KAI Daop IV, Suprapto. Suprapto menjelaskan rel KA di Km 185+500 sampai dengan 186+600 antara
Losari-Tanjung di salah satu sisinya sudah dapat dilalui dengan kecepatan 5 km/jam. “Semua ini akan berdampak pada tiga perjalanan, yakni KA Sembrani relasi Surabaya-Jakarta, KA Argo Anggrek relasi Surabaya-Jakarta, dan KA Tegal Ekspres relasi
Tegal-Jakarta. Dari berbagai rekayasa hingga hari ini, KA tujuan Semarang akan menggalami keterlambatan antara dua hingga empat jam,” ungkap Suprapto. (Nyu/LD/JI/X-3) Masyarakat Waspadai... | Hlm 4
Polri Buru Pengendali Bisnis Sabu Aparat didesak melakukan perlawanan secara sistematis dan mengungkap pengendali penyelundupan sabu, tidak hanya sekadar menangkap kurir di lapangan. AKMAL FAUZI
akmal@mediaindonesia.com
P
ENYIDIK Polri akan berkoordinasi dengan kepolisian Tiongkok untuk menelusuri pengendali penyelundupan 1,6 ton sabu yang digagalkan di perairan Kabupaten Anambas, Kepulauan Riau, Selasa (20/2). Saat ini penyidik tengah mengembangkan kasus ini untuk mengungkap penerima barang haram itu di Indonesia.
“Saya akan ajak Bea Cukai ke Tiongkok bertemu kepolisian di sana. Memang diduga pengendali di sana,” kata Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, Brigadir Jenderal Eko Daniyanto, ketika dihubungi Media Indonesia, kemarin. Eko menjelaskan, sebelum ke Tiongkok, ia bersama tim akan mendalami keterangan empat orang anak buah kapal pengirim 1,6 ton sabu yang saat ini sudah dibawa ke Jakarta. Mereka ialah Tan Mai, 69, Tan Yi, 33, Tan Hui, 43, dan Liu Yin Hua, 63. “Salah satu dari mereka sepertinya akan memberikan informasi penting. Saat jumpa pers bersama Kapolri dan menteri keuangan, dia mengatakan akan membuka semuanya.” Tersangka yang dimaksud Eko ialah Tan Mai, yang sempat meracau saat diberi kesempatan berbicara oleh Kapolri Jenderal Tito Karnavian saat jumpa pers di Batam, Jumat (23/2). Tan menyebut nama Lao sebagai aktor utama di balik penyelundupan 1,6 ton sabu.
Hingga tadi malam, polisi masih memeriksa kapal Win Long BH 2998 yang diduga hendak menyelundupkan 3 ton sabu. Eko belum bisa menjelaskan siapa Lao dan bandar besar di Tiongkok itu. Namun, Eko menyebut ada warga negara Indonesia yang terlibat sebagai penerima sabu itu. “Kami janji akan ungkap semuanya. Yang jelas penerimanya ada di Indonesia,” ujar Eko yang juga menyebut sabu itu akan diedarkan ke Jakarta. Tiga hari setelah penangkapan kapal yang membawa 1,6 ton sabu, aparat kembali menangkap kapal Win Long BH 2998 ber-
bendera Taiwan yang diduga mengangkut 3 ton sabu di Selat Philip dekat Pulau Nipah, Kepulauan Riau. Hingga tadi malam, polisi masih memeriksa kapal tersebut untuk mencari barang haram tersebut dengan menerjunkan anjing pelacak atau K9. “Masih kami periksa dan tim sedang bekerja. Kami pilah dan teliti satu per satu material di kapal,” ujar Eko.
Sporadis Ketua Umum Gerakan Nasional AntiNarkotika (Granat) Henry Yosodiningrat mengatakan sindikat narkotika internasional memiliki dua tujuan dalam menjalankan bisnis peredaran barang laknat, yaitu menghancurkan bangsa dengan cara konsepsional dan sistematis, serta mencari keuntungan yang sangat besar. “Perlawanan kita belum dengan cara-cara seperti mereka, konsepsional dan sistematis. Kita masih dengan cara perlawanan sporadis, itu persoalannya,” ujar Henry ketika dihubungi
Dalam konteks Sri Mulyani Indrawati, terpilihnya ia sebagai menteri terbaik dunia sama halnya ia mengungguli orang-orang hebat di seluruh dunia yang berkaliber ‘Bhisma’.”
Perda Solusi Diskriminasi Tanah di DIY
Hoaks Ekses Sumbatan Komunikasi
Masyarakat Waspadai Cuaca Ekstrem
Kepala daerah seyogianya tidak lagi memberlakukan peraturan diskriminatif bagi warga masyarakat.
Pemerintah mesti agresif menyaring konten-konten hoaks seperti halnya terhadap konten pornografi.
BMKG memprediksikan cuaca ekstrem masih akan terjadi dalam beberapa hari ke depan.
Pigura | Hlm 10
Selekta | Hlm 2
Politik | Hlm 3
Umum | Hlm 4
kemarin. Menurut dia, maraknya penyelundupan narkoba via laut juga dipengaruhi faktor minimnya personel di lapangan. Apalagi, Indonesia yang merupakan negara kepulauan dengan garis pantai sepanjang 97 ribu kilometer, serta memiliki ratusan pelabuhan laut tentu sangat menyulitkan pengawasan. Ketua DPR Bambang Soesatyo mendesak Polri dapat melakukan penindakan hingga tuntas, bukan hanya kepada para awak kapal yang hanya sebagai kurir, tetapi sampai kepada bendar besarnya. “Tidak hanya awak kapal, bandar harus diusut tuntas. Tidak peduli bandar besar itu sindikat lokal ataupun internasional, harus disikat semua.” Anggota Komisi III DPR Arsul Sani mengatakan aksi penyelundupan narkoba dalam jumlah besar melalui perairan harus dituntaskan. Solusi terbaik ialah menguatkan sinergi antara BNN, Polri, dan TNI-AL.(Gol/ Nic/HK/X-10)
“Jadi, yang kami anti ialah malaadministrasi, kebijakan terburu-buru, tidak ada kebijakan atau yang hanya menguntungkan sekelompok orang, kebijakan yang tidak ada turunannya.” Adrianus Meliala Anggota Ombudsman Wawancara | Hlm 5 DUTA
Kesempatan Guardiola Rebut Trofi Perdana JEDA
Narkoba, Jangan Kasih Kendor BANYAK drama di Balai Besar Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional (BNN) Lido, Bogor, Jawa Barat. Selain kisah mereka yang baru saja diantar atau masuk ke sana dengan kesadaran sendiri buat mengeyah-
kan kecanduannya, pun perjuangan berat melalui detoksifikasi yang menguras energi fisik dan mental, ada pula cerita di kebun hidroponik, di antara hijaunya helaian kangkung. Kabar tentang tertangkapnya pesohor yang mencandu, silih berganti dengan penangkapan operasi pengiriman narkoba, terakhir 1,6 ton sabu di perairan Kabupaten Anambas, Kepulauan Riau, Selasa (20/2) memang terus menjadi bagian dari perbincangan. Namun, bagi mereka yang kini tengah berikhtiar untuk sembuh di Lido, termasuk 15 residen yang tengah menjalani masa pascarehabilitasi di Rumah Damping, dengan belajar aneka keterampilan, bertani hidroponik, atau kursus komputer, derita
karena narkoba itu nyata. Inisiasi yang kian awal dengan tramadol, ganja hingga subukson alias putau KW, serta aneka jenis narkoba lainnya, yang kini lazimnya terjadi saat usia mereka masih belasan, membuat perjuangan itu bukan cuma menyedot energi pecandu dan keluarganya, melainkan juga negara. Kamis (22/2), bahkan BNN meresmikan Pusat Laboratorium Narkotika dan Fasilitas Anjing Pelacak Narkotika, agenda utamanya, menyiapkan langkah antisipasi pada narkoba jenis baru. Ikhtiar yang tak boleh kendor itu dilakukan dari hulu ke hilir, dari pencegahan sampai rehabilitasi, dari komitmen si pecandu, dukungan keluarga, hingga sekelilingnya. Tak boleh merundung, masyarakat
Sejak bergabung pada 2016 dan mendatangkan pemain-pemain terbaik dunia, Guardiola belum pernah memberi satu pun gelar bagi Manchester City.
segera membawa ke puskesmas atau lembaga rehabilitasi terdekat. “Kebanyakan yang direhabilitasi 21 tahun sampai 25 tahun, bahkan ada 15 tahun sampai 17 tahun. Sekarang, ada 6 anak yang juga masih rehabilitasi, rata-rata kecanduan dari umur 9 tahun hingga 10 tahun,” kata Kepala Balai Besar Rehabilitasi BNN, M Ali Azhar. Kini, 4 juta warga negeri ini menjadi bagian dari lingkaran narkoba nan suram sekaligus bergelimang uang itu. Buat memutusnya, butuh kolaborasi dan gerak cepat agar mereka yang bergelut di kebun kangkung Lido itu bukannya bertambah, melainkan justru berkurang. (FD/M-1) Kisah Para... | Hlm 6
Sepak Bola | Hlm 7
SELA
Seni Gua Tertua Ciptaan Neanderthal SENI gua tertua di dunia ternyata bukan ciptaan manusia modern, melainkan DUTA dibuat Neanderthal lebih dari 20 ribu tahun sebelum manusia modern tiba di Eropa. Neanderthal adalah anggota genus Homo yang telah punah dan berasal dari zaman Pleistosen. Riset terbaru yang telah dipublikasikan di jurnal Science itu menunjukkan Neanderthal memiliki inteligensi tinggi dan mampu berpikir simbolis. “Ini adalah penemuan yang sangat menarik yang menunjukkan Neanderthal jauh lebih canggih daripada yang diyakini secara populer,” kata Chris Champish, arkeolog Universitas Southampton, Inggris, penulis utama riset, Kamis (22/2). (AFP/Hym/X-10)
MENGGUNAKAN KERTAS DAUR ULANG
2
SELEKTA
MINGGU, 25 FEBRUARI 2018
Jamu Chelsea, Setan Merah Dihantui Krisis MANCHESTER United berpeluang kehilangan posisi runner up Liga Primer Inggris jika meraih hasil negatif kala menjamu Chelsea di Old Trafford, malam ini. Setan Merah--julukan United-tengah dihantui sejumlah masalah, salah satunya keutuhan tim. Rumor perpecahan antara sang arsitek Jose Mourinho dan Paul Pogba terus menghangat. Pemain yang dibeli dengan banderol Rp1,8 triliun ini dari Juventus pada 2016 itu mulai kehilangan posisinya di tim inti. Mou dikabarkan tidak puas dengan penampilan Pogba. Eks pelatih Real Madrid ini pun belakangan lebih memilih gelandang muda Scott McTominay untuk mendampingi Nemanja Matic.
Memanasnya suasana ruang ganti United berdampak besar pada penampilan tim. Di pentas Liga Primer Inggris, Juan Mata dkk hanya mampu mengoleksi tiga poin dari tiga pertandingan. Kans kehilangan poin pun semakin terpampang jelas. Chelsea sering kali menjadi momok bagi United. Dalam lima laga terakhir di Old Trafford, The Blues--julukan Chelsea--satu kali mencuri kemenangan dan tiga laga berakhir seri, sedangkan United hanya sekali meraih hasil positif di 13 duel terakhir kedua tim. Pertarungan kian panas karena bumbu perseteruan antara dua manajer tim. Mourinho dan bos Chelsea Antonio Conte sempat sa-
ling perang kata-kata di media. Mou menyinggung masa lalu allenatore Italia tersebut soal kasus pengaturan skor. Tak berselang lama, Conte membalas dan menyebut Mourinho sebagai ‘pria kecil’ dan ‘penuh kepalsuan’. “Saya tidak ingin membicarakan (masalah Conte) itu, sama sekali. Dia manajer yang bagus dengan tim yang luar biasa. Hanya itu fokus saya,” kata Mourinho di sesi konferensi pers. Setali tiga uang, Conte juga enggan membahas perseteruannya dengan mantan pelatih Inter Milan itu. Ia memilih mencurahkan perhatiannya untuk terus memperbaiki kekuarangan tim. Chelsea sedang dalam posisi bangkit setelah periode buruk
pada medio akhir Januari hingga awal Februari lalu. Eden Hazard dkk tersingkir di babak semifinal Piala Liga Inggris dan lantas menelan kekalahan telak dari Bournemouth serta Watford kala itu. Akan tetapi, penampilan menjanjikan sehingga mampu menahan Barcelona di pentas Liga Champions Eropa tengah pekan ini sedikit banyak meningkatkan kepercayaan diri tim. “Kami harus fokus di setiap pertandingan. Kami harus melihat dalam diri kami bahwa sampai saat ini hingga akhir setiap pertandingan sangatlah penting. Kami harus mempersiapkan diri dengan baik,” tutur Conte. (BBC/ AFP/Sat/I-2)
Perda, Solusi Diskriminasi Tanah di DIY Kepala daerah seyogianya tidak lagi memberlakukan peraturan diskriminatif bagi warga masyarakat. Di negara hukum, kebijakan harus searah dengan konstitusi. GOLDA EKSA
golda@mediaindonesia.com
P
ANTARA/YULIUS SATRIA WIJAYA
FESTIVAL SELAWAT NUSANTARA PIALA PRESIDEN: Presiden Joko Widodo berjalan bersama Ketua MUI Ma’ruf Amin seusai memukul
beduk pada pembukaan Festival Selawat Nusantara Piala Presiden di Sentul, Bogor, Jawa Barat, kemarin. Festival Selawat Nusantara diikuti beragam kelompok pengajian, pesantren, mahasiswa, pelajar, serta majelis keagamaan di masyarakat dengan tema Cinta Sang Nabi.
Festival Selawat Perekat Kerukunan Bangsa PRESIDEN Joko Widodo meminta Festival Selawat Nusantara Piala Presiden di Sentul International Convention Center, Bogor, bisa menjadi perekat bagi persaudaraan, persatuan, dan kerukunan bangsa. “Dengan selawat, marilah kita bersama-sama merekatkan kerukunan di antara kita. Marilah kita memulai dengan hal yang baikbaik, jangan lagi kita berburuk sangka, saling menjelek-jelekkan saudara kita, mencemooh, berprasangka buruk satu sama lain, saling mencela dan memfitnah di antara kita. Setuju enggak?” ujar Presiden saat membuka Festival Selawat Nusantara Piala Presiden, di Bogor, Jawa Barat, tadi malam. Jokowi juga mengajak para
santri yang hadir untuk berpikir positif, saling menghormati, menghargai, menjunjung nilai agama, etika, dan budi pekerti. “Marilah kita bersama-sama menjaga kedamaian, ketenangan, karena tahun ini ada pemilihan gubernur, bupati, wali kota di 171 daerah,” katanya. Lebih lanjut, Presiden kembali mengingatkan agar bangsa ini tidak retak lantaran pilihan pemimpin yang berbeda dalam pilkada serentak tersebut. “Silakan dipilih pemimpin-pemimpin yang paling baik. Berbeda-beda pilihan boleh saja, silakan. Setelah itu, marilah kita rukun, bersaudara dan bersatu kembali. Marilah kita terus menjalin persaudaraan kita,” ucap Jokowi. Hadir pula dalam kesempatan
itu, antara lain, Inisiator Festival Selawat Nusantara Nusron Wahid, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma’ruf Amin, Kepala Staf Presiden Moeldoko, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, dan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan. Ketua Panitia Festival Selawat Nusantara Abdul Ghofar Rozin menyampaikan selawat saat ini berkembang pesat di Indonesia dari segi bacaan dan gaya penyampaian. Di Indonesia, ada selawat yang berkembang dengan alat dan aransemen sederhana dan ada pula dengan alat dan aransemen lengkap. “Dengan keberagaman itu, dibuatlah Festival Selawat Nusantara ini.”
Abdul melanjutkan festival itu digelar untuk mencari talenta tersembunyi di kalangan santri dan masyarakat mulai tingkat kecamatan hingga provinsi. Festival selawat bisa menggunakan bahasa arab, bahasa Indonesia, atau bahasa daerah. Abdul pun berharap festival selawat yang dimulai awal Maret nanti bisa menjalin dan memperkuat ukhuwah islamiyah. Festival juga diharapkan bisa membumikan kembali selawat sebagai karakter bangsa yang akhlakul karimah, media dakwah yang cinta damai dan antikekerasan, serta meningkatkan kecintaan umat Islam kepada Nabi Muhammad SAW. “Menjadikan selawat sebagai perekat kesatuan Republik Indonesia.” (Nur/E-3)
EMERINTAH Kota Yogyakarta dan DPRD setempat diminta membuat peraturan daerah (perda) karena surat Instruksi Wagub Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tentang Penyeragaman Kebijakan Pemberian Hak atas Tanah kepada Seorang WNI nonpribumi dinilai sudah tidak relevan lagi. Hal ini dikemukakan pakar hukum agraria Universitas Gadjah Mada Nur Hasan Ismail dan pakar hukum tata negara Universitas Islam Indonesia (UII) Ni’matul Huda kepada Media Indonesia secara terpisah, kemarin. “Solusinya keputusan politik lokal. Pemerintah kota dan DPRD membuat perda. Ya, kalau Instruksi Wagub DIY No K.898/I/A/1975 itu sudah tidak cocok silakan buat perda agar tidak terus dipersoalkan,” kata Nur Hasan. Nur Hasan menambahkan UU No 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria (UU Pokok Agraria) Pasal 11 ayat (2) menjabarkan bahwa tidak tertutup kemungkinan ada perbedaan, baik di satu wilayah maupun berdasarkan kepentingan tertentu. Pakar hukum tata negara UII, Ni’matul Huda, juga menyarankan untuk mengubah instruksi diskriminatif itu menjadi perda agar WNI peranakan Tionghoa dapat memperoleh haknya. Ni’matul beralasan dengan membuat perda, WNI peranakan Tionghoa dapat mengajukan uji materi kepada MA. “Lha, kalau sekarang dibawa ke MA ditolak karena bukan peraturan perundang-undangan. Kalau perda kan menjadi peraturan perundang-undangan, kecuali Pemprov DIY memiliki iktikad baik untuk menjalankan pemerintahan demokratis dan tidak diskriminatif,” ujar Ni’matul.
Konteks historis Guru Besar Hukum Tata Negara UII
itu menambahkan instruksi wakil gubernur itu semestinya dibaca dalam konteks historis penerbitannya. Kalau bersandar pada UU No 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan DIY tidak ada dasar yang membolehkan kepala daerah melakukan diskriminasi. Pada Selasa (20/2) majelis hakim di PN Kota Yogyakarta yang dipimpin Cokro Hendro Mukti memutuskan Gubernur DIY dan Kepala BPN DIY tidak berbuat melawan hukum meskipun memberlakukan Instruksi No: K.898/I/A/1975 (Media Indonesia, 24/2). Berdasarkan fakta di persidangan, lanjut hakim anggota Sri Harsiwi, Instruksi Wakil Kepala Daerah DIY itu pun tidak bertentangan dengan AsasAsas Umum Pemerintahan yang Baik. Majelis menilai pemberlakukan instruksi itu sesuai keistimewaan Yogyakarta di bidang pertanahan. Oleh karena itu, majelis menolak gugatan Handoko kepada Gubernur DIY dan Kepala BPN DIY karena dianggap melawan hukum. Handoko menilai dirinya sebagai warga peranakan Tionghoa didiskriminasi dengan adanya instruksi itu karena tidak boleh memiliki hak milik atas tanah. “Keputusan ini semakin mengukuhkan Yogyakarta sebagai kota intoleran.” Wakil Ketua Bidang Eksternal Komnas HAM Sandrayati Moniaga mengakui pihaknya pernah melakukan pemantauan terkait instruksi kepemilikan tanah di DIY. Komnas HAM sempat mengeluarkan rekomendasi yang intinya melarang adanya kebijakan bersifat diskriminatif. Sandrayati memastikan Komnas HAM periode saat ini tetap menyoroti persoalan tersebut dan akan membahasnya dalam rapat paripurna. “Di negara hukum semua peraturan perundanganundangan tidak boleh bertentangan dengan konstitusi di atasnya. Artinya, keistimewaan itu tidak boleh inkonstitusional, baik berdasarkan suku, agama, maupun ras.” (FU/Ant/X-3)
Tunanetra Terbang dengan Pesawat Latih
”S
MI/AGUS UTANTORO
HELMI TERBANG BERSAMA TNI-AU: Helmi Raihan Mu’afa warga Tegalrejo,
Yogyakarta, mendengarkan penjelasan dari pilot tentang pesawat terbang sebelum mengikuti joy flight di Lanud Adisutjipto, Yogyakarta, kemarin. Helmi berasal dari SLB Bantul mengaku sangat senang dan bahagia dapat menyentuh berbagai pesawat dan bahkan ikut terbang.
enang,” kata Helmi Raihan, warga Tegalrejo, Yogyakarta, seusai mengikuti joy flight di Lanud Adisutjipto, kemarin. Remaja tunanetra ini bisa mengikuti joy flight atas undangan Komandan Lanud Adisutjipto, Marsekal Pertama Novyan Samyoga. Undangan khusus selain untuk Helmi, ada lima tamu lainnya juga penyandang disabilitas yang ikut menikmati serunya terbang dengan pesawat latih. Kepala Penerangan dan Perpustakaan Adisutjipto, Letkol (Sus) Giyanto, menjelaskan enam tamu istimewa yang seluruhnya tunanetra ini diundang setelah muncul video Helmi mengunjungi pameran Jogja Air Show 2018 di Pantai Depok baru-baru ini. Helmi kemudian diajak oleh anggota TNI-AU yang sedang berjaga di pameran tersebut untuk mendekati pesawat.
“Komandan Lanud terharu saat menyaksikan unggahan yang menjadi viral itu. Kemudian menjadwalkan untuk mengundang mereka,” terang Giyanto. Enam anak yang diundang ialah Helmi Raihan, Cintia Larasati, Sasa, Taskia, dan Elsa. Dua dari enam anak ini, yakni Helmi dan Cintia menikmati serunya joy flight. Mereka juga diajak keliling mengenal lebih dekat pesawat-pesawat di Hangar Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) Kompleks Lanud Adisutjipto. Helmi berasal dari Sekolah Luar Biasa Bantul, sedangkan lima anak lainnya dari Sekolah Luar Biasa 1 Wonosari. Dalam kunjungan di Lanud Adisutjipto, anak-anak ini mendapat penjelasan mengenai berbagai macam pesawat terbang. Mereka juga menyentuh bagianbagian pesawat yang ada di hangar.
Helmi menceritakan bagaimana tata cara naik pesawat. Ia belum pernah naik pesawat sehingga tidak tahu apabila naik pesawat militer harus mengenakan berbagai kelengkapan pengamanan, termasuk pemasangan sabuk pengaman. “Kalau naik pesawat harus memakai pengaman. Harus pasang sabuk,” ujar Helmi yang mengaku baru pertama kali terbang. Helmi merasa deg-degan saat pertama kali terbang naik pesawat bersama pilot TNIAU. Meski tidak bisa melihat, Helmi bisa merasakan serunya terbang ke angkasa. “Senang sekali, ini baru pertama kali,” ujar Helmi. Hal sama juga diungkapkan Cintia. Selain bisa menyentuh pesawat, Cintia bisa menikmati terbang ke angkasa. “Senang. Senang sekali,” ujar Cintia dengan senyum gembira. Dia pun mendapatkan
pengetahuan baru tentang jenis-jenis pesawat. “Saya tadi meraba-raba pesawat dan bisa tahu bentuk pesawat,” ujar Cintia. Mengajak anak-anak tunanetra mengenal lebih dekat pesawat-pesawat militer membuat Danlanud Adisutjipto Marsma Novyan Samyoga senang dan lega. “Saya bahagia melihat anak-anak itu memiliki semangat untuk mengetahui dan merasakan naik pesawat udara. Memberi kesempatan mereka terbang adalah wujud kepedulian sesama. Mereka adalah milik kita bangsa Indonesia, jadi perlu diperhatikan,” terang Novyan. Usai terbang dan keliling hangar FASI, Danlanud mengajak anak-anak makan siang di Rumah Makan Dapur Jupiter. Mereka juga mendapat cendera mata dari Danlanud. (Agus Utantoro/N-3)
POLITIK
MINGGU, 25 FEBRUARI 2018
3
Tiga Partai ke Ajudikasi
ANTARA/RAISAN AL FARISI
MENJAGA KEUTUHAN BANGSA: Kapolri Jenderal Tito Karnavian melambaikan tangan bersama Ketua Umum PP Persatuan Islam
(Persis) Aceng Zakaria (kiri) saat menghadiri silaturahim akbar Persatuan Islam (Persis) di Monumen Perjuangan Rakyat, Bandung, Jawa Barat, kemarin. Dalam kesempatan itu, Kapolri mengajak umat Islam untuk menjaga keutuhan bangsa.
Hoaks H Ekses Sumbatan Komunikasi
NUR AIVANNI
aivanni@mediaindonesia.com
Pemerintah mesti agresif menyaring konten-konten hoaks seperti halnya terhadap konten pornografi.
OAKS atau berita-berita bohong yang berkembang belakangan ini antara lain akibat sumbatansumbatan komunikasi di masa lalu. Masyarakat yang selama ini memiliki aspirasi yang sebelumnya tidak tersampaikan, kini bisa tersalurkan melalui media sosial. Demikian dikemukakan pengajar ilmu filsafat STF Driyarkara F Budi Hardiman dalam sebuah diskusi, di Jakarta, kemarin. “Di dalam masyarakat kita banyak aspirasi, tidak semua aspirasi bisa dipuaskan. Banyak juga sumbatan-sumbatan komunikasi karena ada insti-
ANTARA/M RISYAL HIDAYAT
KHOFIFAH KUNJUNGI KEUSKUPAN SURABAYA: Calon Gubernur Jawa Timur Khofifah
Indar Parawansa didampingi istri Cawagub Emil Elestianto Dardak, Arumi Bachsin (kedua dari kanan), berkunjung ke Keuskupan Surabaya, di Jawa Timur, Jumat (23/2). Cagub Jatim nomor urut satu itu bersilaturahim dan menjaring aspirasi dari keuskupan.
Organisasi Pewayangan Dukung Pemilu Damai ORGANISASI pewayangan Indonesia menyatakan sikap untuk mendukung pemilu yang damai, jujur, dan bersih. Hal itu akan dibahas dan dideklarasikan lebih lanjut di kegiatan rapat gabungan Sekretariat Nasional Pewayangan Indonesia (Sena Wangi), dengan Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi), ASEAN Puppetry Association Indonesia, Union Internationale de la Marionnette Indonesia, dan Persatuan Wayang Orang Indonesia (Pewangi). Rapat gabungan akan diselenggarakan di Gedung Pewayangan Kautaman, Jakarta Timur, Selasa (27/2). Menurut Kepala Bidang Humas Sena Wangi, pernyataan bersama akan berisi harapan-harapan agar pemilu terlaksana secara jujur. Dengan begitu, pemilu akan menghasilkan pemimpinpemimpin yang tidak korupsi, antiterorisme, dan antipenyalahgunaan narkoba. “Juga mampu mempertahankan dan memelihara
kerukunan nasional dalam wadah NKRI yang berdasarkan Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika yang penuh toleran si dan saling menghormati keberagaman,” ujar Eny, dalam siaran pers, Jumat (23/2). Di kesempatan terpisah, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan dalam pelaksanaan pemilu, rakyat harus ditempatkan sebagai pemegang kedaulatan tertinggi. “Jangan sampai ada politik menghalalkan segala cara lalu ada kecurangan dan pengawasan kartu suara, dikawal agar semua tahapan pemilu lebih demokratis,” ujar Hasto, di sela-sela Rapat Kerja Nasional (Rakernas) III PDIP, di Denpasar, Bali, kemarin.
Cawapres Pada hari kedua rakernas, PDIP membahas sejumlah hal strategis, salah satunya penguatan Badan Saksi Pemilu Nasional. Menurut Hasto, pembahasan belum sampai
pada kriteria calon wakil presiden pendamping Joko Widodo. Meski begitu, Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani mengatakan partainya telah mengantongi kriteria dan nama-nama calon wakil presiden yang akan mendampingi Joko Widodo sebagai calon presiden dari parpol itu pada Pemilu Presiden 2019. “Kriteria calon wakil presiden dan orangnya pun sudah ada, tinggal kami matangkan,” ujar Puan. Puan menambahkan PDIP masih melihat dahulu apakah nama cawapres yang akan diusung bisa menguatkan perolehan suara Jokowi. Sehari sebelumnya, di pembukaan rakernas, PDIP menetapkan Jokowi sebagai calon presiden yang bakal diusung di Pemilu 2019. Sebelum PDIP, Partai NasDem, Golkar, PPP, dan Hanura, telah lebih dulu mendeklarasikan akan mengusung Jokowi untuk kembali maju ke pilpres. (Pro/Ant/P-1)
tusi atau prosedur yang sulit. Mereka yang menemukan komunikasi digital sebagai wilayah kebebasan baru, itu akan memakai hoaks dan ujaran kebencian untuk perjuangan mereka,” tuturnya. Budi menyatakan pemerintah mesti agresif melakukan filtrasi dan edukasi dalam menangkal hoaks. Kementerian Komunikasi dan Informatika menjadi garda terdepan menyaring konten-konten hoaks, seperti halnya terhadap konten pornografi. Selain filtrasi, sambung Budi, edukasi juga penting. Hal itu bisa dilakukan dengan meneruskan informasi resmi dari pemerintah yang menanggapi isu hoaks. Lalu, disebarkan ke dalam grup-grup digital seperti Whatsapp.
TIGA partai politik dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) gagal mencapai kesepakatan dalam proses mediasi yang digelar Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), di Jakarta, kemarin. KPU berkukuh mempertahankan hasil verifikasi atas seluruh parpol, termasuk empat parpol yang menggugat karena ditetapkan tidak memenuhi syarat menjadi peserta Pemilu 2019. Keempat parpol, yakni Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Swara Rakyat Indonesia (Parsindo), dan Partai Islam Damai Aman (Idaman), dan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI). Tiga parpol yang telah melewati mediasi, yakni PBB, Parsindo, dan Idaman, memilih melanjutkan gugatan ke ajudikasi atau proses peradilan oleh Bawaslu, esok. “Saya tanyakan apakah hari ini ada perubahan pikiran atau argumen dari KPU, dinyatakan tidak ada. Dari kami pun tidak ada, masih seperti kemarin. Kami pun lanjut ke ajudikasi,”
kata Ketua PBB Yusril Ihza Mahendra seusai mediasi di gedung Bawaslu RI, kemarin. PBB bertekad memaparkan bukti-bukti baru kelalaian KPU. Bukti itu antara lain fakta bahwa kepengurusan PBB di Kabupaten Manokwari Selatan tetap memenuhi syarat verifikasi faktual meski telah ada pemekaran. PBB juga akan mendatangkan pengurus PBB DPC Manokwari Selatan dan Papua Barat sebagai saksi.
Peran elite atau pun tokohtokoh masyarakat juga diperlukan untuk menangkal hoaks. “Hoaks ini kan banyakan persoalan toleransi. Maka tokohtokoh masyarakat perlu lebih banyak bersuara,” ucapnya. Deputi II Kepala Staf Presiden Yanuar Nugroho menegaskan pemerintah serius terberupaya menangkal hoaks. Misalnya, dengan membuat kanal resmi pemerintah yang disebut dengan jaringan pemberitaan pemerintah (JPP) yang menginformasikan berbagai pencapaian pembangunan. Selain itu, ada pula Forum Merdeka Barat 9 untuk memberikan klarifikasi atau penjelasan terhadap informasi yang simpang siur. “Jika ada isu-isu yang menghantam pemerintah
atau yang membuat publik bingung, menteri langsung bicara atau minimal dirjen. Itu dilakukan agar masyarakat tidak bingung,” tandasnya.
Parsindo menuding KPU malaadministrasi dalam menyampaikan bantahan. Senada, Sekjen Partai Idaman Ramdansyah menyatakan sudah menyiapkan berkas untuk dijadikan dalil gugatan pada
90% rajin sebarkan Di kesempatan berbeda, Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Informasi dan Komunikasi (Kominfo) Niken Widiastuti mengungkapkan saat ini ada kurang lebih 142 juta pengguna internet. Dari jumlah itu, hanya sekitar 10% yang memproduksi informasi. “Itu pun kebanyakan informasi tidak benar. Sementara itu, 90%-nya hanya rajin menyebarkan apa pun informasi yang masuk ke dalam gawai,” tutur Niken di Jakarta, kemarin.
sidang ajudikasi. Misalnya, peraturan KPU yang dijadikan dasar hukum serta bukti malaadministrasi yang dilakukan KPU saat verifikasi faktual. “Saat verifikasi faktual itu ada hal-hal yang seharusnya tidak dicoret dijadikan itu sebagai sebuah kesalahan verifikasi. Contoh nama kurang huruf atau kelebihan huruf itu dicoret. Padahal, yang namanya verifikasi ialah mencocokkan, apakah betul ini anggota, ditanya data dirinya, kegiatannya,” beber Ramdan. Parsindo juga menilai KPU telah melakukan malaadministrasi. Menurut Presiden Parsindo HM Jusuf Rizal, pihaknya tidak menerima bantahan yang dikirim KPU sebagai termohon. Dalam berkas bantahan dan argumentasi atas gugatan Parsindo tersebut justru ditujukan bagi partai lain. “Sampul memang ditujukan suratnya untuk kami, tapi isinya justru bantahan dan argumentasi untuk partai lain,” cetus Jusuf. (Put/P-1)
Menurut Niken, untuk melawan hoaks, ujaran kebencian, dan paham radikalisme yang beredar di dunia maya, tidak bisa hanya dilakukan pemerintah. Oleh karena itu, Kominfo bersinergi dengan organisasi keagamaan. Contohnya, dengan Majelis Ulama Indonesia membuat mualamah medsosia yang memuat aturan dan norma menggunakan media sosial untuk kalangan muslim. Niken menyarankan masyarakat tidak langsung menyebarkan informasi yang didapat melalui gawai, baca dulu dengan jelas dan mengonfirmasi sumbernya. Publik sebaiknya perlu memperhatikan bahwa informasi yang dibagikan memiliki nilai dan manfaat atau tidak, bukan sekadar untuk kesenangan. (Ind/P-1)
4
UMUM
MINGGU, 25 FEBRUARI 2018
Tiga Bom Guncang Ibu Kota Rakhine TIGA bom meledak di lokasi yang berbeda di Sittwe, ibu kota Negara Bagian Rakhine, Myanmar, kemarin, termasuk di kediaman seorang pejabat setempat. Tidak ada korban dalam insiden itu. Insiden itu merupakan insiden kekerasan teranyar yang terjadi di Rakhine yang menjadi sorotan dunia karena kekerasan komunal yang dialami warga Rohingya. Namun, serangan bom di ibu kota negara bagian itu sangat jarang. “Tiga bom meledak dan tiga bom yang tidak meledak ditemukan. Seorang polisi terluka dalam insiden itu. Namun, lukanya tidak parah,” ujar seorang pejabat polisi yang menolak disebutkan namanya. Ledakan-ledakan itu terjadi sekitar pukul 04.00 waktu setempat atau sekitar pukul 03.30 WIB. Salah satu bom meledak di kediaman sekretaris pemerintahan setempat, sedangkan dua lainnya meledak di depan sebuah kantor di pusat kota serta di sebuah jalan raya menuju pantai. Kerusakan yang diakibatkan ledakan itu belum diketahui. “Sejumlah jalan ditutup oleh polisi akibat ledakan-ledakan itu,” ujar Zaw Zaw, penduduk setempat, saat dihubungi via telepon.
Ledakan-ledakan itu terjadi sekitar pukul 04.00 waktu setempat. Salah satu bom meledak di kediaman sekretaris pemerintahan setempat. Selama beberapa bulan terakhir, ketegangan di Negara Bagian Rakhine terkonsentrasi di wilayah utara, tempat militer Myanmar melancarkan serangan terhadap komunitas Rohingya pada Agustus lalu yang menyebabkan 70 ribu orang mengungsi ke Bangladesh. Ibu kota Sittwe terletak sekitar 100 kilometer di selatan dari pusat konflik Rohingya. Ledakan-ledakan itu terjadi hampir enam bulan sejak wilayah utara Rakhine mengalami krisis pada 25 Agustus lalu ketika kelompok pemberontak Rohingya menyerang sebuah kantor polisi dan menewaskan sekitar 10 petugas. Militer Myanmar membalas dengan menggelar kampanye yang disebut PBB sebagai pembersihan etnik terhadap warga Rohingya yang mayoritas kini tinggal di tenda-tenda pengungsian di Bangladesh. Pemerintah Myanmar membantah melakukan pembersihan etnik. Meski begitu, mereka melarang penyelidik PBB untuk masuk ke wilayah konflik, tempat ribuan warga Rohingya diduga tewas. Sittwe dulunya dihuni oleh sejumlah besar warga Rohingya. Namun, mereka telah meninggalkan rumah-rumah mereka setelah terjadi kerusuhan berdarah pada 2012. (AFP/*/I-2)
Percepatan Infrastruktur tidak Terkait Politik
ANTARA/DIDIK SUHARTONO
AKSI BERSIH SAMPAH DI SURAMADU: Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (kanan) bersama sejumlah pelajar memunguti sampah yang berserakan di pinggiran pantai di dekat Jembatan Suramadu, Surabaya, Jawa Timur, kemarin. Kegiatan yang diikuti ribuan pelajar, pegawai Pemkot Surabaya, TNI, dan Polri itu dalam rangka Hari Peduli Sampah Nasional.
Masyarakat Waspadai Cuaca Ekstrem Bencana hidrometeorologi masih akan terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia. BMKG memprediksikan cuaca ekstrem masih akan terjadi dalam beberapa hari ke depan. INDRIYANI ASTUTI
indriyani@mediaindonesia.com
B
ADAN Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi potensi hujan akan terus meningkat dalam tiga hari ke depan, khususnya di wilayah Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, dan Papua. “Dalam beberapa hari ke depan suplai uap air sebagai pendukung pertumbuhan awan hujan di wilayah Sumatra, Jawa, dan Kalimantan relatif tinggi. Masyarakat agar tetap waspada adanya cuaca ekstrem,” ujar Kepala Biro Hukum dan Organisasi Bagian Hubungan Masyarakat BMKG, Hary Djatmiko, di Jakarta, kemarin.
Meningkatnya bencana hidrometeorologi ini disebabkan kondisi atmosfer yang sangat labil dan dipicu beragam fenomena. Mulai pola angin barat yang cukup kuat, dan didukung adanya pola pertemuan angin, hingga atmosfer dalam skala luas di lokasi bencana, kondisi uap air dan kelembapan udara yang tinggi.
Luapan sungai Sejumlah daerah dilanda banjir dan longsor. Banjir luapan sungai Bengawan Solo menggenangi sejumlah kecamatan di Kabupaten Tuban, Jawa Timur. Ini setelah permukaan Bengawan Solo berstatus siaga merah. Sejumlah kecamatan yang mulai terdampak antara lain Kecamatan Soko, Parengan, Rengel, Soko, Plumpang, dan Widang. Tim Reaksi Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tuban telah
bersiaga sejak dua hari terakhir dengan mendirikan Pos Komando di Soko dan Rengel. Selain Tuban, luapan Bengawan Solo membanjiri Kabupaten Bojonegoro. Banjir kian meluas hingga mencapai 73 desa di 11 kecamatan. Kepala BPBD Bojonegoro, Andik Sudjarwo mengatakan akibat banjir, sebanyak 2.222 unit rumah terendam banjir, dan 375 jiwa mengungsi. Masih di Jawa Timur, banjir juga melanda kawasan persawahan dan tambak udang di Desa Monto, Kecamatan Larangan, Kabupaten Pamekasan. “Kami tidak bisa memastikan berapa lama air menggenang. Kami juga belum tahu langkah yang akan kami lakukan karena belum bisa memastikan kondisi tanaman kami,” kata Taufikurrahman, salah seorang warga. Banjir juga melanda Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Empat kampung di Kecamatan Sikaresik terendam banjir sejak dua hari lalu. Penyebab banjir lantaran tidak berfungsinya klep tanggul pembuangan air di Sungai Citanduy dan Cikidang.
Masih terkait bencana, longsor dan pergerakan tanah terjadi di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Tepatnya di Kecamatan Panawangan terdapat 12 desa. “Ada sekitar 23 rumah terancam longsor dan puluhan rumah lainnya rusak karena pergerakan tanah. Lokasinya di Kampung Sukamulya, Desa Tigaherang. Tidak ada korban jiwa,” kata Ketua Taruna Siaga Bencana Kabupaten Ciamis, Ade Waluya. Pada bagian lain, hujan menyebabkan titik panas kebakaran hutan pun padam. Hujan yang mengguyur Bangka Belitung, menyebabkan titik panas kebakaran hutan dan lahan di Sungai Selan, Kabupaten Bangka Tengah mulai padam. “Adanya hujan kemarin, kita merasa terbantu. Api yang membakar hutan dan lahan di Sungai Selan Bangka Tengah padam,” kata Kepala BPBD Provinsi Bangka Belitung, Mikron Antariksa. Sama halnya di Kalimantan Tengah, setelah diguyur hujan beberapa hari, titik api kebakaran hutan dan lahan di bagian barat provinsi sudah padam. (YK/MG/AD/RF/ SS/N-3)
RENTETAN kecelakan kerja pada proyek infrastruktur yang terjadi belakangan ini dianggap oleh segelintir kalangan akibat ambisi politis pemerintah jelang Pemilihan Presiden 2019. Namun, itu dibantah Guru Besar Manajemen Konstruksi Universitas Pelita Harapan Manlian Ronald Simanjuntak. Menurut dia, tidak ada unsur politis dalam percepatan pembangunan infrastruktur. Percepatan dilakukan karena kebutuhan bangsa atas infrastruktur saat ini sudah mendesak. “Tidak ada urusan politik. Ini (proyek infrastruktur) sudah direncanakan sejak awal, sudah diukur dan dijadwalkan,” ujar dia pada diskusi bertajuk Proyek infrastuktrur: antara percepatan dan pertaruhan, di Jakarta, kemarin. Dia mendorong agar moratorium proyek konstruksi layang bisa dicabut atau hanya pada bagian terjadinya kecelakaan, bukan semua proyek. “Jika tidak, itu akan menimbulkan ketidakpastian bagi kontraktor yang sudah telanjur berinvestasi.” Manlian pun berharap Presiden Jokowi segera meres pons surat Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) Basuki Hadimuljono soal batas
Kenali Faktor Risiko Stroke INDONESIA Stroke Society, PT Kalbe Farma dan Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON) menggelar kampanye tentang pencegahan, faktor risiko, dan penanganan stroke dengan Strike Back at Stroke pada 23-24 Februari di Neo Soho Mall, Jakarta. Ketua Yayasan Indonesia Stroke Society dr Adin Nulkhasanah SpS, MARS menyatakan stroke tidak hanya menyerang orang dengan usia lanjut, tetapi dapat menyerang usia produktif atau umur 40 tahunan. Umumnya disebabkan faktor gaya hidup dan mengabaikan faktor risiko, yakni tekanan darah tinggi (hipertensi), diabetes (kencing manis), kadar ko lesterol tinggi dalam darah, dan obesitas. “Perilaku masyarakat yang kurang aktivitas fisik dapat memicu obesitas. Semakin banyak faktor risiko yang dimiliki semakin tinggi potensi terkena stroke,” tutur Adin. Sementara itu, Dirut RS PON dr Mursyid Bustami SpS (K) mengakui kejadian stroke semakin meningkat. Pada 2007 ada 8,1 per 1.000 penduduk mengalami stroke. Pada 2013, Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) menunjukkan 12,1 per
Komnas HAM Terima Akreditasi Tertinggi dari PBB
DOK GANHRI
PENGHARGAAN UNTUK KOMNAS HAM: Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik (ketiga dari kiri) memegang penghargaan dengan akreditasi A dari Global Alliance of National Human Rights Institutions (GANHRI) atau organisasi internasional institusi hak asasi manusia sedunia di bawah naungan PBB, dalam sidang tahunan, di Jenewa, Swiss, Jumat (23/2).
KOMISI Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menerima akreditasi dengan status A dari Global Alliance of National Human Rights Institutions (GANHRI). Penghargaan tertinggi diberikan setelah organisasi internasional di bawah naungan PBB itu menyelenggarakan sidang tahunan di Jenewa, Swiss, 21-23 Februari. Komnas HAM merupakan satu dari 77 institusi serupa yang menerima akreditasi A. Tercatat ada 120 negara di kawasan Asia-Pasifik, Afrika, Amerika, dan Eropa yang masuk kriteria penilaian tersebut. Selain akreditasi A, GANHRI juga memberikan penghargaan de-
ngan status B kepada 33 negara dan status C untuk 10 negara. Presiden GANHRI Beate Rudolf, yang langsung menyerahkan sertifikat kepada Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik, menyatakan bahwa Komnas HAM telah membuktikan kinerja yang sejalan dengan Prinsip-Prinsip Paris. Komnas HAM diakui kredibilitas dan eksistensinya dalam bidang pemajuan, perlindungan, dan penegakan hak asasi manusia di Tanah Air. Dalam sidang tahunan itu, terang Rudolf, GANHRI membahas isu seputar HAM, seperti elder persons, persons with disability, sustainable development
waktu moratorium. Menurut catatan Media Indonesia, ada 13 kecelakaan konstruksi infrastruktur selama Agustus 2017-Februari 2018. Terakhir, bekisting pierhead pada proyek pembangunan ruas Tol BekasiCawang-Kampung Melayu (Becakayu) pada 20 Februari yang jatuh serta melukai tujuh pekerja. Akibatnya, pemerintah menghentikan sementara semua proyek infrastruktur layang. Wakil Ketua Komisi VI DPR Azam Asman Natawijaya mendukung langkah moratorium. Namun, ia meminta pemerintah memperbaiki prosedur dan sistem dalam periode moratorium itu. Tim Ahli Struktur dan Konstruksi Kementerian PU-Pera Priyo Susilo mengatakan kecelakaan konstruksi tidak lepas dari minimnya tenaga ahli konstruksi. Ini yang menjadi kendala kementerian dan badan usaha milik negara (BUMN). “Karena itu, perlu ada pelatihan SDM, khususnya di BUMN karya untuk menunjang pembangunan proyek”. Ketua Masyarakat Infrastruktur Indonesia Harun al-Rasyid Lubis mengatakan perlu ada daftar prioritas dalam menyelesaikan program yang masuk Proyek Strategis Nasional (PSN). (Nyu/E-3)
goals (SDGs), serta berbagai capaian yang dilakukan oleh sejumlah institusi HAM dalam bidang pemajuan, perlindungan, dan penegakan HAM. Selain itu ada side event atau isu tentang Jerusalem yang diangkat oleh delegasi Palestina, serta isu mekanisme nasional pencegahan penyiksaan yang notabene sejalan dengan Konvensi PBB tentang Antipenyiksaan. Menurut dia, di dalam majelis umum ikut disampaikan pula hasil Sub-Committee on Accreditation (SCA). SCA merupakan satu komite ahli independen di bawah GANHRI yang melakukan akreditasi terhadap institusi HAM di dunia secara
1.000 penduduk Indonesia menderita stroke. Untuk mencegah stroke, tutur Mursyid, dengan memahami faktor-faktor risiko dan mengen dalikannya. Jika seseorang sudah terkena stroke, ia harus segera ditangani untuk menghindari kecacatan dan kematian. Pasien yang terkena stroke harus segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapat penanganan. Stroke diakibatkan oleh penyumbatan pembuluh darah atau pecahnya pembuluh darah di otak. Saat terserang stroke, otak tidak memdapatkan suplai oksigen yang cukup dan mengakibatkan kerusakan pada sel-sel saraf di bagian otak. Semakin lama ditangani, kerusakannya semakin meluas. “Waktunya sangat singkat kurang dari 4,5 jam pemberian obat untuk menangani sumbatan pembuluh darah di otak,” ucapnya. Sementara itu, Direktur PT Kalbe Farma Michael Buyung menegaskan pihaknya selain memproduksi obat-obatan untuk penyakit stroke, ingin mengajak masyarakat dan para profesional di bidang ke s e h a t a n l e b i h p e r h a tian terhadap penyakit ini. (Ind/J-3)
reguler. Ada 3 kriteria akreditasi yang diberikan GANHRI, yaitu sesuai dengan, sebagian sesuai dan tidak sesuai dengan Prinsip-Prinsip Paris (Paris Principles), di antara kriteria yang dipakai, yakni menyangkut independensi institusi HAM yang dimaksud dan kesesuaiannya dengan prinsip HAM di dalam beker ja di negara masing-masing. Sementara itu, menindaklanjuti kunjungan Komisioner Tinggi HAM PBB Yang Mulia Zeid Raad Al Hussein (Prince of Jordan), di Jakarta, beberapa waktu, Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan akan menjalin kerja sama dengan beberapa lembaga lain, di antaranya dengan Association for the Prevention of Torture (APT) untuk isu pencegahan kekerasan di dalam proses peradilan atau hukum di Indonesia. (Gol/J-3)
WAWANCARA
MINGGU, 25 FEBRUARI 2018
ADRIANUS ELIASTA MELIALA RIZKY NOOR ALAM
rizkynoor@mediaindonesia.com
P
UBLIK menuntut solusi dan tak mudah pula dipuaskan, lalu bagaimana Ombudsman menyelesaikan aduan-aduan yang diterimanya dari masyarakat, tantangan yang dihadapi serta solusi yang diberikan? Berikut petikan wawancara Media Indonesia dengan salah satu anggota Ombudsman, Adrianus Meliala yang juga kesohor sebagai krimonolog beberapa waktu lalu. Dalam refleksi 2017, bagimana kinerja Ombudsman serta kesadaran publik dalam mengkritisi kebijakan pemerintah? Sepanjang 2017 kami menerima laporan 9.000-an kasus, sama dengan 2016, namun meningkat dibandingkan 2015 yang hanya 6.000-an. Mengapa selisih 3.000-an? Tampaknya terkait kepercayaan masyarakat atas keberadaan kami. Dari 9.000-an kasus pada 2016, kami hanya mampu menyelesaikan sekitar 55%, namun per 2017, bisa selesai 90%. Artinya, tingkat efektivitas Ombudsman semakin baik. Memang, penyelesaian itu tidak hanya diselesaikan kami, ada juga yang selesai karena masyarakat sendiri. Contohnya, saat melapor ternyata mereka tidak melaporkan semuanya dan apa adanya, misalnya karena tidak sabar, akhirnya menempuh jalur hukum dulu atau saat kami mediasi, ternyata sudah diselesaikan sendiri. Jadi penyelesaiannya itu karena berbagai faktor. Yang menarik, tahun ini kami mencatat sekitar 6% kasus yang dibawa penasihat hukum karena mereka menganggap Ombudsman cepat, tanpa biaya, pasti, dan tidak memihak. Itulah yang dianggap kelebihan Ombudsman. Itu menunjukkan Ombudsman semakin bisa menjadi opsi bagi yang memiliki masalah. Bagaimana dengan sebaran kasusnya? Pertama umumnya terkait pelayanan pemda kepada masyarakat, yang kedua polisi, dan umumnya masalah soal penyidikan yang berlarut, ketidakpastian kasus terselesaikan. Ketiga, masalah BPN atau pertanahan, keempat pendidikan. Soal pendidikan, menarik, karena biasanya soal penerimaan murid baru, ujian, pungutan sekolah. Sebagian besar diselesaikan dengan mediasi, kalau mediasi sudah tidak bisa, baru kami majukan ke tahap penyelesaian ketiga yaitu resolusi. Itu ada 4 kemungkinan, mediasi, konsiliasi, ajudikasi, dan rekomendasi. Namun, jumlah yang sampai ke level rekomendasi sedikit sekali, itu mengindikasikan banyak sekali masalah selesai di tingkat omong-omong. Bagaimana jika suatu kasus sudah sampai ke tingkat rekomendasi? apa tanggapan pihak yang diberi rekomendasi itu? Selama ini kami baru keluarkan 55 rekomendasi dan ada 22 yang belum mendapatkan respons khusus. Kalau tidak ada respons, akan kami lakukan hal lain sesuai UU, yaitu publikasi di koran. Kedua, kontak ke Komisi ASN untuk mempersulit naiknya jabatan pejabat yang tidak mau menyelesaikan kasus itu. Ombudsman banyak menyoroti malaadministrasi, mengapa itu terus terjadi? Apa tidak ada pembelajaran? Memang sesuai UU, entry point kami adalah malaadministrasi, konsep besar yang mengacu pada perilaku tidak memberikan pelayanan, pelayanan tidak sesuai prosedur, pelayanan tidak patut, membeda-bedakan, meminta uang atau imbalan, bernuansa kolusi. Jadi yang boleh dilaporkan pada kami ialah yang masih pada tahapan potensi, bukan soal indikasi, dan mala-. Tugas kami membuktikan Anda melakukan malaadministrasi, kami bersifat nonhukum dan mengingatkan. Contoh rekomendasi Ombudsman yang berdampak pada berubahnya kebijakan? Tentu ada, contohnya soal rekomendasi untuk Kampung Dadap di Tangerang.
Harus Cepat, Gratis, Pasti, dan Netral Indonesia kian pandai dan publik pun makin melek dengan berbagai kebijakan juga kualitas layanan pemerintah pusat maupun daerah. Maka, aduan pada Ombudsman meningkat.
boleh memanggil suatu lembaga yang dikeluhkan publik. Kembali ke soal jumlah laporan, apakah jadi pertanda layanan publik memburuk atau semata karena semakin meleknya masyarakat atas Ombudsman? Yang jelas, saya kira bukan karena tambah buruk. Dari 9.000 laporan, kami mendapatkan kesan masyarakat semakin cenderung mengadukan hal-hal nonuang. Umumnya, penundaan laporan yang berlarut, tidak profesional, maupun layanan yang salah. Yang bersifat uang, seperti pungli, ada di urutan 7 dan ini adalah kemajuan, karena pada 2016, pungli berada diurutan ke-3. Jadi dengan kata lain, sekarang orang mengadu bukan karena dimintai uang, tapi karena masalah lain-lain yang zaman dulu tidak bisa dilaporkan. Kami pun membatasi laporan maksimal berusia 3 tahun. Anda adalah ahli di bidang kriminologi. Bagaimana mengaitkan keahlian tersebut dengan posisi Anda saat ini? Dulu saya adalah komisioner Kompolnas, yang diurusi kepolisian saja. Jadi walaupun namanya pengawas, lebih memberi masukan saja. Kalau di Ombudsman, juga sebagai pengawas, namun lebih kasual, ramah, dan bersahabat.
FOTO-FOTO: MI/ROMMY PUJIANTO
Pemdanya menjanjikan membangun gedung bertingkat dengan menggusur. Masalahnya, ternyata rumah susunnya belum ada, tapi masyarakatnya sudah digusur. Itu aneh, membuat masyarakat menderita. Jadi kami memberikan rekomendasi menghentikan pembangunan tersebut dan diikuti. Sudah adakah efek pembelajaran dari rekomendasi Ombudsman, atau banyak laporan yang diterima adalah kasus sama dan berulang? Ada 2 kemungkinan, pertama, soal masalah birokrasi yang sudah nyaman sehingga walaupun ditegur berkali-kali, apalagi dengan cara Ombudsman yang santun, bahkan lembaga lainnya yang kasar, ternyata tidak berubah. Memang yang namanya budaya sulit diubah dan perlu waktu. Kemungkinan kedua, leadership, misalnya sebuah dinas dikepalai orang yang bagus, namun ia pensiun dan digantikan orang yang tidak sebagus pendahulunya. Dalam merespons laporan yang berulang, kami juga memiliki tupoksi yang disebut pencegahan. Cara kerjanya, setelah menemukan laporan yang berulang, mengadakan kajian dengan penelusuran, bisa dengan cara akademik dan nonakademik, misalnya sidak. Sesungguhnya di Indonesia, semua birokrasi yang memberikan pelayanan publik itu, menyelenggarakan 13.000 layanan mulai dari KTP, SIM, paspor, SKCK. Itulah yang paling sering dilaporkan, ada 300 objek yang sering dilaporkan. Lalu bagaimana kita menjangkau 12.700 layanan lainnya yang tidak pernah dilaporkan? Kami tidak menunggu laporan, tapi proaktif dengan membuat kajian, sidak, menginteli, agar kemudian mendapatkan kejelasannya dan bisa memberikan saran.
Khusus di Jakarta sendiri, beberapa kebijakan baru menjadi polemik, seperti PKL berjualan di trotoar sampai pengoperasian becak, bagaimana Anda melihatnya? Pertama, kami bukan musuh pemda. Jadi yang kami anti ialah malaadministrasi, kebijakan terburu-buru, tidak ada kebijakan atau yang hanya menguntungkan sekelompok orang, kebijakan yang tidak ada turunannya, serta bernuansa kolutif. Itu semua yang kemudian mengapa kami soroti. Misalnya, soal Tanah Abang, sebelumnya bukan soal Jalan Jati Baru yang ditutup, tapi lebih kepada mengapa Satpol PP tidak bekerja saat ada pelanggaran perda. PKL banyak sekali, trotoar sudah beralih fungsi menjadi tempat jualan, di depan mata mereka sendiri. Mereka tidak bekerja, itu potensi mala-, dari segi pembiaran, melanggar konstitusi maupun terima uang. Kami adakan kajian dan terbukti. Ke depan, kami akan membuat studi tentang Tanah Abang, mengejar bukan pada pemdanya, tapi lebih kepada kebijakan berpontesi mala- tersebut. Adakah keinginan Ombudsman memberikan sangksi hukum, tidak hanya sekadar memberikan masukan? Memang benar banyak orang yang mengatakan kami tidak bergigi karena tidak punya kewenangan upaya paksa. Masalahnya, kalau kami punya upaya paksa, apa bedanya kami dengan lembaga hukum lainnya? Mesti ada yang berbeda, itu sesuai dengan harapan Presiden GusDur agar lembaga ini bertahan hanya pada fungsi mengingatkan dan mediasi. Kalau dibandingkan dengan Ombudsman lain di negara lain, kami sudah bekerja lebih jauh daripada mereka. Contohnya, putusan rekomendasi yang bersifat mengikat dan final. Kedua, adalah Ombudsman berhak melakukan sidak dan tidak boleh dicegah dalam bertugas.
Ketiga, kami imun terutama 9 anggotanya terhadap pidana saat kami menjalankan tugas Ombudsman. Menurut saya ini sudah berlebihan dibandingkan Ombudsman lainnya, sekali lagi Ombudsman itu mengandalkan pada integritasnya, kepercayaan publik, nilainilai baik yang kami dorong. Sehingga, orang yang dipanggil Ombudsman itu malu dan akhirnya berubah. Seperti yang kita ketahui, yang namanya malu itu susah, kalau tidak ditegur, tidak berubah. Kita memang berada pada masyarakat yang sudah sakit. Namun, dari 9.000 kasus maupun berbagai testimoni, kelihatannya model-model Ombudsman diperlukan. Karena, murah, mudah, cepat, dan memang kemampuan mediasi itu luar biasa. Mediatornya, merupakan wakil negara, maka kami netral. Apakah Ombudsman juga sering diajak pemerintah maupun pihak terkait merumuskan kebijakan? Sering sekali diminta untuk memberikan rujukan, berkonsultasi, maupun memberikan pendampingan. Cuma tentu saja kami harus menjaga jarak, karena bagaimana pun mereka ialah pihak yang akan kami awasi. Jadi selain memberikan pendampingan, mereka juga kami awasi guna memberikan keajegan dalam pelayanan publik. Adakah kiat-kiat yang dilakukan Ombudsman dalam mengawasi berbagai kebijakan di tahun politik ini? Tidak ada persiapan khusus, karena terkait pemilu sudah ada Bawaslu. Meskipun begitu, kami juga membuat sebuah tim khusus informal untuk berjaga-jaga, kalau-kalau ada aduan, apakah kami limpahkan ke Bawaslu atau kami sendiri, khususnya ketika yang diadukan ialah Bawaslu. Jadi kalau ada orang yang kurang puas terhadap Bawaslu, boleh mengadu dan akan kami tangani. Karena, kami juga
Hikmah Bekerja di Meja Makan MESKIPUN ayah 3 orang anak ini, sudah tidak terlalu aktif lagi mengajar karena kesibukannya sebagai salah satu anggota Ombudsman, Adrianus Meliala tidak lepas menanamkan nilai-nilai akademis. Ia tetap ingin menunjukkan proses pembelajaran itu butuh kerja keras. “Saya bekerja di meja makan untuk memperlihatkan, sedang membuat paper, buku, ajak mahasiswa bimbingan ke rumah, saya marah-marahi, untuk memberikan ilustrasi pada anak-anak,” jelas Adrianus. Ikhtiar belajar itu, kata Adrianus, nyatanya menjadi modal buat terus
mengeksplorasi berbagai bidang. “Status mengajar saya cuti, jadi tunjangan dicopot negara, hanya dapat gaji pokok untuk mempertahankan NIP. Seluruhnya digantikan honor di Ombudsman. Paling mengajar di UI hanya Sabtu, karena begitu selesai di Ombudsman, saya akan kembali ke UI,” jelas pria yang hobi makan juga disiplin jalan kaki 3 kali seminggu bersama sang istri. “Karena berat badan dan usia, dipaksa untuk olahraga, saya usahakan dengan istri jalan kaki keliling UI 3 kali seminggu tiap pagi, baru kemudian ke kantor, untuk menjaga kesehatan,” pungkasnya. (Riz/M-1)
Tantangan yang dihadapi Ombudsman? Pertama, masalah sumber daya. 2017, target kami penyelesaian 90%, sekarang targetnya sama, cuma dengan anggaran yang dikurangi 30%. Jadi targetnya dinaikkan, tapi anggarannya dikurangi. Kemampuan lembaga kami pun amat terbatas, memang punya kantor cabang di seluruh provinsi, namun di daerah adalah sewa. Anggarannya, Rp200 juta per tahun dengan 10 asisten, 1 mobil dinas, dan satu lagi yang mengurusi keuangan, hanya 12 orang itu. Tantangannya, bagaimana 10 orang per provinsi itu kami kover semuanya, sehingga kami butuh masyarakat membantu dengan mau melapor. Kedua, kami harus dekat dengan media untuk bisa menjangkau. Dari berbagai pengalaman, pihak yang bersangkutan langsung gemetar jika ada pemberitaan, artinya itu menghemat energi kami. Ada juga tantangan soal integritas, karena pekerjaan ini rawan. Banyak pihak-pihak yang mencoba baik-baik atau gratifikasi. Beralih pada reputasi Anda sebagai seorang krimonolog, bagaimana tren kasus-kasus kriminal saat ini? Terkait posisi saya sebagai Ombudsman, yang kiranya akan bermasalah adalah dunia maya atau siber. Saya kira kita belum mencapai titik puncak dari kejahatan terkait dengan siber. Masih banyak lagi modus-modus baru yang tidak bisa kita bayangkan. Permasalahannya, kita belum tahu juga bagaimana wajah pelayanan publik pada era siber. Sekarang ini pelayanan umum masih bersifat konvensional, padahal ke depan sudah mulai online, semua memanfaatkan dunia maya. Bagaimana nanti nasib pelayanan publik kalau wajah kejahatan juga mulai mengancam? Contoh, perekaman KTP-E yang sekarang sudah mencapai 40 juta orang, kalau data bocor lalu hilang, berubah, bahkan rusak, saya tidak tahu yang terjadi, padahal investasinya besar. Hal-hal itu yang kita belum sampai, dan belum diketahui apa yang akan terjadi. Ombudsman ke depannya juga ditantang mengawasi pelayanan publik yang sudah bernuansa digital. Di sana juga ada kejahatan-kejahatan digital yang kita juga belum tahu itu apa. (M-1)
ADRIANUS ELIASTA MELIALA Tempat, tanggal lahir Sungai Liat, 28 September 1966 Pendidikan S1: Kriminologi di Universitas Indonesia (1985-1990) S2: Psikologi Sosial di Universitas Indonesia (1991-1994) S2: Legal and Criminological, Manchester Metropolitan University, Inggris (1994-1995) S3: Kriminologi di University of Queensland, Australia (1998-2004) Karier 1. Anggota Ombudsman RI (2016-2021) 2. Ketua Dewan Guru Besar Universitas Indonesia (2014-2017) 3. Komisioner Kompolnas (2012-2016) 4. Kepala Departemen Kriminologi Universitas Indonesia (2009– 2012) 5. Ketua Balai Pertimbangan Pemasyarakatan (2009) 6. Guru Besar Universitas Indonesia (2006) 7. Penasihat Ahli Bidang Kriminologi Kepala Polri (2000-2006)
5
6
JEDA
MINGGU, 25 FEBRUARI 2018
Kisah para Belia di Lido MI/FERDIAN ANANDA MAJNI
RUMAH DAMPING: Sejumlah residen membersihkan kebun di rumah damping BNN Lido, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Rabu (21/2). Mereka belajar berkebun di ladang dan hidroponik serta aneka keterampilan lainnya agar siap saat kembali ke keluarga dan masyarakat.
Dari awal persentuhan dengan narkoba, hingga upaya buat sembuh, semuanya sarat drama dan negara pun harus hadir buat mereka.
Menolak Mati karena Adiksi
FERDIAN ANANDA MAJNI
Bandar muda
ALAI Besar Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional (BNN) di Lido, Bogor, Jawa Barat itu telah menjadi rumah baru bagi remaja belasan tahun yang Media Indonesia jumpai Rabu (21/2). Berkenalan dengan narkoba saat masih kanak-kanak, eksplorasi mereka pada aneka jenis narkoba pun tak kalah lengkap dari seniornya. A, 17, residen asal Cirebon, Jawa Barat, mengaku mengonsumsi obat antidepresan, ganja, alkohol, hingga suntik putau, sejak kelas 3 SMP. Pemicunya, perundungan yang ia terima dari teman-teman sekolahnya. Ketika ia disambut hangat oleh para bandar pun yang sesama pecandu, bukan cuma narkoba yang ia cari, melainkan juga interaksi yang intens dengan mereka yang samasama terjebak dalam lingkaran setan narkoba. “Obat mudah didapatkan, awalnya saya minum tramadol sebanyak delapan butir, ada sensasi enak ke-
tika meminum obat itu,” katanya. Sementara itu, obat antidepresan, didapatnya dari bandar yang berdagang nyaris bebas di kawasan tempat tinggalnya. Ia sempat menjalani perawatan dari psikiater di Jakarta, tetapi kembali kambuh, bahkan lebih parah. Namun, cinta tak bersyarat, orangtuanya yang bahkan menemaninya tidur untuk memastikan A tak menjamah narkoba, hingga berulang kali membawanya ke rumah sakit, akhirnya berujung di Lido. “Sudah enggak kehitung berapa habis uang, nyandu 5 tahun, sehari aja harus ada uang Rp100 ribu. Sekolah juga berantakan selama jadi pecandu. Itu penyesalan saya,” kenang A yang mengaku sebulan di Lido telah belajar disiplin, menghormati nilai-nilai sosial, hingga beribadah. “Setelah ini akan melanjutkan sekolah. Cita-cita saya menjadi psikiater, mengobati anak-anak yang menyalahgunakan narkoba,” sebut A yang pernah menjual gawai, menggadaikan STNK motor, hingga perabotan rumah.
PAGI hingga malam selalu ada agenda di Karitas Sani Madani (Karisma) di Jalan Teratai, Jakarta Timur, buat para penghuninya, Dodi Gusmamurda, Syahrul Munir, serta Titis Nuryanda. Rabu (21/2), ketiganya menempuh salah satu babak dalam proses penyembuhan dari ketergantungan, dengan mengikuti bimbingan dari konselor di lembaga yang juga menjadi rumah sementara buat mereka. Ditampung dan ditangani secara profesional, di salah satu organisasi nirlaba yang berfokus pada adiksi itu memulihkan kepercayaan diri mereka, yang merasa
sudah tidak punya apa-apa lagi, kini diterima dan ditolong untuk dipulihkan. X yang mencandu subukson, narkoba KW putau, yang salah satu motivasinya masuk rehabilitasi ialah banyak temannya sesama pecandu yang meninggal dunia akibat overdosis. Sementara Y, yang nyaris menyerah pada dirinya sendiri, setelah keluar masuk rehabilitasi, kini bulat bertekad membuka babak baru dalam hidupnya. Kisah serupa juga diungkapkan penghuni Karisma perempuan, U yang mengaku lelah menjadi pecandu.
Kontribusi masyarakat
ferdian@mediaindonesia.com
B
Drama serupa, anak-anak yang terlibat dalam pusaran narkoba juga dikisahkan B, 17, yang pertama kali mengisap ganja saat SMP. Pertama rokok, kedua nyimeng hingga berlanjut ke putau, inex, hingga sabu-sabu yang kemudian menjebaknya lebih dalam, hingga ia menjadi bandar.
Komitmen buat memulihkan mereka pun diuji dengan data, 3% pecandu kambuh kembali. “Saya bandar besar, jadi yang lebih untung itu bandar kecil. Jadi saya tidak cari untung, hanya ingin pakai, tetapi enggak beli. Kalau tidak kena sabu jadi lemas, kalau pakai lebih giat, enak, tetapi emosinya tinggi,” terang B yang kini ingin jadi polisi. Di isolasi residen perempuan, juga tak kalah belia, ada residen dengan pakaian serbaoranye, penanda
Didirikan pada 2001 oleh orangorang yang kehidupan keluarganya pernah secara langsung dipengaruhi adiksi narkoba, Karisma sudah menangani sekitar 390 pecandu dengan usia termuda 14 tahun dan paling tua 52 tahun. Senior Konselor Karisma Reza Novalino menuturkan, selain memberikan layanan rawat inap, ada pula terapi rawat jalan kepada mereka yang berada pada tingkatan penggunaan coba-coba. Tahapan terparah pada pecandu ialah ketika semula ia memakai narkoba untuk rekreasional atau
MI/TAUFAN SP BUSTAN
MOTIVASI HIDUP: Sejumlah peserta mengikuti kelas bimbingan di Yayasan Karitas Sani Madani Jalan Teratai, Batu Ampar, Keramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (22/2).
warga baru, ada C, 18. “Saya tidak pernah beli tapi mengonsumsi sabu bersama teman-teman, mereka lebih tua dari saya,” sebut C yang interaksinya dengan sabu, membuatnya hanya punya ijazah SMP. Proses rehabilitasi medis kini ia jalankan dan akan terus berlanjut hingga detoksifikasi selama 2 minggu, dengan terapi simptomatik untuk memutuskan zat.
lah mereka dalam proses entry unit atau fase stabilisasi pascaputus zat selama dua minggu lagi. Pada tahap entry, para residen dipersiapkan secara mental dan fisik untuk program selanjutnya. Seluruh program pada tahapan ini akan berlangsung selama satu bulan. Setelah itu, residen akan menjalani tahapan rehabilitasi sosial hingga belajar aneka keterampilan.
Aneka terapi
Regenerasi
Ikhtiar negara buat menyelamatkan mereka yang terjebak narkoba, termasuk para belia, berwujud aneka fasilitas di Lido, mulai fasilitas kesehatan seperti ruang konseling, ruang ICU, ruang penanganan medis EKG, poli gigi, dan ruang pemeriksaan otak, hingga ruangan residen. Sebelum masuk, para residen atau calon penghuni terlebih dahulu akan mendapatkan screening dan intake, tes laboratorium, penilaian, hingga tes kesehatan dan urine. Selanjutnya, detoksifikasi atau penanganan gejala putus zat dan intoksikasi dengan terapi simptomatik selama 2 minggu. Setelah itu masuk-
Kehadiran para pemuda itu di Lido, kata Kepala BNN, Budi Waseso, memvalidasi strategi jaringan narkoba untuk senantiasa meregenerasi pangsa pasar, “Sebagian kemudian menjadi bagian dari mereka.” Komitmen buat memulihkan mereka pun diuji dengan data, 3% pecandu kambuh kembali.” Istimewanya, ada pula residen yang sebetulnya telah siap buat kembali, justru tak mau keluar dari Lido karena merasa atau memang tidak diterima keluarganya. Jangan biarkan drama itu terus memasuki babak baru, akhiri sekarang juga! (M-1)
kondisi tertentu, menjadi terusmenerus, dari dosis rendah sampai penggunaan kompulsif. “Ini penggunaan paling paling parah dan berbahaya. Narkoba dosis tinggi dipakai secara rutin atau setiap hari untuk mencapai efek fisik atau psikologis yang diinginkan, atau sekadar untuk menghindari gejala putus zat seperti sakau.” Pada tingkat ini, zat narkoba menjadi sesuatu yang paling penting dalam kehidupan seseorang, melebihi aktivitas lainnya. “Pada tingkat ini, orang mengalami masalah terkait penggunaan berkelanjutan, ia tahu bahwa nar-
koba itu bermasalah untuk dirinya, namun tak bisa menghentikannnya, itulah yang disebut sebagai adiksi,” tandas Reza. Mereka yang tengah berjuang di Karisma yang tak memungut biaya dalam kerjanya itu, kini tengah berupaya menjadikan kesadaran tentang bahaya itu sebagai pijakan untuk memulai hidupnya yang baru. Kolaborasi negara, polisi, dan masyarakat, termasuk yang mengubah luka gara-gara masuknya narkoba dalam keluarganya menjadi kontribusi, itu terus bergulir untuk memutus lingkaran kelam tersebut. (TB/M-1)
MI/FERDIAN ANANDA MAJNI MI/FERDIAN ANANDA MAJNI
LABORATORIUM: Kepala Badan Narkotika Nasional, Budi Waseso, meresmikan Pusat Laboratorium Narkotika dan Unit Deteksi K9 di Bogor, Rabu (21/2).
RESIDEN: Para residen belajar di rumah damping BNN Lido di Desa Wates Jaya, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (21/2). Di rumah ini, para mantan pecandu belajar aneka keterampilan, serta memperkuat mental sebelum kembali ke masyarakat.
SEPAK BOLA
MINGGU, 25 FEBRUARI 2018
Susah Payah Taklukkan Klub Liga 2
KISI-KISI
SRIWIJAYA FC harus bersusah payah sebelum merebut tiga poin dari Persiba Balikpapan di laga perdana penyisihan Grup B Piala Gubernur Kalimantan Timur di Stadion Batakan, kemarin. Tim yang dinakhodai Rahmad Darmawan ini harus bersabar hingga menit ke-80 untuk mencetak satu-satunya gol yang dikemas naturalisasi Alberto Goncalves. Persiba yang resmi terdegradasi dari Liga 1 musim lalu sejatinya tampil cukup atraktif. Beberapa peluang emas mampu diciptakan tim tuan rumah. Salah satunya sepakan keras dari luar kotak penalti Siswanto yang hanya membentur mistar gawang. Di sisi lain, Sriwijaya FC juga tidak kurang akal untuk menjebol gawang Beruang Madu, julukan Persiba. Yogi Rahadian, Patrich Wanggai, dan Muhammad Nur Iskandar silih berganti mengancam gawang Persiba. Namun, penampilan gemilang kiper Fajar Setya membuat peluang Sriwijaya tidak berujung gol. Fajar makin menjadi bintang dalam laga itu karena sukses menepis tendangan penalti Nur Iskandar menit ke-59. Namun, 10 menit jelang bubaran, gawang Persiba mampu dijebol Beto, sapaan Goncalves, setelah memanfaatkan bola tandangan sudut Yu Hyun-koo. Seusai laga, Rahmad melempar pujian untuk Fajar. Jika Fajar tidak tampil heroik, Laskar Wong Kito dinilai Rahmad akan pesta gol ke gawang Persiba. “Kiper Persiba sangat luar biasa hari ini. Dia melakukan banyak penyelamatan. Jika kondisi normal kami seharusnya bisa menang dengan selisih lebih dari 1 gol. Tapi saya apresiasi pemain kami karena mereka tampil agresif sepanjang pertandingan,” jelasnya. Sementara itu, Arema FC memerlukan poin penuh saat menghadapi Borneo FC di lanjutan penyisihan Grup A jika ingin peluang lolos ke semifinal tetap terbuka. Pada laga sebelumnya, Singo Edan secara mengejutkan takluk dari klub promosi PSIS Semarang melalui adu penalti 3-4 setelah bermain imbang 2-2 di waktu normal. Pelatih Arema Joko Susilo melihat beberapa kekurangan harus segera dibenahi. Yang terasa sangat krusial ialah perbaikan di lini belakang. “Permasalahan kami ketika bertahan. Kelemahan yang saat tampil di Piala Presiden masih sama.” ujar Joko. (Sat/R-2)
Dapat Ginjal Keponakan
ANTARA
MANTAN pemain Fulham Andy Cole merasa bersyukur punya keluarga yang begitu perhatian kepadanya. Apalagi, ketika dia divonis mengalami gagal ginjal beberapa tahun lalu. Keponakannya pun memutuskan untuk mendonorkan ginjalnya kepada sang paman. “Sebelum periksa ke dokter, saya merasa tidak apa-apa meski ada yang salah. Saya terus mengatakan saya bisa sehat, mental saya ialah olahragawan yang selalu bisa kuat,” kata mantan pemain Manchester United yang pensiun dari dunia sepak bola pada 2008. Alexander Palmer, keponakan Cole, mengatakan keinginan untuk menyumbangkan ginjal muncul saat membesuk pamannya itu. “Saya bisa berbuat kebaikan. Saya putuskan untuk beri satu ginjal dan mengambil segala risiko. Tidak benar jika saya tidak lakukan apa pun. Saya ingin melihat paman sehat lagi,” kata Palmer. (Sun/Beo/R-2) AFP/LINDSEY PARNABY
IMBANG: Striker Leicester City Jamie Vardy (lompat) dijegal pemain Stoke City Joe Allen saat kedua tim bertemu dalam lanjutan Liga Primer, kemarin. Laga
yang berlangsung di King Power Stadium, kandang Leicester tersebut berakhir 1-1. Gol Stoke dicetak Xherdan Shaqiri di menit ke-43, sedangkan gol balasan Leicester tercipta di menit ke-70 akibat bunuh diri pemain Stoke, Jack Butland.
Kesempatan Guardiola Rebut Trofi Perdana Sejak bergabung pada 2016 dan mendatangkan pemain-pemain terbaik dunia, Guardiola belum pernah memberi satu pun gelar bagi Manchester City.
diraih Guardiola. Saat itu, Blaugrana menaklukkan Manchester United di final Liga Champions 2011. “Tempat ini sangatlah spesial. Stadion yang luar biasa dan Anda ke sini selalu untuk sesuatu yang baik. Kami tentu ingin memenanginya,” imbuh Guardiola.
Magis Wenger
SATRIA SAKTI UTAMA
satria@mediaindonesia.com
M Alberto Goncalves Penyerang Sriwijaya FC
ANCHESTER City dan Arsenal memperjuangkan tujuan yang sama saat tampil Stadion Wembley di London malam ini. Memenangi gelar Piala Liga Inggris musim ini sekaligus menambah koleksi di lemari trofi mereka. Akan tetapi, tidak sedikit yang memprediksi bahwa kemenangan akan menjadi milik The Citizens, julukan City. Statistik menunjukkan bahwa rival sekota Manchester United memiliki prospek lebih cerah untuk mengangkat trofi. Manchester City telah enam kali melakoni enam laga final Piala Liga Inggris dan empat kali keluar sebagai juara, sedangkan rekor Arsenal ialah delapan kali final dan hanya dua kali merebut piala. Selanjutnya, performa Manchester City yang jauh lebih impresif musim ini. Sebanyak 34 kemenangan dari 42 pertandingan
Final Piala Liga Inggris Stadion Wembley, London Minggu (25/2), Pukul 23.30 WIB
diraih tim asuhan Pep Guardiola. City juga telah mencetak lebih dari 100 gol di semua ajang untuk memimpin klasemen Liga Primer Inggris dengan keunggulan 16 poin dan lolos ke babak delapan besar Liga Champions Eropa. Berbanding terbalik dengan City, Arsenal tampil angin-anginan musim ini alias tidak konsisten. The Gunners, julukan Arsenal, menelan tiga kali kekalahan dalam lima laga terakhir. Salah satunya dipermalukan klub kelas teri Ostersunds FK dari Swedia di ajang Liga Europa, Jumat (23/2) . Meskipun demikian, Guardiola menegaskan jika penampilan luar biasa tim asuhannya musim ini tidak akan berguna tanpa raihan gelar. Mantan pemain dan entrena-
ANTARA/NOVA WAHYUDI
La Joya bakal Jadi Aktor Utama JUVENTUS akan kehilangan penyerang inti Gonzalo Higuain saat menjamu Atalanta di Allianz Stadium pada giornata ke-26 Liga Serie A, dini hari nanti. Mantan juru gedor Real Madrid itu bakal absen karena cedera seusai berbenturan dengan kiper Torino Salvatore Sirigu di laga sebelumnya. Beruntung, Paulo Dybala telah 100% fit. Ia pun didapuk akan menjadi aktor utama sebagai sosok pencetak gol utama Juventus. Dybala merupakan pengganti sepadan bagi Higuain. Penyerang 24 tahun ini telah mencetak 16 gol dan tiga assist sepanjang musim ini. Pemain berjuluk La Joya tersebut sebelumnya harus masuk ke ruang perawatan selama enam pekan karena mengalami cedera paha.
7
“Tentu kembalinya Dybala akan menjadi tidak ternilai bagi kami. Saya harap dia dapat bermain sepanjang musim karena kami membutuhkan kualitasnya,” kata gelandang Juventus Miralem Pjanic. Peran Dybala sebagai penyerang tengah akan ditopang Mario Mandzukic dan Douglas Costa yang beroperasi lebih menyayap. Sementara itu, trio gelandang tengah Pjanic, Blaise Matuidi, dan Sami Khedira bertugas menyeimbangkan lini tengah sekaligus membantu dalam menyerang maupun bertahan. Di sisi lain, Atalanta dalam kondisi limbung dalam dua pekan belakangan ini. La Dea, julukan Atalanta, gagal menang dalam empat laga terakhir. Akibatnya mereka pun tersingkir dari pentas Liga Europa
musim ini seusai kalah bersaing bersaing dengan Borussia Dortmund di babak 32 besar. “Kami tidak tertekan karena ini (tersingkir di Liga Europa). Ini merupakan kompetisi yang kami jalani dengan sepenuh hati, tapi kami harus berhenti di sini. Kami mendapatkan banyak pengalaman dari pertarungan melawan klub-klub besar di Eropa,” jelas Gasperini. Kelelahan fisik akan menjadi pekerjaan rumah pelatih Atalanta Gian Piero Gasperini jelang laga di Allianz Stadium. Terlebih dua hari berselang, pertandingan melawan Juventus kembali terjadi, yakni di leg kedua babak semifinal Coppa Italia. Rotasi pemain mungkin menjadi pilihan terbaik bagi Gasperini kali ini. (Footballitalia/Sat/R-2)
dor Barcelona ini berambisi untuk membayar kegagalannya mempersembahkan satu gelar pun bagi Manchester City musim lalu. “Kami akan dinilai dari seberapa banyak gelar yang kami menangkan,” kata Pep. “Ini klub yang setiap tahunnya terus berkembang dan memenangi gelar. Kami harus menjadi juara untuk menambahkan nilai dari apa yang telah kami lakukan,” tegasnya. Wembley menyimpan banyak kenangan manis bagi Pep. Pelatih 47 tahun ini menjadi bagian dari tim Barcelona saat menjuarai Kejuaraan Eropa untuk kali pertama pada 1992. Selang 19 tahun, saat menukangi Barcelona, momen serupa kembali
Walau Arsenal tidak diunggulkan, pelatih The Gunners Arsene Wenger seperti punya magis tersendiri jika dalam posisi terjepit. Kepercayaan publik Emirates sempat menurun setelah Arsenal belum menunjukkan tanda-tanda dapat bersaing untuk masuk empat besar. Mereka pun juga gagal mempertahankan gelar Piala FA setelah disingkirkan Nottingham Forest di pertandingan pertama musim ini. Kondisi serupa dialami arsitek 68 tahun ini musim lalu. Namun, posisi Wenger akhirnya terselamatkan pascamenjuarai Piala FA. Gelar juara Piala Liga Inggris setidaknya akan membuat kepercayaan publik London Utara kepadanya kembali subur. Wenger akan memainkan tim utamanya termasuk penyerang Pierre-Emerick Aubameyang dan gelandang Mesut Ozil yang diistirahatkan pada laga sebelumnya. “Kami menuju Wembley dan Anda ingin memenangkannya. Anda ingin pendukung Anda pulang dengan senang. Bagi kami ini ialah kesempatan. Kami akan bermain menggunakan pemain inti,” jelas Wenger. (BBC/Goal/R-2)
AFP/CARLO HERMANN
Dibuatkan Ruangan Merokok ROKOK ialah tabu di dunia olahraga. Namun, untuk bos Napoli, Maurizio Sarri, rokok ialah sahabat. Bahkan, dia sering terlihat melatih sembil merokok. Mengetahui kebiasaan tersebut, klub Bundesliga, RB Leipzig sampai harus membuat ruangan khusus merokok bagi Sarri, saat klub Napoli bertandang ke Red Bull Arena Leipzig dalam laga Liga Europa. Ruangan tersebut ada di samping ruang ganti para pemain Npaoli. Luasnya hanya 3 meter persegi dan berisi kursi, meja, tempat tidur untuk pijat, serta kulkas. Tidak lupa detektor asap dimatikan agar tidak memicu alarm. “Sarri ialah perokok berat. Saya tidak pernah melihat ada orang yang merokok seperti dia. Bersyukur dia bisa menahan diri selama pertandingan berlangsung,” kata pemain Napoli Marek Hamsik soal bosnya. (Dailymail/Beo/R-2)
AFP/MAURO PIMENTEL
Kagum dengan Neymar LEGENDA sepak bola Brasil Pele menganggap Neymar memiliki teknik yang lebih bagus ketimbang Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi yang beberapa kali memenangi penghargaan Ballon d’Or. Neymar yang kini membela PSG, dikatakan Pele memiliki pengaruh dalam sepak bola Brasil. “Di klub, dia menjadi penyerang yang aktif di kiri. Ketika turun bersama tim nasional (timnas) Brasil, dia main di tengah dan tetap bisa leluasa menyerang,” kata Pele. “Menurut saya, hal terpenting untuk setiap timnas ialah setiap pemain bisa berkomunikasi dengan baik. Karena tidak banyak pemain top yang bisa mengisi setiap tempat,” ujar Pele lagi. Dia kagum bahwa Neymar di usia yang masih muda sudah mampu beradaptasi dengan dua strategi yang berbeda. “Neymar sudah siap jadi pemain terhebat di dunia,” pungkasnya. (Marca/Beo/R-2)
8
MINGGU, 25 FEBRUARI 2018
OLAHRAGA
Ganda Putri Diharap Raih Gelar Juara
ANTARA/ARI BOWO SUCIPTO
NSH KALAHKAN SATRIA MUDA: Pebasket NSH Jakarta, Griffin Brachon Lanalt (kiri) berusaha menghadang pebasket Satria Muda Pertamina Jakarta, Andre Johnson Jamarr, dalam pertandingan Indonesian Basketball League (IBL) Seri VIII di GOR Bimasakti, Malang, Jawa Timur, kemarin. NSH mengalahkan Satria Muda Pertamina Jakarta dengan skor 79-73.
Cabang Renang Ingin Catat Sejarah Selama 26 tahun terakhir, kontingen Indonesia tidak meraih medali di cabang renang pada ajang Asian Games. BUDI ERNANTO
budi_ernanto@mediaindonesia.com
P
ENGURUS Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PB PRSI) menargetkan untuk mencetak sejarah cabang renang dengan meraih medali perdana pada ajang Asian Games 2018. Pasalnya, selama 26 tahun Asian Games terakhir, Indonesia tidak meraih medali di
cabang renang. Target meraih medali perdana cabang renang menjadi pembahasan dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PB PRSI yang berlangsung di Jakarta, dari Jumat (22/2) hingga kemarin. “Tahun ini kita mempunyai tugas besar, tetapi menyenangkan, yaitu memecahkan telur medali pada Asian Games 2018. Apalagi, ini momen yang tepat, yaitu menuju
kebangkitan olahraga Indonesia,” kata Ketua Umum PB PRSI Anindya Bakrie di Jakarta, kemarin. Dalam rakernas yang diikuti 32 pengurus provinsi (pengprov) PRSI ini, Anindya, yang akrab dipanggil Anin, meminta masukan demi meraih target yang dicanangkan terealisasi. Tidak hanya bagaimana mendongkrak prestasi perenang Indonesia pada Asian Games 2018, Anin juga meminta pengurus Pengprov PRSI untuk memberi ide yang segar agar mendapatkan formula yang tepat dalam pembinaan atlet guna melahirkan atlet potensial.
“Bagaimana kita bisa membuat sistem yang kuat karena ilmu saat ini terus berkembang,” kata Anin yang dikenal sebagai seorang pengusaha nasional.
Perlu disempurnakan Dari persiapan jelang ajang Asian Para Games (APG) 2018 yang digelar Oktober mendatang, Delegasi Teknis Dewan Komisi Paralimpiade Asia (APC) meninjau tiga arena pada 23-24 Februari. Tiga arena yang ditinjau itu ialah Istora Gelora Bung Karno, Senayan, untuk cabang bulu tangkis; Jakarta Intertional (JI) Expo untuk judo, serta Gedung Olahraga (GOR) Jakarta Utara untuk cabang boccia. “Tiga orang dari delegasi teknis (APC) itu ialah Gisick Jeoung dari judo, Kenneth Soh mewakili boccia, dan Kian Joo-teo dari Para Badminton World Federation (BWF),” kata Ketua Umum Panitia Penyelenggara Asian Para Games 2018 (Inapgoc) Raja Sapta Okto di Jakarta, kemarin.
“Mereka menyuarakan hal yang sama, yaitu lokasi kompetisi yang akan digunakan telah memenuhi syarat dan hanya perlu beberapa perbaikan, utamanya masalah aksesibilitas,” tutur Okto. Okto menjelaskan aksesibilitas yang dimaksud, yakni para pengguna kursi roda bisa bergerak dari titik A ke titik B tanpa masalah. Aksesibilitas lainnya ketersediaan toilet, khususnya untuk pengguna kursi roda. “Ketiga delegasi teknis menyebut toilet menjadi kendala terbesar di lokasi kompetisi,” ujar Okto. Delegasi tenis APC memuji lintasan atau jalur bagi para pengguna kursi roda di arena. Namun, mereka meminta diperlebar dan ditambah jalurnya. “Bulu tangkis merupakan olahraga yang populer di Indonesia. Jadi, saya percaya bahwa semua akan berjalan lancar. Mungkin perlu ada penambahan toilet di beberapa area,” ujar Kian Joo-teo dari Para BWF. (Beo/R-4)
PARA pebulu tangkis Indonesia menunjukkan perkembangan yang bagus pada awal tahun ini. Selain pemain ganda putra yang terus menunjukkan prestasi, sektor ganda putri patut dibanggakan. Ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu berhasil meraih gelar juara India Terbuka 2018 pada akhir Januari. Sebelumnya pada Oktober lalu, mereka membawa pulang gelar juara Prancis Terbuka 2017. Dengan beberapa prestasi yang ditorehkan, Greysia/Apriyani diharapkan dapat membawa pulang gelar All England 2018 yang digelar pada Maret mendatang. “Persiapan yang saya lakukan selain mempertajam teknik mereka, saya juga menjaga ekspektasi agar tidak terlalu berlebihan. Khususnya Apriyani, dia kan suka meledak-ledak dan jangan juga sebaliknya. Jika terlalu tertekan, malah kemampuan mereka tidak keluar,” kata pelatih ganda putri Eng Hian. Indonesia menurunkan tiga wakil ganda putri pada ajang bulu tangkis bergengsi All England yang akan berlangsung di Arena Birmingham, Birmingham, Inggris, pada 14-18 Maret mendatang. Selain Greysia/Apriyani yang menjadi unggulan keenam, Indonesia menurunkan Anggia Shitta Awanda/Ni Ketut Mahadewi Istarani, dan Della Destiara Haris/Rizki Amelia Pradipta. Namun, Eng Hian sangat mengharapkan dua ganda nonunggulan Indonesia untuk berjuang keras dan bisa melaju ke babak berikutnya. “Saya motivasi terus supaya Anggia/ Ketut dan Della/Amelia bisa terus melangkah. Dengan tujuan mereka menjadi pasangan andalan selain Greysia/Apriyani. Karena nanti kan ada Asian Games 2018,” papar Eng Hian. “Namun, secara umum, saya memang ingin mempunyai dua ganda putri yang solid. Semisal Jepang, mereka punya tiga sampai empat ganda putri yang kemampuannya setara,” tutur Eng Hian. Sementara itu, Apriyani menyatakan dirinya memang seperti apa yang disampaikan pelatihnya, Eng Hian. Apriyani berharap bisa mengendalikan diri dan emosinya tidak meledak-ledak di lapangan sesuai saran pelatihnya. “Jadi juara tidak mudah. Benar bahwa kami harus menjaga mental, jangan sampai jadi senjata makan tuan, jangan percaya diri berlebihan. Bagaimana pun, karena saya dan Greysia punya cara berbeda,” kata Apriyani. (Beo/R-4)
Petenis Muda Rusia Buat Kejutan di Dubai DUNIA tenis kembali membuat kejut an. Pada turnamen tenis Dubai Duty Free Championships di Dubai, Uni Emirat Arab, Jumat (23/2) malam waktu setempat, petenis nonunggulan Daria Kasatkina melangkah ke babak final. Kasatkina yang baru berusia 20 tahun dari Rusia dan menempati rangking 23 dunia memupuskan impian pemegang gelar juara Wimbledon 2017, Garbine Muguruza, dengan permainan panjang 3-6, 7-6, dan 6-1 pada babak semifinal. Di gim pertama, Muguruza dari Spanyol yang juga pemegang gelar
Prancis Terbuka 2016 dapat mengatasi permainan yang dikembangkan Kasatkina dengan skor 6-3. Namun, saat memasuki gim kedua, Kasatkina yang prestasi terbaiknya lolos ke putaran keempat turnamen tenis grand slam itu bangkit. Dia balik menekan sang pemegang dua gelar grand slam. Akhirnya, permainan alot dan panjang dimenangi Kasatnika dengan 7-6 (13-11). Sebaliknya, pada gim ketiga, petenis muda Rusia itu tak terlalu sulit menuntaskan pertandingan. Kemenangan Kasatkina mengantarkan ke babak final dengan
bertemu sang juara bertahan Elina Svitolina. Svitolina dari Ukraina ialah petenis rangking tiga dunia dan sekaligus juara bertahan Dubai Duty Free Championships. Dia melaju ke final setelah menumbangkan mantan petenis nomor satu dunia, Angelique Kerber dari Jerman. “Saya hanya berusaha berjuang untuk mengembalikan bola dari Garbine. Dia bermain luar biasa,” ucap Kasatkina seusai pertandingan. “Dia ialah lawan yang tangguh. Dia memukul bola sangat keras dan bermain cepat. Saya hanya
berusaha melakukan yang saya dapat lakukan,” kata Kasatkina sembari menjelaskan kunci kemenangan yang diraihnya. Jelang babak final, Svitolina mengaku terkejut dan bertemu dengan petenis muda Rusia. “Ini pastinya final yang menarik. Dia sedang bermain baik dan dia memenangi beberapa pertandingan alot,” papar Svitolina. Svitolona berharap menjadi petenis ketiga kembali meraih gelar di Dubai Duty Free Championships setelah Justine Henin dari Belgia dan Venus Williams dari Amerika Serikat (AS). (AFP/R-4)
AFP/KARIM SAHIB
MELANGKAH KE FINAL: Petenis Rusia Daria Kasatkina mengembalikan bola ke Garbine Muguruza dari Spanyol dalam semifinal Dubai Tennis Championships 2018, di Dubai, Jumat (23/2). Kasatkina melangkah ke final setelah menundukkan Muguruza.
SEKILAS GELANGGANG
Alonso Berkomentar soal Mobil Baru McLaren
Target 100 Ribu Pelatih dan Wasit Berlisensi
Bucks Hentikan Kemenangan Raptors
TIM McLaren akhirnya memperkenalkan mobil terbaru mereka untuk berkompetisi di ajang Formula 1 (F1) musim ini. Mobil yang dinamai MCL33 itu diharapakan dapat membuat pembalapnya, Fernando Alonso dan Stoffel Vandoorne, mengungguli para kompetitor. Namun, bagi Alonso, mobil barunya itu belum bisa membuat dirinya optimistis. Dia bahkan memberi sejumlah catatan untuk MCL33 yang dipersenjatai mesin buatan Renault itu. “Saya merasa sangat senang, juga prihatin. Saya tahu betapa pentingnya mobil itu bagi tim dan saya hanya berharap hal itu bisa sesuai dengan keinginan kami. Jika mampu mengembangkan kekuatan kunci dari sasis tahun lalu dan mengombinasikan ke unit tenaga Renault yang lebih baik, saya pikir kita bisa melangkah maju,” ujar Alonso. Pria yang dua kali menjadi juara dunia itu selama empat musim terakhir tidak pernah mencetak prestasi gemilang. Dengan mobil yang dapur pacunya diisi mesin cetakan Honda, tidak ada nama Alonso di podium. Adapun McLaren dinilai sedikit lamban untuk mengubah keputusan terkait pemilihan mesin. (FoxsportsAsia/Beo/R-4)
MENTERI Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi menargetkan akan mencetak 100 ribu pelatih, juri, dan wasit yang berlisensi internasional untuk seluruh cabang olahraga pada 2018. “Hal itu agar para pelatih, juri, dan wasit dari seluruh cabang olahraga di Indonesia bisa berkiprah di kancah internasional,” kata Menpora saat membuka Pelatihan Manajemen Olahraga Modern di Denpasar, Bali, kemarin sore. Dalam pelatihan bertema Sukses manajemen, sukses prestasi di GOR Lila Bhuana, Denpasar itu, Menpora menjelaskan wasit, pelatih, dan juri berlisensi internasional itulah upaya untuk upgrade bidang olahraga. “Itu misi kami, jadi pelatih tidak cukup hanya di klub, di cabang-cabang olahraga. Namun, pelatih, juri, dan wasit harus punya lisensi internasional sehingga suatu saat kita kirim ke internsional,” kata Imam. Menpora berharap kepada semua pihak agar penyelenggaraan pelatihan dapat mengubah mindset insan olahraga Indonesia. “Mari kita warnai dunia dengan olahraga. Begitu juga dengan atlet, bermimpilah meraih emas di SEA Games, Asian Games, dan Olimpiade tidak hanya di PON.” (Ant/R-4)
FORWARD Bucks Milwaukee Giannis Antetokounmpo mencetak 26 poin dan melakukan 12 rebound. Khris Middleton dan Eric Bledsoe masing-masing mencatatkan 21 poin ketika Bucks membuka musim pascajeda mereka dengan kemenangan overtime 122-119 atas pemuncak klasemen liga NBA Wilayah Timur Toronto Raptors di Air Canada Centre, Toronto, Kanada, pada Jumat (23/2) waktu setempat. Jason Terry mengemas 14 poin, termasuk lima poin pada overtime, dan John Henson mencatatkan 12 poin dan 8 rebound pada gim pertamanya setelah absen pada tiga pertandingan sebelumnya karena cedera otot paha belakang untuk Bucks, yang mencatatkan enam kemenangan dari delapan pertandingan. DeMar DeRozan mengemas 33 poin dan Serge Ibaka menyumbang 18 poin untuk Raptors, yang rentetan tujuh kemenangan beruntunnya terhenti ketika kalah untuk pertama kalinya dalam tiga pertemuan dari Bucks. Kyle Lowry dan Pascal Siakam masingmasing mengemas 17 poin untuk Raptors, yang memaksakan overtime melalui skor Jonas Valanciunas ketika waktu normal habis untuk mengubah skor menjadi 110-110. (Ant/R-4)
KHAZANAH
MINGGU, 25 FEBRUARI 2018
9
Mengenal Rumah Adat Ngada yang Penuh Filosofi EBET
Rumah tradisional masyarakat Ngada merupakan tempat tinggal sekaligus sebagai pusat kegiatan adat istiadat. ABDILLAH M MARZUQI
abdi.zuqi@mediaindonesia.com
S
EKILAS tidak ada beda rumah itu dengan rumah adat lain. Empat tiang kayu penyangga atap berdiri kokoh di muka. Sementara bagian depan rumah terdapat tembok pembatas yang tidak terlalu tinggi sebelum masuk ke bagian emperan rumah. Dari situ memang tidak ada perbedaan mencolok dengan rumah pada umumnya. Hampir seluruh bagian rumah itu terbuat dari kayu. Ketika memperhatikan muka rumah bagian tengah, barulah muncul kekhasan yang menjadikan rumah itu berbeda. Tiga anak tangga kayu membimbing kaki untuk masuk ke dalam rumah. Dinding yang terdapat pada bagian tangga itu penuh dengan hiasan ukir. Pintunya pun tak kalah unik. Daun pintu tidak begitu besar. Kepala dirundukkan untuk bisa melewatinya. Gagang pintu dari kayu berguna untuk mendorong daun pintu ke samping kanan. Sebelah atas pintu tertulis jelas Sao Ngada Ine Sina. Itulah rumah adat masyarakat Ngada yang berada di Anjungan Nusa Tenggara Timur (NTT) Taman Mini Indonesia
Indah (TMII) Jakarta. Rumah adat itu baru diresmikan minggu lalu (10/2). Sebelah kiri terdapat plakat bertuliskan Falsafah Hidup Orang Ngada. Di bawahnya terdapat tulisan 5 M yakni Mese, Mai, Modhe, Mesumoran, dan Merameda. Secara berurutan falsafah itu punya arti sebagai berikut. Pertama, meze olo go mese yang berarti terlebih dahulu menyapa dengan senyum. Kedua, mai papa gani yang berarti mengajak serta dalam persekutuan. Ketiga, modhe pu’u zeta one sai ana woe yakni inisiatif berbuat untuk sesama. Keempat, mesumora pedhu mora sai boka yakni tulus dan ikhlas. Kelima, merameda Mera moe mata taka meda moe ta’i ture yakni selalu dalam kebersamaan. Sebelah kanan juga terdapat plakat dengan judul yang sama bertuliskan Falsafah Hidup Orang Ngada. Perbedaan dengan plakat sebelumnya terletak pada isi. Di bawah judul utama tertulis Dekalog Reba. Berikutnya terdapat 10 pegangan hidup. Pertama, Dewa Zatu Nitu Zale yakni percaya pada Tuhan yang Maha Esa. Kedua, bodha molo ngata go kita ata, yakni menaruh hormat pada kemanusiaan. Ketiga, dhepo da be’o tedu da bepu, yakni meneladani para pendahulu dan kaum cendikia. Keempat, dhuzu puru ne’e nama raka, yakni belajar dan bekerja sampai tuntas. Kelima, dua wi uma nuka wi sa’o, yakni memiliki pekerjaan dan penghidupan yang layak. Keenam, modhe ne’e hoga woe meku ne’e doa delu, yakni berdamai dengan sahabat. Ketujuh, maku ne’e da fai walu, kaqo nee da ana salo, yakni bersimpati kepada kaum miskin dan
telantar. Delapan, go ngata go ngata, go tenge go tenge, yakni hormat kepada milik sesama. Sembilan, kedhu sebu pusi sebu, yakni mengutamakan nilai-nilai luhur. Sepuluh, bugu kungu ne’e uri logo, yakni tekun bekerja dan menikmati keringat sendiri.
Sa’o lobo adalah rumah akhir. Nama itu berhubungan dengan kandungan arti bangunan Sa’o Ngaza yang memuat makna tujuan terakhir atau puncak kehidupan. Sedangkan Sa’o dhoro adalah rumah turunan. Menurut tradisi lokal, nama-nama yang menginformasikan entitas Sa’o Ngada tertata dalam dua kategori, yaitu tata nama kolektif (ngada mogo) dan tata nama partikular (Ngada me’a bhaghi ngia). Tata nama kolektif terbagi dalam tiga kategori, yaitu sa’o pu’u, sa’o lobo, dan sa’o dhoro. Sa’o pu’u adalah rumah awal. Sa’o pu’u
dimaknai pula sebagai rumah asal muasal yang darinya diyakini pula menjadi pangkal entitas Sa’o Ngaza. Rupa ‘Rumah Awal itu juga berbeda dari rupa rumah tradisional yang lain untuk menandakan asal muasal. Salah satu ciri pembeda yang menyolok, adalah di atas bubungan Rumah Awal ditempatkan sebuah patung rumah mungil, yang disebut Ana Ye.
Rumah akhir Sa’o lobo adalah rumah akhir. Nama itu berhubungan dengan kandungan arti bangunan Sa’o Ngaza yang memuat makna tujuan terakhir atau puncak kehidupan. Sedangkan Sa’o dhoro adalah rumah turunan. Nama itu berkaitan dengan kandungan konsep turunan dari sa’o pu’u dan sa’o lobo. Sa’o juga menjadi tempat berlangsungnya kegiatan-kegiatan kultural seperti perayaan inkulturasi reba, kegiatan sosial, dan kegiatan ilmiah. Juga sebagai pusat informasi dan sosialisasi serta pelestarian dan pengembangan nilai-nilai budaya dan kearifan lokal Ngada (para dela, lese dhe peda pawe) kepada generasi muda Ngada diaspora. Menurut Peneliti dan Pakar Budaya Ngada Dr Watu Yohanas Vianey, rumah tradisional masyarakat Ngada merupakan tempat tinggal sekaligus sebagai pusat kegiatan adat istiadat. Rumah itu disebut sa’o adha (rumah adat) atau sa’o ngaza (rumah bernama). Sa’o (rumah) merupakan kata kerabat Austronesia. Kata yang dekat dengan bunyi dan punya kemiripan makna dengan sa’o adalah saung dalam gugus budaya Sunda.
Adat erat kaitannya dengan kegiatan kebudayaan dan praktik-praktik kearifan lokal yang tradisional, normatif, dan sakral. Sedangkan sa’o ngaza adalah ramah tradisional yang memiliki nama. Nama rumah tradisional ini terkait dengan kekayaan makna moralitas, spiritualitas, dan sakralitas. Rumah yang tidak memiliki nama dalam wilayah budaya Ngada disebut baru atau rumah biasa. Rumah itu didirikan di luar perkampungan adat. Lalu apakah rumah adat sa’o ngada ine sina bisa disebut sebagai sa’o adha (rumah adat). Menurutnya sa’o ine sina ini pantas disebut sa’o adha bagi warga diaspora Jakarta. Sebab entitas rumah adat dalam wujud bangunan budaya tersebut memiliki tata nama, tata ruang, dan tata ukiran yang mengandung makna ideal dan kolektif dari para pemangkunya. Bahkan ritual adat pun bisa diselenggarakan di tempat sakral itu. Menurutnya, semua jenis ritual yang mensyaratkan tempat pelaksanaannya di rumah adat dapat dilaksanakan. Seperti Ritual Bere Tere Oka Pale dalam perkawinan adat dan ritual Reba Reti Siwa sebagai perayaan tahun baru adat. “Bangunan Rumah Tradisional Ngada di Taman Mini Indonesia ini memenuhi syarat sebagai tempat ritual yang sesuai dengan semangat zaman,” tegasnya. Menurut Vianey, rumah adat adalah tempat ketika para penghuninya boleh mengalami pelukan kasih sayang, rajutan kasih setia dan buah manis kasih karunia ilahi dalam citraan seorang Ibu (Ine). (M-2)
PUISI
FAJAR KLIWON Epitaf Pada Waktu Di tanggal kelahiran Beberapa daun tanggal dari ranting Lantas diri di tiap catatan silam Nyalakan lilin bukan untukku hari ini Hari serasa makam Nisan berjajar tersurat kisah-kesah Yang ditulisi darah sendiri Kususuri dan kubaca semua Belum ada debu dari rambutku Membuat musim kembali tumpah Lantas buat bumi hijau, terbuka tuk ditulisi puisi Belum ada kata-kata bangkitkan kota runtuh Tuhan siapa mesti bahagia hari ini? Selalu di tanggal kelahiran Kulihat diri pada wajah kolam Samar kini harus apa Setelah jaman makin jauh Makin samar diri mesti kemana Orang tak lagi terasa lalu-lalang Aku sendirian, ingin tiup nyala api
Menuntut puji dan penyerahan diri Lantas matamu rela bertahun-tahun Mengupas rahasia yang tak mungkin terungkap Orang-orang yang meninggalkan sajak Inikah sajak? Di mana kau bisa berpesta Bersma hal yang menurutmu sia-sia Malam anggur, pagi vodka, bergoyang bersama Inikah sajak? Waktu yang tak pernah samar Mengantarmu ke harapan-harapan Atau membuatmu manusia kembali 2018
Di Ruang Tamu -ibu Seperti biasa tengah hari Kau sering ceracau Ingin jelmakan tiap benda di ruang Menjadi pintu, aku dengarkanmu ibu
Aku ingin mengajakmu Melihat bagaimana cinta Melerai badai Mengurai dingin Menafsir hal-hal nihil Jadi sebuah kebanggaan Tapi, semua sudah tak miliki pintu Samar bagaimana rupa cintaku Ruang tak lagi miliki pintu Benarkah semua ilusi? Kuubah semua jadi pintu Orang keluar-masuk Entah ke ruang mana, samar Kita sama diam Kau ingin muda Aku ingin tua Di ruang sama kita buat Semua benda jadi pintu Ah, hari karnaval itu Kita tertawa, nasib masih sama
Aku tak bisa tidur, tuhan Aku tak bisa tidur, Dara 2018
Kerudung antara bintang dan bulan yang membiru. sama-sama kami lihat doa-doa terbang serupa layang lepas dari genggam, lalu kami tak punya apa-apa. malam masih terbang mengitari bangkai-bangkai bocah gamis sementara matahari anjing berebut air dari mulut mereka. hari itu, di sekitar puing panti bocah-bocah cari mukanya sendiri kutanya pada mereka sudahkah kalian temukan mukaku?
2018
Nocturno
rayagung yang limbung adakah satu ledak bom lagi untuk hari yang fitri ini alam masih berpadu, bernyanyi
Lagi, kukelilingi kota Saat malam tak kunjung Menina-bobokan diriku Malam laiknya aku menunggu
tentang taman kota dan langit cemerlang disorot matahari kuning tembaga bunga-bunga mekar pada dada yang sekarat, kesedihan yang sekarat.
Di pertigaan, sunyi seperti Arit digenggam penyamun Yang kuhadapi, yang keliru Sebab aku tak punya apa-apa
hey, orang dewasa apakah hobimu mengacau di negeri sekecil tubuh kami bila begitu bunuh saja aku bunuh nasibmu yang mungkin melekat padaku.
angin berlari kencang dan kita berdiri di ini ladang menatap kapas matang berjatuhan macam hujan yang lembut
Kukatakan padanya Apa arti jiwaku Di mana awan kelabu Lalu-lalang tak bertujuan
sebelum itu, tunjukkan di mana kerudung kami kerudung kami. selembar kain di mana dunia yang hijau menggeraikan rambutnya seperti
aku hampir kamu melihat jiwa kita yang pergi banyak dan sakit.
Kukatakan padanya Malam datang bak pasukan berkuda Menuntut bayang-bayang dari diriku Kujelaskan semuanya padanya
orang-orang tua kami sebelum keranda ingin kupakai kerudung sebelum keranda.
2017
Kukelilingi kota Membayangkan ia ada di sisiku Sekaligus bertanya ia sedang mengatakan apa kali ini Ia sedang bersama siapa di jam ini Ia sedang di negara krisiskah seperti negeriku Ia sedang diburu penyamunkah sepertiku Apakah ia sedang membayangkan aku macam aku detik ini
Di dada 2018
Pohon Kapas di Taman Kota
Inikah Sajak? Inikah sajak? Di mana kau menempati rumah Bersama sanak keluarga Ketika bulan dan bintang-bintang berkilauan Di wajah kolam yang bergelombang
Inikah ruang ke masa lalu Cinta lagi, tak ada hal lain Ingin nikmati tahun-tahun Milik waktu yang kita runtuhkan Lalu kita bangun kembali: Sebuah bukit Rumah kayu di puncak Rak kayu dengan potret kita Anak-anak dan miniatur binatang
Di hadapan penyamun yang menggenggam sunyi Kukatakan bunuhlah diriku ya penyamun Sebab duniaku telah samar seperti malam ini Entah ia atau dunia yang telah jauh dariku
2017
Fajar Kliwon ,lahir di Bandung 30 Desember 1998. Bergiat di ASAS UPI. Aktif sebagai mahasiswa sastra di UPI. Beberapa karya dimuat dalam antologi bersama, di antaranya Koda Untuk Chet Baker (Literat, 2016) Cara Mencari Teman (SPK 2017). Menulis puisi, cerpen, dan esai. Kediaman terkini di Sekber Institute.
Redaksi menerima kiriman puisi orisinal dan belum pernah diterbitkan media massa lain. Kirim ke: puisi@mediaindonesia.com
10
MINGGU, 25 FEBRUARI 2018
CERPEN
Surga di Kolong Ranjang ABDULLAH SALIM DALIMUNTHE cerpenmi@mediaindonesia.com
L
AGI-LAGI, saya menemukan Alessa merebah di kolong ranjang di kamarnya. Sudah tiga kali saya temukan ia di sana. Tertidur pulas di lantai keramik berwarna gradasi abu-abu muda. Dengan posisi menyamping, dan telapak tangan yang menyelip di antara lantai dan pipinya, Alessa tertidur sambil tersenyum. Ingin saya membelai dan mengecup keningnya, atau bahkan memeluk tubuhnya, tetapi saya tahan. Saya khawatir, jika itu saya lakukan, saya hanya akan mengganggu tidurnya. Atau malah membangunkannya. Saya tidak mau itu terjadi. Oleh sebab itu, saya merebahkan diri dan mengawasi Alessa hanya dari pinggir kolong. Sambil mereka-reka apa yang sedang dimimpikan oleh keponakan saya tersebut. Barangkali, Alessa sedang memimpikan sebuah istana yang terbuat dari cokelat, yang di dalamnya terdapat kolam besar yang berisikan madu. Atau, mungkin juga, saat ini Alessa sedang memimpikan sepasang boneka kelinci raksasa yang jarijemarinya dapat diemut bagaikan permen. Sebagaimana yang pernah ia ceritakan kepada saya dua hari yang lalu–ketika saya baru saja tiba di rumah ini, setelah kakak saya (mama Alessa) meminta saya untuk datang menemani Alessa selama beberapa hari ke depan. ”Om, apakah di surga ada boneka kelinci raksasa?” Pertanyaannya itu membuat saya tersenyum. Ia menggandeng saya ke kamarnya. ”Tentu saja, Alessa. Di sana, apa pun yang menyenangkan hati kamu, pasti ada.” ”Meskipun boneka kelinci raksasa itu berbeda?” ”Ya, meskipun boneka kelinci raksasa itu berbeda. Asalkan hati kamu merasa gembira, boneka yang bagaimanapun bedanya, di sana pasti ada.” Dengan senyum kanak-kanaknya yang khas, Alessa memandangi saya cukup lama, kemudian mulai bercerita. Ia mengatakan kepada saya, bahwasanya kemarin siang, setibanya di rumah usai pulang sekolah, ia terburu-buru masuk ke dalam kamar dan tanpa
sengaja menjatuhkan botol minumnya. Dan, ketika hendak mengambil botol minumnya tersebut, ia melihat kerlip bintik-bintik cahaya yang beterbangan memenuhi kolong ranjang. Ia terkejut--sekaligus penasaran. ”Seperti kunang-kunang?” tanya saya. Alessa lekas mengiyakan, ”Iya, maksudku itu, Om, seperti kunang-kunang.” Alessa kembali meneruskan ceritanya. Ia bilang, dirinya mengamati kerlip bintik-bintik cahaya itu terlebih dahulu--dalam beberapa menit--sebelum akhirnya memutuskan untuk masuk ke dalam kolong. Dan, ketika dirinya telah berada di tengah-tengah kerumunan kerlip
bintik-bintik cahaya--yang entah apa--itu, ia merasakan seperti ada sesuatu yang mengisap tubuhnya kuat-kuat. Hingga ia tersedot dan terlempar jauh ke suatu tempat yang belum pernah ia kunjungi sebelumnya. ”Dan, tempat itu benar-benar indah, Om!” Ia tampak begitu ceria, saat mengatakan, di tempat itu ia melihat sebuah danau yang tidak terlalu luas, tetapi di tepiannya berderet perahu-perahu karet yang berwarna-warni. Dan, di dekat perahu-perahu karet yang berwarna-warni itu pulalah ia bertemu dengan sepasang boneka kelinci raksasa yang berdiri tegak menghadap ke arah danau. Sepasang boneka kelinci raksasa itu kemudian mengulurkan kedua kelingking mereka masing-masing ke dekat mulut Alessa. Sehingga aroma khas permen mentol yang menguar dari jari-jemari sepasang boneka kelinci raksasa itu tercium olehnya. Alessa pun mengulum satu per satu jari-jemari boneka-boneka kelinci raksasa tersebut. Selepas menikmati jari-jemari sepasang boneka kelinci raksasa tersebut, Alessa dihampiri oleh seekor merpati yang berukuran besar. Tinggi badan merpati itu
PIGURA
Si Sri ONO SARWONO
sarwono@mediaindonesia.com
M
ENTERI Keuangan Sri Mulyani Indrawati baru-baru ini dinobatkan sebagai Menteri Terbaik Dunia dalam acara World Government Summit di Dubai, Uni Emirat Arab. Proses seleksi untuk menentukan predikat tersebut dilakukan lembaga independen dan kredibel Ernst & Young. Namun, seperti biasanya, ada beberapa gelintir elite dan sebagian masyarakat di negeri ini yang bersikap nyinyir, mempertanyakan logika diberikannya predikat bergengsi tersebut. Menurut mereka, tidak ada prestasi gemilang yang mendasarinya. Watak ‘kritis’ memang hak setiap orang. Namun, kecerdasan bermuatan kesinisan macam itu sungguh menggelikan. Ibarat penyakit, itu seperti panu, tidak mengancam jiwa, tetapi mengusikkan karena sangat gatal. Dalam cerita wayang, perempuan yang pernah ‘dinyinyiri’ terkait dengan kredibilitasnya atas jabatan yang diemban ialah Srikandi. Sejumlah kalangan di Amarta meremehkan putri dari Negara Pancala tersebut ketika dinobatkan sebagai senapati.
Pandawa ketar-ketir Alkisah, Pandawa dilanda kegalauan atas situasi mendung di medan laga perang Bharatayuda yang telah berlangsung sembilan hari. Bayang-bayang berakhirnya sejarah Pandawa menghantui mereka. Gara-gara pasukan Kurawa bersama para sekutunya yang dipimpin senapati Resi Bhisma dengan leluasa mengharu-biru pasukan Amarta di Kurusetra. Sejak perang antarketurunan Abiyasa pecah, Bhisma langsung menjadi senapati Astina atas kehendaknya pribadi. Sikapnya itu dilandasi rasa nasionalismenya. Hal ini bisa dimengerti karena Bhisma, yang nama kecilnya Dewabrata, merupakan pewaris sejati Astina. Ia putra tunggal pemilik takhta Astina Prabu Sentanu dengan Dewi Gangga. Namun, Dewabrata legawa tidak menjadi raja demi ayahanda yang kepincut Durgandini. Ibu tirinya itu hanya bersedia dipersunting bila anak keturunannya dengan Sentanu yang mesti menjadi raja Astina. Untuk meyakinkan Durgandini tentang kerelaannya tidak mewarisi takhta ayahnya, Dewabrata bersumpah wadat. Oleh karena
setinggi rumah dua lantai, hampir menyamai tinggi boneka-boneka kelinci raksasa tersebut. Merpati itu merebah. Lalu merentangkan sebelah sayapnya, ”Naiklah ke punggungku, gadis kecil.” Dengan hati-hati, ia merangkak naik ke punggung merpati yang berwarna putih itu. Kemudian memegangi bulu-bulu yang tumbuh di leher merpati itu erat-erat. Merpati itu membawanya terbang menuju ke sebuah bukit yang sangat tinggi. Dan, di puncak bukit itu, Alessa melihat papanya sedang asyik memetik apel. ”Papa? Papa kamu?” ”Iya, Om, papa kandung aku!” Saya terkejut mendengarnya. Bagaimana Alessa bisa yakin kalau orang yang dilihatnya di puncak
itulah Dewabrata mendapat nama Bhisma, yang berarti sumpah yang luar biasa. Di bawah kepemimpinan Bhisma, pasukan Astina (Kurawa) menggilas ribuan prajurit serta para senapati pilihan Amarta. Di antaranya panglima perang yang gugur membela Pandawa adalah tiga kesatria dari Negara Wiratha, yakni Seta, Utara, dan Wratsangka. Situasi itulah yang membuat Pandawa ketar-ketir. Di sisi lain, Pandawa (Yudhistira, Werkudara, Arjuna, Nakula dan Sadewa) memang enggan berperang berhadapan dengan Bhisma karena ia pepundennya sendiri. Inilah dilema yang sangat berat bagi mereka. Kresna, botoh Pandawa, pun nyaris kehilangan akal.
bukit itu adalah papa kandungnya? Padahal, saya tahu, sekali pun Alessa belum pernah melihat wajah papanya sejak ia berumur dua tahun. Karena mamanya tidak membiarkan hal itu terjadi. Saya ingat, enam tahun silam, dua minggu setelah kepergian papanya dari rumah yang entah ke mana, mamanya mengumpulkan semua foto yang ada di rumah lalu membakarnya. ”Pernikahan dengan laki-laki itu adalah sebuah kesalahan,” kata mama Alessa meradang, ”dia lakilaki pecundang.” Dia bukan pecundang, pikir saya. Dia, laki-laki itu (papa Alessa), hanyalah seorang laki-laki yang kurang beruntung. Laki-laki itu bernasib jelek setelah menikahi kakak saya. Dia di-PHK oleh perusahaan tempatnya bekerja, tepat enam bulan sesudah menikah. Dan, nasibnya kian kurang beruntung setelah tidak berhasil memperoleh pekerjaan yang baru. Lamaran-lamaran
Tidak ada satu pun kekuatan Pandawa yang bisa menghentikan Bhisma. Sabda dewa jauh hari tersurat, Bhisma tidak akan mati jika tidak dari keinginannya sendiri. Namun, berbekal ‘info’ rahasia yang tertulis dalam Kitab Jitabsara yang ia pegang, Kresna lalu menyarankan Yudhistira mengangkat Srikandi sebagai panglima perang. Keluarga Pandawa terpana mendengarnya. Prajurit Amarta dan para sekutu Pandawa pun mencibirnya. Mereka bertanya-tanya, logika apa yang melandasi Kresna mengirim Srikandi ke Kurusetra menghadapi Bhisma. Srikandi masih ‘bau kencur’, sedangkan Bhisma sudah paripurna segalagalanya. Namun, Kresna, meyakinkan adik-adiknya. Menurutnya, tiada prajurit yang mampu mengalahkan Bhsima kecuali Srikandi. Semula, Srikandi ragu, tetapi kepercayaan dirinya muncul setelah diwejang Kresna.
Amba memanggil-manggil Di antara pasukan Amarta, Srikandi adalah prajurit perempuan yang paling mahir dalam olah senjata panah. Ia ahli menjemparing atas bimbingan Arjuna sejak masih berpacaran. Konon kehebatannya memanah hanya bisa ditandingi Larasati, istri lain Arjuna. Ketika Srikandi maju ke palagan, Kurawa pun mencemooh. Pandawa dinilai sudah sesat dan gila memerintahkan Srikandi melangkah ke medan peperangan
pekerjaannya selalu ditolak, entah mengapa. Barangkali, perusahaanperusahaan itu tidak menaruh minat kepada orang-orang yang terkena PHK. Atau, mungkin juga, usianya yang tidak lagi mampu bersaing dengan pelamarpelamar yang jauh lebih muda. Atau memang, belum rezekinya saja. Ya, apa pun itu, menurut saya, papanya Alessa hanyalah seorang laki-laki yang kurang beruntung dan menikahi seorang perempuan yang kurang bersabar. Padahal, laki-laki itu laki-laki yang baik. Dia bahkan rela bekerja serabutan menjadi juru parkir liar demi anak dan istrinya. Dan, dia juga rela menerima hardikanhardikan istrinya setiap hari. Sampai pada suatu hari, dia menghilang, dan tak pernah kembali. ”Merpati itu yang memberi tahu, bahwa orang yang ada di puncak bukit itu adalah papaku.” Betapa senangnya Alessa mengatakan hal itu. Saya bisa merasakan kebahagiaan yang berbalut kerinduan dalam getar suaranya. ”Ternyata papaku itu orangnya ganteng, ya, Om.” Saya memalingkan muka. Saya tidak mau Alessa melihat kedua mata saya berkaca-kaca. ”Iya, sekarang kamu tahu, kan, cantiknya kamu itu nurun dari siapa?” Ia tidak menjawab. Tapi, saya yakin, Alessa sedang tersenyumsenyum sendiri. ”Kasihan kamu, Alessa,” gumam saya pelan. Ingin rasanya saya memeluk Alessa dan cepat-cepat membawanya pergi dari sini. Betapa sepinya Alessa di rumah ini. Setiap hari, ia hanya berteman dengan boneka-boneka yang ada di kamarnya. Dan seorang pembantu yang terlalu sibuk dengan pekerjaan-pekerjaannya, sedangkan mamanya, sungguh, ia tidak pernah peduli. Bagi mama Alessa, tanggung jawabnya hanyalah: menyekolahkan Alessa, memberinya pakaian dan makanan agar Alessa tetap hidup. Cuma itu. Dan itu pun sudah lebih daripada cukup buat seorang anak yang terlahir dari sebuah kesalahan. ”Bagaimana dengan perhatian dan kasih sayang yang dia butuhkan?” protes saya kala itu. ”Untuk hal-hal demikian, Kakak percayakan sama kamu,” jawabnya ringan. Dan, ketidakpedulian mamanya itu kian menjadi-jadi setelah menikah lagi, setahun kemarin. Mamanya cuma sibuk mengurusi dan memberi perhatian kepada suami barunya saja. Sedangkan Alessa? Entahlah. Mungkin, baginya, Alessa hanyalah setitik debu di kehidupannya. Ah, seandainya saja kedua orangtua saya (kakek dan nenek Alessa) masih hidup. Tiba-tiba, ponsel di saku celana saya bergetar. Sebuah
pesan pendek dari kakak saya yang memberitahukan bahwa ia dan suaminya akan pulang esok pagi. Saya melihat jam yang tertera di layar ponsel: 19:09 PM. Ternyata, sudah hampir dua jam saya mengawasi Alessa dari pinggir kolong. Saya harus segera membangunkan Alessa untuk mengajaknya makan malam. Saya tidak mau ia masuk angin lalu sakit. Perlahan saya mendekati Alessa. ”Alessa, ayo bangun, kita makan dulu,” bisik saya ke telinganya. Ia tidak merespons. Alessa masih terlihat pulas dengan senyumnya yang tampak begitu polos. Saya mencoba sekali lagi, ”Alessa, ayo kita makan dulu, nanti setelah makan malam, kamu boleh tidur lagi,” bisik saya dengan suara yang agak lebih tinggi. Alessa tetap tidak menjawab. ”Alessa, bangun,” saya mengguncangkan badannya. Tapi, Alessa tetap tidak bereaksi. Saya menyentuh pipinya, kemudian memegangi tangannya. Dan, yang saya rasakan saat ini, pipi dan tangan Alessa terasa sangat dingin. Lalu saya mendekapnya. ”Alessa, ayo bangun, sayang....” Kemudian saya lepaskan dekapan saya dan berbaring di sampingnya. Saya kembali teringat, siang tadi, Alessa berkata: ”Om, di tempat yang indah itu, aku melihat sebuah istana yang sangat megah. Dan, di situ, aku melihat banyak bidadari cantik yang berdiri di dekat Papa. Aku juga melihat Kakek, Nenek, dan Om ada di sana. Tapi..., kenapa aku tidak melihat Mama ada di sana, ya?” Tidak lama kemudian, tiba-tiba, saya melihat kerlip bintik-bintik cahaya bermunculan satu demi satu. Mereka mulai menerangi dan memenuhi kolong ranjang. Kerlip kuning keemasan yang tampak cantik. Membuat saya terlena dan hanyut. Perasaan saya begitu damai. Tenang. Sejuk. Dan, ada rasa bahagia yang merangkul batin saya. Belum pernah saya merasakan kegembiraan seperti sekarang ini. Memaksa saya untuk selalu tersenyum. Hingga, mendadak saya merasakan ada sesuatu yang menarik diri saya dan mengempaskan saya ke suatu tempat. Dan, tempat itu terlihat sangat-sangat indah. ”Alessa?” *****
menghadapi pasukan Astina yang dikomandani Bhisma. Pandawa dianggap sama saja menyorongkan nyawa Srikandi tanpa arti. Namun, skeptisme itu pelanpelan hilang ketika Srikandi lincah mengimbangi Bhisma dalam adu memanah. Tidak lama kemudian, entah apa yang sedang terjadi, tiba-tiba lambat laun Bhisma seperti kehilangan gairah sehingga berulang kali ia terlena dan terpanah. Ternyata, sejak Srikandi berada di depannya, Bhisma merasa sudah saatnya memenuhi janjinya kepada almarhumah Dewi Amba. Jauh sebelum pecah perang Bharatayuda, Amba tanpa sengaja tewas di tangan Bhisma dalam skandal cinta yang terhambat. Amba adalah putri Prabu Darmahumbara, Raja Negara Giyantipura dengan permaisuri Dewi Swargandini. Ia jatuh cinta kepada Bhisma dan ingin dipersunting. Namun, Bhisma menolak karena telah bersumpah wadat. Karena Amba terus mengejar, Bhisma berusaha menakut-nakuti agar meninggalkannya dengan panah. Namun, di luar kuasanya, anak panah itu lepas dari busurnya dan menembus dada Amba hingga meninggal. Sesaat kemudian terdengar suara Amba yang tidak akan masuk surga kalau tidak bersama-sama Bhisma. Mendengar suara gaib itu, Bhisma, yang sejatinya juga punya hati dengan Amba, menyanggupi permintaan itu. Ia meminta Amba menunggu hingga pada waktunya datang.
Pada hari ke-10 Bharatayuda itulah, Bhisma melihat sukma Amba menyatu dalam diri Srikandi dan tampak memanggil-manggil dirinya. Inilah saat yang ia tunggu dan waktunya bersama Amba bergandengan tangan menuju ke alam keabadian.
Abdullah Salim Dalimunthe. Kelahiran Medan, Sumut, November 1982. Alumnus Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran. Kini ia tinggal di Bandung, Jawa Barat.
Redaksi menerima kiriman naskah cerpen, ketik sebanyak 9.000 karakter, karya orisinal dan belum pernah diterbitkan di media massa lain. Kirim e-mail ke cerpenmi@mediaindonesia.com @Cerpen_MI
Mengguncang dunia Pasukan kedua belah pihak tertegun melihat Bhisma tampak seperti pasrah melawan Srikandi. Lalu apa yang terjadi? Ia menjadi sasaran hujan panah yang dilepas Srikandi hingga akhirnya rebah berlumur darah. Detik itu juga perang Bharatayuda berhenti. Pandawa dan Kurawa samasama menghambur meratapi Bhisma. Kurawa memberikan alas dari emas permadani tapi Bhisma menolak. Ia malah minta Pandawa membuatkan tempat tidurnya dari susunan anak panah. Bhisma berkata jangan ada yang menangisi karena ini semua atas kehendaknya. Sudah datang waktunya untuk meninggalkan dunia fana. Gugurnya Bhisma di tangan Srikandi ini mengguncang dunia. Nyaris tidak ada yang percaya. Pandawa pun tidak mengerti Srikandi mampu merobohkan Bhisma. Prestasi inilah yang menjadikan Srikandi tersohor di dunia. Kisah ini sulit dipercaya tapi nyata. Dalam konteks Sri Mulyani Indrawati, terpilihnya ia sebagai menteri terbaik dunia sama halnya ia mengungguli orang-orang hebat (menteri) di seluruh dunia yang berkaliber ‘Bhisma’. (M-4)
TIFA
MINGGU, 25 FEBRUARI 2018
Kolaborasi Seni Rupa dan Sastra ABDILAH M MARZUQI
abdi.zuqi@mediaindonesia.com
P
EREMPUAN memang menjadi figur penting dan sentral dalam apapun dan kapanpun. Perannya menjadi daya hidup dari kehidupan manusia. Ia adalah penjamin dari keberlangsungan setiap pewaris peradaban. Namun tak jarang pula, perannya hanya dipandang sebagai penghibur dan pelengkap semata. Itulah yang menjadikan
menarik ketika mengamati karya Dian Anggraini. Kebanyakan karyanya yang dipajang menampilkan figur perempuan dengan latar relief Candi Borobudur. Uniknya, hampir semua figur wanita diposisikan membelakangi dan tidak menampakkan muka. Hanya punggung yang bisa ditangkap pandang. Sedangkan wajahnya bersembunyi di balik rambut. Jika mereka menghadap depan, muka pun tertutup topeng. Bisa jadi mereka
sengaja memakai topeng atau ditopengkan. Menopengkan diri atau ditopengkan, dua jalinan makna itulah yang menjadi kunci untuk memahami konsep pameran Dyan Anggraini dan Landung Simatupang yang bertajuk Perempuan (di) Borobudur. Helatan itu berlangsung di Gedung A Galeri Nasional Indonesia pada 21 Februari sampai 5 Maret 2018. Pameran ini dikuratori oleh Suwarno Wisetrotomo.
Konsep itu tersaji dalam sekitar 40 karya dua dan tiga dimensi yang memadukan seni rupa serta sastra. Itu adalah kolaborasi unik yang menyajikan kesatua antara seorang perupa dan seorang sastrawan dalam satu kesatuan konsep yang utuh. D y a n A n g g ra i n i m e n g gubah karya-karya seni rupa lalu direspon oleh penyair Landung Simatupang, menjadi karya-karya puisi. Kolaborasi itu tidak sekedar menyamakan yang berbeda ataupun
ANTARA/DODO KARUNDENG
PAMERAN SENI RUPA DAN SASTRA: Perupa Dyan Anggraini berdiri di samping patung karyanya berjudul Yang Terbungkam, pada pamerannya yang berkolaborasi dengan penyair Landung Simatupang, bertajuk Perempuan (di) Borobudur, di Galeri Nasional, Jakarta, Rabu (21/2). Dyan Angraini dan Landung Simatupang asal Jogjakarta, akan berpameran hingga 5 Maret 2018 di galeri tersebut.
11
Seniman Dyan Anggraini menggubah karya-karya seni rupa lalu direspon oleh penyair Landung Simatupang menjadi karya-karya puisi.
menyatukan perbedaan. Lebih dari itu, kolaborasi menyimpan kesepakatan untuk menyampaikan sebuah pesan ataupun simbol tertentu.
Sarat pesan moral Karya-karya pada pameran ini menjadi bentuk tanggapan dalam konteks masa kini terhadap relief-relief di candi Borobudur dengan pesan moralnya, dan kehadiran serta peran figur perempuan di dalamnya. Meskipun pesan-pesan itu merupakan bagian sangat penting dari warisan takbenda (intangible) Borobudur, namun relatif belum banyak karya seni rupa di Indonesia yang diciptakan terkait dengannya. “Kolaborasi ini menarik, karena dua orang seniman yang berbeda disiplin kreatif bekerja sama, saling mengisi dan melengkapi. Sebuah topik penting dan sensitif, yakni perkara peran perempuan di tengah industri pariwisata yang berorientasi pada jumlah dan lama kunjungan. Orientasi itu sangat mungkin berpotensi mengabaikan aspek nilai-nilai budaya intangible (tak benda). Kompleksitas persoalan itulah yang menjadi lahan ide kedua seniman ini,” terang Suwarno dalam kuratorial. Menurut Landung ada banyak relief tentang perempuan di Borobudur yang terbagi dalam panel-panel relief dengan narasi bermacammacam. Ia mencontohkan figur perempuan pada bagian panel Lalitavistara yang meriwayatkan kelahiran Buddha, dari kelahiran Sidharta Gautama sampai dia berkhotbah yang pertama kalinya. “Di situ ada peran perempuan macam-macam juga, ada Dewi Maya sebagai ibunya tapi
ada juga perempuan perempuan penghibur yang dicoba untuk ditawarkan kepada Sidharta agar dia menghentikan niatnya untuk menjadi seorang biku atau pertapa,” lanjut Landung. Kemudian ada juga relief tentang Manohara yang bercerita tentang seorang putri dari dunia atas, dunia dewadewi. Manohara turun dari dunia atau ke dunia manusia. Di dunia bawah justru ia mendapatkan kesengsaraan perlakuan yang sangat tidak baik di dunia manusia. Manohara lalu terbang kembali ke dunia atas sembari tetap setia menunggu suaminya yang manusia menyusul. Pada akhirnya mereka bisa bertemu lagi lalu kembali ke bumi untuk menyelenggarakan pemerintahan di suatu negeri yakni Pancala. “Jadi memang ada beberapa jalur tentang perempuan yang tergambar dalam relief-relief itu. Karena ada juga reliefrelief yang tidak ada dalam rangkaian cerita yaitu relief Dewi Tara,” sambung lelaki pemilik buku puisi Tonggak 4 kelahiran Yogyakarta itu. Ternyata Dewi Tara dalam mitologi Budisme adalah anak seorang raja. Putri raja itu tertarik untuk ingin mengikuti sang Budha dengan menjadi petapa, menjadi orang yang ingin melepaskan makhlukmakhluk lain dari samsara atau kesengsaraan. Dewi Tara lalu disuruh memohon agar dalam kelahiran kembali (reinkarnasi) lahir sebagai laki-laki agar kebudhaan-mu sempurna. Dewi Tara menjawab sampai kapanpun akan tetap minta lahir sebagai perempuan. Kalaupun ia bisa ke Nirwana juga sebagai perempuan. Itu ternyata di afirmasi oleh
Budha. Justru ia dibimbing oleh Budha. “Itu yang kami respon, tapi lalu sambil melihat bahwa perempuan dimanapun masih terkendala haknya, suaranya juga kurang didengar,” tegas Landung.
Kerajinan gerabah Alasan lain yang menjadikan tema itu menarik adalah sebuah dusun bernama Klipoh. Sentra kerajinan gerabah tak jauh dari Candi Borobudur. Dari situs tujuan wisata begitu riuh meriah ternyata dusun itu punya pemandangan sebaliknya, sebuah dusun sepi yang cukup kumuh. Ada cerita di desa itulah dulu para perempuan memasak untuk para pekerja yang membangun Borobudur. Para perempuan Klipoh menjadi tulang punggung keluarga dengan gerabah yang boleh jadi penghasilan nya tak seberapa. Klipoh seolah menjadi antitesis dari keberadaan nama Borobudur yang megah dalam dunia pariwisata dan pesan moral yang begitu dalam pada setiap bagiannya. “Padahal kalau orang membaca relief di Borobudur banyak sekali pesan moral yang justru bertentangan dengan dunia sekitarnya yang sangat materialistik. Itu yang kami respon,” lanjut sastrawan sekaligus aktor yang pernah dinominasikan sebagai Aktor Pendukung Pria Terbaik pada Festival Film Indonesia 2011. “Pesan moral seperti itu, kesalehan sosial yang tercermin dalam relief-relief. Sementara Borobudur-nya dijual, sementara pesan-pesannya ditinggalkan. Jadi kami ingin pesan relief itu dibaca,” pungkasnya. (M-2)
Pesan Mendalam di Balik Guyonan PENTAS ini bukan sekadar wadah untuk mengadu seni peran. Bukan pula sekadar ajang nampang dan pamer. Sebaliknya ada pesan kuat yang hendak disampaikan. Kali ini panggung adalah penyeru. Panggung sebagai medium untuk kembali bersuara dan berpesan untuk para anak bangsa. Panggung dipakai untuk mengingatkan tentang semangat dan perjuangan para leluhur untuk mandiri berdaulat dalam segala bidang. Itulah semangat yang diusung dalam pagelaran ketoprak guyonan bertajuk Geger Batavia yang dihelat Perhimpunan Organisasi Alumni PTN Indonesia (Himpuni). Helatan ini diadakan di Teater Kecil Taman Ismail Marzuki Jakarta pada 23 Februari 2018. Memang selama pergelaran berlangsung, guyonan tidak pernah sepi dari panggung. Guyonan itu ternyata disambut hangat oleh para penon-
ton. Meski pentas guyonan, pesan pada pentas ini sama sekali bukan guyonan. Pesan tentang pelestarian budaya sangat kental dalam pentas ini. “Ini bukti nyata dari Himpuni dalam melestarikan budaya Indonesia,” terang Ketua Panitia Soelasno Lasmono yang juga berperan sebagai Pangeran Dipati Mandurareja. Pentas itu diawali dengan adegan pasowanan atau pertemuan Sultan Agung untuk membicirakan keadaan Mataram dan membahas penutupan semua pelabuhan Mataram di pesisir utara Jawa untuk membatasi ruang gerak VOC. Raja Mataram Sultan Agung Hanyakra Kusuma berhasil memperluas wilayahnya dari Blambangan sampai Parahyangan. Hanya Banten dan Batavia yang tidak dikuasai. Ia melihat sepak terjang bangsa asing yang berke-
Pendiri: Drs. H. Teuku Yousli Syah MSi (Alm) Direktur Utama: Lestari Moerdijat Direktur Pemberitaan/Penanggung Jawab: Usman Kansong Deputi Direktur Pemberitaan: Gaudensius Suhardi Direktur Pengembangan Bisnis: Shanty Nurpatria Direktur Keuangan dan Administrasi: Firdaus Dayat Dewan Redaksi Media Group: Abdul Kohar, Bambang Eka Wijaya, Djadjat Sudradjat, Don Bosco Selamun, Elman Saragih, Gaudensius Suhardi, Iskandar Zulkarnain, Kania Sutisnsawinata, Lestari Moerdijat, Muhammad Mirdal Akib, Rahni Lowhur Schad, Saur Hutabarat (Ketua), Suryopratomo, Usman Kansong Redaktur Senior: Djadjat Sudradjat, Elman Saragih Kepala Divisi Pemberitaan: Teguh Nirwahyudi Kepala Divisi Content Enrichment: Ade Alawi Kepala Divisi Artistik & Foto: Hariyanto Asisten Kepala Divisi Pemberitaan: Ahmad Punto, Haryo Prasetyo, Jaka Budisantosa, Mochamad Anwar Surahman, Ono Sarwono, Rosmery C. Sihombing, Sabam Sinaga, Victor JP Nababan Kepala Sekretariat Redaksi: Sadyo Kristiarto Redaktur: Adiyanto, Agus Mulyawan, Agus Triwibowo, Agus Wahyu Kristianto, Anton Kustedja, Aries Wijaksena, Basuki Eka P, Bintang Krisanti, Cri Qanon Ria Dewi, Eko Rahmawanto, Eko Suprihatno, Henri Salomo, Heryadi, Ida Farida, Iis Zatnika, Irana Shalindra, M. Soleh, Mathias S. Brahmana, Mirza Andreas, Patna Budi Utami, Raja Suhud V.H.M, Soelistijono, Sitria Hamid, Widhoroso, Windy Dyah Indriantari
lompok dengan sebutan VOC dirasa sangat merugikan dan membahayakan Mataram. VOC mempunyai prajurit di Batavia agar bisa monopoli perdagangan dan menguras hasil bumi. Untuk mencegah meluasnya pengaruh VOC di tanah Jawa, Raja Mataram menutup pelabuhan dan hendak mengusir VOC. Sultan Agung memanggil kedua Dipati Parahyangan untuk diperintahkan membantu pasukan Mataram menyerang VOC. Saat penyerangan, Pasukan Ukur di Marunda tidak bertemu dengan Pasukan Mataram. Mereka mengira Pasukan Mataram telah menuju Batavia, maka Dipati Ukur dan pasukannya berangkat menyerang Batavia. Namun ternyata Pasukan Mataram belum ada sehingga Pasukan Ukur mengalami kekalahan. Sebaliknya, Pasukan Mataram yang tidak menemukan
Staf Redaksi: Abdillah M. Marzuqi, Adam Dwi Putra, Adhi M Daryono, Agung Wibowo, Ahmad Maulana, Akhmad Mustain, Anata Syah Fitri, Andhika Prasetyo, Asni Harismi, Astri Novaria, Budi Ernanto, Cahya Mulyana, Christian Dior Simbolon, Denny Parsaulian Sinaga, Deri Dahuri, Dero Iqbal Mahendra, Dhika Kusuma Winata, Dwi Tupani Gunarwati, Emir Chairullah, Eni Kartinah, Fathia Nurul Haq, Fetry Wuryasti, Gabriela Jessica Restiana Sihite, Gana Buana, Ghani Nurcahyadi, Golda Eksa, Haufan H. Salengke, Hillarius U. Gani, Irene Harty, Irvan Sihombing, Iwan Kurniawan, Jonggi Pangihutan M, Mohamad Irfan, Muhamad Fauzi, Nur Aivanni Fatimah, Nurtjahyadi, Panca Syurkani, Permana Pandega Jaya, Puput Mutiara, Putri Anisa Yulianti, Ramdani, Retno Hemawati, Richaldo Yoelianus Hariandja, Rommy Pujianto, Rudy Polycarpus, Satria Sakti Utama, Selamat Saragih, Sidik Pramono, Siswantini Suryandari, Siti Retno Wulandari, Sugeng Sumariyadi, Sulaiman Basri, Sumaryanto, Susanto, Syarief Oebaidillah, Tesa Oktiana Surbakti, Thalatie Yani, Thomas Harming Suwarta, Usman Iskandar, Wisnu AS, Zubaedah Hanum Biro Redaksi: Dede Susianti (Bogor); Eriez M. Rizal (Bandung); Kisar Rajagukguk (Depok); Firman Saragih (Karawang); Sumantri Handoyo (Tangerang); Yusuf Riaman (NTB); Baharman (Palembang); Haryanto (Semarang); Widjajadi (Solo); Faishol Taselan (Surabaya) DIVISI TABLOID, MAJALAH, DAN BUKU (PUBLISHING) Kepala Divisi: Budiana Indrastuti Asisten Kepala Divisi: Tjahyo Utomo Redaktur: Sri Purwandhari CONTENT ENRICHMENT Periset: Heru Prasetyo (Redaktur), Desi Yasmini S, Gurit Adi Suryo
Pasukan Ukur di Marunda mengira Ukur dan Sumedang berkhianat. Mataram menyerang Batavia hingga banyak korban. Mataram pun mundur. Inilah inti pesan yang ingin disampaikan. Meskipun kalah, nyatanya mereka telah berjuang dan berusaha untuk kemandirian dan kedaulatan. “Walau kalah, kita tetap berjuang. Itulah pesan yang ingin kami sampaikan kepada masyarakat bahwa jangan pernah berhenti untuk berjuang mandiri,” tegas Soelasno. Semangat itulah yang ingin disampaikan melalui pentas itu. Kalah ataupun persoalan menjadi sebuah persoalan lain. Namun, yang hendak di garisbawahi bahwa perjuangan bersifat wajib. Usaha untuk mencapai kemandirian dan kedaulatan ialah keniscayaan bagi setiap jiwa yang mendambakan martabat. (Abdillah M Marzuqi/M-2)
MI/ABDILLAH M MARZUQI
GEGER BATAVIA: Soelasno Lasmono sebagai Pangeran Dipati Mandurareja tengah berakting dalam pagelaran ketoprak guyonan bertajuk Geger Batavia di Teater Kecil Taman Ismail Marzuki Jakarta pada 23 Februari 2018.
Bahasa: Dony Tjiptonugroho (Redaktur), Adang Iskandar, Henry Bachtiar, Meirisa Isnaeni, Ridha Kusuma Perdana, Riko Alfonso, Suprianto ARTISTIK Asisten Kepala Divisi: Rio Okto Waas Redaktur: Annette Natalia, Budi Setyo Widodo, Donatus Ola Pereda, Gatot Purnomo, Gugun Permana, Marjuki, Ruddy Pata Areadi Staf Artistik: Ami Luhur, Ananto Prabowo, Aria Mada, Bayu Wicaksono, Briyan Bodo Hendro, Catherine Siahaan, Dedy, Dharma Soleh, Duta Amarta, Fauzi Zulkarnaen, Haris Imron Armani, Haryadi, Marionsandez G, Muhamad Nasir, Muhamad Yunus, Nana Sutisna, Nehemia Nosevy Kristanto, Novi Hernando, Novin Herdian, Nurkania Ismono, Nurul Arohmat, Pamungkas Bayu Aji, Reza Fitarza Z, Riri Puspa Destianty, Rugadi Tjahjono, Seno Aditya, Swielida Angraita, Tutik Sunarsih Olah Foto: Andi Nursandi, Sutarman PENGEMBANGAN BISNIS Kepala Divisi Marketing Communication: Fitriana Saiful Bachri Kepala Divisi Iklan: Gustaf Bernhard R Asisten Kepala Divisi Iklan: Wendy Rizanto Perwakilan Bandung: Sulaeman Gojali (022) 4210500; Surabaya: (031) 5667359; Yogyakarta: Andi Yudhanto (0274) 523167. KORESPONDEN Jawa Barat: Benny Bastiandy, SE (Cianjur/Sukabumi), Budi Mulia Setiawan, Depi Gunawan (Bandung), Nurul Hidayah (Cirebon), Reza Sunarya (Purwakarta), Setyabudi Kansil (Cianjur), Kristiadi (Tasikmalaya), Banten: Deni Aryanto (Tangerang Selatan) Jawa Tengah: Akhmad Safuan (Pekalongan), Djoko Sardjono
(Klaten), Ferdinand (Solo), Liliek Dharmawan (Purwokerto), Tosiani S (Temanggung), Supardji Rasban (Brebes), Yogyakarta: Agus Utantoro, Ardi Teristi Hardi, Furqon Ulya Himawan, Jawa Timur: Abdus Syukur (Pasuruan), Bagus Suryo Nugroho (Malang), Edy Saputra (Blitar), Heri Susetyo (Sidoarjo), Khoirul Hamdani (Banyuwangi), Muhammad Ahmad Yakub (Bojonegoro), Muhammad Ghozi (Madura), Sunarwoto (Madiun) Aceh: Amiruddin Abdullah (Pidie), Hendra Saputra (Banda Aceh), Sumatra Utara: Januari Hutabarat (Taput), Puji Santoso, Yennizar (Medan), Sumatra Barat: Hendra Makmur, Yose Hendra (Padang), Riau: Bagus Himawan, Rudi Kurniawansyah (Pekanbaru), Kepri: Hendry Kremer (Batam), Bangka Belitung: Rendy Ferdiansyah (Pangkalpinang), Bengkulu: Marliansyah, Jambi: Solmi, Lampung: Ahmad Novriwan (Bandarlampung), Kalimantan Barat: ArisMunandar (Sungai Raya), Kalimantan Tengah: Surya Suryanti (Palangkaraya), Kalimantan Selatan: Denny Susanto (Banjarmasin), Kalimantan Timur: Syahrul Karim (Balikpapan), Sulawesi Utara: Voucke Lontaan (Manado), Sulawesi Tengah: M Taufan SP Bustan (Palu), Subandi Arya (Poso), Sulawesi Barat: Farhanuddin (Mejene), Sulawesi Tenggara: Abdul Halim Ahmad (Kendari), Sulawesi Selatan: Lina Herlina (Makassar), Bali: Arnoldus Dhae (Denpasar), Gede Ruta Suryana (Kuta), NTT: Alexander Paulus Taum (Lembata), Palce Amalo (Kupang), Maluku Utara: Burhanuddin Arsyad (Ternate), Maluku: Hamdi Jempot (Ambon), Papua: Marcelinus Kelen (Jayapura) Telepon Layanan Pembaca: (021) 5821303
Telepon Iklan: (021) 5812113, 5801480 Fax Iklan: (021) 5812107, 5812110 Fax Customer Service: (021) 5820476, Telepon Sirkulasi: (021) 5812095, Telepon Distribusi: (021) 5812077, Telepon Percetakan: (021) 5812086, Harga Langganan: Rp89.000 per bulan (Jabodetabek), di luar P. Jawa + ongkos kirim, No. Rekening Bank: a.n. PT Citra Media Nusa Purnama Bank Mandiri - Cab. Taman Kebon Jeruk: 117-009-500-9098; BCA - Cab. Sudirman: 035-3065014, Diterbitkan oleh: PT Citra Media Nusa Purnama, Jakarta, Alamat Redaksi/Tata Usaha/Iklan/Sirkulasi: Kompleks Delta Kedoya, Jl. Pilar Raya Kav. A-D, Kedoya Selatan, Kebon Jeruk, Jakarta Barat - 11520, Telepon: (021) 5812088 (Hunting), Fax: (021) 5812105 (Redaksi) e-mail: redaksi@mediaindonesia.com, Percetakan: Media Indonesia, Jakarta, ISSN: 0215-4935, Website: www.mediaindonesia.com DALAM MELAKSANAKAN TUGAS JURNALISTIK, WARTAWAN MEDIA INDONESIA DILENGKAPI KARTU PERS DAN TIDAK DIPERKENANKAN MENERIMA ATAU MEMINTA IMBALAN DENGAN ALASAN APA PUN
MINGGU, 25 FEBRUARI 2018
SELEBRITAS
GLENN FREDLY
CUSTOMER SERVICE:
(021) 5821303
PEMASANGAN IKLAN:
(021) 5812113 / 5801480
HALAMAN 12
HAMISH DAUD
Pemanfaatan Musik Indonesia belum Serius GLENN Fredly Deviano Latuihamallo, 42, atau lebih dikenal dengan Glenn Fredly berharap musik Indonesia dapat lebih baik lagi. Baik pengelolaannya maupun pemanfaatannya. Penyanyi berdarah Ambon, Maluku itu menuturkan 40 tahun lebih musik Indonesia berjalan sebagai sebuah industri yang awalnya berangkat dari industri rekam tapi kini terjadi perubahan pesat karena adanya revolusi industri keempat dan berdampak pada industri musik. “Kita sampai kepada industri keempat berbasis digital dan informatika. Dasar yang dibutuhkan adalah intelektual property atau penghargaan terhadap karya cipta. Hal yang penting kalau kita mau bersaing,” ujar Glenn di Jakarta, Kamis (22/2). Pelantun lagu Januari itu menegaskan dibutuhkan kerja sama lintas sektoral para musikus, sektor swasta termasuk label, pembuat kebijakan dalam mengelola dan memanfaatkan musik Indonesia. Ia mengingatkan, 40 tahun lebih industri musik Indonesia berjalan, yang betul-betul terlewat ialah perlindungan dan pengelolaan terhadap hak cipta dari para musikus, yakni royalti. (Ind/H-4) MI/ATET DWI PRAMADIA
AFGAN
Duet Bareng Sheila Majid PENYANYI dan penulis lagu asal Indonesia Afgansyah Reza atau akrab disapa Afgan akan berduet dengan penyanyi Malaysia, Sheila Majid, pada salah satu lagu dalam album Afgan bertajuk Dekade, yang akan dirilis di Malaysia pada April mendatang. New Straits Times, Jumat (23/2), menulis bahwa keduanya membawakan lagu Bawalah Cintaku karangan Bebi Romeo. Lagu ini merupakan salah satu lagu dalam album The One Afgan pada 2010. “Ketika kami ingin merekam lagu tersebut, ini siapa yang bagus untuk berduet. Dan siapa yang lebih baik dari Sheila. Kami selalu ingin tampil duet INSTAGRAM bersama tetapi kami tidak menemukan lagu bagus sebelum ini,” kata Afgan dalam sebuah postingan video di akun Instagram-nya @afgansyah.reza. Menurut Afgan, album baru ini merupakan tanda perayaan Afgan selama 10 tahun menjadi artis rekaman. Dekade terdiri 14 lagu, termasuk tiga nomor dari album Afgan sebelumnya. Selain Sheila, artis lain yang berkolaborasi dalam album ini termasuk Rossa, Isyana Sarasvati, dan Raisa. (Ths/H-4)
GIWO RUBIANTO
Apresiasi Penggagalan Penyelundupan Narkoba AKTIVIS perempuan Giwo Rubianto Wiyogo, memuji penggagalan penyelundupan 1,6 ton sabu-sabu di perairan Karang Helen Mars yang berdekatan dengan Karang Banteng, Kabupaten Anambas, Kepulauan Riau, dari Tiongkok daratan yang rencananya akan didistribusikan di Jakarta. “Kami sangat mengapresiasi pihak kepolisian dan aparat keamanan serta Bea Cukai atas keberhasilan menangkap beberapa kapal berbendera asing yang membawa narkoba berton-ton ke Tanah Air. Ini tentunya berkaitan dengan generasi muda kita,” kata Giwo Rubianto yang juga Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (Kowani) di Jakarta, Sabtu (24/2) Melihat jumlah sabu-sabu dengan tonase besar tersebut, dia menduga ada upaya pihak asing dalam menghadapi persaingan dengan cara merusak anak bangsa. “Penyelundupan narkoba merupakan upaya merusak kualitas moral sumber daya manusia, utamanya generasi muda penerus bangsa. Untuk itu, kami meminta agar para pengedar dan penjual narkoba, termasuk nakhoda kapal yang membawa narkoba diberikan sanksi hukum seberat-beratnya,” tegasnya. (Ant/H-4)
Aksi Bersih Sampah
Plastik di Legian Bali Pria berdarah campuran Australia-Bawean, Jawa Timur ini mengemukakan pada tahun lalu terdapat 5.000 ton sampah yang masuk ke semua saluran air di Bali. ROSMERY C SIHOMBING rosi@mediaindonesia.com
S
EBAGAI bagian dari anggota masyarakat yang tumbuh dan berkembang di Bali, laut bagi Hamish Daud, 37, seakan menjadi rumah kedua. Kedekatannya dengan laut membuatnya sadar bahwa kondisi laut di Bali semakin hari terus memburuk. Begitu juga dengan sejumlah laut di Indonesia. “Saya lihat sejak 10 tahun terakhir. Sampah di laut, terutama plastik menjadi masalah besar, 70% plastik yang masuk ke laut berasal dari darat,” ujar Hamish pada acara aksi bersih-bersih sampah Satu Pulau Satu Suara (One Island One Vote/OIOV), di Pantai Legian, Bali kemarin. Kondisi itu, lanjut aktivis lingkungan yang lahir di Gosford, Australia itu, sangat merusak keindahan panorama laut dan perlahan mengurangi devisa negara dari sektor pariwisata. Hamish mengaku langkah sederhana yang ia lakukan dalam mengurangi sampah plastik ialah dengan membawa botol minum isi ulang ke mana pun ia bepergian dan tidak lagi minum menggunakan sedotan plastik. “Pemakaian sedotan plastik sekarang telah menjadi lifestyle. Semenjak melihat dokumentasi dari pemakaian sedotan plastik yang berimbas buruk bagi lingkungan dan spesies laut, maka saya tidak pernah lagi memakai sedotan, apalagi jika sedang traveling,” tambah suami dari penyanyi cantik Raisa itu. Menurutnya, sebetulnya tidak menjadi masalah jika seseorang minum tanpa sedotan. “Cobalah kita menjadi kreatif ketimbang menggunakan sampah plastik,” ujarnya. Selain itu, Hamish mengaku tidak menggunakan plastik dalam berbelanja. “Saya betul-betul zero plastik. Saya punya 12 tas untuk berbelanja, jadi tidak pakai plastik,” cetusnya. Dalam kesempatan acara tersebut, Hamish bersama Suzy Hutomo, Founder SustainableSuzy.com dan Executive Chairwoman The Body Shop Indonesia, serta Safri Burhanudin, Deputi IV Bidang Koordinasi SDM, Iptek, Kebudayaan Maritim, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, berjalan menyusuri pantai dan memunguti sampah. Saat itu, pecahan plastik kecil yang terserak ia ambil dengan mengorek pasir. “Ini mikroplastik lebih berbahaya lagi. Kalau menjadi kecil-kecil lagi (nano plastik) tambah bahaya lagi, karena bisa termakan oleh ikan,” ungkap Hamish mengingatkan. Lebih lanjut, pria berdarah campuran Australia-Bawean, Jawa Timur ini mengemukakan, pada tahun lalu terdapat 5.000 ton sampah yang masuk ke semua saluran air di Bali. “Bagi saya hal ini amat serius karena menunjukkan sudah krisis. Apalagi, Bali destinasi wisata,” tegas Hamish dengan nada serius. Sebagai orang yang menggemari hobi surving ia menegaskan bahwa laut harus bersih agar pengguna hobi surving aman dan nyaman. “Saya senang surving, saya ingin laut bersih. Saya bicara di sini bukan sebagai artis, tetapi sebagai orang Tabanan.
Dan masyarakat ingin Bali bersih,” tandas Hamish yang mengaku bangga dan senang dengan kegiatan Satu Pulau Satu Suara tersebut.
Edukasi Hamish menambahkkan, aksi tersebut sekaligus mengedukasi masyarakat dan semua pihak dalam menyelamatkan laut dari sampah plastik. Ia pun mengapresiasi kegiatan ini. “Terima kasih buat OIOV, luar biasa bikin bangga Bali. Masalah orang, menjadi masalah kita semua. Komunitas di Bali masih kuat banget sehingga masalah besar dalam memerangi sampah menjadi perhatian dan concern buat kita semua, mereka excited banget,” tambahnya. Te r k a i t d e n g a n sampah daur ulang, Hamish yang menjadi duta di Kemenko Kemaritiman mengaku saat ini sedang menjajaki untuk menyetop produksi botol bar karena bisa di daur ulang. “Saya sudah omong-omong dengan bidang kemaritiman. Daur ulang botol cuma ada di Tiongkok dan Indonesia. Masalahnya mungkin di masyarakat yang maunya pakai botol baru karena anggap botol daur ulang kotor,” tegasnya lagi. Ia menambahkan, dirinya memang bukan scientist, melainkan para sahabat dan temannya banyak kalangan scientist yang dapat membantu. Namun, lanjutnya, masyarakat harus mulai diedukasi. Semua pihak, baik pemerintah, swasta, maupun komunitas sekolah harus bekerja sama. “Kalau pak polisi bisa menindak dengan menilang pengendara motor yang tidak pakai helm, maka seharusnya siapa saja yang membuang sampah sembarangan juga dapat ditilang,” pungkas Hamish yang lebih banyak tinggal di Bali itu seraya tertawa. (H-4)
DOK. C&R
MI/ANGGA
ONLINE
Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia Kukuhkan Kepengurusan Baru PERHIMPUNAN Hubungan Masyarakat Indonesia (Perhumas) secara resmi mengumumkan nama-nama Pengurus baru Badan Pengurus Pusat (BPP) Perhumas periode 2017-2020 pada acara pelantikan pengurus yang berlangsung Sabtu (24/2), di Jakarta. (Humaniora)
Pemerintah Harus Lakukan Filtrasi dan Edukasi Tangkal Hoaks PEMERINTAH harus melakukan filtrasi dan edukasi dalam menangkal hoaks atau berita bohong yang merebak di media sosial saat ini. Hal itu disampaikan Pengajar Filsafat STF Driyarkara F Budi Hardiman. (Polkam dan HAM)
Penyelundupan Narkoba semakin Menggila SETELAH menggagalkan penyelundupan 1,6 ton sabu di Anambas, Kepulauan Riau, Selasa (20/2), tim gabungan Ditjen Bea dan Cukai Kementerian Keuangan dan Polri kembali menangkap kapal pembawa narkoba 3 ton sabu. (Nusantara)
23 Perupa 7 Negara Pameran di Borobudur
Ilmuwan Sepakati Jalan Perangi Spesies Penyerbu
SEBANYAK 23 perupa dari tujuh negara menggelar pameran karya bertema Sharing goodness and happiness di Rumah Seni Rupa Tuksongo di kawasan Candi Borobudur Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Pameran berlangsung sekitar sebulan mulai 24 Februari hingga 24 Maret 2018. Pengelola Rumah Seni Tuksongo Borobudur, Deddy PAW di Borobudur, Sabtu, (24/2) mengatakan, kegiatan tersebut sebagai bagian dari agenda tahunan pameran seni rupa yang diselenggarakannya dengan nama Small Thing, Great Meaning. “Pameran untuk tahun ini telah disiapkan sejak sekitar delapan bulan lalu. Untuk persiapan kami libatkan kawan-kawan seniman sekitar Candi Borobudur,” kata Deddy PAW. Para perupa yang berpameran Sharing goodness and happiness, antara lain berasal dari Indonesia, Singapura, Malaysia, Laos, Tiong-
PARA ilmuwan internasional yang menghadiri konferensi selama dua hari di Nairobi, Kenya, mengenai penanggulangan spesies penyerbu di Afrika telah mengembangkan peta jalan yang bertujuan memperkecil penyebaran dan dampak ancaman tersebut. Dalam pernyataan bersama yang disiarkan di Nairobi, Jumat (23/2), para ilmuwan menyatakan spesies penyerbu itu mengancam prestasi delapan tahun 17 sasaran Pembangunan Berkelanjutan (SDG) dan menyeru pemerintah agar memberi penekanan pada kesadaran yang lebih luas. “Pemerintah harus mulai menanggulangi masalah ini dengan menangani dampak menyeluruhnya seperti pemberian tekanan pada kerugian ekonomi yang ditimbulkannya,” kata mereka, sebagaimana dikutip Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu (24/2). Para ilmuwan menyerukan pengge-
THINKSTOCK
kok, Mesir, dan Jerman. Sedikitnya 69 karya dipamerkan di rumah seni rupa yang letaknya sekitar 2 kilometer barat Candi Borobudur itu, yang terdiri atas 54 lukisan dan 15 patung. Pembukaan pameran oleh Direktur Art Xchange Gallery Singapura Benny Oentoro dan pidato tentang perkembangan terkini seni rupa dunia oleh kolektor lukisan dan sekaligus pemilik OHD Museum Kota Magelang Oei Hong Djien. (Ant/H-4)
laran pemantauan biologi dan pilihan lain pembangunan yang berkelanjutan melalui operasi yang terkoordinasi yang melibatkan pemerintah, organisasi pan-Afrika seperti Uni Afrika, organisasi regional seperti Pasar Bersama bagi Afrika Selatan dan Timur, Masyarakat Ekonomi Negara Afrika Barat, dan Masyarakat Afrika Timur. Mereka menyatakan upaya yang terpenggal pada masa lalu belum mengubahkeadaan, dan semua negara perlu belajar dari gagasan kemitraan. (Ant/H-4)
THINKSTOCK
MINGGU, 25 FEBRUARI 2018
HALAMAN 13
HLM 14 Harumnya Aroma Kopi di Kebun Teh
HLM 20 Metamorfosis Remaja yang Menawan
HLM 21 Satu Piring Tiga Negara
GAYA URBAN Para anggota cheerleading pria yang menjadi base untuk para flyer.
FOTO-FOTO: MI/PIUS ERLANGGA
Melenting dengan Teknik Dalam cheerleaders, berbagai gerakan ekstrem dilakukan. Termasuk melenting ke udara. ABDILLAH M MARZUQI
abdi.zuqi@mediaindonesia.com
T
UBUH itu melayang berulang kali. Seolah menolak hukum alam, tubuh melenting ke udara hingga 5-7 meter. Untuk beberapa saat, terbebas dari gaya tarik bumi. Beberapa saat berada di udara, ia terjun bebas mendera bumi. Beruntung sebelum sampai pada permukaan keras, beberapa tangan sigap menangkapnya. Gerakan melempar manusia itu tidak hanya sekali dilakukan. Terkadang hanya terlempar begitu saja, terkadang dengan variasi berputar di udara. Terkadang hanya satu tubuh yang terpelanting, tapi kadang tiga tubuh sekaligus. Seolah tak punya beban. Mereka sanggup melakukan itu selama latihan berlangsung sekira 3-4 jam. Sungguh bukan anggap remeh untuk stamina dan daya tahan tubuh mereka. Meski cukup menguras energi, para anggota Indonesia Cheerleading Community (ICC) All Star tetap antusias dan bersemangat berlatih di arena terbuka Gelanggang Remaja Bulungan, Rabu (21/2) malam. Semua menggunakan pakaian olahraga dan bersepatu. “Kita latihan teknik cheerleading yang sudah advance sama yang barubaru,” terang pelatih Frida Dini, 29. Dini tidak sendiri, ia ditemani tiga pelatih lain, yakni Mafiez Ramadhan, 29, Novan Jeremy, 34, dan Pleti Junias, 31. Mereka berempat memandu puluhan ICC All Star yang dibagi menjadi tiga kelompok. Satu kelompok ialah ICC All Stars Gold, sedangkan dua yang lain adalah ICC All Stars Red. “Ada ICC All Stars yang Gold, yang
katakanlah sudah senior, yang isinya perempuan dan laki-laki. Kemudian dua tim lainnya itu ICC All Stars Red yang isinya perempuan semua dan masih baru,” sambung Dini.
Pemanasan Latihan malam itu diawali dengan pemanasan. Para anggota melakukan pelemasan dan peregangan bersamasama. Sesi pemanasan adalah sesi yang paling dalam cheerleading. Menurut Dini, cheerleading mempunyai beberapa gerakan yang butuh tingkat kelenturan tinggi. Kelenturan itu berguna bagi flyers (anggota tim yang diangkat) agar mudah dilentingkan. Pemanasan harus detail pada setiap anggota tubuh sang pemandu sorak. Gerakannya hampir sama dengan olahraga lain, hanya ada penambahan gerakan seperti kayang dan jumping jack. “Sebenarnya sama saja sih seperti olah raga pada umumnya. Cuma kita seperti untuk fleksibilitas kakinya dilebihin. Sama kita biasanya ada kayang. Untuk menambah kelenturan yang diangkatnya saja sih,” terang Dini yang mulai cheerleading dari SMP. Usai pemanasan dengan benar, tubuh akan benar-benar siap untuk melakukan gerakan cheerleading yang banyak membuat tegang otot sekaligus membutuhkan kelenturan dan kelemasan tinggi sehingga mampu meminimalkan risiko cedera. “Biasanya mereka itu malas-malasan pemanasan karena takut keburu capek. Padahal inti utama kita latihan, pertama itu pemanasan,” tegasnya.
itu teknik angkat orangnya. Mulai angkat sekedar berdiri dibahu, berdiri sebatas bahu, berdiri sebatas dada, kemudian yang di atas, lemparlempar, dan kemudian piramid,” sambung Dini yang malam itu menggunakan celana training panjang berwarna gelap. Menurut Dini pola latihan semacam itu diterapkan pada tiap kali latihan. Setiap grup mendapat materi yang sama. Hanya tingkat kesulitan yang berbeda. Untuk kelompok pemula (ICC All Stars Red) teknik stunting lebih sederhana dibanding kelompok senior (ICC All Stars Gold). Mereka hanya berdiri di paha para bases--anggota cheerleading yang berada di bagian bawah piramida. Sampai pada hitungan tertentu, sedangkan kelompok senior (Gold), sampai pada menahan flyer dengan tangan yang diangkat lurus. “Itu sih setiap latihan, materi itu ada. Sebenarnya intinya setiap hari latihan masing-masing grupnya tetap sama materi latihannya. Karena pengulangan itu kan makin lama makin sempurna,” tegas perempuan yang telah mengantongi sertifikat pelatih class 2 dari International Federation of Cheerleading (IFC). Pemanasan itu merupakan kunci dari semua gerakan cheerleading.
Pasalnya cheerleading adalah olahraga beresiko cukup tinggi dari mulai luka kulit, tulang, hingga otot. Resiko cedera itu tidak mungkin tidak ada, tapi bisa diminimalkan. Itulah terdapat peraturan yang harus dipatuhi agar olahraga itu tetap aman dan menyenangkan. Peraturan cheerleading menyangkut tingkat keamanan cheerleader-nya. “Karena olah raganya cukup ekstrim dan tingkat cederanya lumayan tinggi. Jadi harus ada peraturan yang membatasi yang dilakukan para cheerleader ini agar resikonya berkurang,” pungkas Dini. Melihat gerakan-gerakan menakjubkan itulah yang membuat banyak orang tertarik dengan cheerleading. Apalagi dengan adanya media sosial, segala informasi bisa dapat dengan mudah diakses. Di antaranya Fadhila Filza, 16, dan Denisha Ravelin, 17. “Pengin saja. Kayaknya seru saja gitu,” terang Fadhila yang telah mengikuti latihan selama dua minggu. Menurut Fadhila, sampai saat ini semua materi latihan masih bisa dia ikuti. Termasuk menjadi bases yang harus menanggung beban tubuh flyers dengan menggunakan paha. “Aku baru awal-awal, jadi masih belum ada susah,” terang Fadhila yang masih duduk di bangku kelas 2 SMA. Sebenarnya di sekolah pun terdapat kegiatan cheerleader. Namun kedua perempuan itu sengaja memilih ICC All Stars sebagai tempat bernaung karena mereka ingin melanjutkan kegiatan itu bahkan sampai ketika telah lulus dari sekolah menengah. “Ini beda sama sekolah. Kalau sekolah kan lulus sekolah udah gak lagi. Kalau ini kan klub, jadi bisa sampai entar kuliah, sampai lulus kuliah,” terang Denisha. (M-4)
Akrobatik Usai pelemasan dan peregangan, dilanjutkan dengan tumbling. Gerakan akrobatik itu mirip melakukan gerakan salto atau meroda dengan macam variasinya dari mulai satu kali putar, hingga dilakukan berulang kali. “Kemudian kita mulai materi cheerleading-nya. Teknik stunting
BERLATIH: Para anggota Indonesia Cheerleading Community (ICC) All Star saat berlatih di arena terbuka Gelanggang Remaja Bulungan, Rabu (21/2).
Atas Nama Cinta BERAWAL dari cinta, segalanya menjadi tak terasa sengsara. Begitu pula cedera, tak lagi menjadi momok yang menjadi penghalang keinginan untuk melakukan olah raga yang dicintai. Itulah yang terjadi pada kebanyakan pencinta olahraga cheerleading. Salah satunya adalah Je Artofa, 23, yang pernah mendapat ujian cinta berupa cedera engkel dan tulang belakang. Je mengaku tidak kapok dengan cheerleading. Ia hanya tinggal menunggu sampai benar-benar pulih untuk kembali ke posisinya sebagai back bases yang bertugas mengangkat flyers. “Emang sudah cinta. Kadang cinta itu membutakan,” ujar Je sembari tertawa. Cerita Je Artofa juga terjadi pada Nancy Mayta, 23. Nancy berposisi sebagai flyer. Dia menjadi orang yang dilempar ke udara. Dia pula yang membuat penonton menjadi merinding dengan aksinya. Posisi itu pula yang membuatnya harus menjalani istirahat selama 2 bulan untuk proses pemulihan. “Otot sini sobek,” ujarnya sembari menunjuk bagian bahu. Sama dengan Je, Nancy pun mengaku tidak kapok dengan cedera itu. Sebaliknya dia merasa kurang nyaman jika tidak melakonkan latihan cheerleading. “Karena sudah cinta saja. Kalau enggak latihan malah enggak enak,” terang perempuan yang telah menjadi cheerleader sejak SMP. Menjadi seorang TONTON VIDEONYA DI: flyer, Nancy mengaku mengawali posisi itu m d e n g a n ra s a t a k u t . Bagaimanapun posisi flyer mengandalkan bases untuk menangkap tubuhnya saat mendarat. Namun rasa saling percaya menjadi kunci Nancy untuk melakukan tugas itu dengan lancar. “Pertama sih masih takut, gugup, deg-degan. Cuma lama-lama udah percaya saja sama bases-nya, sama yang lemparnya. Semakin kita takut sih semakin bahaya. Jadi mau enggak mau saling percaya. Lamalama sudah biasa,” tambah Nancy yang masuk ICC All Stars dari tahun 2013. Cheerleading memang identik dengan perempuan. Setidaknya begitulah pandangan masyarakat umum. Namun ternyata, olahraga itu malah diawali sekelompok pria penggemar olahraga di Amerika pada akhir abad ke-18. “Cheer emang terkenalnya dengan cewek-cewek yang memakai celana pendek. Tapi sebenarnya kalau dikulik lagi sejarahnya, cheerleading itu awalnya dari cowok sebenarnya,” terang Je. Sebab itulah ICC All Stars juga mempunyai misi untuk memperkenalkan pada khalayak bahwa cheerleading adalah olahraga yang punya nilai kesetaraan. Artinya, pria dan perempuan sama bolehnya. Perempuan bisa diposisikan sebagai bases, bisa juga sebagai flyers. Begitu pula pria, bisa bases, boleh pula flyers. (Zuq/M-4)
14
MINGGU, 25 FEBRUARI 2018
TRAVELISTA
Harumnya Aroma Kopi di Hamparan Kebun Teh Tidak dak sulit menemukan abrik Kopi Malabar. Malabar pabrik Berjarak sekitar 2 kilometer dari jalan raya Pengalengan dengan menyusuri jalanan sedikit menanjak ke perkampungan. FERDIAN ANANDA MAJNI
ferdian@mediaindonesia.com
S
EPANJANG mata memandang hamparan kebun teh membentang luas. Menariknya, aroma kopi menyeruak ke udara. Sore itu, rinai hujan mulai turun di kebun kopi pada ketinggian 1.400 mdpl hingga 2.000 mdpl itu. Kelompok Tani Rahayu bergerak di bidang budi daya hortikultura diresmikan 24 September 1992. Berdasarkan hasil rapat anggota, 17 Mei 2001, mereka sepakat hanya menanam satu komoditas, yaitu kopi. Kepada Media Indonesia, sang pemilik usaha kopi malabar, Supriatna Danuri,
kemudian mengatakan perkebunan kopi malabar berada lahan perhutani. Ia mulai bergiat menanam kopi sejak 1999 dan mengalami kegagalan selama 3 tahun. Pada 2003, biji kopi sigarautang dari Tapanuli Utara dapat tumbuh dengan baik.“Sampai sekarang benih sigarautang itu tumbuh baik dan bagus di dataran tinggi Gunung Malabar. Sejak 2003 hingga 2014, masih menjadi kebun produksi. kebun sumber benih sampai saat ini dengan SK kementan,” katanya. Kini, penggila kopi pun pelancong yang ingin menjajal pengalaman seru di kebun hingga pabrik pengolahnya bisa mengikuti paket wisata, cari saja informasinya harga dan jadwlanya di https://www.camponfarm. com. Situs yang berfokus pada wisata di aneka kebun dan kandang itu memasukkan kopi malabar sebagai salah satu destinasinya.
di kawasan naman kopi juga terbuka lebar d ketinggian 1.400 tersebut. Apalagi dengan ketingg mdpl. “Kami awalnya menanam sumber benih di ketinggian 1.515 mdpl. Sedangkan kebun terakhir berada di ketinggian 2.050 mdpl,” terangnya. Ia menyebutkan, kopi malabar sebagai perusahaan untuk pemasaran. Sedangkan pengerak utama ialah kelompok tani.“Jumlah
Petani dan Perhutani Supriatna menjelaskan, untuk pemekaran lahan pihaknya bermitra dengan perhutani sebanyak 650 hektare. Meski demikian, hanya 350 hektare yang baru ditanami biji kopi dibantu kelompok tani 300 orang. Danuri mengaku, sebelumnya Pegunungan Malabar terkenal dengan kebun teh. Namun, seiring waktu ia melihat peluang pena-
anggota kelompok tani semakin bertambah. Pada 2009, LMDH Rahayu Tani mendapatkan Hak Kelola Hutan Pangkuan Desa dari Perhutani KPH Bandung Selatan, BKPH Banjaran RPH Logawa seluas 60 ha dengan Pola PHBM. LMDH Rahayu, di bawahnya juga ada 4 kelompok tani,” jelasnya. Ia menjelaskan, awalnya hutan lindung itu akan dijadikan lahan kredit usaha tani (KUT). Karena keterbatasan lahan, mereka membukan lahan baru tersebut. Dalam perjalannya ada program Pengelolaan Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) yang digagas Perhutani.“Program PHBM itu yang ikut cuma saya saja. Karena ada mandat bisa tetap di atas gunung asal tidak komuniti. Setelah beralih ke tanaman kopi, kelompok ini menyusut hingga menyisakan saya sendiri. Saya terus menekuni dunia kopi hingga belajar ke Bali dan Sumatra Utara hingga membawa pulang benih Sigarautang.” Danuri mengatakan, proses penanaman kopi dilakukan mulai 2003 hingga 2014. Saat ini, pihaknya telah menjual benih polibet untuk perluasan lahan kopi di Jawa Barat. “Alhamdulillah, sekarang permintaan benihnya juga sudah nasional. Ada varietas arabika sigarautang, ordernya mulai Sulawesi, Kalimantan, hingga Papua,” lanjutnya. Ia menambahkan, pihaknya juga memiliki pengelolahan hulu dan hilir. Mulai dari persemaian benih, budi daya kopi, pengelolahan hulu, dan hilirnya hingga ada kedai kopi.“Kami juga sudah melakukan ekspor kopi ke Taiwan dan Sanghai. Untuk kopi arabika kami punya sigarautang di hampir 80% kebun, 10% yellow katura dan 10% preager,” lanjutnya.
Berlibur dan belajar Salah seorang penanggu jawab kopi malabar, Agung Budiyono menyebutkan, pihaknya memiliki 5 proses olahan untuk
Green bean kopi varietas yellow katural.
kopi malabar, yaitu natural, wet, honey, dry, dan luwak.“Alhamdulillah, kualitas kopi malabar bagus dan diterima di pasaran, sedangkan kopi luwak kami ada yang liar dan yang tangkar,” jelasnya. Ia menyebutkan untuk memenuhi kebutuhan pasaran, pihaknya sangat bergantungan pada cuaca. Pasalnya, pada 2017 mengalami penurunan produksi hingga 80%-90%.“Pada tahun 2017 kuantitasnya sedikit, tetapi kualitasnya bagus. Akibat cuaca hujan di Pengalengan pada 2016 maka proses pembungaannya terganggu,” sebutnya. Selain itu, pihak kopi melabar juga memanfaatkan lokasi perkebunan malabar untuk lokasi wisata, yaitu malabar agrotourism, terdapat 11 unit pondok untuk rekreasi, kedai kopi di kebun kopi, kolam ikan untuk kuliner, flying fox, paint ball, dan 4 trek jalur pendakian sepeda. Pihaknya juga, memiliki lembaga pendidikan di bidang pertanian dan pedesaan, yaitu Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S) Rahayu Tani Malabar, juga tempat uji kompetisi mandiri (TUK). “Kami juga ada program-program pelatihan bagi para petani di bidang perkebunan dan perindustrian di bidang perkopian secara teratur dan berkesinambungan diaplikasikan dalam GAP (Good Agricultural Proces) dan GMP (Good Manufacturing Process),” jelasnya. P4S Rahayu Tani Malabar memiliki fasilitas lahan dan objek usaha tani yang dapat dipakai untuk praktek usaha tani kopi. Selain itu, P4S Rahayu Tani Malabar memiliki fasilitas gedung pelatihan untuk berkumpul dan belajar tentang agrobisnis kopi dari hulu sampai hilir. Pada 2010, prestasi yang diraih Kopi Malabar Indonesia meningkatkan citra sehingga Perhutani memberi tambahan lahan garapan PHBM dari Perhutani 100 ha sehingga total lahan garapan menjadi 238,50 ha. Selanjutnya, lahan Garapan PHBM diperluas 257,50 ha sehingga total lahan garapan menjadi 596,00 ha sampai akhir 2012 Pada 2017, program pemerintah Kabupaten Bandung, akan mencetuskan desa-desa unggulan, yakni kampung Pasir Mulya, Desa Marga Mulya, Kecamatan Pengalengan, Kabupaten Bandung akan ditetapkan menjadi kampung kopi. Mari ngopi di Malabar! (M-1)
Kedai Kopi Malabar.
FOTO-FOTO: MI/FERDIAN ANANDA M
BUDI DAYA KOPI LUWAK: Kandang luwak dengan luas 2,5 meter x 2,5 meter, untuk proses
pengembangan budi daya kopi luwak.
Bertemu Luwak Pahlawan Kopi Nusantara MELALUI pengembangan Kopi Luwak, Puslitkoka Jember pada 2010 memberikan sertifikat pengelolaan kandang Luwak tebersih se-Indonesia kepada kopi malabar. Mereka juga melakukan pengembangan budi daya Luwak, metode treatmen dan pembangunan sarana kandang Luwak yang representatif. Kandang luwak itu memiliki luas 2,5 meter x 2,5 meter. Oleh karena itu, luwak bisa dengan leluasa bebas bergerak. Di dalam kandang juga terdapat batang pohon kopi untuk tempat bermain.
Kopi sebagai camilan luwak Untuk mempertahankan kebugaran luwak, Agung menjelaskan, sebanyak 80 ekor luwak diberikan makan alami, seperti buahbuahan pisang, apel, dan pepaya. Bahkan, untuk menambah protein juga diberikan belut dan madu.
Proses roasting kopi.
“Jadi kopi itu hanya diberikan untuk makanan snack mereka. Kami berikan setelah memastikan mereka kenyang dengan makanan utamanya,” tuturnya. Ia menambahkan, kopi luwak mereka menggunakan brand Golden Malabar dan sukses menembus pasar dunia dari Asia, Eropa, hingga Amerika, sedangkan kawadan Asia tersebar di Singapura, Taiwan, Hong Kong, Tiongkok, Korea Selatan, hingga Jepang. “Jenis kopi yang dikembangkan hanya arabica. Panen dilakukan pada Mei hingga Agustus. Dalam sekali musim panen, hanya menghasilkan 400 kilogram kopi greenbean. Satu ekornya, dalam sehari itu bisa memproduksi 15 gram kopi jenis greenbea,” jelasnya. Pengalaman bertemu luwak sang pahlawan kopi ini juga bisa dijumpai saat kita pelesir agro ke kebun ini! (FD/M-1)
16
MUDA
MINGGU, 25 FEBRUARI 2018
Dulu Dikejar Satpol PP, Kini Mengejar Mimpi
Pengalaman panjang di jalanan, termasuk lari cepat menghindari Satpol PP, kini membawa mereka ke arena sesungguhnya.
DUTA
SURYANI WANDARI
muda@mediaindonesia.com
M
ENGAMBIL ancang-ancang dengan posisi membungkuk dan tangan menyentuh lantai bata merah pacuan, Miswanto, Sunara, Prayoko Wiyuda, dan Dodi Saputra bergantian menguji kecepatan lari sejauh 50 meter. “5,97 detik, lumayan, ada tambahan kecepatan,” kata pelatih saat Mamis, panggilan akrab Miswanto menyentuh garis finis. Catatan waktu lari sprint itu memang membuat Mamis dan teman-temannya semangat untuk terus berlatih, apalagi setiap harinya, catatan waktunya pada Selasa (9/1), itu kian meningkat. Sementara itu, di sisi lain lapangan Stadion Patriot Chandrabraga, Bekasi, tampak Abdul Ramanto dan Adelia sedang pemanasan meregangkan otot-otot bersama atlet lain lari maraton dan jalan cepat. “Mereka anak binaan Cahaya Anak Negeri, kami menyalurkan kekuatan fisik yang sebenarnya telah mereka punya sejak berada di jalanan,” kata Nadiah Abidin, pendiri Cahaya Anak Negeri (CAN). CAN atau semula bernama Sanggar Anak Matahari merupakan sebuah wadah yang menaungi anak jalanan, yatim, duafa, dan masyarakat yang membutuhkan di Bekasi dan Sukabumi. CAN selalu berusaha membantu anakanak itu dengan menyelenggarakan program orangtua asuh dan pembinaan.
dan Iyung (Sunara) Dodi yang sempat menjalani keseharian menjadi ojek payung. Pengalaman pahit pun ia rasakan ketika Kamtib (Keamanan dan Ketertiban) menyembunyikan payung sebagai penyambung hidupnya dan keluarga. Sementara Iyung, sejak bayi ditinggalkan ibunya, kemudian hidup bersama neneknya yang seorang pengemis. Yoko, ayahnya pemakai narkoba dan pernah dipenjara, sedangkan ibunya juga pengemis. Mereka kini tinggal di CAN bersama-sama karena saat ini tempat tinggalnya berganti menjadi gedung apartemen. Saat kecil Yoko dan Iyung mengaku kerap mengamen bersama dari angkot ke angkot lainnya, meskipun mereka dulunya merupakan musuh beda wilayah. “Iyung itu bocah lapangan, aku bocah pasar karena rumah dekat pasar. Suka berantem kalau ketemu tapi enggak tahu lama-lama akur,” kata Yoko sambil tertawa.
CAN selalu Dikejar kurang lama berusaha Diselingi tawa renyah membantu anakteman-temannya usai membersihkan diri dan anak itu dengan salat Magrib, Iyung kemmenyelenggarakan bali mengingat ingatan tentang pengalamannya program orangtua mengamen dan dikejar asuh dan Satpol PP. “Dulu ketika ngamen di angkot, tahu-tahu pembinaan. ada Satpol PP, kami dikejar.
Dari jalanan ke arena
Para atlet lari dari Cahaya Anak Negeri ini rutin berlatih untuk meningkatkan kekuatan fisiknya demi meraih mimpi.
Ya, para atlet lari ini memang berasal dari jalanan. “Sebelumnya saya tinggal bersama abang dan orangtua saya, mengamen. Tapi akhirnya saya diajak untuk tinggal di CAN saat masih usia 8 tahunan,” kata Mamis yang menceritakan kisahnya sambil berjalan pulang dari Stadion. Mamis merupakan anak jalanan yang sejak bayi sudah diajak mengemis oleh ibunya. Usia 5 tahun ibunya meninggal dan ayahnya pergi, tak mengurus, dan membesarkannya. “Saya tidak sekolah SD, saya ambil paket beberapa tahun belakangan ini karena di usia 15 tahun saya baru memulai untuk belajar menulis dan membaca,” kata Mamis yang kini berusia 18 tahun. Tak hanya itu, pengalaman hidup di jalan pun dirasakan Dodi, Yoko (Prayoko),
Kami lari tanpa arah dengan kencang, enggak ngelihat kanan kiri,” kata Iyung. Ada perasaan senang ketika mereka berhasil lolos dari tangkapan Satpol PP, tapi ada juga perasaan menyesal karena rupanya Satpol PP tak mengejar hingga jauh. “Kami capek lari kencang dan jauh, eh pas kami tengok ke belakang Satpol PP itu ngejar-nya cuma bentar,” lanjut Yoko. Beruntung memang mereka tidak tertangkap, berbeda dengan Mamis yang pernah ditangkap beberapa kali, dan masuk ke rumah pembinaan dinas sosial. Ya, rata-rata mereka memang pernah dikejar Satpol PP, sehingga secara tidak langsung fisik mereka pun terlatih untuk lari kencang.
Ikut kejuaraan lari Mereka memang belum lama ini bergabung dengan Club Atletik Patriot Candrabhaga Kota Bekasi. Sebelumnya hanya Manto, sapaan akrab Abdul Miswanto yang lebih dahulu mengikuti pertandingan lari pada peray-
aan Ulang Tahun Kota Bekasi 2016. Manto mengungkapkan saat itu ia merasa tidak percaya diri lantaran saingannya atlet profesional semua, sementara dirinya belum punya pengalaman lomba lari, juga jarang latihan. Tapi dengan semangat menjadi juara agar bisa membantu membuatkan rumah kayu orangtuanya di Sukabumi yang mau ambruk, Manto beberapa kali juara di nomor maraton 5 km. “Pertama kali ikut lomba lari langsung menang Harapan 2. Senang sekali rasanya bisa ngalahin atlet profesional lainnya,” ucap Manto.
Inspirasi dari Manto Kemenangan Manto membawa angin segar bagi yang lainnya. Mereka yakin bisa pula berjuang untuk menang, terlebih latar belakang mereka sama. Mamis, Yoko, Iyung, dan Dodi memilih cabang lari sprint yang mengharuskan mereka harus berlari dengan kecepatan penuh dengan jarak tertentu. “Ini mengingatkan kami lari saat dikejar Satpol PP, kami harus lari sekencang-kencangnya,” ucap Mamis. Ya, pengalamannya lari kencang sudah pernah ia lakukan, yang terpenting bagaimana mereka bisa menyalurkan kekuatan fisiknya itu pada hal-hal positif. Begitu pula Adelia, binaan CAN yang juga berjuang di nomor jalan cepat. Latihan yang intens dan serius pun harus mereka lakukan bersama para atlet lainnya. “Senang sekali sekarang bisa mengejar mimpi, kami gabung dengan para atlet yang sebelumnya sama sekali tidak terpikirkan,” ucap Adelia.
Berlari di Porda Kini, Iyung, dan Yoko pun bahkan menjajal kemampuan pada nomor lari estafet yang diadakan Pekan Olahraga Daerah atau Porda 2018. “Iyung dan Yoko telah masuk pada tahap kualifikasi sedangkan yang lainnya perlu tanding lagi,” kata Nadiah. Meskipun terlahir dan dibesarkan di jalanan, mereka tak menyerah pada nasib, mereka pun punya mimpi, berguna buat sekitarnya. Mamis ingin menjadi anggota pemadam kebakaran, sedangkan Dodi dan Iyung bermimpi menjadi TNI. Dengan segudang prestasi yang dimiliki, menjadi siswa berprestasi SMK Teratai, juara Silat, juara futsal, hingga juara azan, mereka pun terus berjuang demi mimpi. Langkah awalnya, menjadi juara di cabang lari. Apa yang mereka lalui di jalanan, ada pahit juga manisnya, menjadi modal mereka untuk mengungkit kehidupan keluarga. (M-1)
FOTO-FOTO: DOK CAN
OPINI MUDA Sunara
Abdul Ramanto
Kata nenekku, dulu aku dibuang sama orangtua, entah kenapa. Jadi aku tinggal dan dirawat sama nenek. Tapi sekarang aku bersyukur dengan kehidupanku yang tinggal bersama teman-teman, sudah seperti punya keluarga sendiri.
Sebenarnya waktu pertama ikut lomba lari itu enggak pede, aku baru pertama kali ikutan, baru tahu juga rasanya lomba seperti atlet. Alhamdulillah aku juara 5, setidaknya bisa mengalahkan anak atlet terlatih.
Kelas 8, MTS Khairul Falah
Miswanto
Kelas 8, MTS Khairul Falah Aku memang kurang di akademik, menulis saja, baru bisa beberapa tahun belakangan ini. Makanya aku semangat untuk berlatih fisik, salah satunya lari.
Kelas 3, SMK Teratai Putih Global 1 Bekasi
Prayoko Wiyuda
Kelas 3, SMK Teratai Putih Global 1 Bekasi Sedih sekali kalau melihat kejadian ke belakang. Dulu waktu kecil ke Sanggar Cahaya Anak Matahari (CAN) cuma sekilas saja, main doang, makin besar mulai sadar bahwa pendidikan pun penting. Apalagi CAN sangat mendukung kami untuk maju.
MUDA
MINGGU, 25 FEBRUARI 2018
17
Ramengvrl, Rap dan Isu Identitas Lewat Soundcloud semuanya bermula. Karya musiknya lahir dari mikrofon webcam hingga bertransformasi ke studio. FATHURROZAK JEK
muda@indonesia.com
R
AMENGVRL, merupakan salah satu musikus rap yang enggan disebut rapper. Baginya, rapper ialah medium bercerita. Sempat mengalami depresi dan menjalani hipnoterapi, membuatnya menulis lirik yang bertema kesehatan mental. Kini, saat dirinya memulai karier profesionalnya, identitas, dan moral menjadi salah satu bahasan tema. Muda mendapat kesempatan ngobrol dengan Ramengvrl, pada suatu sore setelah Jakarta seharian hujan, Kamis (15/02) di studio rekamannya, di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan. Jadi, Soundcloud mengawali semua pintu ke skena hip hop kamu? Iya, dari sebelum menggunakan nama Ramengvrl, sudah upload lagu di souncloud. Pada 2013 masih baru nyoba bikin demo, terus upload di souncloud. Skena lokal hip hop beberapa sudah tahu Ramengvrl, waktu itu ya belum terdengar Rich Chigga. Young Lex pun ya masih bermain di skena atau jalur indie. Ya dari Soundcloud kemudian mulai didiskover sama local hip hop player. Bahkan, gue datang ke acara hip hop pun enggak pernah sebelumnya. Mereka tahunya ya dari soun-
cloud, mulut ke mulut. Gue pun sama sekali enggak kenal orang-orang di skena ini, atau di industri musiknya sendiri. Karena background gue memang jauh dari seni, musik. Tapi gue suka melakukan ini, jadi awalnya memang bener-bener dari Soundcloud doang. Bicara Rich Chigga dan Young Lex, kemunculan mereka membantu skena hip hop saat ini? Bantu banget. Adanya mereka berdua, hip hop tuh jadi terbuka lagi, orang yang tadinya enggak dengerin hip hop, jadi dengerin. Kalau enggak ada mereka, gue belum tentu begini juga. Gue juga mikir sebelumnya, emang ada yang dengerin hip hop di sini? Jadi dengan kemunculan mereka, ya membantu hip hop untuk didenger lagi. Meski masih prematur ya, orang jadi milih, kalau enggak Rich Chigga ya Young Lex. Sebelum nyemplung di musik, memang kamu berkarier di mana? Kerja kantoran, selama kurang lebih tiga tahunan, di perusahaan ecommerce gitu. Sebelum lulus kuliah pun udah freelance. Tapi jauh sebelum di musik, gue udah nyoba apa pun, eksplorasi di fotografi, ilustrasi, bahkan fashion design, sampai bikin usaha baju. Tapi apa yang gue mulai ini semuanya enggak ada yang finis, enggak ada yang jalan. Terus gue
FOTO-FOTO: DOK PRIBADI
kepikiran kayaknya emang enggak bisa di hal-hal seni gini, jadi mutusin kantoran dululah. Tapi kan gue tipenya yang enggak suka rutinitas, dan gue memang seperti bukan di dunia gue, cuma mau enggak mau harus bertahan dulu. Akhirnya sampai di tahap yang udah tiga tahun, wah ini gue enggak bisa kayak gini terus, bakat gue di mana, tapi harus ngerjain excel, dilema banget waktu itu. Sampai akhirnya bertemu sama Underground Bizniz Club (UBC), dari 2014 sebenarnya mereka udah melakukan pendekatan ke gue. Dari yang tadinya gue enggak mau, sampai akhirnya mainlah ke studio mereka.
PUTRI ESTIANI Tempat, tanggal lahir: Jakarta, 20 April 1992
Pendidikan:
S-1 Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia
Pekerjaan: Musisi
Apa nih, yang menjadi pembeda Ramengvrl di antara dominasi laki-laki di industri hip hop? Gue rasa, secara skill, performa panggung, dan profesionalitas bermusik, enggak ada bedanya, bahkan
gue bisa lebih dari mereka. Cuma yg bikin beda, ya message-nya. Ya mereka enggak jauh-jauh dari something fun. Kalau enggak, yang seriusnya ya soal isu sosial, konflik petani. Kalau gue ya soal identity, moral, misal cewek gendut mau pakai bikini, yang dia ini dalam tanda kutip,’normal’ tapi enggak bisa pakai bikini, karena society membentuk opini ini. Atau ada cowok yang suka boneka misal, menurut gue itu enggak masalah, be yourself aja. Gue mau jadi gerbong suara buat mereka. Di Indonesia butuh banget yang seperti ini, enggak ada yang suarain itu, enggak ada yang ngomongin. Padahal ini real terjadi di keseharian kita. Meski apa yang gue suarakan ini punya muatan pesan, bukan berarti enggak bisa komersial. Mereka yang dengerin Raisa, ya dengerin gue juga. Jadi meski komersial, tetap ada konten yang mendalam, harusnya sih enggak berlawanan ya. Mungkin justru yang jadi beban untuk perempuan musisi, fisik. Mau karya lo sebagus apa pun, kadang masih aja dikomentari secara fisiknya, bukan membicarakan karyanya. Rap bagimu adalah medium? Ya! Rap bagi gue itu sebagai medium. Di banding genre lain, rap kan lebih banyak baitnya. Dan mempersilakan lo untuk bercerita, bahkan secara mendetail. Di situ
gue merasa, ini nih medium yang gue suka. Terlebih ketika dulu gue sempat mengalami depresi. Saat masa skripsi, bukan skripsinya ya, tetapi lebih ke ‘duh, ini gue mau jadi apa ya nantinya, akan seperti apa hidup gue.’ Sampai sempat dibawa ke hipnoterapi. Cuma ya ini enggak dianggap sesuatu yang penting sama orangtua, mungkin ngiranya ini biasalah terjadi sama anak muda, kalau agak sedikit stres, atau gimana. Ya dari situ gue nulis lagu-lagu yang menyinggung isu kesehatan mental, enggak secara generalnya ya. Tetapi lebih ke curhatan apa yang terjadi sama personal gue. Dan rap yang bisa jadi medium bercerita itu. Proyek selanjutnya? Maret rencana akan keluarkan single ketiga, dan semoga akhir tahun bisa menyelesaikan album. Selain dua itu, ya optimistis bisa masuk ke nominasi Anugerah Musik Indonesia (AMI), dan bisa jadi rigid musician. Semua itu ya enggak ada yang mustahil sih. Step by step aja. Semua yang tadinya terlihat jauh, menjadi terlihat sebenarnya enggak ada yang mustahil. Apa sih yang kamu harapkan dari karya musikmu? Gue berharap, mereka yang mendengarkan musik gue ini akan terempowered. (M-1)
18
MEDIA ANAK
MINGGU, 25 FEBRUARI 2018
FOTO-FOTO: MI/WANDARI
Deretan judul buku tersusun rapi.
Rak buku rendah memudahkan anak-anak meraih buku.
Lantai 7 didesain nyaman dan asyik untuk anak dengan lukisan kartun dan kursi warna-warni.
Ke Perpusnas, yuk, Datang Langsung atau melalui Aplikasi
CARI TAHU YUK
Ini perpustakaan istimewa buat anak-anak Indonesia, bisa dijumpai di Jakarta atau melalui aplikasi. SURYANI WANDARI
mediaanak@mediaindonesia.com
R
ATUSAN buku di rak itu berderet rapi. Beberapa di antaranya telah berada di tangan pengunjung yang asyik membacanya. Mereka bisa memilih aneka tempat yang semuanya enak. Ada sofa panjang hingga meja dengan colokan listrik dan kursi menghadap langsung ke kaca yang memperlihatkan pemandangan aneka gedung di sekitarnya. Mereka tampak anteng dengan bukunya, bahkan ada pembaca yang menumpuk 7 buku sekaligus di dekatnya. Tapi, ssssstttt, di Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Republik Indonesia yang berada di Jalan Medan Merdeka, Gambir, Jakarta Pusat, ini suasana harus senantiasa tenang lo. Para pembaca tak boleh bersuara, bahkan untuk berbicara dengan temannya mereka biasanya berbisik agar tak mengganggu pengunjung lain yang tengah asyik membaca. Nah apakah Sobat Medi juga gemar membaca? Jika iya, coba ke tempat Perpusnas yang Medi kunjungi Selasa (20/2) itu! Selain pilihan bukunya banyak, suasananya nyaman dan ada ruangan khusus untuk anak-anak, dijamin kamu bakal betah deh! Yuk cari tahu dulu bareng Medi!
Keanggotaan seluruh Indonesia Sebelum memasuki bangunan perpustakaan, pengunjung terlebih dahulu harus memakai akses dengan memasuki pendopo yang lebih difungsikan sebagai museum. Di sini kita akan melihat empat ruangan dengan koleksi sejarah mengenai dunia literasi, seperti pustaka sepeda yang digunakan zaman dahulu, dan Ruang Aksara yang menampilkan aneka media penulisan seperti lontar, kayu alim, kertas Eropa dan kertas China serta lukisan di dinding. Kerennya, lukisan di dinding itu bisa tampak bergerak karena bantuan teknologi digital. Keren deh sobat. Lanjut ke bangunan yang baru dibuka September 2017 ini, Medi bergegas ke lantai 2 untuk mendaftar menjadi anggota Perpusnas, dengan mengisi data diri di komputer yang disediakan. Semua orang bisa mendaftar loh sobat, termasuk kalian yang masih anak-anak loh. Tak hanya itu, untuk pendaftaran, Perpusnas memberlakukannya gratis! “Dari Sabang sampai Merauke, semua orang bisa mendaftar. Untuk anak-anak bisa menggunakan nomor NIK yang keluar saat lahir. Setiap hari bahkan jumlah keanggotaannya terus bertambah. Terhitung sampai hari Selasa ini ada 1.454.352 orang yang telah terdaftar,” kata Pak Yoyo Yahyono, Bagian Layanan Informasi Perpusnas RI. Jumlah tersebut ialah keseluruhan anggota yang mendaftar
langsung ke gedung Perpusnas ataupun melalui daring loh sobat. Banyak ya!
Bisa diunduh Untuk membaca, ada banyak lantai yang bisa dipilih, seperti Layanan Koleksi Naskah Nusantara di lantai 9, Layanan Multimedia di lantai 19 atau Layanan Koleksi Anak, Lansia dan Disabilitas di lantai 7. Setiap lantai pun punya suasana yang berbeda, seperti di lantai 22 banyak referensi untuk mahasiswa mengerjakan tugasnya sehingga banyak meja untuk mengetik atau menulis. Di lantai 7, terhampar suasana yang ceria, dinding dilengkapi gambar-gambar lucu. Raknya pun pendek, memudahkan kita meraih buku. Buat membacanya, tersedia bangku dan alas duduk warna warni. Tak hanya itu, Perpusnas pun sering mengadakan aktivitas seperti gim atau mendongeng untuk anakanak loh sobat. Jangan risau dengan koleksi buku, terdapat puluhan ribu judul buku. Tapi, buku-buku itu belum bisa dipinjam, alias hanya bisa dibaca di tempat. Namun Perpusnas pun memberikan solusinya, menyediakan e-book yang bisa diakses melalui web atau aplikasi yang sebelumnya sudah diunduh di Play Store. Ada banyak pilihan judul buku yang bisa diunduh. Berkas yang sudah diunduh dapat dibaca memakai ponsel pintar yang berbasis Android maupun PC. Jadi, di mana pun bisa baca buku ya sobat.
Orang Indonesia suka baca kok Sobat, berapa banyak buku yang
kalian punya? Sudahkah membacanya semua? Sebagaimana yang kita tahu buku adalah jendela dunia ya sobat, bahkan menurut Amich Alhumami, Direktur Pendidikan Tinggi, Iptek dan Kebudayaan Kementerian PPN/Bappenas, literasi menjadi salah satu upaya pembangunan nasional untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat loh. “Literasi bukan hanya sekedar kemampuan membaca atau menulis, namun kecerdasan yang ditampilkan melalui tindakan untuk mengatasi persoalan, meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan,” kata Pak Amich. Tapi benarkah minat baca masyarakat Indonesia itu rendah? Menurut Pak Nirwan A Arsuka, pegiat literasi dan pustaka bergerak Indonesia mengatakan, sebenarnya masyarakat Indonesia di pe-
losok, bahkan ada yang mengubah dapur menjadi perpustakaan kecil di rumah. Juga, banyak relawan dan komunitas yang membantu anak Indonesia mengakses buku. “Sebenarnya ada 2 mitos yang sudah dipatahkan yakni minat masyarakat Indonesia rendah dan masyarakat Indonesia tidak mau bergerak jika tidak dibantu oleh pemerintah,” kata Pak Nirwan. Kini, Perpusnas juga membuat inovasi berupa pustaka bergerak, menggunakan mobil dan motor. “Sembako mungkin bisa mengenyangkan seminggu, tapi buku bermutu bisa mengenyangkan sekaligus membuat kaya raya dan berdaulat,” tutup Pak Nirwan. (M-1)
1
Web :
2
Aplikasi
Cara mengunduh buku lewat web dan aplikasi
• Ketik www.perpusnas.go.id dalam laman pencarian • Cari Layanan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia dan klik E-RES Koleksi Digital Berlanggan • Masukan nomor anggota dan password untuk login. Jika belum punya, Anda bisa mendaftarnya di K-OL Keanggotaan Online Perpusnas di halaman sebelumnya. • Jika sudah, kalian bisa mencari buku yang kalian inginkan dengan mengetik di kolom pencarian atau bisa juga mengeklik nama penerbit di bawahnya. Kini sudah ada 22 penerbit dari Balai Pustaka, Indonesia Heritage Digital Library, Alexander Street Video, Digital Angkasa, hingga Westlaw. • Klik buku yang diinginkan, unduh dan langsung bisa dibuka pada ponsel pintar atau PC. • Unduh aplikasi Ipusnas pada Android ataupun PC. • Registrasi kembali e-mail atau Facebook • Pilih kategori buku dari mengenai alam dan lingkungan, bahasa, biografi, fiksi hingga seni. • Cari buku yang diinginkan. • Di sini bisa terlihat jumlah salinan yang tersedia, ulasan buku, daftar peminjam. Lalu klik tombol pinjam. • Tunggu beberapa saat untuk mengunduh, buku pun siap untuk dibaca. • Setelah baca, kalian bisa mengembalikan e-book-nya lagi agar bisa dibaca orang lain ya. Akses ini pun gratis. (Wan/ M-1)
MEDIA ANAK
MINGGU, 25 FEBRUARI 2018
Yuk, ikuti kisah Repcil Media Anak yang berhasil mewujudkan mimpi-mimpinya!
Berdoa di Atas Awan, Buku
SURYANI WANDARI
mediaianak@mediaindonesia.com
Aku sangat takut, gemetaran. Kakiku seperti diikat. Lemas lunglai bercampur kaku. Tiba-tiba, macan kumbang itu bergerak. Aku semakin lemas. Mungkin mau menerkamku. Bapak mengangguk, memberi hormat lagi. Macan itu mendekati kami, jaraknya 1 meter di depan kami. Lalu dia melewati kami, jaraknya setengah meter kini. Bahkan ekornya menyenggol pipiku. Hiii! Dia menoleh ke arahku lalu mengaum pelan.
Karya Repcil
N
AH sampai sini, apakah sobat Medi merasakan ketakutan membayangkan cerita tersebut? Tenang sobat, itu hanya cerita fiksi atau tulisan yang berdasarkan imajinasi karya Agreeardi Healmy Allidea, Reporter Cilik (Repcil) Media Anak Media Indonesia 2015 yang bersekolah di Kelas 7, SMP Negeri 1 Bogor, dalam bukunya, Berdoa di Atas Awan, yang diterbitkan Kecil-Kecil Punya Karya Dar Mizan. Buku pertama yang ditulis Agree ini memang mengisahkan pengalaman dirinya menaklukkan Gunung Sikunir dan Gunung Merapi bersama keluarganya. Meskipun di beberapa bagian terdapat cerita fiksi, kebanyakan kisah itu didasarkan pengalamannya. Dalam buku ini ia pun bertindak sebagai tokoh utama. “Buku itu pengalamanku dalam mendaki gunung, meski ada beberapa bersifat fiksi seperti bertemu harimau, itu dilakukan untuk menghidupkan cerita,” kata Agree, Kamis (16/2).
DUTA
Berdoa di Gunung Sikunir Di buku itu Agree kelihatan sangat senang bisa bersama orangtua dan kakaknya mencapai Gunung Sikunir di dataran tinggi Dieng, Jawa Tengah, yang terkenal dengan matahari terbit emas yang begitu indah. Menurutnya di Puncak Sikunir ini, hamparan awan seperti kapaskapas beterbangan. Gunung-gunung seperti Merbabu, Sindoro, Sumbing, Ungaran, Telomoyo, Slamet, dan Lawu. Pun tampak kecil dengan warnanya yang biru. “Mereka seperti sedang bermain bersama di angkasa,” ucapnya dalam buku. Ia pu tak henti-hentinya mengucap syukur dan berdoa di sana. Rupanya doa yang dipanCARI TAHU YUK jatkan Agree dan keluarganya di puncak guBagi kamu yang ingin mulai menulis nung terjawab. Dua minggu setelah menaklusebuah cerita, bisa ikuti kiat-kiat menulis kan Puncak Merapi, ia terpilih menjadi siswa ala Agree nih. berprestasi, ia juga lancar dalam perform musik, membuat prakarya dan pidato. Ia juga • Mulai dengan menuliskan berhasil menang dalam pengumuman lomba pengalamanmu pada buku khusus menulis dan terpilih menjadi Repcil Media atau laptop, begitu juga kalau ada ide Indonesia. Bahkan mimpinya untuk bertemu yang tiba-tiba muncul. Bapak Presiden pun tercapai. “Allah meng• Tulis apa adanya dulu, yang penting abulkan doaku. Cita-citaku untuk bertemu tulis ide dasarnya terlebih dahulu. Bapak Presiden pun tercapai. Alhamdulillah • Tulis juga jika mendapatkan kataaku bersyukur atas anugerah yang luar biasa kata yang asyik dan baru, ini bisa ini,” kata Agree.
Terinspirasi dari karya repcil lain
menambah kosa katamu loh. • Pengalaman yang paling menarik bisa kamu gunakan sebagai daya pikat utama bukumu. • Ide itu bisa dikembangkan sesuai imajinasimu hingga menjadi paragraf. • Terakhir, minta saran kepada orangtua atau orang-orang di sekitarmu yang juga punya minat di bidang buku, mengenai alur cerita, tata bahasa dan lainnya. (Wan/M-1)
Membuat buku sebelumnya belum terpikirkan oleh Agree. Ia hanya rajin belajar menulis tanpa berpikir membuatnya sebuah buku. Selama ini Agree hanya berdiskusi dengan Ayahnya, Zachroni, mengenai tata bahasa, Ejaan yang Disempurnakan (EYD), dan lainnya. “Ayahku sering menulis juga di blognya, jadi sering diskusi. Aku kalau nulis ngalir saja, nanti kalau salah baru dipoles bersama ayah,” kata Agree. Sumber: Pak Zachroni Di rumahnya, Agree punya buku yang Ayahanda Agreeardi isinya coretan ide yang akan ia buat menjadi sebuah tulisan. Ia selalu menuliskan banyak cerita dan kisah nyata ide atau pengalaman menariknya agar ingat dan tak hanya menjadi kenangan saja. “Sering iseng-iseng nulis dibuku, seperti misalnya saat pulang mendaki, aku langsung menulisnya di sebuah buku atau pun di laptop,” kata Agree.
Bukunya dijual di toko buku Hingga suatu saat ia bertemu Fayanna Allisha Daviany, Repcil 2015, yang juga sudah memiliki lebih dari 20 buku terbitan KKPK sehingga Agree terinspirasi untuk memoles tulisannya hingga dibuatkan buku. Setelah ia menunggu hampir setahun, tulisan Agree menjadi sebuah buku KKPK dan dijual di toko buku. “Kini telah terjual hingga 1.500 buku, bersyukur sekali,” kata Agree. Agree pun mengaku bukunya telah dibaca beberapa orang ternama seperti Pak Rhenald Kasali, akademisi dan praktisi bisnis, hingga Pak Imam Nahrawi, Menteri Pemuda dan Olahraga. Agree belum tahu nantinya ingin menjadi penulis buku atau tidak, yang terpenting ia akan terus melatih kepiawaiannya menulis cerita fiksi maupun kisah nyata. Sobat Medi juga begitu, kan? (M-1)
DOK PRIBADI
Agreeardi selalu didukung keluarganya untuk menulis.
19
MI/WANDARI
20
HIBURAN
MINGGU, 25 FEBRUARI 2018
Metamorfosis Remaja yang Menawan Kehidupan seorang remaja tidak selalu mulus. Penuh drama, cerita cinta, dan pergulatan hidup. Itulah yang diangkat dari Lady Bird.
dian menghampiri Danny di sebuah swalayan. Membuka obrolan dengan bahasan teater di sekolah mereka, hingga keinginan Danny mengeritingkan rambut agar mirip Jim Morisson. Sejak itu, dua remaja kasmaran ini mulai intens merajut hubungan.
Tak selalu indah
THALATIE K YANI
thalatie@mediaindonesia.com
“M
CHRISTHINE MCPHERSON (SAOIRSE RONAN, KIRI) DAN JULIE STEFFANS (BEANIE FELDSTEIN)
EREKA yang membicarakan hedonisme di California, tidak pernah merayakan Natal di Sacramento.” Kurang lebih demikian, kalimat pembuka sebuah kisah perempuan remaja yang menjalani masa sekolahnya di Kota Sacramento, California, Amerika Serikat. Ia seakan tak pernah puas pada apa yang terjadi dalam hidupnya. Ia memiliki ambisi-ambisi, yang sepertinya hanya menjadi daftar mimpi dalam benaknya. Sebut saja saat dirinya men gin gin kan masu k sekolah negeri saat SMA. Alih-alih ia dimasukkan ke sekolah Katolik. Christhine McPherson (Saoirse Ronan), yang tidak pernah memiliki komunikasi mulus dengan sang ibu, menamai dirinya Lady Bird, dan ingin dipanggil demikian. Bahkan, ia membuat perjanjian dengan ibunya (Laurie Metcalf ) untuk memanggil dengan nama Lady Bird, bukan Christine, nama yang diberikan orangtuanya. Sikapnya yang enggan tercampur banyak aturan, sedikit membuatnya rebel. Bahkan, ia terlibat cekcok dengan ibunya di mobil, ia memilih menjatuhkan dirinya dengan membuka pintu saat mobil sedang melaju. Ia menjalin hubungan yang baik dengan Julie (Beanie Feldstein), teman sekelasnya, yang akhirnya sama-sama mengikuti ekstrakulikuler teater. Dari teaterlah, Lady Bird, si remaja yang rambutnya merah itu mengenal cinta. Danny O’Neill (Lucas Hedges), yang mencuri perhatian Lady Bird saat audisi. Hubungan mereka bisa dikatakan bermula saat Lady Bird bertemu kemu-
Film garapan Greta Gerwig ini sangat menawan. Menyorot kehidupan remaja dengan segala realitas yang memang ada. Mulai dari kisah cinta masa sekolah, persahabatan, kecemasan saat ingin masuk kuliah, termasuk konflik dengan orangtua. Kisah cinta Lady Bird dengan Danny, ternyata tidak seindah saat ia menyaksikan Danny menyanyi saat audisi teater. Ia memergoki Danny sedang berciuman dengan salah satu teman lelakinya, di sebuah toilet tempat makan. Hubungan mereka pun merenggang. Padahal, Lady Bird sudah ikut merayakan Thanksgiving di rumah nenek Danny, yang menjadi rumah favorit Lady Bird di seluruh Sacramento. Persahabatan dengan Julie yang nampaknya manis-manis saja, nyatanya retak saat Lady Bird ingin mencoba keren dengan mendekati teman perempuan lain yang cantik, keren, dan kaya, Jenna Walton (Odeya Rush). Christine, berusaha mengambil celah, saat Jenna kesal ditegur salah satu suster pengajar akibat roknya yang terlalu pendek. Ia pun menawari untuk membantu mengerjai mobil milik suster pengajar, dengan kata-kata nakal ‘baru menikahi Yesus.’ Hidup Lady Bird bukan lagi di teater, bukan juga dengan Julie. Ia kini ingin tampil keren dengan Jenna. Bahkan, rumah nenek Danny yang berwarna biru megah yang sempat ia kunjungi, diaku sebagai alamat rumahnya. Dari berteman dengan Jenna, kembali melahirkan peluang dan kisah baru untuk Lady Bird. Danny sudah lama tidak ada di hati Christine, ia kini tertarik dengan Kyle Scheible (Timothee Chalamet), anak band. Bersama Kyle, Lady Bird mengalami fase-fase remaja yang belum pernah ia alami. Salah satu motivasi Lady Bird masih tetap menjalin hubungan dengan Kyle, mungkin ialah agar dirinya tetap eksis di tengah pertemanan remaja gaul Jenna dan kawan-kawan.
Surat cinta untuk Sacramento Melihat lika-liku Lady Bird, seakan menjadi mesin waktu untuk meng-
LUCAS HEDGES SEBAGAI LUCAS HEDGES (KIRI) DAN SAOIRSE RONAN
ingatkan masa-masa sulit yang pernah kita lalui saat remaja, dan merefleksikannya lewat kisah yang diperankan Saoirse Ronan ini. Pedih. Apalagi saat Lady Bird harus selalu berhadapan dengan ibunya yang seakan menjadi seteru abadi di kehidupan rumah. Sang ayah, yang selalu mengantar Lady Bird berangkat sekolah, mengalami depresi, dan baru saja dipecat dari pekerjaannya. Dari sosok yang depresif itulah, lahir sosok malaikat yang kasatmata, yang selalu baik dengan Lady Bird, setidaknya itu dari sudut pandangnya. Bahkan, rahasia tentang perkuliahan, ia rahasiakan bersama ayahnya. Baginya, ia tak mau bertengkar dengan sang ibu, bila belum waktunya. Namun, toh ibunya akhirnya mengetahui rahasia mereka berdua, dan membuat sang ibu marah. Garapan Greta Gerwig, yang juga kelahiran Sacramento ini seolah menjadi surat cinta untuk kotanya. Lewat latar yang terbangun, juga dua karakter perempuan kuat Lady Bird, serta ibunya. Lady Bird, meski selalu ingin pergi dari Sacramento, toh ia tak pernah lepas untuk memperhatikannya. Tak ada bedanya bukan, cinta dan perhatian? Salah satu film terbaik 2017, menawan, dan sangat real. Pantas jika masuk lima nominasi Oscar. (*/M-2)
LAURIE METCALF, SEBAGAI MARION MCPHERSON (KANAN) FOTO-FOTO: DOK. LADY BIRD MOVIE
Film garapan Greta Gerwig ini sangat menawan. Menyorot kehidupan remaja dengan segala realitas yang memang ada. Mulai dari kisah cinta masa sekolah, persahabatan, kecemasan saat ingin masuk kuliah, termasuk konflik dengan orangtua.
MUSIK
Single Terbaru The Chainsmokers DUO electronic dance music (EDM) The Chainsmokers menghadirkan single terbaru. Single berjudul You Owe Me diluncurkan pada 16 Februari 2018. Di single ini, Alex Pall dan Andrew Taggart mencoba mengeksplorasi warna musik mereka dengan beat yang lebih tenang dengan sentuhan rock alternatif. Dalam video berdurasi 3 menit 49 detik itu Pall dan Taggart menjelma menjadi vampir. Video yang disutradarai Rory Kramer itu telah disaksikan lebih dari 7 juta penonton dan masuk dalam list trending Youtube. Sebelumnya, pada Januari, duo asal Amerika itu meluncurkan single sick boy. Videonya sudah disaksikan lebih dari 8 juta penonton. The Chainsmokers yang terbentuk pada 2014 ini mulai terkenal dengan single pertama mereka #selfie. Secara perlahan mereka mulai menapaki dunia musik. Namun, baru pada 2016 mereka mulai menuai kesuksesan dengan mendapatkan platinum untuk single Down let me down dan Closer. Mereka menutup tahun dengan meraih tiga nominasi Grammy, meraih satu Grammy untuk best dance recording for Don’t Let Me Down. Duo ini pun berencana menggelar konser di Jakarta pada 30 Maret mendatang di JI Expo. Dalam rangka menyambut kedatangan mereka, sebuah ajang konser kecil sempat diselenggarakan beberapa waktu lalu. (RO/M-4)
Urbangigs Kembali Hadir
DOK. THECHAINSMOKERS.COM
SUKSES dengan rangkaian Urbangigs tahun lalu, Generation G kembali akan mengunjungi sejumlah kota untuk ajang yang sama. Kali ini daerah yang akan dikunjungi ialah Lampung, Palembang, Padang, Pekanbaru, dan Makassar. Urbangigs ialah ajang bagi generasi muda untuk menyalurkan dan mengekspresikan diri melalui bentuk karya kreatif, Music, Art, Fashion dan Travel. Tahun ini Urbangigs akan berkolaborasi dengan The Sounds projct Vol. 3 yang memiliki penggemar yang cukup banyak dan dikenal kalangan pecinta musik. “Urbangigs berkolaborasi dengan acara ini karena memiliki persamaan latar belakang untuk memberikan pengalaman yang seru kepada pengunjung dan bentuk dukungan terhadap perkembangan musik Sidestream di Indonesia,” papar Brand Manager Generation-G, Namanda Mandagie, di Jakarta, Selasa (20/2). Kegiatan itu diagendakan pada 24 Februari 2018 di Kuningan City, Jakarta, dengan melibatkan, Fariz RM x Diskoria, Kahitna, Naif, Float, The Upstairs, Stars and Rabbit, Endah n Rhesa, The Adams, Barasuara, Elephant Kind, Vira Talisa, Diskopantera, Anomalyst, dan The Melodrama. “Kami harapkan dengan kolaborasi ini akan memberikan pemahaman kepada para anak muda kreatif Indonesia, bahwa Urbangigs adalah suatu wadah yang dapat dijadikan sebagai sarana bagi mereka untuk menikmati musik ataupun menyalurkan bakat dan kreativitas mereka di jalur
MI/FERDIAN ANANDA M
SUKSESNYA URBANGIGS 2017: Nur Achmad, Perwakilan Generation G foto bersama
dengan penerima plakat para maneger group band Sidestream Indonesia yang tergabung UrbanGiGs 2017 pada Media Gathering Urban GiGs, Selasa (20/2) di Joglo Beer, Kemang, Jakarta Selatan musik sidestream,” pungkasnya. Tahun lalu Urbangigs mengusung tema Urbangigs x Unreleased Project. Selain berkunjung ke sejumlah daerah, mereka meluncurkan album Urbangigs x Unreleased Project yang melibatkan 12 band sidestream ternama Indonesia dan menghasilkan 6 kolaborasi. Di antaranya, Elephant Kind X Rock N Roll Mafia, Barasuara X Scaller, Kelompok Penerbang Roket
X Kimokal, The Brandals X Agrikulture, Silampukau X The Hydrant, Mocca X Payung Teduh. Selama ajang Urbangigs 2017, pihaknya melakukan penjualan CD Urbangigs x Unreleased Project, yang terjual sebanyak 751 CD, dan memiliki lebih dari 2,6 juta orang yang mendengarkan melalui aplikasi JOOX dan album Unreleased Project didengar sebanyak 4,6 juta kali. (FD/M-4)
KULINER
21
MINGGU, 25 FEBRUARI 2018
Satu Piring
Bersantap
Tiga Negara
Bersama Keluarga Porsi makanan di restoran peranakan ini cukup besar dan pas untuk bersantap bersama keluarga.
Jus Kedondong
MI/TAUFAN
Soya Milk Cendol Cincau
THALATIE K YANI
thalatie@mediaindonesia.com
M
kakap merah. Ag a r t i d a k m e n g e luarkan bau amis, Heri mengaku kakap tersebut di-steam terlebih dulu sebelum masuk kuah gulai. “Kita steam dulu dengan daun jeruk agar tidak amis,” ujarnya. Terbukti daging ikannya lembut tapi tidak amis. Kuah gulainya pun lembut dan saling melengkapi rasa ikan. Dalam mangkuk besar itu, ikan bersama dengan potongan okra, terong, tahu pong, tomat, dan cabai rawit merah. Okra di sini tidak semata pilihan sayur, tapi juga pengental dari gulai. Pasalnya okra lendir yang suka keluar dari okta bisa membantu untuk mengentalkan kuah gulai. Hidangan berikutnya ialah nasi hainan ayam panggang. Heri mengaku hidangan ini merupakan hidangan khas Tionghoa. Ayam panggang ini dihidangkan di atas taoge dan kiyuri alias timun jepang. Untuk menikmatinya, cocol ayam dengan kecap hainan, sambal, dan bawang putih tumis yang sudah dibumbui. Baru disantap bersama nasi hainan yang gurih. Rasanya sangat pas. Untuk menetralkan, coba hirup kaldu ayam yang lembut yang ditaburi dengan daun bawang.
E N G HABISK A N waktu akhir pekan bersama keluarga tentunya menyenangkan. Akan lebih asyik bila bisa bersantap bersama di restoran. Sudah ada pilihan? Mungkin Penang Paradise bisa menjadi destinasi bagi anda untuk bersantap. Restoran yang terletak di Mal Kelapa Gading ini menawarkan hidangan peranakan Malaysia dan Tionghoa. Penang Curry Laksa Beragam pilihan hidangan MalaySeafood sia dan Tionghoa yang bisa dipilih untuk bisa disantap bersama, pasalnya porsinya cukup besar untuk makan bersama. “Restoran ini pangsa pasarnya untuk keluarga. Karena porsinya besar dan bisa untuk sharing bersama anggota keluarga,” ujar Heri Iswanto Koki Penang Paradise di Jakarta, Selasa (20/2). Membuka santap siang kami ada penang curry laksa seafood. Bila kebanyakan laksa berwarna kuning, laksa ini berwarna putih. Warna itu berasal dari penggunaan santan sehingga rasa gurih dan kental. Laksa ini terbilang unik, dari tampilannya yang menarik perhatian ialah kehadiran kacang panjang. Ditambah lagi sambal udang Cincau atau karimi di bagian atasnya. Setelah semua makanan itu, coba cicipi Untuk menikmati laksa ini cukup mengminuman segar. Ada jus kedondong yang aduk karimi dalam kuahnya dengan mesegar dan asam manis, di atasnya ada rata. Saat mengaduk Anda pasti akan manisan kiamboy. terkejut. Bila laksa umumnya Selain itu ada jeruk limau. Kesemenggunakan bihun yang garan air jeruk limau yang agak berukuran kecil, di hidangasam tapi segar sebaiknya an ini diubah. Laksanya minum saat dingin. menggunakan mi beras Minuman menarik lainyang berukuran sedang, nya ialah soya milk cendol mirip dengan udon. cincau. Minuman ini miSetelah diaduk rata rip es cendol biasa, tapi tirasa pedas dari samdak menggunakan santan. bal, gurihnya santan, dan Santan dalam minuman ini udangnya terasa pas. Medigantikan dengan susu kelengkapi laksa ada bakso delai sehingga rasanya ringan ikan, telur, tahu, ayam suwir, dan manis tidak terlalu pekat saat toge, dan kacang panjang. Kehadirmenggunakan santan. Gulai Kepala Ikan an kacang panjang ini memberikan Namun, mereka yang kurang menyukai tekstur bagi laksa. “Iya benar, sayur yang kita susu kedelai mungkin tidak menyukainya pasalnya pilih dari awal kacang panjang, terkadang orang suka pakai aroma susunya cukup terasa. Cendol dan cincaunya lembut dan kangkung. Jadi di rebus setengah matang sehingga masih ada bisa disedot menggunakan sedotan. renyahnya,” ujar Heri Iswanto. Range harganya pun tidak terlalu mahal. Makanan ada di Selain laksa coba juga gulai kepala ikan. Satu ekor kakap kisaran harga Rp25 ribu-Rp50 ribu, kecuali gulai kepala ikan, putih sekitar 800gr ini dimasak dengan kuah gulai. Porsi yang sedangkan minuman antara Rp16 ribu-Rp24 ribu. Selain di Mal cukup besar untuk disantap bersama keluarga. Heri mengaku Kelapa Gading, restoran ini juga hadir di Mal Taman Anggrek memilih kakap putih karena dagingnya lebih lembut daripada dan Semarang, Jawa Tengah. (M-1)
Beragam pilihan hidangan Malaysia dan Tionghoa yang bisa dipilih untuk bisa disantap bersama, pasalnya porsinya cukup besar untuk makan bersama.
FOTO-FOTO: MI/THALATIE
Suasana di Penang Paradise, Summarecon Mal Kelapa Gading 2.
MENYANTAP olahan daging tentunya sedap. Daging sapi dapat diolah menjadi beragam jenis masakan, salah satunya steak. Steak pun memiliki beragam variasi saus dan cara memasak. Salah satunya menggunakan sambal matah. Kombinasi itu menjadi gambaran sailor beef milik Lewis and Caroll Tea House. Daging sapi yang dipotong dadu dilumuri sambal matah dihidangkan dengan nasi putih dan sayuran. Todak kelupaan jeruk limau yang dipotong jadi dua. Rasa pedasnya pas dan dagingnya pun empuk tidak sulit dikunyah. Potongan daging yang dipilih untuk hidangan ini ialah tenderloin asal Australia. Daging yang sudah dibalur bawang putih dan mentega itu dipanggang dengan tingkat kematangan medium. Chief Executive Officer Lewis and Carrol Edward Tirtanata mengaku sengaja menggunakan tenderloin karena potongan daging khas dalam ini memiliki sedikit kandungan lemak yang pas. “Buat kamu yang ingin berdiet, tenderloin jadi pilihan pas karena mengandung lebih sedikit lemak, walaupun rasanya menjadi lebih mild,” terangnya. Salah satu yang menarik dari hidangan ini ialah cara memasaknya. Daging ini diolah dengan teknik asal Jepang, saikoro. Teknik memasak yang terkenal di hidangan Izakaya ini memotong daging tenderloin dan dimasak di atas penggorengan dengan api panas hingga dagingnya medium rare dan disajikan dengan daikon dan saus ponzu. “Sengaja dibuat kecil sehingga ketika dimakan dengan nasi jadi mudah. Kalau besar kan agak repot,” ujar Edward. Spesial dari hidangan ini ialah sereh yang dimasukkan ke minyak panas dan disirim ke potongan bawang merah dan cabai rawit, serta perasan air jeruk limo. “Ini model sambal matah bali yang diolah khusus lagi sama juru masak kami, makanya ada rasa yang berbeda,” imbuh Edward. Soal harga, hidangan ini memang ditawarkan cukup tinggi. Itu sesuai dengan pilihan daging, di mana untuk ukuran daging 200 gram dihargai Rp125 ribu net. Apakah Anda tertarik untuk mencoba? (TB/M-4)
Kejutan
dari Prancis TIE
HALA
MI/T
PECINTA roti Prancis tentunya sudah mengenal Delifrance. Toko roti yang dibuka pada 1984, tapi sudah memiliki sejarah panjang sejak 1919. Toko roti ini kini hadir di Gandaria City, Jakarta Selatan. Sejumlah roti unggulan Prancis seperti baguete dan croissant bisa didapatkan di sini. Selain itu, ada le pain surprise alias roti kejutan. Roti yang berbentuk lingkaran atau kotak diisi dengan beragam pilihan. “Setiap hari isinya akan berbeda, bisa sayuran, daging, atau buah. Hanya satu menu itu saja yang isinya selalu berbeda setiap hari. Seperti kejutan,” ujar Candra Supandi, Founder Gaharulifestyle, kepada Media Indonesia di Gandaria City, Kamis (22/2). Dalam peresmian gerai pertama mereka di Indonesia turut hadir Fabrice Helax Delifrance Internasional, Adil Triansyah COO PT Delibogarasa, dan Chef Mitchel Roth French Michelin Star Chef. Saat peresmian itu, Chef Roth membuat dua le pain surprise. yakni tartine de paris a jakarta dan croissant aux fruits exotics. Kedua roti itu terinspirasi dari hubungan kedua negara. Untuk tartine de paris a jakarta, Chef Roth memilih menggunakan roti pain aux graines. Roti yang terbuat dari biji-bijian itu diberi saus yang merupakan campuran mayones, daun ketumbar, sereh, dan jahe. Lapisan berikutnya ialah campuran nasi, brokoli, daun bawang, qinoa, zukini, dan cuka apel. Baru ditaruh ayam yang sudah dimarinasi dengan curcuma, cinamon, dan nutmeg selama sehari sebelumnya. Tidak lupa ia menyelipkan bit yang dimarinasi, potongan sayuran seperti brokoli, bawang merah, tomat oranye, jamur enoki, dan saus balsamik. Sedangkan croissant aux fruits exotics menggunakan buah melon, mangga, dan nanas yang di karamelisasi. Buah-buahan itu diletakkan dalam croissant yang dibelah dua dan diberi saus karamel. Sayangnya kedua jenis kejutan itu bukan menu tetap di Delifrance. Namun masih ada kejutan lain dari toko roti ini. (Rin/M-2)
22
MINGGU, 25 FEBRUARI 2018
KARTUN
INTERMESO BIDASAN BAHASA
Lisa atau Lisis setelah Ana? DONY TJIPTONUGROHO
Redaktu Bahasa Media Indonesia
A
CARA bincang-bincang di sebuah stasiun TV swasta pada Rabu, 21 Februari 2018 sekitar pukul 09.00 WIB itu menarik bagi saya, menampilkan penyanyi pop era 1990-an hingga 2000-an Hedi Yunus. Pembawa acara bincangbincang itu, Sarah Sechan, menghidupkan suasana dengan pertanyaan-pertanyaan yang kerap membuat Hedi terkekeh-kekeh. Tiba-tiba rekan si pembawa acara, Mumuk Gomez, bereaksi atas dialog antara Sarah dan Hedi. Mumuk seingat saya mengatakan sesuatu yang dimulai dengan, “Kalau aku analisis...” dan Sarah langsung menukas, “Analisa.” Mumuk terhenti sejenak lalu mengulang kalimatnya dengan kata analisa. Ia merujuk artikel dari sebuah situs internet tentang jangan menikahi wanita yang selalu merasa cantik yang dipampangkan di belakang mereka bertiga sebagai latar belakang. Ia membaca inti artikel itu lalu berujar dimulai dengan, “Kalau aku analisis...” lagi dan Sarah langsung menukas lagi, “Analisa. Mau analisa, tapi analisis.” Seperti tadi juga, Mumuk terhenti sejenak lalu mengulang kalimatnya dengan kata analisa. Oh, tidak, saya membatin bereaksi atas dialog antara Sarah dan Mumuk. Sependek yang saya tahu, Mumuk sudah tepat menggunakan kata analisis. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Pusat Bahasa Edisi V, kata yang dianggap baku dalam bahasa Indonesia ialah analisis, bukan analisa. Kata analisis ialah kata benda yang maknanya terkait
dengan penyelidikan, penguraian, penjabaran, dan pemecahan persoalan. Kata kerja turunannya ialah menganalisis. Namun, jamak juga orang menggunakan lema dasar analisis saja sebagai kata kerja. Kata analisis diserap dari kata analysis dalam bahasa Inggris. Verba yang terkait dengannya ialah analyze (Amerika) atau analyse (Britania). Bahasa Belanda menggunakan ejaan analyse, baik untuk kata benda maupun kata kerja. Menyerap analysis menjadi analisis tentu wajar. Lantas kenapa muncul analisa? Apakah itu dianggap serapan yang pas dari analyze/analyse? Ya, ada golongan yang membedakan analisis dan analisa berdasarkan asal kata yang diserap, sebagai kata benda dan kata kerja. Verba itu analisa dan menganalisa. Kata menganalisis bisa dikategorikan verba, tetapi maknanya bukan ‘melakukan analisis’ seperti tertera dalam KBBI, melainkan ‘menjadi analisis’. Saya pun teringat pada kasus serupa, yakni diagnosis dan diagnosa. Yang dianggap KBBI sebagai bentuk baku ialah diagnosis. Kata diagnosis diserap dari kata diagnosis dalam bahasa Inggris. Verba yang terkait dengannya ialah diagnose. Ada pula sintesis (synthesis) dengan sintesa dan tesis (thesis) dengan tesa. Bagaimana pula dengan organisasi yang diserap dari organisation/organization? Kata kerjanya mengorganisasi. Namun, verba dalam bahasa Inggris-nya ialah organize/organise. Kalau golongan diagnosa hendak konsisten, mereka seharusnya memunculkan mengorganisa, tetapi tidak, kan? KBBI hingga saat ini masih menjadi acuan dan seharusnya dijunjung dengan tetap kritis untuk memperkaya khazanah bahasa Indonesia.
Ada yang membedakan analisis dan analisa berdasarkan asal kata yang diserap.
SUDOKU
Jawaban Edisi Minggu, 18 Februari 2018
Tanggapan dan komentar: miweekend@mediaindonesia.com SUDOKU atau dikenal juga dengan tebak angka (number place) merupakan teka-teki logika. Aturan mainnya sangat sederhana. Isilah kotak kosong hingga setiap kolom, baris, serta area kotak 3 x 3, terisi angka 1-9 tanpa ada pengulangan. Untuk memainkan Sudoku, Anda tidak harus pintar matematika. Anda hanya memerlukan logika dan penalaran. Selamat menghadapi tantangan!
LENSABISNIS
HUBUNGI KAMI BAGIAN IKLAN: 021 580 1480
Lunar New Year Buffet Dinner di Pesonna Malioboro
Amadea Cares Rayakan Enam Tahun Berbagi
RS Awal Bros Tangerang Buka Layanan Elektrofisiologi
Pesonna Malioboro menyajikan Lunar New Year Buffet Dinner pada Kamis (15/2) pukul 19.00-22.00 WIB di Pesonna Cafe. Para tamu menikmati hidangan makan malam berkonsep Buffet All You Can Eat dengan beragam menu spesial yang disediakan Corporate Executive Chef Pesonna yaitu Chef Daulay. Makan malam diawali dengan hidangan pembuka yaitu salad mangga muda ala Thailand, vegan rice noodle chinese salad, sup szechuan, nasi putih, nasi goreng yangchou, kwetiaw siram, buncis XO, ayam kungpow, ikan asam manis, daging lada hitam. Chef juga menyiapkan es longan tofu, puding almond, any kind pastry cake, slice fruit, stall jajanan pasar, dimsum, onde-onde kacang hijau, dilengkapi dengan stall live cooking ayam Hong Kong. Pertunjukan barongsai menambah kehangatan Lunar Buffet Dinner.
Amadea Resort & Villas merayakan ulang tahun ke-6 Amadea Cares yang bertepatan pada Hari Valentine, Rabu (14/2). Inisiatif corporate social responsibility itu dibentuk untuk berbagi kepada mereka yang kurang beruntung. Sejak diluncurkan pada 2012, Amadea Cares menjadi platform untuk membiayai kegiatan amal di Bali dan pulau sekitarnya. Semua dana dikumpulkan melalui kampanye yang mendorong tamu memberikan sumbangan sukarela sebesar Rp5.000 pada saat check out atau hampir setara dengan harga satu kaleng minuman ringan. Menggunakan slogan Missing Out One Drink Today Makes Someone Smile Forever, Amadea Cares mengumpulkan dana untuk melakukan hal berharga. Sumbangan itu berasal dari karyawan dan uang kembalian dari tamu dalam kotak amal yang berada di lobi hotel.
Rumah Sakit Awal Bros sebagai jaringan rumah sakit swasta nasional membuka layanan terbaru untuk mengatasi penyakit gangguan irama jantung bernama teknologi elektrofisiologi. Layanan ini dibuka di Rumah Sakit Awal Bros Tangerang. Saat ini pemeriksaan dan terapi untuk gangguan irama jantung dengan alat elektrofisiologi di Rumah Sakit Awal Bros Tangerang dapat dilakukan dengan tindakan elektrofisiologi study dan ablatio. Elektrofisiologi adalah tindakan invasif minimal untuk menilai sistem konduksi listrik di jantung, baik aktivitas fisik maupun jalur konduksinya. Apabila gangguan irama disebabkan kelainan jaringan, elektrofisiologi dapat menghancurkan jaringan tersebut dengan menggunakan gelombang radiao (ablasi radiofrekuensi) atau menggunakan alat pendingin (krioablasi).
METRO TV
MINGGU, 25 FEBRUARI 2018
23
FOTO
MINGGU, 25 FEBRUARI 2018
CUSTOMER SERVICE:
(021) 5821303
PEMASANGAN IKLAN:
(021) 5812113 / 5801480
HALAMAN 24
Warga melintas di taman.
Musim Dingin nan Menantang di Kota Moskow
Mobil tertutup salju.
Membersihkan jalan.
Bermain.
Terselimuti salju.
FOTO DAN TEKS: MI/PANCA SYURKANI
H
AMPARAN salju bak permadani alami yang menghias permukaan bumi. Warna putih mendominasi pandangan mata. Dahan dan ranting berbalut salju tampak cantik bak pemandangan di buku dongeng. Matahari pun malu-malu menampakkan diri karena tak mampu memberikan kehangatan. Sebagai salah satu negara terdingin di dunia, suhu musim dingin di beberapa wilayah Rusia bisa mencapai di bawah minus 60 derajat celsius. Namun, di Kota Moskow, suhu minus belasan. Beda cerita kalau angin sedang berembus, suhu minus belasan akan terasa seperti minus dua puluhan. Dinginnya cuaca bukan alasan bagi warga untuk tidak beraktivitas seperti biasa. Bagi mereka, tidak ada istilah ‘cuaca buruk,’ yang ada hanya salah berpakaian. Artinya, sedingin apa pun cuacanya, tidak akan menjadi masalah jika pakaian yang digunakan sesuai. Menurut data Biro Meteorologi Moskow, hujan salju yang menerjang Ibu Kota ‘Negeri Beruang Merah’ awal bulan lalu ialah hujan salju terlebat dalam kurun waktu seratus tahun terakhir. Wakil Wali Kota Moskow untuk Perumahan dan Pekerjaan umum Peter Biryukov pada situs resmi Wali Kota Moskow mengatakan area terbuka di Moskow berkisar 170 juta meter persegi dan ketinggian salju mencapai 45 sentimeter, setidaknya sekitar 80 juta meter kubik salju yang harus dikupas, bersihkan, dan dibuang. Biryukov menambahkan, jika kondisi yang sama terjadi kota-kota besar lainya seperti New York dan Helsinki, diperkirakan akan melumpuhkan kehidupan di sana. “Di sana, jika ketinggian salju mencapai 5 sentimeter saja, diberlakukan keadaan darurat. Lembaga ditutup, dan semua orang menunggu salju mencair,” ujarnya. Hingga saat ini pemerintah kota masih berjibaku membersihkan salju dengan menerjunkan 72 ribu pekerja dan 16,2 ribu unit peralatan peralatan khusus. Sekitar 1,2 juta kubik salju dibersihkan dari jalanan Moskow setiap hari. Hingga Kamis (22/2), jalanan sudah bersih, tetapi tumpukan salju masih ditemui di mana-mana. (M-4)
Sinar mentari pagi.